34567 15 MARET 2013
20-26 Mei
Yehuwa—Tempat Tinggal Kita HALAMAN 3
NYANYIAN: 51, 95
27 Mei–2 Juni
Junjunglah Nama Besar Yehuwa HALAMAN 18
NYANYIAN: 27, 101
Edisi Cetakan Besar
BAGIAN 2
34567
MARCH 15, 2013 Jil. 134, No. 6
Semimonthly
INDONESIAN
ARTIKEL PELAJARAN ˝
Yehuwa—Tempat Tinggal Kita
Kita tinggal di dunia yang secara rohani membenci kita, namun kita tidak perlu takut. Artikel ini menunjukkan apa artinya kita memiliki tempat tinggal yang paling aman, yaitu Yehuwa. ˝
Junjunglah Nama Besar Yehuwa
Apa artinya menjadi bagian dari umat yang menyandang nama Allah? Apa artinya berjalan dengan nama itu? Dan, bagaimana Allah memandang orang-orang yang tidak menghormati nama-Nya? Artikel ini akan menjawabnya.
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
Yehuwa —Tempat Tinggal Kita ”Oh, Yehuwa, engkaulah tempat tinggal yang sesungguhnya bagi kami dari generasi ke generasi.”—MZ. 90:1. APA JAWABAN SAUDARA? Bagaimana Yehuwa terbukti sebagai ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bagi para patriark yang setia? Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kesetiaan Abraham? Bagaimana kita membuktikan bahwa kita menjadikan Yehuwa ’tempat tinggal kita yang sesungguhnya’?
APAKAH Saudara merasa aman dan nyaman tinggal di dunia ini? Jika jawabannya tidak, Saudara tidak sendirian! Sejak dahulu, semua orang yang benar-benar mengasihi Yehuwa merasa bagaikan penduduk asing di dunia ini. Misalnya, di tanah Kanaan, para penyembah Allah yang setia tinggal di kemah dan hidup berpindah-pindah. Mereka ”menyatakan di depan umum 1, 2. Apa yang dirasakan hamba-hamba Allah selama tinggal di dunia ini? Tempat tinggal apa yang mereka miliki? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
3
bahwa mereka adalah orang-orang asing dan penduduk sementara”.—Ibr. 11:13. 2 Demikian pula dengan para pengikut Kristus yang terurap, yang memiliki ’kewarganegaraan di surga’. Mereka menganggap diri mereka sebagai ”orang-orang asing dan penduduk sementara” di dunia ini. (Flp. 3:20; 1 Ptr. 2:11) ”Domba-domba lain” Kristus juga ”bukan bagian dari dunia, sebagaimana [Yesus dulu] bukan bagian dari dunia”. (Yoh. 10:16; 17:16) Meski demikian, ini tidak berarti umat Allah tidak punya ”tempat tinggal”. Malah, kita punya tempat tinggal yang paling aman dan menyenangkan, yang hanya bisa dilihat dengan mata iman. Musa menulis, ”Oh, Yehuwa, engkaulah tempat tinggal yang sesungguhnya bagi kami dari generasi ke generasi.” (Mz. 90:1) Bagaimana Yehuwa terbukti sebagai ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bagi hamba-hamba-Nya yang loyal zaman dahulu? Bagaimana Ia menjadi ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bagi umat-Nya dewasa ini? Dan, bagaimana Ia akan menjadi satu-satunya tempat tinggal yang aman di masa depan? 4
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
YEHUWA—”TEMPAT TING GAL YANG SESUNG GUHNYA” BAGI HAMBA-NYA DULU 3
Seperti banyak ibarat dalam Alkitab, Mazmur 90:1 memuat topik, gambaran, dan titik kesamaan. Topiknya adalah Yehuwa. Gambarannya adalah tempat tinggal. Dan, ada banyak kesamaan antara Yehuwa dan tempat tinggal. Misalnya, Yehuwa menjadi perlindungan bagi umat-Nya. Hal ini cocok, karena Ia adalah kasih. (1 Yoh. 4:8) Ia juga adalah Allah kedamaian, yang membuat hamba-hamba-Nya yang loyal ”tinggal dengan aman”. (Mz. 4:8) Misalnya, perhatikan apa yang Ia lakukan bagi para patriark yang setia, dimulai dari Abraham. 4 Abraham, yang kala itu bernama Abram, mungkin bertanya-tanya mengapa Yehuwa mengatakan, ”Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu . . . ke negeri yang akan kutunjukkan kepadamu.” Kalaupun Abraham merasa khawatir, pastilah kekhawatirannya 3. Topik, gambaran, dan titik kesamaan apa yang terdapat dalam Mazmur 90:1? 4, 5. Bagaimana Allah terbukti menjadi ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bagi Abraham? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
5
segera sirna ketika Yehuwa selanjutnya mengatakan, ”Aku akan membuat bangsa yang besar darimu, dan aku akan memberkati engkau serta membuat namamu besar . . . Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau dan dia yang menyumpahi engkau akan aku kutuk.”—Kej. 12:1-3. 5
Melalui kata-kata itu, Yehuwa berjanji bahwa Ia
sendiri akan menjadi tempat tinggal yang aman bagi Abraham dan keturunannya. (Kej. 26:1-6) Yehuwa menepati janji-Nya. Misalnya, berkat campur tangan Allah, Firaun dari Mesir dan Raja Abimelekh dari Gerar tidak jadi menodai Sara dan tidak membunuh Abraham. Ia juga melindungi Ishak dan Ribka dari situasi serupa. (Kej. 12:14-20; 20:1-14; 26: 6-11) Alkitab mengatakan, ”[Yehuwa] tidak membiarkan seorang manusia pun mencurangi mereka, tetapi demi kepentingan mereka, ia menegur raja-raja, dengan berfirman, ’Jangan menjamah orang-orang yang kuurapi, dan kepada nabi-nabiku jangan melakukan yang jahat.’ ”—Mz. 105:14, 15. 6
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
6
Di antara nabi-nabi itu ada Yakub, cucu Abraham.
