BAB
3
AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas
kinerja
adalah
kewajiban
untuk
menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menjelaskan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban secara tepat, jelas dan terukur. Pemerintah Kabupaten Bogor dalam memberikan pertanggungjawaban tersebut kepada yang memberikan amanah yaitu masyarakat dilaksanakan melalui media penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi serta tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah secara berdaya guna dan berhasil guna. Implementasi SAKIP atau manajemen kinerja yang baik tidak terlepas dari fungsi pengendalian yang dilakukan melalui evaluasi kinerja dengan melakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui capaian hasil sehingga dapat dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses pengukuran capaian kinerja dilanjutkan dengan evaluasi dan analisis pencapaian kinerja yang berguna untuk melakukan berbagai perbaikan-perbaikan yang diperlukan guna peningkatan akuntabilitas dan kinerja di masa yang akan datang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2013 memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013 berdasarkan dokumen Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008-2013 maupun yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2013 yang diukur melalui formulir Pengukuran LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
38
Kinerja sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan selanjutnya akan dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran srategis yang ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi instansi pemerintah sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor tahun 2008- 2013. Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor didasarkan pada Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013 sesuai dengan APBD Perubahan tahun 2013, yang meliputi indikator kinerja input (masukan), output (keluaran) dan outcome (hasil) dibandingkan dengan realisasinya. Indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran (output). Untuk tahun 2013, indikator input
ini
diprioritaskan pada penggunaan dana kegiatan dari APBD Kabupaten Bogor (termasuk didalamnya dana APBN dan APBD Provinsi Jawa Barat). Indikator keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan/atau non fisik. Indikator output yang digunakan bervariasi mulai dari output jumlah orang, m2, terselenggaranya kegiatan (jumlah kegiatan), jumlah laporan, dan
jumlah barang/jasa lainnya dari hasil pelayanan ataupun
pelaksanaan tugas lainnya. Indikator hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output kegiatan pada jangka menengah (efek langsung), indikator ini menggunakan angka mutlak dan relatif (%). Pengukuran kinerja dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja yang diperoleh melalui sistem pengumpulan data kinerja dari dua sumber yaitu:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
39
1) Data internal, yang berasal dari sistem informasi yang ada, baik laporan kegiatan reguler yang ada seperti bulanan, triwulanan, semesteran, laporan akuntabilitas kinerja organisasi perangkat daerah dan laporan kegiatan lainnya; 2) Data eksternal digunakan sepanjang relevan dengan pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor seperti data-data hasil pengukuran indikator kinerja makro dari BPS, Kepolisian, dsb. Perhitungan persentase pencapaian target dalam Penetapan Kinerja Sasaran memperhatikan karakteristik komponen realisasi dalam kondisi: a.
Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus: % Capaian
b.
Realisasi
=
X 100 %
Target
Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja maka digunakan rumus: % Capaian
Untuk
=
mempermudah
Target – (Realisasi – Target) Target
interpretasi
atas
X 100%
pencapaian
sasaran
dan
program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu: Tabel 3.1 Skala yang digunakan Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progress positif Rentang Capaian
Kategori Capaian
>100 85 s.d. 100 70 s.d. <85 55 s.d. <70 < 55
Sangat Baik Baik Sekali Baik Cukup Kurang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
40
Tabel 3.2 Skala yang digunakan Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progress negatif Rentang Capaian
Kategori Capaian
>100 85 s.d. 100 70 s.d. <85 55 s.d. <70 < 55
Kurang Cukup Baik Baik Sekali Sangat Baik
3.2 Pencapaian Indikator Makro Dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013 yakni “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang Bertaqwa, Berdaya dan Berbudaya menuju Sejahtera” menjadi sesuatu yang konkrit dan dapat diukur, maka perlu adanya suatu indikator yang dapat digunakan sebagai acuan pencapaian visi dan misi secara makro. Indikator tersebut terdiri dari indikator ekonomi dan sosial makro yang bermuara pada indikator IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Untuk itu, indikator komposit dari IPM tersebut, senantiasa dijadikan alat ukur untuk menelaah, merencanakan dan menganalisis kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Bogor. Pemilihan
indikator
komposit
IPM
sebagai
indikator
kinerja
makro
pembangunan sekaligus untuk ukuran pencapaian Visi Kabupaten Bogor, karena didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan, antara lain sebagai berikut: 1. Dalam indikator IPM, terdapat ukuran kesejahteraan yang berkenaan dengan kebutuhan dasar penduduk, yaitu manusia yang berpengetahuan (indeks pendidikan), berumur panjang (indeks kesehatan) dan kemakmuran (indeks daya beli). 2. Dengan ukuran indikator IPM, berarti semua program/kegiatan pembangunan harus dipusatkan dan diarahkan sepenuhnya untuk memperbaiki harkat dan martabat manusia. 3. Indikator IPM menempatkan manusia sebagai tujuan terakhirnya, sedangkan upaya pembangunan yang dilakukan harus dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
41
Tabel 3.3 Pencapaian Indikator Makro Kabupaten Bogor 2008 s.d 2013 Realisasi Capaian No
INDIKATOR KINERJA
2008
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Komposit
70.66
71.35
72.16
72.58
73.08
73.45
a
Angka Harapan Hidup (AHH)
68.03
68.44
68.86
69.28
69.70
70.00
b
Angka Melek Huruf (AMH) (%)
93.59
94.29
95.02
95.09
95.27
95.35
c
Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS)
7.20
7.54
7.98
7.99
8.00
8.04
2
Jumlah Penduduk (Jiwa)
4,505,679
4,643,186
4,771,932
4,857,612
4,989,939
5,111,769
3
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
3.08
3.05
3.15
2.72
2.52
2.44
4
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
63.01
62.99
59.60
62.54
65.11
65.72
5
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu)
491.4
446.04
477.10
470.50
447.29
446.89
6
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Rp)
58,389,411.43
66,083,788.55
73,800,700.55
83,032,459.68
95,905,597.38
109,670,735.45
7
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Rp)
29,721,698.04
30,952,137.83
32,526,449.67
34,464,837.29
36,530,743.49
38,731,833.87
8
PDRB perkapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp)
12,959,070.42
14,232,423.29
15,465,580.93
17,093,267.16
19,219,793.55
21,454,556.23
9
PDRB perkapita Atas Dasar Harga Konstan (Rp)
6,596,497.01
6,666,142.13
6,816,201.42
7,095,016.50
7,320,879.77
7,576,992.20
10
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
5.58
4.14
5.09
5.96
5.99
6.03
11
Inflasi
NA
2.77
6.99
3.57
2.99
8.57
Sumber: Bappeda Kab. Bogor Keterangan: *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
42
Berikut ini rincian penjelasan dari indikator makro Kab. Bogor: 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM); Gambar 3.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Komposit Kabupaten Bogor 2008 - 2013
Salah satu indikator yang mengukur kualitas SDM adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana yang menjadi parameternya adalah bidang kesehatan, yaitu Angka Harapan Hidup (AHH); bidang pendidikan, yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) dan Angka Melek Huruf (AMH). Indeks IPM Kabupaten Bogor yang berhasil dicapai tahun 2013 sebesar 73,45 poin. IPM Kabupaten Bogor pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,37 poin atau 0,51% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012 sebesar 73,08 poin. Jika dilihat tren IPM Kabupaten Bogor dalam kurun waktu 5 tahun (2008 s.d 2013), indikator IPM mengalami kenaikan dalam setiap tahunnya. Kriteria capaian IPM Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa tingkat kemakmuran masyarakat Kabupaten Bogor dapat dikelompokkan pada skala ordinal 66 ≤ IPM < 80 atau kategori menengah atas. IPM Kabupaten Bogor selama 5 Tahun mengalami peningkatan sebesar 2,79 poin atau 3,95% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008 sebesar 70,66 poin, selengkapnya disajikan pada gambar 3.1. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
43
a. Angka Harapan Hidup (AHH); Gambar 3.2 Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Bogor 2008 - 2013
Salah satu indikator dalam bidang kesehatan yaitu Angka Harapan Hidup atau Life Expectancy Rate merupakan salah satu nilai komposit dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Kabupaten Bogor yang berhasil dicapai tahun 2013 sebesar 70,00 tahun. AHH Kabupaten Bogor pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,3% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012 sebesar 69,70 tahun. Peningkatan angka harapan hidup dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dapat menggambarkan keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya, yang dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya. AHH Kabupaten Bogor selama 5 Tahun mengalami peningkatan sebesar 1,97% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008 sebesar 68,03 tahun, selengkapnya disajikan pada gambar 3.2. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
44
b. Angka Melek Huruf (AMH); Gambar 3.3 Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Bogor 2008 - 2013
Salah satu
kebutuhan dasar penduduk untuk berkomunikasi adalah
kemampuan membaca dan menulis. Secara matematis, Angka Melek Huruf (AMH) memperlihatkan
rasio antara jumlah penduduk yang dapat
membaca/menulis dengan jumlah penduduk berusia di atas 10 tahun. Angka Melek Huruf (AMH) yang berhasil dicapai tahun 2013 sebesar 95,35%. AMH Kabupaten Bogor pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,08% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012 sebesar 95,27%. Capaian Angka Melek Huruf (AMH) selama kurun waktu 5 (lima) tahun mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya. Indikator ini juga dapat menggambarkan mutu dari SDM yang ada pada suatu wilayah yang diukur dalam aspek pendidikan, karena semakin tinggi angka kecakapan baca tulis maka semakin tinggi pula mutu dan kualitas SDM. AMH Kabupaten Bogor selama 5 Tahun mengalami peningkatan sebesar 1,97% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008 sebesar 93,59%, selengkapnya disajikan pada gambar 3.3.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
45
c. Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS); Gambar 3.4 Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) Kabupaten Bogor 2008 - 2013
Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) menunjukkan rata-rata lamanya penduduk berumur 15 (lima belas) tahun ke atas yang bersekolah. Indikator ini mempunyai
kegunaan
untuk melihat
mengenyam pendidikan formal.
kualitas penduduk dalam hal
Tingginya angka Rata-rata Lama Sekolah
(RRLS) menunjukkan jenjang pendidikan yang pernah/sedang diduduki oleh seseorang. Semakin tinggi angka RRLS maka semakin lama/tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkannya. Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) yang berhasil dicapai tahun 2013 sebesar 8,04 tahun. RRLS Kabupaten Bogor tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,50% apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 8,00 tahun. Pencapaian RRLS Kabupaten Bogor dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2008 s.d 2013) mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya, ini berarti semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkan masyarakat Kabupaten Bogor dalam mengenyam pendidikan formal. RRLS Kabupaten Bogor selama 5 Tahun mengalami peningkatan sebesar 0,84% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008 sebesar 7,20 tahun. Selengkapnya disajikan pada gambar 3.4.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
46
2. Jumlah Penduduk (Jiwa); Gambar 3.5 Jumlah Penduduk (Jiwa) Kabupaten Bogor 2008 - 2013
Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2013 sebanyak 5,111,769 jiwa. Penduduk Kabupaten Bogor mengalami kenaikan sebesar 121,830 jiwa atau 2,44% apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2012 yang berjumlah 4,989,939 jiwa. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2008 s.d 2013) jumlah penduduk Kabupaten Bogor mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor selama 5 Tahun mengalami peningkatan sebesar 13,45% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008 sebesar 4,505,679 jiwa. Selengkapnya disajikan pada gambar 3.5. 3.
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP); Gambar 3.6 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Bogor 2008 - 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
47
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bogor yang berhasil dicapai tahun 2013 sebanyak 2,44%. Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bogor tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,08% apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk tahun 2012 sebesar 2,52%. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2008 s.d 2013) jumlah penduduk Kabupaten Bogor mengalami trend peningkatan maupun penurunan setiap tahunnya. Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bogor selama 5 Tahun mengalami penurunan sebesar 20,78% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008 sebesar 3,08%. Selengkapnya disajikan pada gambar 3.6.
4.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK); Gambar 3.7 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Bogor 2008 - 2013
TPAK mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah. TPAK diukur sebagai persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. Indikator ini menunjukkan besaran relatif dari pasokan tenaga kerja (labor supply) yang tersedia untuk memproduksi barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Bogor yang berhasil dicapai tahun 2013 sebesar 65,27%. TPAK Kabupaten Bogor pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,61% apabila dibandingkan dengan capaian pada
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
48
tahun 2012 sebesar 65,11%. Hal ini berarti pada tahun 2013 besaran dari pasokan tenaga kerja yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa meningkat dari tahun 2012. TPAK Kabupaten Bogor selama 5 Tahun mengalami peningkatan sebesar 4,30% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008 sebesar 63,01%. Selengkapnya disajikan pada gambar 3.7.
5. Jumlah Penduduk Miskin; Gambar 3.8 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Bogor 2008 - 2013
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2008 s.d 2013) jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor mengalami fluktuatif, dalam kurun waktu tersebut jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor paling banyak terjadi di tahun 2008 dan 2010, dimana jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor pada saat itu sebanyak 491.4 ribu jiwa, dan 477.10 ribu jiwa. Kenaikan jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor yang cukup tinggi, yaitu sebesar 3,15%. Fenomena ini menunjukan bahwa penambahan jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kenaikan jumlah penduduk miskin. Sementara melihat kondisi akhir tahun 2013, Jumlah penduduk miskin Kabupaten Bogor tercatat sebanyak 446.89 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin Kabupaten Bogor mengalami penurunan sebesar 400 ratus jiwa, apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin tahun 2012 sebesar 447.29 ribu jiwa. Dalam LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
49
kurun waktu 5 (lima) tahun (2008 s.d 2013) jumlah penduduk miskin Kabupaten Bogor mengalami trend peningkatan maupun penurunan yang beragam setiap tahunnya, hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yang terjadi di setiap tahunnya, salah satunya kondisi ekonomi yang terjadi pada saat itu, akan berpengaruh terhadap peningkatan maupun penurunan angka jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor.
6. Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB; Gambar 3.9 Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) atas Harga Berlaku Kabupaten Bogor 2008 - 2013
Gambar 3.10 Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) atas Harga Konstan Kabupaten Bogor 2008 - 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
50
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2008 s.d 2013) Nilai PDRB atas harga berlaku mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya, hal ini berarti pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor mengalami peningkatan dalam 5 (lima) tahun terakhir. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bogor pada tahun 2013 diprediksi mencapai Rp109,67 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 14,35 persen dari tahun sebelumnya. Berikut ini sektor-sektor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor pada tahun 2011 dan 2013: Tabel 3.4 Nilai PDRB atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor 2011-2013 NO.
LAPANGAN USAHA
2012*)
2013**)
(1)
(2)
(3)
(4)
I
SEKTOR PRIMER 1
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
2 II
III
Pertambangan & Penggalian
SEKTOR SEKUNDER
Distribusi Pertumbuh (%)
an (%)
(5)
(6)
4,946,529.80
6,174,193.48
5.63
24.82
3,584,125.89
4,492,110.97
4.10
25.33
1,362,403.91
1,682,082.52
1.53
23.46
64,040,698.89
71,287,409.57
65.00
11.32
3
Industri Pengolahan
57,150,219.71
63,192,527.95
57.62
10.57
4
Listrik, Gas dan Air
2,804,934.10
3,123,458.52
2.85
11.36
5
Konstruksi
4,085,545.08
4,971,423.11
4.53
21.68
26,918,368.69
32,209,132.39
29.37
19.65
18,547,813.88
22,665,072.11
20.67
22.20
4,001,149.29
4,672,465.38
4.26
16.78
1,412,588.49
1,608,025.54
1.47
13.84
SEKTOR TERSIER 6
Perdagangan, Hotel & Restoran
7
Pengangkutan & Komunikasi
8 9
Keuangan,
Persewaan
Perusahaan Jasa-jasa
PDRB KABUPATEN BOGOR
&Jasa
2,956,817.04
3,263,569.36
2.98
10.37
95,905,597.38
109,670,735.45
100.00
14.35
Sumber : Bappeda Kab. Bogor Keterangan : *)= Angka Perbaikan **) = Angka Sementara
Dari Tabel diatas sektor ekonomi yang menunjukkan Nilai Tambah Bruto (NTB) terbesar adalah sektor industri pengolahan yang mencapai Rp63,17 trilyun atau memiliki andil sebesar 57,60 persen terhadap total PDRB. Berikutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp18,55 trilyun (19,34 persen). Sedangkan sektor yang memiliki peranan relatif kecil adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar Rp1,58 trilyun (1,44 persen). Pengelompokan sembilan sektor ekonomi dalam PDRB menjadi tiga sektor yaitu sektor primer, sekunder dan tersier, menunjukkan bahwa kelompok sektor sekunder masih mendominasi dalam penciptaan nilai tambah di Kabupaten Bogor. Total Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari kelompok LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
51
sektor sekunder pada tahun 2013 mencapai Rp71,26 trilyun, atau meningkat 11,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada kelompok sektor tersier mengalami peningkatan sebesar 19,74 persen yaitu dari Rp26,92 trilyun pada tahun 2012 menjadi Rp32,23 trilyun pada tahun 2013. Sedangkan kelompok primer meningkat sebesar 24,82 persen atau dari Rp4,95 trilyun pada tahun 2012 menjadi Rp6,17 trilyun pada tahun 2013.
Tabel 3.5 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2012 (Juta Rupiah) NO.
LAPANGAN USAHA
2012*)
2013**)
(1)
(2)
(3)
(4)
I
SEKTOR PRIMER 1
Pertanian, Peternakan,
Kehutanan,
dan Perikanan 2 II
III
Pertambangan & Penggalian
SEKTOR SEKUNDER
Distribusi Pertumbuh (%)
an (%)
(5)
(6)
1.998.117,38
2.179.957,45
5,63
9,10
1.608.438,92
1.759.438,29
4,54
9,39
389.678,46
420.519,15
1,09
7,91
24.877.113,84
26.066.046,25
67,30
4,78
3
Industri Pengolahan
22.273.315,43
23.264.924,59
60,07
4,45
4
Listrik, Gas dan Air
1.326.483,67
1.379.464,92
3,56
3,99
5
Konstruksi
SEKTOR TERSIER 6
Perdagangan, Hotel & Restoran
7
Pengangkutan & Komunikasi
8 9
Keuangan,
Persewaan
&Jasa
Perusahaan Jasa-jasa
PDRB KABUPATEN BOGOR
1.277.314,74
1.421.656,73
3,67
11,30
9.655.512,28
10.485.830,17
27,07
8,60
6.392.800,62
7.024.861,02
18,14
9,89
1.142.183,19
1.240.391,71
3,20
8,60
662.344,81
700.746,03
1,81
5,80
1.458.183,66
1.519.831,41
3,92
4,23
36.530.743,49
38.731.833,87
100,00
6,03
Sumber: Bappeda Kab. Bogor Catatan: *) = Angka Perbaikan **) = Angka Sementara Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB atas harga konstan tahun 2013 diprediksi mengalami peningkatan sebesar 6,03 persen, yaitu dari Rp36,53 triliun pada tahun 2012 naik menjadi Rp38,73 triliun pada tahun 2013. Kinerja kelompok sektor primer tahun 2013 menunjukkan peningkatan sebesar 9,10 persen dari tahun sebelumnya, kelompok sektor sekunder meningkat 4,78 persen, dan kelompok sektor tersier mengalami peningkatan sebesar 8,60 persen. Tabel 1.11 menunjukkan nilai PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Bogor beserta distribusi dan pertumbuhannya pada tahun 2012 dan 2013.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
52
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa kinerja perekonomian tertinggi dicapai oleh sektor konstruksi yang mendorong pertumbuhan sebesar 11,30 persen. Terlaksananya berbagai pembangunan infrastruktur serta kemudahan dan adanya subsidi bunga kepemilikian rumah meningkatkan kinerja perekonomian sektor konstruksi. Kinerja yang cukup tinggi juga ditunjukkan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 9,89 persen. Kinerja sektor ini didukung oleh kinerja subsektor perdagangan yang mencapai 9,99 persen karena adanya peningkatan output berbagai barang dan jasa di Kabupaten Bogor. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan juga menunjukkan kinerja yang membaik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2013, sektor ini tumbuh sebesar 9,39 persen yang didorong oleh program revitalisasi pertanian yang dilaksanakan oleh pemerintah mulai memperlihatkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai PDRB, baik berdasarkan harga konstan
maupun
berdasarkan
harga
berlaku
mengalami
peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa dari sisi makro, kondisi ekonomi Kabupaten Bogor relatif meningkat, yang ditunjukkan oleh angka laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 berdasarkan harga konstan mencapai 6,03 persen. Sisi lainnya, indikator yang sering digunakan untuk menggambarkan tingkat kemakmuran masyarakat secara makro salah satunya adalah pendapatan per kapita per tahun. Semakin tinggi pendapatan yang diterima penduduk di suatu wilayah maka tingkat kesejahteraan di wilayah bersangkutan dapat dikatakan bertambah baik. PDRB per kapita dapat dijadikan pendekatan untuk indikator pendapatan per kapita. Pada tingkat pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Bogor (yang dihitung dari angka PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama). Gambar 3.11 dan Gambar 3.12 memperlihatkan PDRB perkapita Kabupaten Bogor atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku naik menjadi Rp21,45 juta dari tahun sebelumnya Rp19,22 juta perkapita. Hal ini berarti terjadi kenaikan pendapatan perkapita sebesar 11,63 persen pada tahun 2013.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
53
Gambar 3.11 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp) Kabupaten Bogor 2008 - 2013
Gambar 3.12 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan (Rp) Kabupaten Bogor 2008 - 2013
Peningkatan PDRB per kapita di atas, masih belum menggambarkan secara riil kenaikan daya beli masyarakat di Kabupaten Bogor secara umum. Hal ini disebabkan pada PDRB per kapita yang dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku masih terkandung faktor inflasi yang sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Untuk mengamati perkembangan daya beli masyarakat secara riil dapat digunakan PDRB per kapita yang dihitung atas dasar harga LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
54
konstan. Bila dilihat atas dasar harga konstan, PDRB per kapita atas dasar harga konstan naik menjadi Rp7,58 juta dari tahun sebelumnya Rp7,32 juta perkapita. Hal ini berarti terjadi kenaikan pendapatan perkapita sebesar 3,49 persen pada tahun 2013. Jika dibandingkan kenaikan PDRB atas harga berlaku dan konstan, maka kenaikan PDRB perkapita atas harga berlaku mencatatkan peningkatan yang lebih besar dibandingkan harga konstan. Hal ini disebabkan pengaruh kenaikan harga-harga barang dan jasa.
7. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). Indikator laju pertumbuhan ekonomi, dimana dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir (2009 s.d 2013) mengalami kenaikan, meskipun pada tahun 2009 sempat mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008. LPE Kabupaten Bogor yang berhasil dicapai tahun 2013 sebesar 6,03%. LPE Kabupaten Bogor pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,04% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012 sebesar 5,99%. LPE Kabupaten Bogor selama 5 Tahun mengalami peningkatan sebesar 8,06% apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008 sebesar 5,58%. Selengkapnya disajikan pada gambar 3.13. Gambar 3.13 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Kabupaten Bogor 2008 - 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
55
3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Berdasarkan RPJMD Kabupaten Bogor 2008-2013 maka untuk mewujudkan visi Kabupaten Bogor, yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang Bertaqwa, Berdaya dan Berbudaya menuju Sejahtera” dicapai dengan 7 misi. Untuk mewujudkan 7 misi tersebut dicapai dengan 60 sasaran dan 514 indikator. Secara umum Pemerintah Kabupaten Bogor telah dapat melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD.
Dari 60 sasaran dan 514 indikator kinerja,
pencapaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut:
Jumlah Indikator Kinerja
(%)
Sangat Baik
10
35.71
Baik Sekali
15
53.57
Baik
1
3.57
Cukup
-
-
Kurang
2
7.14
Sangat Baik
60
34.88
Baik Sekali
89
51.74
Baik
17
9.88
Cukup
1
0.58
Kurang
5
2.91
Sangat Baik
34
42.50
Baik Sekali
36
45.00
Baik
5
6.25
Cukup
3
3.75
Kurang
2
2.50
Sangat Baik
17
51.50
Baik Sekali
12
36.36
Baik
1
3.03
Cukup
1
3.03
Kurang
2
6.06
Sangat Baik
33
55.93
Baik Sekali
23
39.98
Baik
3
5.08
Cukup
-
-
Kurang
-
-
No 1
2
3
4
5
Kategori Misi 1 (29 Indikator Sasaran)
Misi 2 (168 Indikator Sasaran)
Misi 3 (86 Indikator Sasaran)
Misi 4 (59 Indikator Sasaran)
Misi 5 (56 Indikator Sasaran)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
56
Jumlah Indikator Kinerja
(%)
Sangat Baik
42
30.43
Baik Sekali
86
62.32
Baik
1
0.72
Cukup
1
0.72
Kurang
8
5.80
Sangat Baik
1
100
Baik Sekali
-
-
Baik
-
-
Cukup
-
-
Kurang
-
-
No 6
7
Kategori Misi 6 (133 Indikator Sasaran)
Misi 7 (1 Indikator Sasaran)
Misi Pertama: Meningkatkan Kesolehan Sosial Masyarakat dalam Kehidupan Kemasyarakatan Misi Pertama Dicapai dengan 8 (delapan) sasaran, yaitu: 1. Meningkatnya
pelayanan
dan
kemudahan
bagi
umat
beragama
dalam
melaksanakan ibadahnya; 2. Meningkatnya kualitas SDM dan prasarana peribadatan serta lembaga pendidikan keagamaan; 3. Meningkatnya harmonisasi hubungan antar dan intra umat beragama; 4. Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan masyarakat terhadap Perda dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 5. Meningkatnya kemajuan seni budaya dan lingkung seni serta terpeliharanya dan terlindunginya situs maupun benda-benda kepurbakalan; 6. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan; 7. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan; 8. Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin, penyandang cacat dan penyandang masalah sosial lainnya. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013 pada Misi pertama. sebesar 108,95%, pencapaian tersebut termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Adapun rincian per sasaran untuk mendukung pencapaian misi ini adalah sebagai berikut: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
57
1. Sasaran pertama yaitu “Meningkatnya pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam melaksanakan ibadahnya”, rata-rata tercapai sebesar 98,55%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 pada Misi 1 Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan Bagi Umat Beragama dalam Melaksanakan Ibadahnya Tahun 2012 No 1
IndikatorSasaran Rasio tempat ibadah per satuan penduduk Rata - rata
Satuan
%
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
3.14
2.91
92.67
3.45
3.40
98.55
92.67
98.55
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran pertama untuk mewujudkan misi pertama diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, yaitu Rasio tempat ibadah per satuan penduduk pada tahun 2013 dari target 3,45% terealisasi sebesar 3,40% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,55% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 92,67% meningkat sebesar 5,88%. Hal ini terjadi karena pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bogor lebih pesat dibandingkan dengan penambahan sarana ibadah, Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari 1,05% menjadi 3,40%. Dalam mewujudkan sasaran “Meningkatnya pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam melaksanakan ibadahnya” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah, dengan 1 (satu) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp10.261.200.000,00 terealisasi sebesar Rp8.947.387.160,00 atau capaiannya sebesar 87,20%. Sasaran ini dicapai dengan 1 (satu) program, yaitu: 1. Program Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama. dengan anggaran sebesar Rp10.261.200.000,00
2. Sasaran kedua yaitu “Meningkatnya kualitas SDM dan prasarana peribadatan serta lembaga pendidikan keagamaan”, rata-rata tercapai sebesar 98,55%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
58
Tabel 3.7 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 pada Misi 1 Meningkatnya Kualitas SDM dan Prasarana Peribadatan Serta Lembaga Pendidikan Keagamaan Tahun 2012 No 1
IndikatorSasaran Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
Satuan
%
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
3.14
2.91
92.67
3.45
3.40
98.55
Rata - rata
92.67
98.55
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua untuk mewujudkan misi pertama diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, yaitu Rasio tempat ibadah per satuan penduduk pada tahun 2013 dari target 3,45% terealisasi sebesar 3,40% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,55% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 92,67% meningkat sebesar 5,88%. Hal ini terjadi karena pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bogor lebih pesat dibandingkan dengan penambahan sarana ibadah. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari 1,05% menjadi 3,40%. Dalam mewujudkan sasaran “Meningkatnya pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam melaksanakan ibadahnya” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah, dengan 1 (satu) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp10.261.200.000,00 terealisasi sebesar Rp8.947.387.160,00 atau capaiannya sebesar 87.20%. Sasaran ini dicapai dengan 1 (satu) program, yaitu: 1. Program Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama. dengan anggaran sebesar Rp10.261.200.000,00
3. Sasaran ketiga yaitu “Meningkatnya harmonisasi hubungan antar dan intra umat beragama”, rata-rata tercapai sebesar 100,00%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 pada Misi 1 Meningkatnya Kualitas SDM dan Prasarana Peribadatan Serta Lembaga Pendidikan Keagamaan Tahun 2012 No 1
IndikatorSasaran Kegiatan forum koordinasi
Satuan kegiatan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
6
6
100.00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
6
6
100.00
59
Tahun 2012 No
IndikatorSasaran
Satuan Target
Realisasi
Tahun 2013 Capaian (%)
Target
Capaian (%)
Realisasi
antar umat beragama Rata - rata
100.00
100.00
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua untuk mewujudkan misi pertama diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, yaitu Kegiatan forum koordinasi antar umat beragama pada tahun 2013 dari target 6 kegiatan terealisasi sebesar 6 kegiatan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu sebesar 100,00%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 6,00% dari 0,00% menjadi 6,00%. Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya harmonisasi hubungan antar dan intra umat beragama” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik. dengan 1 (satu) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp1.375.731.000,00 terealisasi sebesar Rp1.275.978.750,00 atau capaiannya sebesar 92,75%. Sasaran ini dicapai dengan 1 (satu) program, yaitu: 1. Program
Pendidikan
Politik
Masyarakat.
dengan
anggaran
sebesar
Rp1.375.731.000,00
4. Sasaran
keempat yaitu “Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan
masyarakat terhadap Perda dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku”, rata-rata tercapai sebesar 94,00%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”baik sekali”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 pada Misi 1 Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan masyarakat terhadap Perda dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Tahun 2012 No
IndikatorSasaran
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
1
Penegakan PERDA
%
14.65
14.69
100.27
14.65
15.37
104.91
2
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,keindahan) di
%
14.65
14.69
100.27
14.65
15.37
104.91
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
60
Tahun 2012 No
IndikatorSasaran
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
Hari
1,095
1,095
100.00
1,460
1,460
100.00
Rasio
36.14
36.17
100.08
36.54
18.00
49.26
Angka
0.80
0.89
111.25
0.87
0.89
102.30
Angka
9.29
4.32
46.50
9.22
3.70
40.13
Kabupaten 3 4 5 6
Cakupan patroli petugas Sat Pol PP Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Angka kriminalitas yang tertangani
7
Angka Kriminalitas
Angka
9.29
7.54
118.84
9.22
8.02
113.02
8
Jumlah demo
Demo
12
16
133.31
16
22
137.50
Rata – rata
101.31
94.00
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keempat untuk mewujudkan misi pertama diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 8 (delapan) indikator sasaran, yaitu: 1) Penegakan PERDA pada tahun 2013 dari target 14,65% terealisasi sebesar 15,37% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,91%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,27% meningkat sebesar 4,64%. Hal ini terjadi karena salah satu kegiatan yang melebihi target dan menjadi fokus kegiatan tahun 2013 adalah penertiban bangunan tanpa ijin/Vila di kawasan Puncak dari target jumlah bangunan yang ditertibkan 200 bangunan terrealisasi sejumlah 211 bangunan atau sebesar 105%. 2) Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,keindahan) di Kabupaten pada tahun 2013 dari target 14,65% terealisasi sebesar 15,37% sehingga
pencapaian
kinerjanya
sebesar
104,91%.
Kondisi
tersebut
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,27% meningkat sebesar 4,64%. 3) Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan pada tahun 2013 dari target 36.54 terealisasi sebesar 18.00 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 49,26%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,08% menurun sebesar 50,82%, Hal ini terjadi karena pada tahun 2012 Sat Pol PP belum melakukan pendataan sehingga data yang diambil adalah data sebelumnya dari pemegang fungsi linmas (sebelumnya Fungsi Linmas LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
61
terdapat di Kantor Kesbang) kemudian pada tahun 2013 Sat Pol PP melalui Unit Sat Pol PP yang ada di Kecamatan melakukan pendataan sehingga diperoleh angka 7984 poskamling aktif di 434 Desa/kelurahan. 4) Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10,000 penduduk pada tahun 2013 dari target 0.87 terealisasi sebesar 0.89 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,30%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 111,25% menurun sebesar 50,82%. Hal ini terjadi karena data jumlah linmas yang digunakan yaitu anggota linmas yang mendapatkan insentif yaitu 10 orang perdesa (4340 linmas) masih sama di tahun 2013 yang membedakan hanya jumlah penduduk yang ditahun 2013 yaitu mencapai 5,111,769. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,04 dari 0,85 menjadi 0,89, 5) Angka kriminalitas yang tertangani pada tahun 2013 dari target 9,22 terealisasi sebesar 3,7 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 40,13%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 46,50% menurun sebesar 6,37%. Hal ini terjadi karena data tersebut data jumlah kriminalitas yang tertangani dari POLRES Bogor, turunnya angka krimalitas yang tertangani diakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk menangani satu kasus berbeda, kemudian jumlah SDM di kepolisian pun terbatas tidak seimbang dengan jumlah tindak pidana yang dilaporkan ke Kepolisian. 6) Angka kriminalitas pada tahun 2013 dari target 9,22 terealisasi sebesar 8,02 sehingga
pencapaian
kinerjanya
sebesar
113,02%.
Kondisi
tersebut
mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 118,84% menurun sebesar 5,82%. Hal ini terjadi karena meningkatnya tindak pidana yang terjadi dan dilaporkan sedangkan faktor penyebabnya kondisi psikologis, sosial, ekonomi dan unsur moral serta keagamaan. 7) Jumlah demo pada tahun 2013 dari target 16 demo terealisasi sebesar 22 demo sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 137,50%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 133,31% meningkat sebesar LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
62
4,19%. Hal ini terjadi karena maraknya demo/unjukrasa Buruh di tahun 2013 yang menuntut dihapuskannya sistem kerja outsourcing dan kenaikan Upah minimum Kabupaten. Sedangkan indikator Cakupan patroli petugas Sat Pol PP pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100%. Dalam mewujudkan sasaran “Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan masyarakat terhadap Perda dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Satuan Polisi Pamong Praja, dengan 8 (delapan) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp17.868.804.000,00 terealisasi sebesar Rp16.625.653.392,00 atau capaiannya sebesar 93,04%. Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program, antara lain: 1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan. dengan anggaran sebesar Rp16.264.141.000,00 2. Program
Peningkatan
Pemberantasan
Penyakit
Masyarakat
sebesar
Rp237.392.000,00 3. Program
Pemeliharaan
Kantrantibmas
dan
Pencegahan
sebesar
Rp1.367.271.000,00
5. Sasaran kelima yaitu “Meningkatnya kemajuan seni budaya dan lingkung seni serta terpeliharanya dan terlindunginya situs maupun benda-benda kepurbakalan”, rata-rata tercapai sebesar 544,00%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5 pada Misi 1 Meningkatnya kemajuan seni budaya dan lingkung seni serta terpeliharanya dan terlindunginya situs maupun benda-benda kepurbakalaan Tahun 2012 No
1 2 3 4
IndikatorSasaran Penyelenggaraan festival seni budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Jumlah grup kesenian
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
Tampila n
50
52
104.00
55
77
140.00
Event
5
5
100.00
5
5
100.00
%
6.06
6.06
100.00
6.06
6.06
100.00
Grup
5
5
100.00
5
114
2280.00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
63
Tahun 2012 No 5
IndikatorSasaran Jumlah gedung kesenian
Satuan Buah
Rata – rata
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
1
1
100.00
1
1
100.00
100.80
544.00
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kelima untuk mewujudkan misi pertama diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, antara lain: 1) Penyelenggaraan festival seni budaya pada tahun 2013 dari target 55 tampilan terealisasi sebanyak 77 tampilan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 140,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 104,00% meningkat sebesar 36,00%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 69 tampilan dari 8 tampilan menjadi 77 tampilan. 2) Jumlah Grup Kesenian pada tahun 2013 dari target 5 grup terealisasi sebesar 114 grup sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 2280,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% meningkat sebesar 2180,00%. Hal ini terjadi karena jumlah sanggar seni yang terdata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 2013 sebanyak 223 sanggar, penambahan yang cukup besar ini disebabkan pada tahun 2013 terdapat kegiatan fasilitasi sarana dan prasarana sanggar seni dengan anggaran sebesar Rp150.000.000,00. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu peningkatan kualitas sarana dan prasarana sanggar seni. Dengan adanya kegiatan ini membuat banyak sanggar seni yang sebelumnya tidak aktif dikarenakan alatalat kesenian mereka sudah banyak yang rusak menjadi aktif kembali. Hal ini mengakibatkan pencapaian kinerja meningkat dari yang ditargetkan sebelumnya sebanyak 5 grup kesenian terealisasi sebanyak 114 grup seni. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 24 grup dari 90 grup menjadi 114 grup. Sedangkan indikator Sarana penyelenggaraan seni dan budaya, Benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan, indikator Jumlah gedung kesenian, dan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
64
Indikator Jumlah grup kesenian pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100%. Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya kemajuan seni budaya dan lingkung seni serta terpeliharanya dan terlindunginya situs maupun benda-benda kepurbakalan” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kebuadayaan dan Pariwisata, dengan 5 (lima) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp4.520.000.000,00 terealisasi sebesar Rp4.358.208.594,00 atau capaiannya sebesar 96,42%. Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program. antara lain: 1. Program
Pengembangan
Nilai
Budaya,
dengan
anggaran
sebesar
anggaran
sebesar
Rp775.000.000,00 2. Program Pengelolaan
Keragaman
Budaya,
dengan
Rp3.345.000.000,00 3. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya sebesar Rp400.000.000,00
6. Sasaran
keenam yaitu “Meningkatnya partisipasi perempuan dalam
pembangunan”, rata-rata tercapai sebesar 95,32%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”baik sekali”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.11 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6 pada Misi 1 Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan Tahun 2012 No
1
2 3 4 5
IndikatorSasaran Peningkatan pemahaman masyarakat tentang perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak Capaian jumlah tenaga kerja di bawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan Capaian partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
Orang
500
500
100.00
600
500
83.33
%
0.46
0.46
100.00
0.44
0.46
95.45
%
50.15
50.15
100.00
50.30
50.15
99.70
%
16.40
16.40
100.00
16.70
16.40
98.20
%
44.55
44.55
100.00
44.60
44.55
99.89
Rata – rata
100.00
95.32
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keenam untuk mewujudkan misi pertama diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, antara lain:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
65
1) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak pada tahun 2013 dari target 600 orang terealisasi sebesar 500 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,33%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 16,67%. Hal ini disebabkan masih rendahnya pemahaman masyarakat di Kabupaten Bogor untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 200 orang dari 300 orang menjadi 500 orang. 2) Capaian jumlah tenaga kerja di bawah umur pada tahun 2013 dari target 0,44% terealisasi sebesar 0,46% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,45%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 4,55%. 3) Partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2013 dari target 50,30% terealisasi sebesar 50,15% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,70%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 0,30%. Hal ini terjadi karena semakin terbatasnya lapangan pekerjaan dan banyaknya angkatan kerja perempuan yang mengalami PHK pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 4,76% dari 45,39% menjadi 50,15%. 4) Capaian partisipasi perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2013 dari target 16,70% terealisasi sebesar 16,40% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,20%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 1,80%. Hal ini terjadi karena masih terbatasnya partisipasi perempuan aktif dan bekerja di lembaga pemerintah, Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,40% dari 16,00% menjadi 16,40%. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
66
5) Partisipasi perempuan di lembaga swasta pada tahun 2013 dari target 44,60% terealisasi sebesar 44,55% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,89%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 0,11%. Hal ini terjadi karena banyaknya angkatan kerja perempuan yang mengalami PHK pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,15% dari 44,40% menjadi 44,55%. Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dengan 5 (lima) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp2.853.068.000,00 terealisasi sebesar Rp2.740.795.083,00 atau capaiannya sebesar 96,06%. Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program, antara lain: 1. Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan, dengan anggaran sebesar Rp927.222.000,00 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, dengan anggaran sebesar Rp 848.085.000,00 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, dengan anggaran sebesar Rp1.077.761.000,00
7. Sasaran ketujuh yaitu “Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk
kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam
pembangunan”, rata-rata tercapai sebesar 135,43%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.12 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7 pada Misi 1 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan Tahun 2012 No
IndikatorSasaran
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
1
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
%
33.33
33.33
100.00
36.84
39.37
106.87
2
Rasio KDRT
%
0.009
0.00004
199.49
0.007
0.00004
199.43
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
67
Tahun 2012 No
IndikatorSasaran
Terbentuknya kecamatan ramah anak
3
Satuan
Kec/de sa
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
1/2
½
100.00
1/2
1/2
100.00
133.16
Rata – rata
135.43
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketujuh untuk mewujudkan misi pertama diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, yaitu: 1) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan pada tahun 2013 dari target 36,84% terealisasi sebesar 39,37% sehingga
pencapaian
kinerjanya
sebesar
106,87%.
