1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB ( Studi Kasus : Pokja Information And Communication Technology Pada Balai Besar Meteorologi Da...
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB ( Studi Kasus : Pokja Information And Communication Technology Pada Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II )
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: HERMAN 206091004053
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H 1
2
3
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
JAKARTA, SEPTEMBER 2011
HERMAN 206091004053
4
ABSTRAK Herman (206091004053), Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Berbasis Web (Studi kasus: Pokja Information and Communication Technology pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II). Dibimbing Oleh Khadijah Hulliyah dan Herlino Nanang.
Dalam proses pengolahan data barang inventaris pada Pokja Information Communication and Technology (ICT) di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika (BBMG) Wilayah II dalam aktivitasnya belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal. Sehingga didalam menghasilkan seluruh informasi data barang inventaris yang akurat dan tepat membutuhkan waktu yang relatif lama atau bahkan kurang lengkapnya informasi data barang inventaris yang ada dan juga seringnya terjadi kehilangan data yang dikarenakan tidak adanya sistem keamanan data. Maka dari itu, penelitian ini dimaksudkan untuk membangun sebuah sistem informasi inventaris yang dapat mengorganisir data-data barang inventaris secara otomatis dan terkomputerisasi. Pengembangan sistem ini lebih lanjut diharapkan dapat membantu pihak yang terkait dalam pembuatan laporan-laporan barang inventaris yang diperlukan dengan cepat dan akurat dan juga dapat mengamankan data-data inventaris yang ada. Teknologi pengkodean komputer menggunakan web server Apache versi 2.0.59 dan contol panel Appserv 2.4.9, pemrograman basis data: MySQL versi 5.0.45. Metode pengembangan sistem informasi data inventaris ini menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD). Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu sistem informasi inventaris berbasis web dengan model intranet yang mempermudah dan mempercepat proses pengolahan data inventaris pada Pokja Information Communication and Technology (ICT). Dengan sistem informasi inventaris ini dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pengolahan data barang inventaris pada Pokja Information Communication and Technology (ICT) serta ketelitian dalam membuat laporan dan juga dapat mengamankan data-data inventaris yang ada.
Kata Kunci: Inventaris, Berbasis Web, Metode Rapid Application Development (RAD), PHP MyAdmin, MySQL.
5
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Judul dari skripsi ini adalah ”Pengembangan Sistem Informasi Inventaris
Berbasis
Web
(Studi
Kasus:
Pokja
Information
and
Communication Technology pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II)”. Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, 2. Bapak Yusuf Durrachman, MSc., MIT selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika. dan Ibu Viva Arifin, MMSI., Sekretaris Program Teknik Informatika 3. Ibu Khadijah Hulliyah, M., Si., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Herlino Nanang, MT., CCNA., selaku Dosen Pembimbing II skripsi yang atas kerjasamanya telah memberikan bimbingan, bantuan, pengertian, dan dukungan baik secara moril, teknis maupun non teknis kepada penulis. 4. Ibu Dewi Mayasari S.Kom, selaku Staff IT Support Pokja ICT Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II, sebagai pembimbing 6
lapangan yang telah memberikan kerja sama, bantuan dan bimbingannya semasa riset. 5. Seluruh dosen dan para staf karyawan Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Seluruh staf karyawan Pokja ICT Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II Ciputat. Penulis menyadari bahwa pada skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, masukkan berupa saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya peningkatan atas manfaat dari skripsi ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini, semoga Allah SWT akan membalas kebaikan kalian. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, Amiin.
Wassalam Jakarta, September 2011
Penulis Herman
7
Teruntuk Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah mendukung, baik moril maupun materiil, baik melalui doa dalam menyelesaikan skripsi ini. 1. Teruntuk ibu tercinta, Nursia dan bapak tercinta, Abu Nyompa, (Alm). Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan ampunanNya kepada mereka. Amin. 2. Teruntuk kakak-kakakku, Adenda dan Adede. Dukungan kalianlah yang selalu memberikan penulis motivasi untuk terus maju dan bertahan. Semoga kalian tidak pernah lelah untuk terus memberi penulis motivasi untuk menjadi yang lebih baik. Amin. 3. Teruntuk teman-teman satu perjuangan, Esa Herdiana, Kasmui, Rohadi. Terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya. 4. Teruntuk Ofiechan, Esa Herdiana, dan teman-teman seperjuangan TI UIN 2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu, dan semua kenangan terindahnya. 5. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kata Pengantar .................................................................................................. vi Lembar Persembahan ......................................................................................... viii Daftar Isi ........................................................................................................... ix Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv Daftar Gambar .................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
1
1.1. Latar Belakang ................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................
3
1.3. Batasan Masalah .............................................................................
3
1.4. Tujuan Penelitian ...........................................................................
2.7.1. Sejarah Web .......................................................................... 27 2.8. Web Browser ................................................................................... 27 2.9. Web Server ...................................................................................... 28 2.10. Definisi Pengamanan Sistem ....................................................... 29 2.10.1 Otorisasi ............................................................................... 29 2.10.2 Otentikasi ............................................................................. 30 2.10.2.1 Proses Otentikasi ...................................................... 30 2.11. Penggunaan Salt .......................................................................... 31 2.12. Jaringan Komputer ...................................................................... 32 2.12.1. Definisi Jaringan Komputer ................................................ 32 2.12.2. Konsep Client-Server ......................................................... 33 2.12.3. Jaringan Intranet ................................................................. 34 2.13. PHP dan MySQL ......................................................................... 35 2.13.1. PHP ..................................................................................... 35 2.13.1.1. Sejarah Singkat PHP ............................................. 35 2.13.1.2. Kelebihan PHP ...................................................... 36 2.13.2. MySQL ............................................................................... 36 2.13.2.1. Fitur yang terdapat pada MySQL .......................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 39 3.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 39 3.2. Metode Pengembangan Sistem ...................................................... 42
11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 45 4.1. Mendefinisikan Lingkungan (Scope Definition) ............................ 45 4.1.1. Gambaran Umum BMKG ................................................... 45 4.1.1.1. Sejarah BMKG ...................................................... 45 4.1.1.2. Visi ........................................................................ 49 4.1.1.3. Misi ........................................................................ 49 4.1.1.4. Struktur Organisasi ................................................ 49 4.1.2. Lingkungan Penelitian ......................................................... 50 4.2. Analisis ........................................................................................... 50 4.2.1. Analisis ALur Kerja Sistem Berjalan .................................. 51 4.2.2. Identifikasi Masalah ............................................................ 53 4.2.3. Uraian Singkat Alur Kerja Sistem yang Diusulkan ............. 54 4.3. Desain (Design) ............................................................................... 56 4.3.1. Use Case Diagram .............................................................. 56 4.3.2. Aktivity Diagram ................................................................. 68 4.3.3. Sequence Diagram .............................................................. 79 4.3.4. Class Diagram ..................................................................... 84 4.3.5. Tabel Database .................................................................... 84 4.4. Implementasi Sistem (Implementation System) .............................. 88 4.4.1. Pengujian Sistem ................................................................. 88 4.4.1.1. Uji Coba Super Admin .......................................... 89 4.4.1.2. Uji Coba Admin .................................................... 89 4.4.1.3. Uji Coba User ........................................................ 90
Sequence Diagram Report Data Barang Inventaris ..................... 83
4.29
Class Diagram ........................................................................... 84
17
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pentingnya suatu sistem informasi yang terorganisir dengan baik akan sangat dirasakan oleh Pokja Information and Communication Technology di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II, karena selama ini, tanpa menerapkan konsep sistem informasi ke dalam kegiatan sehari-harinya, hanya mengandalkan prosedur-prosedur kerja manual yang cukup memakan banyak waktu dan tenaga kerja, ternyata masih ditemui banyak kendala-kendala yang pada akhirnya membuat data-data yang dihimpun oleh Pokja Information and Communication Technology
di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
Wilayah II menjadi tidak aktual lagi. Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II pada Pokja Information
and
Communication
Technology
mempunyai
tugas
melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data baik berupa pembelian, penyimpanan, keluar masuk barang dan pengamanan data yang dirasakan sering terjadi kehilangan data yang dikarenakan adanya orang-orang yang sengaja ingin menghilangkan data atau mengacaukannya. Pada Pokja Information and Communication Technology di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II persediaan data barang inventarisnya masih mengalami banyak permasalahan seperti: 1. Sulitnya mencari data barang yang ada.
18
2. Sulitnya membuat laporan data barang inventaris yang ada, terutama mengenai laporan-laporan persedian, penerimaan, lokasi dan keluar masuk barang. 3. Sulitnya merekapitulasi barang yang sudah masuk dan keluar. 4. Sering terjadinya kehilangan data inventaris yang dikarenakan tidak adanya sistem keamanan data. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, penulis berpendapat bahwa perlu adanya sebuah sistem informasi yang terorganisir dengan baik yang dapat mengelolah data-data barang inventaris yang ada sehingga dapat membantu pihak yang terkait dalam pembuatan laporan-laporan barang inventaris yang diperlukan dengan cepat dan akurat. Maka bedasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan yang berkaitan dengan data barang inventaris pada Pokja Information
and Communication
Technology di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II untuk dapat memberikan suatu alternative solusi dalam menangani permasalahan yang ada, yang penulis susun dalam tugas akhir dengan judul: ”Pengembangan Sistem Informasi Inventaris
Berbasis Web
(Studi Kasus: Pokja Information and Communication Technology pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II)”.
19
1.2 Perumusan Masalah Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada latar balakang penulisan, maka masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang sebuah sistem informasi data inventaris yang efektif dan efisien? 2. Bagaimana menyajikan dan memberikan informasi-informasi mengenai data inventaris yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat? 3. Bagaimana merancang sistem pengamanan web (web security) yang dapat mengamankan data?
1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis membatasi masalah tersebut sesuai dengan keadaan di lapangan meliputi : 1. Sistem ini hanya mengolah data barang inventaris pada Pokja Information and Communication Technology (ICT). 2. Pengembangan
aplikasi
tersebut
dengan
menggunakan
bahasa
pemrograman PHP dan database MySQL. 3. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam menyelesaikan laporan ini menggunakan model Rapid Application Development (RAD) dan Unified Modelling Languange (UML) sebagai alat pemodelannya. 4. Pengembangan aplikasi tersebut berbasis Web dengan model intranet.
20
1.4 Tujuan Penelitian Dengan melihat latar belakang di atas, maka tujuan penelitian tugas akhir ini meliputi: 1. Merancang dan membangun sistem informasi data inventaris agar dapat membantu dalam mengolah data-data barang inventaris dengan baik sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu serta kinerja staf pada Pokja ICT. 2. Merancang dan membangun sistem pengamanan web (web security) agar dapat mengamankan data-data barang inventaris yang sering terjadinya kehilangan data.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah : a. Bagi Peneliti 1. Menambah wawasan dan pengalaman dalam merancang sebuah sistem informasi, khususnya sistem informasi data inventaris. 2. Menambah wawasan tentang bagaimana membuat database berbasis web (web-base) yang efektif dan efisien. 3. Menambah wawasan tentang bagaimana membuat pengamanan web (web security) yang dapat mengamankan data.
