RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENT'NGAI"I DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2A06.2AI I DI'NGAN IIATIMAI''I'TJIIAN YANG MAIIA I}UPA'I'I GIIOT]OGAN,
II]SA
.
rbang: a. bahwa perencanaan pembangunan daerah merupakan siitu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, yang distrsurr dalam .langka paniang, jangka menengah dan jangka pendek,
baliwa untuk memberikan arah darr tu-juan daleul pclaksanaan kegiatan pembangunan, daerah guna mewu-iudlcan visi dart rrrisi Kabupaten Grobogan, nraka perlu disusun renoana perntranllurtan riltcritlt tlillanr.ianulta menengah yang rnenjadi acuan aralr dan tujuan perttbanu,uttatt yang al
rgat: l. Urrclang-Undang Norrror l3 Tahun 1950 tentans Pcrttberttukan DaerahDaerah Kabupaten Dalam Lingkurtgan Propinsi .larva'l'engah. 2.
Undang-tJndang Nomor 2,3 "['ahun 1999 tentang Perryclcn.qgaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi. Kolusi dan Nepotisnre (l,entbaran '['irnttraltiln Leltrbaratt Ncgara l{epublik lndonesia'l'ahun 1999 Norn
Undar-rg-[Jndang Nornor l7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (l,crnllnran Negara l{cpublik lndoncsia'l'ahun 2003 Norrror 1l'7, 'l"'itrrrtrahart [.ernbaran Negara f{epublik Indonesia Nomor 4286). A a.
-fahun 2004 tentang Sistertr Perencanaan Undang-Undang Norlor 25 Penrbangunan Nasiorral (l..en.rtraran Negara Rcpublili lrtdonesia'l-ahun 2004 Nomor 104. 'l'antbnhan l-embaran Negara tteptrblik lndonesia Norrrrrr' 4421)7
Undang-Undang Nonror 32 'falrun 2004 tentang Penrerintahan Daeralr (Lembaran Negara Republik Indonesia'l'ahur"r 2004 Nonlor 125,
Tambahan [-enrbaran Negara Republik lndonesia Nomor 4437),
'l'ahun 2005 sebagaimana telah diubah derrgan Urrdang-Undarrg Nottror 8 terrtang Penetapan l)eraturan Pemerintah Pengganti [Jndang-Undarrg Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Unclang-Urrdang Nonror 32 Tahun 2004 tcntang Pcrnerintalrarr I)acrah Mcn.ladi [Jndang-LJndang
(Lernbarar"t Negara ltepublik lndonesia 'fahun 2005 Nomor 108, Tanrbahan Lembararr Negara Republik Indonesia Noltror 4548);
Undang-Undang |'lomor 33 l'alrurr 2004 tentang Perinrbarlgan Keuangan antara Penrerintah Pusa( clarr Penrerintahan Daerah (l-embararr Negara Itepublik Indoncsiu J'ahun 2004 Nonror 12(>, 'l'arnbahan l,cnrbaran Negara tLepublik lndorrcsia Nomor 4438):
Peraturan Pcnrerintah Nomor 108 l'altun 2000 tentang l-ata Clara Pcrtanggunglau,uban Kcpala Daerah (Lentbaran Negara Republik lndonesia'l'ahun 2000 Norrror 20c), 'I'ambaharr [.,cmLlarart Negara Republil< lndoncsia Nortrot 4027 )-
l0 Peraturan Pemerintah Nornor 2l 'l'ahun 2004 tentanu Pcnl,v5unan Rencana Kcrja dan Arrggararr Kerrrcnlcrian Ncgara / [.crttbitlru (l.cttttlttrittt Ncgartt Iteputrlik lnclonesier 'l'ahurr 20()4 N
Peraturan Penrerintah Nclmor 58 "l'ahurr 2005 tcntang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nom
13. Peraturan l)enrerintah Nomor' 8 -fahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan iiatt Kirtcriu lttslittt:;r I)cnrcrirrlah ([.cnrbanrrr Ncr:,irrir l(cpublil< In<jonesia
Jawa"lengah Norlor ll 'l'ahun 200-3 tentang Retlcatra Stratcgis Prorinst .Jarn,a Tengah 'l'ahur-r 2003-2008 ([-emtraran Daereth Provinsi .lawer'l'en!.rah'l'ahun 2003 Nornor I 09)-
l5
Pcraturan Daerah l)ror,insi .lawa'l'cngillr Nornor.2l 'l'ahun 2003 tentang Rencana 'l-ata Rirang Wilayah Provinsi Jawa Tengah (L,embaran Daeralr Provinsi Jawa 1'engah J'ahun 2003 Nomor 133).
Peratut'ettl Dact'alt l)rovirrsi
Dengarr Persetuiu:rrr Bersnnra
DEWAN PEI{WAKILAN TIAKYA'I' DAERATI KAI}I,II'A'I'EN GTTOI]OGAN dttt I}UI'A'TI GROI]OGAN
MENIU'I'USKAN: 'rttctapkan: PERATURAN DAERAI-t ]'I:NTANC RENCANA pEM[]ANGUNAN JANGKA MIINENGAI{ DAERAH KAIItJPATEN GI{OBOGT\N TAHUN 2006-201
I
. llz\l|
|
ti[]'t' tiN't'tJAN
l)asll
tJ
l\t
tJ
Nl
I
[)alalrr l)crrrlul'zrrr l)ircrirh rnr f alrg dirrraltsrrrr trcrru,lrrr I Daerah aclalah Kabullaten Grob
4l{cllcatlit
disingkat Itl'JP Daerah. adalah dokunren pcrerlcanaan penrtrarlq,,unan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun. l(ctlc:ittra l)cnrbangunatt .larrlakzr i\4cnensah I)acrarh f(abu;ratcrr Grobogan 'l'alturt ?006 - 2011. yarrg sclar.l.tutl\,a discbrrr l{lr.lNl I)ac'nlr. ad'lah dtlltttrlrctl l)cl'ct)ci.u)ilittt ;lcrrrrllarlgull;ut dacrllr rrrrlult ltcriodc 5 (lrrna) tahun terhitung rrrular 'fahurr 2006 sampai denqarr'l'alrun 201 |
Plsnl
2
visi, nrisi dart prtlgralrr lSupatr RPJM Daerah merupakan penlabararr clari l)rovinsi Jar'r'it yang p",ryuru,.,,nnyo ,nenipeihatika,-r l{errcana Stratcliis N4enengalr Tengah 'fahun 2003 - 2008 dan l{ettcana Pembangttnatt 'litttglia dacrah. .stratcgi pembangltttan Nasional, mellluat arah kebi.iakan keuangan Satuan Keria Itcrarrghat Daerah' cJaerah, kebilakarr utl"lun], Clan prograltr kcwilaf illtatl' disertai lintas satuan Kerla Pelangkat Daerah, dern progrant regulasi dan kerangka dengan rencana-rencana T.erja dalarn kerangka pendanaan yarrg bersilat indikatil'
llAlt Il SISl'I'MA1'IKA l):tsal 3
berikut I{PJM Daerah disusLrn dengan sistematika sebagai : PENDi\l{uLl.JAN BAB I KONDISI ANALISIS DAN I'ITIiDIIiSI KONDISI BAB II I.J IVl LJ N4 DAI] ITT\ I.I .
l,ltrtrlltt ittt lrleri'll)al(iln IJraiarr l{l'.lM l)acrith sctlitgitittritttit tcrciuttttttt clitlitttt datri l'ct'lttlrt'iltt Dacralr itrr' satu kesiituan dall bagian t/itlls tldal( tcrltisahliall
I}AI] IV
l'1,'Nt'l'tll' l'asal6 Peraturan Daerah ini rnulai bcrlaku pada tanggal clitttttlltttgliatr.
Agar sctiap omtrll rrrclrgctahrrin-ya. rlrcnlcriltlahkalr ;rcntttttilaltgalt l)craltlralt Daerah ini dengah penempatannya dalam l-embarart Daerah Kabupaten Groboean.
zq)6'
PI
STITOMO
ID.IIONO
PII.IANl'O
E
I..TMBARAN DAERAFT KABUPATEN GROBOcAN TAlllJN 20OC' NOMOR...:..,. SERI
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAI{ KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2006-2011
I Lamptran
PERDA No.13 Th 2006 RPJMD l(ab.Grobogan
RENGANA PEMBANGU NAN J/\r'{GKA MENENGAH (RPJM) DAERAH
KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2006-2011
BADAT\|PF:RENCANMNPEMBANGUNANDAERAH KABUPATEN GROBOGAN 2006
DAFTAR ISI
il
BAB I. PENDAHULUAN
l-1
1.1. Latar Belakang 1.2. Metodologi PenYusunan
. l-6
1.3. Mak,sud dan Tujuan
....l
1.4. Landasan Hukum"
LaittnYa " dengan Dokumen Perencanaan 1.5. Hubungan RPJMD 1.6. Sistematika Penulisarl""
-7 ...,t-8
""""""""'
t-9
UMUM DAERAH DAI{'PREDiKSI KONOISI ANAI.ISIS KONDISI II. BAB lt-
" """"
2.1. Kondisi Geografis
2.2. Perekonomian Daerah Sosial 2.3. Potensi dan Kondisi Daerah 2.4. Prasarana dan Sarana 2.5. Pemerintahan Umum
1
il-7 il-13 il-16
""
DAERAH ARAH PEMBANGUNAN BAB ltt. VISI, MISI DAN
lllilt-2 1
3.2. Misi DAERAH BAB IV. STRATEGI PEMBANGUNAN Daeran 4.1. Strategi Pokok Pembangunan
"""" p3el?n"" " " Pembangunsn
4.2. Strategl Pembangunan 4.3. Sasaran
Daerah"" "
rv-2
'
PEMBANGUNAN DAERAH BAB V. ARAI'i KEBIJAKAN dan Keuangan Daeran " 5.1. Gambaran Umum Ekonoml Pendapatan Daerah' 5.2. Arah Pengelolaan Belania Daerah ""' 5.3. Arah Pengetolaan Daerah 5.4. Kebijakan PembiaYaan Anggaran 5.5. Kebiiakan Umum
tv*1
lv-4
'
v-1
v-4
v'7 v-9 v-10
BAB VI. ARAH KEBIJAKAN UMUM
6 1. Permasalahan Umum
vl *1
6.2. Arah kebijakan Pembangunan Daerah
vt
*8
BAL} VII. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
7.1. Fungsi Layanan
" " Vll-
Umum
1
"""" Vll- 2 7.1.1. Sub Fungsi Sekretariat DPRD " Vll - 5 7.1.2. Sub Fungsi Kepegawaian Daerah 7.1.3. Sub FungsiTata Pemerintahan dan Pei'tanalran ................'. vll- 7 7.1.4. Sub FUngsiPerpustakaan, Pusat Data dan Arsip Daerah .... vll- 10 7.1.5. sub Fdhgsiorganisasidan Pendayagunaan Aparatur .'.'..... vll- 12 Vll - 15 7.1.6. Sub Fungsi Pengawasan ...'...........""""""':""" 7.1,7. SubFungsiPentberdayaanMasyarakat"""" "'Vll-18 7.1.8. sub Fungsi Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Vll - 21 7.1.9, sub Fungsi Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Daerah ..,. vll - 25
7.1.10. Sub fungsi Pelayanan Terpadu dan Perijinan """ "" """""' Vll- 27 """ Vll- 33 7.1.11. Sub Fungsi Pengelolaan Keuangan Daerah "' Vll- 37 7.1.12. Sub FungsiPengelolaan Pendapatan Daerah 'Vll-42 7.1.13. Sub FungsiPemberdayaan Perempuan """""' Vll - 44 7.1,14. Sub Furrgsi Kependudukan dan Catatan Sipil """"' Vll- 48 7.1.15. Sub Fungsr Perencanaan'Pembangunan Daerah "' Vll- 54 7.1.16. Sub FungsiPengendalian Pembangunan """' Vll - 58 Fungsi Komtrnikasi dan Media Massa 7 .1.1,7 . 7.2. Fungsi Ketertiban dan Keamarlan 7
7.3.2. 7.3.3.
62
"'Vll -77
Ekonomi
Sub Fungsi Koperasi, UKM dan Penanaman Modal ' Sub Fungsi Pengelolaan Usaha Daerah (BUMD) """
vil-77 vil-82
Sub Fungsi lndustri, Perdagangan, Perlarntrangan clan
7.3.4.
Vll-
vll- 64 vll- 69
Sub FungsiKetertiban dan Keamanan
7.3. Fungsi
.3.1,
"
Sub Fungsi Hukum
,2.1.
7.2.2.
7
,..."......
Energi
- 84 Vll - 88
Vll
'fransmigrasi Sub Fungsi Tenaga Kerja dan
lll
""""" """
7.3.5. Sub Fungsi Pertanian dan Perkebunarl .....'... 7.3.6. Sub Fungsi Ketahanan Pangan 7.3.7. Sub Fr.rngsi Peternakan dan Perikanan ........'.... 7.3.8. Sub Furrgsi Kehutanan 7.3.9. -Sub Fungsi Pengairan 7.3.10. Sub FunEsi Transportasi :............... 7.3.10.1. Sub Sub Fungsi Perhubungan ................ 7.3.10.2. Sub Sub FungsiJalan dan Jembatan 7.4. Fungsi Perlindungan dan Lingkungan Hidtrp 7
.4.1.
Hidup Ruang
Sub FungsiLingkungan Sub FungsiTata
7.4.2.
........
""' VllVll-
92 97
Vll"' Vll"
" Vll
-
101
106
1
15
Vll- 116 Vll' 120
"""" Vll...'.'.. Vll..'. .........'.... Vll-
122 124 128
7.5.4.
Vll- 135 . Vll - 137 Sub FungsiPerkembangan Perumahan ...'....... Sub Fungsi Pemberdayaan Komunitas Permukiman..........'.. Vll- 142 .". Vll- 146 Sub Fungsi Penyedian Air Bersih Vll- 150 Sub FungsiPenerangan Jalan ........
7.5.5.
Sub Fungsi Kebersihan dan
7.5. FungsiPermukiman dan Fasilitas 7.5.1. 7.5.2. 7.5.3.
Umum
Pertamanan..........
.
7.6.2.
Sub Fungsi Obat dan Perbekalan
Kesehatan
-
153
- 158 '.'.. Vll - 158
Sub Fungsi Pelayanan Kesehatan Perorangan dan
Masyarakat 7.6.3.
...'..... Vll
vil
7.6. Fungsi Kesehatan 7.6.1
"
Sub Fungsi Rurnah Sakit Daerah ..
'..,....
. .
VllVll-
160 166
' Vll-' 168 Budaya ' Vll- 169 7.7.1. . Sub Furrgsi Pariwisata dan Budaya 7.7.2. Sub FungsiPembinaan Kepemudaan dan Olah raga ... ."'.' Vll- 178 7.7. Fungsi Pariwisata dan
FungsiAgarna....... 7.8.1. Sub Fungsi Peningkatan Kehidupan Beraganta 7 8.2. SuLr Fungsi Kerukunan l-litlup Bcrsattta.
7.8.
....'..
Vf
l-
183
vil - 184 vlt-- 1tJ6
I
7.9. Fungsi 7
.9.1.
7.9.2.
7.9.3. 7
.9.4.
7.9.5. 7.9.6. 7.9.7.
7.1 0.
Pendidikan
Vll- 1BB Vll- 188 Sub Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini ... Vll - 192 Sub Fungsi Pendidikan Dasar ....... Vll- 196 Sub FungsiPendidrkan Me.nengah Untum... Sub FungsiPendidikan Menengah Keiuruan.... '........ Vll- 201 ........ Vll - 206 Sub Fungsi Pendidikan Non Formal Vll- 211 Sub FungsiDiklat (Kedinasan) .. Vll- 214 Sub FungsiPendidikan Tinggi
Fungsi Perlindungan Sosial...... Sub Fungsi Perlindungan dan Pelayanan Orang Sakit
7.10.1.
dan
.7.10.2. 7.10.3.
Cacat..
7.10.4.
Sub FungsiPerlindungan
Lansia dan Pelayanan Sosial
BAB Vl1.
I
Keluarga Pahlawan, Perintis Kemerdekaan dan Pejuang...'.. Vll
-
221
Sub Fungsi Perlindungan dan Pelayanan SosialAnak
Ke1uar9a............... Sub Fungsi Keluarga Berencana darr
PenyelenggaraanotonomiDaerahmemberikankewenartganyangluas, merupakan nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara perkembangan tuntutan yang harus segera ditindaklanjuti. Hal ini seiring dengan pada persaingan zaman yang semakin menuntut keterbukaan dan dihadapkan bebas.
Di|ihatdariperspektifsistempemerintahanNegaraRepublik|ndonesia peluang tlagi terselenggaranya otonomi Daerah sangatlah nremunglkinkan, kesempatan dan karena pada dasamya UUD 1945 itu sendiri telah memberikan yang luas dan keleluasaan kepada daerah dengan memberikan kewenangan nyata serta bertanggung jawab-
Da|am kerangka otonomi Daerah, maka pemerintah Kabupaten
Groboganmempunyaitugasdankewajibanmenyelenggarakanroda yaitu pemerintahan dan pembanguttan dengan paradigma baru, dan bertanggung menyelenggarakan pemerintahan yang trdnsparan, berkualitas jawab. oleh karena itu dengan ntemperhatikan dan rnempertimbangkan Grobogan wajib kewenangan tersebut cii atas, maka pemerintah Kabupaten dengan jiwa dan menyelenggarakan pemerintahatr dan pembangunan sesuai Nomor semangat undang-undang Nontor 32 Tahun 2004 dan undang-undang dalam 33 Tahun 2OCr',. Dalam Bab Vll Pasal 150 ayat 1 disetrutkan bahwa
rangka penyelenggaraan pemerintahan claerah rlisusun
Perencanaan
perencanaan Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalarn sistenr pembangunan nasional. Perencanaan Pernbangunan Daerafr disusurr berjangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Khusus Rencana Pernbangunart kurun waktu Jangka Menengah Daerah (yang selanjutnya disebut RPJM) dengan
program Kr:pala Daerah yang 5 tahun'merupakarr penjabaran dari visi, misi, dan penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah dengan rnemperhatikan RPJM Nasional.
iiFJM Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 200G201
1
l-1
I
Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 19 ayat 3, disebutkan
RPJM Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lambat 3 bulan setelah Kepala Daerah dilantik. Untuk itu penyusunan RPJM Kabupaten Grobogan clisusun mulai tahun 2006 sampai 2011. perkembangan teknologi nrenjadi dasar generator perubahan ekonomi,
karena perkembangan ekonomi yang pesat, siklus perubahan ini semakin pendek. Teknologi yang acla hi
p"r",
saat ini diperkirakan suclah tidak layak lagi
dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kerlau clemikian halnya investasi dalam satu teknologi akan nrenjadi sia-sia bilamana teknologi penggantinya sudah tersedia
di pasar. Dalam kaitan ini sistem perencanaan pembangunan perlu diruntuskan agar mampu beradaptasi dengan rnengantisipasi perubahan teknologi' Pernbangunan bukanlah hanya rnilik satu generasi. Kekayaarr alarrr yang dimiliki
haruslah dikelola dengan baik agar juga dapat menjadi suntber p.ngtiidrp.n prinsip-prinsip generasi-generasi selanjutnya. Dalam pandangan
ini
pembangunan yang berkelanjutan menjadi keharusan diteraokan secara sistematis dan konsisten. Egoisme generasi harus ditinggall
Dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan, Pemerintah Daerah, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan memiliki peran untuk mengembangkan daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang
dimiliki,
Di lain pihak, pendekatan yang digunakan dalam merencanakan
pembangunan daerah, sebaiknya melalui pendekatan perencanaan partisipatif
dengan melibatkan seluruh elenren masyarakat sebagai stake holders. Atas dasar pemikiran yang demikian, perencanaan pembangunan daerah harus diwujudkan dalam suatu kerangka yang terintegrasi dan terpadu antar berbagai komponen perencanaan. Untuk itu, hakekat pembangunan daerah Kabupaten Grobogan adalah nrembangun seluruh segi kehidupan masyarakat, dilakukan
secara menyeluruh, terpadu, bertahap dan terarah serta berkelanjutan yang didasarkan pada kondisi, potensi dan aspirasi masyarakat yang dinamis guna mewujudkan visi pembangunan daerah dalam jangka menengah ini.
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undarrg-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan I'lasional, maka nrenjadi kewajiban Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menyusLrn perencanaart daeralt bcrupa Rencana .-.PJM Daerah Kabupaten Grobogan
Tahun 2006-201
1
l-2
yang kuat. sektor pertanian pada tahun 2oo4 masih memberikan kontribusi yang cukup tinggi 46,27% cjan tahun 2005 sebesar 48,12o/o terhadap PDRB menurut lapangan usaha atas dasar irarga berlaku, sehingga Kabupaten Grobogarr sampai saat ini masih tetap sebagai daerah Pertanian.
d.
yaitu Masalah kependudukan yang masih dihadapi Kabupaten Grobogan jumlah penduduk sampai bulan Desember 2005 sebesar 1'369'925,
penyebaran penduduk yang tidak rnerata, dan sebagian besar angkatan kerja (usaha prodr"rktif) sebag;ian besar berpendidikan rendalr'
e.
Rasa persatuan dan kesatuan, toleransi, dan semangat menrtrangun dari masyarakat merupakan faktor non ekonomi yang cukup positif dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan Grobogan.
f.
Masih adanya kesenjangan buclaya dan etos kerja serta mekanisme kesisteman, baik
c1i
len:.laga eksekutif, legislatif maupun masyarakat'
g.
Keterbatasan kemampuan daerah dalam membiayai program dan
h.
kegiatannya masih belum terpecahkan' Tetap perlunya perhatian terhadap kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat.
i.
Rendahnya pendapatan petani akjbat harga komoditas pertanian yang
j.
rendah pada musim Panen. Masih tingginya tingkat pengangguran masyarakat, khususnya yang setengah menganggur.
k. I
Masih banyaknya masyarakat yang hidup di bawah garis kerniskinan, meskipun setiap tahunnya terus terjadi penurunan' Adanya ancaman bencana alanr banjir dan angin ribut di sebagian wilayah Kabupaten Grobogan pada bulan-bulan tertentu'
Berdasarkan pertimbangan hal-hal di atas, maka Rencana Pernbangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMtJ) Kabupaten Grobogan tersebut disusun'
RPJM Daerah Kabupaten GroDogan Tahun 2006-201 1
l-4
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RP.JPD), Rencana F'embangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pembangutran Daerah (RKPD). Dalam Undang-undang tersebut diatur batas waktu penyusunan RPJMD selambat-lambatnya 3 (tiga ) bulan setelah BupatiMakil Bupatiterpilih dilantik. RPJMD Kabupaten Grobogan sebagai penjabaran visi, rnisi, dan prograrn
l(epala Daerah terpilih dilatarbelakangi pandangan tentang pembangunan daerah periode sebelumnya antara lain:
1.
Pembangunan daerah di Kabupaten Grobogan yang berlangsung selatna ini drakui telah membawa berbagai kernajuan baik dibidang fisik maupun bidang
kesejahteraan sosial. $elain keberhasilan, pembangunan dimasa lalu meninggalkan kegagalan atau kekurangan yang secara lebih nyata antara
lain dapat dibuktikan dengan belum adanya ketahanan daerah yang kuat dalam menghadapi krisis yang
2.
terjadi.