Sewaktu Yakub hendak mencari istri, Ishak bapaknya berpesan, ”Jangan mengambil istri dari putri-putri Kanaan. Bersiaplah, pergilah ke Padan-aram ke rumah Betuel, bapak ibumu, dan dari sana ambillah bagimu seorang istri dari antara putri-putri Laban.” (Kej. 28: 1, 2) Yakub menaati Ishak. Ia meninggalkan keluarganya di Kanaan, dan ia agaknya pergi sendirian sejauh ratusan kilometer ke daerah Haran. (Kej. 28:10) Bisa jadi, ia bertanya-tanya, ’Kapan saya bisa pulang lagi? Apakah paman akan menyambut saya? Apakah saya bisa mendapatkan istri yang takut akan Allah?’ Kalaupun Yakub khawatir, pastilah kekhawatirannya segera sirna ketika ia tiba di Luz, kira-kira 100 kilometer dari Beer-syeba. Apa yang terjadi di Luz? 7
Di Luz, Yehuwa menampakkan diri kepada Yakub
melalui mimpi. Ia berkata, ”Lihat, aku menyertai engkau dan aku akan menjagamu di sepanjang jalan yang 6. Apa pesan Ishak kepada Yakub? Kemungkinan, bagaimana perasaan Yakub setelah itu? 7. Melalui sebuah mimpi, bagaimana Allah menguatkan Yakub? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
7
kautempuh dan aku akan mengembalikanmu ke negeri ini, karena aku tidak akan meninggalkanmu sampai aku benar-benar telah melakukan apa yang kufirmankan kepadamu.” (Kej. 28:15) Tentulah kata-kata itu menguatkan dan menenteramkan hati Yakub! Dapatkah Saudara membayangkan Yakub melanjutkan perjalanannya dan dengan semangat menanti-nantikan bagaimana Yehuwa menepati janji-Nya? Jika Saudara meninggalkan rumah, mungkin untuk melayani di negeri lain, Saudara tentu bisa memahami perasaan Yakub yang campur aduk. Namun, Saudara pasti telah merasakan sendiri perhatian Yehuwa bagi Saudara. 8
Sesampainya Yakub di Haran, Laban pamannya
menyambut dia dengan hangat dan belakangan memberikan Lea dan Rakhel untuk menjadi istrinya. Namun, setelah beberapa waktu, Laban berupaya memanfaatkan Yakub dengan mengubah upahnya sampai sepuluh kali! (Kej. 31:41, 42) Meski demikian, Yakub 8, 9. Dengan cara apa Yehuwa terbukti menjadi ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bagi Yakub? Pelajaran apa yang dapat kita petik dari contoh itu? 8
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
sabar menanggung ketidakadilan ini. Ia yakin bahwa Yehuwa akan terus memerhatikan dia. Dan, Allah tidak mengecewakannya! Ya, sewaktu Allah menyuruh Yakub pulang ke Kanaan, sang patriark sudah memiliki ”banyak kambing-domba, hamba-hamba lelaki dan perempuan, unta, dan keledai”. (Kej. 30:43) Dengan penuh syukur, Yakub berdoa, ”Aku tidak selayaknya menerima segala kebaikan hati yang penuh kasih dan segala kesetiaan yang telah kautunjukkan kepada hambamu, karena hanya dengan tongkatku aku menyeberangi Sungai Yordan ini, namun sekarang aku telah menjadi dua perkemahan.”—Kej. 32:10. 9
Ya, betapa benarnya kata-kata Musa ini, ”Oh, Ye-
huwa, engkaulah tempat tinggal yang sesungguhnya bagi kami dari generasi ke generasi”! (Mz. 90:1) Katakata ini masih berlaku sampai sekarang. Yehuwa, yang pada-Nya ”tidak ada perubahan karena perputaran bayang-bayang”, masih menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi hamba-hamba-Nya yang loyal. (Yak. 1:17) Bagaimana caranya? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
9
YEHUWA—’TEMPAT TING GAL KITA YANG SESUNG GUHNYA’ 10
Coba bayangkan. Di pengadilan, Saudara mem-
berikan kesaksian yang memberatkan sebuah organisasi kriminal internasional. Pemimpinnya adalah seorang pembunuh dan penipu yang sangat pintar, berkuasa, dan kejam. Bagaimana perasaan Saudara sewaktu melangkah keluar dari pengadilan? Aman? Tentu tidak! Saudara pasti akan meminta perlindungan. Hal ini menggambarkan situasi hamba-hamba Yehuwa. Mereka dengan berani bersaksi membela Yehuwa dan tanpa gentar menelanjangi musuh besarNya yang keji, Setan! (Baca Penyingkapan 12:17.) Tetapi, apakah Setan berhasil membungkam umat Allah? Tidak! Kita justru terus bertumbuh subur secara rohani. Mengapa? Karena Yehuwa masih menjadi tempat kita berlindung—”tempat tinggal yang sesungguhnya” bagi kita—khususnya pada hari-hari terakhir ini. (Baca Yesaya 54:14, 17.) Sekalipun demikian, 10. Mengapa kita dapat yakin bahwa Yehuwa masih menjadi tempat tinggal yang aman bagi hamba-hamba-Nya? 10
