Ayat Tahunan 2013
2
Surat dari Badan Pimpinan
4
Hal-Hal Menarik pada Tahun Lalu
9
Pengabaran dan Pengajaran di Seluruh Bumi
43
Myanmar
79
Seratus Tahun yang Lalu—1913
175
Jumlah Keseluruhan
178
Montreal, Kanada: Banyak orang mendapat kabar baik di tempat-tempat wisata
BUKU TAHUNAN SAKSI-SAKSI YEHUWA 2013 / MYANMAR
DAFTAR ISI
Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
yb13-IN
2013
Ayat Tahunan 2013
2
Surat dari Badan Pimpinan
4
Hal-Hal Menarik pada Tahun Lalu
9
Pengabaran dan Pengajaran di Seluruh Bumi
43
Myanmar
79
Seratus Tahun yang Lalu—1913
175
Jumlah Keseluruhan
178
Montreal, Kanada: Banyak orang mendapat kabar baik di tempat-tempat wisata
BUKU TAHUNAN SAKSI-SAKSI YEHUWA 2013 / MYANMAR
DAFTAR ISI
Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
yb13-IN
2013
5 2013 WATCH TOWER BIBLE AND TRACT SOCIETY OF PENNSYLVANIA Hak Cipta Dilindungi Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2013 Penerbit SAKSI-SAKSI YEHUWA INDONESIA PO Box 2105, Jakarta 10001, Indonesia
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan tersedia sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Photo Credits: Page 29: Lagos plane crash: 5 Jon Gambrell/AP/Corbis; pages 81, 111, 143: Globe and maps: Based on NASA/Visible Earth imagery 2013 Yearbook of Jehovah’s Witnesses Indonesian (yb13-IN) Made in Japan Dibuat di Jepang
Tujuan Rohani Saya untuk 2013
Pembacaan dan Pelajaran Alkitab
Pengabaran dan Pengajaran
Kehidupan dan Sifat-Sifat Kristen
Tugas dan Tanggung Jawab
Nelayan yang mendayung dengan kaki di Danau Inle di Myanmar
Seorang anggota Panitia Penanggulangan Bencana Yangon sedang memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh Siklon Nargis (halaman 163)
5 2013 WATCH TOWER BIBLE AND TRACT SOCIETY OF PENNSYLVANIA Hak Cipta Dilindungi Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2013 Penerbit SAKSI-SAKSI YEHUWA INDONESIA PO Box 2105, Jakarta 10001, Indonesia
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan tersedia sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Photo Credits: Page 29: Lagos plane crash: 5 Jon Gambrell/AP/Corbis; pages 81, 111, 143: Globe and maps: Based on NASA/Visible Earth imagery 2013 Yearbook of Jehovah’s Witnesses Indonesian (yb13-IN) Made in Japan Dibuat di Jepang
Tujuan Rohani Saya untuk 2013
Pembacaan dan Pelajaran Alkitab
Pengabaran dan Pengajaran
Kehidupan dan Sifat-Sifat Kristen
Tugas dan Tanggung Jawab
Nelayan yang mendayung dengan kaki di Danau Inle di Myanmar
Seorang anggota Panitia Penanggulangan Bencana Yangon sedang memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh Siklon Nargis (halaman 163)
Buku ini milik
Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
2013 Berisi Laporan Tahun Dinas 2012
AYAT TAHUNAN 2013
”Engkau harus berani dan kuat. . . . Yehuwa, Allahmu, menyertai engkau.” Yosua 1:9 Pada 1473 SM, orang Israel siap memasuki Negeri Perjanjian, tetapi musuh-musuh yang tangguh mengadang mereka. Yehuwa memerintahkan Yosua, ”Engkau harus berani dan sangat kuat.” Jika ia tetap setia, Yosua akan berhasil. ”Jangan guncang atau menjadi gentar,” kata Allah, ”sebab Yehuwa, Allahmu, menyertai engkau ke mana pun engkau pergi.” Dan Allah memang terus menyertai dia, karena bangsa Israel berhasil menaklukkan musuh-musuhnya hanya dalam enam tahun. —Yos. 1:7-9. Orang-orang Kristen sejati tidak lama lagi akan mencapai dunia baru yang dijanjikan, jadi mereka harus berani serta kuat. Seperti Yosua, kita menghadapi musuh-musuh yang tangguh yang berusaha mematahkan integritas kita. Peperangan kita bukanlah dengan tombak dan pedang, namun dengan senjata-senjata rohani, dan Yehuwa melatih kita untuk menggunakannya dengan terampil. Situasi apa pun yang mungkin Saudara hadapi, yakinlah bahwa jika Saudara berani, kuat, dan setia, Yehuwa akan menyertai Saudara agar Saudara meraih kemenangan. 2
Surat dari Badan Pimpinan Saudara-Saudari yang kami kasihi, Bapak surgawi kita, Yehuwa, adalah personifikasi kasih. Jadi, Alkitab menyatakan, ”Allah adalah kasih.” (1 Yoh. 4:8) Walaupun Yehuwa Mahakuasa, Firman-Nya tidak pernah mengatakan, ”Allah adalah kuasa” atau, ”Allah adalah keperkasaan”. Ia mendasarkan pemerintahan-Nya atas kasih. Tentu, hal ini membuat kita ingin mendekat kepada-Nya! Syukurlah, Yehuwa tidak memaksa kita melayani-Nya. Dia bukan diktator. Dia mau kita melayani-Nya dari hati. Jika kita melakukan hal ini, kita menunjukkan bahwa kita memang menginginkan pemerintahan-Nya karena kita percaya bahwa cara Dia memerintah memang benar dan pengasih. Hal ini jelas terlihat sejak awal sejarah umat manusia. Sebaliknya dari memaksa Adam dan Hawa untuk menuruti-Nya, Yehuwa memberi mereka kesempatan untuk membuat keputusan sendiri. Jika mereka benar-benar mengasihi
4
BUKU TAHUNAN 2013
Yehuwa dan menghargai apa yang telah Ia lakukan bagi mereka, mereka pasti akan menolak godaan Setan untuk memberontak. Belakangan, dalam pidato terakhirnya di depan bangsa Israel, Musa mengatakan, ”Lihat, pada hari ini aku menaruh di hadapanmu kehidupan dan kebaikan, serta kematian dan kemalangan.” (Ul. 30:15) Orang-orang bebas memilih cara hidup mereka. Demikian pula, Yosua mengatakan kepada orang Israel, ”Jika melayani Yehuwa adalah buruk di matamu, pilihlah pada hari ini siapa yang akan kamu layani.” Orang Israel menjawab Yosua, ”Mustahil bagi kami untuk meninggalkan Yehuwa untuk melayani allah-allah lain.” (Yos. 24:15, 16) Seperti itu jugalah perasaan kita dewasa ini. Karena kita mengasihi Yehuwa, maka ”mustahil” bagi kita untuk meninggalkan Dia. Dalam sidang Kristen, kita memahami apa artinya kebebasan memilih. Walaupun para penatua diberi wewenang untuk menasihati dan bahkan mendisiplin, mereka tidak mencoba untuk mendominasi atau mengendalikan kehidupan atau iman orang lain. Rasul Paulus menulis, ”Bukan bahwa kami adalah majikan
SURAT DARI BADAN PIMPINAN
5
atas imanmu, tetapi kami adalah rekan sekerja bagi sukacitamu sebab oleh imanmu kamu berdiri.”—2 Kor. 1:24. Betapa menyenangkan jika kita melakukan sesuatu karena kita ingin melakukannya dan bukan karena dipaksa! Yehuwa mengundang kita untuk melakukan apa yang baik atas dasar kasih. Pentingnya hal itu terlihat dalam perkataan Paulus yang terilham: ”Jika aku menyerahkan seluruh harta milikku untuk memberi makan orang lain, dan jika aku menyerahkan tubuhku, agar aku dapat bermegah, tetapi tidak mempunyai kasih, aku tidak mendapat keuntungan apa-apa.”—1 Kor. 13:3. Alangkah bersukacitanya Yehuwa—alangkah besar pujian bagi-Nya—ketika Dia melihat jutaan saudara-saudari kita melayani-Nya karena mereka mengasihi Dia dengan sepenuh hati! Sebaliknya, Yehuwa juga sangat mengasihi semua hamba-Nya, termasuk kalian anak-anak dan remaja yang menunjukkan bahwa kalian mengasihi Yehuwa dan bukannya dunia ini serta sikap pemuasan-diri yang ditawarkannya. Yakinlah, bahwa kami juga sangat mengasihi kalian.—Luk. 12:42, 43.
6
BUKU TAHUNAN 2013
Karena kasih kepada Yehuwa, tahun lalu kalian saudara, saudari, dan kaum muda menggunakan 1.748.697.447 jam untuk memberitakan kabar baik. Digerakkan oleh kasih, 7.782.346 penyiar berdinas di seluruh dunia. Kami bersukacita mendengar bahwa 268.777 penyiar baru, yang banyak di antaranya adalah kaum muda, melambangkan pembaktian mereka kepada Yehuwa melalui baptisan air. Ini berarti rata-rata 5.168 orang dibaptis setiap minggu. Ini benar-benar menyentuh hati kita! Di zaman akhir ini, umat Allah harus menghadapi banyak masalah, tantangan, penganiayaan, penyakit, dan beberapa harus berjuang menghadapi usia tua. Tetapi, kita bertekad untuk tidak ”undur” atau ”menyerah”. Kami sangat mengasihi kalian semua. —Ibr. 10:39; 2 Kor. 4:16.
Saudara-saudaramu,
Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa
SURAT DARI BADAN PIMPINAN
7
Pada 28 Agustus 2012, situs Web www.jw.org yang diperbarui diluncurkan
s
8
Hal-hal menarik pada tahun lalu
Gerak maju organisasi Yehuwa di bumi tak terhentikan! Kami mengundang Saudara untuk membaca perkembangan-perkembangan menarik pada bulan-bulan yang lalu.
Properti yang Dibeli dan Dijual Lokasi Kantor Pusat Baru Pada bulan Juli 2009, Saksi-Saksi Yehuwa membeli sebidang tanah di New York, Amerika Serikat, dan mereka berencana untuk memindahkan kantor pusat ke sana. Tanah seluas 102 hektar itu terletak sekitar 80 kilometer di sebelah barat laut dari kantor pusat yang sekarang, yang telah berdiri di Brooklyn, New York, sejak 1909. Sekitar 800 pekerja Betel akan tinggal dan bekerja di fasilitas baru ini, yang akan mencakup gedung kantor, gedung dinas, gedung pemeliharaan, dan empat gedung tempat tinggal. Juga, ada rencana untuk membangun sebuah museum sederhana yang mendokumentasikan sejarah modern Saksi-Saksi Yehuwa. 10
BUKU TAHUNAN 2013
Fasilitas ini akan menempati 18 hektar dari luas tanah yang dibeli, sedangkan hutan dan rawa di sekitarnya tidak akan dibangun. Tidak akan dibuat lapangan rumput yang luas. Jadi, gedung-gedung itu akan menyatu dengan hutan sekitarnya. Para arsitek merancang agar gedung ini hemat energi dan sumber daya, sehingga tidak merusak lingkungan dan tidak membutuhkan biaya operasional yang terlalu besar. Misalnya, atap bangunan akan dilapisi oleh tanaman kuat yang pemeliharaannya tidak rumit, untuk menyerap air hujan sekaligus menyeimbangkan temperatur di dalam gedung. Bangunan kantor dirancang untuk memanfaatkan cahaya alami sebagai penerangan. Salah satu hal yang juga diprioritaskan adalah penghematan air. Mengapa harus pindah? Sekarang, kantor-kantor cabang di beberapa bagian dunia ikut mencetak Alkitab dan publikasi berdasarkan Alkitab lainnya, yang dulu hanya dilakukan di Brooklyn. Pada 2004, kegiatan pencetakan dan pengiriman di Amerika Serikat dipindahkan ke Wallkill, New York, sekitar 145 kilometer barat laut Brooklyn. Yang juga menjadi pertimbangan adalah soal biaya. Dibutuhkan banyak biaya untuk mengoperasikan dan memelihara fasilitas-fasilitas yang sudah tua dan terpisah-pisah di Brooklyn. Dengan pindah ke fasilitas yang bangunannya berdekatan, kita bisa menggunakan dana sumbangan dengan lebih efektif.
Kantor-Kantor Cabang Digabung Sejak September 2012, pengawasan atas lebih dari 20 kantor cabang Saksi-Saksi Yehuwa telah dialihkan ke cabang-cabang yang lebih besar. Ada dua alasan utama untuk perubahan ini: 1. Teknologi telah menyederhanakan pekerjaan. Pada tahun-tahun belakangan ini, dengan adanya HAL-HAL MENARIK
11
perkembangan dalam teknologi komunikasi dan pencetakan, tidak lagi dibutuhkan banyak pekerja di cabang-cabang besar. Karena yang bekerja di cabangcabang besar lebih sedikit, kamar-kamar jadi tersedia bagi sebagian pekerja dari cabang-cabang kecil di negara-negara lain. Sekarang, dari lokasi-lokasi utama, sekelompok Saksi yang berpengalaman mengawasi pekerjaan pendidikan Alkitab. Misalnya, pekerjaan pengabaran di El Salvador, Guatemala, Honduras, Kosta Rika, Nikaragua, dan Panama sekarang diawasi oleh kantor cabang Meksiko. Maka, kantor-kantor cabang di enam negara tadi ditutup. Empat puluh anggota keluarga Betel dari cabang-cabang tersebut dipindahkan ke cabang Meksiko. Sekitar 95 pekerja lainnya tetap berada di negeri mereka masing-masing, melayani dalam dinas sepenuh waktu. Para pekerja Betel lainnya di negeri-negeri Amerika Tengah itu terus bekerja di kantor-kantor penerjemahan di bawah pengawasan cabang Meksiko. Misalnya, sekitar 20 penerjemah di Panama menerjemahkan publikasi Alkitab ke bahasa-bahasa pribumi. Di Guatemala, 16 Saksi menerjemahkan publikasi ke dalam empat bahasa setempat. Dengan adanya reorganisasi di Amerika Tengah ini, jumlah keluarga Betel berkurang dari 300 ke sekitar 75 orang. 2. Lebih banyak pekerja sepenuh waktu untuk mengabar. Karena penggabungan ini, saudara-saudara yang telah melayani di kantor-kantor cabang kecil sekarang bisa berkonsentrasi dalam memberitakan kabar baik. Seorang saudara di Afrika, yang dipindahkan ke lapangan, menulis, ”Menyesuaikan gaya hidup saya dengan keadaan yang baru ini cukup sulit untuk beberapa bulan pertama. Tetapi, karena saya berdinas 12
BUKU TAHUNAN 2013
SLOVAKIA
REPUBLIK CHESKA
TRINIDAD
ARGENTINA
AUSTRALIA
BARBADOS
GUYANA
URUGUAY
SAMOA SELANDIA BARU
ANTIGUA
IRLANDIA
INGGRIS
PRANCIS
YUNANI
SIPRUS
BENIN
BURKINA FASO TOGO
GUADELOUPE GUYANA PRANCIS MARTINIK REUNION
JERMAN
AUSTRIA LUKSEMBURG SWISS
AMERIKA SERIKAT
ALASKA HAWAII KEPULAUAN BAHAMA
BELIZE EL SALVADOR GUATEMALA HONDURAS KOSTA RIKA NIKARAGUA PANAMA
DENMARK ISLANDIA NORWEGIA SWEDIA
MEKSIKO
CABANG SKANDINAVIA
Saudara-saudara menaikkan huruf-huruf lampu neon ”Watchtower” pada 1970 ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
setiap hari, saya merasakan sukacita dan berkat yang luar biasa. Sekarang, saya memandu 20 PAR, dan beberapa dari mereka sekarang menghadiri perhimpunan.”
Bangunan Tua yang Terkenal di Brooklyn Siang dan malam selama lebih dari 40 tahun, huruf-huruf merah setinggi 5 meter di atas kantor pusat Saksi-Saksi Yehuwa itu telah menjadi pemandangan yang umum bagi para penduduk di New York City. Banyak dari mereka bergantung pada penanda waktu dan temperatur yang juga ada di situ. Sebuah penanda pertama kali dipasang lebih dari 70 tahun yang lalu oleh pemilik awal gedung itu. Saksi-Saksi Yehuwa mengganti penanda itu ke bentuknya yang sekarang setelah membeli gedung tersebut pada tahun 1969. Agar lebih efisien dan akurat, penanda itu telah diperbarui beberapa kali. Pada pertengahan 1980-an, penanda Celsius ditambahkan pada penanda waktu dan temperatur Fahrenheit yang muncul bergantian. Eboni, yang bisa melihat penanda itu dari apartemennya di Brooklyn, mengatakan, ”Saya senang karena saya hanya perlu melihat keluar jendela untuk mengetahui waktu dan temperatur sebelum pergi bekerja. Saya jadi tepat waktu dan berpakaian sesuai dengan suhu udaranya.” Apakah penanda itu akan tetap ada selama 40 tahun berikutnya lagi? Dengan adanya rencana pemindahan kantor pusat Saksi-Saksi Yehuwa, keputusan itu akan berada di tangan pemilik yang baru. 14
BUKU TAHUNAN 2013
Menyebarkan Firman Sesuatu yang Baru untuk Manhattan Pada November 2011, sekelompok Saksi-Saksi Yehuwa mulai memperkenalkan berita Alkitab kepada orang-orang di Manhattan dengan cara memajang majalah Saksi pada meja display dan kereta dorong. Kegiatan ini dilakukan di bagian selatan Manhattan, kawasan tersibuk dan tertua di New York City. Daerah itu dibagi menjadi empat zona. Di setiap zona, terdapat beberapa lokasi di mana orang-orang yang lalu lalang bisa berhenti di meja dan kereta dorong kita yang menampilkan bacaan Alkitab dan dilayani oleh perintis setempat. Kebanyakan display terdapat di sekitar terminal angkutan umum, di mana puluhan ribu orang lewat setiap hari. 16
BUKU TAHUNAN 2013
Suami-istri perintis menawarkan majalah di stan lektur di Grand Central Station, New York City ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Di lokasi-lokasi ini, orang-orang bisa mendapatkan jawaban dari Alkitab atas banyak pertanyaan. Orang yang sedang buru-buru bisa mengambil publikasi untuk dibaca belakangan. Publikasinya tersedia dalam banyak bahasa. Apabila suatu publikasi tidak tersedia dalam bahasa yang diinginkan, itu bisa dipesan dan diambil beberapa hari kemudian. Khalayak umum dan juga kalangan berwenang menyambut baik inisiatif ini. Seorang polisi mengatakan, ”Kenapa tidak dari dulu? Orang-orang butuh ini.” Seorang pria tiba-tiba berhenti ketika ia melihat buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? Pria itu sebelumnya melihat orang-orang membaca buku tadi di kereta bawah tanah dan ia bertanya-tanya dari mana mereka mendapatkannya. Sekarang ia tahu. Seorang pria muda melewati salah satu meja kita setiap hari selama enam minggu dalam perjalanan ke tempat kerja. Akhirnya ia berhenti dan mengatakan, ”Saya butuh bantuan.” Saudara-saudari yang melayani meja itu senang untuk membantunya. Mereka memberikan Alkitab kepada pria itu dan menunjukkan cara menggunakannya. Orang-orang yang berminat mampir dan membicarakan hal-hal rohani, dan dalam delapan bulan, 1.748 meminta pelajaran Alkitab. Pada Juni 2012, melalui inisiatif ini, khalayak umum telah menerima 27.934 majalah dan 61.019 buku.
Majalah Kita—Lebih Sedikit Halaman, Lebih Banyak Bahasa Mulai terbitan Januari 2013, Sedarlah! dan edisi Menara Pengawal umum dikurangi dari 32 halaman HAL-HAL MENARIK
17
menjadi 16 halaman. Karena majalah ini lebih sedikit isinya, tim-tim penerjemah dapat menyediakannya dalam lebih banyak bahasa. Sekarang, Sedarlah! diterjemahkan ke dalam 98 bahasa dan Menara Pengawal 204 bahasa. Edisi Menara Pengawal pelajaran akan tetap berisi 32 halaman. Beberapa artikel yang tadinya ada di majalahmajalah ini sekarang hanya muncul di situs Web www.jw.org. Ini termasuk ”Untuk Kaum Muda”, ”Pelajaran Alkitabku”, dan laporan wisuda Gilead dari edisi umum Menara Pengawal serta ”Untuk Tinjauan Keluarga” dan ”Kaum Muda Bertanya” dari Sedarlah! Sebagai tambahan, serangkaian artikel online yang hanya tersedia di situs Web menyediakan jawaban yang jelas dan ringkas atas pertanyaan-pertanyaan tentang Alkitab dan Saksi-Saksi Yehuwa. Bahan yang tercetak juga bisa diunduh. Dengan komputer atau perangkat mobile, para pengguna bisa langsung mengakses publikasi kita di www.jw.org dalam 440 bahasa.
Situs Web Kita Saksi-Saksi Yehuwa Diperbarui. Selama beberapa bulan terakhir ini, sekelompok Saksi-Saksi Yehuwa di kantor pusat New York bekerja untuk membuat www.jw.org menjadi lebih menarik dan mudah digunakan, baik dari komputer atau perangkat mobile. Selain itu, mereka memperbarui situs Web ini, dengan dua tujuan: 1. Untuk Menggabungkan situs-situs Web kita. Tiga situs Web yang dikelola oleh Saksi-Saksi Yehuwa telah digabungkan menjadi satu situs Web resmi —www.jw.org. Jadi, www.watchtower.org dan www.jwmedia.org sudah tidak dipakai lagi. Dengan adanya penggabungan konten Web ini, orang-orang dapat mencari informasi tentang atau dari Saksi-Saksi 18
BUKU TAHUNAN 2013
Yehuwa di satu situs saja. Misalnya, Saudara bisa membaca, mendengarkan, atau mencetak halaman Alkitab dan publikasi lain dalam banyak bahasa. 2. Untuk menambah informasi. Situs Web yang telah diperbarui ini berisi jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Alkitab dan informasi tentang pekerjaan pengabaran, kantor cabang, Balai Kerajaan, dan kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa. Bagian ”Berita” melaporkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan saudara-saudari kita di seluruh dunia. Ada juga fitur-fitur interaktif untuk keluarga, remaja, dan anak-anak. Setiap hari, ada ratusan ribu orang yang membaca publikasi kita di Internet. Mereka mengunduh hampir setengah juta file audio, EPUB, PDF, atau video bahasa isyarat. Setiap hari, seratus orang meminta agar ada yang datang untuk mengajarkan Alkitab kepada mereka. HAL-HAL MENARIK
19
Bantuan bagi Segala Macam Orang Alkitab Dua Meter Edisi lengkap Terjemahan Dunia Baru huruf Braille —yang tersedia dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Italia—terdiri dari 20 sampai 28 jilid dan perlu tempat minimal sepanjang dua meter! Ada format-format Braille lain yang lebih hemat tempat dibandingkan dengan Alkitab yang dicetak dengan huruf timbul itu. Misalnya, ada alat pencatat Braille yang dapat digunakan untuk mengakses informasi elektronik dan mencatat. Ini adalah perangkat portabel yang dilengkapi titik-titik yang dapat naik turun untuk membentuk huruf Braille. Seorang tunanetra juga dapat mencari dan mendengarkan publikasi dengan bantuan pembaca elektronik. Alat ini mengubah teks tertulis menjadi ujaran. 20
BUKU TAHUNAN 2013
Saudara Anthony Bernard di Sri Lanka menggunakan Alkitab Braille-nya untuk memandu ibadat keluarga ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Selama lebih dari 100 tahun, para Saksi telah memproduksi publikasi berdasarkan Alkitab bagi kaum tunanetra, dan ini sekarang tersedia dalam 19 bahasa. Walaupun tunanetra yang berminat bisa mendapatkan publikasi tanpa dipungut biaya, banyak yang memberikan sumbangan sukarela. Saksi-Saksi Yehuwa telah membuat suatu program komputer yang bisa mengubah teks ke format Braille dalam banyak bahasa. Setelah tabel konversi berisi bahasa target dan huruf Braille dibuat, teks dapat mulai diubah ke huruf Braille. Program ini juga mengatur agar hasilnya mudah dibaca oleh kaum tunanetra. Dengan proses otomatis ini, berbagai publikasi Braille, termasuk Alkitab, dapat dibuat dalam hampir semua bahasa yang memiliki huruf Braille, termasuk yang tidak menggunakan huruf Latin. Dahulu, sewaktu publikasi baru dirilis di kebaktian, hadirin diberi tahu bahwa versi Braille-nya bisa dipesan belakangan. Tahun lalu, kantor cabang Amerika Serikat mengadakan survei di sidang-sidang untuk mendata kebaktian mana yang akan dihadiri oleh para tunanetra dan format apa (kertas timbul, pencatat elektronik, atau pembaca elektronik) yang mereka inginkan. Publikasi dalam format kertas timbul dikirimkan ke kebaktian-kebaktian yang dihadiri kaum tunanetra, sehingga mereka bisa menerima rilis bersamaan dengan hadirin lainnya. Seminggu setelah kebaktian, publikasi dalam format elektronik dikirimkan melalui e-mail kepada setiap orang yang menginginkannya. Seorang saudari tunanetra mengatakan, ”Bisa menerima lektur ini bersama hadirin lainnya adalah hak HAL-HAL MENARIK
21
Kelas baca-tulis yang diadakan di Zambia ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
istimewa yang luar biasa. Mazmur 37:4 mengatakan bahwa Yehuwa akan memberikan permohonan hati kita. Itulah yang Dia lakukan di kebaktian ini!” Seorang Saksi tunanetra lain mengatakan sambil menangis, ”Terima kasih Yehuwa karena Engkau sangat memerhatikan kami!”
Ribuan Belajar Membaca dan Menulis Pada 2011, Saksi-Saksi Yehuwa membantu lebih dari 5.700 orang untuk bisa membaca dan menulis. Berikut ini adalah hal-hal yang terjadi di beberapa negeri: Ghana: Selama 25 tahun belakangan ini, kami telah membantu lebih dari 9.000 orang untuk bisa membaca dan menulis. Mozambik: Lebih dari 19.000 orang telah belajar membaca selama 15 tahun terakhir ini. Seorang murid bernama Felizarda mengatakan, ”Saya sangat senang karena sekarang bisa membacakan ayat Alkitab untuk orang lain. Dulu, hal itu sangat sulit.” Kepulauan Solomon: Kantor cabang menulis, ”Dulu, orang-orang yang tinggal di daerah-daerah terpencil tidak bisa bersekolah. Juga, jarang sekali anak perempuan yang mengenyam pendidikan formal. Jadi, yang menerima manfaat dari kelas melek huruf terutama para wanita. Setelah menyelesaikan kursus ini, banyak yang sudah percaya diri.” Zambia: Sejak 2002, hampir 12.000 orang telah meningkatkan kemampuan mereka dalam membaca dan menulis. Agnes yang berusia 82 tahun mengatakan, ”Ketika kelas melek huruf di perhimpunan diumumkan, saya sangat senang dan langsung mendaftar. Pada pelajaran pertama, saya sudah bisa menulis nama saya sendiri!” 22
BUKU TAHUNAN 2013
Nyanyian Pujian dalam Banyak Bahasa Saksi-Saksi Yehuwa sudah menerjemahkan publikasi Alkitab ke dalam kira-kira 600 bahasa. Menerjemahkan keseluruhan buku yang berisi 135 nyanyian bukanlah tugas yang mudah. Tetapi, dalam tiga tahun, seluruh buku nyanyian yang baru, Bernyanyilah bagi Yehuwa, diterjemahkan ke dalam 116 bahasa. Ada juga buku nyanyian dalam 55 bahasa lainnya yang hanya berisi 55 lagu, dan banyak edisi bahasa lainnya sedang dikerjakan. Para penerjemah nyanyian berusaha menghasilkan lirik yang bermakna, indah, dan berkesan. Dan juga, katakata yang digunakan dalam nyanyian pujian harus cukup sederhana bagi si penyanyi sehingga ia dapat mengerti tujuan dan makna di balik setiap frasa. Dalam bahasa apa pun, kata-kata dan musik harus bisa berpadu serta meng24
BUKU TAHUNAN 2013
Kepulauan Solomon: Sebuah sidang bernyanyi dalam bahasa Inggris Pidgin ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Songs to Jehovah’s Praise (1950)
Jumlah bahasa
”Singing and Accompanying Yourselves With Music in Your Hearts” (1966) Nyanyikanlah Pujian bagi Yehuwa (1984) Bernyanyilah bagi Yehuwa (2009) 0
50
100
150
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
alir secara alami, seolah-olah kata-kata itu muncul dari si penyanyi sendiri. Bagaimana para penerjemah mencapai tujuan tadi? Mereka tidak menerjemahkan frasa-frasa secara harfiah dari lirik bahasa Inggris buku Bernyanyilah bagi Yehuwa, tetapi menulis lirik baru untuk musiknya sambil tetap mempertahankan makna inti lagu aslinya. Meskipun penerjemah berupaya mempertahankan gagasan Alkitab di balik setiap nyanyian, mereka menggunakan kata-kata yang umum dalam bahasa mereka yang mudah dimengerti dan diingat. Langkah pertama adalah membuat terjemahan harfiah dari nyanyian Inggris-nya. Kemudian, seorang Saksi yang memiliki keterampilan menulis lirik lagu mengubah terjemahan tadi menjadi lirik yang berwarna namun bermakna dalam bahasa yang dituju. Tim penerjemah dan proofreader kemudian memeriksa hasilnya, sambil memastikan keselarasannya dengan gagasan Alkitab. Memang, dibutuhkan banyak waktu dan usaha yang keras untuk menerjemahkan buku nyanyian kita, namun hasilnya, Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia sangat bersukacita ketika menyanyikan lagu pujian dalam bahasa mereka sendiri. HAL-HAL MENARIK
25
Kantor Penerjemahan Jarak Jauh Buku Penyingkapan menubuatkan bahwa kaum terurap dewasa ini akan mengundang orang-orang untuk datang dan ”mengambil air kehidupan dengan cumacuma”. (Pny. 22:17) Undangan ini akan diberikan kepada ”semua . . . umat dan bahasa”. (Pny. 7:9) Sebelumnya, kebanyakan penerjemah bekerja di kantor cabang, walau bahasa mereka digunakan di daerah lain. Sulit bagi mereka untuk mengikuti perkembangan bahasa mereka dan menyentuh hati para pembaca. Tetapi, sekarang, banyak tim penerjemah dipindahkan ke kantor-kantor di daerah di mana bahasa mereka digunakan. Ini benarbenar membawa banyak berkat, seperti yang ditunjukkan oleh komentar dari para penerjemah berikut. Seorang penerjemah bahasa Maya di Meksiko menyatakan, ”Saya merasa seperti tumbuhan kecil 26
BUKU TAHUNAN 2013
Tim penerjemah bahasa Luo di Kisumu, Kenya KENYA
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Kini, di seluruh dunia, tim-tim penerjemahan untuk lebih dari 100 bahasa bekerja dari kantor-kantor jarak jauh (remote translation office) yang berlokasi di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya menggunakan bahasa yang diterjemahkan
Kisumu: Luo Nyeri: Kikuyu NAIROBI: kantor cabang
Machakos: Kikamba
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
yang dikembalikan ke ta- ”Saya merasa seperti nahnya sendiri, habitat tumbuhan kecil yang alaminya.” Seorang pedikembalikan ke nerjemah di Rusia batanahnya sendiri, gian selatan mengatakan, habitat alaminya” ”Kantor yang terletak di daerah yang orang-orangnya menggunakan bahasa ini adalah firdaus bagi penerjemah. Cara bahasa itu digunakan di televisi, buku, dan Internet sangat berbeda dengan cara itu dipakai dalam percakapan sehari-hari. Bagi kami, satu-satunya cara menerjemah secara wajar adalah dengan mendengar langsung bahasa itu digunakan.” Seorang penerjemah bahasa Tshiluba di Kongo mengamati, ”Kami menggunakan bahasa kami setiap hari —dalam kegiatan sehari-hari, seperti belanja dan bercakap-cakap dengan tetangga, dalam dinas, dan di perhimpunan. Kami mempelajari artikel yang telah kami terjemahkan, dan kami menggunakan publikasi bahasa Tshiluba dalam dinas, jadi kami bisa melihat HAL-HAL MENARIK
27
sendiri apakah orang-orang bisa mengerti bahasa yang digunakan oleh para penerjemah.” Seorang penerjemah bahasa Lhukonzo di Uganda mengatakan, ”Kalian tidak bisa membayangkan betapa senangnya kami. Kami berhimpun dalam bahasa yang kami sendiri gunakan dan terjemahkan. Kami juga lebih menikmati dinas lapangan, karena sekarang kami berbicara kepada orang-orang dalam bahasa ibu mereka sendiri.” Banyak manfaat juga dirasakan oleh sidang-sidang di mana para penerjemah ini ditempatkan. Sehubungan dengan para penerjemah bahasa Maya, seorang saudari mengatakan, ”Para penerjemah menguatkan kami dengan perkataan dan tingkah laku mereka yang baik. Rasanya seperti memiliki sebagian dari Betel, dan itu sesuatu yang sangat istimewa.” Sebaliknya, para penerjemah juga merasa dikuatkan. Seorang penerjemah di Kenya mengatakan, ”Karena hanya ada sedikit publikasi tercetak dalam bahasa Luo, orang-orang di sini tidak pernah menyangka bakal bisa melihat publikasi berkualitas tinggi dalam bahasa mereka sendiri. Jadi, banyak yang senang menerimanya. Melihat reaksi ini, saya benar-benar merasa dikuatkan dan semakin termotivasi untuk melanjutkan tugas saya dan memberi yang terbaik.” Kebanyakan dari penerjemah ini telah melayani selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, di suatu kantor cabang. Semangat dan kerelaan mereka untuk menempatkan kepentingan domba-domba Yehuwa di atas kepentingan mereka sendiri sangat dihargai, dan semangat ini diberkati. Seorang penerjemah bahasa Xhosa di Afrika Selatan menyimpulkan perasaan banyak orang, ”Keputusan yang dibuat oleh Badan Pimpinan untuk mendirikan kantor-kantor penerjemahan ini adalah keputusan yang bagus sekali. Kami senang berada di Betel, tetapi kami lebih senang berada di kantor penerjemahan.” 28
BUKU TAHUNAN 2013
Lagos, Nigeria: Setelah kecelakaan pesawat
Cuplikan Berita dari Seputar Dunia ”Saudara-Saudari Mengurus Kami dengan Baik” Pada hari Minggu, 3 Juni 2012, terjadi kecelakaan pesawat terbang yang tragis di Nigeria. Sebuah pesawat yang mengangkut 153 orang jatuh ke kawasan padat penduduk di pinggir Lagos, kota terbesar di Nigeria. Semua penumpang pesawat tewas, begitu pula orangorang di darat yang jumlahnya tidak diketahui. Collins Eweh dan keluarganya tinggal di lantai teratas dari apartemen tiga lantai yang dihantam oleh pesawat tadi. Saat kecelakaan itu terjadi, keluarga itu sedang menghadiri perhimpunan di Balai Kerajaan. Sekitar pukul 15.35, saat pelajaran Menara Pengawal, Collins dan istrinya, Chinyere, mendapat beberapa HAL-HAL MENARIK
29
panggilan di telepon genggam mereka, tetapi tidak mereka angkat. Segera setelah perhimpunan usai, Chinyere mengangkat teleponnya. Para tetangga memberi tahu dia bahwa gedung apartemennya terbakar. Ketika tiba di sana, keluarga Eweh melihat bahwa pesawat itu tembus menghantam gedung apartemen mereka dan mendarat di bangunan lain, dan kemudian terbakar. ”Kalau kami ada di rumah,” kata Chinyere, ”kami pasti sudah mati. Setelah kecelakaan itu, yang kami miliki hanyalah baju berhimpun yang melekat di tubuh kami, tetapi kami masih hidup. Pengawas wilayah segera membentuk panitia bantuan kemanusiaan, dan saudara-saudari mengurus kami dengan baik. Kami sangat bersyukur.” Collins mengatakan, ”Para kerabat saya, yang tadinya menentang saya menjadi Saksi, sekarang telah berubah pikiran. Salah satu dari mereka mengatakan, ’Yehuwa-mu menjawab doa-doamu. Teruslah layani Allahmu karena Ia membantu kamu.’ Yang lain mengatakan, ’Apa pun yang telah kamu lakukan untuk melayani Allah, teruslah lakukan itu dengan sepenuh hati.’ Kami benar-benar merasakan bantuan Yehuwa. Saya sangat bahagia.”
