PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-20141 Okyviandi Putra Erlangga Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Imron Mawardi Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: The purpose of this study is to analyze the impact of the variables firm size, liquidity, capital adequacy and financing fraud on Sharia Bank profitability in Indonesia by January 2010 until December 2014 period. Research using purposive sampling method for taking samples. Data obtained based on Bank of Indonesia published via Website realtime, obtained 60 samples. Research variables consisted of four independent variables and 1 dependent variable. Data analysing technique to answer research problem and examine research hypothesis using Double Linear Regression Analysis that supported by SPSS Statistics version 20 application. Based on the research, known that the effect of firm size (asset total), Liquidity (FDR), financing fraud (NPF) on Sharia Bank profitability partially significant. Meanwhile, the effect of capital adequacy (CAR) on Sharia Bank profitability not too significant Keywords : Sharia Bank, Profitability, Financing Fraud, Asset Total I.
PENDAHULUAN Islam
merupakan
yang
dana masyarakat, bank mendasarkan
sempurna dan telah mengatur segala
kegiatan usahanya pada kepercayaan
aspek
masyarakat
kegiatan
agama
manusia
secara
(agent
of
trust).
Selain
menyeluruh, mulai dari hubungan pribadi
sebagai agent of trust bank juga berfungsi
dengan Allah SWT yang diatur melalui
bagi
hubungan
rangka
ibadah,
hingga
hubungan
pembangunan
nasional
meningkatkan
pemerataann,
pribadi dengan pribadi lainnya, pribadi
pertumbuhan
dengan lingkungannya bahkan pribadi
ekonomi (Hasibuan, 2005: 4).
dengan dirinya sendiri yang diatur dalam
ekonomi,
dalam
dan
stabilitas
Undang-undang no. 10 Tahun 1998
hubungan muamalah
tentang Perbankan, mendefinisikan Bank
Bank merupakan lembaga perantara
sebagai badan usaha yang menghimpun
keuangan (financial intermediaries) yang
dana dari masyarakat dalam bentuk
menyalurkan
simpanan
dana
dari
pihak
yang
dan
menyalurkan
pada
memiliki dana lebih (surplus unit) kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
pihak yang memiliki dana kurang (deficit
bentuk- bentuk lainnya dalam rangka
unit)
ditentukan
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
(Dendawijaya, 2009: 14). Bank mempunyai
Berdasarkan pasal 5 undang undang no.
fungsi sebagai penghimpun dan penyalur
10
pada
waktu
yang
Tahun
1998
tentang
Perbankan,
Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh (Okyviandi Putra Erlangga; 041114004) yang diuji pada 10 Agustus 2015 1)
561
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
terdapat dua jenis bank yaitu Bank Umum
melarang mengambil harta Riba dan
dan Bank Perkreditan Rakyat. Kedua jenis
orang-orang yang mengambil harta riba
bank
dijelaskan oleh Allah SWT seorang yang
tersebut
dalam
menjalankan
kegiatan usahanya diklasifikasikan dalam
mengambil
menjadi dua yaitu Konvensional dan bank
penghuni neraka yang kekal.
dengan menggunakan prinsip syariah.
harta
riba
merupakan
Perkembangan di dunia perbankan
Bank Syariah awalnya dikembangkan
syariah
yang
sangat
serta
sebagai suatu respon yang sangat positif
kompleksitas
dari kelompok Ekonom Muslim dan praktisi
mempengaruhi
perbankan Muslim serta para ulama yang
Kompleksitas
berusaha mengakomodasi desakan dari
tinggi dapat meningkatkan resiko yang
berbagai pihak yang menginginkan agar
dihadapi oleh bank-bank syariah yang
tersedia jasa transaksi keuangan yang
ada di Indonesia. Lemahnya kondisi bank
mirip dengan Bank Konvensional namun
syariah seperti manajemen yang kurang
dilaksanakan sejalan dengan nilai-nilai
memadai,
dan prinsip-prinsip Syariah dalam Islam.
kelompok atau grup usaha sendiri serta
Secara Filosofis Bank Syariah merupakan
modal yang tidak dapat menutupi resiko-
Bank
aktifitasnya
resiko yang dihadapi bank menyebabkan
meninggalkan hal yang berkaitan dengan
kinerja bank syariah tersebut menurun.
masalah riba. Penghindaran bunga yang
Akhirnya,
notabene sama dengan dengan Riba
menurun maka kepercayaan masyarakat
berdasarkan
terhadap bank juga akan menurun dan
yang
segala
fatwa
Majelis
Ulama
yang
pesat
pemberian
ketika
profitabilitas
merupakan
berpengaruh
dihadapi
Bank
Syariah.
terbesar
yang
Sebagaimana
bank.
syariah
yang
bank
pun
kepada
syariah
akan
seperti bank
dapat
suatu
kredit
kinerja
bank
keuntungan
dijelaskan secara jelas pada Al-Qurán
performa
perbankan
Indonesia (MUI) nomor 1 tahun 2004 tantangan
tinggi,
ikut
menurunnya atas
kegiatan
usahanya.
Surat Ali Imron ayat 130:
Faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi profitabilitas bank dalam hal ini Return On Assets bersumber dari
Yaa ayyuhallazina amanu la ta’kulur-riba ad'a fam muda'afataw wattaqullaha la'allakum tuflihun
berbagai kinerja operasi yang ditunjukan
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” ayat diatas menjelaskan kepada kita
penelitian adalah laporan keuangan bank
beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar
periodik yang berisi beberapa rasio-rasio keuangan seperti yang digunakan dalam penelitian Adequacy
betapa haram dan buruknya riba dan
Deposit
562
ini
diantaranya
Ratio
Ratio
(CAR),
(FDR),
Capital
Financing
Non
to
Performing
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
Financing (NPF) dan Total Aktiva atau
sehingga menimbulkan kesan bahwa FDR
Total Asset.
berpengaruh
Tabel 1. Rasio Perbankan Syariah Indonesia
negatif
terhadap
ROA.
Namun, teori mengatakan bahwa FDR berpengaruh positif terhadap ROA. Dari fenomena gap di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak setiap kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada.
Hal
tersebut
diperkuat
adanya
research gap dalam penelitian-penelitian terdahulu yang mempunyai perbedaan Tahun 2010-2014
hasil antar penelitian meskipun variabel
Sumber : www.bi.go.id, diolah (2015)
yang diteliti sama.
Tabel 1 diatas menjelaskan bahwa
Berdasarkan uraian
diatas
maka
secara empirik tampak bahwa rasio-rasio
rumusan masalah yang ingin diajukan
keuangan dari tahun ke tahun mengalami
dalam penelitian ini adalah Apakah Total
perubahan.
Aktiva, Capital Adequacy Ratio (CAR),
Selain
penyimpangan
itu
dengan
terdapat teori
yang
Finance to Deposit Rasio (FDR) dan Non
menyatakan hubungan CAR, FDR, dan
Performing Financing (NPF) berpengaruh
NPF terhadap ROA.
terhadap Return on Asset (ROA) Bank
Pada tahun 2012 ketika ROA naik
Syariah di Indonesia secara simultan dan
menjadi 2,14%, CAR justru mengalami penurunan
sebesar
2,50%.
secara parsial?
Namun,
Adapun tujuan yang ingin dicapai
sebaliknya ketika ROA turun pada tahun
dari
2013 dan 2014 masing-masing sebesar
mengetahui
2,00% dan 0,85%, CAR justru mengalami
Capital Adequacy Ratio (CAR), Finance to
kenaikan sebesar 14,17% pada tahun 2013
Deposit Rasio (FDR) dan Non Performing
dan 15,74% pada tahun 2014. Hal ini
Financing (NPF) berpengaruh terhadap
bersimpangan
yang
Return on Asset (ROA) Bank Syariah di
menyatakan bahwa CAR berhubungan
Indonesia secara simultan maupun secara
positif dengan ROA.
parsial.
Rasio
dengan
FDR
teori
juga
penelitian
ini
pengaruh
adalah Total
Untuk
Aktiva,
,
mengalami
penyimpangan dengan teori yang ada.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Saat rasio FDR turun sebesar 0,73% pada
Bank Syariah
tahun
mengalami
Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun
Namun
1992 tentang perbankan sebagaimana
sebaliknya, ketika rasio FDR naik sebesar
telah diubah dengan Undang-Undang RI
2,76%
justru
No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan
0,14%
mendefinisikan
2011,
kenaikan
justru
sebesar
pada
mengalami
ROA
tahun
0,12%.
2013,
penurunan
ROA
sebesar
563
bank
sebagai
badan
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
usaha
yang
menghimpun
dana
dari
keuangan
bank
secara
keseluruhan.
masyarakat dalam bentuk simpanan dan
Berdasarkan laporan keuangan tersebut
menyalurkan kepada masyarakat dalam
akan terlihat bagaimana kondisi riil bank
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
sesungguhnya, termasuk kelemahan dan
banyak.
menjalankan
kekuatan yang dimiliki oleh bank. Analisis
dana
dari
laporan keuangan adalah suatu analisis
masyarakat dan menyalurkannya kembali
yang terdiri atas berbagai jenis teknik
dalam berbagai alternatif investasi. Oleh
yang digunakan oleh seluruh pengguna
karena itu, bank sering pula disebut
laporan
lembaga kepercayaan.
hubungan-hubungan
Undang-Undang No.10 Tahun 1998, pasal 1 (13) tentang Perbankan, yang menyebutkan bahwa : “Prinsip syariah adalah sebagai aturan perjanjian berdasarkan hukum syariah antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara lain : pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wal istisna).”
keuangan
usahanya
Bank
dalam
menghimpun
bersangkutan. utama
tahun
Secara
dari
buku
umum,
pembuatan
mengetahui
dalam
yang
laporan
akhirnya
untuk
tahun mendatang. kinerja (performance) bank adalah gambaran
mengenai
prestasi
kerja
perusahaan bank atau kemampuan kerja perusahaan
bank
atas
kegiatan
operasional yang dilakukan. Chiang et al. (2009), menyatakan bahwa
perusahaan
keuntungan
tinggi
pertumbuhannya
yang
dapat
memiliki membiayai
menggunakan
laba
ditahan sembari mepertahankan rasio hutang pada tingkatan yang konstan. Sementara itu, perusahaan yang memiliki keuntungan
kecil
menggunakan
dipaksa
pembiayaan
untuk hutang.
Penelitian ini menggunakan Return on
intisari dari transaksi-transaksi yang telah selama
untuk
menentukan keputusan yang diambil di
Laporan keuangan merupakan suatu dilakukan
keuangan
Assets (ROA) sebagai proksi pengukur
yang
profitablitas.
tujuan
Berikut ini rumus dalam mencari Return
laporan
on Asset (ROA) :
keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomis tahun berikutnya. (Tondowidjojo
Ukuran
dan Purwaningsih, 2007 : 54). Laporan keuangan
bank
menunjukkan
Perusahaan
adalah
suatu
skala, yaitu dapat diklasifikasikan besar
kondisi
kecilnya perusahaan melalui berbagai
564
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
cara, antara lain total aktiva, log size, nilai
Rasio
pasar saham, dan stabilitas penjualan. Total
aktiva
ukuran
dipilih
sebagai
perusahaan
modal
untuk
mengukur
bank
syariah
kecukupan
yaitu
dengan
proksi
menggunakan rasio Capital Adequacy
dengan
Ratio. Berdasarkan ketentuan Bank for
mempertimbangkan bahwa nilai aktiva
International
atau asset relatif lebih stabil dibandingkan
dinyatakan termasuk sebagai bank yang
dengan
nilai
penjualan
Settlements,
bank
yang
kapitalisasi
pasar
dan
sehat harus memiliki CAR paling sedikit
(Wuryatiningsih,
2002)
serta
sebesar 8% permodalan terhadap aktiva
proksi-proksi lainnya.
berisiko (Muhammad, 2005: 249).
Likuiditas dapat didefinisikan sebagai
Berikut rumus dalam mencari CAR :
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cashflow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai. Proksi
yang
digunakan
CAR
dalam
Setiap
penelitian ini dalam menghitung likuiditas
syariah
Ratio (FDR) yaitu seberapa besar dana syariah
dilepaskan
karakter,
merupakan
mengukur
kemampuan
memenuhi
kewajiban
rasio
yang
bank
untuk
keuangan
kualitasnya
berdasarkan
jaminan,
pendekatan
kemampuan
pelunasan,
kelayakan usaha, dan pendekatan fungsi
tentang FDR yaitu antara rasio 80% hingga FDR
dinilai
pendekatan
untuk
pembiayaan. Ketentuan Bank Indonesia 110%.
penanaman
dana bank dalam aktiva produktif bank
bank syariah adalah Financing to Deposit bank
ModalSendiri x100% ATMR
bank
yang
sebagai
lembaga
keuangan
(Muhammad,
Penilaian
Kualitas
perantara 2005
Aktiva
:305).
Produktif
dilakukan dengan menentukan tingkat
harus dipenuhi.
kolektibilitasnya. Kolektibilitas merupakan
Berikut rumus dalam mencari FDR :
tingkat
kelancaran
pembayaran
kewajiban nasabah yang berdasarkan jumlah hari tunggakan. Kolektibilitas selain kecukupan
modal
berpengaruh
merupakan
penilaian terhadap kecukupan
pada
tingkat
kesehatan
bank syariah juga berpengaruh pada
modal
perolehan
bank untuk mengantisipasi risiko yang akan dihadapi Modal merupakan aspek penting bagi suatu unit bisnis bank. Hal itu
bank.
Secara
umum
kolektibilitas
pembiayaan
dikategorikan
menjasi
(Muhammad
2005
macam,
dikarenakan beroperasi atau tidaknya
laba
5
yaitu
lancar,
kurang
:
312)
lancar,
diragukan, perhatian khusus, dan macet.
dan dipercaya atau tidaknya suatu bank
Adanya
salah satunya dipengaruhi oleh kondisi
pembiayaan
bermasalah
yang semakin besar dibandingkan aktiva
kecukupan modal.
produktif,
565
bank
dapat
kehilangan
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
kesempatan
untuk
pendapatan
dari
diberikan
memperoleh
pembiayaan
sehingga
maka
yang
dilakukakan
statistik
mempengaruhi
untuk
kemudian
berbagai
menganalisa
metode
data
menginterpretasikan
dna hasil
perolehan laba dan berpengaruh buruk
analisa tersebut dengan memakai skala
pada ROA (Dendawijaya,2009 : 82).
rasio. (Sugiyono, 2004)
Pembiayaan Bermasalah pada bank syariah
dapat
diukur
dengan
Identifikasi Variabel
Non
Performing Financing (NPF) (Muhammad,
Berdasarkan
model
analisis
dan
2005). NPF digunakan untuk mengukur
hipotesis, maka dapat diidentifikasi bahwa
tingkat permasalahan pembiayaan yang
Return
dihadapi oleh bank syariah. NPF itu sendiri
variabel dependen / terikat sedangkan
mencerminkan risiko pembiayaan yang
Total Aktiva, Capital Adequacy Ratio
dihadapi
(CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR)
tinggi
oleh
rasio
bank
ini,
syariah. Semakin
menunjukkan
kualitas
dan
pembiayaan bank syariah semakin buruk.
on
Non
Asset
(ROA)
Performing
merupakan
Financing
(NPF)
adalah sebagai variabel independen /
Berikut rumus dalam mencari NPF
bebas. Jenis dan Sumber Data
: NPF
Penelitian
TotalPembiayaanBermasalah( KL, D, M ) x100% TotalPembiayaan
ini
menggunakan
data
sekunder yang berupa rasio keuangan pada bank syariah. Data yang digunakan
Sehingga
berdasarkan
penjabaran
dalam penelitian ini merupakan data
diatas dapat diambil hipotesis bahwa
sekunder
terdapat pengaruh Total aktiva, Capital Adequacy
Ratio
(CAR),
Financing
Perbankan
to
Sampel
III. METODE PENELITIAN
secara
Pendekatan Penelitan menggunakan
Januari
terukur dan alat analisis statistik inferensial setelah
data
Sampling)
untuk
melakukan
tujuan
tabel Statistik Perbankan Syariah periode
hipotesis, menggunakan data-data yang
parametrik
(Purposive
(BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS), pada
pengujian
statistik
diambil
diambil dari data Bank Umum Syariah
rumusan masalah. Pendekatan kuantitatif
dimana
penelitian
penelitian pada industri bank syariah yang
pendekatan kuantitatif untuk menjawab
parametrik
dalam
sengaja
dengan
pada
tersebut
Sampel
maupun secara parsial.
menitikberatkan
Data
Statistik
(BI).
(ROA) pada Bank Syariah secara simultan
ini
Syariah.
dari
Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia
Financing (NPF) terhadap Return on Assets
ini
diambil
diterbitkan oleh website resmi Otoritas
Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing
Penelitian
yang
berjumlah
inferensial
2010-Desember 60
bulan
2014
sehingga
penelitian ini berjumlah 60 (n=60).
dikumpulkan
Prosedur Pengumpulan Data
566
yang sampel
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
Data
yang
penelitian bersifat
ini
digunakan
adalah
kuantitatif,
dalam
data
berupa
Tabel 2.
sekunder
Hasil Uji Multikolinearitas
rasio-rasio
Model
Collinearity Statistics
keuangan yang terbit setiap akhir periode yang diterbitkan melalui website resmi Tolerance
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan metode
Dokumentasi.
VIF
(Constant)
Prosedur
pengumpulan data juga melalui studi
Total Aktiva
.838
1.193
pustaka yaitu mengkaji buku-buku, jurnal,
FDR
.760
1.316
skripsi
CAR
.892
1.121
NPF
.966
1.036
dan
lain-lain
yang
berkaitan
dengan penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang
a. Dependent Variable: ROA
komprehensif (mudah dipahami). Teknik Analisis
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2015)
Teknik analisis yang digunakan dalam
Pada table diatas diketahui bahwa
penelitian
ini
nilai
VIF
dari
masing-masing
variabel
regresi
linier
series.
Teknik
bernilai kurang dari 10 dan Nilai Tolerance
untuk
dari masing-masing variabel lebih dari 0,1.
memperoleh informasi dalam mengetahui
Data-data tersebut dapat disimpulkan
pengaruh, ada atau tidaknya pengaruh
bahwa
Total Aktiva, CAR,FDR, dan NPF terhadap
tidak terjadi multikolinearitas atau tidak
ROA pada bank syariah. Adapun alat
ada multi korelasi pada model regresi
analisis yang digunakan adalah analisis
linier.
berganda analisis
dengan
ini
regresi
adalah time
juga
linier
digunakan
berganda,
diantara
variabel
independen
Uji Heteroskedatisitas
dengan
Heteroskedatisitas merupakan situasi
melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.
terjadi ketidaksamaan varians residual dari IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
satu pengamatan ke pengamatan yang
Uji Asumsi Klasik
lain.
multi
korelasi
dengan atau
diantara
independen
tertentu pada Scatter Plot yang terdapat
satu
dalam output statistik. Jika tidak ada pola
lainnya
yang jelas dan titik menyebar diatas dan
independen-
dibayah nol pada sumbu Y, maka tidak
variabel
independen variabel
tersebut.
Data
terjadi heteroskedatisistas (Sujarweni, 2014:
dibentuk
186).
hubungan satu antara variabel dengan variabel
lain.
Berikut
heteroskedatisitas
situasi
merupakan
diantara
variabel
melihat
adalah melihat ada atau tidaknya pola
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas
Cara
di
bawah
ini
merupakan tabel hasil uji multikolinearitas.
567
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
Sumber: Hasil Penelitian, diolah (2015) Pada tabel diatas terlihat bahwa nilai Durbin Watson pada hasil Regresi Linier berganda
sebesar
1,828.
Pada
tabel
Durbin Watson didapat nilai dL = 1.42642 dan dU = 1,72526 untuk sampel berjumlah 57 dan k= 5.
Maka dapat dihitung
sebagai berikut :
Deteksi Autokorelasi Positif:
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2015)
DW Hitung 1,828 > DU: 1,72526 maka
Gambar 1.
tidak terdapat autokorelasi positif.
Hasil Uji Heteroskedatisitas Dari hasil uji heteroskedatisitas diatas,
Deteksi Autokorelasi Negatif:
terlihat titik-titik menyebar secara acak,
(4 – 1,828) = 2,061> DU: 1,72526 maka
dan tidak membentuk suatu pola tertentu
tidak terdapat autokorelasi negatif.
yang jelas. Titik-titik tersebut menyebar baik diatas maupun dibawah angka nol
Maka dapat disimpulkan pada analisis
pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi
heteroskedatisitas
pada
regresi linier berganda dalam penelitian ini
model
tidak terdapat autokorelasi positif dan
regresi liner berganda ini.
negative
Uji Autokorelasi Autokorelasi
merupakan
Uji
mendeteksi
ada
atau
pada
tabel
normalitas
adalah
untuk
normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan
Untuk
untuk mengetahui distribusi data dalam
tidaknya
variabel yang akan digunakan dalam
autokorelasi dengan melihat dari D-W (Durbin-Watson)
bebas
menentukan apakah variabel berdistribusi
dengan kesalahan pengganggu pada (t-1).
dengan
Uji Normalitas
pengganggu pada suatu periode (t), sebelumnya
sesuai
autokorelasi bila DW > DU dan 4-DW > DU.
situasi
dimana adanya korelasi antara kesalahan
periode
atau
penelitian. Data yang baik dan layak
summary
digunakan dalam penelitian adalah data
output statistik (Santoso, 2000:144).
yang memiliki distribusi normal. Normalitas
Tabel 3.
data dapat dilihat dengan menggunakan uji normal Kolmogorov-Smirnov (Sujarweni, 2014: 52).
Hasil Uji Autokorelasi
568
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
Koefisien Determinasi
Tabel 4. Hasil uji Normalitas
Tabel 6. Hasil Koefisien Determinasi
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2015) Dari tabel koefisien determinasi di atas, dapat dilihat bahwa angka koefisien korelasi (R) sebesar 0,680. Hal ini berarti
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2015)
bahwa
Berdasarkan uji normalitas dengan
hubungan
antar
variabel
independen dengan variabel dependen
Kolmogorov-Smirnov test diperoleh nilai
sebesar 68%. Dari angka tersebut dapat
Kolmogorov-smirnov Z sebesar 0,923 dan Asymp Sig. (2 tailed) sebesar 0,362 lebih besar dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa
diambil
kesimpulan
antara
variabel
bahwa
hubungan
independen
dengan
variabel dependen cukup kuat.
data tersebut berdistribusi normal.
Besarnya R Square (R2) adalah 0,680.
Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil perhitungan statistik ini berarti bahwa
Tabel 5.
kemampuan variabel independen dalam
Regresi Linear Berganda
menerangkan variasi perubahan variabel dependen sisanya
sebesar sebesar
68%, 32%
sedangkan (100%-68%)
diterangkan oleh faktor-faktor lain di luar model
regresi
yang
dianalisis
dalam
penelitian ini. Pengujian Hipotesis Uji F (Secara Simultan) Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2015)
Uji F digunakan untuk menguji apakah
Dari tabel diatas dapat dibentuk
variabel
bebas
secara
persamaan model analisis regresi linear
bersama-sama
berganda sebagai berikut:
terhadap variabel terikat.
ROA= (-0,483) - 2,696x10-6 Total_Aktiva +
simultan
berpengaruh
atau
signifikan
Berikut hasil Uji F (secara simultan)
0,042 FDR + 0,023 CAR – 0,347 NPF
dalam penelitian ini yang menggunakan SPSS Statistic version 20 yang ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
569
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
Tabel 7.
Hasil Uji t (secara parsial) dalam
Hasil Uji F
penelitian ini dengan menggunakan SPSS Statistics
version
20
yang
ditunjukkan
dalam tabel sebagai berikut. Tabel 8. Hasil Uji t Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2015) Dari tabel hasil uji F diatas, terlihat bahwa F hitung adalah sebesar 27,655. Sedangkan
F
tabel
dapat
dihitung
dengan cara : Numerator (df1=k-1) 5-1=4
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2015)
Denumerator (df2=n-k) 57-5=52
Dari
tabel
diatas,
maka
dapat
disimpulkan sebagai berikut.
Derajat kebebasan (α) =0,05
a. Pengaruh Total Aktiva terhadap
Maka nilai F tabel = 2,55
ROA
Dari hasil uji F diketahui bahwa F hitung
Nilai t hitung untuk variabel Total
adalah sebesar 27,655 > 2,55 (F Tabel), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil Uji F
Aktiva
juga menunjukan bahwa semua angka
menunjukan Total Aktiva berpengaruh
signifikan, karena tingkat probabilitas sig
negatif
0,000. Nilai 0,000 < 0,05. Dengan demikian,
probabilitas
secara statistik bahwa Ukuran Perusahaan
variabel Total Aktiva (0,000) < 0,05,
(Total Aktiva), Likuiditas (FDR), Kecukupan
maka H1 diterima dan Ho ditolak.
Modal
(CAR)
dan
sebesar
-6,664
terhadap (sig.
hal
ini
ROA.
penelitian)
Nilai untuk
Dapat disimpulkan bahwa secara
Pembiayaan
Bermasalah (NPF) secara bersama-sama
statistik
atau
Aktiva) secara parsial berpengaruh
secara
simultan
berpengaruh
Ukuran
dan
Perusahaan
signifikan
(Total
signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
negatif
terhadap
pada Bank Syariah di Indonesia periode
tingkat profitabilitas (ROA) pada Bank
Januari 2010-Desember 2014.
Syariah di Indonesia periode Januari
Uji t (Secara Parsial)
2010-Desember 2014.
Uji t (Secara Parsial) digunakan untuk
b. Pengaruh FDR terhadap ROA
masing-masing
Nilai t hitung untuk variabel FDR
variabel independen (Total Aktiva, FDR,
sebesar 5,255 hal ini menunjukkan FDR
CAR, NPF) terhadap variabel dependen
berpengaruh positif terhadap ROA.
(ROA)
Nilai probabilitas (sig. penelitian) untuk
mengetahui
hubungan
secara
Individual
atau
secara
parsial
570
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
variabel FDR (0,000) < 0,05, maka H1
Pengaruh (Total Aktiva) Terhadap
diterima dan Ho ditolak.
ROA
Dapat disimpulkan bahwa secara
Berdasarkan
analisis
pengujian
berpengaruh
signifikan
dilakukan dalam penelitian ini, dapat
terhadap tingkat profitabilitas (ROA)
diketahui bahwa ukuran perusahaan
pada
terbukti
Bank
dan
Syariah
di
Indonesia
berpengaruh
yang
dan
statistik Likuiditas (FDR) secara parsial positif
hipotesis
data
telah
negatif
dan
ROA.
Hasil
periode Januari 2010-Desember 2014.
signifikan
terhadap
c. Pengaruh CAR terhadap ROA
penelitian ini mendukung penelitian
Nilai t hitung untuk variabel CAR
yang dilakukan oleh Kosmidou (2008),
sebesar 1,238 hal ini menunjukkan FDR
dimana disebutkan bahwa ukuran
berpengaruh positif terhadap ROA.
perusahaan berpengaruh negatif dan
Nilai probabilitas (sig. penelitian) untuk
signifikan terhadap profitabilitas bank
variabel FDR (0,221) > 0,05, maka H1
karena bank yang lebih besar belum
ditolak dan Ho diterima.
tentu dapat bekerja secara lebih
Dapat disimpulkan bahwa secara statistik
Kecukupan
(CAR)
dengan ukuran lebih kecil. Semakin
secara parsial berpengaruh positif dan
besar total aktiva suatu perusahaan
tidak
memang
signifikan
Modal
efisien dibandingkan dengan bank
terhadap
tingkat
akan
membuat
semakin
profitabilitas (ROA) pada Bank Syariah
besar peluang perusahaan tersebut
di Indonesia periode Januari 2010-
dalam menghasilkan laba namun jika
Desember 2014.
diikuti
d. Pengaruh NPF terhadap ROA
tersebut dalam mengelola asetnya.
kemampuan
perusahaan
Pengaruh FDR terhadap ROA
Nilai t hitung untuk variabel NPF sebesar -7,393 hal ini menunjukkan NPF
Menurut
analisis
berpengaruh negatif terhadap ROA.
pengujian
hipotesis
Nilai probabilitas (sig. penelitian) untuk
dilakukan,
hasil
variabel NPF (0,000) < 0,05, maka H1
adalah
adanya
diterima dan Ho ditolak.
positif
signifikan
Dapat disimpulkan bahwa secara
data
yang
yang
telah
diperoleh
hubungan antara
dan
yang
likuiditas
dengan Profitabilitas yang diproksikan
statistik Pembiayaan Bermasalah (NPF)
dengan
secara parsial berpengaruh negatif
yang berhubungan positif signifikan
dan
dengan ROA juga ditemukan dalam
signifikan
terhadap
tingkat
ROA.
Pengaruh
milik
likuiditas
profitabilitas (ROA) pada Bank Syariah
penelitian
di Indonesia periode Januari 2010-
(2002)dalam
Desember 2014.
regresi ditemukan bahwa likuiditas
Sartika
Werdaningtyas (2012).
Hasil
yang diproksi dengan Loan to Deposit Pembahasan
Ratio (LDR), menunjukkan seberapa
571
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
besar
dana
bank
pembiayaan
dilepas
perubahnnya.
Bank
yang
memiliki
negatif
modal besar, namun tidak dapat
terhadap profitabilitas. Semakin Besar
menggunakan modalnya itu secara
nilai rasio likuiditas maka semakin
efektif untuk menghasilkan laba, maka
tidak
modal
likuid
berpengaruh
untuk
bank
tersebut
yang
yang
besar
tersebut
tidak
tentunya kan berpengaruh terhadap
memberikan keuntungan yang berarti
penurunan Profitabilitas.
bagi Bank Syariah. Hal ini disebabkan
Pengaruh CAR terhadap ROA
bank lebih mengandalkan pinjaman
Berdasarkan analisis
sebagai
telah
dilakukan
data yang
dapat
diketahui
sumber
modalnya
yang diproksikan dengan
profitabilitas.
Capital
untuk
menyebabkan
positif dan
faktor
tidak signifikan terhadap
dengan
Sartika
(2012)
bahwa
CAR
namun
didukung
bertolak
penelitian
yang
meningkatkan
Hal
Adequacy Ratio(CAR) berpengaruh
belakang
dan
tidak menggunakan seluruh potensi
bahwa variabel kecukupan modal
ROA. Hasil penelitian ini
pendapatan
yang
CAR
tersebut tidak
menjadi
berpengaruh
secara
signifikan terhadap profitabilitas bank.
milik
menyatakan
berpengaruh
Pengaruh NPF terhadap ROA
negatif milik
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Fahmy (2013) yang hasil penelitiannya
hasil penelitian yang dilakukan oleh
menyatakan CAR tidak berpengaruh
Nugroho
signifikan terhadap ROA.
penelitiannya
Capital
penelitian
Adequacy
Ratio
(CAR)
(2011)
yang
hasil
menunjukkan
NPF
berpengaruh negatif dan signifikan
merupakan rasio kecukupan modal
terhadap
yang menunjukkan kemampuan bank
bermasalah
dalam
dan
Loan (NPL) pada bank konvensional
mencukupi manajemen bank dalam
dan Non Performing Financing pada
mengidentifikasi,
mengukur,
bank syariah, merupakan risiko yang
mengawasi, dan mengontrol risiko-
terkandung dalam setiap pemberian
risiko
pembiayaan atau kredit oleh bank
mempertahankan
yang
timbul,
berpengaruh
dan
terhadap
dapat
besarnya
kepada
modal bank. Hasil
penelitian
Capital
ini
bahwa Adequacy
Non
Performing
Risiko
keadaan
tersebut dimana
besar
kembali tepat pada waktunya.
Ratio
Non Performing Financing mempunyai
keuntungan atau profitabilitas bank
terhadap
namun
sehingga
terlalu
Pembiayaan
pembiayaan atau kredit tidak dapat
(CAR) menyebabkan besar kecilnya
tidak
atau
nasabah.
berupa
mengindikasikan kecilnya
ROA.
signifikan
572
hubungan
(NPF) negatif
Return On Assets (ROA), hasil
penelitian
ini
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
menunjukkan bahwa semakin besar
Desember
2014.
NPF
Kecukupan
Modal
maka
semakin
akan
mengakibatkan
menurunnya
ROA,
yang
berpengaruh
Sedangkan (CAR)
secara
signifikan
berarti kinerja keuangan bank yang
signifikan
menurun karena risiko kredit atau
(ROA)
pembiayaan
Indonesia periode Januari 2010-
bermasalah
semakin
besar. Begitu pula sebaliknya, apabila
terhadap
tidak
pada
Profitabilitas
Bank
Syariah
di
Desember 2014.
NPF turun maka ROA akan semakin meningkat,
yang
berarti
DAFTAR PUSTAKA
kinerja
keuangan bank semakin membaik.
Al-Qurán Antonio, Muhammad Syafií. 2001, Bank
V. SIMPULAN
Syariah dari Teori Ke Praktek. Jakarta:
Berdasarkan pembahasan maka
hasil
pada
penelitian
analisa
bab
ini
dan
Gema Insani.
sebelumnya,
dapat
Chiang,
diambil
(secara
hasil
C.
2009.
Dasar-Dasar
Matematika Ekonomi jilid 1. Jakarta:
kesimpulan sebagai berikut. a) Berdasarkan
Alpha
Erlangga Uji
F
simultan)
statistik
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen
dengan
Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.
signifikansi α = 0,05, maka dapat
Fahmy, M Shalahuddin. 2013. Pengaruh
disimpulkan
bahwa
Ukuran
CAR,NPF, BOPO, dan FDR Terhadap
Perusahaan
(Total
Aktiva),
Profitabilitas Bank Umum Syariah. Skripsi
Likuiditas (FDR), Kecukupan Modal
Program Sarjana Universitas Islam Sunan
(CAR),
Kalijaga Yogyakarta (Dipublikasikan)
Pembiayaan
Bermasalah
(NPF) secara bersama-sama atau Simultan
berpengaruh
Hasibuan, Malayu SP. 2005. Dasar-Dasar
signifikan
Perbankan. Jakarta: Bumi Akasara.
terhadap Profitabilitas (ROA) pada
Muhammad.
2005.
Manajemen
Dana
Bank Syariah di Indonesia periode
Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Januari 2010-Desember 2014.
Persada.
b) Berdasarkan
hasil
statistik
Nugroho, Aluisius Wishnu. 2011. Analisis
(secara parsial) dengan signifikansi
Pengaruh FDR, NPF, BOPO, KAP, dan
α = 0,05, maka dapat disimpulkan
PLO Terhadap Return on Asset (Studi
bahwa Ukuran Perusahaan (Total
kasus pada Bank Syariah periode tahun
Aktiva),
2006-2010).
t
Likuiditas
Pembiayaan
parsial
signifikan
terhadap
pada
(FDR),
Bermasalah
secara (ROA)
Uji
Bank
(NPF)
Portal.
berpengaruh
Santoso,
Undip
Singgih.
E-Journal
2000.
System
Latihan
SPSS
Profitabilitas
Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex
Syariah
Media Komputindo.
di
Indonesia periode Januari 2010-
573
Erlangga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 561-574; PENGARUH TOTAL AKTIVA, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCE TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014
Sartika, Dewi. 2012. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif, dan Likuiditas Terhadap ROA (Studi Kasus pada bank syariah di indonesia periode 2006-2010). Skripsi
Program
Sarjana
Universitas
Hasanuddin (Dipublikasikan) Sugiyono. 2004. Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabetis. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Tondowidjojo, Purwaningsih.
Fenny
dan
2007.
Anna “Manfaat
Perubahan Rasio Keuangan
Dalam
Memprediksi Perubahan Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Modus, Vol. 19, No. 2, Hal:144-156 Wuryatiningsih. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Jakarta :Salemba Empat. Website : http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan /syariah/Default (diakses pada Maret 20
574