Kondisi
tersebut
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% meningkat sebesar 6,87%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 15,84% dari 23,53% menjadi 39,37%. 2) Rasio KDRT
pada tahun 2013 dari target 0,007% terealisasi sebesar
0,00004% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 199,43%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 199,49% menurun sebesar 0,06% menjadi 199,43% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya tindak kekerasan terhadap perempuan, serta meningkatnya jumlah kasus pengaduan kekerasan perempuan yang telah diselesaikan. Sedangkan indikator Terbentuknya kecamatan ramah anak pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100%. Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan
anak dari bentuk
kekerasan,
eksploitasi
dan
diskriminasi
dalam
pembangunan” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dengan 3 (tiga) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp1.645.352.000,00 terealisasi sebesar Rp1.581.021.350,00 atau capaiannya sebesar 96,09%. Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua) program, antara lain:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
68
1. Program
Penguatan
Kelembagaan
Anak,
dengan
anggaran
sebesar
Rp797.267.000,00 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, dengan anggaran sebesar Rp848.085.000,00
8. Sasaran
kedelapan yaitu “Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin,
penyandang cacat dan penyandang masalah sosial lainnya”, rata-rata tercapai sebesar 105,83%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.13 Evaluasi Pencapaian Sasaran 8 pada Misi 1 Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin, penyandang cacat dan penyandang masalah sosial lainnya Tahun 2012 No
1 2 3 4
IndikatorSasaran
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, dan panti rehabilitasi Penanganan penyandang masalah kesejahteran social PMKS yang memperoleh bantuan social Panti yang memperoleh bantuan UEP Rata – rata
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
Buah
133
164
123.31
133
164
123.31
%
0.14
0.14
100.00
0.26
0.26
100.00
%
0.14
0.14
100.00
0.26
0.26
100.00
Buah
10
10
100.00
20
20
100.00
105.83
105.83
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedelapan untuk mewujudkan misi pertama diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, yaitu Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, dan panti rehabilitasi pada tahun 2013 dari target 133 buah terealisasi sebesar 164 buah sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 123,31%. kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 yaitu sebesar 123,31%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 50 buah dari 114 buah menjadi 164 buah. Sedangkan indikator Penanganan penyandang masalah kesejahteran sosial, indikator PMKS yang memperoleh bantuan sosial, dan indikator Panti yang memperoleh bantuan UEP pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100%. Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin, penyandang cacat dan penyandang masalah sosial lainnya” dicapai oleh 1 (satu) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
69
OPD, yaitu Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dengan 3 (tiga) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp3.029.526.000,00 terealisasi sebesar Rp2.962.485.317,00 atau capaiannya sebesar 97,79%. Sasaran ini dicapai dengan 4 (empat) program, antara lain: 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya, dengan anggaran sebesar Rp1.089.314.000,00 2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, dengan anggaran sebesar Rp1.036.148.000,00 3. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma, dengan anggaran sebesar Rp233.891.000,00 4. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dengan anggaran sebesar Rp670.173.000,00.
Misi kedua : Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dengan Titik Berat pada Revitalisasi Pertanian dan pembangunan yang Berbasis Perdesaan. Misi Kedua Dicapai dengan 10 (Sepuluh) sasaran, yaitu : 1. Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah; 2. Berkembangnya agribisnis, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah; 3. Meningkatnya Aksesibilitas Wilayah Pedesaan; 4. Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal; 5. Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal; 6. Meningkatnya nilai dan volume produk ekspor; 7. Berkembangnya pariwisata andalan di Kabupaten Bogor disertai dengan meningkatnya kunjungan wisatawan di Kabupaten Bogor disertai dengan meningkatnya kunjungan wisatawan; 8. Meningkatnya pertumbuhan investasi;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
70
9. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja investasi. 10. Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi.
Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013 pada Misi 2 (dua) sebesar 108,76%, pencapaian tersebut termasuk dalam kategori “Sangat Baik” Adapun rincian per sasaran untuk mendukung pencapaian misi ini adalah sebagai berikut : 1. Sasaran pertama yaitu “Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah”, rata-rata tercapai sebesar 104,75%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori sangat baik Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.14 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 pada Misi 2 Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah Tahun 2012 No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2013
Regulasi ketahanan pangan
Ada
Ada
Ada
Capaian (%) 100.00
Ada
Ada
Capaian (%) 100.00
2.
Ketersediaan Pangan Utama
%
70.17
64.36
91.72
69.79
69.70
99.87
3
Produktifitas padi atau bahan pangan utama utama lainnya per hektar : a. Padi Sawah
ton/ha
65.91
64.75
95.95
67.23
64.52
2.29
b. Padi gogo
ton/ha
36.27
33.04
93.28
36.31
33.87
2.19
a. Ubi jalar
Ton
62.035
56.297
90.75
63.276
48.371
76.44
b. Talas
Ton
17.414
10.897
63.09
18.249
11.223
61.50
c. Ubi kayu Produktifitas padi atau bahan pangan utama utama lainnya per hektar : Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan Kontribusi produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan Produksi komoditas unggulan :
Ton
277.893
159.586
57.42
284.297
130.225
45.70
%
2.38
2.08
87.39
2.36
2.26
95.96
%
2.68
2.22
82.84
2.68
2.24
83.58
%
2.38
2.08
87.39
2.36
2.26
95.76
%
2.68
2.22
82.84
2.68
2.24
83.58
a. Pisang
Ton
24,703
20,771
84.08
25,197
22,848
90.68
b. Nanas
Ton
3,021
6,130
202.91
3,082
5,517
179.01
1.
4
5
6
7
8
9
Target
Realisasi
Target
Realisasi
Produksi tanaman pangan :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
71
Tahun 2012 No
Indikator Sasaran
Target
Realisasi
Ton
3,917
5,399
137.84
3,995
4,859
121.63
Tangkai
2,506,674
4,178,831
166.71
2,556,808
3,760,948
147.10
Pohon
293,809
370,890
126.24
299,685
372,744
124.38
f. Pala (ton bahan mentah)
Ton
761
1,353
177.79
784
1,353
172.58
g. Kopi (ton bahan mentah)
Ton
7,643
9,694
126.84
7,872
9,657
122.68
h. Karet (ton bahan mentah)
Ton
2,628
3,884
147.79
2,707
3,885
143.52
Ton
802
831
103.62
806
832
103.23
Ton
821,345
1,575,480
191.82
837,823
1,980,480
236.38
%
4.28
3.74
87.38
4.24
4.10
96.70
%
5.00
4.40
87.93
5.00
4.54
90.73
%
0.38
0.33
86.84
0.37
0.31
83.78
%
0.46
0.42
91.17
0.46
0.41
89.00
Lokasi
17
17
105.88
18
18
100.00
%
6.72
7.83
116.52
6.89
7.65
111.03
%
20.00
15.83
126.34
15
14.26
105.19
%
0.01
0.01
190.91
0.010
0.01
90.91
%
0.416
0.01
2.43
0.412
0.01
2.43
d. Tanaman hias potong (tangkai) e. Tanaman hias pohon (pohon)
i. Cengkeh (ton bahan mentah) j. Jamur kayu (kg)
11
12
13
14 15
Tahun 2013 Capaian (%)
c. Manggis
10
Satuan
Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan Kontribusi sektor perkebunan/ tanaman keras terhadap PDRB berlaku Kontribusi sektor perkebunan/ tanaman keras terhadap PDRB konstan Tercapainya nilai tambah produk pertanian untuk peningkatan pendapatan Sentra agribisnis komoditas unggulan Terjaganya dan terpeliharanya kemampuan konservasi sumber daya alam dan berkurangnya ahan kritis di Kabupaten Bogor a. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis b. Kerusakan kawasan hutan c. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku d. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan
Target
Realisasi
Capaian (%)
109,79
104.75
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran pertama, untuk mewujudkan misi ke 2 (dua), diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 15 (lima belas) indikator sasaran, yaitu: 1) Regulasi ketahanan pangan pada tahun 2013 dari target 1 dokumen terealisasi sebesar 1 dokumen sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. kondisi tersebut masih sama dibanding dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100,00%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
72
2) Ketersediaan pangan utama pada tahun 2013 dari target 69,79% terealisasi sebesar 69,70% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,87%. kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 91,72% meningkat sebesar 8,15% menjadi 99,87% pada tahun 2013. 3) Terpenuhinya ketersediaan bahan pangan di masyarakat : a. Padi sawah atau bahan pangan utama lainnya per hektar padi sawah pada tahun 2013 dari target 67,23% terealisasi sebesar 64,52% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,95% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 98,24% menurun sebesar 2,29% menjadi 95,95% pada tahun 2013.. Hal ini disebabkan produksi padi menurun karena adanya penurunan luas tanam panen. b. Produktifitas padi gogo atau bahan pangan utama utama lainnya per hektar padi sawah gogo pada tahun 2013 dari target 36,31% terealisasi sebesar 33,87% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 93,28% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 91,09% meningkat sebesar 2,19% menjadi 93,28% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan pencapaian produktivitas padi sawah bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 (64,75 ku/ha). Pencapaian tersebut antara lain
didukung
oleh
adanya
kegiatan
Pengembangan
Perbenihan/Pembibitan Padi seluas 18 ha (dengan produksi 45 ton), kegiatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Padi (dengan sasaran pengendalian seluas 200 ha), kegiatan Pengembangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi seluas 200 ha, dan kegiatan Pengembangan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) berupa rehabilitasi jaringan di 2 Daerah Irigasi (DI), serta kegiatan Pembangunan Dam Parit di 27 Daerah Irigasi (DI). 4) Produksi tanaman pangan, terhadap : a. Ubi jalar pada tahun 2013 dari target 63.276 ton terealisasi sebesar 48.371 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 76,44% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
73
2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 90,75% menurun sebesar 14,31% menjadi 76,44% pada tahun 2013. b. Produksi tanaman pangan terhadap Talas pada tahun 2013 dari target 18.249 ton terealisasi sebesar 11.223 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
61,50%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 63,09% menurun sebesar 1,59% menjadi 61,50% pada tahun 2013. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh adanya kegiatan Intensifikasi Ubi Kayu seluas 10 ha. c. Produktifitas Ubi kayu pada tahun 2013 dari target 284.927 ton terealisasi sebesar 130.225 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 45,70% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 57,42% menurun sebesar 11,72%v menjadi 45,70% pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan pencapaian salah satunya dipengaruhi oleh adanya kegiatan Intensifikasi Ubi Kayu seluas 10 ha. 5) Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan terhadap PDRB harga berlaku pada tahun 2013 dari target 2,36% terealisasi sebesar 2,26% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,96% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 87,39% meningkat sebesar 8,37% menjadi 99,76% pada tahun 2013. 6) Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan pada tahun 2013 dari target 2,68% terealisasi sebesar 2,24% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,58% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 82,84% meningkat sebesar 0,27% menjadi 83,58% pada tahun 2013. 7) Kontribusi produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan), terhadap PDRB harga berlaku pada tahun 2013 dari target 2,36% terealisasi sebesar 2.26% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,76% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
74
2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 0,28% meningkat sebesar 8,37% menjadi 95,76% pada tahun 2013. 8) Kontribusi produksi kelompok pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan pada tahun 2013 dari target 2,68% terealisasi sebesar 2,24% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,58% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimanapaian pada tahun 2012 sebesar 82,84% meningkat sebesar 0,27% menjadi 83,58% pada tahun 2013. 9) Peningkatan Produksi dan Mutu Komoditas Unggulan : a. Produksi komoditas unggulan pisang pada tahun 2013 dari target 25.197 ton terealisasi sebesar 22.848 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90.68% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 84,08% meningkat sebesar 6,59% menjadi 90,68% pada tahun 2013. b. Nanas pada tahun 2013 dari target 3.082 ton terealisasi sebesar 5.517 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 179,01% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 202,91% penurunan sebesar 23,90% menjadi 179,01% pada tahun 2013. Sedangkan dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 780,00% dari 4,737,00% menjadi 5,517,00%. c. Manggis pada tahun 2013 dari target 3.995 ton terealisasi sebesar 4.859 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 121,63% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 137,84% menurun sebesar 16,21% menjadi 121,63% pada tahun 2013. Sedangkan dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2,116% dari 2,743,00% menjadi 4,859%. d. Tanaman hias potong (tangkai) pada tahun 2013 dari target 2.556.808 ton terealisasi sebesar 3.760.948 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 147,10% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
75
dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 166.71% menurun sebesar 19.61% menjadi 147,10% pada tahun 2013. Di samping itu peningkatan produksi komoditas hortikultura unggulan juga disebabkan oleh iklim yang mendukung. e. Tanaman hias potong (pohon) pada tahun 2013 dari target 299.685 ton terealisasi sebesar 372.744 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 124,38% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 126,24% menurun sebesar 1,86% menjadi 124,38% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan peningkatan produksi komoditas hortikultura unggulan didukung oleh iklim yang mendukung. f. Pala (ton bahan mentah), pada tahun 2013 dari target 784 ton terealisasi sebesar 1.353 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 172,58% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 177,79% menurun sebesar 5,18% menjadi 172,58% pada tahun 2013. Sedangkan dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 542,00% dari 811,00% menjadi 1,353%. g. Kopi (ton bahan mentah), pada tahun 2013 dari target 7.872 ton terealisasi sebesar 9.657 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 122,68% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, capaian pada tahun 2012 sebesar 126,84% menurun sebesar 4,16% menjadi 122,68% pada tahun 2013. h. Karet (ton bahan mentah), pada tahun 2013 dari target 2.707 ton terealisasi sebesar 3.885 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 143,52% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, capaian pada tahun 2012 sebesar 147,79% menurun sebesar 4,27% menjadi 143,52% pada tahun 2013. i.
Cengkeh (ton bahan mentah), pada tahun 2013 dari target 806 ton terealisasi sebesar 832 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,23% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
76
dengan capaian kinerja tahun 2012, capaian pada tahun 2012 sebesar 103,63% menurun sebesar 0.39% menjadi 103,23% pada tahun 2013. j.
Jamur kayu (kg), pada tahun 2013 dari target 837.823 ton terealisasi sebesar 1.980.480 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 286,38% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 19,82% meningkat sebesar 44,57% menjadi 286,38% pada tahun 2013. Sedangkan dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 274,00% dari 1,980,480% menjadi 706.480,00%. Hal ini dikarenakan didukung oleh kegiatan Pengembangan Agribisnis Aneka Usaha Kehutanan Non Kayu sebanyak 3 (tiga) unit pusat pengembangan agribisnis jamur.
10)Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku pada tahun 2013 dari target 4,24% terealisasi sebesar 4,10% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96.70% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 87,38% meningkat sebesar 9,31% menjadi 96,70% pada tahun 2013. 11)Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan pada tahun 2013 dari target 5,00% terealisasi sebesar 4,54% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90,73% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 87,93% meningkat sebesar 2,80% menjadi 90,73% pada tahun 2013. 12)Kontribusi sektor perkebunan/ tanaman keras terhadap PDRB berlaku pada tahun 2013 dari target 0,37% terealisasi sebesar 0,31% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,78% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 86,84% menurun sebesar 3.06% menjadi 83,73% pada tahun 2013. 13)Kontribusi sektor perkebunan/ tanaman keras terhadap PDRB konstan pada tahun 2013 dari target 0,46% terealisasi sebesar 0,41% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 89,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
77
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 91.17% menurun sebesar 2,17% menjadi 89,00% pada tahun 2013. 14)Sentra agribisnis komoditas unggulan pada tahun 2013 dari target 18 lokasi terealisasi sebesar 18 lokasi sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 105,88% menurun sebesar 5,88% menjadi 100,00% pada tahun 2013. Sedangkan dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 4,00% dari 14,00% menjadi 18,00%. 15)Terjaganya dan terpiliharanya kemampuan konservasi SDA (Sumber Daya Alam), dan berkurangnya lahan kritis diKabupaten Bogor: a) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis pada tahun 2013 dari target 6,89% terealisasi sebesar 7,65% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 111,03% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 116,52% menurun sebesar 5,49% menjadi 111,03% pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan penanganan rehabilitasi hutan dan lahan kritis ada yang terdapat didalam kawasan dan di luar kawasan hutan. Dinas Pertanian dan kehutanan Kab. Bogor hanya mempunyai kewenangan untuk menangani rehabiltasi lahan kritis diluar kawasan hutan sedangkan rehabilitasi yang berada didalam kawasan hutan merupakan kewenangan Taman Nasional, BKSDA dan Perhitani. Realisasi pencapaian sebesar 111,03% dicapai melalui program dan kegiatan yang dibiayai oleh Dana APBD Kabupaten, APBN dan APBD Provinsi. b) Kerusakan kawasan hutan pada tahun 2013 dari target 15% terealisasi sebesar 14,26% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,19% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 126,34% menurun sebesar 21,15% menjadi 105,19% pada tahun 2013. Sedangkan dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 6,41% dari 7,85% menjadi 14,26%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
78
c) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku, pada tahun 2013 dari target 0.011% terealisasi sebesar 0,01% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90,91% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 190,91% menurun sebesar 100,00% menjadi 90,91% pada tahun 2013. Sedangkan indikator sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan, pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 2,43%. Dalam mewujudkan sasaran “Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah” dicapai oleh 1 (satu OPD), yaitu Dinas Pertanian dan Kehutanan, dengan 15 (lima belas) Indikator Sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp24.111.967.000,00 terealisasi sebesar Rp19.560.268.624,00 atau capaiannya sebesar 81%, sasaran ini dicapai dengan 8 (delapan) program, yaitu: 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp13.161.068.000,00 2. Program Peningkatan Distribusi dan Cadangan Pangan, dengan anggaran sebesar Rp805.149.000,00 3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp103.176.000,00 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp4.926.666.000,00 5. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp582.860.00,00 6. Program
Rehabilitasi
Hutan
dan
lahan
dengan
anggaran
sebesar
Rp2.462.674.00,00 7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan dengan anggaran sebesar Rp1.492.259.000,00. 8. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan dengan anggaran sebesar Rp578.115.000,00. 2. Sasaran kedua yaitu “Berkembangnya agribisnis pertanian dan aquabisnis perikanan” rata-rata tercapai sebesar 106,65%, maka pencapaian sasaran LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
79
tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.15 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 pada Misi 2 Berkembangnya agribisnis pertanian dan aquabisnis perikanan No 1.
Indikator Sasaran
Tahun 2012 Satuan
Target
Tahun 2013
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
Penanggulangan Penyakit Ternak dan ikan : a. Rabies
Dosis
3,000
3,000
100.00
3,000
3,000
100.00
b. Anthrax
Dosis
10,000
10,000
100.00
10,000
10,000
100.00
c. Brucellosis
Dosis
500
500
100.00
500
500
100.00
d. SE
Dosis
2,500
2,500
100.00
2,000
2,000
100.00
e. AI
Dosis
150,000
150,000
100.00
200,000
200,000
100.00
f. Aeromonas
Dosis
5,000
5,000
100.00
6,000
6,000
100.00
Pengawasan Kualitas PAH/ HPAH di Lok. Usaha Produksi komoditas unggulan
lokasi
42
42
100.00
44
44
100.00
3.
Produksi Daging
Kg
106,354,589
104,886,896
98.62
113,799,411
111,266,638
97.77
4.
Produksi Telur
Kg
43,979,334
44,115,071
100.31
45,738,507
47,705,680
104.30
5.
Produksi Susu
Liter
11,281,189
11,422,684
101.25
11,506,813
12,051,422
104.73
gr/kap /hr
5.14
5.16
100.39
5.30
5.36
101.13
%
98.11
99.25
101.16
98.82
99.06
100.24
%
99.60
102.00
102.41
100.00
100.93
100.93
Ton
73,416
74,962
102.11
88,597.00
88,810.51
100.24
kg/kap /th
22.79
23.28
102.15
23.75
23.97
100.93
%
98.11
99.25
101.16
98.82
99.06
100.24
RE
185,273
187,552
101.23
222,328.14
224,056.00
100.82
RE
1,907,395
2,053,081
107.64
2,670,353
2,750,463.60
103.00
lokasi
7
7
100.00
7
7
100.00
lokasi
5
5
100.00
5
5
100.00
Orang
110
110
100.00
120
120
100.00
Orang
110
110
100.00
120
120
100.00
2.
6.
7.
8.
9. 10. 11. 12 13. 14. 15 16. 17 18.
19.
Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah) Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah) Produksi ikan konsumsi Konsumsi ikan Produksi perikanan kelompok Produksi Ikan Hias Produksi Benih Ikan Sentra Budidaya Peternakan Sentra Budidaya Perikanan Fasilitasi Usaha Perikanan Fasilitasi Usaha Peternakan
Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) a. Pertanian
%
64.02
73.49
114.79
75.70
87.33
115.36
b. Kehutanan
%
30.00
30.00
100.00
43.75
45.00
102.86
c. Perikanan
%
36.25
43.75
120.69
48.75
56.25
115.38
Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
80
No
Tahun 2012
Indikator Sasaran
Satuan
1. Kelompok Pemula a. Pertanian b. Kehutana n c. Perikanan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
34.51
97.58
100.28
36.17
34.66
95.83
%
31.77
31.00
97.57
31.25
30.87
98.78
%
65.13
63.86
98.05
65.24
63.93
97.99
a. Pertanian
%
52.44
51.23
97.68
51.68
51.06
98.81
b. Kehutana n
%
53.65
52.00
96.93
54.91
53.91
98.18
c. Perikanan
%
25.13
25.25
100.47
25.24
25.11
99.51
a. Pertanian
%
11.34
13.04
115.03
11.26
13.07
116.01
b. Kehutana n
%
13.54
16.00
118.15
12.50
13.91
111.30
8.21
9.41
114.63
8.10
9.13
2. Kelompok Lanjut
3. Kelompok Madya
c. Perikanan 4. Kelompok Utama
20
a. Pertanian
%
0.86
1.23
143.09
0.89
1.21
136.07
b. Kehutana n
%
1.04
1.00
96.00
1.34
1.30
97.39
c. Perikanan
%
1.54
1.49
96.53
1.43
1.83
127.85
Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama & Pelaku Usaha a. Pertanian b. Kehutana n c. Perikana n
21.
Cakupan wilayah pembinaan peningkatan ketahanan pangan (%)
%
9.52
20.98
220.38
9.88
26.86
271.86
%
28.13
22.00
78.21
25.00
15.65
62.61
%
1.54
1.49
96.75
20.95
20.09
95.89
Klmpk
87.62
87.21
99.53
88.79
92.17
103.81
105,57
106,65
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua, untuk mewujudkan misi ke dua, diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 21(dua puluh satu) indikator sasaran, antara lain : 1) Pengawasan Kualitas PAH/HPAH di Lokasi usaha produksi komoditas unggulan, pada tahun 2013 dari target 44 lokasi terealisasi sebesar 44 lokasi sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00% kondisi tersebut masih sama dibanding dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. 2) Produksi daging, pada tahun 2013 dari target 113.799.411 kg terealisasi sebesar 111.266.638 kg sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,77%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
81
kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 98,62% menurun sebesar 0,86% menjadi 97,77% pada tahun 2013. 3) Produksi telur, pada tahun 2013 dari target 45.738.507 kg terealisasi sebesar 47.705.680 kg sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,30% kondisi tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.31% meningkat sebesar 3.98% menjadi 104,30% pada tahun 2013. 4) Susu, pada tahun 2013 dari target 11.506.813 liter terealisasi sebesar 12.051.422 liter sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,73% kondisi tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 101.25% meningkat sebesar 3,44% menjadi 104,73% pada tahun 2013. 5) Konsumsi protein hewani asal ternak, pada tahun 2013 dari target 5.30 gr/kap/hari terealisasi sebesar 5.36 gr/kap/hari sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,13% kondisi tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,39% meningkat sebesar 0,74% menjadi 101,13% pada tahun 2013. 6) Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah), pada tahun 2013 dari target 98.82 terealisasi sebesar 99.06 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
100,24%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 101,16% menurun sebesar 1,01% menjadi 100,24% pada tahun 2013. 7) Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah), pada tahun 2013 dari target 100.00% terealisasi sebesar 100,93% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
100,93%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 99,60% menurun sebesar 102,41% menjadi 100,93% pada tahun 2013. 8) Produksi ikan konsumsi, pada tahun 2013 dari target 88.597.00 ton terealisasi sebesar 88.810,51 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,24% LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
82
kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 102,11% menurun sebesar 1,87% menjadi 100,24% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 25.087,29% dari 88.810,51% menjadi 63.723,22%. 9) Konsumsi ikan, pada tahun 2013 dari target 23.75 gr/kap/hari terealisasi sebesar 23.97 gr/kap/hari sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,93% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 102,15% menurun sebesar 1.20% menjadi 100.93% pada tahun 2013. 10)Produksi perikanan kelompok, pada tahun 2013 dari target 98.82% terealisasi sebesar 99.06% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.24% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 101.16% menurun sebesar 0.92% menjadi 100.24% pada tahun 2013. 11)Produksi ikan hias, pada tahun 2013 dari target 222.238.14 RE terealisasi sebesar 224.056.00 RE sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,82% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 101,23% menurun sebesar 0,14% menjadi 100,82% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 84,517% dari 224.056,00 menjadi 139.539,00 12)Produksi benih ikan, pada tahun 2013 dari target 2.670.353.00 RE terealisasi sebesar 2.750.463.60 RE sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 107,64% menurun sebesar 4,31% menjadi 100,82% pada tahun 2013. 13)Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%), diantaranya : a. Pertanian, pada tahun 2013 dari target 75.70% terealisasi sebesar 87.33% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 115.36% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
83
tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 114,79% meningkat sebesar 0.57% menjadi 115,36% pada tahun 2013. b. Kehutanan, pada tahun 2013 dari target 43,75% terealisasi sebesar 45,00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,86% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100,00% meningkat sebesar 2,86% menjadi 102,86% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 19,38% dari 25,63% menjadi 45,00%. c. Perikanan, pada tahun 2013 dari target 48.75% terealisasi sebesar 56,25% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 115,38% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 120,69% menurun sebesar 5.31% menjadi 115,36% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 17,50% dari 38,75% menjadi 56,52%. 14)Cakupan Bina penguatan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha, diantaranya : (1) Kelompok Pemula : a. Pertanian, pada tahun 2013 dari target 36.17% terealisasi sebesar 34.66% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95.83% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 97.58% menurun sebesar 1.75% menjadi 95.83% pada tahun 2013. b. Kehutanan, pada tahun 2013 dari target 31.25% terealisasi sebesar 30.87% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98.78% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 97.57% meningkat sebesar 1.21% menjadi 98.78% pada tahun 2013. c. Perikanan, pada tahun 2013 dari target 65.24% terealisasi sebesar 63.93% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97.99% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
84
kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 98.05% menurun sebesar 0.06% menjadi 97.99% pada tahun 2013. (2) Kelompok Lanjut : a. Pertanian, pada tahun 2013 dari target 51.68% terealisasi sebesar 51.06% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98.81% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 97.68% meningkat sebesar 1.13% menjadi 98.81% pada tahun 2013. b. Kehutanan, pada tahun 2013 dari target 54.91% terealisasi sebesar 30.87% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 53.91% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 98.18% meningkat sebesar 1.25% menjadi 53.91% pada tahun 2013. c. Perikanan, pada tahun 2013 dari target 25.24% terealisasi sebesar 25.11% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99.51% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.47% menurun sebesar 0.9% menjadi 99.51% pada tahun 2013. (3) Kelompok Madya : a. Pertanian, pada tahun 2013 dari target 11.26% terealisasi sebesar 13.07% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 116.01% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 115.03% meningkat sebesar 0.98% menjadi 116.01% pada tahun 2013. b. Kehutanan, pada tahun 2013 dari target 12.50% terealisasi sebesar 13.91% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 111.30% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 118.15% menurun sebesar 6.85% menjadi 111.30% pada tahun 2013. c. Perikanan, pada tahun 2013 dari target 8.10% terealisasi sebesar 9.13% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 112.81% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
85
kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 114.63% menurun sebesar 0.9% menjadi 112.81% pada tahun 2013. (4) Kelompok Utama : a. Pertanian, pada tahun 2013 dari target 0.89% terealisasi sebesar 1.21% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 136.07% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 142.09% meningkat sebesar 7.03% menjadi 136.07% pada tahun 2013. b. Kehutanan, pada tahun 2013 dari target 1.34% terealisasi sebesar 1.30% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97.39% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 96.00% meningkat sebesar 6.85% menjadi 97.39% pada tahun 2013. c. Perikanan, pada tahun 2013 dari target 1.43% terealisasi sebesar 1.83% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 127.85% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 96.53% meningkat sebesar 31,32% menjadi 127.85% pada tahun 2013. 15) Cakupan bina kelompok pelaku utama dan pelaku usaha (%), diantaranya : a. Pertanian, pada tahun 2013 dari target 9.88% terealisasi sebesar 26.86% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 271.86% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 220.35% menurun sebesar 51.51% menjadi 271.86% pada tahun 2013. Disebabkan bimbingan teknis ditujukan bagi kelompok penerima bantuan sarana produksi dari Dinas Pertanian dan Kehutanan serta Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, serta kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) dan Gerakan Peningkatan Produksi Padi berbasis Masyarakat (GP3M), disamping itu terdapat penambahan total kelompok sebagai pembagi perhitungan sebanyak 26 kelompok. b. Kehutanan, pada tahun 2013 dari target 25.00% terealisasi sebesar 15.65% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 62.61% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
86
tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 78.22% menurun sebesar 15.61% menjadi 62.61% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan karena terdapat penurunan jumlah penerima program Agroforestry dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Citarum Ciliwung dan penerima kegiatan Kursus Tani, disamping itu terdapat penambahan total kelompok sebagai pembagi perhitungan sebanyak 30 kelompok. c. Perikanan, pada tahun 2013 dari target 20.95% terealisasi sebesar 20.09% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95.89% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 99.53% meningkat sebesar 0.64% menjadi 95.89% pada tahun 2013. d. Cakupan wilayah Pembinaan peningkatan ketahanan pangan (%) , pada tahun 2013 dari target 380% terealisasi sebesar 400% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103.81% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00% meningkat sebesar 3.81% menjadi 103.81% pada tahun 2013. e. Penanggulangan penyakit ternak dan ikan, yaitu Rabies,
Antahrax,
Brucellosis, SE (dosis), AL dan Aeromonas pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian tahun 2012, yaitu telah mencapai 100%. (Hal ini disebabkan penurunan yang terjadi pada capaian indikator pencegahan dan pemberantasan Penyakit Hewan Menular dan zoonosis di akhir RPJMD, dibandingkan dengan tahun dasar bukan berarti terjadi penurunan kinerja, tetapi target kinerja setiap tahunnya untuk indikator tersebut didasarkan pada perkiraan kebutuhan obat-obatan yang diperlukan untuk penanganan/ pencegahan kejadian penyakit dilapangan). Sedangkan Indikator sentra budidaya peternakan, indikator sentra budidaya perikanan, Indikator Fasilitasi usaha perikanan dan indikator fasilitasi usaha peternakan, pada tahun 2013 mengalami pencapain kinerja yang sama dengan capaian tahun 2012, yaitu telah mencapai 100%. Dalam mewujudkan sasaran kedua dicapai oleh 2 (dua) OPD, yaitu Dinas Peternakan dan Perikanan serta
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
87
Perikanan dan Kehutanan (BP5K), dengan 21 (dua puluh satu) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp25.627.466.000,00 terealisasi sebesar Rp24.703.471.736,00 atau capaiannya sebesar 96%. Sasaran ini dicapai dengan 10 program, yaitu : 1.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, dengan anggaran sebesar Rp4.414.694.000,00.
2.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan anggaran sebesar Rp7.434.000.000,00.
3.
Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan anggaran sebesar Rp8.997.471.000,00.
4.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, dengan anggaran sebesar Rp800.712.000,00.
5.
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, dengan anggaran sebesar Rp1.098.904.000,00.
6.
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dengan anggaran sebesar Rp2.580.100.000,00
7.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan anggaran sebesar Rp1.142.550.000,00.
8.
Program Penerapan Teknologi Pertanian, dan Kehutanan, dengan anggaran sebesar Rp1.050.000.000,00.
9.
Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dengan anggaran sebesar Rp689.135.000,00.
10. Peningkatan produksi hasil pertanian, perikanan dan kehutanan, dengan anggaran sebesar Rp689.135.000,00.
3. Sasaran ketiga yaitu “Meningkatnya Aksesibilitas Wilayah Pedesaan” rata-rata tercapai sebesar 102,50%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.16 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 pada Misi 2 Meningkatnya Aksesibilitas Wilayah Pedesaan Tahun 2012 No
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Tahun 2013 Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
92.33
96.13
Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi yang optimal untuk 1
Betonisasi jalan lingkungan
%
77.34
77.34
100.00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
96.05
88
Tahun 2012 No
Indikator Sasaran
2
Rasio rumah layak huni
3
Rumah layak huni
4
5
6 7
8
9
10
Rasio pemukiman layak huni Peningkatan Bangunan ber-IMB Kawasan Non Perumahan Lingkungan Pemukiman Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan Peningkatan Bangunan ber-IMB per KK Persentase Luas pemukiman yang tertata Lingkungan Permukiman Kumuh
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
0.18
0.19
105.56
0.18
0.18
100.00
%
98.07
98.14
100.07
98.33
98.46
100.13
%
0.94
0.90
95.74
0.94
0.94
99.94
1.10
1.29
117.48
1.11
1.4
126.13
%
0.63
0.64
101.68
0.64
0.64
102.60
%
4.90
4.73
96.53
5.34
5.23
97.86
%
54.45
61.90
113.67
53.56
63.54
102.60
%
93.50
89.48
95.70
93.93
93.53
99.58
%
0.52
0.54
101.68
0.54
0.52
57.70
102,81
Target
Realisasi
Capaian (%)
102,50
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketiga, untuk mewujudkan misi ke dua, diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 10 indikator sasaran, yaitu : 1) Betonisasi jalan lingkungan, pada tahun 2013 dari target 96.05% terealisasi sebesar 92.33% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96.13% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00% menurun sebesar 3.87% menjadi 96.13% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 25,35% dari 66,98% menjadi 92,33%. Hal ini disebabkan realisasi tersebut berasal dari volume panjang jalan yang dilakukan betonisasi dari tahun 2009 sampai dengan 2013 sebesar 141.366 M², dibagi jumlah volume kegiatan pembangunan infrastruktur pedesaan dari tahun 2009 sampa 2013 sebesar 153.109 M². 2) Rasio rumah layak huni, pada tahun 2013 dari target 0.18% terealisasi sebesar 0.18% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 105.56% menurun sebesar 5.56% menjadi 100.00% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan jumlah rumah
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
89
layak huni sebanyak 932.861 unit rumah, sedangkan jumlah penduduk sebanyak 5.111.759 (data LKPJ 2013. 3) Rumah layak huni, pada tahun 2013 dari target 98.33% terealisasi sebesar 98.46% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.13% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.07% meningkat sebesar 0.06% menjadi 100.13% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan pencapaian realisasi melebihi 100% karena untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), selain dari anggaran APBD Kabupaten Bogor sebanyak 5.500 Unit, juga didukung oleh anggaran Kementerian Sosial sebanyak 435 unit, Kementerian Perumahan Rakyat sebanyak 1.688 unit, APBD Provinsi Jawa Barat sebanyak 500 unit dan CSR sebanyak 197 unit, sehingga jumlah keseluruhan penanganan rumah tidak layak huni pada tahun 2013 sebanyak 8.320 unit. 4) Rasio pemukiman layak huni, pada tahun 2013 dari target 0.94% terealisasi sebesar 094% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99.94% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 95.74% meningkat sebesar 4.20% menjadi 99.94% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan luas permukiman layak huni sebesar 123.720.587 m², dan luas wilayah permukiman adalah 131.800.700 m². 5) Peningkatan bangunan ber IMB kawasan Non perumahan, pada tahun 2013 dari target 1.11% terealisasi sebesar 1.4% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
126.13%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 117.48% meningkat sebesar 8.65% menjadi 126.13% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan jumlah bangunan diluar kawasan perumahan yang ber-IMB sebanyak 25.383 unit dibagi jumlah bangunan di luar kawasan perumahan sebanyak 1.813.071 unit. 6) Lingkungan pemukiman, pada tahun 2013 dari target 0.62% terealisasi sebesar 0.64% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102.60% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 101.68% meningkat LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
90
sebesar 0.92% menjadi 102.60% pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan luas kawasan kumuh seluas 18.885.853 m², sedangkan luas wilayah kabupaten Bogor adalah 2.988.383.040 m². 7) Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan, pada tahun 2013 dari target 5.34% terealisasi sebesar 5.23% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97.86% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 96.53% meningkat sebesar 1.33% menjadi 97.86 % pada tahun 2013. Hal ini disebabkan terdapatpeningkatan jumlah bangunan ber-IMB dari tahun 2012 sebanyak 233.320 unit dan tahun 2013 sebanyak 264.500 unit. Sedangkan untuk jumlah seluruh bangunan pada tahun 2012 sebanyak 1.233.775 unit, dan pada tahun 2013 sebanyaj 1.264.955 unit bangunan. 8) Peningkatan bangunan ber – IMB per KK, pada tahun 2013 dari target 53.56% terealisasi sebesar 63.54% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102.60% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 113.67% menurun sebesar 11.07% menjadi 102.60 % pada tahun 2013. Hal ini disebabkan jumlah kawasan perumahan yang telah memiliki IMB sebanyak 242.755, dan jumlah perumahan sebanyak 382.051. 9) Persentase luas pemukiman yang tertata, pada tahun 2013 dari target 93.93% terealisasi sebesar 93.53% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99.58% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 95.70% meningkat sebesar 3.88% menjadi 99.58% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan luas area pemukiman yang tertata sebesar 123.270.587 m², dan luas area pemukiman keseluruhan adalah 131.800.700 m². 10)Lingkungan pemukiman kumuh, pada tahun 2013 dari target 0.52% terealisasi sebesar 0.52% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 101.68% menurun sebesar 1.68% menjadi 100.00% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan luas lingkungan pemukiman kumuh adalah 15.539.592 m², sedangkan luas Kabupaten Bogor adalah 2.988.383.040 m². LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
91
Dalam mewujudkan sasaran ketiga dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman, dengan 10 (sepuluh) indikator sasaran. Anggaran pada
sasaran
ini
sebesar
Rp5.610.755.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.529.840.042,00,00 atau capaiannya sebesar 97%. Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua)program, yaitu : 1. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, dengan anggaran sebesar Rp3.192.435.000,00. 2. Program Pengembangan Wilayah Strategis
dan cepat tumbuh, dengan
anggaran sebesar Rp2.418,320.000.00.
4. Sasaran ke empat yaitu “Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha dalam mengembangkan ekonomi local”, rata-rata tercapai sebesar 104,97%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.17 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 pada Misi 2 Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal Tahun 2012 No
Indikator Sasaran
Satuan
1.
Persentase koperasi aktif
2.
Usaha Mikro dan Kecil
3. 4.
Jumlah BPR/PDPK/LPK milik pemerintah Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
60.43
66.33
109.76
61,17
67.55
110.43
%
85.93
107.84
125.50
86.02
91.56
106.44
unit
19
19
100.00
19
19
100
unit
10,750
11,216
104.33
12,250
12,916
105.44
109,90
Target
Realisasi
Capaian (%)
104,97
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ke empat, untuk mewujudkan misi ke dua, diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, antara lain : 1) Persentase koperasi aktif, pada tahun 2013 dari target 61.67% terealisasi sebesar 67.64% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110.43% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 109.76% meningkat sebesar 0.67% menjadi 110.43% pada tahun 2013. 2) Usaha mikro dan kecil, pada tahun 2013 dari target 86.02% terealisasi sebesar 91,56% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104.04% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
92
2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 125.50% menurun sebesar 21.47% menjadi 106.44% pada tahun 2013. 3) Jumlah BPR / PDPK /LPK milik pemerintah, pada tahun 2013 dari target 19 unit terealisasi sebesar 19 unit, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00% kondisi tersebut mengalami peningkatan yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00%. 4) Jumlah UKM Non BPR/LKM UKM, pada tahun 2013 dari target 12.250% terealisasi sebesar 12.916% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,44% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 104,33% meningkat sebesar 1,10% menjadi 105,44% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 4,500 unit dari 8.426 unit menjadi 12,916 unit. Dalam mewujudkan sasaran ke empat dicapai oleh 1 (satu) Organisasi Perangkat Daerah, yaitu Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan, dengan 4 (empat)
indikator
sasaran.
Anggaran
pada
sasaran
ini
sebesar
Rp4.686.000.000,00 terealisasi sebesar Rp4.389.611.450,00 atau capaiannya sebesar 94,00%. Sasaran ini dicapai dengan 4 (empat ) program, yaitu : 1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan, dengan anggaran sebesar Rp2.125.000.000,00. 2. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif dengan anggaran sebesar Rp686.000.000,00. 3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, dengan anggaran sebesar Rp600.000.000,00. 4. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, dengan anggaran sebesar Rp1.275.000.000,00.
5. Sasaran ke lima yaitu “Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal”, rata-rata tercapai sebesar 87,32%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori baik sekali. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
93
Tabel 3.18 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5 pada Misi 2 Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal Tahun 2012 No
1.
2.
3.
4.
Indikator Sasaran Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB harga konstan Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
57.00
59.59
104.54
55.40
57.62
104.01
%
60.49
60.97
100.79
60.12
60.07
99.92
%
11.40
11.92
104.56
11.08
11.52
103.97
%
12.10
12.19
100.74
12.02
12.01
99.92
5.
