PENGARUH PENDIDIKAN PEMAKAI TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh:
PARHAH NIM:1111025100075
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016
ABSTRAK Parhah (NIM:1111025100075). Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Di bawah bimbingan Lilik Istiqoriyah, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfatan Perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner dan observasi. Teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS Version 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pendidikan pemakai 2,77 dan pemanfaatan perpustakaan sebesar 3,59. Kedua nilai ini berada pada skala interval 2,50-3,24 dan 3,25-4,00 yang berarti tinggi dan sangat tinggi. Pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan sebesar 6,4%, sedangkan sisanya 94,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Korelasi variabel pendidikan pemakai dengan pemanfaatan perpustakaan sebesar 0,252 hal ini menunjukkan bahwa nilai antara variabel tersebut memiliki nilai skala 0,25-0,5 artinya mempunyai hubungan cukup kuat dan positif. Dengan demikian, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfatan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta bagi mahasiswa semester 3 yang masuk pada tahun tahun ajaran 2014/2015.
Kata Kunci : Pendidikan Pemakai, Pemanfaatan, Perpustakaan Perguruan Tinggi
i
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdulillahirabbil‘Alamiin puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan nikmat, hidayah dan inayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga dilimpah curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa ummatnya dari kegelapan hingga terang benderang yang penuh dengan cahaya hidayah, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, semoga kami semua mendapatkan syafaatnya dihari kiamat nanti, Aamiiin Ya Rabbal’Alamiin. Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dan teristimewa kepada kedua Orang Tua tercinta dan tersayang, Bpk. Fakhrurroji dan Ibu Khurriyah. Yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat, doa, dan kasih sayangnya sampai detik ini, sehingga penulis tetap mampu berdiri untuk melakukan yang terbaik demi masa depan yang terbaik. Semoga Allah jaga, Allah lindungi dan Allah berikan umur panjang serta Allah balas kebaikan bapak dan ibu dengan Surga-Nya. Aamiiin Ya Rabbal’Alamiin. Penulis menyadari penyelesaian penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak yang telah rela berkorban meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu penulis. Maka pada kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
ii
1. Bpk. Prof. Dr. Syukron Kamil, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Lilik Istiqoriyah, M.Hum, selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah mengizinkan penulis untuk meneliti di Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga meluangkan waktunya untuk membantu, mengarahkan, menuntun dan memotivasi penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah balas atas suntikan-suntikan motivasi dan kebaikan-kebaikan yang telah ibu berikan kepada penulis. Aamiin Ya Rabbal’Alamiin 5. Ibu Alfida, MLIS, selaku dosen penguji I yang telah memberikan saran yang bermanfaat, meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu penyelesaian skripsi ini. 6. Ibu Fahma Rianti, M.Hum, Selaku dosen penguji II yang telah memberikan saran, meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu penyelesaian skripsi ini. 7. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik penulis, yang membantu, mengarahkan dan menuntut penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
iii
8. Ibu Yusnimar Agusti, S.IP, selaku Kepala Urusan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengizinkan penulis untuk meneliti di perpustakaan ini. 9. Bpk. Zuhri, S.IP, selaku Staf Bagian Teknik dan Layanan Bimbingan Pemustaka Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan memudahkan penulis dalam memperoleh data-data untuk penyelesaikan skripsi ini. 10. Para Responden Khususnya Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Samester 3, Tahun ajaran 2014/2015. Terimakasih, telah rela dan bersedia meluangkan waktunya dalam membantu proses penyelesaian skripsi ini. 11. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan ilmunya begitu banyak untuk penulis, khususnya Bapak Ade Abdul Hak, M. Hum. semoga ilmu yang diberikan Bapak dan Ibu bermanfaat untuk penulis sehingga bisa menjadi bekal dalam menuju masa depan yang lebih baik lagi di dunia maupun di akherat. 12. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Adab dan Humaniora yang telah menyediakan fasilitas untuk memudahkan mahasiswa dalam proses belajar dan menyelesaikan tugas akhir ini. 13. Keluarga besar bpk. Ahmad Jamawi (Alm) dan Keluarga besar bpk. Abdul Chayyi (Alm), Kakek, Nenek, Paman-Paman dan Bibi-bibiku, para sepupu, serta Akang Sukendar yang telah mambantu, memfasilitasi, mendukung dan
iv
mendokan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 14. Ke-Empat adikku, Ahmad Khotib, Tasrifah, M. Choerul Mizan
dan Atiq
Mubarok. Terimakasih atas doa, dukungan kasih sayang dan semangat yang telah kalian tebarkan dan berikan. Semoga Allah memberikan Kesempatan untuk kita terus belajar, belajar, dan belajar ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi lagi. Aamiiin Ya Rabbal’Alaamiin. 15. Bapak dan Ibu Asuhku, Guru, Inspirator dan Penyemangatku Bapak. Drs. H. Bahron Fathin, M.A, dan Ibu Naziroh Hasan, S.Ag, terimakasih yang tak terhingga atas segala bantuan baik moril maupun materiil yang telah diberikan kepada penulis dari sebelum memasuki perkuliahan sampai sekarang. Sehingga penulis Selalu bersemangat dan antusias dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga Allah balas segala kebaikan Bapak dan Ibu dengan Surga-Nya. Aamiin Ya Rabbal’Alamiin. 16. Guru-Guru Ngajiku, KH. Ahmad Mursyidin, KH. TB. Ahmad Rifqi Chowas, KH. Ahmad Syauqi Chowas, Nyai Ghumaesoh (Almh), Nyai Fadlah, Kang Sa’diyah, Kang Ainurokhiyati, Kang Atik Maemunah, Kang Tazkiyah An-Nafsi, Kang Edy Mansur, Kang Hendy, Kang Aris, Kang Nasif, Kang Adi, Kang Firdan, Kang Masykur, kang Acep, Ust.Ruslan Abdul Ghani, dan Ust. Ali Imron. Semoga Ilmu yang telah diberikan kepada saya bisa bermanfaat sepanjang hayat. Aamiiin Ya Rabbal’Alamiin. 17. Ibu DR. Mariana Djuru Radja, M.Pd (yang sudah penulis anggap seperti ibunda sendiri). Terimakasih atas fasilitas dan semua bantuan yang telah ibu berikan
v
dalam proses kuliah dan penyelesaiaan skripsi ini, sehingga penulis merasakan betapa bersyukur dan beruntungnya, karena Allah telah mentakdirkan saya bertemu dan mengenal ibu sekeluarga. 18. Keluarga Bpk Darwis Satmoko, Keluarga Bpk. Ahmad Junaedy, Keluarga Bpk. Guntoro, keluarga Ibu Sandy, Keluarga Bunda Desi, Keluarga Ibu Eny, Kelurga Bpk. Maryanto, Keluarga Bpk. Tio, Keluarga Bpk. Siddik, Keluarga Ibu Norman Tarigan, keluraga Bunda Irfa, keluarga Ibu Atun dan Ibu Era, serta Jamaah Mushalla Permata Ar-Ridha yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, Terimakasih atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan study di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. 19. Keluarga Besar Yayasan Permata Ar-Ridha, Para Alumni Khususnya Mba Siti Khodijah, S.Pd.I. Terimakasih sudah banyak memberikan arahan dan meminjamkan literatur dalam proses menyelesaikan skripsi ini. 20. Santri Putri Ar-Ridha (sahabat satu atap, satu perjuangan di tanah rantau) ka iqoh, Ka May, Ka Kori, Ii, Edah, Mar’ah, Tantri, Ziyah, Yayah, Amnahdan Zahroh. Terimakasih sudah menjadi bagian keluarga dan persabatan karena Allah. Insya Allah, kitalah orang-orang sukses berikutnya kawan di dunia dan akherat, Aamiiin Ya Rabbal’Alaamiin. 21. Santri Putra Ar-Ridha: Khotib, Ali, Mas Trisno, Ka Budin, ka Hasan, Rizal, Hadi, Rohim, Khozin, Mustahdi dan Romanto terimakasih sudah menjadi bagian hidup penulis di tanah rantau. Semangat tarus dalam melakukan perubahan yang lebih baik kawan-kawan.
vi
22. Wali Murid dan Para santri TKQ-TPQ Ar-Ridha Sawah Baru, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan, semangat dan doa buat penulis. 23. Sahabat Karib, Satu kampung, satu almamater dari tsanawiyah hingga perguruan tinggi, yang sudah mencemplungkan saya pada jurusan ilmu perpustakaan yang tercinta ini, sehingga saya yakin dan percaya bahwa saya tidak salah memilih jurusan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, Aaf Iffatunnafsi,S.IP terimakasih sudah meyakinkan saya dan menjadi kakak kelas yang baik selama ini (padahal kita satu angkatan yaahh... ) 24. Sahabatku Dewi Riani, Grecy Astary Puji Astuti, Cycy Haryati, Nurfitria Dewi, Diah Safitri, Nita Adiyati, Arik Suprapti dan Yusra. Terimakasih telah menemani dan memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis. 25. Teman-teman seperjuangan JIPERS 2011, Khusunya IPI C dan IPI A Serta teman-teman KKN MOMENTUM-78 tahun 2014 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih telah memberikan dukungan, semangat dan menjadi teman belajar yang sangat menyenangkan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat kekurangan dari sana sini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khusunya Jurusan Ilmu Perpustakaan. Aaamiiin Jakarta, Januari 2016 Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABTRAK ..........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................................
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................
7
D. Definisi Istilah ....................................................................................
8
E. Sistematika Penulisan .........................................................................
9
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ...........................................................
11
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi....................................
11
2. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ...........................................
14
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi..........................................
15
4. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi .........................................
16
B. Pendidikan Pemakai ............................................................................
18
1. Pengertian Pendidikan Pemakai.....................................................
18
2. Tingkatan Pendidikan Pemakai .....................................................
22
a. Orientasi Perpustakaan ............................................................
22
b. Pengajaran Perpustakaan .........................................................
23
c. Pengajaran Bibliografi .............................................................
24
3. Metode Pendidikan Pemakai .........................................................
28
viii
a. Presentasi atau Kuliah di Kelas................................................
29
b. Wisata Perpustakaan................................................................
29
c. Penggunaan Audio Visual .......................................................
29
d. Permainan dan Tugas Mandiri .................................................
30
e. Pengunaan Buku Pedoman atau Pamflet ..................................
30
4. Tujuan Pendidikan Pemakai ..........................................................
30
C. Pengertian Pengaruh ...........................................................................
32
D. Pemanfaatan Perpustakaan ..................................................................
32
1. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar .............
33
2. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi ..................
34
3. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ...............................................
35
4. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana ................................................
36
5. Pemanfaatan Perpustakaan dalam Meningkatkan Pengetahuan ......
37
E. Penelitiant Terdahulu ..........................................................................
38
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..........................................................
40
B. Sumber Data .......................................................................................
41
C. Populasi dan Sampel ...........................................................................
42
D. Instrumen Penelitian ...........................................................................
45
E. Skala Pengukuran ...............................................................................
48
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
49
G. Teknik Pengolahan Data .....................................................................
51
H. Teknik Analisis Data...........................................................................
53
I. Variabel Penelitian ..............................................................................
63
J. Hipotesis .............................................................................................
64
K. Jadwal Penelitian ................................................................................
65
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan Syariah dan Hukum 1. Sejarah Singkat .............................................................................
66
2. Visi, Misi dan Fungsi Perpustakaan ...............................................
67
3. Struktur Organisasi Perpustakaan ..................................................
69
4. Layanan Perpustakaan ...................................................................
71
5. Koleksi Perpustakaan ....................................................................
74
6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan ...............................................
76
7. Keanggotaan, Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan ..................
77
8. Pengelolaan Bahan Pustaka ...........................................................
80
9. Sistem Otomasi Perpustakaan........................................................
83
B. Hasil Penelitian 1. Profil Responden ...........................................................................
85
a. Karakteristik Profil Responden ................................................
85
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .........
86
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ...................
87
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel ..................................
88
a. Variabel Pendidikan Pemakai ..................................................
88
b. Variabel Pemanfatan Perpustakaan ..........................................
97
3. Hasil Uji Kualitas Data .................................................................
108
a. Uji Validitas ...........................................................................
108
b. Uji Reliabilitas ........................................................................
111
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................
111
a. Uji Normalitas .........................................................................
111
b. Uji Multikolonieritas ...............................................................
114
c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................
115
5. Analisis Regresi Sederhana ...........................................................
116
2
a. Uji Koefisisen Determinasi (R ) ..............................................
116
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .............................................
118
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ................................................
119
x
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel .......................................
121
e. Menghitung Pengaruh Langsung .............................................
122
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung ...................................
123
g. Menghitung Pengaruh Total ....................................................
123
h. Diagram Jalur ..........................................................................
123
C. Pembahasan ........................................................................................
123
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.........................................................................................
135
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................
136
C. Saran ..................................................................................................
137
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
138
LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen .........................................................................
46
Tabel 3.2 Pemberian Skor/Nilai Skala Pengukuran .......................................
48
Tabel 3.3 Parameter Penafsiran Data .............................................................
52
Tabel 3.4 Pengkodean Jawaban Responden ...................................................
53
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian .............................................................................
65
Tabel 4.1 Pembagian Tugas dalam Struktur Organisasi ...............................
70
Tabel 4.2 Jadwal Layanan Perpustakaan .......................................................
73
Tabel 4.3 Tingkat Pengembalian Kuesioner ...................................................
85
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........
86
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Program Studi ........
87
Tabel 4.6 Pernyataan 1 ....................................................................................
88
Tabel 4.7 Pernyataan 2 ....................................................................................
89
Tabel 4.8 Pernyataan 3 ....................................................................................
90
Tabel 4.9 pernyataan 4 ....................................................................................
91
Tabel 4.10 Pernyataan 5 ..................................................................................
92
Tabel 4.11 Pernyataan 6 ..................................................................................
93
Tabel 4.12 Pernyataan 7 ..................................................................................
94
Tabel 4.13 Pernyataan 8 ..................................................................................
95
Tabel 4.14 Pernyataan 9 ..................................................................................
96
xii
Tabel 4.15 pernyataan 1 ..................................................................................
97
Tabel 4.16 Pernyataan 2 ..................................................................................
98
Tabel 4.17 Pernyataan 3 ..................................................................................
99
Tabel 4.18 Pernyataan 4 ..................................................................................
100
Tabel 4.19 Pernyataan 5 ..................................................................................
101
Tabel 4.20 Pernyataan 6 ..................................................................................
102
Tabel 4.21 Pernyataan 7 ..................................................................................
103
Tabel 4.22 Pernyataan 8 ..................................................................................
104
Tabel 4.23 Pernyataan 9 ..................................................................................
105
Tabel 4.24 Pernyataan 10 ................................................................................
106
Tabel 4.25 Pernyataan 11 ................................................................................
107
Tabel 4.26 Hasil Total Uji Validitas Variabel PP dan PM .............................
109
Tabel 4.27 Hasil Uji Validitas PP dan PM Setelah Menyisihkan 3 Butir Pernyataan ......................................................................................................
110
Tabel 4.28 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................
111
Tabel 4.29 Hasil Uji Normalitas pada One-Sample Kolmogrof-Smirnov .....
113
Tabel 4.30 Hasil Uji Multikolonieritas Pemanfaatan Perpustakaan .............
115
Tabel 4.31 Hasil Uji Koefisien Determinasi Pemanfaatan Perpustakaan......
117
Tabel 4.32 Hasil Uji Simultan F Pemanfaatan Perpustakaan ........................
118
Tabel 4.33 Hasil Uji Pendidikan Pemakai ......................................................
120
Tabel 4.34 Statistik Deskriptif Korelasi Antar Variabel ................................
121
xiii
Tabel 4.35 Hasil Uji Korelasi ...........................................................................
121
Tabel 4.36 Hasil Uji Statistik Deskriptif PP ....................................................
124
Tabel 4.37 Hasil Uji Statistik Deskriptif PM ..................................................
125
Tabel 4.38 Hasil Uji Hipotesis .........................................................................
133
Tabel 4.39 Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk.............................
134
Tabel 4.40 Hasil Uji Konstruk .........................................................................
134
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan.............................................
70
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Regresi pada Grafik Histogram...............
112
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Regresi pada Normal P-P Plot .................
112
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas pada Scatterplot Regresi.............
116
Gambar 4.5 Diagram Jalur .............................................................................
123
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Dosen Pembimbing Lampiran 2 : Surat Tugas Menjadi Pembimbing Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian Lampiran 4 : Kuesioner Lampiran 5 : Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan Pemakai Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Perpustakaan Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas Item-Total Statistik Setelah Menyisihkan 3 Point Variabel PP Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas PP dan PM Setelah Menyisihkan 3 Point Variabel PP Lampiran 9 : Hasil Wawancara Kepala Perpustakaan FSH
xvi
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perpustakaan merupakan suatu pusat sumber informasi bagi setiap orang, khususnya bagi mahasiswa dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan sarana dalam mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan sumber informasi secara efektif dan efisien. Kegiatan pendidikan tidak akan terselenggarakan dengan baik apabila tidak didukung dengan sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan, dan salah satu sarana yang diperlukan dalam kegiatan pendidikan tersebut adalah perpustakaan.1Ada berbagai jenis perpustakaan,
salah
satu
diantaranya
adalah
perpustakaan
perguruan
tinggi.Perpustakaan perguruan tinggi adalah sumber pusat informasi dan ilmu pengetahuan yang sering disebut jantungnya perguruan tinggi. Berikut ini yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi antara lain: perpustakaan jurusan, fakultas, universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, maupun perpustakaan program non gelar (setingkat Program Diploma).2 Perpustakaan dapat berfungsi dengan baik apabila pemakainya mengetahui bagaimana memanfaatkan perpustakaan yang telah disediakan, atau dengan kata lain pemakai dapat mengetahui dengan cepat dimana cara
1
Grantino One Pradika, “Pengaruh pendidikan pengguna (User Education) terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan di UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta,” Jurnal Libri-Net, Vol.3 No.2 (Januari 2014) artikel diakses pada 28 Februari 2015 dari https://www.google.com/search?q=pendidikan+pemakai+perpustakaan.pdf 2 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 51.
2
menemukan informasi yang mereka perlukan. Dalam hal ini pemakai bisa menguasai keterampilan dan pengetahuannya di perpustakaaan, maka dengan dasar tersebut, pendidikan pemakai dirasa sangat diperlukan untuk dilaksanakan di sebuah perpustakaan. Menurut Shahi dalam Adegbile Samuel Abiodun, pendidikan pemakai adalah “a process of activities involved in making the user of the library conscious about tremendous value of information in day to day life develop interest among the user to seek information as and when they requires”.3 Pernyataan tersebut mengatakan bahwa pendidikan pemakai merupakan suatu proses kegiatan yang membuat pemakai perpustakaan terlibat akan adanya nilai informasi dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan minat pemakai untuk mencari informasi ketika mereka memerlukannya. Perpustakaan merupakan bagian terpenting dalam pendidikan seumur hidup, dalam mempersiapkan siswa dan mahasiswa untuk melanjutkan proses pendidikannya. 4Pendidikan pemakai adalah salah satu layanan yang umumnya tersedia di perpustakaan sekolah atau perpustakaan perguruan tinggi, dan merupakan sebuah program yang berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar, khususnya tentang bagaimana memanfaatkan perpustakaan secara efektif, mencari atau menelusur sebuah informasi dengan sarana penelusuran yang tersedia seperti: bibliografi, indeks, dan abstrak serta OPAC.5 Oleh karena itu, maksud pendidikan pemakai di sini adalah sebuah pelatihan untuk memperkenalkan apa itu perpustakaan, baik dari segi pengenalan fisik gedung, fasilitas, layanan maupun sarana dan prasarana yang dimiliki perpustakaan untuk bisa dimanfaatkan pemakai perpustakaan. Hal ini disebabkan karena 3
Adegbile Samuel Abiodun, “Method Of User Education in Academic Libraries and Relationship Between User Education Literacy,” artikel diakses Pada tanggal 1 September 2015 dari www.academia.edu/3828315/USER EDUCTION AND INFORMATION LITERACY. 4 Fjalbrant and Malley, User Education In Libraries (England: Clive Binglery, 1984), ed.2, h.7. 5 Achmad, dkk.,Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima++Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2012), h. 23.
3
masih banyaknya faktor pemakai perpustakaan yang belum mengetahui fasilitas layanan yang disediakan di perpustakaan. Hal ini tentu sangat berdampak bagi perpustakaan dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pemakai perpustakaan. Untuk itulah perpustakaan memberikan program pendidikan pemakai, agar para pemakai perpustakaaan bisa menggunakan dan memanfaatkan perpustakaan dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan diadakannya pendidikan pemakai oleh perpustakaan yaitu, agar dapat meningkatkan keterampilan para pemakai perpustakaan dalam memanfaatkan koleksi dan layanan yang ada di perpustakaan. 6Menurut Whittaker pemakaidapat didefinisikan sebagai, “orang yang menggunakan layanan lebih dari satu layanan yang ada di sebuah perpustakaan setidaknya sekali dalam setahun”.7Siswa dan mahasiswa yang memanfaatkan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar akan mendapatkan prestasi akademik yang baik atau dengan kata lain keberhasilan prestasi akademiknya sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber primer yang dapat memenuhi kebutuhan informasi belajarnya. 8 Perpustakaan merupakan aset yang sangat mahal. Aset tersebut meliputi lahan, gedung, tenaga perpustakaan, koleksi, dana, fasilitas, peralatan, mebeler, alat tulis kantor dan sebagainya. Kemudian, apabila dihitung dengan nilai rupiah, maka hasilnya sungguh sangat menakjubkan. Dengan nilainya yang mahal tersebut, maka perpustakaan harus dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakai perpustakaan. Informasi dan ilmu pengetahuan didalamnya harus dapat dimanfaatkan, karena semakin banyak pemanfaatannya maka semakin
6
Pradika, “Pengaruh Pendidikan Pengguna”. B. Ravi Kumar dan M.Phil, “User Education In Library”, International Journal of Library and Information Science Vol. 1. (June 2009) artikel diakses pada tanggal 15 september 2015 dari http://www.academicjournals.org/ijlis. 7
8
Rizal Saiful-Haq,dkk., Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar(Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syahid Jakarta, 2007), h. 3.
4
bermaknalah aset yang mahal tersebut.9Dengan demikian, salah satu upaya perpustakaan dalam rangka pemanfaatan perpustakaan oleh pemakai tersebut dengan diadakannya program pendidikan pemakai. Perpustakaan perguruan tinggi yang telah melaksanakan program pendidikan pemakai salah satunya adalah Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum (selanjutnya disebut Perpustakaan FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Perpustakaan FSH mengadakan program pendidikan pemakai sejak tahun 2007 hingga saat ini masih berjalan. Kegiatan Pendidikan Pemakai ini biasanya diadakan pada saat awal semester untuk mahasiswa baru.Dengan adanya kegiatan pelatihan perpustakaan berupa pendidikan pemakai untuk mahasiswa baru ini diharapkan mahasiswa akan mempunyai kemampuan dasar yang memadai untuk mengakses informasi, khususnya dengan memanfaatkan koleksi dan layanan yang tersedia di perpustakaan bahkan dapat bermanfaat dalam persiapan menuju proses belajar seumur hidup (long life education). Adapun materi yang diberikan dalam kegiatan ini berupa materi teoritis dan teknis/praktis berupa: a. Pengenalan institusi perpustakaan secara fisik, menyangkut aspek tata ruang dan fasilitas layanan; b. Pengenalan jenis koleksi, susunan/penataannya di ruang perpustakaan serta aksesnya; c. Pengenalan sumber daya manusia (pustakawan dan staf perpustakaan) sebagai fasilitator penelusuran informasi;
9
Achmad, Layanan Cinta, h. 175.
5
d. Pengenalan peraturan dan tata tertib perpustakaan; e. Pengenalan waktu dan jenis pelayanan; f. Pengenalan dan praktek penggunaan sarana penelusuran koleksi internal; g. Bimbingan penelusuran koleksi referensi
tercetak dan pengenalan
sumber informasi digital berupa Compact Disc dan Ebook; h. Pengenalan dan praktek penelusuran informasi online berupa database jurnal dan ebook yang dijadikan langganan oleh UIN maupun sumber online lainnya. Dengan adanya pengetahuan tersebut, maka diharapkan pemakai perpustakaan dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi dan segala fasilitas serta pelayanan yang terdapat di perpustakaan secara maksimal. 10 Ketertarikan penulis melakukan penelitian di Perpustakaan FSH karena berdasarkan observasi yang penulis lakukan dibeberapa fakultas yang berada di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan FSH termasuk salah satu perpustakaan yang telah melaksanakan program bimbingan pendidikan pemakai. Akan tetapi, ada permasalahan yang harus dihadapi oleh Perpustakaan FSH dalam melaksanakan programnya, bagamanakah pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis memutuskan untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam lagi, kemudian hasil penelitian akan dituangkan ke dalam
penelitian skripsi dengan judul
“Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. 10
Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta, 27 Februari 2015.
6
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan tidak meluas maka perlu adanya pembatasan masalah, dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah pada: a. Pendidikan pemakai Yang dimaksud Pendidikan Pemakai disini adalah suatu kegiatan memperkenalkan segala fasilitas dan layanan perpustakaan guna memudahkan mahasiswa dalam mencari informasi yang dibutuhkannya. Yang menjadi subjek penelitian skripsi ini yaitu Mahasiswa Semester 3 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah yang masuk pada tahun ajaran 2014/2015 karena perpustakaan FSH mengadakan pelatihan pendidikan pemakai ini pelaksanaannya pada saat tahun ajaran baru dan diperuntukkan untuk mahasiswa baru (Mapaba) maka penulis mengambil mahasiswa semester 3 (pada saat dilakukan penelitian) yang telah mengikuti kegiatan Pendidikan Pemakai di Perpustakaan FSH untuk dijadikan sampel penelitian. b. Pemanfaatan perpustakaan Yang dimaksud pemanfaatan perpustakaan disini adalah adanya dorongan baik internal maupun eksternal pada mahasiswa untuk memanfaatkan fasilitas dan layanan yang disediakan Perpustakaan FSH. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan permasalahannya. Permasalahan besar yang menjadi fokus
7
penulis adalah “Bagaimana Pengaruh Pendidikan Pemakai terhadap Pemanfaatan Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bersifat teoritis dan praktis. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk: a. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam ilmu perpustakaan khususnya mengenai pendidikan pemakai. b. Sebagai bahan masukan bagi perpustakan FSH agar bisa meningkatkan program pendidikan pemakai. c. Sebagai bahan masukan bagi Perpustakaan Fakultas lainnya di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program pendidikan pemakai agar mencapai beberapa manfaat dan tujuannya. d. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang mengangkat topik yang serupa dalam penelitiannya.
8
D. Definisi Istilah Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda,dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan, berpengaruh berarti ada pengaruhnya; mempunyai pengaruh. 11 Pendidikan pemakai menurut Sutarno NS yaitu: “kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan tentang seluk beluk perpustakaan, manfaat perpustakaan, cara menjadi anggota, persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat dalam perpustakaan dan lain sebagaianya. Semua itu dikerjakan dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, secara cepat dan tepat tanpa banyak kesulitan”.12 Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, ataupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi dengan tujuan utamanya yaitu membantu perguruan tinggi dalam mencapai Tri Dharma perguruan tinggi.13 Pemanfaatanmenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online ialah proses, cara, perbuatan memanfaatkan. 14 Jadi pemanfaatan perpustakaan yang dimaksud disini ialah suatu proses, cara dan perbuatan memanfaatkan perpustakaan oleh mahasiswa baik Sumber daya manusianya maupun fasilitas dan layanannya yang sudah disediakan di sebuah perpustakaan.
11
Poerwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.
865-866. 12 13
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 102. Sulistiyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993),
h. 51. 14
Kamus Besar Bahasa Indonesia online, diakses pada tanggal 31 Agustus 2015 dari http://kbbi.id/manfaat.
9
E. Sistematika Penulisan Dalam menyusun skripsi ini, peneliti membagi kedalam 5 (lima) bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR Bab ini menguraikan landasan teori berkaitan dengan masalah yang diteliti meliputi perpustakaan perguruan tinggi, tugas, fungsi, dan tujuan perpustakaan perguruan tinggi, pendidikan pemakai, tingkatan pendidikan pemakai, metode pendidikan pemakai, keterampilan yang diajarkan pendidikan pemakai, tujuan dan manfaat pendidikan pemakai, pengertian pemanfaatan perpustakaan
perguruan
tinggi,
pengertian
pengaruh
dan
penelitian terdahulu. BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini peneliti akan membahas tentang metode yang digunakan mulai dari jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, instrumen penelitian, skala pengukuran, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data, variabel penelitian, hipotesis dan jadwal penelitian.
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang profil perpustakaan Syariah dan Hukum seperti sejarah singkat perpustakaan, visi dan misinya, tugas dan fungsi, tata tertib perpustakaan, struktur organisasi, sarana dan prasarana serta fasilitas yang di miliki, layanan yang ada di perpustakaan dan gambaran umum program pendidikan pemakai perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidyatullah Jakarta. Selanjutnya memaparkan hasil penelitian dan pembahasan mencakup pengaruh program pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB V
PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari keseluruhan pokok bahasan dan saran-saran yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian.
11
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi 1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan merupakan bagian penting dalam mendukung pendidikan dan perkembangan budaya bangsa. Hal itu dikarenakan perpustakaan menyimpan ratusan bahkan ribuan koleksi, baik tercetak maupun non-cetak. Perpustakaan terdiri dari berbagai jenis, salah satunya ialah perpustakaan perguruan
tinggi.
Menurut
Sulistyo-Basuki,
perpustakaan
memiliki
pengertian sebagai sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan
pembaca,
bukan
untuk
dijual.15Sedangkan
pengertian
perpustakaan secara umum dalam buku Manajemen Perpustakaaan Perguruan Tinggi yaitu sebuah gedung atau ruangan yang dipenuhi rak-rak yang berisi buku atau koleksi.16 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan tempat penyimpanan buku atau terbitan lainnya yang disimpan di rak-rak yang berada di sebuah gedung untuk digunakan dan dimanfaatkan oleh pembaca.Sesuai dengan namanya, Perpustakaan perguruan tinggi ialah 15
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993),
h. 3. 16
Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manjemen Perpustakaan Perguruan Tinggi Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995), h. 12.
(Jakarta:
12
perpustakaaan yang berada di sebuah perguruan tinggi, baik badan bawahannya maupun lembaga yang bekerjasama dengan perguruan tinggi dengan tujuan utamanya yaitu mencapai Tri Dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).17 Menurut
Kamus
Kepustakaan Indonesia, perpustakaan perguruan tinggi merupakan bagian integral dari perguruan tinggi induknya yang bersama dengan unit kerja bagian lainnya tetapi dengan peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan program Tri Dharma perguruan tinggi.18 Pengertian lain mengenai perpustakaaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang berada di lingkungan kampus, mencakup universitas, institut, akademi dan sekolah tinggi dimana penggunanya adalah sivitas akademi perguruan tinggi. Bentuk lembaga perpustakaan tersebut bervariasi, untuk tingkat universitas disebut Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan (UPT Perpustakaan), selanjutnya perpustakaan fakultas, perpustakaan jurusan, perpustakaan
program
pascasarjana,
dan
sebagainya. 19Pengertian
perpustakaan perguruan tinggi atau perpustakaan akademik menurut Senthur Murugan ialah sebuah perpustakaan yang melayani lembaga pendidikan tinggi, seperti perguruan tinggi atau universitas di mana perpustakaan ini
17
Sulistyo-Basuki,Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 51. Lasa HS, Kamus Kepustakaan Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009), h. 277. 19 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 36. 18
13
melayani dua tujuan yaitu untuk mendukung kurikulum dan untuk mendukung penelitian dosen dan mahasiswa. 20 Dari pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
perguruan tinggi ialah perpustakaan yang berada disebuah lembaga perguruan tinggi yang digunakan untuk seluruh sivitas akademika perguruan tinggi baik yang berada di tingkat universitas, fakultas maupun jurusan yang berada di dalam perguruan tinggi. Ciri-ciri perpustakaan perguruan tinggi menurut Sutarno NSadalah sebagai berikut: a. Lokasi berada di setiap perguruan tinggi atau universitas. b. Penyelenggaranya adalah perguruan tinggi yang bersangkutan. c. Pemakainya adalah sivitas akademika yaitu meliputi dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan lainnya. d. Tugasnya yaitu memfasilitasi kegiatan perguruan tinggi, yang dikenal dengan istilah Tri Dharma perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai jantungnya perguruan
tinggi
karena
fungsinya
yang
sangat
penting
dalam
mengembangkan penelitian (riset) dan pengembangan ilmu pengetahuan, sehingga perpustakaan tersebut menjadi aset yang sangat bernilai bagi kehidupan umat manusia. 21 Oleh karena itu biasanya perpustakaan perguruan tinggi mempunyai fungsi dan tugasnya sendiri dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi para penggunanya.
20 Senthur Murugan, “User Eduction: Academic Libraries,”International Journal of Information Technology and Library Science Research Vol. 1, No. 1, (April 2013), Artikel di aksespada tanggal 15 September 2015 dari http://acascipub.com/Journals.php. 21
Sutarno NS, Mengenal Perpustakaan (Jakarta: Jala permata, 2006), h. 28-29.
14
2. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi Setiap organisasi biasanya memiliki tugas dan tanggungjawabnya masing-masing dalam menjalankan fungsi organisasi yang didirikannya agar terus berjalan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di lembaga tersebut. Tugas adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan atau sesuatu yang ditentukan untuk dikerjakan. Tugas perpustakaan artinya suatu kewajiban yang telah ditetapkan dan harus dilaksanakan dalam perpustakaan tersebut.22Perpustakaan memiliki tugas dan fungsinya masing-masing sesuai dengan jenis perpustakaan yang berdiri di lingkungan tersebut, perpustakaan perguruan tinggi bertugas untuk memfasilitasi program pendidikan, penelitian danpengabdian masyarakat atau Tri Dharma perguruan tinggi yang berada di lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan.23 Tugas utama perpustakaan menurut Sutarno NSadalah berperan aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan perpustakaan tersebut, dengan cara: a. Menyediakan, menyiapkan, mengolah dan memelihara koleksi bahan pustaka siap pakai, serta sarana informasi lainnya yang sesuai dengan keperluan organisasi dan masyarakat pemakai. b. Mendayagunakan koleksi, berupa penyediaan sistem layanan, penyiapan tenaga manusia, penyediaan sarana dan prasarana, serta menginformasikan/mempromosikan koleksi dan jasa kepada masyarakat. c. Melaksanakan layanan kepada masyarakat pemakai. d. Bekerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi, sarana dan prasarana perpustakaan secara berasama-sama untuk kepentingan pemakai. e. Menjalin hubungan baik dengan pihak pimpinan pembina, mitra kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas layanan. 22
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 57. Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 58.
23
15
f. g. h. i. j.
Memasyarakatkan perpustakaan. Melakukan kajian dan pengembangan. Melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan koleksi. Melaksanakan pendidikan masyarakat pemakai. Melaksanaaan pegelolaan (manajemen) dan tata usaha, termasuk pengembangan staf dan pegawai serta peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan.24
Penjabaran tugas-tugas perpustakaan tersebut yang melakukan adalah pemimpin perpustakaan beserta bawahannya yang berada didalam organisasi perpustakaan. 3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi Fungsi sebuah perpustakaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari semua tugas perpustakaan.Fungsi perpustakaan tersebut Menurut UndangUndang RI No. 43 Tahun 2007 pasal 3 tentang Perpustakaan adalah sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan kebudayaan bangsa.25 Apabila ditinjau dari segi proses pelayanan menurut Lasa HS, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai pusat pengumpulan informasi, pusat pelestarian informasi, pusat pengolahan informasi, pusat pemanfaatan informasi dan pusat penyebarluasan informasi. 26 Sedangkan fungsi perpustakaan perguruan tinggi menurut Abdul Rahman Saleh dan Fahidin bisa ditinjau dari dua segi yaitu: a. Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai enam fungsi yaitu sebagai pusat: pengumpulan informasi 24
Sutarno, Per1pustakaan dan Masyarakat, h. 78-79. Asrorun Ni’am Sholeh, Perpustakaan Jendela Peradaban: Teks, Konteks, dan Dinamika Pembahasan Undang-Undang tentang Perpustakaan (Jakarta: eLSAS, 2008), h. 139. 26 Lasa HS, Kamus Kepustakaan Indonesia, h. 278. 25
16
pengolahan informasi penelusuran informasi pemanfaatan informasi penyebarluasan informasi, dan pemeliharaan serta pelestarian informasi b. Dari segi program kegiatannya perpustakaan mempunyai tiga macam fungsi yaitu: Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran. Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian, dan Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian masyarakat.27 Menurut F. Rahayuningsih perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut: a. Fungsi edukasi: perpustakaan merupakan sumber belajar bagi para anggota sivitas akademikanya. Oleh karena itu, koleksi yang tersedia adalah koleksi yang mendukung kegiatan belajar-mengajar diperguruan tinggi. b. Fungsi informasi: perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi. c. Fungsi riset: perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka mutakhir yang mendukung pelaksanaan ilmu penelitian, teknologi dan seni. d. Fungsi rekreasi: perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya inovatif para penggunanya. e. Fungsi deposit: perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan oleh para anggota sivitas akademinya.28 4. Tujuan Perpustakaan Perguran Tinggi Tujuan Perpustakaan Perguruan tinggi menurut Lasa HS adalah untuk mendukung,
memperlancar
pendidikan
serta
mempertinggi
kualitas
pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi meliputi aspek-aspek pengumpulan, pelestarian, pengolahan, pemanfatan,
27
Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 18. F. Rahayuningsih, Pegelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 7.
28
17
dan penyebarluasan informasi. 29Tujuan diselenggarakannya perpustakan perguruan
tinggi
adalah
untuk
menunjang
terlaksananya
program
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi atau dikenal dengan sebutan tri dharma perguruan tinggi. Untuk menunjang terlaksananya program tersebut bisa dilaksanakan melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu: a. b. c. d. e.
Pengumpulan informasi Pengolahan informasi Pemanfaatan informasi Penyebarluasan informasi Pemeliharaan/pelestarian informasi.30 Tujuan tersebut akan dapat terlaksana sebagaimana mestinya, apabila:
a. Terjalin hubungan kerjasama yang harmonis antara perpustakaan dengan dosen atau asisten. b. Diketahui tujuan intruksional dari mata kuliah yang diasuh oleh asisten yang bersangkutan. c. Diketahui secara pasti strategi mengajar, kebutuhan perkuliahan dan penelitian para dosen atau asisten dan terjalin hubungan kerjasama antara perpustakaan dengan mahasiswa dari masing-masing bidang studi dengan menetapkan kebutuhan umum maupun individual sebagai persiapan tugas-tugas kelas atau penelitian lainnya.31 Menurut Sulistyo-Basuki secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi, yaitu untuk: a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya yaitu staf pengajar dan mahasiswa, bahkan sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi. b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun angkatan pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar. c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan. d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai. 29
Lasa, Kamus Kepustakaan Indonesia, h. 278. Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 17. 31 Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan jilid 1 (Bandung: Alumni, 1987), h. 3. 30
18
e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.32
B. Pendidikan Pemakai 1. Pengertian Pendidikan Pemakai Pendidikan pemakai adalah kegiatan perpustakaan yang bertujuan menjadikan pengguna mampu mendayagunakan koleksi perpustakaan secara mandiri sesuai dengan kebutuhannya.33 “Pendidikan Pemakai dalam istilah Ilmu perpustakaan dan informasi disebut juga dengan library instruction (Pengajaran Perpustakaan), bibliographic instruction (pengajaran bibliografi), User education (pendidikan pengguna) dan library orientation (orientasi perpustakaan) yaitu program yang berisi tentang bimbingan yang dirancang untuk mengajari pemustaka agar memperoleh informasi yang mereka perlukan dengan cepat dan efektif”.34 Adapun pengertian lainnya tentang pendidikan pemakai adalah sebagai berikut: a. Menurut Sutarno NS Pendidikan pemakai atau User Education adalah: “kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan tentang seluk beluk perpustakaan, manfaat perpustakaan, cara menjadi anggota, persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat dalam perpustakaan dan lain sebagaianya. Semua itu dikerjakan dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, secara cepat dan tepat tanpa banyak kesulitan.”35 b. Menurut Leonard Montaguependidikan pemakai adalah “…a programme of information provided by libraries to users, to enable them to make 32
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 52. Badan Standardisasi Nasional, SNI 7330-2009 “Tentang Perpustakaan Perguruan Tinggi,” diakses pada tanggal 29 Maret 2015 dari http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdlubudiyahse-19343-5-21413_sn-9.pdf. 33
34
Rosa Widyawan, Pelayanan Referensiberawal dari senyuman(Bandung: Bahtera Ilmu, 2012),
h. 165. 35
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 102.
19
more efficient, independent use of the library’s stock and services. A programme of user education might include tours, lectures, exercises and the provision of support materials. Also termed library instruction and library orientation…”36 Menurutnya pendidikan pemakai yaitu suatu program informasi yang diberikan oleh sebuah perpustakaan kepada penggunanya, yang memungkinkan mereka untuk menggunakan koleksi perpustakaan secara lebih efisien, dan menggunakan layanan perpustakaan secara mandiri. Sebuah program pendidikan pengguna mungkin dapat dilaksanakan dengan tour, kuliah, latihan dan penyediaan bahan-bahan pendukung ini juga disebut instruksi perpustakaan dan orientasi perpustakaan. c. Menurut
Sulistyo-Basukipendidikan
pemakai
adalah
pelatihan
bagaimana menggunakan informasi, tempat dimana informasi tersedia sehingga mampu membantu kebutuhan pemakai untuk menggunakan perpustakaan lebih lanjut.37 d. Menurut Shahi yang dikutip oleh B. Ravi Kumarpendidikan pemakai adalah “...It is a process of activities involved in making the users of the library conscious about tremendous value of information in day to day life to develop interest among the users to seek information as and when they requires”.38
36
Leonard Montague, harrod, HarrodsLibrarians Glossary : 9000 Terms Used In Information Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management(England : Gower Publishing Company Limted,1995), h. 665. 37 Sulistyo-Basuki, “Pendidikan Pemakai Untuk Mahasisiwa dan Dosen,” dalam Farli Elnumari, dkk., Senarai Pemikiran Sulistyo-Basuki: Profesor Pertama Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia (Jakarta: Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia, 2014), h. 100. 38 B. Ravi Kumar dan M.Phil, “User Education In Library,” International Journal of Library and Information Science Vol. 1 (Juni 2009), artikel di akses pada tanggal 15 September 2015dari http://www.academicjournals.org/ijlis.
20
Yaitu suatu proses kegiatan yang terlibat dalam membuat pengguna perpustakaan sadar tentang luar biasanya nilai informasi dalam kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan minat di antara pengguna dalam mencari informasi ketika mereka membutuhkannya. e. Menurut Senthur Muruganpendidikan pemakai adalah “… instruction which equips library users with the skills to enable them to be independent
and
sophisticated
users
of
libraries
resources.Yaitu
and
their
instruksiyang
melengkapipenggunaperpustakaandenganketerampilan
yang
memungkinkan merekauntuk menjadi pengguna perpustakaan yang mandiridan canggihdalam penggunaanperpustakaandansumber dayanya. Menurut Senthur Murugan pula pendidikan pemakai ialah “…all the activities involved in teaching users how to make the best possible use of library resources, services and facilities, including formal and informal instruction delivered by a librarian or other staff member one-one- or in a group”.39Yaitu semua kegiatan yang dilakukan dalam mengajar pengguna
bagaimana
penggunaan
terbaik
dari
sumber
daya
perpustakaan, layanan dan fasilitas, termasuk instruksi formal dan informal yang disampaikan oleh perpustakan atau staf perpustakaan lainnya secara individual atau dalam kelompok.
39
Murugan,
“User
Education.”Artikel
http://acascipub.com/Journals.php.
di
akses
pada
15
September
2015
dari
21
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan pemakai adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan yang
bertujuan
untuk
memperkenalkan
perpustakaan
kepada
pemustaka/penggunanya. Mengajarkan kepada pemustaka agar dapat menggunakan perpustakaan dengan cepat dan efektif dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk para pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, baik sumber daya atau koleksi, layanan dan fasilitasnya, secara formal maupun informal. Perbedaan literasi informasi dengan pendidikan pemakai yaitu bahwa literasi informasi lebih luas cakupannya, karena dalam literasi informasi tidak saja informasi yang berada di dalam perpustakaan akan tetapi informasi di luar perpustakaan juga, hal ini disebabkan karena berkembangnya informasi dalam berbagai bentuk media dan penyimpanannya. 40Jika pendidikan pemakai adalah melatih pemakai bagaimana menggunakan perpustakaan kemampuan
dengan untuk
koleksinya41, mengakses,
maka
literasi
mengevaluasi,
informasi
adalah
mengorganisasi,
dan
menggunakan informasi secara efektif untuk pembelajaran secara formal dan informal, memecahkan masalah, membuat keputusan dalam pekerjaan maupun pendidikan.42
40
Michael Wooliscroft, “From Library User Eduction Literacy: Some Issuec Arising in This Evolutionary Process,” artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari www.library.ogoto.ac.nz/pdf/tandlpaper_MJW.pdf 41 Jesus Lau, “Guidlines on Information Literacy for Lifelong Learning,” artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari www.ifla.org/VII/s42/index.htm 42 Crristine Bruce, “Seven Faces of Information Literacy: Toward Inviting Students into New Experiences,” artikel diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari www.files.kennison.name
22
2. Tingkatan Pendidikan Pemakai Dalam melakukan pendidikan pemakai, ada beberapa tingkatan yang harus dilalui dan dicapai, beberapa tingkatan pendidikan pemakai adalah: a. Orientasi Perpustakaan Orientasi perpustakaan (library orientation) terdiri atas kegiatan untuk menyambut dan memperkenalkan pemustaka potensial mengenai pelayanan, sumber daya, koleksi, tata ruang perpustakaan, dan susunan bahan perpustakaan.Orientasi perpustakaan termasuk memperkenalkan pemustaka
pada
fisik
gedung,
staf
dan
kebijakan
perpustakaan.Diharapkan pemakai perpustakaan dapat mengembangkan keterampilan penelusuran dan meningkatkan kenyamanan pemakai perpustakaan.43 Menurut James Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak, pada orientasi perpustakaan ini materi yang diajarkan berupa pengenalan terhadap perpustakaan secara umum, biasanya diberikan ketika siswa/mahasiswa baru memasuki suatu lembaga pendidikan bersangkutan, materi yang diajarkan pada orientasi perpustakaan adalah: 1. Pengenalan gedung perpustakaan. 2. Pengenalan katalog dan alat penelusuran lainnya. 3. Pengenalan beberapa sumber bacaan termasuk bahan-bahan rujukan dasar.44 Tujuan yang ingin dicapai dari orientasi perpustakaan menurut James Rice adalah: 1. Untuk mengenal fasilitas-fasilitas fisik gedung itu sendiri.
43
Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 172. Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai:perubahan prilaku pada siswa madrasah dalam sistem pembelajaran berbasis perpustakaan,” dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah (Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 103. 44
23
2. Untuk mengenal bagian-bagian layanan dan staf dari tiap bagian secara tepat. 3. Untuk mengenal layanan-layanan khusus seperti penelusuran melalui computer, layanan peminjaman. 4. Untuk mengenal kebijakan-kebijakan perpustakaan seperti prosedur menjadi anggota, jam-jam layanan perpustakaan. 5. Untuk mengenal pengorganisasian koleksi dengan tujuan untuk mengurangi kebingungan pemustaka dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan. 6. Termotivasi untuk datang kembali dan menggunakan sumber-sumber yang ada di perpustakaan. 7. Terjalinnya komunikasi yang akrab antara pemustaka dengan pustakawan.45 b. Pengajaran Perpustakaan Pengajaran
perpustakaan
(library
instruction)
merupakan
kegiatan yang fokus kepadapenjelasan mendalam terhadap bahan perpustakaan, mengonsentrasikan pada peralatan dan mekanisme, teknik penggunaan indeks jurnal, sumber-sumber referensi, dan penggunaan katalog kartu online.46 Materi yang diajarkan merupakan penjelasan lebih dalam lagi mengenai bahan-bahan perpustakaan secara spesifik. Materi yang diajarkan pada pengajaran perpustakaan adalah: 1. Teknik penggunaan indeks, katalog, bahan-bahan rujukan dan alatalat bibliografi. 2. Penggunaan bahan atau sumber pustaka sesuai dengan subyek atau jurusan. 3. Melaksanakan teknik-teknik penelusuran informasi dalam sebuah tugas penelitian atau pembuatan karya ilmiah lainnya. 47
Tujuan yang dicapai dari pengajaran perpustakaan adalah: a. b.
Dapat menggunakan alat rujukan khusus seperti ensiklopedia, almanak, bibliografi dll. Menemukan koleksi visual dan dapat menggunakannya.
45 James Rice, Teaching Library Use : A Guide for Library Instruction (London: Greenwood Press, 1981), h. 5. 46 Widyawan, Pelayanan Refrensi, h. 172. 47 Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai”, h. 104.
24
c. d. e. f. g.
