15 JANUARI 2014
ARTIKEL PELAJARAN ______________________________________________________________________________________________________________________________________________
3-9 MARET
Sembahlah Yehuwa, Sang Raja Kekekalan HALAMAN 7 NYANYIAN: 106, 46 ______________________________________________________________________________________________________________________________________________
10-16 MARET
100 Tahun Pemerintahan Kerajaan—Apa yang Dicapainya? HALAMAN 12 NYANYIAN: 97, 101 ______________________________________________________________________________________________________________________________________________
17-23 MARET
Membuat Pilihan yang Bijak pada Masa Muda HALAMAN 17 NYANYIAN: 41, 89 ______________________________________________________________________________________________________________________________________________
24-30 MARET
Terus Melayani Yehuwa pada Usia Senja HALAMAN 22 NYANYIAN: 54, 17 ______________________________________________________________________________________________________________________________________________
31 MARET–6 APRIL
”Biarlah Kerajaanmu Datang”—Tapi Kapan? HALAMAN 27 NYANYIAN: 108, 30
ARTIKEL PELAJARAN __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Sembahlah Yehuwa, Sang Raja Kekekalan Artikel ini meneguhkan bahwa Yehuwa selalu memerintah sebagai Raja dan berisi contoh bagaimana Ia menunjukkan wewenang-Nya kepada ciptaan-Nya di surga maupun di bumi. Kita juga akan tergugah untuk mengikuti teladan orang-orang di masa lalu yang memilih untuk menyembah Yehuwa, Sang Raja kekekalan.
UKRAINA SAMPUL: Memberikan kesaksian kepada para mahasiswa mancanegara di kota Lviv
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
100 Tahun Pemerintahan Kerajaan —Apa yang Dicapainya?
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
PENDUDUK
Artikel ini akan menambah penghargaan kita pada apa yang telah dicapai Kerajaan Mesianik selama 100 tahun pertamanya. Artikel ini juga akan menganjurkan kita masing-masing untuk menjadi rakyat yang setia, dan menggugah kita untuk merenungkan arti ayat tahunan untuk 2014.
45.561.000 PENYIAR
150.887
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
Membuat Pilihan yang Bijak pada Masa Muda Terus Melayani Yehuwa pada Usia Senja
1.737 sidang dan 373 kelompok dalam 15 bahasa, antara lain bahasa Hungaria, Rumania, Rusia, Bahasa Isyarat Rusia, dan Ukraina
Apa yang akan saya kejar dalam hidup saya? Ini pertanyaan penting bagi setiap orang yang telah membaktikan diri kepada Yehuwa. Pertama, kita akan membahas prinsip-prinsip yang dapat mengarahkan anak muda Kristen untuk melayani Allah sepenuhnya. Lalu, kita akan membahas kesempatan yang terbuka bagi orang Kristen yang sudah berumur untuk meluaskan pelayanan.
ARTIKEL LAIN __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
3 Mereka Merelakan Diri —Di Afrika Barat
”Biarlah Kerajaanmu Datang”—Tapi Kapan?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
32 Keputusanku Semasa Kecil
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Dewasa ini, banyak orang tersimpangkan oleh keadaan dunia atau upaya mengejar kepentingan diri sendiri. Artikel ini membahas tiga alasan yang meyakinkan kita bahwa Kerajaan Allah akan segera mengakhiri dunia jahat ini.
January 15, 2014 Vol. 135, No. 2 Semimonthly INDONESIAN
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2014 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
MEREKA MERELAKAN DIRI
di Afrika Barat PASCAL, yang dibesarkan di daerah miskin di Pantai Gading, mendambakan kehidupan yang lebih baik. Sebagai petinju amatir, ia berpikir, ’Di mana saya bisa dapat peluang untuk jadi bintang olahraga dan jadi kaya?’ Sewaktu berusia kira-kira 25, ia menyimpulkan bahwa Eropa itulah tempatnya. Tapi, karena ia tidak punya paspor dan sejenisnya, ia harus masuk ke Eropa sebagai pendatang gelap. Pada 1998, di usia 27, Pascal memulai perjalanannya. Ia melintasi perbatasan menuju Ghana, lalu Togo, Benin, dan akhirnya sampai di kota Birni Nkonni di Niger. Dari sini, perjalanan akan sangat berbahaya. Untuk ke utara, ia harus menumpang sebuah truk dan melewati Gurun Sahara. Kemudian, setelah sampai di Laut Tengah, ia harus naik ka-
Pascal melayani di Niger
pal ke Eropa. Itu rencananya, tapi ada dua hal yang terjadi di Niger yang menggagalkan rencananya. Pertama, ia kehabisan uang. Kedua, ia bertemu dengan Noé, seorang perintis yang mengajaknya belajar Alkitab. Apa yang ia pelajari sangat menyentuh hatinya dan mengubah pandangan hidupnya. Cita-citanya untuk menjadi kaya digantikan dengan cita-cita rohani. Pada Desember 1999, Pascal dibaptis. Untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Yehuwa, pada 2001 ia mulai merintis di Niger, di kota tempat ia belajar kebenaran. Bagaimana perasaannya mengenai dinasnya? Ia mengatakan, ”Ini hal terbaik dalam hidup saya!” MENDAPATKAN LEBIH BANYAK KEPUASAN —DI AFRIKA
Seperti Pascal, banyak yang menikmati kehidupan yang lebih memuaskan dengan mengejar citacita rohani. Untuk meraihnya, beberapa pindah dari Eropa ke Afrika untuk melayani di daerah yang lebih membutuhkan pemberita Kerajaan. Malah, ada 65 Saksi dari Eropa, antara usia 17 dan 70, yang pindah ke negeri-negeri Afrika Barat, yaitu Benin, Burkina Faso, Niger, dan Togo. Mengapa mereka mau mengambil keputusan yang begitu besar untuk pindah? Dan, apa hasilnya? Anne-Rakel dari Denmark bercerita, ”Orang tua saya melayani sebagai utusan injil di Senegal. Mereka selalu semangat kalau cerita tentang kehidupan utusan injil. Saya jadi ingin punya kehidupan seperti itu.” Sekitar 15 tahun yang lalu, di awal usia 20-an, Anne-Rakel pindah ke Togo dan melayani di sidang bahasa isyarat. Apa pengaruhnya atas orang Kantor cabang Benin mengawasi pekerjaan di keempat negeri yang berbahasa Prancis itu.
3
lain? Ia berkata, ”Belakangan, adik perempuan dan adik lelaki saya juga ikut pindah ke Togo.” Aurele, seorang saudara berusia 70 dari Prancis, mengatakan, ”Lima tahun lalu, saya pensiun dan punya pilihan: hidup tenang di Prancis sambil menunggu datangnya Firdaus atau berupaya meluaskan pelayanan.” Aurele memilih yang kedua. Sekitar tiga tahun yang lalu, ia dan istrinya, Albert-Fayette, pindah ke Benin. ”Merelakan diri untuk melayani Yehuwa di sini adalah hal terbaik yang pernah kami lakukan,” kata Aurele. Sambil tersenyum, ia menambahkan, ”Ternyata daerah kami di sepanjang pesisir sama indahnya seperti Firdaus.” Clodomir dan istrinya, Lysiane, pindah dari Prancis ke Benin 16 tahun yang lalu. Awalnya, mereka sangat merindukan keluarga dan teman-teman mereka di Prancis. Mereka juga khawatir tidak bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru. Tapi, kekhawatiran mereka ternyata tidak beralasan. Mereka justru sangat bersukacita. ”Selama 16 tahun ini,” kata Clodomir, ”kami bisa membantu rata-rata satu orang tiap tahun untuk menerima kebenaran.” Sébastien dan Johanna, suami istri dari Prancis, pindah ke Benin pada 2010. ”Begitu banyak yang
harus dilakukan di sidang,” kata Sébastien. ”Melayani di sini seperti mengikuti kursus kilat teokratis!” Bagaimana dengan dinas lapangan? Johanna mengatakan, ”Orang-orang haus akan kebenaran. Sewaktu kami tidak sedang mengabar pun orang-orang mendekati kami di jalan, untuk bertanya tentang Alkitab dan meminta publikasi kita.” Apa pengaruhnya terhadap perkawinan mereka? Sébastien mengatakan, ”Hubungan kami jadi makin erat. Senang rasanya berdinas seharian dengan istri saya.” Eric dan istrinya, Katy, merintis di bagian utara Benin yang jarang penduduknya. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, sewaktu tinggal di Prancis, mereka membaca beberapa artikel tentang melayani di tempat yang lebih membutuhkan. Mereka juga berbicara dengan para pelayan sepenuh waktu. Hal ini membangkitkan keinginan mereka untuk pindah ke negeri lain, yang mereka wujudkan pada 2005. Pertumbuhan yang mereka saksikan sangat luar biasa. Eric berkata, ”Dua tahun lalu, hanya ada 9 penyiar di kelompok kami di kota Tanguiéta; sekarang ada 30. Pada hari Minggu, sekitar 50 hingga 80 orang datang berhimpun. Bahagia sekali rasanya melihat pertumbuhan itu!”
Cara Memberi Pelatihan Pascal, seorang perintis dan penatua dari Prancis, sudah melayani di Benin lebih dari 12 tahun. Ia menyatakan, ”Senang sekali melihat saudarasaudari membuat kemajuan rohani.” Dengan cara apa ia membantu beberapa orang untuk maju? ”Saya melatih setiap orang dengan cara yang berbeda. Sewaktu berdinas, saya belajar dari saudara-saudara setempat caranya mendekati dan menyapa orang. Apa yang mereka pelajari dari saya? Membuat catatan. Banyak jalan tidak ada namanya, dan rumah tidak ada nomornya. Beberapa penyiar tidak membuat catatan sehingga tidak bisa mengunjungi semua peminat. Saya menunjukkan bahwa
catatan singkat bisa membantu kita mengingat nama dan alamat para peminat; itu juga bisa mendorong kita untuk berkunjung kembali. ”Orang-orang di sini belajar dengan cara mendengar. Mereka bisa menguasai beberapa bahasa tanpa memiliki buku apa pun. Tapi, mereka kurang suka membaca. Saya membantu beberapa saudara muda berlatih membaca dengan suara keras. Semakin lancar mereka membaca, semakin mereka menyukainya. Kemudian, saya memperlihatkan caranya riset. Mereka membuat kemajuan pesat dan dilantik sebagai hamba pelayanan.”
(1) Albert-Fayette dan Aurele (2) Anne-Rakel (3) Lysiane dan Clodomir bersama beberapa orang yang mereka bantu belajar kebenaran (4) Marie-Thérèse (5) Benjamin
1
MENGENALI DAN MENGATASI KESULITAN
Kesulitan apa saja yang dihadapi beberapa orang yang pindah ke negeri yang lebih membutuhkan? Benjamin, 33 tahun, adalah adik Anne-Rakel. Pada tahun 2000 di Denmark, ia bertemu dengan seorang utusan injil yang melayani di Togo. Benjamin mengenang, ”Sewaktu saya memberi tahu dia kalau saya mau merintis, dia berkata, ’Kamu bisa merintis di Togo, lho.’” Benjamin memikirkannya. Ia mengatakan, ”Waktu itu saya belum 20 tahun, tapi kedua kakak perempuan saya sudah melayani di Togo. Jadi, lebih gampang bagi saya untuk ke sana.” Ia pun pindah, tapi tetap saja ada kesulitan. Benjamin menjelaskan, ”Saya sama sekali tidak bisa bahasa Prancis. Enam bulan pertama memang berat karena saya tidak bisa berkomunikasi.” Tapi, lama-kelamaan, bahasa Prancisnya makin lancar. Benjamin sekarang melayani di Betel Benin, mengirim lektur dan membantu di departemen komputer. Eric dan Katy, yang disebutkan tadi, melayani di ladang berbahasa asing di Prancis sebelum pindah ke Benin. Apa bedanya dengan Afrika Barat? Katy mengatakan, ”Tidak mudah untuk mencari tempat tinggal yang cocok. Berbulan-bulan kami tinggal di rumah yang tidak ada listrik dan air ledingnya.” Eric menambahkan, ”Tetangga pasang musik keras-keras sampai larut malam. Kita harus sabar dan mau menyesuaikan diri.” Tapi, keduanya setuju, ”Kesulitan apa pun tidak ada artinya dibanding dengan sukacita melayani di daerah yang hampir belum terjamah.” 15 JANUARI 2014
2 4
3 5
Michel dan Marie-Agnès, pasangan dari Prancis yang hampir berusia 60, pindah ke Benin sekitar lima tahun yang lalu. Mula-mula mereka merasa cemas karena ada yang berpikir bahwa kami terlalu berani. Michel mengatakan, ”Memang ngeri kalau kita tidak tahu bahwa Yehuwa-lah yang mendukung kami. Jadi, kami pindah untuk dan bersama Yehuwa.” CARA MEMPERSIAPKAN DIRI
Mereka yang pernah melayani di negeri lain menandaskan pentingnya melakukan hal-hal berikut: Buat rencana. Belajar menyesuaikan diri. Jangan boros. Bersandar kepada Yehuwa.—Luk. 14:28-30. Sébastien, yang disebutkan sebelumnya, menceritakan, ”Sebelum pindah, saya dan Johanna menabung selama dua tahun dengan mengurangi pengeluaran untuk hiburan dan hal-hal yang tidak perlu.” Agar bisa terus merintis di Benin, mereka bekerja selama beberapa bulan di Eropa setiap tahun.
5
Marie-Thérèse adalah salah satu dari sekitar 20 saudari lajang yang melayani di Afrika Barat. Ia bekerja sebagai sopir bus di Prancis. Tapi pada 2006, ia mengambil cuti selama setahun untuk merintis di Niger. Ia pun segera menyadari bahwa kehidupan seperti inilah yang ia inginkan. Marie-Thérèse mengatakan, ”Begitu pulang ke Prancis, saya bilang ke majikan kalau saya ingin mengubah jadwal kerja, dan dia setuju. Sekarang, dari Mei sampai Agustus, saya bekerja sebagai sopir bus di Prancis, dan dari September sampai April, saya merintis di Niger.” Mereka yang ’mencari dahulu kerajaan’ dapat yakin bahwa Yehuwa akan memenuhi segala kebutuhan lainnya. (Mat. 6:33) Sebagai contoh: Perhatikan apa yang dialami Saphira, saudari lajang berusia 25-an yang merintis di Benin. Pada 2011, ia pulang ke Prancis untuk mencari uang agar bisa tinggal di Afrika selama setahun lagi (ini tahun keenam). Saphira bercerita, ”Saat itu hari Jumat, hari terakhir saya bekerja. Tapi supaya dapat cukup uang untuk setahun berikutnya, saya harus bekerja sepuluh hari lagi. Padahal, saya hanya punya waktu dua minggu lagi di Prancis. Saya berdoa kepada Yehuwa tentang situasi saya. Tak lama kemudian, saya ditelepon sebuah agen tenaga kerja yang menanyakan apakah saya bisa menggantikan seseorang selama dua minggu.” Pada hari Senin, Saphira datang ke tempat kerja yang dimaksud untuk dilatih 7
oleh orang yang akan saya gantikan. Ia menceritakan, ”Saya kaget sekali waktu tahu kalau dia adalah seorang saudari yang butuh sepuluh hari cuti untuk ikut Sekolah Dinas Perintis! Majikannya baru mau memberikan cuti kalau ada yang bisa menggantikannya. Jadi ia memohon bantuan Yehuwa, persis seperti yang saya lakukan.” SUMBER KEPUASAN SEJATI
Beberapa dari saudara-saudari yang pindah ke Afrika Barat sudah melayani selama bertahun-tahun dan betah tinggal di sana. Yang lain bisa tinggal untuk beberapa tahun, kemudian pulang ke negeri asalnya. Tapi, mereka semua masih merasakan manfaatnya sampai sekarang. Mereka belajar bahwa sumber kepuasan sejati adalah melayani Yehuwa.
6 8
9
(6) Johanna dan Sébastien (7) Katy dan Eric (8) Marie-Agnès dan Michel (9) Saphira
6
Sembahlah Yehuwa, Sang Raja Kekekalan ”Kehormatan dan kemuliaan yang kekal selama-lamanya bagi Raja kekekalan.”—1 TIM. 1:17. RAJA SOBHUZA II dari Swaziland memerintah selama hampir 61 tahun. Meskipun itu luar biasa menurut ukuran manusia, ada raja lain yang pemerintahannya tidak dibatasi oleh umur. Alkitab menyebut Dia ”Raja kekekalan”. (1 Tim. 1:17) Nama Penguasa ini disebutkan dalam salah satu mazmur, ”Yehuwa adalah Raja sampai . . . selama-lamanya.”—Mz. 10:16. 2 Lamanya Yehuwa memerintah sebagai Raja memang tidak ada duanya. Tapi, yang membuat kita ingin mendekat kepada-Nya adalah cara Dia memerintah. Seorang raja yang memerintah Israel selama 40 tahun memuji Allah, ”Yehuwa itu berbelaskasihan dan murah hati, lambat marah dan berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih. Yehuwa sendiri menetapkan takhtanya dengan kokoh di surga; dan kerajaannya berkuasa atas segala sesuatu.” (Mz. 103:8, 19) Yehuwa bukan sekadar Raja kita. Ia juga Bapak surgawi kita yang pengasih. Tapi, mengapa Yehuwa bisa disebut Bapak kita? Bagaimana Yehuwa menunjukkan bahwa Ia masih memegang kendali sebagai Raja setelah pemberontakan di Eden? Jawabannya akan membuat kita lebih dekat dan lebih yakin kepada Yehuwa. 1, 2. (a) Siapakah ”Raja kekekalan”? Jelaskan. (Lihat gambar di atas.)
(b) Mengapa kita ingin Yehuwa menjadi Raja kita? 15 JANUARI 2014
7
APA JAWABAN SAUDARA? ________________________________________________________________________________________________________________________________
Mengapa cara Yehuwa memerintah membuat kita ingin mendekat kepada-Nya?
________________________________________________________________________________________________________________________________
Sebutkan contoh bagaimana Yehuwa selalu mengasihi manusia sebagai bagian dari keluarga-Nya.
________________________________________________________________________________________________________________________________
Mengapa Saudara ingin menyembah Sang Raja kekekalan?
RAJA KEKEKALAN MENCIPTAKAN SUATU KELUARGA BESAR
Yehuwa tentu sangat senang sewaktu menciptakan Putra sulung-Nya! Allah tidak menganggapnya rendah, tapi mengasihinya sebagai Putra dan mengajaknya ikut menciptakan jutaan malaikat yang sempurna. (Kol. 1:15-17) Alkitab mengatakan bahwa para malaikat senang melayani Yehuwa sebagai ”pelayan-pelayannya, yang melakukan kehendaknya”. Yehuwa menghormati mereka dengan menyebut mereka putra-putra-Nya. Mereka menjadi anggota keluarga besarNya.—Mz. 103:20-22; Ayb. 38:7. 4Setelah menciptakan surga dan bumi, Yehuwa menambah anggota keluarga besar-Nya. Ketika bumi sudah menjadi tempat tinggal yang indah, Ia menciptakan manusia pertama, Adam, menurut gambar-Nya. (Kej. 1:26-28) Karena Yehuwa yang menciptakan Adam, Ia ingin Adam taat kepada-Nya. Sebagai Bapak, Yehuwa mengajar Adam dengan pengasih. Ia tidak memberi Adam aturan-aturan yang terlalu membatasi kebebasannya. —Baca Kejadian 2:15-17. 5Tidak seperti banyak raja manusia, Yehuwa memperlakukan para hambaNya sebagai keluarga. Ia sangat memercayai mereka sehingga mereka diberi banyak tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan tugas mereka. Misalnya, Ia memberi Adam tugas yang menantang sekaligus menyenangkan, yaitu memberi nama binatang-binatang. (Kej. 1:26; 2:19, 20) Allah tidak menciptakan seluruh penduduk bumi satu per 3
3. Siapakah anggota pertama keluarga besar Ye-
huwa? Siapa yang juga diciptakan sebagai putraputra Allah? 4. Bagaimana Yehuwa menambah anggota keluarga besar-Nya, sehingga mencakup surga dan bumi? 5. Apa yang Allah lakukan untuk memenuhi bumi dengan manusia?
8
satu. Tapi, Ia menciptakan seorang wanita yang sempurna, yaitu Hawa, untuk menjadi istri Adam. (Kej. 2:21, 22) Lalu, Ia menyuruh mereka memenuhi bumi dengan anak-anak mereka. Kalau segalanya berjalan dengan baik, Adam dan Hawa akhirnya bisa membuat seluruh bumi menjadi firdaus. Dan, bersama para malaikat di surga, semua manusia bisa menyembah Yehuwa selama-lamanya sebagai anggota keluarga besar-Nya. Masa depan bahagia yang Yehuwa tawarkan ini benar-benar membuktikan kasih-Nya sebagai Bapak! PUTRA-PUTRA DURHAKA MENOLAK ALLAH SEBAGAI RAJA
6Sungguh menyedihkan, Adam dan Hawa menolak Yehuwa sebagai Penguasa mereka. Mereka malah memilih untuk mengikuti Setan, malaikat yang memberontak melawan Allah. (Kej. 3:1-6) Akibatnya adalah duka, derita, dan kematian bagi diri mereka dan anak-anak mereka. (Kej. 3:16-19; Rm. 5:12) Allah tidak punya lagi hamba yang taat di bumi. Apakah ini berarti Ia kehilangan kendali atas bumi dan melepaskan kekuasaan-Nya? Sama sekali tidak! Yehuwa menunjukkan wewenang-Nya sebagai Raja dengan mengusir Adam dan Hawa dari Taman Eden. Ia juga menempatkan kerub-kerub untuk menjaga pintu masuknya agar mereka tidak bisa masuk lagi. (Kej. 3:23, 24) Tapi, Ia tetap memperlihatkan kasih-Nya sebagai Bapak. Ia berjanji bahwa maksud-Nya untuk memiliki keluarga besar yang terdiri dari malaikat dan manusia yang setia akan tetap terwujud, dan bahwa salah seorang keturunan Adam akan menghancurkan Setan dan menyingkirkan penderitaan akibat dosa Adam.—Baca Kejadian 3:15. 6. (a) Bagaimana awal mula pemberontakan
dalam keluarga Allah? (b) Bagaimana kita tahu bahwa Yehuwa masih memegang kendali? MENARA PENGAWAL
Selama ratusan tahun berikutnya, beberapa orang seperti Habel dan Henokh memilih untuk setia kepada Yehuwa. Tapi, kebanyakan orang menolak Yehuwa sebagai Bapak dan Raja mereka. Pada zaman Nuh, ”bumi penuh dengan kekerasan”. (Kej. 6:11) Apakah ini berarti Yehuwa tidak lagi memegang kendali atas bumi? Apa kata Alkitab? 8Alkitab mengatakan bahwa Yehuwa memberi Nuh petunjuk terperinci untuk membangun sebuah bahtera raksasa yang akan menyelamatkan dia dan keluarganya. Allah juga memperlihatkan kasihNya kepada manusia dengan menugasi Nuh menjadi ”pemberita keadilbenaran”. (2 Ptr. 2:5) Nuh tentu mengimbau orangorang agar bertobat dan memperingatkan mereka tentang kebinasaan yang akan datang. Tapi, tidak ada yang menghiraukannya. Selama bertahun-tahun, Nuh dan keluarganya tinggal di antara orang-orang yang beringas dan bejat. Yehuwa, sebagai Bapak yang pengasih, melindungi dan membimbing delapan hamba-Nya yang setia itu. Dengan mendatangkan Air Bah, Yehuwa menyingkirkan manusia yang durhaka dan malaikat yang fasik. Jelaslah, Ia tetap memegang kendali.—Kej. 7:17-24.
9Ketika Nuh dan keluarganya keluar dari bahtera, mereka pasti sangat bersyukur karena telah dilindungi dan dipelihara oleh Yehuwa. Nuh langsung mendirikan sebuah mezbah dan mempersembahkan korban untuk menyembah Yehuwa. Allah memberkati keluarga Nuh dan menyuruh mereka ’beranak cucu dan bertambah ba-
nyak dan memenuhi bumi’. (Kej. 8:20–9:1) Sekali lagi, manusia mendapat kesempatan untuk bersama-sama menyembah Yehuwa dan memenuhi bumi. 10Tapi setelah Air Bah, manusia tetap tidak sempurna. Pengaruh Setan dan hantu-hantunya yang tidak kelihatan masih ada. Tak lama kemudian, orang-orang memberontak lagi terhadap pemerintahan Yehuwa. Salah satunya adalah Nimrod, cicit Nuh. Nimrod adalah ”seorang pemburu perkasa yang menentang Yehuwa”. Ia membangun kota-kota besar, misalnya Babel, dan menjadikan dirinya raja ”di tanah Syinar”. (Kej. 10:8-12) Ia berupaya menggagalkan kehendak Allah yang ingin ”memenuhi bumi”. Apa yang akan Yehuwa lakukan? Allah mengacaukan bahasa mereka agar para pengikut Nimrod menyebar ke seluruh bumi. Ke mana pun mereka pergi, mereka membawa juga agama palsu dan pola pemerintahan mereka.—Kej. 11:1-9. 11 Banyak yang menyembah allah-allah palsu setelah Air Bah, tapi ada yang tetap setia dan terus menyembah Yehuwa. Salah satunya ialah Abraham. Ia punya rumah yang nyaman di kota Ur, tapi ia menaati perintah Yehuwa, pergi dari kota itu, dan tinggal di kemah-kemah selama bertahun-tahun. (Kej. 11:31; Ibr. 11:8, 9) Abraham tidak mengandalkan raja manusia atau kota berbenteng untuk mendapat perlindungan. Sebaliknya, Yehuwa-lah yang melindungi Abraham dan keluarganya. Sang pemazmur menulis tentang perlindungan Yehuwa, ”[Allah] tidak membiarkan seorang manusia pun mencurangi mereka, tetapi demi kepentingan mereka, ia menegur raja-raja.”
7, 8. (a) Seberapa buruk keadaan bumi pada
10. (a) Setelah Air Bah, bagaimana dan di mana
zaman Nuh? (b) Apa yang Yehuwa lakukan untuk membersihkan bumi dan melindungi manusia? 9. Kesempatan apa yang Yehuwa berikan kepada manusia setelah Air Bah?
manusia memberontak lagi terhadap Yehuwa? (b) Apa yang Yehuwa lakukan agar kehendakNya tetap terlaksana? 11. Bagaimana Yehuwa menunjukkan keloyalan-Nya kepada sahabat-Nya, Abraham?
7
PEMERINTAHAN YEHUWA SETELAH AIR BAH
15 JANUARI 2014
9
Yehuwa selalu memperlihatkan bahwa Ia memegang kendali (Lihat paragraf 6, 8, 10, 12, 17)
Taman Eden
Air Bah zaman Nuh 2370 SM
Menara Babel Setelah 2269 SM
(Mz. 105:13, 14) Yehuwa loyal kepada sahabat-Nya, maka Ia berjanji kepada Abraham, ”Raja-raja akan muncul darimu.” —Kej. 17:6; Yak. 2:23. 12 Allah berjanji kepada putra Abraham, Ishak, dan cucunya, Yakub, bahwa Ia akan memberkati mereka dan bahwa keturunan mereka akan menjadi rajaraja. (Kej. 26:3-5; 35:11) Tapi sebelum itu, keturunan Yakub mula-mula menjadi budak di Mesir. Apakah itu berarti Yehuwa tidak menggenapi janji-Nya atau telah melepaskan wewenang-Nya sebagai Raja atas bumi? Tidak! Pada waktu yang Ia tetapkan, Yehuwa menunjukkan kuasa-Nya dan memperlihatkan bahwa Ia lebih berwenang daripada Firaun yang keras kepala. Bangsa Israel beriman kepada Yehuwa, dan Ia membebaskan mereka dengan cara yang luar biasa sewaktu melewati Laut Merah. Jelaslah, Yehuwa tetap Penguasa alam semesta. Dan, sebagai Bapak yang mengasihi anak-anak-Nya, Ia menggunakan kuasa-Nya yang besar untuk melindungi umat-Nya.—Baca Keluaran 14:13, 14. 12. Bagaimana Yehuwa menunjukkan wewe-
nang-Nya atas Mesir? Apa pengaruhnya atas umat Allah?
10
Laut Merah 1513 SM
Yesus dibangkitkan 33 M
YEHUWA MENJADI RAJA ATAS ISRAEL
Segera setelah Yehuwa membebaskan bangsa Israel dari Mesir, mereka menyanyikan lagu pujian yang dicatat di Keluaran pasal 15. Ayat 18 mengatakan, ”Yehuwa akan memerintah sebagai raja sampai . . . selama-lamanya.” Yehuwa memang menjadi Raja atas bangsa baru ini. (Ul. 33:5) Tapi, bangsa Israel tidak puas mempunyai Yehuwa sebagai Penguasa yang tidak kelihatan. Sekitar 400 tahun setelah meninggalkan Mesir, mereka meminta agar Allah memberi mereka raja manusia, seperti yang dimiliki bangsabangsa kafir di sekitar mereka. (1 Sam. 8:5) Namun selama pemerintahan Daud, nyatalah bahwa Yehuwa itu tetap berkuasa sebagai Raja. 14 Daud membawa tabut perjanjian ke Yerusalem. Pada hari yang menggembirakan itu, orang Lewi menyanyikan pujian bagi Yehuwa. Lagu tersebut, yang dicatat di 1 Tawarikh 16:31, berisi pernyataan penting ini, ”Biarlah mereka mengatakan di antara bangsa-bangsa, ’Yehuwa telah 13
13, 14. (a) Dalam sebuah nyanyian, apa yang orang Israel katakan tentang pemerintahan Yehuwa? (b) Apa yang Allah janjikan kepada Daud? MENARA PENGAWAL
menjadi raja!’” Tapi, bukankah Yehuwa adalah Raja kekekalan? Jadi, bagaimana Ia menjadi Raja pada waktu itu? Yehuwa menjadi Raja sewaktu Ia memilih Daud untuk mewakili Dia. Pemahaman ini sangat penting. Sebelum Daud meninggal, Yehuwa berjanji bahwa pemerintahannya akan berlangsung selamanya, ”Aku pasti akan membangkitkan benihmu setelah engkau, yang akan keluar dari bagian dalammu; dan aku akan menetapkan kerajaannya dengan kokoh.” (2 Sam. 7:12, 13) Janji ini terwujud sewaktu ’benih’ Daud, atau putranya, muncul lebih dari 1.000 tahun kemudian. Siapakah dia, dan kapan dia menjadi Raja? YEHUWA MELANTIK RAJA BARU 15 Pada tahun 29 M, Yohanes Pembaptis mulai memberitakan bahwa ”Kerajaan surga sudah dekat.” (Mat. 3:2) Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes, Yehuwa mengurapi Yesus sebagai Mesias dan calon Raja Kerajaan Allah. Sebagai Bapak, Yehuwa memperlihatkan kasih-Nya kepada Yesus dengan mengatakan, ”Inilah Putraku, yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan.”—Mat. 3:17. 16 Selama pelayanannya, Yesus memuliakan Bapaknya. (Yoh. 17:4) Caranya adalah dengan memberitakan Kerajaan Allah. (Luk. 4:43) Ia bahkan mengajar para pengikutnya untuk mendoakan datangnya Kerajaan itu. (Mat. 6:10) Sebagai calon Raja, Yesus bisa mengatakan kepada para penentangnya, ”Kerajaan Allah ada di tengah-tengah kamu.” (Luk. 17:21) Belakangan, pada malam sebelum kematiannya, Yesus mengadakan perjanjian ”untuk suatu kerajaan” dengan para pengikutnya. Artinya, sebagian dari murid-muridnya yang setia akan men-
15, 16. Kapan Yesus diurapi sebagai calon
Raja? Sewaktu di bumi, apa yang Yesus lakukan untuk mempersiapkan Kerajaannya? 15 JANUARI 2014
jadi raja bersama Yesus dalam Kerajaan Allah.—Baca Lukas 22:28-30. 17Kapan Yesus akan mulai memerintah sebagai Raja Kerajaan Allah? Tidak secara langsung. Ia malah dieksekusi pada siang berikutnya, dan para pengikutnya melarikan diri. (Yoh. 16:32) Tapi, seperti yang sudah-sudah, Yehuwa tetap memegang kendali. Pada hari yang ketiga, Ia membangkitkan Putra-Nya, dan pada hari Pentakosta 33 M, Yesus mulai memerintah atas sidang jemaat kaum terurap. (Kol. 1:13) Tapi Yesus, sebagai putra Daud yang dijanjikan, harus menunggu sebelum dapat memerintah sepenuhnya atas bumi. Yehuwa memberi tahu Putra-Nya, ”Duduklah di sebelah kananku sampai aku menempatkan musuh-musuhmu sebagai tumpuan kakimu.”—Mz. 110:1. SEMBAHLAH SANG RAJA KEKEKALAN
18Selama ribuan tahun, malaikat dan manusia telah memberontak melawan pemerintahan Yehuwa. Tapi, Yehuwa selalu memegang kendali dan tidak pernah melepaskan kekuasaan-Nya. Sebagai Bapak yang pengasih, Ia melindungi dan memelihara hamba-hamba-Nya yang setia, seperti Nuh, Abraham, dan Daud. Kita tentu senang menaati Raja seperti itu, dan kita ingin mendekat kepada-Nya. 19Tapi, kita mungkin bertanya: Bagaimana Yehuwa menjadi Raja pada zaman kita? Bagaimana kita bisa setia melayani Yehuwa dan menjadi putra yang sempurna dalam keluarga besar-Nya? Sewaktu kita mendoakan datangnya Kerajaan Allah, apa artinya itu? Pertanyaan-pertanyaan ini akan dijawab di artikel berikutnya. 17. Pada tahun 33 M, Yesus mulai memerintah
atas siapa, tapi apa yang harus ia tunggu? 18, 19. Setelah mempelajari ini semua, apa yang ingin kita lakukan? Apa yang akan kita pelajari di artikel berikutnya?
11
Ayat tahunan 2014:
”Biarlah kerajaanmu datang.” —Matius 6:10
100 Tahun Pemerintahan Kerajaan Apa yang Dicapainya? ”Besar dan menakjubkan semua perbuatanmu, Allah Yehuwa, . . . Raja kekekalan.”—PNY. 15:3. DAPATKAH SAUDARA MENJAWAB? ________________________________________________________________________________________________________________________________
Apa artinya Yehuwa menjadi Raja pada tahun 1914? Apa saja yang pertama-tama dilakukan Kerajaan itu?
________________________________________________________________________________________________________________________________
Bagaimana Yesus menggunakan Kerajaan Mesianik untuk memurnikan, mengajar, dan mengorganisasi hamba-hamba Allah yang setia di bumi?
________________________________________________________________________________________________________________________________
Kapan doa kita, ”Biarlah kerajaanmu datang,” akan terjawab sepenuhnya? Apa artinya hal itu?
PADA musim semi tahun 31 M, di sebuah gunung dekat kota Kapernaum, Yesus Kristus mengajar para pengikutnya agar berdoa, ”Biarlah kerajaanmu datang.” (Mat. 6:10) Dewasa ini, banyak orang ragu apakah Kerajaan itu benar-benar akan datang. Tapi, kita yakin Yehuwa akan menjawab doa kita itu. 2 Yehuwa akan menggunakan Kerajaan tersebut untuk mempersatukan keluarga-Nya yang ada di surga dan di bumi. Dengan demikian, kehendak-Nya akan terlaksana. (Yes. 55:10, 11) Selama 100 tahun ini ada banyak peristiwa besar yang membuktikan bahwa Yehuwa sudah menjadi Raja dan bahwa Ia melakukan hal-hal luar biasa bagi jutaan hamba-Nya. (Za. 14:9; Pny. 15:3) Namun, Yehuwa menjadi Raja tidak sama dengan datangnya Kerajaan Allah yang kita doakan itu. Apa bedanya, dan apa kaitannya dengan kita? RAJA YANG DILANTIK YEHUWA BERTINDAK 3Sekitar tahun 1870-an, hamba-hamba Allah mulai memahami makna nubuat nabi Daniel yang ditulis lebih dari 2.500 tahun yang lalu, ”Pada zaman raja-raja itu, Allah yang berkuasa atas surga akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan 1, 2. Apa yang akan dilakukan Kerajaan Allah? Mengapa kita yakin bah-
wa Kerajaan itu akan datang? 3. (a) Kapan Yesus dilantik sebagai Raja, dan di mana? (b) Apa buktinya bahwa Yesus menjadi Raja tahun 1914? (Lihat catatan kaki.)
12
MENARA PENGAWAL
pernah binasa.” (Dan. 2:44) Selama lebih dari 20 tahun, Siswa-Siswa Alkitab memberitakan bahwa 1914 akan menjadi tahun yang sangat penting. Di sisi lain, banyak orang pada waktu itu yakin bahwa masa depan mereka cerah. Seorang penulis mengatakan, ”Dunia pada tahun 1914 penuh harapan dan janji.” Namun kemudian, nubuat Alkitab tergenap dengan meletusnya Perang Dunia I, yang diikuti oleh kelaparan, gempa bumi, dan penyakit. Hal-hal itu dan nubuat lain yang juga tergenap membuktikan bahwa Yesus Kristus menjadi Raja Kerajaan Allah di surga pada tahun 1914. Dengan melantik Putra-Nya sebagai Raja Mesianik, Yehuwa menunjukkan wewenang-Nya sebagai Raja dengan cara baru. 4Apa yang pertama-tama dilakukan Raja yang baru dilantik Allah ini? Ia berperang melawan Setan, musuh utama Bapaknya. Yesus dan para malaikatnya mencampakkan Setan beserta semua hantunya dari surga. Surga pun bergembira sedangkan bumi dilanda penderitaan yang tak terkira. (Baca Penyingkapan 12: 7-9, 12.) Setelah itu, Sang Raja mulai memurnikan, mengajar, dan mengorganisasi hamba-hambanya di bumi untuk melakukan kehendak Allah. Mari kita bahas bagaimana kita bisa meniru ketaatan mereka kepada arahan Yesus.
pengikutnya di bumi. Nabi Maleakhi melukiskan hal ini sebagai suatu pemurnian. (Mal. 3:1-3) Sejarah menunjukkan bahwa pemurnian ini terjadi antara tahun 1914 dan awal tahun 1919. Jika kita ingin menjadi anggota keluarga besar Yehuwa, kita harus bersih, atau kudus. (1 Ptr. 1:15, 16) Kita harus menjaga ibadat kita tetap bersih, tidak dicemari oleh agama palsu atau politik. 6 Yesus kemudian menggunakan wewenangnya sebagai Raja untuk melantik ”budak yang setia dan bijaksana”. Budak ini akan menyediakan makanan rohani secara teratur bagi semua yang termasuk dalam ”satu kawanan” milik Yesus. (Mat. 24: 45-47; Yoh. 10:16) Sejak tahun 1919, sekelompok kecil saudara-saudara terurap dengan setia mengemban tanggung jawab penting ini, yaitu memberi makan ’pelayan-pelayan rumah’. Budak yang setia dan bijaksana memberi kita makanan rohani yang limpah agar iman kita semakin kuat. Ini juga akan memperkuat tekad kita untuk menjaga ibadat, tindakan, pikiran, maupun tubuh kita, tetap bersih sesuai dengan yang Allah harapkan. Makanan rohani ini juga mengajar dan mempersiapkan kita untuk menjalankan pekerjaan terpenting di bumi ini, yaitu pengabaran. Apakah Saudara rutin menyantap makanan rohani ini?
RAJA MESIANIK MEMURNIKAN RAKYATNYA YANG SETIA 5Setelah Yesus membersihkan surga dari pengaruh buruk Setan dan hantuhantunya, Yehuwa memerintahkan Yesus untuk memeriksa dan memurnikan para
SANG RAJA MENGAJAR PARA PENGIKUTNYA UNTUK MENGABAR KE SELURUH DUNIA 7Sewaktu Yesus memulai pelayanan-
Lihat buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? halaman 88-92.
nya di bumi, ia mengatakan, ”Juga ke Lihat Menara Pengawal 15 Juli 2013, halaman 2223, paragraf 12. 6. Siapa yang digunakan untuk menyediakan
4. Apa yang pertama-tama dilakukan Yesus se-
waktu menjadi Raja? Apa yang ia lakukan selanjutnya? 5. Pemurnian apa yang terjadi antara tahun 1914 dan awal tahun 1919? 15 JANUARI 2014
makanan rohani? Mengapa makanan ini sangat penting? 7. Pekerjaan penting apa yang Yesus mulai ketika berada di bumi? Sampai kapan itu berlangsung?
13
1919 Direktur dinas dilantik PEMURNIAN 1914-1919 Yesus memeriksa dan memurnikan kondisi rohani pengikutnya di bumi. Pada tahun 1919, Yesus melantik ”budak yang setia dan bijaksana”
1927 Pengabaran dilakukan setiap hari Minggu
1938 Para hamba dilantik secara teokratis
1943 Sekolah Alkitab Gilead dan Sekolah Pelayanan Teokratis 851.378
Penyiar di Seluruh Dunia: 6.000 17.000 1910
1914
1972 Tanggung jawab mengawasi sidang dipikul oleh badan penatua
1920
328.572 1930
kota-kota lain aku harus menyatakan kabar baik tentang kerajaan Allah, karena untuk itulah aku diutus.” (Luk. 4:43) Selama tiga setengah tahun, pengabaran menjadi kegiatan terpenting dalam hidupnya. Ia mengajar para muridnya, ”Seraya kamu pergi, beritakanlah, ’Kerajaan surga sudah dekat.’” (Mat. 10:7) Setelah kebangkitannya, Yesus menubuatkan bahwa para muridnya akan menyatakan berita ini ”sampai ke bagian yang paling jauh di bumi”. (Kis. 1:8) Ia berjanji bahwa ia sendiri akan mendukung pekerjaan penting ini sampai dunia berakhir.—Mat. 28:19, 20. 8Sejak tahun 1919, ”kabar baik kerajaan” mencakup berita baru. (Mat. 24:14) Sang Raja memerintah dari surga, dan ia memiliki sekelompok kecil pengikut di bumi yang telah dimurnikan. Kelompok ini menanggapi serius perintah Yesus untuk menyatakan ke seluruh bumi kabar baik bahwa Kerajaan Allah telah memerintah di surga! (Kis. 10:42) Misalnya, pada bulan September 1922, kirakira 20.000 pendukung Kerajaan berkumpul pada kebaktian internasional di Cedar Point, Ohio, AS. Mereka tentu sangat bersemangat ketika Saudara Rutherford menyampaikan khotbah berjudul ”Kerajaan” dan berkata, ”Lihat, Sang Raja memerintah! Kalian adalah pemberita-pemberitanya. Karena itu umumkan, umumkan,
1940
1950
umumkan, Raja dan kerajaannya.” Keesokan harinya, dua ribu orang dari antara mereka pergi berdinas, dan beberapa bahkan mengabar sejauh 72 kilometer dari lokasi kebaktian. Seorang saudara mengatakan, ”Saya tidak akan pernah lupa seruan untuk mengumumkan Kerajaan dan semangat para hadirin!” Yang lain juga merasakan hal yang sama. 9 Pada tahun 1922, ada lebih dari 17.000 penyiar di 58 negeri di seluruh dunia. Tapi, mereka masih butuh pelatihan. Pada abad pertama, Sang Raja terlantik memberikan petunjuk yang jelas kepada para muridnya tentang apa yang harus diberitakan, daerahnya, dan caranya. (Mat. 10:5-7; Luk. 9:1-6; 10:1-11) Demikian pula dewasa ini. Yesus memastikan agar semua pemberita mendapatkan petunjuk dan memiliki alat bantu yang dibutuhkan untuk menjadi pengajar yang baik. (2 Tim. 3:17) Melalui sidang, Yesus melatih para pengikutnya untuk pengabaran. Salah satu caranya adalah melalui Sekolah Pelayanan Teokratis yang diselenggarakan di 111.000 sidang di seluruh dunia. Sekolah ini mendidik lebih dari tujuh juta penyiar untuk terampil mengabar dan mengajar ”segala macam orang”.—Baca 1 Korintus 9:20-23. 10Ada juga sekolah-sekolah Alkitab lain untuk melatih para penatua, perintis, 9, 10. (a) Sekolah apa saja yang melatih kita
8. Bagaimana Sang Raja menggerakkan para
pengikutnya di bumi untuk mengabar?
14
untuk pengabaran? (b) Apa manfaat pelatihan ini bagi Saudara sendiri? MENARA PENGAWAL
1960
7.224.930
1976 Badan Pimpinan diorganisasi ke dalam enam panitia
1977 Sekolah Dinas Perintis
Organisasi
6.035.564
1987 Sekolah Pelatihan Pelayanan
1999 Sekolah bagi Pengawas Keliling
2011 Sekolah Alkitab bagi Pasangan Kristen
Pengajaran
2.175.403 1.384.782 1970
1980
1990
saudara lajang, pasangan Kristen, anggota Panitia Cabang dan istri mereka, pengawas keliling dan istri mereka, serta utusan injil. Beberapa siswa dari Sekolah Alkitab bagi Pasangan Kristen menyatakan penghargaan, ”Pelatihan khusus yang kami terima membuat kami semakin mengasihi Yehuwa dan lebih terampil membantu orang lain.” 11Setan, sang musuh, memperhatikan upaya besar yang dikerahkan untuk mengabarkan dan mengajarkan kabar baik ini. Ia ingin menghentikan pengabaran dan akan menggunakan segala macam cara untuk melumpuhkan berita Kerajaan dan para pemberitanya. Tapi, serangan Setan tidak akan berhasil. Yehuwa telah memberi Putra-Nya kedudukan tinggi, ”jauh di atas setiap pemerintah dan wewenang dan kuasa dan pertuanan”. (Ef. 1:20-22) Sebagai Raja, Yesus menggunakan kekuasaannya untuk melindungi dan membimbing para muridnya agar kehendak Bapaknya terwujud. Kabar baik terus diberitakan, dan jutaan orang berhati jujur diajar untuk menyembah Yehuwa. Lihat Menara Pengawal 15 September 2012, halaman 13-17, ”Sekolah-Sekolah Teokratis—Bukti Kasih Yehuwa”. Lihat Menara Pengawal 1 Desember 1998, halaman 19-22 yang berisi contoh kemenangan hukum yang diperoleh di berbagai negeri.
2000
2010
2014
Sungguh suatu kehormatan besar untuk ikut serta dalam pekerjaan menakjubkan ini! SANG RAJA MENGORGANISASI PARA PENGIKUTNYA UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN
Sejak Yesus mulai memerintah pada tahun 1914, ia telah memurnikan cara hamba-hamba Allah diorganisasi untuk melakukan kehendak Bapaknya. (Baca Yesaya 60:17.) Tahun 1919, seorang direktur dinas dilantik di setiap sidang untuk memimpin pengabaran. Tahun 1927, sidangsidang mulai rutin mengabar pada hari Minggu. Tahun 1931, hamba-hamba Yehuwa mulai menggunakan nama Saksi-Saksi Yehuwa, yang mendorong mereka untuk meningkatkan pekerjaan Kerajaan. (Yes. 43:10-12) Sejak tahun 1938, saudara-saudara yang mengemban tanggung jawab di sidang tidak lagi dipilih melalui pemungutan suara, tapi dilantik. Tahun 1972, tanggung jawab untuk mengawasi sidang tidak lagi dipikul oleh satu orang tapi oleh sekelompok penatua. Semua yang memenuhi syarat dianjurkan untuk rela melayani sebagai penatua dan hamba pelayanan, dan menggembalakan sidang. (1 Ptr. 5:2) Tahun 1976, Badan Pimpinan diorganisasi ke dalam enam panitia untuk mengawasi pekerjaan Kerajaan sedunia. 12
11. Mengapa para pengikut Yesus bisa terus
mengabar meskipun mendapat serangan dari Setan? 15 JANUARI 2014
12. Sejak 1914, perubahan apa saja yang terjadi
dalam cara hamba-hamba Allah diorganisasi?
15
Sejak itu, Yesus secara bertahap mengorganisasi para pengikutnya untuk melakukan segala sesuatu menurut cara Allah. 13 Pikirkan semua yang telah dilakukan Raja Mesianik selama 100 tahun pertama pemerintahannya. Ia telah memurnikan suatu umat untuk mewakili Yehuwa. Ia telah mengarahkan pemberitaan kabar baik di 239 negeri dan mengajar jutaan orang untuk menyembah Yehuwa. Ia telah mempersatukan lebih dari tujuh juta pengikutnya yang setia, yang merelakan diri untuk melakukan kehendak Bapaknya. (Mz. 110:3) Yehuwa telah menggunakan Kerajaan Mesianik untuk melakukan banyak hal yang benar-benar luar biasa. Tapi, akan ada peristiwa-peristiwa yang lebih hebat di masa depan! Yehuwa memang telah melantik Putra-Nya Yesus Kristus sebagai Raja Mesianik pada tahun 1914. Namun, ini tidak berarti bahwa doa kita, ”Biarlah kerajaanmu datang,” telah terjawab sepenuhnya. (Mat. 6:10) Alkitab menubuatkan bahwa Yesus akan ’melakukan penaklukan di antara musuh-musuhnya’. (Mz. 110:2) Semua pemerintahan manusia di bawah kendali Setan masih menentang Kerajaan. Sewaktu kita berdoa agar Kerajaan Allah datang, kita minta agar Raja Mesianik dan ke-144.000 raja di surga menyingkirkan pemerintahan manusia dan siapa saja di bumi yang menentang Kerajaan itu. Apabila hal itu terlaksana, tergenaplah nubuat di Daniel 2:44, yang menyatakan bahwa Kerajaan Allah ”akan meremukkan dan mengakhiri semua kerajaan ini”. Semua musuh Kerajaan akan dibinasakan. (Pny.
6:1, 2; 13:1-18; 19:11-21) Hal ini akan segera terjadi. Maka, cocoklah jika ayat tahunan kita untuk 2014 adalah Matius 6:10, ”Biarlah kerajaanmu datang.” Tahun ini genaplah 100 tahun pemerintahan Yesus di surga! 15Setelah Yesus membinasakan musuh-musuh Allah, ia akan mencampakkan Setan dan hantu-hantunya ke dalam jurang selama seribu tahun. (Pny. 20:1-3) Setelah pengaruh jahat itu tidak ada lagi, Kerajaan itu akan segera bertindak dengan menyingkirkan dosa Adam dan semua dampaknya melalui korban tebusan Yesus. Lalu, Sang Raja akan membangkitkan jutaan orang dan mengatur program pendidikan sedunia untuk mengajar mereka tentang Yehuwa. (Pny. 20:12, 13) Seluruh bumi akan menjadi firdaus, seperti Taman Eden, dan semua orang yang setia akan menjadi sempurna. 16 Pada akhir seribu tahun pemerintahan Kristus, kehendak Yehuwa untuk bumi ini akan terlaksana. Kemudian, Yesus akan menyerahkan Kerajaan itu kepada Bapaknya. (Baca 1 Korintus 15:2428.) Kita tidak butuh perantara lagi untuk menghampiri Yehuwa. Semua putra Allah di surga dan anak-anak-Nya di bumi akan dipersatukan dengan Bapak surgawi mereka sebagai satu keluarga besar. 17 Peristiwa-peristiwa luar biasa selama 100 tahun pemerintahan Kerajaan menunjukkan bahwa Yehuwa memegang kendali dan bahwa kehendak-Nya untuk bumi ini akan terlaksana. Mari kita terus melayani Dia dengan setia dan mengumumkan Raja dan Kerajaan-Nya. Kita yakin bahwa Yehuwa akan segera menjawab doa kita, ”Biarlah kerajaanmu datang”!
13. Banyak hal telah dicapai selama 100 tahun
15, 16. (a) Peristiwa-peristiwa luar biasa apa
pemerintahan Raja Mesianik. Apa manfaat yang Saudara dapatkan? 14. (a) Apa yang kita minta kepada Allah sewaktu kita berdoa ”Biarlah kerajaanmu datang”? (b) Apa ayat tahunan kita untuk 2014? Mengapa itu cocok?
yang akan terjadi selama seribu tahun pemerintahan Kristus? (b) Apa tindakan Yesus yang terakhir sebagai Raja Mesianik? Apa kaitannya dengan kehendak Yehuwa? 17. Apa yang akan Saudara lakukan demi Kerajaan?
BERKAT-BERKAT DI MASA DEPAN 14
16
MENARA PENGAWAL
Membuat Pilihan yang Bijak pada Masa Muda ”Hai, pemuda-pemuda dan juga perawan-perawan . . . Biarlah mereka memuji nama Yehuwa.”—MZ. 148:12, 13. SAAT ini kita hidup pada masa yang menakjubkan. Belum pernah sebelumnya jutaan orang dari segala bangsa memutuskan untuk menyembah Yehuwa. (Pny. 7:9, 10) Banyak pengalaman yang mengasyikkan telah diceritakan oleh anak-anak muda yang mengundang orang untuk ”mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma”. (Pny. 22:17) Mereka membantu orang-orang untuk memahami Alkitab dan hidup lebih baik. Beberapa anak muda dengan bersemangat belajar bahasa lain dan mengabar di daerah berbahasa asing. (Mz. 110:3; Yes. 52:7) Kalau kamu juga ingin lebih menikmati pekerjaan yang memuaskan ini, apa yang harus kamu lakukan? 2 Kamu bisa membuat keputusan yang bijak sekarang, yang akan membuka jalan untuk meluaskan pelayananmu. Sebagai contoh, sewaktu masih remaja, Timotius dari Listra membuat keputusan yang baik, sehingga pada usia 20-an ia sudah bisa menjadi utusan injil. (Kis. 16:1-3) Mungkin beberapa bulan setelah bertemu dengannya, Paulus mengajaknya mengunjungi sidang Tesalonika yang baru dibentuk. Saat itu, saudara-saudara di sidang tersebut mengalami penganiayaan hebat sehingga Paulus terpaksa meninggalkan mereka. Tapi, ia yakin Timotius bisa menguatkan saudara-saudara di 1. Apa yang dinikmati banyak anak muda? 2. Jelaskan bagaimana teladan Timotius menunjukkan bahwa Yehuwa
ingin memberikan tanggung jawab kepada kaum muda. (Lihat gambar di atas.) 15 JANUARI 2014
17
DAPATKAH KAMU MENJELASKAN? ________________________________________________________________________________________________________________________________
Apa yang bisa kamu lakukan sekarang yang akan membuka jalan untuk meluaskan pelayananmu?
________________________________________________________________________________________________________________________________
Bagaimana beberapa saudara-saudari menggunakan masa muda mereka?
________________________________________________________________________________________________________________________________
Prinsip Alkitab apa saja yang bisa membantumu membuat keputusan terbaik dalam hidupmu?
sana. (Kis. 17:5-15; 1 Tes. 3:1, 2, 6) Bayangkan betapa senangnya Timotius ketika mendapat tugas itu! KEPUTUSANMU YANG TERPENTING 3Sekaranglah saatnya kamu perlu membuat keputusan penting, yaitu selagi muda. Keputusan penting apa? Untuk melayani Yehuwa. Kapan saat terbaik untuk membuat keputusan itu? Yehuwa mengatakan, ”Ingatlah Penciptamu yang Agung pada hari-hari masa mudamu.” (Pkh. 12:1) Satu-satunya cara untuk mengingat Yehuwa adalah dengan melayani Dia dengan segenap hatimu. (Ul. 10:12) Ini merupakan keputusan yang paling penting untukmu karena akan menentukan bagaimana kehidupanmu di kemudian hari.—Mz. 71:5. 4Memang, melayani Yehuwa bukanlah satu-satunya pilihan yang bisa menentukan masa depanmu. Kamu juga perlu memutuskan apakah kamu akan menikah, dengan siapa, maupun caranya mencari nafkah. Hal-hal ini juga sangat penting, tapi pertamatama kamu harus memutuskan untuk melayani Yehuwa dengan segenap hatimu. (Ul. 30:19, 20) Mengapa? Karena semua keputusan itu saling berkaitan. Apa yang kamu putuskan tentang perkawinan dan pekerjaan akan memengaruhi pelayananmu kepada Allah. Dan, keinginanmu untuk melayani Allah akan menentukan apa yang akan kamu putuskan mengenai perkawinan dan pekerjaan. (Bandingkan Lukas 14:16-20.) Jadi, putuskan apa yang akan menjadi hal terpenting dalam kehidupanmu.—Flp. 1:10. APA YANG AKAN KAMU KEJAR SELAGI MUDA? 5
Ambillah keputusan untuk melayani Ye-
3. Keputusan terpenting apa yang akan kamu
buat, dan kapan? 4. Keputusan penting apa yang akan memengaruhi pelayananmu kepada Allah? 5, 6. Ceritakan pengalaman yang menunjukkan bahwa keputusan yang benar bisa membuka jalan untuk meluaskan pelayanan. (Lihat juga artikel ”Keputusanku Semasa Kecil” dalam majalah ini.)
18
huwa, cari tahu apa yang Dia inginkan, lalu putuskan apa yang akan kamu kejar dalam kehidupanmu. Seorang saudara di Jepang menulis, ”Ketika berumur 14, saya mengabar dengan seorang penatua yang memperhatikan bahwa saya tidak menikmati pelayanan. Dengan lembut, ia mengatakan, ’Pulanglah, Yuichiro. Duduklah dan renungkan apa yang telah Yehuwa lakukan untukmu.’ Saya pun melakukannya. Saya malah terus berpikir dan berdoa selama beberapa hari. Sedikit demi sedikit, sikap saya berubah. Saya makin menikmati pelayanan. Saya senang membaca tentang para utusan injil, dan mulai memikirkan untuk melayani Allah lebih sepenuhnya.” 6Yuichiro mulai membuat keputusan yang bijak. Hasilnya, ia belakangan bisa melayani Yehuwa di luar negeri. Ia mengatakan, ”Antara lain, saya memutuskan untuk mengikuti kursus bahasa Inggris. Setelah tamat sekolah, saya memilih pekerjaan penggal waktu dengan mengajar bahasa Inggris agar bisa merintis. Ketika berumur 20, saya mulai belajar bahasa Mongol dan sempat menghadiri kelompok berbahasa Mongol. Dua tahun kemudian, tahun 2007, saya pergi ke Mongolia. Di sana, saya mengabar dengan beberapa perintis dan ternyata ada banyak orang yang mencari kebenaran. Maka, saya ingin pindah ke sana dan membantu. Saya kembali ke Jepang untuk membuat rencana. Sejak April 2008, saya merintis di Mongolia. Kehidupan di sini tidak mudah. Tapi, orangorang menyambut kabar baik, dan saya bisa membantu mereka mendekat kepada Yehuwa. Saya merasa telah memilih jalan hidup yang terbaik.” 7Kamu sendirilah yang harus memutuskan bagaimana kamu akan menggunakan kehidupanmu sebagai Saksi Yehuwa. (Yos. 24:15) Kami tidak bisa memberi tahu kamu apakah harus menikah atau dengan siapa. Kami tidak bisa memberi tahu kamu pekerjaan apa yang harus kamu pilih, entah 7. Keputusan apa yang harus kalian buat? Pel-
ajaran apa yang kita dapatkan dari Musa? MENARA PENGAWAL
pekerjaan yang membutuhkan keahlian atau tidak. Kehidupan kalian tidak sama. Ada yang tinggal di desa yang miskin, dan yang lain di kota yang makmur. Kepribadian, keterampilan, pelatihan, minat, dan iman kalian pun tidak sama. Pada zaman dulu, kaum muda yang melayani Yehuwa juga memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Misalnya di Mesir, Musa kaya raya, sedangkan anak muda Ibrani lainnya adalah budak. (Kel. 1: 13, 14; Kis. 7:21, 22) Tapi, seperti kalian, mereka hidup pada masa yang menentukan. (Kel. 19:4-6) Mereka masing-masing harus memutuskan apa yang akan mereka kejar dalam hidup mereka. Musa membuat keputusan yang bijak, yaitu untuk melakukan kehendak Yehuwa.—Baca Ibrani 11:24-27. 8Yehuwa membantu kalian agar bisa membuat keputusan yang benar. Ia memberikan nasihat berupa prinsip, atau kebenaran dasar, yang dapat kalian gunakan sesuai dengan keadaan masing-masing. (Mz. 32:8) Kalau kalian tidak yakin akan caranya menggunakan prinsip-prinsip ini, mintalah bantuan orang tua atau para penatua. (Ams. 1:8, 9) Mari kita bahas tiga prinsip Alkitab yang bisa membantu kalian membuat keputusan yang baik sekarang. TIGA PRINSIP ALKITAB YANG BISA MEMBANTU 9Carilah dahulu Kerajaan Allah dan keadilbenaran-Nya. (Baca Matius 6:19-21, 24-26, 31-34.) Yehuwa menghargai kamu dengan memberimu kebebasan untuk memilih. Ia tidak menyuruh kamu menghabiskan seluruh masa mudamu untuk memberitakan Kerajaan. Tapi, Yesus memang mengajarkan bahwa kita harus mencari dahulu Kerajaan Allah. Dengan begitu, banyak pintu kesempatan akan terbuka bagimu. Mi-
salnya, kamu bisa lebih sering menunjukkan kasihmu kepada Yehuwa dan sesama. Kamu juga bisa memperlihatkan rasa syukurmu atas harapan kehidupan abadi. Tentang perkawinan dan pekerjaan, pikirkan apakah keputusanmu akan membuatmu mengkhawatirkan kebutuhan materi atau mendahulukan Kerajaan Allah dan keadilbenaran-Nya. 10Rasakan betapa bahagianya melayani orang lain. (Baca Kisah 20:20, 21, 24, 35.) Ini merupakan prinsip yang penting dalam kehidupan. Yesus menyadari hal itu. Maka, ia melayani Bapaknya dengan melakukan kehendak-Nya. Ia juga melayani orang lain dengan mengajarkan kabar baik kepada mereka. Hal ini membuatnya bahagia. (Luk. 10:21; Yoh. 4:34) Kamu mungkin merasakan hal yang sama sewaktu melayani orang lain. Jadi, sewaktu akan mengambil keputusan, gunakan prinsip-prinsip yang Yesus ajarkan. Kamu akan bahagia, demikian juga Yehuwa. —Ams. 27:11. 11 Kita akan menikmati kebahagiaan terbesar jika kita melayani Yehuwa. (Ams. 16:20) Barukh, sekretaris Yeremia, pada suatu saat pernah kehilangan sukacitanya karena lebih memikirkan keinginannya sendiri daripada kehendak Yehuwa. Allah memperhatikan ini, lalu memberi tahu Barukh agar tidak lagi ”mencari perkara-perkara besar” bagi dirinya. Kalau Barukh taat, ia akan selamat dari kebinasaan Yerusalem. (Yer. 45:3, 5) Apa yang akan membuat Barukh bahagia? Menuruti keinginannya sendiri dan dibinasakan, atau melakukan kehendak Yehuwa dan selamat dari kebinasaan Yerusalem? —Yak. 1:12. 12 Seorang saudara bernama Ramiro merasakan kebahagiaan karena melayani orang lain. Ia mengatakan, ”Saya berasal dari keluarga miskin di sebuah desa di Pegunungan
8. Bantuan apa yang tersedia bagimu untuk
10. Apa yang membuat Yesus bahagia? Apa
membuat keputusan yang baik? 9. (a) Yehuwa menghargai kita dengan memberi kita kebebasan untuk memilih. Apa maksudnya hal itu? (b) Apa manfaatnya kalau kamu mencari dahulu Kerajaan? 15 JANUARI 2014
yang harus kamu lakukan agar bahagia? 11. Mengapa Barukh kehilangan sukacitanya? Nasihat apa yang Yehuwa berikan kepadanya? 12. Keputusan apa yang diambil Ramiro yang membuatnya bahagia?
19
Andes. Jadi, ketika kakak saya mau membiayai kuliah saya, ini kesempatan emas. Tapi, belum lama ini saya dibaptis sebagai Saksi Yehuwa, dan saya mendapat tawaran lain. Seorang perintis mengajak saya mengabar di sebuah kota kecil. Saya ikut dengannya, belajar memangkas rambut, dan membuka usaha pangkas rambut untuk menafkahi diri.” Banyak orang di kota itu mau menerima PAR. Kemudian, sebuah sidang baru dalam bahasa setempat terbentuk. Maka, Ramiro memutuskan untuk bergabung dengan sidang itu. Kini, sudah sepuluh tahun ia melayani sidang itu. Ia mengatakan bahwa tidak ada pekerjaan lain yang lebih membahagiakan daripada membantu orang lain belajar Alkitab dalam bahasa mereka sendiri. 13 Rasakan senangnya melayani Yehuwa. (Baca Pengkhotbah 12:1.) Jangan merasa bahwa sebelum bisa merintis kamu harus mendapat pekerjaan yang bagus. Sekarang-
lah waktu yang paling baik untuk mulai melayani Yehuwa dengan segenap hati, sebelum kamu punya tanggung jawab keluarga. Kamu sehat dan punya tenaga untuk menangani tugas yang sulit. Apa yang ingin kamu lakukan untuk Yehuwa? Mungkin kamu bercita-cita untuk merintis, atau mengabar kepada orang-orang berbahasa asing. Mungkin kamu bisa berbuat lebih banyak di sidangmu sendiri. Apa pun cita-citamu, kamu harus bisa membiayai diri. Pikirkan hal ini: ’Pekerjaan apa yang akan kupilih, dan berapa banyak pelatihan yang dibutuhkan untuk itu?’
13. Mengapa sekaranglah saat terbaik bagimu
14. Apa yang perlu kamu waspadai sewaktu
untuk melayani Yehuwa dengan segenap hati?
mencari pekerjaan?
Ramiro terus bersukacita melayani Yehuwa sejak muda (Lihat paragraf 12)
MENGGUNAKAN PRINSIP ALKITAB UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN YANG BIJAK 14Ketiga prinsip Alkitab yang telah kita bahas bisa membantumu sewaktu akan membuat keputusan tentang pekerjaan.
Untuk mendapatkan pekerjaan yang cocok di daerahmu atau di tempat di mana kamu akan merintis, mungkin kamu bisa melihat iklan lowongan pekerjaan atau minta saran seorang kenalan yang memiliki usaha. Informasi seperti itu bisa bermanfaat, tapi berhati-hatilah. Orang yang tidak mengasihi Yehuwa mungkin mencoba menanamkan kasih akan dunia ini dalam hatimu. (1 Yoh. 2:15-17) Jika kita melihat-lihat apa yang ditawarkan dunia, jangan lupa bahwa hatimu bisa menyesatkan kamu.—Baca Amsal 14:15; Yer. 17:9. 15Setelah mengetahui berbagai lowongan pekerjaan yang ada, kamu butuh nasihat yang baik. (Ams. 1:5) Siapa yang dapat membantumu menilai pekerjaan yang cocok bagimu dengan menggunakan prinsip Alkitab? Dengarkan orang yang mengasihi Yehuwa, mengasihimu, dan mengenalmu dengan baik maupun keadaanmu. Mereka bisa membantumu untuk jujur terhadap diri sendiri mengenai apa yang bisa kamu lakukan dan apa yang ingin kamu lakukan. Bisa jadi apa yang mereka katakan akan membuatmu memikirkan kembali citacitamu. Kalau orang tuamu mengasihi Yehuwa, mereka pasti bisa memberimu nasihat yang baik, juga para penatua di sidangmu. Bertanyalah kepada para perintis dan pengawas wilayah mengapa mereka memutuskan untuk melayani Yehuwa sepenuh waktu. Apa yang mereka lakukan pada awal pelayanan mereka? Bagaimana mereka mencari nafkah? Berkat apa saja yang mereka nikmati?—Ams. 15:22. 16Orang-orang yang mengenalmu dengan baik bisa memberimu nasihat yang bijak. Misalnya, Bagaimana kalau kamu ingin berhenti sekolah lalu merintis karena kamu malas mengerjakan banyak tugas di sekolah? Orang yang mengasihimu mungkin bisa melihat mengapa kamu ingin berhenti sekolah. Maka, ia bisa membantumu menya-
dari bahwa kalau kamu bertekun di sekolah, kamu akan belajar untuk tidak cepat menyerah. Sifat ini dibutuhkan kalau kamu ingin melayani Yehuwa untuk selamanya.—Mz. 141:5; Ams. 6:6-10. 17Semua yang melayani Yehuwa akan menghadapi situasi yang bisa melemahkan iman dan menjauhkan mereka dari Yehuwa. (1 Kor. 15:33; Kol. 2:8) Ada jenis pekerjaan yang bisa jadi lebih membahayakan imanmu daripada pekerjaan lain. Kamu mungkin memperhatikan bahwa beberapa saudara telah kehilangan iman karena memilih jenis pekerjaan tertentu. (1 Tim. 1:19) Maka, hindarilah pekerjaan apa pun yang bisa merusak persahabatanmu dengan Yehuwa.—Ams. 22:3.
15, 16. Siapa yang bisa memberimu nasihat
18, 19. Apa yang bisa kamu lakukan kalau
yang bijak tentang pekerjaan?
kamu belum ingin merintis?
15 JANUARI 2014
NIKMATI MASA MUDAMU SEBAGAI ORANG KRISTEN 18Kalau kamu benar-benar ingin melayani Yehuwa, gunakan kesempatan yang ditawarkan kepadamu selagi kamu masih muda. Sekaranglah waktunya untuk mengambil keputusan yang bisa membantumu menikmati pelayanan.—Mz. 148:12, 13. 19Bagaimana kalau kamu belum punya keinginan untuk berbuat lebih dalam pelayanan? Teruslah perkuat imanmu kepada Yehuwa. Paulus menjelaskan apa yang ia lakukan agar mendapat berkat Yehuwa, ”Jika kamu memiliki kecenderungan mental yang berbeda dalam suatu hal, Allah akan menyingkapkan sikap tersebut di atas kepada kamu. Bagaimanapun juga, sesuai dengan tingkat kemajuan yang telah kita buat, biarlah kita terus berjalan dengan tertib mengikuti rutin yang sama ini.” (Flp. 3: 15, 16) Ingatlah bahwa Yehuwa mengasihimu. Nasihat-Nya adalah yang terbaik. Bersedialah dibantu oleh-Nya dalam membuat keputusan yang terbaik sekarang, selagi kamu muda. 17. Jenis pekerjaan apa yang sebaiknya kamu
hindari?
21
Terus Melayani Yehuwa pada Usia Senja ”Ingatlah Penciptamu yang DAPATKAH SAUDARA MENJELASKAN? ________________________________________________________________________________________________________________________________
Bagaimana mereka yang berumur bisa berbagi pengalaman? ________________________________________________________________________________________________________________________________
Teladan Alkitab mana yang bisa menggugah mereka yang berumur untuk melayani ke daerah lain? ________________________________________________________________________________________________________________________________
Cara-cara baru apa dalam pelayanan yang telah dicoba orang Kristen yang berumur?
Agung.”—PKH. 12:1.
YEHUWA mengilhami Raja Salomo untuk menuliskan nasihat ini kepada kaum muda, ”Ingatlah Penciptamu yang Agung pada hari-hari masa mudamu, sebelum hari-hari yang menyebabkan malapetaka mulai datang.” Apa artinya ”hari-hari yang menyebabkan malapetaka”? Ini memaksudkan usia lanjut. Salomo menggunakan kata-kata puitis untuk menggambarkan problem para lansia: kaki dan tangan gemetaran, gigi tanggal, mata mulai rabun, pendengaran berkurang, rambut putih, tubuh yang bungkuk dan kaku. Maka tidak heran, Salomo memberi tahu kita agar mengingat Sang Pencipta yang Agung selagi muda.—Baca Pengkhotbah 12:1-5. 2 Ada banyak orang Kristen berusia 50-an atau lebih yang masih kuat. Mereka mungkin sudah beruban, tapi tidak memiliki problem-problem kesehatan yang Salomo gambarkan. Apakah mereka yang sudah banyak makan asam garam kehidupan ini juga bisa menerapkan nasihat Salomo kepada kaum muda, 1, 2. (a) Salomo diilhami untuk menuliskan nasihat apa kepada kaum
muda? (b) Mengapa nasihat Salomo juga bisa diterapkan kepada orang Kristen yang berusia 50-an atau lebih?
22
MENARA PENGAWAL
”Ingatlah Penciptamu yang Agung”? Pertama-tama, apa maksudnya nasihat itu? 3Saudara mungkin sudah bertahun-tahun melayani Yehuwa, tapi ada baiknya Saudara sewaktu-waktu merenungkan betapa agungnya Pencipta kita. Kehidupan adalah pemberian yang luar biasa. Rancangan dari ciptaan Allah itu begitu rumit sampai-sampai kita tidak bisa benar-benar memahaminya. Karya-Nya begitu beragam sehingga kita bisa menikmati hidup ini dengan cara yang beragam pula. Kalau kita merenungkan ciptaan Yehuwa, kita akan teringat lagi betapa besar kasih, hikmat dan kuasa-Nya. (Mz. 143:5) Namun, hal itu juga akan mengingatkan kita pada apa yang Ia minta dari kita. Setelah merenungkan semua hal ini, kita tentu tergugah untuk memperlihatkan rasa syukur dengan melayani Dia semaksimal mungkin sepanjang hidup kita.—Pkh. 12:13. KELEBIHAN DI USIA SENJA 4 Jika Saudara sudah berumur, renungkanlah, ’Apa yang akan saya lakukan sekarang, selagi masih kuat dan sehat?’ Sebagai orang Kristen yang punya banyak pengalaman, Saudara memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Misalnya, Saudara bisa meneruskan kepada kaum muda apa yang Saudara pelajari dari Yehuwa. Saudara bisa membina orang lain dengan menceritakan berbagai pengalaman sewaktu melayani Allah. Raja Daud berdoa agar bisa melakukan hal ini. Ia menulis, ”Oh, Allah, engkau telah mengajar aku sejak masa mudaku. . . . Bahkan sampai aku tua dan beruban, oh, Allah, janganlah meninggalkan aku, sampai aku menceritakan tentang lenganmu kepada generasi itu, kepada semua orang yang akan datang, tentang keperkasaanmu.”—Mz. 71: 17, 18.
3. Apa artinya mengingat Pencipta Agung kita? 4. Apa yang bisa direnungkan oleh orang Kris-
ten yang sudah punya banyak pengalaman hidup? Mengapa? 15 JANUARI 2014
5Bagaimana Saudara bisa mengajarkan hikmat yang telah Saudara peroleh selama bertahun-tahun? Mungkin Saudara bisa mengundang anak-anak muda ke rumah untuk mengobrol dan membina mereka. Atau, Saudara bisa mengajak mereka mengabar sehingga mereka bisa melihat bahwa Saudara menikmati pelayanan. Elihu mengatakan, ”Usialah yang seharusnya berbicara, dan banyaknya tahun-tahun, itulah yang seharusnya memberitahukan hikmat.” (Ayb. 32:7) Rasul Paulus menasihati wanita-wanita Kristen yang berpengalaman agar menjadi teladan melalui perkataan dan perbuatan. Ia menulis, ”Hendaklah wanita-wanita yang sudah berumur . . . menjadi guru dari apa yang baik.”—Tit. 2:3. YANG BISA SAUDARA LAKUKAN UNTUK MEMBANTU ORANG LAIN 6 Ada banyak hal yang bisa Saudara lakukan sebagai orang Kristen yang sudah berpengalaman. Perhatikan apa yang sekarang Saudara pahami, yang tidak Saudara mengerti 30 atau 40 tahun yang lalu. Saudara tahu caranya menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam berbagai situasi. Saudara punya kemampuan untuk menyentuh hati orang melalui kebenaran Alkitab. Kalau Saudara seorang penatua, Saudara tahu caranya membantu saudara-saudari yang telah membuat keputusan yang tidak bijaksana. (Gal. 6:1) Mungkin Saudara berpengalaman dalam memimpin kegiatan di sidang, berbagai departemen kebaktian, atau pembangunan Balai Kerajaan. Saudara tahu caranya menyarankan para dokter agar menggunakan metode-metode pembedahan tanpa darah. Sekalipun Saudara baru dibaptis, Saudara punya pengalaman hidup yang berharga. Misalnya, Saudara mungkin punya resep yang manjur dalam
5. Bagaimana orang-orang Kristen yang sudah
berumur bisa meneruskan apa yang telah mereka pelajari? 6. Mengapa orang Kristen yang sudah berpengalaman hendaknya tidak meremehkan kemampuan mereka?
23
membesarkan anak. Orang Kristen yang sudah berumur menjadi sumber anjuran dengan mengajar, membimbing, dan menguatkan saudara-saudari mereka.—Baca Ayub 12:12. 7 Apa lagi yang bisa Saudara lakukan untuk orang lain? Mungkin Saudara bisa memberikan contoh kepada yang lebih muda caranya memulai dan memandu PAR. Saudari-saudari bisa memberikan saran kepada ibu-ibu muda caranya bisa tetap berdinas meski harus mengurus anak mereka yang masih kecil. Saudara-saudara bisa mengajar anak-anak muda cara memberikan khotbah dengan bersemangat dan menjadi penyiar yang lebih terampil. Sewaktu mengajak mereka mengunjungi saudara-saudari lansia, Saudara bisa menunjukkan caranya membesarkan hati mereka. Sekalipun sudah tidak sekuat dulu, Saudara masih memiliki kesempatan bagus untuk melatih kaum muda. Alkitab mengatakan, ”Keindahan orang muda adalah kekuatannya, dan kesemarakan orang yang sudah tua adalah uban di kepalanya.”—Ams. 20:29. MELAYANI DI TEMPAT YANG LEBIH MEMBUTUHKAN 8Rasul Paulus tetap sangat sibuk melayani Yehuwa sekalipun umurnya bertambah. Ketika ia dibebaskan dari penjara di Roma, sekitar tahun 61 M, ia sudah bertahun-tahun bekerja keras dan bertekun dalam banyak ujian sebagai utusan injil. Ia bisa saja memutuskan untuk mengabar dan hidup tenang di Roma. (2 Kor. 11:23-27) Saudara-saudara di sana pasti senang jika ia bisa terus membantu mereka. Tapi, Paulus melihat bahwa negeri-negeri lain lebih membutuhkan bantuan rohani. Maka, bersama Timotius dan Titus, ia pergi ke Efesus, Kreta, dan mungkin ke Makedonia. (1 Tim. 1:3; Tit. 1:5) Kita tidak tahu apakah ia juga
pergi ke Spanyol, tapi ia memang punya rencana untuk ke sana.—Rm. 15:24, 28. 9Rasul Petrus mungkin sudah berumur 50 tahun lebih ketika ia pindah ke tempat yang lebih membutuhkan. Dari mana kita tahu? Kalau ia sebaya dengan Yesus atau lebih tua sedikit, berarti umurnya kira-kira 50 tahun ketika ia mengadakan rapat dengan rasul-rasul lain di Yerusalem pada tahun 49 M. (Kis. 15:7) Tidak lama setelah itu, Petrus pindah ke Babilon, mungkin untuk mengabar kepada banyak orang Yahudi di daerah itu. (Gal. 2:9) Di sanalah ia menulis surat terilhamnya yang pertama, sekitar tahun 62 M. (1 Ptr. 5:13) Pindah ke tempat yang lebih membutuhkan mungkin tidak mudah. Tapi, Petrus tidak ingin usia jadi penghalang untuk terus menikmati sukacita melayani Yehuwa sepenuhnya. 10Dewasa ini, ada banyak orang Kristen berusia 50-an atau lebih yang menyadari bahwa situasi mereka telah berubah dan kini bisa mencoba cara-cara baru dalam pelayanan. Ada yang pindah ke tempat yang lebih membutuhkan pemberita Kerajaan. Inilah yang dilakukan oleh Robert dan istrinya. Ketika berumur kira-kira 55, mereka menyadari bahwa mereka bisa melayani Yehuwa dengan cara lain. Putra tunggal mereka sudah dewasa dan keluar rumah. Orang tua mereka pun sudah meninggal. Mereka mendapat sedikit warisan, dan berpikir bahwa kalau rumah mereka dijual, mereka bisa melunasi utang dan menutup biaya hidup sampai Robert mendapat uang pensiunnya. Mereka mendengar bahwa banyak orang di Bolivia mau belajar Alkitab dan biaya hidup di sana lebih murah. Maka, mereka memutuskan untuk pindah. Robert mengatakan, ”Menyesuaikan diri di tempat baru memang tidak mudah. Segalanya begitu berbeda dengan kehidupan kami dulu di Amerika. Tapi, upaya kami sangat diberkati.”
7. Pelatihan apa yang bisa diberikan oleh me-
reka yang sudah berumur kepada yang lebih muda? 8. Apa yang rasul Paulus lakukan meski umurnya bertambah?
24
9. Kapan Petrus pindah ke tempat yang lebih
membutuhkan? (Lihat gambar di bagian awal.) 10, 11. Apa yang dilakukan Robert dan istrinya di usia senja? MENARA PENGAWAL
11
Robert menambahkan, ”Sekarang, kehidupan kami diisi dengan kegiatan rohani. Beberapa PAR kami dibaptis. Satu keluarga yang belajar dengan kami sangat sederhana dan tinggal di desa yang jauhnya beberapa kilometer. Tapi setiap minggu, beberapa dari keluarga itu berhimpun sekalipun harus menempuh perjalanan yang sulit ke kota. Bayangkan betapa senangnya kami melihat keluarga itu terus maju dan putra sulung mereka mulai merintis!” KEBUTUHAN DI LADANG BERBAHASA ASING 12 Sidang dan kelompok berbahasa asing bisa mendapat banyak manfaat dari teladan saudara-saudari berusia senja. Dan, mengabar di daerah berbahasa asing seperti itu bisa sangat menyenangkan. Contohnya, Brian dari Inggris menulis bahwa setelah pensiun pada usia 65, ia dan istrinya merasa hidup mereka membosankan. Brian mengatakan, ”Anak-anak kami sudah keluar rumah, dan kami jarang menemukan peminat yang mau belajar Alkitab. Lalu, saya bertemu seorang peneliti muda dari Cina di
universitas setempat. Ketika diundang berhimpun, ia mau datang, dan ia mau belajar Alkitab. Setelah beberapa minggu, ia mengajak rekannya, juga seorang Cina, ke perhimpunan. Dua minggu kemudian, ia mengajak temannya yang ketiga, lalu yang keempat. 13 ”Sewaktu akhirnya pemuda Cina yang kelima meminta PAR, saya pikir, ’Umur saya sudah 65, tapi tidak berarti saya harus pensiun dari dinas kepada Yehuwa.’ Maka, saya bertanya kepada istri saya, yang dua tahun lebih muda dari saya, apakah dia mau belajar bahasa Cina. Lalu, kami belajar melalui rekaman. Itu sepuluh tahun yang lalu. Mengabar di ladang berbahasa asing membuat kami merasa muda lagi. Kalau dihitunghitung, ada 112 orang Cina yang pernah studi dengan kami! Kebanyakan sudah berhimpun, salah seorang dari mereka sekarang menjadi perintis.” MENIKMATI APA YANG BISA SAUDARA LAKUKAN 14Tentu saja, karena keadaan setiap 14. Apa yang hendaknya tidak dilupakan orang-
12, 13. Setelah Brian pensiun, apa yang dia dan
istrinya lakukan?
orang Kristen di usia 50-an? Bagaimana teladan Paulus menggugah mereka? Saudara masih bisa meluaskan pelayanan pada usia senja (Lihat paragraf 12, 13)
orang Kristen di usia 50-an berbeda-beda, tidak semua bisa mencoba hal baru dalam pelayanan. Ada yang kesehatannya kurang baik, dan yang lain harus mengurus anak atau orang tua lansia. Tapi, jangan lupa bahwa Yehuwa menghargai apa pun yang Saudara lakukan untuk melayani-Nya. Jadi, sekalipun Saudara kadang merasa kecewa karena tidak bisa melakukan apa yang Saudara inginkan, nikmatilah apa yang bisa Saudara lakukan. Ingatlah rasul Paulus. Selama bertahun-tahun, ia menjadi tahanan dan tidak bisa melanjutkan perjalanan utusan injilnya. Namun, ia berbicara tentang Alkitab kepada siapa saja yang datang berkunjung, dan memperkuat iman mereka.—Kis. 28:16, 30, 31. 15 Yehuwa juga sangat menghargai pelayanan saudara-saudari yang sudah sangat berumur. Salomo mengakui bahwa pada masa tua problem kesehatan bisa mulai muncul. Tapi, Alkitab mengingatkan kita bahwa Yehuwa memperhatikan apa pun yang dilakukan orang Kristen lansia untuk memuji Dia. (Luk. 21:2-4) Sidang-sidang menghargai teladan kesetiaan dan ketekunan saudara-saudari lansia ini. 16 Dalam Alkitab, ada kisah tentang seorang wanita lansia yang setia bernama Hana. Ia berusia 84 tahun ketika Yesus lahir. Karena usianya, ia tidak bisa melayani Yehuwa seperti orang lain. Ia tidak mungkin menjadi murid Yesus, diurapi dengan roh kudus, atau mengabar. Tapi, ia senang melayani Yehuwa dengan cara-cara lain. Misalnya, setiap pagi dan petang ia pergi ke halaman bait dan berdoa dalam hati selama kira-kira setengah jam sewaktu imam mempersembahkan dupa kepada Yehuwa. Menurut Alkitab, ia ”tidak pernah meninggalkan bait, memberikan dinas suci malam dan siang”. (Luk. 2:36, 37) 15. Mengapa orang-orang Kristen lansia sangat
dihargai? 16. Kesempatan apa yang tidak mungkin diperoleh Hana? Tapi, apa yang dapat ia lakukan untuk ibadat kepada Yehuwa?
26
Justru pada saat ia sedang berada di bait, ia melihat bayi Yesus. Ia memberi tahu semua orang bahwa Yesus akan menjadi Mesias dan membebaskan Yerusalem.—Luk. 2:38. 17 Dewasa ini, kita hendaknya memikirkan bantuan apa yang bisa kita berikan kepada saudara-saudari yang lansia atau sakit. Ada banyak saudara-saudari lansia yang ingin sekali berhimpun atau menghadiri kebaktian, tapi tidak bisa. Bagaimana sidang bisa membantu? Di beberapa tempat, sidang mengatur agar mereka mendengarkan acara perhimpunan melalui telepon. Di tempat lain, hal ini mungkin tidak bisa dilakukan. Meski para lansia tidak bisa berhimpun, mereka tetap bisa mendukung ibadat sejati. Misalnya, mereka bisa mendoakan kemajuan sidang-sidang.—Baca Mazmur 92:13, 14. 18 Orang Kristen lansia bisa jadi tidak menyadari bahwa mereka bisa sangat membina orang lain. Perhatikan Hana, yang selama bertahun-tahun dengan setia pergi ke bait. Ia mungkin tidak menyadari bahwa teladan dan kasihnya untuk Yehuwa akan dicatat dalam Alkitab dan bisa membina kita dewasa ini. Demikian pula, kasih kita kepada Yehuwa tidak pernah akan dilupakan oleh saudara-saudari kita. Itulah sebabnya Firman Allah mengatakan, ”Uban di kepala adalah mahkota keindahan apabila didapati di jalan keadilbenaran.”—Ams. 16:31. 19 Memang, kita masing-masing punya keterbatasan dalam melayani Yehuwa. Tapi, selagi masih kuat dan sehat, bertekadlah untuk terus mengindahkan nasihat ini, ”Ingatlah Penciptamu yang Agung, . . . sebelum hari-hari yang menyebabkan malapetaka mulai datang.”—Pkh. 12:1. 17. Bagaimana sidang bisa membantu kaum lansia atau yang sakit untuk tetap beribadat? 18, 19. (a) Bagaimana orang Kristen lansia bisa membina orang lain? (b) Siapa yang bisa menerapkan nasihat, ”Ingatlah Penciptamu yang Agung”? MENARA PENGAWAL
”Biarlah Kerajaanmu Datang”
Tapi Kapan? ”Apabila kamu melihat semuanya ini, ketahuilah bahwa ia sudah dekat, sudah di ambang pintu.”—MAT. 24:33. SAUDARA mungkin pernah memperhatikan bahwa apa yang diingat orang-orang tentang suatu kejadian tidak selalu sama. Demikian pula, setelah diberi tahu tentang penyakitnya, seseorang sulit mengingat semua perincian yang dikatakan dokter. Contoh lain, ada orang yang mencari-cari kunci atau kacamatanya, padahal ada di depannya. Mengapa bisa seperti itu? Menurut para peneliti, seseorang bisa saja tidak melihat apa yang seharusnya terlihat kalau ia mencoba melakukan beberapa kegiatan sekaligus. Tampaknya, otak kita hanya bisa berfokus pada satu hal pada suatu waktu. 2Dewasa ini, banyak orang juga tidak bisa ”melihat” apa yang sedang terjadi di dunia. Mereka mungkin setuju bahwa ada banyak perubahan di dunia ini sejak 1914, tapi mereka tidak mengerti apa artinya hal itu. Karena belajar Alkitab, kita tahu bahwa Kerajaan Allah datang pada tahun 1914 ketika Yesus diangkat sebagai Raja di surga. Namun doa, ”Biarlah kerajaanmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi, seperti di surga, demikian pula di atas bumi,” belum terjawab sepenuhnya. (Mat. 6:10) Doa ini akan terjawab sepenuhnya apabila 1, 2. (a) Mengapa kadang-kadang seseorang tidak melihat apa yang ada
di depannya? (b) Apa yang kita ketahui tentang Kerajaan Allah? 15 JANUARI 2014
27
APA JAWABAN SAUDARA? ________________________________________________________________________________________________________________________________
Apa buktinya bahwa peristiwa-peristiwa dunia menggenapi nubuat Alkitab sejak tahun 1914?
________________________________________________________________________________________________________________________________
Apa yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kejahatan di dunia ini?
________________________________________________________________________________________________________________________________
Dengan mengetahui bahwa akhir itu sudah begitu dekat, bagaimana perasaan Saudara?
dunia yang jahat ini dibinasakan. Baru pada saat itulah kehendak Allah bisa terjadi di bumi seperti di surga. 3Karena kita sering belajar Firman Allah, kita bisa melihat bahwa nubuatnubuat sedang digenapi. Jauh berbeda dengan kebanyakan orang! Mereka begitu sibuk sehingga tidak melihat bukti nyata bahwa Kristus telah memerintah sejak tahun 1914 dan akan segera membinasakan dunia ini. Pikirkanlah pertanyaan berikut: ’Apakah saya masih yakin bahwa hal-hal yang terjadi di dunia membuktikan bahwa akhir dunia ini sudah sangat dekat?’ Jika Saudara baru menjadi Saksi, apa yang menjadi perhatian utama Saudara? Apa pun jawabannya, mari kita bahas tiga alasan penting mengapa kita yakin bahwa kehendak Allah akan segera terjadi di bumi. PARA PENUNGGANG KUDA SUDAH MUNCUL 4Pada tahun 1914, Yesus Kristus menerima mahkota, artinya ia menjadi Raja Kerajaan Allah di surga. Dalam nubuat di Penyingkapan pasal 6, Yesus digambarkan sedang menunggang kuda putih. Setelah menjadi Raja, ia segera mulai bertindak untuk menaklukkan dunia Setan. (Baca Penyingkapan 6:1, 2.) Menurut nubuat itu, setelah Kerajaan Allah mulai memerintah, kondisi dunia langsung memburuk. Ini digambarkan dengan tiga penunggang kuda yang berpacu di belakang Yesus Kristus. Mereka masing-masing melambangkan perang, kelaparan, penyakit, dan hal-hal lain yang menyebabkan kematian, yang akan lebih sering terjadi.—Pny. 6:3-8. 3. Dari pelajaran Alkitab kita, apa yang kita pa-
hami? 4, 5. (a) Apa yang Yesus lakukan sejak 1914? (Lihat gambar di bagian awal.) (b) Apa yang digambarkan oleh ketiga penunggang kuda di belakang Yesus? Apa yang membuktikan bahwa nubuat itu sedang digenapi?
28
Seperti telah dinubuatkan, tidak ada lagi perdamaian di bumi, sekalipun banyak bangsa berjanji untuk bekerja sama dan menjaga perdamaian. Perang Dunia I barulah awal dari banyak perang yang ”mengambil perdamaian dari bumi”. Meski ada kemajuan pesat di bidang ilmu pengetahuan dan ekonomi sejak tahun 1914, kelaparan terus mengancam keamanan dunia. Tak seorang pun bisa menyangkal bahwa penyakit, bencana alam, dan musibah lain telah merenggut jutaan nyawa setiap tahun. Kejadian seperti itu makin parah, makin sering, dan korban jiwanya makin banyak daripada sebelumnya. Apakah Saudara menyadari apa artinya itu? 6Perhatian banyak orang tersimpangkan oleh pecahnya Perang Dunia I dan flu Spanyol. Namun, orang Kristen terurap sudah menunggu-nunggu tahun 1914, yang mereka yakini sebagai saat berakhirnya Zaman Orang Kafir, atau ”waktu yang ditetapkan bagi bangsabangsa”. (Luk. 21:24) Kaum terurap tidak tahu persis bagaimana nubuat Alkitab itu akan tergenap. Tapi, mereka tahu bahwa tahun 1914 akan menjadi tahun penting bagi Kerajaan Allah. Saat mereka memahami bahwa nubuat telah tergenap, mereka dengan berani mengumumkan bahwa pemerintahan Allah sudah berdiri. Banyak pemberita Kerajaan dianiaya dengan kejam. Hal ini juga menggenapi nubuat Alkitab. Sejak itu, musuh-musuh Kerajaan terus berupaya menghentikan pengabaran dengan menggunakan hukum negara, kekerasan, pemenjaraan, atau bahkan hukuman mati.—Mz. 94:20; Pny. 12:15. 7Ada begitu banyak bukti bahwa 5
6. Siapa yang memperhatikan penggenapan nu-
buat Alkitab, dan apa yang mereka lakukan ketika nubuat itu tergenap? 7. Mengapa kebanyakan orang tidak memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi? MENARA PENGAWAL
Kerajaan Allah sudah memerintah di surga. Tapi, mengapa kebanyakan orang tidak menyadarinya? Selama bertahuntahun, umat Allah memberitakan bahwa peristiwa-peristiwa dunia menggenapi nubuat Alkitab. Namun, mengapa orangorang tetap tidak mengerti? Apakah karena mereka memang tidak mau percaya? (2 Kor. 5:7) Apakah karena mereka begitu sibuk dengan urusan sendiri sehingga tidak memperhatikan apa yang sedang Allah lakukan? (Mat. 24:37-39) Atau, apakah ada yang telah disimpangkan oleh hal-hal yang digembar-gemborkan dunia Setan? (2 Kor. 4:4) Agar dapat melihat apa yang sedang dilakukan Kerajaan Allah, kita membutuhkan iman dan juga kesanggupan untuk melihat hal-hal yang tidak kelihatan. Alangkah bersyukurnya kita karena bisa memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi! KEJAHATAN SEMAKIN MENINGKAT 8Ada alasan lain mengapa kita tahu 8-10. (a) Apa buktinya bahwa 2 Timotius 3:1-5
telah tergenap? (b) Mengapa kita bisa mengatakan bahwa kejahatan semakin parah?
Dengan berpacunya para penunggang kuda, kondisi dunia semakin buruk (Lihat paragraf 4, 5)
bahwa tidak lama lagi Kerajaan Allah akan memerintah atas bumi. Dunia sekarang lebih jahat daripada yang sudah-sudah, dan semakin parah. Selama hampir seratus tahun, kita melihat tergenapnya nubuat di 2 Timotius 3:1-5. Tingkah laku yang disebutkan di ayat-ayat itu sekarang terlihat di mana-mana. Apakah Saudara juga melihatnya? Mari kita bahas beberapa contoh.—Baca 2 Timotius 3:1, 13. 9Perhatikan apa yang terjadi di tempat kerja dan di dunia hiburan, mode, serta olahraga. Apa yang sekarang dianggap biasa, pada tahun 1940-an atau 1950-an dianggap mengejutkan. Sekarang, kekerasan dan perbuatan amoral yang ekstrem ada di mana-mana. Orangorang bangga jika kelihatan garang, amoral, dan sadis. Acara televisi yang pada tahun 1950-an dianggap tidak pantas, sekarang dianggap sebagai hiburan yang baik untuk keluarga. Banyak orang melihat semakin kuatnya pengaruh kaum homoseksual atas dunia hiburan dan dunia mode. Gaya hidup itu bahkan dipopulerkan di masyarakat. Syukurlah, kita tahu
pandangan Allah terhadap hal-hal itu! —Baca Yudas 14, 15. 10Perhatikan juga betapa buruknya perbuatan anak-anak muda sekarang dibandingkan dulu. Misalnya, pada tahun 1950-an, orang tua khawatir kalau anak mereka merokok, minum minuman keras, atau berpesta pora. Tapi sekarang, kita sering mendengar laporan berita yang jauh lebih mengejutkan seperti: Anak sekolah berumur 15 tahun menembaki teman-teman sekelasnya; akibatnya 2 tewas dan 13 terluka. Sekelompok remaja yang mabuk membunuh gadis berumur sembilan tahun dengan sadis, lalu menyerang ayah dan sepupu gadis itu. Laporan berita lain menyebutkan bahwa di sebuah negeri di Asia, selama sepuluh tahun terakhir ini, separuh jumlah kejahatan dilakukan oleh anak muda. Apakah ada yang masih bisa bilang bahwa dunia ini sama saja seperti dulu? 11Rasul Petrus dengan tepat mengatakan, ”Pada hari-hari terakhir akan datang pengejek-pengejek dengan ejekan mereka; mereka bertindak menurut keinginan mereka sendiri dan mengatakan, ’Mana kehadirannya yang dijanjikan itu? Dari saat bapak-bapak leluhur kami tertidur dalam kematian, segala sesuatu terus berlangsung tepat seperti sejak awal penciptaan.’” (2 Ptr. 3:3, 4) Mengapa tanggapan orang seperti itu? Rupanya, jika kita sering melihat sesuatu, lama-lama kita menganggapnya biasa saja. Misalnya, kalau perilaku sahabat kita tiba-tiba berubah, kita akan terkejut. Tapi, kalau perubahan itu terjadi sedikit demi sedikit, kita tidak menyadarinya. Demikian pula dengan sikap dan moral orang pada umumnya. Perubahan seperti itu sangat berbahaya. 11. Mengapa banyak orang tidak menyadari
bahwa keadaan semakin buruk?
30
12Rasul Paulus memperingatkan kita bahwa hari-hari terakhir ini akan ”sulit dihadapi”. (2 Tim. 3:1) Namun, itu tidak berarti bahwa kita mustahil mengatasinya. Kita tidak perlu lari dari kenyataan. Dengan bantuan Yehuwa, roh-Nya, dan sidang, kita bisa tetap setia kepada-Nya. Allah akan memberi kita ”kuasa yang melampaui apa yang normal”.—2 Kor. 4: 7-10. 13Paulus mengawali nubuatnya tentang hari-hari terakhir dengan mengatakan, ”Ketahuilah ini.” Kata-kata itu merupakan jaminan bahwa nubuat itu akan tergenap. Kita tahu bahwa kondisi dunia ini akan semakin buruk sampai Yehuwa membinasakannya. Sejarah menunjukkan bahwa masyarakat atau seluruh bangsa hancur karena moralnya menjadi sangat bejat. Sekarang, orang-orang di seluruh dunia jauh lebih bejat moralnya daripada yang sudah-sudah. Banyak orang bisa saja mengabaikan apa yang ditunjukkan hal itu. Tapi peristiwa-peristiwa sejak tahun 1914 tentu menjadi bukti nyata bagi kita bahwa Kerajaan Allah akan segera menyingkirkan semua kejahatan. GENERASI INI TIDAK AKAN BERLALU 14Alasan ketiga untuk yakin bahwa akhir ini sudah dekat adalah hal-hal yang terjadi di kalangan umat Allah. Misalnya, sebelum Kerajaan Allah mulai memerintah di surga, sekelompok orang Kristen terurap dengan aktif melayani Allah. Bagaimana tanggapan mereka ketika nubuat tidak tergenap sesuai dengan harapan mereka pada tahun 1914? Sebagian besar tetap melayani Yehuwa 12, 13. (a) Mengapa kita tidak perlu kecil hati
dengan apa yang terjadi di dunia? (b) Apa yang akan membantu kita agar dapat menghadapi hari-hari terakhir ini? 14-16. Sebutkan alasan ketiga mengapa kita yakin bahwa Kerajaan Allah akan segera ”datang”. MENARA PENGAWAL
dengan setia dan bertekun menghadapi ujian serta penganiayaan. Selama bertahun-tahun setelahnya pun, sebagian besar, atau bahkan semuanya, tetap setia sampai mati. 15 Tentang hari-hari terakhir dunia Setan, Yesus bernubuat, ”Generasi ini tidak akan berlalu sampai semuanya ini terjadi.” (Baca Matius 24:33-35.) Kita memahami bahwa ”generasi ini”, yang Yesus sebutkan, terdiri dari dua kelompok orang Kristen terurap. Yang pertama hidup pada tahun 1914 dan mereka mengerti bahwa Kristus mulai memerintah sebagai Raja pada tahun itu. Orang-orang yang termasuk dalam kelompok ini tidak hanya hidup pada tahun 1914 tapi juga telah diurapi dengan roh kudus pada tahun itu atau sebelumnya.—Rm. 8:14-17. 16 Kelompok kedua dari ”generasi ini” terdiri atas kaum terurap yang pernah hidup sezaman dengan kelompok pertama. Mereka tidak saja pernah hidup bersamaan waktu dengan kelompok pertama itu, tapi juga sudah diurapi ketika kelompok pertama masih ada di bumi. Jadi, tidak semua orang Kristen terurap yang ada sekarang termasuk dalam ”generasi ini”. Nah, kini orang-orang dalam kelompok kedua itu sudah semakin tua. Namun, kata-kata Yesus di Matius 24:34, bahwa ”generasi ini tidak akan berlalu”, meyakinkan kita bahwa beberapa orang dalam generasi itu akan melihat awal kesengsaraan besar. Ini lebih meyakinkan kita bahwa tidak lama lagi Raja dari Kerajaan Allah akan membinasakan orang jahat dan mewujudkan dunia baru yang adil-benar.—2 Ptr. 3:13. KEMENANGAN KRISTUS SUDAH DEKAT 17Apakah Saudara bisa melihat bahwa nubuat-nubuat Alkitab yang telah kita pelajari kini sedang digenapi? Se17. Setelah membahas bukti-buktinya, apa yang
kita pahami? 15 JANUARI 2014
perti yang Yesus peringatkan, kita tidak tahu persis kapan hari atau jamnya dunia ini akan berakhir. (Mat. 24:36; 25:13) Tapi, Paulus menyebutkan bahwa kita tahu kapan ”masanya,” atau hari-hari terakhir itu. (Baca Roma 13:11.) Kita hidup pada masa itu sekarang. Jika kita memperhatikan nubuat Alkitab dan apa yang sedang dilakukan oleh Allah Yehuwa dan Yesus Kristus, kita melihat bukti yang jelas bahwa akhir dunia yang jahat ini sudah dekat. 18Tidak lama lagi, orang yang menolak wewenang Yesus Kristus, Penunggang kuda putih itu, harus mengakui bahwa mereka ternyata keliru. Mereka mustahil luput dari penghukuman yang akan dijatuhkan atas mereka. Apabila hal itu terjadi, banyak orang akan berseru ketakutan, ”Siapa yang sanggup bertahan?” (Pny. 6:15-17) Pasal 7 buku Penyingkapan menjawab pertanyaan itu. Kaum terurap yang masih ada di bumi dan ”kumpulan besar” akan ”bertahan” karena mendapat perkenan Allah. Lalu, ”kumpulan besar” domba-domba lain akan selamat dari kesengsaraan besar dan masuk ke dalam dunia baru Allah. —Pny. 7:9, 13-15. 19Jika kita terus memperhatikan nubuat-nubuat Alkitab yang sedang digenapi pada zaman kita, kita tidak akan tersimpangkan oleh dunia Setan. Kita pasti akan memahami apa artinya peristiwa-peristiwa dunia ini. Kristus akan segera memperoleh kemenangan penuh dan membinasakan dunia yang jahat ini pada perang yang adil-benar Armagedon. (Pny. 19:11, 19-21) Bayangkan betapa bahagianya kita kelak setelah itu terjadi!—Pny. 20:1-3, 6; 21:3, 4. 18. Apa yang akan terjadi dengan orang-orang
yang menolak Yesus Kristus sebagai Raja mereka? 19. Karena yakin bahwa akhir itu sudah dekat, apa yang Saudara nanti-nantikan?
31
Saat saya masih kecil
Keputusanku Semasa Kecil
s
Unduh gratis majalah ini dan bacaan lain yang tersedia di www.jw.org/id
Sewaktu saya berumur 16, saya dengar ada satu kelompok berbahasa Khmer di Long Beach, Kalifornia, AS. Saya pergi ke sana dan belajar bahasa Khmer. Setamat sekolah, saya merintis dan mengabar kepada orang-orang Kamboja di sekitar rumah saya. Pada umur 18, saya sudah berniat pindah ke Kamboja. Kala itu, situasi di Kamboja masih berbahaya. Tapi, ada sepuluh juta orang di sana yang kebanyakan belum pernah mendengar kabar baik. Saat itu, di seluruh negeri hanya ada satu sidang dengan 13 penyiar. Pada umur 19, saya pergi ke Kamboja untuk pertama kalinya. Dua tahun kemudian, saya pun pindah ke sana. Saya dapat pekerjaan penggal waktu, yaitu menjadi penerjemah dan guru bahasa Inggris. Belakangan, saya bertemu dan menikah dengan saudari yang memiliki cita-cita yang sama. Kami berdua bahagia membantu banyak orang Kamboja menjadi Saksi-Saksi Yehuwa. Yehuwa telah memberikan apa yang saya dambakan. (Mz. 37:4) Mengabar adalah pekerjaan yang paling memuaskan. Kini, sudah hampir 16 tahun saya tinggal di Kamboja. Sidang kecil dengan 13 penyiar itu telah berkembang menjadi 12 sidang dan 4 kelompok!—Sebagaimana diceritakan oleh Jason Blackwell.
Alkitab Terjemahan Dunia Baru juga dapat dibaca di Internet
Kunjungi www.jw.org/id, atau pindai kode
w14 01/15-IN 140321
Pada 1985, ketika saya berumur sepuluh tahun, ada anak-anak dari Kamboja yang masuk ke sekolah saya di Columbus, Ohio, AS. Salah satu dari mereka bisa sedikit berbahasa Inggris. Dengan gambar, ia menceritakan kepada saya kisah-kisah mengerikan tentang orang-orang yang disiksa, dibunuh, dan yang harus lari menyelamatkan diri. Sebelum tidur, saya sering menangis kalau ingat anak-anak itu. Ingin rasanya saya memberi tahu mereka tentang Firdaus dan kebangkitan, tapi mereka tidak mengerti bahasa saya. Saya pun memutuskan untuk belajar bahasa Khmer (bahasa orang Kamboja) agar bisa memberi tahu teman-teman sekolah saya tentang Yehuwa, meskipun saat itu saya masih kecil. Saya tidak menyadari bahwa keputusan ini memengaruhi masa depan saya. Belajar bahasa Khmer ternyata sulit. Dua kali saya hampir menyerah, tapi Yehuwa membantu saya melalui orang tua, yang terus menyemangati saya. Para guru dan teman-teman mulai mendesak saya untuk mengejar karier duniawi, tapi saya ingin merintis. Jadi, di SMA saya memilih mata pelajaran yang akan membantu saya bekerja penggal waktu. Sepulang sekolah, saya sering mengabar dengan beberapa perintis. Saya juga memberikan les bahasa Inggris kepada orang asing. Ini semua ternyata berguna bagi saya di kemudian hari.