1 5 F E B RUARI 201 3
34567 ARTIKEL PELAJARAN
1-7 APRIL
Inilah Warisan Rohani Kita HALAMAN 3
˙
NYANYIAN: 69, 28
8-14 APRIL
Apakah Saudara Menghargai Warisan Rohani Kita? HALAMAN 8
˙
NYANYIAN: 22, 75
15-21 APRIL
Tetaplah Tinggal di Lembah Perlindungan Yehuwa HALAMAN 17 ˙ NYANYIAN: 133, 16
22-28 APRIL
Jangan Biarkan Apa Pun Menghalangi Saudara Mendapatkan Kemuliaan HALAMAN 25
˙
NYANYIAN: 15, 61
ARTIKEL PELAJARAN
ˇ Inilah Warisan Rohani Kita ˇ Apakah Saudara Menghargai Warisan Rohani Kita?
NAMIBIA SAMPUL: Seorang penyiar di Namibia bagian barat laut sedang mengabar kepada wanita dari suku Himba. Wanita dari suku Himba, yaitu suku penggembala ternak yang hidupnya berpindah-pindah, melabur rambut dan kulit mereka dengan racikan yang mengandung bubuk dari batu berwarna merah
Kedua artikel ini membahas beberapa hal penting yang tercakup dalam warisan rohani yang diterima umat Yehuwa. Kita akan belajar bagaimana Yehuwa melestarikan Firman-Nya, melestarikan nama-Nya untuk kita gunakan, dan melestarikan kebenaran yang melindungi kita dari ajaran-ajaran yang salah.
ˇ Tetaplah Tinggal di Lembah Perlindungan Yehuwa Artikel ini menjelaskan apa yang dilambangkan oleh lembah perlindungan yang disebutkan di Zakharia 14:4 dan mengapa kita harus tetap tinggal di sana. Artikel ini juga membahas apa maksudnya air hidup yang disebutkan di Zakharia 14:8 dan apa manfaatnya jika kita meminumnya.
POPULASI
2.373.000
ˇ Jangan Biarkan Apa Pun Menghalangi Saudara Mendapatkan Kemuliaan
PENYIAR
2.040
Artikel ini menunjukkan caranya kita bisa mendapatkan kemuliaan yang Yehuwa berikan kepada manusia. Artikel ini juga menjelaskan hal-hal apa saja yang bisa menghalangi kita mendapatkannya dan bagaimana ketekunan kita dalam mencari kemuliaan itu bisa memotivasi orang lain.
PAR
4.192 4.000
PENYIAR PAR
3.000
ARTIKEL LAIN
2.000
13 Pengawal Kerajaan Mendapat Kesaksian
1.000
22 Waspadalah Terhadap Niat Hati
0 2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
30 Dia dari Keluarga Kayafas
31 Dari Arsip Kita
34567 Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
February 15, 2013 Jil. 134, No. 4 Semimonthly INDONESIAN
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
INILAH WARISAN ROHANI KITA
”Inilah milik pusaka hamba-hamba Yehuwa.” —YES. 54:17.
APA JAWABAN SAUDARA?
Apa yang telah Allah lakukan untuk melestarikan Firman-Nya?
Bagaimana Yehuwa melestarikan nama-Nya untuk digunakan umat-Nya?
YEHUWA, ”Allah yang hidup dan kekal”, telah melestarikan berita yang dapat memberi manusia kehidupan abadi. Berita itu pasti akan abadi, karena ”perkataan Yehuwa tetap untuk selama-lamanya”. (1 Ptr. 1:23-25) Betapa bersyukurnya kita karena Yehuwa dengan pengasih telah melestarikan berita yang sangat penting ini dalam Alkitab! 2 Nama Allah, yang Ia pilih bagi diri-Nya sendiri, Ia lestarikan dalam Firman-Nya untuk digunakan umatNya. Dalam Alkitab, nama ”Allah Yehuwa” pertama kali muncul dalam catatan tentang ”sejarah langit dan bumi”. (Kej. 2:4) Nama Allah secara mukjizat terukir beberapa kali pada lempeng batu yang berisi Sepuluh Perintah. Misalnya, perintah pertama dimulai dengan kata-kata, ”Akulah Yehuwa, Allahmu.” (Kel. 20: 1-17) Sekalipun Setan berulang kali berupaya melenyapkan nama Allah, nama itu tetap terpelihara karena Tuan Yang Berdaulat Yehuwa telah melestarikan Alkitab yang memuat nama-Nya.—Mz. 73:28. 3 Dalam Firman-Nya, Yehuwa juga melestarikan kebenaran. Meski dusta agama memenuhi bumi, kita sangat bersyukur karena Allah memberi kita terang rohani dan kebenaran. (Baca Mazmur 43:3, 4.) Saat banyak orang berjalan dalam kegelapan, kita dengan penuh sukacita berjalan di bawah terang rohani dari Allah. —1 Yoh. 1:6, 7. WARISAN KITA YANG ISTIMEWA 4
Jelaskan cara Allah melestarikan kebenaran sekalipun ada upaya untuk melenyapkannya.
Sebagai orang Kristen, kita punya milik pusaka, atau warisan, yang sangat berharga. Warisan adalah sesuatu yang berharga yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Warisan rohani kita mencakup 1. Karena kasih, apa yang telah Yehuwa lestarikan untuk manusia? 2. Apa yang Allah lestarikan dalam Firman-Nya agar bisa digunakan oleh umat-Nya? 3. Meski dusta agama memenuhi bumi, apa yang telah Allah lestarikan? 4, 5. Hak istimewa apa yang kita miliki sejak tahun 1931?
3
Kita sangat gembira ketika menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa pada kebaktian tahun 1931
pengetahuan yang saksama dari Firman Allah dan pemahaman yang benar tentang Allah dan kehendak-Nya. Warisan rohani ini juga mencakup suatu hak istimewa. 5 Hak istimewa itu kita terima pada kebaktian di Columbus, Ohio, AS, tahun 1931. Pada lembar acara tertulis ”JW”. Seorang saudari mengatakan, ”Banyak yang menebak-nebak apa maksudnya tulisan JW itu.” Sebelumnya, kita dikenal sebagai Siswa-Siswa Alkitab, tetapi kita menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah’s Witnesses dalam bahasa Inggris) melalui sebuah resolusi pada hari Minggu, 26 Juli 1931. Itu adalah hari yang sangat menggembirakan, karena kita menerima nama yang diambil dari Alkitab. (Baca Yesaya 43:12.) ”Saya tidak akan pernah bisa lupa betapa kerasnya seruan dan tepuk tangan yang membahana di gedung itu,” kenang seorang saudara. Tidak ada agama lain di dunia ini yang mau menyandang nama Allah. Tetapi, Allah telah mengizinkan kita untuk menggunakan nama yang istimewa itu sela-
4
ma lebih dari delapan dekade. Sungguh besar hak istimewa untuk menjadi SaksiSaksi Yehuwa! 6 Warisan rohani kita juga mencakup banyak sekali keterangan yang berharga dan akurat tentang hamba-hamba Allah di masa lalu. Misalnya, kisah tentang Abraham, Ishak, dan Yakub. Para patriark ini dan keluarga mereka pastilah sering membahas bagaimana caranya mereka dapat menyenangkan Yehuwa. Maka, tidaklah mengherankan jika Yusuf menolak amoralitas seksual dan menganggapnya sebagai ’dosa terhadap Allah’. (Kej. 39:7-9) Kebiasaan bagi orang Kristen juga disampaikan secara lisan atau melalui teladan. Di antaranya ada hal-hal tentang Perjamuan Malam Tuan yang disampaikan rasul Paulus kepada sidang-sidang Kristen. (1 Kor. 11:2, 23) Dewasa ini, semua hal yang kita butuhkan untuk menyembah Allah ”dengan roh dan kebenaran” tertulis dalam Firman-Nya. (Baca Yohanes 4:23, 24.) Alkitab memang bisa menerangi semua manusia, tetapi hanya kita sebagai hamba-hamba Yehuwa yang menghargainya. 7 Warisan rohani kita juga mencakup kisah-kisah zaman modern yang membuktikan bahwa ’Yehuwa ada di pihak kita’. (Mz. 118:7) Hal ini membuat kita tidak merasa takut, bahkan sewaktu dianiaya. Dalam warisan rohani kita terdapat janji yang membesarkan hati ini, ” ’Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil, dan setiap lidah yang bangkit melawanmu di pengadilan akan kauhukum. Inilah milik pusaka [warisan] hambahamba Yehuwa, dan keadilbenaran mereka berasal dariku,’ demikian ucapan Yehuwa.” (Yes. 54:17) Ya, tak satu pun dari senjata Setan yang dapat membuat kita celaka secara permanen. 6. Warisan rohani kita juga mencakup kete-
rangan akurat apa saja? 7. Janji apa yang termasuk dalam warisan ro-
hani kita? MENARA PENGAWAL
8
Setan telah berupaya melenyapkan Firman Allah, menyingkirkan nama Yehuwa, dan menyembunyikan kebenaran. Namun, ia bukanlah tandingan bagi Yehuwa, karena semua upayanya telah Allah gagalkan. Dalam artikel ini dan artikel berikutnya, kita akan membahas (1) cara Allah melestarikan Firman-Nya; (2) cara Yehuwa melestarikan nama-Nya; dan (3) bagaimana Bapak surgawi kita telah terbukti menjadi Sumber dan Pelestari kebenaran yang kita nikmati sekarang. YEHUWA TELAH MELESTARIKAN FIRMANNYA 9 Yehuwa telah melestarikan Firman-Nya sekalipun ada banyak upaya untuk melenyapkannya. Enciclopedia Cattolica (Ensiklopedia Katolik) mengatakan, ”Tahun 1229, Konsili Toulouse melarang kaum awam menggunakannya [Alkitab dalam bahasa sehari-hari] mengingat adanya tentangan terhadap Kaum Albigen dan Kaum Walden . . . Pertemuan yang diadakan tahun 1234 di Tarragona, Spanyol, di bawah James I juga mengeluarkan larangan yang sama. . . . Takhta Suci turun tangan untuk pertama kalinya pada tahun 1559, sewaktu Paulus IV melarangkan pencetakan dan kepemilikan A[lkitab] dalam bahasa sehari-hari tanpa izin Kongregasi Kudus.” 10 Sekalipun ada banyak upaya untuk melenyapkan Alkitab, Yehuwa terus melindunginya. Kira-kira tahun 1382, John Wycliffe dan rekan-rekannya menerbitkan Alkitab pertama dalam bahasa Inggris. Penerjemah Alkitab lainnya adalah William Tyndale. Ia dihukum mati tahun 1536. Saat terikat di tiang, konon ia berseru, ”Tuhan, bukakanlah mata raja Inggris.” Lalu, lehernya dijerat dan ia dibakar. 11 Pada tahun 1535, Miles Coverdale me-
nerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris. Coverdale menggunakan ”Perjanjian Baru” dan sebagian ”Perjanjian Lama”, yaitu dari Kejadian sampai Tawarikh, hasil terjemahan Tyndale. Bagian-bagian lainnya ia terjemahkan dari Alkitab bahasa Latin dan dari Alkitab bahasa Jerman hasil terjemahan Martin Luther. Dewasa ini, kita memiliki Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. Alkitab ini sangat kita hargai karena terjemahannya jelas, sesuai teks aslinya, dan berguna dalam pelayanan kita. Kita bersukacita karena baik Setan ataupun manusia tidak dapat menghalangi pelestarian Firman Yehuwa. YEHUWA MELESTARIKAN NAMANYA 12
Allah Yehuwa tidak akan pernah membiarkan nama-Nya terhapus sama sekali dari Firman-Nya. Terjemahan Dunia Baru sangat berperan dalam melestarikan 12. Bagaimana Terjemahan Dunia Baru berperan
dalam melestarikan nama ilahi?
Pria-pria seperti Tyndale rela mati demi Firman Allah
8. Apa yang akan kita bahas dalam artikel ini dan artikel berikutnya? 9 -11. Alkitab tetap bertahan sekalipun ada banyak upaya untuk melenyapkannya. Berikan contoh. From Foxe’s Book of Martyrs
15 FEBRUARI 2013
5
nama ilahi. Dalam kata pengantar terjemahan itu, panitianya yang beranggotakan para penerjemah yang berdedikasi tinggi menulis, ”Ciri menonjol terjemahan ini adalah dipulihkannya nama ilahi ke tempatnya yang benar dalam teks Alkitab. Hal itu dilakukan dengan menggunakan bentuk yang umum diterima dalam bahasa Indonesia, yaitu ”Yehuwa” sebanyak 6.973 kali dalam Kitab-Kitab Ibrani dan 237 kali dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen.” Terjemahan Dunia Baru, baik lengkap ataupun sebagian, kini tersedia dalam lebih dari 116 bahasa, dan telah dicetak sebanyak 178.545.862 eksemplar. 13 Sejak manusia diciptakan, nama Allah telah dikenal. Adam dan Hawa tahu nama Allah, dan mereka tahu cara mengucapkannya dengan benar. Setelah Air Bah, sewaktu Ham bertindak dengan tidak respek terhadap bapaknya, Nuh berkata, ”Diagungkanlah Yehuwa, Allah Sem, dan biarlah Kanaan [keturunan Ham] menjadi budak baginya.” (Kej. 4:1; 9:26) Allah sendiri menyatakan, ”Akulah Yehuwa. Itulah namaku; dan aku tidak akan memberikan kemuliaanku kepada siapa pun.” Ia juga mengatakan, ”Akulah Yehuwa, dan tidak ada yang lain. Kecuali aku tidak ada Allah.” (Yes. 42:8; 45:5) Yehuwa telah melestarikan nama-Nya dan membuat nama-Nya dikenal oleh orang-orang di seluruh bumi. Betapa besar hak istimewa kita untuk menggunakan nama Yehuwa dan melayani sebagai Saksi-Saksi-Nya! Kita seolah-olah berseru, ”Dengan nama Allah kita, kita akan mengangkat panji-panji kita.”—Mz. 20:5. 14 Selain dalam Alkitab, nama Allah juga ditemukan di tempat-tempat lain. Perhatikan Batu Moab, yang ditemukan di Diban (Dibon), 21 kilometer di sebelah timur Laut Mati. Pada batu itu tertulis nama Raja Omri dari Israel dan kisah pemberontak13. Apa buktinya bahwa nama Allah telah dikenal sejak manusia diciptakan? 14. Selain dalam Alkitab, di mana lagi nama Allah telah ditemukan?