Pertumbuhan Industri
%
17.98
3.57
19.86
19.05
3.33
17.48
6.
Cakupan bina kelompok pengrajin
%
87.38
89.74
102.70
87.66
86.37
98.53
88,87
87,32
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ke lima, untuk mewujudkan misi ke dua, diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 6 (enam) indikator sasaran, antara lain : 1) Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB harga berlaku, pada tahun 2013 dari target 55,40% terealisasi sebesar 57,62% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
104,01%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 104,54% menurun sebesar 0.54% menjadi 104,01% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 13,71% dari 43,91% menjadi 57,62%. 2) Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB harga konstan, pada tahun 2013 dari target 60.12% terealisasi sebesar 60,07% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,92% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,79% menurun sebesar 0,88% menjadi 99,92% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 13,05% dari 47,02menjadi 60,07%. 3) Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku, pada tahun 2013 dari target 11,08% terealisasi sebesar 11,52%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
94
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,01% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar104.56% menurun sebesar 0.55% menjadi 104,01% pada tahun 2013. 4) Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan, pada tahun 2013 dari target 12,02% terealisasi sebesar 12,01% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,95% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.74% menurun sebesar 0,79% menjadi 99,95% pada tahun 2013. 5) Pertumbuhan industri, pada tahun 2013 dari target 19.05% terealisasi sebesar 3.33% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 17,48% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 19,86% menurun sebesar 2,38% menjadi 17,48% pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan pesatnya pertumbuhan industri di Kabupaten Bogor, sehingga mengakibatkan daya saing. 6) Cakupan bina kelompok pengrajin, pada tahun 2013 dari target 87,66% terealisasi sebesar 86,37% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,53% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 102,70% menurun sebesar 4,17% menjadi 98,53% pada tahun 2013. Dalam mewujudkan sasaran ke lima dicapai oleh 1 (satu) Organisasi Perangkat Daerah, yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, dengan 6 (enam)
indikator
sasaran.
Anggaran
pada
sasaran
ini
sebesar
Rp5.080.000.000,00. terealisasi sebesar Rp3.750.489.487,00 atau capaiannya sebesar 74%, sasaran ini dicapai dengan 4 (empat ) program, yaitu : 1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi, dengan anggaran sebesar Rp100.000.000,00. 2. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan anggaran sebesar Rp2.650.000.000,00. 3. Program Peningkatan Program Penataan Struktur Industri, dengan anggaran sebesar Rp125.000.000,00. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
95
4. Program Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, dengan anggaran sebesar Rp2.205.000.000,00.
6. Sasaran ke enam yaitu “Meningkatnya nilai dan volume produk exspor”, ratarata tercapai sebesar 114,20%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori sangat baik Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.19 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6 pada Misi 2 Meningkatnya nilai dan volume produk ekspor No
1.
2.
3.
4.
Indikator Sasaran Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan Ekspor bersih perdagangan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Tahun 2012 Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
16.21
16.19
99.88
16.65
17.32
104.02
%
13.93
14.36
103.09
13.98
14.90
106.58
US$
550,000,000
828,706,300.81
150.67
600,000,000
897,273,227
149.55
%
49.86
39.07
78.36
54.21
49.88
92.01
108,00
Target
Realisasi
Capaian (%)
114,20
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ke enam, untuk mewujudkan misi ke dua, diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, yaitu: 1) Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku, pada tahun 2013 dari target 16,65% terealisasi sebesar 17,32% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104.02% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 99,88% meningkat sebesar 4,15% menjadi 104.02% pada tahun 2013. 2) Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan, pada tahun 2013 dari target 13,98% terealisasi sebesar 14,90% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,58% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 10,09% meningkat sebesar 4,15% menjadi 106,58% pada tahun 2013.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
96
3) Ekspor bersih perdagangan, pada tahun 2013 dari target Rp600.000.000,00 US$ terealisasi sebesar Rp897.273.227,00 US$ sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
149,55%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 150,67% meningkat sebesar 3,52% menjadi 154,19% pada tahun 2013. Sedangkan jia dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 407.974.457,00 US$ dari Rp489.298.770,00 US$ menjadi Rp897.273.227,00. 4) Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal, pada tahun 2013 dari target 54.21% terealisasi sebesar 49.88% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
92,02%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 78,36% meningkat sebesar 13,66%
menjadi 92,02% pada
tahun 2013. Dalam mewujudkan sasaran ke enam dicapai oleh 1 (satu) Organisasi Perangkat Daerah, yaitu Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian dan Perdagangan, dengan 4 (empat)
indikator
sasaran.
Anggaran
pada
sasaran
ini
sebesar
Rp14.660.538.000,00 terealisasi sebesar Rp9.611.456.734,00,00 atau capaiannya sebesar 66%. Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program, yaitu : 1. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, dengan anggaran sebesar Rp13.011.798.000,00. 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, dengan anggaran sebesar Rp400.000.000,00,00. 3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, dengan anggaran sebesar Rp1.248.740.000,00.
7. Sasaran ke tujuh yaitu “Berkembangnya pariwisata andalan di Kabupaten Bogor disertai dengan meningkatnya kunjungan wisatawan”, rata-rata tercapai sebesar 124,46%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
97
Tabel 3.20 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7 pada Misi 2 Berkembangnya pariwisata andalan di Kabupaten Bogor disertai dengan meningkatnya kunjungan wisatawan Tahun 2012 No 1 2
3 4 5 6 7
Indikator Sasaran Kunjungan wisata
Satuan orang
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
3,129,000
4,696,627
150.10
Target
Realisasi
Capaian (%)
3,331,000
4,130,125
124
Kontribusi sektor pariwisata terhadap % 3.08 3.15 102.27 3.13 3.13 100 PDRB harga berlaku Kontribusi sektor pariwisata terhadap % 3.20 3.14 98.13 3.24 3.24 100 PDRB harga konstan Jumlah gedung unit 1 1 100.00 1 1 100 kesenian Jenis, kelas, dan Res 132 175 132.58 137 235 172 jumlah restoran toran Jenis, kelas, dan jumlah Buah 190 200 105.26 195 200 103 penginapan/hotel Meningkatnya kualitas kesenian dan budaya daerah serta meningkatnya pelestarian peninggalan kepurbakalaan dan sejarah. 1. Penyelenggaraan Tampi 50 52 104.00 55 77 140 festival seni budaya lan 2. Sarana penyelenggaraan Event 5 5 100.00 5 5 100.00 seni dan budaya 3. Benda, Situs dan Kawasan Cagar % 6.06 6.06 100.00 6.06 100 1650 Budaya yang dilestarikan 4. Jumlah Grup group 5 5 100.00 119 235 206 Kesenian 109,23
124,46
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ke tujuh, untuk mewujudkan misi ke dua, diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 7 (tujuh) indikator sasaran, yaitu: 1) Kunjungan wisata, pada tahun 2013 dari target 3.331.000 orang terealisasi sebesar 4.130.125 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 124% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 150,10% menurun sebesar 26,11% menjadi 124% pada tahun 2013. 2) Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga baku, pada tahun 2013 dari target 3.13% terealisasi sebesar 3,13% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 102,27% menurun sebesar 2,27% menjadi 100% pada tahun 2013. 3) Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga konstan, pada tahun 2013 dari target 3.13% terealisasi sebesar 3,24% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
98
dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 98,13% meningkat sebesar 1,88% menjadi 100% pada tahun 2013. 4) Jumlah gedung kesenian, pada tahun 2013 dari target 1 unit terealisasi sebesar 1 unit sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%, kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. 5) Jenis kelas dan jumlah penginapan/hotel, pada tahun 2013 dari target 195 buah terealisasi sebesar 200 buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 105,26% menurun sebesar 39,42% menjadi 103% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 177,00% dari 23,00% menjadi 200,00% . 6) Jenis, kelas, dan jumlah restorant pada tahun 2013 dari target 137 restorant terealisasi sebesar 235 restorant, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 39,42% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 132.58% menurun sebesar 39.42% menjadi 39.42% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja
mengalami
peningkatan
sebesar
108,00
dari
235,00%
menjadi127,00%. 7) Meningkatnya kualitas kesenian
dan budaya daerah serta meningkatnya
pelestarian peninggalan kepurbakalaan dan sejarah, diantaranya: a. Penyelenggaraan pestival seni budaya, pada tahun 2013 dari target 55 tampilan terealisasi sebesar 77 tampilan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
140%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 104,00% meningkat sebesar 36,00% menjadi 140% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 8,00% dari 140,00% menjadi132,00%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
99
b. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya, pada tahun 2013 dari target 5 event terealisasi sebesar 5 event sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100,00%. c. Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan, pada tahun 2013 dari target 6,06% terealisasi sebesar 100,00%, kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00%. d. Jumlah grup kesenian, pada tahun 2013 dari target 119 grup terealisasi sebesar 235 grup sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 206%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100,00% meningkat sebesar 106% menjadi 206% pada tahun 2013. Sedangan jika dibandingkan dengan kondisi awal tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 90,00% dari 145,00% menjadi 235,00%. Dalam mewujudkan sasaran ke tujuh dicapai oleh 1 (satu) Organisasi Perangkat Daerah, yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dengan 7 (tujuh) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp11.080.572.000,00 terealisasi sebesar Rp10.509.747.294,00,00 atau capaiannya sebesar 95%. Sasaran ini dicapai dengan 6 (enam) program, yaitu : 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, dengan anggaran sebesar Rp2.630.572.000,00 2. Program Pengembangan destinas pariwisata, dengan anggaran sebesar Rp1.955.000.000,00 3. Program
Pengembangan
kemitraan,
dengan
anggaran
sebesar
Rp1.975.000.000.00 4. Program
Pengembangan
nilai
budaya,
dengan
anggaran
sebesar
Rp775.000.000,00 5. Program keragaman budaya, dengan anggaran sebesar Rp3.345.000.000,00. 6. Program
pengelolaan
kekayaan
budaya,
dengan
anggaran
sebesar
Rp400.000.000,00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
100
8 Sasaran ke delapan yaitu “Meningkatnya pertumbuhan investasi”, rata-rata tercapai sebesar 97,63%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori baik sekali. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.20 Evaluasi Pencapaian Sasaran 8 pada Misi 2 Meningkatnya pertumbuhan investasi No
Indikator Sasaran
Tahun 2012 Satuan
Target
Tahun 2013
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan 1
Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN
%
19.84
1.06
5.34
21.52
3.63
17
2
Pameran/expo
Kali
4
4
100.00
4
4
100.00
prsh
111
2,763
2,489.19
133
68
51
Rp
3,523,358,288, 058
6,250,108,8 06,384
177.39
29.159.246.498.309
17.061.186 .000.000
424
Perda
64
100.00
100.00
67
100.00
100.00
%
60.21
31.62
52.52
67.74
309
41
wibsite
1
1
100.00
1
1
100.00
Jenis
50
45
90.00
60
67
136.67
Hk
14
14
100.00
14
14
100.00
Hk
14
14
100.00
12
14
85.71
Hk
14
14
100.00
10
12
83.33
Hk
3
3
100.00
3
3
100.00
Hk
12
12
100.00
10
12
83.33
Hk
12
12
100.00
10
12
83.33
Hk
10
10
100.00
8
10
80.00
Hk
10
10
100.00
10
10
100.00
Hk
5
5
100.00
5
5
100.00
Hk
10
10
100.00
8
10
80.00
3
4
5
6
7
8 9
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Rasio daya serap tenaga kerja Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adm pemerintah kerja Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adm pemerintah Jenis perijinan
Lama proses perijinan /lama perijinan: 1. Izin IPPT / Peruntukan Penggunaan tanah 2. Izin IMB/ Mendirikan Bangunan 3. Izin HO/ Gangguan 4. Izin SITU 5. Izin IUK / Usaha Kepariwisataan 6. Izin IUJK/ Usaha Jasa Kontruksi 7. Izin IPR / Pemasangan Reklame 8. Izin IPAL/ Pembuangan Air limbah 9. Izin IPPI/ Persetujuan Prinsip Industri 10. Izin IUI/ Usaha
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
101
No
Indikator Sasaran
Tahun 2012 Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
hk
10
10
100.00
8
10
80.00
hk
3
3
100.00
3
3
100.00
hk
5
5
100.00
5
5
100.00
Hk
10
10
100.00
9
9
100.00
Hk
14
14
100.00
14
14
100.00
Hk
12
12
100.00
14
14
100.00
Hk
12
12
100.00
12
12
100.00
Hk
14
14
100.00
14
14
100.00
Hk
14
14
100.00
14
14
100.00
Hk
14
14
100.00
14
14
100.00
Hk Hk
3 10
3 10
100.00 100.00
3 3
3 3
100.00 100.00
Hk
10
10
100.00
10
3
100.00
Hk
14
14
100.00
10
14
71.43
Hk
14
14
100.00
10
14
71.43
Hk
14
14
100.00
12
14
71.41
Hk Hk
14 14
14 14
100.00 100.00
12 12
14 14
85.71 85.71
Hk
14
14
100.00
12
14
85.71
Hk
73.72
74.67
101.29
73.90
74.51
101
Ada
Ada
Ada
100.00
Ada
%
75.00
55.50
74.00
75.00
Industri 11. Izin TDI / Tanda Daftar Industri 12. Izin TDP/ Tanda Daftar Perusahaan 13. Izin TDG 14. Izin IPPI / Perluasan Industri 15. Izin PPKI / Persetujuan Prinsip kawasan Industri 16. Izin IUKI/Usaha kaw. Industri 17. Izin IPKI/ Perluasan Kaw. Industri 18. Izin IUPPABT 19. Izin IPABT Izin pengambilan Air bawah tanah 20. Izin IPABT Izin pengeboran 21. Izin SIUP 22. Izin IMTA 23. Izin Salon Type C dan D 24. Izin Usaha RPH 25. Izin Usaha Peternakan 26. Izin Usaha Perikanan 27. Izin Damija 28. Izin Danija 29. Izin Dawasja 10
11 12
Tingkat Kepuasan Masyarakat Indeks Kepuasan Layanan masyarakat penyelesaian izin lokasi
100.00 72,00
159,38
97,63
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ke delapan, untuk mewujudkan misi ke dua, diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 12 (dua belas) indikator sasaran, antara lain : 1) Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN , pada tahun 2013 dari target 21,51% terealisasi sebesar 3,63%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
96.,00
102
17% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 5,34% meningkat sebesar 11,66% menjadi 17% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan Kuantitas dan kualitas sumber daya manusia masih kurang. 2) Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA), pada tahun 2013 dari target 133 perusahaan terealisasi sebesar 68 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 51% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 2.489,19% menurun sebesar 2.438,19% menjadi 15% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan karena lebih banyak investor dalam negeri yang berinvestasi di Kabupaten Bogor. 3) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA), pada tahun 2013 dari target Rp29.159.246.498.309,00 terealisasi sebesar Rp17.061.186.000.000,00 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 424,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 177,39% penurunan sebesar 424,00% menjadi 246.61% pada tahun 2013. 4) Rasio daya serap tenaga kerja, pada tahun 2013 dari target 67,74% terealisasi sebesar 309% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 41,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 52,52% menurun sebesar 11,52% menjadi 41,00% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan karena tidak banyaknya investasi asing yang berinvestasi di Kabupaten Bogor. 5) Jenis perizinan, pada tahun 2013 dari target 60 jenis terealisasi sebesar 82 jenis sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 136,67%,
kondisi tersebut
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 90,00% meningkat sebesar 46,67% menjadi 136,67% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan karena perizinan sudah tertangani oleh Badan Perizinan Terpadu. 6) Lama proses perizinan/lama perizinan, diantaranya : a. Izin IMB/mendirikan bangunan, pada tahun 2013 dari target 12 hari kerja terealisasi sebesar 14 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 85,71%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
103
dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 14,29% menjadi 85,71% pada tahun 2013. b. Izin HO/gangguan, pada tahun 2013 dari target 10 hari kerja terealisasi sebesar 12 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83.33%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00% menurun sebesar 16.67% menjadi 83.33% pada tahun 2013. c. Izin IUK/usaha kepariwisataan, pada tahun 2013 dari target 10 hari kerja terealisasi sebesar 12 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,33%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 16,7% menjadi 83,33% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan dari waktu penyelesaian proses perizinan yang ditargetkan belum terealisasi sesuai target. d. Izin IUJK/usaha jasa konstruksi, pada tahun 2013 dari target 10 hari kerja terealisasi sebesar 12 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,33%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 16,67% menjadi 83,33% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan dari waktu penyelesaian proses perizinan yang ditargetkan belum terealisasi sesuai target. e. Izin IPR/pemasangan reklame, pada tahun 2013 dari target 8 hari kerja terealisasi sebesar 10 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 80,00%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 20,00% menjadi 80.00% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan dari waktu penyelesaian proses perizinan yang ditargetkan belum terealisasi sesuai target. f. Izin IUI/usaha industri, pada tahun 2013 dari target 8 hari kerja terealisasi sebesar 10 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 80.00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
104
capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100.00% menurun sebesar 20.00% menjadi 80.00% pada tahun 2013. g. Izin TDI/Tanda Daftar Perusahaan, pada tahun 2013 dari target 8 hari kerja terealisasi sebesar 10 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
80.00%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00% menurun sebesar 20.00% menjadi 80.00% pada tahun 2013. h. Izin IPPI/Perluasan industri, pada tahun 2013 dari target 9 hari kerja terealisasi sebesar 9 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 10.00% menjadi 90.00% pada tahun 2013. i.
Izin Usaha Rumah Potong Hewan, pada tahun 2013 dari target 10 hari kerja terealisasi sebesar 14 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
71.43%,
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00% menurun sebesar 28.57% menjadi 71.43% pada tahun 2013. j.
Izin Usaha Peternakan, pada tahun 2013 dari target 10 hari kerja terealisasi sebesar 14 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 71.43%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00% menurun sebesar 28.57% menjadi 71.43% pada tahun 2013.
k. Izin Usaha Perikanan, pada tahun 2013 dari target 12 hari kerja terealisasi sebesar 14 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 71.43%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00% menurun sebesar 28.57% menjadi 71.43% pada tahun 2013. l.
Izin DAMIJA, pada tahun 2013 dari target 12 hari kerja terealisasi sebesar 14 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 85.71%, kondisi LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
105
tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00% menurun sebesar 14.29% menjadi 85.71% pada tahun 2013. m. Izin DAMAJa, pada tahun 13 dari target 12 hari kerja terealisasi sebesar 14 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 85.71%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00% menurun sebesar 14.29% menjadi 85.71% pada tahun 2013. n. Izin DAWASJA, pada tahun 13 dari target 12 hari kerja terealisasi sebesar 14 hari kerja sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 85.71%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100.00% menurun sebesar 14.29% menjadi 85.71% pada tahun 2013. 7) Tingkat kepuasan masyarakat, pada tahun 2013 dari target 73.90% terealisasi sebesar 74.51% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,83%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 101.29% menurun sebesar 0.46% menjadi 100,83% pada tahun 2013. 8) Penyelesaian izin lokasi, pada tahun 13 dari target 75,00% terealisasi sebesar 72,00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 74,00% meningkat sebesar 22,00% menjadi 96,00% pada tahun 2013. Sedangkan indikator pameran expo, indikator jumlah Perda yang mendukung iklim,
indikator
sistem
informasi
pelayanan
perizinan
Izin,
indikator
IPPT/peruntukan, Indikator Izin SITU, Indikator IPAL/Izin Pembuangan air limbah, Indikator Izin IPPI/persetujuan prinsip industri, Indikator Izin TDP/Tanda Taftar Perusahaan, Indikator Izin TDG/Tanda Daftar Gudang, Izin PPKI/Persetujuan Prinsif Kawasan Industri, Indikator Izin IUK/Usaha Kawasan Industri, Indikator Izin IPKI/Perluasan Kawasan Industri, Indikator Izin IUPPABT, Indikator Izin IPABT/Izin Pengeboran Air Bawah Tanah, Indikator IPBT, Indikator Izin SIUP, indikator Izin IMTA, indikato izin salon type C dan D dan indek
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
106
kepuasan masyarakat, pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran ke delapan dicapai oleh 1 (satu) Organisasi Perangkat Daerah, yaitu Badan Perizinan Terpadu, dengan 12 (dua belas) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp8.791.525000,00 terealisasi sebesar Rp7.925.390.847,00 atau capaiannya sebesar 90%. Sasaran ini dicapai dengan 6 (enam) program, yaitu : 1. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi, dengan anggaran sebesar Rp868.000.000,00. 2. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi, dengan anggaran sebesar Rp600.000.000,00. 3. Program Perumusan Kebijakan Penanaman Modal, dengan anggaran sebesar Rp375.155.000,00. 4. Program
Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan prasarana, dengan
anggaran sebesar Rp1.009.370.000,00. 5. Program Pengembangan Pelayanan Perijinan, Sarana dan prasarana, dengan anggaran sebesar Rp814.000,00. 6. Program
Program Pelayanan Perizinan, Sarana dan prasarana, dengan
anggaran sebesar Rp5.125.000.000,00.
9. Sasaran ke sembilan yaitu “Meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja”, rata-rata tercapai sebesar 92,78%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori baik sekali. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.22 Evaluasi Pencapaian Sasaran 9 pada Misi 2 Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja Tahun 2012 No 1 2 3 4 5 6
Indikator Sasaran Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Rasio penduduk yang bekerja Jumlah pencari kerja yang terampil
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
61.74
62.72
101.59
62.26
65.72
105.56
%
61.74
63.28
102.49
62.26
65.72
105.56
%
14.50
8.59
59.24
13.31
8.62
64.76
%
90.30
91.41
101.23
89.69
90.93
140.76
Orang
520
260
50.00
400
400
100.00
Perluasan kesempatan kerja :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
107
Tahun 2012 No
7
Indikator Sasaran
Satuan
- Pencari kerja yang ditempatkan
Org
9
10 11 12 13
14
15 16 17 18 19
20 21
Target
Realisasi
Target
Realisasi
Capaian (%)
400
1.200
300.00
800
800
100.00
225
39.47
308
308
100.00
Meningkatnya penegakan peraturan ketenagakerjaan - Peningkatan Pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap hak normatif pekerja
8
Tahun 2013 Capaian (%)
Prsh
570
Fasilitasi peningkatan pemahaman mengenai ketenagakerjaan : - Prosedur pemberian perlindungan hukum dan jamsostek - Perlindungan pekerja malam wanita - Perlindungan Pekerja Anak - Panitia Keselamatan & Kesehatan kerja di perusahaan Sertifikasi tenaga operator di perusahaan Terwujudnya sistem pengupahan yang memadai Fasilitasi Lembaga Kerjasama Tripartit Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun
Prsh
200
300
150.00
200
200
100.00
Prsh
60
50
1.00
60
60
100.00
Org
100
100
100.00
100
100
100.00
Org
0.86
0.00
0.00
30
30
100.00
Org
50
25
50.00
60
60
100.00
Dkmn
1
1
100.00
1
1
100.00
Sida ng
3
3
100.00
4
4
100.00
kasus
110
179
162.73
170
186
109
Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertran smigrasi - Transmigran regional Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) Persentase penanganan sampah Rumah tangga pengguna air bersih Jumlah pelayanan air limbah Jumlah tempat pemakaman umum satuan penduduk Luas tempat pemakaman umum satuan penduduk Rasio Titik Rekame di tempat strategis
KK
50
55
110.00
50
110.00
110.00
%
22.24
21.46
22.24
23.52
19.58
83.5
%
22.24
21.46
22.24
2.35
1.90
80.85
%
37.48
41.77
111.45
39.05
28.79
73.73
%
42.58
67.75
159.11
41.97
43.27
103.10
rit
2,500
3.000
120.00
2.600
2600
100.00
%
0.25
0.24
96.00
0.24
0.24
96.00
%
0.25
0.24
96.00
0.24
24.49
1.00
titik
30
30
100,00
40
30
75
97,11
92,78
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ke sembilan, untuk mewujudkan misi ke dua, diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 21 (dua puluh satu) indikator sasaran, yaitu : LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
108
1) Angka partisipasi angkatan kerja, pada tahun 2013 dari target 62,26% terealisasi sebesar 65,72% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,56%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 101,59% meningkat sebesar 3,97% menjadi 105,56% pada tahun 2013. Sedangkan jika
dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008,
capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 48,42% dari 65,72% menjadi 17,30%. 2) Tingkat partisipasi angkatan kerja, pada tahun 2013 dari target 62,26% terealisasi sebesar 65,72% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,56%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 102,49% meningkat sebesar 3,06% menjadi 105,56% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 48,42% dari 65,72% menjadi 17,30%. 3) Tingkat pengangguran terbuka, pada tahun 2013 dari target 13,31 % terealisasi sebesar 8,62% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 64,76%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 59,24% meningkat sebesar 5,52% menjadi 64,76% pada tahun 2013. 4) Rasio penduduk yang bekerja, pada tahun 2013 dari target 89,69% terealisasi sebesar 90,93% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 140,76%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 101,23% meningkat sebesar 39,53% menjadi 140,76% pada tahun 2013. 5) Jumlah pencari kerja yang terampil, pada tahun 2013 dari target 400 orang terealisasi sebesar 400 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 50,00% meningkat sebesar 50,00% menjadi 100% pada tahun 2013. 6) Pencari kerja yang ditempatkan, pada tahun 2013 dari target 800 orang terealisasi sebesar 800 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
109
dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 300,00% menurun sebesar 200,00% menjadi 100,00% pada tahun 2013 7) Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap hak normatif pekerja, pada tahun 2013 dari target 308 perusahaan terealisasi sebesar 308 perusahaan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 39,47% meningkat sebesar 60,53%, menjadi 100,00 pada tahun 2013. 8) Prosedur pemberian perlindungan hukum dan jamsostek, pada tahun 2013 dari target 200 perusahaan terealisasi sebesar 200 perusahaan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 150,00% menurun sebesar 50,00%, menjadi 100,00% pada tahun 2013. 9) Sertifikasi tenaga operator diperusahaan, pada tahun 2013 dari target 60 orang terealisasi sebesar 60 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 50,00% meningkat sebesar 50,00%, menjadi 100,00% pada tahun 2013. 10)Angka sengketa pengusaha pekerja per tahun, pada tahun 2013 dari target 170 kasus terealisasi sebesar 186 kasus sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
109,00%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 162,73% menurun sebesar 53,32%, menjadi 109,00% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 135,00% dari 186,00% menjadi 51,00%. 11)Transmigran regional, pada tahun 2013 dari target 50 KK terealisasi sebesar 55 KK sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 70,00% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 40,00% meningkat sebesar 70,00%, pada tahun 2013. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
110
12)Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk, pada tahun 2013 dari target 23,52% terealisasi sebesar 19,58% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,25% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 22,24% meningkat sebesar 61,01%, menjadi 19,58% pada tahun 2013. 13)Rasio pembuangan sampah(TPS), pada tahun 2013 dari target 2,35% terealisasi sebesar 1,90% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 80,85% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 22,24% menurun sebesar 58,61%, menjadi 80,85% pada tahun 2013. Sedangkan jika
dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008,
capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 0,20% dari 1,90% menjadi 1,70%. 14)Persentase penanganan sampah, pada tahun 2013 dari target 39,05% terealisasi sebesar 28,79% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 73,73% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 111,45% menurun sebesar 37,72%, menjadi 73,73% pada tahun 2013. 15)Rumah tangga pengguna air bersih, pada tahun 2013 dari target 41,97% terealisasi sebesar 43,27% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,10% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 159,11% menurun sebesar 56,01%, menjadi 103,10% pada tahun 2013. 16)Jumlah pelayanan air limbah, pada tahun 2013 dari target 2,600rit terealisasi sebesar 2,600 rit sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 120,00% menurun sebesar 20,00% pada tahun 2013. 17)Jumlah tempat pemakaman umum satuan penduduk, pada tahun 2013 dari target 0,24% terealisasi sebesar 96,00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
111
18)Luas tempat pemakaman umum satuan penduduk, pada tahun 2013 dari target 0,24% terealisasi sebesar 24,49% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
100,00%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 96,00% menurun sebesar 0,76%, menjadi 100,00% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 0,30% dari 0,25% menjadi 24,49%. 19)Rasio Titik Rekame di tempat strategis, pada tahun 2013 dari target 40,00% terealisasi sebesar 30,00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 75,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 25,00% menjadi 75,00% pada tahun 2013. Hal ini tidak tercapai karena target anggaran yang dialokasikan tidak mencukupi untuk merealisasikan sasaran yang telah ditentukan sebanyak 40 titik. Sedangkan Indikator perlindungan pekerja malam wanita, indikator perlindungan pekerja anak, indikator Panitia keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan, indikator terwujudnya sistem pengupahan yang memadai dan indikator fasilitasi lembaga kerja sama triparti, pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan sasaran kesembilan dicapai oleh 2 (dua) OPD, yaitu Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dengan 21 (dua puluh) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp70.810.760.000,00 terealisasi sebesar Rp65,770,457,313.00 atau capaiannya sebesar 92,90%. Sasaran ini dicapai dengan 9 (sembilan) program, yaitu : 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja, dengan anggaran sebesar Rp1.722.936,00. 2. Program
peningkatan
kesempatan
kerja,
dengan
anggaran
sebesar
Rp1.726.980.000,00 3. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, dengan anggaran sebesar Rp1.7788.640,00. 4. Program Transmigrasi Regional, dengan anggaran sebesar Rp463.555.000,00. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
112
5. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, dengan anggaran sebesar Rp28.116.632.000,00. 6. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, dengan anggaran sebesar Rp30.415.030.000,00. 7. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air, dengan anggaran sebesar Rp2.021.400.000,00,00. 8. Program
Pengelolaan
Area
Pemakaman,
dengan
anggaran
sebesar
Rp3.575.943.000,00 9. Program Pengendalian dan Penataan Reklame, dengan anggaran sebesar Rp979,644.000,00.
10. Sasaran
kesepuluh
yaitu
“Tersalurkannya
minat
masyarakat
untuk
bertransmigrasi”, rata-rata tercapai sebesar 110,00%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori baik sekali. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.23 Evaluasi Pencapaian Sasaran 10 pada Misi 2 Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi No 1
Indikator Sasaran Transmigran regional
Satuan KK
Tahun 2012
Capaian
Target
Realisasi
50
55
Rata-rata
(%) 110.00
Tahun 2013 Target 50
110.00
Capaian
Realisasi 55
(%) 110.00 110.00
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesepuluh, untuk mewujudkan misi ke dua, diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, yaitu transmigran regional, pada tahun 2013 dari target 50 KK terealisasi sebesar 55 KK sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110,00% kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu 110,00%. Dalam mewujudkan sasaran kesembilan dicapai oleh 2 (dua) OPD, yaitu Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dengan 21 (dua puluh satu) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp463.555.000,00 terealisasi sebesar Rp245,248,950.00 atau capaiannya sebesar 52,91%. Sasaran ini dicapai dengan 9 (sembilan) program, yaitu : 1. Program Transmigrasi Regional, dengan anggaran sebesar Rp463.555.000,00.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
113
Misi Ketiga : Meningkatkan Infrastruktur dan Aksesibilitas Daerah yang Berkualitas dan Terintegrasi Secara Berkelanjutan, Misi Ketiga Dicapai dengan 9 (Sembilan) sasaran, yaitu: 1. Meningkatnya Insfrastruktur Wilayah yang Berkualitas dan Terintegrasi untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa; 2. Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi yang Optimal untuk Mendukung Upaya Pemeliharaan Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian Daya Rusak Air dan Pendayagunaan Sumber Daya Air; 3. Meningkatnya Infrastruktur Jalan dan Jembatan; 4. Meningkatnya Pengendalian Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Berkurangnya Kerusakan Alam Akibat Penambangan; 5. Meningkatnya Sarana dan Prasana Pemukiman; 6. Meningkatnya Perencanaan Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang; 7. Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat; 8. Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara, dan Kerusakan Tanah; 9. Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013 pada Misi tiga sebesar 105,46%, pencapaian tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian per sasaran untuk mendukung pencapaian misi ini adalah sebagai berikut: 1. Sasaran pertama yaitu “Meningkatnya infrastruktur wilayah yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa” ratarata tercapai sebesar 129,49%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.24 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 pada Misi 3 Meningkatnya insfrastruktur wilayah yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang, dan jasa Tahun 2012 No
IndikatorSasaran
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
1
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Terminal
8
6
75
9
6
66.67
2
Jumlah arus penumpang
Orang
4.955.388
4.537.202
91.56
5.089.679
5.234350
102.84
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
114
Tahun 2012 No
IndikatorSasaran
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
angkutan umum 3
Rasio ijin trayek
%
0.000247
0.00015
60.72
0.00024
0.0013
525.61
4
Angkutan darat
%
0.005
0.005
100
0.5
0.504
100.86
%
0.02250
0.01220
54.21
0.014
0.015
105.91
Orang
11.565
16587
143.42
18.262
19.262
105.48
Orang
3569
7281
204
4.283
5677
132.55
kendaraan
18.192
17.897
98.38
18.192
18201
100.05
%
29.77
29.77
100
29.68
29.77
100.30
Menit
10
10
100
10
10
100.00
Rupiah
75000
35000
46.67
75000
75000
100.00
%
0.0225
0.025
100
0.025
0.0229
91.60
%
82.99
82.99
100
84.99
86.78
102.11
%
0.8299
0.83
100
0.8499
0.8678
102.11
%
0.00033
0.000344
104.38
0.00032
0.00034
106.25
5 6
7
8 9 10 11 12 13 14 15
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum Jumlah orang/barang melalui demaga/bandara/terminal pertahun Jumlah uji kir angkutan umum Kepemilikan10 KIR angkutan umum Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Pemasangan Ramburambu Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Panjang jalan dilalui roda 4 RATA-RATA
102.85
129.49
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran pertama untuk mewujudkan misi tiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 15 (lima belas) indikator sasaran, yaitu : 1) Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bis pada tahun 2013 dari target 9 terminal terealisasi sebesar 6 terminal sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
66,67%
kondisi tersebut mengalami penurunan apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 75% menurun sebesar 8,33%. Hal ini terjadi karena masalah
pembebasan
lahan,
masyarakat
pemilik
lahan
tidak
mau
membebaskan tanah untuk pembangunan terminal atau masyarakat meminta harga melebihi dari harga apprisal. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2 terminal dari 4 terminal menjadi 6 terminal. 2) Jumlah arus penumpang angkutan umum pada tahun 2013 dari target 5.089.679 orang terealisasi sebesar 5.234.350 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,84% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
115
tahun 2012 sebesar 91,56% meningkat sebesar 11,28%. Hal ini terjadi karena kenaikan
jumlah
penduduk
produktif
(sekolah,
bekerja
dll)
yang
menggunakan angkutan umum. 3) Rasio ijin trayek pada tahun 2013 dari target 0,0002% terealisasi sebesar 0,0013% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 525,61% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 60,72% meningkat sebesar 464,9%. Hal ini terjadi karena adanya kesalahan pengisian data ijin trayek dan jumlah penduduk pada rencana strategis, dan pada tahun 2013 setelah ada kegiatan rencana induk LLAJ maka diketahui data dilapangan. 4) Angkutan darat pada tahun 2013 dari target 0,5% terealisasi sebesar 0,5043% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,86% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 0.86%. 5) Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan pada tahun 2013 dari target 0,014% terealisasi sebesar 0,015% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,91% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 54,21% meningkat sebesar 51,7%. 6) Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum pada tahun 2013 dari target 18.262 orang terealisasi sebesar 19.262 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,48% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 143,42% menurun sebesar 37,95%. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah kendaraan dan panjang jalan yang cukup signifikan pada tahun 2013. 7) Jumlah orang/barang memalui dermaga/bandara/terminal pertahun
pada
tahun 2013 dari target 4.283 orang terealisasi sebesar 5.677 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 132,55% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 204% menurun sebesar 71,46%. Hal ini terjadi karena menurunnya jumlah penumpang yang naik turun diterminal
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
116
dibandingkan tahun 2012 namun masih mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun 2013. 8) Jumlah uji kir angkutan umum pada tahun 2013 dari target 18.192 kendaraan terealisasi sebesar 18,201 kendaraan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,05% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 98,38% meningkat sebesar 1,67%. Hal ini terjadi karena meningkatnya kesadaran pengusaha dan pemilik kendaraan pribadi. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 249 kendaraan dari 17,952 kendaraan menjadi 18,201 kendaraan. 9) Kepemilikan KIR angkutan umum pada tahun 2013 dari target 29,68% terealisasi sebesar 29,77% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,30% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 0,30%. Hal ini terjadi karena meningkatnya kesadaran pengusaha dan pemilik kendaraan pribadi. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,36% dari 29,41% menjadi 29,77%. 10)Pemasangan rambu-rambu pada tahun 2013 dari target 0,025% terealisasi sebesar 0,0229% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 91,60% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 8,4%. Hal ini terjadi karena volume rambu-rambu lalu lintas pada tahun 2013 lebih kecil dibanding tahun 2012. 11)Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2013 dari target 84,99% terealisasi sebesar 86,78% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,11% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 2,11%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari panjang jalan kabupaten Bogor dalam kondisi baik sepanjang 1.517,665 km dibagi dengan panjang jalan kabupaten Bogor sepanjang 1.748,915 km dikali 100%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
117
kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 12,16% dari 74,62% menjadi 86,78%. 12)Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2013 dari target 0,85% terealisasi sebesar 0,87% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
102,11%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 2,11%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari panjang jalan kabupaten Bogor dalam kondisi baik sepanjang 1,517,665 km dibagi dengan panjang jalan kabupaten Bogor sepanjang 1,748,915 km. 13)Panjang jalan dilalui roda 4 pada tahun 2013 dari target 0,00032% terealisasi sebesar 0,00034% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,25% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 104,38% meningkat sebesar 1,87%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari panjang jalan kabupaten Bogor dalam kondisi baik sepanjang 1,517,665 km dibagi dengan panjang jalan kabupaten Bogor sepanjang 5,111,769 jiwa. Sedangkan indikator lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR), biaya pengujian kelayakan angkutan umum pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100%. Dalam
mewujudkan
sasaran
“Meningkatnya
infrastruktur
wilayah
yang
berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa” dicapai oleh 2 (dua) OPD, yaitu Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Dinas Bina Marga dan Pengairan, dengan 15 (lima belas) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp448.591.803.400.00 terealisasi sebesar Rp285,005,126,988.00 atau capaiannya sebesar 87,48%. Sasaran ini dicapai dengan 4 (empat) program, yaitu : 1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, dengan anggaran sebesar Rp1,521,810,000.00 2. Program Peningkatan pelayanan Angkutan, dengan anggaran sebesar Rp3,988,531,000.00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
118
3. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas , dengan anggaran sebesar Rp4,550,491,000.00 4. Program pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan anggaran sebesar Rp438,591,803,400.00
2. Sasaran kedua yaitu “Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi yang optimal untuk mendukung upaya pemeliharaan hutan konservasi,
kawasan
lindung,
pengendalian
daya
rusak
air
dan
pendayagunaan sumber daya air” rata-rata tercapai sebesar 87,10%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori
“baik sekali”. Adapun
rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.25 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 pada Misi 3 Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi yang optimal untuk mendukung upaya pemeliharaan hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian daya rusak air dan pendayagunaan sumber daya air Tahun 2012 No 1 2 3
4
5
6
7
8 9 10 11
IndikatorSasaran Rasio jaringan irigasi Luas Irigasi kabupaten dalam kondisi baik Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota Rumah tangga pengguna air bersih Jumlah pelayanan air limbah Rumah tangga berSanitasi Prosentase rumah tangga ber-Sanitasi Rata-rata
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
4.347
4.8
110,436
4.434
4.909
110,71
%
60.73
60.73
100
63.33
63.50
100,27
%
3.010
4.5
50,465
2.990
4.501
49,46
%
2.25
2.8
73,410
2.23
2.80
74,44
%
29.38
20.99
71,44
31.38
20.99
66,89
%
39.11
38
102,845
39.09
38.00
97,21
%
0.832
0.49
58,302
0.849
0.694
81,74
%
42.58
67.75
15911
41.97
43.27
103,10
Ritasi
2500
3000
120
2600
2600
100
%
32.71
32.71
100
43.93
43.72
99.52
%
32.71
32.71
100
43.93
43.72
99.52
93.61
Target
Realisasi
Capaian (%)
87.10
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua untuk mewujudkan misi tiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 11 (sebelas) indikator sasaran, yaitu :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
119
1) Rasio jaringan irigasi pada tahun 2013 dari target 4,434% terealisasi sebesar 4,909% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110,71% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 110,44% meningkat sebesar 0,27%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari rasio jaringan irigasi kabupaten Bogor dalam kondisi baik seluas 2.313,198 km dibagi dengan jaringan irigasi kabupaten Bogor seluas 47.121 ha dikali 100%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 4,91% dari 0 menjadi 4,91%. 2) Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2013 dari target 63,33% terealisasi sebesar 63,50% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,27% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 0,27%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari luas irigasi kabupaten Bogor dalam kondisi baik seluas 29.921 ha dibagi dengan luas irigasi kabupaten Bogor seluas 47.121 ha dikali 100%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 10,61% dari 52,89% menjadi 63,50%. 3) Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar pada tahun 2013 dari target 2,99% terealisasi sebesar 4,5% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 49,47% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 67,32% menurun sebesar 17,85%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari sempadan sungai yang dipakai bangunan liar sebanyak 81,72 km dibagi dengan sempadan sungai kabupaten Bogor sebanyak 1.815,6 km dikali 100%.. Hal ini terjadi karena kurang maksimalnya pengawasan dan pengendalian terhadap sempadan sungai yang ada dikabupaten Bogor serta pengecekan data yang kurang akurat. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 4,50% dari 0 menjadi 4,50%. 4) Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar pada tahun 2013 dari target 2,23% terealisasi sebesar 2,8% sehingga pencapaian
kinerjanya
sebesar
74,45%
kondisi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
tersebut
mengalami
120
penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 75,57% menurun sebesar 1,12%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan liar seluas 97,93 km dibagi dengan sempadan jalan kabupaten Bogor seluas 3497,83 km dikali 100%. Hal ini terjadi karena kurang maksimalnya pengawasan dan pengendalian terhadap sempadan jalan serta kurangnya penertiban dan pengamanan sempadan jalan terhadap pedagang kaki lima dan bangunan liar. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2,8% dari 0 menjadi 2,8%. 5) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drinase/saluran pembuangan air (minimal 1.5 m) pada tahun 2013 dari target 31,38% terealisasi sebesar 20,99 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 66,89% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 71,44% menurun sebesar 4,55%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari panjang jalan yang memiliki trotoar dan drinase/saluran pembuangan air seluas 367,077 km dibagi dengan panjang jalan kabupaten Bogor seluas 1.748,915 km dikali 100%. Hal ini terjadi karena pembangunan trotoar dan drainase belum maksimal karena lebar ruang milik jalan (Rumija) tidak memenuhi syarat, segingga tidak memungkinkan untuk dibangun trotoar dan drainase/saluran pembuangan air. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalam peningkatan sebesar 20,99% dari 0 menjadi 20,99%. 6) Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat pada tahun 2013 dari target 39,09% terealisasi sebesar 38% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,21% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 97,16% meningkat sebesar 0,06.%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari drinase dalam kondisi baik seluas 139,15 km dibagi dengan drainase kabupaten Bogor seluas 367,077 km dikali 100%Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 38% dari 0 menjadi 38%. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
121
7) Pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota
pada tahun 2013 dari target 0,849%
terealisasi sebesar 0,694% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 81,74% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 58,3% meningkat sebesar 23,44%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota sebesar 93
dibagi 134 dikali 100%.
Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,69% dari 0 menjadi 0,69%. 8) Rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2013 dari target 41,97 terealisasi sebesar 43,27% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,10% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 159,11% menurun sebesar 56,01%. 9) Jumlah pelayanan air limbah pada tahun 2013 dari target 2.600 ritasi terealisasi sebesar 2.600 ritasi sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami penurunan, apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 120% menurun sebesar 20%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2600 rit dari 0 menjadi 2600 rit. 10)Rumah tangga bersanitasi pada tahun 2013 dari target 43,93 terealisasi sebesar 43,72 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,52.% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 0,48%. Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas pendukung kawasan permukiman padat penduduk. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 43,72% dari 0 menjadi 43,72%. 11)Persentase rumah tangga bersanitasi pada tahun 2013 dari target 43,93 terealisasi sebesar 43,72 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,52.% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
122
kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 0,48%. Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas pendukung kawasan permukiman padat penduduk. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 43,72% dari 0 menjadi 43,72%. Dalam mewujudkan sasaran ” Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi yang optimal untuk mendukung upaya pemeliharaan hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian daya rusak air dan pendayagunaan sumber daya air” dicapai oleh 2(dua) OPD, yaitu Dinas Bina Margga dan pengairan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan , dengan 11 (sebelas) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp141,062,207,600.00 terealisasi sebesar Rp129,522,497,401.00 atau capaiannya sebesar 85%, Sasaran ini dicapai dengan 5(lima) program, yaitu : 1. Program Pengembangan dan Pengelolaan jaringan irigasi rawa dan jaringan pengairan lainnya, dengan anggaran sebesar Rp91,476,262,600.00 2. Program Pengendalian banjir, dengan anggaran sebesar Rp12,349,766.000.00 3. Program Pembangunan Saluran drainasi/Gorong-gorong dengan anggaran sebesar Rp2,178,656.000.00 4. Program Pengembangan Turap/Talud/bronjong, dengan anggaran sebesar Rp4,642,493.000.00 5. Program
Pembangunan
Infrastruktur,
dengan
anggaran
sebesar
Rp30,415,030.000.00
3. Sasaran ketiga yaitu “Meningkatkan infrastruktur jalan dan jembatan” ratarata tercapai sebesar 103,49%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.26 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 pada Misi 3 Meningkatnya Infrastruktur Jalan dan Jembatan Tahun 2012 No
1
2
Indikator Sasaran Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Satuan
%
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
82.99
82.99
100
84.99
86.78
102,11
0.8299
0.8299
100
0.8499
0.87
102,11
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
123
Tahun 2012 No 3
Indikator Sasaran Panjang jalan dilalui roda 4
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
0.00033
0.000344
104,38
Rata-rata
Target
Realisasi
Capaian (%)
0.00032
0.00034
106,25
101.46
103.49
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketiga untuk mewujudkan misi tiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, yaitu : 1) Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2013 dari target 84,99% terealisasi sebesar 86.78% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,11% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 2,11%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 20,21% dari 66,57% menjadi 86,78%. 2) Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2013 dari target 0,85% terealisasi sebesar 0,87% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
102,11%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 2,11%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,20% dari 0,67 menjadi 0,87%. 3) Panjang jalan dilalui roda 4 pada tahun 2013 dari target 0,00032% terealisasi sebesar 0,00034% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,25% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 104,38% meningkat sebesar 1,87%. Dalam mewujudkan sasaran “Meningkatkan infrastruktur jalan dan jembatan” dicapai oleh 1(satu) OPD, yaitu Dinas Bina Marga dan Pengairan, dengan 3(tiga) indikator sasaran, Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp438,530,971,400.00 terealisasi sebesar Rp275,335,004,500.00 atau capaiannya sebesar 62,79%, Sasaran ini dicapai dengan 1(satu) program, yaitu : Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan anggaran sebesar Rp438,530,971,400.00 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
124
4. Sasaran keempat yaitu “Meningkatnya pengendalian pemanfaatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan” ratarata tercapai sebesar 103,12%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.27 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 pada Misi 3 Meningkatnya pengendalian pemanfaatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan Tahun 2012 No
1
2
3 4 5 6 7 8 9
10
11 12
Indikator Sasaran Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga konstan Elevasi muka air tanah Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor Reklamasi luas lahan bekas tambang Pertambangan tanpa ijin Rasio ketersediaan daya listrik Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik Rumah tangga pengguna listrik Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan Jumlah ijin usaha ketenagalistrikan IUKU/IUKS Peningkatan cakupan layanan PJU
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
1.25
1.42
113.6
1.26
1.53
121.43
%
1.11
1.07
96.40
1.1
1.09
99.09
≤ 15
≤ 15
100
≤ 15
≤ 15
100
%
100
100
100
100
100
100
Ha
50
62.4
124.8
50
33.5
67
%
100
100
100
100
100
100
%
0.5
0.58
116
0.5
0.55
110
%
0.5
0.58
116
0.5
0.55
110
%
0.5
0.58
116
0.5
0.55
110
Kel
5
2
40
5
5
100
Perusah aan
70
70
100
80
80
100
%
76.05
78.19
102.81
1.61
1.93
119.88
Mbmt
Rata-rata
97.81
Target
Realisasi
Capaian (%)
103.12
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keempat untuk mewujudkan misi tiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 12 (dua belas) indikator sasaran, yaitu : 1) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga berlaku pada tahun 2013 dari target 1,26% terealisasi sebesar 1,53% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 121,43% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 113,6% meningkat sebesar 7,83%. Sedangkan jika
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
125
dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,32% dari 1,21 menjadi 1,53%. 2) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga konstan pada tahun 2013 dari target 1,1% terealisasi sebesar 1,09% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,09% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 96,4% meningkat sebesar 2,69%. 3) Reklamasi luas lahan bekas tambang pada tahun 2013 dari target 50 terealisasi sebesar 33,5 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 67% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 105,7% menurun sebesar 38,7.%. Hal ini terjadi karena banyak lahan tambang yang masa berlakunya ijinnya sudah habis namun belum direklamasi karena lahannya masih berpotensi untuk ditambang dan tidak sedikit pula areal yang sudah ditambang belum dapat direklamasi karena pada areal tersebut masih digunakan untuk keperluan penunjang kegiatan produksi, jadi kegiatan reklamasi kebanyakan dilakukan pada lahan yang sudah tidak ditambang atau yang sudah tidak ada potensinya. 4) Rasio ketersediaan daya listrik pada tahun 2013 dari target 0,5% terealisasi sebesar 0,55% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 116% menurun sebesar 6%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari rasio ketersediaan daya listrik kabupaten Bogor sebanyak 8.514 kk dibagi dengan jumlah KK kabupaten Bogor sebanyak 1.230.560 kk dikali 100%. 5) Prosentasi rumah tangga yang menggunakan listrik pada tahun 2013 dari target 0,5 terealisasi sebesar 0,55 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 116% menurun sebesar 6% menjadi 110% pada tahun 2013. 6) Rumah tangga pengguna listrik pada tahun 2013 dari target 0,5 terealisasi sebesar 0,55 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
126
2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 116% menurun sebesar 6% menjadi 110% pada tahun 2013. 7) Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan pada tahun 2013 dari target 5 kelompok terealisasi sebesar 5 kelompok sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 40% meningkat sebesar 60%. Hal ini terjadi karena adanya dukungan anggaran dan telah tersedianya dokumen data Potensi Bioenergi di wilayah Kabupaten Bogor. 8) Peningkatan cakupan layanan PJU pada tahun 2013 dari target 1,61 terealisasi sebesar 1,93 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 119,88% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 70% meningkat sebesar 49,88.%. Sedangkan indikator Evaluasi muka air tanah, Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor, pertambangan tanpa ijin dan Jumlah ijin usaha ketenagalistrikan IUKU/IUKS pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100% Dalam mewujudkan sasaran ” Meningkatnya pengendalian pemanfaatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan” dicapai oleh 1(satu) OPD, yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, dengan 12 (dua belas) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp26,967,168,000.00 terealisasi sebesar Rp25,702,676,455.00 atau capaiannya sebesar 98,06%, Sasaran ini dicapai dengan 7(tujuh) program, yaitu : 1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, dengan anggaran sebesar Rp560,000,000.00 2. Program Pembinaan dan Pengembangan Migas dan Panas Bumi, dengan anggaran sebesar Rp600,000,000.00 3. Program Konservasi air tanah, dengan anggaran sebesar Rp360,000,000.00 4. Program
Mitigasi
Bencana
Geologi,
dengan
anggaran
sebesar
Rp116,000,000.00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
127
5. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan, dengan anggaran sebesar Rp150,000,000.00 6. Program Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan, dengan anggaran sebesar Rp23,926,927,000.00 7. Program Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan, dengan anggaran sebesar Rp410,000,000.00
5. Sasaran kelima yaitu “Meningkatnya sarana dan prasarana pemukiman” ratarata tercapai sebesar 100,05%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”, Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.28 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5 pada Misi 3 Meningkatnya sarana dan prasana pemukiman Tahun 2012 No 1 2
3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
IndikatorSasaran Rumah tangga pengguna air bersih Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Persentase penanganan sampah Jumlah pelayanan air limbah Luas tempat pemakaman umum satuan penduduk Rasio titik reklame di lokasi strategis Lingkungan pemukiman Persentase luas pemukiman yang tertata Peningkatan bangunan ber-IMB kawasan non perumahan Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan Peningkatan bangunan ber-IMB per KK Lingkungan pemukiman kumuh Betonisasi jalan lingkungan
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
42.58
67.75
159.11
41.97
43.27
103.10
%
22.24
21.46
96.49
23.52
19.58
83.25
%
22.24
21.46
96.49
2.35
1.99
84.68
%
28.66
28.8
100.49
39.05
28.79
73.73
Ritasi
2500
3000
120
2600
2600
100
%
25.21
25.120
99.64
24.49
24.95
101.88
Titik
30
30
100
40
40
100
%
0.63
0.64
101.68
0.62
0.64
103.23
%
93.5
89.48
95.70
93.93
93.53
99.58
%
1.1
1.29
117.48
1.11
1.40
126.13
%
4.9
4.73
96.53
5.34
5.23
97.94
%
54.45
61.90
113.67
53.56
63.54
118.63
%
0.52
0.54
96.15
0.52
0.52
100
%
77.34
77.34
100
96.05
92.33
96.13
15
Rasio rumah layak huni
%
0.18
0.19
105.56
0.18
0.18
100
16
Rumah layak huni
%
98.07
98.14
100.07
98.33
98.46
100.13
%
0.94
0.90
95.44
0.94
0.94
100
Kelom pok
5
2
100
5
5
100
Orang
100
100
100
100
100
100
17 18 19
Rasio pemukiman layak huni Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan Sumberdaya Manusia di
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
128
Tahun 2012 No
IndikatorSasaran
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
32.71
32.71
100
41.93
43.72
99.52
%
32.71
32.71
100
41.33
43.72
99.52
bidang jasa konstruksi 20 21
Rumah tangga bersanitasi Persentase rumah tangga bersanitasi
104.51
99.55
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kelima untuk mewujudkan misi tiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 21 (dua puluh satu) indikator sasaran, yaitu : 1) Rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2013 dari target 41,97% terealisasi sebesar 43,27% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,1% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 159,11% menurun sebesar 56,01%. Hal ini terjadi karena ketersediaan air bersih yang terbatas sementara jumlah penduduk semakin meningkat. 2) Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk pada tahun 2013 dari target 23,52 terealisasi sebesar 19,58 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,25% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 96,49% menurun sebesar 13,24%. Hal ini terjadi karena pesatnya kenaikan jumlah pertumbuhan penduduk kabupaten Bogor yang berdampak pada jumlah volume sampah yang dihasilkan masyarakat melebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah(TPS). 3) Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk pada tahun 2013 dari target 2,35 terealisasi sebesar 1,99 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 84,68% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 96,49% menurun sebesar 11,81%. Hal ini terjadi karena jumlah penduduk yang semakin meningkat yang berdampak pada jumlah volume sampah yang dihasilkan masyarakat semakin banyak melebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah (TPS). Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 1,79% dari 0,20 menjadi 1,99%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
129
4) Persentase penanganan sampah pada tahun 2013 dari target 39,05% terealisasi sebesar 28,79% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 73,73% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100,49% menurun sebesar 26,76%. Hal ini terjadi karena area pembuangan sampah yang masih terbatas, berdasarkan kerjasama antar daerah Pemkab dan Pemkot Bogor sampai dengan tahun 2015 dan TPPAS Nambo dari 15 Ha yang direncanakan baru terbangun 5 Ha dan masih dalam proses pengerjaan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,46% dari 28,33% menjadi 28,79%. 5) Jumlah pelayanan air limbah pada tahun 2013 dari target 2600 rit terealisasi sebesar 2600 rit sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 120% menurun sebesar 20%. 6) Luas tempat pemakaman umum satuan penduduk pada tahun 2013 dari target 24,49 terealisasi sebesar 24,95 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,88% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 99,64% meningkat sebesar 2,24%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 24,65% dari 0.30% menjadi 24,95%. 7) Lingkungan pemukiman pada tahun 2013 dari target 0,62% terealisasi sebesar 0,64% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,23% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 101,68% meningkat sebesar 1,55%. 8) Persentase luas pemukiman yang tertata pada tahun 2013 dari target 93,93% terealisasi sebesar 93,53 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,58% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 95,70% meningkat sebesar 3,88%. Sedangkan jika dibandingkan dengan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
130
kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 7,87% dari 85,66 menjadi 93,53%. 9) Peningkatan bangunan ber-IMB kawasan non perumahan pada tahun 2013 dari target 1,11 terealisasi sebesar 1,4 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
126,13%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 117,48% meningkat sebesar 8,65%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,39% dari 1,01% menjadi 1,40%. 10)Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan pada tahun 2013 dari target 5,34% terealisasi sebesar 5,23% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,94% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 96,53% meningkat sebesar 1,41%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2,34% dari 2,89 menjadi 5,23%. 11)Peningkatan bangunan ber-IMB per KK pada tahun 2013 dari target 53,56% terealisasi sebesar 63,54% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 118,63% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 113,67% meningkat sebesar 4,96%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 14,70% dari 48,84 menjadi 63,54%. 12)Lingkungan pemukiman kumuh pada tahun 2013 dari target 0,52% terealisasi sebesar 0,52% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 99,15% meningkat sebesar 3,85%. 13)Betonisasi jalan lingkungan pada tahun 2013 dari target 96,05 terealisasi sebesar 92,33 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,13% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 3,87%. Hal ini terjadi karena Pemerintah kurang siap dalam LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
131
mengantisipasi kecepatan pertumbuhan fisik lingkungan dan penataan permukiman. 14)Rasio rumah layak huni tahun 2013 dari target 0.18 terealisasi sebesar 0.18 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 105,56% menurun sebesar 5,56%. Hal ini terjadi
karena
Meningkatnya
kebutuhan
perumahan
terutama
bagi
masyarakat berpenghasilan rendah 15)Rumah layak huni pada tahun 2013 dari target 98,33% terealisasi sebesar 98,46% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,13% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100,07% meningkat sebesar 0,06%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,92% dari 97,54 menjadi 98,46%. 16)Rasio pemukiman layak huni pada tahun 2013 dari target 0,94 terealisasi sebesar 0,94 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 95,74% meningkat sebesar 4,26%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,08% dari 0,86 menjadi 0,94%. 17)Rumah tangga bersanitasi pada tahun 2013 dari target 43,93 terealisasi sebesar 43,72 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,52.% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 0,48%. Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas pendukung dikawasan permukiman yang padat penduduk. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 43,72% dari 0 menjadi 43,72%. 18)Persentase rumah tangga bersanitasi pada tahun 2013 dari target 43,93 terealisasi sebesar 43,72 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,52.% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
132
kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 0,48%. Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas pendukung dikawasan permukiman yang padat penduduk. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 43,72% dari 0 menjadi 43,72%. Sedangkan indikator Rasio titik reklame di lokasi strategis, Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan, Sumberdaya Manusia dibidang jasa Kontruksi pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100%. Dalam mewujudkan sasaran ” Meningkatnya sarana dan prasarana pemukiman” dicapai oleh 3 (tiga) OPD, yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, dengan 21 (dua puluh satu) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp69,967,168.000.00 terealisasi sebesar Rp64,168,415,857.00 atau capaiannya sebesar 84,17%, Sasaran ini dicapai dengan 7 (tujuh) program, antara lain: 1. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan, dengan anggaran sebesar Rp30,414,030.000.00 2. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, dengan anggaran sebesar Rp28,116,632.000.00 3. Program pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air, dengan anggaran sebesar Rp2,020,224.000.00 4. Program
Pengelolaan
Area
Pemakaman;,
dengan
anggaran
sebesar
Rp,3,575,943.000.00 5. Program Pengendalian dan Penataan Reklame, dengan anggaran sebesar Rp979,644.000.00 6. Program
Lingkungan
Sehat
Perumahan,
dengan
anggaran
sebesar
Rp2,441,375.000.00 7. Program Pembangunan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan anggaran sebesar Rp2,418,320.000.00
6. Sasaran
keenam
yaitu
“Meningkatnya
perencanaan
kesesuaian
dan
pengendalian pemanfaatan ruang” rata-rata tercapai sebesar 110,27%, maka LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
133
pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.29 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6 pada Misi 3 Meningkatnya perencanaan kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang Tahun 2012 No
1
2 3
Indikator Sasaran Penyusunan naskah akademis RDTR dan Zoning Regulation Rasio Ruang Terbuka Hijau per satuan Luas Wilayah berHPL/HGB Cakupan luasan kawasan lindung
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
85
70
82.3
100
100
100
%
25.68
29.15
113.5
26.95
31.30
116.14
%
40
33.2
83
45
41.70
92.67
4
Luas wilayah produktif
%
87.05
102.2
117.4
87.05
87
99.94
5
Luas wilayah industri
%
0.42
0.37
88
0.45
0.41
91.11
6
Luas wilayah kebanjiran
%
5.13
2
38.90
5.18
4.5
86.87
7
Luas wilayah kekeringan
%
5.78
1.11
19.20
5.89
11.31
192.02
8
Luas wilayah perkotaan
%
46.45
46.45
100
46.45
9
Ruang publik yang berubah peruntukannya
%
0.05
0.05
100
0.04
0.05
125
10
Ketaatan terhadap RTRW
%
85
84.11
98.95
85
84.13
98.98
Rata-rata
84.13
100
110.27
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keenam untuk mewujudkan misi tiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 10 (sepuluh) indikator sasaran, yaitu : 1) Penyusunan naskah akademis RDTR dan Zoning Regulation pada tahun 2013 dari target 100% terealisasi sebesar 100% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 82,3% meningkat sebesar 17,7%. Hal ini terjadi karena target penyusunan naskah akademis RDTR sebanyak 9 klaster telah selesai dilaksanakan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 90% dari 10% menjadi 100%. 2) Rasio Ruang Terbuka Hijau per satuan Luas Wilayah berHPL/HGB pada tahun 2013 dari target 26,95% terealisasi sebesar 31,30% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 116,14% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 113,5% meningkat sebesar 2,64%. Hal ini terjadi karena adanya penambahan RTH dari perumahan (sesuai data dari site plan). LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
134
Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 18,65% dari 12,65 menjadi 31,3%. 3) Cakupan luasan kawasan lindung pada tahun 2013 dari target 45% terealisasi sebesar 41,7% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92,67% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 83% meningkat sebesar 9,67%. Hal ini terjadi karena adanya ruislag tanah kehutanan diwilayah Kabupaten Bogor dan penambahan RTH dari perumahan dan pemerintah daerah. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 41,7% dari 0 menjadi 41,7%. 4) Luas wilayah produktif pada tahun 2013 dari target 87,08% terealisasi sebesar 87% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,94% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 117,4% menurun sebesar 17,46%. Hal ini terjadi karena adanya kegiatan-kegiatan agrowisata dan ekstensifikasi tanah pertanian dan tanah terlantar. 5) Luas wilayah industri pada tahun 2013 dari target 0,45 terealisasi sebesar 0,41 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 91,11% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 88% meningkat sebesar 3,11%. Hal ini terjadi karena adanya penambahan kegiatan-kegiatan industri yang berbasis bahan baku. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,08% dari 0,33% menjadi 0,41% 6) Luas wilayah kebanjiran pada tahun 2013 dari target 5,18 terealisasi sebesar 4,5 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 86,87% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 38,9% meningkat sebesar 47,97%. Hal ini terjadi karena adanya kegiatan perumahan dan lahan eks galian pasir/tambang. 7) Luas wilayah kekeringan pada tahun 2013 dari target 5,89% terealisasi sebesar 11,31% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 192,02% kondisi LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
135
tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 19,2% meningkat sebesar 172,82%. Hal ini terjadi karena adanya fungsi irigasi yang tidak maksimal karena kegiatan diluar pertanian. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 5,87% dari 5,44% menjadi 11,31%. 8) Ruang publik yang berubah peruntukannya pada tahun 2013 dari target 0,04 terealisasi sebesar 0.05 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 125% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 25%. Hal ini terjadi karena adanya kebutuhan masyarakat diperkotaan terhadap ruang terbuka publik yang meningkat 9) Ketaatan terhadap RTRW pada tahun 2013 dari target 85 terealisasi sebesar 84,13 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,98% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 98,95% meningkat sebesar 0,03%. Hal ini terjadi karena kesadaran penduduk yg semakin baik. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 9,13% dari 75% menjadi 84,13%. Sedangkan indikator Luas wilayah perkotaan pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100% Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya perencanaan kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan , dengan 10 (sepuluh) indikator sasaran, Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp2,593,585.000.00 terealisasi sebesar Rp2,324,065,750.00 atau capaiannya sebesar 90,2%, Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program, antara lain: 1. Program
Perencanaan
Tata
Tuang,
dengan
anggaran
sebesar
Tata
Tuang,
dengan
anggaran
sebesar
Rp2,088,585.000.00 2. Program
Perencanaan
Rp180.000.000.00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
136
3. Program
Perencanaan
Tata
Tuang,
dengan
anggaran
sebesar
Rp325.000.000.00
7. Sasaran ketujuh yaitu “Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat” rata-rata tercapai sebesar 121,23%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.30 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7 pada Misi 3 Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat Tahun 2012 No 1 2 3
Indikator Sasaran Prosentase luas lahan bersertifikat Penyelesaian kasus tanah negara Persentase penduduk yang memiliki lahan Rata-rata
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
12.56
24.60
195.8
12.96
26.5
204.40
%
45
0.00
-
37.04
0.0
0
108.20
9.04
14.40
159.31
%
8.59
9.30
Target
Realisasi
Capaian (%)
152
121.23
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketujuh untuk mewujudkan misi tiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, yaitu: 1) Prosentase luas lahan bersertifikat pada tahun 2013 dari target 12,96% terealisasi sebesar 26,5% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 204,4% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 195,8% meningkat sebesar 8,6%. Hal ini terjadi karena semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya legalitas tanah. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 26,50% dari 0 menjadi 26,50%. 2) Penyelesaian kasus tanah negara tidak ada capaian karena hanya kasus tanah yang terselesaikan di Dinas Tata Ruang dan Pertanahan. 3) Persentase penduduk yang memiliki lahan pada tahun 2013 dari target 9,04% terealisasi sebesar 14,4 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 159,31% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 108,2% meningkat sebesar 51,11%. Hal ini terjadi karena meningkatnya kebutuhan akan tanah/untuk tempat hunian. Sedangkan jika dibandingkan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
137
dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 6,61% dari 7,79 menjadi 14,4%. Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan , dengan 3(tiga) indikator sasaran, Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp2,984,047,200.00 terealisasi sebesar Rp2,397,247,770.00 atau capaiannya sebesar 82,65%, Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua) program, yaitu : 1. Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah, dengan anggaran sebesar Rp970,973,200.00 2. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah, dengan anggaran sebesar Rp2,013,074,200.00
8. Sasaran kedelapan yaitu “Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah” rata-rata tercapai sebesar 93,8%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.31 Evaluasi Pencapaian Sasaran 8 pada Misi 3 Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara, dan kerusakan tanah Tahun 2012 No
1 2 3
IndikatorSasaran
Satuan
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL Penegakan hukum lingkungan Pencemaran Status Mutu Air Rata-rata
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
60
60.09
100.15
65
64.57
99.34
%
70
78.43
112.04
90
75
83.33
%
80
80
100
100
98.73
98.73
104.63
93.8
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedelapan untuk mewujudkan misi tiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, yaitu : 1) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL pada tahun 2013 dari target 65% terealisasi sebesar 64,57% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,34.% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100,15% menurun sebesar 0,81%. Hal ini terjadi karena nilai pencapaian target yang melebihi disebabkan adanya jenis kegiatan/usaha LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
138
yang menyampaikan laporan meningkat. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 29,57% dari 35% menjadi 64,57% 2) Penegakan hukum lingkungan pada tahun 2013 dari target 90% terealisasi sebesar 75% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,33% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 112,04% menurun sebesar 28,71%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari 9 perusahaan yang diselesaikan kasusnya dibagi 12 perusahaan yang mengajukan kasusnya dikali 100%. Hal ini terjadi karena nilai pencapaian target yang besar disebabkan oleh kasus yang ditangani tidak hanya berdasarkan pada hasil pengawasan dan pengendalian tetapi juga hasil swapantau/pengadaan masyarakat dan dari media cetak. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 75% dari 0 menjadi 75%. 3) Pencemaran Status Mutu Air pada tahun 2013 dari target 100% terealisasi sebesar 98,73% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,73% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 1,27%. Pencapaian indikator tahun 2013 diperoleh dari 233 perusahaan yang menghasilkan limbah cair dibagi 236 perusahaan dikali 100%. Hal ini terjadi karena Masih kurangnya pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan/usaha yang berpotensi mencemari lingkungan hidup akibat kualitas air dan udara dan belum tersedianya Data sumber Pencemar air sebagai dasar kebijakan dalam Pengendalian Pencemaran Air. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 88,73% dari 10% menjadi 98,73%. Dalam mewujudkan sasaran ” Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah” dicapai oleh 1 (satu.) OPD, yaitu Badan Lingkungan Hidup , dengan 3 (tiga) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp1,903,971.000.00 terealisasi sebesar Rp1,785,412,730.00 tau capaiannya sebesar 93,77%, Sasaran ini dicapai dengan 1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
139
(satu) program, yaitu : Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup,, dengan anggaran sebesar Rp1,903,971.000.00
9. Sasaran sembilan yaitu “Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup” rata-rata tercapai sebesar 101,09%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.32 Evaluasi Pencapaian Sasaran 9 pada Misi 3 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup Tahun 2012 No
1
2
Indikator Sasaran
Jumlah usaha dan/atau yang mentaati persyaratan administrative dan teknis persyaratan Pengendalian pencemaran udara Luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya Rata-rata
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
80
80
100
100
100
100
%
80
89.15
111.44
100
102.18
102.18
105.72
Target
Realisasi
Capaian (%)
101.09
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesembilan untuk mewujudkan misi tiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 2 (dua) indikator sasaran, antara lain: 1. Luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya pada tahun 2013 dari target 100 terealisasi sebesar 102,18% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,18% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana persentase pada tahun 2012 sebesar 111,44% menurun sebesar 9,26%. Hal ini terjadi karena nilai pencapaian target yang melebihi disebabkan adanya luasan DAS Biomassa yang berubah dan luasan tingkat kerusakan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 10% dari 92,18% menjadi 102,18%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
140
Sementara itu, indikator Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis persyaratan Pengendalian pencemaran udara pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100% Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup” dicapai oleh 1 (satu.) OPD, yaitu Badan Lingkungan Hidup, dengan 2 (dua) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp6,363,491.00 terealisasi sebesar Rp2,265,152,980.00 atau capaiannya sebesar 52,27%, Sasaran ini dicapai dengan 2(dua) program, antara lain: 1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup , dengan anggaran sebesar Rp1,903,971.000.00 1. Program Perlindungan dan konservasi SDA dengan anggaran sebesar Rp4,459,520.000.00
Misi Keempat: Meningkatkan Pemerataan dan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Misi Kelima Dicapai dengan 5 (Lima) sasaran, yaitu: 1. Meningkatnya Akses Masyarakata untuk Memperoleh Pendidikan; 2. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Pendidik; 3. Meningkatnya Mutu Pengelolaan Pendidikan; 4. Meningkatnya Minat dan Budaya Baca Masyarakat; 5. Meningkatnya Jumlah Tahun Bersekolah Penduduk 15 Tahun Keatas. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013 pada Misi Keempat sebesar 108,49 %, pencapaian tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian per sasaran untuk mendukung pencapaian misi ini adalah sebagai berikut: 1. Sasaran pertama yaitu “meningkatnya akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan” rata-rata tercapai sebesar 92,32 %, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “baik sekali” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
141
Tabel 3.33 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 pada Misi 4 Meningkatnya akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan Tahun 2012 No 1 2 3 4
5 6 7
8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Indikator Sasaran APK PAUD Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B Angka partisipasi murni (APM) SM/MA/Paket C Angka putus sekolah (APS) SM/MA Angka Partisipasi Kasar (APK) SM/MA/Paket C Rasio ketersediaan sekolah dasar /penduduk usia pendidikan dasar 7-12 Rasio ketersediaan sekolah dasar /penduduk usia pendidikan dasar 1315 Rasio ketersediaan sekolah SMA/SMK/MAper penduduk usia sekolah 16-18 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik Angka partisipasi sekolah Usia 7-12 tahun Angka partisipasi sekolah Usia 13-15 tahun Angka Partisipasi Sekolah (APS) 16-18 tahun Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
27.45
27.57
100.44
30.31
31.10
102.61
%
108.35
108.09
99.76
108.15
99.02
91.56
%
0.25
0.25
23.40
0.24
0.38
42.08
%
115.00
116.84
101.60
116.23
108.71
93.53
%
83.65
84.74
101.30
83.92
85.53
101.92
%
0.88
0.55
125.52
0.87
0.95
90.34
%
99.65
95.95
96.29
99.70
95.43
95.72
%
37.25
40.24
108.03
37.75
48.92
129.59
%
0.53
0.75
11.26
0.52
0.77
52.21
%
50.49
49.98
98.99
53.68
54.15
100.88
%
41.09
41.94
102.07
44.79
39.86
88.99
%
32.96
30.73
93.23
33.67
31.04
92.19
%
17.79
16.04
90.16
18.15
19.24
106.01
%
87.97
57.49
65.35
89.85
57.05
63.49
%
94.13
71.97
76.46
95.19
67.58
70.99
%
1081.52
1085.86
100.40
1099.98
1026.19
93.29
%
836.52
877.06
104.85
901.51
889.45
98.66
%
365.45
409.87
112.16
389.71
518.29
132.99
%
95.50
97.91
105.85
92.75
99.38
107.15
Rata-rata Capaian
90.37
Target
Realisasi
Capaian (%)
92.32
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran pertama untuk mewujudkan misi keempat diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 19 (sembilan belas) indikator sasaran, yaitu: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
142
1) APK PAUD pada tahun 2013 dari target 30,31% terealisasi sebesar 31,10% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,61% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,44% meningkat sebesar 2,17%. Hal ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk prasekolah sebanding dengan jumlah penduduk usia prasekolah serta dukungan partisifasi masyarakat menyelenggarakan paud formal (TK) dan non formal. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 13,47% dari 17,63% menjadi 31,10%. 2) Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A pada tahun 2013 dari target 108,15% terealisasi sebesar 99,02% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 91,56% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 99,76% menurun sebesar 8,20%. Hal ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk lebih besar dibanding dengan jumlah penduduk usia sekolah. 3) Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A pada tahun 2013 dari target 0,240% terealisasi sebesar 0,379% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 42.08% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 23,40% meningkat
sebesar 18,68%. Hal ini terjadi karena kondisi yang
sebabkan oleh faktor ekonomi, sosial dan budaya. 4) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A pada tahun 2013 dari target 116,23% terealisasi sebesar 108,71% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 93,53% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 101,60% menurun sebesar 8,07%. Hal ini terjadi karena adanya prioritas atau batasan usia masuk ke SD/MI yaitu anak usia 7 tahun. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 32,16% dari 76,55% menjadi 108,71%. 5) Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2013 dari target 83,92 terealisasi sebesar 85,53 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,92% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
143
101,30% meningkat sebesar 0,62%. Hal ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk berbanding dengan jumlah penduduk usia sekolah jenjang SMP/MTs. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 6,39% dari 79,14% menjadi 85,53%. 6) Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs pada tahun 2013 dari target 0,870% terealisasi sebesar 0,954% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90,34% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun
2012 sebesar 125,52%
menurun sebesar 35,18%. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial dan budaya dan adanya kecendrungan siswa bekerja membantu orang tua mencari nafkah dari pada melanjutkan sekolah. 7) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2013 dari target 99,70% terealisasi sebesar 95,43% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,72% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 96,29% menurun
sebesar 0,57%. Hal ini terjadi karena tidak sebandingnya laju
pertumbuhan penduduk di usia 13-15 terhadap sekolah. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 3,64% dari 91,79% menjadi 95,43%. 8) Angka partisipasi murni (APM) SM/MA/Paket C pada tahun 2013 dari target 37,75% terealisasi sebesar 48,92% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 129,59% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 108,03% meningkat
sebesar 21,56%. Hal ini terjadi karena jumlah
pertumbuhan penduduk usia 16-18 tahun berbanding dengan jumlah sekolah yang ada. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 15,63% dari 33,29% menjadi 48,92%. 9) Angka putus sekolah (APS) SM/MA pada tahun 2013 dari target 0,520% terealisasi sebesar 0,769% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 52,21% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 11,26% LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
144
meningkat sebesar 40,86%. Hal ini terjadi karena kondisi yang sebabkan faktor ekonomi, sosial dan budaya dan kecendrungan bekerja membantu nafkah orang tua dari pada melanjutkan sekolah. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,31% dari 0,46% menjadi 0,77%. 10)Angka Partisipasi Kasar (APK) SM/MA/Paket C pada tahun 2013 dari target 53,68% terealisasi sebesar 54,15% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,88% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 98,99% meningkat sebesar 1,89%. Hal ini terjadi karena jumlah pertumbuhan penduduk usia sekolah jenjang SLTA sebanding dengan jumlah sekolah atau lembaga pendidikan yang ada. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 13,88% dari 40,27% menjadi 54,15%. 11)Rasio ketersediaan sekolah dasar /penduduk usia pendidikan dasar 7-12 pada tahun 2013 dari target 44,79% terealisasi sebesar 39,86% sehingga pencapaian
kinerjanya
sebesar
88,99%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunanan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 102,07% menurun sebesar 13,08%. Hal ini terjadi karena jumlah pertumbuhan penduduk usia 7-12 tahun tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang ada. Solusi yang di harapkan agar meningkatkan peranserta masyarakat untuk mendirikan lembaga swasta. Sedangkan untuk pemerintah dengan membangun unit gedung baru (UGB) dn ruang kelas baru (RKB) bagi sekolah dasar (SD). Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,50% dari 39,36% menjadi 39,86%. 12)Rasio ketersediaan sekolah menengah pertama /penduduk usia pendidikan dasar 13-15 pada tahun 2013 dari target 33,67% terealisasi sebesar 31,04% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92,19% kondisi tersebut mengalami penurunanan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 93,23% menurun sebesar 1,05%. Hal ini terjadi karena jumlah pertumbuhan penduduk usia 13-15 tahun tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang ada. Solusi yang di harapkan agar LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
145
meningkatkan peranserta masyarakat untuk mendirikan lembaga swasta. Sedangkan untuk pemerintah dengan membangun unit gedung baru (UGB) dn ruang kelas baru (RKB) bagi sekolah menengah pertama (SMP). 13)Rasio ketersediaan sekolah SMA/SMK/MA per penduduk usia sekolah 16-18 pada tahun 2013 dari target 18,15% terealisasi sebesar 19,24% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,01% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 90,16% meningkat sebesar 15,84%. Hal ini terjadi karena termotivasinya anak usia 16-19 untuk menuntaskan sampai tamat di jenjang pendidikan menengah atas atau paket C. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 3,35% dari 15,89% menjadi 19,24%. 14)Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik pada tahun 2013 dari target 89,85% terealisasi sebesar 57,05% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 63,49% kondisi tersebut mengalami penurunanan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 65,35% menurun sebesar 1,86%. Hal ini terjadi karena penghitungan tingkat kerusakan di tahun 2012 hanya sekolah negeri, sedangkan di tahun 2013 penghitungan tingkat kerusakan mencakup Sekolah negeri dan swasta. 15)Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik pada tahun 2013 dari target 95,19% terealisasi sebesar 67,58% sehingga pencapaian
kinerjanya
sebesar
70,99%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunanan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 76,46% menurun sebesar 5,46%. Hal ini terjadi karena penghitungan tingkat kerusakan di tahun 2012 hanya sekolah negeri, sedangkan di tahun 2013 penghitungan tingkat kerusakan mencakup Sekolah negeri dan swasta. 16)Angka partisipasi sekolah Usia 7-12 tahun per seribu penduduk pada tahun 2013 dari target 1.099,98 terealisasi sebesar 1.026,19 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 93,29% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,40 menurun sebesar 7,11%. Hal ini terjadi karena ada prioritas atau batasan usia masuk ke SD/MI yaitu anak usia 7 tahun. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
146
17)Angka partisipasi sekolah Usia 13-15 tahun per seribu penduduk pada tahun 2013 dari target 901,51 terealisasi sebesar 889,45 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,66% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 104,85% menurun sebesar 6,18%. Hal ini terjadi karena kondisi yang sebabkan faktor ekonomi, sosial dan budaya. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 97,75% dari 791,70% menjadi 889,45%. 18)Angka Partisipasi Sekolah (APS) 16-18 tahun per seribu penduduk pada tahun 2013 dari target 389,71 terealisasi sebesar 518,29 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 132,99% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 112,16% meningkat sebesar 20,84%. Hal ini terjadi karena termotivasinya anak usia 16-19 untuk menuntaskan sampai tamat di jenjang pendidikan menengah atas atau paket C. Kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 185,40% dari 332,89% menjadi 518,29%. 19)Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs pada tahun 2013 dari target 92,75% terealisasi sebesar 99,38% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 107,15% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 105,85% meningkat sebesar 1,30%. Hal ini terjadi karena jumlah lulusan tidak sebanding dengan jumlah sekolah atau ruang kelas yang ada. Solusi meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendirikan lembaga swasta. Sedangkan pemerintah dengan membangun unit gedung baru (UGB) dn ruang kelas baru (RKB) bagi sekolah dasar (SD).
Sedangkan jika dibandingkan
dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 20,51% dari 78,87% menjadi 99,38%. Dalam mewujudkan sasaran “meningkatnya akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan”
dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan, dengan 19
(sembilan belas) indikator sasaran.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
147
Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp528.026.790.300.00 terealisasi sebesar Rp477.471.152.965.00 atau capaiannya sebesar 96,57%. Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program, antara lain: 1.
Program
Pendidikan
Anak
Usia
Dini,
dengan
anggaran
sebesar
Tahun,
dengan
anggaran
sebesar
Rp1.259.743.000.00 2.
Program
Pendidikan
Dasar
9
Rp389.571.188.379.00 3.
