PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD) TAHUN 2014 2014--2019
PEMERINTAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014
BUPATI ENDE Ir. Marselinus Y.W. Petu
WAKIL BUPATI ENDE Drs. H. Djafar H. Achmad,
“Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan”
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan berkat, karunia, dan petunjuk-Nya, sehingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 dapat diselesaikan dengan baik. RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, merupakan implementasi Visi, Misi, Janji-Janji Kampanye serta Program Prioritas Bupati dan Wakil Bupati Ende terpilih hasil pemilu kepala daerah yaitu Ir. Marselinus Y.W. Petu dan Drs. H. Djafar H. Achmad, MM. RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 disusun sebagai penjabaran amanat Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta mengacu kepada arahan pembangunan untuk periode ketiga RPJMD dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ende Tahun 2005-2025. Visi Pembangunan Kabupaten Ende dalam RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, adalah Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan”. Visi ini diharapkan mampu mendorong terwujudnya pembangunan yang berkarakteristik lokal warisan budaya leluhur, dengan mendayagunakan seluruh potensi sumber daya, adat, dan budaya yang dimiliki, melalui pembangunan yang dimulai dari desa dan kelurahan. Harapan kita bersama agar seluruh masyarakat Kabupaten Ende dapat mandiri, dan hasilhasil pembangunan yang dilaksanakan dapat mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di wilayah perkotaan, pedalaman maupun masyarakat yang berada di wilayah terpencil.
i
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................ ii DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v DAFTAR TABEL .................................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. I - 1 1.1. Latar Belakang ............................................................. I - 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan RPJMD .............................. I - 3 1.3. Hubungan Antar Dokumen ........................................... I - 3 1.4. Sistematika Penulisan .................................................. I - 4 1.5. Maksud dan Tujuan ...................................................... I - 6
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ............................ II - 1 2.1. Aspek Geografi dan Demografi ..................................... II - 1 2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah ......................... II - 1 2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah ......................... II - 7 2.1.3. Kawasan Rawan Bencana Alam .......................... II - 10 2.1.4. Demografi ............................................................ II - 16 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ................................. II - 16 2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi............................................................... II - 16 2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial ................................ II - 22 2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga ....................... II - 26 2.3. Aspek Pelayanan Umum ............................................... II - 27 2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib .............................. II - 27 2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan ............................ II - 48 ii
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.4. Aspek Daya Saing Daerah ............................................ II - 55 2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah .................. II - 55 2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur ................... II - 57 2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi ...................................... II - 61 2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia .............................. II - 61 BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN ................................. III - 1 3.1. Kinerja Keuangan Tahun 2009 – 2013 ....................... III - 1 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD ............................. III - 1 3.1.2. Neraca Daerah ................................................. III - 6 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2009 – 2013 ................................................... III - 11 3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran ..................... III - 11 3.2.2. Analisis Pembiayaan Daerah ........................... III - 12 3.3. Kerangka Pendanaan ................................................ III - 14 3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama ....................... III - 14 3.3.2. Proyeksi Keuangan Daerah ............................. III - 15 3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan ............... III - 16 3.4. Sinergi Keuangan Daerah dengan Sumber Pendanaan Pembangunan Lainnya ........................... III - 18 BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ........................................ IV - 1 4.1. Permasalahan Pembangunan .................................... IV - 1 4.2. Isu Strategis ............................................................... IV - 9 BAB V : VISI. MISI, TUJUAN DAN SASARAN ................................ V - 1 5.1. Visi ............................................................................. V - 1 5.2. Misi ............................................................................ V - 3 5.3. Tujuan dan Sasaran ................................................... V - 5 iii
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH .......................................................................... VI - 1 BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ............................................. VII - 1 7.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 – 2019 ........................ VII - 1 7.2. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 – 2019 ................................................... VII - 5 7.2.1. Program pada setiap SKPD ............................. VII - 5 7.2.2. Program Pembangunan menurut Urusan Wajib dan Urusan Pilihan per Masing-masing Misi Pembangunan Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 ............................................. VII - 7 7.3. Program Unggulan Kabupaten Ende Tahun 2014 – 2019 .................................................... VII - 49
BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN ......................... VIII - 1
BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ..............
IX - 1
BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN ...
X-1
10.1. Pedoman Transisi ....................................................
X-1
10.2. Kaidah Pelaksanaan ................................................
X-1
BAB XI : PENUTUP ........................................................................
XI - 1
iv
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Bagan Alir Hubungan Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ............................................... I - 4
Gambar 2.1
Grafik Analisis Perbandingan Antar Waktu (Time Series) Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Ende Tahun 2003-2012............................ II - 20
Gambar 2.2
Grafik Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan Kabupaten Ende Tahun 2003-2012............................ II – 21
Gambar 7.1
Model Segitiga Pendekatan Membangun Kabupaten Ende ........................................................ VII – 1
Gambar 7.2
Model Segitiga Kemitraan Membangun Kabupaten Ende ....................................................... VII – 2
Gambar 7.3
v
Model Segitiga Kekuatan Bekerja Membangun Kabupaten Ende ........................................................ VII – 3
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Kecamatan, Luas Wilayah, Jumlah desa/kelurahan dan Dusun/lingkungan ......................................................... II - 1
Tabel 2.2
Ketinggian Rata-Rata dari Permukaan Laut (dpl) dan Persentase Luas Wilayah Menurut Ketinggian per Kecamatan ............................................................. II - 3
Tabel 2.3
Kemiringan Tanah (Lereng) dirinci menurut Kecamatan di Kabupaten Ende ...................................................... II - 4
Tabel 2.4
Persentase Luas wilayah menurut Tekstur Tanah per Kecamatan ............................................................ II - 5
Tabel 2.5
Daerah Aliran Sungai dan Mata Air di Kabupaten Ende .......................................................... II - 6
Tabel 2.6
Penggunaan Lahan di Kabupaten Ende ....................... II - 7
Tabel 2.7
Zonasi Ancaman Gempa di Kabupaten Ende ............... II - 10
Tabel 2.8
Wilayah Ancaman Tsunami/Gelombang Pasang di Kabupaten Ende ....................................................... II - 11
Tabel 2.9
Jumlah, Laju dan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk..... II - 12
Tabel 2.10
Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Ende Tahun (SP 2010) ............................... II - 13
Tabel 2.11
Aspek yang mempengaruhi Kepadatan Penduduk di Kabupaten Ende Tahun 2008 - 2011 ........................ II - 14
Tabel 2.12
Jumlah Penduduk Kabupaten Ende menurut Kelompok Umur (Sensus Penduduk 2010) ................... II - 15
Tabel 2.13
Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas) menurut Lapangan Pekerjaan (2012) ........................... II - 16
Tabel 2.14
Nilai, Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Ende Kurun waktu 2010 - 2012 .................. II - 16
Tabel 2.15
Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB kurun waktu 2009 - 2012 .............................................. II - 16
Tabel 2.16
Laju Pertumbuhan masing-masing Sektor Ekonomi Kabupaten Ende 2008 - 2012 ....................................... II - 17
vi
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.17
Kontribusi PDRB ADHB masing-masing Kecamatan kurun waktu 2008 - 2012 .............................................. II - 17
Tabel 2.18
PDRB Penggunaan Kabupaten Ende ADHB Tahun 2010 - 2012 (Milyar Rupiah) .............................. II - 18
Tabel 2.19
Rata-Rata PDRB dan Pendapatan Perkapita Kabupaten Ende dan NTT Tahun 2008 - 2012 ............. II - 19
Tabel 2.20
Inflasi Kota Ende Menurut Kelompok Pengeluaran Tahun 2007 - 2012 ...................................................... II - 19
Tabel 2.21
Jumlah Penduduk Miskin masing-masing Kecamatan 2012 ......................................................... II - 20
Tabel 2.22
Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Ende 2010-2012 ........................................ II - 22
Tabel 2.23
Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA Tahun 2009 - 2013 .......... II - 22
Tabel 2.24
Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK ............................................................. II - 23
Tabel 2.25
Persentase Penduduk Kabupaten Ende berumur 10 tahun keatas menurut Ijazah Tertinggi ..................... II - 23
Tabel 2.26
Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu Melahirkan di Kabupaten Ende 2008 - 2013 ....................................... II - 24
Tabel 2.27
Prevalensi Balita Gizi Buruk di Kabupaten Ende Tahun 2008 - 2013 ....................................................... II - 24
Tabel 2.28
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Angka Pengangguran Terbuka di Kabupaten Ende Tahun 2010 - 2012 ....................................................... II - 25
Tabel 2.29
Presentase Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas) menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2010 - 2012 ....... II - 25
Tabel 2.30
Partisipasi Sekolah di Kabupaten Ende 2010 - 2012 .... II - 27
Tabel 2.31
Ratio Guru Murid dan Ratio Murid-Sekolah Tahun Ajaran 2012/2013 .............................................. II - 27
Tabel 2.32
Ruang Kelas Layak SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II – 28
vii
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.33
Persentase Guru Berkeahlian/Berkompoten Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 28
Tabel 2.34
Persentase Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang Lulus Sertifikasi Tahun 2009 - 2013 ..................... II - 28
Tabel 2.35
Angka Kelulusan di Kabupaten Ende Tahun 2008 - 2013 ....................................................... II - 29
Tabel 2.36
Persentase Anak Putus Sekolah yang mengikuti Paket A, B, C ................................................................ II - 29
Tabel 2.37
Standar, Jumlah dan Ratio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Ende Tahun 2013 ....................................... II - 30
Tabel 2.38
Capaian Indikator Layanan Urusan Kesehatan Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 34
Tabel 2.39
Perkembangan Kondisi Infrastruktur Jalan dan Irigasi Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 35
Tabel 2.40
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Perumahan Tahun 2009 - 2013 .................................... II - 36
Tabel 2.41
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Perencanaan Tahun 2009 - 2013 ................................. II - 36
Tabel 2.42
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Perhubungan Tahun 2009 - 2013 ................................. II - 37
Tabel 2.43
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2009 - 2013 .......................... II - 38
Tabel 2.44
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Kependudukan dan Capil Tahun 2009 - 2013............... II - 39
Tabel 2.45
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Pemberdayaan Perempuan Tahun 2013 ...................... II - 40
Tabel 2.46
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan KBKS Tahun 2009 - 2013 ................................ II - 40
Tabel 2.47
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Sosial Tahun 2009 - 2013 ................................ II - 41
Tabel 2.48
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Tenaga Kerja Tahun 2009 - 2013 ................................. II - 42
viii
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.49
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Koperasi dan UMKM Tahun 2009 - 2013...................... II - 42
Tabel 2.50
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Penanaman Modal Tahun 2009 - 2013......................... II - 43
Tabel 2.51
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Pemerintahan Umum Tahun 2009 - 2013 ..................... II - 43
Tabel 2.52
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2009 - 2013 ........................ II - 46
Tabel 2.53
Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 47
Tabel 2.54
Produktifitas Pangan di Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 48
Tabel 2.55
Perkembangan Jenis Usaha Ternak Sapi Potong Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 48
Tabel 2.56
Perkembangan Jenis Usaha Ternak Kecil Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 49
Tabel 2.57
Perkembangan Jenis Usaha Ungas Tahun 2009 - 2013 ...................................................... II - 49
Tabel 2.58
Jenis Komoditi, Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2010 - 2012 ................................... II - 50
Tabel 2.59
Hasil Hutan Non HPH dan ikutan di Kabupaten Ende 2009-2011 .................................................................... II - 51
Tabel 2.60
Perkembangan Indikator Layanan Urusan Perikanan dan Kelautan Tahun 2009 - 2013 ................................. II - 54
Tabel 2.61
Rata-rata Perkapita per bulan (RP) di Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2011 ....................................................... II - 56
Tabel 2.62
Produktifitas Daerah Keadaan Tahun 2012 .................. II - 56
Tabel 2.63
Jenis dan Jumlah Angkutan Darat di Kabupaten Ende . II - 57
Tabel 2.64
Persentase Rumah Tangga menurut kepemilikan sarana komunikasi Tahun 2010 - 2012 ......................... II – 58
ix
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.65
Persentase Rumah Tangga yang mengakses Internet Tahun 2007 - 2009 ....................................................... II - 58
Tabel 2.66
Jumlah Peminjam Menurut Sektor pada Bank di Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2012 ............................ II - 59
Tabel 2.67
Besarnya Pinjaman Menurut Sektor pada Bank di Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2012 ............................ II - 59
Tabel 2.68
Jumlah Nasabah pada Bank Menurut Jenis Pinjaman Tahun 2009 - 2012 ....................................................... II - 60
Tabel 2.69
Besarnya Simpanan pada Bank Menurut Jenis Pinjaman Tahun 2009 - 2012 ....................................................... II - 60
Tabel 2.70
Jumlah Restoran dan Rumah Makan Tahun 2008 - 2012 ....................................................... II - 60
Tabel 2.71
Persentase penduduk Kabupaten Ende 10 tahun ke atas menurut Ijazah tertinggi .................................... II - 62
Tabel 2.72
Ratio Beban Ketergantungan di Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2012 ....................................................... II - 63
Tabel 3.1
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Ende TA. 2010 - 2014............................................................ III - 1
Tabel 3.2
Proporsi Sumber Pendapatan Daerah 2009 - 2013 ...... III - 3
Tabel 3.3
Kinerja Realisasi Pendapatan 2009 - 2013 ................... III - 3
Tabel 3.4
Persentase Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009-2013 ......................................................... III - 4
Tabel 3.5
Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung ............................................................ III - 5
Tabel 3.6
Neraca Daerah Kabupaten Ende 2009 - 2013 ............ III - 7
Tabel 3.7
Ratio Likuiditas, Solvabilitas dan Ratio Aktivitas Neraca Keuangan Pemerintah Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2014 ....................................................... III - 10
Tabel 3.8
Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur ...... III - 11
Tabel 3.9
Proporsi Belanja Aparatur Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2013 ....................................................... III - 11
Tabel 3.10
Defisit riil kabupaten Ende 2009 - 2013 ........................ III - 12
x
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 3.11
Gambaran Defisit Riil dan Komponen Penutup Defisit Riil Kabupaten Ende 2009 - 2013 ...................... III - 13
Tabel 3.12
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2014 ............................ III - 13
Tabel 3.13
Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama di Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2013 ....................................................... III - 14
Tabel 3.14
Proyeksi Pendapatan Daerah di Kabupaten Ende Tahun 2015 - 2019 ....................................................... III - 15
Tabel 3.15
Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 2015 - 2019 ................................ III - 16
Tabel 3.16
Proyeksi Kapasitas Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Membiayai Pembangunan Daerah Tahun 2014 - 2019........................................... III - 17
Tabel 3.17
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Keuangan Daerah Kabupaten Ende tahun 2015 - 2019 ................ III - 18
Tabel 3.18
Program CSR yang telah disepakati ............................. III - 20
Tabel 4.1
Identifikasi Isu Strategis Global, Nasional dan Provinsi NTT.................................................................
IV - 9
Tabel 5.1
Keterkaitan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Ende .......................................................... V - 3
Tabel 5.2
Keterkaitan Misi 2014-2019 dengan Arahan RPJPD 2005-2025 ................................................................... V - 4
Tabel 5.3
Keterkaitan Antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran ..... V - 5
Tabel 6.1
Keterkaitan Misi Pertama, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan ..................................................... VI - 2
Tabel 6.2
Keterkaitan Misi Kedua, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan ............................................................ VI - 3
Tabel 6.3
Keterkaitan Misi Ketiga, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan ............................................................ VI - 6
Tabel 6.4
Keterkaitan Misi Keempat, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan ............................................................ VI – 10
xi
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 6.5
Keterkaitan Misi Kelima, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan ..................................................... VI - 12
Tabel 7.1
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah ........................................................................ VII - 12
Tabel 7.2
Kebijakan Umum dan Program Unggulan Daerah ........ VII - 32
Tabel 8.1
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan ................................................ VIII - 2
Tabel 9.1
Penetapan Indikator Kinerja RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 ........................................................ IX - 3
xii
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
BUPATI ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENDE, Menimbang
:
a. bahwa Kabupaten Ende memerlukan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. bahwa untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efisien dan efektif, maka diperlukan perencanaan pembangunan jangka menengah daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-2019;
Mengingat
:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonenesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah- daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 10. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor); 11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010-2030;
12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 20132018; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ende Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 1 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ende Nomor 1 ); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ende Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Ende Tahun 2011 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ende Nomor 11); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ENDE dan BUPATI ENDE MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014-2019. BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Ende. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Ende. 3. Bupati adalah Bupati Ende. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ende. 5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ende.
6. 7. 8. 9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. 16. 17.
18. 19.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah Kepala Bappeda Kabupaten Ende. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Ende. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam lingkup daerah dalam jangka waktu tertentu. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ende Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disingkat RPJP Daerah Kabupaten adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2025. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat RPJM Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahunan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018 yang selanjutnya disingkat RPJM Daerah Provinsi adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun 20142019 yang selanjutnya disingkat RPJM Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung mulai Tahun 2014-2019. Visi adalah rumusan umum tentang keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan Tahun 2019. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan strategis SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1(satu) tahun.
20. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. BAB II ASAS PENYUSUNAN Pasal 2 RPJM Daerah disusun berdasarkan asas keterbukaan dalam akses informasi, partisipatif, dengan melibatkan stakeholders dan responsif serta tanggap terhadap perubahan sesuai dengan kondisi dalam masyarakat. BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 (1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan, baik bagi Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam kegiatan pembangunan yang dilakukan melalui kesepahaman, kesepakatan dan komitmen bersama guna mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah Kabupaten Ende secara berkesinambungan. (2) Tujuan penyusunan RPJMD Tahun 2014-2019, yang merupakan implementasi dari Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, adalah : a. Menjabarkan visi, misi dan program prioritas Bupati dan Wakil Bupati terpilih sekaligus menetapkannya menjadi visi, misi dan program prioritas pembangunan Kabupaten Ende melalui analisis gambaran umum kondisi daerah, permasalahan dan isu-isu strategis serta mengacu kepada pencapaian pembangunan pada periode sebelumnya; b. Menjadi pedoman penyusunan Renstra SKPD, RKPD), Renja SKPD, Kebijakan Umum APBD (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun yaitu tahun 2014-2019; c. Sebagai instrumen pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dan instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ende, sesuai visi, misi dan program prioritas pembangunan yang diterjemahkan melalui indikator-indikator kinerja urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah; d. Menjadi sarana untuk menampung aspirasi masyarakat dan membangun konsensus antar “stakeholders” dalam menentukan arah pembangunan Kabupaten Ende selama 5 (lima) tahun mendatang, dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat serta pengembangan sumber daya aparatur yang bersih, berkualitas, dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.
BAB IV SISTEMATIKA Pasal 4 RPJM Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen 1.4. Sistematika Penulisan 1.5. Maksud dan Tujuan BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3. Aspek Pelayanan Umum 2.4. Aspek Daya Saing Daerah BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu 3.3. Kerangka Pendanaan BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1. Permasalahan Pembangunan 4.2. Isu Strategis BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi 5.2. Misi 5.3. Tujuan dan Sasaran BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAN BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB XI PENUTUP
BAB V RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Pasal 5 RPJM Daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati yang memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan bersifat indikatif. Pasal 6 Isi beserta uraian RPJM Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 7 RPJM Daerah menjadi acuan dalam penyusunan Renstra-SKPD dan Renja- SKPD. Pasal 8 Renstra-SKPD menjadi acuan dalam penyusunan Renja-SKPD dengan memperhatikan RPJM Daerah.
BAB VI PENGENDALIAN DAN EVALUASI Bagian Kesatu Pengendalian Pasal 9 Bupati wajib melakukan pengendalian atas RPJM Daerah. Pasal 10 (1) Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 meliputi pengendalian terhadap: a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
(1)
Pasal 11 Pengendalian oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk program dan/atau kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
(2)
(3)
Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah. Kepala Bappeda wajib melaporkan hasil pemantauan dan supervisi rencana pembangunan kepada Bupati, disertai dengan rekomendasi dan langkah-langkah yang diperlukan.
Bagian Kedua Evaluasi Pasal 12 Bupati melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah. Pasal 13 Evaluasi sebagaimana dimaksud dalampasal 12 meliputi evaluasi terhadap: a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah; c. hasil rencana pembangunan daerah.
(1)
(2)
(3)
Pasal 14 Evaluasi oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan SKPD periode sebelumnya. Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi : a. penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana pembangunan daerah, dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah; dan b. menghimpun, manganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala SKPD dalam rangka pencapaian rencana pembangunan daerah. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkan kepada Bupati dan menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya.
Pasal 15 Bupati berkewajiban memberikan informasi mengenai hasil evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah kepada masyarakat.
Pasal 16 Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJM Daerah ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
(1)
(2)
Bagian Ketiga Perubahan Pasal 17 Rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal : a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan substansi yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; b. terjadi perubahan yang mendasar; atau c. merugikan kepentingan nasional. Perubahan rencana pembangunan daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
BAB VII DATA DAN INFORMASI Pasal 18 RPJM Daerah didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
(1) (2) (3)
BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 19 dan bertanggungjawab
Bupati menyelenggarakan atas penyelenggaraan pembangunan daerah. Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Bupati dibantu oleh Kepala Bappeda. Pimpinan SKPD menyelenggarakan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ende. Ditetapkan di Ende pada tanggal 26 Juli 2014
Diundangkan di Ende pada tanggal 5 Agustus 2014
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014 NOMOR 11 NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 010 / 2014
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 11 TAHUN2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014 -2019 I.
UMUM Sebagaimana dimanatkan dalam Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah menegaskan 4 (empat) tahapan dalam perencanaan, yaitu (1) penyusunan rencana;
(2) penetapan
rencana; (3) pengendalian dan (4) evaluasi rencana. Keempat tahap tersebut merupakan suatu kesatuan dalam tata cara Pembangunan Nasional yang dilaksanakan oleh seluruh unsur penyelenggara Negara, masyarakat maupun swasta. Tahapan penyusunan rencana dimaksudkan untuk menghasilkan suatu rencana yang terarah dan terpadu secara berkesinambungan dengan tetap mengedepankan keselarasan dan keseimbangan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut RPJM Daerah memuat arah kebijakan keuangan daerah,strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah,lintas satuan kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif, yaitu fungsi informasi tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang akan ditimbulkan di dalam dokumen RPJM Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 memuat: Visi, yaitu “Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat Yang Mandiri, Sejahtera, dan Berkeadilan.
Misi pembangunan daerah Tahun 2014-2019 yaitu: (1) Menghasilkan kualitas sumber daya manusia Ende yang memiliki daya saing tinggi
(2) Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat; (3) Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan;
(4) Membangun, Menata, dan Meningkatkan
Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan, (5) Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat. Visi dan Misi yang ingin dicapai pada tahun 2014-2019 dijabarkan dalam tujuan, sasaran dan strategi, kebijakan serta program. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup Jelas Pasal 2 Cukup Jelas Pasal 3 Cukup Jelas Pasal 4 Cukup Jelas Pasal 5 Cukup Jelas Pasal 6 Cukup Jelas Pasal 7 Cukup Jelas Pasal 8 Cukup Jelas Pasal 9 Cukup Jelas
Pasal 10 Cukup Jelas Pasal 11 Cukup Jelas Pasal 12 Cukup Jelas Pasal 13 Cukup Jelas Pasal 14 Cukup Jelas Pasal 15 Cukup Jelas Pasal 16 Cukup Jelas Pasal 17 Cukup Jelas Pasal 18 Cukup Jelas Pasal 19 Cukup Jelas Pasal 20 Cukup Jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 11
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah daerah diwajibkan untuk menyusun dokumen perencanaan yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai penjabaran tahunan. Pemerintah Kabupaten Ende telah menetapkan Perda Nomor 3 tahun 2009 tentang RPJPD Tahun 2005-2025. Dokumen ini memuat visi masyarakat Kabupaten Ende, yang wajib diemban oleh Bupati dan Wakil Bupati Ende, sesuai periode rencana jangka menengah yaitu Tahap I ( RPJMD 2004 – 2009), Tahap II ( RPJMD 2009 – 2014), Tahap III ( RPJMD 2014 – 2019), dan Tahap IV ( RPJMD 2019 – 2025). Saat ini Kabupaten Ende memasuki tahap III pelaksanaan RPJP atau RPJMD Tahun 2014-2019, yang diawali dengan proses Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Ende periode 2014-2019 pada tahun 2013. Pemilukada telah menghasilkan putra terbaik Kabupaten Ende yaitu Ir. Marselinus Y.W. Petu dan Drs. H. Djafar H. Ahmad, MM, yang secara resmi dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Ende pada tanggal 7 April 2014. Momentum pergantian kepemimpinan mengisyaratkan perlunya penyusunan kembali skenario masa depan masyarakat Kabupaten Ende, yang disesuaikan dengan kondisi faktual, potensi riil, permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Keseluruhan skenario tersebut dituangkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019. RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Ende periode 2014-2019, yang disinergikan dengan kebijakan pembangunan nasional dan provinsi NTT. Pada tataran spasial memerhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ende Tahun 20112031, serta kedudukannya dalam konteks ruang nasional, provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Kabupaten Sikka dan Kabupaten Nagekeo sebagai kabupaten tetangga. Secara substansi RPJMD memuat visi, misi, arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan, serta rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.. Sejalan dengan ketentuan Permendagri Nomor 54 tahun 2010, penyusunan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, dilaksanakan melalui tahapan-tahapan antara lain: persiapan penyusunan, perumusan Rancangan Awal RPJMD, perumusan Rancangan RPJMD, Pelaksanaan Musrenbang RPJMD, Perumusan Rancangan Akhir, dan Penetapan RPJMD menjadi Peraturan Daerah. Perumusan dilaksanakan melalui integrasi berbagai pendekatan perencanaan yang meliputi pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, dan top down-bottom up. Bab I - 1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Kebijakan pokok yang dirumuskan dalam RPJMD merupakan gambaran Program Pembangunan Daerah, karena berisikan prioritas utama implementasi janji politik Bupati dan Wakil Bupati Ende. Program pembangunan Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 dikenal dengan “TIWU TELU” atau Tri Warna Program Pembangunan. Implementasi program pembangunan ini, dilaksanakan melalui Strategi Pokok Membangun Kabupaten Ende, yang dikenal dengan “Model Segitiga Membangun Kabupaten Ende”, yaitu segitiga Pendekatan, Segitiga Kemitraan (Tri Parted) dan Segitiga Kekuatan Bekerja (Lika Mboko Telu) atau Tiga Batu Tungku, dengan spirit utama Membangun dari Desa dan Kelurahan berdasarkan karakteristik wilayah. TIWU TELU dirumuskan berdasarkan identifikasi permasalahan pokok dan mendesak yang dihadapi masyarakat Kabupaten Ende. Tiwu Telu menempatkan aspek manusia sebagai ordinat melalui Prioritas Pembangunan bidang Pendidikan dan Kesehatan, dengan sasaran utama menciptakan masyarakat Ende yang berakhlak, cerdas, terampil, sehat, dan berkarakter. Perwujudan karakteristik masyarakat Ende Lio diterjemahkan pula dalam Prioritas Pembangunan bidang Ekonomi yang dititikberatkan pada sektor yang sesuai dengan karakteristik warisan budaya masyarakat Ende Lio, yaitu tedo tembu wesa wela (Pertanian), gaga boo kewi ae (Perkebunan, Kehutanan), peni nge wesi nuwa (Peternakan), weke togi soro sai (Perikanan), teka laku daga geti (Perdagangan, Industri, Koperasi, UMKM) dan wenggo nuwa nena ola (Pariwisata/ Pelestarian Lingkungan Hidup). Penjabaran ketiga prioritas utama tersebut di atas, didukung prioritas penunjang yaitu Infrastruktur dan lingkungan hidup, dan Penegakan Hukum dan Ketertiban. Pembangunan infrastruktur dan lingkungan difokuskan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat melalui pembangunan jalan, penyediaan air bersih dan energi listrik. Selain itu dalam konteks lebih luas diarahkan dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi produktif masyarakat. Penegakan hukum dan ketertiban dimaksudkan dalam rangka menciptakan rasa aman dan tertib bagi masyarakat dan investor, perlindungan bagi kelompok perempuan dan anak, serta perwujudan good governance. Peran serta masyarakat akan didorong melalui kebijakan yang menempatkan seluruh lapisan masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam keseluruhan manajemen pemerintahan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi terhadap seluruh kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. RPJMD yang merupakan komitmen pemerintah, swasta dan masyarakat secara simultan dan komprehensif menjadi pedoman dan rujukan bersama selama kurun waktu lima tahun berjalan. Pada tataran pemerintahan, RPJMD menjadi acuan utama penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Ende. Pada penjabarannya setiap tahun akan dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), untuk selanjutnya dalam kerangka penganggaran merupakan dokumen pokok yang mendasari penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Bab I - 2
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
1.2.
Dasar Hukum Penyusunan RPJMD 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
1.3.
Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah – Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional; Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2005-2025; Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010-2030; Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018 ; Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ende Tahun 2005-2025; Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ende Tahun 2011-2031.
Hubungan Antar Dokumen Sejalan dengan ketentuan Pasal 52 Permendagri 54 tahun 2010, RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 disusun dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Ende tahun 2005-2025 dan RTRW Kabupaten Ende tahun 2011-2031. Selain itu dalam rangka sinkronisasi dengan kebijakan provinsi dan nasional, serta kabupaten tetangga, memerhatikan pula Dokumen RPJP Nasional, Draft Rancangan Awal RPJM Nasional Tahun 2014-2019, RTRW Nasional, RPJPD Provinsi Nusa Bab I - 3
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tenggara Timur Tahun 2005-2025 , RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018, RTRW Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta RPJMD dan RTRW Kabupaten Sikka dan Kabupaten Nagekeo. RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 menjadi pedoman bagi SKPD untuk menyusun Renstra SKPD, dan dijabarkan setiap tahunnya dalam RKPD. RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), untuk selanjutnya menjadi dasar penyusunan Rancangan APBD setiap tahunnya.
1.4.
Sistematika Penulisan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 disusun dengan sistematikan sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan Bab ini memuat latar belakang, landasan hukum, hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan, maksud dan tujuan penyusunan. Bab II : Gambaran Umum Kondisi Daerah Bab ini menyajikan gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing.
Bab I - 4
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bab III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan Bab ini menguraikan tentang gambaran pengelolaan keuangan daerah yang meliputi uraian kinerja keuangan tahun-tahun sebelumnya, neraca daerah, proyeksi keuangan daerah, serta kerangka pendanaan programprogram RPJMD. Bab IV : Analisis Isu-Isu Strategis Bab ini menguraikan permasalahan dan isu-isu strategis yang menjadi dasar utama perumusan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Ende .Bab V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Bab ini memuat pernyataan dan penjelasan visi dan misi pembangunan daerah serta tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan selama lima tahun kedepan. Bab VI : Strategi, dan Arah Kebijakan Bab ini menjelaskan tentang strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan, sasaran, serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih. Penyajian strategi dan arah kebijakan, dapat menggambarkan serta menjelaskan hubungan antara strategi dengan arah kebijakan, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Bab VII : Kebijakan umum dan Program Pembangunan Daerah Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih, dengan target capaian indikator kinerja. Disamping itu disajikan pula penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih. Bab VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan Bab ini menjelaskan hubungan antara urusan pemerintah dengan program SKPD terkait, serta disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. Bab IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah, Bab ini menyajikan penetapan kinerja pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Selain itu memuat target indikator hasil (outcome) untuk memberikan gambaran keberhasilan pencapaian visi dan misi . Bab X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan, Bab ini menguraikan masa transisi tahun pertama dan satu tahun setelah akhir periode RPJMD ini, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kabupaten Ende yang merupakan penjabaran dari visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, hasil pemilukada pada periode berikutnya. Pada bagian ini juga menguraikan kaidah pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2014-2019. Bab XI : Penutup
Bab I - 5
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
1.5.
Maksud dan Tujuan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah dan pedoman bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Ende untuk bersama-sama mewujudkan visi dan misi daerah dalam program pembangunan yang terpadu, terukur, berkesinambungan dan responsif terhadap tantangan dan perubahan yang terjadi. Sebagai dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan, RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Merupakan dokumen yang menjadi acuan penyusunan Renstra SKPD dan RKPD; 2. Sebagai instrumen pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dan instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja Bupati dan Wakil Bupati Ende periode 2014-2019; 3. Tolok ukur penilaian keberhasilan kepala SKPD dalam melaksanakan pembangunan sesuai tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masingmasing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program kepala daerah; 4. Instrumen pengawasan DPRD dalam melaksanakan fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan fungsi anggaran dalam rangka mengendalikan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah agar sejalan dengan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan; 5. Menjadi sarana untuk menampung aspirasi masyarakat dan membangun konsensus seluruh pemangku kepentingan dalam menentukan arah pembangunan Kabupaten Ende selama 5 (lima) tahun mendatang.
Bab I - 6
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3. Aspek Pelayanan Umum Tarian Gawi
BAB II
2.4. Aspek Daya Saing Daerah
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Ende merupakan salah satu dari 22 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki luas wilayah sebesar 2.046,60 km2, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Flores Sebelah Timur : Kabupaten Sikka Sebelah Selatan : Laut Sawu Sebelah Barat : Kabupaten Nagekeo Secara administrasi terdiri atas 21 Kecamatan, 255 Desa, 23 Kelurahan, dan 893 dusun/lingkungan. Kecamatan dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Nangapanda (10,42%), diikuti Detukeli, Kotabaru dan Ende, sedangkan wilayah terkecil adalah Kecamatan Ndori, dengan proporsi sebesar 0,29 persen dari luas wilayah Kabupaten Ende. Berdasarkan jenis pemerintahan, terdapat 2 (dua) kecamatan yang seluruh wilayah merupakan kelurahan yaitu Kecamatan Ende Selatan dan Ende Tengah, 10 (sepuluh) kecamatan yang tidak mempunyai pemerintahan Kelurahan dan 9 (sembilan) kecamatan memiliki unsur pemerintahan desa dan kelurahan. Tabel 2.1 Kecamatan, Luas Wilayah, Jumlah desa/kelurahan dan Dusun/lingkungan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kecamatan Nangapanda Pulau Ende Maukaro Ende Ende Selatan Ende Timur Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur Wolowaru Wolojita Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke
Bab II - 1
Nama Ibukota Ndorurea Kemo Maukaro Nangaba Mbongawani Wolowona Paupire Kotaratu Ndona Ratedanga Bokasape Wolojita Watuneso Woloara Maubasa Maurole Kotabaru Watunggere Peibenga
Jarak ke ibukota Kab (km) 27,55 17,87 90,47 8,25 0,02 4,55 3,50 0,75 6,3 35,10 58,27 59,57 72,20 49,45 67,32 75,60 110 55,37 39,57
Luas wilayah (km2) % 213.17 63.03 102.6 179.5 12.65 38.76 7.43 48.55 106.47 40.24 66.84 32.9 46.79 58.94 5.94 155.94 179.81 198.81 136.2
10.42 3.08 5.01 8.77 0.62 1.89 0.36 2.37 5.20 1.97 3.27 1.61 2.29 2.88 0.29 7.62 8.79 9.71 6.65
Desa 28 9 11 32 3 6 12 7 16 5 12 9 10 13 13 13 14
Jumlah Kel Dsn 1 5 3 4 4 2 1 1 1 -
89 26 35 91 24 24 13 39 37 21 57 24 48 30 29 39 38 41 41
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 20 21
Kecamatan
Nama Ibukota
Detusoko Wewaria
Detusoko Welamosa Total
Jarak ke ibukota Kab (km) 29,75 50,35
Luas wilayah (km2) % 194.07 157.95 2046.6
9.48 7.72 100
Desa 20 22 255
Jumlah Kel Dsn 1 23
74 73 893
Sumber Data : Ende Dalam Angka 2013, dan LKPJ 2013 (BPMPD Kabupaten Ende 2013)
2. Letak dan Kondisi Geografis a. Posisi Astronomis Kabupaten Ende terletak di sebelah selatan khatulistiwa pada koordinat 121°21’ 6,44” sampai dengan kordinat 122° 1’ 28,1604” Bujur Timur dan 08° 55’ 28,35” sampai dengan 08° 26’ 4,10” Lintang Selatan. b. Posisi Geostrategik Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Ende mempunyai posisi strategis karena beberapa alasan antara lain: 1) Terletak di tengah-tengah Pulau Flores, yang merupakan salah satu dari 3 pulau besar di provinsi NTT, diapiti 5 (lima) Kabupaten di bagian barat, yaitu: Kabupaten Nagekeo, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur dan Kabupaten Manggarai Barat, dan 2 (dua) Kabupaten di bagian Timur, yaitu: Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur. Pada awal mula kemerdekaan negara Republik Indonesia dimana pada waktu itu Bali, NTB dan NTT masih dalam bentuk wilayah Nusa Tenggara, Kabupaten Ende merupakan Pusat Pemerintahan Flores. 2) Merupakan jalur utama pelayaran, karena mempunyai akses langsung pelayaran laut menuju kupang sebagai ibu kota provinsi di alur pelayaran Laut Sawu. 3) Kabupaten Ende berada pada lintasan tujuan wisata utama Bali-LombokFlores, dengan keberadaan danau tiga warna Kelimutu. 4) Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan RI, mendapat tempat tersendiri karena merupakan tempat pengasingan Presiden Soekarno, dan diyakini merupakan tempat permenungan gagasan cemerlang Falsafah Negara Pancasila. c. Kondisi/Kawasan 1) Wilayah Pedalaman Wilayah pedalaman di Kabupaten Ende meliputi 213 desa/ kelurahan, yang tersebar pada 18 kecamatan, yaitu kecamatan Nangapanda, Maukaro, Wewaria, Detusoko, Wolojita, Wolowaru, Kelimutu, Maurole, Detukeli, Kotabaru, Lio Timur, Ndori, Ende, Ndona, Ndona Timur, Lepembusu Kelisoke, Ende Utara, dan Ende Timur. 2) Wilayah Terpencil Wilayah terpencil di Kabupaten Ende meliputi 40 desa, yang tersebar pada 13 kecamatan, yaitu kecamatan Nangapanda, Maukaro, Wewaria, Wolowaru, Maurole, Detukeli, Kotabaru, Lio Timur, Ndori, Ende, Ndona, Ndona Timur, dan Lepembusu Kelisoke. Bab II - 2
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
3) Kawasan Pesisir/Kepulauan Keberadaan kawasan pesisir yang ada di Kabupaten Ende terdiri dari wilayah pesisir bagian utara dan selatan, yaitu : • Kawasan pesisir utara meliputi Kecamatan Maukaro, Maurole, Wewaria dan dan Kotabaru. • Kawasan pesisir selatan meliputi Kecamatan Nangapanda, Ende, Ende Utara, Ende Selatan, Ndona, Wolojita, Wolowaru, Ndori, Lio Timur dan Pulau Ende. Selain kawasan pesisir di Kabupaten Ende terdapat satu pulau kecil yaitu Pulau Ende. 4) Kawasan Pegunungan Kabupaten Ende memiliki 2 (dua) gunung berapi yaitu Gunung Iya dan Gunung Kelimutu, dan beberapa pegunungan pada bagian tengah dan selatan wilayah Kabupaten Ende, dan merupakan areal kawasan hutan lindung. d. Topografi Kondisi topografi Kabupaten Ende terdiri atas perbukitan dan pengunungan yang menempati wilayah tengah dan selatan dan dataran rendah dengan sedikit perbukitan berada di wilayah utara. Secara keseluruhan terdapat 20,60 % wilayah kabupaten Ende (421 km2 ) berada pada ketinggian lebih dari 500 meter diatas permukaan laut (dpl). Kecamatan dengan tinggi rata-rata terbesar adalah Ndona Timur (1.148 m dpl), dan yang paling rendah adalah Ende Selatan (306 m dpl). Tabel 2.2. Ketinggian Rata-Rata dari Permukaan Laut (dpl) dan Persentase Luas Wilayah Menurut Ketinggian per Kecamatan No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan
Nangapanda Pulau Ende Maukaro Ende Ende Selatan Ende Timur Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur Wolowaru Wolojita Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole
Bab II - 3
Tinggi ratarata dari permukaan laut (m)
441 229 589 589 306 351 317 351 698 1148 777 847 814 988 319 587
% luas wilayah berdasarkan kategori ketinggian dpl 0 – 25 m
25 – 100 m
100 – 500 m
> 500 m
0,71 1,78
15,55 7,73
50,91 45,80
32,83 44.69
1 003
1 971
384
64
1 003 7.80 7.80 -
1 971 10.58 10.58 0,51 26,90 14.08
384 31.44 31.44 72,77 71,77 75.62
64 50.18 50.18 26,72 1,39 10.30
9.9
12.15
33.6
44.33
Total Luas Wilayah (km2)
213.17 63.03 102.6 179.5 12.65 38.76 7.43 48.55 106.47 40.24 66.84 32.9 46.79 58.94 5.94 155.94
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
17 18 19 20 21
Kecamatan
Tinggi ratarata dari permukaan laut (m)
Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke Detusoko Wewaria
% luas wilayah berdasarkan kategori ketinggian dpl 0 – 25 m
25 – 100 m
100 – 500 m
> 500 m
Total Luas Wilayah (km2)
783 911 913
7,80 -
10,58 8,08
31,44 12,16
40.18 90,24
179.81 198.81 136.2
891 506
-
5.46 25,47
36.62 52,61
57.92 21,91
194.07 157.95
Sumber : Ende Dalam Angka 2013
Berdasarkan kemiringan tanah (lereng), sebagian besar wilayah Kabupaten Ende (58,40 % atau ±1.195 km2) berada pada kemiringan diatas 40 persen. Data kemiringan tanah masing-masing kecamatan disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.3. Kemiringan tanah (lereng) dirinci menurut Kecamatan di Kabupaten Ende No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
0-3 % slope % Luas ( km2) 5.20 11.08 5.50 3.47 2.30 2.36 2.41 4.33 6.60 0.83 4.71 1.83 7.97 0.59 4.21 2.04 0.41 0.44 0.28 0.11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.94 6.14 0.33 0.59 6.60 13.12 1.32 1.80
Nangapanda Pulau Ende Maukaro Ende Ende Selatan Ende Timur Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur Wolowaru Wolojita Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke 20 Detusoko 3.21 21 Wewaria 3.61 Total luasan (km2) % Terhadap Total Wilayah
6.23 5.70 60.67 2.96
Kemiringan Tanah (lereng) – Slope (%) 3-12% slope 12-40% slope % Luas % Luas ( km2) ( km2) 6.56 13.98 83.81 178.66 7.01 4.42 5.34 3.37 4.12 4.23 23.55 24.16 8.49 15.24 8.68 15.58 22.08 2.79 36.11 4.57 15.26 5.91 17.58 6.81 34.44 2.56 22.62 1.68 15.23 7.39 13.03 6.33 0.00 22.73 24.20 0.00 21.31 8.58 3.38 2.26 17.73 11.85 3.43 1.13 22.32 7.34 3.28 1.53 17.40 8.14 5.11 3.01 26.20 15.44 2.94 0.17 29.76 1.77 5.78 9.01 42.72 66.62 5.62 10.11 46.59 83.77 8.21 16.32 17.45 34.69 4.28 5.83 12.39 16.88 6.14 6.49
11.92 10.25 128.08 6.26
40.58 40.30
78.75 63.65 662.84 32.39
>40 % slope % Luas ( km2) 4.43 9.44 82.15 51.78 70.03 71.85 80.42 144.35 35.21 4.45 62.45 24.21 34.97 2.60 67.53 32.79 76.86 81.83 78.41 31.55 78.89 52.73 74.25 24.43 79.32 37.11 68.89 40.60 67.30 4.00 47.56 74.17 47.46 85.34 67.74 134.67 82.01 111.70 50.07 49.60
97.17 78.34 1195.12 58.40
Sumber : Ende Dalam Angka 2013
Bab II - 4
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
3. Geologi Pembagian wilayah Kabupaten Ende menurut kedalaman tanah efektif terbagi atas: 52,96 % wilayah memiliki kedalaman tanah efektif 0 – 30 cm; 11,32 % memiliki kedalaman tanah efektif 30 – 60 cm; 30,22 % memiliki kedalaman tanah efektif 60 – 90 cm; dan 5,50 % wilayah kedalaman tanah efektif diatas 90 cm. Jenis tanah di Kabupaten Ende didominasi tanah mediteran dengan bentuk wilayah volcano, dengan tekstur tanah yang terdiri atas 22,99 % tekstur tanah sedang, 57,11 % tekstur tanah kasar, 3,70 % tekstur tanah halus dan sisanya sebesar 16,90 % tidak dikategorikan. Formasi pembentukan tanah di Kabupaten Ende terdiri atas endapan pantai/alluvial, formasi Kiro, formasi Laka, formasi Nangapanda, formasi Tanahou, formasi Waihekang, granodiorit, hasil gunung api muda Iya, hasil gunung api muda Kelibara dan hasil gunung api tua Tabel 2.4. Persentase Luas wilayah menurut Tekstur Tanah per Kecamatan No.
Kecamatan Sedang 35.13 35.28 33.05 50.09 49.92 49.89
Jenis Tekstur Kasar 33.69 33.71 34.19 49.91 50.08 50.11
1 2 3 4 5 6
Nangapanda Pulau Ende Maukaro Ende Ende Selatan Ende Timur
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur Wolowaru Wolojita Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke
50.14 49.90 49.67 40.64 49.70 49.71 49.71 49.63 49.71 50.00 50.00 50.00 33.42
49.86 50.10 50.33 50.36 50.30 50.29 50.29 50.37 50.29 50.00 50.00 50.00 33.55
20 21
Detusoko Wewaria
33.30 33.35
33.56 33.61
Halus 31.18 31.01 32.67 -
Total Luas Wilayah (km2) 213.17 63.03 102.6 179.5 12.65 38.76
33.03
7.43 48.55 106.47 40.24 66.84 32.9 46.79 58.94 5.94 155.94 179.81 198.81 136.2
33.14 33.04
194.07 157.95
Sumber : Ende Dalam Angka 2013 (Kantor Pertanahan Kabupaten Ende)
4. Hidrologi Hutan lindung sepanjang bagian tengah wilayah, menyebabkan banyaknya sebaran daerah aliran sungai (DAS) dan mata air di Kabupaten Ende. Beberapa DAS besar antara lain kali Nangapanda, Kali Nangaba, Kali Wolowona, Kali Loworea, Kali Ndondo, dan Kali Lowo Lande, hampir setiap tahun mengalami banjir. Mata air tersebar pada beberapa wilayah dengan debit berkisar 4 - 17 liter/detik. Bab II - 5
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Beberapa mata air diantaranya mata air woloware, aekipa, aepana, nangapanda, ae ino, seke mele, aewanda, aemuri, kena fiko dan lio Loo telah dimanfaatkan oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) untuk pemenuhan air bersih masyarakat kota Ende, Nangapanda, Detusoko, Wolowaru dan Maurole. Beberapa mata air dalam debit yang lebih kecil dimanfaatkan untuk fasilitas air bersih perdesaan. Tabel 2.5.Daerah Aliran Sungai dan Mata Air di Kabupaten Ende No
Kecamatan
1
Nangapanda
2 3
Pulau Ende Maukaro
4 5 6 7 8
Ende Ende Selatan Ende Timur Ende Tengah Ende Utara
9
Ndona
10 11
Ndona Timur Wolowaru
12 13 14 15 16 17 18 19
Wolojita Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke Detusoko Wewaria
20 21
Nama Sungai (DAS) Lowo Nangapanda
Nama Mata Air (debit-liter/detik) Mata Air Nangapanda (10)
Keterangan PDAM Nangapanda
Lowo Bengge, Ae Molumbai, Rowo Rheo Lowo Nangaba Lowo Wolowona
Mata Air Aewanda
Manungae
Mata air Woloare (4), Mata air Aemuri (5) Mata air aepana (19), Mata air Aekipa (12)
PDAM Kota Ende
Mata Air Lia Lo’o (7), Seke Mele (-)
PDAM Wolowaru
Lowo Wolotopo dan Ngalupolo Lowo Aebai, Lowo Ria Lowo Ae Bara, Lowo Ae hepo Lowo Aebai Lowo Lise Lowo Aebara, Lowo Ria Lowo Ria Lowo bajo Lowo Ndondo, Lowo Lande Lowo Laka, Lowo Pemoria Lowo Lise, Lowo Pombo Lowo Ria Lowo Rea
PDAM Kota Ende dan Ndona
Mata air Moni (4) Mata Air Ae Ino (7)
PDAM Maurole
Mata Air Kena Fiko
PDAM Detusoko
Sumber : Ende Dalam Angka 2013
5. Klimatologi Kabupaten Ende beriklim tropis agak kering, dengan suhu rata-rata berkisar antara 22 – 330C. Curah hujan berkisar antara 0 - 549 mm/tahun, dengan tingkat intensitas hujan sedang. Jumlah hari hujan sebanyak 128 hari, dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan desember. Kelembaban udara rata-rata sebesar 80,9 gr/m3, dengan rata-rata kelembaban minimum sebesar 67 gr/m3 dan maksimum sebesar 95 gr/m3.
