+
Ambon, 12 Februari 2014
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMK
1
1
LINGKUP KEGIATAN Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
2
2
1.
Melaksanakan kajian yang berkaitan dengan kebijakan dan program Kementerian Negara Koperasi dan UKM;
2.
Mengembangkan rintisan berbagai model pengembangan Koperasi dan UMKM;
3.
Melaksanakan kerjasama dengan lintas sektor serta menindaklanjuti kerjasama internasional;
4.
Menyediakan sistem informasi berbagai kajian dan pengembangan sistem aplikasi guna mendukung pengembangan KUKM.
PROGRAM DAN KEGIATAN
3
3
1.
Rintisan Pengadaan Pangan dan Agroindustri oleh Koperasi
2.
Rintisan dan Replikasi Usaha di bidang Agroekoturisme oleh Koperasi
3.
Peningkatan Peran Triple Hellix dalam Pengembangan Industri Kreatif
4.
Fasilitasi Pengembangan/ Penguatan Forum Sentra/Klaster UKM
5.
Rintisan Pengembangan Produk Unggulan Daerah Dengan Pendekatan OVOP Melalui Koperasi
6.
Pengembangan Peningkatan Kapasitas Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam Pengembangan UKM
1. Penerapan Inkubator Model 2. Partisipasi dalam Forum Kerjasama Internasional (APEC, ASEAN, BIMPEAGA) 3. Kajian Isu-isu Strategis/Aktual tentang KUMKM
PENINGKATAN EKONOMI DAERAH/ KAWASAN MELALUI KOPERASI DAN UKM
Media Informasi Kementerian Koperasi dan UKM yang Menginformasikan Hasil-hasil Pengkajian WWW.SMECDA.COM
O U T P U T
RINTISAN / KAJIAN
DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMK
RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One Product) melalui Koperasi
SOSIALISASI RINTISAN PENGEMBANGAN INKUBATOR MODEL
MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENGINFORMASIKAN HASIL-HASIL PENGKAJIAN www.smecda.com
4
4
+
LANDASAN HUKUM PROGRAM OVOP RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One Product) melalui Koperasi
1.
2.
3.
4. 5
5
Undang-undang Nomor 17 tahun 2012, Tentang Perkoperasian. Dan Undang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan Sektor Riil dan Pembangunan Usaha Mikro Kecil dan Menengah tanggal 8 Juni 2007 yang mengamanatkan pengembangan sentra melalui pendekatan One Village One Product (OVOP). Keputusan Rapat Kerja Kementerian Koperasi dan UKM dengan Komisi VI DPR-RI tahun 2008 agar program OVOP dapat dikembangkan di Provinsi lain. Telah ditetapkan tonggak pencapaian key development milestone untuk periode pertama Tahun 2010 – 2014 : 100 OVOP berhasil.
+
PENGERTIAN
RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One Product) melalui Koperasi
Pendekatan Satu Desa Satu Produk (OVOP): Pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kearifan lokal, berkelas global yang khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Satu desa dapat diperluas menjadi kecamatan, kabupaten/kota, maupun kesatuan wilayah lainnya sesuai dengan potensi dan skala usaha secara ekonomis. 6
6
+
TUJUAN & SASARAN
RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One Product) melalui Koperasi
Tujuan Utama: Peningkatan pendapatan masyarakat, kebanggaan dan kemandirian (Pemerintah membantu siapa yang berusaha mandiri)
Sasaran: • • • •
7
7
Pertumbuhan Koperasi dan UKM yang mandiri di daerah; Penguatan koperasi dan UKM sebagai motor penggerak ekonomi daerah dan nasional; Kemampuan pemasaran dan daya saing produk Koperasi dan UKM sesuai standar internasional; Pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat ke seluruh wilayah Indonesia.
+
PRINSIP DASAR
RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One Product) melalui Koperasi
PRODUKSI LOKAL NAMUN BERSIFAT GLOBAL • Mengupayakan potensi lokal untuk mencapai reputasi global, dengan merevitalisasi tiap daerah untuk mengembangkan potensi sumber daya dan memacu menghasilkan kreasi dalam bentuk produk yang spesial/ unik, perpaduan dengan potensi kearifan dan budaya lokal, bernilai tambah tinggi, bernuansa standar pasar internasional, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. • Produk OVOP dapat dipasarkan secara internasional, namun tetap disukai di pasar lokal.
8
8
KEMANDIRIAN DAN KREATIVITAS • Penggerak utama yang menjadi kekuatan gerakan OVOP adalah masyarakat sendiri.
• Menggerakkan peran masyarakat dengan kreativitas, inovasi, ketekunan, dan potensi sumber daya. Pengetahuan masyarakat itu sendiri merupakan salah satu prinsip dasar gerakan OVOP. • Masyarakat yang menentukan produk yang dipilih yang memiliki spesialitas/keunikan nyata.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA • Pengembangan SDM masyarakat lokal merupakan prinsip yang sangat penting dalam gerakan OVOP. • Masyarakat harus mempunyai motivasi tinggi untuk mentransformasikan tantangan menjadi peluang, tidak menyerah dalam pencarian, tidak pernah menderita oleh kegagalan, tetapi secara terus menerus berupaya menghadapi perubahan
+
PROGRAM 2014
RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One Product) melalui Koperasi
KODE
9
KEGIATAN / SUB KEGIATAN
URAIAN KEGIATAN
TARGET KINERJA
LOKASI (Prov)
BANSOS (Rp.000)
2777
PENELITIAN SUMBERDAYA KOPERASI DALAM PENINGKATAN EKONOMI KAWASAN
2777.01
Pengembangan Produk Unggulan Daerah Dengan Pendekatan OVOP Melalui Koperasi (Produk Jus Pala)
9
Penyusunan Rencana Kegiatan Perumusan Rencana Aksi Temu Solusi Launching Sosialisasi Regional Monitoring dan Evaluasi Kajian Evaluasi
Satu Koperasi
Maluku
KET
100.000
•Pemda • BAPPEDA •Koperasi •Perguruan Tinggi •Perbankan •Deputi di lingk. Kemenkop, LPDB, LLP, •KemenPerin •Kem. Perdagangan •Kem. Pariwisata. • Kem Pertanian
RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One Product) melalui Koperasi
SOSIALISASI RINTISAN PENGEMBANGAN INKUBATOR MODEL
MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENGINFORMASIKAN HASIL-HASIL PENGKAJIAN www.smecda.com
10
10
+
LATAR BELAKANG SOSIALISASI RINTISAN PENGEMBANGAN INKUBATOR MODEL
11
11
1.
Inpres No. 01 tahun 2010 mengamanatkan menambah 10 inkubator setiap tahun mengingat untuk merubah kompetensi wirausaha yang inovatif dibutuhkan jangka waktu yang relatif panjang.
2.
Pada tahun 2012, perlu dilaksanakan inkubator model dengan karakteristik khusus.
3.
Inkubator-inkubator model dimaksud terkait dalam pengembangan wirausaha baru berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi secara terpadu dan berkelanjutan.
4.
Inkubator model dimaksud adalah : 1) Inkubator Model Green Energy; 2) Inkubator Model Manufacturing; 3) Inkubator Model Industri Kreatif, serta; 4) Inkubator Model Agrobisnis.
pengembangan
+
TUJUAN
SOSIALISASI RINTISAN PENGEMBANGAN INKUBATOR MODEL
1. Pendampingan model inkubator bisnis untuk bisa dikembangkan dan diterapkan 2. Melakukan sosialisasi dan konsolidasi pentingnya peran Inkubator Bisnis dalam pengembangan UKM Inovatif dengan stakeholder di daerah
12
12
+
PROGRAM 2014 SOSIALISASI RINTISAN PENGEMBANGAN INKUBATOR MODEL
13
13
Sosialisasi Model Inkubator
Pelaksanaan pola pendampingan, penguatan inkubator model;
Temu bisnis untuk memfasilitasi tenant dengan stakeholders dalam upaya peningkatan usaha tenant;
Koordinasi pusat dan daerah;
Monitoring dan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh pengembangan inkubator model
+
LANDASAN HUKUM SOSIALISASI RINTISAN PENGEMBANGAN INKUBATOR MODEL
14
14
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN
PERATURAN MENTERI KOPERASI DANUSAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/Per / M.KUKM/ XII/2013 TENTANG, STANDAR, PROSEDURE, DAN KRETERIA PENYELENGARAAN INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN 1)
MODEL INKUBATOR GREEN ENERGY;
2)
MODEL INKUBATOR MANUFACTURING;
3)
MODEL INKUBATOR INDUSTRI KREATIF;
4)
MODEL INKUBATOR AGROBISNIS.
RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One Product) melalui Koperasi
SOSIALISASI RINTISAN PENGEMBANGAN INKUBATOR MODEL
MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENGINFORMASIKAN HASIL-HASIL PENGKAJIAN
www.smecda.com 15
15
+Media informasi Kementerian Koperasi dan UKM yang Menginformasikan Hasil-hasil Pengkajian
www.smecda.com Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 03/Per/SM/III/2006.
www.smecda.com memberikan informasi berkaitan dengan hasil kajian pemerintah di bidang pembangunan KUKM, temuantemuan ilmiah baru dalam pemberdayaan KUKM, dan Informasi mengenai Teknologi Tepat Guna (TTG) bagi KUMKM
16
16
+
Informasi yang disajikan
di web www.smecda.com antara lain :
Infokop • Media informasi yang menyajikan artikelartikel yang berkaitan dengan pengembangan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Jurnal • Media Ilmiah yang menginformasikan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK maupun Penelitian yang laksanakan secara Mandiri
Teknologi Tepat Guna • Media informasi yang menyajikan informasi mengenai Alat dan Teknologi yang dapat di manfaatkan oleh Koperasi dan UKM 17
17
+
Decision Support System (DSS)
• Sistem informasi yang terkomputerisasi tentang perencanaan dan pengembangan keputusan kelayakan ekonomi dan keuangan usaha. • DSS dapat memberikan kemudahan dalam melakukan perhitungan, ketelitian dalam perhitungan dan pemeriksaan. • Serta dapat membantu UKM dalam penyusunan draft Proposal kelayakan usaha. • Sistem ini dapat digunakan pada sektor Perdagangan, Pertanian, Manufaktur, Jasa dan Restoran dan sistem ini dapat di download di www.smecda.com
18
18
Hasil analisis akan ditampilkan berupa : • Cash Flow • Internal Rate of Return (IRR) • Break Event Point (BEP) • Benefit / Cost Rasio (BCR) • Payback Periods (PP) • Net Present Value (NPV) • Profitability Index (PI) • Sedangkan Grafik warna dan deskripsi hasil analisis, ditampilkan dengan kelayakan : Tinggi di ilustrasikan warna hijau Sedang di ilustrasikan warna Kuning Rendah di ilustrasikan warna merah
+ Sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan UMKM Terpilih (SIDD-KUMKM-T) Sistem ini berguna bagi pengambil kebijakan (Pembina KUMKM)
19
Untuk simulasi atau sebagai alat peringatan dini (Early Warning System) terhadap setiap kebijakan pemerintah, seperti kenaikan harga BBM, bahan baku produksi, dll.
Sistem ini juga mampu menampilkan keragaan data KUMKM seperti profil usaha, struktur permodalan, produktivitas usaha, struktur biaya, share biaya BBM terhadap total usaha, adanya migrasi usaha dan sebagainya.
19
+ IMPLEMENTASI
Sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan UMKM Terpilih (SIDD-KUMKM-T)
20
20
Simulasi dalam menghitung Tarif Dasar Listrik jika akan naik 10% persen, maka dapat dianalisa dengan SIDD-KUKM-T dampak terbesar terhadap UKM sektor sektor Jasa Perdagangan, Dampak Langsung Usaha Kecil 0,18%, terhadap UM sebesar 0,851%
Simulasi kenaikan harga BBM 30%, 56% s/d 100%, dapat dianalisa dengan SIDD- KUKM-T . Dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak 100% pada Usaha Menengah adalah sebesar 21,599%. Pada sektor Jasa Angkutan Darat, Usaha Kecil mendapatkan dampak langsung yang paling besar 5,043%, UM sebesar 4,830%
Sistem ini dapat mensimulasikan migrasi skala usaha UMKM
Juga dapat mengetahui keragaan Koperasi dan UMKM misalnya usaha menanggung jumlah anggota keluarga
+
Daniel Asnur Hp 0818140126 ,T el 798-8045 E-mail :
[email protected],
[email protected] Program OVOP Cristin Agustin Hp 08128765898 E-mail
[email protected] Program Inkubator Indra Idris Hp 08129566935 E-mail :
[email protected] 21
21
Terima kasih Contacts Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM www.smecda.com Jl. M.T. Haryono Kav. 3-5 Pancoran, Jakarta Selatan Jakarta - Indonesia Phone : +6221 798 8045 Fax : +6221 798 8045 e-mail :
[email protected] 22
22
PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMK
+ NO I
KEGIATAN / SUB KEGIATAN PENELITIAN KOPERASI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH 1. Rintisan Pengadaan Pangan dan Agroindustri oleh Koperasi 2. Rintisan dan Replikasi Usaha di bidang Agroekoturisme oleh Koperasi 3. Kajian Isu-isu Strategis/Aktual tentang KUMKM
II
PENELITIAN UKM DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH 1. Sosialisasi Rintisan Penerapan Model Inkubator 2. Rintisan Model Pengembangan Pedagang Kaki Lima 3. Peningkatan Peran Triple Hellix dalam Pengembangan Industri Kreatif
III
PENELITIAN SUMBERDAYA KOPERASI DALAM PENINGKATAN EKONOMI KAWASAN 1. Rintisan Pengembangan Produk Unggulan Daerah Dengan Pendekatan OVOP Melalui Koperasi 2. Fasilitasi Pengembangan/Penguatan Forum Sentra/Klaster UKM 3. Koordinasi dan Sinkronisasi Program Pengkajian Sumberdaya UKMK 4. Partisipasi dalam Forum Kerjasama Internasional (APEC)
IV
PENGEMBANGAN PERKADERAN UKMK MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS KERJASAMA DAN JARINGAN 1. Pengembangan Peningkatan Kapasitas Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam Pengembangan UKM 2. Sistem Informasi Database smecda dan Sistem Informasi Penelitian (smecda.com) 3. Publikasi Hasil Kajian dan Artikel Pemberdayaan KUKM 4. Partisipasi dalam Forum Kerjasama Internasional (ASEAN dan BIMP-EAGA)
23
23