ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KURANGNYA MINAT WAJIB PAJAK KPP PRATAMA JAKARTA GAMBIR TIGA DALAM MELAKUKAN PELAPORAN PAJAK SECARA E-FILING Wilson Maya Safira Dewi, SE, AK., M.Si. Binus University Jl. K.H Syahdan gg. Haji Senen no 10z, Jakarta Barat 085278889557
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the factors that cause the lack of interest from KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga’s Tax Payer in using e-filing for tax reporting. KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga is a tax office to serve tax payer. Lack of information and e-filing’s system causing taxpayers less interested in reporting their tax using e-filing. To overcome this problem, the author has conducted a research on KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. The analytical method used was a regression method to measure the influence of Tax Payer’s Understanding, and Tax Payer’s Satisfaction towards interest to use e-filing. Author provided the best advice and solution for KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga to facilitate taxpayers to access the e-filing website and reporting their taxes without go to KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. The conclusion from simulation performed is that lack tax payer’s understanding and tax payer’s satisfaction of efiling system causing the low tax payer’s interest to use e-filing. Key words Understanding, Satisfaction, Interest
ABSTRAK Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga sehingga mendorong minat wajib pajak dalam melakukan pelaporan pajak secara e filing. KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga merupakan kantor pelayanan pajak bagi wajib pajak. Karena kurangnya informasi dan pemahaman mengenai sistem e filing sehingga menyebabkan wajib pajak kurang
minat dalam pelaporan pajak secara e filing. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan penelitian terhadap KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Metode yang di gunakan adalah metode regresi untuk mengukur Pemahaman dan Kepuasan terhadap Minat. Penulis bermaksud memberikan saran dan solusi yang terbaik bagi KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Agar wajib pajak dengan mudah bisa mengakses website e filing dalam pelaporan SPT tanpa harus ke KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Kesimpulan yang di dapat dari hasil simulasi dapat dirumuskan bahwa Pemahaman dan Kepuasan masih rendah, sehingga mempengaruhi kurangnya minat terhadap e filing. Kata Kunci Pemahaman, Kepuasan, Minat
PENDAHULUAN Seiring dengan era globalisasi yang berkembang sangat cepat dan pesat, serta elektronik yang semakin cangih, maka berbagai usaha telah dilakukan oleh segenap aparat Direktorat Jenderal Pajak dalam meningkatkan penerimaan pajak dari Wajib Pajak dengan cara mengeluarkan Website yang bernama E filing, yang memudahkan Wajib Pajak untuk melapor SPT tahunan. Pajak telah menjadi sumber penerimaan Negara yang utama yang akan digunakan dalam pendanaan pembangunan infrastruktur negara guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum Perpajakan Pasal 1, pengertian Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam pasal 6 ayat (2) Undang-Undang No.16 tahun 2009 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, menyebutkan bahwa :"penyampaian surat pemberitahuan dapat dikirimkan melalui kantor pos dengan tanda bukti pengiriman surat atau dengan cara lain yang di atur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan". Dari pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa pelaporan SPT, secara umum yang selama ini dilakukan adalah dengan menyampaikan langsung ke kantor pelayanan pajak atau melalui dropbox maupun dikirim melalui pos secara tercatat. dengan adanya sistem ini, wajib pajak harus datang dan bertemu langsung dengan petugas pajak, sistem ini juga membutuhkan sumber daya manusia yang banyak, dan memerlukan stand maupun ruagan yang luas, tentunya memerlukan biaya yang cukup besar, karena membengkaknya biaya pemrosesan laporan pajak, dan keinginan untuk mengurangi beban proses administrasi laporan pajak menggunakan kertas sehubung dengan hal tersebut, maka Direktorat Jenderal Pajak telah mengeluarkan keputusan direktorat jenderal pajak Nomor KEP-88/PJ/2004 Tanggal 14 MEI 2004(BN No. 706 Gal. 4B) tentang penyampaian surat pemberitahuan secara Elektronik. Puncaknya pada tanggal 24 januari 2005 bertempat di kantor kepresidenan, Presiden Republik Indonesia bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Pajak meluncurkan program E filing atau electronic filing system yaitu sistem pelaporan/penyampaian pajak dengan surat pemberitahuan (SPT) secara elektronik (E filing) yang di lakukan melalui sistem online, dalam keputusan Direktorat Jenderal Pajak tersebut dinyatakan bahwa penyampaian surat pemberitahuan secara (E-SPT) dilakukan melalui perusahaan penyedia jasa
aplikasi (applicaion service provider) yang ditunjukan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk pengaturan lebih lanjut, maka dikeluarkanlah peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP-05/PJ/2005 tanggal 12 januari 2005 tentang tata cara penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik (E filing) melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (ASP) dengan adanya sistem ini, para wajib pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di kantor pelayanan pajak sehingga lebih efektif dan efisien. selain itu, pengiriman data SPT dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja baik di dalam maupun diluar negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat digunakan pada hari libur dan tanpa kehadiran petugas pajak, di mana data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan fasilitas internet yang disalurkan melalui satu atau beberapa perusahaan penyedia jasa aplikasi (ASP). Jalan keluar ini akan membantu menghemat biaya dan waktu yang dibutuhan wajib pajak untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan serta dukungan kepada kantor pelayanan pajak secara benar dan tepat waktu. Internet dapat diibaratkan kartu pos yang tidak ada amplopnya. hal tersebut dikarenakan internet merupakan jaringan publik yang dapat diakses oleh setiap orang yang terhubung dengannya. Dapat saja setiap orang dengan keterampilan memadai mengubah data dalam komputer tanpa meninggalkan jejak, hal ini dinilai kurang memberikan perlindungan hukum wajib pajak. bagi wajib pajak yang menggunakan sistem E filing ini dalam penyampaian SPT-nya, akan menerima tanda bukti penerimaan SPT elektronik dibagian bawah dari induk SPT wajib pajak yang bersangkutan dalam hal pembuktiannya dilakukan dengan mengirimkan kembali bukti penerimaan induk SPT wajib pajak ke kantor pelayanan pajak. Melihat permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kurangnya Minat Wajib Pajak KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga Dalam Melakukan Pelaporan Pajak Secara E Filing”. Pada tahun 2010, Gita Gowinda Kirana melakukan penelitian tentang analisis perilaku penerimaan Wajib Pajak terhadap penggunaan e-filing . Penelitian ini menunjukkan bahwa Information quality mempunyai pengaruh positif terhadap user satisfaction. Dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa Jika kualitas informasi yang dihasilkan sistem e-filing lengkap, relevan, akurat, tepat waktu dan informasi disajikan secara jelas maka pengguna sistem e-filing akan merasa puas. Pada tahun 2013, Close-Up Media, Inc. juga melakukan penelitian mengenai "Pengadilan California untuk Solusi Pengajuan True Filing Elektronik". Dalam penelitian ini mereka menyimpulkan bahwa California akan mengurangi proses manual yang lambat dan kemacetan yang melekat dengan pengarsipan kertas dan penghematan waktu serta penghematan biaya untuk kertas yang harus di bagi. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu apakah pemahaman teknologi E filing mempengaruhi peminatan pengunaan E filing di KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga dan apakah tingkat kepuasan Wajib Pajak KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga mempengaruhi peminatan pengunaan E filing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman Wajib Pajak terhadap E filing dalam praktik penyampaian SPT di Indonesia. Selain itu, penelitian juga bertujuan untuk mencari tahu alasan mengapa Wajib Pajak masih banyak yang tidak menggunakan program E filing dalam melaporkan SPT.
METODE PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, yang diperoleh dalam bentuk penyebaran kuesioner kepada Wajib Pajak orang pribadi di KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga serta dokumen atau arsip dari KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh dan diteliti secara langsung dengan membagikan kuesioner ke Wajib Pajak orang pribadi di KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang di ambil dari keseluruhan Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Teknik pengumpulan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Studi Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi kepustakaan, yaitu dengan cara mengambil data dan informasi melalui buku-buku,jurnal,internet, dan sumber-aumber data lainnya yang dijadikan sebagai landasan teori.
2.
Kuesioner Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dengan memberikan pernyataan kepada responden yaitu Wajib Pajak dari KPP Pratama Gambir Tiga melalui penyebaran kueisoner. Kuesioner akan disebarkan secara acak dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya peminatan Wajib Pajak dalam melakukan pelaporam pajak secara E filing.
Untuk menentukan jumlah anggota sampel ditetapkan dari populasi seluruh Wajib Pajak KPP pratama Gambir Tiga yang terdiri dari 6418 wajib pajak efektif. Maka penulis menggunakan rumus Slovin (Riduwan dan Kuncoro 2008:40) yaitu sebagai berikut: n=
N N.d2 + 1
Dimana : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d2 = Presisi(ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) Dalam penelitian ini, N adalah Wajib pajak KPP Pratama Gambir Tiga, sehingga : N = 6418 d2 = 10% atau 0.1 jadi ,n = 6418 = 98.5 ( dibulatkan menjadi 100) 6418 x(0.1)2 + 1 Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan prosedur probability sampling, dimana proses pemilihan sampel oleh seluruh anggota populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih. sedangkan metode yang digunakan adalah simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Untuk mengukur pertanyaan kuesioner, maka setiap jawaban diberi nilai (skor). Dimana dalam pemberian nilai digunakan skala likert, nilai (skor) jawaban, sebagai berikut. Skala Likert, skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial di mana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadikan indikator variabel. kemudian, variabel indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item pernyataan. Tabel 3.1 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan
Penelitian
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu-ragu (R)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Uji kualitas data dilakukan dengan uji validitas, uji realibilitas, dan uji normalitas. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Angka korelasi diperoleh secara statistic dan harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila rhitung> rtabel berarti data tersebut signifikan (valid) dan layak digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Dan sebaliknya bila rhitung< rtabel berarti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak dapat diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Pengujian tingkat reliabilitas instrument dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Tingkat reliabilitas diuji dengan uji reliabilitas statistics dan melihat pada nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai Cronbach’s Alpha > r tabel maka dinyatakan reliabel. Dalam pengambilan keputusan : a. b. c.
Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Uji normalitas pada penlitian ini menggunakan alat Kolmogorov-Smirnov yang terdapat pada SPSS 16 dengan tingkat signifikan sebesar 0,05%. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut : a. b.
Jika nilai sig > 0.05 atau nilai Sig. maka data berdistribusi normal . Jika nilai sig < 0.05 atau nilai Sig. maka data tidak berdistribusi normal.
Metode Analisis berdasarkan Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan antara variable X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1 dan X2 terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment, dengan rumus : Rxy = n(∑XY)-(∑X).(∑Y) [n.∑X 2 – (∑ X)2 ][n ∑Y 2 – (∑ Y)2 ]. Uji asumsi klasik pada penelitian ini terdiri atas uji heterodaktisitas dan uji multikoleniearitas. Uji heterokedaktisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Metode pengujian heterokedaktisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser lebih dipilih dibandingkan dengan metode uji dengan menggunakan Scatter Plot, karena pertimbangan hasil keputusan pengujian dengan Scatter Plot cenderung bias karena dalam pengambilan keputusan pengujian heterokedaktisitas hanya didasarkan pada pengamatan gambar saja dan kurang dapat dipertanggungjawabkan hasil pengujiannya. Dasar pengambilan keputusan pada pengujian heterokedaktisitas dengan menggunakan uji Glejser adalah jika nilai Sig thitung lebih besar dari 0,05 maka variabel independen tersebut dinyatakan bebas dari gejala heterokedaktisitas. Uji Multikoleniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel indepeden. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak autogonal. Variabel autogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama varaibel independen adalah sama dengan nol. Cara yang dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya Multikolinearitas adalah jika nilai VIF pada tabel hasil perhitungan tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance pada tabel hasil perhitungn tidak dibawah 0,1 maka variabel tersebut dinyatakan bebas dari gejala Multikolinearitas. Uji statistik yang digunakan antara lain uji Koefisien Regresi Dengan Uji t, Uji Akurasi Dengan Uji f, dan Analisis Koefisien Determinasi (Uji R2). Uji t yang dilakukan menggunakan bantuan program SPSS 16. Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan apakah hipotesis alternatif diterima atau belum dapat diterima. Adapun kondisi dari uji t yaitu dengan tingkat signifikan 5% yang berarti tingkat kepercayaan 95%. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a.
b.
c.
d.
Jika thitung < ttabel dan nilai Sig > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel dependen. Jika thitung > ttabel dan nilai Sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Dapat juga diartikan bahwa uji F akan menguji hasil model persamaan dalam model regresi. Bila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Bila Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat juga diartikan bahwa nilai Fhitung memberikan kontribusi pengaruh variabel dependent secara bersama-sama terhadap variabel independent. Analisis koefisien determinasi adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel X1, X2, dan X3 dapat menerangkan variabel Y, maka digunakan koefisien determinasi (Kd) yang merupakan kuadrat koefisien korelasi. Semakin besar R2 (mendekati 1), maka semakin baik hasil model regresi tersebut dan apabila mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen. Analisis koefisien
determinasi dapat dianalisis menggunakan software SPSS. Rumus analisis koefisien determinasi adalah : Kd = r2 x 100% Keterangan : Kd = Koefisien determinasi r = Koefisien relasi Tabel berikut ini menunjukkan operasional variabel. Variabel
Indikator
Skala
Instrument
(Likert)
Kuesioner
(Likert)
Kuesioner
(Likert)
Kuesioner
Pengetahuan Pemahaman (X1)
1. Cara menggunakan E-filing 2. Keluhan dalam penggunaan 3. Kemudahan menggunakan E-filing
Kepuasan (X2)
1. Kemudahan kerja E-filing 2. Informasi yang tersedia 3. Kecepatan tampilan E-filing 4. Kejelasan urutan pekerjaan 5. Produktivitas kerja 6. Persepsi kepuasan 7. Layout halaman 8. Layanan yang diberikan
Dependen Minat Penggunaan E-filing (Y)
1. Kesediaan penggunaan E-filing 2. Penggunaan akses sistem E-filing. 3. Informasi yang akurat
HASIL DAN BAHASAN Profil responden yang ditampilkan dalam penelitian ini merupakan profil dari pelanggan KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Total sampel yang digunakan yaitu sebanyak 100 sampel dengan 64% pria dan 36% wanita. Responden tersebut sebagian besar terdiri dari Orang Pribadi Usahawan (19%) dan Orang Pribadi Karyawan (81%).
Uji t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada signifikansi 0,05. Berdasarkan pada tabel t dengan tingkat signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan df = n – k atau 100 – 4 = 96 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen), maka diperoleh t tabel = 1,66 Hasil uji t penelitian ini adalah sebagai berikut : Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -.775
.544
X1
.375
.103
X2
.374
.174
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-1.425
.157
.304
3.657
.000
.181
2.155
.034
a. Dependent Variable: y Sumber : Data diolah dengan SPSS 16 Tabel 4.27 Pengujian parsial T Berdasarkan tabel 4.27, maka dapat dijelaskan bahwa : a. Variabel Pemahaman (X1) Ho1 : Tidak terdapat pengaruh antara Pemahaman terhadap Minat. Ha1 :Terdapat pengaruh antara Pemahaman terhadap Minaft. Berdasarkan tabel 4.27, dapat dilihat bahwa nilai t hitung diperoleh sebesar 3.657 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena thitung > dari ttabel (3.657 > 1,66) dan tingkat signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka keputusan yang diambil adalah Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Dengan kata lain, terdapat pengaruh antara Pemahaman (X1) terhadap Minat (Y). Hasil ini sependapat dengan Direktorat Jenderal Pajak bahwa pemahaman masyarakat atas teknologi internet menjadi dasar diadopsinya sistem pelayanan perpajakan berbasis teknologi informasi.
b.
Variabel Kepuasan (X2) Ho2: Tidak terdapat pengaruh antara Kepuasan terhadap Minat. Ha2: :Terdapat pengaruh antara Kepuasan terhadap Minat.
Berdasarkan tabel 4.27, dapat dilihat bahwa nilai t hitung diperoleh sebesar 2.155 dengan tingkat signifikansi 0,034. Oleh karena thitung> dari ttabel (2.155> 1,66) dan tingkat signifikansi < 0,05 (0,034< 0,05), maka keputusan yang diambil adalah Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Dengan kata lain, terdapat pengaruh antara Kepuasan (X2) terhadap Minat (Y). Hasil ini sependapat dengan Kun Chang Lee(2008) bahwa baik perkembangan teknologi,sosialisasi dari Direktorat Jenderal Pajak, dan pemahaman dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dari penggunaa e filing.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Melalui penelitian ini maka dapat diketahui bahwa Pemahaman memiliki pengaruh yang secara signifikan terhadap Minat memiliki 0,000 dengan sifat pengaruh kuat. Dimana tingkat Pemahaman Wajib Pajak mempengaruhi tingkat Minat terhadap KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Apabila tingkat Minat Wajib
2.
Pajak rendah maka menghasilkan tingkat Minat Wajib Pajak yang rendah. Dan sebaliknya juga, apabila tingkat Minat Wajib Pajak Tinggi maka menghasilkan tingkat Minat Wajib Pajak yang tinggi. Melalui penelitian ini maka dapat diketahui bahwa Kepuasan memiliki pengaruh yang secara signifikan terhadap Minat memiliki 0,034 dengan sifat pengaruh kuat. Dimana tingkat Kepuasan Wajib Pajak mempengaruhi tingkat Minat terhadap KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Apabila tingkat Kepuasan Wajib Pajak rendah maka menghasilkan tingkat Minat Wajib Pajak yang rendah. Dan sebaliknya juga, apabila tingkat Kepuasan Wajib Pajak Tinggi maka menghasilkan tingkat Minat Wajib Pajak yang tinggi.
Saran saran yang dapat diberikan kepada KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga adalah sebagai berikut: a. Kantor Pelayanan Pajak yang diteliti 1. yang harus diperhatikan adalah Pemahaman karena memiliki pengaruh yang signifkan terhadap Minat di KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Untuk meningkatkan Pemahaman dapat kita lakukan dengan cara meningkatkan sosialisasi kepada Wajib Pajak Indonesia, sosialisasi yang dikatakan oleh penulis bisa berupa seminar kepada Wajib Pajak sehingga Wajib Pajak mengerti cara menggunakan sistem E filing untuk melaporkan SPT. 2. Selain Pemahaman, yang harus diperhatikan adalah Kepuasan karena memiliki pengaruh yang signifkan terhadap Minat di KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Untuk meningkatkan Kepuasan Wajib Pajak dapat kita lakukan dengan cara meningkatkan produktifitas kerja E filing serta tampilan yang tertata rapi dan tidak membinggungkan pengguna saat mengakses website E filing, Sehingga Wajib Pajak KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga merasa puas terhadap sistem E filing yang sudah disediain. b. Peneliti Peneliti selanjutnya diharapkan mampu meneliti variabel-variabel indenpenden yang belum peneliti ungkapkan di skripsi ini sehingga dapat lebih maksimal. Selain variabel indenpenden, peneliti juga mengharapkan supaya peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah sampel yang akan diteliti serta memperluas ruang lingkup penelitiannya.
REFERENSI Business And Economics, Beauty Culture. (2013). California Courts for TrueFilling Electronic Filling Solution. United States : Jacksonville. Dr. Waluyo, MSc., Ak. (2011). Perpajakan Indonesia.Jakarta : Salemba Empat. Fitriandi.Primandita.,dkk. (2010). Undang-undang Perpajakan.Jakarta:Salemba Empat. Haryadi Sarjono dan Winda Julianita. (2011). SPSS VS LISREL.Jakarta:Salemba Empat. Ir. syofian siregar, M.M. (2013). Metode Penelitian KUANTITATIF.Jakarta:KENCANA PRENADA MEDIA GROUP. Kun Chang Lee ; Kirlidog, Melih; Lee, Sangjae ; Gyoo Gun Lim. (2008). User Evaluations of Tax Filling Websites: A Comparative Study of South Korea and Turkey. (online), Vol : 32 hal 842-859. United Kingdom : Emeral Grou Publishing, Limited.
Magiswary Dorasamy , Maran Marimuthu, Murali dan Maniam Kaliannan. (2010). EGovernment Services Online: An Exploratory Study on Tax E-Filing in Malaysia. (online), Volume 6, Issue 4. Copyright © 2010. Nur, Ibrahim Lim.(2009).Analisis Penerapan Sistem Pelaporan Pajak dengan Aplikasi EFilling secara online. Vol 1 no. 1. Ultima Infosys. Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak. (2009). Perpajakan.Yogyakarta:ANDI Yogyakarta. Riduwan, Drs.,M.B.A dan Dr.Enkgos Achmad Kuncoro,S.E.,M.M. (2008). Cara Menggunakan dan Memakai Analsis Jalur (path Analysis).Bandung :ALFABETA. Sarwono, Jonathan, (2012). Metode riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sugiono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta. Wu, Deyong; An, Ran ; Zhou, Zhibo. (2013). Comparison of Electronic Taxpayer Servics in OECD Countries and Recommendation for China. (online), Vol 5 hal 12-15, 20. United States : Cranston.
Http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=13028 (mulai diakses 14 April 2014) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 181/PMK.03/2007. Http://ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=13534 (mulai diakses 10 April 2014) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 47/PJ/2008.
RIWAYAT PENULIS Wilson, lahir di kota Tanjung Balai Karimun, Riau pada tanggal 1 April 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi perpajakan pada tahun 2014.