Dari Redaksi
Semarang, 1 Juni 2016
Keluarga Bahagia Kita hidup di era postmodern di mana hal-hal yang bersifat mutlak ditinggalkan dan hal-hal yang bersifat relatif dijunjung tinggi. Banyak fondasi Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 kehidupan yang mulai bergeser dan email :
[email protected] berakibat pada rapuhnya kehidupan. website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : Salah satu fondasi yang Allah letakkan
[email protected] dalam kehidupan umat manusia adalah keluarga. Namun banyak orang mulai meninggalkan dasar-dasar keluarga karena semua direlatifkan: ketundukan diri istri kepada suami tidak lagi dimutlakkan; fungsi suami yang seharusnya mengasihi dan melindungi istri dan anak-anaknya juga direlatifkan. Akibatnya, di zaman ini kita sulit mendapatkan keluarga bahagia, karena semua prinsip telah direlatifkan. Mari kita kembali kepada fondasi yang Allah berikan kepada kita melalui firman-Nya. Dengan tema “Keluarga Bahagia” sepanjang bulan Juni 2016 ini, kita akan kembali belajar tentang prinsip-prinsip ilahi dan oleh pertolongan Roh Kudus-Nya kita aplikasikan dalam kehidupan keluarga kita.<
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Koesbijanto Pranoto No. A/C 7830470900. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.
redaksi
Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan · Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati · Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Slamet Santoso, Pdt. Peres Supriyadi, Alwi Widianto · Bendahara : Koesbijanto Pranoto · Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW), Pdt. Slamet Santoso (SS) · Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda · Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)
Form Berlangganan Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________ _____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa
:
6 bulan Rp 42.000,-
12 bulan Rp 84.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 54.000,-
12 bulan Rp 108.000,-
Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Koesbijanto Pranoto No. A/C 7830470900 = Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
= Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
Bacaan Alkitab Setahun
Ayub 41 - Mazmur 7
rabu, 1 juni 2016
Prinsip Keluarga Bahagia 1 KORINTUS 7:1-5 ...baiklah setiap laki-laki mempunyai istrinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. 1 Korintus 7:2
Ikut prinsip firman Tuhan, rumah tangga bahagia.
Kerendahan hati suami istri untuk dituntun oleh firman Tuhan.
D O A
renungan
Pernikahan adalah ide Allah untuk manusia. Tentunya agar rumah tangga yang dibentuk beroleh kebahagiaan. Namun hari-hari ini kita menyaksikan banyak keluarga tidak lagi bahagia. Sebagian tetap bertahan dalam ikatan pernikahan walaupun saling melukai perasaan masing-masing. Ada yang hidup dalam kemunafikan dengan memiliki “kekasih” gelap, ada juga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, perilaku seksual menyimpang dan seterusnya. Prinsip pernikahan adalah pertama, satu kesatuan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Pernikahan yang Allah kehendaki adalah monogami! Hal ini telah Allah tetapkan sejak dan terwujud di taman Eden terhadap Adam dan Hawa. Manusia yang melanggar ketetapan Allah ini akan menuai “badai” dalam perjalanan rumah tangganya. Abraham pernah salah dalam memahami prinsip pernikahan sehingga dia mempraktikkan poligami. Akibatnya, sejak saat itu keluarganya jauh dari suasana bahagia. Pertengkaran demi pertengkaran, salah paham dan iri hati terjadi pada para istri sampai kepada anak-anak. Kedua, perlu saling memenuhi kewajiban satu terhadap yang lain. Tidak egois dan menuntut, namun mengutamakan kepentingan dan kepuasan pasangannya. Suami berupaya membahagiakan istrinya demikian juga sebaliknya, maka rumah tangga akan menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya. Hendaklah suami istri fokus pada pasangan masing-masing, jangan biarkan godaan-godaan membuat perhatian terhadap pasangan berkurang. Ketiga, perlu kesetiaan sampai akhir hayat. Allah tidak menghendaki perceraian. Itu sebabnya relakan diri untuk selalu dituntun oleh firman Tuhan agar kita tidak salah melangkah. Segala perbedaan yang ada untuk saling menyempurnakan bukan untuk memisahkan. (LB)
kamis, 2 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 8-14
Sepadan KEJADIAN 2:8-25 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 2:18
Pasangan yang tidak sepadan bisa menimbulkan banyak permasalahan.
Mereka yang masih lajang, yang ingin berumahtangga, agar memperoleh pasangan yang sepadan.
D O A
renungan
Baru-baru ini terjadi bencana keruntuhan beberapa kamar hotel di Puncak, Bogor, akibat tanah longsor. Di antara korban yang meninggal ada sepasang suami istri – anak-anak Tuhan yang setia – yang berlibur guna merayakan ulang tahun pernikahan mereka. Beberapa rekan berkata bahwa mereka setia sehidup semati. Dalam bacaan Alkitab hari ini kita membaca bagaimana TUHAN Allah menjadikan bagi Adam seorang penolong baginya, yaitu seorang perempuan yang sepadan dengan Adam. Dalam versi Alkitab lain, yang dimaksud dengan "penolong" adalah seorang yang membuatnya seimbang; untuk kata "sepadan" digunakan kata sesuai dan pelengkap. Dari ayat ini kita memperoleh beberapa pengertian penting tentang sepadan. Pertama, kesepadanan berkaitan dengan kelengkapan, yang berarti bahwa pernikahan bukan tujuan hidup melainkan salah satu sarana memuliakan Tuhan. Orang yang tidak menikah tidak menjadi masalah asalkan kehidupannya memuliakan Tuhan. Kedua, pernikahan merupakan perwujudan rahasia hubungan Kristus dengan jemaat (Efesus 5:32), maka kesepadanan dapat berarti sepadan dalam iman, atau seiman. Rasul Paulus menyatakan bahwa terang dengan gelap tidak bisa berjodoh (2 Korintus 6:14). Hal ini bersifat mutlak. Ketiga, karena kita hidup dalam dunia nyata, bukan dunia dongeng, maka sekalipun tidak bersifat mutlak, kesepadanan juga harus dilihat dalam tingkat status pendidikan, ekonomi, dan sosial. Mengapa? Sekali lagi, agar ada keseimbangan. Artinya, jika tidak seimbang bisa muncul masalah yang sangat serius: ada perundungan (bullying) atau kekerasan dalam rumah tangga. Hal-hal di atas penting bagi yang mau menikah atau mencari menantu. Ingatlah selalu bahwa Tuhan berkehendak menjadikan segalanya teratur dan seimbang. (PF)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 15-18
jumat, 3 juni 2016
Menghormati Perkawinan IBRANI 13:1-8 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Ibrani 13:4
Perkawinan Kristen adalah perkawinan suci.
Tiap-tiap pasangan Kristen menghormati perkawinan.
D O A
renungan
Zaman sekarang ini angka perceraian atau ketidakharmonisan dalam rumah tangga cukup tinggi. Salah satu pemicunya adalah karena adanya perselingkuhan pada salah satu pasangan atau masing-masing memiliki WIL (Wanita Idaman Lain) atau PIL (Pria Idaman Lain). Apalagi dengan maraknya reuni-reuni sekolah yang menyebabkan terjadinya CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali atau Cinta Lama Belum Kelar). Hal ini benar-benar telah terjadi. Menjaga perkawinan tetap utuh tidaklah mudah seperti membalik telapak tangan. Ada banyak godaan di sekeliling kita. Ada banyak tips yang diberikan oleh para ahli agar perkawinan tetap utuh, tetapi tips yang diberikan pun tidak dapat menjamin keutuhan rumah tangga. Penulis Surat Ibrani memberikan nasihat tentang perkawinan yaitu setiap pasangan harus menghormati perkawinan. Yang dimaksud menghormati perkawinan adalah saling mengasihi dan saling setia; saling mengalah dan saling berbagi; saling menerima kekurangan masing-masing. Cinta kepada pasangan bukan untuk dibagi-bagi kepada yang lain. Perkawinan Kristen adalah perkawinan monogami dan suci, bukan untuk dipermainkan. Orang yang mempermainkan perkawinan akan hancur dan tidak ada kebahagiaan dalam keluarga. Dan yang pasti ada penghakiman Allah bagi yang melanggar kekudusan perkawinan (ayat 4). Saudara-saudara yang terikat dalam perkawinan, ingatlah hukum Tuhan yaitu Sepuluh Perintah Allah bagian ketujuh yang diberikan Allah kepada bangsa Israel yaitu: Jangan berzinah (Keluaran 20:14). Itulah hukum Tuhan yang tidak boleh diabaikan. Jadi, jagalah kekudusan dalam perkawinan! (LL)
sabtu, 4 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 19-24
Suka Duka Bersama Yosua 24:14-28 “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.” Yosua 24:15
Suka duka hidup ini akan terasa indah jika dilewati bersama Tuhan.
Semua anggota keluarga dapat makin mengenal Tuhan.
