34567
15 NOV E MBER 2013
30 Desember–5 Januari
Siap Siagalah dalam Hal Berdoa HALAMAN 3
NYANYIAN: 67, 81
6-12 Januari
Caranya Terus Memiliki ”Sikap Menanti” HALAMAN 18
Edisi Cetakan Besar
NYANYIAN: 119, 32
BAGIAN 1
34567
NOVEMBER 15, 2013
Vol. 134, No. 22
Semimonthly
INDONESIAN
ARTIKEL PELAJARAN ˝
Siap Siagalah dalam Hal Berdoa
Akhir dunia Setan yang fasik kian dekat, maka jangan sampai kita tertidur secara rohani. Artikel ini membahas bahwa kita bisa tetap bangun jika kita siap siaga dalam hal berdoa. ˝
Caranya Terus Memiliki ”Sikap Menanti”
Di artikel ini, perhatikan pelajaran yang bisa kita petik dari kesabaran nabi Mikha. Kita menunggu Yehuwa mengakhiri dunia fasik ini. Pelajarilah peristiwa apa saja yang akan menandai akhir penantian kita. Perhatikan juga caranya menunjukkan penghargaan atas kesabaran Allah.
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
Siap Siagalah dalam Hal Berdoa ”Hendaklah kamu berpikiran sehat, dan siap siaga sehubungan dengan doa.”—1 PTR. 4:7. APA JAWABAN SAUDARA? Bentuk doa apa saja yang perlu lebih sering Saudara panjatkan? Mengapa orang Kristen sejati harus senantiasa berdoa? Siapa yang mendapat manfaat jika Saudara mendoakan orang lain?
”WAKTU yang paling sulit untuk tetap terjaga adalah menjelang subuh,” kata seorang mantan pekerja-malam. Orang-orang yang harus tetap terjaga sepanjang malam tentu setuju dengan pernyataan itu. Orang Kristen dewasa ini menghadapi tantangan serupa karena mereka hidup menjelang 1, 2. (a) Mengapa sangat penting untuk ”siap siaga sehubungan dengan doa”? (b) Pertanyaan apa saja tentang doa yang hendaknya kita renungkan? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
3
akhir dunia Setan, yang bagaikan saat paling gelap di waktu malam. (Rm. 13:12) Sungguh berbahaya jika kita tertidur secara rohani pada saat yang kritis ini! Kita harus ”berpikiran sehat” dan mengindahkan desakan Alkitab untuk ”siap siaga sehubungan dengan doa”.—1 Ptr. 4:7. 2
Mengingat hal di atas, kita sebaiknya mere-
nung, ’Seberapa siagakah saya dalam hal berdoa? Apakah saya memanjatkan setiap bentuk doa, dan apakah saya berdoa senantiasa? Apakah saya suka mendoakan orang lain, atau hanya kebutuhan dan keinginan sendiri? Dan, mengapa doa sangat penting untuk keselamatan saya?’ PANJATKAN ”SETIAP BENTUK D OA” 3
Dalam suratnya kepada orang Efesus, rasul
Paulus menyebutkan ”setiap bentuk doa”. (Ef. 6:18) Sewaktu berdoa, kita sering minta bantuan 3. Sebutkan beberapa bentuk doa. 4
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
Yehuwa untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah. Karena mengasihi kita, Sang ”Pendengar doa” tentu mendengarkan permintaan kita. (Mz. 65:2) Namun, kita hendaknya juga berupaya memanjatkan bentuk-bentuk doa yang lain, seperti pujian, ucapan syukur, dan permohonan. 4
Ada banyak alasan mengapa doa kita hen-
daknya berisi pujian bagi Yehuwa. Misalnya, kita tergerak untuk memuji Dia jika kita merenungkan perbuatan-Nya yang luar biasa dan ”kebesarannya yang limpah”. (Baca Mazmur 150:1-6.) Ya, dalam keenam ayat di Mazmur ke-150 itu, 13 kali kita didesak untuk memuji Yehuwa! Dengan rasa hormat yang dalam, penggubah mazmur lain bernyanyi, ”Tujuh kali sehari aku memujimu oleh karena keputusan-keputusan hukummu yang adil-benar.” (Mz. 119:164) Yehuwa memang 4. Mengapa kita seharusnya sering memuji Yehuwa dalam doadoa kita? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
5
layak dipuji. Karena itu, tidakkah kita seharusnya memuji Dia dalam doa ”tujuh kali sehari”, atau sering? 5
Bentuk doa yang lain adalah ucapan syukur.