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
Yehuwa dapat menjadi tempat tinggal kita yang aman hanya jika kita tidak mau dipancing Setan keluar dari sana. 11
Sekali lagi, mari kita belajar dari contoh para pat-
riark. Meski tinggal di tanah Kanaan, mereka tetap terpisah dari penduduk setempat dan membenci jalan hidup orang-orang itu yang fasik dan amoral. (Kej. 27:46) Mereka tidak membutuhkan serentetan peraturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh. Apa yang mereka pahami tentang Yehuwa dan kepribadian-Nya sudah cukup untuk membimbing kehidupan mereka. Karena mereka menganggap Yehuwa sebagai tempat tinggal mereka, mereka tidak mau dekat-dekat dengan dunia. Sebaliknya, mereka berupaya sebisa-bisanya untuk menjauhinya. Benar-benar teladan yang bagus! Apakah Saudara berupaya meniru para patriark itu sewaktu memilih hiburan dan teman bergaul? Sayangnya, beberapa orang dalam sidang menunjukkan bahwa, hingga taraf tertentu, mereka senang tinggal di 11. Pelajaran apa yang dapat kita petik dari para patriark? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
11
dunia Setan. Jika Saudara juga merasa seperti itu, walaupun hanya sedikit, bawakanlah hal itu dalam doa. Ingatlah, dunia ini milik Setan. Dunia ini adalah cerminan sifatnya yang dingin dan egois.—2 Kor. 4:4; Ef. 2:1, 2. 12
Agar dapat melawan siasat licik Setan, kita perlu
memanfaatkan semua bantuan rohani yang Yehuwa sediakan bagi rumah tangga-Nya, yaitu orang-orang yang menjadikan Dia tempat tinggal mereka. Bantuan ini Ia sediakan melalui perhimpunan, ibadat keluarga, dan ”pemberian berupa manusia”—para gembala yang Allah lantik untuk menghibur dan mendukung kita sewaktu menghadapi problem kehidupan. (Ef. 4: 8-12) Saudara George Gangas, yang pernah menjadi anggota Badan Pimpinan selama bertahun-tahun, menulis, ”Sewaktu saya berada di antara [umat Allah], saya merasa tenteram seperti bersama keluarga, di firdaus rohani.” Apakah itu yang juga Saudara rasakan? 12. (a) Bagaimana Yehuwa menyediakan bantuan bagi rumah tangga-Nya? (b) Bagaimana perasaan Saudara terhadap bantuan itu? 12
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
13
Ada sifat lain dari para patriark yang patut kita tiru. Itu adalah kerelaan mereka untuk berbeda dari orang-orang di sekitar mereka. Seperti disebutkan di paragraf 1, mereka ”menyatakan di depan umum bahwa mereka adalah orang-orang asing dan penduduk sementara di negeri itu”. (Ibr. 11:13) Apakah Saudara juga bertekad untuk berbeda? Memang, hal itu tidak selalu mudah. Tetapi, dengan bantuan Allah dan rekan-rekan Kristen, Saudara pasti bisa. Ingatlah, Saudara tidak sendirian. Semua yang ingin melayani Yehuwa harus melawan Setan dan dunia ini! (Ef. 6:12) Namun, kita bisa menang jika kita percaya kepada Yehuwa dan menjadikan Dia tempat tinggal kita yang aman. 14 Yang tak kalah penting: Kita perlu meniru Abraham dengan terus memikirkan hadiah yang akan Saudara dapatkan. (2 Kor. 4:18) Rasul Paulus menulis bahwa Abraham ”menantikan kota yang mempunyai fondasi yang tetap, kota yang dibangun dan dibuat 13. Pelajaran penting apa yang kita dapatkan dari Ibrani 11:13? 14. ”Kota” apa yang dinantikan oleh hamba-hamba Yehuwa? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
13
oleh Allah”. (Ibr. 11:10) ”Kota” itu adalah Kerajaan Mesianik. Tentu saja, Abraham harus menantikan ”kota” itu. Tetapi, dapat dikatakan, kita tidak perlu menantikannya. Kerajaan itu telah memerintah di surga. Terlebih lagi, ada banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa Kerajaan itu akan segera berkuasa atas bumi. Apakah Saudara benar-benar percaya bahwa Kerajaan itu ada? Apakah hal itu memengaruhi jalan hidup Saudara, pandangan Saudara terhadap dunia ini, dan apa yang Saudara utamakan?—Baca 2 Petrus 3: 11, 12. ’TEMPAT TING GAL KITA YANG SESUNG GUHNYA’ MENJELANG AKHIR DUNIA INI 15