Parlemen Menyetujui Pendaftaran Gereja Pada 27 Februari 2012, pemerintah Hungaria menyetujui adanya penambahan terhadap Undang-Undang Gereja yang mengakui Saksi-Saksi Yehuwa sebagai komunitas agama yang terdaftar. Status resmi ini akan sangat membantu dalam pemberitaan kabar baik di Hungaria. Hal itu juga memberikan status bebas pajak bagi organisasi Saksi-Saksi Yehuwa di Hungaria dan izin untuk menerima sumbangan serta mengunjungi rumah sakit dan penjara untuk memberikan bimbingan Alkitab. 30
BUKU TAHUNAN 2013
Peringatan dengan Latar yang Istimewa Seorang perintis istimewa dari Rundu, Namibia, melaporkan Peringatan yang ia hadiri di sebuah desa dekat tempat tinggalnya. Ada beberapa peminat di sana, jadi untuk pertama kalinya, saudara-saudara memutuskan untuk mengadakan Peringatan dalam bahasa setempat, yaitu Rumanyo. Ia menulis, ”Latarnya sangat indah. Peringatan diadakan di luar, di bawah sinar bulan purnama, dengan lampu minyak dan dua lampu baterai.” Itu semua membuat mereka merasa dekat dengan Yehuwa. Pada bulan Maret, hanya ada satu penyiar yang mulai mengabar di sana, tetapi hadirin Peringatannya 275 orang! ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Budapest, Hungaria: Saudara-saudara kita mengabar kepada pengunjung di mana pun mereka berada
HAL-HAL MENARIK
31
Penahbisan Cabang Menghormati Yehuwa Tanggal 19 November 2011 memiliki makna khusus dalam sejarah organisasi Yehuwa di Republik Afrika Tengah dan Cad. Pada hari itu, 269 saudara dan saudari berkumpul di depan fasilitas kantor cabang yang baru selesai dibangun. Saudara-saudari senang karena Samuel Herd, anggota Badan Pimpinan, hadir guna menahbiskan kompleks Betel yang baru itu bagi Yehuwa untuk digunakan dalam pelayanan kepada-Nya. Selama acara itu, sejarah pekerjaan pengabaran di kedua negara itu diceritakan kembali. Itu dimulai pada tahun 1947 di Republik Afrika Tengah dan di Cad pada tahun 1959. Khotbah berikutnya memberikan perincian tentang proyek pembangunan itu dan 32
BUKU TAHUNAN 2013
Saudara Jackson menyampaikan khotbah penahbisan di Kinshasa, Kongo ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
semua yang terlibat dalam Itu merupakan menyelesaikannya. Sete- penahbisan kantor lah salam dari berbagai ne- cabang pertama geri disampaikan, para ha- di Kongo dirin menikmati khotbah penahbisan yang dibawakan oleh Saudara Herd. Ke-42 anggota keluarga Betel senang mendapatkan delapan kantor penerjemahan, dapur, ruang makan, dan ruang penatu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan adanya 22 kamar tempat tinggal dan fasilitas lainnya, seperti ruang resepsionis, kantor-kantor administrasi, dan ruang pengiriman, keluarga Betel dapat bekerja dengan baik. Sabtu, 26 Mei 2012, adalah hari yang penting bagi Saksi-Saksi Yehuwa di Kongo (Kinshasa). Setelah dibangun dan direnovasi selama delapan tahun, fasilitas kantor cabang akhirnya ditahbiskan. Ini adalah acara yang istimewa karena, walaupun kantor cabang sudah ada di Kongo selama hampir 50 tahun, ini merupakan acara penahbisan kantor cabang pertama yang diadakan di negeri itu. Geoffrey Jackson dari Badan Pimpinan hadir untuk memberikan khotbah penahbisan atas properti cabang di depan hadirin yang berjumlah 2.422, yang sebagian besar di antaranya telah dibaptis selama lebih dari 40 tahun. Ada 117 tamu dari 23 negeri. Beberapa utusan injil yang telah melayani di Kongo selama bertahun-tahun silam membagikan pengalaman yang menguatkan kepada para hadirin. Seluruh hadirin sangat senang dan bertekad untuk menggunakan bangunan ini hanya untuk beribadat kepada Yehuwa. HAL-HAL MENARIK
33
Laporan Hukum Pada 30 Juni 2011, Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia (ECHR) memutuskan bahwa pemerintah Prancis telah melanggar hak Saksi-Saksi Yehuwa dengan membebani pajak sebesar 60 persen atas semua sumbangan keagamaan untuk Saksi-Saksi Yehuwa di Prancis antara tahun 1993 dan 1996. Walaupun Mahkamah mengundang kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah itu secara damai, pemerintah Prancis berkeras bahwa pajak yang berlebihan itu tidak melanggar hukum, jadi penyelesaian damai tidak dapat dilakukan. Maka, dalam keputusan yang dikeluarkan pada 5 Juli 2012, ECHR memerintahkan pemerintah Prancis untuk menghapus ”semua konsekuensi” dari pajak tersebut. Peme34
BUKU TAHUNAN 2013
India: Salah satu saudara kita berdiri di luar ruang pengadilan sebelum dibawa ke penjara ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
rintah Prancis harus mengembalikan 4.590.295 euro (5.749.440 dolar AS) yang mereka sita saat masih membebani pajak tersebut (ditambah bunga sejak uang itu disita). Selain itu, mereka juga harus membayar 55.000 euro (68.890 dolar AS) kepada SaksiSaksi Yehuwa untuk biaya pengadilan. Hamba-hamba Yehuwa yang loyal di Eritrea telah dicabut kewarganegaraannya karena bersikap netral. (Yes. 2:4) Selama 17 tahun terakhir ini, banyak yang telah ditangkap. Sekarang, sekitar 50 saudara-saudari, termasuk wanita lansia dan anak-anak usia dua tahun, berada di penjara. Sungguh menyedihkan, pada bulan Juli 2011, Saudara Misghina Gebretinsae menjadi Saksi pertama yang meninggal di penjara Eritrea. Sebelum kematiannya, ia dimasukkan ke dalam sel pengasingan berupa kurungan seng selama seminggu; ia dinyatakan meninggal karena penyebab yang ”misterius”. Saudara-saudara terus berusaha menemui para pejabat agar mereka mengerti bahwa keinginan Saksi-Saksi untuk berdamai dan tetap netral tidak bertentangan dengan respek mereka kepada pemerintah Eritrea. Saksi-Saksi Yehuwa di India terus bertekun menanggung kekerasan massa saat berdinas. Pria, wanita, anak-anak, dan bahkan nenek yang berusia 60 tahun serta bayi berusia 18 bulan mengalami penganiayaan verbal dan fisik. Beberapa ditelanjangi dan bahkan diancam akan dibunuh. Yang menambah parah situasi, polisi diam saja dan bahkan berprasangka. Bukannya menangkap para penganiaya, polisi justru memenjarakan Saksi-Saksi atas HAL-HAL MENARIK
35
tuduhan kriminal palsu. Biasanya, selama menunggu persidangan, mereka yang ditangkap dianiaya secara verbal dan fisik oleh para polisi. Mereka harus membayar tebusan yang jumlahnya tidak masuk akal untuk dibebaskan dan tidak diperbolehkan menerima perawatan medis, makanan, dan minuman. Jadi, selama bertahun-tahun, mereka harus menjalani persidangan sebagai terdakwa pidana, sebelum akhirnya dibebaskan. Beberapa keluhan hak asasi manusia telah diajukan ke Komisi Hak Asasi Nasional dengan harapan komisi itu akan membantu saudara-saudari kita. Pada bulan November 2011, ECHR dengan suara bulat menyimpulkan bahwa Turki telah melanggar hak kebebasan berhati nurani Yunus Ercep, seorang ¸ Saksi Yehuwa yang divonis bersalah dan dipenjarakan karena menolak wajib militer atas dasar hati nurani. Sejak Maret 1998, Saudara Ercep telah 39 kali ¸ dipanggil untuk tugas militer dan telah didakwa sebanyak 30 kali. Saudara Ercep didenda, dipenjara¸ kan, dan dikurung di rumah sakit jiwa karena ”paranoia agama”. Pada bulan Oktober 2004, Saudara Ercep mengaju¸ kan permohonan ke ECHR. Keputusan Mahkamah menyatakan bahwa ”sang pemohon, sebagai anggota Saksi-Saksi Yehuwa, minta dikecualikan dari wajib militer, bukan demi keuntungan pribadi atau alasan kenyamanan, tetapi atas dasar keyakinan agamanya yang ia anut dengan tulus”. Feti Demirtas¸ adalah salah seorang Saksi Yehuwa lainnya di Turki yang menolak latihan militer saat ia dipanggil pada tahun 2005. Ia ditangkap, dipukuli, disidang, dan dipenjarakan selama 554 hari sampai akhirnya dibebaskan pada Juni 2007. Karena Sauda36
BUKU TAHUNAN 2013
ra Demirtas¸ tidak mau berkompromi, sebuah laporan disusun untuk menyatakan bahwa ia mengalami gangguan mental. ECHR memutuskan bahwa Saudara Demirtas¸ mengalami perlakuan tidak manusiawi di tangan kalangan berwenang Turki dan bahwa hak kebebasan berhati nurani dia telah dilanggar. Dua keputusan ECHR di atas mengikuti keputusan bersejarah Dewan Agung ECHR bulan Juli 2011 (Bayatyan vs Armenia) yang meneguhkan bahwa Konvensi Eropa melindungi hak untuk menolak atas dasar hati nurani. Keputusan ini mengikat semua negara anggota Dewan Eropa, termasuk Turki. Pada Januari 2012, ECHR juga mengeluarkan keputusan yang menentang Armenia dalam kasus Bukharatyan vs Armenia dan Tsaturyan vs Armenia, ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Turki: Walaupun mengalami penganiayaan, Saudara Feti Demirta terus mengabar dengan penuh semangat
yang menegaskan adanya pelanggaran kebebasan beragama dua Saksi Yehuwa yang menolak wajib militer atas dasar hati nurani. Ketika memberikan keputusan ini, Mahkamah mengutip keputusan bersejarah Bayatyan vs Armenia. Meskipun dihadapkan pada keputusan-keputusan bersejarah ini, pemerintah Armenia terus menuntut, mengadili, dan memenjarakan Saksi-Saksi. Perubahan Undang-Undang Pelayanan Alternatif, yang disetujui oleh pemerintah Armenia pada bulan Maret 2012, masih belum disetujui oleh parlemen. Diharapkan pemerintah Armenia akan menerapkan keputusan ECHR dengan membebaskan saudara-saudara yang masih dipenjarakan. Saksi-Saksi Yehuwa di Azerbaijan terus mengalami tekanan dari pemerintah: penggerebekan dan penangkapan sewaktu berhimpun, penyensoran publikasi agama, deportasi anggota asing, penganiayaan fisik dan verbal oleh polisi, dan ancaman pencabutan izin. Sejak Komisi Negara untuk Kegiatan Organisasi Keagamaan menolak permohonan daftar ulang para Saksi, polisi mulai lebih sering mengganggu perhimpunan, menghalangi kegiatan pengabaran, dan membatasi impor dan distribusi publikasi Alkitab. Berbagai pengadilan membebani denda yang besar atas Saksi-Saksi Yehuwa karena membagikan publikasi keagamaan dan menghadiri pertemuan keagamaan. Misalnya, seorang saudari didenda 1.909 dolar AS karena menghadiri perhimpunan di kota Ganja. Karena tindakan-tindakan penghukuman ini melanggar hak kebebasan beribadat seperti yang dijamin oleh Konvensi Eropa untuk Hak Asasi Manusia, sejumlah permohonan telah diajukan kepada ECHR dengan harapan dapat mengakhiri ganggu38
BUKU TAHUNAN 2013
an dan penganiayaan terhadap Saksi-Saksi Yehuwa di Azerbaijan. Para petugas penegak hukum di berbagai bagian di Rusia terus mengganggu serta menganiaya SaksiSaksi Yehuwa dan mereka menekan pengadilan untuk menghukum para Saksi karena menjalankan kebebasan beribadat. Atas dasar undang-undang tentang ekstremisme yang banyak dikritik, pengadilan-pengadilan Rusia telah menyatakan bahwa setidaknya 64 publikasi Saksi-Saksi Yehuwa bersifat ekstremis. Baru-baru ini, seorang jaksa meminta agar buku Belajarlah dari sang Guru Agung, buku yang mengajarkan anak-anak tentang Yesus Kristus, dinyatakan ekstremis. Di berbagai bagian Rusia, pengadilan juga telah memblokir akses ke situs Web resmi Saksi-Saksi Yehuwa. Pengadilan telah mengizinkan petugas penegak hukum untuk memata-matai anggota sidang, termasuk melalui video tersembunyi dan penyitaan surat-surat. Akibatnya, polisi sering mewawancarai tetangga yang menentang, menggeledah rumah Saksi-Saksi, dan menyita publikasi keagamaan serta barang-barang pribadi lainnya. Para Saksi ditangkap saat sedang berjalan di luar rumah, menyetir mobil, atau turun dari kereta. Perhimpunan diganggu oleh polisi, dan para penatua didakwa karena kegiatan penggembalaan mereka di sidang. Di beberapa daerah, para jaksa berusaha memengaruhi pengadilan untuk membubarkan Organisasi-Organisasi Keagamaan Setempat (LRO) Saksi-Saksi Yehuwa. Pada bulan Mei 2012, di kota Taganrog, 17 Saksi dituduh merencanakan dan melakukan aktivitas kriminal hanya karena menjalankan iman mereka. Di daerah inilah, LRO Saksi-Saksi Yehuwa dibubarkan HAL-HAL MENARIK
39
pada tahun 2009 atas perintah pengadilan dan Balai Kerajaan disita karena dianggap ekstremis. Karena tidak boleh menggunakan Balai Kerajaan, para Saksi berhimpun di rumah-rumah pribadi atau aula sewaan, tetapi sekarang kalangan berwenang berusaha untuk mencegah segala jenis ibadat yang terorganisasi. Di kota Chita di Siberia pada bulan Juli 2012, sepasang perintis dinyatakan bersalah karena dianggap menyulut kebencian dengan membagikan buku pelajaran Alkitab Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? yang dianggap ekstremis sewaktu sedang mengabar. Lalu, mereka dijatuhi hukuman kerja wajib selama 200 jam, tetapi mereka naik banding. Walaupun ECHR telah memberikan dua kemenangan besar bagi Saksi-Saksi Yehuwa—Kuznetsov dan Yang Lainnya vs Rusia pada 2007 dan SaksiSaksi Yehuwa di Moskwa vs Rusia pada 2010—pemerintah Rusia terus mengabaikan keputusan dari Mahkamah yang terkemuka ini. Jadi, masih ada 19 permohonan lainnya yang diajukan oleh SaksiSaksi Yehuwa kepada ECHR yang masih akan dibahas, dengan harapan bahwa keputusan selanjutnya dari ECHR akan menggerakkan kalangan berwenang Rusia untuk berhenti menganiaya umat Yehuwa dan mengizinkan mereka untuk ”terus hidup dengan tenang dan tenteram dengan penuh pengabdian yang saleh dan keseriusan”.—1 Tim. 2:2. Korea Selatan terus memenjarakan saudara-saudara muda karena kenetralan Kristen mereka. Setiap bulan, sekitar 45 saudara muda diadili dan dihukum penjara selama satu setengah tahun. Akibatnya, sekarang ada sekitar 750 saudara yang dipenjarakan di sana. Korea merupakan negara yang paling banyak memenjarakan Saksi. Sejak 40
BUKU TAHUNAN 2013
Setiap bulan di Korea Selatan, sekitar 45 saudara muda diadili dan dihukum penjara selama satu setengah tahun
1950, sekitar 17.000 Saksi-Saksi Yehuwa telah dipenjarakan dengan total waktu pemenjaraan lebih dari 32.000 tahun. Pada 2012, kalangan berwenang meningkatkan tekanan dengan memenjarakan Saksi-Saksi yang menolak panggilan sebagai pasukan cadangan. Dulu, mereka hanya didenda apabila menolak latihan militer bagi pasukan cadangan. Sekarang, Saksi yang menolak tugas itu akan diadili berulang kali, karena mereka menerima lebih dari satu kali panggilan untuk latihan pasukan cadangan. Misalnya, pada November 2011, Ho-jeong Son divonis penjara selama delapan bulan. Kemudian, pada Juni 2012, ia diadili lagi dan kali ini divonis penjara selama enam bulan. Tidak lama setelah pengadilan kedua, ia ditahan. Setelah 29 hari, ia dibebaskan dengan tebusan, sambil menunggu hasil naik bandingnya. Sekarang, ia menghadapi hukuman penjara selama 14 bulan. Komite Hak Asasi Manusia PBB telah beberapa kali mengutuk Korea Selatan karena melanggar hak untuk memperoleh kebebasan berhati nurani. Permohonan-permohonan baru telah diajukan ke Komite ini dan ke Mahkamah Konstitusi Korea Selatan dalam upaya untuk menyelesaikan masalah ini. HAL-HAL MENARIK
41
Seluruh Dunia
NEGERI
239
PENYIAR
7.782.346
JUMLAH JAM DALAM DINAS LAPANGAN
1.748.697.447
PAR
8.759.988
42
Pengabaran dan Pengajaran di Seluruh Bumi Maine, Amerika Serikat: Mengikuti teladan Yesus, saudara-saudara kita adalah ”penjala manusia”
Afrika Ia Tidak Jadi Aborsi
NEGERI
58
POPULASI
968.989.710
PENYIAR
1.312.429
PELAJARAN ALKITAB
2.999.639
44
Di ibu kota Etiopia, Addis Ababa, tinggallah seorang wanita pemilik toko bernama Saba. Pada suatu hari, dua saudari mendekati pemilik toko ini dan memberinya majalah Sedarlah! yang topik utamanya tentang aborsi. Saba mengundang saudari-saudari itu masuk dan sambil menangis memberi tahu mereka bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk melakukan aborsi. Ketika mereka mendisBUKU TAHUNAN 2013
Kaokoland, Namibia: Alat bantu mengajar yang bagus menarik perhatian semua umur. Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya sekarang tersedia dalam 452 bahasa! ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
kusikan masalah itu, ketiganya menjadi sangat sedih sampai-sampai menangis. Pada hari itu, Saba memutuskan untuk tidak jadi menggugurkan kandungannya dan dengan tegas memberi tahu alasannya kepada sang suami. Akhirnya, ia melahirkan bayi perempuan yang cantik. Ia juga mulai belajar Alkitab dan dibaptis. Sekarang, Saba adalah seorang perintis yang bersukacita. Suaminya juga belajar dan menjadi saudara kita. Dan, pada bulan April 2012, kedua anak mereka yang lain juga dibaptis.
’Apakah Boleh Berbicara dengan Dia?’ Seorang pengawas wilayah di Etiopia sedang mengabar dari rumah ke rumah bersama seorang saudara. Di satu rumah, mereka bertemu dengan seorang pembantu dan bertanya apakah mereka bisa bertemu dengan penghuni rumah. Ketika pembantunya mengatakan tidak bisa, mereka bertanya apakah mereka boleh menitipkan beberapa majalah. Sang pembantu masuk ke dalam untuk bertanya. Pembantu itu kembali dan mengatakan bahwa si bapak penghuni rumah mau lihat dulu majalahnya. Jadi, saudara-saudara itu memberikan sebuah majalah kepadanya. Setelah beberapa menit, sang pembantu kembali lagi dan mengatakan bahwa si penghuni rumah mau membacanya. Lalu salah satu saudara mengatakan, ”Kalau Bapak tidak bisa keluar, apakah boleh kalau kami yang masuk dan berbicara dengannya?” Si pembantu masuk lagi untuk bertanya. Kali ini, sang pembantu tidak keluar-keluar, dan saudara-saudara ini bingung. Akhirnya, sang pembantu keluar dan mengundang mereka masuk. Saudara-saudara ini akhirnya PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
45
mengetahui bahwa sang penghuni rumah, Yirgu, adalah seorang lansia yang telah terbaring sakit selama sepuluh tahun dan tidak bisa turun dari tempat tidur atau bahkan duduk. Si pembantu tadi tidak keluar-keluar karena ia membantu sang penghuni rumah mengenakan baju yang rapi dan juga membereskan kamarnya. Saudara-saudara kemudian menceritakan kabar baik. Karena senang dengan apa yang ia dengar, Yirgu menerima pelajaran Alkitab. Seiring dengan kemajuan pelajarannya, kesehatannya juga membaik. Setelah beberapa lama, ia bisa turun dari tempat tidur dan berjalan ke sana kemari dengan kursi roda. Tidak lama kemudian, ia mulai menghadiri perhimpunan dan dibaptis di kebaktian distrik baru-baru ini.
Gereja yang Membuat Buku-Buku Itu Calvin, yang tinggal di Zimbabwe, baru berusia empat tahun ketika ayahnya meninggal. Peninggalannya hanya sebuah tas berisi Terjemahan Dunia Baru dan buku Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia, Jilid 1. ”Ikutilah gereja yang membuat buku-buku itu,” kata ayah Calvin. ”Mereka mengajarkan kebenaran.” Ketika ibunya meninggal, Calvin diasuh oleh neneknya. Selama sembilan tahun, Calvin tidak mau pergi ke gereja neneknya. Ia berkeras bahwa suatu hari nanti ia akan menemukan ”gereja” yang membuat buku-buku yang telah diberikan oleh ayahnya. Suatu hari, sang nenek bertemu dengan salah satu saudari kita. Tanpa menyadari bahwa wanita itu adalah Saksi Yehuwa, sang nenek mengatakan kepada saudari itu bahwa ia mempunyai cucu yang keras kepala yang tidak mau pergi ke gerejanya. Setiap hari Minggu, ia malah membaca buku peninggalan ayahnya. Saudari ini bertanya apa nama bukunya. Sang nenek menjawab, ”Itu tuh, buku aneh dari Menara Pengawal.” 46
BUKU TAHUNAN 2013
Saudari ini mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan anak itu. Ketika mereka bertemu, Calvin senang sekali. Saudari itu langsung memulai pelajaran Alkitab dengannya menggunakan buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? Tak lama kemudian, Calvin mulai menghadiri perhimpunan walaupun ditentang keras oleh neneknya. Ia bertekad untuk berpegang pada kebenaran dan menanti-menantikan kebangkitan, saat ia bertemu lagi dengan ayah dan ibunya. Calvin dibaptis pada bulan Agustus 2012.
”Allah yang Kamu Layani Kuat” Caro tinggal di Uganda. Baru sebulan dia belajar Alkitab, suaminya, Martin, yang mempraktekkan sihir, mulai menentang dia dengan sengit. ”Karena buku-buku kamu, para leluhur tidak bisa lagi masuk ke rumah,” katanya. Ia menganiaya Caro dan mengancam akan membunuhnya apabila dia tidak berhenti belajar Alkitab. Sang suami juga tidak lagi menafkahi keluarganya. Caro tetap tenang, menyediakan makanan bagi keluarganya dari kebun yang dia garap, dan terus belajar Alkitab. Belakangan, ketika merasa bahwa nyawanya benarbenar terancam, Caro melarikan diri dari rumah. Dia kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Walaupun begitu, ketika mendengar bahwa anak-anaknya sakit, dia menggunakan uang hasil jerih payahnya yang hanya sedikit untuk membeli obat bagi mereka. Setelah beberapa lama, Caro ditelepon suaminya. ”Saya mau kamu pulang,” katanya. ”Saya sudah lihat bahwa Allah yang kamu layani kuat dan Dia menyertai kamu. Tolong minta orang-orang yang mengajar kamu untuk mengajar saya juga. Saya benar-benar mau berubah.” Martin bersungguh-sungguh. Keluarga itu sekarang dipersatukan dan bahagia. Martin dan Caro dibaptis di sebuah kebaktian pada bulan Agustus 2012. PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
47
Mengabar Sendiri di Kota Terpencil Ketika tinggal di kota yang jauh dari kampung halamannya, Kenya, David mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Tetapi, tidak lama kemudian, ia harus kembali ke desanya di Lokichar, yaitu daerah terpencil di sebelah barat laut Kenya. Sidang terdekat berjarak 165 kilometer di kota Lodwar. Walaupun selama empat tahun David jarang bertemu dengan para Saksi, ia mengabar kepada tetangga dan keluarganya, membagikan hal-hal yang ia pelajari sewaktu ia sempat belajar Alkitab dulu. Beberapa menanggapi dengan positif, dan tidak lama kemudian dia sudah memandu beberapa pelajaran Alkitab. Pada 2007, ia menghubungi saudarasaudara di Lodwar untuk belajar Alkitab lebih lanjut. Ia pergi ke sana dua kali sebulan dengan motor, taksi, dan minibus. Pengetahuan David terus bertambah, demikian pula semangatnya untuk mengabar. Walau belum terbaptis, ia membangun ”Balai Kerajaan” sementara yang bertembok lumpur dan beratap jerami dekat rumahnya, di mana ia mengadakan perhimpunan dengan orang yang berminat. Tetapi, tidak semua orang di desa itu senang dengan kegiatan pengabarannya, dan selama dua tahun ia mengalami penganiayaan verbal dan fisik. Ia pernah dipukuli sampai pingsan oleh beberapa penduduk desa yang menuduhnya membawa agama ”penyembahan Iblis” ke desa itu. Tetapi, setelah David meminta bantuan dari pejabat pemerintah, ia tidak lagi dianiaya, sehingga ia bisa terus mengabar. ”Kebenaran adalah hidup saya,” kata David. ”Penganiayaan apa pun tidak akan bisa menghentikan saya.” Pada 2009, David dibaptis, dan sekarang ia melayani sebagai hamba pelayanan dan perintis biasa. Penyiar di daerah itu hanya dia dan putranya yang berusia 15 tahun, tetapi pada bulan April 2012, sekitar 48
BUKU TAHUNAN 2013
60 penduduk desa menghadiri Peringatan kematian Kristus, yang diadakan di balai sementara di dekat rumah David itu.
”Buktikan dari Alkitab Kalau Dia Salah” Janet, seorang saudari perintis biasa di Ghana, membaca buku Alkitab Ajarkan sewaktu sedang menempuh perjalanan panjang dengan bus. Seorang rohaniwan gereja naik ke bus itu, berkhotbah, dan meminta sumbangan kepada para penumpang. Janet mengatakan kepadanya, ”Anda mengatakan bahwa Yesus adalah Allah. Lalu, siapa yang berbicara kepada Yesus saat dia dibaptis?” Sang rohaniwan mengatakan, ”Itu adalah sebuah misteri.” Janet membuka pasal 4 buku Alkitab Ajarkan, memilih beberapa ayat, dan meminta beberapa penumpang untuk membacakannya. Ia menjelaskan perbedaan antara Yesus dan Allah yang Mahakuasa, Yehuwa. ”Kamu penyihir,” kata sang rohaniwan. Mendengar itu, para penumpang membela Janet, dengan mengatakan, ”Kamu harus buktikan dari Alkitab kalau dia salah, bukannya bilang dia itu penyihir.” Sang rohaniwan marah dan turun di halte berikutnya. Seorang wanita muda yang duduk di samping Janet mengatakan, ”Saya pikir Yehuwa adalah nama gereja Saksi. Saya baru tahu kalau itu nama Allah dari percakapan kalian tadi.” Percakapan berlanjut, dan Janet mendapatkan nomor telepon wanita itu dan berjanji untuk menghubunginya. Ketika wanita ini sampai ke rumah, ia menceritakan kejadian tadi kepada neneknya. Sang nenek juga kaget mendengar bahwa nama Allah ialah Yehuwa. Belakangan, Janet mengatur agar beberapa Saksi memberikan PAR kepada wanita ini dan neneknya. Keduanya sekarang sudah menghadiri perhimpunan. PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
49
Amerika
NEGERI
57
POPULASI
946.087.916
PENYIAR
3.861.145
PELAJARAN ALKITAB
4.196.922
50
Ia Menemukan Kebenaran di Tempat yang Tidak Ia Duga Di sebuah penjara di Bolivia, para penjaga bergulat dengan Andrea yang berusia 20 tahun yang terus meneriakkan cacian dan sumpah serapah ketika dia mau dibawa ke lapangan penjara. Karena Andrea terlihat kasar dan kuat, orang-orang takut kepadanya. Leidy, salah seorang Saksi Yehuwa yang telah dipenjarakan karena tuduhan palsu, tidak takut kepada Andrea, tetapi justru kasihan kepadanya. BUKU TAHUNAN 2013
Peru: Mengabar kepada petani di atas Lembah Utcubamba ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Setiap pagi, Leidy punya kebiasaan untuk membaca buku nyanyian kita dengan suara keras. Ketika Andrea mendengarnya, ia bertanya, ”Kamu Saksi Yehuwa?” Ketika Leidy menjawab ya, Andrea mengatakan, ”Ibu saya Saksi Yehuwa, dan saya biasanya berhimpun bersamanya. Dia mengajarkan saya Alkitab.” Kemudian Andrea mulai menangis. Dalam beberapa hari berikutnya, Leidy dan Andrea membahas hal-hal rohani yang dalam, dan ketika Andrea akan disidang, mereka berdoa bersama memohon bantuan dan bimbingan Yehuwa. Andrea dibebaskan dan terus belajar tentang Yehuwa. Dalam waktu singkat, ia memenuhi syarat untuk menjadi penyiar belum terbaptis, dan sekarang sedang bersiap-siap untuk dibaptis. Leidy memanfaatkan waktunya selama dipenjara dan memandu 21 PAR sebelum dibebaskan. Ia sekarang kembali ke penjara tiga hari seminggu untuk menindaklanjuti para peminat.
Dari Situs Web www.jw.org Pada suatu hari Minggu di awal tahun 2011, suami istri yang berpakaian rapi dengan dua anak mereka masuk ke Balai Kerajaan di Kanada. Semua orang berpikir bahwa mereka adalah Saksi Yehuwa yang berkunjung dari kota lain. Dominic, seorang hamba pelayanan di sidang tersebut, dan sang suami yang berkunjung itu langsung mengenali satu sama lain. Rupanya, sang suami pernah belajar Alkitab dengan Dominic 17 tahun yang lalu. Selama dua tahun ter´ telah mengakhir ini, Marc-Andre´ dan istrinya, Josee, unduh dan membaca majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! dari situs Web www.jw.org dan menyadari PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
51
bahwa mereka sekeluarga harus pergi ke Balai Kerajaan. Sebuah pelajaran Alkitab segera dimulai, dan keluarga itu mulai menghadiri seluruh perhimpunan. Hanya dua bulan belajar Alkitab, keluarga itu sudah mulai mengadakan malam Ibadat Keluarga mereka sendiri. Mereka terus membuat kemajuan yang baik, ´ membawakan tugas sekolah perdananya dan Josee dalam Sekolah Pelayanan Teokratis pada Mei 2012.
’Ia Memberi Saya Makanan dan Topinya’ Ketika menghadiri kebaktian distrik 2010 di Cile, Marcelo yang berusia sepuluh tahun menyadari bahwa seorang pria yang duduk di sebelahnya tidak membawa publikasi apa pun. ”Ma, dia enggak bawa Alkitab,” Marcelo berbisik kepada mamanya. ”Pinjamkan saja Alkitab-mu,” bisik mamanya. Jadi Marcelo bergeser mendekat dan membukakan ayatayat Alkitab yang dikutip sambil membacanya bersama pria itu, yang bernama Victor. Saat istirahat, Marcelo berkata kepada mamanya, ”Ma, dia enggak bawa makanan.” Mamanya menyarankan agar Marcelo membagi makanannya. Jadi, ia memberikan roti lapis dan secangkir teh panas kepada pria itu. Saat Victor sedang makan, Marcelo menunjukkan semua ayat-ayat Alkitab yang ia ingat. Siang harinya, terik matahari terasa begitu menyengat. Marcelo berkata kepada mamanya, ”Ma, dia enggak bawa topi.” Mamanya menjawab, ”Kasih saja topi kamu.” Ia pun memberikannya. Setelah acara selesai, Marcelo dan Victor saling mengucapkan salam perpisahan. Di kebaktian distrik tahun berikutnya, Marcelo melihat ke sekeliling untuk memastikan apakah Victor datang. Ia senang karena ternyata Victor hadir, dan kali 52
BUKU TAHUNAN 2013
ini dia mengenakan dasi! Saat Victor melihat Marcelo, ia berseru, ”Saya sekarang ada di sini karena anak muda ini. Tahun lalu, saya mendapat undangan kebaktian, dan saya datang. Anak ini meminjami Alkitab-nya dan memberi saya makan siang dan topinya. Sekarang saya belajar Alkitab!” Victor telah menjadi penyiar yang belum terbaptis.
Pujian dari Seorang Jurnalis Dalam kolomnya di sebuah surat kabar, seorang jurnalis wanita yang terkenal di Venezuela menceritakan pengalamannya ketika ia menelepon layanan pelanggan perusahaan telepon nasional untuk meminta bantuan teknis. Sang operator menjawab dengan singkat dan kasar, sehingga ia tidak terbantu sama sekali. Kemudian, sang jurnalis menelepon lagi dan tersambung dengan seorang pria muda yang memperkenalkan dirinya sebagai ”Misael” dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sang jurnalis dengan sopan dan efektif. Jurnalis itu menulis, ”Kebaikan hati, respek, kerelaan untuk membantu, dan sikap kooperatif yang ditunjukkan pria muda ini selama di telepon sungguh luar biasa. Dengan bantuannya, saya bisa menangani masalah saya dan juga belajar cara menanganinya di lain waktu.” Ketika wanita itu memujinya, pria muda tersebut mengatakan bahwa sebagai Saksi Yehuwa, ia berusaha memperlakukan orang lain dengan cara yang Yesus ajarkan. Jurnalis ini minta dihubungkan dengan atasan Misael untuk memuji pelayanan yang sangat baik dari karyawannya. Dalam artikelnya, ia menyatakan bahwa Misael adalah warga Venezuela teladan dan seorang Saksi Yehuwa. Pada bagian penutup kolomnya, ia mengatakan, ”Kita butuh orang-orang seperti dia dalam semua bidang layanan masyarakat.” PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
53
”Jangan Keras Kepala!” Seorang tunarungu berusia 15 tahun bernama Gabriela sangat senang ketika dibaptis pada bulan Oktober 2011 di kebaktian distrik bahasa isyarat di Ekuador. Saking senangnya, pada hari Senin di sekolah, ia meminta izin kepada gurunya untuk menyampaikan pengumuman singkat kepada teman-temannya. Sang guru mengizinkan. Gabriela kemudian berdiri di depan kelas dan dengan antusias mengatakan dalam bahasa isyarat, ”Saya ingin mengumumkan bahwa pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu kemarin, saya menghadiri kebaktian dan dibaptis sebagai seorang Saksi Yehuwa. Saya juga mau memberi tahu bahwa kita sekarang sudah mendekati akhir dari sistem ini. Waktu hanya tinggal sedikit! Kalian harus segera berubah. Jangan keras kepala. Takutlah akan Allah!” Teman-teman sekolahnya terkagum-kagum. ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Mexico City, Meksiko: Ada lebih dari satu juta PAR di negeri ini. Banyak darinya dimulai dengan kesaksian di jalan.
Belakangan, pada waktu makan siang, seorang Saksi tunarungu yang tidak aktif bernama Katty mendekati Gabriela dan bertanya tentang kebaktian tadi. Gabriela menjawab dengan terus terang, ”Kebaktiannya bagus sekali! Tapi sekarang, sebagai Saksi terbaptis, saya ingin setia kepada Yehuwa. Jadi, saya tidak bisa jadi teman kamu lagi, soalnya hidupmu tidak bersih. Kalau saya berteman dengan kamu, persahabatan saya dengan Allah bisa rusak. Kamu perlu berubah. Kamu harus berdoa kepada Yehuwa dan berbicara kepada penatua. Saya yakin kamu bisa berubah.” Karena teguran yang terus terang namun pengasih dari Gabriela tadi, Katty berbicara kepada para penatua, mendapat bantuan rohani, dan sekarang kembali aktif dalam dinas.
