Dari Redaksi
Semarang, 1 November 2014
Pujian Bagi Sang Raja Sudah sewajarnya jika di bulan November ini kita mengucap syukur kepada Allah Bapa kita di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, yang telah menyertai dan Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 memberkati kita serta memberi kekuatan Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 sejak awal tahun hingga saat ini. Salah satu email :
[email protected] bentuk pengucapan syukur yang berkenan website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : kepada Tuhan adalah pujian bagi-Nya.
[email protected] Puji-pujian yang kita naikkan kepada Tuhan harus merupakan keselarasan antara hati dan mulut kita. Tuhan mengecam orang yang memuji-Nya hanya dari mulut, sedangkan hatinya tidak mengasihi Tuhan. Sebaliknya, kita tidak mungkin berkata bahwa kita mengasihi Tuhan jika dari mulut kita tidak pernah mengeluarkan kata-kata atau lagu pujian bagi-Nya. Pujian bagi Tuhan juga harus dinaikkan bukan hanya ketika kita berada dalam situasi yang serba menyenangkan saja, tetapi juga saat kita berada dalam pergumulan hidup. Pujian di tengah pergumulan memberikan kekuatan ekstra bagi kita, sebab kita memuji Allah yang setia, yang tidak pernah mengizinkan datangnya pergumulan yang melampaui kekuatan kita. Jadi, baik atau tidak baik waktunya … tetaplah memuji Tuhan! Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)
anan g g n a l r e Form B Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________ _____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa
:
6 bulan Rp 42.000,-
12 bulan Rp 84.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 54.000,-
12 bulan Rp 108.000,-
Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
Bacaan Alkitab Setahun
sabtu, 1 november 2014
Yohanes 1-3
Puji Dan Sembah Mazmur 90:1-17 Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami. Mazmur 90:14
Hidup ini berat, penuh perjuangan! Manusia harus berjerih-lelah bekerja dari pagi hingga petang agar bisa mencukupi kehidupannya. Sementara tubuh ini pun tidak selamanya sehat dan kuat, ada banyak kelemahan dan bisa mengalami sakit penyakit. Perlakuan lingkungan sekitar dan orang lain kadang membuat pedih hati dan susah. Usia hidup pun tidak bisa ditebak, kadang lalunya cepat sekali dan mengejutkan. Menyadari rumit dan beratnya perjalanan hidup ini, menyebabkan setiap orang punya banyak alasan untuk pesimis dan berkeluh-kesah. Dan memang sebagian orang terus menerus pesimis dan banyak berkeluh-kesah. Hidup rasanya semakin terpuruk dan semakin berat, semua semakin suram dan tanpa pengharapan. Orang yang demikian pikirannya makin kerdil dan sulit menikmati hidup bahagia. Dia akan terus menderita dan hari-harinya dilalui penuh kesengsaraan. Musa, seorang pemimpin bangsa juga harus melalui kehidupan dengan berbagai kesulitan. Dia menyadari betapa terbatasnya hidup manusia, bahkan di perjalanan usia yang makin tua banyak penderitaan bisa terjadi. Tapi Musa memuji dan menyembah TUHAN - dia mohon dikenyangkan oleh kasih setia Tuhan di waktu pagi. Puji dan sembah perlu Saudara lakukan setiap pagi! Ini rahasia hidup bersukacita. Jangan fokus kepada berat dan sulitnya hidup ini, tetapi fokuslah kepada kasih setia Tuhan yang dinyatakan setiap pagi! Pujian dan penyembahan yang Saudara naikkan akan menyingkirkan perasaan galau. Saat hadirat Tuhan meliputi Saudara, maka ada kesadaran rohani bahwa Tuhan memegang hari-hari yang kita lalui. Di dalam Tuhan, kita dimampukan melalui hari-hari dengan bijak. (LB)
DOA Sukacita akan memenuhi hati apabila pujian dan penyembahan kepada Tuhan terus dinaikkan.
renung an
Orang Kristen yang hidup di daerah-daerah yang penuh aniaya.
minggu, 2 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Yohanes 4-5
Pujian Hana 1 Samuel 2:1-10 “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.” 1 Samuel 2:1 Pada umumnya, seorang wanita yang setelah sekian lama menikah baru memiliki anak, tidak mau berpisah jauh dan lama dari anaknya. Namun tidak demikian dengan Hana. Ketika mengetahui dirinya hamil, Hana bernazar kepada TUHAN bahwa ia akan menyerahkan anaknya di rumah TUHAN seumur hidupnya di bawah pengasuhan imam Eli. Sungguh tidak masuk akal, anak laki-laki yang begitu lama didamba diserahkan kepada TUHAN! Hana menepati janjinya. Setelah disapih, Hana dan suaminya mengantar Samuel yang masih kecil itu ke rumah TUHAN. Dia menyerahkan anaknya tidak dengan berat hati. Di dalam hatinya mengalir sukacita yang besar sehingga ia katakan, “Hatiku bersukaria karena TUHAN …” Bagaimana bisa seorang ibu berpisah dengan anak satu-satunya tidak merasa sedih? Ya, bisa, karena TUHANlah yang memberikan kekuatan kepada Hana. Di rumah TUHAN, Hana dan suaminya sujud menyembah TUHAN dan di dalam doanya, Hana memuji-muji TUHAN. Apa isi pujian Hana? Pertama, TUHAN adalah Allah yang berdaulat atas hidup manusia. TUHAN yang membuat miskin dan membuat kaya; yang merendahkan dan meninggikan (ayat 7). Tentu saja apa yang dilakukan TUHAN kepada manusia tidak secara semena-mena, tetapi dengan alasan yang jelas. Kedua, TUHAN menegakkan orang hina dan mengangkatnya menjadi orang terhormat (ayat 8). Ketiga, TUHAN mengasihi dan berlaku adil. Ia melindungi orang benar yang dikasihi-Nya dan membinasakan orang fasik (ayat 9). Hana bersuka cita memuji Tuhan karena ia telah menepati janjinya. Jika Saudara berjanji kepada Tuhan, janganlah menunda-nunda menepatinya. Tepati apa yang sudah Saudara janjikan, maka Tuhan akan mengganti dengan berkat-berkat yang melimpah dan Saudara dapat memuji-muji Tuhan dengan hati sukacita. (LL)
DOA Janji adalah hutang.
renung an
Ampuni aku Tuhan, karena aku sering lalai menepati janjiku kepada-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
senin, 3 november 2014
Yohanes 6-7
Nyanyian Kemenangan Keluaran 15:19-21 Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut." Keluaran 15:21
Miryam, kakak Musa disertai perempuan-perempuan menaikkan pujian dengan rebana sambil menari-nari. Apa alasan Miryam memujimuji TUHAN? Karena Miryam menyaksikan betapa dahsyatnya kuasa TUHAN. Firaun, tentara-tentaranya, kereta-kereta perangnya dan semua kudanya tenggelam di Laut Merah. Semuanya binasa. Miryam, Harun, Musa dan umat Israel mengalami suatu kemenangan besar. Saya pernah mengalami nyanyian kemenangan. Suatu hari saya bersama tim dengan dua kendaraan mobil melayani sebuah desa. Pelayanan selesai malam hari. Kami bertolak pulang. Setelah kendaraan melaju kurang lebih 30 menit, ternyata kami memasuki wilayah hutan. Kami terus melaju dengan harapan nantinya akan tiba di jalan raya. Tanpa kami sadari sebenarnya kami hanya berputarputar di hutan tersebut. Selama 30 menit kami berputar-putar di wilayah hutan yang gelap. Kami tidak tahu apa yang harus kami perbuat selanjutnya. Kami putuskan berhenti sejenak untuk berdoa bersama. Setelah itu kami melaju kembali menembus hutan yang gelap. Kami mulai merasakan Roh Tuhan memimpin perjalanan kendaraan kami. Sungguh ajaib! Kira-kira 10 menit berlalu, kami tiba di jalan raya. Pujian meledak. Semua orang yang ada di dua mobil memuji-muji Tuhan. Suatu nyanyian kemenangan! Apapun kesulitan yang dihadapi, kita percaya Tuhan beserta. Tuhan pasti buka jalan. Tuhan pasti memberi kemenangan secara ajaib. Kita hanya mampu bersyukur dan memuji-muji Tuhan. Mulut kita menyanyikan nyanyian kemenangan. Puji Tuhan! (IE)
DOA Kita menyanyi karena Tuhan selalu memberi kemenangan.
renung an
Terima kasih Tuhan atas kemenangan yang Tuhan berikan.
selasa, 4 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Yohanes 8-9
Nyanyi Dan Bersoraklah Efesus 5:1-20 Dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Efesus 5:19
Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus mengingatkan dengan jelas bahwa kehidupan baru di dalam Kristus diwarnai dengan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Kehidupan baru di dalam Yesus Kristus memiliki tanda-tanda nyata yang dapat dilihat oleh banyak orang. Apa sajakah tanda-tanda itu? Orang yang lahir baru di dalam Yesus Kristus hidup sebagai penurut Allah (ayat 1); hidup di dalam kasih (ayat 2); menjaga pergaulan agar tidak terjerumus ke dalam dosa (ayat 3-12); dan selalu berusaha mengerti kehendak Tuhan (ayat 17). Di samping tanda-tanda di atas, maka orang yang mengalami hidup baru di dalam Tuhan Yesus Kristus suka bermazmur, menaikkan pujian dan nyanyian rohani. Semua dilakukan dengan segenap hati (ayat 19). Di dalam melakukan hal itu ada beberapa hal yang positif. Pertama, tanda orang yang berkemenangan. Pujian dan sorakan muncul dari mulut orang yang menang: menang atas dosa; dan menang atas segala tantangan kehidupan. Kedua, tanda orang yang jujur. Ia sadar bahwa segala prestasi yang berhasil diraih berasal dari Tuhan, bukan dari dirinya sendiri. Ia tidak akan bersifat munafik melainkan mengakui apa adanya. Ketiga, tanda orang yang rendah hati. Pujian bagi Tuhan pasti mendatangkan kerendahan hati (ayat 21). Oleh sebab itu mari kita nyatakan pujian kepada Tuhan dengan segenap hati, baik saat kita beribadah di gereja, dalam keluarga, juga dalam kehidupan pribadi kita masing-masing. Mungkin suara kita tidak semerdu suara penyanyi, namun kita harus tetap memuji Dia, sebab yang Tuhan lihat adalah hati kita! (PS/PF)
DOA Bersorak tanda kemenangan.
renung an
Aku mau bernyanyi dan bersorak bagi Tuhan, Karena Ia memberi kemenangan padaku.
Bacaan Alkitab Setahun
rabu, 5 november 2014
Yohanes 10-11
Harmoni 1 Tawarikh 25:1-7 Jumlah mereka bersama-sama saudarasaudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN – mereka sekalian adalah ahli seni – ada dua ratus delapan puluh delapan orang. 1 Tawarikh 25:7
Secara umum istilah “harmoni” berarti keselarasan atau keserasian. Dalam dunia musik, “harmoni” berarti penggunaan nada secara bersamaan sehingga menghasilkan paduan nada yang sesuai dalam suatu rangkaian pada suatu lagu. Dengan demikian, secara keseluruhan lagu tersebut akan terdengar sebagai musik yang selaras dan indah. Jelas, bahwa nada-nada itu berbeda, tetapi dapat dipadukan menjadi senandung yang indah. Raja Daud adalah seorang yang suka memuji TUHAN. Oleh sebab itu ia menunjuk anak-anak Asaf, Heman, dan Yedutun untuk memainkan alat musik saat ibadah, yaitu kecapi, gambus dan ceracap. Alat-alat musik itu berbeda-beda, tetapi saat dipadukan, begitu indah. Bahkan bisa menjadi sarana Allah berbicara di tengah-tengah umat-Nya, berupa nubuatannubuatan. Sekalipun mereka adalah para seniman musik, tetapi tetap ada penundukan diri (submission) kepada Raja Daud. Beberapa kali digunakan keterangan 'dengan petunjuk raja' (ayat 2, 6), atau 'di bawah pimpinan ayah mereka' (ayat 3, 6). Keterpaduan dan penundukan diri ternyata bisa menghasilkan pewahyuan dan nubuatan yang menguatkan! Keselarasan atau harmoni ini merupakan gambaran yang indah mengenai kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan. Pertama, ada kesediaan menerima mereka yang berbeda dengan kita, termasuk ucapan atau tindakan yang nampak 'minor' atau kurang menyenangkan. Kedua, ada penundukan diri terhadap pemimpin yang Tuhan tetapkan, sehingga tidak bebas tanpa batas, tetapi bebas yang bertanggung jawab. Biarlah harmoni ini nampak dalam hubungan antara suami-istri, orang tua dengan anak, jemaat dengan para hamba Tuhan, rakyat dengan pemerintah, dan seterusnya. (PF)
DOA Perbedaan yang menyatu dalam harmoni akan membawa ketenangan di hati.
renung an
Kesatuan hati para pelayan Tuhan di gerejagereja lokal.
kamis, 6 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Yohanes 12-14
Tiada Yang Seperti-Mu Mazmur 71:1-24 Keadilan-Mu, ya Allah, sampai ke langit. Engkau yang telah melakukan hal-hal besar, ya Allah, siapakah seperti Engkau? Mazmur 71:19
Dalam dunia industri, biasanya para produsen yang menghasilkan produk berkualitas melakukan beberapa hal ketika meluncurkan produknya ke tengah-tengah masyakarat. Ada yang mencantumkan tulisan “Awas barang tiruan!” sebagai peringatan kepada para konsumen agar mereka tidak tertipu dengan barang yang palsu. Namun ada pula yang mencantumkan tulisan “Produk terbaik di kelasnya!” untuk menyatakan kepada konsumen bahwa produknya merupakan produk unggulan. Yang bisa menilai keaslian dan keunggulan produk tentunya adalah konsumen itu sendiri. Siapakah TUHAN, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, yang disembah dan dipuji oleh pemazmur di masa tuanya? Ia adalah Allah yang jauh melampaui ilah manapun. Ia adalah Allah yang mampu membebaskan (ayat 2), dan melindungi (ayat 3), lebih dari siapapun. Pemazmur mengenal Allah yang dahsyat sejak masa mudanya (ayat 5, 17), karena Allahlah yang menciptakan dan membuatnya lahir ke dalam dunia ini (ayat 6). Itulah sebabnya pujian selalu ada dalam hati dan mulut pemazmur (ayat 8, 22) untuk menceritakan keadilan dan keselamatan yang dari pada-Nya (ayat 15). Karena tidak ada yang seperti Dia, kita harus melakukan beberapa hal ini, sama seperti pemazmur, yaitu: pertama, mengalami kedahsyatan TUHAN yang membebaskan, melindungi, dan memberkati kita. Kedua, mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa tidak ada yang seperti Dia, agar sejak dini mereka beriman dan berserah kepada-Nya. Ketiga, senantiasa memuji TUHAN, karena apapun yang dilakukan-Nya ajaib atas kita. Mungkin belum pernah kita lihat dan dengar, atau belum kita pikirkan. Namun, tetaplah percaya bahwa Ia melakukan yang terbaik bagi kita. (SM/PF)
DOA Tiada yang sama seperti Tuhan Allah, sampai kapan pun!
renung an
Agar semua orang percaya semakin beriman kepada-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun
Yohanes 15-17
jumat, 7 november 2014
Memuji Tuhan Seumur Hidup Mazmur 63:2-5 Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Mazmur 63:5
Pernah seorang warga jemaat bertanya kepada saya, “Pak, sampai usia berapa saya memuji Tuhan?” Dengan kata lain, sampai batas usia berapa saya memuji Tuhan. Apakah sampai usia 70, usia 80 atau usia 100? Jawabannya jelas, kita memuji Tuhan seumur hidup. Bahkan kelak saat kita masuk ke surga tinggal bersama Tuhan Yesus, kita tetap memuji Tuhan. Jadi, memuji Tuhan bukan saja seumur hidup tapi kekal selama-lamanya. Anda yang bergerak dalam pelbagai pelayanan gerejani seperti mengajar anak-anak di Sekolah Minggu, memimpin persekutuan doa, melayani diakonia/sosial, melayani pemberitaan Injil, mendirikan gereja, mengajar di sekolah-sekolah Alkitab dan kegiatan-kegiatan lainnya akan berhenti ketika kita meninggalkan dunia fana dan pindah masuk ke surga. Tetapi ada satu kegiatan yang tidak akan berhenti yang bersifat kekal yaitu memuji Tuhan. Berarti pujian kepada Tuhan merupakan kegiatan abadi yang telah dirancang Tuhan. Itu sebabnya, ibadah gereja perlu diisi dengan puji-pujian. Untuk apa? Sekedar menyemarakkan suasana ibadah? Sekedar gereja tampak ramai? Jelas samasekali tidak. Yang benar, pujian kepada Tuhan di ibadah gereja melatih kita sebagai umat beriman untuk kelak ketika kita masuk ke surga, kita tidak asing dengan memuji-muji Tuhan. Karena itu, menyanyilah sebaik-baiknya saat beribadah di gereja, di persekutuan doa, di persekutuan komsel atau KPK (Kelompok Persekutuan Keluarga) dan di tempat manapun. Tuhan patut dipuji dari kekal sampai kekal. (IE) DOA Mulut diciptakan untuk memuji-muji Tuhan.
renung an
Ajarkan aku Bapa untuk selalu memuji Tuhan.
sabtu, 8 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Yohanes 18-19
Puji Syukur Bagi-Mu Mazmur 30:1-13 TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu. Mazmur 30:13b
Setiap hal yang terjadi baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan merupakan bagian dari kehidupan ini. Tuhan terkadang mengizinkan kita berada di bawah di tempat yang gelap yang membuat kita sulit melihat kebaikan Tuhan. Sebagai orang percaya, apa yang seharusnya kita lakukan ketika berada di posisi seperti itu? Pemazmur mengalami sakit yang sangat payah sehingga ia merasa seperti sedang turun ke liang kubur berada di dunia orang mati. Benarbenar seperti sudah tidak ada lagi harapan! Dalam kondisi demikian, tidak ada hal lain yang dilakukan oleh pemazmur kecuali berteriak minta tolong kepada Tuhan. Mengapa harus berteriak? Apakah Tuhan tidak mau mengabulkan sebuah permohonan yang tanpa teriakan? Sebenarnya bukan masalah apakah harus berteriak atau tidak. Tetapi dengan berteriak dapat melepaskan beban dan menunjukkan sebuah kesungguhan pemazmur yang sangat membutuhkan pertolongan Tuhan. Teriakan pemazmur ternyata berujung pada kesembuhan. Tuhan menariknya ke atas dan membawanya ke atas gunung yang kokoh. Pemazmur mengalami mukjizat Tuhan yang luar biasa. Ia disembuhkan dari penyakit yang mematikan. Itu sebabnya pemazmur sangat bersukacita. Di dalam sukacitanya, ia memuji Tuhan dan disertai dengan ucapan syukur. Pemazmur berjanji untuk selalu menaikkan syukur bagi Tuhan selagi ia hidup, karena kalau sudah mati ia tidak dapat lagi bersyukur. Berada di manakah Saudara saat ini? Apakah Saudara sedang mengalami penderitaan seperti yang dialami oleh pemazmur? Jangan segan berteriak memohon pertolongan Tuhan. Ia akan menunjukkan belas kasihan-Nya dan menarik Saudara dari lembah yang gelap. Setelah mengalami pertolongan Tuhan, jangan lupa mengucap syukur atas segala kebaikan-Nya. (LL)
DOA
Jangan berhenti bersyukur selagi masih ada kehidupan.
renung an
Segala pujian dan syukur kupersembahkan hanya bagi-Mu, ya Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
minggu, 9 november 2014
Yohanes 20-21
Pujilah TUHAN, Hai Jiwaku! Mazmur 103:1-5 “Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah namaNya yang kudus , hai segenap batinku.” Mazmur 103:1
Kapankah kata “Puji Tuhan” seringkali diucapkan? Kata ini sering diucapkan saat seseorang menyaksikan kebaikan dan pertolongan Tuhan. Misalnya: lulus ujian, mendapat pekerjaan yang baik, naik jabatan, mengalami kesembuhan, mendapatkan jodoh, dikaruniai anak, dan lain-lain. Nas bacaan kita hari ini mengajarkan kepada kita tiga hal penting. Pertama, kita wajib menggugah diri untuk memuji TUHAN. Mengapa? Karena nama TUHAN yang kudus layak dipuji dan disanjung. Kepada nama-Nya yang kudus, kita harus mengarahkan semua pujian kepada-Nya. Kedua, pujian kepada TUHAN wajib kita lakukan dengan segenap hati dan segenap jiwa. Jika tidak, semua pujian itu menjadi sia-sia. Pujian kepada TUHAN membutuhkan manusia batin kita, segenap jiwa kita, dan keberadaan kita seutuhnya. Ketiga, kita wajib mengingat dengan rasa syukur atas belas kasihan yang telah kita terima dari TUHAN dan atas segala kebaikan TUHAN supaya kita bisa kembali memuji-muji TUHAN. Dia adalah sumber segala kebaikan. Atas semua kebaikan-Nya, kita tidak akan pernah lupa bagaimana TUHAN pernah menolong kita. Kita juga selalu ingat kepada TUHAN yang sudah mengampuni segala dosa dan kesalahan kita, yang menyembuhkan penyakit kita, yang menyelamatkan kita dari bahaya, dan yang memberi kita kehormatan, sukacita dan umur panjang. Di saat kita mengalami pergumulan yang berat dan merasa sulit memuji TUHAN, cobalah mempraktikkan seperti yang pemazmur lakukan: menggugah diri dengan kesungguhan memuji TUHAN dan tidak melupakan segala kebaikan-Nya. (AS)
DOA Hati yang hanyut oleh segala kebaikan Tuhan membuat kita terus memuji Tuhan.
renung an
Ya Tuhan, kami mau terus memuji-muji Engkau dengan segenap hati dan jiwa.
senin, 10 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Kisah Para Rasul 1-3
Pujilah Tuhan, Hai Hamba-hamba Tuhan Mazmur 135:1-21 Haleluya! Pujilah nama TUHAN, pujilah, hai hamba-hamba TUHAN. Mazmur 135:1
Seorang anak yang memiliki hubungan baik dengan orang tuanya akan mengenal sifat-sifat dari orang tuanya. Dia bisa membanggakan segala keunggulan orang tuanya dibanding orang lain. Walau orang lain menjelekkan orang tuanya, tetapi seorang anak akan tetap mengatakan bahwa orang tuanya adalah yang terbaik. Orang tuanya patut untuk dipuji. Demikian pula seharusnya kita terus menerus memuji Tuhan, karena kita mengenal Dia dengan baik. TUHAN layak dipuji karena Dia baik (ayat 3). Kebaikan TUHAN dapat dirasakan melalui alam semesta ciptaan-Nya. Manusia hidup turun temurun di muka bumi dan menikmati pemeliharaan TUHAN. Air, matahari, udara, tanah, laut semua disediakan untuk manusia. Bumi dan segala isinya disediakan untuk menopang kehidupan dan berkembangbiaknya manusia. TUHAN layak dipuji karena Dia menjadikan kita anak-anak-Nya (ayat 4). Kita tidak mengerti mengapa TUHAN memilih kita menjadi milik kesayangan-Nya dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya. Seperti TUHAN membela umat Israel dari perlakuan Mesir, demikian pula TUHAN akan membela kita terhadap kuasa jahat di dunia ini. Jika pada ayat 1 diawali dengan ajakan kepada semua hamba-hamba TUHAN untuk memuji TUHAN, maka pada ayat 19-21 diakhiri juga dengan ajakan kepada setiap orang yang melayani TUHAN untuk terus memuji TUHAN. Itulah yang patut kita lakukan. Biarlah Saudara menjadi hamba-hamba Tuhan yang selalu memuji dan memuliakan nama Tuhan kapanpun dan di manapun Saudara berada. (LB)
DOA Hamba Tuhan adalah pemuji Tuhan.
renung an
Memuji Tuhan menjadi gaya hidup hambahamba Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
selasa, 11 november 2014
Kisah Para Rasul 4-5
Memuji Tuhan di Segala Waktu Mazmur 34:2-6 Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Mazmur 34:2
Berapa banyak di antara kita yang selalu memuji Tuhan baik di rumah, di kantor, di perjalanan atau di kendaraan macam apa pun yang kita pergunakan? Pernahkah Anda mencantumkan dan menyimak pernyataan firman Tuhan sebagaimana yang tertulis dalam Mazmur 34:2 tersebut? Ayat tersebut merupakan pernyataan Daud yang berkata: “Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.” Pertanyaannya, bagaimana kita pada masa kini yang dipenuhi pelbagai kesibukan mampu memuji Tuhan pada segala waktu? Mungkinkah? Bisakah? Jawabannya bisa! Di rumah sakit mata, Jakarta Eye Center, salah seorang dokter spesialis mata selalu memutar lagu-lagu rohani di setiap hari pekerjaannya. Dapat dikatakan tiada hari tanpa nyanyian rohani. Saat di ruang konsultasi, ruang pemeriksaan bahkan di ruang operasi, beliau selalu memutar lagu-lagu rohani. Suasana rohani yang tercipta berkaitan erat dengan pujian kepada Tuhan. Dapat dikatakan beliau “memuji” Tuhan di segala waktu. Berarti memuji Tuhan di segala waktu dapat direalisasikan melalui pemutaran kaset, CD, atau alat-alat elektronik lainnya. Baik di rumah, di kantor atau di perjalanan. Di samping melalui alat-alat elektronik, pujian dapat dipersembahkan melalui mulut kita. Misalnya melalui puji-pujian yang dinyanyikan dengan suara perlahan, bersiul, humming (menyanyi dengan bibir mulut tertutup) atau lewat permainan alat musik. Pertanyaannya, sudahkah kita memuji Tuhan di segala waktu? (IE)
DOA Katakan “tiada hari tanpa pujian” dan laksanakan!
renung an
Ya Tuhan, isilah mulutku dengan puji-pujian.
rabu, 12 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Kisah Para Rasul 6-7
Ekspresi Mazmur 63:1-12 Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Mazmur 63:4
Menjadi seorang penyanyi nampaknya menarik bagi sebagian orang. Bermodalkan suara merdu dan teknik vokal yang baik bisa membawa seseorang menjadi berhasil. Namun demikian, seorang yang sukses sebagai penyanyi tidak otomatis seorang pemuji Tuhan. Seorang penyanyi dapat dikagumi jutaan orang tetapi belum tentu membuat Tuhan berkenan. Jadi menyanyi tidak selalu identik dengan memuji Tuhan. Dalam bacaan nas di atas ada dua bagian yang dikaitkan dalam memuji Tuhan. Pertama, bibir yang memegahkan Tuhan (ayat 4). Dengan bibir kita melantunkan pujian yang bisa didengar oleh orang lain. Tentu dilandaskan dari lubuk hati yang penuh kerinduan akan Allah (ayat 2). Jadi seorang yang sungguh memuji Tuhan, tidak sekedar pandai menyanyi dan hafal lirik lagu. Seorang disebut memuji Tuhan jika disertai penghayatan akan cintanya kepada Tuhan. Dia seorang yang menggantungkan hidupnya kepada Tuhan secara total. Kedua, mengangkat tangan (ayat 5). Ekspresi cinta kepada Tuhan, menyebabkan dia bukan hanya memuji dengan bibirnya saja tetapi dengan mengangkat tangan. Mengangkat tangan adalah pengakuan akan kasih setia Tuhan yang ajaib, sebagai pengakuan akan kebesaran dan kedaulatan Tuhan. Mengangkat tangan adalah salah satu cara saat memuji Tuhan. Mazmur ini mengajar kita untuk menjadi seorang pemuji Tuhan, bukan sekedar menjadi seorang penyanyi. Jadi sesungguhnya Saudara dapat memuji Tuhan sekalipun suara tidak sebagus seorang penyanyi. Biasakan memuji Tuhan dengan bibir dan tangan saat beribadah di gereja bersama saudara seiman, tetapi juga pujilah Tuhan bersama keluarga di rumah, bahkan ketika seorang diri. Pujilah Tuhan! (LB)
DOA Anggota tubuh kita dapat dipakai untuk memuji Tuhan.
renung an
Suasana ibadah di gereja Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
kamis, 13 november 2014
Kisah Para Rasul 8-9
Pujian Yang Tulus Ibrani 10:19-39 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, … Ibrani 10:22
Ada anggapan sebagian besar orang bahwa pada masa kini sangatlah sulit mencari ketulusan hati seseorang dalam melakukan sesuatu. Jika ada orang yang memuji orang lain, di balik ucapannya yang manis ada maksud lain yang tersembunyi. Ada orang yang peka membaca maksud yang terselubung itu, tapi sebagian besar tidak menyadarinya. Ada bawahan memuji atasannya karena ia ingin dinaikkan gajinya. Ketika harapannya tidak terkabul, ia kemudian menjelekkan atasannya itu kepada orang lain. Penulis Surat Ibrani mengingatkan kita agar ketika kita datang menghadap Allah, kita datang dengan hati yang tulus. Ada beberapa alasan mengapa harus demikian. Pertama, karena Allah terlebih dahulu penuh ketulusan dalam mengasihi kita, sehingga oleh darah Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal itu, kita ditebus (ayat 19). Kedua, karena Yesus Kristus adalah Imam Besar Agung kita, Pengantara kita satu-satunya kepada Allah, sehingga jika kita tulus, kita memperoleh berkat besar lewat pengantaraan-Nya (ayat 21). Ketiga, karena Allah kita Mahatahu sehingga Ia pasti tahu jika ada hal-hal yang tersembunyi di dalam hati kita. Jadi, ketika kita memuji Tuhan, jangan hanya dari mulut kita saja, tetapi harus keluar dari hati yang terdalam, yaitu hati yang penuh ucapan syukur kepada-Nya. Ketulusan dalam memuji Tuhan juga harus berlanjut pada ketulusan dalam mengasihi dan menolong sesama (ayat 24). Ketulusan juga nampak ketika kita bersekutu dalam ibadah kita. Jangan datang beribadah untuk melakukan transaksi perdagangan, atau untuk menyebarkan gosip. Bersekutu dengan sesama orang percaya berarti secara bersama-sama menyembah Tuhan dan menikmati hadirat-Nya dalam pujian, kesaksian, dan pemberitaan firman Tuhan. (PF)
DOA Tuhan sanggup menyatakan penyertaanNya yang ajaib kepada umat-Nya.
renung an
Orang percaya yang menghadapi tekanan hidup agar Tuhan menyatakan kuasa-Nya.
jumat, 14 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Kisah Para Rasul 10-11
Dia Layak Dipuji 2 Samuel 22:1-31 Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku. 2 Samuel 22:4
Ada orang yang dipuji karena jasa-jasa dan perbuatan baiknya. Apabila dia adalah tokoh masyarakat, maka koran dan televisi pun meliput dengan komentar-komentar penuh pujian. Hal itu wajar dilakukan. Tetapi bagaimana sikap manusia terhadap Tuhan? Seringkali Tuhan dipuji tetapi di lain waktu dikecam dan diumpat, tergantung pada perasaan dan suasana hati manusia. Jelas ini tidak benar! Alkitab menegaskan, bahwa TUHAN layak untuk dipuji. Ada sebuah pujian rohani berkata, “Apapun yang terjadi di dalam hidupku, tetap ku berkata Tuhan itu baik.” Saya setuju dengan lirik pujian tersebut. Ada peristiwa yang memuaskan hati kita, tetapi ada yang melukai dan membuat susah, namun bukan berarti Tuhan jahat! Manusia sangat terbatas untuk memahami hidup ini, tetapi Tuhan tahu secara utuh. Belajar dari Daud, kita diajak bersyukur dan memuji TUHAN saat Dia melepaskan Daud dari cengkeraman orang-orang yang hendak berbuat jahat. Daud berkata bahwa jalan TUHAN itu sempurna (ayat 31). Tuhan tahu waktu yang tepat untuk menolong dan memberi kelegaan bagi anak-anak-Nya. TUHAN tidak pernah terlambat dan tidak pernah gagal menyatakan pertolongan-Nya. Itu sebabnya Daud memuji-muji TUHAN karena Dia memang layak dipuji. Bagaimana kalau pertolongan dan pembelaan Tuhan belum dinyatakan secara penuh? Patutkah kita bersungut-sungut dan mengecam Tuhan? Tentu tidak! Dia tetap Tuhan yang sempurna! Daud berseru-seru kepada Tuhan saat berada dalam kesesakan (ayat 7). Ini cara orang percaya di kala harus melewati masa-masa yang penuh kesulitan dan tantangan. Berdoa dan berdoa! Bukan marah-marah atau mengumpat Tuhan! (LB)
DOA Apapun yang kita alami, Tuhan tetap patut dipuji.
renung an
Ketekunan iman orang Kristen.
Bacaan Alkitab Setahun
sabtu, 15 november 2014
Kisah Para Rasul 12-14
Bermazmur Mazmur 138:1-8 Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Mazmur 138:1
Orang-orang Kristen sering dikenal sebagai orang yang suka menyanyi dan memuji Tuhan. Dalam keadaan suka maupun duka, mereka memuji Tuhan. Mengapa? Karena memuji Tuhan merupakan suatu keharusan sebagai ketaatan kepada perintah Tuhan. Salah satu bentuk pujian adalah bermazmur, yaitu mengucapkan kata-kata dari dalam hati mengenai pribadi dan karya Tuhan, atau membaca ayat-ayat firman Tuhan dengan berirama. Ketika kita bermazmur, itu berarti kita menaati perintah-Nya. Alhasil, berkat Tuhan menyertai kita, karena kita taat kepada-Nya. Banyak alasan dikemukakan dalam Kitab Suci agar kita bermazmur. Pertama, karena TUHAN mengasihi dan setia kepada kita, umat-Nya (ayat 2). Di tengah dunia yang penuh dengan kebencian dan ketidaksetiaan, kita membutuhkan kasih dan kesetiaan Tuhan yang kekal. Kitab Suci jelas menyatakan bahwa Allah itu kasih karena hakikat Allah adalah kasih (1 Yoh. 4:16). Kasih dan kesetiaan manusia terbatas dan bersifat sementara, tetapi kasih Allah tak terbatas. Yesus Kristus menyatakan bahwa Ia senantiasa mengasihi kita (Yesaya 43:4a), dan Nama-Nya adalah “Setia” (Wahyu 19:11). Pada masa Daud, bahkan pada masa kini, ada orang-orang yang menyembah ilah-ilah yang sebenarnya mati dan tak berdaya. Hal ini berbeda dengan Tuhan, Ia hidup, penuh dengan kasih dan kesetiaan. Kedua, karena TUHAN senang menjawab doa (ayat 3). Artinya, Ia selalu bersedia menolong setiap orang yang berseru kepada-Nya. Ketika kita memikul beban yang berat, lalu berdoa kepada Tuhan, Dia menjawab doa kita. Kita bisa menerima pembebasan dari beban yang berat, atau kekuatan yang ditambahkan kepada jiwa kita, sama seperti yang Ia lakukan kepada Daud, sehingga kita kuat memikulnya. (YR/PF)
DOA Orang yang bersyukur akan selalu bisa bermazmur.
renung an
Agar semua orang percaya belajar bersyukur kepada Tuhan dan bermazmur bagi-Nya.
minggu, 16 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Kisah Para Rasul 15-17
Semua Yang Bernafas Memuji Tuhan Mazmur 150:1-6 Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya! Mazmur 150:6
Tahukah Saudara bahwa salah satu hal yang menyenangkan hati Tuhan adalah ketika umat-Nya memuji Tuhan. Pemazmur menyerukan kata “haleluya” (artinya: puji TUHAN) di awal dan akhir pujiannya kepada TUHAN (ayat 1 dan 6). Ia begitu menghayati arti memuji TUHAN. Itu sebabnya ia mengajak setiap orang untuk memuji TUHAN. Kita adalah makhluk ciptaan Allah. Kita patut memuji TUHAN, Sang Pencipta. Mengapa? Karena Ia perkasa, Ia Mahabesar dan hebat. Ia pembuat keajaiban. Memuji Tuhan seharusnya menjadi tujuan dan gaya hidup dari seluruh ciptaan Allah. Hidup untuk memuji Tuhan. Orang yang bisa memuji Tuhan adalah mereka yang mengenal Tuhan dengan baik dan ia juga mengenal siapa dirinya. Memuji Tuhan dilakukan dari hati yang paling dalam. Berbagai media juga dapat digunakan untuk mendukung dalam memuji Tuhan. Tuhan memberikan keahlian kepada manusia untuk menciptakan alat musik yang kemudian digunakan untuk memuji Tuhan. Tuhan memberikan jiwa seni kepada manusia yang seharusnya juga digunakan untuk memuji Tuhan. Sungguh luar biasa, semua ditujukan untuk memuji Tuhan! Pada bagian akhir, pemazmur mengajak segala yang bernafas memuji TUHAN. Segala yang bernafas adalah manusia dari segala bangsa, suku, kaum dan bahasa; termasuk juga hewan dan tumbuhan. Dengan bahasa mereka sendiri, hewan dan tumbuhan pun memuji TUHAN. Selama kita masih bernafas, marilah kita memuji Tuhan. Memuji Tuhan dapat kita lakukan di segala waktu, di mana pun kita berada dan dalam setiap keadaan, baik sehat atau sakit; baik susah atau pun senang. Lebih dari pada itu, biarlah hidup kita menjadi musik yang indah yang kita persembahkan untuk kemuliaan Tuhan. (LL)
DOA Memuji Tuhan harus menjadi tujuan dan gaya hidup umat Tuhan.
renung an
Tuhan, terima kasih untuk nafas hidup yang Kau berikan secara gratis. Kami mau senantiasa memuji-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
senin, 17 november 2014
Kisah Para Rasul 18-20
Alam Memuji Kebesaran-Nya Mazmur 98:1-9 Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama. Mazmur 98:8
Kota-kota besar seringkali dipenuhi dengan bangunan gedung pencakar langit. Lahan makin sempit karena kepadatan penduduk bertambah. Ruang terbuka dengan taman, pepohonan, sungai bersih dan kicau burung menjadi hal yang langka. Manusia yang sehari-hari sibuk dengan urusan hidup, butuh waktu berlibur menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan. Orang menuju ke pegunungan menikmati pepohonan yang rindang ditiup angin dan udara yang sejuk disertai kicau burung atau ke pantai menyaksikan deburan ombak bergulung-gulung tiada habisnya. Pemazmur mengungkapkan dengan bahasa puitis tentang alam ciptaan TUHAN yang sedang bertepuk tangan dan bersorak-sorai. Pemazmur menghayati imannya kepada TUHAN melalui alam semesta ini. Di balik kemegahan alam semesta ini pemazmur menghayati kebesaran dan pemeliharaan TUHAN, Sang pencipta agung itu. Itu sebabnya, jikalau Saudara rekreasi, cobalah renungkan keagungan Tuhan di balik alam ciptaan yang indah itu, lalu bersyukurlah kepada-Nya. Jikalau alam ciptaan tak henti-hentinya memuji Tuhan, apakah kita sebagai ciptaan Tuhan yang mulia ini hanya berdiam diri saja? Tuhan yang sudah menebus dan menjadikan kita anak-anak-Nya sepatutnya kita terus menerus mengelu-elukan Dia. Isi puji-pujian kita adalah memasyhurkan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib; memperkenalkan keselamatan, kasih dan kesetiaan-Nya (ayat 2-3). Setiap kali kita melihat sungai-sungai yang mengalirkan airnya, gunung-gunung, pepohonan dan segenap ciptaan lainnya yang riuh rendah, kita tidak lupa memuji-muji Tuhan yang telah menebus hidup kita. Biarlah nama Tuhan terus dipuji oleh umat-Nya. (LB)
DOA Orang yang mengalami kebaikan Tuhan akan selalu memuji-muji nama Tuhan.
renung an
Pelayanan musik gereja.
selasa, 18 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Kisah Para Rasul 21-23
Nyanyian Menjelang Memasuki Getsemani Matius 26:30-36 Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Matius 26:30
Saat berada di bukit Zaitun menjelang memasuki taman Getsemani, Yesus mengajak murid-murid-Nya menyanyi. Nyanyian menjelang memasuki Getsemani tercatat juga di Injil Markus 14:26. Di keempat kitab Injil, catatan Yesus dan murid-murid-Nya mempersembahkan puji-pujian nyaris tidak tertulis. Hanya di dua ayat yaitu Matius 26:30 dan Markus 14:26 tertulis nyanyian Yesus. Tentunya tidak berarti Yesus tidak senang puji-pujian. Barangkali penulis keempat kitab Injil lebih memfokuskan pekerjaan pelayanan Yesus guna membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias ketimbang pujipujian yang Yesus lakukan. Keistimewaan nyanyian Yesus tersebut adalah berkaitan erat dengan Getsemani. Mengapa Getsemani? Karena di Getsemanilah awal penderitaan Yesus sebagai Juruselamat dimulai. Berarti nyanyian Yesus tersebut berkaitan erat dengan penderitaan-Nya. Lalu, apa relevansinya dengan kita masa kini? Tentunya kita dapat mengambil hikmah saat-saat kita menghadapi duka derita di dalam dunia yang fana ini, kita tetap memuji-muji Tuhan. Puji-pujian yang dipersembahkan kepada Tuhan bukan hanya sebatas saat kita dalam suasana sukacita saja. Hanya sebatas kita dalam suasana menerima berkat berlimpah. Tapi saat kita menghadapi duka derita, kita tetap mampu memuji-muji Tuhan. Sebagai orang beriman, puji-pujian kepada Tuhan tetap wajib dipersembahkan baik dalam suasana sukacita atau dukacita; dalam suasana kehidupan yang lancar-lancar atau banyak tantangan/ kesulitan. Tetap pujilah Tuhan. (IE)
DOA Puji-pujian kepada Tuhan tidak tergantung oleh suasana apapun.
renung an
Ajarkan kami memuji Tuhan dalam suasana apapun.
Bacaan Alkitab Setahun
Kisah Para Rasul 24-26
rabu, 19 november 2014
Pujian Di Tengah Pergumulan Habakuk 3:1-19 Namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. Habakuk 3:18
Di saat seluruh keluarga sehat, anak-anak mencapai prestasi baik di sekolah, pekerjaan dan bisnis terus meningkat, sangatlah mudah menyanyi dan memuji Tuhan. Tetapi bagaimana jika ada anggota keluarga yang sakit, anak-anak sulit diatur, pekerjaan dan bisnis merosot, dapatkah memuji Tuhan? Habakuk adalah seorang nabi yang melayani pada masa di mana pemimpin bangsa tidak menjalankan keadilan dengan benar. Di manamana terjadi penganiayaan terhadap mereka yang lemah dan tidak berdaya (Habakuk 1:2-4). Bahkan akan ada serbuan dari bangsa Kasdim (Babilonia) yang begitu kejam dan ganas hendak menyengsarakan umat TUHAN (Habakuk 1:7-8). Semula Habakuk bingung. Mengapa Allah membiarkan segala kejahatan terjadi di mana orang benar ditindas dan orang fasik semakin jaya? Namun ia kemudian melakukan hal-hal yang luar biasa yang perlu kita teladani. Pertama,dalam doa ia menanti-nantikan TUHAN berfirman. Firman TUHAN pasti menguatkannya di tengah pergumulan dan kebimbangan (Habakuk 2:1). Kedua, ia menyatakan bahwa orang benar hidup oleh percaya atau imannya (Habakuk 2:4), yaitu beriman bahwa Allah itu baik. Dalam pergumulan sesulit apapun tetap ada kebaikan Tuhan. Ketiga, Habakuk memiliki sukacita oleh Roh Kudus di dalam dirinya (Habakuk 3:18). Sukacita ini tidak bergantung pada apa yang dilihat dan dialami. Tidak tergantung pada situasi atau kondisi yang dihadapi. Sukacita itu tergantung sepenuhnya pada Roh Kudus dan sikap hidup positif yang dimiliki seseorang. Mari kita tetap bersukacita dan memuji Tuhan sekalipun masih dalam pergumulan. Satu kali gelap akan berubah menjadi terang benderang! (PF) DOA Di akhir setiap pergumulan akan ada kemenangan dari Tuhan yang gilang-gemilang.
renung an
Agar selalu ada sukacita dalam setiap kehidupan anak Tuhan sekalipun mengalami pergumulan.
kamis, 20 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Kisah Para Rasul 27-28
Ritme Kehidupan Pengkhotbah 3:1-8 Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari. Pengkhotbah 3:4
Pengertian irama/ritme secara sederhana adalah pengulangan bunyi-bunyian menurut pola tertentu dalam sebuah lagu. Pengulangan bunyi-bunyian ini menimbulkan keindahan dan membuat sebuah lagu menjadi enak didengar. Irama juga dapat disebut sebagai gerakan yang berturutan secara teratur. Irama keluar dari perasaan seseorang sehubungan dengan apa yang dia rasakan. Tidak hanya dalam musik kita mengenal ritme, tetapi ritme terdapat juga dalam kehidupan kita. Di kehidupan ini kita mengalami pengulangan pola kehidupan, sebagai contoh kita dapat mengalami saat-saat di mana kita merasa senang, namun adakalanya kita mengalami saat-saat sedih. Selama kita hidup pastilah kita akan mengalami keadaan ini secara bergantian dan berulang mengalami suka dan duka. Namun keadaan semacam ini ternyata memberi warna dalam hidup kita, sehingga hidup ini menjadi lebih indah. Kitab Pengkhotbah mengatakan bahwa segala sesuatu ada waktunya, ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari. Pola ini akan berulang terus selama kita masih menumpang dalam dunia ini. Namun sekalipun suka dan duka datang silih berganti, kita percaya bahwa Tuhan yang memegang kendali atas hidup kita. Hal ini membuat kita dapat tetap memiliki iman yang kuat dalam menghadapi setiap keadaan. Bagaimanakah ritme hidup Saudara saat ini? Apakah sedang berirama sukacita atau dukacita? Nikmatilah ritme kehidupan yang Saudara jalani, agar dapat selalu bersyukur dan mampu melihat kebaikan serta kemurahan Tuhan dalam hidup ini. (YL)
DOA Kehidupan yang berirama membuat hidup semakin indah.
renung an
Agar selalu mengucap syukur dalam setiap keadaan.
Bacaan Alkitab Setahun
jumat, 21 november 2014
Roma 1-4
Puji-pujian Sebagai Senjata Peperangan 2 Tawarikh 20:18-22 Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring. 2 Tawarikh 20:19
Yosafat, raja Yehuda dikepung oleh musuh-musuhnya yang terdiri dari tiga suku bangsa: Moab, Amon dan Meunim. Hitung-hitungan manusia mengatakan Yosafat dan pasukannya mustahil mampu mengalahkan kepungan musuh-musuhnya. Dalam kondisi yang terjepit, Yosafat datang menghadap TUHAN. Yosafat menerima petunjuk TUHAN untuk memenangkan peperangan. Senjata apa yang dipergunakannya? Ternyata senjatanya adalah puji-pujian (2 Tawarikh 20:21). Hasilnya? Raja Yosafat menang. Dalam 2 Tawarikh 20:22 dikatakan, “Mereka terpukul kalah.” Rahasia kemenangan Yosafat terletak pada TUHAN yang dipujipuji. TUHAN yang memberi kemenangan. Puji-pujian yang dipersembahkan kepada TUHAN dengan hati sungguh-sungguh besar kuasanya. Karena TUHAN yang dipuji, TUHAN yang bertindak. Di setiap KKR yang dipimpin oleh Penginjil Billy Graham di sejumlah negara di seluruh dunia, lagu dengan judul “Just As I AM Without One Plea” selalu dinyanyikan. Lagu tersebut dinyanyikan setelah selesai khotbah dalam suasana “Altar Call”. Sudah puluhan tahun lagu tersebut dinyanyikan. Sungguh sangat mengherankan, “Altar Call” direspons oleh ribuan orang yang menyatakan pertobatannya. Lagu tersebut benar-benar telah menjadi “senjata” yang memerdekakan orang-orang yang terikat oleh dosa. Sebab itu, saat menghadapi kepungan tantangan kehidupan, persembahkanlah puji-pujian kepada Tuhan dengan sepenuh hati. TUHAN yang ditinggikan, dihormati dan dimuliakan melalui puji-pujian, TUHAN yang memberi kemenangan kepada kita. (IE)
DOA Senjata peperangan rohani adalah puji-pujian.
renung an
Bapa, isilah mulutku dengan puji-pujian.
sabtu, 22 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Roma 5-8
Kuasa Dalam Pujian Kisah Para Rasul 16:19-34 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, … Kisah Para Rasul 16:26
Kata “kuasa” (power) merupakan terjemahan dari kata Yunani dunamis. Dari kata ini muncul kata “dinamit”, yaitu salah satu bahan peledak berkekuatan tinggi yang ditemukan oleh ilmuwan Swedia, Alfred Bernard Nobel pada tahun 1866. Daya ledak dinamit begitu kuat sehingga banyak digunakan dalam bidang pertambangan untuk meledakkan batu cadas. Dari sini juga muncul kata “dinamo”, yaitu pembangkit tenaga listrik. Dalam Kisah Para Rasul, ketika seseorang penuh dengan Roh Kudus, maka ia akan menerima kuasa yang luar biasa dalam bersaksi (Kisah 1:8), sehingga saat kesaksian disampaikan terjadi banyak tanda ajaib dan mukjizat, di mana orang lumpuh kembali berjalan (Kisah 3:78). Rasul Paulus dan Silas berada dalam penjara di Filipi bukan karena melakukan tindakan kriminal, melainkan karena mereka memberitakan Injil. Dalam keadaan terbelenggu dan terpasung sebenarnya bisa mengeluh dan protes kepada Tuhan. Bukankah mereka telah melayani Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan mereka di penjara? Alih-alih menggerutu, di tengah malam kedua orang ini berdoa dan memuji Tuhan dengan penuh semangat sehingga semua orang hukuman lainnya mendengar pujian mereka. Oleh kuasa Allah, pujian mereka menimbulkan gempa bumi yang hebat sehingga sendi-sendi penjara goyah, pintu-pintu terbuka, dan belenggu mereka terlepas. Apakah saat ini Saudara sedang terbelenggu oleh masalah kehidupan yang tak kunjung reda? Berhentilah menggerutu. Mulailah memuji Tuhan karena Ia baik. Di dalam pujian yang dinaikkan dengan penuh kesungguhan hati menghasilkan kuasa yang mampu membebaskan Saudara dari berbagai masalah. Ada kuasa kemenangan dalam pujian! (PF)
DOA Dalam pujian ada kuasa yang mematahkan belenggu apa saja.
renung an
Para narapidana agar mengalami pemulihan.
Bacaan Alkitab Setahun
minggu, 23 november 2014
Roma 9-13
Penyembah Yang Benar Yohanes 4:1-26 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; … Yohanes 4:23
Apakah berkat terbesar yang kita terima dari Tuhan? Alkitab menyatakan bahwa berkat terbesar adalah ketika kita memperoleh anugerah keselamatan melalui karya penebusan Yesus Kristus. Berkat lainnya, termasuk berkat-berkat jasmani, tentu juga disediakan Allah bagi kita (Roma 8:32). Dalam keselamatan yang pasti itu ada tujuan Allah yang besar, yaitu kita menjadi penyembah-penyembah yang benar. Apa artinya menjadi penyembah yang benar? Pertama, penyembah yang benar menyembah Allah tanpa dibatasi ruang dan waktu. Perempuan Samaria menganggap bahwa Allah hanya hadir di tempat tertentu (ayat 20). Allah itu Mahahadir, sehingga kita bisa menyembah-Nya di mana saja, dan kapan saja. Bukan berarti kita tidak perlu lagi beribadah di gereja pada hari Minggu. Dengan beribadah bersama umat percaya kita menaati firman Tuhan dalam Keluaran 23:25 dan Ibrani 10:25. Di luar itu kita masih bisa menyembah Tuhan di mana saja dan kapan saja. Kedua, penyembah yang benar mengenal siapa yang disembahnya, yaitu Allah yang kita panggil Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Semula, perempuan Samaria hidup dalam dosa dan menyembah apa yang tidak dikenalnya. Ia mengalami kekosongan. Jiwanya haus dan dahaga (ayat 22). Namun kemudian hidupnya berubah ketika ia berjumpa dengan Yesus Kristus. Ketiga, penyembah yang benar menyembah Allah dalam roh dan kebenaran (ayat 23). Penyembahan tidak hanya pada sikap tubuh atau perasaan jiwa saja, tetapi sampai kepada roh. Penyembahan juga dilakukan atas dasar kebenaran, yaitu firman Tuhan. Adalah sia-sia mengatakan kita menyembah Allah jika sikap dan tindakan kita menyimpang dari firman-Nya. (PF)
DOA Penyembah yang benar harus mengenal Allah dengan benar.
renung an
Agar semua orang percaya menjadi penyembah yang benar.
senin, 24 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Roma 14-16
Dalam Hadirat-Nya Mazmur 84:9-13 Sebab lebih baik satu hari di pelataranMu daripada seribu hari di tempat lain… Mazmur 84:11
Suasana nyaman dan relaks sedang dicari banyak orang saat ini. Bahkan tidak sedikit yang rela mengeluarkan uang banyak demi mendapatkan rasa nyaman, seperti menyewa atau membangun sebuah vila di tempat yang sejuk di alam perbukitan yang jauh dari kebisingan kota besar. Tidak salah menikmati berkat Tuhan, asal kita tetap mengasihi Tuhan lebih daripada segala berkat-berkat-Nya. Tetapi bagi pemazmur dalam perikop yang kita baca hari ini, dia katakan, “…lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain…” Bani Korah menyampaikan pengalaman hidupnya ketika tinggal dekat TUHAN. Masuk dalam hadirat-Nya merupakan tempat yang paling nyaman. Ketika kita menikmati persekutuan dengan Tuhan, saat itulah kita dapat merasakan kehadiran Tuhan tiada duanya yang memuaskan jiwa kita. Ketika segala problema hidup menerpa hingga jiwa kita merasa letih lesu dan berbeban berat, Tuhan sanggup memberikan kelegaan kepada kita (Matius 11:28). Rindukan persekutuan dengan Tuhan baik melalui saat teduh pribadi, maupun melalui Ibadah Raya hari Minggu, komsel, persekutuan keluarga, dan sebagainya. Daud juga pernah mengalami masa-masa yang berat, tetapi ia mendapatkan ketenangan ketika berada di dekat TUHAN. Itu sebabnya ia katakan, “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku..” (Mazmur 62:2). Semakin kita mendekat kepada Tuhan, semakin kita menikmati hadirat-Nya setiap hari. Dia akan memimpin dan menerangi langkah hidup kita dengan firman-Nya dan menjadi pelindung bagi kita. Tuhan akan menyatakan kasih dan kemuliaan-Nya serta memberikan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi-Nya. (DI)
DOA Hadirat Tuhan memberi ketenangan bagi jiwa kita.
renung an
Setiap orang percaya memiliki kerinduan bersekutu dengan Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
selasa, 25 november 2014
1 Korintus 1-5
Shekinah Glory 1 Samuel 3:1-4:1 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 1 Korintus 3:16
Arti “Shekinah Glory” adalah kehadiran Allah yang mulia. Dalam sejarah hidup bangsa Israel, tabut perjanjian merupakan benda yang sangat dihargai dan benar-benar dijaga karena kehadiran Allah sangat ditentukan oleh keberadaan tabut tersebut. Bahkan ketika Kemah Suci berubah menjadi Bait Suci sebagai tempat ibadah mereka, mereka tetap menjaga tabut perjanjian. Hal ini dilakukan agar Allah yang selalu dirindukan tetap hadir di tengah-tengah umatNya. Tidak keliru kalau Samuel sejak kecil suka tidur di dekat tabut perjanjian. Hati Samuel yang sangat polos merindukan kehadiran TUHAN dalam hidupnya (ayat 3). Melihat kerinduannya yang sungguhsungguh, TUHAN tergerak untuk memanggil Samuel dan menyatakan kehadiran-Nya. Inilah dampak kehadiran Allah yang mulia bagi umatNya seperti yang dialami oleh Samuel. Pertama, bahwa kehadiran Allah membawa seseorang siap dipanggil untuk dipakai menjadi rekan kerja Allah. Kedua, kehadiran Allah membawa seseorang semakin mengerti dan diberi keberanian untuk menyampaikan firman TUHAN. Ketiga, kehadiran Allah membawa seseorang semakin dewasa dalam iman dalam menaati firman TUHAN. Sebagai “rumah” Allah, kita tidak bisa hidup jauh dari hadirat Tuhan, sebab tanpa hadirat Tuhan kehidupan rohani kita tidak akan mendapatkan kekuatan. Oleh sebab itu, jangan sampai kita kehilangan hadirat Tuhan. Jagalah hati supaya kita siap dipakai menjadi rekan kerja Allah, mengerti dan berani menyampaikan firman Tuhan serta memiliki iman yang semakin dewasa. (ADL)
DOA Tidak ada sukacita besar selain menikmati hadirat Allah dalam hidup ini.
renung an
Tuhan, hadir dan berkuasalah atas hidupku.
rabu, 26 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
1 Korintus 6-9
Sujud di Altar-Nya Lukas 7:36-50 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: ”Dosamu telah diampuni.” Lukas 7:48
Seorang anak Tuhan pernah membagikan pengalamannya. Dia bercerita, ”Saat hidup saya dalam keadaan terpuruk dan saya tidak mampu berbuat apa-apa, saya menyadari hanya Tuhan Yesus Kristus yang dapat memulihkan keadaan saya. Saya datang menyembah-Nya dengan kesadaran bahwa Dialah segala-galanya. Saat saya sujud menyembahNya, saya sungguh-sungguh mengalami pemulihan secara ajaib. Puji Tuhan. Dia memulihkan keadaan saya dengan cara-Nya yang ajaib.” Suatu hari seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang pendosa pergi ke rumah orang Farisi yang sedang menjamu Yesus. Sambil menangis perempuan itu menyeka kaki Yesus dengan rambut-Nya, kemudian Ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya. Ini merupakan bentuk tindakan penyembahan. Dia sadar telah berbuat dosa dan dia menyembah Yesus karena dia tahu siapa Yesus. Tindakan penyembahan yang dilakukan perempuan tersebut adalah datang pada Yesus dengan apa adanya dan dengan kesadaran bahwa dia membutuhkan Yesus. Perempuan itu membutuhkan pengampunan-Nya. Dia membutuhkan anugerah-Nya. Dia telah datang dengan kesadaran siapakah dia dihadapan-Nya yakni sebagai seorang yang berdosa yang membutuhkan pertolongan-Nya. Hanya Tuhan Yesus Kristus yang sempurna dan tidak bercacat yang menjadi pusat penyembahan bagi perempuan itu. Pada saat itu Yesus katakan, ”Dosadosamu telah diampuni.” Perempuan itu menerima yang dia butuhkan yakni pengampunan atas dosa-dosanya. Apapun keberadaan kita, mari kita datang menyembah Tuhan Yesus Kristus dengan penuh kesadaran bahwa Dia adalah Allah yang sempurna dan tak bercacat. Ia berjanji akan memulihkan keadaan kita. (AS)
DOA Mukjizat terjadi saat kita menyembah-Nya.
renung an
Kirimkanlah penyembah-penyembah yang benar.
Bacaan Alkitab Setahun
kamis, 27 november 2014
1 Korintus 10-13
Takhta Allah Wahyu 7:9-17 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemahNya di atas mereka. Wahyu 7:15 “Keselamatan bagi Allah/Yang duduk dan bertakhta/Kami naikkan pada Anak Domba…” Itulah sepenggal bagian dari lagu yang sering kita nyanyikan dalam ibadah. Bagian ini sempat menjadi polemik karena kata “bagi” dalam terjemahan bahasa Indonesia kurang bisa menjelaskan arti yang dimaksud – arti sesungguhnya adalah “milik”. Dalam bahasa Inggris terjemahan New International Version (NIV) dipakai kata “belongs to”. Jadi perikop ini hendak menjelaskan pengagungan tertinggi bagi Allah, Pemilik dari keselamatan seluruh manusia yang percaya kepada-Nya, di dalam nama Yesus Kristus. Jika Saudara mampu membayangkan apa yang terjadi dalam perikop ini, Saudara akan mendapati suatu hal yang menakjubkan yang belum pernah terjadi. Bayangkan, ketika segala makhluk terfokus hanya kepada Satu Pribadi yang duduk di atas takhta. Semuanya memakai jubah putih, yang menggambarkan kekudusan, dan memegang daun-daun palem, simbol kemenangan, di tangan mereka. Secara serempak mereka menyatakan pengagunggan kepada Dia. Semua malaikat mengelilingi-Nya dan para tuatua Israel dan empat makhluk “ajaib” tersungkur dan menyembah. Dalam keterbatasan pikiran dan daya bayang kita, kita akan sukar melihat dengan jelas, Dia yang duduk puluhan atau ratusan meter dari tempat kita berdiri. Kita sukar membayangkan gedung atau padang seperti apa yang mampu memuat jutaan orang berjubah putih dalam satu acara yang sama. Kita pun sukar membayangkan suasana hiruk pikuk atau sebaliknya suasana khidmat yang terjadi saat itu. Namun, jika gambaran itu diberikan kepada kita melalui Yohanes, suatu saat kita akan berada di dalam kerumunan orang itu. Kita hanya akan melakukan satu hal saja di sana…menyembah Dia yang duduk di atas takhta. (AW)
DOA Apakah Saudara sudah “berlatih” menyembah Tuhan setiap hari?
renung an
Pengagungan kepada Tuhan yang duduk di atas takhta.
jumat, 28 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
1 Korintus 14-16
Tersungkur dan Menyembah Wahyu 4:1-11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." Wahyu 4:11
Menghormati dan memuja Tuhan dengan cara tersungkur atau sujud sambil mengangkat tangan adalah cara menyembah yang dilakukan oleh hampir setiap pengikut agama. Sikap ini tentu bukan hal yang aneh terlebih lagi bagi orang Kristen, karena sering dilakukan saat beribadah di hari Minggu atau dalam persekutuan doa. Itulah sikap orang Kristen ketika memberikan penghormatan kepada Tuhan baik dengan cara tersungkur, mengangkat tangan maupun bertepuk tangan dengan mulut yang terus menerus memberikan sanjungan kepada Tuhan. Kitab Wahyu yang ditulis oleh rasul Yohanes menempatkan penyembahan sebagai tema utama. Ini menunjukkan bahwa tujuan hidup manusia bukan harta, bukan kedudukan, bukan ketenaran diri, tetapi menjadi penyembah Tuhan. Segala kegiatan yang dilakukan manusia akan berhenti, namun penyembahan kepada Tuhan akan terus berlangsung. Rasul Yohanes melihat 24 tua-tua tersungkur di hadapan Dia yang duduk di atas takhta lalu menyembah Dia (ayat 10). Siapakah Dia? Dia yang dimaksud adalah Tuhan Yesus Kristus, Sang Anak Domba, sedangkan 24 tua-tua itu adalah pribadi-pribadi yang dituakan, yang dihormati dan yang punya kedudukan sangat tinggi di sorga. Namun ketika mereka berada di hadapan Tuhan Yesus Kristus, mereka melempar mahkotanya kemudian menyembah dengan tersungkur di hadapan takhta Anak Domba karena besarnya kemuliaan Tuhan. Sadarlah bahwa kita adalah orang yang memperoleh anugerah Allah untuk menjadi penyembah-penyembah Allah. Janganlah kotori hidup kita dengan kesombongan, kenajisan dan dosa-dosa lain, supaya penyembahan kita diperkenan-Nya. Hormatilah Tuhan Yesus Kristus, Allah yang mulia dalam hidup kita. (ADL)
DOA Penyembahan yang benar tertuju kepada Tuhan Yesus Kristus dan penyembah yang benar bersikap rendah hati.
renung an
Agar semua orang mengenal Tuhan Yesus Kristus dan menyembah-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun
sabtu, 29 november 2014
2 Korintus 1-5
Berhiaskan Kekudusan 1 Tawarikh 16:23-36 Berilah kepada TUHAN kemuliaan namaNya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan. 1 Tawarikh 16:29
Betapa bahagianya para istri saat berulang tahun diberi hadiah oleh sang suami seuntai kalung bertakhtakan berlian. Sang suami, meskipun harus mengeluarkan sejumlah besar uang, hatinya ikut berbahagia karena bisa membahagiakan istrinya. Tetapi, perhiasan semahal dan seindah apapun yang ada di dunia ini sifatnya tidak abadi. Daud, seorang raja yang memiliki kedudukan, kehormatan dan kekayaan tidak silau dengan gemerlapnya dunia ini. Daud lebih memperhatikan sesuatu yang bernilai kekal. Setelah diangkat menjadi raja, hal pertama yang ia lakukan adalah memindahkan tabut TUHAN dari Kiryat-Yearim di Yehuda ke Yerusalem (1 Tawarikh 13:5-6). Tabut TUHAN memiliki arti yang sangat penting bagi orang Israel karena berisi loh hukum TUHAN yang seharusnya ditaruh di ruang mahakudus. Tabut TUHAN merupakan lambang kehadiran TUHAN. Yang bertugas mengangkat tabut saja bukan orang sembarangan, tetapi hanya para imam dan orang Lewi, dan mereka harus menguduskan diri terlebih dahulu (1 Tawarikh 15:14). Daud menyambut tabut TUHAN dengan tari-tarian dan permainan alat-alat musik. Ia menaikkan nyanyian pujian yang begitu indah di hadapan TUHAN. Seluruh rakyat Israel diajak memuliakan Tuhan dengan memberikan persembahan dan sujud menyembah TUHAN dengan “berhiaskan kekudusan”, sebuah istilah yang dipakai Daud yang artinya hidup dalam kekudusan. Itulah yang membuat hati TUHAN berkenan kepada Daud. Tuhan sangat berkenan apabila kita memakai perhiasan kekudusan, karena dari dalam diri kita akan memancarkan sinar ilahi yang auranya dapat dirasakan oleh sekeliling kita. Mari kita hiasi hidup ini dengan kekudusan seperti yang Tuhan inginkan: “Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus” (Imamat 20:26). (LL)
DOA
Perhiasan kekudusan tidak lekang oleh waktu.
renung an
Tuhan, jagalah hidupku supaya berkenan di hadapan-Mu.
minggu, 30 november 2014
Bacaan Alkitab Setahun
2 Korintus 6-9
Sukacita Besar Wahyu 12:10-12 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Roma 10:10
“Oleh darah Anak Domba/Oleh kesaksian kita/Iblis dikalahkan, kuasanya dihancurkan/Oleh darah Anak Domba.” Itulah sepenggal bagian dari lagu yang sering kita nyanyikan dalam ibadah. Nas Alkitab di atas oleh Lembaga Alkitab Indonesia diberi judul “Nyanyian Kemenangan” untuk menggambarkan momen sukacita besar bagi orang percaya. Pada ayat 12 dijelaskan bahwa sukacita kita belum benarbenar sempurna, karena saat ini Iblis masih beraksi di bumi, di tempat kita berada sekarang. Namun, kita bersyukur di ayat 11 menjelaskan dua cara untuk menghancurkan si jahat. Pertama, kita dimeteraikan oleh darah Anak Domba. Penggambaran peristiwa tentang meterai Anak Domba adalah ketika bangsa Israel harus menyembelih anak domba jantan tak bercela, berumur setahun, lalu mengoleskan darah/memeteraikannya pada tiang pintu dan ambang atas rumah masing-masing. Dengan demikian mereka luput dari tulah Tuhan terhadap setiap anak sulung di tanah Mesir. Itulah Paskah pertama. Bagi orang percaya saat ini, Paskah adalah percaya dan menerima korban Yesus Kristus di atas kayu salib, sehingga darah-Nya, darah Anak Domba Allah, dimeteraikan dalam hati kita. Kedua, oleh kesaksian kita. Kesaksian yang dimaksud adalah pernyataan mulut dan hidup iman percaya kita kepada Tuhan Yesus hingga rela berkorban nyawa (ayat 11). Bukankah banyak orang yang tidak mampu mempertahankan imannya sampai akhir hidupnya karena iming-iming materi, jabatan, pasangan hidup, atau sebaliknya ancaman? Marilah teguh berpegang di dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga ketika perayaan pernikahan Anak Domba tiba, kita mengalami sukacita yang luar biasa. (AW)
DOA Pada zaman sekarang, hal apa saja yang dapat menggoyahkan iman kita terhadap Yesus Kristus?
renung an
Agar Tuhan menguatkan iman orang percaya melebihi setiap harapan atau pun ancaman.
Artikel L
epas
Oleh :
Eleazar Teng Yoe Hong
Kisah nyata ini terjadi di tahun 1992 di sebuah rumah sakit di Tennessee, AS. Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang kedua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael, anaknya pertama yang baru berusia tiga tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan p u n y a a d i k . Ke r a p k a l i i a menempelkan telinganya di perut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih di perut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang pada adiknya yang belum lahir itu. Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi di luar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan, seorang bayi putri yang cantik. Sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen: “Bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.” Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya bila sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus, “Mama, ... aku mau nyanyi buat adik kecil!” Ibunya kurang tanggap. “Mama, ... aku ingin nyanyi!” Karen terlalu
larut dalam kesedihan dan kekhawatirannya. “Mama, ... aku ingin nyanyi!” Ini berulang kali diminta Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil. Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anakanak. Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup! Namun ia dicegat oleh suster di depan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk! Karen ragu-ragu. “Tapi, suster.... “ Suster tak mau tahu, “Ini peraturan! Anak kecil dilarang dibawa masuk!” Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: “Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya!” Suster terdiam menatap Michael dan berkata, “Tapi tidak boleh lebih dari lima menit!” Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek. Michael menatap lekat adiknya, lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring, "...You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are
grey ..." Ajaib! Si adik tiba-tiba langsung memberi respons. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya. “You never know, dear, How much I love you. Please don't take my sunshine away.” Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan, “Terus, ... terus Michael! Teruskan sayang...” bisik ibunya. “ ... The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands ...“ dan sang adik pun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur. “... I'll always love you and make you happy, if you will only stay the same ...” Sang adik kelihatan begitu tenang, sangat tenang. Lagi sayang!... bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan.. adiknya kelihatan semakin tenang, relaks dan damai, lalu tertidur lelap. Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri. Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi yang kemudian diberi nama Marlee sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien Sumber :
yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah terapi ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai mukjizat kasih Allah yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! Tak bisa diungkapkan dengan katakata. Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang kasih Allah yang menolongnya. Dan ingat kasih ilahi pun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan "How much I love you". Dan ternyata kasih ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil "Michael" untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi-Nya bila Ia menghendaki terjadi. Kadang hal-hal yang menentukan dalam diri orang lain, datang dari seseorang yang kita anggap lemah, hadir dari seseorang yang tidak pernah kita perhitungkan. "Tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29) Salam sejahtera, TUHAN memberkati kita semua.
https://id-id.facebook.com/notes/sahabat-doa/kisah-nyatamujizat-nyanyian-seorang-kakak/209190605835126?ref=nf
aksia s e K g n a Ru
n
Tuhan Telah Pulihkanku Bernike Thian Lie
Kira-kira bulan Mei 2013 teman-teman dan saudara-saudara menegur saya, mereka berkomentar tentang kulit saya yang berubah kehitaman. Awalnya saya ambaikan saja, tetapi mulai awal tahun 2014 timbul rasa cemas. Lalu awal bulan Maret 2014 beberapa teman mulai serius menyuruh suami saya untuk memeriksakan saya ke dokter dan periksa ke laboratorium. Mereka mengkhawatirkan kondisi kesehatan saya khususnya pada ginjal dan liver saya. Pada akhir Maret 2014 saya sempat opname di rumah sakit selama dua malam karena badan saya drop dan pada saat itu dilakukan cek laboratorium secara lengkap. Ternyata hasilnya semua baik, malah dokter yang memeriksa saya bingung, bahkan dokter internis dan dokter kulit pun juga heran. Mereka katakan akan mengobservasi penyakit saya lebih lanjut dan saya diminta tetap opname sampai penyakit saya ditemukan. Berhubung saya takut disuntik dan hasil laboratorium baik maka saya minta pulang pada hari tersebut. Setelah pulang ke rumah, rasa cemas dan takut malah saya rasakan. Melihat hasil laboratorium dan USG semua bagus, seharusnya saya merasa senang, tetapi justru rasa cemas dan rasa takut semakin hari semakin kuat sampai keringat dingin hampir setiap pagi keluar banyak sekali. Saya menjadi tidak memiliki nafsu makan, dan setiap BAB perut terasa sakit. Lalu kami mencoba berobat lagi kepada dokter yang kelima yang kami kunjungi selama saya sakit. Saya harus cek laboratorium lagi. Untuk kali ini hasilnya dikirim ke Jakarta untuk diobservasi lebih lanjut, tapi hasilnya ternyata semua juga baik. Saya sendiri juga heran dengan penyakit saya. Saya bertanya pada diri sendiri sebenarnya sakit apa saya ini, mengapa
setiap hari kulit saya bertambah hitam. Banyak teman yang mendukung saya lewat doa. Mereka turut prihatin dengan penyakit yang saya derita, tetapi ada juga yang mengejek di belakang saya. Semuanya ini harus saya jalani dan saya syukuri saja. Suami saya selalu menguatkan dan memberi dorongan agar saya tetap tabah menjalani semua ini. Kira-kira tiga minggu sebelum lebaran, kondisi saya memburuk lagi. Saya merasa mual, cepat lelah dan sering muntah. Hal itu saya alami hampir tiap hari, nafsu makan sama sekali hilang. Setiap malam saya dan suami berdoa, dan saya diberi minyak urapan. Saya dan suami memohon kepada Tuhan untuk kesembuhan penyakit saya. Suatu hari seorang teman memberi saran kepada saya untuk berobat ke seorang dokter. Saya pergi ke dokter untuk yang keenam kalinya. Dokter tersebut benar-benar diberi hikmat oleh Tuhan, sehingga dapat menemukan penyakit saya. Nama penyakit itu adalah Adison dengan gejala mual, muntah, berat badan terus menurun, bibir hitam yang menjalar ke seluruh tubuh. Semua gejala tersebut ada pada saya. Lalu saya diberi obat oleh dokter tersebut. Puji Tuhan, baru sekali minum, esok paginya saya sudah mulai bisa makan. Lalu saya disuruh periksa laboratorium lagi. Akhirnya diketemukan bahwa hormon kortisol saya dengan nilai 2,1, padahal angka normal adalah 6,3 – 19. Saya harus minum obat seumur hidup. Puji Tuhan, baru beberapa minggu kesehatan saya mulai membaik dan saya percaya Tuhan akan pulihkan saya seperti semula. Terima kasih kepada teman-teman, Saudara-saudara, dan hamba Tuhan yang selama ini menguatkan dan mendoakan saya. Amin.
Ralat Sinar Kasih Edisi September 2014 Pada Sinar Kasih Edisi September 2014 kolom renungan harian tanggal 17 September 2014 di bagian ayat bacaan tertulis Matius 12 (dua belas) ayat 1-12, yang benar adalah Matius 2 (dua) ayat 1-12. Demikian ralat kami sampaikan. Terima kasih.
uha T t a k r e B
n
Ulangan 28:2-6
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.