RESPON MAHASISWA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYAHID JAKARTA TERHADAP RUBRIK TAJUK RENCANA REPUBLIKA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh Dera Mugni Labib Alluqoni NIM: 104051101936
KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
ABSTRAK
Dera Mugni Labib Alluqoni Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika
Tajuk rencana adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Teori yang digunakan oleh penulis, diantaranya adalah teori mengenai Respon yang membahas mengenai definisi, proses terjadinya respon, faktor terbentukny dan macam-macam respon. Selain itu juga menggunakan teori mengenai Rubrik, serta teori mengenai Tajuk Rencana. Model penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Populasi yang digunakan adalah seluruh mahasiswa Angkatan 2008 FIDKOM yang berjumlah 373 orang, dengan teknik pengambilan sampel adalah cluster random sampling, dengan sampel berjumlah 82 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan dokumenter. Dan teknik analisa data yang digunakan adalah Mean dan Chi Kuadrat. Subjek dari penelitian ini adalah respon mahasiswa angkatan 2008 FIDKOM dan objek penelitiannya adalah Rubrik Tajuk Rencana di Republika. Dari hasil penelitian, maka diperoleh data bahwa: respon mahasiswa terhadap rubrik tajuk rencana di Republika dilihat dari skala kognitif adalah respon yang tinggi, dari skala afektif adalah respon yang sedang dan dari skala konatif adalah respon yang sedang. Sedangkan dilihat dari jenis kelamin, terlihat bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi respon mahasiswa terhadap rubrik tajuk rencana di Republika.
i
KATA PENGANTAR
Tengadah jemari ke hadirat Ilahi Robbi, terucap untaian kata nan suci yang penuh makna dari lubuk hati yang paling dalam “Alhamdulillahi Robbil „alamin”, sebagai ungkapan rasa syukur yang ikhlas sebagai wujud penghambaan diri kepada Zat yang Maha Agung tempat mengembalikan segala urusan, ALLAH SWT. Karena atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya penulis dapat merampungkan skripsi ini. Shalawat beriring salam tak lupa penulis limpahkan kepada Rasulullah saw, penghulu para nabi, suri tauladan bagi umatnya yang membawa ajaran Islam sebagai rahmatan lil‟alamin. Penulis menyadari sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan baik dari segala materi, pembahasan maupun tata bahasa. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis yang masih perlu mengisi diri dengan ilmu pengetahuan. Untuk itu, kritik dan saran yang bertujuan membangun sungguh merupakan masukan bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini. Skripsi ini adalah buah ketulusan dan keikhlasan dari berbagai pihak. Terima kasih yang tulus penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu, membimbing dan memotivasi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 2. Dra. Rubiyanah, MA, selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik. 3. Bapak Noor Bekti Negoro, M.Si, selaku pembimbing skripsi penulis yang telah membimbing, meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk penulis dalam penyusunan skripsi. 4. Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik penulis dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang bermanfaat. 5. Almarhumah Abah, Deden Zulkarnaen dan ibunda, Nunung Rachmayati, yang telah melimpahkan kasih sayangnya tiada henti, yang selalu membimbing dan mengarahkan penulis. Terutama untuk Almarhumah Abah, walaupun beliau tidak berada di samping penulis saat ini namun skripsi ini penulis persembahkan khusus
ii
untuk beliau. Untuk merekalah pengabdian penulis akan tertuju, setelah pengabdian kepada Allah SWT dan rasul-Nya. 6. Adikku, Nenden Khoerunnisa, semoga berhasil dalam menggapai cita-citanya. 7. Kekasih hatiku, Magfirah, yang telah mengisi dan memberikan warna dalam kehidupan penulis. Terima kasih atas kesabaran, motivasi dan kasih sayangnya. 8. Abangku di kampus, Muchlas Noor Hidayat (Amay), atas bantuannya selama penulis berada di kampus, sejak baru masuk kuliah sampai sekarang. 9. Kanda Muawam dan Kanda Budiman, yang selalu memberi dukungan kepada penulis. 10. Teman-teman di Aula Insan Cita yang tidak bisa disebukan satu persatu, tapi kalian semua yang terbaik 11. Teman-teman Jurnalistik Angkatan 2004 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, tapi kalian semua adalah yang terbaik. 12. Semua pihak yang berjasa dan banyak membantu baik dalam perjalanan pendidikan maupun pembuatan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal dan usaha yang diberikan dibalas oleh Allah SWT. Amiinn…. Tangerang, Juli 2011 Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………... KATA PENGANTAR......................................................................... DAFTAR ISI....................................................................................... DAFTAR TABEL…............................................................................
Halaman i ii iv v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................ B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.............................................. C. Tujuan dan Manfaat......................................................................... D. Sistematika Penulisan......................................................................
1 7 8 9
BAB II KAJIAN TEORI A. Teori Respon................................................................................... 1. Definisi Peran............................................................................. 2. Proses Terjadinya Stimulus Respon........................................... 3. Faktor Terbentuknya Respon……............................................. 4. Macam-macam Respon……………………………………….. B. Teori Rubrik………........................................................................ C. Teori Tajuk Rencana....................................................................... 1. Definisi Tajuk Rencana.............................................................. 2. Fungsi Tajuk Rencana................................................................ 3. Bentuk Tajuk Rencana...............................................................
11 11 12 14 15 17 18 18 19 20
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian....................................................................... B. Penentuan Lokasi Penelitian........................................................... C. Populasi dan Sampel Penelitian...................................................... D. Teknik Pengumpulan Data…………….......................................... E. Sumber Data.................................................................................... F. Subjek dan Objek Penelitian……………………………………… G. Definisi Operasional Variabel Penelitian........................................ H. Metode Analisis Data……….......................................................... I. Teknik Penulisan…......................................................................... J. Tinjauan Pustaka…………………………………………………..
iv
22 23 23 30 30 31 31 34 38 38
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Profil FIDKOM.......................................................................... 2. Sejarah........................................................................................ B. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden…………………………………….. 2. Penentuan Skala Respon Mahasiswa………………………... a. Kategori Skala Kognitif…………………………………. b. Kategori Skala Afektif…………………………………... c. Kategori Skala Konatif…………………………………... 3. Analisis Chi Square………………………………………….. a. Analisis Chi Square Skala Kognitif……………………... b. Analisis Chi Square Skala Afektif………………………. c. Analisis Chi Square Skala Konatif……………………….
41 41 42 45 46 46 46 50 53 56 56 59 62
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................... B. Saran................................................................................................
64 65
Daftar Pustaka...................................................................................... Lampiran – Lampiran
66
v
DAFTAR TABEL Halaman Tabel III. 1. Jumlah Populasi Mahasiswa ................................................................. 24 Tabel III. 2. Gambaran Populasi Mahasiswa .............................................................. 26 Tabel III. 3. Jumlah Sampel Perkelas Menurut Jenis Kelamin ................................... 28 Tabel III. 4. Skala Likert ............................................................................................. 34 Tabel IV. 1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin ........................................................ 45 Tabel IV. 2. Distribusi Frekuensi Jurusan Responden ................................................ 45 Tabel IV. 3. Deskriptif Skala Kognitif ........................................................................ 46 Tabel IV. 4. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Kognitif ........................................ 47 Tabel IV. 5. Respon Mahasiswa Terhadap Rubrik Tajuk Rencana dari Skala Kognitif ..................................................................................................... 48 Tabel IV. 6. Deskriptif Skala Afektif ......................................................................... 50 Tabel IV. 7. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Afektif .......................................... 51 Tabel IV. 8. Respon Mahasiswa Terhadap Rubrik Tajuk Rencana dari Skala Afektif ....................................................................................................... 52 Tabel IV. 9. Deskriptif Skala Konatif ......................................................................... 53 Tabel IV. 10. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Konatif ........................................ 54 Tabel IV. 11. Respon Mahasiswa Terhadap Rubrik Tajuk Rencana dari Skala Konatif ...................................................................................................... 55 Tabel IV. 12. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Skala Kognitif ......................... 56 Tabel IV. 13. Chi Square Skala Kognitif .................................................................... 57 Tabel IV. 14. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Skala Afektif ........................... 59
vi
Tabel IV. 15. Chi Square Skala Afektif ...................................................................... 60 Tabel IV. 16. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Skala Konatif .......................... 61 Tabel IV. 17. Chi Square Skala Konatif ..................................................................... 62
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi pada saat sekarang ini mutlak diperlukan oleh mahasiswa, mahasiswa yang berpredikat sebagai agent of change, sebagai agen dalam merubah suatu keadaan menuju ke arah yang lebih baik lagi. Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena manusia sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari kebutuhan akan infomasi. Tentu membutuhkan banyak informasi agar dirinya selalu mengetahui suatu hal atau peristiwa yang penting bagi dirinya dan orang lain sekaligus sebagai proses belajar intelektualitasnya. Banyak akses
untuk
mendapatkan informasi tersebut, bisa melalui media massa baik itu media cetak, media elektronik , internet dan lain sebagainya. Akan tetapi banyaknya akses untuk memperoleh informasi tersebut bukan jaminan bagi mahasiswa untuk mau belajar dan memperoleh informasi itu. Abad modern berlari lebih cepat daripada gerakan kita, dan kita seakan-seakan tak berdaya menyusulnya. Tantangan kemoderenan, baik yang berakses positif maupun negatif, belum mampu kita sikapi dengan semestinya, nilai-nilai baru sudah menyerbu kita dengan dahysat. Kita masih berkutat dengan upaya menyerap nilai-nilai positif kemoderenan dan menyingkirkan ekses-ekses negatifnya. Kini kita telah datang abad baru yang 1
2
hendak memporak-porandakan tatanan kemoderenan itu untuk kemudian diganti dengan tatanan yang lebih sesuai dengan zaman. Salah satunya adalah kemajuan dibidang
media massa baik itu
secara visual maupun cetak. Media Massa inilah sangat penting dalam bidang imformasi. Media massa, berdasarkan kesimpulan yang ditarik dari pengertian komunikasi massa dalam buku Komunikasi Massa, Suatu Pengantar oleh Drs. Elvinaro Ardianto, M.si., Dra. Lukiati Komala, M.Si., Dra. Siti Karlinah, M.Si., dan Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Dinas Pendidikan, media masa adalah saluran yang digunakan oleh pemberi pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan) mengantarkan atau menerima pesan1. Rasa ingin tahu manusia terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya sangatlah besar. Dari zaman ke zaman dapat terlihat perubahan dalam suatu sistem kebudayaan yang pastinya terdapat di masyarakat akibat dari rasa ingin tahu manusia yang besar tersebut. Diawali dari rasa ingin tahu itulah, manusia selalu mengeksplor apa yang ada di sekitarnya, baik itu yang baik atau
bahkan
yang
buruk,
kemudian
ingin
menyampaikan
hasil
pengeksplorasiannya selama ini kepada orang lain. Bertahap dari komunikasi yang tadinya hanya bersifat personal, kemudian dapat berkembang menjadi proses penyampaian pesan yang bersifat masal, sehingga informasinya
1
Internet: Media Massa, artikel diakses pada tanggal 25 Juni 2009 dari http://van25hours.multiply.com/journal/item/3/Internet_Media_Massa
3
menjadi lebih luas jangkauannya serta dapat merubah suatu pola kehidupan masyarakat yang lebih luas lagi.2 Media massa merupakan salah satu sarana untuk pengembangan kebudayaan, bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. (Dennis McQuil)3. Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan perubahan pola tingkah laku dari suatu masyarakat, oleh karena itu kedudukan media massa dalam masyarakat sangatlah penting. Dengan adanya media massa, masyarakat yang tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi masyarakat yang beradab. Hal itu disebabkan, oleh karena media massa mempunyai jaringan yang luas dan bersifat massal sehingga masyarakat yang membaca tidak hanya orang – perorang tapi sudah mencakup jumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan pembaca, sehingga pengaruh media massa akan sangat terlihat di permukaan masyarakat. Mengingat
kedudukan
media
massa
dalam
perkembangan
masyarakat sangatlah penting, maka industri media massa pun berkembang pesat saat ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya stasiun televisi, stasiun radio, perusahaan media cetak, baik itu surat kabar, majalah, dan media cetak
2
David sanjana, Peran dan Fungsi Media Massa, artikel diakses pada tanggal 21 Juli 2008 dari http://davidsanjana.wordpress.com/2008/07/21/peran-fungsi-media-massa/ 33
David sanjana, Peran dan Fungsi Media Massa, artikel diakses pada tanggal 21 Juli 2008 dari http://davidsanjana.wordpress.com/2008/07/21/peran-fungsi-media-massa/
4
lainnya. Para pengusaha merasa diuntungkan dengan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang media massa seperti itu. Hal itu disebabkan karena mengelola perusahaan dengan jenis spesifikasi mengelola media massa adalah usaha yang akan selalu digemari masyarakat sepanjang masa, karena sampai kapanpun manusia akan selalu haus akan informasi. Berbicara media masa tidak lepas dari fungsi-fungsi dari media massa itu sendiri, seperti dikatakan dalam buku pengantar komunikasi massa karangan Dr. Dedy Hidayat, M.si : ketika kita membicarakan tentang komunikasi massa yang ada dalam benak kita adalah kita juga sedang membicarakan fungsi media massa. Komunikasi massa berarti komunikasi lewat media massa. Ini berarti, komunikasi massa tidak akan ditemukan maknanya tanpa menyertakan media massa sebagai elemen terpenting dalam komunikasi massa. Sebab, tidak ada komunikasi massa tanpa ada media massa. Alasan inilah yang mendasari mengapa ketika kita memperbincangkan fungsi komunikasi massa sekaligus membicarakan fungsi media massa.4 Fungsi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) antara lain: (1) to inform (menginformasikan), (2) to entertain (member hiburan), (3) to persuade (membujuk), dan (4) transmission of the culture (transmisi budaya). Sementara itu, fungsi komunikasi massa menurut Jhon Vivian dalam bukunya The Media of Mass Communication (1991) disebutkan; (1) providing information, (2) providing entertainment, (3) helping to persuade, (4) contributing to social cohesion 4
Nurudin, M.Si, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 63-64
5
(mendorong kohesi sosial). Ada pula fungsi komunikasi massa yang pernah dikemukakan oleh Harold D. Lasswell yakni, (1) surveillance of the environment (fungsi pengawasan), (2) correlation of the part of society in responding to the environment (fungsi korelasi), dan (3) transmission of the social heritage from one generation to the next (fungsi pewarisan sosial). Sama seperti pendapat Lasswell, Charles Robert Wright (1988) menambah fungsi entertainment (hiburan) dalam fungsi komunikasi massa.5 Dalam hal ini pada media massa khususnya koran ada berbagai macam rubrik diantaranya tajuk rencana. Tajuk rencana adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus
mencerminkan
pendapat
dan
sikap
resmi
media
yang
bersangkutan.6 Karena merupakan suara lembaga maka tajuk rencana tidak ditulis dengan mencantumkan nama penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features. Idealnya tajuk rencana adalah pekerjaan dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi proses sebelum penulisan tajuk rencana, terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, 5
Nurudin, M.Si, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 64 6
Imung Pujanarko, “Pengertian Tajuk Rencana atau Editorial dalam Media Massa”, artikel diakses pada tanggal 27 Mei 2011, dari http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20080305135954
6
untuk menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintahan. Maka setelah tercapai pokok-pokok pikiran, dituangkanlah dalam sikap yang kemudian dirangkum oleh awak redaksi yang telah ditunjuk dalam rapat. Dalam Koran harian biasanya editorial ditulis secara bergantian, namun semangat isinya tetap mencerminkan suara bersama setiap jajaran redakturnya. Tajuk rencana memiliki bentuk-bentuk yang berbeda. Bentuk tajuk rencana yang sering ditulis redaksi media massa menurut Supriyanto, meliputi: tajuk interpretative, tajuk kritik, tajuk pujian dan tajuk persuasive.7 Berdasarkan pemaparan di atas, penulis ingin meneliti lebih jauh mengenai respon mahasiswa terhadap rubrik tajuk rencana. Untuk itu penulis akan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul: “Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
7
h.231
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),
7
Menyadari pengetahuan penulis dalam pengetahuan, pengalaman, waktu dan dana. Maka penelitian ini penulis batasi pada Respon Mahasiswa terhadap Rubrik Tajuk Rencana Harian Republika yang dibatasi pada edisi tanggal 23–28 Mei 2011. Respon yang penulis maksud adalah respon kognitif, respon afektif dan respon konatif (psikomotorik). Mahasiswa yang penulis maksud adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi semua jurusan angkatan 2008 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Perumusan Masalah Agar pembatasannya lebih terarah dan terfokus, maka penulis perlu membuat perumusan masalah yang tersusun dalam kerangka pertanyaan sebagai berikut: a. Bagaimanakah respon Kognitif, Afektif dan Konatif (Psikomotorik) mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi angkatan 2008 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika? b. Apakah ada perbedaan respon yang signifikan berdasarkan jenis kelamin terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
8
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk
mengetahui
respon
Kognitif,
(Psikomotorik) mahasiswa Fakultas
Afektif
dan
Konatif
Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Angkatan 2008 terhadap rubrik tajuk rencana b. Untuk mengetahui perbedaan respon berdasarkan jenis kelamin.
2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: a. Secara akademis karya skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi postif dalam bidang studi komunikasi dan jurnalistik, serta memberikan informasi kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi mengenai rubrik tajuk rencana Republika. b. Sebagai wacana pemikiran dan tambahan referensi serta menjadi bahan pustaka dalam memperkaya ilmu-ilmu tajuk rencana dan juga ilmu jurnalistik lainnya.
D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, adapun pembahasannya secara rinci adalah sebagai berikut:
9
BAB I merupakan Bab Pendahuluan yang didalamnya menjelaskan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II adalah Bab Kerangka Teori. Merupakan bab yang melandasi pemikiran dalam menganalisa dari data-data yang telah dikumpulkan. Kerangka pemikiran yang digunakan adalah teori-teori yang berkaitan dengan Teori Stimulus Respon, Teori Rubrik dan Teori Tajuk Rencana BAB III adalah Bab Metode Penelitian. Pada bab ini peneliti ingin membahas mengenai metode penelitian diantaranya; pendekatan penelitian, jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pemilihan subjek dan informan, teknik pengumpulan data, alat bantu pengumpulan data, teknik analisis data, teknik penulisan, dan tinjauan pustaka. BAB IV adalah Bab Temuan dan Analisis. Pada bab ini penulis memaparkan tentang gambaran umum mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu penulis juga memaparkan mengenai analisis hasil penelitian yang terdiri dari respon mahasiswa terhadap rubrik tajuk rencana dari skala kognitif, afektif dan konatif. Serta respon mahasiswa terhadap rubrik tajuk rencana berdasarkan jenis kelamin. BAB V adalah Bab Penutup. Bab ini merupakan penutup dari skripsi, yang didalamnya menguraikan tentang kesimpulan yang berisi jawaban dari pertanyaan penelitian serta saran-saran yang sifatnya membangun.
BAB II LANDASAN TEORI Teori Respon 1. Definisi Respon Menurut Djalaludin Rakhmat, respon adalah suatu kegiatan (activity) dari organisme itu bukanlah semata-mata suatu gerakan yang positif, setiap jenis kegiatan (activity) yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat juga disebut respon. Secara umum respon atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil atau kesan yang didapat (ditinggal) dari pengamatan tentang subjek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan-pesan.8 Menurut Soenarjo, istilah respon dalam komunikasi adalah kegiatan komunikasi yang diharapkan mempunyai hasil atau dalam setelah komunikasi dinamakan efek. Suatu kegiatan komunikasi itu memberikan efek berupa respon dari komunikasi terhadap pesan yang dilancarkan oleh komunikator. 9 Ahmad subandi mengemukakan respon dengan istilah umpan balik (feedback) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi.10 Dengan adanya respon 8
Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi: Bandung. Remaja Rosda Karya, 1999 hal.51
9
Soenarjo dan Djoenarsih S. Soenarjo, Himpunan Istilah Komunikasi, (Yogyakarta: Liberty: 1983), h.25 10
Ahmad Subandi, Psikologi Sosial¸(Jakarta: Bulan Bintang, 1982) Cet II, h.50
10
11
yang disampaikan dari komunikan kepada komunikator maka akan menetralisir kesalahan penafsiran dalam sebuah proses komunikasi. Sedangkan menurut Poerdawarminta, respon diartikan sebagai tanggapan, reaksi dan jawaban.11 Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah terjadinya serangkaian komunikasi. Para ahli dalam menafsirkan respon antara satu dan lainnya berbeda. Tetapi walaupun para ahli berbeda-beda dalam mendefinisikan tanggapan, kesemuanya memiliki titik kesamaan. 2. Proses Terjadinya Stimulus Respon Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori S-O-R berasal dari psikologi, kemudian menjadi teori komunikasi. Karena objek material dari psikologi dan komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen, sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi (psikomotorik). Dalam proses berkenaan dengan sikap adalah aspek “How” bukan “What” atau “why” How to Change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan dalam proses perubahan sikap. Stimulus atau pesan yang disampaikan
kepada
komunikan
mungkin
diterima
atau
ditolak.
Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khususnya 11
terhadap
stimulus
khusus,
sehingga
seseorang
Poerdawarminta, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: UT: 1999) Cet III h.43
dapat
12
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah: a. Pesan (Stimulus, S) b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R) Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan, proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutny, setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk merubah sikap. Teori S-O-R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa media massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi individu sebagai audience (penonton dan pendengar).12 Prinsip stimulus respon pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulti tertentu.
Dengan
demikian
seseorang
dapat
mengharapkan
atau
memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audien. Elemen-elemen utama dari teori ini adalah pesan stimulus, seseorang atau receiver (organism) dan efek (respon).13
12
13
S. Djuarsa Sendjaya, Teori Komunikasi, cet ke-9 h.520 S. Djuarsa Sendjaya, Teori Komunikasi, cet ke-9 h.514
13
3. Faktor Terbentuknya Respon Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi faktor penyebabnya. Hal ini perlu diketahui supaya individu yang bersangkutan dapat menanggapi dengan baik. Pada proses awalnya individu mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua stimulus itu mendapat respon individu, sebab individu melakukan stimulus yang ada persesuaian atau yang menarik dirinya. Dengan demikian maka akan ditanggapi adalah individu tergantung pada stimulus juga bergantung pada keadaan individu itu sendiri. Dengan kata lain, stimulus akan mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung pada 2 faktor, yaitu: a. Faktor Internal: yaitu faktor yang ada dalam diri individu manusia itu sendiri dari dua unsur yakni rohani dan jasmani. Seseorang yang mengadakan tanggapan terhadap stimulus tetap dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila terganggu salah satu unsur saja,
maka
akan
melahirkan
hasil
tanggapan
yang
berbeda
intensitasnya pada diri individu yang melakukan tanggapan atau akan berbeda tanggapannya tersebut antara satu orang dengan orang lain. Unsur jasmani atau fisiologis meliputi keberadaan, keutuhan dan cara kerja atau alat indera, urat syaraf dan bagian-bagian tertentu pada otak. Unsur-unsur rohani dan fisiologisnya yang meliputi keberadaan dan
14
perasaan (feeling), akal, fantasi, pandangan jiwa, mental, pikiran, motivasi, dan sebagainya. b. Faktor eksternal: yaitu faktor yang ada pada lingkungan. Faktor ini intensitas dan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya dengan faktor stimulus. Bimo Walgito dalam bukunya menyatakan bahwa faktor psikis berhubungan dengan objek menimbulkan stimulus dan stimulus akan mengenai alat indera.14 4. Macam-macam Respon Istilah respon dalam komunikasi adalah kegiatan komunikasi yang diharapkan mempunyai hasil atau dalam setelah komunikasi dinamakan efek. Suatu kegiatan komunikasi itu memberikan efek berupa respon dari komunikasi terhadap pesan yang dilancarkan oleh komunikator. Menurut Steven M.Chaffe respon dibedakan menjadi tiga bagian: 15 a. Kognitif: yang dimaksud dengan respon kognitif adalah respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang
mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya
perubahan terhadap yang dipahami oleh khalayak. b. Afektif: yang dimaksud dengan respon afektif adalah respon yang berhubungan dengan emosi, sikap, dan menilai seseorang terhadap sesuatu
h.118
14
Bimo Walsito, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta UGM 1996, h.55
15
Djalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999
15
c. Konatif (Psikomotorik): yang dimaksud dengan psikomotorik adalah respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan atau kebiasaan. Adapun menurut Agus Sujanto, ada bermacam-macam tanggapan yaitu:16 a. Tanggapan menurut indera yang mengamati yaitu: 1) Tanggapan auditif, yakni tanggapan terhadap apa-apa yang telah didengarnya, baik berupa suara, kekuatan dan lain-lain. 2) Tanggapan visual, tanggapan terhadap sesuatu yang lihat 3) Tanggapan perasa, yakni tanggapan terhadap sesuatu yang dialaminya b. Tanggapan menurut terjadinya, yaitu: 1) Tanggapan ingatan, yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang diingatnya 2) Tanggapan fantasi, yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang dibayangkannya 3) Tanggapan pikiran, yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang dipikirkannya c. Tanggapan menurut lingkungannya, yaitu: 1) Tanggapan
benda,
yaitu
tanggapan
terhadap
benda
yang
menghampirinya atau berada didekatnya. 2) Tanggapan kata-kata, yaitu tanggapan terhadap kata-kata yang didengarkan atau dilihatnya. 16
Agus Suyanto: Psikologi Umum: Jakarta Bumi Aksara 2004 hal 31-32
16
A. Teori Rubrik Menurut Harimurti Kridalaksana, rubrik adalah Pers: kelompok karangan, tulisan atau berita yang digolongkan atas dasar aspek atau tema tertentu.17 Menurut Onong uchjana Effendy rubrik merupakan istilah Belanda yang berarti ruangan pada surat kabar, majalah, atau media cetak lainnya mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat, misalnya rubrik wanita, rubrik olahraga, rubrik pendapat, rubrik
pembaca, rubrik
editorial dan sebagainya.18 Penulis dapat memahami bahwa yang disebut rubrik adalah suatu kepala karangan, bab/pasal yang terdapat pada surat kabar atau majalah yang sering diartikan sebagai “ruangan”, misalny rubrik wanita, rubrik olahraga, rubrik pendapat, rubrik pembaca, rubrik tinjauan luar negeri, rubrik ekonomi dan sebagainya. Dari semua pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan mengenai definisi rubrik adalah istilah Belanda yang dapat diartikan sebagai ruangan bab/pasal atau kepala karangan yang terdapat pada surat kabar, majalah atau media cetak lainnya mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat, misalnya rubrik wanita, rubrik olahraga, rubrik editorial, rubrik pendapat, rubrik pembaca, rubrik tinjauan luar negeri, rubrik ekonomi, dan 17
18
Harimurti Kridalaksana, Leksikan Komunikasi, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1984) h.89
Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi Mandar Maju, (Bandung: Remaja Rosda Karya), 1989) h.316
17
lain sebagainya, selain itu rubrik juga merupakan kelompok karangan, tulisan atau berita yang digolongkan atas dasar aspek atau tema tertentu.
B. Teori Tajuk Rencana 1. Definisi Tajuk Rencana Menurut Mondry (2008)19 tajuk rencana merupakan artikel yang dibuat jajaran redaksi atau orang yang diminta redaksi guna menulisnya. Tulisannya tidak terlalu panjang, diletakkan pada posisi yang tetap, biasanya dalam boks khusus. Tidak disebutkan siapa penulisnya, karena isi tulisan itu merupakan tanggung jawab redaksi dan merupakan pendapat dari media massa itu tentang suatu masalah. Menurut Assegaf (1983)20 mengutip pendapat Lyle Spencer, yang menyebutkan editorial atau tajuk rencana merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis dan menarik, ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol sebegitu rupa, sehingga
19
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),
20
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik, h.226
h.225
18
bagi kebanyakan pembaca surat kabar, akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan tersebut. Menurut Romli (2005)21 tajuk rencana adalah tulisan kolom yang dibuat oleh redaksi pers, dimuat dihalaman khusus bagi tulisan-tulisan opini tentang suatu masalah atau peristiwa. Menurut Imung Pujanarko22 tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan actual, fenomenal atau controversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan. 2. Fungsi Tajuk Rencana Menurut Assegaf seperti yang dikutip oleh Mondry23, fungsi tajuk rencana terdiri atas fungsi berikut ini: a. Menjelaskan berita Tajuk rencana menjelaskan suatu berita atau peristiwa. Penulis tajuk bertindak sebagai guru bagi masyarakat atau konsumen media tersebut, misalnya penulis menjelaskan apa arti kebijakan yang diambil dan apa dampaknya bagi masyarakat.
21
Romli, Asep Syamsul M, Jurnalistik Terapan, (Bandung: Batik Press, 2005), h.88
22
Imung Pujanarko, Pengertian Tajuk Rencana atau Editorial dalam Media Massa, artikel diakses pada tanggal 20 Mei 2011 dari http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20080305135954 23
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik, h.226
19
b. Mengisi Latar Belakang Tajuk rencana berfungsi memberikan kaitan sesuatu berita dengan kenyataan-kenyataan sosial lainnya. Penulis tajuk rencana tersebut dapat melengkapi berita tersebut dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Dengan memasukkan bahan-bahan yang dikuasai penulis tajuk rencana, pembaca akan dapat memahami suatu berita atau cakrawala baru dan facet-facet yang sebelumnya tidak terlihat. c. Meramalkan Masa Depan Tajuk Rencana berfungsi menganalisis “ramalan” atau prediksi, apa yang akan terjadi akibat dari suatu berita atau peristiwa. Dengan demikian, berbagai pihak dapat berjaga-jaga atau memanfaatkan sesuatu di masa depan. d. Meneruskan suatu penilaian moral Sejak lama penulis tajuk rencana mencerminkan apa yang dirasakan hati nurani masyarakat. Karena itu, penulis tajuk rencana diharapkan memihak dan memberikan penilaian serta argumentasi dari penilaian yang dilakukannya. Dalam fungsi ini, penulis tajuk rencana memberikan penilaian dan sikapnya atas suatu peristiwa atau pendapat. 3. Bentuk Tajuk Rencana Selain fungsinya, tajuk rencana juga memiliki bentuk-bentuk yang berbeda. Bentuk tajuk rencana yang sering ditulis redaksi media massa,
20
menurut Supriyanto24 meliputi tajuk interpretatif, tajuk kritik, tajuk persuasif serta tajuk pujian. a. Tajuk Interpretatif. Tajuk interpretative merupakan tajuk rencana yang memaparkan pendapat tentang suatu masalah yang muncul di masyarakat. Tujuan penulisan tajuk seperti ini untuk menyajikan pendapat redaksi guna memperoleh opini public atau membentuk opini tertentu di tengah masyarakat pembacanya. b. Tajuk Kritik. Tajuk rencana yang menyajikan kritik konstruktif disampaikan redaksi media terhadap keganjilan di masyarakat. Tujuannya supaya terjadi perubahan di masyarakat yang dilakukan lembaga berwenang demi kepentingan umum. c. Tajuk Persuasif. Tajuk persuasive atau membujuk bertujuan mengajak masyarakat melakukan perbuatan tertentu demi kepentingan umum. d. Tajuk Pujian. Tajuk yang berisi pujian yang ditampilkan guna memupuk rasa kebersamaan demi suatu tujuan tertentu. Tajuk pujian juga sering digunakan kepada seseorang atau sekelompok orang yang berprestasi di bidang atau profesinya demi kepentingan bangsa dan Negara.
24
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik, h.231
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian Kegunaan dari suatu penelitian menurut Nazir (1983) adalah untuk menyelidiki keadaan suatu keadaan, alasan atas suatu keadaan dan konsekuensi dari keadaan tersebut.25 Dalam penelitian, dikenal adanya dua metodologi (proses, prinsip dan prosedur yang ditempuh seorang peneliti dalam mendekati permasalahan dan mencari jawabannya) yang dikenal dengan istilah kualitatif dan kuantitatif.26 Dalam penelitian ini, penulis memilih menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif.
Dimana
pendekatan
kuantitatif
bertujuan
untuk
menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerik terhadap variasi angka-angka.27 Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan pada data yang dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.28
25
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), h.27
26
Monasse Mallo, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Penerbit Karunika, 1986), h.31
27
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2002) cet. Ke-23, h.31 28
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.36
21
22 Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif analisis, yaitu menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.
B. Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berlokasi di Jl. Ir.H.Djuanda No.95 Ciputat. Adapun alasan pemilihan lokasi ini berdasarkan atas pertimbangan sebagai berikut: 1. Lokasi penelitian sangat mudah dijangkau oleh peneliti 2. Peneliti adalah mahasiswa di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, sehingga data dapat dengan mudah diakses 3. Adanya keterbatasan biaya, waktu dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti. 4. Harian Republika adalah salah satu tabloid media massa nasional yang sedang berkembang pesat.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
23
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti.29 Populasi juga merupakan sekumpulan orang atau subyek yang memilki kesamaan dalam satu hal yang membentuk masalah pokok dalam satu riset khusus. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun akademik 2008 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berlokasi di Jl.Ir.H.Djuanda No.95 Ciputat. yang berjumlah sebanyak 373 mahasiswa.
No
Tabel III.1. Jumlah Populasi Mahasiswa Jurusan
Banyak Populasi (mahasiswa)
1
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
184
2 3 4 5 6
Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Manajemen Dakwah (MD) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Kesejahteraan Sosial (KESSOS) Jurnalistik TOTAL
28 62 11 18 70 373
2. Sampel Sampel adalah bagian kecil dari populasi, pada umumnya kita tidak bisa mengadakan penelitian kepada seluruh anggota dari suatu populasi karena terlalu banyak, adapun yang bisa kita lakukan adalah mengambil
29
h.137
Ronny Kountur, Metode Penelitian, (Jakarta: CV Taruna Gravica, 2003, cet ke-I).
24
beberapa
representative
dari
suatu
populasi
kemudian
diteliti,
representative dari populasi ini yang dimaksud dengan sampel.30 Sejalan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Rubrik Tajuk Republika. Maka untuk menghindari adanya distorsi hasil penelitian, pengambilan sampel akan dilakukan memakai teknik Cluster Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan populasi dibagi menjadi kumpulan elemen-elemen dengan beberapa kumpulan secara acak dipilih. Adapun karakteristik subjek penelitian adalah: a. Mahasiswa/i Angkatan 2008 reguler Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang masih aktif kuliah. b. Mahasiswa/I Angkatan 2008 dianggap telang “matang” karena telah melalui masa adaptasi di kampus. Sehingga diasumsikan dalam merespon mereka bisa lebih rasional, karena kemungkinan sudah tidah dipengaruhi oleh hal-hal seperti latar belakang pendidikan dan sebagainya Arikunto (1996:107) mengemukakan bahwa untuk sekedar ancerancer apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua,
30
Ronny Kountur, Metode Penelitian, (Jakarta: CV.Taruna Gravica, 2003) cet ke-1 h.138
25
sehingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15 % atau 20% - 25% atau lebih. Melihat pernyataan di atas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan pengambilan sampel sebesar 25,39% atau 25% dari jumlah populasi seluruhnya. Untuk penentuan ukuran sampel yang digunakan, yaitu memakai rumusan alokasi proposional dari Sugiyono (1999:67)31 sebagai berikut: Ni ni =
.n N
Dimana: ni = jumlah sampel menurut stratum n
= jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya Adapun gambaran populasi mahasiswa/i reguler Angkatan 2008 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut: Tabel III.2. Gambaran Populasi Mahasiswa No 31
Riduwan, Op. cit., hal. 66
Jurusan
Kelas
Jumlah
26
1.
2.
Kelas A
34 Orang
Kelas B
35 Orang
Kelas C
27 Orang
Kelas D
34 Orang
Kelas E
26 Orang
Kelas F
28 Orang
Kelas A
35 Orang
Kelas B
35 orang
Komunikasi Penyiaran Islam
Konsentrasi Jurnalistik
3.
Pengembangan Masyarakat Islam
Kelas A
11 Orang
4.
Konsentrasi Kesejahteraan Sosial
Kelas A
18 Orang
5.
Bimbingan Penyuluhan Islam
Kelas A
28 Orang
Kelas A
28 Orang
6.
Manajemen Dakwah Kelas B
34 Orang 373 Orang
Jumlah
Dari rumus di atas diperoleh jumlah menurut masing-masing strata dengan langkah-langkah penentuan sampel, pertama cari dulu dengan rumus populasi yang sudah diketahui sebesar = 373 orang kemudian ditentukan tingkat presisinya. Pada penelitian ini tingkat presisinya sebesar 10%. Dengan menggunakan Metode Slovin, maka didapatkan: N n =
373 =
N.d2 + 1
373 = 78.858 ≈ 79 responden
= (373).(0,12) + 1
4,73
27
d2 = tingkat presisi
Jadi, jumlah sampel sebesar 79 responden. Kemudian dicari pengambilan sampel berstrata dengan rumus: ni = Ni/N.n dimana: ni = Jumlah sampel menurut stratum Ni = Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah pulasi seluruhnya N = Jumlah sampel seluruhnya Tabel III.3. Jumlah Sampel Perkelas Menurut Jenis Kelamin No
Jurusan
Ke las
Rumus
Hasil
Di bulatkan
L
P
A
(28 : 373) x 79
5,930
6 orang
3
3
7,412
7≈ 8 orang
4
4
5,718
6 orang
3
3
7,210
7≈8 orang
4
4
B
1.
2.
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
Konsentrasi Jurnalilstik
C D
(35 : 373) x 79 (27 : 373) x 79 (34 : 373) x 79
E
(26 : 373) x 79
5,506
6 orang
3
3
F
(28 : 373) x 79
5,930
6 orang
3
3
A
(35 : 373) x 79
7,412
7≈ 8 orang
4
4
B
(35 : 373) x 79
7,412
7≈8 orang
4
4
28
A
(11 : 373) x 79
2,392
2 orang
1
1
3.
Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)
A
(18 : 373) x 79
3,812
4 orang
2
2
4.
Konsentrasi Kesejahteraan Sosial (Kessos)
A
(28 : 373) x 79
5,930
6 orang
3
3
5.
Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)
A
(28 : 373) x 79
5,930
6 orang
3
3
B
(34 : 373) x 79
7,201
7≈ 8 orang
4
4
82 Orang
41
41
6.
Menejemen Dakwah (MD)
Jumlah
Setelah diketahui ukuran sampel dari masing-masing kelas, kemudian dilakukan pembulatan pada setiap sampel ganjil dengan pertimbangan keseimbangan perwakilan jenis kelamin. Maka dari hasil penentuan ukuran sampel di atas diketahui 4 sampel yang dilakukan pembulatan, yaitu Kelas KPI B menjadi 8 sampel, KPI D menjadi 8 sampel, Konsentrasi Jurnalistik A dan B menjadi 8 sample, dan MD B menjadi 8 sampel. Jadi, keseluruhan sampel adalah 82 responden. Berdasarkan pada kondisi tersebut, maka “…mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, tetapi oleh kokohnya
29
dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya, serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya (Nasution, 1991:135).”32
D. Tehnik Pengumpulan Data Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan: 1. Metode Kuesioner Metode ini biasa disebut juga dengan metode kuisioner. Metode kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, kuesioner dikirim kembali atau dikembalikan ke peneliti.33
E. Sumber Data Sumber data yang akan ditelusuri untuk memperoleh data lapangan terdiri atas 2 sumber, yaitu: 1. Sumber Data Primer
32
Riduwan, Op. cit., hal. 277. 33
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005) h.98
30
Sumber data primer yaitu: sumber data yang diperoleh langsung dari responden yang akan diteliti dengan cara mengisi kuisioner, responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi semua jurusan angkatan 2008 yang terdaftar sebagai mahasiswa dan aktif mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Sumber Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan untuk mencari konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Data sekunder diperoleh dari dokumendokumen yang mendukung penelitian ini seperti buku-buku, surat kabar, majalah, catatan dan transkrip serta dokumentasi.
F. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah respon mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan yang dijadikan objek penelitian adalah Rubrik Tajuk Rencana di Republika.
