BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM BERJALAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana strategi sistem dan teknologi informasi serta strategi bisnis yang sedang berjalan pada unit distribusi PT XL Axiata saat ini dengan menggunakan metode enterprise architecture. EA sebagai metode dokumentasi menyediakan current view mengenai strategi apa yang digunakan saat ini, proses bisnis perusahaan yang sedang berjalan saat ini, dan sumber daya apa saja yang digunakan oleh perusahaan saat ini.
3.1 Strategic Goal & Initiatives Perencanaan Strategis yang menjadi kebijakan perusahaan yang digunakan untuk mengarahakan dan sebagai strategi kompetitif. Berikut akan dijabarkan strategi rencana dari PT XL Axiata. 3.1.1 Visi dan Misi Visi perusahaan yaitu menjadikan PT. XL Axiata menjadi juara seluler Indonesia yang memuaskan pelanggan, pemegang saham, dan karyawan. Misi perusahaan PT XL Axiata yaitu : 1. Menghasilkan layanan jasa yang bermutu dan terbaik bagi pelanggan. 2. Meningkatkan pangsa pasar XL melalui strategi pemasaran yang efektif dan didukung dengan sistem manajemen yang baik. 3.1.1.1 Strategi Bisnis Perusahaan Untuk sementara ini dikarenakan kebutuhan pasar akan sms dan layanan voice yang menurun, PT. XL Axiata telah mengambil keputusan strategis untuk beralih ke bisnis layanan data yang menawarkan potensi pertumbuhan yang besar dan berbagai pejuang di tengah pasar segmen layanan. 3.1.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Lingkungan internal perusahaan
merupakan berbagai pihak
yang saling berkaitan dengan kegiatan rutin perusahaan dan mempengaruhi langsung terhadap setiap proses dan kebijakan yang ada di dalam perusahaan. 44
45 Lingkungan eksternal perusahaan merupakan variabel di luar perusahaan seperti tekanan di dalam lingkungan atau faktor spesifik lain yang beroperasi dalam lingkungan kerja. 3.1.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Analisis
lingkungan
eksternal
adalah
analisis
yang
berhubungan dengan lingkungan di luar perusahaan dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi kegiatan bisnis di perusahaan. Dengan mengetahui lingkungan eksternal perusahaan maka perusahaan dapat melihat keuntungan, peluang dan ancaman dalam persaingan bisnis saat ini. Analisis lingkungan eksternal dapat dilakukan dengan teknik analisis 5 Daya Porter dan PEST. 3.1.2.1.1 Analisis PEST Faktor-faktor
politik,
ekonomi,
sosial,
dan
teknologi yang dapat mempengaruhi perusahaan, di antaranya : Politik Positif: Adanya peraturan-peraturan atau regulasi yang mengatur tentang aktifitas perdagangan yang dilakukan oleh PT. XL Axiata bersama dengan pesaingpesaingnya
sehingga
pelanggaran
dalam
tidak persaingan
terjadi
pelanggaran-
termasuk
kegiatan
monopoli. Negatif: Resiko politik timbul dari ketidakstabilan kondisi politik di dalam dan luar negeri yang mendorong terjadinya perubahan kebijakan pemerintah sedemikian rupa sehingga berpotensi memberikan dampak buruk pada perusahaan. Berbagai risiko tersebut mencakup adanya ketidakstabilan hubungan antarnegara atau perdebatan sengit antarpartai politik. Resiko tersebut bisa berdampak langsung atau tidak langsung pada kondisi sosial dan menarik perhatian media pada umumnya, yang akhirnya dapat berpengaruh pada kegiatan operasi perusahaan. PT XL Axiata terus-menerus menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan telah melaksanakan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan dan
46 berbagai kegiatan lainnya demi kebaikan bangsa-bangsa dan mendorong hubungan yang lebih sehat antarnegara. Semua ini akhirnya akan membantu mempertajam fokus pada nilainilai yang dimiliki bersama, yang dijunjung tinggi bersama sehingga bangsa-banga dapat bekerja sama untuk mencapai hubungan yang seimbang dan saling menguntungkan. Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat dari
tahun
ke
telekomunikasi.
tahun Dengan
dalam
perkembangan
kondisi
tersebut
dunia maka
perkembangan ekonomi akan berpengaruh positif bagi perkembangan dunia telekomunikasi.
Dengan tingkat
pertumbuhan seperti diatas maka diharapkan kegiatan ekonomi akan meningkat sehingga akan meningkatkan permintaan akan layanan telekomunikasi. Disisi lain industri telekomunikasi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan ekonomi. Hal ini sangat mungkin karena dengan adanya infrastruktur telekomunikasi yang baik maka kegiatan ekonomi akan menjadi : Efisien karena arus pertukaran informasi baik suara, video maupun data dapa dilakukan dengan cepat dan murah, sehingga mempermudah produksi dan mengurangi biaya produksi antara lain biaya perjalanan. Efektif karena dengan adanya kemudahan dan cukupnya informasi maka pelaku bisnis dapat merencanakan bisnis secara lebih akurat serta pengambilan keputusan secara efektif dan tepat sasaran sehingga mengurangi resiko kegagalan dalam berbisnis. Sosial Aspek sosial dalam kehidupan bisnis memegang peranan yang penting, khususnya bagi kelangsungan bisnis dalam jangka panjang. Seiring
dengan perkembangan
zaman, dimana era teknologi yeng mengikuti perkembangan kehidupan manusia. Era modernisasi yang ditandai dengan perangkat maju komunikasi seperti telepon, internet bahkan
47 hingga layanan conference call, menjadi bukti betapa perkembangan dibidang
teknologi berperngaruh luas
dalam kehidupan sosial masyarakat. Dalam era modern seperti saat ini, aspek sosial masyarakat di Indonesia khususnya membutuhkan segala sesuatu yang praktis dan efisien. Sarana komunikasi yang efektif dan efesien menjadi salah satu kebutuhan vital masyarakat. Salah satu faktanya adalah minat masyarakat Indonesia akan sarana telepon genggam dan internet. Kedua perangkat tersebut seakan mewakili akan kebutuhan komunikasi masyarakat pada masa ini, sehingga itu terjadi persaingan yang sangat ketat dalam penyediaan peralatan dan jaringan untuk komunikasi tersebut. Teknologi Dewasa ini perkembangan sektor telekomunikasi di Indonesia sangat pesat, hal ini terbukti dengan makin meningkatnya pengguna layanan telepon & data dari tahun ke tahun. Dari sisi teknologi yang ditawarkan tentu saja dari tahun ketahun telah mengalami perkembangan yang sangat cepat,
hal
ini
telekomunikasi
terjadi yang
karena
termasuk
karakteristik kedalam
industri
jenis
high
technology. Sifat dalam industri high technology dapat digunakan strategi /senjata utama untuk memenangkan persaingan dengan penguasaan teknologi dan teknologi yang ditawarkan kepada konsumen. Teknologi komunikasi mempunyai peran yang hampir sama dengan jembatan, jalan raya dan pelabuhan. Teknologi ini mampu membuka hubungan antar daerah dan pada
akhirnya
dapat
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi suatu daerah. Sehingga peran teknologi ini telah menjadi semakin penting, bukan hanya sebagai media komunikasi, namun juga sebagai faktor penunjang bisnis. 3.1.2.1.2 Analisis Lima (5) Daya Porter Analisis Lima (5) Daya Porter terdiri dari ancaman produk pengganti, pendatang baru, pemasok, pembeli dan pesaing
48 industri. Dibawah ini meruapakan analisis lima (5) daya porter pada PT XL Axiata: Pendatang Baru - Alcatel Lucent
-
Pemasok Packaging Kartu IT Provides Music Label
Persaingan Industri - Telkomsel - Indosat - Tri - Smartfren
-
Pelanggan Perorangan Mahasiswa Pegawai kantoran Perusahaan
Produk pengganti Layanan data - Sosial Media - Skype - Twitter - Yahoo
Gambar 3.1 Model Persaingan Porter
Berikut adalah penjelasan analisis lima (5) daya porter pada PT XL Axiata: A. Kekuatan Pelanggan (Bargaining Power To Customer) Kekuatan
Pembeli
menjadi
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi perusahaan untuk mecapai kesuksesan. Hal ini terlihat dari bagaimana perusahaan menjalin komunikasi dengan customer secara baik. Dan juga harga yang diberikan sesuai dengan daya beli pelanggan. Pelanggan PT XL Axiata diantaranya adalah perorangan, mahasiswa, pegawai kantoran, dan perusahaan. Perusahaan ingin menjadikan customer puas
49 terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. PT. XL Axiata memiliki pelanggan yang loyal dan terus bertambah. Para pelanggan PT. XL Axiata memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Walaupun sudah memiliki kepercayaan dari pelanggan, PT XL Axiata harus tetap meningkatkan dan mempertahankan tingkat kepercayaan
pelanggan.
Untuk
meningkatkan
dan
mempertahankan tingkat kepercayaan pelanggan perorangan ini dengan cara yang dilakukan oleh PT XL Axiata seperti: a. Memberikan pelayanan terbaik dan semaksimal mungkin. b. Memberikan paket atau program yang terus diupdate secara berkala untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan. c. Fokus pada pelanggan dalam setiap pengambilan keputusan dan tindakan. d. Berorientasi pada solusi terbaik. e. Efisien dan efektif dalam menghasilkan solusi. f. Berorientasi pada kualitas atas produk dan layanan yang diberikan. g. Proaktif dalam bertindak. h. Inovatif dan kreatif dalam memberikan solusi. B. Persaingan Industri (Rivalry Among Existing Competitor) Pada saat ini banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang sama dengan PT. XL Axiata yaitu seperti penyedia layanan telekomunikasi seluler. Hal tersebut menimbulkan persaingan yang ketat didalam industri penyedia layanan telekomunikasi seluler. Para pesaing saat ini juga banyak melakukan inovasi dan perkembangan yang dapat menarik perhatiaan masyarakat atau pelanggan yang dapat meningkatkan persaingan diantara perusahaan. Berikut ini pesaing yang berada di sekitar perusahaan yaitu Telkomsel, Indosat yang diketahui merupakan dua (2) besar diatas PT. XL Axiata dalam persaingan di bidang layanan telekomunikasi seluler. Oleh sebab itu, PT. XL Axiata harus senantiasa membuat inovasi dan meningkatkan pelayanan terhadap para pelanggan sehingga tidak kalah dalam persaingan bisnis.
50 C. Kekuatan Pemasok (Bargaining Power of Supplier) PT. XL Axiata memiliki supplier yang berasal dari ditributor packaging, kartu, IT Provides, dan music label dan barang – barang lainya yang dibutuhkan dalam penyediaan layanan telekomunikasi seluler. D. Ancaman Produk Pengganti (Threat of Subtitute Product) Produk pengganti dari PT. XL Axiata seperti layanan-layanan data diantaranya adalah Social Media, Skype, Yahoo, dan lain sebagainya. E. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants) Pendatang baru yang bergerak dibidang penyedia layanan telekomunikasi seluler saat ini makin banyak
ditemui
khususnya di daerah Jakarta. Kehadiran para pendatang baru menimbulkan ancaman bagi PT. XL Axiata sebagai contoh perusahaan pendatang baru seperti Alcatel lucent yang merupakan perusahaan yang berasal dari Paris, Perancis yang sudah mulai melakukan kerjasama dengan Indosat dan Telkomsel dalam rangka mengembangkan bisnisnya di Asia. Dengan adanya para pesaing baru yang bergerak dibidang yang sama akan mengakibatkan para pelanggan memiliki alternatif lain untuk memilih provider yang ingin mereka pakai. Namun apabila PT. XL Axiata tetap konsisten dan berkembang dalam memberikan produk dan
pelayanan, maka pelanggan akan
tetap menjaga loyalitasnya. Berdasarkan analisis 5 daya porter diatas dapat disimpulkan bahwa PT. XL Axiata termasuk perusahaan yang kuat dan memiliki banyak
pesaing
di
dalam
dunia
industri
penyedia
layanan
telekomunikasi baik dari sisi produk pengganti maupun dari perusahaan pesaing dan ancaman perusahaan pendatang baru. Sehingga PT. XL Axiata membutuhkan keunggulan-keunggulan yang perlu ditingkatkan dalam meningkatkan daya saingnya.
