KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO 1)
Dara Setianti Kania P Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Email :
[email protected] Siti Inayatul Faizah Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Email :
[email protected] ABSTRACT: This research aims to determine how the suitability of handling Murabaha financing problem house loan product at fatwa of the National Sharia Supervisory Board of the Indonesian Ulama Council (DSN-MUI) in Bank Jatim Sharia Surabaya. The object of the study are Bank Jatim Sharia’s competent employees which competent in murabaha financing. This study used qualitative descriptive approach. The researcher collected the data by interviewing three employees of Bank Jatim Sharia.This research finds that the six points which used as references in the study such as price, advance, fine, guarantee, and collectability murabaha financing of House Loan product are suitable with fatwa of the National Sharia Supervisory Board of the Indonesian Ulama Council (DSN-MUI). But, there is one which doesn’t suitable with fatwa. Keywords: Akad Murabaha, Sharia House Loan, Fatwa DSN-MUI, Bank Jatim Sharia. I PENDAHULUAN Seiring
dengan
perkembangan
Perbankan konvensional terdapat
zaman pada era modernisasi saat ini
kegiatan-kegiatan yang dilarang Syariah
kebutuhan
Islam, seperti menerima dan membayar
masyarakat
akan
uang
semakin berkembang pesat. Masyarakat
bunga
membutuhkan lembaga keuangan yang berfungsi
sebagai
tempat
untuk
(riba),
membiayai
kegiatan
produksi
dan
perdagangan
barang-
barang
yang
dilarang
syariah.
Bank
melakukan investasi, atau sebagai tempat
Syariah didirikan dengan tujuan untuk
untuk
Kemudian
mempromosikan dan mengembangkan
muncul lembaga keuangan yang dikenal
penerapan prinsip-prinsip Syariah Islam
masyarakat sebagai bank. Kata bank
dan
berasal
keuangan dan perbankan serta bisnis lain
menyimpan
dari
dana.
banque
dalam
bahasa
Perancis, dan dari banco dalam bahasa Italia, bangku tempat
yang
berarti
menyiratkan menyimpan
peti/lemari
tradisinya
ke
dalam
transaksi
yang terkait.
atau
Perbankan syariah di Indonesia
sebagai
telah menjadi tolak ukur keberhasilan
benda-benda
eksistensi ekonomi syariah. Bank Muamalat
fungsi
berharga (Sudarsono, 2008:27).
sebagai
bank
syariah
pertama
dan
menjadi pioneer bagi bank syariah lainnya 1)Jurnal
ini merupakan bagian dari skripsi dari Dara Setianti K.P, NIM : 041114108, yang diuji pada 29 Januari 2016 235
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
telah lebih dahulu menerapkan sistem ini
dengan
di
bank-bank
diberikan kepada bank sebagai imbalan
konvensional. Krisis moneter yang terjadi
jasa bank memberi pembiayaan kepada
pada tahun 1998 telah menenggelamkan
nasabah.
bank-bank konvensional dan di likuidasi
memberikan jaminan atas kesepakatan
karena
akad yang telah dilakukan oleh kedua
tengah
menjamurnya
kegagalan
sistem
bunganya.
keuntungan
(marjin)
Pembiayaan
murabahah
Sementara perbankan yang menerapkan
belah
sistem syariah dapat tetap eksis dan
bertujuan
mampu bertahan.
pembayaran macet yang dilakukan oleh
Bank syariah memiliki ketentuan
pihak, jaminan
yang
untuk
nasabah.
yang
diberikan
menghindari
Jika
nasabah
adanya
pembiayaan
yang berbeda dengan bank konvensional
murabahah
dalam memenuhi modal serta penyaluran
bangkrut dalam pembayaran maka bank
pembiayaan. Dapat dilihat produk-produk
syariah
bank terdiri atas tiga kategori, yaitu :
pembiayaan
produk
berhutang dapat membayar hutangnya
penyaluran
dana
(financing),
produk penghimpunan dana (funding)
mengalami
wajib
pailit
memberi sampai
atau
kelonggaran
nasabah
yang
kembali
dan produk jasa (services).
Seperti dijelaskan dalam Q.S. al-
Keberadaan bank syariah di Jawa
Baqarah ayat 280 berikut ini
Timur sudah semakin banyak, khususnya
... ﺴ َﺮ ٖ ۚة ُ َوإِن َﻛﺎنَ ذُو َ ﻋﺴۡ َﺮ ٖة ﻓَﻨَﻈِ َﺮة ٌ إِﻟَ ٰﻰ َﻣ ۡﯿ
di Surabaya. Salah satunya adalah Bank
Wa in kana zu ‘usratin fanaziratun ila
Jatim
maisarah(tin)
Syariah.
Sebagai
lembaga
Artinya : “Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, berilah tangguh sampai dia berkelapangan...” (Q.S. al-Baqarah (2):280)
keuangan yang terpercaya Bank Jatim Syariah
membangun
karakter
Sumber
Daya Insani (SDI) dengan prinsip luhur yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW
Penjelasan
dari
ayat
di
atas
yaitu insan BJS yang beriman, cerdas,
adalah jika seseorang memiliki hutang
amanah,
kemudian mengalami kebangkrutan atau
jujur,
berkomunikasi
dengan
baik.
benar-benar Pembiayaan
merupakan
Murabahah
pembiayaan
yang
ditawarkan
oleh
bank
dapat
membayar
hutang maka berilah kelonggaran sampai
lebih
dapat
dominan dibandingkan pembiayaan lain yang
tidak
membayar
kembali
hutang
tersebut. Sesungguhnya menolong orang
syariah.
yang kesusahan maka akan dipermudah
Murabahah merupakan akad jual beli
jalannya didunia maupun akhirat.
yang menggunakan sistem margin, pihak
Produk pembiayaan Bank Jatim
bank membeli barang yang di inginkan
Syariah tidak berbeda dengan bank-bank
oleh
nasabah
nasabah
kepada
membeli
penjual,
barang
dari
lalu
syariah
bank
lainnya.