Dengan mendekatnya akhir dunia Setan, ”sengat-
an-sengatan penderitaan” akan semakin parah. (Mat. 24:7, 8) Segala sesuatu pasti akan memburuk selama kesengsaraan besar. Banyak sarana penunjang kehidupan akan runtuh, dan orang-orang akan sangat 15. Apa yang akan dialami oleh orang-orang yang mengandalkan dunia ini? 14
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
ketakutan. (Hab. 3:16, 17) Karena putus asa, mereka seolah-olah mencari perlindungan ”dalam gua-gua dan dalam celah batu di gunung-gunung”. (Pny. 6:15-17) Namun, tidak ada gua aksara maupun organisasi politik dan perdagangan yang bagaikan gunung yang akan bisa melindungi mereka. 16 Namun, umat Yehuwa akan terus merasa aman di bawah naungan ’tempat tinggal mereka yang sesungguhnya’, Allah Yehuwa. Seperti nabi Habakuk, mereka ”akan sangat bersukacita karena Yehuwa”. Mereka ”akan bersukacita karena Allah keselamatan [mereka]”. (Hab. 3:18) Bagaimana Yehuwa akan terbukti sebagai ”tempat tinggal yang sesungguhnya” selama masa yang sulit itu? Kita nantikan saja. Tetapi, kita bisa yakin akan hal ini: Seperti bangsa Israel sewaktu keluar dari Mesir, ”kumpulan besar” akan tetap terorganisasi dan siap menaati arahan dari Allah. (Pny. 7:9; baca Keluaran 13:18.) Bagaimana Yehuwa akan memberikan arahan itu? Kemungkinan melalui 16. Bagaimana hendaknya kita memandang perhimpunan, dan mengapa? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
15
sidang. Ya, ribuan sidang di seputar dunia tampaknya ada hubungannya dengan ’kamar-kamar dalam’ yang akan memberikan perlindungan, seperti dinubuatkan di Yesaya 26:20. (Baca.) Apakah Saudara menganggap perhimpunan itu penting? Apakah Saudara langsung menaati arahan yang Yehuwa berikan melalui sidang?—Ibr. 13:17. 17 Yehuwa juga terbukti sebagai ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bahkan bagi hamba-Nya yang setia yang mungkin mati sebelum kesengsaraan besar mulai. Bagaimana caranya? Ratusan tahun setelah kematian para patriark, Yehuwa berkata kepada Musa, ”Aku adalah Allah . . . Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” (Kel. 3:6) Yesus mengutip kata-kata tersebut, lalu menambahkan, ”Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab bagi dia mereka semua hidup.” (Luk. 20:38) Ya, bagi Yehuwa, hamba-Nya yang mati setia itu seolah-olah masih hidup; mereka pasti akan Ia bangkitkan.—Pkh. 7:1. 17. Bagaimana Yehuwa menjadi ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bahkan bagi hamba-Nya yang loyal yang telah mati? 16
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
18
Di dunia baru yang sudah dekat, Yehuwa akan
menjadi ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bagi umat-Nya dengan cara yang istimewa. Penyingkapan 21:3 mengatakan, ”Lihat! Kemah Allah ada di tengahtengah umat manusia, dan ia akan berdiam bersama mereka.” Mula-mula, Yehuwa akan tinggal bersama rakyat-Nya di bumi dengan diwakili oleh Kristus Yesus. Pada akhir seribu tahun, Yesus akan menyerahkan Kerajaan kepada Bapaknya setelah ia mewujudkan sepenuhnya kehendak Allah atas bumi. (1 Kor. 15:28) Setelah itu, umat manusia yang sudah sempurna tidak lagi membutuhkan Yesus sebagai perantara; Yehuwa akan ada bersama mereka. Sungguh luar biasa masa depan yang terbentang di hadapan kita! Maka, sementara itu, marilah kita berjuang untuk meniru orangorang yang setia di masa lampau dengan menjadikan Yehuwa sebagai ’tempat tinggal kita yang sesungguhnya’. 18. Di dunia baru, bagaimana Yehuwa akan terbukti menjadi ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bagi umat-Nya dengan cara yang istimewa? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
17
Junjunglah Nama Besar Yehuwa ”Aku akan memuliakan namamu sampai waktu yang tidak tertentu.”—MZ. 86:12. DAPATKAH SAUDARA MENJELASKAN? Apa artinya mengenal nama Allah? Dengan cara apa saja Yehuwa menyingkapkan makna nama-Nya? Apa artinya berjalan dengan nama Yehuwa?