Menggunakan sumber-sumber yang teredia di perpustakaan lain dan dapat melakukan permintaan peminjaman. Dapat menggunakan pedoman pembaca untuk mencari bahan-bahan artikel. Dapat menemukan buku-buku yang berhubungan dengan subyek khusus melaui catalog. Dapat menggunakan bentuk mikro dan alat-alat baca lainnya secara tepat. Melakukan suatu penelusuran dalam layanan pengindeksan seperti pada pusat informasi sumber pendidikan dan dapat menemukan dan mengunakan hasil-hasil sitasi.48
c. Pengajaran Bibliografi Pengajaran bibliografi (bibliographic instruction) merujuk pada kegiatan pendidikan yang dirancang untuk mengajar peserta mencari dan menemukan
informasi.49Menurut
Leonard
Montague
pengajaran
bibliografi adalah “…the process whereby library staff help users to gain access to information, both by formal instructional method and training on the spot. A variety of techniques will be used, including multimedia and interactive system…”50yaitu proses dimanastaf perpustakaan memberikan bantuan kepada penggunaperpustakaan untuk mendapatkan akses informasi, baikdengan metodepembelajaranformal danpelatihandi tempat. Berbagai teknik akan digunakan, termasuk multimedia dan sistem interaktif. Materi yang diajarkan lebih condong sebagai langkah persiapan mengadakan atau sebagai dasar penelitian dalam rangka menyusun karya
48
Rice, Teaching Library Use, h. 6. Rosa Widywan, Pelayanan Referensi, h. 173. 50 Leonard Montague, harrod, HarrodsLibrarians Glossary : 9000 Terms Used In Information Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management, h. 61. 49
25
akhir. Pada level ketiga ini bisa ditawarkan melaluimata ajar formal sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal (Mulok). 51 Materi yang ingin dicapai antara lain: 1. Informasi dan pengorganisasiannya. 2. Tajuk subyek, “Vocabulary Control” dalam penelitian, dan definisi suatu topik karya ilmiah. 3. Macam-macam sumber untuk penelitian. 4. Membuat kerangka teknik dan perencanaan suatu karya ilmiah. 5. Teknik-teknik membuat catatan dalam karya ilmiah. 6. Gaya, catatan kaki, rujukan dan sumber bahan bacaan. 7. Strategi penelitian, kesempurnaan dalam penelitian, dan pemakaian yang tepat layanan koleksi yang diberikan perpustakaan. 8. Membuat/menulis karya ilmiah.52 Pendekatan
yang
lebih
konseptual
terhadap
pengajaran
bibliografi memfokuskan pada prinsip-prinsip pengajaran, misalnya tentang konsep siklus penerbitan ilmiah daripada penelusuran pada pangkalan data tertentu.Bimbingan seperti ini menekankan pada penggunaan dan pengembangan strategi penelusuran, pendekatan sistematis terhadap identitas, dan memperoleh penilaian informasi.53 Dalam program pendidikan pemakai, pustakawan dituntut untuk mengajarkan kepada mahasiswa keterampilan yang dapat membantu mahasiswa menggunakan perpustakaan dengan baik. Keterampilan-keterampilan itu diantaranya: a. Library Skill ( Keahlian Perpustakaan) Library skill diartikan sebagai suatu keahlian, keterampilan, atau kemampuan untuk menggunakan perpustakaan. Menurut Chall dan 51
Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai,” h. 104. Rice, Teaching Library Use, h. 7. 53 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 173.
52
26
Tan yang dikutip oleh Jonner Hasugian mengemukakan bahwa ada 5 (lima) komponen yang perlu diperhatikan untuk mengetahui library skill mahasiswa sebagai pengguna utama perpustakaan perguruan tinggi yaitu: 1. Previous library use and library instruction diartikansebagai pengalaman seseorang menggunakan perpustakaaan sebelum diterima sebagai mahasiswa. 2. Basic information retrieval skill diartikan sebagai keahlian atau kemampuan dasar yang dimiliki seseorang untuk melakukan kegiatan penelusuran dan temu balik informasi. 3. Knowledge of basic reference sources diartikan sebagai pengetahuan untuk mengenal sumber-sumber referensi dasar atau koleksi rujukan. 4. Basicbibliographic knowledge diartikan sebagai pengetahuan tentang dasar-dasar bibliografi. 5. Proficiency in English diartikan sebagai tingkat kemahiran berbahasa Inggris. Kemampuan ini sangat diperlukan, mengingat koleksi perpustakaan perguruan tinggi umumnya kebanyakan berbahasa inggris. 6. Computer literacy diartikan sebagai tingkat melek komputer, melek komputer mencakup kemapuan untuk bisa menggunakan
27
komputer terutama untuk melakukan pencarian informasi di perpustakaan.54 b. Learning Skill ( Keterampilan Belajar) Ada empat hal yang diperlukan dalam keterampilan belajar, yakni pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dan bekerjasama. Hal ini sejalan dengan penegasan UNESCO dalam konferensi tahunannya di Melbourne Australia tahun 1998 yang menekankan perlunya masyarakat belajar yang berbasis pada empat kemampuan yakni: 1. Belajar untuk mengetahui. 2. Belajar untuk dapat melakukan. 3. Belajar untuk dapat mandiri, dan 4. Belajar untuk dapat bekerjasama.55 Empat kemampuan tersebut merupakan pilar-pilar belajar yang akan menjadi acuan bagi Perguruan Tinggi. Keterampilan belajar sangat penting diajarkan oleh pustakawan pada saat program pendidikan pemakai yaitu dengan mengajarkan mahasiswa empat pilar
yang
diperlukan
dalam
pengetahuan,
keterampilan,
kemandirian dan kemampuan untuk menyesuaikan diri serta bekerjasama yang merupakan modal bagi kemampuan untuk
54
Jonner Hasugian, “Library Skill dan Computer Literacy Mahasiswa Baru Pengguna Perpustakaan(Universitas Sumatera Utara, 2002),” artikel diakses pada 7 Mei 2015 dari www.http://repository.usu.ac.Id 55 Sujarwo, “Reorientasi Pengembangan Pendidikan Di Era Global,” artikel diakses pada 9 Mei 2015 dari www.http://pakguruonline.pendidikan.net
28
memecahkan masalah mahasiswa dalam tahap belajar di perguruan tinggi. 3. Metode Pendidikan Pemakai Agar program pendidikan pemakai perpustakaan berjalan dengan baik, maka perlu menentukan terlebih dahulu metode apa yang sesuai dan efektif untuk digunakan. Kosterman seperti yang dikutip oleh Pungki Purnomo menyarankan bahwa suatu metode pengajaran harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Dapat mengomunikasikan tujuan-tujuan yang dibuat. b. Dapat membuat seseorang tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang diajarkan. c. Dapat mendorong seseorang untuk ambil bagian dengan menolongnya untuk mempersiapkan pelajaran-pelajaran. d. Dapat ditindak lanjuti. e. Dapat memberikan umpan balik untuk menguji efektifitas metode tersebut melalui indikator-indikator yang jelas.56 Ada beberapa teknik atau metode dan media yang digunakan untuk melakukan program-program pendidikan pemakai di lingkungan sivitas perguruan tinggi, antara lain: presentasi atau kuliah di kelas, wisata perpustakaan,
penggunaan
audio
visual,
permainan
dan
tugas
mandiri,penggunaan buku pedoman atau pamflet.Penjelasannya adalah sebagai berikut:
56 Pungki Purnomo, “Pembekalan “Life Long Learning” di Madrasah Malalui Penerapan Pembelajaran Berbasis Perpustakaan”, dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed.,Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah (Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 119.
29
a. Presentasi atau kuliah di kelas Memperkenalkan dan menjelaskan mengenai pelayanan perpustakaan dapat diberikan di kelas yaitu dengan cara memberikan ceramah secara umum atau melalui demonstrasi. Idealnya jumlah peserta perkelas kurang lebih anatara 15-30 orang. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam metode ini para peserta diberikan beberapa tugas tersrtuktur dan latihan yang memungkinkan pemakai mampu memakai perpustakaan secara manidiri.57 b. Wisata Perpustakaan Yaitu dengan melakukan perjalanan keliling di perpustakaan sekaligus memperkenalkan perpustakaan secara umum. Beberapa teknik yang bisa dilakukan dalam memandu wisata perpustakaan, anatara lain: 1. Menciptakan suasana yang bersahabat dan infomasi serta terbuka untuk beberapa pertanyaan. 2. Usahakan berbicara tidak terlalu cepat dan sensitive terhadap kebingungan yang dialami pemakai. 3. Gunakan sarana pembantu untuk memperjelas sesuatu yang didiskusikan, misal: penggunaan catalog. 4. Buatlah para peserta berperan aktif untuk mencoba menggunakan fasilitas yang ada. 5. Waktu yang digunakan tidak terlalu lama, maksimal 45 menit. 6. Sediakan buku panduan yang dapat membantu mereka selama mengikuti wisata perpustakaan tersebut.58 c. Penggunaan Audio Visual Metode
ini
biasanya
dilakukan
untuk
wisata
mandiri
perindividual(perorangan), dengan menggunakan kaset, televisi, slide,
57
Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai”, h. 106. Ade Abdul Hak, “Pendidikan pemakai”, h. 106-107.
58
30
dll. Pemakai perpustakaan dapat menjelajahi perpustakaan dengan mendengarkan instruksi yang direkam dalam kaset. d. Permainan dan Tugas Mandiri Meteode ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam mengajarkan bagaimana cara menemukan informasi yang dibutuhkan. Biasanyametode menghilangkan
ini
dilakukan
kejenuhan
di
yang
tingkat mungkin
lebih ada
tinggi ketika
untuk proses
pembelajaran. e. Pengunaan Buku Pedoman atau Pamflet Metode ini biasanya menuntut pemakai untuk mempelajari sendiri mengenal perpustakaaan melaui berbagai keterangan yang ada pada buku panduan atau pamflet, dan biasanya diterapkan ketika peserta melaksanakan wisata perpustakaan.59
4. Tujuan Pendidikan pemakai Ada bermacam-macam tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan pemakai di sebuah perguruan tinggi. Menurut Teguh Yudi Cahyono tujuan pendidikan pemakai ini terbagi menjadi 2 yaitu tujuan secara Umum dan khusus, diantara tujuan pendidikan secara umum adalah: a. Untuk mengetahui fasilitas yang tersedia di perpustakaan. b. Untuk mengetahui kewajiban yang harus dipenuhi. c. Untuk mengetahui tata letak gedung, ruang koleksi serta layanan yang tersedia. d. Agar mengerti tata cara menggunakan catalog, komputer dan media teknologi lain. 59
Ade Abdul Hak, “Pendididkan Pemakai,” h. 107-108.
31
e. Agar mampu memanfaatkan perpustakan secara maksimal dengan efektif dan efisien. f. Agar mampu menemukan koleksi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat. g. Dapat menggunakan sumber-sumber penelusuran referensi. h. Termotivasi senang belajar di perpustakaan.60 Sedangkan tujuan secara khusus dilakukannya pendidikan pemakai adalah: a. Agar pemakai perpustakaan menggunakan perpustakaan secara efektif dan efisien. b. Agar pemakai perpustakaan dapat menggunakan sumber-sumber literature dan dapat menemukan informasi yang relevan dengan masalah yang di hadapi. c. Untuk memperkenalkan kepada pamakai perpustakaan jenis-jenis koleksi dan ciri-cirinya. d. Memberikan latihan dalam menggunakan perpustakaan dan sumbersumber informasi.61 Selain itu terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi pendidikan pemakai di perpustakaan, yaitu: a. Sarana dan prasarana serta koleksi di perpustakaan merupakan suatu investasi yang sangat besar, oleh karena itu perpustakaan harus digunakan dan dimanfaatkaan semaksimal mungkin oleh pemustaka. b. Pemustaka sebagian besar adalah seorang yang melakukan studi mandiri, sehingga diharapkan dengan library instruction, pemustaka mampu untuk lebih memahami dan menggunakan perpustakaan dengan fasilitas dan layanannya secara lebih efektif dan efisien. c. Dengan adanya kegiatan pendidikan pemakai maka perpustakaan harus mengatur dan membenahi dirinya agar dapat dipergunakan dengan mudah oleh pemakainya. d. Dengan adanya kegiatan ini maka merupakan satu kesempatan bagi pustakawan untuk mengkaitkan diri bukan hanya sebagai petugas yang hanya melayani pemustaka saja tetapi ikut serta menyumbangkan pikiran dan keahliannya dalam meningatkan kualitas layanan perpustakaan. e. Melalui pendidikan pemakai ini berarti perpustakaan telah memberikan informasi yang sangat diperlukan oleh pemakainya.”62 60
Teguh Yudi Cahyono, “Peranan User Education Dalam Memenuhi Karakteristik dan Kebutuhan Pemustaka (Universitas Negeri Malang, 2014),”artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari www.repository.um.ac.id 61 Cahyono, “Peranan User Education,”artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
32
C. Pengertian Pengaruh Pengertian pengaruh menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda,dsb) yang berkuasa atau
yang berkekuatan.63 Adapun “Pengaruh” menurut Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional adalah daya yang timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak kepercayaan seseorang. 64 Maksud pengaruh dari pengertian diatas merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Sehubungan dengan adanya penelitian yang dilakukan penulis, pengaruh merupakan bentuk hubungan sebab akibat antar variabel.Jadi pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan yang penulis maksudkan di sini adalah suatu efek yang dapat menimbulkan dampak dari cara pemanfaatan suatu wadah, yang mampu memeberikan sifat baik dan terarah kepada mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan pendidikan pemakai di perpustakaan. D. Pemanfaatan Perpustakaan Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang artinya adalah guna, faedah. Makna lain yaitu laba atau untung. Bermanfaat berarti berguna, berfaedah.65Jadi maksud pemanfaatan perpustakaan perguruan tinggi yaitu
62
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari www.repository.um.ac.id. 63
Poerwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.
865-866. 64 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Pelajar “Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,” (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 488. 65 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Pelajar “Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,” h. 744.
33
perpustakaan yang dimanfaatkan atau digunakan oleh pemakai dilingkungan perguruan tinggi baik oleh mahasiswa, dosen, karyawan yang berada di lingkungan perpustakan pergurun tinggi. Pemakai adalah orang atau sekelompok orang atau lembaga yang memanfaatkan perpustakaan, untuk memperoleh kebutuhan informasi mereka dengan menggunakan sumber informasi, berupa koleksi tercetak maupun non cetak yang dimiliki oleh perpustakaan. Pemanfaatan yang dimaksud disini adalah pemanfatan yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti pelatihan pendidikan pemakai di perpustakaan FSH. Berikut ini adalah beberapa cara pemanfaatan perpustakaan yang bisa dilakukan mahasiswa di perpustakaan, yaitu: 1. Pemanfatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar Jika dikaitkan dengan pengertian sumber belajar, maka perpustakaaan merupakan salah satu dari berbagai macam sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. Menurut Association for Education Communication Technology (AECT) pengertian sumber belajar adalah berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. 66 Kemampuan pemanfaatan sumber belajar secara efektif dan efisien menjadi faktor penting bagi upaya mengkondisikan mahasiswa untuk dapat 66
Darmono, “Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar,” Jurnal Perpustakaan Sekolah, Nomor 1 Tahun 2007, artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari
http://library.um.ac.id/images/gbjps/art01dar.pdf#page=1&zoom=70,-11,-10
34
belajar secara sistematis dan terpogram. Sumber belajar menjadi penunjang bagi kondusifnya lingkungan belajar yang sangat diperlukan bagi mahasiswa, sehingga kondisi ini mampu meningkatkan prestasi belajar. Sumber-sumber informasi belajar meliputi bermacam-macam media, disamping buku-buku juga slides, film, wallsheets, foto, kaset, piringan hitam, model, spesimen dan lain sebagainya. 67 2. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi Penggunaan sumber informasi di lingkungan perguruan tinggi tergantung pada kebutuhan dan motivasi tertentu mahasiswa. Kebutuhan dan motivasi tersebut akan menggerakkan individu untuk berbuat sesuatu agar kebutuhannya terpenuhi. Level pendidikan yang lebih tinggi serta beragamnya kebutuhan informasi mahasiswa berakibat pada beragamnya jenis sumber informasi yang tersedia di perpustakaan. Jenis-jenis sumber informasi tersebut antara lain: buku teks, majalah ilmiah atau jurnal, karyakarya penelitian, prosiding, serta koleksi referensi yang lain.68 Ada beberapa cara untuk memanfaatkan informasi di perpustakaan yaitu, sirkulasi dan transaksi informasi seperti informasi dimulai dari dilihat, dibaca, dan dipelajari, diteliti, dikaji, dan dianalisis lalu kemudian di manfaatkan dan di kembangkan di dalam kegiatan-kegiatan pendidikan,
67
Ali Muhtadi, “Mobilitas Mahasiswa Teknologi Pendidikan Mencari Sumber Belajar dalam Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran,” artikel diakses pada tanggal 30 September 2015, dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/4.%20Mobilitas%20mahasiswa%20TP%20mencari%2 0sumber%20belajar%20dalam%20upaya%20peningkatan%20kualitas%20pembelajaran.pdf 68 Pergola Irianti, “Pola Penggunaan Sumber Informasi di Perpustakaan oleh Pemustaka,” artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari https://www.google.com/search?q=Pola+Penggunaan+Sumber+Informasi+di+Perpustakaan+oleh+Pemus taka&ie=utf-8&oe=utf-8
35
penelitian, pelatihan, dan laboratorium, untuk kemudian di informasikan kepada orang lain. Cara lain seperti sumber informasi yang ada dapat diakses langsung oleh pembaca melalui layanan digital perpustakaan. 69 3. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Seorang mahasiswa yang sadar akan kebutuhan informasi dan tahu bagaimana cara untuk memenuhinya, mereka akan berkunjung dan memanfaatkan koleksi perpustakaan. Koleksi perpustakaan merupakan salah satu media yang dimanfaatkan oleh mahasiswa. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk perubahan informasi yang dilakukan mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Koleksi yang merupakan aset dan bagian inti dari perpustakaan perguruan tinggi tidak berbeda dengan perpustakaan pada umumnya, ada koleksi buku dan koleksi non buku. Kedua jenis koleksi tersebut diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dimiliki oleh pemustaka.70 Pada dasarnya pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat berlangsung diluar perpustakaan dan didalam perpustakaan. misalnya peminjaman koleksi melalui sirkulasi (out-library use) dan membaca koleksi di ruang baca perpustakaan (in-library use). Cara memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan beberapa cara yaitu meminjam, membaca ditempat, mencatat informasi dari buku, memperbanyak (menggunakan jasa fotocopy), cara-cara yang ditempuh oleh pemustaka tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor 69
Aan Prabowo, Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 2 Nomor 2 (Semarang: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dipenoogoro, 2013), h. 1-9. 70 Stefanus Redithya Istiawan, “Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan pada Mahasiswa di Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,” artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln02cffd18dafull.pdf.html
36
diantaranya adalah waktu, kenyamanan dan materi.71 Pemanfaatan koleksi yang ada di perpustakaan tersebut dimaksudkan untuk menunjang keberhasilan kegiatan dalam mencapai prestasi belajar mahasiswa. 4. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Untuk menentukan sarana dan prasana yang terbaik, perlu dibicarakan bersama pihak-pihak yang terkait dengan mengakomodasikan peta pemikiran yang telah dimiliki, sehingga dihasilkan optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasaran yang ada, serta kemungkinan penambahan sarana dan prasarana yang terbaru. Standar sarana dan prasarana perpustakaan menurut Sekolah tinggi teknologi ronggolawe cepu adalah: 1. Gedung perpustakan harus memiliki kenyamanan, ketenangan, dan kedekatan dengan ruang perkuliahan. 2. Pengadaan perpustakaan harus mempertimbangkan kebutuhan dan keefektifan penggunannya. 3. Pengadaan
buku
dan
peralatan
perpustakaan
harus
mempertimbangkan kemampuan keungan. 4. Pengadaan buku perpustakaan harus sesuai dengan visi dan misi perpustakaan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan. 5. Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di perpustakaan satuan pendidikan. 6. Standar jumlah teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata
71
Sani Zulkarnaen, Pemanfaatan Koleksi Buku (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 45.
37
pelajaran di perpustakan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik. 7. Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. 8. Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber belajar dan karakteristik satuan pendidikan.72 5. Pemanfaatan Perpustakaan dalam Meningkatkan Pengetahuan Secara singkat manajemen pengetahuan dapat diartikan sebagai serangkaian
pendekatan
sistematik
untuk
mengelola
pengetahuan,
mengevaluasi berbagai semua aset-aset informasi, aset informasi tersebut bisa saja terdiri dari data base, dokumen, peraturan-peraturan. Pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan pengetahuan disini yaitu mahasiswa dapat memperoleh dan mengolah pengetahuan untuk menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan kompetitif.73
72
Panduan P2M Standar Sarana dan Prasarana, “Program Pnejaminan Mutu Sekolah Tingi Teknologi Ronggolawe Cepu,” diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari http://p2m.sttrcepu.ac.id/download/E3.pdf 73 Rhoni Rodin,“Penerapan Knowledge Managament di Perpustakaan (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Curup),” diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/download/29/18
38
E. Penelitian Terdahulu Tema mengenai pendidikan pemakai ini sudah pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu.Berdasarkan hasil penelusuran penulis terdapat 2 penelitian sejenis.Penelitian pertama berjudul “Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan
Perpustakaan
di
Perpustakaan
Perintis
SMAN
11
Yogyakarta”.Penelitian ini berbentuk skripsi yang di tulisoleh Heny Sulistiyani berasal dari Program Studi Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas
Adab
Universitas
Islam
Negeri
Sunan
Kalijaga
Yogyakarta,Tahun 2009. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan Perintis SMAN 11 Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
Statified
Proportional
Accidental
Sampling,dengan
pendekatankuantitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan observasi, kuesioner, wawancara, dan studi kepustakaan. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini, menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan (nyata) dari variabel pendidikan pemakai terhadap variabel pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan Perintis SMAN 11 Yogyakarta. Persamaan dengan penelitian yang akan penulis tulis yaitu terletak pada persamaan menggunakan tema pendidikan pemakai dan menggunakan varibel “Pengaruh Pendidikan Pemakai”. Sedangkan perbedaannya terletak pada lokasi tempat
39
penelitian, jika saudari Heny Meneliti di sebuah Sekolah SMA, maka saya meneliti di sebuah Perguruan Tinggi. Penelitian yang kedua adalah penelitian yang berjudul “Pendidikan Pemakai dan Manfatnya bagi Mahasiswa dalam menggunakan Perpustakaan Institut Pertanian Bogor”.Penelitian ini berbentuk skripsi yang ditulis oleh Salappudin mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Adab dan Humaniora jurusan Ilmu Perpustakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaaan program pendidikan pemakai dan manfaatnya bagi mahasiswa dalam menggunakan perpustakaan serta untuk mengetahui sejauh mana respon dari mahasiswa terhadap perlunya pengembangan program pendidikan pemakai.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan
kuantitatif
sedangkan
untuk
mendapatkan
data-data
atau
informasinyadengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar mahasiswa merasa bahwa pengetahuan mereka terhadap kemampuan dalam menggunakan perpustakaan denganefektif belum cukup. Persamaan dengan penelitian yang akan penulis teliti terletak pada tema dan jenis pendekatan penelitian yang saudara
Salafuddin
gunakan
yaitu
tentang
pendidikan
pemakai
dan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Bedanya jika saudara salafuddin menggunakan teknik hitung manual, sedangkan penulis disini menggunakan softwere SPSS Versi 21.
40
BAB III METODE PENELITIAN
Metode berasal dari kata Yunani meta yang berarti “dari” atau “sesudah” dan hodos yang berati “perjalanan”. Kedua istilah tersebut dapat di pahami sebagai “perjalanan atau mengejar atau dari” satu tujuan. Oleh karena itu Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.74Dalam metode penelitian ini akan dijelaskan mengenai jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, intrumen penelitian, skala pengukuran, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data, variabel penelitian, hipotesis dan jadwal penelitian. Adapun sebagai pedoman penulisan skripsi ini, penulis menggunakan Buku Pedoman Akademik, yang disusun oleh Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2012-2013. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Penelitian deskriptif ini mengkaji pola hubungan korelasioanal antara beberapa variabel.75Pada penelitian ini penulis menganalisa objek penelitian sebagai
74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2013),
h.2 75
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian:Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60-61
41
sebuah gambaran permasalahan yang akan memaparkan secara detail dan sesuai dengan fakta pada saat penelitian. Sedangkan, pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Robert Donmoyer pendekatan kuantitatif adalah pendekatan-pendekatan
terhadap
kajian
empiris
untuk
mengumpulkan,
menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numerik daripada naratif. 76 Pendekatan kuantitatif ini adalah suatu pendekatan penelitian secara primer menggunakan
paradigma
postpositivist
dalam
mengembangkan
ilmu
pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik. 77
B. Sumber Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara dengan sumber. Sumber dapat berupa benda, situs, atau manusia.78 Data primer biasanya didapat dari subjek penelitian dengan cara melakukan pengamatan, percobaan atau interview/wawancara. Cara untuk mendapatkan data primer biasanya melalui observasi/pengamatan langsung, subjek diberi lembar yang
76
Subagio Budi Prajitno, “Metodologi Penelitian Kuantitatif,” Artikel di akses pada tanggal 28 Februari 2015 dari http://komunikasi.uinsgd.ac.id/wp.../05/Metodologi-Penelitian-Kuantitatif.pdf . 77 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 28 78 Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 86
42
berisi pertanyan untuk diisi, pertanyan yang ditujukan untuk responden.79 Dalam hal ini penulis memperoleh data secara langsung dilapangan (lokasi penelitian) dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu mahasiswa semester 3Fakultas Syariah dan Hukum yang sudah mengikuti kegiatan
pendidikan
pemakai
yang
masuk
pada
tahun
ajaran
2014/2015karena penulis pada saat itu meneliti pada bulan november 2015 dan kegiatan Pendidikan Pemakai di perpustakaan FSH diadakan pada bulan oktober 2015, maka penulis mengambil sampel semester 3 pada saat penelitian untuk dijadikan responden. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data pada penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, yaitu semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian.80 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota atau peserta pelatihan pendidikan pemakai di Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dari jumlah mahasiswa baru sekitar 600
79 V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 21 80 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 173
43
orang pada tahun ajaran 2014/2015, yang telah terdaftar mengikuti kegiatan pendidikan pemakai di perpustakaan sekitar 552 anggota.81 2. Sampel Sampel adalah jika penulis hanya akan meneliti sebagian dari populasi atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila penulis bermaksud menggeneralisasikan penelitian sampel.82 Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah anggota atau peserta yang telah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apabila sampel subyeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika tingkat populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil sampel sebanyak 10-15% atau 20-25%.83 Maka dalam hal ini penulis akan mengambil sampel sebanyak 10% dari jumlah peserta atau mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, yaitu: Diketahui : N = 552, d² = 10% (Tabel Ukuran sampel batas-batas kesalahan yang ditetapkan-terlampir). Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menurut Nugraha Setiawan dalam penentuan ukuran sampel memakai rumus Slovin dan Tabel KrejcieMorgan.Pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan model Slovin dengan Rumus Sebagai Berikut:
81
Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta, 27 Februari 2015 Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 174 83 Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 82
120.