6
an Moab terhadap Israel versi Raja Mesya. (1 Raj. 16:28; 2 Raj. 1:1; 3:4, 5) Namun, Batu Moab terutama menarik perhatian kita karena memuat nama Allah dalam bentuk empat huruf Ibrani, YHWH, yang disebut Tetragramaton. Keempat huruf ini juga disebutkan berulang kali dalam Surat-Surat Lakhis, yaitu potongan tembikar yang ditemukan di Israel. 15 Para penerjemah Alkitab pada zaman dahulu turut melestarikan nama ilahi. Setelah masa pembuangan di Babilon tahun 607 SM sampai 537 SM, banyak orang Yahudi tidak kembali ke Yehuda dan Israel. Pada abad ketiga SM, banyak orang Yahudi menetap di kota Aleksandria di Mesir. Mereka membutuhkan terjemahan Kitab-Kitab Ibrani dalam bahasa Yunani, yang adalah bahasa internasional kala itu. Terjemahan itu, yang disebut Septuaginta, diterbitkan pada abad kedua SM. Beberapa salinannya memuat nama Yehuwa dalam huruf-huruf Ibrani. 16 Nama ilahi juga terdapat dalam Bay Psalm Book, buku pertama yang diterbitkan di koloni Inggris di Amerika. Edisi pertamanya (dicetak tahun 1640) memuat kitab Mazmur, yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani ke bahasa Inggris. Nama Allah muncul di ayat-ayat seperti Mazmur 1:1, 2, yang mengatakan bahwa ”diberkatilah orang” yang tidak berjalan mengikuti nasihat orang fasik, ”tetapi dalam hukum Iehovah, ia menikmati kesenangan”. Untuk mengetahui lebih banyak tentang nama Allah, lihatlah brosur Nama Ilahi yang Akan Kekal Selama-lamanya. YEHUWA MELESTARIKAN KEBENARAN 17
Kita senang melayani ”Yehuwa, Allah
15. Apa Septuaginta itu? Mengapa itu dibutuhkan? 16. Berikan contoh adanya nama Allah dalam buku yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1640. 17, 18. (a) Menurut Saudara, apa ”kebenaran” itu? (b) Apa saja yang tercakup dalam ”kebenaran kabar baik”? MENARA PENGAWAL
kebenaran”. (Mz. 31:5) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebenaran adalah ”keadaan yang cocok dengan keadaan yang sesungguhnya [dengan fakta]; sesuatu yang sungguh-sungguh ada”. Dalam bahasa Ibrani Alkitab, istilah yang sering diterjemahkan ”kebenaran” berkaitan dengan apa yang benar, dapat dipercaya, setia, atau berdasarkan fakta. Kata Yunani yang diterjemahkan ”kebenaran” berarti apa yang sesuai dengan fakta atau sesuatu yang tepat. 18 Yehuwa telah melestarikan kebenaran dan membuat pengetahuan itu tersedia bagi kita dengan limpah. (2 Yoh. 1, 2) Pemahaman kita akan kebenaran secara bertahap semakin jelas, karena ”jalan orangorang adil-benar adalah seperti cahaya terang yang semakin terang hingga rembang tengah hari”. (Ams. 4:18) Kita tentu setuju dengan Yesus, yang berdoa, ”Firmanmu adalah kebenaran.” (Yoh. 17:17) Firman Allah berisi ”kebenaran kabar baik”, yang mencakup segenap ajaran Kristen. (Gal. 2:14) Di antaranya adalah fakta-fakta tentang nama Yehuwa, kedaulatan-Nya, korban tebusan Yesus, kebangkitan, dan Kerajaan. Sekarang, mari kita bahas bagaimana Allah telah melestarikan kebenaran sekalipun Setan berupaya menguburnya. YEHUWA MENGGAGALKAN SERANGAN ATAS KEBENARAN 19 Setelah Air Bah, ada ”Nimrod, pemburu perkasa yang menentang Yehuwa”. (Kej. 10:9) Dengan menentang Allah Yehuwa, Nimrod sebenarnya menyembah Setan. Ia sama seperti para penentang Yesus. Kepada mereka Yesus mengatakan, ”Kamu berasal dari bapakmu, si Iblis, dan kamu ingin melakukan hasrat bapakmu. . . . Dia tidak berdiri kukuh dalam kebenaran.” —Yoh. 8:44. 20 Wilayah kekuasaan Nimrod mencakup Babel dan kota-kota lain di anta-
ra Sungai Tigris dan Efrat. (Kej. 10:10) Kemungkinan, dialah yang memerintahkan pembangunan Babel dan menaranya pada tahun 2269 SM. Hal itu bertentangan dengan kehendak Yehuwa, yaitu agar manusia menyebar ke seluruh bumi. Orangorang yang membangun Babel mengatakan, ”Ayo! Mari kita membangun sebuah kota dan juga sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan mari kita menjadikan nama kita termasyhur, agar kita tidak terpencar ke seluruh permukaan bumi.” Namun, itu semua gagal ketika Allah ”mengacaukan bahasa seluruh bumi” dan menyerakkan mereka. (Kej. 11:1-4, 8, 9) Bisa jadi, di balik rencana itu Setan bermaksud mendirikan satu agama agar semua orang menyembah dia, tetapi rencana itu terbukti gagal total. Sepanjang sejarah, ibadat kepada Yehuwa tidak pernah bisa dilenyapkan, dan makin hari makin banyak orang menyembah Dia. 21 Agama palsu tidak mungkin bisa melenyapkan ibadat sejati. Mengapa? Karena Instruktur Agung kita bertindak untuk melestarikan Firman-Nya, melestarikan namaNya untuk kita gunakan, dan menyediakan kebenaran dengan limpah. (Yes. 30:20, 21) Dengan menyembah Allah sesuai dengan kebenaran, kita akan bahagia. Namun, kita perlu tetap siaga secara rohani, mengandalkan Yehuwa sepenuhnya, dan mengikuti arahan roh kudus-Nya. 22 Dalam artikel berikutnya, kita akan menelusuri bagaimana ajaran palsu berkembang. Kita juga akan melihat bagaimana ajaran-ajaran ini terbukti salah ketika diuji dengan menggunakan Alkitab. Selain itu, kita akan membahas bagaimana Yehuwa, Sang Pelestari kebenaran, memberkati kita dengan memberi kita ajaran-ajaran yang benar. Ini semua adalah warisan rohani kita yang berharga. 21, 22. (a) Mengapa agama palsu tidak mung-
19, 20. Siapakah Nimrod? Sewaktu ia berkua-
sa, apa yang manusia coba lakukan? 15 FEBRUARI 2013
kin bisa melenyapkan ibadat sejati? (b) Apa saja yang akan kita bahas dalam artikel berikutnya?
7
APAKAH SAUDARA MENGHARGAI WARISAN ROHANI KITA? ”Allah . . . memalingkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya.”—KIS. 15:14. APA JAWABAN SAUDARA?
Sebutkan salah satu ajaran yang tidak berdasarkan Alkitab, dan jelaskan mengapa kita tidak termakan oleh ajaran itu.
Bagaimana kita dilepaskan dari dosa dan kematian?
DALAM sebuah rapat penting badan pimpinan di Yerusalem tahun 49 M, Yakobus sang murid berkata, ”Simeon [Petrus] telah menceritakan dengan saksama bagaimana Allah untuk pertama kali memalingkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya. Dan perkataan Para Nabi setuju dengan hal ini, sebagaimana ada tertulis, ’Setelah hal-hal ini aku akan kembali dan membangun kembali pondok Daud yang runtuh; dan aku akan membangun kembali puing-puingnya dan mendirikannya lagi, agar mereka yang masih tinggal dari orang-orang itu dapat dengan sungguh-sungguh mencari Yehuwa, bersama orang-orang dari semua bangsa, umat yang disebut dengan namaku, kata Yehuwa yang melakukan hal-hal ini, yang telah diketahui sejak dahulu kala.’ ”—Kis. 15: 13-18. 2 ”Pondok [atau, dinasti] Daud” runtuh ketika Raja Zedekia digulingkan. (Am. 9:11) Namun, ”pondok” itu akan dibangun kembali ketika Yesus, yang adalah keturunan Daud, menjadi Raja untuk selamanya. (Yeh. 21:27; Kis. 2:29-36) Seperti dinyatakan Yakobus dalam rapat bersejarah itu, nubuat Amos ini digenapi dengan dikumpulkannya waris-waris Kerajaan, baik dari kalangan Yahudi maupun non-Yahudi. Dewasa ini, orang Kristen terurap yang masih hidup di bumi dan jutaan orang dari kelompok ”domba-domba lain” Yesus bersama-sama memberitakan kebenaran Alkitab sebagai hamba-hamba Yehuwa.—Yoh. 10:16. UMAT YEHUWA MENDAPAT TANTANGAN
Bagaimana Saudara menanggapi sengketa kedaulatan Yehuwa dan sengketa integritas?
3
Sewaktu orang Yahudi dibawa sebagai tawanan ke Babilon, jelaslah bahwa ”pondok Daud” telah runtuh. 1, 2. (a) Apa ”pondok Daud” itu? Bagaimana pondok itu di-
bangun kembali? (b) Siapa saja yang melayani bersama-sama sebagai hamba-hamba Yehuwa dewasa ini? 3, 4. Bagaimana orang Yahudi bisa tetap setia kepada Yehuwa sewaktu ditawan di Babilon?
8
MENARA PENGAWAL
Mereka ditawan di sana sejak tahun 607 SM hingga 537 SM. Mengingat agama palsu merajalela di Babilon, bagaimana mereka bisa tetap setia kepada Allah selama 70 tahun masa pembuangan itu? Caranya sama seperti cara kita tetap setia kepada Yehuwa di tengah-tengah dunia yang dikendalikan Setan. (1 Yoh. 5:19) Warisan rohani yang limpah telah membantu semua umat Yehuwa tetap setia. 4 Warisan rohani kita mencakup Firman Allah. Orang Yahudi yang dibuang di Babilon tidak memiliki Alkitab lengkap. Tetapi, mereka tahu Hukum Musa, termasuk Sepuluh Perintah. Mereka juga tahu ”nyanyian Zion”, dapat mengingat banyak amsal, dan tahu benar tentang kesetiaan hambahamba Yehuwa yang hidup sebelum mereka. Ya, orang-orang buangan itu menangis ketika mengingat Zion, dan mereka tidak melupakan Yehuwa. (Baca Mazmur 137: 1-6.) Semua itu membuat mereka tetap dekat dengan Yehuwa sekalipun berada di Babilon yang penuh dengan ajaran dan kebiasaan yang salah. TRITUNGGAL SUDAH ADA SEJAK DULU 5
Dewa tiga-serangkai, atau trinitas, selalu menjadi bagian penting dalam ibadat orang Babilonia. Salah satu trinitas Babilonia terdiri dari Sin (dewa bulan), Syamas (dewa matahari), dan Istar (dewi kesuburan dan perang). Di Mesir kuno, biasanya seorang dewa digambarkan kawin dengan seorang dewi yang melahirkan baginya seorang anak lelaki ”sehingga membentuk tiga serangkai atau tritunggal ilahi, yang di dalamnya sang ayah tidak selalu menjadi kepala, tetapi merasa puas dengan peranan pangeran, sedangkan sang dewi tetap menjadi ilah utama setempat”. (New Larousse Encyclopedia of Mythology) Salah satu trinitas Mesir terdiri dari dewa Osiris, dewi Isis, dan putra mereka Horus. 5. Apa saja buktinya bahwa trinitas sudah ada sejak dulu dalam ibadat di Babilon dan Mesir kuno? 15 FEBRUARI 2013
6
Susunan Kristen juga punya allah tigaserangkai, yaitu Tritunggal. Para pemimpin agama mengatakan bahwa Bapak, Putra, dan roh kudus adalah satu Allah. Namun, gagasan itu menghina kemahakuasaan Yehuwa, seolah-olah keilahian-Nya hanya sepertiga. Umat Yehuwa tidak termakan oleh kepercayaan yang salah itu karena mereka meyakini kata-kata terilham ini, ”Dengarkanlah, hai, Israel: Yehuwa adalah Allah kita; Yehuwa itu esa.” (Ul. 6:4) Dan, Yesus mengutip kata-kata itu. Mungkinkah ada orang Kristen sejati yang tidak setuju dengannya?—Mrk. 12:29. 7 Doktrin Tritunggal bertentangan dengan tugas yang Yesus berikan kepada murid-muridnya ini, ”Buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, baptislah mereka dengan nama Bapak dan Putra dan roh kudus.” (Mat. 28:19) Agar bisa dibaptis sebagai orang Kristen sejati dan menjadi seorang Saksi Yehuwa, seseorang harus mengakui keunggulan Sang Bapak, Yehuwa, dan kedudukan maupun wewenang Putra Allah, Yesus. Para calon baptis juga harus percaya bahwa roh kudus adalah tenaga aktif Allah, bukannya bagian dari Tritunggal. (Kej. 1:2) Orang yang masih percaya Tritunggal tidak bisa dibaptis sebagai lambang pembaktian yang sah kepada Allah Yehuwa. Betapa bersyukurnya kita atas warisan rohani yang telah melindungi kita dari ajaran yang tidak menghormati Allah ini! SPIRITISME MENAMPAKKAN BELANGNYA! 8 Orang Babilonia memercayai bukan hanya ajaran palsu dan dewa-dewi, melainkan juga hantu-hantu dan spiritisme.