Bab II - 6
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
6. Penggunaan lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Ende diarahkan dengan memerhatikan Rencana Pola Ruang sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Ende Tahun 2011-2031. Secara umum meliputi kawasan lindung seluas 77.669,33 ha (37,95 %) dan kawasan budidaya seluas 126.990,72 ha (62,05 %), dengan rincian masing-masing penggunaan lahan sebagaimana disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.6 Penggunaan Lahan di Kabupaten Ende NO I
II
Penggunaan Lahan
Luas (km2)
%
Kawasan Lindung
77,669.33
37,95
1
31,689.95 24,193.34
15.48 11.82
1,958.24 5,538.37 33,295.46
0.96 2.71 16.27
26,236.67 1,971.28 4,484.47 603.04 12,683.92 390.91 12,293.01
12.82 0.96 2.19 0.29 6.20 0.19 6.01
126,990.72
62.05
12,935.72 14,365.98 9,279.23 1,935.55 38,236.64
6.32 7.02 4.53 0.95 18.68
35,290.94
17.24
6,150.63 1,186.03 7.610 204,660.05
3.01 0.58 3.72 100
Kawasan Hutan Lindung * Hutan Lindung
* Cagar Alam * Taman Nasional 2 Kawasan yang Memberi Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya * Kawasan Resapan Air * Sempadan Pantai * Sempandan Sungai * Hutan Bakau (Mangrove) 3 Kawasan Perlindungan Setempat * Kawasan Rawan Bencana Gunung Api * Kawasan Perlindungan Setempat Terhadap Gerakan Tanah Kawasan Budidaya 1 2 3 4 5 6
7
Daerah Permukiman Kawasan Kebun Campuran Lahan Penggembalaan Pertanian Lahan Basah Pertanian Lahan Kering Hutan Produksi * Hutan Produksi * Hutan Produksi Terbatas * Hutan Produksi Konversi Pertambangan TOTAL I + II
Sumber : RTRW Kabupaten Ende 2011-2031
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Ende didasarkan pada karakteristik Kabupaten Ende, dan diarahkan sesuai strategi dan kebijakan pemanfaatan pola ruang sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perda Nomor 11 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Ende Tahun 2011-2031.
Bab II - 7
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Kawasan yang berpotensi dikembangkan adalah kawasan budidaya, dengan potensi sektor meliputi pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, kehutanan dan perkebunan, industri, pariwisata dan pertambangan. Sejalan dengan konsep keberlanjutan pembangunan, pengembangan wilayah dilaksanakan dengan memerhatikan upaya pengembangan kawasan lindung, yang secara substansi diarahkan untuk pemantapan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Potensi sektor menurut rencana Wilayah Pengembangan (WP) di Kabupaten Ende adalah sebagai berikut: 1. Wilayah Pengembangan I, meliputi Kecamatan Ende, Ende Tengah, Ende Timur dan Ende Utara dan Ende Selatan, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Ende Tengah. Wilayah ini memiliki potensi pengembangan pada sektor pariwisata, perikanan dan industri. Potensi spesifik pada wilayah ini antara lain Situs Bung Karno dan peninggalan sejarah tugu Flores dan taman kota, serta panorama pantai dengan wisata kuliner. Pengembangan potensi perikanan diarahkan sebagai pusat pengumpul hasil penangkapan untuk wilayah perairan pantai selatan dengan ketersediaan dermaga pendaratan ikan dan pabrik es di Kecamatan Ende Selatan. Sektor industri kecil difokuskan pada pengembangan usaha tenun ikat dan makanan. Di wilayah ini terdapat komoditas pertanian yang memiliki nilai rasa khas yaitu ubi kayu nuabosi yang dapat dikembangkan sebagai komoditas unggulan Kabupaten Ende, selain pengembangan komoditas kelapa dan kopi, dan pemeliharaan usaha ternak kecil. 2. Wilayah Pengembangan II, meliputi Kecamatan Detusoko, Detukeli, Lepembusu Kelisoke, Ndona Timur dan Ndona, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Detusoko. Wilayah ini memiliki potensi yang dikembangkan pada sektor pariwisata, industri rumah tangga (pembuatan souvenir), pertambangan, perkebunan dan pertanian. Potensi spesifik pada wilayah ini meliputi lahan persawahan dengan keunikan pematangnya (sawah bertingkat), wisata permandian air panas detusoko, pengembangan industri rumah tangga minuman dari buah-buahan, perkampungan adat wolotopo dan wologai, serta Mumi di Desa Wologai Kecamatan Detusoko. Potensi pertanian dan perkebunan yang dapat dikembangkan adalah sayur-sayuran dan buah, tanaman biofarma (jahe), kopi, jambu mente, kemiri. Dalam rangka mendukung pengembangan industri, terdapat potensi pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi di Mutubusa Desa Sokoria Kecamatan Ndona Timur. 3. Wilayah Pengembangan III, meliputi Kecamatan Wolowaru, Wolojita, Kelimutu, Lio Timur, Ndori, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Wolowaru. Wilayah ini memiliki potensi pada sektor pariwisata, pertanian, industri dan pertambangan. Potensi spesifik pada wilayah ini adalah kawasan Taman nasional Kelimutu dengan keunikan danau tiga warnanya, diidukung potensi perkampungan adat dan industri tenun ikat khas dan souvenir, pengembangan agrowisata pada kawasan sekitar Taman Nasional Kelimutu, serta pasar tradisonal di Nduaria Kecamatan Kelimutu. Pada sektor industri berpotensi dikembangkan kawasan industri pengolahan kacang mete, dan kakao. Potensi perkebunan yang dapat dikembangkan adalah kopi dan kakao. 4. Wilayah Pengembangan IV, meliputi Kecamatan Nangapanda, Pulau Ende dan Maukaro, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Nangapanda. Wilayah ini memiliki potensi pada sektor pertambangan, pariwisata, perkebunan, dan perikanan. Bab II - 8
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Potensi spesifik wilayah yang mempunyai prospek antara lain batu hijau (Zeolit) di pesisir pantai selatan Kecamatan Nangapanda, industri agro berbasis pengelolaan hasil perikanan dan kelautan, serta wisata peninggalan benteng Portugis di Pulau Ende. Sektor pertanian dan perkebunan yang dapat dikembangkan di wilayah ini adalah kakao, kopi, kelapa dan cengkeh, serta areal sawah di Kecamatan Maukaro yang dapat dikembangkan menjadi pusat produksi padi sawah di Kabupaten Ende. Pada sektor pariwisata dapat dikembangkan wisata pantai/bahari pantai Jaga Po di Desa Kobaleba, Pantai Maukaro, dan Danau Alam Tiwu Lewu di desa Kebirangga Tengah Kecamatan Maukaro. 5. Wilayah Pengembangan V, meliputi Kecamatan Maurole, Wewaria, Kota Baru dengan Pusat WP adalah Kecamatan Maurole. Wilayah pengembangan ini mempunyai potensi pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, industri dan pertambangan. Potensi spesifik wilayah ini antara lain padi sawah mengingat ketersediaan jaringan irigasi teknis yang cukup memadai, jambu mente, serta potensi pengembangan ternak sapi, kerbau dan kuda. Pada sektor pariwisata dikembangkan wisata pantai seperti Ena bara dan pantai Maurole, serta Danau Alam Tiwusora dan Danau Bou. Wilayah ini berpotensi dalam pengembangan industri berbasis pertanian dan perkebunan, mengingat ketersediaan suplai energi listrik (PLTU Ropa) dan berada pada jalur jalan strategis nasional Pantura Flores.
Pengembangan potensi wilayah di Kabupaten Ende tersebut diatas sejalan dengan kebijakan pengembangan wilayah nasional, Provinsi NTT , serta kabupaten Sikka dan Kabupaten Nagekeo sebagai kabupaten yang berbatasan langsung , yang meliputi: a. Kebijakan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang menempatkan sektor pariwisata dan ketahanan pangan sebagai sektor unggulan pada koridor V; b. Dalam skala wilayah nasional, Kota Ende merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), yang didukung kebijakan pengembangan Bandara Haji Hasan Aroeboesman sebagai Bandar Udara Pengumpul Skala Tersier, serta termasuk dalam Kawasan Andalan Ende-Maumere, dan Kawasan Lindung Nasional Kelimutu; c. Dalam skala regional provinsi NTT, termasuk dalam Wilayah Pengembangan II, dengan fokus pengembangan pada kawasan pesisir dan kota pelabuhan, dengan arahan fungsi sebagai pusat perdagangan, pendidikan, kesehatan, pelayanan transportasi, pelayanan pariwisata dan agribisnis; d. Kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Sikka, di wilayah Kecamatan Mego yang diarahkan pada pengembangan hutan produksi, serta Kecamatan Magepanda dengan arahan pengembangan di bidang pertanian, dan peternakan (lahan penggembalaan), yang sesuai dengan arah kebijakan pengembangan di wilayah Kecamatan Lio Timur dan Kotabaru; e. Kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Nagekeo, di wilayah Kecamatan Wolowae yang diarahkan pada pengembangan kawasan hutan lindung di Desa Tendatoto, dan kawasan pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, kebun campuran di Desa Tendakinde, yang sesuai dengan arah kebijakan pengembangan di wilayah Kecamatan Nangapanda dan Maukaro.
Bab II - 9
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.1.3 Kawasan Rawan Bencana Alam Karakteristik Kabupaten Ende dilihat dari berbagai aspek seperti geologi, geografis, morfologi, topografi, iklim dan jenis tanah adalah daerah yang rawan bencana. Berbagai jenis bencana, baik bencana alam (gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, gelombang pasang, angin puting beliung, debris flow dan kekeringan) maupun bencana non alam (penyakit/ KLB, penyakit/ hama tanaman, kebakaran) selalu menjadi ancaman di wilayah Kabupaten Ende. a) Gempa Bumi Kabupaten Ende dikenal sebagai salah satu lokasi rawan gempa di Indonesia. Daerah ini mempunyai pertumbuhan penduduk yang cepat, termasuk bangunan khususnya di Kota Ende dan sekitarnya. Sejumlah gempa bumi yang merusak telah menghantam daerah ini antara lain gempa bumi Maumere tahun 1989 dan 1992. Gempa bumi di Kabupaten Ende umumnya diakibatkan oleh saling bergeseknya tepian zona subduksi atau jalur patahan (fault) aktif. Intensitas maksimum suatu gempa bumi dianggap merusak yang dapat dicatat di daerah ini adalah antara skala VIII dan IX - (MMI) Scale. Tabel 2.7 Zonasi Ancaman Gempa di Kabupaten Ende Zonasi
Wilayah Kecamatan
Gambaran Bahaya Gempa Bumi
Bahaya Gempa sangat Tinggi
Ende, Ndona, Detusoko, Wewaria, Maurole, Detukeli dan maurole
Bahaya Gempa Tinggi
Nangapanda, Maukaro, Ende dan Ende Utara
Bahaya/kerentanan gempa Sedang
Maukaro, Ende , Detusoko, Wewaria, Maurole, Detukeli dan Kotabru
Goncangan tanah kuat, patahan gempa, gerakan tanah (jatuhan tanah dan batuan), retakan tanah dan lukuifaksi Goncangan tanah kuat, patahan gempa, gerakan tanah (jatuhan tanah dan jatuhan batuan, jatuhan bahan rombakan, lincuran rombakan), retakan tanah dan likuifaksi Goncangan tanah sedang, retakan tanah dan patahan gempa, serta likuifaksi
Bahaya Gempa Sedang-Rendah
Ende Utara, Ende Timur, Ende Tengah, Ende Selatan, Ndona, Ndona Timur, Wolowaru, Wolojita, Lio Timur, Ndori, Detusoko, Kelimutu, Wewaria, Maurole, Kotabaru Bahaya Gempa Nangapanda, Maukaro, Ende , Ende Utara, Rendah Ende Timur, Ende Tengah, Ende Selatan, Ndona, Ndona Timur, Wolowaru, Wolojita, Lio Timur, Ndori, Detusoko, Kelimutu, Wewaria, Maurole, Kotabaru Sumber : RTRW Kabupaten Ende 2011-2031
Goncangan tanah, gerakan tanah (jatuhan batuan, rayapan tanah, glinciran rombakan) Goncangan tanah, retakan tanah dan gerakan tanah
b) Tsunami dan Gelombang Pasang Potensi rawan bencana tsunami/gelombang pasang terjadi pada hampir seluruh wilayah pesisir pantai kabupaten Ende. Tsunami terkait erat dengan tingginya ancaman gampa bumi di Kabupaten Ende. Wilayah yang mempunyai potensi bencana tsunami/gelombang pasang di Kabupaten Ende antara lain:
Bab II - 10
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.8 Wilayah Ancaman Tsunami/Gelombang Pasang di Kabupaten Ende No
Kecamatan
1
Nangapanda
2
Pulau Ende
3 4
Ende Ende Selatan
5 6 7
Ende Utara Ende Timur Ndona
8 9 10
Wewaria Maukaro Maurole
11 12 13 14
Kotabaru Wolowaru Lio Timur Ndori
Desa/Kelurahan Desa Bheramari, Desa Raporendu, Desa Ondorea, Desa Ondorea Barat, Kelurahan Ndorurea, Desa Ndorurea 1, Desa Nggorea, dan Desa Penggajawa. Desa Puutura, Desa Rorurangga, Desa Rendoraterua, Desa Aejeti, Desa Ndoriwoy, Desa Redodori dan Desa Paderape Desa Rukuramba Kelurahan Rukun Lima, Kelurahan Mbongawani, Tetandara, Paupanda dan Kelurahan Tanjung Kelurahan Kotaraja, Kotaratu, Desa Borokanda, dan Desa Gheogoma Kelurahan Mautapaga Desa Nanganesa, Wolotopo, Desa Wolotopo Timur, Desa Ngalupolo, Desa Reka, Desa Nila, Desa Kekasewa, Desa Ngaluroga Desa Aemuri, Desa Mukusaki, Desa Ekoae, dan Desa Wewaria Desa Magekapa, Desa Kobaleba, Desa Kebirangga, dan Desa Nabe Desa Aewora, Desa Watukamba, Desa Ranakolo, Desa Ranakolo Selatan, Desa Maurole, Desa Mausambi, dan Desa Keliwumbu Desa Loboniki dan Desa Kotabaru Desa Mbuliwaralau Desa Hobatua Desa Maubasa, Desa Maubasa Timur dan Desa Serandori
Sumber : RTRW Kabupaten Ende 2011-2031
c) Letusan Gunung Berapi Terdapat dua gunung api aktif di Kabupaten Ende yaitu Gunung Iya dan Gunung Kelimutu, yang memberi ancaman pada wilayah sekitarnya yaitu Kecamatan Ende Selatan, Ende Tengah, Ende Utara, Ende Timur, Ndona Timur, Detusoko, Wolowaru, Kelimutu dan Wolojita d) Debris Flow Debris Flow adalah campuran air dan tanah, bongkahan batu dan kerikil yang turun meluncur melalui celah-celah aliran. Penyebab terjadinya debris flow selalu dipicu oleh turun hujan yang sangat lebat mengikuti alur jurang, anak sungai dan dasar aliran. Dengan kondisi topografi wilayah dan banyaknya alur jurang, anak sungai dan dasar aliran, seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Ende berpotensi mengalami debris flow, kecuali Kecamatan Ende Tengah e) Banjir Banjir adalah peningkatan debit air di atas kondisi normal yang melebihi daya tampung badan alirnya (sungai dan anak sungai) karena terjadinya hujan yang sangat lebat dan akhirnya melanda daerah yang dekat dengan sungai dan terletak bagian bawah. Sebagian besar sungai berpotensi banjir, terutama kali Wolowona, kali Nangaba, kali Nangapanda, dan Kali Loworea. f) Tanah Longsor Dengan keadaan topografi merupakan perbukitan dan pegunungan, sebagian besar wilayah Kabupaten Ende merupakan daerah rawan longsor. Bab II - 11
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bahaya ancaman longsor yang dominan adalah longsoran pada badan jalan. Ancaman terhadap perumahan relatif kecil, namun perlu mendapat perhatian sebagai akibat pertumbuhan permukiman yang tidak dikendalikan secara baik, seperti beberapa lokasi di wilayah Kelurahan Paupire Kecamatan Ende Tengah. g) Kekeringan Kekeringan sering terjadi di wilayah Kabupaten Ende yang merupakan daerah semiarid yakni musim hujan lebih pendek dan musim kemarau lebih panjang. Musim hujan berlangsung selama 3-4 bulan (desember - maret) dan musim kemarau selangsung selama 8-9 bulan (april - nopember). Berdasarkan hasil analisis, kecamatan dengan ancaman kekeringan tinggi adalah kecamatan Pulau Ende, kecamatan dengan ancaman kekeringan sedang meliputi kecamatan Wewaria, Maukaro, Maurole, Kotabaru, dan Ndori dan kecamatan dengan ancaman kekeringan rendah antara lain Kecamatan Nangapanda, Ende, Ende Selatan, Ende Utara, dan Ende h) Angin Ribut Angin sering terjadi tiap tahun di wilayah Kabupaten Ende. Berdasarkan hasil analisis, seluruh kecamatan di Kabupaten Ende tergolong dalam ancaman angin ribut rendah. Daerah yang pernah mengalami angin ribut antara lain Kecamatan Detukeli, Wewaria, Wolojita, Pulau Ende, Kelimutu, Ende, dan Maurole 2.1.4 Demografi a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Ende sampai akhir tahun 2012 mencapai 269.629 jiwa terdiri atas 127.957 jiwa (47,46%) penduduk laki-laki dan 141.672 jiwa (52,54%) penduduk perempuan. Jika dibanding dengan data hasil Sensus Penduduk 2010 (SP 2010), terjadi peningkatan sebesar 9.024 jiwa dari keadaan 260.605 jiwa, atau mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 2,95% pada kurun waktu 2 tahun terakhir. Dengan memerhatikan trend data pertumbuhan penduduk berdasarkan hasil SP 2010, pada tahun 2019 atau akhir periode rencana, diproyeksikan jumlah penduduk Kabupaten Ende mencapai 298.834 jiwa (asumsi rata-rata pertumbuhan sebesar 1,48%). Tabel 2.9 Jumlah, Laju dan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Tahun Sensus Penduduk 1980 Sensus Penduduk 1990 Sensus Penduduk 2000 Tahun 2008 Tahun 2009 Sensus Penduduk 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Bab II - 12
Jumlah penduduk (jiwa) 201.600 218.800 232.300 254.604 258.658 260.605 261.903 269.629 Rata-rata Pertumbuhan
Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 1,30 0,82 0,62 1,45 1,59 1,16 0,50 2,95 1,48
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tahun
Jumlah penduduk (jiwa)
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
278.538 282.660 286.844 291.089 295.397 299.769 304.206
Asumsi proyeksi menggunakan ratarata pertumbuhan sebesar 1,48. Referensi data terakhir Jumlah Penduduk Tahun 2013 sebesar 278.538 (Registrasi Penduduk akhir Tahun 2013)
Tahun 2013 Proyeksi 2014 Proyeksi 2015 Proyeksi 2016 Proyeksi 2017 Proyeksi 2018 Proyeksi 2019 Sumber : Data BPS Ende (diolah)
b. Distribusi dan Komposisi Penduduk Berdasarkan data SP 2010, secara kewilayahan penduduk Kabupaten Ende terkonsentrasi di daerah perkotaan (± 34,43 %), terutama di Kecamatan Ende Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa perkotaan masih merupakan daya tarik utama bagi penduduk, baik dari desa maupun masyarakat luar wilayah untuk mencari pekerjaan, bersekolah, serta aktifitas kegiatan lain. Realitas perkembangan fasilitas pendidikan (tinggi), serta usaha jasa dan perdagangan turut memengaruhi perkembangan penduduk di Kota Ende. Penduduk terbesar berada di Kecamatan Ende Tengah , disusul Kecamatan Ende Selatan dan Nangapanda, sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Ndona Timur. Dengan luas wilayah 2.046 km2, tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Ende (SP 2012) adalah sebesar 127 jiwa/km2. Kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Ende Tengah (3.761 jiwa/km2), sedangkan yang paling jarang adalah Kecamatan Detukeli dengan tingkat kepadatan 32 jiwa/km2 . Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (sex ratio) keadaan tahun 2012 adalah sebesar 90. Tabel 2.10 Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Ende (SP 2010) No.
Kecamatan
Total Luas Wilayah (km2)
Jumlah Penduduk 2010 P Total 93.43 10.489 19.832 3.374 3.593 6.967
Kepadatan (2010)
Ratio
93 111
89 94
1 2
Nangapanda Pulau Ende
3 4
Maukaro Ende
102.6 179.5
3.706 6.909
4.048 8.153
7.754 15.062
76 84
92 85
5 6
Ende Selatan Ende Timur
12.65 38.76
12.006 9.652
11.863 10.156
23.869 19.808
1887 511
101 95
7 8
Ende Tengah Ende Utara
7.43 48.55
13158 8.614
14784 9.486
27942 18.100
3761 373
89 91
9 10
Ndona Ndona Timur
106.47 40.24
5.790 2.381
6.602 2.681
12.392 5.062
116 126
88 89
11 12
Wolowaru Wolojita
66.84 32.9
7.328 2.833
8.723 3.367
16.051 6.200
240 188
84 84
Bab II - 13
213.17 63.03
L
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No.
Kecamatan
Total Luas Wilayah (km2)
L
Jumlah Penduduk 2010 P Total
Kepadatan (2010)
Ratio
13 14 15 16
Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole
46.79 58.94 5.94 155.94
3361 2.932 2.259 5.506
3872 3.567 2.869 5.890
7.233 6.499 5.128 11.396
155 110 863 73
87 82 79 93
17 18
Kotabaru Detukeli
179.81 198.81
4.931 3.106
5.147 3.243
10.078 6.349
56 32
96 96
19 20 21
Lepembusu Kelisoke Detusoko Wewaria
136.2 194.07 157.95
2.505 6.072 8.059
2.813 7.001 8.433
5.318 13.073 16.492
39 67 104
89 87 96
2.046.59 2.046.59 2.046.59
123,825 123.122 127.957
136,780 138.781 141.672
260,605 261.903 269.629
127 128 132
91 89 90
Total 2010 Total 2011 Total 2012 Sumber : Data BPS Ende (diolah)
Kepadatan penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh berbagai aspek, antara lain laju pertumbuhan penduduk alamiah, tingkat kematian bayi (IMR), tingkat kematian ibu (MMR), tingkat migrasi (masuk dan keluar), jumlah kelahiran dan jumlah kematian. Gambaran aspek yang memengaruhi pertumbuhan penduduk di Kabupaten Ende dari tahun 2008- 2011, sebagai berikut: Tabel 2.11 .Aspek yang mempengaruhi Kepadatan Penduduk di Kabupaten Ende Tahun 2008-2011 Aspek yang memengaruhi Pertumbuhan penduduk Laju Pertumbuhan Alamiah Penduduk (%/Tahun) Tingkat Kematian Bayi (IMR) Tingkat Kematian Ibu (MMR) Tingkat Migrasi (Masuk/Keluar) 1). Jumlah Migrasi Masuk 2). Jumlah Migrasi Keluar Jumlah Kelahiran Jumlah Kelahiran Laju Pertumbuhan Alamiah Penduduk (%/Tahun)
2008 '1.45 '80 '8 '2.178 '1.517 '.661 '1.287 '597 '1.45
2009 '1.59 '28 '11 '7.610 '4.637 '2.973 '2.552 '1.645 '1.59
2010 '1.16 '28 '11 '1.16
2011 0,5 '29 '9 '1.792 '1.066 '726 '876 '571 '
Selanjutnya berdasarkan struktur umur, penduduk Kabupaten Ende sebagian besar penduduk berada pada usia produktif. Data SP 2010 menunjukan bahwa penduduk usia 15 – 59 tahun sebesar 150.654 (57,81 %), diikuti usia kurang dari 15 tahun sebesar 86.774 (33,3 %), dan dan penduduk lansia 60 tahun atau lebih sebesar 23.177 (8,89 %). Hal ini mengindikasikan bahwa penduduk Kabupaten Ende mengarah pada era penduduk usia tua (ageing population) karena persentase jumlah penduduk lansia berada diatas 7 persen. Disisi lain terkait tingginya persentase penduduk usia di bawah 15 tahun dan usia produktif berimplikasi pada beban investasi sosial untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anak-anak dan tuntutan kesempatan kerja pada waktu-waktu mendatang.
Bab II - 14
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Kabupaten Ende Menurut Kelompok Umur (Sensus Penduduk 2010) No.
Kelompok Usia
Jumlah Penduduk Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
0–4 5–9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39
14.705 15.171 14.894 12.242 9.5 8.597 7.717 7.483
13.808 14.16 14.036 12 10.928 10.373 9.769 9.752
28.513 29.331 28.93 24.242 20.428 18.97 17.486 17.235
9 10 11 12
40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59
6.81 6.371 5.474 4.222
9.162 8.251 7.041 4.962
15.972 14.622 12.515 9.184
13 14 15 16
60 – 64 65 – 69 70 – 74 75 + Jumlah
3.423 2.888 2.11 2.218 123.825
4.151 3.256 2.418 2.713 136.78
7.574 6.144 4.528 4.931 260.605
Pembagian Struktur Umur (jiwa)
%
86.774
33.30%
150.654
57.81%
23.177
8.89%
260.605
100%
Sumber Data: BPS Kab. Ende, Sensus Penduduk 2010 (diolah)
Komposisi penduduk menurut pekerjaan menunjukan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Ende bekerja pada sektor primer (pertanian) dengan porsi 45,79%, diikuti sektor jasa-jasa sebesar 31,22% dan manufaktur sebesar 22,99 %. Tabel 2.13 Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas) menurut Lapangan Pekerjaan (2012) Lapangan Pekerjaan 1. 2. 3.
Pertanian Manufaktur Jasa Total
Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan 33.323 24.714 5.142 23.990 23.854 15.714 62.319 64.418
Jumlah 58.037 29.132 39.568 126.737
Sumber Data: BPS Kab. Ende, Indikator Ekonomi 2012
Bab II - 15
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1. Produk Dosmestik Regional Bruto Besaran produksi barang dan jasa di Kabupaten Ende yang ditunjukan dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sampai dengan keadaan tahun 2012 mencapai 2,2 Triyun, dengan nilai pertambahan dalam kisaran 13% - 15 %. Nilai produksi tanpa perhitungan kenaikan harga yang ditunjukan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 mencapai 868 Milyar, dengan trend pertumbuhan meningkat dari keadaan 5,06 % pada tahun 2010 menjadi 5,86% pada tahun 2012. Tabel 2.14. Nilai, Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Ende kurun waktu 2010-2012 Uraian Nilai PDRB (Milyard Rupiah) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000 Perkembangan PDRB ADHB (%) Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 (%)
2010
Tahun 2011*)
2012**)
1.708,5 795,3 13,04 5,06
1.929,1 837,1 12,91 5,25
2.219,7 886,2 15,01 5,86
Sumber : PDRB Menurut Penggunaan 2012 (BPS Ende)
Secara sektoral perekonomian Kabupaten Ende didominasi sektor pertanian, yang memberikan konstribusi 32,85 % dari PDRB Kabupaten Ende, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (23,23 %) serta sektor jasa-jasa (22,81 %). Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir peranan sektor pertanian terus mengalami penurunan dalam nilai. Hal ini mengindikasikan bahwa secara bertahap perekonomian di Kabupaten Ende sudah mengarah kepada struktur jasa (sektor perdagangan, hotel dan restaurant serta jasa-jasa). Data menunjukan bahwa perkembangan kontribusi sektor perdagangan, Hotel dan restauran terus meningkat yaitu dari 22,21 % pada tahun 2009, meningkat cukup signifikan menjadi 26,77 % tahun 2011, meskipun kembali menurun pada tahun 2012. Sektor jasa perkembangan relatif stabil pada kisaran 22 % kontribusi bagi perekonomian Kabupaten Ende. Tabel 2.15. Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Ende ADHB kurun waktu 2009 – 2012 Sektor
2009 34,37 1,38 1,65
2010 33,56 1,39 1,66
2011 33,64 1,31 1,56
2012 32,85 1,34 1,59
4. Listrik dan Air Bersih
0,48
0,49
0,46
0,50
5. Bangunan/Kontruksi
7,00
6,96
6,46
7,15
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
22,21
22,82
26,77
23,23
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDRB
6,00 4,69 22,22
5,71 4,81 22,61
5,09 4,65 22,19
5,64 4,83 22,81
1. Pertanian 2. Pertambangan dan penggalian 3. Industri Pengolahan
100
100
100
100
Sumber : PDRB Kabupaten Ende menurut Kecamatan 2008-2012
Bab II - 16
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Dari sisi pertumbuhan terjadi fluktuasi pertumbuhan pada hampir semua sektor setiap tahunnya. Data tahun 2012 menunjukan terjadi pertumbuhan signifikan pada sektor industri dan pengolahan. Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2012 sebesar 11,73% (tertinggi), dari keadaan 2,98% pada tahun 2011. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun nilai riil produksi relatif kecil, dalam jangka panjang sektor ini merupakan sektor yang mempunyai potensi untuk dikembangkan. Salah satu alternatif yang harus ditempuh adalah dengan mengembangkan industri pengolahan yang berskala sedang melalui pemberdayaan industri rumahtangga berskala kecil dan menengah. Tabel 2.16. Laju Pertumbuhan masing-masing Sektor Ekonomi Kabupaten Ende 2008- 2012 1. Pertanian
Sektor
2008 3,12
2009 3,51
2010 3,67
2011 3,64
2012 4,55
2. Pertambangan dan penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik dan Air Bersih
3,37 4,35 2,51
3,69 3,61 6,78
3,75 2,93 7,60
3,79 2,98 9,14
3,82 11,73 6,59
5. Bangunan/Kontruksi
3,96
3,31
0,99
3,88
9,68
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
5,52
5,68
5,71
5,77
5,83
7. Pengangkutan dan Komunikasi
7,15
6,18
6,83
7,34
7,14
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
5,03
6,03
6,42
8,27
5,57
9. Jasa-jasa
6,71
6,91
7,19
6,68
6,16
4,82
5,00
5,04
5,28
5,86
PDRB Sumber : PDRB Kabupaten Ende menurut Kecamatan 2008-2012
Perekonomian Kabupaten Ende berdasarkan kewilayahan masih didominasi pada wilayah perkotaan. Pada tahun 2012, 4 (empat) wilayah perkotaan menyumbang kurang lebih 58,86% PDRB Kabupaten Ende. Kecamatan Ende Selatan merupakan penyumbang terbesar dengan kontribusi 18,42 %, disusul Kecamatan Ende Tengah sebesar 16,69 %, Kecamatan Ende Timur sebesar 12,04 % dan Kecamatan Ende Utara sebesar 11,77 %. Kecamatan Ndori dan Ndona Timur merupakan kecamatan dengan kontribusi paling kecil masing-masing sebesar 1,07 % dan 1,19 %. Tabel 2.17. Kontribusi PDRD ADHB masing-masing Kecamatan kurun waktu 2008-2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bab II - 17
Kecamatan Nangapanda Pulau Ende Maukaro Ende Ende Selatan Ende Timur Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur
2008 5.52 1.81 2.08 2.85 16.67 11.71 15.42 12.40 3.23 1.45
2009 5.41 2.03 2.10 2.79 16.23 12.31 16.21 12.07 3.09 1.39
PDRB ADHB (tahun) 2010 2011 5.31 5.35 2.07 2.15 1.99 1.91 2.66 2.64 16.45 17.80 12.69 12.04 16.37 16.69 12.18 11.77 2.94 2.92 1.33 1.26
2012 5.28 2.21 1.83 2.46 18.42 11.97 16.82 11.65 2.73 1.19
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Kecamatan
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Wolowaru Wolojita Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke Detusoko Wewaria Total
2008 4.43 2.41 1.83 1.73 1.29 3.22 3.51 1.46 0.00 3.52 3.44 100
2009 4.37 2.33 1.85 1.72 1.27 3.09 3.37 1.45 0.00 3.48 3.44 100
PDRB ADHB (tahun) 2010 2011 4.11 4.06 2.21 2.18 1.74 1.67 1.62 1.56 1.20 1.16 2.91 2.93 3.15 3.05 1.38 1.32 1.13 1.06 3.25 3.22 3.30 3.27 100 100
2012 3.87 2.08 1.60 1.52 1.07 2.91 3.23 1.27 1.03 3.26 3.59 100
Sumber : PDRB Kab. Ende menurut Kecamatan (diolah)
Berdasarkan PDRB Penggunaan, 84% perekonomian Kabupaten Ende digunakan untuk komsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga, Lembaga Swasta Nirlaba (LNPRT) dan pemerintah. Investasi memberi andil kurang lebih 34%, sedangkan ekspor menunjukan nilai negatif. Meskipun menunjukan kenaikan setiap tahunnya, nilai investasi di Kabupaten Ende belum memberi sumbangan signifikan pada perekonomian Kabupaten Ende. Nilai negatif pada komponen ekspor menunjukan bahwa barang dan jasa yang berasal dari luar wilayah lebih banyak dibanding yang dikirim ke luar wilayah Kabupaten Ende. Pada tahun 2010 neraca perdagangan Kabupaten Ende minus 317,5 milyar rupiah kemudian pada tahun 2011 meningkat sebesar 10,24 % sehingga menjadi minus 350 milyar rupiah, dan berlanjut pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 15,62% sehingga menjadi minus 404,7 milyar rupiah. Secara regional, perekonomian Kabupaten Ende menyumbang relatif kecil terhadap ekonomi provinsi NTT. Komponen komsumsi menyumbang 5,29% terhadap komsumsi ekonomi NTT. Demikian pula komponen investasi yang menyumbang sebesar 9,74% dan nilai ekpor sebesar 5,67% dari nilai barang dan jasa provinsi NTT. Data perbandingan PDRB penggunaan Kabupaten Ende dan Provinsi NTT disajikan pada tabel berikut. Tabel . 2.18. PDRB Penggunaan Kabupaten Ende ADHB Tahun 2010-2012 (Milyar Rupiah) Jenis Penggunaan 2010 Komsumsi (RT+LNPRT+Pemerintah) Investasi (PMTB + Perubahan Stok/Inventori) Ekspor Netto PDRB
Kabupaten Ende 2011*) 2012**)
2010
Provinsi NTT 2011*) 2012**)
1.394,2
1.600,9
1.864,8
26.654,6
30.752,9
34.589,8
631,8
678,2
759,6
6.623,2
7.811,4
7.796,4
-317,5 1.708,5
-350 1.929,1
-404,7 2.219,7
-5.531,5 27.746,3
-7.342,8 31.221,5
-7.132,8 35.253,4
Keterangan: *) angka sementara **) angka sangat sementara
Bab II - 18
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2. PDRB dan Pendapatan Perkapita PDRB Perkapita Kabupaten Ende dari tahun 2008 – 2012 terus mengalami peningkatan. PDRB Perkapita Kabupaten Ende pada tahun 2012 sebesar 8,3 juta rupiah, melampaui rata-rata PDRB perkapita provinsi NTT. Demikian pula Pendapatan Perkapita Kabupaten Ende sebesar 7,87 juta rupiah, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Pendapatan Perkapita Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 6,73 juta rupiah. Tabel 2.19 Rata-Rata PDRB dan Pendapatan Perkapita Ende dan NTT Tahun 2008 – 2012 TAHUN
2008 2009 2010 2011*) 2012**)
KABUPATEN ENDE PDRB Pendapatan Perkapita (Rp) Perkapita (Rp) 5 236 107 4 968 246 5 852331 5 543 192 6 560 288 6 201 479 7 706 151 7 292 945 8.316.943 7.870.985
NUSA TENGGARA TIMUR PDRB Pendapatan Perkapita (Rp) Perkapita (Rp) 4 803 981 5 257 496 5 922 242 6 532 922 7.249.036
4 502 908 4 914 835 5 521 419 6 073 767 6.727.580
Sumber : Buku PDRB Kabupaten Ende Menurut Kecamatan 2010 – 2012
3. Laju inflasi Sejak mengalami inflasi dua digit pada keadaan 17,10 pada tahun 2005, laju inflasi kota Ende kurun waktu 2006-2007 berangsur-angsur menurun di bawah dua digit masingmasing sebesar 7,62 persen dan 8,59 persen. Meskipun kembali meningkat pada tahun 2008 pada angka 13,53 persen atau naik sebesar 4,94 persen dari tahun sebelumnya; pada tahun 2009 kembali normal pada keadaan 5,43 persen, kemudian menurun menjadi 5,06 persen pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 semakin membaik pada keadaan 3,86 persen. Pada tahun 2012 laju inflasi meningkat menjadi 8,2%. Tabel 2.20 Inflasi Kota Ende Menurut Kelompok Pengeluaran Tahun 2007 – 2012 Kelompok Umum Bahan Makanan Makanan jadi, minuman dan rokok Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, rekreasi dan olahraga Transportasi dan komunikasi
2007 8,59 17,34 8,52 4,96 4,17 2,78 8,45 0,01
2008 13,53 13,63 15,24 11,87 7,82 2,06 8,45 26,87
2009 5,43 13,7 9,6 1,00 2,8 1,93 0,3 -5,00
2010 5,06 9,77 5,55 2,94 1,44 1,02 0,00 0,16
2011 3,86 -1,44 7,23 13,53 6,52 2,98 0,19 0,33
2012 8,2 15,46 5,84 5,25 2,9 7,95 0,51 0,82
Sumber : BPS Kab, Ende (dihitung dari perkembangan Harga Bulanan)
4. Angka Kemiskinan Pada tahun 2002 tingkat kemiskinan sebesar 21,91%, selanjutnya berfluktuasi pada kisaran 20-24 persen, dan kondisi terakhir Tahun 2012 sebesar 20,71%. Secara khusus pada kurun waktu 2008-2011 terjadi penurunan angka kemiskinan cukup signifikan, yaitu dari angka 24,87% menjadi 20,37%, dimana terjadi pengurangan 3.000 penduduk miskin dari keadaan 57.500 jiwa menjadi 54.500 jiwa. Upaya yang dilakukan pemerintah melalui program-program penanggulangan kemiskinan memberikan andil yang sangat besar atas penurunan angka kemiskinan. Bab II - 19
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Selanjutnya pada pada tahun 2012 kembali terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin yaitu dari 54.500 jiwa atau 20,37% pada tahun 2011 menjadi 55.300 jiwa atau 20,71% pada tahun 2012. Peningkatan ini sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk yang mengalami kenaikan signifikan kurun waktu 2 tahun terakhir sejak Sensus Penduduk 2010. Oleh karena pada masa mendatang, penurunan angka kemiskinan harus disertai dengan pengendalian jumlah kelahiran dan peningkatan akurasi data, sehingga intervensi kebijakan lebih tepat sasaran. Selain itu inflasi sebagai akibat kenaikan BBM dan hambatan distribusi barang/jasa turut memberikan andil, mengingat banyaknya penduduk yang berada pada kategori hampir miskin.
Gambar 2.1. Grafik Analisis Perbandingan Antar Waktu (Time Series) Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Ende Tahun 2003-2012 (Susenas, 2012)
Berdasarkan distribusi masing-masing kecamatan, terlihat bahwa kecamatan dengan penduduk miskin terbanyak adalah Kecamatan Nangapanda, sedangkan yang terkecil berada di kecamatan Ende Timur dan Maukaro. Data sebaran ini harus menjadi perhatian dalam perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Ende. Tabel 2.21 Jumlah penduduk Miskin masing-masing Kecamatan Tahun 2012 No 1 2 3 4 5 6
Bab II - 20
Kecamatan Nangapanda Pulau Ende Maukaro Ende Ende Selatan Ende Timur
Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) 9.940 5.151 2.775 8.629 6.441 2.523
Persentase (%) 8,69 4,50 2,43 7,54 5,63 2,21
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kecamatan Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur Wolowaru Wolojita Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke Detusoko Wewaria Total
Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) 2.837 6.891 6.247 3.193 8.970 3.899 4.766 3.239 2.854 5.986 5.566 4.194 4.058 6.901 9.328 114.388
Persentase (%) 2,48 6,02 5,46 2,79 7,84 3,41 4,17 2,83 2,50 5,23 4,87 3,67 3,55 6,03 8,15 100
Sumber : Laporan Tim Koordinasi Kemiskinan Daerah
5. Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan Kemiskinan Selama kurun waktu 2008-2011 indeks kedalaman kemiskinan kabupaten Ende terus mengalami penurunan. Indeks kedalaman kemiskinan Kabupaten Ende pada tahun 2012 adalah 3,69%. Peningkatan pengeluaran penduduk miskin semakin mendekati garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan juga semakin mengalami penurunan. Pada tahun 2012 indeks keparahan kemiskinan Kabupaten Ende adalah 0,89%. Penurunan indeks keparahan kemiskinan ini berarti ketimpangan pengeluaran antara penduduk miskin semakin berkurang.
Gambar 2.2. Grafik Indeks kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Kabupaten Ende
Bab II - 21
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks pembangunan manusia menggambarkan komposit indikator Angka Melek Huruf, Rata-Rata Lama Sekolah, Usia Harapan Hidup dan Pengeluaran Riil Yang Disesuaikan. Perkembangan IPM Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data terakhir tahun 2012 IPM Kabupaten Ende sebesar 68,08, meningkat dari keadaan 67,11 tahun 2012 dan 67,58 pada tahun 2011. Kondisi ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas hidup penduduk Kabupaten Ende dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pengeluaran belanja untuk memenuhi kebutuhan hidup layak. IPM Kabupaten Ende menempati peringkat 9 (Sembilan) dari 23 kabupaten/kota di NTT. Tabel 2.22 Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Ende 2010-2012 No 1 2 3 4
Indikator Usia Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaaran riil yang disesuaikan IPM
2010 64,82 93,52 7,38 603.270 67,11
2011 65,05 93,96 7,39 606.310 67,58
2012 65,29 94 7,55 609.480 68,08
Sumber: Inkesra 2013 (Publikasi BPS Ende 2013)
2. Angka Melek Huruf Angka melek huruf penduduk Kabupaten Ende sesuai publikasi BPS sampai dengan tahun 2012 sebesar 94% atau sebanyak 6 persen penduduk usia >15 tahun masih buta huruf. Selanjutnya data laporan terakhir Dinas PPO dalam LKPJ menunjukan peningkatan sampai dengan 97 persen pada Tahun 2013. 3. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Ende Tahun 2004 dan Tahun 2008 bervariasi untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK. Pada tingkat SD/MI terus mengalami penurunan, disisi lain untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK menunjukan trend yang terus meningkat selama kurun waktu 2009-2013. Sementara itu sejalan dengan APK, Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Ende mengalami fluktuasi dalam kurun waktu tahun 2008-2012 dan menunjukan trend yang sama. Data APK dan APM Kabupaten Ende kurun waktu 2009-2013 disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.23. APK dan APM SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK di Kabupaten Ende Tahun 2009-2013 No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenjang Pendidikan APK SD/MI APK SMP/MTs APK SMA/MA/SMK APM SD/MI APM SMP/MTs APM SMA/MA/SMK
2009 118,48 73,72 70,27 100,46 56,25 40,65
2010 125,35 98,72 90,64 124,34 64,33 40,87
2011 126,10 98,80 91,53 104,32 68,86 57,89
2012 119,76 102,37 101 98,69 64,52 75,13
2013 117,24 101,11 109 98 67 75
Sumber: LKPJ Dinas PPO Kab.Ende Tahun 2013 Bab II - 22
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
4. Angka Putus Sekolah Angka Putus sekolah di Kabupaten Ende pada semua jenjang pendidikan selama kurun waktu 2009-2013 mengalami fluktuasi. Data menunjukan pada tahun 2012 terjadi kecenderungan meningkatnya angka putus sekolah (APs). Gambaran keseluruhan APs sebagaimana disajikan pada tabel berikut. Tabel. 2.24. Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK No 1. 2. 3. 4
Jenjang Pendidikan APs SD/MI APs SMP/MTs APs SMA/MA APs SMK
2009 0,51 1,15 0,89 1,44
2010 0,9 0,02 0,1 -
2011 0,38 0,02 0,10 -
2012 0,6 0,65 1,32 1,12
2013 0,5 0,61 1,25 1,09
Sumber: LKPJ Dinas PPO Kab.Ende Tahun 2013
5. Angka Pendidikan yang ditamatkan Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, kondisi sumber daya manusia Kabupaten Ende masih jauh dari harapan. Data menunjukan bahwa sebagian besar penduduk atau 25,53% hanya menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD). Penduduk yang menamatkan pendidikan SLTP sebesar 14,09 %, SLTA sebesar 18,98%, dan menamatkan pendidikan tinggi hanya sebesar 6,07%. Tabel. 2.25. Persentase Penduduk Kabupaten Ende berumur 10 tahun ke atas menurut Ijazah tertinggi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jenjang Pendidikan Tidak Punya Sekolah Dasar/sederajat SLTP/sederajat SLTA/sederajat Diploma I/II Diploma III/Sarjana Muda Diploma IV/S1/S2/S3 SLTP+
2010 42,52 26,13 12,30 14,01 1,43 0,81 2,80 31,35
2011 35,10 29,37 13,11 16,44 1,63 1,27 3,07 35,52
2012 35,32 25,53 14,09 18,98 0,78 0,94 4,35 39,14
Sumber: BPS, Susenas 2010-2012
6. Angka Kematian Bayi dan Balita, Kematian Ibu Melahirkan Salah satu indikator kesejahteraan sosial suatu wilayah pada aspek kesehatan ditunjukan oleh Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA), kasus ibu melahirkan dan kondisi gizi balita. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal dalam usia kurang dari setahun sejakan kelahiran tiap 1.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal dalam 1.000 kelahiran hidup di bawah usia 5 tahun. Data terakhir menunjukan AKB di Kabupaten Ende pada tahun 2013 naik mencapai 15,01 per 1000 kelahiran hidup atau terdapat 73 bayi meninggal dari total jumlah kelahiran hidup sebesar 4.862 orang, dengan trend fluktuatif selama kurun waktu 2008-2013.
Bab II - 23
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sejalan dengan itu AKABA juga menunjukan trend yang sama. Jumlah kematian balita tahun 2013 sebanyak 6 orang. AKABA mencapai 0,30 per 1000 balita dari target sebesar 0,74 per 1000 balita pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa AKABA lebih rendah dari target toleransi. Kasus kematian ibu melahirkan di Kabupaten Ende menunjukan perkembangan yang fluktuatif. Kasus terbesar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebanyak 14 kasus, setelah pada tahun 2008 terjadi 9 kasus, tahun 2009 sebanyak 8 kasus, tahun 2010 sebanyak 11 kasus, dan tahun 2011 sebanyak 9 kasus. Data terakhir pada tahun 2013 menunjukan bahwa kasus kematian ibu melahirkan adalah sebesar 8 kasus. Tabel 2.26 Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu Melahirkan di Kabupaten Ende 2008-2013 NO 1. 2. 3.
Uraian AKB (per 1000 kelahiran hidup) AKABA (per 100 balita) Kasus Kematian Ibu Melahirkan
2008 17,32 8
2009 5 0,5 11
2010 12,94 0,12 11
2011 5,33 0,92 9
2012 17,44 2,01 14
2013 15,01 0,3 8
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan)
7. Prevelensi Balita Gizi Buruk Selama periode 2008 – 2012 Balita dengan gizi buruk di kabupaten Ende mengalami fluktuasi. Keadaan tahun 2009 sebesar 0,50%, meningkat menjadi 0,67% dan 0,87 % tahun 2010 dan 2011, kemudian menurun menjadi 0,65% pada keadaan tahun 2012. Keadaan terakhir tahun 2013 prevalensi balita gizi buruk sebesar 0,88%. Tabel 2.27 Prevalensi Balita Gizi Buruk di Kabupaten Ende 2008-2013 NO
Uraian Prevalensi Balita Gixi Buruk
1.
2009
2010
2011
2012
2013
0,5
0,67
0,87
0,87
0,88
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan)
8. Angkatan Kerja Komposisi tenaga kerja di Kabupaten Ende pada tahun 2011 menunjukan bahwa persentase penduduk laki-laki lebih banyak yang bekerja dibanding penduduk perempuan. Tercatat bahwa penduduk perempuan yang bekerja sebanyak 54.825 (46,86 persen), sedangkan penduduk laki-laki yang bekerja sebanyak 62.178 orang (53,14 persen). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menunjukan bahwa keterlibatan penduduk usia 15 tahun ke atas dalam angkatan kerja selama periode 2010 - 2012 mengalami peningkatan, yakni dari 68,33 persen pada tahun 2010 menjadi 73,13 persen pada tahun 2012. Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ende sebesar 2,84 persen dari total angkatan kerja tahun 2012. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2011 (3,67 persen). Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ende mengalami penurunan pada tahun 2012.
Bab II - 24
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.28 TPAK dan Angka Pengangguran Terbuka di Kabupaten Ende Tahun 2010-2012 Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Jumlah
Partisipasi Angkatan Kerja
Angka Pengangguran Terbuka
2010
2011
2012
2010
2011
2012
80,22 70,22 75,02
80,01 58,54 68,33
79,48 67,87 73,13
3,70 1,50 2,56
4,13 3,15 3,67
3,01 2,68 2,84
Sumber : Indikator Ekonomi Kabupaten Ende Tahun 2012 (BPS Ende
9. Lapangan kerja Pada periode tahun 2010-2012, tampak bahwa sebagian besar pekerja di Kabupaten Ende menekuni sektor pertanian yang secara umum masih berproduktivitas rendah. Peningkatan sektor pertanian menurunkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri (sekunder) dan jasa-jasa (tersier). Selama periode tahun 2010- 2012 sektor pertanian mengalami sedikit penurunan dari 51,35 persen pada tahun 2010 menjadi 43,79 persen pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 45,79 persen. Tabel 2.29 Persentase Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas) menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2010-2012 1.
2.
3.