44
=
N N (d) + 1
keterangan : n : Ukuran Sampel N : Jumlah Populasi : Presisi yang ditetapkan Diketahui jumlah populasi Mahasiswa FSH semester 3 sebesar N = 552 orang dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar d = 10%. Berdasarkan rumusan tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk mahasiswa FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut:
=
552 552 = 552(0,1) + 1 6, 52
= 84,66 = 84 (Pembulatan) Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 84 orang. Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik purposive sampling, dimana menurut Sulistiyo-basuki purposive sampling atau penarikan contoh bertujuan ialah pemilihan contoh dilakukan oleh peneliti berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti, pada penarikan contoh bertujuan dilakukan terhadap mahasiswa yang memiliki karakteristik.84 Artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan 84
karakteristik
tertentu.
Tujuan
dan
karakteristik
pengambilan
Sulistiyo-basuki, Metode Penelitian (Wedatama Widya Sastra bekerja sama dengan FIB-UI, 2006), h. 202
45
subjek/sampel penelitian ini adalah sampel tersebut yaitu mahasiswa semester 3 yang sudah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai di perpustakaan FSH, dari jumlah seluruh populasi yang sudah terdaftar mengikuti kegiatan pendidikan pemakai sebanayak 552 orang, yang dijadikan sampel dalam penelitian ini penulis mengambil 84 orang. Dimana penulis ketika menyebarkan angket/kuesioner yaitu memasuki kelas-kelas perkuliahan dan menanyakan lagi kepada calon responden untuk memastikan bahwa responden ialah seseorang yang sudah benar-benar telah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai di perpustakaan FSH. D. Instrumen Penelitian Suatu keberhasilan dari penelitian biasanya ditentukan oleh instrumen yang digunakan, karena data yang diperlukan untuk menjawab semua permasalahan penelitian diperoleh melalui instrumen penelitian. Instrumen adalah suatu alat untuk mengumpulkan data.85 Adapun instrumen
penelitian
yang
digunakan
pada
penelitian
ini
adalah
angket/kuesioner. Pada penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup, dimana pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban yang tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak memberikan jawaban atau respon lainnya kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan, penulis menyusun sebuah rancangan instrumen yaitu berupa kisi-kisi penelitian. Setiap variabel pada penelitian ini akan diberikan definisi operasionalnya. Selanjutnya menentukan indikator-indikator yang akan dikukur, kemudian akan menjadi butir-butir pertanyaan. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian seperti pada tabel dibawah ini: 85
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 73
46
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel
Indikator
Pendidikan Pemakai (X)
Tingkatan Pendidikan
Item 1, 2, 3
Pemakai (Orientasi Perpustakaan dan pengajaran perpustakaan) Metode Pendidikan
4, 5, 6, 7
Pemakai Tujuan dan Manfaat
8, 9
Pendidikan pemakai untuk mahasiswa
Pemanfaatan Perpustakaan(Y)
Pemanfaatan Perpustakaan
1, 2, 11,
sebagai pusat sumber belajar mahasiswa Pemanfaatan sarana dan
3, 5, 6
prasarana perpustakaan Pemanfaatan perpustakaan
4
sebagai sumber informasi Pemanfaatan koleksi
7,8
perpustakan oleh mahasiswa
9, 10
Pemanfatan perpustakaan dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa
Adapun definisi operasional pengukuran variabel penelitian yang digunakan pada bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
47
1. Pendidikan Pemakai Pada variabel (X) yaitu pendidikan pemakai, mengukur sejauh mana pengaruh pendidikan pemakai bagi mahasiswa setelah mengikuti pelatihan pendidikan pemakai yang diberikan oleh pihak perpustakaan FSH khususnya mahasiswa semester 3. Untuk mengukur variabel ini berdasarkan teori yang dugunakan yaitu tingkatan pendidikan pemakai (orientasi dan pengajaran perpustakaan), metode pendidikan pemakai, tujuan dan manfaat pendidikan pemakai. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 point dari sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju(1). 2. Pemanfaatan Perpustakaan Pada variabel (Y) yaitu pemanfaatan perpustakaan mengukur ada atau tidaknya pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfatan perpustakan. Dengan
adanya
pendidikan
pemakai
akan
berpengaruh
terhadap
pemanafaatan perpustakaan dan sebaliknya. Adapun indikator pengukuran pada variabel ini mencakup pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar, sumber informasi, pemanfaatan koleksi perpustakaan, pemanfaatan sarana dan prasarana, serta pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin yaitu dari sangat sejutu (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1).
48
E. Skala Pengukuran Skala pengukuran pada penelitian ini penulis menggunakan kategori pengukuran skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Kriteria pengukuran pemberian skor/nilai digolongkan dalam 4 tingkatan, seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 3.2 Pemberian Skor/Nilai Skala Pengukuran Jawaban
Nilai
Sangat Setuju (SS)
4
Setuju (S)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Adapun nilai rata-rata masing-masing responden dapat dikelompokkan ke dalam kelas interval, karena data ini merupakan data ordinal sehingga skala data harus interval. Interval merupakan kisaran jawaban responden yang diperoleh melalui selisih nilai maksimal dengan minimum dibandingkan jumlah kelas yaitu:
Interval=
=
= 0,75
49
Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat ditentukan skala distribusi pendapat responden sebagai berikut: 1. Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah 2. Nilai besar 1,75 - 2,49 = rendah 3. Nilai besar 2,50 - 3,24 = tinggi 4. Nilai besar 3,25 - 4,00 = sangat tinggi86
F. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan penulis untuk
mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Kajian kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, laporan dan sebagainya). dengan arti lain studi kepustakaan adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, serta mengolah bahan penelitian. 87 Jadi studi kepustakaan itu adalah kegiatan pengambilan data dari bahan-bahan pustaka yang tercetak seperti buku, artikel, jurnal dan dokumen-dokumen. Penulis mencari informasi melalui buku, artikel, sumber-sumber atau dokumen yang sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas.
86
Tony wijaya, Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interpretasi Data (Yogyakarta : Cahaya Atma Pustaka, 2012), h. 229 87 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), h. 3
50
2. Penelitian Lapangan (Field Researh) Penelitian lapangan adalah penelitian dengan terjun langsung ke lapangan. Adapun penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian. 88 Tujuan observasi ini untuk mendeskripsikan secara cermat terhadap objek penelitian. Pada penelitian ini, penulis terjun langsung ke lokasi penelitian untuk melakukan pengamatan secara langsung. Adapun objek penelitian pada penelitian ini yaitu Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Kuesioner/Angket Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memeberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.89 Jadi, angket merupakan sejumlah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pernyataan menyangkut fakta dan pendapat responden. Pada penelitian ini, penyebaran kuesioner ditujukan dan diisi oleh para mahasiswa FSH semester 3 yang masuk pada tahun ajaran 2014-2015.
88
Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 63 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 71 89
51
c. Wawancara wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk menemukan permasalahan penelitian dan mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam. 90 Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai Kepala perpustakaan FSH pada saat itu dijabat oleh Ibu Lilik Istiqoriyah dan Pak Zuhri sebagai staf bagian layanan bimbingan pemustaka.
G. Teknik Pengolahan Data Yang dimaksud dengan teknik pengolahan data dalam pembahasan ini adalah langkah-langkah yang di tempuh oleh penulis untuk memperoleh hasil akhir dalam penelitian. Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan jawaban oleh pemustaka Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai responden. Adapun langkah-langkah yang akan penulis tempuh dalam analisa ini adalah: 1. Tahap Pemeriksaan (Editing) Kuesioner atau angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan data dan jawaban angket untuk menghindari adanya kemungkinan kesalahan dalam pengisian angket. 2. Tahap Tabulasi (Tabulating) Tabulasi data merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel. Atau dapat dikatakan bahwa tabulasi data adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar yang memudahkan dalam
90
pengamatan
dan
evaluasi.
Pentabulasian
digunakan
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 72
untuk
52
mempermudah perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum mengenai jawaban responden. Melalui tabulasi ini maka akan dengan mudah didapatkan informasi mengenai persentase. Persentasi dalam penelitian ini menggunakan persentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jawaban tiap kuesioner berbeda. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus: P=
X 100%
Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi (Jawaban terpilih) N = Sampel yang diperoleh (Jumlah Responden) Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data kesiapan ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Parameter Penafsiran Data Persentase Keterangan 0% Tidak satupun 1 – 25% Sebagian kecil 26 – 49 % Hampir setengahnya 50% Setengahnya 51 – 75% Sebagian besar 76 – 99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya
53
3. Pengkodean (coding) Tahap terakhir pengolahan data pada penelitian ini adalah melakukan pengkodean data. Pengkodean data pada penelitian ini dengan memberikan nilai/skor disetiap indikator pernyataan kuesioner pada value labels SPSS 21, adapun pemberian nilai dalam pengodean ini adalah seperti pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 3.4 Pengkodean Jawaban Responden Name (nama) Laki-laki Perempuan PMH (Perbandingan Madzhab Hukum) SAS (Ahwal Syakhsiyah) SJS (Jinayah Siyasah) MUA (Muamalat) IH (Ilmu Hukum) Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Label (label) Jenis Kelamin Jenis Kelamin Program Studi (Jurusan)
Nilai (Value) 1 2 1
Program Studi (Jurusan) Program Studi (Jurusan) Program Studi (Jurusan) Program Studi (Jurusan) Tanggapan Tanggapan Tanggapan Tanggapan
2 3 4 5 4 3 2 1
H. Teknik Analisis Data Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian. Teknik pengolahan data menggunakan perhitungan komputasi program SPSS 21 (Statistical Program for Social Science) yaitu suatu program komputer statistik yang mampu memperoleh data statistik secara tepat dan cepat, menjadi berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan. Data yang diperoleh
54
berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan jawaban oleh pemustaka yang telah mengikuti program pendidikan pemakai di perpustakaan FSH sebagai responden. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan kesimpulan. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Dalam aplikasi multivariete program spss, menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari mean, standar devisi, varian, maksimum, minimum.91 2. Uji Kualitas Data Untuk melakukan uji kualitas data primer ini, maka penulis menggunakan uji validitas dan reliabilitas.92 a. Uji Validitas Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan.93 Untuk mengetahui validitas, penulis menggunakan teknik peorson correlation dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Agar penafsiran dilakukan sesuai dengan
91 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate program SPSS (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009), h. 19 92 Wijaya, Praktis dan Simple Cepat menguasai SPSS 20, h. 229 93 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, h. 97
55
ketentuan, maka perlu mempunyaikriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi tersebut. Kriteria sebagai berikut.94 1) Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1 2) Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Dengan kriteria sebagai berikut: 0 – 0,25
: Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5
: Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75
: Korelasi kuat
> 0,75 – 1
: Korelasi sangat kuat
3) Korelasi dapat positif dan negatif. Korelasi positif menunjukkan arah yang sama pada hubungan antar variabel. Artinya jika variabel 1 besar maka variabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya, korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Artinya jika variabel 1 kecil maka variabel 2 menjadi kecil. 4) Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut: Jika probabilitas < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan. Jika probabilitas > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan. 5) Berdasarkan tanda (*,**) pada SPSS95
94 Jonatan Srwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2006), h. 86-87. 95 Konsistensi, “Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS”, artikel diakses pada 8 november 2015 dari http://konsistensi.com.2013/05/uji-analisis-korelasi-dengan-program-html
56
Signifikansi atau tidaknya kedua variabel dapat dilihat juga dari adanya (*,**). Jika muncul tanda tersebut pada data yang dikorelasikan atau diuji validitas, maka data tersebut signifikan. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu alat ukur pengukur adalah derajat keajegan, keterpercayaan, kestabilan, atau keterdalaman alat tersebut dalam mengukur apa saja yang di ukurnya. Sifat ini penting dalam segala jenis pengukuran.96Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang
digunakan
benar-benar
bebas
dari
kesalahan
sehingga
menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berulang kali. Suatu instrumen pengukuran bisa dikatakan reliable jika memberikan score yang konsisten pada setiap pengukuran.97 Instrumen yang sudah dapat dipercaya, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Untuk menguji reliabilitas alat ukur penelitian ini menggunakan alpha cronbach baik pengujian validitas atau reliabilitas, reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika > 0,06 (pada ouput SPSS dapat dilihat pada nilai alpha).
96 Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), Cet-1, h. 310 97 Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analsis Data dengan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h.273.
57
3. Uji Asumsi Klasik Pada penelitian ini, uji asumsi klasik yang dilakukan oleh penulis yaituuji normalitas regresi, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Regresi Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara mendeteksinya yaitu dengan penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 98 Selanjutnya dilakukan uji One Sample Kolmogrov-Smirnov Test yang digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, varabel residual memiliki distribusi normalitas atau tidak. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Varian Inflantion Factor (VIF). Jika terjadi kolerasi maka dinamakan terdapat masalah multikolonieritas (multikom). Model regresi yang baik seharusnya tidak
98
Nur Indriantoo dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manjemen (Yogyakarta : BPFE, 2004), h. 212-214.
58
terjadi korelasi diantara variabel independen.99 Adapun pengambilan keputusan pada uji multikolonieritas sebagai berikut: 1) Melihat Nilai Tolerance Tidak terjadi multikolonieritas jika nilai tolerance > 0,10. Terjadi multikolonieritas jika nilai tolerance < 0,10. 2) Melihat nilai VIF Tidak terjadi multikolonieritas jika nilai VIF < 10,00. Terjadi multikolonieritas jika nilai VIF > 10,00.100 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi
klasik
heteroskedastisitas
yaitu
adanya
ketidaksamaan varian dari resdiual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
gejala
heteroskedastisitas.
Pada
penelitian
ini
uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode melihat pola grafik regresi yaitu dengan cara melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID). Dasar pengambilan keputusan dengan metode ini yaitu: jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti 99
Imam Ghazali, Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009), h. 95. 100
Konsistensi, “Uji Multikolonieritas dengan Melihat Nilai Tolerance dan FIV”, artikel diakses pada 9 nonember 2015 dari http://www.com2013/07/uji-multikolonieritas-dengan-melihat.html
59
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastistitas.
4. Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu permasalahan yaitu hubungan antara variabel independent dengan dependent apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dimana dalam model tersebut terdapat satu variabel bebas (independen) yaitu pendidikan pemakai dan
satu
variabel terikat
(dependen)
yaitu
pemanfaatan
perpustakaan FSH UIN Syarif Hidyatullah Jakarta. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut; Y’ = a + Bx
Keterangan: Y’ = Variabel dependent (nilai yang di prediksikan) X = Variabel independent a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:
60
a = (∑y) (∑x2) – (∑x) (∑xy) n(∑x2) – (∑x)2 b = n(∑x2) – (∑x) (∑y) n(∑x2) – (∑x)2 terdapat beberapa analisis yang digunakan terkait dengan penggunaan alat uji regresi liear sederhana anatara lain: a. Koefisen Determinasi Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel model summary (hasil output olah data) R2 (Adjusted R Squre). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan.101
Nilai R2
merupakan sumbangan pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji model/Uji Anova, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel eksogennya secara bersamasama terhadap variabel endogennya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Jika 101
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83
61
model signifikan maka model bisa digunakan untuk prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi tidak dapat digunakan untuk peramalan. 102 Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, jika Fhitung> dari Ftabel, (Ho di tolak dan Ha diterima) maka model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikansi pada anova. Model signifikansi selama kolom signifikansi (%) < Alpha (kesiapan berbuat salah tipe 1, pada penelitian ini tingkat signifikannya 5%). Dan sebaliknya jika Fhitung< Ftabel maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi (%) akan lebih besar dari alpha. c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik T) Uji T dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel eksogennya secara sendiri-sendiri terhadap variabel endogennya. Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung atau tpenelitian dengan ttabel atau dengan meliat kolom signifikan pada masing-masing thitung, proses uji T identik dengan uji F. Uji statistik T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent (X) secara parsial (Individual) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (Y). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independent tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependent. 102
Ade Abdul Hak, “Analisis Technology Acceptance Model Atas Penerimaan Para Tenaga Perpustakaan Marasah Terhadap Otomasi Perpustakaan” ( Jakarta : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2014), h. 39
62
2) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independent mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependent.
5. Analisis Korelasi Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas (X) dan terikat (Y) yang telah ditetapkan untuk penelitian hingga dapat mengukur karakteristik pengaruh. Hubungan antara variabel X dan Y dapat bersifat positif (+) artinya jika variabel X naik maka variabel Y naik. Sedangkan negatif (-) artinya jika variabel X turun maka variabel Y turun. Metode yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk menafsirkan angka tersebut digunkan kriteria sebagai beikut: 0-0,25
: Korealsi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25-0,5
: Korelasi Cukup kuat
> 0,5- 0,75
: Korelasi Kuat
>0,75-1
: Korelasi sangat kuat.103
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotes sebagai berikut: Ho:p = 0: tidak ada hubungan (Korelasi) yang signifikan antara dua variabel 103
Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 174
63
Ha:p ≠ 0: ada hubungan (Korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas > 0,05 maka ho diterima (tidak signifikan) Jika probabilitas < 0,05 maka ho ditolak (signifikan)
I. Variabel Penelitan Kata “variabel” berasal dari bahasa inggris “variable” dengan arti “ubahan”, “faktor tidak tetap” atau “gejala yang diubah-ubah”.104 Istilah “variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian, F.N. Karlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep, seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran. Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin.105 dan variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan sebagai acuan dalam pengamatan, guna memperoleh data dan kesimpulan empiris mengenai hubungan
antara
pengaruh
pendidikan
pemakai
dengan
pemanfaatan
perpustakaan yaitu: 1. Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang dapat memberikan pengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini dalah pendidikan pemakai (Variabel X). 104
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), cet.
105
Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 94
8, h. 36
64
2. Variabel terikat (Dependent Variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemanfaatan perpustakaan (Variabel Y).
J. Hipotesis Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji T (test) untuk melihat sejauh mana pengaruh (positif/negatif) variabel independent
(X=Pendidikan
Pemakai)
terhadap
variabel
dependent
(Y=Pemanfaatan Perpustakaan). Pengujian hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut: H0: P=0, berarti variabel independent (X) tidak berpengaruh terhadap variabel dependent (Y) H1:P≠0, berarti variabel independent (X) berpengaruh terhadap variabel dependent (Y) Jika:
< t tabel maka H0 di terima, variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap
varibel terikat (tidak signifikan)
>
t tabel maka H1 diterima, variabel bebas ada pengaruh terhadap
variabel terikat (signifikan). Pada penelitian ini akan diajukan hipotesis: H1: p≠0, artinya variabel bebas (pendidikan pemakai) mempengaruhi dan berkolerasi dengan variabel terikat (Pemanfaatan perpustakan).
65
K. Jadwal Penelitian Tabel 3.5 Jadwal Penelitian
No
Jenis kegiatan
Bulan dan tahun 2015-2016 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Penyerahan Proposal Skripsi √
2.
Pelaksanaan Bimbingan
√ √ * * √ √
√
11
12
√
√
1 2 3
Skripsi 3.
Pengumpulan Literatur
√ √ √
Skripsi 4.
Menyebarkan Angket
√
Kepada Responden 5.
Pengolahan dan Analisis
√
√
Data 6.
Penyerahan Laporan Skripsi
7.
Sidang Skripsi
√ √ √
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1. Sejarah Singkat berdirinya Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (dahulu Fakultas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta) berdiri sejak tahun 1967 berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 159/1967. Pada tahun 1999 Perpustakaan Fakultas Syariah didirikan sebagai implementasi SK Rektor IAIN Jakarta No. 040 Tahun 1999 tentang Rencana Induk Pengembangan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999/20002003/2004.
Sebagaimana
halnya
perpustakaan
fakultas
lainnya
di
lingkungan IAIN Jakarta maka perpustakaaan Fakultas Syariah berfungsi sebagai perpustakaan studi atau perpustakaan kerja (working library) yang tugas pokoknya adalah mendukung kebutuhan studi sivitas akademika IAIN/UIN khususnya Fakultas Syariah dan Hukum, sedangkan Perpustakaan Utama berfungsi sebagai perpustakaan riset (research library). Dengan perubahan IAIN menjadi UIN berdasarkan SKB antara Menteri Pendidikan Nasional RI No. 4/U/KB/2011 dan Menteri Agama RI No. 500/2001 tanggal 21 November 2001 dan kemudian disusul dengan Keputusan Presiden RI. No. 031 tanggal 20 Mei 2002 maka diterapkan pula perubahan nama Fakultas Syariah menjadi Fakultas Syariah dan Hukum.
67
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya Perpustakaan FSH dipimpin oleh seorang Kepala Urusan (Kaur) Perpustakaan yang bertanggungjawab kepada Dekan, dengan pembinaan di bawah Pembantu Dekan Bidang Akademik. Di sisi lain Perpustakaan FSH juga berkoordinasi dengan Perpustakaan Utama dalam rangka pengembangan jaringan perpustakaan UIN Jakarta. Pada awal berdirinya Perpustakaan FSH dipimpin oleh Rahman, S. Pd (1999-2001) kemudian dilanjutkan oleh Lilik Istiqoriyah, M.Hum (2003-2009), selanjutnya perpustakaan FSH dipimpin oleh Drs. H. Abdullah Hamri (2010-2012), selanjutnya Perpustakaan dipimpin kembali oleh Lilik Istiqoriyah, M.Hum (2012-2015), dan sekarang dipimpin oleh Yusnimar Agusti, S.IP. Sejak tahun 2004 Perpustakaan FSH telah menerapkan sistem otomasi sehingga layanan perpustakaan sebagai pusat sumber informasi dan sumber belajar dapat lebih maksimal. 2. Visi, Misi dan Fungsi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum a. Visi Perpustakaan Visi perpustakaan FSH, yaitu terwujudnya Perpustakan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang unggul, handal dan terdepan sebagai pusat
sumber
informasi
dalam
pengkajian,
pengembangan,
pengintegrasian dan penerapan ilmu-ilmu syariah, hukum dan ekonomi islam yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan keindonesiaan dalam jaringan informasi nasional dan global.
68
b. Misi Perpustakaan Misi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum diantaranya sebagai berikut: 1. Mengembangkan sumber informasi perpustakaan yang terintegrasi dengan kegiatan akademik fakultas. 2. Mengembangkan layanan informasi perpustakaan yang terintegrasi dengan kegiatan akademik fakultas. 3. Mengembangkan kecakapan informasi (information literacy) seluruh sivitas akademika fakultas. 4. Mempromosikan dan mengembangkan pemanfaatan sumber-sumber dan layanan informasi yang tersedia di perpustakaan. 5. Mendokumentasikan
dan
menyediakan
akses
karya
sivitas
akademika fakultas. c. Fungsi Perpustakaan Fungsi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum diantaranya sebagai berikut: 1. Penyediaan, pengolahan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka yang relevan dengan disiplin ilmu dan kegiatan akademik fakultas. 2. Pemberian pelayanan kepada pemakai dalam penelusuran informasi dan koleksi. 3. pemberian bimbingan kepada pemakai dalam penelusuran dan pemanfaatan informasi/koleksi.
69
4. Pelaksanaan kerjasama pelayanan informasi dan koleksi antar perpustakaan/lembaga lainnya. 5. Menjadi sarana dan sumber belajar bagi sivitas akademika fakultas dan masyarakat umum. 6. Mendokumentasikan, melestarikan dan menyediakan akses atas karya ilmiah dan bentuk literatur lainnya yang dihasilkan oleh sivitas akademika fakultas. 3. Struktur Organisasi Perpustakaan Secara organisatoris Kepala Perpustakaan (Kaur Perpustakaan) FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bertanggungjawab langsung kepada Dekan Fakultas Syariah dan Hukum. Dalam menjalankan tugas-tugas operasional, Kaur Perpustakaan dibantu oleh tiga sub bagian, yaitu bagian administrasi, bagian layanan teknis dan bagian layanan pemustaka. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah bagan struktur organisasi Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta106:
106
Wawancara pribadi dengan M. Zuhri, Staf Perpustakaan FSH, Jakarta, 1 Oktober 2015
70
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Perpustakaan FSH Dekan
Kaur Perpustakaan
Bagian Administrasi
Bagian Layanan Teknis
Bagian Layanan Pemakai
Dan berikut ini adalah tabel pembagian tugas dalam struktur organisasi Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Tabel 4.1 Pembagian Tugas dalam Struktur Organisasi No.
Nama
Pendidikan
Jabatan /Tugas
1.