6. Apa Tritunggal itu? Mengapa kita tidak termakan oleh kepercayaan yang salah itu? 7. Mengapa orang yang masih percaya Tritunggal tidak mungkin bisa dibaptis sebagai lambang pembaktian yang sah kepada Allah? 8. Apa yang dipercayai orang-orang Babilonia tentang dewa-dewi dan hantu-hantu?
9
Menurut The International Standard Bible Encyclopaedia, orang Babilonia percaya bahwa hantu-hantu dapat menimpakan berbagai penyakit atas manusia. Mereka berdoa kepada dewa-dewi mereka untuk meminta perlindungan dari hantu-hantu. 9 Setelah masa pembuangan di Babilon, banyak orang Yahudi memercayai gagasan-gagasan yang tidak berdasarkan tulisan-tulisan kudus. Dengan diterimanya konsep-konsep Yunani, banyak orang Yahudi rentan terhadap kendali hantu-hantu karena mereka ikut-ikutan percaya bahwa hantu-hantu itu ada yang baik dan ada yang jahat. Warisan rohani melindungi kita dari bahaya akibat mengadakan kontak dengan hantu-hantu, karena kita tahu bahwa Allah mengutuk spiritisme Babilon. (Yes. 47:1, 1215) Selain itu, kita menaati perintah Allah sehubungan dengan spiritisme.—Baca Ulangan 18:10-12; Penyingkapan 21:8. 10 Spiritisme tidak hanya dilakukan oleh orang Babilonia. Para pendukung Babilon Besar, imperium agama palsu sedunia, juga melakukannya. (Pny. 18:21-24) The Interpreter’s Dictionary of the Bible menyatakan, ”Babilon [Besar] menguasai lebih dari satu imperium atau kebudayaan. Ia lebih dicirikan oleh penyembahan berhala yang dominan daripada oleh batas geografis atau batas waktu.” (Jil. 1, hlm. 338) Babilon Besar yang sarat dengan spiritisme, penyembahan berhala, dan dosa lainnya masih ada sampai sekarang, tetapi tidak untuk waktu lama.—Baca Penyingkapan 18:1-5. 11 Yehuwa menyatakan, ”Aku tidak tahan melihat penggunaan tenaga gaib.” (Yes. 1:13) Spiritisme sangat memengaruhi cara berpikir orang-orang pada abad ke-19. 9. (a) Setelah masa pembuangan di Babilon,
bagaimana sampai banyak orang Yahudi memercayai gagasan-gagasan agama palsu? (b) Bagaimana kita terlindung dari bahaya akibat mengadakan kontak dengan hantu-hantu? 10. Apa yang dapat disimpulkan tentang ajaran dan hal-hal yang dilakukan Babilon Besar? 11. Peringatan apa yang telah diterbitkan dalam publikasi-publikasi kita?
10
Maka, Zion’s Watch Tower terbitan Mei 1885 mengatakan, ”Kepercayaan bahwa orang mati tetap hidup di alam lain atau dalam wujud lain bukanlah hal baru. Kepercayaan itu sudah menjadi bagian dari agama zaman dahulu, dan adalah akar semua mitologi.” Artikel itu menambahkan bahwa gagasan yang mengatakan bahwa orang mati bisa berkomunikasi dengan orang hidup ”telah menjadi kedok dan daya tarik bagi tipuan ’hantu-hantu’ yang menyamar sebagai arwah orang mati. Mereka sangat suka menyembunyikan jati diri mereka dengan metode ini, dan dengan demikian mengukuhkan kendali mereka atas pikiran dan kehidupan banyak orang”. Buku kecil What Say the Scriptures About Spiritism? (Apa Kata Alkitab tentang Spiritisme?) juga memberikan peringatan serupa. Demikian pula halnya dengan publikasi-publikasi kita sekarang. APAKAH JIWA MENDERITA DI AKHIRAT? 12
”Semua yang telah mengenal kebenaran” dapat menjawab pertanyaan itu. (2 Yoh. 1) Kita tentu setuju dengan katakata Salomo, ”Anjing yang hidup lebih baik keadaannya daripada singa yang mati. Sebab yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun . . . Semua yang dijumpai tanganmu untuk dilakukan, lakukanlah dengan segenap kekuatanmu, sebab tidak ada pekerjaan atau rancangan atau pengetahuan atau hikmat di Syeol [kuburan umum umat manusia], tempat ke mana engkau akan pergi.”—Pkh. 9:4, 5, 10. 13 Orang Yahudi tahu kebenaran tentang keadaan orang mati. Namun, sewaktu Yunani terbagi-bagi dan dikuasai oleh para jenderal Aleksander Agung, ada upaya untuk menyatukan Yehuda dengan Siria melalui agama Yunani dan kebudayaan Helenik. 12. Di bawah ilham, apa yang Salomo katakan tentang keadaan orang mati? 13. Apa pengaruh kebudayaan dan agama Helenik atas orang Yahudi? MENARA PENGAWAL
Hasilnya, orang-orang Yahudi mulai memercayai ajaran palsu bahwa jiwa manusia tidak berkematian dan ada alam setelah kematian tempat jiwa-jiwa disiksa. Kepercayaan ini tidak berasal dari orang Yunani. Orang Babilonia, yang ada sebelum mereka, juga menganggap ”dunia di bawah . . . sebagai tempat yang penuh dengan kengerian, . . . dikuasai oleh ilah-ilah dan hantu-hantu yang sangat kuat dan keji”. (The Religion of Babylonia and Assyria) Ya, orang Babilonia percaya bahwa jiwa tidak berkematian. 14 Walaupun Alkitab belum tersedia pada zaman Ayub, ia tahu kebenaran tentang kematian. Ia juga menyadari bahwa Yehuwa adalah Allah yang pengasih yang akan rindu untuk membangkitkan dia. (Ayb. 14:13-15) Abraham juga percaya akan kebangkitan. (Baca Ibrani 11:17-19.) Orang yang tidak bisa mati tidak dapat dibangkitkan. Maka, hamba-hamba Allah tidak 14. Apa yang Ayub dan Abraham ketahui ten-
tang kematian dan kebangkitan?
percaya akan jiwa yang tidak berkematian. Roh Allah pastilah membantu Ayub dan Abraham untuk memiliki pemahaman tentang keadaan orang mati dan untuk beriman akan kebangkitan. Kebenaran-kebenaran ini juga adalah bagian dari warisan rohani kita. KITA MEMBUTUHKAN ”KELEPASAN OLEH TEBUSAN” 15
Kita bersyukur karena Allah juga menyingkapkan kebenaran tentang cara Ia membebaskan kita dari dosa dan kematian yang kita warisi dari Adam. (Rm. 5:12) Kita tahu bahwa Yesus ”datang, bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberikan jiwanya sebagai tebusan untuk penukar bagi banyak orang”. (Mrk. 10:45) Alangkah senangnya kita karena mengetahui tentang ”kelepasan oleh tebusan yang dibayar oleh Kristus Yesus”!—Rm. 3: 22-24. 15, 16. Bagaimana kita dilepaskan dari dosa dan kematian?
Mengapa Kita Tidak Termakan oleh Kepercayaan yang Salah?
”Dengarkanlah, hai, Israel: Yehuwa adalah Allah kita; Yehuwa itu esa.” —Ul. 6:4
”Aku tidak tahan melihat penggunaan tenaga gaib.”
”Orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun.”
—Yes. 1:13
—Pkh. 9:5, 10
16
Orang Yahudi dan non-Yahudi pada abad pertama perlu bertobat dari dosa-dosa mereka dan beriman kepada korban tebusan Yesus. Jika tidak, mereka tidak dapat diampuni. Demikian pula dewasa ini. (Yoh. 3:16, 36) Jika seseorang tidak mau melepaskan ajaran palsu, seperti Tritunggal dan jiwa yang tidak berkematian, ia tidak bisa mendapat manfaat dari tebusan. Tetapi, kita bisa. Kita mengetahui kebenaran tentang ”Putra yang [Allah] kasihi; melalui dialah kita mendapatkan kelepasan melalui tebusan, yaitu pengampunan atas dosa-dosa kita”.—Kol. 1:13, 14. TERUSLAH MAJU SEBAGAI UMAT BAGI NAMA YEHUWA! 17
Sebenarnya masih ada banyak hal yang bisa kita ceritakan tentang kebenaran yang kita pegang teguh, pengalaman kita sebagai hamba Allah, dan berkat jasmani dan rohani kita. Selama puluhan tahun, Buku Tahunan kita memuat banyak kisah yang seru tentang kegiatan kita di seputar bumi. Sejarah kita dikisahkan kembali dalam video Beraksi dengan Iman—Bagian 1 dan 2—dan dalam publikasi lain seperti SaksiSaksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah. Majalah-majalah kita juga sering memuat kisah hidup dari saudara-saudari kita. 18 Kita perlu mempelajari sejarah organisasi Yehuwa, sama seperti orang Israel yang mengingat kembali cara Allah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. (Kel. 12:26, 27) Sebagai orang yang menjadi saksi mata dari banyak tindakan Allah yang menakjubkan, Musa yang lanjut usia mendesak orang Israel, ”Ingatlah akan masa lampau, perhatikan tahun-tahun yang telah lampau dari generasi ke generasi; tanyakanlah kepada bapakmu, dan dia akan memberi tahu engkau; kepada para tua-tuamu, dan mereka akan mengatakannya kepadamu.” (Ul. 32:7) Sebagai ’umat Yehuwa dan kambing-domba gembalaan-Nya’, kita 17, 18. Dari mana kita dapat belajar tentang sejarah kita? Apa manfaatnya?