GEREJA-GEREJA Susunan Kristen pada umumnya tidak mau menggunakan nama Allah. Misalnya, Alkitab Revised Standard Version menyatakan dalam kata pengantarnya, ”Penggunaan nama diri apa pun untuk satu-satunya Allah yang esa . . . sama sekali tidak patut bagi iman universal Gereja Kristen.” 2
Sebaliknya, Saksi-Saksi Yehuwa merasa bangga
menyandang nama Allah dan memuliakannya. (Baca Mazmur 86:12; Yesaya 43:10.) Selain itu, kita bisa 1, 2. Tidak seperti gereja-gereja Susunan Kristen, bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa memandang nama Allah? 18
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
memahami makna nama itu dan sengketa universal yang berkaitan dengan penyuciannya. Bagi kita, itu adalah suatu hak istimewa. (Mat. 6:9) Namun, kita perlu terus menghargai hak istimewa itu. Maka, mari kita perhatikan tiga pertanyaan penting ini: Apa artinya mengenal nama Allah? Bagaimana Yehuwa bertindak sesuai dengan nama besar-Nya, dan dengan demikian membuat nama itu lebih mulia? Juga, bagaimana kita dapat berjalan dengan nama Yehuwa? APA ARTINYA MENGENAL NAMA ALLAH 3
Mengenal nama Allah tidak hanya berarti menge-
tahui bahwa nama-Nya adalah ”Yehuwa”, tetapi juga mengetahui Allah macam apa Dia. Hal itu mencakup sifat-sifat, kehendak, dan perbuatan Yehuwa yang dicatat dalam Alkitab, misalnya kepada hamba-hambaNya. Memang, Yehuwa menyingkapkan semua ini secara bertahap, sesuai dengan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kehendak-Nya. (Ams. 4:18) Yehuwa tentu memberitahukan nama-Nya kepada pasangan manusia 3. Apa artinya mengenal nama Allah? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
19
pertama, sebab Hawa menyebutkan nama itu sewaktu ia melahirkan Kain. (Kej. 4:1) Para patriark yang setia seperti Nuh, Abraham, Ishak, dan Yakub mengetahui nama Allah. Dan, mereka pun semakin mengenal pribadi yang diwakili oleh nama itu seraya Yehuwa memberkati, memelihara, dan menyingkapkan kepada mereka hal-hal yang hendak Ia wujudkan. Kepada Musa, Allah juga menyingkapkan sesuatu yang sangat istimewa tentang nama-Nya. 4
Baca Keluaran 3:10-15. Sewaktu Musa berumur
80 tahun, Allah memerintahkan dia, ’Bawalah umatku, putra-putra Israel, keluar dari Mesir.’ Sebagai tanggapan, Musa dengan penuh respek mengajukan sebuah pertanyaan yang sangat penting. Ia seolah-olah berkata, ’Siapa nama-Mu?’ Mengingat nama Allah sudah dikenal sejak dulu, mengapa Musa mengajukan pertanyaan itu? Tampaknya, ia ingin lebih mengenal pribadi yang memiliki nama itu, agar ia dapat meyakinkan umat Allah bahwa Ia benar-benar akan membebaskan 4. Mengapa Musa menanyakan nama Allah? Mengapa kekhawatirannya beralasan? 20
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
mereka. Kekhawatiran Musa beralasan. Orang Israel telah lama menjadi budak. Mereka mungkin bertanyatanya apakah Allah bapak-bapak leluhur mereka mampu membebaskan mereka. Ya, beberapa orang Israel bahkan menyembah dewa-dewi Mesir!—Yeh. 20:7, 8. 5
Apa jawaban Yehuwa atas pertanyaan Musa? Ia
berkata, ”Inilah yang harus kaukatakan kepada putraputra Israel, ’AKU AKAN MENJADI telah mengutus aku kepadamu.’ ”1 Ia menambahkan, ”Yehuwa, Allah bapak-bapak leluhurmu . . . telah mengutus aku kepadamu.” Allah menyingkapkan bahwa Ia akan menjadi apa pun yang Ia inginkan demi melaksanakan tujuanNya, bahwa Ia akan selalu menepati kata-kata-Nya. Maka, di ayat 15, Yehuwa sendiri mengatakan, ”Inilah namaku sampai waktu yang tidak tertentu, dan dengan inilah aku akan diingat, dari generasi ke generasi.” 1 Nama Allah adalah suatu bentuk kata kerja Ibrani yang berarti ”menjadi”. Karena itu, ”Yehuwa” berarti ”Ia Menyebabkan Menjadi”.—Kej. 2:4. (Lihat Terjemahan Dunia Baru, Apendiks 1, par. 1.) 5. Dalam jawaban-Nya kepada Musa, bagaimana Yehuwa menyingkapkan makna dari nama-Nya? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
21
