BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap cabang olahraga memiliki sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu juga dengan sepakbola. Sepakbola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti ilmiah yang bisa didapat adalah adanya permainan sepakbola di negara Cina sekitar abad ke II. Kala itu dinasti Han melatih tentaranya menggunakan “tsu-chu” untuk latihan fisiknya, yaitu latihan menendang bola kulit untuk memasukkannya ke dalam jaring yang diikatkan pada batang bambu (http://nagapasha.blogspot.com). Sepak bola modern mulai berkembang di negara Inggris. Di Inggris, sepak bola menjadi sangat digemari. Sayangnya banyak kekerasan terjadi selama pertandingan pada beberapa kompetisi, sehingga pada tahun 1365, Raja Edward III melarang sepak bola dimainkan. Pada tahun 1815 sepak bola menjadi sangat terkenal di lingkungan sekolah dan universitas di negara Inggris. Dan pada tahun 1863 menjadi tahun kelahiran sepak bola modern yang terjadi di Freemasons Travern. Pada tahun 1800-an, olahraga sepak bola dibawa oleh pedagang, pelaut, dan tentara Inggris ke berbagai penjuru dunia. Asosiasi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk pada tahun 1904. Selanjutnya, berbagai kompetisi olahraga sepak bola diselenggarakan di berbagai negara (http://analisabola.com). Sepak bola di Indonesia juga berkembang, hal ini ditandai dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 di Yogyakarta yang diketuai oleh Soeratin Sosrosoegondo. Dan untuk menghargai jasanya, pada tahun 1966 diadakan kejuaraan sepak bola Piala Soeratin (Soeratin Cup) yaitu kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja hingga sekarang. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang populer di dunia termasuk di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari antusias masyarakat yang begitu besar terhadap olahraga sepakbola, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sepakbola merupakan salah satu jenis olahraga permainan yang banyak digemari masyarakat Indonesia R.M Rudini Sepry, 2013 STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
dan sangat menarik untuk dimainkan, karena pada dasarnya permainan sepakbola diciptakan dengan konsep bermain yang dimainkan dengan menonjolkan unsur kesenangan dan dimainkan secara beregu. Mengenai permainan sepakbola Kosasih (1991 : 103) menyatakan bahwa :
Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang terdiri dari dua regu dengan setiap regu minimal 7 orang pemain, maksimal 11 orang pemain yang berada di lapangan. Bola dimainkan oleh seluruh tubuh kecuali dengan tangan (kecuali penjaga gawang) dengan dibatasi oleh aturan-aturan tertentu, yang bertujuan untuk memasukkan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan dan menjaga gawang sendiri dari serangan lawan.
Prinsip permainan sepakbola menurut Sneyers yang diterjemahkan oleh Lanjang adalah membuat gol dan mencegah jangan sampai lawan berbuat yang sama terhadap gawang sendiri (2002 : 3). Dengan demikian setiap pemain harus mampu melakukan aksi perseorangan untuk melakukan penyerangan dan mencetak gol. Di era sepak bola modern di Indonesia, hampir setiap awal musim kompetisi banyak klub disibukkan dalam upaya melakukan pembentukan komposisi skuad timnya masing - masing. Selain kewajiban untuk mencari “sang koki” atau pelatih, sebenarnya banyak klub sering merasa terkuras energinya dalam melakukan seleksi pemain inti dan cadangan. Oleh karena itu prestasi yang optimal dapat dicapai oleh tim sepakbola apabila dalam proses seleksi atau perekrutan pemainnya dilakukan dengan benar yakni jelas apa saja penilaian atau kriteria pemain yang dibutuhkan oleh tim tersebut, dengan menggunakan sebuah tes. Seorang pemain sepakbola profesional dituntut untuk mempunyai fisik, teknik, taktik atau strategi dan mental yang baik, oleh karena itu dalam proses pemilihan pemain (seleksi) sebuah klub harus memiliki penilaian seperti penilaian tingkat kondisi fisik, teknik bermain, kemampuan memahami sebuah taktik baik menyerang maupun bertahan, dan yang paling tidak boleh di lupakan adalah mental bermain seorang pemain di dalam tim.