12
semua dengan penuh sukacita memuji Dia dan menceritakan perbuatan-Nya yang penuh kuasa. (Mz. 79:13) Selain itu, dengan menarik pelajaran dari sejarah kita, kita akan bisa terus melangkah maju. 19 Betapa bersyukurnya kita karena kita tidak meraba-raba dalam kegelapan, tetapi diterangi secara rohani oleh Allah. (Ams. 4: 18, 19) Maka, marilah kita mempelajari Firman Allah dengan giat dan menceritakan kebenaran kepada orang lain dengan bersemangat. Kita tentu ingin melakukan semua itu dengan sungguh-sungguh seperti pemazmur yang memuji Tuan Yang Berdaulat Yehuwa dengan kata-kata, ”Aku akan menyebutkan hanya keadilbenaranmu saja. Oh, Allah, engkau telah mengajar aku sejak masa mudaku, dan sampai sekarang aku terus menceritakan pekerjaan-pekerjaanmu yang menakjubkan. Dan bahkan sampai aku tua dan beruban, oh, Allah, janganlah meninggalkan aku, sampai aku menceritakan tentang lenganmu kepada generasi itu, kepada semua orang yang akan datang, tentang keperkasaanmu.”—Mz. 71:16-18. 20 Sebagai umat Yehuwa yang berbakti, kita menyadari adanya sengketa tentang kedaulatan Allah dan integritas manusia. Ya, kita mengumumkan kebenaran mutlak bahwa Yehuwa adalah Penguasa Universal, yang layak kita layani dengan sepenuh hati. (Pny. 4:11) Dengan bantuan roh-Nya, kita juga mengumumkan kabar baik kepada orang yang lembut hati, membalut orang yang patah hati, dan menghibur orang yang berkabung. (Yes. 61:1, 2) Sekalipun Setan terus berupaya menguasai umat Allah dan seluruh umat manusia, kita sangat menghargai warisan rohani kita dan bertekad untuk mempertahankan integritas kita dan mengagungkan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa, sekarang dan selama-lamanya.—Baca Mazmur 26:11; 86:12. 19. Karena diterangi secara rohani, apa yang hendaknya kita lakukan? 20. Kita terlibat dalam sengketa apa? Bagaimana Saudara menanggapinya? MENARA PENGAWAL
Pengawal Kerajaan Mendapat Kesaksian
5 RMN-Grand Palais/Art Resource, NY
Kala itu tahun 59 M. Sekelompok tahanan memasuki Roma melalui gerbang Porta Capena. Mereka dikawal oleh sepasukan prajurit yang letih karena perjalanan. Di Bukit Palatin, mereka melihat istana Kaisar Nero yang dijaga oleh para Pengawal Kerajaan (Pengawal Pretorian), yang menyandang pedang di balik jubah mereka.1 Yulius, senturion yang memimpin pasukan itu, menggiring para tahanan melewati Forum Romawi, lalu mendaki Bukit Viminal. Mereka melintasi sebuah taman dengan banyak altar untuk para dewa orang Romawi. Mereka juga melewati lapangan tempat para tentara biasa berlatih perang. Di antara para tahanan itu ada rasul Paulus. Beberapa bulan sebelumnya, ketika kapal yang ditumpanginya diamuk badai, seorang malaikat mengatakan kepadanya, ”Engkau harus berdiri di hadapan Kaisar.” (Kis. 27:24) Akankah itu terwujud atas Paulus? Ketika memandang ibu kota Kekaisaran Romawi itu, pastilah Paulus ingat kata-kata Tuan Yesus kepadanya di Menara Antonia di Yerusalem, ”Tabahlah! Karena sebagaimana engkau telah memberikan kesaksian yang saksama tentang perkara-perkara mengenai aku di Yerusalem, demikian juga engkau harus memberikan kesaksian di Roma.”—Kis. 23:10, 11. Bisa jadi, Paulus berhenti sejenak untuk memandang Castra Praetoria, benteng besar berdinding bata merah dengan menara-menara dan atapnya yang berkubu. Benteng itu menampung para Pengawal Kerajaan, yang bertugas sebagai pengawal pribadi kaisar, dan juga polisi kota. Mengingat ada 12 kohor2 Pengawal Kerajaan dan beberapa kohor polisi kota di sana, benteng itu pastilah
Sebuah relief bergambar prajurit Pengawal Kerajaan, diduga berasal dari Gapura Klaudius, dibangun pada 51 M
1 Lihat kotak berjudul ”Para Pengawal Kerajaan pada zaman Nero”. 2 Satu kohor Romawi bisa mencapai 1.000 prajurit. 15 FEBRUARI 2013
13
Courtesy Classical Numismatic Group, Inc./cngcoins.com
Uang logam dari abad pertama ini bergambar kamp Pengawal Kerajaan
Para Pengawal Kerajaan pada Zaman Nero Para Pengawal Kerajaan telah disumpah untuk melindungi Kaisar dan keluarganya. Selama masa perang, mereka membawa panji kesatuan mereka sendiri yang bergambar lambang-lambang kaisar dan membawa perisai yang biasanya bergambar kalajengking, yaitu zodiak dari Kaisar Tiberius. Di bawah komando para tribun dan senturion, mereka juga menjaga ketertiban di teater, acara pertandingan, dan membantu satuan pemadam kebakaran. Masa bakti prajurit Pengawal Kerajaan adalah 16 tahun, dan bukannya 25 tahun seperti prajurit legiun. Mereka menerima gaji sebesar tiga kali gaji prajurit biasa, bonus yang banyak, dan uang pensiun yang besar. Mereka juga bisa ditugaskan untuk menyiksa dan menghukum mati para tahanan. Setelah penahanannya yang kedua kali, Paulus mungkin mati sebagai martir di tangan para prajurit semacam ini, yang beberapa di antaranya pernah ia coba selamatkan.—2 Tim. 4:16, 17.
14
cukup luas untuk menampung beberapa ribu prajurit, termasuk pasukan berkuda. Benteng Castra Praetoria itu mengingatkan kita betapa besarnya kekuasaan kaisar. Karena para Pengawal Kerajaan bertanggung jawab atas para tahanan dari berbagai provinsi, Yulius membawa kelompok itu ke sana melalui salah satu dari keempat gerbang utama Roma. Setelah berbulan-bulan menempuh perjalanan yang penuh bahaya, ia akhirnya sampai di tujuan.—Kis. 27:1-3, 43, 44.
PAULUS MENGABAR ”TANPA RINTANGAN” Dalam perjalanannya, Paulus pernah mendapat penglihatan yang memberi tahu bahwa seluruh awak dan penumpang kapal akan selamat sekalipun kapalnya karam. Ia juga pernah digigit ular berbisa, tetapi tidak cedera. Selain itu, dia menyembuhkan orang-orang sakit di Pulau Malta sehingga orang-orang mulai menganggapnya sebagai dewa. Kabar tentang peristiwa-peristiwa ini bisa jadi menyebar di antara para Pengawal Kerajaan yang percaya takhayul. Paulus telah bertemu dengan saudara-saudara dari Roma yang ’datang untuk menemui dia sampai ke Pasar Apius dan Tiga Kedai Minum’. (Kis. 28:15) Tetapi, mengingat sekarang dia seorang tahanan, bagaimana mungkin dia memenuhi keinginannya untuk memberitakan kabar baik di Roma? (Rm. 1:14, 15) Menurut beberapa orang, para tahanan itu akan diserahkan kepada pemimpin para pengawal. Jika demikian, kemungkinan besar Paulus akan dibawa ke Afranius Burus, sang Kepala Pengawal Kerajaan, yang adalah orang nomor dua setelah kaisar.1 Namun yang pasti, kini Paulus tidak lagi dikawal oleh seorang senturion, tetapi hanya oleh seorang prajurit Pengawal Kerajaan biasa. Paulus juga diizinkan untuk mencari tempat tinggalnya sendiri dan diperbolehkan menerima tamu. Dengan demikian, ia bisa mengabar ”tanpa rintangan”.—Kis. 28:16, 30, 31.
PAULUS MENGABAR KEPADA ”ORANG KECIL MAUPUN ORANG BESAR” Dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai hakim, Burus kemungkinan memeriksa rasul Paulus, entah itu di istana atau di kamp Pengawal Kerajaan, sebelum kasusnya dibawa kepada Nero. Paulus tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk ”memberikan kesaksian kepada orang kecil maupun orang besar”. (Kis. 26:19-23) Apa pun hasil pemeriksaan Burus, Paulus ternyata diberi keringanan dengan tidak dipenjarakan di kamp Pengawal Kerajaan.2 Paulus menyewa sebuah rumah yang cukup besar agar ia dapat menerima ”pria-pria terkemuka bangsa Yahudi” di 1 Lihat kotak ”Sekstus Afranius Burus”. 2 Herodes Agripa pernah dipenjarakan di kamp ini oleh Kaisar Tiberius pada tahun 36/37 M karena Herodes mendukung Kaligula menjadi kaisar. Setelah naik takhta, Kaligula mengangkat Herodes menjadi raja.—Kis. 12:1. MENARA PENGAWAL
Selama penahanan Paulus, para prajurit mendengar dia mendiktekan surat
rumahnya dan bisa mengabar kepada mereka, juga kepada ’banyak orang yang datang kepadanya di tempat ia menginap’. Selain itu, sewaktu Paulus ”memberikan kesaksian yang saksama” kepada orang-orang Yahudi tentang Yesus dan tentang Kerajaan ”dari pagi sampai malam”, para prajurit Pengawal Kerajaan, yang mau tidak mau ada di sana, juga mendengarkan dia. —Kis. 28:17, 23. Setiap hari, kohor Pengawal Kerajaan yang bertugas di istana berganti giliran jaga pada jam ke delapan. Prajurit yang mengawal Paulus juga silih berganti. Selama dua tahun Paulus ditahan, para prajurit yang pernah mengawal Paulus mendengar dia mendiktekan surat bagi sidang-sidang di Efesus, Filipi, Kolose, dan orang-orang Kristen Ibrani; mereka juga melihat Paulus menulis sendiri suratnya kepada seorang Kristen bernama Filemon. Selama ditahan, Paulus memberikan perhatian khusus dan menjadi bagaikan bapak bagi Onesimus, seorang budak yang melarikan diri. Paulus belakangan menyuruh dia kembali kepada majikannya. (Flm. 10) Pastilah Paulus juga memberikan perhatian khusus kepada para pengawalnya itu. (1 Kor. 9:22) Kita bisa membayangkan bagaimana Paulus menanyai salah seorang prajurit tentang fungsi dari setiap perlengkapan prajurit yang dikenakannya, lalu menjadikan itu ilustrasi yang sangat ampuh.—Ef. 6:13-17. 15 FEBRUARI 2013
Tembok Castra Praetoria kini
15
´ Musee Calvet Avignon
Sebuah inskripsi yang mencantumkan nama Sekstus Afranius Burus
Sekstus Afranius Burus Burus kemungkinan lahir di Vaison-laRomaine, yang ada di bagian selatan Prancis sekarang. Pada 1884 M, inskripsi yang mencantumkan namanya ditemukan di sana. Pada 51 M, dia diangkat menjadi satu-satunya Kepala Pengawal Kerajaan oleh Agripina Muda, istri sekaligus keponakan Kaisar Klaudius. Dengan bantuan dua pembimbing, Agripina mempersiapkan putranya, Nero, untuk menjadi kaisar berikutnya. Salah satunya adalah Burus, prajurit yang hebat yang menjadi pelatih militer bagi Nero. Yang satunya lagi adalah filsuf bernama Seneka, yang menjadi guru Nero. Begitu ada kesempatan, Agripina menyuruh orang meracun suaminya. Sebelum kabar wafatnya Klaudius tersebar, Burus mengawal Nero ke Castra Praetoria dan menginstruksikan para Pengawal Kerajaan untuk mengumumkan Nero sebagai Kaisar sehingga Senat terpaksa menyetujuinya. Ketika Nero membunuh ibunya pada tahun 59 M, Burus-lah yang menutupi kejahatan itu. Menurut sejarawan Suetonius dan Kasius Dio, Burus belakangan diracun oleh Nero pada 62 M.
16
”BERBICARA TENTANG FIRMAN ALLAH TANPA TAKUT” Penahanan Paulus ikut ”membawa kemajuan bagi kabar baik” di kalangan para Pengawal Kerajaan dan orang-orang lainnya. (Flp. 1:12, 13) Para penghuni Castra Praetoria sering berurusan dengan orang-orang di Kekaisaran Romawi, termasuk dengan Kaisar sendiri dan seisi rumah tangganya. Rumah tangga kaisar terdiri dari anggota keluarga kaisar, pelayan-pelayan, dan para budak. Dari antara mereka, belakangan ada yang menjadi Kristen. (Flp. 4:22) Karena Paulus memberikan kesaksian dengan berani, saudara-saudara di Roma pun ”berani berbicara tentang firman Allah tanpa takut”.—Flp. 1:14. Kegiatan pengabaran Paulus di Roma juga menguatkan kita untuk ’memberitakan firman pada masa yang menyenangkan dan pada masa yang susah’. (2 Tim. 4:2) Beberapa di antara kita mungkin tidak bisa keluar rumah, tinggal di panti wreda, dirawat di rumah sakit, atau bahkan dipenjarakan karena iman. Apa pun situasi kita, bisa jadi masih ada orang-orang yang bisa mendengarkan kesaksian kita, mungkin yang berkunjung atau yang memberikan pelayanan tertentu. Jika kita dengan berani mengabar pada setiap kesempatan, kita bisa merasakan sendiri bahwa ’firman Allah tidak dapat dibelenggu’.—2 Tim. 2:8, 9.
Apa pun situasi kita, orang-orang yang memberikan pelayanan tertentu bisa mendengarkan kesaksian kita
MENARA PENGAWAL
TETAPLAH TINGGAL DI LEMBAH PERLINDUNGAN YEHUWA ”Yehuwa pasti akan . . . berperang melawan bangsa-bangsa tersebut seperti pada hari ia berperang, pada hari pertempuran.”—ZA. 14:3. DAPATKAH SAUDARA MENJELASKAN?
Apa yang dilambangkan oleh terbelahnya ”gunung pohonpohon zaitun”?
Apa yang dilambangkan oleh ”lembah yang sangat besar”? Dengan cara apa kita bisa tetap tinggal di sana?
Apa yang dilambangkan oleh ”air hidup”? Siapa yang akan mendapat manfaat dengan meminumnya?
PADA 30 Oktober 1938, jutaan orang di Amerika Serikat mendengarkan stasiun radio yang sering menyiarkan sandiwara. Pada malam itu, sandiwaranya diambil dari novel fiksi ilmiah The War of the Worlds. Dalam kisah sandiwara itu, ada pengumuman tentang pendaratan pasukan dari Mars yang akan menyerbu dan menghancurkan Bumi. Meskipun sudah dijelaskan bahwa acara itu hanyalah sandiwara, banyak pendengarnya masih mengira serangan itu benar-benar terjadi, dan mereka menjadi sangat ketakutan. Beberapa bahkan mengambil tindakan untuk melindungi diri dari serangan makhluk luar angkasa khayalan. 2 Dewasa ini, sebuah perang yang nyata akan segera terjadi. Namun, orang-orang tidak melakukan apa-apa untuk menghadapinya. Perang ini telah dinubuatkan, bukan dalam novel fiksi ilmiah, melainkan dalam Firman Allah, Alkitab. Ini adalah perang Armagedon, yaitu perang Allah melawan sistem fasik ini. (Pny. 16:14-16) Dalam perang ini, kita tidak perlu melindungi diri dari makhluk planet lain. Kita justru akan takjub menyaksikan peristiwa-peristiwa mendebarkan dan kuasa Allah yang dahsyat. 3 Nubuat di Zakharia pasal 14 berkaitan langsung dengan perang Armagedon. Walaupun dicatat sekitar 2.500 tahun yang lalu, nubuat itu masih ada hubungannya dengan kita. (Rm. 15:4) Nubuat itu menyebutkan banyak hal yang menggambarkan situasi umat Allah sejak berdirinya Kerajaan Mesianik di surga pada tahun 1914, juga peristiwa-peristiwa seru yang 1, 2. Perang yang nyata apa yang akan segera terjadi? Dalam perang ini, kita tidak perlu melakukan apa? 3. Nubuat apa yang akan kita bahas? Mengapa nubuat itu penting bagi kita?