Lapangan Usaha Pertanian (Primer) Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P Industri (Sekunder) Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P Jasa-jasa (Tersier) Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P
2010
2011
2012
58,59 44,69 51,35
49,09 37,78 43,79
53,47 38,37 45,79
9,04 30,41 20,18
14,14 33,89 23,39
8,25 37,24 22,99
32,34 24,89 28,48
36,77 28,33 32,82
38,28 24,39 31,22
Sumber: BPS Kab. Ende,Indikator Ekonomi Kab. Ende 2012
Bab II - 25
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga a. Seni Budaya Sejalan dengan pengembangan di bidang pariwisata, budaya lokal di Kabupaten Ende terus dilestarikan, dibina dan dikembangkan. Setiap tahun rutin dilaksanakan even tetap yaitu Upacara Pati Ka Dua Bapu Ata Mata di danau Kelimutu. Kegiatan ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Agustus setiap tahun, dan melibatkan 15 komunitas adat yang bermukim di sekitar kawasan Taman Nasional Kelimutu. Penyelenggaraannya didasari oleh pertimbangan bahwa kegiatan ini akan menjadi even tetap yang akan memperkuat diversitas daya tarik wisata Danau Kelimutu disamping sebagai unsur yang mempersatukan dan mengikat kebersamaan dalam keharmonisan baik dengan sesama, alam/lingkungan dan para leluhur. Pengembangan situs/cagar budaya juga terus mengalami peningkatan. Sampai tahun 2013 terdapat 10 situs/cagar budaya yang intensif dibina, antara lain Rumah Adat Wiwipemo, Kampung Adat Koanara, Sa’o Ria Raja Nggaji-Wolojita, Mumi Wolondopo, Rumah Adat Kanganara, Situs Bung Karno, Situs Benteng Marilonga, Situs Benteng dan Pekuburan Tua Manunggo, Situs Kampung Adat Jopu, dan Megalitik Wolotopo. Pengembangan lembaga adat juga dilaksanakan. Sampai dengan tahun 2013 sebanyak 7 (tujuh) lembaga adat yang dibina. Untuk pengembangan sanggar seni, terus dilakukan pendampingan dan bantuan peralatan musik tradisional bagi sanggar seni, yang diikuti keikutsertaan pada event baik skala lokal maupun nasional. Jumlah sanggar seni budaya yang ada di Kabupaten Ende yang dibina sampai tahun 2013, sebanyak 28 kelompok. Sebagian besar merupakan sanggar seni sekolah. Sanggar-sanggar ini diarahkan pada keikutsertaan pada event-event pariwisata. Terdapat 7 event rutin yang diikuti yaitu : upacara adat Pati Ka Dua Bapu Ata Mata, Festival Flobamora Rayon II Flores-Lembata, Festival Pesta Danau Kelimutu, Sail Komodo di Maurole, Sail Komodo di Labuhan Bajo, Citra Budaya Tradisi, Tracking ke Kelimutu. b. Olahraga Pada bidang olahraga sampai dengan tahun 2013 terdapat 7 (tujuh) cabang olahraga, yaitu: atletik, tenis meja, bulu tangkis, silat, karate dan catur dan renang yang dibina. Dari 7 (tujuh) cabang olahraga yang dibina tersebut, sebanyak 4 (empat) cabang olahraga yang berprestasi, yaitu: silat, karate dan atletik dan renang. Untuk even olahraga yang sering dilaksanakan adalah turnamen sepak bola antara lain Mutmainah Cup, Yapertif Cup, Marilonga Cup yang melibatkan klub sepak bola di kabupaten Ende dan beberapa tim dari luar wilayah. Untuk turnamen antar sekolah yang sering dilaksanakan adalah Turnamen antar SMA/SMK. Khusus pembinaan usia sekolah, kabupaten Ende rutin mengikuti kegiatan O2SN yang merupakan agenda nasional.
Bab II - 26
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.3 Aspek Pelayanan Umum Uraian pada bagian ini secara implisit menjelaskan indikator pencapaian target SPM sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga berkenaan untuk kabupaten/kota, yang merupakan bentuk jasa pelayanan yang menjadi tanggungjawab pemerintah Kabupaten Ende. 2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib 1. Pendidikan 1) Angka Partisipasi Sekolah Tingkat partisipasi sekolah di Kabupaten Ende berdasarkan data Susenas 2012 menunjukan: APS penduduk usia 7-12 tahun telah mencapai sekitar 96,72 persen, dan APS penduduk usia 13-15 tahun adalah 94,78 persen. APS penduduk usia 1618 tahun baru mencapai angka 74,40 persen, dan APS penduduk usia 19-24 tahun masih rendah yaitu 29,76 persen. Dari data angka partisipasi sekolah (APS) di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pendidikan dasar sudah cukup tinggi, dan dapat dipercepat sehingga diperkirakan mencapai target MDGs sebesar 100% pada tahun 2015. Sedangkan untuk penduduk usia 16-24 tahun masih merupakan tantangan untuk ditingkatkan secara signifikan dari waktu ke waktu. Tabel 2.30. Partisipasi Sekolah di Kabupaten Ende 2010-2012 No 1 2 3 4
Indikator
2010 98,30 80,70 51,66 23,73
7 – 12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun 19-24 tahun
2011 97,03 90,45 67,84 19,01
2012 96,72 94,78 74,40 29,76
Sumber : Inkesra 2012 (BPS Ende, Hasil Susenas)
2) Ratio Murid-Guru dan ratio Murid-Sekolah Ratio murid-guru menggambarkan beban guru dalam mengajar. Semakin besar ratio menunjukan semakin berkurang tingkat pengawasan atau perhatian guru sehingga mutu pengajaran cenderung semakin rendah. Ratio murid terhadap sekolah menunjukan semakin besarnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya. Data menunjukan bahwa rata-rata guru di Kabupaten Ende pada semua jenjang pendidikan menangani 10-12 murid, sedangkan rata-rata satu sekolah menampung 113-390 murid. Data ratio Murid-Guru dan Ratio Murid-Sekolah Tahun Ajaran 2012/2013 disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.31 Ratio Murid-Guru dan Ratio Murid-Sekolah di Kabupaten Ende Tahun Ajaran 2012/2013 No 1 2 3 4
Jenjang Pendidikan SD SLTP SLTA umum SMK
Sekolah 343 86 24 10
Guru
Murid
3.031 1.152 635 382
38.747 14.473 3.895 7.493
Rata-rata murid/ guru 12 12 10 11
Rata-rata Murid/Sekolah 113 169 390 313
Sumber : Inkesra 2012 (BPS Ende) Bab II - 27
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
3) Kondisi Kelayakan Ruang Kelas Kondisi kelayakan ruang kelas menentukan dalam proses pembelajaran. Data keadaan tahun 2012 menunjukan pada semua jenjang pendidikan belum semua ruang kelas di Kabupaten Ende layak dalam rangka optimalisasi proses belajar mengajar. Uraian kondisi persentase ruang kelas yang layak untuk masing-masing tingkat pendidikan sebagaimana pada tabel berikut. Tabel 2.32 Ruang Kelas Layak SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK Tahun 2009-2013 No
Jenjang Sekolah
1 2 3 4
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK
Ruang Kelas yang Layak (%) 2009 69,44 70,43 90,45 80,95
2010 58,82 71,08 78,5 78,79
2011 59,87 73,35 82,32 85,65
2012 56,06 59,24 76,49 56,88
2013 60,14 94,16 91,21 85,22
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO)
4) Ketersediaan Guru Berkeahlian/ Berkompeten Persentase guru berkeahlian/kompoten di Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan, meskipun belum menunjukan hasil yang menggembirakan, terutama pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar. Gambaran selengkapnya ketersediaan guru berkeahlian dan berkompoten disajikan berikut. Tabel 2.33.Persentase Guru Berkeahlian/Berkompeten Tahun 2009-2013 No
Jenjang Pendidikan
Guru SD/MI Berkeahlian/Berkompeten (%) 2009 2010 2011 2012 2013 3,40 4,22 5,23 19,07 22,47 45,30 20,15 30,31 78,30 82,83
1 2
SD/MI SMP/MTs
3
SMA/MA
79,55
33,14
39,55
95,02
95,09
4
SMK
80,95
78,79
85,65
88,37
90,63
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO)
5) Ketersediaan Guru yang lulus Sertifikasi Relatif sama dengan ketersediaan guru berkeahlian/berkompoten, belum semua guru di Kabupaten Ende telah lulus sertifikasi. Keadaan sampai dengan Tahun 2013 pada tingkat SD/MI hanya 18,65% guru yang telah lulus sertifikasi, tingkat SMP/MTs sebesar 47,71%, tingkat SMA/MA sebesar 55,35% dan SMK sebesar 56,69% dari seluruh guru pada masing-masing jenjang pendidikan. Tabel 2.34.Persentase Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang Lulus Sertifikasi Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4
Jenjang Pendidikan SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK
2009 2,69 18,88 36,10 44,41
Guru SD/MI yang Lulus Sertifikasi (%) 2010 2011 2012 2,68 2,6 16,30 3,55 3,55 37,85 36,10 36,10 45,55 3,28 3,28 50
2013 18,65 47,71 55,35 56,69
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO)
Bab II - 28
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
6) Angka Kelulusan Sekolah Salah satu indikator pendidikan yang menunjukan kualitas proses belajar mengajar adalah angka kelulusan. Angka kelulusan untuk jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK/MAK Kabupaten Ende Tahun 2008 – 2013 menunjukan hal yang menggembirakan, dengan trend yang terus membaik. Data angka kelulusan untuk semua tingkat pendidikan selama kurun waktu 2009-2014 disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.35.Angka Kelulusan di Kabupaten Ende tahun 2008-2013 No 1 2 3 4
Jenjang Pendidikan SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK
2008 74.37 79.10 70.72 94.85
Persentase kelulusan (%) 2009 2010 2011 92.33 100 94.09 88,93 95,72 98.34 72,89 87,19 96.23 78.66 85.21 83.17
2012 98 94 98 98
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO)
7) Anak Putus Sekolah yang mengikuti Program paket Program Paket A, B dan C terus dilaksanakan pemerintah kabupaten Ende untuk mengakomodir siswa-siswa putus sekolah untuk memperoleh ijazah atau tanda menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu. Data menunjukan bahwa untuk persentase anak yang mengikuti Paket A setelah selama kurun waktu 2009 sampai dengan 2011 mengalami peningkatan, kemudian menurun pada tahun 2012 dan 2013. Sementara untuk paket B dan C terus meningkat dan terakhir mengalami penurunan pada tahun 2013. Tabel 2.36.Persentase Anak Putus Sekolah yang mengikuti Paket A, B dan C No 1 2 3
Uraian Paket A Paket B Paket C
2009 52,63 80,97 39,68
2010 72,87 81,54 71,89
2011 75,37 78,42 68,87
2012 16,10 148,51 93,17
2013 10,21 55,80 40,12
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO)
2. Kesehatan 1) Ratio Puskesmas, Ratio Dokter dan Tenaga Bidan Ratio Puskesmas di Kabupaten Ende secara umum telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Kepmenkes Nomor 1202/Menkes/SK/VIII/ 2003 tentang Indikator Indonesia Sehat Tahun 2010. Pada Tahun 2013 jumlah puskesmas yang ada di Kabupaten Ende sebanyak 24 buah untuk melayani 269.629 jiwa penduduk atau ratio sebesar 1:11.235 dari standar ratio 1:30.000 jiwa. Namun demikian, dengan memerhatikan kondisi geografis maka untuk memberikan kemudahan keterjangkauan pelayanan masih dibutuhkan fasilitas kesehatan seperti Posyandu dan Poskesdes. Data jumlah Poskesdes pada Tahun 2012 sebanyak 34 Poskesdes, sementara jumlah Desa/ Kelurahan sebanyak 278 Desa/ Kelurahan. Dengan demikian, masih dibutuhkan pembangunan Poskesdes bagi desa/ kelurahan sebanyak 244 Poskesdes. Bab II - 29
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sementara itu terkait ketersediaan tenaga kesehatan, menunjukan bahwa rasio tenaga dokter pada tahun 2013 sebesar 1,41 dan belum mencapai target sebesar 2,90. Dokter yang tersedia lebih banyak PTT yang bukan tenaga PNSD. Hal ini mengakibatkan banyak yang kembali ke tempat asal bila selesai masa Kontrak, selain yang melanjutkan pendidikan spesialis. Kurangnya ketersediaan rumah dan kendaraan untuk dokter juga mempengaruhi tingkat keberadaan dokter di Kabupaten Ende. Rasio tenaga bidan dan perawat yang memberikan pelayanan kesehatan rujukan dan khusus di RSUD serta pelayanan dasar di Puskesmas, (PNS maupun PTT) sudah cukup memadai. Pada tahun 2013, jumlah bidan yang ada di Kabupaten Ende sebanyak 274 orang, sementara perawat sebanyak 383 orang, dari total penduduk 269.629 Jiwa. Selengkapnya standar, jumlah dan ratio tenaga lesehatan di Kabupaten Ende sebagaimana pada tabel berikut. Tabel 2.37. Standar, Jumlah dan ratio Tenaga Kesehatan di kabupaten Ende Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Uraian Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Bidan Perawat Farmasi Gizi Kesmas Sanitarian
Ratio 2010
(Target
IS
Jumlah
6 : 100.000 40 : 100.000 11 : 100.000 100: 100.000 117,5: 100.000 10 : 100.000 22 : 100.000 40: 100.000 40: 100.000
4 27 7 274 383 54 18 39 42
Ratio Saat ini 2 : 100.000 10 : 100.000 3 : 100.000 102: 100.000 142: 100.000 20: 100.000 6: 100.000 14: 100.000 16: 100.000
Tenaga yang dibutuhkan 17 108 30 270 317 27 26 108 108
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan)
2) Penduduk Miskin yang Terjangkau Jamkesmas Dalam rangka pelayanan kesehatan penduduk miskin, sejak pelaksanaan Jamkesmas/BPJS Kesehatan, yang didukung alokasi daerah melalui Jamkesda, sejak tahun 2009 sebagian besar masyarakat miskin di Kabupaten Ende telah terjangkau layanan Jaminan Kesehatan. Namun disadari bahwa dalam pelaksanaannya belum berjalan secara baik. Indikasi ini ditunjukan dengan adanya keluhan masyarakat miskin terkait layanan klaim. Hal ini akan menjadi perhatian pemerintah antara lain melalui review data masyarakat miskin, untuk memastikan ketepatan penerima sasaran. Pada tahun 2013 alokasi Jamkesmas sebanyak 126.844 orang dan jamkesda sebesar 63.319 orang dari total penduduk miskin yang direncanakan dilayani sebanyak 194.844 orang atau mencapai 98%. Keadaan ini menurun dari tahun sebelumnya dimana seluruh masyarakat miskin dapat terjangkau layanan jaminan kesehatan.
Bab II - 30
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
3) Penyediaan Obat dan BHP di Sarana Kesehatan Pemerintah Data menunjukan sebanyak 168 dari total item 218 obat dan BHP yang di rencanakan dengan capaian indikator 77,06% dari target sebesar 90,01% pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa total item obat dan BHP yang direncanakan di tahun 2013 tidak semuanya terealisasi. Ketersediaan obat dan bahan habis pakai mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Akan tetapi yang selalu mengalami kekurangan stok adalah Vaksin Anti Rabies karena tingginya kasus gigitan anjing 4) Desa/ Kelurahan Cakupan Imunisasi Universal Child Imunizatation/ UCI Desa mencapai UCI adalah desa/ kelurahan dengan cakupan immunisasi dasar lengkap (BCG 1 kali, DPT 3 kali, Hepatitis B/HB 3 kali, Polio 4 kali, dan campak 1 kali) pada bayi. Data menunjukan persentase desa/ kelurahan UCI sebanyak 167 desa/ kelurahan dari total 278 desa/ kelurahan. Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan UCI di desa/ kelurahan pada tahun 2012, yang disebabkan jumlah desa yang bertambah (setelah pemekaran) dari 214 desa/kelurahan menjadi sebanyak 278 desa/kelurahan pada tahun 2013. 5) Cakupan Desa Siaga Aktif Cakupan desa siaga aktif pada tahun 2013 sebesar 53,45% atau terdapat 31 desa siaga aktif dari 58 desa siaga yang terbentuk dan terlaporkan, angka ini masih jauh dari target 2013 sebesar 70%. Evaluasi dan pembinaan secara terus menerus dari BPMPD dan instansi terkait termasuk Dinas Kesehatan dengan dana bantuan AIPMNH. Diharapkan jumlah desa siaga yang dibentuk bertambah dan aktif melaksanakan kegiatan desa siaga dan juga diharapkan pembentukan tidak hanya berorientasi pada desa-desa diluar kota tapi juga kelurahan dalam kota atau disebut kelurahan siaga.. 6) Persentase Keluarga yang memiliki Jamban Pada tahun 2013, persentase keluarga yang memiliki jamban sehat sebanyak 21.257 KK, yang memiliki jamban keluarga dari total jumlah rumah sebanyak 44.110 KK dengan capaian 48,19% dari target 58% pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan persentase keluarga yang memiliki jamban sehat belum mencapai target 7) Angka Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Angka pertolongan persalinan oleh tenaga medis adalah jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat mahir). Data menunjukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2013, sebanyak 4.681 kelahiran dari total persalinan sebanyak 4.927 kelahiran dengan capaian indikator sebesar 95,01% dari target 94,01% pada tahun 2013. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sudah mencapai target disebabkan karena sudah berjalan dengan optimal pelayanan kesehatan ibu dan mulai dari pelayanan Antenatal Care (ANC).
Bab II - 31
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
8) Pengawasan sarana peredaran obat Peningkatan pengawasan sarana peredaran obat adalah pemeriksaan terhadap tempat penjualan obat baik sarana kesehatan, tempat ijin penjualan obat, dan obat alamiah hasil produksi rumah tangga. Data menunjukan dari total 50 buah sarana penjualan obat yang tersedia, baru sebanyak 24 buah yang diawasi dan diperiksa, sehingga dengan pencapaian indikator sebesar 48% dari target sebesar 100% pada tahun 2013. Capaian Pengawasan sarana peredaran obat tahun 2013 tidak mengalami kenaikan yang signifikan, untuk itu perlu ditingkatkan lagi pengawasan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dalam penggunaan obat bagi masyarakat umum. 9) Angka Kesembuhan TB paru BTA+ Angka kesembuhan TB paru BTA+ artinya penderita TB Paru yang telah menerima pengobatan anti TB Paru dinyatakan sembuh (hasil pemeriksaan dahaknya menunjukan 2 kali negatif). Data menunjukan bahwa terdapat 101 orang TB BTA + yang sembuh total, dari jumlah penderita TB BTA + yang diobati sebanyak 189 orang, dengan pencapaian target 53,44% dan belum mencapai target 94% pada tahun 2013. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat 88 orang (46,56%) penderita TB BTA+ yang belum sembuh dari pengobatan. Keadaan ini disebabkan oleh masa pengobatan penderita TB belum selesai (6 bulan pengobatan), putus minum obat, ketersediaan OAT (Obat Anti Tuberculosis) kategori I,II,III, sisipan dan kategori anak sangat terbatas, dan Pengawas Minum Obat (PMO) tidak aktif. 10) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2013 sebesar 62,24% yang berarti masih belum memenuhi target kabupaten sebesar 90%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan masih kurang, kondisi geografis yang sulit dijangkau, kekurangan tenaga bidan di desa. 11) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2013, sebesar 100% dari 764 ibu hamil berisiko tinggi yang ditangani, hal ini berarti bahwa seluruh kasus komplikasi kebidanan ditangani. 12) Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan pelayanan nifas masih belum mencapai target tahun 2013. Cakupan pelayanan nifas hanya mencapai 75,69% dari target 90%. Kondisi ini disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan, selain rendahnya kunjungan rumah oleh petugas kesehatan (bidan) terhadap ibu setelah melahirkan 13) Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebanyak 100% dari 164 neonatus yang mengalami komplikasi dan ditangani, ini berarti sesuai dengan yang ditargetkan. Upaya penanganan komplikasi yang maksimal didukung dengan program Revolusi KIA untuk menekan jumlah kematian neonatal.
Bab II - 32
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
14) Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 belum mencapai target sebesar 90%. Cakupan yang dicapai sebesar 82,66% atau 7,34% lebih rendah dari yang ditargetkan. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan partisipasi aktif dari orang tua bayi untuk mengantarkan bayi ke tempat pelayanan kesehatan, serta pelaksanaan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan yang belum optimal. 15) Cakupan Pelayanan Anak Balita Seperti halnya cakupan kunjungan bayi, cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2013 sebesar 84,09% yang berarti belum mencapai target sebesar 86%. 16) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan tahun 2013 sudah target. Dari target sebesar 96%, cakupan tahun ini sebesar 100% yang berarti terdapat 149 balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan. 17) Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2013 mencapai 51,95% yang berarti masih sangat jauh dari target 2013 sebesar 70%. Beberapa faktor penyebab rendahnya cakupan ini antara lain kurang optimalnya kegiatan promosi Keluarga Berencana yang dilakukan bersama lintas sektor terkait serta faktor sosial budaya yang berkembang di masyarakat yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk mengikuti program KB. 18) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin pada tahun 2013 sebesar 17,32% atau belum mencapai target sebesar 100%. Hal ini berarti belum semua masyarakat miskin memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dasar oleh masyarakat miskin. 19) Penderita DBD yang ditangani Jumlah penderita DBD sebanyak 63 kasus dan seluruh kasus ditangani atau 100%. Hal inii merupakan keharusan untuk menangani seluruh kasus DBD dan tidak boleh ada kasus yang tidak ditangani. 20) Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita, Penemuan Pasien Baru TB BTA+, dan Penemuan Penderita Diare Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita, penemuan penderita baru TB Paru BTA +, dan penemuan penderita diare pada tahun 2013 masih sangat rendah jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita sebesar 10,98% dari target 92%. Hal ini disebabkan karena belum semua Puskesmas melaksanakan MTBS, kegiatan penemuan dan rujukan kasus pneumonia di lapangan oleh petugas maupun kader masih rendah, dan masyarakat belum mengenal secara baik tentang penyakit pneumonia serta gejalanya sehingga masih banyak kasus yang tidak terlaporkan.
Bab II - 33
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Cakupan penemuan penderita TB Paru BTA (+) juga masih sangat rendah yaitu sebesar 33,15% dari target 72%, yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC dan rendahnya penemuan penyakit TB di tempat pelayanan kesehatan. Jumlah penderita DBD sebanyak 62 kasus dan seluruh kasus ditangani atau 100%. Hal ini merupakan keharusan untuk menangani seluruh kasus DBD kurang dari 24 jam, karena DBD adalah salah satu penyakit yang berpotensi menjadi wabah dan KLB. Cakupan penemuan penderita diare 73,54% dari target 100%, yang disebabkan karena penemuan penderita dilapangan masih rendah, kemampuan kader dalam rujukan penderita diare masih kurang. Tabel 2.38. Capaian Indikator Layanan Urusan Kesehatan Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Uraian Rasio Penduduk Miskin yang Terjangkau Jamkesmas (BPJS Kesehatan) Penyediaan Obat dan BHP di Sarana Kesehatan Desa/Kelurahan Cakupan Imunisasi Universal Child Imunization/UCI Keluarga yang Memiliki Jamban Keluarga Cakupan Desa Siaga Aktif % penduduk yang memanfaatkan Puskesmas % anak SD/MI yang mendapat pemeriksaan kesehatan Rasio perawat yang ada dibanding jumlah penduduk % peningkatan pengawasan distribusi makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan % penyediaan obat dan BHP di sarana kesehatan pemerintah % peningkatan pengawasan sarana peredaran obat % Kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani % kelurahan cakupan imunisasi Universal Child Immunization/UCI Angka kesembuhan TB Paru dan BTA + (%) % Penanganan kasus HIV % Penanganan kasus Malaria
2009 100
2010 99,99
2011 100
2012 100
2013 98
49,19
83,98
100
49,31
77,1
77
77
50
92,06
53,2
57,50 50 147
60,38 79,54 83.17
73,23 47,73 84.04
67,44 36,36 87.12
48,19 53,45 93,23
49.61
52,28
92.11
98.02
100
7.05
12,53
16
14,47
14,2
19.17
100
64.22
100
50
49.19
83,98
100
49.31
77,06
95.60
100
39.53
47.06
48,00
100
100
100
100
100
77.00
77
50
92.06
53,24
81.50
63,82
67.33
62.65
53,44
100 100
100 25
100 100
100 100
100 100
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan)
Bab II - 34
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
3. Pekerjaan Umum Pelayananan urusan pekerjaan umum terkait prasarana jaringan jalan dan jembatan, ketersediaan irigasi teknis dan infrastruktur jalan dan irigasi di perdesaan. Sampai keadaan tahun 2013 kondisi jalan kabupaten dalam keadaan baik sebesar 62,69% atau sepanjang 516,92 km dari 824,60 km panjang jalan kabupaten, sedangkan jembatan dalam keadaan baik sebesar 53,97% atau sebanyak 34 buah dari 63 jembatan yang ada di Kabupaten Ende. Kondisi irigasi juga masih merupakan pekerjaan berat pemerintah Kabupaten Ende sejalan dengan kebijakan untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian lahan basah. Sampai tahun 2013 persentase irigasi dalam keadaan baik hanya 32,14% atau 68.913,10 meter dari total saluran irigasi sepanjang 214.430,61 meter. Dengan luas lahan budidaya sebesar 25.193 ha, ratio irigasi dalam kondisi baik hanya sekitar 2,74. Jalan desa yang kondisinya baik pada tahun 2012 adalah 825 km dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 892 km, dari total panjang jalan desa 1.168 km atau 70,63%. Panjang irigasi desa yang kondisinya baik pada tahun 2013 adalah 58,60 km dari total panjang irigasi 79 km atau 74,18%. Peningkatan panjang jalan dan irigasi desa yang kondisinya baik didukung dana BLM pusat PNPM-MP dengan perencanaan dan pengerjaannya dilaksanakan secara partisipasi oleh masyarakat itu sendiri Tabel 2.39 Perkembangan kondisi Infrastruktur jalan dan irigasi Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4 5
Uraian Jalan dalam keadaan baik (%) Saluran irigasi dalam keadaan baik (%) Jembatan dalam kondisi baik (%) Jalan desa dalam kondisi baik (%) Irigasi desa dalam kondisi baik (%)
2009 49,18 26,26 50,79 63,53 61,19
2010 58,57 26,83 50,79 66,02 67,05
2011 66,64 28,98 50,79 67,81 71,90
2012 59,77 30,49 50,79 70,63 73,92
2013 62,69 32,1 53,97 76,37 74,18
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Pekerjaan Umum)
4. Perumahan Rakyat Pelayanan pada urusan perumahan rakyat terkait dengan ketersediaan rumah layak huni, air bersih, sanitasi dan akses listrik bagi masyarakat. Sampai tahun 2013 persentase rumah layak huni di Kabupaten Ende sebesar 65,05% atau sebanyak 37.845 buah dari 58.830 buah target intervensi. Dukungan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Perumahan Rakyat dan dukungan program pembangunan rumah dari APBD Provinsi NTT bagi desa/kelurahan sasaran program Demam turut memberi andil bagi upaya peningkatan indikator ini. Kondisi rumah tangga pengguna air bersih juga terus meningkat selama kurun waktu 2009-2013. Keadaan terakhir tahun 2013, mencapai 82,65% atau sebanyak 48.622 KK dari 58.830 KK. Sejalan dengan kondisi ketersediaan air bersih, kondisi sanitasi RT masyarakat juga menunjukan peningkatan, dimana pada tahun 2012 mencapai 59,47 dari keadaan 24,71 pada keadaan tahun 2009. Sementara itu RT pengguna listrik juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 telah mencapai 87,02 persen dari kondisi 72,73 pada tahun 2009. Bab II - 35
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.40.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Perumahan Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4
Uraian Rumah Layak Huni (%) Rumah Tangga yang Menggunakan Air Bersih(%) Rumah Tangga dengan Sanitasi layak (%) Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%)
2009 63,84 78,54
2010 63,84 79,12
2011 64,25 79,49
2012 64,32 80,04
2013 65,05 82,65
24,71 72,37
44,89 79,50
51,41 83,25
59,47 87,02
87,02
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Pekerjaan Umum)
5. Penataan Ruang Urusan penataan ruang memegang peranan penting dalam mengatur kesesuaian penggunaan lahan sesuai peruntukan. Keadaan sampai tahun 2013 menunjukan bahwa ratio penggunaan lahan sesuai peruntukan terus mengalami peningkatan yaitu sebesar 81,26%, meningkat dari kondisi tahun 2009 sebesar 50,34%. Dalam rangka pengawasan akan terus diperkuat upaya koordinasi antara Dinas PU, Bappeda dan KPTSP. Sampai tahun 2012 total rekapitulasi dokumen perijinan yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kabupaten Ende, sebanyak 1.510 dokumen. 6. Perencanaan Pembangunan Layanan urusan perencanaan pembangunan terkait erat dengan konsistensi antara perencanaan dengan pelaksanaan anggaran. Isu pokok terkait urusan ini adalah kritik masyarakat terhadap kecenderungan diabaikannya proses perencanaan dalam penganggaran. Beberapa indikator urusan perencanaan pembangunan menunjukan trend yang membaik selama kurun waktu 2009-2014. Penguatan proses perencanaan partisipatif melalui skema Musrenbang Integrasi diperkirakan turut memberi andil, sejalan dengan semakin baiknya keterlibatan masyarakat. Dari capaian kinerja kurun waktu 2009-2014, indikator yang harus mendapat perhatian di masa mendatang adalah ketepatan dalam penyelesaian pekerjaan yang direncanakan, karena realitas terjadi penurunan kinerja signifikan dari tahun ke tahun. Tabel 2.41.Perkembangan capain Indikator Layanan Urusan Perencanaan Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4
Uraian Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan (RPJP, RPJM, RKPD, KUA, PPAS) (%) Penyampaian dokumen perencanaan tepat waktu (KUA, RKPD, PPAS) (%) Persentase kegiatan yang dianggarkan dibandingkan dokumen perencanaan (PPAS) Persentase pekerjaan pembangunan yang selesai tepat waktu
2009 100
2010 100
2011 100
2012 100
2013 100
100
100
100
100
100
91.17
100
57.07
55.07
49,04
89.84
84,16
71,81
72.05
47,70
Sumber: LKPJ 2013 (Bappeda)
7. Perhubungan Pelayanan perhubungan terkait erat dengan keselamatan pengguna dan pelayanan penumpang, serta dukungan distribusi arus barang dan jasa. Sampai dengan tahun 2013 dalam upaya meningkatkan keselamatan pengguna jalan, seluruh ruas jalan (76 ruas) telah dilengkapi dengan rambu lalu lintas. Sejalan dengan hal tersebut indikator Bab II - 36
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
angka kecelakaan lalu lintas juga mengalami penurunan, dimana keadaan tahun 2009 sebanyak 84 kasus menurun signifikan menjadi 49 kasus pada tahun 2013. Selain ketersediaan rambu, penurunan kecelakaan juga didukung oleh kesadaran penggunan jalan dan upaya preventif oleh aparatur Polres dan Dihub dalam operasi rutin dan kegiatan sosialisasi . Dalam upaya meningkatkan layanan bagi penumpang telah dibangun 6 buah terminal dari 11 terminal yang direncanakan. Kajian atas efektifitas penggunaan terminal yang ada menjadi pertimbangan pembangunan terminal baru, dalam rangka pemenuhan tuntutan SPM bidang perhubungan. Masih rendahnya kesadaran jasa angkutan dan penumpang untuk menggunakan terminal masih menjadi permasalahan yang akan mendapat perhatian pada masa akan datang. Terkait pemenuhan sarana angkutan bagi masyarakat juga merupakan permasalahan. Data menunjukan bahwa sampai tahun 2013 persentase ketersediaan angkutan dibanding jumlah penumpang sebesar 16,12%. Analisis menunjukan bahwa prioritas utama ketersediaan angkutan adalah pada daerah produktif di wilayah pedalaman dan terpencil. Tabel 2.42.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Perhubungan Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4
Uraian Ruas Jalan yang Dilengkapi Ramburambu Lalu Lintas Persentase Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Jumlah angkutan darat dibandingkan dengan jumlah penumpang (%) Terpenuhinya kebutuhan terminal penumpang (%)
2009 52,63
2010 88,16
29,76
13,10
9.89
13.61
54.55
54.55
2011 67,11
2012 65,79
2013 100
51,19
58,33
9.70
7.83
16,12
54.55
54.55
55
Sumber: LKPJ 2013 (Dishub)
8. Lingkungan Hidup Pelayanan urusan lingkungan hidup sesuai SPM meliputi penanganan areal lahan kritis di luar kawasan, penanganan sampah, ketaatan terhadap dokumen lingkungan hidup yang dipersyaratkan, pengendalian kualitas akhir dan penataan ruang terbuka hijau/taman kota. Meskipun kurang signifikan, persentase areal lahan kritis di luar kawasan terus mengalami penurunan. Pada tahun 2013 luas area lahan kritis di luar kawasan hutan sebesar 8,39%, menurun dari keadaan 8,43% pada tahun 2009. Kondisi riil menunjukan bahwa masih terdapat 11.078,5 ha lahan kritis dari 132.036,77 ha areal lahan di luar kawasan hutan yang harus ditangani. Penanganan sampah rumah tangga pada tahun 2013, masih relatif kecil yaitu sebesar 39,30% atau sebanyak 28.645 m3 dari 72.890 m3. Rendahnya persentase ini disebabkan beberapa hal antara lain: jalur pengangkutan yang belum mencakup seluruh wilayah Kota Ende, jumlah rotasi yang tidak maksimal dan kurangnya jumlah TPS di wilayah
Bab II - 37
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Kota Ende. Selain itu terkait dengan pula dengan permasalahan partisipasi dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di TPS. Ketersediaan TPS di kota Ende sampai tahun 2013 hanya sebanyak 8 TPS dengan kapasitas masing-masing TPS bisa menampung 3 m3 sampah tiap hari. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada, maka ratio TPS yang ada baru mencapai 13,88 %. Sementara itu terkait volume sampah yang diolah/dimusnahkan sampai dengan tahun 2013 belum seluruh sampah diolah/dimusnahkan. Data tahun 2013 menunjukan bahwa hanya 29.023 m3 dari 33.748 m3 sampah yang ada yang dioleh/dimusnahkan. Ketaatan masyarakat dalam mengurus dokumen perijinan lingkungan menunjukan hal yang sangat positif, dimana dari keseluruhan jenis usaha yang disyaratkan seluruhnya telah memiliki dokumen lingkungan (AMDAl, UKL/UPL). Sementara itu terkait indikator penetapan baku mutu air sampai dengan tahun 2013 telah ditetapkan status 4 sungai dari 27 sungai dan danau di Kabupaten Ende. Adapun 4 sungai adalah Sungai Wolowona, Nangaba, Wolowaru dan Sungai Nangapanda, dimana status mutu air untuk keempat sungai tersebut termasuk status memenuhi syarat kelas 2. Terkait ketersediaan areal taman kota, sampai tahun 2013 telah dilaksanakan pemeliharaan dan perawatan taman-taman kota sebanyak 10 buah dari 11 buah taman kota yang ada. Taman yang belum dilakukan pemeliharaan secara baik tersebut yaitu taman Rendo. Tabel 2.43.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Uraian Persentase Luas Area Lahan Kritis Diluar Kawasan Hutan Penanganan Sampah Rumah Tangga Volume Sampah yang Diolah dan Dimusnahkan Persentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen Amdal/UKL-UPL Persentase pelaksanaan penetapan status mutu air % penanganan taman kota/kecamatan % green spaces yang terawat di perkotaan Ratio tempat pembuangan sampah sementara per satuan KK (%)
8,43
2009 8,43
2010 8,42
2011 8,41
2012
2013 8,39
62,33 26,93
39,28 35,74
20,15 20,15
32,09 30,09
106,00 14,81
49.00
61
73
85
91,00
7.41
7.41
11.11
11.11
43,48
9.09 78
72.73 47.83
91 43.48
91 43.48
39,3 39,82
27.99
5,98
24.67
18.25
13,88
Sumber: LKPJ 2013 (BLHD dan KPK)
9. Kependudukan dan Catatan Sipil Layanan urusan kependudukan dan catatan sipil ditunjukan dengan indikator kepemilikan KTP berbasis NIK, kepemilikan akta kelahiran, serta waktu pelayanan pengurusan KTP dan akta. Bab II - 38
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Kepemilikan KTP berbasis NIK pada tahun 2013 sebesar 77,69% atau mengalami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya, sebesar 94,76%. Kondisi penurunan ini disebabkan adanya kenaikan jumlah wajib KTP, yang cukup signifikan yaitu sebanyak 40.834 jiwa, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, konsentrasi pelayanan KTP adalah pada pelayanan penerapan KTP elektronik, sedangkan pelayanan KTP non elektronik, lebih kepada perpanjangan dan penggantian KTP yang sudah selesai masa berlakunya, rusak maupun yang hilang serta tingkat pelayanan/pengurusan KTP bagi penduduk yang wajib KTP pada tingkat pemula, masih sangat sedikit. Kepemilikan akte kelahiran pada tahun 2013 sebesar 44,22% dan belum memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 54%. Pengurusan akte kelahiran ini diharapkan dapat terus meningkat, mengingat pentingnya akte untuk berbagai kebutuhan terutama pada kelompok masyarakat khususnya bagi penduduk berusia di bawah umur 17 tahun, yaitu kelompok masyarakat anak sekolah mulai SD s/d SLTA. Sementara itu terkait rata-rata pelayanan per hari, untuk pelayanan KTP jumlah KTP yang diselesaikan dalam sehari pada tahun 2013 sebesar 8,3% dimana jumlah KTP yang diselesaikan dalam 1 (satu) hari sebanyak 10.751 keping dari 129.530 KTP yang dikeluarkan. Kondisi ini meningkat cukup signifikan apabila dibanding dengan keadaan tahun-tahun sebelumnya. Sementara keadaan yang sama juga terjadi pada pelayanan akte kelahiran. Pada tahun 2013 jumlah akte kelahiran yang diselesaikan dalam 1 (satu) hari sebanyak 536 lembar dari 6.452 akte kelahiran yang dikeluarkan pada tahun 2013 atau mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 1,19%. Tabel 2.44 Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Kependudukan dan Capil Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4
Uraian Kepemilikan KTP Berbasis NIK Kepemilikan Akte Kelahiran Jumlah KTP yang Diselesaikan dalam Sehari Jumlah Akte Kelahiran yang diselesaikan dalam Sehari (% dari target)
2009 83,29 37,46 0,93
2010 86,39 40,40 0,11
2011 92,68 42,64 1,22
2012 94,76 46,75 1,06
2013 77,69 44,22 8,30
1,28
0,37
0,53
1,19
8,30
Sumber: LKPJ 2013 (Dsipenduk Capil)
10. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Layanan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ditunjukan dengan indikator partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan, dan partisipasi angkatan kerja perempuan. Jumlah perempuan yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lembaga pemerintahan Kabupaten Ende Tahun 2013 sebanyak 3.424 orang dari 6.612 orang jumlah PNS yang ada. Dengan demikian persentase pencapaiannya sebesar 51,78 persen. Sementara itu Angkatan kerja perempuan di Kabupaten Ende pada Tahun 2013, sebanyak 64.418 orang, sedangkan partisipasi angkatan kerja perempuan, sebanyak 66.191 orang, sehingga persentase pencapaiannya sebesar 97,32%. Bab II - 39
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.45.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Pemberdayaan Perempuan Tahun 2009-2013 No 1 2
Uraian Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan Persentase partisipasi angkatan kerja perempuan
2009 4.76
2010 4.81
2011 5.08
2012 52.45
2013 51,78
95.96
96.12
69.66
96.85
97,32
Sumber: LKPJ 2013 (Setda – Bagian Pemberdayaan Perempuan)
11. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Layanan urusan keluarga berencana ditunjukan dengan indikator angka kelahiran, tingkat pravalensi KB aktif, peran serta KB Mandiri, cakupan pembinaan kader KB/KS. Data menunjukan bahwa selama kurun waktu 2009-2013 angka kelahiran di Kabupaten Ende terus mengalami penurunan. Angka kelahiran pada tahun 2013 sebesar 3.645 orang, menurun cukup signifikan dari keadaan 5.942 pada tahun 2009. Capaian prevalensi peserta KB, yang menggambarkan persentase pencapaian peserta KB aktif dibanding PUS selama kurun waktu 2009-2013 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2013, tingkat prevalensi KB sebesar 72,19%, dimana terdapat 25.975 orang peserta KB aktif dari 35.981 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS). Sementara itu dari jumlah PUS yang ada sebanyak 435 orang merupakan peserta KB Mandiri. Peserta KB Mandiri adalah PUS yang secara sadar dengan kemauan sendiri, membiayai diri sendiri untuk menggunakan salah satu cara atau obat atau alat kontrasepsi melalui fasilitas pelayanan kesehatan swasta (dokter atau bidan praktek swasta). Upaya pembinaan dan pengembangan program KB dan keluarga sejahtera didukung dengan ketersediaan kader KB dan KS. Pada tahun 2013 di Kabupaten Ende terdapat 1.553 kader, yang keseluruhan merupakan binaan BKBKS. Tabel 2.46.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan KBKS Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4 5
Uraian Angka kelahiran Tingkat prevalensi peserta KB aktif (%) Tingkat peran serta KB Mandiri (%) Cakupan pembinaan kader KB dan KS yang ada (%) Cakupan pembinaan kader KB dan KS yang dibina (%)
2009 4426 60.05 1.67
2010 4467 71.50 0.34
2011 4736 70.13 0.10
2012 5320 77.06 1.24
2013 3645 72,19 1,24
68.27
100
100
68.90
100
100
100
100
68.90
100
Sumber: LKPJ 2013 (BKBKS)
12. Sosial Layanan urusan sosial ditunjukan dengan indikator penduduk miskin yang belum terjangkau JKPM, pemenuhan sarana sosial (panti jompo, panti rehabilitasi dan pantai sosial lainnya), dan penanganan terhadap masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Pada tahun 2013 penduduk miskin yang terjangkau dalam Jaminan Kesejahteraan Penduduk Miskin (JKPM) sebesar 12.570 jiwa dari jumlah penduduk miskin sebanyak Bab II - 40
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
55.300 jiwa. Sementara bantuan layanan sarana sosial pada tahun 2013 diberikan kepada 18 panti, dengan sasaran sebanyak 813 jiwa. Kondisi ini sesungguhnya masih sangat terbatas mengingat keseluruhan anggota panti yang ada di Kabupaten Ende adalah sebanyak 2.116 jiwa. Layanan bagi PMKS juga setiap tahun terus mengalami peningkatan, meskipun belum seluruhnya terjangkau. Pada tahun 2013 PMKS yang ditangani sebanyak 10.131 jiwa dan hal ini menyebabkan terjadi penurunan jumlah PMKS. Trend penurunan jumlah PMKS dari tahun 2009 sebesar 14,39%, menjadi 3,76% pada keadaan tahun 2013. Penurunan jumlah PMKS tidak terlepas dari dukungan pelaksanaan program dan kegiatan terkait penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh berbagai SKPD. Upaya penurunan jumlah PMKS dilakukan melalui kegiatan pelatihan, bantuan ketrampilan, BBR, cepat tanggap darurat dan bantuan rawan pangan. Pada tahun 2013 ditangani sebanyak 11.350 orang PMKS. Tabel 2.47.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Sosial Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4 5
Uraian % Penduduk Miskin yang belum Terjangkau JKPM Persentase penduduk miskin yang terjangkau dalam JPKM Pemenuhan terhadap sarana sosial (%) Persentase penurunan masyarakat penyandang masalah kesejaht. sosial Persentase peningkatan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS ) yang dibina.
2009
2010
2011
2012
2013
20,31
22,63
19,69
23,04
18,32
20.31
22.63
19.69
23.04
18,32
19.32
27,7
23
22
38,42
14.39
8.67
4.26
4.80
3,76
23.16
52,12
14.08
15.94
15,50
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Sosial)
13. Tenaga Kerja Layanan urusan tenaga kerja ditunjukan dengan indikator kualitas dan perlindungan tenaga kerja. Terkait kualitas tenaga kerja, pemerintah Kabupaten Ende terus melaksanakan program pelatihan ketrampilan dan bantuan peralatan bagi pencari kerja. Pada tahun 2013 dilaksanakan pelatihan bagi 336 orang dari 4.275 pencari kerja. Sementara penyerapan tenaga kerja pada tahun yang sama sebesar 10,41% atau sebanyak 445 orang yang ditempatkan. Upaya perlindungan bagi tenaga kerja meliputi penegakan UMP pada perusahaan, pelaksanaan Jamsostek, dan penerapan K3. Sampai tahun 2013 dari 414 perusahaan yang ada di Kabupaten Ende sebanyak 329 perusahaan telah memberikan upah kepada karyawannya sesuai ketentuan UMP, 81 perusahaan yang telah menerapkan Jamsostek dan 276 perusahaan yang telah menerapkan K3. Rendahnya capaian kinerja ini mengindikasikan masih diperlukannya kegiatan sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan UU No.3 Tahun 1992.
Bab II - 41
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.48.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Tenaga Kerja Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4 5
Uraian Tenaga Kerja yang Dilatih (% tenaga kerja) Jumlah Tenaga Kerja Yang ditempatkan (%) % perusahaan yang menerapkan UMP Pelaksanaan UU no 3 tahun 1992 tentang Jamsostek (%) % perusahaan yang menerapkan K3
2009 8,38 30.39 31.25
2010 12,65 77,41 39,25
2011 19,14 59,15 50,49
2012 14,98 15.11 26.28
2013 7,86 10,64 79,47
11.44
12,03
12,03
70.54
19,57
26.63
31,76
40,43
8.11
66,67
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Nakertrans)
14. Koperasi dan UMKM Layanan urusan koperasi dan UMKM diarahkan dalam rangka peningkatan kualitas koperasi dan kemandirian UMKM. Gambaran capaian pengembangan koperasi dan UMKM di Kabupaten Ende adalah sebagai berikut: 1. Pra koperasi sebanyak 235 unit 2. Koperasi sebanyak 117 unit 3. Koperasi yang berbadan hukum sebanyak 104 unit 4. Koperasi aktif sebanyak 84 unit 5. Koperasi berkualitas sebanyak 53 unit 6. UMKM sebanyak 4.260 buah 7. UMKM yang dibina sebanyak 236 buah 8. UMKM Mandiri sebanyak 62 buah, dan merupan bagian dari UMKM yang dibina Dari keseluruhan data di atas secara umum capaian kinerja pelayanan pemerintah terkait koperasi dan UMKM selama kurun waktu 2009-2014 disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.49.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Koperasi dan UMKM 2009-2013 No 1 2 3 4 5
Uraian Persentase Koperasi Badan Hukum Persentase Koperasi Aktif Persentase Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang Dibina Persentase UMKM Mandiri Koperasi Berkualitas
2009 38,85 82,14
2010 42,27 83,87
2011 43,86 85
2012 44,26 71,79
2013 44,26 71,79
4,53
5,26
5,40
5,54
5,58
22,28 62.32
21,07 55,13
23,86 43
26,27 63.10
26,27 63,10
Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Koperasi dan UMKM)
15. Penanaman Modal Pelayanan di bidang penanaman modal dan investasi di Kabupaten Ende ditunjukan dengan perkembangan investasi di bidang industri, perdagangan dan pariwisata. Nilai investasi di bidang industri Tahun 2013 sebesar Rp.6.356.685.000,-. Tercatat sebanyak 10 perijinan non fasilitas yang diberikan kepada usaha industri kecil yang bergerak di bidang perbengkelan, produksi minyak gosok, industri roti dan kue. Nilai investasi bidang perdagangan sebesar Rp.140.522.776.467,- dengan jumlah perusahaan sebanyak 288 perusahaan yang terdiri dari perusahaan menengah sebanyak 16 buah, perusahaan besar sebanyak 35 buah dan perusahaan kecil sebanyak 237 buah. Sementara itu total nilai investasi di bidang pariwisata adalah Bab II - 42
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
sebesar Rp.15.647.000.000. Terdapat 14 buah perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 84 orang di bidang Pariwisata, yang berinvestasi pada jasa restaurant/rumah makan, hotel, karaoke/pub dan travel perjalanan. Tabel 2.50.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Penanaman Modal 2009-2013 No 1 2 3
Uraian Investasi di bidang industri (%) Investasi di bidang Perdagangan (%) Investasi di bidang Pariwisata (%)
2009 100.01 100.10 100.11
2010 119.24 100,10 112.02
2011 133,74 112.02 138.37
2012 17.54 128.00 81.13
2013 508,53 433,21 1313,80
Sumber: LKPJ 2013 (BKPMD)
16. Pemuda Pelayanan urusan pemuda yang ditunjukan dengan pembinaan pemuda dan prestasi cabang olah raga berprestasi yang difasilitasi pemerintah. Keadaan tahun 2013 terdapat 3 organisasi pemuda yang dibina, yaitu: Organisasi Orang Muda Katolik, Organisasi Pemuda GMIT, dan Organisasi Remaja Masjid. Kegiatan pembinaan ada dari tahun ke tahun namun belum banyak organisasi pemuda yang dibina. Sementara itu pada bidang olahraga terus dilakukan pembinaan untuk 10 (sepuluh) cabang olahraga, dan semuanya berprestasi, yaitu: Atletik, Renang, Karate, Silat, Catur, Bola Voli, Sepak Bola, Takraw, Badminton dan Tenis meja. 17. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pelayanan urusan kesbang dan politik dalam negeri meliputi pembinaan politik dan ormas, penciptaan rasa aman dan tertib bagi masyarakat. Beberapa indikator capaian selama kurun waktu 2009-2014 yang telah dilaksanakan pemerintah Kabupaten Ende. Terkait pembinaan politik daerah setiap tahun dilaksanakan kegiatan antara lain forum diskusi politik, penyuluhan peraturan perundang-undangan bidang politik; penyusunan data base partai politik; dan verifikasi bantuan keuangan partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Ende. Sejalan dengan upaya meningkatkan peran serta ormas, LSM dan OKP, maka dalam setiap kegiatan sosial politik selalu dilibatkan. Sampai dengan tahun 2013 terlah disertakan dan dibina sebanyak 95 dari 166 LSM, Ormas dan OKP yang ada. Dalam rangka penciptaan rasa tertib pada tahun 2013 telah tersedia tenaga Linmas sebanyak 1.864 orang. Dari tenaga Linmas yang ada tersebut sebanyak 286 orang yang memenuhi standar (kompoten). 18. Pemerintahan Umum Pelayanan urusan pemerintahan umum secara umum meliputi urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan, perangkat daerah, dan kepegawaian. Gambaran capaian kinerja pelayanan pemerintahan umum disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.51.Perkembangan capaian Indikator Layanan Pemerintahan Umum Tahun 2009-2013 No 1 2
Uraian Tenaga Auditor yang telah Memiliki Sertifikat Auditor % Penyampaian LPPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu %
Bab II - 43
2009
2010
2011
2012
2013
100
100
100
100
100
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tidak Tepat Waktu
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
Uraian Kompetensi dan Kemampuan Profesi di Bidang Pengadaan Barang/Jasa % Persentase produk hukum yang ditetapkan melalui proses uji publik (Perda, Perbup) Persentase penyelesaian kasus hukum (yang melibatkan pemerintah daerah) Persentase produk hukum (Raperda) yang diajukan ke DPRD melalui Bagian Hukum Persentase produk hukum (Ranperda) yang dihasilkan Pelanggaran terhadap Perda/Peraturan Bupati Persentase jumlah pelanggaran Perda/Peraturan Bupati yang ditindaknjuti Persentase reklame yang berijin Persentase kegiatan pengadaan/ pembangunan fisik yang dikoordinasikan dgn bagian pembangunan Persentase pengadaan barang jasa diatas 200 jt melalui penunjukkan langsung Persentase kegiatan pengadaan barang jasa diatas 200 jt yang dimulai tepat waktu Persentase aparatur yang memiliki kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barang/ jasa Pemerintah % realisasi pelaksanaan pemeriksaan PKPT, Insidentil, Wasbangda, Pelayanan Publik dan Audit akhir Thn anggaran % tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah (APFP) Persentase tenaga auditor terhadap seluruh personil yang ada Persentase tenaga auditor yang telah memiliki sertifikat auditor Persentase Kecamatan yang melaksanakan administrasi pemerintahan dengan baik Kecamatan yang menyampaikan laporan pelaksanaan pemerintahan tepat waktu (%) Penyampaian LPPD kepada Pemerintah Pusat Tepat waktu
Bab II - 44
2009
2010
2011
2012
2013
100
100
100
100
48,00
100
100
100
71
100
100
0
0
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
88
22
4
3
3
2
2
100
100
100
100
100
43
41
37.31
54.81
54,81
100
100
100
100
100
0.77
1.60
0
5
100
48,09
48,84
15.49
15,63
67.65
68.82
72.35
56.47
47,65
105
100
100
100
97
42.25
42
22
74
66
10.64
8.82
9.38
9.68
36,67
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
95.24
100
100
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tidak Tepat Waktu
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Uraian
22
Persentase SKPD yang memiliki Standar Pelayanan Minimal Persentase SKPD pelayanan publik yang memiliki SOP Persentase SKPD yang terisi/terpenuhi jabatan strukturalnya Persentase tempat usaha yang memiliki ijin gangguan % peningkatan pajak daerah % peningkatan retribusi daerah % kontribusi PAD terhadap belanja daerah % peningkatan jumlah penerimaan dari bagian laba BUMD %Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan % SKPD yang menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tepat waktu berkurangnya temuan audit BPK (%) Persentase struktur jabatan yang terisi Persentase pejabat yang telah memenuhi persyaratan formal Persentase pejabat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan Persentase CPNSD yang telah mengikuti Diklat Prajabatan Persentase pegawai sesuai dengan kebutuhan riil Persentase pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas Pelaksanaan seleksi penerimaan Praja IPDN (%)
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
2009
2010
2011
2012
2013
2.41
3.61
3.61
15.66
15,66
2.41
3.61
3.61
24.10
24,10
71.05
100
100
100
100
59.63
62.07
63.93
67.01
72,12
186.27 96.56
161.42 106
205 122
228.21 242
346,05 78,78
3.92
4.08
3.83
5.34
6,51
7.62
8.22
18.53
20.10
19,28
91.67
91.67
66.67
42
100
90.36
70
84
62
62,34
60 90.04
87 78
87 77.48
60 83.86
60 79,38
91.04
78
77.48
83.86
79,38
67.59
67,59
52,77
53.22
35,44
100
100
100
100
100
98.49
97
97
97
97,81
39
15
0,52
71.05
90,48
25
20
5
15
5
Sumber: LKPJ 2013
19. Ketahanan Pangan Pelayanan urusan ketahanan pangan ditunjukan dengan indikator antara lain ketersediaan regulasi yang mengikat dalam rangka pemantapan ketahanan pangan. Tahun 2013 produk hukum yang dihasilkan sebanyak 2(dua) buah Peraturan Bupati (Perbup), yakni Peraturan Bupati Ende, Nomor 22 Tahun 2013, tentang Sistim Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian dan Peraturan Bupati Ende Nomor 23 Tahun 2013 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal. Indikator lainnya adalah tingkat ketersediaan bahan pangan yang diproduksi sendiri dalam wilayah Kabupaten Ende, menggunakan satuan Equevalen Beras (EB). Angka sementara ketersediaan pangan tahun 2013 (kondisi September 2013), adalah 85,19% dari total kebutuhan pangan penduduk Kabupaten Ende.
Bab II - 45
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sementara dalam rangka perbaikan pola komsumsi masyarakat, hasil survey pola komsumsi menunjukan bahwa dari 135 KK responden, yang tersebar dalam 9 (Sembilan) desa, 3 (tiga) kecamatan, diketahui bahwa di tahun 2013 persentase penduduk yang mengkonsumsi beras 3 (tiga) kali sehari menurun hingga 24,44 persen dari total penduduk Kabupaten Ende. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih sebesar 25,11 persen. Tabel 2.52.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2009-2013 No 1 2
Uraian Persentase masyarakat yang mengkonsumsi pangan beras tiga kali sehari. Persentase Ketersediaan Pangan Utama %
2009
2010
2011
2012
2013
33.80
29,07
27,12
25.11
24,44
76,07
80,33
84,14
88,44
85,19
Sumber: LKPJ 2013 (BKP3)
. 20. Pemberdayaan Masyarakat Desa 1) LKMD yang Berfungsi Baik LKMD diharapkan sebagai salah satu tulang punggung pembangunan desa, oleh karena itu LKMD harus berfungsi baik dan mampu bekerja sama dengan perangkat desa dalam melaksanakan pembangunan desa. Sampai dengan tahun 2013, LKMD yang berfungsi baik sebanyak 160 dari 255 LKMD yang ada atau sebesar 62,75%. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 69,16%, yang disebabkan adanya penambahan jumlah desa hasil pemekaran 2) Jumlah PKK Aktif Kelompok PKK di Kabupaten Ende sebanyak 255 kelompok, dari jumlah tersebut yang aktif pada tahun 2013 sebanyak 210 kelompok atau 82,35%. Kondisi ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012, yang disebabkan bertambahnya PKK sebagai akibat langsung dari adanya pemekaran desa, namun secara kuantitaif, jumlah PKK yang aktif bertambah dari 188 kelompok menjadi 210 kelompok. Peningkatan PKK aktif ditahun 2013 dikarenakan pembinaan dan pendampingan dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. 3) Kantor Desa yang Kondisinya Layak Dari total 255 Desa di Kabupaten Ende, terdapat sebanyak 217 Desa Kantor Desa Permanen (85,10%), 22 kantor desa semi permanen (7,91%) dan 16 kantor desa kondisi darurat (5,76%). 4) Jumlah Perangkat Penggerak Otonomi Desa yang Dibina (LKMD, PKK, dll) Jumlah perangkat penggerak otonomi desa yang dibina (LKMD, PKK, dll) pada tahun 2012 sebanyak 13.700 jumlah perangkat otonomi desa yang dibina dari 65.353 atau 20,96%. Kondisi ini masih sama pada tahun 2013. Hal ini terkait dengan ketersediaan dana, sehingga belum dapat melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap seluruh perangkat penggerak otonomi desa yang ada, termasuk untuk desa-desa pemekaran.
Bab II - 46
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.53.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4
Uraian LKMD yang Berfungsi Baik % Jumlah PKK yang Aktif % Kantor Desa yang Kondisinya Layak % Jumlah perangkat penggerak otonomi desa yang dibina (LKMD, PKK dll) (%)
2009 63,0 83,57 83,25
2010 63,08 85,51 97,38
2011 63,08 87,85 97,42
2012 69,16 87,85 76,07
2013 62,75 82,35 93,73
18
21.42
20.66
20.96
20,96
Sumber: LKPJ 2013 (BPMPD)
21. Statistik Daerah Pelayanan urusan statistik dilaksanakan dalam rangka penyediaan data-data statistik pembangunan dalam rangka mendukung kualitas perencanaan, pemantauan dan pengawasan pembangunan. Selama kurun waktu 2009-2104 seluruh dokumen antara lain: Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, Registrasi Penduduk, PDRB menurut Penggunaan, PDRB menurut Kecamatan, Indikator Kesejahteraan, dan indikator ekonomi Kabupaten Ende tersedia melalui kerja sama dengan BPS Ende. 22. Kearsipan Daerah Pelayanan kearsipan yang dilakukan oleh kantor Perpustakaan dan Kearsipan daerah diukur dalam jumlah SKPD yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baku. Keadaan tahun 2013 menunjukan capaian yang relatif rendah, dimana hanya 12 SKPD dari 77 SKPD di Kabupaten Ende yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baik. 23. Informasi Daerah Indikator utama terkait urusan informasi daerah adalah ketersediaan sarana informasi berbasis IT. Jumlah seluruh sarana informasi milik Pemkab Ende yang dikelola oleh Kantor PDT pada tahun 2013, sebanyak 6 (enam) unit yang terdiri dari: Website Pemkab Ende sebanyak 1 (satu) unit, Web Intra DBMS 1(satu) unit, anjungan lyar sentuh 1 (satu) unit, CD Interaktif Profil Daerah 1 (satu) unit, website LPSE 1 (satu) unit, dan aplikasi SIMDA 1 (satu) unit, yang merupakan bantuan dari Kementerian Kominfo RI. Dari sarana yang dimiiki tersebut, yang berfungsi dengan baik, sebanyak 5 (lima) unit, sedangkan layar sentuh masih mengalami kerusakan. 24. Perpustakaan Pelayanan urusan perpustakaan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat, menunjukan capaian yang cukup baik. Ratio jumlah penduduk terus meningkat setiap tahunnya. Data tahun 2013 menunjukan bahwa jumlah pengunjung ke perpustakaan sebanyak 59.756 orang atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 54.787 orang. Sementara terkait ketersediaan judul buku sudah cukup memadai, dimana keadaan tahun 2013 tersedia 5.426 judul buku dari kebutuhan 2500 buku. Pada masa mendatang akan diperkuat pengembangan perpustakaan desa atau kelurahan.
Bab II - 47
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan 1. Pertanian Capaian indikator-indikator kinerja utama urusan pertanian untuk mendukung tercapainya sasaran meningkatnya produktifitas hasil pertanian ditunjukan dengan indikator produktivitas padi dan bahan pangan utama lokal lainnya per hektar. Secara kumulatif produksi 9 (sembilan) bahan pangan utama pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 20.948,69 ton jika dibandingkan dengan keadaan pada tahun 2012 yaitu dari 86.889 ton menjadi 107.837,69 ton pada tahun 2013. Gambaran produktifitas masing-masing komoditas disajikan pada tabel berikut : Tabel 2.54.Produktifitas Pangan di Kabupaten Ende Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Uraian Produktivitas Padi Sawah (ton/ha) Produktivitas Padi Ladang (ton/ha) Produktivitas Jagung (ton/ha) Produktivitas Ubi Kayu (ton/ha) Produktivitas Ubi Jalar (ton/ha) Produktivitas Kacang Kedelai (ton/ha) Produktivitas Kacang Tanah (ton/ha) Produktivitas Kacang Hijau (ton/ha) Produktivitas Sorghum (ton/ha)
2009 5,08 1,43 2,22 8,74 4,97 1,23 0,99 0,99 0,71
2010 5,72 1,59 1,98 8,06 5,20 3,38 1,30 1,04 0,87
2011 6,01 1,68 2,24 8,39 6 1,46 1,47 1.26 1,15
2012 6,71 2,01 2 8,46 7,26 1,15 2,04 1,70 1,69
2013 6,81 2,69 3,41 10,56 7,95 1,23 1,52 1,66 1,68
Sumber: LKPJ 2013 (Distanak)
2.
Peternakan Jenis Usaha peternakan di Kabupaten Ende terdiri atas ternak sapi, ternak kecil yaitu kambing, domba, babi dan jenis usaha ternak unggas. 1) Ternak Sapi Perkembangan rata-rata sapi yang dimiliki oleh peternak sapi di Kabupaten Ende meningkat dari tahun 2010 sebanyak 2 ekor per peternak menjadi 3 ekor per peternak pada tahun 2011 dan 4 ekor pada tahun 2013.
Tabel 2.55 Perkembangan Jenis Usaha Ternak Sapi Potong Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4
Ternak Sapi Potong Jumlah Populasi Jumlah Pemotongan per Tahun Laju Pertumbuhan Populasi per Tahun Rata-Rata Kepemilikan
2009 11.834 1.111 2,80 2
2010 27.321 1.087 130,87 2
2011 28.219 1.119 3,29 3
2012 31.629 1.410 12,08 4
2013 32.736 1.438 3,50 4
Sumber: Profil Daerah Kabupaten Ende Tahun 2013 (distanak)
2) Ternak Kecil Populasi ternak kambing, domba, mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun 2008-2013, sementara pertumbuhan populasi ternak babi mengalami fluktuasi.
Bab II - 48
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.56 Perkembangan Jenis Usaha Ternak Kecil Tahun 2009-2013 No 1 2 3
Jenis ternak Kecil Jumlah populasi Kambing (ekor) Jumlah populasi domba (ekor) Jumlah populasi babi (ekor)
2009 22.859 88.998
2010 19.454 10 90.741
2011 20.455 11 59.139
2012 21.314 9 62.096
2013 22.380 9 65.977
Sumber: Profil Daerah Kabupaten Ende Tahun 2013 (distanak)
3) Unggas Untuk jenis usaha ternak ayam buras mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun 2009 – 2013. Untuk jenis ternak ayam petelur mengalami fluktuasi, pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 8.207 ekor. Untuk ayam pedaging jumlah populasi mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun 2009-2013, dimana jumlah produksi pada tahun 2013 sebesar 107.264 ekor/ tahun dan ratarata kepemilikian per peternak 1.375 ekor/ peternak. Populasi burung Puyuh mengalami fluktuasi dalam kurun waktu tahun 2009-2013, dan jumlah populasi pada tahun 2013 sebesar 2.498 ekor. Populasi Burung Dara selama kurun waktu tahun 2009-2013 mengalami peningkatan. Untuk kelompok peternak di Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan dari tahun 2009-2013, menjadi sebanyak 188 peternak. Tabel 2.57 Perkembangan Jenis Usaha Unggas Tahun 2009-2013 JENIS TERNAK 1). Jumlah Ayam Buras (ekor)
2009
2010
2011
2012
2013
175.395
186.591
211.543
225.293
237.121
7.044
6.906
6.350
7.461
8.207
2). Ayam Petelur a. Jumlah Populasi (ekor/thn) b. Jumlah Peternak (orang) c. Jumlah Produksi (ton/thn) d. Rata-Rata kepemilikan per Peternak
2
2
3
3
3
10,3 3.522
10,1 3.453
9,3 2.117
10,9 2.487
12,1 *)
3). Ayam Pedaging 101.640
106.980
91.650
97.513
107.264
b. Jumlah Peternak (orang)
a. Jumlah Populasi (ekor/thn)
68
75
81
71
78
c. Jumlah Produksi (ton/thn)
151,20
161,10
136,80
145,80
160,38
1.495
1.426
1.131
1.373
1.375
107
132
319
303
333
23
29
29
27
27
0,160 5
0,197 5
0,476 11
0,452 11
0,497 12
1.051
1.020
1.447
2.379
2.498
462
508
729
753
791
Rata-Rata kepemilikan per Peternak 4). Itik a. Jumlah Populasi (ekor/thn) b. Jumlah Peternak (orang) c. Jumlah Produksi (ton/thn) d. Rata-Rata kepemilikan per Peternak 5) Burung Puyuh a. Jumlah Populasi (ekor/tahun) 6) Burung Dara a. Jumlah populasi (ekor/tahun) Bab II - 49
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
JENIS TERNAK 7) Angsa a. Jumlah populasi (ekor/tahun) 8) Jumlah Rumah Potong Hewan 9) Kelompok Usaha Ternak (kelompok)
2009
2010
1 101
2011
1 118
2012
12 1 171
2013
18 1 180
19 1 188
Sumber data: Distanak Kab. Ende Tahun 2013 *) tidak ada data
3.
Kehutanan dan Perkebunan Pelayanan urusan kehutanan dan perkebunan terkait produktifitas perkebunan dan pemanfaatan sumber daya hutan. Hasil perkebunan di Kabupaten Ende didominasi oleh lima komoditi penting yakni kopi, kelapa, kakao, cengkeh dan kapuk. Dari kelima komoditas perkebunan andalan Kabupaten Ende, hanya produksi kelapa yang mengalami penurunan produksi secara drastis sebesar 4.841,37 Ton dari produksi pada tahun 2012 sebesar 8.876,03 Ton dibandingkan dengan produksi tahun 2011 sebesar 4.034,66 Ton, sedangkan ke empat komoditas andalan lainnya, mengalami peningkatan produksi pada tahun 2012 jika dibandingkan tahun 2011 Produksi kelima komoditi ini pada tahun 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebagai berikut
Tabel 2.58 Jenis Komoditi, Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2010-2012 NO. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis Komoditi Kopi • Luas Areal • Luas Tanam • Jumlah Produksi Kakao • Luas Areal • Luas Tanam • Jumlah Produksi Lada • Luas Areal • Luas Tanam • Jumlah Produksi Vanili • Luas Areal • Luas Tanam • Jumlah Produksi Kelapa • Luas Areal • Luas Tanam • Jumlah Produksi Pala • Luas Areal • Luas Tanam • Jumlah Produksi
Bab II - 50
2010
2011
2012
SAT.
8.590 8.676,6 3.473,2
8.817,30 5.336,90 2.859,12
13.965,63 13.799,43 6.988,93
Ha Ha Ton
5.504,8 5.699,3 3.439,1
5.901,00 3.469,23 3.165,87
9.141,70 9.026,00 4.009,14
Ha Ha Ton
76,9 84,8 18,4
107,62 101,32 18,32
1.136,70 1.081,90 258,51
Ha Ha Ton
264,0 265,9 40,6
287,45 276,81 37,37
1.447,21 1.407,49 266,04
Ha Ha Ton
10.604,1 10.585,7 8.301,4
10.861,00 10.845,60 8.876,03
11.372,50 9.270,50 4.034,66
Ha Ha Ton
65,4 72,6 7,6
84,30 82,00 4,92
96,65 4,18
Ha Ha Ton
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
NO. 7.
8.
9.
10.
Jenis Komoditi Kelapa Dalam • Luas Areal • Luas Tanam • Jumlah Produksi Cengkeh • Luas Areal • Luas Tanam • Jumlah Produksi Jambu Mete • Luas Areal • Luas Tanam • Jumlah Produksi Kapuk • Luas Areal • Luas Tanam • Jumlah Produksi
2010
2011
2012
SAT.
10.585,7 8.301,4
10.861,00 8.876,03
10.822,20 8.758,48
Ha Ha Ton
1.241,3 1.263,9 266
1.290,67 1.358,25 280,82
8.164,69 8.523,33 3.762,11
Ha Ha Ton
7.660,8 7.761,4 3.540,3
7.806,20 7.698,20 3.723,52
2.193,90 2.155,70 756,88
Ha Ha Ton
249,2 245,6 33,7
255,10 244,10 255,10
7.792,22 7.867,25 3.369,30
Ha Ha Ton
Sumber data: Profil Daerah Kabupaten Ende 2013 (Dishutbun)
Sementara produksi hasil hutan Tahun 2013 sebesar 62,35 % jika dibandingkan dengan produksi pada tahun 2008. Pencapaian ini belum mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 142%. Hasil hutan di Kabupaten Ende merupakan non HPH yang terdiri dari kayu bulat, kayu gergajian dan kayu olahan. Tabel 2.59 Hasil Hutan Non HPH dan ikutan di Kabupaten Ende 2009-2011 Jenis Hasil Hutan
Satuan
2009
2010
2011
1 2
Kayu Rimba Campuran Balok
Ton M³
561 2.400
570 2.300
580 2.100
3
Papan
M³
1.200
1.050
1.150
4
Usuk
M³
1.200
1.200
1.300
5
Kelapa
1.752
1.800
2.000
6
Bayam Balok
-
419
300
7
Bayam Papan
-
500
369
8
Kemiri Isi
5892
6070
5497,23
9
Kayu Manis
Kg
1025
1109
1.000
10
Masoi
Kg
900
950
950
11
Gaharu
Kg
600
700
700
12
Tali Hutan (Ngidho)
Kg
1500
1750
1.750
13
Rotan
Kg
5000
6000
6.000
14
Ijuk
Kg
4500
5000
5.000
15
Bambu Hutan
M³
7700
7500
7.500
Bab II - 51
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Jenis Hasil Hutan
Satuan
2009
2010
2011
16
Daun Lontar
Lbr
1600
1650
1.650
17
Nira Lontar
Ltr
700
1000
210
18
Nira Enau
Ltr
800
825
825
19
Gula Aren
Kg
3600
3500
3.700
20
Kayu Bakar
M³
1400
1450
1.450
21
Madu
Liter
1500
1600
1.550
22
Daun Gebang
Lbr
1900
1950
1.950
23
Siri Hutan
Kg
900
950
950
24
Lobha
25
Asam
Kg
1000
1000
0
1025
1.200
Sumber data: Profil Daerah Kabupaten Ende 2013 (Dishutbun)
4.
Pertambangan dan Energi Pelayanan urusan pertambangan dan energi diarahkan dalam rangka meningkatnya pengelolaan pertambangan, energi dan kelistrikan. Selama kurun waktu 2009-2014 kinerja pelayanan urusan pertambangan ditunjukan dengan indikator sebagai berikut: 1) Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap PDRB Pada Tahun 2013 jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertambangan sebesar Rp.29.836.400,- dibandingkan dengan jumlah total PDRB Rp.2.219.742.140,(BPS, Ende Dalam Angka Tahun 2013) atau sebesar 1,34% 2) Jumlah Lokasi Penambangan Galian C yang Ditata. Pada tahun 2013 jumlah lokasi penambangan galian C yang ditata sebanyak 21 lokasi dari 60 lokasi penambangan atau sebesar 35 %, terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya ditata sebanyak 19 lokasi dari 60 lokasi penambangan yang ada. 3) Cakupan Keluarga yang menikmati listrik dari sumber energi terbarukan Pada tahun 2013 jumlah KK yang menikmati listrik terbaharukan (sollarcell) sebanyak 807 KK dari 1.872 KK atau sebesar 43,11 %, terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 747 KK yang menikmati energi listrik terbaharukan. 4) Persentase Sumber Air Bawah Tanah yang di Eksploitasi Pada tahun 2013 terdapat penambangan 2 sumber mata air yang diekspoitasi menjadi 14 sumber mata air yang dieksploitasi atau sebesar 20% sehingga terjadi peningkatan dibanding tahun 2012 yang hanya terdapat 12 sumber mata air yang dieksploitasi.
5.
Pariwisata Pelayanan urusan pariwisata diarahkan dalam rangka pengembangan pariwisata daerah, yang ditunjukan dengan indikator sebagai berikut:
Bab II - 52
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
1) Meningkatnya Kunjungan wisata Selama kurun waktu 2009-2013 terus terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Ende. Keadaan terakhir jumlah kunjungan wisata tahun 2013 sebanyak 26.396 orang, meningkat cukup signifikan di banding kondisi tahun 2008 yang mencapai 16.506 orang. 2) Meningkatnya Jumlah Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Capaian indikator ini menunjukan hal yang kurang menggembirakan. Dari target penataan ODTW sebanyak 49 buah dari 100 ODTW yang ada, sampai dengan tahun 2013 hanya ditata sebanyak 9 buah. 6.
Kelautan dan Perikanan Pelayanan urusan kelautan dan perikanan selama kurun waktu 2009-2014 diarahkan dalam mencapai sasaran meningkatnya produksi perikanan; meningkatnya kesejahteraan nelayan, ditunjukan dengan indikator-indikator sebagai berikut: 1) Meningkatnya produksi perikanan Produksi hasil perikanan pada Tahun 2012 sebesar 7.988,657 ton atau sebesar 41,39%, jika dibandingkan dengan jumlah produksi potensi lestari (19.299 ton/km), namun persentase dari capaian target indikator RPJMD sebesar 8.424,01 ton atau 43,65% sehingga masih mengalami kekurangan produksi sebesar 435,35 ton. 2) Luas Lahan Budidaya Rumput Laut Jumlah Luas Lahan Budidaya Rumput Laut yang dimanfaatkan pada tahun 2013 sebesar 14 Ha (1,42%) dari 987 luas potensi lahan budidaya. 3) Luas Kolam dan Tambak Jumlah Luas Lahan Kolam dan Tambak yang dimanfaatkan pada Tahun 2013 sebesar 22,05 Ha (0,98%), melampui Target RPJMD yang ditetapkan pada tahun 2013 sebesar 0,29 % (7,25 Ha). 4) Kontribusi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap PDRB Kontribusi sektor Kelautan dan Perikanan terhadap PDRB pada Tahun 2013 sebesar 7,73% (Rp. 171.677.880) dari total PDRB Kabupaten Ende sebesar Rp. 2.219.742.140 (statistik Kab.Ende 2013), secara umum mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, namun belum mencapai target RPJMD pada tahun 2013 sebesar 9,98%. 5) Nelayan dan Pembudidaya dengan Kepemilikan Rumah Layak Huni Jumlah Nelayan dan Pembudidaya dengan kepemilikan rumah layak huni pada Tahun 2013 sebesar 3.377 orang (20,94%) dari jumlah nelayan dan pembudidaya sebanyak 16.126 orang atau mengalami peningkatan sebesar 1,16% dari tahun sebelumnya, namun belum memenuhi target tahun 2013 sebesar 24,14%. 6) Nelayan dengan Pendapatan per Bulan di atas UMR Jumlah Nelayan dengan pendapatan per bulan di atas UMR pada Tahun 2013 sebanyak 2.937 orang dari 15.300 orang nelayan yang ada pada tahun 2013 (19,20%), dimana mengalami kenaikan sebesar 0,25% dari dari tahun sebelumnya dan belum memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 24,37%.
Bab II - 53
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
7) Pembudidaya dengan Pendapatan per Bulan di atas UMR Jumlah Pembudidaya dengan pendapatan per bulan di atas UMR pada tahun 2013, sebanyak 207 orang dari 806 pembudidaya yang ada (25,68%) dan telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 16,70%. Peningkatan ini lebih didominasi oleh pembudidaya Air Tawar dan Tambak Air payau sedangkan untuk pembudidaya Rumput laut cenderung menurun disebabkan oleh faktor kondidsi alam yang tidak mendukung untuk dilaksanakan usaha budidaya. 8) Nelayan yang Mempunyai Armada dan Alat Tangkap Jumlah Nelayan yang mempunyai armada dan alat tangkap pada Tahun 2013 sebanyak 3.328 orang dari 15.300 orang nelayan yang ada (21,75%) atau mengalami peningkatan sebesar 1,27% dari tahun sebelumnya, namun belum memenuhi target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 26,65%. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya intervensi Program Pengembangan Perikanan Tangkap melalui pemberian bantuan sarana penangkapan. Tabel 2.60 Perkembangan Indikator Layanan Urusan Perikanan dan Kelautan Tahun 2009-2013 No 1 2 3 4 5 6 7
Uraian Produktivitas Perikanan Luas Budidaya Rumput Laut Luas Kolam dan Tambak Nelayan dan Pembudidayaan dengan Kepemilikan Rumah Layak Huni Nelayan dengan Pendapatan di atas UMR Pembudidaya dengan Pendapatan di atas UMR Nelayan yang Mempunyai Armada/ Alat Tangkap
2009 32,67 4,40 0,27 17,28
2010 36,92 3,17 0,16 18,48
2011 39,20 2,84 0,44 23,97
2012 40,80 2,20 1,40 19,78
2013 41,39 1,42 0,98 20,94
17,78
20,59
21,83
18,95
19,20
21,90
15,94
12,30
90,88
25,68
18,12
18,88
23,29
20,48
21,75
Sumber: LKPJ 2013 (DKP)
7.
Perdagangan dan industri Pelayanan urusan perdagangan selama kurun waktu 2009-2014 diarahkan dalam mencapai sasaran meningkatnya peran sektor perdagangan dan industri dalam perekonomian daerah. 1) Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Kontribusi ini diukur dengan membandingkan jumlah kontribusi PDRB dari sektor perdagangan besar dan eceran terhadap total PDRB Kabupaten Ende. Target yang ditetapkan untuk dicapai di tahun 2013 adalah sebesar 29,71%. Namun demikian pencapaian target tersebut belum dapat dihitung karena PDRB Kabupaten Ende Tahun 2013 belum diketahui. Realisasi pencapaian sebesar 23% yang dicantumkan pada capaian indikator kinerja kunci adalah merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan data PDRB Kabupaten Ende Tahun 2012 (sumber Ende Dalam Angka Tahun 2013).
Bab II - 54
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2) Produktivitas Sektor Perdagangan Indikator ini diukur dengan membandingkan output sektor perdagangan dengan jumlah tenaga kerja sektor perdagangan. Target yang ditetapkan untuk tahun 2013 adalah 33.261.267. Hasil perhitungan dengan menggunakan data tahun 2011 dimana output bidang perdagangan besar dan eceran, produktivitas sektor ini adalah 45.449.638,- melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2013. 3) Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kontribusi ini diukur dengan membandingkan jumlah kontribusi PDRB dari sektor industri terhadap jumlah total PDRB tahun berkenan. Perhitungan yang dapat dilakukan hanya sampai dengan tahun 2012. Untuk tahun 2013 capaian indikator ini belum dapat dihitung karena jumlah PDRB untuk tahun tersebut belum diketahui. Realisasi capaian indikator ini sejak tahun 2009 s/d 2012 juga belum pernah mencapai target. Tahun 2009 realisasi capaian untuk indikator ini adalah 1,65% dari target sebesar 1,82%, tahun 2010 terealisasi sebesar 1,66% dari target sebesar 1,91%, tahun 2011 terealisasi sebesar 1,56% dari target yang ditetapkan sebesar 2,04% dan tahun 2012 terealisasi sebesar 1,59% dari target yang ditetapkan sebesar 2,19%. 4) Produktivitas Sektor Industri Indikator ini diukur dengan membandingkan output sektor industri besar terhadap jumlah tenaga kerja industri. Namun demikian hingga saat ini di Kabupaten Ende belum berkembang industri yang masuk dalam kategori industri besar. Perhitungan yang dilakukan untuk indikator ini adalah dengan menggunakan data industri kecil. Realisasi capaian untuk indikator ini pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.434.285,-. 8.
Transmigrasi 1) Luas Kawasan Hunian Indikator ini menggambarkan luas kawasan hunian pada tahun 2013, yaitu jumlah lahan terpakai dibanding luas lahan yang tersedia sebesar 64,46% yang dihitung dari jumlah lahan terpakai 2.403 Ha, berbanding jumlah lahan yang tersedia sebesar 3.728 Ha. 2) Pemerataan Penyebaran Lokasi Transmigrasi Indikator ini menggambarkan Jumlah lokasi RTUPT pada tahun 2012 yaitu jumlah RTUPT yang sudah dibangun sebanyak 8 lokasi berbanding jumlah rencana RTUPT sebanyak 10 lokasi.
Bab II - 55
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.4 Aspek Daya Saing Daerah 2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 1. Tingkat Komsumsi Rumah Tangga Kemampuan ekonomi daerah ditunjukan oleh indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Tingkat konsumsi rumah tangga menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga di suatu daerah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dapat diketahui dengan menghitung angka rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Data menunjukan bahwa meskipun tidak signifikan, pengeluaran rumah tangga masyarakat di Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan, termasuk pergeseran pada pola pengeluaran, dimana pengeluaran bukan makanan menunjukan kecenderungan peningkatan. Tabel 2.61. Rata-rata Perkapita per bulan (RP) di Kabupaten Ende Tahun 2009-2011 Tahun
Makanan
Bukan Makanan
Seluruh Pengeluaran
2009
188.771 (61,35 %)
118.938 (38,65%)
307.709
2010
212.714 (61,33 %)
134.139 (38,67%
346.853
2011
231.248 (59,99%)
154.223 (40,01 %)
385.471
Sumber: Susenas 2009-2011
2.
3.
Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani yang merupakan rasio indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani di Kabupaten Ende relatif kecil, dimana pengeluaran komsumsi rumah tangga dan kebutuhan dalam menghasilkan produk relatif lebih tinggi dari penerimaan yang diterima petani dengan menjual hasil produksinya. Produktifitas Total Daerah Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas tiap sektor per angkatan kerja yang menunjukan seberapa produktif tiap angkatan kerja dalam mendorong ekonomi daerah per sektor. Data tahun 2012 menunjukan bahwa produktifitas total daerah Kabupaten Ende sebesar Rp 52.363.000,- dengan rincian produktifitas sektor primer sebesar Rp 12.563.000,- sekunder sebesar Rp 8.067.000,- dan sektor tersier sebesar Rp 31.734.000,Adapun tingkat produktivitas daerah per sektor Kabupaten Ende keadaan tahun 2012 disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2.62. Produktifitas Daerah Keadaan Tahun 2012 No 1
Sektor
Nilai Produksi 729.100.640.000
3
Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri Pengolahan
4 5
Listrik dan air minum Bangunan dan Konstruksi
11.026.950.000 158.745.160.000
2
Bab II - 56
Jumlah tenaga Kerja 58.037
Produktifitas 12.563.000
29.836.400.000 35.392.730.000
29.132
8.067.000
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 6 7 8 9
Sektor Perdagangan Hotel dan Restauran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Jumlah
Nilai Produksi
Jumlah tenaga Kerja
Produktifitas
516.843.840.000 125.302.610.000
39.568
31.734.000
126.737
52.363.000
107.148.930.000 506.344.880.000 2.219.742.140.000
Sumber data: Indikator Ekonomi 2012 (diolah)
2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur 1. Sarana transportasi Untuk mendukung transportasi darat, sampai dengan tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Ende telah membangun dan membuka jalan sepanjang 1.223,65 km jalan kabupaten dan jalan desa, 160,30 km jalan provinsi. Pada tahun 2011, dari total panjang jalan yang ada, 45,98 % sudah diaspal, sementara sisanya (54,02 %) belum aspal. Sementara itu jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Ende mengalami kenaikan dalam jumlah yang relatif besar khususnya sepeda motor dari sekitar 14.980 pada tahun 2007 menjadi 21.942 pada tahun 2009. Peningkatan juga terjadi pada jenis kendaraan mobil penumpang, mobil barang dan mobil bus walaupun kenaikannya tidak sebanyak sepeda motor. Tabel 2.63. Jenis dan Jumlah Angkutan Darat di Kabupaten Ende Jenis Kendaraan Mobil Penumpang Mobil Bus Mobil Barang Sepeda Motor Kendaraan Khusus (pemadam kebakaran, ambulance dan mobil jenazah) Jumlah
Milik Perorangan
Umum
Pemerintah
Total
632 4 505 30.813 -
269 150 619 -
169 14 108 1.145 36
1.070 168 1.232 31.958 36
31.954
1.038
1.472
34.464
Sumber data: Ende Dalam Angka 2013 (BPS Ende)
Sementara itu sarana transportasi laut cukup memadai. Kabupaten Ende memiliki 5 dermaga, yaitu dermaga Ipii, dermaga Ende, dermaga nangakeo, dermaga Pulau Ende dan dermaga Nanganio . Selain itu terdapat dermaga minyak milik Pertamina dan dermaga ikan Paupanda dengan fasilitas tempat pelelangan ikan (TPI). Dukungan transportasi udara didukung dengan ketersediaan Bandara Udara H. Hasan Aroeboesman, yang memiliki panjang landas pacu 1.800 meter, dengan 2 buah run way, dan dapat didarati pesawat Jenis Fokker. Beberapa maskapai penerbangan yang aktif beroperasi antara lain Garuda, Merpati, Trans Nusa, Wings Air, dengan rute setiap hari dapat menjangkau seluruh wilayah nusantara melalui penerbangan lanjutan. Bab II - 57
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.
Sarana telekomunikasi Sesuai dengan perkembangan teknologi, alat komunikasi seperti telepon, telepon selular (handphone/HP), dan komputer menjadi salah satu fasilitas perumahan yang sangat pesat pertumbuhannya. Banyaknya rumah tangga di Kabupaten Ende menurut kepemilikan sarana komunikasi, hasil Susenas 2010-2012 menunjukan bahwa kepemilikan telepon rumah mengalami penurunan yakni dari 4,81 persen pada tahun 2011 menjadi 2,79 persen pada tahun 2012. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan kepemilikan telepon selular. Rumah tangga yang memiliki telepon selular meningkat dari 68,29 persen pada tahun 2011 menjadi 75,92 persen pada tahun 2012. Begitu pula rumah tangga yang memiliki komputer mengalami penurunan dari 9,24 persen pada tahun 2011 menjadi 5,96 persen pada tahun 2012. Dari rumah tangga yang memiliki telepon selular di daerah ini, sebagian besar hanya mempunyai 1 nomor telepon selular, yang pada tahun 2012 tercatat sebesar 46,36 persen. Sementara itu, terdapat sebanyak 28,51 persen rumah tangga mempunyai 3 s/d 3+ nomor telepon selular. Ini berarti ada sekitar 28-29 rumah tangga dari 100 rumah tangga pemilik telepon selular yang mempunyai 3 s/d 3+ nomor.
Tabel 2.64. Persentase Rumah Tangga menurut kepemilikan sarana komunikasi Tahun 2010-2012 No 1 2 3 4 5 6 7
Kepemilikan sarana komunikasi Telepon rumah Telepon seluler Komputer Punya 1 nomor HP Punya 2 nomor HP Punya 3 nomor HP Punya lebih dari 3 nomor HP
2010
2011 3,62 59,45 7,63 54,97 28,20 9,66 7,16
2012 4,81 68,29 9,24 45,56 24,23 10,55 19,66
2,79 75,92 5,96 46,36 25,13 14,75 13,76
Sumber data: Indikator Kesejahteraan Rakyat 2012 (BPS Ende)
Sementara itu kepemilikan internet juga menunjukan peningkatan. Data Susenas 2007-2009 menunjukan bahwa rumah tangga di kabupaten Ende yang mengakses internet melalui komputer di rumah meningkat dari 0,32 persen pada tahun 2007 menjadi 1,03 persen pada tahun 2009. Sedangkan yang mengakses internet di luar rumah seperti warung internet (warnet) juga meningkat dari 0,64 persen menjadi 5,75 persen. Sementara yang mengakses internet melalui kantor/sekolah mengalami peningkatan dari 1,11 persen menjadi 7,11 persen dalam periode tahun yang sama. Kondisi ini diperkirakan meningkat signifikan sampai saat ini. Tabel 2.65. Persentase Rumah Tangga yang mengakses Internet Tahun 2007-2009 No 1 2
Mengakses Internet Di rumah Di luar rumah * Warnet * Kantor/sekolah * Lainnya
2007 0,32
2008 -
2009 1,03
0,64 1,11 0,17
0,18 1,90 -
5,75 7,11 0,35
Sumber data: Indikator Kesejahteraan Rakyat 2012 (BPS Ende)
Bab II - 58
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
3. Perbankan Perekonomian daerah sangat tergantung dari perbankan yang digunakan untuk transaksi ekonomi antar pelaku usaha. Perkembangan jumlah kantor bank mengalami peningkatan yang cukup baik, dimana ada 8 kantor bank yang beroperasi di Kabupaten Ende saat ini antara lain Bank BRI, Bank Danamon, bank BNI, Bank Mandiri, Bank NTT, Bank Sinar Mas dan Bank BTPN, Bank Niaga. Perkembangan sektor perbankan di Kabupaten Ende selama periode 2010-2012 cenderung mengalami penurunan. Jumlah peminjam pada bank‐bank yang ada di Kabupaten Ende pada tahun 2010 sebanyak 11.765 orang, sementara pada tahun 2011 meningkat menjadi 12.195 orang namun mengalami penurunan drastis pada tahun 2012 menjadi sebanyak 10.425 orang. Demikian pula dari sisi besarnya pinjaman yang dikeluarkan oleh pihak bank, dimana pada tahun 2011 jumlah pinjamannya sebesar Rp 602.586.146.000 menurun sebesar 2,10 persen menjadi Rp 589.920.814.000 pada tahun 2012. Jumlah peminjam terbesar pada tahun 2011 adalah para peminjam dari sektor perdagangan sebanyak 3.363 orang, namun menurun pada tahun 2012 menjadi sebanyak 2.500 orang, dengan besarnya pinjaman Rp 94.327.848.000 dan peminjam dari sektor lainnya (selain sektor utama) sebanyak 8.783 pada tahun 2011 menurun menjadi sebanyak 7.898 orang pada tahun 2012 dengan total pinjaman sebesar Rp 491.787.479.000. Tabel 2.66.Jumlah Peminjam Menurut Sektor pada Bank di Kabupaten Ende Tahun 2009-2012 SEKTOR Pertanian Pertambangan/Penggalian Industri Perdagangan Lainnya Jumlah
2009 ( orang) 37 1 6 3.215 9.095 12.354
2010 ( orang) 28 0 56 3.353 8.328 11.765
2011 ( orang) 33 0 16 3.363 8.783 12.195
2012 ( orang) 20 0 7 2.500 7.898 10.425
Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013
Tabel 2.67. Besarnya Pinjaman Menurut Sektor pada Bank di Kabupaten Ende Tahun 2009-2012 SEKTOR Pertanian Pertambangan/Penggalian Industri Perdagangan Lainnya Jumlah
2009
2010
2011
2012
( 000)
( 000 )
( 000)
( 000)
1.282.244
1.143.041
1.262.020
1.199.069
169.413 465.567 144.411.094 249.622.688 395.951.006
340.154 169.022.899 328.064.237 498.570.331
0 2.180.847 186.049.792 413.093.487 602.586.146
0 2.606.418 94.327.848 491.787.478 589.920.814
Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013
Jika dilihat dari jenis tabungannya, pada tahun 2012 masyarakat cenderung menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan biasa yakni sebanyak 67.925 rekening dengan nilai simpanan sebesar 512,16 miliar rupiah. Bab II - 59
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Nilai simpanan ini meningkat jika dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 406,49 milyar rupiah. Total peminjam dana bank pada tahun 2012 mengalami penurunan pada semua jenis simpanan jika dibandingkan dengan tahun 2011, dimana pada tahun 2011 jumlah peminjam sebanyak 82.350 orang menjadi sebanyak 70.327 orang pada tahun 2012 atau mengalami penurunan sejumlah 12.023 orang peminjam. Tabel 2.68. Jumlah Nasabah pada Bank Menurut Jenis Pinjaman Tahun 2009-2012 JENIS SIMPANAN Giro-giro Deposito Berjangka Deposito Multiguna Sertifikat Bank Sertifikat Deposito Tabungan Tabungan ONH Lain-lain Jumlah
2009 ( orang) 1.411 1118 88.377 673 91.579
2010 ( orang) 1.111 879 74.171 540 76.701
2011 ( orang) 1.151 1.016 76.875 696 2.612 82.350
2012 ( orang) 941 805 67.925 656 70.327
Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013
Tabel 2.69. Besarnya Simpanan pada Bank Menurut Jenis Pinjaman Tahun 2009-2012 SEKTOR Giro-giro Deposito Berjangka Deposito Multiguna Sertifikat Bank Sertifikat Deposito Tabungan Tabungan ONH Lain-lain Jumlah
2009 ( 000 ) 100.500.746 123.463.228 -
2010 ( 000 ) 85.319.662 69.464.893 -
2011 ( 000 ) 133.958.587 91.758.178 -
2012 ( 000 ) 43.106.029 50.287.386 -
517.510.807 3.103.674 744.578.455
346.744.125 2.216.513 503.745.193
406.496.004 2.296.130 14.805.766 649.314.665
512.160.142 1.928.659 607.482.216
Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013
4. Jumlah Perusahaan Perusahan yang ada dan beroperasi di kabupaten Ende keadaan tahun 2012 cukup banyak, dengan rincian PT sebanya 12 buah, CV sebanyak 147 buah, PO sebanyak 84 buah. 5. Fasilitas Penginapan dan Restauran/rumah makan Fasilitas penginapan dan restauran merupakan salah satu infrastruktur pendukung yang menggambarkan daya saing daerah. Keadaan tahun 2012 menunjukan bahwa jumlah penginapan di Kabupaten Ende sebanyak 30 buah, dengan ketersediaan kamar sebanyak 390 kamar dan 643 tempat tidur. Pada tahun 2012, jumlah restoran yang ada sebanyak 9 buah sedangkan jumlah rumah makan sebanyak 70 buah.
Bab II - 60
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 2.70. Jumlah Restoran dan Rumah Makan Tahun 2008-2012 Jenis Restoran (buah) Rumah Makan (buah)
2008 '8 '66
2009 '8 '66
2010 '8 '67
2011 '9 '70
2012 '9 '70
Sumber data: Disperindag Kab. Ende 2012
2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi Iklim investasi di Kabupaten Ende cukup menjanjikan. Dalam tataran kebijakan pemerintah Kabupaten Ende sangat terbuka dengan investor. Permasalahan klasik terkait status lahan telah menjadi perhatian, dengan menempatkan pengampu kepentingan (pemilik lahan/penguasa ulayat) dalam konsep LIKA MBOKO TELU sebagai kekuatan utama membangun Ende. Pada tataran normatif, pelaksanaan perijinan mulai dibenahi dengan peningkatan kualitas layanan. Pada tahun 2013 indeks kepuasan masyarakat atas layanan KPTSP cukup baik. Terdapat 36 layanan perijinan yang telah memiliki SOP, dengan kisaran waktu layanan antara 2 – 14 hari. Jaminan keamanan terhadap investor juga cukup baik. Data menunjukan angka kriminal yang terjadi di Kabupaten Ende secara khusus belum mengancam iklim investasi. Kondisi riil menunjukan jenis kejahatan dan kriminalitas yang terjadi di Kabupaten Ende relatif biasa dan dalam jumlah yang relatif kecil. Pada tahun 2012 terjadi 238 kasus, dengan rincian 21 kejahatan terhadap ketertiban umum, 18 kasus kesusilaan, 1 kasus perjudian, 1 kasus penculikan, 51 kasus pembunuhan, 13 kasus penganiyaan, 19 kasus pencurian, sisanya kasus lain dalam skala kecil. Kasus terkait jabatan sebanyak 7 kasus. Hal ini menunjukan tingginya komitmen terhadap pemberantasan penyalagunaan keuangan publik (negara). Tingkat kriminalitas (crime rate), tahun 2012 sebesar 48,21 per 100.100 penduduk, menurun dari keadaan 63,76 per 100.000 penduduk. Pengenaan pajak dan retribusi juga menunjukan iklim investasi. Jumlah pajak yang dipungut sebanyak 8 jenis, sedangkan retribusi daerah sebanyak 17 jenis. Jenis pajak yang dipungut antara lain pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan lohan dan batuan dan Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BHTB). Sejak tahun 2013 sejalan dengan ketentuan daerah juga mempunyai kewenangan untuk memungut Pajak Bumi dan bangunan Perdesaan dan perkotaan (PBB-P2). Sementara retribusi yang dikenakan meliputi 1). Retribusi Jasa Umum yang terdiri atas retribusi pelayanan kesehatan, pelayanan persampahan dan kebersihan, retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, retibusi pelayanan pasar, dan retribusi pengujian kendaraan bermotor, 2) Retribusi Jasa Usaha yang terdiri dari retribusi pemakkaian kekayaan daerah, retribusi pasar grosir dan pertokoan, retibusi terminal, retribusi rumah ptong hewan, retribusi tempat rekreasi dan olah raga, retribusi penjualan produksi usaha daerah, dan 3). Reribusi Perizinan tertentu yang terdiri dari retribusi IMB, retribusi Izin Gangguan/Keramaian, retribusi SIUP/TDP, Retribusi Izin Trayek, Retribusi Izin Usaha Konstruksi dan Retribusi Izin Usaha Perikanan. Bab II - 61
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia 1) Kualitas Tenaga Kerja Kualitas tenaga kerja sebagai ukuran daya saing daerah ditunjukan dengan kondisi tingkat pendidikan masyarakat. Data menunjukan bahwa penduduk usia 10 tahun ke atas sebagian besar (25,53%) menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD). Kelompok ini merupakan persentase tertinggi dibandingkan penduduk yang tamat SLTP dan SLTA yaitu masing-masing sebesar 14,09 persen dan 18,98 persen. Penduduk yang tamat pada pendidikan tinggi (tingkat universitas) relatif kecil yaitu sebesar 6,07 %. Kondisi ini menunjukkan masih rendahnya tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Ende. Meskipun demikian secara trend dalam tahun 2010-2012, penduduk yang berpendidikan SLTP ke atas persentasenya terus meningkat, dari keadaan 35,52 persen pada tahun 2011 menjadi 39,14 persen pada tahun 2012. Tabel 2.71 Persentase penduduk kabupaten Ende 10 tahun ke atas menurut Ijazah tertinggi Ijazah tertinggi yang dimiliki
2009
2010
2011
2012
Tidak Punya SD
41,78 24,72
42,52 26,13
35,10 29,37
35,32 25,53
SLTP SMU SMK Diploma I/II Diploma III/sarjana muda Diploma IV/S1/S2/S3 SLTP+ Sumber : BPS Susenas 2010-2012
13,07 8,93 5,52 0,98 1,54 3,46 33,5
12,30 10,33 3,68 1,43 0,81 2,80 31,35
13,11 11,54 4,90 1,63 1,27 3,07 35,52
14,09 18,98 * 0,78 0,94 4,35 39,14
*Angka bagi SMU sederajat.