Bank
Jatim
Syariah
memberikan pembiayaan yang meliputi
236
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
pembiayaan
investasi
atau
pembiayaan
modal
pembiayaan
konsumtif.
produksi,
kerja
mempengaruhi Non Performing Finance
dan
(NPF) pada bank itu sendiri, maka bank
Terdapat
akan
beberapa akad yang digunakan dalam yaitu
akad
upaya
untuk
meminimalkan resiko pembiayaan.
pembiayaan Bank Jatim Syariah, salah satunya
melakukan
Untuk meminimalisir resiko yang
murabahah.
terjadi, masalah pengawasan merupakan
Pembiayaan murabahah yang banyak
bagian paling penting. Pengawasan bank
diminati
syariah
nasabah
diterapkan
dalam
lebih
ditekankan
dalam
bentuk Kredit Pemilikan Rumah. Kredit
mengurangi resiko dalam pelaksanaan
Kepemilikan Rumah (KPR) adalah sebuah
pembayaran angsuran. Oleh karena itu,
pembiayaan konsumtif yang digunakan
diperlukan pengawasan dari pihak bank
sebagai
cara
syariah
produk
pembiayaan
kemudahan
untuk
untuk
memiliki ini
rumah, memberi
masyarakat
kepada
diberikan
yang
Dalam
dengan angsuran.
khususnya
khususnya yang
sering
kegiatan terkait
operasionalnya produk
dan
bagi
pengawasan, bank syariah berpedoman
bank syariah mengingat resiko dalam
pada fatwa yang dikeluarkan Dewan
pembiayaan murabahah rentan terjadi.
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
Proses
Bank
(DSN MUI). DSN MUI merupakan langkah
Syariah tidak semulus dan semudah yang
efisiensi dan koordinasi para ulama dalam
dibayangkan.
semua
menanggapi isu-isu yang berhubungan
nasabah memiliki karakter bisnis yang
dengan masalah ekonomi dan keuangan.
sama
Keberadaan bank syariah di Indonesia
realisasi
diperlukan
murabahah
akan
diterapkan di bank syariah.
dan pembayarannya dapat dilakukan Kehati-hatian
yang
pembiayaan,
pembiayaan
menginginkan tempat tinggal yang layak
nasabah
pembiayaan
Karena
satu
dengan
di
tidak yang
lain.
Ketidaklancaran angsuran pembiayaan
masih
oleh
adanya
terindikasi masih ada tindakan dari pihak
kolektabilitas pembiayaan/penggolongan
bank yang tidak sesuai dengan fatwa
status
DSN-MUI.
nasabah
menyebabkan
pembiayaan.
merupakan
kemampuan
Kolektabilitas pembayaran
baru
berkembang
Berdasarkan uraian di atas, penulis
pokok atau angsuran pokok dan margin
tertarik
pembiayaan oleh nasaba. Berdasarkan
pengawasan
dan
ketentuan Bank Indonesia kolektabilitas
pembiayaan
murabahah
dari suatu pinjaman dapat dikelompokkan
Sehingga
yaitu lancar, dalam perhatian khusus,
“Kesesuaian
Fatwa
kurang
Penanganan
Pembiayaan
lancar,
Kolektabilitas
diragukan, yang
buruk
sehingga
macet.
untuk
meneliti
penulis
bagaimana penanganan produk
mengambil DSN-MUI
KPR. judul
Dalam
Murabahah
Bermasalah Produk Kepemilikan Rumah di
akan
237
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
Bank Jatim Syariah Surabaya Cabang
transaksi yang dilarang Al-Quran dan
Darmo”
hadits seperti mengandung unsur bunga
II. LANDASAN PUSTAKA
(riba), judi (maysir), serta hal-hal yang
Muhammad
(2000:47)
dalam
tidak jelas (gharar).
bukunya menjelaskan bahwa Undang-
Murabahah
berasal
dari
kata
Undang Perbankan Syariah No.21 Tahun
“Ribh” yang berarti keuntungan laba atau
2008
tambahan (Ascarya, 2011:19). Menurut
menyatakan
perbankan
syariah
adalah segala sesuatu yang menyangkut
Fatwa
tentang bank syariah dan unit usaha
Ulama
syariah,
kelembagaan,
04/DSNMUI/IV/2000 tentang murabahah.
kegiatan usaha, serta cara dan proses
Pembiayaan murabahah adalah akad
dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
pembiayaan
suatu
barang
dengan
Bank
menegaskan
harga
belinya
kepada
mencakup
syariah
menjalankan
adalah
bank
kegiatan
yang
Dewan
Syariah Nasional-Majelis
Indonesia
usaahanya
pembeli
dan
berdasarkan prinsip syariah (BUS), unit
dengan
harga
usaha
keuntungan
syariah
(UUS)
dan
bank
pembiayaan rakyat syariah (BPRS).
(DSN-MUI)
pembeli yang
yang
lebih
sebagai
disepakati.