R.M Rudini Sepry, 2013 STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Kemampuan fisik merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh pemain untuk menunjang kemampuan lainnya. Pemain akan lebih memiliki rasa percaya diri yang tinggi apabila memiliki kemampuan fisik yang prima. Mengenai kondisi fisik, Harsono dalam buku latihan kondisi fisik (2001 : 50) menjelaskan bahwa : “Kondisi fisik adalah keadaan fisik yang biasanya mengacu kepada baik tidaknya kondisi tubuh”. Unsur-unsur kondisi fisik yang diperlukan untuk pemain sepakbola meliputi komponen biomotor seperti kelentukan, kecepatan, koordinasi, kekuatan, power, dan daya tahan. Treadwell (1991 : 63-65) menyatakan bahwa: ”Komponen fisik yang dibutuhkan sebagai unsur biomotor pemain sepakbola adalah (1) endurance, (2) aerobic endurance, (3) muscular endurance, (4) anaerobic endurance, (5) speed, (6) power, (7) flexibility, (8) strength, dan (9) body composition”. Permainan sepakbola modern dewasa ini banyak diperagakan oleh pemain yang memiliki kemampuan teknik yang baik. Permainan sepakbola saat ini merupakan permainan yang aktraktif dan menarik untuk di tonton. Dengan durasi waktu permainan 2 kali 45 menit, banyak kemampuan teknik dan gaya permainan ditampilkan oleh seorang pemain. Adapun pengertian teknik dari beberapa ahli misalnya Sudrajat (1991) yang dikutip Satria (2010 : 52) mengatakan bahwa : “Teknik adalah merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Sedangkan Luxbacher (1987) yang dikutip Wibawa dalam Satriya (2010 : 52) mengatakan bahwa : “Teknik ialah semua gerakan yang mendasari pemain, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah”. Teknik yang terdapat dalam sepakbola antara lain passing dan receiving, shooting, ball control dan turning. Pemahaman terhadap taktik oleh seorang pemain dalam permainan sepakbola merupakan bagian yang penting. Banyak sekali pemain sepakbola yang memiliki kemampuan teknik bermain sepakbola yang baik tetapi tidak didukung oleh pemahaman terhadap taktik bermain yang baik, padahal kemampuan memahami taktik bermain dalam sepakbola dapat menolong pemain tersebut menyatu dengan tim, dengan kata lain seorang pemain dapat beradaptasi dengan pemain lainnya sesuai dengan apa yang telah di intruksikan oleh pelatih pada saat pertandingan R.M Rudini Sepry, 2013 STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
berlangsung. Scheunemann (2012 : 13) mengatakan bahwa : “Taktik ialah aksi intividu atau bersama-sama yang ditunjukan pemain atau sekelompok pemain untuk mengambil kesempatan dari seorang pemain lawan atau sekelompok pemain lawan atau tim lawan secara keseluruhan”. Lebih lanjut Scheunemann (2012 : 3) mengatakan bahwa contoh taktik adalah bermain dari belakang, possession dan transition serta transisi penyerangan atau bertahan. Sedangkan mental memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian prestasi yang tinggi. Kita selalu mendengar kata-kata mental juara, ini artinya bahwa seorang juara memiliki mental yang berbeda denga atlet yang bukan juara. Satriya dan Sidik (2010 : 17) berpendapat bahwa : “Mental adalah kemampuan untuk
menanggulangi
tekanan-tekanan
yang
bersifat
psikologis
dalam
pertandingan”. Sedangkan Scheunemann (2012 : 3) menjelaskan bahwa : “Mental dalam permainan sepakbola terdiri dari : 1) Respect and disiplin (respek dan disiplin), 2) Cooperation (kerjasama), 3) Competitiveness (menumbuhkan jiwa kompetisi)”. Dikarenakan sepakbola adalah permainan beregu, oleh karena itu dalam pemilihan pemain atau atlet sepakbola keempat elemen tadi dapat menjadi acuan, akan tetapi pada pelaksanaanya masih kurang jelasnya mengenai kebijakan seleksi dalam penilaian ke empat elemen tersebut. Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Studi analisis Pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL. dikarenakan sejauh ini belum ada penelitian yang kongkrit mengenai selection policy (kebijakan seleksi) atlet sepakbola Persikab kabupaten Bandung.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana profil
pelatih
Persikab kabupaten Bandung dalam
memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL?”.