'
Dilihat dari proses dan hasil-hasil pembangunan daerah selama ini ada beberapa catatan kondisi awal daerah yang perlu mendapat perhatian yang sering untuk menghadapi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Kabupaten Grobogan mendatang, antara lain:
a.
Daya dukung geografis wilayah Kabupaten Grobogan seluas kurang lebih
197.586,420 Ha terdiri
dari
tanah sawah seluas 63.281,305 Ha, dan
tanah bukan sawah 134"305,012 lJa terdiri antara lain pckarattgan seluas 27.731,150 Ha, tegalan/kebun seluas 27.172,870 Ha dan tambak/kolam
seluas 21,000 Ha. Kondisi tanah sebagian besar berupa daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta dataran di bagian tengahnya, dimana daerahnya tidak dilaluijalur utama Jakarta
b.
-
Suratraya.
Kondisi geografis, geologi, morfologi dan prasana dan sarana kurang mendukung bagi pemasaran serta daya tarik investasi. Dilain pihak, Kecamatan Penawangan, Purwodadi, Kelambu, Godong dan Kecamatan Tegowanu serta Kecamatan Geyer memiliki hamparan bahan tambang
yang luas seperti lempung gampingan dan belum diolah secara maksimal. Begitu juga beberapa kecarnatan seperti Kecamatan Puruodadi, Godong, Tegowanu belum diketahui/dioloah potensi depositnya.
c,
Pembangunan selama ini belunr lrerhasil mengembang;kan Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri yang didukung oleh sektor peftanlan
iPJM Daerah KabuPaten Grobogan Tahun 2006-201 1
l-3
T
,1.2. Metodologi Penyusunan Dalam penyusunan RPJMD, digunakan pendekatan-pendekatan sebagai berikut:
1.
Pendekatan Politik
Pendekatan ini sebagai konsekuensi BupatiAl/akil Bupati yang dipilih secara
langsung oleh rakyat rnelalui Pemilihan Kepala Daerah Langsung, ntaka RPJMD merupakan penjabaran visi dan misi BupatiMakit Bupatiterpilih.
2.
Pendekatan Teknokratik
Proses penyusunan RPJMD juga menggunakan kerangka ilmiah yalg dilaksanakan oleh satuan kerja bidang perencanaan yaitu Badan Perencanaan Pembangunan
3.
Pendekatan Atas
Daerah.
'
- Bawah
RPJMD disusun dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Pemerintah Pusat yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
4.
- Atas RPJMD disusun dengan mendasarkan pada masukan-masukan perencanaan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah dan pernangku Pendekatan Bawah
kepentingan (sfake holders) serta dari masyarakat.
5.
Pendekatan Partisipatif
RPJMD disusurt dengan pelibatan/partisipasi para pemangku kepentingan
(stake holders) melalui kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangurtan yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap. Melalui proses ini diperoleh umpan balik dari para pemangku kepentingan (sfake holders).
RPJM Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2006-201'l
t-5
I
1.3.
Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Grobogan dimaksudkan untuk memberi kerangka sertd arah pembangunan untuk lima tahun kedepan. Tujuan disusun RPJMD yaitu:
1.
Sebagai acuan bagi Pemerintah Kabupaten Grobogan dalarn rnenyusun perencanaan jangka pendek tahunan/Rencana Kerja Pemerintah Daerah
'
(RKPD) dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra
-
SKPD), sehingga perencanaan lebih terarah.
2.
Sebagai media akuntabilitas dalam rangka menciptakan tata penrerintahan yang baik (good governance).
3.
Memberikan arah, tujuan pembangunan yang akan dicapai secara teriadu dan efektif guna mewujudl
RPJMD mempunyai fungsi yaitu:
1.
Penjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
2.
Penjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi, baik antar SKPD, antar fungsi maupun antara Pusat dan Daerah.
3.
Penjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
4.
Penjamin arah penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pernbangunan
dan pelayanan kepada masyarakat di daerah Kabupaten Grclbogan dengan
tujuan untuk mewujudkan kehidupan yang maju, mandiri dan demokratis serta aman dan berakhlak mulia dan seiahtera.
RPJM Daerah Kabupaten Grooogan Tahun 2006-201 1
l-6
1.4.
Landasan Hukum
Penyusunan RpJMD Kabupaten Grobogan berlandasl
1. 2. 3.
ldiil
Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1g45
Landasan Operasional, meliputi seluruh ketentuan perunctanq_undangan yang berkaitan den$an pembangunan daerah:
a. uu No. 13 Tahun 1950 tentang pembentukan b. c. d.
Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan propinsi Jawa Tengalr. UU No. 28 Tahun 1999 tentang penyerenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
UU No. 25 Tahun 2004 tentanq Sistem perencanaan pembingunan Nasional.
e. UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah f. uu No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan antara g.
Pemerintah pusat dan pemerintahan Daerah.
PP No. 21 Tahun 2004 tentang penyusunan Rencana Kerja
dan
An ggaran Kementrian l,legara/Lembaga.
h.
PP No. 6 Tahun 2005 tentang pemirihan, pengesahan, pengangkatan dan Pemberhentian Kepara Daerah dan wakir Kepara Daerah.
i.
PP No. B tahun 200s tentanq peraporan Kcrrr.trrrrr trrrrr r(irrcria rnstansi Pemerintah.
I
Peraturarr Menteri Dalam lrlegeri No.13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
k.
surat Edaran Menteri Dalarn Negeri Rl l{o, asot2o2otsT tanggal 11 Agustus 2005 tentang petunjuk penyusunan Dokunren RpJp Daerah dan RPJM Daerah.
l.
Perda Propinsi Jawa Tengah No.11 tahun 2003 tentang Rencana Strategis Propinsi Jateng tahun 2003 _ 200g.
m.
Perda Propinsi Jawa Tengah No. 21 tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah propinsi Jawa Tengah.
RPJM Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2006-2011
|-7
1.5.
Hubungan RPJMD deugan Dokumen perencanaan Lainnya FIPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2006
- 2011 merupakan
penjabaran
dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Perencanaan Jangka Panlang daerah dan memperhatikan RPJM
Nasional
dengan maksud agar mendapat kesesuaian antar keduanya serta mendukung program-program pemeriniah pusat sehingga RPJMD tetap dalam kerangka
Kabupaten Grobogan sebagai bagian dari NKRI.
Visi pembangunan nasional tahun 2oo4-2oog, yaitu
mewujudkan
indonesia yang aman dan damai, adil dan demokratis serta sejahtera. Visi tersebut terkait dengan salah satu misi pembangunan daerah Kabupaten
Grobogan yaitu, meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban, agar masyarakat dapat beraktifitas crengan tenang. Mengenai tenruujudnya injonesia yang sejahtera sangat terkait dengan unsur visi pembangunan daerah yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Grobogan yang sejahtera iahir dan batin trerdasarkan Pancasila dan ULfD 194S. Hubungannya dengan RTRW propinsi Jawa Tengah yang menyangkut dengan RTRW Kabupaten Grobogan meliputi :
1. Kawasan lindung 2. Kawasan Budidaya 3. Kawasan Pariwisata
4.
