KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-20141]
Ariska Oktavia Program Studi Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Imron Mawardi Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: The purpose of this research is to know the effect of financial performance to stakeholder’s maslahah on Sharia Commercial Bank in Indonesia. The exogenous latent variable that is used is financial performance which is formed by five indicators that are ROA, BOPO, NPF, FDR and CAR. The endogenous latent variable is stakeholder’s maslahah which is formed by five indicators: proprietor’ maslahah, employee’s maslahah, government’s maslahah, society’s maslahah, and consumer financing’s maslahah.Technique of analysis that is used is Partial Least Square (PLS) which is appropriate to relate latent variables. There are nine Sharia Commercial Banks which are appropriate to be taken as samples. The length of observation of this research is five years, from 2010 to 2014.The result of this research shows that business performance has positive and significant effect to stakeholder’s maslahah. It means that the rise of business performance will increase stakeholder’s maslahah. Keywords : Financial Performance, Stakeholder’s Maslahah, Partial Least Square (PLS) I. PENDAHULUAN Seorang
muslim
dalam
menjalani
Menurut
Syatibi
As-Syatibi
dalam
Al-
kehidupannya harus memperhatikan tiga
Muwafaqat: “Hukum-hukum diundangkan
kerangka dasar ajaran Islam, yaitu aqidah,
untuk kemaslahatan manusia” (Mingka,
akhlak dan syariah.Mahmud Syaltut dalam
2013:36). Berdasarkan hal tersebut, maka
Djazuli
dapat
syariah
(2010:2)
menjelaskan
bahwa
pengaturan yang digariskan Allah atau
(maqashid
syari’ah).Mingka
pokok-pokoknya digariskan
Allah agar
menjelaskan bahwa sejumlah ilmuwan
manusia berpegang kepadanya, didalam
Islam terkemuka, telah sepakat tentang
hubungan manusia dengan Tuhannya,
urgensi maslahah dalam kehidupan.
manusia
sesama
Secara sederhana, maslahah diartikan
didalam
sebagai sesuatu yang baik, bermanfaat
hubungannya dengan kehidupan. Maka
dan dapat diterima oleh akal sehat
dapat
(Mingka,
dengan
saudaranya alam
disimpulkan
dan
bahwa
semua
dari
maslahah
inti
dengan
pengaturan-
disimpulkan
merupakan
muslim,
merupakan
bahwa
tujuan
2-13:48).Syarifuddin
syariah (2013:68)
(2008:208)
tindakan seorang muslim harus sesuai
dalam bukunya, membagi maslahah ke
dengan syari’ah.
dalam dua bentuk, yang pertama yaitu mewujudkan
1]Jurnal
manfaat,
kebaikan
ini merupakan bagian dari skripsi dari Ariska Oktavia, NIM: 041211432024, yang diuji pada tanggal 9 Februari 2016
39
dan
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
kesenangan untuk manusia yang disebut
2009
dengan jalbul al-masalih, dan yang kedua
turutadalah:
yaitu menghindari umat manusia dari
147.581; 180.360; 204.961 (dalam miliyar
kerusakan dan keburukan yang disebut
Rupiah) (bi.go.id). Namun, bila dilihat dari
dar’ul mafasid. Maslahah sangat penting
sisi kinerja keunagnanya, Bank Umum
untuk dijadikan tujuan dalam kehidupan
Syariah mengalami fluktuasi. Dilihat dari
bermuamalah. maslahah harus dirasakan
ROA (Return On Asset), BOPO (Biaya
oleh semua pihak yang terlibat dalam
Operasional
sistem kehidupan.
Operasional)
Salah
satu
secara
48.1014;
79.186;
terhadap dan
berturut116.930;
Pendapatan
FDR
(Financing
to
Deposit Ratio), kinerja Bank Umum Syariah
ekonomi adalah adanya pelarangan riba
mengalami kenaikan dari tahun 2010 ke
seperti yang tercantum dalam firman
tahun 2012, namun kinerjanya menurun
Allah di QS. Al-Baqarah (2) ayat 278-279.
untuk
Qardhawi dalam Adityangga (2006:30)
kinerja yang dilihat dari CAR (Capital
menyatakan bahwa bunga bank sama
Adequacy
dengan riba yang hukumnya sudah jelas-
kenaikan di tahun 2014 dan menurun di
jelas
tahun 2015.
dimana
dalam
2014
bidang
haram,
syariah
sampai
bunga
bank
digunakan dalam bank konvensional oleh karenanya intermediasi
dibutuhkan keuangan
selanjutnya.
Ratio)
sempat
Sedangkan
mengalami
Kinerja keuangan yang telah dihasilkan
subtitusi
modern,
tahun
oleh Bank Umum Syariah berdasarkan
bank
pengukuran tingkat profitabilitas, efisiensi,
syariah datang sebagai solusi.
likuiditas, solvabilitas dan aset Bank Umum
Bank Syariah di Indonesia terdiri dari
Syariah, serta penerapan syariah dalam
tiga jenis bank, yaitu Bank Umum Syariah
operasional dan produknya, seharusnya
(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank
memberikan kemaslahatan kepada para
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Secara
stakeholder. Karena sesuai dengan kaidah
kasat mata, perkembangan bank syariah
fiqh yang disebutkan di atas, bahwa
di
setiap
Indonesia
dapat
dilihat
dari
pertumbuhan jumlah bank syariah itu
aturan/syariah
membawa
kemaslahatan.
sendiri. OJK dalam siaran Pers melaporkan
Samad
hingga 2015 ada 12 BUS, UUS berjumlah 22
penelitiannya
bank, BPRS sebanyak 163 bank, dan
Performance of Malaysian Islamic Bank
jaringan kantor sebanyak 2.950.
