ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Respon Pengunjung Terhadap Layanan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran penilaian pemakai terhadap layanan Perpustakaan FKIK UIN Jakarta. Penelitian ini menggunakan meteode penelitian deskriptif kuantitatif dengan subyek penelitian adalah pengunjung Perpustakaan FKIK yang terdaftar sebagai anggota. Sampel penelitian sebesar 30 mahasiswa, pengambilan sampel dilakukan secara aksidental. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian adalah (1) jenis koleksi yang paling banyak dimanfaatkan adalah buku, (2) dari sekian unsur layanan yang diteliti pada umumnya sudah diresponkan baik oleh pengunjung. Unsur-unsur layanan tersebut adalah suasana dalam gedung, tata ruang, jumlah meja kursi, cahaya dalam gedung, kebersihan, penataan koleksi di rak, kesesuaian koleksi rujukan, penelusuran melalui OPAC, penggunaan layanan internet, tarif internet, bimbingan bagi pemakai, sikap petugas layanan, kecepatan pelayanan petugas, kemampuan petugas melayani pemakai, jam buka layanan, persyaratan menjadi anggota, besarnya jumlah denda, pedoman perpustakaan, keberadaan perpustakaan dan tingkat kepuasan terhadap layanan. Namun demikian terdapat juga beberapa unsur layanan yang dipersepsikan kurang baik yaitu; kesesuaian koleksi dengan kebutuhan pengunjung, frekuensi menemukan literatur yang dibutuhkan, penggunaan OPAC, ketersediaan komputer untuk layanan internet, sikap petugas yang kurang
berinisiatif menawarkan bantuan kepada pengunjung yang melakukan penelusuran informasi, jangka waktu peminjaman koleksi dan jumlah koleksi yang dapat dipinjam
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT Sang Pencipta Langit dan Bumi beserta isinya serta salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Karena inayahNyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik yang berjudul “ Respon Pengunjung Terhadap Layanan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami berbagai hambatan dan tantangan yang begitu banyak. Namun berkat dorongan semangat dari berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. H. Abd. Chair, MA selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Bapak Drs. Rizal Saiful Haq, MA selaku ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi 3. Bapak Drs. Pungki Purnomo, MLIS selaku sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi 4. Bapak Agus Umar, S.Ag, M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk senatiasa memberikan petunjuk dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini
3
5. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan begitu banyak ilmu pengetahuan yang berguna kepada penulis 6. Kepala Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan seluruh stafnya dan Kepala Urusan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora dan staf. 7. Bapak Kepala Urusan Perpustakaan FKIK dan seluruh stafnya 8. Ayahanda (almarhum) dan Ibunda dengan segenap ketulusan, kesabaran dan juga pengorbanan yang tiada henti dalam mendidik dan membesarkan penulis 9. Teman-teman JIP Program Non Reguler Fakultas Adab dan Humaniora Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka, amin ya robbal ‘alamin. Jakarta, 12 Maret 2009
Penulis
4
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………
i
KATA PENGANTAR ..........................................................................
ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………
iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………
iv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………
4
C. Tujuan dan Signifikasi Penulisan ……………………. 4
BAB II
D. Metodologi Penelitian ……………………………...
5
E. Sistematika Penulisan ………………………………
9
TINJAUAN LITERATUR A. Layanan perpustakaan ………………………………… 11 1. Sistem layanan . …………………………………… 11 2. Jenis layanan ………… …………………………… 12 3. Unsur – unsur Pokok Layanan …………… ……… 15 B. Penilaian Terhadap Layanan Perpustakaan …………… 20 1. Penilaian Internal…………………………………… 21 2. Penilaian Eksternal ………………………………… 21
5
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FKIK A. Sejarah Berdirinya Perpustakaan …………………….
23
B. Struktur Organisasi …………………………………... 24 C. Sistem, Jam dan Jenis Layanan ………………………. 25 1. Sistem Layanan …………………………………… 25 2. Jam Buka Perpustakaan …………………………… 26 3. Jenis Layanan ……………………………………… 26 4. Koleksi Perpustakaan ……………………………… 27 5. Keanggotaan ………………………………………. 28 6. Prosedur Perpustakaan …………………………….. 28 7. Bebas Pustaka …………………………………….. 31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyebaran Kuesioner ……………………………….. 37 B. Perolehan Data ……………………………………….
BAB V
37
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …………………………………………..
61
B. Saran-Saran ………………………………………….
63
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
6
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Jam Buka Perpustakaan …………………………………….
26
Tabel 2
Koleksi Perpustakaan FKIK UIN Jakarta …….…………….
27
Tabel 3
Penyebaran Kuesioner ………………………………...…….
37
Tabel 4
Identitas responden …………………………………..……...
38
Tabel 5
Akses ke Perpustakaan FKIK……………………………..… .38
Tabel 6
Suasana dalam gedung perpustakaan......................................
39
Tabel 7
Tata ruang gedung perpustakaan.............................................
.40
Tabel 8
Jumlah meja/kursi di perpustakaan...........................................
41
Tabel 9
Cahaya dalam gedung perpustakaan.........................................
42
Tabel 10
Kebersihan dalam gedung perpustakaan.................................
42
Tabel 11
Layanan yang paling sering digunakan……………………..
43
Table 12
Penataan koleksi di rak………………………………………
44
Tabel 13
Kesesuaian koleksi dengan kebutuhannya…………………..
45
Tabel 14
Frekuensi menemukan literatur yang dicari……….…..….....
46
Tabel 15
Kesesuaian koleksi rujukan dengan kebutuhannya…….… .... 46.
Tabel 16
Frekuensi penggunaan OPAC…………………………….....
47
Tabel 17
Kemudahan penelusuran melalui OPAC………..…….........
47
Tabel 18
Frekuensi penggunaan layanan internet.................................
50
Tabel 19
Ketersediaan komputer untuk layanan internet....................... 50
Tabel 20
Tarif layanan internet............................................................... 51
Tabel 21
Keberadaan bimbingan pemakai............................................. 52
7
Tabel 22
Sikap petugas perpustakaan.....................................................
53
Tabel 23
Frekuensi penawaran bantuan petugas...................................
53
Tabel 24
Kecepatan pelayanan petugas................................................
54
Tabel 25
Kemampuan petugas melayani pemakai..................................
55
Tabel 26
Jam buka layanan perpustakaan..............................................
56
Tabel 27
Kemudahaan menjadi anggota perpustakaan..........................
57
8
BAB I PENDAHULUAN
A . Latar Belakang M asalah Sulistyo-Basuki memberikan definisi perpustakaan sebagai sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.1 Dari definisi ini maka terdapat berbagai jenis perpustakaan dengan spesifikasi pengguna yang berbeda. Sehingga Secara garis besar apabila dilihat dari keperluan informasi berbagai kelompok pembaca maka paling tidak ada empat jenis perpustakaan yaitu perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaan umum dan perpustakaan khusus. Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri Dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat) maka perpustakaan perguruan tinggi pun bertujuan membantu melaksanakan ketiga darma perguruang tinggi. Yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan jurusan, bagian, fakultas, universitas, institut, sekolah tinggi,
1
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), cet. ke-2, h. 3
9
politeknik, akademi, maupun perpustakaan program non gelar.2 Layanan perpustakaan perguruan tinggi dengan demikian adalah ditujukan untuk sivitas akademika perguruan tinggi yaitu mahasiswa, dosen, peneliti dan karyawan perguruan tinggi. Terdapat berbagai layanan yang bisa diberikan oleh perpustakaan perguruan tinggi apalagi sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi mulai dari layanan sirkulasi, referensi, majalah, internet, basis data elektronik, CD-ROM, fotokopi dan lain-lain. Apapun layanan yang diberikan tentu harus sejalan dengan kebutuhan informasi sivitas akademika perguruan tinggi. Kemajuan teknologi informasi membuat perpustakaan perguruan tinggi mendesain ulang layanan informasi yang mereka berikan. Dengan perkembangan teknologi informasi maka terdapat ledakan informasi yang tercipta, bergulir dan terkomunikasikan melalui jaringan komputer (internet). Disisi lain muncul dan berkembangnya agen jasa informasi dimana mereka mengemas informasi sedemikian banyak, membuat sarana penelusurannya lalu memasarkannya kepada pengguna informasi aktual dan potensial seperti masyarakat perguruan tinggi. Agen penyedia jasa informasi yang terkenal diantaranya adalah ProQuest dan Ebsco. Mereka menyediakan basis data elektronik dalam berbagai bidang seperti ekonomi, kedokteran, ilmu-ilmu sosial, humaniora dan sains. Namun kualitas layanan suatu perpustakaan juga tidak saja dilihat dari aspek koleksi yang diberikan, tetapi juga menyangkut sarana dan prasarana; gedung atau ruang, meja dan kursi, komputer, layout perpustakaan, penerangan dan petugas
2
Sulistyo-Basuki, Ibid, h.51
10
layanannya. Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tidak ingin ketinggalan dan terus menerus melakukan upaya pengembangan layanan infromasi dalam rangka mencermati kemajuan informasi bidang kedokteran dan ilmu kesehatan. Usahausaha pengembangan dilakukan oleh Perpustakaan FKIK baik dari sisi koleksi, sarana dan prasarana maupun sumber daya manusianya. Namun baik dan buruknya layanan suatu perpustakaan tentu bisa dilihat dari bagaimana persepsi pengunjung atau pengguna terhadap layanan mereka. Apakah layanan mereka sudah memenuhi kebutuan informasi pengguna atau belum. Kemudian kebutuhan informasi apa saja yang sesungguhnya dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Mengingat demikian pentingnya layanan yang berkualitas sebagaimana yang dijelaskan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang layanan di Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini mengingat fenomena (gejala) bahwa Perpustakaan FKIK dalam memberikan layanan kurang memuaskan bagi pengguna atau pengunjung Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan (input) bagi pimpinan terutama bagi pustakawan yang memberikan layanan di Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11
B . Pem batasan dan P erum usan M asalah 1. Pembatasan Masalah Seperti yang dikemukakan dalam uraian latar belakang masalah di atas maka yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah pemanfaatan layanan Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang masih kurang memuaskan. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana respon pengunjung terhadap layanan Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya; (a) sarana prasarana, (b) koleksi, (c) petugas, dan (d) kebijakan layanan yang ada? C . T ujuan dan Signifikansi Penulisan Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui respon pengunjung perpustakaan terhadap layanan Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya sarana prasarana, koleksi, petugas, dan kebijakan layanan perpustakaan. Tulisan ini juga dapat dijadikan wahana bagi pustakawan untuk merancang layanannya agar sesuai dengan harapan pemakai perpustakaan. Di samping itu, bagi penulis penelitian ini merupakan upaya untuk pemahaman,
pengembangan
dan
penerapan
perpustakaan yang telah diperoleh sebelumnya.
12
pengetahuan
bidang
ilmu
D. M etode Penelitian 1. Tipe Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang untuk mengumpulkan informasi, status gejala yang ada atau keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran (lukisan) secara rinci, sistematis, aktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat serta hubungan fenomena yang akan diteliti.3 Jadi dalam penelitian ini penulis hendak mendapatkan gambaran mengenai persepsi pengunjung terhadap layanan Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Pendekatan Penelitian Adapun pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang dimaksud untuk malakukan pengukuran gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan terhadap pengunjung perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jenis dan Sumber Data a. Data primer: data ini bersumber dari responden langsung ditemui di lapangan (lokasi penelitian) yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada para pengunjung perpustaaan FKIK UIN Jakarta. b. Data sekunder: data sekundar ini berdasar dari perpustakaan, yang terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, artikel dan dokumen yang
3
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h.309.
