PUTUSAN No. 04 K/AG/JN/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH
AGUNG
memeriksa perkara jinayat dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : 1. Nama tempat lahir
: : ;
umur / tanggal lahir : 46 tahun/1960 ; jenis kelamin
: Laki-laki ;
kebangsaan
: Indonesia ;
tempat tinggal
: Desa Pusong Baru, Kecamatan. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe ;
agama
: Islam ;
pekerjaan
: Dagang ;
pendidikan
: SD (tidak tamat)
2. Nama tempat lahir
: :
umur / tanggal lahir : 30 tahun/1975 ; jenis kelamin
: Laki-laki ;
kebangsaan
: Indonesia ;
tempat tinggal
: Desa Pusong Baru, Kecamatan. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe ;
agama
: Islam ;
pekerjaan
: Jualan ;
pendidikan
: SMU ;
Terdakwa berada di luar tahanan : Yang diajukan di muka persidangan Mahkamah Syar’iyah karena didakwa : Bahwa ia Terdakwa bersama-sama dengan Terdakwa serta teman mereka Fauzan (belum tertangkap) dan Syamsul Bahri (belum tertangkap) pada hari Senin tanggal 24 Juni 2006 jam 14.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu tertentu di bulan Juli 2006, bertempat di TPI (tempat pendaratan ikan) Desa Pusing Baru Kecamtan Banda Sakti Kota Lhokseumawe atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe, telah melakukan perbuatan maisir
Hal. 1 dari 6 hal. Put. No. 04 K/JN/AG/2007
(perjudian) yaitu suatu kegiatan dan/atau perbuatan yang bersifat taruhan antara dua pihak atau lebih, dimana pihak yang menang mendapat bayaran atau keuntungan. Perbuatan mana dilakukan oleh para Terdakwa dengan caracara sebagai berikut : Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, para Terdakwa beserta temannya Fauzan (belum tertangkap) dan Syamsul Bahri (belum tertangkap) telah menggunakan kesempatan untuk bermain judi (maisir) jenis
permainan
“Batu
Domino
Pas”
dimana
bentuk
permainannya
mempergunakan Batu Domino yang berjumlah 28 (dua puluh delapan) buah batu dan dibagi 4 (empat) sesuai dengan peserta permainan, dimana sebelum memulai permainan batu domino yang terletak di atas meja terlebih dahulu dikocok secara acak (diputar) kemudian para pemain mengambil jatah batunya tidak bisa jalan (disebut Pas) akan membayar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) kepada pemain yang lain (posisinya di bawahnya), sedangkan apabila ada pemain yang batunya habis duluan maka iapun mendapat bayaran dari pemain yang lain sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) dan bila yang habis batu duluan tersebut masuk dari 2 (dua) kepala atau kedua ujungnya bisa masuk satu sama lainnya maka mendapat bayaran ganda sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) begitulah seterusnya setiap selesai satu putaran batu domjno dikocok acak sampai
permainan
selesai
dilakukan.
Sehingga
dengan
demikian
para
Terdakwa ada yang dapat keuntungan, sebaliknya ada juga yang kalah ; Bahwa para Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 5 Qanun Provinsi NAD No. 13 tahun 2003 jo Pasal 23 ayat (1) Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 13 tahun 2003 tentang Maisir ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca tuntutan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Lhokseumawe tanggal 5 Desember 2006 sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa bersalah melanggar pasal 5 Qanun Propinsi NAD No. 13 tahun 2003 jo Pasal 23 ayat (1) Qanun Propinsi NAD No. 13 tahun 2003 tentang Maisir ; 2. Menjatuhkan pidana badan terhadap dengan pidana Uqubat Cambuk sebanyak 7 (tujuh) kali ; 3. Menetapkan barang bukti berupa : uang sejumlah Rp. 97.000,- (sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dirampas untuk negara dan 1 (satu) set Batu Domino warna hijau putih dirampas untuk dimusnahkan ; 4. menetapkan supara para Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ;
Hal. 2 dari 6 hal. Put. No. 04 K/JN/AG/2007
Membaca putusan Pengadilan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe No. 09/JN/2006/Msy-Lsm. tanggal 19 Desember 2006 bertepatan dengan tanggal 21 Dzulqaedah 1427 H. yang amar lengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa telah terbukti bersalah melakukan perbuatan maisir (perjudian) ; 2. Menghukum dengan hukuman cambuk masing-masing 6 (enam)kali di depan umum ; 3. Menetapkan barang bukti berupa : -
uang sejumlah Rp. 97.000,- (sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dirampas untuk Baitul Mal ;
-
satu set batu domino warna hijau dirampas untuk dimusnahkan ;
4. Menghukum para Terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ; Membaca putusan Mahkamah Syar’iyah Provinsi Nanggroe Aceh No. Darussalam No. 03/JN/2007/Msy-Prov. tanggal 2 April 2007 bertepatan dengan tanggal 14 Rabiul Awal 1428 H. yang amar lengkapnya sebagai berikut : -
Menyatakan
bahwa
permohonan
banding
dari
Pembanding
I
dan
Pembanding II dapat diterima ; -
Menguatkan
putusan
Mahkamah
Syar’iyah
Lhokseumawe
No.