D O A
renungan
Gambaran menjalani kehidupan dengan suka dan duka bersama dapat kita lihat dalam kehidupan keluarga Yosua. Yosua sudah banyak mengalami pertolongan TUHAN. Penyertaan TUHAN sungguh nyata dalam kehidupannya dan keluarganya, khususnya dalam memimpin bangsa Israel menuju ke negeri Kanaan. Pengalamanpengalaman bersama TUHAN dalam suka dan duka ini membuat Yosua dapat lebih mengenal TUHAN sehingga ia mengambil keputusan dengan sungguh-sungguh untuk tetap memilih TUHAN dan beribadah kepada TUHAN seumur hidupnya. Yosua menyadari bahwa anak-anaknya memang belum banyak memiliki pengalaman hidup bersama dengan TUHAN. Namun, untuk mencapai iman yang diharapkan, mereka membutuhkan teladan dalam beribadah. Kebersamaannya dengan TUHAN mempengaruhi kebersamaannya dengan keluarganya. Dalam menjalani kehidupan yang diwarnai dengan suka duka ini, dapat dimulai dari keluarga kita masing-masing. Sebagai orang tua, kita dapat mengambil keputusan dan membawa anak-anak kita dengan sebuah pernyataan, ”Aku dan seisi rumahku akan beribadah kepada Tuhan.” Sejak usia dini, anak-anak dapat diajak mengenal dan mengasihi Tuhan Yesus Kristus. Mereka dapat diperkenalkan firman Tuhan yang dapat memberi hikmat dan menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus. Jika Saudara dan anggota keluarga rindu mengalami kebersamaan dengan Tuhan dalam suka dan duka, Saudara dapat mengajak keluarga beribadah bersama. Saudara akan merasakan kehadiran Allah dalam keluarga. Ketika menghadapi tantangan dalam kehidupan ini, Saudara tidak sendirian tetapi bersama Tuhan dan keluarga. (AS)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 25-29
minggu, 5 juni 2016
Harmonis MAZMUR 128:1-6 Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Mazmur 128:1
Keluarga yang harmonis keren abis.
Agar setiap keluarga hidup harmonis.
D O A
renungan
Sepasang anak muda yang sedang berpacaran melihat sepasang opa-oma yang nampak begitu harmonis. Si opa selalu menyebut si oma dengan panggilan “Sayangku …” Merasa penasaran sang pemuda berkata, “Wah, Opa hebat ya, sama oma tetap harmonis. Hingga kini dengan menyebut 'sayangku'.” Si opa menjawab, “He..he..he..he.., itu karena opa sudah lupa nama si oma, makanya opa memanggil oma 'sayangku'.” Walaupun sudah lupa nama, tapi sepasang kekasih itu melihat pasangan opa-oma itu memang harmonis. Kata “harmonis” berasal dari kata Yunani harmonia yang berarti seutas sabuk atau penggabungan. Maksudnya hal-hal yang berbeda bisa digabungkan menjadi satu kesatuan. Kata “harmoni” digunakan dalam seni musik yang juga berarti penggabungan nada-nada yang berbeda menjadi suatu keterpaduan. Tidak ada nada yang lebih menonjol dari nada yang lainnya. Begitu juga di dalam keluarga dibutuhkan keharmonisan semacam itu. Memang, antara suami, istri, dan anak-anak dalam suatu keluarga inti dan juga mertua dan ipar dalam keluarga besar, masing-masing memiliki sifat, karakter, temperamen, dan kepribadian yang berbeda-beda. Keharmonisan menjadi suatu hal yang tidak mudah jika tidak ada pemahaman yang baik dan penerimaan tanpa syarat. Apalagi jika yang satu menuntut hal yang belum tentu bisa dilakukan oleh yang lainnya. Namun, jika satu dengan yang lain bisa saling memahami dan menerima, maka keharmonisan akan tercipta dengan mudah. Tuhan menghendaki agar setiap keluarga serta seluruh jemaat hidup dalam keharmonisan. Ada manfaat besar dari keharmonisan yaitu berkat Tuhan yang terus mengalir (ayat 4-5). (PF)
senin, 6 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 30-33
Kehangatan MAZMUR 62:1-9 Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Mazmur 62:6
Hanya dekat Allah saja kita bisa memperoleh kehangatan hidup.
Orang-orang yang dikejar-kejar perasaan takut supaya segera datang dan mendekat kepada Tuhan.
D O A
renungan
Arti “kehangatan” di sini adalah perasaan senang dan tenang yang menyatu dalam diri seseorang. Berdasarkan penelitian, ternyata kehangatan mampu menumbuhsuburkan semangat, minat, keyakinan dalam berpikir dan bertindak. Pada tahun 1980-an ada sebuah film berjudul “Bodyguard” yang dibintangi Kevin Costner dan Whitney Houston. Film ini bercerita tentang seorang artis yang hidupnya dikelilingi oleh para penggemar fanatik yang ingin mencelakai dirinya. Untuk melindungi diri, ia menggunakan jasa pengawal pribadi, seorang veteran angkatan perang. Dalam film itu ditunjukkan peralatan canggih yang digunakan di seluruh rumah si artis untuk membuatnya bisa tidur dengan tenang. Meskipun kita sangat butuh kesenangan dan ketenangan yang bisa menghangatkan jiwa, namun janganlah kita mengandalkan manusia, harta dan jabatan, sebab semua itu bisa mengecewakan. Ketika Daud dikelilingi oleh orang-orang yang nampak manis mulut dan kelihatan baik tetapi sebenarnya hatinya jahat, ia tidak terjebak dalam perangkap kejahatan mereka. Bagaimana bisa? Hubungannya yang dekat dengan Tuhan itulah yang menjadi rahasia sehingga Daud tidak terjebak dalam perangkap dan tetap memiliki kehangatan jiwa. Daud mendapatkan ketenangan dari Tuhan, itu sebabnya ia berkata, “Hanya dekat Allah saja aku tenang.” Ini berarti jika kita mengharapkan kehangatan hidup, maka kita tidak boleh jauh dari Tuhan. Demikian juga jika semua masalah kelihatannya menakutkan, jangan sampai membuat kita meninggalkan Tuhan atau mencari solusi di luar Tuhan. Jangan sekali-kali mencari kehangatan di luar Tuhan, karena hanya Tuhanlah sumber kehangatan sejati yang bisa memberikan rasa senang dan tenang. (ADL)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 34-36
selasa, 7 juni 2016
Romantis KIDUNG AGUNG 4:1-15 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! ... Kidung Agung 4:1
Bagi pasangan yang romantis, hal-hal negatif mudah ditepis.
Agar setiap pasangan selalu romantis.
D O A
renungan
Saya senang ketika menyaksikan beberapa rekan berfoto selfie begitu romantis dengan pasangannya, walaupun usia pernikahan mereka telah melalui 15 atau 20 tahun bahkan ada yang lebih. Saya berharap bukan ketika berfoto saja mereka romantis, tetapi juga dalam keseharian hidup. Alkitab menggambarkan hubungan kasih antara Allah dan umatNya seperti hubungan cinta antara Salomo dan seorang perempuan Sulam yang dinyatakan dalam Kitab Kidung Agung. Dalam hubungan kasih itu ada romantisme, yaitu kasih yang menggebu-gebu penuh dengan kata pujian dan rayuan manis. Ketika Allah mengasihi kita, Ia memuji kita dengan berkata bahwa kita begitu berharga dan mulia di mata-Nya (Yesaya 43:4), maka kita pun harus selalu memuji Allah kita karena kasih setiaNya, dan kemurahan-Nya. Kekristenan bukan berkaitan dengan serangkaian hukum dan peraturan agamawi, melainkan suatu hubungan kasih antara kita dan Tuhan, kekasih hati kita. Rasul Paulus menyatakan bahwa ia telah mempertunangkan jemaat dengan Kristus (2 Korintus 11:2). Hubungan yang romantis ini harus nampak pula dalam kehidupan keluarga kita. Dalam suasana romantis ini setiap pihak harus mampu melihat sisi-sisi potisif dari pasangannya. Dengan melihat hal-hal positif, maka saat membandingkan dengan yang lain, pasangan kita nampak masih jauh lebih baik. Apalagi jika kita ingat bahwa pasangan kita adalah orang yang ditempatkan oleh Allah sendiri sebagai pemberian terbaik dalam hidup kita. Romantisme tidak hanya melihat kecantikan atau ketampanan yang nampak di luar, melainkan lebih kepada kecantikan dan ketampanan di dalam, yaitu karakter sebagai ciptaan baru di dalam Kristus. (PF)
rabu, 8 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 37-40
Keluargaku Surgaku MATIUS 19:1-12 “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Matius 19:6
Apakah pernikahan kita hanya putaran tanpa arah yang akhirnya kering?
Tuhan hadirlah dalam keluargaku, jadikan keluargaku menjadi 'surga' karena kehadiran-Mu.
D O A
renungan
Pernahkah Saudara mendengar ungkapan “rumah seperti neraka”? Pernyataan ini menggambarkan bagaimana keadaan rumah tangga yang diwarnai dengan pertengkaran, percekcokan, saling menyakiti dan yang lainnya. Intinya, dalam rumah tangga tersebut tidak ada kenyamanan. Dampaknya adalah anggota keluarga tidak 'betah' tinggal dalam rumah karena suasana seperti neraka bukan seperti surga. Akibat dari suasana seperti neraka adalah perpisahan/perceraian. Slogan “Keluargaku Sorgaku” merupakan impian bagi setiap keluarga yang dibangun. Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan. Menciptakan keluarga seperti surga memang tidak mudah. Sebagai keluarga Kristen, ada beberapa prinsip firman Tuhan yang harus dipahami supaya tercipta satu keluarga seperti surga. Pertama, pernikahan bukanlah sekedar I love you, you love me. Kekristenan melihat pernikahan itu serupa dengan hubungan antara Kristus dan jemaat (hubungan yang vertikal antara Allah dan manusia). Di dalam konsep ilahi, pernikahan merupakan satu institusi yang begitu agung dan mulia. Itulah sebabnya firman Tuhan berkata, “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Matius 19:6). Hal ini menjadi tekanan yang sangat penting dalam keluarga, supaya semua keluarga Kristen membangun rumah tangganya seperti membangun hubungan antara manusia dan Allahnya. Kedua, Keluarga adalah unit masyarakat yang paling kecil. Manusia diciptakan dengan dua unsur yaitu individu (kepribadian secara internal) dan ekstrinsik (sebagai manusia yang berelasi dengan sesamanya). Keluarga dimungkinkan mengalami 'surga' kalau semua anggota keluarga berjalan sesuai dengan fungsinya. Kalau aturan ini dilanggar, maka jangan harap keluarga Saudara mengalami suasana surga. (PS)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 41-45
kamis, 9 juni 2016
Kebahagiaan Dalam Keluarga MAZMUR 128:1-6 Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Mazmur 128:1
Kebahagiaan rumah tangga sudah Tuhan sediakan.