51 3.1.2.1.3 Value Chain Infrastructure (Perencanaan proses pekerjaan telah tersusun dengan baik sehingga lebih efektif dan efisien, proses pembayaran yang kurang efektif dan efisien) Human Resource Management (Aktivitas perekrutan, pelatihan, serta pengembangan keahlian karyawan, penggajian, karyawan yang sangat berkompeten dibidangnya) Technology Development (Penggunaan teknologi yang lebih tinggi dibanding dengan yang dimiliki pesaingnya, masih adanya beberapa proses yang memerlukan penggunaan teknologi agar lebih efektif dan efisien) Procurement (Pengadaan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan, pembelian bahan baku kepada supplier, control stok produk yang baik) Inbound
Operation
Outbound
Marketing and
Services
Logistic
Merekrut dealer
Logistic
Sales
Memberikan
Berhubunga
yang berkompeten.
Penggunaan
Memiliki
pelayanan
sistem dalam
jaringan
terhadap
Proses bisnis yang
membantu
distribusi yang
dealer dengan
masih kurang efektif
pembagian
kuat.
baik dan
dan efisien.
pengiriman
n dengan supplier
Memiliki
produk.
koneksi yang baik.
Melayani
melakukan Pencapaian
pengiriman
informasi
produk secara cepat .
pembayaran yang
Adanya
mengenai
Kekosongan
dilakukan oleh
hambatan
ketersediaan
produk dari
dealer sesuai dengan
dalam proses
produk kepada
Pelayanan
supplier.
purchase order yang
konfirmasi
dealer dan outlet
yang baik
telah disepakati
pembayaran
yang kurang
dengan
sehingga
memadai.
seluruh outlet.
dapat menghambat
Melakukan
pengiriman
pencarian
produk.
informasi terhadap keunggulan pesaing dipasar langsung
Gambar 3.2 Value Chain
M A R G I N
52 1. Aktivitas primer a. Inbound Logistic : Aktivitas inbound logistic yang ada pada unit distribusi PT. XL Axiata yaitu
merupakan hubungan perusahaan dengan supplier
mengenai ketersediaan sumber daya. Dalam hal ini, PT. XL Axiata bekerja sama dengan supplier yang menyediakan produk b. Operation Terdapat aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan dealer dan seluruh outlet untuk mendistribusikan produk sejauh ini operasi pada unit distribusi PT. XL Axiata dapat di katagorikan baik karena dengan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang didukung oleh teknologi. Hal yang perlu di tingkatkan adalah kecepatan dalam penyampaian produk dan informasi kepada dealer dan konsumen. Selain itu, proses bisnis pada bagian keuangan masih terdapat proses yang berbelit-belit sehingga memakan waktu yang lama. sehingga operation yang berjalan ini belum terlalu efisien dalam segi waktu dan biaya. c. Outbound Logistic Aktivitas logistik ke luar yang ada pada unit distribusi PT. XL Axiata adalah berhubungan dengan dealer dan retail outlet yaitu proses pengiriman produk kepada dealer. Sejauh ini, aktivitas yang berjalan di PT. XL Axiata untuk aktivitas outbound sudah termasuk baik dan tidak memiliki masalah yang terlalu berat karena selama ini pelayanan PT. XL Axiata sudah memakai jasa pengiriman (JNE) Sehingga proses outbound logistic ini efisien dalam waktu pengerjaannya atau pelayanannya. d. Marketing and Sales Merupakan
kegiatan
perusahaan dalam melakukan promosi
untuk para distributor. Dengan adanya kegiatan seperti diatas maka perusahaan dapat menarik minat dealer dan outlet-outlet untuk mendistribusikan produk. . Dengan adanya kegiatan seperti diatas maka perusahaan dapat menarik minat para distributor. Dalam melakukan aktivitas marketing and sales PT XL Axiata Menjaga kepercayaan kepada distributor dan memelihara hubungan baik dengan seluruh outlet. Hal ini akan meningkatkan distribusi perusahaan untuk mencapai pangsa pasar.
53 e. Services Bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dealer terhadap pengiriman produk dan kualitas produk yang diberikan pada unit distribusi PT. XL Axiata. Pelayanan yang dilakukan perusahaan adalah memberikan pelayanan dalam pengiriman produk secara cepat
dan
menjalin hubungan dengan seluruh outlet. Sejauh ini, hal-hal yang dilakukan berkaitan dengan
hal
pelayanan adalah
pelaksanaan
pengiriman produk secara cepat. Sehingga proses service sudah efektif dan efisien dari segi waktu karena dilakukan secara cepat dengan karyawan yang sudah terlatih. f. Margin Setelah ditinjau lebih dalam dari perusahaan ini, dari analisa yang dilakukan bahwa keuntungan perusahaan saat ini sudah mencukupi dan sesuai dengan keinginan perusahaan dari modal yang dikeluarkan oleh perusahaan. sehingga dari analisa margin yang ada di perusahaan tersebut sudah dapat dikategorikan efektif dan efisien.
Tabel 3.1 Analisis Value Chain Aktivitas
Jenis Masalah
Tindakan yang harus
Support System
dilakukan Inbound
- Kekosongan
-
Mengembangkan
-
Aplikasi
Logistic
produk dari
koneksi perusahaan
berbasis
supplier dan
agar dapat ter-
web-based
pabrik
update antar supplier dan mengembangkan aplikasi web-based perusahaan agar bagian gudang dapat terintegrasi dengan semua supplier.
Operasi
-
Proses
bisnis
-
Pengembangan
pada
bagian
aplikasi
keuangan
masih
berbasis web.
terdapat
proses
sistem
-
Aplikasi web –based
54 yang berbelit-belit sehingga. memakan
waktu
yang lama. Outbound
Konfirmasi
-
Mengembangkan
Logistic
pembayaran yang
website perusahaan
telat karena masih
yang didalamnya
manual akan
terdapat informasi
menghambat
mengenai
pengiriman barang
konfirmasi
ke distributor.
pembayaran dan
-
Website
-
website
ketersediaan produk. Marketing
Kurangnya
Mengembangkan
and Sales
informasi
website perusahaan
mengenai
yang didalamnya
ketersedian produk
terdapat informasi
atau perubahan
mengenai
sewaktu-waktu
ketersedian produk
mengenai produk
atau perubahan
menimbulkan
sewaktu-waktu
Keterlambatan
mengenai produk
penyampaian
agar bisa ter-update
informasi kepada
dan sampai ketangan
dealer dan seluruh
distributor
outlet-outlet Berdasarkan analisis value chain yang telah dilakukan,
dapat
disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa masalah dalam proses bisnis distribusi pada PT. XL Axiata seperti diantaranya adalah informasi mengenai bahan baku dari supplier dan proses pembayaran yang masih belum efektif dan efisien sehingga mampu memakan waktu yang lama. Sehingga, dengan permasalahan tersebut diusulkan untuk memakai sistem pendukung yang dapat mendukung dalam melakukan proses bisnis tersebut secara efekti dan efisien dengan menggunakan sistem aplikasi berbasis web.
55 1. Aktivitas pendukung a. Procurement Pembelian yang dilakukan oleh unit distribusi PT. Xl Axiata yaitu dilakukan untuk mendukung aktivitas primer seperti pengadaan bahan baku. Selain itu, aktivitas procurement seperti penempatan ketersediaan produk di gudang, Penyaluran produk. selalu melakukan pengecekan dan perkiraan dalam menjaga stok produk. b. Technology Development Unit distribusi pada PT. XL Axiata memiliki database server, serta telah memiliki beberapa sistem-sistem yang dapat membantu kinerja karyawan. c. Human Resource Management Manajemen sumber daya manusia yang dilakukan perusahaan adalah melakukan aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan keahlian karyawan, penggajian karyawan dan menetapkan budaya perusahaan. Selain itu, didalam manajemen sumber daya manusia, perusahaan menerapkan prosedur yang baik dan aman, membudayakan kerjasama tim yang baik serta memberikan bonus atau penghargaan karyawan yang berprestasi agar karyawan memiliki semangat bekerja lebih baik. Dengan adanya penghargaan yang diberikan kepada karyawan ini, Sehingga membuat cara kerja karyawan menjadi lebih efektif. Dengan adanya karyawan yang sangat berkompeten didalam bidangnya sehingga perusahaan tidak perlu menambah karyawan lagi maka dari itu efisien dalam biaya. d. Infrastructure Infrastuktur pada unit distribusi PT. XL Axiata meliputi aktivitasaktivitas perencanaaan strategi, administrasi, mengimplementasikan perencanaan aktivitas, memonitor proses bisnis, pelayanan terhadap distributor dan menjaga hubungan baik dengan perusahaan supplier, dealer dan seluruh outlet-outlet . Sejauh ini infrastruktur sudah terprogram sedemikian rupa di dalam distribusi PT. XL Axiata, semua perencanaan pekerjaan yang ada di dalam distribusi sudah tersusun dengan baik, sehingga dilakukan dengan tepat dan cepat oleh setiap staff, karyawan di dalam distribusi, sehingga pekerjaan tersebut efektif dan efisien didalam waktu.
56 Tabel 3.2 Aktivitas Pendukung Jenis Procurement
Aktivitas Pembelian
bahan
Support System baku
dan
SCM
operasionalnya dari supplier Technology
Mendukung kinerja perusahaan dan
Development
sistem manajemen perusahaan
System IDEX
Human Resource Meningkatkan dan menjaga kualitas Management
karyawan
Infrastructure
Meningkatkan perusahaan
kinerja secara
Training
internal Struktur organisasi
sistematis
dan dan
terstruktur
infrastruktur
perusahaan
3.1.2.2 Analisis Lingkungan Internal 3.1.2.2.1 Analisis SWOT Perusahaan perlu melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam menganalisa strategi yang tepat serta memaksimalkan kekuatan dan peluang
dan
secara
bersamaan
dapat
meminimalkan
kelemahan dan ancaman. SWOT
membandingkan
antara
faktor
eksternal
peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Analisis SWOT yang dilakukan pada unit Distribusi PT XL Axiata adalah: Kekuatan (Strength) S1) Memiliki koneksi yang baik. S2) Memiliki
sistem
yang
efektif
dalam
membantu
pembagian pengiriman produk. S3) Kontrol stok produk yang baik. S4) Jaringan dsitribusi yang kuat. S5) Memiliki
berbagai
macam
jenis
distribusi
yaitu
tradisional, non tradisional, modern retail dan Bank. S6) Teknologi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dimiliki pesaing. S7) Jangkauan yang luas. S8) Memiliki BTS lebih dari 6000 unit.
57 S9) Memiliki banyak channel distribusi. S10) Memiliki branch hampir di setiap kabupaten. Kelemahan (Weakness) W1) Proses pembayaran yang masih kurang efektif dan efisien. W2) Kekosongan produk dari supplier. W3) Hambatan dalam proses pembayaran yang turut menghambat proses pengiriman produk. W4) Terhambatnya penyampaian informasi mengenai produk kepada dealer atau outlet. W5) Cluster yang tidak terjangkau. Peluang (Opportunities) O1) Pertumbuhan ekonomi. O2) Semakin murahnya harga ponsel. O3) Tingkat kebutuhan telekomunikasi yang tinggi. O4) Pertumbuhan jejaring sosial. O5) Mengembangkan mobile data services. O6) Pengembangan sistem berbasis web. O7) Distribusi online. O8) Meutilisasi tools. O9) Trend layanan data. Ancaman (Threats) T1) Regulasi pemerintah. T2) Krisis keuangan global. T3) Tingginya persaingan. T4) Penipuan yang menggunakan nama XL. T5) Kecepatan delivery program yang dilakukan oleh perusahaan provider pesaing. T6) Masuknya perusahaan telekomunikasi global. T7) Alternatif provider lain untuk pelanggan. T8) Program
penjualan
yang
perusahaan provider pesaing.
dilakukan
oleh
58 3.1.2.2.2 Matriks SWOT Tabel 3.3 Tabel Matriks SWOT Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
S1) Memiliki koneksi yang baik.