Yusnimar Agusti, S.IP
S1 Ilmu
- Kaur
Perpustakaan
Perpustakaan
S1 Ilmu
- Bagian Layanan
Perpustakaan
Teknis
2.
Zuhri, S.IP
- Bagian Layanan Pemustaka 3.
Hendara Gunawan, S.H
S1 Ilmu Hukum
- Bagian Layanan Administrasi
71
4. Layanan Perpustakaan a. Sitem Layanan Perpustakaan FSH menerapkan sistem layanan terbuka (Open Access) dimana setiap pengunjung dapat mengakses langsung koleksi yang tersedia di perpustakaan. Dengan demikian pengunjung dapat melakukan penelusuran koleksi dengan lebih optimal. b. Jenis Layanan 1. Layanan ruang baca Layanan ini ditujukan untuk seluruh pengunjung perpustakaan, baik dari lingkungan UIN maupun masyarakat umum. Bagi pengunjung dari luar Fakultas harus menunjukkan KTM atau KTP. 2. Layanan sirkulasi koleksi Layanan sirkulasi hanya diperuntukkan bagi sivitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum yang telah terdaftar sebagai anggota perpustakaan. dengan menunjukkan kartu anggota atau KTM masing-masing maka anggota dapat meminjam 2 koleksi buku teks selama 1 minggu dan tidak dapat di perpanjang. 3. Layanan referensi (rujukan) layanan referensi mencakup penyediaan koleksi referensi, bimbingan penelusuran informasi dan koleksi secara umum, bimbingan penggunaan koleksi rujukan, layanan skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, jurnal dan majalah hasil seminar, kumpulan kliping, dan lain-lain.
72
4. Layanan bimbingan pemakai Layanan bimbingan pemakai (user education) khususnya ditujukan bagi mahasiswa baru, baik dilakukan secara terpogram diawal tahun ajaran baru maupun secara personal atau kelompok pada jam layanan dan juga bimbingan penelusuran literatur bagi mahasiswa baru dan mahasiswa tingkat akhir. Pelaksanaannya yaitu secara klasikal yang dilakukan di ruang teater lantai 2 dan tour/keliling untuk memperkenalkan segala macam layanan yang ada di perpustakaan FSH. 5. Layanan tandon Setiap satu eksemplar dari setiap judul buku teks merupakan koleki tandon yang hanya dapat dibaca di tempat dan atau difotocopi. Koleksi tandon ini umumnya merupakan copi pertama (c 1) dari setiap judul dan diberikan tanda khusus berupa keterangan tidak dapat dipinjam. Dengan demikian koleksi buku teks dapat lebih maksimal pemanfaatannya. 6. Layanan corner of book sale Layanan penjulan buku ini mencakup buku-buku yang diterbitkan oleh fakultas dan buku-buku lain dalam bidang kajian fakultas. 7. Layanan fotokopi Layanan
fotokopi
dimaksudkan
untuk
memberi
kemudahan
memfotokopi semua jenis koleksi kepada pengunjung perpustakaan secara umum dalam waktu 1 jam dengan mengisi form yang
73
disediakan dan memberikan jaminan berupa KTM atau KTP. Khusus untuk koleksi karya ilmiah berupa skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian dapat difotokopi dengan pemesanan melalui staf perpustakaan. 8. Layanan administrasi Layanan administrasi yang diberikan kepada sivitas akademika berupa administrasi keanggotaan, pembuatan surat keterangan bebas pustaka, serta administrasi surat dan arsip perpustakaan. Semua jenis layanan dapat dimanfaatkan oleh pengunjung kecuali layanan sirkulasi yang hanya diberikan bagi anggota perpustakaan. c. Jam Layanan Jadwal layanan yang diberikan di Perpustakaan FSH adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Jadwal layanan perpustakaan Hari
Jam layanan
Istirahat
Senin-kamis
08.00-16.00 WIB
12.00-13.00
Jumat
08.00-16.00 WIB
11.00-13.30
Sabtu
08.00-12.00
74
5. Koleksi Perpustakaan Koleksi perpustakaan meliputi bahan tercetak dan non-cetak, baik koleksi buku teks dan referensi (rujukan), koleksi karya ilmiah fakultas, jurnal, dan koleksi digital. a. Koleksi Buku Jumlah koleksi buku yang dimiliki perpustakaan pasa saat ini sebanyak 5.454 judul atau 15.832 Eksemplar. Koleksi buku berupa buku teks dan buku referensi (rujukan) dalam bidang kajian fiqih, hukum, ekonomi Islam dan hukum tata negara Islam. Kelompok buku teks dapat dipinjam dalam jangka waktu 1 minggu, sedangkan koleksi referensi hanya dapat dibaca di ruang baca atau dibaca di luar ruang perpustakaan dan atau difotokopi selama 1 jam. b. Koleksi Jurnal dan Serial lainnya Koleksi jurnal yang dikoleksi berjumlah 88 judul khususnya jurnal dalam bidang hukum Islam dan yang terkait, seperti Jurnal Ahkam, Jurnal Legislasi, Jurnal Pri Justisia, dan lain-lain serta beberapa judul serial lain berupa majalah, bulletin, dan lain-lain seperti Majalah Sharing (Bidang Ekonomi Islam) dan Bulletin Komisi Yudisial. Perpustakaan juga melanggan 3 surat kabar yaitu Republika, Media Indonesia dan Jakarta Post. Koleksi serial hanya dapat dibaca di ruang baca perpustakaan, atau dibaca di luar ruang perpustakaan dan atau difotokopi selama 1 jam. c. Koleksi Karya Ilmiah berupa Skripsi, Tesis dan Disertasi
75
Jumlah koleksi karya ilmiah berupa Skripsi pasa saat ini sebanyak 2.324 judul dan Disertasi sebanyak 60 judul. Namun koleksi tercetak yang dilayankan hanya yang diterbitkan 3 tahun terakhir. Koleksi jenis ini hanya dapat dibaca di ruang baca perpustakaan atau dipesan untuk fotokopi melalui perpustakaan untuk diambil dengan membawa bukti pemesanan pada hari berikutnya. d. Koleksi Laporan Penelitian Perpustakaan melayankan 236 judul laporan penelitian terutama hasil kajian para dosen dan hasil riset lain dalam bidang kajian fakultas. Koleksi ini juga hanya dapat dibaca di ruang baca perpustakaan dan atau dipesan untuk fotokopi melalui perpustakaan. e. Koleksi non-cetak Pemakai juga dapat memanfaatkan koleksi non-cetak berupa 59 judul CD ROM dan kaset serta beberapa file internet khusunya di aspek kajian sesuai program studi khusus di ruang perpustakaan. f. Koleksi kliping artikel surat kabar Koleksi ini dapat dibaca di ruang perpustakaan dan atau fotokopi selama 1 jam. g. Koleksi lain berupa makalah ilmiah dosen, laporan hasil kegitan fakultas, orasi guru besar dan contoh laporan praktikum. Pengunjung juga dapat memanfaatkan koleksi ini di ruang perpustakaan dan atau difotokopi selama 1 jam.
76
6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Perpustakaan FSH berada dilantai 3 gedung Fakultas Syariah dan Hukum. Luas ruangan perpustakaan sekitar ± 250 m
yang terdiri dari ruang
sirkulasi, ruang pengolahan, ruang baca, dan ruang koleksi. Fasilitas yang ada saat ini adalah: a. Dua lemari Loker dan satu meja untuk penitipan barang b. Dua unit komputer untuk katalog online (OPAC) dan OPAC perpustakaan FSH sudah terintegrasi dengan perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dua unit komputer untuk layanan srkulasi dan dua unit komputer untuk ruang pengolahan. c. Jaringan Hotspot d. Dua lemari display buku baru e. 11 meja ukuran besar dan 35 kursi pada ruang baca f. 6 rak besi 6 tingkat (double face) dan 11 rak kayu. g. 5 unit AC h. 1 tempat pendisplayan koran i. 2 unit printer dan satu unit scanner j. Terdapat ruang baca lesehan k. 2 buah tangga (untuk mengambil buku pada rak yang tinggi) l. Alat telekomunikasi (telepon untuk pegawai) m. ATK n. Buku Pedoman (DDC, AACR dan buku klasifikasi islam).
77
7. Keanggotaan, Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan A. Keanggotaan 1. Persyaratan Keanggotaan a) Anggota Perpustakaan FSH adalah civitas akademika dan karyawan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang masih aktif. b) Anggota Perpustakaan berhak memperoleh semua jenis layanan yang ada di perpustakaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. c) Persyaratan Keanggotaan: 1) Mengisi formulir yang disediakan; 2) Bersedia menaati peraturan dan kebijakan yang berlaku; 3) Bagi
mahasiswa
menunjukkan
KTM/Kwitansi
pembayaran SPP terakhir. Bagi dosen atau karyawan wajib menunjukkan Kar-peg (kartu pegawai). 2. Hak dan kewajiban anggota a) Hak anggota 1) Menggunakan koleksi perpustakaan 2) Mendapat semua jenis layanan yang disediakan di perpustakaan 3) Menggunakan ruang baca dan fasilitas lainnya b) Kewajiban Anggota 1) Menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di perpustakaan 2) Menjaga koleksi dan fasilitas perpustakaan dengan baik
78
3. Bebas Pinjam Bahan Pustaka Bagi sivitas akademika yang akan cuti atau pindah wajib mengurus surat
keterangan
Bebas
Pustaka
dengan
persyaratan
yaitu
mengembalikan koleksi yang dipinjam. Demikian pula halnya bagi mahasiswa yang telah lulus wajib mengurus Surat Keterangan Bebas Pustaka dengan persyaratan yaitu: a) Mengembailkan koleksi yang dipinjam b) Menyerahkan 1 eksemplar skripsi yang telah direvisi dalam bentuk tercetak (hard copi) dan 1 kopi dalam bentuk CD c) Menyerahkan wakaf bahan pustaka minimal 1 judul buku yang telah ditentukan oleh Perpustakaan atau uang sebesar Rp. 50.000,- (SK Dekan FSH No. 31/2006) B. Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan 1. Peraturan Peminjaman Bahan Pustaka a) Peraturan Umum Koleksi perpustakaan fakultas yang dapat dipinjam oleh anggota perpustakaan adalah jenis buku teks. Koleksi lainnya hanya dapat dibaca dan atau difotokopi. b) Syarat-syarat Peminjaman 1) Yang berhak memperoleh layanan peminjaman adalah anggota perpustakaan fakultas
79
2) Setiap anggota yang akan meminjam harus menunjukkan kartu anggota atau KTM. Kartu tersebut hanya berlaku untuk anggota yang bersangkutan 3) Setiap anggota dapat meminjam 2 koleksi buku teks selama 1 minggu dan tidak dapat diperpanjang c) Waktu Peminjaman Layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka diberikan pada: Hari Senin sampai Jum’at sejak pukul 08.00-16.00 WIB. d) Pelanggaran dan Sangsi 1) Setiap keterlambatan dalam pengembalian dan kerusakan dalam penggunaan koleksi bahan pustaka dikenakan denda sesuai tarif yang berlaku 2) Setiap kehilangan bahan pustaka dikenakan sangsi dengan beberapa alternatif sebagai berikut: a. Mengganti dengan judul yang sama b. Memfotokopi judul yang sama sebanyak 2 eksemplar dengan jilid hard cover c. Mengganti dengan uang senilai harga bahan pustaka yang hilang C. Tata tertib/Peraturan Umum Setiap pengunjung harus mengindahkan tata tertib sebagai berikut:
80
1. Berpakaian sopan dan rapi serta menaati kode etik mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Mengisi buku pengunjung dengan data yang benar dan lengkap 3. Setiap pengunjung harus menunjukkan kartu identitas di meja layanan informasi a. Bagi mahasiswa UIN Jakarta menunjukkan KTM b. Bagi pengunjung Non-UIN Jakarta menunjukkan KTM atau KTP yang berlaku dan surat keterangan kunjungan serta dikenai biaya sesuai tarif yang berlaku. 4. Menitipkan jas, jaket, map, buku dan lain-lain. Di tempat yang telah disediakan. Setiap pengunjung tidak diperkenankan membawa barang apapun kedalam ruang baca kecuali alat tulis, laptop, HP dan kertas atau buku tulis saku. 5. Senantiasa
menjaga
kebersihan,
kerapihan,
ketenangan,
dan
keamanan di dalam ruangan. 6. Tidak merokok, makan, minum, dan gaduh di dalam ruangan, dan Menjaga keutuhan (kelestarian) koleksi, tidak mencoret dan merusak koleksi, ruangan dan fasilitas lainnya.
8. Pengelolaan Bahan Pustaka a. Katalogisasi Perpustakaan FSH melakukan kegiatan teknis pengolahan bahan pustaka atau kegiatan katalogisasi yaitu: katalogisasi subjek dan
81
katalogisasi deskriptif. Kegiatan katalogisasi subjek merupakan kegiatan menentukan klasifikasi fundamental dimana koleksi dianalisis dan kemudian dikelompokkan berdasarkan isinya, sedangkan katalogisasi deskriptif adalah kegiatan mendeskripsikan ciri fisik dokumen yang merupakan wakil dokumen terhadap semua koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan, yang akan menjadi sarana temu balik terhadap semua dokumen yang dimiliki. Pedoman yang digunakan Perpustakaan FSH dalam kegiatan katalogisasi tersebut adalah: 1. AACR (Anglo-American Cataloging Rules) digunakan untuk kegiatan katalogisasi deskriptif atau pembuatan deskripsi bibliografi yang mencatat fisik dokumen yang berguna sebagai wakil dokumen yang dimiliki oleh perpustakaan. daerah deskriptif bibliografi meliputi, daerah judul dan pernyataan pengarang, daerah edisi, daerah impresium (kota penerbit, nama penerbit, tahun), daerah kolasi (jumlah halaman, ilustrasi, tinggi buku dan lain-lain), daerah seri, daerah catatan dan lain-lain. 2. DDC (Dewey Decimal Clasification) yaitu sistem persepuluhan yang dibagi berdasarkan disiplin ilmu. DDC ini digunakan untuk pedoman pembuatan notasi atau nomor kelas untuk subjek-subjek umum. Secara garis besar, pembagian disiplin ilmu berdasrkan DDC pada kelas utama yaitu: 000 Karya Umum
82
100 Ilmu Filsafat dan Psikologi 200 Agama-Agama 300 Ilmu-Ilmu Sosial 400 Bahasa 500 Ilmu-Ilmu Murni 600 Ilmu-Ilmu Terapan 700 Kesenian dan Olahraga 800 Kesusastraan 900 Geografi dan sejarah Setiap kelas utama dibagi menjadi 10 bagian yang disebut divisi atau ringkasan kedua (second summary). Kemudian setiap divisi dibagi lagi menjadi 10 bagian seksi atau ringkasan ketiga (third summary). Setiap seksi atau ringkasan ketiga, diperinci lagi menjadi sub seksi. 3. Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan (DTSP) Pedoman ini digunakan untuk menentukan suatu kata atau beberapa kata yang dipergunakan untuk melukiskan isi dari pada suatu buku ataupun topik. 4. Klasisfikasi dan tajuk subjek Islam: adaptasi dan perluasan DDC seksi Islam yang diterbitkan oleh Departemen Agama. Pedoman ini digunakan untuk pembuatan notasi atau nomor kelas dan tajuk subjek untuk subjek-subjek Islam. Kelas utama klasifikasi buku kajian Islam tersebut adalah: 2X0 Islam Umum
83
2X1 Al-Qur’an dan Ilmu yang berkaitan 2X2 Hadist dan Ilmu yang berkaitan 2X3 Aqidah dan Ilmu kalam 2X4 Fiqih 2X5 Akhlak dan Tasawuf 2X6 Sosial dan Budaya 2X7 Filsafat dan Perkembangan 2X8 Aliran dan Sekte 2X9 Sejarah Islam dan Biografi b. Penyusunan Koleksi di rak Beberapa cara yang ditempuh oleh Perpustakaan FSH dalam menempatkan atau menyusun buku di rak adalah: 1. Buku disusun menurut urutan nomor kelas mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. 2. Disusun menurut alfabetis, 3 huruf pertama nama pengarang dan satu huruf pertama yang terbesar. 3. Dilanjutkan urutan nomor maupun huruf lain yang kiranya masih tercantum dalam label nomor pustaka.
9. Sistem Otomasi Perpustakaan Sistem otomasi perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada kegiatan teknis dan administratif di perpustakaan agar lebih efektif dan efisien. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi
84
perpustakaan adalah pengadaan bahan pustaka, pengelolaan bahan pustaka, OPAC (Online Public Access Catalog), sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu semua, Perpustakaan FSH menggunakan software aplikasi “Tulis” untuk melakukan semua pekerjaan administratif di perpustakaan seperti pengadaan dan pengolahan. Selain itu, untuk memudahkan pengguna perpustakaan, disediakan pula OPAC (Online Public Access Catalog). OPAC adalah katalog berbasis komputer yang dapat digunakan oleh pemustaka untuk mencari koleksi di perpustakaan, OPAC memungkinkan seseorang menelusur informasi melalui judul, pengarang, subjek, kata kunci, penerbit atau gabungan dari komponen-komponen tersebut. Untuk mencari koleksi yang ada di Perpustakaan FSH pengguna perpustakaan dapat mencari melalui dua alternatif yaitu, pencarian sederhana dan pencarian spesifik. Melalui menu pencarian spesifik, pemustaka dapat mencari koleksi berdasarkan judul, pengarang, penerbit, maupun subjek. Melalui pencarian sederhana, pemustaka dapat mencari koleksi yang ada di perpustakaan dengan menuliskan kata kunci pada katalog tersebut. Selain itu, jenis koleksi yang diinginkan oleh pemustaka dapat dipilih sesuai keinginan pemustaka, baik buku, laporan penelitian maupun skripsi.
85
B. Hasil Penelitian 1. Profil Responden a. Karakteristik Profil Responden Subyek penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi semester 3 FSH yang masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun ajaran 2014/2015. Sumber data yang diperoleh yaitu melalui penyebaran kuesioner yang di sebar mulai tanggal 12 November sampai dengan tanggal 21 November 2015. Tabel 4.3 Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan
Tingkat
Pengembalian Jumlah
Kuesioner Jumlah Kuesioner yang disebar
84
Jumlah kuesioner yang tidak kembali
0
Jumlah kuesioner yang kembali
84
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah
0
Jumlah kuesioner yang dapat diolah
84
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa kuesioner yang disebarkan berjumlah 84 buah dan jumlah yang kembali adalah sebanyak 100%. Berdasarkan hasil data kuesioner yang terkumpul, maka diperoleh gambaran mengenai obyek dari variabel bebas (independent) yaitu pendidikan pemakai
dan
variabel
terikat
(dependent)
yaitu
pemanfaatan
perpustakaan. Adapun responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa
86
semester 3 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Karakteristik profil responden yang akan penulis tulis yaitu berdasarkan jenis kelamin dan jurusan yang diambil mahasiswa. 1). Karakteristik Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Laki-laki
36
42,9
42,9
42,9
Perempuan
48
57,1
57,1
100,0
Total
84
100,0
100,0
Sumber : Data Primer (2015) Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari 84
mahasiswa semester 3 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun ajaran 2014/2015 yang mengikuti pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 48 orang (57,1%) dan sisanya 36 orang ( 42,9%) responden berjenis kelamin laki-laki. Nilai kumulatif untuk jenis laki-laki sebesar (42,9%) ditambah dengan nilai persen valid pada jenis kelamin perempuan sebesar (57,1%).
87
2). Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi (Prodi) atau Jurusan Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Program Studi atau Jurusan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent PMH
12
14,3
14,3
14,3
SAS
31
36,9
36,9
51,2
SJS
9
10,7
10,7
61,9
MUA
24
28,6
28,6
90,5
IH
8
9,5
9,5
100,0
Total
84
100,0
100,0
Valid
Sumber : Data Primer (2015) Deskripsi responden berdasarkan program studi (jurusan) pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa dari 84 responden hampir setengahnya yang mengikuti pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa jurusan SAS sebanyak 31 responden (36, 9%) dan sebagian kecil oleh mahasiswa jurusan IH berjumlah 8 responden (9.5%). Nilai kumulatif untuk program studi PMH (14,3%), ditambah nilai persen valid program studi SAS (36,9%), SJS ( 10,7%), MUA (28,6%), dan prodi IH (9,5%).
88
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel a. Variabel Pendidikan Pemakai 1) Indikator
Penilaian:
Tingkatan
Pendidikan
Pemakai
(Orientasi
Perpustakaan dan Pengajaran Perpustakaan) Tabel 4.6 Pernyataan 1 Peserta dapat memahami materi pendidikan pemakai yang dijelaskan oleh pustakawan dan narasumber lainnya Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Tidak Setuju
4
4,8
4,8
4,8
Setuju
70
83,3
83,3
88,1
Sangat Setuju
10
11,9
11,9
100,0
Total
84
100,0
100,0
Valid
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.6 untuk pernyataan 1 menunjukkan hampir seluruhnya responden menjawab setuju sebanyak 70 responden (83,3%) yang menyatakan bahwa peserta dapat memahami materi pendidikan pemakai yang diberikan oleh pustakawan dan narasumber lainnya. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju berjumlah 4 responden (4,8%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (4,8%) ditambah nilai persen valid jawaban sangat setuju (11,9%) dan setuju (83,3%). Hal ini sejalan dengan teori tujuan pendidikan pemakai yaitu terjalinnya komunikasi yang akrab antara pemustaka dengan pustakawan107 sehingga peserta dapat memahami materi pendidikan pemakai yang diberikan pustakawan dan narasumber lainnya.
107
Rice, Teaching Library Use, h.5
89
Tabel 4.7 Pernyataan 2 Peserta dapat memahami penjelasan dari pustakawan tentang cara menggunakan alat bantu penelusuran /OPAC Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju 11 13,1 13,1 13,1 Setuju 63 75,0 75,0 88,1 Valid Sangat Setuju 10 11,9 11,9 100,0 Total 84 100,0 100,0 Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.7 untuk pernyataan 2 menunjukkan sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 63 responden (75,0%) bahwa peserta dapat memahami penjelasan dari pustakawan tentang cara menggunakan alat bantu penelusuran. Sedangkan sebagian kecil berjumlah 10 responden (11,9%) menjawab sangat setuju. Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (13,1%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (75,0%) dan sangat setuju (11,9%). Hasil penelitian ini sejalan dengan materi yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnyabahwa tujuan pendidikan pemakai salah satunya ialah agar pemakai/pemustaka mengerti tata cara menggunakan catalog komputer dan media teknologi lain,108 hal ini juga yang diarasakan kepala perpustakaan FSH ketiak penulis mewawancarai beliau bahwa: “tujuan utama diadakannya kegiatan pendidikan pemakai di FSH ialah agar mahasiswa dalam hal ini pemakai perpustakaan mengerti tata cara menggunakan catalog komputer yang sudah disediakan di perpustakaan,109
108
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id 109 Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta 31 Maret 2016
90
maka teori ini sudah sesuai dengan pernyataan bahwa peserta dapat memahami penjelasan dari pustakawan tentang tata cara menggunakan alat bantu penelusuran. Tabel 4.8 Pernyataan 3 Pustakawan menguasai materi yang disampaikan dalam pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6 Setuju 64 76,2 76,2 79,8 Valid Sangat Setuju 17 20,2 20,2 100,0 Total 84 100,0 100,0 Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.8 untuk pernyataan 3 menunjukkan hampir seluruhnya responden yang menjawab setuju sebanyak 64 responden (76,2%) bahwa menurut pendapat responden pustakawan mampu menguasai materi yang disampaikan dalam pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil berjumlah 3 responden (3,6%) menjawab tidak setuju. Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid untuk jawaban setuju (76, 2%) ditambah nilai persen valid jawaban sangat setuju (20,2%). Hal ini sejalan dengan latar belakang pendidikan pemakai yaitu dengan adanya kegiatan ini maka merupakan satu kesempatan bagi pustakawan untuk mengaitkan diri bukan hanya sebagai petugas yang hanya melayani pemustaka saja tetapi ikut serta menyumbangkan pikiran dan keahliannya dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan.110
110
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
91
2) Indikator Penilaian: Metode Pendidikan Pemakai Tabel 4.9 Pernyataan 4
Pustakawan mengajarkan keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai agar peserta mampu dan ahli dalam menggunakan perpustakaan Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
4
4,8
4,8
4,8
Setuju
54
64,3
64,3
69,0
Sangat Setuju 26
31,0
31,0
100,0
Total
100,0
100,0
Valid 84
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.9 untuk pernyataan 4 menunjukkan sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 54 responden (64,3%) yang menyatakan bahwa pustakawan mengajarkan keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai agar peserta mampu dan ahli dalam menggunakan perpustakaan. sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden (4,8%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (4,8%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (64,3%) dan sangat setuju (31,0%). Hasil penelitian ini berkaitan dengan latar belakang pendidikan pemakai diperpustakaan yaitu dengan pendidikan pemakai ini berarti perpustakaan telah memberikan informasi yang sangat diperlukan oleh pemakainya 111.