Ia Menggunakan Laptop Gurunya Seorang saudari berusia 16 tahun di Amerika Serikat ditanya oleh teman-teman sekelasnya tentang agama yang ia anut, tetapi ia tidak membawa publikasi apa pun, bahkan Alkitab. Karena ingin menjawab pertanyaan teman-teman sekelasnya dari Alkitab, ia meminjam laptop gurunya dan mengakses situs Web www.jw.org. Ia tidak hanya menjawab semua pertanyaan mereka, tetapi juga menunjukkan cara menggunakan situs Web tersebut. Ia menjelaskan bahwa kapan pun mereka punya pertanyaan Alkitab tetapi sedang tidak ada Saksi untuk membantu, mereka bisa mengunjungi situs Web tersebut untuk mendapatkan jawabannya. Beberapa hari kemudian, teman-teman sekolahnya tidak lagi sering bertanya kepadanya. Ketika ia bertanya mengapa, beberapa menjawab bahwa mereka sudah secara rutin mengunjungi situs Web SaksiSaksi Yehuwa dari telepon genggam mereka. Bahkan, sang guru juga! PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
55
Asia dan Timur Tengah
NEGERI
48
POPULASI
4.222.869.785
PENYIAR
674.608
PELAJARAN ALKITAB
662.736
56
Tawuran Antar-Desa Urung Dilakukan Di Indonesia, sekelompok Saksi melintasi sebuah desa kecil sewaktu dalam perjalanan ke suatu acara pemakaman. Seorang saudara perintis melihat sekelompok anak muda di pinggir jalan. Ia mengajak mereka bicara dan memberikan brosur Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya. Tidak lama kemudian, seorang saudari melewati BUKU TAHUNAN 2013
Shau Kei Wan, Hong Kong: Memberi kesaksian kepada seorang wanita muda di pasar ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
tempat yang sama ketika sedang dalam perjalanan pulang. Dia dihampiri oleh seorang pria yang memegang brosur Dengarkanlah Allah. Pria itu berterima kasih kepada sang saudari karena telah memberikan brosur itu kepada anak-anaknya. ”Ini menyelamatkan nyawa anakanak saya!” katanya. Saudari ini tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya, maka ia bertanya ada apa. Sang ayah menjelaskan bahwa anak-anak muda tadi berencana menyerang suatu desa. Sesuai dengan kebiasaan setempat, mereka mau melakukan pembalasan karena salah satu teman mereka diserang. Tetapi, setelah anak-anak lelaki tadi membaca brosur tersebut, mereka jadi tahu bahwa orang-orang yang berkelahi tidak akan mewarisi Firdaus di masa depan. Maka, emosi mereka pun reda. Mereka membatalkan serangan dan pulang. Tawuran berbahaya dapat dicegah karena pesan Alkitab dalam brosur tersebut.
Seorang Waria Membuat Perubahan Rek dibesarkan dalam keluarga tradisional di Kamboja, tetapi sejak usia sangat muda, ia dan saudara kembarnya merasa bahwa mereka adalah perempuan. Mereka bermain boneka dan senang mengenakan pakaian perempuan. Ibu mereka bingung dan malu, dan ia tidak tahu cara menghentikan perilaku kedua anaknya. Saat berangkat sekolah, mereka mengenakan pakaian laki-laki, tetapi sampai di sekolah, mereka ganti pakaian perempuan. Pada umur 16 tahun, anak kembar ini ikut kontes kecantikan waria dan menarik perhatian industri hiburan. Karena hal ini, mereka digunakan dalam acara-acara televisi dan lawak. Tak lama kemudian, Rek menjalani kehidupan homoseksual dan bergaul dengan waria-waria lain. PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
57
Ibu Rek mulai menghadiri gereja dan memaksa Rek untuk ikut dengannya. Walau Rek setuju mengenakan pakaian pria, ia tetap tidak mau memotong rambut panjangnya. Sang pastor sering membuat komentar yang merendahkan Rek dan menghina gaya hidupnya. Walaupun begitu, Rek masih mau mencoba belajar Alkitab di gereja. Pada pekan pertama, ia bangun pagi-pagi dan bersepeda sejauh beberapa kilometer ke gereja, tetapi sang pastor tidak mau mengajarinya dan malah mencari-cari alasan untuk pergi. Pada pekan kedua, sang pastor bahkan tidak datang. Hal ini membuat Rek sangat jengkel. Tetapi, saat Rek sampai di rumah, saudara kembarnya mengatakan bahwa seorang wanita baru saja datang berkunjung dan menawarkan pelajaran Alkitab gratis di rumah. Wanita itu meninggalkan buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? Rek dan saudara kembarnya mulai belajar dengan saudari ini dan suaminya. Setelah enam bulan, saudara kembar Rek merasa bahwa ia tidak siap mengubah gaya hidupnya, sehingga ia berhenti belajar. Namun, Rek sangat tergerak oleh 1 Korintus 6:9, 10 dan melihat dengan jelas apa yang harus ia lakukan. Dengan rajin belajar, membaca Alkitab, berdoa, dan berhimpun, Rek akhirnya bisa membenahi gaya hidupnya. Ibu Rek juga belajar dan membuat kemajuan yang baik. Ketika Rek dibaptis, dengan berlinang air mata, ibunya mengatakan, ”Saya sangat senang melihat putra saya dibaptis sebagai seorang pria.” Rek sekarang melayani sebagai perintis biasa.
Seorang Cenayang Berubah Haluan Or-Ya adalah cenayang, dukun, penasihat, dan peramal. Suami-istri perintis istimewa yang melayani di Haifa, Israel, bertemu dengan Or-Ya pada saat berdinas dari rumah ke rumah. Ia menyapa mereka dengan mengatakan, ”Kalau kalian mau berbicara tentang Allah, silakan masuk!” Rumahnya penuh dengan barang-barang yang berhubungan dengan hal-hal spiritisme 58
BUKU TAHUNAN 2013
dan mistik. Ia mengaku ”Dalam dua bulan, mendapatkan pesan-pekalian harus bantu san dari Allah, dan bebesaya supaya siap rapa darinya melalui ”roh” dibaptis!” rabi yang telah meninggal. Ia tertarik ketika ditawarkan pelajaran Alkitab di rumah dengan buku Alkitab Ajarkan. Dua hari sebelum pasangan perintis ini datang, ia telah berdoa kepada Allah. Or-Ya meminta agar Allah mengirim seseorang untuk mengajarnya Alkitab tanpa ada tafsiran para rabi. Dalam waktu satu bulan, ia bertanya, ”Apakah ada orang lain yang memiliki kepercayaan seperti kalian?” Ia pun menghadiri perhimpunan dan kagum melihat kehangatan dan kasih yang saudara-saudari tunjukkan kepadanya. Sejak saat itu, ia rutin berhimpun. Setelah dua bulan belajar, Or-Ya bertanya sehubungan dengan kebaktian mendatang, ”Biasanya orang-orang dibaptis di kebaktian, kan? Kalau begitu, dalam dua bulan, kalian harus bantu saya supaya siap dibaptis!” Sebagai langkah pertama, ia membuang semua pernak-pernik spiritismenya yang mahal. Kemudian, ia berhenti menjadi cenayang dan mulai mengabar kepada orang lain. Ia memperkenalkan buku Alkitab Ajarkan dan majalah kepada semua mantan pasien dan pelanggannya. Saat jatuh sakit, Or-Ya tidak mau lagi menggunakan metode penyembuhan spiritisme. Karena sudah tidak bekerja lagi sebagai cenayang, ia tidak punya pemasukan selama empat bulan. Tetapi, ia membatasi waktu yang akan ia gunakan untuk bekerja—empat hari seminggu, enam jam sehari—supaya dia bisa melakukan kegiatan teokratis, dan akhirnya dia berhasil menemukan pekerjaan yang cocok. Or-Ya kemudian menjual rumahnya yang besar dan menyewa apartemen kecil. Akhirnya, Or-Ya memenuhi syarat untuk dibaptis. Tetapi, seminggu sebelum kebaktian, kakinya patah. PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
59
Namun ia tidak undur dan tetap dibaptis, walaupun kakinya digips. Sekarang, Or-Ya adalah seorang penyiar yang aktif, yang sering mengabar kepada mantan pelanggannya dan memandu pelajaran Alkitab.
Seorang Anggota Kultus Menemukan Kebenaran Ada anak kembar tunarungu di daerah pegunungan terpencil di Filipina yang menerima pelajaran Alkitab. Keduanya anggota kultus yang percaya bahwa senjata tidak bisa melukai mereka asalkan mereka mengenakan jimat dan selendang tertentu. Mereka terlatih untuk menggunakan pisau, parang, juga senjata api, dan mereka sering berperang dengan kelompok-kelompok pemberontak di gunung. Kultus tersebut mengizinkan anak kembar itu mempelajari Alkitab karena mereka tahu bahwa para Saksi tidak akan memaksa anak kembar itu meninggalkan kultus. Tentu saja, saudara-saudara menganjurkan anak kembar itu membuat keputusan sendiri berdasarkan apa yang mereka pelajari dari Alkitab. Salah satu anak kembar itu merasa tidak bisa menyesuaikan hidupnya untuk melayani Allah. Tetapi, yang satunya lagi terus belajar. Untuk menguatkannya, saudara yang memandu PAR membuka Alkitab dan menjelaskan dalam bahasa isyarat, ”Namamu Samuel. Nama itu ada di Alkitab. Samuel yang di Alkitab melayani Yehuwa, Allah yang benar, sampai ia tua. Kamu juga bisa setia menaati Yehuwa.” Perkataan ini menyentuh hati Samuel. ”Kalau nama saya ada di Alkitab,” pikirnya, ”berarti, saya juga harus memihak Yehuwa.” Ia memberi tahu kelompok kultus tersebut bahwa ia akan meninggalkan pegunungan, dan kemudian ia membakar semua jimat dan barang-barang spiritisme lalu membuat kemajuan yang pesat. Ia sekarang adalah hamba Yehuwa yang terbaptis, yang dengan penuh semangat membantu tunarungu lain mempelajari kebenaran Alkitab. 60
BUKU TAHUNAN 2013
Erdenet, Mongolia: Seorang wanita yang tinggal di dataran terbuka yang terpencil menerima pelajaran Alkitab ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Seorang Anak Menghadapi Penganiayaan Rajiv tinggal di desa terpencil di sebelah utara India. Ketika ia berusia sembilan tahun dan duduk di kelas empat, guru sekolahnya yang seorang Saksi Yehuwa mengajarkan standar moral kepada anak-anak dengan buku Belajarlah dari sang Guru Agung. Rajiv sangat menghayati pelajaran ini dan mulai menerapkannya. Ia memberi tahu gurunya bahwa ia sudah tidak lagi berbohong dan berkelahi dengan teman-teman sekolahnya dan pada jam istirahat membagi makanannya kepada teman yang tidak membawa makanan. Seraya ia belajar lebih banyak tentang janji Firdaus di bumi, ia mulai menceritakan kabar baik ini kepada PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
61
”Bapak bisa menundukkan kepala saya di depan patung ini, tetapi Bapak tidak akan pernah bisa menundukkan hati saya”
orang-orang lain di desanya dan juga di kereta, saat ia sedang bepergian. Hal ini membuat orang tuanya resah dan malu. Mereka menyuruh Rajiv untuk berhenti berbicara tentang Yehuwa dan Yesus. Karena ia terus mengabar, mereka mulai memukulinya. Sepulangnya Rajiv dari sekolah, ibunya selalu melucuti baju yang ia kenakan, sehingga ia tidak bisa keluar rumah untuk membicarakan harapan yang baru ia temukan ini. Ia tidak diperbolehkan tidur di tempat tidur, dan makanannya pun dibatasi. Namun, semua ini gagal menghentikannya, jadi mereka memanggil seorang pendeta Hindu untuk mengubah pendirian anak ini. Sang pendeta tinggal di rumah itu selama beberapa hari dan memaksa Rajiv untuk membungkuk di depan berhala. Ketika Rajiv mengatakan bahwa berhala itu hanyalah sebuah batu dan bukan allah yang hidup, sang pendeta menjawab bahwa anak itu harus melihatnya dengan ’mata hati’. Hanya dengan cara itulah ia bisa ”melihat” allah dalam patung itu. Rajiv kemudian mengambil secarik kertas dan menulis ”100 rupe” di atasnya. Ia memberikan kertas itu kepada sang pendeta dan memintanya untuk membeli beberapa cokelat dan juga membawa kembaliannya. Pendeta itu bilang bahwa ia bukan orang bodoh; ini hanyalah kertas biasa dan tidak ada nilainya. ”Kalau Bapak melihatnya dengan mata hati,” kata Rajiv, ”Bapak akan melihat nilai sesungguhnya dalam kertas ini.” Pendeta itu marah dan dengan paksa menundukkan kepala Rajiv di depan berhala. ”Bapak bisa menundukkan kepala saya di depan patung ini,” kata Rajiv, ”tetapi Bapak tidak akan pernah bisa menundukkan hati saya.” Akhirnya, sang pendeta pergi sambil mengatakan bahwa anak itu tidak mungkin bisa diubah
62
BUKU TAHUNAN 2013
dan jika dia tinggal lebih lama di situ, dia sendiri akan kehilangan iman. Kemudian, orang tua Rajiv memindahkan dia ke sekolah lain. Tetapi, ia tidak berhenti berbicara tentang Yehuwa dan janji Firdaus kepada semua orang yang mau mendengarkan. Sekarang, Rajiv berusia sepuluh tahun dan terus mengandalkan Yehuwa agar imannya tetap kuat.
Ia Menemukan Alkitab yang Ia Cari-Cari Ketika Larisa sedang mengabar kepada seorang karyawati di sebuah toko buku di Armenia, ada wanita yang masuk ke toko dan meminta Alkitab ”Dunia Baru” kepada karyawati itu. Karyawati itu mengatakan bahwa Alkitab seperti itu tidak ada, dan ia kemudian menawarkan Alkitab Armenia terjemahan setempat kepada wanita itu. ”Apa ini mudah dimengerti?” tanya wanita tadi. Karyawati itu membaca beberapa ayat dan mengatakan, ”Sepertinya mudah dimengerti.” Karena tidak yakin, wanita ini berkeras dan mengatakan bahwa ia perlu Alkitab ”Dunia Baru”. Tiba-tiba, Larisa ingat bahwa Alkitab bahasa Armenia miliknya ada di dalam tas. Larisa menunjukkan Alkitab itu kepada sang wanita dan memintanya untuk membacakan judulnya. Wanita itu membaca, ”Terjemahan Dunia Baru.” Itulah Alkitab yang ia cari-cari! Wanita tadi menjelaskan bahwa putri dan menantunya tinggal di Yunani dan mereka baru saja mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Karena mereka belum bisa bahasa Yunani, mereka minta ibunya untuk membawakan Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Armenia saat ia berkunjung ke sana. Saudari kita memberikan Alkitab ini kepada wanita itu dan mengatakan, ”Silakan berikan ini kepada mereka dan katakan bahwa ini adalah hadiah dari Yehuwa.” Wanita itu sangat senang ketika Larisa juga menawarkan bantuan untuk belajar Alkitab. Mereka bertukar nomor telepon agar bisa memulai pelajaran Alkitab segera setelah wanita ini kembali dari Yunani. PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
63
Eropa Ia Mengembalikan Dompet Itu
NEGERI
47
POPULASI
738.679.198
PENYIAR
1.595.888
PELAJARAN ALKITAB
841.260
64
Seorang perintis biasa di Bosnia bernama Nina memberikan pelajaran Alkitab kepada satu keluarga orang Rom. Suatu hari, sewaktu sedang berjalan, putri mereka yang berumur sepuluh tahun menemukan dompet yang berisi uang, kartu kredit, dan dokumen-dokumen. Sebelum belajar kebenaran, ia biasanya menganggap ini sebagai rezeki. Tetapi, setelah berdiskusi dengan ibunya, ia memutuskan BUKU TAHUNAN 2013
´ Gjogv, Kepulauan Faroe: Pulau ini memiliki puncak penyiar 118 pada 2012 ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
untuk menyerahkan dompet itu kepada polisi. Keputusan ini cukup hebat, karena sebenarnya keluarga itu miskin dan bahkan tidak punya cukup uang untuk membeli roti. Polisi pun kaget ketika Nina menyerahkan dompet itu. Dua jam kemudian, keluarga itu menerima telepon yang meminta mereka untuk kembali ke pos polisi. Pemilik dompet tadi sudah menunggu di sana untuk berterima kasih dan memberi mereka hadiah. Dia memberi mereka uang senilai kira-kira 30 dolar AS, yang setara dengan gaji dua hari.
Judulnya Membuat Dia Penasaran Nihad, yang tinggal di Bosnia, baru saja selesai berdinas. Ketika ia mendekati mobilnya, ia melihat ada pria yang berdiri di samping mobil itu. Sewaktu Nihad menyapanya, pria itu mengatakan, ”Permisi, saya lihat ada majalah di mobil Anda yang berjudul ’Cara Menjadi Ayah yang Baik’. Saya benar-benar tertarik dengan majalah itu. Saya sudah menunggu sekitar satu jam di sini. Boleh tidak majalah itu untuk saya?” Nihad dengan senang hati memberikan majalah itu dan juga memanfaatkan kesempatan itu untuk memberikan kesaksian kepadanya.
Seorang Awak Kapal Tanker Mendapat Penghiburan Sewaktu sepasang suami istri yang sedang mengabar di daerah pelabuhan Rotterdam, Belanda, menghampiri sebuah kapal tanker, mereka bertemu dengan seorang awak yang terlihat sedih. Dengan berlinang air mata, sang kepala kamar mesin mengatakan bahwa kapal itu sering mengalami kemalangan. Kapal itu beberapa kali nyaris tabrakan, dan kerusakannya sudah PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
65
banyak. Jadi ia bertanya, ”Maukah kalian berdoa untuk kami?” Pasangan ini kemudian menawarkan khotbah Alkitab yang menghibur kepada sang awak. Keesokan harinya, pada jam tujuh malam, suami istri tadi dengan dua pasangan lainnya dipersilakan masuk ke anjungan kapal. Di sana sudah berkumpul 15 dari 16 anggota awak kapal. Setelah doa pembuka, seorang saudara berkhotbah dengan topik ”Musibah—Perbuatan Allah?” Para awak dapat membaca ayat-ayat yang dikutip karena para penyiar membawa beberapa Alkitab ekstra dan membantu mereka membukanya. Setelah doa penutup, semua awak tetap duduk dan bercakap-cakap dengan saudara-saudari. Para pelaut ini merasa lega dan bersyukur. Salah satu dari mereka mengatakan, ”Inilah jawaban atas doa-doa kami.” Para awak mengambil 20 buku dan juga Alkitab serta publikasi lainnya. Kapten kapal kemudian memberikan sebuah amplop berisi 200 dolar AS sebagai sumbangan untuk lektur yang mereka ambil.
Ia Berdoa Agar Bisa Membantu Irene, yang tinggal di Swedia, menulis, ”Saya berusia 80 tahun, dan karena sakit, saya tidak bisa berdinas di luar. Saya berdoa kepada Yehuwa agar saya bisa membantu seseorang yang dulu pernah saya kunjungi dan yang sekarang mau dikunjungi atau bercakap-cakap. ”Suatu hari, telepon kami berdering, dan suami saya mengangkatnya. Seorang wanita di telepon mengatakan, ’Maaf, hanya kalian yang bisa saya ingat, jadi saya telepon. Maukah istri Anda mengunjungi saya untuk membahas Firman Allah? Saya pernah belajar 15 atau 20 tahun yang lalu, tetapi almarhum suami saya menentang, jadi saya berhenti belajar.’ ”Saya ingat saya pernah mengunjungi wanita itu bersama seorang saudari, yang memberikan PAR kepadanya. Saya kaget, karena wanita itu masih ingat saya. 66
BUKU TAHUNAN 2013
Dengan senang hati, saya mengatur agar kami bertemu. Sejak saat itu, dia belajar Alkitab setiap minggu dengan saya. Dia menghadiri Peringatan dan khotbah istimewa. Dia juga terus menghadiri perhimpunan. Setiap hari, saya berterima kasih kepada Yehuwa karena Dia menjawab doa saya.”
Tidak Boleh Menyumbang Pakai Cokelat Sergio, yang berumur delapan tahun dan tinggal di Italia, ingin meyakinkan para penatua bahwa ia sudah siap untuk menjadi penyiar belum terbaptis. Suatu hari, ia ikut ayahnya pergi kerja. Ayahnya harus memperbaiki kunci milik suami-istri berusia 70-an. Sergio membawa majalah-majalah. ”Sewaktu Ayah sedang bekerja,” katanya, ”saya menawarkan majalah kepada sang suami, yang saking kagetnya sampai-sampai memanggil istrinya serta menunjukkan majalah itu kepadanya. Kemudian saya mencatat nama, alamat, dan nomor telepon mereka supaya mereka bisa dikunjungi lagi. Sang istri memberi saya semua informasi ini dan juga sebatang besar cokelat.” Beberapa hari kemudian, Sergio dan salah satu penatua mengunjungi mereka lagi. Sergio memencet bel, dan ketika sang istri membukakan pintu, ia menawarkan buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? Sang wanita senang menerimanya. Ia memberinya sebatang cokelat lagi. ”Saya tidak bisa memasukkan cokelat ke kotak sumbangan, jadi saya makan,” kata Sergio, yang kemudian menambahkan, ”Para penatua akhirnya mengerti betapa besar keinginan saya untuk menjadi penyiar belum terbaptis.”
Sang Pastor Ingin Tahu Lebih Banyak Simeon adalah seorang pastor pada sebuah gereja di Gurkovo, Bulgaria. Di daerah sana, tidak ada Saksi. Karena ia sendiri mempelajari Alkitab, ia menyadari adanya perbedaan antara ajaran Alkitab dan ajaran gereja. Suatu hari, ia menerima beberapa majalah kita ketika PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
67
”Dalam satu jam, saya bisa mengerti lebih banyak hal dibandingkan 30 tahun saya pergi ke gereja”
sedang bepergian dengan kereta api. Simeon sangat senang ketika mengetahui bahwa Yehuwa adalah Allah yang benar dan bahwa tidak ada Tritunggal. Karena ingin tahu lebih banyak, ia menulis surat ke kantor cabang dan semua gereja yang ia tahu. Hanya satu gereja yang membalas, yang menyuruh dia agar tidak merisaukan ”omong kosong seperti itu”. Sebaliknya, kantor cabang mengatur agar dua Saksi mengadakan perjalanan sejauh 35 kilo˘ meter dari Kazanluk. Mereka memulai pelajaran Alkitab dengan Simeon dan keluarganya. Simeon senang akan apa yang ia pelajari, dan ia mengundang tetangga juga teman-temannya untuk ikut hadir. Tak lama ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Georgia: Mengabar di kebun anggur
kemudian, ada 25 orang yang menghadiri pelajaran Alkitab mingguan. Setelah mengikuti sesi pelajaran Alkitab ini untuk pertama kalinya, tetangga Simeon yang berusia 75 tahun sambil meneteskan air mata mengatakan, ”Dalam satu jam, saya bisa mengerti lebih banyak hal dibandingkan 30 tahun saya pergi ke gereja.” Sekitar 60 orang menghadiri perhimpunan sekali sebulan ˘ di yang diadakan oleh saudara-saudara dari Kazanluk Gurkovo, dan ada 79 yang menghadiri Peringatan.
”Pertahankanlah Jalan Hidupmu Ini” Valya, yang berusia 15 tahun di Ukraina, melihat bahwa gurunya datang ke sekolah mengenakan pakaian hitam dan sepertinya habis menangis. Begitu tahu bahwa ibu dari si guru meninggal, Valya memutuskan untuk menghiburnya dengan ayat-ayat mengenai kebangkitan. Valya mengambil Alkitab dan dua brosur, Apa yang Terjadi dengan Kita Bila Kita Meninggal? serta Bila Seseorang yang Anda Kasihi Meninggal, dan memutuskan bahwa sepulang sekolah, ia akan menemui sang guru. Valya mengatakan, ”Saat menunggu di depan ruang kantornya, saya sangat gugup, jadi saya berdoa kepada Yehuwa meminta bantuan.” Ketika Valya memasuki kantor itu, gurunya bertanya, ”Kamu mau apa?” ”Saya mau menghibur Ibu karena saya bisa mengerti perasaan Ibu. Beberapa tahun lalu, kakek saya juga meninggal.” Sang guru tersentuh dengan perhatian Valya. Sambil meneteskan air mata, gurunya berkata bahwa bahkan keluarga atau teman-temannya tidak ada yang menunjukkan perhatian yang tulus seperti Valya. Kemudian, Valya membacakan dan menjelaskan Penyingkapan 21:3, 4. Sang guru menerima brosur-brosur itu dan berkata, ”Kamu sangat berbeda dari murid-murid lainnya.” PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
69
Valya menjelaskan, ”Saya berusaha untuk membaca Alkitab dan menaatinya dalam hidup saya, dan saya juga menuruti perkataan orang tua.” Atas permintaan gurunya, Valya belakangan membawakan Alkitab dan buku Alkitab Ajarkan untuknya. Sang guru berterima kasih lagi dan mengatakan, ”Agamamu adalah agama yang benar, dan kamu punya orang tua yang hebat karena mengajarmu apa yang baik. Pertahankanlah jalan hidupmu ini.”
Dia Salah Sambung Pada hari pertama kebaktian distrik 2011 yang diadakan di Malakasa, Yunani, Natalie menghubungi ayahnya dengan ponselnya untuk menanyakan tentang bus ke tempat kebaktian. Tetapi, ia menekan nomor yang salah, dan tidak ada yang menjawab. Tidak lama kemudian, orang yang tidak sengaja ditelepon Natalie menelepon balik untuk mengetahui siapa yang menghubunginya. Tetapi, karena acara kebaktian sudah dimulai, Natalie bermaksud mematikan ponselnya, namun entah bagaimana panggilan itu malah tersambung. Jadi, tanpa Natalie ketahui, pria yang menelepon balik tadi bisa mendengar sebagian dari khotbah ketua, yang menarik minatnya. Belakangan, pria itu mengirim SMS, menanyakan, ”Ini siapa ya? Anda pendeta?” Setelah sesi pagi berakhir, Natalie melihat SMS itu dan membalas, ”Saya bukan pendeta. Saya Saksi-Saksi Yehuwa, sedang menghadiri kebaktian.” Pria itu kemudian menelepon lagi pada hari Sabtu dan bertanya apakah kebaktiannya masih berlangsung. Setelah sempat diberi kesaksian oleh ayah Natalie, sang pria mengatakan, ”Hanya dalam beberapa menit, khotbah yang saya dengar di telepon menjawab banyak pertanyaan yang meresahkan saya.” Ternyata, keluarga pria itu telah mengalami serangan roh-roh jahat dan 70
BUKU TAHUNAN 2013
tidak tahu siapa roh itu dan mengapa itu terjadi. Pria itu menjelaskan, ”Saya sampai sekarang tidak pernah mau berbicara kepada Saksi Yehuwa, tetapi jika mungkin, saya mau berbicara dengan si pengkhotbah.” Tentu saja, itu bisa. Pria itu datang ke kebaktian pada hari Minggu dan kagum dengan apa yang ia lihat—keluarga-keluarga yang berpakaian rapi dan wajah-wajah yang berbahagia. Tidak ada rokok, sampah, atau sumpah serapah. ”Saya tidak tahu kalau orang-orang seperti kalian itu ada di planet ini!” katanya. ”Saya seperti berada di dunia lain.” Ayah Natalie membawanya ke kantor ketua, dan ia berbicara dengan sang ketua. Ia sangat terkesan dengan kebaktian itu dan juga jawaban yang ia terima. Ia menerima buku Alkitab Ajarkan, Alkitab, dan beberapa majalah. Pengaturan kunjungan kembali pun dibuat. ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Pittenweem, Skotlandia: Mengabar di pelabuhan
Oseania
NEGERI
29
POPULASI
38.495.300
PENYIAR
94.924
PELAJARAN ALKITAB
59.431
72
”Lagu Terindah yang Pernah Saya Dengar” Di Savaii, Samoa, sekolahsekolah biasanya memulai hari dengan menyanyikan himne bersama. Tetapi Celina, lima tahun, dan Levaai, enam tahun, dengan respek memberi tahu bapak kepala sekolah bahwa mereka tidak bisa ikut bernyanyi karena mereka Saksi Yehuwa. Anak yang menolak menyanyikan himne bisa mendapatkan hukuman yang berat. Tetapi, kepala sekolah tampaknya meraBUKU TAHUNAN 2013
Timor-Leste: Negara yang dulunya diporakporandakan perang ini telah mengalami kenaikan jumlah penyiar sebesar 9 persen ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
sa bahwa ia bisa memper- ”Mulai sekarang, saya malukan anak-anak itu minta kalian untuk supaya mereka menurut, menyanyikan, bukan jadi ia mengatakan, ”Oke, lagu-lagu kami, tetapi kalau kalian tidak mau lagu-lagu kalian” menyanyikan lagu-lagu kami, nyanyikan satu lagu kalian.” Maka, Celina dan Levaai menyanyikan lagu nomor 111, ”Ia Akan Memanggil”, yang baru saja mereka pelajari pada malam Ibadat Keluarga. Ketika mereka selesai menyanyikannya, sang kepala sekolah berlinang air mata. Ia mengatakan, ”Itu adalah lagu terindah yang pernah saya dengar. Tolong nyanyikan lagi.” Jadi mereka menyanyikannya lagi. Ia kemudian mengatakan, ”Mulai sekarang, saya minta kalian untuk menyanyikan, bukan lagu-lagu kami, tetapi lagu-lagu kalian.”
Seumur Hidupnya Ia Berdoa kepada Yesus Seorang pria di Fiji yang adalah rohaniwan gereja setempat memutuskan untuk ikut mendengarkan sewaktu orang lain sedang belajar Alkitab dengan SaksiSaksi Yehuwa. Selama pelajaran, ia mendengar bahwa Yesus bukan Allah. Ia sangat terganggu sampai-sampai malamnya tidak bisa tidur. Karena melihat kegelisahannya, istrinya mengatakan, ”Jangan dengarkan orang-orang itu lagi!” Tetapi, ia tetap tidak bisa tenang. Minggu depannya, ia mendengarkan lagi pelajaran Alkitab itu. Beberapa hari kemudian, walaupun ia sendiri belum belajar Alkitab, ia pergi ke gereja dan mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai rohaniwan. Akibatnya, keluarganya dan anggota gereja kaget dan marah. Ia tidak hanya meninggalkan gerejanya tetapi juga PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
73
pekerjaannya yang bergaji tinggi. Dari Alkitab, ia bisa dengan mudah melihat kebenaran tentang Yesus, tetapi ia sulit berdoa kepada Yehuwa karena seumur hidupnya ia berdoa kepada Yesus. Setelah beberapa bulan, ia akhirnya bisa berdoa kepada Yehuwa. Sekarang, ia membagikan kabar baik kepada orang lain dan membantu mereka mengenal dan mengasihi Yehuwa.
Komunitas Kecil yang Menanggapi Kebenaran Hanya ada 62 orang yang tinggal di Pulau Makatea di Pasifik Selatan. Sebuah sidang Saksi-Saksi Yehuwa di Tahiti mengurus kebutuhan rohani orang-orang di pulau ini. Sembilan orang di sana diberikan PAR melalui telepon. Ada kurang lebih 15 orang yang berkumpul di rumah salah satu PAR untuk mendengarkan perhimpunan, yang diadakan di Tahiti. Di antara para PAR, salah satunya adalah wanita muda yang berperan penting di gerejanya dan akan dijadikan diaken. Belum lama ini, ia kembali ke gerejanya untuk menjelaskan alasannya ia tidak lagi melakukan pelayanan di sana. Ia menunjukkan dari Alkitab alasannya wanita tidak boleh mengajar di sidang. Ia juga menjelaskan peranan Yesus Kristus dan makna Perjamuan Malam Tuan, yang seharusnya dirayakan sekali setahun, bukannya setiap hari Minggu. Terlebih lagi, ia bisa menjelaskan bahwa hanya 144.000 yang akan berada di surga bersama Kristus dan bahwa hanya mereka yang akan ambil bagian di Peringatan. Karena tersentuh oleh teladannya, seorang wanita lain meninggalkan gereja dan sekarang belajar Alkitab secara rutin dengan Saksi-Saksi Yehuwa.
Keluarga Itu Mau Datang Dalam rangka mengundang orang-orang yang tidak aktif ke Peringatan kematian Kristus, dua penatua di Kepulauan Solomon mengunjungi Joshua, yang tidak berhimpun sejak 1998. Bersama dengan 20 anggota keluarganya, Joshua berjalan selama dua jam untuk 74
BUKU TAHUNAN 2013
menghadiri Peringatan. Sambutan hangat yang mereka terima dari sidang membuat Joshua meneteskan air mata. Banyak anggota keluarganya juga menghadiri khotbah istimewa, dan setelah itu mereka memberi tahu para penatua bahwa mereka mau belajar Alkitab. Pengaturan pun dibuat untuk mengajar 15 orang dari mereka.
Ia Tahu Jawabannya Di antara lebih dari 1.000 pulau dan atol di wilayah Guam, hanya 100 yang berpenghuni. Namun, hanya ada 13 pulau yang dekat dengan sidang. Karena banyak pulau belum pernah dikunjungi oleh Saksi-Saksi Yehuwa, saudara-saudara terus berusaha untuk mengunjunginya. Pada April 2012, sekelompok penyiar pergi dengan perahu layar ke Polowat, salah satu pulau yang ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Kingston, Pulau Norfolk: Mengabar di jalan utama, Quality Row
sangat terpencil. Polowat hampir tidak tersentuh oleh dunia luar. Para prianya mengenakan cawat. Mereka membuat kano dan hidup dengan bercocok tanam. Salah satu penyiar yang berkunjung bertanya kepada pria muda di sana, ”Apa yang terjadi ketika kita mati?” ”Saya tahu jawabannya!” ia berseru. Ia segera berdiri, mengambil buku Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi dalam bahasa Chuuk dari rak, dan membuka daftar isinya. Sambil menunjuk ke pasal 8, yang berjudul ”Apa yang Terjadi pada Waktu Kematian?” ia dengan antusias menjelaskan apa yang ia pelajari dari buku itu. Tetapi, bagaimana ia sampai punya buku itu? Pada 2009, para penyiar di pulau utama Chuuk mengabar di pelabuhan agar dapat bertemu dengan orang-orang yang bepergian ke pulau-pulau terpencil dan menempatkan buku Hidup Kekal kepada mereka. Seseorang yang akan pergi ke Polowat dengan senang hati setuju membawa satu kardus buku untuk dibagikan kepada para tetangga, yang salah satunya adalah pria muda tadi. Sebelum meninggalkan Polowat, saudara-saudara mengunjungi pria muda itu beberapa kali lagi untuk menguatkannya dan menunjukkan kepadanya cara belajar Alkitab. Mereka juga mengajarkan cara mencari ayat dan mencatat pokok-pokok utama di bagian pinggir buku itu. Betapa menghangatkan hati ketika mendengar bahwa bahkan di pulau terpencil di mana tidak ada televisi, radio, surat kabar, atau Internet, publikasi kita membantu orang-orang mempelajari kebenaran dalam bahasa ibu mereka!
Tiga Peluru, Tiga Alasan Anna masih penyiar belum terbaptis berusia awal 20-an ketika perang sipil di Bougainville, Papua Nugini, 76
BUKU TAHUNAN 2013
semakin parah. Pada 1991, Anna bersama enam orang dewasa dan tujuh anak-anak lainnya dari Sidang Arawa terpaksa kabur ke hutan dengan hanya membawa sedikit barang-barang. Selama dua tahun, mereka tinggal di rumah-rumah kosong dan mencari-cari makanan. Mereka mengadakan perhimpunan dengan hanya menggunakan dua buku yang mereka punya, Alkitab Anna dan buku Bersatu dalam Ibadat dari Satu-Satunya Allah yang Benar. Mereka berdoa bersama, menyanyikan lagu-lagu Kerajaan, dan mengabar kepada siapa saja yang mereka temukan. ”Tidak ada yang bisa Pasukan revolusioner memenghentikan nemukan mereka dan mau pekerjaan Yehuwa. mengambil dua saudara Perang sipil pun tidak” untuk direkrut menjadi tentara. Tetapi, mereka merespek kenetralan Saksi. Seorang tentara pernah menunjukkan tiga peluru kepada Anna dan mengatakan, ”Nikahi saya atau mati.” Anna memberinya tiga alasan mengapa ia tidak bisa menikahinya, satu alasan untuk satu peluru. Alasan utamanya adalah karena Alkitab mengatakan bahwa menikah hanya boleh ”dalam Tuan”. (1 Kor. 7:39) Pria itu berbalik dan meninggalkan dia. Pada 2012, setelah mendengar bahwa sangat dibutuhkan penyiar Kerajaan di Arawa, Anna, yang sekarang melayani sebagai perintis biasa, kembali ke daerah terpencil itu bersama rekan perintisnya untuk membantu membentuk kelompok. Ia ditanya apakah ia tidak merasa terganggu untuk kembali ke tempat di mana ia pernah mengalami begitu banyak penderitaan dan kesukaran selama perang. ”Justru saya senang bisa kembali ke sini,” jawabnya. ”Tidak ada yang bisa menghentikan pekerjaan Yehuwa. Perang sipil pun tidak.” PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI
77
Myanmar (Birma) TERLETAK di antara luasnya India dan Cina, Myanmar adalah negeri yang penuh perbedaan.1 Yangon (yang sebelumnya dikenal dengan Rangoon), kota terbesarnya, penuh dengan gedung-gedung bertingkat tinggi, toko-toko yang ramai, dan lalu lintas yang padat. Tetapi, di luar Yangon, terdapat pedesaan yang penduduknya membajak tanah dengan kerbau, memandangi turis asing dengan kagum, dan menjalani 1 Sebelumnya, Myanmar dikenal dengan nama Birma, atau Burma, yang diambil dari nama Bamar, kelompok etnik terbesar di Myanmar. Pada 1989, negeri ini dinamakan Republik Persatuan Myanmar, untuk menggambarkan banyaknya kelompok etnik di negeri itu. Kita akan menggunakan nama Birma untuk kejadian-kejadian sebelum 1989, dan nama Myanmar untuk kejadian setelah tahun itu.
79
kehidupan yang sederhana dan tenang. Myanmar masa kini mencerminkan Asia masa lalu. Di sini bus-bus reyot melaju di jalan-jalan berlubang, melewati gerobak sapi yang mengangkut panenan ke pasar dan para gembala kambing yang sedang mengurus kawanan di padang. Kebanyakan pria Myanmar masih mengenakan sarung tradisional (lungi). Para wanita mengoleskan lumatan kulit pohon (thanaka) pada muka mereka sebagai riasan. Masyarakatnya sangat religius. Para penganut agama Buddha lebih menyanjung biksu daripada selebriti dan setiap hari menempelkan persembahan stiker emas pada patung-patung Buddha yang berkilauan. Orang-orang Myanmar lembut, bertimbang rasa, dan selalu ingin tahu. Di negeri ini, ada delapan kelompok etnik utama yang terbagi-bagi lagi menjadi setidaknya 127 kelompok kecil. Setiap kelompok memiliki bahasa, pakaian, makanan, dan budaya yang khas. Sebagian besar penduduknya tinggal di dataran tengah yang luas yang dialiri Sungai Ayeyarwady (Irrawaddy), yang panjangnya 2.170 kilometer mulai dari Pegunungan Himalaya yang penuh es hingga Laut Andaman yang suamsuam kuku. Jutaan orang lainnya tinggal di daerah pesisir yang luas dan di dataran tinggi yang berbatasan dengan Bangladesh, Cina, India, Laos, dan Thailand. Selama hampir 100 tahun, Saksi-Saksi Yehuwa di Myanmar telah membuktikan iman dan ketekunan yang tak tergoyahkan. Selama masa yang penuh kekerasan dan pergolakan politik, mereka tetap mempertahankan kenetralan. (Yoh. 17:14) Meski adanya kemiskinan, tentangan dari agama, dan kontak yang terbatas dengan persaudaraan internasional mereka, Saksi-Saksi Yehuwa di Myanmar tanpa lelah memberitakan kabar baik Kerajaan Allah. Penuturan berikut menunjukkan kisah mereka yang menghangatkan hati.
Selama hampir 100 tahun, Saksi-Saksi Yehuwa di Myanmar telah membuktikan iman dan ketekunan yang tak tergoyahkan
80
BUKU TAHUNAN 2013
Putao
INDIA
CINA
Khamti Myitkyina
Kalaymyo
Lashio
Hakha
BANGLADESH
Pyin Oo Lwin
Mandalay
100
100
MYANMAR
Se g i ti g a Emas
Thayarwaddy
(BIRMA) ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝ DARATAN
LAOS
e y a rw ady
0 mil
Tachileik
y iA
Sittwe
0 km
Taunggyi
S un g a
U
YANGON Pathein Mawlamyine
676.578 kilometer persegi ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝ PENDUDUK
D e lta Ay ey arwady
THAILAND
60.380.000
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Dawei
PENYIAR TAHUN 2012
3.790 ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝ RASIO 1 PENYIAR BERBANDING
15.931
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
HADIRIN PERINGATAN TAHUN 2012
Pada 1914, dua pria Inggris berangkat dari India untuk membuka pengabaran di Birma. Daerah mereka meliputi seluruh negeri itu
8.005 Laut An dam an
Myeik
Sekilas tentang Myanmar Negeri Myanmar adalah negeri yang penuh keanekaragaman. Di sini, ada banyak pegunungan yang puncaknya bersalju, hutan yang lembap, dataran yang landai, sungai yang besar, dan delta yang luas. Negara ini kedua terbesar di Asia Tenggara dan luasnya satu setengah kali luas Pulau Sumatra. Penduduk Setidaknya ada 135 kelompok etnik di antara penduduk yang berjumlah 60 juta orang. Sekitar dua pertiga penduduknya berasal dari etnik Bamar, atau Birma. Sekitar 90 persen penduduknya menganut Buddha Theravada. Banyak orang 82
Kayin, Chin, dan Kachin mengaku Kristen. Bahasa Myanmar (Birma) adalah bahasa resmi yang digunakan di seluruh negeri, tetapi kebanyakan kelompok etnik juga memiliki bahasa sukunya sendiri. Mata Pencaharian Penopang utama perekonomian adalah pertanian, perhutanan, dan penangkapan ikan. Padi adalah tanaman pangan yang terpenting. Negeri itu kaya dengan sumber daya alam, termasuk kayu jati, karet, batu giok, batu mirah, minyak, dan gas alam.
BUKU TAHUNAN 2013
Makanan Nasi adalah makanan pokoknya. Biasanya itu disertai ngapi yakni adonan seperti terasi yang dibuat dari ikan atau udang yang difermentasi. Sayur-sayuran dengan bumbu yang tidak terlalu medok dan kari yang tidak terlalu kental banyak disukai rakyat. Hidangan bisa termasuk sedikit ikan, ayam, dan udang. Minuman yang paling umum adalah teh hitam dan teh hijau.
Iklim Di sini banyak terdapat hujan lebat dan ada tiga musim, yakni hangat, panas, serta panas dengan hujan. Tetapi, di pegunungan sebelah utara temperaturnya dingin.
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Acara makan bersama dengan hidangan khas Myanmar
Para penyiar di Yangon, 1932
1914 sampai 1949
Mulanya Sedikit 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Penyiar Perintis
1915
1920
1925
1930
1935
1940
1945
Membuka Pekerjaan Pengabaran Pada 1914 yang bersejarah, dua pria Inggris melangkah turun dari kapal uap ke pelabuhan Yangon yang panas menyengat. Hendry Carmichael dan rekan perintisnya berangkat dari India untuk menjalankan tugas sulit, yakni mengabar di Birma. Daerah pengabaran mereka mencakup seluruh negeri itu. Hendry dan rekannya mulai di Yangon. Tak lama kemudian, mereka bertemu dengan dua pria Anglo-India yang menunjukkan minat tulus akan kabar Kerajaan.1 Bertram Marcelline dan Vernon French segera memutuskan hubungan dengan gereja mereka dan mulai mengabar secara tidak resmi kepada teman-teman mereka. Tidak lama kemudian, sekitar 20 orang mulai berkumpul secara rutin di rumah Bertram untuk mempelajari Alkitab dengan bantuan The Watch Tower.2 Pada 1928, perintis Inggris lainnya dari India, George Wright, mengunjungi Birma dan berkeliling negeri selama lima bulan, membagikan banyak publikasi Alkitab. Bibit-bibit kebenaran yang dibagikan pasti termasuk buku kecil tahun 1920 berjudul Millions Now Living Will Never Die!—publikasi Kristen pertama kita yang diterjemahkan ke bahasa Birma. Dua tahun kemudian, perintis bernama Claude Goodman dan Ronald Tippin tiba di Yangon untuk menemui sekelompok saudara yang dengan setia terus mengadakan perhimpunan tetapi sama sekali tidak melakukan pengabaran yang terorganisasi. ”Kami menyarankan saudara-saudara itu untuk memberi kesaksian setiap Minggu,” kata Claude. ”Salah seorang saudara 1 Orang Anglo-India adalah campuran antara orang Inggris dan India. Di bawah pemerintahan Inggris, ribuan orang India bermigrasi ke Birma, yang kala itu dianggap bagian dari ”India Inggris”. 2 Bertram Marcelline adalah orang pertama yang dibaptis sebagai Saksi Yehuwa di Birma. Ia terus setia sampai kematiannya pada akhir 1960 di Birma. MYANMAR (BIRMA)
85
”Boleh saja, tapi ke dunia barunya juga diwakili, ya”
bertanya apakah ia boleh diwakili dalam mengabar, jadi ia cuma membantu para perintis secara keuangan. Ron menjawab, ’Boleh saja, tapi ke dunia barunya juga diwakili, ya.’ ” Nasihat yang blakblakan itu memang sangat cocok untuk kelompok tersebut. Tidak lama kemudian, Claude dan Ronald memiliki banyak rekan dinas.
”Rachel, Aku Menemukan Kebenaran!” Pada tahun itu juga, Ron dan Claude bertemu dengan Sydney Coote, kepala stasiun kereta di Yangon. Sydney menerima apa yang disebut koleksi pelangi, yaitu sepuluh buku kita yang berwarna-warni terang. Setelah membaca beberapa bagian dari salah satu buku, Sydney mengatakan kepada istrinya, ”Rachel, aku menemukan kebenaran!” Tidak lama kemudian, seluruh keluarga Coote melayani Yehuwa. Sydney adalah pelajar Alkitab yang rajin. Putrinya, Norma Barber, utusan injil kawakan yang sekarang melayani di cabang Inggris, menjelaskan, ”Ayah saya menyusun sendiri buku referensi ayat. Setiap kali ketemu ayat yang menjelaskan ajaran Alkitab, ia menuliskannya dalam buku itu di bawah judul yang cocok. Buku itu ia sebut Di Mana Ayatnya?” Sydney tidak hanya ingin mempelajari Alkitab tetapi juga ingin membagikan beritanya kepada orang lain. Maka, ia menulis ke cabang India dan bertanya apakah ada Saksi di Birma. Tidak lama kemudian, ia menerima peti kayu besar berisi publikasi dan daftar nama. ”Ayah menyurati setiap orang dalam daftar itu untuk mengundang mereka datang ke rumah selama sehari,” kata Norma. ”Lalu, lima atau enam saudara datang ke rumah dan menunjukkan caranya mengabar secara tidak resmi. Orang tua saya langsung membagikan publikasi 86
BUKU TAHUNAN 2013
Sydney Coote (tengah) adalah pelajar Alkitab yang rajin; ia dan istrinya, Rachel (kiri), membagikan berita Alkitab ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
kepada teman dan tetangga. Mereka juga mengirim surat dan publikasi kepada semua kerabat kami.” Ketika Daisy D’Souza, kakak Sydney yang tinggal di Mandalay, menerima surat dan buku kecil The Kingdom, the Hope of the World dari Sydney, ia langsung membalas suratnya untuk meminta publikasi lainnya serta Alkitab. ”Ibu saya sangat senang mempelajari publikasi-publikasi sampai subuh,” kata putrinya Phyllis Tsatos. ”Ia kemudian mengumpulkan enam anaknya dan mengumandangkan pengumuman ini: ’Saya akan meninggalkan Gereja Katolik, karena saya telah menemukan kebenaran!’ ” Belakangan, suami dan anak-anak Daisy juga menerima kebenaran. Sekarang, empat generasi keluarga D’Souza melayani Yehuwa dengan setia. MYANMAR (BIRMA)
87
Pemberita Kebenaran yang Terus Terang ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
SYDNEY COOTE
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
LAHIR 1896 BAPTIS 1939 PROFIL Salah satu orang pertama
di Myanmar yang menerima kebenaran. Sebagaimana diceritakan oleh keponakannya, Phyllis Tsatos (dulu D’Souza).
PAMAN saya memberikan kesaksian kepada keluarga kami. ”Apakah kamu benar-benar percaya bahwa Allah membiarkan orang dibakar selama-lamanya di neraka?” tanya Paman kepada saya. ”Ya, itu yang diajarkan Gereja Katolik,” jawab saya. Paman lalu menunjuk ke anjing peliharaan kami yang sedang berbaring di depan kami, Paman bertanya, ”Seandainya anjingmu menggigitmu, akan kamu apakan dia?” ”Saya akan pukul dia supaya dia tahu kalau itu salah,” jawab saya. ”Kenapa kamu tidak gantung dengan mengikat ekornya dan kamu sundut dia dengan besi yang panas membara?” kata Paman. Karena terkejut, saya berteriak, ”Paman! Itu kan kejam sekali!” ”Kejam?” balas Paman. ”Kan, gereja bilang Allah menyiksa para pedosa selama-lamanya dalam api neraka!” Kata-katanya yang blakblakan tapi masuk akal itu mendorong saya untuk memeriksa lagi kepercayaan saya. Tak lama kemudian, delapan anggota keluarga kami menjadi Saksi yang bersemangat.
88
Perintis-Perintis Pemberani Pada awal 1930-an, perintis-perintis yang bersemangat mulai menyebarkan kabar baik di sepanjang jalur utama kereta api di sebelah utara dari Yangon sampai Myitkyina, sebuah kota dekat perbatasan Cina. Mereka juga mengabar di Mawlamyine (Moulmein) dan Sittwe (Akyab), kota pesisir di sebelah timur dan barat Yangon. Sebagai hasilnya, sidang-sidang kecil bermunculan di Mawlamyine dan Mandalay. Sejak 1938, pengawasan atas pekerjaan di Birma tidak lagi dilakukan dari cabang India tetapi dari cabang Australia, sehingga perintis dari Australia dan Selandia Baru mulai berdatangan ke Birma. Para pekerja yang setia dan tak kenal lelah itu termasuk Fred Paton, Hector Oates, Frank Dewar, Mick Engel, serta Stuart Keltie. Semua saudara-saudara ini benar-benar merintis daerah yang baru. Fred Paton mengenang, ”Selama empat tahun saya di Birma, saya mengabar di sebagian besar negeri tersebut. Selama itu, saya kena malaria, tifoid, disentri, dan masalah kesehatan lainnya. Setelah seharian berdinas, saya sering tidak punya tempat untuk tidur. Tetapi, Yehuwa selalu menyediakan kebutuhan saya dan terus menguatkan saya melalui roh kudusnya.” Frank Dewar yang tangguh dari Selandia Baru mengatakan, ”Saya harus berhadapan dengan bandit, pemberontak, dan kalangan berwenang yang ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Frank Dewar MYANMAR (BIRMA)
89
mengintimidasi. Tetapi, saya mendapati bahwa rintangan yang sulit pun akan berlalu jika saya bersikap sopan, lembut, rendah hati, dan lentuk. Kebanyakan orang belakangan menyadari bahwa Saksi-Saksi Yehuwa tidak berbahaya.” Para perintis sangat berbeda dengan orang asing lainnya, yang biasanya memandang hina penduduk lokal. Para perintis memperlakukan orang-orang dengan respek dan kasih. Pendekatan mereka yang ramah disukai oleh orang Birma yang rendah hati, yang lebih menghargai kelemahlembutan dan keramahtamahan daripada pendekatan yang blakblakan dan penuh konfrontasi. Melalui perkataan dan tindakan, para perintis itu menunjukkan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah orang Kristen sejati.—Yoh. 13:35.
Kebaktian Bersejarah Beberapa bulan setelah kedatangan para perintis, kantor cabang Australia menyiapkan kebaktian di Yangon. Tempatnya di Balai Kota Yangon, gedung megah dengan tangga marmer dan pintu-pintu besar tembaga. Para delegasi kebaktian berasal dari Thailand, Malaysia, dan Singapura, sedangkan Alex MacGillivray, hamba cabang Australia, membawa rombongan saudara-saudari dari Sydney. Seiring dengan mendekatnya perang, khotbah umum yang berjudul ”Perang Universal Mendekat” secara luas diumumkan dan berhasil menarik perhatian masyarakat. ”Saya baru pertama kali melihat sebuah gedung dipenuhi hadirin sebegitu cepatnya,” kata Fred Paton. ”Ketika saya membuka pintu masuk, orang-orang berhamburan menaiki tangga dan memasuki auditorium. Kurang dari sepuluh menit, lebih dari 1.000 orang menjejali gedung berkapasitas 850 kursi itu.” ”Kami harus menutup pintu depan karena yang ingin masuk semakin banyak. Akibatnya, 1.000 orang lainnya terpaksa 90
BUKU TAHUNAN 2013
berada di luar,” tambah Frank Dewar. ”Bahkan, beberapa pria muda nekat menyelinap masuk melalui pintupintu samping yang kecil.” Saudara-saudara merasa takjub bukan saja karena minat yang tinggi itu tetapi juga karena keragaman hadirinnya, termasuk banyak kelompok etnik setempat. Sebelumnya, sedikit sekali penduduk setempat yang berminat akan kebenaran, karena kebanyakan adalah penganut agama Buddha yang taat. Penduduk setempat yang mengaku Kristen—kebanyakan orang Kayin (Karen), Kachin, dan Chin—tinggal di daerah terpencil yang nyaris tidak pernah dikabari. Tampaknya, ladang pribumi itu sudah siap dipanen. Tak lama lagi, banyak kelompok etnik Birma akan menjadi bagian dari ”kumpulan besar” dari berbagai bangsa yang dinubuatkan Alkitab.—Pny. 7:9.
Orang Kayin Pertama yang Menjadi Murid Pada 1940, seorang perintis bernama Ruby Goff sedang mengabar di Insein, sebuah kota kecil di pinggiran Yangon. Karena hari itu tidak banyak yang berminat, Ruby berdoa, ”Yehuwa, tolong bantu saya menemukan satu ’domba’ saja sebelum pulang.” Tepat pada rumah berikutnya, ia bertemu dengan Hmwe Kyaing, seorang Kayin dari gereja Baptis, yang langsung mendengarkan kabar Kerajaan. Tidak lama kemudian, Hmwe Kyaing dan putri-putrinya, Chu May (Daisy) serta Hnin May (Lily), mulai mempelajari Alkitab dan membuat kemajuan yang pesat. Walau Hmwe Kyaing meninggal tidak lama setelah itu, Lily, putrinya yang lebih kecil, belakangan menjadi orang Kayin pertama yang menjadi Saksi Yehuwa terbaptis. Daisy juga dibaptis. Lily dan Daisy menjadi perintis yang bersemangat dan meninggalkan warisan yang langgeng. Sekarang, anak cucu dan pelajar Alkitab mereka, yang jumlahnya mencapai ratusan, melayani Yehuwa di Myanmar dan luar negeri. MYANMAR (BIRMA)
91
Orang Kayin pertama yang menjadi murid, Chu May ”Daisy” (kiri) dan Hnin May ”Lily” (kanan)
Perjuangan Selama Perang Dunia II Pada 1939, Perang Dunia II pecah di Eropa, yang pengaruhnya mencapai seluruh dunia. Saat kengerian perang terus memuncak, para pemimpin agama Susunan Kristen di Birma mempergencar tekanan mereka terhadap pemerintahan kolonial untuk melarangkan publikasi kita. Sebagai tanggapan, Mick Engel, yang mengawasi depot lektur di Yangon, mendekati seorang perwira senior AS dan akhirnya mendapatkan surat kuasa untuk mengangkut sekitar dua ton lektur dengan truk tentara melewati Jalan Birma ke Cina. Fred Paton dan Hector Oates membawa lektur ke stasiun kereta di Lashio, sebuah kota dekat perbatasan Cina. Ketika mereka bertemu dengan petugas 92
BUKU TAHUNAN 2013
yang mengawasi konvoi ke Ketika kalangan Cina itu, si petugas murka! berwenang tiba, ”Apa?” teriaknya. ”Masa lekturnya sudah lenyap tempat di truk ini dipakai untuk risalah kalian yang tidak penting itu? Perlengkapan militer dan obat-obatan yang penting saja tidak muat!” Fred diam saja, mengeluarkan surat kuasa dari kopernya, dan memberi tahu si petugas bahwa jika ia mengabaikan perintah resmi dari Yangon, ia bisa mendapat masalah serius. Akhirnya, sang petugas bersedia memberikan truk yang lebih kecil, berikut sopir dan perlengkapan, kepada saudara-saudara. Mereka menempuh perjalanan sejauh kira-kira 2.400 kilometer menuju Chongqing (Chungking) di Cina bagian tengah-selatan. Di sana, mereka mendistribusikan lektur yang sangat bernilai itu dan bahkan memberikan kesaksian secara langsung kepada Chiang Kai-shek, presiden pemerintah Nasionalis Cina. Akhirnya, pada Mei 1941, pemerintahan kolonial di India mengirim telegram ke Yangon, memerintahkan kalangan berwenang setempat untuk menyita lektur kita. Dua saudara yang bekerja di kantor telegram melihat pesan itu dan segera memberi tahu Mick Engel. Mick memanggil Lily dan Daisy, lalu mereka segera bergegas ke depot. Di depot, mereka mengambil 40 kardus lektur yang tersisa dan menyembunyikannya di rumah-rumah yang aman di sekitar Yangon. Ketika kalangan berwenang tiba, lekturnya sudah lenyap. Pada 11 Desember 1941, empat hari setelah Jepang menyerang Pearl Harbor, Jepang menghujani Birma dengan bom. Pada pekan itu, sekelompok kecil Saksi berkumpul di sebuah ruangan kecil di atas Stasiun Kereta Api Pusat di Yangon. Di sanalah Lily, setelah pembahasan Alkitab yang serius, dengan khidmat dibaptis di sebuah bak mandi. MYANMAR (BIRMA)
93
Dua belas minggu kemudian, tentara Jepang memasuki Yangon tetapi kota itu sudah kosong. Ratusan ribu orang telah lari ke India. Ribuan mati dalam perjalanan akibat kelaparan, kelelahan, dan penyakit. Sydney Coote, yang lari bersama keluarganya, meninggal akibat malaria otak di dekat perbatasan India. Seorang saudara ditembak tentara Jepang, sedangkan seorang saudara lain kehilangan istri dan anak-anaknya karena rumah mereka dibom. Hanya sejumlah kecil Saksi yang tetap tinggal di Birma. Lily dan Daisy pindah ke Pyin Oo Lwin (Maymyo), kota kecil yang tenang di lereng bukit dekat Mandalay, tempat mereka menaburkan benih kebenaran yang belakangan berbuah. Saksi ketiga, Cyril Gay, menetap di Thayarwaddy, desa kecil sekitar 100 kilometer sebelah utara Yangon, tempat ia hidup tenang hingga perang usai.
Reuni yang Menyenangkan Ketika perang berakhir, kebanyakan saudara-saudari yang lari ke India mulai pulang ke Birma. Pada April 1946, Sidang Yangon memiliki delapan penyiar aktif. Pada akhir tahun itu, setelah sidang tersebut memiliki 24 penyiar, saudara-saudara memutuskan untuk mengadakan kebaktian. Kebaktian dua hari itu diadakan di sebuah sekolah di Insein. ”Saat saya pulang dari India, saya ditugaskan untuk memberikan khotbah umum selama satu jam,” kenang Theo Syriopoulos, yang belajar kebenaran di Yangon pada 1932. ”Sebelumnya, saya hanya pernah berkhotbah dua kali, itu pun hanya lima menit, di perhimpunan di India. Namun, kebaktian itu berjalan sukses, dan hadirinnya 100 lebih.” Beberapa minggu kemudian, seorang pemimpin komunitas Kayin, yang berminat pada kebenaran, menawarkan kepada sidang sebidang tanah di Ahlone, yang terletak di pinggir sungai dekat pusat kota Yangon. Di 94
BUKU TAHUNAN 2013
sana, saudara-saudara membangun Balai Kerajaan dari bambu dengan tempat duduk untuk seratus orang. Sidang itu sangat bersukacita. Saudara-saudari berhasil melewati perang tanpa kehilangan iman dan siap mengabar dengan semangat.
Utusan Injil Pertama Tiba Pada awal 1947, sekelompok saudara dengan antusias berkumpul di pelabuhan Yangon untuk menyambut Robert Kirk, utusan injil lulusan Gilead pertama yang ditugaskan ke Birma. Tidak lama kemudian, tiga utusan injil lainnya tiba—Norman Barber, Robert Richards, dan Hubert Smedstad—bersama Frank Dewar, yang telah merintis di India selama masa perang. Para utusan injil tiba di kota yang telah diporak-porandakan perang. Banyak sekali bangunan sudah menjadi rangka yang hangus terbakar. Ribuan orang tinggal di gubuk bambu yang rapuh di pinggir-pinggir jalan. Orangorang memasak, mencuci, dan tinggal di jalanan. Tapi, para utusan injil datang untuk mengajarkan kebenaran Alkitab, jadi mereka menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut dan langsung sibuk berdinas. Pada 1 September 1947, kantor cabang Lembaga Menara Pengawal didirikan di rumah utusan injil di Jalan Signal Pagoda, dekat pusat kota. Robert Kirk ditugaskan sebagai pengawas cabang. Tidak lama kemudian, Sidang Yangon pindah dari balai bambu di Ahlone ke apartemen lantai atas di Jalan Bogalay Zay. Jaraknya hanya beberapa menit jalan kaki dari Sekretariat, sebuah bangunan megah tempat pemerintahan kolonial Inggris—pemerintahan yang akan segera berakhir! Perang Sipil Pecah! Pada 4 Januari 1948, Inggris menyerahkan kekuasaan ke pemerintahan Birma yang baru. Setelah 60 tahun dijajah, Birma akhirnya merdeka. Tetapi negara itu dilanda perang sipil. MYANMAR (BIRMA)
95
Atas: Utusan injil Gilead pertama Hubert Smedstad, Robert Kirk, Norman Barber, dan Robert Richards Bawah: (baris belakang) Nancy D’Souza, Milton Henschel, Nathan Knorr, Robert Kirk, Terence D’Souza, (baris depan) Russell Mobley, Penelope Jarvis-Vagg, Phyllis Tsatos, Daisy D’Souza, Basil Tsatos ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Berbagai kelompok etnik berjuang untuk mendirikan negara bagian yang independen, sedangkan pasukan sewaan dan geng-geng kriminal memperebutkan daerah kekuasaan. Pada awal 1949, pasukan pemberontak menguasai sebagian besar negeri, dan pertempuran pecah di pinggiran kota Yangon. Seiring dengan pasang-surutnya peperangan, saudara-saudara mengabar dengan hati-hati. Kantor cabang dipindahkan dari rumah utusan injil di Jalan Signal Pagoda ke apartemen tingkat atas yang luas di Jalan 39, daerah yang aman dengan beberapa kedutaan asing dan hanya berjarak tiga menit jalan kaki dari kantor pos umum. Perlahan-lahan, tentara Birma mengukuhkan kekuasaannya, mengusir pemberontak ke pegunungan. Pada pertengahan 1950-an, pemerintah telah memegang kendali di hampir seluruh negara tersebut. Tetapi, perang sipil masih belum berakhir. Itu terus berlangsung dalam satu atau lain bentuk sampai hari ini.
Mengabar dan Mengajar di Birma Sampai pertengahan 1950-an, saudara-saudara di Birma sering kali mengabar dengan bahasa Inggris, bahasa yang digunakan orang-orang terpelajar di kota-kota besar. Tetapi, jutaan lainnya hanya bisa berbahasa Birma (Myanmar), Kayin, Kachin, Chin, atau bahasa setempat lainnya. Bagaimana supaya mereka bisa dikabari? Pada 1934, Sydney Coote mengatur agar seorang guru sekolah dari etnik Kayin menerjemahkan beberapa buku kecil ke dalam bahasa Birma dan Kayin. Kemudian, 96
BUKU TAHUNAN 2013
Kebudayaan dan Kebiasaan di Myanmar Nama Kebanyakan orang di Myanmar tidak memiliki nama keluarga atau marga. Nama pribadi biasanya berisi beberapa kata yang terdiri dari hanya satu suku kata yang menjelaskan sifat baik, benda, atau latar belakang etnik. Misalnya, Cho Sandar Myint berarti ”Indah Bulan di Atas”, Htet Aung Htun berarti ”Pintar Penakluk Bersinar”, dan Naw Say Wah Phaw berarti ”Wanita Perak Bunga”. Sapaan Sapaan di Myanmar bermacam-macam dan menarik. Teman yang sudah lama tidak bertemu bisa dengan santainya mengatakan, ”Oh, jadi kamu belum mati?” Orang yang bertemu pada jam makan bisa bertanya, ”Sudah makan belum?” Orang-orang tidak mengatakan ”Selamat tinggal” tetapi hanya mengatakan ”Saya pergi sekarang.” Biasanya jawabannya adalah ”Bagus!” atau ”Pelan-pelan ya!”
98
Tata Krama Sikap yang lembut sangat dihargai. Orang-orang merespek yang lebih tua dan menyapa mereka dengan panggilan seperti Om, Tante, dan Guru. Ketika bertukar barang atau berjabat tangan, orang-orang biasanya menyentuh punggung lengan mereka dengan tangan kiri untuk menunjukkan respek. Walaupun pria dan wanita—menikah ataupun lajang—menghindari pernyataan kasih sayang di depan umum, sesama pria biasanya berpegangan tangan, begitu pula sesama wanita.
Busana Pria dan wanita mengenakan sarung berwarnawarni yang disebut lungi. Pria mengikat sarung dengan simpul di depan; wanita menyelipkannya di pinggul. Motif kain untuk pria dan wanita berbeda, begitu pula antara kelompok etnik.
Dandanan Kebanyakan wanita dan anak-anak mengenakan thanaka, campuran harum yang terbuat dari lumatan kulit pohon thanaka, sebagai kosmetik dan perawatan kulit. Thanaka mendinginkan kulit dan cocok untuk tabir surya.
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Seorang ibu mengoleskan thanaka pada wajah putrinya
Sekelompok Saksi di Birma, 1987
1950 sampai 1988
Pertambahan yang Menakjubkan 1.600
Penyiar Perintis
1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 0
1950
1955
1960
1965
1970
1975
1980
1985
penyiar-penyiar lain menerjemahkan buku ”Karena Allah Itu Benar Adanya” dan beberapa buku kecil lain ke dalam bahasa Birma. Lalu, pada 1950, Robert Kirk mengundang Ba Oo untuk menerjemahkan artikel pelajaran Menara Pengawal dalam bahasa Birma. Hasil terjemahan yang ditulis tangan tadi disusun hurufnya dan dicetak oleh percetakan komersial di Yangon lalu dibagikan kepada hadirin di perhimpunan. Kemudian, kantor cabang membeli mesin tik dengan huruf bahasa Birma untuk mempercepat penerjemahan. Para penerjemah pada masa awal itu menghadapi banyak tantangan. ”Saya bekerja seharian untuk menafkahi keluarga lalu menerjemahkan artikel-artikel hingga larut malam di bawah cahaya redup lampu bohlam,” kenang Naygar Po Han, yang meneruskan pekerjaan terjemahan ketika Ba Oo tidak sanggup lagi mengerjakannya. ”Pengetahuan bahasa Inggris saya sangat terbatas, jadi hasil terjemahannya pasti tidak begitu akurat. Tapi, kami benar-benar ingin agar majalah ini tersedia bagi sebanyak mungkin orang.” Sewaktu Robert Kirk meminta Doris Raj menerjemahkan Menara Pengawal ke bahasa Birma, Doris begitu kewalahan sehingga ia menangis. ”Saya hanya mengenyam pendidikan dasar dan tidak punya pengalaman menerjemahkan,” jelas Doris. ”Tapi, Saudara Kirk memotivasi ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Ba Oo (kiri) menerjemahkan artikel-artikel pelajaran Menara Pengawal ke bahasa Birma MYANMAR (BIRMA)
101
saya untuk mencobanya. Lalu, saya berdoa kepada Yehuwa dan mulai mengerjakannya.” Sekarang, hampir 50 tahun kemudian, Doris masih bekerja sebagai penerjemah di Betel Yangon. Demikian juga, Naygar Po Han, yang kini 93 tahun, melayani di Betel dan masih antusias seperti dulu untuk memajukan pekerjaan Kerajaan. Pada 1956, Nathan Knorr dari kantor pusat mengunjungi Birma dan Sekarang, hampir 50 tahun mengumumkan dirilisnya kemudian, Doris Raj masih Menara Pengawal bahabekerja sebagai penerjemah di Betel Yangon sa Birma. Ia juga mende˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝ sak para utusan injil untuk belajar bahasa itu agar dapat mengabar dengan lebih efektif. Termotivasi oleh imbauan itu, para utusan injil semakin berupaya belajar bahasa Birma. Pada tahun berikutnya, Frederick Franz, tamu lainnya dari kantor pusat, menjadi pembicara utama selama kebaktian lima hari yang diadakan di Balai Institut Kereta Api Yangon. Ia memotivasi saudara-saudara untuk meluaskan pekerjaan pengabaran lebih lanjut lagi dengan mengutus para perintis ke kota-kota besar. Kota pertama yang didatangi para perintis baru ini adalah Mandalay, bekas ibu kota dan kota terbesar kedua di Birma.
Hasil-Hasil di Mandalay Pada awal 1957, enam perintis istimewa baru tiba di Mandalay, bergabung dengan pasangan utusan injil 102
BUKU TAHUNAN 2013
yang baru menikah, Robert Richards dan istrinya yang berasal dari etnik Kayin, Baby, yang sudah lebih dulu tiba di sana. Para perintis mendapati bahwa daerahnya sulit dikerjakan. Kota Mandalay merupakan pusat penganut agama Buddha dan setengah populasi biksu Buddha tinggal di sana. Namun, para perintis menyadari bahwa sama sePada 1956, perti di kota Korintus zaman daNathan Knorr merilis hulu, akan ada ”banyak orang di Menara Pengawal kota ini” yang menyembah Yehubahasa Birma wa.—Kis. 18:10. ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝ Salah satunya adalah Robin Zauja, seorang pelajar berusia 21 tahun dari etnik Kachin. Ia mengenang, ”Pada suatu pagi, Robert dan Baby Richards mendatangi rumah saya dan memperkenalkan diri sebagai Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka bilang mereka sedang memberitakan kabar baik dari rumah ke rumah, sesuai dengan perintah Yesus untuk mengabar. (Mat. 10:11-13) Mereka menyampaikan berita mereka dan memberikan alamat serta beberapa majalah dan buku. Sore harinya, saya membaca salah satu buku. Saya membacanya semalaman dan baru selesai menjelang pagi. Siang harinya, saya pergi ke rumah Robert dan mengajukan banyak sekali pertanyaan selama beberapa jam. Ia menjawab tiap pertanyaan dari Alkitab.” Robin Zauja segera menjadi orang Kachin pertama yang menerima kebenaran. Belakangan, ia melayani bertahun-tahun sebagai perintis istimewa di Birma bagian utara, membantu hampir seratus orang belajar kebenaran. Dua dari anak-anaknya sekarang melayani di Betel Yangon. MYANMAR (BIRMA)
103
Yehuwa Memberi Saya Roh yang Baru ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
WILSON THEIN
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
LAHIR 1924 BAPTIS 1955 PROFIL Mantan pencuri ini
telah berjuang keras untuk mengubah kepribadiannya dan telah melayani sebagai perintis istimewa selama 54 tahun.
SEMASA kecil, saya belajar tinju, gulat, dan judo. Sebagai hasilnya, saya menjadi orang yang mudah marah dan kasar. Ketika berumur 19 tahun, saya menjadi anggota geng perampok bersenjata. Akhirnya, saya ditangkap dan dipenjarakan selama delapan tahun. Di sana, saya merenungkan kehidupan saya yang buruk dan sering berdoa. Jauh di lubuk hati, saya ingin tahu lebih banyak tentang Allah. Setelah dibebaskan, saya pindah ke Yangon dan menghadiri perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa di sana. Akhirnya, saya memenuhi syarat untuk dibaptis. Itu karena bantuan dan kesabaran beberapa saudara yang baik hati. 104
Setelah dibaptis, saya maSaya merasa sih berjuang untuk menunjuksebagai orang yang kan kepribadian Kristen. (Ef. gagal sehingga kadang 4:24) Saya sangat kritis terhasaya pergi ke sungai dap orang lain dan sering jengdan menangis kel dengan mereka. Saya ingin menjadi orang yang lebih baik berjam-jam tetapi merasa sulit sekali mengendalikan emosi. Saya merasa sebagai orang yang gagal sehingga kadang saya pergi ke sungai dan menangis berjam-jam. Pada 1957, saya dilantik sebagai perintis istimewa. Tempat tugas pertama saya adalah Mandalay. Di sana, saya bekerja sama dengan utusan injil Robert Richards. Robert sudah seperti ayah saya sendiri. Ia mengajarkan saya untuk berfokus pada hal-hal baik dalam diri orang lain dan dengan rendah hati mengingat ketidaksempurnaan saya sendiri. (Gal. 5:22, 23) Ketika saya mau marah, saya selalu memohon agar Yehuwa memberi saya ”roh yang baru, yang kukuh” yang digerakkan oleh kedamaian. (Mz. 51:10) Yehuwa menjawab doa-doa saya, dan seiring waktu berlalu kepribadian saya juga membaik. Belakangan, saya memberikan PAR kepada seorang pria berusia 80 tahun, seorang anggota gereja Baptis. Anggota-anggota lain gerejanya marah dan menuduh bahwa saya ”mencuri” domba mereka. Salah seorang dari mereka mengacungkan pisau ke depan muka saya dan mengatakan, ”Dosa tidak kalau saya bunuh orang?” Saya mulai panas. Saya segera berdoa dalam hati kepada Yehuwa dan kemudian menjawab dengan suara yang tenang, ”Kamu jawab sendiri pertanyaan itu.” Pria itu jadi ragu-ragu, dan kemudian berbalik lalu pergi. Saya berterima kasih kepada Yehuwa karena telah membantu saya tetap tenang. Pelajar Alkitab saya yang sudah lansia tadi dibaptis tidak lama setelah itu, dan ia terus setia sampai akhir hidupnya. Selama ini, saya telah melayani di 17 daerah tugas perintis istimewa dan membantu 64 orang belajar kebenaran. Kalau mengenang betapa baiknya Yehuwa kepada saya, saya selalu berlinang air mata. Yehuwa telah membantu seorang pria yang kasar, pemarah, dan tidak bahagia mengembangkan kepribadian, atau roh, yang baru yang suka damai. 105
Murid lain yang bersemangat adalah Pramila Galliara, seorang gadis berusia 17 tahun yang belum lama belajar kebenaran di Yangon. ”Ayah saya, anggota dari agama Jain, dengan sengit menentang,” kata Pramila. ”Sudah dua kali ia membakar Alkitab dan publikasi saya, dan beberapa kali ia memukuli saya di depan umum. Ia juga mengurung saya di rumah agar saya tidak bisa berhimpun, dan bahkan ia mengancam akan membakar rumah Saudara Richards! Tapi, saat ia menyadari bahwa ia tidak bisa mematahkan iman saya, perlahan-lahan ia berhenti menentang.” Pramila meninggalkan kuliahnya di universitas lalu menjadi perintis yang bersemangat dan akhirnya menikah dengan Dunstan O’Neill, seorang pengawas wilayah. Sejak saat itu, ia membantu 45 orang masuk dalam kebenaran. Sementara pengabaran terus maju di Mandalay, kantor cabang juga menugaskan utusan injil dan perintis ke kota-kota besar lain, termasuk Pathein (Bassein), Kalaymyo, Bhamaw, Myitkyina, Mawlamyine, dan Myeik (Mergui). Yehuwa memang memberkati pekerjaan pengabaran, karena di tiap-tiap kota ini terbentuk sidang yang kuat.