21
b. Bagi Instansi 1. Terbantu dalam proses pengelolaan dan pengolahan data barang inventaris. 2. Terbantu dalam mengamankan data-data barang inventaris
c. Bagi Universitas 1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi. 2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh di bangku kuliah khususnya dalam pembuatan sistem informasi data inventaris berbasis web.
1.6 Metodologi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data informasi yang lengkap untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut : 1.6.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka Yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara mencari sumber-sumber literatur yang digunakan untuk landasan teori dan permasalahan mendasar dalam penelitian.
22
2. Studi Lapangan a. Observasi Yaitu
pengumpulan
data
dari
informasi
dengan
cara
mengunjungi tempat penelitian ini dilakukan. b. Wawancara Yaitu dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait pada Pokja Information and Communication Tecnology (ICT) di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika (BBMG) Wilayah II untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi. c. Waktu dan Tempat Dalam penelitian tugas akhir yang berjudul ”Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Berbasis Web dilaksanakan pada: Waktu : 1 November 2010 s.d 30 Desember 2010 Tempat : Jl. H. Abdul Gani No 5 Kampung Bulak Cempaka Putih Ciputat Po. Box: 39/15412- Tangerang Banten. Tlp: (021) 7402739, 744338. Fax: (021) 7426485, 74709283. 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem Metode
pengembangan
sistem
yang
digunakan
dalam
menyelesaikan laporan ini menggunakan model Rapid Application Development (RAD) dan Unified Modelling Languange (UML) sebagai alat pemodelannya (Whitten, 2004: 104). 23
1.7 Sistematika Penulisan Tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dengan penjelasan tiap-tiap bab sebagai berikut : BAB I.
PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI Penguraian mengenai teori-teori yang menunjang dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini.
BAB III. METODELOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan secara rinci metode penelitian yang digunakan dari pengumpulan data sampai dengan pengembangan sistem.
BAB IV. ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini menguraikan hasil dari rangkaian analisa, perancangan, sampai kepada implementasi sistem yang penulis buat berdasarkan dari pengamatan terhadap permasalahan yang penulis temukan pada saat penulis melakukan penelitian pada Pokja Information and Communication Technology di Balai Besar Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah II. 24
BAB V. PENUTUP Penulisan memberikan kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang mungkin berguna untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi kedepan.
25
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang paling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005:2). Sistem
adalah
sekelompok
unsur
yang
erat
hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersamasama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2004:9).
2.1.1.2 Karakteristik Sistem Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu (Sutabri, 2004:12): 1.
Komponen-komponen (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi,
yang
membentuk
satu
artinya kesatuan.
saling
bekerja
sama
Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem yang dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap 26
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalan kan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2.
Batas sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan
lingkungan
luarnya.
Batas
sistem
ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri. 3.
Lingkungan luar sistem (Environments) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4.
Penghubung sistem (Interface) Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5.
Masukan sistem (Input) Memasukan yaitu energi yang dimasukan ke dalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan 27
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang diinputkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 6.
Keluaran sistem (Output) Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7.
Pengolah sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.
8.
Sasaran sistem (Objective) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective).
Apabila
suatu sistem
tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.
2.1.1.3 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut (Sutabri, 2004:14):
28
1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa ide-ide pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang nyata atau yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-mechine system atau ada yang menyebut dengan manchine system system. 3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Contohnya: sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang masa kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
29
4. Sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungannya.
2.1.2 Konsep Dasar Informasi 2.1.2.1 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Sedangkan menurut McLeod dalam informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya (Ladjamudin, 2005:5-6).
2.1.2.2 Kualitas Informasi Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas (Sutabri, 2004:25), informasi yang berkualitas ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: 1. Akurat (Accurate) Informasi
harus
bebas
dari
kesalahan-
kesalahan dan tidak meyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
30
2. Tepat waktu (Time lines) Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak
boleh
mempunyai
terlambat, nilai
karena
nantinya
yang baik, sehingga
tidak apabila
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan. 3. Relevan (Relevance) Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.
2.1.2.3 Nilai Informasi Nilai informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu (Sutabri, 2004:26): 1. Mudah diperoleh Sifat ini menunjukan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi. 2. Luas dan lengkap Sifat ini menunjukan kelengkapan isi informasi. 3. Ketelitian Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi.
31
4. Kecocokan Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. 5. Ketepatan waktu Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi. 6. Kejelasan Sifat ini menunjukan tingkat kejelasan informasi. 7. Keluwesan Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat lebih dari satu keputusan, tetapi apakh juga dapat digunakan untuk lebih dari seorang mengambil keputusan. 8. Dapat dibuktikan Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa pemakai hingga sampai didapat kesimpulan yang sama. 9. Tidak ada prasangka Sifat
ini
berhubungan
dengan
ada
tidaknya
keinginan utuk mengubah informasi tesebut guna mendapat
kesimpulan
sebelumnya. 32
yang
telah
diarahkan
10. Dapat diukur Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi formal.
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi bukan merupakan hal yang baru. Yang baru adalah komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik penyaluran informasi yang memungkinkan manager merencanakan serta mengendalikan operasi yang telah ada. Komputer menambahkan satu atau dua dimensi, seperti kecepatan, ketelitian dan penyediaan data dengan volume yang lebih besar untuk mengambil keputusan. Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi
operasi
organisasi
yang
bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Sutabri, 2004:35).
33
2.2 Konsep Dasar Sistem Inventaris 2.2.1
Pengertian Inventaris Inventarisasi barang adalah kegiatan untuk melakukan pencatatan
dan pendaftaran barang milik atau kekayaan Negara (perlengkapan pemerintah) pada suatu saat tertentu (Dephut, 2009). Dalam pengertian umum inventarisasi barang adalah kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggraan, pengaturan, pencatatan dan pendaftaran barang inventaris atau hak milik. Sedangkan daftar barang inventaris atau hak milik adalah suatu dokumen berharga yang menunjukan sejumlah barang milik organisasi dan dikuasai pimpinan organisasi yang berada di Sub Bagian-bagian, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak (Adhi, 2008). Adanya daftar inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan di semua Sub Bagian organisasi mempunyai fungsi dalam rangka: 1)
Menertibkan administrasi barang atau hak milik.
2)
Pendaftaran, pengendalian dan pengawasan setiap hak milik.
3)
Usaha untuk memanfaatkan penggunaan setiap barang/hak milik secara maksimal dalam melancarkan pencapaian maksud dan tujuan organisasi.
4)
2.2.2
Menunjang pelaksanaan penyelengaraan organisasi.
Pengertian Sistem informasi inventaris Sistem informasi inventaris adalah sistem informasi yang mengolah data transaksi dan persedian dalam gudang. Perusahaan yang 34
bergerak dibidang produksi umumnya memerlukan sistem inventaris. Sistem inventaris biasanya terdiri dari sistem penerimaan barang, sistem pembelian barang dan sistem gudang. Sistem ini harus dapat memberikan informasi inventaris seperti informasi pengeluaran barang, pemebelian barang, penerimaan barang dan informasi lain secara cepat dan akurat, selain itu sistem diharapkan dapat mempermudah kerja user (http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpnelitian&idf=2&idj=2&idv= 110&idi=98&idr=548 25 November 2010, Pk. 20.00 WIB).
2.2.3
Tujuan Pengelolaan Sistem Inventaris atau Persedian barang Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian persediaan yang dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan pada
tingkat
yang
optimal
sehingga
diperoleh
penghematan-
penghematan untuk persediaan tersebut. Hal inilah yang dianggap penting untuk dilakukan perhitungan persediaan sehingga dapat menunjukkan tingkat persediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat
menjaga
pengeluaran
kontinuitas
produksi
biaya
dengan
pengorbanan
yang
atau
ekonomis
(http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpnelitian&idf=2&idj=2&idv= 110&idi=98&idr=548 25 November 2010, Pk. 20.00 WIB).
35
2.3 RAD (Rapid Application Development) RAD (Rapid Application Depelopment) adalah salah satu alternatif dalam melakukan suatu pengembangan sistem. RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan malalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototipe atau prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (atau sebuah versi). Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid Application Depelopment (RAD) atau pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan RAD adalah (Whitten, 2004: 104): 1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis, desain, dan kotruksi. 2. Mengorganisasikan pengembangan sistem kedalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analisis, desainer, dan pembangun sistem. 3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan kontruksi berulang. 4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem yang bekerja.
36
Scope Definition
Problem Analysis + requitment
Design
Analysis + Decision analysis The User
Current System
Community
Operation & Maintenance
Delivery of version
Construction & testing
Gambar 2.1. Gambaran RAD (Rapid Application Depelopment)
2.4 Flowchart (Diagram Alir) Menurut Pressman (2002:535), komputer membutuhkan hal-hal terperinci, bahasa pemrograman bukan merupakan alat yang boleh dikatakan baik untuk merancang sebuah algoritma awal. Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma adalah diagram alur. Diagram alur dapat menunjukkan secara jelas arus pengendalian algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk menunjukkan berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian. Diantara simbol- simbol yang akan digunakan pada tabel 2.1 dibawah ini. Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart (Jogiyanto, 2001:798)
Gambar Simbol
Keterangan Simbol
Kegunaan Simbol yang menunjukkan
Simbol proses pengolahan yang dilakukan 37
oleh komputer.
Simbol yang menyatakan proses input dan output Simbol input-output tanpa
tergantung
dengan
jenis peralatannya. Simbol untuk kondisi yang kan menghasilkan beberapa Simbol decision kemungkinan
jawaban
/aksi. Simbol Simbol terminal
atau
untuk permulaan akhir
dari
suatu
program. Simbol untuk keluar atau Simbol connector
masuk proses dalam lembar yang sama. Menunjukkan
bagan
Simbol Garis Alur instruksi selanjutnya. Simbol untuk menyatakan input berasal dari dokumen Simbol Document dalam bentuk kertas atau output dicetak dikertas. Simbol catatan keterangan
Berisi
catatan
supaya
mudah dimengerti isi/tujuan algoritma atau uraian data
38
yang akan diproses.
Tanda hubung antara satu Simbol konektor simbol flowchart yang halaman berikutnya berbeda halaman.
2.5 UML Diagram UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Karena ini merupakan sebuah bahasa, UML memiliki sejumlah aturan untuk menggabungkan atau mengkombinasikan elemenelemen tersebut. 2.5.1 Use case Diagram Use case diagram menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem ulang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem. Use case diagram menjadi dokumen kesepakatan antar costomer, user, dan developer. User menggunakan dokumen use case diagram ini untuk memahami sistem dan mengevaluasi bahwa benar yang dilakukan sistem adalah untuk memecahkan masalah yang user ajukan. Use case diagram memberikan gambaran statis dari sistem yang sedang dibangun dan merupakan artifak dari proses analisis (Hermawan 2004:23).
39
<<uses>>
UseCase3
Actor1 <<uses>> <<uses>> UseCase2 UseCase1
Gambar 2.2. Use case Diagram 2.5.2 Class Diagram Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di pemodelan sistem berorientasi obyek. Class diagram menunjukan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Class diagram digunakan untuk menggambarkan disain statis dari sistem yang sedang dibangun (Hermawan, 2004:27).
2.5.3 Sequence Diagram Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan masing-masing operasi. Sequence diagram menjelaskan aspek dinamis dari sistem yang sedang dibangun (Hermawan, 2004:24).