Tentulah kata-kata itu menguatkan iman Musa serta membuatnya sangat takjub! YEHUWA BERTINDAK SESUAI DENGAN MAKNA NAMANYA 6
Tidak lama setelah menugasi Musa, Yehuwa bertin-
dak sesuai dengan makna nama-Nya dengan ”menjadi” Pembebas Israel. Ia mempermalukan Mesir dengan menimpakan sepuluh tulah yang hebat dan memperlihatkan bahwa dewa-dewi Mesir—termasuk Firaun—tidak berdaya melawan-Nya. (Kel. 12:12) Lalu, Yehuwa membelah Laut Merah, menuntun orang Israel menyeberanginya, dan menenggelamkan Firaun beserta bala tentaranya. (Mz. 136:13-15) Di ”padang belantara yang luas dan membangkitkan rasa takut”, Yehuwa menjadi Pemelihara kehidupan dengan menyediakan makanan dan air bagi umat-Nya, yang mungkin berjumlah dua sampai tiga juta orang atau bahkan lebih! Ia bahkan membuat pakaian dan kasut mereka tidak rusak. (Ul. 1:19; 29:5) Ya, tidak ada yang dapat 6, 7. Bagaimana Yehuwa bertindak sesuai dengan makna namaNya? 22
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
menghalangi tujuan-Nya tercapai. Maka, hal itu membuktikan bahwa Yehuwa bertindak sesuai dengan makna nama-Nya yang tiada bandingnya itu. Belakangan, Ia mengatakan kepada Yesaya, ”Aku—akulah Yehuwa, dan selain aku, tidak ada juru selamat lain.”—Yes. 43:11. 7 Yosua, penerus Musa, juga menyaksikan perbuatan Yehuwa yang menakjubkan di Mesir dan di padang belantara. Karena itu, menjelang kematiannya, Yosua dengan penuh keyakinan mengatakan kepada rekan-rekan sebangsanya, ”Kamu tahu benar dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu bahwa tidak satu kata pun dari antara semua perkataan baik yang diucapkan Yehuwa, Allahmu, kepadamu yang tidak ditepati. Semuanya telah menjadi kenyataan bagimu. Tidak satu kata pun yang tidak ditepati.” (Yos. 23:14) Ya, tidak diragukan lagi, Yehuwa menepati semua yang telah Ia katakan. 8
Dewasa ini, Yehuwa juga menepati kata-kata-Nya.
8. Pada zaman kita, bagaimana Yehuwa bertindak sesuai dengan makna nama-Nya? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
23
Melalui Putra-Nya, Ia menubuatkan bahwa pada harihari terakhir berita Kerajaan akan diumumkan ”di seluruh bumi yang berpenduduk”. (Mat. 24:14) Selain Allah Yang Mahakuasa, siapa lagi yang dapat menubuatkan pekerjaan semacam itu, memastikan hal itu terlaksana, dan menggunakan banyak ”orang biasa yang tidak terpelajar” untuk melaksanakannya? (Kis. 4:13) Maka, sewaktu ikut melakukan pekerjaan ini, kita sebenarnya ikut menggenapi nubuat Alkitab. Dengan berdoa, ”Biarlah namamu disucikan. Biarlah kerajaanmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi, seperti di surga, demikian pula di atas bumi”, kita memuliakan Bapak kita dan menunjukkan bahwa kita memang menginginkan hal itu terwujud.—Mat. 6:9, 10. NAMANYA YANG BESAR 9 Tak lama setelah Israel keluar dari Mesir, Yehuwa
menjalankan peran baru. Melalui perjanjian Hukum, Ia menjadi ’pemilik dan suami’ bagi umat-Nya. Ia akan memenuhi semua kebutuhan mereka seperti layaknya 9, 10. Melalui cara Ia memperlakukan Israel, apa lagi yang Yehuwa tunjukkan tentang kepribadian-Nya? 24
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
seorang suami. (Yer. 3:14) Orang Israel pun menjadi istri-Nya secara kiasan, yaitu umat yang menyandang nama-Nya. (Yes. 54:5, 6) Jika mereka dengan rela tunduk kepada-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya, Ia akan menjadi ’Suami’ yang sempurna bagi mereka. Ia akan memberkati, melindungi, dan memberi mereka kedamaian. (Bil. 6:22-27) Dengan demikian, nama besar Yehuwa akan dimuliakan di antara bangsa-bangsa. (Baca Ulangan 4:5-8; Mazmur 86:7-10.) Ya, sepanjang sejarah bangsa Israel, banyak orang asing ikut memeluk ibadat sejati. Mereka seolah-olah menyuarakan kata-kata yang sama dengan kata-kata Rut orang Moab itu kepada Naomi, ”Bangsamu akan menjadi bangsaku, dan Allahmu, Allahku.”—Rut 1:16. 10
Selama kira-kira 1.500 tahun, Yehuwa menying-