During 1984-1997: An Exploratory Study”
Perkembangan
juga
terjadi
pada
dan
Hasan yang
(1999) berjudul
dalam “The
menyimpulkan bahwa bank syariah lebih
jumlah kantor, jumlah pekerja dan total
likuid
asetnya. Total aset Bank Umum Syariah
dibandingkan
selalu mengalami kenaikan dari tahun
delapan bank konvensional. Sedangkan
40
dan
kurang dengan
beresiko
jika
sekelompok
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
kinerja bank syariah dalam pembiayaan
keuangan yang telah dicapainya selama
masyarakat dan partisipasi pada proyek
ini memberikan kemaslahatan kepada
pemerintah
secara
stakeholder. Selain itu, belum ada peneliti
menunjukkan
perbedaan antara 1984-
statistik
tidak
yang
1989 dan 1990-1997.
melakukan
penelitian
tentang
pengaruh kinerja keuangan Bank Umum
Mawardi (2014) dalam penelitiannya
Syariah
terhadap
kemaslahatan
yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan
stakeholder, padahal bank syariah sudah
Bagi Hasil terhadap Kinerja Bisnis, Kinerja
ada
Sosial dan Kemaslahatan Baitul Maal Wa
perkembangannya tergolong pesat. Oleh
Tamwil di Jawa Timur” menyimpulkan,
karena itu,
salah satunya yaitu bahwa kinerja bisnis
penelitian ini.
sejak
tahun
1992
dan
penting untuk dilakukan
BMT berpengaruh signifikan pada α 5%
Berdasarkan latar belakang di atas,
terhadap kemaslahatan dengan koefisien
maka rumusan masalah dalam penelitian
positif,
kenaikan
ini adalah apakah kinerja keuangan Bank
meningkatkan
Umum Syariah yang ada di Indonesia
yang
kinerja
berarti
bisnis
bahwa
akan
kemaslahatan BMT.
berpengaruh
Berdasarkan latar belakang diatas dan penelitian
yang
telah
dilakukan
terhadap
kemaslahatan
stakeholder?
oleh
Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
Samad dan Hasan serta Mawardi, dan
mengetahui pengaruh kinerja keuangan
karena bank syariah merupakan bank
Bank
yang
Indonesia
pelaksanaannya
sesuai
dengan
Umum
Syariah terhadap
prinsip syariah, maka dari itu keberadaan
stakeholdernya.
bank
II. LANDASAN TEORI
syariah
seharusnya
memberikan
kemaslahatan umum. Oleh karena itu, peneliti
tertarik
untuk
Secara
etimologis
yang
ada
di
kemaslahatan
(lughawi)
syariah
melakukan
berarti “jalan ke tempat pengairan” atau
penelitian yang bertujuan untuk melihat
“jalan yang harus diikuti”, atau “tempat
pengaruhkinerja keuangan Bank Umum
lalu air di sungai” (Syariffudin, 2011:1).
Syariah
Karim (2008:7) menjelaskan syariah berisi
terhadap
kemaslahatan
stakeholder di IndonesiaPenelitian ini perlu
peraturan
dilakukan
menentukan garis hidup yang harus dilalui
untuk
mengetahui
apakah
syariah yang telah diterapkan oleh Bank
dan
hukum-hukum,
yang
oleh seorang Muslim.
Umum Syariah memberikan kemaslahatan
Syaltut mengartikan syariah dengan
kepada stakeholder-nya, karena sesuai
“Hukum-hukum dan aturan-aturan yang
dengan kaidah fiqh dan tujuan syariah
ditetapkan Allah bagi hamba-Nya untuk
yang telah dijelaskan diatas, seharusnya
diikuti dalam hubungannya dengan Allah
Bank
dan
Umum
Syariah
dengan
kinerja
41
hubungannya
dengan
sesama
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
manusia”
(Syarifuddin,
2011:2).Menurut
Al-Syatibi
dalam
Al-Muwafaqat
ajaran Islam, syariah itu berasal dari Allah.
menyatakan:“Hukum-hukum diundangkan
Sebab itu maka sumber syariah, sumber
untuk
hukum
Dalam
dan
datang
sumber
dari
undang-undang
Allah
sendiri,
yang
untuk
kemaslahatan
redaksi
yang
manusia”.
lain,
menuturkan:”Sesungguhnya
syari’ah
ditetapkan
perantara rasul dan termaktub di dalam
(mewujudkan)
kitab-kitab suci. Namun demikian, tidak
kemaslahatan manusia dalam masalah
seperti akidah yang sifatnya konstan,
agama (ad-din) dan dunia” (Mingka,
syariah mengalami perkembangan sesuai
2013:36).
Karena
itu, syariah
tiap
zaman
Bank
nabi
berbeda-beda. Syariah mempunyai kaitan yang sangat erat
Bank
lembaga
dengan
fiqh.Ketentuan
atau Tanpa
biasa
disebut
Bunga,
adalah
keuangan/perbankan
operasional
terinci
tegaknya
kemaslahatan-
Syariah
dengan
untuk
ini
disampaikan kepada manusia dengan
dengan kemajuan peradaban manusia.
bertujuan
Al-Syatibi
dan
yang
produknya
dikembangkan berlandaskan pada Al-
tentang tingkah laku manusia mukalaf
Qur’an
yang
dengan kata lain, Bank Islam adalah
diramu
sebagai syariah
dan
hasil ini
di
diformulasikan
pemahaman
disebut
2008:5).Muamalah
fiqh
terhadap
lembaga
(syarifuddin,
menurut
dan
Hadist
Nabi
keuangan
SAW.
yang
Atau
usaha
pokoknya memberikan pembiayaan dan
bahasa
jasa-jasa
lainnya
dalam
lalu
lintas
artinya saling bertindak, saling berbuat,
pembayaran serta peredaran uang yang
dan saling beramal (Nawawi, 2012:10).
pengoperasiannya
Menurut Karim (2008:9), bidang muamalah
prinsip
ini
sesuai
2011:15). Menurut jenisnya terdiri atas Bank
waktu
dan
Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah
para
ulama
akan
dengan
selalu
berkembang
perubahan
tempat.Oleh
karenanya,
(UUS), dan
telah merumuskan suatu kaidah dasar dalam
syariah.