40
Object1
Object2
Object3
Top package::Actor1 Message1 Message2 Message3
Message4
Gambar 2.3. Sequence Diagram
2.5.4 Activity Diagram Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar, 2005:109).
State 1
State 2
State 4
State 3
State 6
State 5
State 7
Gambar 2.4. Activity Diagram
41
UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5 view dimana salah satu diantaranya use case view. Use case view ini memegang peran khusus diantaranya mengintegrasikan content ke view yang lain. Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan persfektif tertentu dimana sistem akan diuji. View yang berbeda akan menekankan pada aspek yang berbeda dari sistem yang mewakili ketertarikan sekelompok stakeholder tertentu.
Implementatio n View
Design View Use case view
Process View
Deployment View
Gambar 2.5. Model 4+1 view (Munawar, 2005:20) Penjelasan lengkap pada gambar 2.5 tentang sistem bisa dibentuk dengan menggabungkan informasi-informasi yang ada pada view pada kelima view tersebut. 1. Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem. 2. Design view mendefinisikan struktur logika yang mendukung fungsi-fungsi yang dibutuhkan di use case. Informasi yang terkandung di view ini menjadi perhatian para programmer karena menjelaskan secara detail bagaimana fungsionalitas sistem akan diimplementasikan.
42
3. Implementation view menjelaskan komponen-komponen fisik dari sistem yang akan dibangun. Informasi yang ada di view ini relevan dengan aktivitas-aktivitas seperti manajemen konfigurasi dan integarasi sistem. 4. Process sistem berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan cocurency di dalam sistem. 5. Develoyment
menjelaskan
komponen-komponen
fisik
didistribusikan ke lingkungan fisik seperti jaringan komputer dimana sistem akan dijalankan.
2.6 Pengertian Data Istilah data merupakan majemuk dari kata “datum” yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti hubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, huruf yang menunjukan ide dan kondisi atau situasi. Data merupakan kumpulan satu atau lebih karakter (angka, huruf, simbol-simbol) yang disusun dengan sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bentuk yang lebih berarti jika diolah, dengan kata lain merupakan bahan dasar dari informasi. Data juga merupakan fakta yang sedang tidak digunakan pada proses keputusan yang biasanya berbentuk catatan yang dimaksudkan untuk pengambilan keputusan selanjutnya (Sri, 2005).
43
2.7 Web World Wide Web (WWW) atau biasa disebut web, merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi web didistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen lain (kadir, 2004:4). Ketika seseorang mengunjungi suatu web, mereka sebenarnya hanya terhubung ke sebuah komputer dan komputer yang lain (yang kemudian disebut sebagai server) tersebut memberikan file yang ingin mereka lihat, karena pendekatan hypertext ini seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu file ke file yang lain. 2.7.1 Sejarah Web Dimulai pada bulan Maret 1989, peneliti bernama Tim BernerLee yang bekerja di laboratorium Fisika Partikel Eropa atau yang dikenal dengan nama CERN (Consei European Pour la Recherce Nuclaire) yang berpusat di Genewa Swiss mengajukan protocol sistem distribusi information internet yang digunakan untuk berbagai informasi
diantara
fisikawan,
dimana
dalam
perkembangan
selanjutnya di kenal dengan sebagai protokol World Wide Web dan dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) (Kadir, 2002:4).
2.8
Web Browser Web Browser adalah perangkat lunak untuk menampilkan dokumen web (HTML). Selain itu Web Browser dapat dilengkapi beragam plugin 44
yang dapat menampilkan beragam jenis dokumen lain misalnya PDF, postscript, Macromedia Flash untuk file animasi dan sebagainya. Bambang Hariyanto (2004:324). Selain ini, telah terdapat banyak produk Web Browser antara lain: 1. CERN’s Web Browser merupakan paket Web Browser berbasis teks. 2. NCSA Mosaic dikembangkan Marc Anderson di University of Illinois National Center for Supercomputer Aplications (NCSA). NCSA Mosaic telah berbasis grafis. 3. Setelah keluar NCSA, Marc Anderson membuat Netscape Navigator dan mendirikan Nestcape Communcations Corporation. 4. Linx- browser berlisensi freeware dari Kansas University untuk sistem UNIX dan PC yang mengkonsumsi sumber daya kecil. 5. Cello dari Cornell University, WinWeb, Chimera, MidasWWW, WebWorks, Mosaic, ViolaWWW, TKWWW, NeoPlanet, Opera, dan sebagainya.
2.9
Web Server Web Browser berkomunikasi dengan Web Browser lewat jaringan komunikasi menggunakan protocol HTTP. Browser mengirim pesan meminta dokumen atau layanan tertentu Web Server. Web Server kemudian menanggapi dengan mengirim dokumen atau menjalankan layanan tertentu di server dan mengirim hasil menggunakan protocol HTTP. Kemudian browser akan menerima dokumen (HTML) tanggapan dari web server dan menampilkannya di layar. Protocol HTTP dirancang untuk dapat 45
menggabung semua protocol internet seperti Gopher, Telnet, WAIS, dan sebagainya dalam satu protocol tunggal. Semua layanan protocol lain dikemas sebagai layanan-layanan yang disediakan lewat interaksi web browser dan web server. Hariyanto (2004:324).
2.10 Definisi Pengamanan Sistem Sistem yang baik adalah sistem yang terjaga dari segala bentuk ancaman yang mengakibatkan sistem tersebut menjadi rusak atau bisa disebut sebagai sistem yang aman. Jadi, pengamanan sebuah sistem adalah segala betuk mekanisme yang harus dijalankan dalam sebuah sistem yang ditujukan akan sistem tersebut terhindar dari segala ancaman yang membahayakan, baik keamanan yang melingkupi data, informasinya ataupun pelaku sistem (user). Keamanan sebuah sistem tidak terjadi begitu saja, tetapi harus dipersiapkan sejak proses pendesignan sistem tersebut. Ferraiolo and Kuhn (1992:554). Meski dengan mengaplikasikan berbagai teknik keamanan tidak menjamin suatu sistem aman 100% (karena tidak pernah ada suatu sistem yang 100% sempurna), namun celah-celah yang demikian ini bukan mustahil untuk diminimalisir dengan adanya pengamanan sistem dalam pembuatan sistem database berbasis web (web-base) ini. 2.10.1 Otorisasi Bentuk otorisasi yang diperbolehkan kepada pemakai (user) dalam suatu database dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
46
1. Read authorization. Merupakan hak akses yang diperuntukkan user untuk diijinkan melakukan pembacaan data tetapi tidak diberikan ijin untuk melakukan modifikasi data yang ada. 2. Insert authorization. Merupakan hak akses yang diperuntukkan user untuk diijinkan melakukan penyisipan data baru tetapi tidak diberikan ijin untuk melakukan modifikasi data yang ada. 3. Update authorization. Merupakan hak akses yang diperuntukkan user untuk diijinkan melakukan modifikasi data tetapi tidak diberikan ijin untuk melakukan penghapusan data yang ada.
2.10.2 Otentikasi Otentikasi adalah adalah proses dalam rangka validasi user pada saat memasuki sistem. Nama dan password dari user dicek melalui proses yang mengecek langsung ke daftar mereka yang diberikan hak untuk memasuki sistem tersebut. Sifat mengetahui bahwa data yang diterima adalah sama dengan data yang dikirim dan bahwa pengirim yang mengklaim adalah benar-benar pengirim sebenarnya. 2.10.2.1 Proses Otentikasi Seperti password pada umumnya, syarat agar otentikasi berhasil adalah password yang dikirimkan ke client = password yang disimpan di server. Dengan alasan keamanan 47
jarang sekali server menyimpan password user dalam bentuk plain-text. Biasanya server menyimpan password user dalam bentuk hash sehingga tidak bisa dikembalikan dalam bentuk plain-text. Jadi syarat otentikasi berhasil di atas bisa diartikan sebagai hasil penghitungan hash dari password yang dikirim klien harus sama dengan nilai hash yang disimpan dalam server.
Gambar 2.6. Proses Otentikasi
2.11 Penggunaan Salt Untuk menghindari brute-force attack terhadap hash yang disimpan di server, maka sebelum password user dihitung nilai hashnya, terlebih dahulu ditambahkan string acak yang disebut dengan salt. Perhatikan contoh berikut, bila password user adalah “secret”, maka sebelum dihitung nilai hashnya, password ditambahkan dulu salt berupa string acak “81090273″ sehingga yang dihitung nilai hashnya adalah “secret81090273″ bukan “secret”.
48
Perhatikan
bahwa
nilai
MD5
(“secret81090273″)
adalah
894240dbe3d2b546c05a1a8e9e0df1bc sedangkan nilai MD5 (“secret”) adalah 5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69. Bila tanpa menggunakan salt, maka
attacker
yang
mendapatkan
nilai
hash
5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69 bisa menggunakan teknik brute force attack atau rainbow table untuk mendapatkan nilai password dalam plaintext. Salah satu contoh database MD5 online yang bisa dipakai untuk crack md5 adalah http://gdataonline.com/seekhash.php . Dalam situs tersebut coba masukkan nilai 5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69, maka situs tersebut akan memberikan hasil “secret”. Hal ini disebabkan karena situs tersebut telah
menyimpan
pemetaan
informasi
secret<=>5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69.
2.12 Jaringan Komputer 2.12.1 Definisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004:5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling),
yang
memungkinkan
berbagai
alat
komputasi
berkomunikasi satu sama lain. Iwan sofana (2008:3) menyatakan bahwa jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan 49
perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari suatu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagai perangkat keras.
2.12.2 Konsep Client-Server Pada dasarnya, semua transaksi atau perpindahan data di jaringan komputer tidak terlepas dari konsep
client-server.
Perpindahan data ini berlangsung karena adanya permintaan (request) dari salah satu komputer ke komputer lain yang menyimpan data. Sebagai tanggapan permintaan data ini, maka komputer penyimpan data akan memberikan tanggapan (response). Tanggapan ini berupa pengiriman data yang ingin diakses oleh komputer yang melakukan permintaan data. Dalam konsep clientserver, komputer peminta data dinamakan sebagai client dan komputer pemilik data dinamakan sebagai server. Datanya sendiri dapat berupa antara lain file, web, email dan lain-lain. Implementasi dari konsep clientserver ini adalah program yang memiliki fungsi seperti dideskripsikan pada konsep tersebut. Contohnya sebuah program web client, berfungsi mengajukan request berupa data web, sementara program yang berfungsi sebagai web server berfungsi 50
menunggu request dan mengirimkan data web kepada peminta data web
Gambar 2.7. Konsep client-server
2.12.3 Jaringan Intranet Jaringan Intranet merupakan sebuah konsep dari LAN yang mengadopsi teknologi yang ada di dalam jaringan Internet sehingga bias dikatakan sebuah konsep dari jaringan LAN yang menggunakan standar komunikasi, protokol maupun fasilitas Internet. Sebagai contoh, kita dapat melakukan pertukaran data tanpa harus terhubung internet, kemudian membuat web server. Dimana web server ini menggunakan protokol HTTP (HyperText Transfer Protocol) yang banyak digunakan sebagai dasar dari layanan World Wide Web (WWW).
Gambar 2.8. Jaringan intranet 51
2.13 PHP dan MySQL 2.13.1 PHP PHP singkatan dari PHP Hipertext Preprocessor yang digunakan sebgai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisikan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. 2.13.1.1 Sejarah Singkat PHP PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung pada homepage-nya.
Rasmus Lerdorf adalah salah seorang
pendukung open source. Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website di dunia. Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bekken, Shane Caraveo dan Jim Winstead bekerja sama untuk menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan. Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0. tidak sampai berhenti disitu, kemampuan PHP terus bertambah, dan saat ini versi terbaru yang telah dikeluarkan adalah PHP 5.0 (Peranginangin, 2006:2).
52
2.13.1.2 Kelebihan PHP PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix, Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga mendukung banyak web server seperti Apache, MIIS, PWS, dan masih banyak lagi lainnya. PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML. PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah gambar, PDF, dan movie flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya (Peranginangin, 2006:3). Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP adalah dukungan terhadap banyak database, antara lain: 1. Direct MS-SQL 2. MySQL 3. ODBC 4. Oracle 5. dan lain-lain
2.13.2 MySQL MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Manajement System) yang bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source 53
code. MySQL pada awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TcX yang berlokasi di Swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada dibawah naungan perusahaan MySQL AB (Kadir, 2008:2). 2.13.2.1
Fitur yang terdapat pada MySQL
1. Multiplatform MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan lain-lain). 2. Andal, cepat, dan mudah digunakan MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan. Berbagai tool pendukung juga tersedia ( walaupun dibuat oleh pihak lain). Perlu diketahui, MySQL dapat menagani sebuah tabel yang berukuran terabyte (1 terabyte = 1024 gigabyte). Namun, ukuran sesungguhnya sangat bergantung pada batasan sistem operasi. Sebagai contoh, pada sistem Solaris 9/10, batasan ukuran file sebesar 16 terabyte. 3. Jaminan keamanan akses MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. 54
4. Dukungan SQL Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung perintah
SQL
(Structured
Query
Languange).
Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam mengaksesan database relational. Pengetahuan akan SQL akan memudahkan siapa pun untuk menggunakan MySQL.
55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data Pada metode pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa hal seperti studi pustaka dan studi lapangan. 1.
Studi Pustaka Yang dimaksud dengan kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku alamiah, laporan penelitian, karangankarangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapanketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain (Bintarto, 2002:20). Pada metode studi pustaka, peneliti mengumpulkan dan mempelajari buku-buku yang berhubungan masalah yang dibahas. Dalam analisa sistem inventatris ini yang merupakan bagian-bagian data-data: a. Buku analisis & Desain Sistem Informasi karya Jogiyanto HM, MBA, Ph.D. b. Buku analisis dan Desain Sistem Informasi, karya Al-Bahra Bin Ladjamudin. c. Buku analisis Sistem Informasi karya Tata Sutabri, S. Kom, MM. d. Buku Pemodelan Visual dengan UML, karya Munawar. 56
Tulisan dan artikel dari internet dan buku-buku lain untuk selengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.
2.
Studi Lapangan a. Observasi Observasi atau pengamatan (observation) merupakan salah satu teknik pengumpulan fakta/data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kejadian yang sedang dilakukan. (Jogiyanto, 2005:623). Pada metode ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan secara langsung pada Pokja information and Communication Technology di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II yang beralamat di Jl. H. Abdul Gani No. 5, Kampung Bulak, Cempaka Putih, Ciputat-Tangerang Selatan. Peneliti membutuhkan waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, dari bulan November sampai dengan Desember 2010. Hasil pengamatan: 1.
Sistem yang ada belum terkomputerisasi dengan baik.
2.
Pengolahan data barang yang dilakukan masih manual.
3.
Pengaturan tata letak barang belum tersusun dengan baik.
4.
Tidak adanya sistem keamanan data barang inventaris.
b. Wawancara Wawancara
(interview)
telah
diakui
sebagai
teknik
pengumpulan data atau fakta yang penting dan banyak dilakukan 57
dalam
pengembangan
memungkinkan
analis
sistem sistem
informasi.
sebagai
Wawancara
pewawancara
untuk
mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai. (Jogiyanto, 2005:617). Pada metode ini peneliti lakukan dengan mewawancarai Ibu Dewi Mayasari, S.Kom, selaku penanggung jawab barang inventaris pada Pokja Information and Communication Technology Wawancara
dilakukan
untuk
memperoleh
data-data
yang
diperlukan dalam pembuatan sistem inventaris ini. Wawancara ini penulis lakukan pada tanggal 3 November 2010 di Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II. 1.
Sejarah Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II.
2.
Siapa
yang
berwenang
dalam
penyimpanan
barang
inventaris? 3.
Bagaimana proses penyimpanan dan keluar masuknya barang?
4.
Apa saja yang menjadi kendala selama proses penyimpanan dan keluar masuknya barang?
c. Studi Literatur Studi literatur adalah, mencari suatu masalah untuk diteliti. Dalam arti bukti-bukti atau pertanyaan bahwa masalah yang akan diteliti itu belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan atau belum pernah diteliti orang mengenai tujuan, data 58
dan metode, analisa dan hasil untuk waktu dan tempat yang sama (Bintarto, 2002:24). Dalam hal ini peneliti membandingkan, apakah literatur sebelumnya dapat membantu dalam pengembangan sistem yang diusulkan. Selain itu peneliti juga perbandingan dengan penelitian lain yang sejenis, agar pada aplikasi yang di kembangkan peneliti memiliki nilai tambah dengan aplikasi sebelumnya yang ada. Pada tabel 3.1 adalah perbandingan dari studi literatur. Tabel 3.1 Perbandingan dari studi literatur sejenis. No 1.
Judul Penelitian Perancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang Berbasis Web di PT. Bussan Auto Finance (BAF).
2.
Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis intranet
3.2
Fitur/Fasilitas •Aplikasi berbasis web dengan programan PHP. •Database yang digunakan adalah MySQL. •Pihak yang mengakses aplikasi adalah user pada kantor cabang dan admin pada pusat. •Aplikasi berbasis web dengan programan PHP. •Database yang digunakan adalah PostgresSQL. •Pihak yang mengakses aplikasi adalah petugas pencatatan inventaris dan pimpinan untuk melihat laporan.
kekurangan Tidak dilengkapi informasi inventaris barang, tetapi hanya melakukan pencatatan kebutuhan barang dan mengetahui laporan permintaan dan pengiriman barang. Aplikasi mendukung nama fisik barang inventaris, pencatatan data barang dan pembuatan laporanlaporan, tetapi tidak dilengkapi dengan sistem pengadaan barang.
Metode Pengembangan Sistem Metode
pengembangan
sistem
yang
penulis
gunakan
untuk
pengembangan sistem ini adalah metode pengembangan sistem dengan metode RAD (Rapid Application Development). 59
Aktivitas pengembangan sistem yang penulis lakukan sesuai dengan metode pengembangan sistem diatas adalah: 1. Mendefinisikan lingkungan (Scope Definition) Pada tahap ini ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan dalam pembuatan sistem informasi inventaris, yaitu: menentukan seberapa besar pengembangan sistem informasi ini akan dibangun, serta memperhatikan pandangan mengenai gambaran umum masalah, kesempatan yang ada, serta pemicu proyek dibangun.
2. Analisis Sistem Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Bisa juga karena diinginkannya pengembangan dari sistem yang sedang berjalan. Permintaan dapat datang dari seorang manager di luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Pada bagian ini peneliti menguraikan mengenai gambaran atau profil perusahaan serta uraian mengenai sistem yang sedang berjalan saat ini. Pada bagian ini peneliti juga akan menjabarkan mengenai permasalahan pada sistem yang sedang berjalan dan analisa sistem yang diusulkan.
60
3. Desain Sistem (Design System) Dalam perancangan sistem ini, penulis juga menggunakan UML (Unified Modelling Languange) sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya. UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Karena ini merupakan sebuah bahasa, UML memiliki sejumlah aturan untuk menggabungkan/mengkombinasikan eleme-elemen tersebut.
4. Implementasi Sistem (System Implementation) Pada tahap ini, sistem informasi yang telah didesain pada tahap sebelumnya akan diimplementasikan. Kegiatan yang termasuk di dalam implementasi sistem ini adalah: a.
Membangun sistem informasi.
b.
Menguji sistem informasi.
61
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
Sesuai dengan tahapan pengembangan sistem pada bab 2, peneliti menggunakan tahapan pengembangan sistem dengan model RAD (Rapid Application Development). Tahapan pengembangan sistem RAD ini memiliki beberapa proses dalam melakukan pengembangan suatu sistem. Sesuai dengan gambaran proses pada bab III, peneliti hanya membatasi pengembangan sistem informasi data inventaris pada Pokja Information and Communication Technology di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II mulai dari tahapan scope definition hingga tahapan constructing dan testing, dan proses selebihnya diserahkan kepada perusahaan untuk mengolah aplikasi ini. Tahapan-tahapan pengembangan sistem sesuai gambaran diatas terdiri atas beberapa aktifitas. Aktifitas tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 4.1
Mendefinisikan Lingkungan (Scope Definition) 4.1.1 Gambaran Umum BMKG Bedasarkan data yang peneliti dapat, Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki profile, visi misi dan struktur organisasi sebagai berikut: 4.1.1.1 Sejarah BMKG Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang 62
sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta,
sedangkan
pemasangan
komponen
vertikal
dilaksanakan pada tahun 1928. Pada tahun 1912 dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah jaringan sekunder. Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk penerangan pada tahun 1930. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani 63
kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga. Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti
menjadi
Meteorologisch
en
Geofisiche
Dienst.
Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia , kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta. Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologischen Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO. Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi 64
dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan. Pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika. Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik
Indonesia
Nomor
31
Tahun
2009
tentang
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. (Unduh Penjelasan UU RI Nomor 31 Tahun 2009).
65
4.1.1.2
Visi Terwujudnya BMKG yang tanggap dan mampu memberikan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal guna mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional serta berperan aktif di tingkat internasional.
4.1.1.3
Misi 1. Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. 2. Menyediakan
data
dan
informasi
meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal dan terpercaya
4.1.1.4
Strukur Organisasi
Struktur Oraganisasi Kelompok Kerja (POKJA) BBMG Wilayah II Ka BBMG WIL II
KTUP Pokja Kepegawaian Pokja Humas dan Tata Usaha Pokja Renpro dan Evaluasi
Ganbar 4.1. Struktur Oraganisasi Kelompok Kerja (POKJA) Balai Besar Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah II (Sumber: Pokja ICT)
66
4.1.2
Lingkungan Penelitian Untuk memfokuskan penelitian yang dilakukan, maka peneliti akan membatasi peramasalahan dan lingkungan penelitian pada Pokja Information and Communication Technology di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wialayah II. Bagian pada Pokja Information and Communication Technology adalah sebuah Divisi atau Kelompok Kerja (POKJA) di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
Wialayah II yang memiliki tugas melaksanakan
pengumpulan dan pengolahan data baik berupa pembelian, penyimpanan, keluar masuk barang dan pengamanan data barang inventaris. Bagian tersebut bertangung jawab memberikan laporan kepada kepala Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II yang bertanggung jawab seluruh kegiatan yang ada pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II. Aplikasi sistem inventaris ini ditekankan pada pencatatan setiap pembelian barang, barang yang masuk dan keluar ke bagian Pokja ICT. Sedangkan apabila terdapat hal lain pada aplikasi sistem data inventaris ini, maka hal tersebut hanyalah tambahan bagi aplikasi ini.