Kebahagiaan rumah tangga Kristen.
D O A
renungan
Tiap kali saya bertanya kepada pasangan yang akan menikah tentang apa yang diharap dari pernikahan mereka kelak, selalu dijawab agar berbahagia seumur hidup. Kita setuju dengan jawaban tersebut, karena memang setiap orang merindukan kebahagiaan. Namun, beberapa rumah tangga acapkali jauh dari kebahagiaan, sebaliknya justru penuh dengan air mata dan dukacita. Suami atau istri juga anak-anak mengalami ketakutan dan tertekan di dalam rumah sendiri. Suasana panas dan pertengkaran tiada henti menjadi acara tiap hari. Marilah belajar dari firman Tuhan, karena Tuhan menyediakan kebahagiaan bagi setiap rumah tangga yang dibentuk. Bagaimana dapat menikmati kebahagiaan dalam keluarga? Pertama, hidup takut akan Tuhan. Jangan abaikan perkara rohani dalam membangun rumah tangga. Jadikan firman Tuhan sebagai pedoman relasi suami-istri dan orang tuaanak. Kedua, bekerja. Di balik perjuangan kerja, Tuhan akan memberkati, sehingga kebutuhan sehari-hari tercukupi, bahkan bisa menata masa depan. Ketiga, istri menjadi seperti pohon anggur. Istri yang takut akan Tuhan, hidupnya membawa kegembiraan dan kesegaran dalam rumah tangga. Namun, suami juga perlu memberi perhatian kepada istri seperti seorang petani yang merawat tanamannya hingga menghasilkan buah anggur yang besar, banyak dan manis. Keempat, anak-anak menjadi seperti pohon zaitun. Anak-anak yang melihat orang tua mereka berbahagia, juga akan bertumbuh dengan baik, menghormati dan mengasihi orang tua. Mereka juga akan berbahagia. Anak-anak bagai buah zaitun yang banyak manfaatnya. Minyaknya menyehatkan dan membuat wajah berseri-seri. Demikian juga anak-anak yang takut akan Tuhan. (LB)
jumat, 10 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 46-50
Keluarga Teladan EFESUS 5:22-6:4 Supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Efesus 5:27
Tuhanlah pemimpin keluarga.
Tiap-tiap keluarga Kristen menjadi teladan.
D O A
renungan
Keluarga Kristen adalah keluarga yang telah percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Mereka memiliki persekutuan yang hidup antara ayah, ibu dan anak-anak. Mereka menjalani hidup sehari-hari menurut ajaran firman Tuhan, sehingga dapat menjadi teladan bagi keluarga lain. Keluarga Kristen harus menjadi terang dan garam dunia. Apa artinya? Pertama, keluarga merupakan tempat bertumbuh secara jasmani, hubungan sosial, rohani dan dalam segala hal ke arah Kristus. Karena manusia diciptakan sesuai dengan gambar Allah, maka semua pertumbuhan seperti kasih, perhatian, komitmen dan lingkungan yang mendukung diarahkan kepada Kristus. Dalam keluarga, landasan kehidupan dibangun dan dikembangkan, sehingga karunia-karunia yang dimiliki dapat bermanfaat bagi keluarga-keluarga lainnya. Kedua, keluarga merupakan tempat untuk mendapatkan perhatian dan perlindungan ketika masalah dan kesulitan melanda. Di dalam keluarga, masing-masing anggota dapat saling melayani, mendukung dan menguatkan serta saling belajar untuk mendapatkan penyelesaian yang baik atas setiap masalah. Bahkan dapat membantu memberikan solusi kepada keluarga-keluarga yang bermasalah. Ketiga, keluarga merupakan tempat bagi masing-masing anggota untuk menerapkan nilai-nilai kristiani dengan penuh tanggungjawab dan terus menerus dikuduskan oleh firman Tuhan. Jika nilai-nilai kristiani ditanamkan, maka keluarga menjadi kuat dan bisa menguatkan keluarga lain. Sudahkah keluarga Saudara menjadi teladan? Mari terus libatkan Tuhan dalam keluarga. Jadilah teladan bagi keluarga-keluarga yang lain. (AS)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 51-56
sabtu, 11 juni 2016
Saling Membangun AMSAL 3:1-4 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu. Amsal 3:3
Dasar untuk saling membangun adalah kasih dan kesetiaan.
Tuhan, pakai keluargaku untuk menjadi saksi yang baik dan tetap setia.
D O A
renungan
“Membangun” artinya membuat sesuatu, sedangkan membangun manusia artinya membuat orang menjadi lebih baik: lebih ceria, lebih kuat, lebih sabar, lebih pintar, lebih sigap, lebih rajin, lebih kaya, dan sebagainya. “Saling”, artinya kedua belah pihak melakukan hal yang sama, dimana yang satu berusaha membangun yang lain. Contoh saling membangun adalah menegur dan bersedia ditegur, menasihati dan memberi diri menerima nasihat, memberi masukan dan membuka diri untuk menerima masukan. Hari ini mari kita lihat sebuah dasar yang kuat sebagai penopang paling utama dalam membangun sebuah keluarga berdasarkan Kitab Amsal 3:3-4. Dari ayat ini kita bisa melihat ada dua hal yang akan sangat berfungsi untuk dijadikan dasar dalam saling membangun yaitu kasih dan kesetiaan. Kita harus menjaga baik-baik kasih dan kesetiaan agar tidak hilang dari diri kita. Begitu pentingnya kasih dan kesetiaan sehingga kita harus 'mengalungkannya pada leher dan menuliskannya pada loh hati'. Jika ini kita lakukan, maka kita akan menerima penghargaan yang datang bukan saja dari manusia tetapi juga dari Allah. Sikap saling menasihati dan saling menegur demi membangun kehidupan persaudaraan patutlah dikembangkan dalam setiap keluarga. Ada banyak kasus menyedihkan dalam kehidupan bermasyarakat yang timbul karena percekcokan antar saudara. Terdapat pula kasus saling menipu sampai kasus pembunuhan antar saudara yang disebabkan oleh persaingan dalam menjalankan usaha. Membina hubungan antar saudara membutuhkan keseriusan. Hubungan itu harus dilandasi oleh sikap kasih dan kesetiaan akan Tuhan. (YR)
Bacaan Alkitab Setahun
minggu, 12 juni 2016
Mazmur 57-62
Sinergi KISAH PARA RASUL 18:1-4, 24-28 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. 1 Korintus 3:9
Sinergi adalah ketika 1 + 1 > 2.
Tuhan, sadarkan kami jika kami terlalu egois dan kurang peduli terhadap anggota keluarga kami.
D O A
renungan
Seseorang pernah berkelakar: “Keluarga adalah tempat workshop, dimana suami work (bekerja) dan istri shop (belanja)!” Apakah itu yang dimaksud dengan sinergi? Tentu saja tidak! Sinergi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu situasi saat entitas yang berbeda bekerja sama secara menguntungkan untuk satu hasil akhir. Secara sederhana, sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai suatu tujuan akhir. Salah satu contoh tentang keluarga yang sinergis adalah pasangan Akwila dan Priskila. Menurut Suetonius (sejarawan Roma), Akwila dan Priskila memindahkan usaha mereka ke Korintus, karena pada tahun 41 M Kaisar Klaudius mengusir semua orang Yahudi dari Roma. Di sana, mereka membangun bisnis sebagai tukang kemah – yang kemudian menjadi pendukung pelayanan Rasul Paulus, karena mereka satu profesi. Menurut tradisi gereja, Akwila akhirnya mati syahid bersama istrinya, Priskila setelah terus melayani bersama-sama di Korintus, lalu pindah ke Efesus dan kembali ke Roma, bahkan menjadi penilik jemaat di Asia kecil. Apa yang menyebabkan mereka bisa menjadi keluarga yang sinergis? Pertama-tama, mereka memiliki hubungan yang matang dalam hal menghargai dan memahami. Berikutnya, mereka mau saling memberi daripada menerima. Selanjutnya, mereka mau menerima saran dari pasangannya. Dengan demikian mereka terbuka terhadap kesalahan atau masalahnya dan siap dikoreksi. Mereka juga saling menghargai bakat, kemampuan/keterampilan pasangannya. Mereka pun senang bekerja sama dan bekerja bersama - dua hal itu berbeda. Terakhir, mereka membangun cinta dan pernikahan lebih kokoh daripada tekanan keuangan. Bagaimana dengan keluarga Saudara? (AW)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 63-67
senin, 13 juni 2016
Berkemenangan KEJADIAN 6:1-22 Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu. Kejadian 6:18
Alamilah hidup yang berkemenangan setiap hari bersama Tuhan.
Jemaat Tuhan memberikan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan lewat saat teduh setiap hari.