Daerah aliran sungai, khususnya DAS yaitu seluna (di Kabupaten Dernak dan Kabupaten Grobcgan.
wp l) yang meliputi
Mengenai konstelasi perkotaan dalam struktur
perwilayahan
pembangunan (VVP) ditetapkan 10 wifayah pembangunan yang berpusat di kota
semarang yang anggotanya antara lain meliputi Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan. Berdasarkan RTRW propinsi Jawa Tengah, di wilayah Jawa Tengah ditetapkan 4 orde, yang tertait dengan Kabupaten Grobogan yaitu orde lll bersama Kabupaten pati, Demak dan Kabupaten Kendal. RPJMD ntemuat arah kebiiakan keuangan elaerah, strategi pembangunan
daerah, kebijakan urnum, program sKpD, program lintas sl(pD clan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja yang bersifat indikatif. RpJMD juga merupakan representasi rancangan Renstra SKPD dan RPJMD rrenjadi acuan
:PJM Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2006-201
1
l-8
Renstra SKPD. Berdasarkan RPJMD tersebut disusun RKPD yang juga mengacu pada Rencana Keria Pembangunan Nasional (RKP) Nasional. Setelah RKPD ditetapkan, maka kepala SKPD rnenyusun Rencana Kerja
(Renja) SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. RKPD tersebut menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD.
Hubungannya dengan dokumen Renstra Propinsi Jawa Tengah (tahun 2003-2008) yaitu sama-sama inenekankan pada partisipasi dan penrberdayaan masyarakat yaitu pada era reformasi ini lebih menempatkan masyarakat sebagai
subyek penrbangunan. Partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan proses pembangunan menjadi model yang perlu dikembangkan dengarl menempatkan peran pemerintah sebagai fasilitator, stimulator dan koordinator.
Gambar di bawah ini menunjukkan hubungan antara dokunren-doklmen perencanaan dan dokumen penganggaran
riSlllli: : - : Alur Perencanaan Program dan Penganggaran
RPJP
PEMERINTAH
IASIONAL
PUSAT
RPJP
PEMERINTAH
)AERAH
DAERAH
PERENCANAAN PROGRAM
RPJM Daerah Kabupaten Grobogan f8hun 2006-201 1
l-9
1.6. SistematikaPenulisan SistematikapenuIisanRPJMDada|ahsebagaiberikut. BAB 1
I
PENDAHULUAN
.1. Latar Belakang sub bab ini perisi latar belakang dari
penyusunan RPJMD
Pemerintah Kabupaten Grobogan sebagai dokumen perencanaan'
1.2.
Metodologi PenYusunan
Sub ini berisikan pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam Proses Penyusunan RPJMD.
1.3.
Maksud dan Tujuan
sub ini menjabarkan maksud dan tujuan dari penyusunan RP*JMD.
1.4.
Landasan Hukunr
sub ini berisi peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar
1.5.
dalam Penyusunan RPJMD' Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Sub bab ini berisi dokumen<Jokumen p€f€hciirlosn pembangunan
yang dijadikarr sebagai acuan atau masukan dalam penyusunan RpJMD dan dokumen-dokumen lain yang perlu disusun berdasarkan RPJMD.
1.6.
Sistematika Sub bab ini menguraikan kerangka pokok RPJMD'
BAB
2.1.
II.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Kondisi Geografis
Sub bab ini berisi kondisi gectclrafis wilayah Kabupatr:n Grobogan yang mencakup luas wilayah, letak geografis. lrtpoQrafi, ?limatologi cian hkJrologt, W:nqgunaitn lalran, slruktut ly:rv, I;tlttrt, rlart Txtt:nsi Pertambangan (bahan galian).
2.2.
Perekonomian Daerah Sub bab ini berisikan gambaran kondisi perekonomian tahun terakhir yang mencakup PDRB, inflasi, tingkat perturnbuhan ekonomi, investasi dan kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Grobogan'
RPJM Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2006-201 1
t-
10
2.3.
Sosial BtldaYa
Sub bab ini berisikan gambaran sosial budaya daerah Kabupaten
Grobogan tahun terakhir yang mencakup kependudukan, pernbangunan, pendidikan, kesehatan' kesejahteraan sosial dan kehiduPan beragama.
2.4.
Prasarana dan Sarana
sub ini berisi gambaran kondisi prasarana dan sarana daerah tairun terakhir yang mencakup prasarana sosial ekonomi, sosial budaya/perumahan,transportasidanperhubungan,pengairan,air bersih, air limbah dan drainase.
2.5.
Pemerintahan Umum
sub bab ini berisi garnbaran kondisi pemerintahan umum
yang
mencakup pelayanan catatan sipil, pemakaman, perijinan, p|madam kebakaran, pasar tradisional, ketentraman dan ketertiban umurn,
PDAM,sertapelayanankecamatandanke|urahan/desa' BAB III. VISI DAN MISI
3.1.
Visi
sub bab ini berisi dasar
pemikiran Bupati Grobogan dalam
merumuskan kondisi yang ingin dicapai dalam memimpin Kabupaten Grobogan.
3.2.
Misi
Sub bab ini berisi langkah-langkah yang akan ditempuh Pemerintah Kabupaten Grcbogan untuk mewu.iudkan visi yang telalr ditetapkan' BAB IV. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
Bab ini berisi strategi pokok yarrg ditetapkan atas dasar visi dan misi' Dalam bab ini juga akan dipaparkan sasaran-sasaran pokok beserta agenda-agenda pcmbangunan
RPJM Daerah KabuPaten GroDogan Tahun 2006-201 1
| - 1i
BAB V. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAEMH
5.1.
Arah Pengelolaan Pendapatan Daearah
Sub bab ini berisi arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Grobogan
untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dalam
rangka
meningkatkan kapasitas keuangan daerah menuju kemandirian.
5.2.
Arah Pengelolaan Belanja Daerah
Sub bab ini berisi arah kebijakan pengelolaan belanja daerah yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
5.3.
Kebijakatt Umum Anggaran
Sub bab ini berisi kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam pengelolaan anggaran^
BAB VI. KEBIJAKAN
UMUM
.
Bab ini berisi arah kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam pembangunan lima tahun mendatang.
BAB VII, PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAII
Bab ini berisi penjelasan
program-program pembangunan beserta
kegiatan-kegiatan pokok yang bersifat inovatif dan Rencana Pelaksanaan dalam Matrik. BAB VIII. PENUTUP
RPJM Daerah Kabupaten Grooogan Tahun 2006-201 1
t-12
BA.B II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERP.H
2.1.
Kondisi Geografis dan Sumber Daya Alam
wilayah Kabupaten' Grobogan terletak
di antara dua pegunungan
Kendeng yang membujur dari arah barat ke timur berada di bagian timur dan berbatasan dengan:
-
-
Sebelah
Barat
Sebefah
Utara :
:
Sebelah Timur sebefah
Kabupaten Semarang dan Demak Kabupaten Kudus, patidan Blora Kabupaten Blora
selatan :
Kabupaten Boyolari, sragen, Ngawi, dan Ka6upaten Semarang
Ditinjau secara letak geografis, wilayah Kabupaten Grobogan terletak di antara 110o15'BT 111ozs'BTdan zo LS - 7o30'LS. Mengenai kondisi tanah,
-
sebagian berupa daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta dataran di bagian tengahny'a.
Luas wilayahnya adarah 1,975.86 km2 atau 1gr,sg6.420 Ha yang terdiri dari:
-
Sawah Tanah Bukan Sawah Tanah
: :
63.2g1.40g Ha 134.305.012 Ha
Daritanah sawah seluas 63,281.408 Ha, yang terdiridari: lrigasi Teknis . 18.74b,003 Ha
Dan tanah bukan sawah seluas 134.30s,012, l-la terdiri dari
Pekarangan/Elangunan
RPJM Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2006-201 1
:
:
29.731,1S0 t{a
ll -
1
-
Tegalan/Kebun Padang Gembala
TambaUKolam Rawa
Hutan Negara
. : ' : .
Hutan Rakyat Perkebunan
Negara
Lain-lain (Sungai, Jalan,
27.172,870 Ha 2.000 Ha
21.000 Ha 15.000 Ha 68.633,030 Ha
2.007,000 Ha :
7.722,962
:
Kuburan dll.) Kawasan lindung terdiri dari
1.
:
Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan dibawahnya ' di Kecamatan Bratiada 100 ha dan Kecamatan Grobogan ada 200lra.
2.
Kawasan resapan air, terdapat dipersawahan
di
Kecamatan Brati,
Tawangharjo, Wrosari, dan Kecamatan Gabus seluas 537,5 ha.
Kabupaten Grobogan ditinjau dari segi topografi'memiliki daerah dengan kondisi yang bervariasi. Secara umum daerah bagian selatan clan utara memiliki
kondisi yang berbukit-bukit, sementara bagian tengah merupakan ciri wilayah yang datar.
Dengan kondisi seperti ini maka wilayah Kabupaten Grobogan dapat dibedakan berdasarkan ketinggian dan kemiringan tanahnya yaitu
:
a). Daerah dataran rendah dengan sampai derrgan 50 meter di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level) dengan kemiringan tanah antara 0 - 8 o/o
6
kecamatan vaitu Kerxmatan Gubug, Tegowanu, Godong, Purwodadi, Grobc.rgan bagian selatan dan Wirosari bagian selatan dengan luas keseluruhan pada ketinggian ini adalah sebesar 43.903,70 Ha atau
meliputi
22,22
o/o
dan luas wilayah Kabupaten Grobogan.
b). Daerah perbukitan berada pada ketinggian antara 50 - 100 meter di atas permukaan air laut dengan llemiringan tanah antara B - 1s vo dengan
topogi'afi berombak hingga bergelombang, meliputi wilayah-wilayatr kecamatan yang berada di sebelah utara, seperti Kecamatan Klarnbu, Brati, Grobogan sebelah utara, Tawangharjo sebelah utara, Wirosari se[elah utai-a dan Ngaringan. Sedangkan untuk wilayah kecamatan sebelah selatan
nreliputi kecamatan Kedungjati,Tanggr:rrgharjo, sebagian kecil wilayah
RPJM Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2006-201 1
u-2
Karangrayung, Penawangan, Toroh, Geyer, Pulokulon, Kradenan dan Gabus,
dengan luas keseluruhan 121.950,33 Ha atau 61,72 o/o dari luas wilayah Kabupaten Grobogan.
c). Daerah dataran tinggi berada pada ketinggian 100 - 500 rneter di atas permukaan air laut rata-rata dengan kemiringan tanah di atas 15 % dengan topografi bergelombang hingga berbukit, meliputi wilayah-wilayah kecatnatan
yang berada di sebelah selatan dari wilayah Kabupaten Grobogan seperti kecamatan Kedungjati, Tanggungharjo, Gubug, Karangrayung, Geyer, Toroh,
Kradenan dan Gabus. Sedangkan wilayah kecamatan di sebelah utara meliputi Kecamatan Klambu, Brati dan sebagian kecil Kecamatan Grobogan dengan luas keseluruhan 31.732.39 Ha atau 16,06 o/o dari luas wilayah Kabupaten Grobogan.
Dilihat dari geologi, di Kabupaten Grobogan terdapat 8 (delapan) jenis
batuan, yaitu Batu Gamping Non Klastik seluas 12.5611.898,88 m2 ,Cengan volume 173.335.581,95 m3, Batu Gamping Klastik seluas 87.573.873,06 m2 dengan volume 875.738.730,60 m3, Batu Gamping Pasiran seluas 15.341 .2O7,A2
m2 dengan volume 76.706.035,10 ffi3, Batu Lempung Gampingan seluas 192.980.664,46 m2 dengan volume W.902.822,30 m3, Pasir Berlratu seluas 2.757.959,51 m2 dengan volume 21.942.874,35 fr3, Tarralr Liat seluas 26.812.689,80 m2 dengan volume 115.748.254,36 m3, Gypsunr 3.825.E96,28
m2
dengan volume 7.651 .792,56 m3, dan Phospat seluas 6.000,00 m2 dengan volume 9.000,00
2.2.
nr3.
PerekonomianDaerah lndikator keberlrasilan pembangunan daerah antara lain adalah indikator
ekonomi yaitu bagaimana capaian tingkat perlembagaan ekonomi daerah. Hal ini
sangat penting dan terkait erat dengan gambaran tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya. Perkembangan ekonomi di Kabupaten Grobogan paCa tahun 2005 secara rinci dapat dirumuskan sebagai beril
1.
:
Pertumbuhan Ekonomi Situasi ekorromi daerah sangat dipengaruhi oleh situasi okonorni negara
secara nasional, meskipun kejadian penting seperti "Bom Bali" dan rnerebaknya RPJM Daerah Kabupaten Grobogan
fahun 2()()6-2.011
il-3
I
aksi separatisme menghantui laju gerak perekonomian nasional temyata masih tetap dapat berialan dengan cukup stabil begitu pula yang terjadi
di Kabupaten
Grobogan.
Tingkat perekonomian
di
Kabupaten Grobogan diukur dari besamya
PDRB (Product Domestic Regional Bruto). PDRB adalah nilai kuantitatif yang besarnya diukur dengan uang yang diperoleh dengan cara menjunrlahkan nilai
tambah produksi lapangan usaha disemua sektor secara regional. Perkembangan perekonomian di Kabupaten Grobogan pada tahun 200s mengalami peningkatan bila dibandingkan pada tahun 2002, dimana bila pada
tahun 2002 tumbuh sebesar 3,260/o pada tahun 2004 pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi sebesar 3,5620/o, pada tahun 2005 meningkat rnenja di 4,41oh.
Selanjutnyd pertumbuhan PDRB Kabupaten Grobogan dapat dilihatpada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Grobogan Pada Tahurr 2005 ahun 2002 Atas Dasar Harga Berlaku
11,n
Atas Dasar Harga Kclnstan
3,26
-
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
11,49
10,11
13,67
4,50
3,56
4,41
Sumber Dafa:8PS Tahun 2005
Pertumbuhan ekonomi secara agregat dapat ditunjukkan oleh naik atau turunnya Produk Domestik Regional Bruto atas harga konstan tahun tertentu. Di Kabupaten Grobogan PDRB mengalami peningkatan dan kontribusi lapangan
usaha terbesar terhadap PDRB adalah sektor pertanian yang tahun 2005 meningkat sebesar 5,00%. Hal ini sesuai clengan potensi Kabupaten Grobogan sebagai daerah agraris. Disini me:nperlihatkan bahwa sektor pertanian bila dioptirnalkan akan memberikan daya kontribusi yang tinggi apabila dibandingkan dengan fapangan usaha fain. Kemudian untuk lapangan usaha listrik, gas, dan arl
bersih mengalami pertumbuhan 5,10%. sektor lain
yang
cukup
menggembirakan adalah pertumbuhan lapangan usaha pr:rdagangarr, hotel dan restoran sebesar 4,2oo/o. Walaupun kecil tapi cukup bergairah yang menunjukkan bahwa investasi perkembangan didukung oleh daya beli masyarakat yang cukup baik.
RPJM Daerah Kabupaten Grobogan Iahun 200S201 1
lt
-4
Untuk|ebihletasperkembanganPDRBAtasHargaBer|akumaupun di Kabupaten Grobogan Harga Konstan berdasarkan kelompok lapangan usaha dua tahun terakhir dapat ctilihat pada tabel2'2'
Tabel
2.2 Kabupaten Grobogart PDRB Pertumbuhan Sektoral 1993 Konstan Harga Atas Dasar No 1
2. 3.
4, 5.
6. 7. 8.
Kelompok LaPangan Usaha Pertanian Pertambanoan dan Penggalian Industri Listrik. Gas. dan air Bersih Bangunan Hntel dan RestOfan -Etardaaaaaen Aigkutan Obn Komunikasi Keuangan, Persewaatt dan Jasa anq Keuangan
9.
S;;be7:BPS Ka4aten
_-
Tahut
{daz-
-todt I
2.35
4.90
t-qg:l 5.36 4.59 3.9s 5.16
5,ff
3,42 2005 Tahun Grobogan
2005 5.00
2004 3,76
!,u *!,79 *!_p_ JtO4 _
J,b6
_3,A1
.