Utusan Injil Diusir! Sementara pekerjaan pengabaran terus meluas, ketegangan politik dan etnik lambat laun memuncak. Akhirnya, pada Maret 1962, angkatan bersenjata mengambil alih pemerintahan. Ratusan ribu orang India dan AngloIndia dideportasi ke India dan Bangladesh (yang saat itu masih disebut Pakistan Timur), dan orang asing hanya mendapat visa kunjungan 24 jam. Birma menutup pintu bagi dunia luar. Menyaksikan berbagai perkembangan ini, saudarasaudara merasa cemas. Pemerintah militer menjamin kebebasan beragama, asalkan agama tidak ikut campur dengan politik. Seperti biasa, para utusan injil dari gereja-gereja Kristen terus ikut campur dalam urusan politik. 106
BUKU TAHUNAN 2013
Akhirnya, pada Mei 1966, pemerintah sudah tidak bisa menoleransi lagi—semua utusan injil asing harus keluar dari negeri itu! Para utusan injil Saksi benar-benar tidak ikut politik, tapi tetap saja dideportasi. Saudara-saudara setempat terguncang tapi tidak kecil hati. Mereka tahu bahwa Allah Yehuwa menyertai mereka. (Ul. 31:6) Tapi, beberapa saudara bertanya-tanya bagaimana caranya pengabaran Kerajaan akan dilanjutkan. Mereka tidak perlu lama-lama menunggu untuk mendapatkan jawabannya. Maurice Raj, yang pernah menjadi pengawas wilayah dan telah menerima pelatihan di kantor cabang, segera dilantik untuk mengawasi kantor cabang. Meski Maurice orang India, ia tidak dideportasi sebagaimana yang terjadi dengan orang-orang India lainnya. ”Beberapa tahun sebelumnya, saya mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara Birma,” ia menjelaskan. ”Tapi, saya kekurangan uang sebesar 450 kyat1 untuk membayar biaya surat bukti kewarganegaraan, jadi saya menundanya. Suatu hari, saat saya melewati kantor perusahaan tempat saya pernah bekerja beberapa tahun sebelumnya, bekas bos saya melihat saya. Ia berteriak, ’Hei Raj, sini. Ambil dulu uangmu. Kamu lupa ambil uang pensiun.’ Uang itu berjumlah 450 kyat. ”Sepulangnya saya dari kantor, saya memikirkan bahwa uang sebesar 450 kyat bisa digunakan untuk banyak hal. Tapi, karena jumlah itu pas untuk mendapatkan surat bukti kewarganegaraan, saya merasa bahwa Yehuwa ingin agar saya menggunakannya untuk tujuan itu. Dan keputusan itu ternyata memang tepat. Ketika orangorang India lainnya diusir dari Birma, saya malah bisa tetap tinggal di negeri itu, bebas bepergian, mengimpor lektur, dan melakukan tugas-tugas lainnya yang penting 1 Saat itu, kira-kira setara dengan 95 dolar AS, jumlah yang cukup besar. MYANMAR (BIRMA)
107
Yehuwa Membuka Jalan
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
MAURICE RAJ
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
LAHIR 1933 BAPTIS 1949 PROFIL Telah lebih dari 50
tahun dalam dinas sepenuh waktu di Myanmar, sebagian besar sebagai pengawas cabang. Ia masih melayani sebagai anggota panitia cabang.1
1 Kisah hidup Saudara Raj muncul dalam Menara Pengawal 1 Desember 2010.
PADA 1988, ribuan orang membanjiri jalan-jalan, mengguncang Yangon melalui protes unjuk rasa yang penuh kekerasan untuk menuntut reformasi politik. Karena negara itu di ambang kekacauan, angkatan bersenjata melancarkan kudeta militer, menegakkan hukum militer di sebagian besar negeri itu. Ribuan pengunjuk rasa dibunuh. Pada bulan yang sama, kami harus menyerahkan laporan cabang tahunan ke kantor pusat sedunia di New York, tetapi semua saluran komunikasi umum telah diputus, sehingga kami tidak bisa mengirim laporan ke luar negeri. Kemudian, saya dengar Kedutaan Besar AS akan mengirim surat diplomatik ke luar negeri melalui helikopter. Saya berpikir bahwa laporan ini bisa diikutsertakan dengan surat-surat tadi, jadi saya mengenakan pakaian dan dasi yang paling bagus dan kemudian pergi ke kedutaan. 108
Ketika saya mengemudi meSambil memberikan lewati jalanan yang dibaamplop saya yang sahi hujan, saya melihat bahsangat berharga itu, wa kota itu sangat sepi. Tidak saya menambahkan, lama kemudian, ada barikade ”Mohon maaf, saya tidak kayu besar yang memblokir japunya prangko” lan, jadi saya memarkir mobil dan meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. Ketika mendekati gerbang kedutaan, saya melihat ratusan orang berteriak-teriak minta masuk, tetapi dihalangi oleh para marinir yang berwajah garang. Saya berhenti sejenak untuk berdoa dalam hati. Seorang pelajar melihat pakaian saya yang rapi dan berteriak, ”Orang ini pasti pejabat kedutaan.” Mendengar hal itu, saya mendesak maju menembus kerumunan orang itu. Ketika saya sampai di depan gerbang kedutaan yang terkunci, seorang marinir yang bertubuh besar memerhatikan saya dengan penuh curiga. ”Kamu siapa,” katanya dengan kasar, ”mau apa?” ”Saya mau bertemu dengan duta besar,” jawab saya. ”Saya punya pesan yang sangat penting untuk dikirim ke Amerika.” Dia memelototi saya cukup lama. Tiba-tiba ia membuka gerbang, menarik saya masuk, dan kemudian membanting gerbang itu sampai tertutup di depan massa yang terus merangsek. ”Ikuti saya,” ujarnya dengan kasar. Di depan pintu kedutaan, marinir itu menyerahkan saya kepada seorang pejabat yang tampak kelelahan, yang bertanya saya mau apa. ”Saya dari kantor lokal Lembaga Menara Pengawal,” jawab saya. ”Dan saya membawa laporan penting yang harus sampai ke kantor pusat New York dalam bulan ini. Apakah Bapak bisa tolong kirim ini bersamaan dengan surat-surat dari kedutaan?” Sambil memberikan amplop saya yang sangat berharga itu, saya menambahkan, ”Mohon maaf, saya tidak punya prangko.” Pejabat itu kebingungan, dan mengajukan beberapa pertanyaan. Kemudian ia meyakinkan saya bahwa ia akan meneruskan laporan itu. Saya belakangan mendengar bahwa laporan itu sampai tepat waktu di kantor pusat. 109
untuk pengabaran kita, semua itu karena saya warga negara Birma.” Maurice, bersama Dunstan O’Neill, memulai perjalanan keliling negeri untuk menguatkan setiap sidang dan kelompok terpencil. ”Kami mengatakan kepada saudarasaudara, ’Jangan khawatir, Yehuwa beserta kita. Jika kita loyal kepada-Nya, Ia akan menolong kita,’ ” kata Maurice. ”Dan Yehuwa memang menolong kami! Tak lama kemudian, banyak perintis istimewa dilantik, dan pengabaran meluas lebih cepat lagi.” Kini, sekitar 46 tahun kemudian, Maurice, seorang anggota Panitia Cabang, masih mengadakan perjalanan ke seluruh Myanmar untuk menguatkan sidang-sidang. Seperti Kaleb yang lanjut usia di Israel dulu, semangat Maurice untuk pekerjaan Allah tidak pernah padam. —Yos. 14:11.
Meluas ke Negara Bagian Chin Salah satu daerah paling awal yang dilayani oleh perintis istimewa adalah Negara Bagian Chin, daerah yang bergunung-gunung yang berbatasan dengan Bangladesh dan India. Di daerah ini banyak terdapat orang yang mengaku Kristen, warisan dari para utusan injil gereja Baptis pada masa kolonial Inggris. Jadi, kebanyakan orang Chin sangat menghormati Alkitab dan guru Alkitab. Menjelang akhir 1966, Lal Chhana, bekas tentara tapi kini perintis istimewa, tiba di Falam, yang saat itu merupakan kota terbesar di Negara Bagian Chin. Di sana, ia bergabung dengan Dunstan dan Pramila O’Neill serta Than Tum, yang juga bekas tentara yang baru saja dibaptis. Para pekerja yang bersemangat ini menemukan beberapa keluarga yang berminat dan tak lama kemudian mendirikan sebuah sidang yang kecil namun aktif. Pada tahun berikutnya, Than Tum pindah ke Hakha, kota di sebelah selatan Falam, tempat ia mulai merintis dan mendirikan kelompok kecil. Lalu, ia me110
BUKU TAHUNAN 2013
ngabar ke seluruh Negara U Bagian Chin dan membantu mendirikan sidang di Vanhna serta Surkhua, Falam juga di Gangaw dan daerah lainnya. Sekarang, Hakha Vanhna 45 tahun kemudian, Than PERBUKITAN CHIN Tum masih aktif sebagai Surkhua Gangaw perintis istimewa di desa kelahirannya, Vanhna. Matupi Ketika Than Tum meninggalkan Hakha, DonNEGARA BAGIAN CHIN ald Dewar, perintis istimewa berusia 20-an, menggantikannya. Karena orang tua Donald, Frank dan Lily (dulu Lily May) Dewar dideportasi belum lama ini, adik Donald yang berusia 18 tahun, Samuel, tinggal bersamanya di sana. ”Kami tinggal di gubuk seng kecil yang pengap di musim panas tapi dingin membeku di musim dingin,” kata Donald. 0 mi 50 ”Namun, yang lebih berat 0 km 50 lagi adalah rasa kesepian. Saya sering dinas sendirian dan hampir tidak bisa bicara bahasa setempat, Hakha Chin. Hanya Samuel dan saya serta satu atau dua penyiar lain yang menghadiri perhimpunan. Lambat laun, saya depresi dan bahkan berpikir untuk meninggalkan tugas. ”Pada waktu itu, saya baca sebuah kisah yang menggugah di Buku Tahunan tentang saudara-saudara kita di MYANMAR (BIRMA)
111
Malawi yang tetap setia meski dianiaya secara brutal.1 Saya bertanya kepada diri sendiri, ’Kalau saya tidak tahan dengan kesepian, bagaimana saya bisa tahan dengan penganiayaan?’ Saya mencurahkan kekhawatiran saya kepada Yehuwa dalam doa dan mulai merasa lega. Saya juga dikuatkan karena membaca dan merenungkan Alkitab serta artikel-artikel Menara Pengawal. Tak disangka-sangka, saya dikunjungi oleh Maurice Raj dan Dunstan O’Neill. Saat itu saya merasa seolah-olah melihat dua malaikat! Perlahan tapi pasti, saya kembali bersukacita.” Kemudian, saat melayani sebagai pengawas keliling, Donald menggunakan pengalamannya untuk menguatkan Saksi-Saksi lainnya yang terpencil. Kerja kerasnya di Hakha juga membuahkan hasil. Di Hakha terdapat sebuah sidang yang maju pesat dan kebaktian-kebaktian Kristen rutin diadakan di sana. Dua dari penyiar yang berhimpun di Hakha, Johnson Lal Vung dan Daniel Sang Kha, menjadi perintis istimewa yang bersemangat yang membantu meluaskan kabar baik ke sebagian besar Negara Bagian Chin.
”Berjalan Kaki di Pegunungan” Negara Bagian Chin terletak 900 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut dengan beberapa puncak yang menjulang hingga 3.000 meter. Banyak gunung ditutupi hutan lebat yang penuh dengan pohon jati, tumbuhan konifera, tumbuhan rhododendron yang berwarna-warni, dan anggrek yang elok. Medannya liar dan curam sehingga sulit dilalui. Kota-kota di wilayah ini dihubungkan dengan jalan-jalan tanah yang berkelokkelok yang nyaris tak dapat dilalui jika basah dan sering kali terhalang oleh tanah longsor. Banyak desa-desa yang terpencil hanya bisa dicapai dengan jalan kaki. Tetapi, segala hambatan ini tidak menggentarkan hamba1 Lihat 1966 Yearbook of Jehovah’s Witnesses, halaman 192.
112
BUKU TAHUNAN 2013
hamba Yehuwa, yang bertekad untuk menyampaikan kabar baik kepada sebanyak mungkin orang. Aye Aye Thit, yang melayani bersama suaminya dalam pekerjaan wilayah di Negara Bagian Chin, mengisahkan, ”Saya dibesarkan di Delta Ayeyarwady yang datar-datar saja dan terpukau dengan indahnya Bukit-Bukit Chin. Saya mendaki bukit yang pertama dengan bersemangat, namun akhirnya roboh kehabisan napas di puncak bukit. Setelah beberapa bukit dilalui, saya sangat kelelahan sampai-sampai saya pikir saya akan mati. Akhirnya, saya jadi tahu cara untuk jalan kaki di pegunungan —yakni dengan perlahan dan menghemat tenaga. Tak lama kemudian, saya sanggup berjalan hingga 32 kilometer sehari dalam perjalanan selama enam hari atau lebih.” Selama bertahun-tahun, saudara-saudara di Negara Bagian Chin menggunakan berbagai bentuk transportasi, termasuk keledai, kuda, sepeda, dan baru-baru ini, sepeda motor, truk penumpang, serta kendaraan roda empat. Tapi, umumnya, mereka jalan kaki. Misalnya, untuk menjangkau desa-desa di sekitar Matupi, perintis istimewa Kyaw Win dan David Zama terseok-seok berjalan kaki berkilo-kilometer naik-turun gunung. Untuk pergi ke kebaktian di Hakha, yang jaraknya lebih dari 270 kilometer, saudara-saudari Sidang Matupi berjalan kaki selama enam sampai delapan hari. Pulangnya, mereka juga harus berjalan kaki selama enam hingga delapan hari lagi. Selama perjalanan, mereka menyanyikan lagu Kerajaan yang menggema di antara bukit-bukit yang indah. Dalam perjalanan yang sulit tadi, saudara-saudari harus menghadapi bukan hanya cuaca gunung yang ekstrem tetapi juga sekawanan besar nyamuk dan berbagai jenis serangga yang berkeriapan dan menyeramkan, terutama selama musim hujan. ”Ketika sedang berjalan menembus hutan, saya melihat lintah-lintah merayap MYANMAR (BIRMA)
113
menaiki kaki saya,” kata Myint Lwin, seorang pengawas wilayah. ”Ketika saya cabut sampai lepas, ada dua lagi yang memanjat. Saya lompat ke pohon yang tumbang, tetapi sekawanan besar lintah mulai merayap menaiki kayu tersebut. Karena ketakutan, saya lari terbirit-birit melewati hutan. Ketika akhirnya saya sampai di jalan, seluruh tubuh saya sudah dipenuhi lintah-lintah.” Tetapi, bukan cuma lintah yang harus mereka hadapi. Di Myanmar juga ada babi hutan, beruang, macan tutul, harimau, dan menurut sebuah sumber, ada lebih banyak spesies ular berbisa dibandingkan negara lain mana pun di dunia. Ketika melewati pegunungan untuk mencapai sidang-sidang di Negara Bagian Chin, pengawas distrik Gumja Naw dan istrinya, Nan Lu, membuat lingkaran api pada malam hari agar binatang-binatang liar tidak mendekat! 114
BUKU TAHUNAN 2013
Kiri: Saudara-saudari Sidang Matupi berjalan lebih dari 270 kilometer untuk pergi ke kebaktian di Hakha Kanan: Pengawas distrik Gumja Naw dan istrinya, Nan Lu, harus melewati pegunungan untuk mengunjungi sidangsidang di Negara Bagian Chin
Para penginjil yang tidak kenal lelah itu meninggalkan warisan yang bertahan lama. ”Mereka melayani Yehuwa dengan seluruh kemampuan mereka,” kata Maurice Raj. ”Bahkan setelah mereka meninggalkan Negara Bagian Chin, mereka rela kembali. Kerja keras mereka benar-benar memuliakan Yehuwa!” Sekarang, walaupun menjadi salah satu wilayah yang paling jarang penduduknya di Myanmar, Negara Bagian Chin memiliki tujuh sidang dan beberapa kelompok yang terpencil.
”Tidak Ada ’Domba’ di Myitkyina” Pada 1966, beberapa perintis istimewa tiba di Myitkyina, kota kecil indah yang terletak di lengkungan Sungai Ayeyarwady di Negara Bagian Kachin, dekat Cina. Enam tahun sebelumnya, Robert dan Baby Richards pernah mengabar sebentar di sana. Mereka melaporkan, ”Tidak ada ’domba’ di Myitkyina.” Namun, perintis-perintis MYANMAR (BIRMA)
115
Hakim Jujur Terima Kebenaran
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
MANG CUNG
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
LAHIR 1934 BAPTIS 1981 PROFIL Kepala
sekolah dan hakim terkemuka yang belakangan menjadi perintis yang bersemangat.
KETIKA seorang perintis pertama kali menawarkan saya majalah Menara Pengawal, saya mengatakan, ”Saya tidak punya waktu untuk baca. Saya terlalu sibuk.” Tetapi, karena saya perokok berat, saya pikir kertas dari majalah itu bisa digunakan untuk melinting tembakau saya. Jadi saya terima. Ketika saya robek satu lembar untuk melinting tembakau, rasanya sayang kalau lembar itu tidak saya baca dulu. Inilah untuk pertama kalinya saya mengenal dan menyukai Menara Pengawal. Apa yang saya baca memotivasi saya untuk berhenti merokok dan menyelaraskan hidup dengan standar-standar Allah lainnya. Tidak lama kemudian, saya dibaptis. Setelah saya dibaptis, saya kembali ke kampung halaman. Pastor dan para penatua gereja menawarkan saya uang supaya saya mau kembali ke agama saya yang sebelumnya. Karena saya menolak, mereka berbohong kepada orang-orang dengan mengatakan bahwa saya mau dibaptis karena dibayar Saksi. Meskipun difitnah, saya tidak terintimidasi. Saya bangga mengenal dan melayani Allah yang sejati. 116
yang baru telah menemukan orang-orang yang lapar akan kebenaran. Salah satunya adalah Mya Maung, anggota gereja Baptis berusia 19 tahun yang sering berdoa kepada Allah agar ia dibantu memahami Alkitab. Ia mengenang, ”Ketika seorang perintis mengunjungi saya di tempat kerja dan menawarkan pelajaran Alkitab, saya sangat senang. Saya merasa itu adalah jawaban dari doa saya selama ini. Saya dan adik laki-laki saya, San Aye, belajar dua kali seminggu, dan kami membuat kemajuan rohani yang pesat. ”Kami dibantu oleh guru yang hebat—Wilson Thein. Ia tidak sekadar memberi tahu kami apa yang harus dilakukan, tetapi juga menunjukkan caranya! Melalui sesi pelatihan dan pertunjukan, kami belajar cara menggunakan Alkitab dengan efektif, mengabar dengan berani, menghadapi tentangan, menyiapkan dan memberikan khotbah di sidang. Wilson Thein mendengarkan tiap kali kami berlatih menyampaikan khotbah dan memberi saran untuk meningkatkan mutu khotbah kami. Pelatihan pengasih yang ia berikan memotivasi kami untuk mengejar tujuan-tujuan rohani. ”Pada 1968, San Aye dan saya mulai merintis, sehingga jumlah perintis di Myitkyina menjadi delapan. Pelajar Alkitab pertama kami termasuk ibu dan tujuh kakakadik kami, yang semuanya akhirnya menerima kebenaran. Kami juga mengabar di berbagai kota dan desa di sepanjang jalur kereta api Myitkyina-Mandalay, yang perjalanannya memakan waktu satu sampai tiga hari. Belakangan, benih-benih kabar baik yang kami tanamkan membuahkan hasil. Sekarang, kota Namti, Hopin, Mohnyin, dan Katha di sepanjang jalur kereta api memiliki sidang-sidang yang berkembang pesat.” Ketika mengerjakan wilayah bisnis di Myitkyina, San Aye bertemu dengan Phum Ram, seorang pria anggota gereja Baptis asal etnik Kachin yang bekerja di MYANMAR (BIRMA)
117
”Sekarang, kota Namti, Hopin, Mohnyin, dan Katha di sepanjang jalur kereta api memiliki sidang-sidang yang berkembang pesat”
kantor pemerintah. Phum Ram menerima kebenaran dengan bersemangat dan pindah ke Putao, kota kecil di kaki Pegunungan Himalaya. Di sana ia mengabar kepada banyak kerabatnya, dan tidak lama kemudian, 25 orang menghadiri perhimpunan. Selama melayani sebagai perintis, Phum Ram membantu istri dan tujuh anaknya dan juga banyak kerabat belajar kebenaran. Sekarang, ia melayani sebagai penatua dan perintis di Myitkyina.
Gerbong Kereta yang Hilang Karena pertumbuhan rohani di Negara Bagian Kachin sangat pesat, kantor cabang berencana mengadakan Kebaktian Internasional ”Damai di Bumi” pada 1969 di Myitkyina, bukannya di Yangon, seperti biasanya. Untuk membawa para delegasi kebaktian dari Yangon ke Myitkyina, yang jaraknya lebih dari 1.100 kilometer ke arah utara, kantor cabang mengajukan permohonan ke Perusahaan Kereta Api Birma untuk menyewa enam gerbong kereta. Permintaan ini sungguh tidak lazim. Negara Bagian Kachin adalah kantongnya para pemberontak, dan apa pun yang masuk dan keluar benar-benar diawasi dengan ketat. Namun, betapa herannya saudarasaudara ketika perusahaan kereta api itu menyetujui permintaan mereka. Pada hari ketika kereta kebaktian dijadwalkan untuk tiba di Myitkyina, Maurice Raj dan sekelompok saudara pergi ke stasiun kereta untuk menyambut para delegasi. Maurice menceritakan, ”Ketika kami sedang menunggu, kepala stasiun bergegas memberi tahu kami bahwa ada telegram yang baru saja masuk yang menyatakan bahwa pihak berwenang telah melepaskan enam gerbong kereta yang mengangkut para delegasi kita, sehingga mereka 118
BUKU TAHUNAN 2013
tertinggal di antara Mandalay dan Myitkyina. Tampaknya, kereta tidak sanggup menarik keenam gerbong tambahan itu ke atas bukit. ”Apa yang harus kami lakukan? Kami langsung berpikir untuk mengganti tanggal kebaktian. Tapi, itu berarti meminta berbagai izin lagi, yang butuh waktu berminggu-minggu! Tepat ketika kami sedang berdoa dengan khusyuk kepada Yehuwa, kereta memasuki stasiun. Kami sangat terkejut—ternyata keenam gerbongnya berisi saudara-saudari kita! Mereka tersenyum dan melambai-lambaikan tangan. Sewaktu kami tanya apa yang terjadi, seorang delegasi menjelaskan, ’Memang, mereka melepaskan enam gerbong, tapi bukan enam gerbong kami!’ ” Kebaktian di Myitkyina sangatlah sukses. Selama acara, tiga publikasi baru dirilis dalam bahasa Birma ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Saksi-Saksi berangkat dengan kereta khusus dari Yangon ke Myitkyina untuk menghadiri kebaktian pada 1969
MYANMAR (BIRMA)
119
’Mereka melepaskan enam gerbong, tapi bukan enam gerbong kami!’
dan lima dalam bahasa Inggris. Tiga tahun sebelumnya, saat utusan injil diusir, aliran makanan rohani yang masuk ke Birma menjadi bagaikan tetes-tetes air. Sekarang, tetesan itu berubah menjadi aliran yang deras!
Mengajar Orang Naga Empat bulan setelah kebaktian di Myitkyina, kantor cabang menerima surat dari petugas kantor pos di Khamti, kota di pinggiran sungai di bawah bukit-bukit yang menjulang yang berbaris di sepanjang perbatasan Birma-India di sebelah barat laut. Daerah ini adalah tempat tinggal orang Naga, yang terdiri atas berbagai suku yang dahulu sangat ditakuti karena suka berburu kepala orang. Dalam suratnya, petugas itu, Ba Yee, bekas anggota Gereja Adven Hari Ketujuh, memohon bantuan rohani. Kantor cabang segera mengutus dua perintis istimewa, Aung Naing dan Win Pe. Win Pe menceritakan, ”Di lapangan terbang Khamti, kami sangat cemas ketika melihat para prajurit Naga yang garang sedang berdiri dengan hanya mengenakan cawat. Lalu, Ba Yee berlari ke depan untuk menyambut kami dan membawa kami cepat-cepat untuk menemui beberapa peminat. Kami langsung memandu lima PAR. ”Akan tetapi, kalangan berwenang setempat mengira kami pastor Gereja Baptis yang berhubungan dengan pemberontak setempat. Walaupun kami berupaya meyakinkan mereka bahwa kami netral secara politik, mereka memerintahkan kami meninggalkan daerah itu dalam waktu kurang dari sebulan sejak kami tiba.” Tiga tahun kemudian, ketika para pejabat sudah diganti dengan yang baru, Biak Mawia, perintis berusia 18 tahun, melanjutkan upaya para perintis sebelumnya. 120
BUKU TAHUNAN 2013
Biak Mawia (baris belakang, paling kanan) dan Sidang Khamti saat pengabaran dibuka di daerah-daerah orang Naga ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Tak lama kemudian, Ba Yee berhenti dari kantor pos dan mulai merintis. Lalu beberapa perintis lainnya tiba. Kelompok yang bersemangat ini segera mendirikan sebuah sidang di Khamti dan beberapa kelompok kecil di desadesa tetangga. Biak Mawia mengenang, ”Saudara-saudari orang Naga tidak berpendidikan dan buta huruf. Tapi mereka mengasihi Firman Allah dan bersemangat mengabar. Mereka terampil menggunakan gambar-gambar yang ada dalam publikasi kita. Mereka juga hafal banyak ayat dan lagu Kerajaan.” Kini, kebaktian distrik secara teratur diadakan di Khamti. Sejumlah hadirin datang dari tempat-tempat yang sangat jauh, seperti Homalin di sebelah selatan, kota yang jarak tempuhnya 15 jam dengan perahu bermotor. MYANMAR (BIRMA)
121
Yehuwa Memberkati Ketekunan Saya ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
AH SHE
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
LAHIR 1952 BAPTIS 1998 PROFIL Mantan
pengkhotbah Katolik ini telah menerima kebenaran.
SELAMA bertahun-tahun, saya menjadi pengkhotbah Katolik di jantung Segitiga Emas. Ketika saya bertemu dengan Saksi-Saksi Yehuwa dan melihat keterampilan mereka dalam menggunakan Alkitab, saya setuju untuk belajar dengan mereka. Tak lama kemudian, saya berkhotbah di gereja setiap Minggu pagi dan, siangnya, menghadiri perhimpunan di Balai Kerajaan. Tidak lama kemudian, saya mulai memasukkan ajaran Alkitab yang benar ke dalam khotbah-khotbah di gereja, yang membuat kesal para anggota jemaat, terutama sang imam! Ketika saya mengundurkan diri dari jabatan pengkhotbah, para anggota jemaat membawa saya ke pengadilan agar saya diusir dari desa. Tetapi, pejabat pengadilan mengatakan bahwa saya bisa beribadat dengan bebas. Namun, istri saya tetap menentang. ”Pergi! Pergi dari sini dengan tas dan Alkitabmu!” jeritnya. Walaupun dia marah-marah, saya tidak pernah membalas, dan saya terus menafkahi dia dan anak-anak. Saya senang sekali karena Yehuwa memberkati ketekunan saya. Sekarang, istri saya, Cherry, dan anak-anak kami juga melayani Yehuwa dengan bahagia. 122
Tentangan di ”Segitiga Emas” Sementara itu, di bagian lain negeri itu, pengabaran juga meluas hingga ke dataran tinggi yang berbatasan dengan Cina, Laos, dan Thailand. Inilah jantungnya Segitiga Emas, daerah yang indah dengan bukit-bukit kecil yang landai dan lembah-lembah subur yang dicemari oleh produksi opium, pemberontakan, dan kegiatan ilegal lainnya. Para perintis yang mengabar ke daerah yang rawan ini berhati-hati dan bijaksana. (Mat. 10:16) Namun, pengabaran mereka terus-menerus ditentang oleh satu kelompok—para pemimpin gereja! Ketika perintis Robin Zauja dan David Abraham tiba di Lashio, kota yang ramai di Negara Bagian Shan, para pemimpin agama setempat segera menuduh bahwa mereka adalah pemberontak. Robin mengatakan, ”Kami ditangkap dan diseret ke penjara. Di sana, kami memperlihatkan dokumen rohaniwan kami kepada polisi. Tak lama kemudian, seorang mayor melangkah masuk. ’Halo Pak Zauja,’ ia berseru. ’Rupanya Saksi Yehuwa sudah datang ke Lashio, ya!’ Sang mayor, yang adalah teman sekolah saya dulu, langsung membebaskan kami.” Kedua perintis itu mulai mengabar dan tak lama kemudian mendirikan sidang yang cukup besar. Lalu mereka membangun sebuah Balai Kerajaan. Dua tahun kemudian, mereka dipanggil ke kantor pusat pemerintah setempat. Di sana lebih dari 70 pejabat militer, kepala suku, dan pemimpin agama sudah berkumpul. ”Para pemimpin agama dengan geram menuduh bahwa kami memaksa orang-orang untuk meninggalkan tradisi agama mereka,” kenang Robin. ”Saat ketua pertemuan meminta tanggapan kami, saya bertanya apakah saya boleh menggunakan Alkitab untuk memberikan pembelaan. Ia setuju. Saya segera berdoa dalam hati lalu menjelaskan pandangan Alkitab terhadap tradisi agama palsu, dinas militer, dan upacara kebangsaan. MYANMAR (BIRMA)
123
Ketika saya selesai, sang ketua berdiri dan menyatakan bahwa undang-undang Birma mengizinkan semua agama beribadat dengan leluasa. Kami dibebaskan dan diizinkan untuk melanjutkan pengabaran. Betapa kecewanya para pemimpin agama itu.” Belakangan, di Mongpaw, desa kecil dekat perbatasan Cina, segerombolan orang dari gereja Baptis mengamuk dan membakar habis Balai Kerajaan. Karena tindakan mereka yang jahat ini tidak berhasil mengintimidasi para Saksi setempat, mereka membakar habis rumah seorang perintis istimewa dan mulai meneror saudara-saudari di rumah-rumah mereka. Saudara-saudara mengadukan peristiwa ini kepada sang penguasa daerah, tapi ia mendukung gereja Baptis. Namun akhirnya, pemerintah turun tangan dan memberi izin kepada saudara-saudara untuk membangun Balai Kerajaan yang baru—bukan di tempat semula di pinggir desa, melainkan tepat di tengah desa! Lebih jauh ke arah selatan, di Leiktho, desa pegunungan yang terpencil di Negara Bagian Kayin, yang berbatasan dengan Segitiga Emas, Gregory Sarilo menghadapi tentangan keras dari Gereja Katolik. ”Sang imam di desa itu memerintahkan kawanannya untuk menghancurkan kebun sayuran saya,” kata Gregory. ”Lalu, mereka memberikan makanan kepada saya, tapi seorang teman memperingatkan bahwa makanan itu diracun. Suatu hari, beberapa anak buah sang imam menanyakan kepada saya jalan mana yang akan saya lalui pada hari berikutnya. Pada hari tersebut, saya lewat jalan lain, sehingga terhindar dari rencana mereka untuk menyergap dan membunuh saya. Sewaktu saya melaporkan upaya pembunuhan ini, pihak berwenang dengan tegas memerintahkan sang imam dan para pengikutnya untuk tidak mengganggu saya lagi. Yehuwa melindungi saya dari orang-orang yang ’memburu jiwa saya’. ”—Mz. 35:4. 124
BUKU TAHUNAN 2013
Sekelompok penatua pada Kebaktian Internasional 1969 ”Damai di Bumi” di Myitkyina. (Baris belakang) Francis Vaidopau, Maurice Raj, Tin Pei Than, Mya Maung, (baris tengah) Dunstan O’Neill, Charlie Aung Thein, Aung Tin Shwe, Wilson Thein, San Aye, (baris depan) Maung Khar, Donald Dewar, David Abraham, Robin Zauja ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Mempertahankan Kenetralan Selama bertahun-tahun, integritas saudara-saudari di Birma diuji melalui cara lain. Peperangan etnik dan pergolakan politik sering menguji kenetralan Kristen mereka.—Yoh. 18:36. Di kota Thanbyuzayat di sebelah selatan, yang terkenal dengan stasiun kereta yang dibangun pada Perang Dunia II, perintis istimewa Hla Aung menghadapi situasi yang sulit. Ia berada di tengah-tengah peperangan antara pemberontak separatis dan pasukan pemerintah. ”Tentara menyerbu pedesaan pada malam hari untuk mengumpulkan para pria dan membawa mereka MYANMAR (BIRMA)
125
Hilang Sudah Kecurigaan Saya
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
GREGORY SARILO
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
LAHIR 1950 BAPTIS 1985
Mantan pekerja gereja yang menduga bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah nabi-nabi palsu.
PROFIL
SELAMA bertahun-tahun, saya adalah penganut saleh Katolik Roma yang memimpin kegiatan gereja di desa saya. Sementara itu, saya melihat bahwa para pemimpin gereja mengizinkan amoralitas, mempersembahkan korban animisme, dan mempraktekkan spiritisme. Karena jijik dengan kemunafikan mereka, saya mengundurkan diri dari pekerjaan di gereja, tetapi masih berpegang pada kepercayaan Katolik saya. Pada 1981, saya bertemu dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Karena kagum oleh pengetahuan Alkitab mereka, saya mulai belajar, tetapi saya sangat mencurigai ajaran mereka dan selalu bersikap kritis. Mereka dengan lembut menjawab berbagai pertanyaan saya dari Alkitab. Saya menghadiri kebaktian distrik untuk melihat apakah Saksi Yehuwa memang semuanya diajar hal yang sama. Pada istirahat siang, saya sadar bahwa tas saya yang berisi KTP, uang, dan barang berharga lainnya tertinggal di bawah kursi. Saya pikir tas itu pasti sudah dicuri. Tetapi saudara-saudara meyakinkan saya, ”Jangan khawatir. Pasti tidak ada yang curi.” Saya berlari ke tempat duduk, dan ternyata tas saya masih ada! Sejak saat itu, hilang sudah kecurigaan saya kepada Saksi-Saksi Yehuwa. 126
dengan paksa ke lokasi perang sebagai pengangkut perlengkapan militer,” jelasnya. ”Banyak yang tidak pernah pulang. Pada suatu malam, tentara mulai menyerbu desa kami ketika saya dan Donald Dewar sedang mengobrol di rumah saya. Istri saya langsung berteriak memperingatkan kami, sehingga kami sempat kabur ke hutan. Belakangan, saya membuat tempat persembunyian rahasia di rumah. Jadi, saya bisa langsung bersembunyi di situ apabila tentara datang lagi.” Ketika perintis istimewa Rajan Pandit sampai di Dawei, sebuah kota di sebelah selatan Thanbyuzayat, ia segera memulai beberapa pelajaran Alkitab di desa dekat kota itu, yang merupakan markas para pemberontak. ”Saat kembali dari desa, saya ditangkap dan dipukuli oleh para tentara yang menuduh saya bersekongkol dengan para pemberontak,” katanya. ”Waktu saya bilang bahwa saya seorang Saksi Yehuwa, mereka ingin tahu cara saya bisa sampai ke Dawei. Saya menunjukkan tiket pesawat, yang saya simpan sebagai kenang-kenangan. Itu membuktikan bahwa saya datang dengan pesawat, sarana transportasi yang tidak pernah digunakan oleh para pemberontak. Saya tidak dipukuli lagi dan akhirnya dibebaskan. Tetapi, para tentara kemudian menginterogasi salah seorang pelajar Alkitab saya, namun sang pelajar meneguhkan bahwa kami hanya belajar Alkitab. Setelah itu, para tentara tidak mengganggu saya lagi dan beberapa bahkan menerima majalah dari saya secara rutin.” Kadang-kadang pejabat kota berusaha menekan saudara-saudara agar berkompromi dengan memberikan suara dalam pemilu atau ambil bagian dalam upacara kebangsaan. Di Zalun, sebuah kota di pinggir sungai sekitar 130 kilometer sebelah utara Yangon, para pejabatnya menekan Saksi-Saksi setempat untuk memberikan suara dalam pemilu. Namun, para Saksi tetap teguh dan mengutip Alkitab sebagai dasar sikap MYANMAR (BIRMA)
127
mereka. (Yoh. 6:15) Para pejabat itu naik banding ke tingkat regional. Tetapi, kalangan berwenang regional tahu benar bahwa Saksi-Saksi Yehuwa netral secara politik. Saudara-saudari segera dikecualikan dari pemilu. Ketika 23 anak Saksi di Khampat, sebuah kota di perbatasan Birma-India, menolak untuk membungkuk pada bendera nasional, kepala sekolah setempat mengeluarkan mereka dari sekolah. Ia kemudian memanggil dua penatua untuk menghadap sekelompok besar pejabat, termasuk hakim kota dan komandan militer. ”Ketika kami menjelaskan alasan Alkitab atas sikap kami, beberapa pejabat kelihatan sangat geram,” kata salah satu penatua, Paul Khai Khan Thang. ”Kemudian kami menunjukkan kepada mereka salinan surat keputusan pemerintah yang menyatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa diizinkan untuk ’berdiri dengan tenang dan respek selama upacara bendera’. Para pejabat itu tersentak. Mereka terdiam. Lalu, komandan militer memerintahkan sang kepala sekolah untuk menerima kembali para murid yang dikeluarkan. Kepala sekolah itu juga membagikan salinan surat keputusan tadi ke semua departemen sekolah.” Dewasa ini, para pejabat di tingkat tertinggi pemerintahan Myanmar sudah tahu benar soal kenetralan politik Saksi-Saksi Yehuwa. Dengan berpaut pada prinsip Alkitab, hamba-hamba Yehuwa telah memberikan kesaksian yang baik, seperti yang telah Yesus nubuatkan. —Luk. 21:13.
Personel Militer Menjadi Kristen Sepanjang sejarah modern Myanmar yang bergejolak, banyak penduduknya pernah menjadi tentara atau pemberontak. Seperti perwira pasukan Romawi Kornelius, beberapa di antara mereka ”saleh dan takut akan Allah”. (Kis. 10:2) Setelah mengetahui kebenaran, mereka berusaha keras untuk membuat banyak perubahan 128
BUKU TAHUNAN 2013
dalam hidup karena mereka ingin menyenangkan Yehuwa. Salah satunya adalah Hlawn Mang, mantan perwira angkatan laut yang mengenal kebenaran ketika ditugaskan di Mawlamyine. ”Saya ingin langsung mengabar,” katanya. ”Tetapi, ketika saya baru mau mengundurkan diri dari angkatan laut, ternyata saya dipertimbangkan untuk mendapatkan promosi dan beasiswa militer di sebuah sekolah di negeri Barat yang makmur! Namun, saya bertekad untuk bekerja bagi Allah. Para atasan saya kaget ketika saya mengajukan surat pengunduran diri dan mulai melayani Yehuwa. Sekarang, sekitar 30 tahun kemudian, saya tetap yakin bahwa pilihan yang saya buat sudah tepat. Apakah ada yang lebih berharga daripada hak istimewa melayani Allah yang benar?” La Bang Gam sedang dirawat di rumah sakit militer ketika Robin Zauja menunjukkan kepadanya buku Dari Firdaus Hilang Sampai Firdaus Dipulihkan.1 La Bang Gam terkagum-kagum dengan buku itu dan bertanya apakah ia boleh memilikinya. Tetapi, karena Robin hanya punya satu, ia setuju untuk meminjamkannya selama satu malam saja. Keesokan harinya, ketika Robin datang lagi, La Bang Gam berseru, ”Ini bukumu. Sekarang saya punya sendiri!” Ternyata, ia tidak tidur semalaman karena menyalin ke-250 halaman buku itu ke beberapa buku catatan! Tidak lama kemudian, La Bang Gam meninggalkan militer dan menggunakan buku ”Firdaus” itu untuk membantu banyak orang belajar kebenaran. Di Negara Bagian Shan yang berbukit-bukit, Sa Than Htun Aung, kapten angkatan bersenjata Birma, dan Aik Lin, seorang komandan Angkatan Bersenjata Persatuan Negara Bagian Wa, saling berperang 1 Diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa tetapi sekarang sudah tidak dicetak lagi. MYANMAR (BIRMA)
129
Saya Menemukan ”Kekayaan yang Unggul”
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
SA THAN HTUN AUNG
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
1954 BAPTIS 1993 Mantan biksu Buddha dan tentara. Setelah menerima kebenaran, ia melayani sebagai perintis selama bertahun-tahun.
LAHIR
PROFIL
SAYA berasal dari keluarga Buddhis dan pernah menjadi biksu Buddha. Saya tidak percaya adanya Allah atau Pencipta. Kemudian, seorang teman ”Kristen” mengundang saya ke gerejanya, dan di sana saya mendengar bahwa manusia memiliki Bapak di surga. Saya sangat ingin kenal dan dekat dengan Bapak surgawi ini. Setelah menyelesaikan masa pelayanan sebagai biksu, saya bergabung dengan militer. Selama bertugas, saya menulis buku harian. Saya selalu mulai menulis dengan kata-kata ”Allah Bapak 130
di surga”. Belakangan, saya mencoba keluar dari militer untuk menjadi pastor gereja, tetapi atasan saya tidak mengizinkan saya mengundurkan diri. Belakangan, saya dipromosikan menjadi kapten, jabatan yang membuat saya terkemuka, berpengaruh, dan kaya. Tetapi, di lubuk hati, saya lapar secara rohani. Pada 1982, saya menikahi Htu Aung. Kakak perempuannya, yang adalah seorang Saksi Yehuwa, memberi kami buku Dari Firdaus Hilang Sampai Firdaus Dipulihkan. Buku itu mengatakan bahwa nama Allah adalah Yehuwa. Tetapi saya ragu. Saya mengatakan kepada Htu Aung, ”Kalau kamu bisa tunjukkan nama Yehuwa di Alkitab Myanmar, saya akan jadi Saksi Yehuwa!” Ia mencari di Alkitab tetapi tidak dapat menemukannya. Namun, teman Saksi-nya, Mary, tidak butuh waktu lama. Ia langsung menunjukkan nama Yehuwa kepada saya! Akhirnya, saya mulai menghadiri perhimpunan bersama istri serta anakanak saya dan juga mau menerima pelajaran Alkitab. Seiring dengan bertambahnya pengetahuan Alkitab saya, keinginan saya untuk melayani Allah semakin kuat. Pada 1991, saya mengajukan permohonan lagi untuk keluar dari militer —kali ini untuk menjadi Saksi Yehuwa. Dua tahun kemudian, saya akhirnya diberhentikan. Pada tahun yang sama, Htu Aung dan saya dibaptis. Untuk menafkahi keluarga, saya menjual makanan di pasar. Kerabat dan teman mengatakan bahwa saya sudah gila meninggalkan karier militer yang menjanjikan untuk melakukan pekerjaan rendahan. Tetapi, saya ingat bahwa untuk melayani Allah, Musa meninggalkan istana Firaun dan menjadi gembala. (Kel. 3:1; Ibr. 11:24-27) Akhirnya, saya mencapai cita-cita saya —saya menjadi perintis biasa. Beberapa teman militer menjadi perwira tinggi dan kaya raya. Tetapi, saya telah menemukan ”kekayaan yang unggul”, yaitu berkat-berkat karena mengenal dan melayani Bapak surgawi saya. (Ef. 2:7) Sekarang, beberapa keponakan saya melayani dalam dinas sepenuh waktu, dan anak sulung saya melayani di Betel Myanmar. MYANMAR (BIRMA)
131
Aik Lin (kiri) dan Sa Than Htun Aung (kanan) dulu saling berperang di beberapa pertempuran yang sengit di hutan ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Dibebaskan dari kebencian, kedua pria ini sekarang dipersatukan oleh ikatan kasih persaudaraan, semuanya berkat kuasa yang memerdekakan dari Firman Allah
di beberapa pertempuran yang sengit di hutan. Ketika kedua pasukan itu akhirnya melakukan gencatan senjata, kedua pria tadi menetap di Negara Bagian Shan. Belakangan, mereka belajar kebenaran di tempat yang berbeda, mengundurkan diri dari militer, dan dibaptis. Kedua pria yang tadinya bermusuhan ini bertemu lagi di kebaktian distrik, dan mereka berpelukan dengan hangat sebagai saudara Kristen! Dibebaskan dari kebencian, mereka sekarang dipersatukan oleh ikatan kasih persaudara-
132
BUKU TAHUNAN 2013
an, semuanya berkat kuasa yang memerdekakan dari Firman Allah.—Yoh. 8:32; 13:35.
Menjelaskan Kebenaran kepada ”Segala Macam Orang” Antara 1965 dan 1976, jumlah penyiar di Birma meningkat lebih dari 300 persen. Sebagian besar orang baru yang menyambut pengabaran Saksi berasal dari gereja-gereja. Tetapi, saudara-saudara tahu bahwa Allah ingin agar ”segala macam orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan yang saksama tentang kebenaran”. (1 Tim. 2:4) Maka, mulai pertengahan 1970, mereka meningkatkan upaya untuk mengabar kepada banyak orang dari kelompok agama lainnya di Birma, termasuk penganut Buddha, Hindu, dan animisme. Ada banyak tantangan. Orang Buddha tidak percaya adanya Allah atau Pencipta, orang Hindu menyembah jutaan Allah, dan penganut animisme di Birma menyembah makhluk-makhluk gaib yang kuat yang disebut nat. Takhayul, tenung, dan spiritisme banyak terdapat dalam agama-agama ini. Dan, walaupun kebanyakan pengikutnya memandang Alkitab sebagai kitab suci, mereka biasanya tidak tahu sama sekali atau hanya tahu sedikit tentang tokoh, sejarah, budaya, dan konsep Alkitab. Tetapi, saudara-saudara tahu bahwa kekuatan kebenaran dari Firman Allah bisa menyentuh hati semua manusia. (Ibr. 4:12) Mereka hanya perlu mengandalkan roh kudus Allah dan menggunakan ”seni mengajar”—yaitu, penjelasan masuk akal yang menyentuh hati dan memotivasi orang-orang untuk mengubah hidup mereka.—2 Tim. 4:2. Misalnya, perhatikan bagaimana Rosaline, seorang perintis istimewa kawakan, menggunakan penjelasan yang masuk akal sewaktu berbicara dengan orang Buddha. Ia menceritakan, ”Sewaktu saya mengatakan kepada orang Buddha bahwa ada Pencipta, mereka biasanya MYANMAR (BIRMA)
133
Para biksu Buddha dengan jubah tradisional merupakan pemandangan yang umum ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
bertanya, ’Jadi, siapa yang menciptakan pencipta?’ Orang Buddha menganggap binatang adalah reinkarnasi dari manusia, jadi saya menggunakan binatang peliharaan mereka sebagai ilustrasi. ” ’Apakah binatang peliharaan tahu kalau majikannya ada?’ tanya saya. ” ’Tahu.’ ” ’Tetapi, apa dia tahu tentang pekerjaan, perkawinan, atau latar belakang majikannya?’ ” ’Tidak.’ ” ’Nah, karena manusia berbeda dari Allah, yang adalah Roh, apakah masuk akal bagi kita untuk memahami segala sesuatu tentang keberadaan atau asal mula Allah?’ ” ’Tidak.’ ” Penjelasan demikian telah meyakinkan banyak orang Buddha yang berhati jujur untuk memper134
BUKU TAHUNAN 2013
timbangkan bukti-bukti ”Kasih yang lainnya tentang keberadadiperlihatkan oleh an Allah. Ketika penjelassaudara-saudari an yang masuk akal dibagaikan sirup gabungkan dengan kasih dan madu” Kristen yang tulus, itu dapat menghasilkan pengaruh yang kuat atas hati orang-orang. Ohn Thwin, yang tadinya beragama Buddha, mengenang, ”Ketika membandingkan kepercayaan Buddhis tentang Nirwana dengan janji Alkitab tentang Firdaus di bumi, saya merasa bahwa Firdaus lebih menarik. Tetapi, karena saya pikir ada banyak jalan menuju kebenaran, saya tidak melakukan tindakan apa-apa. Kemudian, saya mulai menghadiri perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa. Kasih yang diperlihatkan oleh saudara-saudari bagaikan sirup dan madu. Kasih itu menggerakkan saya untuk bertindak sesuai dengan kebenaran yang telah saya pelajari.” Memang, dibutuhkan kecerdikan dan kesabaran saat membantu orang lain mengubah kepercayaan mereka. Sewaktu Kumar Chakarabani berusia sepuluh tahun, ayahnya, seorang Hindu yang taat, mengizinkan pekerja Betel Jimmy Xavier untuk mengajar Kumar membaca. Ia mengenang, ”Ayah memperingatkannya agar dia hanya mengajarkan membaca, bukan agama. Kemudian Jimmy mengatakan kepada Ayah bahwa Buku Cerita Alkitab adalah alat yang bagus untuk mengajar anak-anak membaca. Jadi, setelah mengajar saya membaca, Jimmy menyempatkan diri untuk berbicara kepada Ayah dan menunjukkan minat yang tulus kepadanya. Saat ayah saya mulai bertanya tentang agama, Jimmy dengan cerdik mengatakan, ’Alkitab punya jawabannya. Coba kita lihat sama-sama.’ Pada waktunya, bukan hanya ayah saya yang menerima kebenaran tetapi 63 anggota keluarga kami juga menjadi Saksi-Saksi Yehuwa.” MYANMAR (BIRMA)
135
Kebaikan Hati Mematahkan Perlawanan Saya ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
ZAW BAWM
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
1954 1998 PROFIL Mantan pengedar narkoba dan penentang kabar baik yang hatinya tersentuh oleh kebaikan hati Kristen. LAHIR
BAPTIS
KETIKA Lu Mai, istri saya, mulai belajar dengan Saksi-Saksi Yehuwa, saya menentang dia habis-habisan. Saya melempar publikasi Alkitab-nya ke toilet dan mengusir para Saksi dari rumah saya. Belakangan, saya mulai menjual narkoba, dan akibatnya saya dijebloskan ke penjara. Setelah sehari di sana, Lu Mai mengirim Alkitab beserta surat yang menguatkan berisi banyak referensi ayat. Ia kemudian terus mengirim surat-surat yang menguatkan. Saya segera sadar bahwa seandainya saya dari dulu mengikuti nasihat Alkitab, saya tidak akan masuk penjara. Ketika di penjara, saya mendapat dua pengunjung yang tidak diduga-duga. Pria-pria ini, yang adalah 136
Saksi-Saksi Yehuwa, menjelaskan bahwa istri saya meminta mereka untuk mengunjungi dan menguatkan saya. Mereka menempuh perjalanan selama dua hari untuk menemui saya. Kunjungan mereka sangat menyentuh hati saya. Saya punya banyak kerabat, tetapi tidak ada yang berkunjung—hanya orang-orang yang dulu sangat saya benci yang berkunjung. Tidak lama kemudian, saya masuk rumah sakit karena tifoid dan tidak mampu membayar biaya perawatan. Pada saat itu, saya dijenguk lagi oleh orang yang tidak saya duga—seorang Saksi yang diminta berkunjung oleh istri saya. Karena tergerak oleh keibaan hati, ia membayar biaya perawatan saya. Saya sadar dan malu, sehingga saya berikrar untuk menjadi Saksi Yehuwa. Lima tahun kemudian, ketika saya dibebaskan dari penjara, saya menepati janji saya. ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Sekarang, saya tetap berpaut pada ”ikrar” saya dengan melayani Yehuwa sebaik mungkin
MYANMAR (BIRMA)
137
Mengadakan Kebaktian pada Masa Perlawanan Rakyat Pada pertengahan 1980-an, keadaan politik di Birma semakin tidak stabil. Akhirnya, pada 1988, puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan untuk memprotes pemerintah. Namun, kegiatan mereka itu segera ditanggapi dengan kekerasan oleh pemerintah, dan hukum militer diberlakukan di sebagian besar negeri itu. ”Kalangan berwenang memberlakukan jam malam yang ketat, dan pertemuan lebih dari lima orang dilarang,” kata pekerja Betel Kyaw Win. ”Kami bertanyatanya apakah kami harus membatalkan kebaktian distrik mendatang. Tetapi, dengan beriman kepada Yehuwa, kami mendekati komandan pasukan militer Divisi Yangon dan meminta izin untuk mengadakan kebaktian 1.000 orang. Dua hari kemudian, kami mendapat izin! Saat kami tunjukkan izin tadi kepada kalangan berwenang di daerah-daerah lain, mereka pun setuju untuk mengizinkan kebaktian di daerah mereka. Dengan bantuan Yehuwa, seluruh rangkaian kebaktian sukses besar!” Tidak Mengabaikan Pertemuan Kristen Setelah masa-masa perlawanan rakyat pada 1988, keadaan ekonomi di Birma semakin memburuk. Namun, saudara-saudari di sana terus menunjukkan iman yang dalam kepada Allah dengan terus mendahulukan kepentingan Kerajaan dalam kehidupan mereka.—Mat. 6:33. Misalnya, perhatikan contoh Cin Khan Dal, yang tinggal dengan keluarganya di desa terpencil di Sagaing. ”Kami ingin menghadiri kebaktian distrik di Tahan. Perjalanannya dua hari dengan kapal dan truk,” jelasnya. ”Tetapi, jika kami pergi, ayam-ayam kami tidak ada yang jaga. Namun, kami tetap menaruh keyakinan kepada Yehuwa dan menghadiri kebaktian. Saat pulang, ternyata 19 ayam kami hilang—suatu kerugian ekonomi yang besar. Tetapi, satu tahun kemudian, ayam kami telah bertambah menjadi lebih dari 60 ekor. Dan, ketika 138
BUKU TAHUNAN 2013
banyak ayam lainnya di ”Yehuwa adalah penolongku; aku tidak desa kami mati karena peakan takut. Apa yang nyakit, tidak ada satu pun dapat dilakukan manusia ayam kami yang mati.” terhadap aku?”—Ibr. 13:6 Pasangan lainnya yang tetap fokus secara rohani adalah Aung Tin Nyunt dan istrinya, Nyein Mya, yang tinggal bersama kesembilan anaknya di Kyonsha, sebuah desa kecil berjarak 64 kilometer di sebelah barat laut Yangon. Aung Tin Nyunt mengenang, ”Biasanya, keluarga kami hanya makan bubur dan sayuran. Kami tidak punya uang ataupun barang untuk dijual. Tetapi, kami tidak depresi. Saya bilang ke keluarga saya, ’Yesus tidak memiliki tempat untuk menaruh kepalanya. Jadi, kalaupun saya harus tinggal di bawah pohon atau mati karena kelaparan, saya akan terus menyembah Allah dengan setia.’ ”Tetapi, suatu hari, kami sama sekali tidak punya makanan di rumah. Istri dan anak-anak menatap saya dengan wajah khawatir. ’Jangan khawatir,’ saya meyakinkan mereka. ’Allah akan membantu kita.’ Setelah berdinas pada pagi hari, saya kemudian membawa anak-anak untuk mencari ikan. Tetapi, kami hanya mendapat ikan untuk satu kali makan. Kami kemudian meninggalkan keranjang ikan di sungai, dekat bungabunga teratai. Saya berkata kepada anak-anak, ’Nanti kita bisa kembali lagi, setelah berhimpun.’ Siang itu anginnya kencang. Ketika kami kembali, ternyata ada banyak ikan yang berlindung dari angin di bawah bunga-bunga teratai tadi. Jadi, kami menurunkan keranjang kami dan menangkap banyak ikan, yang lalu kami jual untuk membeli makanan seminggu penuh.” Saksi-Saksi Yehuwa di Myanmar telah berulang kali merasakan benarnya janji Allah yang menghangatkan hati, ”Aku tidak akan membiarkan engkau atau meninggalkan engkau.” Jadi, mereka bisa berkata, ”Yehuwa MYANMAR (BIRMA)
139
Saya Akan Mendaki Seperti Rusa Jantan
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
LIAN SANG
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
1950 1991 PROFIL Mantan tentara yang kehilangan kedua kakinya akibat perang. Ia sekarang melayani sebagai hamba pelayanan. LAHIR
BAPTIS
SAYA dilahirkan dan dibesarkan di Matupi, desa pegunungan terpencil di Negara Bagian Chin. Keluarga kami menyembah nat, makhluk-makhluk gaib yang kuat yang konon tinggal di hutan dan gunung tertentu di daerah kami. Ketika salah seorang keluarga kami sakit, kami menaruh makanan di altar rumah dan memanggil nat untuk memakan makanan tadi. Kami percaya bahwa setelah itu, nat tersebut akan memberikan kesembuhan. Ketika saya berusia 21, saya bergabung dengan militer. Pada tahun-tahun berikutnya, saya ikut dalam 20 pertempuran. Pada 1977, para pemberontak komunis menyerang perkemahan kami dekat Muse, kota di Negara Bagian Shan. Pertempuran itu berlangsung selama 20 hari. Akhirnya, kami meluncurkan serangan balik besar-besaran, dan saya menginjak ranjau darat. Saya menatap kaki saya dan hanya melihat tulang. Kaki saya terasa panas, dan saya haus sekali, tetapi saya tidak gentar. Saya segera dibawa ke rumah sakit, dan kaki saya pun diamputasi. Empat 140
bulan kemudian, saya keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah. Saya dan istri saya, Sein Aye, pindah ke Sagaing, sebuah kota dekat Mandalay. Saya menganyam kursi bambu untuk mencari nafkah. Lalu, saya bertemu dengan seorang pastor gereja Baptis yang mengatakan bahwa sudah kehendak Allah kaki saya hilang. Belakangan, saya dan Sein Aye bertemu Rebecca, seorang perintis, yang mengatakan bahwa di bumi Firdaus nanti, saya akan memiliki kaki lagi. Tak lama kemudian, kami pun giat belajar Alkitab dengan Rebecca, bukan dengan pastor tadi! Sekarang, hampir 30 tahun setelah itu, Sein Aye dan saya, bersama ketujuh anak-anak kami yang terbaptis, tinggal di desa kecil dekat Pyin Oo Lwin, sebuah kota indah di puncak bukit, sekitar 65 kilometer dari Mandalay. Saya melayani sebagai hamba pelayanan di Sidang Pyin Oo Lwin, dan tiga anak saya melayani sebagai perintis biasa. Saya dan Sein Aye telah berjuang keras untuk membesarkan anak-anak kami dalam kebenaran dan merasa diberkati karena mereka mengikuti semua pengarahan rohani kami. Saya rutin berdinas di desa saya dengan menggunakan kursi roda, dan pergi ke perhimpunan dengan dibonceng motor. Saya juga ”berjalan”, dengan menggunakan dua balok kayu. Ayat kesukaan saya adalah Yesaya 35:6, yang mengatakan, ”Pada waktu itu, orang timpang akan berjalan mendaki seperti rusa jantan.” Saya sangat menanti-nantikan saat ketika saya memiliki kaki lagi! Pada waktu itu, saya tidak hanya akan mendaki seperti rusa jantan, tetapi akan berlari dan melompat karena sukacita!
Di Firdaus, saya tidak hanya akan mendaki seperti rusa jantan, tetapi akan berlari dan melompat karena sukacita!
Para Pengawas Keliling yang Bekerja Keras Dari ujung ke ujung negeri yang penuh keanekaragaman ini, para pengawas keliling telah bekerja keras untuk menguatkan saudarasaudari mereka. Bagaimana mereka melakukan pekerjaan ini? Mari kita ikuti perjalanan salah seorang pengawas keliling yang mengunjungi sidang-sidang terpencil di Naga Hills. Seorang pengawas wilayah bernama Myint Lwin, yang pergi dengan istrinya, Lal Lun Mawmi, menulis, ”Sekitar pukul sepuluh pagi, saya dan istri berangkat dari Kalaymyo, berdesak-desakan di belakang truk pikap. Kami menyelipkan kaki di antara tumpukan kotak-kotak barang dan sayuran. Di sekitar kami, para penumpang lain bergelantungan di belakang atau duduk di atap. Truk itu terguncang-guncang
MYANMAR (BIRMA)
143
50 0 km
0 mi
50
di jalan yang berlubang-lubang, dan debu tebal beterbangan di Distrik Naga mana-mana. Kami menggunaHills kan masker agar tidak tersedak Khamti debu. Sinthe ”Dua jam kemudian, kami tiba di Kalaywa, sebuah kota di pinggir sungai, untuk mencari kapal. Selama menunggu, kami mengabar kepada para pemilik Homalin toko dan penumpang lainnya, yang kebanyakan belum perU nah mendengar tentang SaksiSaksi Yehuwa. Kapal kami sampai, para penumpangnya turun, dan para penumpang Mawlaik baru cepat-cepat mencari tempat duduk yang kosong. HamKalaymyo Kalaywa pir 100 orang berdesak-desakan masuk ke kapal, yang saking penuhnya sampai-sampai nyaris terbalik. Kami memasukkan botol-botol plastik ke dalam tas agar bisa dijadikan pelampung jika kami tercebur ke sungai. ”Lima jam kemudian, kami sampai di kota Mawlaik, tempat kami bermalam di sebuah penginapan kecil. Keesokan paginya, kami pergi lagi pada pukul lima. Saat itu adalah musim kemarau sehingga sungainya dangkal, jadi kapal kami tersangkut beting pasir empat kali. Para pria, termasuk saya, harus turun dan mendorongnya. Kami sampai di Homalin 14 jam kemudian, dalam keadaan sangat lelah. Sidang setempat sudah menunggu kedatangan kami. Ketika kami melihat wajah mereka yang bersukacita, kami merasa disegarkan. Malam ini, kami akan menikmati pergaulan yang hangat bersama mereka. Besok, kami akan melanjutkan perjalanan ke Khamti, yang jaraknya sekitar 15 jam. ”Kami berangkat pagi-pagi lagi. Hari ini, kapal kami tidak terlalu penuh, dan pemandangannya juga berbeda. Kami menyusuri
sungai ke arah hulu melewati ratusan penduduk desa yang sedang mendulang emas. Ketika kami akhirnya tiba di Khamti, dengan badan kaku dan pegal-pegal, tidak ada orang di sana yang menyambut kami. Surat pemberitahuan tentang kunjungan kami pasti tidak sampai. Jadi, kami naik ojek untuk pergi ke Balai Kerajaan setempat, yang di sampingnya ada kamar, dan kami langsung tidur. ”Pagi berikutnya, kami menyambut ke-25 penyiar setempat, yang datang ke Balai Kerajaan untuk pertemuan dinas. Kebanyakan adalah orang Naga, kelompok etnik yang tinggal di pegunungan yang memanjang hingga India. Kami semua pergi ke daerah dinas. Kota itu bisa dibilang dikelilingi oleh sungai, di antara bukit-bukit yang menjulang. Saya dan rekan dinas sampai ke sebuah rumah bambu dan berseru mengucapkan salam. Seorang pria dari etnik Naga keluar dan mengundang kami masuk. Ia dan istrinya menyimak baik-baik berita Kerajaan dan dengan senang hati menerima bacaan kami. Banyak orang Naga mengaku Kristen dan menunjukkan minat yang besar akan kabar baik. Sore harinya, kami menghadiri perhimpunan yang pertama dalam minggu itu. 144
BUKU TAHUNAN 2013
”Seminggu kemudian, kami Ketika kami melihat menyeberangi sungai ke Sinthe, wajah mereka yang sebuah kota kecil yang memibersukacita, kami liki 12 penyiar. Kami juga memerasa disegarkan ngunjungi tiga kelompok terpencil, yang terjauh berjarak sebelas kilometer. Kami berjalan ke setiap kelompok untuk mengabar, dan saya memberikan khotbah. Para penyiar di sini sangat miskin dan kebanyakan menderita malaria dan tuberkulosis. Mereka juga mengalami tentangan agama yang sengit. Walaupun demikian, mereka penginjil yang bersemangat. Pada hari Minggu, kami senang ketika melihat 76 orang menghadiri khotbah umum, termasuk banyak hadirin yang harus berjalan berjam-jam untuk tiba di sana. ”Tidak terasa, kami sudah harus pergi lagi. Rasanya berat meninggalkan saudara-saudari terkasih ini yang telah berkali-kali membuktikan kasih mereka kepada Yehuwa. Saat perahu kami menyusuri sungai ke hilir, kami mengenang iman mereka yang kuat. Walaupun mereka miskin, mereka kaya secara rohani! Kami tidak sabar untuk mengunjungi mereka lagi.”
MYANMAR (BIRMA)
145
1989 sampai 2012
Dari Dulu hingga Kini 3.500
Para penyiar Para perintis
3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 0 1990
1995
2000
2005
2010
adalah penolongku; aku tidak akan takut. Apa yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”—Ibr. 13:5, 6.
Peningkatan Mutu Publikasi Sejak 1956, masyarakat Myanmar telah menikmati makanan rohani yang rutin berupa Menara Pengawal edisi bahasa Birma. Walaupun peperangan etnik, pertikaian sipil, dan pergolakan ekonomi terus terjadi, tidak ada satu edisi pun yang tidak diterbitkan. Bagaimana majalah ini diproduksi? Selama bertahun-tahun, kantor cabang mengirimkan beberapa salinan naskah terjemahan majalah yang diketik ke lembaga sensor pemerintah. Setelah majalah itu lulus sensor, kantor cabang mengajukan permohonan untuk membeli kertas cetak. Setelah mendapatkannya, seorang saudara membawa kertas tadi beserta majalah yang telah diketik ke percetakan komersial, yang akan menyusun huruf demi huruf di setiap halaman dengan tangan dalam karakter bahasa Myanmar (Birma). Lalu, saudara itu memeriksa keakuratan naskahnya, dan kemudian tukang cetak mencetak majalah itu dengan mesin yang sudah tua. Setelah itu, majalah-majalah dikirim ke lembaga sensor untuk mendapatkan surat legalisasi agar dapat diterbitkan. Jelaslah, prosedur yang melelahkan ini memakan waktu berminggu-minggu, dan kualitas kertas serta cetakannya pun tidak terlalu bagus. Pada 1989, kantor cabang menerima sistem penerbitan baru yang benar-benar mengubah proses pencetakan mereka. Dikembangkan dan dibuat di kantor pusat, Sistem Penyusunan Huruf dan Tata-Letak-Gambar Elektronik Multibahasa (MEPS) menggunakan komputer, perangkat lunak, dan penyusun huruf-dan-tata-letak-gambar untuk menghasilkan teks yang siap dicetak ke dalam 186 bahasa—termasuk Myanmar!1 1 Sekarang, MEPS mengakomodasi lebih dari 600 bahasa. MYANMAR (BIRMA)
147
Selama 20 tahun terakhir, jumlah majalah tercetak bertambah lebih dari 900 persen!
”Yang pertama menggunakan komputer untuk mengomposisi dan menerbitkan publikasi di Myanmar jelaslah SaksiSaksi Yehuwa,” kata Mya Maung, yang bekerja di kantor cabang. ”Sistem MEPS, yang menggunakan karakter Myanmar yang indah yang dibuat di kantor cabang kami, telah menghasilkan perubahan dalam industri percetakan lokal. Orang-orang bingung karena kami bisa membuat karakter huruf dengan sangat rapi!” MEPS juga mendukung metode pencetakan offset —metode pencetakan baru yang meningkatkan kualitas majalah. Terlebih lagi, MEPS dapat mengakomodasi gambar-gambar yang bermutu tinggi, yang benar-benar meningkatkan daya tarik visual Menara Pengawal. Pada 1991, pemerintahan Myanmar menyetujui penerbitan Sedarlah! dan saudara-saudara sangat bersukacita. Masyarakat pun ikut senang! Seorang pejabat tinggi dari Departemen Penerangan mewakili banyak pembaca ketika ia mengatakan, ”Sedarlah! berbeda dengan majalah keagamaan lainnya. Topiknya banyak, menarik, dan mudah dimengerti. Saya sangat menyukainya.” Selama 20 tahun terakhir, jumlah majalah yang dicetak oleh kantor cabang Myanmar setiap bulan telah meningkat dari 15.000 hingga lebih dari 141.000, peningkatan sekitar 900 persen! Sekarang, Menara Pengawal serta Sedarlah! sudah umum di Yangon dan dinikmati oleh orang-orang di seluruh negeri.
Kantor Cabang Baru Dibutuhkan Setelah perlawanan rakyat tahun 1988, kalangan berwenang militer Myanmar mengundang organisasi sosial dan religius di Myanmar untuk mendaftarkan 148
BUKU TAHUNAN 2013
diri ke pemerintah. Tentu saja, kantor cabang senang melakukannya. Dua tahun kemudian, pada 5 Januari 1990, pemerintah dengan resmi mendaftarkan ”Lembaga Saksi-Saksi Yehuwa (Menara Pengawal)” di Myanmar. Pada saat itu, saudara-saudara telah memindahkan kantor cabang dari Jalan 39 ke rumah bertingkat dua di tanah seluas setengah hektar di Jalan Inya, di kawasan yang cukup makmur di sebelah utara pusat kota. Tetapi, semua ruangan di tempat baru itu sekarang sudah penuh. Viv Mouritz, yang pada waktu itu mengunjungi Myanmar sebagai pengawas zona, mengenang, ”Kedua puluh lima anggota keluarga Betel bekerja dalam keadaan yang sulit. Tidak ada kompor gas di dapur—seorang saudari memasak dengan kompor listrik sederhana. Di bagian pencucian baju tidak ada mesin cuci, jadi seorang saudari mencuci baju di sebuah lubang di lantai. Saudara-saudara ingin membeli kompor dan mesin cuci, tetapi barang-barang itu tidak bisa diimpor.”
Fasilitas Betel sangat terbatas. Seorang saudari menyetrika baju di lantai
MYANMAR (BIRMA)
149
Jelaslah, saudara-saudara membutuhkan kantor cabang yang baru. Maka, Badan Pimpinan memberi izin untuk menghancurkan rumah dua tingkat yang ada sekarang lalu menggantinya dengan tempat tinggal serta kantor empat lantai di lokasi yang sama. Tetapi, sebelum saudara-saudara dapat menjalankan rencana ini, ada beberapa rintangan besar yang harus dilalui. Pertama, harus ada persetujuan dari enam tingkat pemerintahan. Kedua, kontraktor bangunan setempat tidak mengerti caranya membangun dengan rangka baja, jadi mereka tidak bisa melakukan pekerjaan itu. Ketiga, para sukarelawan Saksi dari luar negeri tidak bisa masuk ke negeri itu. Dan yang terakhir, bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan tidak ada di Myanmar, dan itu juga tidak bisa diimpor. Tidak heran, proyek ini kelihatannya mustahil. Namun, seperti yang sudah-sudah, saudara-saudara percaya kepada Yehuwa. Jika Yehuwa mau, kantor cabang yang baru pasti bisa dibangun! —Mz. 127:1.
’Bukan dengan Kekuatan, Tetapi dengan Roh-Ku’ Kyaw Win, dari Departemen Hukum kantor cabang, melanjutkan ceritanya, ”Permohonan pembangunan kami berjalan lancar dan disetujui oleh lima dari enam tingkat pemerintahan, termasuk Departemen Urusan Agama. Kemudian, Komite Pengembangan Kota Yangon mengatakan bahwa bangunan bertingkat empat terlalu tinggi, maka permohonan kami ditolak. Ketika kami minta izin lagi, itu ditolak lagi. Panitia Cabang menyarankan saya untuk bertekun. Maka, saya berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Yehuwa dan mengajukan permohonan untuk ketiga kalinya. Dan ternyata, itu disetujui! ”Kami kemudian mendekati Departemen Imigrasi. Mereka mengatakan bahwa orang asing bisa masuk ke negeri itu dengan visa turis hanya selama tujuh hari. Tetapi, ketika kami menjelaskan bahwa sukarelawan 150
BUKU TAHUNAN 2013
asing kami adalah para ahli yang akan mengajarkan teknik konstruksi modern kepada penduduk setempat, mereka memberikan para sukarelawan visa enam bulan! ” Kami kemudian pergi ke Departemen Perdagangan, dan ternyata semua kegiatan impor telah dibekukan. Namun, saat kami jelaskan tujuan proyek ini kepada para pejabat, mereka memberi kami izin untuk mengimSaudara asing dan lokal por bahan bangunan sebekerja sama dengan erat nilai lebih dari satu juta ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝ dolar AS. Bagaimana dengan pajak impor? Kunjungan kami ke Departemen Keuangan menghasilkan pembebasan pajak atas bahan-bahan yang akan diimpor! Dalam hal ini dan hal lainnya, kami merasakan benarnya pernyataan Allah, ’ ”Bukan dengan pasukan militer, ataupun dengan kekuatan, tetapi dengan rohku,” kata Yehuwa yang berbala tentara.’ ”—Za. 4:6. Pada 1997, para sukarelawan telah siap di lokasi konstruksi. Saudara-saudara dari Australia menyumbang sebagian besar bahan-bahan bangunan, sedangkan persediaan lainnya berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand. Bruce Pickering, yang mengawasi proyek ini, mengenang, ”Beberapa saudara dari Australia terlebih dahulu membuat bagian-bagian dari seluruh rangka bajanya dan kemudian pergi ke Myanmar untuk menyatukannya bagian per bagian. Hebatnya, tidak ada MYANMAR (BIRMA)
151
Betel Myanmar ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
satu pun lubang sekrup yang meleset!” Para sukarelawan lainnya datang dari Amerika Serikat, Fiji, Inggris, Jerman, Selandia Baru, dan Yunani. Untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, para penyiar setempat bisa dengan leluasa bergaul dengan saudarasaudari dari negeri lain. ”Kami sangat senang; rasanya seperti mimpi,” kenang Donald Dewar. ”Kerohanian, kasih, dan semangat rela berkorban dari saudara-saudari itu sangat menguatkan kami.” Seorang saudara lain menambahkan, ”Kami juga belajar teknik konstruksi yang berharga. Penyiar yang dulu hanya menggunakan lilin, sekarang belajar cara memasang lampu listrik. Yang lain lagi, yang tadinya hanya biasa menggunakan kipas tangan, sekarang belajar cara memasang AC. Kami bahkan belajar cara menggunakan alat konstruksi listrik!” Sebaliknya, para sukarelawan asing tersebut sangat tersentuh melihat iman dan kasih yang ditunjukkan 152
BUKU TAHUNAN 2013
saudara-saudari Myanmar. ”Mereka miskin, tetapi sangat baik hati,” kata Bruce Pickering. ”Banyak yang mengundang kami ke rumah mereka untuk makan bersama. Makanan itu sebenarnya bisa untuk keluarga mereka selama beberapa hari. Teladan mereka mengingatkan kami tentang apa yang benar-benar penting dalam kehidupan—keluarga, iman, persaudaraan kita, berkat Allah.” Pada 22 Januari 2000, fasilitas kantor cabang baru ini ditahbiskan pada pertemuan khusus di Teater Nasional. Saudara-saudara setempat sangat senang karena John E. Barr, anggota Badan Pimpinan, memberikan khotbah penahbisan.
Membangun Balai-Balai Kerajaan Baru Saat pembangunan kantor cabang yang baru hampir selesai, saudara-saudara berfokus pada kebutuhan mendesak lainnya—Balai Kerajaan. Pada 1999, Nobuhiko dan Aya Koyama datang dari Jepang. Nobuhiko membantu membentuk Bagian Pembangunan Balai Kerajaan di cabang. Ia mengenang, ”Kami para saudara mulai dengan memeriksa lokasi-lokasi perhimpunan di seluruh negeri. Kami harus bepergian dengan bus, pesawat, motor, sepeda, kapal, dan berjalan kaki. Sering kali, kami butuh izin perjalanan dari pemerintah, karena ada banyak daerah yang tidak boleh dimasuki orang asing. Setelah kami tahu lokasi mana saja yang membutuhkan balai, Badan Pimpinan dengan baik hati memberikan dana pembangunan dari program untuk negeri-negeri yang sumber dayanya terbatas. ”Setelah kami mengumpulkan tim sukarelawan, mereka pergi ke Shwepyitha, di pinggiran kota Yangon, untuk membangun balai baru pertama. Saudara-saudara setempat dan asing bekerja sama dalam proyek itu. Para polisi setempat tercengang dan mereka beberapa kali menghentikan pembangunan itu untuk bertanya kepada atasan mereka apakah pekerjaan bersama itu boleh MYANMAR (BIRMA)
153
Seluruh Dunia Pun Akan Saya Kabari!
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
SAGAR RAI
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
LAHIR 1928 BAPTIS 1968 PROFIL Seorang prajurit yang
mendapat banyak penghargaan yang menerima kebenaran dan terus mengabar walaupun ada tentangan yang kuat dari komunitasnya.
SAYA dilahirkan di Negara Bagian Shan, daerah pegunungan di timur laut Myanmar. Keluarga saya orang Gurkha dari Nepal, dan kami beragama Hindu. Tetapi, kami juga menganut animisme tradisional. Sesuai tradisi Gurkha yang kuat, saya menjadi tentara, seperti ayah saya dan keempat kakak laki-laki saya. Saya berdinas militer dalam pasukan Birma selama 20 tahun dan ikut dalam banyak sekali pertempuran. Hebatnya, saya tidak pernah terluka parah. Ketika saya pertama kali membaca Menara Pengawal, saya mengetahui dari Alkitab bahwa hanya ada satu Allah yang benar —Yehuwa. Saya penasaran. Sebagai orang Hindu, yang saya tahu Allah itu banyak sekali! Saya mencari nama Yehuwa di beberapa kamus dalam berbagai bahasa—bahasa Nepali, Hindi, Birma, 154
dan Inggris. Setiap kamus meSelama 40 tahun neguhkan bahwa Yehuwa adaterakhir, saya dan Jyoti lah Allah yang disebutkan Alkitelah membantu lebih tab. dari 100 orang belajar Belakangan, saya serta istri kebenaran saya, Jyoti, pindah ke Pathein, dan di sana utusan injil Frank Dewar menawarkan pelajaran Alkitab. Saya menerima, dan Jyoti juga. Kami segera yakin bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar dan memutuskan untuk menyembah Dia saja. Kami membuang berhala-berhala kami ke Sungai Pathein supaya tidak bisa dipakai orang lain.—Ul. 7:25; Pny. 4:11. Tidak lama kemudian, saya meninggalkan militer dan pulang ke kampung halaman dengan anak-anak dan istri saya. Di sana, kami bergabung dengan sekelompok kecil Saksi, yang mengajari kami caranya mengabar. Belakangan, kami mengumpulkan bahan-bahan dari hutan untuk membangun Balai Kerajaan kecil di depan rumah saya. Ini menyebabkan komite komunitas Gurkha marah. Mereka memprotes, ”Siapa yang suruh kamu membangun ’gereja’ Kristen di lingkungan Hindu? Kamu tidak boleh menginjil kepada orang yang sudah punya agama.” Komite Gurkha mengadukan hal ini kepada kalangan berwenang setempat, yang kemudian menanyai saya, ”Pak Rai, apakah Bapak menginjil di komunitas Bapak dan menghasut orangorang untuk menjadi Kristen?” ”Saya ini Saksi Yehuwa,” jawab saya. ”Jangankan di komunitas ini, seluruh dunia pun akan saya kabari! Tapi, orang mau ganti agama atau tidak, itu terserah mereka.” Syukurlah, kalangan berwenang mengizinkan kami untuk terus mengabar dengan leluasa. Selama 40 tahun terakhir, saya dan Jyoti telah membantu lebih dari 100 orang belajar kebenaran. Banyak dari mereka sekarang melayani sebagai perintis istimewa, pengawas keliling, atau dalam dinas Betel. Kami juga senang karena hampir semua anak kami dan keluarga mereka melayani Yehuwa dengan setia. MYANMAR (BIRMA)
155
Menggunakan perahu untuk ke Balai Kerajaan yang baru ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
dilakukan. Orang-orang lain memuji saudara-saudara. ’Saya melihat orang asing membersihkan toilet!’ seru seorang pria. ’Belum pernah saya lihat orang asing melakukan pekerjaan semacam itu. Kalian memang beda!’ ”Sementara itu, tim pembangunan lainnya mulai mengerjakan balai baru di Tachileik, sebuah kota di perbatasan Myanmar-Thailand. Banyak Saksi dari Thailand setiap hari melewati perbatasan untuk bekerja bersama saudara-saudara Myanmar dalam proyek itu. Dua kelompok tersebut bekerja bahu-membahu walau bahasa mereka berbeda. Sungguh kontras, ketika balai itu selesai, pasukan Myanmar dan Thailand di perbatasan malah mulai berperang. Bom dan peluru berseliweran di sekitar balai, tetapi balai terluput. Ketika perang mulai mereda, 72 orang berkumpul di balai itu untuk membaktikan bangunan itu bagi Yehuwa, Allah kedamaian.” 156
BUKU TAHUNAN 2013
Sejak 1999, tim-tim Sejak 1999, tim-tim pembangunan Balai Kerapembangunan jaan telah membangun leBalai Kerajaan bih dari 65 Balai Kerajatelah membangun an baru di seluruh negeri. lebih dari 65 Balai Apa pengaruhnya bagi peKerajaan di nyiar setempat? Seperti seluruh negeri banyak orang lainnya, seorang saudari bersyukur sambil menangis sukacita, dengan mengatakan, ”Saya tidak pernah membayangkan bahwa kami akan punya balai baru yang sangat indah! Sekarang, saya akan berusaha lebih keras lagi untuk mengundang para peminat datang ke perhimpunan. Saya berterima kasih kepada Yehuwa dan organisasi-Nya karena kebaikan hati yang mereka tunjukkan untuk kami!” Utusan Injil Tiba Selama tahun 1990-an, setelah puluhan tahun terisolasi, Myanmar secara bertahap mulai membuka diri terhadap dunia luar. Sebagai tanggapan, kantor cabang meminta izin kepada pemerintah agar utusan injil boleh masuk lagi ke negeri itu. Akhirnya, pada Januari 2003, lulusan Gilead Hiroshi dan Junko Aoki tiba dari Jepang, utusan injil pertama yang masuk ke Myanmar dalam 37 tahun. ”Karena orang asing hanya sedikit di negeri ini, kami harus bijaksana agar kalangan berwenang tidak salah paham dengan pekerjaan pengabaran kami,” kata Hiroshi. ”Jadi kami mulai dengan menemani saudara-saudari setempat ke kunjungan kembali dan PAR. Kami segera sadar bahwa orang Myanmar senang berbicara tentang hal-hal rohani. Pada pagi pertama dalam dinas, kami memulai lima PAR baru!” ”Kami sering merasakan tangan Yehuwa membimbing kami,” kata Junko. ”Suatu waktu, ketika pulang MYANMAR (BIRMA)
157
dengan sepeda motor sehabis memberikan PAR dekat Mandalay, ban kami bocor. Kami mendorong motor ke pabrik dekat situ dan meminta bantuan untuk memperbaiki ban. Satpam tempat itu memperbolehkan Hiroshi dan motor kami masuk, tetapi saya harus menunggu di pos. Satpam itu tampak curiga. ” ’Kalian sedang apa di Hiroshi dan Junko Aoki, sini?’ tanyanya. utusan injil pertama yang ” ’Mengunjungi temanmasuk ke Myanmar dalam teman,’ jawab saya. 37 tahun ” ’Untuk apa?’ ia mende˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝ sak. ’Pertemuan agama?’ ”Karena tidak yakin akan motifnya, saya tidak jawab pertanyaannya. ” ’Terus terang saja!’ desaknya. ’Kamu dari organisasi mana?’ ”Saya mengambil Menara Pengawal dari tas dan menunjukkan itu kepadanya. ” ’Tuh, kan!’ ia berseru senang. Sambil berpaling ke teman-teman kerjanya, ia mengatakan, ’Lihat! Malaikat telah membocorkan ban supaya Saksi-Saksi Yehuwa sampai ke kita!’ ”Pria itu merogoh tasnya lalu mengeluarkan Alkitab dan salah satu risalah kita. Ia telah belajar dengan para Saksi di daerah lain tetapi kehilangan kontak ketika ia pindah ke Mandalay. Kami langsung memulai PAR dengannya di sana. Belakangan, beberapa teman kerjanya juga mulai belajar.” 158
BUKU TAHUNAN 2013
Pada 2005, empat utusan injil lainnya tiba di Myanmar, kali ini dari Sekolah Pelatihan Pelayanan (kini disebut Sekolah Alkitab bagi Saudara Lajang) di Filipina. Salah satu saudara itu, Nelson Junio, menghadapi tantangan yang dialami banyak utusan injil—rindu kampung halaman. ”Saya sering menangis dan berdoa sebelum tertidur,” katanya. ”Kemudian seorang saudara yang baik hati menunjukkan Ibrani 11:15, 16 kepada saya. Ayat itu menceritakan tentang Abraham dan Sara yang tidak terus memikirkan untuk pulang ke rumah mereka di Ur tetapi tetap fokus untuk melayani Allah. Setelah membaca ayat itu, saya tidak menangis lagi. Saya mulai menganggap tempat penugasan saya sebagai rumah saya.”
Teladan bagi Banyak Orang Pada abad pertama, rasul Paulus menasihati Timotius, ”Perkara-perkara yang engkau dengar dariku . . . percayakanlah perkara-perkara ini kepada pria-pria yang setia, yang selanjutnya akan cukup cakap untuk mengajar orang-orang lain.” (2 Tim. 2:2) Dengan mencamkan prinsip ini, para utusan injil membantu agar sidangsidang setempat di Myanmar semakin selaras dengan prosedur teokratis yang digunakan oleh umat Yehuwa di seluruh dunia. Misalnya, para utusan injil memerhatikan bahwa banyak penyiar setempat mengajar PAR untuk menjawab dengan mengulangi kata-kata yang ada di buku —suatu metode yang digunakan di kebanyakan sekolah di Myanmar. ”Kami dengan sabar mengimbau para penyiar untuk menggunakan pertanyaan sudut pandang agar mengetahui pikiran dan perasaan sang pelajar,” ˜ ”Para penyiar mau menerapkan sakata Joemar Ubina. ran tersebut dan menjadi pengajar yang lebih efektif.” Para utusan injil juga memerhatikan bahwa banyak sidang hanya punya satu penatua atau hamba pelayanan. Beberapa dari saudara terlantik itu, walau beriman MYANMAR (BIRMA)
159
Lokasi ”Kerajaan Yehuwa” Tidak Ketemu
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
SOE LWIN
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
1960 2000 PROFIL Mantan penganut Buddha yang membaca tentang ”Kerajaan Yehuwa” dan ingin mengunjunginya. LAHIR
BAPTIS
KETIKA sedang berjalan ke tempat kerja di kota Tachileik, dekat perbatasan Thailand, saya memungut beberapa majalah Menara Pengawal yang dibuang di jalan. Majalah itu membahas tentang berkat-berkat indah di bawah Kerajaan Yehuwa. Saya orang Buddha, dan belum pernah dengar tentang Yehuwa, jadi saya menyimpulkan bahwa ”Kerajaan Yehuwa” pastilah sebuah negeri di Afrika. Saya mencari lokasi ”Kerajaan Yehuwa” di atlas tetapi tidak ketemu. Saya bertanya kepada orang lain, tetapi mereka tidak tahu juga. Belakangan, saya tahu bahwa seorang pria muda di tempat kerja saya sedang belajar dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Saya berkata kepadanya, ”Kamu bisa tolong kasih tahu saya lokasi Kerajaan Yehuwa?” Ketika tahu bahwa Kerajaan Yehuwa adalah pemerintahan surgawi yang akan membuat bumi menjadi Firdaus, saya kagum dan senang. Saya memotong rambut, berhenti mengunyah buah pinang serta menggunakan narkoba, dan meninggalkan tradisi Buddhis saya. Sekarang, saya lebih bersemangat lagi untuk hidup di bawah Kerajaan Allah.—Mat. 25:34. 160
dan bekerja keras, cenderung memperlakukan kawanan secara otoriter. Tentu saja, sifat manusia seperti itu juga pasti ada di abad pertama. Saat itu, rasul Petrus mendesak para penatua, ”Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada dalam pemeliharaanmu, tidak . . . memerintah atas mereka yang adalah milik pusaka Allah, tetapi menjadi teladan bagi kawanan itu.” (1 Ptr. 5: 2, 3) Bagaimana para utusan injil membantu saudarasaudara mereka? ”Kami berusaha untuk memberikan teladan dengan bersikap sangat baik hati, lembut, dan mudah didekati,” kata Benjamin Reyes. Teladan mereka akhirnya membuahkan hasil. Banyak penatua mengubah sikap mereka dan mulai mengurus kawanan dengan lebih beriba hati.
Terjemahan yang Lebih Bermutu Membuahkan Hasil Selama bertahun-tahun, saudara-saudari di Myanmar menggunakan Alkitab abad ke-19 yang diterjemahkan oleh salah seorang misionaris susunan Kristen dengan bantuan para biksu Buddha. Terjemahan ini menggunakan banyak kata-kata bahasa Pali yang sudah ketinggalan zaman dan sangat sulit dimengerti. Jadi, ketika Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Myanmar dirilis pada 2008, saudara-saudari luar biasa senang. ”Para hadirin bertepuk tangan lama sekali, dan beberapa bahkan menangis bersukacita ketika menerima buku itu,” kenang Maurice Raj. ”Terjemahan yang baru itu jelas, sederhana, dan akurat. Bahkan orang Buddha menganggap itu mudah dimengerti!” Segera setelah terjemahan itu dirilis, jumlah PAR di negeri itu meningkat sebanyak 40 persen. Seperti bahasa-bahasa lainnya, bahasa Myanmar memiliki dua bentuk—bentuk formal yang berasal dari bahasa Pali dan Sanskerta serta bentuk sehari-hari yang digunakan dalam percakapan. Keduanya digunakan MYANMAR (BIRMA)
161
dalam tulisan dan juga dalam percakapan. Kebanyakan publikasi lama kita menggunakan bentuk yang formal, yang sekarang sulit dimengerti oleh semakin banyak orang. Karena alasan itulah, kantor cabang belum lama ini mulai menerjemahkan publikasi ke dalam bahasa Myanmar sehari-hari, yang mudah dimengerti oleh kebanyakan orang. Dampak dari publikasi baru ini langsung terlihat. Pengawas Departemen Penerjemahan, Than Htwe Oo, menjelaskan, ”Orang-orang biasanya mengatakan, ’Bacaan kalian berkualitas tinggi, tapi saya tidak bisa mengerti isinya.’ Sekarang mereka senang ketika menerima majalah ini dan langsung membacanya. Banyak orang mengatakan, ’Bacaan ini sangat mudah dimengerti!’ ” Bahkan komentar di perhimpunan pun meningkat, karena para hadirin sekarang mengerti dengan jelas apa yang tertulis dalam publikasi kita. ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Tim penerjemah cabang Myanmar
Sekarang, Departemen Penerjemahan Myanmar terdiri atas 26 penerjemah sepenuh waktu yang bekerja dalam tiga tim bahasa—Myanmar, Hakha Chin, dan Sgaw Kayin. Publikasi juga telah diterjemahkan ke dalam 11 bahasa setempat lainnya.
Siklon Nargis Pada 2 Mei 2008, Siklon Nargis, sebuah badai dahsyat dengan angin berkecepatan 240 kilometer per jam, menghantam Myanmar, memorakporandakan daerahdaerah dari Delta Ayeyarwady sampai perbatasan Thailand. Lebih dari dua juta orang menjadi korban dari siklon ini dan ada 140.000 yang meninggal atau hilang. Ribuan Saksi-Saksi Yehuwa terimbas siklon ini, tetapi hebatnya, tak satu pun terluka. Banyak yang selamat karena berlindung di Balai Kerajaan mereka yang baru. Di Bothingone, sebuah desa pesisir di Delta Ayeyarwady, ada 20 Saksi dan 80 penduduk desa lainnya yang berlindung di dalam rongga atap Balai Kerajaan sementara air terus naik hingga nyaris mencapai langit-langit, dan kemudian surut. Kantor cabang segera mengutus tim bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang paling terimbas di Delta Ayeyarwady. Melewati daerah yang porak-poranda dan mayat yang bergelimpangan, tim itu akhirnya sampai di desa itu dengan membawa makanan, minuman, dan obat-obatan. Mereka adalah tim bantuan kemanusiaan pertama yang sampai di daerah itu. Setelah memberikan bahan-bahan bantuan kepada saudara-saudari setempat, tim itu menguatkan mereka dengan khotbah Alkitab dan membagikan Alkitab serta publikasi, karena semua barang milik mereka telah hilang terbawa siklon. Untuk mengatur bantuan besar-besaran, kantor cabang membentuk Panitia Penanggulangan Bencana di Yangon dan Pathein. Panitia ini mengorganisasi ratusan sukarelawan untuk membagikan air, beras, dan MYANMAR (BIRMA)
163
kebutuhan dasar lainnya kepada para korban. Mereka juga membentuk tim konstruksi keliling untuk membangun kembali rumah Saksi yang rusak atau hancur karena siklon. Salah seorang sukarelawan, Tobias Lund, mengatakan, ”Istri saya, Sofia, dan saya bertemu dengan May Sin Oo, satu-satunya penyiar di keluarganya, yang sedang menjemur Alkitab-nya di antara reruntuhan rumahnya. Ia tersenyum ketika melihat kami, tetapi air mata membasahi pipinya. Tidak lama kemudian, salah satu tim konstruksi keliling kami tiba, membawa helm, peralatan listrik, dan bahan-bahan bangunan. Mereka kemudian mulai membangun rumah baru untuk keluarga itu. Para tetangga terheran-heran! Orang-orang berjongkok selama berhari-hari di sekitar lokasi proyek, yang menjadi pusat tontonan di daerah itu. Orang-orang yang menonton mengatakan, ’Kami belum pernah melihat yang seperti ini! Organisasi kalian benar-benar bersatu dan penuh kasih. Kami juga mau menjadi Saksi-Saksi Yehuwa.’ Orang tua May Sin Oo dan saudara-saudaranya sekarang menghadiri perhimpunan, dan seluruh keluarga membuat kemajuan rohani yang baik.” Pekerjaan kemanusiaan terus berlangsung selama berbulan-bulan. Saudara-saudara membagikan bertonton kebutuhan dasar dan memperbaiki atau membangun kembali 160 rumah dan 8 Balai Kerajaan. Siklon Nargis memang membawa bencana dan kesukaran bagi Myanmar, tetapi justru di situlah orang-orang melihat sesuatu yang sangat berharga—yakni ikatan kasih yang mempersatukan umat Allah dan memuliakan nama Yehuwa.
Peristiwa yang Tak Terlupakan Pada awal 2007, kantor cabang Myanmar menerima surat yang penuh kejutan. ”Badan Pimpinan meminta kami untuk mengatur kebaktian internasional di Yangon,” kata Jon Sharp, yang pada tahun sebelumnya 164
BUKU TAHUNAN 2013
May Sin Oo di luar rumahnya yang sedang dibangun kembali Tim bantuan kemanusiaan dengan Saudara dan Saudari Htun Khin di depan rumah mereka yang telah dibangun kembali setelah terkena Siklon Nargis
sudah mulai melayani di cabang tersebut bersama istrinya, Janet. ”Kebaktian tahun 2009 akan dihadiri ratusan delegasi asing dari sepuluh negara—sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah kantor cabang kami!” Jon melanjutkan, ”Kami jadi bertanya-tanya, ’Apakah ada tempat di sini yang bisa menampung pertemuan sebesar itu? Apakah penyiar dari daerah terpencil akan datang? Mereka akan tinggal di mana? Transportasinya bagaimana? Apa mereka bisa menyediakan makanan bagi keluarga mereka? Juga, bagaimana dengan kalangan berwenang Myanmar? Apa mereka mau mengizinkan pertemuan seperti itu?’ Sepertinya, ada banyak sekali rintangan. Meskipun demikian, kami mengingat perkataan Yesus, ’Hal-hal yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.’ (Luk. 18:27) Jadi, dengan percaya kepada Allah, kami mulai membuat rencana yang spesifik. ”Tak lama kemudian, kami menemukan tempat yang cocok—Stadion Indoor Nasional Myanmar yang berAC dan berkapasitas 11.000 orang dekat pusat kota. Kami langsung mengajukan permohonan ke kalangan berwenang untuk memakai tempat itu. Tetapi, berbulan-bulan kemudian, ketika kebaktian tinggal beberapa minggu lagi, permohonan kami belum juga disetujui. Kami kemudian menerima berita yang sangat mengguncang: Manajer stadion ternyata telah menjadwalkan turnamen kickboxing pada tanggal yang sama dengan kebaktian kami! Karena sudah tidak ada waktu untuk mencari tempat lain, kami dengan sabar bernegosiasi dengan penyelenggara acara dan sejumlah pejabat untuk menyelesaikan masalah ini. Akhirnya, penyelenggara mengakui bahwa ia bisa menunda turnamen itu hanya jika ke-16 pemain kickboxing profesional yang telah di-booking untuk acara itu setuju untuk mengubah kontrak mereka. Ketika para pemain mendengar bahwa 166
BUKU TAHUNAN 2013
Panitia Cabang, dari kiri ke kanan: Kyaw Win, Hla Aung, Jon Sharp, Donald Dewar, dan Maurice Raj ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Saksi-Saksi Yehuwa akan menggunakan stadion untuk pertemuan istimewa, semua pemain tadi setuju untuk mengubah kontrak mereka.” ”Tetapi,” kata Kyaw Win, anggota Panitia Cabang lainnya, ”kami masih butuh izin dari pemerintah untuk menggunakan stadion, dan permohonan kami telah ditolak empat kali! Setelah berdoa kepada Yehuwa, kami mengadakan pertemuan dengan jenderal yang menguasai setiap stadion di Myanmar. Kebaktian hanya tinggal dua minggu lagi dan saat itulah untuk pertama kalinya kami diberi izin untuk menemui pejabat pemerintah pada tingkat setinggi itu. Kami sungguh senang karena ia menyetujui permohonan kami!” Ribuan delegasi, yang tidak mengetahui masalah menegangkan ini, mulai berdatangan dari luar negeri dan seputar Myanmar ke Yangon dengan pesawat, kereta MYANMAR (BIRMA)
167
api, kapal, bus, truk, dan jalan kaki. Banyak keluarga di Myanmar menabung selama berbulan-bulan untuk hadir. Banyak saudara yang bercocok tanam, yang lain memelihara babi, beberapa menjahit baju, dan ada juga yang mendulang emas di sungai. Kebanyakan dari mereka belum pernah ke kota besar atau melihat orang asing. Lebih dari 1.300 delegasi dari sebelah utara Myanmar berkumpul di Stasiun Kereta Mandalay untuk naik kereta khusus yang dicarter guna membawa mereka ke Yangon. Salah satu kelompok dari Naga Hills telah melakukan perjalanan selama enam hari, sambil menggendong dua penyiar yang kursi rodanya rusak di awal perjalanan. Ratusan lainnya berkemah di peron kereta, sambil mengobrol, tertawa, dan menyanyikan lagulagu Kerajaan. ”Semua sangat senang,” kata Pum Cin Khai, yang membantu mengurus transportasi. ”Kami menyediakan makanan, minuman, dan kasur lipat bagi mereka. Saat kereta akhirnya datang, para penatua membantu setiap kelompok menempati gerbongnya masing-masing. Akhirnya, dari pengeras suara terdengar seruan: ’Kereta Saksi-Saksi Yehuwa akan berangkat!’ Saya melihat ke peron untuk memastikan apakah masih ada yang tertinggal. Kemudian saya melompat naik ke kereta!” Sementara itu, di Yangon, hampir 700 delegasi asing mulai menempati hotel-hotel. Tetapi, di mana delegasi Myanmar yang berjumlah lebih dari 3.000 akan tinggal? ”Yehuwa membuka hati Saksi-Saksi di Yangon untuk mengurus kebutuhan saudara-saudari mereka,” kata Myint Lwin, yang bekerja di Departemen Pemondokan. ”Beberapa keluarga menampung hingga 15 orang. Mereka membayar biaya pendaftaran tamu mereka ke kalangan berwenang dan menyediakan sarapan juga transportasi pulang-pergi ke stadion setiap hari. Puluhan delegasi tinggal di Balai Kerajaan; 168
BUKU TAHUNAN 2013
Kebaktian Internasional 2009 ”Tetaplah Berjaga-jaga!” sangat menguatkan iman saudara-saudari dan memberikan kesaksian yang luar biasa di Yangon ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
ratusan lainnya tidur di ”Yehuwa membuka hati sebuah pabrik besar. NaSaksi-Saksi di Yangon mun, walau semua upaya untuk mengurus ini sudah dilakukan, makebutuhan sih ada sekitar 500 delesaudara-saudari mereka” gasi yang membutuhkan pemondokan. Kami menjelaskan masalah ini kepada manajemen stadion, dan mereka mengizinkan para delegasi tidur di stadion—sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya!” Karena kondisi stadion kurang bagus, lebih dari 350 sukarelawan bekerja selama sepuluh hari untuk mempersiapkannya. ”Kami perbaiki saluran air, listrik, dan sistem pendingin udaranya serta mengecat dan MYANMAR (BIRMA)
169
membersihkan seluruh stadion,” kata Htay Win, pengawas kebaktian. ”Pekerjaan besar-besaran ini menghasilkan kesaksian yang bagus. Pejabat militer yang berwenang atas stadion itu mengatakan, ’Terima kasih! Terima kasih! Saya berdoa kepada Tuhan supaya kalian pakai stadion saya tiap tahun!’ ” Lebih dari 5.000 orang menghadiri kebaktian itu, pada 3-6 Desember 2009. Pada hari terakhir, banyak delegasi mengenakan pakaian tradisional, sehingga terciptalah pemandangan yang memukau dari pakaian yang berwarna-warni. ”Semua saling berpelukan dan menangis—bahkan sebelum acara dimulai!” kata se¨ orang saudari. Setelah Gerrit Losch dari Badan Pimpinan menyampaikan doa penutup, hadirin bertepuk tangan dan melambai-lambaikan tangan selama beberapa menit. Seorang saudari yang berusia 86 tahun mengungkapkan apa yang juga dirasakan oleh banyak hadirin, ”Rasanya seperti sudah di dunia baru!” 170
BUKU TAHUNAN 2013
”Sebelum kebaktian, kami hanya mendengar tentang persaudaraan internasional kita. Sekarang kami sudah merasakannya!”
Banyak pejabat pemerintah juga terkesan. ”Pertemuan ini unik,” kata seorang pejabat. ”Tidak ada yang berbicara kasar, merokok, atau mengunyah buah pinang. Kelompok-kelompok etnik bersatu. Saya belum pernah melihat perkumpulan seperti ini!” Maurice Raj mengatakan, ”Bahkan seorang komandan militer di Yangon mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya belum pernah melihat pertemuan yang luar biasa seperti ini.” Banyak delegasi setuju bahwa mereka telah menyaksikan sesuatu yang istimewa. Seorang saudara setempat mengatakan, ”Sebelum kebaktian, kami hanya mendengar tentang persaudaraan internasional kita. Sekarang kami sudah merasakannya! Kami tidak akan pernah melupakan kasih yang ditunjukkan oleh saudara-saudari kita.”
”Putih dan Siap untuk Dipanen” Hampir 2.000 tahun yang lalu, Yesus berkata kepada murid-muridnya, ”Layangkanlah pandanganmu dan MYANMAR (BIRMA)
171
lihatlah ladang-ladang, yang sudah putih dan siap untuk dipanen.” (Yoh. 4:35) Hal yang sama terjadi atas Myanmar dewasa ini. Sekarang, negara itu mempunyai 3.790 penyiar, dengan rasio 1 penyiar banding 15.931 penduduk —benar-benar ladang yang luas untuk dipanen. Dan, dengan 8.005 orang yang hadir di Peringatan 2012, potensi pertumbuhan sangat besar! Sebagai bukti lebih lanjut, perhatikan Negara Bagian Rakhine, daerah pesisir yang berbatasan dengan Bangladesh yang penduduknya hampir empat juta orang tetapi belum ada Saksi-nya. ”Setiap bulan, kami menerima banyak surat dari orang-orang di daerah ini yang meminta majalah dan bantuan rohani,” kata Maurice Raj. ”Juga, semakin banyak orang Buddha di Myanmar, terutama kaum muda, yang menunjukkan minat akan kebenaran. Jadi, kami terus memohon kepada Pemilik panen agar mengutus lebih banyak pekerja.”—Mat. 9:37, 38.
172
Hampir 100 tahun yang ”Kami terus memohon lalu, dua perintis pemkepada Pemilik panen berani membawa kabar agar mengutus lebih baik ke negeri yang kebanyak pekerja” banyakan orangnya beragama Buddha ini. Sejak saat itu, ribuan orang dari berbagai latar belakang etnik telah menerima dan membela kebenaran. Meski menghadapi konflik yang hebat, pergolakan politik, kemiskinan di mana-mana, penindasan agama, isolasi dari dunia luar, dan bencana alam, Saksi-Saksi Yehuwa di Myanmar telah menunjukkan pengabdian yang tak tergoyahkan kepada Allah Yehuwa dan PutraNya, Yesus Kristus. Mereka tetap bertekad untuk memberitakan kabar baik Kerajaan dan untuk ”bertekun sepenuhnya dan berpanjang sabar dengan sukacita”. —Kol. 1:11.
MENARA PENGAWAL 1 Januari 1913 mengutip pernyataan jurnalis Amerika Herbert Kaufman, ” ’Mustahil’ adalah kata yang sudah ketinggalan zaman . . . Banyak hal yang dahulu cuma mimpi sekarang sudah menjadi kenyataan.” Ini adalah pendapat yang diterima luas kala itu. Tahun 1913 diawali dengan sikap optimis terhadap masa depan. Sikap optimis ini antara lain disebabkan oleh kemajuan teknologi. Misalnya, di Amerika Serikat, perusahaan mobil Ford membuka pabrik baru di Highland Park, Michigan. Tibatiba harga mobil merosot tajam, sehingga jutaan orang mampu membelinya. Bagaimana penurunan harga ini bisa terjadi? Pabrik yang baru itu memiliki metode perakitan massal. Kemajuan ini memungkinkan Ford merakit mobil Model T yang sedang populer kala itu dalam waktu yang lebih singkat. Maka, biaya dapat ditekan.
174
Seratus Tahun yang Lalu 1913 ˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Perjalanan Lintas-Benua Pastor Russell dan Siswa-Siswa Alkitab Internasional di Hot Springs, Arkansas, 4 Juni 1913
Umat Yehuwa juga optimis tetapi alasannya berbeda. SiswaSiswa Alkitab telah lama mengumumkan bahwa tahun 1914 akan menjadi tonggak sejarah, dan mereka sangat mengharapkan hal itu. Kegiatan mereka yang penuh semangat menunjukkan bahwa mereka tidak melambat seiring mendekatnya tahun itu. Pada bulan Juni 1913, serangkaian kebaktian dimulai dengan kebaktian satu hari di Kansas City, Missouri, Amerika Serikat. Sejak itu, selama empat minggu, kereta sewaan membawa lebih dari 200 saudara-saudari yang bersukacita melintasi Amerika Serikat bagian barat dan Kanada. Pada setiap kebaktian, para pendatang baru diberi kesempatan untuk meminta informasi tambahan. Ribuan hadirin menanggapinya, dan belakangan para peminat dihubungi oleh Siswa-Siswa Alkitab. Pada tahun 1913, saudara-saudara di kantor pusat Brooklyn sibuk mempersiapkan ”Drama-Foto Penciptaan”. Ini adalah drama yang berdurasi delapan jam yang berisi rekaman khotbah-khotbah Alkitab dan musik yang disinkronisasi dengan banyak slide kaca berwarna serta gambar bergerak. Siswa-Siswa Alkitab berharap bahwa dengan adanya ”Drama-Foto” ini jutaan orang akan dikabari. Meskipun pada waktu itu hanya ada sekitar 5.100 pemberita kabar baik yang aktif, tujuan mereka adalah agar drama ini ”mendapat publisitas sebanyak mungkin di seluruh dunia”. Apa yang akan terjadi pada tahun 1914? Bagaimana tanggapan orang-orang terhadap ”Drama-Foto”? Apa yang akan terjadi pada bulan Oktober, atau akhir dari Zaman Orang Kafir? Siswa-Siswa Alkitab dengan antusias menunggu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, namun tetap yakin akan dukungan Yehuwa. Perang Dunia I yang dahsyat sudah di ambang pintu. Itu akan merenggut sikap optimis orang-orang. Kemajuan teknologi tidak akan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi orang-orang. Tahun berikutnya akan membawa perubahan yang sangat besar bagi Siswa-Siswa Alkitab—dan bagi seluruh dunia. 176
BUKU TAHUNAN 2013
Kebaktian pada 1913 Di Amerika Serikat Pertle Springs, Missouri Hot Springs, Arkansas Los Angeles, Kalifornia San Francisco, Kalifornia Madison, Wisconsin Springfield, Massachusetts Asheville, Carolina Utara
1-8 Juni 1-8 Juni 11-15 Juni 14-16 Juni 29 Juni–6 Juli 13-20 Juli 20-27 Juli
Internasional Toronto, Kanada London, Inggris Glasgow, Skotlandia
20-27 Juli 1-4 Agustus 23-24 Agustus
Sebuah kartu pos: Perjalanan Lintas-Benua Pastor Russell
Jumlah Keseluruhan 2012 Kantor Cabang Saksi-Saksi Yehuwa:
96
Negeri yang Melaporkan:
239
Jumlah Sidang:
111.719
Hadirin Peringatan di Seluruh Dunia:
19.013.343
Yang Ambil Bagian dalam Peringatan:
12.604
Puncak Penyiar dalam Dinas Kerajaan:
7.782.346
Rata-Rata Penyiar yang Mengabar Setiap Bulan:
7.538.994
Persentase Kenaikan dari Tahun 2011:
1,9
Jumlah yang Dibaptis:
268.777
Rata-Rata Perintis Ekstra Setiap Bulan:
416.993
Rata-Rata PI dan PB Setiap Bulan:
950.022
Jumlah Jam Dinas: Rata-Rata PAR Setiap Bulan:
1.748.697.447 8.759.988
Selama tahun dinas 2012, Saksi-Saksi Yehuwa mengeluarkan lebih dari 184 juta dolar AS untuk keperluan para perintis istimewa, utusan injil, dan pengawas keliling dalam tugas lapangan mereka. ˛ Di seluruh dunia, 21.612 rohaniwan terlantik melayani di fasilitas cabang. Semuanya anggota Ordo Pelayan Sepenuh-Waktu Khusus Saksi-Saksi Yehuwa.
178
B UKU T A H UNA N 2013
Puncak Penyiar 8 Juta
SWISS
7 Juta
Puncak penyiar sedunia 7.782.346 Penduduk Swiss 7.664.000
6 Juta
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Rata-rata yang dibaptis setiap jam: 30
5 Juta
4 Juta
3 Juta
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
Sidang yang terbentuk setiap hari: 6 2 Juta
1 Juta
˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝˝
2012
2002
1992
1982
1972
1962
1952
1942
JUML A H KE S E L URUH A N
Jumlah jam yang digunakan dalam dinas lapangan: 1.748.697.447 Jam 6199.486 Tahun 179
LAPORAN TAHUN DINAS 2012 DARI Huruf dan angka setelah nama tiap negeri menunjukkan
Negeri atau Daerah Afrika Selatan (P-6) Afrika Tengah, Rep. (L-6) Albania (D-11) Amerika Serikat (E-32) Andorra (F-4) Angola (N-6) Anguilla (O-32) Antigua (P-32) Argentina (N-36) Armenia (G-9) Aruba (Q-29) Australia (O-19) Austria (F-5) Azerbaijan (G-9)
Penduduk
Puncak Peny. 2012
50.520.000 92.321 4.487.000 2.578 3.204.000 4.791 315.800.438 1.203.642 85.000 179 19.082.000 91.587 15.000 73
Rasio, 1 Peny. Banding
% Rata2 Peny. Kenaikan 2012 2011
547 89.929 1.740 2.474 669 4.635 262 1.156.150 475 164 208 86.802 205 65
2 5 1 9 12
89.000 40.542.337 3.274.300 103.504 22.736.804 8.394.000 9.235.100
487 144.134 11.073 899 66.023 20.923 1.118
183 281 296 115 344 401 8.260
475 142.435 11.019 877 64.884 20.795 1.064
239.773 351.404 148.692.000 274.000 16.743.662 9.595.000 11.108.871
761 1.651 168 2.527 30.226 5.145 25.311
315 213 885.071 108 554 1.865 439
749 1.602 161 2.484 29.292 4.965 24.131
325.000 9.100.000 65.194 10.320.730 15.666 3.760.000 2.033.000
2.252 11.005 523 22.703 109 1.208 2.121
144 827 125 455 144 3.113 959
2.198 10.545 462 21.957 103 1.191 2.045
2 3 1 6 10 -1 6
193.946.886 7.364.570 16.469.000 8.749.000 11.525.000 55.456 48.651
756.455 1.993 1.581 11.136 668 238 53
256 3.695 10.417 786 17.253 233 918
737.951 1.925 1.518 10.511 609 221 46
2 5 7 7 4
Cile (M-35) Cook, Kep. (O-26) Curacao ¸ (Q-30) Denmark (D-4) Dominika (P-33) Dominika, Rep. (O-29) Ekuador (K-34)
16.572.475 14.959 150.563 5.550.000 67.000 10.088.598 15.069.000
69.795 186 1.859 14.411 463 35.505 77.323
237 80 81 385 145 284 195
72.420 176 1.811 14.281 422 34.132 76.587
2 -1 3 1 -1 4 4
El Salvador (H-33) Estonia (D-6) Etiopia (L-8) Falkland, Kep. (Q-37) Faroe, Kep. (C-2) Fiji (N-24) Filipina (K-18)
6.267.000 1.294.236 87.000.000 2.841 49.000 860.806 95.880.024
38.359 4.235 9.502 13 118 2.877 181.236
163 306 9.156 219 415 299 529
37.721 4.152 9.300 12 108 2.734 178.467
2 -1 2 20 -11 3 3
Azores (G-1) Bahama, Kep. (G-35) Bangladesh (J-14) Barbados (Q-33) Belanda (E-4) Belarus (E-7) Belgia (E-4) Belize (H-33) Benin (L-4) Bermuda (F-36) Bolivia (M-36) Bonaire (Q-30) Bosnia dan Herzegovina (C-10) Botswana (O-6) Brasil (L-37) Bulgaria (F-7) Burkina Faso (K-3) Burundi (M-7) Cad (K-6) Cayman, Kep. (H-34) Chuuk (L-21)
-2 1 6 1 10 -1 15 4 1
7
SAKSI-SAKSI YEHUWA SEDUNIA lokasi negeri tersebut pada peta setelah bagan ini. Rata2 Peny. 2011
Jumlah Dibaptis 2012
Rata2 Perintis Ekstra
Rata2 Jumlah Perintis Sidang
Jumlah Jam
Rata2 PAR
Hadirin Peringatan
88.023 2.472 4.412 1.145.723 164 79.960 58
3.886 95 259 32.039 2 6.246 6
4.455 142 471 59.501 10 4.309 1
9.022 258 1.032 143.072 13 9.509 4
1.892 53 72 13.546 3 1.228 2
19.427.931 618.043 1.746.488 255.048.430 32.162 23.008.408 12.297
121.466 5.903 6.218 722.179 112 355.704 97
217.952 15.450 12.084 2.502.055 337 441.602 290
485 141.301 11.010 830 64.498 20.792 963
10 4.682 428 34 1.424 381 53
32 9.639 845 50 3.098 956 122
43 16.359 2.205 53 4.627 1.245 230
7 1.961 133 11 801 293 11
102.399 33.202.974 3.401.482 162.263 11.205.439 3.555.710 404.848
554 128.705 7.660 998 27.495 10.987 1.741
1.329 309.212 23.201 2.600 115.533 34.076 2.659
749 1.616 140 2.492 29.417 4.769 23.942
25 43 8 55 495 215 396
42 92 13 155 1.259 463 1.102
79 188 39 189 1.410 854 1.385
15 27 4 30 368 67 373
173.789 366.218 58.118 459.448 4.434.868 1.545.424 3.781.768
900 2.026 337 2.304 11.266 4.105 9.832
1.780 3.948 535 6.101 51.474 8.985 44.136
2.151 10.205 457 20.770 94 1.199 1.936
117 513 19 964 2 37 100
115 733 26 2.093 5 91 126
386 1.305 68 3.444 10 198 216
56 168 5 266 2 16 46
634.091 2.956.142 115.410 6.715.772 26.377 346.656 489.692
3.805 24.652 351 36.586 153 637 3.878
7.808 38.117 962 73.688 346 2.111 5.790
720.896 1.834 1.425 9.852 583 222 43
30.989 62 75 780 22 5
39.365 103 101 683 29 12 3
67.430 459 227 1.440 63 27 11
11.127 43 41 221 17 3 3
149.554.562 681.255 460.417 3.412.643 161.391 51.519 17.580
803.959 2.610 3.026 28.307 1.050 183 135
1.663.221 5.056 5.553 38.377 4.069 549 266
71.128 177 1.757 14.171 425 32.876 73.500
2.658 9 68 227 3 1.849 4.799
5.229 12 97 724 21 2.470 5.199
9.260 17 142 752 59 6.129 12.158
881 3 24 190 10 473 925
17.975.234 39.169 338.255 2.278.065 110.644 10.450.803 20.636.601
66.888 187 2.107 5.164 740 69.012 134.494
172.849 542 4.751 21.807 1.306 113.299 246.958
37.081 4.179 9.079 10 121 2.667 173.449
1.073 102 531
2.127 216 772 1 8 195 9.435
3.069 451 1.939
673 53 195 1 4 69 3.121
7.738.095 821.067 3.173.117 2.009 25.986 659.873 40.645.650
43.691 2.713 7.203 11 71 4.476 206.540
93.642 7.083 23.762 29 168 9.765 547.408
249 8.505
20 351 31.560
Negeri atau Daerah Finlandia (C-7) Gabon (M-5) Gambia (K-2) Georgia (G-9) Ghana (L-3) Gibraltar (G-3) Grenada (Q-32) Grinlandia (A-38) Guadeloupe (P-32) Guam (K-20) Guatemala (H-33) Guinea (K-2) Guinea-Bissau (K-2) Guinea Ekuatorial (L-5) Guyana (J-37) Guyana Prancis (J-37) Haiti (O-28) Honduras (H-33) Hong Kong (J-17) Hungaria (A-10) India (J-12) Indonesia (M-17) Inggris (E-3) Irlandia (E-2) Islandia (B-1) Israel (H-8) Italia (G-5) Jamaika (H-34) Jepang (G-19) Jerman (E-5) Kaledonia Baru (O-23) Kamboja (K-16) Kamerun (L-5) Kanada (C-31) Kazakstan (F-11) Kenya (M-8) Kirgistan (G-12) Kiribati (M-24) Kolombia (J-35) Kongo, Rep. (M-5) Kongo, Rep. Dem. (M-6) Korea, Rep. (G-18) Kosovo (D-11) Kosrae (L-22) Kosta Rika (J-34) Kroasia (B-9) Kuba (G-34) Latvia (D-6) Lebanon (H-8) Lesotho (P-7) Liberia (L-2) Liechtenstein (F-4) Lituania (D-6) Luksemburg (E-4) Madagaskar (O-9)
Penduduk
Puncak Peny. 2012
Rasio, 1 Peny. Banding
5.401.267 1.540.000 1.728.000 4.497.600 25.626.845 29.000 104.000 57.000 408.090 159.914 15.169.000 10.504.000 1.515.000 720.400 758.000 236.250 9.993.000 7.925.000 7.136.300 9.939.000 1.224.239.000 237.600.000 60.704.600 6.397.752 320.000 7.763.000 61.100.000 2.706.500 126.536.000 82.302.000 256.798 14.138.000 20.042.400 33.476.688 16.793.600 41.800.000 5.571.200 102.697 47.551.000 4.239.000 69.921.000 48.184.000 2.350.000 6.616 4.799.000 4.403.000 11.240.841 2.050.000 4.143.101 2.196.000 3.994.122 36.000 3.053.800 507.000 21.975.560
18.795 3.713 206 18.248 113.896 118 598 157 8.350 765 34.144 749 137 1.450 2.756 2.200 18.338 21.412 5.407 23.161 36.319 23.539 135.654 6.085 377 1.379 247.251 12.088 217.154 164.871 1.978 598 36.827 114.792 17.704 25.417 4.927 129 156.143 5.810 177.556 100.203 216 22 27.821 5.589 95.441 2.376 3.670 3.844 6.340 88 3.172 2.097 26.503
287 415 8.388 246 225 246 174 363 49 209 444 14.024 11.058 497 275 107 545 370 1.320 429 33.708 10.094 447 1.051 849 5.629 247 224 583 499 130 23.642 544 292 949 1.645 1.131 796 305 730 394 481 10.880 301 172 788 118 863 1.129 571 630 409 963 242 829
Rata2 % Peny. Kenaikan 2012 2011 18.710 3.560 197 17.577 109.085 113 547 154 8.089 748 33.017 692 123 1.359 2.680 2.138 17.403 20.122 5.262 22.593 34.995 22.862 131.629 5.930 356 1.348 245.326 11.838 216.692 162.705 1.936 546 35.604 112.710 17.175 24.223 4.804 120 152.280 5.526 163.349 99.970 207 17 27.172 5.552 94.810 2.327 3.581 3.648 5.728 85 3.095 2.013 25.779
-1 2 5 2 4 2 -1 -1 -3 1 8 3 3 6 5 3 6 3 3 -1 5 3 1 2 4 3 1
1 18 1 1 3 1 5 2 4 1 1 5 6 3 2 1 -1 2 5 2 -1 6
Rata2 Peny. 2011 18.851 3.504 188 17.180 104.718 111 555 155 8.311 738 30.512 670 120 1.284 2.562 2.079 16.412 19.482 5.126 22.740 33.182 22.296 130.808 5.817 342 1.312 243.454 11.866 217.352 162.894 1.920 462 35.222 111.970 17.216 23.510 4.760 114 148.767 5.312 161.298 99.103 197 16 26.264 5.556 93.254 2.337 3.558 3.671 5.598 81 3.027 2.034 24.208
Jumlah Dibaptis 2012 247 137 3 867 5.370 5 11 3 232 15 1.388 30 3 83 97 117 1.445 479 727 683 1.992 1.170 2.556 137 7 44 5.250 378 2.787 2.676 63 37 1.586 1.940 815 1.303 231 11 7.404 312 10.668 2.287 10 2 758 110 3.470 64 88 163 289 125 38 1.787
Rata2 Perintis Ekstra 808 232 14 1.067 4.392 6 35 7 436 34 1.983 42 6 122 176 150 1.138 1.167 438 1.206 2.570 1.609 6.463 311 20 87 17.112 611 18.187 7.113 135 22 1.739 6.526 1.309 1.009 401 23 7.386 312 6.605 9.833 12 1 1.483 356 7.008 137 179 172 247 4 209 106 1.479
Rata2 Jumlah Perintis Sidang 1.854 467 35 2.622 9.942 14 60 34 576 121 3.817 112 33 173 330 250 2.242 3.154 882 1.802 3.599 2.196 10.712 689 50 131 29.700 1.465 65.245 10.565 157 276 3.050 10.677 2.917 3.240 895 21 19.796 368 15.122 36.361 74 6 2.438 481 8.203 326 141 395 675 4 425 122 4.087
304 34 4 203 1.594 2 9 6 131 8 670 18 2 12 44 35 242 352 67 289 462 392 1.544 114 7 21 3.045 196 3.055 2.237 26 10 324 1.373 228 566 68 2 2.431 76 3.288 1.390 5 1 436 66 1.403 36 64 82 113 1 53 31 598
Jumlah Jam
Rata2 PAR
Hadirin Peringatan
3.022.994 1.033.098 64.263 4.205.282 24.825.933 24.789 130.313 36.402 1.524.620 187.517 7.999.415 226.572 55.409 409.575 617.165 574.904 4.626.681 5.751.339 1.554.548 4.451.586 7.435.854 5.435.852 22.603.448 1.271.250 77.769 312.175 56.925.042 2.425.637 81.447.987 27.404.939 419.945 290.119 8.082.532 22.335.732 4.747.169 6.377.165 1.400.773 48.018 36.058.715 1.359.639 37.494.752 44.387.047 101.160 7.452 5.656.615 1.179.381 19.189.315 588.914 543.637 855.315 1.641.694 10.998 808.327 358.785 7.676.817
10.575 8.339 412 9.226 329.388 36 679 132 8.830 908 43.634 1.799 384 4.490 4.177 4.548 37.573 32.166 6.718 13.513 40.085 27.740 57.322 3.254 276 982 119.785 14.094 168.138 74.466 2.406 1.569 65.920 50.538 13.509 41.684 5.086 339 223.610 17.892 456.033 78.689 433 55 34.437 2.488 171.184 2.351 1.821 6.222 19.048 48 2.733 1.116 67.405
26.459 11.008 571 32.576 290.127 191 1.542 303 19.292 2.021 89.231 3.479 574 5.499 10.241 7.518 72.246 63.096 9.638 43.271 96.181 54.056 225.351 11.282 691 2.558 452.062 35.350 314.111 265.407 6.204 1.736 92.238 187.704 31.186 60.162 10.346 380 490.538 26.396 1.001.518 140.976 713 92 68.409 9.367 225.545 3.869 6.587 9.575 73.223 148 5.469 3.877 115.958
Negeri atau Daerah
Penduduk
Puncak Peny. 2012
Madeira (H-1) Makau (J-17) Makedonia (D-11) Malawi (N-8) Malaysia (L-16) Mali (K-3) Malta (G-5)
272.950 557.400 2.061.000 15.000.000 29.322.000 15.370.000 417.000
1.152 255 1.346 80.439 4.295 286 580
237 2.186 1.531 186 6.827 53.741 719
1.140 239 1.329 78.225 4.124 274 570
53.158 402.499 1.257.900 209.530 116.260.000 3.573.000 2.756.000
192 4.787 1.751 114 772.628 20.294 339
277 84 718 1.838 150 176 8.130
178 4.711 1.733 101 749.585 20.020 317
-2 2 2 40 3
631.490 5.000 24.500.000 60.380.000 2.327.000 9.378 26.620.809
243 21 52.695 3.790 2.040 18 1.738
2.599 238 465 15.931 1.141 521 15.317
233 16 47.906 3.705 1.891 15 1.665
-2 33 5 2 6 15 12
12.355 16.069.000 163.115.000 5.962.000 1.398 4.883.000 180.874.975
57 305 344.342 24.480 25 11.141 880
217 52.685 474 244 56 438 205.540
53 290 312.251 23.453 23 10.959 842
3 4 -4 2 -6
Palau (L-19) Palestina, Wil. (H-8) Panama (J-34) Pantai Gading (L-3) Papua Nugini (M-20) Paraguay (M-37) Peru (L-35)
21.032 4.268.000 3.629.000 20.675.000 7.013.829 7.136.610 29.734.000
84 77 15.160 9.253 4.014 9.016 117.245
250 55.429 239 2.234 1.747 792 254
80 64 14.242 8.786 3.770 8.781 110.651
3 8 6 4 -1 3 2
Pohnpei (L-22) Polandia (E-6) Portugal (G-2) Prancis (F-4) Puerto Riko (O-31) Pulau Norfolk (P-23)
35.981 38.081.740 9.769.071 63.128.000 3.749.000 2.169
92 125.485 49.450 124.029 26.274 8
391 303 198 509 143 271
81 124.292 49.049 121.331 25.827 7
-14
10.512.208 839.480 40.440 2.527 21.388.000 142.958.000
15.456 2.927 42 16 40.147 168.618
680 287 963 158 533 848
15.352 2.887 38 13 39.803 162.748
1
11.689.696 1.500 48.220 187.820 69.543 32.000 183.176
22.734 10 222 497 222 200 659
514 150 217 378 313 160 278
20.604 9 212 450 204 199 634
8 -10 -2 13 1 3 8
Marshall, Kep. (L-23) Martinik (P-32) Mauritius (O-10) Mayotte (N-9) Meksiko (G-31) Moldova (F-7) Mongolia (F-15) Montenegro (D-10) Montserrat (P-32) Mozambik (O-7) Myanmar (J-15) Namibia (O-5) Nauru (M-23) Nepal (H-13) Nevis (P-32) Niger (K-4) Nigeria (L-4) Nikaragua (H-33) Niue (O-26) Norwegia (C-4) Pakistan (H-12)
Republik Cheska (E-5) Reunion (O-10) Rodrigues (O-11) Rota (K-20) Rumania (F-6) Rusia (C-15) Rwanda (M-7) Saba (O-32) Saipan (K-20) Samoa (N-25) Samoa Amerika (N-26) San Marino (F-5) ˜ Tom e´ & Principe (M-4) Sao
Rasio, 1 Peny. Banding
Rata2 % Peny. Kenaikan 2012 2011 12 3 6 2 1
8
1 -22 1 3 8
Rata2 Peny. 2011
Jumlah Dibaptis 2012 33
Rata2 Perintis Ekstra
Rata2 Jumlah Perintis Sidang
Jumlah Jam
Rata2 PAR
Hadirin Peringatan
1.138 213 1.334 75.647 3.874 269 565
57 3.218 212 13 12
72 13 82 3.350 244 16 28
94 53 197 6.039 932 50 46
17 4 24 1.310 116 7 7
247.374 86.842 376.332 14.963.619 1.344.041 100.825 101.795
846 349 1.203 97.941 7.207 687 214
2.057 605 3.284 276.484 11.250 988 1.042
182 4.636 1.703 72 724.690 20.053 294
9 158 50 2 23.288 652 26
13 325 83 3 33.131 1.071 34
20 529 121 22 109.539 2.005 135
3 58 26 1 13.040 249 6
46.274 1.121.779 321.724 29.141 179.153.281 3.939.786 154.840
433 5.378 2.025 175 1.052.854 14.395 754
881 10.822 3.976 258 2.224.500 38.831 1.107
237 12 45.684 3.630 1.791 13 1.493
4 3.181 140 133 2 121
31 1 1.699 103 123 1 119
34 5 4.287 516 193 2 437
4 1 1.069 69 41 1 23
72.273 6.670 9.615.471 793.929 471.573 4.587 547.139
158 46 68.954 3.937 3.604 29 3.346
616 72 256.493 8.005 6.190 125 4.912
4 45 32.969 3.060 6 719 100
1 6 5.605 371 1 164 18
10.170 84.431 63.438.818 5.994.971 7.526 1.735.432 190.647
54 448 662.858 41.798 28 5.018 1.149
176 961 673.264 84.605 68 17.548 4.075
53 289 303.837 22.633 24 10.740 897
2 15 12.338 738 233 42
2 17 10.875 1.224 1 539 39
78 59 13.466 8.483 3.806 8.557 108.264
3 2 476 515 147 380 5.022
10 4 859 671 189 540 7.762
15 3 1.878 1.258 367 1.177 24.466
1 2 297 232 67 171 1.274
24.826 9.654 3.564.968 2.789.064 810.235 2.285.471 35.297.439
135 49 21.767 24.461 5.091 12.358 185.085
270 147 46.187 42.661 28.909 18.492 357.158
94 124.832 48.966 120.172 25.814 9
3 2.420 1.141 2.300 606
9 5.952 3.043 7.441 1.521 1
14 7.508 3.459 12.458 2.932
1 1.487 643 1.578 330 1
24.082 18.001.901 9.679.327 25.937.044 5.494.867 1.193
173 50.800 28.829 54.558 17.126 3
251 206.964 94.980 213.245 59.480 14
15.363 2.857 37 12 39.635 161.324
270 82 4
797 185 2 1 1.944 11.704
801 296 4 3 3.410 28.021
233 33 1 1 540 2.445
2.419.381 645.432 9.048 5.206 7.355.261 46.152.714
6.716 2.197 55 31 24.602 122.936
26.287 6.159 89 43 81.592 287.341
1.629 1 16 26 12 14 44
3.558 1 39 87 25 25 127
487 1 2 11 3 2 10
7.766.659 1.413 68.120 131.899 51.751 52.425 225.798
52.123 11 384 676 357 105 2.290
69.582 35 512 1.707 727 334 2.813
19.041 10 217 399 201 193 588
1.119 5.857 1.809 1 10 36 3 37
Negeri atau Daerah
Penduduk
Puncak Peny. 2012
Selandia Baru (Q-24) Senegal (K-2) Serbia (C-11) Seychelles (M-9) Sierra Leone (L-2) Siprus (H-7) Slovakia (F-6)
4.440.939 12.434.000 8.118.146 88.211 5.696.000 885.600 5.445.324
13.969 1.155 3.843 337 2.030 2.481 11.184
318 10.765 2.112 262 2.806 357 487
13.742 1.116 3.816 327 1.840 2.439 11.094
Slovenia (B-8) Solomon, Kep. (M-22) Spanyol (G-3) Sri Lanka (L-13) ´ St. Barthelemy (O-32) St. Eustatius (P-32) St. Helena (N-3)
2.030.000 584.578 46.077.000 20.860.000 9.057 3.500 4.000
2.004 1.790 110.651 5.248 25 24 121
1.013 327 416 3.975 362 146 33
1.983 1.717 107.986 5.132 23 22 117
St. Kitts (O-32) St. Lucia (Q-33) St. Maarten (O-32) St. Martin (O-32) St. Pierre & Miquelon (D-37) St. Vincent & Grenadines (Q-32) Sudan (K-7)
40.000 174.000 41.000 37.461 6.314 110.000 33.419.625
210 728 343 345 15 371 658
190 239 120 109 421 296 50.790
202 711 311 299 14 355 495
5 7 1 100
Sudan Selatan (L-7) Suriname (J-37) Swaziland (P-7) Swedia (B-6) Swiss (F-4) Tahiti (M-27) Taiwan (J-17)
10.314.021 539.912 1.205.000 9.522.998 7.664.000 271.000 23.276.000
1.253 2.620 3.134 22.380 18.251 2.789 8.577
8.231 206 384 426 420 97 2.714
1.103 2.536 2.938 22.043 17.696 2.700 8.366
100 3 2
Tanjung Verde (K-1) Tanzania (M-8) Thailand (K-15) Timor-Leste (N-18) Tinian (K-20) Togo (L-4) Tonga (O-25)
523.568 46.229.000 67.092.000 1.175.880 3.136 6.155.000 106.146
1.973 16.476 3.631 214 15 17.429 233
265 2.806 18.478 5.495 209 353 456
1.936 14.478 3.508 194 12 16.612 225
4 3 5 9 -20 3
Trinidad & Tobago (R-33) Turki (G-8) Turks & Caicos (N-29) Tuvalu (M-24) Uganda (L-7) Ukraina (E-7) Uruguay (O-37) Vanuatu (N-23)
1.351.000 74.000.000 39.832 9.847 34.509.000 45.561.000 3.286.314 246.162
9.373 2.204 332 75 5.924 150.840 11.690 564
144 33.575 120 131 5.825 302 281 436
9.216 2.171 302 62 5.691 149.199 11.386 492
1 3 8 -2 7
Venezuela (J-36) Virginia (AS), Kep. (O-31) Virginia (Inggris), Kep. (O-31) Wallis & Futuna, Kep. (N-25) Yap (L-19) Yunani (G-6) Zambia (N-7) Zimbabwe (O-7) 30 Negeri Lain
28.946.101 109.000 13.000 13.936 11.376 10.787.690 13.883.577 12.759.565
129.310 640 272 88 27 29.098 162.370 39.238 29.500
224 170 48 158 421 371 86 325
124.670 615 264 61 25 29.003 156.898 38.637 27.388
3
3 2 11,9
7.538.994
1,9
Jumlah Seluruhnya (239 Negeri)
7.782.346
Rasio, 1 Peny. Banding
Rata2 % Peny. Kenaikan 2012 2011 -1 1 2 3 1 -1 -1 1 4 100 5 6
2 -69
1 7 6
-1 9
4 2 4
Rata2 Peny. 2011
Jumlah Dibaptis 2012
Rata2 Perintis Ekstra
13.832 1.100 3.810 321 1.793 2.403 11.181
269 36 112 12 97 91 173
696 65 292 17 108 151 505
1.074 129 522 21 228 260 396
1.987 1.727 107.405 4.951
41 83 2.432 295
21 110
2 3
103 71 7.690 364 2 1 4
192 665 308
3 29 17
14 347 1.590 2.464 2.891 22.052 17.535 2.523 7.869
Rata2 Jumlah Perintis Sidang
Jumlah Jam
Rata2 PAR
Hadirin Peringatan
186 25 59 4 35 34 159
2.515.178 307.622 1.014.165 62.362 510.919 534.917 1.527.344
8.119 1.803 2.207 370 4.265 1.652 3.453
26.423 2.580 8.271 871 7.854 4.795 20.709
228 224 12.293 574 2 2 1
29 48 1.521 91 1 1 3
454.479 364.247 25.926.712 1.176.332 5.196 5.605 12.335
1.041 1.850 60.107 7.194 22 32 79
3.121 8.409 196.960 13.581 73 84 288
13 19
12 45 17 25 2 29 30
32 106 32 7 3 51 67
4 10 5 5 1 8 17
55.995 186.375 66.545 42.311 4.763 98.225 138.680
318 1.261 419 440 9 526 855
792 2.196 1.126 905 23 1.124 1.569
66 214 189 344 326 205 541
44 229 140 998 772 232 759
173 239 264 1.855 833 266 2.536
34 51 90 318 268 35 125
321.329 583.994 649.370 3.567.794 2.711.980 694.706 3.431.292
2.766 4.527 4.140 9.716 8.466 4.154 14.051
4.678 8.121 7.496 35.524 31.194 9.057 18.477
80 862 132 20
342 1.623 1.005 39 2 1.504 30
35 454 89 3 1 259 5
567.888 3.486.362 1.290.720 65.883 4.261 4.306.123 48.726
4.173 25.638 5.298 345 23 49.620 260
7.957 50.125 8.066 563 25 58.880 612
1.865 14.036 3.351 178 15 16.140 226
806 9
123 589 252 13 1 1.180 12
9.109 2.104 280 63 5.318 148.509 11.447 453
234 77 38 9 392 4.861 329 79
738 155 18 5 362 10.443 623 30
1.138 224 50 2 843 19.008 655 52
117 28 5 1 122 1.723 157 5
2.038.239 526.758 94.006 8.607 1.695.660 35.632.928 1.953.309 114.328
11.234 1.394 703 74 15.135 90.260 9.104 1.119
22.742 4.102 1.018 224 19.798 265.985 24.314 2.743
120.533 614 253 60 24 29.006 152.135 37.720 24.483
6.496 27 1 2 673 10.090 2.369 1.617
8.836 36 18 2 3 1.623 5.519 2.156 2.254
21.759 87 31 6 5 3.601 11.894 4.540 8.937
1.549 10 4 1 1 381 2.488 1.031 685
35.231.980 147.292 64.743 11.270 8.018 6.268.911 31.046.219 9.585.337 12.213.683
186.600 609 328 81 65 13.333 315.951 85.088 47.402
404.516 1.824 806 177 124 49.308 738.978 97.688 54.524
7.395.672
268.777
416.993
950.022 111.719
1.748.697.447
8.759.988 19.013.343
1 A
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
GRINLANDIA HUNGARIA
B
SLOVENIA ISLANDIA
KROASIA
SWEDIA
BOSNIA & HERZEGOVINA
FINLANDIA
C
KEPULAUAN FAROE
ESTONIA
D
PULAU MAN IRLANDIA UTARA IRLANDIA
E
GUERNSEY JERSEY
F
LITUANIA BELANDA KALININGRAD JERMAN BELARUS INGGRIS POLANDIA LUKSEMBURG BELGIA U K R A I N A REP. CHESKA SLOVAKIA PRANCIS AUSTRIA MOLDOVA SWISS LIECHTENSTEIN
PORTUGAL SPANYOL
MONAKO SAN MARINO
H KEPULAUAN
TUNISIA
ALJAZAIR
K GAMBIA
MALI
L
L IB I A
C A D
ALBANIA
GEORGIA
KIRGISTAN UZBEKISTAN TURKMENISTAN TAJIKISTAN AZERBAIJAN IRAN
AFGANISTAN
KUWAIT BAHRAIN ARAB QATAR SAUDI UNI EMIRAT ARAB OMAN
M E S I R
NIGER
BURKINA FASO
IA
YUNANI
SIPRUS SURIAH LEBANON IRAK ISRAEL WILAYAH YORDANIA PALESTINA
SAHARA BARAT
TANJUNGMAURITANIA VERDE SENEGAL
MAKEDONIA
K A Z A K S T A N
MALTA
MAROKO
CANARY
IA
A
ARMENIA TURKI
BULGARIA YUNANI
AZORES GIBRALTAR MADEIRA
J
RUMANIA
IT AL
KOSOVO
MONTENEGRO
IT
LATVIA
DENMARK
ANDORRA
G
SERBIA
NORWEGIA
ERITREA SUDA N
NEPAL
PAKISTAN
INDIA
YAMAN JIBUTI
SOKOTRA GUINEAGUINEA NIGERIA SOMALIA S U D A N ETIOPIA GHANA BISSAU REP. AFRIKA BENIN SRI LANKA S E L ATA N SIERRA TENGAH L LEONE LIBERIA TOGO KAMERUN UGANDA PANTAI GADING MALADEWA ˜ ´ ´ KENYA RWANDA SAO TOME & PRINCIPE GABON ES GUINEA EKUATORIAL REP. DEM. LL BURUNDI M HE KONGO REP. KONGO YC TANZANIA SE ASCENSION KEP. KOMORO ANGOLA MAYOTTE MALAWI N ZAMBIA ST. HELENA
O
ZIMBABWE NAMIBIA MADAGASKAR BOTSWANA MOZAMBIK
SAMUDRA AT L A N T I K S E L ATA N
P
Q
MAURITIUS REUNION
RODRIGUES
SWAZILAND AFRIKA SELATAN
LESOTHO
SAMUDRA
TRISTAN DA CUNHA
R
KEP. KERGUELEN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26 A
B R
U
S
I
A
C
ALASKA
D
E M O N G O L I A
C
I
N
F
REPUBLIK RAKYAT DEMOKRATIK KOREA
A
SAMUDRA PA S I F I K U TA R A
JEPANG
REPUBLIK KOREA
BHUTAN
G
H
MIDWAY
BANGLADESH
MYANMAR
J
TAIWAN HONG KONG MAKAU
LAOS THAILAND
TINIAN
FILIPINA
KAMBOJA
SAIPAN
K
ROTA GUAM
YAP
VIETNAM BRUNEI
KEPULAUAN MARSHALL
POHNPEI
PALAU
CHUUK
M A L AY S I A
L
KOSRAE NAURU
PULAU NATAL K
SINGAPURA
I
N
D
KEPULAUAN COCOS
O
N
E
HAWAII
PULAU WAKE
S
I
A
PAPUA NUGINI
I
R
KEPULAUAN SOLOMON KEP. WALLIS & FUTUNA VANUATU FIJI
TIMOR-LESTE
KALEDONIA BARU
I
PULAU NORFOLK
A T
I
TOKELAU
N
SAMOA TONGA
A U S T R A L I A
B
M
TUVALU
SAMOA AMERIKA NIUE
O
KEPULAUAN COOK
P
HINDIA
Q
SELANDIA BARU
R 14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
A GRINLANDIA
B
C
K A N A D A
D
ST. PIERRE & MIQUELON
E
SAMUDRA AT L A N T I K U TA R A
A M E R I K A S E R I K A T
F
BERMUDA
G
H
SAMUDRA PA S I F I K
KUBA BELIZE
JAMAIKA HONDURAS
GUATEMALA EL SALVADOR
NIKARAGUA KOSTA RIKA PANAMA
J
GUYANA SURINAME GUYANA PRANCIS
VENEZUELA
KOLOMBIA
´ KEPULAUAN GAL APAGOS
K
KEPULAUAN BAHAMA
KEPULAUAN CAYMAN
MEKSIKO
EKUADOR
KEPULAUAN MARQUESAS
B R A S I L
L
PERU
KEPULAUAN TUAMOTU
BOLIVIA
M
TAHITI KEPULAUAN AUSTRAL
TURKS & CAICOS KEPULAUAN VIRGINIA (INGGRIS) ANGUILLA ST. MAARTEN´ HAITI REPUBLIK ST. BARTHELEMY DOMINIKA ST. KITTS NEVIS PUERTO RIKO ANTIGUA KEPULAUAN VIRGINIA (AS) SABA GUADELOUPE ST. EUSTATIUS
N
O
P
PARAGUAY
CILE
PULAU PITCAIRN
MONTSERRAT
ARGENTINA URUGUAY
DOMINIKA
MARTINIK
Q
ARUBA
CURACAO ¸ BONAIRE
ST. LUCIA ST.VINCENT& BARBADOS GRENADINE GRENADA
KEPULAUAN FALKLAND
TRINIDAD & TOBAGO
R 27
28
29
30
31
32
33
34
GEORGIA SELATAN
35
36
37
38
Inginkah Anda mendapat lebih banyak informasi? Silakan hubungi Saksi-Saksi Yehuwa di www.jw.org.
Buku
Buku Kecil/ Brosur Jam
Majalah
Laporan Dinas Saya Tahun 2013
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah
Kunjungan Kembali
PAR
192