17
akan segera terjadi. Corak-corak penting dari nubuat itu antara lain adalah terbentuknya ”lembah yang sangat besar” dan keluarnya ”air hidup”. (Za. 14:4, 8) Lembah ini sangat penting peranannya dalam melindungi para penyembah Yehuwa. Selain itu, air hidup ini bermanfaat bagi kita. Dengan memahami hal itu, kita akan sadar mengapa kita perlu dan bahkan ingin meminumnya. Jadi, mari kita perhatikan baik-baik nubuat ini.—2 Ptr. 1: 19, 20. DIMULAINYA ”HARI YEHUWA” 4 Zakharia pasal 14 dibuka dengan disebutkannya ”hari Yehuwa”. (Baca Zakharia 14:1, 2.) Apa yang dimaksudkannya? Ini adalah ”hari Tuan”, yang dimulai ketika ”Kerajaan dunia menjadi kerajaan Tuan kita dan Kristusnya”. (Pny. 1:10; 11:15) Hari itu dimulai pada tahun 1914 dengan lahirnya Kerajaan Mesianik di surga. Puluhan tahun sebelum 1914, para penyembah Yehuwa telah mengumumkan kepada bangsa-bangsa bahwa akhir dari ”waktu yang ditetapkan bagi bangsabangsa” akan datang pada tahun itu dan bahwa dunia akan memasuki masa pergolakan terburuk. (Luk. 21:24) Bagaimana tanggapan bangsa-bangsa? Bukannya mengindahkan peringatan itu, para pemimpin politik dan agama malah mengecam dan menganiaya para penginjil terurap yang bersemangat itu. Melalui tindakan itu, para pemimpin dunia mengejek Allah Yang Mahakuasa sendiri, karena duta-duta terurap dari Kerajaan itu mewakili ”Yerusalem surgawi”—Kerajaan Mesianik—dan merupakan bagian darinya.—Ibr. 12:22, 28.
4. (a) Kapan ”hari Yehuwa” dimulai? (b) Pu-
luhan tahun sebelum 1914, apa yang diumumkan oleh para penyembah Yehuwa? Bagaimana para pemimpin dunia menanggapinya?
18
Zakharia menubuatkan tindakan yang akan diambil bangsa-bangsa. Ia mengatakan, ”Kota tersebut [Yerusalem] sesungguhnya akan direbut.” ”Kota tersebut” melambangkan Kerajaan Mesianik Allah. Di bumi, Kerajaan itu diwakili oleh ’warga negaranya’, yaitu kaum sisa terurap. (Flp. 3:20) ’Kota itu direbut’ pada Perang Dunia I ketika para pengemban tanggung jawab dalam organisasi Yehuwa ditangkap dan dipenjarakan di Atlanta, Georgia, AS. ”Rumah-rumah dijarah” melalui perlakuan tidak adil dan penganiayaan yang dilancarkan atas mereka dan atas orang-orang yang tetap setia lainnya. Selain itu, musuh juga melarang lektur dan kegiatan para pemberita Kerajaan. 6 Sekalipun umat Allah kalah jumlah, difitnah, ditentang, dan dianiaya musuh, ibadat sejati tidak dapat dilenyapkan. Akan ada ”orang-orang yang tersisa dari antara bangsa itu”. Mereka adalah orangorang dari kaum sisa terurap yang tetap loyal, yang tetap ada di ”kota itu”. 7 Apakah nubuat ini tergenap sepenuhnya pada akhir Perang Dunia I? Tidak. Masih akan ada serangan lanjutan yang dilancarkan bangsa-bangsa atas kaum sisa terurap dan rekan-rekan mereka yang memiliki harapan hidup di bumi. (Pny. 12:17) Misalnya, penganiayaan yang terjadi pada Perang Dunia II. Kesetiaan Saksi-Saksi terurap tersebut memotivasi hamba-hamba Allah dewasa ini untuk bertekun menghadapi semua ujian iman yang mengadang. Ini bisa berupa 5
5, 6. (a) Menurut nubuat, tindakan apa yang akan diambil bangsa-bangsa atas ”kota tersebut” dan ’warganya’? (b) Siapakah ”orangorang yang tersisa dari antara bangsa itu”? 7. Teladan apa yang diberikan Saksi-Saksi terurap bagi semua penganut ibadat sejati dewasa ini? MENARA PENGAWAL
tentangan dari kerabat yang tidak seiman, rekan sekerja, atau teman sekolah yang mengejek mereka. (1 Ptr. 1:6, 7) Di mana pun mereka tinggal, para penganut ibadat sejati semakin bertekad untuk ”berdiri teguh dalam satu roh” dan tidak ’digentarkan oleh lawan-lawan’. (Flp. 1:27, 28) Namun, di tengah-tengah dunia yang membenci mereka, di mana umat Yehuwa bisa mendapatkan perlindungan?—Yoh. 15:17-19. YEHUWA MEMBUAT ”LEMBAH YANG SANGAT BESAR” 8 Mengingat Yerusalem, atau ”kota tersebut”, melambangkan Yerusalem surgawi, maka ”gunung pohon-pohon zaitun, yang ada di hadapan Yerusalem” pastilah melambangkan sesuatu juga. Apa yang dilambangkannya? Bagaimana gunung itu ”terbelah di tengah-tengahnya” dan menjadi dua gunung? Mengapa Yehuwa menyebutnya ”gunung-gunungku”? (Baca Zakharia 14:3-5.) Dalam Alkitab, gunung bisa melambangkan kerajaan, atau pemerintahan. Selain itu, berkat dan perlindungan juga dikaitkan dengan gunung Allah. (Mz. 72:3; Yes. 25: 6, 7) Jadi, gunung pohon-pohon zaitun tempat Yehuwa berdiri, yang ada di sebelah timur Yerusalem di bumi, melambangkan kedaulatan universal Yehuwa. 9 Apa arti dari terbelahnya gunung pohon-pohon zaitun itu? Ini berarti Yehuwa mendirikan pemerintahan tambahan. Pemerintahan ini adalah Kerajaan Mesianik di bawah Yesus Kristus. Itulah sebabnya Yehuwa menyebut kedua gunung hasil terbelahnya ”gunung pohon-pohon zaitun” sebagai ”gunung-gunungku”.
8. (a) Dalam Alkitab, gunung bisa melambangkan apa? (b) Apa yang dilambangkan oleh ”gunung pohon-pohon zaitun”? 9. Apa arti dari terbelahnya ”gunung pohonpohon zaitun” itu? 15 FEBRUARI 2013
(Za. 14:4) Kedua pemerintahan itu adalah milik-Nya. 10 Sewaktu gunung simbolis itu terbelah—setengah ke utara dan setengah ke selatan—kaki Yehuwa tetap berada di atas masing-masing gunung. Sebuah ”lembah yang sangat besar” terbentuk di antara kedua kaki-Nya. Lembah itu melambangkan perlindungan ilahi. Di sana, hamba-hamba Yehuwa bisa menikmati keamanan di bawah kedaulatan-Nya dan Kerajaan Mesianik Putra-Nya. Yehuwa tidak akan pernah membiarkan ibadat sejati dimusnahkan. Kapan gunung pohon-pohon zaitun itu terbelah? Sewaktu Kerajaan Mesianik berdiri pada akhir Zaman Orang Kafir, yaitu tahun 1914. Lalu, kapan para penganut ibadat sejati mulai lari ke lembah simbolis tersebut? DIMULAINYA PELARIAN KE LEMBAH! Yesus memperingatkan para pengikutnya, ”Kamu akan menjadi sasaran kebencian semua bangsa oleh karena namaku.” (Mat. 24:9) Selama hari-hari terakhir dunia ini, yang dimulai tahun 1914, kebencian yang dinubuatkan itu semakin mengganas. Musuh melancarkan serangan yang keji atas kaum sisa terurap selama Perang Dunia I. Meski begitu, kelompok yang setia itu tidak binasa. Pada tahun 1919, mereka dilepaskan dari cengkeraman Babilon Besar—imperium agama palsu sedunia. (Pny. 11:11, 12)1 Itulah saat dimulainya pelarian ke lembah di antara gunung-gunung Yehuwa. 12 Sejak 1919, penganut ibadat sejati di seputar bumi terus terlindung di 11
1 Lihat Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat! halaman 169-170. 10. Apa yang dilambangkan oleh ”lembah
yang sangat besar” di antara kedua gunung itu? 11, 12. (a) Kapan pelarian ke lembah simbolis
dimulai? (b) Apa buktinya lengan Yehuwa yang kuat terentang demi melindungi umat-Nya?
19
lembah simbolis itu. Selama puluhan tahun, pengabaran dan lektur Saksi-Saksi Yehuwa dilarang dan dibatasi di banyak tempat. Beberapa pembatasan itu masih berlaku di sejumlah negeri. Namun, apa pun yang dilakukan bangsa-bangsa, mereka tidak akan pernah bisa melenyapkan ibadat sejati kita! Lengan Yehuwa yang kuat akan terentang demi melindungi umat-Nya.—Ul. 11:2. 13 Jika kita berpaut pada Yehuwa dan berdiri teguh dalam kebenaran, Ia dan Putra-Nya, Yesus Kristus, akan melakukan bagian mereka. Allah tidak akan membiarkan apa pun atau siapa pun ’merenggut kita dari tangan-Nya’. (Yoh. 10: 28, 29) Yehuwa siap memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkan agar kita bisa menaati Dia, Sang Penguasa Universal, dan bisa tetap loyal sebagai rakyat Kerajaan Mesianik. Pada kesengsaraan besar yang sudah kian dekat, kita akan semakin membutuhkan perlindungan Yehuwa. Maka, kita harus tetap tinggal di lembah perlindungan itu sekarang. ”HARI IA BERPERANG” TIBA Karena akhir dunia ini sudah semakin dekat, Setan akan melancarkan serangan-serangan yang makin sengit atas hamba-hamba Yehuwa. Kemudian, tibalah ”hari [Yehuwa] berperang” melawan musuh-musuh-Nya. Yehuwa akan menghentikan semua serangan Setan. Pada pertempuran itulah Penguasa seluruh alam semesta akan mempertunjukkan betapa perkasanya Ia sebagai Pejuang, dengan lebih nyata dibandingkan pada ”hari pertempuran” yang sudah-sudah. —Za. 14:3. 14
13. Dengan cara apa kita tetap tinggal di lembah perlindungan Yehuwa? Mengapa sekarang semakin penting untuk berlindung di sana? 14, 15. Pada ”hari [Allah] berperang” melawan musuh-musuh-Nya, apa yang akan terjadi atas orang-orang yang berada di luar lembah?
20
Pada hari Allah berperang, apa yang akan terjadi atas orang-orang yang berada di luar perlindungan ”lembah yang sangat besar”? ”Tidak akan ada terang yang berharga” bagi mereka. Artinya, mereka tidak diperkenan Allah. Pada pertempuran yang akan datang itu, ”kuda, bagal, unta, dan keledai jantan, dan segala macam binatang peliharaan”—persenjataan bangsa-bangsa—akan terimbas. Semua senjata itu akan ”membeku”, atau rusak. Yehuwa juga akan menggunakan sampar dan ”bala”. Entah secara harfiah atau bukan, bala ini akan menghentikan ancaman dari musuh. Pada hari itu, ”matanya . . . dan lidahnya akan membusuk”, maksudnya musuh akan menyerang dengan tidak terarah dan mereka akan dibungkam. (Za. 14:6, 7, 12, 15) Ada banyak sekali yang berpihak pada Setan. Namun, di mana pun mereka berada di bumi, tidak akan ada yang luput dari pembinasaan. (Pny. 19:19-21) ”Orang-orang yang dibunuh oleh Yehuwa pada hari itu akan bergelimpangan dari ujung bumi sampai ke ujung bumi.”—Yer. 25:32, 33. 16 Peperangan selalu mengakibatkan penderitaan, termasuk di pihak yang menang. Makanan susah didapat dan harta benda hilang. Orang-orang jatuh miskin dan kehilangan kebebasan. Jika kesukaran-kesukaran itu terjadi atas diri kita, bagaimana reaksi kita? Apakah kita akan panik? Apakah kita akan menyangkal iman di bawah tekanan? Apakah kita akan kehilangan harapan dan menjadi putus asa? Selama kesengsaraan besar, sangatlah penting untuk tetap beriman akan kuasa penyelamatan Yehuwa dan tetap berada di lembah perlindungan-Nya.—Baca Habakuk 3:17, 18. 15
16. Mengingat hari Allah berperang semakin
dekat, pertanyaan apa saja yang patut kita renungkan? Apa yang harus kita lakukan nanti? MENARA PENGAWAL
”AIR HIDUP AKAN KELUAR” Setelah Armagedon, ”air hidup” akan terus mengalir dari Kerajaan Mesianik. ”Air hidup” ini memaksudkan apa pun yang Yehuwa sediakan agar manusia bisa hidup abadi. ”Laut sebelah timur” adalah Laut Mati, dan ”laut sebelah barat” adalah Laut Tengah. Keduanya memaksudkan orang-orang. Laut Mati dengan tepat melambangkan orang-orang yang tidur dalam kematian. Laut Tengah penuh dengan kehidupan sehingga 17
17, 18. (a) Apa yang dilambangkan oleh ”air hidup”? (b) Apa yang dilambangkan oleh ”laut sebelah timur” dan ”laut sebelah barat”? (c) Sambil menatap masa depan, apa tekad Saudara?