Menurut
akad
jual
beli
barang
beroperasi dengan tidak menggunakan
menyatakan
harga
sistem
keuntungan
(margin)
lembaga
Bank
perolehan yang
dan
disepakati
oleh penjual dan pembeli. Kedua belah
produknya
pihak harus menyepakati harga jual dan
pada
Al-
jangka waktu pembayaran. Harga jual
Quran dan hadits. Dengan kata lain bank
dicantumkan dalam akad jual beli dan
Islam adalah lembaga keuangan yang
jika telah disepakati tidak dapat berubah
usaha
memberikan
selama berlakunya akad. Pembiayaan
pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam
murabahah selalu dilakukan dengan cara
lalu lintas pembayaran serta peredaran
pembayaran cicilan. Dalam transaksi ini
uang
barang diserahkan segera setelah akad,
operasional
dikembangkan
atau
adalah
dengan
perbankan
yang
keuangan
syariah
membayarnya
(Karim, 2007: 113) murabahah adalah
Bank syariah adalah bank yang
bunga.
Nomor
atau
berdasarkan
pokoknya
yang
pengoperasiannya
disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
sedangkan
(Muhammad, 2000:13).
secara tangguh/cicilan.
Bank yang
syariah
secara
merupakan
operasional
pembayaran
dilakukan
bank
Berdasarkan pengertian di atas
berbeda
dapat disimpulkan bahwa penggunaan
dengan bank konvensional. Prinsip utama
akad
operasional bank syariah adalah sesuai Al-
perhitungannya
Quran dan hadits sebagai pedoman.
ditetapkan di awal. Akad murabahah ini
Bank syariah tidak boleh menjalankan
biasa
238
murabahah
lebih
karena
diterapkan
dalam
harga
mudah sudah
pembiayaan
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
untuk pengadaan alat investasi serta kebutuhan
konsumtif
Murabahah
sangat
seseorang untuk
yang
masyarakat.
manfaat
(2012:33)
pembiayaan
menjelaskan murabahah
berguna
bagi
adalah adanya keuntungan yang muncul
membutuhkan
dana
dari selisih harga beli dari penjual dengan
kebutuhan
sedangkan
Prabowo
yang
mendesak
pembayarannya
harga
kepada
nasabah
pembiayaan
murabahah
sederhana,
hal
Pembiayaan ini juga biasa dimanfaatkan
penanganan
administrasinya
oleh
syariah.
dilakukan
dengan
sektor
keterbatasan
usaha modal
kebutuhan
angsuran.
yang untuk
alat-alat
sehingga keuangan
cara
pembiayaan
jenis
lembaga menyalurkan
memudahkan
pembiayaan
pada
menggunakan
umumnya
di
bank
yang
sering
digunakan
dalam
transaksi jual beli barang investasi dan barang-barang
menggambarkan
sangat
diaplikasikan dalam bank syariah, yang
akad jual beli tangguh. Untuk
ini
juga
dan
Pembiayaan murabahah adalah
produksinya,
mampu
dengan
memiliki memenuhi
membutuhkan yang
dapat
jual
alur
individu.
yang
Menurut
diperlukan
oleh
pendapat
Ismail
transaksi murabahah secara umum dapat
(2011:140) barang yang boleh digunakan
dilihat pembiayaan murabahah dapat
sebagai objek jual beli yaitu rumah,
dijelaskan pertama bank dan nasabah
kendaraan
melakukan negosiasi atau kesepakatan
industri, pembelian pabrik, gudang dan
untuk transaksi akad, diantaranya yaitu
pembelian
harga, berapa keuntungan yang di terima
bertentangan dengan syariat Islam.
bermotor, asset
pembelian
lainnya
yang
alat tidak
oleh pihak bank, serta kesepakatan uang
Pengawasan (controlling) adalah
muka yang diberikan diawal perjanjian.
penemuan dan penerapan cara untuk
Kedua, terjadi kesepakatan akad jual-beli
menjamin
antara pihak bank syariah dan nasabah.
dilaksanakan sesuai dengan yang telah
Ketiga, bank membeli pesanan nasabah
ditetapkan
kepada penjual atau produsen. Keempat,
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai
produsen
proses untuk menjamin bahwa tujuan-
mengirim
nasabah
yang
syariah.
Kelima,
barang
dipesan
pesanan
melalui
nasabah
bank
tujuan
menerima
menerima
(Handoko,
organisasi
dan
telah
2012:37).
manajemen
Fungsi
utama
pengawasan
pesanan
bertujuan untuk memastikan bahwa setiap
nasabah membayar menggunakan sistem
pegawai yang memiliki tanggung jawab
akad
bisa
murabahah
barang
rencana
tercapai.
barang pesanannya. Keenam, setelah nasabah
bahwa
secara
tangguh
melaksanakannya
dengan
sebaik
dengan kesepakatan keuntungan yang
mungkin. Kinerja mereka dikontrol dengan
diterima oleh pihak bank.
sistem operasional dan prosedur yang
239
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
berlaku
sehingga
kesalahan
dapat
dan
meminimalisir
3. Diragukan atau kolektibilitas 3
penyimpangan.
Selanjutnya, diberikan
tindakan
4. Dalam
korektif
perhatian
5. Macet atau kolektibilitas 5
Islam muncul dari pemahaman tanggung
KPR
jawab individu, amanah dan keadilan.
syariah
Kebutuhan
menyampaikan
berkembang
jabatan
merupakan
produk
pembiayaan yang ada pada bank syariah.