4.2
Analisis Dari sisi perangkat lunak, sistem ini merupakan suatu aplikasi yang memproses data pesedian barang, penempatan barang, pembelian barang, serta barang masuk dan keluar.
67
Bedasarkan kebutuhan sistem secara umum, perangkat lunak yang akan dibangun harus memenuhi kebutuhan sebagai berikut: 1. Mampu memudahkan perusahaan dalam proses pengarsipan data-data barang inventaris ke dalam database. 2. Mampu memudahkan perusahaan dalam mengolah data-data barang inventaris. 3. Mampu memberikan efisiensi dan efektifitas ketepatan data dalam perumusan laporan-laporan barang inventaris. 4. Mampu pengamankan data barang inventaris yang ada. 5. Mampu memberikan kemudahan dalam pengoperasian sistem untuk end user . Bedasarkan pertimbangan tersebut di atas, peneliti menggunakan Web Based Programming dengan menggunakan PHP MyAdmin yang memiliki kemudahan dalam pengaplikasian sistem tersebut. Untuk mendukung tujuannya, dilibatkan suatu komponen yaitu MySQL untuk menyimpan semua data. 4.2.1
Analisis Alur Kerja Sistem Berjalan Bedasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan oleh penulis, pengorganisasian data barang inventaris yang terjadi pada Pokja Information and Communication Technology masih di dilakukan secara manual. Pada permulaan sistem, pada Pokja ICT memiliki persedian barang inventaris kemudian Pokja ICT melakukan pencatatan keluar masuk barang inventaris, setelah malakukan pencatatan data barang 68
inventaris Pokja ICT menyimpan data barang inventaris sebagai dokumen laporan barang inventaris dan Kepala BBMG Wilayah II menerima laporan data barang inventaris sehingga Kepala BBMG Wilayah II dapat mengetahui informasi barang inventaris yang ada yang dikarenakan Kepala BBMG Wilayah II memiliki tanggung jawab atas seluruh kegiatan yang ada pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat. Kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan ini adalah jika melalui proses penyimpanan persediaan data barang inventaris yang hanya mengandalkan prosedur-prosedur kerja manual yang cukup memakan banyak waktu dan tenaga kerja tanpa menerapkan konsep sistem informasi ke dalam kegiatan sehariharinya,
ternyata
masih
mengalami
banyak
kendala
atau
permasalahan seperti: 5. Sulitnya mencari data barang yang ada. 6. Sulitnya membuat laporan data barang inventaris yang ada, terutama mengenai laporan-laporan persedian, penerimaan, lokasi dan keluar masuk barang. 7. Sulitnya merekapitulasi barang yang sudah masuk dan keluar. 8. Sering terjadinya kehilangan data barang inventaris yang dikarenakan tidak adanya sistem keamanan data. Analisis sistem data barang inventaris yang sudah berjalan pada Pokja Information and Communication Technology adalah sebagai berikut; 69
Pokja ICT
Ka. BBMG Wilayah II
Mulai
Dokumen Laporan Barang Inventaris
Pesedian Barang
Form Laporan Barang Inventaris
Pengisian Form Laporan Barang inventaris
Dokumen Laporan Barang Inventaris
Selesai
Gambar 4.2. Flowchart sistem yang sedang berjalan (sumber diolah penulis)
4.2.2
Identifikasi Masalah Bedasarkan uraian singkat serta flowchart sistem yang sedang berjalan pada Pokja Information and Communication Technology di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II, maka dapat diidentifikasikan kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan ini, yaitu:
70
1. Dari segi kehandalan Tingkat kesalahan yang terjadi masih sangat tinggi. Sistem pengolahan data
dilakukan secara berkas menyebabkan
terjadinya kesalahan menjadi sangat besar. 2.
Dari segi teknologi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wialayah II belum memanfaatkan teknologi modern sepenuhnya, penyimpanan data dilakukan secara manual tanpa adanya database yang baik.
3.
Dari segi dokumen Dokumen-dokumen atau berkas-berkas yang ada semakin hari semakin menumpuk sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan.
4.
Dari segi laporan Sulit atau lambatnya proses membuat laporan-laporan data barang inventaris yang ada.
4.2.3
Uraian Singkat Alur Kerja Sistem yang Diusulkan Untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam mengimplementasian sistem yang penulis
bermaksud
mengusulkan
masih manual tersebut, sebuah
sistem
untuk
mengorganisasian data barang inventaris yang berbasis komputer. Pada pengembangannya, penulis melakukan studi kasus pada Pokja Information and Communication Technology di Balai Besar
71
Meteorologi dan Geofisika Wilayah II. Usulan sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Bagian Ketua Pokja Information and Communication Technology didalam sistem ini berperan sebagai s_admin yang bertugas untuk memberikan peran hak akses dan format siapa saja yang berhak melakukan akses ke dalam sistem dalam hal ini adalah staf-staf Pokja ICT dan Kepala BBMG Wilayah II. Ketua Pokja Information and Communication Technology sebagai admin juga dapat membantu staf-staf Pokja ICT dalam mengolah datadata barang inventaris. Admin dapat membuka dan melihat sistem history untuk mengetahui informasi kapan terakhir atau siapa saja yang sudah masuk kedalam sistem ini. 2. Staf Pokja Information and Communication Technology didalam sistem ini berperan sebagai admin yang ditentukan oleh s_admin, yang bertugas mengolah semua data-data barang inventaris. 3. Kepala BBMG Wilayah II berperan sebagai user, yang ditentukan oleh s_admin. Kepala BBMG Wilayah II yang berperan sebagai User di dalam sistem memiliki kewenangan untuk melihat informasi dan mereportnya maupun di cetak langsung data barang inventaris yang di butuhkan. 4. Data-data yang telah berada di dalam sistem juga dapat dibuat reportnya dalam format PDF, maupun di cetak langsung.
72
Gambar flowchart dari sistem yang penulis usulkan ini adalah sebagai berikut: Ketua Pokja ICT
Staf Pokja ICT
Mulai
Mulai
Mulai
Login
Login
Login
User & Password
Cek
User & Password
False
Validation
DB User
User & Password
False
Validation Cek
Record
Kepala BBMG Wilayah II
True
False
Validation
Cek
True
True
Record
DB History
Record
tambah/edit/ tambah/edit/ tambah/edit/ tambah/edit/ hapus/search hapus/search hapus/search hapus/search master ruang lokasi transaksi
Database Barang Inventaris
tambah/edit/ tambah/edit/ tambah/edit/ tambah/edit/ hapus/search hapus/search hapus/search hapus/search master ruang lokasi transaksi
search search search master ruang lokasi
search transaksi
Add/edit/hapus/search search
Save Data
Save Data
Export Data
Export Data
Export Data
Dokumen Lap. Barang Inventaris
Dokumen Lap. Barang Inventaris
Dokumen Lap. Barang Inventaris
Selesai
Selesai
Selesai
Gambar 4.3. Flowchart sistem yang ditawarkan (sumber diolah penulis) 4.3
Desain (Design) 4.3.1 Use Case Diagram Use Case Diagram digunakan untuk menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem aktor-aktor yang akan berhubungan dengan proses-proses yang ada pada sistem. 73
a.
Penentuan Aktor Pada sistem yang diusulkan ini, penulis memisahkan aktor menjadi 3 (tiga) tingkatan, yaitu super admin, admin dan user. Wewenang masing-masing aktor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Super admin Super admin merupakan aktor yang menempati tingkatan tertinggi pada sistem. Super admin memiliki wewenang yaitu: 1. Memasukan data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi. 2. Melakukan perubahan data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi. 3. Melakukan penghapusan data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi. 4. Melakukan pencarian data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi. 5. Melihat data history untuk mengetahui informasi kapan terakhir atau siapa saja yang sudah masuk kedalam sistem. 6. Manajemen user yaitu mendaftakan user baru, edit user, hapus user dan pemberian peran hak akses.
74
7. Melakukan export atau menyimpan laporan barang inventaris yang berisi informasi data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi.
2. Admin Admin merupakan tingkatan yang berada dibawah super admin pada sistem. Admin memiliki wewenang yaitu: 1. Memasukan data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi. 2. Melakukan perubahan data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi. 3. Melakukan penghapusan data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi. 4. Melakukan export atau menyimpan laporan barang inventaris yang berisi informasi data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi.
75
3. User Tingkatan user merupakan tingkatan yang berada dibawah admin pada sistem. User ini memiliki kewenangan yaitu: 1. Dapat melihat informasi data barang inventaris dan melakukan pencarian data barang inventaris yang berisi informasi data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi. 2. Melakukan export atau menyimpan laporan barang inventaris yang berisi informasi data master perangkat komputer, data master perangkat jaringan, data ruangan, data lokasi, dan data transaksi.
76
Sistem Informasi Inventaris input data master perangkat komputer
edit data master perangkat komputer
search data master perangkat komputer
input data master perangkat jaringan
edit data master perangkat jaringan
search data master perangkat jaringan
input data ruang
Admin ( Staf. Pokja ICT )
edit data ruang S_Admin search data ruang
User input data lokasi
( Ka. BBMG Wil II )
edit data lokasi
search data lokasi
input data transaksi
edit data transaksi
search data transaksi
export data inventaris
Gambar 4.4. Use Case Sistem yang ditawarkan 77
b. Use Case Scenario Use Case Scenario merupakan penjelasan yang lebih terperinci mengenai masing-masing use case yang terjadi didalam sistem. a. Input Data Master Perangkat Komputer Tabel 4.1. Use case input data master perangkat komputer Nama Use case
Input data mester perangkat computer
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin
Trigger
Super_admin / Admin ingin menambah data master perangkat computer
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin data master perangkat komputer baru belum terdaftar didalam database
Action
Form master perangkat komputer ditampilkan save data master perangkat komputer baru
Post Condition
Data master perangkat komputer dimasukan didalam database
baru
b. Edit Data Master Perangkat Komputer Tabel 4.2. Use case edit data master Nama Use case
Edit data mester perangkat computer
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin
Trigger
Dibutuhka perubahan data master perangkat computer
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin data master perangkat komputer telah terdaftar
Action
Form update master perangkat jaringan ditampilkan. Update data master perangkat computer
Post Condition
Data yang telah diubah telah tersimpan ke dalam database 78
c.