13
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.4 4. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya.5 Menurut Koentjaraningrat populasi adalah jumlah total dari subjek yang akan diteliti, dan sampel adalah bagian-bagian dari populasi yang menjadi subjek dari penelitian. Dalam melakukan penelitian dapat dilakukan terhadap sebagian dari populasi tersebut dan hasilnya dapat digeneralisasikan.6 Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung perpustakaan, dengan jumlah pengunjung Perpustakaan FKIK rata-rata adalah 300 orang perhari. Sampel yang diambil adalah pengunjung yang secara kebetulan ditemui pada saat pengambilan data penelitian (sampling by accident). Metode tersebut dianggap lebih efektif dari segi waktu dengan tetap memberikan kesempatan kepada setiap anggota perpustakaan untuk menjadi sampel penelitian. Adapun penarikan sampelnya berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto, yang mengatakan ''jika populasi melebihi dari 100 orang, maka sampel dapat diambil 10%-15% atau 20%-25 atau sesuai dengan kemampuan peneliti.7
4
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 251. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung : Alfabeta, 2002), cet. ke-9, hal. 57 6 Koentjaraningrat, Op. Cit., h. 89 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 107.
14
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka dengan keterbatasan dana dan kemampuan penulis, berketepatan untuk itu penulis mangambil sampel sebanyak 10% dari jumlah populasi, yaitu: 300 X 10% = 30 orang pengunjung. 5. Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Riset Perpustakaan (library Research). Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku, literatur, artikel dan dokumen dengan maksud untuk mendapatkan gambaran kerangka teori yang sesuai dengan pembahasan dalam skripsi ini. b. Riset Lapangan (Field Research). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data secara langsung dari obyek penelitian, yaitu dengan cara: 1) Observasi: yaitu malakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh penulis yang sesuai dengan skripsi ini.8 2) Kuesioner: yaitu dengan membagikan kuesioner (angket) yang berisi pertanyaan kepada responden yang ditemui langsung di lapangan.
8
Husaini Usman, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara. 2000), cet. ke-3, h.54.
15
6. Pengolahan dan Analisis Data Setelah seluruh kuesioner selesai diisi dan dikembalikan, tahap selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menyederhanakan dan membuat tabulasi data dalam arti data yang dikumpulkan disederhanakan formatnya atau strukturnya, sehingga nantinya memudahkan dan mempercepat analisis data. Adapun tahap-tahap yang dikerjakan dalam pengolahan data yaitu: a. Tahap penyuntingan (editing), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah kelengkapan pengisian kuesioner, kejelasan tulisan, kejelasan makna jawaban, konsistensi antarjawaban dan relevansi jawaban. b. Tahap pengkodean (coding), dalam tahap ini tiap-tiap kategori jawaban responden dari setiap pertanyaan diberi kode angka. c. Tahap tabulasi (tabulating), dalam kegiatan tabulasi dikerjakan kegiatan menghitung frekuensi dan prosentase dari setiap jawaban terhadap jumlah seluruh jawaban sampel diolah, lalu diberikan penafsiran pada nilai prosentase yang diperoleh. Kegiatan pertama dalam tabulasi data adalah menghitung frekuensi data. Dalam kegiatan ini penulis melakukan perhitungan data. Hasil tabulasi frekuensi data dihitung prosentasi dengan rumus persentase: P = f/n x 1 00 % P adalah presentase yang dicari
16
f adalah frekuensi jawaban n adalah Jumlah jawaban subyek / sampel yang diolah setelah tabulasi data selesai dikerjakan, maka analisa data bisa dilakukan, yaitu dengan cara menginterpretasikan data berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan dan landasan teori-teori yang sudah ada.9 E. Sistem atika Penulisan Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini terdiri atas 5 bab dan tiap bab terdiri dari beberapa sub bab, sebagai berikut: Bab I adalah pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan signifikasi penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II adalah tinjauan teoritis, berisi uraian mengenai layanan perpustakaan dan penilaian terhadap layanan perpustakaan. Bab III adalah gambaran umum Perpustakaan FKIK, berisi uraian tentang sejarah berdirinya perpustakaan, struktur organisasi, system, jam buka dan jenis layanan, koleksi perpustakaan dan prosedur dan tata tertib perpustakaan. Bab VI adalah penyajian data dalam analisis hasil penelitian, berisi penyajian data penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab V adalah bab ini merupakan bab terakhir di mana penulis mengemukakan suatu kesimpulan penulis mencoba memberikan saran yang mungkin akan bermanfaat bagi Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam hal meningkatkan pelayanan Perpustakaan FKIK. 9
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jak arta: PT R aja Grafindo Persada, 2001), Cet. ke- 2, h. 40-41.
17
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Layanan Perpustakaan 1. Sistem Layanan Layanan dalam ilmu perpustakaan berarti suatu kegiatan yang berkaitan dengan pemberian informasi oleh pustakawan kepada pengguna.10 Dalam kaitan ini ada dua system pelayanan yaitu pelayanan terbuka dan system pelayanan tertutup. a. Layanan Terbuka Pada sistem ini pemakai dibolehkan masuk ke ruang koleksi dan memilih bahan pustaka yang mereka minati.11 System layanan ini memiliki keuantungan yaitu pemakai dapat mengetahui berbagai alternatif buku yang menjadi
minatnya,
pemakai
dapat
melihat-lihat
seluruh
koleksi
perpustakaan. Kelemahan sistem ini adalah seringkali susunan buku di rak menjadi tidak teratur dan perpustakaan lebih mudah kehilangan bahan pustakanya. b. Layanan Tertutup Dalam sistem layanan ini, pemakai tidak boleh mencari dan mengambil sendiri bahan pustaka di rak. Pemakai harus mengajukan permintaan bahan pustaka yang diinginkannya kepada petugas layanan dan petugas layanan akan mengembalikan bahan pustaka yang dibutuhkan 10 11
Sulistyo-Basuki, Op. Cit., hal. 257 Karmidi Martoatmojo, Pelayanan Bahan Pustaka, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993),
hal. 66
18
tersebut.12 Dengan demikian pemakai layanan dengan sistem ini harus mengetahui secara jelas koleksi yang diinginkannya. Untuk itu pemakai harus dapat memanfaatkan katalog yang ada dengan baik. 2. Jenis Layanan Jenis layanan yang diberikan perpustakaan dapat bervariasi, tergantung setidak-tidaknya kepada permintaan pemakai dan kemampuan perpustakaan itu sendiri. Jenis layanan yang diberikan perpustakaan kepada pemakainya antara lain: a. Layanan Sirkulasi Layanan sirkulasi merupakan layanan yang cukup dikenal di perpustakaan karena identik dengan perpustakaan itu sendiri. Layanan sirkulasi
menyangkut
peredaraan
bahan
pustaka
yang
dimiliki
perpustakaan kepada pemakainya. Kegiatan dalam layanan sirkulasi ini meliputi
registrasi
keanggotaan,
peminjaman,
pengembalian,
perpanjangan masa pinjam, dan denda keterlambatan pengembalian bahan pustaka. b. Layanan Rujukan Layanan
ini
membantu
pemakai
perpustakaan
menemukan
informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi rujukan serta memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi rujukan. Tujuan layanan rujukan adalah untuk memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan 12
Mudjito, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992), hal. 80.
19
cepat dan tepat, memungkinkan pemakai menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas, memungkinkan pemakai menggunakan koleksi rujukan dengan tepat guna. c. Layanan Majalah Layanan ini memberikan kesempatan kepada pemakai untuk membaca majalah ilmiah. Koleksi majalah ilmiah tersebut pada umumnya tidak dipinjamkan kepada pemakai. d. Layanan Internet Layanan perpustakaan.
ini
merupakan
Layanan
ini
layanan muncul
yang
termasuk
baru
di
sebagai
langkah
antisipasi
perpustakaan terhadap meningkatnya arus informasi dan perkembangan teknologi informasi itu sendiri, dan mengingat bahwa aset informasi melalui internet tidak mengenal batas geografis, usia dan batas waktu. Layanan ini biasanya mengenakan tarif bagi pemakainya. Hal ini disebabkan akses melalui internat memerlukan sambungan telepon yang berarti lamanya waktu akses akan berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan, sedangkan pihak perpustakaan tidak dapat sepenuhnya menanggung biaya tersebut. e. Layanan CD-ROM Melalui layanan ini pemakai dapat menelusur informasi yang terekam dalam CD-ROM. Biasanya informasi yang ada berupa abstrak, kecuali untuk subjek-subjek tertentu yang menyediakan informasi teks lengkap (full text) seperti Social Science.
20
f. Layanan Fotokopi Perpustakaan perguruan tinggi umumnya menyediakan layanan fotokopi
bagi
pemakainya.
Layanan
tersebut
disediakan
untuk
mempermudah pemakai yang ingin memperoleh informasi tercetak tanpa meminjam bahan aslinya. Layanan ini biasanya tidak diberikan secara Cuma-Cuma kepada pemakai mengingat biaya operasional media fotokopi tersbut, seperti tinta, kertas dan sebagainya, tidak dapat ditanggung sepenuhnya oleh perpustakaan. g. Layanan Bimbingan Pemakai Jenis layanan ini diberikan kepada pemakai untuk memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan secara baik dan benar. Program bimbingan pemakai memberikan pengenalan atau orientasi atas berbagai fasilitas dan layanan yang tersedia di perpustakaan. Layanan ini sangat
bermanfaat
bagi
pemakai
yang
belum
tahu
bagaimana
mendapatkan buku yang diinginkannya di perpustakaan. Bimbingan kepada pemakai perpustakaan diberikan dalam bentuk Orientasi Perpustakaan dan bibliographic orientation. h. Layanan Penelusuran Melalui Katalog Terpasang (OPAC) OPAC (online public access katalog) adalah katalog perpustakaan yang disimpan secara elektronis di dalam pangkalan data suatu komputer (server) dan dapat diakses secara langsung melalui komputer lainnya (workstation) yang tersambung melalui suatu jaringan lokal (local area network). Seperti halnya pada katalog tercetak, penelusuran melalui
21
OPAC dapat digunakan untuk mencari topik atau subjek tertentu, mencari judul atau pengarang, dan mengetahui lokasi buku. i. Layanan Khusus Jenis layanan ini hanya tersedia di perpustakaan tertentu saja dan tersedia sebagai antisipasi terhadap kebutuhan pemakai perpustakaan. Contoh layanan khusus adalah layanan penyewaan komputer untuk pengetikan dan pencetakan naskah tulisan. 3. Unsur-unsur Pokok Layanan Pemanfaatan suatu perpustakaan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sarana prasarana, jenis layanan, koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai, sikap petugas, kebijakan yang diterapkan dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut merupakan unsur pokok dalam layanan perpustakaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa unsur-unsur yang memiliki kaitan dengan layanan adalah koleksi, petugas, metode atau system, dan sarana dan prasarana.13 a. Sarana prasarana Perpustakaan sebagai sumber informasi dan tempat kegiatan belajar informal memerlukan sarana prasarana yang dapat menunjang kegiatan, baik bagi petugas maupun bagi pemakai. Sarana tersebut antara lain berupa gedung, meja dan kursi untuk membaca, dan lain sebagainya. Gedung perpustakaan yang terlihat bagus dan lebih terpelihara biasanya berfungsi lebih baik dari yang tidak terpelihara. Perpustakaan 13
Nuril Huda, Manajemen Pelayanan Pengguna Perpustakaan Perguruan Tinggi. Makalah lokakarya manajemen perpustakaan perguruan tinggi negeri se-Indonesia. (Kuta: UKKP Ditjen Dikti Depdikbud, 1994), hal. 108.