Program
Pendidikan
Menengah,
dengan
anggaran
sebesar
Rp137.195.858.921.00
2. Sasaran kedua yaitu “meningkatnya kuantitas dan kualitas pendidik” rata-rata tercapai sebesar 146,05%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.34 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 pada Misi 4 Meningkatnya kuantitas dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan Tahun 2012 No 1 2 3 4
Indikator Sasaran Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Rasio guru terhadap murid SMA/SMK/MA Rasio guru SD-MI/murid SD-MI Rasio guru SMPMTs/murid SMP-MTs Rata-rata Capaian
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
52.98
59.60
112.50
55.94
68.86
123.10
%
300.89
23.42
7.78
270.54
369.49
136.57
%
271.27
31.50
11.61
272.35
380.61
139.75
%
346.35
26.88
7.76
200.55
370.54
184.76
34.91
Target
Realisasi
Capaian (%)
146.05
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua untuk mewujudkan misi keempat diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, yaitu: 1) Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV pada tahun 2013 dari target 55,94% terealisasi sebesar 68,86% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 123,10% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 112,50% meningkat sebesar 10,6%. Hal ini terjadi karena peningkatan kuota peserta kualifikasi S1 bagi yang dibiayai pemerintah ataupun secara swadaya bagi sekolah swasta. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
148
tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 35,11% dari 33,75% menjadi 68,86%. 2) Rasio guru terhadap murid SMA/SMK/MA per sepuluh ribu penduduk pada tahun 2013 dari target 270,54 terealisasi sebesar 369,49 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 136,57% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 7,78% meningkat sebesar 128,79%. Hal ini terjadi adanya rekrutmen lulusan ke guruan baik tenaga honor sekolah atau guru tetap yayasan bagi swasta. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 21,45% dari 348,04% menjadi 369,49%. 3) Rasio guru SD-MI/murid SD-MI per sepuluh ribu penduduk pada tahun 2013 dari target 272,35 terealisasi sebesar 380,61 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
139,75%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 11,61% meningkat sebesar 128,14%. Hal ini terjadi adanya rekrutmen lulusan ke guruan baik tenaga honor sekolah atau guru tetap yayasan bagi swasta. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 115,88% dari 264,73% menjadi 380,61%. 4) Rasio guru SMP-MTs/murid SMP-MTs per sepuluh ribu penduduk pada tahun 2013 dari target 200,55 terealisasi sebesar 370,54 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 184,76% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 7,76% meningkat sebesar 177%. Hal ini terjadi karena adanya rekrutmen lulusan keguruan baik tenaga honor sekolah atau guru tetap yayasan bagi swasta. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 129,97% dari 240,57% menjadi 370,54%. Dalam mewujudkan sasaran ”meningkatnya kuantitas dan kualitas pendidik” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 4 (empat) indikator sasaran.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
149
Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp560.713.094.400,00 terealisasi sebesar Rp509.861.578.915,00 atau capaiannya sebesar 90,93%. Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program, yaitu: 1. Program Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dengan anggaran sebesar Rp33.946.047.100,00 2. Program
Pendidikan
dasar
9
tahun
dengan
anggaran
sebesar
Rp389.571.188.379,00 3. Program
Pendidikan
menengah
dengan
anggaran
sebesar
Rp137.195.858.921,00
3. Sasaran ketiga yaitu “meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan” rata-rata tercapai sebesar 105,40%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.35 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 pada Misi 4 Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan Tahun 2012 No 1 2 3 4
5
Indikator Sasaran Angka Kelulusan (AL) SD/MI/Paket A Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B Angka Kelulusan (AL) SM/MA/Paket C Angka Melanjutkan SD/MI/PA ke SMP/MTs/Paket B Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Rata-rata Capaian
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
99.19
99.46
100.27
99.21
99.81
100.60
%
95.95
98.74
102.91
96.90
99.99
103.19
%
97.10
99.52
102.49
97.99
99.97
102.02
%
92.50
97.91
105.85
92.75
99.38
107.15
%
69.52
72.36
104.09
69.67
79.44
114.02
103.12
Target
Realisasi
Capaian (%)
105.40
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketiga untuk mewujudkan misi keempat diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, yaitu: 1) Angka Kelulusan (AL) SD/MI/Paket A pada tahun 2013 dari target 99,21% terealisasi sebesar 99,81% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,60% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,27% meningkat sebesar 0,33%. Hal ini terjadi karena akurasi data peserta ujian yang sudah termasuk ke dalam nominatif tetap sebagai peserta ujian sama dengan peserta yang ujian yang artinya tidak ada yang mengundurkan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
150
diri atau tidak mengikuti ujian. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,88% dari 98,93% menjadi 99,81%. 2) Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2013 dari target 96.90% terealisasi sebesar 99,99% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,19% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 102,91% meningkat sebesar 0,28%. Hal ini terjadi karena akurasi data peserta ujian yang sudah termasuk ke dalam nominatif tetap sebagai peserta ujian sama dengan peserta yang ujian yang artinya tidak ada yang mengundurkan diri atau tidak mengikuti ujian. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 4,04% dari 95.95% menjadi 99,99%. 3) Angka Kelulusan (AL) SM/MA/Paket C pada tahun 2013 dari target 97,99% terealisasi sebesar 99,97% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,02% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 102,49% menurun sebesar 0,47%. Hal ini terjadi karena data peserta ujian yang sudah masuk kedalam daftar nominatif tetap tidak dapat mengikuti ujian karena faktor budaya dan meninggal dunia. Dan ada yang memang tidak lulus ujian. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2,09% dari 97,88% menjadi 99,97%. 4) Angka Melanjutkan SD/MI/PA ke SMP/MTs/Paket B pada tahun 2013 dari target 92,75 terealisasi sebesar 99,38 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 107,15% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 105,85% meningkat sebesar 1,30%. Hal ini terjadi karena termotivasinya anak lulusan SD untuk menuntaskan sampai tamat di jenjang pendidikan lebih tinggi karena wajib sekolah. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 20,51% dari 78,87% menjadi 99,38%. 5) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA pada tahun 2013 dari target 69,67% terealisasi sebesar 79,44%sehingga pencapaian kinerjanya LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
151
sebesar
114,02%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 104,09% meningkat sebesar 9,94%. Hal ini terjadi karena termotivasinya anak lulusan smp untuk menuntaskan sampai tamat di jenjang pendidikan lebih tinggi karena wajib sekolah. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 10,13% dari 69,31% menjadi 79,44%. Dalam mewujudkan sasaran “meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 5 (lima) indikator sasaran, Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp526.767.047.300.00 terealisasi sebesar Rp476.254.668.265.00
atau capaiannya sebesar 90,41%, Sasaran ini dicapai
dengan 2 (dua) program, yaitu: 1. Program
Pendidikan
dasar
9
tahun
dengan
anggaran
sebesar
Rp389.571.188.379.00 2. Program
Pendidikan
menengah
dengan
anggaran
sebesar
Rp137.195.858.921.00
4. Sasaran keempat yaitu “meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat” rata-rata tercapai sebesar 96,25%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “baik sekali”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.36 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 pada Misi 4 Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat Tahun 2012 No
Indikator Sasaran
1
Angka Melek Huruf
2
Jumlah perpustakaan
3 4
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
97.84
95.27
97.37
97.90
95.35
97.40
unit
206
206
100.00
226
198
87.61
%
0.56
0.56
100.00
0.68
0.68
100.00
%
28.00
28.00
100.00
28.21
28.21
100.00
Rata-rata Capaian
99.34
Target
Realisasi
Capaian (%)
96.25
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keempat untuk mewujudkan misi keempat diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, antara lain: 1) Angka Melek Huruf pada tahun 2013 dari target 97,90% terealisasi sebesar 95,35% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,40% kondisi tersebut LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
152
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 97,37% meningkat sebesar 0,03%. Hal ini terjadi karena tingginya motivasi penduduk buta aksara untuk mengikuti proses pendidikan keaksaraan fungsional karena faktor kurtural dan ekonomi serta ditindaklanjuti dengan program lanjutan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 1,76% dari 93,59% menjadi 95,35%. 2) Jumlah perpustakaan pada tahun 2013 dari target 226 unit terealisasi sebesar 198 unit sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 87,61% kondisi tersebut mengalami penurunanan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 12,39%. Hal ini terjadi karena didorong dengan standar pelayanan minimal (SPM) terhadap sekolah tentang kepemilikan pepustakaan, selain itu yang menyebabkan tidak tercapainya target di tahun 2013 karena perpustakaan sifatnya bantuan/kebijakan provinsi atau pusat, diharapkan kedepannya kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah bisa memfasilitasi adanya bantuan sarana
pembentukan
perpustakaan
desa/kelurahan.
Sedangkan
jika
dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 143.00% dari 55% menjadi 198%. Sedangkan indikator jumlah pengunjung perpustakaan per tahun dan indikator koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja jumlah pengunjung perpustakaan per tahun mengalami peningkatan sebesar 0,42% dari 0,26% menjadi 0,68% dan koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah mengalami peningkatan sebesar 3,02% dari 25,19% menjadi 28,21%. Dalam mewujudkan sasaran “meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat” dicapai oleh 2 (dua) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, dengan 4 (empat) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp13.943.852.000.00 terealisasi sebesar Rp12.972.503.720.00 atau capaiannya sebesar 93,03%, Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua) program, antara lain: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
153
1. Program
Pendidikan
Non
Formal,
dengan
anggaran
sebesar
Rp12.989.708.000.00 2. Program Budaya baca dan pembinaan perpustakaan, dengan anggaran sebesar Rp954.144.000.00 5. Sasaran kelima yaitu “meningkatnya jumlah tahun bersekolah penduduk 15 tahun keatas” rata-rata tercapai sebesar 102,42%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.37 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5 pada Misi 4 Meningkatnya jumlah tahun bersekolah penduduk 15 tahun ke atas Tahun 2012 No
1
IndikatorSasaran
Satuan
Rata-Rata Lama Sekolah
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
7.76
8.00
103.09
7.85
8.04
102,42
%
Rata-rata Capaian
104.64
102.42
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kelima untuk mewujudkan misi keempat diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, yaitu Rata-Rata Lama Sekolah pada tahun 2013 dari target 7,85% terealisasi sebesar 8,04% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,42% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 104,64% menurun sebesar 2,22%. Hal ini terjadi karena adanya respon dan kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,84% dari 7,20% menjadi 8,04%. Dalam mewujudkan sasaran “meningkatnya jumlah tahun bersekolah penduduk 15 tahun keatas” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan, dengan 1 (satu) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp12.989.708.000.00 Rp12.076.284.720.00
atau capaiannya sebesar
terealisasi sebesar
92,97%, Sasaran ini dicapai
dengan 1 (satu) program, yaitu: 1. Program
Pendidikan
Non
Formal,
dengan
anggaran
sebesar
Rp12.989.708.000.00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
154
Misi Kelima: Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Berkualitas Misi Kelima dicapai dengan 3 (tiga) sasaran, yaitu: 1.
Meningkatnya Cakupan Pelayanan Kesehatan dan Gizi bagi Masyarakat (Pelayanan Dasar dan Rujukan)
2.
Meningkatnya Kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
3.
Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk Alami dan Meningkatnya Keluarga Sejahtera.
Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013 pada Misi kelima sebesar 100,43%, pencapaian tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik. Adapun rincian per sasaran untuk mendukung pencapaian misi ini adalah sebagai berikut : 1. Sasaran pertama yaitu “Meningkatnya Cakupan Pelayanan Kesehatan dan Gizi bagi Masyarakat (Pelayanan Dasar dan Rujukan)” rata-rata tercapai sebesar 101,76%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.38 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 pada Misi 5 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dan gizi bagi masyarakat (pelayanan dasar dan rujukan) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12
13
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2012 Target
Realisasi
Capaian (%)
Tahun 2013 Target
Realisasi
Capaian (%)
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu persatuan penduduk
Rasio
1:10,695
1:9,821
108.17
1 : 10,396
1 : 9,718
106.5
Cakupan puskesmas
%
252.50
252.50
100.00
252.50
252.50
100
%
27.80
28.84
103.74
30.14
30.18
100.13
Rasio
1:337.736
1:230.623
131.70
1 : 325,526
1: 232,353
128.8
Rasio
1 : 4.745
1 : 1.860
160.80
1 : 4.804
1 : 3,923
118.3
Rasio
1 : 3.324
1 : 1.718
148.30
1 : 3.113
1 : 2,667
114.3
%
100.00
164.00
164.00
100
109.7
109.7
%
100.00
100.00
100.00
100
100.00
100.00
%
44.04
44.05
100.02
45
45.09
100.20
%
92.50
93.96
101.58
93.75
94.76
101.1
%
88.75
82.90
93.41
90
86.11
95.68
%
77.50
99.70
128.64
80
99.7
124.60
Cakupan pembantu puskesmas Rasio rumah sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga medis per satuan penduduk Persentase sarana kesehatan yang berizin Persentase pengadaan obat esensial Cakupan pengawasan terhadap obat, makanan dan bahan berbahaya Cakupan kunjungan bayi Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan komplikasi kebidanan yangditangani
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
155
No
14
15 16 17
18 19
20
Indikator Sasaran Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Persentase balita gizi buruk Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Angka usia harapan hidup Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Tahun 2012
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
90.00
92.33
102.58
95
95.01
100.1
%
100.00
100.00
100.00
100
100.00
100.00
%
0.031
0.030
103.20
0.021
0.021
100.00
%
81.50
81.88
100.50
82.00
92.08
112.3
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
%
69.47
69.49
100.03
70.00
69.97
99.69
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
A
Dinas Kesehatan
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
B
RSUD Cibinong
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
C
RSUD Ciawi
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
D
RSUD Leuwiliang
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
E
RSUD Cileungsi
%
-
-
-
100.00
100.00
100.00
21
Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR)
A
RSUD Cibinong
%
82.00
82.01
100.01
83.00
83.40
100.48
B
RSUD Ciawi
%
67.00
64.28
95.94
70.00
69.94
99.91
C
RSUD Leuwiliang
%
65.00
74.80
115.08
75.00
82.57
110.10
D
RSUD Cileungsi
%
-
-
-
55.00
38.90
70.73
22
Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit
A
RSUD Cibinong
%
50.00
51.50
103.00
50.00
51.50
103.00
B
RSUD Ciawi
%
65.00
54.47
83.80
65.00
64.52
99.26
C
RSUD Leuwiliang
%
70.00
70.00
100.00
75.00
76.00
101.33
60.00
60.60
101.00
%
-
-
-
RSUD Cibinong
Jenis
18
18
100.00
19
18
89.47
B
RSUD Ciawi
Jenis
15
19
126.67
16
20
125.00
D
RSUD Cileungsi
23
Jumlah layanan spesialis
A
C
RSUD Leuwiliang
Jenis
11
9
81.82
11
14
127.27
D
RSUD Cileungsi
jenis
-
-
-
16
14
87.50
24
Peningkatan Jumlah instalasi
A
RSUD Cibinong
Instalasi
14
17
121.42
15
17
113.33
B
RSUD Ciawi
Instalasi
15
15
100.00
15
19
126.67
C
RSUD Leuwiliang
Instalasi
13
11
84.62
14
13
92.86
D
RSUD Cileungsi
Instalasi
-
-
-
12
10
83.33
25
Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
156
No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2012 Target
Realisasi
Capaian (%)
Tahun 2013 Target
Realisasi
Capaian (%)
fungsional A
RSUD Cibinong
Rasio
1 : 3.8
1:4
105.26
1:4
1 : 4,25
106.25
B
RSUD Ciawi
Rasio
1 : 3.8
1 : 3.0
78.95
1:4
1 : 3,5
87.50
C
RSUD Leuwiliang
Rasio
2:4
1.5 : 4
75.00
2:4
2:4
100.00
D
RSUD Cileungsi
Rasio
-
-
-
1:2
1:2
100.00
26
Rasio perawat per tempat tidur
A
RSUD Cibinong
Rasio
1 : 0.85
1 : 0.82
96.47
1 : 085
1 : 0.83
97.65
B
RSUD Ciawi
Rasio
1 : 0.76
1 : 0.87
114.47
1:1
1 : 0,95
95.00
C
RSUD Leuwiliang
Rasio
1:7
1:8
92.10
1:6
1:7
85.71
D
RSUD Cileungsi
Rasio
-
-
-
1 : 1,06
1 : 1,15
100.15
Rata-rata
102.91
101.76
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran pertama untuk mewujudkan misi kelima diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 26 (dua puluh enam) indikator sasaran, antara lain: 1) Rasio puskesmas, poliklinik, pustu persatuan penduduk pada tahun 2013 dari target 1 : 10.396 terealisasi sebesar 1 : 9.718 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
106,5%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 1 : 9.821 meningkat sebesar
1 : 103. Hal ini terjadi karena
penambahan poliklinik, dan pustu. 2) Cakupan puskesmas pembantu pada tahun 2013 dari target
30,14%
terealisasi sebesar 30,18% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,13% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar
103,7%
menurun sebesar 3,57%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 7,75% dari 22,43% menjadi 30,18%. 3) Rasio rumah sakit per satuan penduduk pada tahun 2013 dari target 1 : 325.526 terealisasi sebesar 1 : 232.353 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
128,8%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 131,70% meningkat sebesar 2,9% hal ini terjadi sesuai dengan kebijakan pembangunan tahun 2013 ada penambahan jumlah rumah sakit, oleh karena itu ratio rumah sakit per satuan penduduk menjadi lebih kecil. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
157
Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 1 : 77.738 dari 1 : 310.091 menjadi 1 : 232.353. 4) Rasio dokter per satuan penduduk pada tahun 2013 dari target 1 : 4.804 terealisasi sebesar 1 : 3.923 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 118,3% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 dimana rasio pada tahun 2012 sebesar 160,80% meningkat sebesar 42,5%. Hal ini terjadi karena adanya rekruetmen tenaga dokter baru dan adanya peningkatan dari dokter swasta yang membuka pelayanan di wilayah Kabupaten Bogor. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 1 : 73 dari 1 : 3.996 menjadi 1 : 3.923. 5) Rasio tenaga medis per satuan penduduk pada tahun 2013 dari target 1 : 3.113 terealisasi sebesar 1 : 2.667 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 114,3% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 148,30% meningkat sebesar 34%. Hal ini dikarenakan jumlah tenaga medis yang direkrut pada tahun 2013 juga sama dengan realisasi tenaga dokter sebelumnya dan adanya peningkatan tenaga dokter dan dokter gigi yang melakukan pelayanan kesehatan di wilayah. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 1 : 12.099 dari 1 : 14.766 menjadi 1 : 2.667 6) Presentase Sarana Kesehatan yang Berizin pada tahun 2013 dari target 100% terealisasi sebesar 109,7% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 109,7% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 164% menurun sebesar 54,3%.
Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2013 seluruh
pengajuan perijinan sarana/praktek swasta dapat diterbitkan surat ijinnya, oleh karena telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami/ peningkatan sebesar 9,70% dari 100% menjadi 109,7% 7) Cakupan Pengawasan terhadap Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya pada tahun 2013 dari target 45% terealisasi sebesar 45,09% sehingga pencapaian LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
158
kinerjanya sebesar 100,20% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,02% meningkat sebesar 0,18%. 8) Cakupan Kunjungan Bayi pada tahun 2013 dari target 93,75% terealisasi sebesar 94,76% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,1% Hal ini terjadi karena kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan bayi sudah mengalami peningkatan.
Disamping itu petugas
kesehatan yang aktif melakukan kunjungan rumah atau melalui kegiatan posyandu. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 101,58%
menurun sebesar 0,48%. Sedangkan jika dibandingkan dengan
kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 6,89% dari 87,87% menjadi 94,76% 9) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2013 dari target 90% terealisasi sebesar 86,11% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,68% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 93,41% meningkat sebesar 2,27%. Belum tercapainya target cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan disebabkan oleh karena masih tingginya persalinan oleh paraji yang dirasakan lebih dekat secara kekeluargaan, dan masih banyak anggapan masyarakat apabila kehamilan tidak beresiko maka pemeriksaan kehamilan dan persalinan tidak perlu tenaga kesehatan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 1,11% dari 85,00% menjadi 86,11%. 10)Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2013 dari target 80% terealisasi sebesar 99,7% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 124,60% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 128,64%
menurun sebesar 4,04%.
Hal ini terjadi dikarenakan adanya
bantuan dana untuk penanganan resiko tinggi baik dari Jamkesmas melalui program Jampersal maupun Jamkesda sehingga kasus-kasus komplikasi kebidanan/resiko tinggi dapat tertangani.
Sedangkan jika dibandingkan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
159
dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 29,7% dari 70% menjadi 99,7% 11)Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2013 dari target
95%
terealisasi sebesar 95,01% sehingga pencapaian
kinerjanya sebesar 100,1% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar
102,58%
menurun sebesar 2,48%. Target cakupan UCI
Nasional maupun Propinsi sebenarnya hanya 80% sehingga capaian kita telah melebihi target Nasional dan Propinsi. Kebehasilan capaian kinerja peningkatan UCI desa/kelurahan oleh karena adanya kegiatan sweeping yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan koordinasi lintas sektor dalam penggerakan sasaran.
Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal
kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 17,93% dari 77,08% menjadi 95,01% 12)Capaian balita gizi buruk pada tahun 2013 dari target 0,021% terealisasi sebesar 0,021% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 103,20% menurun sebesar 3,20% menjadi 100,00%. Hal ini dimungkinkan bila melihat cakupan keluarga yang telah sadar gizi (Kadarzi) dimana hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kesadaran keluarga dalam memenuhi kebutuhan makanan bergizi terutama untuk balitanya. Disamping itu diberikan pula PMT bagi balita gizi buruk sehingga kasus balita gizi buruk mengalami penurunan. 13)Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA pada tahun 2013 dari target 82% terealisasi sebesar 92,08% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 112,3% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar
100,50%
meningkat sebesar 11,8%. Sedangkan bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2012 yang sebesar 81,31 % maka capaian tahun 2013 mengalami peningkatan yaitu sebesar 10,77%. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran penderita untuk menjalani pengobatan secara tuntas meningkat selain itu pemantauan dari PMO ( pengawas minum obat ) secara intensif sangat berpengaruh terhadap tuntasnya pengobatan TB Paru LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
160
yang memang membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu selama 6 bulan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 22,8% dari 70% menjadi 92,08% 14)Angka usia harapan hidup pada tahun 2013 dari target 70% terealisasi sebesar 69,97% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,69% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,03% menurun sebesar 0,34%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 2,32% dari 67,68% menjadi 70% 15)Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR) a. RSUD Cibinong Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR) pada RSUD Cibinong pada tahun 2013 dari target
83% terealisasi sebesar
83,40% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,48% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,01% meningkat sebesar 0,47%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 3,15% dari 80,25% menjadi 83,40% b. RSUD Ciawi Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR) pada RSUD Ciawi pada tahun 2013 dari target 70% terealisasi sebesar 69,94% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,91% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 95,94% meningkat sebesar 3,97%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 9,94% dari 60% menjadi 69,94% c. RSUD Leuwliang Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR) pada RSUD Leuwiliang pada tahun 2013 dari target 75% terealisasi sebesar 82,57% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,33% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
161
tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 1,33% d. RSUD Cileungsi Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR) pada RSUD Cileungsi pada tahun 2013 dari target
60% terealisasi sebesar
60,60% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101% 16)Peningkatan Ketersediaan Tempat Tidur Kelas III Rumah Sakit a. RSUD Cibinong Peningkatan Ketersediaan Tempat Tidur Kelas III Rumah Sakit pada RSUD Cibinong pada tahun 2013 dari target 50% terealisasi sebesar 51,50% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103%. Jumlah tempat tidur kelas III tahun 2013 sebesar 120 tempat tidur dan jumlah tempat tidur keseluruhan 233 tempat tidur, kondisi tersebut sama dengan kondisi pada tahun 2012, ketersediaan tempat tidur kelas III akan meningkat pada tahun
mendatang
dengan
penetapan
keputusan
direktur
terkait
penambahan tempat tidur kelas III pada ruang rawat bedah dan ruang bersalin. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 13,5% dari 38% menjadi 51,50% b. RSUD Ciawi Peningkatan Ketersediaan Tempat Tidur Kelas III Rumah Sakit pada RSUD Ciawi pada tahun 2013 dari target 65% terealisasi sebesar 64,52% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,26% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 83,80% meningkat sebesar 15,46%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 21,99% dari 42,53% menjadi 64,52% c. RSUD Leuwiliang Peningkatan Ketersediaan Tempat Tidur Kelas III Rumah Sakit pada RSUD Leuwiliang pada tahun 2013 dari target 75% terealisasi sebesar 76% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,33% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
162
tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 1,33%. 17)Jumlah Layanan Spesialis a. RSUD Cibinong Jumlah Layanan Spesialis pada RSUD Cibinong pada tahun 2013 dari target 19 jenis sebesar
terealisasi sebesar 18 jenis sehingga pencapaian kinerjanya 89,47%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 10,53%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 2 jenis dari 16 jenis menjadi 18 jenis. b. RSUD Ciawi Jumlah Layanan Spesialis pada RSUD Ciawi pada tahun 2013 dari target 16 jenis sebesar
terealisasi sebesar 20 jenis sehingga pencapaian kinerjanya 125%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 126,67% menurun sebesar 1,67%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 7 jenis dari 13 jenis menjadi 20 jenis. c. RSUD Leuwiliang Jumlah Layanan Spesialis pada RSUD Leuwiliang pada tahun 2013 dari target
11 layanan terealisasi sebesar 14 jenis sehingga pencapaian
kinerjanya sebesar 127,27% jenis kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 81,82% meningkat sebesar 45,45%. d. RSUD Cileungsi Jumlah Layanan Spesialis pada RSUD Cileungsi pada tahun 2013 dari target 16 jenis
terealisasi sebesar 14 jenis sehingga pencapaian kinerjanya
sebesar 87,50% 18)Peningkatan Jumlah Instalasi a. RSUD Cibinong Peningkatan Jumlah Instalasi pada RSUD Cibinong pada tahun 2013 dari target 15 jenis terealisasi sebesar 17 jenis sehingga pencapaian kinerjanya LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
163
sebesar
113,3%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 121,42% menurun sebesar 8,09%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 5 jenis dari 12 jenis menjadi 17 jenis. b. RSUD Ciawi Peningkatan Jumlah Instalasi pada RSUD Ciawi pada tahun 2013 dari target 15 jenis terealisasi sebesar 19 jenis sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 126,67% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 26,67% Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 8 jenis dari 11 jenis menjadi 19 jenis. c. RSUD Leuwiliang Peningkatan Jumlah Instalasi pada RSUD Leuwiliang pada tahun 2013 dari target 14 jenis terealisasi sebesar 13 jenis sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92,86% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 84,62% meningkat sebesar 8,24 %. d. RSUD Cileungsi Peningkatan Jumlah Instalasi pada RSUD Cileungsi pada tahun 2013 dari target 12 jenis terealisasi sebesar 10 jenis sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,33%. 18)Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional a. RSUD Cibinong Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada RSUD Cibinong pada tahun 2013 dari target 1 : 4 terealisasi sebesar 1 : 4,25 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,25% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 105,26% meningkat sebesar 0,99%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 1 : 1.05 dari 1 : 3.2 menjadi 1 : 4.25 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
164
b. RSUD Ciawi Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada RSUD Ciawi pada tahun 2013 dari target 1 : 4 terealisasi sebesar 1 : 3,5 sehingga
pencapaian
kinerjanya
sebesar
87.5%
kondisi
tersebut
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 78.95% meningkat sebesar 8.55%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 1 : 0,7 dari 1 : 2,8 menjadi 1 : 3,5 e. RSUD Leuwiliang Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada RSUD Leuwiliang pada tahun 2013 dari target 2 : 4 terealisasi sebesar 2 : 4 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 75% meningkat sebesar 25% d. RSUD Cileungsi Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada RSUD Cileungsi pada tahun 2013 dari target 1 : 2 terealisasi sebesar 1 : 2 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% 19)Rasio Perawat per Tempat Tidur a. RSUD Cibinong Rasio Perawat per Tempat Tidur pada RSUD Cibinong pada tahun 2013 dari target 1 : 0,85 terealisasi sebesar 1 : 0,83 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,65% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 96,47% meningkat sebesar 1,18%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 1 : 0,13 dari 1 : 0,7 menjadi 1 : 0,83. b.
RSUD Ciawi Rasio Perawat per Tempat Tidur pada RSUD Ciawi pada tahun 2013 dari target 1 : 1 terealisasi sebesar 1 : 0,95 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
165
dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 114,47% menurun sebesar 8,55%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 1 : 0,35 dari 1 : 0,6 menjadi 1:0,95. c.
RSUD Leuwiliang Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada RSUD Leuwiliang pada tahun 2013 dari target 1 : 6 terealisasi sebesar 1 : 7 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 85,71% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 92,10% menurun sebesar 6,39 % menjadi 85,71%.
d.
RSUD Cileungsi Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada RSUD Cileungsi pada tahun 2013 dari target 1 : 1,06 terealisasi sebesar 1 : 1,15 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,15%
Sedangkan indikator Cakupan Puskesmas, Presentase Pengadaan Obat Esensial, Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan, Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD, Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada Dinas Kesehatan, RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang, RSUD Cileungsi dan Peningkatan Ketersediaan Tempat Tidur kelas III pada RSUD Cileungsi pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100% Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya Cakupan Pelayanan Kesehatan dan Gizi bagi Masyarakat (Pelayanan Dasar dan Rujukan)”” dicapai oleh 5 (lima) OPD, yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang, RSUD Cileungsi, dengan 26 (dua puluh enam) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp520.255.129.321,00 terealisasi sebesar Rp499.519.352.939,00 atau capaiannya sebesar 96,014%. Sasaran ini dicapai dengan 20 (dua puluh) program, antara lain: 1. Program
Pengadaan
Peningkatan
dan
Perbaikan
Sarana
Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya, dengan anggaran sebesar Rp38.186.656.012,00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
166
2. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan anggaran sebesar Rp16.584.835.000,00 3. Program Obat dan Perbekalan kesehatan dengan anggaran sebesar Rp22.511.231.000,00 4. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan dengan anggaran sebesar Rp40.000.000,00 5. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak dengan anggaran sebesar Rp1.207.000.000,00 6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular
dengan
anggaran
sebesar
anggaran sebesar Rp1.337.426.006,00 7. Program
Perbaikan
Gizi
Masyarakat
dengan
Rp4.238.404.000,00 8. Program
Pelayanan
Kesehatan
Penduduk
Miskin
dengan
anggaran
Rp136.620.868.000,00 9. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Prasarana Rumah Sakit /Rumah Sakit Jiwa /Rumah Sakit Paru-paru dan Rumah Sakit Mata pada RSUD Cibinong dengan anggaran Rp19.875.012.000,00 10. Program Pelayanan Kesehatan BLUD pada RSUD Ciawi dengan anggaran sebesar Rp66.229.018.000,00 11. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Prasarana Rumah Sakit /Rumah Sakit Jiwa /Rumah Sakit Paru-paru dan Rumah Sakit Mata pada RSUD Leuwiliang dengan anggaran Rp36.797.449.000,00 12. Program Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit /Rumah Sakit Jiwa /Rumah Sakit Paru-paru dan Rumah Sakit Mata pada RSUD Leuwiliang dengan anggaran Rp207.020.000,00 13. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada RSUD Leuwiliang dengan anggaran Rp88.635.000,00 14. Program Pelayanan Kesehatan BLUD pada RSUD Cibinong dengan anggaran Rp75.308.219.000,00 15. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Prasarana Rumah Sakit /Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru dan Rumah Sakit Mata pada RSUD Ciawi dengan anggaran Rp34.126.129.000,00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
167
16. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Prasarana Rumah Sakit /Rumah Sakit Jiwa /Rumah Sakit Paru-paru dan Rumah Sakit Mata pada RSUD Cileungsi dengan anggaran sebesar Rp50.999.875.000,00 17. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada RSUD Cileungsi dengan anggaran sebesar Rp50.000.000,00 18. Program Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit /Rumah Sakit Jiwa /Rumah Sakit Paru-paru dan Rumah Sakit Mata pada RSUD Cileungsi dengan anggaran sebesar Rp605.000.000,00 19. Program pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan pada RSUD Leuwiliang dengan anggaran sebesar Rp6.838.614.000,00 20. Program pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan pada RSUD Cileungsi dengan anggaran sebesarRp5.205.000.000,00
2.
Sasaran kedua yaitu “Meningkatnya Kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” rata-rata tercapai sebesar 100,23%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.39 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 pada Misi 5 Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat Realisasi
%
94.00
93.82
99.81
95.00
95.01
100.01
%
76.37
77.41
101.36
77.13
77.22
100.10
%
88.80
88.38
99.53
89.66
89.71
100.06
%
68.73
70.13
102.04
70.00
70.13
100.20
%
69.59
71.59
102.87
70.00
70.07
100.10
desa
171
171
100.00
214
216
Satuan
1
Cakupan Rumah dengan bebas jentik
3 4
Prosentase TTU yang memenuhi syarat Prosentase TPM yang memenuhi syarat Cakupan JAGA memenuhi syarat
5
Cakupan SAB memenuhi syarat
6
Cakupan desa siaga aktif Rata-rata
Tahun 2013
Target
Indikator Sasaran
2
Tahun 2012
Capaian (%)
No
100.94
Target
Realisasi
Capaian (%)
100.90 100.23
1) Cakupan Rumah dengan bebas jentik pada tahun 2013 dari target 95% terealisasi sebesar 95,01% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,01% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 99,81% meningkat sebesar 0,2%. Hal ini dikarenakan meningkatnya peran serta aktif dan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan jentik secara berkala (PJB) khususnya di daerah yang endemis sehingga akan dapat LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
168
memutuskan mata rantai pembiakan nyamuk dan mencegah penyebaran penyakit secara lebih luas. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 8,75% dari 86,22% menjadi 95,01% 2) Capaian Tempat- Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat pada tahun 2013 dari target 77,13% terealisasi sebesar 77,22% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,10% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 101,36%
menurun
sebesar 1,26%, walaupun adanya
penurunan realisasi akan tetapi sebenarnya jumlah TTU yang memenuhi syarat ada peningkatan dibandingkan tahun 2012. Keberhasilan meningkatnya capaian kinerja dikarenakan meningkatnya pembinaan
petugas kepada
masyarakat khususnya penanggung jawab tempat-tempat umum disamping itu juga meningkatnya kesadaran masyarakat sendiri akan pentingnya sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 32,49% dari 44,73% menjadi 77,22% 3) Capaian Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat pada tahun 2013 dari target
89,66% terealisasi sebesar 89,71% sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 100,06% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 99,53% meningkat sebesar 0,53% Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat khususnya pemilik / penanggung jawab tempat pengelolaan makanan telah memahami, sadar dan sukarela memenuhi persyaratan kesehatan yang telah ditentukan dalam mengelola jasa pengelolaan makanannya. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 31,68% dari 58,03% menjadi 89,71% 4) Cakupan Jamban Keluarga (JAGA) memenuhi syarat pada tahun 2013 dari target 70% terealisasi sebesar 70,13%
sehingga pencapaian kinerjanya
sebesar 100,2% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 102,04% menurun sebesar 1,84%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
169
keberhasilan petugas dalam pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya penyediaan sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Selain itu adanya koordinasi dengan SKPD yang terkait dalam pembangunan rumah sehat/layak huni yang juga meningkatkan jumlah sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar
13,63%
dari
56,50% menjadi 70,13% 5) Cakupan SAB memenuhi syarat pada tahun 2013 dari target 70% terealisasi sebesar 70,07% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,10% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 102,87% menurun sebesar 2,77%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 29,23% dari 40,84% menjadi 70,07% 6) Cakupan Desa Siaga Aktif pada tahun 2013 dari target 214 desa terealisasi sebesar 216 desa sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,90% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100%
meningkat
sebesar 0,90%, hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah tetap berkomitmen dengan adanya kebijakan Kementrian Kesehatan bahwa seluruh desa harus melaksanakan program desa siaga meskipun secara bertahap dan untuk Kabupaten Bogor menjadi salah satu indikator kinerja yang tertuang di dalam RPJMD. Dalam mewujudkan sasaran ” Meningkatnya Kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 6 (enam) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp1.347.513.000,00 terealisasi sebesar Rp1.247.984.950,00 atau capaiannya sebesar 92,61%. Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua) program, antara lain: 1) Program Pengembangan Lingkungan Sehat dengan anggaran sebesar Rp350.185.000,00 2) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan anggaran sebesar Rp997.328.000,00 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
170
3. Sasaran ketiga yaitu “Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk Alami dan Meningkatnya Keluarga Sejahtera” rata-rata tercapai sebesar 99,29% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori Baik.
Adapun rincian
indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.40 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 pada Misi 5 Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan Meningkatnya Keluarga Sejahtera No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2012 Target
Realisasi
Capaian (%)
Tahun 2013 Target
Realisasi
Capaian (%)
1
Cakupan Peserta KB Aktif (CPR)
%
72.84
71.95
98.78
72.99
73.01
100.03
2
Rasio Akseptor KP/PUS
%
0.73
0.72
98.78
0.73
0.7301
100.03
%
43.38
43.77
99.09
42.18
42.17
100.02
Jiwa
1.94
1.97
98.50
1.91
1.89
101.00
%
74.00
75.90
102.57
75.00
76.11
101.48
Kel
40.105
42.680
106.42
41.426
41.668
100.58
Kel
17.528
16.593
94.67
18.928
17.265
91.21
Kelomp ok
30
30
100
30
30
100
3 4 5
6
7 8
Keluarga pra Sejahtera dan KSI Rata-rata Jumlah Anak per Keluarga Cakupan Pelayanan KB Gratis bagi Keluarga Pra Sejahtera dan KSI Jumlah Keluarga yang memiliki Balita Aktif dalam Kelompok BKB Jumlah Keluarga yang memiliki Remaja Aktif dalam Kelompok BKR Jumlah Kelompok UPPKS Rata-rata
99.85
99.29
1) Cakupan Peserta KB Aktif (CPR) pada tahun 2013 dari target 72,99% terealisasi sebesar 73,01% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,03% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 98,78% meningkat sebesar 1,25%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 4,14% dari 68,87% menjadi 73,01% 2) Rasio Akseptor KP/PUS pada tahun 2013 dari target 0,73% terealisasi sebesar 0,7301% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,03% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 98,78% meningkat sebesar 1,25%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 0,04% dari 0,69% menjadi 0,73% 3) Keluarga pra Sejahtera dan KSI pada tahun 2013 dari target 42,18% terealisasi sebesar 42,17%
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,02% untuk
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
171
indikator kinerja keluarga Pra Sejahtera yaitu 195.707 keluarga dan keluarga sejahtera I yaitu 345.342 keluarga. Jumlah keluarga Pra Sejahtera dan KS I yaitu 525.649 keluarga atau 42,17 persen dari jumlah keluarga yang ada sebesar 1.246.470. Capaian capaiannya yaitu 100,02 persen dibandingkan dengan target sebesar 42,18 persen. kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 99,09% menurun sebesar 0,93%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 6,2% dari 48,37% menjadi 42,17% 4) Rata-rata Jumlah Anak per Keluarga pada tahun 2013 dari target 1,91 jiwa terealisasi sebesar 1,89 jiwa sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101%. Berdasarkan data jumlah jiwa dalam keluarga dan jumlah keluarga yang ada yaitu 2.357.018 jiwa dibagi jumlah kepala keluarga 1.246.470 diperoleh hasil rata-rata jumlah jiwa dalam keluarga 1,89 jiwa, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 98,50% menurun sebesar 2,5%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,3 jiwa dari 2,19 jiwa menjadi 1,89 jiwa 5) Cakupan Pelayanan KB Gratis bagi Keluarga Pra Sejahtera dan KSI pada tahun
2013 dari target 75% terealisasi sebesar 76,11%
sehingga pencapaian
kinerjanya sebesar 101,48% Hal tersebut dikarenakan jumlah PUS bukan peserta KB yang membutuhkan alat kontrasepsi terpenuhi dan ketersediaan alat kontrasepsi baik dari bantuan APBN dan APBD Kabupaten Bogor untuk keluarga Para Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I mencukupi. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 102,57% menurun sebesar 1,09%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 6,11% dari 70% menjadi 76,11% 6) Jumlah Keluarga yang memiliki Balita Aktif dalam Kelompok BKB pada tahun 2013 dari target 41.426 keluarga terealisasi sebesar 41.668 keluarga sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,58% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 106,42% menurun sebesar 5,84%. . LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
172
Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 7.258 keluarga dari 34.419 keluarga menjadi 41.668 keluarga. 7) Jumlah Keluarga yang memiliki Remaja Aktif dalam Kelompok BKR pada tahun 2013 dari target 18.928 keluarga terealisasi sebesar 17.265 keluarga sehingga pencapaian
kinerjanya
sebesar
91,21%
kondisi
tersebut
mengalami
penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 94,67% menurun sebesar 3,46%. Hal ini dikarenakan jumlah kader kader BKR masih kurang baik secara kuantitas maupun kualitas dan kelompok BKR yang aktif belum merata ada di setiap wilayah. 8) Jumlah Kelompok UPPKS pada tahun 2013 dari target 30% terealisasi sebesar 30% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% sama dengan kondisi tahun 2012. Dalam mewujudkan sasaran ”Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk Alami dan Meningkatnya Keluarga Sejahtera” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dengan 8 (delapan) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp10.449.471.000,00 terealisasi sebesar Rp9.993.074.375,00 atau capaiannya sebesar 95,6%. Sasaran ini dicapai dengan 4 (empat) program, antara lain: 1. Program Keluarga Berencana dengan anggaran sebesar Rp6.356.113.000,00 2. Program Promosi Kesehatan ibu,bayi dan anak melalui kegiatan masyarakat dengan anggaran sebesar Rp1.026.956.000,00 3. Program
Pelayanan
Kontrasepsi
dengan
anggaran
sebesar
Rp2.524.646.000,00 4. Program Pemberdayaan Ekonomi
keluarga dengan anggaran sebesar
Rp541.756.000,00 Misi Keenam: Meningkatkan
tata
kelola
pemerintahan
yang
baik
dan
kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah Misi keenam dicapai dengan 23 (dua puluh tiga) sasaran, yaitu:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
173
1.