Hukum
asal
syariah
disesuaikan Islam
Bank
dengan
(Muhammad,
Pembiayaan
Rakyat
Syariah (BPRS).
ibadat
Bank
syariah
sebagai
menyatakan bahwa “Segala sesuatunya
lembaga
dilarang dikerjakan, kecuali yang ada
tugasnya yaitu menghimpun dana dari
petunjuknya
atau
masyarakat yang kelebihan dana (surplus
sunnah.Dilain pihak, hukum asal muamalat
unit) pada satu sisi, dan sisi lain, bank
menyatakan bahwa “Segala sesuatunya
syariah juga menyalurkan dana kepada
dibolehkan, kecuali ada larangan dalam
masyarakat yang sedang membutuhkan
Quran atau sunnah”.
dana
dalam
Al-Qur’an
perantara
berfungsi
(defisit
keuangan,
unit).Menurut
yang
Undang-
Undang No. 21 Tahun 2008, perbankan
42
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
syariah
bertujuan
pelaksanaan
menunjang
pembangunan
ROA, maka semakin besar pula tingkat
nasional
keuntungan yang dicapai bank dan
dalam rangka meningkatkan keadilan,
semakin baik pula posisi bank tersebut
kebersamaan
dari penggunaan aset. ROA dapat
dan
pemerataan
kesejahteraan rakyat.
dihitung dengan cara jumlah laba
Kinerja keuangan menurut Lesmana
setelah pajak (earning before taxes)
dan Surjanto dalam Endri dan Wakil
yang dihasilkan dibandingkan dengan
(2008:115) adalah analisis keuangan yang
total aset.
pada
dasarnya
dilakukan
untuk
Rasio Efisisensi Kegiatan Operasional
melakukan evaluasi kinerja di masa yang
(REO)/BOPO untuk melihat efisieansi
lalu, dengan melakukan berbagai analisis,
suatu perusahaan. Dihitung dengan
sehingga
carabiaya operasional dibandingkan
diperoleh
perusahaan perusahaan
yang dan
keuangan
mewakili
realitas
potensi-potensi
kinerjanya
akan
keuangan
dapat
menggunakan
posisi
dangan pendapatan operasional.
yang
2. Rasio Likuiditas
berlanjut.Kinerja dinilai
beberapa
Dapat
dengan
alat
dihitung
menggunakan
analisis
salah
FDR
(Financing
pembiayaandibandingkan
keuangan.Dalam
menganalisis
total dana pihak ketiga
keuangan,
analisis
kinerja
yang
biasa
Salah satu bentuk resiko adalah
Beberapa rasio yang dapat digunakan
resiko
kredit
untuk mengukur kinerja keuangan bank,
menggunakan
diantaranya yaitu:
Financing).
1. Rasio Rentabilitas atau Earning rentabilitas
menggambarkan
atau
earning
kemampuan
dengan
3. Rasio pengukuran resiko.
digunakan adalah analisis rasio keuangan.
Rasio
to
Deposit Ratio). Rumus FDR adalahtotal
keuangan, salah satunya yaitu laporan alat
satunya
bank
yang NPF
dapat
dihitung
(Non-Performing
Rumusnya
pembiayaan
tidak
dibandingkan
dengan
adalah lancar total
pembiayaan
dalam meningkatkan labanya melalui
4. Rasio solvabilitas
semua kemampuan dan sumber yang
Salah satu rasio solvabilitas adalah
ada sehingga diketahui tingkat efisiensi
rasio permodalan yang dapat diukur
usaha
menggunakan
dan
profitabilitasnya
yang
CAR
dicapai oleh bank tersebut (Rivai dan
Adequacy
Arifin, 2010:867). Rasio yang termasuk
modal
dalam
aktiva tertimbang menurut resiko.
rasio
earningsalah
satunya
adalah ROA (Return On Equity) (Rivai dan
Arifin,
2010:867)Semakin
Ratio).Rumusnya
(Capital
bank
dibandingkan
adalah dengan
Maslahah berasal dari kata shalaha
besar
yang berarti baik, ia adalah masdar
43
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
dengan arti kata shalah yaitu “manfaat”
(Hifdz Ad Din);Menjaga jiwa (Hifdz An
atau “terlepas daripadanya kerusakan”
Nafs);Menjaga
akal
(Mingka,
Aql);Menjaga
keturunan
2013:48).
Osmani
(2010:2)
Al-Mubarak
menjelaskan
dan bahwa
(Hifdz
Al
(Hifdz
An
Nasl);Menjaga harta (Hifdz Al Mal).
secara harfiah, maslahah berarti manfaat
2. Kemaslahatan
Hajjiyat
adalah
atau kepentingan, kesejahteraan, atau
kebutuhan manusia yang berguna
keuntungan.Al-Ghazali
untuk
menjelaskan
menghilangkan
kesulitan.
bahwa menurut asalnya, maslahah itu
Apabila kemaslahatan ini diabaikan,
berarti
tidak
sesuatu
yang
mendatangkan
merusak
manfaat (keuntungan) dan menjauhkan
(kebutuhan),
mudharat (kerusakan). Namun hakikat
menimbulkan
dari maslahah adalah: memelihara tujuan
2013:54).
syara’ (dalam menetapkan hukum) yang
kehidupan
tetapi
akan
kesulitan
(Mingka,
3. Kemaslahatan
Tahsiniyat
kesemuanya tidak terlepas dari nas-nas
(kemaslahatan bersifat pelengkap),
syara’.
yaitu kemaslahatan yang mendukung
Bentuk pertama
maslahah yaitu
ada
dua,
mewujudkan
yang
dan melengkapi kemaslahatan level
manfaat,
kedua
dan
kebaikan dan kesenangan untuk manusia
berpakaian
yang disebut dengan jalbul al-masalih,
2013:56).
pertama. yang
indah
Misalnya, (Mingka,
dan yang kedua yaitu menghindari umat
Maslahah tidak dapat dipisahkan dengan
manusia dari kerusakan dan keburukan
maqashid
yang disebut dar’ul mafasid (Syarifuddin,
syari’ah itu adalah mewujudkan maslahah
2008:208).
itu
Para tingkatan
ulama
ushul
maslahah
fiqh
membagi
kepada
syari’ah.
sendiri.
pendapat
tiga
Semua dan
Muwafaqat dharuriyat
ulama
rumusan
maqashid memiliki
yang
sama
tentang hal ini. Al-Syatibi dalam kitab Al-
tingkatan: 1. Kemaslahatan
Karena
ialah
mengatakan:
kemaslahatan yang keberadaannya
diundangkan
sangat dibutuhkan oleh kehidupan
manusia”.