Paulus mendesak orang Kristen di kota Filipi, ”Jangan khawatir akan apa pun, tetapi dalam segala sesuatu nyatakanlah permintaanmu kepada Allah melalui doa dan permohonan yang disertai ucapan syukur.” (Flp. 4:6) Sangatlah penting bagi kita untuk menyatakan syukur kepada Yehuwa dengan segenap hati karena di hari-hari terakhir ini, orang-orang ”tidak tahu berterima kasih”. (2 Tim. 3:1, 2, Terjemahan Baru) Sikap ini sangat umum di dunia, dan kalau tidak hati-hati, kita bisa tertular. Dengan bersyukur kepada Allah dalam doa, kita akan merasa bahagia dan tidak ’suka menggerutu, mengeluh tentang keadaan kita 5. Mengapa bersyukur kepada Allah dalam doa merupakan perlindungan? 6
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
dalam kehidupan’. (Yud. 16) Selain itu, jika kepala keluarga mengucapkan syukur dalam doa bersama keluarganya, istri dan anak-anaknya akan mengembangkan sikap suka berterima kasih. 6
Bentuk lain lagi adalah permohonan. Kata
bahasa Yunani yang diterjemahkan ”permohonan” berarti doa yang khusyuk dan penuh perasaan. Apa saja yang bisa kita mohonkan? Kita tentu bisa memohon bantuan Yehuwa sewaktu dianiaya atau menderita penyakit yang membahayakan kehidupan. Pada saat-saat seperti itu, doa kita pastilah lebih sungguh-sungguh. Tapi, apakah kita memohon kepada Yehuwa hanya pada saat-saat seperti itu? 7
Mari kita lihat contoh doa Yesus, dan perha-
tikan apa yang ia katakan tentang nama Allah, Kerajaan-Nya, dan kehendak-Nya. (Baca Matius 6, 7. Apa artinya permohonan? Apa saja yang bisa kita mohonkan kepada Yehuwa? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
7
6:9, 10.) Sekarang ini, kefasikan begitu merajalela, dan pemerintah manusia tidak bisa memenuhi bahkan kebutuhan dasar rakyatnya. Karena itu, kita tentunya harus memohon dengan sangat agar nama Bapak surgawi kita disucikan dan agar Kerajaan-Nya menyingkirkan pemerintahan Setan dari bumi. Kinilah juga waktunya untuk memohon agar kehendak Yehuwa terjadi di bumi seperti di surga. Mari kita tetap siaga dan memanfaatkan setiap bentuk doa. ”BERD OALAH SENANTIASA” 8
Rasul Petrus menasihati orang Kristen agar
”siap siaga sehubungan dengan doa”, tapi sekali peristiwa ia sendiri pernah lalai. Sewaktu Yesus berdoa di Taman Getsemani, Petrus dan murid-murid lainnya tertidur. Sekalipun Yesus sudah menyuruh mereka ’tetap berjaga-jaga dan 8, 9. Mengapa kita hendaknya tidak mencela Petrus dan rasulrasul lain yang tertidur di Taman Getsemani? 8
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
berdoa senantiasa”, mereka tetap tidak bisa menahan kantuk.—Baca Matius 26:40-45. 9 Namun, ketimbang mencela Petrus dan rasulrasul lain karena tertidur, kita hendaknya ingat bahwa malam itu mereka sudah sangat lelah. Hari itu, mereka mempersiapkan Paskah lalu merayakannya pada petang hari. Kemudian, Yesus memperkenalkan Perjamuan Malam Tuan sebagai pola Peringatan kematiannya di masa depan. (1 Kor. 11:23-25) ”Setelah menyanyikan puji-pujian, mereka pergi ke Gunung Zaitun,” dengan berjalan kaki melalui jalan-jalan sempit di Yerusalem. (Mat. 26:30, 36) Setibanya di sana, hari sudah jauh lewat tengah malam. Seandainya kita ada di Taman Getsemani malam itu, kita mungkin juga akan tertidur. Yesus tidak memarahi para rasul yang kelelahan itu, tapi dengan pengasih mengatakan, ”Roh memang bergairah, tetapi daging lemah.” BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
9
10