Meningkatnya Kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, berwawasan lingkungan dan aplikatif;
2.
Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil;
3.
Meningkatnya kualitas kebijakan;
4.
Meningkatnya kualitas kebijakan bidang perekonomian dan pembangunan;
5.
Meningkatnya kualitas kebijakan bidang kesejahteraan rakyat;
6.
Meningkatnya kualitas kebijakan bidang bidang administrasi umum;
7.
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa;
8.
Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan;
9.
Meningkatnya prestasi olahraga dan pemasyarakatan olahraga;
10. Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat; 11. Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis; 12. Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, ketentraman, dan ketertiban; 13. Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas Kepala Daerah dan DPRD; 14. Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian; 15. Meningkatnya pendapatan daerah; 16. Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan; 17. Meningkatnya kualitas pegelolaan kepagawaian dan kompetensi aparatur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya; 18. Meningkatnya pelayanan perijinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat dan terjangkau masyarakat; 19. Tersedianya/tersebarnya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan; 20. Tertibnya pegelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan; 21. Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya pengaggulangan bencana; 22. Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas Pegawai Negeri Sipil; 23. Menurunnya angka kemiskinan daerah; Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013 pada Misi ke enam sebesar 100,26%, pencapaian tersebut termasuk dalam kategori “Sangat Baik” Adapun rincian per sasaran untuk mendukung pencapaian misi ini adalah sebagai berikut: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
174
1. Sasaran pertama yaitu “Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, berwawasan lingkungan dan aplikatif” rata-rata tercapai sebesar 97,02%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Baik Sekali” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.41 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 pada Misi 6 Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, berwawasan lingkungan dan aplikatif Tahun 2012 No
1
2
3
4 5 6
Indikator Sasaran Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) Buku “Kabupaten Dalam Angka”
Satuan
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
Dok
1
1
100
1
1
100.00
Dok
1
1
100
1
1
100.00
Dok
1
1
100
1
1
100.00
%
100
100
100
100
100
100.00
%
73.46
72.87
99.20
74.03
73.45
99.22
Buku
100
100
100
1
1
100.00
7
Buku “PDRB Kabupaten”
Buku
1
1
100
1
1
100.00
8
Dokumen evaluasi kinerja perencanaan pembangunan
Dok
100
100
100
3
3
100.00
9
Nilai PDRB (Rp. Juta)
A
Berdasarkan harga berlaku
Rp
86,606 ,808
95,905,59 7,38
110.74
95,905 ,597
109,670,7 35
114
B
Berdasarkan harga Konstan
Rp
36,601 ,551
36,530,74 3,50,-
99,81
39,185 ,620
38,731,83 4,
98.06
10
Laju pertumbuhan ekonomi (%)
%
6.41
5.99
98.84
7.06
6.03
85.41
11
Inflasi (%)
%
5.50
3.56
135.27
5.00
8.57
58.34
Rp
17,223 ,880
18,889,42 8
109,67
18,118 ,846
21,454,55 6
118,41
Rp
7,376, 523
7,195,042
97,54
7,688, 936
7,576,992
98.54
Rp
636.00 0
632,060
99.38
638,80 0
636,620
99.66
12
13
14
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan (Rp) Kemampuan Daya Beli Masyarakat ( Konsumsi riil per kapita) (Rp/Kap/bln)
15
Pertumbuhan PDRB
%
6.41
5.99
93.45
7.06
6.03
85.41
16
Pertumbuhan Ekonomi
%
6.41
5.99
93.45
7.06
6.03
85.41
Rata-rata
102.40
97.02
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 16 (enam belas) indikator sasaran, antara lain: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
175
1) Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) dari target 74,03% terealisasi sebesar 73,45%
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,22% kondisi
tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, sebesar 99,20% meningkat sebesar 0,02%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2,69% dari 70,76% menjadi 74,45%. 2) Nilai PDRB (Rp. Juta) a. Berdasarkan harga berlaku dari target Rp95.905.597,00 terealisasi sebesar Rp109.670.735,00 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 114% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 110,74% meningkat sebesar Rp13.765.138,00. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar Rp51.281.325,00 dari 58.389.410.00 menjadi Rp109.670.735,00. 3) Berdasarkan harga konstan dari target Rp39.185.620,00 terealisasi sebesar Rp38.731.834,00 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,06% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana pada tahun 2012 sebesar Rp36.601.551,00. 4) Laju pertumbuhan ekonomi (%) dari target 7,06% terealisasi sebesar 6,03% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 85,41% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 93,45% menurun sebesar 8,04%. 5) Inflasi (%) 2013 dari target 5,00% terealisasi sebesar 8,57% sehingga pencapaian
kinerjanya
sebesar
58,34%
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 6,41% meningkat sebesar 3,07%. 6) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp) pada tahun 2013 dari target Rp18.118.846,00 terealisasi sebesar Rp21.454.556,23 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 118,41% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana pada tahun2012 sebesar Rp17.223.881,00 meningkat sebesar Rp2.128.231.743,00. 7) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan (Rp) pada tahun 2013 dari target Rp7.688.936,00 terealisasi sebesar Rp7.568.992,00 sehingga pencapaian LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
176
kinerjanya sebesar 98,54% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana pada tahun 2012 sebesar Rp7.195.042,00 meningkat sebesar 373.950,00. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar Rp661,746,00 menjadi 7.568.992,00 8) Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Konsumsi riil per kapita) (Rp/Kap/bln) pada tahun 2013 dari target Rp638.800,00 terealisasi sebesar Rp636.620,00 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,66% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana pada tahun 2012 sebesar Rp636.000,00 meningkat sebesar Rp620,00. Sedangkan jika dibandingkan dengan awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami penigkatan sebesar Rp16.000,00 dari 620.000,00 menjadi Rp636.000,00 9) Pertumbuhan PDRB pada tahun 2013 dari target 7,06% terealisasi sebesar 6,03% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 85,41% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 93,45% menurun sebesar 8,04%. 10)Pertumbuhan Ekonomi pada tahun 2013 dari target 7,06% terealisasi sebesar 6,03% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 85,41% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 93,45% menurun sebesar 8,04%. Sedangkan, indikator
tersedianya dokumen perencanaan
RPJPD yang telah
ditetapkan dengan PERDA, indikator tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA, indikator tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERDA, indikator penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD indikator Buku “Kabupaten Dalam Angka”, indikator Buku “PDRB Kabupaten”, dan indikator Dokumen evaluasi kinerja perencanaan pembangunan pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, berwawasan lingkungan dan aplikatif” dicapai oleh 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
177
(satu) OPD, yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah , dengan 16 (enam belas) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp12.522.568.000,00 terealisasi sebesar Rp10.932.036.768,00
atau capaiannya sebesar 87,30%. Sasaran ini dicapai
dengan 6 (enam) program, antara lain: 1. Program Perencanaan Pembangunan daerah dengan anggaran sebesar Rp5.526.703.000,00 2. Program
Pengembangan
Data/Informasi,
dengan
anggaran
sebesar
Rp5.74.930.000,00 3. Program
Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dengan anggaran sebesar
Rp1.547.956.000,00 4. Program Perencanaan Kesejahteraan Rakyat dan Sosial, dengan anggaran sebesar Rp772.670.000,00 5. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, dengan anggaran sebesar Rp1.880.609.000,00 6. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan anggaran sebesar Rp219.700.000,00
2. Sasaran kedua yaitu “Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil” rata-rata tercapai sebesar 91,20%. maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Baik Sekali” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.42 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 pada Misi 6 Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil No 1 2
3
4 5 6 7
Indokator Sasaran Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk Rasio bayi berakte kelahiran Rasio pasangan berakte nikah Jumlah penduduk (jiwa)
Tahun 2012
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
100
90.70
90.70
100
89.24
72.39
Akta
217
240
110.35
255
245
96.31
%
100
100
100
100
100
100.00
Rasio
0.071
0.068
95.77
0.071
0.071
100.00
Rasio
0.79
0.84
106.33
0.79
0.79
100.00
%
100
0.90
90
100
100
100.00
jiwa
5,059,177
5,077,210
100.35
5,208,423
5,461,805
104.8
Satuan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
178
No 8 9
Indokator Sasaran Laju pertumbuhan penduduk (%) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
Tahun 2012
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
2.73
3.15
115.38
2.71
3.15
116.2
Jiwa
400,833
424,314
105.85
360,400
446,89
12.3
Satuan
Rata-rata
Target
Realisasi
Capaian (%)
101.79
91.20
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 9 (sembilan) indikator sasaran, antara lain: 1) Kepemilikan KTP pada tahun 2013 dari target 100% terealisasi sebesar 89,20% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 72,39%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 90,70% menurun sebesar 18,31%. Hal ini disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memiliki dokumen kependudukan yaitu Kartu Tanda Penduduk (KTP). Keadan ini disebabkan tidak adanya sanksi hukum, kurang transparan dalam biaya dan proses pembuatan yang belum tepat waktu. 2) Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk dari target 255 akta/1000 penduduk terealisasi sebanyak 245 akta/1000 penduduk sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,31%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 110,35% menurun sebesar 14,04%. 3) Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk target 0,071 Rasio terealisasi sebesar 0,071 Rasio sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00% kondisi tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,23% dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 95,77% meningkat sebesar 4,23%. 4) Rasio bayi berakte kelahiran pada tahun 2013 dari target 0,79 % terealisasi sebesar 0,79% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%, kondisi tersebut mengalami penurunan sebesar 6,33% apabila di bandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 106,33% menurun sebesar 6,33%. 5) Rasio pasangan berakte nikah pada tahun 2013 dari target 100% Rasio terealisasi sebesar 100,00% sehingga pencapaian kinerjanya, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
179
2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 90.00% meningkat sebesar 10,00%. 6) Jumlah penduduk pada tahun 2013 dari target 5,208,423 jiwa terealisasi sebesar 5,461,805 jiwa sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,8%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana jumlah penduduk pada tahun 2012 sebanyak 5,028,298 jiwa meningkat sebesar 433,507 jiwa. 7) Laju pertumbuhan penduduk dari target 2,71% terealisasi sebesar 3,15% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 116,2%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 115,38%
meningkat
sebesar 0,82%.
Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,82% dari 115,38% menjadi 116,2%. 8) Jumlah penduduk miskin dari target 360,400 jiwa terealisasi sebanyak 446,89 jiwa sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 12,3%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 105,85% menurun sebesar 93,55,%. Sedangkan, indikator Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam
mewujudkan
sasaran
”Meningkatnya
pelayanan
administrasi
kependudukan dan catatan sipil” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dengan 9 (sembilan) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp5.829.982.000,00 terealisasi sebesar Rp5.381.184.187,00 atau capaiannya sebesar 92,30%. Sasaran ini dicapai dengan satu program, yaitu program Penataan administrasi kependudukan sebesar Rp5.829.980.000,00
3. Sasaran
ketiga
yaitu
“Meningkatnya
Kualitas
Kebijakan
Bidang
Pemerintahan” rata-rata tercapai sebesar 149,99% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Sangat Baik” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
180
Tabel 3.43 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 pada Misi 6 Meningkatnya Kualitas Kebijakan Bidang Pemerintahan 2012 No
1 2 3 4 5 6 7
8
Indikator Sasaran
2013
Capaian
Satuan
Capaian
Target
Real isasi
(%)
Target
Realisasi
(%)
Sistem
3
1
33.33
3
3
100.00
Website
1
1
100
1
1
100.00
Perda
64
67
104.69
67
67
100.00
%
73.72
74.67
101.29
73.90
%
74.51
74.51
100
74.51
Sistem informasi manajemen pemda Sistem informasi pelayanan perizinan dan adm pemerintah Jumlah perda yang mendukung iklim usaha Tingkat kepuasan masyarakat Indeks kepuasan layanan masyarakat Penyelesaian izin lokasi Jumlah produk hukum daerah - Perda - Perbup
%
75
75
100
75
Dokumen Dokumen
20 25
15 53
93.75 212
30 30
- Kepbup
Dokumen
550
977
177.6
550
-Kesepakatan/Perjanjian - Kajian Hukum Jumlah perkara yang terselesaikan di dalam dan diluar peradilan (Perdata, TUN,Pidana, Hukum Lainnya) Rata-rata
Dokumen Dokumen
40 10
77 10
192.5 100
perkara
157
220
140.1
152.67
74.5 1 74.5 1 75
100.83 100.00 100.00
36.67 163.33
30 8
11 49 106 0 73 8
205
336
163.90
192.73 243.33 100.00
149.99
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketiga untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 8 (delapan) indikator sasaran, yaitu: 1) Sistem informasi manajemen pemda dari target 3 sistem terealisasi sebanyak 3 sistem sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 33,33% meningkat sebesar 66,67% menjadi 100,00%. 2) Jumlah perda yang mendukung iklim usaha dari target 67 Perda terealisasi sebanyak 67 Perda sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 104,69% menurun sebesar 4,69% menurun sebesar 100,00%. 3) Tingkat kepuasan masyarakat pada tahun 2013 dari target 73,90% terealisasi sebesar 74,51% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,83%, kondisi tersebut mengalami peningkatan
apabila dibandingkan dengan capaian
kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 101,29% LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
181
meningkat sebesar 0,46%.. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 101,83 dari 0% menjdi 101,83%. 4) Jumlah produk hukum daerah a.
Jumlah produk hukum peraturan daerah pada tahun 2013 dari target 30 dokumen terealisasi sebanyak 11 dokumen sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 36,67%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 93,75% menurun sebesar 57,08%. menjadi 36,67%. Hal ini disebabkan jumlah peraturan daerah yang terbit tahun 2013 sebanyak 11 paket, hal tersebut mengalami penurunan sebanyak 4 paket dari jumlah peraturan daerah yang terbit tahun 2012 sebanyak 15 peraturan daerah.
b.
Jumlah produk hukum peraturan bupati dari target 30 dokumen terealisasi sebanyak 49 dokumen sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 163,33%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 212% menurun sebesar 48.67% menjadi 163,33% .
c.
Jumlah produk hukum keputusan bupati dari target
550 dokumen
terealisasi sebanyak 1060 dokumen sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 192,73%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 177,6% meningkat sebesar 15,13% menjadi 192,73% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 , capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 322 dari 738 menjadi 1060 Keputusan Bupati. d.
Jumlah produk hukum kesepakatan/perjanjian dari target 30 dokumen terealisasi sebanyak 73 dokumen sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 243,33%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 192,5% meningkat sebesar 50,83% menjadi 243,33%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 , capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 33 dari 73 Produk Hukum. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
182
e.
Kajian hukum dari target 8 dokumen terealisasi sebanyak 8 dokumen sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00%.
8) Jumlah perkara yang terselesaikan di dalam dan di luar peradilan (Perdata,
TUN,Pidana, Hukum Lainnya) dari target 205 dokumen terealisasi sebanyak 336 dokumen sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 163,90%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 140,1% meningkat sebesar 23,8%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 capaian kinerja mengalami peningkatan sebanyak 135 dari 201 menjadi 336 Produk Hukum. Sedangkan, indikator Sistem informasi pelayanan perizinan dan adm pemerintah, indikator Indeks kepuasan layanan masyarakat, Penyelesaian izin lokasi, dan indikator Kajian hukum pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100% Dalam mewujudkan sasaran ketiga dicapai oleh 3 (tiga) OPD, yaitu: 1. Dinas Komunikasi dan Informasi, dengan 1 (satu) indikator sasaran. 2. Badan Perizinan Terpadu, dengan 5 (lima) indikator sasaran. 3. Sekretariat Daerah, dengan 2 (dua) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp6.841.730.000,00 terealisasi sebesar Rp6.377.973.516,00 atau capaiannya sebesar 98,40%. Sasaran ini dicapai dengan 5 (lima) program, antara lain: 1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa dengan anggaran Rp2.686.994.000,00 2. Program
Kerjasama
Informasi
dan
Media
Massa
dengan
anggaran
Rp2.841.367.000,00 3. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang komunikasi dan Informasi dengan anggaran Rp259.986.000,00 4. Program Penataan dan Pengendalian Program Pembangunan dengan anggaran Rp528.933.000,00 5. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi dengan anggaran Rp164.450.000,00 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
183
4. Sasaran
keempat
yaitu
“Meningkatnya
Kualitas
Kebijakan
Bidang
Perekonomian dan Pembangunan” rata-rata tercapai sebesar 96,35.% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Baik Sekali” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.44 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 pada Misi 6 Meningkatnya Kualitas Kebijakan Bidang Perekonomian dan Pembangunan 2012 No
Indikator Sasaran
1
Pertumbuhan ekonomi
2
Pembinaan BUMD
3 4
Tersusunnya rumusan kebijakan bidang perekonomian Tersusunnya rumusan kebijakan bidang administrasi pemerintahan
Satuan
Realisasi
Capaian (%)
7.06
6.03
85.41
100
21
21
100.00
3
100
3
3
100.00
1
100
1
21
100.00
Realisasi
%
-
-
kegiatan
22
22
Kegiatan
3
Kegiatan
1
Rata-rata
2013 Target
Target
Capaian (%) -
100
96.35
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran “Meningkatnya kualitas kebijakan bidang perekonomian dan pembangunan” untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, yaitu pertumbuhan ekonomi dari 7,06% terealisasi sebesar 6,03% sehingga pencapaiannya sebesar 85,41% apabila dibandingkan dengan tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 pencapaian kinerjanya sebesar 0% meningkat sebesar 85,41% menjadi 85,41%. Hal ini di karenakan pada tahun 2012 indikator pertumbuhan ekonomi belum dilaksanakan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 79,83% dari 5,58% menjadi 85,41%. Sedangkan, indikator pembinaan BUMD, indikator tersusunnya rumusan kebijakan bidang perekonomian, dan indikator tersusunnya rumusan kebijakan bidang administrasi pemerintahan
pada tahun 2013 mengalami pencapaian
kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran keempat dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah, dengan 4 (empat) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp7.377.876.000,00 terealisasi sebesar Rp6.621.117.648,00 atau capaiannya sebesar 89,74%. Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program, antara lain: 1. Program Penataan Adminstrasi Pemerintah Daerah, dengan anggaran sebesar Rp2.912.196.000,00 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
184
2. Program
Penataan
Peraturan
Perundang-undangan
dengan
anggaran
Rp2.358.580.000,00 3. Program Perlindungan
Hukum Pemerintah Daerah dengan anggaran
Rp2.107.100.000,00
5. Sasaran
kelima
yaitu
“Meningkatnya
Kualitas
Kebijakan
Bidang
Kesejahteraan Rakyat” rata-rata tercapai sebesar 105,51% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Sangat Baik” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.45 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5 pada Misi 6 Meningkatnya Kualitas Kebijakan Bidang Kesejahteraan Rakyat 2012 No
1 2 3
Indikator Sasaran Tersusunnya rumusan kebijakan bidang social Kegiatan forum koordinasi antar umat beragama Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Kebijakan
3
3
100
3
3
100.00
Kali
6
24
400
6
6
100.00
Rasio
3.14
2.91
92.68
3.454
4.02
116.52
Satuan
Rata-rata
197.56
Target
Realisasi
Capaian (%)
105.51
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kelima untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, yaitu: 1) Kegiatan forum koordinasi antar umat beragama pada tahun 2013 dari target
6 kali terealisasi sebanyak 6 kali sehingga capaiannya sebesar 100%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 400,00% menurun sebesar 300% menjadi 100%. 2) Rasio tempat ibadah per satuan penduduk pada tahun 2013 dari target 3,454
Rasio terealisasi sebesar 4,02 Rasio sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 116,52% kondisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 92,68% meningkat sebesar 23,84% menjadi 116,52%. Hal ini terjadi karena pertumbuhan tempat ibadah tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008 capaian kinerja mengalami peningkatan sebanyak 2,974% dari 1,046% menjadi 4,02%. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
185
Sedangkan indikator tersusunnya rumusan kebijakan bidang sosial, pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran kelima dicapai oleh 2 (dua) OPD, yaitu Sekretariat Daerah, dan Kantor Kesatuan Bangsa dan Poltik dengan 3 (tiga) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp10.564.102.000,00 terealisasi sebesar Rp9.243.241.160,00 atau capaiannya sebesar 86,53%. Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua) program, antara lain: 1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan anggaran sebesar Rp302.902.000,00 2. Program Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama, dengan anggaran sebesar Rp10.261.200.000,00
6. Sasaran keenam yaitu “Meningkatnya kualitas kebijakan bidang administrasi umum”rata-rata tercapai sebesar 75,55% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Baik” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.46 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6 pada Misi 6 Meningkatnya kualitas kebijakan bidang administrasi umum 2012 No 1
2 3
Indikator Sasaran Terciptanya dialog/audensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan; Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah Tersusunnya rumusan kebijakan SKPD
2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
kegiatan
2
2
100.00
2
2
100.00
bulan
12
12
100.00
12
12
100.00
kebijakan
11
19
172.73
45
12
26.66
Satuan
Rata-rata
124.24
Target
Realisasi
Capaian (%)
75.55
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keenam untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, yaitu tersusunnya rumusan kebijakan SKPD pada tahun 2013 dari target 45 kebijakan terealisasi sebanyak 12 kebijakan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 26,66%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 172,73% menurun 146,07% menjadi 26,66%. Tidak tercapainya sasaran disebabkan adanya indikator sasaran yang tidak terlaksana yaitu LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
186
terbentuknya Daerah Otonomi Baru karena masih menunggu pembahasan di Pemerintah Pusat. Sedangkan indikator terciptanya dialog/audensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan, dan indikator terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah
pada tahun 2013 mengalami
pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran keenam dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah, dengan 3 (tiga) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp11.055.168.000,00 terealisasi sebesar Rp10.158.552.08,00 atau capaiannya sebesar 91,89%. Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua) program, antara lain: 1. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah, dengan anggaran sebesar Rp6.432.095.000,00 2. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, dengan anggaran Rp2.545.076.200,00 3. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, dengan anggaran Rp2.078.073.000,00
7. Sasaran ketujuh yaitu “Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Desa” rata-rata tercapai sebesar 97,03%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori“Baik Sekali” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.47 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7 pada Misi 6 Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2011 No
Indikator Sasaran
1
Meningkatnya lembaga ekonomi di perdesaan Meningkatnya jumlah kelompok usaha perempuan di perdesaan Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan : Posyandu aktif Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) LPM Berprestasi Pemeliharaan pasca program pemberdayaan masyarakat Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK PKK aktif
2 3 a b
c d e f
2012
Target
Realisasi
Capaian (%)
Lembaga
22
22
100
6
6
100.00
Kelompok
8
8
100
8
8
100.00
%
100
100
100
100
100
100.00
%
78.45
82.41
105.05
77.71
77.71
100.00
Lembaga
6
6
100
6
6
100.00
%
100
100
100
100
100
100.00
%
117.72
122.12
103.74
116.63
116.63
100.00
%
100
100
100
100
100
100.00
Satuan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
187
2011 No
Indikator Sasaran
4
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat Jumlah LSM Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintahan desa dan pengadaan kendaraan roda 2 dalam menunjang kapasitas aparatur pemerintahan desa Capaian desa berstatus swasembada terhadap total desa Tertatanya administrasi Pemerintahan desa Rata-rata
5 6
7
8
2012
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
28.66
34.81
121.46
28.95
34.81
120.45
Lembaga
93
93
100
93
93
100.00
Orang
413
413
100
217
45
20.74
%
1.40
1.40
100
1.38
1.40
101.27
Desa
50
42
50
119.05
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
102.5
97.03
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketujuh untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 8 (delapan) indikator sasaran, antara lain: 1) Meningkatnya Keberdayaan masyarakat perdesaan :
a.
posyandu aktif dari target 100,00% terealisasi sebesar 100% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut sama dengan kondisi tahun 2012 dengan pencapaian kinerja sebesar 100,00%.
b.
Rata-rata jumlah kelompok binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dari target 77,71 terealiasasi sebesar 77,71 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 105,05% menurun sebesar 5,05% menjadi 100,00%.
c.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) berprestasi dari target 6 lembaga terealisasi sebanyak 6 lembaga sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut sama dengan dengan kondisi tahun 2012 dengan pencapaian kinerja sebesar 100%.
d.
Pemeliharaan pasca program pemberdayaan masyarakat dari target 100,00% terealisasi sebesar 100,00%, kondisi tersebut sama dengan kondisi tahun 2012 dengan pencapaian kinerja sebesar 100%.
e.
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK dari target 116,63% terealisasi sebesar 116,63%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
188
capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 103,74 menurun sebesar 3,74% menjadi 100,00%. f.
PKK Aktif dari target 100% terealisasi sebesar 100,00%, kondisi tersebut sama dengan tahun 2012 dengan pencapaian kinerja sebesar 100,00%.
2) Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat dari target
28,95% terealisasi sebesar 34,81% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 120,45%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 121,46% menurun sebesar 1,01% menjadi 120,45%. 3) Meningkatnya kapasitas
aparatur pemerintahan desa dan pengadaan
kendaraan roda 2 dalam menunjang kapasitas aparatur pemerintahan desa dari target
217 orang terealisasi sebesar 45 orang sehingga pencapaian
kinerjanya sebesar 20,74%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 79,26% menjadi 20,74 pada tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh adanya efisensi penggunaan anggaran sesuai dengan kebutuhan, selisih penawaran harga dengan pihak ke 3 (tiga), efisiensi penggunaan anggaran sesuai dengan standar harga. 4) Capaian desa berstatus swasembada terhadap total desa dari target 1,38%
terealisasi sebesar 1,40% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,27%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 1,27% menjadi 101,27%. 5) Tertatanya administrasi pemerintahan desa dari target 42 desa terealisasi
sebanyak 50 desa sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 119,05%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 0%, hal ini terjadi karena pada tahun 2012 indikator tertatanya administrasi pemerintahan desa belum dilaksanakan pada tahun 2012. Sedangkan indikator Meningkatnya lembaga ekonomi di perdesaan, indikator meningkatnya jumlah kelompok usaha perempuan di perdesaan, indikator posyandu aktif, indikator (LPM) berprestasi, indikator jumlah LSM, pada tahun
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
189
2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran ketujuh dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, dengan 13 (dua belas) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp8.521.728.000,00 terealisasi sebesar Rp8.128.575.171,00 atau capaiannya sebesar 95,39%. Sasaran ini dicapai dengan 4 (lima) program, antara lain: 1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dengan anggaran sebesar Rp925.321.000,00 2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan dengan anggaran sebesar Rp 469.490.00,00 3. Program Peningkatan Partisipasi Masyrakat Dalam Membangun Desa dengan anggaran sebesar Rp2.946.222.000,00 4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa, dengan anggaran sebesar Rp4.180.695.00,00
8. Sasaran kedelapan itu “Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan“ rata-rata tercapai sebesar 117% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Sangat Baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.48 Evaluasi Pencapaian Sasaran 8 pada Misi 6 Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan 2012 No
Indikator Sasaran
Satuan
1 2
Jumlah Organisasi Kepemudaan Jumlah Kegiatan Kepemudaan Rata-rata
Organisasi Kegiatan
Target
Realisasi
57 10
57 15
2013 Capaian (%) 100 150 125.00
Target
Realisasi
63 12
63 16
Capaian (%) 100.00 133.00 117.00
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedelapan untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 2 (dua) indikator sasaran, antara lain: Jumlah kegiatan kepemudaan pada tahun 2013 dari target 12 kegiatan terealisasi sebesar 16 kegiatan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 133,00%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 125,00% menurun sebesar 17,00% menjadi 133.00%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
190
Sedangkan indikator jumlah organisasi kepemudaan pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran kedelapan dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga dengan 2 (dua) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp2.082.688.000,00 terealisasi sebesar Rp1.891.575.600,00 atau capaiannya sebesar 90,82%. Sasaran ini dicapai dengan 2 program, antara lain: 1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda, dengan anggaran sebesar Rp665.023.000,00 2. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, dengan anggaran sebesar Rp1.417.665.000,00
9. Sasaran
kesembilan
Pemasyarakatan
yaitu
“Meningkatnya
Prestasi
Olahraga
dan
Olahraga” rata-rata tercapai sebesar 110,25% maka
pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Sangat Baik” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.49 Evaluasi Pencapaian Sasaran 9 pada Misi 6 Meningkatnya Prestasi Olahraga dan Pemasyarakatan Olahraga 2012 No 1 2 3 4
Indikator Sasaran Jumlah organisasi olahraga (klub olahraga) Jumlah kegiatan olahraga Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta/milik pemerintah) Jumlah lapangan olahraga Rata-rata
2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Organisasi
64
64
100
84
84
100.00
Kegiatan
15
14
93.33
17
24
141.00
GOM
2
1
50
2
2
100.00
Lapangan
1
-
81.11
1
1
100.00 110.25
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesembilan untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 indikator sasaran, antara lain: 1) Jumlah kegiatan olahraga dari target 17 kegiatan terealisasi sebesar 24
kegiatan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 141.00%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 93,33% meningkat sebesar 47,67% menjadi 141,00%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
191
2) Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta/milik Pemerintah) dari target 2
GOM terealisasi sebesar 2 GOM sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 50,00% meningkat sebesar 50,00% menjadi 100,00% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2 GOM dari belum ada menjadi 2 GOM. 3) Jumlah lapangan olahraga dari target 1 lapangan terealisasi 1 lapangan
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila di bandingkan dengan tahun 2012, hal ini di sebabkan indikator jumlah lapangan olahraga pada tahun 2012 belum dilaksanakan. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 99,997% dari 0.00232% menjadi 100,00% Sedangkan indikator jumlah organisasi olahraga (klub olahraga), indikator gelanggang/balai remaja (selain milik swasta/milik Pemerintah) dan indikator jumlah lapangan olahraga pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran kesembilan dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga, dengan 4 (empat) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran
ini
sebesar
Rp105.181.504.000,00
terealisasi
sebesar
Rp100.986.895.101,00 atau capaiannya sebesar 96,01% Sasaran ini dicapai dengan 3 program, antara lain: 1. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga, dengan anggaran sebesar Rp205.540.000,00 2. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga, dengan anggaran sebesar Rp4.595.975.000,00 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga, dengan anggaran sebesar Rp100.379.989.000,00
10. Sasaran kesepuluh yaitu “Meningkatnya Wawasan Kebangsaan Masyarakat” rata-rata tercapai sebesar 163,8% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
192
dalam kategori ”Sangat Baik” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.50 Evaluasi Pencapaian Sasaran 10 pada Misi 6 Meningkatnya Wawasan Kebangsaan Masyaraka t 2012 No
Indikator Sasaran
Satuan
1
Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan/pembinaan/sosiali sasi pengembangan wawasan kebangsaan Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan/pembinaan/sosiali sasi pengembangan wawasan kebangsaan (Kemitraan Wawasan Kebangsaan ) Rata-rata
Masy/ 10.000 Pend
2
2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
0.3977
0.2174
54.66
0.3873
0.3939
101.70
0.358
0.9488
265.03
0.3485
0.9488
265.03
Masy/ 10.000 Pend
159.8
163.8
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesepuluh untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 2 (dua) indikator sasaran, antara lain: 1) Rasio
jumlah
masyarakat
per
10.000
penduduk
yang
memperoleh
pendidikan/pembinaan/sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan dari target 0,3873 masyarakat/10.000 penduduk terealisasi sebesar 0,3939 masyarakat/10.000 penduduk sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,70%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 54,66% menurun sebesar 47,04% menjadi 101,70%. 2) Rasio
jumlah
masyarakat
per
pendidikan/pembinaan/sosialisasi
10.000
penduduk
pengembangan
yang
wawasan
memperoleh kebangsaan
(Kemitraan Wawasan Kebangsaan) dari target 0.3485 masyarakat/10.000 penduduk terealisasi sebesar 0.9488 masyarakat/10.000 penduduk sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 265,03% kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 265,03%. Dalam mewujudkan sasaran kesepuluh dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, dengan 2 (dua) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp1.705.035.000,00 terealisasi sebesar Rp1.654.772.450,00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
193
atau capaiannya sebesar 97,05%. Sasaran ini dicapai dengan 2 program, antara lain: 1. Program pengembangan wawasan kebangsaan, dengan anggaran sebesar Rp302.902.000,00 2. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan, dengan anggaran sebesar Rp1.402.133.000,00
11. Sasaran kesebelas yaitu “Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis” rata-rata tercapai sebesar 106,7%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Sangat Baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.51 Evaluasi Pencapaian Sasaran 11 pada Misi 6 Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis 2012 No 1 2 3
Indikator Sasaran Kegiatan pembinaan politik daerah Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Penegakan PERDA Rata-rata
Satuan
2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
Kegiatan
5
5
100
5
6
120.00
Kegiatan
2
2
100
2
2
100.00
%
14.65
14.69
100.27 100.09
14.65
15.37
104.9 106.7
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesebelas untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, yaitu: 1) Kegiatan pembinaan politik daerah dari target 5 kegiatan terealisasi sebesar 6
kegiatan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 120,00%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2012, dimana pencapaian kinerjanya pada tahun 2012 sebesar 100,00% meningkat sebesar 20,00% menjadi 12,00%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2 kegiatan dari 3 menjadi 5 kegiatan 2) Penegakan PERDA dari target 14,65% terealisasi sebesar 15,37% sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 104,9%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,27% meningkat sebesar 4,63% menjadi 104,9%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
194
tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 80,70% dari 23,39% menjadi 104,9% Sedangkan indikator kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan Okp pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100% Dalam mewujudkan sasaran kesebelas dicapai oleh 2 (dua) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dengan 3 (tiga) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp1.747.143.000,00 terealisasi sebesar Rp1.643.787.575,00 atau capaiannya sebesar 94,08%. Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program, yaitu 1. Program
Pendidikan
Politik
Masyarakat,
dengan
anggaran
sebesar
Rp1.375.731.000,00 2. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan dengan anggaran sebesar Rp188.656.000,00 3. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan dengan anggaran sebesar Rp182.756.000,00
12. Sasaran kedua belas yaitu “Terlindunginya Masyarakat dari Gangguan Keamanan, Kenyamanan, Ketentraman dan Ketertiban” rata-rata tercapai sebesar 78,85% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Baik” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.52 Evaluasi Pencapaian Sasaran 12 pada Misi 6 Terlindunginya Masyarakat dari Gangguan Keamanan, Kenyamanan, Ketentraman dan Ketertiban 2012 No 1 2 3 4 5 6 7
Indikator Sasaran Jumlah demo Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Angka kriminalitas yang tertangani Angka kriminalitas Rata-rata
Satuan
2013
Target
Realisasi
%
12
16
Capaian (%) 133.33
Target
Realisasi
16
22
Capaian (%) 137.5
%
8.51
8.55
100.47
8.29
8.55
103.13
%
8.51
8.55
100.47
8.29
8.55
103.13
%
36.14
36.17
100.08
36.54
18
49.26
%
0.80
0.89
111.25
2.80
0.89
31.79
%
9.29
4.32
46.50
9.22
3.70
40.13
%
9.29
7.54
118.84 101.56
9.22
8.02
86.98 78.85
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
195
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua belas untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 7 (tujuh) indikator sasaran, antara lain: 1) Jumlah demo pada tahun 2013 dari target 16.00% terealisasi sebesar 22.00%
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 137,5%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 133,33% meningkat sebesar 4,17% menjadi 137,5%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 12,00% dari 10.00% menjadi 22,00%. Hal ini terjadi karena Sepanjang tahun 2013 telah terjadi 22 kali unjuk rasa antara lain: unjuk rasa Masyarakat yang menentang keberadaan Galian liar, demo pedagang yang menolak penertiban, Demo masyarakat
menentang keberadaan tempat ibadah tanpa ijin, Demo
masyarakat pemilihan kepala desa, Demo masyarakat yang menolak keberadaan tempat hiburan malam dan yang marak terjadi demo buruh menuntut kenaikan UMR dan penghapusan sistem kerja Outsourcing dan demo masyarakat megamendung yang menolak penertiban bangunan villa. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 Jumlah demo yang terjadi di lingkungan Pemkab Bogor 16 kali atau realisasinya mencapai 100%, sedangkan ditahun 2013 yaitu 22 kali atau realisasinya mencapai 137,50%. Tingginya jumlah demo yang terjadi pada tahun 2013 dikarenakan maraknya Demo/unjukrasa Buruh di tahun 2013 yang menuntut dihapuskannya sistem kerja outsourcing dan kenaikan Upah minimum Kabupaten. 2) Jumlah linmas per jumlah 10,000 penduduk pada tahun 2013 dari target 8,29% terealisasi sebesar 8,55% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,13%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,47% meningkat sebesar 2,66% menjadi 103,13%. Jika dibandingkan pada tahun 2012 Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk yang mencapai angka 8,55 maka tidak berbeda jauh, hal ini disebabkan data jumlah linmas yang digunakan yaitu anggota linmas yang mendapatkan insentif yaitu 10 orang perdesa (4340 linmas) masih sama di tahun 2013 yang membedakan hanya jumlah penduduk yang ditahun 2013 yaitu mencapai 5.111.769. Sedangkan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
196
jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 93,18% dari 9,95% menjadi 103,13%. 3) Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kabupaten Bogor dari target 36,54% terealisasi sebesar 18% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,13%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,47% meningkat sebesar 2,66% menjadi 103,13%. Hal ini Jika dibandingkan pada tahun 2012 Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk yang mencapai angka 8,55% maka tidak berbeda jauh, hal ini disebabkan data jumlah linmas yang digunakan yaitu anggota linmas yang mendapatkan insentif yaitu 10 orang perdesa (4340 linmas) masih sama di tahun 2013 yang membedakan hanya jumlah penduduk yang ditahun 2013 yaitu mencapai 5.111.769.
4) Rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan dari target 36,54% terealisasi sebesar 18 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 49,26%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,08% menurun sebesar 50,82% menjadi 49,26%. Indikator sasaran ini dicapai dari data jumlah siskamling di Desa/Kelurahan di wilayah Kabupaten Bogor pada tahun 2013 mencapai 36,54 didapat
dari jumlah 7982 siskamling
per-jumlah
desa/kelurahan diwilayah kabupaten Bogor sejumlah 434 desa. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 50,82% dari 100.08 menjadi 49,26% 5) Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk dari target 2,80% terealisasi sebesar 0.89% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 31,79%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 111,25 % menurun sebesar 79,46% menjadi 31,79%. Hal ini disebabkan karena jumlah anggota Sat Pol PP pada tahun 2013 mencapai angka 453 orang, padahal jumlah penduduk semakin bertambah jika dibandingkan dengan tahun 2012.
6) Angka kriminalitas yang tertangani dari target 9,22% terealisasi sebesar 3,70% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 40,13%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 46,50% menurun sebesar LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
197
6,37% menjadi 40,13%. Hal ini disebabkan dari angka kriminalitas yang terjadi (2194 kasus kriminalitas dari jumlah keseluruhan 3826 kasus kriminal yang dilaporkan). Sedangkan tahun 2013 mencapai angka 3,67 atau realisasinya mencapai 46,11% dari angka krinalitas yang terjadi (1878 kasus yang ditangani dari jumlah keseluruhan 4073 angka kriminalitas). Dengan demikian terdapat penurunan angka kriminalitas yang ditangani 0,65 sedangkan realisasinya turun sebesar 11,19%. Data tersebut data jumlah kriminalitas yang tertangani dari POLRES Bogor. turunnya angka krimalitas yang tertangani diakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk menangani satu kasus berbeda, kemudian jumlah SDM di kepolisian pun terbatas tidak seimbang dengan jumlah tindak pidana yang dilaporkan ke Kepolisian.
7) Angka kriminalitas dari target 9,22% terealisasi sebesar 8,02% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 86,98%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 118,84% menurun sebesar 29.50% menjadi 86,98% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan meningkatnya tindak pidana yang terjadi dan dilaporkan sedangkan faktor penyebabnya kondisi psikologis, sosial, ekonomi dan unsur moral serta keagamaan. Dalam mewujudkan sasaran kedua belas dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Satuan Polisi Pamong Praja, dengan 7 (tujuh) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp17.631.412.000,00 terealisasi sebesar Rp16.389.761.392,00 atau capaiannya sebesar 92,95%. Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua) program, yaitu 1. Program
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, dengan
anggaran sebesar Rp16.264.141.000,00 2. Program Pemeliharaan, Keamanan, Ketenteraman dan Ketertiban Masyarakat dan
Pencegahan
Tindak
kriminal
dengan
anggaran
sebesar
Rp1.367.271.000,00
13. Sasaran ketiga belas yaitu “Meningkatnya Kelancaran Fasilitasi Tugas-Tugas Kepala Daerah dan DPRD” rata-rata tercapai sebesar 79,23% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Baik” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
198
Tabel 3.53 Evaluasi Pencapaian Sasaran 13 pada Misi 6 Meningkatnya Kelancaran Fasilitasi Tugas-Tugas Kepala Daerah dan DPRD 2012 No 1 2 3 4 5
Indikator Sasaran Raperda Perda APBD perubahan, penetapan, dan pertanggungjawaban Jaring aspirasi masyarakat Perda Inisiatif Sosialisasi produk hukum DPRD Rata-rata
2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
Raperda
12
12
100.00
20
10
50.00
Perda
3
3
100.00
3
3
100.00
Kali Dokumen Edisi
101 2 2
94 1 2
93.07 50.00 100.00 88.61
104 2 2
100 1 2
96.15 5000. 100.00 79.23
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketiga belas untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, antara lain: 1) Raperda dari target 20 raperda terealisasi sebesar 10 raperda sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 50,00%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 50,00% menjadi 50,00%. 2) Jaring aspirasi masyarakat dari target 104 kali terealisasi sebesar 100 kali
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,15%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 93,07% meningkat sebesar 3,08% menjadi 96,15% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebanyak 50 kali dari 50 menjadi 100 kali. 3) Perda inisiatif dari target 2 dokumen terealisasi sebesar 1 dokumen sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 50,00%, kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2012 dengan capaian kinerja sebesar 50,00%. Sedangkan
indikator
perda
APBD
perubahan,
penetapan
dan
pertanggungjawaban pada tahun, indikator perda inisiatif, dan sosialisasi produk hukum pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran ketiga belas dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat DPRD, dengan 5 (lima) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp21.934.038.000,00 terealisasi sebesar Rp19.651.934.871,00 atau capaiannya sebesar 89,60%. Sasaran ini dicapai dengan 2 program, antara lain: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
199
1. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dengan anggaran Rp25.013.068.000,00 2. Program Peningkatan Penataan Peraturan Perundang-undangan dengan anggaran Rp1.315.723.000,00
14. Sasaran keempat belas yaitu “Meningkatnya Efektifitas Pengawasan dan Pengendalian Internal” rata-rata tercapai sebesar 109,39% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Sangat Baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.54 Evaluasi Pencapaian Sasaran 14 pada Misi 6 Meningkatnya Efektifitas Pengawasan dan Pengendalian 2012 Target
Realisasi
LHA % Orang Orang Orang Orang Kali
281 100.00 30 12 9 9 4
281 99.54 30 19 9 7 4
100.00 99.54 100.00 158.33 100.00 77.78 100.00
288 100 35 14 9 7 3
411 93.86 36 19 9 7 3
142.70 93.86 102.85 135.71 100.00 100.00 100.00
Dokumen
2
2
100.00
2
2
100.00
Indikator Sasaran
Satuan
1 2 3 4 5 6 7
Laporan Hasil Audit Tindak Lanjut Hasil Audit (%) Jumlah Auditor Jumlah P2UPD Jumlah Struktural Jumlah Calon Auditor Jumlah Pelatihan Dokumen sistem dan prosedur pengawasan Rata-rata
8
2013
Capaian (%)
No
104.46
Target
Realisasi
Capaian (%)
109.39
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keempat belas untuk mewujudkan misi keenam
diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran
sebanyak 8 (delapan) indikator sasaran, antara lain: 1) Laporan Hasil Audit dari target 288 LHA terealisasi sebesar 411 LHA sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 142,70%, kondisi mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% meningkat sebesar 42,70% menjadi 142,70% pada tahun 2013. Laporan Hasil Audit tersebut terdiri dari 40 LHA Reguler, 270 LHA Kaji Uji dan 1 Dokumen Rekapitulasi Laporan SIDAK disiplin aparat. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebanyak 188 LHA kali dari 100 menjadi 288 LHA. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebanyak 338 dari 73 menjadi 411 LHA.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
200
2) Tindak lanjut hasil audit dari target 100,00% terealisasi sebesar 93,86%
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 93,86%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012. dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% menurun sebesar 6,14% menjadi 93,86%. 3) Jumlah auditor pada tahun 2013 dari target 35 orang auditor terealisasi
sebesar 36 orang auditor sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,85%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 yaitu sebesar 100,00%, meningkat sebesar 2,85% menjadi 102,85%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebanyak 18 orang dari 18 menjadi 36 orang. 4) Jumlah P2UPD dari target 14 orang terealisasi sebesar 19 orang sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 135,71%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 158,33% menurun sebesar 22,62% menjadi 135,71%. Sedangkan indikator jumlah struktural, indikator jumlah calon auditor, indikator jumlah pelatihan, dan indikator dokumen sistem dan prosedur pengawasan pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran keempat belas dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu: Inspektorat Kabupaten Bogor, dengan 8 (delapan) indikator sasaran. Anggaran pada
sasaran
ini
sebesar
Rp8.000.302.000,00
terealisasi
sebesar
Rp7.719.833.435,00 atau capaiannya sebesar 96,49%. Sasaran ini dicapai dengan 3 program, antara lain: 1. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, dengan anggaran sebesar Rp7.700.336.000,00 2. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan anggaran sebesar Rp81.500.000,00 3. Program peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan dengan anggaran sebesar Rp218.466.000,00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
201
15. Sasaran kelima belas yaitu “Meningkatnya Pendapatan Daerah” rata-rata tercapai sebesar 114,84%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Sangat Baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.55 Evaluasi Pencapaian Sasaran 15 pada Misi 6 Meningkatnya Pendapatan Daerah 2012 No
1
2
Indikator Sasaran Optimalnya Penerimaan Pendapatan Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah Rata-rata
Satuan
Target
Realisasi
Rupiah
3,137,979, 847,207.31
3,652,899, 842,264.34
Pajak
11
Retribusi
17
Capaian (%)
2013
Capaian (%)
Target
Realisasi
116.41
3.161.941. 904.434.67
4.570.024. 753.090
144.53
10
90.91
10
10
100.00
12
70.59
17
17
100.00
92.64
114.84
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kelima belas untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 2 (dua) indikator sasaran, yaitu: 1) Optimalnya penerimaan pendapatan dari target Rp3.161.941.904.434,67
terealisasi sebesar Rp4.570.024.753,090 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
144,53%,
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 116,41% meningkat sebesar 28,12% menjadi 144,53% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar Rp4.570.024.753,090 dari Rp0,- menjadi Rp4.570.024.753,090 a) Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah dari target 10 pajak terealisasi sebesar 10 pajak sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 90,91% meningkat sebesar 9,09% menjadi 100% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 2 pajak dari 8 menjadi 10 pajak. b) Jumlah dan macam retribusi daerah dari target 17 retribusi terealisasi sebesar 17 retribusi sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
202
capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 70,59% meningkat sebesar 29,41% menjadi 100%. Dalam mewujudkan sasaran kelima belas dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendapatan Daerah, dengan 2 (dua) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp15.209.172.000,00 terealisasi sebesar Rp13.275.689.459,00 atau capaiannya sebesar 87,59%. Sasaran ini dicapai dengan 1 (satu) program, yaitu Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan anggaran sebesar Rp15.209.172.000,00
16. Sasaran
keenam
belas
yaitu
“Tertatanya
Administrasi
dan
Pertanggungjawaban Keuangan dan Barang Daerah” rata-rata tercapai sebesar 100,00% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Baik Sekali”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.56 Evaluasi Pencapaian Sasaran 16 pada Misi 6 Meningkatnya Pendapatan Daerah 2012
2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
-
lengkap
lengkap
100.00
lengkap
lengkap
100.00
-
Tertib
Tertib
100.00
Tertib
Tertib
100.00
No
Indikator Sasaran
Satuan
1
Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Barang Daerah daerah
2
Tertib Penataan dan pendayagunaan Aset daerah Rata-rata
Target
Realisasi
Capaian (%)
100.00
100.00
Indikator tertib administrasi dan dokumen pengelolaan barang Daerah, dan indikator tertib penataan dan pendayagunaan aset daerah pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100% Dalam mewujudkan sasaran keenam belas dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah, dengan 2 (dua) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp3.707.777.000,00 terealisasi sebesar Rp2.679.439.272,00 atau capaiannya sebesar 72.26%. Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua)program, antara lain: 1. Program Penataan dan Pendayagunaan Aset, dengan anggaran sebesar Rp1.083.048.000,00 2. Program
Pengelolaan
Barang
Daerah
dan
Program
Penataan
dan
Pendayagunaan Aset Daerah, dengan anggaran sebesar Rp2,624,729.000,00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
203
17. Sasaran
ketujuh
belas
yaitu
“Meningkatnya
Kualitas
Pengelolaan
Kepegawaian dan Kompetensi Aparatur dalam Melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya” rata-rata tercapai sebesar 88,51% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Baik Sekali”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.57 Evaluasi Pencapaian Sasaran 17 pada Misi 6 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Kepegawaian dan Kompetensi Aparatur Dalam Melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya 2012 No
Indikator Sasaran
Target
Realisasi
Capaian (%)
Rasio
93.15
80.00
Satuan
2013 Target
Realisasi
Capaian (%)
85.88
94.15
86.30
107.88
1
Rasio penyelesaian kasus indisipliner dan pemberian sanksi terhadap PNS
2
Jumlah Pemrosesan Izin Belajar
%
83.29
127.14
152.65
83.29
81.00
97.25
3
Capaian kebutuhan pegawai melalui seleksi penerimaan CPNS;
%
83.29
93.40
112.14
93.15
17.65
18.95
4
Jumlah Pemrosesan kenaikan pangkat
%
89.01
79.93
89.80
89.01
88.00
98.87
5
Jumlah Capaian Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS
%
95.13
98.07
103.09
95.13
99.00
104.07
6
Peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparatur melalui diklat, dan tugas belajar
%
87.98
100.09
113.7645
87.98
92.00
104.57
Rata-rata
109.55
88.51
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketujuh belas untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 6 (enam) indikator sasaran, yaitu: 1) Rasio penyelesaian kasus indisipliner dan pemberian sanksi terhadap PNS
tahun 2013 dari target 94,15% terealisasi sebesar 86,30% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 107,88%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 85,88% meningkat sebesar 22% menjadi 107,88% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 85,88% dari 0% menjadi 85,88%. 2) Jumlah pemrosesan izin belajar dari target 83,29% terealisasi sebesar 81%
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,25%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 152,65% menurun sebesar 69,36% menjadi 83,29%. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
204
Capaian kebutuhan pegawai melalui seleksi penerimaan CPNS dari target 93,15% terealisasi sebesar 17,65% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 18,95%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 112,12% menurun sebesar 93,17% menjadi 18,95%. Hal ini disebabkan dalam kegiatan tersebut dibagi menjadi 2 (dua) yakni seleksi dari pelamar umum dan seleksi dari pelamar honorer kategori II. Untuk hasil seleksi dari pelamar umum dari jumlah formasi 131, yang lulus dengan nilai passing grade yang ditetapkan hanya 129 formasi dan sudah diumumkan pada tanggal 24 Desember 2013. Sedangkan hasil seleksi dari pelamar honorer kategori II direncanakan akan diumumkan oleh Kemenpan dan Reformasi Birokrasi pada minggu keempat bulan Januari 2014. 3) Jumlah pemrosesan kenaikan pangkat pada tahun 2013 dari target 89,01%
terealisasi sebesar 88,00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,87%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 89,80% meningkat sebesar 9,07% menjadi 98,87% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 88.00% dari 0% menjadi 88%. 4) Jumlah capaian fasilitasi pindah/purna tugas PNS dari target 95.13%
terealisasi sebesar 99.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,07%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 103,09% meningkat sebesar
0,98% menjadi 104,07% pada tahun 2013.
Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 99.00% dari 0% menjadi 99.00%. 5) Peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparatur melalui diklat, dan tugas
belajar dari target 87,98% terealisasi sebesar 92.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,57%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 113,7645% menurun sebesar 9,1945% menjadi 104,57%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
205
Dalam mewujudkan sasaran ketujuh belas dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), dengan 6 (enam) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp26.279.134.000,00 terealisasi sebesar Rp24.586.148.179,00 atau capaiannya sebesar 93,55 %. Sasaran ini dicapai dengan 5 (lima) program, antara lain: 1. Program Analisa Kebutuhan dan Formasi Pegawai, dengan anggaran sebesar Rp1.653.286.000,00 2. Program Analisa Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, dengan anggara sebesar Rp13.243.173.000,00 3. Program Pengembangan Layanan dan Administrasi Pegawai, dengan anggaran sebesar Rp1.413.185.000,00 4. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS, dengan anggaran sebesar Rp319.950.000,00 5. Program
Pendidikan
dan
Pelatihan,
dengan
anggaran
sebesar
Rp9.649.541.000,00 18. Sasaran kedelapan belas yaitu “Meningkatnya Pelayanan Perizinan yang Sesuai dengan Ketentuan, Cepat dan Terjangkau Masyarakat” rata-rata tercapai sebesar 126,32.%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Sangat Baik”
Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai
berikut: Tabel 3.58 Evaluasi Pencapaian Sasaran 18 pada Misi 6 Meningkatnya Pelayanan Perizinan yang Sesuai dengan Ketentuan, Cepat dan Terjangkau Masyarakat Capaian (%)
2012 No
1 2 3
4
5 6
Indikator Sasaran Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) Pameran/expo Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Rasio daya serap tenaga kerja Jenis Perizinan Rata-rata
Satuan Target
Realisasi
%
19.84
1.06
kali
4
Perusa haan
Capaian (%)
2013 Target
Realisasi
5.34
21.52
3.63
17
4
100.00
4
4
100.00
667
2763
414.24
800
811
101
Rp
3,523,358, 288,058
6,250,108, 806,384
177.39
4.026.668.81 6.864
17.061.186.0 00.000
423.70
%
60.21
31.62
52.52
7.53
303
41
Jenis
50
45
90 139.92
60
45
75 126.32
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
206
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedelapan belas untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 6 (enam) indikator sasaran, yaitu: 1) Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah) dari target 21,52%
terealisasi sebesar 3,63% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 17.00%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 5,34% meningkat sebesar 11,66% menjadi 17.00% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 3,63% dari 0% menjadi 3,63%. Hal ini disebabkan 2) Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) dari target 800 perusahaan
terealisasi sebesar 811 perusahaan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101.00%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 414,24% menurun sebesar menjadi 313,24%. 3) Jumlah
nilai
investasi
Rp4.026.668.816.864,00
berskala terealisasi
nasional sebesar
(PMDN/PMA)
dari
target
Rp17.061.186.000.000,00
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 423,70%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 177,39% meningkat sebesar 66,31% menjadi 423,70% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar Rp5.711.754.398.063,00 dari Rp11.349.431.601.937,00 menjadi Rp17.061.186.000.000,00. Hal ini disebabkan karena peningkatan kualitas data dan informasi dengan menyiapkan data potensi dan peluang investasi serta penyiapan sistem aplikasi investasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kelembagaan investasi dan peningkatan kompetensi pegawai, peningkatan akses penyebaran informasi investasi dengan cara promosi investasi, kerjasama investasi dan koordinasi dengan institusi pengelola investasi, (4) penyiapan regulasi melalui kebijakan pelayanan investasi dan penerapan pelayanan perizinan satu pintu.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
207
4) Rasio daya serap tenaga kerja dari target 7,53% terealisasi sebesar 3,03%
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 41%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2011 sebesar 52,52% menurun sebesar 11,52% menjadi 41,00%. 5) Jenis perizinan dari target 60 jenis terealisasi sebesar 45 jenis sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 75,00%, kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 90,00% menurun sebesar 15,00% menjadi 75,00%. Sedangkan indikator pameran/expo, pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00% Dalam mewujudkan sasaran kedelapan belas dicapai oleh 1(satu) OPD, yaitu Badan Perizinan Terpadu, dengan 6 (enam) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp3.116.729.000,00 terealisasi sebesar Rp2.704.803.730,00 atau capaiannya sebesar 86,78%. Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program, antara lain: 1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan anggaran sebesar Rp600.000.000,00 2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, dengan anggaran sebesar Rp868.000.000,00 3. Program
Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana danPrasarana, dengan
anggaran sebesar Rp1.648.729.000,00 19. Sasaran kesembilan belas yaitu “Tersedia/Tersebarnya Informasi Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan” rata-rata tercapai sebesar 110,13% maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori ”Sangat Baik” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.59 Evaluasi Pencapaian Sasaran 19 pada Misi 6 Tersedia/Tersebarnya Informasi Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan 2012 No
Indikator Sasaran
Satuan
1
Jumlah jaringan Komunikasi
%
Target
Realisasi
Capaian (%)
0.01
0.01
100.00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
2013 Target
Realisasi
Capaian (%)
0.28
0.28
100.00
208
2012 No
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
2013 Target
Realisasi
Capaian (%)
2
Rasio Wartel/Warnet terhadap jumlah penduduk
%
0.11
0.12
109.09
0.2
0.18
90.01
3
Jumlah Penyiaran Radio/TV lokal
Stasiun
30
30
100.00
30
30
100.00
4
Website Pemerintah daerah
Website
Ada
ada
100.00
Ada
5
Media Luar Ruang
Jenis
8
7
87.50
8
8
100.00
%
34.48
34.48
100.00
34.48
34.48
100.00
Rekomendasi
50
68
136.00
50
126
252.00
Kegiatan
2
1
50.00
2
2
100.00
Sistem
3
3
100.00
3
3
100.00
Dokumen
3
2
66.67
3
3
100.00
Jenis Unit
8 Ada
8 Ada
100.00 100.00
10 Ada
11 Ada
110.00 100.00
Surat Kabar
145
167
115.17
145
145
100.00
Jenis
4
4
100.00
4
4
100.00
Kerjasama
4
4
100.00
4
4
100.00
6 7 8 9
10 11 12 13 14 15
Capaian penduduk yg menggunakan Telepon/HP Jumlah rekomendasi teknis/perizinan pos dan telekomunikasi Jumlah fasilitasi penerapan TIK yang dilakukan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah Jumlah dokumen penyelenggaraan pos dan telekomunikasi Media Interpersonal LPSE Jumlah Surat Kabar nasional/lokal yang masuk ke daerah Media massa Jumlah kemitraan/kerjasama penyebarluasan informasi Rata-rata
97.63
Ada
100.00
110.13
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesembilan belas untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 15 (lima belas) indikator sasaran, antara lain: 1) Rasio wartel/warnet terhadap jumlah penduduk dari target 0,2% terealisasi
sebesar 0,12% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 109.09%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100,00% meningkat sebesar 9,09% menjadi 109,09%. 2) Jumlah rekomendasi teknis/perizinan pos dan telekomunikasi dari target 50
rekomendasi terealisasi sebanyak 126 rekomendasi sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 252%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 136% meningkat sebesar 116% menjadi 252% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebanyak 76 rekomendasi dari 50 menjadi 126 rekomendasi. Hal ini disebabkan pemutakhiran data hasil pendataan Pos LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
209
dan Telekomunikasi juga dilakukan konsultasi dan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik. 3) Jumlah fasilitasi penerapan TIK yang dilakukan dari target 2 kegiatan
terealisasi sebesar 2 kegiatan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 50,00% meningkat sebesar 50,00% menjadi 100,00% pada tahun 2013. 4) Jumlah dokumen penyelenggaraan pos dan telekomunikasi dari target 3
dokumen terealisasi sebesar 3 dokumen sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
100,00%,
kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 66,67% meningkat sebesar 33,33% menjadi 100,00%. 5) Media interpersonal dari target 10 jenis terealisasi sebesar 11 jenis sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 110,00%, kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar
100,00% meningkat sebesar 10.00%
menjadi 110,00%. Sedangkan indikator Jumlah jaringan Komunikasi, indikator Jumlah Penyiaran Radio/TV
lokal, indikator Website
Pemerintah daerah, indikator Capaian
penduduk yg menggunakan Telepon/HP, indikator Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah, indikator Media Interpersonal, indikator Media massa, dan indikator Jumlah kemitraan/kerjasama penyebarluasan informasi
pada tahun
2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00%. Dalam mewujudkan sasaran kesembilan belas dicapai oleh 1(satu) OPD, yaitu Dinas Komunikasi dan Informasi, dengan 15 (lima belas) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp5.569.812.000,00 terealisasi sebesar Rp5.495.018.720,00 atau capaiannya sebesar 98.66%. Sasaran ini dicapai dengan 5 (lima)program, antara lain: 1. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa, dengan anggaran sebesar Rp2.841.367.000,00 2. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa, dengan anggaran sebesar Rp2.686.994.000,00 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
210
3. Program Penataan dan Pengendalian Program Pembangunan, dengan anggaran sebesar Rp528.933.000,00 4. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang komunikasi dan Informasi, dengan anggaran sebesar Rp164.450.000,00 5. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi, dengan anggaran sebesar Rp259.986.000,00 20 Sasaran kedua puluh yaitu “Tertibnya Pengelolaan Arsip dan Tercapainya Kemudahan Untuk Pelayanan Kearsipan”, rata-rata tercapai sebesar 104,31%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.60 Evaluasi Pencapaian Sasaran 20 pada Misi 6 Tertibnya Pengelolaan Arsip dan Tercapainya Kemudahan Untuk Pelayanan Kearsipan No 1
2
3
4
Indikator Sasaran Penerapan Pengelolaan arsip secara baku Penataan Dokumen/arsip SKPD melalui Media Elektronik Meningkatnya umur teknis sarana prasarana kearsipan Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan Rata-rata
Target
2012 Realisasi
Capaian
Target
2013 Realisasi
Capaian
%
88.76
100
112.66%
92.13
87.64
95.13%
Berkas
35.000
38.576
110.22%
40.000
48.840
122.10%
Boks
17.000
17.000
100%
19.000
19.000
100%
Kegiatan
5
0
0.00%
7
7
100%
Satuan
80.72%
104.31
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ke dua puluh untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, yaitu: 1) Penerapan pengelolaan arsip secara baku, dari target 92,13% terealisasi sebesar 87,64% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,13% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 112,66% menurun sebesar 17,54% menjadi 95,13% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 16,13% dari 79% menjadi 95,13%. 2) Penataan Dokumen/Arsip SKPD melalui Media Elektronik, dari target 40.000 berkas terealisasi sebesar 48.840 berkas sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 122,10%, kondisi tersebut mengalami peningkatan sebesar 10.264
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
211
berkas, apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 38.576 berkas. 3) Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan, dari target 7 kegiatan terealisasi sebanyak 7 kegiatan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00% kondisi tersebut meningkat jika dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100,00%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 175,00% dari 4 kegiatan pada tahun 2008 menjadi 7 kegiatan pada tahun 2013. Sedangkan indikator Meningkatnya umur teknis sarana prasarana kearsipan pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00%. Dalam mewujudkan sasaran “Tertibnya Pengelolaan Arsip dan Tercapainya Kemudahan Untuk Pelayanan Kearsipan” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor, dengan 4 (empat) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp1.778.887.500,00 terealisasi sebesar Rp1.406.999.350,00 atau capaiannya sebesar 79,09%. Sasaran ini dicapai dengan 4 (empat) program, yaitu: 1. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, dengan anggaran sebesar Rp87.000.000,00 2. Program Penyelamatan dan Pelestarian
Dokumen/Arsip Daerah, dengan
anggaran sebesar Rp1.018.423.500,00 3. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan, dengan anggaran sebesar Rp156.509.000,00 4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
Kearsipan, dengan
anggaran sebesar Rp516.955.000,00 21. Sasaran kedua puluh satu yaitu “Meningkatnya cakupan pelayanan, pencegahan dan upaya penanggulangan bencana”, rata-rata tercapai sebesar 81,11%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
212
Tabel 3.61 Evaluasi Pencapaian Sasaran 21 pada Misi 6 Meningkatnya Cakupan Pelayanan, Pencegahan dan Upaya Penanggulangan Bencana No
1
2
3
Indikator Sasaran Meningkatnya waktu tanggap (response time) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Terbantunya korban bencana alam Rata-rata
2012 Satuan
2013
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaia n
%
77
71.74
93.17%
80
85.53
106.91 %
%
0.000218762
0.000198874
90.91%
0.000232353
0.000002731
1.18%
korban
3.000
3.462
115.40%
4.000
5.410
135.25 %
99.83%
81.11%
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua puluh satu untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, yaitu: 1) Meningkatnya waktu tanggap (response time) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran, dari target 80% terealisasi sebesar 85,53% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,91% kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 93,17% meningkat sebesar13,74% menjadi 106,91%. 2) Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten, dari target 0.000232353% terealisasi sebesar 0.000002731% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 1,18% kondisi tersebut menurun apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 90,91% menurun sebesar 89,73% menjadi 1,18% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 1,68% dari 0.000162678% menjadi 0.000002731%. Hal ini disebabkan beberapa program/ kegiatan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan rencananya dan belum dilaksanakan secara efisien. 3) Terbantunya korban bencana alam, dari target 4.000 korban terealisasi sebesar 5.410 korban sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 135,25% kondisi tersebut menurun apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 90,91% menurun sebesar LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
213
89,73% menjadi 1,18% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 1,68% dari 0.000162678% menjadi 0.000002731%. Hal ini disebabkan sasaran yang melebihi target dikontribusikan dari pemberian bantuan kepada korban bencana : tanah longsor, banjir, angin kencang, kebakaran, kekeringan dan pergeseran tanah yang selama tahun 2013 terjadi 453 kejadian bencana di 40 Kecamatan (423 Desa/Kelurahan). Dalam mewujudkan sasaran “ Meningkatnya cakupan pelayanan, pencegahan dan upaya penanggulangan bencana” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, dengan 3 (tiga) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp11.223.145.500,00 terealisasi sebesar Rp10.990.972.450,00 atau capaiannya sebesar 97,93%. Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua) program, yaitu: 1. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran, dengan anggaran sebesar Rp 7.303.828.000,00 2. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bahaya Bencana Alam, dengan anggaran sebesar Rp 3.919.317.500,00
22. Sasaran kedua puluh dua yaitu “Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas Pegawai Negeri Sipil”, rata-rata tercapai sebesar 67,35%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “Cukup”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.62 Evaluasi Pencapaian Sasaran 22 pada Misi 6 Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Pegawai Negeri Sipil Target
2012 Realisasi
Capaian
Target
2013 Realisasi
Capaian
Orang
490
490
100.00
490
500
102.04%
Kali
1
1
100.00
1
1
100.00
Kali
1
1
100.00
1
-
0
No
Indikator Sasaran
Satuan
1
Jumlah PNS yang mengikuti pembekalan pensiun
2 3
Penyelenggaraan HUT Korpri Penyelenggaraan Rakercab Korpri Rata-rata
100.00
67.35
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua puluh dua untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, yaitu: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
214
1) Jumlah PNS yang mengikuti pembekalan pensiun, dari target 490 orang terealisasi sebanyak 500 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,04% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100% meningkat sebesar 2,04% menjadi 102,04%. 2) Penyelenggaraan HUT Korpri, dari target 1 kali terealisasi sebanyak 1 kali sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00% kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 100% menurun sebesar 89,73% menjadi 1,18%. 3) Penyelenggaraan Rakercab Korpri, pada tahun 2013 tidak terealisasi karena berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Pengesahan Anggaran Dasar KOPRS Pegawai Republik Indonesia, sesuai Pasal 62 ayat 3 menerangkan bahwa Rapat Kerja KORPRI Kabupaten/Kota dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 2 (dua) tahun. Rapat Kerja KORPRI Kabupaten Bogor telah dilaksanakan pda tahun anggaran 2012. Sedangkan indikator Penyelenggaraan HUT Korpri pada tahun 2013 mengalami pencapaian kinerja yang sama dengan capaian kinerja tahun 2012, yaitu telah mencapai 100,00%. Dalam mewujudkan sasaran “Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas Pegawai Negeri Sipil” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Bogor, dengan 3 (tiga) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp1.879.909.000,00 terealisasi sebesar Rp 1.787.629.720,00 atau capaiannya sebesar 95,09%. Sasaran ini dicapai dengan 2 (dua) program, yaitu: 1. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas/PNS, dengan anggaran sebesar Rp 190.169.000,00 2. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, dengan anggaran sebesar Rp 1.689.740.000,00
23. Sasaran kedua puluh tiga yaitu “Menurunnya angka kemiskinan daerah”, ratarata tercapai sebesar 145,39%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
215
dalam kategori “Baik sekali” Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.63 Evaluasi Pencapaian Sasaran 23 pada Misi 6 Menurunnya Angka Kemiskinan Daerah
%
Target 0.23498
2012 Realisasi 0.33
Capaian 140.44
Target 0.21824
2013 Realisasi 0.36
Capaian 164.96
%
5.884000
-
0.00
5.840000
5.840000
100.00
%
0.081715
-
0.00%
0.064975
0.081715
125.76
%
92.03
9.39
189.80%
93.03
8.52
190.84
No
Indikator Sasaran
Satuan
1
Indeks Gini Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional) Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia Capaian penduduk diatas garis kemiskinan (%) Rata-rata
2 3 4
82.56%
145.39
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua puluh tiga untuk mewujudkan misi keenam diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, yaitu: 1) Index Gini, dari target 0,21824 terealisasi sebesar 0,36 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 164,96% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 140,44% meningkat sebesar 24,52% menjadi 164,96% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 0,05806 dari 0,30194 menjadi 0,36. 2) Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional), dari target 5,840000 terealisasi sebesar 5,840000 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 tidak terdapat data indeks ketimpangan Williamson, sehingga meningkat sebesar 100%. 3) Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia, dari target 0,064975 terealisasi sebesar 0,081715 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 125,76% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana pada tahun 2012 tidak terdapat data Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia atau sebesar 0%, sehingga meningkat sebesar 125,76%. 4) Capaian penduduk diatas garis kemiskinan (%), dari target 93,03% terealisasi sebesar 8,52% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 190,84% kondisi LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
216
tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 189,80% meningkat sebesar 1,04% menjadi 190,84% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 79,37% dari 87,89% menjadi 8,52%. Dalam mewujudkan sasaran “Menurunnya angka kemiskinan daerah” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor, dengan 4 (empat) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp772.670.000,00 terealisasi sebesar Rp664.416.550,00 atau capaiannya sebesar 85,99%. Sasaran ini dicapai dengan 1 (satu) program, yaitu: 1. Program
Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan anggaran sebesar
Rp772.670.000,00 Misi Ketujuh: Meningkatkan Kerjasama Pembangunan Daerah Misi Ketujuh Dicapai dengan 1 (satu) sasaran, yaitu: 1. Meningkatnya kerjasama antar Pemerintah dan pihak ketiga; Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013 pada Misi ketujuh sebesar 366,67%, pencapaian tersebut termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Adapun sasaran untuk mendukung pencapaian misi ini adalah “Meningkatnya Kerjasama Antar Pemerintah dan Pihak Ketiga” rata-rata tercapai sebesar 366,67%, maka pencapaian sasaran tersebut termasuk dalam kategori “sangat baik”. Adapun rincian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.64 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 pada Misi 7 Meningkatnya kerjasama antar pemerintah dan pihak ketiga Tahun 2012 No
Indikator Sasaran
Satuan
1
Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri
MoU Kesepakat an/ Perjanjian
Rata -rata
Tahun 2013
Target
Realisasi
Capaian (%)
9
30
333.33
333.33
Target
Realisasi
Capaian (%)
9
33
366.67
366.67
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran meningkatnya kerjasama antar Pemerintah dan pihak ketiga, untuk mewujudkan misi ketujuh diperoleh melalui penjabaran satu indikator sasaran, yaitu: Terciptanya Kerjasama LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
217
Pembangunan Antar Pemerintah Daerah, Pihak Ketiga dan Luar Negeri, pada tahun 2013 dari target 9 terealisasi sebesar 33 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 366,67% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 333,33% meningkat sebesar 33,34% menjadi 366,67% pada tahun 2013. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal kinerja tahun 2008, capaian kinerja
mengalami
peningkatan
MoU/Kesepakatan/Perjanjian MoU/Kesepakatan/Perjanjian
pada pada
sebesar tahun
tahun
50%
dari
22
menjadi
33
bertambah
11
2008
2013
atau
MoU/Kesepakatan/Perjanjian. Dalam mewujudkan sasaran ”Meningkatnya kerjasama antar Pemerintah dan pihak ketiga” dicapai oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, dengan 1 (satu) indikator sasaran. Anggaran pada sasaran ini sebesar Rp2.078.073.000,00 terealisasi sebesar Rp1.922.233.650,00 atau capaiannya sebesar 92,50%. Sasaran ini dicapai dengan 1 (satu) program, yaitu Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah dan Pihak Ketiga, dengan anggaran sebesar Rp2.078.073.000,00. 3.4 Akuntabilitas Keuangan Akuntabilitas keuangan Kabupaten Bogor dapat digambarkan dalam Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013. Realisasi
pendapatan daerah Kabupaten Bogor tahun 2013 sebesar Rp4.578.487.464.341,99 atau 101,46% dari Anggarannya sebesar Rp4.504.277.319.000,00
dan realisasi
belanja daerah sebesar Rp4.609.649.390.119,96 atau 88,77% dari Anggarannya sebesar Rp5.192.700.712.000,00
sehingga pada tahun 2013 anggaran APBD
Kabupaten Bogor surplus sebesar Rp663.631.566.257,03. Realisasi pembiayaan daerah dari sisi penerimaan daerah pada tahun 2013 sebesar Rp751.793.492.035.00 yang seluruhnya merupakan rincian dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun lalu. Pencairan Dana Cadangan. dan Penerimaan Hasil Investasi Daerah. Pada tahun 2013 realisasi pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp57.000.000.000.00 yang seluruhnya digunakan untuk penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sebesar.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
218
Realisasi pendapatan daerah sebesar Rp4.578.487.464.341,99 dari jumlah tersebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor memberikan kontribusi sebesar Rp1.267.189.661.648,99 terhadap total pendapatan daerah. realisasi PAD ini melebihi target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu sebesar 108,82%. Realisasi belanja daerah pada tahun 2013 sebesar Rp4.609.649.390.119,96 Pemerintah
Kabupaten
Bogor
berhasil
melakukan
penghematan
Rp583.051.321.880,04 dari anggaran belanja daerah yang telah direncanakan sebesar Rp5.192.700.712.000.00
3.5 Pengelolaan Pendapatan Daerah 3.5.1 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Target pendapatan daerah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan APBD Kabupaten Bogor Tahun Anggaran
2013,
secara
keseluruhan
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp4.570.024.753.090,39 atau 101,46% dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp4.504.277.319.000.00 dengan rincian capaian kinerja pendapatan berdasarkan jenis penerimaan sebagai berikut : a.
Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp1.258.726.950.397,39 atau 108,09% dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.164.506.393.000.00 PAD tersebut terdiri dari Penerimaan dari Pajak Daerah. Retribusi Daerah. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-Lain PAD yang Sah. Realisasi PAD melebihi target yang ditetapkan disebabkan hal sebagai berikut : 1) Optimalisasi penagihan dan peningkatan frekuensi pemeriksaan Pajak Daerah; 2) Koordinasi dan sinergi dengan intansi vertikal serta OPD pengelola penerimaan pendapatan; 3) Sosialisasi terhadap wajib pajak antara lain melalui pelaksanaan Gebyar Pajak sebagai wujud apresiasi terhadap Wajib Pajak yang taat; 4) Peningkatan penyediaan sarana pendukung guna lebih mendekatkan pelayanan kepada wajib pajak pajak dan wajib retribusi; 5) Peningkatan kemudahan pembayaran pajak daerah bagi wajib pajak melalui penyetoran lewat ATM; LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
219
6) Peningkatan penerimaan pendapatan daerah sebagai dampak dari peningkatan nilai jual obyek pajak (NJOP) PBB dan BPHTB karena kegiatan analisa zona nilai tanah b.
Dana Perimbangan dapat direalisasikan sebesar Rp2.310.876.711.691.00 atau
100,51%
dari
target
yang
ditetapkan
sebesar
Rp2.299.110.842.000.00 Pendapatan Dana Perimbangan. terdiri dari pendapatan Bagi Hasil Pajak. Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA. Dana Alokasi Umum. dan Dana Alokasi Khusus. Realisasi dana perimbangan melebihi target yang ditetapkan disebabkan hal-hal sebagai berikut : 1) Meningkatkan koordinasi yang intensif dengan pemerintah pusat serta Instansi vertikal yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor; 2) Penyediaan data dasar perhitungan dana perimbangan; Lain-lain Pendapatan yang Sah dapat direalisasikan sebesar Rp1.000.421.091.002.00 atau 96,13% dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.040.660.084.000.00 Lain-lain pendapatan daerah. terdiri dari Pendapatan Hibah. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah. Dana Alokasi Cukai Tembakau serta Dana Transfer Lainnya. Tabel 3.65 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor 2008 - 2013 Realisasi
Target Setelah Perubahan (Rp)
Rp
(%)
4,504,277,319.000.00
4,570,024,753,090.39
101.46%
Pendapatan Asli Daerah 1,164,506,393.000.00 1,258,726,950,397.39 Dana Perimbangan 2,299,110,842.000.00 2,310,876,711,691.00 Lain-lain Pendapatan Daerah 1.3 1,040,660,084.000.00 1.000,421,091.002.00 yang Sah Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2013
108.09% 100.51%
No I
Uraian PENDAPATAN DAERAH
1.1 1.2
96.13%
Sementara itu, apabila diperhatikan berdasarkan proporsi dari realisasi masingmasing komponen pendapatan daerah terhadap total realisasi pendapatan daerah sebagai berikut : 1)
PAD proporsinya sebesar 27,54%;
2)
Dana Perimbangan proporsinya sebesar 50,56%; dan
3)
Lain-lain Pendapatan yang Sah proporsinya sebesar 21,90%. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
220
Tabel 3.66 Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah No
Uraian
Realisasi (Rp)
Proporsi (%)
I
PENDAPATAN DAERAH
4.570.024.753.090,39
1.1
Pendapatan Asli Daerah
1.258.726.950.397,39
27.54%
1.2
Dana Perimbangan
2.310.876.711.691.00
50.56%
1.3
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1.000.421.091.002.00
21.90%
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2013 Gambar 3.14 Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah
Selanjutnya, secara terperinci capaian kinerja dari masing-masing jenis pendapatan daerah pada setiap komponen pendapatan dijelaskan sebagai berikut : 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) a)
Pajak Daerah Dari 10 jenis pajak daerah yang ada, secara keseluruhan dapat melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu Rp813,780,980.000.00 yang secara kumulatif terealisasi sebesar 108,54% atau Rp883,295,850,418.05. Total pencapaian realisasi pajak daerah tersebut dikontribusikan oleh BPHTB sebesar 113,50%, kemudian diikuti oleh Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan sebesar 112,56%, Pajak Hiburan sebesar 111,95%, Pajak Air Tanah sebesar 106,24%, Pajak Restoran sebesar 104,72%, Pajak Hotel sebesar 104,27%, Pajak Reklame sebesar 104,22%, LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
221
Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar 103,19%, Pajak Parkir sebesar 100,85%, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan batuan sebesar 100,34%, Rincian realisasi pada masing-masing komponen Pajak Daerah disajikan pada tabel 3.3 berikut ini, Tabel 3.67 Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2013 NO.
JUMLAH (Rp) TARGET (setelah REALISASI perubahan)
URAIAN PENERIMAAN
I
PAJAK DAERAH
%
813.780.980.000.00
883.295.850.418,05
108.54
I.1
Pajak Hotel
36.706.422.000.00
38.273.161.944.00
104.27
I.2
Pajak Restoran
40.592.369.000.00
42.508.516.526,90
104.72
I.3
Pajak Hiburan
19.828.663.000.00
22.197.649.185,50
111.95
I.4
Pajak Reklame
11.778.862.000.00
12.276.398.478.00
104.22
I.5
Pajak Penerangan Jalan
149.815.172.000.00
154.600.301.875,41
103.19
I.6
Pajak Parkir
3.301.513.000.00
3.329.421.667.00
100.85
I.7
Pajak Air Tanah
37.981.691.000.00
40.350.069.968,16
106.24
I.8
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
256.000.000.000.00
290.572.171.861,20
113.50
I.9
Pajak Mineral Bukan Logam dan batuan
89.690.428.000.00
89.996.110.222.00
100.34
I.10
Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan
168.085.860.000.00
189.192.048.689,88
112.56
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2013
a)
Retribusi Daerah Jenis retribusi daerah di Kabupaten Bogor adalah sebanyak 14 jenis retribusi. Sementara itu, apabila dikelompokkan berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, jenis retribusi daerah dapat dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu : (1) Retribusi Jasa Umum sebanyak 6 jenis; (2) Retribusi Jasa Usaha sebanyak 5 jenis; dan (3) Retribusi Perizinan Tertentu sebanyak 3 jenis. Apabila dirinci berdasarkan OPD pengelola, dari 14 jenis retribusi daerah, terdapat 2 (dua) jenis retribusi yang ditangani lebih dari 1 (satu) OPD, yaitu : (1) Retribusi Pelayanan Kesehatan oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang dan RSUD Cileungsi; Kekayaan
Daerah
oleh
Bagian
(2) Retribusi Pemakaian
Umum-Sekretariat
Daerah,
Dinas
Pendapatan, Keuangan dan Barang Daerah serta Dinas Bina Marga dan Pengairan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
222
Secara
total,
Retribusi
Daerah
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp145,819.007,884.00 atau secara capaian sebesar 105,03% dari target yang ditetapkan sebesar Rp138,829,789.000.00 Rincian realisasi pada masing-masing komponen Retribusi Daerah disajikan pada tabel 3.4 berikut ini. Tabel 3.68 Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2013 NO.