Pencarian Data Master Perangkat Komputer Tabel 4.3. Use case pencarian data master perangkat komputer Nama Use case
Pencarian bedasarkan key word data master perangkat komputer
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin, User
Trigger
Pengguna ingin melakukan pencarian bedasarkan data atribut master perangkat komputer
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin / user
Action
Form berdasarkan atribut tertentu ditampilkan. Melakukan pencarian dengan memilih atribut yang diinginkan pada data master perangkat computer
Post Condition
Hasil pencarian bedasarkan data atribut yang telah dipilih
d. Input Data Master Perangkat Jaringan Tabel 4.4. Use case input data master perangkat jaringan Nama Use case
Input data mester perangkat jaringan
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin
Trigger
Super_admin / Admin ingin menambah data master perangkat jaringan
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin data master perangkat jaringan baru belum terdaftar didalam database
Action
Form master perangkat jaringan ditampilkan save data master perangkat jaringan baru
Post Condition
Data master perangkat dimasukan didalam database
79
jaringan
baru
e. Edit Data Master Perangkat Jaringan Tabel 4.5. Use case edit data master perangkat jaringan Nama Use case
Edit data mester perangkat jaringan
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin
Trigger
Dibutuhka perubahan data master perangkat jaringan
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin data master perangkat jaringan telah terdaftar
Action
Form update master perangkat jaringan ditampilkan. Update data master perangkat jaringan
Post Condition
Data yang telah diubah telah tersimpan ke dalam database
f. Pencarian Data Master Perangkat Jaringan Tabel 4.6. Use case pencarian data master perangkat jaringan Nama Use case
Pencarian bedasarkan key word data master perangkat jaringan
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin, User
Trigger
Pengguna ingin melakukan pencarian bedasarkan data atribut master perangkat jaringan
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin / user
Action
Form berdasarkan atribut tertentu ditampikan. Melakukan pencarian dengan memilih atribut yang diinginkan pada data master perangkat jaringan
Post Condition
Hasil pencarian bedasarkan data atribut yang telah dipilih
80
g. Input Data Ruangan Tabel 4.7. Use case input data ruangan Nama Use case
Input data ruangan
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin
Trigger
Super_admin / Admin ingin menambah data ruangan
Pre condition
Login sebagai Super_admin / admin data ruangan baru belum terdaftar didalam database
Action
Form ruangan ditampilkan save data ruangan baru
Post Condition
Data ruangan database
baru
dimasukan
didalam
h. Edit Data Ruangan Tabel 4.8. Use case edit data master Nama Use case
Edit data ruangan
Aktor yang terlibat
Super admin, Admin
Trigger
Dibutuhka perubahan data ruangan
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin data ruangan telah terdaftar
Action
Form update ruangan ditampilkan. Update data ruangan
Post Condition
Data yang telah diubah telah tersimpan ke dalam database
i. Pencarian Data Ruangan Tabel 4.9. Use case pencarian data ruangan Nama Use case
Pencarian bedasarkan key word data ruangan
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin, User 81
Trigger
Pengguna ingin melakukan bedasarkan data atribut ruangan
pencarian
Pre condition
Login sebagai Super_admin / admin / user
Action
Form berdasarkan atribut tertentu ditampikan. Melakukan pencarian dengan memilih atribut yang diinginkan pada data ruangan
Post Condition
Hasil pencarian bedasarkan data atribut yang telah dipilih
j. Input Data Lokasi Tabel 4.10. Use case input data lokasi Nama Use case
Input data lokasi
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin
Trigger
Super_admin / Admin ingin menambah data lokasi
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin data lokasi baru belum terdaftar didalam database
Action
Form lokasi ditampilkan save data lokasi baru
Post Condition
Data lokasi baru dimasukan didalam database
k. Edit Data Lokasi Tabel 4.11. Use case edit data lokasi Nama Use case
Edit data lokasi
Aktor yang terlibat
Super admin, Admin
Trigger
Dibutuhka perubahan data lokasi
Pre condition
Login sebagai Super admin / Admin data lokasi telah terdaftar
Action
Form update lokasi ditampilkan. Update data lokasi
82
Post Condition
Data yang telah diubah telah tersimpan ke dalam database
l. Pencarian Data Lokasi Tabel 4.12. Use case pencarian data lokasi Nama Use case
Pencarian bedasarkan key word data lokasi
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin, User
Trigger
Pengguna ingin melakukan bedasarkan data atribut lokasi
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin / user
Action
Form berdasarkan atribut tertentu ditampikan. Melakukan pencarian dengan memilih atribut yang diinginkan pada data lokasi
Post Condition
Hasil pencarian bedasarkan data atribut yang telah dipilih
pencarian
m. Input Data Transaksi Tabel 4.13. Use case input data transaksi Nama Use case
Input data transaksi
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin
Trigger
Admin ingin menambah data transaksi
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin data transaksi baru belum terdaftar didalam database
Action
Form transaksi ditampilkan save data transaksi baru
Post Condition
Data transaksi database
83
baru
dimasukan
didalam
n. Edit Data Transaksi Tabel 4.14. Use case edit data transaksi Nama Use case
Edit data transaksi
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin
Trigger
Dibutuhka perubahan data transaksi
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin data transaksi telah terdaftar
Action
Form update transaksi ditampilkan. Update data transaksi
Post Condition
Data yang telah diubah telah tersimpan ke dalam database
o. Pencarian Data Transaksi Tabel 4.15. Use case pencarian data transaksi Nama Use case
Pencarian bedasarkan key word data transaksi
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin, User
Trigger
Pengguna ingin melakukan bedasarkan data atribut transaksi
Pre condition
Login sebagai Super_admin / Admin / user
Action
Form berdasarkan atribut tertentu ditampikan. Melakukan pencarian dengan memilih atribut yang diinginkan pada data transaksi
Post Condition
Hasil pencarian bedasarkan data atribut yang telah dipilih
84
pencarian
p. Export Data Tabel 4.16. Use export data Nama Use case
Export data
Aktor yang terlibat
Super_admin, Admin, User
Trigger
Aktor membutuhkan dokumen tersimpan
Pre condition
Data inventaris telah ada didalam database
Action
Export data save / cetak
Post Condition
File report data tampil
4.3.2 Activity Diagram Activity Diagram merupakan diagram yang menggambarkan berbagai aliran aktivitas yang terjadi didalam sistem, yang meliputi bagaimana sebuah proses dapat terjadi, kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi, serta bagaimana akhir dari proses tersebut. Mengingat adanya proses-proses yang memiliki kesamaan alur, maka pada sistem ini, penulis hanya memaparkan activity diagram yang mungkin terjadi yaitu: 1. Activity Diagram untuk login salah
Form Login
username & password
Validate User
benar
Login
Gambar 4.5. Aktivity diagram login Activity diagram ini merupakan rancangan rangkaian proses yang akan terjadi ketika user memilih untuk melakukan login. Ketika tombol login ditekan atau pengguna menjalankan aplikasi, maka sistem akan menampilkan form login. User lalu dapat memasukan 85
username dan password yang sesuai. Setelah itu sistem akan melakukan pengecekan terhadap inputan data yang dimasukan oleh user meliputi kesesuaian username dan password. Sebaliknya, jika terdapat kesesuaian antara username dan password maka login usurname tersebut sukses dan user tersebut memiliki kewenangan untuk masuk kedalam sistem.
2. Activity
Diagram untuk Tambah Data Master Perangkat
Komputer salah
error page
Tampilkan form input master perangkat komputer
simpan
Validate
benar
simpan data
Gambar 4.6. Activity diagram tambah data master perangkat komputer
Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan terjadi ketika super_admin/admin akan memasukan data master perangkat komputer baru, meliputi id barang, nama barang, merek, sn, jumlah barang, dan keterangan. Setelah mengisi form dan menekan tombol simpan maka data akan tersimpan didalam database.
86
3. Activity Diagram untuk Edit Data Master Perangkat Komputer salah
error page
Detail data master Perangkat komputer
Tekan tombol edit
Tampil form edit
input
benar
Validate
simpan
Gambar 4.7. Activity diagram edit data master perangkat komputer Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan dilakukan oleh sistem ketika super_admin/admin akan mengubah data master perangkat komputer yang telah ada didalam database. Dari
list
master
perangkat
komputer
yang
ada,
jika
super_admin/admin menekan tombol edit, maka sistem akan menampilkan form isian untuk mengubah data yang ada. Setelah super_admin/admin mengubah data di form tersebut dan menekan tombol update, sistem akan meng-update data master tersebut.
4. Activity
Diagram untuk Pencarian Data Master Perangkat
Komputer Data tidak ditemukan
Detail data master Perangkat komputer
Tekan tombol search
Input key word search
Validate
Data ditemukan
Tampilkan search result
Gambar 4.8. Activity diagram pencarian data master perangkat komputer Activity diagram ini merupakan rancangan proses yang akan dilakukan
oleh
sistem
ketika
super_admin/admin/user
akan
pencarian data master perangkat komputer yang telah ada didalam database.
pada form pencarian maka sistem akan menampilkan hasil pencarian sesuai dengan keyword.
5. Activity
Diagram untuk Tambah Data Master Perangkat
Jaringan salah
error page
Tampilkan form input master perangkat jaringan
simpan
benar
Validate
simpan data
Gambar 4.9. Activity diagram tambah data master perangkat jaringan Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan terjadi ketika super_admin/admin akan memasukan data master perangkat jaringan baru, meliputi id barang, nama barang, merek, sn, jumlah barang, dan keterangan. Setelah mengisi form dan menekan tombol simpan maka data akan tersimpan didalam database.
6. Activity Diagram untuk Edit Data Master Perangkat Jaringan salah
error page
Detail data master Perangkat komputer
Tekan tombol edit
Tampil form edit
input
Validate
benar
simpan
Gambar 4.10. Activity diagram edit data master perangkat jaringan Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan dilakukan oleh sistem ketika super_admin/admin akan mengubah data master perangkat jaringan yang telah ada didalam database. Dari list master perangkat jaringan yang ada, jika super_admin/admin 88
menekan tombol edit, maka sistem akan menampilkan form isian untuk mengubah data yang ada. Setelah super_admin/admin mengubah data di form tersebut dan menekan tombol update, sistem akan meng-update data master tersebut.
7. Activity
Diagram untuk Pencarian Data Master Perangkat
Jaringan Data tidak ditemukan
Detail data master Perangkat jaringan
Tekan tombol search
Input key word search
Validate
Data ditemukan
Tampilkan search result
Gambar 4.11. Activity diagram pencarian data master perangkat jaringan Activity diagram ini merupakan rancangan proses yang akan dilakukan
oleh
sistem
ketika
super_admin/admin/user
akan
pencarian data master perangkat jaringan yang telah ada didalam database.
Dari
list
master
perangkat
jaringan,
jika
super_admin/admin menekan tombol pencarian, masukan keyword pada form pencarian maka sistem akan menampilkan hasil pencarian sesuai dengan keyword.
8. Activity Diagram untuk Tambah Data Ruangan salah
error page
Tampilkan form input ruang
simpan
Validate
benar
simpan data
Gambar 4.12. Activity diagram tambah data ruangan
89
Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan terjadi ketika super_admin/admin akan memasukan data ruangan baru, meliputi kode ruangan, nama ruangan, dan keterangan. Setelah mengisi form dan menekan tombol simpan maka data akan tersimpan didalam database.
9. Activity Diagram untuk Edit Data Ruangan salah
error page
Detail data ruang
Tekan tombol edit
Tampil form edit
input
Validate
benar
simpan
Gambar 4.13. Activity diagram edit data ruangan Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan dilakukan oleh sistem ketika super_admin/admin akan mengubah data ruangan yang telah ada didalam database. Dari list ruangan yang ada, jika super_admin/admin menekan tombol edit, maka sistem akan menampilkan form isian untuk mengubah data yang ada. Setelah super_admin/admin mengubah data di form tersebut dan menekan tombol update, sistem akan meng-update data master tersebut.
10. Activity Diagram untuk Hapus Data Ruangan tidak
Detail data ruang
Tekan tombol hapus
konfirmasi
ya
Data di hapus
Gambar 4.14. Activity diagram hapus data ruangan 90
Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan dilakukan oleh sistem ketika super_admin/admin akan menghapus data ruangan yang telah ada didalam database. Dari list ruangan yang ada, jika super_admin /admin menekan tombol hapus, maka akan menampilkan pop-up konfirmasi untuk menghapus data yang ada di database.
11. Activity Diagram untuk Pencarian Data Ruangan Data tidak ditemukan
Detail data ruang
Tekan tombol search
Input key word search
Validate
Data ditemukan
Tampilkan search result
Gambar 4.15. Activity diagram pencarian data ruangan Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan dilakukan oleh sistem ketika super_admin/admin akan menghapus data ruangan yang telah ada didalam database. Dari list ruangan, jika super_admin/admin menekan tombol pencarian, masukan keyword pada form pencarian maka sistem akan menampilkan hasil pencarian sesuai dengan keyword.
12.
Activity Diagram untuk Tambah Data Lokasi salah
error page
Tampilkan form input lokasi
simpan
Validate
benar
simpan data
Gamabar 4.16. Activity diagram tambah data lokasi
91
Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan terjadi ketika super_admin/admin akan memasukan data lokasi baru, meliputi kode ruangan, id barang, tanggal masuk, tanggal keluar, dan keterangan. Setelah mengisi form dan menekan tombol simpan maka data akan tersimpan didalam database.
13. Activity Diagram untuk Edit Data Lokasi salah
error page
Detail data lokasi
Tekan tombol edit
Tampil form edit
input
Validate
benar
simpan
Gambar 4.17. Activity diagram edit data lokasi Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan dilakukan oleh sistem ketika super_admin/admin akan mengubah data lokasi yang telah ada didalam database. Dari list lokasi yang ada, jika super_admin/admin menekan tombol edit, maka sistem akan menampilkan form isian untuk mengubah data yang ada. Setelah super_admin/admin mengubah data di form tersebut dan menekan tombol update, sistem akan meng-update data lokasi tersebut.
14. Activity Diagram untuk Hapus Data Lokasi tidak
Detail data lokasi
Tekan tombol hapus
konfirmasi
ya
Data di hapus
Gambar 4.18. Activity diagram hapus data lokasi 92
Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan dilakukan oleh sistem ketika super_admin/admin akan menghapus data lokasi yang telah ada didalam database. Dari list lokasi yang ada, jika super_admin/admin menekan tombol hapus, maka sistem akan menampilkan pop-up konfirmasi untuk menghapus data yang ada di database.
15. Activity Diagram untuk Pencarian Data Lokasi Data tidak ditemukan
Detail data lokasi
Tekan tombol search
Input key word search
Validate
Data ditemukan
Tampilkan search result
Gambar 4.19. Activity diagram pencarian data lokasi Activity diagram ini merupakan rancangan proses yang akan dilakukan
oleh
sistem
ketika
super_admin/admin/user
akan
pencarian data lokasi yang telah ada didalam database. Dari list lokasi,
jika
super_admin/admin
menekan
tombol
pencarian,
masukan keyword pada form pencarian maka sistem akan menampilkan hasil pencarian sesuai dengan keyword.
16. Activity Diagram untuk Tambah Data Transaksi salah
error page
Tampilkan form input transaksi
simpan
Validate
benar
simpan data
Gambar 4.20. Activity diagram tambah data transaksi
93
Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan terjadi ketika super_admin/admin akan memasukan data transaksi baru, meliputi tanggal input, kondisi, id barang, nama barang, merek, sn, jumlah barang dan keterangan. Setelah mengisi form dan menekan tombol simpan maka data akan tersimpan didalam database.
17. Activity Diagram untuk Edit Data Transaksi salah
error page
Detail data transaksi
Tekan tombol edit
Tampil form edit
input
benar
Validate
simpan
Gambar 4.21. Activity diagram edit data transaksi Activity diagram diatas merupakan rancangan proses yang akan dilakukan oleh sistem ketika super_admin/admin akan mengubah data transaksi yang telah ada didalam database. Dari list transaksi yang ada, jika super_admin/admin menekan tombol edit, maka sistem akan menampilkan form isian untuk mengubah data yang ada. Setelah super_admin/admin mengubah data di form tersebut dan menekan tombol update, sistem akan meng-update data transaksi tersebut.
18. Activity Diagram untuk Pencarian Data Transaksi Data tidak ditemukan
Detail data transaksi
Tekan tombol search
Input key word search
Validate
Data ditemukan
Tampilkan search result
Gambar 4.22. Activity diagram pencarian data transaksi 94
Activity diagram ini merupakan rancangan proses yang akan dilakukan
oleh
sistem
ketika
super_admin/admin/user
akan
pencarian data transaksi yang telah ada didalam database. Dari list transaksi, jika super_admin/admin menekan tombol pencarian, masukan keyword pada form pencarian maka sistem akan menampilkan hasil pencarian sesuai dengan keyword.
19. Activity Diagram untuk Report Data Inventaris Pilih detail data inventaris
Klik tombol print report
Save/cetak report dikomputer
Gambar 4.23. Activity diagram report data inventaris Activity diagram ini merupakan rancangan proses yang akan dilakukan oleh sistem ketika super_admin/admin/user akan report data inventaris
yang telah ada didalam database. Setelah login,
super_admin/admin/user pilih menu informasi data inventaris kemudian jika super_admin/admin/user memilih tombol print report, sistem akan menampilkan data yang telah tersusun rapih dalam format pdf dan pilih save (simpan data) atau print (cetak data).
95
4.3.3 Sequence Diagram 1. Sequence Diagram untuk Login
login
error page
succsess page
Top Package::Actor
1.login 2.validasi input salah
3. konfirmasi input salah
4. validasi input benar
5. konfirmasi input benar
Gambar 4.24. Sequence diagram login Untuk melakukan login, seorang aktor
harus memasukan
username dan password. Jika username dan password yang dimasukan salah, maka sistem akan menampilkan error page, serta konfirmasi kesalahan kepada aktor. Namun ketika masukan username dan password yang dimasukan sudah benar, maka sistem akan memberikan konfirmasi bahwa proses login telah berhasil.
96
2. Sequence Diagram untuk Tambah Data Master Perangkat Komputer / Master Perangkat Jaringan / Ruangan / Lokasi / Transaksi Error page
Input page
Login
Success page
Actor 1. Login 2. Login sukses 4. Input error
3. Input 6. Input sukses 5. konfirmasi error
7. konfirmasi sukses
Gambar 4.25. Sequence diagram input Pada saat aktor akan melakukan pamasukan data master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, transaksi atau data barang inventaris
baru, maka aktor harus
malakukan login terlebih dahulu dengan username dan password aktor yang tepat. Setelah mendapat konfirmasi bahwa aktor telah berhasil login, maka aktor sudah dapat memasukan data master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, transaksi atau data barang inventaris baru. Data-data yang dimasukan oleh aktor ini akan divalidasi oleh sistem. Jika ternyata terdapat kesalahan masukan yang diberikan, sistem akan memberikan pemberitahuan kesalahan kepada aktor. Jika masukan-masukan yang diberikan oleh aktor sudah sesuai, maka data akan sukses tersimpan dan sistem akan memberikan konfirmasi bahwa data telah tersimpan. Meskipun proses penambahan data master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, dan 97
transaksi sama namun yang bisa menambah data master, ruangan, lokasi, dan transaksi hanyalah aktor yang login sebagai super_admin / admin.
3. Sequence Diagram untuk Perubahan Data Master Perangkat Komputer / Master Perangkat Jaringan / Ruangan / Lokasi / Transaksi
login
view page
error page
edit page
succsess page
Top Package::Actor 1.login 2.login sukses 5.input error
Gambar 4.26. Sequence diagram edit Untuk melakukan perubahan data master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, dan transaksi terlebih dahulu
harus
malakukan
login.
Setelah
login
berhasil
dan
mendapatkan konfirmasi, kemudian aktor harus memilih menu view master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, dan transaksi melihat detail datanya, selanjutnya tekan tombol edit pada master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, dan transaksi yang akan dirubah datanya. Setelah itu akan muncul form edit. 98
Jika terdapat kesalahan pada saat pengisian form tersebut, maka sistem akan memberikan informasi error kepada aktor sehingga aktor harus mengecek kembali masukan yang ia berikan. Setelah semua field terisi dengan benar, maka proses validasi perubahan data telah berhasil dilakukan. Sistem akan memberikan pemberitahuan bahwa perubahan data telah berhasil dilakukan dan data yang diubah akan tersimpan dalam database. Meskipun proses perubahan data master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, dan transaksi sama namun yang bisa merubah data master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, dan transaksi hanyalah aktor yang login sebagai Super_admin /admin.
4. Sequence Diagram untuk Pencarian Data Master Perangkat Komputer/ Master Perangkat Jaringan/ Ruangan/ Lokasi/ Transaksi Login
View page
Input keyword pencarian
Tampilkan search result
Actor 1. Login 2. Login sukses
3. view master/ruangan/lokasi/transaksi
4. Input keyword 5. Hasil pencarian
Gambar 4.27. Sequence diagram search Untuk melakukan data master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, dan transaksi aktor harus login 99
sebagai admin atau user. Selanjutnya aktor memilih menu view yang dipilih yaitu menu view master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, dan transaksi setelah itu masukan keyword pencarian pada form pencarian dibagian header halaman view menu yang dipilih. Setelah aktor meng-klik tombol search atau menekan tombol enter
maka hasil pencarian bedasarkan keyword akan
ditampilkan.
5. Sequence Diagram untuk Report Data Barang inventaris Report
View page
Login Actor 1. Login 2. Login sukses
3. View master/ruangan/lokasi/transaksi
4. Klik report botton
5. save report sukses
Gambar 4.28. Sequence diagram report data barang inventaris Untuk melakukan pencarian data barang inventaris, aktor harus login sebagai admin atau user. Selanjutnya aktor masuk ke halaman view data master perangkat komputer, master perangkat jaringan, ruangan, lokasi, dan transaksi. Setelah menekan report maka sistem akan menampilkan data yang telah tersusun rapih dalam format pdf dan sistem akan memberi pilihan save (simpan data), dan print (cetak).
100
4.3.4 Class Diagram Diagram ini adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan prototype, perilaku dan relasi yang sama. Class diagram yang digunakan seperti pada gambar 4.33 dibawah ini. History
User -nip_pegawai -nama -jenis_kelamin -alamat -id_user* -password -hak_akses +login()
4.3.5 Tabel Database 1. Tabel Master Perangkat Komputer File Name : Master Perangkat Komputer Type of File
: Master File
Primary Key
: id_barang
Foreign Key
:-
Tabel 4.17. Database Master Perangkat Komputer No
Field
Type
Size
Null
Keterangan
1
Id_brg
Int
30
No
Id barang
2
Nm_brg
Varchar
50
No
Nama barang
101
3
Merek
Varchar
50
No
Merek barang
4
SN
Varchar
30
No
Serial number barang
5
Jml_ brg
Int
30
No
Jumlah barang
6
Ket
Varchar
50
No
Keterangan barang
2.