Bertekadlah untuk tetap tinggal di lembah perlindungan Yehuwa
dengan tepat melambangkan ”kumpulan besar” yang selamat dari Armagedon. (Baca Zakharia 14:8, 9; Pny. 7:9-15) Jadi, kedua kelompok ini akan dibebaskan dari kematian akibat dosa Adam dengan terus meminum air hidup simbolis, atau ”sungai air kehidupan”.—Pny. 22:1, 2. 18 Di bawah perlindungan Yehuwa, kita akan selamat melewati akhir sistem fasik ini dan memasuki dunia baru Allah yang adil-benar. Walaupun kita menjadi sasaran kebencian semua bangsa, marilah kita semakin bertekad untuk tetap loyal sebagai rakyat Kerajaan Allah dan untuk tetap tinggal di lembah perlindungan Yehuwa.
Waspadalah Terhadap Niat
Hati ”Hati lebih licik daripada apa pun juga dan nekat,” kata Alkitab. (Yer. 17:9) Kalau hati kita sudah sangat menginginkan sesuatu, bukankah kita akan mencari-cari alasan untuk melaksanakan niat hati kita itu?
Alkitab memperingatkan kita, ”Dari hati keluar pikiran yang fasik, pembunuhan, perzinaan, percabulan, pencurian, kesaksian palsu, hujah.” (Mat. 15:19) Hati bisa mendorong kita untuk membenarkan suatu tindakan yang sebenarnya bertentangan dengan kehendak Allah. Dan belakangan, kita menyesali tindakan yang tidak bijaksana itu. Maka, bagaimana kita bisa mengetahui niat hati kita sebelum kita telanjur mengambil langkah yang salah? CARANYA MENGETAHUI NIAT HATI
Bacalah Alkitab setiap hari dan renungkan apa yang dikatakannya. ”Firman Allah itu hidup dan mengerahkan kuasa dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun dan menusuk bah-
22
kan sampai memisahkan jiwa dan roh,” tulis rasul Paulus. Berita dari Allah yang dicatat dalam Alkitab ”dapat menilai pikiran dan niat hati”. (Ibr. 4:12) Kita bisa mengetahui dengan pasti apa niat hati kita jika kita memeriksa diri dengan menggunakan Alkitab. Maka, agar dapat memahami pikiran dan sudut pandang Yehuwa, kita harus membaca Firman Allah setiap hari dan merenungkan apa yang dikatakannya! Jika kita bersedia menerima nasihat Alkitab dan menerapkan prinsip-prinsipnya, kita dapat melatih hati nurani kita, yaitu kemampuan dalam batin kita yang ”memberikan kesaksian”. (Rm. 9:1) Suara hati nurani bisa mencegah kita agar tidak membenarkan kecenderungan yang salah. Selain itu, Alkitab MENARA PENGAWAL
memuat contoh-contoh yang dapat menjadi ”peringatan bagi kita”. (1 Kor. 10:11) Dengan mempelajarinya, kita bisa menghindari langkah yang salah. Apa yang harus kita lakukan? Berdoalah meminta bantuan Allah untuk bisa mengetahui niat hati Saudara. Yehuwa adalah ”pemeriksa hati”. (1 Taw. 29:17) Ia ”lebih besar daripada hati kita dan mengetahui segala sesuatu”. (1 Yoh. 3:20) Allah tidak bisa ditipu. Kalau kita dengan terus terang mengungkapkan kekhawatiran, perasaan, dan keinginan kita dalam doa, Yehuwa dapat membantu kita mengetahui niat hati kita. Kita bahkan dapat meminta agar Allah ’menciptakan hati yang murni dalam diri kita’. (Mz. 51:10) Jadi, untuk dapat mengetahui kecenderungan hati kita, kita tidak boleh mengabaikan doa. Dengarkan baik-baik selama acara perhimpunan. Dengan melakukannya, kita bisa dengan jujur memeriksa batin, atau hati, kita. Apa yang dibahas di perhimpunan kadang-kadang bukan hal baru. Tetapi, jika kita hadir, kita akan lebih mengerti prinsip-prinsip Alkitab dan mendapat pengingat-pengingat yang berharga yang membantu kita memeriksa niat hati. Komentar saudara-saudari juga bisa memurnikan batin kita. (Ams. 27:17) Bahaya bisa timbul jika kita jarang bergaul dengan saudara-saudari di perhimpunan. Bisa jadi, kita akan ’mencari keinginan kita sendiri yang mementingkan diri’. (Ams. 18:1) Maka, sebaiknya kita menanyai diri, ’Apakah saya membiasakan diri untuk berhimpun dan mendengarkan baik-baik selama acara?’—Ibr. 10:24, 25. BAGAIMANA HATI BISA MENIPU KITA?
Hati kita yang licik dapat menyesatkan kita dalam banyak bidang kehidupan. Mari kita periksa empat di antaranya: materi, minuman beralkohol, pergaulan, dan rekreasi. Materi. Kita semua perlu memenuhi kebutuhan jasmani kita. Namun, Yesus memberikan sebuah peringatan agar kita tidak terlalu mengutamakan hal-hal materi. Dalam salah satu perumpamaannya, Yesus menarik perhatian kita kepada seorang pria kaya yang lumbung-lumbungnya sudah penuh sehingga tidak ada tempat lagi untuk menyimpan hasil panen berikutnya. Pria itu ingin meruntuhkan lumbung-lumbungnya dan membangun yang lebih besar. Ia bernalar, ”Di sana aku akan mengumpulkan semua biji-bijianku dan semua barangku yang baik; dan aku akan mengatakan kepada jiwaku, ’Jiwa, engkau memiliki banyak barang yang baik tertimbun untuk bertahun-tahun; bersantailah, makan, minum, bersukarialah.’ ” Tetapi, orang kaya ini lupa akan hal yang tak dapat dihindari ini: Kehidupannya bisa saja berakhir pada malam itu juga.—Luk. 12:16-20. Seiring bertambahnya umur, kita mungkin khawatir apakah hari tua kita akan terjamin. Begitu khawatirnya kita sampai-sampai kita mulai bernalar bahwa tidak apa-apa bekerja lembur pada hari perhimpunan atau mulai mengabaikan tanggung jawab Kristen kita. Tidakkah kita perlu mewaspadai kecenderungan seperti itu? Atau, kita mungkin masih muda dan tahu bahwa tidak ada karier yang lebih baik daripada dinas sepenuh waktu. 15 FEBRUARI 2013
Apa pengaruhnya pembacaan Alkitab setiap hari terhadap hati kita?
Doa bisa membantu kita memeriksa batin kita
Perhimpunan membantu kita mengetahui niat hati kita
23
Namun, apakah kita menunda untuk merintis karena berpikir bahwa kita harus mapan dulu secara keuangan? Tidakkah kita perlu berupaya keras untuk kaya di hadapan Allah sekarang juga? Siapa yang tahu apakah kita besok masih hidup atau tidak? Minuman beralkohol. ”Jangan ada di antara para peminum-berat anggur,” kata Amsal 23:20. Orang yang sangat suka minuman beralkohol bisa saja menganggap bahwa sering minum-minum itu tidak salah. Ia mungkin mengatakan bahwa ia minum agar bisa relaks, bukan untuk menjadi mabuk. Kalau untuk bisa relaks saja kita butuh alkohol, itulah saatnya kita perlu memeriksa kecenderungan hati kita dengan jujur Pergaulan. Tentu saja, kita masih harus berurusan dengan orang-orang yang tidak seiman, misalnya di sekolah, di tempat kerja, dan dalam pengabaran. Namun, lain halnya jika kita sengaja bergaul dengan mereka, dan bahkan akrab dengan mereka. Apakah kita menganggap hal itu tidak salah, dengan berdalih bahwa mereka punya banyak sifat yang baik? Alkitab memperingatkan, ”Janganlah disesatkan. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang berguna.” (1 Kor. 15:33) Bagaikan setitik kotoran yang bisa mencemari air yang bersih, persahabatan dengan orang-orang yang tidak menyembah Allah bisa mencemari kerohanian kita, dan lama-kelamaan cara berpikir, cara berpakaian, tutur kata, dan tingkah laku kita akan sama seperti mereka. Rekreasi. Berkat teknologi modern, dengan sekali sentuh kita bisa menikmati segala macam hiburan yang banyak di antaranya diragukan, atau tidak pantas bagi seorang Kristen. Paulus menulis, ’Setiap jenis kenajisan, disebut saja pun jangan di antara kamu.’ (Ef. 5:3) Bagaimana jika hati kita terpikat untuk menonton atau mendengarkan sesuatu yang najis? Kita mungkin bernalar bahwa setiap orang membutuhkan rekreasi dan sedikit bersantai; mengenai cara dan jenisnya, itu soal pribadi. Tetapi, hendaklah kita selalu mengingat nasihat Paulus dan tidak membiarkan mata dan telinga kita dihibur oleh kenajisan. KITA BISA BERUBAH
Sekalipun kita telanjur mendengarkan hati yang licik dan terbiasa membenarkan perilaku yang sa-
24
lah, kita tetap bisa berubah. (Ef. 4:22-24) Perhatikan dua contoh zaman sekarang. Misalnya Miguel1; ia perlu mengubah cara berpikirnya tentang hal-hal materi. Ia menyatakan, ”Di negeri asal kami—saya, istri, dan putra saya—orangorang merasa harus selalu memiliki alat-alat elektronik dan barang-barang terbaru dan terbaik. Saya bahkan sampai mati-matian mengejar semua yang ada di dunia ini karena berpikir bahwa saya bisa melakukannya tanpa menjadi materialistis. Lalu, saya sadar bahwa mengejar hal-hal materi itu tidak ada habisnya. Saya berdoa kepada Yehuwa mengenai sudut pandang dan niat hati saya. Saya menyatakan kepada-Nya bahwa kami sekeluarga ingin melayani Dia sebaik mungkin. Akhirnya, kami bisa membuat keputusan untuk menyederhanakan kehidupan kami dan pindah ke tempat yang lebih membutuhkan. Kami pun bisa segera merintis. Kami juga merasakan bahwa kami tidak membutuhkan banyak barang untuk bisa bahagia dan puas.” Pengalaman Lee menunjukkan bagaimana pemeriksaan diri yang jujur telah membantunya meninggalkan pergaulan buruk. Ia bercerita, ”Karena pekerjaan, saya sering bergaul dengan pemasok dari luar negeri. Memang, pada rapat-rapat dengan mereka, orang-orang pasti banyak minum alkohol. Tetapi, saya suka acara seperti itu. Sering kali saya hampir mabuk, tetapi setelah itu menyesal. Saya sadar, saya harus memeriksa hati saya dengan jujur. Setelah mendengar nasihat Firman Allah dan saran para penatua, saya sadar bahwa saya sebenarnya menikmati pergaulan dengan orang-orang yang tidak mengasihi Yehuwa. Sekarang, sedapat mungkin saya mengurus bisnis melalui telepon dan sesedikit mungkin bergaul dengan para pemasok.” Kita perlu jujur terhadap diri sendiri dan memeriksa niat hati kita. Untuk itu, kita perlu meminta bantuan Yehuwa melalui doa, karena ”ia mengetahui rahasia hati”. (Mz. 44:21) Allah juga menyediakan Firman-Nya, yang dapat menjadi cermin bagi kita. (Yak. 1:22-25) Pengingat dan nasihat yang kita terima melalui publikasi dan perhimpunan juga sangat berharga! Dengan memanfaatkan semua persediaan itu, kita bisa menjaga hati kita dan tetap berjalan di jalan keadilbenaran. 1 Nama-nama telah diubah. MENARA PENGAWAL
JANGAN BIARKAN APA PUN MENGHALANGI SAUDARA MENDAPATKAN KEMULIAAN ”Ia yang memiliki semangat kerendahan hati akan memegang kemuliaan.”—AMS. 29:23. APA JAWABAN SAUDARA?
Apa yang dimaksud dengan Yehuwa memberi kita kemuliaan?
Apa yang bisa menghalangi kita untuk mendapatkan kemuliaan dari Allah?
Apa yang dimaksud dengan ketekunan kita bisa berarti kemuliaan bagi orang lain?
KALAU mendengar kata ”kemuliaan”, apa yang muncul dalam benak Saudara? Semaraknya ciptaan Allah? (Mz. 19:1) Pujian dan kemuliaan yang ditujukan kepada orang yang sangat kaya, pintar, atau sukses? Dalam Alkitab, kata Ibrani untuk ”kemuliaan” bisa digunakan untuk menunjukkan bobot. Pada zaman dahulu, sewaktu uang terbuat dari logam mulia, semakin berat sebuah koin semakin besar nilainya. Jadi, kata-kata yang digunakan untuk menyatakan berat bisa memiliki makna kiasan yaitu berharga, megah, atau mengagumkan. 2 Kita mungkin mengagumi orang yang memiliki kekuasaan, kedudukan, atau reputasi. Tetapi, apakah itu yang Allah cari dalam diri manusia? Orang seperti apa yang mendapat kemuliaan dari Allah? Jawabannya ada dalam Alkitab. Misalnya, Amsal 22:4 menyatakan, ”Hasil dari kerendahan hati dan takut akan Yehuwa adalah kekayaan dan kemuliaan dan kehidupan.” Dan Yakobus sang murid menulis, ”Hendaklah kamu merendahkan diri di hadapan Yehuwa, dan ia akan meninggikan kamu.” (Yak. 4:10) Apa yang dimaksud dengan Yehuwa memberikan kemuliaan kepada manusia? Apa yang dapat menghalangi kita untuk mendapatkannya? Dan, bagaimana kita dapat membantu orang lain mendapatkan kemuliaan ini? 3 Sang pemazmur yakin bahwa Yehuwa akan memegang tangan kanannya dan membawanya kepada kemuliaan sejati. (Baca Mazmur 73:23, 24.) Apa maksudnya hal itu? Yehuwa membimbing hamba-hamba-Nya yang rendah hati kepada kemuliaan dalam arti Ia memberi mereka kehormatan dalam berbagai cara. Misalnya, Ia memberi mereka pemahaman akan kehendak-Nya. (1 Kor. 2:7) Kepada orang-orang yang mendengarkan firman-Nya dan menaati Dia, Ia memberikan kehormatan berupa hubungan yang akrab dengan-Nya.—Yak. 4:8. 1, 2. (a) Dalam Alkitab, apa makna kata Ibrani untuk ”kemu-
liaan”? (b) Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas dalam artikel ini? 3-5. Apa yang dimaksud dengan Yehuwa membawa kita kepada kemuliaan?
25
4
Yehuwa juga memercayakan pelayanan Kristen yang bagaikan harta kepada hamba-hamba-Nya. (2 Kor. 4:1, 7) Pelayanan ini akan menghasilkan kemuliaan. Kepada orang-orang yang menggunakan hak istimewa ini untuk memuji Dia dan membantu orang lain, Yehuwa berjanji, ”Orang-orang yang menghormati aku, akan kuhormati.” (1 Sam. 2:30) Orang-orang seperti itu mendapat kehormatan berupa nama baik di hadapan Yehuwa, dan mereka akan dipuji oleh hamba-hamba Allah lainnya.—Ams. 11:16; 22:1. 5 Bagaimana dengan masa depan orangorang yang ’berharap kepada Yehuwa dan mengikuti jalan-Nya’? Kepada mereka dijanjikan, ”Ia [Yehuwa] akan meninggikan engkau untuk memiliki bumi. Pada waktu orang-orang fasik dimusnahkan, engkau akan melihatnya.” (Mz. 37:34) Mereka sangat menantikan saatnya mereka akan mendapat kehormatan yang luar biasa dengan menerima kehidupan abadi.—Mz. 37:29. ”AKU TIDAK MENERIMA KEMULIAAN DARI MANUSIA” 6 Apa yang bisa menghalangi kita sehingga tidak mendapatkan kemuliaan yang ingin Yehuwa berikan? Salah satunya adalah kalau kita terlalu mementingkan pandangan orang-orang yang tidak memedulikan Allah. Sikap inilah yang ditunjukkan orang-orang terkemuka pada zaman Yesus. Tentang mereka, rasul Yohanes menulis, ”Banyak orang bahkan di antara penguasa-penguasa, sebenarnya beriman kepadanya [Yesus], tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakui dia, agar tidak dikeluarkan dari sinagoga; sebab mereka mengasihi kemuliaan dari manusia lebih daripada kemuliaan dari Allah.” (Yoh. 12:42, 43) Para penguasa itu semestinya tidak mementingkan pandangan orang Farisi. 7 Pada awal pelayannya, Yesus dengan jelas menyatakan mengapa banyak orang akan menolaknya dan tidak mau beriman kepadanya. (Baca Yohanes 5:39-44.) Selama
6, 7. Mengapa banyak orang tidak mau ber-
iman kepada Yesus?
26
berabad-abad, bangsa Israel menantikan kedatangan Mesias. Sewaktu Yesus mulai mengabar, ada orang-orang yang mungkin telah menyimpulkan bahwa Kristus semestinya segera tampil, seperti dinubuatkan Daniel. Beberapa bulan sebelumnya, sewaktu Yohanes Pembaptis mulai mengabar, banyak orang mengatakan, ”Apakah mungkin ia adalah Kristus?” (Luk. 3:15) Sekarang, Mesias yang sudah lama ditunggu-tunggu ada di antara mereka. Tetapi, orang-orang yang ahli dalam Hukum tidak mau percaya kepadanya. Mengapa? Alasannya terlihat jelas dari pertanyaan Yesus kepada mereka, ”Bagaimana kamu dapat percaya, apabila kamu menerima kemuliaan dari satu sama lain dan kamu tidak mencari kemuliaan dari satu-satunya Allah?” 8 Bagaimana kemuliaan dari manusia bisa mengaburkan kemuliaan dari Allah? Mari perhatikan ilustrasi berikut yang mengumpamakan kemuliaan dengan cahaya. Di alam semesta ada banyak bintang yang berkilauan. Pernahkah Saudara memandang langit yang bertaburkan ribuan bintang pada malam yang cerah? ’Kemuliaan bintang-bintang’ sangat memukau. (1 Kor. 15:40, 41) Namun, bagaimana jika Saudara melihatnya dari tengah kota yang terang-benderang? Cahaya lampu kota membuat kita sulit melihat cahaya bintang-bintang yang jauh! Apakah itu berarti cahaya lampu penerang jalan, stadion, dan bangunan-bangunan itu lebih terang, atau lebih indah daripada cahaya bintang-bintang? Tidak! Cahaya kota lebih dekat dengan kita sehingga mengaburkan cemerlangnya ciptaan Yehuwa. Untuk menyaksikan keindahan bintang di malam hari, kita harus mencari tempat yang bebas dari cahaya lampu-lampu kota. 9 Demikian pula, jika kita terlalu mementingkan kemuliaan dari sudut pandang manusia, bisa-bisa kita tidak menghargai kemuliaan yang Yehuwa ingin berikan dan tidak berupaya mencarinya. Banyak orang tidak mau menerima berita Kerajaan karena 8, 9. Ilustrasikan bagaimana kemuliaan dari manusia bisa mengaburkan kemuliaan dari Allah. MENARA PENGAWAL
takut akan penilaian dari kenalan atau kerabat mereka. Tetapi, bagaimana dengan hamba-hamba Allah? Apakah mereka juga bisa menginginkan kemuliaan dari manusia? Misalnya, katakanlah seorang pemuda ditugasi untuk mengabar di suatu daerah. Orangorang di sana mengenal dia tetapi tidak tahu kalau dia adalah seorang Saksi Yehuwa. Apakah ia akan merasa takut? Atau, seseorang mungkin diejek karena mengejar cita-cita rohani. Apakah ia akan mendengarkan orangorang yang tidak berpandangan rohani itu? Atau, seorang Kristen mungkin melakukan dosa serius. Apakah ia akan menyembunyikan kesalahannya karena takut reputasinya di sidang rusak atau takut mengecewakan orang-orang yang ia sayangi? Dalam contoh yang terakhir, jika ia benar-benar ingin memperbaiki hubungannya dengan Yehuwa, ia akan ”memanggil tua-tua di sidang” dan meminta bantuan mereka.—Baca Yakobus 5: 14-16. 10 Kita mungkin sedang membuat kemajuan ke arah kematangan Kristen. Namun bagaimana jika ada rekan seiman yang menasihati kita? Komentarnya yang jujur bisa bermanfaat jika kita tidak membela diri karena angkuh, takut kehilangan muka, atau tergoda untuk membenarkan tindakan kita. Atau, misalkan Saudara mengerjakan suatu proyek bersama seorang rekan seiman. Apakah Saudara khawatir orang lain yang akan mendapat pujian atas ide dan kerja keras Saudara? Jika Saudara berada dalam situasisituasi seperti itu, yakinlah bahwa ”ia yang memiliki semangat kerendahan hati akan memegang kemuliaan”.—Ams. 29:23. 11 Para pengawas dan orang yang ”berupaya meraih jabatan” seperti itu juga perlu berhati-hati agar tidak mencari pujian dari manusia. (1 Tim. 3:1; 1 Tes. 2:6) Bagaimana seharusnya tanggapan seorang Saudara jika ia mendapat pujian atas sesuatu yang 10. (a) Jika kita terlalu mementingkan pan-
dangan orang lain terhadap kita, apa pengaruhnya? (b) Jika kita bertindak dengan rendah hati, kita bisa yakin akan hal apa? 11. Apa yang seharusnya ada dalam hati kita sewaktu mendapat pujian? Mengapa? 15 FEBRUARI 2013
ia lakukan? Ia mungkin tidak akan mendirikan monumen bagi dirinya, seperti Raja Saul. (1 Sam. 15:12) Namun, apakah ia segera mengakui bahwa apa yang ia capai adalah karena kebaikan hati Allah dan apa pun yang ia lakukan di kemudian hari akan berhasil hanya jika ia mendapat berkat dan bantuan Allah? (1 Ptr. 4:11) Apa yang ada dalam hati kita sewaktu mendapat pujian bisa menunjukkan kemuliaan macam apa yang kita cari. —Ams. 27:21. ”KAMU INGIN MELAKUKAN HASRAT BAPAKMU” 12 Hal lain yang bisa menghalangi kita untuk mendapatkan kemuliaan dari Allah adalah keinginan kita sendiri. Keinginan yang salah dapat membuat kita sama sekali tidak mau mendengarkan kebenaran. (Baca Yohanes 8:43-47.) Yesus mengatakan kepada beberapa orang Yahudi bahwa mereka tidak mau mendengarkan beritanya karena ’mereka ingin melakukan hasrat bapak mereka, Si Iblis’. 13 Sering kali, kita hanya mau mendengarkan apa yang sesuai dengan keinginan kita. (2 Ptr. 3:5) Yehuwa menciptakan kita dengan kesanggupan yang luar biasa untuk mengabaikan bunyi-bunyi yang tidak diinginkan. Cobalah hentikan kegiatan sejenak. Berkonsentrasilah dan perhatikan berapa banyak suara yang dapat Saudara dengar saat ini. Saudara mungkin tadinya tidak menyadari adanya suara-suara tertentu. Bagian otak yang disebut sistem Limbik membantu Saudara untuk memerhatikan satu suara saja meskipun Saudara tetap dapat mendengar suara-suara lainnya. Namun, para peneliti mendapati bahwa proses itu akan semakin sulit jika yang didengarkan adalah suara orang-orang. Ini berarti sewaktu Saudara mendengar suara dua orang sekaligus, Saudara harus memilih suara siapa
12. Apa yang membuat beberapa orang Yahudi tidak mau mendengarkan berita Yesus? 13, 14. (a) Apa yang dikatakan para peneliti tentang cara otak kita memproses suara orangorang? (b) Apa yang menentukan siapa yang ingin kita dengarkan?
27
yang akan Saudara perhatikan. Pilihan Saudara banyak bergantung pada siapa yang ingin Saudara dengarkan. Jadi, orang-orang Yahudi yang ingin melakukan kehendak bapak mereka, Si Iblis, tidak mau mendengarkan Yesus. 14 Dari ’rumah hikmat’ dan ’rumah bebal’ keluar suara yang memanggil kita. (Ams. 9: 1-5, 13-17) Hikmat dan kebebalan seolaholah terus berupaya menarik perhatian kita. Karena itu, kita harus memilih. Yang mana yang akan kita dengarkan? Itu sangat bergantung pada kehendak siapa yang ingin kita ikuti. Domba-domba Yesus mendengarkan suaranya dan mengikuti dia. (Yoh. 10: 16, 27) Mereka ”berada di pihak kebenaran”. (Yoh. 18:37) ”Mereka tidak mengenal suara orang-orang yang tidak dikenal.” (Yoh. 10:5) Orang-orang yang rendah hati seperti itulah yang akan mendapatkan kemuliaan.—Ams. 3:13, 16; 8:1, 18. ”INI BERARTI KEMULIAAN BAGIMU” 15
Ketekunan kita dalam melakukan kehendak Yehuwa akan memotivasi orang lain untuk berupaya mendapatkan kemuliaan. Kepada sidang Efesus, Paulus menulis, ”Aku meminta agar kamu jangan menyerah oleh karena kesengsaraanku ini demi kamu, sebab ini berarti kemuliaan bagimu.” (Ef. 3:13) Dalam arti apa kesengsaraan Paulus ”berarti kemuliaan” bagi orang-orang Efesus? Melalui kerelaannya untuk terus melayani mereka sekalipun menghadapi cobaan, Paulus menunjukkan kepada orang-orang Efesus bahwa hak istimewa mereka sebagai orang Kristen adalah sesuatu yang sangat penting dan tak ternilai. Seandainya Paulus menyerah di bawah kesukaran, tidakkah mereka akan menyimpulkan bahwa hubungan mereka dengan Yehuwa, pelayanan mereka, dan harapan mereka adalah sesuatu yang sepele? Teladan ketekunan Paulus menunjukkan bahwa hak istimewa menjadi murid Kristus itu memang sangat berharga sehingga patut dipertahankan sekalipun hal itu menuntut pengorbanan.