Islam memerintahkan setiap individu untuk diembannya,
atau
kolektibilitas 4
atau arahan. Fungsi pengawasan dalam
amanah
khusus
yang
akan pesat
tempat
tinggal
seiring
dengan
(pekerjaan)
permintaan masyarakat memiliki hunian
merupakan bentuk amanah yang harus
yang digunakan untuk konsumtif atau
dijalankan.
investasi. Bank syariah akhirnya membuat
Manullang (2006: 173) menjelaskan
produk KPR syariah yang mempunyai
bahwa suatu sistem pengawasan haruslah
perbedaan
mengandung prinsip-prinsip seperti adanya
konvensional.
pemberian
kepada
pada pembayaran angsuran, jika pada
segera
bank syariah pembayaran angsuran tidak
fleksibel,
berubah dari awal terjadi kesepakatan
menjamin
akad antara kedua belah pihak karena
bawahan,
instruksi/wewenang dapat
melaporkan dapat
dengan
penyimpangan,
dimengerti,
dapat
diadakannya tindakan korektif.
dengan
KPR
pada
Perbedaannya
bank
terletak
bank syariah menggunakan sistem bagi
Pembiayaan adalah suatu proses
hasil.
Sementara
bank
konvensional
mulai dari analisis kelayakan pembiayaan
menggunakan sistem bunga , dimana
sampai pada realisasinya. Namun realisasi
bunga akan terus mengalami fluktuasi
pembiayaan proses
bukanlah
pembiayaan.
tahap
terakhir
sehingga
Setelah
realisasi
bunga
mengakibatkan
pembiayaan
KPR
angsuran tidak
stabil.
pembiayaan, maka pihak bank syariah
Transaksi yang banyak digunakan oleh
perlu
dan
perbankan syariah di Indonesia dalam
pengawasan pembiayaan. Pengawasan
menjalankan produk pembiayaan KPR
produk
operasional
adalah pembiayaan murabahah, istishna’
pembiayaan pada bank syariah diatur
dan ijarah, khususnya ijarah muntahiyya bi
dalam fatwa DSN MUI.
tamlik (IMBT).
melakukan serta
pemantauan
kegiatan
Ketidaklancaran
nasabah
Pembiayaan kepemilikan rumah
membayar angsuran pokok maupun bagi
(KPR)
hasil pembiayaan menyebabkan adanya
menggunakan akad murabahah adalah
kolektibilitas pembiayaan. Secara umum
nasabah dapat membeli rumah dengan
dikategorikan menjadi lima macam yaitu:
menggunakan sistem tangguh atau bisa
1. Lancar atau koletibilitas 1
langsung dengan sistem tunai. Namun
2. Kurang lancar atau kolektibilitas 2
diawal perjanjian antara kedua belah
240
pada
bank
syariah
dengan
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
pihak
dari
awal
kesepakatan
sudah
dimana
melakukan
pihak
sistem
bank
murabahah.
pembiayaan
KPR
Karakteristik
Griya
ib
Barokah
memberitahu kepada nasabah berapa
menggunakan akad murabahah yaitu
harga
oleh
jangka waktu pembiayaan maksimal 15
developer, lalu pihak bank memberitahu
tahun. Manfaat yang diberikan produk
kepada nasabah berapa harga rumah
KPR Bank Jatim Syariah yaitu angsuran
yang
margin
ringan dan tetap, proses cepat dan
keuntungan yang diberikan kepada pihak
mudah, biaya administrasi ringan, online
bank sebagai penyalur antara developer
pembayaran angsuran di seluruh cabang
dengan nasabah.
Bank Jatim, jaringan ATM Bersama dan
erikut ini merupakan skema KPR dengan
ATM Prima.
rumah
yang
diberikan
diberikan
dengan
menggunakan skim murabahah Haris
(2007:
pembiayaan
KPR
45)
DSN
menjelaskan
syariah
MUI
didirikan
pada
saat
lokakarya ulama yang diselenggarakan
dengan
MUI pada tanggal 28-29 Juli 1997 di
menggunakan akad murabahah adalah
Jakarta
pertama developer perumahan menjual
perlunya
rumah kepada pihak bank syariah secara
masalah berhubungan dengan aktivitas
tunai. Pihak developer dan bank syariah
lembaga
melakukan
tanggal
kesepakatan
harga
yang
yang
merekomendasikan
lembaga
yang
keuangan 10
menangani
syariah.
Februari
1999
Pada
diresmikan
telah ditetapkan oleh kedua belah pihak.
pembentukan Dewan Syariah Nasional
Setelah kesepakatan harga dicapai oleh
MUI
kedua
754/MUI/II/1999. Pembentukan DSN MUI
belah
membeli supplier
pihak,
kepada secara
bank
developer tunai.
Bank
syari’ah selaku syariah
berdasarkan
merupakan
langkah
koordinasi
para
SK
No.
Kep-
efisiensi ulama
dan dalam
menjual rumah sebesar harga pokok/ asal
menanggapi isu-isu yang berhubungan
ditambah keuntungan yang disepakati
dengan masalah eko.keuangan. Berbagai
bersama, kepada nasabah KPR Syariah
masalah yang memerlukan fatwa akan
secara
Setelah
ditampung dan dibahas bersama agar
kesepakatan dicapai oleh kedua belah
diperoleh kesamaan pandangan dalam
pihak, nasabah membeli rumah kepada
penanganannya
bank syariah secara angsuran.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang ada
tangguh/angsuran.
Nama produk KPR Syariah di Bank
oleh
masing-masing
di lembaga keuangan syariah.
Jatim Syariah yaitu KPR Griya iB Barokah.
Fatwa DSN-MUI yang mengatur
KPR Griya iB Barokah yaitu pembiayaan
murabahah terdapat pada fatwa no.
jangka pendek, menengah atau panjang
04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah,
untuk
fatwa no. 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang
membiayai
pembelian
rumah
tinggal baik baru maupun bekas dengan
uang
241
muka
murabahah,
fatwa
no.
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
17/DSN-MUI/IX/2000 menunda
tentang
pembayaran,
sanksi
MUI atau tidak. Pengawasan disini meliputi
no.
persyaratan dan prosedur pembiayaan
fatwa
47/DSN-MUI/II/2005 tentang penyelesaian
murabahah dalam produk KPR.
piutang
C. Jenis dan Sumber Data
murabahah,
dan
fatwa
no.
48/DSN-MUI/II/2005 tentang penjadwalan
Jenis data yang digunakan dalam
kembali tagihan murabahah.
skripsi ini adalah data primer dan data
III. METODE PENELITIAN
sekunder. Data primer adalah data yang
A. Pendekatan Penelitian
diperoleh
Penelitian
ini
menggunakan
langsung
melalui
wawancara
sumbernya
dan
observasi
pendekatan
kualitatif,
yakni
pendekatan
penelitian
dengan
latar
wawancara
fenomena
atau
Cabang Darmo Surabaya. Data sekunder
hasil
adalah data yang diperoleh dari sumber
penelitian yang diperoleh dapat dijadikan
kedua dari data yang kita butuhkan atau
sebagai
yang
peneliti dengan informan tidak terjadi
bermanfaat dan memberikan kontribusi
hubungan secara langsung melainkan
terhadap pengembangan suatu konsep
peneliti mengambil data dari peneliti
teori (Yin, 2009:5).
lainnya (Bungin, 2005: 128). Dalam hal ini
untuk
mengeksplorasi
gejala
sosial
yang
bahan
terjadi
sebuah
dari
agar
pelajaran
langsung dari lapangan yakni melakukan
Pendekatan kualitatif ini digunakan karena
dalam
di
Bank
Jatim
Syariah
peneliti melihat referensi dari penelitian
penelitian
terkait
DSN
dalam
Sumber data dalam penelitian ini
pembiayaan
berasal dari informan utama dan data
ditujukan untuk memahami
penunjang yang memiliki kaitan dengan
sebuah fakta di balik fenomena guna
penelitian informan utama (key informan)
mendapatkan gambaran
dalam penelitian ini adalah pegawai Bank
kesesuaian
fatwa
prosedur
penanganan
murabahah
tentang
kondisi
penanganan
MUI
secara
sebenarnya
pembiayaan
terdahulu.
jelas
dalam
Jatim
murabahah
Syariah
pembiayaan.
Surabaya
Data
penunjang
bagian dalam
bermasalah.
penelitian ini merupakan data tentang
B. Ruang Lingkup Penelitian
Bank Jatim Syariah yang berasal dari
Rumusan
masalah
yang
internet, laporan keuangan, dan sumber
merupakan fokus studi dalam sebuah
lain
penelitian kualitatif menjadi acuan dalam
penelitian.
menentukan
D. Teknik Pengumpulan Data
ruang
lingkup
penelitian.
Apakah pengawasan dan penanganan
yang
memiliki
Sugiyono
kaitan
(2010:73)
dengan
menjelaskan
kolektibilitas pembiayaan murabahah di
ada beberapa macam wawancara yaitu
Bank Jatim Syariah Surabaya Cabang
wawancara
Darmo sudah sesuai dengan fatwa DSN
dan tidak terstruktur :
242
terstruktur,
semiterstruktur,
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
1. Wawancara terstruktur yaitu dalam pengumpulan
data
Data-data
telah
yang
diperoleh
dari
berbagai sumber diperlukan pengecekan
menyiapkan instrument penelitian
lebih
berupa
objektivitas dan kredibilitas, yaitu melalui
pertanyaan-pertanyaan
yang
akan
ditanyakan
lanjut
untuk
memenuhi
syarat
oleh
proses triangulasi teknik dimana dilakukan
wawancara
pengecekan data kepada sumber yang
responden
sama dangan teknik berbeda (Yin, 2009:
diberi pertanyaan yang sama dan
171). Setelah proses triangulasi teknik, data
pengumpul data mencatatnya.
yang diperoleh dianalisis melalui tiga alur
informan.
Dengan
terstruktur
ini, setiap
2. Wawancara
semiterstruktur
dimana
peneliti
dalam
pelaksanaannya wawancara
sebagai berikut (Yin, 2009: 28, 96-97). 1. Reduksi data, tahap pemilihan data-
melakukan lebih
dibandingkan
data yang telah diperoleh melalui
bebas
wawancara,
wawancara
secara pihak
yang
terbuka, diajak
penelitian.
dimana
2. Display data, tahap penyajian data
wawancara
inti yang telah diperoleh melalui proses
diminta pendapat dan idenya. 3. Wawancara
tidak
reduksi
terstruktur
peneliti
menggunakan
peneliti melihat hubungan data satu dengan data lainnya.
wawancara yang telah tersusun sistematis
dan
untuk
pengumpulan
3. Verifikasi, tahap penarikan kesimpulan
lengkap
berdasarkan data yang telah tersaji
datanya.
dan telah di cross check dengan poin-
Pedoman yang digunakan hanya garis-garis
besar
poin yang menjadi kriteria pokok pada
permasalahan
fokus penelitian.
yang akan ditanyakan. Penelitian wawancara
ini
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan
terstruktur,
A. Persyaratan dan Prosedur KPR Griya iB
dimana
Barokah
peneliti membuat daftar pertanyaan
Bank
yang sama terkait dengan penelitian
pertanyaan
Jatim
Syariah
telah
menentukan beberapa syarat yang harus
yang sedang diteliti, kemudian peneliti memberi
berdasarkan
dalam suatu pola untuk memudahkan
tidak pedoman
secara
dikategorikan
pokok permasalahan dan disusun ke
adalah wawancara yang bebas dimana
dan
yang pokok dan fokus pada obyek
permasalahan
lebih
dokumen
observasi sehingga didapatkan data
terstruktur. Tujuannya yaitu untuk menemukan
studi
dipenuhi
kepada
oleh
nasabah
dalam
mengajukan pembiayaan, persyaratan ini
informan yang berbeda-beda.
digunakan sebagai kehati-hatian pihak
E. Teknik Analisis Data
243
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
bank
dalam
melakukan
pembiayaan
pembiayaan penandatangan surat SP3.
kepada nasabah. Selain itu persyaratan
Kemudian yang terakhir yaitu realisasi
merupakan salah satu faktor utama untuk
akad.
kelanncaran
dalam
menangani
pembiayaan.
Nasabah
mengajukan
pembiayaan
yang
Pembiayaan yang dilakukan Bank
ingin
Jatim
diberikan
Syariah
hanya
diperuntukkan
kepada karyawan dan wiraswasta atau
brosur terlebih dahulu untuk mengetahui
dengan
bagaimana mekanisme serta apa saja
pendapatan
yang harus disiapkan calon nasabah
diperlukan slip gaji tiga bulan terakhir
pembiayaan. Sebelum calon nasabah
yang dapat digunakan sebagai objek
mendapat
analisis pendapatan nasabah tetap atau
persetujuan
pembiayaan, dahulu
nasabah
memenuhi
pengajuan harus
semua
terlebih
kata
persyaratan
tetap
maka
melakukan
sudah
nasabah.
maka
akan
fix
yang
income.
mempunyai Untuk
itu
tidak. Apabila pendapatan nasabah tidak
dan prosedur yang ada. Jika semua terpenuhi
lain
segera
pihak
bank
tidak
pembiayaan
bisa
kepada
B. Harga KPR, Biaya dan Uang Muka
dilaksanakan akad. Persyaratan KPR Griya iB Barokah yang harus dipenuhi nasabah
Bank Jatim Syariah menetapkan
adalah fotocopy KTP, KK, Surat Nikah/Istri,
nominal pembiayaan KPR yaitu mulai dari
fotocopy
surat
Rp 100.000.000 hingga Rp 5.000.000.000
pegawai,
dengan jangka waktu angsuran hingga 15
slip
keterangan fotocopy
gaji,
fotocopy
bekerja
NPWP,
atau
fotocopy
SHM
atau
tahun. Pihak bank memberitahukan harga
SHGB, dan fotocopy IMB. KPR
asli rumah, biaya yang harus dibayar
Prosedur awal untuk pembiayaan
nasabah, serta margin yang didapat oleh
yaitu
bank di awal perjanjian. Untuk melakukan
berkas
persyaratan
masuk
nasabah
yang
seperti telah
pembiayaan
awal,
nasabah
harus
disiapkan terlebih dahulu, kemudian data
menyetorkan uang muka yang sudah
yang
ditentukan
telah
masuk
dilakukan
verifikasi
pihak
bank
mengikuti
kelengkapannya jika belum ada yang
kebijakan BI tentang adanya LTV (Loan to
lengkap maka nasabah harus melengkapi
Value).
dahulu,
BI
pembiayaan untuk rumah <70m2 rumah
apakah
pertama sebesar 10%, rumah kedua 20%,
pembiayaan
rumah ketiga 30% dan seterusnya. Ada
bermasalah atau tidak, apabila tidak
beberapa biaya yang harus dibayar oleh
termasuk dalam pembiayaan bermasalah
nasabah antara lain biaya prarealisasi,
maka tahap selanjutnya yaitu observasi
biaya
nasabah, kemudian usulan, persetujuan
pembukaan rekening bagi nasabah yang
checking nasabah
tahap untuk
selanjutnya
mengetahui
mengalami
pembiayaan,
adalah
setelah
persetujuan
244
LTV
merupakan
asuransi,
biaya
pembatasan
materai,
biaya
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
belum mempunyai rekening di Bank Jatim
jaminan dalam murabahah dibolehkan,
Syariah dan biaya notaries.
agar nasabah serius dengan pesanannya.
Dalam
praktiknya
Jatim
Pada butir kedua dijelaskan bank dapat
Syariah telah sesuai dengan fatwa DSN
meminta nasabah untuk menyediakan
MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 butir enam
jaminan yang dapat dipegang. Dalam
bahwa
memberitahukan
prakteknya Bank Jatim Syariah sudah
secara jujur harga pokok barang dan
sesuai dengan fatwa DSN-MUI , karena
biaya yang diperlukan kepada nasabah
pihak
dan
nasabah berupa sertifikat rumah yang
bank
fatwa
harus
DSN
MUI
Bank
No.
13/DSN-
bank
meminta
jaminan
MUI/IX/2000 tentang uang muka dalam
akan dibiayai oleh pihak bank.
butir kedua karena sudah diberitahukan
D. Denda
pada saat awal perjanjian.
Denda dalam suatu pembiayaan
C. Jaminan
dikatakan
Jaminan
adalah
pada
asset
pihak
tujuan
wajar
agar
karena
nasabah
mempunyai
dapat
peminjam yang diberikan kepada pihak
dengan
pemberi pinjaman, dengan tujuan untuk
angsuran setiap bulannya. Nasabah yang
menjamin pembayaran kembali utang
mampu
murabahah. Apabila nasabah melakukan
nunda pembayaran dengan disengaja
kesengajaan tidak membayar angsuran
maka pihak Bank Jatim Syariah akan
atas pembiayaan rumah, maka jaminan
memberikan sanksi berupa denda yang
tersebut menjadi hak milik bank.
sudah dijelaskan di awal akad dengan
Jaminan
yang
diberikan
oleh
melakukan
disiplin
membayar,
melakukan
menjadi
membayar
pembiayaan.
tetapi
menunda-
tujuan agar nasabah lebih disiplin dalam
nasabah berupa sertifikat rumah yang obyek
pembayaran
Rumah
kewajibannya angsuran
setiap
untuk bulannya
tersebut harus memiliki SHM (Sertifikat Hak
sampai jatuh tempo yang telah disepakati
Milik) atau SHGB (Sertifikat Hak Guna
di awal perjanjian. Denda berlaku 15 hari
Bangunan) dan harus memiliki legalitas
setelah
yang sah. Kriteria rumah yang menjadi
diberikan
obyek pembiayaan seperti jalan depan
pembiayaan macet Rp 0 – Rp 1.000.000,
rumah harus dapat dilalui mobil, letaknya
Rp 1.000.000- Rp 2.000.000 = Rp 100.000
strategis, tidak dekat dengan sampah dan
dan seterusnya kelipatan Rp 50.000. Dana
makam.
digunakan
dari denda masuk dalam dana sosial tidak
apabila terjadi kredit macet oleh nasabah
bercampur dengan laporan keuangan
maka pihak bank dapat menjual kembali
Bank Jatim Syariah. Dalam prakteknya BJS
rumah tersebut.
telah sesuai dengan fatwa DSN MUI No.
Jaminan
Fatwa
DSN
tersebut
MUI
No.
jatuh
tempo.
sebesar
Rp
Denda
yang
50.000
untuk
04/DSN-
17/DSN-MUI/IX/2000 butir pertama nomer
MUI/IV/2000 butir tiga nomer satu yakni
satu yaitu sanksi yang dikenakan LKS
245
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
kepada
nasabah
yang
mampu
mendapat
membayar tetapi menunda pembayaran
jawaban
akan
dilakukan
kunjungan pada nasabah tersebut.
dengan disengaja dan fatwa no. 17/DSN-
Dalam
prakteknya,
Bank
Jatim
MUI/IX/2000 butir enam yaitu dana dari
Syariah telah sesuai dengan fatwa DSN
denda
dana
MUI No. 48/DSN-MUI/II/2005 butir tiga yakni
sosial. Tetapi tidak sesuai dengan fatwa
dalam melakukan penjadwalan kembali
DSN MUI no. 17/DSN-MUI/IX/2000 bahwa
(rescheduling)
sanksi dapat berupa denda sejumlah
perpanjangan masa pembayaran harus
uang yang besarnya ditentukan berdasar
berdasarkan kesepakatan kedua belah
kesepakatan.
pihak.
diperuntukkan
sebagai
Dalam
prakteknya
tagihan
murabahah
penetapan denda di Bank Jatim Syariah
F. Penanganan Kolektibilitas Pembiayaan
berdasarkan besarnya angsuran.
Macet Apabila nasabah berada dalam
E. Penanganan Kolektibilitas Pembiayaan Kolektibilitas
kolektibilitas pembiayaan macet, semua
pembiayaan
surat peringatan 1 hingga 3 sudah harus
dikatakan bermasalah jika berada pada
dikeluarkan kepada nasabah. Jika tidak
tahap kolektibilitas 2 atau tahap kurang
ada tanggapan atau itikad baik dari
lancar
nasabah
sampai
tahap
macet
atau
untuk
melunasi
angsurannya
kolektibilitas 5. Pada tahap tersebut pihak
sesuai dengan jumlah dan waktu yang
bank harus mulai melakukan pengawasan
disepakati,
dan melakukan kunjungan langsung pada
melakukan upaya jual agunan nasabah
nasabah
dengan
nasabah
yang yang
bersangkutan. mengalami
kolektibilitas
Bagi
penurunan
pembiayaan
maka
sistem
dijadikan
pihak
lelang.
lelang
adalah
bank
akan
Obyek
yang
rumah
yang
atau
dibiayai sebagai jaminan tersebut. Dari
pembayaran angsuran tidak tepat waktu,
hasil penjualan tersebut apabila ada
maka pihak Bank Jatim Syariah akan
kelebihan
memberikan kelonggaran waktu sesuai
mengembalikan pada nasabah.
kesepakatan
dengan
nasabah
yang
maka
Fatwa
pihak
DSN
47/DSN-
MUI/II/2005
pembayaran
kembali
murabahah atau jaminan lainnya dijual
yang
oleh nasabah kepada atau melalui LKS
apabila
dengan harga pasar yang disepakati,
yang
butir kedua dijelaskan nasabah melunasi
(restrukturisasi). dilakukan
Langkah
oleh
mengetahui mengalami
pihak
ada
awal bank
nasabah
penurunan
kolektibilitas
yakni
dengan
pembiayaan memberitahukan
via
telepon
sisa
utangnya
satu
No.
akan
bersangkutan hingga dapat melakukan angsuran
butir
MUI
bank
kepada
penjualan, butir tiga
yakni
LKS dari
obyek
hasil
dijelaskan apabila
bahwa
hasil penjualan melebihi sisa utang maka
angsuran sudah jatuh tempo, jika tidak
LKS wajib mengembalikan sisanya kepada
246
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
nasabah. Dalam praktiknya, Bank Jatim
Arifin,
Zainul.
2009. Bank
Dasar-Dasar
Syariah telah sesuai dengan fatwa diatas.
Manajemen
Syariah.
V. Simpulan
Kelompok Pustaka Alvabet.
Jakarta:
Kesimpulan dari hasil penelitian tentang
Kesesuaian
Penanganan
Pengawasan
Kolektibilitas
dan
Ascarya. 2011. Akad dan Produk Bank
Pembiayaan
Syariah. Jakarta: PT Rajawali Pers.
Murabahah Produk KPR Menurut Fatwa
Bungin, Burhan. 2005. Penelitian Kualitatif:
DSN MUI di Bank Jatim Syariah dilihat dari
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
enam
dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Balai
indikator
jaminan,
yaitu,
harga,
penanganan
murabahah pembiayaan
denda,
pembiayaan
bermasalah macet
yang
Pustaka.
dan
Fajruka,
Ardhi.
2011.
Perbandingan
disesuaikan
Ketentuan Musyarakah Mutanaqishah
dengan fatwa DSN MUI No. 04/DSN-
dan Murabahah untuk Pembiayaan
MUI/IV/2000
Perumahan Syariah pada Bank Syariah
tentang
murabahah,
No.
13/DSN-MUI/IX/2000 tentang uang muka
di
murabahah,
(www.lib.ui.ac.id)diakses
No.
17/DSN-MUI/IX/2000
tentang sanksi atas nasabah mampu
Handoko,
47/DSN-MUI/II/2005 tentang penyelesaian
diterbitkan pada
UI 5
Hani.
2012.
Manajemen.
Jakarta: Balai Pustaka.
piutang murabahah bagi nasabah tak bayar,
Skripsi
Agustus 2015.
yang menunda-nunda pembayaran, No.
mampu
Indonesia.
Haris,
Helmi.
2007.
Pembiayaan
No.48/DSN-MUI/II/2005
Kepemilikan Rumah (Sebuah Inovasi
tentang penjadwalan kembali tagihan
Pembiayaan Perbankan Syariah). Jurnal
murabahah, dalam praktiknya Bank Jatim
Ekonomi
Syariah telah sesuai dengan fatwa DSN
(online) (http://journal.uii.ac.id) diakses
MUI. Namun, ada satu poin yakni pada
pada 7 Agustus 2015.
penetapan
denda
yang
tidak
sesuai
Islam
La
Riba
vol.1
no.1
Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta:
dengan fatwa DSN MUI terkait besarnya
PT Fajar Interpratama Offset.
jumlah denda yang berbeda tergantung
Karim,
dari besarnya angsuran.
Adiwarman. Analisis
Fiqh
2007. dan
Bank
Islam
Keuangan.
Jakarta: PT Rajawali Pers. Kartika, Nia. 2015. Kesesuaian Produk KPR DAFTAR PUSTAKA
Syariah dengan Akad Murabahah
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank
pada
Syariah:
dari
Teori
ke
Praktek.
Fatwa
DSN
MUI.
diterbitkan
Jakarta: Gema Insani.
(www.adln.lib.unair.ac.id) pada Agustus 2015.
247
Skripsi UNAIR diakses
Kania, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 3 Maret 2016: 235-248; KESESUAIAN MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK KPR MENURUT FATWA DSN MUI DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO
Manullang.
2006.
Manajemen.
Dasar-Dasar
Yogyakarta:
Gadjah
Mada University Press. Muhammad. 2000. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. .
2004. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia. 2005. Bank Syariah : Analisis Kekuatan, Peluang, Kelemahan dan Ancaman. Yogyakarta: Ekonisia.
Muhammad.
2011.
Pengawasan
Audit
pada
dan
Bank
Syariah.
Yogyakarta: UII Press. Prabowo,
Bagya.
2012.
Perbankan
Syariah. Yogyakarta: UII Press. Qur’an in Word ver 1.3 created by Muh. Taufiq. Sudarsono, Heri. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogya: Ekonisia. Sugiyono,
2010,
Kuantitatif,
Metodologi Kualitatif,
Penelitian
dan
R&D,
Bandung. Alfabeta. Rivai,
Veithzal.
2008.
Management.
Islamic
Jakarta:
Financial PT
Raja
Grafindo Persada. Wiroso. 2009. Produk Perbankan Syariah. Jakarta: LPFE Usakti. Yin, Robert. 2009. Studi Kasus Desain dan Metode.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. http://www.dsnmui.or.id/index.php?page =fatwa
fatwa
tentang
murabahah.
Diakses pada tanggal 3 Agustus 2015 pukul 19.00 WIB.
248