D O A
renungan
Nuh dan keluarganya adalah contoh nyata dari sebuah keluarga yang berkemenangan. Mereka mendapatkan kasih karunia Tuhan sehingga terluput dari bencana besar yang membinasakan semua makhluk hidup pada zamannya, yaitu air bah yang berlangsung selama 150 hari (Kejadian 7:22-24). Apa yang menyebabkan Nuh dan keluarganya mengalami kemenangan dan diselamatkan dari air bah? Ada tiga hal yang Nuh lakukan, pertama, Nuh memiliki cara hidup yang benar dan tidak bercela di hadapan Tuhan (ayat 9a). Pada zaman Nuh, semua orang menyimpang dari kebenaran dan kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan (ayat 5), tetapi Nuh tidak mau tercemar dengan cara hidup orang-orang berdosa di sekelilingnya. Kedua, Nuh bergaul karib dengan Allah (ayat 9b). Bergaul artinya tidak hanya berteman biasa, tetapi memberi waktu lebih banyak untuk bersama-sama, berkomunikasi dan menjalin hubungan dekat. Ketiga, Nuh menaati perintah Tuhan. Ia membuat bahtera tepat seperti yang dikehendaki Tuhan (ayat 22), sekalipun mungkin orang-orang di sekitarnya menertawakan dia bahkan mengganggapnya gila. Marilah kita meneladani Nuh. Jika hidup kita benar, maka Tuhan ada di pihak kita untuk melindungi dan menjauhkan kita dari segala yang jahat. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka (Mazmur 34:8). Kita juga perlu membangun relasi yang intim dengan Allah, maka perkara-perkara besar dan ajaib pun akan Tuhan nyatakan dalam hidup kita (Mazmur 25:14; Yeremia 33:3). Tuhan akan senantiasa memberikan kepada kita dan keluarga kita kemenangan atas segala tantangan dan pergumulan hidup ini. (DI)
selasa, 14 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 68-70
Mezbah Keluarga KEJADIAN 35:1-15 Didirikannyalah mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah telah menyatakan diri kepadanya di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya. Kejadian 35:7
Dalam setiap mezbah keluarga Tuhan pasti hadir dan berkarya.
Ketekunan setiap jemaat mengadakan mezbah keluarga.
D O A
renungan
Bagi setiap orang yang berkunjung ke Bali, pastilah di sepanjang perjalanan akan melihat beberapa tempat sesajian di pintu-pintu rumah. Itu merupakan lambang religiusitas setiap keluarga di Bali. Mereka menyadari perlunya perlindungan dari Tuhan Yang Mahakuasa atas setiap keluarga. Semula Yakub tiba di Betel sebagai seorang pelarian. Ia seorang diri sedang lari menghindar dari Esau, kakaknya, yang ingin membunuhnya karena Yakub telah mengambil hak kesulungan dan berkat dari ayahnya, Ishak. Di sana ia mendirikan mezbah berupa tugu dan menuangkan minyak atasnya serta berjanji bahwa jika ia bisa kembali ke tempat itu dengan selamat, ia akan menjadikan TUHAN sebagai Allahnya. Kemudian, setelah cukup lama bekerja dan mengabdi di rumah Laban dan memperoleh banyak berkat, Yakub kembali ke Betel dan menamainya ElBetel, sebagai bukti bahwa Allah Abraham dan Ishak, telah menepati janji-Nya untuk menyertai dan memberkatinya. Yakub kembali mendirikan mezbah sebagai tanda syukur. Mezbah atau altar keluarga sangatlah penting, di mana suamiistri dan anak-anak berkumpul bersama untuk memuji dan menyembah Tuhan Yesus Kristus. Di dalam altar keluarga yang dilakukan adalah membaca dan merenungkan firman-Nya, kemudian saling mendoakan dan berdoa bersama. Mezbah keluarga merupakan waktu yang tepat untuk bersepakat, datang menghadap Tuhan. Di situ ada kesatuan hati. Mezbah keluarga tidak harus lama, dan frekuensinya pun bisa 2-3 kali seminggu. Bersatu dengan keluarga yang setia mengadakan mezbah keluarga akan menjadi keluarga yang kuat dalam menghadapi krisis kehidupan yang sewaktu-waktu bisa datang dalam kehidupan kita. (PF)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 71-73
rabu, 15 juni 2016
Tuhan Nakhodaku MAZMUR 25:4-9 Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku. Mazmur 25:5a
Nakhoda bertanggungjawab membawa kapal ke tujuan.
Untuk bangsa Indonesia agar mencapai citacitanya yaitu kesejahteraan rakyat.
D O A
renungan
Sebuah lagu berjudul “Tiap langkahku diatur oleh Tuhan”, sepotong liriknya berkata: “Tiap langkahku diatur oleh Tuhan/Dan tangan kasih-Nya memimpinku/Di tengah gelombang dunia menakutkan/Hatiku tetap tenang teduh….” Lagu ini banyak memberkati orang percaya sampai hari ini. Hidup di dunia penuh ketidakpastian seperti ombak laut yang menerpa bertubi-tubi, tetapi Tuhan yang memimpin membuat anak-anak-Nya tetap merasakan keteduhan. Hidup Daud penuh dengan pergumulan dan kesulitan yang bertumpuk-tumpuk. Dia harus berhadapan dengan binatang buas saat mudanya, berhadapan dengan Goliat, sang raksasa yang tangguh, dibenci dan dikejar-kejar Raja Saul hendak dibunuh. Semua pengalaman itu penuh dengan bahaya dan risiko tinggi. Banyak orang menjadi tertekan dan putus asa ketika dikepung masalah yang tak kunjung selesai. Namun, Daud sanggup bertahan, bersabar dalam kesesakan sampai memperoleh jalan keluar satu demi satu. Daud akhirnya menang dan beroleh kedudukan yang mulia sebagai seorang raja menggantikan Saul. Apa rahasianya? Rahasianya tetap kuat iman saat berada dalam kesukaran. Tiap kali menghadapi kesukaran dan tekanan, Daud berseru kepada TUHAN. Ia memercayakan hidupnya dalam pimpinan TUHAN. Banyak hal yang tidak diketahuinya, tetapi Daud percaya bahwa TUHAN Mahatahu dan sanggup menuntunnya di jalan yang benar. Apakah Saudara menghadapi hidup yang penuh kegoncangan, terombang-ambing oleh arus dunia ini? Percayakan diri Saudara untuk dipimpin oleh Tuhan dan firman-Nya, agar tidak tersesat dan terseret arus dunia. Tuhan tidak pernah terlambat menolong orang yang mohon pimpinan-Nya dan Ia selalu menunjukkan jalan-Nya pada orang yang rendah hati. (LB)
kamis, 16 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 74-77
Home Sweet Home KOLOSE 3:18-25; 4:1-6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. Kolose 4:6
Rindu suasana home sweet home? Jaga komunikasi dan fungsi dalam keluarga.
Tuhan, kendalikan anggota keluargaku sesuai fungsinya dan perkataan-Mu menghiasi rumah tanggaku.
D O A
renungan
Orang sering berkata 'home sweet home', apa artinya? Artinya adalah perasaan nyaman berada di rumah berkumpul dengan keluarga yang diwarnai dengan hal-hal yang menyenangkan, yang anggotanya memiliki sifat baik hati, manis dan ramah. Diperkirakan di Indonesia terjadi 40 kasus perceraian setiap jamnya (data per 17 Juni 2015). Pada tahun 2013 angka perceraian di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia. Faktor utama terjadinya perceraian karena perselingkuhan, kemudian kurangnya komunikasi dan interaksi antar keluarga dan banyak lagi lainnya. Padahal semua pasangan suami istri saat menikah berharap keluarga yang dibangunnya menjadi keluarga yang penuh dengan berkat Allah. Paulus menyampaikan nasihat kepada jemaat di Kolose bagaimana menciptakan keluarga yang penuh berkat Allah. Paulus menggambarkan hubungan suami istri seperti hubungan Kristus dan jemaat-Nya. Rahasia supaya keluarga hidupnya menyenangkan adalah pertama, semua anggota keluarga memahami fungsinya masing-masing. Apa tanggung jawab istri terhadap suami (ayat 18), suami kepada istri dan anak-anak (ayat 19, 21), anak-anak terhadap orang tua (ayat 20), hamba kepada tuannya dan sebaliknya (Kolose 3:22; 4:1). Aturan dan tanggung jawab ini bila dijalankan sebagaimana mestinya, pastilah keluarga menjadi keluarga yang bahagia. Tetapi kalau aturan ini diubah tatanannya, maka akan terjadi kekacauan. Kedua, membangun komunikasi yang baik di dalam keluarga. Kata-kata yang penuh kasih akan menyejukkan hati lawan bicara. Daud menulis dalam Mazmur 34:14, “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu.” Ingatlah, perkataan yang jahat dan menipu berpotensi merusak suasana keluarga yang manis dan tenteram. (PS)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 78-79
jumat, 17 juni 2016
Pembentukan Karakter KELUARAN 2:11-22 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. Bilangan 12:3
Jadilah manusia berkarakter.
Tuhan, bentuklah aku menjadi pribadi yang berkenan di hadapan-Mu.
D O A
renungan
Di tangan seorang pemahat, benda-benda seperti tanah liat, kayu, batu, emas, perak dapat dibentuk menjadi karya seni yang mengagumkan. Dalam pembentukannya dibutuhkan proses yang cukup rumit, ketelitian dan kesabaran serta jiwa seni yang tinggi. Bagaimana membentuk karakter manusia? Membentuk karakter manusia jauh lebih rumit, membutuhkan proses yang panjang. Karakter atau kepribadian atau sifat manusia yang berbeda-beda melekat di dalam dirinya sejak ia dilahirkan ke dunia. Karakter itu dipengaruhi oleh sifat bawaan dari orang tua dan di dalam pertumbuhannya akan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar di mana dia berada. Ada contoh di dalam Alkitab yaitu Musa. Ia diasuh oleh orangtuanya ketika masih bayi, tetapi kemudian ia hidup di lingkungan istana sebagai anak puteri Firaun. Selama 40 tahun dididik di istana Mesir, setiap hari ia menyaksikan dan mempelajari cara-cara otoriter pemerintahan Mesir. Tanpa disadari, Musa menjadi seorang yang kejam. Begitu mudahnya ia membunuh seorang Mesir karena Musa ingin membela bangsanya. TUHAN “mengeluarkan” Musa dari lingkungan istana untuk membentuk karakternya. Selama 40 tahun Musa harus “turun” menjadi gembala kambing domba di tanah Midian. Bagi orang Mesir, pekerjaan sebagai gembala adalah pekerjaan yang hina (Kejadian 46:34). Musa belajar sabar, tunduk diri, hidup serba sederhana, tetapi akhirnya Musa lulus. Ia menjadi seorang yang lembut hati, bahkan tidak ada orang yang memiliki hati selembut Musa (Bilangan 12:3). Di tangan Tuhan, karakter seburuk apapun dapat diubah menjadi baik. Bersediakah karakter Saudara dibentuk oleh Tuhan? Siapkan diri, Dia akan membentuk Saudara menjadi pribadi yang terpuji dan indah di mata Tuhan. (LL)
sabtu, 18 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 80-83
Like Father Like Son AMSAL 23:19-24 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Amsal 22:6
Anak adalah harta yang Tuhan titipkan kepada orang tua. Pelihara dan didiklah dalam kebenaran!