16
Pikirkan apa pengaruh semangat dan ketekunan Paulus atas orang lain. Kisah 14: 19, 20 mengatakan, ”Orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium tiba dan membujuk kumpulan orang itu, lalu mereka merajam Paulus dan menyeret dia ke luar kota [Listra], karena menyangka dia sudah mati. Akan tetapi, sewaktu murid-murid mengelilingi dia, dia bangkit berdiri dan masuk ke dalam kota. Pada hari berikutnya, dia pergi bersama Barnabas ke Derbe.” Bayangkan, hari ini hampir mati, keesokan harinya sudah pergi lagi sejauh kira-kira 100 kilometer, bahkan tanpa sarana transportasi modern! 17 Mungkinkah Timotius termasuk di antara ”murid-murid” yang menolong Paulus? Bisa saja, walaupun itu tidak dikatakan 16. Kesengsaraan apa yang diderita Paulus di
Listra? 17, 18. (a) Bagaimana Timotius bisa mengeta-
15. Apa artinya kesengsaraan Paulus ”berarti kemuliaan” bagi orang lain?
28
hui penderitaan Paulus di Listra? (b) Apa pengaruh ketekunan Paulus atas Timotius? MENARA PENGAWAL
secara pasti dalam buku Kisah. Perhatikan apa yang Paulus tulis dalam suratnya yang kedua kepada Timotius, ”Engkau dengan cermat telah mengikuti pengajaranku, haluan hidupku, . . . berbagai hal yang terjadi atasku di Antiokhia [diusir dari kota], di Ikonium [hampir dirajam], di Listra [dirajam], berbagai bentuk penganiayaan yang telah aku tanggung; namun dari semua itu Tuan telah melepaskan aku.”—2 Tim. 3:10, 11; Kis. 13:50; 14:5, 19. 18 Timotius ’dengan cermat mengikuti’ peristiwa-peristiwa itu dan pasti memerhatikan ketekunan Paulus. Hal itu meninggalkan kesan yang kuat dalam benak Timotius. Sewaktu Paulus mengunjungi Listra, ia mendengar bahwa Timotius telah menjadi seorang Kristen teladan dan ”dilaporkan baik oleh saudara-saudara di Listra dan Ikonium”. (Kis. 16:1, 2) Belakangan, Timotius pun memenuhi syarat untuk mengemban tanggung jawab yang besar.—Flp. 2:19, 20; 1 Tim. 1:3. 19 Ketekunan kita dalam melakukan kehendak Allah juga bisa memiliki pengaruh serupa atas orang lain, khususnya atas kaum 19. Apa pengaruh ketekunan kita atas orang lain?
Kaum muda bisa belajar dari ketekunan orang-orang Kristen yang lebih tua
muda yang kelak akan menjadi hamba-hamba Allah yang sangat berharga. Saudara-saudara muda akan memerhatikan kita dan meniru keterampilan kita dalam mengajar dan mengabar. Selain itu, mereka juga akan belajar dari cara kita mengatasi kesukaran dalam kehidupan. Paulus ”tetap bertekun menanggung segala perkara” sehingga semua orang yang tetap setia dapat ’memperoleh keselamatan serta kemuliaan yang abadi’. —2 Tim. 2:10. 20 Jadi, tidakkah kita seharusnya terus ”mencari kemuliaan dari satu-satunya Allah”? (Yoh. 5:44; 7:18) Ya, tentu saja! (Baca Roma 2:6, 7.) Yehuwa memberikan ”kehidupan abadi kepada mereka yang mencari kemuliaan”. Selain itu, ’ketekunan kita untuk melakukan apa yang baik’ akan memotivasi orang lain untuk bertekun sehingga mendapat kehidupan abadi. Maka, jangan biarkan apa pun menghalangi Saudara untuk mendapatkan kemuliaan yang Allah berikan. 20. Mengapa kita hendaknya terus mencari kemuliaan dari Allah?
Todd Bolen/BiblePlaces.com
Boaz Zissu, Bar-Ilan University, Israel
Dia dari Keluarga Kayafas Adakalanya, suatu temuan arkeologis meneguhkan keberadaan seorang tokoh Alkitab, secara langsung atau tidak langsung. Misalnya, pada 2011, para pakar dari Israel memublikasikan informasi tentang suatu temuan seperti itu. Temuan itu adalah sebuah osuari yang sudah berumur 2000 tahun. Osuari adalah sebuah peti berukir dari batu kapur tempat menyimpan tulang-tulang orang yang sudah meninggal setelah dagingnya membusuk. Pada osuari yang ditemukan ini terdapat inskripsi yang berbunyi: ”Miriam putri Yesyua putra Kayafas, imam dari Maazia dari Bet Imri.” Imam besar Yahudi yang ikut mengadili dan mengeksekusi Yesus adalah Kayafas. (Yoh. 11:48-50) Sejarawan Flavius Yosefus menyebut imam besar itu sebagai ”Yusuf, yang disebut Kayafas”. Osuari ini rupanya adalah milik salah seorang kerabat Yusuf Kayafas. Dalam sebuah osuari yang ditemukan sebelumnya, yang diperkirakan adalah milik imam besar itu sendiri, terdapat inskripsi yang menyebut dia sebagai ”Yehosef bar Caiapha”, atau Yusuf, putra Kayafas.1 Maka, Miriam adalah kerabat Kayafas. 1 Mengenai osuari Kayafas, lihat artikel berjudul ”Imam Besar yang Menghukum Yesus”, dalam Menara Pengawal 15 Januari 2006, halaman 10-13.
30
Menurut informasi dari Lembaga Kepurbakalaan Israel (IAA), osuari Miriam disita dari para pencuri yang telah merampok sebuah makam kuno. Setelah peti ini dan inskripsinya dianalisis, temuan ini dinyatakan asli. Osuari itu juga memberi kita informasi baru. Inskripsinya menyebutkan ”Maazia”, yang adalah regu terakhir dari 24 regu imam-imam yang melayani bergiliran di bait Yerusalem. (1 Taw. 24:18) Menurut IAA, inskripsi pada osuari itu menyingkapkan bahwa ”keluarga Kayafas termasuk dalam regu Maazia”. Inskripsi itu juga menyebutkan Bet Imri. Mengenai penjelasannya, ada dua kemungkinan. ”Kemungkinan pertama adalah bahwa Bet Imri adalah nama keluarga imam, yaitu putra-putra Imer (Ezra 2:36, 37; Nehemia 7:39-42) yang keturunannya memang termasuk anggota dari regu Maazia. Kemungkinan kedua ialah [bahwa Bet Imri adalah] tempat asal dari orang yang meninggal itu atau dari seluruh keluarganya,” demikian menurut IAA. Entah yang mana yang benar, yang pasti osuari Miriam memberikan bukti bahwa orang-orang yang disebutkan oleh Alkitab benar-benar pernah hidup, dan merupakan anggota dari keluarga yang juga pernah ada.
Latar: Osuari biasanya disimpan di tempat seperti ini
MENARA PENGAWAL
Drama yang ”Tak Terlupakan” Datang Tepat Waktu ”TAK TERLUPAKAN!” Itulah kata banyak orang tentang ”Drama Penciptaan”. Drama ini sangat tepat waktu dan benar-benar membekas dalam benak orang-orang yang menyaksikannya. Ya, ”Drama Penciptaan” telah memberikan kesaksian yang luar biasa tentang Yehuwa dan memuliakan nama-Nya persis sebelum rezim Hitler melancarkan penganiayaan yang keji terhadap umat-Nya di Eropa. Apa sebenarnya ”Drama Penciptaan” itu? Pada tahun 1914, kantor pusat umat Yehuwa di Brooklyn, New York, AS, merilis ”Drama-Foto Penciptaan”. Ini adalah pertunjukan slide dan gambar bergerak yang berwarna dan dilengkapi suara dengan durasi delapan jam. ”Drama-Foto” telah disaksikan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Versi pendeknya, yaitu ”Drama Eureka”, juga dirilis pada 1914. Pada tahun 1920-an, slide, pita film, dan proyektornya sudah sangat usang. Tetapi, permintaan untuk pertunjukkan ”Drama-Foto” itu masih tinggi. Misalnya, seseorang yang tinggal di Ludwigsburg, Jerman, bertanya, ”Kapan ’DramaFoto’ akan diputar lagi?” Jadi, bagaimana sekarang? Untuk memenuhi permintaan akan penayangan Drama itu, pada tahun 20-an wakil-wakil dari keluarga Betel di Magdeburg, Jerman, membeli film-film dari kantor berita di Paris, Prancis, dan slide dari perusahaan grafis di Leipzig dan Dresden. Ini semua kemudian digabungkan dengan beberapa slide ”Drama-Foto” yang lama yang masih bisa digunakan. Lalu, Saudara Erich Frost, seorang musikus berbakat, menggubah musik untuk mengiringi film dan slide itu. Narasinya sebagian diambil dari salah satu publikasi kita, yaitu buku Creation (Penciptaan). Karena itulah versi yang telah diperbarui ini diberi nama ”Drama Penciptaan”. Drama yang baru ini sama panjangnya dengan ”Drama-Foto”, yaitu delapan jam. Drama itu ditayangkan dalam beberapa bagian, dan diadakan selama beberapa malam berturut-turut. Drama ini menayangkan perincian hari-hari penciptaan yang sangat mendebarkan, mengulas sejarah dari sudut Alkitab dan sekuler, juga menyingkapkan betapa agama palsu telah mengecewakan orangorang. ”Drama Penciptaan” ini dipertunjukkan di Austria, Jerman, Luksemburg, dan Swiss, dan kepada hadirin berbahasa Jerman di tempat-tempat lain. Erich Frost menjelaskan, ”Pada setiap penayangan Drama ini, saya menyarankan rekan-rekan saya, khususnya yang di bagian orkestra, agar mereka menggunakan waktu istirahat untuk 15 FEBRUARI 2013
- Poster iklan pertunjukan ”Drama Penciptaan” tahun 1932 ¨ - Buku Schopfung (Penciptaan) yang namanya dipakai untuk drama yang baru
31
mendatangi tiap-tiap baris tempat duduk penonton sambil menawarkan buku-buku dan buku kecil kita yang bagus-bagus. Kami berhasil menyiarkan lebih banyak lektur dengan cara ini dibandingkan kalau kami pergi ke rumah-rumah. Johannes Rauthe, yang mengorganisasi acara di Polandia dan di negeri yang kini menjadi Republik Cheska, ingat bahwa banyak di antara hadirin memberikan alamatnya supaya bisa dikunjungi. Hasilnya adalah banyak kunjungan kembali yang bagus. Pada awal 1930-an, para penonton selalu memadati gedung-gedung untuk menyaksikan ”Drama Penciptaan”, dan Saksi-Saksi Yehuwa menjadi buah bibir di kota-kota tempat pertunjukan diadakan. Menjelang 1933, hampir satu juta orang telah menghadiri pertunjukan yang diselenggarakan oleh kantor cabang kita di Jer¨ man. Kathe Krauss mengenang, ”Saya berjalan setiap hari selama lima hari berturut-turut, sejauh sepuluh kilometer sekali jalan, melewati hutan dan naik turun bukit dan lembah, hanya untuk menonton Drama itu.” Else Billharz mengatakan, ”Sejak menonton ’Drama Penciptaan’ kasih saya akan kebenaran pun bertumbuh.” Alfred Almendinger menceritakan bahwa ketika ibunya menghadiri Drama itu, ibunya ”sangat tergugah sampai-sampai dia membeli sebuah Alkitab dan mencari kata ’api penyucian’ ”. Karena ternyata kata itu tidak ada dalam Alkitab, dia keluar dari gereja dan dibaptis. ”Banyak sekali orang yang masuk kebenaran karena menonton ’Drama Penciptaan,’ ” kenang Erich Frost.—3 Yohanes 1-3. Baru saja pertunjukan ”Drama Penciptaan” mencapai puncaknya, Eropa dilanda badai Nazisme. Pada awal 1933, kegiatan SaksiSaksi Yehuwa di Jerman dilarang. Sejak saat itu dan hingga akhir Perang Dunia II pada 1945, hamba-hamba Yehuwa di Eropa mengalami penganiayaan yang sengit. Erich Frost ditahan selama kirakira delapan tahun. Namun, ia selamat dan kemudian melayani di Betel di Wiesbaden, Jerman. Drama itu telah menambah keberanian dari begitu banyak orang Kristen yang akan menghadapi ujian iman selama Perang Dunia II. ”Drama Penciptaan” yang tak terlupakan ini benar-benar tepat waktu!—Dari arsip kita di Jerman.
s
Unduh gratis majalah ini dan bacaan lain yang tersedia di www.jw.org/id
Erich Frost dan partitur musiknya untuk ”Drama Penciptaan”
Alkitab Terjemahan Dunia Baru juga dapat dibaca di Internet
w13 02/15-IN