2)
Bab II - 62
Tingkat Ketergantungan Angka beban ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu wilayah apakah tergolong wilayah maju atau wilayah yang sedang berkembang. Angka beban ketergantungan merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya angka beban ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan angka beban ketergantungan yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Selama periode 2011-2012, terlihat angka beban ketergantungan di Kabupaten Ende mengalami penurunan dari 69,71 pada tahun 2011 menjadi 68,12 pada tahun 2012. Bila dilihat menurut angka beban tanggungan penduduk muda (usia 0-14 tahun) dan angka beban tanggungan penduduk tua (usia 65 tahun ke atas), maka pada tahun 2012 angka ketergantungan penduduk tua sebesar 9,23 dan angka ketergantungan penduduk muda sebesar 58,89. Hal ini berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 9 orang penduduk usia 65 tahun ke atas dan 58-59 orang anak. Berdasarkan angka yang disajikan maka tampak bahwa beban tanggungan penduduk usia produktif di kabupaten Ende masih didominasi oleh penduduk muda. Tabel 2.72 Ratio Beban Ketergantungan di Kabupaten Ende Tahun 2009-2012 Tahun 2009 2010 2011 2012
Ratio Beban Ketergantungan Anak Lanjut Usia 58,59 9,23 50,34 11,21 58,84 10,87 58,89 9,23
Total 68,12 61,55 69,71 68,12
Sumber: BPS Susenas 2010-2012
Bab II - 63
Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Monumen Pancasila & Patung Replikasi Bung Karno di Taman Renungan Pancasila
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2009 2009--2013 3.3. Kerangka Pendanaan 3.4. Sinergi Keuangan Daerah dengan Sumber Pendanaan Pembangunan Lainnya
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
RPJMD merupakan dokumen perencanaan, yang dalam konteks pencapaian target tidak terlepas dari ketersediaan anggaran. Oleh karena itu dalam perumusannya perlu didahului dengan analisis keuangan. Analisis keuangan dilakukan dengan menelaah kinerja dan kebijakan pengelolaan keuangan tahun-tahun sebelumnya, untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam perumusan kebijakan dan proyeksi anggaran periode tahun rencana. Analisis keuangan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 didasarkan pada data dokumen APBD dan laporan keuangan tahunan selama kurun waktu 2009-2014. Secara umum meliputi 2 (dua) komponen yaitu penerimaan daerah dan pengeluaran daerah, dengan uraian : 1. Analisis Penerimaan Daerah, meliputi pendapatan dan penerimaan pembiayaan, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran perilaku dan karakteristik potensi penerimaan daerah kurun waktu 2009-2013, untuk selanjutnya menjadi dasar perkiraan kapasitas keuangan daerah kurun waktu 2014-2019. 2. Analisis Pengeluaran Daerah, meliputi belanja dan pengeluaran pembiayaan, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran efektifitas alokasi atau kebijakan anggaran, untuk selanjutnya menjadi dasar perumusan kebijakan belanja dan pengeluaran pembiayaan Kabupaten Ende kurun waktu 2014-2019.
3.1.
Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Analisis kinerja pelaksanaan APBD meliputi perkembangan pendapatan, proporsi pendapatan, capaian kinerja pendapatan dan realisasi belanja. 1) Pendapatan Daerah Pendapatan daerah Kabupaten Ende selama kurun waktu 2009-2014 terus mengalami peningkatan, dari besaran Rp 461 Milyard pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp 771 Milyard pada penetapan APBD Tahun anggaran 2014, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,85%. Berdasarkan telahaan masing-masing komponen, diketahui bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan komponen pendapatan yang mengalami pertumbuhan paling tinggi yaitu sebesar 20,61%, diikuti Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Syah (LLPDyS) sebesar 13,15% dan Dana Perimbangan sebesar 9,92%. Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Ende T.A. 2010 – 2014 (jutaan) U R A I AN PENDAPATAN PAD Pajak Daerah Retribusi Daerah
Bab III - 1
2010
2011
2012
2013
APBD 2014
Rata2 Pertumbuhan
461,238 18,714 3,425 7,599
555,240 20,357 4,348 8,481
643,314 32,784 4,842 17,307.
689,785 42,292 7,343 5,628
771,833 47,762 12,202 12,333
10.85 20.61 28.93 10.17
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
U R A I AN Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg Dipisahkan Lain2 PAD yang syah DANA PERIMBANGAN Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus LLPDyS Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
2010
2011
2012
2013
APBD 2014
Rata2 Pertumbuhan
1,332
2,353
2,954
3,220
2,954
17.27
6,356 386,474 19,714
5,173 451,424 17,884,
7,679 553,585 18,821
26,100 585,134 18,789
20,271 620,131 10,668
26.11 9.92 -11.56
332,008 34,752 56,049 57 3,004
375,905 57,634 83,458, 100 4,293
459,254 75,508 56,944 0 6,667
506,181 60,164 62,359 0 5,731
546,281 63,181 103,939 0 13,146
10.47 12.70 13.15 -100 34.34
50,037,
79,065
48,926
56,627
88,846
12.17
Bantuan Keuangan dari 2,949 0 Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
1,350
0
1,945,
-7.98
Meskipun menunjukan perkembangan positif, PAD belum memberikan konstribusi signifikan bagi pendapatan daerah secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemandirian keuangan Kabupaten Ende masih relatif terbatas. Data menunjukan bahwa selama kurun waktu 2009-2014, komponen PAD memberikan kontribusi relatif kecil, dan keadaan terakhir tahun 2013 memberikan kontribusi sebesar 6,13% dari keseluruhan pendapatan daerah. Ketergantungan pendanaan dari pemerintah pusat melalui alokasi Dana Perimbangan masih tinggi, dengan besaran yang berfluktuatif dan secara keseluruhan menunjukan penurunan yaitu dari 93,68% pada keadaan tahun 2009, menurun pada angka 84,83% pada keadaan tahun 2013. Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah juga memberikan konstribusi fluktuatif. Dari keadaan 2,27% pada tahun 2009, meningkat tajam menjadi 12,15% pada tahun 2010, dan 15,03% pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2012 dan 2013 kembali menurun dengan porsi anggaran sebesar 9,04%. Hasil analisis menunjukan bahwa alokasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah sebagian besar merupakan dana earmarking atau dana terikat yang peruntukannya sebagian besar merupakan alokasi Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tambahan Penghasilan (Tamsil) PNSD pada sub komponen Dana Penyesuaian, termasuk Dana penyesuaian infrastruktur yang diperoleh pada kurun waktu 2009-2011. Sumber penerimaan lainnya pada komponen Lain-Lain Pendapatan Yang Syah, seperti dana hibah, dana bagi hasil provinsi dan bantuan keuangan konstribusinya belum signifikan. Gambaran proporsi sumber pendapatan daerah Kabupaten Ende selama tahun 2009-2014 disajikan pada tabel berikut ini.
Bab III - 2
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 3.2 Proporsi Sumber Pendapatan Daerah 2009-2013 (dalam %) U R A I AN
2009
2010
2011
2012
2013
PAD Hasil Pajak Daerah
4.05 0.89
4.06 0.74
3.67 0.78
4,25 0,73
6,13 1,06
Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain2 PAD yang syah
1.56
1.65
1.53
1,86
0,82
0.23
0.29
0.42
0,46
0,47
1.37
1.38
0.93
1,19
3,78
93.68
83.79
81.30
86,71
84.83
4.42
4.27
3.22
2,86
2,72
72.95 16.31
71.98 7.53
67.70 10.38
72,01 11,84
73,38 8,72
LLPDyS
2.27
12.15
15.03
9,04
9.04
Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
0.93
0.01
0.02
0
0
0.58
0.65
0.77
1,16
0,83
10.85
14.24
7,67
8,21
0.64
0.00
0,21
0
Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak dan bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau 0.75 Pemerintah Daerah Lainnya Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
Selanjutnya berdasarkan tinjauan realisasi capaian pendapatan, menunjukan bahwa kinerja pendapatan daerah periode 2009-2013 pada kisaran 98% - 99,43%, dengan catatan pada 2 (dua) komponen yaitu Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dengan kinerja di bawah 90%. Gambaran kinerja realisasi pendapatan kurun waktu 2009-2013 disajikan dalam tabel 3.3. berikut. Tabel 3.3. Kinerja Realisasi Pendapatan 2009-2013 URAIAN
Kinerja/Realisasi (%) 2009
2010
2011
2012
2013
PENDAPATAN
98.02
98
98
99,42
98,90
Pendapatan Asli Daerah
86.08
86.1
86
79,65
102,28
Hasil Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
85.12 86.43
85.1 86.4
85 86
42,39 90,17
72,88 81,79
95.17
95.2
95
100
108,98
Lain2 PAD yang syah
84.97
85.0
85
110,86
121,67
Dana Perimbangan
100,52
100,
101
99,73
98,52
Dana Bagi Hasil Pajak
112.26
112.3
112
92,05
92,61
Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Pendapatan Hibah
Bab III - 3
-
-
-
119,51
100
100
100
100
100
100
100
100
89,23
55.04 37.43
55.0 37.4
55 37
108,80
100,19
100
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
URAIAN Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
2)
Kinerja/Realisasi (%) 2009
2010
2011
2012
2013
62.55
62.5
63
113,38
102,13
-
-
-
108,39
90,81
108,15
108,1
108
100
Belanja Daerah a. Realisasi Belanja Realisasi belanja daerah Kabupaten Ende kurun waktu 2009-2014 menunjukan trend penyerapan yang tidak menggembirakan. Setelah mencapai angka 93,53% pada tahun 2009, menurun menjadi 90,31% pada tahun 2010 dan 87,80% pada tahun 2011. Setelah kembali meningkat menjadi 89,09% pada tahun 2012, realisasi belanja daerah Kabupaten Ende tahun 2013 mengalami penurunan signifikan pada angka 83,43%. Telahaan berdasarkan jenis belanja menunjukan tingkat realisasi Belanja Langsung yang tidak menggembirakan, dibanding Belanja Tidak Langsung. Belanja Langsung menunjukan trend yang terus menurun selama kurun waktu 2009-2014. Setelah pada tahun 2009 pada angka 90,58%, terus mengalami penurunan dan terakhir pada tahun 2013 realisasi belanja langsung hanya sebesar 68,06%.
Tabel 3.4. Persentase Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Ende 2009-2013 No 1
2009
2010
2011
2012
2013
BELANJA
Uraian
93,53
90,31
87,80
89,09
83,43
Belanja Tidak Langsung
95,43
99,09
99,01
99,00
93,26
a b c
Belanja Pegawai Belanja Hibah
95,02 79,00
99,18 97,99
99,47 95,76
99,62 88,43
93,77 87,56
Belanja Bantuan Sosial
93,95
99,99
96,64
34,93
39,44
d
Belanja Bantuan Keuangan
102,00
99,19
97,94
99,87
97,89
Belanja Tidak Terduga Belanja Bagi Hasil
60,67 65,68
3,38 98,98
6,69 98,98
3,24 -
30,66 89,73
Belanja Langsung
90,58
74,50
70,18
73,54
68,06
90,76 92,91 89,29 93,53
97,44 92,37 58,29 90,31
94,31 95,09 55,69 87,80
96,26 94,92 60,04 89,09
81,04 86,74 53,21 83,43
e f 2 a b c
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal JUMLAH Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
Bab III - 4
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
b. Pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Dalam rangka perkiraan belanja wajib atau mengikat, diperhitungkan rata-rata Belanja Tidak Langsung. Data menunjukan bahwa pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Kabupaten Ende kurun waktu 2009-2014 adalah sebesar 13,29 persen, dengan rincian pertumbuhan masing-masing komponen belanja tidak langsung disajikan pada table berikut. Tabel 3.5. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung U R A I AN Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kepada Prov/kab/kota dan Pemdes Belanja Bantuan Keu kepada Prov/ Kab / Kota/ Pemdes dan Parpol Belanja Tidak Terduga
2010 (jutaan)
2011 (jutaan)
2012 (jutaan)
2013 (jutaan)
APBD 2014 (jutaan)
Rata-rata Pertumbuhan (%)
283,848
323,847
417,121
442,889
529,750
13.29
277,772 2,443 2,574
308,085 16,081 5,551
357,484 7,200 408
374,063 20,066 1,695
460,763 11,304 4,309
10.65 35.85 10.85
395
395
-
358
-
39,853
37,272
42,663
46,398
52,372
5.62
807
207
9,364
306
1,000
4.38
-100.00
Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
Berdasarkan gambaran kinerja pelaksanaan APBD, beberapa hal yang harus mendapat perhatian dalam perumusan kebijakan keuangan selama kurun waktu 2014- 2019, meliputi : 1. Dalam rangka peningkatan pelayanan publik, diperlukan terobosan dalam upaya meningkatkan PAD secara signifikan, dengan mengintensifkan penerapan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Peningkatan PAD juga akan mengurangi ketergantungan fiskal keuangan dari pemerintah dan pemerintah Provinsi NTT. 2. Koordinasi dan keterpaduan program dan kegiatan dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka peningkatan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dana bagi hasil, dana bantuan keuangan provinsi serta pendanaan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 3. Memerhatikan realisasi pendapatan hibah yang tidak diterima sejak Tahun 2011, diperlukan langkah atau terobosan untuk mendapatkan peluang penerimaan dari komponen ini. Peluang penerimaan dari Dana Hibah menjadi perhatian sejalan dengan kebijakan CSR (coorporate social responsibility), serta kebijakan hibah daerah dari pemerintah pusat sesuai ketentuan Peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
Bab III - 5
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
4. Dalam rangka mempercepat pencapaian target, perlu diintensifkan peluang pendanaan yang bersumber dari luar APBD Kabupaten, seperti pendanaan APBN melalui dana Tugas Perbantuan, dukungan pendanaan APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta koordinasi pendanaan bantuan atau hibah luar negeri yang harus diarahkan untuk mendukung pencapaian target pembangunan Kabupaten Ende. 5. Rendahnya penyerapan anggaran, khususnya pada belanja investasi (belanja modal). Data menunjukan penyerapan belanja modal terus menurun selama kurun waktu 2009-2013, yaitu dari keadaan 89,29% pada tahun 2009, terus menurun dan terakhir pada tahun 2013 sebesar 53,21%. Hal ini sangat krusial karena penyerapan anggaran yang rendah akan signifikan menghambat daya dorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kualitas layanan publik. 6. Perubahan kebijakan penganggaran pendapatan dan belanja daerah kurun waktu periode rencana 2014-2019, yang meliputi: a. Penyelenggaraan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan sesuai amanat Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, serta peraturan pelaksanaan ikutannya; b. Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 yang meliputi tambahan penerimaan pada Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah yang diperuntukan bagi desa dan desa adat yang bersumber dari APBN, alokasi belanja bagi hasil pajak dan retribusi kepada pemerintah desa paling sedikit 10% dari PDRD, serta alokasi dana bantuan keuangan untuk desa dan desa adat yang bersumber pada penerimaan APBN. 7. Data rata-rata pertumbuhan pendapatan dan belanja daerah menjadi salah satu pertimbangan dalam proyeksi pendapatan dan belanja, selain perkiraan asumsi pertumbuhan ekonomi, kebijakan pendapatan, dan perubahan kebijakan keuangan negara. 3.1.2. Neraca Daerah Neraca Daerah meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen pemerintah, pihak legislatif maupun para kreditur / pemberi modal pinjaman kepada daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa datang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan moneter. Data menunjukan bahwa aset pemerintah Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan selama kurun waktu 2009-2013 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,24%. Aset pemerintah Kabupaten Ende pada tahun 2009 kurang lebih Rp 1,046 Trilyun, terus mengalami peningkatan dan kondisi terakhir pada tahun 2013 sebesar Bab III - 6
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
kurang lebih Rp 1,435 Trilyun. Proporsi terbesar aset pemerintah Kabupaten Ende merupakan Aset Tetap, dimana keadaan tahun 2013 menyumbang sebesar 84,20% keseluruhan aset daerah. Aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan jaringan, serta konstruksi dalam bangunan, akumulasi penyusutan dan dan aset tetap lainnya. Data kewajiban daerah, menunjukan bahwa pemerintah Kabupaten Ende tidak memiliki kewajiban jangka panjang. Kewajiban daerah hanya pada kewajiban jangka pendek, yang meliputi utang perhitungan kepada pihak ketiga (PFK), utang pajak dan utang jangka pendek lainnya. Besaran kewajiban sampai keadaan tahun 2013 sebesar kurang lebih Rp 8,552 Milyard dengan rata-rata pertumbuhan selama kurun waktu 2009-2014 sebesar 633%. Ekuitas dana pemerintah Kabupaten Ende mengalami pertumbuhan sebesar 8,08%, dimana pada tahun 2009 sebesar Rp 1,046 Trilyun menjadi Rp 1,427Trilyun pada keadaan tahun 2013. Proporsi ekuitas dana terbesar merupakan ekuitas dana investasi dengan proporsi pada kisaran di atas 91,25%. Secara khusus tinjauan terhadap ekuitas dana lancar menunjukan trend meningkatnya Sisa lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 45,40%. Data terakhir kondisi SILPA Kabupaten Ende tahun 2013 sebesar Rp 121 Milyard. Perkembangan neraca daerah periode Tahun Anggaran 2009 – 2013 dan rata-rata pertumbuhannya seperti disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.6. Neraca Daerah Kabupaten Ende 2009-2013 No.
Uraian
A. 1. 1.1
ASET Aset Lancar Kas Kas Di Kas Daerah Kas Di Bendahara Penerimaan Kas Di Bendahara Pengeluaran Kas Di Badan Layanan Umum Daerah Investasi Jangka Pendek Piutang Piutang Pajak Piutang Retribusi Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Bagian Lancar Piutang TP/TGR Piutang Lain-lain PAD yang Sah Piutang Dana Bagi Hasil Piutang Lain-lain Persediaan Jumlah Aset Lancar
1.2 1.3
1.4
Bab III - 7
Tahun (dalam jutaan) 2009
2010
2011
2012
2013
Rata-rata Pertumbu han
30.680 27.630. -
30.208 26.769 112
58.868 54.448 1.468
77.266. 75.453 1.306
121.285 115.148 18
45,39 47,87 363,84
3.050
3.326
2.950
507
741
-9,70
-
-
5.378
0,00
0 5.254 39 213
0 4.155 63 472
0 6.335 376 630
0,00 10,63 131,29 70,75 -25,00
0 4.826 117 85 6
0 4.343 171 101 6
3.530
3.530
1.085 2.263 37.770
533 4.551 39.103
-25,00 -
-
37
0,00
1.464 3.536 5.622 69.744
3.620 6.844 88.267
1.660 3.631 5.843 133.465
-25,00 128,77 32,92 39,91
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No. 2.
3.
Uraian Investasi Jangka Panjang Investasi Non Permanen Lainnya Jumlah Investasi Non Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Jumlah Investasi Permanen Jumlah Investasi Jangka Panjang Aset Tetap
2010
2011
11.997
5.474
5.393
4.930
-8,77
9.274
11.997
5.474
5.393
4.930
-8,77
13.246
16.196
12.699
18.261
18.498
11,44
13.246
16.196
12.699
18.261
18.498
11,44
22.521
28.194
18.174
23.655
23.429
4,71 0,00
131.765
131.392
125.554
126.031
126.031
-1,09
Peralatan dan Mesin
106.640
125.337
129.127.
151.883
163.230
11,41
Gedung dan Bangunan
351.719
357.710
324.648
354.500
371.112
1,59
Jalan, Jaringan dan Instalasi Aset Tetap Lainnya
376.941
393.603
415.583
463.533
492.963
6,97
12.093
12.474
13.946
20.105
20.294
15,01
-
14.124
13.818
5.459
35.391
161,87
979.160
1.034.643
1.022.678
1.121.514
1.209.024
5,49
-
7.000.
-
-25,00
-
-
-
7.000
-
-25,00
Dana Cadangan
Jumlah Dana Cadangan Aset Lainnya Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Aset Lain-lain Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET B. 1.
0,00
7.165
6.539
6.123
6.279
7.192
8,55
68.416
62.727
62.750
232,31
7.165
6.539
74.539
69.006
69.943
256,28
1.046.617
1.108.480
1.185.137
1.309.443
1.435.862
8,24
KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
0,00 42.
247
Utang Pajak
2.
Rata-rata Pertumbu han
2013
9.274
Dana Cadangan
5.
2012
Tanah
Konstruksi Dalam Pengerjaan Jumlah Aset Tetap 4.
Tahun (dalam jutaan) 2009
Utang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang
42
JUMLAH KEWAJIBAN
42
Bab III - 8
247
-
2.488
26
95,15
4
68.
-
622,12
125
-
8.526.
-25,00
130
2.556
8.552
633,20 0,00
247
130
2.556
8.552
633,20
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No.
Uraian
EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Cadangan Untuk Piutang Cadangan Untuk Persediaan Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Pendapatan yang Ditangguhkan Jumlah Ekuitas Dana Lancar EKUITAS DANA 2. INVESTASI Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (Tidak Termasuk Dana Cadangan) Jumlah Ekuitas Dana Investasi EKUITAS DANA 3. CADANGAN Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan Jumlah Ekuitas Dana Cadangan JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Sumber : Laporan Keuangan (diolah)
Tahun (dalam jutaan) 2009
2010
2011
2012
Rata-rata Pertumbu han
2013
C.
0,00
1.
30.638
29.848
57.298
75.872
121.239
45,40
4.826 2.263
4.343 4.551
5.254 5.622
4.155 6.844
6.335 5.843
10,63 32,92
(32)
(2.481)
(8.526)
3886,37
112
1.472.
1.318
20
365,17
38.856
69.614
85.710
124.912
37,75
37.728
0,00 22.521
28.194
18.174
23.655
23.429
4,71
979.160
1.034.643
1.022.678
1.121.514
1.209.024
5,49
7.165
6.539
74.539
69.006
69.943
256,28
1.008.847
1.069.377
1.115.392
1.214.176
1.302.396
6,61 0,00
-
-
-
7.000
-
-100,00
-
-
7.000
-
-25,00
1.046.575
1.108.233
1.185.006
1.306.886.
1.427.309
1.046.617
1.108.480
1.185.137
1.309.443
1.435.862
8,08 8,24
Dari data neraca selanjutnya dilakukan analisa kemampuan daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, jangka panjang, maupun kemampuan dalam penyediaan dana pembangunan sebagai berikut: 1. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek Kemampuan daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek ditunjukan dengan ratio lancar dan ratio quick. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rasio lancar neraca keuangan pemerintah kabupaten Ende tahun 2009 sebesar 893, menurun pada tahun 2010 menjadi sebesar 158, kembali meningkat pada tahun 2011 menjadi 534, dan kemudian menurun menjadi 34,52 dan 15,60 pada tahun 2012 dan 2013. Relatif sama dengan ratio lancar, ratio quick juga menunjukan indikasi yang sama. Pada tahun 2009, Ratio quick pemerintah Kabupaten Ende sebesar 839, terus menurun dan pada keadaan dua terakhir yaitu 2012 dan 2013 menunjukan penurunan signifikan. Bab III - 9
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Dari nilai ratio lancar dan ratio quick ini mengindikasikan bahwa pemerintah Kabupaten Ende masih mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya melalui pencairan aset lancar, dengan tetap memerhatikan bahwa penurunan nilai yang signifikan pada tahun 2012 dan 2013 memberi indikasi agar lebih berhati-hati dalam mengelola aset lancar, dalam rangka menjamin terpenuhinya kewajiban jangka pendek secara baik. 2. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang Kemampuan pemerintah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang ditunjukan dengan ratio solvabilitas. Ratio solvabilitas dihitung dengan membandingkan totah hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal. Hasil perhitungan menunjukan bahwa kemampuan pemerintah Kabupaten Ende cukup baik. Ratio hutang pemerintah Kabupaten Ende terhadap total aset sangat kecil yaitu sebesar 0,0000404 pada tahun 2009, dan terakhir pada tahun 2013 sebesar 0,0059565. Nilai ratio hutang terhadap modal juga menunjukan indikasi yang sama, yaitu sebesar 0,0000404 pada tahun 2009, meningkat menjadi 0,0059922 pada tahun 2013. Meskipun terus mengalami peningkatan, namun masih berada pada toleransi dibawah 0,75. Angka ratio solvabilitas ini menunjukkan bahwa selama tahun 2009-2014 pemerintah Kabupaten Ende cukup kuat untuk membayar utang jika melakukan pinjaman jangka panjang. 3. Ratio Aktivitas Ratio aktivitas untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas Pemerintah daerah dalam menggunakan dana-dananya secara efektif dan efisien. Rasio ini dapat mengukur efesiensi kegiatan operasional birokrasi pemerintah daerah, karena rasio ini didasarkan pada perbandingan antara pendapatan dengan pengeluaran pada waktu periode tertentu. Untuk neraca keuangan daerah, rasio aktivitas yang digunakan adalah rasio rata-rata umur piutang dan rasio rata-rata umur persediaan. Rasio rata-rata umur piutang adalah 365 hari dibagi dengan perputaran piutang, sedang rasio rata-rata umur persediaan adalah 365 hari dibagi dengan perputaran persediaan. Berdasarkan formula tersebut, maka rasio aktivitas neraca keuangan Pemerintah Kabupaten Ende kurun waktu 2009-2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Ratio Likuiditas, Solvabilitas dan Ratio Aktivitas Neraca Keuangan Pemerintah Kabupaten Ende Tahun 2009-2014 No
Uraian
RATIO LANCAR DAN QUICK 1 Rasio Lancar (current ratio) 2 Rasio Quick (quick ratio) RATIO SOLVABILITAS 3 Rasio total hutang terhadap total aset 4 Rasio hutang terhadap modal RATIO AKTIVITAS 5 Rata-rata umur piutang 6 Rata-rata umur persediaan Sumber : Laporan Keuangan (diolah dan dihitung)
Bab III - 10
2009
2010
2011
2012
2013
893,08 839,55
158,21 139,80
534,93 491,81
34,52 31,84
15,60 14,92
0,0002230 0,0002230
0,0001100 0,0001100
0,0019527 0,0019565
0,0059565 0,0059922
1,82 3,60
1,77 3,70
1,90 3,88
3,94 3,09
0,0000404 0,0000404 1,97 1,83
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
3.2.
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2009 – 2013
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran Telaahan proporsi penggunaan anggaran dilakukan untuk menelaah besaran pemenuhan belanja aparatur terhadap keseluruhan belanja daerah. Selama periode tahun 2009-2014, rata-rata belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur adalah 77,31%. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan alokasi belanja untuk kepentingan publik masih sangat rendah. Tabel 3.8 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Total Belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur ( Jutaan )
Total Pengeluaran (jutaan) Pengeluaran Jumlah Pembiayaan
No.
Tahun
1
2009
392.395
456.818.
2
2010
348.724
459.077.
3
2011
404.242
531.705
4
2012
471.211
614.515
9.030.
5
2013
479.269
649.418
2.000
Belanja
Presentase (%)
456.818.
85,90
462.027.
75,48
531.705
76,03
623.545
75,57
651.418
73,57
Rata-rata
77,31
2.950. -
Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
Dari telaahan lebih lanjut terkait komposisi belanja aparatur, menunjukan bahwa besaran alokasi pemenuhan belanja aparatur, sebagian besar merupakan alokasi untuk belanja pegawai yaitu sebesar 71,94% dan belanja modal aparatur dengan rata-rata sebesar 20,33%. Memerhatikan kondisi ini, maka dalam rangka peningkatan alokasi belanja publik, kebijakan yang dapat diambil adalah penghematan pada belanja modal aparatur antara lain dengan efisiensi dana operasional kendaraan dinas, pertimbangan ketersediaan aset dalam rangka pengadaan peralatan kantor, serta peralatan gedung kantor. Selain itu dilakukan pula efisiensi pada komponen honorarium PNS, pembatasan biaya lembur, belanja makan minum pegawai dan pembatasan pengadaan pakaian dinas dan atribut. Selengkapnya data proporsi jenis belanja aparatur disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.9.Proporsi Belanja Aparatur Kabupaten Ende Tahun 2009-2013 No
Uraian
A. 1. 2.
Belanja Tidak Langsung Belanja Gaji dan Tunjangan Belanja Tambahan Penghasilan
B.
Belanja Langsung
1. 2. 3. 4.
Belanja Honorarium PNS Belanja Uang Lembur Belanja Premi Askes Belanja Perjalanan Pindah Tugas
Bab III - 11
2009
2010
63,48 7,03
2011
73,57 5,70
2012
73,17 2,69
2013
72,87 2,71
Rata-rata
76,60 1,27
71,94 3,88
-
-
-
-
-
-
1,18 0,57 -
1,12 0,27 0,21 -
1,08 0,28 0,06 0,01
0,83 0,34 0,05 -
1,32 0,28 0,05 0,01
1,10 0,35 0,07 0,00
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Uraian
5.
2009
Belanja makanan dan minuman pegawai Belanja Modal (Kantor, Mobil dinas, Mebelair dll) Belanja Beasiswa pendidikan PNS Belanja pelatihan, sosialisasi, bimtek PNS Belanja pakaian dinas dan atribut Total
6. 7. 8. 9.
2010
2011
2012
2013
Rata-rata
1,18
1,54
1,50
1,29
1,21
1,35
25,62
16,26
20,45
21,04
18,27
20,33
0,88
0,09 1,13
0,73
0,14 0,72
0,22 0,63
0,09 0,82
0,05 100
0,10 100,
0,04 100
0,00 100
0,16 100
0,07 100
Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
3.2.2. Analisis Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Selisih lebih pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut surplus anggaran sedangkan selisih kurang pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut defisit anggaran. Analisis pembiayaan yang relevan pada perumusan kebijakan RPJMD adalah yang terkait dengan kondisi defisit riil anggaran dan komposisi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) selama kurun waktu 2009-2014. Dengan mengetahui kondisi riil defisit dan komponen penutup dapat dirumuskan kebijakan pembiayaan daerah untuk periode rencana 2014-2019. Data menunjukan bahwa selama kurun waktu 2009-2014 terjadi defisit dan surplus anggaran APBD Kabupaten Ende. Defisit riil anggaran Pemerintah Kabupaten Ende pada Tahun 2009 sebesar 5,6 Milyard, menurun menjadi 789 juta pada tahun 2010. Pada tahun 2011 terjadi surplus anggaran sebesar 23 Milyard, kemudian menurun menjadi 19 Milyard pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 38,6 Milyard pada tahun 2013. Tabel 3.10. Defisit riil kabupaten Ende 2009-2013 NO
Uraian 2009 451.121
2010 461.238
Dikurangi realisasi: Belanja Daerah 456.818 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 Defisit riil (1 - 2+3) (5.696) Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
459.077 2.950 (789)
1.
Realisasi Pendapatan Daerah
2. 3.
Tahun Anggaran 2011 2012 555.240 643.314 531.705 0 23.535
614.515 9.030 19.769
2013 689.785 649.418 2.000 38.367
Selanjutnya dari analisis keseluruhan Penerimaan Pembiayaan, serta kondisi defisit/surplus APBD, diketahui bahwa terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenaan (SILPA). Besaran SILPA pada tahun 2009 sebesar 36 Milyard, menurun menjadi 29,8 Milyard pada tahun 2010, kemudian meningkat menjadi 57 Milyard pada tahun 2011, 75 Milyard pada tahun 2012, dan menjadi 121 Milyard pada tahun 2013. Secara khusus terkait kebijakan pembiayaan daerah, terdapat penerimaan kembali pinjaman daerah sebesar 3,1 Milyard pada tahun 2011, dan pencairan dana cadangan untuk Pileg sebesar 7 Milyard pada tahun 2013. Bab III - 12
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Adapun keseluruhan defisit riil dan uraian komponen penutup defisit dan besaran SILPA disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.11. Gambaran defisit riil dan komponen Penutup Defisit Riil kabupaten Ende 2009-2013 NO
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Realisasi Pendapatan Daerah Dikurangi realisasi: Belanja Daerah Pengeluaran Pembiayaan Daerah Defisit riil (1 - 2+3) Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan: Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya
451.121
461.238
555.240
643.314
689.785
456.818 0 (5.696)
459.077 2.950 (789)
531.705 23.535
614.515 9.030. 19.769
649.418. 2.000 38.367
36.334.
30.638
30.565
56.102
75.872.
2. 3. A 4. 5.
7.000
Pencairan Dana Cadangan
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 6 Daerah B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah (4+5+6) Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) (A – B) Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
3.195 36.334
30.638
33.760
56.102
82.872
30.638
29.848
57.295
75.872
121.239
Dari data SILPA, selanjutnya diperhitungkan potensi Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran untuk kurun periode perencanaan 2015-2019, yaitu dengan mengurangi SILPA dengan pengeluaran wajib kepada pihak ketiga sampai akhir tahun yang belum diselesaikan, dan kegiatan lanjutan. Pengeluaran wajib dan kegiatan lanjutan, merupakan bagian komponen pembentuk SiLPA, selain komponen pelampauan target pendapatan dan sisa penghematan atau efisiensi belanja. Secara lengkap uraian komponen realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dapat dilhat pada tabel 3.14 dibawah ini: Tabel 3.12.Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Ende 2009-2014 Uraian Jumlah SiLPA Pelampauan penerimaan PAD Pelampauan penerimaan dana perimbangan Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah Sisa penghematan belanja Kewajiban kepada pihak III sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
2009 Rp % (juta) 30.638 (2.8940)
100 -9,45
2010 Rp % (juta) 29.848 (5.973)
-20
57.296 (6.867)
2012 Rp % (juta)
100 -12
75.872 (1.204.)
2013 Rp % (juta)
100, -1,59
121.027 941.
100 0,78
586.362.
1,91
(6.602.)
-22
(10.408)
-18
3.021.
3,98
8.645.)
-7,14
2.469.
8,06
(6.817.)
-23
-
0
-
0,00
-
0,00
31.600.
103
35.117
118
60.036
105
69.791
91,99
93.551
77,30
-
0,00
14.124
47
13.818
24
5.459
7,20
35.391
29,24
0,
23.608.
19,51
0,00 Kegiatan lanjutan Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Bab III - 13
100
2011 Rp % (juta)
0
0
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
3.3.
Kerangka Pendanaan Kerangka pendanaan dimaksudkan untuk menggambarkan rencana pendanaan pembangunan Kabupaten Ende kurun waktu RPJMD 2014-2019. Perhitungan kerangka pendanaan dilakukan dengan urutan sebagai berikut: 1. Menganalis pengeluaran periodik wajib dan terikat 2. Melakukan poyeksi data pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan 3. Menghitung kapasitas keuangan riil daerah 4. Mengalokasikan kapasitas riil keuangan berdasarkan urutan Prioritas Pengeluaran Daerah (Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan)
3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Belanja periodik wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya oleh Pemerintah Daerah. Adapun komponen pengeluaran wajib dan mengikat meliputi gaji dan tunjangan pegawai, gaji anggota dewan, bunga, jasa kantor (listrik, air dan telepon) dan belanja beasiswa dengan ikatan kontrak yang jelas. Data 2009-2013 menunjukan bahwa rata-rata kenaikan belanja gaji adalah sebesar 9,81 %, dengan besaran pada Tahun 2013 sebesar 374 Milyard. Komponen belanja beasiswa menunjukan angka fluktuatif, sedangkan untuk komponen jasa kantor pada kisaran 3 Milyard sampai dengan 6 Milyad, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 13,84%. Selain itu terdapat alokasi pengeluaran pembiayaan yaitu pembentukan dana cadangan sebesar 7 Milyard untuk dukungan pelaksanaan Pileg dan Pemilukada pada tahun 2012. Tabel 3.13 Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama di Kabupaten Ende 2009-2013 2013
Rata-rata Pertumbuhan (%)
357.484
374.063
9,81
-
669
1.040
3.708
6.088
4.819
6.151
-
-
-
7.000
-
237.542
281.805
313.188
362.974
381.255
Uraian
2009
BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai (Gaji Dan Tunjangan) BELANJA LANGSUNG
234.324
277.772
307.100
-
324
3.217
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya ) PEMBIAYAAN PENGELUARAN Pembentukan Dana Cadangan TOTAL
2010
2011
2012
13,84
Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
Bab III - 14
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
3.3.2. Proyeksi Keuangan Daerah 1. Proyeksi Pendapatan Proyeksi pendapatan didasarkan pada trend rata-rata pertumbuhan pendapatan kurun waktu 2009-2014 dan pertimbangan lainnya yang meliputi asumsi pertumbuhan ekonomi, kebijakan pendapatan, dan perubahan kebijakan keuangan negara. Proyeksi ini merupakan angka perkiraan yang dapat berubah atau bersifat indikatif sepanjang asumsi-asumsinya tidak mengalami perubahan. Asumsi yang menjadi dasar Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2014-2019 meliputi: 1. Perkembangan ekonomi daerah relatif stabil dengan pertumbuhan rata-rata diperkirakan di atas 5 % 2. Adanya perluasan basis pajak dan retribusi daerah 3. Pengalihan kewenangan pemungutan BPHTB dan PBB perdesaan dan perkotaan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah; 4. Pemberlakuan kebijakan alokasi dana desa sesuai Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa 5. Adanya peningkatan daya beli masyarakat sebagai implikasi meningkatnya kegiatan ekonomi atau usaha masyarakat; 6. Dana perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang syah diprediksikan meningkat 7. Situasi dan kondisi sosial politik yang kondusif Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh proyeksi pendapatan daerah Tahun 2014-2019 sebagai berikut: Tabel 3.14 Proyeksi Pendapatan Daerah di Kabupaten Ende Tahun 2015-2019 URAIAN PENDAPATAN TOTAL PENDAPATAN
Proyeksi Pendapatan (dalam jutaan) 2015
2016
2017
2018
2019
1.128.000
1.227.410
1.339.063
1.464.658
1.606.171
Pendapatan Asli Daerah
59.000
70.885
85.396
103.150
124.908
Hasil Pajak Daerah
16.000
19.200
23.040
27.648
33.177
Hasil Retribusi Daerah
14.000
15.423
16.992
18.719
20.623
3.500
4.104
4.813
5.644
6.619
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain2 PAD yang syah
29.500
36.156
44.551
55.137
68.487
Dana Perimbangan
693.000
765.157
844.830
932.800
1.029.933
Dana Bagi Hasil Pajak dan bukan Pajak Dana Alokasi Umum
11.000 605.000
12.100 668.357
13.310 738.350
14.641 815.672
16.105 901.092
Dana Alokasi Khusus
77.000
84.700
93.170
102.487
112.735
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Syah
372.000
387.368
404.836
424.708
447.330
Pendapatan Hibah Dana Darurat
Bab III - 15
-
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
URAIAN PENDAPATAN Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Alokasi Dana Desa (UU No 6 Tahun 2014)
Proyeksi Pendapatan (dalam jutaan) 2015
2016
2017
2018
2019
15.000
18.000
21.600
25.920
31.104
100.000
112.168
125.816
141.126
158.298
2.000
2.200
2.420
2.662
2.928
255.000
255.000
255.000
255.000
255.000
Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
2. Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Memerhatikan perkembangan data 2009-2014, pengeluaran periodik terikat dan wajib untuk tahun 2015-2019 diproyeksikan dengan dasar asumsi sebagai berikut: a. Belanja pegawai diasumsikan mengalami kenaikan 9,5%. Hal ini didasarkan pertimbangan rata-rata pertumbuhan (9,81%), dan kondisi riil realisasi belanja yang tidak mencapai 100% atau terdapat sisa belanja pegawai dari target yang direncanakan. b. Belanja beasiswa tidak didasarkan pada trend pertumbuhan, namun dilaksanakan secara selektif, dengan asumsi tahun 2015 sebesar 250 juta, dan mengalami kenaikan 50 juta setiap tahunnya; c. Belanja Jasa kantor diasumsikan pada tahun 2015 sebesar 5 Milyard untuk 77 SKPD. Asumsi ini didasarkan pada data kisaran belanja jasa kantor kurun waktu 2009-2014. Selanjutnya setiap tahun diasumsikan mengalami peningkatan sebesar 5% dari tahun sebelumnya. d. Pengeluaran untuk pembiayaan diasumsikan pada tahun 2017 yang diperuntukan untuk pelaksanaan Pileg dan Pilkada sebesar 10 Milyard. Dari asumsi ini diproyeksikan besaran Pengeluaran Periodik Wajib dan Terikat kurun waktu 2014-2019 sebagai berikut. Tabel 3.15 Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 2015-2019 Uraian Belanja Pegawai (Gaji Dan Tunjangan) Termasuk Ooperasional KDH Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya
2015
2016
2017
2018
2019
500.000 248
547.500
599.512
656.466
718.830
300
350
400
450
5.000
5.250
5.512
5.788
6.077
662.654
725.358
Pembentukan Dana Cadangan Total 505.248 Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
10.000 553.050
615.375
3.3.3. Perhitungan Kerangka Pendanaan Kerangka pendanaan dimaksudkan untuk memperkirakan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah dan rencana penggunaan sesuai dengan arahan prioritas pembangunan. Perkiraan kapasitas riil keuangan daerah merupakan selisih penerimaan daerah dengan pengeluaran periodik wajib dan mengikat. Bab III - 16
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Penerimaan Daerah meliputi Proyeksi Pendapatan Daerah, Sisa Lebih (riil) perhitungan Anggaran dan Rencana Pencairan Cadangan. Gambaran Kemampuan riil keuangan daerah disajikan pada tabel sebagai berikut. Tabel 3.16 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2014-2019 No
Uraian
2015
1 Pendapatan 1.128.000 2 Pencairan Dana Cadangan 3 Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 59.000 Total Penerimaan (1+2+3) 1.187.000 Belanja dan Pengeluaran 505.248 5 Pembiayaan yang wajib dan Mengikat serta prioritas utama Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan 681.751 Daerah (1+2+3)-4 Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)
2016
2017
2018
2019
1.227.410 53.100 1.280.510 553.050
1.339.063 47.790 1.386.853 615.375
1.464.658 10.000 43.011 1.517.669. 662.654
1.606.171 38.709 1.644.881 725.358
727.460
771.478
855.015
919.523
Dari tabel di atas diketahui besaran Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Ende untuk 5 Tahun ke depan, adalah sebesar Rp 3,9 Trilyun., dengan rincian pendanaan setiap tahunnya sebagai berikut : 1. Proyeksi Tahun 2015 : Rp 681,7 Milyard 2. Proyeksi Tahun 2016 : Rp 727,4 Milyard 3. Proyeksi Tahun 2018 : Rp 771,4 Milyard 4. Proyeksi Tahun 2018 : Rp 854,1 Milyard 5. Proyeksi Tahun 2019 : Rp 919,5 Milyard Kapasitas riil kemampuan keuangan yang ada merupakan modal pemerintah Kabupaten Ende selama kurun waktu 2014-2019 dalam membiayai : a. Rencana alokasi pengeluaran prioritas I, yakni berkaitan dengan tema atau program pembangunan daerah yang menjadi unggulan (dedicated) Bupati dan Wakil Bupati Ende dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20% (duapuluh persen) dan kesehatan sebesar 10 % (sepuluh persen). Program pada prioritas I berhubungan langsung dengan kepentingan publik, memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah; b. Rencana alokasi pengeluaran prioritas II, yakni berkaitan dengan program prioritas di tingkat SKPD yang merupakan penjabaran dari analisis per urusan serta paling berdampak luas pada masing-masing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan itu. c. Rencana alokasi pengeluaran prioritas III, yakni berkaitan dengan alokasi belanjabelanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta belanja tidak terduga.
Bab III - 17
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Secara rinci uraian rencana pembiayaan pembangunan berdasarkan rencana Prioritas disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.17 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Keuangan Daerah Kabupaten Ende 2015-2019 No A. 1 *
* 2
Uraian Prioritas I Program Percepatan Pembangunan Desa Dan Kelurahan PIDES/PIKEL (pendekatan 20% pendidikan, 10% ksehatan, 35% infrastruktur, 25% ekonomi , 10 % lain-lain) Dana Pengembangan Kecamatan
Proyeksi (jutaan) 2015
2016
2017
2018
2019
478.950
484.098
489.443
494.573
498.993
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
6.000
7.200
8.640
10.368
12.441
12.200
13.840
15.808
18.169
21.003
Prioritas Utama Lainnya *
BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
*
Jalan Paralel, Pesta Danau Kelimutu, Prosesi Kebangsaan, Segitiga Membangun Kabupaten Ende, Pengembangan Bumdes/Informasi Komoditi Alokasi Dana Desa sesuai pasal 72 ayat 1 UU nomor 6 Tahun 2014
5.750
8.058
9.995.
11.036
10.548
255.000
255.000
255.000
255.000
255.000
Prioritas II
100.535
120.642
144.771
173.725
208.470
28.205
33.846
40.616
48.739
58.487
66.330 6.000
79.596 7.200
95.515 8.640
114.618 10.368
137.541 12.441
102.266
122.719
147.263
176.716
212.059
39.360
47.232
56.678
68.014
81.616
4.000 3.906 1.000
4.800 4.687 1.200
5.760 5.625 1.440
6.912 6.750 1.728
8.294 8.100 2.073
52.000
62.800
75.760
91.312
109.974
2.000 681.751
2.000 727.460
2.000 781.478
2.000 845.015
2.000 919.523
3 B 1 2 3 C 1 2 3 4 5 6
3.4.
Alokasi Program Kegiatan Rutin Kantor selain Jasa Kantor Program dan Kegiatan (Top down) SKPD Jasa Pendukung (Kontrak Daerah) Prioritas III Tambahan Tunjangan berdasarkan geografis tempat kerja Bansos Hibah Belanja Tidak Terduga Bantuan Keuangan kepada Pem Desa (ADD, Tunjangan Kades/BPD dll), bantuan parpol Penyertaan Modal TOTAL (A+B+C)
Sinergi Keuangan Daerah dengan sumber pendanaan pembangunan lainnya Keefektifan pengelolaan keuangan daerah didukung sumber pembiayaan pembangunan lain untuk mendukung pencapaian target pembanguan daerah. Sehubungan dengan itu dibutuhkan sinergitas pengelolaan keuangan daerah dengn keuangan lainnya melalui dana APBD provinsi, APBN, hibah lembaga internasional, investasi swasta dan dana CSR.
Bab III - 18
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
1. Dana APBD Provinsi Kontribusi nyata pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak tahun 2009 – 2013 melalui program pembangunan dari berbagai sektor cukup signifikan. Intervensi pembangunan oleh pemerintah provinsi kurun waktu 2014-2019 sesuai RPJMD Provinsi NTT 2013-2018 yang dapat disinergikan dengan program Kabupaten Ende antara lain kegiatan pengembangan usaha ekonomi produktif melalui Program Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah, pembangunan daerah terpadu berbasis desa/kelurahan (Desa Pertanian Terpadu, Desa Pesisir Terpadu, Desa Wisata Terpadu, Desa Pertambangan/industri Terpadu, Kelurahan Jasa terpadu), program percepatan dan perluasan penurunan kemiskinan NTT 20142018, program P2LDT dengan fokus pembangunan 5 rumah per desa di 589 desa/kelurahan per tahun, pembangunan 50 desa wisata per tahun, tambahan modal koperasi, penghijauan berbasis masyarakat untuk 50 desa per tahun, dan dukungan pengembangan wisata andalan Danau Kelimutu. 2. Dana APBN Sumber pembiayaan pembangunan dana APBN melalui intervensi Tugas Pembantuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 yang dikelola oleh SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Ende sejak tahun 2009 – 2013 sebesar Rp. 215.887.600.612,-. Sejalan dengan penguatan koordinasi diharapkan meningkat untuk tahun-tahun mendatang. Kebijakan pokok yang diambil adalah sinergi antar program dan kegiatan yang saling memperkuat. 3. Dana Hibah Lembaga Internasional Sinergi pengelolaan keuangan daerah juga dilaksanakan dengan pembiayaan pembangunan hibah lembaga internasional. Untuk menjamin efektifitas dan efisiensi penggunaan dana hibah internasional, maka sejak awal perencanaan perlu diintegrasikan dengan kebijakan perencanaan pembangunan Nasional pembangunan daerah. Beberapa lembaga internasional yang telah bermitra dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Ende antara lain lembaga AusAID, AIPMNH, dan Unicef, WVI (Wahana Visi Indonesia), Swiss Contact, VSO, Child Fund (ex CCF) dan Wetland International. 4. Dana Coorporate Social Responsibility (CSR) Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi tertuang melalui kerjasama Coorporate Social Responsibility atau tanggung jawab bersama sosial perusahaan antara Pemerintah Kabupaten Ende dengan perusahaan Nasional dan BUMN. Program nyata CSR oleh perusahaan/BUMN yang telah dilaksanakan antara lain dengan PT. Telkomsel, PT. Rekadaya Elektrikal/PLTU Ropa, dan PT. PLN ( Persero Unit Induk Pembangunan XI unit Pelaksanaan Konstruksi 3, PT. Pertamina dan Bank Mandiri. Selanjutnya untuk periode rencana telah disepakati beberapa program CSR seperti disajikan pada tabel berikut.
Bab III - 19
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 3.18. Program CSR yang telah disepakati No. 1.
Perusahaan/BUMN Bank BNI, Tbk
2.
PT. Bank NTT
3.
PT. Hasrat Abadi
4.
PT. Sokoria Geothermal
5.
PT. Pertamina
6.
PT. PLN ( Persero Unit Induk Pembangunan XI Unit Pelaksanaan Konstruksi 3
7. 8. 9. 10.
UD. Nirmala Distributor Air Kemasan Ruteng PT. Philips Telkomsel
11. 12.
Hero Swalayan PT. Yeti darmawan
Bab III - 20
Program Pembangunan 1 buah halte dalam kota Ende dengan biaya sebesar Rp. 25.000.000 dan satu buah jam kota dengan biaya sebesar Rp. 50.000.000 Pembangunan tempat penjualaan bagi pedagang kaki lima di Pantai Ria Pengembangan taman di pertigaan Wolowona dan taman kota cabang Ipi Pembangunan tempat penjualan bagi pedagang kaki lima di Pantai Ria Pembangunan jam kota yang berlokasi di monument Pancasila lampu Lima Pengelolaan air bawah tanah untuk kebetuhan pemenuhan air bersih Pembangunan 4 titik sarana air bersih masyarakat meliputi Desa Detusoko Barat, Desa Ngumbelaka, Kelurahan Watuneso dan Desa Kotabaru Pemberian bantuan semen dan seng bagi pemenuhan kebutuhan perumahan layak huni bagi masyarakat Pembangunan tempat penjualan bagi pedagang kaki lima di km 14 Desa Dungga Kecamatan Ende Timur Pekerjaan pengecetan tembok fasilitas umum di kota Ende Bantuan air minum kemasan untuk penanggulangan bencana Pekerjaan lampu di taman situs Bung Karno Pemasangan papan himbauan elektrik terkait pesan dan informasi pembangunan Bantuan material seng untuk pembangunan rumah layak huni Dukungan pembangunan lampu taman dalam kota Ende
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Batu Alam Hijau, Pantai Penggajawa, Kec. Nangapanda
BAB IV
ANALISIS ISU ISU--ISU STRATEGIS 4.1. Permasalahan Pembangunan 4.2. Isu Strategis
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Kondisi riil tingginya perubahan lingkungan dewasa ini, tentunya akan memberi dampak signifikan bagi penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Ende. Oleh karena itu diperlukan telaahan terhadap isu strategis yang diperkirakan akan dihadapi pada kurun waktu 2014-2019. Perumusan isu strategis diawali dengan telahaan atas permasalahan atau gap antara kondisi riil dan ideal yang ingin dicapai, secara khusus yang terkait layanan dasar yang wajib disediakan pemerintah daerah.
4.1.
Permasalahan Pembangunan Permasalahan pembangunan terdiri atas permasalahan terkait program pembangunan daerah dan permasalahan terkait penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.
a. Permasalahan terkait Program Pembangunan Daerah Permasalahan pada bagian ini dirumuskan berdasarkan telaahan capaian sasaran pokok RPJPD Kabupaten Ende periode RPJMD sebelumnya (RPJMD 2009-2014) dan target periode rencana (RPJMD 2014-2019), yang disinergikan dengan platform kebijakan atau janji politik Bupati dan Wakil Bupati Ende kurun waktu 2014-2019. Berdasarkan hasil analisis dirumuskan permasalahan terkait Program Pembangunan Daerah, meliputi: 1. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, terutama di daerah terpencil, dan pedalaman. Data menunjukan bahwa ruang kelas yang layak untuk tingkat SD/MI masih sebesar 56,06%, tingkat SMP/MTs sebesar 59,24%, SMA/MA sebesar 76,49% dan SMK masih sebesar 56,88%, dengan kondisi riil sebagian besar berada di daerah terpencil dan pedalaman. 2. Rendahnya kualitas proses pembelajaran, sebagai akibat belum meratanya distribusi tenaga pendidik yang berkompoten dan berkualitas, serta terbatasnya media pembelajaran yang sesuai standar pendidikan. Data menunjukan sampai tahun 2013, guru berkeahlian/berkompoten untuk tingkat SD/MI hanya sebesar 19,07 % , dan yang telah lulus sertifikasi hanya sebesar 16,30%. Selain itu permasalahan ini diidentifikasi disebabkan karena keterbatasan utilitas daerah terpencil yang menyebabkan banyak tenaga pendidik tidak dapat melaksanakan tugas secara optimal. 3. Terbatasnya sarana prasarana kesehatan dan ketersediaan tenaga kesehatan terutama di wilayah terpencil dan pedalaman; 4. Masih tingginya angka kematian bayi, balita, dan ibu, yang disebabkan antara lain masih rendahnya status gizi balita dan gizi ibu hamil serta penanganan yang terlambat (aspek supply & demand). Angka kematian bayi pada tahun 2013 sebesar 15,01 per seribu kelahiran hidup atau terdapat 73 bayi meninggal dari total kelahiran hidup sebanyak 4.862 orang; sedangkan kematian ibu melahirkan masih sebesar 8 kasus dari toleransi sebesar 5 kasus.
Bab IV - 1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
5. Persebaran penduduk terpusat di wilayah perkotaan (34,43%), yang berimplikasi pada tingginya resiko sosial seperti pengangguran, kriminalitas dan keterbatasan ketersediaan tenaga kerja produktif di perdesaan. 6. Pertumbuhan ekonomi belum menunjukan keseimbangan antar wilayah secara proporsional. Data menunjukan bahwa kurang lebih 58,86% PDRB Kabupaten Ende disumbangkan 4 (empat) wilayah perkotaan. Hal ini memengaruhi keseimbangan distribusi pendapatan masyarakat perdesaan dan perkotaan. 7. Dari sisi penggunaan perekonomian Kabupaten Ende didominasi oleh komsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba (56,48%). Investasi yang ditunjukan dengan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto hanya sebesar 19,22 %, dengan kondisi neraca perdagangan menunjukan nilai negatif, dimana ekspor hanya sebesar 14,10% sedangkan impor memberikan kontribusi 32,34%. 8. Sektor pertanian yang merupakan sektor dominan (32,86% dari PDRD), dan merupakan penyerap tenaga kerja terbanyak (45,79% angkatan kerja), dari sisi produksi belum memberikan nilai tambah signifikan, akibat kurangnya pengelolaan pasca panen (investasi sektor pertanian), dan rantai pasar yang tidak menguntungkan petani (rendahnya nilai tukar petani). 9. Kelembagaan perekonomian perdesaan belum berjalan dengan baik, sehingga berakibat pada rendahnya posisi tawar petani dalam pemasaran; 10. Terbatasnya dukungan infrastruktur jalan dan ketersediaan energi listrik terutama pada daerah produktif, dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat terutama di wilayah perdesaan. 11. Terbatasnya ketersediaan jaringan air bersih untuk pemenuhan layanan dasar masyarakat terutama di wilayah perdesaan. 12. Masih lemahnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan (good governance) yang berimplikasi pada rendahnya layanan publik yang disediakan pemerintah. Beberapa indikator yang mengindikasikan permasalahan ini antara lain relatif tingginya SiLPA, minimnya proporsi alokasi anggaran publik pada APBD, terbatasnya keterlibatan masyarakat pada proses perencanaan dan penganggaran, masih lambatnya layanan perizinan, layanan kependudukan dan catatan sipil dan relatif rendahnya akses informasi kinerja pembangunan bagi publik; 13. Masih lemahnya partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan, penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. b. Permasalahan terkait Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah Dengan keterbatasan kapasitas keuangan daerah tidak semua penyelenggaraan urusan dapat diprioritaskan. Namun demikian, tidak berarti bahwa urusan dimaksud tidak diselenggarakan pemerintah daerah. Secara operasional, urusan-urusan tersebut tetap harus dilaksanakan untuk menjaga kinerja yang telah dicapai di masamasa lalu atau memenuhi standar layanan bagi masyarakat.
Bab IV - 2
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Analisis permasalahan terkait penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, dilaksanakan dengan mengidentifikasi kinerja atau capaian pembangunan RPJMD 2009-2014 masingmasing urusan, dan relevansinya dengan kebijakan periode rencana. Dari hasil analisis diperoleh gambaran permasalahan umum terkait penyelenggaraan pemerintah daerah adalah sebagai berikut: 1. Urusan Pendidikan Terbatasnya akses kelembagaan dan sarana prasarana PAUD Relatif rendahnya partisipasi dan kerjasama antar pemangku kepentingan di bidang pendidikan (dewan pendidikan, yayasan, komite, pemerintah, swasta, masyarakat) Pemenuhan pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel) Kesejahteraan guru non sertifikasi yang belum setara dengan beban kerja dan kinerja. 2. Urusan Kesehatan Masih terdapat tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan setingkat SLTA, yaitu SPK, SPRG, SMF, SPAG, dimana tenaga-tenaga ini sampai dengan tahun 2015 harus sudah dengan gelar ahli madya (D-3) Masih tingginya penyakit-penyakit menular dan tidak menular serta penyakit yang berpotensi wabah Perilaku hidup bersih dan sehat belum menjadi budaya masyarakat Ketersediaan obat-obatan, bahan habis pakai dan bahan reagensia laboratorium yang tidak sebanding dengan kebutuhan dan jumlah kunjungan pasien Kesadaran dan partisipasi masyarakat dan lembaga swasta dalam penanggulangan masalah kesehatan relatif rendah. 3. Urusan Pekerjaan Umum Terbatasnya layanan infrastruktur perkotaan seperti drainase, fasilitas pengelolaan sampah perkotaan dan antisipasi resiko kebakaran Tingginya kerusakan jaringan irigasi teknis Terbatasnya pembangunan infrastruktur jembatan perdesaan 4. Urusan Perumahan Ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat Rendahnya cakupan pelayanan infrastruktur sanitasi permukiman (limbah, sampah, jamban) relatif rendah Ketersediaan basis data perumahan yang akurat dan komprehensif 5. Urusan Penataan Ruang Ruang terbuka hijau yang sangat terbatas dan cenderung menurun luasannya akibat intervensi bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya Masih terjadinya pembangunan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang diatur dalam RTRW Kabupaten Ende Belum adanya dokumen turunan dari RTRW Kabupaten Ende, seperti: rencana detail tata ruang kota, rencana tata bangunan dan lingkungan, rencana sistem drainase perkotaan, dan lain-lain produk tata ruang yang menjadi acuan dalam pemanfaatan dan pengendalian tata ruang Kabupaten Ende Penegakan ijin mendirikan bangunan (IMB) yang belum optimal dilaksanakan. 6. Urusan Perencanaan Pembangunan Kualitas dan kuantitas sumberdaya perencana pada SKPD belum memadai Keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan pembangunan belum optimal Bab IV - 3
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Inkonsistensi antar dokumen perencanaan dan penganggaran daerah Perumusan kebijakan pembangunan belum dilakukan melalui kajian akademis yang mendalam. 7. Urusan Perhubungan Pemenuhan fasilitas perlengkapan jalan baik kuantitas maupun kualitasnya Ketersediaan sarana transportasi darat untuk daerah pedalaman dan terpencil masih terbatas Masih rendahnya budaya tertib berlalu lintas para pemakai jalan dan pengguna jasa transportasi akan pentingnya keselamatan angkutan Belum terpenuhinya standar ketersediaan jumlah terminal dan optimaliasasi pemanfaatan fungsi terminal yang sudah ada Kurangnya kesadaran pengusaha angkutan dan pengemudi melakukan pengujian kendaraan secara berkala. 8. Urusan Lingkungan Hidup Masih luasnya lahan kritis yang berada di luar kawasan hutan Belum semua sungai dan danau yang ditetapkan status baku mutu lingkungannya Menurunnya kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) karena masih tingginya sedimentasi dan pelebaran badan sungai Belum optimalnya penyediaan ruang-ruang publik yang memadai dan pemanfaatannya untuk kebutuhan rekreasi bagi masyarakat (taman kota/kecamatan) Masih terbatasnya prasarana dan sarana penunjang pengelolaan persampahan seperti kualitas TPA, jumlah TPS dan jumlah sarana transportasi pengangkut sampah Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. 9. Urusan Pertanahan Masih banyak tanah milik PEMDA dan masyarakat yang belum bersertifikat Belum adanya sistem pendataan tanah milik Pemerintah Daerah dan masyarakat secara baik. 10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Penduduk migran belum terdokumentasikan secara baik Belum optimalnya kualitas pelaksanaan Sistem Administrasi Kependudukan Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan yang berakibat pada rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengurusan dokumen kependudukan. 11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Belum optimalnya partisipasi perempuan dalam bidang pembangunan, politik dan pemerintahan Masih ada tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak Masih ada buta huruf perempuan Belum optimalnya penanganan terhadap korban kekerasan perempuan dan anak. 12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kurangnya dukungan terhadap pelaksanaan tugas tenaga penyuluh KB dan KS (PLKB, PPKBD, Sub PPKBD) Rendahnya peserta KB aktif dan KB mandiri Masih banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum menjadi peserta KB, di tengah kecenderungan semakin meningkatnya jumlah PUS 13. Urusan Sosial Meningkatnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Bab IV - 4
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Belum terintegrasinya penanggulangan kemiskinan antar sektor Belum optimalnya penanggulangan bencana alam dan bencana sosial Belum optimalnya pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). 14. Urusan Ketenagakerjaan Kualitas dan produktivitas tenaga kerja masih rendah Belum optimalnya perlindungan tenaga kerja Terbatasnya lapangan dan kesempatan kerja. 15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan koperasi Rendahnya sumberdaya kelembagaan koperasi dan akses pasar Masih adanya koperasi tidak aktif dan belum berbadan hukum Kurang optimalnya kerjasama koperasi dengan badan usaha lainnya Rendahnya minat kewirausahaan dan pengembangan mutu produk UMKM Terbatasnya sarana dan prasarana UMKM. 16. Urusan Penanaman Modal Kualitas infrastruktur pendukung investasi masih belum memadai dan merata Pemberian insentif dan kemudahan investasi belum efektif untuk menarik minat investor untuk menanamkan modalnya Lemahnya jaminan kepastian hukum dan keamanan berusaha Belum optimalnya penerapan Community Development (CD) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari pelaku usaha Belum adanya perda yang mengatur tentang investasi di Kabupaten Ende Daya dukung peluang-peluang investasi, terutama kesiapan lahan belum memadai. 17. Urusan Kebudayaan Masih rendahnya apresiasi dan perlindungan terhadap budaya lokal Belum optimalnya pendayagunaan potensi budaya yang ada sebagai aset wisata dan peningkatan perekonomian masyarakat Data-data bidang kebudayaan belum terinventarisasi secara akurat dan lengkap Belum tersedianya informasi terkait kalender budaya tentang upacara- upacara adat yang diselenggarakan di perkampungan adat. Kurangnya keterlibatan dunia usaha dalam upaya menggali, mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai budaya Kurangnya promosi, even-even kebudayaan yang dinamis, unik dan berkelas yang bermanfaat bagi pelesatarian budaya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat 18. Urusan Kepemudaan dan Olahraga Terbatasnya ketersediaan sarana olahraga Terbatasnya akses untuk menyalurkan minat, bakat dan kreatifitas generasi muda Pembinaan organisasi kepemudaan masih terbatas. 19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pendidikan politik masyarakat masih rendah Masih terjadinya gangguan kemananan dan ketertiban masyarakat (sengketa tanah, perkelahian, penganiyaan, kenakalan remaja, prostitusi, kumpul kebo, miras, dan pencurian) 20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Masih terjadi tumpang tindihnya fungsi antar organisasi perangkat daerah (OPD) Bab IV - 5
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Belum semua desa/kelurahan menyelesaikan persehatian batas wilayah administrasi desa/kelurahan Masih terbatasnya kapasitas dan profesionalisme sumber daya manusia aparatur Terbatasnya sumber daya manusia aparatur di bidang pengadaan barang dan jasa Penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang belum mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK Belum semua aset daerah (bergerak dan tidak bergerak) didata dan memiliki legalitas Belum adanya Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) yang jelas terkait prosedur mengenai mekanisme penyusunan Anggaran Sistem pembinaan jenjang karir PNS belum didasarkan pada hasil peta jabatan, analisis beban kerja dan analisis jabatan Masih ada Perda yang belum dijabarkan dalam peraturan pelaksanaannya. 21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Terbatasnya kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan desa Kapasitas sumber daya aparatur lembaga kemasyarakatan desa yang masih terbatas Belum optimal kemitraan antar lembaga dan masyarakat di tingkat desa Menurunnya modal sosial, budaya gotong royong, di tingkat masyarakat Desa 22. Urusan Statistik Belum semua SKPD memiliki sistem pendataan yang baik akurat Belum ada sinkronisasi data antara SKPD dan pemahaman tentang pentingnya pemanfaatan bank data dalam perumusan kebijakan pembangunan Koordinasi SKPD dengan BPS selaku lembaga resmi penyedia data belum optimal 23. Urusan Perpustakaan Keterbatasan tenaga fungsional pengelola perpustakaan Rendahnya minat baca masyarakat di perpustakaan Terbatasnya ketersediaan perpustakaan dan bahan bacaan di perdesaan. 24. Urusan Kearsipan Pengelolaan kearsipan di masing-masing SKPD belum baik Kurangnya tenaga arsiparis di masing-masing SKPD. 25. Urusan Komunikasi dan Informatika Penyebarluasan informasi kegiatan pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan belum optimal; Belum semua SKPD memiliki Web Site 26. Urusan Pertanian Masih rendahnya produksi dan produktivitas pertanian perkebunan dan peternakan; Belum optimalnya pembangunan pertanian berbasis kawasan. 27. Urusan Ketahanan Pangan Belum adanya lahan pangan abadi Penganekaragaman/ diversifikasi pangan masih terbatas Rendahnya kapasitas petani dalam penguasaan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil Masih terbatasnya tenaga penyuluh baik kuantitas dan kualitas (kompetensi penyuluh) Masih lemahnya kapasitas kelembagaan tani nelayan. 28. Urusan Kehutanan dan Perkebunan Masih luasnya lahan kritis yang berada di dalam kawasan hutan Belum optimalnya pelaksanaan peraturan daerah tentang pengelolaan hasil hutan Belum optimalnya konservasi hutan dan lahan Bab IV - 6
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Masih terjadi aktifitas perambahan hutan Belum optimalnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan terutama komoditi kakao, cengkeh, jambu mete dan kemiri Pemanfaatan lahan yang sama untuk menanam berbagai komoditas perkebunan (tumpang sari), sehingga memengaruhi produksi dan produktifitas komoditas perkebunan menjadi rendah. 29. Urusan Kelautan dan Perikanan Belum optimalnya kelembagaan produksi dan pemasaran hasil perikanan Rendahnya kualitas SDM nelayan dan pembudidaya dalam penguasaan teknologi Terbatasnya akses nelayan dan pembudidaya terhadap permodalan Pengelolaan sumberdaya perikanan belum optimal dibandingkan ketersediaan potensi lestarinya Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang usaha perikanan, seperti armada penangkapan, peralatan tangkap dan cold storage. Masih adanya penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, bahan kimia dan lain-lain Pengembangan usaha budidaya masih bersifat spasial, belum menerapkan konsep usaha kawasan sehingga sangat menyulitkan dalam pembinaan dan pengawasan. 30. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Belum optimalnya pemanfaatan air bawah tanah Belum adanya peraturan daerah tentang pengelolaan pertambangan yang mengatur tentang pengelolaan pertambangan khususnya bahan galian C dan pertambangan rakyat Ketersediaan data base potensi pertambangan dan energi, sehingga menyulitkan pemerintah untuk menarik investor melakukan eksplorasi dan eksploitasi barang tambang yang ada di wilayah Kabupaten Ende. 31. Urusan Pariwisata Belum tersedianya rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah (RIPPARDA) Tata kelola destinasi pariwisata masih bersifat parsial dan belum melibatkan seluruh stakeholder di bidang pariwisata secara holistik Belum memadainya fasilitas pendukung kepariwisataan Minimnya promosi pariwisata. 32. Urusan Perdagangan Terbatasnya sarana perdagangan/distribusi Belum optimalnya kegiatan promosi komoditi perdagangan sebagaimana diamanatkan UU No.7 tahun 2014 Kurangnya akses sistim jaringan informasi perdagangan Masih banyaknya pelanggaran dalam aktivitas perdagangan. 33. Urusan Perindustrian Masih rendahnya jumlah dan kompetensi aparatur dan kelompok usaha kecil menengah Rendahnya nilai tambah hasil produksi sektor industri pengolahan berbasis komoditas unggulan Pemanfaatan bahan baku lokal rendah Penguasaan teknologi masih rendah 34. Urusan Ketransmigrasian Kurangnya kerjasama lintas sektoral dalam pemberdayaan kawasan transmigrasi Rendahnya kualitas sumber daya calon transmigran. Bab IV - 7
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
4.2.
Isu Strategis
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Isu strategis dirumuskan berdasarkan permasalahan yang terkait dengan program pembangunan daerah (prioritas utama), yang disinergikan dengan isu global, nasional, regional, dan lokal sesuai dinamika yang berkembang saat ini. Adapun isu global, nasional dan regional provinsi NTT yang menjadi pertimbangan dalam perumusan isu strategis Kabupaten Ende sebagaimana disajikan pada tabel 4.1. berikut. Tabel 4.1. Identifikasi Isu Strategis Global, Nasional dan Provinsi NTT Isu Global
Isu Nasional
Isu Provinsi NTT
Meningkatnya proses demokratisasi dan penguatan tuntutan hak asasi manusia
Meningkatnya dinamika pelaksanaan otonomi daerah, termasuk pemberlakuan UU nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Tuntutan pelaksanaan reformasi birokrasi
Peningkatan dan perluasan pembangunan pendidikan yang berkualitas
Berkembangnya pembangunan yang berorientasi MDGs Antisipasi krisis energi melalui pengembangan energi baru dan terbarukan Perubahan iklim global (global waarning/climate change) Tuntutan kualitas produksi yang ramah lingkungan pada pasar global Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang mendororong interaksi jejaring ekonomi, sosial, politik dan IPTEK sangat terbuka Berkembangnya penyakit endemik HIV dan AIDS dengan fenomena gunung es Berkembangnya perdagangan narkoba dan obat-obatan psikotropika Wilayah perbatasan Negara di darat dan laut sebagai daerah rawan perdagangan illegal, penyelundupan dan imigran gelap
Meningkatnya gerakan anti korupsi dan penegakan supremasi hukum Rendahnya daya saing, produktivitas dan nilai tambah produksi nasional Masih rendahnya mutu tenaga kerja Meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak
Penguatan sistem kesehatan daerah dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang universal, efisien, berkualitas dan berkelanjutan Pemberdayaan dan perlindungan perempuan serta pemenuhan hak anak Percepatan pembangunan ekonomi yang berkualitas Peningkatan pengelolaan sumber daya alam unggulan daerah Peningkatan konektivitas intra dan antar pulau
Rendahnya kinerja birokrasi dan minimnya pelayanan publik Peningkatan kualitas dan pencegahan degradasi lingkungan hidup serta ketahanan perubahan iklim Pembangunan kawasan perbatasan dan kawasan khusus Penanggulangan kawasan rawan bencana Penanganan kemiskinan
Sumber : RPJMD Provinsi NTT 2014-2018 Bab IV - 8
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sejalan dengan isu global, nasional dan provinsi NTT, serta memerhatikan permasalahan utama yang harus diselesaikan selama kurun waktu 2014-2019, maka dirumuskan isu strategis Kabupaten Ende sebagai berikut: 1.
Mutu dan aksesibilitas pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas) Isu rendahnya mutu pendidikan di Kabupaten Ende terkait dengan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik, sarana prasarana, dukungan manajemen, kurikulum serta kualitas peserta didik. Sementara itu isu aksesibilitas, terkait dengan keterbatasan akses masyarakat di daerah pedalaman dan terpencil, penduduk miskin dan akses kaum disabilitas terhadap pendidikan inklusi. Kurangnya jumlah tenaga guru pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan dan masih kurangnya guru yang bersertifikat sesuai yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen, mengakibatkan rendahnya kapasitas guru dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan kurikulum. Terbatasnya sarana prasarana pendidikan termasuk buku, ruang kelas dan sarana kesehatan sekolah juga sangat memengaruhi kesiapan dan mutu anak dalam menerima pelajaran. Sementara, manajemen pendidikan yang belum dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama karena desentralisasi pendidikan yang belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, menjadi pendukung masih rendahnya mutu pendidikan di Kabupaten Ende Faktor yang dicatat menjadi penyebab rendahnya akses masyarakat terhadap pendidikan adalah relatif rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, beban tanggungan keluarga miskin yang besar yang menyebabkan peluang anak dari keluarga miskin untuk melanjutkan pendidikan menjadi terhambat dan rendahnya partisipasi masyarakat yang ditunjukkan dengan masih kurang aktifnya komite sekolah dalam menunjang proses pendidikan. Adanya UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Wajar Dikdas, serta beberapa produk hukum yang mengatur sertifikasi guru dapat menjadi faktor kekuatan untuk merencanakan upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan. Beasiswa dan kerjasama pendidikan antar lembaga, antar daerah maupun antar negara dapat dipertimbangkan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan yang sama terutama kepada penduduk miskin dan kaum disabilitas yang berprestasi untuk dapat memperoleh akses pendidikan yang lebih tinggi. Demikian pula, peningkatan standar sekolah melalui akreditasi serta kerjasama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada dalam upaya peningkatan mutu guru seharusnya dijadikan peluang besar untuk membantu peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Ende.
Bab IV - 9
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Desentralisasi pengelolaan pendidikan juga sebenarnya merupakan salah satu faktor kekuatan dimana daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pelayanan pendidikan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan daerah. Jika didukung oleh komitmen yang kuat dari para penentu kebijakan dan kemampuan SDM yang berkualitas pengelola program pendidikan di tingkat daerah, maka desentralisasi pendidikan dapat menjadikan seluruh proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program di bidang pendidikan lebih efektif, efisien dan akuntabel 2.
Mutu dan aksesibilitas pelayanan kesehatan Meskipun telah banyak kemajuan, angka kematian ibu, bayi dan balita, masih merupakan isu yang harus terus mendapat perhatian, selain isu jaminan kesehatan bagi penduduk miskin. Masih tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita di Kabupaten Ende tidak dapat dilepaskan dari permasalahan kurangnya kualitas, pemerataan dan keterjangkauan sarana pelayanan kesehatan; keterbatasan jumlah tenaga kesehatan dan kurang meratanya distribusi tenaga kesehatan; kinerja petugas kesehatan di fasiltas kesehatan baik di tingkat pelayanan dasar maupun pelayanan rujukan masih kurang mengutamakan pelayanan prima; masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat; serta kondisi lingkungan yang belum memadai yang tercermin antara lain dari kurangnya ketersediaan air bersih dan sarana sanitasi dasar. Ditinjau dari sisi penyediaan sarana pelayanan kesehatan, meskipun Kabupaten Ende telah mempunyai cukup sarana pelayanan kesehatan yang tersebar baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan dan desa namun masih perlu didukung dengan peningkatan kuantitas dan kualitas peralatan dan fasilitas penunjang. Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang menjamin pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, masyarakat di daerah perbatasan dan masyarakat di daerah terpencil, terisolir (secara fisik, sosial, dan ekonomi) juga masih perlu ditingkatkan. Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan kesehatan, berbagai peluang yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan diantaranya adanya penerapan desentralisasi kesehatan yang memberi kesempatan kepada daerah untuk mengelola bidang kesehatan sesuai dengan kebutuhan. Di tingkat masyarakat, upaya pembangunan kesehatan perlu dilakukan secara lebih komprehensif, cost-effective dengan meningkatkan kemitraaan antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakat dalam bidang kesehatan. Identifikasi sumber daya dan kekuatan-kekuatan lokal perlu dilakukan dan digunakan sebagai landasan pengembangan program. Berbagai upaya kesehatan berbasis masyarakat seperti STMB, Posyandu, pos obat desa dan lain-lain merupakan aset yang perlu terus ditingkatkan jumlah dan mutunya. Upaya pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat perlu dimulai sejak usia dini melalui institusi pendidikan yang diiringi dengan penyediaan sarana sanitasi dasar yang memadai.
Bab IV - 10
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
3.
Kemiskinan dan pengangguran Kemiskinan dan pengangguran masih merupakan isu pokok yang dihadapi Kabupaten Ende. Keadaan sampai tahun 2012 masih terdapat 55.300 penduduk miskin dan 2,84% angkatan kerja yang dikategorikan sebagai pengangguran terbuka. Banyak faktor yang menyebabkan penurunan kualitas hidup menjadi masyarakat miskin diantaranya sulitnya lapangan pekerjaan, naiknya harga-harga kebutuhan pokok sementara pendapatan tidak meningkat. Kondisi ini menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup standar sebagaimana layaknya sehingga mereka menjadi masyarakat golongan miskin. Dengan tingginya angka penduduk miskin maka program- program yang bersifat jaring pengaman sosial hendaknya masih dipertahankan. Disamping itu untuk memberdayakan masyarakat miskin perlu ditindaklanjuti kegiatan atau program-program untuk meningkatkan kemampuan penduduk miskin dalam berusaha melalui kegiatan bimbingan teknis, bantuan peralatan dan bantuan modal sehingga dapat memberi lapangan pekerjaan.
4.
Pemanfaatan potensi ekonomi lokal, pengembangan industri dan investasi daerah Kabupaten Ende memiliki potensi ekonomi lokal seperti pertanian, perkebunan dan kehutanan, peternakan, perikanan dan kelautan, dan pariwisata yang sangat menjanjikan, namun belum dioptimalkan pemanfaatan secara baik. Sektor pertanian merupakan sektor dominan yang digeluti lebih dari 45 % penduduk, dengan produktivitas yang relatif rendah. Hal ini antara lain terjadi karena masih rendahnya tingkat pendidikan petani, penerapan teknologi belum sesuai anjuran serta sarana prasarana pendukung lainnya belum memadai. Produktifitas usaha tani lahan kering relatif rendah akibat kurang memerhatikan kaidah konservasi, sedangkan pada usaha tani lahan basah belum memberikan hasil yang optimal karena belum diterapkannya Panca Usahatani sesuai rekomendasi, serta jaringan irigasi yang tidak berfungsi optimal. Hal ini menyebabkan tidak terjaminnya kontinuitas ketersediaan produk pertanian baik jumlah maupun mutu. Isu sektor peternakan berkaitan dengan pola pemeliharaan (budidaya) ternak yang belum dilakukan secara intensif. Disamping upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit ternak yang belum optimal. Demikian juga pengetahuan dan ketrampilan peternak yang masih terbatas. Kedepan diharapkan adanya pola keterpaduan melalui integrasi di bidang pertanian dan peternakan, antara lain melalui pengembangan biogas dan sebagainya. Sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu andalan Kabupaten Ende, dimana didukung dengan potensi sumberdaya perikanan dan kelautan di dua peissir wilayah Kabupaten Ende. Namun demikian, pengembangan sektor ini dihadapkan dengan permasalahan seperti masih adanya kegiatan pemboman ikan (illegal fishing), terbatasnya sarana penangkapan ikan yang dimiliki nelayan dan pola penangkapan yang masih bersifat tradisoional. Sektor perikanan dan kelautan dapat diarahkan menjadi sektor unggulan. Pemerintah perlu merencanakan upaya pemberdayaan
Bab IV - 11
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
nelayan antara lain melalui fasilitasi dalam penyediaan peralatan dan permodalan, kemitraan dengan perusahaan besar, penanganan pasca panen dan pemasaran. Pengembangan sektor kehutanan dan perkebunan juga menjadi perhatian yang sangat penting bagi Pemerintah Kabupaten Ende, karena didukung oleh karakteristik wilayah dan kesesuaian lahan. Namun demikian, peranan sub sektor perkebunan (perkebunan rakyat) terhitung masih kecil terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Ende, walaupun secara absolut nilai tambah yang diberikan oleh sub sektor ini meningkat terus menerus setiap tahunnya. Beberapa isu yang perlu mendapat perhatian antara lain: masih maraknya kegiatan penebangan liar (illegal loging), penggundulan hutan, banyaknya lahan kritis, serta serangan hama dan penyakit pada tanaman perkebunan (kelapa, kakao, jambu mete). Peranan sub sektor perkebunan perlu terus ditingkatkan dan diharapkan menjadi penghasil bahan mentah untuk menunjang agroindustri baik dalam skala kecil dan atau menengah. Selain itu sub sektor perkebunan juga diharapkan berperan dalam mendorong pemerataan, pertumbuhan dan dinamika ekonomi di perdesaan. Kebijakan nasional di bidang pariwisata yang tercantum dalam Master Plan Pariwisata Nasional adalah pengembangan Kawasan Taman Nasional Kelimutu sebagai salah satu dari 16 destinasi wisata nasional. Selain itu terdapat potensi wisata lainnya seperti Situs Bung karno, wisata adat dan budaya, wisata bahari yang dapat dikembangkan di Kabupaten Ende. Permasalahan mendasar yang ditemui adalah pengelolaan obyek-obyek wisata yang belum dilakukan secara terintegrasi. Upaya pembangunan sektor pariwisata perlu melibatkan berbagai pihak terkait dan dikemas dalam konsep pengembangan wisata terkini. Pembangunan sektor industri dan perdagangan sangat erat kaitannya dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur perdagangan masih terbatas terutama aktifitas pelabuhan laut sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan stok dan tingkat harga. Selain itu masih sering terjadi pelanggaran perdagangan seperti penjualan barang kadaluarsa, dan praktik negatif perdagangan terutama kalangan pedagang eceran dan kaki lima. Pada sektor industri, optimalisasi industri kecil dan menengah juga merupakan isu penting. Pembangunan industri kecil dan menengah termasuk industri kerajinan rumah tangga harus terus dibina agar menjadi usaha mandiri dan mempunyai daya saing, dan pada gilirannya memberikan kontribusi signifikan bagi pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Pengembangan investasi dan penanaman modal juga dihadapkan pada permasalahan keterbatasan ketersediaan infrastruktur baik prasarana darat, laut dan udara, kepemilikan lahan yang masih didominasi oleh tanah persekutuan adat, pengurusan administrasi izin penanaman modal dan investasi, serta masih kurangnya promosi terhadap potensi daerah dan peluang investasi kepada pihak investor baik melalui media cetak maupun elektronik ataupun kegiatan expose kerjasama dengan lembaga terkait baik berskala regional maupun nasional. Untuk itu, dalam rencana Bab IV - 12
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
pembangunan jangka menengah, perlu memerhatikan akses terhadap promosi dan pemasaran produk, ketersediaan data-data perkembangan sektor ekonomi yang akurat dan terpilah sesuai kebutuhan para pengguna data (user) baik dalam bentuk data elektronik yang on line dan off line (leaflet, buklet, buku profil unggulan daerah) sehingga mempermudah para investor untuk menanamkan modalnya sesuai dengan komoditi unggulan daerah. 5.
Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar dan strategis (jalan, jembatan, air, irigasi, listrik) serta kualitas lingkungan hidup Kondisi infrastruktur masih merupakan isu yang harus mendapat perhatian pemerintah Kabupaten Ende. Infrastruktur dasar dan strategis menjadi vital karena sangat berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kondisi infrastruktur dasar yang memadai menjamin kelayakan hidup masyarakat, serta dalam skala yang lebih luas menjamin kegiatan usaha produktif masyarakat. Infrastruktur dasar yang menjadi isu meliputi kondisi jalan, jembatan, ketersediaan air bersih, irigasi dan energi listik. Pembangunan lingkungan hidup, masih dihadapkan pada permasalahan luasnya lahan kritis, penurunan kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) karena masih tingginya sedimentasi dan pelebaran badan sungai, penyediaan ruang-ruang publik yang memadai dan pemanfaatannya untuk kebutuhan rekreasi bagi masyarakat (taman kota/kecamatan). Selain itu dalam rangka pengelolaan persampahan dihadapkan pada persoalan keterbatasan prasarana dan sarana penunjang pengelolaan persampahan seperti kualitas TPA, jumlah TPS dan jumlah sarana transportasi pengangkut sampah, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
6.
Tata kelola pemerintah dan perlindungan perempuan dan anak. Salah satu agenda pembangunan nasional dan daerah adalah mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) yang meliputi keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, supremasi hukum, dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sementara itu, kondisi birokrasi saat ini masih dihiasi oleh gambaran tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, pelanggaran disiplin, rendahnya kinerja sumber daya manusia dan kelembagaan aparatur; sistem kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan yang belum memadai, tidak adanya kepastian waktu pelayanan, tidak transparan, dan kurang responsif terhadap permasalahan yang berkembang. Oleh karena itu perlu diperkuat pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui perampingan struktur organisasi, pembangunan sistem dan regulasi yang memadai di dalam perekrutan dan pola karir aparatur dengan mengutamakan profesionalisme, pemenuhan prasarana dan sarana pemerintahan, pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum (SPM), serta peningkatan etika kepemimpinan. Bab IV - 13
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Dalam hal kapasitas keuangan daerah, masalah yang dijumpai antara lain terbatasnya efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber penerimaan daerah, belum efisiennya prioritas alokasi belanja daerah, serta terbatasnya kemampuan pengelolaannya termasuk dalam melaksanakan prinsip transparansi dan akuntabilitas, serta profesionalisme. Pada tataran masyarakat, dihadapkan pada permasalahan rendahnya partisipasi masyarakat terutama masyarakat miskin dalam merumuskan perencanaan dan pengawasan pembangunan sehingga seringkali proses pembangunan kurang membawa pesan dan kebutuhan masyarakat miskin. Pemberdayaan perempuan merupakan isu yang sering diperbincangkan, karena itu kesetaraan peran laki-laki dan perempuan (kesetaraan gender) merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Masalah utama pembangunan pemberdayaan perempuan adalah masih rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik dan budaya. Budaya patriarki berpengaruh besar terhadap masalah rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan. Budaya patriarki mengakibatkan perempuan berada pada posisi tawar yang lemah. Pengambilan keputusan yang hirarkis juga telah meminggirkan perempuan secara sistematis dalam beberapa kebijakan, program dan lembaga yang tidak responsif gender. Situasi ini ditandai oleh kurangnya jumlah perempuan yang duduk dalam lembaga pemerintah dan politik. Di samping itu, adanya gejala kekerasan terhadap perempuan yang dilakukan dalam rumah tangga menambah permasalahan yang dialami oleh kaum perempuan. Isu yang berkaitan dengan perlindungan anak adalah kecenderungan meningkatnya kasus kekerasan, eksploitasi terhadap anak dan adanya gejala perdagangan anak (trafficking) menunjukkan bahwa perlindungan anak masih jauh dari yang diharapkan. Disamping itu, upaya perlindungan anak belum dirumuskan secara mendetail dalam program sehingga kesulitan dalam melakukan koordinasi penanganannya. Partisipasi masyarakat juga belum maksimal untuk mencegah terjadinya penelantaran dan kekerasan terhadap anak. 7.
Penataan dan penguatan kelembagaan pemerintahan desa serta peningkatan kapasitas aparatur desa dan pemberdayaan masyarakat, dalam rangka implementasi Undangundang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Dengan ditetapkannya Undang-Undang nomor 6 tahun 2014, desa diberikan ruang yang lebih besar dalam menyelenggarakan pemerintahan,pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan. Salah satu isu penting adalah alokasi dana yang cukup besar kepada desa untuk mengelola anggaran dengan ratarata 1 Milyard per desa. Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat tersbut, maka dalam rangka peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah desa, pemerintah Kabupaten Ende diharapkan melakukan upaya-upaya pengembangan kapasitas aparatur pemerintah desa dengan prioritas peningkatan kemampuan dalam pelayanan publik dan kemampuan pengelolaan keuangan desa. Demikian pula masyarakat desa Bab IV - 14
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
perlu dipersiapkan untuk menjadi mandiri dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang dilaksanakan di tingkat desa, agar hasil-hasil pembangunan yang dilakukan dapat secara langsung mengatasi berbagai permasalahan dasar yang dialaminya selama ini.
Bab IV - 15
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
VISI: “Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan”
5 (lima) MISI: 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 3. Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan 4. Membangun, menata, dan meningkatkan sarana dan prasarana penunjang secara kuantitatif maupun kualitatif sesuai potensi dan kebutuhan daerah yang ramah lingkungan 5. Menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan dan berkualitas serta rasa aman tertib dan nyaman bagi pengembangan usaha dan kehidupan masyarakat.
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN
5.1. Visi 5.2. Misi 5.3. Tujuan dan Sasaran
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, serta isu-isu strategis yang ada, maka dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 sebagai berikut.
5.1. VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, adalah: MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN Pengertian dari visi tersebut, adalah: Karakteristik Kabupaten Ende, adalah: pembangunan yang dilaksanakan berbasiskan pada potensi sumber daya, adat dan budaya lokal masyarakat setempat. Secara Budaya Warisan Leluhur kita, dikenal 6 (enam) jenis karateristik masyarakat Kabupaten Ende, yaitu: 1) Tedo tembu wesa wela (Pertanian) 2) Gaga boo kewi ae (Perkebunan, Kehutanan) 3) Peni nge wesi nuwa (Peternakan) 4) Weke togi soro sai (Perikanan) 5) Teka laku daga geti (Perdagangan, Industri, Koperasi, UMKM) 6) Wenggo nuwa nena ola (membuat kampung menjadi indah / Pelestarian Lingkungan Hidup) Membangun dari Desa dan Kelurahan, adalah: perencanaan dan penganggaran pembangunan dititikberatkan untuk mengalokasikan sumber daya dan penganggaran ke desa dan kelurahan, yang secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang ada di desa dan kelurahan; Masyarakat yang Mandiri, adalah: Masyarakat diharapkan mampu untuk melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan; Masyarakat yang Sejahtera, adalah: kondisi semua lapisan masyarakat secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya, baik di bidang sosial, ekonomi dan budaya, terutama pangan, sandang dan papan secara merata. Berkeadilan, adalah: hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat sampai ke desa dan kelurahan. Bab V - 1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Visi tersebut dimaknai sebagai: Cita-cita luhur untuk melaksanakan pembangunan yang berbasiskan potensi sumber daya lokal (kesesuaian lahan dan karateristik masyarakat setempat), adat dan budaya yang dimiliki, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat (tokoh adat, tokoh masyarakat, perempuan maupun laki-laki) dan lembaga yang ada (asosiasi, perguruan tinggi dan swasta) secara aktif, dengan menitikberatkan pembangunan yang dimulai dari desa dan kelurahan agar masyarakat dapat menjadi mandiri baik dalam proses merencanakan, melaksanakan maupun mengawasi pembangunan, sehingga hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang dihadapinya dan diharapkan seluruh masyarakat di Kabupaten Ende dapat terpenuhi hak-hak dasarnya, baik di bidang sosial, ekonomi dan budaya, terutama pangan, sandang dan papan baik masyarakat yang berada di wilayah terpencil, pedalaman maupun perkotaan.
5.2. MISI Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam upaya mewujudkan Visi. Selain itu, Misi memberikan arah dan batasan proses pencapaian tujuan. Misi Kabupaten Ende yang merupakan rumusan upaya-upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 3. Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan 4. Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif Maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan 5. Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat Misi Pertama: Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi, dimaksudkan agar pembangunan yang dilaksanakan mampu untuk menghasilkan masyarakat Ende yang semakin cerdas dan memiliki daya saing yang tinggi, melalui peningkatan akses pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan sesuai potensi dan kebutuhan daerah secara adil dan merata, yang disertai dengan perhatian terhadap kesejahteraan tenaga pendidik sesuai wilayah pelayanannya. Misi Kedua: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat, dimaksudkan agar masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas di seluruh wilayah, yang disertai perhatian pada kesejahteraan tenaga kesehatan sesuai wilayah pelayanan. Pelayanan kesehatan rujukan di BLUD RSUD Ende diharapkan semakin mandiri dalam memberikan pelayanan. Selain itu masyarakat dan swasta berpartisipasi aktif dalam peningkatan derajat kesehatan serta pengendalian angka kelahiran. Bab V - 2
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Misi Ketiga: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan, dimaksudkan sebagai upaya untuk mengembangkan sektor pertanian dengan memperhatikan kesesuaian lahan dan karakteristik masyarakatnya untuk mendukung penyediaan pangan. Selain itu diarahkan pada pengembangan potensi ekonomi lainnya melalui pembinaan kelompok-kelompok usaha, serta upaya untuk menciptakan iklim usaha yang kompetitif. Sektor pariwisata akan didorong untuk menjadi lebih produktif dalam kontribusinya terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Misi Keempat: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan, dimaksudkan dalam rangka pemenuhan infratruktur dasar dan peningkatan konektivitas antar wilayah, yang dilaksanakan dengan memerhatikan tata ruang dan kaidah pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Misi Kelima: Menciptakan Pemerintahan yang Bersih,Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat, dimaksudkan untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, transparan dan berkualitas, menjamin penegakkan hukum, HAM perlindungan perempuan dan anak serta perlindungan sosial, dalam rangka terciptanya kehidupan masyarakat yang aman dan tertib. Proses pembangunan dilaksanakan dengan membina kerjasama antar lembaga (keagamaan, adat, kemasyarakatan/ LSM, ormas) dan pelibatan masyarakat melalui partisipasi aktifnya dalam proses pembangunan daerah. Tabel 5. 1. Keterkaitan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Ende VISI
MISI
MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA, DAN BERKEADILAN
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 3. Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan 4. Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan 5. Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, merupakan tahap ketiga dari RPJPD Kabupaten Ende 2005-2025, dengan arah pembangunan jangka panjang sebagai berikut: 1)
Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing global dengan fokus pada peningkatan pendapatan per kapita, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, peningkatan pendidikan masyarakat dan mutu pendidikan, Peningkatan derajat kesehatan dan perbaikan status gizi, serta peningkatan peran perempuan dan perlindungan anak; Bab V - 3
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2)
Memiliki ketahanan ekonomi, sosial, politik dan keamanan, dengan fokus pada peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan dan sumber daya lainnya secara terencana dan terkoordinasi serta berkelanjutan, pembukaan daerah-daerah terisolasi dan terpencil, peningkatan pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang ramah lingkungan, peningkatan jaringan infrastruktur transportasi, dan peningkatan promosi wisata budaya, bahari dan alam melalui jaringan teknologi informatika;
3)
Mengoptimalkan potensi di bidang kelautan dan perikanan, dengan fokus pada peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan, peningkatan produksi dan jaringan pemasaran, peningkatan SDM nelayan, perlindungan dan pengawasan habitat laut, regulasi perikanan dan kelautan yang berpihak pada daerah dan masyarakat, pengembangan industri kelautan berbasis masyarakat, meningkatkan peran sekolah kejuruan berdasarkan klasifikasi dan spesifik daerah kepulauan dalam menanggulangi kemiskinan.
Tabel 5. 2. Keterkaitan Misi 2014-2019 dengan Arahan RPJPD 2005-2025 MISI RPJMD KAB. ENDE TAHUN 2014-2019 MISI 1: Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan
MISI 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan Bab V - 4
ARAHAN RPJPD TAHUN 2005-2025 ( Periode Ketiga RPJMD ) Kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing global; Meningkatnya pendidikan masyarakat dan mutu pendidikan; Relevansi pendidikan serta daya saing lulusan. Meningkatnya derajat kesehatan dan perbaikan status gizi.
Meningkatnya pendapatan per kapita; Menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran; Memiliki ketahanan ekonomi; Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan dan sumber daya lainnya secara terencana dan terkoordinasi serta berkelanjutan; Peningkatan promosi wisata budaya, bahari dan alam melalui jaringan teknologi informatika; Mengoptimalkan potensi di bidang kelautan dan perikanan; Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan; Peningkatan produksi dan jaringan pemasaran; Peningkatan SDM nelayan; Perlindungan dan pengawasan habitat laut; termasuk pengembangan budi daya rumput laut; Pengembangan industri kelautan berbasis masyarakat. Pembukaan daerah-daerah terisolasi dan terpencil; Pengembangan IPTEKS yang ramah lingkungan; Peningkatan jaringan infrastruktur transportasi.
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
MISI RPJMD KAB. ENDE TAHUN 2014-2019 MISI 5: Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat
ARAHAN RPJPD TAHUN 2005-2025 ( Periode Ketiga RPJMD ) Peningkatan peran perempuan dan perlindungan anak; Memiliki ketahanan sosial, politik dan keamanan; Meningkatnya promosi wisata budaya, bahari dan alam melalui jaringan teknologi informatika.
5.3. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Perumusan tujuan dan sasaran menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan indikator kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran pembangunan daerah mempunyai peran penting sebagai rujukan utama dalam perencanaan pembangunan daerah. Tujuan dan sasaran pembangunan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 berdasarkan masing-masing misi, serta keterkaitannya dirumuskan sebagai berikut: Tabel 5. 3. Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI MISI
Misi 1 Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi
TUJUAN
1. Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat;
2. Meningkatkan Akses Pendidikan yang Berkualitas
3. Meningkatkan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Daerah Misi 2 1. Meningkatkan Akses Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat
Bab V - 5
SASARAN
1. Terciptanya Proses Pendidikan yang Berkualitas pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk Pendidikan bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Difabel); 2. Meningkatnya Minat Baca Masyarakat. 1. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan; 2. Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat; 3. Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah. 1. Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga. 1. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan; 2. Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah; 3. Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas; Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI MISI
TUJUAN
2. Meningkatnya Derajat dan Kualitas Kesehatan Masyarakat
3. Membangun Kemitraan dalam Pelayanan Kesehatan 4. Pengendalian Angka Kelahiran
Misi 3 Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan
1. Mengembangkan Sektor Ekonomi sesuai Potensi, Kesesuaian Lahan dan Karakteristik Masyarakat 2. Mengembangkan Pariwisata dan Pelestarian Budaya Lokal sesuai dengan Potensi yang Dimiliki 3. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Masyarakat
4. Menciptakan Iklim Usaha yang Kompetitif
5. Meningkatkan Kemandirian Keuangan Daerah
Bab V - 6
SASARAN
4. BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat. 1. Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita; 2. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat; 3. Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat; 4. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin; 5. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat. 1. Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta; 2. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan. 1. Meningkatnya Peserta KB Aktif; 2. Penurunan Angka Unmet Need; 3. Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB; 4. Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. 1. Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan; 2. Meningkatnya Produksi Ternak. 1. Pelestarian Budaya Lokal; 2. Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal; 3. Pengembangan Pariwisata Daerah. 1. Meningkatnya Pembinaan Kelompok Tani dan Nelayan; 2. Pengembangan dan Pembinaan Koperasi dan UMKM; 3. Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif. 1. Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi; 2. Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa; 3. Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas; 4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan. 1. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD); 2. Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI MISI
Misi 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan
TUJUAN
1. Meningkatkan Akses Masyakat terhadap Infrastruktur dan Kebutuhan Dasar
2. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan
Misi 5: Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat
1. Menyelenggarakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas
2. Menciptakan Aparatur Pegawai Negeri Sipil yang Berkompoten 3. Menjamin Penegakkan Hukum, HAM Perlindungan Perempuan dan Anak dan Perlindungan Sosial 4. Meningkatkan Rasa Aman, Tertib, dan Nyaman bagi Kehidupan Bermasyarakat
5. Meningkatkan Kerjasama antar Lembaga (Keagamaan, Adat, Kemasyarakatan/ LSM, Ormas dan Perguruan Tinggi) Bab V - 7
SASARAN
1. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan; 2. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan; 3. Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian; 4. Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat; 5. Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat; 6. Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat. 1. Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga; 2. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan; 3. Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan; 4. Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan. 1. Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah; 2. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Meningkatnya Penyelenggaran Pemerintahan yang Berkualitas; 4. Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 1. Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi. 1. Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak; 2. Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan; 3. Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana. 1. Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter Masyarakat yang Pancasilais; 2. Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat; 3. Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat; 4. Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat. 1. Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi; 2. Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta. Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI MISI
Bab V - 8
TUJUAN
SASARAN
6. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Daerah
1. Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah; 2. Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
Rumusan Visi dan Misi yang telah ditetapkan perlu diuraikan ke dalam tujuan dan sasarannya serta dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut melalui strategi yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan pembangunan daerah yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2014 – 2019. Strategi dan Arah Kebijakan pembangunan Kabupaten Ende disusun untuk menjadi acuan bagi penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan bagi seluruh SKPD lingkup pemerintah Kabupaten Ende, serta acuan bagi stakeholders terkait yang diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam upaya “Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan, menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan”, Dalam menyusun Strategi dan Arah Kebijakan perlu diselaraskan keterkaitan antara Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah, agar rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi sehingga memiliki fokus dan disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah serta kewenangan pemerintah daerah yang sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Ende sebagai penjabaran strategi pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, di petakan per tahun mulai tahun 2015, 2016, 2017, 2018 dan khusus arah kebijakan pembangunan pada tahun 2019, akan menjadi pedoman transisi dalam pelaksanaan RPJMD periode berikutnya. Dengan demikian pada proses penyusunan RKPD Transisi tahun 2019, dapat mengacu kepada arah kebijakan pembangunan yang ditetapkan untuk dilaksanakan pada tahun 2019. Secara umum arah kebijakan pembangunan daerah, dilaksanakan secara bersamaan pada setiap tahunnya secara bertahap, namun terdapat beberapa arah kebijakan yang pelaksanaanya baru dimulai pada tahun 2016, 2017 dan tahun 2018. Rincian keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Ende, serta penjabaran pelaksanaan arah kebijakan untuk masing-masing tahun pelaksanaannya, dapat dilihat pada Tabel-tabel berikut.
Bab VI - 1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 6. 1. Keterkaitan Misi Pertama, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan Tujuan 1: Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat
Tujuan 2: Meningkatkan Akses Pendidikan yang Berkualitas
Bab VI - 2
MISI 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi Strategi Arah Kebijakan 2015 2016 2017 2018 2019 1. Sasaran 1.1 1. Strategi 1.1 1. Penyediaan dan pemerataan tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas Terciptanya Proses Menyelenggarakan proses pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan Pendidikan yang Berkualitas bermutu yang mampu menghasilkan pada Semua Jenjang lulusan yang berkualitas pada semua 2. Peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik dan kependidikan pada semua jenis Pendidikan termasuk jenis dan jenjang pendidikan termasuk dan jenjang pendidikan Pendidikan bagi Masyarakat pendidikan berkebutuhan khusus 3. Peningkatan mutu lulusan pada semua jenis dan jenjang pendidikan Berkebutuhan Khusus (difabel) (Difabel) 2. Sasaran 1.2 2. Strategi 1.2 1. Penyediaan bahan bacaan yang bermutu Meningkatnya Minat Baca Meningkatkan sarana dan prasarana 2. Penyediaan sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai Masyarakat perpustakaan serta memotivasi minat baca masyarakat 1. Sasaran 2.1 1. Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan yang layak 1. Strategi 2.1 Terpenuhinya Sarana dan untuk proses belajar mengajar pada semua jenis dan jenjang pendidikan Meningkatkan kualitas sarana dan Prasarana Belajar secara prasarana pendidikan Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan Sasaran
2. Sasaran 2.2 Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat
1. Strategi 2.2
3. Sasaran 2.3 Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah
1. Strategi 2.3
Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan sejak usia dini
1. Pemberantasan buta huruf 2. Penyediaan sarana prasarana pendidikan usia dini (PAUD) di tingkat Desa dan Kelurahan 3. Penanganan permasalahan putus sekolah peserta didik
Menyediakan Insentif dan Sarana Prasarana bagi tenaga pendidik yang betugas di wilayah terpencil dan pedalaman
1. Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman 2. Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tujuan Tujuan 3: Meningkatkan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Daerah
MISI 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi Strategi Arah Kebijakan 2015 2016 2017 2018 2019 1. Sasaran 3.1 1. Strategi 3.1 3. Pembinaan wadah kepemudaan mulai dari tingkat desa dan kelurahan Meningkatnya Pembinaan Meningkatkan keterlibatan generasi Kepemudaan dan muda secara aktif dalam pembangunan Olahraga 4. Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Olahraga bagi Kaum muda dari tingkat melalui kegiatan kepemudaan dan desa dan kelurahan olahraga Sasaran
Tabel 6.2. Keterkaitan Misi Kedua, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan Tujuan 1: Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas
MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Arah Kebijakan Sasaran Strategi 2015 2016 2017 2018 2019 1. Sasaran 1.1 1. Strategi 1.1 1. Peningkatan pembangunan Puskesmas, Pustu, Poskesdes sesuai kebutuhan Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Menyediakan sarana dan Pelayanan Kesehatan yang prasarana kesehatan yang 2. Pendekatan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dengan Berkualitas sesuai Kebutuhan berkualitas sesuai kebutuhan upaya untuk membangun Rumah Sakit Satelit di Wilayah Utara, yang masyarakat disesuaikan dengan kemampuan fiskal dan ketenagaan serta sarana dan prasarana pendukungnya 2. Sasaran 1.2 Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah 3. Sasaran 1.3 Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas
Bab VI - 3
1. Strategi 1.2 Menyediakan Insentif dan sarana prasana pendukung bagi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil dan pedalaman 1. Strategi 1.3 Meningkatkan upaya pemenuhan jumlah, jenis, kompetensi, mutu dan distribusi tenaga kesehatan secara berkeadilan
1. Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan pedalaman 2. Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga medis dan paramedis di wilayah terpencil dan pedalaman 1. Peningkatan jumlah, jenis, kompetensi dan kualitas tenaga kesehatan serta pendistribusian di sarana kesehatan 2. Peningkatan pemberian bantuan pendidikan bagi tenaga kesehatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensinya, yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah 3. Penambahan tenaga dokter dan bidan PTT untuk memenuhi kebutuhan daerah terpencil dan pedalaman
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tujuan
Tujuan 2: Meningkatnya Derajat dan Kualitas Kesehatan Masyarakat
MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Arah Kebijakan Sasaran Strategi 2015 2016 2017 2018 2019 4. Sasaran 1.4 1. Strategi 1.4 1. Peningkatan kualitas manajemen dan mutu pelayanan RSUD Ende BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Meningkatkan mutu pelayanan Memberikan Pelayanan Kesehatan kesehatan RSUD yang berkualitas 2. Pengembangan layanan kesehatan spesialistik menuju rumah sakit rujukan yang Berkualitas kepada Masyarakat kepada masyarakat daratan Flores Lembata 3. Peningkatan sarana, prasarana dan ketenagaan menuju rumah sakit rujukan se-daratan Flores-Lembata 1. Sasaran 2.1 1. Strategi 2.1 1. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam akselerasi penurunan angka Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi Meningkatkan pelayanan kematian ibu, bayi baru lahir dan anak dan Balita kesehatan ibu, bayi, balita dan anak 2. Memastikan ketersediaan Bidan Desa melalui pendistribusian dan detasharing tenaga Bidan khususnya untuk melayani desa terpencil dan pedalaman 2. Sasaran 2.2 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
3. Sasaran 2.3 Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat 4. Sasaran 2.4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin 3. Sasaran 2.5 Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat
2. Strategi 2.2 Mendorong terwujudnya pengambilan keputusan di tingkat desa dan kelurahan dalam penanganan gizi masyarakat 3. Strategi 2.3 Meningkatkan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular 4. Strategi 2.4 Meningkatkan jumlah dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat miskin 2. Strategi 2.5 Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat
1. Peningkatan penanganan gizi kurang dan gizi buruk, khususnya bagi bayi dan balita
1. Peningkatan upaya kesehatan masyarakat 2. Peningkatan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta penanggulangan penyakit berpotensi KLB 1. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya serta daerah terpencil, pedalaman dan wilayah perbatasan 2. Peningkatan layanan rujukan bagi penduduk miskin 1. Peningkatan kualitas air minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan 2. Peningkatan jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 3. Peningkatan kualitas higienis sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman
Bab VI - 4
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tujuan Tujuan 3: Membangun Kemitraan dalam Pelayanan Kesehatan
Tujuan 4: Pengendalian Angka Kelahiran
MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Arah Kebijakan Sasaran Strategi 2015 2016 2017 2018 2019 1. Sasaran 3.1 1. Strategi 3.1 Meningkatnya Kerjasama dengan Melaksanakan kemitraan dengan Lembaga Kesehatan Swasta lembaga swasta dalam mendukung 1. Melakukan kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga swasta program dan kegiatan pemerintah dalam penyelenggaraaan kesehatan di Kabupaten Ende daerah untuk mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan 2. Sasaran 3.2 2. Strategi 3.2 Meningkatnya Partisipasi Meningkatkan pemberdayaan 1. Peningkatan pembangunan dan penguatan kelembagaan Posyandu, Desa Masyarakat dalam Bidang masyarakat di bidang kesehatan Siaga, dan Rumah Tunggu bagi ibu hamil Kesehatan 1. Sasaran 4.1 1. Strategi 4.1 Meningkatnya Peserta KB Aktif Meningkatkan cakupan pelayanan 1. Meningkatkan pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Keluarga Berencana kepada fasilitas Kesehatan masyarakat secara berkualitas 2. Sasaran 4.2 Penurunan Angka Unmet Need
2. Strategi 4.2 Meningkatkan pelayanan kepada unmet need
3. Sasaran 4.3 Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB
3. Strategi 4.3 Meningkatkan jumlah dan kualitas penyuluh KB sesuai standar kebutuhan
4. Sasaran 4.4 Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
4. Strategi 4.4 Meningkatkan kesejahteraan dan pembinaan keluarga peserta KB
1. Menjamin ketersediaan perbekalan alat dan obat kontrasepsi 2. Menjamin ketersediaan petugas KB lapangan dan petugas pelayanan medis KB 1. Menyediakan tenaga penyuluh KB di kecamatan, desa dan kelurahan 2. Meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh KB di setiap level pelayanan 1. Pembinaan keluarga peserta KB 2. Meningkatkan kesejahteraan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I menjadi keluarga Sejahtera
Bab VI - 5
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 6.3. Keterkaitan Misi Ketiga, Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan
Tujuan Tujuan 1: Mengembangkan sektor ekonomi sesuai potensi, kesesuaian lahan dan karakteristik masyarakat
Bab VI - 6
MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan Arah Kebijakan Sasaran Strategi 2015 2016 2017 2018 2019 1. Sasaran 1.1 1. Strategi 1.1.1 1. Mencetak lahan sawah baru untuk mengimbangi laju alih fungsi lahan dan Pengembangan Lahan dan Mempertahankan dan menggantikan mendukung ketersediaan lahan.pangan berkelanjutan Peningkatan Produksi luas baku lahan sawah yang beralih 2. Pemanfaatan lahan tidur Pertanian, Perkebunan dan fungsi lahan dari pertanian ke non 3. Pengembangan sawah tadah hujan Perikanan pertanian 4. Peningkatan luas areal tanaman pangan, hortikultura dan peternakan melalui optimalisasi lahan kering 2. Strategi 1.1.2 1. Peningkatan kinerja kelembagaan pertanian dan perkebunan Meningkatkan produksi dan inovasi 2. Peningkatan sarana prasarana pertanian, dan perkebunan hasil pertanian, dan perkebunan 3. Pengembangan usaha pengolahan serta pemasaran produk pertanian dan berbasis potensi lokal perkebunan 4. Optimalisasi Penyuluhan Pertanian 5. Pengembangan pembangunan pertanian bebasis kawasan 6. Meningkatkan pembenahan sistem distribusi dan tataniaga antar wilayah sehingga menjamin kemudahan akses masyarakat terhadap ketersediaan pangan 3. Strategi 1.1.3 1. Optimalisasi perikanan tangkap dan perikanan budidaya Meningkatkan produksi dan 2. Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan pengolahan hasil perikanan budidaya sumber daya kelautan dan tangkap serta pengelolaan potensi 3. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat sumberdaya kelautan 4. Perlindungan dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan Budidaya 4. Strategi 1.1.4 1. Penanganan daerah rawan pangan dan keamanan konsumsi pangan Meningkatkan ketersediaan, akses masyarakat pangan masyarakat, keragaman, 2. Pengembangan diversifikasi pangan dan pembangunan lumbung pangan kualitas, dan keamanan pangan masyarakat 1. Sasaran 1.2 1. Strategi 1.2 1. Peningkatan populasi ternak Meningkatnya Produksi Meningkatkan produksi dan 2. Pengembangan lahan pakan ternak masyarakat Ternak pengolahan hasil ternak 3. Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk ternak dan sumber daya pembudidaya ternak 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tujuan Tujuan 2: Mengembangkan pariwisata dan pelestarian budaya lokal sesuai dengan potensi yang dimiliki
MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan Arah Kebijakan Sasaran Strategi 2015 2016 2017 2018 2019 1. Sasaran 2.1 1. Strategi 2.1 Pelestarian Budaya Lokal Meningkatkan kajian budaya, kesenian 1. Aktualisasi, pengembangan, dan pelestarian adat dan seni budaya daerah tradisional dan peninggalan sejarah budaya lokal 2. Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya 1. Sasaran 2.2 Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal
1. Strategi 2.2 Meningkatkan pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya
2. Sasaran 2.3 Pengembangan Pariwisata Daerah
1. Strategi 2.3.1 Meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata
1. Pembinaan lembaga/kelompok seni budaya 1. Pelaksanaan se-pekan Pesta Danau Kelimutu yang menjadi momentum dalam pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, sejarah) dalam konteks destinasi wisata 2. Optimalisasi promosi kepariwisataan melalui berbagai media
2. Strategi 2.3.2 Meningkatkan manajemen dan rencana pengelolaan pariwisata daerah 3. Strategi 2.3.3 Meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah Tujuan 3: Meningkatkan kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat
2. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan 1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mendukung kepariwisataan
1. Sasaran 3.1 Meningkatnya Pembinanan Kelompok Tani dan Nelayan
1. Strategi 3.1 Meningkatkan kapasitas kelembagaan usaha kelompok tani dan nelayan
1. Peningkatan kegiatan usaha kelompok tani dan nelayan, produksi, produktivitas, diversifikasi produk, mutu serta nilai tambah produk usaha
2. Sasaran 3.2 Pengembangan dan Pembinaan Koperasi dan UMKM
1. Strategi 3.2.1 Meningkatkan manajemen koperasi dan UMKM
1. Peningkatan kapasitas koperasi dan pelaku UMKM 2. Penyediaan prasarana dan sarana dan perluasan akses permodalan
2. Strategi 3.2.2 Mengembangkan skala usaha koperasi dan UMKM
1. Penyediaan tempat usaha dan peningkatan kerjasama serta kemitraan koperasi dan UMKM
3. Strategi 3.2.3 Mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Bab VI - 7
1. Pembenahan obyek wisata unggulan
2. Pembinaan usaha pengolahan hasil ikan dan produksi pangan lokal
1. Peningkatan kapasitas pengurus LKM 2. Pengembangan permodalan LKM Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tujuan
MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan Arah Kebijakan Sasaran Strategi 2015 2016 2017 2018 2019 4. Strategi 3.2.4 Meningkatkan keterampilan dan 1. Peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan kewirausahaan pelaku usaha pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM (kemampuan manajerial, kualitas produk, pakcaging, TTG, dll) 5. Strategi 3.2.5 Meningkatnya peran koperasi dalam 1. Peningkatan keterampilan pelaku usaha dan mendorong semangat mendukung usaha kecil dan ekonomi kewirausahaan pelaku usaha rakyat 3. Sasaran 3.3 1. Strategi 3.3.1 1. Peningkatan unit usaha industri mikro/rumah tangga, kecil dan menengah Pengembangan dan Meningkatkan daya saing industri dan usaha ekonomi kreatif serta kemitraan antar industr Pembinaan Sektor Industri, 2. Meningkatkan kapasitas SDM aparatur dan kelompok industri kecil dan Perdagangan dan Usaha menengah Ekonomi Kreatif 3. Peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif)
Tujuan 4: Menciptakan iklim usaha yang kompetitif
Bab VI - 8
1. Sasaran 4.1 Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi 2. Sasaran 4.2 Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa
2. Strategi 3.3.2 Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang
1. Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan menata distribusi barang yang efektif dan efisien
3. Strategi 3.3.3 Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan
1. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana perdagangan
1. Strategi 4.1 Menyediakan payung hukum untuk kepastian berusaha 1. Strategi 4.2 Mengembangkan sistem informasi perdagangan dan lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa
1. Penyediaan payung hukum di tingkat daerah untuk menjamin kepastian berusaha serta mendukung iklim investasi berusaha 1. Penyediaan unit informasi harga komoditi perdagangan
2. Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tujuan
MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan Arah Kebijakan Sasaran Strategi 2015 2016 2017 2018 3. Sasaran 4.3 1. Strategi 4.3 1. Meningkatkan ketrampilan dan kapasitas pekerja Penyediaan dan Penyerapan Meningkatkan kualitas tenaga kerja Tenaga Kerja Masyarakat yang mampu mandiri dan bersaing 2. Perbaikan layanan dan sistem informasi ketenagakerjaan yang Berkualitas dalam pasar tenaga kerja 4. Sasaran 4.4 Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan
2. Strategi 4.4 Meningkatkan keamanan dan kesejahteran pekerja
2019
1. Pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja 2. Memberikan perlindungan tenaga kerja anak, orang muda dan wanita 3. Perlindungan tenaga kerja ke luar negeri 4. Memberikan kepastian adanya Jaminan Sosial Tenaga Kerja 5. Perlindungan pengupahan 6. Penegakan hukum dan pengawasan ketenagakerjaan
Tujuan 5: Meningkatkan Kemandirian Keuangan Daerah
1. Sasaran 5.1 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1. Strategi 5.1 Meningkatkan sumber-sumber pendapatan PAD
2. Sasaran 5.2 Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD
2. Strategi 5.2 Meningkatkan kontribusi PAD sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan dan industri
1. Peningkatan pajak dan retribusi daerah 2. Peningkatan investasi di daerah 1. Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber daya yang tersedia untuk peningkatan PAD, dengan tidak membebani masyarakat dan tidak merusak lingkungan 2. Peningkatan pembinaan pengawasan terhadap sumber penghasil PAD sub sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan, insustri dan dan sektor pertambangan (mineral bukan non logam dan batuan)
Bab VI - 9
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 6.4. . Misi Keempat, Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan MISI 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi 2015 2016 2017 2018 2019 Tujuan 1: 1. Sasaran 1.1 1. Strategi 1.1 1. Peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan guna mendukung pelayanan Meningkatkan Akses Meningkatnya Kualitas Meningkatkan kondisi infrastruktur pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian Masyakat terhadap Infrastruktur Jalan dan jalan guna mendukung pelayanan masyarakat Infrastruktur dan Perhubungan pergerakan orang dan barang 2. Membuka akses jalan bagi desa-desa terisolir untuk menunjang aktivitas Kebutuhan Dasar untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat perekonomian masyarakat 3. Meningkatkan fasilitas perlengkapan jalan untuk keamanan dan kenyamanan dalam berlalu lintas 4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana penunjang transportasi 2. Sasaran 1.2 1. Strategi 1.1 Meningkatnya Kualitas Membangun dan Meningkatkan 1. Pembangunan dan Peningkatan kondisi jembatan untuk mendukung Infrastruktur Jembatan kondisi jembatan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas pelayanan pergerakan orang dan perekonomian masyarakat barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat 3. Sasaran 1.3 1. Strategi 1.3 1. Peningkatan konservasi sumber daya air Meningkatnya Akses Air Irigasi Meningkatkan kondisi infrastruktur 2. Peningkatan pendayagunaan sumber daya air untuk Pertanian sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber 3. Peningkatan pengendalian daya rusak air daya air, serta pengendalian daya rusak air 4. Pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi 4. Sasaran 1.4 1. Strategi 1.4.1 Meningkatnya Akses Listrik Meningkatkan cakupan dan akses 1. Peningkatan akses listrik untuk masyarakat khususnya di perdesaan untuk Masyarakat masyarakat terhadap ketenagalistrikan 2. Strategi 1.4.2 1. Pengembangan dan pemanfaatan Energi Terbarukan (ET) yang tersedia, Mengembangkan sumber Energi khususnya energi air (PLTM), dan energi matahari (PLTS) Terbarukan (ET) 5. Sasaran 1.5 1. Peningkatan dan pengembangan sistem pengelolaan dan distribusi air bersih 1. Strategi 1.5 Meningkatnya Akses Air Bersih bagi masyarakat perkotaan Mengembangkan sistem untuk Masyarakat 2. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan pendistribusian air bersih untuk masyarakat perdesaan masyarakat 3. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sarana air bersih Bab VI - 10
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
MISI 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi 2015 2016 2017 2018 2019 6. Sasaran 1.6 1. Strategi 1.6 Pemenuhan Rumah Layak Huni 1. Pemberian bantuan stimulan pembangunan rumah layak huni bagi Meningkatkan ketersediaan dan bagi Masyarakat masyarakat miskin dengan pendekatan pemberdayaan dan partisipasi kualitas perumahan layak huni bagi masyarakat terhadap bahan-bahan lokal masyarakat Tujuan 2: Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan
1. Sasaran 2.1 Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga
2. Sasaran 2.2 Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan 3. Sasaran 2.3 Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan
4. Sasaran 2.4 Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan
1. Strategi 2.1.1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan
1.
2. Strategi 2.1.2 Memberdayakan masyarakat dalam membangun sarana dan prasarana sanitasi yang berkualitas 1. Strategi 2.2 Meningkatkan sistem pengelolaan dan pengolahan persampahan
1.
1. Strategi 2.3 Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing 1. Strategi 2.4 Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup
2.
2. 1. 2. 3.
Peningkatan peran dan fungsi bank sampah Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan
1.
Pengendalian pembangunan perkotaan sesuai dengan peruntukkan lahan
2.
Pengendalian penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau khususnya yang ada di kawasan perkotaan
3.
Peningkatan kinerja perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
1.
5.
Pengawasan dan penertiban perusahaan yang belum memiliki dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL) Pengendalian pencemaran air baku untuk kebutuhan masyarakat hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati Peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi sumber daya air dan kawasan pesisir serta laut Membatasi ijin pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan
6.
Penertiban lokasi pertambangan liar yang mengancam kerusakan lingkungan
2. 3. 4.
Bab VI - 11
Peningkatan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan yang bersifat komunal bagi masyarakat Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dalam berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan sanitasi dan lingkungan Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan yang berkualitas Mendorong pembangunan jamban keluarga untuk setiap rumah tangga dan gerakan stop buang air besar sembarangan (stop BABS) Penyediaan sarana dan prasarana TPS dan TPA untuk menampung sampah rumah tangga dan pengolahan sampah perkotaan
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 6.5. Misi Kelima, Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan Misi 5 :
Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat Arah Kebijakan Sasaran Strategi Tujuan 2015 2016 2017 2018 2019 Tujuan 1: 1. Sasaran 1.1 1. Strategi 1.1 1. Peningkatan kualitas tenaga perencana Menyelenggarakan Meningkatnya Kualitas Menyediakan dokumen perencanaan Pemerintahan yang Perencanaan dan Pelaksanaan pembangunan daerah secara tepat 2. Meningkatkan kualitas musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat Bersih, Transparan Pembangunan Daerah waktu desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten dan Berkualitas 3. Penyelenggaraan e-Government di lingkup penyelenggara Pemerintahan Daerah
2. Sasaran 1.2 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah 3. Sasaran 1.3 Meningkatnya Penyelenggaran Pemerintahan yang Berkualitas
Bab VI - 12
2. Strategi 1.2 Meningkatkan Keselarasan, Integrasi, Sinkronisasi dan Harmonisasi pelaksanaan pembangunan dengan dokumen perencanaan 1. Strategi 1.2 Pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan akuntabel 1. Strategi 1.3 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien
4.
Membangun kerjasama dengan Badan Pusat Statistik bersama SKPD terkait untuk menyediakan data statistik daerah yang berkualitas dan tepat waktu
1.
Peningkatan komitmen dan ketaatan terhadap dokumen perencanaan
2.
Peningkatan pengendalian dan pengawasan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah
1.
Peningkatan kualitas tenaga pengelola keuangan daerah
2.
Penyediaan dokumen dan laporan keuangan tepat waktu
1.
Peningkatan kualitas aparatur
2.
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3.
Peningkatan jumlah SKPD yang memiliki Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
4.
Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
5.
Peningkatan sistem pengawasan internal pemerintah (SPIP)
6.
Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pengawas penyelenggaraan pemerintah
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Misi 5 :
Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat Arah Kebijakan Sasaran Strategi Tujuan 2015 2016 2017 2018 2019 4. Sasaran 1.4 1. Strategi 1.4 1. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang kinerja DPRD Penguatan Kapasitas Lembaga Peningkatan kapasitas dan kualitas Dewan Perwakilan Rakyat pelayanan terhadap kinerja DPRD 2. Peningkatan kapasitas kelembagaan dewan Daerah Tujuan 2: 1. Sasaran 2.1 1. Strategi 2.1 1. Peningkatan pendidikan dan pelatihan kepegawaian Menciptakan Aparatur Terpenuhinya Kebutuhan PNS Peningkatan kuantitas dan kualitas 2. Penerimaan PNS berdasarkan analisis kebutuhan Pegawai Negeri Sipil sesuai Kompetensi PNS 3. Penempatan PNS pada jabatan sesuai kompetensi yang dimiliki yang Berkompoten 4. Peningkatan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja Tujuan 3: 1. Sasaran 3.1 1. Strategi 3.1 1. Peningkatan advokasi kualitas hidup perempuan dan anak Menjamin Meningkatnya Perlindungan Meningkatkan akses dan partisipasi 2. Memperkuat koordinasi dengan SKPD terkait, kelembagaan dan jaringan Penegakkan Hukum, Perempuan dan Anak perempuan dalam pembangunan serta Pengarusutamaan Gender (PUG) HAM Perlindungan meningkatkan perlindungan 3. Peningkatan taraf pendidikan dan ketrampilan untuk mempertinggi kualitas Perempuan dan Anak perempuan dan anak hidup perempuan dan anak dan Perlindungan 4. Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah Sosial tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking) 2. Sasaran 3.2 1. Strategi 3.1 1. Validasi data kemiskinan daerah untuk dijadikan acuan bagi SKPD terkait Meningkatnya Perlindungan Meningkatkan kualitas manajemen dalam merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan Sosial Kemasyarakatan pelayanan kesejahteraan sosial penanggulangan kemiskinan 2. Peningkatan kemampuan petugas dan pendamping pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, dan PMKS 2. Strategi 3.2 1. Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin dan PMKS lainnya melalui Meningkatkan ketahanan sosial bantuan usaha ekonomi produktif individu, keluarga dan komunitas 2. Penyelenggaraan jaminan sosial bagi fakir miskin dan PMKS lainnya masyarakat 3. Sasaran 3.3 3. Strategi 3.3 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM penanggulangan bencana daerah Meningkatnya Kualitas Menyusun, mengembangkan dan 2. Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai untuk penanggulangan Penanganan Bencana melaksanakan program bencana penanggulangan bencana daerah 3. Peningkatan kualitas dokumen Rencana Penanggulangan Kebencanaan berdasarkan rencana strategis yang terkoordinasi dan tepat sasaran 4. Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana alam, yang meliputi: penanganan pra bencana, bencana dan penanganan pasca bencana 5. Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana Bab VI - 13
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Misi 5 :
Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat Arah Kebijakan Sasaran Strategi Tujuan 2015 2016 2017 2018 2019 Tujuan 4: 1. Sasaran 4.1 1. Strategi 4.1 1. Membangun suasana dialogis antara pemerintah dengan semua komponen Meningkatkan Rasa Meningkatnya Wawasan Membangun karakater masyarakat sosial politik di dalam upaya pemahaman ideologi bangsa yang Aman, Tertib, dan Kebangsaan dan Karakter untuk mencapai cita-cita dan tujuan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Nyaman bagi Masyarakat yang Pancasilais bersama tanpa memandang 2. Peningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai luhur Pancasila Kehidupan perbedaan etnis, ras, agama dan Bermasyarakat golongan 3. Melaksanakan prosesi kebangsaan hari lahir Pancasila setiap tahun 2. Sasaran 4.2 Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
1. Strategi 4.2 Membangun kesadaran masyarakat untuk berperan aktif demi terciptanya Ketentraman dan Ketertiban umum
1.
Melaksanakan pembinaan sosial kemasyarakatan untuk menciptakan suasana aman, tertib dan damai
2.
Menciptakan dan mengendalikan sistem keamanan dan ketertiban umum
3. Sasaran 4.3 Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat
2. Strategi 4.3.1 Meningkatkan kesigapan pemerintah dan kesadaran masyarakat tentang manfaat sertifikat
1.
Penyediaan data akurat kepemilikan tanah pemerintah dan tanah masyarakat
2.
Membuka akses informasi seluas-luasnya kepada masyarat tentang pengurusan sertifikat tanah
3. Strategi 4.3.2 Pensertfikatan tanah milik pemda dan masyarakat 4. Strategi 4.4 Menjamin jumlah kepemilikan dokumen kependudukan
1.
Melaksanakan sertifikasi tanah milik Pemda
2.
Stimulan bagi penyediaan sertfikat tanah masyarakat
1.
Menyediakan dokumen kependudukan dan peningkatan kualitas pelayanan
1.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terhadap permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan daerah
2.
Menindaklanjuti hasil penelitian ke dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah
3.
Melakukan kerjasama pendampingan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan di tingkat masyarakat
4.
Peningkatan akses masyarakat terhadap cost sosial responsibility (CSR) perusahaan / lembaga swasta
4. Sasaran 4.4 Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat Tujuan 5: Meningkatkan Kerjasama antar Lembaga (Keagamaan, Adat, Kemasyarakatan/ LSM, Ormas dan Perguruan Tinggi)
Bab VI - 14
1. Sasaran 5.1 Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi
1. Strategi 5.1 Meningkatkan kerjasama Penelitian antara Pemerintah dengan Lembaga Perguruan Tinggi
2. Sasaran 5.2 Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta
2. Strategi 5.2 Meningkatkan dukungan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta dalam mengatasi permasalahan daerah
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Misi 5 :
Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat Arah Kebijakan Sasaran Strategi Tujuan 2015 2016 2017 2018 2019 Tujuan 6: 1. Sasaran 6.1 1. Strategi 6.1.1 1. Peningkatan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Meningkatkan Meningkatnya Daya Dukung Meningkatkan partisipasi masyarakat posyandu dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) Partisipasi Masyarakat dalam dan kelembagaannya dalam program Masyarakat dalam Pembangunan Daerah dan kegiatan yang dilaksanakan 2. Peningkatan pembinaan di bidang sosial kemasyarakatan, dan lembaga Pembangunan pemerintah mikro ekonomi yang ada di masyarakat Daerah 2. Strategi 6.1.2 1. Peningkatan koordinasi kolaborasi Lika Mboko Telu / Tiga Batu Tungku Melaksanakan Pemberdayaan (Pemerintah dan Rakyat, Agama dan Ulayat, Mosalaki dan Faiwalu Komunitas Masyarakat Adat dalam Anakalo) mendukung pembangunan daerah Tujuan 6: Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Daerah
Bab VI - 15
2. Sasaran 6.2 Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan
3. Strategi 6.2 Memberi ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa
1.
Peningkatan anggaran pembangunan untuk desa dan kelurahan 700 juta sampai dengan 1 (satu) milyard untuk masing-masing Desa dan Kelurahan
2.
Peningkatan kemandirian masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan melalui kegiatan yang diswakelolakan kepada masyarakat
3.
Mendorong pemberdayaan individu, kelompok dan komunitas adat
4.
Peningkatan peran dan fungsi lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan desa
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Pertemuan Lika Mboko Telu di Keda, Sao Ria Tenda Bewa Kab. Ende
7.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 – 2019 7.2. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 – 2019 7.3. Program Unggulan Kabupaten Ende Tahun 2014 – 2019
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
M
SEGITIGA PENDEKATAN
O D E L SEGITIGA KEMITRAAN
S E G I
SEGITIGA KEKUATAN BEKERJA
T I G A MEMBANGUN KABUPATEN ENDE
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan
7.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 - 2019 Kebijakan umum pembangunan merupakan uraian strategi ke dalam rumusan yang lebih spesifik, konkrit, operasional, yang dimaksudkan agar penyusunan program pembangunan lebih terfokus dan tepat sasaran. Perumusan kebijakan umum diarahkan dalam 3 perspektif yaitu 1) kejelasan segmentasi masyarakat yang dilayani, 2) kelembagaan dan operasionalisasi SKPD, dan 3) kemampuan keuangan daerah dalam mendukung strategi pembangunan. Secara umum kebijakan pokok dalam proses pelaksanaan, percepatan dan pemantapan capaian sasaran pembangunan Kabupaten Ende adalah optimalisasi peran dan tanggungjawab seluruh komponen masyarakat, yang dikenal dengan MODEL SEGITIGA MEMBANGUN KABUPATEN ENDE. Model segitiga membangun meliputi SEGITIGA PENDEKATAN, SEGITIGA KEMITRAAN dan SEGITIGA KEKUATAN BEKERJA yang dijabarkan sebagai berikut: 1. MODEL SEGITIGA PENDEKATAN MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertangungjawaban pembangunan antara Pemerintah dengan Masyarakat/ stakeholders dan DPRD. Proses penguatan sinergi dilakukan melalui pendekatan baik secara formal maupun informal, melalui komunikasi, dialog yang setara dan seimbang antara Pemerintah, Masyarakat/ Stakeholders dan DPRD.
Gambar 7. 1 Model Segitiga Pendekatan Membangun Kabupaten Ende
Bab VII - 1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2. MODEL SEGITIGA KEMITRAAN MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi “TRI PARTED” antara eksekutif selaku pelaksana politik, legislatif selaku pemegang hak politik dan yudikatif yang berwenang dalam hukum politik. Proses penguatan sinergi dilakukan melalui kemitraan TRI PARTED yang harmonis, setara dan seimbang antara Eksekutif – Legislatif – Yudikatif, untuk mengawasi Pemerintah Daerah selaku pemegang mandat politik dalam melaksanakan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan sesuai dengan regulasi dan rambu-rambu yang mengaturnya, DPRD selaku pemegang mandat Hak Politik untuk mengawasi dan merekomendasikan terhadap upaya-upaya percepatan pencapaian indikator kinerja yang telah disepakati bersama, serta Lembaga Hukum selaku pemegang mandat penyelenggaraan dan penegakkan hukum, untuk mengawasi seluruh proses pembangunan yang berlangsung.
Gambar 7. 2. Model Segitiga Kemitraan Membangun Kabupaten Ende
3. MODEL SEGITIGA KEKUATAN BEKERJA MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi “LIKA MBOKO TELU atau TIGA BATU TUNGKU”. dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan mendayagunakan seluruh potensi yang ada di Kabupaten Ende, yaitu: Pemerintah dengan Masyarakatnya, Agama dengan Ulayatnya dan Mosalaki dengan Fai Walu Ana Kalo-nya. Pemerintah akan melaksanakan mandat politik yang diberikan oleh masyarakat sebaik-baiknya, agar hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan dapat memenuhi harapan seluruh masyarakat Kabupaten Ende dan mampu untuk mensejahterakannya secara adil dan merata. Para tokoh agama dengan umatnya serta mosalaki dengan fai walu ana kalo-nya, diharapkan dapat berpartispasi secara aktif untuk mensukseskan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Bab VII - 2
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Gambar 7. 3. Model Segitiga Kekuatan Bekerja Membangun Kabupaten Ende
Selain kebijakan pokok tersebut diatas, dirumuskan Kebijakan Umum penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan yang didasarkan pada bidang prioritas utama yang meliputi: Bidang Prioritas Pendidikan 1. Peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) dan akses kelembagaan serta sarana prasarana pendidikan dan perpustakaan termasuk pendidikan bagi masyarakat dengan kebutuhan khusus (difabel); 2. Peningkatan pembinaan kelembagaan, akses serta sarana prasarana kepemudaan dan olahraga; 3. Peningkatan insentif dan sarana prasarana pendukung bagi tenaga pendidik yang melayani di wilayah terpencil dan pedalaman. Bidang Prioritas Kesehatan 1. Percepatan penunurunan kematian ibu, bayi baru lahir dan balita; 2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau dan merata bagi seluruh masyarakat dan pertimbangan pembangunan rumah sakit satelit di wilayah utara yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal dan kondisi ketersediaan sarana prasarana serta ketenagaan; 3. Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan mengintegrasikannya ke dalam program dan kegiatan yang terkait dengan sanitasi dan lingkungan; 4. Peningkatan insentif dan sarana prasarana pendukung bagi tenaga kesehatan yang melayani di wilayah terpencil dan pedalaman; 5. Peningkatan cakupan pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera Bidang Prioritas Ekonomi dan Pariwisata 1. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dengan mengoptimalkan produksi dan produktivitas lahan pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan; 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap lembaga ekonomi (Koperasi, UMKM, BUMDes dan lembaga ekonomi mikro lainnya) serta informasi pasar komoditi unggulan daerah yang kompetitif; 3. Mendayagunakan potensi kepariwisataan dan kebudayaan daerah untuk mendukung perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan Sepekan Pesta Danau Kelimutu; Bab VII - 3
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Prioritas Penunjang: Infrastruktur dan Lingkungan Hidup 1. Meningkatkan konektivitas antar daerah dengan membangun jalan-jalan paralel yang menghubungkan antar kecamatan dan antar desa; 2. Meningkatkan akses terhadap air bersih untuk masyarakat, baik di perkotaan maupun perdesaan; 3. Meningkatkan akses listrik untuk kebutuhan masyarakat, dengan fokus agar seluruh desa dapat menikmati listrik; 4. Menertibkan seluruh pertambangan liar dan meninjau kembali ijin pertambangan yang telah diberikan, dan berpotensi merusak lingkungan. Bidang Prioritas Penunjang: Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Keamanan dan Ketetiban 1. Meningkatkan kepatuhan dan konsistensi terhadap dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang telah ditetapkan; 2. Pengintegrasian Standar Pelayanan Minimal ke dalam penyelenggaraan program dan kegiatan pemerintah daerah; 3. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembinaan kemasyarakatan melalui kegiatan Selasa Keliling-Sabtu Keliling (SelangSaling); 4. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui intensifikasi terhadap sumbersumber penghasilan dan pajak dan retribusi daerah, termasuk pajak bumi dan bangunan (PBB) yang telah diserahkan kewenangannya oleh pemerintah kepada pemerintah daerah; 5. Penyediaan tunjangan kinerja kepada aparatur sipil negara, yang disesuaikan dengan wilayah pelayanannya (terpencil, pedalaman dan dalam kota) dengan mempertimbangkan kapasitas keungan daerah; 6. Meningkatkan kemitraan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, swasta dan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembinaan kemasyarakatan; 7. Mengatasi kemiskinan masyarakat melalui peningkatan kemandirian masyarakat desa dan kelurahan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan dengan mengalokasikan dana pembangunan untuk desa dan kelurahan dari APBD Kabupaten Ende, minimal sebesar Rp. 700 juta sampai dengan 1 Milyar per desa dan kelurahan dan kegiatan swakelola oleh masyarakat; 8. Mengintegrasikan berbagai program penanggulangan kemiskinan baik yang berasal dari pusat, dan provinsi serta lintas sektor lainnya dengan program ungulan daerah serta validasi data kemiskinan daerah untuk dijadikan acuan bagi SKPD terkait dalam merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan; 9. Menciptakan lapangan pekerjaan masyarakat, melalui program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh daerah dengan mengacu kepada berbagai pembelajaran cerdas masyarakat dalam program-program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan.
Bab VII - 4
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
7.2. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 - 2019 Upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, dilaksanakan melalui program pembangunan Kabupaten Ende yang disebut “TIWU TELU atau Tri Warna Program Pembangunan Kabupaten Ende”, yaitu: Pendidikan, Kesehatan Dan Ekonomi didukung dengan programprogram penunjang lainnya, yaitu: Infrastruktur dan Lingkungan hidup serta Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Keamanan dan Ketertiban. Tiwu Telu meliputi program program strategis terkait pencapaian Visi dan Misi pembangunan, dan program operasional yang diarahkan dalam rangka pemenuhan layanan SKPD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah. 7.2.1. Program pada Setiap SKPD Program yang ada pada setiap SKPD ini, pada prinsipnya merupakan programprogram yang berkaitan dengan operasional rutin perkantoran, terdiri dari: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; dan 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; 4. Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS; 5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Pelaksanaan program rutin ini disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah, dengan arahan kebijakan sebagai berikut: 1. Prioritas utama belanja rutin adalah belanja jasa kantor (listrik, air dan telepon) 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dilaksanakan secara selektif dan diarahkan dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD. Prioritas utama adalah mendayagunakan sarana dan prasarana yang tersedia, dengan melakukan efisiensi dan manajemen aset dan barang secara lebih terukur. Pengadaan yang dilakukan dengan pertimbangan urgensi apabila tidak dilaksanakan dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar dan memengaruhi pelayanan kepada masyarakat 3. Program peningkatan disiplin aparatur, yang berkaitan dengan pengadaan pakaian dinas aparatur diupayakan melalui pengadaan secara mandiri. 4. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS diprioritaskan bagi aparatur yang dipindahkan untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah terpencil dan pedalaman. 5. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur diprioritaskan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM yang berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi serta uraian jabatan aparatur. 6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan diarahkan dalam rangka mendukung pertanggungjawaban pengelolaan keuangan SKPD, dan diutamakan pada SKPD yang mempunyai kelebihan beban kerja dalam melaksanakan fungsi pertanggungjawaban.
Bab VII - 5
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
7.2.2. Program Pembangunan menurut Urusan Wajib dan Urusan Pilihan per masing-masing Misi Pembangunan Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 MISI 1 :
Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi 1. Urusan Wajib Pendidikan 1) Program Pendidikan Anak Usia Dini; 2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; 3) Program Pendidikan Menengah; 4) Program Pendidikan Non Formal; 5) Program Pendidikan Luar Biasa; 6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 7) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 2. Urusan Wajib Perpustakaan 1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 3. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga 1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda; 2) Program peningkatan peran serta kepemudaan; 3) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda; 4) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga; 5) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga; 6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga.
MISI 2 :
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 1. Urusan Wajib Kesehatan 1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; 2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat; 3) Program Pengawasan Obat dan Makanan; 4) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat; 5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat; 6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat; 7) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; 8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan; 9) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya; 10) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit; 11) Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit; 12) Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan; 13) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita; 14) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia; 15) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan; 16) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. 2. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1) Program Keluarga Berencana; 2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja; 3) Program pelayanan kontrasepsi; 4) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri;
Bab VII - 6
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
5) Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat; 6) Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR; 7) Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS; 8) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak; 9) Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga; 10) Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU. MISI 3 :
Bab VII - 7
Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan 1. Urusan Pilihan Pertanian 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 2) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan; 3) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan; 4) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan; 5) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak; 6) Program peningkatan produksi hasil peternakan; 7) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan; 8) Program peningkatan penerapan teknologi petemakan. 2. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan 1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir; 2) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan; 3) Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut; 4) Program peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim kepada masyarakat; 5) Program pengembangan budidaya perikanan; 6) Program pengembangan perikanan tangkap; 7) Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan; 8) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan; 9) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar. 3. Urusan Wajib Katahan Pangan 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/ perkebunan; 2) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan. 4. Urusan Wajib Kebudayaan 1) Program Pengembangan Nilai Budaya; 2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya; 3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya; 4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya. 5. Urusan Pilihan Pariwisata 1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; 2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; 3) Program Pengembangan Kemitraan. 6. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 1) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif; Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah; 3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah; 4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. 7. Urusan Pilihan Perdagangan 1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; 2) Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional; 3) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor; 4) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; 5) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan. 8. Urusan Pilihan Perindustrian 1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi; 2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 3) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; 4) Program Penataan Struktur Industri; 5) Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial. 9. Urusan Wajib Penanaman Modal 1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; 2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; 3) Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah. 10. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan. 11. Urusan Wajib Ketenagakerjaan 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja; 3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. 12. Urusan Wajib Administrasi Keuangan Daerah 1) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota. Misi 4 :
Bab VII - 8
Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan 1. Urusan Wajib Pekerjaan Umum 1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 2) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong; 3) Program Pembangunan Turap/Talud/Brojong; 4) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 5) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Talud/Bronjong; 6) Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan; 7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; 8) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya; 9) Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku; 10) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya; 11) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah; Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Misi 5 :
Bab VII - 9
12) Program Pengendalian Banjir; 13) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; 14) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan. Urusan Wajib Perhubungan 1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan; 2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; 3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; 4) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; 5) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas; 6) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral 1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan; 2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan; 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan Urusan Wajib Perumahan 1) Program Pengembangan Perumahan; 2) Program Lingkungan Sehat Perumahan; 3) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan; 4) Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial; 5) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran; 6) Program Pengelolaan Areal Pemakaman. Urusan Wajib Lingkungan Hidup 1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; 2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; 3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; 4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam; 5) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 6) Program Peningkatan Pengendalian Polusi; 7) Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasankawasan Konservasi Laut dan Hutan; 8) Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut; 9) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Urusan Wajib Penataan Ruang 1) Program Perencanaan Tata Ruang; 2) Program Pemanfaatan Ruang; 3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Urusan Pilihan Kehutanan 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan; 3) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan; 4) Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove & Hutan Pantai;
Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat 1. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan 1) Program Pengembangan Data/Informasi; 2) Program Kerjasama Pembangunan; Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2. 3.
4.
5.
6.
Bab VII - 10
3) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; 4) Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar; 5) Program Peningkatan Kapasitas Kembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah; 6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah; 7) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; 8) Program Perencanaan Sosial Budaya; 9) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam. Urusan Wajib Statistik 1) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah; 2) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah; 3) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; 4) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota; 5) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa; 6) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH; 7) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; 8) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 9) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi; 10) Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat; 11) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah; 12) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan; 13) Program Penataan Daerah Otonomi Baru; 14) Program Pendayagunaan Aparatur Negara. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan; 2) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan; 3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa; 4) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa; 5) Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan. Urusan Wajib Kearsipan 1) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; 2) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah; 3) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan; 4) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika 1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 2) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi; 3) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi; 4) Program Kerjasama Informasi dan Media Massa. Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
7.
Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan; 2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; 3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; 4) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan; 5) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; 8. Urusan Wajib Sosial 1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; 2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; 3) Program Pembinaan Anak Terlantar; 4) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma; 5) Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo; 6) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya); 7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. 9. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 2) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 4) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 5) Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan; 6) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (pekat); 7) Program Pendidikan Politik Masyarakat; 8) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam. 10. Urusan Pertanahan 1) Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah; 2) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah; 3) Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan; 4) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan. 11. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil 1) Program Penataan Administrasi Kependudukan.
Hubungan antara arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja, program pembangunan, urusan dan SKPD penanggungjawab disajikan pada tabel Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah berikut ini.
Bab VII - 11
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 7. 1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah MISI 1 : MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir (2013) (2019)
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
1.
Sasaran 1: Terciptanya Proses Pendidikan yang Berkualitas pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk Pendidikan bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Difabel)
2.
Strategi: Menyelenggarakan proses pendidikan bermutu yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan berkebutuhan khusus (difabel): Arah Kebijakan: Rasio Guru Berbanding Murid SD/MI 770 770 Pendidikan Dinas PPO Program Wajib Pendidikan Dasar 1) Penyediaan dan pemerataan tenaga Rasio Guru Berbanding Murid Sembilan Tahun 900 944 Pendidikan Dinas PPO pendidik dan kependidikan yang SMP/MTs berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk Rasio Guru Berbanding Murid 720 720 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO pendidikan bagi masyarakat SMA/MA/SMK berkebutuhan khusus (difabel); Guru SD/MI yang Memenuhi 22,47 % 22,84 % Pendidikan Dinas PPO Kualifikasi S1/D-IV 2) Peningkatan kualitas SDM tenaga Guru SMP/MTs yang Memenuhi 82,83 % 83,65 % Pendidikan Dinas PPO pendidik dan kependidikan pada Program Peningkatan Mutu Kualifikasi S1/D-IV semua jenis dan jenjang pendidikan Pendidik dan Tenaga Guru SMA/MA yang Memenuhi termasuk pendidikan masyarakat Kependidikan 95,09 % 96,07 % Pendidikan Dinas PPO Kualifikasi S1/D-IV berkebutuhan khusus (difabel); Guru SMK yang Memenuhi 90,63 % 92,33 % Pendidikan Dinas PPO Kualifikasi S1/D-IV Arah Kebijakan: Angka Kelulusan SD/MI 98,43 % 99,44 % Pendidikan Dinas PPO 3) Peningkatan mutu lulusan pada Angka Kelulusan SMP/MTs 96,83 % 99,38 % Pendidikan Dinas PPO semua jenis dan jenjang pendidikan Program Manajemen Pelayanan Angka Kelulusan SMA/MA 98,04 % 100 % Pendidikan Dinas PPO termasuk pendidikan bagi Pendidikan masyarakat berkebutuhan khusus Angka Kelulusan SMK 94,65 % 99,59 % Pendidikan Dinas PPO (difabel). Sasaran 2: Meningkatnya Minat Baca Masyarakat Strategi: Meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan serta memotivasi minat baca masyarakat 1) Penyediaan bahan bacaan yang bermutu; dan 2) Penyediaan sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai
3.
Persentase Pengunjung Perpustakaan per tahun Koleksi Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah
22,16 %
28,84 %
84,44 %
100 %
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Perpustakaan
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Sasaran 3: Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel) Strategi: Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel) Arah Kebijakan: 1) Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan Bab VII - 12
Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SD/MI
97
97
Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Pendidikan
Dinas PPO
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
yang layak untuk proses belajar mengajar pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel)
4.