09/JN/2006/Msy-Lsm. Tanggal 19 Desember 2006 M, bertepatan dengan tanggal 21 Dzulqaidah 1427 H. -
Menghukum pula Pembanding I dan Pembanding II membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding diperhitungkan sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ; Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. 09/Akta-JN/2006/
Msy-Lsm. yang dibuat oleh Panitera pada Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe yang menerangkan, bahwa pada tanggal 14 Mei 2007 Terdakwa I mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tersebut ; Memperhatikan memori kasasi tanggal
2 April 2007 dari Terdakwa I
sebagai Pemohon Kasasi I yang diterima di kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe pada tanggal 24 Mei 1997 ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa putusan Mahkamah Syar’iyah Provinsi
Nanggroe
Aceh Darussalam tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 01 Mei 2007 dan Terdakwa I mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 14 Mei 2007 serta memori kasasinya telah diterima di kepaniteraan Mahkamah
Hal. 3 dari 6 hal. Put. No. 04 K/JN/AG/2007
Syar’iyah
Lhokseumawe
pada
tanggal
24
Mei
2007
dengan
demikian
permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi I pada pokoknya sebagai berikut : 1. Saya sebagai Terdakwa Ke I tidak menerima putusan hakim Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe di cambuk 6 (enam) kali di depan umum ; 2. Oleh karena saya sebagai Terdakwa Ke I telah menerima hukuman penjara selama 35 (tiga puluh lima ) hari disel tahanan polisi ; Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : mengenai alasan-alasan ke 1 dan 2 : Bahwa alasan-alasan ini tidak dapat dibenarkan karena judex facti tidak salah menerapkan hukum, lagipula hal ini mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan dalam tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak dilaksanakan atau ada kesalahan
dalam
penerapan
atau
pelanggaran
hukum
yang
berlaku,
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 ; Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. 09/Akta-JN/2006/ Msy-Lsm. yang dibuat oleh Panitera pada Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe yang menerangkan, bahwa pada tanggal 14 Mei 2007 Terdakwa II mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tersebut ; Memperhatikan memori kasasi tanggal
2 April 2007 dari Terdakwa I
sebagai Pemohon Kasasi I yang diterima di kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe pada tanggal 24 Mei 1997 ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang,
bahwa
putusan
Nanggroe Darussalam tersebut telah
Mahkamah
Syar’iyah
Provinsi
Aceh
diberitahukan kepada Terdakwa pada
tanggal 01 Mei 2007 dan Terdakwa II mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 14 Mei 2007 serta memori kasasinya telah diterima di kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe pada tanggal 24 Mei 2007 dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan
Hal. 4 dari 6 hal. Put. No. 04 K/JN/AG/2007
dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi II pada pokoknya sebagai berikut : 1. Saya sebagai Terdakwa Ke II tidak menerima putusan hakim Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe di cambuk 6 (enam) kali di depan umum ; 2. Oleh karena saya sebagai Terdakwa Ke II telah menerima hukuman penjara selama 35 (tiga puluh lima ) hari disel tahanan polisi ; Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : mengenai alasan-alasan ke 1 dan 2 : Bahwa alasan-alasan ini tidak dapat dibenarkan karena judex facti tidak salah menerapkan hukum, lagipula hal ini mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan dalam tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak dilaksanakan atau ada kesalahan
dalam
penerapan
atau
pelanggaran
hukum
yang
berlaku,
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata, putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak ; Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Kasasi I dan II/Terdakwa I dan II dipidana, maka harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ; Memperhatikan Undang-Undang No.4 tahun 2004, Undang-Undang No.8 tahun 1981 dan Undang-Undang No.14 tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 dan peraturan perundangundangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI: Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I/Terdakwa I : tersebut ; Membebankan Pemohon Kasasi I dan II/Terdakwa I dan II tersebut untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ; Demikianlah
diputuskan
dalam
rapat
permusyawaratan
Mahkamah
Agung pada hari Jum’at tanggal 14 Desember 2007 oleh Drs. H. Andi
Hal. 5 dari 6 hal. Put. No. 04 K/JN/AG/2007
Syamsu Alam, S.H.,M.H. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H.,S.IP,M.Hum dan Drs.H. Habiburahman, M.Hum. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H.,S.IP,M.Hum dan Drs.H. Habiburahman, M.Hum. Hakim-Hakim anggota tersebut, dan dibantu oleh H. Empud Mahfuddin,S.H.,M.H. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi I dan II : Terdakwa I dan II dan Jaksa/Penuntut Umum. Hakim-Hakim Anggota ; Ketua ; ttd. ttd. Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H.,S.IP.,M.Hum. Drs.H.Andi Syamsu Alam,SH.MH ttd. Drs.H.Habiburrahman,M.Hum. Panitera Pengganti ; ttd. H. Empud Mahfudin, SH.,MH Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG – RI. a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Agama Drs.HASAN BISRI, S.H., M. Hum NIP. 150169538
Hal. 6 dari 6 hal. Put. No. 04 K/JN/AG/2007