22
sebaiknya berada di lokasi yang sering dan mudah dikunjungi oleh setiap orang.14 Perlengkapan yang disediakan di perpustakaan harus memiliki nilai ekonomis,
estetis,
fungsional
dan
tahan
lama
serta
mudah
pemeliharaannya. Dalam memilih kursi untuk perpustakaan beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut: 1) Tahan lama. Ribuan orang akan menggunakan kursi oleh sebab itu adalah penting untuk memilih kursi yang dapat bertahan lama. 2) Kenyamanan.
Pemakai
akan
menghabiskan
waktu
dengan
menggunakan kursi di perpustakaan. Untuk itu kursi harus nyaman dan sesuai dengan bentuk tubuh manusia. Disain yang ergonomic adalah konsep rancangan yang nyaman dan sesuai. 3) Biaya. Perpustakaan yang menghabiskan sejumlah biaya untuk membeli kursi yang murah terbukti mereka membayar biaya yang mahal untuk perbaikan dibandingkan bila mereka membeli kursi yang agak mahal. Di samping kursi, perpustakaan juga menyediakan meja untuk keperluan membaca maupun menulis. Bentuk meja bermacam-macam, yang lazim di perpustakaan adalah bentuk persegi dan bulat. Penelitian membuktikan bahwa meja persegi lebih baik untuk bekerja dan berkonsentrasi, sementara meja yang bulat untuk berbincang-bincang. Pemakai yang datang ke perpustakaan memiliki berbagai tujuan, ada yang ingin belajar, mencari informasi, berdiskusi, atau sekadar mengisi
14
Sulistyo-Basuki, Op.Cit. hal. 37
23
waktu.
Untuk
mengantisipasi
berbagai
tunjuan
pemakai
tersebut
perpustakaan dapat menata ruangannya sedemikian rupa sehingga masingmasing pemakai dapat semaksimal mungkin terakmodir kebutuhannya tanpa mengorbankan kebutuhan pemakai lainnya. Adanya study carrel atau meja khusus untuk membaca merupakan contoh fasilitas yang disediakan perpustakaan untuk memberikan kesempatan belajar yang khusus bagi masing-masing pemakai, karena meja tersebut dirancang khusus dengan memberi batas yang jelas dengan pemakai lainnya dalam melakukan kegiatan. b. Koleksi Modal bagi perpustakaan untuk dapat melayani pemakainya adalah adanya koleksi yang dijadikan sumber utama untuk mendapatkan informasi. Koleksi sangat berperan sekali dalam menunjang terlaksananya fungsi perpustakaan. Koleksi perpustakaan adalah alat bagi perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakainya. Keberadaaan koleksi yang makin sesuai dengan kebutuhan akan semakin meningkatkan peranan koleksi itu sendiri dalam menunjang tugas dan fungsinya.15 Koleksi harus dibangun dengan prinsip untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai yang telah diperkirakan sebelumnya. Bila harus dilakukan duplikasi, hendaknya duplikasi tersebut memiliki alasan yang kuat, misalnya permintaan akan bahan pustaka tersebut sangat tinggi.16 Untuk dapat menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan 15
Mohammad Sulthon, Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai Sumber Informasi, (Semarang: Lembar Ilmu Pengetahuan IKIP Semarang, 1979. hal. 7 16 Sulistyo-Basuki, Op.Cit. hal. 132
24
pemakainya, suatu perpustakaan harus mengembangkan koleksinya secara terencana. Untuk itu perpustakaan harus mengevaluasi koleksi yang dimilikinya untuk mendapatkan informasi yang mendukung perencanaan pengembangan koleksi itu sendiri. Pengembangan koleksi dilakukan dengan mengacu kepada suatu pedoman pengembangan koleksi yang disusun secara baik dan terencana oleh masing-masing perpustakaan. Di negara berkembang biasanya perpustakaan mempunyai fungsi utama sebagai sarana pendidikan, sehingga koleksi yang dimilikinya diletakkan pada koleksi pendidikan. Kendati demikian, banyak pula perpustakaan yang tidak memenuhi kebutuhan akan karya pendidikan dan informasi yang serius karena perpustakaan terlalu banyak mengoleksi karya fiksi. Untuk itu Sulistyo Basuki menyarankan agar koleksi perpustakaan diadakan berdasarkan prinsip keseimbangan.17 Untuk membantu pemakai dalam mencari dan menggunakan koleksi perpustakaan diperlukan katalog. Katalog berfungsi sebagai daftar dari koleksi perpustakaan yang dibuat dan disusun menurut aturan tertentu agar pemakai perpustakaan mengetahui koleksi apa saja yang ada dan mengetahui lokasi koleksi tersebut melalui nomor klasifikasi, nomor panggil atau identifikasi lainnya. Katalog memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku berdasarkan pengarangnya, judulnya, atau subjeknya. Hampir semua pemakai mengetahui apa yang akan dicari dengan berbekal informasi judul, subjek, atau nomor klasifikasi tanpa
17
Sulistyo-Basuki, op. cit. hal 132
25
memperdulikan informasi bibliografis lainnya.18 c. Petugas Agar sumber informasi perpustakaan dapat dilayankan secara baik, dibutuhkan sumber daya manusia yaitu petugas perpustakaan. Petugas merupakan sumber daya yang menggerakkan sumber daya lainnya dalam mengembangkan perpustakaan agar berperan dalam mencerdaskan bangsa.19 Maju mundurnya suatu perpustakaan banyak tergantung kepada antusiasme petugas perpustakaan. Petugas perpustakaan memainkan peranan penting dalam usaha perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi dan jasa lainnya. Klasifikasi petugas yang dikenal adalah petugas professional dan non-professional. Tenaga professional dituntut untuk menunjukkan kinerja yang baik yaitu mengerti tujuan perpustakaan, teknik dan prosedur, memahami organisasi dan administrasi perpustakaan, mengenal dan mahir menggunakan sarana informasi dan bibliografi, memahami koleksi dan pemakai perpustakaan. Sedangkan tenaga non-profesional terdiri dari kelompok yang melakukan tugas administratif, klerikal, dan perawatan. Informasi tumbuh secara terus menerus sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Bila petugas perpustakaan tidak mengikuti perkembangan kemajuan
tersebut,
layanan
perpustakaan
akan
merosot.
Petugas
perpustakaan bukan hanya bertugas mengumpulkan informasi melainkan juga berfungsi sebagai tempat bertanya yang akan memupuk keakraban 18
Ibid, hal. 316 H.S. Lasa, Pendidikan Pustakawan, Makalah Konres dan Seminar Ikatan Pustakawan Indonesia, Jakarta. hal.6 19
26
dengan pemakainya. Dalam hal ini petugas perpustakaan sudah seharusnya memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik (interpersonal skill) dengan pemakai jasanya. Di samping itu petugas juga harus berbekal pengetahuan umum untuk mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pemakai. Di samping itu petugas juga harus memiliki kemampuan bertanya yang baik sehingga dapat menggali informasi dari pemakai atas apa yang dibutuhkannya.20 C. Penilaian Terhadap Layanan Perpustakaan Layanan perpustakaan yang berkualitas dapat diketahui dengan adanya penilaian terhadap layanan itu sendiri. Layanan perpustakaan sangat perlu untuk dinilai, hasil penilaian terhadap layanan perpustakaan bermanfaat untuk melakukan evaluasi layanan dan meningkatkan kualitas layanan. Sehingga penilaian terhadap layanan perpustakaan harus dilakukan secara rutin, misalnya, sekali dalam setahun atau dua kali pertahun. Penilaian terhadap layanan perpustakaan dapat dilihat dari dua perspektif berbeda, yaitu dengan cara mendapatkan masukan dari perpustakaan itu sendiri (internal) dan masukan dari pemakai perpustakaan (eksternal).21 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penilaian terhadap layanan perpustakaan dibagi menjadi dua bagian yaitu penilaian internal dan penilaian eksternal.
20
Mudjito, Op. cit. hal. 11 Barbara Amrstrong, Customer focus obtaining customer input , The American Library Journal, 1994. 43 (2), hal 108 21
27
1. Penilaian Internal Penilaian internal merupakan cara penilaian melalui masukan dari perpustakaan yang berupa pengumpulan data statistik yang meliputi jumlah anggota, jumlah pengunjung, jumlah peminjaman, jumlah koleksi yang dimiliki, dan tingkat pemanfaatan layanan yang diberikan. Penilaian ini hanya terbatas pada aspek kuantitatif atau angka-angka dan kurang memperhatikan pendapat pemakai. Data ini tidak menggambarkan apakah pemakai senang memanfaatkan layanan perpustakaan tersebut.22 Penilaian terhadap layanan perpustakaan dengan menggunakan perspektif ini dianggap sebagai metode pengukuran tradisional.23 2. Penilaian Eksternal Penilaian
eksternal
adalah
penilaian
yang
menggunakan
pendekatan pemakai, artinya menggunakan pemakai sebagai unit yang dianalisis.24 Pemakai akan menilai perpustakaan menurut kualitas layanan yang mereka terima dan kualitas layanan tersebut dipengaruhi oleh berbagai sumber yang dimiliki perpustakaan. Pemakai bisa ikut mengambil bagian dalam memperbaiki layanan dengan berpartisipasi aktif melalui dialog yang konstruktif dengan petugas perpustakaan. Pihak perpustakaan harus bisa menggali pandangan atau pendapat pemakai terhadap layanan yang diberikannya.
22
Ibid, hal. 108 Francoise Hebert, Service quality: unobtrusive investigation of inter-library loans in large public libraries in Canada, Library & Information Science Research, 1994. 16 (1), hal. 14 24 Barbara Armstrong, Op. cit, hal. 108 23
28
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FKIK
A . Sejarah B erdirinya Perpustakaan Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didirikan seiring berdirinya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 046 ditetapkan pada tanggal 22 Mei Tahun 2004 tentang Pendirian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2004 tersebut, Dekan FKIK UIN Jakarta Prof. Dr(hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp.And menunjuk 3 orang dosen FKIK yakni Endang Pujiyati, S. Si, Alfiah S. Ag., M. Ag. dan Drs. Zamzami Kiram untuk mengelola perpustakaan FKIK baru (2004 s/d 2005). Pada tahun 2004 s/d 2005 tersebut FKIK baru memiliki koleksi bahan pustaka sebanyak 800 judul buku dengan 1600 eksemplar. Pada tanggal 19 Desember 2005 berdasarkan Surat Tugas Nomor E.KIK/OT.Kp.01.4/320/XII/2005
Dekan
Fakultas
Kedokteran
dan
Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menugaskan Amrullah Hasbana, SS, MA sebagai Kepala Urusan Perpustakaan FKIK dengan Dra. Ida Darawati sebagai anggota (pustakawan fungsional bidang pengolahan), dan Lolytasari, S. Ag., M. Si sebagai anggota (non fungsional bidang pelayanan).
29
B. Struktur Organisasi Kedudukan Perpustakakaan FKIK sebagai perpustakaan kerja atau belajar (working library) pada Fakultas FKIK UIN Jakarta berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan FKIK. Adapun pembinaan sehariharinya dilakukan oleh Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum. Dalam struktur organisasi FKIK, maka Perpustakaan FKIK berada di bawah Kasubag Akademik FKIK. Tugas Perpustakaan FKIK adalah pelayanan bahan pustaka untuk menunjang pendidikan dan pengajaran FKIK. Sedangkan fungsi Perpustakaan FKIK adalah melakukan pengadaan, pengolahan bahan pustaka, pemberian layanan dan pemeliharaan bahan pustaka. Perpustakaan
FKIK
memiliki
hubungan
pembinaan
dengan
UPT
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku pendukung aktivitasaktivitas perpustakaan fakultas. Adapun para petugas dan uraian tugas masing-masing sebagai berikut: 1. Kepala Urusan Perpustakaan - Membuat dan menjalankan program atau rencana - Pengembangan koleksi perpustakaan - Memelihara hubungan baik dengan para administrator, dosen, mahasiswa dan lain-lain - Menyiapkan dan menjalankan anggaran perpustakaan - Mengusahakan supaya koleksi perpustakaan dan pelayanan dikenal oleh pengguna atau pembaca/sosialisasi
30
- Menyiapkan laporan, survey, studi dan analisa pelayanan - Menjalankan korespondensi perpustakaan - Menjalin kerjasama antar perpustakaan 2. Staf Pengolahan - Katalogisasi dan mengklasifikasi koleksi perpustakaan - Membuat buku induk/klasifikasi - Memberi tajuk subyek terhadap bahan pustaka - Menyusun bibliografi 3. Staf Pelayanan - Memberikan pelayanan peminjaman koleksi perpustakaan - Memberikan pelayanan administrasi atau keanggotaan - Menjawab pertanyaan mengenai referensi dan koleksi perpustakaan - Memberikan bimbingan pemakai perpustakaan - Melakukan pinjam koleksi antar perpustakaan C. Sistem, Jam dan Jenis Layanan 1. Sistem Layanan Perpustakaan FKIK menerapkan system layanan terbuka (open access), dimana setiap pengunjung dapat mengakses secara langsung koleksi yang ada di perpustakaan. Dengan system ini diharapkan setiap pengunjung dapat melakukan browsing (pencarian buku dan koleksi perpustakaan lainnya) dengan leluasa.
31
2. Jam Buka Perpustakaan Perpustakaan FKIK UIN Jakarta memberikan layanan perpustakaan sesuai dengan tabel 1 berikut Tabel 1 Jam Buka Perpustakaan Layanan Pagi
Layanan Siang
Senin s/d Kamis
09.00 – 12.00
13.00 – 18.00
Jum’at
09.00 – 11.30
13.00 – 18.00
Hari
Sabtu s/d Minggu
Libur
3. Jenis Layanan Layanan perpustakaan merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan perpustakaan sebagai ujung tombak dan berperan dalam menentukan hubungan terhadap pemakai. Adapun layanan yang ada di Perpustakaan FKIK adalah sebagai berikut: a. Layanan Sirkulasi b. Layanan Referensi c. Layanan OPAC d. Layanan Internet e. Layanan Rental Komputer f. Layanan Audio Visual g. Layanan Fotokopi h. Layanan Administratif
32
D. Koleksi Perpustakaan Berdasarkan hasil observasi pada buku induk Perpustakaan FKIK UIN Jakarta, koleksi Perpustakaan FKIK dapat dideskripsikan sebagaimana dalam tabel 2 berikut:
Bidang Studi
Islam Karya Umum Filsafat dan Psikologi Ilmu Sosial Bahasa Ilmu Murni Ilmu Terapan Kesenian Kesusasteraan Geografi dan Sejarah Jurnal Kedokteran Jurnal Keperawatan Jurnal Farmasi Jurnal Kesmas Jurnal Umum Jurnal Agama Majalah Makalah CD ROM Total
Tabel 2 Koleksi Perpustakaan FKIK UIN Jakarta Indonesia Inggris Arab Belanda Jud
Eks
Jud
89 3 14
275 7 14
6 6 19
63 2 62 331 4 2 2
91 3 138 678 8 2 2
10
Eks
Jud
Eks
Jud
Eks
12 33 22
5 1 -
22 3 -
3
71 3 83 573 1 -
95 3 208 824 1 -
-
-
230
40
502
-
2
30
5
13
5
10
6
1
2
5 24 5 54 678
7 131 29 114 1771
Jumlah Jud
Eks
3
100 10 36
309 43 39
3 3 -
4 12 -
134 8 145 907 4 3 2
186 10 346 1514 8 3 2
-
-
-
50
732
-
-
-
-
7
43
45
-
-
-
-
11
55
3
37
-
-
-
-
4
39
7 5 8 77 36 949
9 13 22 78 41 1958
6
25
9
19
12 24 13 131 36 1637
16 131 51 192 41 3760
33
E. Prosedur dan Tata Tertib Perpustakaan 1. Keanggotaan Semua sivitas akademika Fakultas Kedokteran dan IImu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baik mahasiswa, dosen dan karyawan berhak untuk menjadi anggota perpustakaan dan mendapatkan pelayanan sirkulasi perpustakaan. Syarat untuk menjadi anggota Perpustakaan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Mengisi formulir 2. Melampirkan fotocopy kartu mahasiswa 3. Melampirkan fotocopy SK PNS bagi dosen atau karyawan 4. Melampirkan 4 (empat) lembar pas foto ukuran 2 x 3 Kartu Anggota Perpustakaan diperoleh secara gratis tanpa bayaran terkecuali apabila kartu tersebut hilang, maka dikenakan biaya pengganti kartu. Masa berlakunya kartu anggota adalah selama 5 tahun dengan keharusan registrasi pada setiap tahun ajaran baru. 2. Prosedur Perpustakaan a. Syarat-syarat Peminjaman 1) Mengisi buku pengunjung perpustakaan. 2) Menyerahkan kartu anggota perpustakaan kepada petugas. 3) Peminjaman buku perpustakaan yang akan difotocopy maksimal4 (empat) buku. 4) Selama di dalam ruangan perpustakaan, bersedia menjaga
34
ketertiban, kebersihan dan kenyamanan b. Waktu Peminjaman 1) Setiap anggota Perpustakaan berhak meminjam maksimal 2 (dua) buah buku dan masa pinjaman selama 2 (dua) hari 2) Bagi
mahasiswa
yang
akan
memfotocopy
buku
dapat
menyerahkannya pada petugas jaga sebelum pukul12.00 dan diambil keesokan harinya. 3) Mengganti biaya fotocopy dan perawatan per lembar Rp. 100,- atau disesuaikan dengan tarif yang berlaku 4) Keterlambatan pengembalian buku yang difotocopy oleh mahasiswa didenda @Rp.500,-/buku per jam,terhitung sejak jam tutup perpustakaan (12.00 WIB) pada hari peminjaman. 5) Keterlambatan pengembalian buku yang dipinjam oleh mahasiswa didenda @Rp.500,-/buku per hari. c. Tata Tertib 1) Pengunjung wajib mengisi buku daftar pengunjung. 2) Berpakaian rapi dan sopan
yang mencerminkan nilai-nilai
keislaman. Khusus bagi wanita berbusana muslimah. 3) Tidak diperkenankan membawa tas kedalam ruangan perpustakaan. 4) Tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok didalam ruangan perpustakaan. 5) Tidak diperkenankan mencoret-coret buku, ruang, meja, kursi dan peralatan perpustakaan lainnya.
35
6) Tidak diperkenankan mengaktifkan telepon genggam (HP) didalam perpustakaan. 7) Koleksi referensi hanya dapat dibaca ditempat (tidak dipinjamkan). 8) Setiap koleksi yang akan dibawa keluar ruangan perpustakaan harus melalui proses pada bagian pelayanan. 9) Penggunaan komputer untuk OPAC hanya untuk penelusuran koleksi perpustakaan. 10)Menjaga, memelihara, dan tida.k merobek koleksi perpustakaan .. 11)Menjaga ketertiban bersama. d. Pelanggaran dan Sanksi Jenis pelanggaran : 1) Membawa tas ke ruang Perpustakaan 2) Menggunakan jaket 3) Menaruh/melatakkan barang berharga ke dalam loker 4) Menggunakan kartu anggota milik orang lain 5) Makan, minum, merokok dan membuang sampah sembarangan di ruang Perpustakaan 6) Memakai kaos oblong, sandal jepit dan kain sarung 7) Berbicara keras-keras (berisik), diskusi diruang baca dan membuat kegaduhan sehingga mengganggu pengunjung lain. Sanksi-sanksinya: 1) Anggota/pengunjung yang merusak, menghilangkan atau mencoretcoret bahan pustaka harus mengganti dengan buku baru yang sama,
36
ditambah biaya processing dan jika terlambat dikenakan denda keterlambatan sesuai tariff yang berlaku. 2) Apabila buku tersebut buku langka, maka pengunjung/ anggota berkewajiban menggantinya dengan judul lain yang isinya relevan dengan buku yang hilang tersebut dan ditambah biaya processing sesuai tariff yang berlaku. 3) Anggota yang terlambat mengembalikan buku-buku teks (sirkulasi) didenda sesuai tarif yang berlaku 4) Anggota/pengunjung perpustakaan yang terlambat mengembalikan buku rujukan (referensi) dan atau buku sirkulasi yang difotocopy didenda sesuai tarif yang berlaku. 5) Kartu anggota yang rusak atau hilang dapat dibuat kembali dengan membayar sesuai tariff yang berlaku 6) Anggota/pengunjung yang menghilangkan kunci locker. dikenakan denda sesuai tariff yang berlaku. e. Bebas Pustaka Setiap mahasiswa Fakultas Kedokteran dan IImu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyelesaikan studinya diwajibkan mengurus Surat Keterangan Bebas Pustaka dari Perpustakaan sebagai salah satu persyaratan pengambilan ijazah. Syarat bebas pustaka adalah sebagai berikut: 1) Menyerahkan kembali kartu anggota perpustakaan 2) Tidak memiliki pinjaman bahan pustaka
37
3) Menyerahkan uang administrasi sesuai tariff yang berlaku 4) Menyumbangkan dua buah buku baru yang relevan dengan kebutuhan perpustakaan Anggota/pengunjung perpustakaan yang terbukti melanggar peraturan dan tata tertib yang berlaku akan dikenakan sanksi berupa denda, teguran lisan, teguran tertulis hingga dikeluarkan dari keanggotaan perpustakaan dan dikenakan sanksi akademik.