manusia baik dalam urusan agama
dalam
Mingka
(2013:36)
“Hukum-hukum untuk
kemaslahatan
Dalam kaedah fiqh dan ushul fiqh
maupun dunia yang secara langsung
sudah
menjamin
tegaknya
:“Dimana ada kemaslahatan disitu ada
lima al-dharuriah al-khamsah. Kelima
syariah Allah, dan dimana ada syariah
hal tersebut menurut Imam Al Ghazali
Allah disitu ada kemaslahatan” (Mingka,
dan Imam Asy-Syatibi dalam Mingka
2013:36). Dalam pandangan lain, Zahrah
(2013:54) adalah Menjaga agama
(1958)
terpenuhinya
44
sangat
dalam
populer
Antonio
kaedah
ini
(2012:14)
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
menjelaskan bahwa maqashid syari’ah
stakeholder dalam penelitian ini adalah
dibagi menjadi tiga 3 kategori, yaitu
melalui
tahdzib
untuk
dicapai oleh Bank Umum Syariah selama
individu), Iqomat al-adl (keadilan), dan
ini, memberikan manfaat kepada para
maslahah
stakeholder-nya.
al-fardu
(pendidikan
(manfaat
/
kesejahteraan).
kinerja
keuangan
yang
telah
Konsep ini berubah menjadi pengukuran
Pelaksanaan bank syariah didasarkan
untuk mengevaluasi kinerja perbankan
pada syariah (peraturan-peraturan) yang
syariah.
telah ditetapkan oleh Allah. Dalam kaidah
Riahi-Belkaoui (2003 dalam kurniawan 2013:22)
dalam
teori
fiqh
disebutkan
:“Dimana
ada
stakeholder-nya,
kemaslahatan disitu ada syariah Allah,
memandang bahwa perusahaan memiliki
dan dimana ada syariah Allah disitu ada
stakeholder, bukan sekedar shareholder.
kemaslahatan”
Menurut
Budimanta
2013:36).terhadap kemaslahatan manusia.
Maskuroh
(Tanpa
(2008)
Tahun),
dalam
stakeholder
(Mingka,
Kemaslahatan
berhubungan
erat
merupakan individu, sekelompok manusia,
dengan maqashid syari’ah, Zahrah (1958)
komunitas atau masyarakat baik secara
dalam
keseluruhan maupun secara parsial yang
bahwa maqashid syari’ah dibagi menjadi
memiliki
tiga 3 kategori, yaitu tahdzib al-fardu
hubungan
serta
kepentingan
terhadap perusahaan.
Antonio
(2012:14)
menjelaskan
(pendidikan untuk individu), Iqomat al-
Khabibah dan Mutmainah(2013:2)
adl(keadilan), dan maslahah (manfaat /
menjelaskan bahwa sebuah perusahaan
kesejahteraan).
sebagaisebagai
menjadi pengukuran untuk mengevaluasi
bagian
dari
elemen
kehidupan masyarakat dan bernegara,
masyarakat.
Dalam
hal
ini
berubah
kinerja perbankan syariah.
artinya perusahaan masuk dalam sistem sosial
Konsep
Teori stakeholder memandang sebuah
ini
perusahaan sebagai bagian dari elemen
perusahaan tidak bisa melupakan adanya
kehidupan masyarakat dan bernegara,
hubungan timbal balik yang terdapat
sehingga
pada kehidupan sosial masyarakat yang
untuk
mengharuskan perusahaan untuk tidak
kepentingannya sendiri tapi juga dapat
hanya memenuhi kepentingannya sendiri
memberikan
tapi juga dapat memberikan manfaat
stakeholder-nya
bagi para stakeholder-nya. Maka bisa
Mutmainah, 2013:2).
dikatakan bahwa eksistensi perusahaan di masyarakat
sangat
tidak
hanya
manfaat
perusahaan memenuhi
bagi
(Khabibah
para dan
Dengan demikian, berdasarkan pada
oleh
konsep maslahah dan teori stakeholder,
dan
syariah Islam yang diterapkan dalam
Mutmainah, 2013:2). Implikasi dari teori
pelaksanaan bank syariah melalui kinerja
stakeholder-nya
dipengaruhi
mengharuskan
(Khabibah
45
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
yang
telah
dicapai
memberikan
selama
dampak
yang
ini
eksogen dan satu variabel endogen yang
positif
dibentuk oleh lima indikator pada masing-
terhadap kemaslahatan bagi stakeholder. Berdasarkan
rumusan
masalah
masing variabel. Definisi Operasional Variabel
dan
landasan teori di atas, maka hipotesis
Peneliti
menjabarkan
pada penelitian ini adalah:
operasional
H1 : Kinerja keuangan Bank Umum Syariah
dengan indikator-indikatornya, diuraikan
berpengaruh
sebagai berikut:
signifikan
terhadap
kemaslahatan stakeholder.
penelitian
variabel
dilengkapi
a. Variabel Eksogen
Model analisis yang digunakan sebagai model
setiap
definisi
dapat
dilihat
Variabel eksogen dalam penelitian ini
pada
adalah
Gambar 1. berikut:
kinerja
keuangan.
Variabelkinerja keuagan ini dibentuk dari lima indikator yaitu ROA (Return On Assets),
BOPO
(Biaya
Operasional
terhadap Pendapatan Operasional), NPF (Non-Performing
Financing),
FDR
(Financing to Deposit Ratio), CAR (Capital Adequacy
Ratio).
Data
kelima
rasio
tersebut diambil dari laporan keuangan Gambar 1. Model Analisis
masing-masing BUS sampel tanpa dihitung terlebih dahulu, karena sudah tersedia.
III. METODOLOGI PENELITIAN
b. Variabel Endogen
Pendekatan Penelitian Pendekatan
digunakan
penelitian
ini
kuantitatif
yang
mengadakan
adalah pengujian
data
kesimpulan.
Penelitian
banyak
pendekatan
bertujuan
pengukuran
dituntut
dan
untuk
Variabel endogen dalam penelitian ini
dalam
untuk
data,
serta
stakeholder.Variabel
kemaslahatan
indikator (Mawardi, 2014:128):
pembuatan
Y1= Kemaslahatan bagi pemilik, yaitu
ini
kemaslahatan
menggunakan
yang
diterima
pemilik
Bank Umum Syariah dimana proksi untuk
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
kemaslahatan
stakeholder dibentuk da dibatasi dari lima
hipotesis,
kuantitatif
adalah
mengukurnya
penampilan
adalah
laba
bersih
dibandingkan dengan modal Bank Umum
hasilnya (Arikunto, 2002 dalam Anshori dan
Syariah per 31 Desember yang sama yang
Iswati, 2009:15).
dinyatakan dalam persen.
