20
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Manajemen Galangan Galangan PT. Proskuneo Kadarusman memiliki fungsi sebagai tempat membangun, merawat, dan memperbaiki kapal. Jumlah kapal yang dibangun di galangan tersebut rata-rata adalah 1 kapal per tahun.
Hal ini dikarenakan
keterbatasan luas lahan yang digunakan untuk membangun kapal dan jumlah sumberdaya manusia yang kurang mencukupi menangani bangunan kapal. Galangan mampu memproduksi kapal kayu maupun kapal fiber.
Kapasitas
galangan dalam memeperbaiki kapal kurang lebih 40 unit kapal per bulan, dengan rata-rata waktu perbaikan 6 hari. Terdapat 14 tempat yang disediakan untuk memperbaiki kapal. Jenis kapal yang diperbaiki galangan didominasi oleh kapal ikan (70%), sisanya adalah kapal pengangkut dan patroli. Galangan PT. Proskuneo Kadarusman merupakan salah satu galangan yang aktif melayani reparasi dan produksi kapal di lingkungan PPS Nizam Zachman. Galangan kapal yang terdapat di lingkungan PPS Nizam Zachman sebanyak dua galangan.
Kedua galangan tersebut yaitu, galangan milik negara berbendera
Perum Prasarana Perikanan Samudera di dermaga timur, sedangkan satu lagi milik PT Proskuneo Kadarusman di Blok A dermaga timur. Kedua galangan melayani perbaikan kapal dengan berbagai tingkat kerusakan. Galangan yang memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi ini, juga dikenal dengan nama dok gantung.
Hal ini dikarenakan galangan Proskuneo menggunakan dok angkat
(crane beroda) untuk membantu proses naik dan turun kapal. Alat setinggi 15 meter ini memiliki 4 kaki yang masing-masing dilengkapi roda berdiameter 2 meter. Kapasitas angkat maksimum alat ini adalah 200 ton, sehingga galangan yang berdiri 5 tahun lalu ini hanya mampu menangani produksi dan perbaikan kapal dengan kapasitas maksimum 200 ton. Gambar crane beroda yang dimiliki oleh galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman disajikan pada Gambar 4.
21
Gambar 4 Crane beroda milik PT. Proskuneo kadarusman Peralatan yang digunakan pada galangan kapal ini sebagian besar masih manual, meskipin demikian terdapat beberapa peralatan mekanik dan elektrik. Penggunaan alat modern (peralatan mekanik) pada proses transformasi mempermudah pekerja untuk melakukan kegiatan produksi dan reparasi. Beberapa peralatan yang digunakan pada galangan kapal Proskuneo, baik peralatan mekanik maupun manual disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Peralatan yang digunakan pada galangan PT. Proskuneo Kadarusman No 1 2 1 2 3 4 5 6 7 11 12 13 14
Peralatan yang digunakan Crane beroda Fork lift Palu Gergaji Sekrap Penggaris besi Meteran Kuas cat Pahat besi Bor listik Gerinda mesin Komputer Alat pertukangan lainnya
Jenis peralatan (mekanik/manual/elektrik/ fasilitas sebaguna) Mekanik Mekanik Manual Manual Manual Manual Manual Manual Manual Peralatan elektrik Peralatan elektrik Fasilitas serbaguna Manual
Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan dalam fasilitas galangan dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk menghindari kerusakan alat. Pengoperasian mesin tidak membutuhkan keahlian teknis tertentu sehingga
22
seluruh pekerja dapat mengoperasikannya. Namun pada beberapa fasilitas seperti crane beroda, fork lift dan komputer, dibutuhkan keahlian teknis tertentu untuk mengoperasikannya. Galangan kapal tersebut terletak di tepi pantai luar komplek Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPS Nizam Zachman). Layout galangan disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5 Layout galangan PT. Proskuneo Kadarusman 4.1.1 Struktur organisasi Galangan PT. Proskuneo Kadarusman merupakan galangan yang aktif dalam melayani kegiatan membangun dan mereparasi kapal.
Galangan ini
dipimpin oleh direktur utama yang bertanggung jawab atas kegiatan di perusahaannya. Galangan memiliki 47 tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tersebut terdiri dari direktur keuangan, direktur administrasi, direktur teknik dan logistik.
23
Struktur organisasi galangan PT. Proskuneo Kadarusman disajikan pada Gambar 6. Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur Administrasi
Staf
Staf
Enginering
Gudang
Supertenden
Direktur Teknik dan Logistik
Purchasing
Dok Master
Gambar 6 Struktur organisasi PT. Proskuneo Kadarusman Bagian keuangan bertugas untuk mengatur keuangan perusahaan. Bagian administrasi bertugas sebagai mengatur perusahaan secara global yang menyangkut surat menyurat.
Bagian teknik dan logistik bertugas sebagai
pelaksana jasa di lapangan. Pembagian kerja dari setiap bagian dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Tabel alokasi tenaga kerja PT. Proskuneo Kadarusman Bagian Keuangan Administrasi Enginering Gudang Supertenden Purchasing Dok master Security
Jumlah (orang) 2 3 2 4 5 7 16 8
Visi galangan PT. Proskuneo Kadarusman adalah ingin menuju industri galangan kapal yang mampu melayani kebutuhan industri maritim nasional dan internasional sesuai standar dalam dunia maritim.
24
4.1.2 Sumberdaya manusia Sumberdaya manusia yang ada di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terdiri atas berbagai latar belakang pendidikan. Direktur memiliki latar belakang pendidikan tertinggi dengan pendidikan terakhir S1. Pendidikan terendah berada pada tingkat SMA sebanyak tiga orang.
Latar belakang
pendidikan yang bervariasi, tidak mempengaruhi kemampuan seluruh karyawan untuk melakukan kerjasama dalam proses transformasi. Kesadaran, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan sudah baik. Hal tersebut terlihat dari kesadaran dan kedisiplinan karyawan untuk datang tepat waktu dan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Alokasi beberapa tenaga kerja pada
galangan kapal Proskuneo disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Tenaga kerja di PT. Proskuneo Kadarusman No.
Nama
Pekerjaan
Pendidikan
1
Slamet
Dok Master
SMA
2
Budining
Keuangan
S1
3
Sumiati
Administrasi
S1
4
Emile P. Lumena
Purchasing
SMA
5
Erlan
Gudang
S1
6
Anam
Enginering
S1
7
Choirul
Supertenden
S1
Berdasarkan status pegawai, tenaga kerja yang ada di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terbagi menjadi tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Tenaga kerja tetap merupakan tenaga kerja yang memiliki ikatan kerja sama terhadap pihak perusahaan, sedangkan tenaga kerja tidak tetap merupakan tenaga kerja yang memiliki ikatan kerja sama berdasarkan kontrak yang ada. Berdasarkan jenis pekerjaannya, tenaga kerja terbagi menjadi tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja yang langsung mengendalikan lapangan baik produksi maupun reparasi seperti staf enginering dan dok master, sedangkan tenaga kerja tidak langsung yaitu tenaga kerja yang hanya mengatur keuangan maupun administrasi perusahaan.
25
4.1.3 Aktivitas galangan 4.1.3.1 Pelayanan produksi Proses produksi secara umum terdiri atas pra produksi dan proses produksi kapal. Pra produksi dimulai dari pemilik kapal menentukan spesifikasi umum, kemudian galangan menawarkan harga. Penawaran harga ditentukan berdasarkan berat dan spesifikasi kapal.
Selanjutnya galangan kapal melakukan kontrak
dengan pihak pemilik kapal. Proses produksi dimulai dengan mendirikan bangunan baru yang diserahkan sepenuhnya kepada sub kontraktor yang telah terikat kontrak dengan pihak galangan. Pihak galangan kapal melakukan pembuatan surat-surat kapal kepada pihak yang terkait.
Waktu penyelesaian produksi kapal disesuaikan dengan
kontrak yang berlaku antara pemilik kapal dengan pihak galangan. Prosedur produksi kapal adalah sebagai berikut: 1) Pihak galangan menjalin kontrak dengan sub kontraktor; 2) Pihak sub kontraktor melakukan perhitungan kebutuhan material pembangunan kapal; 3) Pembelian material oleh bagian purchasing sesuai dengan rencana kebutuhan sub kontraktor; 4) Proses produksi; 5) Pihak galangan melakukan pengurusan surat-surat kapal seperti akta kepemilikan kapal dan pas tahunan penangkapan ikan; 6) Selama pembuatan, bagian enginering melaporkan perkembangan produksi kepada pihak galangan dan pemilik kapal untuk melihat kekurangan maupun keperluan dalam proses produksi; 7) Setelah selesai produksi, mandor pembangunan kapal melakukan docking report kepada pihak galangan bahwa pembangunan telah selesai dan siap melakukan uji coba (sea trial); 8) Selanjutnya, bagian dok master melakukan penurunan kapal dan uji coba. Apabila terjadi kekurangan, maka kapal dinaikkan kembali untuk dilakukan perbaikan selanjutnya; 9) Dok master melakukan report kepada pihak galangan dan pemilik kapal;
26
10) Pemilik kapal melakukan penyelesaian administrasi keuangan dan meminta pas turun kapal; 11) Pihak galangan mengurus pas turun kapal; 12) Setelah semua administrasi selesai, maka bagian dok master menurunkan kapal; 13) Pemilik kapal dan pihak galangan melakukan serah terima. Secara ringkas, tahapan proses produksi kapal di galangan PT. Proskuneo disajikan pada Gambar 7. Pemilik Spesifikasi umum
Galangan
Sub Kontraktor
Penentuan harga Kontrak dengan pemilik kapal Kontrak dengan sub kontraktor Pembelian material
Menyusun kebutuhan material
Produksi
Pengurusan surat kapal
Sea trial
Kapal selesai dibangun
Administrasi PAS Turun Serah terima Gambar 7 Prosedur Produksi Kapal di PT. Proskuneo Kadarusman
27
4.1.3.2 Pelayanan reparasi Proses reparasi di galangan Proskuneo pada umumnya terdiri atas pra reparasi dan proses reparasi kapal.
Pra reparasi dimulai dari pemilik kapal
menginput data kapal dan repair list, kemudian pemilik kapal mendapatkan Surat Ijin Kerja Dingin (Cold Work Permit) dari galangan kapal. Surat Ijin Kerja Dingin tersebut menjadi persyaratan wajib untuk melakukan reparasi. Contoh Surat Ijin Kerja Dingin disajikan pada Lampiran 6. Selanjutnya pihak galangan menginformasikan biaya per paket selama 6 hari kepada pemilik kapal. Biaya untuk memperbaiki sebuah kapal kayu disajikan pada Tabel 4. Tabel 11 Daftar biaya sewa tempat untuk perbaikan kapal Ukuran (GT)
Harga (Rupiah)
0 – 50
7.500.000
50 – 75
9.500.000
75 – 100
10.500.000
100 – 200
13.000.000
Proses reparasi dimulai dari memperbaiki kapal yang diserahkan sepenuhnya kepada sub kontraktor yang telah terikat kontrak dengan pemilik kapal.
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk reparasi adalah enam hari,
terhitung dari proses penaikan sampai penurunan kapal. Prosedur perbaikan kapal adalah sebagai berikut: 1) Pemilik kapal bekerjasama dengan sub kontraktor yang menggarap perbaikan kapal; 2) Pembelian material oleh bagian purchasing sesuai dengan rencana kebutuhan sub kontraktor; 3) Kapal mulai di reparasi; 4) Setelah selesai reparasi, pemilik atau pengurus kapal melakukan docking report kepada pihak galangan bahwa perbaikan telah selesai dan siap melakukan uji coba (sea trial); 5) Selanjutnya, bagian dok master melakukan penurunan kapal dan uji coba. Apabila terjadi kekurangan, maka kapal dinaikkan kembali untuk dilakukan perbaikan selanjutnya; 6) Dok master melakukan report kepada pihak galangan dan pemilik kapal;
28
7) Pemilik kapal melakukan penyelesaian administrasi keuangan dan meminta pas turun kapal; 8) Setelah semua administrasi selesai, maka bagian dok master menurunkan kapal; 9) Pemilik kapal dan pihak galangan melakukan serah terima. Secara ringkas, prosedur reparasi kapal di galangan PT. Proskuneo Kadarusman disajikan pada Gambar 8. Pemilik Spesifikasi umum
Galangan Penentuan harga Kontrak dengan pemilik
Kontrak dengan sub kontraktor
Sub Kontraktor
Menyusun kebutuhan material
Pembelian material
Reparasi
Sea trial
Kapal selesai direparasi
Administrasi PAS Turun Serah terima
Gambar 8 Prosedur Perbaikan Kapal di PT. Proskuneo Kadarusman 4.1.4 Sistem informasi internal dan eksternal Sistem informasi yang berjalan di dalam galangan kapal PT. Proskoneo Kadarusman cukup sederhana. Direktur dapat berkomunikasi kepada para stafnya dengan baik. Pihak pengelola galangan selalu menginformasikan prosedur kerja yang jelas kepada seluruh karyawannya. Komunikasi antar anggota di dalam perusahaan mudah dan transparan, hal ini dibuktikan dengan sedikitnya kesalahan penyampaian informasi antara direktur dengan staf, sehingga memperlancar kinerja.
29
Penggunaan komputer di galangan ini hanya sebatas pembuatan laporan keuangan dan layout tanpa adanya penyimpanan data produksi yang membuat pengambilan data dari komputer lebih mudah dan cepat.
Secara umum
pendokumentasian data dilakukan dengan arsip surat-surat doking yang masuk ke pihak galangan pada suatu tempat tanpa sistem komputerisasi untuk mempermudah pengarsipan. Sistem informasi eksternal terjadi antara pihak galangan dengan sub kontraktor, perusahaan supplier maupun badan usaha lain seperti Dirjen Perhubungan Laut (Hubla).
Pihak galangan mengkomunikasikan langsung
kepada sub kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan membangun dan memperbaiki kapal sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Perusahaan supplier bertugas memenuhi kebutuhan reparasi dan produksi seperti material serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses reparasi maupun produksi. Pihak galangan menginformasikan kepada supplier secara langsung untuk memenuhi kebutuhan galangan. Beberapa perusahaan supplier yang menjalin kerjasama dengan galangan disajikan pada Tabel 4.
Pihak galangan
menginformasikan spesifikasi dan keperluan pembangunan kapal kepada Hubla yang selanjutnya dibutuhkan untuk pembuatan surat-surat kapal. Tabel 12 Perusahaan supplier yang bekerjasama dengan galangan PT. Proskuneo Kadarusman. Nama Perusahaan Bentuk Kerjasama Sejak Tahun PT. Aneka Makmur Supply alat 2007 PT. Kimia Raya Supply material 2003 PT. Surya Logam Supply material 2004 PT. Arita Supply alat 2008
30
4.2 Tingkat Teknologi di Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman Penilaian tingkat teknologi galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman dilakukan menggunakan model teknometrik. Model teknometrik mendefinisikan koefisien kontribusi teknologi (Technology Contribution Coeffisien/TCC) dalam suatu fasilitas transformasi di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman. Kriteria komponen teknologi menggunakan metode scoring berdasarkan penilaian subyektif terhadap kriteria komponen technoware, humanware, infoware dan orgaware. Terdapat lima langkah untuk mengestimasikan nilai TCC, yang akan dijelaskan dalam sub-sub bab berikut. 4.2.1 Estimasi derajat kecanggihan Penilaian derajat kecanggihan menunjukkan kecanggihan dari setiap komponen teknologi yang ada di galangan yang mengacu pada Tabel 2. Berdasarkan hasil penilaian derajat kecanggihan diperoleh nilai pada masingmasing komponen seperti terlihat pada Tabel 13. Tabel 13 Penilaian batas bawah dan batas atas komponen teknologi Komponen Technoware Humanware Infoware Orgaware
Limit Lower Upper 1 6 1 7 1 6 1 5
Berdasarkan tinjauan di lapangan, dihasilkan bahwa fasilitas produksi yang terkait dengan komponen technoware terdiri dari fasilitas manual (manual facilities) dan fasilitas penggunaan khusus (special purpose facilities). Mengacu pada Tabel 2 yang memuat kriteria pemberian skor derajat kecanggihan maka nilai derajat kecanggihan komponen technoware pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman berada pada batas bawah 1 dan batas atas 6. Hal ini dikarenakan galangan tersebut meskipun telah memiliki fasilitas penggunaan khusus tetapi masih terdapat fasilitas yang dioperasikan secara manual. Fasilitas penggunaan khusus yaitu crane beroda dan forklift. Sementara itu, fasilitas yang masih dioperasikan secara manual adalah fasilitas yang digunakan dalam proses
31
pemotongan, proses skrap, pendempulan dan pengecatan seperti gergaji, alat skrap, palu dan kuas cat. Komponen humanware pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman memiliki
kemampuan
mengoperasikan
(operating
abilities),
kemampuan
memasang (setting-up abilities), kemampuan mereparasi (repairing abilities), kemampuan reproduksi (reproducing abilities) dan kemampuan mengadaptasi (adaptation abilities). Mengacu pada Tabel 2 maka nilai derajat kecanggihan komponen humanware berada pada batas bawah 1 dan batas atas 7. Kemampuan mengoperasikan merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki semua pekerja yang ada di galangan. Berbekal kemampuan dasar tersebut, pekerja dapat mengoperasikan fasilitas-fasilitas yang telah disediakan untuk mempermudah pekerjaannya. Kemampuan mengadaptasi merupakan kemampuan yang dimiliki pekerja untuk memenuhi permintaan konsumen. Kemampuan ini hanya dimiliki oleh beberapa orang yang bekerja di galangan tersebut seperti manajer galangan, staf administrasi dan koordinator lapangan. Dalam hal ini, galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman sudah mampu menerapkan teknologi crane beroda yang merupakan fasilitas galangan yang sedang berkembang saat ini. Kemampuan mengembangkan sangat dibutuhkan dalam sebuah proses transformasi sehingga galangan dapat mengaplikasikan teknik baru untuk proses transformasi yang lebih baik. Berdasarkan tinjauan di lapangan terhadap komponen infoware diketahui bahwa pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terdapat fakta pengenalan, fakta penguraian, fakta pengkhususan, fakta penggunaan dan fakta pemahaman. Mengacu pada Tabel 2 maka nilai derajat kecanggihan komponen infoware pada galangan tersebut berada pada batas bawah 1 dan batas atas 6. Batas bawah 1 menunjukkan bahwa galangan memiliki informasi tentang faktafakta pengenalan untuk karyawan baru. Fakta pengenalan yang dimaksud adalah pihak galangan selalu mengenalkan fasilitas transformasi yang digunakan pada seluruh karyawan. Batas atas 6 menunjukkan bahwa informasi di galangan sudah masuk pada fakta-fakta pemahaman. Fakta pemahaman merupakan fakta dimana karyawan paham terhadap penggunaan peralatan transformasi yang disediakan oleh pihak galangan. Seluruh karyawan tetap maupun tidak tetap telah paham
32
dengan penggunaan fasilitas transformasi yang disediakan seperti halnya karyawan mampu menggunakan dan merawat fasilitas dengan baik.
Hal ini
menunjukkan bahwa informasi yang berhubungan dengan lingkungan kerja galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman telah digali dengan baik oleh sumberdaya manusia yang ada di galangan tersebut. Komponen orgaware pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman memiliki kerangka kerja usaha, kerangka kerja ikatan dan kerangka kerja bertindak berani.
Kerangka kerja usaha merupakan kerangka kerja dasar
perusahaan untuk membangun usaha yang ditekuni. Kerangka kerja ikatan merupakan kerangka kerja yang memiliki ikatan dengan pihak luar perusahaan. Kerangka kerja bertindak berani merupakan kerangka kerja yang mampu memperluaskan jaringan ikatan perusahaan. Mengacu pada Tabel 2 maka nilai derajat kecanggihan komponen orgaware pada galangan tersebut berada pada batas bawah 1 dan batas atas 5. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik galangan kapal mampu menangani perusahaan yang dipimpin sendiri dengan dukungan tenaga kerja dan menjalin kontrak dengan perusahaan supplier dalam memenuhi kebutuhan produksi, selain itu galangan bertindak berani dalam memperluas jaringan kerjasama. Nilai derajat kecanggihan terdiri atas nilai batas bawah (lower limit) dan nilai batas atas (upper limit). Rentang nilai terbesar diperoleh oleh komponen humanware dengan nilai batas bawah 1 dan batas atas 7. Rentang nilai yang besar menunjukkan variasi yang tinggi pada kemampuan sumberdaya manusia yang ada di galangan. Komponen teknologi orgaware memiliki rentang nilai terkecil di antara komponen teknologi lainnya.
Rentang nilai yang kecil tersebut
menunjukkan bahwa organisasi atau kelembagaan PT. Proskuneo Kadarusman belum mampu menciptakan kerangka kerja yang proteksi dan stabil di dalam kelembagaan serta perluasan cakrawala dan memimpin untuk kelembagaan di luar PT. Proskuneo Kadarusman.
33
4.2.2 Pengkajian state of the art (SOTA) Berdasarkan hasil kuisioner diperoleh nilai state of the art pada masingmasing komponen technoware, humanware, infoware dan orgaware. Hasil penilaian subyektif terhadap kriteria komponen teknologi, secara rinci disajikan pada Tabel 14, 15, 16 dan 17. Tabel 14 Matriks hasil penilaian kriteria komponen technoware No Kriteria Komponen Technoware 1 Tipe mesin yang digunakan 2 Tipe proses yang diterapkan 3
Tipe operasi yang diselenggarakan
4
Rata-rata kesalahan yang terjadi pada saat reparasi kapal Frekuensi untuk perawatan mesin
5 6 7 8 9
Keterangan Mekanik Kombinasi lebih dari satu operasi berbeda pada suatu pekerjaan Penggambaran, pemotongan, dan pembengkokan < 10%
Skor 5 7,5
Rutin, namun service besar tidak dilakukan secara periodik Hampir semua mesin tidak perlu keahlian teknis
7,5
Keahlian teknis operator yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin Pemeriksaan pada setiap pekerjaan Pemeriksaan manual Pengukuran pada setiap pekerjaan Sederhana dan sketsa tangan Tingkat keselamatan dan keamanan Aman kerja Jumlah Rata-rata SOTA
7,5 5
8 5 4 9 58,5 6,5 0,65
. Tipe mesin utama yang digunakan di galangan adalah mesin yang dioperasikan secara mekanik, yaitu crane beroda, forklift, gerinda dan bor listrik. Seluruh proses reparasi dan produksi yang dilakukan di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman memiliki kombinasi lebih dari satu operasi berbeda yang terdiri dari penggambaran, pemotongan dan pembengkokkan pada suatu pekerjaan. Operasi berbeda yang dilakukan pada proses produksi yaitu kayu yang telah dipotong langsung dibengkokkan tanpa harus menunggu semua kayu dipotong. Demikian pula pada proses reparasi, badan kapal yang telah di sekrap langsung dilakukan pemakalan dan pendempulan tanpa harus menunggu seluruh
34
badan kapal selesai di sekrap. Hal ini menunjukkan, galangan kapal telah mengenal manajemen kerja paralel yaitu manajemen kerja yang dilakukan bersamaan sesuai keterkaitan antara satu dengan yang lain.
Berdasarkan
informasi dari narasumber, kesalahan dalam proses reparasi dan produksi rata-rata 6-10% per tahun. Kesalahan tersebut berupa kebocoran kapal. Perawatan rutin dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan mesin. Frekuensi untuk perawatan mesin seperti penggantian minyak pelumas dilakukan sebulan sekali, namun untuk service besar seperti tune-up untuk crane dan forklift tidak dilakukan secara periodik. Dilihat
dari
keahlian
teknis
operator
yang
dibutuhkan
dalam
mengoperasikan mesin, maka kriteria tersebut mendapat nilai yang sangat tinggi, karena hampir semua karyawan yang bekerja di galangan mampu mengoperasikan mesin dengan baik. Pemeriksaan yang dilakukan pada setiap pekerjaan dilakukan secara manual oleh koordinator lapangan dan kepala produksi. Pengukuran pada setiap pekerjaan dilakukan secara sederhana dan sketsa tangan oleh koordinator lapangan dan kepala produksi. Tingkat keselamatan dan keamanan kerja cukup terjamin, dengan adanya asuransi keselamatan untuk setiap karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Pekerja difasilitasi alat pengaman kerja seperti helm, sarung tangan dan kacamata dalam kegiatan produksi maupun reparasi. Jumlah kecelakaan tergolong rendah, namun pernah terjadi kecelakaan seperti hubungan pendek dengan arus listrik. Hal ini terjadi karena penggulungan kabel yang belum putus hubungan dengan kontak listrik. Penilaian kriteria komponen technoware yang tertinggi terdapat pada kriteria tingkat keselamatan dan keamanan kerja. spesifikasi tertinggi dengan nilai 9.
Kriteria tersebut mencapai
Hal ini dikarenakan bahwa secara
keseluruhan keselamatan dan keamanan pekerja pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terjamin yaitu setiap karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap memiliki asuransi kecelakaan kerja meskipun di setiap unit kerja tidak menggunakan alat pengaman seperti helm dan sarung tangan.
Spesifikasi
terendah terdapat pada kriteria pengukuran pada setiap pekerjaan dengan nilai 4. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pengukuran dan perencanaan kerja pada galangan masih sederhana, hanya dengan pengukuran manual dan sketsa tangan
35
oleh para pekerja dan tidak menggunakan pengukuran dan perencanaan yang kompleks serta terkomputerisasi. Skor rata-rata dari seluruh kriteria komponen technoware sebesar 6,5 menunjukkan bahwa kriteria-kriteria komponen technoware memiliki skor yang cukup tinggi. Sebanyak 55,56% kriteria komponen technoware berada di atas rata-rata. Faktor-faktor yang menyebabkan skor tersebut cukup tinggi adalah tipe proses yang diterapkan, tipe operasi yang diselenggarakan, frekuensi perawatan, keahlian teknis operator serta tingkat keselamatan dan keamanan kerja yang lebih tinggi daripada nilai rata-rata. Kriteria yang berada di bawah nilai rata-rata yaitu tipe mesin yang digunakan, rata-rata kesalahan pekerjaan, pemeriksaan pada setiap pekerjaan dan pengukuran pada setiap pekerjaan. Upaya untuk memperbesar skor pada kriteria tersebut dapat dilakukan dengan cara otomatisasi mesin-mesin yang digunakan dalam proses transformasi dan komputerisasi pada pemeriksaan dan pengukuran pekerjaan sehingga dapat memperkecil kesalahan pekerjaan. Selanjutnya untuk melihat nilai kriteria komponen humanware disajikan pada Tabel 15. Tabel 15 Matriks hasil penilaian kriteria komponen humanware No Kriteria Komponen Humanware 1 Kesadaran dalam tugas 2 Kesadaran kedisiplinan dan tanggung jawab 3 Kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah 4 Kemampuan memelihara fasilitas produksi 5 Kesadaran bekerja dalam kelompok 6 Kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo 7 Kemampuan untuk menyelesaikan masalah perusahaan 8 Kemampuan bekerja sama 9 Kepemimpinan Jumlah Rata-rata SOTA
Keterangan Sangat tinggi Tinggi
Skor 9 8,5
Tinggi
9
Tinggi
8,5
Sangat tinggi
10
Sangat tinggi
9
Diatas rata-rata
7
Sangat tinggi Rata-rata
9 6,5 76,5 8,5 0,85
36
Kesadaran karyawan dalam bertugas dinilai tinggi, hal ini dibuktikan dengan kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum jatuh tempo cukup baik. Kesadaran, kedisiplinan dan tanggung jawab dinilai tinggi, hal ini dibuktikan dengan ketepatan waktu untuk hadir di galangan. Kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah dinilai tinggi, hal ini dikarenakan karyawan mampu memberikan solusi atas masalah yang dihadapi pada pekerjaanya, sebagai contoh bagian enginering berusaha memperbaiki fasilitas yang rusak tanpa harus mengadu kepada atasan.
Kemampuan
memelihara fasilitas produksi dinilai
tinggi, karena secara umum karyawan mampu memelihara fasilitas yang disediakan galangan dengan mengembalikan peralatan yang digunakan ke tempat penyimpanan. Kesadaran bekerja dalam kelompok dinilai sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan kemampuan karyawan dalam melakukan semua pekerjaan produksi dan reparasi secara berkelompok. Kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo sangat tinggi, sampai saat ini belum terjadi keterlambatan pekerjaan yang melebihi jatuh temponya. Apabila hal tersebut terjadi, maka pihak galangan akan terkena denda. Kemampuan menyelesaikan masalah perusahaan dinilai rata-rata, karena tidak semua karyawan yang bekerja mampu menyelesaikan masalah yang terjadi. Karyawan memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan baik untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Sifat kepemimpinan berada pada tingkat ratarata. Dengan demikian, kemampuan sumberdaya manusia di PT. Proskuneo Kadarusman dinilai cukup tinggi, hal inilah yang menyebabkan pekerjaan di galangan PT. Proskuneo Kadarusman berjalan dengan baik dan mampu memenuhi tanggal jatuh temponya. Penilaian kriteria komponen humanware yang tertinggi terdapat pada kriteria kesadaran bekerja dalam kelompok.
Kriteria tersebut mendapat skor
sebesar 10. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran karyawan PT. Proskuneo Kadarusman dalam tugas dan bekerja secara kelompok sangat tinggi yang ditunjukkan dengan kecenderungan mereka menyelesaikan produksi bangunan kapal dan mereparasi kapal dilakukan secara bersama-sama serta mampu menyelesaikan sebelum jatuh temponya.
Kriteria kepemimpinan merupakan
kriteria yang mendapat skor terendah sebesar 6,5. Skor tersebut menunjukkan
37
bahwa kemampuan karyawan masih rata-rata dalam halnya memimpin suatu pekerjaan di dalam perusahaan. Hanya beberapa karyawan yang memiliki kemampuan cukup tinggi untuk kriteria tersebut. Skor rata-rata untuk seluruh kriteria komponen humanware sebesar 8,5 menunjukkan bahwa kemampuan sumberdaya manusia di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman tinggi. Nilai tersebut sangat tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata kriteria komponen teknologi lainnya. Sebanyak 77,78% kriteria komponen humanware berada pada tingkat diatas rata-rata. Faktor-faktor yang menyebabkan skor tersebut tinggi adalah kesadaran dalam bertugas, kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah, kesadaran bekerja dalam kelompok, kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo dan kemampuan bekerjasama yang berada di atas skor rata-rata. Kriteria yang berada di bawah skor rata-rata yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah perusahaan dan kepemimpinan. Nilai-nilai pada komponen humanware memungkinkan untuk dapat ditingkatkan lagi. Upaya untuk peningkatan nilai pada kriteria-kriteria tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan sumberdaya manusia seperti pelatihan soft skill dan leadership agar para karyawan mampu berpikir lebih kritis dan mampu mengungkapkan pendapat. Secara umum, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang bekerja di galangan.
38
Selanjutnya untuk melihat nilai kriteria komponen infoware disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Matriks hasil penilaian kriteria komponen infoware No 1 2
3 4 5 6
Kriteria Komponen Infoware Bentang informasi manajemen
Keterangan Sebagian termasuk perusahaan eksternal Perusahaan menginformasikan Pada umumnya perusahaan masalah dan kondisi internal menginformasikan pada dengan segera pada karyawan di karyawan dalam perusahaan Jaringan informasi di dalam Offline perusahaan Prosedur untuk komunikasi antar Mudah dan transparan anggota di perusahaan Sistem informasi perusahaan Akses lokal untuk mendukung aktivitas perusahaan Penyimpanan dan pengambilan Tidak semua data informasi kembali terkomputerisasi Jumlah Rata-rata SOTA
Skor 7 8
0 10 3 7,5 35,5 5,917 0,5917
Bentang informasi manajemen sebagian termasuk perusahaan eksternal, dalam hal ini perusahaan eksternal yang dimaksud adalah perusahaan supplier yang menjalin kerjasama dengan galangan. Perusahaan supplier tersebut antara lain memenuhi kebutuhan reparasi dan produksi seperti material serta bahanbahan yang dibutuhkan dalam proses reparasi maupun produksi. Perusahaan pada umumnya selalu menginformasikan masalah dan kondisi internal perusahaan dengan segera pada karyawan di dalam perusahaan, hal ini dibuktikan dengan adanya rapat internal di dalam perusahaan untuk membahas masalah yang terjadi di galangan dan mencari solusi terbaik untuk perusahaan. Jaringan informasi di dalam perusahaan masih offline. Pembuatan data yang hanya sebatas pembuatan di komputer tanpa adanya penyimpanan dan pengambilan data terkomputerisasi secara menyeluruh. Komunikasi antara anggota di perusahaan sangat mudah, transparan dan langsung pada yang dituju tanpa adanya prosedur yang mengikat karyawan untuk berkomunikasi dengan karyawan lain, seperti halnya apabila kapal siap turun dock maka komunikasi langsung disampaikan kepada dok master
39
tanpa ada syarat khusus. Sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan sudah mencapai akses lokal yaitu hanya bisa diakses oleh perusahaan yang terkait kerjasama. Hasil penilaian kriteria komponen infoware pada Tabel 10 menunjukkan bahwa kriteria bentang informasi manajemen dan prosedur untuk komunikasi antar anggota di perusahaan mendapat skor tertinggi sebesar 10. menunjukkan
pihak
galangan
selalu
menginformasikan
Skor ini
prosedur
untuk
komunikasi antar anggota di dalam perusahaan secara mudah dan transparan. Kriteria jaringan komunikasi di perusahaan mendapat skor terendah sebesar 0. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan komunikasi di dalam galangan sudah masih offline. Pembuatan data mengenai galangan sudah dilakukan menggunakan komputer, namun penggunaan komputer ini hanya sebatas pembuatan tanpa adanya database yang membuat pengambilan data dari komputer lebih mudah dan cepat. Skor rata-rata dari seluruh kriteria komponen infoware sebesar 5,917. Sebanyak 57,14% kriteria komponen infoware berada di atas rata-rata. Faktorfaktor yang menyebabkan skor tersebut tinggi adalah bentang informasi sebagian termasuk perusahaan eksternal, perusahaan menginformasikan masalah dan informasi internal dengan segera kepada karyawan dan kemudahan prosedur komunikasi di dalam perusahaan yang berada di atas skor rata-rata. Kriteria yang berada di bawah skor rata-rata yaitu sistem informasi manajemen untuk mendukung aktivitas perusahaan berakses lokal, jaringan informasi di dalam perusahaan yang masih offline, serta penyimpanan dan pengambilan informasi kembali belum seluruhnya secara komputerisasi. Nilai-nilai pada komponen infoware memungkinkan untuk dapat ditingkatkan lagi. Upaya untuk peningkatan nilai pada kriteria-kriteria tersebut dapat dilakukan dengan upaya perlu dilakukan peningkatan dengan memperbaiki sistem jaringan online di perusahaan, memperluas bentang informasi eksternal dengan supplier serta meningkatkan penyimpanan dan pengambilan data dengan komputerisasi secara menyeluruh.
40
Selanjutnya untuk melihat nilai kriteria komponen infoware disajikan pada Tabel 17. Tabel 17 Matriks hasil penilaian kriteria komponen infoware No Kriteria Komponen Orgaware 1 Otonomi perusahaan 2 Visi perusahaan 3 Kemampuan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas 4 Kemampuan perusahaan untuk memotivasi karyawan dengan kepemimpinan yang efektif 5 Kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah dan permintaan eksternal 6 Kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier 7 Kemampuan perusahaan untuk memelihara hubungan dengan pelanggan 8 Kemampuan perusahaan untuk mendapat dukungan sumberdaya dari luar Jumlah Rata-rata SOTA
Keterangan Diatur sendiri Mengorientasi masa depan Sangat tinggi
Skor 9 10 10
Sangat rendah
0
Rendah
3
Sangat tinggi
10
Sangat tinggi
10
Sangat tinggi
10 62 7,75 0,775
Otonomi perusahaan diatur sendiri tanpa harus diganggu gugat oleh perusahaan lain. Visi galangan sudah berorientasi pada masa depan yaitu menuju industri galangan kapal yang mampu melayani kebutuhan industri maritim nasional dan internasional sesuai standar dalam dunia maritim. Kemampuan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas sangatlah baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya instruksi dari galangan kepada seluruh karyawan untuk menghormati hak warga di sekitar galangan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan kenyamanan karyawan kontrak dalam menyelesaikan pekerjaannya. Perusahaan dinilai tidak mampu untuk memotivasi karyawan dan membuat suasana kerja penuh kekeluargaan. Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi
41
dengan lingkungan bisnis dinilai rendah, karena yang mampu menghadapi perubahan eksternal dengan mencari solusi metode kerja yang efektif dan efisien adalah para karyawan kontrak dan mampu menyesuaikan kebutuhan yang ada sehingga tetap menjaga kualitas kapal. Kemampuan perusahaan dalam menjalin hubungan dengan supplier sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya perusahaan supplier material serta supplier bahan kebutuhan reparasi dan produksi. Kemampuan galangan menjalin hubungan baik antara pemilik kapal dan pengurus kapal sangat tinggi, jika terjadi masalah maka akan dilakukan pertemuan untuk mengambil keputusan dan kesepakatan bersama. Kemampuan perusahaan untuk mendapat dukungan sumberdaya dari luar sangat tinggi, perusahaan sudah mendapatkan dukungan sumberdaya dari perusahaan luar yang menjalin kerjasama. Hasil penilaian dari kriteria komponen orgaware pada Tabel 17 dapat diketahui bahwa kriteria komponen orgaware yang mendapatkan skor tertinggi adalah kriteria visi perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas, kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier, kriteria kemampuan perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dukungan sumberdaya dari luar sebesar 10. Kriteria yang mendapat skor terendah adalah kemampuan perusahaan untuk memotivasi karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa galangan belum mampu memotivasi karyawan dengan kepemimpinan efektif. Skor rata-rata dari seluruh kriteria komponen orgaware sebesar 7,75. Sebanyak 75% kriteria komponen orgaware berada di atas rata-rata. Faktor-faktor yang menyebabkan skor tersebut tinggi adalah otonomi perusahaan yang diatur sendiri, visi perusahaan mengorientasi masa depan, kemampuan perusahaan dalam menciptakan kemampuan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas, kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier, kemampuan perusahaan untuk memelihara hubungan baik dengan pelanggan
serta
kemampuan
perusahaan
untuk
mendapatkan
dukungan
sumberdaya dari luar yang berada di atas skor rata-rata. Kriteria yang berada di bawah skor rata-rata yaitu kriteria kemampuan perusahaan untuk memotivasi
42
karyawan dengan kepemimpinan yang efektif, kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah dan permintaan eksternal. Upaya untuk meningkatkan nilai pada kriteria tersebut yaitu perlu dilakukan motivasi pada karyawan sebelum melaksanakan pekejaannya serta memperbaiki sistem manajemen perusahaan agar mampu menyesuaikan lingkungan bisnis eksternal. 4.2.3 Perhitungan kontribusi komponen teknologi Penilaian kontribusi komponen teknologi diperoleh dengan menggunakan nilai batasan derajat kecanggihan dengan nilai state of the art (SOTA). Perhitungan nilai tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil perhitungan nilai kontribusi komponen dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Nilai kontribusi komponen teknologi Komponen Technoware Humanware Infoware Orgaware
Nilai kontribusi 0.4722 0.6778 0.4398 0.4556
Nilai kontribusi infoware sebesar 0,4398 menjadi nilai kontribusi komponen terkecil jika dilihat dari pentingnya komponen infoware dalam proses transformasi galangan. Penyebab kecilnya nilai tersebut dikarenakan perusahaan belum memiliki jaringan informasi di dalam perusahaan yang online dalam mencari informasi terbaru.
Jaringan komunikasi masih offline dalam hal
pembuatan data yang hanya sebatas pembuatan di komputer tanpa adanya penyimpanan dan pengambilan data terkomputerisasi secara menyeluruh. Hal inilah yang menunjukkan nilai kontribusi infoware kecil dibandingkan dengan nilai kontribusi lainnya. Nilai kontribusi tertinggi yaitu komponen humanware. Hal ini disebabkan karena sumberdaya manusia yang bekerja di galangan tersebut memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan. Loyalitas tersebut ditunjukkan dengan kinerja yang baik dan selalu tepat pada jatuh tempo, serta mampu merawat fasilitas yang disediakan oleh galangan. Selain itu, suasana kerja yang mengutamakan gotongroyong membuat para karyawan mampu bekerjasama secara kelompok dengan
43
baik. Kreativitas karyawan dalam menyelesaikan masalah menunjukkan bahwa karyawan mampu dalam menghadapi masalah yang sedang terjadi, misalnya apabila ada kesalahan dalam membuat cetakan maka karyawan mampu memodifikasi sebagaimana mestinya agar hasil kapal yang diproduksi tetap terlihat sempurna. Nilai kontribusi technoware sebesar 0,4722 menjadi nilai kontribusi yang cukup. Hal ini disebabkan pihak galangan mampu memberikan fasilitas yang menunjang bagi karyawan dalam hal reparasi maupun produksi. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di galangan sudah mencapai fasilitas penggunaan khusus seperti adanya crane beroda yang memiliki kapasitas 200 ton dan forklift yang memiliki kapasitas 50 ton. Nilai kontribusi orgaware sebesar 0,4556 menjadi nilai kontribusi yang cukup. Hal ini dikarenakan galangan mampu menjalin kerjasama dengan supplier dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan-pelanggannya. Galangan juga mampu mendapatkan dukungan sumberdaya dari luar. Berdasarkan nilai kontribusi komponen di atas, kontribusi komponen teknologi dapat diurutkan sebagai berikut : H > T > O > I. Nilai kontribusi orgaware dan infoware perlu dilakukan peningkatan, yaitu dengan cara mengkaji ulang penugasan di struktur organisasi, adanya pembenahan struktur organisasi, menyusun data secara terkomputerisasi, membuat sistem jaringan komunikasi online dan hal laninnya yang dapat meningkatkan nilai kontribusi komponen orgaware dan infoware. Selain itu, kontribusi komponen humanware dan technoware juga dapat ditingkatkan dengan melaksanakan pelatihan sumberdaya manusia yang dapat meningkatkan kemampuan karyawan di galangan dan penggunaan teknologi otomatisasi sehingga kontribusi komponen humanware dan technoware dapat meningkat. 4.2.4 Pengkajian intensitas kontribusi komponen Pengkajian intensitas konttribusi komponen teknologi dilakukan dengan menggunakan Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Prosess). Nilai intensitas kontribusi komponen teknologi disajikan pada Tabel 19.
44
Tabel 19 Nilai intensitas kontribusi komponen Komponen Technoware Humanware Infoware Orgaware
Intensitas kontribusi 0.4617 0.3001 0.0694 0.1688
Komponen technoware memiliki nilai intensitas terbesar yaitu 0.4617 dan nilai intensitas terendah yaitu pada komponen infoware sebesar 0.0694. Adapun nilai intensitas komponen humanware dan orgaware masing-masing sebesar 0,3001 dan 0,1688.
Bila diurutkan maka nilai intensitas masing-masing
komponen galangan tersebut sebagai berikut:
.
Nilai
consistency ratio sebesar 0,07 menunjukkan bahwa penilaian tingkat kepentingan yang dilakukan telah konsisten karena nilai tersebut ≤ 0,1. 4.2.5 Koefisien kontribusi teknologi (TCC) Berdasarkan hasil perhitungan estimasi derajat kecanggihan, state of the art (SOTA), kontribusi komponen dan intensitas kontribusi komponen diperoleh nilai koefisien kontribusi teknologi (technology contribution coefficient) yang disebut TCC, disajikan dalam Tabel 14. Tabel 14 Hasil perhitungan derajat kecanggihan, pengkajian SOTA, kontribusi komponen, intensitas komponen dan nilai TCC galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman Limit Komponen SOTA Kontribusi Intensitas TCC Lower Upper 1 6 0,6500 0.4722 0,4617 Technoware 1 7 0,8500 0.6778 0,3001 Humanware 0,5206 1 6 0,5917 0.4398 0,0694 Infoware 1 5 0,7750 0.4556 0,1688 Orgaware Nilai TCC sebesar 0,5178 menunjukkan bahwa tingkat teknologi di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman berada pada tingkat semi modern.