Orang tua yang tidak tahu tanggung jawabnya supaya sadar dan siap menjadi teladan bagi anak-anaknya.
D O A
renungan
Pendidikan bukanlah sekedar membuat seseorang menjadi pintar tetapi juga menjadikan anak berkarakter baik. Itulah tujuan pendidikan. Oleh karena itu, semua pihak termasuk orang tua yang terlibat dalam pendidikan anak wajib mengetahui tugasnya sebagai pendidik. Kita sering mendengar pepatah yang berkata “like father like son” artinya, seperti apa ayahnya demikian juga anaknya. Pepatah yang sama dengan itu adalah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, artinya sifat, karakter, temperamen, kebiasaan seseorang biasanya tak akan jauh berbeda dari orang tuanya. Sebenarnya Tuhan menaruh tanggung jawab kepada orang tua untuk mengajar, mendidik, dan mendisiplin anak supaya memiliki karakter yang baik. Namun, kalau tugas itu dilakukan hanya sebatas nasihat dan pengajaran, maka karakter yang diharapkan tidak akan maksimal hasilnya. Orang tua harus memberi teladan yang benar bagaimana harus hidup sesuai dengan firman Tuhan, supaya pada saat anak-anak dewasa, mereka akan memiliki kebiasaan untuk melakukan hal-hal yang benar. Ini berarti, teladan dan sikap orang tua sangat besar peranannya dalam membentuk karakter anak. Hidup Timotius, anak didik Rasul Paulus adalah bukti nyata pentingnya orang tua memberi pengaruh positif terhadap anak. Meskipun ia seorang murid yang masih relatif muda, namun ia sudah dipercaya oleh Rasul Paulus untuk menjadi pembimbing rohani bagi orang-orang percaya. Ternyata hal ini tidak lepas dari pengaruh positif orang tuanya, Eunike, dan neneknya, Lois yang sangat mengasihi Tuhan dan taat kepada Tuhan. Oleh karena itu, sebagai orang tua marilah kita menjadi teladan dan memberi pengaruh positif pada anak-anak kita supaya hidupnya diperkenan Tuhan dan menjadi alat kemuliaan Tuhan. (ADL)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 84-87
minggu 19 juni 2016
Nilai-nilai Kerajaan Allah MATIUS 6:25-34 Te t a p i c a r i l a h d a h u l u K e r a j a a n A l l a h d a n kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33
Milikilah keluarga yang mengutamakan Allah.
Keluarga Kristen mengalami kehadiran Allah setiap saat.
D O A
renungan
P e rs o a l a n ya n g k i t a h a d a p i s e k a r a n g b e g i t u mencemaskan. Pengaruh dari luar semakin menakutkan, seperti narkoba, kenakalan remaja, korupsi, kekerasan dalam rumah tangga dan sebagainya. Tindakan amoral yang melanda bangsa kita sudah mencapai titik puncak, sehingga jika tidak disikapi dengan bijaksana, keluarga akan hancur dan dapat berakibat pada kondisi masyarakat yang buruk dan negara semakin berat. Oleh sebab itu, keluarga sebagai unit yang terkecil dari sebuah masyarakat perlu mendapat perhatian khusus. Keluarga kristiani perlu berupaya untuk mengatasi ancaman tersebut dengan berpegang teguh pada iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana caranya? Dengan menanamkan nilai-nilai Kerajaan Allah yaitu kasih, kekudusan, disiplin, adil, dan damai sejahtera. Kasih artinya, masing-masing anggota keluarga saling memberikan perhatian, dukungan, saling menguatkan dan saling peduli. Hidup kudus, artinya belajar memahami dan merenungkan serta melakukan firman Allah dalam kehidupan sehari-hari, tidak tercemar oleh hal-hal yang buruk yang mengakibatkan dosa. Disiplin artinya hidup tertib dan taat pada peraturan. Di dalam keluarga tidak lepas dari kesalahpahaman atau konflik, namun jika anggota keluarga mau belajar saling mengampuni maka akan tercipta kedamaian. Keluarga yang teguh, tangguh dan kuat dari ancaman degradasi moral menjadi harapan semua keluarga Kristen. Karena itu, belajarlah untuk hidup dalam kasih, disiplin, kekudusan dan kedamaian. Belajarlah dari Tuhan Yesus Kristus, yaitu mencari kerajaan Allah dan kebenarannya, maka yang lain akan ditambahkan. (SS)
senin, 20 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 88-90
Keluarga Besar Kerajaan Allah EFESUS 2:19-22 Demikian kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah. Efesus 2:19
Keluarga besar Kerajaaan Allah diikat oleh kasih Kristus.
Tuhan memberi kekuatan iman bagi seluruh umat-Nya.
D O A
renungan
Siapakah yang termasuk keluarga besar Kerajaan Allah? Yang termasuk di dalamnya adalah semua orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan hidup menurut perintahperintah-Nya. Mereka adalah umat Allah yang terpilih, yang ditebus oleh kematian Kristus sehingga bukan lagi milik dunia tetapi menjadi warga Kerajaan Allah. Mereka dipersatukan menjadi keluarga Kerajaan Allah yang hidup dalam satu persekutuan dimana Kristus sebagai Raja-nya. Sebagai keluarga besar Kerajaan Allah, maka, pertama, kita diberi kuasa untuk mengalami kemenangan atas maut di bawah pemerintahan-Nya. Kedua, kita meyakini bahwa hanya Kristus yang berdaulat atas hidup kita sehingga kehendak-Nya dinyatakan pada kita. Ketiga, kita adalah tubuh Kristus, yang diikat menjadi satu sehingga tidak dapat terlepas dari pengikut-pengikut Kristus yang lain. Sebagai satu kesatuan di dalam Kristus, orang percaya dipersatukan oleh iman yang hidup di dalam Kristus. Kita hidup untuk saling mengasihi dan saling mendoakan. Keempat, kita adalah bait Roh Kudus yang setia mendukung kebenaran firman Tuhan sebagai landasan untuk menghadapi peperangan rohani dan ajaran-ajaran palsu. Kelima, kita diberi karunia-karunia rohani yang harus digunakan untuk pelayanan rohani yang dipimpin oleh Roh Kudus. Keenam, kita adalah umat Kristus yang mempunyai pengharapan masa depan akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya untuk menjemput kita semua. Sebagai satu keluarga di dalam Kerajaan Allah, mari kita abdikan hidup kita kepada Kristus, Sang Raja dengan setia dan saling mengasihi. (AS)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 91-94
selasa, 21 juni 2016
Keluarga Diselamatkan KISAH PARA RASUL 10:24-36 Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul. Kisah Para Rasul 10:24b
Keluarga besar bisa membuat kita cepat gusar atau semakin tegar.
Keluarga besar kita masing-masing.
D O A
renungan
Di etnis tertentu seperti Tionghoa, Manado, Batak, ada marga dari pihak ayah yang dikenakan kepada anak lelaki yang lahir dalam sebuah keluarga. Maksudnya adalah agar tali-temali kekeluargaan tidak putus di tengah jalan. Orang yang bermarga sama bisa dilacak sejauh mana hubungan darah dalam keluarga besar dengan marga tersebut. Etnis lain yang tidak bermarga (Sunda, Jawa, Madura) pun punya cara tertentu untuk mengenali keluarga besar mereka. Kornelius telah memperoleh kunjungan malaikat Allah bahwa semua doa dan amalnya sebagai seorang penganut Yudaisme telah naik ke hadirat Allah. Namun ia tetap perlu mendengar Berita Injil atau Kabar Baik untuk memperoleh kepastian keselamatan kekal dari seorang rasul atau hamba Tuhan bernama Petrus. Itulah sebabnya Kornelius memanggil keluarga besarnya, sanak saudaranya, dan sahabat-sahabatnya, untuk menantikan berita yang akan disampaikan oleh Rasul Petrus. Betapa bahagianya ketika kemudian mereka tahu bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia untuk menebus dosa mereka semua. Mereka menyatakan diri dibaptis dan memperoleh kepastian keselamatan. Memiliki keluarga besar berarti membuat kita memiliki daftar nama-nama mereka untuk dikunjungi, didoakan, dan dibantu apabila mereka memiliki kebutuhan dan kita bisa membantunya secara materi. Apabila ada yang berbeda dalam etnis, agama dan kepercayaan, status sosial ekonomi dan perbedaan lainnya, tidak boleh membuat keluarga besar itu menjadi retak. Kesatuan dalam keluarga besar dapat memperkokoh kesatuan bangsa. (PF)
rabu, 22 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 95-99
Keluarga Yang Dinamis YEREMIA 35:1-19 Maka beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Keturunan Yonadab bin Rekhab takkan terputus melayani Aku sepanjang masa. Yeremia 35:19
Allah bukan zat yang statis, melainkan Pribadi Ilahi yang dinamis.