111
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
92
Tabel 4.10 Pernyataan 5 Pustakawan memiliki kemampuan dalam memberikan jawaban dari pertanyaaan peserta pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak Setuju
7
8,3
8,3
8,3
Setuju
58
69,0
69,0
77,4
Sangat Setuju 19
22, 6
22,6
100,0
Total
100,0
100,0
Valid 84
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.10 untuk pernyataan 5 menunjukkan sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 58 responden (69, 0%) yang menyatakan bahwa pustakawan memiliki kemampuan dalam memberikan jawaban dari pertanyaan peserta pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 7 responden (8,3%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (8,3%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (69,0%) dan sangat setuju (22,6%). Hal ini sejalan dengan tujuan orientasi perpustakaan yaitu agar terjalinnya komunikasi yang akrab antara pemustaka dengan pustakawan.112
112
Rice, Teaching Library Use, h.5
93
Tabel 4.11 Pernyataan 6 Pustakawan sangat ramah dan penuh perhatian dalam menghadapi peserta pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak Setuju
7
8,3
8,3
8,3
Setuju
62
73,8
73,8
82,1
Sangat Setuju 15
17,9
17,9
100,0
Total
100,0
100,0
Valid 84
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.11 untuk pernyataan 6 menunjukkan sebagian besar responden menjawab sebanyak 62 responden (73,8%) yang menyatakan bahwa pustakawan sangat ramah dan penuh perhatian dalam mengahadapi peserta pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 7 responden (8,3%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (8,3%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (73,8%) dan sangat setuju (17,9%). Hal ini sejalan dengan ciri metode pendidikan pemakai yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu pustakawan dapat membuat seseorang tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang dikerjakan. 113
113
Purnomo, “Pembekalan Life Long Learning”, h. 106
94
3) Indikator Penilaian: Tujuan dan Manfaaat Penididikan Pemakai untuk Mahasiswa Tabel 4.12 Pernyataan 7 Pustakawan sangat menghormati pendapat dan masukan dari peserta pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak Setuju
3
3,6
3,6
3,6
Va Setuju
61
72,6
72,6
76,2
lid Sangat Setuju
20
23,8
23,8
100,0
84
100,0
100,0
Total
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.12 untuk pernyataan 7 menunjukkan sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 61 responden (72,6%) yang menyatakan bahwa pustakawan sangat menghormati pendapat dan masukan
dari peserta pendidikan pemakai.
Sedangkan hampir setengahnya responden menjawab sangat setuju sebanyak 20 responden (23,8%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (72,6%) dan sangat setuju (23,8%). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang melatarbelakangi pendidikan pemakai dengan kegiatan pendidikan pemakai ini, berarti perpustakaan telah memberikan informasi yang sangat diperlukan oleh pemakainya. 114
114
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
95
Tabel 4.13 Pernyataan 8 Waktu pelaksanaan pendidikan pemakai dalam waktu satu hari cukup memperjelas materi pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju 1
1,2
1,2
1,2
Tidak Setuju
27
32,1
32,1
33,3
48
57,1
57,1
90,5
Sangat Setuju
8
9,5
9,5
100,0
Total
84
100,0
100,0
Valid Setuju
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.13 untuk pernyataan 8 menunjukkan sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 48 responden (57,1%) yang menyatakan bahwa waktu pelaksanaan pendidikan pemakai dalam waktu satu hari cukup memperjelas materi pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 1 responden (1,2%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat tidak setuju (1,2%) ditambah nilai persen valid jawaban tidak setuju (32,1%) setuju (57,1%) dan sangat setuju (9,5%). Hasil penelitian ini sesuai dengan metode pendidikan pemakai yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yang menyatakan bahwa waktu yang digunakan dalam wisata perpustakaan/tour untuk mengenalkan perpustakaan kepada peserta maksimal 45 menit. 115
115
Hak, “Pendidikan Pemakai”, 106-107
96
Tabel 4.14 Pernyataan 9 Setelah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, peserta memiliki kesan yang baik dan menarik terhadap perpustakaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak Setuju
3
3,6
3,6
3,6
Setuju
68
81,0
81,0
84,5
Sangat Setuju 13
15,5
15,5
100,0
Total
100,0
100,0
Valid 84
Sumber : Data Primer(2015)
Dilihat pada tabel 4.14 untuk pernyataan 9 menunjukkan hampir seluruhnya responden menjawab setuju sebanyak 68 responden (81,0%) yang menyatakan bahwa setelah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, saya memiliki kesan yang baik dan menarik terhadap perpustakaan. sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden (3,6%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (81,0%) dan sangat setuju (15,5%). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori tujuan pendidikan yaitu agar termotivasi senang belajar di perpustakaan.116
116
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
97
b. Variabel Pemanfaatan Perpustakaan 1) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Perpustakaan sebagai Sumber Belajar Mahasiswa Tabel 4.15 Pernyataan 1 Peserta bisa menggunakan alat bantu penelusuran koleksi/OPAC perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak Setuju 5
6,0
6,0
6,0
Setuju
45
53,6
53,6
59,5
Valid Sangat
34
40,5
40,5
100,0
84
100,0
100,0
Setuju Total
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat dari tabel 4.15 untuk pernyataan 1 menunjukkan sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 45 responden (53, 6%) yang menyatakan bahwa peserta bisa menggunakan alat bantu penelusuran koleksi /OPAC perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 5 responden (6,0%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (6,0%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (53,6%) dan sangat setuju (40, 5%). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan pemakai ini ialah agar pemakai/pemustaka mengerti tata cara menggunakan catalog, komputer dan media teknologi lain.117
117
Rice, Teaching Library Use, h. 5
98
Tabel 4.16 Pernyataan 2 Program pendidikan pemakai dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang dan memanfaatkan perpustakaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak Setuju
10
11,9
11,9
11,9
Setuju
36
42,9
42,9
54,8
Sangat Setuju 38
45,2
45,2
100,0
Total
100,0
100,0
Valid 84
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.16 untuk pernyataan 2 menunjukkan sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 38 reponden (45,2%) yang menyatakan bahwa program pendidikan pemakai dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang dan memanfaatkan perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju berjumlah 10 responden (11,9%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (11,9%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (42,9%) dan sangat setuju (45, 2%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penjelasan tentang tujuan pendidikan pemakai yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya menyatakan bahwa dengan pendidikan pemakai pemustaka termotivasi senang belajar di perpustakaan. 118 Hal ini juga berkaitan dengan tujuan pendidikan pemakai di perpustakaan menurut kepala perpustakaan menyatakan bahwa: “dengan kegiatan pendidikan pemakai ini yaitu agar mahasiswa dalam hal ini pemustaka akan termotivasi untuk datang dan belajar di perpustakaan.” 119 118
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id 119 Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta, 31 Maret 2016
99
2) Indikator Penilaian: pemanfaatan Sarana dan Prasarana Tabel 4.17 Pernyataan 3 Peserta mengetahui dan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana perpustakaan dengan baik setelah mengikuti pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Cumulative
Valid
Percent
Percent
Tidak Setuju
8
9,5
9,5
9,5
Setuju
41
48,8
48,8
58,3
Sangat Setuju
35
41,7
41,7
100,0
Total
84
100,0
100,0
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.17 untuk pernyataan 3 menunjukkan hampir setengahnya responden menjawab setuju sebanyak 41 responden (48,8%) yang menyatakan bahwa peserta mengetahui dan dapat memanfaatkan saranan dan prasarana perpustakaan dengan baik setelah mengikuti pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 8 responden (9,5%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (9,5%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (48,8%) dan sangat setuju (41,7%). Hasil penelitian ini sesuai dengan latar belakang pendidikan pemakai diperpustakaan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa sarana dan prasarana serta koleksi di perpustakaan merupakan suatu yang sangat besar, oleh karena itu perpustakaan harus digunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemustaka. 120
120
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
100
3) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi Tabel 4.18 Pernyataan 4 Setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta tahu bahwa diperpustakaan berlaku peraturan dan tata tertib yang harus di taati Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Tidak Setuju
2
2,4
2,4
2,4
Setuju
41
48,8
48,8
51,2
Sangat Setuju
41
48,8
48,8
100,0
Total
84
100,0
100,0
Valid
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.18 untuk pernyataan 4 menunjukkan hampir setengahnya yang menjawab setuju sebanyak 41 responden (48,8%) dan sangat setuju sebanyak 41 responden (48,8%) yang menyatakan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta tahu bahwa di perpustakaan berlaku peraturan dan tata tertib yang harus ditaati. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 2 responden (2,4%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (2,4%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (48,8%) dan sangat setuju (48,8%). Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan pendidikan pemakai yaitu untuk mengetahui kewajiban yang harus dipenuhi pemustaka termasuk peraturan dan tata tertib yang harus pemustaka taati. 121
121
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
101
4) Indikator Penilaian: pemanfaatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan Tabel 4.19 Pernyataan 5 Setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta dapat menggunakan jasa peminjaman dan pengembalian di perpustakaan sesuai prosedur yang berlaku Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak Setuju
3
3,6
3,6
3,6
Setuju
39
46,4
46,4
50,0
Sangat Setuju 42
50,0
50,0
100,0
Total
100,0
100,0
Valid 84
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.19 untuk pernyataan 5 menunjukkan setengahnya responden menjawab sangat setuju sebanyak 42 responden (50,0%) yang menyatakan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta dapat menggunakan jasa peminjaman dan pengembalian di perpustakaan sesuai prosedur yang berlaku. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden (3,6%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (46,4%) dan sangat setuju (50,0%). Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Rice yang menyatakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari pengajaran perpustakaan salah satunya adalah dapat menggunakan sumber-sumber yang tersedia di perpustakaan dan dapat melakukan permintaan dan peminjaman.122
122
Rice, Teaching Library Use, h. 6
102
Tabel 4.20 Pernyataan 6 Peserta memanfatkan jasa fotocopy di perpustakaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat Tidak Setuju 3
3,6
3,6
3,6
Tidak Setuju
30
35,7
35,7
39,3
35
41,7
41,7
81,0
16
19,0
19,0
100,0
100,0
100,0
Valid Setuju Sangat Setuju
Total 84 Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.20 untuk pernyataan 6 menunjukkan hampir setengahnya responden menjawab setuju sebanyak 35 responden (41,7%) yang menyatakan bahwa peserta memanfaatkan jasa fotocopy di perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil responden yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 3 responden (3,6%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat tidak setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid jawaban tidak setuju (35,7%) setuju (41,7%) dan sangat setuju (19,0%). Hasil penelitian ini sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai dari orientasi pendidikan yaitu untuk mengenal bagian-bagian layanan dan staf dari tiap bagian secara tepat, dari dasar tersebut pemustaka memanfaatkan jasa layanan fotocopy di perpustakaan.123
123
Rice, Teaching Library Use, h. 5
103
5) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan oleh Mahasiswa Tabel 4.21 Pernyataan 7 Peserta ingin lebih memanfaatkan koleksi di perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak Setuju
5
6,0
6,0
6,0
Setuju
46
54,8
54,8
60,7
Sangat Setuju 33
39,3
39,3
100,0
Total
100,0
100,0
Valid 84
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.21 untuk pernyataan 7 menunjukkan sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 46 responden (54,8%) yang menyatakan bahwa peserta ingin lebih memanfaatkan koleksi di perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 5 responden (6,0%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (6,0%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (54,8%) dan sangat setuju (39,3%). Hasil penelitian ini sejalan dengan tujuan pendidikan pemakai yaitu agar peserta mampu memanfatkan perpustakaan secara maksimal dengan efektif dan efisien dengan lebih memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan. Hal ini juga sejalan dengan latar belakang diadakannya pendidikan pemakai yaitu sarana dan prasarana serta koleksi di perpustakaan merupakan suatu investasi yang sangat besar, oleh karena itu perpustakaan harus digunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemustaka.124
124
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
104
Tabel 4.22 Pernyataan 8 Setelah mendapatkan penjelasan tentang jenis-jenis koleksi pada saat pendidikan pemakai, peserta dapat menemukan jenis koleksi yang di butuhkan dengan cepat dan tepat Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak Setuju 10 11,9 11,9 11,9 Valid
Setuju 47 Sangat Setuju 27
Total 84 Sumber : Data Primer (2015)
56,0 32,1
56,0 32,1
67,9 100,0
100,0
100,0
Dilihat pada tabel 4.22 untuk pernyataan 8 menunjukkan sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 47 responden (56,0%) yang menyatakan bahwa setelah mendapatkan penjelasan tentang jenis-jenis koleksi pada saat pendidikan pemakai, peserta dapat menemukan jenis koleksi yang peserta butuhkan dengan cepat dan tepat. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 10 responden (11,9%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (11,9%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (56,0%) dan sangat setuju (32,1%). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori tujuan khusus dilakukannya
pendidikan pemakai
memperkenalkan kepada pemakai perpustakaan
yaitu untuk
jenis-jenis koleksi dan ciri-
cirinya,125dan dapat menggunakan alat rujukan khusus seperti ensiklopedia, almanak, bibliografi dll. 126
125
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id 126 Rice, Teaching Library Use, h. 6
105
6) Indikator
Penilaian:
Pemanfaatan
Perpustakaan
dalam
Meningkatkan
Pengetahuan Mahasiswa Tabel 4.23 Pernyataan 9 Peserta suka memanfaatkan perpustakaan karena pustakawan siap membimbing dan mengarahkan peserta dalam menemukan informasi yang di butuhkan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 9
2,4 10,7
2,4 10,7
2,4 13,1 67,9 100,0
Valid Setuju Sangat Setuju
46 27
54,8 32,1
54,8 32,1
Total
84
100,0
100,0
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.23 untuk pernyataan 9 menunjukkan sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 46 responden (54,8%) yang menyatakan bahwa peserta suka memanfatkan perpustakaan karena pustakawan siap membimbing dan mengarahkan peserta dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Sedangkan sebagian kecil responden yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 2 responden (2,4%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat tidak setuju (2,4%) ditambah nilai persen valid jawaban tidak setuju (10,7%) setuju (54,8%) dan sangat setuju (32,1%). Hasil penelitian ini sesuai dengan latar belakang dilakukannya pendidikan pemaki diperpustakaan yaitu dengan adanya kegiatan ini maka merupakan suatu kesempatan bagi pustakawan untuk mengkaitkan diri bukan hanya sebagai petugas yang hanya melayani pemustaka
106
sajatetapi pustakwan ikut serta menyumbangkan pikiran dan kehliannya dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. 127 Tabel 4.24 Pernyataan 10 Pendidikan pemakai menyadarkan peserta untuk menggunakan perpustakaan dan sumber informasi lain yang sesuai dengan bidangnya Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1 3
1,2 3,6
1,2 3,6
1,2 4,8
Valid Setuju Sangat Setuju
52 28
61,9 33,3
61,9 33,3
66,7 100,0
Total
84
100,0
100,0
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.24 untuk pernyataan 10 menunjukkan lebih dari sebagian responden yang menjawab setuju sebanyak 52 responden (61,9%) yang menyatakan pendidikan pemakai menyadarkan peserta untuk menggunakan perpustakaan dan sumber informasi lain yang sesuai dengan bidangnya. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (1,2%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat tidak setuju (1,2) tidak setuju (4,8%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (61,9%) dan sangat setuju (33,3%). Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan khusus dilakukannya pendidikan pemakai yaitu agar pemakai perpustakaan dapat menggunakan
127
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
107
sumber-sumber literature dan dapat menemukan informasi yang relevan dengan masalah yang diahadapi.128 7) Indikator Penilaian: Pemanfatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar Mahasiswa Tabel 4.25 Pernyataan 11 Setiap peserta mengunjungi perpustakaan, peserta selalu membawa buku catatan untuk mencatat hal-hal yang di anggap penting dari informasi yang pesertadapatkan sebagai sumber belajar Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak Setuju
7
8,3
8,3
8,3
Setuju
46
54,8
54,8
63,1
Sangat Setuju 31
36,9
36,9
100,0
Total
100,0
100,0
Valid 84
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.25 untuk pernyataan 11 menunjukkan sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 46 responden (54,8%) yang menyatakan bahwa setiap peserta mengunjungi perpustakaan, peserta selalu membawa buku catatan untuk mencatat hal-hal yang peserta anggap penting dari informasi yang peserta dapatkan sebagai sumber belajar. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 7 responden (8,3%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (8,3%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (54,8%) dan sangat setuju (36,9%). Hasil penelitian ini sesuai dengan latar belakang dilakukannya pendidian pemakai yaitu pemustaka sebagian besar adalah seorang yang melakukan studi mandiri, sehingga 128
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
108
diharapkan dengan library intruction, pemustaka mampu untuk lebih memahami dan menggunakan perpustakaan dengan fasilitas dan layanannya secara lebih efektif dan efisien.129 3. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen dilakukan uji validitas dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pada penelitian ini, validitas yang diuji adalah validitas konstruk dengan mengorelasikan skor masing-masing butir dengan skor total dengan bantuan SPSS versi 21. masing-masing item dikatakan valid bila nilai output Corected Item Total Correlation (r-hitung) > r-tabel.
129
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
109
Tabel 4.26 Hasil Total Uji Validitas Data Variabel PP dan PM Item-Total Statistics Scale Mean Scale if Item Variance if Deleted Item Deleted PP-1 60,6786 26,775 PP-2 60,7619 27,268 PP-3 60,5833 27,234 PP-4 60,4881 25,916 PP-5 60,6071 26,506 PP-6 60,6548 27,169 PP-7 60,5476 26,323 PP-8 61,0000 26,096 PP-9 60,6310 26,790 PM-1 60,4048 24,413 PM-2 60,4167 25,162 PM-3 60,4286 24,947 PM-4 60,2857 26,857 PM-5 60,2857 25,773 PM-6 60,9881 25,120 PM-7 60,4167 25,138 PM-8 60,5476 25,118 PM-9 60,5833 24,415 PM-10 60,4762 25,457 PM-11 60,4643 25,601 Sumber : Data Primer (2015)
Corrected ItemTotal Correlation ,351 ,169 ,199 ,400 ,289 ,186 ,371 ,292 ,329 ,624 ,406 ,474 ,220 ,400 ,329 ,496 ,452 ,498 ,439 ,392
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,796 ,804 ,802 ,792 ,798 ,803 ,794 ,799 ,796 ,778 ,792 ,787 ,802 ,792 ,799 ,786 ,789 ,785 ,790 ,792
Tabel 4.26 menunjukkan hasil validitas dari dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Pendidikan Pemakai dan Pemanfaatan Perpustakaan. Maka dijelaskan besarnya nilai r-tabel dengan uji sampel N=84 dan tingkat signifikansi 5% maka ditemukan besarnya r-tabel yaitu 0,231. Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Product Moment Pearson, diketahui bahwa semua butir pertanyaan (lihat pada kolom Corrrected Item-Total Correlation) mempunyai nilai lebih besar dari 0,231. Kecuali butir pernyataan no 2, 3 dan 6 pada variabel
110
pendidikan pemakai menunjukkan nilai r-hitung lebih kecil dari r-tabel. Maka tiga butir pernyataan diatas yang nilainya kecil harus disisihkan atau dibuang. Tabel 4.27 Hasil Uji Validitas PP dan PM setelah Menyisihkan 3 butir pernyataan Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Itemif Item Variance if Total Deleted Item Deleted Correlation PP-1 51,4286 PP-4 51,2381 PP-5 51,3571 PP-7 51,2976 PP-8 51,7500 PP-9 51,3810 PM-1 51,1548 PM-2 51,1667 PM-3 51,1786 PM-4 51,0357 PM-5 51,0357 PM-6 51,7381 PM-7 51,1667 PM-8 51,2976 PM-9 51,3333 PM-10 51,2262 PM-11 51,2143 Sumber : Data Primer (2015)
23,718 23,051 23,582 23,344 23,009 23,853 21,434 21,755 21,667 23,505 22,493 22,003 21,803 21,778 21,189 21,984 22,315
,309 ,338 ,233 ,323 ,275 ,258 ,606 ,452 ,504 ,243 ,422 ,326 ,537 ,491 ,522 ,502 ,416
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,803 ,801 ,807 ,802 ,806 ,805 ,784 ,794 ,790 ,806 ,796 ,805 ,788 ,791 ,788 ,791 ,796
Pada tabel 4.27 berdasarkan hasil uji validitas yang baru menggunakan korelasi Product Moment Pearson, diketahui bahwa semua butir pertanyaan (lihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation) mempunyai nilai lebih besar dari 0, 231. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel pertanyaan yang terdapat dalam instrumen penelitian ini sudah valid.
111
b. Hasil Uji Realibilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dan variabel. Suatu kuesioner diakatakan reliabel atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,06. Tabel 4.28 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha ,807
17
Sumber : Data Primer (2015) Pada tabel 4.28 menunjukkan nilai cronbach”s alpha di atas variabel PP dan PM sebesar 0,807. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliable karena mempunyai nilai cronboch’s alpha > 0,06. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. 4. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi
112
residual normal atau mendekati kenormalan. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Regresi pada Grafik Histogram
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Regresi pada Normal P-P Plot
113
Berdasarkan tampilan output chart pada gambar 4.2 dan 4.3 di atas kita dapat melihat tampilan grafik histogram dan P-P Plot. Dimana grafik histogram memberikan pola distribusi yang melenceng disekitar garis diagonal yang artinya adalah data berdistribusi normal. Sedangkan pada grafik P-P Pot terlihat titik-titik mengikuti dan mendeteksi garis diagonalnyasehingga dapat disimpulkan model regresi layak dipakai karena tidak memnuhi asumsi normalitas. Tabel 4.29 Hasil Uji Normalitas pada One-Sample Kolmogrov-Smirnov Tes One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
84 Mean
,0000000
Std. Deviation
3,97413161
Absolute
,068
Positive
,068
Negative
-,050
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
,626
Asymp. Sig. (2-tailed)
,828
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer (2015)
114
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrof Smirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah uji normalitas nilai sigfikansi. Jika nilai sig (signifikansi) > 0,05 maka data berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai sig (signifikansi) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Berdasarkan tabel 4.29 uji normalitas One-Sample Kolmogrov-SmirnovTest diperoleh nilai KSZ sebesar 0, 626 dan Asymp.Sig sebesar 0, 828 (8,28%) > 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolonieritas yaitu adanya hubungan linear antar vaiabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya multikolonieritas dengan cara melihat nilai tolerance dan VIF (Varian Inflation Factor). Metode pengambilan keputusan
yaitu
multikolonieritas.
jika
semakin
mendekati
terjadinya
masalah
115
Tabel 4.30 Hasil Uji Multikolonieritas Pemanfaatan Perpustakaan
Model
Coefficientsa Unstandardi Stand T zed ardiz Coefficients ed Coeff icient s B
(Constant) 1 Pendidikan Pemakai
Std. Beta Error 24,51 4, 8 868
Sig. Collinearity Statistics
,411
,174
,252
Toler VIF ance 5,037 ,000 2,359 ,021 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan Sumber : Data Primer (2015) Berdasarkan hasil output uji multikolonieritas pada tabel 4.30 diatas, diketahui bahwa nilai Tolerance dan VIF variabel pendidikan Perpustakaan (independen) sebesar 1,000, artinya nilai tolerance pada variabel tersebut > 0,10. Sedangkan nilai VIF < 5 atau 10. Maka berdasarkan
nilai
tolerance
dan
VIF
tidak
ditemui
masalah
multikolonieritas antar variabel independent. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi
klasik
heteroskedastisitas
yaitu
adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
116
adanya gejala heteroskedastisitas. Model uji hetereskedstisitas pada penelitian ini dengan melihat pola titik-titik pada scatterplot regresi. Gambar 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas Pada Scatterplot Regresi
Pada gambar 4.4 hasil output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.
5. Analisis Regresi Sederhana a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien
determinasi (R2)
bertujuan mengukur
seberapa
jauh
kemampuan variabel independent pendidikan pemakai (PP) dalam menjelaskan variabel dependent Pemanfaatan Perpustakaan (PM). Nilai variabel
dependent
seluruhnya
dapat
dijelaskan
oleh
variabel
117
independent. Nilai (R2) berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai (R2) semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independent untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependent. Untuk melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat dilihat perhitungan model summary, khususnya angka R squere pada tabel berikut ini: Tabel 4.31 Hasil Uji Koefisien Determinasai Pemanfaatan Perpustakaan
Model R 1
,252a
Model Summaryb R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate ,064 ,052 3,99829
a. Predictors: (Constant), Pendidikan Pemakai b. Dependen Variable: Pemanfaatan Perpustakaan Sumber : Data Primer (2015) Besarnya angka R squere (r2) adalah 0,064. Angka tersebut menunjukkan pengaruh
pendidikan
pemakai
secara
simultan
itung
koefisien
determinasi (KD) dengan menggunakan rumus: KD = r2 x 100% KD = 0,064 X 100% KD = 6,4% Angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh pendidikan pemakai secara gabungan terhadap pemanfaatan perpustakaan adalah 6,4%. Adapaun sisanya sebesar 94,6% (100% - 6,4%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabel pemanfaatan perpustakaan di Fakultas
118
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidyatullah Jakarta adalah sebesar 6,4 %, ssedangkan pengaruh lainnya sebesar 94,6% disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini. Selanjutnya untuk mengetahui apakah model regresi diatas sudah benar atau tidak, diperlukan uji hipotesis menggunakan angka F dibawah ini. b. Uji Signifikansi Simultan F (Uji statistik F) Uji
F
digunakan
untuk
menguji
pengaruh
semua
variabel
independentyang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependent yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.32, jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas >0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Tabel 4.32 Hasil Uji Simultan F Pemanfaatan Perpustakaan ANOVAa Model
Sum
of Df
Squares
1
Mean
Sig.