W6)Proses pembayaran yang
S2) Memiliki sistem yang efektif dalam membantu pembagian pengiriman produk.
masih kurang efektif dan efisien. W7)Kekosongan produk dari
S3) Kontrol stok produk yang
supplier. W8)Hambatan dalam proses
baik. S4) Jaringan dsitribusi yang kuat.
pembayaran yang turut
S5) Memiliki
menghambat
jenis
berbagai
macam
distribusi
yaitu
proses
pengiriman produk.
tradisional, non tradisional, W9)Terhambatnya modern retail dan Bank.
penyampaian informasi
S6) Teknologi yang lebih tinggi
mengenai produk kepada
dibandingkan
dengan
yang
dealer atau outlet. W10) Cluster
dimiliki pesaing. S7) Jangkauan yang luas.
yang
tidak
terjangkau.
S8) Memiliki BTS lebih dari 6000 unit. S9) Memiliki
banyak
channel
distribusi. S10) Memiliki branch hampir di
setiap kabupaten.
Peluang (O)
Strategi SO
Strategi WO
O1) Pertumbuhan ekonomi.
(S1–O5) Mengembangkan mobile
(W1–O6) Mengembangkan
O2) Semakin murahnya harga
data services dengan koneksi yang
sistem pembayaran berbasis
baik.
web
ponsel. O3) Tingkat telekomunikasi
kebutuhan yang
tinggi. O4) Pertumbuhan sosial.
jejaring
(S4–O5)
Pengembangan mobile
data services
disertai dengan
untuk
efektifitas
meningkatkan dan
efisiensi
proses pembayaran.
jaringan distribusi yang kuat dapat
(W4–O7) Mengembangkan
memperluas pangsa pasar.
distribusi
(S6–O6) Mengembangkan sistem
mencegah
online
untuk
terhambatnya
59 O5) Mengembangkan mobile data services.
berbasis
web
menggunakan
teknologi yang lebih tinggi dari
O6) Pengembangan
sistem
berbasis web.
proses
penyampaian
informasi ke dealer.
yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.
O7) Distribusi online.
(S6–O7)
O8) Meutilisasi tools.
distribusi online dengan teknologi
O9) Trend layanan data.
tinggi yang telah dimiliki. (S6–O9)
Mengembangkan
Mengembangkan
dan
membuat program – program yang mendukung layanan data. (S6–O8)
Mengembangkan
meutilisasi tools. (S7–O3) Membuat program – program yang menarik yang dapat menarik lebih banyak pelanggan.
Ancaman (T)
Strategi ST
Strategi WT
T1) Regulasi pemerintah.
(S1–T5) Meningkatkan kecepatan
(W5–T5)
T2) Krisis keuangan global.
delivery
dengan
kecepatan delivery program
T3) Tingginya persaingan.
menggunakan
tinggi
untuk menjangkau cluster
T4) Penipuan
yang dimiliki.
yang
menggunakan nama XL. T5) Kecepatan
(S1–O5)
program teknologi
yang belum terjangkau.
Meningkatkan
delivery
keamanan
program yang dilakukan
terjadinya
oleh perusahaan provider
menggunakan nama XL.
T6) Masuknya
perusahaan
telekomunikasi global. T7) Alternatif provider lain untuk pelanggan. T8) Program penjualan yang dilakukan perusahaan pesaing.
untuk penipuan
sistem
(W1–T3)
mencegah
efektifitas
yang
oleh provider
Meningkatkan dan
efisiensi
sistem pembayaran untuk meningkatkan daya saing.
pesaing.
Meningkatkan
keunggulan
60 Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa perusahaan menggunakan empat strategi, yaitu : •
Strategi SO (menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan produktivitas perusahaan).
•
Strategi WO (memanfaatkan peluang untuk menghadapi kelemahan – kelemahan yang terdapat di dalam perusahaan).
•
Strategi ST (menggunakan kekuatan internal untuk menhindari ancaman yang ada).
•
Strategi WT (menggunakan kelemahan internal perusahaan untuk menghindari ancaman yang ada).
Berikut uraian dari strategi tersebut : Strategi SO : • (S1–O5) Mengembangkan mobile data services dengan koneksi yang baik. • (S4–O5)
Pengembangan mobile data services
disertai dengan
jaringan distribusi yang kuat dapat memperluas pangsa pasar. • (S6–O6) Mengembangkan sistem berbasis web menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari yang dimiliki oleh perusahaan pesaing. • (S6–O7) Mengembangkan distribusi online dengan teknologi tinggi yang telah dimiliki. • (S6–O9) Mengembangkan dan membuat program – program yang mendukung layanan data. • (S6–O8) Mengembangkan meutilisasi tools. • (S7–O3) Membuat program – program yang menarik yang dapat menarik lebih banyak pelanggan. Strategi WO: • (W1–O6) Mengembangkan sistem pembayaran berbasis web untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembayaran. • (W4–O7)
Mengembangkan
distribusi
online
untuk
mencegah
terhambatnya proses penyampaian informasi ke dealer. Strategi ST: • (S1–T5)
Meningkatkan
kecepatan
delivery
menggunakan teknologi tinggi yang dimiliki.
program
dengan
61 • (S1–O5) Meningkatkan sistem keamanan untuk mencegah terjadinya penipuan yang menggunakan nama XL. Strategi WT: • (W5–T5) Meningkatkan kecepatan delivery program untuk menjangkau cluster yang belum terjangkau. • (W1–T3) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pembayaran untuk meningkatkan keunggulan daya saing.
3.1.2.2.3 IFAS Dari hasil SWOT diatas dapat dibuat analisis IFAS (Internal Factor Analysis Summary ) yang akan digunakan untuk merumuskan analisis faktor strategi internal perusahaan, dengan menghitung bobot dan rating dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, seperti pada tabel berikut: Tabel 3.4 IFAS Distribusi PT. XL Axiata BOBOT
RATING
SCORE
0,05
3
0,15
0,10
4
0,40
Kontrol stok produk yang baik
0,05
3
0,15
Jaringan dsitribusi yang kuat
0,10
3
0,30
0,05
3
0,30
0,05
3
0,30
0,05
3
0,30
0,05
3
0,15
0,05
4
0,40
STRENGTH (KEKUATAN) Memiliki koneksi yang baik Memiliki sistem yang efektif dalam
membantu
pembagian
pengiriman produk
Memiliki berbagai macam jenis distribusi yaitu tradisional, non tradisional, modern retail dan Bank Teknologi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan
yang
dimiliki pesaing Jangkauan yang luas Memiliki BTS lebih dari 6000 unit Memiliki distribusi
banyak
channel
62 Memiliki branch hampir di setiap kabupaten
0,05
3
0,15
SUBTOTAL
0,6
33
2,6
BOBOT
RATING
SCORE
0,10
4
0,60
0,05
3
0,30
0,10
3
0,30
0,10
4
0,60
Cluster yang tidak terjangkau
0,05
2
0,20
SUBTOTAL
0,4
15
2,0
TOTAL IFAS
1,00
48
4,6
WEAKNESS (KELEMAHAN) Proses pembayaran yang masih kurang efektif dan efisien Kekosongan produk dari supplier Hambatan
dalam
pembayaran
proses
yang
turut
menghambat proses pengiriman produk Terhambatnya informasi
penyampaian
mengenai
produk
kepada dealer atau outlet
3.1.2.2.4 EFAS EFAS (External Factor Analysis Summary ) akan digunakan untuk merumuskan analisis faktor strategi eksternal perusahaan, dengan menghitung bobot dan
rating dari
peluang dan ancaman yang ada pada perusahaan, seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.5 EFAS Distribusi PT. XL Axiata OPPORTUNITIES (PELUANG) Pertumbuhan ekonomi
BOBOT
RATING
SCORE
0,05
3
0,15
63 Semakin murahnya harga ponsel
0,05
3
0,15
0,05
3
0,15
0,05
3
0,15
0,10
4
0,40
0,10
3
0,30
Distribusi online
0,10
3
0,30
Meutilisasi tools
0,05
2
0,10
Trend layanan data
0,05
2
0,10
SUBTOTAL
0,6
26
1,8
BOBOT
RATING
SCORE
Regulasi pemerintah
0,03
3
0,09
Krisis keuangan global
0,03
3
0,09
Tingginya persaingan
0,05
3
0,15
0,05
2
0,10
0,04
3
0,12
0,05
3
0,15
0,05
4
0,20
0,05
2
0,10
0,05
3
0,15
SUBTOTAL
0,4
26
1,15
TOTAL EFAS
1,00
21
2,95
Tingkat
kebutuhan
telekomunikasi yang tinggi Pertumbuhan jejaring sosial Mengembangkan
mobile
data
service Pengembangan sistem berbasis web
THREAT (ANCAMAN)
Penipuan dengan menggunakan nama XL Kecepatan delivery program yang dilakukan
oleh
perusahaan
provider pesaing Masuknya
perusahaan
telekomunikasi global Alternatif provider lain untuk pelanggan Program
penjualan
dilakukan
oleh
yang
perusahaan
provider pesaing
64 Dari tabel analisis IFAS dan EFAS diatas dapat diambil kesimpulan untuk menganalisis posisi dari Distribusi PT. XL Axiata terhadap strategi internal dan eksternal yang dimiliki oleh Distribusi PT. XL Axiata. Berikut ini adalah penghitungan yang dilakukan dalam analisis IFAS dan EFAS: a. Jumlah dari nilai yang ada pada kekuatan dan kelemahan diselisihkan untuk mendapatkan sumbu pada titik X. Kekuatan
: 2,6
Kelemahan
: 2,0
Titik X
: Kekuatan -Kelemahan : 2,6 – 2,0 : 0,6
b. Jumlah dari nilai yang ada pada peluang dan ancaman diselisihkan untuk mendapatkan sumbu pada titik Y. Peluang
:
1,8
Ancaman
:
1,15
Titik Y
:
Peluang – Ancaman
:
1,8 – 1,15
:
0,65
c. Dari jumlah nilai yang diselisihkan diatas dapat dibuat sebuah diagram untuk mengetahui letak koordinat Distribusi PT. XL Axiata dari strategi yang dihasilkannya. Berikut merupakan diagram analisis SWOT DISTRIBUSI PT. XL AXIATA :
65 PELUANG
3. Mendukung Strategi
1. Mendukung Strategi
Turn-Around
Agresif KEKUATAN
KELEMAHAN
(0,6 : 0,65)
INTERNAL
INTERNAL
4. Mendukung Strategi
2. Mendukung Strategi
Defensif
Divesifikasi
ANCAMAN
Gambar 3.2 Diagram Analisa SWOT Unit Distribusi PT. XL Axiata Berdasarkan diagram analisa SWOT diatas, dapat disimpulkan bahwa PT. XL Axiata berada pada kuadran 1 yaitu situasi yang sangat menguntungkan. Maksudnya adalah, PT. XL Axiata memiliki pergerakan perusahaan yang baik yaitu dimana perusahaan memiliki kekuatan yang mampu digunakan untuk mendukung peluang-peluang yang ada. Strategi yang diterapkan adalah untuk mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
3.1.2.3 Concept Of Oprations (CONOPS) Concept Of Oprations (CONOPS) merupakan narasi dokumen yang menjelaskan bagaimana kegiatan perusahaan beroperasi saat ini atau kegiatan operasi beberapa tahun yang akan datang dengan beberapa
faktor-faktor
tertentu
internal
dan
eksternal
diidentifikasi dalam analisis SWOT dengan asumsi perencanaan.
yang
66 3.1.2.3.1 CONOPS Scenario 1. Bagian Channel Supply akan setting alokasi Purchase Order di sistem IDEX. 2. Bagian Channel Supply mengeluarkan purchase order untuk diberikan kepada Regional Sales Manager. 3. Regional Sales Manager meneruskan ourchase order ke Area Manager. 4. Area Manager akan mengirim email purchase order kepada dealer, apabila setuju dengan kuota purchase order yang diberikan maka dealer akan langsung menuju ke poin 11 untuk melakukan pembayaran. 5. Apabila
tidak
setuju
dealer
akan
mengajukan
adjustment ke Area manager. 6. Area manager mengecek adjustment purchase order dan meneruskannya ke Regional sales manager untuk dilakukan negosiasi. 7. Regional
Sales
manager
meneruskan
adjustment
purchase order ke bagian channel supply untuk disetting ulang. 8. Bagian channel supply mengeluarkan purchase order baru untuk diberikan ke regional sales manager. 9. Regional sales manager meneruskan purchase order baru ke area manager. 10. Area manager memberikan purchase order baru ke dealer. 11. Dealer melakukan pembayaran via transfer melalui akun Bank yang dimiliki oleh masing – masing dealer. 12. Dealer mengirim fax bukti pembayaran ke Admin depo. 12. Admin depo memberikan bukti pembayaran yang diberikan oleh dealer ke Bagian keuangan. 13. Bagian keuangan melakukan verifikasi pembayaran berdasarkan bukti pembayaran dan uang yang masuk di akun Bank yang dimiliki PT XL Axiata.