38
F. Prosedur dan Tata Tertib Perpustakaan 1. Keanggotaan Semua sivitas akademika Fakultas Kedokteran dan IImu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baik mahasiswa, dosen dan karyawan berhak untuk menjadi anggota perpustakaan dan mendapatkan pelayanan sirkulasi perpustakaan. Syarat untuk menjadi anggota Perpustakaan, diantaranya adalah sebagai berikut : 5. Mengisi formulir 6. Melampirkan fotocopy kartu mahasiswa 7. Melampirkan fotocopy SK PNS bagi dosen atau karyawan 8. Melampirkan 4 (empat) lembar pas foto ukuran 2 x 3 Kartu Anggota Perpustakaan diperoleh secara gratis tanpa bayaran terkecuali apabila kartu tersebut hilang, maka dikenakan biaya pengganti kartu. Masa berlakunya kartu anggota adalah selama 5 tahun dengan keharusan registrasi pada setiap tahun ajaran baru. 3. Prosedur Perpustakaan b. Syarat-syarat Peminjaman 5) Mengisi buku pengunjung perpustakaan. 6) Menyerahkan kartu anggota perpustakaan kepada petugas. 7) Peminjaman buku perpustakaan yang akan difotocopy maksimal4 (empat) buku. 8) Selama di dalam ruangan perpustakaan, bersedia menjaga
39
ketertiban, kebersihan dan kenyamanan c. Waktu Peminjaman 1) Setiap anggota Perpustakaan berhak meminjam maksimal 2 (dua) buah buku dan masa pinjaman selama 2 (dua) hari 2) Bagi
mahasiswa
yang
akan
memfotocopy
buku
dapat
menyerahkannya pada petugas jaga sebelum pukul12.00 dan diambil keesokan harinya. 3) Mengganti biaya fotocopy dan perawatan per lembar Rp. 100,- atau disesuaikan dengan tarif yang berlaku 4) Keterlambatan pengembalian buku yang difotocopy oleh mahasiswa didenda @Rp.500,-/buku per jam,terhitung sejak jam tutup perpustakaan (12.00 WIB) pada hari peminjaman. 5) Keterlambatan pengembalian buku yang dipinjam oleh mahasiswa didenda @Rp.500,-/buku per hari. c. Tata Tertib 12)Pengunjung wajib mengisi buku daftar pengunjung. 13)Berpakaian rapi dan sopan
yang mencerminkan nilai-nilai
keislaman. Khusus bagi wanita berbusana muslimah. 14)Tidak diperkenankan membawa tas kedalam ruangan perpustakaan. 15)Tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok didalam ruangan perpustakaan. 16)Tidak diperkenankan mencoret-coret buku, ruang, meja, kursi dan peralatan perpustakaan lainnya.
40
17)Tidak diperkenankan mengaktifkan telepon genggam (HP) didalam perpustakaan. 18)Koleksi referensi hanya dapat dibaca ditempat (tidak dipinjamkan). 19)Setiap koleksi yang akan dibawa keluar ruangan perpustakaan harus melalui proses pada bagian pelayanan. 20)Penggunaan komputer untuk OPAC hanya untuk penelusuran koleksi perpustakaan. 21)Menjaga, memelihara, dan tida.k merobek koleksi perpustakaan .. 22)Menjaga ketertiban bersama. f. Pelanggaran dan Sanksi Jenis pelanggaran : 8) Membawa tas ke ruang Perpustakaan 9) Menggunakan jaket 10)Menaruh/melatakkan barang berharga ke dalam loker 11)Menggunakan kartu anggota milik orang lain 12)Makan, minum, merokok dan membuang sampah sembarangan di ruang Perpustakaan 13)Memakai kaos oblong, sandal jepit dan kain sarung 14)Berbicara keras-keras (berisik), diskusi diruang baca dan membuat kegaduhan sehingga mengganggu pengunjung lain. Sanksi-sanksinya: 7) Anggota/pengunjung yang merusak, menghilangkan atau mencoretcoret bahan pustaka harus mengganti dengan buku baru yang sama,
41
ditambah biaya processing dan jika terlambat dikenakan denda keterlambatan sesuai tariff yang berlaku. 8) Apabila buku tersebut buku langka, maka pengunjung/ anggota berkewajiban menggantinya dengan judul lain yang isinya relevan dengan buku yang hilang tersebut dan ditambah biaya processing sesuai tariff yang berlaku. 9) Anggota yang terlambat mengembalikan buku-buku teks (sirkulasi) didenda sesuai tarif yang berlaku 10) Anggota/pengunjung perpustakaan yang terlambat mengembalikan buku rujukan (referensi) dan atau buku sirkulasi yang difotocopy didenda sesuai tarif yang berlaku. 11) Kartu anggota yang rusak atau hilang dapat dibuat kembali dengan membayar sesuai tariff yang berlaku 12) Anggota/pengunjung yang menghilangkan kunci locker. dikenakan denda sesuai tariff yang berlaku. g. Bebas Pustaka Setiap mahasiswa Fakultas Kedokteran dan IImu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyelesaikan studinya diwajibkan mengurus Surat Keterangan Bebas Pustaka dari Perpustakaan sebagai salah satu persyaratan pengambilan ijazah. Syarat bebas pustaka adalah sebagai berikut: 5) Menyerahkan kembali kartu anggota perpustakaan 6) Tidak memiliki pinjaman bahan pustaka
42
7) Menyerahkan uang administrasi sesuai tariff yang berlaku 8) Menyumbangkan dua buah buku baru yang relevan dengan kebutuhan perpustakaan Anggota/pengunjung perpustakaan yang terbukti melanggar peraturan dan tata tertib yang berlaku akan dikenakan sanksi berupa denda, teguran lisan, teguran tertulis hingga dikeluarkan dari keanggotaan perpustakaan dan dikenakan sanksi akademik.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyeberan Kuesioner Penyebaran kuesioner dilakukan selama satu bulan, pelaksaannya dilakukan dari minggu pertama bulan September 2008 hingga minggu pertama bulan Oktober 2008. Sebagaimana diuraikan pada bab I bahwa sampel yang diambil adalah pengunjung yang secara kebetulan ditemui pada saat pengambilan data penelitian (sampling by accident). Maka dalam waktu satu bulan penyebaran kuesioner dan jawabannya dari 30 orang responden tidak mengalami hambatan apapun. B. Perolehan D ata Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner selanjutnya diolah secara manual dengan menggunakan tabel. Dari jumlah kuesioner yang disebarkan penggambarannya adalah sebagai berikut:
Kuesioner
Tabel 1 Penyebaran Kuesioner Jumlah
%
Disebarkan
30
100
Tidak Kembali
-
-
Jumlah Yang Diolah
30
100
Dari tabel di atas, bahwa kuesioner yang disebarkan di Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatulah Jakarta adalah sebanyak 30 kuesioner dan data yang disebarkan tersebut kembali semuanya jadi data yang diolah adalah
44
sebanyak 30 kuesioner (100%). 1. ldentitas Responden Informasi mengenai data responden dalam suatu penelitian sangatlah penting, karena dari data tersebut kita dapat mengetahui keterwakilan populasi yang sedang kita teliti, sehingga kita dapat manarik kesimpulan umum tentang keadaan populasi yang bersangkutan.
Program Studi Farmasi PSPD Ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat Jumlah
Tabel 2 Identitas Responden Jumlah 10 8 5 7 30
% 34 26 16 24 100
Angket ini disebarkan secara acak kepada pengunjung Perpustakaan FKIK, maka kesimpulan yang dapat diambil dari tabel 2 di atas menunjukkan bahwa pengunjung yang terpilih sebagai responden dalam penelitian ini adalah: program studi Farmasi berjumlah 10 orang (34%), program studi PSPD berjumlah 8 orang (26%), program studi Ilmu Keperawatan 5 orang (16%), dan program studi Kesehatan Masyarakat 7 orang (16%). 2. Pendapat Pengunjung Tentang Akses ke Gedung Perpustakaan Dari jumlah 30 responden yang memberikan jawaban, 4 responden tidak memberikan pendapat. Sebanyak 15 (50%) menyatakan akses ke Perpustakaan FKIK cukup mudah. Yang menyatakan kurang mudah ada sebanyak 7 responden (23,4%). Ada 3 responden (10%) yang menyatakan akses ke Perpustakaan FKIK sangat mudah. Pendapat responden mengenai akses ke
45
gedung Perpustakaan FKIK dapat dilihat dalam tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Akses ke Perpustakaan FKIK Akses ke gedung perpustakaan n Sangat mudah 3 Cukup mudah 15 Kurang mudah 7 Tidak mudah 1 Tidak menjawab 4 Jumlah 30
% 10 50 23,4 3,3 13,3 100,0
3. Pendapat Pengunjung Tentang Suasana Dalam Gedung Perpustakaan Dari jumlah 30 responden, sebanyak 22 responden (73,3%) menyatakan suasana dalam gedung perpustakaan cukup nyaman. Sebanyak 5 responden (16,7%) menyatakan suasana dalam gedung perpustakaan sangat nyaman. Sedangkan responden yang menyatakan suasana kurang nyaman hanya 3 responden (10%). Pendapat responden mengenai suasana dalam gedung Perpustakaan FKIK dapat dilihat dalam tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Suasana Dalam Gedung Perpustakaan Suasana dalam gedung perpustakaan N Sangat nyaman 5 Cukup nyaman 22 Kurang nyaman 3 Tidak nyaman Jumlah 30
% 16,7 73,3 10 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar pengunjung (90%) menganggap bahwa suasana dalam gedung Perpustakaan FKIK sangat mendukung untuk membaca/belajar karena cukup atau bahkan sangat nyaman.
46
4. Pendapat Pengunjung Tentang Tata Ruang Dalam Gedung Perpustakaan Dari jumlah 30 responden, 1 responden tidak memberikan pendapat. Sebanyak 23 responden (76,7%) menyatakan tata raung dalam gedung perpustakaan cukup baik. Sebanyak 3 responden (10%) menyatakan tata ruang sangat baik. Sedangkan responden yang menyatakan tata ruang kurang baik hanya 3 responden (10%). Pendapat responden mengenai tata ruang dalam gedung Perpustakaan FKIK dapat dilihat dalam tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Tata Ruang Dalam Gedung Perpustakaan Tata ruang dalam gedung perpustakaan n Sangat baik 3 Cukup baik 23 Kurang baik 3 Tidak baik Tidak menjawab 1 Jumlah 30
% 10 76,7 10 3,3 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar pengunjung (86,7%) menganggap bahwa tata ruang dalam gedung Perpustakaan FKIK cukup dan bahkan sangat baik. Menurut mereka tata ruang rapi, mejanya cukup, tidak repot dan mudah cari buku. 5. Pendapat Pengunjung Tentang Jumlah Meja/Kursi Yang Ada Di Perpustakaan Dari jumlah 30 responden, 1 responden tidak memberikan pendapat. Sebanyak 15 responden (50%) menyatakan jumlah meja/kursi yang ada di perpustakaan cukup memadai. Yang menyatakan jumlah meja/kursi kurang memadai berjumlah 14 responden (46,7%). Pendapat responden mengenai jumlah meja/kursi yang ada di Perpustakaan FKIK dapat dilihat dalam tabel 6
47
berikut ini. Tabel 6 Jumlah Meja/Kursi Di Perpustakaan Jumlah meja/kursi di perpustakaan n Sangat memadai Cukup memadai 15 Kurang memadai 14 Tidak memadai Tidak menjawab 1 Jumlah 30
% 50 46,7 3,3 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa responden pada dasarnya menganggap jumlah meja/kursi sudah memadai (50%). Mereka berpendapat bahwa jumlah meja/kursi cukup sehingga tidak perlu berdiri. Kendati demikian sebagian pengunjung (46,7%) menganggap bahwa jumlah meja/kursi kurang memadai. Menurut mereka jumlah meja/kursi kurang sesuai dengan jumlah mahasiswa sehingga khususnya pada saat pengunjung ramai ada yang berdiri atau tidak kebagian tempat duduk. 6. Pendapat Pengunjung Tentang Penerangan/Cahaya Dalam Gedung Perpustakaan Dari jumlah 30 responden, 1 responden tidak memberikan pendapat. Sebanyak 20 responden (66,6%) menyatakan cahaya dalam gedung perpustakaan cukup terang. Sebanyak 9 responden (30%) menyatakan cahaya dalam ruang perpustakaan sangat terang. Pendapat responden mengenai cahaya dalam gedung Perpustakaan FKIK dapat dilihat dalam tabel 7 berikut ini.
