Semarang, 1 Desember 2012
Menyambut Sang Raja Hanya oleh pertolongan dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus sajalah, maka kita bisa tiba di bulan Desember 2012 ini. Sepanjang bulan ini kita akan kembali mengingat kasih Allah Bapa yang telah memberikan Putera Tunggal-Nya bagi kita. Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Natal selalu memiliki arti khusus dalam kehidupan kita, karena di situlah kita melihat kasih Allah dinyatakan. Kehadiran Yesus Kristus di dalam dunia ini adalah sebagai Raja. Itulah sebabnya para majus rela menempuh perjalanan yang cukup jauh, dengan mengikuti Bintang Betlehem, agar dapat menjumpai Yesus Kristus, Sang Raja. Dengan mengenal Yesus Kristus sebagai Raja, maka kita akan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Kehidupan kita tidak ditentukan oleh diri kita lagi, melainkan Kristus yang bertahta di hati kita. Di samping itu kita juga akan memiliki sikap suka memuji dan menyembah-Nya. Setiap kali kita datang kepada-Nya, tidak dengan tangan hampa. Sebagaimana orang majus membawa emas, kemenyan dan mur, maka kita juga akan mempersembahkan roh, jiwa, dan tubuh kita bagi hormat dan kemuliaan-Nya. Selamat Natal 2012 dan selamat menyongsong Tahun baru 2013. Sang Imanuel akan selalu menyertai kita dan membawa kita dari kemuliaan kepada kemuliaan, dari kemenangan kepada kemenangan.
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.
Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH), Pdm. Yurianto (YR), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdt. Daud Wenny (DW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)
.com ahoo sk@y sih.net _ n a ung sinarka : : ren ab w. email sit e : ww an ya Jaw ail.com w e b Ru an g T a s h @ g m m s g 13 kasih gadin sinar
ing 35 Jl. Pr rang-501 63 Sema 024-35405 61 8 Telp. 024-3559 Fax.
Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________ _____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa
:
6 bulan Rp 33.000,-
12 bulan Rp 65.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 36.000,-
12 bulan Rp 71.000,-
Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
sabtu, 1 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
2 Korintus 10-13
Janji Kedatangan Sang Raja Yesaya 8:23-9:6 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebut orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Yesaya 9:5
Tuhan telah menyatakan kasih-Nya sesuai janji-Nya yaitu menyelamatkan manusia yang berdosa. Ia membuktikan kasih-Nya itu melalui kelahiran Kristus di dunia ini. Janji tersebut sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya yang menyatakan bahwa kedatangan Mesias akan memberikan pengharapan bagi umat-Nya. Dalam keadaan yang terpuruk akibat dosa, kedatangan-Nya memberikan terang dan melepaskan manusia dari segala belenggu dosa. Ada dua hal penting yang nabi Yesaya katakan sehubungan dengan janji tersebut. Pertama, Tuhan Yesus adalah manusia sejati. Hal ini sesuai dengan firman Tuhan yang mengatakan, “Seorang anak telah lahir untuk kita.” Kelahiran-Nya telah dinubuatkan dengan cara yang unik dan menakjubkan. Kedua, Tuhan Yesus adalah Allah sejati. Dengan nama ilahi yang Ia sandang: Sebagai Penasihat Ajaib dengan segala hikmat yang sempurna, Dialah yang menyingkapkan rencana keselamatan sempurna; sebagai Allah yang perkasa membuktikan Dia adalah Mesias yang seluruh kepenuhan ke-Allah-an akan berdiam secara jasmani; sebagai Bapa yang kekal bagi umat-Nya karena kasih-Nya, perlindungan-Nya dan pemeliharaan-Nya atas kebutuhan umat-Nya; dan sebagai Raja Damai, Yesus membawa damai Allah untuk memperdamaikan manusia dengan Allah. Kedatangan-Nya ke dunia ini telah memberikan kepada manusia yang berdosa sebuah pengharapan. Tanpa kelahiran-Nya, tidak mungkin manusia selamat. Sambil menantikan kedatangan-Nya yang kedua kalinya, biarlah kita terus memancarkan kehadiran-Nya yang memberikan pengharapan kekal. (AS) Kedatangan Kristus memberikan pengharapan kekal.
r e n u n g a n
D O A
Agar setiap orang mengalami kehadiran Kristus.
Bacaan Alkitab Setahun
Galatia 1-3
minggu, 2 desember 2012
Jalan Bagi Tuhan Markus 1:1-8 Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." Markus 1:4
Menurut tradisi raja-raja zaman dahulu, apabila seorang raja akan mengunjungi sebuah negeri, terlebih dahulu ia menyuruh seorang hamba atau utusan untuk berjalan mendahului dia ke negeri itu untuk mempersiapkan kebutuhannya. Demikian juga tugas Yohanes Pembaptis, ia harus mempersiapkan jalan untuk kedatangan Raja di atas segala raja, yaitu TuhanYesus Kristus. Yohanes adalah orang yang berseru-seru di padang gurun dan berkata, “Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagiNya.” Meskipun Yohanes tahu bahwa sebagian orang Yahudi, terutama bagi para pemimpin agama Yahudi yang hidupnya merasa dekat dengan Tuhan, kata-kata itu keras dan menyakitkan. Tetapi sebagai seorang nabi Tuhan, Yohanes tetap berani dan dengan tegas menyampaikan pesan itu kepada orang Yahudi. Jalan yang dimaksud oleh Yohanes adalah, pertama, pertobatan dari perbuatan dosa dan membuka hati bagi Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi Tuhan dan Juruselamat dalam hidup. Kedua, menerima baptisan air sebagai bukti kerelaan untuk menguburkan segala dosa dan siap menjalani hidup baru di dalam Kristus Yesus. Ketiga, menerima pengampunan dari Allah, sebagai wujud kesiapan untuk hidup berdamai dengan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus dan siap memuliakan nama-Nya. Mempersiapkan diri sebagai jalan untuk menyambut kedatangan Tuhan sejak zaman Yohanes sampai sekarang bahkan sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali tetap penting bagi keselamatan manusia. Oleh karena itu terimalah Tuhan Yesus, tinggalkan dosa dan terimalah pengampunan dari Tuhan. (ADL) Tidak ada jalan menuju kasih karunia Allah, selain menyambut Tuhan Yesus Kristus.
r e n u n g a n
D O A
Orang-orang yang belum bersedia menyambut kehadiran Tuhan Yesus mau membuka hati dan menyambut-Nya
senin, 3 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Galatia 4-6
Pengharapan yang Besar Lukas 2:21–32 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya. Lukas 2 :25
Tiap orang memiliki pengharapan dalam hidupnya. Ada orang yang mengharapkan sekedar untuk menikmati hidup lebih baik. Ada juga yang mengharapkan hari tua dapat tetap sehat dan berkecukupan. Namun seorang yang saleh dan hidup benar seperti Simeon, memiliki pengharapan yang jauh lebih mulia. Dia menanti-nantikan Sang Mesias. Dia terus mengharapkan kedatangan-Nya sampai masa tuanya. Mengapa pengharapan Simeon mulia? Simeon menanti-nantikan Sang Mesias. Saat Sang Mesias hadir berarti keselamatan yang dibutuhkan manusia telah datang. Mesias datang menjadi terang yang diberikan kepada bangsa-bangsa. Betapa besar kerinduan hati Simeon. Besarnya kerinduan hati Simeon terungkap ketika dia benar-benar melihat bahkan menatang (menggendong) Sang Anak itu yaitu bayi Yesus. Simeon berkata, “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera…” Cukup bagi Simeon jikalau dia sudah menyaksikan Mesias dalam hidupnya. Tidak ada hal lain yang lebih berarti dibanding dengan pengharapan akan datangnya Mesias yang telah digenapi. Kini kita hidup di zaman yang disebut zaman anugerah! Mengapa? Karena Sang Mesias sudah datang. Kita tidak lagi hidup dalam penantian akan Dia. Sudahkah Saudara menerima Dia? Orang yang telah menerima Yesus Kristus dalam hidupnya, memiliki sukacita dan damai sejahtera yang sesungguhnya. Dia tahu hidupnya yang sia-sia dan tanpa harapan telah dijadikan hidup yang berarti dan terjamin dalam keselamatan yang sejati. Orang yang telah menerima Yesus Kristus tidak lagi menjadi takut, bahkan dia bisa berkata: “Kapanpun kematian menjemput, aku siap. Aku pasti akan berjumpa dengan Tuhan di sorga selama-lamanya.” (LB)
Natal adalah hasil pengharapan orang percaya.
r e n u n g a n
D O A
Pasien di rumah atau rumah sakit, agar mempunyai pengharapan sejati.
Bacaan Alkitab Setahun
Efesus 1-3
selasa, 4 desember 2012
Pemerintahan Yang Adil Mazmur 67:1-8 Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. Mazmur 67:5
Ada sebuah acara televisi yang sangat menarik perhatian pemirsa yaitu “Jakarta Lawyers Club”. Acara tersebut dihadiri oleh para ahli hukum. Mereka berdebat sengit dan tajam guna mengurai peradilan di Indonesia yang dipandang masih belum berjalan dengan baik. Para pencari keadilan khususnya kaum miskin atau terpinggirkan seperti menghadapi jalan buntu. Tetapi mereka tidak perlu berkecil hati karena penegakan keadilan masih terus diupayakan oleh pemerintah, misalnya menyelenggarakan acara “Justice Day” bersama Bank Dunia untuk memperingati 130 tahun Pengadilan Agama dan 10 tahun program “Justice for the Poor”, yakni program Bank Dunia untuk membuka akses terhadap keadilan bagi masyarakat miskin (www.worldbank.org). Seadil-adilnya manusia memerintah tidak ada yang dapat berlaku adil seperti Allah kita seperti dikatakan oleh pemazmur, “Tuhan adalah Allah yang adil” (Mazmur 30:18). Manusia tidak dapat memungkiri keterbatasan dan ketidaksempurnaannya. Di atas peradilan manusia ada Allah yang memiliki otoritas atas dunia ini. Allah adalah Pemimpin di atas semua pemimpin di dunia ini. Pemazmur berharap semua suku bangsa bersyukur dan bersukacita penuh sorak sorai karena Allah memerintah bangsa-bangsa dengan adil. Bahkan Allah menuntun bangsa-bangsa pada kebenaran-Nya yang membawa pada kehidupan kekal. Ia juga memberkati kehidupan umat manusia dengan hasil bumi untuk memenuhi kebutuhan jasmani. Mari kita sambut Sang Raja Keadilan yaitu Tuhan Yesus Kristus yang telah datang ke dunia ini dan akan datang lagi yang kedua kali untuk mengadili dan memerintah dunia ini. (LL)
Tuhan adalah hakim yang adil.
r e n u n g a n
D O A
Ajar aku untuk tunduk di bawah otoritas Allah.
rabu, 5 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Efesus 4-6
Raja Kemuliaan Mazmur 24:1-10 “Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?” “TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!” Mazmur 24:10
Pada suatu hari seorang pengusaha muda mengadakan pesta karena pencapaian keuntungan yang besar yang berhasil diraih perusahaannya. Dalam acara itu ia mengundang seorang bapak yang senior; juga seorang pengusaha, yang jauh lebih berhasil. Sang pengusaha muda mengundangnya ke depan dan di panggung ia memeluk pengusaha senior itu sambil berkata, “Terima kasih. Karena dulu bapak telah memberi saya kesempatan, maka saya menjadi seperti sekarang ini!” Ketika Daud berhasil duduk menjadi raja atas bangsa Israel, ia tidak lupa kepada Tuhan yang telah mengangkatnya sedemikian rupa. Ia berkata bahwa Raja yang sesungguhnya adalah Tuhan Allah sendiri, yang empunya bumi dengan segala isinya (ayat 1). Setiap orang hendaknya menaruh hormat kepada Allah, Sang Raja Kemuliaan (ayat 3-4). Mereka yang takut akan Dia akan menerima berkat dan keadilan dari pada-Nya (ayat 5-6). Pintu gerbang hati yang mungkin tertutup sekian lama seharusnya terbuka agar Tuhan, Sang Raja Kemuliaan dapat masuk dan bertakhta di sana (ayat 7). Pengakuan akan kedaulatan Tuhan Allah sebagai Raja Kemuliaan akan membuat kita menjadi orang yang selalu rendah hati. Kita akan selalu menyadari bahwa pencapaian apa pun yang telah berhasil kita lakukan semata-mata karena anugerah-Nya. Dengan penuh sukacita kita mengembalikan segala puji dan hormat kepada-Nya. Orang yang mengenal Tuhan sebagai Raja akan selalu sujud menyembah dan memuji Dia. Biarlah Tuhan saja yang bertakhta di hati kita sebagai Raja! (PF) Jadikan Yesus Kristus sebagai Raja dalam hatimu.
r e n u n g a n
D O A
Agar generasi muda belajar mengenal dan menghormati Tuhan dalam hidup mereka.
Bacaan Alkitab Setahun
Filipi 1-4
kamis, 6 desember 2012
Yesus Raja Damai 2 Korintus 5:16-21 ...yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya... 2 Korintus 5:18
Misi damai yang dibawa Yesus ke dunia tidak sama dengan apa yang dipikirkan oleh bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi mengharapkan seorang Mesias yang membawa damai bagi bangsanya sehingga mampu memimpin dan membawa mereka pada kebebasan secara politik, sedangkan misi damai yang dibawa oleh Yesus adalah misi untuk mendamaikan semua manusia di dunia ini dengan Allah. Mengapa Yesus harus menjadi pendamai antara manusia dengan Allah? Pertama, karena sejak manusia jatuh di dalam dosa, manusia menjadi musuh Allah (Roma 5:10) dan sudah dapat dipastikan bahwa upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Hanya melalui kehadiran Yesus di dunia yang rela menanggung hukuman dosa semua umat manusia, maka manusia bisa diperdamaikan dengan Allah (ayat 18,19). Kedua, supaya manusia menjadi ciptaan yang baru (ayat 17). Gambar Allah dalam diri manusia yang semula rusak oleh dosa, dipulihkan kembali melalui Kristus. Manusia “dicipta” ulang dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10). Dia rindu setelah kita menjadi manusia baru (Efesus 4:24), kita hidup di dalam kasih karunia-Nya dan tidak kembali pada cara hidup kita yang lama. Yang dulu suka marah sekarang mulai menjadi ramah, yang dulu suka dusta sekarang mulai berkata jujur, yang dulu suka mencuri sekarang bekerja keras dengan melakukan pekerjaan yang baik, dan sebagainya (Efesus 4:25-32). Ketiga, agar manusia menjadi pelayan pendamaian, artinya membawa berita damai kepada semua orang yang belum mengenal Kristus agar mereka juga didamaikan dengan Allah (ayat 18-20). Dengan demikian, mereka juga menerima keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus. (LP) Hidup damai didapat saat Raja Damai bertakhta di hati.
r e n u n g a n
D O A
Kerukunan umat beragama di Indonesia.
jumat, 7 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Kolose 1-4
Hosana Matius 21:1-11 "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" Matius 21:9
Sebuah nubuatan di Zakharia 9:9 yang mengatakan, “Bersoraksoraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda,” telah tergenapi ketika sejumlah besar orang mengelu-elukan Yesus yang menaiki seekor keledai muda memasuki kota Yerusalem. Saat itu pelayanan Yesus di dunia sudah hampir selesai sebelum akhirnya Ia disalibkan. Orang-orang itu mengiringi Yesus dengan kegembiraan yang besar. Mereka bersorak-sorak sambil memuji Yesus, “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" Apa arti dan makna pujian tersebut? Kata Hosana berasal dari bahasa Ibrani “Hosyi'ana”, yang berarti “berilah kiranya keselamatan, kami berdoa”. Doa permohonan ini kemudian menjadi ungkapan sukacita kemenangan (Mazmur 118:25-26). Itu sebabnya orang-orang bersorak-sorai menyambut Yesus. Sedangkan maknanya, yang pertama, memberikan pujian kepada Yesus, yang telah melakukan banyak mukjizat (Yohanes 12:16-18). Kedua, memberikan penghormatan kepada Yesus sebagai Allah yang Mahatinggi dan Raja yang akan membebaskan dan memulihkan kondisi mereka. Orang yang datang kepada-Nya akan diberkati, memperoleh keselamatan, damai dan sukacita abadi. Sementara orang banyak bersukacita, Yesus menangisi kota Yerusalem karena sesungguhnya mereka tidak mengerti bahwa Yesus yang mereka eluelukan itu tidak lama lagi akan mereka salibkan (Lukas 19:41-44). Apa tujuan Saudara memuji Tuhan Yesus? Sudahkah Saudara mengenal Dia dengan sesungguh-Nya? Pujilah Dia sebagai Tuhan dan Raja yang layak dipuji dan dihormati (AS/LL)
Hosana, pujilah Dia selalu!
r e n u n g a n
D O A
Agar setiap orang mengenal Tuhan Yesus Kristus dengan sesungguhnya dan memuji-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun
1 Tesalonika 1-4
sabtu, 8 desember 2012
Layak Terima Hormat Matius 2:1-11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Matius 2:11a
Kelahiran Yesus Kristus sangat istimewa dibanding kelahiran bayibayi lainnya. Kelahiran-Nya di dunia sudah dinubuatkan oleh para nabi ratusan bahkan ribuan tahun sebelum Ia lahir. Dan saat kelahirannya tiba, para malaikat menampakkan diri dan memberitakan kepada kawanan gembala. Sementara itu orang-orang Majus dari negeri Timur yang meneliti bintang, meyakini bahwa bayi Yesus adalah hadirnya Sang Raja. Para majus rela menempuh perjalanan yang jauh dalam waktu berbulan-bulan lamanya. Mereka berfikir bahwa seorang raja tentu akan dilahirkan di Yerusalem. Mereka berjalan terus dituntun oleh sebuah bintang. Akhirnya bintang itu menjadi penunjuk tempat di mana Yesus berada. Ekspresi yang sangat gembira dinyatakan oleh para majus dengan cara mereka bersujud menyembah Yesus. Kemudian mereka memberikan persembahan kepada-Nya yaitu emas, kemenyan dan mur. Benda-benda yang dipersembahkan itu telah dipersiapkan dan barang-barang tersebut memiliki nilai mulia. Apa yang telah mereka lakukan merupakan kesadaran dan penghormatan kepada satu pribadi yang patut menerima hormat. Di bulan Natal ini, sudahkah Saudara menyiapkan hati dengan baik? Bulan ini menjadi kesempatan baik untuk mengingat bahwa satu pribadi yang agung mulia, dari sorga asalnya telah datang ke dunia. Dia datang mengambil rupa bayi yang dilahirkan oleh seorang perempuan. Dia datang sebagai Juruselamat, dan saat ini kita tahu bahwa Dia telah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa isi dunia. Namun Dia telah bangkit dari kematian, naik ke sorga dan kita sedang menanti kedatangan-Nya yang kedua. Nyatakan rasa hormat Saudara kepada-Nya. (LB) Berbahagialah setiap orang yang menyambut Sang Natal.
r e n u n g a n
D O A
Untuk dunia agar mereka mengenal sang Natal secara benar.
minggu, 9 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
1 Tes. 5 - 2 Tes. 3
Raja Di Atas Segala Raja 1 Timotius 6:13-21 Yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. 1 Timotius 6:15
Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Ia disebut Raja orang Yahudi oleh orang-orang majus (Matius 2:2). Ketika Yesus disalib, di atas kepalaNya terpasang tulisan: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi" (Matius 27:37). Memang, orang-orang yang menerima Yesus mengharapkan Yesus menjadi raja yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Tetapi Yesus sendiri pernah katakan, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini” (Yohanes 18:26). Apa arti pernyataan-pernyatan di atas? Yesus bukan hanya raja seperti raja-raja yang memerintah di dunia ini, tetapi Ia adalah Raja di atas segala raja. Semua raja-raja di dunia ini takluk di bawah kuasa-Nya karena Ia penguasa sorga dan bumi seperti yang Ia katakan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Matius 28:18). Paulus dalam suratnya menjelaskan kepada Timotius tentang ikrar yang benar dari Yesus di hadapan Pontius Pilatus. Apakah ikrar yang benar itu? Renungkan pertanyaan Pilatus, “Jadi Engkau adalah raja?" dan apa jawaban Yesus? Yesus menjawab: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja” (Yohanes 18:37). Paulus menandaskan bahwa Yesus adalah Penguasa yang satu-satunya, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut. Ia bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Jelaslah bahwa Yesus adalah Allah dan disebut “Raja segala raja” yang bertakhta di sorga dan sinar kemuliaan meliputiNya. Bukalah hati dan rendahkan diri di hadapan-Nya, biarkan Yesus menjadi Raja yang memerintah hidup kita, maka terang-Nya menyinari hati kita yang gelap sehingga kegelapan itu sirna berganti dengan terang-Nya yang ajaib. (LL) Yesus adalah Raja segala raja yang satu-satunya, tidak ada yang lain.
r e n u n g a n
D O A
Tuhan, bertakhtalah dalam hatiku dan jadilah Raja dalam hidupku.
Bacaan Alkitab Setahun
1 Timotius 1-6
senin, 10 desember 2012
Raja Segala Bangsa Wahyu 15:1-4 “Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!” Wahyu 15:3
Dengan berakhirnya Olimpiade London 2012 yang lalu, setiap atlit yang berhasil mencapai prestasi dielu-elukan sebagai pahlawan bangsa. Mereka memperoleh kemenangan dalam pertandingan dan perlombaan yang diwajibkan bagi mereka. Pujian diberikan kepada orang-orang yang menang dan memperoleh medali. Namun apa yang dilihat oleh Yohanes di Pulau Patmos berbeda. Ada sekumpulan pememang, yaitu mereka yang menjadi pengikut setia Tuhan Yesus Kristus, yang berhasil mengalahkan Antikris (ayat 1-2). Mereka mengelu-elukan Yesus Kristus, Raja segala raja, Tuhan segala tuan. Dialah Pemenang sejati. Ada nyanyian Musa yang dinaikkan, yaitu nyanyian kemenangan dari perbudakan Mesir sebagai lambang kehidupan lama. Ada nyanyian Anak Domba, yaitu kidung bagi Tuhan Yesus Kristus, yang telah membebaskan umat-Nya dari perbudakan dosa (ayat 5). Inti dari pujian itu adalah keadilan dan kebenaran Allah (ayat 3-4). Dengan mengaku bahwa Tuhan kita adalah Raja segala bangsa, berarti yang menjadi patokan atau pedoman untuk setiap keadilan dan kebenaran yang kita tegakkan bukan dari undang-undang atau peraturan negara tertentu, melainkan firman Sang Raja yang tertulis dalam Alkitab. Kita hidup dalam tatanan masyarakat yang berbuat segala sesuatu menurut kehendak sendiri. Kita sebagai warga Kerajaan Sorga tidak boleh demikian, melainkan harus melaksanakan hanya kehendak Allah. Hanya dengan demikian kita dapat disebut pengikut Yesus Kristus, yaitu menjadi pelaku kehendak Allah, sebagaimana Yesus Kristus sendiri datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Bapa-Nya (Yohanes 4:34). (PF)
Yesus Kristus adalah Raja segala bangsa. Ia datang untuk melakukan kehendak Bapa!
r e n u n g a n
D O A
Agar semua orang percaya hidup melakukan kehendak Bapa!
selasa, 11 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
2 Timotius 1-4
Datang Untuk Menyelamatkan Matius 9:9-13 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Matius 9:12
Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, maka penderitaan, kesengsaraan dan kematian merupakan bagian yang harus dialami manusia. Begitu seriusnya masalah dosa, sehingga Rasul Paulus perlu menyampaikan kepada Jemaat di Roma bahwa upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Maut berarti kematian kekal. Betapa mengerikan kematian akibat dosa! Dosa tidak dapat diselesaikan dengan cara apa pun oleh manusia kecuali Allah sendiri yang menyelesaikannya. Dan satu-satunya cara adalah Allah mengutus Putera-Nya yang tunggal, yaitu Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia berdosa yang seharusnya menerima hukuman kekal atas dosa-dosa yang diperbuatnya. Kehadiran Yesus di rumah Matius, si pemungut cukai untuk makan bersama dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa ditentang oleh orang Farisi. Mengapa? Karena bagi orang Farisi, pemungut cukai adalah orang berdosa. Sementara orang Farisi sendiri menganggap dirinya suci. Mereka merasa risih melihat Yesus mau duduk bersama orang-orang berdosa. Mereka juga penasaran ingin tahu mengapa Yesus mau melakukan hal itu. Segera Yesus menjawab, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” Apa maksudnya? Yang dimaksud Yesus dengan “orang sakit” adalah orang yang sakit rohani karena dosa. Dan Yesus sebagai “tabib” datang untuk membangkitkan manusia dari “kematian rohani” sehingga manusia mendapatkan keselamatan. Jika orang Farisi menyadari bahwa dirinya juga orang berdosa, maka mereka akan menerima kehadiran Yesus seperti Matius yang bersedia mengikut Yesus. Jika kita menyadari diri kita “sakit” karena dosa, segera datang kepada Tuhan Yesus yang mau menyelamatkan dan memulihkan hidup kita. (ADL/LL)
Hanya Tuhan Yesus Kristus yang dapat menghapuskan dosa dan menyelamatkan manusia.
r e n u n g a n
D O A
Orang-orang yang mencari keselamatan berjumpa dengan Kristus Yesus, Sang Juruselamat.
Bacaan Alkitab Setahun
Titus 1 - Filemon 1
rabu, 12 desember 2012
Datang Untuk Melayani Matius 20:20-28 “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Matius 20:28
Dalam tatanan masyarakat, kita mengenal adanya lapisan-lapisan masyarakat atau yang disebut dengan istilah “strata sosial”. Dalam strata sosial, masyarakat dikelompokkan berdasarkan pada ukuran tertentu seperti tingkat kekayaan, kekuasaan, kehormatan atau kepandaian. Biasanya kaum terpelajar bergaul dengan orang yang terpelajar pula; bangsawan atau raja-raja bergaul dengan kaumnya dan bukan dengan rakyat jelata; dan sebagainya. Jika pemimpin dunia seperti presiden dan raja-raja mengunjungi suatu tempat tertentu, secara otomatis mereka akan disambut dan dilayani oleh pejabat-pejabat tinggi dan orang-orang terbaik setempat dengan suguhan pelayanan yang sangat istimewa. Namun berbeda halnya dengan Tuhan Yesus. Yesus yang adalah Raja di atas segala raja itu datang ke dunia tidak untuk dilayani tetapi sebaliknya Dia datang untuk melayani. Tuhan Yesus mau menyambut kita apa adanya tanpa memandang status atau strata sosial. Dia datang untuk mengampuni orang-orang yang berdosa dan menguduskannya. Ia mau menjamah serta menyembuhkan orang-orang yang sakit dan yang kerasukan setan. Ia menghiburkan orang-orang yang sedih dan terluka. Ia membangkitkan orang mati dan juga mengasihi anak-anak. Yesus datang ke dunia untuk memberikan diri-Nya sendiri bagi keselamatan jiwa manusia dan melingkupi semua golongan masyarakat. Dalam nama Yesus ada kekuatan, kuasa, kasih dan pengharapan. Itulah semua yang diberikan-Nya bagi kita. Sungguh suatu teladan yang mulia dan berharga bagi kita umat-Nya untuk melayani Tuhan dan sesama kita dengan giat dan tulus tanpa membeda-bedakan seperti yang Dia ajarkan. (YH) Tuhan Yesus adalah Juruselamat bagi semua orang, apa pun keadaannya.
r e n u n g a n
D O A
Pelayanan misi untuk menjangkau orang-orang terabaikan.
kamis, 13 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Ibrani 1-3
Datang Untuk Memperbaharui 2 Petrus 3:1-16 “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.” Matius 3:2
Kadangkala kita bertanya, “Kapan kejahatan akan berakhir di muka bumi ini?” Kita merindukan Tuhan segera menyatakan Diri-Nya agar semua ciptaan Tuhan dipulihkan. Malahan kita melihat orang jahat dan fasik semakin merajalela. Amoralitas dan berbagai jenis perbuatan dosa seakan marak tanpa ada yang mengekang. Di satu sisi, ini adalah tanda-tanda kedatangan Tuhan segera tiba. Di sisi lain, kita bertanya-tanya bagaimana kehidupan orang percaya. Petrus mengingatkan kita bahwa ada penyesat yang mengolok-olok pengharapan orang percaya mengenai Tuhan yang akan datang menghakimi dunia ini karena segala kejahatan manusia. Bagi para penyesat janji Tuhan adalah omong kosong. Waktu berlalu, banyak orang jahat tidak mengalami kutuk Allah. Jadi, untuk apa percaya kepada akhir zaman. Dengan sikap yang arogan seperti itu mereka meneruskan hidup dalam kesesatan dan terus menyesatkan orang lain. Mereka lupa bahwa pada zaman dulu Tuhan pernah menghukum dunia ini dengan air bah. Tidak ada orang berdosa yang luput dari kuasa dan keadilan-Nya. Apa yang pernah Ia lakukan, satu hari kelak akan Ia lakukan lagi yang jauh lebih dahsyat (ayat 10). Alkitab mengingatkan kita bahwa kalau Tuhan belum datang kembali, itu karena Dia panjang sabar, memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat. Hal ini juga berarti bahwa kesempatan memberitakan Injil masih terbuka. Kelak apabila Dia sudah datang, penghakiman dahsyat tidak terelakkan. Siapa pun yang kedapatan hidup di dalam dosa, tidak akan dapat melarikan diri dari murka Allah. Bersyukurlah bahwa berita anugerah telah disampaikan oleh Yohanes untuk menyambut kedatangan Tuhan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.” Sambutlah Natal dengan sukacita karena Dia datang untuk memperbaharui hidup kita. (YR) Bila Tuhan Yesus telah kembali, kita akan menikmati persekutuan kekal dengan Dia.
r e n u n g a n
D O A
Supaya anak-anak Tuhan diberi keberanian untuk memberitakan Injil.
Bacaan Alkitab Setahun
Ibrani 4-7
jumat, 14 desember 2012
Teladan Kerendahan Hati Matius 1:18–25 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Matius 1:24
Komunikasi suami istri yang buruk bisa berdampak pada keharmonisan rumah tangga. Banyak perselisihan terjadi bahkan memuncak sampai terjadi perceraian akibat komunikasi yang buruk antara suami istri. Maria yang mendapat pernyataan Tuhan dan mengandung dari Roh Kudus ternyata tidak mempercakapkannya kepada Yusuf tunangannya. Sementara secara diam-diam Yusuf mengamat-amati perubahan fisik Maria dan yakin bahwa tunangannya ini sedang hamil. Yusuf sudah membulatkan tekad untuk mengakhiri hubungannya dengan Maria. Nampaknya Yusuf terpukul menghadapi kenyataan bahwa sang tunangan telah hamil. Dia bergumul dalam pemikirannya sendiri. Tetapi ketika sedang tertidur, malaikat Tuhan menampakkan diri dalam mimpi dan menjelaskan apa yang terjadi pada Maria adalah kehendak Tuhan. Malaikat itu juga menguatkan Yusuf agar jangan takut mengambil Maria menjadi istrinya. Bangun dari tidur, Yusuf mengurungkan niatnya untuk meninggalkan Maria. Ia memutuskan mengambil Maria yang dalam kondisi hamil menjadi istrinya sambil terus menjaga kekudusan mereka sampai bayi Yesus dilahirkan. Tindakan Yusuf sangat luar biasa! Tidak mudah seorang laki-laki bisa berkeputusan seperti Yusuf. Betapa sulitnya mengerti apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan. Pikiran bisa berontak dan berkata: “Mana mungkin seorang perempuan bisa hamil tanpa seorang laki-laki?” Tetapi ternyata Yusuf memilih taat pada perkataan malaikat Tuhan itu. Yusuf memiliki kerendahan hati yang patut diteladani. Kerendahan hati yang sejati itu dimiliki karena hidupnya yang saleh dan tulus. Yusuf juga memiliki hidup rohani yang baik. Dan hidup rohani yang baik membuat dia menjadi pribadi yang rendah hati.(LB) Bangun hidup rohani dengan tekun, karakter rendah hati akan muncul.
r e n u n g a n
D O A
Ketekunan orang tua untuk beribadah dan membina anak-anaknya dalam iman.
sabtu, 15 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Ibrani 8-10
Hadiah Terindah Yakobus 1:12-18 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang, … Yakobus 1:17
Setiap Natal tiba kebanyakan orang bersukacita. Penyebabnya beragam. Ada yang bersukacita karena memperoleh libur panjang di mana ia dapat berekreasi atau bertamasya. Yang lain lagi karena bisa pulang kampung atau mudik untuk berkumpul bersama keluarga. Ada pula yang bersukacita karena bisa tampil di acara Natal setelah sekian lama berlatih, atau karena memperoleh hadiah yang diidamkannya selama ini. Alkitab menyatakan bahwa hadiah atau pemberian yang terbesar dalam kehidupan kita, yang dapat membuat kita patut bersukacita adalah sebagai berikut. Pertama, ketika kita memperoleh mahkota kehidupan setelah kita mampu bertahan dalam pencobaan dan tahan uji (ayat 12). Kedua, ketika kepada kita diberi kesadaran bahwa Allah tak pernah mencobai kita. Pencobaan itu berasal dari keinginan kita sendiri. Kesadaran semacam ini sangat menolong kita untuk tidak kecewa terhadap Allah, melainkan lebih mengadakan introspeksi diri ketika kita mengalami pencobaan (ayat 13-14). Ketiga, ketika Allah Bapa memberikan Putera-Nya Yang Tunggal, yaitu Yesus Kristus kepada kita, manusia berdosa. Ia adalah Juruselamat kita yang datang ke dalam dunia ini untuk menanggung segala dosa kita di kayu salib. Ia rela datang dalam kesederhaan agar kita diselamatkan (ayat 17). Keempat, kepada kita diberi kesempatan untuk bertumbuh dan mengalami pemulihan, bahkan dibawa ke tingkat tertentu menjadi yang utama (ayat 18). Menyadari segala pemberian Allah di atas dalam kehidupan kita, mari kita selalu bersyukur sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan untuk Dia! (PF) Yesus Kristus adalah pemberian kasih Allah terbesar bagi dunia ini.
r e n u n g a n
D O A
Mereka yang tersisih dan terbuang agar tetap merasakan kasih Allah.
Bacaan Alkitab Setahun
Ibrani 11-13
minggu, 16 desember 2012
Semarak Menyambut Natal Yesaya 35:1-10 Seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita. Yesaya 35:10 Kehidupan manusia di dunia ini penuh dengan penderitaan. Begitu beratnya tantangan yang harus dihadapi serasa berada di padang gurun yang tandus dan kering. Siapakah yang sanggup melepaskan beban yang menekan dan menghapuskan airmata derita? Masih adakah secercah harapan dan kebahagiaan? Jangan menyerah dan putus asa! Nabi Yesaya menubuatkan berita sukacita dan penuh harapan. Ia mengatakan bahwa dari padang gurun yang kering itu memancar mata air kemudian menjadi sungai. Sungai itu memberikan kehidupan yang mampu menyegarkan jiwa yang hampa. Dari sanalah semarak kemuliaan Allah dinyatakan bagaikan bunga mawar yang harumnya semerbak memenuhi ruangan hati. Nubuatan itu telah digenapi di dalam diri Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat umat manusia. Ia datang ke dunia ini untuk menyelamatkan dan melepaskan manusia dari penderitaan. Ia mengubah segala yang tidak baik menjadi baik, yang berdukacita memperoleh sukacita, yang lemah mendapatkan kekuatan, yang goyah diteguhkan, yang tawar hati akan menikmati manisnya hidup ini, yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang lumpuh berjalan. Segala bentuk penderitaan itu diubah Tuhan menjadi kebahagiaan. Semarak menyambut Natal bukan aneka hiasan atau lampu-lampu warna-warni yang menghiasi ruangan di rumah atau di mal-mal, bukan pula baju dan sepatu baru, bukan pula melakukan rutinitas mengikuti kebaktian Natal setahun sekali. Tetapi semarak menyambut Natal adalah menyambut Kristus, Sang Mesias ke dalam hati. Jika Kristus bersemayam di hati, maka terjadilah perubahan ajaib dalam hidup ini, yaitu menikmati sukacita dan kebahagiaan bersama Tuhan Yesus Kristus. (LL)
Hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus ada sukacita dan kebahagiaan.
r e n u n g a n
D O A
Aku mau menyambut Kristus di hatiku.
senin, 17 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yakobus 1-2
Lonceng Natal Yesaya 52:3-15 Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, … Yesaya 52:7
Lonceng Natal adalah salah satu simbol atau lambang Natal. Asalusul lonceng dijadikan simbol Natal adalah karena bunyi lonceng yang bergema, melambangkan berita tentang kelahiran Juruselamat yang dibawa oleh para malaikat. Berita tentang kelahiran Yesus Kristus adalah suatu berita yang membawa kesukaan bagi dunia. Nabi Yesaya telah menubuatkan tentang kedatangan Yesus Kristus, Sang Mesias. Dari perikop ini kita belajar banyak hal tentang berita yang digemakan oleh lonceng Natal ini. Pertama, isi berita lonceng Natal adalah “Allahmu itu Raja!” (ayat 7). Yesus Kristus memang datang ke dalam dunia ini sebagai Raja yang memerintah secara rohani dalam kebenaran. Kedua, berita ini mendatangkan penghiburan dan sukacita (ayat 9). Yesus Kristus adalah Terang Dunia. Ketika Ia datang, kegelapan sirna karena kegelapan tidak dapat menguasainya (Yoh. 1:1-9). Ketiga, berita ini adalah berita keselamatan. Umat yang berdosa didatangi oleh Sang Penebus. Hanya ketika manusia mau menerima-Nya, maka oleh iman kepada-Nya ia diselamatkan. Dari status sebagai musuh Allah diubah menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12). Keempat, berita lonceng Natal adalah berita penyertaan Allah bagi umat-Nya (ayat 12). Itulah sebabnya Yesus Kristus disebut Imanuel, yang artinya “Allah beserta kita.” (Mat. 1:23). Kelima, berita lonceng Natal sekaligus tentang Yesus Kristus sebagai Hamba Yang menderita (ayat 13). Sekalipun Ia adalah Raja, tetapi Ia datang dalam kesederhanaan, bahkan kepapaan, dengan palungan sebagai tempat lahir-Nya. Namun itu tidak mengurangi kasih Bapa bagi umat manusia. Mari kita bersyukur di bulan Natal ini kepada Bapa yang telah memberikan kepada kita berita lonceng Natal yang sungguh memberkati kita. (YL/PF) Bunyi lonceng Natal tanda sukacita dan kegembiraan.
r e n u n g a n
D O A
“Yesus Kristus, jadikan kami saksi yang memberitakan kasih dan kuasa dalam kelahiran-Mu.”
Bacaan Alkitab Setahun
Yakobus 3-5
selasa, 18 desember 2012
Pesan Natal Lukas 2:8-20 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Lukas 2 : 11
Malam itu suasana dingin dan sunyi. Tidak ada sesuatu yang menarik. Semua berjalan seperti hari-hari sebelumnya. Para gembala yang biasa menjaga kawanan ternak melakukan tugas dengan rutin. Para gembala adalah kelompok manusia yang tidak banyak diperhatikan masyarakat. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu dalam kesendirian dan kesepian. Sehari-hari mereka berkumpul dengan kawanan domba, sehingga lebih akrab dengan hewan daripada berkumpul dengan banyak orang. Namun malam itu ada kejutan yang mereka alami tatkala muncul sosok malaikat disertai sinar terang dan disusul sejumlah besar bala tentara sorga sedang memuji-muji Allah. Pemandangan malam itu sangat fantastis. Para gembala terkejut dan ketakutan! Namun kemudian, malam itu juga para gembala mendapat berita yang menggembirakan: Juruselamat yaitu Kristus sudah lahir. Seiring dengan peristiwa itu ada dua pesan yang disampaikan malaikat Tuhan yaitu pertama, “Jangan takut!” Kedua, kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Natal adalah untuk manusia yang tinggal dalam kesepian dan kekosongan hati. Natal juga menyingkirkan ketakutan. Manusia acapkali dirundung ketakutan karena tidak memiliki kepastian. Natal memberikan jawaban yang pasti akan keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Berikutnya, Natal menyebabkan dunia bisa mengalami kesukaan yang besar! Air mata kesedihan disapu oleh kedatangan Natal. Adakah Saudara telah menerima Sang Natal, yaitu Yesus Kristus Juruselamat dunia? Di dalam Dia tidak ada lagi ketakutan. Sebaliknya sukacita yang ilahi akan terpancar dari hati. Damai sejahtera sorgawi menjadi pengalaman setiap orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya.(LB) Natal datang membebaskan manusia dari ketakutan.
r e n u n g a n
D O A
Kesaksian gereja Tuhan terhadap dunia yang terhilang.
rabu, 19 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
1 Petrus 1-2
Palungan Hati Lukas 2:1-6 Dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, … Lukas 2:7
Selalu saja ada yang namanya penerimaan dan penolakan dalam hidup ini. Semasa kecilnya, Thomas Alva Edison juga pernah ditolak mengikuti pendidikan formal di sekolah karena dianggap sangat lambat. Namun kemudian ia menjadi orang yang mampu menemukan bola lampu listrik. Atau, Yefta yang pernah ditolak oleh saudarasaudaranya, kemudian menjadi salah seorang hakim di Israel (HakimHakim 11). Bahkan, Yesus Kristus pun pernah ditolak di Betlehem. Tak ada satu pemilik penginapan pun yang menerima Yusuf dan Maria, pasangan sederhana dari Nazaret, karena semua penginapan telah penuh. Yang ada hanyalah kandang binatang. Akhirnya, Yesus Kristus, Juruselamat dunia, dilahirkan di palungan yang hina-dina. Palungan merupakan gambaran hati kita. Di sana ada banyak kotoran dan bau yang tidak menyenangkan. Namun, Anak Allah yang mulia rela datang ke palungan hati. Natal bukan saat di mana hanya orang-orang yang telah dibenarkan oleh Tuhan Yesus Kristus yang bersukacita. Natal juga saat di mana orang berdosa dengan palungan hati yang kotor mau menerima kehadiran Yesus Kristus dalam hidupnya. Ketika Yesus Kristus hadir dalam hidup kita, terjadi perubahan ajaib. Ada perubahan yang drastis: gelap menjadi terang, hina menjadi mulia, terbuang menjadi diterima, tersesat ditemukan kembali. Jangan menjadi kecewa karena ada orang – bahkan yang terdekat sekalipun – menolak kita. Penilaian manusia berbeda dengan penilaian Tuhan. Manusia bisa menolak kita karena masa lalu kita. Tetapi Tuhan mau menerima kita demi masa depan kita. (PF) Jadikan hatimu palungan yang siap menerima kehadiran Sang Juruselamat.
r e n u n g a n
D O A
Agar semua orang mau membuka hatinya bagi Tuhan
Bacaan Alkitab Setahun
1 Petrus 3-5
kamis, 20 desember 2012
Kesempatan Istimewa Mikha 5:1-4 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Mikha 5:1
Tidak semua orang mendapat kesempatan istimewa, dan kesempatan tidak selalu datang dua kali. Namun begitu ada orang-orang yang menyianyiakan kesempatan berharga itu hilang begitu saja sehingga orang lain yang mendapatkannya. Di seputar kelahiran Yesus, ada orang-orang yang mendapat kesempatan istimewa untuk menyaksikan bayi Yesus. Di antara mereka adalah para gembala yang menerima berita tersebut dari malaikat; orang majus yang dituntun oleh bintang; dan Simeon serta Hana yang sangat menantikan kedatangan Mesias. Para saksi mata ini sangat bersukacita menyambut kehadiran Yesus. Adalah penduduk kota Betlehem yang juga mendapat kesempatan istimewa dapat berjumpa dengan bayi Yesus karena Ia dilahirkan di kota Betlehem sesuai nubuatan nabi Mikha yang menyatakan bahwa di kota Betlehem akan bangkit seorang pemimpin yang akan memerintah Israel. Dia telah ada sejak dahulukala. Dialah Allah yang menjadi manusia, lahir dari rahim seorang perempuan. Kehadiran-Nya untuk menggenapi janji-janji Allah yang akan membawa damai sejahtera dan memberikan pengampunan serta hidup kekal bagi yang bertobat dan menerima-Nya. Apabila orang-orang Yahudi yang tinggal di kota Betlehem memperhatikan dengan seksama tentang nubuatan nabi Mikha dan tidak menyia-nyiakan kesempatan istimewa tersebut, mereka sungguh berbahagia menjadi saksi sejarah karena kota Betlehem yang kecil dipilih Allah menjadi tempat kelahiran Yesus. Kita adalah orang-orang yang berbahagia karena mendapat kesempatan istimewa untuk menyambut Yesus Kristus, Sang Raja mulia. Jangan sia-siakan kesempatan berharga tersebut. Dia akan selalu hadir dalam hidup kita dan menyertai kita selamanya. (LL) Kesempatan yang Tuhan berikan jangan biarkan berlalu.
r e n u n g a n
D O A
Untuk orang-orang yang masih menutup hati bagi Kristus.
jumat, 21 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
2 Petrus 1-3
Datang Dalam Kesederhanaan Lukas 2 : 4-20 ... ia melahirkan seorang anak laki-laki anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan ... Lukas 2:7 Natal zaman sekarang identik dengan kemewahan. Banyak orang merayakannya dengan penuh glamour. Tidak hanya toko-toko yang menjual pernak-pernik Natal, namun di gereja-gereja pun berlomba-lomba 'menjual' acara-acara yang menarik disertai dengan hiasan-hiasan Natal yang mahal. Padahal jika kita mau merenung lebih dalam, ternyata Natal atau kedatangan Yesus yang pertama kali penuh dengan kesederhanaan. Apa saja wujud kesederhanaan Natal yang pertama? Pertama, Yesus dilahirkan dari keluarga yang sederhana. Yesus tidak memilih dilahirkan dari keluarga yang kaya raya. Orang tuanya hanya seorang tukang kayu. Hal ini menyadarkan kita bahwa sekalipun kita dilahirkan dari keluarga yang sederhana, kita harus tetap bersyukur. Kedua, Yesus yang baru lahir hanya dibungkus dengan kain lampin dan diletakkan di palungan binatang. Bayi yang lahir, pada umumnya lahir di rumah atau di rumah sakit atau paling tidak lahir di tempat tidur sekalipun itu sederhana. Tetapi Yesus lahir di kandang binatang, tempat yang tidak layak bagi seorang bayi. Hal ini menyadarkan kita untuk selalu bersyukur akan tempat tinggal kita, walaupun sangat sederhana. Jangan membandingkan dengan rumah orang kaya, jangan melihat 'rumput' tetangga yang jauh lebih hijau dari milik kita. Ketiga, kelahiran-Nya hanya disambut oleh para gembala. Ini artinya, bahwa kita tidak perlu minder akan profesi atau pekerjaan kita asalkan berkenan kepada Tuhan. Sekalipun manusia seringkali memandang sebelah mata akan pekerjaan kita dan meremehkan kita, tidak perlu berkecil hati, karena jika kita bekerja dengan baik, jujur, ulet dan berintegritas maka Tuhan siap singgah atas seluruh keberadaan kita dan memberkati kita. Jangan takut dengan kesederhanaan yang kita miliki dan jangan memandang remeh kesederhanaan orang lain karena Tuhan Yesus juga datang dalam kesederhanaan. (LP)
Di Natal tahun ini, izinkan Yesus senantiasa berada dalam 'palungan' hati Kita.
r e n u n g a n
D O A
Gereja-gereja peduli dengan masyarakat sekitar yang hidup dalam kesederhanaan bahkan berada dalam garis kemiskinan.
Bacaan Alkitab Setahun
1 Yohanes 1-3
sabtu, 22 desember 2012
Firman Menjadi Manusia Yohanes 1:1-18 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, … Yohanes 1:14
Saya mendapat kiriman pesan singkat bahwa ada 3 (tiga) kata penting dalam hidup ini yang membuat kita dapat bersosialisasi dengan baik dengan sesama kita. Ketiga kata itu adalah: “Maaf”, “tolong”, dan “terima kasih”. Ketika saya terapkan, benar-benar menjadi berkat. Namun setelah saya renungkan kembali, seharusnya ada kata keempat, yaitu “Firman”. Mengapa? Kata “Firman” atau “Kalam” dalam bahasa Yunani digunakan kata “Logos” yang berarti “pikiran, konsep, dan ungkapan.” Pada dasarnya, kata ini mengacu pada suatu komunikasi yang unik. Rasul Yohanes menyatakan beberapa keistimewaan Firman ini. Jika kita memahami dan mengalami keistimewaan Firman ini dalam kehidupan kita, maka kehidupan kita akan mengalami pembaharuan atau transformasi yang super luar biasa. Pertama, Firman itu kekal (ayat 1-2). Sebelum segala sesuatu ada, Firman itu telah ada dari mulanya. Kedua, Firman mempunyai kuasa mencipta (ayat 3). Ia adalah Allah sendiri, Sang Pencipta yang Mahakuasa. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia! Ketiga, dalam Firman ada hidup dan hidup itu terang manusia (4). Artinya, manusia baru benar-benar hidup, jika ia dihidupi oleh Sang Firman itu sendiri. Di luar Firman kita tidak dapat berbuat apa-apa. Di hadapan Allah, kita tetap dianggap mati! Keempat, Firman yang diterima menjadikan kita anak-anak Allah (ayat 12). Status ini membuat kita kelak dapat tinggal bersama Allah di sorga, karena kita adalah anak-anak-Nya. Kelima, Firman itu menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Dia adalah Yesus Kristus, Sang Imanuel (ayat 14). Berarti kita tidak pernah hidup sendiri di dalam dunia yang fana ini. Dalam perjalanan menuju kekekalan, kita senantiasa disertai-Nya. Tidak ada halangan atau rintangan yang tidak akan dapat kita atasi, sebab Allah beserta kita! (DW/PF) Mengenal “Firman yang menjadi manusia” menjadi fokus orang percaya.
r e n u n g a n
D O A
Supaya setiap orang mengenal “Firman yang menjadi manusia” itu.
minggu, 23 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
1 Yoh. 4 - 2 Yoh. 1
Kidung Malaikat Lukas 2:8-20 “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Lukas 2:14
Kisah tentang para malaikat yang mendatangi gembala-gembala di padang rumput, menjadi sebuah kisah Natal yang akrab di telinga kita. Kidung yang dinyanyikan malaikat seolah-olah memberi sebuah pengharapan yang besar bagi para gembala, yang sekaligus menggambarkan kebesaran Sang Khalik dan kedekatan-Nya dengan manusia hina yang terwakili oleh gembala. Kidung yang dilantunkan malaikat memiliki makna yang cukup dalam. Pertama, kidung itu menggambarkan tentang “kasih Allah dalam penjelmaan-Nya menjadi manusia” (ayat 14). Kemuliaan Allah yang Mahatinggi tidak membuat Diri-Nya enggan menjadi sama dengan manusia dan tinggal dalam dunia yang terkutuk karena dosa. Bagaimana dengan kita sebagai orang percaya? Sudahkah kita meneladani kehidupan Allah yang kita sembah? Dapatkah kita tetap hidup bersahaja di tengah kelimpahan harta yang kita miliki? Seringkali ketika kita telah berkelimpahan harta atau memiliki kedudukan/jabatan, kita menjadi enggan untuk menyapa mereka yang hidup sederhana, dalam keterbatasan dan kepapaan. Kedua, kidung ini menggambarkan tentang sebuah pengharapan yang besar bagi manusia. Gembala adalah gambaran sosok manusia yang sederhana, dengan risiko pekerjaan yang cukup berat. Dalam kisah Natal ini, para gembala mengalami peristiwa yang ajaib dalam kehidupannya. Sama seperti kehidupan kita sebagai manusia berdosa, tanpa harapan, dan berakhir dalam kematian kekal. Namun dalam kidung yang dilantunkan oleh malaikat, kita melihat sebuah pengharapan yang terbungkus dalam anugerah yaitu sebuah perdamaian hubungan Allah dengan manusia yang berdosa. Sudahkah kita membawa damai bagi sesama kita atau menjadi pembawa malapetaka bagi mereka? (MI) Kidung malaikat menjadi sebuah pujian atas kesederhanaan dan pengharapan yang dibawa Yesus bagi dunia.
r e n u n g a n
D O A
“Ya Bapa, ajarilah kami untuk senantiasa meneladani kehidupan-Mu dalam dunia ini.”
Bacaan Alkitab Setahun
3 Yohanes 1 - Yudas 1
senin, 24 desember 2012
Kemegahan Tiada Tara Mazmur 93:1-5 Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, Tuhan berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang. Mazmur 93:1
Ada banyak kekaguman manusia terhadap alam ciptaan Tuhan. Manusia mengagumi gunung-gunung yang besar, sungai dan air terjun yang menakjubkan. Kekaguman manusia juga bisa tertuju pada makhluk ciptaan yang beraneka ragam baik yang besar maupun yang amat kecil. Bisa juga manusia kagum terhadap hasil karya arsitektur dan gedung-gedung pencakar langit yang tinggi. Namun, yang tidak boleh dilupakan adalah kekaguman terhadap Tuhan sendiri. Pemazmur mengungkapkan kekagumannya terhadap Tuhan secara puitis dan sangat baik. Disebutnya, “Tuhan adalah Raja.” Sebagai Raja, Ia memiliki otoritas dan kuasa penuh atas segenap ciptaan-Nya. Tuhan memerintah dan berkuasa atas segala sesuatu. Kekuasaan Tuhan itu dari kekal sampai kekal, Dia kuat dan kokoh. Kedahsyatan gelombang sungai dan deburan ombak laut dikagumi, namun Tuhan lebih hebat dari semua ciptaan-Nya sendiri. Pemazmur juga mengatakan, “Peraturan-Mu sangat teguh; baitMu layak kudus.” Artinya, bahwa kekaguman pemazmur kepada Tuhan menyebabkan dia juga menghormati segala firman-Nya. Dia menghormati bait kudus, di mana Tuhan hadir. Dengan demikian hidupnya selalu akan memuji-muji dan mengagungkan kemegahan Tuhan lebih dari segala hal. Adakah Saudara memiliki kegairahan untuk selalu memuji-muji Tuhan? Miliki kekaguman terhadap Tuhan, maka Saudara akan menjadi orang yang senantiasa memuji Tuhan dan bersyukur. Saudara juga akan menjadi orang yang senantiasa menghormati firman Tuhan dan berusaha hidup sesuai dengan peraturan-peraturan Tuhan.(LB) Kekaguman pada Tuhan, menyebabkan ketaatan pada firman-Nya.
r e n u n g a n
D O A
Anak remaja agar hidup setia terhadap tuntunan firman Tuhan.
selasa, 25 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Wahyu 1-3
Kesukaan Besar Lukas 2:8-20 “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.” Lukas 2:10
Salah seorang jemaat sangat bersukacita ketika ada tim visitasi yang disertai rohaniwan atau pendeta mengunjunginya. Apalagi ketika ia sedang dalam masalah, maka kunjungan itu akan sangat menghibur hatinya. Ia bisa didoakan dan dikuatkan dengan kata-kata iman yang berdasar pada kebenaran firman Allah. Dalam bacaan kita hari ini, para gembala di Efrata tidak dikunjungi oleh pemimpin rumah ibadat, tetapi langsung oleh para malaikat. Mereka mendengar para malaikat itu memuji-muji Allah. Inti dari pujian para malaikat itu adalah sebagai berikut. Pertama, agar para gembala tidak perlu takut. Di mana-mana ada ketakutan: takut akan masa depan, takut akan musuh, takut terhadap tekanan-tekanan, takut terhadap maut, dan sebagainya. Kabar Baik yang dari Tuhan membuat rasa takut itu sirna, dan diganti dengan sukacita serta damai sejahtera. Kedua, ada berita atau kabar yang harus didengar. Iman itu muncul dari mendengar, yaitu mendengar firman Tuhan (Roma 10:17). Karena firman Tuhan adalah makanan rohani, maka setiap kali kita membaca atau mendengarnya dengan penuh kesungguhan hati akan mendatangkan sukacita besar. Ketiga, kesukaan besar itu berlaku bagi seluruh bangsa. Yesus Kristus datang bukan hanya untuk orang Yahudi, orang Barat, atau kelompok tertentu. Ia datang bagi segala bangsa, sebab semua umat manusia adalah ciptaan-Nya. Kita semua diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, sehingga kita semua dikasihi-Nya. Keempat, ada solusi untuk masalah dosa kita. Yesus Kristus datang sebagai Juruselamat yang mengangkat dosa isi dunia. Dengan percaya kepada-Nya, maka dosa kita diampuni dan kepada kita diberikan jaminan keselamatan, yaitu kehidupan kekal. (PF) Natal tidak dilihat dari banyaknya hadiah, melainkan dialaminya sukacita sorgawi.
r e n u n g a n
D O A
Agar ada sukacita dalam hati semua orang di bulan Natal ini.
Bacaan Alkitab Setahun
Wahyu 4-7
rabu, 26 desember 2012
Terang Telah Bersinar Yesaya 9:1-6 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Yesaya 9:1
Kebanyakan orang lebih suka tidur dalam keadaan gelap dengan lampu yang dimatikan karena terasa lebih teduh dan nyaman. Tetapi tidak demikian ketika berjalan di tempat yang gelap, pasti dibutuhkan benda penerang seperti lampu senter, lilin atau lainnya. Apalagi mengendarai mobil di malam hari, jika lampunya tidak bisa menyala sangat berbahaya dan bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan atau salah arah karena tidak dapat melihat dengan jelas apa yang ada di depan. Dunia ini adalah tempat yang kelam atau gelap karena dosa. Tanpa disadari manusia telah tercemar oleh dosa dan sedang berjalan dalam kegelapan menuju pada kematian kekal. Manusia membutuhkan terang yang mampu membelokkan arah jalan mereka untuk mendapatkan hidup kekal. Nubuat Nabi Yesaya menyatakan bahwa terang telah bersinar. Siapakah yang dimaksud? Dialah Tuhan Yesus Kristus, Sang Terang yang bersinar menerangi hidup manusia yang berjalan dalam kegelapan. Dengan sangat jelas Yesus sendiri katakan, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yohanes 8:12). Jika manusia mau mengikuti Tuhan Yesus Kristus, maka tidak akan tersesat. Tuhan Yesus, Sang Terang Dunia adalah Allah dengan sebutan “Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai,” memiliki kekuasaan besar baik di bumi maupun di sorga. Ia memerintah dengan keadilan dan kebenaran. Hanya ada dua jalan ke mana kita akan melangkah. Berjalan dalam kegelapan yang menuju pada kematian kekal atau berjalan dalam terang Kristus yang membawa pada kehidupan kekal. (LL)
Terang Kristus menyinari jalan hidup manusia.
r e n u n g a n
D O A
Tuhan, terangilah jalan hidupku supaya aku tidak tersesat.
kamis, 27 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Wahyu 8-10
Sembah Dia Matius 2:1-12 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, Ibu-Nya,lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Matius 2:11
Kisah orang majus dari Timur yang berjalan mengikuti “Bintang-Nya” adalah kisah yang menarik. Mereka adalah para imam Persia yang ahli dalam ilmu perbintangan (Astrologi). Orang-orang majus memahami benar makna perbintangan. Bintang itu memberi petunjuk tentang sesuatu yang sedang terjadi yaitu Sang Mesias telah dilahirkan di kota Betlehem. Berbekal pengetahuan yang dimiliki, orang-orang majus tersebut menuju ke Yerusalem, hanya satu tujuannya yaitu menyembah Dia. Ketika mereka menemukan Sang Mesias, orang majus tersebut sujud menyembah Dia. Kata “menyembah” memiliki pengertian memuja yang ilahi. Selain itu penyembahan yang dilakukan orang majus memiliki pengertian menghormati raja. Ekspresi yang dilakukan orang majus untuk menghormati dan menyembah Tuhan sebagaimana lazimnya di dunia Timur adalah "membungkuk sampai ke tanah/lantai atau berlutut dan menyembah". Menyembah seperti orang majus layak dan patut dilakukan oleh semua umat Tuhan ketika datang kepada Tuhan, baik dalam ibadah maupun dalam penyembahan pribadi. Menyembah berarti datang untuk memuja dan menghormati Raja di atas segala raja. Kedatangan orang-orang majus kepada Yesus bukan sekedar datang menyembah-Nya, tetapi ada persembahan yang dipersembahkan kepada Tuhan yaitu emas, kemenyan dan mur. Ketiga benda tersebut adalah bendabenda yang sangat berharga dan merupakan pemberian yang agung bagi seorang raja (Mazmur 72:10-11; Yesaya 60:6). Momentum Natal ini menjadi perenungan kita bersama, sejauh mana penyembahan kita kepada Tuhan dan persembahan apakah yang telah dan akan kita persembahkan kepada Tuhan dan Raja kita. Mari kita persembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah." (Roma 12:1) (PS) Persembahan yang sejati adalah persembahan hidup kita.
r e n u n g a n
D O A
Setiap orang percaya memiliki sikap yang benar dalam menyembah Sang Raja.
Bacaan Alkitab Setahun
Wahyu 11-13
jumat, 28 desember 2012
Tekun Sampai Akhir Kolose 1:15-29 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, … Kolose 1:23
Dua ekor tikus terjatuh dalam baskom berisi penuh dengan susu. Mereka berenang, melompat dan berusaha keluar dari baskom itu. Namun usaha mereka sia-sia. Salah satu tikus itu berkata, “Pupuslah harapanku untuk keluar dari kubangan ini. Aku menyerah dan akan membiarkan seluruh tubuhku tenggelam lalu mati di dasar baskom ini.” Temannya menjawab, “Aku akan terus berusaha sampai aku dapat melompat dan keluar dari kubangan mematikan ini.” Lalu matilah tikus yang putus asa itu, sedangkan tikus yang berusaha dengan tekun melompat-lompat akhirnya dapat keluar dari kubangan dan tetap hidup. Meski tampaknya tak mungkin ia meloloskan diri dari kubangan maut namun ternyata ketekunannya membawa hasil sebelum hidupnya berakhir. Keberhasilan tikus untuk kembali menikmati hidup adalah berkat ketekunannya. Demikian hendaknya kita, jangan kalah dengan upaya tikus tersebut bahkan wajib lebih dari seekor tikus dalam ketekunan, karena apa yang kita tekuni adalah sebuah pengharapan dalam keselamatan yang telah dianugrahkan pada kita. Bertekun bukan hanya pada waktu hari minggu saja, atau hari Natal saja atau ketika kita sehat saja, tetapi bertekun terus sampai akhir hidup ini dalam situasi dan kondisi apa pun. Bertekun sampai akhir hayat di dalam mengikut Tuhan Yesus, Sang Sumber berkat di bumi dan di sorga sudah pasti mendatangkan sukacita. Di dalam Dialah segala rahasia kekayaan dan kemuliaan Allah tersibak. Oleh karena itu meski kita berada dalam kubangan kesesakan dan persoalan tetaplah bertekun sampai akhir. Jangan menyerah sedikit pun maka berkat-Nya akan dicurahkan. (SM) Akankah kita tetap bertekun ketika mengalami kesesakan?
r e n u n g a n
D O A
Ketekunan gereja Tuhan dalam mempersiapkan diri di akhir zaman.
sabtu, 29 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Wahyu 14-16
Kesabaran Sampai Akhir Lukas 2:25-32 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,… Lukas 2:29
Simeon adalah seorang yang benar dan saleh yang sedang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus pernah menyatakan kepadanya bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias (Lukas 2:25-26). Keyakinan dan kesabaran Simeon dalam menantikan penggenapan janji Tuhan ini perlu kita teladani. Apa yang membuat Simeon mampu memiliki kesabaran sampai akhirnya dia dapat berjumpa dengan bayi Yesus? Pertama, hidupnya dipimpin Roh Kudus (Lukas 2:25c). Orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh Kudus akan memiliki kesabaran yang ekstra dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan dalam hidup ini. Kedua, ia setia beribadah (Lukas 2:27a). Orang Kristen yang suka datang ke Bait Allah untuk beribadah akan memperoleh kekuatan baru dari Tuhan dalam menjalani kehidupan hari lepas hari tanpa mengenal lelah apalagi menyerah. Di dalam Tuhan selalu ada pertolongan dan kekuatan-Nya. Ketiga, meyakini bahwa keselamatan dari Tuhan adalah sebuah kepastian. Simeon dengan yakin berkata, “Sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.” (Lukas 2:30). Marilah kita belajar untuk memiliki kesabaran sampai akhir hidup kita dalam menantikan setiap penggenapan janji Tuhan. Kalau saat ini Saudara sedang menghadapi pergumulan dan masalah, tetaplah sabar menjalaninya, karena Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkhotbah 3:11). Pertolongan dan keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus adalah 'Ya dan Amin' bagi setiap orang yang mau bertekun untuk hidup dalam kebenaran firman-Nya. (DI) Kesabaran adalah modal utama dalam menanti penggenapan janji Tuhan.
r e n u n g a n
D O A
Agar setiap umat Tuhan memiliki kesabaran ekstra.
Bacaan Alkitab Setahun
Wahyu 17-19
minggu, 30 desember 2012
Mengakhiri Dengan Baik 2 Timotius 1:3-18 … dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. 2 Timotius 1:12
Atlit dari Jamaika yang bernama Usain Bolt, sungguh luar biasa. Ia menjadi legenda, sebab mampu menyabet medali emas untuk lomba lari 100 meter dan 200 meter, baik dalam Olimpiade Beijing (2008), maupun dalam Olimpiade London (2012). Ia telah mengakhiri pertandingan dengan amat baik. Tentunya pencapaian semacam itu bisa diperoleh melalui latihan keras penuh disiplin. Kita telah tiba di penghujung akhir tahun 2012. Apakah kita telah mengakhiri tahun ini sebagai pengikut Kristus yang memberikan yang terbaik bagi-Nya? Jika ya, tetaplah pertahankan bahkan ditingkatkan. Namun jika belum, siapkan diri Saudara untuk mengawali tahun depan dengan tekad baru untuk memuliakan nama-Nya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, miliki hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia (ayat 12). Kedua, menekankan pentingnya keberadaan iman yang berkelanjutan, yang konsisten, baik dalam diri kita sendiri maupun pewarisannya dari generasi terdahulu dan kepada generasi yang akan datang (ayat 5-6). Ketiga, siap untuk menderita bagi Kristus oleh kekuatan Allah. Bagi mereka yang mau sungguh-sungguh beribadah kepada Allah, ada harga yang harus dibayar (ayat 7-8; 2 Tim 3:12). Keempat, terus berpegang pada pengajaran yang benar sesuai Alkitab, agar kita tidak tersesat (ayat 13). Letakkan tujuan akhir kehidupan kita dalam hati, sehingga setiap hari yang akan kita lalui selalu kita isi dengan hal-hal yang diperkenan oleh Tuhan. Di ujung segala pergumulan kehidupan ada upah yang Allah sediakan. (PF) Awali setiap hari dengan Tuhan, dan akhiri dengan syukur kepada Tuhan.
r e n u n g a n
D O A
Agar semua orang mengawali dan mengakhiri hidup ini dengan baik dan benar.
senin, 31 desember 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Wahyu 20-22
Kunci Menuju Berkat Hagai 1:1-11 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN. Hagai 1 : 8
Kerja dengan susah payah tidak menjamin seseorang dapat menikmati hasil yang memuaskan. Bisa jadi semua upaya berujung siasia. Kita mengharap banyak, justru hasilnya sedikit. Bahkan rasanya Tuhan tidak membuka rejeki dan mencurahkan berkat-Nya. Bukankah dalam Tuhan tersedia berkat baik secara rohani dan jasmani? Mengapa seolah-olah firman Tuhan tidak terjadi lagi? Kitab Hagai, menegur keras perilaku orang percaya yang hanya sibuk memperhatikan diri sendiri. Mereka tidak peduli terhadap bait Tuhan. Mereka hanya mengurus kemegahan diri sendiri, rumah sendiri yang terus diperindah sementara bait Tuhan terbengkalai. Akibatnya, Tuhan tidak lagi memberkati! Walaupun mereka kerja keras, tetapi tidak menikmati. Kekayaan yang mereka raih, dengan cepat mengalir keluar dan tidak bisa dinikmati. Kita tidak diminta membangun Bait Suci Yerusalem, namun Perjanjian Baru berkata bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19). Itu berarti kita perlu membangun hidup rohani secara serius yaitu hubungan dengan Tuhan. Kita perlu memelihara persekutuan dengan Tuhan melalui doa dan merenungkan firman Tuhan secara terus menerus; suka beribadah; memuji Tuhan; mempraktikkan firman Tuhan dalam kenyataan sehari-hari. Ini kunci menuju berkat Tuhan sejati! Tuhan akan menyatakan kemuliaan-Nya. Tatkala kita tidak hanya sibuk dengan hal jasmani saja, tetapi juga memperhatikan kebutuhan rohani, maka Tuhan mulai memberkati. Hagai 2:20b berkata: “Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!” Berjanjilah di akhir tahun ini untuk peduli pada hal rohani, dan alami berkat Tuhan yang akan dicurahkan pada tahun depan.(LB) Manusia memiliki kebutuhan jasmani tetapi juga rohani.
r e n u n g a n
D O A
Komitmen jemaat Tuhan agar hidupnya mengasihi Tuhan lebih baik di tahun baru nanti.
Oleh :
Eliazar Teng Yoe Hong
Dari tahun 1712 hingga tahun 1748, kota London merupakan tempat kediaman dua orang pria yang terkenal. Mereka adalah Isaac Watts dan George F. Handel. Kedua orang itu hidup melajang. Dalam Westminster Abbey, yaitu gereja kenegaraan di Britania Raya, terdapat ukiran yang mengingatkan orang-orang akan mereka. Walaupun kisah hidup kedua warga kota London itu memiliki banyak kesamaan, mereka akan terheran seandainya mengetahui bahwa hasil karya mereka berdua itu akan terpadu menjadi salah satu lagu Natal yang paling disukai di seluruh dunia. Mengapa mereka akan heran? Bagaimana bisa hasil karya mereka berdua terpadu menjadi satu? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang akan dijawab dalam kisah di bawah ini. Saduran Mazmur
Pada masa hidup Isaac W a t t s , kebanyakan gereja di n e g a r a
Inggris sangat terikat pada Kitab Mazmur. Lagu-lagu rohani yang lain tidak diterima. Sayang sekali, terjemahan Kitab Mazmur yang dipakai pada masa itu kurang baik. Tidak mengherankan jika nyanyian jemaat pada masa itu kurang bersemangat! Isaac Watts berusaha memperbaiki keadaan itu melalui dua cara yang berbeda. Pertama ia mengarang banyak nyanyian pujian yang hingga kini masih terdengar di seluruh dunia. Kedua ia juga menggarap kembali isi Kitab Mazmur. "Mengapa kita harus menyanyikan nama-nama tempat di tanah Palestina yang belum pernah kita lihat?" tanya Dr. Watts. "Mengapa kita harus menyanyi tentang busur dan panah, tentang perang dengan tombak dan pedang? Mengapa Raja Daud, pengarang utama Kitab Mazmur, tidak boleh diajak bicara seperti orang masa kini?" Justru itulah yang dilakukan oleh Isaac Watts. Pada tahun 1719 ia menerbitkan koleksi lagu rohani yang berjudul Mazmur Daud dalam Bahasa Perjanjian Baru dan diterapkan pada Kebaktian
Umat Kristen. Di antara syair-syair lagu itu ada yang sudah menjadi lagu pilihan umat Kristen di seluruh dunia. Salah satu di antaranya adalah sebuah lagu Natal yang penuh sukacita. Lagu itu digubah berdasarkan Mazmur 98:4-9. Si Gemuk dari Jerman
Pria yang satunya lagi, yang juga tinggal di kota L o n d o n pada masa Dr. Watts menjadi seorang pendeta dan sastrawan ternama, bernama George F. Handel; ia lahir pada tahun 1685 dan meninggal pada tahun 1759. Seperti Isaac Watts, George F. Handel juga akan terheran seandainya ia tahu bahwa hasil karya mereka berdua di kemudian hari akan terpadu menjadi sebuah lagu yang sangat indah dan yang akan tetap mengalun pada setiap hari Natal. George Handel lahir di negeri Jerman; ibunya putri seorang
pendeta. Sejak kecil ia sudah diajarkan isi Alkitab. Oleh ayahnya, George dilarang belajar musik. Tetapi bakat musiknya begitu mendarah daging sehingga tidak mungkin dapat terus dipendam. Ia sering bangun tengah malam, lalu memainkan piano kecil -- pelan-pelan -- agar ayahnya tidak terjaga. Akhirnya orang-orang mengetahui bahwa George Handel memunyai bakat musik yang cemerlang. Mereka membujuk sang ayah supaya rela menerima bakat bocah kecil itu. Pada umur sebelas tahun, George Handel sudah mulai mengarang musik. Ia belajar dari guru-guru besar di Jerman dan di Italia. Setelah merantau beberapa tahun di Italia dan berkeliling dari negara yang satu ke negara yang lain, akhirnya ia menetap di Inggris. Pada waktu itu ia berumur 27 tahun. Banyak orang Inggris tidak begitu menyukai George Handel. Badannya besar - ia memang gemar makan makanan yang lezat, pakaiannya agak mentereng, suaranya keras, logat Jermannya begitu khas. Ia sering marah-marah kepada orang-orang yang berbantahbantahan dengannya. Tidak mengherankan kalau
kebanyakan anggota gereja di Inggris tidak memandang dia sebagai teladan seorang Kristen. Ia hanya dihormati sebagai m u s i k u s b e s a r. Te t a p i sesungguhnya di balik penampilan luarnya yang agak kurang menyenangkan itu, ia seorang pengikut Kristus yang saleh dan setia. Musik Sorgawi Karangan Handel yang terbesar, “Oratorium Mesias”, diciptakannya dalam waktu 24 hari saja. Selama hari-hari itu ia sering lupa makan dan lupa tidur. Selama itu juga ia tidak keluar dari rumahnya, satu kali pun tidak. Pernah ada seorang pelayan rumah tangga yang membawakan makanan baginya. Ia melihat komponis yang berbadan besar itu berjalan kian ke mari di kamarnya. Saat itu George Handel sedang berseru, "Haleluya! Haleluya!" sambil berurai air mata. Di kemudian hari, musikus itu bersaksi: "Rasanya seluruh isi sorga terbentang di depan mata saya, d a n s a y a m e l i h a t Ya n g Mahabesar!" Sebagai seorang musikus Kristen yang sungguh-sungguh mempersembahkan bakatnya
kepada Tuhan, sikap hati George F. Handel tercermin melalui suatu peristiwa yang terjadi beberapa tahun kemudian -- setelah “Oratorium Mesias” menjadi tenar: Menjelang akhir hidupnya, George F. Handel menjadi buta. Namun ia masih sanggup memainkan orgel dan memimpin konser. Sesuai dengan doa permohonannya, ia meninggal pada hari Jumat Agung tahun 1759, "supaya saya dapat bertemu dengan Tuhan dan Juruselamat saya tepat pada hari kebangkitan-Nya," demikianlah kata-kata George Handel menjelang akhir hidupnya. Baru Dipadukan Satu Abad Kemudian Pada tahun 1836, hampir satu abad sejak George F. Handel maupun Isaac Watts meninggal, seorang musikus Amerika bernama Lowell Mason (17921872) memadukan hasil karya mereka berdua sehingga menjadi lagu "Kesukaan Bagi Dunia" atau ”Joy To The World” yang kita kenal sekarang. Lowell Mason adalah seorang yang giat sekali mengarang, juga giat menyusun kembali lagu-lagu karangan orang lain.
Dua bagian oratorium Mesias karangan George F. Handel rupanya disatukan oleh Lowell Mason sehingga menjadi melodi yang diterapkan pada "saduran" Mazmur 98 karangan Isaac Watts. Nyanyian itulah yang selalu terdengar pada setiap hari Natal; lagu "Kesukaan Bagi Dunia". Pada masa hidupnya, Isaac Watts mungkin termasuk orang Kristen yang tidak begitu setuju kalau
musik yang bertemakan Alkitab dipentaskan di teater umum. Tetapi Tuhanlah yang tahu hati manusia. Tentu saja, Isaac Watts dan George F. Handel akan merasa senang seandainya dapat mendengar hasil karya mereka berdua berkumandang dari tahun ke tahun saat umat Kristen merayakan kedatangan Sang Juruselamat.
Sumber : Kisah Nyata di Balik Lagu Pilihan - Believer VERSE 1 Joy to the World, the Lord is come! Let earth receive her King; Let every heart prepare Him room, And Heaven and nature sing, And Heaven and nature sing, And Heaven, and Heaven, and nature sing.
VERSE 3 No more let sins and sorrows grow, Nor thorns infest the ground; He comes to make His blessings flow Far as the curse is found, Far as the curse is found, Far as, far as, the curse is found.
VERSE 2 Joy to the World, the Savior reigns! Let men their songs employ; While fields and floods, rocks, hills and plains Repeat the sounding joy, Repeat the sounding joy, Repeat, repeat, the sounding joy.
VERSE 4 He rules the world with truth and grace, And makes the nations prove The glories of His righteousness, And wonders of His love, And wonders of His love, And wonders, wonders, of His love.
Kasih Tuhan Tak Berkesudahan Antya Y. Sopannata - Bandung Kesaksian ini merupakan wujud syukur saya pada Bapa yang Mahabaik dan pengampun. Betapa di luar akal saya, Tuhan sudah membentuk pengalaman iman saya. Putera kami, Hiro Hubert Kuntoro terlahir di bulan Maret tahun 2012, di mana hari kelahirannya merupakan hari yang tak terlupakan atas belas kasihan Tuhan yang nyata telah menghapus duka kami. Sebelumnya pada kehamilan pertama dengan usia kehamilan tujuh bulan, kami telah kehilangan putera kami dalam kandungan. Musibah yang tak terduga tersebut sangat menyayat hati di kala kami sedang memulai perjalanan rumah tangga dan kesedihan yang mendalam yang tak pernah saya alami sepanjang hidup saya. Tapi Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang hidup. Dia tak pernah berhenti bekerja memberi pengharapan pada orang yang terus berharap pada-Nya. Saya dipertemukan dengan teman-teman online dan teman-teman gereja yang mempunyai masalah sama seperti saya, hingga akhirnya saya diberi rekomendasi dokter spesialis darah di Jakarta. Dengan sabar, mereka memberi dukungan moril dan petunjuk walau kami belum pernah berteman sebelumnya. Pada kehamilan Hiro, bukan jalan yang mulus, saya sempat shock beberapa kali. Selama kehamilan, saya disuntik setiap hari di bagian perut. Tetapi selain masalah darah, kandungan saya juga lemah. Beberapa kali saya flek, tapi hanya sedikit, jadi saya biarkan saja. Saya tetap ke luar kota untuk berobat. Tetapi atas nasihat teman-teman gereja, saya memeriksakan kandungan ke dokter pada usia delapan minggu. Ternyata melalui USG dinyatakan kantung kandungan mau lepas dari rahim yang bisa berisiko keguguran. Akhirnya saya diopname di rumah sakit ketika usia kandungan tiga bulan oleh dokter terkenal karena dicurigai bayinya Down Syndrom! Benar-benar membuat saya hilang harapan, tidak bisa tidur, bermalam-malam menjerit pada Tuhan. Tetapi Tuhan menunjukkan kasih-Nya lagi. Saya diberi kelegaan dengan adanya laporan laboratorium yang baik. Kami semua menangis terharu berpelukan. Hingga pada usia kandungan enam bulan, angka d-dimmer (kekentalan darah) terus melonjak naik, sampai dokter menaikkan dosis obat. Saat itu dokter
kandungan tidak setuju karena menaikkan dosis obat berisiko pendarahan spontan. Saya benar-benar pusing dan dilema. Sementara d-dimmer saya terus melonjak naik, Tuhan meneguhkan saya melalui teman-teman online saya untuk mengambil keputusan. Selama kehamilan, perasaan saya was-was terus, sedikit-sedikit memegang perut sambil mengatakan, “Nak, kamu baik-baik saja, kan? Beritahu mami, nak. Tuhan tolong jaga anak ini.” Memasuki minggu ketiga puluh, d-dimmer saya meningkat drastis pada angka 9999, sampai laboratorium mengecek dua kali karena normalnya 500, dokter sampai bingung. Saya pikir apakah mungkin laboratorium yang salah? Padahal laboratorium itu jadi acuan rumah sakit lain. Tapi setelah pemeriksaan di waktu-waktu lain, minggu-minggu mendekati persalinan, d-dimmer dan aptt dinyatakan STABIL hingga hari persalinan. Puji Tuhan! Melalui pengalaman iman ini, saya melihat bahwa walaupun kita berdosa, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kasih Tuhan selalu memelihara dan selalu menarik kembali. Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera. Melalui duka padang gurun ternyata muncul berkat-berkat lain yang tak terduga. Saya dipertemukan dengan temanteman yang menguatkan hati saya. Perkumpulan rohani gereja sangat membuat damai selama masa kehamilan. Sekering-keringnya padang gurun hidup kita, Tuhan selalu menyediakan mata air oase. Tiang awan dan tiang api - asal mau terus berharap - Tuhan akan buka jalan, jalan yang tak pernah terpikirkan oleh kita. Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman gereja di Bandung, dan teman-teman online, rekan-rekan seperjuangan di Jakarta, juga hamba Tuhan di Semarang yang terus mendoakan dan bahkan berkunjung ke Bandung. Terimakasih kepada papa bersama kelompok doa paginya. Terima kasih kepada mama atas kesabarannya mengantar bolak-balik ke rumah sakit. Terima kasih kepada adik-adikku yang telah memberikan dukungan moril dari waktu kehilangan sampai harapan menjadi kenyataan. Terima kasih kepada Ivan, suamiku yang mengantar bolak-balik menyetir mobil ke Jakarta setiap 2-3 minggu sekali, yang juga tidak putus asa ketika dicurigai Down Syndrome, Ivan tetap sabar dan berharap yang baik. Dan yang terutama terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, Pemberi hidup dan Pemelihara yang terus menjaga dan memberkati tumbuh kembang Hiro, menjadi anak yang sehat, pintar dan sempurna. Kiranya Tuhan memakai Hiro untuk berkarya terus sampai saya tua dan menutup mata. Melalui kehidupan Hiro nama Tuhan dipermuliakan. Amin. Saya menulis kesaksian ini mengurut kembali perjalanan iman ini sambil menghabiskan tissue untuk mengusap air mata.
Ulangan 28:2-6 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
ha u T t a Berk
n
Ulangan 28:2-6
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.