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen
31
Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen. Respon Mahasiswa Suatu tanggapan, sikap dan reaksi terhadap stimulus atau rangsangan yang diterima oleh komunikan dari komunikator, dalam hal ini tanggapan yang diberikan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahid Jakarta. Dalam bahasan respon, ada dua macam respon, positif dan negatif. Berbicara tentang respon, berbicara pula tentang efek media massa, yang meiputi: a. Efek Kognitif 1) Definisi Operasional Adalah efek secara pengetahuan, terjadi bila perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau persepsi khalayak. 2) Indikator a) Mahasiswa mendapat pengetahuan yang tidak ia ketahui sebelumnya. b) Mahasiswa mengetahui tentang Rubrik Tajuk Rencana c) Mahasiswa dapat membandingkan dengan rubrik lainnya. b. Efek Afektf 1) Definisi Operasional
32
Merupakan perasaan yang timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. 2) Indikator a) Mahasiswa merasakan perubahan pada dirinya setelah membaca Rubrik Tajuk Rencana b) Mahasiswa menyukai materi yang ditawarkan dalam Rubrik Tajuk Rencana c. Efek Konatif (Psikomotorik) 1) Definisi Operasional Merupakan tingkah laku atau sikap yang merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati yang meliputi pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku 2) Indikator a) Mahasiswa lebih mengenal topik hangat kondisi nasional b) Mahasiswa senang senang membaca rubrik tajuk rencana 2. Variabel Independen, variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Rubrik Tajuk Rencana a. Definisi Operasional
33
Tajuk rencana adalah tulisan kolom yang dibuat oleh redaksi pers, dimuat dihalaman khusus bagi tulisan-tulisan opini tentang suatu masalah atau peristiwa. b. Indikator 1) Waktu 2) Materi Rubrik, hal-hal atau informasi yang diberikan Rubrik Tajuk Rencana berupa fakta serta opini secara singkat, logis dan menarik.
H. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar respon mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi terhadap rubrik tajuk rencana. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau respon mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi terhadap rubrik tajuk rencana dilakukan dengan skala likert mengembangkan prosedur pengukuran dengan skala, dimana mewakili suatu kontinum bipolar.
Sangat Setuju
Tabel III. 4. Skala Likert Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
SS
S
R
TS
STS
5
4
3
2
1
34
Keuntungan penggunaan skala likert dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan yaitu adanya keragaman skor (Variabilty Of Scorer) sebagai akibat penggunaan skala 1-5, dengan dimensi mutu tercermin dalam daftar pertanyaan, memungkinkan responden (mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi) mengekspresikan tingkat pendapat mereka dalam merespon masalah rubrik tajuk rencana. Dari segi pandang statistik, skala dengan lima tingkatan (1-5) lebih tinggi kendalanya dibandingkan dengan dua tingkatan “Ya” atau “Tidak”. Skala ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan, ukuran ordinal digunakan untuk mengurutkan objek data terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Skala ordinal hanyalah memberikan nilai urutan atau rangking dan tidak menggambarkan nilai absolut.34 Selanjutnya data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dimana hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam tabel analisis berdasarkan variabel-variabel terpengaruh. Setelah dilakukan perhitungan atas hasil kuesioner pengolahan data kuantitatif yang didapat, digunakan pengujian dengan penghitungan mean (menghitung arah rata-rata), frekuensi relatif dan chi-square. Hal ini untuk mengetahui apakah antar variable saling mempunyai ketergantungan atau tidak. 34
Amelia Saraswati, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006) h.52-52
35
1. Mean Yang dimaksud mean adalah nilai tengah atau kecenderungan tengah yang memberikan gambaran umum dari suatu pengamatan. Rumus35: x = ∑ fi.xi Fi Keterangan: x
= rata-rata
xi
= pengamatan
fi
= Jumlah pengamatan
2. Chi Kuadrat Analisis Chi-Kuadrat digunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan dari objek penelitian yaitu antara jenis kelamin dengan kategori skala Kognitif, Afektif dan Konatif. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap atau pengetahuan mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi terhadap rubrik tajuk rencana maka peneliti menggunakan rumus Chi Kuadrat36: Ada beberapa teknik analisis data yang lainnya, selain cara diatas, yaitu:
35
Pasaribu Amudi, Pengantar Statistik, (Jakarta: Ghalia Indonesia) h.71
36
Sudjana, Metoda Statistika (Bandung: Penerbit Tasito, 2002) h.273
36
1. Evaluating: memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti, ditelaah dan dirumuskan pengelompokkannya untuk memperoleh data yang akurat. 2. Frekuensi, mentabulasi atau memindahkan jawaban-jawaban responden ke dalam tabel, kemudian dicari prosentasenya untuk kemudian dianalisa, dengan menggunakan persamaan berikut: Frek Relatif = Frekuensi x 100% ∑F Keterangan: Frek relatif
= jumlah frekuensi
Frekuensi
= frekuensi
∑F
= Jumlah pengamatan
3. Kesimpulan, memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan penafsiran data. Dalam prakteknya, penulis menggunakan bantuan software SPSS 14 for windows untuk mendapatkan hasil yang nantinya akan dianalisis.
I. Teknik Penulisan
37 Adapun teknik penulisan dan transliterasi yang digunakan berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CEQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cetakan ke – 2, tahun 2007.
J. Tinjauan Pustaka Sebagai langkah awal dari penyusunan skripsi agar terhindar dari kesamaan judul dan lainnya, maka penulis mengadakan suatu kajian kepustakaan dari skripsi-skripsi sebelumnya. Dan penulis menemukan beberapa skripsi yang hampir sama dengan yang penulis buat, tetapi dari beberapa segi berbeda. Dan berikut ini akan penulis paparkan mengenai persamaan dan perbedaan tersebut. 1. Skripsi Pertama Nama
: Maya Paramitha Dewi
Jurusan
: Konsentrasi Jurnalistik
Tahun Lulus : 2010 Judul Skripsi : Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikas Angkatan 2006 terhadap Progam Jika Aku Menjadi di Trans TV Adapun kesamaan dari skripsi Maya Paramitha Dewi dengan skripsi yang penulis buat adalah pada subjek penelitian. Karena kedua skripsi mengambil subjek penelitian mengenai respon mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Walaupun sama-sama mengambil subjek penelitian respon mahasiswa, populasi mahasiswa yang diambil berbeda dengan penulis, karena
38
Maya Paramitha Dewi mengambil populasi mahasiswa angkatan 2006 sedangkan penulis mengambil populasi angkatan 2008 Selain dari perbedaan angkatan mahasiswa, perbedaan lain dari skripsi tersebut adalah dari segi objek penelitiannya, karena Maya Paramitha Dewi mengambil objek penelitiannya adalah program acara Jika Aku Menjadi di Trans TV, sedangkan objek penelitian penulis adalah Rubrik Tajuk Rencana di Republika. 2. Skripsi Kedua Nama
: Nanda Febrama
Jurusan
: Konsentrasi Jurnalistik
Tahun Lulus
: 2010
Judul Skripsi
: Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Terhadap Rubrik “Langlang” pada Majalah Intisari Edisi Januari-Desember 2008.
Adapun kesamaan dari skripsi Nanda Febrama dengan skripsi yang penulis buat adalah pada subjek penelitian. Karena kedua skripsi mengambil subjek penelitian mengenai respon mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Walaupun sama-sama mengambil subjek penelitian respon mahasiswa, populasi mahasiswa yang diambil berbeda dengan penulis, karena Nanda Febrama mengambil populasi mahasiswa angkatan 2006 sedangkan penulis mengambil populasi angkatan 2008. Selain itu, persamaan lain dengan yang penulis buat adalah objek penelitiannya sama-sama mengambil objek penelitian mengenai rubrik. Tetapi
39
rubrik yang dijadikan objek penelitian berbeda dengan yang penulis buat. Karena Nanda Febrama mengambil rubrik “Langlang” dari Majalah Intisari edisi JanuariDesember 2008 untuk dijadikan objek penelitiannya, sedangkan penulis mengambil rubrik Tajuk Rencana dari Republika edisi tanggal 23-28 Mei 2011 untuk penulis jadikan sebagai objek penelitian.
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM 1. Profil Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi a. Sejarah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta menjadi fakultas yang dahulu bernama Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah memiliki 10 fakultas, yaitu: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Adab dan Humaniora, Ushuludin dan Filsafat, Syariah dan Hukum, Dakwah dan Komunikasi, Dirasat Islamiyah, Psikologi, Ekonomi dan Ilmu Sosial, Sains dan Teknologi, Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, serta Program Pasca Sarjana (Program Magister S2) dan Program Doktor S3. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi adalah fakultas yang merupakan pengembangan dari Jurusan Dakwah pada Fakultas Ushuludin IAIN Syarif Hidayatullah, yang secara resmi dibuka pada tahun akademik 1990/1991 diawali dengan membuka satu jurusan, yaitu Penyiaran dan Penerangan Agama (PPA) Tahun 1992/1993 Fakultas
Dakwah
membuka
Jurusan
40
Bimbingan
Penyuluhan
Masyarakat (BPM) lalu pada tahun 1994/1995 berganti nama menjadi Bimbingan Penyuluhan Agama (BPM). Tahun 1996/1997 terjadi perubahan nama kembali, Jurusan PPA berganti menjadi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Jurusan BPA berubah menjadi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI). Pada tahun 1997/1998 Fakultas Dakwah membuka jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan setahun kemudian Fakultas Dakwah membuka Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Fakultas Dakwah memiliki 4 jurusan yaitu: KPI, BPI, MD dan PMI. Tahun akademik 1998/1999 Fakultas Dakwah dan Komunikasi juga membuka non-reguler. Sejalan dengan tuntutan kebutuhan untuk ikut menyelesaikan problematika sosial menyangkut masalah kemiskinan, anak jalanan, narkoba, konflik etnis, maka pada tahun akademik 2003/2004 dibuka Konsentrasi Kesejahteraan Sosial. Konsentrasi ini dibuka dengan bekerjasama dengan McGill University. Pada tahun 2004/2005 dibuka pula Konsentrasi Jurnalistik yang berada di bawah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).
b. Visi dan Misi Adapun Visi dan Misi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi adalah sebagai berikut:
41
42
Visi: Menjadikan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai pusat keunggulan dalam keilmuan dakwah. Misi: 1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi 2) Melakukan penelitian di bidang Dakwah dan Komunikasi 3) Melaksanakan
pengabdian
pada
masyarakat
dalam
rangka
mengamalkan ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk kepentingan masyarakat 4) Melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi baik di dalam maupun luar negeri. 5) Melakukan pembinaan akhlak mulia.
43
B. HASIL PENELITIAN Penulis akan menguraikan hasil analisis data dengan prosedur yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Data kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui respon mahasiswa angkatan 2008, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahid Jakarta, terhadap rubric tajuk rencana Republika. Untuk mengukur respon mahasiswa angkatan 2008, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahid Jakarta, terhadap rubric tajuk rencana Republika, sebanyak 82 orang. Sampel yang digunakan terdiri dari mahasiswa 41 orang dan mahasiswi 41 orang. Dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) sebanyak 40 orang, Bimbingan Penyuluhan Islam sebanyak 6 orang, Manajemen Dakwah sebanyak 14 orang, Pengembangan Masyarakat Islam Sebanyak 2 orang, Kesejahteraan Sosial Sebanyak 4 orang, dan Jurnalistik sebanyak 16 orang. Prosedur analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan statistical software yaitu SPSS 14. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Respon Mahasiswa Angkatan 2008, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syahid Jakarta, Terhadap Rubrik Tajuk Rencana Republika yang diukur dari skala kognitif, afektif, dan konatif (psikomotorik). Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data tentang respon mahasiswa terhadap rubrik tajuk rencana Republika.
44
1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan terhadap 81 mahasiswa angkatan 2008, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahid
Jakarta, yang dapat
digambarkan karakteristik responden sebagai berikut: TABEL IV. 1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Valid laki-laki perempuan Total
Frequency Percent 41 50,0 41 50,0 82 100,0
Valid Cumulative Percent Percent 50,0 50,0 50,0 100,0 100,0
Berdasarkan tabel IV.1 di atas, diketahui bahwa responden terdiri atas lakilaki 41 orang (50%) dan perempuan 41 orang (50%). Tabel IV. 2. Distribusi Frekuensi Jurusan Responden
Valid KPI BPI MD PMI Kesos Jurnalistik Total
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent 40 48,8 48,8 48,8 6 7,3 7,3 56,1 14 17,1 17,1 73,2 2 2,4 2,4 75,6 4 4,9 4,9 80,5 16 19,5 19,5 100,0 82 100,0 100,0
Berdasarkan tabel IV.2 di atas, diketahui bahwa responden terdiri dari 40 orang (48,8% dari seluruh responden) dari Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 6 orang (7,3% dari seluruh responden) dari Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, 14 orang (17,1% dari seluruh responden) dari Jurusan Manajemen Dakwah, 2
45
orang (2,4% dari seluruh responden) dari Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, 4 orang (4,9% dari seluruh responden) dari Jurusan Kesejahteraan Sosial dan 16 orang (19,5% dari seluruh responden) dari Konsentrasi Jurnalistik.
2. Penentuan Skala Respon Mahasiswa Terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika Dalam menentukan Skala Responden Terhadap Rubrik Tajuk Rencana akan digunakan persamaan di bawah ini: Tinggi = i ≥ x = StDev Sedang = x – StDev < i < x + StDev Rendah = x – StDev < i a. Kategori Skala Kognitif Dengan menggunakan software SPSS 14, dicari nilai rata-rata dan standar deviasi dari total skor responden 81 orang pada skala kognitif adalah sebagai berikut: Tabel IV. 3. Deskriptif Skala Kognitif jenis_kelamin laki-laki Perempuan Total
Mean 70,27 71,51 70,89
N 41 41 82
Std. Deviation 6,742 6,841 6,779
46
Dari tabel IV.3 di atas didapatkan nilai standar deviasi untuk laki-laki 6,742, untuk perempuan 6,841, dan secara keseluruhan standar deviasinya adalah 6,779. Sehingga didapatkan nilai skala untuk masing-masing kategori sebagai berikut: Tinggi = i ≥ 77,669 Sedang = 64,111 ≥ i ≥ 77,669 Rendah = 64,111 < i Dengan menggunakan hasil pengkategorian di atas, didapatkan distribusi frekuensi untuk 81 responden adalah sebagai berikut: Tabel IV. 4. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Kognitif Frequency Percent Valid Sangat tinggi Sedang Tinggi Total
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3,7
3,7
3,7
5 74 82
6,1 90,2 100,0
6,1 90,2 100,0
9,8 100,0
Dari tabel di atas, diketahui bahwa untuk kategori skala kognitif, yang memiliki respon sangat tinggi terhadap rubrik tajuk rencana di Republika sebanyak 3 orang, respon sedang sebanyak 5 orang dan respon tinggi sebanyak 74 orang. Sehingga dapat disimpulkan, untuk skala kognitif mayoritas mahasiswa memiliki respon tinggi terhadap rubrik tajuk rencana yaitu sebesar 90,2%.
47
Penilaian mahasiswa terhadap keduapuluh pertanyaan tentang Rubrik Tajuk Rencana dengan skala kognitif adalah sebagai berikut: Tabel IV. 5. Respon Mahasiswa Terhadap Rubrik Tajuk Rencana dari Skala Kognitif No
Pernyataan
Nilai
Rangking
1
Saya mengisi waktu luang saya dengan membaca Koran
271
12
2
Republika adalah salah satu Koran nasional
340
1
3
Editorial atau tajuk adalah tulisan kolom yang dibuat 306
7
oleh redaksi pers, dimuat dihalaman khusus bagi tulisantulisan opini tentang suatu masalah atau peristiwa 4
Rubrik tajuk di harian Republika merupakan bentuk 309
6
tajuk interpretative yaitu tajuk yang selalu memaparkan pendapat tentang suatu masalah yang muncul di masyarakat 5
Rubrik tajuk di harian Republika merupakan bentuk 301
8
tajuk kritik yaitu tajuk yang selalu menyajikan kritik konstruktif
disampaikan
redaksi
media
terhadap
keganjilan di masyarakat 6
Rubrik tajuk di harian Republika merupakan tajuk 272 persuasive yaitu tajuk yang selalu bertujuan mengajak masyarakat
melakukan
perbuatan
tertentu
demi
11
48
kepentingan umum 7
Rubrik tajuk di harian Republika merupakan tajuk 241
14
pujian yaitu tajuk yang selalu berisi pujian yang ditampilkan guna memupuk rasa kebersamaan demi suatu tujuan tertentu 8
Rubrik tajuk dapat menambah wawasan
329
2
9
Rubrik tajuk mengangkat salah satu masalah yang 318
5
sedang terjadi di Indonesia 10
Rubrik tajuk terdapat pesan moral
321
4
11
Rubrik tajuk membuat saya tahu tentang topik hangat 323
3
yang terjadi di Indonesia 12
Rubrik tajuk mudah diterima oleh semua kalangan
277
10
13
Rubrik tajuk hanya menyajikan berita politik
219
16
14
Dalam satu minggu saya sering membaca rubrik tajuk
229
15
15
Kisruh masih menjadi pilihan dalam menyelesaikan 283
9
masalah perbedaan. 16
Politik sejatinya menyertakan nilai-nilai kebenaran.
272
17
Dengan alasan studi banding, anggota legislatif telah 309
11 6
menghabiskan uang Negara untuk perjalanan yang hanya ingin melihat-lihat keindahan negeri tetangga 18
Keputusan Pemerintah untuk meliburkan hari kejepit 336
2
49
tanpa visi sama sekali, menimbulkan kesan bahwa Pemerintah hanyalah membangun kemalasan bersama 19
Saat ini menyimpan uang di bank tidak aman
248
20
Pidato Obama mengenai perdamaian di Palestina 309
13 6
hanyalah bagian dari sebuah drama yang dimainkan olehnya untuk menghibur dunia.
b. Kategori Skala Afektif Dengan menggunakan software SPSS 14 for windows, akan dicari nilai ratarata dan standar deviasi dari total skor 81 responden pada skala afektif adalah sebagai berikut: Tabel IV. 6. Deskriptif Skala Afektif jenis_kelamin laki-laki perempuan Total
Mean 43,02 42,49 42,76
N 41 41 82
Std. Deviation 5,032 4,950 4,968
Dari tabel di atas didapatkan nilai mean untuk laki-laki sebesar 43,02 dengan nilai standar deviasi sebesar 5,032, mean perempuan sebesar 42,49 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,950 dan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 42,76 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,968. Sehingga didapatkan nilai skala untuk masing-masing kategori sebagai berikut: Tinggi = i ≥ 47,728
50
Sedang = 37,792 < i < 47,728 Rendah = 37,792 < i Dengan menggunakan hasil pengkategorian di atas, didapatkan distribusi frekuensi untuk 81 responden adalah sebagai berikut: Tabel IV. 7. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Afektif
Valid rendah sedang Total
Frequency Percent 21 25,6 61 74,4 82 100,0
Valid Cumulative Percent Percent 25,6 25,6 74,4 100,0 100,0
Dari tabel di atas, diketahui bahwa untuk kategri skala afektif bahwa tidak ada mahasiswa yang memiliki respon tinggi terhadap rubrik tajuk rencana, sebanyak 61 orang yang memiliki respon sedang dan sebanyak 21 orang yang memiliki respon rendah. Sehingga dapat disimpulkan, untuk skala afektif mayoritas mahasiswa memiliki respon yang sedang terhadap rubrik tajuk rencana yaitu sebesar 74,4%. Penilaian mahasiswa terhadap keduabelas pertanyaan tentang Rubrik Tajuk Rencana dengan skala afektif adalah sebagai berikut: Tabel IV. 8. Respon Mahasiswa Terhadap Rubrik Tajuk Rencana dengan Skala Afektif No
Pernyataan
Nilai
Rangking 51
1
Setelah membaca Rubrik Tajuk saya merasa simpati
269
8
2
Setelah membaca Rubrik Tajuk saya merasa empati
260
11
3
Saya senang membaca rubrik seperti Rubrik Tajuk
265
9
4
Rubrik tajuk membawa dampak positif pada saya
278
7
5
Tajuk rencana merupakan rubrik yang menarik
286
6
6
Setelah membaca Tajuk Rencana wawasan saya 306
5
bertambah 7
Saya merasa prihatin melihat kisruh menjadi pilihan 314
4
dalam menyelesaikan perbedaan 8
Saya tidak percaya dengan adanya politik bersih
332
1
9
Saya merasa sangat empati melihat anggota legislatif 327
3
melakukan perjalanan yang mubazir 10
Sangat
menyedihkan
melihat pemerintah
yang 329
2
meliburkan hari kejepit tanpa visi sama sekali 11
Saya berpikir dua kali ketika akan menyimpan uang 262
10
di bank 12
Saya merasa tidak simpati lagi terhadap Obama
278
7
52
c. Kategori Skala Konatif (Psikomotorik)
Dengan menggunakan software SPSS 14, akan dicari nilai rata-rata dan standar deviasi dari total skor 81 responden pada skala konatif adalah sebagai berikut: Tabel IV. 9. Deskriptif Skala Konatif jenis_kelamin laki-laki perempuan Total
Mean 40,49 41,24 40,87
N 41 41 82
Std. Deviation 4,884 4,619 4,740
Dari tabel di atas didapatkan nilai mean untuk laki-laki sebesar 40,49 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,884, nilai mean perempuan sebesar 41,24 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,619 dan nilai mean secara keseluruhan adalah sebesar 40,87 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,740. Sehingga didapatkan nilai skala untuk masing-masing kategori sebagai berikut: Tinggi = i ≥ 45,61 Sedang = 36,13 ≤ i < 45,61 Rendah = i < 36,13 Dengan menggunakan hasil pengkategorian di atas, didapatkan distribusi frekuensi untuk 81 responden adalah sebagai berikut: Tabel IV. 10. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Konatif
Valid rendah sedang
Frequency Percent 37 45,1 45 54,9
Valid Cumulative Percent Percent 45,1 45,1 54,9 100,0
53
Total
82
100,0
100,0
Dari tabel di atas, diketahui bahwa untuk kategori skala konatif adalah tidak ada yang memiliki respon tinggi terhadap Rubrik Tajuk Rencana, respon sedang sebanyak 45 orang dan respon rendah sebanyak 37 orang. Sehingga dapat disimpulkan, untuk skala konatif mayoritas mahasiswa memiliki respon yang sedang terhadap Rubrik Tajuk Rencana yaitu sebesar 54,9%. Penilaian mahasiswa terhadap kesebelas pertanyaan tentang Rubrik Tajuk Rencana dengan Skala Konatif adalah sebagai berikut:
Tabel IV. 11. Respon Mahasiswa Terhadap Rubrik Tajuk Rencana dari Skala Konatif No
Pernyataan
Nilai
Rangking 54
1
Setelah membaca rubrik tajuk saya lebih mengetahui 302 isu-isu yang sedang berkembang baik di dalam maupun luar negeri
6
2
Saya baru tahu ada rubrik tajuk
212
9
3
Saya tiap hari membaca koran
207
11
4
Rubrik tajuk rencana merupakan bacaan utama saya
209
10
5
Rubrik Tajuk Rencana tidak pernah saya lewatkan 225
8
untuk saya baca 6
Tajuk rencana merupakan rubrik yang sering saya baca 209
10
7
Musyawarah adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan 363
2
perbedaan 8
Sangat sulit menemukan politik yang bersih
371
1
9
Menuntut transparansi dan penegakkan hukum bagi 357
3
anggota legislatif yang mengadakan studi banding “mubazir” 10
Dengan adanya hari kejepit, membuat orang-orang jadi 339
4
malas masuk kerja dan memilih “bolos” 11
Lebih baik menyimpan uang di rumah daripada di 253
7
bank 12
Saya tidak akan menjadi orang munafik seperti Obama
304
5
55
3. Analisis Chi Square
a. Analisis Chi Square Skala Kognitif Tabel IV. 12. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Kategori Kognitif Jenis Kelamin *Kategori Skala Kognitif Crosstabulation skala_kognitif sangat tinggi jenis_kela min
Sedang
tinggi
Total
laki-laki
1
2
38
41
perempuan
2
3
36
41
3
5
74
82
Total
Tabel di atas menggambarkan tabulasi silang antara jenis kelamin dengan Skala Kognitif. Berdasarkan tabel di atas diketahui 41 responden (50%) yang berjenis kelamin laki-laki, diantaranya 1 responden memiliki aspek kognitif dengan kategori sangat tinggi, 2 responden memiliki aspek kognitif dengan kategori sedang dan 38 responden memiliki aspek kognitif dengan kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden laki-laki memiliki respon tinggi terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika. Sedangkan untuk perempuan dari 41 responden (50%), 2 responden diantaranya memiliki aspek kognitif dengan kategori sangat tinggi, 3 responden memiliki aspek kognitif dengan kategori sedang dan 36 responden memiliki aspek kognitif dengan kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden perempuan memiliki respon tinggi terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika.
56
Sehingga, jika disimpulkan secara keseluruhan mayoritas responden memiliki respon yang tinggi terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika yaitu sebanyak 74 responden dengan perincian 38 responden laki-laki dan 36 responden perempuan. Tabel IV. 13. Chi Square Skala Kognitif Chi Square Test Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Asymp. Sig. (2-sided)
df
26,833(a) 32,766
26 26
,418 ,169
,690
1
,406
82
a . 54 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,50.
Hipotesis untuk pengujian ini adalah: Ho = Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan skala kognitif H1 = Ada hubungan antara jenis kelamin dengan skala kognitif
Pengambilan Keputusan: Berdasarkan perbandingan nilai Chi Square hitung dan Chi Square tabel: Jika Chi Square Hitung < Chi Square Tabel, maka Ho diterima Jika Chi Square Hitung > Chi Square Tabel, maka Ho ditolak Berdasarkan probabilitas (prob) : Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak Dari output didapatkan Chi Square Hitung adalah 26,833
57
Sedang Chi Square tabel bisa dihitung pada tabel Chi Square, dengan α = 0,05 dan df=26. Didapat Chi Square tabel adalah 38,89 Oleh karena Chi Square Hitung < Chi Square Tabel (26,83 < 38,89), maka Ho diterima. Dengan menggunakan uji probabilitas terlihat bahwa pada kolom Asymp.Sig (2tailed) adalah 0,418 atau probabilitas di atas 0,05 (0,418 > 0,05) dengan demikian Ho diterima Keputusan: Dengan demikian Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Kognitif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari skala kognitif, jenis kelamin tidak mempengaruhi respon mahasiswa terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika.
b. Analisis Chi Square Skala Afektif Tabel IV. 14. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Kategori Skala Afektif
skala_afektif rendah jenis_kela min Total
laki-laki perempuan
sedang
Total
12
29
41
9
32
41
21
61
82
Tabel di atas menggambarkan tabulasi silang antara jenis kelamin dengan skala afektif. Berdasarkan hasil tabel di atas diketahui 41 responden (50%) yang
58
berjenis kelamin laki-laki, diantaranya 12 responden memiliki aspek afektif dengan kategori rendah dan 29 responden memiliki aspek afektif dengan kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden laki-laki memiliki respon sedang terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika. Sedangkan untuk responden perempuan dari jumlah responden sebanyak 41 orang (50%), diantaranya 9 responden memiliki aspek afektif dengan kategori rendah dan 32 responden memiliki aspek afektif dengan kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden perempuan memiliki respon sedang terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika. Sehingga, jika disimpulkan secara keseluruhan mayoritas responden memiliki respon sedang terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika yaitu sebanyak 61 responden dengan perincian 29 responden laki-laki dan 32 responden perempuan.
Tabel IV. 15. Chi Square Skala Afektif Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Asymp. Sig. (2-sided)
df
19,244(a) 24,185
21 21
,570 ,284
,239
1
,625
82
a 42 cells (95,5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,50.
Hipotesis untuk pengujian ini adalah: Ho = Tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Afektif
59
H1 = Ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Afektif Pengambilan Keputusan: Berdasarkan perbandingan nilaia Chi Square hitung dengan Chi Square tabel: Jika Chi Square Hitung < Chi Square Tabel, maka Ho diterima Jika Chi Square Hitung > Chi Square Tabel, maka Ho ditolak Berdasarkan probabilitas (prob): Jika Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak Dari output didapatkan Chi Square Hitung adalah 19,244 Sedang Chi Square tabel bisa dihitung pada tabel Chi Square, dengan α=0,05 dan df=21. Didapat Chi Square tabel adalah 32,67 Oleh karena Chi Square Hitung < Chi Square Tabel (19,24 < 32,67), maka Ho diterima. Dengan menggunakan uji probabilitas terlihat bahwa pada kolom Asymp.Sig (2tailed) adalah 0,57 atau probabilitas di atas 0,05 maka (0,57 > 0,05), dengan demikian Ho diterima. Keputusan: Dengan keputusan Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan skala afektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari skala afektif, jenis kelamin tidak mempengaruhi respon mahasiswa terhadap rubrik tajuk rencana di Republika.
c. Analisis Chi Square Skala Konatif
60
Tabel IV. 16. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Kategori Konatif jenis_kelamin * skala_konatif Crosstabulation Count skala_konatif rendah jenis_kela min
sedang
Total
laki-laki
20
21
41
Perempuan
17
24
41
37
45
82
Total
Tabel di atas menggambarkan tabulasi silang antara jenis kelamin dengan skala konatif. Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa 41 responden (50%) yang berjenis kelamin laki-laki, diantaranya adalah 20 responden memiliki aspek konatif dengan kategori rendah dan 21 responden memiliki aspek konatif dengan kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden lakilaki memiliki respon sedang terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika. Sedangkan untuk responden perempuan berjumlah 41 responden (50%), sebanyak 17 responden memiliki aspek konatif dengan kategori rendah dan sebanyak 24 responden memiliki aspek konatif dengan kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden perempuan memiliki respon sedang terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika. Sehingga, jika disimpulkan secara keseluruhan mayoritas responden memiliki respon yang sedang terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika yaitu sebanyak 45 responden dengan perincian sebanyak 21 responden laki-laki dan 24 responden perempuan. Tabel IV. 17. Chi Square Skala Konatif Chi-Square Tests
61
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Asymp. Sig. (2-sided)
df
13,186(a) 16,417
19 19
,829 ,629
,522
1
,470
82
a 40 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,50.
Hipotesis untuk pengujian ini adalah: Ho = Tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Konatif H1 = Ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Konatif Pengambilan Keputusan: Berdasarkan perbandingan nilai Chi Square Hitung dan Chi Square Tabel: Jika Chi Square Hitung < Chi Square Tabel, maka Ho diterima Jika Chi Square Hitung > Chi Square Tabel, maka Ho ditolak Berdasarkan probabilitas (prob): Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak Dari output didapatkan Chi Square Hitung adalah 13,186 Sedang Chi Square tabel bisa dihitung pada tabel Chi Square, dengan α=0,05 dan df=19. Didapat Chi Square tabel adalah 30,14 . Oleh karena Chi Square Hitung < Chi Square Tabel (13,186 < 30,14), maka Ho diterima Dengan menggunakan uji probabilitas terlihat bahwa pada kolom Asymp.Sig (2tailed) adalah 0,829 atau probabilitas di atas 0,05 (0,829 > 0,05), dengan demikian Ho diterima
62
Keputusan: Dengan keputusan Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan skala konatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari skala konatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari skala konatif, jenis kelamin tidak mempengaruhi respon mahasiswa terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil analisa data pada bab IV, maka didapat kesimpulannya adalah sebagai berikut: 1. Respon mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika adalah: a. Dilihat dari skala kognitif, mayoritas mahasiswa memiliki respon tinggi terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika yaitu sebesar 90,2% b. Dilihat dari skala afektif, mayoritas mahasiswa memiliki respon yang sedang terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika, yaitu sebesar 74,4% c. Dilihat dari skala konatif, mayoritas mahasiswa memiliki respon yang sedang terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika, yaitu sebesar 54,9%
63
64
2. Respon mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 UIN Syarif Hidayatullah berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut: a. Jika dilihat dari skala kognitif, jenis kelamin tidak mempengaruhi respon mahasiswa terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika b. Jika dilihat dari skala afektif, jenis kelamin tidak mempengaruhi respon mahasiswa terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika c. Jika dilihat dari skala konatif, jenis kelamin tidak mempengaruhi respon mahasiswa terhadap Rubrik Tajuk Rencana di Republika
B. Saran Untuk mahasiswa/I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi: 1. Agar lebih sering membaca Koran agar pengetahuan bertambah dan mengetahui kejadian-kejadian yang sedang terjadi baik di dunia nasional maupun internasional
65 DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku Agus Suyanto: Psikologi Umum, (Jakarta Bumi Aksara, 2004) Ahmad Subandi, Psikologi Sosial¸(Jakarta: Bulan Bintang, 1982) Cet II Bimo Walsito, Pengantar Psikologi Umum. (Yogyakarta UGM, 1996) Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005) Djalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999) Djuarsa Sendjaya, Teori Komunikasi, cet ke-9 Harimurti Kridalaksana, Leksikan Komunikasi, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1984) Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2002) cet. Ke-23 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1989), Edisi Revisi Monasse Mallo, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Penerbit Karunika, 1986) Mondry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983) Nurudin, M.Si, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007)
66
Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi Mandar Maju, (Bandung: Remaja Rosda Karya), 1989) Pasaribu Amudi, Pengantar Statistik, (Jakarta: Ghalia Indonesia) Poerdawarminta, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: UT: 1999) Cet III Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana 2006) Romli, Asep Syamsul M, Jurnalistik Terapan, (Bandung: Batik Press, 2005) Ronny Kountur, Metode Penelitian, (Jakarta: CV Taruna Gravica, 2003, cet ke-I) Sudjana, Metoda Statistika (Bandung: Penerbit Tasito, 2002) Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi AKsara. 1996) Soenarjo dan Djoenarsih S. Soenarjo, Himpunan Istilah Komunikasi, (Yogyakarta: Liberty: 1983) Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006)
Artikel Internet: Media Massa, artikel diakses pada tanggal 25 Juni 2009 dari http://van25hours.multiply.com/journal/item/3/Internet_Media_Massa David sanjana, Peran dan Fungsi Media Massa, artikel diakses pada tanggal 21 Juli 2008 dari http://davidsanjana.wordpress.com/2008/07/21/peran-fungsi-mediamassa/
67 Imung Pujanarko, “Pengertian Tajuk Rencana atau Editorial dalam Media Massa”, artikel diakses pada tanggal 27 Mei 2011, dari http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20080305135954
Skripsi Amelia Saraswati, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006) Maya Paramitha Dewi, “Respon Mahasiswa FDK Terhadap Program Jika Aku Menjadi di Trans TV”, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Jakarta, 2009)
Koran Republika Edisi Tanggal 23 – 28 Mei 2011
Daftar Kuesioner
Pendahuluan Dengan ini, saya Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini: Nama
: Dera Mugni Labib Alluqoni
Tempat/Tanggal Lahir
: Bandung, 27 Mei 1986
Jurusan/Semester
: Jurnalistik/XIV
Bermaksud untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahid Jakarta Angkatan 2008 terhadap Rubrik Tajuk Republika Edisi Tanggal 23-28 Mei 2011. Penelitian tersebut dalam rangka penulisan karya ilmiah (skripsi). Sehubungan dengan itu, saya memohon kepada mahasiswa/I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi kiranya berkenan mengisi pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang saya ajukan dengan benar dan dalam keadaan sadar. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, 20 Juni 2011
(Dera Mugni Labib Alluqoni)
I.
Pada Bagian Ini Anda diminta Untuk Menuliskan Beberapa Informasi Mengenai Diri Anda a. Nama : b. Usia : (tahun) c. Jenis Kelamin : (lingkari jawaban yang sesuai) 1. Pria 2. Wanita d. Jurusan : e. No.Hp :
II.
Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab semua pertanyaan mengenai Respon Anda terhadap Rubrik Tajuk Republika. Jawaban yang Anda berikan sesuai dan benar. Beri tanda cek list pada salah satu jawaban yang tersedia di bawah ini Keterangan: SS = Sangat Setuju S = Setuju R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
A. Pernyataan Skala Kognitif No Pernyataan 1 Saya mengisi waktu luang saya dengan membaca Koran 2 Republika adalah salah satu Koran nasional 3 Editorial atau tajuk adalah tulisan kolom yang dibuat oleh redaksi pers, dimuat dihalaman khusus bagi tulisan-tulisan opini tentang suatu masalah atau peristiwa 4 Rubrik tajuk di harian Republika merupakan bentuk tajuk interpretative yaitu tajuk yang selalu memaparkan pendapat tentang suatu masalah yang muncul di masyarakat 5 Rubrik tajuk di harian Republika merupakan bentuk tajuk kritik yaitu tajuk yang selalu menyajikan kritik konstruktif disampaikan redaksi media terhadap keganjilan di masyarakat 6 Rubrik tajuk di harian Republika merupakan tajuk persuasive yaitu tajuk yang selalu bertujuan mengajak masyarakat melakukan perbuatan tertentu demi kepentingan umum 7 Rubrik tajuk di harian Republika merupakan tajuk pujian yaitu tajuk yang selalu berisi pujian yang ditampilkan guna memupuk rasa kebersamaan demi suatu tujuan tertentu 8 Rubrik tajuk dapat menambah wawasan 9 Rubrik tajuk mengangkat salah satu masalah yang sedang terjadi di Indonesia 10 Rubrik tajuk terdapat pesan moral 11 Rubrik tajuk membuat saya tahu tentang topik hangat yang terjadi di Indonesia 12 Rubrik tajuk mudah diterima oleh semua
STS
TS
R
S
SS
13 14 15 16 17
18
19 20
kalangan Rubrik tajuk hanya menyajikan berita politik Dalam satu minggu saya sering membaca rubrik tajuk Kisruh masih menjadi pilihan dalam menyelesaikan masalah perbedaan. Politik sejatinya menyertakan nilai-nilai kebenaran. Dengan alasan studi banding, anggota legislatif telah menghabiskan uang Negara untuk perjalanan yang hanya ingin melihat-lihat keindahan negeri tetangga Keputusan Pemerintah untuk meliburkan hari kejepit tanpa visi sama sekali, menimbulkan kesan bahwa Pemerintah hanyalah membangun kemalasan bersama Saat ini menyimpan uang di bank tidak aman Pidato Obama mengenai perdamaian di Palestina hanyalah bagian dari sebuah drama yang dimainkan olehnya untuk menghibur dunia.
B. Pernyataan Skala Afektif No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pernyataan Setelah membaca Rubrik Tajuk saya merasa simpati Setelah membaca Rubrik Tajuk saya merasa empati Saya senang membaca rubrik seperti Rubrik Tajuk Rubrik tajuk membawa dampak positif pada saya Tajuk rencana merupakan rubrik yang menarik Setelah membaca Tajuk Rencana wawasan saya bertambah Saya merasa prihatin melihat kisruh menjadi pilihan dalam menyelesaikan perbedaan Saya tidak percaya dengan adanya politik bersih Saya merasa sangat empati melihat anggota legislatif melakukan perjalanan yang mubazir Sangat menyedihkan melihat pemerintah yang meliburkan hari kejepit tanpa visi sama sekali Saya berpikir dua kali ketika akan menyimpan uang di bank Saya merasa tidak simpati lagi terhadap Obama
STS
TS
R
S
SS
C. Pernyataan Skala Konatif No 1
2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
Pernyataan Setelah membaca rubrik tajuk saya lebih mengetahui isu-isu yang sedang berkembang baik di dalam maupun luar negeri Saya baru tahu ada rubrik tajuk Saya tiap hari membaca koran Rubrik tajuk rencana merupakan bacaan utama saya Rubrik Tajuk Rencana tidak pernah saya lewatkan untuk saya baca Tajuk Rencana merupakan rubrik yang sering saya baca Musyawarah adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan perbedaan Sangat sulit menemukan politik yang bersih Menuntut transparansi dan penegakkan hukum bagi anggota legislatif yang mengadakan studi banding “mubazir” Dengan adanya hari kejepit, membuat orangorang jadi malas masuk kerja dan memilih “bolos” Lebih baik menyimpan uang di rumah daripada di bank Saya tidak akan menjadi orang munafik seperti Obama
STS
TS
R
S
SS