4,41
J.UC
c'lY
3,98 4.78 4.46 4,77
3,31
3.45
4,348
3.27 4,60
3.24
3.44
3,47
2,93 4,12
.4.20
2. PendaPatan Per thPita laju Dengan pertumbuhan PDRB riil tahurr 2OO2 sebesar 3,26 sedarrgkan per kapita penduduk pertumbuhan penduduk sebesar 0,640/.) rnaka pendapatan
masihmenga|amipeningkatan,sehinggaberdampakpadapeningkatan per kapita kesejahteraan penduduk yang makin baik. Nilai pendapatan Harga Berlaku' masyarakat Kabupaten Grobogan yang dihitung berclasarkarr pada tahun 2002 sebesar Rp 1.740.375,10 pada tahun 2003 rneningkat menjadi pada tahun Rp 1.928.867,27, pada tahun 2004 sebesar Rp 2.112.958,65 dan PDRB Harga 2OO5 meningkat menjadi Rp 2.375.225,91, dan berdasarkan nrenirrgkat menjadi Konstan tahun 1993 pendapan pef kapita pada tahun 2002 tahun 2004 Rp 1.508.563,15 darr pada tahun 2003 nreningkat Rp 1'567.067,56 meningkat nrenjadi Rp 1.614.478,03 dan pada tahun
2005 naik sedikit rnenjadi
Rp 1.666.986,11. perhatian Membicarakan pendapatan maka hal yarrg perlu ttrettciapratkan di samping nilai perrdapatan itu serrdiri adalah lebih penting bagaimana tingkat pemerataan pendapatan. Hal ini terkait untuk melihat tirrgkat keadilarr. Konrlisi
distribusi dapat dililrat dari tirrgkat ketinlpangan pendapatan yang rlihitung dari
RPJM Daerah KabuPaten Grobogan Tahun 200S201 1
lt
-5
pendapatan dt Kaoupaterl utuuugdt l' tJrrLr rt/uJr vv[\ruru\-" "*-r dengan tahun 2003 menunjukkan Kabupaten Grobogan dari tahun 2002 sampai diturrjukkan dari perhitungan tingkat distribusi pendapatan yang merata. l-lal itu pendapatan yang dinikmati oleh indikator nilai lndeks Ginr Ratio dan Proporsi (Kriteria F3ank Dunia) di kelompok 40% penduduk yang berpencjapatan terendah Kabupaten Grobogan.
clan pada tahun Nilai lrrdeks Gini Ratio pada tahun 2002 sebesar 0,22
2005sebesar0,2356.karena'ni|aiIrrceksGirriRatiolebi}rkeci|cJari0.35maka ketimpangan yang berdasarkan kriteria osHlMA dikatakan rrrenriliki tirrgkat Distribusi rendah atau dikataka6 rlemiliki distribusi pencJapatan merata' pada tabel 2'3 di masyarakat dalam tiga tahun terral
Tabel 2.3 lndikator Distribusi Pendapatan Masya rakat Kabupaten Grobogan
lndikator lndeks Gini Ratio
2002
-0,2i*
2003
2004
0,25
o,Zt2'j
7636' 25,87 lc,oY Prosentase pendapatan yang diterima oleh 40olo penduduk yang berpendaPatan rerrdah Sr.rnrber 8PS Kabupaten Grobogan Tahun 2005
L e-d"ei-
j : 1':i 26,80
I I
;
I
--nlslsleglr
0
an rendah penduduk 40% pendapatan te,'endah menikmati >17o/o total 27,95 penclapatan,
t<e!!ry:-tgglle-Nill
seperti halnya dengan perhrtungan Indeks Gini Ratio berdasarkan kriteria tahun 2004 Bank Dr.rrrra, tingkat pcnrerataarr pendapatan di Kabupaterl Grobogan yang berada pada tirrgkat ketimpangan yang rendah. Kelornpok penduduk lolal berpenghasilan rendah ternyata nretterima pendapatarr lebih dari 17o/o pertduduk perrctapatarr nrasyarakat yaitu 25,6goh, dua kelompok larrt yartr"r 40'% ini berpenghasrlan rendah menerima 36,55% ciari total perndapatatr' Hal masih rnenggambarkan bahwa distribusi pendapatan di Kabupaten Grobogan
relatif baik artinya masitr dalam ketimpangan rendah' Kebilakan pemerintah cJaerah dalam aspek ekononrr yaitu kebijakan untuk ekonomi rakyat merupakan wujud peran pemerintah datlant pemberdayaan ekorronti rakyat dan penanggulangan kemiskinatr
RPJM Daerah KabtrPaten Grobogan Talrun 2006-201 1
lt
-o
2.3.
Potensi dan Kondisi Sosial
1. Kependudukan Dalam proses pernbangunan sangat terkait dengan penduduk sebagai subyek atau pelaku pembangunan, oleh karena itu kondisi atau tingkat kuantitas
dan kualitas akan sangat berpengaruh terhadap capaian hasil dan sasaran pembangunan. Sehingga kondisi kependudukan dapat dijadikan salah satu sebagai indikator peningkatan pembangunan. Pada tahun 2003 keadaan penduduk
Kabupaten Grobogan mengalami perringkatan mencapai jumlah
di
sebesar 1.353.688 jiwa dengan proporsi penduduk laki-laki 670.320 (49,52o/o) dan penduduk perempuan 683.368 (50,48%) tlibandingkan jumlah penduduk pada tahun 2002 sebesar 1.345.675 iiwa. Untuk tahun 2OO4 iunlah penduduk Katrupaten Grobogan meningkat menjadi 1.360.908 jiwa, sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2005 sebesar 1.369.925 jiwa. Kepadatan penduduk pada
tahun 2003 mencapai 685 jiwa/kmz dengan sex ratio penduduk 9B%, artinya setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 98 jiwa penduduk laki-laki dan laju pertumbuhan pada tahun 2003 dapat ditekan sampai dengan rata-rata 0,60% dibandingkan dengan rata-rata tahun 2002 yang mencapai tJ,64Vo. Pada tahun 2004 kepadatannya meningkat menjadi 689 jiwa/km2 dan tahun 2005 menjadi 693 jiwa/km2
.
Selanjutnya membicarakan masalah kependudukan, di santping secara kuantitas, maka secara kualitas akan sangat terkait dengan kesejahteraan penduduk itu sendiri, seperti diketahui bersama batrwa kemiskirran akibat krisis ekonomi tahun 1997 cukup berdanrpak di Kabr,rpaten Grobogan. Untuk melihat gambaran tersebut dapat kita lihat jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan di Kabupaten Grobogan dari tahun 2000 sarnpai dengan 2004 terus mengalami penurunan. Pada tahun 2000 jumlah penduduk nriskin 536.355 jiwa (40,50 7o), tahun 200'i jurnlah penducluk miskin menurun menjadi 455.232 iiwa (34,05), tahun 2002 jr,rnrlah penduduk miskin menurun menjadi 418.235 jiwa
atau meliputi 31,08% dari iotal penduduk. Pada tahun 2003 merrurun menjadi 395,929 jiwa (29,19% dari total pendurluk), dan jumlah penduduk miskin pada tahun 2004 turun menjadi 395.085 (29,08y"). Namun denrikrarr, pada tahun 2005,
jumlah penduduk miskin naik tajam menjadi 168.920 KK atar.r 606.179 jiwa (44,25%). Peningkatan yang besar ini diperkirakan karena darnpak dari kenaikan BBM, RPJM Daerah KabuPaten Grobogan Tahun 20OS201 1
|-7
I
Penurunan angka kemiskinan sampai dengan tahurt 2004 tersebut dipengaruhi oleh beberapa hasil kinerja progrant multi sektor yang komprehensif pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini terlihat nyata dari upaya penanganan
masalah kemiskinan dengan tekanan pada program-program bidang ekonomi khususnya pemberdayaan yang berbasis kerakyatan. Dari beberapa program secara signifikan berpengaruh pada peningkatan kesempatan dan perluasan lapangan kerja yang pada akhimya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi penyerapan jenis lapangan kerja yang bekerja menurut lapangan kerja utama seperti data berikut ini.