67 14. Bagian keuangan memasukan data purchase order yang telah terbayar beserta jumlah pembayarannya ke sistem SAP. 15. Bagian keuangan memberikan mutasi transaksi ke admin depo. 16. Admin depo memasukan data purchase order ke sistem IDEX. 17. Admin
depo
membuat
supply
order/delivery
order(SO/DO) di sistem SAP. 18. Admin depo memberikan SO/DO ke bagian main warehouse. 3.1.2.3.2 CONOPS Diagram CONOPS diagram merupakan sebuah bentuk deskripsi tingkat tinggi grafis tentang bagaimana proses bisnis di perusahaan berlangsung, serta bagaimana fungsi organisasi baik itu secara keseluruhan maupun di daerah tertentu yang menarik.
68
Gambar 3.4 Conops Diagram Distribusi PT. XL Axiata Berdasarkan diagram Conops diatas, maka akan terlihat beberapa proses yang perlu diperbaiki karena proses yang dianggap kurang efektif dan efisien. Seperti pada proses pengeluaran purchase order sampai ke tangan dealer yang masih menggunakan email, dan juga proses validasi pembayaran dengan pengiriman bukti pembayaran melalui fax masih dianggap kurang efisien. Sehingga data-data rentan akan kehilangan (Human Error). 3.2 Product & Service Business product and service berisikan business plan, swimlane process diagram, business process diagram, usecase narative and diagram.
69 Disini juga akan dijelaskan menjelaskan mengenai proses bisnis yang sedang berjalan, strategi saat ini, dan siapa saja yang terlibat didalamnya. 3.2.1 Business Plan Business plan digunakan untuk melihat strategi bisnis dan strategi finansial perusahaan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan strategis dan inisiatif. 3.2.1.1 Business Overview PT. XL Axiata sendiri adalah merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa layanan telekomunikasi. Sehingga produk –
produk yang dijual
antara lain adalah physical voucher, starter pack
dan reload elektronik. Saat ini
proses distribusi di PT XL Axiata
menggunakan sistem dealer ship yang terdiri dari 4 macam distribusi: 1. Tradisional (market) yaitu distribusi dengan dealer menggunakan kanvaser. Kanvaser datang secara harian ke outlet – outlet resmi XL. Produk yang didistribusikan dalam distribusi tradisional ini antara lain: physical voucher, starter pack dan reload elektronik. 2. Non tradisional yaitu distribusinya sudah menggunakan sistem host to host. Distribusi ini hanya mendistribusikan reload isi ulang pulsa contohnya seperti di okeshop dan centra ponsel. 3. Modern retail adalah distribusi yang dilakukan di supermarket – supermarket besar seperti Giant dan Carrefour. Distribusi ini hanya mendistribusikan reload isi ulang pulsa. 4. Bank, distribusi melalui bank yaitu mesin atm. Distribusi ini hanya mendistribusikan reload isi ulang pulsa. 3.2.1.2 History Of Organization PT. XL Axiata berdiri pada 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, XL mulai beroperasi sebagai perusahaan perdagangan barang dan jasa umum. Pada tahun 1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon selular. Perseroan juga mengubah namanya menjadi PT Excelcomindo Pratama, sesuai dengan perjanjian kerjasama antara Grup Rajawali dan tiga investor asing (NYNEX, AIF, dan Mitsui).
70 Setelah sembilan tahun menjadi perusahaan swasta, XL kemudian melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) pada September 2005 dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat itu, XL merupakan anak perusahaan Indocel Holding Sdn. Bhd., yang sekarang dikenal sebagai Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., yang seluruh sahamnya dimiliki oleh TM International Sdn. Bhd. (“TMI”) melalui TM International (L) Limited. Pada tahun 2009, TMI berganti nama menjadi Axiata Group Berhard (“Axiata”). Pada tahun yang sama PT Excelcomindo Pratama Tbk. juga berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk. untuk kepentingan sinergi. Saat ini, sebagian besar saham XL dipegang oleh Axiata melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (66,6 persen) dan Emirates Telecommunications Corporation atau Etisalat International Indonesia Ltd. (13,3 persen), dan sisanya dipegang oleh masyarakat (20,1 persen). XL dikenal sebagai pelopor layanan selular kepada anggota masyarakat biasa di Indonesia melalui program tarif hemat “Rp1/detik” pada tahun 2007, yang memungkinkan lebih banyak penduduk berpenghasilan menengah ke bawah menikmati layanan telepon selular. XL telah berkembang dari perusahaan kecil yang menjual layanan dasar telepon menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di tanah air, dengan infrastruktur jaringan dan layanan yang sangat luas di seluruh tanah air. XL menyediakan layanan untuk pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis kepada pelanggan perusahaan. Jaringan XL menggunakan teknologi GSM 900/DCS 1800 dan IMT2000/3G. XL juga memiliki beberapa lisensi, termasuk closed regular network (leased line), internet service provider (ISP), Voice over Internet Protocol (VoIP), dan Internet interconnection services (NAP). XL bahkan telah memperoleh lisensi untuk eMoney
(uang
elektronik)
dari
Bank
Indonesia,
yang
memungkinkan XL menyediakan layanan pengiriman uang. Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, XL selalu dinamis dalam mengelola dan menjalankan
71 usahanya, bersedia belajar, cepat beradaptasi dengan perubahaan di industri atau keadaan pasar sehingga mampu memberikan atau menyediakan layanan berkualitas prima kepada pelanggan. 3.2.1.3 Vision and Mission Visi perusahaan adalah pandangan jauh ke depan, kemana perusahaan akan dibawa atau gambaran apa yang diinginkan oleh perusahaan. Visi perusahaan akan menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistis, dapat dipercaya, meyakinkan, serta mengandung daya tarik. Secara
umum misi
perusahaan adalah suatu tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan apa yang menjadi visi dari perusahaan. Visi dan misi dari PT. XL Axiata adalah: Visi : Menjadi juara seluler Indonesia, memuaskan pelanggan, pemegang saham dan karyawan. Misi : •
Harga terjangkau dengan pilihan produk dan layanan yang menarik dan memberikan nilai lebih bagi pelanggan
•
Meningkatkan pengalaman pelanggan
•
Memastikan pengelolaan beban jaringan yang memadai dan memaksimalkan kapasitas serta kualitas
•
Mempertahankan keuntungan dengan terus meningkatkan pangsa
pasar
seiring
dengan
upaya
untuk
tetap
mempertahankan organisasi yang ramping dan manajemen biaya yang cermat. •
Menggunakan kesempatan dalam layanan data dan Value Added Services
•
Meningkatkan efisiensi dalam sistem distribusi untuk menghasilkan jaringan distributor dengan kinerja yang tinggi, loyal, dan produktif.
3.2.1.4 Relationship Business Activity to Strategic Goals 1. PT. XL Axiata mengutamakan kualitas pelayanan agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan kompetitor di bidang layanan telekomunikasi
72 2. Unit distribusi PT. XL Axiata menggunakan teknologi yang lebih canggih dari operator lain untuk proses penyampaian informasi yang cepat sampai ke tangan konsumen 3. Unit distribusi PT. XL Axiata memiliki channel distribusi yang banyak yang memperkuat dan memperluas jaringan distribusinya. 3.2.1.5 Organizational Structure Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Direksi
Komite Audit
Network Services
Consumer Marketing
Network Planning
Customer Lifecycle Management
Network Development
Marketing Communication
IT Development
Marketing Mobile Data Services
NETCO
Business & Consumers Analysis
MDS Infrastructure Company Project Management Office
Youth Segment
Internal Audit
Finance
Coorporate Services
Financial Accounting & Taxation
Human Capital Shares Services
Business Control
Learning & Development
Investor Relation Business Assurance Procurement & Logistic
Marketing Mass
Real Estate & Facility Management Regulatory Government Relations
Commerce
Region West Region Jabodetabek Region East Region Central Enterprise & Carrier Channel Strategy & Management
PresDir’s Office Customer Experience Enhancement Corporate Secretary Corporate Legal Corporate Communication Corporate Strategy & Business Development
Gambar 3.5 Organization Structure PT. XL Axiata Berikut ini adalah uraian pekerjaan dari unit di dalam PT. XL Axiata: Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organisasi tertinggi dalam struktur korporasi XL, dengan wewenang antara lain : •
Mengangkat dan memberhent ikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
•
Mengesahkan Perubahan Anggar an Dasar.
•
Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan.
•
Menyetujui rencana perolehan dan penggunaan dana.
73 •
Menunjuk akuntan publik.
•
Menetapkan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris diberikan kekuasaan oleh Perusahaan untuk melakukan pengarahan, pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan roda usaha perusahaan. Hal ini bertujuan guna memastikan Direksi mematuhi ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugasnya. Direksi Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar. Selain memusatkan perhatian pada tugas yang diembankan, Direksi juga diharapkan dapat melakukan koordinasi dan komunikasi dalam menerapkan strategi Perusahaan untuk memastikan bahwa mereka bekerja menuju tujuan yang sama. Komite Audit Komite Audit bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi integritas laporan keuangan yang dibuat oleh Perusahaan, melakukan penilaian efektifitas sistem pengawasan internal dan mengidentifikasi masalah yang dapat muncul jika terjadi pelanggaran hukum dan peraturan. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit mengacu pada Pedoman Ker ja Komite Audit yang memuat penjelasan mengenai peran serta tugas mereka yang sejalan dengan seluruh peraturan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Komite Operasional Komite Operasional yang bertanggung jawab kepada Direksi memiliki wewenang untuk mensahkan, menelaah serta memantau kinerja pendapatan perusahaan. untuk mencapai tujuan tersebut, Komite ini juga bertugas menelaah kelayakan dan efektifitas program–program perusahaan terkait dengan produk, biaya dan anggaran serta jaringan, sekaligus mendukung pelaksanaannya. Komite Sumber Daya Manusia Komite Sumber Daya Manusia yang bertanggung jawab kepada Direksi untuk mengembangkan dan menelaah Strategi Perusahaan terkait dengan pengembangan organisasi, pemberian penghargaan dan tunjangan untuk karyawan, kebijakan SDM, program bakat, strategi outsourcing, budaya perusahaan serta pengaturan penempatan karyawan.
74 Komite Anggaran Komite Anggaran yang bertanggung jawab kepada Direksi dan membahas tentang topik khusus yang berhubungan dengan pengaturan anggaran untuk CAPEX dan OPEX agar sesuai dengan target EBITDA Perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, Komite Anggaran ditugaskan untuk memberikan persetujuan dan rekomendasi atas permintaan tambahan anggaran, persetujuan perpindahan anggaran, dan secara aktif mencar i peluang untuk penghematan pengeluaran. Komite Strategi Produk Komite Strategi Produk memiliki kewenangan untuk menelaah, menganalisa dan menyetujui proposal dari skema harga terkait program baru atau sedang ber jalan serta layanan, dengan tetap berpegang pada perhitungan biaya, resiko dan potensi pendapatan. Komite Strategi Produk dibentuk sebagai suatu sub-komite yang melapor kepada Komite Operasional. Komite Teknologi Informasi Komite Teknologi Informasi dibentuk sebagai suatu sub-komite yang bertanggung jawab kepada Komite Operasional. Komite ini dibentuk untuk mengendalikan dan menjaga peningkatan asset dan investasi Perusahaan dalam secara terkontrol dan terkelola, menyelaraskan selaras dengan perencanaan utama Teknologi Industri dengan strategi bisnis perusahaan, serta merekomendasikan perubahanperubahan terpadu terkait teknologi dan infrastruktur.
Gambar 3.6 Organization Structure Distribusi PT. XL Axiata
75 Vice Precident Memiliki kewenangan untuk mengkaji secara utuh dan menyeluruh (end-toend), memastikan kelayakan dan keselarasan dengan strategi perusahaan serta memberikan keputusan atas tiap-tiap inisiatif yang diajukan baik atas program maupun layanan konten dan aplikasi baik yang baru atau yang telah ada sebelumnya dan tetap berpegang pada perhitungan atas profitabilitas dengan biaya, analisa atas manajemen risiko, juga kualitas pelayanan pelanggan. General Manager •
Memiliki fokus area menyeluruh tingkat nasional.
•
Mengkoordinasikan dan mengelola pengembangan produk.
•
Controlling terhadap pencapaian KPI oleh staff dibawahnya.
Regional Sales Manager •
Memiliki kewenangan cakupan area yang lebih luas dengan 2 atau lebih fokus area yang berbeda.
•
Meningkatkan distribusi produk.
•
Membuat strategi untuk meningkatkan kinerja distribusi PT. XL Axiata.
Area Sales Manager •
Memiliki kewenangan satu fokus area yang disebut dengan cluster di kabupaten tertentu.
•
Kewenangan untuk melakukan konfirmasi final mengenai purchase order.
•
Menjadi konsultan untuk dealer.
•
Membuat laporan ke regional sales manager tentang pencapaian semua distributor baik internal maupun eksternal. 3.2.1.6 Market Outlook & Competitive Strategy Market Outlook Market Outlook pada PT. XL Axiata yaitu seluruh kalangan masyarakat yang ada di Indonesia khususnya kalangan remaja yang saat ini banyak menggunakan smartphone dan mengakses social media. Competitive Strategy Competitive
Strategy
PT.
XL
Axiata
yaitu
terus
meningkatkan kualitas layanan mobile data service untuk menjaga daya saing dari para pesaingnya, serta untuk tetap fokus pada kebutuhan pasar sekarang ini khususnya bagi kalangan remaja.
76 3.2.1.7 Business Cycle
Gambar 3.7 Business Cycle Distribusi PT. XL Axiata Gambar diatas adalah gambar business cycle pada unit distribusi PT XL Axiata. Bagian Channel Supply akan melakukan setting alokasi Purchase Order di sistem IDEX dan mengeluarkan Purchase Order untuk diberikan kepada Regional Sales Manager. Kemudian Regional Sales Manager akan meneruskan Purchase Order ke Area Manager. Setelah itu Area Manager akan mengirim email Purchase Order kepada dealer. Jika Purchase Order telah disetujui oleh dealer maka dealer akan melakukan pembayaran. Tetapi jika dealer tidak setuju dengan kuota Purchase Order yang diberikan maka dealer akan mengajukan adjustment Purchase Order ke Area Manager dan Area Manager akan meneruskan adjustment Purchase Order ke Regional Sales Manager untuk dicek kembali. Setelah itu Regional Sales Manager akan memberikan Adjustment Purchase Order ke bagian Channel Supply untuk disepakati ulang. Bagian Channel Supply kemudian akan mengeluarkan Purchase Order baru dan memberikan ke Regional Sales Manager untuk dicek, dari Regional Sales Manager Purchase Order baru akan diteruskan ke Area Manager untuk diberikan kembali kepada dealer. Kemudian dealer akan melakukan pembayaran. Kemudian dealer akan mengirimkan fax bukti transfer pembayaran ke admin depo. Setelah dicek bukti transfer pembayaran akan dikirimkan oleh Admin Depo ke bagian keuangan. Kemudian bagian keuangan akan melakukan verifikasi pembayaran dan memberikan mutasi transaksi ke admin depo. Setelah menerima mutasi transaksi pembayaran admin depo akan membuat Sales Order/Delivery Order (SO/DO) di sistem SAP berdasarkan data purchase order untuk diberikan ke Bagian Main Warehouse.
77 3.2.2 Swim Lane Diagram
Gambar 3.8 Swim Lane Diagram Distribusi PT. XL Axiata
78 3.2.3 Business Process Model Diagram
Gambar 3.9 Business Process Model Diagram Distribusi PT. XL Axiata
3.2.4 Business Process / Product Matrix
Business Activity Membuat Setting Alokasi Purchase Order
X
Melakukan Pengecekan Purchase Order
X
X
Mengirim Email Purchase Order
X
Melayani Adjustment PO
X
Melakukan Pengecekan Adjustment PO
X
X
X
Melakukan Verifikasi Adjustment PO
X
X
X
Membuat New Purchase Order
X
Melayani Pembayaran
X
Depo
Admin
Keuanga
Bagian
Manager
Area
Manager
Sales
Regional
Channel
Supply
Bagian
Tabel. 3.6 Business Process / Product Matrix
79 Memberikan Bukti Fax Pembayaran
X
Memasukan data PO dan Pembayaran
X
Mencetak Mutasi Transaksi
X
Memasukan data Purchase Order
X
Membuat SO/DO
X
3.2.5 Use Case Narative & Diagram Use Case Narative dan Diagram dengan berbentuk format UML digunakan untuk mengidentifikasi bisnis, kebutuhan, aktor, dan peraturan bisnis itu sendiri untuk mereka berinterkasi dengan sistem, service dan aplikasi-aplikasi yang di identifikasikan sebagai solusi teknologi pada sistem yang berjalan. 3.2.5.1 UseCase Diagram Untuk mengidentifikasikan peranan aktor yang terhubung langsung dengan sistem akan digambarkan dengan UseCase Diagram berikut pada gambar 3.11 3.2.5.2 Use Case Narative Penjelasan Aktor serta aktivitas – aktivitas dan karakterisasinya dari Use Case yang telah dibuat, akan dijabarkan selanjutnya. 3.2.5.2.1 Actors 1. Bagian Supply Channel a. Purpose : 1. Membuat
Setting
Alokasi
Purchase
Order 2. Mem-verifikasi Adjustment PO 3. Membuat New Purchase Order b. Characterization : Bagian Supply Channel membuat setting alokasi purchase order pada sistem IDEX sesuai dengan yang telah diperhitungkan. Bagian
Supply
Channel
mengeluarkan
purchase order yang telah dibuat dan ditentukan untuk dealers tertentu. Bagian Supply Channel akan melakukan verifikasi terhadap Adjustment PO bagi dealers yang
80 mengajukan
Adjustment
Adjustment
PO
yang
PO.
Setelah
lama
telah
diverifikasi/disetujui, maka bagian Supply Channel akan membuat new purchase order. 2. Regional Sales Manager a. Purpose : 1. Melakukan Pengecekan Purchase Order. 2. Melakukan Pengecekan Adjustment PO. b. Characterization : Regional Sales Manager akan melakukan pengecekan terhadap purchase order yang telah
dikeluarkan
oleh
bagian
Supply
Channel, selain itu Regional Sales Manager juga akan melakukan pengecekan terhadap Adjustment PO bila ada. 3. Bagian Keuangan a. Purpose 1. Mengecek Pembayaran 2. Memasukan data PO dan Pembayaran 3. Mencetak Mutasi Transaksi b. Characterization : Bagian keuangan melakukan pengecekan terhadap pembayaran yang telah dilakukan oleh dealers. Apabila pembayaran telah dilakukan, maka bagian keuangan akan mengeluarkan mutasi transaksi yang telah dilakukan
oleh
dealers
tersebut
dan
memberikannya ke Admin Depo. Bagian keuangan akan menginput data PO dan pembayaran yang telah dilakukan oleh dealers ke dalam sistem SAP. 4. Admin Depo a. Purpose 1. Memberikan Fax Bukti Pembayaran 2. Memasukan data Purchase Order
81 3. Membuat SO/DO b. Characterization : Admin
depo
memberikan
bukti
pembayaran yang diperoleh dari dealers untuk membantu dalam mengecek pembayaran yang dilakukan oleh bagian keuangan. Admin Depo akan menginput purchase order yang telah valid dan telah terbayar ke dalam sistem IDEX. Admin Depo akan membuat SO/DO (Supply Order / Delivery Order) untuk memastikan barang yang dipesan sesuai dengan barang yang dikeluarkan/diantarkan. Setelah itu, admin depo memberikan SO/DO tersebut ke main warehouse untuk dilakukan pengecekan terhadap barang tersebut. 3.2.5.2.2 Use Cases Penjelasan
aktivitas
–
aktivitas
beserta
fungsinya dari sistem UseCase yang berjalan adalah sebagai berikut : 1. Membuat Setting Alokasi Purchase Order UseCase : Bagian Channel Supply membuat setting alokasi purchase order yang akan didistribusikan kepada dealer-dealer yang telah di hire oleh perusahaan. Object :
Purchase Order
Function :
Generate_Id_PO, Get_Id_Dealers, Create_Tanggal, Get_Kebijakan, Create_Quantity, Create_Harga, Get_Area, Create_Status,
Add New Purchase Order
82 2. Melakukan Pengecekan Purchase Order Usecase : Regional Sales Manager akan melakukan pengecekan terhadap Purchase Order yang telah dibuat oleh bagian Channel Supply. Object: Purchase Order Function: Generate_Id_PO, Get_Id_Dealers, Create_Tanggal, Get_Kebijakan, Create_Quantity, Create_Harga, Get_Area, Add New Purchase Order 3. Mengirim Email Purchase Order UseCase: Purchase Order yang telah dibuat oleh Bagian Channel Supply akan dikirim melalui email kepada dealer. Object :
Dealers, Purchase Order
Function :
Generate_Id_Dealers, Get_SOP, Get_Id_PO, Get_Nama_Perusahaan, Get_Nama_Dealer, Get_Alamat, Get_No_Telp, Get_Email, Get_Area,
Add New Dealers 4. Melayani Adjustment PO UseCase
: Area Manager akan menerima
adjustment PO yang diajukan oleh dealer untuk
diberikan
kepada
Regional
Sales
Manager yang kemudian akan dilanjutkan ke bagian Channel Supply. Area Manager akan
83 memberikan feedback berupa new purchase order kepada dealer apabila adjustment PO telah disepakati. Object: Adjustment PO Function :
Generate_Id_Adjustment_PO, Get_Id_Dealers, Get_Tanggal, Get_Kebijakan, Create_Adjustment_Quantity, Create_Adjustment_Harga,
Add new Adjustment PO. 5. Melakukan Pengecekan Adjusment PO Usecase : Regional Sales Manager akan melakukan pengecekan terhadap Adjusment PO yang telah diajukan oleh Dealers melalui Area manager Function :
Generate_Id_Adjustment_PO, Get_Id_Dealers, Get_Tanggal, Get_Kebijakan, Create_Adjustment_Quantity, Create_Adjustment_Harga,
Add new Adjustment PO. 6. Melakukan Verifikasi Adjusment PO Usecase : Bagian Channel Supply akan melakukan verifikasi Adjusment PO yang telah diajukan oleh dealers dan menentukan apakah Adjusment PO tersebut dapat diterima atau tidak. Function :
Generate_Id_Adjustment_PO, Get_Id_Dealers, Get_Tanggal, Get_Kebijakan, Create_Adjustment_Quantity, Create_Adjustment_Harga,
Add new Adjustment PO.