Melalui pengalaman buruknya di Taman Getsemani, Petrus belajar pentingnya tetap siaga. Sebelumnya, Yesus mengatakan, ”Kamu semua akan tersandung sehubungan dengan aku pada malam ini.” Tapi, Petrus menjawab, ”Meskipun semua orang lain tersandung sehubungan dengan engkau, aku tidak akan pernah tersandung!” Lalu, Yesus mengatakan bahwa Petrus akan menyangkalnya tiga kali. Petrus berkukuh, ”Bahkan jika aku harus mati bersamamu, aku tidak akan menyangkal engkau.” (Mat. 26:31-35) Nyatanya, Petrus memang menyangkal Yesus, seperti yang dinubuatkan. Sewaktu Petrus menyadari perbuatannya, hancurlah hatinya dan ia ”menangis dengan getir”.—Luk. 22:60-62. 11 Dari pengalaman ini, Petrus belajar untuk tidak terlalu percaya diri. Doa rupanya telah mem10, 11. (a) Pelajaran apa yang Petrus peroleh dari pengalamannya di Taman Getsemani? (b) Bagaimana kita bisa belajar dari pengalaman Petrus? 10
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
bantu Petrus. Itu sebabnya ia bisa memberikan nasihat untuk ”siap siaga sehubungan dengan doa”. Apakah kita mengindahkan nasihat terilham itu? Dan, apakah kita ’senantiasa berdoa’ sehingga menunjukkan bahwa kita mengandalkan Yehuwa? (Mz. 85:8) Mari kita selalu ingat nasihat rasul Paulus, ”Biarlah ia yang berpikir bahwa ia sedang berdiri, berhati-hati agar ia tidak jatuh.” —1 Kor. 10:12. D OA NEHEMIA DIJAWAB 12
Perhatikan Nehemia, yang melayani sebagai juru minuman Raja Artahsasta dari Persia pada abad kelima SM. Nehemia memberikan teladan untuk berdoa dengan sepenuh hati. Setelah mendengar berita tentang penderitaan orang Yahudi di Yerusalem, ia ”terus berpuasa dan berdoa di hadapan Allah” selama berhari-hari. (Neh. 1:4) Maka, sewaktu ditanya oleh Artahsasta mengapa 12. Teladan apa yang Nehemia berikan untuk kita? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
11
wajahnya muram, ”seketika itu juga [Nehemia] berdoa kepada Allah yang berkuasa atas surga”. (Neh. 2:2-4) Apa hasilnya? Yehuwa menjawab doanya dan bertindak demi kepentingan umatNya. (Neh. 2:5, 6) Hal itu pasti sangat menguatkan iman Nehemia! 13 Seperti Nehemia, kita bisa menjaga iman kita tetap kuat dengan senantiasa berdoa. Setan tidak kenal belas kasihan dan sering menyerang saat kita lemah. Misalnya, jika kita sedang sakit atau depresi, kita mungkin mulai merasa bahwa Allah kurang menghargai dinas kita setiap bulan. Atau, di antara kita ada yang merasa susah hati, bisa jadi karena teringat akan pengalaman di masa lalu. Setan ingin kita menganggap diri tidak berharga. Ia menyerang dengan memanfaatkan perasaan negatif ini untuk melemahkan iman kita. Tapi kalau kita ”siap siaga sehubungan dengan 13, 14. Apa yang harus kita lakukan agar tetap beriman dan bisa melawan upaya Setan untuk mengecilkan hati kita? 12
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
doa”, iman kita bisa tetap kuat. Ya, ’dengan perisai besar iman, kita akan sanggup memadamkan semua senjata berapi dari si fasik’.—Ef. 6:16. 14 Jika kita ”siap siaga sehubungan dengan doa”, kita tidak akan lengah sewaktu tiba-tiba menghadapi ujian iman dan cobaan. Agar tidak berkompromi, mari kita ingat teladan Nehemia dan langsung berdoa kepada Allah. Hanya dengan bantuan Yehuwa kita dapat berhasil menolak godaan dan bertekun dalam ujian iman. D OAKAN ORANG LAIN 15
Yesus dengan khusyuk mendoakan Petrus agar iman sang rasul tidak gugur. (Luk. 22:32) Epafras, seorang Kristen yang setia pada abad pertama, meniru Yesus. Ia ’mengerahkan diri dalam doa-doanya demi kepentingan saudara-saudaranya di Kolose’. Tentang Epafras, Paulus menulis kepada mereka, ”Ia . . . selalu berdoa dengan 15. Pertanyaan apa saja yang hendaknya kita ajukan tentang mendoakan orang lain? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
13