kapkan banyak hal baru tentang kepribadian-Nya melalui cara Ia memperlakukan Israel. Meskipun bangsa itu suka memberontak, berulang kali Yehuwa menunjukkan bahwa Ia adalah ”Allah yang berbelaskasihan” dan ”lambat marah”. Ia sangat panjang sabar. BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
25
(Kel. 34:5-7) Namun, kesabaran Yehuwa ada batasnya. Kesabaran-Nya habis ketika bangsa Yahudi menolak dan membunuh Putra-Nya. (Mat. 23:37, 38) Keturunan mereka tidak lagi menjadi umat yang menyandang nama-Nya. Bagi Yehuwa, mereka mati secara rohani, bagaikan pohon yang layu. (Luk. 23:31) Bagaimana hal ini memengaruhi sikap mereka terhadap nama Allah? 11 Sejarah menunjukkan bahwa belakangan orang Yahudi mulai memiliki pandangan yang keliru tentang nama Allah. Mereka percaya bahwa nama itu terlalu kudus untuk diucapkan. (Kel. 20:7) Lama-kelamaan, nama Allah tidak dipakai lagi dalam Yudaisme. Pastilah hati Yehuwa sangat pedih melihat nama-Nya diperlakukan dengan tidak respek. (Mz. 78:40, 41) Namun, Allah, ”yang namanya Cemburu”, tidak akan terus mengizinkan nama-Nya disandang oleh orang-orang yang telah menolak Dia dan telah Dia tolak. (Kel. 34:14) Dari hal ini, kita bisa menarik pelajaran penting 11. Bagaimana sampai bangsa Yahudi tidak lagi menyandang nama Allah? 26
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
bahwa nama Pencipta kita harus diperlakukan dengan penuh respek. UMAT BARU YANG MENYANDANG NAMA ALLAH 12
Melalui Yeremia, Yehuwa menyingkapkan bahwa
Ia akan mengadakan ”perjanjian baru” dengan suatu bangsa baru, yaitu Israel rohani. Yeremia menubuatkan bahwa semua anggota bangsa itu, ”dari yang paling kecil sampai yang paling besar di antara mereka”, akan ”mengenal Yehuwa”. (Yer. 31:31, 33, 34) Nubuat itu mulai tergenap ketika Allah meneguhkan perjanjian baru pada Pentakosta 33 M. Bangsa baru itu, yaitu ”Israel milik Allah”, mencakup baik orang Yahudi maupun non-Yahudi. Yehuwa menyebut mereka ”umat yang disebut dengan namaku”.—Gal. 6:16; baca Kisah 15: 14-17; Mat. 21:43. 13
Sebagai ”umat yang disebut dengan nama
12. Sesuai dengan nubuat, bagaimana Yehuwa membentuk suatu umat yang menyandang nama-Nya? 13. (a) Apakah orang Kristen masa awal menggunakan nama Allah? Jelaskan. (b) Bagaimana Saudara memandang kesempatan untuk menggunakan nama Allah dalam pelayanan Saudara? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
27
[Allah]”, para anggota bangsa rohani itu menggunakan nama Allah. Misalnya, mereka tentu menggunakannya sewaktu mengutip dari Kitab-Kitab Ibrani.1 Jadi, pada Pentakosta 33 M, sewaktu rasul Petrus berbicara kepada orang Yahudi dan proselit yang datang dari berbagai negeri, ia beberapa kali menggunakan nama Allah. (Kis. 2:14, 20, 21, 25, 34) Orang-orang Kristen masa awal menjunjung nama Yehuwa, maka Ia memberkati pengabaran mereka. Dewasa ini, Yehuwa juga memberkati pelayanan kita karena kita dengan bangga menyatakan nama-Nya dan menunjukkan kepada para peminat bahwa nama itu ada dalam Alkitab mereka sendiri. Dengan demikian, kita memperkenalkan Allah yang benar kepada mereka. Benar-benar suatu hak istimewa bagi mereka dan bagi kita! Perkenalan semacam ini sering kali menjadi awal dari persahabatan yang indah dengan Yehuwa, yang akan semakin kuat dan berlangsung selamanya. 1 Teks Ibrani yang digunakan orang Kristen masa awal memuat Tetragramaton. Bukti-bukti menunjukkan bahwa nama itu juga ada dalam beberapa salinan awal Septuaginta, yaitu terjemahan KitabKitab Ibrani dalam bahasa Yunani. 28
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
14
Kemurtadan belakangan menjangkiti sidang Kris-