R.M Rudini Sepry, 2013 STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai profil pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL.
D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan didapat temuan-temuan yang nantinya bermanfaat. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk memberikan gambaran bagaimana selection policy (kebijakan seleksi) olahraga sepakbola dalam rangka pembentukan prestasi tim atau klub. 2. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi yang berarti bagi pelatih-pelatih di Indonesia khususnya bagi pelatih-pelatih sepakbola di kabupaten Bandung mengenai selection policy (kebijakan seleksi) pemain (atlet) sepakbola.
E. Batasan Penelitian Untuk menghindari luasnya lingkup permasalahan yang memungkinkan diperolehnya hasil yang tidak memuaskan, maka penelitian ini akan dibatasi ruang lingkupnya agar diperoleh hasil yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan. Adapun batasan penelitiannya adalah kajian mengenai Studi analisis Pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL.
F. Penjelasan Istilah Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah kadang-kadang berbeda, sehingga bisa mengakibatkan salah pengertian. Oleh karena itu untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan ini maka penulis merumuskan istilah berdasarkan pendapat para ahli sebagai berikut :
R.M Rudini Sepry, 2013 STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
1. Studi Analisis Studi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “Penelitian ilmiah” (1996 : 965). Analisis menurut kamus besar bahasa Indonesia (1996 : 37) adalah “Penyelidikan terhadap sesuatu peristiwa (karangan, perbuatan, dll) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dll). 2. Pelatih Pelatih adalah seseorang yang bertugas mempersiapkan fisik dan mental olahragawan maupun kelompok olahragawan. Sebagian besar pelatih merupakan bekas atlet. Pelatih mengatur taktik, strategi, pelatihan fisik dan menyediakan dukungan moral kepada atlet (id.wikipedia.org/wiki/pelatih). Pelatih Persikab adalah pelatih sepakbola yang telah memenuhi kriteria (lisensi kepelatihan sepakbola) yang telat dibuat oleh PSSI pusat yakni minimal berlisensi B nasional untuk dapat bergabung dengan tim Persikab, dan telah menandatangani perjanjian atau kontrak sesuai persepakatan antara pelatih tersebut dengan pengurus tim atau manajer tim Persikab kabupaten Bandung. 3. Selection Policy Selection (seleksi) menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “Pemilihan untuk mendapatkan yang terbaik” (1996 : 897). Policy (kebijakan) menurut kamus besar bahasa Indonesia (1996 : 131) adalah “Rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak”. 4. Pemain Pemain menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yang bermain (1996 : 615). Pemain Persikab adalah pemain atau atlit sepakbola yang telah memenuhi kriteria untuk dapat bergabung dengan tim Persikab, melalui proses seleksi oleh tim pelatih serta telah menandatangani perjanjian atau kontrak sesuai persepakatan antara pemain tersebut dengan pengurus tim Persikab kabupaten Bandung. 3. Liga Divisi Utama R.M Rudini Sepry, 2013 STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
Liga divisi utama adalah salah satu liga yang dipertandingkan di Liga Indonesia di bawah satu kasta Indonesian Premier League (IPL), yang terbagi menjadi dua grup yaitu divisi utama grup I dan divisi utama grup II. Dengan masing-masing peserta di setiap grup diikuti oleh sepuluh tim (klub) untuk grup I dan sebelas tim (klub) untuk grup II sehingga total tim yang ikut berlaga dalam divisi utama berjumlah 21 tim (klub).
R.M Rudini Sepry, 2013 STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu