Analisis Wacana Materi Khotbah Jumat Muhasabah Dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag (2010-2011) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh Faiz Fikri Al-Fahmi NIM: 109051000071
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JA K A RT A 1434 H/2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 16 Mei 2013 Penulis
Faiz Fikri Al Fahmi
ABSTRAK Faiz Fikri Al Fahmi Nim : 109051000071 “Analisis Wacana Materi Khotbah Jumat Muhasabah Dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag (Tahun 2010-2011).” Berdakwah melalui khotbah Jumat merupakan sarana media dakwah yang dinilai cukup efektif dalam menyampaikan pesan – pesan dakwah dari pada media dakwah lainnya. Khotbah adalah sarana istimewa dalam dakwah untuk menyampaikan pesan dan menerangkan fikrah tertentu secara indoktiner, di antara sarana khotbah adalah membawa pendengar untuk menyimak, menerima, dan membangkitkan rasa dalam hatinya terhadap pesan yang disampaikan Khotib. Namun tidak diragukan lagi bahwa tema materi khotbah adalah masalah utamanya, setelah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag memilih tema tentang muhasabah dzikrulmaut inilah yang akan menjadi fikrah dalam materi khotbah Jumatnya untuk mengajak manusia kembali kepada Allah melalui muhasabah dzikrulmaut. Lalu yang menjadi pertanyaan utama adalah Bagaimana wacana pesan dakwah yang dikemas oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag dalam khotbahnya? Bagaimana kognisi sosial dan konteks sosial yang melatar belakangi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag? Secara kajian teori, penulis mengambil teori yang sudah sering dipakai pada saat ini yaitu analisis wacana Teun A. Van Dijk yang bersifat menganalisis teks. Menurutnya penelitian wacana tidak hanya terbatas pada teks semata, tetapi juga bagaimana suatu teks diproduksi dan juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau fikiran serta kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.dilihat juga dari kognisi sosial dan konteks sosial. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis wacana dengan pendekatan kualitatif. data yang diperoleh oleh peneliti langsung dari objek penelitian. Yaitu berupa rekaman khotbah jum'at yang disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag tahun 2010-2011. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi teks dengan mengumpulkan beberapa bahan baik dari buku maupun internet yang berkaitan dengan penelitian. Penulis menyimpulkan bahwa wacana pesan dakwah yang dikemas oleh Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag dalam khotbahnya menggunakan kata-kata tabsyir dan indzar yang lugas serta mengemas kisah aktual yang inspiratif dan penuh dengan hikmah. Jika dilihat dari kognisi sosial ketiga judul materi khotbah Jumat ini mengajak untuk larut dalam kajian yang berisi pelajaran, kisah, atau permasalahan kematian yang patut menjadi renungan. Dalam konteks sosial dapat diketahui bahwa alasan beliau dalam menulis materi khotbah Jumat ini adalah untuk membuktikan bahwa pesan moral dan sosial dapat menjadi sebegitu menarik bila diolah secara kreatif.
i
KATA PENGANTAR Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan kemudahan dari-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan pada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, para keluarga beliau, para sahabat beliau yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan kebaikan hingga hari pembalasan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari benar bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak terkait, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karena berkat arahan, bantuan, petunjuk dan motivasi yang diberikan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna mendapatkan gelar Strata Satu (S1) di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada ayahanda tercinta, Bapak Naseri Pain dan Ibunda Ida Farida, S.Pd. I yang tak henti-hentinya mendoakan, memberi dukungan moril maupun materil, semangat dan motivasi kepada penulis. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs. Mahmud Djalal, M.A, selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan. Dan Drs. Study Rizal, L.K, M.A, selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. 3. Bapak Drs. Jumroni, M.Si, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, selalu memberikan bantuan kepada penulis selama perkuliahan. 4. Dra. Umi Musyarofah, M.A, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). 5. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan kepada penulis, saran serta motivasi selama penulisan skripsi ini. Terimakasih atas bantuannya. 6. Seluruh Dosen dan Karyawan di Lingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Untuk keluargaku yang sekuat tenaga memberikan pendidikan kepada penulis hingga penulis bisa menyusun skripsi ini dan memberikan materi dan motivasi kepada penulis. 8. H. Ihsan, S.Pd, MM dan Hj. Siti Munasibah, S. Ag dan keluarga yang telah mendidik penulis dan juga tak kenal lelah menyemangati penulis. 9. Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag dan Dra. Tuty Alawiyah beserta keluarga yang dengan kesabaran dan kasih sayang memberi dukungan dan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, serta memberikan bantuan berupa informasi dan data yang diperlukan.
iii
10. Kakek dan Nenekku tercinta, Encang Encing, dan seluruh keluarga besar H. Suhanda dan Bapak Pain. 11. Adik-adikku tersayang, Puput, Hilya, Zahra, dan semua saudara dan sepupuku yang tercinta. 12. Sahabat-sahabatku, Bang Emi, Bang Asep, Bang Ade, Windi, Rina, Neneng, yang telah memberikan motivasi selama penyusunan skripsi ini. 13. Prof. Dr. Kh. Ali Mustafa Yakub, MA serta para Dosen Institute for hadith sciences yang telah memberikan banyak motivasi serta doa kepada kami, Doa dan keridhoan kalian adalah senjata maha dahsyat yang dapat mengantarkan kesuksesan bagi penulis. 14. Kawan-kawan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2009, dan temanteman mahasantri Darus Sunnah angkatan 2010 terimakasih atas kebersamaannya, penulis bangga menjadi bagian dari kalian. Tetap berjuang dan tetap semangat! 15. Tak lupa untuk ‘dia’ yang ada nun jauh di sana, yang mana disela-sela kuliahnya dia terus memotivasi penulis. Sentuhan semangatnya mampu meramaikan suasana hati dan menjadikan panorama yang indah dalam hati saat gundah. Besar harapan penulis bahwa skripsi ini dapat menambah keilmuan terutama bagi rekan-rekan mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis sadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis menyadari pentingnya kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat menjadi
iv
masukan di masa mendatang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak lainnya pada umumnya.
Ciputat, 16 Mei 2013 Penulis
Faiz Fikri Al-Fahmi
v
LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK........................................................................................................ i KATA PENGANTAR..................................................................................... ii DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………. 1 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah…………………...
8
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian........………………….. 9 D. Metodologi Penelitian.……………………...................
10
E. Tinjauan Pustaka...................……………………....….
18
F. Sistematika Penulisan...……………..........…………… 19
BAB II
LANDASAN TEORITIS A. Tinjauan Tentang Analisis Wacana...…………………. 21
BAB III
B. Khotbah Jumat.……..…………………………………
37
C. Muhasabah.........................................…………………
48
GAMABARAN UMUM SOSOK USTAZ DR. H. SUNANDAR, M.AG A. Profil Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag........................... 51 B. Karya – Karya Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag............
57
C. Karier Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag..........................
59
D. Aktivitas Dakwah Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag....... 62
vi
BAB IV
ANALISIS WACANA MATERI KHOTBAH JUMAT USTAZ DR. H. SUNANDAR, M.AG A. Wacana
Materi
Khotbah
Jumat
Muhasabah
Dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag Tahun
BAB V
2010-2011....................................................................
64
B. Analisis Wacana Berdasarkan Kognisi Sosial.............
79
C. Analisis Wacana Berdasarkan Konteks Sosial............
80
PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………….
84
B. Saran-Saran…………………………………………..
86
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakag Masalah Sebagai fenomena keagamaan, perintah tentang dakwah serta pengertian atau makna yang dikandungnya bersumber dari wahyu Tuhan yang tercantum dalam Al-Qur‟an (Surat Ali Imran, 3: 104), yaitu: Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung”. Dakwah harus terus menerus berjalan tanpa henti, yang dilaksanakan oleh da‟i atau mubalig (komunikator dakwah), yang sesungguhnya merupakan tugas setiap manusia atau setiap individu, sebagaimana eksistensi dakwah sebagai suatu amal saleh. Justazru itu, dakwah harus diamalkan atau dilaksanakan sebagai fardu ain, sehingga tidak seorangpun boleh menghindarinya. Jadi, pelaksanaan dakwah itu dibebankan pada tiap-tiap individu tidak terkecuali, sehingga dengan demikian tugas dakwah adalah tugas semua manusia sesuai dengan kemampuannya. Walaupun demikian dalam pelaksanaan dakwah hendaknya dilakukan oleh seseorang sebagai pilihan hidup dan bidang keahlian khusus yang diperoleh melalui pendidikan, pengalaman dan pengabdian. Demikian juga dakwah, hendaknya dilakukan secara bersama-sama dengan individu-individu lain dalam suatu kelompok, organisasi atau korps, sehingga pelaksanaan dakwah itu teorganisasi dan terlembagakan. 1
1
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi, h. 19.
1
2
Salah satu Ustaz yang cukup sering menjalankan aktivitas dakwahnya adalah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, beliau merupakan dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam dakwahnya beliau menggunakan fasilitas khotbah Jumat sebagai
metode dakwah beliau
dzikrulmaut. Dengan
yang terfokus
pada muhasabah
waktu yang singkat beliau merangkai materi
khotbah Jumat tersebut dengan tema khotbah yang aktual sesuai dengan keadaan dan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat. Khotbah adalah sarana istimewa dalam dakwah untuk menyampaikan pesan dan menerangkan fikrah tertentu. Diantara sarana khotbah adalah membawa pendengar untuk menyimak, menerima, dan membangkitkan rasa dalam hatinya terhadap fikrah yang disampaikan dan diserukan oleh khatib. Pendengar menjadi bersemangat kepada fikrah itu dan mempersiapkan diri untuk membela fikrah itu dengan jiwa raga ketika diperlukan. Hal ini tidak cukup dengan bukti-bukti logis yang kering atau argumentasi akal semata, tetapi dengan menggetarkan rasa dan berbicara dengan hati.2 Khotbah Jumat, paling tidak bisa dilihat dari dua sisi, sebagai ibadah khusus yang berhubungan erat dengan shalat Jumat, dan sebagi media dakwah yang berkaitan erat dengan pembinaan umat.3 Sebagai media dakwah dan media pembinaan umat, materi khotbah dan khatbahnya sendiri, harus dipersiapkan dengan baik. Apalagi jika diperhatikan, khotbah Jumat merupakan salah satu media pembinaan yang
2
Taufik Al-Wa‟iy, Dakwah Ke Jalan Allah: Muatan, Sarana dan Tujuan, (Jakarta: Robbani Press, 2010), h. 391. 3 Taufik Al-Wa‟iy, Dakwah Ke Jalan Allah: Muatan, Sarana dan Tujuan, h. 391-392.
3
bersifat indoktiner, yang harus didengar dengan baik dan tekun oleh para jamaah, inshat (diam dan mendengarkan) hukumnya wajib.4 Untuk mempermudah pemahaman kita terkait dengan konstruk kematian maka kita dapat menganalisanya, dengan cara mengingatkan orang beriman dalam khotbah, seminar keagamaan dan lain sebagainya. Karena itu, salah satu keyakinan orang beriman akan adanya kehidupan sesudah kematian menyebabkan dirinya selalu berada dalam mode standby menghadapi
kematian.
Ia
memandang
kematian
sebagai
suatu
keniscayaan. Orang beriman sangat dipengaruhi oleh pesan Nabi Muhammad SAW: “Banyak-banyaklah mengingat penghapus kenikmatan, yakni kematian.”(HR Tirmidzi). Khotbah Jumat hukumnya wajib, khotbah Jumat disampaikan untuk seluruh jemaah salat Jumat. Hal lain yang menjadi ciri khas khotbah Jumat adalah sesuai dengan nama harinya sehingga akan senantiasa teratur peristiwanya dan lebih sering kejadiannya jika dibandingkan khotbah yang lain. Selain itu, jika diamati lebih cermat khotbah Jumat juga mempunyai keistimewaan yaitu, terdiri dari dua bagian. Khotbah bagian pertama pada umumnya berisi materi utama yang dikhotbahkan dengan disertai data, fakta, analisis, sejarah, dan ayat-ayat Alquran atau hadis. Khotbah bagian kedua biasanya berisi simpulan dan penekanan dari khotbah tersebut. Pesan-pesan keagamaan disampaikan melalui rangkaian kegiatan shalat Jumat secara rutin, dengan prosedur sederhana dan tanpa
4
Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani, 1998), h. 85.
4
memerlukan biaya besar. Melalui rangkaian kegiatan tersebut diharapkan menyampaikan pesan keagamaan berlangsung secara efektif dan efisien.5 Hal-hal yang dapat menggetarkan hati dan pemikiran serta yang menyentuh perasaan dalam khotbahlah yang menjadi pilar penting dalam khotbah. Keduanya akan membentuk dalil aqli dan argumen logika bersama hal-hal lain yang ada dalam ungkapan yang disampaikan, siapa yang mengatakan, tema, dan khatib yang menyampaikan. Tidak diragukan lagi bahwa tema khotbah adalah masalah utamanya, itulah objek yang dijelaskan oleh khatib, itulah fikrah yang hendak disampaikan seorang da‟i kepada mad‟unya. Karena itu, berbagai langkah harus fokus pada tema itu. Pertama, khotib mengumpulkan poinpoin penting kemudian menyusunnya, menempatkan setiap poin itu pada tempatnya yang sesuai, kemudian pilihan kalimat untuk mengantarkan semua poin itu kepada para pendengar. Setelah memilih tema yang hendak disampaikan dalam khotbah pekerjaan berikutnya adalah menentukan cara yang dapat meyakinkan pendengar, menarik perhatian mereka, dan mampu menggetarkan semangat mereka terhadap seruan khotib.6 Efektifitas khotbah Jumat dapat dilihat manakala pesan-pesan yang disampaikan seorang khatib dapat terealisasi dengan baik yang diwujudkan dengan adanya perubahan-perubahan terhadap sikap dan pola prilaku masyarakat dengan cara meninggalkan cara-cara lama yang tidak sesuai dengan ketentuan Islam. Namun begitu tidak dapat dipungkiri proses yang demikian tidak selamanya dapat berjalan dengan lancar, tidak jarang timbul konflik-konflik. Harus 5
Hiroko Horikhosi, Kiyai dan Perubahan Sosial, (Jakarta: LP3M, 1987), h. 232. Lihat juga Ali Maschan Musa, Kiyai dan Politik Dalam Wacana Civil Society, (Surabaya: Lepkus, 1999), h. 60. 6
Taufik Al-Wa‟iy, Dakwah Ke Jalan Allah: Muatan, Sarana dan Tujuan, h. 329.
5
disadari bahwa proses perubahan akan berjalan penuh dengan tantangan dan bukannya tanpa persoalan.7 Rendahnya efektifitas khotbah Jumat karena berkaitan dengan dengan bidang kehidupan yang sarat akan nilai-nilai, budaya serta tradisi yang telah berakar kuat.8 Untuk itu perlu dikenali faktor pendorong dan penghambat keefektifannya.9 Penggunaan khotbah Jumat sebagai sarana perubahan sosial terlebih dahulu harus diidentifikasi serta diantisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang akan timbul. Efektifitasnya juga tergantung dari bidang mana yang hendak diubah. Semakin kuat dan mengakar suatu bidang akan semakin membutuhkan waktu lama dalam proses sosialisasi tersebut. Masyarakat sebagai pemegang peran terlebih dahulu perlu dibangunkan dan diyakinkan akan perlunya menerima nilai-nilai baru sebagaimana yang ditawarkan melalui khotbah Jumat. Sebab mustahil masyarakat akan menerima nilai-nilai baru sedangkan mereka belum mengetahui dan memahami isi khotbah Jumat. Pada dakwah kontemporer, salah satu Ustaz yang cukup sering menjalankan aktivitas dakwahnya adalah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, seperti yang sudah penulis ungkapkan di atas, latar belakang beliau juga dosen PMA pendidikan kader mubalig al-Azhar Pusat dan alumni UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah, Jurusan Dakwah, Fakultas Ushuluddin, 1989. Selain itu, beliau adalah salah seorang penasehat 7
Soetandyo Wignyosoebroto, “Perubahan Sosial Dan Perubahan Tantangan Hukum Di Indonesia” dalam Masyarakat Kebudayaan dan Politik, (Surabaya: Fakultas Ilmu Sospol, 1987), h. 92. 8
Soerjono Soekanto, Beberapa Permasalahan Hukum Dalam Kerangka Pembangunan Hukum Di Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, 1976), h. 150. 9
Soerjono Soekanto, Press, 1982), h. 25.
Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, (Jakarta: Rajawali
6
Mejelis Zikir Az-Zikra di bawah pimpinan Ustaz Arifin Ilham, beliau juga aktif memberikan ceramah khotbah Jumat di masjid-masjid Jabodetabek. Dengan kapasitas pendidikan dan status tersebut, tentu saja aktivitas dakwah dai yang satu ini perlu diperhitungkan, apalagi beliau juga pernah belajar di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo. Oleh karena itu, penulis berfokus menganalisa materi khotbah yang disampaikan beliau dengan menggunakan analisis wacana sebagai metode penelitian. Dengan menggunakan metode analisis wacana, tidak hanya akan mengetahui isi teks tersebut, tetapi juga bagaimana pesan itu dikemas dan diatur sedemikian rupa sehingga sampai kepada masyarakat atau jamaah Jumat. Sasaran yang dituju oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag (Mad‟unya) dalam penyampaian pesan dakwah melalui khotbah Jumatnya di berbagai masjid ditujukan kepada masyarakat umum secara luas tanpa melihat strata sosial, jabatan, usia, dan sebaginya. Terlebih pembahasan khotbah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag lebih cenderung kepada bahasan muhasabah dzikrulmaut dan sekitarnya yang itu berarti setiap kita akan mengalami kematian. Semuanya pasti akan mengalami kematian karena kematian itu milik semua makhluk Allah, manusia, hewan, tumbuhan termasuk bangsa malaikat dan setan semuanya akan merasakan apa yang namanya kematian. Kematian adalah sebuah tahapan dari kehidupan yang kejadiannya bersifat pasti. Ia akan datang menjemput tanpa dapat dihindari. Kehadirannya sering menimbulkan ketakutan pada awalnya dan senantiasa melahirkan kesedihan pada akhirnya.
7
Bagaimana kajian ini diulas dan disampaikan dalam khotbah Jumat yang memiliki waktu yang sangat singkat kepada jamaah tanpa melupakan keaktualitasan suatu materi
yang disampaikan
untuk
menambah wawasan serta untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbanyak bekal sebelum kita kembali menghadap-Nya. Juga yang lebih menarik lagi adalah beliau menggunakan fasilitas VCD untuk merekam khotbah agar lebih banyak dikonsumsi untuk kemudian bermanfaat bagi orang banyak. Dan juga penyajian materi khotbah Jumatnya yang menarik (husnul „ardh) merupakan salah satu faktor suksesnya khotbah beliau sehingga khotbahnya itu merangsang objek dakwah untuk mendengar, menyimak, dan memperhatikan isi khotbah. Beliau juga menggunakan sistematika bahasan yang teratur, kronologis, aktual dan memahami kondisi objek dakwah, kemudian ditambah dengan ilustrasi-ilustrasi yang relevan, dan lain-lain. Oleh karena itu, berdasarkan pengalaman dan kepribadian beliau, Penulis tertarik untuk mengkaji analisis materi khotbah Jumat beliau selama ini. Dan untuk selanjutnya, tema tersebut Penulis angkat ke dalam sebuah skripsi yang berjudul: “Analisis Wacana Materi Khotbah Jumat Muhasabah Dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag (Tahun 20102011).” Alasan penulis memilih judul ini, karena materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag memiliki perbedaan dan keunikan dengan muhasabah dzikrulmaut tanpa melupakan aspek keaktualannya.
8
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya pembahasan tentang dakwah dan khotbah, maka agar pembahasan lebih terfokus penulis mengemukakan batasanbatasan persoalan dalam skripsi ini. Secara lebih spesisik penulis hanya membatasi pada masalah materi khotbah Jumat analisis wacana kematian materi khotbah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag seri muhasabah dzikrulmaut tahun 2010-2011. Batasan materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag tentang kematian dalam penelitian ini adalah sisi judul menunjukkan keaktualan
serta
penggunaan
fasilitas
VCD
khotbah
yang
dimanfaatkan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag di berbagai kesempatan khotbah Jumat. Tabel 1 Edisi
Judul
Tempat
28 Mei 2010
Jenazah Airlines
Masjid Istiqomah, Ciputat
21 Januari 2011
15 Juli 2011
Andai Aku
Masjid Kantor
Dimakamkan Hari Ini
Walikota Jak-Sel
Belajar Dari Kematian
Masjid Baeturrohman
KH. Zainudin MZ
Jakarta Selatan
9
2. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah bahwa: 1. Bagaimana wacana pesan dakwah yang dikemas oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag dalam khotbahnya? 2. Bagaimana kognisi sosial dan konteks sosial yang melatar belakangi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui idealisme khotib dalam khotbahnya dan menampilkan realita tentang materi khotbah. Melalui analisis wacana model Teun A. Van Dijk, kita akan tahu bukan hanya bagaimana isi teks di dalam khotbah, tetapi bagaimana dan mengapa pesan teks dalam materi khotbah itu disajikan dalam khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis 1) Penelitian ini diharapkan mampu menyumbangkan wacana ilmu pengetahuan yang diperlukan, serta menambah khazanah keilmuan kepustakaan untuk kepentingan akademik.
10
2) Memberikan pengetahuan pada juru dakwah khususnya khatbah bagaimana cara penyampaian materi khotbah yang efektif. 3) Penelitian ini dapat membantu penulis untuk memenuhi syarat gelar sarjana sosial Islam (S.Kom.I) b. Manfaat Praktis Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan juga dapat memberikan masukan akademis bagi materi khotbah para khotib yang dilihat dari analisis wacana model Teun Van A. Djik.
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ialah metode analisis wacana dengan pendekatan kualitatif. Analisis wacana merupakan salah satu bentuk alternatif untuk menganalisis pesan dalam media selain analisis isi kuantitatif.10 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model analisis wacana van Dijk, teori analisis wacana van Dijk merupakan model analisis wacana yang paling banyak digunakan. Ini dikarenakan model tersebut dapat mengelaborasikan elemen-elemen wacana dalam suatu teks secara praktis. Melalui metode ini penulis dapat mengetahui bagaimana sebuah pesan disampaikan lewat kata atau kalimat. Unsur 10
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 68.
11
penting dalam analisis wacana adalah kepaduan, kesatuan, dan penafsiran peneliti. 2. Jenis Penelitian Sebagai karya ilmiah, setiap pembahasan menggunakan metode untuk menganalisa suatu masalah. Metode itu sendiri berfungsi sebagai landasan dalam mengelaborasi suatu masalah. Sehingga suatu masalah dapat diuraikan dan dijelaskan dengan gamblang dan dapat dipahami. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A. Van Dijk. Pendekatan kualitatif ini memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat.11 Model yang digunakan adalah model Teun A. Van Djik menurutnya penelitian wacana tidak hanya terbatas pada teks semata, tetapi juga bagaimana suatu teks diproduksi. Kelebihan analisis wacana model Van Djik adalah bahwa penelitian wacana tidak sematamata dengan menganalisis teks saja, tetapi juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau fikiran serta kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.12
h. 224.
11
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 23.
12
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2006),
12
Melalui analisis wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacana lebih bisa
13
dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan
perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.14 Terdapat tiga struktur yang menjadi elemen analisis wacana dalam pemaparan struktur teks oleh van Djik. Jika digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut: Struktur Makro Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks Superstruktur Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan Struktur Mikro Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.15
13 14
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 68.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), cet. Ke-5, h. 133. 15 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 227.
13
Berikut tabel yang akan menjelaskan satu per satu elemen wacana Teun A. Van Djik yang diterapkan dalam dimensi teks sosial penelitian ini: Tabel 3 Struktur wacana
Hal yang diamati
Struktur Makro
Tematik Tema atau topik yang dikedepankan dalam khotbah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
Suprestruktur
Elemen Topik
Skema Skematik bagaimana pendapat disusun dan di rangkai
Struktur Mikro 1. Semantik Makna yang ingin ditekankan dalam Teks Materi Khotbah
2. Sintaksis Bagaimana kalimat (bentuk, susunan yang dipilih)
3. Stilistik pilihan kata apa yang dipakai dalam Materi Khotbah
Latar, Detail, Maksud, Peranggapan
Bentuk kalimat, Koherensi, Kata ganti Leksikon
Grafis, Metafora, ekspresi
14
4. Retoris Bagaimana dan dengan cara apa penekanan khotbah dilakukan.16
3. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah analisis wacana, adapun objek pada penelitian ini adalah tema materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag tahun 2010-2011. 4. Sumber Penelitian a. Sumber Primer Penelitian Dalam hal ini, data yang diperoleh oleh peneliti langsung dari objek penelitian. Yaitu berupa rekaman khotbah jum'at yang disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag tahun 2010-2011. Dalam mencari data teks ini, peneliti mencari mulai dari mengikuti khotbah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag. Dari rekaman kaset khotbah jum'at kemudian di repro atau tulis ulang untuk selanjutnya dijadikan bahan analisis yang menggunakan model analisis wacana milik Teun A. Van Dijk. b. Sumber Sekunder Penelitian Sumber data sekunder pada penelitian kali ini diperoleh dari sumber-sumber lain yang dirasa mampu untuk mendukung 16
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 228-229.
15
keberhasilan dari proses penelitian. Data ini baik berupa informasiinformasi yang terdapat pada studi kepustakaan berupa teori-teori yang relevan yang berkaitan dengan kajian penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif pada dasarnya penganalisisan data menggunakan sebuah pemikiran yang logis, logika, induksi, analogi, komparasi, dan sejenisnya.17 Selama proses penelitian berlangsung peneliti disini melihat dan meneliti pesan dakwah melalui khotbah yang disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag. Kemudian peneliti juga berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan dan menyalin datadata yang ada kaitannya dalam penelitian ini, seperti koran, buku, dan majalah, sehingga nantinya peneliti dapat merangkum hal-hal yang penting dari semua data yang berhasil didapatkan. Setelah itu yang pada ahirnya peneliti dapat mengolahnya dengan memakai analisis wacana model Teun A Van Dijk yang meliputi enam unsur yaitu: dilihat dari sisi tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retorisnya. 5. Tahapan Prosedur Penelitian 1. Tekhnik Pengumpulan Data Teknik
merupakan
cara
yang
digunakan
peneliti
untuk
mendapatkan data. Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian. Adapun untuk
17
Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 1991), h.12.
16
pelaksanaan penelitian ini, tahapan yang akan dilakukan adalah, sebagai berikut: 1) Wawancara
mendalam
(indepth
interview)
yaitu
sebagai
percakapan antara dua orang atau lebih.18 Sedangkan Observasi dilakukan sebagai metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari narasumbernya 19 untuk memperoleh keterangan data secara lisan melalui tanya jawab yang berupa wawancara dengan responden. 2) Dokumentasi adalah merupakan sebuah teknik untuk mencari dan mendapatkan data mengenai hal-hal yang tertulis.20 Peneliti juga berusaha mendokumentasikan segala hal yang di perlukan dalam proses penelitian. Mulai dari melihat langsung ataupun meminta rekaman dari khutbah yang disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag. Selain itu, peneliti juga mencari informasi yang terkait dengan masalah-masalah penelitian kali ini, baik dari buku, koran, dan majalah sebagai acuan dalam penulisan skripsi ini. Dan untuk memudahkan penganalisaan, pada langkah berikutnya peneliti memutar berulang-ulang untuk kemudian dirubah kedalam bentuk sebuah teks tertulis. 3) Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu
18
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustazaka Setia, 2002), cet. Ke-1, h. 130. 19
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigama Baru, Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Rosdakarya, 2006), h. 35. 20
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 149.
17
utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, mulut dan kulit.
Yang
dimaksud
metode
observasi
adalah
metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian ini dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti melalui penggunaan panca indra.21 Metode observasi yang dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan cara mengamati teksteks dalam materi khotbah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag tahun 2010-2011. Kemudian dari pengamatan tersebut dianalisis dengan teori wacana van Dijk. Setelah itu kita bisa dapat melihat makna ataupun arti yang tersembunyi dalam sebuah teks khotbah Jumat yang disampaikan. 2. Teknik Analisis Data a. Proses Penafsiran Data Penelitian analisis wacana merupakan penelitian kualitatif yang lebih menekankan pada pemaknaan teks dari pada penjumlahan unit kategori. Pada tahap ini, penulis akan memperhatikan teks-teks yang terdapat pada materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag seri muhasabah dzikrulmaut yang kemudian akan ditafsirkan oleh peneliti yang disesuaikan dengan kerangka analisis wacana yang dikemukakan oleh Teun A. van Dijk.
21
Burhan Bungin, Analisis GrafindoPersada, 2006) h. 134.
Data
Penelitian
Kualitatif,
(Jakarta:
PT
Raja
18
b. Penyimpulan Hasil Penelitian Kesimpulan hasil penelitian diambil berdasarkan pada interpretasi peneliti atas obyek yang diteliti dan data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian.
E. Tinjauan Pustaka Judul penelitian yang sudah diteliti sudah banyak sekali yang membahas tentang analisis wacana, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, maka penulis menemukan beberapa judul skripsi yang menggunakan judul yang sama, antara lain: 1. Yusriani Pulungan, 106051001726, 2008, Analisis Wacana Pesan moral dalam Novel De Wints karya AFIFAH AFRA. 2. Astri Putriyani, 103051028444, 2010, Analisis Wacana Rubrik “Media dan Kita” Majalah UMMI Edisi Juli-Oktober 2009. Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang lainnya adalah subjeknya dari penelitian ini adalah memaparkan materi khotbah Jumat Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag yang mengangkat nilai-nilai muhasabah dzikrulmaut tanpa melupakan aspek keaktualannya. Namun dari sekian banyak skripsi yang ada di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan juga di Perpustakaan Utama Uin Syarif Hidayatullah Jakarta penulis tidak menemukan judul skripsi yang sama dengan skripsi yang penulis angkat.
19
F. Sistematika Penulisan Dalam pembahasan penelitian ini, secara sistematis penulisannya dibagi kedalam lima bab. Adapun sistematikanya sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan,
meliputi:
Latar
belakang
masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II
Berisi Landasan Teoritis yang meliputi : Pengertian analisis wacana, model analisis wacana Teun A. van Dijk, kognisi sosial. Dan Khotbah Jumat, meliputi: pengertian khotbah, pengertian khotbah Jumat, syarat dan rukun khotbah Jumat, materi khotbah Jumat, khotbah yang sukses, .
BAB III
Profil Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag meliputi: riwayat hidup Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, riwayat organisasi, karya – karya Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, karya tulis, serial muhasabah (VCD bengkel hati), karier Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, kiprah di media, kiprah di media massa, kiprah di dunia pendidikan, pengalaman kerja, dan aktivitas dakwah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag.
BAB IV
Berisi Analisis Wacana dalam Materi Khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag tahun 2010-2011 yang meliputi : analisis wacana materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H.
20
Sunandar, M.Ag berdasarkan model Teun van Dijk, analisis wacana berdasarkan kognisi sosial, analisis wacana berdasarkan konteks sosial. BAB V
Penutup, meliputi: Kesimpulan dan saran.
BAB II TINJAUAN TEORITIS ANALISIS WACANA
A. Tinjauan Tentang Analisis Wacana 1. Pengertian Analisis Wacana Wacana ialah satuan bahasa yang lengkap sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi di atas satuan kalimat, sebagai satuan tertinggi yang lengkap maka di dalam wacana itu terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami tanpa keraguan apapun.1 Wacana ini di realisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seni ensiklopedia, artikel, dan sebagainya), paragraf atau kata yang membawa amanat yang lengkap.2 Istilah wacana merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yakni discourse, kata discourse berasal dari bahasa latin discursus, dis : dari, dalam arah yang berbeda dan curere : lari, sehingga berarti lari kian kemari.3 Banyak sekali perbedaan definisi tentang wacana, hal ini dikarenakan perbedaan displin ilmu yang memakainya. Bahkan kamus, kalau di anggap merujuk pada referensi yang objektif, juga memiliki definisi yang berbeda pula. Di dalam sebuah buku yang di tulis Alex
1
Abdul Chaer, Kajian Bahasa, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 62 .
2
Okke Kusuma Sumantri Zaimar dan Ayu Basoeki Harahap, Telaah Wacana, (Jakarta: The Intercultural Intitute, 2009), h. 11. 3
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 9.
21
22
Sobur dikatakan bahwa wacana adalah komunikasi buah pikiran dengan kata-kata,ekspresi ide-ide atau gagasan, kopensasi atau percakapan.4 Berikut ini beberapa pengertian wacana dari para pakar komunikasi: Menurut Mulyana yang dikutip oleh Alex Sobur, secara etimologis istilah wacana berasal dari bahasa sansekerta wac atau wak atau vak yang memiliki arti 'berkata', 'berucap'. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Kata ana yang berada di belakang
adalah
bentuk
sufiks
(akhiran)
yang
bermakna
'membendakan' (nominalisasi). Dengan demikian, kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan.5 Menurut Ismail Marhaimin yang dikutip oleh Alex Sobur mengartikan wacana sebagai “kemampuan untuk maju (dalam pembahasan) menurut urutan-urutan yang teratur dan semestinya”, dan “komunikasi buah pikiran, baik lisan maupunn tulisan, yang resmi dan teratur”.6 Menurut Samsuri yang dikutip oleh Alex Sobur menyatakan bahwa wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi,
biasanya
terdiri
atas
seperangkat
kalimat
yang
mempunyai hubungan pengertian yang satu dengan yang lain. 4
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 9.
5
Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis Wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), h. 3. 6
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 10.
23
Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan dan dapat pula memakai tulisan.7 Alex Sobur merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia memandang wacana sebagai “rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa”.8 Kajian terhadap wacana sering disebut sebagai analisis wacana, istilah analisis dalam Kamus Pintar Bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu sifat penelitian, penguraian, kupasan. Sedangkan analisa adalah penyeledikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenarnya.9 Analisis wacana merupakan pendekatan baru muncul beberapa puluh tahun belakangan ini. Aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penganalisaannya hanya kepada soal kalimat dan barulah memalingkan perhatiannya kepada penganalisaan wacana.10 Analisis wacana merupakan salah satu studi mengenai pesan dalam komunikasi selain analisis isi kuantitatif. Menurut Eriyanto, terdapat empat perbedaan anatara analisis wacana dengan analisis isi (kuantitatif), anatara lain:
7
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 10.
8
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 11.
9
Hamis ST, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya: Pustaka Dua, 2000), cet. Ke-1, h. 34.
10
A. Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik, (Bandung: Angkasa, 1993), cet. Ke-1, h. 12.
24
a) Analisis wacana lebih bersifat kualitatif dibandingkan dengan analisis isi yang umumnya kuantitatif, analisi wacana menekankan pada pemaknaan teks ketimbang penjumlahan unit kategori seperti yang terdapat dalam analisi isi. Sehingga dalam menentukan
analisis
datanya,
analisis
wacana
tidak
memerlukan lembaran koding. b) Analisi isi kuantitatif pada umumnya hanya dapat digunakan untuk membedah muatan teks komunikasi yang bersifat manifest (nyata), atau dengan kata lain yang dipentingkan adalah objektivitas, validitas (keakuratan data), dan realibitas. Sedangkan dalam analisis wacana, unsur terpenting dalam analisisnya
adalah
penafsiran
dari
teks
yang
latent
(tersembunyi). c) Analisis isi kuantitatif lebih menekankan kepada “apa” (what) yang dikatakan oleh media, dan hanya bergerak pada level makro isi media saja. Sedangkan analisis wacana menekankan kepada “bagaimana” (how) dan isi media, analisis wacana juga meneliti pada level mikro yang menyusun suatu teks, seperti kata, kalimat, ekspresi, dan retoris. d) Analisis
isi
bertujuan
melakukan
generalisasi
dalam
penyimpulan hasil penelitiannya, dan bahkan melakukan prediksi.
Hal
ini
karena
dalam
unit
atau
perangkat
25
penelitiannya menggunkan sample, angket dan sebagainya. Yang secara tidak langsung bertujuan untuk menggambarkan fenomena dari suatu isu atau peristiwa. Sedangkan analisis wacana tidak bertujuan untuk melakukan generalisasi dengan menggunakan beberapa asumsi. Hali ini karena analisis wacana bahwa setiap peristiwa pada dasarnya selalu bersifat unik, karena tidak diperlukan prosedur yang sama diterapkan untuk isu dan kasus yang berbeda.11 Analisis wacana bersifat lebih mendalam bila dibandingkan dengan analisis
isi
sebab
analisis
wacana
menafsirkan
pesan
yang
tersembunyi. Untuk analisis wacana tulisan, meneliti bukan hanya sekedar pada kalimat yang ditulis, tetapi pada kata dan hubungan kalimat, bagaimana kalimat itu dibentuk dan tujuan dari kata atau kalimat itu disajikan. Analisis wacana tidak bertujuan untuk melakukan generalisasi seperti yang dilakukan dalam penelitian dengan menggunakan analisis isi dalam penyimpulan hasil.
2. Model Analisis Wacana Teun A. van Dijk Ada banyak model analisis wacana yang diperkenalkan para ahli. Model analisis wacana yang banyak dipakai dalam penelitian wacana adalah model milik van Dijk, hal ini dikarenakan van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan
11
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 70-71.
26
dan dipakai secara praktis. Model yang dipakai oleh van Dijk ini sering disebut sebagai “kognisi sosial” . Wacana oleh van Dijk digambarkan memiliki tiga dimensi, yaitu: teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Ketiga bagian ini adalah bagian yang integral dalam kerangka teori van Dijk, untuk itulah van Dijk menggambungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. a. Teks Van Dijk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur/tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk membaginya ke dalam tiga tingkatan; (1) Struktur makro, ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik dari suatu teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa, (2) Suprastruktur adalah kerangka suatu teks, bagaimna struktur dan elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh, dan (3) struktur mikro adalah makna yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase yang dipakai, dan sebagainya. Struktur wacana van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 1. Struktur Wacana Struktur wacana
Hal yang diamati
Unit Analisis
Struktur makro
TEMATIK (apa yang dikatakan)
Teks
27
Elemen: Topik/tema Suprestruktur
Struktur mikro
SKEMATIK (bagaimana pendapat disusun dan di rangkai) Elemen: Skema SEMANTIK (apa arti pendapat yang ingin disampaikan?) Elemen: Latar, Detail, Maksud, Peranggapan
Teks
Paragraf
Struktur mikro
SINTAKSIS (Bagaimana pendapat disampaikan?) Elemen: Bentuk kalimat, Koherensi, Kata ganti.
Kalimat Proposisi
Struktur mikro
STILISTIK (pilihan kata apa yang dipakai?) Elemen: Leksikon,
Kata
Struktur mikro
RETORIS (dengan cara apa pendapat disampaikan?) Elemen: Grafis, Metafora, Ekspresi
Kalimat proposisi12
Beberapa hal yang diamati dari struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro dalam analisis wacana van Dijk adalah: 1) Tematik Tematik adalah hal yang diamati dalam struktur makro analisis wacana van Dijk. Secara etimologi tematik berasal dari kata Yunani yaitu tithenai yang berarti menempatkan atau meletakkan. Sedangkan dilihat sebagai sebuat tulisan, tema
12
Burhan Bungin, Analisa GrafindoPersada, 2003), h. 163.
Data
Penelitian
Kualitatif,
(Jakarta:
PT.
Raja
28
merupakan suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.13 Topik merupakan elemen yang terdapat dalam tematik. Topik menunjukan inti pesan atau informasi yang paling penting yang ingin disampaikan komunikator dalam hal ini penulis rubrik. Dengan topik, kita dapat mengetahui masalah dan tindakan yang diambil oleh penulis rubrik dalam mengatasi masalah. 2) Skematik Menurut van Dijk, skematik merupakan strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan
menyusun
bagian-bagian
dengan
urutan-urutan
tertentu. Skematik yang memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang diakhirkan untuk menyembunyikan informasi penting.14 Pada umumnya, teks atau wacana memiliki skema atau alur, yang dimulai dari pendahuluan hingga penutup. Alur memberikan tekanan dalam suatu teks, bagian mana yang berada di awal, dan bagian mana yang berada di akhir sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting. Dalam menganalisis wacana sebuah berita, terdapat dua kategori besar pada struktur skema, pertama summary yang terdiri dari dua elemen judul dan lead (teras
13 14
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 75.
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yoyakarta: PT.LKIS, 2006), Cet ke-6, h. 234.
29
berita). Sedangkan kategori yang kedua adalah story yakni isi berita secara keseluruhan.15 3) Semantik Dalam pengertian umum, semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal yaitu makna untuk semantik yang terkecil yang disebut leksen, maupun makna yang berbentuk dari penggambungan satuan kebahasaan yang disebut dengan makna gramtikal. Sementara itu dalam buku Analisis wacana, Alex Sobur menjelaskan mengenai semantik dalam pandangan van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal, yaitu makna yang muncul dari hubungan makna tertentu dalam suatu bangunan teks.16 Dengan kata lain, semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang penting dari struktur wacana, tetapi juga menggiring kearah sisi tertentu dari suatu peristiwa. Elemen yang diamati dalam semantik adalah latar, detail, maksud, pra-anggapan, dan nominalisasi. Untuk lebih jelasnya, maka masing-masing elemen wacana semantik, seperti latar, detail, maksud sebagai berikut: a) Latar Latar adalah bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan, latar dapat menjadi alasan 15
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 232.
16
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 78.
30
pembenar dalam suatu gagasan yang diajukan dalam suatu teks. Latar umumnya ditampilkan di awal sebelum pendapat wartawan
yang
sebenarnya
muncul
dengan
maksud
mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat beralasan. Oleh karena itu, latar membantu menyelediki bagaimana
seseorang
memberi
pemaknaan
atas
suatu
peristiwa.17 b) Detail Elemen wacana detail berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang. Komunikator akan menampilkan secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya, ia akan menampilkan informasi dalam jumlah sedikit (bahkan kalau perlu tidak disampaikan) kalau hal itu merugikan kedudukannya. Informasi yang menguntungkan komunikator, bukan hanya ditampilkan secara berlebih tetapi juga dengan detail yang lengkap kalau perlu dengan data-data. Detail yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu kepada khalayak. Detail yang lengkap itu akan dihilangkan kalau berhubungan dengan sesuatu yang menyangkut kelemahan atau kegagalan dirinya. Hal yang menguntungkan komunikator atau pembuat teks akan
17
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 235.