48
Tabel 7 Cahaya Dalam Gedung Perpustakaan Cahaya dalam gedung perpustakaan n Sangat terang 9 Cukup terang 20 Kurang terang Tidak terang Tidak menjawab 1 Jumlah 30
% 30 66,6
3,3 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar pengunjung (96,6%) menganggap bahwa cahaya dalam gedung Perpustakaan FKIK cukup dan bahkan sangat terang. Menurut mereka ventilasi di dalam perpustakaan sudah memadai, terdapat banyak jendela, tulisan di buku dan laptop terlihat jelas, tidak gelap, dan dapat membaca dengan baik. 7. Pendapat Pengunjung Tentang Kebersihan Dalam Gedung Perpustakaan Dari jumlah 30 responden, 1 responden tidak memberikan pendapat. Sebanyak 19 responden (63,4%) menyatakan kebersihan dalam gedung perpustakaan cukup bersih. Sebanyak 10 responden (33,3%) menyatakan kebersihan dalam gedung perpustakaan sangat bersih. Pendapat responden mengenai kebersihan dalam gedung Perpustakaan FKIK dapat dilihat dalam tabel 8 berikut ini. Tabel 8 Kebersihan Dalam Gedung Perpustakaan Kebersihan dalam gedung perpustakaan n % Sangat bersih 10 33,3 Cukup bersih 19 63,4 Kurang bersih Tidak bersih Tidak menjawab 1 3,3 Jumlah 30 100,0
49
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar pengunjung (96,7%) menganggap bahwa kebersihan dalam gedung Perpustakaan FKIK cukup dan bahkan sangat bersih. Menurut mereka ruang perpustakaan tidak berdebu dan tidak ada sampah. 8. Pendapat Mengenai Koleksi Yang Paling Sering Dipergunakan Dari jumlah 30 responden, 27 responden (90%) menyatakan paling sering mempergunakan koleksi yang berupa buku. Sebanyak 2 responden (6,7%) menyatakan paling sering menggunakan majalah/jurnal. Sedangkan 1 responden (3,3%) menyatakan paling sering mempergunakan koleksi lainnya. Pendapat responden mengenai responden mengenai layanan yang paling sering dipergunakannya dapat dilihat dalam tabel 9 berikut ini. Tabel 9 Layanan Yang Paling Sering Digunakan Layanan yang paling sering digunakan n % Buku 27 90 Majalah/jurnal 2 6,7 CD-ROM Lain-lain 1 3,3 Jumlah 30 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa buku merupakan jenis koleksi yang paling sering dipergunakan oleh sebagian besar responden. Mereka umumnya menyatakan bahwa memang bukulah yang mereka perlukan untuk bahan kuliah dan melaksanakan tugas perkuliahan. 9. Pendapat Mengenai Penataan Koleksi Di Rak Dari jumlah 30 responden, 2 responden tidak memberikan pendapat. Sebanyak 13 responden (43,3%) menyatakan penataan koleksi di rak cukup
50
memudahkan. Sebanyak 11 responden (36,7%) menyatakan penataan koleksi di rak kurang memudahkan. Hanya 4 responden (13,3%) yang menyatakan penataan koleksi di rak tidak memudahkan. Pendapat responden mengenai penataan koleksi di rak dapat dilihat dalam tabel 10 berikut ini. Tabel 10 Penataan Koleksi Di Rak Penataan koleksi di rak n Sangat memudahkan Cukup memudahkan 13 Kurang memudahkan 11 Tidak memudahkan 4 Tidak menjawab 2 Jumlah 30
% 43,3 36,7 13,3 6,7 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa responden pada dasarnya menganggap penataan koleksi di rak sudah memudahkan (43,3%). Mereka berpendapat bahwa penataan koleksi di rak sudah diatur petugas. Kendati demikian sebagian pengunjung (36,7%) menganggap bahwa penataan koleksi di rak kurang memudahkan. Menurut mereka penataan koleksi di rak sering membingungkan dalam mencari buku, penempatan buku kurang pas, sulit mencarinya apalagi untuk koleksi jurnalnya, masih acak, judul bercampur, letak kurang urut dan sering pindah. 10. Pendapat Mengenai Kesesuaian Koleksi Dengan Kebutuhan Dari jumlah 30 responden, 2 responden tidak memberikan pendapat. Sebanyak 15 responden (50%) menyatakan koleksi masih kurang sesuai dengan kebutuhan. Yang menyatakan cukup sesuai berjumlah 11 responden (36,6%). Hanya 2 responden (6,6%) yang menyatakan koleksi sangat sesuai dengan kebutuhan. Pendapat responden mengenai kesesuaian koleksi dengan
51
kebutuhan pengunjung Perpustakaan FKIK dapat dilihat dalam tabel 11 berikut ini. Tabel 11 Kesesuaian Koleksi Dengan Kebutuhannya Kesesuaian koleksi dengan kebutuhan n Sangat sesuai 2 Cukup sesuai 11 Kurang sesuai 15 Tidak sesuai Tidak menjawab 2 Jumlah 30
% 6,6 36,6 50 6,6 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa pada dasarnya pengunjung (50%) menganggap bahwa koleksi Perpustakaan FKIK masih kurang sesuai dengan kebutuhan. Menurut mereka koleksi perpustakaan kurang banyak dan tidak lengkap, kalaupun lengkap tetapi belum ada koleksi baru sehingga pengunjung sulit mencari buku yang diperlukan. Kendati demikian cukup banyak juga pengunjung (43,2%) menyatakan koleksi buku cukup sesuai dan bahkan sangat sesuai dengan kebutuhan. Koleksi dalam bidang ilmu mereka cukup banyak tersedia. 11. Pendapat Pengunjung Tentang Frekuensi Menemukan Literatur Yang Dicari Dari jumlah 30 responden, 1 responden tidak memberikan pendapat. Dari responden yang memberikan jawaban, 26 responden (86,6%) menyatakan mereka kadang-kadang menemukan literature yang dicari. Ada 2 responden (6,6%) menyatakan sering menemukan literatur yang dicari. 1 responden (3,3 %) menyatakan selalu menemukan literatur yang dicari. Pendapat responden mengenai frekuensi menemukan literatur yang dicari dapat dilihat dalam tabel
52
12 berikut ini. Tabel 12 Frekuensi Menemukan Literatur Yang Dicari Frekuensi menemukan literature n % Selalu 1 3,3 Sering 2 6,6 Kadang-kadang 26 86,6 Tidak pernah Tidak menjawab 1 3,3 Jumlah 30 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden (86,6%) tidak selalu menemukan literatur yang mereka butuhkan. Mereka hanya kadang-kadang menemukan literatur tersebut. Alasan mereka adalah bahwa buku tidak banyak tersedia, jumlahnya kurang, kurang lengkap, sangat terbatas, kendatipun ada terkadang sudah dipinjam oleh pengunjung lain. Hanya sebagian kecil saja dari responden (9,9%) yang menyatakan bahwa mereka sering menemukan literatur yang dicari. 12. Pendapat Mengenai Kesesuaian Koleksi Rujukan Dari jumlah 30 responden, 3 responden tidak memberikan pendapat. Sebanyak 13 responden (43,3%) menyatakan koleksi rujukan cukup sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebanyak 13 responden (43,3%) juga menyatakan koleksi rujukan kurang sesuai dengan kebutuhan mereka. 1 responden (3,3 %) menyatakan bahwa koleksi rujukan sangat sesuai dengan kebutuhannya. Pendapat
responden
mengenai
kesesuaian
koleksi
kebutuhannya dapat dilihat dalam tabel 13 berikut ini.
53
rujukan
dengan
Tabel 13 Kesesuaian Koleksi Rujukan Dengan Kebutuhannya Kesesuaian koleksi rujukan dengan kebutuhan n % Sangat sesuai 1 3,3 Cukup sesuai 13 43,3 Kurang sesuai 13 43,3 Tidak sesuai Tidak menjawab 3 10 Jumlah 30 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa terdapat perimbangan pendapat antara mereka yang menyatakan bahwa terdapat kesesuaian koleksi rujukan dengan informasi yang mereka cari dan ketidaksesuaian koleksi rujukan dengan informasi rujukan yang mereka cari. Persoalan ini tentu terletak pada adanya perbedaan informasi rujukan yang mereka cari sesuai dengan bidang ilmu mereka masing-masing berkaitan dengan ketersediaan koleksi rujukan yang dimiliki perpustakaan. 13. Frekuensi Penggunaan OPAC Dari jumlah 30 responden, 1 responden tidak memberikan pendapat. Dari responden yang memberikan jawaban, 22 responden (73,3%) menyatakan mereka tidak pernah menggunakan OPAC. Ada 5 responden (16,6%) menyatakan kadang-kadang menggunakan OPAC. Hanya 1 responden (3,3 %) yang menyatakan sering dan selalu menggunakan OPAC. Pendapat responden mengenai frekuensi menggunakan OPAC dapat dilihat dalam tabel 14 berikut ini.
54
Tabel 14 Frekuensi Penggunaan OPAC Frekuensi penggunaan OPAC N Selalu 1 Sering 1 Kadang-kadang 5 Tidak pernah 22 Tidak menjawab 1 Jumlah 30
% 3,3 3,3 16,6 73,3 3,3 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden (73,3%) tidak pernah menggunakan OPAC. Alasan mereka adalah karena mereka tidak mengetahui keberadaan OPAC apakah ada atau tidak, sebagian lagi menyatakan bahwa dulu memang ada OPAC tetapi sekarang sudah tidak tersedia lagi. 14. Pendapat Mengenai Kemudahan Penelusuran Melalui OPAC Dari jumlah 30 responden, 8 responden tidak memberikan pendapat. Dari responden yang memberikan jawaban, 12 responden (40%) menyatakan bahwa penelusuran informasi melalui OPAC cukup memudahkan. Mereka yang menyatakan sangat memudahkan berjumlah 6 responden (20%). Ada 3 responden (10%) menyatakan penelusuran informasi melalui OPAC tidak memudahkan dan 1 responden (3,3 %) yang menyatakan kurang memudahkan. Pendapat responden mengenai kemudahan penelusuran melalui OPAC dapat dilihat dalam tabel 15 berikut ini.
55
Tabel 15 Kemudahan Penelusuran Melalui OPAC Kemudahan penelusuran melalui OPAC N Sangat memudahkan 6 Cukup memudahkan 12 Kurang memudahkan 1 Tidak memudahkan 3 Tidak menjawab 8 Jumlah 30
% 20 40 3,3 10 26,6 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden (60%) menganggap bahwa penelusuran informasi melalui OPAC cukup memudahkan dan bahkan sangat memudahkan. Alasan mereka bahwa penelusuran informasi melalui OPAC sangat praktis, lebih menghemat waktu dan tidap perlu browsing. Sementara mereka yang menyatakan penelusuran informasi melalui OPAC kurang memudahkan dan bahkan tidak memudahkan (13,3%) sebenarnya didasarkan karena OPAC di Perpustakaan FKIK tidak mengetahui keberadaannya sehingga mereka katakan belum pernah mencoba OPAC. 15. Frekuensi Penggunaan Layanan Internet Dari jumlah 30 responden, 1 responden tidak memberikan pendapat. Dari responden yang memberikan jawaban, 9 responden (30%) menyatakan kadang-kadang mempergunakan layanan internet. Yang menyatakan selalu dan sering menggunakan layanan internet masing-masing terdapat 7 responden (23,3%). Sedangkan yang menyatakan tidak pernah menggunakan layanan internet terdapat 6 responden (20%). Pendapat responden mengenai frekuensi penggunaan layanan internet dapat dilihat dalam tabel 16 berikut ini.
56
Tabel 16 Frekuensi Penggunaan Layanan Internet Frekuensi penggunaan layanan internet n % Selalu 7 23,3 Sering 7 23,3 Kadang-kadang 9 30 Tidak pernah 6 20 Tidak menjawab 1 3,3 Jumlah 30 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden (76,6%) sering menggunakan layanan internet. Bagi mereka penelusuran informasi melalui internet lebih enak, praktis, efektif dan efesien. Dengan internet, mereka
lebih
banyak
mendapatkan
informasi
sehingga
mengetahui
perkembangan yang terjadi. 16. Pendapat Pengunjung Tentang Ketersediaan Komputer Untuk Layanan Internet Dari jumlah 30 responden, sebanyak 17 responden (56,6%) menyatakan jumlah komputer di perpustakaan untuk layanan internet kurang memadai. Yang menyatakan tidak memadai berjumlah 10 responden (33,3%). Hanya 3 responden (10%) yang berpendapat jumlah komputer untuk layanan internet cukup memadai. Pendapat responden mengenai ketersediaan computer untuk layanan internet dapat dilihat dalam tabel 17 berikut ini. Tabel 17 Ketersediaan Komputer Untuk Layanan Internet Ketersediaan komputer untuk internet n % Sangat memadai Cukup memadai 3 10 Kurang memadai 17 56,6 Tidak memadai 10 33,3 Tidak menjawab Jumlah 30 100,0
57
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden (89,9%) menganggap jumlah komputer yang ada di perpustakaan FKIK kurang dan bahkan tidak memadai. Mereka berpendapat bahwa jumlah komputer untuk layanan internet sangat kurang, hanya ada 1 komputer, itupun terkadang suka error 17. Pendapat Mengenai Tarif Internet Dari 30 responden, 3 responden tidak memberikan pendapat. Responden yang dimintai pendapatnya mengenai tarif layanan internet pada umumnya menyatakan sedang (56,6%). Sebagian beranggapan tarif yang dikenakan mahal (16,6%). Responden yang menganggap murah berjumlah (13,3%). Hanya 1 responden (3,3%) yang berpendapat sangat mahal. Pendapat responden mengenai tarif internet dapat dilihat dalam tabel 18 berikut ini. Tabel 18 Tarif Layanan Internet Tarif layanan internet n Sangat mahal 1 Mahal 5 Sedang 17 Murah 4 Tidak menjawab 3 Jumlah 30
% 3,3 16,6 56,6 13,3 10 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa hanya sebagian kecil responden yang menganggap tarif layanan internet murah. Kendatipun demikian mereka berpendapat seharusnya layanan internet gratis. Alasan mereka karena mereka sudah membayar biaya kuliah yang mahal.
58
18. Pendapat Mengenai Keberadaan Bimbingan Bagi Pemakai Dari 30 responden, 4 responden tidak memberikan pendapat. Sebesar 12 responden (40%) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang memperoleh bimbingan dari petugas dan kadang-kadang tidak. Sebagian beranggapan tidak pernah mendapatkan bimbingan bagi pemakai (36,6%). Sementara responden lainnya menyatakan sering mendapatkan bimbingan bagi pengguna. Pendapat responden mengenai keberadaan bimbingan bagi pemakai dapat dilihat dalam tabel 19 berikut ini. Tabel 19 Keberadaan Bimbingan Pemakai Keberadaan bimbingan pemakai n Selalu Sering 3 Kadang-kadang 12 Tidak pernah 11 Tidak menjawab 4 Jumlah 30
% 10 40 36,6 13,3 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa keberadaan bimbingan bagi pemakai diberikan oleh perpustakaan. Namun pelaksanaannya tidaklah rutin dan terjadwal. 19. Pendapat Mengenai Sikap Petugas Layanan Perpustakaan Dari 30 responden, 1 responden tidak memberikan pendapat. Sebesar 19 responden (63,3%) menyatakan petugas perpustakaan cukup ramah. Sebagian beranggapan sangat ramah (23,3%). Sementara responden lainnya menyatakan kurang dan tidak ramah (3,3%). Pendapat responden mengenai sikap petugas perpustakaan dapat dilihat dalam tabel 20 berikut ini.
59
Tabel 20 Sikap Petugas Perpustakaan Sikap petugas perpustakaan n Sangat ramah 7 Cukup ramah 19 Kurang ramah 1 Tidak ramah 1 Tidak menjawab 1 Jumlah 30
% 23,3 63,3 3,3 3,3 3,3 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden (86,6%) menganggap bahwa sikap petugas perpustakaan cukup ramah dan bahkan sangat ramah. Mereka mengatakan bahwa keramahan petugas dilihat dari mereka cukup perhatian dan murah senyum. Hanya sebagian kecil saja yang menyatakan sikap petugas perpustakaan tidak ramah. 20. Frekuensi Bantuan Petugas Dalam Pencarian Informasi Dari 30 responden, 2 responden tidak memberikan pendapat. Sebesar 18 responden (60%) menyatakan petugas jarang menawarkan bantuan, 5 responden (16,6%) menyatakan jarang memperoleh tawaran bantuan dari petugas. Sedangkan yang sering mendapat tawaran bantuan petugas berjumlah 3 responden (10%). Responden yang menyatakan sangat sering menerima tawaran bantuan berjumlah 2 responden (6,6%). Pendapat responden mengenai frekuensi penawaran bantuan oleh petugas dapat dilihat dalam tabel 21 berikut ini.
60
Tabel 21 Frekuensi Penawaran Bantuan Petugas Frekuensi penawaran bantuan petugas n Sangat sering 2 Sering 3 Jarang 18 Tidak pernah 5 Tidak menjawab 2 Jumlah 30
% 6,6 10 60 16,6 6,6 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa umumnya responden menganggap petugas kurang menunjukkan sikap untuk membantu pemakai dalam melakukan penelusuran. Dalam hal ini responden berpendapat bahwa petugas lebih banyak sibuk mengurusi urusannya sendiri dan justru pengunjunglah yang meminta bantuan petugas. 21. Pendapat Mengenai Kecepatan Pelayanan Petugas Perpustakaan Dari 30 responden, 2 responden tidak memberikan pendapat. Tanggapan responden terhadap pertanyaan mengenai kecepatan pelayanan petugas menunjukkan 19 responden (63,3%) menyatakan cukup cepat. 8 responden (26,6%) menyatakan kurang cepat serta hanya 1 responden (3,3%) yang menyatakan sangat cepat. Pendapat responden mengenai kecepatan pelayanan oleh petugas dapat dilihat dalam tabel 22 berikut ini. Tabel 22 Kecepatan Pelayanan Petugas Kecepatan pelayanan petugas n Sangat cepat 1 Cukup cepat 19 Kurang cepat 8 Tidak cepat Tidak menjawab 2 Jumlah 30
61
% 3,3 63,3 26,6 6,6 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa umumnya responden menganggap petugas sudah dapat memberikan pelayanan dengan cepat. Dalam hal ini responden mengatakan bahwa petugas cukup cepat bila diminta bantuan atau langsung dikerjakan apa yang mereka minta. 22. Pendapat Mengenai Kemampuan Petugas Melayani Pemakai Dari 30 responden, 4 responden tidak memberikan pendapat. Tanggapan responden terhadap pertanyaan mengenai kemampuan petugas menunjukkan 18 responden (60,3%) menyatakan cukup memadai. 6 responden (20%) menyatakan sangat memadai serta hanya 2 responden (6,6%) yang menyatakan kurang memadai. Pendapat responden mengenai kemampuan petugas melayani pemakai dapat dilihat dalam tabel 23 berikut ini. Tabel 23 Kemampuan Petugas Melayani Pemakai Kemampuan petugas melayani pemakai n Sangat memadai 6 Cukup memadai 18 Kurang memadai 2 Tidak memadai Tidak menjawab 4 Jumlah 30
% 20 60 6,6 13,3 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa umumnya responden menganggap bahwa petugas mampu melayani pemakainya. Dalam hal ini responden mengatakan bahwa petugas ulet dalam bekerja. 23. Pendapat Mengenai Jam Buka Layanan Perpustakaan Dari 30 responden, 4 responden tidak memberikan pendapat. Sebesar 13 responden (43,3%) menyatakan jam buka layanan perpustakaan cukup tepat. 7 responden (23,3%) menyatakan sangat tepat, 5 responden (16,6%) menyatakan
62
kurang tepat serta hanya 1 responden (3,3%) yang menyatakan tidak tepat. Pendapat responden mengenai jam buka layanan perpustakaan dapat dilihat dalam tabel 24 berikut ini. Tabel 24 Jam Buka Layanan Perpustakaan Jam buka layanan perpustakaan N Sangat tepat 7 Cukup tepat 13 Kurang tepat 5 Tidak tepat 1 Tidak menjawab 4 Jumlah 30
% 23,3 43,3 16,6 3,3 13,3 100,0
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa jam buka layanan perpustakaan sudah dianggap tepat oleh sebagian besar responden (66,6%). Namun demikian yang menyatakan masih kurang atau bahkan tidak tepat juga tidak sedikit (19,9%) dan perlu mendapat perhatian. Umumnya responden tersebut menginginkan perpustakaan juga membuka layanan pada malam hari karena banyak responden yang tinggal tidak jauh dari lingkungan kampus UIN Jakarta. 24. Pendapat Mengenai Persyaratan Menjadi Anggota Perpustakaan Dari 30 responden, 3 responden tidak memberikan pendapat. Berkaitan dengan pertanyaan tentang persyaratan menjadi anggota perpustakaan sebesar 19 responden (63,3%) menyatakan cukup mudah. 7 responden (23,3%) menyatakan sangat mudah, hanya 1 responden (3,3%) yang menyatakan tidak mudah.
Pendapat
responden
mengenai
kemudahan
perpustakaan dapat dilihat dalam tabel 25 berikut ini.
63
menjadi
anggota
Tabel 25 Kemudahaan Menjadi Anggota Perpustakaan Kemudahaan menjadi anggota perpustakaan n Sangat mudah 7 Cukup mudah 19 Kurang mudah Tidak mudah 1 Tidak menjawab 3 Jumlah 30
% 23,3 63,3 3,3 10 100,0
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa hampir seluruh responden (86,6%) menganggap bahwa menjadi anggota perpustakaan cukup mudah bahkan sangat mudah. Namun demikian mereka menyatakan untuk menjadi anggota biayanya mahal, hal ini yang perlu menjadi pertimbangan bagi pengelola perpustakaan. 25. Pendapat Mengenai Jangka Waktu Peminjaman Koleksi Dari 30 responden, 4 responden tidak memberikan pendapat. Terkait dengan pertanyaan tentang jangka waktu peminjaman koleksi sebesar 16 responden (53,3%) menyatakan kurang tepat. 7 responden (23,3%) menyatakan cukup tepat, 2 responden (6,6%) menyatakan sangat tepat serta hanya 1 responden (3,3%) yang menyatakan tidak tepat. Pendapat responden mengenai jangka waktu peminjaman koleksi dapat dilihat dalam tabel 26 berikut ini Tabel 26 Jangka Waktu Peminjaman Koleksi Jangka waktu peminjaman koleksi n Sangat tepat 2 Cukup tepat 7 Kurang tepat 16 Tidak tepat 1 Tidak menjawab 4 Jumlah 30
64
% 6,6 23,3 53,3 3,3 13,3 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden (56,6%) menganggap bahwa jangka waktu peminjaman koleksi kurang tepat dan bahkan tidak tepat. Alasan mereka adalah bahwa waktu peminjaman koleksi sangat singkat, terlalu sebentar, hanya 2 hari sehingga mereka terkadang belum sempat membaca. Sementara yang menyatakan cukup tepat dan bahkan sangat tepat (29,9%) beralasan bahwa waktu yang singkat untuk memberikan kesempatan kepada pengunjung yang lain. 26. Pendapat Mengenai Jumlah Koleksi Yang Dapat Dipinjam MasingMasing Anggota Dari 30 responden, 6 responden tidak memberikan pendapat. Sebesar 17 responden (56,6%) menyatakan bahwa jumlah koleksi yang dapat dipinjam masing-masing anggota kurang tepat. 6 responden (20%) menyatakan cukup tepat, 1 responden (3,3%) yang menyatakan sangat tepat. Pendapat responden mengenai jumlah koleksi yang dapat dipinjam anggota dapat dilihat dalam tabel 27 berikut ini. Tabel 27 Jumlah Koleksi Yang Dapat Dipinjam Anggota Jumlah koleksi yang dapat dipinjam anggota n Sangat tepat 1 Cukup tepat 6 Kurang tepat 17 Tidak tepat Tidak menjawab 6 Jumlah 30
% 3,3 20 56,6 20 100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden (56,6%) menunjukkan bahwa jumlah koleksi yang dapat dipinjam masing-masing
65
anggota kurang tepat. Alasan mereka adalah bahwa jumlah koleksi yang dapat dipinjam kurang banyak. Responden lainnya (23,3%) berpendapat jumlah tersebut sudah tepat. 27. Pendapat Mengenai Besarnya Jumlah Denda Dari 30 responden, 4 responden tidak memberikan pendapat. Sebesar 19 responden (63,3%) menyatakan bahwa ketentuan besarnya denda sedang. 4 responden (13,3%) menyatakan mahal, dan 3 responden (10%) yang menyatakan murah. Pendapat responden mengenai ketentuan besarnya jumlah denda dapat dilihat dalam tabel 28 berikut ini. Tabel 28 Besarnya Jumlah Denda Jumlah denda N Sangat mahal Mahal 4 Sedang 19 Murah 3 Sangat murah Tidak menjawab 4 Jumlah 30
% 13,3 63,3 10 13,3 100,0
Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden (73,3%) menganggap bahwa denda yang dikenakan bagi anggota biasa-biasa saja bukan merupakan masalah dan bahkan murah. Kendati demikian tidak sedikit pula yang berpendapat besarnya denda mahal. 28. Pendapat Mengenai Keberadaan Rambu-rambu/Pedoman Perpustakaan Dari 30 responden, 4 responden tidak memberikan pendapat. Sebesar 21 responden (70%) menyatakan bahwa keberadaan rambu-rambu/pedoman perpustakaan cukup memudahkan. 3 responden (10%) menyatakan kurang
66
memudahkan, dan 2 responden (6,6%) yang menyatakan sangat memudahkan. Pendapat
responden
mengenai
keberadaan
rambu-rambu/pedoman
perpustakaan dapat dilihat dalam tabel 29 berikut ini. Tabel 29 Keberadaan Rambu-rambu/Pedoman Perpustakaan Keberadaan rambu-rambu/pedoman n % Sangat memudahkan 2 6,6 Cukup memudahkan 21 70 Kurang memudahkan 3 10 Tidak memudahkan Tidak menjawab 4 13,3 Jumlah 30 100,0
Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden (76,6%) menganggap bahwa rambu-rambu/pedoman perpustakaan cukup dan bahkan sangat memudahkan pemanfaatan layanan yang ada. Dengan demikian keberadaan rambu-rambu tersebut dianggap penting dan membantu pemakai. 29. Pendapat Mengenai Keberadaan Perpustakaan Dari 30 responden, 3 responden tidak memberikan pendapat. Sebesar 20 responden (66,6%) menyatakan bahwa keberadaan perpustakaan cukup membantu. 6 responden (20%) menyatakan sangat membantu, dan 1 responden (3,3%) yang menyatakan kurang membantu. Pendapat responden mengenai keberadaan perpustakaan dapat dilihat dalam tabel 30 berikut ini. Tabel 30 Keberadaan Perpustakaan Keberadaan perpustakaan n Sangat membantu 6 Cukup membantu 20 Kurang membantu 1 Tidak membantu Tidak menjawab 3 Jumlah 30
67
% 20 66,6 3,3 10 100,0
Data
tersebut
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
responden
menganggap keberadaan perpustakaaan sudah cukup membantu memenuhi kebutuhan informasi mereka, bahkan tidak sedikit yang menyatakan sangat membantu mereka. 30. Tingkat Kepuasan Atas Jasa Layanan Yang Diberikan Dari 30 responden, 2 responden tidak memberikan pendapat. Sebesar 26 responden (63,3%) menyatakan bahwa tingkat kepuasan terhadap layanan cukup memuaskan. Masing-masing 1 responden (3,3%) yang menyatakan sangat dan kurang memuaskan. Pendapat responden mengenai tingkat kepuasan terhadap layanan dapat dilihat dalam tabel 31 berikut ini. Tabel 31 Tingkat Kepuasan Terhadap Layanan Kepuasan terhadap layanan n Sangat memuaskan 1 Cukup memuaskan 26 Kurang memuaskan 1 Tidak memuaskan Tidak menjawab 2 Jumlah 30
% 3,3 86,6 3,3
100,0
Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden (89,9%) menyatakan puas dan bahkan sangat puas terhadap layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Kendati demikian masih ada yang menyatakan kurang memuaskan namun jumlahnya sangat sedikit.
68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai persepsi pengunjung terhadap pelayanan perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari sekian unsur layanan yang diteliti pada umumnya sudah dipersepsikan baik oleh pengunjung. Unsur-unsur layanan tersebut adalah suasana dalam gedung, tata ruang, jumlah meja kursi, cahaya dalam gedung, kebersihan, penataan koleksi di rak, kesesuaian koleksi rujukan, penelusuran melalui OPAC, penggunaan layanan internet, tarif internet, bimbingan bagi pemakai, sikap petugas layanan, kecepatan pelayanan petugas, kemampuan petugas melayani pemakai, jam buka layanan, persyaratan menjadi anggota, besarnya jumlah denda, pedoman perpustakaan, keberadaan perpustakaan dan tingkat kepuasan terhadap layanan. 2. Namun demikian terdapat juga beberapa unsur layanan yang dipersepsikan kurang baik yaitu; kesesuaian koleksi dengan kebutuhan pengunjung, frekuensi menemukan literatur yang dibutuhkan, penggunaan OPAC, ketersediaan komputer untuk layanan internet, sikap petugas yang kurang berinisiatif menawarkan bantuan kepada pengunjung yang melakukan penelusuran informasi, jangka waktu peminjaman koleksi dan jumlah koleksi yang dapat dipinjam.
69
3. Masih adanya unsur-unsur yang dipersepsikan kurang baik tersebut disebabkan antara lain oleh keberadaan perpustakaan yang relatif masih baru dan masih dalam tahap pengembangan. Hal tersebut mengingat perpustakaan ini baru berdiri tahun 2004 seiring dengan berdirinya FKIK di UIN Jakarta 4. Tidak semua layanan yang ada dimanfaatkan secara optimal oleh pemakai seperti layanan penelusuran melalui OPAC. Masih rendahnya pemanfaatan layanan tersebut karena layanan tesebut terkesan kurang dipromosikan. Hal ini terlihat dari pendapat pengunjung yang menyatakan tidak mengetahui adanya layanan tersebut. 5. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan perpustakaan dirasakan cukup membantu memenuhi kebutuhan informasi pemakai meskipun dalam beberapa hal seperti kesesuaian koleksi dengan kebutuhan, jangka waktu peminjaman dan jumlah koleksi yang dapat dipinjam masih kurang sesuai. 6. Jenis koleksi yang paling banyak dimanfaatkan adalah buku B. Saran-Saran 1. Sesuai dengan hasil penelitian ini, Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat mempertahankan layanan yang sudah dianggap positif dan menguapayakan perbaikan bagi layanan yang masih dianggap kurang baik. 2. Perpustakaan perlu memperhatikan mengenai koleksi perpustakaan bahwa koleksi di perpustakaan ini kurang lengkap. Dengan demikian usaha-usaha untuk melakukan pengembangan koleksi harus selalu dilakukan.
70
3. Layanan bimbingan pemakai seharusnya dibuat secara terjadwal sehingga semua layanan yang ada di perpustakaan ini dapat diketahui oleh semua pengunjung. Dengan demikian layanan yang masih belum optimal dimanfaatkan oleh pengunjung seperti layanan penggunaan OPAC dapat dimanfaatkan keberadaannya. 4. Jangka waktu peminjaman dan jumlah koleksi yang dapat dipinjam sebaiknya dipertimbangkan kembali untuk memenuhi kebutuhan informasi pengunjung untuk kegiatan belajar mereka di FKIK. 5. Ketersedian komputer untuk layanan internet seharusnya ditambah mengingat jumlah pengunjung yang memanfaatkan layanan ini cukup banyak.
71
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2000. ------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 1992. Huda, Nuril. Manajemen Pelayanan Pengguna Perpustakaan Perguruan Tinggi. Makalah lokakarya manajemen perpustakaan perguruan tinggi negeri seIndonesia. Kuta : UKKP Ditjen Dikti Depdikbud, 1994. Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991. Lasa, H.S. Pendidikan Pustakawan. Makalah kongres dan seminar Ikatan Pustakawan Indonesia. Jakarta : IPI, t.t. Mappiare, Andi. Kamus Istilah Konseling dan Terapi, Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2006. Martoatmojo, Karmidi. Pelayanan Bahan Pustaka, Jakarta : Universitas Terbuka, 1993. Mudjito. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992. Nursalim, Toha. Psikologi Perpustakaan, Jakarta : Universitas Terbuka, 1996. Sarwono, Sarlito Wirawan. Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : Bulan Bintang, 1996. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2001. Sugiyono. Metode Penelitian Adminstrasi, Bandung : Alfabeta, 2002. Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003. Sulthon, Mohammad. Perpustakaan Perguruan Tinggi Sebagai Sumber Informasi, Semarang : Lembar Ilmu Pengetahuan IKIP Semarang, 1979. Usman, Husaini. Metode Penelitian Sosial, Jakarta : Bumi Aksara, 2000.
72