PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN ZSCORE 1) Siti Zulaikah Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] Nisful Laila Departemen Ekonomi Syariah- Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] ABSTRACT: This study aims to find out the comparison between the prediction of financial distress of Islamic Banks in Indonesia and that of Islamic Banks in Malaysia before and after the global crisis 2008 using quantitative method and purposive sampling. The prediction of financial distress was done by using Altman Z-score measuring. The technique used to examine the financial distress is Mann-Whitney, and for those after the crisis were examined using Independent sample T-test. The result of this research shows that there is a significant difference between Islamic banks in Indonesia and those in Malaysia either before or after the global crisis 2008 with 5% significance level. The Islamic banks in Indonesia are in secure zone either before or after the crisis. However, the Islamic banks in Malaysia are in grey area which cannot be made sure of the bankruptcy either before or after the crisis.
Keywords : Financial Distress, Islamic Bank, Global Crisis, Altman Z-Score I. PENDAHULUAN Krisis global yang terjadi pada
krisis global tersebut menyerang pada
tahun 2008 disebabkan oleh subprime
perekonomian suatu negara terutama
mortage. Subprime mortage adalah kredit
sektor perbankan karena berdasarkan
perumahan
Moechidi
(mortage)
yang
diberikan
dkk
(2012)
sekitar
80%
kepada debitur dengan sejarah kredit
pendanaan usaha adalah berasal dari
yang buruk atau belum memiliki sejarah
sektor perbankan. Dampak krisis yang
kredit sama sekali sehingga digolongkan
dihadapi negara-negara tersebut pada
kredit dengan risiko yang tinggi (BI, 2009).
umumnya adalah meningkatnya inflasi,
Subprime mortage dari AS menandai
turunnya
mulainya krisis dengan cepat meluas
pertumbuhan ekonomi, runtuhnya indeks
menjadi
bursa
krisis
likuiditas
terburuk
di
nilai dan
tukar,
sejumlah
turunnya bank/institusi
berbagai belahan dunia (Mishkin, 2010).
keuangan/korporasi mengalami kesulitan
Selanjutnya,
beberapa
keuangan
kegagalan bank dunia seperti bank Anglo
2009).Krisis
Irish, Lehman Brothers, dan Citigroup New
berdampak
York yang sangat mempengaruhi aliran
terutama
keuangan global (Sharma, 2013). Dampak
berkembang. Bukan
1)
terdapat
atau
bangkrut
(Sudarsono,
global
2008
tersebut
pada
banyak
negara
yang
sedang
hanya
Indonesia,
negara
Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi dari Siti Zulaikah, NIM : 041211431158, yang diuji pada 2 Mei 2016.
900
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
salah satunya adalah negara Malaysia
data perbandingan aset antara bank
yang merupakan pertama kali mendirikan
syariah di Indonesia dan bank Islam di
bank syariah di Asia Tenggara. Bank Islam
Malaysia sebagai berikut.
Malaysia Berhad (BIMB) merupakan bank
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan. 2008.
syariah
pertama
di
Asia
Tenggara
(Antonio, 2001 : 24). Ekonomi Malaysia mencatat
pertumbuhan
sebesar
4,6%
pada awal tahun 2008. Namun pada akhir tahun 2008 pertumbuhan ekonomi mulai mengalami
perlambatan
meningkat
0,1%.
dan
Kemudian
hanya Malaysia
kembali mengalami penurunan sebesar 1,6% pada tahun 2009 (Awang, Tanpa Tahun). Sama halnya dengan Indonesia,
Statistik Perbankan Indonesia 2008, (Online), (http://ojk.co.id, diakses 10 Januari 2016) dan Bank Negara Malaysia. 2008. Islamic Banking System : Statement of Assets. (Online), (http://bnm.co.id, dikases 15 Desember 2015)
bank Islam di Malaysia mampu lebih unggul
dibandingkan
dengan
bank
konvensional dengan modal pasar secara gabungan
hanya
menurun
8,5%,
keuntungan
bersih
menurun
9,25%,
peningkatan
aset
55%,
Gambar 1.
peningkatan
Perkembangan Aset Bank Syariah di
ekuitas 36% dan rasio leverage 6,6 kali
Indonesia dan Malaysia
(IFSB-IRTI-IDB Ilamic Finance and Global
Gambar 1. menunjukkan bahwa
Financial Stability Report, 2010). Negara
merupakan
syariah di Indonesia dan bank Islam di
negara pertama pendiri bank syariah di
Malaysia tidak stabil ketika terjadi krisis
Asia
global.
Tenggara
Malaysia
perbandingan perkembangan aset bank
yang
dapat
dijadikan
Kondisi
tidak
stabil
dari
sebagai pedoman untuk perkembangan
perkembangan aset bank syariah tersebut
bank-bank syariah di negara lainnya.
merupakan salah satu dampak negatif
Pendirian
adanya krisis global 2008 yang harus
tertinggal
bank 8
syariah tahun
di lebih
Indonesia lambat
diperhatikan
diabndingankan pendirian bank Islam di
oleh bank
syariah
untuk
tahun-tahun berikutnya.
Malaysia. Peneliti tertarik untuk melakukan
Urgency dilakukannya penelitian
perbandingan bank syariah di Indonesia
tentang
dan bank Islam Malaysia untuk melihat
dikarenakan perbankan menjadi sektor
seberapa jauh kinerja bank syariah di
utama dalam pendanaan usaha di suatu
Indonesia
dengan
negara. Pasang surut dalam dunia bisnis
kinerja bank Islam di Malaysia. Adapun
tidak membuat perjalanan bisnis sebuah
jika
dibandingkan
901
financial
distress
adalah
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
perusahaan
selalu
menunjukkan
Mega
perkembangan usaha tetapi pada suatu
Syariah
sebelum
dan
sesudah
terjadinya krisis global 2008.
waktu ada saatnya mengalami kesulitan
Hasil
penelitian
yang
telah
keuangan yang berat (Husnan, 1985 :
dilakukan oleh berbagai peneliti dan di
171). Perusahaan dikatakan mengalami
berbagai
kondisi
ketika
perbankan syariah yang berbeda-beda
perusahaan tersebut tidak mempunyai
menarik perhatian dan topik untuk dikaji
kemampuan
jika
financial
distress
yaitu
untuk
memenuhi
negara
dibandingkan
tentang
antar
kinerja
negara
satu
pembayaran hutangnya kepada kreditur
dengan negara yang lainnya. Penelitian
ketika jatuh tempo (Emery dan Finnety,
yang
1997).
bagaimana ketahanan bank syariah di Kebangkrutan dapat memberikan
dampak
buruk
salah
terjadinya
putus
Pemutusan
hubungan
satunya
hubungan
dilakukan
akan
memperlihatkan
negara yang berbeda, yaitu Indonesia
yaitu
dan Malaysia.
kerja.
Berdasarkan latar belakang yang
tersebut
telah dipaparkan diatas, maka dapat
menjadikan jumlah pengangguran dan
diambil rumusan masalah pada penelitian
kemiskinan semakin meningkat. Maka dari
ini,
itu bank syariah harus mampu menjaga
signifikan atas prediksi financial distress
kestabilan keuangan untuk menghindari
bank syariah di Indonesia dan bank Islam
kemiskinan
di Malaysia sebelum dan sesudah krisis
kerja
sebagaimana
Islam
tidak
menyukai kemiskinan untuk menghindari
Adapun
Quran surat Al Baqarah ayat 268 yaitu :
yang
tujuan
penelitian
ini
empiris perbandingan prediksi financial distress bank syariah di Indonesia dan
bank Islam di Malaysia sebelum dan
Artinhya : Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
sesudah krisis global 2008. II. LANDASAN TEORI Financial sebagai
tahap
distress
merupakan
penurunan
kondisi
keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi (Plat dan
(2011)
Plat, 2002). Rasio hutang yang tinggi akan
menyatakan bahwa terdapat perbedaan
meningkatkan ancaman kebangkrutan.
kinerja
signifikan
Pertama, semakin tinggi rasio hutang,
maupun rata-rata antara Bank Muamalat
maka perusahaan tersebut akan semakin
Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank
berisiko, sehingga semakin tinggi pula
keuangan
Ekowanti
perbedaan
adalah meneliti dan mendapatkan bukti
itu,
adakah
global 2008?
kekufuran. Hal tersebut sesuai dengan Al-
Selain
yaitu
secara
902
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
biaya
dari
baik
ekuitasnya.
hutang
maupun
jika
sebuah
Kedua,
kelemahan
jika
digunakan
untuk
memprediksi financial distress, yaitu :
perusahaan mengalami masa-masa sulit
1. Model ini belum banyak dikenal dan
dan laba operasi tidak cukup untuk
belum diakui sebagai analisis yang
menutupi beban bunga, para pemegang
valid untuk prediksi financial distress
sahamnya harus menutupi kekurangan
bagi bank.
tersebut, dan jika mereka tidak dapat melakukannya, kebangkrutan
maka
akan
(Brigham
dan
2. Model ini belum diuji secara luas,
terjadi
terutama dalam hal membandingkan
Houston,
hasil prediksi financial distress sebuah
2006). Financial distress yang terjadi pada sebuah
perusahaan
disebabkan
bank.
oleh
Pada
tahun
1968,
Altman
beberapa faktor, baik internal maupun
menerapkan Multiple Discriminant Analysis
eksternal (Munawir, 2002 : 289). Apabila
untuk pertama kalinya. Analisis diskriminan
ditinjau dari sisi keuangan perusahaan
yang
(financial factor) maka terdapat tiga
mengidentifikasikan rasio-rasio keuangan
keadaan
menghasilkan suatu model yang dapat
yang
dapat
menyebabkan
dilakukan
Altman
dengan
financial distress bisa terjadi, yaitu :
memprediksi perusahaan yang memiliki
1. Faktor Ketidakmampuan Modal atau
kemungkinan tinggi untuk bangkrut dan
Kekurangan Dana.
tidak bangkrut (Prihanthini & Sari, 2013).
2. Besarnya Beban Hutang dan Bunga.
Penggunaan model Altman sebagai salah
3. Menderita Kerugian.
satu pengukuran kinerja kebangkrutan
Banyak mengalami
perusahaan
financial
yang
distress,
tidak
dimana
bersifat
melainkan
tetap
atau
berkembang
dari
waktu
masalah intinya adalah manajemen yang
kewaktu,
buruk (Altman & Hotchkiss, 2006).
penemuan model terus diperluas oleh
Model yang biasanya digunakan
Altman
dimana
stagnan
hingga
pengujian
penerapannya
tidak
dalam prediksi financial distress adalah
hanya
pada
Altman Z-score, CAMEL dan Bankometer .
publik
saja
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh
perusahaan
Erari (2013) menunjukkan perbandingan
perusahaan
antara model CAMEL(S), Z-Score dan
perusahaan
Bankometer serta menyatakan bahwa
(Ramadhani & Lukviarman , 2009). Analisis
Bankometer dan Z-Score relatif mudah
Z-score yang pertama kali dikembangkan
digunakan dengan tingkat akurasi yang
oleh Altman pada 1968 tersebut dinilai
tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh
kurang
Kristanti
bahwa
antara lain dari model ini tidak dapat
beberapa
mutlak digunakan karena ada kalanya
(2014)
Bankometer
mengatakan memiliki
903
perusahaan
dan
tetapi
sudah
manufaktur
relevan
manufaktur mencakup nonpublik,
nonmanufaktur, obligasi
dengan
dan korporasi
kekurangan
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
terdapat hasil yang berbeda jika kita
indikator-indikator kegagalan keuangan
menggunakan
perusahaan. Selain
obyek
penelitian
yang
itu kelebihan
berbeda ( Endri, 2009). Maka dari itu
lainnya
Altman kembali memodifikasi formula Z-
perhitungan diskriminan (Altman) ini juga
scorenya
bisa
pada
mengubah
tahun
indikator
1995
market
dengan value
of
adalah
diterapkan
bahwa
yang
untuk
go public (Hanafi, 2005).
total liability. Altman melakukan revisian
III. METODE PENELITIAN
supaya dapat diterapkan pada semua
Definisi Operasional
seperti
perusahaan
-
perusahaan yang go public atau tidak
equity menjadi book value of equity to
perusahaan
model
manufaktur,
Agar
variabel
yang
digunakan
nonmanufaktur, dan perusahaan penerbit
dalam penelitian ini dapat diukur, serta
obligasi di negara berkembang (emerging
untuk
market)
Berikut
kesalahpahaman dan penafsiran makna
persamaan Z-Score yang di modifikasi
yang berbeda, maka variabel dalam
(Altman dkk, 1995) :
penelitian ini harus diberi definisi. Adapun
Z” = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4….(1)
definisi
Z” = Bankruptcy
digunakan dalam penelitian ini adalah :
X1 = Working Capital to Total Asset
1. Working Capital to Total Asset. Working
(Nugroho,
2012).
menghindari
dari
X2 = Retained Earning to Total Asset
capital
X3 = Earning Before Interest and Taxes to
indikator
Total Asset X4 = Book value of Equity to Total Liability
aset
adanya
variabel-variabel
to
total
untuk
likuid
asset
merupakan
mengukur
apabila
yang
besarnya
dibandingkan
dengan keseluruhan aset yang dimiliki.
Kelebihan dari analisis Z-score ini
Rasio ini
menunjukkan
kemampuan
adalah bahwa dengan mengetahui nilai
perusahaan untuk menghasilkan modal
z perusahaan dengan metode diskriminan
kerja bersih dari keseluruhan aktiva
kebangkrutan Altman maka
yang dimilikinya. Working capital to
dapat
mengetahui
keuangan
masih
kesehatan
bisa
keuangan segera.
mengetahui keuangan kuat
tingkat
kesehatan
perusahaannya,
perusahaan
dengan
perusahaan
nilai
ini
perusahaan
dan
dari
WCTA = Working Capital / Total Asset….(2)
dengan
2. . Retained Earning to Total Asset. Rasio ini
kondisi
merupakan indikator untuk mengukur
semakin
diantisipasi
selisih
kemampuan
perusahaan
dalam
sedini
mengahsilkan laba ditahan dari total
mungkin (early warning system) sebelum
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
kinerja
(Nugroho,
dan
dapat
akan
merupakan
Rumusnya adalah sebagai berikut :
perusahaannya maka
asset
current asset dan current liabilities.
memperbaiki
Sehingga z
total
maka
kesehatan
keuangan
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
2012).
sebagai berikut :
904
Rumusnya
adalah
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
RETA = Retained Earning / Total Asset….(3)
Z “ = Bankruptcy
3. Earning Before Interest and Taxes to
X1 = Working Capital to Total Asset
Total
Asset.
Rasio
ini
merupakan
X2 = Retained Earning to Total Asset
indikator untuk mengukur kemampuan
X3 = Earning Before Interest and Taxes to
dari modal yang diinvestasikan dalam
Total Asset
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
X4= Book Value of Equity to Total Liability
keuntungan termasuk
bagi
semua
pemegang
investor
saham
Klasifikasi perusahaan yang sehat
dan
dan bangkrut didasarkan pada nilai Z-
obligasi (Riyanto, 1995). Hasilnya akan
Score model Altman Modifikasi yaitu:
menunjukkan kemampuan perusahaan
a. Jika nilai Z” < 1,1 termasuk perusahaan
untuk menghasilkan laba dari aktiva perusahaan
sebelum
yang bangkrut.
pembayaran
b. Jika nilai 1,1 < Z” < 2,6 termasuk grey
bunga dan pajak. Rumusnya adalah
area (tidak dapat ditentukan apakah
sebagai berikut :
perusahaan sehat ataupun mengalami
EBITTA = Earning Before Interest and Taxes
kebangkrutan).
/ Total Asset………………………..4)
c. Jika nilai Z” > 2,6 termasuk perusahaan
4. Book Value of Equity to Total of Liability.
yang tidak bangkrut. Jenis dan Sumber Data
Rasio ini merupakan indikator untuk mengukur tingkat leverage dari suatu
Jenis data yang digunakan dalam
perusahaan. Rasio yang digunakan
penelitian ini adalah data sekunder. Data
untuk mengukur sejauh mana aktiva
sekunder adalah data yang diperoleh dari
perusahaan
hutang
suatu organisasi atau perusahaan dalam
yang
bentuk yang sudah jadi berupa publikasi
(Nugroho,
dibiayai 2012).
dari Hutang
terlampau besar akan berbahaya bagi
(Supranto,
kelangsungan perusahaan, terutama
menggunakan
jika
harus
mengumpulkan data dari berbagai bank
dibayar. Rumusnya adalah sebagai
syariah di Indonesia dan bank Islam di
berikut :
Malaysia untuk periode tahun 2006, 2007,
terdapat
bunga
yang
2009
:
112).
data
Penelitian
panel
ini
karena
BVETTL = Book Value of Equity / Total
2009, dan 2010 agar dapat dibandingkan
Liability……………………………(5)
financial distress bank di kedua negara
5. Z-Score. Altman memodifikasi formula Z-
tersebut tersebut. Data dapat diperoleh
Scorenya pada tahun 1995 dengan
dari laporan tahunan atau annual report
mengubah indikator market value of
dari bank yang bersangkutan.
equity menjadi book value of equity to
Populasi dan Sampel
total liability. Berikut persamaan Z-Score
Pada penelitian ini populasinya
yang di modifikasi (Altman dkk, 1995) :
adalah
Z” = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4….6)
Indonesia
905
bank dan
syariah
yang
di
Malaysia.
ada
di
Teknik
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
pengambilan sampel yang digunakan
to Total Asset, dan Book Value of Equity
adalah
Purposive
to Total Liability pada masing-masing
penentuan
bank syariah di Indonesia dan bank
purposive
sampling
sampling.
adalah
teknik
sampel dengan pertimbangan tertentu
Islam di Malaysia.
(Anshori dan Iswati, 2009 : 105). Kriteria dalam
pengambilan
sampel
2. Menghitung nilai Z-Score pada masing-
pada
masing bank syariah di Indonesia dan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
bank Islam di Malaysia.
1. Bank syariah yang ada di Indonesia
3.
dan bank Islam di Malaysia.
Uji
normalitas,
merupakan
syarat
utama yang harus dilakukan untuk
2. Bank dengan status kepemilikan lokal.
mengetahui apakah data terdistribusi
3. Bank syariah yang didirikan atau lahir
normal atau tidak terdistribusi normal.
sebelum tahun 2008. 4. Bank syariah yang memiliki annual
Metode
yang
digunakan
menguji
normalitas
data
untuk pada
report tahun 2006, 2007, 2009 dan 2010
penelitian ini adalah uji Kolmogorov-
berakhir 31 Desember.
Smirnov. Jika terdistribusi normal maka
Tabel 1.
menggunakan independent sample T
Sampel Bank
test.
Bank Syariah Indonesia Bank Muamalat Indonesia Banks Syariah Mandiri Bank Mega Syariah
Bank Islam Malaysia Affin Islamic Bank Berhad Bank Muamalat Malaysia Berhad CIMB Islamic Bank Berhad RHB Islamic Bank Berhad Sumber : Otoritas Jasa Keuangan dan
Sedangkan
terdistribusi
jika
data
normal
tidak maka
menggunakan uji Mann-Whitney. 4. Uji homogenitas varian (Levene Test). Uji ini berfungsi untuk menguji apakah dua sampel yang diambil dalam penelitian memiliki varians yang sama (Santoso, 203 : 3). 5. Uji
Bank Negara Malaysia
hipotesis.
Pada
pengujian
ini
hipotesis yang diangkat adalah H0 : X1
Teknik Analisis Data
= X2 (tidak ada perbedaan yang
Proses pengujian hipotesis yang
signifikan antara rata-rata nilai Z-Score
dirumuskan yaitu perbandingan nilai Z-
pada bank syariah di Indonesia dan
Score pada financial distress keuangan
bank Islam di Malaysia). Sedangkan
bank syariah di Indonesia dan bank Islam
hipotesis alternatifnya adalah H1 : X1 ≠
di Malaysia sebelum dan sesudah krisis
X2
global
signifikan antara rata-rata nilai Z-Score
2008,
maka
dilakukan
analisis
(terdapat
perbedaan
yang
sebagai berikut :
pada bank syariah di Indonesia dan
1. Menghitung nilai rasio Working Capital
bank Islam di Malaysia).
to Total Asset, Retained Earning to Total
6. Menentukan tingkat signifikansi. Tahap
Asset, Earning Before Interest and Taxes
ini
906
menentukan
seberapa
besar
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
peluang
membuat
risiko
kesalahan
Malaysia 0,024 < 0,05. Nilai signifikansi
dalam mengambil keputusan menolak
sesudah krisis memiliki nilai yang kurang
hipotesis yang benar. Tingkat signifikansi
dari 0,05, maka data tersebut dinyatakan
dalam penelitian ini adalah α = 5%.
tidak terdistribusi normal. Kesimpulan hasil
7. Menarik keputusan.
uji
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas
pengujian hipotesis sebelum dan sesudah
Uji
normalitas
terdistribusi
terdistribusi
normal
normal.
uji
yang
atau
Metode
Uji
tidak
Test).
yang
memastikan
independent
mungkin dan
uji Mann-Whitney.
bahwa terjadi
bukan
perbedaan
Tabel 2.
menguji
perbedaan dalam
yang
hipotesis
merupakan yang
terjadi
akibat di
dari
dalam
kelompok data sampel. Apabila sig. > 0,05
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
maka varian sama. Sedangkan apabila
Test
sig. < 0,05 maka varian berbeda.
Hasil Sebelum Distribusi Krisis normal Malaysia 0,004 Tidak terdistrib usi normal Sesudah Indonesia 0,200 Distribusi Krisis normal Malaysia 0,024 Tidak terdistrib usi normal Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)
Sig. 0,200
menunjukkan
Tabel 3. Uji Homogenitas Varian Data Nilai Z-Score
Sebelum Krisis
Levene’s Test of Equality of Variance 0,865
Kaidah Pengujian
Hasil
Kedua Varian Sama Sesudah 0,029 P value < Kedua Krisis 0,05 Varian Berbe da Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)
nilai
signifikansi sebelum krisis Indonesia 0,200 >
P value > 0,05
Tabel 3. menunjukkan bahwa nilai
0,05 dan Malaysia 0,004 < 0,05. Sebelum
signifikansi levene’s test of equality of
krisis dinyatakan tidak terdistribusi normal
variance sebelum krisis 0,865 > 0,05 dan
karena tingkat signifikansi yang kurang dari 0,05.
untuk
merupakan perbedaan antara kelompok
terdistribusi normal maka menggunakan
Subjek Indonesia
berfungsi
(Levene
(Santoso, 203 : 3). Uji ini dilakukan untuk
sample T test. Sedangkan jika dat tidak
2.
ini
varian
penelitian memiliki varians yang sama
Smirnov. Jika terdistribusi secara normal
Tabel
Uji
homogenitas
apakah dua sampel yang diambil dalam
pada penelitian ini adalah uji Kolmogorov-
menggunakan
bahwa
Uji Homogenitas
digunakan untuk menguji normalitas data
maka
menyatakan
krisis menggunakan Mann-Whitney.
adalah
dilakukan untuk melihat apakah kumpulan data
normalitas
nilai signifikansi sesudah krisis 0,029 < 0,05.
Sedangkan nilai signifikansi
Maka dapat disimpulkan bahwa data nilai
sesudah krisis Indonesia 0,200 > 0,05 dan
907
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
Z-Score
sebelum
krisis
varian
sama.
menunjukkan
bahwa
terdapat
Sedangkan sesudah krisis memiliki varians
perbedaan yang signifikan antara bank
yang
nilai
syariah di Indonesia dan Bank Islam di
signifikansi kurang dari 0,05. Sehingga
Malaysia sebelum krisis. Hasil pengujian
untuk sesudah krisis harus menggunakan
kedua pada sesudah krisis berdasarkan
uji beda Independent Sample Kolmogorov
tabel 1.4 menunjukkan bahwa nilai sig.
Smirnov Z-Test.
sebesar 0,002 < 0,05. Nilai sig. pada
Uji Hipotesis
sesudah
berbeda
karena
memiliki
krisis
kurang
dari
tingkat
Pengujian hipotesis dengan mann-
signifikansinya, sehingga keputusan dari uji
whitney menggunakan tingkat signifikansi
hipotesis sesudah krisis bahwa H0 ditolak
5% (0,05). Apabila hasil perhitungan mann-
dan
whitney menunjukkan nilai sig. lebih dari
menunjukkan
atau sama dengan tingkat signifikansi
perbedaan yang signifikan antara bank
(0,05), maka H0 diterima (µ1 =
syariah di Indonesia dan Bank Islam di
µ2),
yang
berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Apabila
mann-whitney
hasil
H1
diterima.
Hasil
pengujian
bahwa
ini
terdapat
Malaysia sesudah krisis.
perhitungan
menunjukkan
nilai
Pembahsan
sig.
Financial
Distress
kurang dari tingkat signifikansi (0,05), maka
Perbandingan
H0 ditolak dan H1 diterima (µ1 ≠
yang
Syariah di Indonesia dan Bank Islam di
yang
Malaysia Sebelum Krisis Global 2008
berarti
terdapat
µ2),
perbedaan
signifikan.
Bank
Hasil pengujian mann-whitney test Tabel 4.
pada sebelum krisis berdasarkan tabel 1.4
Hasil Uji Hipotesis Mann-Whitney
menunjukkan bahwa nilai sig. sebesar
Sig. Sebelum Krisis
Keputusan Ho Ho ditolak
0,005
0,005
Simpulan
<
0,05.
Hasil
menunjukkan
Terdapat perbeda an yang signifikan Sesudah 0,002 Ho ditolak Terdapat Krisis perbeda an yang signifikan Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)
pengujian
bahwa
ini
terdapat
perbedaan yang signifikan antara bank syariah di Indonesia dan Bank Islam di Malaysia
sebelum
krisis.
Hal
tersebut
serupa dengan penelitan yang telah dilakukan
oleh
menunjukkan
Tabel 4. menunjukkan bahwa nilai
perbedaan
Ekowanti
(2011)
bahwa kinerja
yang
terdapat
keuangan
bank
sig. sebesar 0,005 < 0,05. Nilai sig. pada
syariah secara signifikan maupun rata-rata
sebelum
sebelum
krisis
kurang
dari
tingkat
dan
sesudah
krisis
global.
signifikansinya, sehingga keputusan dari uji
Perbedaan yang signifikan tersebut dapat
hipotesis sebelum krisis bahwa H0 ditolak
dilihat dari hasil nilai Z-score antara bank
dan
syariah di Indonesia dan ban Islam di
H1
diterima.
Hasil
pengujian
ini
908
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
Malaysia yang berbeda pada periode
menghasilkan kerja modal bersih dari
sebelum krisis.
keseluruhan aktiva yang dimiliki bank Islam Tabel 5.
di
Nilai Altman Z-Score Bank Sampel Periode
kemampuan
2006, 2007, 2009, & 2010
baik
dari
dimiliki
olah
bank
to total asset antara bank syariah di Indonesia dan bank Islam di Malaysia memiliki nilai yang hampir sama baik periode sebelum krisis maupun sesudah krisis global.
syariah di Indonesia masuk kategori aman bangkrut
yang
lebih
rata-rata earning before interest and taxes
Tabel 5. menunjukkan bahwa bank
tidak
tidak
syariah di Indonesia. Sedangkan pada
Sebelum Krisis 2006 2007 Rata-Rata 3,36 3,34 Indonesia 6,01 5,40 Malaysia 1,37 1,80 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)
atau
Malaysia
Z-Score
>
2,6.
Sedangkan bank Islam di Malaysia masuk kategori grey area 1,1 < Z” < 2,6 yang menunjukkan
bahwa
dipastikan
bank
bangkrut
karena
tidak
bangkrut
dapat
atau
terdapat
tidak
bagian
Tabel 7.
keuangan yang harus lebih diperhatikan
Perbandingan Earning Before Interest And
sehingga bagian keuangan tersebut harus diperhatikan
secara
dini.
Salah
Taxes to Total Asset Bank Syariah Indonesia
satu
dan Bank Islam Malaysia
penyebab rendahnya nilai Z-Score bank
Sebelum Krisis 2006 2007 Indonesia 0,01 0,01 Malaysia 0,01 0,02 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)
Isalm di Malaysia adalah rata-rata working capital to total asset Malaysia dibawah rata-rata bank syariah di Indonesia. Tabel 6.
Hal yang serupa dengan hasil
Perbandingan Working Capital to Total
bank
Asset Bank Syariah Indonesia dan Bank
Malaysia menunjukkan rasio yang lebih rendah dalam membayar gaji karyawan dan
mengalami
kesulitan
memiliki pinjaman dalam jumlah yang
Islam di Malaysia jauh dibawa rata-rata Hal
cenderung
keuangan dalam hal return on asset serta
rata working capital to total asset bank
Indonesia.
mengalami
Masngut (2014) pada 17 bank Islam di
Tabel 6. menunjukkan bahwa rata-
di
Malaysia
penelitian yang dilakukan oleh Rahman &
Sebelum Krisis 2006 2007 Indonesia 0,78 0,73 Malaysia 0,11 0,08 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)
syariah
di
kesulitan keuangan dapat ditemui pada
Islam Malaysia
bank
Islam
besar.
ini
membuktikan bahwa kemampuan untuk
909
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
Perbandingan
Financial
Distress
Bank
Nama Bank
Sesudah Krisis 2009 2010 Indonesia 0,03 0,03 Malaysia 0,13 0,12 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)
syariah di Indonesia dan Bank Islam di Malaysia Sesudah Krisis Global 2008 Hasil pengujian Mann-Whitney pada 1.4
Selain unggul pada rasio retained
menunjukkan bahwa nilai sig. sebesar
earning to total asset, bank Islam di
0,002 < 0,05. Nilai sig. pada sesudah krisis
Malaysia
kurang
presentase yang lebih baik dari bank
sesudah
krisis
berdasarkan
dari
tingkat
tabel
signifikansinya,
juga
unggul
atau
memiliki
hipotesis
syariah di Indonesia pada rasio book
sesudah krisis bahwa H0 ditolak dan H1
value of equity to total liability. Rasio book
diterima. Hasil pengujian ini menunjukkan
value of equity to total liability yang
bahwa
yang
bernilai
bank
menghadapi financial distress karena itu
syariah di Indonesia dan Bank Islam di
artinya terdapat jumlah hutang yang
Malaysia sesudah krisis global 2008. Hasil ini
harus dibayarkan baik jangka pendek
menunjukkan hasil yang sama dengan
maupun jangka panjang, sebaliknya jika
periode sebelum krisis. Penelitian ini serupa
nilainya mendekati negatif maka akan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
terhindar financial ditress (Nugroho, 2012).
sehingga
signifikan
keputusan
terdapat atas
Ardiyana
dari
perbedaan
financial
(2011)
uji
distress
yang
positif
akan
cenderung
Tabel 9.
meneliti
Perbandingan Rata-Rata Book Value Of
perbandingan Bank Mandiri dan Bank rasio
Equity to Total Liablity Bank Syariah di
CAMEL. Uji beda mneunjukkan bahwa
Indonesia dan Bank Islam di Malaysia
terdapat perbedaan yang signifikan pada
Nama Bank
Syariah
Mandiri
menggunakan
Sesudah Krisis 2009 2010 Indonesia 0,34 0,38 Malaysia 0.19 0.18 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)
rasio CAR, ROA, dan LDR. Perbedaan yang signifikan tersebut dapat dilihat dari hasil nilai Z-score antara
Hasil
bank syariah di Indonesia dan bank Islam
perbandingan
bank
yang rendah terhadap financial distress
sesudah krisis. Perbedaan tersebut dapat dari
menunjukkan
syariah di Indonesia memiliki kerentanan
di Malaysia yang berbeda pada periode
dilihat
yang
serupa dengan penelitian yang dilakukan
rata-rata
oleh Widihadnanto (2015) yang meneliti
retained earning to total asset antara
prediksi financial distress bank syariah dan
bank syariah di Indonesia dan bank Islam
bank konvensional di Indonesia periode
di Malaysia.
2011-2014, hasil penelitiannya adalah nilai
Tabel 8.
bankometer seluruh bank syrariah diatas
Perbandingan Rata-Rata Retained
cut-off value > 70.
Earning to Total Asset Bank Syariah di Indonesia dan Bank Islam di Malaysia
910
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
Kesulitan keuangan atau financial
yang digunakan dapat mengetahui nilai z
distress yang dialami oleh bank Islam di
dan dapat diantisipasi sedini mungkin
Malaysia
(early warning system) supaya tidak terjadi
merupakan
beberapa
faktor
mempengaruhi. satunya
bagian yang
Salah
adalah
dapat
satunya
kinerja
dari
dari
kebangkrutan.
Dampak
salah
bank
dapat
pihak
pengangguran
yang
perbankan yang mengelola keuangan.
buruknya
Sehingga memberikan dampak negatif.
kemiskinan.
Semua
V. SIMPULAN
aspek
kehidupan
pasti
akan
mengalami kesulitan dalam baik kecil
kebnagkrutan menyebabkan
karyawan,
adalah
Berdasarkan
dampak
meningkatkan
analisis
data
dan
maupun besar, baik individu maupun
pembahasan yang telah dilakukan pada
organisasi
bab
satunya
atau
suatu
adalah
badan,
lembaga
salah
keuangan
dalam
perbankan. Hal
sebelumnya, penelitian
maka ini
kesimpulan
adalah
tedapat
perbedaan yang signifikan atas prediksi
tersebut
sesuai
dengan
Qur’an pada surat Al’Anbiya’ ayat 35
Al-
financial distress bank syariah di Indonesia dan bank Islam di Malaysia sebelum dan
:
sesudah krisis global 2008. Penelitian ini
Indonesia lebih baik dalam hal prediksi
menunjukkan
bahwa
bank
syariah
di
financial distress dibandingkan bank Islam
Artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.
di Malaysia. Hal ini membuktikan bahwa kinerja bank syariah di Indonesia tidak tertinggal jauh dibandingkan bank Islam di Malaysia yang merupakan negara
Ayat tersebut menjelaskan bahwa
pendiri bank syariah. Bank syariah di
semua makhluk yang ada di bumi akan
Indonesia mampu menjalankan fungsinya
mengalami
dengan
kesulitan,
baik
individu,
baik
sebagai
sumber
utama
seperti
pendanaan bagi para pelaku ekonomi
perbankan. Ujian atau cobaan yang
ketika terjadi krisis. Maka dari itu, kinerja
diberikan
berbagai
bank syariah di Indonesia yang baik
macam, salah satunya adalah kesulitan
dapat bersaing dengan bank syariah
kondisi keungan atau financial distress.
lainnya dalam menghadapi persaingan
Namun hal tersebut dapat diatasi atau
global
diselesaikan dengan strategi yang bijak
bank syariah di berbagai negara di dunia.
organisasi,
dari
maupun oleh
pihak
memberikan
lembaga
Allah
dapat
perbankan dampak
supaya terlalu
seiring
dengan
Saran
tidak
direkomendasikan
buruk.
perkembangan
yang setelah
dapat melakukan
penelitian financial distress bank syariah
Sehingga dengan metode Altman Z-Score
911
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
Indonesia
dan
bank
Islam
Malaysia
keuangan
perbankan
sebelum dan sesudah krisis global 2008
Indonesia
ketika
adalah sebagai berikut :
sehingga tidak mengalami financial
1. Bagi pihak perbankan, berdasarkan
distress yang berujung pada sebuah
hasil penelitian ini disarankan kepada
melakukan
keuangannya
perbaikan
terutama
krisis
2. Prediksi financial distress tidak hanya
kinerja
pada
terjadinya
di
kebangkrutan.
pihak perbankan Islam di Malaysia untuk
syariah
dapat diukur menggunakan metode
rasio
Altman
Z-Score,
tetapi
dapat
working capital to total asset dengan
dikembangkan dengan model Grover,
cara
Springate, Zmijewski, dan Bankometer.
meningkatkan
aset
likuid
sehingga dapat meningkatkan modal
Sehingga
kerja bersih bank dari keseluruhan aset
dapat memprediksi financial distress
yang dimiliki. Sebab dengan nilai rasio
dengan
tersebut yang rendah, bank Islam di
metode. Selain itu, peneliti selanjutnya
Malaysia masuk dalam grey area yang
diharapkan
tidak dapat dipastikan bangkrut atau
periode dan sampel penelitian untuk
tidak bangkrut. Tindakan secara dini
memperkuat
yang
distress. Hingga saat ini masih jarang
dilakukan
diharapkan
dapat
untuk
peneliti
selanjutnya
memodifikasi
untuk hasil
berbagai
menambahkan prediksi
financial
mencegah bank tersebut aman dari
penelitian
tentang
perbandingan
kebangkrutan.
financial
distress
antarnegara,
Sedangkan
untuk
perbankan syariah di Indonesia dapat
kebanyakan
memperbaiki rasio retained earning to
membandingkan
total asset dengan cara meningkatkan
bank konvensional dalam satu negara
laba
atau membandingkan dengan dua
ditahan
untuk
mengimbangi
penelitian
and taxes to total asset dengan cara
Sehingga
meningkatkan
sebelum
dapat membandingkan bank syariah
pembayaran pajak dan zakat dari
berbagai negara di dunia sehingga
modal
dalam
dapat diketahui seberapa jauh kinerja
keseluruhan aset yang dimilikinya, dan
bank syariah antarnegara dalam hal
book value of equity to total liability
ketahanan
dengan
persaingan global.
diinvestasikan
cara
mengurangi
jumlah
untuk
sampel
dan
alat
yang
satu
syariah
jumlah aset, earning before interest
laba
dalam
bank
hanya
peneliti
keuangan
bank.
selanjutnya
di
era
hutang sehingga beban hutang yang harus
dibayarkan
tidak
terlampau
besar sehingga terhindar dari risiko
DAFTAR PUSTAKA
financial
Altman, Edward I. & Editch Hotchkiss. 2006.
distress.
Peningkatan
rasio
tersebut dapat menjamin ketahanan
Corporate
912
Financial
Distress
and
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
Bankruptcy. Third Edition. John Wiley &
Emery,
Sons, Inc. : New Jersey
Corporate
Anshori, Muslich & Iswati. 2009. Metodologi dan
Percetakan
R
&
Finnerty.
Financial
1997.
Management.
Prentice Hall Books.
Penelitian Kuantitatif. Surabaya : Pusat Penerbitan
Dauglas
Endri. 2009. Prediksi Kebangkrutan Bank
Unair
untuk
(AUP).
Menghadapi
dan
Mengelola
Perubahan Lingkungan Bisnis : Analisis
Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah :
Model
Altman
Z-Score.
Perbanas
Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema
Quaterly Review. Vol 2. No 1. Maret
Insani.
2009.
Ardiyana,
Marissa.
2011.
Analisis
Erari,
Anita
dkk.
2013.
Perbandingan Kinerja Keuangan Bank
Performance
Syariah
Papua : Application of Cael, Z-Score
dan
Bank
Konvensional
Analysis
Financial Bank
and
Global 2008 dengan Metode CAMEL.
Business and Managemen. 5 (7) : 8. Hanafi,
Universitas Diponegoro.
Mamduh.
Husnan,
Suad.
Ekonomi Malaysia : Punca, Implikasi
Keuangan
dan Langkah Penyelesaian.
(Keputusan
Bank Indonesia. 2009. Outlook Ekonomi
of
Manajemen
1985.
Teori
Manajemen
dan
Penerapan
Jangka
Pendek).
Yogyakarta : BPPE.
Indonesia 2009 – 2014, Edisi Januari
International
2009.
Financial
Services
Board,
Islamic Finance and Global Financial
Negara
Malaysia.
2008.
Islamic
Stability (Jeddah: Islamic Development
Banking System : Statement of Assets.
Bank, 2010), 1-77.
(Online), (http://bnm.co.id, diakses 15
Kristanti,
Desember 2015)
2014.
Prediksi
Bank-Bank
yang
Keuangan dan Perbankan. 18 (1) : 130.
Jakarta : PT. Salemba Empat. Analisis
Titik.
Terdaftar di Bura Efek Indonesia. Jurnal
Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10.
2011.
Farida
Kebangkrutan
Brigham, E.F. & JF Houston. 2006. Dasa-
Ekowanti.
2005.
Journal
Keuangan Edisi. Yogyakarta : BPFE.
Awang, Abdul Aziz. Tanpa tahun. Krisis
Bank
IOSR
PT.
Sebelum, Selama, dan Sesudah Krisis
Semarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Bankometer.
of
Mishkin , Frederic S.2010. Over The Cliff:
Perbandingan
From The Subprime To The Global
Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
Financial Crisis. Working Paper 16609.
Sebelum dan Pasca Krisis Global Tahun
National
2008. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang
Research.
Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam
Bureau
Of
Economic
Moechidie, dkk. 2012. Gerbang Pintar
Negeri Walisongo.
Pasar Modal : Edisi Pertama. Jakarta : PT Jembatan Capital Media.
913
Zulaikah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11 November 2016: 900-914; PERBANDINGAN FINANCIAL DISTRESS BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN BANK ISLAM DI MALAYSIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2008 MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE
Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Jakarta : Liberty. Nugroho, Mokhamad Iqbal Dwi. 2012.
Santoso, Singgih. 2013. Menguasai SPSS 21 di Era Informasi. Jakarta : PT Elex Media Kamputindo.
Anlisis Prediksi Financial Distress dengan
Sharma, N. M. (2013). Altman Model and
Menggunakan Model Altman Z-Score Modifikasi
1995.
Skripsi.
Financial Soundness of Indian Banks.
Universitas
International
Diponegoro.
Journal
of
Accounting
and Finance, 55-60.
Otoritas Jasa Keuangan. 2008. Statistik Perbankan Indonesia 2008, (Online), (http://ojk.co.id, diakses 10 Januari 2016) Plat, H. & Plat, M.B. 2002. Predicting
Sudarsono,
Heri.
2009.
Dampak
Krisis
Keuangan Global terhadap Perbankan di Indonesia :Perbankdingan antara
Financial Distress. Journal of Financial
Bank Konvensional dan Bank Syariah, III
Service Professional. 56 (3) : 12.
(1) : 12. Supranto. 2009. Statistik Teori dan Aplikasi,
Prihanthini, Ni Made & Sari. 2013. Analisis
Jilid 2. Edisi 7. Jakarta : Erlangga.
Prediksi Kebangkrutan dengan Model Grover, Altman Z-Score, Springate dan
Widihadnanto, Faris. 2015. Perbandingan
Zmijewski pada Perusahaan Food and
Prediksi Financial Distress Pada Bank
Beverage di BEI. E-Jurnal AKuntansi
Syariah
Universitas Udayana. 5 (3) : 547.
Indonesia
dan
Use of CAMELS “in Detecting Financial
Ekonomi
Distress of Islamic Bank in Malaysia. The
Airlangga.
Journal of Applied Bussiness Research. 30 (2) : 445. Ramadhani, Ayu Suci & Lukviarman. 2009. Analisis
Prediksi
Kebangkrutan
Menggunakan
Model
Altman Pertama, Altman Revisi, dan Altman Modifikasi dengan Ukuran dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas
(Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Siasat Bisnis. 13 (1) : 15. Riyanto, Bambang. 1995. Dasar – Dasar Pembelanjaan
Perusahaan.
Yogyakarta : BPFE – UGM.
914
Konvensional
Menggunakan
Bankometer.
Rahman, Rashidah & Masngut. 2014. The
Perbandingan
Bank
dan
Surabaya Bisnis
di
Model Fakultas Universitas