31
diuraikan secara detail dan terperinci, sebaliknya fakta yang tidak menguntungkan. Detail informasi akan dikurangi.18 c) Maksud Elemen wacana maksud, hampir sama dengan elemen detail. Dalam detail, informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan dengan detail yang panjang. Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit dan tersembunyi.19 Dalam konteks media, elemen maksud menunjukan bagaimana secara implisit dan tersembunyi wartawan menggunakan praktik bahasa tertentu untuk menonjolkan basis kebenarannya dan secara implisit pula menyingkirkan versi kebenaran lain.20 d) Peranggapan Elemen wacana peraanggapan merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Kalau latar berarti upaya mendukung pendapat dengan jalan memberi latar belakang, maka praanggapan adalah upaya mendukung pendapat
18
dengan
memberikan
premis
yang
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 238.
19
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 240.
20
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 241.
dipercaya
32
kebenarannya. Praanggapan hadir dengan pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan.21 Teks berita umumnya mengandung banyak sekali praanggapan. Praanggapan ini merupakan fakta yang belum terbukti kebenarannya, tetapi dijadikan dasar untuk mendukung gagasan tertentu. 4) Sintaksis Kata sintaksis berasal dari kata Yunani (sun berarti dengan, dan tattein berarti menempatkan). Jadi, secara etimologi kata sintaksis berarti menempatkan bersama-sama hal-hal menjadi kelompok kata atau kalimat. Sedangkan menurut Ramlan, sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, ataupun frase.22 Maksudnya disini adalah bagaimana sebuah kata atau kalimat disusun menjadi kesatuan yang memilki arti. Elemen yang diamati dalam sintaksis adalah bentuk kalimat, koherensi, dan kata ganti. Untuk lebih jelasnya, maka masing-masing elemen wacana sintaksis, seperti bentuk kalimat, koherensi, dan kata ganti sebagai berikut: a) Bentuk kalimat Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Dimana ia 21
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 256.
22
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 80.
33
menanyakan apakah A yang menjelaskan B, ataukah B yang menjelaskan A. Logika kaulitas ini kalau diterjemahkan ke dalam bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Bentuk kalimat ini bukan hanya
persoalan
teknis
kebenaran
tata
bahasa,
tetapi
menetukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya.23 b) Koherensi Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga, fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seseorang menghubungkannya.24 c) Kata Ganti Merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukan
dimana
seseorang
dalam
wacana.
Dalam
mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata ganti "saya" atau "kami" yang menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-mata. Tetapi, ketika memakai kata ganti "kita" menjadikan sikap 23
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 251.
24
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 242.
34
tersebut sebagai represntasi dari sikap bersama dalam suatu komunitas tertentu. Batas antara komunikator dengan khalayak dengan sengaja dihilangkan untuk menunjukan apa yang menjadi sikap komunikator juga menjadi sikap komunitas secara keseluruhan.25 5) Stilistik Stilistik adalah cara yang digunakan oleh penulis rubrik untuk menyatukan maksudnya dengan menggunakan gaya bahasa tertentu sesuai dengan keinginan penulis rubrik. Gaya bahasa dalam pengertian disini mencakup pilihan leksikal, struktur kalimat, majas dan citraan dan sebagainya. Elemen dalam bentuk stalistik adalah leksikal merupakan pemilihan dan pemakaian kata atau frase dalam menyebut sesuatu ataupun peristiwa dengan menggunakan kata lain yang memiliki persamaan (sinonim), seperti kata “meninggal”, yang memiliki kata lain mati, tewas, gugur, terbunuh, menghembuskan nafas terakhir, dan sebagainya. Pilihan kata yang digunakan menunjukan sikap dan ideology tertentu.26 Pengertian leksikon, pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Suatu fakta umumnya terdiri atas beberapa kata yang meujuk pada fakta. Diantara beberapa kata itu seseorang 25
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 82.
26
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 83.
35
dapat memilih diantara pilihan yang tersedia. Dengan demikian pilihan kata yang dipakai tidak semata hanya karena kebetulan, tetapi
juga
secara
ideologis
menunjukan
bagaimana
pemaknaan seseorang terhadap fakta atau realitas.27 6) Retoris Strategi retoris yang dimaksud disini adalah yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Retoris berhubungan erat dengan bagaimana suatu pesan disampaikan kepada khalayak. Retoris berfungsi persuasive (mempengaruhi).28 Elemen dalam strategi retoris dapat muncul dalam bentuk grafis, metafora, dan ekspresi. Untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan pengertian grafis, metafora sebagai berikut: a) Grafis Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati oleh teks. Dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat dengan ukuran lebih besar. Termasuk di dalamnya adalah pemakaian caption, raster, grafik, gambar atau table untuk mendukung arti penting suatu pesan. Bagian-bagian yang 27
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 255.
28
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 84.
36
ditonjolkan ini menekankan kepada khalyak pentingnya bagian tersebut. Bagian yang dicetak berbeda adalah bagian yang dipandang penting oleh komunikator, dimana ia menginginkan khalayak menaruh perhatian lebih pada bagian tersebut.29 b) Metafora Dalam
suatu
wacana
seorang
wartawan
tidak
hanya
menyampaikan pesan pokok lewat, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai ornament atau bumbu dari suatu berita. Akan tetapi, pemakaian metafora tertentu bias jadi menjadi petunjuk utama untuk mengerti makna suatu teks. Metafora tertentu dipakai oleh wartawan secara strategis sebagai landasan berpikir, alas an pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu kepada public. Wartawan menggunakan kepercayaan masyarakat, ungkapan sehari-hari, pribahasa, pepatah, petuah leluhur, kata-kata kuno, bahkan mungkin ungkapan yang diambil dari ayat-ayat suci yang semuanya dipakai untuk memperkuat pesan utama.30
3. Kognisi Sosial dan Konteks Sosial Dalam
dimensi
ini,
menerangkan
bagaimana
teks
diproduksi oleh pembuat teks, cara memandang suatu realitas sosial yang melahirkan teks tertentu. Kognisi sosial memiliki
29
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 258.
30
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 259.
37
hubungan dengan proses produksi pembuatan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita, karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.31 Konteks Sosial berusaha memasukan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa. Titik perhatian dari analisis adalah menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam suatu proses komunikasi.
B. Khotbah Jumat 1.
Pengertian khotbah Khotbah
adalah
sarana
istimewa
dalam
dakwah
untuk
menyampaikan pesan dan menerangkan fikrah tertentu. Diantara sarana khotbah adalah membawa pendengar untuk menyimak, menerima, dan membangkitkan rasa dalam hatinya terhadap fikrah yang disampaikan dan diserukan oleh khatib. Pendengar menjadi bersemangat kepada fikrah itu dan mempersiapkan diri untuk membela fikrah itu dengan jiwa raga ketika diperlukan. Hal ini tidak cukup dengan bukti-bukti logis yang kering atau argumentasi akal semata, tetapi dengan menggetarkan rasa dan berbicara dengan hati.
31
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 260.
38
Hal-hal yang dapat menggetarkan hati dan pemikiran serta yang menyentuh perasaan dalam khotbahlah yang menjadi pilar penting dalam khotbah. Keduanya akan membentuk dalil aqli dan argumen logika bersama hal-hal lain yang ada dalam ungkapan yang disampaikan, siapa yang mengatakan, tema, dan khatib yang menyampaikan.32 Dalam khotbah tidak boleh dilakukan dengan dialog sehingga hanya bersifat monolog saja. Pelaku khotbah dinamakan khotib.33
2.
Pengertian Khotbah Jumat Adapun yang dimaksud dengan khotbah Jumat adalah satu bagian yang termasyhur dari khotbah agama, tiap minggu kita dapati jutaan mimbar di dunia Islam dinaiki oleh para khotib dalam pakaian keagamaan mereka untuk menyampaikan khotbah Jumat. Khotbah Jumat merupakan kesempatan yang amat baik untuk memberikan nasihat kepada jamaah dalam rangka peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT. Khotbah ini menjadi sangat penting dan strategis karena dihadiri oleh jamaah dalam jumlah yang banyak sehingga banyak sekali masjid yang tidak mampu menampung jamaah Jumat yang berasal dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda, kaya maupun miskin, berpendidikan tinggi ataupun rendah, yang
32
Taufik Al-Wa‟iy, Dakwah Ke Jalan Allah: Muatan, Sarana dan Tujuan, (Jakarta: Robbani Press, 2010), h. 392. 33
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 37.
39
berpangkat maupun orang biasa, begitulah seterusnya. Sisi lain yang sangat penting untuk diperhatikan jamaah Jumat yang banyak itu semua dalam keadaan suci (berwudhu), mudah-mudahan dari kesucian jasmani itu, dimiliki juga kesucian rohani sehingga mudah bagi mereka untuk menerima dan melaksanakan pesan-pesan dakwah dari seorang khotib. Agar target khotbah yang hendak dicapai itu bisa terpenuhi, maka disamping kemampuan berkhotbah yang bisa diandalkan dengan kepribadian sang khotib yang baik. Khotbah juga harus dilaksanakan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Yang dalam istilah fiqihnya disebut dengan kaifiyat (tata cara) khotbah. Memahami kaifiyat khotbah Jumat menjadi sesuatu yang sangat penting karena khotbahJumat merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pelaksanaan ibadah Jumat itu sendiri. Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh seorang khotib dalam menyampaikan khotbah Jumat. a. Naik ke Mimbar dan Memberi Salam Setelah waktu Jumat tiba, maka khotib harus segera naik ke mimbar dan memberi ucapan salam. Hal tersebut terdapat dalam hadis Nabi SAW:
40
34
Jabir meriwayatkan bahwa sesungguhnya Nabi SAW apabila naik ke mimbar maka ia memberi salam (H.R. Ibnu Majah). b. Duduk dan Mendengarkan Adzan Setelah memberi salam, khotib duduk di atas kursi atau bangku yang terdapat di atas mimbar, lalu muadzin memperdengarkan adzan sebagaimana terdapat dalam hadis Nabi SAW:
“Dari Saib bin Yazid berkata: adalah Bilal, biasa adzan apabila Nabi SAW duduk di atas mimbar dan ia iqamat setelah Nabi SAW turun”. (H.R. Ahmad dan Nasai). c. Memenuhi Rukun Khotbah Khotbah Jumat tentu saja harus ada rukun-rukun yang harus dipenuhinya, baik pada khotbah pertama maupun khotbah kedua. d. Menyampaikan Khotbah dengan Singkat, Padat, dan Suara yang Lantang. Dalam menyampaikan khotbah Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita untuk berkhotbah dengan waktu yang singkat dengan
34
Muhammad bin Yazid Abu Abdullah Al-Qozwani, Sunan Ibnu Majah, (Bairut: Darul Fikri), juz 1, h. 352. 35 Ahmad bin Syu‟aib Abu Abdirrohman An-Nasa‟I, Sunan An-Nasa‟I Al-Kubro, (Bairut: Darul Kutub Alamiyah), Juz 1, h. 527.
41
materi yang padat serta didukung dengan suara yang lantang sebagaimana hadis berikut:
“Sesungguhnya
Nabi
SAW
tidak
pernah
memanjangkan
khotbahnya pada hari Jumat, sesungguhnya khotbah itu hanya berisikan kalimat-kalimat yang pendek”. (H.R. Abu Daud). Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa khotbah Jumat merupakan bagian dari pelaksanaan ibadah Jumat yang tidak bisa diabaikan begitu saja atau menyampaikan khotbah hanya sekadar untuk menggugurkan kewajiban saja. Oleh karena itu, khotbah harus disampaikan dengan baik dan setiap jamaah mesti mendengarkannya dengan baik. Insya Allah, dengan begitu kualitas ketaqwaan kaum muslimin akan terus meningkat dari waktu ke waktu.37 pada khotbah Jumat bagi yang sanggup, merupakan perintah yang disepakati (tidak ada perbedaan pendapat).38 Khotbah Jumat diawali dengan dua khotbah hal ini sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut: 36
Abu Daud Sulaiman bin „As‟as, Sunan Abu Daud, (Bairut: Darul Kutub „Arobi), Juz 1,
h. 432. 37
H. Ahmad Yani, Bekal Menjadi Khotib dan Mubalig, (Jakarta: Al-Qalam, 2005), h. 60-
65. 38
Abdullah Syihata, Da‟wah Islamiyah, (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Islam, 1986), h. 33.
42
39
Artinya : Dari Ibnu Umar berkata, “Rasulullah SAW berkhotbah pada hari Jumat sambil berdiri kemudian duduk kemudian berdiri.” (HR. Muslim) Khotbah
Jumat
adalah
ceramah
tentang
ketaqwaan
dan
pemahaman ajaran Islam sebagai rangkaian shalat Jumat. Khotbah Jumat ini dua kali dan dilakukan sebelum shalat Jumat.
3. Materi Khotbah Jumat Pada dasarnya materi dakwah adalah seluruh ajaran Islam yang secara murni tertulis dalam Al-qur‟an dan diperjelas oleh Nabi Muhammad SAW dalam Al-Hadits sebagai sumber utama materi dakwah. Berkaitan dengan materi dakwah ini Barmawy Umari menjelaskan bahwa materi dakwah ada sepuluh bagian, yaitu: 1) Aqidah, menyebarkan dan menanamkan pengertian aqidah Islamiah yang berpangkal dari rukun iman yang prinsipil dan segala perinciannya. 2) Akhlak, yaitu menerangkan akhlakul karimah (akhlak yang mulia) dan akhlakul mazmumah (akhlak yang tercela) dengan segala
39
Abu Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Muslim Al-Qosyiri An-Naysaburi, Shohih Muslim, (Bairut:) , Juz 3, h. 9.
43
dasarnya, hasilnya dan akibatnya, kemudian diikuti dengan contoh-contoh yang telah berlaku dalam sejarah. 3) Ahkam, yaitu menjelaskan aneka ragam hukum yang meliputi soalsoal ibadah, muamalat, ahwalus syakhsiah yang wajib diamalkan oleh setiap muslim dan masalah lainnya. 4) Ukhuwah, yaitu menggambarkan persaudaraan yang dikehendaki Islam antar penganutnya sendiri serta sikap pemeluk Islam terhadap golongan lain (non) muslim. 5) Sosial, yaitu yang mengemukakan bagaimana solidaritas menurut hukum agama, tolong menolong, kerukunan hidup sesuai dengan ajaran Al-Qur‟an dan Hadits-hadits Nabi. 6) Kebudayaan, yaitu memupuk bentuk-bentuk kebudayaan yang tidak bertentangan dengan norma-norma agama, mengingat pertumbuhan kebudayaan dengan sifat asimilasi dan akulturasi sesuai dengan ruang dan waktu. 7) Kemasyarakatan, yaitu menguraikan kontruksi masyarakat yang penuh ajaran Islam, dengan tujuan keadilan dan kemakmuran bersama. 8) Amar Ma‟ruf, yaitu mengajak manusia untuk berbuat baik guna memperoleh sa‟adatuddaraini (Kebahagiaan dunia akhirat).
44
9) Nahi Munkar, yaitu melarang manusia dari perbuatan jahat agar terhindar dari mala petaka yang akan datang.17 Pada hakikatnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu: 1) Masalah keimanan (Aqidah) 2) Masalah Keislaman (Syariah) 3) Masalah Budi Pekerti (Akhlakul karimah).40
4. Khotbah Yang Sukses Khotbah yang sukses adalah khotbah yang berkesan pada jiwa pendengarnya setelah terlebih dahulu dipersiapkan sebaik-baiknya. Khotbah itu akan tertanam dan terkesan lama pada jiwa hadirin bertahun-tahun
mungkin
sampai
puluhan
tahun.
Pengajaran-
pengajaran, nasehat-nasehat yang digemblengkan khotib dengan teknik khotbah yang tinggi, dapat mengubah sifat dan tingkah laku pendengarnya dari yang buruk kepada yang baik. Khotbah yang disampaikan dari hati ke hati dan dari jiwa ke jiwa itu akan memberikan keinsafan dan kesadaran yang mendalam kepada hadirin untuk meningkatkan mutu amal mereka dalam menghayati dan
17
Barmawy Umar, Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: CV. Ramadhani, 1987), cet. Ke-2. h.
40
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 89.
57-58.
45
mengamalkan butir-butir mutiara kata yang memantul dari hati nurani sang khotib.41 Khotbah adalah seni untuk menyampaikan fikiran atau lainnya kepada khalayak ramai dengan tujuan agar menerima pikiran-pikiran tersebut dan mendorongnya untuk melaksanakan apa yang diinginkan. Khotbah terjadi bila ada tiga unsur yaitu: pertama, khotib yang berilmu pengetahuan dan memiliki kemampuan, kedua khalayak ramai yang mendengarkan khotbah dan ketiga adanya tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dari khotbah yang disampaikan. Seorang khotib yang pandai akan mampu merubah kondisi, mempengaruhi para pendengarnya untuk melakukan apa yang disampaikannya.
Bahkan
tidak
sedikit
khotbah
yang
bisa
mengorbankan peperangan dan revolusi atau memadamkan keduanya serta membawa manusia ke arah perdamaian dan ketentraman. Semua para Nabi dan Rasul adalah ahli khotbah. Mereka menghabiskan umurnya untuk berdakwah dan berkhotbah guna menganjurkan kebaikan dan menjauhi kejahatan. Allah menyatakan hal itu: “Tiadalah kewajiban atas rasul kecuali menyampaikan ajaran dengan jelas” Dalam sejarah Islam kita mengenal para khotib yang hebat seperti Imam Ali r.a., Ziyad bin Abih, Hajjaj bin Yusuf, Thoriq bin Ziyad dan
41
Firdaus A. N, Mutiara Dakwah, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1993), h. 132.
46
lainnya yang telah mengukir sejarah dengan gemilang memulai khotbahnya
yang
dapat
mempengaruhi
massa
yang
mendengarkannya.42
5. Sendi Utama Khotbah Seorang
khotib
sebelum
tampil
hendaknya
menyiapkan
khotbahnya sebaik mungkin. Bukan berarti ia harus ia harus menulisnya secara utuh lalu dibicarakan, kecuali pidato resmi yang memiliki dampak politik atau hukuman. Makna menyiapkan khotbah disini adalah menetapkan pokokpokok pikiran yang akan disampaikan dalam khotbah, memilih logika atau dalil-dalil akal yang akan digunakan agar bisa diterima orang, menyiapkan, peribahasa, ayat-ayat Al-Quran dan Hadis yang akan dijadikan pendukung pokok-pokok pikiran tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan khotbah, yaitu: 1. Materi khotbah harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Khotbah yang disampaikan di kalangan terpelajar tidak sama dengan khotbah yang disampaikan kepada para petani kampung. Khotbah atau pidato yang disampaikan di depan ibuibu rumah tangga tidak sama dengan pidato di depan buruh pabrik dan seterusnya.
42
H. Ahmad Yani dan Ahmad Satori Ismail, Menuju Masjid Ideal, (Jakarta: LP2SI Haramain, 2001), h. 112-113.
47
2. Kesatuan bahasa yang utuh. Seorang khotib ketika menyiapkan khotbahnya
harus
memperhatikan
memperhatikan keterkaitan
hal
ini
disamping
bagian-bagian bahasan tertentu,
dan susunannya. Kesatuan bahasan ini menuntut khotib untuk menyiapkan muqaddimah yang sesuai dengan isi khotbah, menyampaikan masalahnya dengan gamblang dan memberikan solusi secara mudah kemudian menampilkan dalil-dalil akal, bukti-bukti dan ayat-ayat atau hadis. Bagi seorang khotib berarti harus menguasai permasalahan secara baik berikut solusinya. 3. Kejelasan materi bahasan. Dalam hal ini seorang khotib hendaknya memilih kata-kata yang bisa difahami masyarakat, menyusun kalimat-kalimat yang mudah disesuaikan dengan tingkat pendidikan para hadirin pendengarnya. 4. Kekuatan isi khotbah. Apabila khotib memiliki sasaran tertentu yang ingin disampaikannya, maka ia harus menyeru hal itu dengan kuat. Kejelasan fikroh dalam benaknya dan bersandar pada dalil-dalil logika, dalil ayat Al-Qur‟an dan Hadis, peribahasa, peristiwa sejarah dan sebaginya. 5. Kekinian materi bahasan khotbah. Banyak para khotib yang mengulang-ulang khotbahnya sehingga materinya sudah bisa dihafal orang. Khotbah hendaknya mengandung unsur yang aktual yang menarik para hadirin. Dalam hal ini khotib bisa
48
memperbaharui metodenya, merubah gaya pembahasannya atau merubah judul yang dibahasnya disesuaikan dengan topiktopik yang hangat. 6. Keindahan bahasa. Keindahan merupakan sesuatu yang disenangi oleh semua hati manusia. Rasulullah SAW pernah menyatakan dalam sebuah hadis yang artinya: “Allah adalah Maha Indah dan mencintai keindahan”. 7. Bahasan tidak terlalu panjang yang membosankan dan juga tidak terlalu singkat sehingga sulit difahami.43 C. Muhasabah 1. Pengertian Muhasabah Muhasabah berasal dari kata hasibah yang artinya menghisab atau menghitung. Dalam penggunaan katanya, muhasabah diidentikan dengan menilai diri sendiri atau
mengevaluasi, atau introspeksi diri. Dalam Al-
Qur‟an tersirat suatu perintah untuk senantiasa melakukan muhasabah supaya hari esok akan lebih baik. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
43
H. Ahmad Yani dan Ahmad Satori Ismail, Menuju Masjid Ideal, h.113-114.
49
hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. [Q.S.Al-Hasyr (59):18] 2. Urgensi Muhasabah Muhasabah merupakan usaha seorang Muslim untuk menghitung, mengkalkulasi diri seberapa banyak dosa yang telah dilakukan dan manamana saja kebaikan yang belum dilakukannya. Jadi Muhasabah adalah sebuah upaya untuk selalu menghadirkan kesadaran bahwa segala sesuatu yang dikerjakannya tengah dihisab, dicatat oleh Raqib dan Atib sehingga ia pun berusaha aktif menghisab dirinya terlebih dulu agar dapat bergegas memperbaiki diri. Oleh karena itu merupakan hal
melakukan muhasabah
yang sangat
atau introspeksi diri
penting untuk menilai apakah amal
perbuatannya sudah sesuai dengan ketentuan Allah. Tanpa introspeksi, jiwa manusia tidak akan menjadi baik. Imam Turmudzi meriwayatkan ungkapan Umar bin Khattab mengenai urgensi muhasabah. Umar r.a. mengemukakan: “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk akhirat (yaumul hisab).44 3. Muhasabah Kematian Sungguh, kalau direnungkan betul-betul, keyakinan akan datangnya kematian hanya dari Allah, akan mampu mengerem seseorang dari tindak maksiyat, sekaligus mendorong seseorang untuk senantiasa berbuat ta‟at, menjadikannya berani menghadapi rintangan apapun sekaligus takut 44
h. 9
Alibasyah, Bahan renungan kalbu, (Jakarta: Yayasan Mutiara Tauhid, Permadi 2005),
50
melanggar ketentuan syari‟at Allah SWT.45 Tidak mengherankan jika dalam Tafsir Rûhul Bayân disebutkan bahwa „Umar r.a menulis di cincinnya:
Cukuplah kematian itu menjadi penasihat wahai „Umar Bahkan dalam Minhajul Qosidin dijelaskan: “Kita semua telah meyakini kematian, tetapi kita tidak melihat orang yang bersiap-siap menghadapinya! Kita semua telah meyakini adanya sorga, tetapi kita tidak melihat orang yang beramal untuknya! Kita semua telah meyakini adanya neraka, tetapi kita tidak melihat orang yang takut terhadapnya! Maka terhadap apa kamu bergembira?! Kemungkinan apakah yang kamu nantikan?! kematian! Itulah perkara pertama kali yang akan datang kepadamu dengan membawa kebaikan atau keburukan. Wahai saudara-saudaraku! Berjalanlah menghadap Penguasamu Allah dengan perjalanan yang bagus”.46
45
“Muhasabah”, diakses pada 20 Mei 2013 dari blogspot.com/2009/08/dzikrul-
maut.html. 46
483.