Square
Regression
88,931
1
88,931
Residual
1310,879
82
15,986
Total
1399,810
83
a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan b. Predictors: (Constant), Pendidikan Pemakai Sumber : Data Primer (2015)
F
5,563 ,021b
119
Hipotesis: H0 : Tidak ada hubungan linier antara pendidikan pemakai dengan pemanfaatan perpustakaan. H1 : Ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.32 menunjukkan bahwa dari uji Ftest nilai Fhitung sebesar 5,563 dengan nilai signifikansi sebesar 0,021 lebih kecil dari nilai probabilitas (p-value) 0,05 (0,021 <0,05). Dengan tingkat signifikansi 5 % dari df1 dan df2=84, didapat nilai Ftabel = 2,323. Karena nilai Fhitung (5,563) > dari Ftabel (2,323), maka H0 ditolak dan H1 deterima. Artinya ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan. Dengan demikian model regresi di atas sudah layak dan benar. c. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik T) Selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan digunakan uji T, sedangkan untuk melihat
besarnya
pengaruh digunakan
Standardized Coeficientdi bawah ini:
angka
beta
atau
120
Tabel 4.33 Hasil Uji T Pendidikan Pemakai Coefficientsa Unstandardized Standardized T Coefficients Coefficients
Model
(Constant)
B Std. Error Beta 24,518 4,868
1
Pendidikan ,411 ,174 ,252 Pemakai a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan Sumber : Data Primer (2015)
Sig.
5,037 ,000 2,359 ,021
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut: H0 : Tidak ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap perpustakaan. H1 : Ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap pemanfatan perpustakaan. Kriteria uji hipotesisnya dalah: Jika tpenelitian > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika tpenelitian < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka tpenelitian sebesar 2,359> t tabelnya
yaitu, 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya , ada
hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan. Pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan pepustakaan sebesar 0,252 atau sebesar 25, 5%.
121
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel Tabel 4.34 Statistik Deskriptif Korelasi Antar Variabel Descriptive Statistics N Mean Pendidikan Pemakai Pemanfaatan Perpustakaan Valid N (listwise)
Std. Deviation 27,7976 2,51635 35,9524 4,10672
84 84 84
Sumber : Data Primer (2015) Nilai rata-rata pendidikan pemakai sebesar 27,7976 dengan standar deviasi 2, 51635. Nilai rata-rata pemanfaatan Perpustakaan adalah sebesar 35,9524 dengan standar deviasi 4, 10672. Tabel 4.35 Hasil Uji Korelasi Correlations
Pendidikan Pemakai
Pemanfaatan Perpustakaan
Pearson Correlation
Pendidikan Pemanfaatan Pemakai Perpustakaan 1 ,252*
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
84 ,252 *
,021 84 1
Sig. (2-tailed) N
,021 84
84
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber : Data Primer (2015) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel PP dan PM sebesar 0,252. Untuk menafsirkan angka tersebut digunkan kriteria sebagai berikut:
122
0 - 0,25
: korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0, 25 – 0,5 : korelasi cukup kuat > 0,5 – 0,75
: korelasi kuat
> 0, 75 – 1
: korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipoteis : Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas > 0,05 maka Hubungan kedua variabel signifikan. Jika probabilitas < 0,05 maka Hubungan kedua variabel tidak signifikan. Berdasarkan hasil uji korelasi terdapat hubungan antara variabel pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan sebesar 0,252 maka dapat ditafsirkan hubungan antara kedua variabel tersebut cukup kuat. Apabila terjadi kenaikan pendidikan pemakai, maka pemanfaatan perpustakaan akan mengalami kenaikan kuat, begitu juga sebaliknya. e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) Untuk menghitung pengaruh langsung DE digunakan formula sebagai berikut: Pengaruh
variabel
Perpustakaan. X1→Y1 = 0, 252
Pendidikan
Pemakai
terhadap
Pemanfaatan
123
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE) Untuk mengitung pengaruh tidak langsung atau IE digunakan formula seperti di bawah ini: Pengaruh variabel Pendidikan Pemakai dan Pemanfaatan Perpustakaan. X1→Y1 = (0,252 X 0,252) = 0, 063504 g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect) Pengaruh variabel Pendidikan Pemakai dan Pemanfaatan Perpustakaan. X1→Y1 = (0,252 + 0,252) = 0,504 h. Diagram Jalur Secara keseluruhan pengaruh langsung masing-masing variabel dapat dilihat dari diagram jalur sebagai berikut: Gambar 4.5 X1
Y1
Keterangan: Pengaruh Pendidikan Pemakai terhadap Pemanfaatan Perpustakaan secara langsung sebesar 0,252 yang berarti cukup kuat.
C. Pembahasan Pada pembahasan ini penulis akan membahas hasil dari jawaban–jawaban responden terhadap kuesioner yang telah diisi oleh mahasiswa semester 3 Fakultas Syariah dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Variabel yang
124
digunakan dalam penelitian ini yaitu pendidikan pemakai dan pemanfaatan perpustakaan, diuji secara statistik deskriptif. Skor penelitian kriteria skala likert dengan rumus aritmatika mean yaitu:
Interva l=
=
= 0,75 Keterangan: Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah Nilai besar 1,75 - 2,49 = rendah Nilai besar 2,50 - 3,24 = tinggi Nilai besar 3,25 - 4,00 = sangat tinggi. Tabel 4.36 Hasil Uji Statistik Deskriptif Pendidikan Pemakai (PP) N
Descriptive Statistics Minimum Maximum Mean
PP-1 84 2,00 PP-4 84 2,00 PP-5 84 2,00 PP-7 84 2,00 PP-8 84 1,00 PP-9 84 2,00 Valid N 84 (listwise) Sumber : Data Primer (20150
4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
3,0714 3,2619 3,1429 3,2024 2,7500 3,1190
Std. Deviation ,40437 ,54039 ,54092 ,48545 ,63767 ,42241
125
Tabel 4.37 Hasil Uji Statistik Deskrptif Pemanfaatan Perpustakaan (PM) N PM-1 PM-2 PM-3 PM-4 PM-5 PM-6 PM-7 PM-8 PM-9 PM-10 PM-11 Valid N (listwise)
84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
Descriptive Statistics Minimum Maximum 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 1,00 2,00 2,00 1,00 1,00 2,00
4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
Mean 3,3452 3,3333 3,3214 3,4643 3,4643 2,7619 3,3333 3,2024 3,1667 3,2738 3,2857
Std. Deviation ,59098 ,68254 ,64305 ,54764 ,56922 ,80089 ,58769 ,63587 ,70853 ,58806 ,61255
Sumber : Data Primer (2015) 1. Variabel Pendidikan Pemakai a. Indikator Penilaian: Tingkatan Pendidikan Pemakai 1) Pernyataan nomor satu mengenai pemahaman terhadap materi pendidikan pemakai yang dijelaskan oleh putakawan dan narasumber lainnya. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rataratanya adalah 3,07. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang menunjukkan variabel pendidikan pemakai yang dipersepsikan responden adalah bernilai tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa materi pendidikan pemakai yang dilakukan perpustakaan FSH yang dijelaskan
126
oleh pustakawan dan narasumber lainnya dapat dipahami oleh peserta. b. Indikator Penilaian : Metode Pendidikan Pemakai 2) Pernyataan nomor empat mengenai pengajaran keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai agar peserta mampu dan ahli dalam menggunakan perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,26. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti variabel pendidika pemakai yang dilakukan perpustakaan FSH dipersepsikan responden adalah sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa peserta mampu dan ahli dalam menggunakan perpustakaan karena pustakawan mengajarkan keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai. 3) Pernyataan nomor lima mengenai kemampuan pustakawan dalam
memberikan
jawaban
dari
pertanyaan
peserta
pendidikan pemakai. Dari hasil penelitian bisa dilihat rataratanya adalah 3,14. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berarti variabel pendidikan pemakai yang dilakukan perpustakaan FSH dipersepsikan responden adalah tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan pustakawan memiliki kemampuan dalam memberikan jawaban dari pertanyaan peserta pendidikan pemakai.
127
4) Pernyataan nomor tujuh mengenai sikap hormat pustakawan dalam menerima pendapat dan masukan dari peserta pendidikan pemakai. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rataratanya adalah 3,20. Nilai tersebut berada pada skala 2,503,24 yang berarti variabel pendidikan pemakai yang dilakukan perpustakaan
FSH
dipersepsikan
responden
tinggi.
Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa pendapat dan masukan dari peserta pendidikan pemakai pustakawan sangat menghormatinya. c. Indikator tujuan dan manfaat pendidikan pemakai untuk mahasiswa 5) Pernyatan nomor delapan mengenai waktu pelaksanaan pendidikan pemakaicukup memperjelas materi pendidikan pemakai. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,75. Nilai tesebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berarti
variabel
perpustakaan
pendidikan
FSH
pemakai
dipersepsikan
yang
dilakukan
responden
tinggi.
Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa waktu satu hari cukup memperjelas materi pendidikan pemakai. 6) Pernyataan nomor sembilan mengenai kesan, peserta memiliki kesan yang baik dan menarik terhadap perpustakaan. dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah
3,11. Nilai
tersebut berada padaskala 2,50-3,24 yang berarti variabel
128
pendidikan pemakai yang dilakukan perpustakaan FSH dipersepsikan responden tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa kegiatan pendidikan pemakai memiliki kesan yang baik dan menarik terhadap perpustakaan. 2. Variabel pemanfaatan perpustakaan a. Indikator penilaian : Pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar mahasiswa 1) Pernyataan nomor satu mengenai kemampuan menggunakan
alat
bantu
penelusuran
dalam
koleksi/OPAC
perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,34. Nilai tersebut berada pada skala 3,25 - 4,00 yang berarti variabel pemanfatan perpustakaan FSH di persepsikan responden adalah sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai peserta bisa menggunakan alata bantu penelusuran koleksi /OPAC perpustakaan. 2) Pernyataan nomor dua mengenai Program pendidikan pemakai yang dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang dan memanfaatkan perpustakaan. dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,33. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-400 yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan FSH di persepsikan responden sangat tinggi. Berdasarkan data
129
tersebut penulis menyimpulkan bahwa program pendidikan pemakai dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang dan memanfaatkan perpustakaan. 3) Pernyataan nomor sebelas mengenai peserta yang selalu membawa buku catatan untuk mencatat hal-hal yang peserta anggap penting dari informasi yang peserta dapatkan sebagai sumber belajar. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rataratanya adalah 3,28. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-400 yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan FSH di persepsikan responden sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa peserta selalu membawa buku catatan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari informasi yan didapatkan sebagai sumber belajar. b. Indikator
penilian : Pemanfaatan sarana dan prasarana
perpustakaan. 4) Pernyataan nomor tiga mengenai peserta yang mengetahui dan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana perpustakaan dengan baik setelah mengikuti pendidikan pemakai. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,32. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-4.00 yang berarti variabel pemanfatan perpustakaan FSHdi persepsikan responden sangat tinggi.
Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan
bahwa
setelah
mengikuti
pendidikan
pemakai
peserta
130
mngetahui dan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana perpustakaan dengan baik. 5) Pernyataan nomor lima mengenai peserta yang dapat menggunakan
jasa
peminjaman
dan
pengembalian
di
perpustakaan sesuai prosedur yang berlaku. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,46. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan FSH di persepsikan responden sangat
tinggi.
Berdasarkan
data
tersebut
penulis
menyimpulkan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta dapat menggunakan jasa layanan sirkulasi sesuai dengan prosedur yang berlaku. 6) Pernyataan nomor enam mengenai peserta yang memanfaatkan jasa fotocopy di perpustakaan. dari hasil pnelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,76. Nilai tersebut berada pada skala
2,50-3,24
perpustakaan
FSH
yang di
berarti
variabel
dpersepsikan
pemanfaatan
responden
tinggi.
Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa peserta memanfaatkan jasa fotocopy di perpustakaan. c. Indikator Penilaian : pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber informasi. 7) Pernyataan
nomor
empat
setelah
mengikuti
kegiatan
pendidikan pemakai, peserta tahu bahwa diperpustakaan
131
berlaku peraturan dan tata tertib yang harus peserta taati. Berdasarkan hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,46. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti variabel
Pemanfaatan
perpustakaan
FSH
dipersepsikan
responden sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta tahu bahwa diperpustakaan berlaku peraturan dan tata tertib yang harus ditaati. d. Indikator Penilaian:pemanfaatan koleksi perpustakaan oleh mahasiswa 8) Pernyataan nomor tujuh mengenai peserta yang ingin lebih memanfatkan koleksi di perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai. Berdasarkan hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,33. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti variabel pemanfaatan pepustakaan di persepsikan responden sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta ingin lebih memanfaatkan koleksi perpustakaan. 9) Pernyataan nomor delapan mengenai pemahaman terhadap penjelasan tentang jenis-jenis koleksi pada saat pendidikan pemakai, peserta dapat menemukan jenis koleksi yang peserta butuhkan dengan cepat dan tepat. Berdasarkan hasil penelitian
132
ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,20. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan di persepsikan responden tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa peserta dapat menumukan koleksi yang mereka butuhkan dengan cepat dan tepat setelah mendapat penjelasan tentang jenis-jenis koleksi perpustakaan. e. Indikator Penilaian : pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan penegetahuan mahasiswa 10) Pernyataan nomor sembilan peserta yang suka memanfaatkan perpustakaan karena pustakawan siap membimbing dan mengarahkan peserta dalam menemukan informasi yang peserta butuhkan. Berdasarkan hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,16. Nilai tersebut berada pada skala 2,503,24 yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan di persepsikan responden tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa peserta suka memanfaatkan perpustakaan karena pustakawannya yang siap membimbing dan mengarahkan peserta dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. 11) Pernyataan nomor sepuluh mengenai Pendidikan pemakai yang menyadarkan peserta untuk menggunakan perpustakaan dan sumber informasi lain yang sesuai dengan bidang peserta.
133
Berdasarkan hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,27. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti bahwa variabel pemanfatan perpustakaan di persepsikan menurut responden sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa peserta dapat menggunakan perpustakaan dan sumber informasi lain yang sesui bidangnya setelah mengikuti pendidikan pemakai. Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam model penelitian ini, dapat digambarkan jawaban hipotesis yang telah dirumuskan sebagai berikut: Tabel 4.38 Hasil Uji Hipotesis Signifika
Hipot
Hubunga
Hasil
Nilai
esis
n
Uji T
Pengaruh nsi
H1
PP→PM
2,359
0,252
0,021
keterangan
Diterima
Sumber : Data Primer (2015) Hasil uji T pada Hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.38 menunjukkan ada pengaruh signifikan antara variabel pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai konstruk
eksternal
pendidikan
pemakai
terhadap
pemanfaatan
perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebesar 0,021 atau <0,05 artinya signifikan pada tingkat signifikansi 5%.
134
Tabel 4.39 Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk Konstruk
Rata-rata
Keterangan
Pendidikan Pemakai (PP)
2,77
Tinggi
3,59
Sangat tinggi
Pemanfaatan Perpustakaan (PM) Sumber : Data Primer (2015) Berdasarkan
nilai
rata-rata
variabel
perolehan
konstruk
diatas,
menunjukkan variabel pendidikan pemakai sebesar 2,77 dan variabel pemanfaatan perpustakaan sebesar 3,59 pada rentang 0-4. Maka dapat disimpulkan pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah tinggi dan sangat tinggi. Tabel 4.40 Hasil Uji Konstruk PP→PM
0,252
Sumber : Data Primer (2015) Hasil pengujian korelasi antara variabel pendidikan pemakai dan pemanfaatan perpustakaan sebesar 0,252, hal ini menunjukkan bahwa nilai antara variabel memiliki nilai skala korelasi antara 0,025-0,5 sehingga hubungan antar variabel pendidikan pemakai dan pemanfaatan perpustakaan adalah cukup kuat.
135
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil uji hipotesis yang telah diajukan dengan model analisis regresi linear sederhana dan analisis korelasi maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan nilai rata-rata variabel perolehan konstruk dan hasil output SPSS pada statistik deskriptif menunjukkan bahwa variabel pendidikan pemakai sebesar 2,77 dan variabel pemanfataan perpustakaan sebesar 3,59 pada rentang nilai 0-4. Maka dapat disimpulkan tingkat pendidikan pemakai terhadap pemanfatan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah tinggi dan sangat tinggi. 2. Pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan sebesar 6,4%, sedangkan sisanya sebesar 94,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Hal ini berarti sebagian kecil sumbangan pengaruh yang diberikan variabel pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan. Ada pengaruh signifikan sebesar 0,021 antara variabel pendidikan pemakai dan pemanfatan perpustakaan. Hal ini berarti variabel pendidikan pemakai berpengaruh secara signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan, karena nilai pengaruh signifikan lebih kecil dari 0,005. Korelasi variabel pendidikan pemakai sebesar 0,252. Hal ini menunjukkan bahwa nilai antara variabel tersebut memiliki nilai sebesar 0,25-0,5, artinya mempunyai hubungan yang cukup kuat antar variabel. Dengan demikian
136
dapat disimpulkan pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berpengaruh dan mempunyai hubungan yang cukup kuat.
B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan atau kelemahan dalam penelitian ini terletak pada hal-hal sebagai berikut: 1. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, dalam metode penelitian kuantitatif lebih sistematis, terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian. Oleh sebab itu penelitian pendidikan ini bisa diperdalam dengan pendekatan kualitatif, agar bisa dilihat lebih jauh perkembangannya karena dengan pendekatan kualitatif ini, menghasilkan data dekriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati dan prilaku yang diamati. Artinya dengan pendekatan kualitatif penelitian tentang pendidikan pemakai ini bisa dikaji lebih dalam lagi. 2. Dalam penelitian ini tidak adanya data statistik perpustakaan yang penulis peroleh, karena perpustakaan tidak mempunyai data-data statistik tersebut berupa data kunjungan, layanan reverence, layanan sirkulasi dan sebagainya. 3. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FSH semester 3 yang sudah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, namun dalam penelitian ini pengambilan jumlah sampel perjurusan tidaklah sama, hal ini disebabkan karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan pada
137
saat menyebarkan angket penelitian, responden ada yang bisa dan ada juga yang tidak bisa.
C. Saran Berdasarkan temuan penelitian, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Pendidikan pemakai perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Agar mencapai hasil tersebut, diadakan pula pelayanan kegiatan pendidikan pemakai secara individu maupun berkelompok di ruang masingmasing. 2. Pihak fakultas dan perpustakaan hendaknya meningkatkan kualitas dan kuantitas
fasilitas dan staf perpustakaan. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan kegiatan pendidikan pemakai. 3. Perlu dilakukan kajian lanjutan lebih dalam untuk peneliti berikutnya berkaitan
dengan
perpustakaan.
berbagai
permasalahan
pendidikan
pemakai
di
138
DAFTAR PUSTAKA
Aan Prabowo. Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 2 Nomor 2. Semarang: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dipenoogoro, 2013. Abdul Rahman Saleh dan Fahidin. Manjemen Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995. Abiodun, Adegbile Samuel. “Method of User Education in Academic Libraries and Relationship Between User Eduction and Information Literacy,” Artikel diakses pada tanggal 1 september 2015 dari www.academia.edu/3828315/USER_EDUCATION_AND_INFORMATION_LI TERACY Achmad, dkk. Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima++Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2012. Ade Abdul Hak. “Pendidikan Pemakai: Perubahan Prilaku Pada Siswa Madrasah dalam Sistem Pembelajaran Berbasis Perpustakaan,” dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed. Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: Gagasan untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah. Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006. ---------- “Analisis Technology Acceptance Model Atas Penerimaan Para Tenaga Peprustaaan Madrasah Terhadap Otomasi Perpustakaan”,Jakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Ali Muhtadi. “Mobilitas Mahasiswa Teknologi Pendidikan Mencari Sumber Belajar dalam Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran.” Artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/4.%20Mobilitas%20mahasisw a%20TP%20mencari%20sumber%20belajar%20dalam%20upaya%20peningkat an%20kualitas%20pembelajaran.pdf Anas Sudjiono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008. Arif Furchan.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Asrorun Ni’am Sholeh. Perpustakaan Jendela Peradaban: Teks, Konteks, dan Dinamika Pembahasan Undang-Undang tentang Perpustakaan. Jakarta: eLSAS, 2008.
139
Badan Standardisasi Nasional. SNI 7330-2009 “Tentang Perpustakaan Perguruan Tinggi.” diakses pada tanggal 29 Maret 2015 dari http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-ubudiyahse-19343-521413_sn-9.pdf. Bruce, Crristine. “Seven Faces of Information Literacy: Toward Inviting Students into New Experiences.” Artikel diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari www.files.kennison.name. Darmono. “Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar.” Jurnal Perpustakaan Sekolah, Nomor 1 Tahun 2007, artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari http://library.um.ac.id/images/gbjps/art01dar.pdf#page=1&zoom=70,-11,-10 Emzir.Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif.Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008. Fjalbrant, Nancy and Malley. User Education In Libraries. England: Clive Binglery, 1984. F. Rahayuningsih. Pegelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Grantino One Pradika. “Pengaruh pendidikan pengguna (User Education) terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan di UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta.” Artikel diakses pada tanggal 28 Februari 2015 dari https://www.google.com/search?q=pendidikan+pemakai+perpustakaan.pdf Hasugian, Jonner. “Library Skill dan Computer Literacy Mahasiswa Baru Pengguna Perpustakaan, Universitas Sumatera Utara, 2002.”Artikel diakses pada 7 Mei 2015 dari www.http://repository.usu.ac.Id Heny Sulistiyani. “Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Perintis SMAN 11 Yogyakarta.” Skripsi S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. Imam
Ghozali.Aplikasi Multivariate Diponegoro, 2009.
program
SPSS.
Semarang:
Universitas
Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004. Jonatan Sarwono.Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2006. Jonathan Sarwono & Ely Suhayati.Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
140
Kamus Besar Bahasa Indonesia online, diakses pada tanggal 31 Agustus 2015 dari http://kbbi.id/manfaat. Konsistensi, “Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS”, artikel diakses pada 8 November 2015 dari http://konsistensi.com.2013/05/uji-analisis-korelasidengan-program-html Konsistensi, “Uji Multikolonieritas dengan Melihat Nilai Tolerance dan FIV”, artikel diakses pada 9 November 2015 dari http://www.com2013/07/ujimultikolonieritas-dengan-melihat.html Kumar B.Ravi, dan M.Phil. “User Education in Libraries.” International Journal of Library and Information Science Vol. 1. (June 2009)diakses pada tanggal 15 September 2015 darihttp://www.academicjournals.org/ijlis. Lasa HS. Kamus Kepustakaan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009. Lau, Jesus. “Guidlines on Information Literacy for Lifelong Learning.” Artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari www.ifla.org/VII/s42/index.htm Leonard Montague, harrod. HarrodsLibrarians Glossary : 9000 Terms Used In Information Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management. England: Gower Publishing Company Limted, 1995. Mestika Zed.Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004. Murugan, Senthur. “User Education: Academic Libraries.” International journal of Information Technology and Library Science Research Vol. 1, No. 1, (April 2013). di akses pada tanggal 15 September 2015 dari http://acascipub.com/Journals.php Noerhayati Soedibyo. Pengelolaan Perpustakaan jilid 1. Bandung: Alumni, 1987. Nur Indrianto dan Bambang Supomo.Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manjemen. Yogyakarta : BPFE, 2004. Panduan P2M Standar Sarana dan Prasarana, Program Pnejaminan Mutu Sekolah Tingi Teknologi Ronggolawe Cepu. diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari http://p2m.sttrcepu.ac.id/download/E3.pdf Pergola Irianti, “Pola Penggunaan Sumber Informasi di Perpustakaan oleh Pemustaka.” artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari https://www.google.com/search?q=Pola+Penggunaan+Sumber+Informasi+di+P erpustakaan+oleh+Pemustaka&ie=utf-8&oe=utf-8 Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
141
Prasetya Irawan.Logika dan Prosedur Penelitian :Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi mahasiswa dan Peneliti Pemula.Jakarta: STIALAN, 1999. Pungki Purnomo. “Pembekalan Life Long Learning di Madrasah Malalui Penerapan Pembelajaran Berbasis Perpustakaan.” dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed. Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah. Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Pelajar “Sekalah Lanjut Tingkat Pertama”. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. Rice, James. Teaching Library Use : A Guide for Library Instruction. London: Greenwood Press, 1981. Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta, 2009. Rizal Saiful-Haq, dkk. Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syahid Jakarta, 2007. Rhoni Rodin. “Penerapan Knowledge Managament di Perpustakaan (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Curup).”Artikel diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al hikmah/article/download/29/18 Rosa Widyawan. Pelayanan Referensiberawal dari senyuman. Bandung: Bahtera Ilmu, 2012. Rudi Susilana. “Modul 6 Populasi dan Sampel.” Artikel diakses pada tanggal 4 April 2016darihttp://file.upi.edu/Direktori/DUAL MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_6.pdf Salapuddin. “Pendidikan Pemakai Dan Manfaatnya Bagi Mahasiswa Dalam Menggunakan Perpustakaaan Di Institut Pertanian Bogor.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. Sani Zulkarnaen. Pemanfaatan Koleksi Buku. Jakarta: Balai Pustaka, 1999. Stanislaus S. Uyanto.Pedoman Analsis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
142
Stefanus Redithya Istiawan, “Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan pada Mahasiswa di Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.” Artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapersln02cffd18dafull.pdf.html Subagio Budi Prajitno Dosen Komunikasi UIN SGD Bandung. “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Artikel di akses pada tanggal 28 Februari 2015 dari http://komunikasi.uinsgd.ac.id/wp.../05/Metodologi-Penelitian-Kuantitatif.pdf Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013. -----------.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010. Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1997. ----------------------.Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktek.Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Sujarwo, “Reorientasi Pengembangan Pendidikan Di Era Global.” Artikel diakses pada 9 Mei 2015 dari http://pakguruonline.pendidikan.net. Sulistiyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1993. --------------------. “Pendidikan Pemakai Untuk Mahasisiwa dan Dosen.” dalam Farli Elnumari, dkk., Senarai Pemikiran Sulistyo-Basuki: Profesor Pertama Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia. Jakarta: Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia, 2014. --------------------. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra bekerja sama dengan FIB-UI, 2006. Sutarno NS. Manajemen Perpustakaaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto, 2006. ---------------. Mengenal Perpustakaan. Jakarta: Jala permata, 2006. ---------------. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003. Teguh Yudi Cahyono. “Peranan User Education Dalam Memenuhi Karakteristik dan Kebutuhan Pemustaka Universitas Negeri Malang 2014.”Artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
143
Tony wijaya.Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interpretasi Data. Yogyakarta : Cahaya Atma Pustaka, 2012. V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012 Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Mantan Kaur Perpustakaan FSH, Jakarta, 27 Februari 2015. Wawancara pribadi dengan M. Zuhri, Staf Perpustakaan FSH, Jakarta, 1 Oktober 2015 Wooliscroft, Michael. “From Library User Eduction Literacy: Some Issuec Arising in This Evolutionary Process.” Artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari www.library.ogoto.ac.nz/pdf/tandlpaper_MJW.pdf
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 4 Angket/Questionnaires Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfatan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta I.
Pengantar Assalamualaikum Wr Wb. Pada saat ini, saya Parhah, Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang menempuh skripsi dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demi kelancaran penelitian ini dengan segala kerendahan hati memohon kesediaan Anda untuk mengisi angket ini. Daftar pertanyaan tersebut semata-mata untuk keperluan data primer dan tidak digunakan untuk sesuatu yang terlarang. Identitas Anda dijamin kerahasiannya. Atas kesediaan Anda saya ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum Wr Wb.
II.
III.
Identitas Responden 1. Nama
:
2. Jenis Kelamin
:
3. Semester
: III (Tiga)
4. Jurusan
:
Petunjuk Pengisian Isilah kolom dibawah ini sesuai kondisi dan kenginan Anda, dengan memberi tanda Check list (V) pada salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia. Keterangan: SS
: Sangat Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
1. Pendidikan Pemakai No.
Pernyataan
1.
Sebagai peserta saya dapat memahami materi
pendidikan
dijelaskan
oleh
SS
pemakai
yang
putakawan
dan
narasumber lainnya 2.
Sebagai peserta saya dapat memahami penjelasan dari pustakawan tentang cara menggunakan
alat
bantu
penelusuran/OPAC 3.
Menurut saya pustakawan menguasai materi
yang
disampaikan
dalam
pendidikan pemakai 4.
Menurut saya pustakawan mengajarkan keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai agar peserta mampu dan ahli dalam menggunakan perpustakaan
5.
Menurut
saya
pustakawan
memiliki
kemampuan dalam memberikan jawaban dari
pertanyaan
peserta
pendidikan
pemakai 6.
Menurut saya pustakawan sangat ramah dan penuh perhatian dalam menghadapi peserta pendidikan pemakai
7.
Sebagai
peserta
pustakawan
menurut
sangat
saya
menghormati
pendapat dan masukan dari peserta pendidikan pemakai 8.
Menurut
saya
waktu
pelaksanaan
pendidikan pemakai dalam waktu satu hari
cukup
memperjelas
materi
S
TS
STS
pendidikan pemakai 9.
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, saya memiliki kesan yang baik dan menarik terhadap perpustakaan
2. Pemanfaatan Perpustakan No.
Pernyataan
SS
1.
Saya bisa menggunakan alat bantu penelusuran koleksi/OPAC perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai
2.
Program
pendidikan pemakai
dapat
memotivasi saya untuk lebih sering datang dan memanfaatkan perpustakaan 3.
Saya
mengeatahui
dan
dapat
memanfaatkan sarana dan prasarana perpustakaan
dengan
baik
setelah
mengikuti pendidikan pemakai 4.
Setelah mengikuti pendidikan pemakai, saya tahu bahwa diperpustakaan berlaku peraturan dan tata tertib yang harus saya taati
5.
Setelah mengikuti pendidikan pemakai, saya
dapat
menggunakan
peminjaman
dan
perpustakaan
sesuai
pengembalian prosedur
jasa di yang
berlaku 6.
Saya memanfaatkan jasa fotocopy di perpustakaan
7.
Saya ingin lebih memanfatkan koleksi di perpustakaan
setelah
mengikuti
pendidikan pemakai 8.
Setelah mendapatkan penjelasan tentang
S
TS
STS
jenis-jenis koleksi pada saat pendidikan pemakai, saya dapat menemukan jenis koleksi yang saya butuhkan dengan cepat dan tepat 9.
Saya suka memanfaatkan perpustakaan karena pustakwan siap membimbing dan mengarahkan saya dalam menemukan informasi yang saya butuhkan Pendidikan pemakai menyadarkan saya
10.
untuk menggunakan perpustakaan dan sumber informasi lain yang sesuai dengan bidang saya Setiap saya mengunjungi perpustakaan,
11.
saya selalu membawa buku catatan untuk
mencatat
hal-hal
yang
saya
anggap penting dari informasi yang saya dapatkan sebagai sumber belajar.
3. Silahkan tulis kritik dan saran Anda tentang Pelatihan Pendidikan Pemakai yang dilaksanakan Perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
TERIMA KASIH SUDAH MEMBANTU
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Variabel PP
Correlations PP-1 PP-2 PP-3 PP-4 Pearson Correlation 1 ,182 ,323** ,244* PP-1 Sig. (2-tailed) ,098 ,003 ,025 N 84 84 84 84 Pearson Correlation ,182 1 ,113 ,278* PP-2 Sig. (2-tailed) ,098 ,308 ,011 N 84 84 84 84 ** Pearson Correlation ,323 ,113 1 ,403** PP-3 Sig. (2-tailed) ,003 ,308 ,000 N 84 84 84 84 * * ** Pearson Correlation ,244 ,278 ,403 1 PP-4 Sig. (2-tailed) ,025 ,011 ,000 N 84 84 84 84 * Pearson Correlation ,228 ,184 ,193 ,324** PP-5 Sig. (2-tailed) ,037 ,095 ,078 ,003 N 84 84 84 84 Pearson Correlation ,143 ,194 ,189 ,172 PP-6 Sig. (2-tailed) ,194 ,077 ,085 ,117 N 84 84 84 84 * Pearson Correlation ,232 ,109 ,170 ,393** PP-7 Sig. (2-tailed) ,033 ,325 ,121 ,000 N 84 84 84 84 * Pearson Correlation ,210 ,216 -,061 ,017 PP-8 Sig. (2-tailed) ,055 ,048 ,579 ,875 N 84 84 84 84 * ** ** Pearson Correlation ,232 ,290 ,330 ,231* PP-9 Sig. (2-tailed) ,034 ,007 ,002 ,034 N 84 84 84 84 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PP-5 ,228* ,037 84 ,184 ,095 84 ,193 ,078 84 ,324** ,003 84 1 84 ,346** ,001 84 ,210 ,056 84 ,140 ,205 84 ,347** ,001 84
PP-6 ,143 ,194 84 ,194 ,077 84 ,189 ,085 84 ,172 ,117 84 ,346** ,001 84 1 84 ,411** ,000 84 ,187 ,089 84 ,285** ,009 84
PP-7 ,232* ,033 84 ,109 ,325 84 ,170 ,121 84 ,393** ,000 84 ,210 ,056 84 ,411** ,000 84 1 84 ,321** ,003 84 ,234* ,032 84
PP-8 ,210 ,055 84 ,216* ,048 84 -,061 ,579 84 ,017 ,875 84 ,140 ,205 84 ,187 ,089 84 ,321** ,003 84 1 84 ,246* ,024 84
PP-9 ,232* ,034 84 ,290** ,007 84 ,330** ,002 84 ,231* ,034 84 ,347** ,001 84 ,285** ,009 84 ,234* ,032 84 ,246* ,024 84 1 84
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Variabel PM
Correlations PM-1 Pearson Correlation PM-1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation PM-3
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PM-4
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PM-5
Sig. (2-tailed) N
PM-6
,060
,000
,007
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
1
**
,161
*
,217
,147
**
**
,208
**
,173
,000
,143
,047
,182
,000
,004
,058
,001
,116
84
84
84
84
84
84
84
84
84
,187
**
,174
**
**
,145
**
,376**
,089
,000
,114
,000
,010
,187
,000
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
1
**
-,129
,112
**
,140
,124
,210
,001
,240
,309
,001
,205
,260
,055
84
84
84
84
84
84
84
,087
**
*
,270
,194
*
,264
,306**
,439
,000
,000
84
84
,439
1
84
**
,161
,187
,001
,143
,089
84
84
84
84
**
*
**
**
,217
,443
,344
,000
,047
,000
,001
84
84
84
84
,443
,344
1
84
,015
,005
84
84
84
84
84
84
1
*
,273
,119
**
,089
,091
,012
,279
,000
,421
,409
84
84
84
84
84
1
**
**
**
,368**
,240
,432
84
84
84
84
84
84
**
**
**
,112
**
*
,273
,000
,000
,000
,309
,008
,012
84
84
84
84
84
84
84
**
**
**
**
*
,270
,119
**
,315
,281
,350
,350
,465
,077
,114
,288
,288
,281
,370
,013
,182
,478
,478
,315
,008
,172
,380
,380
,432
Sig. (2-tailed)
N
,527
,527
,395
,000
,000
,001
84
84
84
84
1
**
**
,283**
,000
,005
,009
84
84
84
1
**
,250*
,001
,022 84
,004
,010
,001
,013
,279
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
**
**
**
,301
,208
,145
,140
,194
Sig. (2-tailed)
,060
,058
,187
,205
,077
,000
,000
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
**
**
**
,124
*
,264
,089
**
**
**
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,418
,370
,465
,395
,406
,406
,206
Pearson Correlation
,415
,415
,000
,001
,453
,453
Pearson Correlation
N
PM-11
,001
,087
Sig. (2-tailed)
,290**
,418
,000
**
,357
,206
,357
PM-11 **
,172
-,129
Sig. (2-tailed)
PM-10
,000
84
,428
,428
PM-9 **
,001
**
,449
,150
,449
PM-8 **
,000
84
,355
PM-7
,000
,000
,465
,355
PM-6 **
,174
Pearson Correlation
PM-10
,428
,465
PM-5 **
,147
N
PM-9
**
,428
PM-4 **
,150
Pearson Correlation
PM-8
84
PM-3 **
Pearson Correlation
N
PM-7
1
Sig. (2-tailed) N
PM-2
PM-2
,301
,352
,000
,001
,000
,260
,015
,421
,000
,005
,001
84
,352
**
,416
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
**
,173
**
,210
**
,091
**
**
*
**
1
,007
,116
,000
,055
,005
,409
,001
,009
,022
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
,290
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
,376
,306
,368
,283
,250
,416
84
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Item-Total Statistic setelah Menyisihkan 3 Point Variabel PP Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted
Corrected Item-
if Item Deleted Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PP-1
51,4286
23,718
,309
,803
PP-4
51,2381
23,051
,338
,801
PP-5
51,3571
23,582
,233
,807
PP-7
51,2976
23,344
,323
,802
PP-8
51,7500
23,009
,275
,806
PP-9
51,3810
23,853
,258
,805
PM-1
51,1548
21,434
,606
,784
PM-2
51,1667
21,755
,452
,794
PM-3
51,1786
21,667
,504
,790
PM-4
51,0357
23,505
,243
,806
PM-5
51,0357
22,493
,422
,796
PM-6
51,7381
22,003
,326
,805
PM-7
51,1667
21,803
,537
,788
PM-8
51,2976
21,778
,491
,791
PM-9
51,3333
21,189
,522
,788
PM-10
51,2262
21,984
,502
,791
PM-11
51,2143
22,315
,416
,796
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Variabel PP dan PM Setelah Menyisihkan 3 Point Variabel PP
Correlations PP-1 Pearson
PP-4
1
PP-5
PP-7
PP-8
PP-9
PM-1
PM-2
PM-3
PM-4
PM-5
PM-6
PM-7
PM-8
PM-9
PM-10
PM-11
,244*
,228*
,232*
,210
,232*
,248*
,131
,142
,066
,011
,202
,000
,037
,252*
,069
,208
,025
,037
,033
,055
,034
,023
,235
,197
,550
,919
,065
1,000
,740
,021
,534
,057
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
1
**
**
,017
*
,231
,204
,087
,206
-,009
,148
,146
*
,253
,195
*
,262
,113
,026
,003
,000
,875
,034
,063
,431
,061
,937
,178
,186
,020
,076
,016
,307
,814
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
,210
,140
**
,145
,131
-,030
-,023
,134
,079
,000
,020
,094
,179
,094
,056
,205
,001
,187
,237
,789
,834
,224
,472
1,000
,857
,393
,104
,398
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
1
**
*
,234
*
,215
,085
,136
,050
,135
*
,218
-,028
,100
,146
,099
,127
,003
,032
,049
,443
,216
,650
,219
,046
,799
,366
,185
,370
,248
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
1
*
,246
*
,232
,166
,051
,026
,025
**
,000
,097
*
,253
,088
,031
,024
,034
,131
,642
,815
,822
,002
1,000
,382
,020
,424
,781
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
*
Correlation PP-1
Sig. (2-tailed) N Pearson
PP-4
Sig. (2-tailed)
Pearson
Sig. (2-tailed)
Pearson
Sig. (2-tailed)
Pearson
Sig. (2-tailed)
Pearson
Sig. (2-tailed)
Pearson
Sig. (2-tailed)
Pearson
84
*
**
,228
,324
1
,347
,037
,003
84
84
*
**
,210
,033
,000
,056
84
84
84
84 **
,232
,393
84
,321
,210
,017
,140
,321
,055
,875
,205
,003
84
84
84
84
84
*
*
**
*
*
,330
,232
,231
,034
,034
84
84
,347
,234
,246
,001
,032
,024
84
84
84
*
*
1
,123
,070
-,098
,019
-,032
,156
,081
,134
,255
,110
,053
,265
,529
,374
,867
,771
,156
,465
,226
,019
,320
,631
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
1
**
**
**
**
,150
**
**
,206
**
,290**
*
,248
,204
,145
,215
,232
,123
,023
,063
,187
,049
,034
,265
84
84
84
84
84
84
84 **
,428
,465
,355
,449
,428
,357
,418
,428
,000
,000
,001
,000
,172
,000
,001
,060
,000
,007
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
1
**
,161
*
,217
,147
**
**
,208
**
,173
,000
,143
,047
,182
,000
,004
,058
,001
,116
84
84
84
84
84
84
84
84
84
,187
**
,174
**
**
,145
**
,089
,000
,114
,000
,010
,187
,000
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
,131
,087
,131
,085
,166
,070
,235
,431
,237
,443
,131
,529
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
**
**
,439
,380
,315
,370
Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson
PM-3
84
Correlation
N
PM-2
,025
Correlation
N
PM-1
,393
Correlation
N
PP-9
,324
Correlation
N
PP-8
,244
Correlation
N
PP-7
*
Correlation
N
PP-5
84
,142
,206
-,030
,136
,051
-,098
,465
,439
,197
,061
,789
,216
,642
,374
,000
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
1
,443
,478
,281
,465
**
,376
Correlation Sig. (2-tailed) N
84
Pearson PM-4
Sig. (2-tailed)
Pearson
Sig. (2-tailed)
Pearson
Sig. (2-tailed)
Pearson
Sig. (2-tailed)
Pearson
Sig. (2-tailed)
Pearson
,355**
,161
,187
,550
,937
,834
,650
,815
,867
,001
,143
,089
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
**
*
**
**
1
,344**
-,129
,112
,350**
,140
,124
,210
,001
,240
,309
,001
,205
,260
,055
84
84
84
84
84
84
84
,087
**
*
,270
,194
*
,264
,306**
,011
,148
,134
,135
,025
-,032
,449
,217
,443
,344
1
,919
,178
,224
,219
,822
,771
,000
,047
,000
,001
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
*
**
,156
,150
,147
,174
-,129
,087
,288
,330
84
,432
,008
,013
,077
,015
,005
84
84
84
84
84
84
1
*
,273
,119
**
,089
,091
,012
,279
,000
,421
,409
84
84
84
84
84
1
**
**
**
,368**
,202
,146
,079
,218
,065
,186
,472
,046
,002
,156
,172
,182
,114
,240
,432
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
,000
*
,253
,000
-,028
,000
,081
**
**
**
,112
**
*
1,000
,020
1,000
,799
1,000
,465
,000
,000
,000
,309
,008
,012
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
**
**
**
**
*
,270
,119
**
,453
,428
,380
,478
,288
,273
,527
,415
,395
,357
,315
,281
,350
,527
,000
,000
,000
,001
84
84
84
84
1
**
**
,283**
,000
,005
,009
84
84
84
1
**
,250*
,001
,022
,037
,195
,020
,100
,097
,134
,406
,301
,740
,076
,857
,366
,382
,226
,001
,004
,010
,001
,013
,279
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
*
,252
*
,262
,094
,146
*
,253
*
,255
,206
,208
,145
,140
,194
**
**
**
,021
,016
,393
,185
,020
,019
,060
,058
,187
,205
,077
,000
,000
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
**
**
**
,124
*
,264
,089
**
**
**
1
,416**
,453
,415
,406
,352
Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson
PM-10
,019
Correlation
N
PM-9
,026
Correlation
N
PM-8
,050
Correlation
N
PM-7
-,023
Correlation
N
PM-6
-,009
Correlation
N
PM-5
,066
,069
,113
,179
,099
,088
,110
,418
,370
,465
,395
,301
,352
,534
,307
,104
,370
,424
,320
,000
,001
,000
,260
,015
,421
,000
,005
,001
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
**
,173
**
,210
**
,091
**
**
*
**
1
Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson
,290
,376
,306
,368
,283
,250
,000
,208
,026
,094
,127
,031
,053
,416
,057
,814
,398
,248
,781
,631
,007
,116
,000
,055
,005
,409
,001
,009
,022
,000
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
Correlation PM-11
Sig. (2-tailed) N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
84
Lampiran 9
Hasil Wawancara Tentang Program Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Menurut Perspektif Kepala Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidyatullah Jakarta
1. Latar Belakang Pendidikan Pemakai di Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Pelaksanaan pendidikan pemakai sudah dilakukan sejak tahun 1999, pada awalnya hanya program orientasi perpustakaan yang dilaksanakan bersamaan dengan PROPESA/OPAK mahasiswa baru waktunya kurang lebih sekitar 1-2 jam, untuk mengenalkan perpustakaan kepada seluruh mahasiswa. Baru pada tahun 2007 perpustakaan FSH Mengadakan program pendidikan pemakai secara khusus dengan waktu yang tidak bersamaan dengan kegiatan tersebut. Kegiatan pendidikan pemakai ini biasanya dilakukan pada saat awal semester. Bisa dilakukan 1 sampai 2 kali pertemuan dalam setahun dengan sistem kelompok besar (maksudnya adalah mahasiswa dikumpulkan menjadi satu di sebuah ruangan lalu dikenalkan tentang seluk-beluk yang berkaitan dengan perpustakaan dari narasumber) dan kelompok kecil (maksudnya adalah setelah sebelumnya diarahkan berupa pengenalan perpustakaan, lalu kelompok kecil ini akan diajarkan/praktek secara langsung ke perpustakaan). Target utama pendidikan pemakai ini adalah agar mahasiswa datang ke perpustakaan, karena ketika mahasiswa datang ke perpustakaan artinya mereka harus tahu, harus kenal apa saja sih yang ada di dalam perpustakaan itu, selain ada koleksi, layanan, peraturan perpustakaan, pustakawan juga bisa membantu apa
yang mahasiswa butuhkan karena perpustakaan termasuk bagian yang mempunyai tanggungjawab untuk memberikan sosialisasi perpustakaan kepada seluruh sivitas akademika. Dalam sistem pendidikan modern yang menekankan pembelajaran secara aktif, aktivitas mahasiswa sangat menentukan proses keberhasilan belajarnya di perguruan tinggi. Mahasiswa dituntut untuk melakukan kegiatan penelusuran informasi dan ilmu pengetahuan dalam cakupan subyeknya masing-masing secara dinamis dan mandiri sehingga diharapkan mahasiswa dapat memiliki kompetensi yang standar dan daya saing yang tinggi dalam mencapai prestasi akademis. Namum dengan berbagai latar belakang yang berbeda, maka berbeda pula tingkat kemampuan maupun minat mereka dalam memanfaatkan perpustakaan dan dalam mengakses informasi serta ilmu pengetahuan secara umum. Untuk itu perpustakaan FSH mengadakan kegiatan pelatihan perpustakaan berupa bimbingan pemakai perpustakaan khusus bagi mahasiswa baru. Sehingga diharapkan mereka akan mempunyai kemampuan dasar yang memadai untuk mengakses informasi, khususnya dengan memanfaatkan koleksi dan layanan yang tersedia di perpustakaan bahkan dapat bermanfaat dalam persiapan menuju proses belajar seumur hidup (long life education). 2. Pengaruh pendidikan pemakai menurut perspekstif kepala perpustakaan
FSH. a. Pendidikan pemakai menjadi dasar untuk belajar sepanjang hayat bagi mahasiswa ketika mereka menggunakan perpustakaan, baik perpustakaan di kampus tempat mereka belajar maupun perpustakaan lain di luar kampusnya, apalagi ketika mahasiswa kuliah di luar negeri, ketika mereka sudah mengikuti pendidikan pemakai ini mahasiswa mempunyai bekal untuk belajar.
b. Dari segi kunjungan, kepala perpustakaan sangat merasakan perbedaan, perpustakaan FSH setelah melaksanakan Pendidikan Pemakai jauh lebih meningkat dibandingkan saat dulu. c. Dari segi pemanfatan koleksi, mahasiswa jauh lebih tahu cara mencari informasi/buku yang mereka butuhkan dengan cepat dan efisien, baik ketika menelusur melalui OPAC maupun ketika mereka harus mencari di rak. d. Karena FSH terdapat mata kuliah praktek, perpustakaan membuka mata mahasiswa lebih dulu sebelum mahasiswa belajar lebih dalam tentang indeks Al-qur’an dan Hadis yang dilakukan dari jurusan, terdapat perbedaan mahasiswa yang sudah pernah mengikuti pelatihan praktek dari perpustakaan dengan mahasiswa yang belum pernah mengikuti tentunya mahasiswa yang sudah pernah mendapatkan pelatihan jauh lebih tahu cara menggunakan indeks tersebut. e. Penelusuran CD-Room
dan maktabah
syamilah
lebih
banyak
yang
mengkopy/memanfatkan setelah mereka mengikuti pendidikan pemakai di perpustakaan.1
1
Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Ciputat, 31 Maret 2016
Biodata Penulis
Parhah lahir di Cirebon, tanggal 25 Oktober 1992 adalah anak pertama dari 5 bersaudara. Orang tua penulis yaitu Ayahanda Fakhrurrozi dan Ibunda Khuriyah. Saat ini penulis tinggal di Yayasan Permata Ar-Ridha sambil mengajar dari tahun 2010 sampai sekarang. Yang beralamat di Villa Mutiara Jln. Permata 1, RT.005, RW.04, Kelurahan Sawah Baru, Ciputat-Tangerang Selatan, Banten. Pada tahun 1998-2004, penulis mulai menempuh pendidikan di SDN Buntet dan SDN Mer-Kul 1, Buntet Pesantren Cirebon. Kemudian pada tahun 2004-2007 penulis melanjutkan kembali pendidikannya di MTS NU Putri 3 Buntet Pesantren Cirebon dan pada tahun 2007-2010 penulis melanjutkan sekolah di MAN Buntet Pesantren Cirebon, lalu pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama menempuh pendidikan di MAN Buntet Pesantren Cirebon Penulis pernah aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yaitu PMR dan Pencak Silat Naga Mas. Di PMR Penulis pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi angkatan XIV periode 2008-2009. Penulis pernah mengajar TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dari tahun 2010-2015, penulis juga aktif menjadi anggota FGTPQ (Forum Guru Taman Pendidikan AlQur’an) Ciputat sejak tahun 2011-sekarang. Di Yayasan penulis aktif membantu mengelola Administrasi dan Keuangan TPQ Ar-Ridha. Selain itu penulis juga aktif mengajar privat mengaji Al-Qur’an untuk Anakanak, Remaja, Mahasiswa dan Ibu-ibu di sekitar Komplek Perumahan Villa Mutiara. Penulis pernah menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Universitas Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA Limau) kurang lebih selama 2 bulan pada tahun 2014. Penulis juga pernah mengabdi (KKN) di Desa Batujajar selama satu bulan pada tahun 2014. Penulis menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.