Roh Kudus, Roh yang dinamis, mampukan kami menjadi pribadi dan keluarga yang dinamis di tengah lingkungan kami.
D O A
renungan
Arti kata “dinamis” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penuh semangat dan tenaga, sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Kata dinamis memiliki akar kata yang sama dengan bahan peledak dinamit. Jadi, orang yang dinamis adalah orang yang memiliki “daya ledak” yang tinggi, penuh antusias dan berpotensi untuk melakukan terobosan di tengah kondisi yang biasa-biasa saja. Jika kata dinamis dikaitkan dengan keluarga, berarti keluarga ini mampu memberi dampak, atau teladan kepada komunitas yang lebih luas, dimana mereka berada. Keluarga Yonadab bin Rekhab terbukti menjadi keluarga yang dinamis. Mereka memiliki beberapa kualitas yang dapat kita tiru. Pertama, tetap setia berpegang pada kebenaran (ayat 8, 14). Orang yang antusias dan penuh semangat harus tetap menjaga diri dan hidupnya selalu berada pada “track” yang benar, yaitu firman Tuhan. Ledakan semangat tanpa kebenaran berpotensi merusak dan menghancurkan. Kedua, mampu mengamati keadaan dan bertindak tepat. Kaum Rekhab mengungsi karena menghindar dari ancaman (ayat 11). Ini bukan tindakan pengecut. Jika kita mengetahui kekuatan kita tidak cukup untuk melawan, lebih baik menghindar. Kita tidak bisa menghancurkan gedung puluhan lantai dengan hanya satu kilogram petasan. Ketiga, berani tampil beda (ayat 15-16). Melalui nabi Yeremia TUHAN mengkontraskan kaum Rekhab dengan seluruh Israel. Kaum Rekhab berani tampil beda di antara umat Israel yang hidupnya jahat. Sekali lagi, patokannya adalah firman Tuhan. Keempat, kedinamisan selalu mendatangkan berkat (ayat 19). Jangan pernah merasa sia-sia jika kita sudah melakukan segala sesuatu dengan benar. Upah dari Tuhan selalu tersedia bagi kita. (AW)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 100-103
kamis, 23 juni 2016
Keluarga Yang Melayani Tuhan Yohanes 12:1-8 Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Lukas 10:39b-40a
Melayani sesama sama dengan melayani Tuhan.
Keluarga-keluarga Kristen memiliki kerinduan melayani Tuhan
D O A
renungan
Keluarga Maria dan Marta sangat dekat dengan Yesus. Mereka sangat mengasihi Yesus. Itu sebabnya ketika Yesus bersama murid-murid-Nya berkunjung ke rumah mereka, Maria dan Marta menyambut Yesus dengan senang hati. Marta langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan, sementara Maria duduk dekat kaki Yesus dan menyimak perkataan-Nya. Di kesempatan yang lain menjelang Paskah, Yesus kembali berkunjung ke rumah Maria dan Marta. Marta melayani perjamuan yang diadakan untuk Yesus, sedangkan Maria meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Di manakah Lazarus yang pernah dibangkitkan dari kematian oleh Yesus? Lazarus menemani Yesus makan. Tentu Lazarus merasa sangat berterima kasih kepada Yesus yang telah membangkitkannya dari kematian. Menemani makan merupakan suatu bentuk penghormatan kepada tamu yang diundang. Ketiga bersaudara ini menyambut kehadiran Yesus dengan sukacita. Mereka melayani Yesus sesuai dengan talenta mereka masing-masing. Apakah keluarga Saudara juga melayani Tuhan? Ada banyak hal yang dapat kita lakukan dalam melayani Tuhan. Kita dapat melayani Tuhan di gereja di mana kita berjemaat, tetapi kita juga dapat melayani Tuhan di luar gereja. Tuhan Yesus pernah berkata, “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku" (Matius 25:35-36). Bukankah menolong sesama juga sama artinya kita sedang melayani Tuhan? (LL)
jumat, 24 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 104-105
Makna Kebahagiaan FILIPI 1:12-26 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Filipi 1:21
Hampir semua calon mempelai dalam konseling pra nikah, ketika ditanya: “Apa yang diharapkan dalam rumah tanggamu ke depan?” Rata-rata jawaban yang diberikan adalah merindukan sebuah kebahagiaan dalam rumah tangga. Apa sebenarnya makna kebahagiaan sehingga semua orang merindukannya? Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, kata “kebahagiaan” artinya kesenangan dan ketenteraman lahir dan batin. Bisa juga berarti keberuntungan, kemujuran lahir dan batin. Dalam bacaan firman Tuhan di atas, bila direnungkan secara mendalam maka kita melihat bahwa Paulus yang ada di dalam penjara karena pemberitaan Injil tidak meratapi dirinya terhadap apa yang terjadi. Secara lahiriah Paulus dalam posisi yang sangat tidak beruntung sebab semua kebebasannya dibatasi oleh tembok penjara. Namun Paulus merasa sangat 'beruntung', sehingga muncul sebuah pernyataan yang luar biasa, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Makna kebahagiaan bagi Paulus adalah: pertama, menjadikan Yesus sebagai Tuhan dalam hidupnya. Paulus tidak menyesal dipenjara karena Kristus. Dia tetap senang dan tenteram sekalipun secara lahiriah mengalami penderitaan karena Kristus yang menjadi sumber kebahagiaan sejati. Hal ini menjadi acuan dalam hidup kita bahwa jika kita menginginkan kebahagiaan baik secara pribadi maupun dalam keluarga, yang terutama adalah menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kedua, kebahagiaan adalah anugerah ilahi. Sebenarnya hidup ini adalah suatu perjalanan yang diakhiri oleh 'kematian' secara tubuh. Namun Paulus menyadari bahwa kematian di dalam Kristus merupakan keberuntungan dan kemujuran.
Apa makna kebahagiaan yang sesungguhnya?
Tuhan, mampukan kami hidup dalam proses-Mu supaya kami menikmati hidup bersama-Mu selama-lamanya.
D O A
renungan
Apakah Saudara juga merindukan kebahagiaan secara pribadi dan dalam keluarga? Ingatlah bahwa kebahagiaan hanya bersumber dari Tuhan Yesus. (PS)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 106-107
sabtu, 25 juni 2016
Berkat Anak Cucu MAZMUR 112:1-3 Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Mazmur 112:2
Tuhan limpahkan berkatNya pada orang yang takut akan Dia.
Kegairahan orang Kristen untuk bersekutu dengan Tuhan melalui doa dan firman Tuhan.
D O A
renungan
Banyak orang berusaha mewariskan “kejayaan” untuk keturunannya, entah itu berupa perusahaan, rumah, tanah atau kendaraan. Jika bisa juga emas, berlian dan deposito dalam jumlah besar. Orang tua berharap anak-anak sampai cucu-cucunya dapat terjamin dan bahagia. Semua itu baik jikalau dapat disiapkan untuk anak cucu, namun bukan berarti semua itu dapat menjamin kebahagiaan. Tuhan berjanji, anak cucu orang benar akan berhasil dan diberkati! Janji Tuhan ini tidak diberikan kepada sembarang orang. Ada syarat tertentu untuk mengalami berkat anak cucu. Berkat ini turun kepada orang yang takut akan Tuhan dan yang suka akan perintah-Nya. Takut akan Tuhan membuat seseorang suka membangun relasi yang intim dengan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan selalu menyediakan waktu untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan, suka dan menikmati persekutuan dengan Tuhan melalui doa dan firman Tuhan. Hubungan yang terus menerus dan intim dengan Tuhan membuat seseorang juga gemar melakukan perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya. Perintah Tuhan dilakukan bukan sebagai beban berat atau kewajiban yang menyiksanya, sebaliknya dengan riang gembira karena dia terus bertumbuh dalam mengasihi Tuhan. Tuhan akan menggenapi firman-Nya. Apa yang dijanjikan pasti digenapi! Berkat itu turun bukan hanya pada satu angkatan, tetapi sampai kepada anak cucu. Apabila Saudara menghormati Tuhan dengan hidup takut kepada-Nya, tidak perlu khawatir karena Dia menjamin hidup Saudara sampai anak cucu. Tuhan bisa memercayakan berkat berupa harta dan kekayaan (ayat 3). Dan, jika berkat itu datang dari Tuhan, maka kita yang menerimanya akan berbahagia. (LB)
minggu, 26 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 108-111
Mengelola Berkat FILIPI 4:10-13 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. Amsal 3:9
Barangsiapa setia pada perkara kecil, Tuhan akan memberikan perkara yang besar.
Orang-orang yang sembarangan menggunakan berkat Tuhan supaya sadar dan mau memakai berkat Tuhan itu untuk kemuliaan Tuhan.