URAIAN PENERIMAAN
Rp.
%
145.819.007.884.00
105.03
II.
RETRIBUSI DAERAH
138.829.789.000.00
II.A.
Retribusi Jasa Umum
60.211.067.000.00
1. Retribusi Pelayanan Kesehatan
109.25
51.959.587.204.00
111.66
3.519.504.000.00
3.739.926.000.00
106.26
b. Puskesmas
21.334.020.000.00
26.676.991.500.00
125.04
c. RSUD Leuwiliang
13.680.000.000.00
14.944.015.049.00
109.24
8.000.000.000.00
6.598.654.655.00
82.48
11.052.878.000.00
-
11.052.878.000.00
11.179.030.258.00
101.14
70.680.000.00
83.910.750.00
118.72
536.485.000.00
536.719.000.00
100.04
1.500.000.000.00
1.501.514.000.00
100.10
517.500.000.00
517.590.000.00
100.02
4.402.142.000.00
4.701.394.660.00
106.80
2.490.402.000.00
2.785.301.660.00
111.84
180.000.000.00
165.000.000.00
91.67
b. DPKBD
1.298.266.000.00
1.305.654.192.00
100.57
b. Bina Marga
1.012.136.000.00
1.314.647.468.00
129.89
d. RSUD Cileungsi 2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan -Dinas Kebersihan dan Pertamanan 3. Ret. Pel. Pemakaman/Pengabuan Mayat 4. Ret. Parkir Tepi Jalan Umum 5. Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor 6. Ret. Penyediaan dan/atau Penyedotan kakus Retribusi Jasa Usaha 1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah a. Bagian Umum Setda
2. Retribusi Terminal
-
1.210.000.000.00
1.211.026.000.00
100.08
3. Reribusi Tempat Khusus Parkir
315.720.000.00
315.810.000.00
100.03
4. Retribusi Rumah Potong Hewan
316.020.000.00
310.290.000.00
98.19
70.000.000.00
78.967.000.00
112.81
74.216.580.000.00
75.339.262.012.00
101.51
70.000.000.000.00
70.984.446.001.00
101.41
3.456.105.000.00
3.496.724.811.00
101.18
5. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga II.C.
65.778.351.212.00
46.533.524.000.00
a. Dinas Kesehatan
II.B.
REALISASI
TARGET Rp.
Retribusi Perijinan Tertentu 1. Ret. Ijin Mendirikan Bangunan 2. Ret. Ijin Gangguan 3. Ret. Ijin Trayek
232.475.000.00
233.640.000.00
100.50
4. Ret. Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
528.000.000.00
624.451.200.00
118.27
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2013
Dari 14 jenis retribusi tersebut, secara nominal jenis retribusi daerah yang memberikan kontribusi terbesar adalah berasal dari Retribusi Pelayanan Pemakaman/Pengabuan Mayat sebesar 118,72%, diikuti oleh Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga sebesar 112,81%; LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
223
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebesar 111,84%; Retribusi Pelayanan Kesehatan sebesar 111,66%, Retribusi Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing sebesar Rp. 107,16%, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan sebesar 101,41%, Retribusi Ijin Gangguan sebesar 101,18%, Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan sebesar 101,14%, Retribusi Ijin Trayek sebesar 100,50%, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 100,10%, Retribusi Terminal sebesar 100,08%, Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum sebesar 100,04%, Reribusi Tempat Khusus Parkir sebesar 100,03%, Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan kakus sebesar 100,02%, dan Retribusi Rumah Potong Hewan sebesar 98,19%. b) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Realisasi PAD dari komponen Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan secara kumulatif adalah Rp.13.244.856.928.00 atau 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp.13.244.856.000.00. Rincian target dan realisasi Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. c) Lain-Lain PAD yang Sah
Realisasi dari komponen Lain-lain PAD yang Sah secara kumulatif adalah sebesar Rp.216.367.235.167,34 atau 108,92% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp.198.650.768.000.00. Jenis lain-lain pendapatan yang sah ada 11 (sebelas) jenis pendapatan. Total pencapaian
realisasi
lain-lain
pendapatan
yang
sah
tersebut
dikontribusikan oleh Pendapatan Denda Retribusi sebesar Rp. 738,35%,
Tuntutan
ganti
Kerugian
Daerah
sebesar
196,26%,
Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Kerja sebesar 157,37%,
Penerimaan
Lainnya
sebesar
129,24%,
Penerimaan
Kontribusi Kerjasama 115,31%, Pendapatan dari pengembalian 113,82%, Pendapatan BLUD 108,41%, Penerimaan Jasa Giro sebesar 106,73%, Penerimaan Bunga Deposito sebesar 106,50%, Pendapatan Denda Pajak 81,05%, dan Hasil Penjualan Aset Daerah yang tidak dipisahkan sebesar 67,37%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
224
Tabel 3.69 Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2013 NO.
TARGET
URAIAN PENERIMAAN
REALISASI
Rp.
Rp.
%
1.
HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN PDAM Tirta Kahuripan
2.
BUMD Bank Jabar banten
13.244.856.000.00
13.244.856.928.00
100.00
3.
PD. Perkreditan Kecamatan
-
-
-
4.
PD. Bank Perkreditan Rakyat
-
-
-
5.
PD. Pasar Tohaga
-
-
-
III.
13.244.856.000.00
13.244.856.928.00
100.00
-
-
-
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2013 Tabel 3.70 Realisasi Komponen Lain-lain Pendapatan Yang Sah Tahun 2013 NO. IV.
URAIAN PENERIMAAN LAIN-LAIN PAD YANG SAH
REALISASI
TARGET (setelah Perubahan) Rp.
Rp.
%
198.650.768.000.00
216.367.235.167,34
108.92
214.500.000.00
144.500.000.00
67.37
1.
Hasil Penjualan Aset Daerah yg tdk dipisahkan
2.
Penerimaan Jasa Giro
10.609.662.000.00
11.323.492.494.00
106.73
3.
Penerimaan Bunga Deposito
41.638.452.000.00
44.344.610.775.00
106.50
4.
Tuntutan ganti Kerugian Daerah
51.500.000.00
101.073.929.00
196.26
5.
Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Kerja
6.115.146.000.00
9.623.399.272.00
157.37
6.
Pendapatan Denda Pajak
6.757.678.000.00
5.476.962.523,34
81.05
7.
Pendapatan Denda Retribusi
1.000.000.00
7.383.481.00
738.35
8.
Pendapatan dari pengembalian
2.088.195.000.00
2.376.810.809.00
113.82
9.
Pendapatan BLUD
127.039.635.000.00
137.717.892.574.00
108.41
667.000.000.00
769.132.000.00
115.31
3.468.000.000.00
4.481.977.310.00
129.24
10.
Penerimaan Kontribusi Kerjasama
11.
Penerimaan Lainnya
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2013
2) Dana Perimbangan Realisasi Dana Perimbangan secara keseluruhan telah mencapai Rp. 2.310.876.711.691.00 atau 100,51%, yang berarti melampaui target sebesar
Rp.2.299.110.842.000.00.
Total
pencapaian
realisasi
Dana
Perimbangan tersebut dikontribusikan oleh Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar 96,59%, Bagi Hasil Pajak sebesar 110,29%, Dana Alokasi Umum sebesar 100.00%, dan Dana Alokasi Khusus sebesar 100.00%. Rinciannya disajikan pada Tabel 3.10 berikut ini.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
225
Tabel 3.71 Realisasi Komponen Dana Perimbangan Tahun 2013 JUMLAH (Rp) No.
URAIAN
Target Setelah Perubahan
Realisasi
(%)
B
Dana Perimbangan
2.299.110.842.000.00
2.310.876.711.691.00
100.51
B-1
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
194.646.010.000.00
206.411.879.191.00
106.04
B-2
Bagi Hasil Pajak
134.325.809.000.00
148.149.769.555.00
110.29
B-3
Bagi Hasil Bukan Pajak
60.320.201.000.00
58.262.109.636.00
96.59
B-4
Dana Alokasi Umum
1.887.770.112.000.00
1.887.770.112.500.00
100.00
B-5
Dana Alokasi Khusus
216.694.720.000.00
216.694.720.000.00
100.00
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2013
3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Secara kumulatif Realisasi Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.1.000.421.091.002.00 atau 96,13%, dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp.1.040.660.084.000.00 dengan rincian berikut ini. Tabel 3.72 Realisasi Komponen Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2013 JUMLAH No.
URAIAN
(%)
Target Setelah Perubahan (Rp)
Realisasi (Rp)
1.040.660.084.000.00
1.000.421.091.002.00
96.13
817.104.000.00
2.273.371.355.00
278.22
C
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
C-1
Pendapatan Hibah
C-2
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
366.406.858.000.00
356.484.217.678.00
97.29
C-3
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
355.347.093.000.00
356.458.862.000.00
100.31
C-4
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
315.008.736.000.00
281.677.731.184.00
89.42
C-5
Dana Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
409.930.000.00
409.930.526.00
100.00
C-6
Dana Alokasi Cukai hasil Tembakau
2.670.363.000.00
3.116.978.259.00
116.72
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2013
Secara rinci penjelasan realisasi penerimaan pada komponen Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yaitu dikontribusikan oleh Pendapatan Hibah sebesar 278,22%, Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya sebesar 97,29%, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar 100,31%, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya sebesar 89,42%, Dana bagi hasil dari retribusi dari Provinsi dan Pemerintah
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
226
Daerah lainnya sebesar 100%, dan Dana Alokasi Cukai Tembakau sebesar 116,72%. 3.5.2 Permasalahan dan Solusi Secara keseluruhan bahwa realisasi pendapatan daerah telah melampaui target yang telah ditetapkan, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat permasalahan umum, yaitu : a. Belum optimalnya optimalisasi integrasi sistem pengelolaan pendapatan daerah baik mengenai Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah, karena kendala jaringan/koneksi dan sarana telekomunikasi/internet; b. Belum optimalnya koordinasi secara sinergis dalam hal intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dengan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor maupun lembaga vertikal yang ada di Kabupaten Bogor, instansi vertikal serta stake holder tingkat desa/kelurahan dan kecamatan; c. Belum optimalnya kontribusi Badan Usaha Milik Daerah terhadap Pendapatan Daerah; d. Terbatasnya kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia pengelola pendapatan daerah; e. Belum optimalnya sosialisasi pada masyarakat untuk membayar pajak, khususnya pada masyarakat yang berada di wilayah pedalaman dan kurangnya aksesibilitas ke pusat kota. Solusi yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain : a. Mengembangkan integrasi sistem pengelolaan pendapatan daerah, salah satu diantaranya melalui penyiapan sistem informasi managemen pelaporan data wajib pajak secara on line, sistem BPHTB-PBB-Pajak Daerah on line; b. Meningkatkan koordinasi secara sinergis dengan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor maupun lembaga vertikal yang ada di Kabupaten
Bogor,
instansi
vertikal
serta
stakeholder
tingkat
desa/kelurahan dan kecamatan antar instansi terkait dalam hal intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, melalui pembentukan tim optimalisasi pendapatan daerah yang meliputi unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan pendapatan daerah; LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
227
c. Mengoptimalkan
kinerja
Badan
Usaha Milik
Daerah
agar dapat
memberikan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah; d. Mempersiapkan kualitas dan kompetensi tenaga pengelola pendapatan daerah, seperti pemeriksa pajak daerah, juru penilai dan juru sita melalui pelatihan, bimbingan teknik dan in house training; e. Melakukan sosialisasi di berbagai media, memberikan apresiasi kepada wajib pajak dan sosialisasi tatap muka dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pendapatan daerah, khususnya mengenai pajak daerah dan retribusi daerah agar dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak secara tepat waktu dan tepat jumlah dan menambah sarana prasarana yang mampu menjangkau wilayah pedalaman dengan cepat.
3.6 Pengelolaan Belanja Daerah 3.6.1 Target dan Realisasi Belanja Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2013 tidak terealisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yaitu mencapai 88,77%, atau yang direncanakan sebesar Rp5.192.700.712.000.00 hanya terealisasi sebesar Rp4.609.649.390.119,96 sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.12 berikut ini. Tabel 3.73 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013 KODE REKENING
JUMLAH URAIAN
1
2
5
Belanja Daerah
5 5 5 5
1 1 1 1
1 4 5
5
1
6
5
1
7
5
1
8
Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Beuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Tidak Terduga
5 5 5
2 2 2
1 2
Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa
BERTAMBAH / (BERKURANG)
Target Setelah Perubahan 3 5.192.700.712.000.00
Realisasi
(Rp)
4 4.609.649.390.119,96
5=4-3 583.051.321.880,04
6 88.77
2.246.094.109.000.00 1.663.105.686.000.00 200.131.383.000.00 12.299.500.000.00
2.073.707.659.388.00 1.543.098.411.184.00 186.754.695.800.00 9.981.000.000.00
172.386.449.612.00 120.007.274.816.00 13.376.687.200.00 2.318.500.000.00
92.33 92.78 93.32 81.15
84.153.922.000.00
78.923.678.703.00
5.230.243.297.00
93.78
266.403.618.000.00
251.549.301.484.00
14.854.316.516.00
94.42
20.000.000.000.00
3.400.572.217.00
16.599.427.783.00
17.00
2.946.606.603.000.00 283.579.796.000.00 1.047.688.846.000.00
2.535.941.730.731,96 264.251.887.300.00 952.415.585.566,96
410.664.872.268,04 19.327.908.700.00 95.273.260.433,04
86.06 93.18 90.91
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
(%)
228
JUMLAH
KODE REKENING 5
2
3
URAIAN
Belanja Modal
BERTAMBAH / (BERKURANG)
Target Setelah Perubahan
Realisasi
1.615.337.961.000.00
1.319.274.257.865.00
(Rp)
(%)
296.063.703.135.00
81.67
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2013
Pada Tabel 3.12 dapat dilihat bahwa capaian kinerja anggaran belanja berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut : a. Belanja Tidak Langsung sebesar Rp2.073.707.659.388.00 atau 92,33% dari anggaran yang telah ditetapkan, yaitu Rp2.246.094.109.000.00; b. Belanja Langsung sebesar Rp2.535.941.730.731,96 atau 86,06% dari anggaran yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp2.946.606.603.000.00. Sementara itu, apabila dilihat berdasarkan komposisinya terhadap total realisasi belanja, maka proporsi realisasi dari Belanja Tidak Langsung adalah 44,99%, sementara Belanja Langsung sebesar 55,01%. Secara umum, hal-hal yang mempengaruhi tidak terealisasinya alokasi anggaran belanja daerah sebagaimana tercantum pada Tabel 3.12 dijelaskan sebagai berikut. a. Belanja Tidak Langsung 1) Realisasi
Belanja
Pegawai
mencapai
92,78%
atau
sebesar
Rp1.543.098.411.184.00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp1.663.105.686.000.00. Tidak terealisasinya Belanja Pegawai ini diantaranya disebabkan karena : a) Masih adanya sisa anggaran dari rencana accress untuk pos belanja gaji pegawai dari yang telah direncanakan untuk beberapa OPD; b) Masih adanya sisa anggaran tunjangan umum dan tunjangan fungsional sebagai akibat dari adanya dinamika jumlah pegawai yang disebabkan purna bhakti di tahun 2013; c) Masih adanya sisa anggaran biaya pemungutan, yaitu dari Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, untuk Insentif Pemungutan PBB Tahun 2013 tidak seluruhnya direalisasikan di tahun 2013. 2) Belanja Hibah terealisasi 93,32% atau sebesar Rp186.754.695.800.00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp200.131.500.000.00. Hal
ini
disebabkan
karena
tidak
terpenuhinya
kelengkapan
administrasi pemohon hibah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
229
Nomor 32 Tahun 2011 sehingga dana hibah dikembalikan lagi ke kas daerah. 3) Belanja
Bantuan
Sosial
terealisasi
81,15%
atau
sebesar
Rp9.981.000.000.00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp12.299.500.000.00. Hal ini disebabkan karena tidak terpenuhinya kelengkapan administrasi pemohon bantuan sosial sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sehingga dana bantuan sosial dikembalikan lagi ke kas daerah 4) Belanja
Bagi
Hasil
Keuangan
kepada
Provinsi/Kab/Kota
dan
Pemerintah Desa dapat terealisasi sebesar 93,78% atau sebesar Rp78.923.678.703.00
dari
rencana
yang
ditetapkan
sebesar
Rp84.153.922.000.00. Hal ini disebabkan karena penyisihan bagian laba PDAM Tirta Kahuripan Tahun 2011 untuk Pemerintah Kota Depok belum
direalisasikan
karena
Pemerintah
Kota
Depok
belum
mengajukan permohonan pencairan. 5) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa terealisasi 94,42% atau sebesar Rp251.549.301.484.00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp266.403.618.000.00. Hal ini disebabkan karena bantuan operasional raskin baru direalisasikan sampai dengan bulan Oktober 2012. 6) Realisasi Belanja Tidak Terduga hanya terealisasi 17.00% atau sebesar Rp3.400.572.217.00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp20.000.000.000.00. Hal ini disebabkan karena sesuai dengan ketentuan, penggunaan Belanja Tak Terduga berdasarkan surat keputusan Bupati harus sesuai dengan kebutuhan/peruntukan. Dalam anggaran BTT termasuk pengembalian kelebihan atas penerimaan tunjangan profesi guru PNSD dan tambahan penghasilan guru PNSD tahun 2011 yang pada tahun sebelumnya diminta untuk dikembalikan ke kas negara, namun sampai dengan akhir tahun anggaran 2012 tidak ada permintaan dari pemerintah pusat untuk mengembalikan. b. Belanja Langsung 1) Belanja
Pegawai
terealisasi
93,18%
atau
sebesar
Rp264.251.887.300.00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
230
Rp283.579.796.000.00. Hal ini disebabkan oleh adanya upaya efisiensi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan. 2) Belanja
Barang
dan
Jasa
terealisasi
90,91%
atau
sebesar
Rp952.415.585.566,96 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp1.047.688.846.000.00.
Hal
ini
disebabkan
adanya
upaya
efisiensi/penghematan pada belanja bahan pakai habis, belanja cetak dan penggandaan, belanja pemeliharaan, belanja makan dan minum, maupun pada belanja perjalanan dinas. 3) Belanja Modal terealisasi 81,67% atau sebesar Rp1.319.274.257.865.00 dari
alokasi
anggaran
Rp1.615.337.961.000.00.
Hal
yang ini
ditetapkan
disebabkan
oleh:
sebesar (1)
tidak
terealisasinya sejumlah kegiatan untuk memenuhi sarana dan prasarana kerja dari aparatur, seperti belanja modal pengadaan, pembangunan, rehabilitasi gedung/kantor maupun belanja modal aparatur lainnya; (2) terdapat sejumlah kegiatan yang tidak terealisasi hingga akhir Tahun Anggaran 2013 sehingga kegiatan dimaksud harus dilanjutkan dan/atau diluncurkan kembali pada tahun anggaran 2013; (3) adanya upaya efisiensi untuk beberapa kegiatan dari Belanja Modal, terutama yang berasal dari selisih penawaran dari pihak ketiga, sehingga dananya dikembalikan ke kas daerah. 3.6.2 Rencana dan Realisasi Pembiayaan Daerah Defisit anggaran yang direncanakan pada Tahun Anggaran 2013, adalah sebesar Rp0.00, namun demikian sampai dengan 31 Desember 2013 justru terjadi surplus menjadi Rp650.891.368.187,03 karena terlampauinya target pendapatan daerah, efesiensi dari kegiatan, tidak terealisasinya sebagian anggaran yang direncanakan untuk belanja daerah serta ada kegiatan-kegiatan yang dianggarkan kembali di tahun 2014, sementara pada komponen pembiayaan dapat dijelaskan sebagai berikut : Pembiayaan Daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, kondisi anggaran pembiayaan daerah dijelaskan sebagai berikut : a. Penerimaan Pembiayaan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
231
Penerimaan Pembiayaan Daerah yang dianggarkan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA) sebesar Rp751.723.393.000.00 dan terealisasi 100,01%. b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan yang direncanakan untuk 1) pembentukan dana cadangan sebesar Rp0.00 terealisasi 0.00%, 2) Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sebesar Rp63.300.000.000.00 terealisasi 90,05%. Dengan adanya surplus, kondisi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan yang terealisasi sesuai rencana, maka terdapat surplus setelah pembiayaan sebesar Rp650.891.368.187,03 yang akan menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA). Penjelasan jumlah SILPA diatas, akan disampaikan secara rinci dalam Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2013 kepada DPRD berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Tabel 3.74 Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2013 KODE REKENING 1 6 6
1
6
1
1
6
1
2
6
1
3
6
1
4
6
1
5
6
1
6
6
1
7
6
2
6
2
1
6
2
2
6 6
2 2
3 4
U R A I A N 2 PEMBIAYAAN DAERAH Penerimaan Pembiayaan Daerah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Penerimaan piutang daerah Penerimaan Hasil Investasi Daerah Pengeluaran Pembiayaan Daerah Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah SURPLUS / (DEFISIT) SETELAH PEMBIAYAAN
JUMLAH Anggaran Setelah Realisasi Perubahan 3 4 688.423.393.000.00 694.793.492.035.00
BERTAMBAH / (BERKURANG) (Rp)
(%)
5=4-3 (6.370.099.035.00)
6 100.93
(70.099.035.00)
100.01
751.723.393.000.00
751.793.492.035.00
700.208.345.000.00
700.208.345.854.00
(854.00)
100.00
30.000.000.000.00
30.943.533.272.00
(943.533.272.00)
103.15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21.515.048.000.00
20.641.612.909.00
873.435.091.00
95.94
63.300.000.000.00
57.000.000.000.00
6.300.000.000.00
90.05
-
-
-
-
63.300.000.000.00
57.000.000.000.00
6.300.000.000.00
90.05
-
-
-
-
-
663.631.566.257,03
(650.891.368.187,03)
-
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
232
Rekapitulasi secara ringkas mengenai kinerja keuangan daerah, yang meliputi Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan pada APBD Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2013 disajikan pada Tabel 3.13. Tabel 3.75 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bogor Tahun 2013 KODE REKENING 1 4 4 4 4
1 1 1
1 2
4
1
3
4
1
4
4 4
2 2
1
4 4
2 2
2 3
4
3
4
3
1
4
3
3
4
3
4
4
3
5
4
3
6
4 5 5 5 5 5
3
7
1 1 1 1
1 4 5
5
1
6
5
1
7
5 5 5 5 5
1 2 2 2 2
8
6 6
1
6
1
1
6
1
2
6
1
3
6
1
4
6
1
5
6 6 6
1 1 2
6 7
1 2 3
JUMLAH U R A I A N 2 PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah Hasil Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Dana Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Alokasi Cukai hasil Tembakau BELANJA DAERAH BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Tidak Terduga BELANJA LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal SURPLUS / (DEFISIT) PEMBIAYAAN DAERAH Penerimaan Pembiayaan Daerah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Penerimaan piutang daerah Penerimaan Hasil Investasi Daerah Pengeluaran Pembiayaan Daerah
BERTAMBAH / (BERKURANG)
Anggaran Setelah Perubahan 3 4.504.277.319.000.00 1.164.506.393.000.00 813.780.980.000.00 138.829.789.000.00
Realisasi
(Rp)
(%)
4 4.578.487.464.341,99 1.267.189.661.648,99 883.443.264.462,65 145.682.062.230.00
5=4–3 (74.210.145.341,99) (102.683.268.648.99) (69.662.284.462.65) (6.852.273.230.00)
6 101.65 108,82 108,56 104,94
13.244.856.000.00
13.244.856.928.00
(928.00)
100.00
198.650.768.000.00
224.819.478.028,34
(26.168.710.028.34)
113,17
2.299.110.842.000.00 194.646.010.000.00 134.325.809.000.00 60.320.201.000.00 1.887.770.112.000.00 216.694.720.000.00
2.310.876.711.691.00 206.411.879.191.00 148.149.769.555.00 58.262.109.636.00 1.887.770.112.500.00 216.694.720.000.00
(11.765.869.691.00) (11.765.869.191.00) (13.823.960.555.00) 2.058.091.364.00 (500.00) -
100,51 106,04 110,29 96,59 100.00 100.00
1.040.660.084.000.00
1.000.421.091.002.00
40.238.992.998.00
96,13
817.104.000.00
2.273.371.355.00
(1.456.267.355.00)
278,22
366.406.858.000.00
356.484.217.678.00
9.922.640.322.00
97,29
355.347.093.000.00
356.458.862.000.00
(1.111.769.000.00)
100,31
315.008.736.000.00
281.677.731.184.00
33.331.004.816.00
89,42
409.930.000.00
409.930.526.00
(526.00)
100.00
2.670.363.000.00 5.192.700.712.000.00 2.246.094.109.000.00 1.663.105.686.000.00 200.131.383.000.00 12.299.500.000.00
3.116.978.259.00 4.609.649.390.119,96 2.073.707.659.388.00 1.543.098.411.184.00 186.754.695.800.00 9.981.000.000.00
(446.615.259.00) 583.051.321.880,04 172.386.449.612.00 120.007.274.816.00 13.376.687.200.00 2.318.500.000.00
116,72 88.77 92.33 92,78 93,32 81,15
84.153.922.000.00
78.923.678.703.00
5.230.243.297.00
93,78
266.403.618.000.00
251.549.301.484.00
14.854.316.516.00
94,42
20.000.000.000.00 2.946.606.603.000.00 283.579.796.000.00 1.047.688.846.000.00 1.615.337.961.000.00 (688.423.393.000.00) 688.423.393.000.00 751.723.393.000.00
3.400.572.217.00 2.535.941.730.731,96 264.251.887.300.00 952.415.585.566,96 1.319.274.257.865.00 (31.161.925.777,97) 694.793.492.035.00 751.793.492.035.00
16.599.427.783.00 410.664.872.268,04 19.327.908.700.00 95.273.260.433.04 296.063.703.135.00 (657.261.467.222.03) (6.370.099.035.00) (70.099.035.00)
17.00 86.06 93,18 90,91 81,67 4,53 100.93 100,01
700.208.345.000.00
700.208.345.854.00
(854.00)
100.00
30.000.000.000.00
30.943.533.272.00
(943.533.272.00)
103,15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21.515.048.000.00 63.300.000.000.00
20.641.612.909.00 57.000.000.000.00
873.435.091.00 6.300.000.000.00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
233
95,94 90,05
KODE REKENING
6
1 2
6
2
6 6
2 2
JUMLAH U R A I A N
Anggaran Setelah Perubahan 3
BERTAMBAH / (BERKURANG) Realisasi
(Rp)
(%)
2 4 5=4–3 1 Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) 2 63.300.000.000.00 57.000.000.000.00 6.300.000.000.00 Pemerintah Daerah 3 Pembayaran Pokok Utang 4 Pemberian Pinjaman Daerah SURPLUS / (DEFISIT) SETELAH 663.631.566.257,03 (650.891.368.187,03) PEMBIAYAAN Sumber Data : DPKBD tentang Realisasi APBD Kabupaten Bogor T.A. 2013 (per tanggal 31 Desember 2013)
Gambar 3.15 Anggaran dan Realisasi
3.6.3 Permasalahan dan Solusi Dalam
pelaksanaan
pengelolaan
Belanja
Daerah,
terdapat
beberapa
permasalahan yaitu: a. Belanja Tidak Langsung 1) Tidak terealisasinya belanja pegawai dikarenakan dalam perencanaan penerimaan CPNS tahun 2012 gaji pokok yang diperhitungkan untuk 6 bulan ke depan terhitung dari bulan Juni-Desember 2013. Pada tahun berjalan gaji pokok PNS yang baru diangkat pada tahun 2013 efektif dibayarkan mulai bulan November sampai dengan Desember tahun 2013, selain itu masih adanya sisa anggaran tunjangan umum dan tunjangan fungsional sebagai akibat dari adanya dinamika jumlah pegawai yang disebabkan purna bhakti pada tahun 2013;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
234
6 90,05 -
2) Tidak terealisasinya belanja hibah dan bantuan sosial sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dikarenakan tidak terpenuhinya kelengkapan administrasi pemohon hibah dan bantuan sosial sesuai dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 sehingga alokasi dana hibah dan bantuan sosial dikembalikan lagi ke kas daerah ; 3) Realisasi belanja tidak terduga digunakan untuk kepentingan penanggulangan bencana alam dan pengembalian (restitusi) pajak daerah pada tahun bersangkutan, sehingga belanja tidak terduga hanya direalisasikan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2013. b. Belanja Langsung Belanja langsung tidak dapat terealisasi sebagaimana yang telah dianggarkan pada tahun 2013, pengaruh yang cukup siginifikan atas tidak terealisasinya belanja langsung disebabkan oleh : 1) Banyaknya pekerjaan yang tidak selesai di setiap SKPD dikarenakan gagal lelang ataupun tidak cukup waktu untuk penyelesaian pekerjaan, sehingga berdampak terhadap realisasi belanja modal yang tidak sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan ; 2) Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan pada tahun anggaran 2013 tidak terealisasi sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan terdapat dua aturan yang berbeda yaitu Permendagri dan Permendiknas dalam mengatur petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus bidang pendidikan. Sehingga dalam APBD tahun anggaran 2013 kegiatan DAK bidang pendidikan dimasukan dalam belanja modal dengan total nilai nominal secara global ; 3) Kegiatan-kegiatan yang didanai oleh Bantuan Provinsi tidak terealisasi sebagaimana yang telah dianggarkan pada tahun 2013 dikarenakan terdapat perbedaan dasar penentuan nilai pencairan dana kegiatan, Provinsi akan mencairkan dana sesuai dengan nilai yang tercantum dalam nilai kontrak kerja sehingga akan mempengaruhi capaian realisasi belanja modal pada belanja langsung. Berkenaan dengan permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan antara lain :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
235
1) Rencana alokasi anggaran belanja gaji pegawai pada Belanja Tidak Langsung diperhitungkan dan disesuaikan dengan kondisi riil pegawai di
lingkup
pemerintah
Kabupaten
Bogor
serta
meningkatkan
sinkronisasi dan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan penerimaan CPNS. 2) Memberikan
sosialisasi
kepada
masyarakat
yang
mengajukan
permohonan dana hibah dan bantuan sosial agar mematuhi tata tertib pengajuan hibah bantuan sosial sesuai dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 dan Peraturan Bupati Bogor Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah melalui media massa ataupun kegiatan tatap muka yang dilaksanakan oleh bupati kepada masyarakat seperti Rebo Keliling dan Jumat Keliling. Kegiatan-kegiatan yang didanai dari DAK maupun Bantuan Provinsi yang tidak terselesaikan pada tahun anggaran 2013, anggaran kegiatannya dialokasikan kembali pada tahun 2014 dengan perhitungan yang disesuaikan dengan kondisi riil pencairan dana kegiatan tersebut.
3.7 Prestasi Kabupaten Bogor Berikut ini prestasi yang berhasil dicapai oleh Kabupaten Bogor dalam kurun waktu tahun 2013, antara lain: 1.
Lomba OSN pada Dinas Pendidikan untuk Tingkat Nasional Tahun 2013;
2.
Pameran Epitech 8 Jabar di GOR Pajajaran Kota Bogor.
3.
Juara 2 Stand terbaik Tingkat Jawa Barat dengan Tema “Membentuk Generasi Muda Bangsa yang Berkarakter, Mandiri, Unggul, dan Berdaya Saing Guna Menciptakan Kemajuan dan Kesejahteraan untuk Semua”.
4.
RSUD Ciawi Masuk ke dalam Peringkat ke 2 tingkat Provinsi sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi;
5.
Penghargaan Raksa Prasadha Provinsi Jawa Barat 2013 sebagai Fasilisator Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bogor diraih oleh Sdri.Endang Suprihartini; LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
236
6.
Penghargaan Raksa Prasadha Provinsi Jawa Barat 2013 sebagai Fasilisator Konservasi Lahan di Kecamatan Megamendung diraih oleh Sdr.Rahmat Hidayat;
7.
Dalam rangka Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Daerah (POPWILDA) Propinsi Jawa Barat Tahun 2013, Kabupaten Bogor sebagai juara umum dengan perolehan medali 10 Emas, 9 Perak, 6 perunggu.
8.
Dalam rangka Sea Games Myanmar Tahun 2013, pada Cabang Olahraga Kempo, atas nama saudari Anastasia Breenda asal Sekolah SMA Negeri 3 Cibinong, Meraih Medali Perak dan pada Kejuaraan Dunia (Taikai Jepang) Meraih Medali Emas.
9.
Dalam rangka kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (OOSN) tingkat Jawa Barat yang diikuti Atlet Pelajar Kabupaten Bogor tingkat sekolah SD/SMP/SLTA di Bandung, dengan hasil prestasi sebagai berikut : a. Kategori Sekolah Dasar (SD) atas nama Sdri. Nadya Aulia, asal sekolah SD Pelita Insani
meraih medali emas pada Cabang Olahraga Tenis
Lapang. b. Katagori
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat atas
nama M. Audi Saprial asal sekolah SMPN 1 Gunung Putri meraih medali emas cabang olahraga tenis lapang. c. Katagori
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat atas
nama : -
Sierad Ramadhan asal sekola SMAN 3 Cibinong meraih medali cabang olahraga Atletik.
-
Desi Artina Sari asal sekolah SMA
AL Nur
Cibinong meraih
medali emas cabang olahraga Karate. 10. ISO 9001:2008, Pada 4 Oktober 2013, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi berhasil memenuhi syarat untuk mendapatkan ISO 9001:2008 atas dasar telah memiliki pengantar kerja, operator bursa kerja online, dokumen-dokumen yang diperlukan, serta anggaran kegiatan tahunan. Sertifikasi ISO 9001:2008 diberikan oleh Kemenakertrans; 11. Jamsostek Award tingkat Provinsi Jawa Barat, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi meraih juara II di tingkat Provinsi Jawa Barat atas dasar kerja sama yang baik antara tim kerja fungsional dengan PT. Jamsostek juga LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
237
antara pemerintah daerah Kabupaten Bogor dengan PT. Jamsostek. Penghargaan diberikan oleh Gubernur Jawa Barat kepada Bupati Bogor. 12. Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit Kab. Bogor, Juara III Lomba Penganugerahan Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit Award Provinsi Jawa Barat. Penghargaan diberikan oleh Gubernur Jawa Barat. 13. Penghargaan Tingkat Nasional Lomba Kabupaten Layak Anak (KLA) Kategori Pratama; 14. Penghargaan Tingkat Nasional Anugerah Parahita Ekapraya kategori Madya; 15. Juara I lomba Kelompok Bina Keluarga Remaja Tingkat Provinsi Jawa Barat; 16. Juara II Lomba Kelompok UPPKS Tingkat Provinsi Jawa Barat; 17. Juara II Lomba PEKKA Tingkat Provinsi Jawa Barat; 18. Juara III Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan Tahun 2013 Tingkat Provinsi Jawa Barat Kategori PHBS; 19. Juara III Lomba P2WKSS Tingkat Provinsi Jawa Barat; 20. Juara III Gugus Tugas Trafficking Tingkat Provinsi Jawa Barat; 21. Juara III Duta Mahasiswa Kependudukan dan Keluarga Berencana Tingkat Provinsi Jawa Barat; 22. Juara III Lomba Bina Keluarga Balita Tingkat Jawa Barat; 23. Juara Kedua pada Anugerah Media Humas (AMH)
Tahun 2013, pada
Kategori Laporan Kerja Humas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di Hotel The Sunan, Solo pada Tanggal 20 November 2013; 24. Juara Harapan terbaik III dalam Anugerah Media Humas (AMH) Tahun 2013
kategori
Penerbitan
Media
Internal
Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota yang diselenggarakan oleh Bakohumas Pusat Kementrian Komunikasi dan Informasi; 25. Pada Tingkat Tatar Pasundan sebagai Badan Publik Terbaik Pertama dalam pelaksanaan Undang-undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Jawa Barat Tahun 2013; 26. Penertiban bangunan/Vila di kawasan Puncak (wilayah Kecamatan Cisarua dan Megamendung) dari target 200 bangunan terealisasi 211 bangunan yang ditertibkan (dibongkar) pada tahun 2013;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
238
27. Peserta Terbaik I cabang Tahfidz 1 Juz dan Tilawah Putra atas nama Aldi Samsul Fauzi pada pelaksanaan STQ XIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013; 28. Peserta Terbaik I cabang 20 Juz Putra atas nama Fahrudin STQ XIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013; 29. Peserta Terbaik I cabang 30 Juz Putri atas nama Hj. Muflihah STQ XIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2012; 30. Peserta Terbaik III cabang Tilawah Dewasa Putra atas nama H. Endang Ismatullah pada pelaksanaan STQ XIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013; 31. Peserta Terbaik III cabang 30 Juz Putra atas nama M. Surudin STQ XIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013; 32. Terbaik I pembinan STQ XIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013; 33. Penghargaan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Jakarta, pada tanggal 29 Januari 2014. Penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI tersebut sebagai tindak lanjut hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh tim Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara terhadap akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Bogor; 34. Badan
Kepegawaian,
Pendidikan
dan
Pelatihan
Kabupaten
Bogor
mendapatkan penghargaan BKD Award dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 sebagai Kabupaten Penyelenggara Manajemen Kepegawaian Terbaik Klaster I; 35. Prestasi yang diraih oleh Sekretariat KORPRI Kabupaten Bogor selama tahun 2013, yaitu : Meraih mendali Emas di Cabang Olahraga Golf beregu dalam rangka PORPEMDA Tahun 2013; 36. Desa
Sukamanah
Kecamatan
Megamgamendung
sebagai
Juara
1
Perlombaan Desa Tingkat Provinsi Jawa Barat; 37. Juara Lomba Posyandu Desa Nagrak Kecamatan Gunung Putri sebagai Juara I Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Barat; 38. Kader Posyandu atas nama Mia Nurhayati dari Desa Cibatu tiga Kecamatan Cariu sebagai Juara I Lomba Kader Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Barat; LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
239
39. Prestasi yang diraih Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor selama Tahun 2013, adalah Juara II Kelompok UMKM Pengolahan Hasil Perikanan Tingkat Provinsi Jawa Barat a.n Kelompok Mina Sejahtera Desa Pabuaran Kecamatan Cibinong; 40. Innovative Government Award (IGA) dalam rangka Revitalisasi Pertanian dari Kementerian Dalam Negeri; 41. Peringkat Ke-3 Tingkat Provinsi Kriteria Kinerja Bupati/Walikota dalam rangka penanaman Satu Milyar Pohon (OBIT); 42. Peringkat
II
Tingkat
Nasional
Kriteria
Stand
Terbaik
Klasifikasi
Kabupaten/Kota pada Agro and Food Expo 2013; 43. Peringkat I Tingkat Kabupaten Bogor Kriteria Stand Terbaik pada Pameran Hari Jadi Bogor dan Hari Koperasi 2013; 44. Peringkat 1 Tingkat Provinsi Jawa Barat Kriteria Pengolahan Petani Perkebunan untuk Komoditas Karet a/n Enjen Kelompok Tani Mandiri Desa Jugalajaya Kecamatan Jasinga; 45. Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Barat Kriteria Kelompok Tani Hutan Lomba Wana Lestari Tingkat Provinsi Tahun 2013; 46. Penyuluh Pertanian PNS Teladan (Ade Suhandi, A.Md - BP3K IX); 47. Juara I Lomba Kelompencapir Wilayah Jawa I (UPR Lele Mitra Tani Ds.Jampang Kec.Kemang); 48. Juara II Gempita (UPR Lele Mitra Tani Ds.Jampang Kec.Kemang); 49. Juara I Penyuluh Pertanian PNS Teladan (Ade Suhandi, A.Md - BP3K IX); 50. Juara I Kelompok Tani Hutan / Penghijauan (KTH/KTP) (Klp.Rimba Lestari Ds.Karacak Kec.Leuwiliang); 51. Juara II Adhikarya Pangan Nusantara sebagai Pembina Ketahanan Pangan (Bupati Bogor); 52. Juara II Kelompok Peternakan (Klp.Mekar Buana Kec.Tanjungsari); 53. Juara II Lomba Gapoktan PUAP Berprestasi (Gapoktan Tani Mandiri Ds.Ciherang Pondok Kec.Caringin); 54. Juara II THL-TBPP Teladan (Ir. Yeti S. - BP3K VII); 55. Juara III BPP Berprestasi (BP3K IX); 56. Juara Harapan I Petani Teladan (H.M. Satiri Ds.Karehkel Kec.Leuwiliang);
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
240
57. Juara Harapan II Gapoktan Teladan (Gapoktan Rahayu Mekar Ds.Leuwibatu Kec.Rumpin); 58. Pada ajang Pameran Pariwisata Legian Beach Festival di Bali mendapatkan Juara II; 59. Pada ajang Pameran Pariwisata City Link di Bandung mendapatkan Juara III; 60. Pada ajang Mojang dan Jajaka Tingkat Provinsi Jawa Barat mendapatkan Juara Harapan I untuk Kategori Mojang dan Juara Atribut Perilaku Hidup Bersih untuk Kategori Jajaka 61. Juara Atribut Perilaku Hidup Bersih Kategori Jajaka di Pasanggiri Mojang Jajaka Tingkat Provinsi Jawa Barat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013
241