Ali bin Hasan Al-Halabi, Mukhtashor Minhajul Qoshidin, (Bairut: Darul „Aroby), h.
BAB III GAMABARAN UMUM SOSOK USTAZ DR. H. SUNANDAR, M.AG
A. Profil Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag 1. Riwayat Hidup Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag lahir di kota Bogor Jawa Barat, bertepatan pada tanggal 26 Juni 1962. Beliau lahir dari keluarga yang sederhana tetapi mempunyai dasar-dasar agama Islam yang kuat. Di antara saudara-saudara beliau, beliau bisa dikatakan termasuk orang yang sukses. Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, yaitu: Suhendi, Supriyatna, dan Sunandar (Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag). Ayah beliau, H. Nurja, merupakan salah seorang pengusaha buah – buahan yang mensupply ke pasar – pasar dalam partai besar. Dengan pofesi ayahnya tersebut, tentu memudahkan beliau untuk mendapatkan pendidikan di salah satu sekolah di Kota Hujan tersebut. Dan memang di antara saudara beliau hanya Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag yang melanjutkan pendidikannya mendalami ilmu agama di pondok pesantren. Dengan keinginan dan niatnya yang kuat, akhirnya beliau hijrah meninggalkan keluarga untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Modern Darus Salam Gontor Ponorogo Jawa Timur.1
1
Wawancara Pribadi dengan Pak Supriyatna (kakak Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag), Ciputat, 14 Mei 2013 Jam 16:00 Sore.
51
52
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag merupakan sosok pribadi intelektual Muslim. Ia dikenal sebagai pengamat dan praktisi Dakwah di Radio dan Televisi dan pernah menjadi presenter acara dakwah di Radio dan Televisi. Selain itu beliau juga seorang dai. Siraman rohani yang disampaikannya selalu menyejukkan hati pendengarnya. Kiranya tidak berlebihan bila penulis menganggap beliau seorang dai yang baik. Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag juga pribadi yang ikhlas. Hatinya baik, dan bila menjelaskan Islam beliau paparkan sesuai dengan penguasaan di bidangnya, utamanya pada bidang muhasabah dzikrulmaut. Sebab itu tidak mengherankan bila ia mengembangkan dakwah Islamiyah dengan berpidato bahkan berkhotbah di atas mimbar dari masjid ke masjid. Dan tampaknya beliau tidak mau kehilangan momennya yang berharga ketika menyampaikan materi Khotbah Jumatnya yang penuh dengan muhasabah. Dan oleh karenanya beliau berlatar belakang dari dunia broadcast beliau tidak mau kehilangan moment penyampaian materi Khotbah Jumat, maka beliau selalu merekamnya yang kemudian diproduksi menjadi sebuah VCD agar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Layaknya sebuah karangan buku, beliau mencoba mengambil hikmah dan nilai dakwah melalui VCD yang berisikan nasehat-nasehat serta muhasabah dan dakwah islamiyah. Niat yang mulia ini pun dikabulkan Allah pasalnya seorang
53
pengusaha dari Bandung siap menjadi sponsor dan membiayayi seluruh kebutuhan produksi. Bukan hanya pandai menyampaikan mutiara hikmah di mimbar dakwah Beliau juga mempunyai hobi yang olahraga seperti futsal, badminton dan sebagainya. Bahkan beliau rutin setiap hari selasa dan rabu berolahraga bersama Ustaz Muhammad Arifin Ilham di Mall Cibinong selepas Halaqoh Fajriyah ta’lim dan zikir di Masjid Az zikra di kediaman Ustaz Muhammad Arifin Ilham di Sentul bogor. Dalam rangka ta’lim zikir dan menjaga jalinan silaturahmi dengan Arifin. Bahkan di satu kesempatan beliau juga sering menjadi salah satu narasumber di halaqoh tersebut. Selain untuk mengolah tubuh sekaligus menjalin silaturahmi yang erat. 2. Latar Belakang Keluarga Pada 19 Agustus 1996, Ustaz muda kelahiran bogor ini menyunting seorang gadis muda asal betawi bernama Dra. Tuty Alawiyah. Gadis cantik berkulit putih ini saat itu adalah seorang pembaca sari tilawah di TVRI, dan anggota group sanggar prapita sari, dan ia juga pernah menjadi anggota kelompok qasidah modern. . Dari pernikahannya bersama Dra. Tuty Alawiyah akhirnya dikaruniai tiga orang anak. Putri pertama Sintia Octa Zafira, kemudian Fischa Desfariha Winanda, yang sekarang juga mengikuti jejak ayahnya sebagai dacil (daiyah cilik) yang sudah berdakwah di berbagai tempat dan acara bahkan sudah pernah mengisi di berbagai stasiun
54
Televisi seperti di MNC TV, ANTV, dan lain-lain. Dan putra yang terakhir Feris Alwidar Jan Alfaen. Di dalam berkeluarga ustaz muda ini memiliki seni keluarga yang romantis. Cara beliau bertutur sapa terhadap anak istri sangatlah halus dan lembut. Di tengah-tengah kesibukan beliau dalam melaksanakan aktivitas dan dakwah Islamiyah beliaupun membagi waktunya untuk keluarga. Sehingga tatkala malam hari beliau memfokuskan pada keluarga dan lebih mendekatkan diri kepada Allah yaitu bertahajjud shalat hajat, istiKharah berzikir dan tadarus serta tadabur quran di rumah atau di masjid. Kepada putra-putrinya beliaupun sangat menekankan pendidikan agama bagi mereka, beliau menanamkan pada putra-putrinya sejak kecil, bahkan putera dan puterinya kini sedang mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Modern Darul Qalam.2 3. Riwayat Pendidikan Beliau ini adalah orang yang teguh dan berjuang keras dalam urusan pendidikan khususnya pendidikan keagamaan. Ini terlihat dari riwayat pendidikan pesantren yang beliau tempuh. Setelah selesai SD lalu menempuh sekolah lanjutan di SMPN V Bogor. Dalam rangka menambah keilmuan tentang agama dan mengkaji Al-Qur’an dan kitab kuning dengan niat yang kuat untuk menimba ilmu agama aKhirnya
2
Wawancara Pribadi dengan Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag di Fakultas FDK Ciputat, 23 April 2013 Jam 17:00 Sore.
55
beliau meneruskan pendidikannya ke Pondok Pesantren Modern Darus Salam Gontor Ponorogo Jawa Timur (1977-1982). Tidak sampai disitu, Pada tahun 1986, beliau menyelesaikan sarjana muda IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ushuludin. Sedangkan pada tahun 1989, beliau telah menyelesaikan studinya pada jenjang S1 (sarjana lengkap) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jakarta pada Fakultas Ushuludin Jurusan Dakwah. Setelah beliau menyelesaikan S1, lalu ia melanjurtkan Program S2 Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kali Jaga Yogyakarta, Konsentrasi Pendidikan Islam, Selesai tahun 1997. Tidak hanya sampai mencapai gelar Magister saja, Ustaz H. Dr. Sunandar, M.Ag pun melanjutkan studinya ke jenjang S3 di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta dalam konsentrasi Dakwah dan Komunikasi, dan menyelesaikannya pada tahun 2012.3 4. Riwayat Organisasi Beliau adalah seorang yang aktif di keorganisasian, ini terbukti saat duduk dibangku kuliah beliau aktif menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan menjalankan berbagai organisasi diantaranya: 1. Ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa. Islam (LDMI) HMI Cab. Ciputat, tahun 1985-1988.
3
Wawancara Pribadi dengan Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag di Gor Pondok Hijau Ciputat , 23 April 2013 Jam 17:00 Sore.
56
2. Badan Pelaksana Kegiatan Mahasiswa (BPKM) IAIN Jakarta, 1986 – 1988. 3. Sekum KMAPBS IAIN Jakarta, 1987 – 1989. 4. Bendum Ikatan Kel. Pondok Modern (IKPM) Gontor Cab. Ciputat, 1987 – 1990. 5. Participant at Asean Youth Training Leadership, tahun 1990 di Jakarta. 6. Field Officer KTT Non-Block, Jakarta tahun 1991 7. Ketua Yayasan “Ashaabul Kahfi” sejak tahun 1990 8. Dept. Kom. & Informasi IKPM DKI, tahun 2000 - 2003 9. Dept. Kom. & Inf. IKALUIN (Ikatan Keluarga Alumni UIN), pada tahun 1999 – 2003, dan tahun -2003-2006, dan tahun 2006 – 2009. 10. Kabid Peningkatan SDM Majlis Kerjasama Dakwah At-Tin, sejak 2004. 11. Ketua Umum IKPM Gontor, Cabang DKI Jaya, 2004 - 2007. 12. Ketua Bid. Sosial Keagamaan yayasan UIN Syahid jkt, 2006. 13. Pembina Pengemb.Minat & Bakat mhs UIN Jakarta, th. 2006. 14. Dept. Kom & Info Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), 2006 – 2009. 15. Sekjen PAGon (Persatuan Alumni Gontor), tahun 2007 – 2010.
57
B. Karya – Karya Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag 1. Karya Ilmiah Sebagai
seorang
cendikiawan
muslim
tentunya
beliau
mempunyai karya – karya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Khalayak masayarakat. Di antara karya – karya beliau adalah sebagai berikut: a. Makalah Seminar dan Penelitian 1.
Dakwah bil Hal RAsulullah pada Periode Mekkah (Risalah Sarjana MUda, 1986).
2.
Dakwah Bil Hal Umar bin Khattab (Skripsi, 1989).
3.
Peta Dakwah Wilayah Jakarta Selatan (Penelitian Kelompok, 1994).
4.
Liburan Kaum The Have Masa Kini (Hikmah Republika, 1994).
5.
Pengembangan Ilmu-ilmu Agama Islam Dalam Perspektif Filsafat Ilmu (Makalah, 1996).
6.
Peranan Kesiapan Belajar Dalam Menunjang Keberhasilan Belajar Mahasiswa Baru IAIN Sunan Kalijaga (tugas penelitian di Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1996).
7.
Sejarah Kebudayaan Islam, Periode Klasik dan Tengah (Makalah, 1996).
8.
Manusia Sebagai MaKhluk Free Will dan Predestination (Makalah Seminar, 1996).
9.
TaKhrij Hadits (Makalah Seminar, 1996).
10.
NasKh dan MansuKh dalam Al-Quran (Makalah Seminar, 1996).
11. Kemajuan Ilmu Pengetahuan di Cordoba (Makalah, 1996). 12. Tujuan dan Kriteria Keberhasilan Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Makalah, 1996).
58
13. Pengembangan Kurikulum Mata Kuliah Bahasa Inggris pada Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatuillah, Jakarta (Makalah, 1996). 14. Pengajaran Mata Kuliah Bahasa Inggris di Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Dalam Perspektif Pendekatan CBSA (Makalah, 1996). 15. Upaya Peningkatan Mutu PPL pada Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (Makalah, 1996). 16. Harun Nasution dan Mukti Ali, Dua Tokoh Pengabdi dan Pembaharu Pemikiran Islam di Jakarta dan Yogyakarta (Makalah Seminar, 1997). 17. Private Religious Experience (Suatu Telaah Psikologis) (Makalah, 1997). 18. Konversi
Agama,
Analisa
Terhadap
Dinamika
Psikologis
Beragama (Makalah, 997). 19. Etos Kerja Dalam Islam (Makalah Seminar, 1997). 20. Malcom X; A Great Preacher and Outstanding Figure (Makalah Seminar, 1997). 21. Kehidupan Diskotik Pinggir Kota, Antara Ciputat dan Parung (Penelitian, 1997). 22. Telaah Format Program Keagamaan di Televisi, Studi Deskriptif – Analisis TPI (Tesis, 1998).
2. Serial Muhasabah (VCD Bengkel Hati) Ini merupakan karya kreatif yang beliau ciptakan untuk melebarkan sayap dakwahnya, beliau menggunakan alat perekam untuk merekam kesempatan Khotbahnya yang kemudian diproduksi dalam bentuk VCD agar lebih terasa bermanfaatnya di masyarakat luas. VCD ini dinamakan bengkel Hati karena di dalamnya berisi
59
nasehat – nasehat muhasabah untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan pendekatan yang intens. Di dalam VCD tersebut tidak hanya berisi Khotbah Jumat dan ceramah beliau saja, melainkan banyak juga dai – dai terkenal seperti almarhum Kh. Zainudin MZ, Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Muhammad Arifin Ilham, bahkan ceramah putrinya daiyah cilik Fischa Desfariha Winanda. C. Karier Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag Adapun karier Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag cukup gemilang, beliau dapat dikatakan multi talent itu terbukti dari karier dan kiprahnyanya yang semakin berkembang dan maju dalam hidupnya. Di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Kiprah di Media Beliau juga melakukan kegiatan dengan semangat tinggi dalam berkiprah di berbagai media. Adapun kegiatan kiprah di media yang dijalani oleh beliau adalah sebagai berikut: 1. Moderator program acara Kuliah Subuh TPI, 1991 – 1995. 2. Koordinatur. dan Moderator Program Kuliah Subuh TPI, 1991 – 2000. 3. Script Writter Program Mutiara Subuh ANTV, 1998 – 2003. 4. Konsultan Agama & Budaya RCTI, tahun 2000 – 2003. 5. Konsultan non-formal Program Sentuhan Qolbu Trans TV, sejak 2003.
60
6. Moderator Program Hikmah Pagi TVRI, sejak Maret 2004. 7. Moderator Acara Hikmah Pagi & Dialog Lintas Agama TVRI, sejak tahun 2004. 8. Narasumber acara agama di Televisi dan Radio. 2. Kiprah Di Media Massa Adapun kegiatan beliau dalam media massa adalah sebagai berikut: 1.
Redaktur Ahli Majalah GONTOR, tahun 2003 – 2004.
2.
Pemimpin Redaksi Jurnal Dakwah (Bengkel Dakwah) Masjid At-Tiin, 2004 – 2005.
3.
Dewan Redaksi Majalah PAKAR, tahun 2006.
4. Instruktur Training Jurnalistik Islam di Gontor, Masjid AtTien, UIN, Universitas Muhammadiyah. Dll. 5. Penulis, pengamat dan peneliti aktivitas dakwah. 6. Pembicara Lokakarya “Dakwah Multikultural, Litbang Depag RI, 2009 dan 2010. 7. Pembicara Seminar “Dakwah di Media Massa” Litbang DEPAG RI, 2009. 3. Kiprah di Dunia Pendidikan Adapun kegiatan kependidikan yang sedang dijalani oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag adalah sebagai berikut: 1.
Dosen di Fakultas Dakwah UIN Jakarta, sejak tahun 1991.
61
2.
Dosen Pendidikan Mubaligh Al-Azhar (PMA) jakarta, sejak tahun 2003.4
3.
Koordinator dosen Pendidikan Agama Islam dan dosen Pendidikan Agama Islam di Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) sejak tahun 1994.
4.
Narasumber kuliah shubuh pada hari Sabtu di TPI sejak tahun 2003.
5.
Menjadi MC (Master Ceremony) di berbagai acara seperti seminar dan sebagainya.
6.
Pembimbing Haji dan Umrah. Dengan banyak pengalaman dan jabatan yang ia miliki,
pastilah ia memiliki banyak prestasi, seperti berikut : 1.
Nominator 10 pelajar SMP Teladan Kotamadya Bogor (tahun 1976).
2.
Juara lomba pidato dalam bahasa Inggris se-Gontor, Ponorogo, Jawa Timur(tahun 1979).
3.
Juara pertama kejuaraan bulu tangkis di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur (tahun 1980).
4.
Juara kedua lomba pidato dalam bahasa Indonesia antar Perguruan Tinggi Tingkat Nasional (tahun 1986).
5.
Sarjana
Terbaik
Fakultas
Ushuluddin
IAIN
Syarif
Hidayatullah, Jakarta, (tahun 1989). 4
Wawancara Pribadi dengan Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, Cipete Jakarta Selatan, , 8 Mei 2013, Jam 14:00 Siang.
62
6.
Memperoleh beasiswa Supersemar pada Program S1, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (tahun 1987 – 1989).
7.
Terpilih sebagai utusan ASEAN Youth Training Leadership (tahun 1990).
8.
Terpilih sebagai panitia KTT Non Blok (Field Officer), Hotel Hilton, Jakarta (tahun 1991).
9.
Memperoleh Dana Proyek Departemen Agama RI pada Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (tahun 1995 – 1997).
D. Aktivitas Dakwah Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan Hadis, saling mengingatkan pada kebenaran dan menasehati dalam kesabaran, selain itu dakwah bagi beliau adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang bernilai ibadah untuk membina atau membentuk masyarakat melalui ajaran agama Islami, melalui pesan-pesan agama sehingga berubah menjadi masyarakat yang Islami. Aktifitas Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag dalam dakwah islam di Indonesia dimulai semenjak menjadi mahasiswa. Sebagai praktisi dakwah tidak pernah lelah dalam mengembangkan dakwah Islam, ini diakui oleh berbagai aktivitasnya dalam dakwah yang
63
masuk berbagai kalangan baik kalangan atas, menengah maupun kalangan bawah.5 Dakwah Islam yang beliau lakukan tidak hanya di wilayah perkotaan, bahkan sampai masuk ke wilayah pelosok Desa di Indonesia. Tidak hanya di dalam negeri, kegiatan dakwah beliau juga sampai ke luar negeri, yaitu di Saudi Arabia ketika melaksanakan Umrah. Dakwah Islam yang beliau lakukan tidak hanya sebatas di podium dan mimbar Jumat saja, metode dan gerakan dakwahnya patut dibanggakan. Beliau banyak menggunakan dakwah dengan mimbar artinya dengan ceramah, dengan lisan, diskusi, mengajar, seminar dan lain-lain, semua dilakukan dengan lisan yaitu dakwah dengan Bil Hal (dakwah yang langsung dipraktekkan). Dan ada yang menarik dakwah beliau menggunakan VCD yang beliau namakan Bengkel Dakwah. Beliau sering kali mencontohkan pada jamaah apa saja yang beliau telah perintahkan dalam dakwahnya seperti tujuh amalan sunah yang beliau syiarkan dan selalu beliau praktekkan, sodaqoh setiap hari, sholat duha di pagi hari, sholat tahajud di malam hari, puasa senin kamis, tidak lepas wudlu, shalat subuh berjamaah, serta menbaca dan memahami Al-Qur’an.
5
Wawancara Pribadi dengan Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, Cipete Jakarta Selatan, 5 Mei 2013 Jam 19:00 Malam.
BAB IV ANALISIS WACANA MATERI KHOTBAH JUMAT USTAZ DR. H. SUNANDAR, M.AG
A. Wacana Materi Khotbah Jumat Muhasabah Dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag Tahun 2010-2011 Pada bab ini penulis akan memaparkan analisis wacana materi khotbah Jumat yang disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag dalam materi khotbahnya yang disesuaikan dengan model Teun A. Van Djik. Model Teun A. Van Djik menganalisis wacana dari segi teks sosial meliputi tema, segi skematik, segi semantik, segi sintaksis, segi stilistik, dan segi retoris. Adapun pembahasan penulis lakukan hanya pada beberapa edisi judul materi khotbah Jumat dalam VCD khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, yaitu mulai dari edisi 28 Mei 2010 sampai 15 Juli 2011 yang berkaitan dengan tema khusus muhasabah dzikrulmaut secara khusus.
1. Jenazah Airlines a. Tema Khotbah Tema adalah sebuah gambaran umum dari teks, dapat juga dikatakan sebuah gagasan inti atau ringkasan utama sebuah teks. Dalam tulisan Alex Sobur yang mengutip Keraf, mengatakan bahwa tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis
64
65
melalui tulisannya.1 Tema pada materi khotbah Jumat pada bagian ini adalah renungan kematian, sebuah analogi atau kiyasan perjalanan bahwa hidup itu adalah ibarat perjalanan dari suatu tempat ke tempat lainnya, dari bandara ke bandara yang lainnya, dari terminal ke terminal lainnya. Yang namanya perjalanan tentu ada tujan akhir yaitu kematian. Dapat dilihat dari tema materi khotbah Jumat pada bagian ini yakni keranda jenazah atau kurung batang. 2 beliau mengungkapkan proses penerbangan jenazah Almarhumah dari Jerman ke Indonesia yang beliau rangkai pada materi khotbah Jumatnya berjudul Jenazah Airlines. b. Segi Skematik Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukan bagaimana bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Skematik memiliki dua kategori besar yaitu summary yang terdiri dari judul dan lead serta story. Berikut penjabarannya: Pada khotbah Jumat edisi 28 Mei 2010 materi khotbah Jumat berjudul “Jenazah Airlines”, judul memberikan gambaran apa yang ingin dibicarakan dalam sebuah teks. Pada judul ini ialah memberikan pandangan atau persepsi bagi orang-orang beriman dalam memandang
1
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. Ke-4,
2
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keranda adalah tempat usungan mayat tertutup.
h. 75.
66
atau
menyikapi
kematian
dan
mempersiapkan
diri
sebelum
menumpangi jenazah airlines. Lead (teras berita) yang menggambarkan mengenai judul yang diangkat untuk membawa mad’u kepada pendahuluan. Pendahuluan ini diawali dengan latar belakang sebagai berikut: “..Hari Sabtu kemarin, 22 Mei 2010 mantan ibu negara, ibu Hj. Aenun Habibi, setelah 48 tahun mendampingi Presiden RI ke-3, B.J. Habibi,
akhirnya
wafat
di
Jerman.
Sebagai
suami,
Habibi
mendampingi ibu Hj. Aenun saat terakhir, selama dua bulan di Rumah Sakit dan selama perjalanan penerbangan dari Jerman ke Indonesia...”
Materi pada bagian ini berisi tentang bahwa pada tanggal 22 Mei 2010, Presiden RI ke-3, BJ Habibi melakukan perjalanan penerbangan dari Jerman
ke Indonesia membawa jenazah istrinya, Hj Aenun
Habibi. Inti dari materi khotbah pada bagian ini terdapat pada kalimat: “..Hidup kita ini ibarat perjalanan dari suatu terminal ke terminal lainnya, dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya, dari satu bandara ke bandara lainnya, perjalanan demi perjalanan itu tentu akan sampai pada tujuan akhir yaitu kematian. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia ialah yang panjang umurnya dan baik amalannya, seburuk-buruk manusia ialah yang panjang umurnya dan buruk pula amal perbuatannya. Rasulullah juga bersabda: orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa mengingat kematian...” “...Kita semua sering melakukan perjalanan, baik jarak dekat atau jarak jauh. Baik antar kota, antar pulau atau antar propinsi atau juga antar negara. Ada perjalanan yang bisa ditempuh dengan kendaraan mobil, kereta, kapal laut atau hanya bisa ditempuh dengan pesawat airlines. Berbicara tentang kendaraan pesawat airlines, setiap negara punya airlines, bahkan di Indonesia ada
67
beberapa perusahaan penerbangan airlines; seperti Garuda, Merpati, Buoroq, Sriwijaya, Batavia, Lion Air dan sebagainya. Ada yang fanatik terhadap airlines tertentu dan ada pula yang menghindari menumpang airlines tertentu...” Kesimpulan dari materi khotbah Jumat pada bagian ini yaitu: “..Ada airlines yang yang setiap orang akan menumpanginya, pasti akan menumpanginya, tidak terkecuali kita semua, pasti akan menumpangi Airlines yang disampaikan dalam materi khotbah ini, tanpa kecuali; tua-muda, kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, sarjana, kalangan terpelajar atau awam, laki atau perempuan, pasti akan menaiki airlines ini. setiap manusia pasti akan menumpangi Jenazah Airlines...” c. Segi Semantik Semantik adalah studi linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa.3 Elemen ini merupakan wacana yang penting dalam analisis wacana sebuah teks berita karena menyangkut makna yang ingin ditekankan dalam teks. Latar materi bagian ini berawal dari semua manusia pasti akan menumpangi jenazah airlines, tidak pandang bulu, tanpa melihat status sosial. Cerita dalam judul materi khotbah Jumat ini sangat detail, karena menceritakan secara naratif tentang perjalanan RI ke-3, BJ Habibi melakukan perjalanan penerbangan dari Jerman
ke Indonesia
membawa jenazah istrinya, Hj Aenun Habibi dengan pesawat airlines. Maksud yang ingin disampaikan pada bagian ini disampaikan dengan jelas, terdapat dalam kalimat “.. Pasti akan menumpanginya, TIDAK PANDANG BULU, TANPA MELIHAT STATUS SOSIAL, sekali lagi, pasti akan menumpanginya. Kendaraan Airlines ini terbuat dari besi atau 3
Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet. Ke-3, h. 2.
68
terbuat dari peti kayu. Bahkan ada yang berlapis emas seperti yang ditumpangi Michael Jackson. COBA… pikirkan, apa kira-kira AIRLINES yang akan dinaiki, ditumpangi oleh semua manusia, bahkan yang masih bayi sekalipun, atau orang tua renta. Apa itu? Apa AIRLINES yang dimaksud? Jawabannya adalah JENAZAH AIRLINES...” d. Sintaksis Sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antar kata dalam tuturan atau kalimat.4 Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, proposisi atau kalimat. Koherensi dapat ditampilkan melalui hubungan sebab akibat, bisa juga sebagai penjelas. Koherensi dapat diamati diantaranya dari kata penghubung (konjugsi) seperti: dan, atau, tetapi, namun, karena, meskipun, jika, demikian pula, agar dan sebagainya. Dalam hal ini menerangkan tentang bagaimana penulis menggunkan kalimat hingga menjadi satu kesatuan. Hal ini terlihat pada kutipan berikut: “.. Bila kita akan “berangkat” dari alam ini ia ibarat penerbangan ke sebuah negara. Dimana informasi tentangnya tidak terdapat dalam brosur penerbangan, tetapi melalui Al-Qur'an dan AlHadist. ... dimana penerbangannya..., bukannya dengan Garuda Airlines, Singapore Airlines, atau American Airlines, tetapi AlJenazah Airlines. ... dimana bekal yang dibawanya..., bukan lagi tas yang maksimal beratnya 25 Kg, tetapi amalan yang tak lebih dan tak kurang. Dimana bajunya bukan lagi Pierre Cardin, atau setaraf dengannya, akan tetapi kain kafan putih. Dimana pewanginya bukan Channel atau Polo, tetapi air biasa yang suci dan air kapur barus. Dimana passportnya... bukan paspor Indonesia, British atau American, tetapi Al-Islam. Dimana visanya..., bukan lagi yang berlaku sekedar enam bulan, tetapi Laailaahaillallah. Dimana pelayannya bukan pramugari jelita, yang pakaiannya terbelah dari tumit sampai paha, (MAAF) tetapi Malaikat Izrail. Dimana servisnya.., bukan lagi kelas business atau ekonomi, tetapi sekedar kain yang diwangikan. Dan diatasnya untaian 4
W. M. Verhaar, Asas-asas Linguistik Umum, (Jogjakarta: Universitas Gajah Mada Press, 2001) cet. Ke-3, h. 161.
69
kalung yang dari bunga melati. Dimana tujuan mendaratnya.., bukannya Bandara Cengkareng, Heathrow Airport atau Jeddah International, tetapi tanah pekuburan...” Penempatan kata „dan‟ dan „tetapi‟ pada keterangan diatas mempunyai fungsi sebagai kata hubung yang menyatakan tambahan atas kalimat sebelumnya. Sedangkan kata „atau‟ merupakan kata penghubung yang menandai pilihan diantara beberapa hal pilihan. e. Segi Stilistik Stilistik adalah cara yang digunakan pengarang untuk menyatakan maksud melalui pilihan kata yang digunakan. Dalam materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag ini menggunakan bahasa yang lugas. Seperti terdapat pada kutipan berikut: “.. Kalau sudah saatnya ajal kematian menjemput kita, maka sedetikpun kita tidak akan dapatkan perpanjangan, tidak ada amnesti, grasi, abolisi atau rehabilitasi. kalau sudah waktunya kematian merenggut kita, maka sedetikpun kita tidak akan memperoleh perpanjangan, tua-muda, laki-perempuan kayamiskin, pejabat-rakyat biasa, kuat-lemah, sehat-sakit. dan malaikat, tidak bisa disogok dengan uang, berapapun banyaknya kekayaan kita. Kalau memang sudah takdirnya, maka LIKE or DISLIKE, suka atau tidak suka, sudah SIAP atau BELUM bekal kita, maka kita akan diberangkatkan dalam Jenazah Airlines ini. Mungkin kita akan menyesal...” Dari kutipan kalimat di atas, Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag ingin menunjukan bahwa kematian akan datang menjemput kita, bahwa kita harus mempersiapkan bekal dan beramal saleh serta selalu ingat pada Sang Pencipta.
70
f. Segi Retoris Dalam materi khotbah Jumat ini banyak menggunakan bentuk grafis yang berupa pemakaian hurup miring, yang diambil dari ayatayat al-Qur‟an, Hadis, dan kata-kata dalam term Islami. Hal ini dapat terlihat dari beberapa kutipan: “..Saat penerbangan, atau ketika anda berangkat... tidak ada doa: Bismillahi Tawakkaltu 'Alallah, atau ungkapan selamat jalan. Tidak ada kata-kata Good Bye... See you later atau Ma’assalamah ilalliqa. TIDAK ADA KATA-KATA ITU. Saat penerbangan anda berangkat... tanpa doa Bismillahi Tawakkaltu 'Alallah, atau ungkapan selamat jalan. Tetapi Inalillahi Wa Inna ilaihi Rajiuun... anda berangkat pulang ke Rahmatullah. Mati. SEKALI LAGI, pulang kampung ke Rahmatullah. Alias MATI...” Berdasarkan data-data yang penulis temukan pada analisis teks di atas, maka penulis dapat sampaikan secara keseluruhan pesan teologis dan moral dalam khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M. Ag ini, yang lebih banyak menyoroti tentang muhasabah dzikrulmaut. Mempersiapkan diri dan memperbanyak bekal sebelum mati.
2. Andai Aku Dimakamkan Hari Ini a. Segi Tematik Tema materi khotbah pada bagian ini adalah Andai Aku Dimakamkan Hari Ini, dapat dilihat dari tema materi khotbah ini yaitu untuk Memberikan satu peringatan dan kesadaran kepada para pendengarnya untuk lagi-lagi ingat akan mati. Maka judul materi khotbah Jumat tersebut diharapkan mampu menyentuh hati pendengar
71
untuk kemudian eksen didalam keinginannya untuk bertaubat sebelum wafat. b. Segi Skematik Materi khotbah pada bagian ini berawal dengan ilustrasi fenomena yang terjadi di masyarakat, yaitu ketidak adilan hukum, mafia pajak, mafia imigrasi, mafia hukum dan sebagainya, merebaknya budaya permusuhan, tauran dimana-mana, perzinahan dan pemerkosaan, serta para pejabat dan anggota DPR yang tidak peka terhadap kemiskinan dan penderitaan rakyat, korupsi yang merambat di segala instansi. Itu semu menunjukkan bahwa seolah-olah mereka akan hidup selamalamanya, tidak akan mati. Inti dari materi khotbah Jumat ini terdapat pada kaliamat: “.. Dalam hidup, hendaknya kita tidak menuhankan kehidupan duniawi. Tidak boleh silau oleh jabatan dan limpahan rezeki yang bisa membuat Lupa diri. Karena kita semua akan mati. Ketika mati dan menyadari belum siap untuk diminta pertanggung jawaban, tidak ada grasi, amnesti, abolisi dari yang maha suci. Karena itu IKHLAS dan MENCARI RIDHO ALLAH adalah KUNCI keselamatan, JALAN kebahagiaan, STRATEGI menggapai keberkahan hidup ...” Materi khotbah ini diperkaya dengan ilustrasi tentang pemakaman. Gambaran cerita sosok jenazah yang hendak diusung ke pemakaman, dalam tulisan ini menggambaran penderitaan atau keindahan yang dialami seseorang dalam kematian.
72
c. Segi Semantik Latar materi khotbah ini berbicara tentang pemakaman. Gambaran dan
nasib
seseorang
yang
akan
dimakamkan
di
tempat
peristirahatannya yang terakhir. Materi pada bagian ini cukup detail, dimana tulisan tentang Andai Aku Dimakamkan Hari Ini diceritakan dalam teks materi khotbah yang disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M. Ag dari mulai awal proses pemakaman sampai akhir. Maksud yang ingin disampaikan pada bagian ini disampaikan dengan jelas, terdapat dalam kalimat: “..Berbicara tentang pemakaman, kita sering menyaksikan JENAZAH yang sedang diusung dan diturunkan ke lubang kubur. Sekelompok orang yang ada di atas kubur menyerahkan kepada tiga atau empat orang yang menyangga di lubang kubur. Sementara si mayit DIAM tak bergerak, tidak ada daya lagi. Siapapun dia...” “..Yang dulunya begitu digdaya, pejabat, pengusaha, TNI, POLRI, Jaksa, Pengacara, profesi apapun…. punya rumah megah, mobil mewah, tanah dan deposito melimpah, anak-anak dan istri yang wah… tapi begitu jadi mayit, dia tak berdaya dan bergantung pada pertolongan orang-orang di sekitarnya, bahkan, diinjak-injakpun tetap diam pasrah, masya Allah...” Kalimat ini menandakan bahwa kita sangat tersentuh seakan-akan perkataan ini yang diucapkan oleh jenazah yang sedang diusung ke pemakaman. d. Segi Sintaksis Bentuk kalimat yang digunakan adalah bentuk kalimat yang berstruktur aktif, yaitu bentuk kalimat yang dalam susunannya meletakkan pelaku sebelum penderita dan biasanya diawali dengan ditandai awalan me-. Bentuk kalimat berstruktur aktif itu terdapat pada
73
kalimat: “... Perlahan, tubuhku ditutup tanah perlahan... semua pergi meninggalkanku...” Koherensi atau pertalian atau hubungan antar kata atau kalimat pada seluruh kalimat pada bagian ini sudah cukup baik, baik dari segi penggunaan kata penghubung maupun kata ganti. Bentuk kata ganti yang digunakan Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag pada materi bagian ini yaitu bentuk kata ganti kalimat aku dengan dengan menggunakan kata diri. Hal ini terdapat dalam kalimat: “.. Begitu sesal diri ini karena hari-hari telah berlalu tanpa makna, penuh kesia-siaan...” e. Segi Stilistik Dalam materi khotbah Jumat ini beliau menggunakan bahasa yang lugas. Seperti terdapat pada kutipan berikut: “..Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak termaafkan, dan semua menjadi terlambat, dan aku harus sendiri – SEPI, sendiritersembunyi, sendiri-ditinggal semua yang kucintai. Sendiri-tiada yang menemani, kecuali amal perbuatan sebelum mati. Andai aku bisa putar ulang waktu itu pasti aku akan bertobat dan beramal sholeh...” Dari kutipan kalimat di atas, beliau ingin menunjukan bahwa sebelum ajal menjemput kita, sebelum menyesal nanti maka hendaklah selalu mempersiapkan bekal untuk akhirat. Karena mati itu rahasia Allah itu berarti agar kita tidak terlalu cinta dunia, dan supaya kita tidak menunda amal serta selalu mengingat kematian.
74
f. Segi Retoris Gaya penulisan yang ditampilkan dalam materi khotbah bagian ini adalah dalam bentuk grafis yang berupa penggunaan huruf miring. Materi bagian ini menekankan mengapa mati itu rahasia. Hal ini terdapat pada kalimat: “..Mengapa MATI itu RAHASIA? 1. Agar kami tidak cinta Dunia 2. Supaya kami tidak menunda amal 3. Agar kami selalu berusaha mencegah maksiat 4. Agar kami menjadi orang yang cerdas Sebagaimana Sabda Rasulullah: “orang yang cerdas adalah orang yang selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian”
Menyesal
kemudian tiada berguna, menyesal saat terbaring di liang kubur, adalah sia-sia. 3. Belajar Dari Kematian KH. Zainuddin MZ a. Tema Khotbah Tema materi khotbah pada bagian ini adalah mempersiapkan diri sebelum wafat (taubat), lagi-lagi tujannya adalah sebagai muhasabah dzikrulmaut. Dapat dilihat dari tema materi khotbah pada bagian ini yakni Belajar Dari Kematian KH. Zainuddin MZ. b. Segi Skematik Judul materi khotbah pada bagian ini adalah Belajar Dari Kematian KH. Zainuddin MZ, bagian ini diawali dengan latar belakang bahwa setiap manusia pasti pernah melakukan perbuatan salah dan dosa.
75
Materi khotbah bagian ini berisi tentang manusia yang pasti pernah berbuat kesalahan, tidak harus heran jika seorang pejabat, Ustaz, atau Kiyai sekalipun juga pernah berbuat salah. Inti dari materi khotbah ini terdapat pada kalimat: “..Siapa diantara kita hadirin yang tidak pernah berbuat salah termasuk ustaz atau kiyai sekali pun kalau kita lihat apa yang kita perbuat dalam keseharian kita, kita tidak bisa menghindar dari pelanggaran rambu-rambu agama. Diantara kita sering berbuat salah dan khilaf, sering berbuat dosa, pernah punya keberanian berbuat maksiat, sering berbohong, meninggalkan kewajiban solat, menggunjing berghibah, menceritakan aib orang lain, fitnah, dan kemudian mengkondisikan uang subhat dan uang haram. Siapa yang terlepas dari kesalahan-kesalahan itu...” “..Bagaimana jika kita belum taubat sampai kita wafat, kalau kita banyak kesalahan dalam keseharian dan tidak taubat sebelum wafat sampai kemudian kita wafat, maka kita akan terancam oleh satu hadis yang menegaskan bahwa setiap manusia akan masuk neraka hadis itu berbunyi:
Artinya : “Sesungguhnya Abdullah bin Mas'ud mengisahkan kepada mereka, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: “Manusia akan mendatangi neraka, kemudian ia melaluinya dikarenakan amalnya, adapun yang paling awal diantara mereka secepat kilat, lalu seperti angin, kemudian seperti larinya kuda, kemudian seperti seorang yang menunggangi tunggangan, kemudian seperti seseorang yang berlari, kemudian seperti (seseorang yang) berjalan.”(HR. Tirmidzi).5
5
Muhammad bin „Isa Abu „Isa At-Tirmidzi, Jami’ Shahih Sunan At-Tirmidzi, (Bairut: Darul ihya Al-„Aroby), Juz 5, h. 317.
76
Materi khotbah ini ditutup dengan ajakan untuk bercermin pada diri kita kalau Ustaz atau Kiyai saja masih kita pertanyakan selamat atau tidak apalah lagi kita yang masih belum gemar ibadahnya. Kesimpulan dari materi khotbah pada bagian ini yakni belajar dari saudara-saudara kita yang telah mendahului kita dipanggil ke hadirat Allah, maka kita yang masih diberikan karunia kesehatan dan umur panjang, hendaknya dapat menjadikan itu sebagai bekal untuk keselamatan dunia dan akhirat. Karena jika tidak ada bekal dan taubat sebelum wafat nasib kita adalah azab Allah. c. Segi Semantik Latar materi khotbah pada bagian ini adalah masuk surga atau neraka tergantung pada amal perbuatan kita masing-masing, karenanya kita tidak bisa memponis seseorang pasti masuk neraka atau surga. Materi pada bagian ini sangat detail karena dengan adanya karunia kehidupan dan panjang umur ini kita masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan kita serta bertaubat sebelum wafat. Maksud yang ingin disampaikan pada materi khotbah bagian ini adalah sebagai berikut: “.. Dengan adanya konsep YAUMUL MIZAN DAN YAUMUL HISAB maka kita diberikan kesempatan untuk memperbanyak pahala ibadah sebanyak-banyaknya, dengan adanya karunia kehidupan dan umur panjang ini tidak seperti KH. Zainuddin MZ yang di usia belum mencapai usia 60 tahun sudah dipanggil oleh Allah...”
77
d. Segi Sintaksis Bentuk kalimat yang digunakan adalah bentuk kalimat yang berstruktur aktif, yaitu bentuk kalimat yang dalam susunannya menggunakan kalimat konjungsi. Dalam hal ini menerangkan tentang bagaimana penulis menggunkan kalimat hingga menjadi satu kesatuan. Hal ini terlihat pada kutipan berikut: “..Ketika beliau meninggal, yang mengantarkan beliau tiga macam, keluarganya, hartanya, kita lihat beliau punya mobil-mobil mewah, dan amal perbuatannya. Keluarganya termasuk ribuan umat, yang menyolatkan dan mendoakan tetapi keluarga, kerabat, berapa pun banyaknya ribuan atau jutaan setelah yang bersangkutan dikuburkan diinjak-injak semuanya kembali kerumahnya. Betapapun mereka sangat mengagumi dan menghormatinya mereka tidak setia untuk tetap di alam kuburnya. Yang kedua hartanya boleh jadi yang mengantarkan ke pekuburan adalah mobil-mobil mewahnya, motornya, emas kalung cincin yang dipakai oleh istri dan anaknya boleh jadi hanya mengantar ke area tanah pekuburan. Lalu yang sangat setia menunggu di dalam kubur adalah amal perbuatan ketika dia masih hidup, semua perbuatan, kesalahan atau kebaikan, ibadah atau dosa, dan ibadahnya juga perlu dipertanyakan, kalau ibadahnya itu ikhlas, dakwahnya itu ikhlas, jihadnya itu ikhlas, amal sodakohnya ikhlas maka akan diterima oleh Allah swt. Tetapi kalu dakwahnya, jihadnya, sedekahnya, tidak ikhlas karena faktor duniawi belum tentu menyertai di alam kubur...” Penempatan kata „dan‟ dan „tetapi‟ pada keterangan diatas mempunyai fungsi sebagai kata hubung yang menyatakan tambahan atas kalimat sebelumnya. Sedangkan kata „atau‟ merupakan kata penghubung yang menandai pilihan diantara beberapa hal pilihan.
78
e. Segi Stilistik Dalam materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag menggunakan bahasa yang lugas. Seperti terdapat pada kutipan berikut: “.. HADIRIN mari kita bercermin pada diri kita kalau ustaz, kiyai saja masih kita pertanyakan selamat atau tidak apalah lagi kita yang masih belum gemar ibadahnya. Oleh karena itu hadirin, belajar dari saudara-saudara kita yang telah mendahului kita, maka mari mumpung masih diberikan karunia kehidupan, karunia umur panjang, karunia kesehatan maka kita jadikan bekal untuk kesalamatan dunia dan akhirat keselamatan di alam kubur karena kalau kita tidak taubat sebelum wafat nasib kita adalah azab di alam kubur. Tidak bisa kita bayangkan umur kita yang hanya bilangan 50 sampai 70 tahun itu tidak seimbang dengan penderitaan di alam kubur ribuan ratusan ribu tahun entah berapa lama sungguh sangat tidak seimbang, penderitaan yang begitu lama...” Dari kutipan kalimat diatas, Ustaz Dr. H. Sunandar, M. Ag ingin mengajak kita untuk tetap waspada dan selalu mempersiapkan bekal dan beramal saleh serta selalu ingat pada Sang Pencipta. f. Segi Retoris Dalam materi khotbah Jumat ini banyak menggunakan bentuk grafis yang berupa pemakaian huruf miring, yang diambil dari ayatayat al-Qur‟an, Hadis, dan kata-kata dalam term Islami. Hal ini dapat terlihat dari beberapa kutipan: “.. الدنيا مزرعة األخرة Artinya : “Dunia harus dijadikan ladang akhirat, ladang unuk menjadi penghuni surga, bukan ladang untuk menghuni neraka” “.. Adanya istri, anak, jabatan, mobil yang mewah, motor yang bagus, elektronik, dan sebagainya semuanya dijadikan dalam rangka
79
untuk ladang akhirat semuanya harus dijadikan berpahala, berinvestasi pahala, berinvestasi akhirat agar kita selamat nantinya, selamat hidup di dunia selamat hidup di akhirat selamat di alam kubur...”
األنسان محل الخطاء و النسيان Artinya : “Manusia adalah tempatnya salah dan lupa” “..Setiap kita mesti berbuat salah atau sering berbuat salah atau terbiasa melakukan kesalahan dan dosa tetapi ingat sebaik-baik kita manusia yang terhindar dari perbuatan salah khilaf dosa dan maksiat itu adalah orang yang bertobat. Dan seseorang itu dikatakan taubat, meningkat amal ibadahnya, meningkat iman dan ketaqwaannya dan disaat yang sama dia melakukan amal soleh bersedekah...”
B. Analisis Wacana Berdasarkan Kognisi Sosial Pada analisis kognisi sosial difokuskan bagaimana sebuah teks diproduksi, dipahami dan ditafsirkan. Penelitian mengenai kognisi sosial ini yakni menyangkut kesadaran mental penulis yang membentuk teks tersebut. Pendekatan ini berdasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh si pemakai bahasa, dengan kata lain, teks merupakan representasi diri si penulis.6 Dalam tahap analisis yang kedua ini hal yang diamati adalah proses produksi teks yang tengah berlangsung, dengan elemen representasi makna yang diberikan penulis terhadap bangunan teks. Khotbah Jumat muhasabah dzikrulmaut ini merupakan serangkaian serial muhasabah yang dibuat oleh Ust. Dr. H. Sunandar, M.Ag dalam seri muhasabahnya. Materi khotbah Jumat muhasabah dzikrulmaut ini 6
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 74.
80
seringkali beliau sampaikan di berbagai kesempatan khotbah Jumat. Sebagai da‟i beliau menghimbau dan mengajak agar manusia tidak terlalu cinta dunia sehingga lupa akan kematian. Dewasa ini banyak kita lihat di sana sini orang berlomba-lomba dan bersaing dalam membangun mahligai tempat tinggalnya. Akan tetapi mereka lupa, bahwa suatu saat dia akan masuk ke dalam kubur yang gelap gulita tanpa ada seorang pun atau sesuatu pun yang menemaninya. Karena itulah beliau mengajak hendaklah setiap orang sering-sering mengingat kematian, sehingga dengan demikian mereka akan bergegas mengumpulkan bekal yang sebanyak-banyaknya, yakni berupa amal kebajikan. Melihat uraian materi khotbah Jumat di atas, secara tegas Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag banyak menentang kemunkaran, kefasikan, serta kemaksiatan yang terjadi di kalangan umat Islam. Dengan latar belakang inilah tampaknya beliau adalah seorang da‟i yang arif dan memberikan tabsyir (kabar baik) dan indzar (kabar buruk) kepada masyarakat dengan konstruksi materi khotbah Jumat yang diproduksinya dalam serial muhasabah dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag jelas bahwa ia lebih menekankan
muhasabah
dzikrulmaut
tanpa
melupakan
aspek
keaktualannya.
C. Analisis Wacana Berdasarkan Konteks Sosial Dimensi yang terakhir dari analisis wacana yang dikemukakan oleh Teun A. Van Dijk adalah konteks sosial. Konteks sosial adalah faktorfaktor yang memengaruhi cerita atau teks yang berasal dari luar, sehingga
81
menjadi salah satu pesan dari komunikator dalam membuat dan menulis materi tersebut. Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag adalah seorang yang memiliki kepribadian yang lembut, hatinya terpanggil untuk menjadi bagian yang menyeru masyarakat untuk berbuat kebaikan, yang sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk mengajak dan menyeru manusia kepada Allah SWT. Dengan serial muhasabah dan bengkel dakwahnya beliau memberi kabar gembira (tabsyir) dan juga memberi kabar buruk (indzar). Dalam menghasilkan sebuah materi khotbah Jumat, beliau banyak dipengaruhi realita yang terjadi, ini dapat dilihat dari beberapa judul materi khotbahnya yang muncul karena adanya beberapa kejadian sebelumnya. Seperti ia menulis materi khotbah Jumatnya yang berjudul “Jenazah Airlines” ketika Ibu Hj. Ainun Hasri Habibi meninggal dunia di Jerman. yang kemudian beliau mencoba mengambil i‟tibar dari peristiwa kepulangan jenazah almarhumah dengan pesawat Airlines ke tanah air. Judul ini merupakan sebuah karya sastra yang diangkat pengarang dari kisah nyata. Dengan kreatifitasnya, pengarang mampu memperkaya alur cerita sekaligus menyelipkan pemikirannya baik melalui watak maupun isi cerita. Hal ini tidak mengakibatkan keasliaan dalam cerita justru menambah nilai hazanah muhasabah dzikrulmaut yang terkandung dalam cerita itu. Selain memang diperlukan sebagai langkah dramatisasi, hal tersebut juga sangat dibutuhkan sebagai upaya pengarang untuk
82
menambah bumbu-bumbu dan bahan dakwah dalam mengupayakan sebuah materi khotbah yang memiliki peran dakwah dengan penuh warna, menarik dan tidak membosankan bagi jamaah Jumat khususnya. Materi
khotbah
Jumat
selanjutnya
berjudul
“Andai
Aku
Dimakamkan Hari Ini.” Judul ini juga mempunyai kualitas muhasabah yang mendalam. Dimana pengarang mampu membawa audiens ke dalam suasana kematian, seakan-akan para audiens mengalami apa yang dialami oleh jenazah ketika diusung dan dimasukkan ke liang kubur. Selain itu ada juga yang berjudul “Belajar Dari Kematian KH. Zainudin MZ” yang merupakan ungkapan rasa dukanya yang mendalam ketika almarhum KH. Zainudin MZ meninggal dunia begitu cepatnya dan terkesan tiba-tiba, dan kenyataannya beliau dipanggil Allah SWT di masamasa produktifnya sebagai da‟i sejuta ummat. Sebagai seorang da‟i yang memiliki latar belakang Muhasib (yang bermuhasabah) pada muhasabah kematian, maka pendekatan yang dilakukan beliau lebih banyak dari sudut itu. Hal itu dapat kita temui pada mayoritas materi-materi khotbah beliau yang lebih banyak menonjolkan nilai-nilai muhasabah untuk mengingat dan mempersiapkan kematian dari pada permasalahan seputar iman dan takwa semata. Dalam materi-materi khotbah beliau banyak kita temukan renungan-renungan yang di dalamnya terdapat nasehat tentang kematian yang mungkin banyak orang melupakannya.
Materi
khotbah
tersebut
juga
dapat
memberikan
pencerahan, dan membuat seseorang yang mendengarkannya menjadi
83
paham dan mengerti bahwa ada hidup setelah mati dan ada akhirat setelah dunia, agar tidak terjebak pada menghalalkan segala cara dan mengerti sebuah sudut pandang lain tentang renungan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak bekal sebelum kematian tiba.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis bahasanbahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Wacana muhasabah dzikrulmaut dalam materi khotbah Jumat ini terdiri dari
akidah,
akhlak,
ahkam,
ukhuwah,
sosial,
kebudayaan,
kemasyarakatan, dan amar ma’ruf nahi munkar. Hal tersebut dapat diketahui setelah menganalisis dan membahas materi khotbah Jumat ini menggunakan teori analisis wacana Teun A. Van Dijk. Materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M. Ag mengandung banyak pesan dakwah tentang keimanan, ketaqwaan, bekal akhirat, taubat, serta muhasabah kematian sebelum menghadap Allah swt. Secara garis besar dalam mengemas khotbahnya Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag menggunakan kata-kata tabsyir dan indzar yang lugas serta mengemas kisah aktual yang inspiratif dan penuh dengan hikmah. Secara struktur makro materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag dengan tema muhasabah dzikrulmaut. Di dalamnya terdapat banyak pelajaran mengenai kehidupan yang fana ini, karena Di dunia ini semuanya berjalan begitu cepat dan serba tidak terasa, seolah-olah kita adalah seorang tamu yang datang dalam sekejap dan pergi dengan cepat. Secara superstruktur Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag mengarang materi
84
85
khotbah Jumat ini dengan alur yang sangat singkat dan padat untuk disampaikan dalam kesempatan khotbah Jumat. Secara struktur mikro Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag menggunakan bahasa yang sederhana, ia tidak banyak menampilkan ragam gaya bahasa. Bentuk kalimat yang digunakan merupakan bentuk kalimat aktif, beliau lebih sering menggunakan kata ganti orang ketiga. Leksikal yang ditampilkan merupakan ragam bentuk bahasa khotbah yang populer. Retoris yang digunakan dalam materi khotbah Jumat ini berupa penggunaan grafis, sedangkan pengkhotbahan beliau berupa retorika secara efektif. Dan koherensi yang digunakan secara umum sudah baik. 2. Jika dilihat dari kognisi sosial, dari ketiga judul materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag ini diambil dari kisah nyata perjalanan anak manusia sampai prosesi pemakaman jenazah yang akan menjadi bahan renungan. Tujuan beliau menuliskan materi khotbah Jumat ini supaya jamaah diajak untuk ikut larut artinya ketika jamaah Jumat mendengarkan khotbah beliau, jamaah diajak untuk larut dalam kajian yang
berisi
pelajaran-pelajaran,
kisah-kisah
atau
permasalahan
kematian yang patut menjadi renungan. Dan bagaimana beliau mengisahkan dan menyelipkan pesan moral dan sosial dalam materi khotbahnya merupakan representasi dari pemikirannya. Dalam konteks sosial dapat diketahui bahwa alasan beliau dalam menulis materi khotbah Jumat ini adalah untuk membuktikan bahwa pesan moral dan sosial dapat menjadi sebegitu menarik bila diolah secara kreatif. Pesan
86
moral dan sosial yang disampaikan beliau adalah pesan yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadis, sehingga dapat dikatakan bahwa materi khotbah beliau merupakan manifestasi dari pemikiran dakwah pengarang.
B. Saran-saran Mengingat bahwa tidak ada yang sempurna dari setiap karya manusia, maka materi khotbah Jumat beliau pun tidak luput dari kekurangan dan kekhilafan. Maka dalam hal ini penulis mencoba memberikan pandangan mengenai beberapa hal berkenaan dengan saran terhadap materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag. Saran-sarannya sebagai berikut: 1. Kepada Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag jangan pernah berhenti berdakwah. Tetap konsisten (Istiqomah) untuk selalu mempertahankan dan meningkatkan kualitas materi khotbah yang bernuansa muhasabah. Dan seyogyanya kepingan VCD bengkel dakwah ini diproduksi dalam jumlah yang banyak agar lebih meluas lagi sasaran dakwahnya. 2. Kepada para mad’u (Jamaah) Semoga materi khotbah Jumat ini menjadi bahan renungan untuk kita semua, karena dengan mengingat kematian akan menyadarkan kita dan segera bertaubat sebelum wafat, semoga Allah menganugerahkan kematian yang khusnul katimah kepada kita kelak dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya dan melindungi kita dari siksa kubur dan siksa api neraka. Aamiin 3. Kepada para da’i atau khotib mengingat kematian serta mengingatkannya merupakan anjuran dari suri tauladan kita Rasulullah SAW agar kita
87
senantiasa berada di jalan-Nya. Dan bagi para khotib agar menyampaikan materi khotbah Jumat yang sesuai dengan kemampuan jamaah tanpa melupakan aspek keaktualannya. Sehingga pesan-pesan yang disampaikan tepat pada sasaran yang diinginkan dan tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Alibasyah, Bahan renungan kalbu, Jakarta: Yayasan Mutiara Tauhid, Permadi 2005. A. N, Firdaus. Mutiara Dakwah. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1993. Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009. Amirin, Tatang M.. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja GrafindoPersada, 1991. Arifin, Anwar. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta, 1998. . Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. Ke-5. Bungin,
Burhan. Analisa Data GrafindoPersada, 2003.
Penelitian
Kualitatif.
Jakarta:
PT.
Raja
. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2006. . Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2007. Chaer, Abdul. Kajian Bahasa, Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustazaka Setia, 2002, cet. Ke-1. Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yoyakarta: PT. LKIS, 2006, Cet ke-6. Hafidhuddin, Didin. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani, 1998. Al-Halabi, Ali bin Hasan. Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Bairut: Darul „Aroby. Horikhosi, Hiroko. Kiyai dan Perubahan Sosial. Jakarta: LP3M, 1987.
88
89
Ibn „As‟as, Abu Daud Sulaiman. Sunan Abu Daud. Bairut: Darul Kutub „Arobi, Juz 1. Ismail, H. Ahmad Yani dan Ahmad Satori. Menuju Masjid Ideal. Jakarta: LP2SI Haramain, 2001. Lubis, A. Hamid Hasan. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa, 1993, cet. Ke-1. Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigama Baru, Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Rosdakarya, 2006. Mulyana. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005. Musa, Ali Maschan. Kiyai dan Politik Dalam Wacana Civil Society. Surabaya: Lepkus, 1999. An-Nasa‟i, Ahmad bin Syu‟aib Abu Abdirrohman. Sunan An-Nasa’i Al-Kubro. Bairut: Darul Kutub Alamiyah, Juz 1. An-Naysaburi, Abu Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Muslim Al-Qosyiri. Shohih Muslim. Bairut: t.tp, t.th., Juz 3. Al-Qozwani, Muhammad bin Yazid Abu Abdullah. Sunan Ibnu Majah. Bairut: Darul Fikri, juz 1. Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. Soekanto, Soerjono. Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum. Jakarta: Rajawali Press, 1982. . Beberapa Permasalahan Hukum Dalam Kerangka Pembangunan Hukum Di Indonesia. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, 1976. ST, Hamis. Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya: Pustaka Dua, 2000, cet. Ke-1. Syihata, Abdullah. Da’wah Islamiyah. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Islam, 1986. At-Tirmidzi, Muhammad bin „Isa Abu „Isa. Jami’ Shahih Sunan At-Tirmidzi, Bairut: Darul ihya Al-„Aroby, Juz 5.
90
Umar, Barmawy. Azas-azas Ilmu Dakwah. Solo: CV. Ramadhani, 1987, cet. Ke-2. Al-Wa‟iy, Taufik. Dakwah Ke Jalan Allah: Muatan, Sarana dan Tujuan. Jakarta: Robbani Press, 2010. Wignyosoebroto, Soetandyo. “Perubahan Sosial Dan Perubahan Tantangan Hukum Di Indonesia” dalam Masyarakat Kebudayaan dan Politik. Surabaya: Fakultas Ilmu Sospol, 1987. Yani, H. Ahmad. Bekal Menjadi Khotib dan Mubalig. Jakarta: Al-Qalam, 2005. Zaimar, Okke Kusuma Sumantri dan Ayu Basoeki Harahap. Telaah Wacana. Jakarta: The Intercultural Intitute, 2009. “Muhasabah”, diakses pada 20 Mei 2013 dari blogspot.com/2009/08/dzikrulmaut.html
“ Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag “
“ Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag bersama Istri”
“Karya Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag Bengkel Dakwah Audio Mp3”
Hasil Wawancara Dengan Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag 1. Mengapa Ustaz Mengangkat Tema Materi Khotbah Jumat Jenazah Airlines? Karena pada hari-hari itu adalah hari meninggalnya mantan Ibu Negara Ibu Hj. Ainun Habibi yang meninggal di Jerman. Yang kemudian jenazah beliau diberangkatkan dengan pesawat ke Indonesia. Yang kedua, saat itu saya sedang senang membahas atau membuat materi khotbah muhasabah dzikrulmaut. Maka dihubungkanlah antara semangat untuk membuat materi khotbah jumat muhasabah dzikrulmaut dengan kematian Ainun Habibi maka dibuat sehingga muncullah materi khotbah jumat Jenazah Airlines. Adapun inti dari Jenazah Airlines itu ingin memberikan sebuah analogi atau kiyasan bahwa hidup itu adalah ibarat perjalanan dari suatu tempat ke tempat lainnya, dari bandara ke bandara yang lainnya, dari terminal ke terminal lainnya. Yang namanya perjalanan tentu ada tujan akhir yaitu kematian. Di Jenazah Airlines pun ada tujuan maka hidup pun sama seperti perjalanan. Kemudian dalam perjalanan setiap orang harus membuat persiapan bekal, seperti halnya juga perjalaann di pesawat. Demikian juga dengan perjalanan hidup manusia harus ada bekal. Apa bekalnya? Dengan Al-Qur’an dan Hadis maka dengan jenazah airlines itu diharapkan bisa menjadikan satu kesadaran kepada para pendengar untuk mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya demi satu tujuan akhir. Jadi tujuan akhir itu adalah hidup setelah kematian.
2. Mengapa Ustaz Mengangkat Tema Materi Khotbah Jumat Andai Aku Dimakamkan Hari Ini? Judul Andai Aku Dimakamkan Hari Ini merupakan petikan muhasabah dzikrulmaut yang kemudian direkam secara khusus dalam rangkaian bengkel dakwah audio Mp3. Tujuan dipilihnya tema ini tentu saja, untuk memberikan satu peringatan dan kesadaran kepada para pendengarnya untuk lagi-lagi ingat akan mati. Mengajak untuk memahami apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang menegaskan bahwa orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa ingat dan mempersiapkan akan kematian. Maka dengan memberikan judul Andai Aku Dimakamkan Hari Ini diharapkan yang mendengar untuk kemudian eksen didalam keinginannya untuk bertaubat. Sebab andaikan tidak segera bertaubat bagaimana seandainya nanti dipanggil oleh Allah. Sementara yang namanya dipanggil oleh Allah tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Karena kematian datang secara tiba-tiba. Maka dengan adanya memahami, merenungi tentang isi dari pada judul ini maka diharapkan menjadi bahan muhasabah atau renungan untuk menjadi sadar dari kesalahan, kekhilafan, kekeliruan dalam beribadah. Malas dalam beribadah diharapkan menjadi sadar. Karena kalau diamakamkan hari ini hanya sampai disitu. Akan dihisab semua amal perbuatan. Mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang melakukan ibadah mana yang meninggalkan kewajiban, dan seterusnya. Spiritnya tetap semangat muhasabah dzikrulmaut. Dan berharap bahwa manusia supaya dimakamkan.
slalu mempersiapkan kematian sebelum
ia
3. Mengapa Ustaz Mengangkat Tema Materi Khotbah Jumat Belajar Dari KH. Zainudin MZ Belajar Dari Kematian KH. Zainudin MZ adalah satu tema khotbah jumat yang dimasukan sbagi tema khotbah jumat aktual, karena pada saat akan tugas khotbah jumat dengan mengabil hikmah dan pelajaran dari kematian KH. Zainudin MZ,
lagi lagi juga tujuannya adalah sebagai muhasabah
dzikrulmaut. Jadi memang kecenderungan saya belkangan ini membawakan khotbah yang intinya adalah muhasabah dzikrulmaut tanpa melupakan aspek keaktualannya. Kita tahu beliau adalah seorang pubik pigur seorang mubalig yang luar biasa. Dan tentu saja kematiannya juga tidak diduga oleh bnyak orang karena beliau meninggal di usia belum mencapai 60 tahun. Padahal pada penampilannya sangat gagah tidak terlihat kalau beliau sedang sakit. Kita bisa belajar dari kematian kh zainudin MZ artinya ada satu pelajaran berharga bahwa penjelasan Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi “Setiap yang bernyawa pasti mengalami kematian”. Dalam ayat ini kita tidak diberitahu kapan dan dimana kita wafat, hanya sanya kematian itu pasti datang. Maka yang namanya bertaubat itu harus setiap saat jangan sampai umat manusia taubat menunggu usia 60 tahun. Karena usia tidak bisa diduga karena itu takdir Allah. Dan juga bisa diambil pelajaran-pelajaran berharga yaitu bagaimana bekal kita di akhirat, dan bgaiman kita menjadi manusia yang bermanfaat terhadap sesama manusia. Pasti bnyak hikmah di balik kematian beliau, Allahummarhamhu, Amin! Jakarta, 22 Mei 2013
Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag
Lampiran Materi Khotbah Jumat JENAZAH AIRLINES Khutbah Jumat di Masjid Istiqomah Kampung Utan Ciputat, 28 Mei 2010 ILUSTRASI: Hari Sabtu kemarin, 22 Mei 2010 mantan ibu negara, ibu Hj Aenun Habibi, setelah 48 tahun mendampingi Presiden RI ke-3, B.J.Habibi, akhirnya wafat di Jerman. Sebagai suami, Habibi mendampingi ibu Hj Aenun saat terakhir, selama dua bulan di Rumah Sakit dan selama perjalanan penerbangan dari Jerman ke Indonesia. KAUM MUSLIMIN…, yang ingin ALFAQIR garis bawahi, bahwa pada tgl 22 Mei 2010, Presiden RI ke-3, BJ Habibi melakukan perjalanan penerbangan dari Jerman ke Indonesia. Membawa JENAZAH istrinya, Hj Aenun Habibi. ILUSTRASI HIDUP ADALAH PERJALAN DARI SATU TERMINAL KE TERMINAL LAINNYA, DARI SATU BANDARA KE BANDARA LAINNYA DARI SATU PELABUHAN KE PELABUHAN LAINNYA. PRILAKU…..KEMATIANIBADAH….KEMATIAN HADIRIN… Kita semua sering melakukan perjalanan; baik jarak dekat atau jarak jauh. Baik antar kota, antar pulau atau antar propinsi atau juga antar negara. Ada perjalanan yang bisa ditempuh dengan kendaraan mobil, kereta, kapal laut atau hanya bisa ditempuh dengan pesawat airlines. Berbicara tentang kendaraan pesawat airlines, setiap negara punya airlines, bahkan di Indonesia ada beberapa perusahaan penerbangan airlines; seperti Garuda, Merpati, Buoroq, Sriwijaya, Batavia, Lion Air dan sebagainya. Ada yang fanatik terhadap airlines tertentu dan ada pula yang menghindari menumpang airlines tertentu. NAMUN… ada AIRLINES yang setiap orang akan menumpanginya, pasti akan menumpanginya, sekali lagi setiap orang, TIDAK TERKECUALI KITA SEMUA, pasti akan menumpangi AIRLINES yang akan ALFAQIR kemukakan pada kesempatan ini, tanpa kecuali; tua-muda, kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, sarjana, kalangan terpelajar atau awam, laki atau perempuan, pasti akan menaiki airlines ini. DEMIKIAN PULA, ORANG YANG TELAH BER-HIJRAH RUHANIAH, YANG SUDAH HIJRAH MENTAL, YANG TAAT, RAJIN BERIBADAH, GEMAR BERAMAL SHALEH, DAN SUDAH BERTAUBAT ATAU …. ORANG YANG MASIH JAUH DARI HIDAYAH, LALAI DAN ABAI TERHADAP SHALAT, OGAH BERAMAL SHALEH WALAU BANYAK HARTANYA DAN MASIH SENANG BERGELIMANG DENGAN DOSA, DOSA, DOSA & MAKSIAT, MELAKUKAN KEDZOLIMAN, KEMUNGKARAN, KEDURHAKAAN, TERLIBAT MAFIA HUKUM, BERKHIANAT TERHADAP JABATAN, KORUPSI, MENERIMA DAN MEMPEROLEH UANG HARAM DAN BERLAKU MACHIAVELIS… MENGHALALKAN SEGALA CARA DEMI MENCAPAI TUJUAN. 1
MEREKA SEMUA… pasti akan menumpanginya, TIDAK PANDANG BULU, TANPA MELIHAT STATUS SOSIAL, sekali lagi, pasti akan menumpanginya. Kendaraan Airlines ini terbuat dari besi atau terbuat dari peti kayu. Bahkan ada yg berlapis emas seperti yg ditumpangi Michael Jackson COBA…pikirkan, apa kira-kira AIRLINES yang akan dinaiki, ditumpangi oleh semua manusia, bahkan yang masih bayi sekalipun, atau orang tua renta. Apa itu? Apa AIRLINES yang dimaksud? Jawabannya adalah JENAZAH AIRLINES. KAUM MUSLIMIN… Diantara kita… tentu ada yang sering melihat atau membawa JENAZAH AIRLINES dimaksud; baik itu keluarga, kerabat atau tetangga kita yang seagama. JENAZAH AIRLINES inilah yang akan al-faqir jadikan TEMA dari khutbah jumat sekarang ini. Namun sebelumnya alfaqir mohon maaf, bila penyampaian PENERBANGAN JENAZAH AIRLINES ini sedikit lebih lama, dan karena hari ini adalah hari libur, mudah2an tidak menjadi masalah dan tidak dipermasalahkan BAIK, KITA MULAIBAHASAN TENTANGAL-JENAZAH AIRLINES ATTANTION PLEASE, ATTANTION PLEASE, LADIES & GENTLEMEN PAY ATTENTION PLEASE INFORMASI PENERBANGAN GRATIS AL-JENAZAH AIRLINES, LAYANAN PENUH 24 JAM Bila kita akan 'berangkat" dari alam ini ia ibarat penerbangan ke sebuah negara. Dimana informasi tentangnya.., tidak terdapat dalam brosur penerbangan, tetapi melalui AlQur'an dan Al-Hadist. Dimana penerbangannya..., bukannya dengan Garuda Airlines, Singapore Airlines, atau American Airlines, tetapi Al-Jenazah Airlines. Dimana bekal yang dibawanya..., bukan lagi tas yang maksimal beratnya 25 Kg, tetapi amalan yang tak lebih dan tak kurang. Dimana bajunya bukan lagi Pierre Cardin, atau setaraf dengannya, akan tetapi kain kafan putih. Dimana pewanginya bukan Channel atau Polo, tetapi air biasa yang suci dan air kafur barus. Dimana passportnya...Bukan paspor Indonesia,British atau American, tetapi Al-Islam. 2
Dimana visanya..., bukan lagi yang berlaku sekedar 6 bulan, tetapi 'Laailaahaillallah' Dimana pelayannya bukan pramugari jelita,Yang pakaiannya terbelah dari tumit sampai paha, (MAAF)tetapi Malaikat Izrail. Dimana servisnya..., bukan lagi kelas business atau ekonomi, tetapi sekedar kain yang diwangikan. Dan diatasnya untaian kalung yang dari bunga melati. Dimana tujuan mendaratnya..., bukannya Bandara Cengkareng, Heatahunrow Airport Atau Jeddah International, tetapi tanah pekuburan. Dimana ruang menunggunya..., bukan lagi ruangan ber AC dng permadani, tetapi ruang 2 x 1 meter, yang gelap gulita. yang asesorisnya beberapa helai papan dan bulatan tanah liat sebagai bantalnya Dimana pegawai imigrasinya Bukan yang berseragam Dept perhubunganmelainkan Munkar dan Nakir. Mereka hanya memeriksa apakah kita layak ke tujuan yang diidamkan. tidak perlu satpam dan tidak harus melewati alat detector sampai dua kali. Tidak usah hawatir dituduh penyelundup narkoba dan tidak usah takut dituduh teroris Dimana lapangan terbang transitnya..., Dimana lapangan transitnya Bukan Polonia Medan saat mau ke Aceh, Atau Cangi Singapore dan Narita Tokyo, Saat mau ke Amerika, Akan tetapi al-Barzah Dimana tujuan terakhirnya..., Bukan negara Paman Sam, Kincir Angin, Negara Kanguru, Venesia, Hawaii dll., tetapi Syurga yang mengalir sungai dibawahnya atau Neraka Jahannam. Penerbangan ini tidak akan dibajak atau dibom, karena itu tak perlu bimbang. Sajian tidak akan disediakan, oleh karena itu tidak perlu Merisaukan masalah alergi atau halal haram makanan. Jangan risaukan cancel pembatalan, penerbangan ini senantiasa Tepat waktunya, ia berangkat dan tiba tepat pada masanya. Jangan pikirkan tentang hiburan dalam penerbangan, Karena anda telah hilang selera bersuka ria. Jangan bimbang tentang pembelian tiket, ianya telah siap di booking Sejak anda ditiupkan ruh di dalam rahim ibu. YA ! BERITA BAIK !! Jangan bimbangkan siapa yang duduk di sebelah anda. Anda adalah satu-satunya penumpang penerbangan ini.
3
Oleh karena itu berseng2lah, bergembiralah selagi bisa! Senyum cerialah, tertawalah selagi bisa! Hanya ingat, ingat, sekali lagi ingat Penerbangan ini datang tanpa 'Pemberitahuan'. (2X) Dan juga perlu ingat!! Oleh karena itu bergembiralah selagi bisa! Dan sekiranya anda bisa! Hanya ingat! Penerbangan ini datang tanpa 'Pemberitahuan' . Cuma perlu ingat!! Nama anda telah tertulis dalam tiket untuk Penerbangan. ... Saat penerbangan, atau ketika anda berangkat... Tidak ada doa: Bismillahi Tawakkaltu 'Alallah, atau ungkapan selamat jalan. Tidak ada kata-kata Good Bye... See you later atau Ma‟assalamah ilalliqa. TIDAK ADA KATA2 ITU Saat penerbangan anda berangkat... tanpa doa Bismillahi Tawakkaltu 'Alallah, atau ungkapan selamat jalan. Tetapi Inalillahi Wa Inna ilaihi Rajiuun.... Anda berangkat pulang ke Rahmatullah. Mati. SEKALI LAGI, pulang kampung ke Rahmatullah. Alias MATIADAKAH ada di antara hadirin yang TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT? APAKAH ADA DIANTARA HADIRIN YANG BERANGKAT, MENUMPANG JENAZAH AIRLINES?
SUDAH
SIAP
UNTUK
APAKAH ADA DIANTARA HADIRIN YANG SUDAH SIAP UNTUK BERANGKAT MENUMPANG JENAZAH AIRLINES NANTI MALAM ATAU ESOK HARI? Alfaqir yakin, tidak ada satu pun diantara kita yang telah siap untuk berangkat menumpang Jenazah airlines nanti malam atau esok pagi, bahkan minggu depan atau bulan depan sekalipun. Muncul pertanyaan, mengapa belum siap?Karena kita menyadari bahwa kita belum punya cukup BEKAL untuk berangkat dalam waktu dekat ini. FATAZAWWADUUU...FA-INNAKHOEROZZAADIAT-TAQWA NAMUN.... Satu hal yang pasti adalah, bahwa kita tidak bisa memilih, merencanakan penerbangan dengan JENAZAH AIRLINES ini sesuai kehendak kita. kita tidak bisa memilih, merencanakan penerbangan dengan JENAZAH AIRLINES ini sesuai rencana dan keinginan kita. KARENA ALLAH SWTSUDAH MENGINGATKAN KITADALAM AL-QUR‟AN SURAT Al-Ankabut (29): 57 KULLU NAFSIN DZAAIQATUL MAOTI. TSUMMA ILAENAA TURJA‟UUNA Setiap yang bernyawa pasti akan MATI. Pasti, akan menumpangi Jenazah airlines. Kemudian hanya kpd Kami kamu dikembalikan QS. An-NISA (4): 78AENAMAA TAKUUNUU YUDRIKUMUL-MAOTU WALAO KUNTUM FII BURUUJIM-MUSYAYYADAH
4
QS. AL-MUKMINUUN (23): 99 HATTAA IDZAA JAA-A AHADAHUMULMAOTUQAALA:ROBBI IRJI‟UUNIY 99. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)[1021], [1021]. Maksudnya: orang-orang kafir di waktu menghadapi sakratul maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman. MAKA kita pun, mukminun dan muslimun, di waktu menghadapi sakaratul maut, tentu akan minta supaya diperpanjang umur : "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) "Ya Tuhanku panjangkan umurku, "Ya Tuhanku beri aku kesempatan utk bertobat, "Ya Tuhanku beri aku waktu, HADIRIN… KALAU SUDAH SAATNYAAJAL KEMATIAN MENJEMPUT KITA, MAKA SEDETIKPUN KITATIDAK AKAN DAPATKANPERPANJANGAN,TIDAK ADA AMNESTI, GRASI, ABOLISI ATAU REHABILITASI KALAU SUDAH WAKTUNYAKEMATIAN MERENGGUT KITA, MAKA SEDETIKPUN KITA TIDAK AKAN MEMPEROLEH PERPANJANGAN, TUAMUDA, LAKI- PEREMPUAN KAYA-MISKIN, PEJABAT-RAKYAT BIASA, KUATLEMAH, SEHAT- SAKIT. DAN MALAIKAT, TIDAK BISA DISOGOK DENGAN UANG, BERAPAPUN BANYAKNYA KEKAYAAN KITA. INGAT…. SAAT TRAGEDI KAPAL TITANIK,BEGITU KAPAL KARAM DAN AKAN TENGGELAM, ADA PENGUSAHA KAYA YANG MENYOGOK PETUGAS UNTUK DAPAT SEKOCI. TAPI… AKHIRNYA MATI JUGA,SEMUANYA MATI Kalau memang sudah TAKDIRnya, maka LIKE or DISLIKE, suka atau tidak suka, sudah SIAP atau BELUM bekal kita, maka kita akan diberangkatkan dalam Jenazah Airlines ini. Mungkin kita akan menyesal. HADIRIN… MENYESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA, MENYESAL SAAT TERBARING DI LIANG KUBUR ADALAH SIA-SIA. KARENA ALLAH SWT TELAH MENGINGATKAN MELALUI FIRMANNYA QS AL-MUNAFIQUUN (63):10 WAN-FIQUU MIMMAA ROZAQNAAKUM MING-QOBLI AYYA‟TIYA AHADAKUMUL MAOTU FAYAQUULU: ROBBIY LAO –LAA AKHORTANIYILAA AJALING QORIIB FA-ASHODDAQA WA AKUN- MINASHSHAALIHIINA Artinya: Dan belanjakanlah sebagian dari apa yg telah kami berikan kpdmu sebelum datang kematian Kepada salah seorang diantara kamu Lalu ia berkata:”Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku Sampai waktu yg dekat, Yg menyebabkan aku dpt bersedekah Dan aku termasuk orang2 yg soleh. Renungkan juga
5
QS AL-BAQARAH (2) : 254 YAA AYYUHALLADZIINA AAMANUU ANFIQUU MIMMAA RAZAQNAAKUM MING-QOBLI AYYA‟TIYA YAOMUN LAA BAY‟UN FIIHI WA-LAA KHILAALUN WA-LAA SYAFAA‟ATUN KEDUA AYAT INI MENEGASKAN DAN MEMERINTAHKAN AGAR KITA MENG- INFAQKAN HARTA DAN KEKAYAAN KITA SEBELUM MATI. SELAGI MASIH HIDUP AGAR BISA MENJADI PASIF INCOME PAHALA, MENJADI INVESTASI AKHERAT. HADIRIN, saat kita berangkat dalam jenazah airlines, ada tiga hal yang menyertai,yaitu: 1. Keluarga 2. Harta 3. Amal Dari 3 hal ini, ada Dua Yang Kembali dan Satu yang akan Tinggal Bersamanya.Yang kembali adalah Keluarga dan Hartanya .Dan yang akan tinggal bersamanya adalah amal perbuatannya. HADIRIN Ketika Roh Meninggalkan Jasad...Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan.. Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang Meninggalkanmu Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah Menumpukmu Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menguburmu." Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan.. .. Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan... Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Terkulai Lemah Mana Lisanmu yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara, Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia,
6
Mengapa Kini Raib Tak Bersuara" Ketika Mayat Siap Dikafani...Suara Dari Langit Terdengar Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah. Wahai Fulan Anak Si Fulan... Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan." Ketika Mayat Diusung.... Terdengar Dari Langit Suara Memekik: "Wahai Fulan Anak Si Fulan.. Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat." Ketika Mayat Siap Dishalatkan. ... Terdengar Dari Langit Suara Memekik: "Wahai Fulan Anak Si Fulan.. Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk." 7
Ketika Mayat Dibaringkan Di Liang Lahat.... terdengar Suara Memekik Dari Langit, "Wahai Fulan Anak Si Fulan... Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini Wahai Fulan Anak Si Fulan... Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa." Ketika Semua Manusia Meninggalkannya Sendirian... . Allah Berkata Kepadanya: "Wahai Hamba-Ku.... . Kini Kau Tinggal Seorang Diri Tiada Teman Dan Tiada Kerabat Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap.. Mereka Pergi Meninggalkanmu. . Seorang Diri Padahal, Karena Mereka Kau Pernah LanggarPerintahku Hari Ini,.... Akan Kutunjukan Kepadamu Kasih Sayang-Ku Yang Akan Takjub Seisi Alam. Aku Akan Menyayangimu Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya".
Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman, "Wahai Jiwa Yang Tenang Kembalilah Kepada Tuhanmu 8
Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba- Ku Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku" Mari kita hayati dan amalkan, Peringatan Allah dalam QS. Ali Imron: 133 “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” HADIRIN, Kaum Muslimin,Rasulullah SAW. menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut). Dalam sebuah haditsnya, beliau bersabda "wakafa bil-mauti wa'idhza" artinya, cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagimu! KARENA ITU… SEBELUM KITA DIBERANGKATKAN DENGAN JENAZAH AIRLINES, DAN SEBELUM KITA MENYESAL KELAK… MARI KITA MULAI MEMPERBAIKI DIRI, BERTOBAT & beramal soleh JADIKANLAH DIRI KITAYang ketika LAHIR Semua keluarga kita tertawa gembira menyambut kedatangan kita.Dan ketika MATI Semua orang sedih, menangis, merasa kehilangan kita. JADIKANLAH HIDUP KITA Yang Bermanfaat Bagi sesama kita, terutama sesama umat Islam. KHOERUNNAASI ANFA‟UHUM LINNAASI KAITKAN DENGAN PUASA, ZAKAT, SEDEKAH YANG HARUS DIBAYAR SEBELUM MATI. ALBAQARAH 254 ANAK ADAM MENINGGAL MUARA PERTEMUAN QS ALBAQARAH 183 DENGAN ALI IMRON 133 WA SARI‟UUUU SEPERTI IBUNDA HJ. AENUN HABIBI Yang ketika MATI Atau WAFAT pada tanggal 22 Mei 2010 Meninggalkan kesan POSITIF, keteladanan dan amal saleh untuk diteruskan PESAN IBU HJ AENUN HABIBI, Kepada kedua anaknya agar Bank MATA dan yayasan ORBIT, yayasan untuk membantu beasiswa bagi anak-anak tidak mampu dilanjutkan pengelolaannya. SUBHANALLAH 9
CINTA SUAMI ISTRI, CINTA AENUN HABIBI SEHIDUP SEMATI. KATA HABIBI, SAAT MENYAMPAIKAN KALIMAT TERAKHIR DI HADAPAN JENAZAH ISTRINYA: SAYA DILAHIRKAN UNTUK AENUN DAN AENUN DILAHIRKAN UNTUK HABIBI. SAYA MENCINTAI AENUN, TAPI ALLAH LEBIH MENCINTAI AENUN, SEHINGGA SAYA MERELAKAN AENUN PERGI, MENAIKI JENAZAH AIRLENES SELAMAT JALAN IBUNDA HJ AENUN HABIBI, SELAMAT MELAKUKAN PERJALANAN DENGAN JENAZAH AIRLINES. ALLAHUMMAGHFIR LAHAA WAR-HAMHAA WA‟FU „ANHAA ALLAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHAA WA-LAA TAFTINNAA BA‟DAHAAWAGHFIR LANAA WA LAHAA
10
Lampiran Materi Khotbah Jumat ANDAI AKU DIMAKAMKAN HARI INI Khotbah Jumat di Masjid Kantor Walikota Jakarta Selatan, 21 Jan 2011 ILUSTRASI: 1. Ungkapan Arab: ALWAKTU KASSAEFI WA IN LAM TAQTHA’HU QATA’AKA 2. Fenomena di masy; ketidak adilan hukum, mafia hukum, mafia pajak, mafia Imigrasi, MEREBAKNYA budaya bermusuhan, Para pejabat dan Anggota DPR yang tidak peka terhadap kemiskinan dan penderitaan rakyat; pelesiran, pembangunan gedung baru 1,3 T. dan sebagainya. Menunjukkan bahwa seolah2 mereka akan hidup selamanya, tidak akan mati. Masya Allah. Dengan kata lain, dlm hidp, hendknya kita tidak menuhankan kehidupn duniawi. Tidak boleh silau oleh jabatan & limpahan rezeki yang bs mbuat Lupa diri. Karena kita semua akan mati. Ketika mati dan menyadari belum siap untuk diminta pertanggung jawaban, tidak ada Grasi, Amnesti, Abolisi dari Yang Maha Suci. Karena itu IKHLAS & MENCARI RIDHO ALLAH adalah KUNCI keselamatan, JALAN kebahagiaan, STRATEGI menggapai keberkahan hidup HADIRIN…terkait dg ilustrasi tadi, maka pada kesempatan ini khatib memilih judul khutbah, ANDAI AKU DIMAKAMKAN HARI INI. Berbicara tentang pemakaman, kita sering menyaksikan JENAZAH yang sedang diusung dan diturunkan ke lubang kubur. Sekelompok orang yang ada di atas kubur menyerahkan kepada 3 atau 4 orang yang menyangga di lubang kubur. Sementara si mayit DIAM tak bergerak, tidak ada daya lagi. Siapapun dia. Yang dulunya begitu digdaya, pejabat, pengusaha, TNI, POLRI, Jaksa, Pengacara, profesi apapun… punya rumah megah, mobil mewah, tanah & deposito melimpah, anak2 & istri yang wah…tapi begitu jadi mayit, dia tak berdaya dan bergantung pada pertolongan orang-orang di sekitarnya, bahkan, diinjak2 pun tetap diam pasrah, masya Allah. Masihkah, kita tetap berlaku sombong? Masihkh kt berani berbuat dosa & maksiat? Masihkah kita merasa tanpa dosa meninggalkan kwajiban shalat & zakat? Masihkah kita berani memanipulasi data & memark-up anggaran proyek ? Masihkah kita biarkan diri kita
1
Mendzolimi & mengambil hak org lain? Masihkah kita mau mengumpat, bergunjing, bergibah, menjelekan aib orang lain? HADIRIN, Mari kita simak tulisan ANDAI AKU DIMAKAMKAN HARI INI. Perlahan, tubuhku ditutup tanah. Perlahan…, semua pergi meninggalkanku. Masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka Aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang, Sendiri, menunggu keputusan... Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi, Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal, Apa lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang lain, Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka. Mari kita simak tulisan ANDAI AKU DIMAKAMKAN HARI INI. Perlahan, tubuhku ditutup tanah. Perlahan…, semua pergi meninggalkanku. Masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka Aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang, Sendiri, menunggu keputusan... Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi, Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal, Apa lagi sekedar asisten, kawan dekat, 2
rekan bisnis, atau orang lain, Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka. Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian, Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga…, Anak buahku menghibur mereka, kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan, tetapi aku tetap sendiri, disini, menunggu perhitungan ... Menyesal sudah tak mungkin. Tobat tak lagi dianggap. Dan ma'af pun tak bakal didengar, aku benar benar harus sendiri... untuk waktu yang tak terbayangkan ... Ya .ALLAH... (entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya, tiba-tiba saja aku ingin menyebut-Nya) Jika kau beri aku satu lagi kesempatan, Jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja... Aku akan berkeliling, memohon ma'af pada mereka, yang selama ini telah merasakan zalimku, 3
yang selama ini sengsara karena aku, yang tertindas dalam kuasaku, yang selama ini telah aku sakiti hatinya yang selama ini telah aku bohongi... Aku akan kembalikan semua harta kotor ini, Yang kukumpulkan dengan wajah gembira, yang kukuras dari sumber yang tak jelas, Yang kumakan, bahkan kutelan yang sudah jelas haram... Aku harus tuntaskan janji-janji palsu yang sering kuumbar dulu Duhai ALLAH... Beri lagi aku beberapa hari milik-Mu, Untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta, Teringat … kata-kata kasar dan keras yang menyakitkan hati mereka Maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu Beri juga aku waktu…! untuk berkumpul dengan istri dan anakku, Untuk sungguh-sungguh beramal soleh ... Aku sungguh ingin bersujud dihadapanMu, 4
bersama mereka... Begitu sesal diri ini karena hari-hari telah berlalu tanpa makna, Penuh kesia-siaan ... Kesenangan yang pernah kuraih dulu, tak ada artinya sama sekali Mengapa kusia-siakan saja waktu hidup yang hanya sekali Mengapa kusia-siakan saja Saat aku bisa ber-amal soleh, ber-investasi akherat Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak terma'afkan…, dan semua menjadi terlambat…, dan aku harus sendiri-SEPI… sendiri-tersembunyi… sendirI-ditinggal semua yang kucintai…. sendiri-tiada yang menemani, Kecuali amal perbuatan sebelum mati… Andai aku bisa putar ulang waktu itu Pasti aku akan berTOBAT. Andai aku bisa putar ulang waktu itu Pasti aku akan rajin berTAHAJUD. Andai aku bisa putar ulang waktu itu Pasti aku akan shalat berJAMA’AH. Andai aku bisa putar ulang waktu itu 5
Pasti aku akan berAMAL SOLEH Andai aku bisa putar ulang waktu itu Pasti aku akan bantu anak yatim, Fakir miskin, para janda yang hidup susah, Tetangga yang tidak punya uang saat istrinya akan melahirkan. 0ooh… Andai aku bisa putar ulang waktu itu Pasti aku akan ISI kotak amal di masjid, bukan dengan uang recehan, ribuan tapi aku akan isi dg lembaran 50 / 100 ribuan Karena aku tau itulah yang pahalanya terus mengalir walau aku sudah mati, 0ooh…Andai aku bisa putar ulang waktu itu… Yaa Allaah Andai Engkau beri aku kesempatan, Yaa Allaah Andai Engkau beri aku kesempatan, Yaa Allaah Kini aku menyesal Aku telah mengabaikan Bahwa ternyata mati itu rahasia. Yaa Allaah Kini aku menyadari, Mengapa MATI itu RAHASIA? 6
1. Agar kami tidak cinta Dunia 2. Supaya kami tidak menunda amal 3. Agar kami selalu berusaha mencegah maksiat 4. Agar kami menjadi orang yang cerdas Sebagaimana Sabda Rosulullah: “ORANG YANG CERDAS ADALAH ORANG YANG SELALU MEMIKIRKAN DAN MEMPERSIAPKAN KEMATIAN”. DUHAI…ALLAH !!! MENYESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA, MENYESAL SAAT TERBARING DI LIANG KUBUR ADALAH SIA-SIA. KARENA ALLAH SWT TELAH MENGINGATKAN MELALUI FIRMANNYA: QS AL-MUNAFIQUUN (63):10 WAN-FIQUU MIMMAA ROZAQNAAKUM MING-QOBLI AYYA’TIYA AHADAKUMUL MAOTU FA-YAQUULU: ROBBIY LAO –LAA AKHORTANIY ILAA AJALIN QORIIB FA-ASHODDAQA WA AKUN-MINASH-SHAALIHIINA Artinya: “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah 7
kami berikan kpamu sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara kamu Lalu ia berkata: Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku Sampai waktu yang dekat, Yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang soleh.
MENYESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA, MENYESAL SAAT TERBARING DI LIANG KUBUR, ADALAH SIA-SIA. KARENA ITU…SEBELUM KITA MENYESAL KELAK… MARI TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MILADIYAH 2011 INI… KITA MEMPERBAIKI DIRI, tidak lagi menunggu saat yang tepat utk BERTOBAT…..karena wafat bs datang setiap saat
8
Lampiran Materi Khotbah Jumat BELAJAR DARI KEMATIAN KH ZAINUDIN MZ Khotbah Jumat di Masjid Baeturrohman Jakarta Selatan, 15 Juli 2011 Jumat yang lalu khotib menjadi makmum ikut solat jumat di masjid nabawi dalam rangka umroh bersama ust M arifin ilham dan membimbing jamaah 320 jamaah dari trevel az zikro Ada hal yang menarik yang ingin khotib berbgai ketika khotib Ketika menanti solat jumat khotib berbincang dengan jamaah Indonesia berasal dari Banjarmasin dalam bincang bincang itu teman khotib menyampaikan begini ada riwayat seorang hamba Allah telah beribadah selama 500 tahun ketika berada di hadapan Allah, kata Allah engkau masuk surge karena ridloku lalu kata hamba Allah Ya Allah selama hidup aku telah beribadah selama 500 th silakan timbang saja hisab saja antara ibadah2ku itu, lalu ditimbanglah ibadah yang ia katakana selama 500 th dengan kesalahan-kesalahannya sebagai manusia setelah ditimbang2 ternyata dia harus masuk neraka. SUBHANALLAH ini suatu riwayat yang menarik yang dapat kita ambil pelajaran. terutama bila dikaitkan dengan dipanggilnya ke rahmatullah seorang mubalig kondang, dai sejuta umat yang tidak kita duga ternyata tlh dipanggil oleh Allah pada hari rabu. Hari yang sama ketika khotib dan jamaah berangkat umroh Hadirin jamaah jumat rohimakumullah satu ungkapan mengungkapkan Al insaan mahalul hoto wa nisyan, (manusia tempatnya salah dan lupa) Satu riwayat mengatakan : KULLU BANI ADAM KHOTOOUN, WAKHOIRU KHOTOIN ATTAWABUN Setiap bani adam pasti melakukan kesalahan dan sebaik2 mereka yang berbuat kesalahan adalah mereka yang taubat. Taubat sebelum wafat. Saudar hadirin rohimakumullah Siapa daiantara kita hadirin yang tidak pernah berbuat salah termasuk ust atau kiyai sekali pun kalau kita lihat apa yang kita perbuat dalam keseharian kita, kita tidak bias menghindar dari pelanggaran rambu2 agama. Diantara kita sering berbuat salah dan khilaf, sering berbuat dosa, pernah punya keberanian berbuat maksiat, sering berbohong, meninggalkan kewajiban solat, menginjing berghibah, menceritakan aib orang lain, fitnah, dan kemudian mengkondisikan uang subhat dan uang haram. Siapa yang terlepas dari kesalahan2 itu Semua orang pernah salah maka kita tidak harus heran kalau seorang ust atau kiyai sekalipun juga pernah berbuat salah, tapi mari kita fahami riwyat tadi ….. HADIRIN JAMAAH JUMAT ROHIMAKUMULLAH
1
Bagaimana jika kita beluum taubat sampai kita wafat, kalau kita banyak kesalahan dalam keseharian dan tidak taubat seblm wafat sampai kemudian kita wafat, maka kita akan terancam oleh satu hadis yang menegaskan bahwa setiap manusia akan masuk neraka hadis itu berbunyi Setiap manusia akan masuk neraka dan mereka akan keluar dari neraka karena amal perbuatan mereka selama mereka hidup di dunia, yang pertama mereka dimasukkan ke dalam api neraka dan keluar bagaikan kencangnya sinar kilat, yang kedua dimasukkan ke dalam api neraka dan keluar bagaikan kencangnya tiupan angin, yang ketiga bagaikan kencangnya kendaraan, yang ke empat bagaikan kencangnya larinya kuda, yang keenam bagaikan keenam bagaikan lambatnya seseorang berjalan, maksud dari riwayat sohih ini adalah bahwa masuk neraka nasibnya berbeda2 ada yang sangat ssebentar ada yang agak lama ada yang lama da nada yang lama sekali di neraka. Sebentar atau lama sekali di neraka tergantung amal perbuatan kita selama kita hidup di dunia. Selama kita diberikan karunia umur panjang, karunia kehidupan, karunia sehat jasmani, karunia rezeki serta jabatan dan pekerjaan, itu yang menentukan apakah kita sebentar atau lama di neraka atau diampuninya dosa2 kita dan kita masuk syurga BIGOIRI HISAB Tergantung ketika kita masih hidup. Karenanya kita tidak bias memponis seseorang pasti masuk neraka tidak, seseorang pasti masuk surge karena dia seorang ust karena dia adalah kiyai tidak, tidak bias kita memponis seperti itu, Kita mengenal konsep YAUMUL MIZAN DAN YAUMUL HISAB tadi di awal dengan satu kisah bahwa seorang yakin dng dirinya, yakin bahwa ia telah beribadah selama 500 th, pada akhirnya ketika dihitung dia harus masuk neraka. HADIRIN bagaimana dng kita sudahkah kita beribadah selama 500th? bagi kita yang sdh haji, sdh umroh, beribadah solat di masjid nabawi pahalanya 1000 x lipat, beribadah solat di masjidil harom pahalanya 100.000 x lipat. Apakah akan tetap surplus? 500 th saja akhirnya dijerumuskan ke dalam api neraka, maka pelajaran yang patut kita ambil yang sangat berharga dan harus kita renungkan adalah kita harus antisipasi jng sampai nanti kita di masukkan ke dalam api neraka, apalah lagi kalau kita tidak yakin akan semua amal ibadah yang kita lakukan, semua amal soleh yang sdh kita tegakkan maka terancam masuk neraka. Nerakanya yang bagaimana? Apakah yang paling depan atau yang sangat sebentar atau yang lama. Kalau tadi hadis menjelaskan hal itu mari kita fahami ayat al quran surat azzumar ayat 71 yang artinya : “Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu Rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan Pertemuan dengan hari ini?" mereka menjawab: "Benar (telah datang)". tetapi telah pasti Berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.” Orang- orang yang takut pada Tuhannya, yang solat, yang puasa, yang solat jumat akan di masukkan ked lm surge ZUMARO. ZUMARO yang sesuai dng nama suratnya yang 2
berarti rombongan2 atau kelompok2 hadirin menurut ahli maksudnya tafsir adalah ada kelompok kesatu, kedua, ketiga dan seterusnya. Maka ketika kelompok pertama masuk ke surge maka kelompok kedua, ketiga dn seterusnya nunggu transit. NUnggunya dimana?? Dijelaskan hanya ada 2 tmpat JANNAH WA NNAAR. Jannah dng berbagai macam tingkatannya dan annaar juga dng berbagai macam tingkatan. Maka ketika kelompok kesatu masuk surge kelompok kedua ketiga nunggunya pasti di neraka, NUNGGU DI NERAKA, TRANSIT DI NERAKA. Karena perbuatan kita ketika kita masih hidup. Kita tidak bias mengklaim seseorang husnul khotimah seseorang pasti masuk surge atau neraka Yang jelas adalah dng adanya konsep YAUMUL MIZAN DAN YAUMUL HISAB maka kita diberikan kesempatan untuk memperbanyak pahala ibadah sebanyak2 nya, dengan adanya karunia kehidupan dan umur panjang ini tidak seperti kh zainudin mz yang di usia blm mencapai usia 60 th sdh dipanggil oleh Allah Kita diberikan kesempatan di masjid ini ada yang sdh di atas 60 th ada yang di bawah 50th atau bahkan ada yang dibawah 30 th yang remaja,yang pemuda ataupun yang sdh tua ketika Allah berikan umur panjang kehidupan ini adalah berarti kita diberikan kesempatan agar tidak dimasukkan ke dalam api neraka Rasulullah bersabda terkait dng usia 40 Siapa yang usianya sdh sampai 40 th tetapi kebaikannya belum memenuhi keburukannya maka lemparkan saja ia ke dalam api neraka Hadis yang lain agak beda bunyinya Siapa yang usianya sdh sampai 40 th tetapi kebaikannya belum menutupi keburukannya, solat yang ditegakkannya belum lbih bnyak dari solat yang ditinggalkannya, amal soleh yang dilaksanakannya blm lebih bnyak dari dosa2 dan maksiat yang diperbuatnya maka siap2lah akan dimasukkan ke dalam api neraka HADIRIN pemahaman siap2 dimasukkan ked lm api neraka artinya kita diberi kesempatan agar tidak dimasukkan kedlm api neraka. Bagaimana caranya?? Seperti yang kita lakukan ini, solat jumat, solat sunat qobliyah, ba’diyah, baca qur’an, semuanya dlm rangka memperbanyak pahala2 agar dosa2 yang pernah kita perbuat diimbangi oleh banyaknya ibadah wajib dan sunah serta amal soleh sehingga pada saat YAUMUL MIZAN maka timbangan kebaikan kita akan lebih berat Klau tdi pgi kita melihat acara dakwah ditrans tv atau di tv lain tentang YAumul Mizan timbangan kebaikan yang lbih banyak Rasulullah saw bersabda AD DUNIA MAZRO’ATUL AKHIROH Dunia harus dijadikan lading akhirt, lading unuk menjadi penghuni surge, bkn lading untuk menghuni neraka
3
Adanya istri, anak, jabatan pekerjaan, mobil yang mewah, motor yang bagus, peralatan elektronik, dan sbagainya semuanya dijadikan dlm rangka untuk lading akhirat semuanya harus dijadikan berpahala 2, berinvestasi pahala, berinvestasi akhirat agar kita selamat nantinya, selamat hidup di dunia selamat hidup di akhirat selamat di alam kubur. Rosulullah bersabda WA ATBIIL HASANAH TAMHUHA…. Maka sertailah kesalahan2 dosa2 maksiat kedurhakaan dan kezoliman itu dngan kebaikan, dng gemar solat wajib, amal soleh, maka pahala2 kebaikan2 itu akan menghapus dosa2 terdahulu. Siapa diantara kita yang tidak pernah berbuat dosa, yang ga pernh meninggalkan solat, yang ga pernah melakukan kesalahan. Ada?? Rasanya sulit, bahkan kiyai sekalipun, bahkan pagi siang sore malam diberitakan tentang kekhilafannya AL INSAAN MAHALUL KHOTO WA NISYAN Setiap kita mesti berbuat salah atau sering berbuat salah atau terbiasa melakukan kesalahan dan dosa tetapi ingat sebai2 kita manusia yang terhindar dari perbuatan salah khi;laf dosa dan maksiat itu adalah org yang bertobat. Dan seseorang itu dikatakan taubat, meningkat amal ibadahnya, meningkat iman dan ketaqwaannya dan disaat yang sama dia melakukan amal soleh bersedekah. HADIRIN JAMAAH JUMAT ROHIMAKUMULLAH Ketika kita mati almarhum kh zainudin mz meninggal, ketika beliau meninggal, yang mengantarkan beliau 3 macam, keluarganya, hartanya, kita lihat beliau punya mobil2 mewah, dan amal perbuatannya. Keluarganya termasuk ribuan umat, termasuk yang menyolatkan sampai gelombang kesatu, gelombang ledua dan seterusnya demikian juga ketika kh Abdurrahman wahid meninggal ada beberapa gelombang yang menyolatkan dan mendoakan tetapi keluarga,kerabat, berapa pun banyaknya ribuan atau jutaan setelah yang bersangkutan dikuburkan diinjak2 semuanya kembali kerumahnya. Betapapun mereka sangat mengagumi dan menghormatinya mereka tidak setia untuk tetap di alam kuburnya. PULANG MEREKA Yang ke2 hartanya boleh jadi yang mengantarkan ke pekuburan adalah mobil2 mewahnya, motornya, emas kalung cincin yang dipakai oleh istri dan anaknya boleh jadi hanya mengantar ke area tanah pekuburan Lalu yang sangat setia menunggu I di dalam kubur adalah amal perbuatan ketika dia masih hidup, semua perbuatan, kesalahan atau kebaikan, ibadah atau dosa, dan ibadahnya juga perlu dipertanyakan, kalau ibadahnya itu ikhlas, dakwahnya itu ikhlas, jihadnya itu ikhlas, amal sodakohnya ikhlas maka akan diterima oleh Allah swt. Tapi kalu dakwahnya, jihadnya, sodakohnya, tidak ikhlas karena factor duniawi belum tentu menyertai di alam kubur, HADIRIN mari kita bercermin pada diri kita klu ust kiyai saja masih kita pertanyakan selamat atau tidak apalah lagi kita yang masih belum gemar ibadahnya. Oleh karena itu hadirin, belajar dari saudara2 kita yang telah mendahului kita dipanggil kehadirat Allah 4
maka mari mumpung masih diberikan karunia kehidupan, karunia umur panjang, karunia keshatan maka mari kita jadikan bekal untuk kesalamatan dunia dan akhirat keselamatan di alam kubur karena kalau kita tidak taubat sebelum wafat nasib kita adalah azab di alam kubur. Tidak bias kita bayangkan umur kita yang hanya bilangan 50 sampai 70 th itu tidak seimbang dengan penderitaan di alam kubur ribuan ratusan ribu tahun entah berapa lama sungguh sangat tidak seimbang, penderitaan yang begitu lama hanya karena kita lalai dan tidak mau taubat sebelum wafat. Mari jng menungu taubat. Mari kita tingkatkan solat2 wajib dan solat2 sunah, qobliyah ba’diyah, hajat, tahajud, dll agar kita memperoleh pahala ditambah dengan sodakoh jariyah, karena sodakoh jariyah itulah yang pahalanya terus mengalir walau kita telah wafat. Dan itu yang akan menolong kita dan menemani kita serta menolongkita di akhirat.
5