84 7. Membuat New Purchase Order UseCase : Bagian Channel Supply akan membuat New Purchase Order berdasarkan adjustment PO yang telah disepakati dan dianalisa. Object : New_Purchase_Order Function :
Generate_Id_PO, Get_Id_Dealers, Create_Tanggal, Get_Kebijakan, Create_Quantity, Create_Harga, Get_Area, Create_Status,
Add New Purchase Order 8. Melayani Pembayaran UseCase
: Bagian keuangan melakukan
pengecekan terhadap pembayaran yang telah dilakukan oleh dealers. Object: Pembayaran Function :
Generate_Id_Pembayaran, Get_Id_PO, Get_Total_Tagihan_Pembayaran, Get_Kebijakan, Get_SOP, Get_Jumlah_Pembayaran, Get_Tanggal_Pembayaran,
Add New Pembayaran. 9. Memberikan Fax Bukti Pembayaran UseCase :
Admin
depo
memberikan
fax
bukti pembayaran yang diperoleh dari dealers untuk membantu dalam mengecek pembayaran yang dilakukan oleh bagian keuangan. Object: Bukti_Pembayaran Function :
Generate_Id_Bukti_Pembayaran,
85 Get_Id_Pembayaran, Get_SOP Create_Tanggal, Add New Bukti Pembayaran. 10. Memasukan data PO dan Pembayaran Usecase : Bagian Keuangan akan memasukan data PO dan Pembayaran ke dalam sistem SAP yang akan digunakan untuk membuat SO/DO. Function :
Generate_Id_Pembayaran, Get_Id_PO,
Get_Total_Tagihan_Pembayaran, Get_Kebijakan, Get_Jumlah_Pembayaran, Get_Tanggal_Pembayaran, Add New Pembayaran. 11. Mencetak Mutasi Transaksi UseCase : Bagian keuangan akan mencetak mutasi transaksi yang telah dilakukan oleh dealers apabila pembayaran telah dilakukan dan mutasi transaksi tersebut akan diberikan kepada Admin Depo. Object : Mutasi_Transaksi, Function :
Generate_Id_Mutasi_Transaksi, Get_Id_PO, Get_Id_Pembayaran, Get_Id_Bukti_Pembayaran, Get_Kebijakan, Create_Tanggal,
Add New Mutasi Transaksi. 12. Memasukan data Purchase Order Usecase : Admin Depo akan memasukan data Purchase Order ke sistem IDEX sebagai referensi bagi bagian Channel Supply dalam pembuatan Purchase Order. Function :
Generate_Id_PO,
86 Get_Id_Dealers, Create_Tanggal, Get_Kebijakan, Create_Quantity, Create_Harga, Get_Area, Add New Purchase Order 13. Membuat SO/DO UseCase : Admin Depo akan membuat SO/DO (Supply Order / Delivery Order) untuk memastikan barang yang akan dikeluarkan sesuai dengan barang yang harus didistribusikan. Setelah itu, admin depo memberikan SO/DO tersebut ke main warehouse untuk dilakukan pengecekan terhadap barang tersebut. Object : SO/DO, Function :
Generate_Id_SO/DO, Get_Id_PO, Get_Kebijakan, Create_Tanggal,
Add New SO/DO.
87
Gambar 3.10 UseCase Diagram Distribusi PT. XL Axiata
88 3.3 Data & Information 3.3.1 Object State Transaction Diagram
Gambar 3.11 Object State Transaction Diagram Distribusi PT. XL Axiata
Pada gambar 3.10 dapat dilihat bahwa alur objek yang terjadi dimulai dari Bagian Channel Supply akan melakukan setting alokasi Purchase Order di sistem IDEX. Bagian Channel Supply mengeluarkan purchase order untuk diberikan kepada Regional Sales Manager. Regional Sales Manager meneruskan
ourchase order ke Area
Manager. Area Manager akan mengirim email purchase order kepada dealer, apabila setuju dengan kuota purchase order yang diberikan maka dealer akan langsung menuju ke poin 11 untuk melakukan pembayaran. Apabila tidak setuju dealer akan mengajukan adjustment ke Area manager. Area manager mengecek adjustment purchase order dan meneruskannya ke Regional sales manager untuk dilakukan negosiasi. Regional Sales manager meneruskan adjustment purchase order ke bagian channel supply untuk disetting ulang. Bagian channel supply mengeluarkan purchase order baru untuk diberikan ke regional sales manager. Regional sales manager meneruskan purchase order baru ke area manager. Area manager memberikan purchase order baru ke dealer. Dealer melakukan pembayaran via transfer melalui akun
89 Bank yang dimiliki oleh masing – masing dealer. 12. Dealer mengirim fax bukti pembayaran ke Admin depo. Admin depo memberikan bukti pembayaran yang diberikan oleh dealer ke Bagian keuangan. Bagian keuangan
melakukan verifikasi
pembayaran
berdasarkan
bukti
pembayaran dan uang yang masuk di akun Bank yang dimiliki PT XL Axiata. Bagian keuangan memasukan data purchase order yang telah terbayar beserta jumlah pembayarannya ke sistem SAP. Bagian keuangan memberikan mutasi transaksi ke admin depo. Admin depo memasukan data purchase order ke sistem IDEX. Admin depo membuat supply order/delivery order(SO/DO) di sistem SAP. Admin depo memberikan SO/DO ke bagian main warehouse. 3.3.2 Logical Data Model Logical Data Model dapat dikembangkan dengan menggunakan metode terstruktur tradisional dan simbol (ERD), atau dapat juga dengan menggunakan metode berorientasi objek dan symbol dari UML yang menghasilkan Diagram Kelas dan/atau Diagram Objek. Berikut adalah Logical Data Model dari PT Xl Axiata Tbk :
Gambar 3.12 Logical Data Model Diagram Distribusi PT. XL Axiata 3.3.2.1 Entity Definition Keterangan Entity Relationship Diagram : 1. Karyawan Entity “Karyawan” merupakan model dari perusahaan yang merupakan karyawan internal dari perusahaan.
90 Attributes:
Id_Karyawan,
Nama_Karyawan,
Jabatan, Alamat, No_Telp, Email 2. Purchase_Order Entity “Purchase Order” merupakan model dari penentuan dan pencatatan produk yang akan didistribusikan kepada dealers. Attributes: Id_PO, Id_Karyawan, Id_Dealers, Id_Adjusment_PO, Tanggal, Quantity, Harga, Area, Status 3. Adjustment_PO Entity “Adjusment_PO” merupakan model dari catatan yang berisi penawaran dan penyesuaian quantity produk dan harga pada produk yang akan didistribusikan kepada dealers. Attributes: Id_Adjustment_PO, Id_Karyawan, Id_Dealers, Tanggal, Adjustment_Quantity, Adjustment_Harga, 4. Dealers Entity
“Dealers”
merupakan
perorangan/perusahaan
model
yang
dari akan
mendistribusikan produk dari perusahaan. Attributes: Id_Dealers, Nama_Perusahaan, Nama_Dealer, Alamat, No_Telp, Email, Area, 5. Pembayaran Entity “Pembayaran” pembayaran
yang
merupakan model dari dilakukan
dealers
atas
purchase order. Attributes: Id_Pembayaran, Id_PO, Total_Tagihan_Pembayaran, Jumlah_Pembayaran, Tanggal_Pembayaran 6. Bukti Pembayaran Entity “Bukti Pembayaran” merupakan model yang dibuat berdasarkan Pembayaran yang telah dilakukan oleh dealers.
91 Attributes: Id_Bukti_Pembayaran, Id_Pembayaran, Tanggal 7. Mutasi Transaksi Entity “Mutasi Transaksi” merupakan model dari mutasi transaksi yang telah dilakukan oleh dealers yang telah tercatat dalam sistem SAP. Attributes: Id_Mutasi_Transaksi, Id_Bukti_Pembayaran, Tanggal 8. SO/DO Entity
“SO/DO”
merupakan
model
dari
pencatatan penyesuaian antara barang yang akan dikeluarkan dari warehouse dengan barang yang akan didistribusikan. Attributes: Id_SO/DO, Id_PO, Tanggal 3.3.3 Activity Entity Matrix (CRUD) Tabel berikut adalah activity entity matrix yang ada pada unit Distribusi PT. XL Axiata. Pada tabel Activity Entity Matrix (CRUD) ini menjelaskan bahwa setiap fungsi memiliki tanggung jawab yang berbeda untuk mengakses sebuah subject data yang memiliki 4 klasifikasi yaitu create, read, update, dan delete. Berikut penjelasannya: 1. Create : merupakan sebuah fungsi dalam membuat data yang akan disimpan kedalam database. 2. Read : merupakan sebuah fungsi untuk membaca file dan data yang telah disimpan didalam pada database. 3. Update : merupakan sebuah fungsi untuk mengubah file atau isi data yang telah dibuat sebelumnya dan tersimban dalam database. 4. Delete : merupakan sebuah fungsi untuk menghapus data yang tidak digunakan lagi yang tersimpan dalam database.
92 Tabel. 3.7 Activity Entity Matrix (CRUD) Entity Type
1
Membuat
Purchase
Adjustment
Pembaya
Bukti
Mutasi
SO/
Order
PO
ran
Pembayaran
Pembayaran
DO
C
Setting Alokasi Purchase Order 2
Melakukan
R
Pengecekan Purchase Order 3
Mengirim
R
Email Purchase Order 4
Melayani
R
C
Adjustment PO 5
Melakukan
R
Pengecekan Adjustment PO 6
Melakukan
R
Verifikasi Adjustment PO 7
Membuat
U
R
New Purchase Order 8
Melayani Pembayaran
R
C
93
9
Purchase
Adjustment
Pembaya
Bukti
Mutasi
SO/
Order
PO
ran
Pembayaran
Pembayaran
DO
R
C
Memberikan Fax Bukti Pembayaran
10 Memasukan
R
data PO dan Pembayaran 11 Mencetak
R
C
Mutasi Transaksi 12 Memasukan
R
data Purchase Order 13 Membuat SO/DO
R
R
C
94 3.4 System & Application 3.4.1 System Communication Description System Communication Description atau deskripsi dari hubungan antar sistem yang terjadi pada sebuah sistem antar muka (User Interfaces) dalam organisasi
dan
juga
menyediakan
deskripsi
tentang
bagaimana
data
dikomunikasikan antara sistem diseluruh bagian pada organnisasi, serta alur dari jalur sebuah jaringan secara spesifik. Berikut adalah System Communication Description yang ada pada PT. XL Axiata :
Gambar 3.13 System Communication Description PT. XL Axiata
95 3.4.2 System Data Flow Diagram
Gambar 3.14 Data Flow Diagram Distribusi PT. XL Axiata
96
Gambar 3.15 Diagram Rinci Distribusi PT. XL Axiata 3.5 Technology & Infrastructure 3.5.1 Network Connectivity Diagram Jaringan internet di PT. XL Axiata ini berguna untuk keperluan informasi dan komunikasi antara jaringan komputer, agar setiap transaksi dan pekerjaan dapat selesai dengan mudah dan cepat dan
97 terintegrasi satu sama lain. Pada ini akan dijelaskan tentang keadaan jaringan didalam PT. XL Axiata:
Gambar 3.16 Network Connectivity Diagram PT. XL Axiata
98 3.5.2 Network Inventory Tabel. 3.8 Network Inventory PT. XL Axiata No. Deskripsi
Penjelasan
1.
Koneksi
Internal Network
2.
Bandwidth
10G
3.
Server
Aplikasi (HP Blade C7000) Database (HP DL 480 G7) Back Up (HP DL 480 G7)
4.
Client
5.
Hardware
225 Notebook/Laptop
Switch Core
Cisco C6500 Series
Switch
Cisco C3700 Series
Distribution Switch Access
Cisco C4948 Series
Wifi
AIR AP1262 Series
3.6 Security / Standard / Workforce 3.6.1 Security and Privacy Plan Dalam pelaksanaan proses bisnisnya, unit distribusi PT XL. Axiata membutuhkan keamanan baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan, serta keamanan terhadap data-data perusahaan. Perusahaan harus memiliki standar keamanan yang baik agar dapat terhindar dari segala macam ancaman yang ditujukan kepada data dan lingkungan perusahaan. Berikut ini adalah rincian usaha keamanan yang dilakukan oleh unit distribusi PT XL. Axiata:
Tabel 3.9 Security and Privacy Plan Distribusi PT. XL Axiata Keamanan Perusahaan
•
Dalam
menjaga
keamanan
perusahaan, unit distribusi PT. XL Axiata
memiliki
4
security
bersertifikat di setiap lantai yang bekerja secara shif yang memiliki kartu akses ke dalam pintu masuk ruangan. •
Di lantai dasar terdapat 5 security. 4
99 security bertugas untuk memeriksa identitas tamu dan 1 security yang bertugas untuk melakukan security check terhadap barang bawaan tamu •
Terdapat CCTV di beberapa bagian di setiap ruangan untuk mengawasi berbagai kegiatan yang terjadi di ruangan.
Keamaanan Data Perusahaan
•
Pengamanan data untuk perusahaan menggunakan Antivirus McAfee
•
Setiap sistem mempunyai user previllage.
•
Menggunakan firewall
•
Memiliki sistem blocking access sehingga tidak semua karyawan memiliki hak akses internet
•
Dalam menggunakan sistem distribusi (IDEX) karyawan hanya bisa mengakses di dalam jaringan internal XL saja, apabila sudah keluar dari jaringan XL maka sistem IDEX tidak dapat di akses.
3.6.2 Security Solution Description Security Solution Description berisi 4 komponen penting dalam hal pengamanan sistem, yaitu : 1. Operational Security : Berisi tentang pengamanan operasional pada Distribusi PT. XL Axiata. 2. Data Security : Berisi tentang pengamanan data / database yang ada pada Distribusi PT. XL Axiata. 3. Personnel Security: Berisi tentang pengamanan personil, misalnya tentang akses masuk ruang yang dianggap berisi data rahasia dan sebagainya. 4. Physical Security : Berisi tentang pengamanan perangkat keras
100 Tabel 3.10 Security Solution Description Operational Security •
Data Security
Operational security yang
•
Memiliki sistem blocking
diterapkan didalam Unit
access sehingga tidak
Distribusi PT. XL Axiata
semua karyawan
menggunakan Password
memiliki hak akses
disetiap pengaksesan ke
internet •
system / aplikasi pada
•
•
Setiap sistem mempunyai
setiap karyawan
user previllage.
Personnel Security
Physical Security
perusahaan, unit distribusi
•
Di lantai dasar terdapat 5
PT. XL Axiata memiliki 4
security. 4 security
security
bertugas untuk
bersertifikat
di
setiap lantai yang bekerja
memeriksa identitas tamu
secara shift yang memiliki
dan 1 security yang
kartu akses ke dalam pintu
bertugas untuk
masuk ruangan.
melakukan security check
CCTV yang diawasi oleh
terhadap barang bawaan
satpam penjaga disetiap
tamu
akses menuju ruangan data dan server
3.6.3 Disaster Recovery Plan Sebagai perusahaan besar PT. XL Axiata memiliki beberapa rencana pencegahan bencana yang dilakukan untuk mengantisipasi apabila terjadi suatu bencana. Untuk saat ini unit distribusi PT. XL Axiata berada di Gedung Menara Prima lantai 20 dan berikut ini adalah beberapa pencegahan bencana yang dilakukan oleh perusahaan secara keseluruhan: a. Memiliki backup data per server yang berada di setiap wilayah tertentu seperti di Graha XL, Bandung, Cibitung, Bekasi dan sebagainya sehingga apabila terdapat kehilangan data perusahaan sudah memiliki backup data di wilayah – wilayah tertentu tersebut
101 b. Memasang smoke detector di setiap ruangan untuk mendeteksi asap rokok yang ada di ruangan c. Memasang pemadam kebakaran(shower) di setiap ruangan d. Memasang temperature monitoring di setiap ruangan untuk mengetahui berapa suhu di dalam ruangan e. Di setiap lantai, PT XL. Axiata mempunyai tim Floor Warden yang merupakan kumpulan dari beberapa karyawan sebagai antisipasi untuk mengkoordinator apabila terjadi kebakaran. 3.6.4 Technology Forecast Berikut ini teknologi yang telah digunakan oleh unit distribusi PT. XL Axiata untuk menunjang proses bisnis perusahaan dari hardware dan software. Tabel 3.11 Technology Forecast Distribusi PT. XL Axiata Lenovo NB 12”
Lenovo NB 14”
Lenovo PC M72e
Thinkpad X230
Thinkpad T430
Thinkcenter M72e
Intel i7-3520M
Intel i5-3210M
4 GB DDR 3
4 GB DDR 3
4 GB DDR 3
Integrated
Integrated
Integrated
12.5” HD LED
14” HD LED
Backlight
Backlight
500 GB 7200RPM
500 GB 7200RPM
500 GB 3.5”
Bluetooth
Not
Not
Not
Speaker
Yes
Integrated
Yes
Wifi
802.11b/g/n
802.11b/g/n
802.11b/g/n
NIC
10/100/1000
10/100/1000
10/100/1000
Optical Drive
DVD RW
DVD RW
Not Required
Operating System
Windows 7
Windows 7
Windows 7
Professional
Professional
Professional
120 Unit
720 Unit
120 Unit
Series Processor
Memory Graphic Card Screen Size
Hard Drive
Total Kebutuhan / Tahun
Intel i5-3470 3.2Ghz 6N
18.5”
102 3.7
Workforce 3.7.1 Workforce Plan Pada unit distribusi PT. XL Axiata terdapat beberapa line of business yang saling terkait satu sama lain dalam mencapai tujuan yang sama untuk memajukan perusahaan Vice Precident, General Manager , Regional Sales Manager, Area Sales Manager, dan karyawan lainnya. Karyawan atau sumber daya manusia yang terdapat di PT. XL Axiata saat ini berjumlah sekitar 2390 karyawan. Di unit distribusi PT. XL Axiata sendiri jumlah dan keahlian yang ada pada saat ini adalah 60 total karyawan yaitu 34 staff dan 26 manager. Berikut ini merupakan penjabaran dari jumlah serta jabatan yang dimiliki oleh unit distribusi pada PT. XL Axiata: Kualitas para karyawan masih beragam tergantung kepada divisi dan jabatan yang ditempati. a. Pendidikan minimal yang dimiliki oleh para karyawan juga terlihat pada
-
jabatan mereka saat ini, rata – rata pendidikan minimal yang dimiliki oleh karyawan yang terdapat di unit distribusi PT. XL Axiata adalah S1. b. Berikut merupakan daftar karyawan beserta pendidikan terakhir yang dimilikinya: 1. Pada level staff atau engineering memiliki pendidikan minimal D3 dan ada juga yang S1. 2. Pada level manager yaitu Area Manager, Regional Sales Manager, General Manager dan Vice Precident berpendidikan akhir minimal S1 namun ada beberapa yang ditingkatkan kualitasnya dengan mengikuti program lanjutan S2. 3. Pada level direktorat atau direktur minimal perpendidikan akhir S1 dan beberapa ada juga yang S2. c. Untuk meningkatkan kualitas yang dimiliki oleh karyawan perlu di tingkatkan dengan memberi pelatihan dan seminar untuk karyawan pada umumnya.
103 3.7.2 Organization Chart
Gambar 3.17 Organization Structure Distribusi PT. XL Axiata
3.8 EA Management Plan EA Management Plan dirancang untuk merencanakan transisi untuk masa depan, dan juga untuk mengembangkan sistem dan teknologi informasi yang ada sat ini. 3.8.1 EA Program Management EA program yang dilakukan pada PT. XL Axiata bertujuan untuk melakukan suatu usulan perubahan atau perbaikan strategi dan proses bisnis serta mengusulkan penggunaan teknologi informasi yang dapat berjalan lebih efektif dalam membantu proses bisnis pada unit distribusi PT XL Axiata.
104 3.8.1.1
Governance and Principles Program
EA
mempunyai
kebijakan
dalam
pembentukannya, dimana kebijakan pemerintah sebagai sumber utama dalam keberhasilan pembuatan program EA. PT. XL Axiata memiliki kebijakan dari pemerintah yaitu berupa UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas juncto Undangundang No. 11 Tahun 1970. Penerapan enterprise architecture di dalam perusahaan akan sangat menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan enterprise architecture dapat menunjang proses bisnis perusahaan agar lebih maksimal dan juga meningkatan efektifitas dan efisiensi dari proses bisnis perusahaan. Terdapat suatu perubahan pada alur proses bisnis perusahaan yang menjadikan data perusahaan lebih terintegrasi terutama diproses bisnis distribusi PT. XL Axiata. Adanya suatu perubahan seperti yang telah disebutkan diatas merupakan hasil dari analisis yang dilakukan pada unit distribusi PT. XL Axiata. Setelah dilakukan analisis maka akan diimplementasikan teori dari enterprise architecture. Melakukan suatu peningkatan pada teknologi informasi yang dimiliki oleh perusahaan merupakan salah satu usulan agar proses bisnis perusahaan dapat berjalan lebih efisien. Karena setelah dilakukan analisis, unit distribusi di PT. XL Axiata ini masih belum totalitas di dalam menggunakan teknologi informasi. 3.8.1.2
Support For Strategy and Business Dukungan dalam strategi dan bisnis pada unit distribusi PT. XL Axiata adalah untuk membantu strategi bisnis agar lebih menuju kepada visi dan misi dari unit distribusi untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan menambahkan teknologi informasi dan sistem informasi yang baru diharapakan dapat membantu dalam mempermudah dan mengefisiensikan proses pada aktivitas operasional distribusi PT. XL Axiata. Aktivitas bisnis yang terjadi pada proses bisnis distribusi PT. XL Axiata harus didukung oleh strategi yang baik oleh pihak manajerial unit distribusi PT. XL Axiata, dengan proses bisnis berjalan yang
105 selaras dengan strategi yang ditetapkan beserta dukungan dari sistem dan teknologi informasi yang terkait dapat diharapakan hasil yang signifikan dalam beberapa tahun kedepan. 3.8.1.3 EA Roles and Responsibilities Tabel. 3.12 EA Roles and Responsibilities Dstribusi PT. XL Axiata EA Team
EA Team Role
EA Responsibility
Position General
Membantu dalam
Memberikan motivasi kepada karyawan
Manager
menetapkan strategi
Menetapkan strategi dan pengambilan keputusan Menerima dan memeriksa laporan program EA
Project Manager
Menetapkan strategi,
Membuat perencanaan persediaan yang
melakukan
dibutuhkan setiap divisi
pengawasan, dan me-
Memonitor jalannya program EA
review biaya-biaya Analysis and Design
System
Melakukan analisis teknis yang berhubungan dengan desain sistem sesuai
Architect
dengan pengimplementasiannya. Data Architect
Analysis and Design
Melakukan analisis teknis yang berhubungan dengan database sesuai dengan pengimplementasiannya
Web Master
Website Support
Melakukan pemeliharaan dan perawatan pada website EA serta konten-konten yang terkait.
3.8.1.4 EA Program Budget Tabel. 3.13 EA Program Budget Nama Barang/Produk
Jumlah
Lama Pengerjaan
Harga
Brainware Project manager
1
12 bulan
Rp. 15.000.000,00
Programmer
1
3 bulan
Rp. 3.500.000,00
Web Designer &
1
3 bulan
Rp. 3.500.000,00
Developer
106 Analyst System
1
1 bulan
Rp. 8.000.000,00
Network Administrator
1
6 bulan
Rp. 5.000.000,00 Rp. 239.000.000,00
Total Biaya
Tabel diatas ini adalah perencanaan biaya untuk penambahan fasilitas pada perusahaan untuk kedepannya. 3.8.1.5 EA Program Performance Measures Pengukuran pada kinerja kerja termasuk performa dapat diukur setelah program enterprise architecture telah berjalan dan terimplementasi padaunit distribusi PT. XL Axiata, pengukuran tersebut dapat diidentifikasi dari lancarnya proses bisnis yang bersangkutan apakah aktifitas tersebut menjadi lebih efektif dan efesien dari sebelumnya. Apabila program yang dilakukan dapat membantu proses bisnis yang bersangkutan menjadi lebih efektif dan efisien, program tersebut sudah berjalan sebagaimana mestinya dan bukannya tidak mungkin akan dilakukan penerapan serupa kepada proses bisnis lainnya. Dan apabila program yang telah diterapkan tidak berdampak signifikan terhadap proses bisnis yang bersangkutan maka akan dilakukan analisa kembali sesuai tahapan yang berlaku. 3.8.2 EA Current Architecture Summery 3.8.2.1 Strategic Goal and Initiatives Dari strategi dan tujuan organisasi yang telah dibuat, dalam penerapannya telah berjalan sebagian dan memberikan dampak yang baik sesuai visi misi perusahaan. Untuk mencapai strategi yang ditetapkan seluruh karyawan harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan tersebut ditunjang dengan teknologi informasi yang ada. Berikut ini adalah strategi saat ini pada unit distribusi PT. XL Axiata: Strategi SO : - (S1–O5) Mengembangkan mobile data services dengan koneksi yang baik. - (S4–O5)
Pengembangan mobile data services
disertai dengan
jaringan distribusi yang kuat dapat memperluas pangsa pasar. - (S6–O6) Mengembangkan sistem berbasis web menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.
107 - (S6–O7) Mengembangkan distribusi online dengan teknologi tinggi yang telah dimiliki. - (S6–O9) Mengembangkan dan membuat program – program yang mendukung layanan data. - (S6–O8) Mengembangkan meutilisasi tools. - (S7–O3) Membuat program – program yang menarik yang dapat menarik lebih banyak pelanggan.
Strategi WO: - (W1–O6) Mengembangkan sistem pembayaran berbasis web untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembayaran. - (W4–O7)
Mengembangkan
distribusi
online
untuk
mencegah
terhambatnya proses penyampaian informasi ke dealer. Strategi ST: - (S1–T5)
Meningkatkan
kecepatan
delivery
program
dengan
menggunakan teknologi tinggi yang dimiliki. - (S1–O5) Meningkatkan sistem keamanan untuk mencegah terjadinya penipuan yang menggunakan nama XL. Strategi WT: - (W5–T5) Meningkatkan kecepatan delivery program untuk menjangkau cluster yang belum terjangkau. - (W1–T3) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pembayaran untuk meningkatkan keunggulan daya saing.
3.8.2.2 Business Service and Information Proses bisnis distribusi telah berjalan dengan yang di usulkan tidak berbeda jauh, hanya menambahkan inovasi dengan teknologi informasi untuk lebih mendukung proses bisnis yang bejalan. Dan sedikit perubahan di lakukan untuk mempersingkat proses bisnis yang menurut kami tidak efisien. Berikut adalah tabel alur informasi pada proses bisnis distribusi PT. XL Axiata:
108 Tabel. 3.14 Business Service and Information Line Of
Key Process
Information Flow
Business
Bagian
Supporting Component
Pengalokasian Melakukan setting
Purchase
purchase
alokasi purchase
Order
order
order di sistem IDEX
Channel
berdasarkan history
Supply
purchase order Update
Meng-update
Updated
alokasi
purchase order
purchase order
purchase
berdasarkan
order
adjustment yang telah disepakati
Regional Sales
Pengecekan
Melakukan
Purchase
purchase
pengecekan purchase
Order
order
order untuk diteruskan ke Area
Manager
manager Pengecekan
Melakukan
Adjustment
adjustment
pengecekan
purchase order
purchase
adjustment purchase
order
order untuk diteruskan ke bagian channel supply
Area Manager
Pengiriman
Mengirim email
Email purchase
email
purchase order ke
order
purchase
dealer
order Pengecekan
Melakukan
Adjustment
adjustment
pengecekan
purchase order
purchase
adjustment purchase
order
order untuk diteruskan ke regional sales
109 manager Melayani
Melakukan verifikasi
pembayaran
pembayaran berdasarkan bukti pembayaran dan uang yang masuk.
Bagian Keuangan
Memasukan
Memasukan data
data PO dan purchase order yang pembayaran
telah terbayar beserta jumlah pembayarannya ke sistem SAP
Mencetak
Mencetak mutasi
Mutasi
mutasi
transaksi pembayaran
transaksi
transaksi
purchase order dan memberikannya ke admin depo
Memberikan Admin Depo
fax
Memberikan fax
Bukti
bukti bukti pembayaran
pembayaran
Pembayaran
yang diterima dari dealer ke bagian keuangan
Memasukan
Memasukan data
Database
data purchase purchase order ke order
sistem IDEX
Membuat
Membuat SO/DO
SO/DO
untuk diberikan ke
purchase order
Surat SO/DO
bagian main warehouse
3.8.2.3 IT Security Dalam
menjaga
keamanan
data
dan
informasi
di
perusahaan, PT XL Axiata menggunakan teknologi user previllage, sehingga setiap karyawan memiliki hak akses masing – masing untuk mengakses data yang ada di dalam sistem.
110 Perusahaan juga menggunakan firewall dan anti-virus untuk menghindari ancaman yang ada pada dunia internet seperti virus atau kecurangan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin merusak sistem perusahaan (hacking). Selain itu unit distribusinya sendiri memiliki sistem blocking access sehingga tidak semua karyawan memiliki hak akses internet dalam menggunakan sistem distribusi (IDEX) karyawan hanya bisa mengakses di dalam jaringan internal XL saja, apabila sudah keluar dari jaringan XL maka sistem IDEX tidak dapat di akses. Maka dari itu itu perusahaan memberikan kepercayaan kepada bagian SI/IT perusahaan agar seluruh sistem dan data yang perusahaan miliki mempunyai sistem keamanan yang baik. 3.8.2.4 EA Standard Standar teknologi yang digunakan oleh unit distribusi PT XL Axiata merupakan acuan dalam rencana dan rancangan infrastruktur TI masa depan. Unit distribusi PT XL Axiata menggunakan sistem aplikasi distribusi yang sudah terintegrasi untuk menunjang keseluruhan proses bisnis distribusi yaitu menggunakan sistem IDEX. Saat ini, perusahaan sudah cukup memaksimalkan hardware dan software yang mereka miliki, namun masih terdapat beberapa proses yang berbelit – belit dan tidak efisien. Oleh karena itu, untuk menunjang kinerja proses bisnis distribusi tersebut dibutuhkan penambahan hardware dan software yang harus terus di update agar memaksimalkan proses bisnis distribusi untuk jangka waktu yang panjang sehingga dapat mencapai strategi maupun tujuan perusahaan. 3.8.2.5 Workforce Requirement Dalam manajemen sumber daya manusia di perusahaan terdapat aktivitas untuk menghasilkan karyawan yang berkualitas dan memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karyawan yang berkualitas di suatu perusahaan akan menjadi kunci utama dalam mencapai strategi dan tujuan perusahaan. Untuk mendapatkan SDM yang berkualitas sebuah perusahaan harus memberikan pelatihan terhadap karyawannya. Misalnya pada unit distribusi PT XL Axiata setiap karyawan diberikan pelatihan dan
111 seminar rutin setiap tahunnya. Khususnya untuk para untuk para karyawan yang akan menjabat menjadi manager akan diberikan pelatihan KOPASUS untuk melatih kedisiplinan dan kemimpinan. 3.8.3 EA Future Architecture Summery 3.8.3.1 Future Operation Scenario Operation scenario yang diusulkan untuk masa depan dengan menambahkan komponen pada proses bisnis sesuai dengan strategi yang diusulkan pada unit distribusi PT XL Axiata, semua ini berdasarkan berbagai peluang yang ada untuk menjalankan proses bisnis dalam satu hingga tiga tahun kedepan. Dan operation scenario yang diusulkan untuk masa depan ialah dengan menambahkan aktivitas berupa purchase order dan proses pembayaran yang telah terintegrasi ke dalam sistem website. Kemudian mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM serta meningkatkan efektivitas dalam penggunaan fitur baru website. Sehingga dengan adanya penambahan fitur/fungsi pada website, maka secara otomatis akan menghilangkan beberapa proses bisnis yang tidak efisien. Scenario yang diusulkan untuk strategi unit distribusi PT XL Axiata berada pada kuadran dua yang berarti mendukung strategi agresif. 3.8.3.2 Planning Assumption Asumsi perencaaan sistem informasi yang lebih terintegrasi di masa mendatang akan memberi sedikit perubahan pada alur proses bisnis yang ada di proses bisnis distribusi dan dengan adanya pengembangan dan penambahan teknologi maka akan menjadikan proses bisnis berjalan menjadi lebih efesien baik dalam segi biaya maupun waktu. Diikuti dengan meningkatkan pengetahuan karyawan dengan melakukan training karena adanya proses bisnis baru yang akan dikembangkan dalam bidang SI/TI. Menambahkan fitur pada website yang telah ada untuk proses purchase order dan pembayaran untuk mempermudah hubungan perusahaan dengan dealer karena data yang terotomisasi. 3.8.3.3 Updating Current & Future View a. Goal & Initiatives Terdapat strategi yang bisa digunakan dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh Distribusi PT. XL
112 Axiata, strategi tersebut muncul dari hasil analisis SWOT yang dilakukan pada Distribusi PT. XL Axiata. Dari hasil analisis ini dapat terlihat bahwa kukuatan (strength) dan peluang (opportunity) dari Distribusi PT. XL Axiata lebih besar dari ancaman dan kelemahan, maka peluang dan kekuatan tersebut dijadikan dasar sebagai strategi dalam proses bisnis masa depan. b. Product & Services Terdapat beberapa perubahan yang mengurangi aktivitas pada proses bisnis distribusi di PT XL Axiata. Pengurangan tersebut dilakukan untuk lebih mengefisienkan dan membantu kelancaran proses bisnis yang berjalan sehingga selaras dengan strategi yang diterapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. c. Data & Information Pada bagian data dan informasi juga terdapat perubahan untuk perencanan di masa depan, karena ada beberapa penyimpanan data dan informasi distribusi PT XL Axiata yang masih berupa fisik kertas/form yang dapat memunculkan masalah seperti data bisa hilang serta proses bisnis yang masih berbelit-belit sehingga itu tidak efsien. Oleh karena itu, diusulkan kedepannya akan berubah menjadi data yang lebih terintegrasi dengan menggunakan web-based yang sudah dikembangkan sehingga tidak memerlukan banyak waktu. d. System & Application Pada unit distribusi PT XL Axiata banyak terjadi perubahan untuk membantu fungsi-fungsi yang ada di organisasi dalam melakukan pekerjaannya. Sistem yang telah digunakaan untuk proses distribusi saat ini datanya sudah cukup terintegrasi dengan baik, namun pada proses yang lain penyampaian datanya masih belum efisien. Oleh karena itu, akan dilakukan penambahan fitur dalam website XL untuk membantu mengefisienkan proses bisnis distribusi yang diusulkan untuk perusahaan. Maka tujuan dari
113 penambahan fungsi/fitur dalam website XL adalah untuk menjadikan proses bisnis yang efisien tanpa mengurangi fungsi-fungsi yang telah ada. e. Network & Infrastructure Pada level ini tidak terdapat penambahan maupun pengurangan pada jaringan dan spesifikasi komputer. Karena kami hanya mnambahkan fungsi/fitur pada website yang
telah
ada
komputernya
sehingga
jaringan
tidak
ada
dan
spesifikasi perubahan.
3.8.3.4 Sequencing Plan
Gambar 3.18 Sequencing Plan a. Q1 – Q2 : Membuat fitur-fitur website untuk PT. XL Axiata yang dibutuhkan untuk membantu dalam mengefisienkan proses bisnis distribusi pada PT. Xl Axiata. Mengintegrasikan fitur-fitur website baru dengan website utama PT. XL Axiata. b. Q2 – Q3 : Mengintegrasikan website dan server yang telah disediakan sesuai dengan kebutuhan fitur-fitur website yang ditambahkan pada website utama pada PT. XL Axiata dan mengintegrasikannya c. Q3 – Q4 : Mengintegrasikan sistem aplikasi website dengan server yang telah disediakan. d. Q4 – Q5 : Mengintegrasikan sistem website dengan server sistem, Menambahkan
slot
entity/data
pada
database
dan
114 mengintegrasikannya
dengan
database
yang telah
tersedia.
Melakukan testing. 3.8.4 EA Glossary and References A. Enterprise Suatu area dari aktifitas-aktifitas dan tujuan-tujuan di dalam suatu organisasi atau di antara beberapa organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya ditukar. Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture B. Enterprise Architecture Suatu metode dan praktek manajemen yang memperlihatkan bagaimana cara membuat sebuah organisasi atau perusahaan memiliki penglihatan abstrak untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan cara mengintergrasikan strategi perusahaan, praktek-praktek bisnis, alur-alur informasinya dan sumber daya teknologinya. Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture C. Current View EA artefak yang mewakili komponen EA atau proses yang sedang berjalan pada perusahaan. Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture D. Future View EA artefak yang mewakili komponen EA atau proses yang akan diusulkan dan belum ada dalam perusahaan Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture.