PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014 1) Wardatul Baidok Program Studi Ekonomi Islam–Fakultas Ekonomi dan Bisnis–Universitas Airlangga Email:
[email protected] Dina Fitrisia Septiarini Departemen Ekonomi Syariah–Fakultas Ekonomi dan Bisnis–Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: This study aims to find out the simultaneous and partial influences of aboard of commissioner, the composition of board of independent commissioner, board of syariah controller, the frequency of board of syariah controller meetings, and the frequency of audit committee meetings toward the disclosure of ISR index to Islamic public banks during period 2010-2014. This study uses quantitative approach, and the data is a secondary data which was obtained using purposive sampling. The data was analyzed using panel data regression. The population includes all Islamic public banks in Indonesia by focusing on period 2010-2014. The result shows that, simultaneously, the five variables have significant influence toward ISR. Partially, KDKI, DPS, and the FRDPS have significant influence toward ISR, while DK and FRKA have insignificant influence toward ISR. Keywords: Good Corporate Governance, disclosure, Islamic Social Reporting index, Islamic Public Bank I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Kegiatan muamalah telah banyak
mengalami perkembangan, salah satunya adalah
kegiatan
perbankan.Kegiatan
perbankan mulai berkembang dengan
berdirinya bank syariah sebagai bank tanpa
bunga
(riba)
yang
Yā-ʾayyuhā’llażīna ʾāmanūttaqū’llāha wa-żarū mā baqiya mina’rribā ʾin kuntum muʾminīn. Fa-ʾin lam tafʿalū fa-ʾżanū bi-harbin mina’llāhi wa-rasūlihī wa-ʾin tubtum fa-lakum ruʾūsu ʾamwālikum lā taẕlimūna wa-lā tuẕlamūn Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari
kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits, dimana bunga (riba) diharamkan karena bermakna (Ismail,
ziyadah
2011:11).
Hal
dengan Firman Allah
atau
tambahan
tersebut
sesuai
yang dijelaskan
secara tersirat dalam surat Al-Baqarah ayat 278-279:
Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi dari Wardatul Baidok, NIM : 041211431176, yang diuji pada 3 Juni 2016. 1)
1020
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”(Q.S. 02: 278-279, Departemen Agama RI 2010:47). Ayat diatas menjelaskan secara
Kenaikan kuantitas BUS tersebut menandakan bahwa semakin banyak mesyarakat yang menggunakan produk dan jasa yang disediakan oleh BUS. Hal ini menyebabkan asumsi bahwa aspirasi dan
tegas bahwa Allah melarang dengan
harapan
keras semua jenis riba, bahkan Allah dan
syariah
Rasul-Nya memerangi orang-orang yang
Pada
dari tiga jenis bank, yaitu Bank Umum Rakyat
menjalankan
semua
perusahaan
perbankan,
pengungkapan informasi yang jelas dan
syariah (BUS), Unit usaha Syariah (UUS), Perkreditan
bank
menjadi semakin meningkat.
Bank syariah di Indonesia terdiri
Bank
dalam
terhadap
transaksi sesuai dengan prinsip syariah
masih mengambil sisa-sisa riba.
dan
masyarakat
terbuka
Syariah
sangatlah
penting,
khususnya
mengenai kegiatan sosial, ekonomi, dan
(BPRS). Berikut disajikan dalam tebel 1.1 di
kekuasaan politik yang telah disalurkan
bawah ini:
oleh individu dan kelompok dalam suatu
Tabel 1. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2009 – Juni 2015
masyarakat,
melalui
manusia,
sumber
daya keuangan dan non-keuangan. Hal tersebut
dikarenakan
kejelasan
dan
keterbukaan informasi dari perusahaan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengamil
keputusan.
Dengan
demikian, ruang lingkup dan tujuan dari laporan
tanggung
dapat
memberikan
relevan
dan
jawab
perusahaan
informasi
handal
yang
perusahaan
yang akan
Sumber: Statistik Perbankan Syariah (SPS),
memungkinkan
untuk
Juni 2015
membuat penilaian sosial-ekonomi. Salah diatas,
satu dimensi pelaporan perusahaan yang
dapat diketahui bahwa perkembangan
penting untuk pengambilan keputusan
bank syariah di Indonesia dapat dilihat
adalah pelaporan sosial (Othman et al,
dari pertumbuhan jumlah bank syariah itu
2009).
Berdasarkan
tabel
1.1
2015
Selain itu, dalam suatu entitas
terdapat 12 Bank Umum Syariah (BUS) dan
Islam, para Muslim dalam mengambil
22 Bank Umum Konvensional yang memiliki
suatu
Unit Usaha Syariah (UUS) dan 161 Bank
perusahaan
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
mengungkapkan
sendiri,
terbukti
hingga
tahun
keputusan yang
mengharapkan tidak
informasi
yang
hanya akan
membantu dalam membuat keputusan
1021
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
sosial-ekonomi saja, tetapi juga keputusan agama
untuk
rohani
dan
memenuhi spiritual.
menyarankan
kebutuhan
Haniffa
bahwa
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah
(2002)
penelitian sebagian berikut:
pengungkapan
1. Apakah Dewan Komisaris, Komposisi
informasi penuh dalam laporan tahunan
Dewan Komisaris Independen, Dewan
yang
Direksi,
relevan
dan
handal
akan
Dewan
Pengawas
membantu para pemangku kepentingan
Frekuensi
Muslim
dalam
Syariah dan Frekuensi Rapat Komite
sosial,
ekonomi
membantu dalam
mengambil dan
keputusan
agama
manajemen
memenuhi
serta
Audit
perusahaan
kewajiban
Rapat
secara
signifikan
kepada
Dewan
Syariah,
Pengawas
simultan berpengaruh
terhadap
Islamic
Social
Reporting (ISR)?
Allah SWT dan masyarakat yang disebut
2. Apakah
Dewan
Komisaris
secara
sebagai Islamic Social Reporting (ISR).
parsial
berpengaruh
signifikan
Islamic Social Reporting adalah perluasan
terhadap Islamic Social Reporting (ISR)?
dari standar pelporan kinerja sosial yang
3. Apakah Komposisi Dewan Komisaris
meliputi harapan masyarakat tidak hanya
Independen
mengeni
dalam
berpengaruh
peran
Islamic Social Reporting (ISR)?
peran
perekonomian
perusahaan tetapi
juga
perusahaan dalam perspektif spiritual. Salah
satu
mempengaruhi
faktor
4. Apakah
Governance
(GCG).
Good
corporate
governance
syariahyang
menerapkan
Dewan
Pengawas
Syariah
terhadap Islamic Social Reporting (ISR)?
Corporate
kelola
terhadap
ISR
Good
tata
signifikan
secara parsial berpengaruh signifikan
pengungkapan
suatu
parsial
yang
adalah adalah
secara
5. Apakah
Frekuensi
Pengawas
bank
Syariah
berpengaruh
prinsip-prinsip
Rapat
Dewan
secara
signifikan
parsial
terhadap
Islamic Social Reporting (ISR)?
keterbukaan (transparency), akuntabilitas
6. Apakah Frekuensi Rapat Komite Audit
(accountability),pertanggungjawaban
secara parsial berpengaruh signifikan
(responsibility),
terhadap Islamic Social Reporting (ISR)?
dan
professional(professional),
kewajaran
2013:397).
Pada
(fairness)
(Rustam, ini,
1. Untuk mengetahui dan menganalisa
membahasmengenai struktur GCG yang
pengaruh Dewan Komisaris, Komposisi
terdiri dari dewan komisaris, komposisi
Dewan Komisaris Independen, Dewan
dewan komisaris independen dan dewan
Direksi,
pengawas
Frekuensi
syariah,
penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
serta
mekanisme
Dewan Rapat
Pengawas Dewan
Syariah,
Pengawas
pengawasan GCG yang meliputi frekuensi
Syariah dan Frekuensi Rapat Komite
rapat
Audit secara simultan terhadap Islamic
dewan
pegawas
syariah
dan
frekuensi rapat komite audit.
Social Reporting (ISR).
1022
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh parsial
Dewan
Komisaris
secara
terhadap
Islamic
Social
Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit usaha yang dibentuk oleh bank konvensional tetapi dengan kegiatan usaha yang sesuai dengan prinsip syariah dan melaksanakan kegiatan lalu lintas pembayaran (Ismail, 2011:53-54). 3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip syariah tanpa melaksanakan kegiatan lalu lintas pembayaran (Ismail, 2011:54). Machmud dan Rukmana (2010:77)
Reporting (ISR). 3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Komposisi Dewan Komisaris Independen secara parsial terhadap Islamic Social Reporting (ISR). 4. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Dewan Pengawas Syariah secara parsial terhadap Islamic Social Reporting (ISR).
menyatakan,
5. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh
Frekuensi
Rapat
Dewan
Pengawas
Syariah
secara
parsial
“Good Corporate Governance (GCG) berarti suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mempertinggi nilai saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lain.” Menurut KNKG (2006), struktur
terhadap Islamic Social Reporting (ISR). 6. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Frekuensi Rapat Komite Audit secara parsial terhadap Islamic Social Reporting (ISR).
perusahaan yang terdiri dari Rapat Umum
II. LANDASAN PUSTAKA Bank
syariah
Pemegang atau
selanjutnya
Komisaris,
Saham Dewan
Dewan
Pengawas
Syariah,
disebut bank Islam menurut Rivai dkk
Direksi
(2007:758-759)
yang
Dewan Komisaris dan Direksi, mempunyai
usahanya
peran penting dalam pelaksanaan GCG
melaksanakan
adalah kegiatan
bank
dan
(RUPS),
komite-komite
secara
perjanjian (akad) antara bank dengan
Governance adalah suatu cara yang
pihak lain (nasabah) berdasarkan hukum
ditempuh berbagai pihak yang memiliki
Islam.Menurut Ismail (2011:51), terdapat
kepentingan
beberapa jenis bank syariah yang ditinjau
usaha untuk dapat memastikan bahwa
dari segi fungsinya, yaitu:
pihak manajer dan pihak internal badan usaha
terhadap
lainnya
kepentingan
Mekanisme
bawah
berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan
1. Bank Umum Syariah Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip syariah dan melaksanakan kegiatan lalu lintas pembayaran(Ismail, 2011:51-52). 2. Unit Usaha Syariah
efektif.
di
Corporate
suatu
dapat
stakeholders.
badan
memenuhi Mekanisme
pengawasan GCG berupa frekuensi rapat yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, DPS, Direksi dan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi.
1023
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
Terdapat tiga struktur dan dua mekanisme dengan
pengawasan
GCG
yang
Rustam
sehubungan
dibahas
dalam
“Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah.” 4. Frekuensi Rapat Dewan Pengawas Syariah Rustam (2013:428) menyatakan
berikut: 1. Dewan Komisaris (2013:400)
menyatakan
bahwa, “Dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang (UU) Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; jumlah, komposisi, kriteria, rangkap jabatan, hubungan keluarga, dan persyaratan lain bagi anggota dewan komisaris tunduk kepada ketentuan otoritas terkait.” 2. Komposisi Dewan Komisaris
bahwa, “Pengungkapan mengenai frekuensi rapat anggota dewan pengawas syariah paling tidak mencakup jumlah rapat yang diselenggarakan dalam satu tahun; tingkat kehadiran masingmasing anggota disetiap rapat yang dihadiri, baik secara fisik maupun melalui teknologi telekonferensi” 5. Frekuensi Rapat Komite Audit Dalam menjalankan fungsi, tugas
Independen Berdasarkan Indonesia
Peraturan
Nomor
dan tanggung jawabnya, komite audit
Bank
dapat
11/33/PBI/2009
Usaha
Syariah,
pelaporan
tetapi menurut penilaian komite audit
saham dan atau hubungan keluarga
memerlukan tindakan yang lebih lanjut
komisaris
(De Zoort et al, 2002).
lainnya, direksi dan atau pemegang
Secara
saham pengendali atau hubungan lain yang
dapat
kemampuannya
adalah
mempengaruhi untuk
atau
dikomunikasikan dengan manajemen,
keuangan, kepengurusan, kepemilikan
dewan
keuangan
mendiskusikan isu-isu signifikan telah
komisaris yang tidak memiliki hubungan
anggota
secara
komite audit dapat meninjau akurasi
komisaris
independen adalah anggota dewan
dengan
rapat
komite audit sendiri. Dalam rapatnya,
Governance bagi Bank Umum Syariah Unit
mengadakan
periodik sebagaimana ditetapkan oleh
tentang Pelaksanaan Good Corporate
dan
menyatakan
bahwa,
penelitian ini, diantaranya adalah sebagai
Rustam
(2013:414)
khusus,
perluasan
indeks
dari
ISR
standar
pelaporan kinerja sosial yang meliputi
bertindak
harapan
independen.
masyarakat
tidak
hanya
mengenai peran perusahaan dalam
3. Dewan Pengawas Syariah
1024
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
perekonomian,
tetapi
juga
peran
terhadap
perusahaan dalam perspektif spiritual. adalah
sebagai
H4:
bentuk
akuntabilitas kepada Allah SWT dan masyarakat
serta
Social
Reporting
Dewan
Pengawas
Syariah
berpengaruh
signifikan
(ISR)
Menurut Haniffa (2002), tujuan ISR
Islamic
Islamic Social Reporting (ISR)
meningkatkan
H5: Frekuensi Rapat Dewan Pengawas
transparansi kegiatan bisnis dengan
Syariah
berpengaruh
menyajikan informasi yang relevan
terhadap
Islamic
dengan memperhatikan kebutuhan
(ISR)
spiritual
investor
kepatuhan
muslim
atau
syariah
H6:
dalam
bahwa
(2002)
ada
Frekuensi
signifikan
Social
Rapat
berpengaruh
pengambilan keputusan. Haniffa
terhadap
Reporting
Komite
signifikan
Audit
terhadap
Islamic Social Reporting (ISR) Model Analisis
menjelaskan lima
tema
pengungkapan Indeks ISR, yaitu Tema Pendanaan
dan
Investasi,
Tema
Produk dan Jasa, Tema Karyawan, Tema
Masyarakat,
Lingkungan
dan
Hidup.
dikembangkan
oleh
Tema
Kemudian Othmanet
al
(2009) dengan menambahkan satu tema pengungkapan yaitu tema Tata Kelola Perusahaan.
Sumber: Data diolah
Hipotesis
Gambar 1. Pengaruh Mekanisme Pengawasan Internal GCG Terhadap Pengungkapan Indeks ISR III. METODE PENELITIAN
H1 : Dewan komisaris, komposisi dewan komisaris
independen,
dewan
pengawas syariah, frekuensi rapat dewan
pengawas
syariah,
dan
Pendekatan Penelitian
frekuensi rapat komite audit secara simultan
terhadap
Islamic
Penelitian
Social
Dewan signifikan
Komisaris terhadap
masalah
berpengaruh Islamic
Komposisi
Dewan
yang
sebelumnya
Social
perhitungan
Reporting (ISR) H3:
menggunakan
pendekatan kuantitatif untuk menjawab
Reporting (ISR) H2:
ini
dengan
Komisaris
telah dan
yang
Identifikasi Variabel
1025
memerlukan
bersifat
menggunakan
tertentu.
Independen berpengaruh signifikan
dirumuskan
matematis
rumus
statistik
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
Untuk menjawab rumusan masalah
Komposisi
dewan
dan menguji hipotesis, maka variabel
independen
independen
dalam
GCG pada anuual report BUS periode
penelitian ini adalah Good Corporate
2010-2014 dengan menggunakan skala
Governance (GCG) yang diukur dengan:
rasio.
yang
digunakan
Dewan Komisaris (X1), Komposisi Dewan Komisaris
Independen
(X2),
Dewan
Khoirudin bahwa
Dewan Frekuensi
Syariah
Rapat
Variabel
Komite Indeks
(2013)
dewan pengawas syariah
dan
dapat
diukur
Audit
(X5).
jumlah
anggota
adalah
syariah
dalam
suatu
Social
Jumlah
dewan
pengawas
Islamic
laporan
menyatakan
(X4),
dependennya
pengungkapan
dari
3. Dewan Pengawas Syariah
Pengawas Syariah (X3), Frekuensi Rapat Pengawas
diperoleh
komisaris
dengan
menghitung
dewan
pengawas perusahaan. syariah
Reporting (ISR) (Y).
diperoleh dari laporan GCG pada
Definisi Operasional
anuual report BUS periode 2010-2014
Untuk memberikan gambaran yang
dengan
jelas mengenai variabel yang digunakan dalam
penelitian
tersebut
ini,
dapat
menggunakan
skala
rasio
dengan data nominal.
maka
variabel
4. Frekuensi
didefinisikan
sebagai
Syariah
berikut:
Rapat
Dewan
Pengawas
Gestari (2014) menyatakan bahwa
1. Dewan Komisaris Khoirudin
(2013)
menyatakan
frekuensi
rapat
syariah
dapat
dewan
pengawas
diukur
bahwa dewan komisaris diukur dengan
menghitung
menghitung jumlah anggota dewan
dilakukan dewan pengawas syariah
komisaris
perusahaan.
pada suatu perusahaan. Rapat DPS
Jumlah dewan komisaris diperoleh dari
membahas mengenai perkembangan
laporan GCG pada anuual report BUS
produk
periode
operasional di BUS. Jumlah frekuensi
dalam
suatu
2010-2014
dengan
jumlah
dengan
maupun
aktivitas
yang
kegiatan
menggunakan skala rasio dengan data
rapat
nominal.
diperoleh dari laporan GCG pada
2. Komposisi
Dewan
Komisaris
dengan
Gestari (2014) menyatakan bahwa
menghitung
syariah
menggunakan
skala
rasio
dengan data nominal.
komposisi dewan komisaris independen dengan
pengawas
anuual report BUS periode 2010-2014
Independen
diukur
dewan
rapat
5. Frekuensi Rapat Komite Audit
jumlah
Gestari (2014) menyatakan bahwa
anggota komisaris independen dibagi
frekuensi rapat komite audit dapat
total anggota dewan komisaris dalam
diukur
suatu perusahaan dikali 100%.
rapat yang dilakukan komite audit
1026
dengan
menghitung
jumlah
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
pada suatu perusahaan. Rapat Komite
skala
Audit
menggunakan skala rasio.
membahas
mengenai
risalah
hal yang perlu ditindaklanjuti dari rapat dan
Dalam
beberapa
penelitian
diperoleh
rapat
Indonesia)
audit
diperoleh
ISR
ini,
keseluruhan
datanya adalah data sekunder yang
pembahasan lainnya. Jumlah frekuensi komite
nilai
Jenis dan Sumber Data
rapat dan pengesahannya, serta halsebelumnya
pengukuran
dari
dari
situs
yakni
resmi
BI
(Bank
www.bi.go.id,
yang
laporan GCG pada anuual report BUS
meliputi laporan tata kelola perusahaan
periode
dengan
yang baik (good corporate governance),
menggunakan skala rasio dengan data
data tanggung jawab sosial (Corporate
nominal.
Social
2010-2014
6. Islamic Social Reporting Penilaian
Responsibility)
keuangan
pengungkapan
ISR
dan
(financial
laporan statement)
berdasarkan annual report bank umum
berupa nilai (skor) yang diperoleh dari
syariah,
sehingga
analisis tingkat pengungkapan Islamic
variabel
yang
Social Reporting (ISR). Penilaian indeks
penelitian ini merupakan hasil perhitungan
ISR dilakukan dengan menggunakan
seluruh BUS di Indonesia. Data yang
scoring dari nilai 0-1, dimana :
digunakan
a. Nilai 0 jika tidak ada pengungkapan
gabungan data cross section sebanyak 6
terkait item tersebut, b. Nilai
1
jika
ada
pengungkapan item
maka
berupa
data
dalam
panel, yaitu
selama lima tahun yaitu mulai tahun 2010 hingga tahun 2014.
seluruh
diungkapkan
digunakan
nilai
BUS dan data time series (runtutan waktu)
terkait item tersebut. Apabila
masing-masing
nilai
Populasi dan Sampel
telah maksimal
Populasi
yang
digunakan
dalam
yang dapat dicapai adalah sebesar
penelitian ini adalah seluruh Bank Umum
43. Othman, et al (2009) menyatakan,
Syariah
bahwa
indeks
pengambilan sampel dalam penelitian ini
dirumuskan
menggunakan teknik purposive sampling.
perhitungan
pengungkapan
ISR
(BUS)
Berikut
ISR= Jumlah item yang diungkapkan
memilih sampel adalah sebagai berikut:
diharapkan
item
yang
1.
diungkapkan
digunakan
untuk
Bank Umum Syariah pada periode 2010-2014 yang menerbitkan laporan
perusahaan X 100%
tahunannya melalui website masing-
Nilai ISR diperoleh dari annual report pada Bank Umum
yang
Indonesia.Teknik
sebagai berikut: perusahaan/Jumlah
kriteria
di
masing
Syariah
perusahaan
perbankan
syariah.
mulai tahun 2010 hingga 2014 dan
2.
Bank
Umum
menerbitkan
1027
Syariah
laporan
tata
yang kelola
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
perusahaannya governance),
3.
(corporate laporan
secara
tanggung
simultan
sedangkan
uji
t
(bersama-sama) untuk
mengetahui
jawab sosialnya (Corporate Social
pengaruh variabel independen terhadap
Reporting) dan laporan keuangan
variabel dependen secara parsial.
pada laporan tahunan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bank Umum Syariah yang memiliki
Tahap
pengujian
regresi
data
data yang lengkap terkait dengan
panel ada beberapa metode yang dapat
variabel-variabel
dipilih adalah metode Common Effect
yang
digunakan
dalam penelitian ini. Berdasarkan
Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM),
kriteria
sampel
yang
dan Random Effect Model (REM). Dalam
telah ditentukan di atas, yang memenuhi
menentukan estimasi model regresi data
kriteria sampel pada penelitian ini yaitu
panel,
sebanyak 6 BUS untuk dianalisis selama
memilih
lima tahun, sehingga total data dalam
yang
penelitian ini adalah 30 data.
dilakukan dalam mendapatkan model
Teknik Analisis Data
yang yang tepat adalah dilakukan uji
Teknik analisis data yang digunakan
dilakukan
beberapa
metode sesuai.
uji
pendekatan
untuk
estimasi
Langkah-langkah
yang
Chow Test dan dan uji Hausman Test.
dalam penelitian ini adalah analisis statistik
Uji
Chow
Test
merupakan
deskriptif, regresi data panel, koefisien
pengujian untuk memilih kedua model
determinasi (R2), uji hipotesis yang meliputi
diantara
uji F dan uji t. Analisis deskriptif digunakan
pengujian Chow Test pada tabel 4.7,
untuk mendeskripsikan suatudata dilihat
diperoleh nilai Probabilitas (Cross-section
dari mean, median, standar deviasi, nilai
F) sebesar 0,0001 lebih kecil dari α (0,05)
minimum dan nilai maksimum dengan
sehingga dapat disimpulkan bahwa FEM
menggunakan software Ms. Excel 2010.
lebih tepat dibandingkan dengan CEM.
CEM
dan
FEM.
Dari
hasil
Regresi data panel untuk mengetahui
Karena uji chow test memilih FEM,
pengaruh variabel independen terhadap
maka dilakukan pengujian selanjutnya
variabel
yaitu
dependen
secara
simultan
Hausman
Test
maupun parsial. Implikasi regresi data
membandingkan
panel tidak harus dilakukan pengujian
REM. Dari hasil pengujian Hausman Test
asumsi klasik (Ajija dkk, 2011:52).
R2
pada tabel 4.8, diperoleh nilai Probabilitas
digunakan untuk mengukur seberapa jauh
(Cross-section Random) sebesar 0,0000
komponen model dalam menerangkan
lebih kecil dari α (0,05) sehingga dapat
variasi
disimpulkan
variabel
2011:97). mengetahui
Uji
dependen F
digunakan
pengaruh
(Ghozali, untuk
antara
bahwa
FEM
FEM
untuk dengan
lebih
tepat
dibandingkan dengan REM.
variabel
Berdasarkan
independen terhadap variabel dependen
hasil
pengujian
pemilihan model data panel di atas,
1028
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
sedangkan
metode analisis data panel yang paling
lainnya dianggap konstan, maka ISR
tepat
akan mengalami peningkatan sebesar
untuk
menganalisis data panel
dalam penelitian ini adalah Fixed Effect Model
variabel
independen
4,976506 satuan.
(FEM). Berikut ini adalah hasil
3. Apabila
variabel
KDKI
estimasi dari persamaan regresi data
peningkatan
sebesar
panel dengan metode FEM:
sedangkan
variabel
Tabel 2. Hasil Estimasi Fixed Effect Model (FEM)
mengalami satu
satuan
independen
lainnya dianggap konstan, maka ISR akan mengalami peningkatan sebesar 0,363486 satuan. 4. Apabila
variabel
DPS
peningkatan
sebesar
sedangkan
variabel
mengalami satu
satuan
independen
lainnya dianggap konstan, maka ISR akan mengalami peningkatan sebesar 5,541092 satuan. 5. Apabila
variabel
FRDPS
peningkatan
sebesar
sedangkan
variabel
mengalami
satu
satuan
independen
lainnya dianggap konstan, maka ISR akan mengalami penurunan sebesar
Sumber: Data diolah
0,401682 satuan.
Berdasarkan hasil estimasi pada
6. Apabila
tabel 4.1 dapat ditulis bentuk persamaan
variabel
FRKA
liniernya sebagai berikut:
peningkatan
sebesar
ISR=6,562628+4,976506DK+0,363486DKI+5,5
sedangkan
variabel
satu
satuan
independen
41092DPS–0,401682FRDPS–
lainnya dianggap konstan, maka ISR
0,067893FRKA..............................(1)
akan mengalami penurunan sebesar
Berdasarkan persamaan 1, maka
0,067893 satuan
hubungan dan
mengalami
antar
variabel
independen
dependen
dapat
ditunjukkan
Berdasarkan
table
4.1,
dapat
diketahui bahwa nilai Adjusted R2 sebesar
sebagai berikut:
0,8753329. Hal ini menunjukkan bahwa
1. Apabila seluruh variabel independen
variabel DK, KDKI, DPS, FRDPS dan FRKA
tidak
mengalami
perubahan
dapat menjelaskan variabel ISR sebesar
atau
87,53%, sedangkan sisanya sebesar 12,47%
konstan, maka ISR sebesar 6,562628. 2. Apabila
variabel
peningkatan
DK
sebesar
dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar
mengalami satu
model atau diluar variabel-variabel yang
satuan
diteliti.
1029
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
Uji F Berdasarkan
tabel
4.1,
diketahui
tingkat probabilitas (F-statistic) sebesar
ʾA-lam taraʾanna llāha yaʿlamu mā fī s-samāwāti wa-mā fī l-ʾarḍi mā yakūnu min najwā thalāthatin ʾillā huwa rābiʿuhum wa-lā khamsatin ʾillā huwa sādisuhum wa-lāʾadnā min żālika walā ʾakTara ʾillā huwa maʿahum ʾayna mā kānūTumma yunabbiʾuhum bimāʿamilū yawma l-qiyāmati ʾinna llāha bi-kulli syayʾin ʿalīmun. Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. 58:7, Departemen agama RI, 2010:543)
0,000000 yang lebih kecil dari α (0,05), sehingga
H0
ditolak
dan
dapat
disimpulkan bahwa DK, KDKI, DPS, FRDPS, dan FRKA secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ISR. Hasil Penelelitian menunjukkan bahwa Mekanisme Pengawasan internal GCG mempunyai peran penting dalam BUS, dimana
dalam
pelaksanaannya,
BUS
dituntut untuk selalu beroperasi secara efisien agar pengawasan tersebut bejalan secara efektif, sehingga pengungkapan ISR akan semakin optimal. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Gestari (2014) yang menyatakan bahwa DK, KDKI, DPS, FRDPS, dan FRKA secara simultan berpengaruh signiikan terhadap ISR. Setiap manusia dalam melakukan
Uji t
pengawasan harus sesuai dengan ajaran
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui
Islam, yaitu meluruskan yang tidak lurus,
bahwa
mengoreksi
dan
probabilitas
yang lebih besar dari α (0,05). Hal ini
yang
salah
membenarkan
apa
yang
hak.
Sebagaimana
firman
Allah
yang
menjelaskan
pengenai
berarti
pentingnya
variabel
DK
memiliki
(t-statistic)
secara
berpengaruh
sebesar
parsial
signifikan
tingkat 0,0806
DK
tidak
terhadap
ISR.
pengawasan dalam Al-Qur’an surat Al-
alasannya
Mujadalah ayat 7:
dalam pelaksanakan tugasnya, dewan
dapat
komisaris
tidak
(cenderung
disebabkan selalu
pasif),
karena menetap
tidak
dapat
memantau secara langsung, sehingga
kurang
mendukung
berlangsungnya
pengungkapan ISR dalam bank umum syariah.
Hasil
penelitian
ini
tidak
mendukung penelitian yang dilakukan
1030
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
oleh Khoirudin (2013) dan Gestari (2014)
independen
yang
menyatakan
berpengaruh
signifikan
bahwa
DK
meningkatkan
terhadap
ISR.
kepentingan
pada
BUS
dapat
perlindungan pemangku
bagi
khususnya
sebagaimana dikaitkan dengan fungsi
nasabah pemilik dana dan pemegang
akuntabilitas, dewan komisaris dituntut
saham
dalam mengawasi manajemen dalam
benturan
mengelola
pelaksanaan
perusahaan
dengan
baik,
sesuai dengan Q.S Al-Isra’ ayat 84:
minoritas
dan
menghindari
kepentingan tugas
serta
dalam memberikan
kontribusi yang efektif terhadap hasil dari
proses penyusunan laporan keuangan yang
berkualitas
terhindar
Qul kullun-yaʿmalu ʿalā syākilatihī farabbukum ʾaʿlamu bi-man huwa ʾahdā sabīlān. Artinya: “Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masingmasing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya.”(Q.S. 17:84, Departemen agama RI, 2010:290) Berdasarkan uji t, diketahui bahwa
dari
atau
kemungkinan
kecurangan
laporan
keuangan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Gestari (2014)
yang
menyatakan
bahwa
komposisi dewan komisaris independen berpengaruh
signifikan
terhadap
ISR.
Adapun ayat yang berkaitan dengan peranan dewan komisaris independen
variabel KDKI memiliki tingkat probabilitas
dalam
(t-statistic) sebesar 0,0077 yang lebih kecil
dijelaskan dalam Q.S An-Nisa’ ayat 135.
dari α (0,05). Hal ini berarti secara parsial
oleh rata-rata KDKI pada BUS selama sebesar
63,46%.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor
11/33/PBI/2009
pelaksanaan
tentang
Good
Corporate
Yā-ʾayyuhā llażīna ʾāmanū kūnū qawwāmīna bi-l-qisṭi syuhadāʾa li-llāhi wa-law ʿalāʾanfusikum ʾawi lwālidayni wa-l-ʾaqrabīna ʾin yakun ghaniyyan ʾaw faqīran fa-llāhu ʾawlā bihimā fa-lā tattabiʿū l-hawāʾan taʿdilū wa-ʾin talwūʾaw tuʿriḍū fa-ʾinna llāha kāna bi-mā taʿmalūna khabīran. Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia Kaya
Governance bagi Bank Umum Syariah dan
Unit
bahwa
Usaha
Syariah
anggota
menyatakan
dewan
komisaris
independen minimal 50% dari anggota dewan komisaris. Hal ini menunjukkan jumlah
dan
independen
komposisi telah
dari
komisaris
sesuai
dengan
yang
Pengaruh signifikan ini dapat disebabkan 2010-2014
perusahaan
KDKI berpengaruh signifikan terhadap ISR.
periode
sebuah
ketentuan yang berlaku, sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan komisaris
1031
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran.dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. 04:135, Departemen agama RI, 2010:100) Berdasarkan uji t, diketahui bahwa
Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Q.S. 32:5, Departemen agama RI, 2010:415) Berdasarkan uji t, diketahui bahwa variabel probabilitas secara
menutup
oleh tugas DPS yang dituntut aktif dalam
serta
temuan
akan
bahwa
signifikan terhadap ISR.
kemungkinan
DPS
lebih
akan
luas.
FRDPS
menjelaskan
maka
tidak
koordinasi
DPS
sering
memberikan
Hasil
penelitian
ini
berpengaruh
signifikan
mengenai
rapat
DPS
dilakukan secara bermusyawarah dalam
setiap kontrak, metode, atau aktivitas
mencapai
yang berkenaan dengan aturan-aturan BUS.
rapat,
terhadap ISR.adapun ayat Al-Qur’an yang
dan
wewenang yang luas untuk menelaah
Syariah
atau
oleh Gestari (2014) yang menyatakan
menyatakan bahwa DPS berpengaruh
kepatuhan
oleh
mendukung penelitian yang dilakukan
dilakukan oleh Ningrum dkk (2013) yang
pada
disebabkan
dana sosial sehingga pengungkapan ISR
penelitian ini mendukung penelitian yang
kekuasaan
Pengaruh
pihak manajemen dalam hal penyaluran
pelaporan sosial secara syariah. Hasil
diberi
ISR.
kontribusi atau masukan-masukan kepada
sebuah
bank syariah yang diungkapkan dalam
DPS
dapat
berpengaruh
akan semakin efektif sesuai prinsip syariah
data, menganalisis dan melakukan koreksi
pada
FRDPS
akan semakin baik dan pengawasan
mengumpulkan
syariah
ini
pertemuan
Pengaruh signifikan ini dapat disebabkan
ketidakpatuhan
0,0450
semakin intens-nya DPS dalam melakukan
DPS berpengaruh signifikan terhadap ISR.
berbagai
tingkat
sebesar
terhadap
signifikan
dari α (0,05). Hal ini berarti secara parsial
terhadap
(t-statistic)
parsial
signifikan
(t-statistic) sebesar 0,0281 yang lebih kecil
supervisi,
memiliki
yang lebih kecil dari α (0,05). Hal ini berarti
variabel DPS memiliki tingkat probabilitas
melakukan
FRDPS
mufakat,
yang
dijelaskan
dalam Q.S Al-Imran ayat 159
Allah
berfirman dalam Q.S As-Sajadah ayat 5.
Yudabbiru l-ʾamra mina s-samāʾi ʾilā lʾarḍi thumma yaʿruju ʾilayhi fī yawmin kāna miqdāruhūʾalfa sanatin mimmā taʿuddūna.
Fa-bi-mā raḥmatin mina llāhi linta lahum wa-law kunta faẓẓan ghalīẓa lqalbi la-nfaḍḍū min ḥawlika fa-ʿfu
1032
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
ʿanhum wa-staghfir lahum wasyāwirhum fī l-ʾamri fa-ʾidhāʿazamta fa-tawakkal ʿalā llāhi ʾinna llāha yuḥibbu l-mutawakkilīna. Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”(Q.S. 03:159, Departemen agama RI, 2010:71) Berdasarkan uji t, diketahui bahwa
dilakukannya, mengenai
tingkat
frekuensi
Udʿu ʾilā sabīli rabbika bi-l-ḥikmati wal-mawʿiẓati l-ḥasanati wa-jādilhum billatī hiya ʾaḥsanu ʾinna rabbaka huwa ʾaʿlamu bi-man ḍalla ʿan sabīlihī wahuwa ʾaʿlamu bi-l-muhtadīna. Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. 16:125, Departemen agama RI, 2010:281) V. SIMPULAN
jumlah
pertemuan yang dilakukan oleh komite
Berdasarkan analisis hasil penelitian
audit tidak menjamin bahwa pelaksanaan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
monitoring terhadap manajemen untuk
1. Dewan
melakukan kecurangan akan berjalan secara
efektif,
manajemen
sehingga untuk
kecurangan
Pengawas
melakukan
Dewan
denganmenyembunyikan
simultan
komite
audit
berpengaruh
Pengawas
Frekuensi Syariah,
Rapat dan
berpengaruh
signifikan
2. Dewan Komisaris dan Frekuensi Rapat
signifikan
Komite
Audit
secara
parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap
Komite audit juga dituntut untuk suatu persoalan
Syariah,
Dewan
pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
rapat
terhadap ISR.
memperhatikan
Independen,
terhadap Islamic Social Reporting (ISR)
yang dilakukan oleh Gestari (2014) yang frekuensi
Dewan
Frekuensi Rapat Komite Audit secara
penelitian ini tidak mendukung penelitian
bahwa
Komisaris, Komposisi
Komisaris
peluang
informasi masih dapat dimungkinkan.Hasil
menyatakan
pada
signifikan
atau
terjadi
terhadap ISR. Hal ini dapat disebabkan oleh
biasa
dijelaskan dalam Q.S An-Nahl ayat 125.
dari α (0,05). Hal ini berarti secara parsial berpengaruh
yang
argumen
adanya suatu rapat musyawarah yang
(t-statistic) sebesar 0,5625 yang lebih besar tidak
penjelasan
perbeddan
pendapat
variabel FRKA memiliki tingkat probabilitas
FRKA
berikut
Islamic Social Reporting (ISR) pada
yang
Bank Umum Syariah di Indonesia.
dituangkan pada sebuah rapat yang
1033
Baidok, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1020-1034; PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SYARIAH, DAN FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014
3. Komposisi
Dewan
Independen,
Dewan
Komisaris
Ningrum, Ratna Aditya dkk. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan, Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan ISR. Accounting Analysis Journal 2 (4), (Online), (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph p/aaj, diakses 20 Oktober 2015) Othman, et al. 2009. “Determinants of Islamic Social Reporting Among Top Shariah-Approved Companies in Bursa Malaysia”.Research Journal of Internatıonal Studıes Issue.12 Oktober 2009. Republik Indonesia. Statistik Perbankan Syariah, Juni 2015, (Online), (www.bi.go.id, diakses 17 September 2015) _________________. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, 2009. (Online), (www.ojk.go.id, diakses pada 21 November 2015) Rivai, Veithzal dkk. 2007. Bank and Financial Institusional Management. Jakarta: Bank Indonesia. Rizkiningsih, Priyesta. 2012. “Faktor-Faktor yang mempengaryuhi Islamic Social reporting (ISR): Studi Empiris pada Bnak Syariah di Indonesia, Malaysia dan Negara-Negara Gulf Cooperation Council”. Skripsi. Universitas Diponegoro. Rustam, Bambang Rianto. 2013. Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Pengawas
Syariah, dan Frekuensi Rapat Dewan Pengawas
Syariah
berpengaruh
secara
signifikan
parsial
terhadap
Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank Umum Syariah di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Ajija, dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta. Salemba Empat. Departemen Agama Republik Indonesia. 2010. Mushaf Al-Azhar: Al-Quran dan Terjemah. Bandung: Jabal Rodhotul Jannah. De Zoort, et al. 2002. Audit Committee Effectiveness: A Synthesis of The Empirical Audit Committee literature. Journal of Accounting Literature, Vol 21. Gestari, Intan. 2014. Pengaruh Good Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro Haniffa, Roszaini M. 2002. Social Responsibility Disclosure: An Islamic Perspective. Discussion Paper Vol. 1 No. 2. Reference of Publication Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana. Khoiruddin, Amirul .2013. Corporate Governance dan Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perbankan Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal 2 (2), (Online),(http://journal.unnes.ac.id/sju/i ndex.php/aaj, diakses 20 Oktober 2015). Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum GCG di Indonesia. Machmud, Amir dan Rukmana. 2010. Bank Syariah: Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
1034