D O A
renungan
Kesehatan, sumber daya alam, perusahaan, pekerjaan, keuntungan dan penghasilan yang kita miliki semuanya milik Tuhan, yang dititipkan kepada kita untuk dikelola. Ini berarti bahwa Tuhanlah sumber berkat sekaligus pemilik semua berkat, sedangkan kita adalah pengatur yang dipercaya oleh Tuhan atas berkat-Nya dan bukan orang yang diatur oleh berkat. Jika hal ini kita pahami dengan baik, maka kita tidak akan sembrono menggunakannya. Rasul Paulus telah bersaksi tentang pengelolaan berkat yang telah dilakukan bersama-sama oleh jemaat di kota Filipi. Dari hal itu kita belajar, pertama, menggunakan berkat sebagai sarana untuk memuliakan Tuhan. Pada saat Rasul Paulus berada dalam penjara, jemaat Tuhan yang dia layani sering mengirim sesuatu yang bisa dinikmati. Perhatian jemaat Tuhan yang ada di Filipi sangat luar biasa terhadap Paulus. Walau mereka tidak berjumpa, tetapi mereka telah memberikan perhatian yang besar. Kedua, menggunakan setiap berkat berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Artinya, prioritas penggunaan adalah untuk kebutuhan primer. Paulus bersaksi bahwa dia selalu mencukupkan diri dalam segala keadaan. Ini menunjukkan bahwa ia selalu menggunakan berkat yang ada hanya untuk hal-hal yang penting bagi hidup dan pelayanannya saja. Ketiga, pentingnya hidup mengandalkan Tuhan dan bukan mengandalkan berkat Tuhan. Paulus sangat paham bahwa Tuhan bisa memberkati secara luar biasa tetapi terkadang Tuhan juga mengizinkan kita melewati dan merasakan kekurangan dan pencobaan. Ketika menghadapi kesulitan, maka Tuhanlah yang memberi kekuatan kepada kita. Saudara, jika kita hidup sebagai orang yang bisa dipercaya dalam hal mengelola berkat-berkat Tuhan, maka perkara besar akan diberikan oleh Tuhan kepada kita. (ADL)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 112-115
senin, 27 juni 2016
Pola Asuh Keluarga Kristiani EFESUS 6:1-4 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Efesus 6:1
Menjadi Keluarga yang teguh dalam iman.
Setiap keluarga Kristen memiliki kasih Kristus.
D O A
renungan
Zaman telah berubah. Dahulu, anak-anak mengikuti nasihat orang tua, tetapi sekarang, anak-anak lebih mengikuti keinginan mereka sendiri yang belum tentu benar. Kondisi ini membutuhkan suatu pendekatan atau pola asuh yang tepat. Ada tiga macam pola asuh dalam mendidik anak. Pertama, dengan pola asuh otoriter. Cara ini, orang tua memaksakan kehendaknya pada anak. Semua keputusan orang tua harus dituruti. Kedua, dengan pola asuh demokratis. Orang tua memberikan kebebasan pada anak untuk berpendapat dan menentukan masa depannya, namun orang tua masih tetap memberi pengarahan. Ketiga, pola asuh permisif. Pola asuh ini memberikan kebebasan penuh pada anak. Sikap orang tua begitu longgar, tidak ada pengarahan, bimbingan atau kontrol. Akibatnya, jika anak tidak dapat menguasai diri dapat terjerumus ke dalam tindakan yang negatif. Jika kita melihat pola asuh di atas, tentu kita setuju dengan pola asuh yang demokratis. Bagaimana pola asuh terhadap anak dalam Alkitab? Dalam Perjanjian Lama (PL), anak harus mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan (Ulangan 6:4-6). Dalam Perjanjian Baru (PB), anak harus taat dan hormat pada orang tua, sedangkan orang tua perlu mengasihi atau menghargai anak (Efesus 6:4). Pola asuh yang diterapkan secara demokratis itu memang baik, tetapi Alkitab lebih dari itu. Alkitab bukan hanya menghargai sesama manusia atau bersifat demokratis, tetapi Alkitab mengajarkan mengasihi manusia dan mengasihi Tuhan serta takut akan Tuhan. Dengan demikian, anak kita dapat hidup baik, bermoral, berkarakter dan beriman teguh di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Anak dan orang tua sama-sama saling mengasihi, menghargai dan hidup dalam takut akan Tuhan. (SS)
selasa, 28 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 116-118
Jangan Pilih Kasih KEJADIAN 27:41-46; 28:1-9 Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub. Kejadian 25:28
Hati anak-anak sangat peka jika diperlakukan berbeda.
Tuhan, jadikan kami orang tua yang bijaksana.
D O A
renungan
Lengkaplah sudah kebahagiaan Ishak dan Ribkah atas mukjizat TUHAN dalam hidup mereka. Ribkah yang dinyatakan mandul akhirnya melahirkan dua anak laki-laki kembar setelah Ishak berdoa kepada TUHAN untuk istrinya. Melihat pertumbuhan Esau dan Yakub tentu hati Ishak dan Ribkah senang dan bersyukur atas karuniaNya. Namun, setelah keduanya beranjak dewasa kebahagiaan itu berubah menjadi dukacita gara-gara Ishak dan Ribkah tidak bisa membagi kasih secara adil kepada kedua anaknya. Yang satu sayang kepada si sulung dan yang lain sayang kepada si bungsu. Permasalahan muncul karena Ishak hanya mau membagi berkat kepada Esau yang dikasihinya. Mengetahui maksud Ishak, Ribka membuat rekayasa dengan cara mengelabui suaminya sendiri. Yakub disuruh berpura-pura menjadi Esau sehingga berkat Esau jatuh kepada Yakub. Ketika Esau mengetahui kebohongan yang dilakukan Ribkah dan Yakub, ia menjadi marah besar. Timbul dendam kesumat di dalam hati Esau dan ingin menghabisi nyawa adiknya sendiri. Permusuhan tak terelakkan dan hubungan antar saudara itu menjadi putus. Yakub takut bertemu dengan Esau. Buntut dari permasalahan itu, Yakub harus berpisah dari keluarganya dan pergi jauh mengembara ke rumah pamannya. Bagaimana dengan Esau? Esau menjadi seorang pemberontak. Ia sengaja menikahi perempuan Kanaan yang tidak disukai ibunya. Seharusnya di hari tua Ishak dan Ribkah bahagia, tetapi bukan kebahagiaan yang mereka dapatkan. Ribkah merasa jemu hidup lebih lama (ayat 46). Sebagai orang tua, janganlah Saudara berlaku tidak adil dalam memberikan kasih sayang kepada anak-anak karena hal itu dapat menimbulkan perselisihan dalam keluarga. Berikan kasih sayang yang sama. Kenali dan perlakukan mereka sesuai karakter mereka masingmasing. (LL)
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 119 : 1-88
rabu, 29 juni 2016
Tidak Menyimpan Kesalahan YOHANES 8:1-11 Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. Yohanes 8:11b
Orang yang suka menyimpan kesalahan orang lain membuat karakternya sendiri buruk, sehingga membentuk motivasi dan tindakan busuk. Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi adalah kaum agamawan, tetapi karakter mereka buruk! Mengapa? Mereka menyimpan sakit hati dan kebencian terhadap Yesus karena Yesus berulangkali menegur dan mengecam perilaku mereka yang salah. Yesus menunjukkan kepada mereka cara hidup yang benar dan konsisten. Orang banyak mulai mengikuti Yesus. Hal itu membuat para ahli Taurat dan orang Farisi merasa tersaingi. Suatu hari mereka membawa seorang perempuan yang tertangkap tangan sedang berzinah. Di hadapan orang banyak mereka menunggu respons Yesus. Ahli Taurat dan orang Farisi memiliki motivasi yang jahat. Mereka memakai kasus ini untuk menjerat Yesus. Namun, Yesus mengetahui isi hati mereka yang penuh kebencian dan ambisi untuk menjatuhkan-Nya. Banyak orang berteriak-teriak atas nama moral, kesucian bahkan agama. Jikalau hal itu tidak disertai hati yang bersih, maka yang muncul adalah kemunafikan dan kebobrokan yang dikemas apik. Jawaban Yesus sungguh menyentak hati mereka. Yesus mempersilakan kepada orang yang merasa dirinya tidak berdosa untuk memulai pertama kali melemparkan batu pada perempuan itu. Semua yang ada di situ menjadi malu dan satu persatu pergi meninggalkan perempuan itu. Tidak ada satu pun yang melempar batu! Mereka menjadi sadar diri sebagai orang berdosa. Yesus adalah satu-satunya yang tidak berdosa dan berhak menghukum, tetapi Ia justru membebaskan perempuan itu, dengan pesan jangan berbuat dosa lagi!
Hati yang bersih akan menghasilkan perbuatan mulia.
Para pejabat pemerintah di pusat sampai daerah agar memiliki hati yang bersih.
D O A
renungan
(LB)
kamis, 30 juni 2016
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 119 : 89-176
Hindari Miskomunikasi YAKOBUS 1:19-26 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, …. Yakobus 1:19
Tak ada komunikasi yang tidak bercacat, dan tidak ada sepatah kata pun firman yang tak mampu menyempurnakannya.
Jadikan firman sebagai penerang di tengah komunikasi yang tak sempurna.
D O A
renungan
Setiap mahkluk hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia memiliki cara berkomunikasi yang berbeda-beda dan memiliki keunikan sendiri. Salah satu contoh adalah ikan paus. Ia mengeluarkan gelombang suara untuk memanggil kawanannya. Keunikan berkomunikasi dari ikan ini adalah kemampuannya yang hebat dalam hal mendengar gelombang suara dari ikan paus lainnya sekalipun berada dalam jarak ratusan kilometer. Meski mereka cepat untuk mendengar, tetapi lambat dalam membalas. Hendaknya dalam berkomunikasi kita cepat untuk mendengar. Cepat mendengar artinya menampung semua informasi, dan memikirkannya dengan seksama agar mampu berkata-kata dengan tepat. Miskomunikasi bisa terjadi disebabkan terlalu cepat berkata-kata tanpa mau mendengarkan terlebih dahulu. Lambat berkata-kata bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya miskomunikasi. Sebaliknya, apabila cepat berkata-kata tanpa mau mendengar, tak jarang memunculkan kemarahan. Akibatnya, hubungan yang telah dibina dengan baik menjadi terputus. Bahkan jika kondisi ini tak terselesaikan, tidak menutup kemungkinan berlanjut dengan permusuhan, masing-masing melakukan tindakan kotor seperti fitnah, kejahatan dan perbuatan-perbuatan yang tidak benar di hadapan Allah. Rasul Yakobus menjaga dirinya dengan cara mendengar firman, menerimanya, lalu menanamkannya dalam hati dan mewujudkannya dalam tingkah laku dan tutur kata. Dengan demikian, firman yang tertanam dalam hati mencegah dirinya dari persilisihan dan persungutan. Kita pun hendaklah mendengar dan menanamkan firman Tuhan dalam hati agar terhindar dari miskomunikasi. Apabila terjadi miskomunikasi, firman itu memberi hikmat pada kita untuk menyelesaikannya dengan bijaksana. (SM)
Artikel Lepas
Oleh :
Pdt. Anon Dwi Lukito
Pendahuluan Setiap orang pasti pernah mengalami peristiwa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Untuk peristiwa yang menyenangkan tentu kesan manis yang dirasakan. Namun terhadap peristiwa yang tidak menyenangkan, bisa jadi kesan pahit dan tidak menyenangkan yang dirasakan, bahkan kalau tidak segera diatasi, Ibis menjadi pengaruh yang tidak baik di sepanjang umur hidupnya. Oleh karena itu betapa pentingnya seseorang yang sedang menghadapi kenyataan hidup yang pahit untuk segera dipulihkan, artinya dikembalikan pada keadaan yang baik dan sehat seperti semula. Untuk bisa memahami judul artikel ini, marilah kita belajar dari hidup seorang tokoh Alkitab yang bernama Ayub. Siapakah Ayub? Ayub adalah seorang laki-laki yang tinggal di daerah Us. Ia dikenal sebagai seorang yang saleh, jujur, menghormati
Tuhan dan senang menjauhi perbuatan yang jahat. Oleh karena itu ia sangat diberkati oleh Tuhan. Inilah daftar berkat Tuhan yang diterima Ayub dan yang dicatat dalam Alkitab: tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan, 7.000 ekor kambing domba, 3.000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar. Ayub merupakan seorang pengusaha yang kaya raya dan dihormati oleh orangorang yang hidup pada zamannya. Ia adalah seorang imam bagi kaum keluarganya dan bagi kesepuluh anaknya (Ayub 1:5). Ia adalah pemimpin yang baik bagi para karyawannya yang sangat banyak. Alkitab mengatakan bahwa ia mempunyai budak dalam jumlah yang sangat besar (Ayub 1:3). Di tengah masyarakat, Ayub dipandang sebagai seorang tokoh yang baik, dermawan, disegani dan dihormati. Ayub adalah seorang berhikmat, yang fasih mengajar banyak orang,
seorang yang bisa memberi inspirasi dan semangat pada orang lain (Ayub 4:3-4). Lebih dari itu, Ayub adalah seorang yang mengagumkan hati Allah, sehingga Tuhan memberi pujian: "Tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan" (Ayub 1:8). Semua ini membutikan bahwa Ayub adalah seorang yang diberkati Tuhan bukan saja secara materi, tetapi juga berkat kepercayaan dan perlindungan yang tinggi dari Allah. Hal ini juga diakui oleh Iblis (Ayub 1:10-11). Oleh karena itu Iblis tidak bisa langsung mencobai untuk menjatuhkan Ayub dari hadapan Tuhan, kecuali Tuhan memberi izin kepada Iblis untuk mencobai Ayub. Malapetaka Yang Menimpa Ayub Siapa sangka dan duga, Ayub seorang yang saleh, jujur dan selalu menghormati Tuhan ternyata hidupnya mengalami malapetaka yang dahsyat?
Malapetaka yang datang dalam hidup Ayub adalah: semua ternaknya dijarah oleh orangorang yang jahat, harta bendanya habis, semua anaknya mati, barah atau borok yang sangat busuk di sekujur tubuhnya, bahkan istrinya pun tidak memberi semangat tetapi melemahkan. Sempurna sudah penderitaannya! Meskipun sudah hidup dalam keadaan yang sangat buruk, Ayub merespons masalahnya dengan doa dan menyatakan keagungannya kepada Allah! Ia tidak marah, kecewa, membalas, atau bunuh diri. Ayub mengoyak jubahnya dan mencukur kepalanya, kemudian sujud menyembah kepada Allah sambil berkata: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang m e m b e r i , Tu h a n y a n g mengambil, terpujilah nama Tuhan!" (Ayub 1:20-21). Ayub tetap beriman dan mengasihi Tuhan, meskipun ia merasakan beratnya cobaan
yang harus ia pikul (Ayub 3). Begitu beratnya penderitaan hingga ia sempat mengucapkan kata-kata yang tidak baik tentang Tuhan setelah mendapat saran dari para sahabatnya. Tetapi akhirnya ia sadar dan memohon ampunan Tuhan (Ayub 10; 42:6). Percayalah bahwa tidak ada pencobaan yang melebihi kekuatan kita (1 Korintus 10:13). Bersama Tuhan kita pasti kuat. Persoalannya, ketika kita mulai membuka telinga terhadap perkataan-perkataan manusia, iman kita pasti akan goyah. Orang Kristen sejati tidak akan terpengaruh oleh apa kata orang, tetapi hanya firman Tuhan saja! Pemulihan Hidup Ayub Di tengah-tengah himpitan malapetaka yang hebat itu, Ayub sebagai manusia biasa tentu membutuhkan orangorang yang bisa menguatkan, menghibur dan membela dirinya. Tapi sayang, harapan tersebut tidak terpenuhi oleh
para sahabat Ayub yang ada di sekitarnya. Yang mampu Ayub lakukan di hadapan Tuhan adalah berdoa, mengakui kesalahannya dan mohon pengampunan serta merendahkan hati di hadapan Tuhan (Ayub 42:6), sehingga akhirnya Tuhan memulihkan hidup Ayub. Doa pertobatan dan sikap merendahkan hati di hadapan Tuhan, nampaknya inilah yang menjadi kunci pemulihan yang dialami oleh Ayub. Ingatlah pesan Tuhan l e w a t R a s u l Pe t r u s y a n g mengatakan, “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya” (1 Petrus 5:6). Inilah hasil pemulihan yang dikerjakan Tuhan terhadap hidup Ayub. Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dulu (Ayub 42:10). Tuhan memulihkan dan memberkati Ayub dengan: 14.000 ekor kambing domba, 6.000 unta, 1.000 pasang lembu, 1.000 ekor keledai betina, tujuh
orang anak laki-laki dan tiga anak perempuan yang sangat cantik, tambahan kesempatan hidup 140 tahun sampai keturunan yang keempat. Apakah penderitaan atau masalah yang kita alami selama ini sebanding dengan penderitaan yang dialami oleh Ayub? Sebenarnya, penderitaan yang kita alami ini tidak ada apaapanya dibanding dengan penderitaan yang dialami oleh Ayub. Mengapa kita harus mengeluh, menggerutu, bersungut-sungut dan marah
pada Tuhan? Renungkanlah dengan baik bahwa segala keadaan kita masih lebih beruntung dibanding pergumulan yang dihadapi oleh Ayub. Seharusnya kita bisa lebih bersabar dan lebih kuat karena kita masih memiliki keluarga dan teman-teman seiman yang senantiasa men-support kita. Di saat kita menghadapi keadaan yang tidak baik, tetaplah setia kepada Tuhan dan rendah hati di hadapan Tuhan, makaTuhan akan memulihkan keadaan kita. <
Sumber: http://doa.sabda.org/ayub_pemulihan_dari_tuhan
Ruang Kesaksian
Tuhan Penyembuhku oleh : Maria Lestari
Tiga tahun yang lalu, tepatnya bulan Mei 2013 saya mengalami kondisi yang kurang baik pada kesehatan saya, khususnya pada bagian jantung. Pada suatu hari badan saya berkeringat dan dada kiri terasa sakit sekali sampai menembus ke punggung. Kemudian saya memeriksakan diri ke dokter. Hasil EKG menunjukkan adanya dua penyumbatan. Untuk lebih meyakinkan, maka diadakan pemeriksaan darah untuk hasil yang lebih akurat. Ternyata hasilnya dua kali lipat dari angka normal yang berarti positif ada penyumbatan pada jantung. Dokter menyarankan kepada saya untuk opname di rumah sakit, tetapi saya menolak. Saya hanya berdoa memohon mukjizat dari Tuhan. Semestinya, saya harus banyak beristirahat, tetapi hal itu tidak memungkinkan. Jadi saya tetap beraktifitas seperti biasa. Saya tetap bekerja dan tugas-tugas dalam pelayanan tetap saya kerjakan. Setengah tahun kemudian, saya melakukan cek EKG kembali. Ternyata hasilnya normal. Sejak itu, setiap tiga bulan sekali saya melakukan pemeriksanaan EKG secara rutin, dan hasilnya selalu baik. Dada kiri saya sudah tidak sakit lagi. Saya sungguh mengucap syukur kepada Tuhan yang telah menyembuhkan saya. Sampai sekarang saya merasa sehat. Hal itu terbukti ketika saya bepergian dan harus berjalan kaki ke tempat yang jauh selama beberapa hari, saya tidak merasakan sakit sama sekali. Kesembuhan itu terjadi karena pertolongan dan jamahan Tuhan. Tuhan Yesus sungguh luar biasa. Dia adalah “Jehova Rapha”, Dia penyembuhku. Kiranya kesaksian saya ini dapat menjadi berkat bagi Pembaca Sinar Kasih. Bagi Bapak Ibu yang mengalami kelemahan tubuh, tetapla bersandar dan percaya pada Tuhan bahwa Tuhan pasti akan menolong dan memberikan kesembuhan. Amin. <
Berkat Tuhan Ulangan 28:2-6 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
Berkat Tuhan Ulangan 28:2-6 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.