1 5 AGU S T U S 201 4
34567
ARTIKEL PELAJARAN
29 SEPTEMBER–5 OKTOBER
6-12 OKTOBER
13-19 OKTOBER
20-26 OKTOBER
Apa Peranan Wanita dalam Kehendak Yehuwa?
Gunakanlah Firman Allah —Firman Itu Hidup!
Bagaimana Yehuwa Mendekat kepada Kita
Dengarkan Suara Yehuwa di Mana Pun Saudara Berada
HALAMAN 6 ˙ NYANYIAN: 86, 104
HALAMAN 11 ˙ NYANYIAN: 114, 101
HALAMAN 16 ˙ NYANYIAN: 51, 91
HALAMAN 21 ˙ NYANYIAN: 26, 89
ARTIKEL PELAJARAN
ˇ Apa Peranan Wanita dalam Kehendak Yehuwa? Perhatikan apa dampak pemberontakan terhadap Allah di Eden atas pria dan wanita. Simaklah pengalaman beberapa wanita beriman pada zaman dulu. Dan, cari tahu apa peranan wanita Kristen dewasa ini dalam kehendak Allah.
ISRAEL
SAMPUL: Dua saudari sedang mengabar dalam bahasa Rusia di tepi laut di Tel Aviv. Di latar belakang, terlihat bukit berbatu dari kota Jaffa modern, yaitu kota pelabuhan Yopa kuno
ˇ Gunakanlah Firman Allah—Firman Itu Hidup! Semua Saksi Yehuwa ingin terampil dalam dinas. Perhatikan saran-saran mengenai caranya menggunakan Firman Allah yang penuh kuasa dan risalah untuk memulai percakapan dengan orang-orang.
PENDUDUK
ˇ Bagaimana Yehuwa Mendekat kepada Kita
8.050.000
Kita perlu memiliki hubungan yang dekat dengan Yehuwa. Pelajarilah bagaimana tebusan dan Alkitab membuktikan bahwa Yehuwa menarik kita mendekat kepada-Nya.
PUNCAK PENYIAR PADA 2013
1.459 HADIRIN PERINGATAN PADA 2013
2.671
ˇ Dengarkan Suara Yehuwa di Mana Pun Saudara Berada
ARTIKEL LAIN
3 Apakah Saudara Menerima ”Makanan pada Waktu yang Tepat”?
Pelajarilah kenapa penting untuk mendengarkan suara Yehuwa dan berkomunikasi dengan-Nya. Artikel ini akan membantu kita mengerti caranya agar kita tidak disimpangkan dari suara Yehuwa oleh Setan dan kecenderungan hati kita.
26 ’Kembali dan Kuatkanlah Saudara-saudaramu’
29 Pertanyaan Pembaca
31 Dari Arsip Kita
34567 Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
August 15, 2014 Vol. 135, No. 16 Semimonthly INDONESIAN
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2014 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
Apakah Saudara Menerima ”Makanan pada Waktu yang Tepat”? KITA hidup pada masa yang paling sulit dalam sejarah manusia. (2 Tim. 3:1-5) Kasih kita kepada Yehuwa dan tekad kita untuk hidup sesuai dengan standar-Nya yang benar diuji setiap hari. Yesus sudah menubuatkan tentang masa sulit ini, dan ia menjamin bahwa para pengikutnya akan mendapat bantuan agar bisa bertekun sampai akhir. (Mat. 24:3, 13; 28:20) Untuk menguatkan mereka, ia menetapkan budak yang setia untuk menyediakan ”makanan [rohani] pada waktu yang tepat”.—Mat. 24:45, 46. Sejak Yesus menetapkan budak yang setia ini pada 1919, jutaan ’pelayan rumah’ dari berbagai bahasa telah dikumpulkan ke dalam organisasi Allah dan diberi makanan rohani. (Mat. 24:14; Pny. 22:17) Namun, jumlah makanan rohani yang tersedia tidak sama dalam setiap bahasa, dan tidak semua orang bisa mengakses lektur kita dalam bentuk elektronik. Misalnya, ada banyak orang yang tidak bisa melihat berbagai video dan artikel yang hanya ada di situs jw.org. Apakah itu berarti bahwa ada yang kekurangan makanan untuk tetap sehat secara rohani? Untuk mengetahuinya, perhatikanlah jawaban atas empat pertanyaan penting berikut. 15 AGUSTUS 2014
3
˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙
1
Apa bahan pokok dari makanan yang Yehuwa sediakan?
Sewaktu Setan menggoda Yesus untuk mengubah batu menjadi roti, Yesus berkata, ”Manusia harus hidup, bukan dari roti saja, tetapi dari setiap ucapan yang keluar melalui mulut Yehuwa.” (Mat. 4:3, 4) Ucapan, atau firman, Yehuwa dicatat dalam Alkitab. (2 Ptr. 1:20, 21) Maka, Alkitab adalah bahan pokok dari makanan rohani kita.—2 Tim. 3: 16, 17. Organisasi Yehuwa menyediakan Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru, baik lengkap maupun sebagian, dalam lebih dari 120 bahasa. Dan setiap tahun, itu tersedia dalam lebih banyak bahasa lagi. Selain itu, miliaran Alkitab terjemahan lainnya juga tersedia, baik lengkap maupun sebagian, dalam ribuan bahasa. Hasil yang luar biasa itu selaras dengan kehendak Yehuwa, yaitu supaya ”segala macam orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan yang saksama tentang kebenaran”. (1 Tim. 2:3, 4) Dan, karena ”tidak ada ciptaan yang tidak nyata di hadapan [Yehuwa]”, kita dapat yakin bahwa Ia akan menarik orang-orang yang ”sadar akan kebutuhan rohani mereka” ke dalam organisasi-Nya. Juga, Ia akan menyediakan makanan rohani bagi mereka. —Ibr. 4:13; Mat. 5:3, 6; Yoh. 6:44; 10:14.
Yehuwa mengetahui dan memberikan apa yang kita butuhkan agar kita tetap kuat secara rohani
4
˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙
2
Apa peran lektur kita dalam menyediakan makanan rohani?
Jika seseorang ingin memiliki iman yang kuat, ia tidak bisa hanya membaca Alkitab. Ia harus mengerti apa yang ia baca dan menerapkan apa yang ia pelajari. (Yak. 1:22-25) Seorang sida-sida Etiopia pada abad pertama menyadari hal itu. Ia sedang membaca Firman Allah sewaktu Filipus sang penginjil bertanya, ”Apakah engkau sungguh-sungguh mengerti apa yang sedang engkau baca?” Sida-sida itu menjawab, ”Sesungguhnya, bagaimana mungkin aku dapat mengerti, jika tidak ada yang menuntun aku?” (Kis. 8:26-31) Lalu, Filipus memberinya penjelasan yang saksama tentang Firman Allah. Sida-sida itu sangat tersentuh dengan apa yang ia pelajari sampai akhirnya dibaptis. (Kis. 8:32-38) Demikian juga, melalui lektur yang berdasarkan Alkitab, kita mendapat pengetahuan yang saksama tentang kebenaran. Sewaktu membacanya, perasaan kita tersentuh dan kita pun tergerak untuk menerapkan apa yang kita pelajari.—Kol. 1:9, 10. Melalui lektur-lektur itu, hamba-hamba Yehuwa memperoleh berlimpah makanan rohani untuk disantap. (Yes. 65:13) Misalnya, majalah Menara Pengawal tersedia dalam lebih dari 210 bahasa. Majalah ini menjelaskan nubuat Alkitab, meningkatkan pemahaman kita akan kebenaran rohani yang dalam, dan menggerakkan kita untuk hidup sesuai dengan prinsip Alkitab. Majalah Sedarlah! diterbitkan dalam sekitar 100 bahasa. Majalah ini membuat kita tahu banyak hal tentang karya ciptaan Yehuwa dan memperlihatkan caranya menerapkan nasihat praktis Alkitab. (Ams. 3:21-23; Rm. 1:20) Budak yang setia menyediakan bahan-bahan berdasarkan Alkitab dalam lebih dari 680 bahasa! Apakah Saudara setiap hari meluangkan waktu untuk membaca Alkitab? Apakah Saudara membaca setiap majalah baru, dan semua lektur baru yang tersedia dalam bahasa Saudara setiap tahun? Selain menerbitkan lektur, organisasi Yehuwa juga menyiapkan rangka untuk khotbah berdasarkan Alkitab, yang akan disampaikan di perhimpunan dan kebaktian. Apakah Saudara menikmati khotbah, drama, pertunjukan, dan wawancara dalam pertemuan-pertemuan itu? Yehuwa benar-benar menyediakan jamuan rohani untuk kita!—Yes. 25:6. MENARA PENGAWAL
˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙
3
Jika tidak semua lektur tersedia dalam bahasa Saudara, akankah Saudara kekurangan gizi secara rohani?
Tidak. Dan, kita tidak perlu heran jika kadangkadang ada hamba Yehuwa yang bisa mendapat lebih banyak makanan rohani dibandingkan yang lain. Mengapa? Coba pikirkan para rasul. Mereka lebih banyak diajar oleh Yesus dibandingkan murid-murid lain pada abad pertama. (Mrk. 4:10; 9:3537) Meski demikian, murid-murid itu tidak kekurangan gizi secara rohani. Mereka menerima apa yang mereka butuhkan.—Ef. 4:20-24; 1 Ptr. 1:8. Perhatikan juga bahwa banyak hal yang Yesus katakan dan lakukan di bumi tidak dicatat dalam Injil. Rasul Yohanes menulis, ”Sebenarnya, ada banyak hal lain lagi yang Yesus lakukan, yang, seandainya semuanya itu ditulis dengan perincian yang lengkap, aku kira, dunia ini tidak dapat memuat gulungan-gulungan yang ditulis itu.” (Yoh. 21:25) Memang, pengikut Yesus pada abad pertama mempunyai lebih banyak informasi tentang Yesus daripada kita. Namun, kita tidak kekurangan pengetahuan. Yehuwa memastikan agar kita punya cukup pengetahuan tentang Yesus sehingga bisa mengikuti jejaknya.—1 Ptr. 2:21. Pikirkan juga tentang surat-surat yang dikirim para rasul kepada sidang-sidang abad pertama. Setidaknya ada satu surat yang ditulis Paulus yang tidak dimasukkan dalam Alkitab. (Kol. 4:16) Apakah kita kekurangan makanan rohani karena tidak tahu isi surat itu? Tidak. Yehuwa mengetahui dan memberikan apa yang kita butuhkan agar kita tetap kuat secara rohani.—Mat. 6:8. Dewasa ini, ada hamba-hamba Yehuwa yang memperoleh lebih banyak makanan rohani dibandingkan yang lain. Apakah hanya ada sedikit lektur yang tersedia dalam bahasa Saudara? Jika demikian, ingatlah bahwa Yehuwa peduli kepada Saudara. Pelajarilah bahan-bahan yang Saudara miliki, dan jika mungkin, hadirilah perhimpunan dalam bahasa yang bisa Saudara mengerti. Dan, yakinlah bahwa Yehuwa akan menjaga Saudara tetap kuat secara rohani.—Mz. 1:2; Ibr. 10:24, 25.
15 AGUSTUS 2014
˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙ ˙
4
Jika Saudara tidak dapat mengakses bahan yang tersedia di situs jw.org, akankah Saudara menjadi lemah secara rohani?
Di situs Web kita, ada banyak majalah dan lektur yang berdasarkan Alkitab. Situs Web ini juga menyediakan keterangan yang bermanfaat bagi suami istri, kaum muda, dan mereka yang mempunyai anak kecil. Keluarga-keluarga mendapat manfaat sewaktu membahas bahan-bahan itu dalam Ibadat Keluarga. Selain itu, situs Web kita melaporkan acara-acara khusus, seperti wisuda Gilead dan pertemuan tahunan. Di situs ini, saudara-saudari di seluruh dunia juga dapat melihat informasi tentang bencana alam dan perkembangan hukum yang memengaruhi umat Yehuwa. (1 Ptr. 5:8, 9) Situs Web ini juga adalah alat pengabaran yang ampuh karena membuat kabar baik tersedia bahkan di negeri-negeri yang membatasi atau melarang pekerjaan kita. Namun, tidak soal apakah Saudara dapat mengakses situs Web kita atau tidak, Saudara bisa tetap kuat secara rohani. Budak yang setia bekerja keras untuk menyediakan cukup bahan tercetak sehingga setiap pelayan rumah bisa tetap kenyang secara rohani. Maka, Saudara tidak perlu merasa wajib untuk membeli sebuah perangkat elektronik hanya untuk mengakses situs jw.org. Ada yang mencetak sendiri beberapa bahan yang tersedia di situs Web kita dan memberikannya kepada orang-orang yang tidak bisa mengakses Internet. Tapi, sidang tidak diwajibkan untuk melakukan hal ini. Kita sangat bersyukur karena Yesus menepati janjinya untuk memenuhi kebutuhan rohani kita. Hari-hari terakhir yang sulit ini akan segera mencapai puncaknya. Namun, kita dapat yakin bahwa Yehuwa akan terus menyediakan ”makanan [rohani] pada waktu yang tepat”.
5
Apa Peranan Wanita dalam Kehendak Yehuwa? ”Para wanita yang memberitakan kabar baik adalah bala tentara yang besar.”—MZ. 68:11. APA JAWABAN SAUDARA?
Apa akibat pemberontakan di Eden bagi pria dan wanita?
Bagaimana wanita zaman dulu melayani Yehuwa?
Apa peranan wanita dalam pemberitaan kabar baik?
YEHUWA punya alasan ketika menciptakan bumi. Dia ”membentuknya untuk didiami” dan dipenuhi dengan manusia. (Yes. 45:18) Manusia pertama, Adam, diciptakan sempurna. Yehuwa memberinya Taman Eden, tempat tinggal yang indah dengan banyak pohon dan binatang yang menarik. Tapi, ada yang kurang. Yehuwa mengetahuinya, dan Ia mengatakan, ”Tidak baik apabila manusia terus seorang diri. Aku akan menjadikan seorang penolong baginya, sebagai pelengkap dirinya.” Yehuwa membuat Adam tertidur lelap, lalu mengambil salah satu tulang rusuknya dan membuatnya ”menjadi seorang wanita”. Ketika Adam bangun, dia sangat senang melihat wanita itu! Dia mengatakan, ”Inilah akhirnya tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.”—Kej. 2:18-23. 2 Wanita itu adalah pemberian Allah untuk Adam. Dan, dia menjadi penolong yang sempurna bagi Adam. Dia juga diberi hak istimewa untuk bisa mempunyai anak. Alkitab mengatakan, ”Adam menamai istrinya Hawa, karena ia akan menjadi ibu dari setiap orang yang hidup.” (Kej. 3:20) Adam bersama Hawa akan memenuhi bumi dengan manusia yang sempurna. Orang tua pertama kita dan anak-anak mereka punya hak isti1, 2. (a) Apa saja yang Allah berikan kepada Adam? (b) Mengapa Allah memberi Adam seorang istri? (Lihat gambar di atas.)
6
MENARA PENGAWAL
mewa menjadikan seluruh bumi ini firdaus dan mengurus makhluk hidup lainnya.—Kej. 1:27, 28. 3 Supaya diperkenan Allah, Adam dan Hawa perlu menaati Yehuwa dan mengakui wewenang-Nya. (Kej. 2:15-17) Hanya dengan tetap setia kepada Allah, mereka bisa melaksanakan kehendak Allah itu. Sayangnya, Adam dan Hawa tidak menaati Yehuwa, tapi mendengarkan Setan dan berdosa terhadap Allah. (Kej. 3:1-6; Pny. 12:9) Apa dampak ketidaktaatan ini atas para wanita? Apa yang telah dilakukan beberapa wanita yang setia di masa lampau? Mengapa wanita-wanita Kristen zaman sekarang bisa disebut ”bala tentara yang besar”?—Mz. 68:11. AKIBAT KETIDAKTAATAN
Ketika Yehuwa meminta penjelasan Adam atas ketidaktaatannya, ia berdalih, ”Wanita yang kauberikan untuk mendampingi aku, dia memberi aku buah dari pohon itu, maka aku makan.” (Kej. 3:12) Adam tidak menyesali apa yang telah ia lakukan. Malah, ia mencoba menyalahkan Hawa dan bahkan Yehuwa, Pencipta istrinya. Meski Adam dan Hawa sama-sama berdosa, Yehuwa menganggap Adam-lah yang bertanggung jawab atas keputusan mereka. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan bahwa ”sebagaimana dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang [Adam] dan kematian, melalui dosa”.—Rm. 5:12. 5 Setan meyakinkan Adam dan Hawa bahwa mereka tidak membutuhkan Yehuwa sebagai Penguasa mereka. Ini me4
3. (a) Supaya diperkenan Allah, apa yang per-
lu dilakukan Adam dan Hawa, tapi apa yang terjadi? (b) Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas? 4. Siapa yang bertanggung jawab atas dosa Adam dan Hawa? 5. Apa hasilnya ketika manusia memerintah tanpa campur tangan Allah? 15 AGUSTUS 2014
nimbulkan pertanyaan tentang siapa yang berhak memerintah manusia. Untuk menjawabnya, Yehuwa membiarkan manusia memerintah tanpa campur tangan-Nya selama suatu jangka waktu. Apa hasilnya? Manusia telah menimbulkan bencana demi bencana. Selama seratus tahun belakangan ini saja, sekitar 100.000.000 orang tewas dalam perang. Seperti kata Alkitab, ”manusia, yang berjalan, tidak mempunyai kuasa untuk mengarahkan langkahnya”. (Yer. 10:23) Itulah sebabnya orang Kristen sejati mengakui Yehuwa sebagai Penguasa mereka.—Baca Amsal 3:5, 6. 6 Baik pria maupun wanita mengalami penderitaan di dunia yang dikuasai Setan. (Pkh. 8:9; 1 Yoh. 5:19) Tapi, wanitalah yang menjadi korban beberapa kejahatan yang paling buruk. Misalnya, di seluruh dunia 1 dari 3 wanita pernah dianiaya suami atau pacarnya sendiri. Juga, di beberapa kebudayaan anak laki-laki lebih diinginkan. Mengapa? Karena setelah dewasa, mereka bisa mengurus orang tua mereka dan meneruskan nama keluarga. Di beberapa tempat, anak perempuan dianggap tidak berharga dan sebelum lahir digugurkan oleh orang tuanya. 7 Yehuwa sama sekali tidak senang dengan kejahatan terhadap wanita. Dia memperlakukan wanita dengan adil dan terhormat. Yehuwa tidak menciptakan Hawa untuk dijadikan budak bagi Adam. Hawa sempurna dan memiliki banyak sifat yang menjadikannya pelengkap yang sangat tepat bagi suaminya. Itulah satu alasan Alkitab mengatakan bahwa setelah Allah menyelesaikan hasil karya ciptaan-Nya, Ia ”melihat segala sesuatu yang telah ia buat dan lihat! semuanya itu sangat baik”. (Kej. 1:31) Jelaslah, Adam dan 6. Di banyak negeri, bagaimana perlakuan ter-
hadap wanita dan anak perempuan? 7. Bagaimana Adam dan Hawa memulai kehi-
dupan mereka?
7
Hawa memulai kehidupan mereka dalam keadaan yang sangat baik. WANITA YANG MENDAPAT DUKUNGAN YEHUWA
Setelah pemberontakan di Eden, manusia terus tidak taat kepada Yehuwa. Belakangan ini, tingkah laku manusia semakin buruk. Tak diragukan, inilah ”masa kritis yang sulit dihadapi” seperti yang Alkitab nubuatkan. (2 Tim. 3:1-5) Tapi, meski banyak yang berbuat jahat, selalu ada pria dan wanita yang menaati hukum Allah dan mengakui Dia sebagai Penguasa mereka. Mereka mengandalkan Yehuwa, dan Dia membantu serta mendukung mereka.—Baca Mazmur 71:5. 9 Pada zaman Nuh, Yehuwa membinasakan orang-orang jahat dengan Air Bah, dan sangat sedikit yang selamat. Jika saudara laki-laki dan perempuan Nuh masih hidup saat itu, mereka juga akan mati dalam Air Bah. (Kej. 5:30) Jumlah wanita dan pria yang selamat dari Air Bah sama. Yang selamat adalah Nuh, istrinya, ketiga anak lelakinya beserta istri mereka. Mereka selamat karena menaati Yehuwa dan melakukan kehendak-Nya. Semua manusia yang ada sekarang adalah keturunan dari delapan orang yang Allah lindungi. —Kej. 7:7; 1 Ptr. 3:20. 10 Bertahun-tahun kemudian, istri dari pria-pria beriman juga dibantu dan dilindungi Yehuwa. Mereka tidak mengeluhkan kehidupan mereka, dan Yehuwa memberkati mereka. (Yud. 16) Salah satunya adalah Sara. Ketika dia diminta meninggalkan rumahnya yang nyaman di Ur untuk tinggal di kemah-kemah, dia ti8
dak mengeluh. Sebaliknya, dia ”menaati Abraham, dengan memanggilnya ’tuan’ ”. (1 Ptr. 3:6) Perhatikan juga Ribka, istri Ishak. Dia adalah pemberian yang berharga dari Yehuwa. Alkitab mengatakan bahwa Ishak ”jatuh cinta kepadanya, dan . . . mendapat penghiburan setelah kehilangan ibunya”. (Kej. 24:67) Dewasa ini, umat Yehuwa sangat bersyukur karena ada banyak wanita beriman seperti Sara dan Ribka di antara mereka. 11 Sewaktu bangsa Israel menjadi budak di Mesir, mereka bertambah banyak dan menjadi bangsa yang besar. Firaun memerintahkan agar semua bayi laki-laki Israel dibunuh saat lahir. Ada dua wanita Israel yang tampaknya adalah kepala bidan. Nama mereka Syifra dan Pua. Karena lebih takut kepada Yehuwa daripada Firaun, bidan-bidan ini berani dan tidak mau mengikuti perintah Firaun untuk membunuh bayi laki-laki. Dan belakangan, Yehuwa memberkati mereka dengan memberi mereka keturunan.—Kel. 1:15-21. 12 Pada zaman hakim-hakim di Israel, Allah menunjuk seorang wanita bernama Debora menjadi nabiah. Dia menguatkan Hakim Barak dan membantu bangsa Israel terbebas dari musuh mereka. Dia menubuatkan bahwa seorang wanita, bukan Barak, yang akan mendapatkan kemuliaan karena mengalahkan bangsa Kanaan. Musuh ini dikalahkan ketika Yael, seorang wanita yang bukan bangsa Israel, membunuh Sisera, panglima tentara Kanaan.—Hak. 4:4-9, 17-22. 13 Perhatikan Abigail, wanita beriman yang hidup pada abad ke-11 SM. Alkitab mengatakan bahwa dia bijaksana sedang-
8. (a) Bagaimana tingkah laku kebanyakan
orang? (b) Sepanjang sejarah, siapa yang Yehuwa bantu dan dukung? 9. Berapa orang yang selamat dari Air Bah, dan mengapa? 10. Mengapa Yehuwa membantu dan melindungi istri dari pria-pria beriman?
8
11. Bagaimana dua bidan Israel menunjukkan keberanian? 12. Apa yang patut kita perhatikan dari Debora dan Yael? 13. Apa yang Alkitab ceritakan tentang Abigail? MENARA PENGAWAL
kan suaminya, Nabal, jahat, tidak berguna, dan tidak berakal. (1 Sam. 25:2, 3, 25) Karena Daud telah melindungi anak buah Nabal, ia mengutus orang-orangnya untuk meminta makanan dan kebutuhan lainnya dari Nabal. Tapi, Nabal ”berteriak menghardik mereka” dan tidak memberikan apa pun kepada mereka. Daud menjadi sangat marah sehingga berencana menghukum Nabal dan anak buahnya. Namun, setelah Abigail diberi tahu apa yang telah Nabal lakukan, ia memberikan makanan dan hadiah-hadiah lainnya kepada Daud. Karena tindakannya yang bijaksana, Daud tidak jadi membunuh Nabal. (1 Sam. 25:8-18) Daud pun mengatakan kepadanya, ”Diagungkanlah Yehuwa, Allah Israel, yang telah mengirim engkau hari ini untuk menemui aku!” (1 Sam. 25:32) Setelah kematian Nabal, Daud menikahi Abigail.—1 Sam. 25:37-42. 14 Ketika orang Babilonia menghancurkan Yerusalem dan baitnya pada tahun 607 SM, banyak pria, wanita, dan anakanak mati. Pada tahun 455 SM, tembok Yerusalem dibangun kembali di bawah arahan Nehemia. Di antara banyak pekerja, ada putri-putri Syalum yang ikut membantu proyek tersebut. Ayah mereka adalah ”pembesar dari setengah distrik Yerusalem”. (Neh. 3:12) Meski demikian, putri-putri Syalum tidak keberatan melakukan pekerjaan kasar. Ini mengingatkan kita akan wanita-wanita Kristen yang bekerja di proyek pembangunan di seluruh dunia dewasa ini! WANITA YANG TAKUT AKAN ALLAH PADA ZAMAN YESUS
Yehuwa memberi wanita hak istimewa untuk melayani-Nya. Salah seorang di 15
14. (a) Putri-putri Syalum ikut membantu pro-
yek apa? (b) Apa persamaannya dengan wanitawanita Kristen dewasa ini? 15. Hak istimewa apa yang Yehuwa berikan kepada Maria? 15 AGUSTUS 2014
antaranya adalah perawan bernama Maria. Sewaktu masih bertunangan dengan Yusuf, Maria hamil melalui roh kudus Yehuwa. Mengapa Allah memilih Maria untuk menjadi ibu Yesus? Pastilah karena dia punya sifat-sifat berharga yang diperlukan untuk membesarkan putranya yang sempurna. Sungguh suatu hak istimewa besar menjadi ibu dari tokoh terbesar sepanjang masa!—Mat. 1:18-25. 16 Yesus sangat baik terhadap wanita. Contohnya, coba perhatikan wanita yang ”menderita perdarahan selama dua belas tahun”. Dia menyentuh pakaian luar Yesus supaya dia bisa disembuhkan. Apakah Yesus marah kepadanya? Tidak. Dia dengan lembut mengatakan, ”Anak perempuan, imanmu telah membuatmu sembuh. Pergilah dengan damai, dan sehatlah dari penyakitmu yang memedihkan hati.”—Mrk. 5:25-34. 17 Sewaktu Yesus dan para rasulnya mengadakan perjalanan, ada beberapa wanita yang mengurus kebutuhan mereka. (Luk. 8:1-3) Dan, pada Pentakosta 33 M, sekitar 120 pria dan wanita menerima roh Allah dengan cara yang istimewa. (Baca Kisah 2:1-4.) Bertahun-tahun sebelumnya, Yehuwa mengatakan, ”Aku akan mencurahkan rohku ke atas segala macam orang, dan putra-putrimu akan bernubuat . . . Bahkan ke atas para hamba laki-laki dan para hamba perempuan aku akan mencurahkan rohku.” (Yl. 2:28, 29) Mukjizat pada Pentakosta menjadi bukti bahwa Yehuwa memperkenan para pria dan wanita ini yang telah menjadi ”Israel milik Allah”. (Gal. 3:28; 6:15, 16) Filipus, sang penginjil, punya empat putri yang termasuk di antara wanita-wanita yang mengabar pada abad pertama. —Kis. 21:8, 9. 16. Berikan sebuah contoh bagaimana sikap
Yesus terhadap wanita. 17. Apa yang terjadi pada Pentakosta 33 M?
9
BERKAT BESAR MENANTI WANITA YANG BERIMAN
Dalam artikel ini, kita tidak mungkin membahas semua wanita beriman yang disebutkan dalam Alkitab. Tapi, kita bisa membaca tentang mereka dalam Firman Allah dan artikel-artikel di publikasi kita. Kita bisa merenungkan teladan Rut dan keloyalannya. (Rut 1:16, 17) Iman kita juga bisa dikuatkan dengan mempelajari teladan Ratu Ester. Kita bisa belajar tentang wanita-wanita ini dan yang lainnya pada saat ibadat keluarga. Atau, jika kita tinggal sendirian, kita bisa melakukannya sewaktu pelajaran pribadi. 21 Jelaslah, Yehuwa memberkati pekerjaan pengabaran para wanita yang beriman, bahkan selama masa-masa sulit. Sebagai contoh, pada masa penindasan Nazi dan pemerintahan Komunis, Yehuwa membantu para wanita yang beriman untuk tetap setia kepada-Nya. Banyak yang menderita, bahkan ada yang dibunuh karena menaati Allah. (Kis. 5:29) Seperti mereka, dewasa ini para wanita Kristen dan yang lainnya telah memilih Allah sebagai Penguasa mereka. Sama seperti yang Yehuwa katakan kepada bangsa Israel kuno, Yehuwa mengatakan kepada mereka, ”Jangan takut. Akulah yang akan menolong engkau.”—Yes. 41:10-13. 22 Di masa mendatang, pria dan wanita yang takut kepada Allah akan digunakan untuk membantu jutaan orang yang dibangkitkan untuk belajar tentang Yehuwa dan kehendak-Nya yang menakjubkan bagi manusia. Mereka juga akan ikut serta memulihkan seluruh bumi menjadi firdaus. Sebelum saat itu tiba, mari kita semua menghargai hak istimewa untuk melayani Yehuwa ”bahu-membahu”.—Zef. 3:9. 20
Wanita yang memberitakan kabar baik memang adalah ”bala tentara yang besar” (Lihat paragraf 18, 19)
’BALA TENTARA WANITA YANG BESAR’
Menjelang akhir tahun 1800-an, beberapa pria dan wanita sangat ingin mengetahui kebenaran Alkitab. Merekalah yang menjadi pelopor dalam pengabaran berita dari Yesus dan ikut menggenapi nubuat Yesus, ”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.”—Mat. 24:14. 19 Kelompok kecil Siswa-Siswa Alkitab itu bertumbuh menjadi sekitar 8.000.000 Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini. Selain mereka, ada lebih dari 11.000.000 yang menghadiri Peringatan kematian Yesus, dan kebanyakan adalah wanita. Juga, ada lebih dari 1.000.000 Saksi dalam dinas sepenuh waktu. Di banyak negeri, sebagian besar adalah wanita. Yehuwa memberi wanita-wanita hak istimewa untuk mewakili-Nya. Maka, kata-kata pemazmur jelas sudah tergenap, ”Yehuwa sendiri menyampaikan perkataan; para wanita yang memberitakan kabar baik adalah bala tentara yang besar.”—Mz. 68:11. 18
18, 19. (a) Hak istimewa apa yang Allah berikan kepada pria maupun wanita? (b) Apa yang pemazmur nyatakan sehubungan dengan para wanita yang mengumumkan kabar baik?
10
20. Topik bagus apa yang bisa dipelajari dalam
ibadat keluarga atau pelajaran pribadi? 21. Bagaimana para wanita yang beriman menunjukkan kesetiaan mereka kepada Yehuwa? 22. Hak istimewa apa yang bisa kita nantikan di masa depan? MENARA PENGAWAL
Gunakanlah Firman Allah Firman Itu Hidup! ”Firman Allah itu hidup dan mengerahkan kuasa.”—IBR. 4:12. BAYANGKAN Saudara harus berbicara kepada orang yang paling berkuasa di bumi sebagai wakil umat Allah. Bagaimana perasaan Saudara? Saudara mungkin khawatir, takut, dan tidak sanggup bicara. Bagaimana Saudara mempersiapkan kata-kata Saudara? Apakah Saudara bisa berbicara dengan yakin sebagai utusan Allah? 2 Musa berada dalam situasi seperti itu. Ia orang yang sangat rendah hati. (Bil. 12:3) Namun, Yehuwa mengutusnya untuk berbicara kepada Firaun, seorang yang sangat kasar dan sombong. Yehuwa meminta Musa untuk menyuruh Firaun membebaskan jutaan umat Allah dari perbudakan. (Kel. 5:1, 2) Kita bisa memahami mengapa Musa bertanya kepada Yehuwa, ”Siapakah aku sehingga aku harus pergi kepada Firaun dan membawa putraputra Israel keluar dari Mesir?” Musa mungkin merasa tidak sanggup berbicara kepada Firaun. Tapi, Yehuwa berjanji kepada Musa bahwa ia tidak akan sendirian. ”Aku akan menyertai engkau,” kata Yehuwa.—Kel. 3:9-12. 3 Mengapa Musa takut? Ia takut Firaun tidak mau menerima atau menghiraukan utusan Allah Yehuwa. Musa juga 1, 2. Yehuwa meminta Musa untuk melakukan apa, dan apa yang Yehuwa janjikan? 3, 4. (a) Mengapa Musa takut? (b) Mengapa Saudara kadang merasa seperti Musa? 15 AGUSTUS 2014
11
APA PENDAPAT SAUDARA?
Bagaimana Saudara bisa membuat presentasi Saudara dalam dinas lebih baik?
Bagaimana risalah bisa membantu kita untuk membacakan Alkitab pada kunjungan pertama dan kunjungan kembali?
Bagaimana kita bisa meniru Paulus saat membuat persiapan untuk dinas?
takut jangan-jangan bangsa Israel ragu bahwa Allah telah menunjuknya untuk memimpin mereka keluar dari Mesir. Ia berkata kepada Yehuwa, ”Bagaimana sekiranya mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, karena mereka akan mengatakan, ’Yehuwa tidak menampakkan diri kepadamu.’ ”—Kel. 3: 15-18; 4:1. 4 Bagaimana dengan Saudara? Saudara barangkali tidak harus berbicara kepada seorang penguasa. Tapi, apakah Saudara merasa sulit untuk berbicara kepada orang-orang di daerah Saudara mengenai Yehuwa dan Kerajaan-Nya? Perintah Yehuwa kepada Musa dan apa yang terjadi selanjutnya bisa menjadi pelajaran yang sangat penting untuk kita. ”APA YANG ADA DI TANGANMU?” Sewaktu Musa mengatakan kepada Yehuwa bahwa ia takut orang-orang tidak akan percaya kepadanya, Allah mempersiapkan Musa agar dia berhasil. Alkitab menyatakan, ”Yehuwa berfirman kepada [Musa], ’Apa yang ada di tanganmu?’ yang dijawabnya, ’Sebuah tongkat.’ Selanjutnya ia berfirman, ’Lemparkan tongkat itu ke tanah.’ Maka dia melemparkannya ke tanah, dan tongkat itu menjadi seekor ular; dan Musa lari darinya. Yehuwa sekarang berfirman kepada Musa, ’Ulurkan tanganmu dan tangkap ular itu pada ekornya.’ Maka dia mengulurkan tangannya dan menangkap ular itu, dan ular itu menjadi sebuah tongkat di telapak tangannya. Seperti yang [Yehuwa] katakan, ’Agar mereka percaya bahwa Yehuwa . . . telah menampakkan diri kepadamu.’ ” (Kel. 4:2-5) Dengan kuasa Allah, tongkat itu menjadi ular di tangan Musa! Mukjizat ini akan membuktikan bahwa Musa adalah utusan Allah dan mendapat wewenang dari-Nya. 5
5. Apa yang Yehuwa taruh di tangan Musa,
dan mengapa itu membuatnya percaya diri? (Lihat gambar di awal artikel.)
12
Yehuwa memberi tahu Musa, ”Tongkat ini harus kaubawa di tanganmu untuk mengadakan tanda-tanda dengannya.” (Kel. 4: 17) Dengan adanya bukti ini, Musa bisa percaya diri untuk berbicara kepada Firaun juga kepada umat Allah.—Kel. 4:2931; 7:8-13. 6 Saat kita membagikan berita dari Allah kepada orang lain, apa yang ada di tangan kita? Alkitab, dan kita sangat ingin menggunakannya. Beberapa orang berpikir bahwa Alkitab sekadar buku yang bagus. Tapi, Alkitab lebih dari itu. Buku ini berisi berita dari Allah kepada kita. (2 Ptr. 1:21) Di dalamnya ada janji-janji Allah dan apa yang akan dilakukan Kerajaan-Nya. Paulus menulis, ”Firman Allah itu hidup dan mengerahkan kuasa.” (Baca Ibrani 4:12.) Apa maksudnya firman Allah itu hidup? Semua janji Yehuwa sedang menuju penggenapannya, dan akan berhasil sepenuhnya. (Yes. 46:10; 55:11) Bila seseorang memahami hal ini, apa yang ia baca dalam Alkitab bisa berpengaruh besar atas hidupnya. 7 Yehuwa memberikan kepada kita Firman-Nya yang hidup, Alkitab. Dengan alat ini, kita bisa membuktikan bahwa apa yang kita katakan bisa dipercaya dan berasal dari Allah. Itulah sebabnya sewaktu Paulus melatih Timotius, ia menganjurkannya untuk ”menangani firman kebenaran dengan tepat”. (2 Tim. 2: 15) Bagaimana kita bisa menerapkan nasihat Paulus? Dengan memilih secara cermat ayat yang akan kita bacakan kepada orang lain. Tujuan kita adalah menyentuh hati orang yang mendengarkan kita. Risalah-risalah yang kita terima tahun 2013 dirancang untuk membantu kita melakukannya. 6. (a) Apa yang hendaknya ada di tangan kita
saat kita mengabar, dan mengapa? (b) Jelaskan apa maksudnya ”firman Allah itu hidup” dan bagaimana itu ”mengerahkan kuasa”. 7. Bagaimana kita bisa ”menangani firman kebenaran dengan tepat”? MENARA PENGAWAL
Apakah Saudara menggunakan Alkitab dan risalah dengan terampil dalam dinas? (Lihat paragraf 8-13)
BACAKAN AYAT YANG DIPILIH DENGAN CERMAT Semua risalah yang baru itu disusun dalam format yang sama. Jadi, jika kita bisa menggunakan salah satunya, kita bisa menggunakan semuanya. Seorang pengawas dinas di Hawaii, AS, menulis, ”Kami tidak menyangka betapa ampuhnya alat baru ini dalam dinas dari rumah ke rumah dan kesaksian di tempat umum.” Mengapa risalah-risalah ini begitu mudah digunakan? Menurut dia, itu karena pada halaman depannya ada pertanyaan dan pilihan jawaban. Penghuni rumah tidak perlu khawatir salah menjawab. Saudara itu mengatakan bahwa caranya risalah itu ditulis membuat banyak orang mau berbicara, dan ini mengarah ke percakapan yang menarik. 9 Setiap risalah memuat ayat yang dipilih dengan cermat yang bisa kita bacakan untuk penghuni rumah. Misalnya, risalah Mungkinkah Penderitaan Berakhir? Ajukan pertanyaan pada halaman depan 8
8. Apa yang dikatakan seorang pengawas di-
nas tentang risalah yang baru?
kepada penghuni rumah. Ia bisa memilih jawaban ”ya”, ”tidak”, atau ”tidak tahu”. Apa pun jawabannya, perlihatkan bagian dalamnya dan katakan, ”Ini yang Alkitab katakan.” Lalu, bacakan Penyingkapan 21:3, 4. 10 Sewaktu menggunakan risalah Apa Alkitab Itu? apa pun jawaban yang dipilih penghuni rumah tidak jadi masalah. Saudara bisa langsung memperlihatkan bagian dalam risalah dan berkata, ”Alkitab mengatakan ’semua yang tertulis dalam Alkitab diilhami oleh Allah’.” Saudara bisa menambahkan, ”Selain itu, Alkitab juga mengatakan begini.” Lalu buka Alkitab Saudara, dan bacakan 2 Timotius 3:16, 17. 11 Saudara mungkin memutuskan untuk membacakan dan membahas lebih banyak dari risalahnya. Ini bergantung pada tanggapan penghuni rumah. Tapi, tidak soal apa tanggapan orang-orang, mereka sudah mendengar berita kita dari risalahnya, dan Saudara sudah membacakan Firman Allah kepada mereka. Kalaupun Saudara hanya membacakan satu atau dua ayat pada kunjungan pertama,
9, 10. (a) Bagaimana risalah kita dirancang
11, 12. (a) Bagaimana menggunakan risalah
untuk membantu kita menggunakan Alkitab? (b) Menurut Saudara, risalah mana yang paling mudah digunakan, dan mengapa?
bisa membuat Saudara lebih menikmati dinas? (b) Bagaimana risalah bisa membantu Saudara mempersiapkan kunjungan kembali?
15 AGUSTUS 2014
13
Saudara bisa melanjutkan percakapannya belakangan. 12 Di balik setiap risalah ada subjudul ”Untuk Dipikirkan”. Di bawah subjudul ini, terdapat ayat-ayat dan pertanyaan yang bisa dibahas pada kunjungan kembali. Dalam risalah Apa Pendapat Anda tentang Masa Depan? pertanyaannya adalah ”Bagaimana Allah akan memperbaiki dunia ini?” Matius 5:9,10 dan Daniel 2:44 dicantumkan di situ. Dalam risalah Bisakah Orang Mati Hidup Lagi? pertanyaannya adalah ”Mengapa kita menjadi tua dan mati?” Dan, ayat yang dicantumkan adalah Kejadian 3:17-19 dan Roma 5:12. 13 Risalah-risalah ini dirancang untuk membantu kita memulai pelajaran Alkitab. Jika seseorang memindai kode QR1 di halaman belakang risalah, ia akan diarahkan ke situs Web kita. Lalu, ia akan diundang untuk belajar Alkitab. Risalah-risalah ini juga menampilkan brosur Kabar Baik dari Allah! Setiap risalah merujuk ke salah satu pelajaran dalam brosur ini. Misalnya, risalah Siapa Sebenarnya Penguasa Dunia Ini? merujuk ke pelajaran 5 brosur itu. Risalah Apa Kunci Kebahagiaan Keluarga? merujuk ke pelajaran 9. Semua risalah ini dirancang untuk membantu kita menggunakan Alkitab pada kunjungan pertama dan kunjungan kembali. Dengan begitu, kita bisa memulai lebih banyak pelajaran Alkitab. Apa lagi yang bisa Saudara lakukan untuk menggunakan Firman Allah dengan terampil? BAHASLAH TOPIK YANG BANYAK DIPIKIRKAN ORANG 14 Paulus sangat ingin memahami apa yang dipikirkan ”banyak orang” dalam
1 Kode QR adalah merek dagang terdaftar dari Denso Wave Incorporated. 13. Jelaskan cara menggunakan risalah untuk memulai pelajaran Alkitab. 14, 15. Bagaimana Saudara bisa meniru teladan Paulus dalam dinas?
14
pelayanannya. (Baca 1 Korintus 9:19-23.) Mengapa? Ia ingin membantu ”segala macam orang”, orang Yahudi maupun yang lainnya, untuk belajar kebenaran sehingga mereka bisa diselamatkan. (Kis. 20:21) Bagaimana kita bisa meniru teladan Paulus dalam mempersiapkan diri untuk berdinas dan mengabar kepada ”segala macam orang”?—1 Tim. 2:3, 4. 15 Setiap bulan, Pelayanan Kerajaan Kita memuat saran presentasi untuk menyampaikan berita kita. Cobalah gunakan itu. Tapi, bagaimana jika orang-orang di daerah Saudara sedang khawatir tentang hal lain? Siapkanlah topik yang menarik untuk mereka. Apa yang dikhawatirkan orang-orang di daerah Saudara? Pilihlah ayat yang cocok dengan topik itu. Seorang pengawas wilayah dan istrinya menjelaskan caranya mereka bisa menggunakan Alkitab lebih sering dalam dinas, ”Kebanyakan penghuni rumah mengizinkan kami membaca satu ayat jika kami singkat saja dan tidak bertele-tele. Dengan Alkitab yang sudah terbuka di tangan, kami memberi salam, lalu membacakan ayatnya.” Dalam paragraf-paragraf berikut, kita akan membahas beberapa topik, pertanyaan, dan ayat yang terbukti berhasil dalam dinas. Saudara mungkin bisa mencoba menggunakan beberapa di antaranya di daerah Saudara. 16 Jika Saudara tinggal di daerah yang penuh kejahatan dan kekerasan, Saudara bisa bertanya, ”Bisakah Anda bayangkan jika berita utama di koran adalah ’Seluruh bumi tenang dan damai, bebas dari gangguan. Semua orang gembira dan bersukacita’? Itulah yang dikatakan Alkitab dalam Yesaya 14:7. Sebenarnya, Alkitab memuat banyak janji Allah mengenai masamasa penuh damai yang akan segera tiba.” Lalu, tanyakan apakah Saudara boleh membacakan salah satu janji tersebut dari Alkitab. 16. Jelaskan caranya menggunakan Yesaya 14:7 dalam dinas. MENARA PENGAWAL
17
Apakah banyak pria di daerah Saudara kesulitan menafkahi keluarga mereka? Jika ya, Saudara bisa memulai percakapan dengan bertanya, ”Menurut Anda, berapa banyak uang yang harus dihasilkan seseorang untuk membuat keluarganya bahagia?” Setelah mendengar tanggapannya, Saudara bisa berkata, ”Banyak orang menghasilkan lebih dari itu, tapi keluarga mereka tetap saja tidak puas. Jadi, apa sebenarnya yang diperlukan?” Lalu, bacakan Matius 5:3 dan tawarkan pelajaran Alkitab. 18 Apakah orang-orang di daerah Saudara menderita karena musibah yang barubaru ini terjadi? Saudara bisa memulai percakapan dengan mengatakan, ”Saya datang ke rumah Anda untuk menyampaikan berita yang menghibur. (Baca Yeremia 29:11.) Apakah Anda perhatikan tiga hal yang Allah inginkan bagi kita? ’Kedamaian’, ’masa depan’, dan ’harapan’. Kita terhibur karena tahu Ia ingin kita hidup senang. Tapi, bagaimana caranya?” Lalu, perlihatkan pelajaran yang cocok dari brosur Kabar Baik. 19 Apakah Saudara tinggal di daerah yang orang-orangnya berminat pada agama? Jika ya, Saudara bisa memulai percakapan dengan bertanya, ”Jika seorang malaikat berbicara kepada Anda, maukah Anda mendengarkan? (Baca Penyingkapan 14:6, 7.) Malaikat ini mengatakan, ’Takutlah akan Allah, Pribadi yang menjadikan langit dan bumi.’ Tahukah Anda siapa nama Allah?” Lalu, bacakan Mazmur 124:8, yang berbunyi, ”Pertolongan kita adalah dengan nama Yehuwa, Pembuat langit dan bumi.” Lalu, tanyakan apakah Saudara boleh menjelaskan lebih jauh tentang Allah Yehuwa. 17. Bagaimana kita bisa menggunakan Matius 5:3 dalam percakapan? 18. Bagaimana Saudara bisa menggunakan Yeremia 29:11 untuk menghibur orang lain? 19. Jelaskan bagaimana Penyingkapan 14:6, 7 bisa digunakan sewaktu berbicara dengan seseorang yang berminat pada agama. 15 AGUSTUS 2014
20
Untuk memulai percakapan dengan anak muda, Saudara mungkin bisa berkata, ”Saya mau membacakan satu ayat yang mengajukan pertanyaan penting. (Baca Amsal 30:4.) Tidak ada manusia yang bisa melakukan hal-hal ini, jadi yang dimaksud ayat ini pasti Pencipta kita.1 Bagaimana kita bisa tahu nama-Nya? Saya senang menunjukkannya dari Alkitab.”
GUNAKANLAH KUASA FIRMAN ALLAH DALAM DINAS 21 Saudara tidak pernah tahu bagaimana seseorang akan menanggapi ayat yang dipilih dengan cermat. Misalnya, dua Saksi di Australia mengetuk rumah seorang wanita muda. Satu dari mereka bertanya, ”Apakah Anda tahu nama Allah?” lalu, ia membacakan Mazmur 83:18. ”Saya tersentak!” kata wanita itu. ”Setelah mereka pergi, saya menyetir sejauh 56 kilometer ke sebuah toko buku untuk memeriksa terjemahan Alkitab lain dan mencari nama itu dalam kamus. Setelah yakin bahwa nama Allah adalah Yehuwa, saya jadi berpikir, apa lagi yang saya tidak tahu.” Segera setelah itu, ia dan pria yang belakangan menjadi suaminya mulai belajar Alkitab, kemudian mereka dibaptis. 22 Firman Allah berkuasa untuk mengubah hidup orang-orang. Saat seseorang membaca Alkitab, ia bisa membangun iman yang kuat akan janji Allah. Iman ini akan menggerakkan dia untuk menerapkan apa yang dipelajarinya. (Baca 1 Tesalonika 2:13.) Berita Alkitab lebih ampuh dari apa pun yang kita katakan. Jadi, marilah kita bertekad untuk sesering mungkin menggunakan Firman Allah dalam dinas. Firman itu hidup!
1 Lihat ”Siapakah Allah?” dalam Menara Pengawal 15 Mei 2002, halaman 5, paragraf 2. 20. (a) Bagaimana Amsal 30:4 bisa digunakan
untuk memberitahukan nama Allah? (b) Ayat mana saja yang berhasil Saudara gunakan dalam dinas? 21, 22. (a) Bagaimana ayat yang dipilih dengan cermat bisa mengubah hidup seseorang? (b) Apa tekad Saudara?
15
Bagaimana Yehuwa Mendekat kepada Kita ”Mendekatlah kepada Allah dan ia akan mendekat kepadamu.” —YAK. 4:8.
BAGAIMANA PERASAAN SAUDARA TENTANG . . .
undangan Yehuwa untuk mendekat kepada-Nya?
karunia Allah berupa korban tebusan?
Alkitab yang ditulis dengan cara yang bisa kita mengerti?
SETIAP manusia memiliki kebutuhan untuk merasa dekat dengan orang lain. Kita senang kalau punya keluarga dan teman yang sangat menyayangi, menghargai, dan memahami kita. Tapi, yang perlu kita upayakan adalah hubungan yang sangat akrab dengan Pencipta kita, Yehuwa.—Pkh. 12:1. 2 Yehuwa mengundang kita untuk menjadi sahabat-Nya. Ia berjanji bahwa jika kita mendekat kepada-Nya, Ia akan mendekat kepada kita. (Yak. 4:8) Mengetahui hal itu membuat kita senang. Tapi, bagi banyak orang, tidaklah masuk akal untuk percaya bahwa Allah mau mendekat kepada mereka. Mereka merasa diri tidak layak mempunyai hubungan dengan-Nya atau Dia terlalu jauh dari mereka. Apakah kita memang bisa mendekat kepada Yehuwa? 3 Ya, kita bisa mendekat kepada Yehuwa karena Ia ”tidak jauh dari kita masing-masing” yang ingin mencari-Nya. (Baca Kisah 17:26, 27; Mazmur 145:18.) Yehuwa siap dan bersedia menerima kita sebagai sahabat-Nya meskipun kita adalah manusia 1. Kebutuhan apa yang dimiliki manusia, dan siapa yang bisa memenuhinya? 2. Apa yang Yehuwa janjikan, tapi mengapa banyak orang tidak memercayainya? 3. Apa yang harus kita percayai tentang Yehuwa?
16
MENARA PENGAWAL
yang tak sempurna. (Yes. 41:8; 55:6) Dari pengalamannya, sang pemazmur berkata tentang Yehuwa, ”Oh, Pendengar doa, kepadamulah sekalian orang akan datang. Berbahagialah orang yang kaupilih dan kausuruh mendekat.” (Mz. 65:2, 4) Sekarang, mari kita lihat dari Alkitab bagaimana Raja Asa dari Yehuda mendekat kepada Yehuwa dan bagaimana Yehuwa juga mendekat kepadanya.1 BELAJAR DARI CONTOH ZAMAN DAHULU
Raja Asa bergairah untuk ibadat sejati. Ia menjadi raja sewaktu pelacuran bait dan penyembahan berhala sangat umum di Yehuda, dan ia menaati Yehuwa dengan menyingkirkan semua hal buruk ini. (1 Raj. 15:9-13) Karena Asa sendiri mendekat kepada Yehuwa dan menaati hukum-Nya, ia bisa memberi tahu rakyat Yehuda ”agar mencari Yehuwa, Allah bapak-bapak leluhur mereka, serta menjalankan hukum dan perintahnya”. Yehuwa kemudian memberkati sepuluh tahun pertama masa pemerintahan Asa dengan kedamaian. Asa tahu bahwa kedamaian ini berasal dari Yehuwa, dan ia mengatakan kepada rakyat, ”Kita mencarinya, dan ia memberikan kedamaian di sekeliling kita.” (2 Taw. 14:1-7) Lalu, apa yang terjadi selanjutnya? 5 Bayangkan Saudara adalah Raja Asa. Zerah, seorang Etiopia, sedang memimpin 1.000.000 orang dan 300 kereta kuda untuk berperang melawan bangsa Saudara. (2 Taw. 14:8-10) Tentaranya hampir dua kali jumlah tentara Saudara. Apa reaksi Saudara? Apakah Saudara akan bertanya mengapa Allah tidak menghentikan penyerbuan ini? Apakah Saudara akan 4
mengandalkan hikmat sendiri? Atau sebaliknya, apakah Saudara percaya bahwa Yehuwa akan melindungi Saudara? Asa memperlihatkan bahwa ia punya hubungan yang akrab dengan Yehuwa dan bahwa ia sepenuhnya percaya kepada-Nya. Ia berseru, ”Tolonglah kami, oh, Yehuwa, Allah kami, sebab kepadamulah kami bersandar.”Apa jawaban Allah? ”Yehuwa mengalahkan orang-orang Etiopia itu.” Tidak ada satu pun yang selamat.—2 Taw. 14:11-13. 6 Bagaimana Asa bisa sepenuhnya percaya bahwa Allah akan melindungi dan membimbingnya? Alkitab mengatakan bahwa ”Asa melakukan apa yang benar di mata Yehuwa” dan ia ”sepenuh hati terhadap Yehuwa”. (1 Raj. 15:11, 14) Kita juga perlu melayani Allah dengan sepenuh hati agar bisa mendekat kepada-Nya sekarang dan di masa depan. Kita bersyukur Yehuwa telah mengambil langkah pertama untuk menarik kita kepada-Nya dan membantu kita memiliki hubungan yang akrab dengan-Nya. Mari kita lihat dua cara yang Allah gunakan. YEHUWA MENGGUNAKAN TEBUSAN UNTUK MENARIK KITA MENDEKAT KEPADANYA
1 Lihat artikel tentang Asa berjudul ”Ada Upah bagi Kegiatanmu” dalam Menara Pengawal 15 Agustus 2012.
Yehuwa memperlihatkan kasih-Nya kepada manusia dengan menciptakan bumi yang indah sebagai tempat tinggal kita. Ia terus menyatakan kasihNya dengan menyediakan apa yang kita butuhkan untuk hidup setiap hari. (Kis. 17:28; Pny. 4:11) Dan, yang lebih penting, Yehuwa memenuhi kebutuhan rohani kita. (Luk. 12:42) Ia juga meyakinkan kita bahwa Ia sendiri mendengarkan doadoa kita kepada-Nya. (1 Yoh. 5:14) Tapi, cara utama Yehuwa menarik kita mendekat kepada-Nya dan memperlihatkan
4. Contoh apa yang diberikan Raja Asa kepada
6. Bagaimana kita bisa meniru Asa?
rakyat Yehuda? 5. Dalam situasi seperti apa Asa bersandar kepada Yehuwa, dan apa hasilnya?
7. (a) Apa saja yang Yehuwa lakukan untuk menarik kita kepada-Nya? (b) Apa cara utama Yehuwa menarik kita mendekat kepada-Nya?
15 AGUSTUS 2014
7
17
kasih-Nya adalah melalui tebusan. (Baca 1 Yohanes 4:9, 10, 19.) Yehuwa mengutus Putra-Nya sendiri untuk mengorbankan kehidupannya bagi kita. Hanya melalui sarana tebusan inilah kita bisa memiliki harapan untuk hidup abadi sebagai manusia yang sempurna.—Yoh. 3:16. 8 Yehuwa menyediakan tebusan bagi semua orang, bahkan bagi mereka yang hidup sebelum tebusan dibayarkan. Bagaimana bisa? Bagi Yehuwa, sejak Ia bernubuat tentang Juru Selamat kita yang akan datang, tebusan seolah-olah sudah dibayarkan karena Ia tahu bahwa kehendakNya bagi umat manusia tidak akan gagal. (Kej. 3:15) Ratusan tahun kemudian, rasul Paulus bersyukur kepada Yehuwa karena ”kelepasan oleh tebusan yang dibayar oleh Kristus Yesus”. Paulus menjelaskan bahwa Allah ”mengampuni dosa-dosa yang dilakukan di masa lampau”. (Rm. 3:21-26) Jadi, tanpa Yesus, kita tidak bisa mendekat kepada Allah. 9 Hanya melalui Yesus-lah orang-orang yang rendah hati bisa menikmati hubungan yang akrab dengan Yehuwa. Alkitab mengatakan, ”Allah merekomendasikan kasihnya sendiri kepada kita dalam hal, sementara kita masih berdosa, Kristus mati bagi kita.” (Rm. 5:6-8) Tebusan dibayarkan, bukan karena kita layak mendapatkannya, tapi karena Yehuwa dan Yesus begitu mengasihi kita. Yesus berkata, ”Tidak seorang pun dapat datang kepadaku jika Bapak, yang mengutus aku, tidak menariknya.” Ia juga mengatakan, ”Tidak seorang pun datang kepada Bapak kecuali melalui aku.” (Yoh. 6:44; 14:6) Dengan roh kudus-Nya, Yehuwa menarik orangorang supaya mendekat kepada-Nya melalui Yesus dan membantu mereka memiliki hubungan yang baik dengan-Nya sehingga mereka bisa hidup selamanya. (Baca Yudas 20, 21.) Mari kita lihat cara
kedua Yehuwa menarik kita mendekat kepada-Nya.
8, 9. Apa peranan Yesus sehubungan dengan
11. Mengapa penting untuk belajar tentang Ye-
kehendak Yehuwa?
huwa? (Lihat gambar di awal artikel.)
18
YEHUWA MENGGUNAKAN ALKITAB UNTUK MENARIK KITA MENDEKAT KEPADANYA
Sejauh ini kita sudah menggunakan ayat-ayat dari 14 buku Alkitab. Dengan roh kudus-Nya, Yehuwa mengilhami penulisan Alkitab untuk menarik kita mendekat kepada-Nya. Tanpa Alkitab, bagaimana kita tahu bahwa kita bisa mendekat kepada Pencipta kita? Bagaimana kita bisa belajar tentang tebusan dan caranya Yesus membantu kita mendekat kepada Yehuwa? Dari Alkitab-lah kita belajar mengenai sifat-sifat Yehuwa yang menarik dan kehendak-Nya bagi umat manusia. Misalnya, di Keluaran 34:6, 7, Yehuwa menggambarkan diri-Nya sebagai ”Allah yang berbelaskasihan dan murah hati, lambat marah dan berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih dan kebenaran, yang terus memberikan kebaikan hati yang penuh kasih kepada ribuan orang, mengampuni kesalahan dan pelanggaran dan dosa”. Bukankah kita akan tertarik kepada pribadi seperti itu? Yehuwa tahu bahwa semakin banyak yang kita tahu tentang Dia, semakin nyata Dia bagi kita dan kita akan merasa lebih akrab dengan-Nya. 11 Pengantar buku Mendekatlah kepada Yehuwa mengatakan bahwa seraya kita menjalin persahabatan yang erat dengan seseorang, kita mulai mengenalnya dan mengagumi sifat-sifatnya. Jadi, agar bisa memiliki hubungan yang akrab dengan Allah, kita perlu belajar tentang siapa Dia sebenarnya dengan mempelajari sifat-sifat-Nya dari Alkitab. Kita sangat bersyukur Yehuwa telah mengatur agar 10
10. Bagaimana Alkitab membantu kita mende-
kat kepada Allah?
MENARA PENGAWAL
Alkitab ditulis dengan cara yang mudah dimengerti. 12 Yehuwa bisa saja menggunakan malaikat untuk menulis Alkitab. Mereka sangat berminat kepada kita dan apa yang kita lakukan. (1 Ptr. 1:12) Mereka bisa saja menulis berita dari Yehuwa kepada umat manusia dengan sempurna. Tapi, malaikat berbeda dengan manusia. Mereka tidak pernah memiliki perasaan, kebutuhan, dan kelemahan yang kita miliki. Yehuwa tahu persis hal itu, maka Ia dengan bijaksana memilih manusia untuk menulis Alkitab. Saat kita membaca tentang kekecewaan, keraguan, ketakutan, dan kesalahan para penulis Alkitab dan yang lainnya, kita bisa merasakan kepedihan mereka. Dan, sewaktu kita membaca tentang kebahagiaan mereka, kita bisa merasakan sukacita mereka. Seperti nabi Elia, semua penulis Alkitab ”mempunyai perasaan seperti kita”.—Yak. 5:17. 13 Misalnya, Allah memberi Yunus tugas yang penting, tapi Yunus melarikan diri. Jika yang menulis kisah ini malaikat, ia tidak akan bisa sepenuhnya menggambarkan perasaan Yunus. Betapa jauh lebih baik Yehuwa memilih Yunus untuk menulis kisahnya sendiri, termasuk doanya kepada Allah dari dalam laut. Yunus berkata, ”Pada waktu jiwaku lemah lunglai di dalam diriku, Yehuwa-lah Pribadi yang aku ingat.”—Yun. 1:3, 10; 2:1-9. 14 Contoh lain adalah apa yang Yesaya tulis tentang dirinya. Sewaktu penglihatan tentang kemuliaan Yehuwa membuatnya sadar betapa berdosanya dia, dia berkata, ”Celaka bagiku! Sebab aku sama saja seperti telah dibungkam, karena aku seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di antara suatu bangsa yang najis bibir; 12. Mengapa Yehuwa menggunakan manusia untuk menulis Alkitab? 13. Bagaimana perasaan Saudara sewaktu membaca tentang doa Yunus? 14. Mengapa Saudara bisa memahami apa yang Yesaya tulis tentang dirinya?
Mengapa cara Yehuwa berurusan dengan Yunus dan Petrus membuat Saudara ingin mendekat kepada-Nya? (Lihat paragraf 13, 15)
15 AGUSTUS 2014
karena mataku telah melihat sang Raja, Yehuwa yang berbala tentara!” (Yes. 6:5) Seorang malaikat tidak akan pernah bisa berkata begitu tentang dirinya, tapi Yesaya bisa dan itulah yang ia katakan. Karena kita tidak sempurna seperti Yesaya, kita bisa membayangkan perasaannya. 15 Malaikat tidak bisa menyebut diri mereka ’tidak layak’, seperti halnya Yakub, atau ”berdosa”, seperti halnya Petrus. (Kej. 32:10; Luk. 5:8) Mereka tidak akan ”ketakutan”, seperti yang kadang dialami murid-murid Yesus. Malaikat tidak memerlukan keberanian untuk menyampaikan kabar baik di bawah penganiayaan, seperti halnya Paulus dan yang lainnya. (Yoh. 6:19; 1 Tes. 2:2) Itu karena malaikat sepenuhnya sempurna dan jauh lebih kuat daripada manusia. Seperti para manusia yang Yehuwa gunakan untuk menulis Alkitab, kita juga tidak sempurna, jadi kita bisa memahami perasaan mereka. Saat kita membaca tulisan mereka, kita bisa ’bersukacita bersama orang yang bersukacita; menangis bersama orang yang menangis’.—Rm. 12:15. 16 Dengan merenungkan cara Yehuwa memperlakukan hamba-hamba-Nya yang setia di masa lalu, kita akan melihat banyak hal menakjubkan tentang Allah kita. Kita akan melihat bahwa Ia mendekat kepada manusia-manusia yang tidak sempurna itu dengan sabar dan pengasih. Seraya kita lebih mengenal Yehuwa dan semakin mengasihi-Nya, kita akan mendekat kepada-Nya.—Baca Mazmur 25:14. JALINLAH IKATAN YANG TAK TERPUTUSKAN DENGAN ALLAH 17
Masih ada lagi yang bisa kita pelajari
15, 16. (a) Mengapa kita bisa memahami perasaan sesama manusia? Berikan contoh. (b) Apa yang akan membantu kita mendekat kepada Yehuwa? 17. (a) Nasihat bagus apa yang Azaria berikan kepada Asa? (b) Bagaimana Asa mengabaikan nasihat Azaria, dan apa akibatnya?
20
dari Raja Asa. Setelah mengalahkan tentara Etiopia, nabi Azaria memberinya nasihat yang bijaksana. Azaria mengatakan, ”Yehuwa menyertai kamu selama kamu menyertai dia; dan jika kamu mencari dia, dia akan membiarkan dirinya ditemukan olehmu, tetapi jika kamu meninggalkan dia, dia akan meninggalkan kamu.” (2 Taw. 15:1, 2) Tapi belakangan, Asa tidak menaati nasihat bagus ini. Saat kerajaan Israel di utara datang memerangi Yehuda, Asa menjadi takut. Ia tidak meminta bantuan Yehuwa, tapi malah bersekutu dengan Siria yang adalah bangsa kafir. Yehuwa berkata kepadanya, ”Engkau telah bertindak bodoh dalam hal ini, dan mulai sekarang akan ada peperangan melawan engkau.” Dan, itulah yang terjadi. (2 Taw. 16:1-9) Apa pelajarannya bagi kita? 18 Kita hendaknya tidak pernah menjauh dari Yehuwa. Jika kita tidak dekat lagi dengan Dia seperti dulu, marilah kita segera melakukan apa yang dikatakan Hosea 12:6, ”Kepada Allahmu engkau hendaknya kembali, dengan menunjukkan kebaikan hati yang penuh kasih serta keadilan; dan berharaplah kepada Allah senantiasa.” Jika kita merenungkan tebusan dan mempelajari Alkitab dengan saksama, kita bisa semakin mendekat kepada Yehuwa.—Baca Ulangan 13:4. 19 Sang pemazmur menulis, ”Baiklah bagiku untuk datang mendekat kepada Allah.” (Mz. 73:28) Marilah kita bertekad untuk terus mempelajari hal-hal baru tentang Yehuwa. Seraya melakukannya, kita akan semakin mengasihi-Nya. Jika kita mendekat kepada-Nya, Yehuwa akan mendekat kepada kita sekarang dan selamanya! 18, 19. (a) Apa yang hendaknya kita lakukan jika kita tidak dekat lagi dengan Yehuwa seperti dulu? (b) Bagaimana kita bisa terus mendekat kepada Yehuwa? MENARA PENGAWAL
Dengarkan Suara Yehuwa di Mana Pun Saudara Berada ”Telingamu akan mendengar perkataan di belakangmu, ’Inilah jalan.’ ”—YES. 30:21. SEPANJANG sejarah, Yehuwa selalu membimbing umat-Nya. Dulu, Dia menggunakan malaikat, penglihatan, dan mimpi untuk memberi tahu tentang masa depan atau memberikan tugas tertentu. (Bil. 7:89; Yeh. 1:1; Dan. 2:19) Kadang, Allah memilih manusia untuk mewakili-Nya dan menyampaikan arahan-Nya. Bagaimanapun caranya umat Yehuwa menerima perkataanNya, semua orang yang mengikuti petunjuk-Nya akan diberkati. 2 Dewasa ini, Yehuwa menggunakan Alkitab, roh kudusNya, dan sidang untuk membimbing kita. (Kis. 9:31; 15:28; 2 Tim. 3:16, 17) Bimbingannya begitu jelas, sampai kita seolaholah mendengar Dia berbicara kepada kita, ”Inilah jalan. Berjalanlah mengikutinya.” (Yes. 30:21) Yehuwa juga menggunakan Yesus untuk menyampaikan suara-Nya kepada kita. Dia melantik Yesus untuk memimpin sidang melalui ”budak yang setia dan bijaksana”. (Mat. 24:45) Kita perlu menanggapi bimbingan dan arahan dari Yehuwa dengan serius karena tanggapan kita akan menentukan apakah kita mendapat kehidupan abadi atau tidak.—Ibr. 5:9. 3 Setan tahu bahwa bimbingan Yehuwa akan menyelamatkan kita, maka dia berusaha untuk mengalihkan perhatian 1, 2. Bagaimana caranya Yehuwa berbicara dengan umat-Nya? 3. Apa yang bisa membuat kita tidak menaati Yehuwa sepenuhnya?
(Lihat gambar di awal artikel.) 15 AGUSTUS 2014
21
APA JAWABAN SAUDARA?
Apa saja yang Setan lakukan agar kita tidak mendengarkan Yehuwa lagi?
Sifat apa saja yang bisa membuat kita berhenti mendengarkan Yehuwa?
Apa yang harus kita lakukan agar bisa dibimbing oleh Allah?
Kenapa ibadat yang teratur akan melindungi kita dari tipuan Setan? (Lihat paragraf 4-9)
kita sehingga tidak mendengarkan bimbingan itu. Juga, hati kita yang tidak sempurna mungkin membuat kita tidak mau menaati Yehuwa sepenuhnya. (Yer. 17:9) Dalam artikel ini, kita akan membahas caranya mengatasi rintangan untuk mendengar suara Allah. Kita juga akan melihat mengapa mendengarkan Yehuwa dan berbicara kepada-Nya dalam doa bisa membantu kita tetap dekat dengan-Nya tidak soal apa pun yang terjadi. JANGAN SAMPAI TERTIPU SETAN
Setan mencoba memengaruhi cara berpikir orang dengan menggunakan informasi yang menyesatkan. (Baca 1 Yohanes 5:19.) Koran, buku, majalah, radio, TV, dan Internet menyebarkan informasi ke seluruh dunia. Beberapa informasi yang disediakan memang berguna, tapi sumber-sumber itu sering membenarkan tindakan-tindakan yang berlawanan dengan kehendak Allah. (Yer. 2:13) Misalnya, ada yang mengatakan bahwa tidak ada salahnya menikah dengan sesama jenis. Akibatnya, banyak orang merasa bahwa pandangan Alkitab tentang homoseksualitas terlalu kaku.—1 Kor. 6:9, 10. 5 Bagaimana agar orang yang menaati Yehuwa tidak sampai terpengaruh informasi yang menyesatkan dari Setan? Bagaimana mereka bisa tahu mana yang baik dan yang buruk? Alkitab menjawab, ’Dengan terus menjaga diri sesuai dengan firman Allah.’ (Mz. 119:9) Firman Allah yang tertulis membantu kita melihat mana yang benar dan mana yang salah. (Ams. 23:23) Yesus berka4
4. Bagaimana Setan mencoba memengaruhi
ta bahwa kita memerlukan ”setiap ucapan yang keluar melalui mulut Yehuwa”. (Mat. 4:4) Dalam Alkitab, Yehuwa memberi kita prinsip-prinsip yang harus kita terapkan. Misalnya, jauh sebelum hukum tentang perzinaan ditulis, Yusuf tahu bahwa melakukan hubungan seks dengan istri Potifar adalah dosa terhadap Allah. Dia bahkan tidak pernah terpikir untuk berhenti menaati Allah. (Baca Kejadian 39:7-9.) Meskipun istri Potifar terus-menerus mendesak dia, Yusuf memilih untuk mendengarkan suara Yehuwa, bukannya suara wanita itu. Dewasa ini, kita juga harus mendengarkan suara Yehuwa, bukannya suara Setan yang terus-menerus mencoba menyesatkan kita. 6 Dunia ini penuh dengan ajaran agama yang membingungkan, dan banyak orang merasa bahwa mereka tidak mungkin menemukan agama yang benar. Tapi, jika kita mau mendengarkan Yehuwa, Dia akan membuat kebenaran mudah ditemukan. Kita harus memutuskan siapa yang akan kita dengarkan. Hampir mustahil bagi kita untuk mendengarkan dua suara sekaligus. Seperti domba yang mengenali suara gembala mereka, kita juga perlu mengenali suara Yesus, yang dipi-
cara berpikir orang? 5. Bagaimana agar kita tidak sampai terpenga-
ruh informasi yang menyesatkan dari Setan?
22
6, 7. Apa yang harus kita lakukan untuk menjauhi nasihat Setan yang menyesatkan? MENARA PENGAWAL
lih Yehuwa untuk menggembalakan kita. —Baca Yohanes 10:3-5. 7 Yesus berkata, ”Perhatikanlah apa yang kamu dengar.” (Mrk. 4:24) Petunjuk Yehuwa jelas dan tepat, tapi kita perlu memiliki sikap yang benar untuk bisa menerimanya. Jika kita tidak waspada, kita mungkin mendengarkan nasihat Setan yang menyesatkan, bukannya petunjuk pengasih dari Allah. Jangan pernah biarkan musik, video, acara TV, buku, rekan, guru, atau pakar dunia ini mengendalikan kehidupan Saudara.—Kol. 2:8. 8 Setan tahu bahwa hati kita cenderung berdosa. Ia berupaya membuat kita menyerah pada keinginan yang salah. Ini bisa membuat kita sulit loyal kepada Yehuwa. (Yoh. 8:44-47) Misalnya, kita mungkin sudah lama tidak berdoa, jarang berdinas, atau mulai absen di perhimpunan. Semua itu adalah tanda bahaya bahwa hati kita mulai menyimpang, dan ini tidak boleh diabaikan. Jika kita tidak tanggap, kita akan sedikit demi sedikit berhenti mendengarkan suara Yehuwa. Akhirnya, kita akan menyerah pada keinginan daging dan melakukan kesalahan yang sebelumnya tidak terpikirkan untuk dilaku8. (a) Keadaan hati seperti apa yang membuat
kita mudah dipengaruhi Setan? (b) Apa yang bisa terjadi jika kita mengabaikan tanda-tanda bahaya? 15 AGUSTUS 2014
kan. (Rm. 7:15) Tapi, kita bisa terhindar dari membuat kesalahan parah ini jika kita tanggap terhadap tanda-tanda bahaya itu dan segera bertindak untuk memperbaiki diri. Selain itu, kita tidak boleh mendengarkan ajaran murtad apa pun agar dapat terus mendengarkan suara Yehuwa dengan cermat.—Ams. 11:9. 9 Sewaktu seseorang sakit parah, dia punya kesempatan yang lebih besar untuk sembuh jika penyakitnya sudah dikenali sejak awal. Demikian pula, kalau kita sadar bahwa ada sesuatu yang salah pada hati kita, kita harus segera bertindak sebelum kita ”ditangkap hidup-hidup oleh [Setan] demi kehendak dia”. (2 Tim. 2:26) Apa yang hendaknya kita lakukan saat kita sadar bahwa pikiran dan keinginan kita ternyata bertentangan dengan kehendak Yehuwa? Kita harus segera kembali kepada-Nya, mencari bimbingan-Nya, dan mengikutinya. (Yes. 44:22) Namun, akibat dari perbuatan salah bisa menimbulkan kesedihan mendalam, bahkan setelah orang itu kembali kepada Yehuwa. Jauh lebih baik untuk tidak pernah meninggalkan Yehuwa sejak awal. 9. Kenapa penting untuk sesegera mungkin
sadar jika ada sesuatu yang salah pada hati kita?
23
TOLAKLAH KESOMBONGAN DAN KETAMAKAN
Kita harus sadar bahwa hati kita bisa menyimpangkan kita dari Yehuwa. Misalnya, kita bisa menjadi sombong atau tamak. Sifat-sifat ini bisa membuat kita melakukan kesalahan serius. Orang yang sombong berpikir bahwa dirinya istimewa dan boleh melakukan apa pun yang dia inginkan. Dia mungkin merasa bahwa tidak ada yang berhak mengaturnya, sekalipun itu adalah rekan Kristen, para penatua, atau organisasi. Dia bisa menjadi sangat jauh dari Yehuwa sehingga suara Yehuwa hampir tidak terdengar lagi. 11 Yehuwa melantik Musa dan Harun untuk memimpin Israel di padang belantara. Tapi, Korah, Datan, dan Abiram memberontak karena sombong dan ingin beribadat kepada Yehuwa dengan cara mereka sendiri. Apa tanggapan Yehuwa? Dia membunuh semua pemberontak itu. (Bil. 26:8-10) Kita mendapat pelajaran penting dari contoh ini. Pemberontakan terhadap Yehuwa membawa bencana. Alkitab berkata bahwa ”kesombongan mendahului kehancuran”.—Ams. 16:18; Yes. 13:11. 12 Sifat tamak juga berbahaya. Orang yang tamak sering merasa bahwa petunjuk Yehuwa tidak berlaku atas dirinya. Dia mungkin berpikir dia boleh mengambil apa yang bukan miliknya. Naaman, seorang pemimpin pasukan Siria, menderita kusta, dan disembuhkan oleh nabi Allah, Elisa. Naaman begitu berterima kasih sampai-sampai menawarkan hadiah uang dan pakaian kepada Elisa. Tapi, Elisa menolaknya. Namun, pelayan Elisa 10
10, 11. (a) Seperti apakah orang yang sombong? (b) Pelajaran apa yang bisa diambil dari pemberontakan Korah, Datan, dan Abiram? 12, 13. (a) Berikan contoh tentang bagaimana sifat tamak membawa bencana. (b) Jelaskan bagaimana sifat tamak bisa dengan cepat berkembang jika kita membiarkannya.
24
yang bernama Gehazi menginginkan hadiah itu. Gehazi pun menjadi tamak. Tanpa memberi tahu Elisa, Gehazi mengejar Naaman dan berbohong supaya Naaman memberikan hadiah itu kepadanya. Apa yang terjadi pada Gehazi yang tamak? Dia diserang penyakit kusta!—2 Raj. 5:20-27. 13 Jika kita membiarkannya, sifat tamak bisa dengan cepat berkembang dari keinginan kecil menjadi perbuatan salah yang menghancurkan hidup kita. Ini jelas dari kisah Alkitab tentang Akhan. Dia berkata, ”Sewaktu aku melihat di antara barang-barang jarahan ada pakaian kebesaran yang indah dari Syinar, dan dua ratus syekel perak dan satu batang emas, yang beratnya lima puluh syekel, maka aku menginginkannya, dan aku mengambilnya.” Akhan seharusnya menolak keinginannya yang salah. Tapi, dia malah mencuri barang-barang itu dan menyembunyikannya di kemahnya. Yehuwa membuat dosa Akhan diketahui semua orang, dan pada hari itu juga si pencuri dan keluarganya dilempari batu sampai mati. (Yos. 7:11, 21, 24, 25) Siapa pun dari kita bisa menjadi tamak seperti Akhan. Itulah sebabnya kita harus waspada ”terhadap setiap jenis keinginan akan milik orang lain”. (Luk. 12:15) Perbuatan amoral juga termasuk dalam ketamakan. Jika pikiran yang salah muncul, kita mesti mengendalikan pikiran agar keinginan yang salah tidak berkembang dan membuat kita berdosa.—Baca Yakobus 1:14, 15. 14 Ya, sifat sombong dan tamak bisa membawa bencana. Kalau kita memikirkan apa akibatnya jika kita berbuat dosa, kita akan lebih mudah untuk terus mendengarkan suara Yehuwa. (Ul. 32:29) Dalam Alkitab, Yehuwa memberi tahu kita apa manfaatnya berbuat benar dan apa akibatnya berbuat salah. Jika kita tergo14. Apa yang sebaiknya kita lakukan jika ter-
goda untuk melakukan kesalahan karena sombong atau tamak? MENARA PENGAWAL
da untuk melakukan kesalahan karena sombong atau tamak, pikirkan apa dampaknya atas diri sendiri, keluarga kita, dan hubungan kita dengan Yehuwa. TETAPLAH BERKOMUNIKASI DENGAN YEHUWA
Yehuwa ingin agar kita menikmati kehidupan sebaik-baiknya. (Mz. 1:1-3) Dia memberi kita petunjuk yang tepat pada waktu yang tepat. (Baca Ibrani 4:16.) Meskipun Yesus sempurna, dia selalu mengandalkan Yehuwa. Dia tetap rutin berkomunikasi dengan Yehuwa melalui doa. Yehuwa mendukung dan mengarahkan Yesus dengan cara yang luar biasa. Allah mengutus malaikat-malaikat untuk mengurusnya, memberinya roh kudus, dan membimbingnya untuk memilih ke-12 rasul. Yehuwa bahkan berbicara dari surga untuk memperlihatkan bahwa Dia mendukung dan mengasihi Yesus. (Mat. 3:17; 17:5; Mrk. 1:12, 13; Luk. 6:12, 13; Yoh. 12:28) Seperti Yesus, kita juga perlu selalu mencurahkan hati kita dalam doa. (Mz. 62:7, 8; Ibr. 5:7) Doa membantu kita tetap dekat dengan Yehuwa dan hidup sesuai dengan kehendakNya. 16 Yehuwa tidak memaksa kita mengikuti nasihat-Nya, tapi jika kita mau, Dia membuat nasihat-Nya mudah untuk ditemukan. Kita perlu meminta roh kudusNya untuk membimbing kita, dan Dia akan memberikannya dengan limpah. (Baca Lukas 11:10-13.) Alkitab berkata, ”Perhatikanlah cara kamu mendengarkan.” (Luk. 8:18) Misalnya, kita mungkin meminta Yehuwa membantu kita menghindari perbuatan amoral. Tapi, jika kita tetap melihat pornografi atau menonton film yang amoral, kita sebenarnya me15
15. Apa yang bisa kita pelajari dari contoh Ye-
sus? 16. Bagaimana Yehuwa membantu kita mendengarkan suara-Nya? 15 AGUSTUS 2014
nunjukkan bahwa kita tidak mau dibantu. Untuk mendapat bantuan-Nya, kita perlu berada di tempat atau situasi di mana roh Yehuwa berada, seperti di perhimpunan. Banyak hamba Yehuwa telah terhindar dari dosa serius dengan mendengarkan Yehuwa di perhimpunan. Ketika sadar bahwa mereka sedang mengembangkan keinginan yang salah, mereka pun membereskan masalahnya.—Mz. 73: 12-17; 143:10. TERUSLAH DENGARKAN SUARA YEHUWA DENGAN CERMAT
Kita mendapat pelajaran penting dari Raja Daud dari Israel. Selama dia mengandalkan Yehuwa, Daud sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa. Sewaktu muda, dia membunuh raksasa Goliat. Belakangan, Daud menjadi seorang prajurit, dan kemudian menjadi raja. Tugasnya adalah melindungi dan membuat keputusan yang baik untuk bangsa Israel. Tapi saat dia mulai mengandalkan diri sendiri, dia tertipu oleh hatinya sendiri. Dia berzina dengan Bat-syeba dan bahkan membunuh suaminya. Namun, ketika Yehuwa mengoreksi dia, Daud mendengarkan dengan rendah hati, mengakui kesalahannya, dan kembali menjadi sahabat Yehuwa.—Mz. 51:4, 6, 10, 11. 18 Di 1 Korintus 10:12, kita belajar bahwa kita tidak boleh terlalu percaya diri. Alkitab jelas-jelas berkata bahwa kita tidak mungkin bisa membimbing diri sendiri. (Yer. 10:23) Jadi, jika kita tidak dibimbing suara Yehuwa, kita sebenarnya dibimbing suara Setan. Sangatlah penting bagi kita untuk selalu berdoa dan mengikuti arahan roh kudus. Ya, semoga kita selalu mendengarkan suara Yehuwa dengan cermat. 17
17. Mengapa berbahaya jika kita mengandalkan diri sendiri? 18. Apa yang penting untuk dilakukan agar kita terus mendengarkan suara Yehuwa?
25
’Kembali dan Kuatkanlah Saudara-saudaramu’
PETRUS menangis tersedu-sedu setelah menyangkal bahwa dia mengenal Yesus. Sang rasul harus berjuang untuk kembali seimbang secara rohani. Namun, Yesus tetap ingin menggunakan dia untuk membantu orang lain. Maka, Yesus berkata kepadanya, ”Apabila engkau sudah kembali, kuatkanlah saudara-saudaramu.” (Luk. 22:32, 54-62) Belakangan, Petrus menjadi salah satu pilar dalam sidang Kristen abad pertama. (Gal. 2:9) Demikian pula, seorang saudara yang pernah melayani sebagai penatua bisa kembali mengemban tanggung jawab itu, dan bersukacita dalam menguatkan kerohanian rekan seimannya. Ada saudara-saudara yang tidak lagi melayani sebagai penatua, dan akibatnya merasa sudah gagal dalam tugasnya. Julio,1 yang pernah menjadi penatua selama lebih dari 20 tahun di Amerika Selatan, berkata, ”Mempersiapkan khotbah, mengunjungi saudara-saudara, dan menggembalakan anggota sidang adalah hi1 Beberapa nama telah diubah.
26
dup saya! Tiba-tiba itu semua hilang, dan hidup saya terasa kosong. Pokoknya, itu masa yang sangat menyakitkan.” Sekarang, Julio kembali melayani sebagai penatua.
”ANGGAPLAH ITU SEBAGAI SUKACITA” Yakobus sang murid menulis, ”Saudara-saudaraku, anggaplah itu sebagai sukacita, apabila kamu menghadapi berbagai cobaan.” (Yak. 1:2) Yakobus sedang berbicara tentang cobaan, atau ujian, yang timbul karena penganiayaan dan ketidaksempurnaan kita. Ia juga menyebut tentang keinginan yang mementingkan diri, sikap pilih kasih, dan sebagainya. (Yak. 1:14; 2:1; 4:1, 2, 11) Sewaktu Yehuwa mendisiplin kita, hati kita bisa terasa pedih. (Ibr. 12:11) Namun, ujian seperti itu tidak boleh membuat kita kehilangan sukacita. Bahkan jika kita tidak lagi memiliki suatu tanggung jawab di sidang, kita masih punya kesempatan untuk memeriksa mutu iman kita dan menunjukkan kasih kita kepada Yehuwa. Juga, kita bisa merenungkan apa MENARA PENGAWAL
alasannya kita dulu mau menjadi penatua. Apakah itu demi keuntungan diri sendiri, atau apakah karena kita mengasihi Allah, dan yakin bahwa sidang adalah milik-Nya dan perlu diperlakukan dengan lembut? (Kis. 20:28-30) Saudara-saudara yang pernah menjadi penatua, dan tetap bersukacita dalam melakukan dinas suci, membuktikan kepada semua orang, termasuk Setan, bahwa mereka tulus mengasihi Yehuwa. Sewaktu Raja Daud didisiplin karena melakukan dosa-dosa serius, ia menerima teguran itu dan diampuni. Daud bernyanyi, ”Berbahagialah orang yang pemberontakannya diampuni, yang dosanya ditutup. Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Yehuwa, dan yang pada rohnya tidak ada tipu daya.” (Mz. 32:1, 2) Disiplin memurnikan Daud dan pasti membuatnya menjadi gembala umat Allah yang lebih baik. Sering kali, saudara yang kembali melayani sebagai penatua akan menjadi gembala yang lebih baik. Seorang penatua yang seperti itu berkata, ”Sekarang saya lebih paham cara membantu orang-orang yang berbuat salah.” Penatua yang lain mengatakan, ”Sekarang, saya lebih menghargai hak istimewa saya untuk melayani saudara-saudara.”
DAPATKAH SAUDARA KEMBALI? ”Tidak untuk selamanya [Yehuwa] mengecam,” tulis sang pemazmur. (Mz. 103:9) Jadi, kita tidak boleh ber-
pikir bahwa Allah tidak akan lagi percaya kepada orang yang pernah melakukan kesalahan serius. ”Saya sangat kecewa karena kesalahan saya sendiri,” kata Ricardo, yang kehilangan hak istimewanya setelah bertahun-tahun menjadi penatua. ”Karena rendah diri, lama sekali saya tidak bisa kembali melayani saudara-saudara sebagai pengawas. Saya tidak yakin apakah mereka bisa percaya lagi kepada saya. Tapi, karena saya senang membantu orang, saya bisa memimpin pelajaran Alkitab, membesarkan hati saudara-saudara di Balai Kerajaan, dan berdinas dengan mereka. Itu semua membuat saya kembali percaya diri, dan sekarang saya kembali menjadi penatua.” Jika seorang saudara memendam kekesalan, dia juga akan susah untuk kembali menjadi penatua. Alangkah baiknya jika kita meniru Daud! Ia harus lari dari Raja Saul yang suka iri hati. Tapi, ia tidak mau membalas dendam, bahkan sewaktu ada kesempatan.
Yehuwa telah membantu pria-pria untuk kembali bersukacita dan mau melayani lagi
(1 Sam. 24:4-7; 26:8-12) Sewaktu Saul tewas dalam pertempuran, Daud berkabung. Ia menyebut Saul serta putranya Yonatan sebagai ’orang-orang yang dikasihi dan menyenangkan’. (2 Sam. 1:21-23) Daud tidak memendam kekesalan. Jika Saudara merasa menjadi korban kesalahpahaman atau ketidakadilan, jangan biarkan kekesalan menguasai pikiran Saudara. Perhatikan pengalaman saudara William di Inggris. Ia menjadi penatua selama sekitar 30 tahun. Sewaktu tidak lagi memiliki hak istimewa itu, ia merasa kesal terhadap beberapa penatua. Apa yang membuat William kembali seimbang? ”Saya terhibur waktu membaca buku Ayub,” katanya. ”Jika Yehuwa membantu Ayub berdamai dengan ketiga temannya, terlebih lagi Ia akan membantu saya berdamai dengan para penatua Kristen!”—Ayb. 42:7-9.
ALLAH MEMBERKATI SAUDARA-SAUDARA YANG KEMBALI MELAYANI SEBAGAI GEMBALA Jika Saudara mengundurkan diri dari hak istimewa sebagai gembala kawanan domba Allah, Saudara sebaiknya memikirkan alasannya. Apakah Saudara kewalahan karena masalah-masalah pribadi? Apakah ada hal lain yang menjadi lebih penting dalam kehidupan Saudara? Apakah Saudara kecil hati karena
ketidaksempurnaan orang lain? Apa pun alasannya, ingatlah bahwa Saudara bisa lebih banyak membantu orang lain jika Saudara menjadi penatua. Khotbahkhotbah Saudara menguatkan mereka, teladan Saudara menganjurkan mereka, dan kunjungan penggembalaan Saudara membantu mereka untuk bertekun menghadapi kesulitan. Jika Saudara dengan setia melakukan itu semua, Saudara akan menyenangkan hati Yehuwa, dan Saudara pun akan senang.—Ams. 27:11. Yehuwa telah membantu pria-pria untuk kembali bersukacita dan mau melayani lagi sebagai pengawas di sidang. Jika Saudara telah mengundurkan diri dari tanggung jawab sebagai penatua atau tidak lagi memiliki hak istimewa itu, Saudara bisa kembali ”berupaya meraih jabatan pengawas”. (1 Tim. 3:1) Paulus ”tidak henti-hentinya berdoa” supaya orang Kristen di Kolose memiliki pengetahuan yang saksama tentang kehendak Allah, ’agar mereka berjalan dengan layak di hadapan Yehuwa untuk menyenangkan dia sepenuhnya’. (Kol. 1:9, 10) Jika Saudara kembali mendapat hak istimewa untuk menjadi penatua, mintalah kekuatan, kesabaran, dan sukacita dari Yehuwa. Pada hari-hari terakhir ini, umat Allah membutuhkan dukungan rohani dari gembala-gembala yang penuh kasih. Apakah Saudara bisa dan mau menguatkan saudara-saudara kita?
Buktikan kasih Saudara kepada Yehuwa dengan bersukacita dalam melakukan dinas suci
28
MENARA PENGAWAL
PERTANYAAN PEMBACA
Yesus mengatakan kepada orang Saduki bahwa orang-orang yang dibangkitkan ”tidak menikah ataupun diberikan untuk dinikahkan”. (Luk. 20:34-36) Apakah ia sedang berbicara tentang kebangkitan di bumi? ˇ Pertanyaan ini penting khususnya bagi orang yang kehilangan teman hidup yang dikasihinya. Ia mungkin berharap bahwa di dunia baru bisa bersatu lagi dalam perkawinan dengan teman hidupnya yang dibangkitkan. Seorang duda berkata, ”Bukan saya atau istri saya yang mengakhiri perkawinan kami. Kami benar-benar ingin tetap beribadat bersama sebagai suami dan istri selama-lamanya. Perasaan saya belum berubah.” Adakah alasan yang kuat untuk berharap bahwa orang-orang yang dibangkitkan kelak bisa menikah? Singkatnya, kita tidak tahu jawabannya. Selama bertahun-tahun, lektur kita menerangkan bahwa kata-kata Yesus tentang kebangkitan dan perkawinan tampaknya memaksudkan kebangkitan di bumi. Dan, lektur kita juga menjelaskan bahwa orang-orang yang dibangkitkan di dunia baru tampaknya tidak akan menikah.1 (Mat. 22:29, 30; Mrk. 12: 24, 25; Luk. 20:34-36) Namun, kita tentu tidak mau bersikap dogmatis. Mungkinkah katakata Yesus memaksudkan kebangkitan surgawi? Mari kita bahas apa yang Yesus katakan. Perhatikan latarnya. (Baca Lukas 20:27-33.) Orang Saduki, yang tidak percaya akan kebangkitan, ingin menjebak Yesus dengan bertanya tentang kebangkitan dan perkawinan ipar.2 Yesus menjawab, ”Anak-anak sistem ini 1 Lihat Menara Pengawal, seri 39 tahun 1987, halaman 31-32, atau The Watchtower, 1 Juni 1987, halaman 30-31. 2 Pada zaman Alkitab, perkawinan ipar, atau levirat, adalah suatu kebiasaan yang mengatur agar seorang pria menikahi istri dari saudaranya yang telah meninggal dan belum mempunyai putra, supaya garis keturunan saudaranya itu tidak terputus.—Kej. 38:8; Ul. 25:5, 6. 15 AGUSTUS 2014
menikah dan diberikan untuk dinikahkan, tetapi mereka yang dinilai layak memperoleh sistem itu dan kebangkitan dari antara orang mati, tidak menikah ataupun diberikan untuk dinikahkan. Sebenarnya, mereka juga tidak dapat mati lagi, karena mereka seperti malaikat-malaikat, dan mereka adalah anak-anak Allah dengan menjadi anak-anak kebangkitan.”—Luk. 20:34-36. Mengapa lektur kita mengatakan bahwa Yesus mungkin sedang berbicara tentang kebangkitan di bumi? Kesimpulan itu dibuat berdasarkan dua alasan utama. Yang pertama, orang Saduki mungkin sedang berbicara tentang kebangkitan di bumi, sehingga masuk akal jika Yesus memberi jawaban yang sesuai dengan itu. Yang kedua, Yesus mengakhiri jawabannya dengan menyebut tentang Abraham, Ishak, dan Yakub, yaitu para patriark setia yang akan dibangkitkan di bumi.—Luk. 20: 37, 38. Namun, bisa jadi Yesus juga sedang berbicara tentang kebangkitan surgawi. Mengapa kita bisa menarik kesimpulan itu? Mari kita perhatikan dua kalimat kunci berikut. ”Mereka yang dinilai layak memperoleh . . . kebangkitan dari antara orang mati.” Kaum terurap yang setia ”dinilai layak bagi kerajaan Allah”. (2 Tes. 1:5, 11) Mereka telah dinyatakan adilbenar atas dasar tebusan, dan karena itu, mereka tidak mati sebagai pedosa. (Rm. 5:1, 18; 8:1) Mereka dikatakan ’berbahagia dan kudus’ dan dianggap layak untuk dibangkitkan ke surga. (Pny. 20:5, 6) Sebaliknya, di antara orang-orang yang dibangkitkan di bumi akan ada orang-orang ”yang tidak adil-benar”. (Kis. 24:15) Dapatkah mereka disebut sebagai
29
orang-orang yang ”dinilai layak” untuk dibangkitkan? ”Mereka juga tidak dapat mati lagi.” Yesus tidak berkata, ”Mereka tidak akan mati lagi.” Tapi, ia berkata, ”Mereka juga tidak dapat mati lagi.” Kaum terurap yang telah menyelesaikan kehidupannya di bumi dengan setia akan dibangkitkan ke surga dan mendapat peri tidak berkematian, yaitu kehidupan yang tiada akhirnya dan tidak dapat binasa. (1 Kor. 15:53, 54) Kematian tidak lagi berkuasa atas orang-orang yang menerima kebangkitan surgawi.1 Jadi, apa yang dapat kita simpulkan? Katakata Yesus tentang perkawinan dan kebangkitan itu bisa memaksudkan kebangkitan surgawi. Jika memang demikian, kata-kata Yesus itu menjelaskan beberapa hal tentang orang-orang yang akan dibangkitkan ke surga: Mereka tidak menikah, tidak dapat mati, dan bisa dikatakan seperti malaikat, atau makhluk roh yang tinggal di alam roh. Namun, kesimpulan itu menimbulkan beberapa pertanyaan. Pertama, mengapa Yesus berbicara tentang kebangkitan surgawi sewaktu menjawab orang Saduki, yang mungkin sedang berbicara tentang kebangkitan di bumi? Yesus tidak selalu menjawab penentangnya sesuai dengan apa yang mereka pikirkan. Misalnya, kepada orang Yahudi yang menuntut sebuah tanda darinya, Yesus berkata, ”Robohkan bait ini, dan dalam tiga hari aku akan mendirikannya kembali.” Kemungkinan, Yesus tahu bahwa mereka akan berpikir tentang bangunan bait, ”tetapi ia sedang berbicara mengenai bait tubuhnya”. (Yoh. 2:18-21) Bisa jadi, Yesus merasa tidak perlu menjawab orang Saduki yang munafik itu, yang tidak percaya akan kebangkitan atau keberadaan para malaikat. (Ams. 23:9; Mat. 7:6; Kis. 23:8) Sebaliknya, ia mungkin ingin menyingkapkan kebenaran 1 Orang-orang yang dibangkitkan di bumi akan menerima kehidupan abadi, bukan peri tidak berkematian. Untuk mengetahui perbedaan antara peri tidak berkematian dan kehidupan abadi, lihat The Watchtower, 1 April 1984, halaman 30-31.
30
tentang kebangkitan surgawi kepada muridmuridnya yang berhati tulus, yang suatu hari nanti akan menerima kebangkitan seperti itu. Kedua, mengapa Yesus mengakhiri jawabannya dengan menyebut tentang Abraham, Ishak, dan Yakub, yang akan dibangkitkan di bumi? (Baca Matius 22:31, 32.) Perhatikan, sewaktu menyebut tentang para patriark itu, Yesus awalnya mengatakan ”berkenaan dengan kebangkitan orang mati”. Dengan kata-kata itu, Yesus bisa jadi mengubah topik pembicaraannya dari kebangkitan surgawi ke kebangkitan di bumi. Lalu, karena tahu bahwa orang Saduki mengakui tulisan-tulisan Musa, Yesus mengutip kata-kata Yehuwa kepada Musa di semak yang bernyala, sebagai bukti tambahan bahwa kebangkitan di bumi benar-benar kehendak Allah.—Kel. 3:1-6. Ketiga, jika kata-kata Yesus tentang kebangkitan dan perkawinan berlaku untuk kebangkitan surgawi, apakah ini berarti bahwa orang-orang yang dibangkitkan di bumi kelak bisa menikah? Firman Allah tidak memberikan jawaban langsung atas pertanyaan spesifik itu. Jika Yesus memang sedang berbicara tentang kebangkitan surgawi, kata-katanya itu tidak menjelaskan apa pun tentang apakah orang-orang yang dibangkitkan di bumi kelak bisa menikah di dunia baru. Namun, Firman Allah dengan jelas mengatakan bahwa kematian memutuskan ikatan perkawinan. Maka, seorang duda atau janda tidak perlu merasa bersalah jika memutuskan untuk menikah lagi. Itu adalah keputusan pribadi, dan orang-orang seperti itu hendaknya tidak dikritik karena ingin menikmati kasih sayang dari seorang teman hidup.—Rm. 7:2, 3; 1 Kor. 7:39. Wajar jika kita mungkin memiliki banyak pertanyaan tentang kehidupan di dunia baru. Namun, daripada menebak-nebak jawaban atas berbagai pertanyaan itu, lebih baik kita menantikannya dengan sabar. Tapi, satu hal yang pasti: Manusia yang taat akan bahagia, karena Yehuwa akan memuaskan segala kebutuhan dan keinginan mereka dengan sebaik mungkin.—Mz. 145:16. MENARA PENGAWAL
DARI ARSIP KITA
”Drama Eureka” Membantu Banyak Orang Menemukan Kebenaran Alkitab ”EUREKA!” Kata itu berarti ”Aku menemukannya!” Selama masa demam emas pada abad ke-19 di Kalifornia, AS, seruan ini terdengar saat seorang penambang menemukan emas. Tapi, Charles Taze Russell dan rekanrekan sesama Siswa-Siswa Alkitab telah menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga, yaitu kebenaran Alkitab. Dan, mereka sangat senang menceritakannya kepada orang lain. Pada musim panas 1914, jutaan orang di kota-kota besar berduyun-duyun menonton ”Drama-Foto Penciptaan”, sebuah film berdurasi delapan jam yang diproduksi oleh International Bible Students Association (IBSA). Tayangan yang berdasarkan Alkitab ini menyajikan gambar bergerak yang memukau, slide berwarna, narasi yang menarik, dan musik klasik yang indah. Para penontonnya diajak untuk menyaksikan mulai dari penciptaan, sepanjang sejarah manusia, hingga akhir Pemerintahan Seribu Tahun Yesus Kristus.—Pny. 20:4.1 Tapi, bagaimana dengan orang-orang yang tinggal di kota kecil dan daerah pedesaan? Supaya tidak ada pencari kebenaran yang terabaikan, pada Agustus 1914, IBSA memperkenalkan ”Drama Eureka”, yaitu ”DramaFoto” yang mudah dibawa-bawa, tapi tidak berisi gambar bergerak. Drama ini ada tiga macam, yang ma1 Lihat ”Dari Arsip Kita—100 Tahun Drama-Foto Penciptaan” di Menara Pengawal 15 Februari 2014, halaman 30-32.
sing-masing tersedia dalam berbagai bahasa. Pertama, ”Eureka X” berisi semua rekaman narasi dan musik. Kedua, ”Eureka Y” berisi semua rekaman itu, ditambah slide-slide berwarna yang indah. Dan ketiga, ”Drama Keluarga Eureka”, yang bisa ditayangkan di rumah, berisi bagian-bagian narasi tertentu dan lagu-lagu rohani. Drama-drama itu dapat diputar dengan menggunakan fonograf dan proyektor yang murah harganya dan mudah didapat. Karena tidak perlu membawa proyektor film ataupun layar yang besar, Siswa-Siswa Alkitab dapat menayangkan pertunjukan gratis ini di daerah-daerah terpencil, sehingga daerah-daerah baru bisa dijangkau dengan berita Kerajaan. Drama ”Eureka X” yang hanya berupa suara dapat diputar baik pada siang maupun malam hari. Proyektor slide untuk memutar drama ”Eureka Y” menggunakan lampu karbid, dan karena itu tidak memerlukan listrik. ”Ini bisa ditayangkan di hampir semua tempat,” tulis sebuah laporan di Watch Tower bahasa Finlandia. Dan, itu memang benar! Siswa-Siswa Alkitab sering kali tidak perlu menyewa gedung teater yang besar. Mereka sering menemukan tempat-tempat gratis, seperti ruang kelas, ruang pengadilan, stasiun kereta api, dan bahkan ruang tamu di rumah-rumah besar. Drama ini juga banyak ditayangkan di tempat terbuka. ”Layarnya” dibuat dari kain putih besar yang digantung pada dinding luar sebuah lumbung. Anthony Hambuch menulis, ”Para petani
Proyektor untuk menayangkan slide berwarna
membuat sebuah tempat pertunjukan kecil di kebun mereka dengan meletakkan balok-balok kayu sebagai tempat duduk agar orang-orang dapat menikmati dramanya.” Tim saudara Hambuch yang menayangkan drama ini mengangkut peralatan, barang, perlengkapan berkemah, dan alat masak mereka dengan sebuah ”kereta Drama”. Jumlah penonton drama ini berkisar dari beberapa orang hingga ratusan orang. Misalnya, di sebuah kota kecil di Amerika Serikat, drama itu beberapa kali ditayangkan di sebuah gedung sekolah. Meski penduduk kota itu hanya 150 orang, seluruhnya ada 400 orang yang menyaksikan drama itu. Di tempat lain, ada yang berjalan kaki sejauh 8 km demi menonton ”Drama Eureka” ini. Di Swedia, tetangga Charlotte Ahlberg berkumpul di rumahnya yang kecil, dan ”merasa sangat tersentuh” sewaktu mendengar rekaman narasi dan musik dari drama itu. Di sebuah kota tambang terpencil di Australia, sekitar 1.500 orang menonton drama ini. Majalah Watch Tower melaporkan bahwa di berbagai sekolah lanjutan atas dan perguruan tinggi, ”para dosen dan siswa terpukau dengan gambar-gambar dan rekaman fonografnya yang sangat bagus”. ”Drama Eu-
reka” ini terkenal bahkan di tempat-tempat yang sudah memiliki gedung pertunjukan.
MEMUPUK BENIH KEBENARAN ”Drama Eureka” menjadi sarana yang sangat berguna dalam program ”Pekerjaan Pengembangan Kelas”. Melalui program ini, kelas-kelas Siswa-Siswa Alkitab mengirim para pembicara untuk memulai kelas pelajaran yang baru. Drama-drama ini terus ditayangkan di mana-mana. Namun pada 1915, hanya ada 14 dari 86 tim ”Drama” yang teratur memberi laporan. Karena itu, kita tidak bisa tahu berapa jumlah penonton ”Drama Eureka” ini. Namun, sebuah laporan akhir tahun menyatakan bahwa lebih dari satu juta orang telah menonton ”Drama” ini. Dan, ada sekitar 30.000 orang yang meminta lektur Alkitab. ”Drama Eureka” mungkin tidak sampai mengukir sejarah. Tapi, dari Australia sampai Argentina, dari Afrika Selatan hingga Kepulauan Britania, India, dan Kepulauan Karibia, jutaan orang telah menyaksikan tayangan unik ini. Banyak dari antara mereka menemukan kebenaran Alkitab, yang jauh lebih berharga daripada emas. Dan, mereka bisa berseru ”Eureka!”
”Alkitab Akan Tampak Seperti Sebuah Buku Baru” ”Drama-Foto” dan ”Drama Eureka” dirancang untuk membangun iman akan Alkitab sebagai ”Sumber Ilmu Pengetahuan Tertinggi dan Pengajaran Terbaik”. Setelah menonton ”Drama” ini, banyak pengunjung menerima Skenario Drama-Foto Penciptaan. Lektur ini, yang berisi berbagai gambar dan ceramah yang digunakan dalam ”Drama”, membuat Alkitab ”tampak seperti sebuah buku baru”. Jutaan Skenario diberikan secara cuma-cuma. Seorang Siswa Alkitab menulis bahwa selain ”Drama” itu, tampaknya Skenario menjadi ”sarana paling ampuh untuk membuka mata yang buta”.
s
n o
Unduh gratis majalah ini dan bacaan lain yang tersedia di www.jw.org/id
p
Alkitab Terjemahan Dunia Baru juga dapat dibaca di Internet
Kunjungi www.jw.org/id, atau pindai kode
w14 08/15-IN 140505
Skenario juga menjadi buku bergambar yang disenangi keluarga-keluarga Siswa Alkitab. Alice Hoffmann kecil dan adiknya sangat menyukai Skenario. Ia menulis, ”Kami suka sekali melihat-lihat buku ini sambil mengingat slide-nya!”