Tabel2.4 Penyerapan Jenis Lapangan Kerja yang Bekerja Menurut Lapangan Kerja Utama di Kabupaten Grobogan Tahun 2005 Perernpuan L.aki-laki a n La 1 18.195 238fi3 Pertanian 12.105 10.106 lndustri 783 50.842 Konstruksi 52.123 48.1Cf4 Perdagangan 2.54z 18.301 Angkutan, Pos, dan Telekomunikasi 24.345 27.705 Jasa 3.554 B.2t'g Lainnva 213.607 401.455 Jumlah Sumber: 8PS Kabupaten Grcbogan Tahun 2005
Jumlalr
o/o
356.313 22.:211 51.625 100.227 20.843
57.9 3.6 8.4 16.3 3,4
52.010 11"3:i3
8,5 1,9 100,0
614.rc2
l(ondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Grobogan rnerupakan gantbaran penduduk yang aktif secara ekonomi sebagai yang memproduksi barang dan jasa atau yang tidak bekerja tetapi bersedia bekerja dibanding dengan penduduk clalam usia kerja. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi arrgkatan kerja tahun
2005.
Penyerapan jenis lapangan pekerjaan utama tertinggi pertama pada kelompok pekerjaan utama pertanian sebesar 57,9o/o, jenis lapangan kerja kedua yang banyak menyerap tenaga kerja adalah perdagangan, yaitu '16,3% dari total angkatarr kerja. Jenis lapangan kerja terbanyak ketiga adalah jasa, yaitu meliputi
8,5% dari total angkatan kerja. Penyerapan tenaga kerja pada berbagai jenis larpangan kerja di Kabr,rpaten Grobogan
RPJM Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 200S201 1
il-B
2.
Pendidikan
Kondisi pendidikan merupalian indikator dari Indeks Pembangunan Manusia yang dapat menggambarkan tingkat keberhasilan pembangunan di daerah, khususnya dalam upaya perringkatan kualitas SDM masyarakat. Kualitas SDM masyarakat di Kabupaten Grobogan secara urnurn dapat dilihat dari tingkat
pendidikan masyarakat yaitu penctidikan tertinggi yang ditamatkan oleh masyarakat secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 yang 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Berumur Penduduk Jurnlah yang Di Kabupaten Grobogan Ditamatkan Tertinggi Pendidikan Tahun % 2004 28.73 304.064 1. TidaUBelum Tamat SD/Ml 46,23 489.302 2. SD/MI 15.20 160.929 3. SLTP 7.83 32.345 4. SMU/MA t 0.94 9.916 D lll / Sarjana Muda 1,08 11.442 6. D lV / Sariana 100,00 1.058.498 Jumlah Sumber; BPS Kabupaten Grobogan Tahun 2005 No
Tingkat Pendidikan
Tahun 2005 313.950 485.163 162.663 83.458 8.429 1 1,906 1.065.468
.
o/o
29,47 45,64 15.27 0.83 0.79 1.11
100,00
Pada tahurr 2005 tingkat pendidikan yang ditamatkan masyarakat di Kabupaten Grobogan menunjukkan tingkat perkembangan yang semakin baik. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah tamatan pendidikan lanjutan tingkat pertarna sampai dengan sarjana yang cukup tinggi dibandingkan dengan
tamatan sampai dengan SD dari keseluruhan tctal juntlah tamatan, sehingga
kualitas pendidikan yang ditamatkan masyarakat lebih baik dari tahun sebelurnnya. Jumlah tamatan pendidikan tahun 2005 mengalami peningkatan
sebesar 3,260/o dibanding tahun 2OU, sedangkan secara proporsional, peningkatan kualitas pendiciikan pada tahun 2005 ditunjukkan pada meningkatnya tamatan SLTP dan $L'lA mencapai 15,27o/o dibanding tahun 2004 sobosar 11,12o/
Sarjana tahun 2005 mencapai 2,78o/o dibanding tahun selrelunrnya mencapai 2,160/o.
Apabila dilihat dari penyebararr proporsi jenjang pendidikan, secara kuantitas mengalami peningkatan dimana pendidikan mr:rtengah rneningkat RPJM Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 200&201
1
lt
-9
I
dan kualitas tamatan ,ebesar 1.84o/o. Hal irri menggambarkan bahwa kuantitas peningkatan yang rendidikan masyarakat di l(abupaten Grobogan mengalanri ;ukup besar.
indikatornya dapat dilihat Keberhasilan prograrn pendidikan, salafr satu Murni) dan APK (Angka lari keberhasilan peningkatan APM (Angka Partisipasi )artisipasi Kasar). Tingkat partisipasi pendidikan masyarakat di Kabupaten dasar (SLTP) clan menengah 3robogan khususnya untuk peholoitan tingkat
nenga|amipeningkatan.Sernentaraitujum|ahsiswaputusseko|ahtahun2005 474 siswa, sedang jumlah siswa tidak .rntuk sD/M I ada 22Osiswa, sMP/MTs ada
raikkelasyangsD/Mladag.gl4siswaclanSMP/MTsa
Pendidikan Masyarakat di Selanjutnya Perkembangan Tingkat Partisipasi bawah ini' Tahun 2005 dapat dilihat pada tabel 2'6 di Kabupaten Grobogan
Tabel 2.6 di Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran Masyarakat Tingkat Partisipasi Pendidikan 2001 I 2OA2
kenaikan 2'80% angka Apabila dilihat dari data di atas, tahun 2005 terjadi sD di Kabupaterl partisipasi murni sD artinya bahwa pada anak usia sekolah kesempatan untuk mendapatkan Grobogan telah meningkat pemerataan atau tercapainya APM pendidikan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Belum banyak sekali faktor yang maupun APK SD sampai dengan 100o/o karena
berpengaruhsepertifaktoi^ekonomidankesadaranmasyarakatyangnrasih apabila clilihat dari kuantitas rendah untuK menyekolahkan anak pada usianya, atau jumlah
hanya sD yang tersedia, sudah rnemenuhi kapasitas daya tampung,
pendidikan ntasih kurang' secara kualitas, fondisi fisik geclung atau prasarana
RPJM Daerah KabuPaten Grobogan Tahun 200&201 1
Ir-
10
3. Kesehatan lndikator pembangunan manusia
di
samping pendidikan adalah
kesehatan, dimana peningakatan kesehatan masyarakat dapat dijadikan salah satu ukuran keberhasilan pembangunan. Kondisi sosial seperti keselratan masyarakat menempatkan bahwa antara pemerintalr sebagai unsur pelayan masyarakat dan masyarakat sebagai pengguna merupakan partner yartg saling mendukung berjalan bersama.
Perkembangan kesehatan masyarakat
di
Kabupaten Grobogan tahun
2005 menunjukkan kecenderungan perkernbangan yang membalik, hal ini dapat dilihat da1 tingkat kesehatan masyarakat. Adapun indikator tersebut terdiri dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian lbu (AKl), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Berat Badan Bayi L.ahir Rendah (BBLR). Selanjotnya perkembangan kesehatan masyarakat di Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada
tabel2.7 di bawah ini. Tabel 2.7 Data lndikator Kesehatan Kabupaten Grobogan INDIKATOR AKB/1OOO Kelat-tiran
2001
2002
14.5i
.16,71
2003 13.63 1M,97 3.43 2,43
_-9_,!
73.85 117,87 AKI/100.000 Kelahiran Hi 1_t'r, 1.7 0.76 3.85 AKBAU1000 Kelahiran Hid ?n 11 4,00 AKBBLR/1000 Kelahiran 7 6B 54 65 qEl8lKeileqred* BBt.R (Keriadian I l- -6--q -91---_20AS Tahun Grobogan Kabupaten Sumber: Dinas Kesehatan