Tabel Master Perangkat Jaringan File Name
: Master Perangkat Jaringan
Type of File : Master File Primary Key : id_barang Foreign Key : Tabel 4.18. Database Master Perangkat Jaringan No
Field
Type
Size
Null
Keterangan
1
Id_brg
Int
30
No
Id barang
2
Nm_brg
Varchar
50
No
Nama barang
3
Merek
Varchar
50
No
Merek barang
4
SN
Varchar
30
No
Serial number barang
5
Jml_brg
Int
30
No
Jumlah barang
6
Ket
Varchar
50
No
Keterangan barang
3.
Tabel Ruangan File Name
: Ruangan
Type of File : Master File Primary Key : kd_ruangan Foreign Key : Tabel 4.19. Database Ruangan No 1
Field Kd_ruangan
Type Int
Size
Null
30
No
102
Keterangan Kode ruangan
2
Nm_ruangan
Varchar
50
No
Nama ruangan
5
Keterangan
Varchar
50
No
Keterangan ruangan
4.
Tabel Transaksi File Name : Transaksi Type of File : Master File Primary Key
: tgl_input
Foreign Key
: kd_ruangan, id_barang
Tabel 4.20. Database Transaksi No
Field
Type
Size
Null
Keterangan
1
Tgl_input
Date
30
No
Tanggal input barang
2
Kondisi
Varchar
50
No
Kondisi barang
3
Id_barang
Int
50
No
id barang
4
Nm_barang
Varchar
30
No
Id barang
5
Merek
Varchar
50
No
Merek barang
6
Sn
Varchar
50
No
Serial number barang
7
Jml_brg
Int
30
No
Jumlah barang
8
Ket
Varchar
50
No
Keterangan barang
5.
Tabel Lokasi File Name
: Lokasi
Type of File : Master File Primary Key : Foreign Key : kd_ruangan, id_barang Tabel 4.21. Database Lokasi No 1
Field Kd_ruangan
Type Int
Size
Null
30
No
103
Keterangan Kode ruangan
2
Nm_ruangan
Varchar
50
No
Nama ruangan
3
Id_barang
Int
30
No
Id barang
4
Nm_barang
Varchar
50
No
Nama barang
5
Tgl_masuk
Date
50
No
Tanggal masuk barang
6
Tgl_keluar
Date
30
No
Tanggal keluar barang
7
Keterangan
Varchar
50
No
Keterangan lokasi
6.
Tabel User File Name
: User
Type of File : Master File Primary Key : id_user Foreign Key : Tabel 4.22. Database User No
Field
Type
Size
Null
Keterangan
1
Nip_pegawai
Int
30
No
Nip pengguna
2
Nm_pegawai
Varchar
50
No
Nama lengkap
3
Jns_kelamin
Varchar
50
No
Jenis Kelamin
4
Alamat
Varchar
250
No
Alamat
5
Id_user
Varchar
50
No
Nama pengguna
6
Password
Varchar
50
No
Id pengguna
7
Hak_akses
Varchar
50
No
Hak akses/level
7. Tabel History File Name
: history
Type of File : Master File Primary Key : id_history Foreign Key : id_user
104
Tabel 4.23. Database History No
4.4
Field
Type
Size
Null
Keterangan
1
Id_history
Int
30
No
Id_history
2
Ip
Varchar
50
No
Ip komputer
3
Id_user
Varchar
50
No
Id user
4
Agent
Varchar
250
No
Browser
5
Page
Varchar
250
No
Halaman
6
Date
Date
50
No
Waktu login
Implementasi Sistem (Implementation System) Setelah tahap perancangan selesai, maka tahap berikutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan tersebut. Dalam mengimplementasikan sistem dengan menggunakan AppServ 2.4.9 yang mencakup: Apache versi 2.0.59 untuk Web Server PHP versi 4.4.7 selain itu juga menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 sebagai software editor, MySQL versi 5.0.45 sebagai database manajement-nya, Adobe Photoshop CS 2 untuk mengolah gambar dan Flash Effect Maker untuk mengolah fitur-fitur animasi. Selain itu juga sarana pendukung yang diperlukan agar sistem dapat berjalan sesuai yang diharapkan. 4.4.1 Pengujian Sistem
Sebelum sistem dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Beberapa pengujian dilakukan oleh programmer sendiri. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox.
105
4.4.1.1 Uji Coba Super Admin Tabel 4.24. Uji coba super admin No Rancangan Proses
Hasil Yang diharapkan
Hasil
1
Isi username dan password
Masuk halaman utama (home) yang diawali dengan tulisan selamat datang
OK
2
Klik tombol menu lokasi
Tampil daftar lokasi
OK
3
Klik tombol menu master
Tampil jenis daftar master
OK
4
Klik tombol menu ruang
Tampil daftar ruang
OK
5
Klik tombol menu transaksi
Tampil daftar transaksi
OK
6
Klik tombol menu register
Tampil daftar user
OK
7
Klik tombol menu history
Tampil daftar history
OK
8
Klik tombol hapus
Menampikan pesan warning yang di awali dengan kalimat benarkah data ini akan anda hapus
OK
9
Klik tombol edit
Masuk halaman form edit data
OK
10
Klik tombol search
Menampilkan data inventaris sesuai kata kunci yang di input
OK
11
Klik tombol input
Masuk halaman form input data
OK
12
Kilk tombol print
Laporan di print
OK
13
Kilik tobol simpan
Data tersimpan ke dalam database
OK
14
Klik tombol logout
Mengakhiri atau keluar dari sistem
OK
4.4.1.2 Uji Coba Admin Tabel 4.25. Uji coba admin No Rancangan Proses
Hasil Yang diharapkan
Hasil
1
Isi username dan password
Masuk halaman utama (home) yang diawali dengan tulisan selamat datang
OK
2
Klik tombol menu lokasi
Tampil daftar lokasi
OK
3
Klik tombol menu master
Tampil jenis daftar master
OK
4
Klik tombol menu ruang
Tampil daftar ruangan
OK
106
5
Klik tombol menu transaksi
Tampil daftar transaksi
OK
6
Klik tombol hapus
Menampikan pesan warning yang di awali dengan kalimat benarkah data ini akan anda hapus
OK
7
Klik tombol edit
Masuk halaman form edit data
OK
8
Klik tombol search
Menampilkan data inventaris sesuai kata kunci yang di input
OK
9
Klik tombol input
Masuk halaman form input data
OK
10
Kilk tombol print
Laporan di print
OK
11
Kilik tobol simpan
Data tersimpan ke dalam database
OK
12
Klik tombol logout
Mengakhiri atau keluar dari system
OK
4.4.1.3 Uji Coba User Tabel 4.26. Uji coba user No Rancangan Proses
Hasil Yang diharapkan
Hasil
1
Isi username dan password
Masuk halaman utama (home) yang diawali dengan tulisan selamat datang
OK
2
Klik tombol menu lokasi
Tampil daftar lokasi
OK
3
Klik tombol menu master
Tampil jenis daftar master
OK
4
Klik tombol menu ruang
Tampil daftar ruangan
OK
5
Klik tombol menu transaksi
Tampil daftar transaksi
OK
6
Klik tombol search
Menampilkan data inventaris sesuai kata kunci yang di input
OK
7
Kilk tombol print
Laporan di print
OK
8
Klik tombol logout
Mengakhiri atau keluar dari system
OK
107
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Beberapa hal yang dapat penulis simpulkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, yaitu : 1. Penggunaan sistem informasi data inventaris ini dalam proses pengolahan data inventaris lebih efektif dan efisien bagi Pokja Information and Communication Technology (ICT). 2. Dengan adanya sistem informasi data inventaris ini mampu meningkatkan mutu pengolahan data sehingga penyampaian informasi dapat diterima secara cepat dan akurat. 3. Dengan adanya sistem pengamanan web (web security) ini mampu mengamankan data inventaris yang ada pada Pokja Information and Communication Technology (ICT).
5.2 Saran Untuk mengembangkan sistem informasi data inventaris berbasis web dengan model intranet maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Terus menambah atau mengembangkan fitur-fitur dan tampilan pada aplikasi agar terlihat lebih menarik. 2. Keamanan sistem informasi data inventaris berbasis web lebih ditingkatkan agar tidak ada celah atau lobang yang bisa merusak sistem 108
informasi data inventaris berbasis web meskipun tidak 100% aman tapi setidaknya bisa mengurangi celah untuk para pengguna yang ingin merusak.
109
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Yahya. 2002. Aplikasi Web Database dengan PHP dan MySQL, Jakarta ; PT. Elex Media Komputindo. Sutisna, Dadan. 2007. 7 Langkah Mudah Menjadi Web Master. Jakarta ; Mediakita. Suprianto, Dodit. 2008. Buku Pintar Pemrograman PHP. Bandung ; OASE Media. Kadir, Abdul. 2003. Dasar Pemrograman WEB Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta ; Andi. Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta ; Andi. Sidik, Betha. 2005. MySQL Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembangan Aplikasi Web. Bandung ; Informatika. Hermawan, Julius. 2004. Analisa & Pemrograman Berorientasi Objek Dengan UML dan VB.NET, Ed I. Yogyakarta ; Andi. Jogiyanto, HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi : Pendekatan Terintegrasi : Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan, dan Pengelolaan. Yogyakarta ; Andi. Ladjamuddin, Al-Bahra bin. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Pearson Education Asia Pte. Ltd. Dan PT. Prenhallindo, Jakarta. Jeffrel L. Whitten, et all. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Yogyakarta: Andi Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku I) Roger S. Pressman. Diterjemahkan oleh LN. Hamaningrum, Yogyakarta. Sandhu, R., Coyne, E.J., Feinstein, H.L. and Youman, C.E. (August 1996). "RoleBased Access Control Models". IEEE Computer (IEEE Press). Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML, Yogyakarta ; Graha Ilmu. Ariyus, Dony. 2006. Komputer Security.Yogyakarta; Andi
110
LAMPIRAN
111
LAMPIRAN I HASIL DESAIN APLIKASI
112
Setelah melewati beberapa tahapan, akhirnya perancangan aplikasi tersebut sudah menjadi tampilan halaman dalam bentuk page-page. Tampilannya sudah bisa ditampilkan di web browser local. Berikut ini adalah bentuk tampilan-tampilan aplikasi yang telah selesai penulis buat: 1. Tampilan form login
2. Tampilan home
3. Tampilan daftar lokasi
113
4. Tampilan daftar master
5. Tampilan daftar ruangan
6. Tampilan daftar transaksi
114
7. Tampilan daftar user
8. Tampilan change password
9. Tampilan daftar history
115
10. Tampilan form input lokasi
11. Tampilan form input master
12. Tampilan form input transaksi
116
13. Tampilan form input user
14. Tampilan form edit data lokasi
15. Tampilan form edit data master
117
16. Tampilan form edit data ruangan
17. Tampilan form edit data transaksi
18. Tampilan pencarian data lokasi
118
19. Tampilan pencarian data master
20. Tampilan pencarian data ruangan
21. Tampilan pencarian data transaksi
119
LAMPIRAN II SOURCE CODE
120
1. Login Home <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1"> <style type="text/css">