Identifikasi Variabel
Y 2=
Variabel yang akan digunakan dalam
Kemaslahatan
kemaslahatan
penelitian ini terdiri dari satu variabel
46
yang
karyawan,
yaitu
diterima
oleh
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
karyawan
BUS
dimana
mengukurnya
proksi
adalah
kepegawaian
selama
untuk
persen.Cara
beban satu
menghitungnya
dengan
menggunakan persamaan 32, yaitu:
tahun
(Pt – Pt-1) / Pt-1 x 100% ……………... (32)
dibandingkan dengan total aset Bank
Keterangan:
Umum Syariah per 31 Desember yang
Pt: Totalpembiayaan pada tahunke-t
sama yang dinyatakan dalam persen.
Pt-1
Y 3=
Kemaslahatan
: Totalpembiayaan pada tahun
Pemerintah,
yaitu
diterima
oleh
proksi
untuk
Jenis data yang digunakan dalam
mengukurnya adalah jumlah pajak yang
penelitian ini adalah data sekunder. Data
dibayar
untuk penelitian ini adalah data panel,
kemaslahatan pemerintah
yang dimana
BUS
selama
satu
ke-(t-1) Jenis dan Sumber Data
tahun
dibandingkan dengan total pembiayaan
yaitu
pada
sebanyak 9 BUS dan data series selama
periode
yang
sama
yang
dinyatakan dalam persen. Y 4=
Kemaslahatan
kemaslahatan masyarakat
yaitu
diterima
oleh
proksi
untuk
dimana
mengukurnya
data
cross
section
lima tahun yaitu tahun 2010 hingga 2014.
masyarakat,
yang
gabungan
adalah
Data
dalam
penelitian
ini
akan
diubah dari data rasio menjadi data interval,
pertumbuhan
hal
menghindari
ini
dikarenakan
kerancuan
data
untuk akibat
jumlah zakat dan dana kebajikan yang
perbedaan karakter masing-masing rasio
disalurkanoleh
dan
dalam
persen..
BUS
yang
cara
dinyatakan
untuk
mendukung
terbentuknya
menghitungnya
indikator formatif pada variabel laten.
dengan menggunakan persamaan 31,
Data interval akan dibuat dengan cara
yaitu:
nilai
tertinggi
dikurangi
dengan
nilai
(Nt – Nt-1) / Nt-1 x 100% …………….. (31)
terendah lalu dibagi dengan lima (karena
Keterangan:
data interval akan dibuat lima kelas)
Nt: zakat dan dana kebajikan yang
pada masing-masing indikator. Lalu untuk
disalurkan pada tahun ke-t
menyamakan
Nt-1: zakat dan dana kebajikan yang
pada
disalurkan pada tahun ke-(t-1) Y 5=
Kemaslahatan
karakter
masing-masing
yang
berbeda
indikator,
maka
ditetapkan dari kelas satu ke kelas lima,
konsumen
menggambarkan keadaan yang semakin
pembiayaan, yaitu kemaslahatan yang
baik untuk indikator kinerja keuangan
diterima
maupun indikator kemaslahatan.
oleh
konsumen
pembiayaan
Populasi dan Sampel
dimana proksi untuk mengukurnya adalah pertumbuhan jumlah pembiayaan yang
Populasi dalam penelitian ini adalah
disalurkanolehBUS yang dinyatakan dalam
seluruh Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia.Teknik
47
pengambilan
sampel
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
dalam
penelitian
ini
menggunakan
2. Merancang Model Pengukuran (outer
nonprobability sampling. Adapun
model)
kriteria
sampel
yang
Outer
model
digunakan dalam penelitian ini adalah: 1)
bagaimana
Merupakan
berhubungan
Indonesia
Umum
yang
nasional. laporan
Bank
2)
Syariah
beroperasi
Telah
keuangan
di
secara
lainnya
mempublikasikan tahunan
setiap
blok
indikator
dengan
(Ghozali,
variabel
2008:23).
Pada
analisis ini, outer model untuk seluruh
selama
variabel
periode 2010-2014. Berdasarkan
mendefinisikan
laten
menggunakan
indikator formatif. kriteria
sampel
yang
3. Mengkonstruksi diagram jalur
telah ditentukan diatas, yang memenuhi
Hasil perancangan inner model
kriteria sampel pada penelitian ini yaitu
dan outer model dinyatakan dalam
sebanyak 9 BUS diantaranya: PT Bank
bentuk diagram jalur.Gambar 3.
Muamalat Indonesia, PT Bank BRI Syariah,
berikut adalah diagram jalur.
PT Bank Victoria Syariah, PT Bank BNI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Bank Panin Syariah, PT Bank Syariah Bukopin, dan PT BCA Syariah untuk dianalisis selama lima tahun,
sehingga
total
sampel
dalam
penelitian ini adalah 45.
Gambar 3. Diagram Jalur
Teknik Analisis
4. Evaluasi Measurement (outer) Mode
Teknik analisis yang digunakan
Evaluasi
dalam penelitian ini adalah teknik Partial
outer
model
pengujian
dilakukan
Least Square (PLS).Langkah-langkah
dengan
reliabilitas
dan
analisis PLS dengan menggunakan
validitas.Dalam model formatif, tidak
program smartPLS (Partial Least Square):
diperlukan untuk menguji reliabilitas konstruk formatif(Ghozali, 2008: 10).
1. Merancang model struktural (inner
Cara
model)
menilai
validitas
adalah
dengan melihat nilai koefisien regresi
Model struktural dalam penelitian
(outer weight) dan signifikansi dari
ini ditunjukkan dalam Gambar 2.
koefisien
regresi
tersebut
(Ghozali,
2008:77).Indikator dikatakan valid jika t-statistik koefisien estimasinya pada
Gambar 2. Inner Model
outer weight signifikan pada α=0,05 yaitu ketika t-statistik > t-tabel.
48
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
Dalam konstruk formatif, data tidak
Least
Square
(PLS)
dengan
boleh terjadi multikol sehingga perlu
softwareSmartPLS versi 1.10.Dalam Teknik
diuji
PLS
multikolinearitasnya
(Ghozali,
terdapat
dua
pengujian,
yaitu
2008:27).Dalam penelitian ini tingkat
measurement (outer) model dan structural
multikol diuji menggunakan analisis
(inner)
korelasi dengan menggunakan Ms.
data dalam penelitian ini ditunjukkan
Excel 2010. Data terjadi multikol ketika
pada Gambar 4.berikut.
model.Model
hasil
pengolahan
koefisien korelasi lebih dari 0,8. 5. Pengujian model struktural (inner model) Model struktural dievaluasi dengan menggunakan
R-square
untuk
konstruk dependen, Stone-Geisser Qsquare test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari koefisien
Gambar 4 Hasil Koefisien dan Model
parameter jalur struktural. Nilai R-square dapat digunakan
Uji Outer
Model
untuk menilai pengaruh variabel laten
Evaluasi outer model dilakukan untuk
independen terhadap variabel laten
menguji apakah instrumensudah reliabel
dependen
dan
apakah
mempunyai
valid.Dalam
konstruk
formatif,
pegaruh yang substantive (Ghozali,
diasumsikan tidak ada hubungan korelasi
2008:26). Nilai Q- square lebih dari no
antar
(0)
model
konsistensi reliabilitas (cronbach alpha)
predictive
sehingga tidak diperlukan untuk menguji
relevance. Q-square dapat dihitung
reliabilitas konstruk formatif (Ghozali, 2008:
menggunakan rumus berikut ini:
10).
menunjukkan
mempunyai
bahwa
nilai
Q2 = 1 – (1-R21) (1-R22) …. (1-R2p)
indikator,
maka
ukuran
internal
Namun dalam konstruk formatif, data
Penelitian ini menggunakan tingkat
antar
indikator
pada
masing-masing
signifikansi (α) sebesar 0,05. Jika t-
variabel
statistik
sehingga perlu diuji multikolinearitasnya
>
t-tabel,
maka
hipotesis
tidak
boleh
terjadi
multikol,
penelitian diterima, dan sebaliknya. T-
(Ghozali,
tabel untuk degrees of freedom (df)
tingkat multikol diuji menggunakan analisis
dengan jumlah n=45.
korelasi dengan menggunakan Ms. Excel
IV. Hasil dan Pembahasan
2010. Data terjadi multikol ketika koefisien
Teknik
pengolahan
data
dalam
2008:27).Dalam
korelasi lebih dari
penelitian ini menggunakan teknik Partial
2.berikut
49
penelitian
ini
0,8.Tabel 1.dan Tabel
merupakan
hasil
uji
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
multikolinearitas
variabel
eksogen
dan
endogen. Tabel 1. Uji Korelasi Variabel eksogen
Tabel 3. Outer Weight
Sumber: Hasil Pengolahan Korelasi Tabel 2. Uji Korelasi Variabel eksogen Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS versi 1.10 Berdasarkan hasil diatas, indikator yang membentuk
variabel
laten
kinerja
keuangan yakni ROA (X1), BOPO (X2), NPF (X3), FDR (X4), dan CAR (X5) memberikan Berdasarkan
2.
nilai weight secara berturut-turut sebesar
diatas, dilihat dari hasil hasil uji korelasi
1,025; -0,464; -0,091; 0,170; dan 0,744. Nilai
untuk mengetahui multikolinearitas, antar
weighttersebut menunjukkan bahwa ROA
indikator pada masing-masing variabel
(X1)
laten kurang dari 0,8. Maka model ini
kinerja
sudah memenuhi asumsi multikolinearitas,
dominan.Dengan melihat nilai t-statistik
karena antar variabel tidak multikol (tidak
maka dapat disimpulkan bahwa hanya
saling berhubungan dengan sempurna
ROA (X1) yang valid mengukur konstruk
atau mendekati sempurna).
kinerja keuangan, karena hanya ROA
Indikator
Tabel
1.dan
dikatakan
Tabel
valid
jika
t-
signifikan
pada
α=0,05
indikator
keuangan
pembentuk
yang
paling
yang memiliki t-statistik lebih besar dari
statistik koefisien estimasinya pada outer weight
merupakan
pada t-tabel.
yaitut-
Selanjutnya, Indikator yang membentuk
statistik > t-tabel. Jika sebaliknya, maka
variabel laten kemaslahatan stakeholder
indikator tidak di-dropping karena dengan
yakni kemaslahatan pemilik (Y1), karyawan
akan menimbulkan persoalan yang serius
(Y2), pemerintah (Y3), masyarakat (Y4) dan
(Ghozali, 2008:11).T-tabel untuk degrees of
konsumen pembiayaan (Y5) yang masing-
freedom (df) dengan jumlah n=45 adalah
masing memberikan nilai weight secara
2,015 pada tingkat signifikansi 0,05.Hasil
berturut-turut sebesar -0,081; 0,152; 0,749; -
dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel
0,177
3.berikut.
menunjukkan
dan
pemerintah
50
0,542.
Nilai
bahwa (Y3)
weighttersebut kemaslahatan
merupakan
indikator
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
pembentuk yang
kemaslahatan
paling
mengindikasikan
stakeholder
Selanjtnya adalah perhitungan nilai Q-
dominan
yang
square test digunakan untuk mengukur
pemerintahlah
yang
seberapa
baik
nilai
observasi
yang
menerima kemaslahatan paling banyak.
dihasilkan oleh model dan juga estimasi
Dengan melihat nilai t-statistik maka dapat
parameternya. Nilai Q- square lebih dari
disimpulkan bahwa hanya kemaslahatan
noL
pemerintah (Y3) yang valid mengukur
mempunyai
konstruk
(Ghozali, 2008:26).Perhitungannya adalah:
kemaslahatan
stakeholder,
(0)
menunjukkan nilai
bahwa
predictive
karena hanya kemaslahatan stakeholder
Q2 = 1 – (1-R21)
yang memiliki t-statistik lebih besar dari
Q2 = 1 – (1 – (0,7252) )
pada t-tabel.
Q2 = 1 – 0,474375
Uji Inner Model
Q2 = 0,525625
model
relevance
Model struktural (inner model atau bisa
Berdasarkan perhitungan diatas, Q-
disebut measurement model) dievaluasi
square pada model ini adalah 0,525625.
dengan menggunakan R-square untuk
Artinya bahwa Q-square pada model ini
konstruk
memiliki nilai lebih dari nol (0).sehingga
dependen,
Stone-Geisser
Q-
square test untuk predictive relevance
model
dan uji
relevance yang berarti model structural
t serta signifikansi dari koefisien
parameter jalur struktural. Berikut hasil uji
ini
memiliki
nilai
predictive
cukup baik.
inner model:
Uji terakhir yaitu uji t, Penelitian ini Tabel 4. R-Square
menggunakan α sebesar 0,05. Dalam pengujian akan diperoleh t-statistik yang akan dibandingkan dengan t-tabel. Jika t-
Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS versi 1.10
statistik > t-tabel, maka kinerja keuangan
Berdasarkan Tabel 4.dapat diketahui
berpengaruh
signifikan
terhadap
kemaslahatan
stakeholder
dengan
bahwa model kinerja keuangan terhadap
koefisien parameter yang dihasilkan, dan
kemaslahatan
sebaliknya.
stakeholder
memiliki
R
T-tabel
untuk
degrees
of
square sebesar 0,725. Ini mengartikan
freedom (df) dengan jumlah n=45 adalah
bahwa 72,5% kemaslahatan stakeholder
2,015 pada tingkat signifikansi 0,05.Tabel 5
dapat dijelaskan oleh variabel kinerja
berikut
keuangan, sedangkan 27,5% dijelaskan
coefficients.
menunjukkan
hasil
oleh variabel di luar model. Menurut Ghozali (2008:27), R square sebesar 0,67 mengindikasikan bahwa model tergolong
Tabel 5. Path Coefficients
baik. Maka dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian ini lebih dari baik.
51
path
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
dampak
yang
signifikan
terhadap
kemaslahatan stakeholder. Hasil Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS versi 1.10 Berdasarkan bahwa
tabel
hubungan
dengan
diatas,
kinerja
memberikan
nilai
mendukung
(2014), dimana disebutkan bahwa kinerja
tampak
bisnis BMT yang ada di Jawa Timur berpengaruh
stakeholder
estimasi
ini
penelitian yang dilakukan oleh Mawardi
keuangan
kemaslahatan
penelitian
positif
dan
signifikan
terhadap kemaslahatan stakeholder.
parameter
Bank
syariah
sebagai
lembaga
0,851.Karena t-statistik lebih besar dari
keuangan
2,015, maka disimpulkan bahwa kinerja
didasarkan
keuangan
memang sudah seharusnya memberikan
BUS
berpengaruh
signifikan
terhadap kemaslahatan stakeholder.
yang atas
pelaksanaannya
prinsip-prinsip
syariah
kemaslahatan
kepada
semua
pihak
bahwa
(stakeholder),
bukan
hanya
untuk
Kinerja
shareholder
Syariah
tujuan dari adanya syariah itu sendiri
terhadap
adalah untuk mewujudkan kemaslahatan.
stakeholder.Koefisiean
Seperti yang dinyatakan oleh Al-Syatibi
estimasi yang dihasilkan sebesar 0,851,
dalam kitab Al-Muwafaqat dalam Mingka
yang mengindikasikan adanya hubungan
(2013:36):
positif
dan
untuk kemaslahatan manusia”. Selain itu,
kemaslahatan stakeholder.Maka dari itu,
dalam kaedah fiqh dan ushul fiqhjuga
semakin tinggi kinerja keuangan yang
disebutkan:“Dimana ada kemaslahatan
dihasilkan oleh Bank Umum Syariah, maka
disitu ada syariah Allah, dan dimana ada
makin tinggi pula kemaslahatan yang
syariah Allah disitu ada kemaslahatan”
diterima
(Mingka, 2013:36).Syariah sendiri sudah
Maka
dapat
hipotesis
disimpulkan
diterima.Artinya,
keuangan
Bank
berpengaruh
Umum
signifikan
kemaslahatan
antara
kinerja
oleh
keuangan
stakeholder.
Dapat
saja.Hal
“Hukum-hukum
dikatakan, kenaikan satu satuan kinerja
menjadi
keuangan, akan menaikkan 0,851 satuan
hamba-hamba-Nya.
kemaslahatan yang
stakeholder.
dapat
dibentuk
Persamaan
Allah
bagi
Pembahasan
Berdasarkan pada Tabel 4.5, maka bahwa
dari
diundangkan
syariah dalam Q.S. Al-Jasiyah (45) ayat 18,
Y = 0,851X + ζj
diketahui
ketetapan
dikarenakan
Lebih lanjut, Allah menjelaskan tentang
berdasarkan
koefisien estimasi tersebut adalah:
dapat
ini
hipotesis
Ṡumma jaʿalnāka ʿalā sharīʿatin minal-amri fattabiʿhā walā tattabiʿ ahwāal-lażīna lā yaʿlamūn
diterima.Hal ini mengartikan bahwa kinerja keuangan Bank Umum Syariah memiliki
52
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
Artinya:”Kemudian kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariah (peraturan) dari agama itu, maka ikutilah (syariah itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui” (Q.S Al-Jasiyah/45:18, Departemen Agama Islam Republik Indonesia, 2009:500). Berdasarkan manusia
ayat
haruslah
di
atas,
kinerja perbankan syariah. Oleh karena itu, Implikasi dari teori stakeholder, kaidah fiqh,
penelitian
konsep ini
tersebut
adalah
dalam
bahwa
kinerja
keuangan yang telah dicapai oleh bank syariah, memberikan dampak yang positif
setiap
mengikuti
dan
pada kemaslahatan stakeholder-nya.
syariah
V. SIMPULAN
(peraturan) yang telah digariskan oleh
1. Berdasarkan hasil uji t pada inner
Allah dan syariah tidak memperturutkan
model dan koefisien estimasi 0,851,
keinginan hawa nafsu (Djazuli, 2010:1).
dengan signifikansi α 0,05, disimpulkan
Terkait pentingnya kemaslahatan bagi semua
pihak
bahwa kinerja keuangan Bank Umum
(manusia),Riahi-Belkaoui
Syariah berpengaruh signifikan positif
(2003 dalam kurniawan 2013:22) dalam
terhadap kemaslahatan stakeholder.
teori
memandang
Dapat
bahwa perusahaan memiliki stakeholder,
satuan
bukan sekedar shareholder. Selain itu,
menaikkan
Khabibah
kemaslahatan
stakeholder-nya,
dan
Mutmainah(2013:2)
dikatakan, kinerja
kenaikan
keuangan, 0,851
satu akan satuan
stakeholder.
Artinya,
menjelaskan bahwa sebuah perusahaan
bahwa kenaikan kinerja keuangan
sebagai bagian dari elemen kehidupan
Bank
masyarakat dan bernegara, dalam hal ini
meningkatkan
perusahaan
melupakan
stakeholder. Dengan demikian, maka
balik
yang
keberadaan
sosial
dampak yang positif bagi semua
mengharuskan
pihak yang terlibat dan BUS telah
adanya
tidak
hubungan
terdapat
pada
masyarakat
bisa timbal
kehidupan
yang
Umum
perusahaan untuk tidak hanya memenuhi
menjalankan
kepentingannya sendiri tapi juga dapat
dengan baik.
memberikan
manfaat
bagi
para
stakeholder-nya(Khabibah
dan
kinerja
kemaslahatan BUS
memberikan
fungsi
intermediasi
keuangan
yang
paling
dominan berdasarkan nilai weigth
Dalam pandangan lain, Zahrah (1958) Antonio
akan
2. Indikator pembentuk variabel laten
Mutmainah, 2013:2).
dalam
Syariah
(2012:14)
adalah ROA (X1), sedangkan indikator
menjelaskan
pembentuk
variabel
laten
bahwa maqashid syari’ah dibagi menjadi
kemaslahatan
tiga
dominan adalah pemerintah yang
3
kategori,
adalahmaslahah kesejahteraan).
salah
satunya
(manfaat Konsep
ini
/
stakeholder
mingindikasikan
berubah
pemerintahlah
menjadi pengukuran untuk mengevaluasi
53
paling bahwa
yang
menerima
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
kemaslahatan
paling
banyak
dari
Dan Economic Value Added (Studi
kinerja keuangan yang telah dicapai
Kasus: PT Bank Syariah Mandiri). TAZKIA
oleh Bank Umum Syariah.
Islamic Finance & Business Review. Vol. 3 No.2. Hal. 115-116. Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation
DAFTAR PUSTAKA
Modelling: Metode Alternatif dengan
Adityangga, Krishna. 2006. Membumikan
PLS. Ed. 2. Semarang: Badan Penerbit
Ekonomi
Islam.
Yogyakarta:
Pilar
Universitas Diponegoro.
Media.
Khabibah,
Al-Mubarak,
Tawfique
dan
Nibras
Anny
dan
Siti
Noor
Mutmainah. 2013. Analisis Hubungan
Mohammad Osmani. Applications of
Corporate Social Responsibility Dan
Maqasid al-Shari’ah and Maslahah in
Corporate
Islamic Banking practices: An analysis,
Pada Perbankan Syariah Di Indonesia.
(Online),
Financial
Diponegoro
(http://www.researchgate.net/publica
Performance
Journal
Of
Accounting. Vol. 2. No. 3. Hal. 1-11.
tion/235988767_Applications_of_Maqa
Karim,
Adiwarman.
2008.
Bank
Islam
sid_al-
Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:
Shariah_and_Maslahah_in_the_Islamic
PT Grafindo Persada.
_Banking_Practices_An_Analysis,
Kurniawan, Indra Sutoyo. 2013. Intellectual
diakses 17 Oktober 2015). Anshori, Muslich Metode
dan
Sri
Capital terhadap Kinerja Keuangan Iswati. 2009.
Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal
Kuantitatif.
Keuangan dan Perbankan.vol. 17. No.
Penelitian
Surabaya: AUP.
1. Hal. 21-35.
Antonio, Muhammad Syafii, dkk. 2012. An Analysis
of
Islamic
Mawardi,
Banking
Performance:
Maqashid
Implementation
in
Pembiayaan
Index
Kinerja
2014.
Bagi
Bisnis,
Pengaruh
Hasil
Kinerja
terhadap
Sosial
dan
and
Kemaslahatan Baitul Maal wa Tamwil
Jordania. Journal of Islamic Finance.
di Jawa Timur. Disertasi. Universitas
Vol. 1 No. 1. Hal: 012 – 029.
Airlangga.
Djazuli.
2010.
Ilmu
Perkembangan, Hukum
Islam.
Indonesia
Imron.
Fiqh
Penggalian,
dan
Penerapan
Cet.
7.
Maskuroh, Ely (tanpa tahun). Kinerja Bank Syariah
Jakarta:
Indonesia:
Kencana.
Konvensiaonal Pendekatan
Di Teori
Stakeholder Dan Maqashid Syariah.
Endri dan Wakil, Abdul. 2008. Analisis Kinerja
Dan
Keuangan
Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam
Dengan
STAIN Ponorogo.
Menggunakan Rasio-Rasio Keuangan
54
Oktavia, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 1 Januari 2016: 39-55; KINERJA KEUANGAN DAN KEMASLAHATAN STAKEHODER BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
Mingka,
Agustianto.
2013.
Maqashid
Syariah dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah. Jakarta:Iqtishad Publishing. Muhammad.2011.
Manajemen
Bank
Syari’ah. Cet. 2. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Nawawi, Ismail. 2012. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor: Ghalia Indonesia. Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Samad, Abdus dan M. Kabir Hassan. The Performance
Of
Malaysian
Islamic
Bank During 1984-1997: An Exploratory Study. International Journal of Islamic Financial Services. Vol. 1 No.3. Syarifuddin, Amir. 2008. Ushul Fiqh. Ed. 1. Cet. 4. Jilid 2. Jakarta: Kencana. 2011. Ushul Fiqh. Jilid 1. Ed. 1. Cet.5. Jakarta: Kencana. www.bi.go.id(Diakses 07 Oktober 2015).
55