tekun untuk kalian. Ia minta dengan sangat kepada Allah supaya keyakinanmu menjadi kuat dan kalian betul-betul dewasa, agar kalian dengan sempurna taat kepada kemauan Allah.” (Kol. 4: 12, Bahasa Indonesia Masa Kini) Kita bisa bertanya, ’Apakah saya dengan khusyuk mendoakan saudara-saudari saya di seluruh dunia? Seberapa seringkah saya mendoakan rekan seiman yang menderita karena bencana alam? Kapan terakhir kalinya saya dengan sungguh-sungguh mendoakan orang-orang yang mengemban tanggung jawab besar dalam organisasi Yehuwa? Apakah baru-baru ini saya mendoakan seseorang di sidang yang mengalami kesulitan?’ 16 Doa kita untuk orang lain bisa benar-benar membantu mereka. (Baca 2 Korintus 1:11.) Allah Yehuwa memang tidak wajib bertindak hanya karena banyak penyembah-Nya mendoakan 16. Apakah ada gunanya mendoakan orang lain? Jelaskan. 14
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
sesuatu berkali-kali. Tapi, Ia senang dengan perhatian mereka yang tulus kepada satu sama lain dan Ia mempertimbangkannya sewaktu menjawab doa mereka. Maka, kita hendaknya menganggap serius hak istimewa dan tanggung jawab kita untuk mendoakan orang lain. Seperti Epafras, kita hendaknya memperlihatkan kasih dan kepedulian yang tulus kepada saudara-saudari kita dengan ’mengerahkan diri demi kepentingan mereka dalam doa-doa kita’. Dengan melakukan hal itu, kita akan lebih bahagia, karena ”lebih bahagia memberi daripada menerima”.—Kis. 20:35. ’KESELAMATAN KITA SUDAH DEKAT’ 17
Sebelum menyatakan bahwa ”malam sudah
larut; hari itu sudah dekat”, Paulus menulis, ”Kamu sekalian mengetahui masanya, bahwa sudah tiba jamnya bagi kamu untuk bangun dari 17, 18. Apa manfaatnya jika kita ”siap siaga sehubungan dengan doa”? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
15
tidur, sebab sekarang keselamatan kita lebih dekat daripada sewaktu kita menjadi orang yang percaya.” (Rm. 13:11, 12) Dunia baru Allah sudah dekat, dan keselamatan kita sudah lebih dekat daripada yang kita duga. Kita tidak boleh tertidur secara rohani, dan jangan sekali-kali kita membiarkan dunia ini mengalihkan perhatian kita sehingga kita tidak punya waktu khusus untuk doa pribadi. Sebaliknya, mari kita ”siap siaga sehubungan dengan doa” agar kita bisa ”bertingkah laku kudus dan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengabdian yang saleh” sambil menantikan hari Yehuwa. (2 Ptr. 3:11, 12) Jalan hidup kita akan menunjukkan apakah kita tetap bangun secara rohani dan benar-benar percaya bahwa akhir dunia fasik ini sudah dekat. Karena itu, ”berdoalah dengan tiada henti”. (1 Tes. 5:17) Mari kita tiru Yesus dengan berupaya mencari tempat sepi di mana kita bisa berdoa sendirian. 16
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
Jika kita berdoa lebih lama, hubungan kita dengan Yehuwa akan semakin dekat. (Yak. 4:7, 8) Dan, ini merupakan berkat yang sangat besar! 18 Alkitab mengatakan, ”Selama dalam daging, Kristus mempersembahkan permohonan dan juga permintaan yang sungguh-sungguh kepada Pribadi yang dapat menyelamatkan dia dari kematian, dengan jeritan yang kuat dan air mata, dan ia didengar karena rasa takutnya yang saleh.” (Ibr. 5:7) Yesus memanjatkan permohonan serta permintaan dan tetap setia kepada Allah hingga akhir hidupnya di bumi. Karena itu, Yehuwa membangkitkan Putra-Nya dan mengaruniakan kehidupan yang tak berkematian di surga. Kita juga bisa setia kepada Bapak surgawi kita tidak soal godaan dan ujian yang mungkin mengadang kita di masa depan. Ya, kita bisa memperoleh hadiah kehidupan abadi, asalkan kita tetap ”siap siaga sehubungan dengan doa”. BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
17
Caranya Terus Memiliki ”Sikap Menanti” ”Aku akan memperlihatkan sikap menanti.”—MI. 7:7. APA JAWABAN SAUDARA? Pelajaran apa yang bisa kita petik dari teladan Mikha? Peristiwa apa saja yang kita nantikan? Bagaimana kita bisa menunjukkan penghargaan atas kesabaran Yehuwa?
SEWAKTU Kristus menjadi Raja pada tahun 1914, hari-hari terakhir bagi dunia Setan dimulai. Dalam perang di surga, Yesus mengalahkan Si Iblis beserta hantu-hantunya dan mencampakkan mereka ke sekitar bumi. (Baca Penyingkapan 12: 7-9.) Setan tahu bahwa ”waktunya tinggal sedikit”. (Pny. 12:12) Tapi, ’waktu yang sedikit’ itu sudah berlangsung puluhan tahun. Dan bagi beberapa orang, hari-hari terakhir terasa sangat lama. 1. Mengapa kita mungkin mulai tidak sabar? 18
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
Apakah kita juga mulai tidak sabar menunggu Yehuwa bertindak? 2 Ketidaksabaran bisa berbahaya, karena kita mungkin akan bertindak gegabah. Bagaimana kita bisa terus memiliki sikap menanti? Artikel ini memberi tahu kita caranya dengan membahas tiga pertanyaan berikut. (1) Apa yang bisa kita pelajari tentang kesabaran dari teladan nabi Mikha? (2) Peristiwa apa saja yang akan menandai akhir penantian kita? (3) Bagaimana kita bisa menunjukkan penghargaan atas kesabaran Yehuwa? PELAJARAN DARI TELADAN MIKHA
Baca Mikha 7:2-6. Nabi Mikha menyaksikan kondisi rohani bangsa Israel merosot hingga taraf mengerikan di bawah pemerintahan Raja Ahaz yang jahat. Mikha menyamakan orang Israel yang tidak setia dengan ”onak” dan ”pagar tanaman berduri”. Orang yang terkena onak atau tanaman 3
2. Apa yang akan dibahas dalam artikel ini? 3. Bagaimana keadaan bangsa Israel pada zaman Mikha? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
19
berduri akan terluka; demikian pula orang Israel yang jahat mencelakakan sesamanya. Begitu parahnya kefasikan mereka sehingga di antara anggota keluarga pun tidak ada lagi kasih. Karena tahu bahwa ia tidak sanggup memperbaiki situasinya, Mikha mencurahkan perasaannya kepada Yehuwa. Kemudian, ia dengan sabar menanti Yehuwa bertindak. Mikha yakin bahwa Yehuwa akan turun tangan pada waktu yang Ia tetapkan. 4
Seperti Mikha, kita hidup dalam masyarakat
yang mementingkan diri. Banyak orang ”tidak berterima kasih, tidak loyal, tidak memiliki kasih sayang alami”. (2 Tim. 3:2, 3) Kita merasa stres jika teman kerja, teman sekolah, dan tetangga kita selalu mau menang sendiri. Beberapa hamba Allah bahkan menghadapi problem yang lebih besar. Menurut Yesus, para pengikutnya akan ditentang oleh keluarga mereka. Untuk menggambarkan penga4. Problem apa yang kita hadapi? 20
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
ruh dari berita yang ia sampaikan, Yesus menggunakan kata-kata yang mirip dengan yang dicatat di Mikha 7:6. Ia mengatakan, ”Aku datang untuk menyebabkan perpecahan, seorang pria melawan bapaknya, dan anak perempuan melawan ibunya, dan seorang istri yang masih muda melawan ibu mertuanya. Sesungguhnya, musuh orang adalah orang-orang dari rumah tangganya sendiri.” (Mat. 10:35, 36) Menghadapi ejekan dan tentangan anggota keluarga yang tidak seiman memang sangat sulit, tapi jangan menyerah! Mari kita tetap loyal dan sabar menanti Yehuwa membereskan masalahnya. Jika kita terus memohon bantuan-Nya, Ia akan memberi kita kekuatan dan hikmat untuk dapat bertahan. 5 Kesabaran Mikha diberkati oleh Yehuwa. Mikha menyaksikan berakhirnya pemerintahan Raja Ahaz yang jahat. Ia melihat putra Ahaz, yaitu Raja 5, 6. B erkat apa yang Mikha peroleh, tapi apa yang tidak ia saksikan? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
21
Hizkia yang baik, naik takhta dan memulihkan ibadat yang murni. Dan, Mikha juga melihat tergenapnya nubuat yang ia tulis tentang penghukuman Samaria saat orang Asiria menyerbu kerajaan Israel di utara.—Mi. 1:6. 6 Tapi, Mikha tidak menyaksikan penggenapan semua nubuat yang Yehuwa sampaikan kepadanya. Sebagai contoh, Mikha bernubuat, ”Pada akhir masa itu . . . gunung rumah Yehuwa akan berdiri teguh mengatasi puncak gunung-gunung, dan akan ditinggikan mengatasi bukit-bukit; dan ke sana suku-suku bangsa akan berduyun-duyun. Banyak bangsa pasti akan pergi dan mengatakan, ’Marilah, kamu sekalian, mari kita naik ke gunung Yehuwa.’ ” (Mi. 4:1, 2) Mikha meninggal lama sebelum nubuat itu tergenap. Namun semasa hidupnya, ia bertekad untuk tetap loyal kepada Yehuwa sampai mati, tidak soal apa yang orang lain lakukan. Mengenai hal ini, Mikha menulis, ”Semua 22
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
suku bangsa, masing-masing akan berjalan dengan nama allahnya; tetapi kami, kami akan berjalan dengan nama Yehuwa, Allah kami, sampai waktu yang tidak tertentu, ya, selama-lamanya.” (Mi. 4:5) Mikha bisa sabar menanti selama masa-masa sulit karena ia yakin sepenuhnya bahwa Yehuwa akan menggenapi semua janji-Nya. Nabi yang setia itu percaya kepada Yehuwa. 7
Apakah kita juga memercayai Yehuwa, seperti
Mikha? Kita punya alasan yang kuat untuk percaya. Kita sudah menyaksikan sendiri penggenapan nubuat Mikha. Selama ”akhir masa itu”, jutaan orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa telah berduyun-duyun pergi ke ”gunung rumah Yehuwa”. Meskipun berasal dari bangsa-bangsa yang saling bertikai, para penyembah Yehuwa ini telah ”menempa pedang-pedang mereka menjadi 7, 8. (a) Mengapa kita dapat memercayai Yehuwa? (b) Apa yang akan membuat waktu terasa lebih cepat berlalu? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
23
mata bajak” dan tidak mau ”belajar perang lagi”. (Mi. 4:3) Sungguh besar hak istimewa kita bisa berada di antara umat Yehuwa yang suka damai! 8 Wajarlah jika kita ingin agar Yehuwa segera mengakhiri dunia yang fasik ini. Tapi, untuk bisa sabar menanti, kita perlu memandang situasinya dari sudut pandang Yehuwa. Ia telah menetapkan suatu hari untuk menghakimi manusia melalui Yesus Kristus, ”pria yang telah ia tetapkan”. (Kis. 17:31) Tapi sebelum itu terjadi, Allah memberikan kesempatan kepada segala macam orang untuk ”memperoleh pengetahuan yang saksama tentang kebenaran”, menerapkannya, dan diselamatkan. Ini menyangkut hidup dan mati orangorang. (Baca 1 Timotius 2:3, 4.) Dengan sibuk membantu orang lain mengenal Yehuwa, waktu yang tersisa hingga datangnya penghukuman Allah akan terasa lebih cepat berlalu. Tidak lama lagi, bahkan secara tiba-tiba, akhir itu akan datang. 24
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
Saat itu terjadi, alangkah senangnya kita bahwa selama ini kita sibuk memberitakan Kerajaan! PERISTIWA YANG MENANDAI AKHIR PENANTIAN KITA 9
Baca 1 Tesalonika 5:1-3. Tidak lama lagi,
bangsa-bangsa akan mengatakan ”Perdamaian dan keamanan!” Agar tidak tertipu oleh pernyataan ini, kita perlu ”tetap bangun dan tetap sadar” secara rohani. (1 Tes. 5:6) Maka, mari kita bahas beberapa peristiwa yang mengarah kepada pernyataan yang penting ini. 10
Setiap kali perang dunia berakhir, bangsa-
bangsa sangat mendambakan perdamaian. Setelah perang dunia pertama, Liga Bangsa-Bangsa didirikan untuk mewujudkan perdamaian. Kemudian, setelah perang dunia kedua, Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi harapan banyak orang untuk mendatangkan perdamaian di bumi. Para 9-11. Apakah 1 Tesalonika 5:3 sudah tergenap? Jelaskan. BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
25
pemimpin politik dan agama juga mengandalkan lembaga-lembaga itu. Sebagai contoh, pada tahun 1986, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tahun tersebut sebagai Tahun Perdamaian Internasional. Pada tahun itu juga, pemimpin agama dan politik dari banyak bangsa bergabung dengan kepala Gereja Katolik untuk memanjatkan doa perdamaian di Assisi, Italia. 11
Tetapi, pernyataan tentang perdamaian dan
keamanan tersebut atau yang serupa dengan itu bukanlah penggenapan nubuat di 1 Tesalonika 5:3. Mengapa? Karena ’kebinasaan tiba-tiba’ yang dinubuatkan di ayat itu belum terjadi. 12
Siapa yang akan mengumandangkan pernya-
taan penting ”Perdamaian dan keamanan”? Apa peranan para pemimpin agama dan politik? Alkitab tidak memberi tahu kita. Yang kita tahu, tidak 12. Apa yang kita ketahui tentang pernyataan ”Perdamaian dan keamanan”? 26
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
soal bagaimana atau seberapa meyakinkan pernyataan itu diumumkan, apa yang dinyatakan itu bukanlah ”perdamaian dan keamanan” yang sejati. Dunia tua ini tetap dikendalikan oleh Setan, sudah busuk sampai ke akar-akarnya, dan tidak akan berubah. Sungguh menyedihkan jika ada di antara kita yang termakan propaganda Setan dan tidak menjaga kenetralan! 13 Baca Penyingkapan 7:1-4. Sementara kita menunggu penggenapan 1 Tesalonika 5:3, malaikat-malaikat yang kuat menahan angin kesengsaraan besar. Apa yang mereka tunggu? Salah satunya disebutkan oleh rasul Yohanes, yaitu pemeteraian akhir ”budak-budak Allah” yang terurap.1 Begitu pemeteraian akhir ini selesai, para malaikat akan melepaskan angin kebinasaan itu. Lalu, apa yang akan terjadi? 1 Untuk pembahasan tentang perbedaan antara pemeteraian awal dan pemeteraian akhir kaum terurap, lihat Menara Pengawal 1 Januari 2007, halaman 30-31.
13. Mengapa para malaikat menahan angin kebinasaan? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
27
14
Babilon Besar, imperium agama palsu sedu-
nia, akan dihancurkan sebagai hukuman yang layak ia terima. ”Berbagai umat dan kumpulan orang dan bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa” tidak akan bisa menolongnya. Sekarang pun kita bisa melihat ajalnya sudah dekat. (Pny. 16:12; 17: 15-18; 18:7, 8, 21) Bukti berkurangnya dukungan terlihat di media berita yang melaporkan semakin gencarnya protes terhadap agama dan para pemimpinnya. Sekalipun demikian, para pemimpin Babilon Besar tidak merasa berada dalam bahaya. Mereka salah besar! Setelah pernyataan ”Perdamaian dan keamanan!”, unsur-unsur politik dunia Setan akan tiba-tiba berbalik melawan agama palsu dan memusnahkannya. Babilon Besar akan hilang untuk selamanya! Peristiwa sebesar itu tentu layak kita nantikan dengan sabar.—Pny. 18:8, 10. 14. Apa yang menunjukkan bahwa Babilon B esar akan segera menemui ajalnya? 28
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
CARA MENUNJUKKAN PENGHARGAAN ATAS KESABARAN ALLAH 15
Meski orang-orang mencela nama-Nya, Yehu-
wa sabar menunggu saat yang tepat untuk bertindak. Yehuwa tidak ingin ada orang berhati jujur yang dibinasakan. (2 Ptr. 3:9, 10) Itukah juga keinginan kita? Sebelum hari Yehuwa tiba, kita bisa menunjukkan penghargaan atas kesabaran-Nya dengan cara-cara berikut. 16
Bantulah orang-orang yang tidak aktif.
Yesus mengatakan bahwa surga akan bersukacita jika satu domba yang hilang ditemukan. (Mat. 18:14; Luk. 15:3-7) Jelaslah, Yehuwa sangat memerhatikan semua orang yang pernah mengasihi Dia, sekalipun mereka sekarang sudah tidak aktif melayani Dia. Kalau kita membantu mereka 15. Mengapa Yehuwa tidak cepat-cepat bertindak? 16, 17. (a) Mengapa kita seharusnya ingin membantu orang yang tidak aktif? (b) Mengapa orang yang tidak aktif harus segera kembali kepada Yehuwa? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
29
kembali kepada Yehuwa, kita ikut membuat Dia dan para malaikat bersukacita. 17 Apakah Saudara sekarang tidak aktif melayani Allah? Mungkin Saudara tidak lagi bergabung dengan organisasi Yehuwa karena seseorang di sidang pernah menyakiti hati Saudara. Hal itu bisa jadi sudah lama berlalu. Maka renungkanlah, ’Apakah hidup saya sekarang lebih memuaskan, dan apakah saya lebih bahagia? Apakah Yehuwa yang menyakiti hati saya, atau manusia yang tidak sempurna? Apakah Allah Yehuwa pernah merugikan saya?’ Ia selalu berbuat baik kepada kita. Sekalipun kita tidak memenuhi pembaktian kita kepada-Nya, kita masih boleh menikmati hal-hal baik yang Ia sediakan. (Yak. 1:16, 17) Hari Yehuwa akan segera tiba. Sekaranglah waktunya untuk kembali ke pelukan Bapak surgawi kita yang pengasih dan ke sidang, satu-satunya tempat yang aman pada hari-hari terakhir ini.—Ul. 33:27; Ibr. 10:24, 25. 30
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
BAGIAN 1
Dukunglah para pengemban tanggung jawab. Sebagai Gembala yang pengasih, Yehuwa membimbing dan melindungi kita. Ia melantik Putra-Nya sebagai Gembala Utama kawanan. (1 Ptr. 5:4) Para penatua di lebih dari 100.000 sidang menggembalakan domba-domba Allah satu per satu. (Kis. 20:28) Jika kita dengan loyal mendukung hamba-hamba yang terlantik itu, kita menunjukkan penghargaan kepada Yehuwa dan Yesus atas semua yang telah Mereka lakukan untuk kita. 19 Pererat hubungan dengan satu sama lain. Apa artinya? Jika suatu pasukan yang andal diserang musuh, mereka akan merapatkan barisan, setiap prajurit akan saling mendekat. Dengan begitu mereka membentuk pertahanan yang sulit ditembus. Sekarang ini, Setan sedang mempergencar serangannya terhadap umat Allah. Kini bukan waktunya untuk saling menyerang rekan-rekan kita. 18
18. Mengapa kita perlu mendukung para pengemban tanggung jawab? 19. Bagaimana caranya kita merapatkan barisan? BAGIAN 1
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
31
Inilah waktunya untuk lebih akrab dengan satu sama lain, mengabaikan kelemahan masing-masing, dan mengandalkan Yehuwa. 20 Semoga kita semua tetap siaga secara rohani dan memperlihatkan sikap menanti. Mari kita dengan sabar menunggu pernyataan ”Perdamaian dan keamanan!” dan pemeteraian akhir kaum terurap. Setelah itu, keempat malaikat akan melepaskan angin kebinasaan, dan Babilon Besar dihancurkan. Sementara menantikan peristiwa-peristiwa besar itu, mari kita terus taati arahan dari hambahamba terlantik dalam organisasi Yehuwa. Rapatkan barisan menghadapi Iblis dan hantu-hantu! Sekaranglah waktunya untuk mengindahkan desakan sang pemazmur, ”Tabahlah, dan semoga hatimu kuat, kamu semua yang menantikan Yehuwa.”—Mz. 31:24. Kunjungi www.jw.org/id atau pindai kode
5
32
M ENARA P ENGAWAL—15 N OVEMBER 2013
wlp13 11/15-IN-1 130807
20. Apa yang harus kita lakukan sekarang?