ten masa awal, terutama setelah kematian para rasul. (2 Tes. 2:3-7) Guru-guru palsu bahkan mengikuti tradisi Yahudi dengan tidak menggunakan nama Allah. Namun, apakah Yehuwa akan membiarkan nama-Nya dihapus sama sekali? Mustahil! Memang pengucapan yang tepat tidak diketahui lagi, tetapi nama itu tetap ada sampai sekarang. Sepanjang sejarah, nama itu muncul dalam berbagai terjemahan Alkitab maupun dalam tulisan para pakar Alkitab. Misalnya, tahun 1757, Charles Peters menulis bahwa jika dibandingkan dengan gelar-gelar lain untuk Allah, nama Yehuwa ”tampaknya merupakan nama yang paling tepat untuk menggambarkan kodrat-Nya”. Tahun 1797, dalam bukunya tentang ibadat kepada Allah, Hopton Haynes mengawali bab 7 dengan kata-kata, ”YEHUWA adalah nama diri ALLAH di kalangan orang Yahudi; satu-satunya yang mereka sembah; yang juga disembah 14, 15. Meskipun kemurtadan merebak, bagaimana Allah menjaga nama-Nya tetap ada? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
29
Kristus dan para Rasulnya.” Henry Grew (1781-1862) tidak hanya menggunakan nama Allah, tetapi juga menyatakan bahwa nama itu telah dicela dan harus disucikan. Begitu juga George Storrs (1796-1879), seorang rekan dekat Charles T. Russell. Ia menggunakan nama Allah, seperti halnya Russell. 15 Tahun 1931 sangat penting bagi Siswa-Siswa Alkitab Internasional, sebutan umat Allah kala itu. Pada tahun itu, mereka menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa, yang diambil dari Alkitab. (Yes. 43:10-12) Dengan begitu, mereka menyatakan kepada dunia bahwa mereka bangga menjadi ”suatu umat bagi namanya”, yang memuliakan nama-Nya. (Kis. 15:14) Semua ini mengingatkan kita akan kata-kata Yehuwa di Maleakhi 1:11, ”Dari tempat terbitnya matahari bahkan sampai terbenamnya, namaku akan besar di antara bangsa-bangsa.” BERJALANLAH DENGAN NAMA YEHUWA 16 Nabi Mikha menulis, ”Semua suku bangsa, ma-
sing-masing akan berjalan dengan nama allahnya; 16. Karena menyandang nama Yehuwa, bagaimana seharusnya perasaan kita? 30
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
BAGIAN 2
tetapi kami, kami akan berjalan dengan nama Yehuwa, Allah kami, sampai waktu yang tidak tertentu, ya, selama-lamanya.” (Mi. 4:5) Dengan mengizinkan SiswaSiswa Alkitab menggunakan nama-Nya, Yehuwa memberi mereka kehormatan besar. Hal itu juga merupakan bukti yang membesarkan hati bahwa Ia memperkenan mereka. (Baca Maleakhi 3:16-18.) Namun, bagaimana dengan Saudara sendiri? Apakah Saudara berupaya keras untuk ”berjalan dengan nama Yehuwa”? Tahukah Saudara apa artinya itu? 17
Berjalan dengan nama Allah mencakup tiga hal.
Pertama, kita harus mengumumkan nama itu kepada orang lain, sebab hanya orang-orang yang ’berseru kepada nama Yehuwa yang akan diselamatkan’. (Rm. 10:13) Kedua, kita perlu meniru sifat-sifat Yehuwa, terutama kasih-Nya. (1 Yoh. 4:8) Dan yang ketiga, kita berjalan dengan nama Allah jika kita dengan senang hati menaati hukum-hukum-Nya dan tidak mendatangkan cela atas nama suci Bapak 17. Apa saja yang tercakup dalam berjalan dengan nama Allah? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
31
kita. (1 Yoh. 5:3) Apakah Saudara bertekad untuk ”berjalan dengan nama Yehuwa sampai waktu yang tidak tertentu”? 18
Tidak lama lagi, semua orang yang mengabaikan
atau menentang Yehuwa akan dipaksa untuk mengakui bahwa Dia-lah satu-satunya Allah yang benar. (Yeh. 38:23) Mereka adalah orang-orang seperti Firaun, yang mengatakan, ”Siapakah Yehuwa itu, sehingga aku harus menaati perkataannya?” Dia tidak perlu menunggu lama untuk mendapat jawabannya! (Kel. 5: 1, 2; 9:16; 12:29) Akan tetapi, kita mengenal Allah karena keinginan sendiri. Kita bangga menyandang nama-Nya dan menjadi umat-Nya yang taat. Jadi, kita bisa menatap masa depan dengan penuh keyakinan akan penggenapan janji di Mazmur 9:10 ini, ”Orang yang mengetahui namamu akan percaya kepadamu, karena engkau pasti tidak akan meninggalkan orang yang mencarimu, oh, Yehuwa.” 18. Mengapa semua yang menjunjung nama besar Yehuwa bisa menatap masa depan dengan penuh keyakinan? 32
M ENARA P ENGAWAL—15 M ARET 2013
www.jw.org/id wlp13 03/15-IN-2