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir (2013) (2019) 59 59
Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SMP/MTs Rasio Ketersediaan Sekolah 33 Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk Pendidikan Menengah Persentase Ruang Kelas SD/MI 60,14 % yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Persentase Ruang Kelas SMP/MTs 94,16 % yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Persentase Ruang Kelas SMA/MA 91,21 % yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Persentase Ruang Kelas SMK yang 85,22 % Kondisi Bangunannya Baik/Layak Sasaran 4: Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat Strategi: Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan sejak usia dini Arah Kebijakan: Angka Melek Huruf 1) Pemberantasan buta huruf 2) Penyediaan sarana prasarana pendidikan usia dini (PAUD) di tingkat Desa dan Kelurahan
3) Penanganan permasalahan putus sekolah peserta didik
Persentase siswa yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/Paket C Angka Partisipasi Sekolah SD/MI Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs
Bab VII - 13
95 %
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Pendidikan
Dinas PPO
33
Program Pendidikan Menengah
Pendidikan
Dinas PPO
80,28 %
Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
100 % 100 %
Program Pendidikan Menengah
100 %
95,06 %
59,77 %
67,40 %
117,24 %
108,77 %
101,11 %
Program Pembangunan Daerah
100,12 %
Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Program Pendidikan Non Formal Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Pendidikan Menengah
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
109,10 %
104,20 %
96,76 %
99,30 %
63,52 %
78,47 %
80,58 %
92,83 %
Program Pendidikan Menengah
Pendidikan
Dinas PPO
968
993
Dinas PPO
785
Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Pendidikan
635
Pendidikan
Dinas PPO
Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome) Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
5.
6.
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir (2013) (2019) 806
928
0,50 %
0,21 %
Program Pembangunan Daerah Program Pendidikan Menengah Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka Putus Sekolah (APS) 0,61 % 0,24 % SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) 1,25 % 0,31 % SMA/MA Program Pendidikan Menengah Angka Putus Sekolah (APS) SMK 1,09 % 0,29 % Angka Melanjutkan dari SD/MI ke 101,20 % 100 % Program Wajib Pendidikan Dasar SMP/MTs Sembilan Tahun Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke 104,30 % 100 % SMA/MA/SMK Sasaran 5: Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah Strategi: Menyediakan Insentif dan Sarana Prasarana bagi tenaga pendidik yang betugas di wilayah terpencil dan pedalaman Arah Kebijakan: Penyediaan Rumah Mess Guru bagi 15 % 1. Program Wajib Pendidikan Guru Tetap pada Wilayah Terpencil Dasar Sembilan Tahun 1) Penyediaan tunjangan tambahan dan Pedalaman bagi tenaga pendidik di wilayah 2. Program Pendidikan terpencil dan pedalaman; Menengah 2) Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman.
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Pendidikan
Dinas PPO
Sasaran 6: Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga Strategi : Meningkatkan keterlibatan generasi muda secara aktif dalam pembangunan melalui kegiatan kepemudaan dan olahraga
Bab VII - 14
Arah Kebijakan: 1) Pembinaan wadah kepemudaan mulai dari tingkat desa dan kelurahan
Pembinaan Kegiatan Kepemudaan
2) Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Olahraga bagi Kaum muda dari tingkat desa dan kelurahan
Pembinaan Kegiatan Olahraga
75 %
67 %
100 %
100 %
Program peningkatan peran serta kepemudaan
Pendidikan
Dinas PPO
Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan
Pemerintahan Umum
Bagian Kesra
Pendidikan
Dinas PPO
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
MISI 2 : MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG MERATA DAN TERJANGKAU BAGI SELURUH MASYARAKAT No 1.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal (2013)
Kondisi Akhir (2019)
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Sasaran 1: Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan Strategi: Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan pembangunan Puskesmas, Pustu, Poskesdes sesuai kebutuhan; dan 2) Pendekatan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masy. dgn upaya untuk membangun Rumah Sakit Satelit di Wilayah Utara, yang disesuaikan dgn kemampuan fiskal dan ketenagaan serta sarana dan pras. pendukungnya.
2.
Rasio Puskesmas per satuan Penduduk
0,09
0,09
Rasio Pustu per satuan Penduduk
0,189
0,205
Rasio Poskesdes per satuan Penduduk
0,167
0,311
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Sasaran 2: Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah Strategi: Menyediakan Insentif dan sarana prasana pendukung bagi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil dan pedalaman Arah Kebijakan: 1) Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan pedalaman; 2) Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga medis dan paramedis di wilayah terpencil dan pedalaman.
3.
Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman
61,22 %
67,35 %
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Sasaran 3: Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas Strategi: Meningkatkan upaya pemenuhan jumlah, jenis, kompetensi, mutu dan distribusi tenaga kesehatan secara berkeadilan Arah Kebijakan: 1) Peningkatan jumlah, jenis, kompetensi dan kualitas tenaga kesehatan serta pendistribusian di sarana kesehatan; 2) Peningkatan pemberian bantuan pendidikan bagi Nakes untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensinya, yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah; 3) Penambahan tenaga dokter dan bidan PTT untuk memenuhi kebutuhan daerah terpencil dan pedalaman Bab VII - 15
Rasio Dokter per satuan Penduduk
0,104
0,168
Rasio Bidan per satuan Penduduk
1,02
1,35
Rasio Perawat per satuan Penduduk
1,42
1,42
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 4.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal (2013)
Kondisi Akhir (2019)
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Kesehatan
RSUD
Kesehatan
RSUD
Kesehatan
RSUD
Kesehatan
RSUD
Kesehatan
RSUD
Kesehatan
RSUD
Kesehatan
RSUD
Kesehatan
RSUD
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 3. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Program Pembangunan Daerah
Sasaran 4: BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat Strategi: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan RSUD yang berkualitas kepada masyarakat Bed Occupancy Rate (BOR) Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas manajemen dan mutu pelayanan RSUD Ende; 2) Pengembangan layanan kesehatan spesialistik menuju rumah sakit rujukan daratan Flores Lembata;
3) Peningkatan sarana, prasarana dan ketenagaan menuju rumah sakit rujukan se-daratan Flores-Lembata
5.
53,93 %
71,83 %
Average Length of Stay (ALOS)
3,29
3
Bed Turn Over (BTO)
59,77
55,20
Turn Over Interval (TOI)
2,81
3
Gross Death Rate (GDR)
36
6
Net Death Rate (NDR)
17
1
Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per 100.000 KH) di RSUD
1,28
1,05
Angka Kematian Bayi di RSUD
24,20
17,60
1. Program Pelayanan BLUD; 2. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rs jiwa/ rs paru - paru/rs mata 3. Program pemeliharaan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rs jiwa/rs paru - paru/rumah sakit mata 1. Program Pelayanan BLUD; 2. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru paru/rumah sakit mata; 3. Program pemeliharaan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru - paru/rumah sakit mata
Sasaran 5: Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita Strategi: Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita dan anak
Arah Kebijakan: 1) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu, bayi baru lahir dan anak; dan 2) Memastikan ketersediaan Bidan Desa melalui pendistribusian dan detasharing tenaga Bidan khususnya untuk melayani desa terpencil dan pedalaman
Bab VII - 16
Menurunnya Kasus Kematian Ibu
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
8
3
100 %
100 %
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
95,01 %
100 %
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
99,16 %
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 3. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita; 4. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kondisi Akhir (2019)
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
62,24 %
99,12 %
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
75,89 %
Program Pembangunan Daerah
Angka Kelangsungan Hidup Bayi
15
4
Angka Kematian Neonatal (Bayi 0 28 hari)
11
5
Cakupan Kunjungan Bayi
77,87 %
99,16 %
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani
100 %
100 %
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
82,70 %
100 %
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Kesehatan
Dinas Kesehatan
100 %
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; 2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Pneumonia Balita
Bab VII - 17
Capaian Kinerja Kondisi Awal (2013)
55,40 %
14,98 %
100 %
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 6.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal (2013)
Program Pembangunan Daerah
Kondisi Akhir (2019)
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Sasaran 6: Meningkatnya Status Gizi Masyarakat Strategi: Mendorong terwujudnya pengambilan keputusan di tingkat desa dan kelurahan dalam penanganan gizi masyarakat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan penanganan gizi kurang dan gizi buruk, khususnya bagi bayi dan balita
7.
Persentase Balita Gizi Buruk
0,88 %
0,31 %
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
100 %
100 %
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Sasaran 7: Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat Strategi: Meningkatkan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita (Pasien Baru) Penyakit TBC BTA +
Arah Kebijakan: 1) Peningkatan upaya kesehatan masyarakat; dan 2) Peningkatan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta penanggulangan penyakit berpotensi KLB.
34,27 %
100 %
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
100 %
100 %
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Acute Flacid Paralysis (AFP)
0,010 %
0,005 %
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
93,30 %
100 %
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Diare
73,54 %
100 %
Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam
100 %
100 %
Angka Kejadian Malaria (per 1.000 penduduk)
24,83
12,88
Cakupan Pelayanan Penderita HIV/AIDS
Bab VII - 18
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat; 2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
100 %
100 %
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dan Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba , PMS termasuk HIV /AIS
Pemerintahan Umum
Bagian Kesra
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 8.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal (2013)
Kondisi Akhir (2019)
68,97 %
98,43 %
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Sasaran 8: Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Strategi: Meningkatkan jumlah dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat miskin Arah Kebijakan: 1) Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya serta daerah terpencil, pedalaman dan wilayah perbatasan.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 624 bulan Keluarga Miskin
-
100,00 %
2) Peningkatan layanan rujukan bagi penduduk miskin.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
0,40 %
1,06 %
9.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Sasaran 9: Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat Strategi: Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat
10.
Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas air minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
27,45 %
48,22 %
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
2) Peningkatan jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Meningkatnya Jumlah Desa/Kelurahan yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
3,96 %
10,79 %
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3) Peningkatan kualitas higienis sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman
Meningkatnya Kualitas Hygienis Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan/Minuman
41,94 %
73,12 %
1.
Kesehatan
Dinas Kesehatan
2.
Program Pengawasan Obat dan Makanan; Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
Sasaran 10: Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta Strategi: Melaksanakan kemitraan dengan lembaga swasta dalam mendukung program dan kegiatan pemerintah daerah untuk mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan Arah Kebijakan: 1) Melakukan kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga swasta dalam penyelenggaraaan kesehatan di Kab. Ende Bab VII - 19
Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Lembaga Swasta dalam Penyelengaraan Kesehatan di Kabupaten Ende
5
5
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
11.
Sasaran 11: Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan
Capaian Kinerja Kondisi Awal (2013)
Kondisi Akhir (2019)
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Strategi: Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
Arah Kebijakan: 1) Peningkatan pembangunan dan penguatan kelembagaan Posyandu, Desa Siaga, dan Rumah Tunggu bagi ibu hamil
12.
Rasio Posyandu per Satuan Balita
41,41
72,71
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
Cakupan Desa Siaga Aktif
53,45 %
100 %
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat & Desa
BPMPD
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
BPMPD
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Sasaran 12: Meningkatnya Peserta KB Aktif Strategi: Meningkatkan cakupan pelayanan Keluarga Berencana kepada masyarakat secara berkualitas Arah Kebijakan: 1) Meningkatkan pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di fasilitas Kesehatan
Bab VII - 20
Persentase Akseptor KB
14,16 %
24,66 %
1. Program Keluarga Berencana; 2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja; 3. Program Pemasangan Kontrasepsi; 4. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR; 5. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga; 6. Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu
Cakupan Peserta KB Aktif
72,00 %
100 %
1. Program Keluarga Berencana; 2. Program Pelayanan Kontrasepsi; 3. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dan Pelayanan KB KR; 4. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga;
BKBKS
BKBKS
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal (2013)
Kondisi Akhir (2019)
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
5. Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu 13.
Sasaran 13: Penurunan Angka Unmet Need Strategi: Meningkatkan pelayanan kepada unmet need Arah Kebijakan: 1) Menjamin ketersediaan perbekalan alat dan obat kontrasepsi; dan 2) Menjamin ketersediaan petugas KB lapangan dan petugas pelayanan medis KB.
14.
Cakupan PUS yang Ingin ber KB Tidak Terpenuhi (unmet need)
16,73 %
2,50 %
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BKBKS
Sasaran 14: Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB Strategi: Meningkatkan jumlah dan kualitas penyuluh KB sesuai standar kebutuhan Arah Kebijakan: 1) Menyediakan tenaga penyuluh KB di kecamatan, desa dan kelurahan; dan 2) Meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh KB di setiap level pelayanan.
15.
Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 desa/ kelurahan
0,20
0,50
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BKBKS
Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa / Kelurahan
1,00
1,00
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BKBKS
Sasaran 15: Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Strategi: Meningkatkan kesejahteraan dan pembinaan keluarga peserta KB Arah Kebijakan: 1) Pembinaan keluarga peserta KB; dan 2) Meningkatkan kesejahteraan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I menjadi keluarga Sejahtera.
Bab VII - 21
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
32,38 %
26 %
1.
2.
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat; Program Pengembangan bahan Imformasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BKBKS
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
MISI 3 : PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DAN PARIWISATA YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN No 1.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Pertanian
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak)
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Pertanian
Distanak
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Pertanian / Perkebunan
Dishutbun
Pertanian
Distanak
Ketahanan Pangan
BKP3
Program Pembangunan Daerah
Kondisi Akhir
Sasaran 1 : Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan Strategi 1: Mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian Arah Kebijakan: 1) Mencetak lahan sawah baru untuk mengimbangi laju alih fungsi lahan dan mendukung ketersediaan lahan.pangan berkelanjutan;
Meningkatnya Luas Lahan Pertanian: Pertanian Lahan basah
2) Pemanfaatan lahan tidur; 3) Pengembangan sawah tadah hujan; dan Meningkatnya Luas Lahan Pertanian: Pertanian Lahan Kering 4) Peningkatan luas areal tanaman pangan, hortikultura dan peternakan melalui optimalisasi lahan
8.054 Ha
2.100 Ha
Meningkat 7,54% dari kondisi awal
Meningkat 30 % dari kondisi awal
Strategi 2: Meningkatkan produksi dan inovasi hasil pertanian, peternakan dan perkebunan berbasis potensi lokal Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kinerja kelembagaan pertanian, perkebunan peternakan dan perikanan; 2) Peningkatan kualitas dan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner; 3) Peningkatan sarana prasarana pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan; 4) Pengembangan usaha pengolahan serta pemasaran produk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan; 5) Optimalisasi Penyuluhan Pertanian; 6) Pengembangan pembangunan Bab VII - 22
Meningkatnya Produktivitas Padi dan Bahan Utama Pangan Lainnya:
1. 2. 3.
4. a. Padi Sawah
6,81 Ton/Ha
7,02 Ton/Ha
b. Padi Ladang
2,69 Ton/Ha
2,86 Ton/Ha
c. Jagung
3,41 Ton/Ha
4,32 Ton/Ha
d. Ubi Kayu
10,56 Ton/Ha
14,15 Ton/Ha
e. Ubi Jalar
7,95 Ton/Ha
10,66 Ton/Ha
f. Kacang Kedelai
1,23 Ton/Ha
1,43 Ton/Ha
5.
6.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan; Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan); Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan; Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan pertanian bebasis kawasan; dan 7) Meningkatkan pembenahan sistem distribusi dan tataniaga antar wilayah sehingga menjamin kemudahan akses masyarakat terhadap ketersediaan pangan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
g. Kacang Tanah
1,52 Ton/Ha
1,76 Ton/Ha
h. Kacang Hijau
1,66 Ton/Ha
1,77 Ton/Ha
i. Shorgum
1,68 Ton/Ha
2,25 Ton/Ha
a. Kelapa
0,80 %
6,60 %
b. Kakao
0,22 %
6,00 %
c. Jambu Mete
0,16 %
6,50 %
d. Kopi
0,26 %
6,50 %
e. Kemiri
0,21 %
6,10 %
f. Cengkeh
5,37 %
g. Pala
9,09 %
18 % 13,50 %
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Pertanian
Dishutbun
Pertanian
Dishutbun
Pertanian
Dishutbun
Pertanian
Dishutbun
Pertanian
Dishutbun
Pertanian
Dishutbun
Pertanian
Dishutbun
Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)
Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah): 1.
2.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan; Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Strategi 3: Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap serta pengelolaan potensi sumberdaya kelautan Arah Kebijakan: 1) Optimalisasi perikanan tangkap dan perikanan budidaya; 2) Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan sumber daya kelautan; 3) Peningkatan konsumsi ikan masyarakat; 4) Perlindungan dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan Budidaya.
1.
2.
Meningkatnya Produksi Ikan
8.431,06 ton
3,80%
3.
4.
5. 6. 7. Bab VII - 23
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan Dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan; Program Peningkatan Kesadaran Dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan Sumber Daya Laut; Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut Dan Prakiraan Iklim Laut; Program Peningkatan Budaya Kelautan Dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat; Program Pengembangan Perikanan Budidaya; Program Pengembangan Perikanan Tangkap; Program Kajian Kawasan
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Program Pengembangan Perikanan Budidaya; Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Kelautan dan Perikanan
DKP
Program Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar
Kelautan dan Perikanan
DKP
Program Pembangunan Daerah
Kondisi Akhir
Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar 1. Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan
88,74 %
93,60 %
Meningkatnya Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut
1,42 %
3,84 %
2.
Strategi 4: Meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, keragaman, kualitas, dan keamanan pangan Arah Kebijakan: 1) Penanganan daerah rawan pangan dan keamanan konsumsi pangan masyarakat 2) Pengembangan diversifikasi pangan dan pembangunan lumbung pangan masyarakat 2.
Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan Ketersediaan Pangan Utama
2
3
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
Ketahanan Pangan
BKP3
88,76 %
90 %
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
Ketahanan Pangan
BKP3
1. Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular Ternak; 2. Program Peningkatan penerapan Teknologi Peternakan; 3. Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil Peternakan; 4. Program Peningkatan Produksi Peternakan
Pertanian
Distanak
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan
Ketahanan Pangan
BKP3
Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi Ternak Strategi: Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil ternak Arah Kebijakan: 1) Peningkatan populasi ternak; 2) Pengembangan lahan pakan ternak masyarakat; 3) Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk ternak dan sumber daya pembudidaya ternak; dan 4) Peningkatan kualitas dan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner
Bab VII - 24
Meningkatnya Produksi hasil Ternak:
a. Sapi
345.450 kg
30 %
b. Kerbau
3.606 kg
30 %
c. Babi
70.335 kg
18 %
d. Kambing
24.456 kg
15 %
e. Ayam
89.517 kg
18 %
f. Telur
84.613 kg
18 % Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 3.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Program Pengembangan Nilai Budaya
Kebudayaan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
Program Pembangunan Daerah
Sasaran 3 : Pelestarian Budaya Lokal Strategi: Meningkatkan kajian budaya, kesenian tradisional dan peninggalan sejarah budaya lokal Arah Kebijakan: 1) Aktualisasi, pengembangan, dan pelestarian adat dan seni budaya daerah; dan 2) Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya
4.
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan
10 buah
16 buah
12,07 %
100 %
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Kebudayaan
Disbudpar
Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya
-
6 kali
Pengembangan Kemitraan
Kebudayaan
Disbudpar
Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan
20 %
75 %
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
Disbudpar
4,63 %
51,85 %
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
Disbudpar
Sasaran 4 : Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal Strategi: Meningkatkan pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya Arah Kebijakan: 1) Pembinaan lembaga/ kelompok seni budaya
5.
Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah
Sasaran 5 : Pengembangan Pariwisata Daerah Strategi 1: Meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata Arah Kebijakan 1: 1) Pelaksanaan sepekan Pesta Danau Kelimutu yang menjadi momentum dalam pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, sejarah) dalam konteks destinasi wisata. 2) Optimalisasi promosi kepariwisataan melalui berbagai media
Strategi 2: Meningkatkan manajemen dan rencana pengelolaan pariwisata daerah Arah Kebijakan: 1) Pembenahan obyek wisata unggulan; dan 2) Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan Bab VII - 25
Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW)
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Strategi 3: Meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah Arah Kebijakan: 1) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mendukung kepariwisataan 6.
Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan
4,63 %
51,85 %
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
Disbudpar
20 %
75 %
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
Disbudpar
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 2. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan;
Ketahanan Pangan
BKP3
3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
Pertanian
Distanak
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan; 7. Program Pengembangan Sarana Prasarana Penyuluh
Pertanian/ Perkebunan
Dishutbun
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Kelautan dan Perikanan
DKP
Koperasi dan UKM
Dinkop dan UMKM
Sasaran 6 : Meningkatnya Pembinanan Kelompok Tani dan Nelayan Strategi: Meningkatkan kapasitas kelembagaan usaha kelompok tani dan nelayan Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kegiatan usaha kelompok tani dan nelayan, produksi, produktivitas, diversifikasi produk, mutu serta nilai tambah produk usaha; dan 2) Pembinaan usaha pengolahan hasil ikan dan produksi pangan lokal
Cakupan Bina Kelompok Tani yang Meningkat Statusnya
55,82 %
Cakupan Bina Kelompok Nelayan, Pembudidaya dan Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan 7.
6,38 %
82,62 %
100 %
Sasaran 7 : Pembinaan dan Pengembangan Koperasi dan UMKM Strategi 1: Strategi 2: Strategi 3: Strategi 4: Strategi 5:
Meningkatkan manajemen koperasi dan UMKM Mengembangkan skala usaha koperasi dan UMKM Mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Meningkatkan keterampilan dan kewirausahaan pelaku usaha (kemampuan manajerial, kualitas produk, pakcaging, TTG, dll) Meningkatnya peran koperasi dalam mendukung usaha kecil dan ekonomi rakyat
Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kapasitas koperasi
Bab VII - 26
Persentase Koperasi Aktif
80,95 %
87,62 %
Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan dan pelaku UMKM; dan 2) Penyediaan prasarana dan sarana dan perluasan akses permodalan 3) Penyediaan tempat usaha dan peningkatan kerjasama serta kemitraan koperasi dan UMKM; 4) Peningkatan kapasitas pengurus LKM; dan 5) Pengembangan permodalan LKM; 6) Peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM 7) Peningkatan keterampilan pelaku usaha dan mendorong semangat kewirausahaan pelaku usaha
8.
Indikator Kinerja (ourcome)
Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
54,74 %
61,31 %
Persentase UMKM yang Dibina
5,31 %
6,53 %
Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri
34,51 %
50,44 %
Program Pembangunan Daerah
1. Program penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif; 2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan komperatif KUKM 3. Program Pengembangan sistim pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menegah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Koperasi dan UKM
Dinkop dan UMKM
Koperasi dan UKM
Dinkop dan UMKM
Koperasi dan UKM
Dinkop dan UMKM
Perindustrian
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
Sasaran 8 : Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif Strategi 1: Meningkatkan daya saing industri Strategi 2: Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang Strategi 3: Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan Arah Kebijakan: 1) Peningkatan unit usaha industri mikro/rumah tangga, kecil dan menengah dan usaha ekonomi kreatif serta kemitraan antar industri; 2) Meningkatkan kapasitas SDM aparatur dan kelompok IKM; 3) Peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif)
Bab VII - 27
Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal
17,35 %
50,88 %
14,19 %
19,00 %
1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri 1.
2.
Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri; Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
Perdagangan
Disperindag
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
9.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
4) Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan menata distribusi barang yang efektif dan efisien 5) Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana perdagangan
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Perdagangan dan Industri serta Peredaran Barang dan Jasa
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
100 %
100 %
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
Program Perlindungan Konsumen dan Pengaman Perdagangan
Perindustrian dan Perdagangan
SKPD Penanggung Jawab Disperindag
Sasaran 9 : Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi Strategi: Menyediakan payung hukum untuk kepastian berusaha Arah Kebijakan: 1) Penyediaan payung hukum di tingkat daerah untuk menjamin kepastian berusaha serta mendukung iklim investasi berusaha
10.
Penyediaan Regulasi yang mendukung iklim investasi
0
2
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Penanaman Modal
Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD)
Perdagangan
Disperindag
Pemberd. Masyarakat
BPMPD
Sasaran 10 : Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa Strategi: Mengembangkan sistem informasi perdagangan dan lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa
11.
Arah Kebijakan: 1) Penyediaan unit informasi harga komoditi perdagangan
Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende
0
21 unit
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
2) Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
2,35 %
100 %
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
Sasaran 11 : Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas Strategi: Meningkatkan kualitas tenaga kerja yang mampu mandiri dan bersaing dalam pasar tenaga kerja Arah Kebijakan: 1) Meningkatkan ketrampilan dan kapasitas pekerja; 2) Perbaikan layanan dan sistem informasi ketenagakerjaan;
Bab VII - 28
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
79,21 %
84,09 %
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tenaga Kerja
Disnakertrans
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
12,24 %
13,38 %
1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja; 2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tenaga Kerja
Disnakertrans
Tingkat Pengangguran Terbuka
2,84 %
0,24 %
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tenaga Kerja
Disnakertrans
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 12.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Sasaran 12 : Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan Strategi: Meningkatkan keamanan dan kesejahteran pekerja Arah Kebijakan: 1) Pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja; 2) Memberikan perlindungan tenaga kerja anak, orang muda dan wanita; 3) Perlindungan tenaga kerja ke luar negeri.
13.
Persentase Keselamatan dan Perlindungan Kerja
37,20 %
87,20 %
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja
Disnakertrans
4) Memberikan Jaminan sosial tenaga kerja.
Persentase Pekerja yang Menjadi Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja
62,76 %
67,42 %
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja
Disnakertrans
5) Perlindungan pengupahan 6) Penegakan hukum dan pengawasan ketenagaker
Persentase Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah
100 %
100 %
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja
Disnakertrans
Persentase Penurunan Kasus Sengketa Pengusaha-Pekerja per Tahun
4,11 %
1,21 %
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja
Disnakertrans
Persentase Peningkatan Pajak Daerah
7,434 Milyard
Meningkat 12% dari kondisi awal
Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Pemerintahan Umum
DPPKAD
Persentase Peningkatan Retribusi Daerah
5,628 Milayrd
Meningkat 12% dari kondisi awal
Meningkatnya Investasi di Bidang Industri
1,2875 Milyar
Meningkat 22,03 % dari kondisi awal
Meningkatnya Investasi di Bidang Perdagangan
334,759 Milyard
Meningkatnya Investasi di Bidang Pariwisata
1,210 Milyard
Sasaran 13 : Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Strategi: Meningkatkan sumber-sumber pendapatan PAD Arah Kebijakan: 1) Peningkatan pajak dan retribusi daerah; dan 2) Peningkatan investasi di daerah
Meningkatnya Investasi di Bidang usaha Lainnya Bab VII - 29
5 Milyard
Pemerintahan Umum
DPPKAD
Penanaman Modal
BKPMD
Meningkat 10,47 % dari kondisi awal
Penanaman Modal
BKPMD
Meningkat 10,47 % dari kondisi awal
Penanaman Modal
BKPMD
Meningkat 10,47 % dari kondisi awal
Penanaman Modal
BKPMD
Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 14.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Sasaran 14 : Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD Strategi: Meningkatkan kontribusi PAD sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan dan industri Arah Kebijakan: 1) Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber daya yang tersedia untuk peningkatan PAD, dengan tidak membebani masyarakat dan tidak merusak lingkungan; 2) Peningkatan pembinaan pengawasan terhadap sumber penghasil PAD sub sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan, insustri dan dan sektor pertambangan (mineral bukan non logam & batuan)
Bab VII - 30
Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD
173.465 juta
30% dari kondisi awal
Pertanian
Distanak
Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Kelautan dan Perikanan terhadap PAD
35,280 juta
284,66 % dari kondisi awal
Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan
Kelautan dan Perikanan
DKP
Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD
20,302 juta
60% dari kondisi awal
Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD
Pariwisata
Disbudpar
Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Perdagangan dan Industri terhadap PAD
967,705 juta
30% dari kondisi awal
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Perdagangan, Perindustrian
Disperindag
1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; 2. Program Peningkatan penerapan Teknologi Peternakan; 3. Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil Peternakan; 4. Program Peningkatan Produksi Peternakan; 5. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
MISI 4 : MEMBANGUN, MENATA, DAN MENINGKATKAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG SECARA KUANTITATIF MAUPUN KUALITATIF SESUAI POTENSI DAN KEBUTUHAN DAERAH YANG RAMAH LINGKUNGAN No 1.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan Strategi: Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat 2) Membuka akses jalan bagi desadesa terisolir untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat;
3) Meningkatkan fasilitas perlengkapan jalan untuk keamanan dan kenyamanan dalam berlalu lintas
Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang dilalui roda 4 dalam kondisi baik
31,80 %
38,88 %
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 2. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam kondisi baik
62,69 %
69,96 %
1. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 2. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan; 3. Program Pengendalian Banjir; 4. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/Saluran Pembuangan Air
14,44 %
29,00 %
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Persentase Drainase dalam keadaan baik
43,71 %
62,26 %
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
Pekerjaan Umum
Dinas PU
1. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan; 2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan; 3. Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas; 4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
Perhubungan
Dinas Perhubungan
1. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan; 2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; 3. Program Pengendalian Dan
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan a. b. c.
Rambu Marka Guard Driil
Persentase Uji KIR Kendaraan
Bab VII - 31
37,63 % 39,21% 9,33 %
100% 100% 24,33%
73,12 %
100 %
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Capaian Kinerja
Indikator Kinerja (ourcome)
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Pengamanan Lalu Lintas; 4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor 4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana penunjang transportasi
2.
100 %
1. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan; 2. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Membangun dan Meningkatkan kondisi jembatan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat
Arah Kebijakan: 1) Pembangunan dan Peningkatan kondisi jembatan untuk mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat
Jumlah jembatan yang dibangun
53,97 %
Jumlah jembatan dalam kondisi baik
53,97 %
63,49 %
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum
Dinas PU
63,49 %
1. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 2. Program Pengendalian Banjir; 3. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Sasaran 3 : Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian Strategi :
Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air
Arah Kebijakan: 1) Peningkatan konservasi sumber daya air; 2) Peningkatan pendayagunaan sumber daya air; 3) Peningkatan pengendalian daya rusak air; dan 4) Pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi 4.
85,71%
Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan Strategi :
3.
Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal
Rasio jaringan Irigasi terhadap luas lahan pertanian
6,11
7,71
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Panjang irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
32,07 %
40,47 %
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Sasaran 4 : Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat Strategi 1: Meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan Strategi 2: Mengembangkan sumber Energi Terbarukan (ET)
Bab VII - 32
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan Arah Kebijakan: 1) Peningkatan akses listrik untuk masyarakat khususnya di perdesaan 2) Pengembangan dan pemanfaatan Energi Terbarukan (ET) yang tersedia, khususnya energi air (PLTM), dan energi matahari (PLTS)
5.
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Persentase Rumah Tangga yang menggunakan listrik
67,19 %
77,39 %
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Energi
Distamben
Persentase Desa yang terkases Listrik
62,75 %
85,88 %
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Energi
Distamben
a. Sumber Mata Air Permukaan
82,65 %
97,95 %
1. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku; 2. Program Pengem-bangan Kinerja Pengelola-an Air Minum dan Air Limbah 3. Program Lingkungan Sehat Perumahan
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Dinas PU
b. Sumber Mata Air Bawah Tanah
1,91%
5,34 %
1. Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan; 2. Program pengawasan dan penertiban kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan
Sumber Daya Mineral
Distamben
83,14 %
94,90 %
1. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku; 2. Program Pengem-bangan Kinerja Pengelola-an Air Minum dan Air Limbah; 3. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; 4. Program Lingkungan Sehat Perumahan.
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Dinas PU
Sasaran 5 : Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat Strategi : Mengembangkan sistem pendistribusian air bersih untuk masyarakat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan dan pengembangan sistem pengelolaan dan distribusi air bersih bagi masyarakat perkotaan; 2) Pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan; 3) Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sarana air bersih
Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih:
Presentase desa yang terakses air bersih
6.
Sasaran 6 : Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Strategi : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan layak huni bagi masyarakat Bab VII - 33
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Capaian Kinerja
Indikator Kinerja (ourcome)
Kondisi Awal
Arah Kebijakan: 1) Pemberian bantuan stimulan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dengan pendekatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat terhadap Rasio rumah layak huni bahan-bahan lokal
7.
Kondisi Akhir
64,33 %
68,97 %
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Dinas PU
4. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Transmigrasi
Disnakertrans
5. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Lingkungan Hidup
Kantor Pertamanan dan Kebersihan
Program Pembangunan Daerah 1. Program Lingkungan Sehat Perumahan; 2. Program Pembangunan Perumahan Rakyat 3. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Sasaran 7 : Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga Strategi 1: Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan Strategi 2: Memberdayakan masyarakat dalam membangun sarana dan prasarana sanitasi yang berkualitas Arah Kebijakan: 1) Peningkatan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan yang bersifat komunal bagi masyarakat; 2) Melaksanakan STBM dalam berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan sanitasi dan lingkungan; 3) Pemberdayaan masyarakat dlm pembangunan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan yg berkualitas; 4) Mendorong pembangunan jamban keluarga untuk setiap rumah tangga dan gerakan stop buang air besar sembarangan (Stop BABS)
8.
Persentase rumah tinggal yang memiliki jamban keluarga
38,34 %
40,49 %
Sasaran 8 : Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan Strategi: Meningkatkan sistem pengelolaan dan pengolahan persampahan Arah Kebijakan: 1) Penyediaan sarana dan prasarana TPS dan TPA untuk Bab VII - 34
Penyediaan TPA
-
1
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan menampung sampah rumah tangga dan pengolahan sampah perkotaan; 2) Peningkatan peran dan fungsi bank sampah; dan 3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan
9.
Indikator Kinerja (ourcome) Presentase Penanganan Sampah
Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk
Capaian Kinerja Kondisi Awal 70,58 %
25,01 %
Kondisi Akhir 85,97 %
92,16 %
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Lingkungan Hidup
BLHD
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaaan Persampahan
Lingkungan Hidup
Kantor Pertamanan dan Kebersihan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Lingkungan Hidup
BLHD
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaaan Persampahan
Lingkungan Hidup
Kantor Pertamanan
Sasaran 9 : Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan Strategi: Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing Arah Kebijakan: 1) Pengendalian pembangunan perkotaan sesuai dengan peruntukkan lahan; 2) Pengendalian penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau khususnya yang ada di kawasan perkotaan; dan
Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan
3) Peningkatan kinerja perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik
1,80 %
12,29 %
4,02 %
12,34 %
1. Program Perencanaan Tata Ruang; 2. Program Pemanfaatan Ruang; 3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
Pekerjaan Umum
Dinas PU
4. Program Perencanaan Tata Ruang; 5. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Penataan Ruang
Bappeda
1. Program Perencanaan Tata Ruang; 2. Program Pemanfaatan Ruang; 3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pekerjaan Umum
Dinas PU
4. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 5. Program Perencanaan Tata Ruang; 6. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 10.
Kantor Pertamanan
Penataan Ruang
Bappeda
Sasaran 10 : Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan Strategi: Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup Bab VII - 35
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Capaian Kinerja
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Arah Kebijakan: 1) Pengawasan dan penertiban perusahaan yang belum memiliki dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL)
Persentase perusahaan yang mentaati dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL)
8%
96 %
2) Pengendalian pencemaran air baku untuk kebutuhan masyarakat;
Presentase Pencemaran status mutu air
62,50 %
12,50 %
3) Peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati 4) Peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi sumber daya air dan kawasan pesisir serta laut
Cakupan Penghijauan Wilayah Sumber Mata Air
64,71 %
Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
1,15 %
Kondisi Awal
Bidang Urusan
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)
1. Program Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan Hidup; 2. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Lingkungan Hidup
BLHD
100 %
1. Program Perlindungan dan Konservasi SD. Alam; 2. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam; 3. Program Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
BLHD
2,94 %
1.
Kehutanan
Dishutbun
2. 3.
Persentase Kerusakan Kawasan Hutan
5) Membatasi ijin pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan; dan 6) Penertiban lokasi pertambangan liar yang mengancam kerusakan lingkungan
Bab VII - 36
Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin
0,17 %
35 %
SKPD Penanggung Jawab
Program Pembangunan Daerah
Kondisi Akhir
0,12 %
100 %
Program Pemanfaatan Potensi SD. Hutan; Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan; Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove dan Hutan Permai
1. Program Perlindungan dan Konservasi SD. Hutan; 2. Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove dan Hutan Permai 1. Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan; 2. Program pengawasan dan penertiban kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan
Kehutanan
Dishutbun
Sumber Daya Mineral
Distamben
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
MISI 5 : MENCIPTAKAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH, TRANSPARAN DAN BERKUALITAS SERTA RASA AMAN, TERTIB DAN NYAMAN BAGI PENGEMBANGAN USAHA DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT No 1.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Strategi 1: Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan daerah secara tepat waktu Strategi 2: Meningkatkan Keselarasan, Integrasi, Sinkronisasi dan Harmonisasi pelaksanaan pembangunan dengan dokumen perencanaan Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas tenaga perencana; 2) Meningkatkan kualitas musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten; 3) Penyelenggaraan eGovernment di lingkup penyelenggara Pemerintahan Daerah; 4) Membangun kerjasama dengan Badan Pusat Statistik bersama SKPD terkait untuk menyediakan data statistik daerah yang berkualitas dan tepat waktu; 5) Peningkatan komitmen dan ketaatan terhadap dokumen perencanaan; 6) Peningkatan pengendalian dan pengawasan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
2.
Persentase kegiatan yang ditetapkan dalam APBD berbanding kegiatan yang direncanakan dalam RKPD
49 %
100 %
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan (RPJMD, RKPD, KUA, PPAS)
100 %
100 %
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara tepat waktu
100%
100 %
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Penyediaan Data Statistik Daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah)
100 %
100 %
1.
Program Pengembangan Data/Informasi; Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
Statistik
Bappeda
Persentase Pelaksanaan Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan
100 %
Program Kerjasama Pembangunan; Program Perencanaan Pembangunan Daerah; Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; Program Perencanaan Sosial dan Budaya
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
2.
100 %
1. 2. 3. 4.
Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah Strategi: Pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan akuntabel Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas tenaga pengelola keuangan daerah; dan 2) Penyediaan dokumen dan laporan keuangan tepat waktu. Bab VII - 37
1. Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan
100 %
100 %
2.
Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH
Pemerintahan Umum
DPPKAD
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome) Persentase SKPD yang menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tepat waktu Berkurangnya Temuan Audit BPK
3.
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 62,34 % 100 %
100 %
48,57 %
100 %
100 %
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Pemerintahan Umum
DPPKAD
Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Pemerintahan Umum
DPPKAD
1. Program Pengendalian Pelaksanaan Administrasi Pembangunan Daerah;
Pemerintahan Umum
Bagian Pemerintahan Umum
2. Program rutin pelayanan perkantoran yang ada pada setiap SKPD
Pemerintahan Umum
Kecamatan
Sasaran 3 : Meningkatnya Penyelenggaran Pemerintahan yang Berkualitas Strategi: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas aparatur; 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur; 3) Peningkatan jumlah SKPD yang memiliki Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); dan 4) Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
Bab VII - 38
Persentase Badan/Dinas/ Kantor yang Menyelenggarakan Administrasi dan Pemerintahan dengan Baik
Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tepat Waktu
Program Pelaporan dan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Pemerintahan Umum
Bagian Pemerintahan Umum
Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik
100 %
100 %
Program rutin pelayanan perkantoran yang ada pada setiap SKPD
Pemerintahan Umum
Kecamatan
Persentase Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik
100 %
100 %
Program Pengendalian Pelaksanaan Administrasi Pembangunan Daerah
Pemerintahan Umum
Bagian Pemerintahan Umum
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH (Kecamatan)
Pemerintahan Umum
Kecamatan
Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik
16,19 %
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Pemerintahan Desa
BPMPD
Program rutin pelayanan perkantoran yang ada pada setiap SKPD
Pemerintahan Umum
Kelurahan
100 %
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome) Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaks. Pembangunan dan Kemasyarakatan dgn Baik
Bab VII - 39
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 14,39 % 100 %
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Pemerintahan Desa
BPMPD
Persentase SKPD yang telah Memiliki SPM/SOP
12,73 %
33,64 %
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bagian Organisasi
Pengelolaan Arsip secara Baku
14,12 %
28,24 %
Program Penyelamatan & Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah
Kearsipan
KPKD
Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan
14 %
100 %
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
Kearsipan
KPKD
Persentase SKPD yang Memiliki Akses Internet
55 %
100 %
Kominfo
KPDT
Persentase SKPD yang Memiliki Website
6%
100 %
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa; Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi Dan Informasi
Kominfo
KPDT
Persentase Dokumen Perijinan yang Diselesaikan sesuai dengan Standar Pelayanan yang Ditetapkan Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan yang Diperoleh Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE
51,70 %
100,00 %
Program Peningkatan Pelayanan Publik di Bidang Perijinan
Pemerintahan Umum
KPTSP
74,11%
82,50%
Program Peningkatan Pelayanan Publik di Bidang Perijinan
Pemerintahan Umum
KPTSP
90,91 %
100 %
Pemerintahan Umum
Bagian Pembangunan
Ranperda yang Diajukan dan Ditetapkan menjadi Perda Persentase Perda yang Disosialisasikan kepada Masyarakat
22,22 %
100 % 100 %
Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum
Bagian Hukum
-
Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah; Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan
100 %
100 %
1. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; 2. Program Penataan Daerah Otonomi Baru 3. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Pemerintahan Umum
Bagian Umum
Pemerintahan Umum
Bagian Pemerintahan Umum
4. Program Pelayanan Urusan Haji
Pemerintahan Umum
Bagian Kesra
Bagian Hukum
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome) Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang Dipublikasikan
Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang Dipublikasikan
5) Peningkatan sistem pengawasan internal pemerintah (SPIP); 6) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pengawas penyelenggaraan pemerintah;
4.
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 68 % 100 %
50 %
100 %
Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Pengawasan
100 %
70 %
66,33 %
100 %
Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang Berkompoten
27,69 %
64,62 %
18,46 %
73,85 %
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 2. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media
Pemerintahan Umum
Bagian Humas
Komunikasi dan Informasi
KPDT
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 2. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media Peningkatan sistim pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Peningkatan sistim pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Pemerintahan Umum
Bagian Humas
Komunikasi dan Informasi Pemerintahan Umum
KPDT
Pemerintahan Umum
Inspektorat Daerah
Pemerintahan Umum
Inspektorat Daerah
Pemerintahan Umum
Inspektorat Daerah
Inspektorat Daerah
Sasaran 4 : Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Strategi: Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan terhadap kinerja DPRD Perda yang dihasilkan
17 %
100 %
1) Penyediaan sarana dan prasarana penunjang kinerja DPRD; dan
Kegiatan Reses yang Dilaksanakan
94 %
100 %
Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan
100 %
100 %
2) Peningkatan kapasitas kelembagaan dewan
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota Dewan yang Dilaksanakan
100 %
100 %
Arah Kebijakan:
5.
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Otonomi Daerah
Sekratriat Dewan
Otonomi Daerah
Sekratriat Dewan
Otonomi Daerah
Sekratriat Dewan
Otonomi Daerah
Sekratriat Dewan
Sasaran 5 : Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi Strategi: Peningkatan kuantitas dan kualitas PNS Bab VII - 40
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
6.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Arah Kebijakan: 1) Peningkatan pendidikan dan pelatihan kepegawaian; 2) Penerimaan PNS berdasarkan analisis kebutuhan; 3) Penempatan PNS pada jabatan sesuai kompetensi yang dimiliki; dan 4) Peningkatan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja
Persentase Pejabat yang telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Persentase Struktur Jabatan yang Terisi
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 35,41 % 70,74 %
83,63 %
100 %
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 2. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kepegawaian
BKD
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 2. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kepegawaian
BKD
Sasaran 6 : Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak Strategi: Meningkatkan akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan serta meningkatkan perlindungan perempuan dan anak Arah Kebijakan: 1) Peningkatan advokasi kualitas hidup perempuan dan anak; 2) Memperkuat koordinasi dengan SKPD terkait, kelembagaan dan jaringan PUG; 3) Peningkatan taraf pendidikan dan ketrampilan untuk mempertinggi kualitas hidup perempuan dan anak; 4) Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking)
Bab VII - 41
Persentase Kasus KDRT
0,11 %
0,05 %
1. Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan; 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengerasutamanan Gender dan Anak; 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; 4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
Pemberdayaan Perempuan
Bagian Pemberdayaan Perempuan
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
97,32 %
99 70 %
1. Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan; 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan kesetaraan gender dan anak; 3. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan.
Pemberdayaan Perempuan
Bagian Pemberdayaan Perempuan
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome) Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan
7.
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 86,57 %
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
100 %
1. Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan; 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengerasutamanan Gender dan Anak; 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; 4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan.
Pemberdayaan Perempuan
Bagian Pemberdayaan Perempuan
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; 2. Program Pembinaan Anak Terlantar; 3. Program Pembinaan Para Penyadang Cacat dan Trauma; 4. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
Sosial
Dinas Sosial
Sosial
Dinas Sosial
Sasaran 7 : Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan Strategi 1: Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial Strategi 2: Meningkatkan ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat Arah Kebijakan: 1) Validasi data kemiskinan daerah untuk dijadikan acuan bagi SKPD terkait dalam merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan; dan 2) Peningkatan kemampuan petugas dan pendamping pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, dan PMKS
8.
Persentase PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial
38,42 %
50,33 %
Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
15,50 %
21,50 %
Sasaran 8 : Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana Strategi: Menyusun, mengembangkan dan melaksanakan program penanggulangan bencana daerah berdasarkan rencana strategis yang terkoordinasi dan tepat sasaran Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM penanggulangan bencana daerah; 2) Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai untuk penanggulangan bencana; 3) Peningkatan kualitas dokumen Rencana Penanggulangan Kebencanaan Bab VII - 42
Presentase Korban Bencana Skala Kabupaten/Kota yang Menerima Bantuan Sosial selama Masa Tanggap Darurat
100 %
100 %
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Sosial
Dinas Sosial
Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RA Rehab & Rekon)
-
100 %
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
Sosial
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan 4) Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana alam, yang meliputi: penanganan pra bencana, bencana dan penanganan pasca bencana; dan 5) Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana
9.
Indikator Kinerja (ourcome) Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif Penanggulangan Daerah Resiko Bencana
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 8,27 %
38,13 %
100 %
100 %
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Sosial
BPBD
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
Sosial
BPBD
Sasaran 9 : Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter Masyarakat yang Pancasilais Strategi: Membangun karakater masyarakat untuk mencapai cita-cita dan tujuan bersama tanpa memandang perbedaan etnis, ras, agama dan golongan Arah Kebijakan: 1) Membangun suasana dialogis antara pemerintah dengan semua komponen sosial politik di dalam upaya pemahaman ideologi bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; 2) Peningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai luhur Pancasila; dan 3) Melaksanakan prosesi kebangsaan hari lahir Pancasila setiap tahun
Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
1
6
1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 2. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbangpolinmas
Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
3
18
Program Pendidikan Politik Masyarakat
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbangpolinmas
Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional
1
12
1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan’ 2. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbangpolinmas
3. Program Pengelolaan areal pemakaman; 4. Program Pendukung Pelaksanaan Hari-hari Besar Kenegaraan 10.
Sosial
Dinas Sosial
Sasaran 10 : Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Strategi: Membangun kesadaran masyarakat untuk berperan aktif demi terciptanya Ketentraman dan Ketertiban umum
Bab VII - 43
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan Arah Kebijakan: • Melaksanakan pembinaan sosial kemasyarakatan untuk menciptakan suana aman, tertib dan damai; • Menciptakan dan mengendalikan sistem keamanan dan ketertiban umum
11.
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 5
Menurunnya Kasus Konflik Sosial yang terjadi
1
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 2. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 3. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan;
Kesbangpoldam
Badan Kesbangpolinmas
4. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 5. Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal
Kesbangpoldam
Satpol PP
Presentase Kasus Konflik Sosial yang Diselesaikan
80 %
100 %
1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 2. Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal
Kesbangpoldam
Badan Kesbangpolinmas
Menurunnya Kasus Pelanggaran terhadap Perda
5
1
Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal
Kesbangpoldam
Saipol PP
Persentase Pelanggaran terhadap Perda yang Diselesaikan
100 %
100 %
Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal
Kesbangpoldam
Saipol PP
84,94 %
Program Penataan, Penguasaan, Pemilikkan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Pertanahan
350
Program Penataan, Penguasaan, Pemilikkan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Pertanahan
Bagian Pemerintahan Umum Bagian Pemerintahan Umum
Sasaran 11 : Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat Strategi 1: Meningkatkan kesigapan pemerintah dan kesadaran masyarakat tentang manfaat sertifikat Strategi 2: Pensertfikatan tanah milik pemda dan masyarakat Arah Kebijakan: Persentase Tanah Milik Pemda yang 56,17 % 1) Penyediaan data akurat Dilakukan Sertifikasi kepemilikan tanah pemerintah dan tanah masyarakat; dan Persentase Tanah Milik Masyarakat 2) Membuka akses informasi yang Dilakukan Sertifikasi seluas-luasnya kepada masyarat tentang pengurusan sertifikat tanah; 3) Melaksanakan sertifikasi tanah milik Pemda; dan 4) Stimulan bagi penyediaan sertfikat tanah masyarakat Bab VII - 44
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 12.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Sasaran 12 : Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat Strategi: Menjamin jumlah kepemilikan dokumen kependudukan Arah Kebijakan: 1) Menyediakan dokumen kependudukan dan peningkatan kualitas pelayanan
Rasio Penduduk ber-KTP per Satuan Penduduk
71,79 %
99 %
Persentase Bayi ber-Akte Kelahiran
7,77 %
95 %
Rasio Pasangan ber-Akte Nikah
29,50 %
95,23 %
Kepemilikan Akta Kelahiran
43,82 %
94,84 %
Ada
Ada
Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Kabupaten 13.
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Kependudukan dan Catatan Sipil
Dispenduk dan Capil
Sasaran 13 : Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi Strategi: Meningkatkan kerjasama Penelitian antara Pemerintah dengan Lembaga Perguruan Tinggi Arah Kebijakan: 1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terhadap permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan daerah; dan 2) Menindaklanjuti hasil penelitian ke dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah
14.
2
11
Program Kerjasama Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
100 %
100 %
Program Kerjasama Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
Penenaman Modal
BKPMD
Kerjasama Penelitian yang Dilaksanakan
Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Penelitian yang Dilaksanakan
Sasaran 14 : Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta Strategi: Meningkatkan dukungan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta dalam mengatasi permasalahan daerah Arah Kebijakan: 1) Melakukan kerjasama pendampingan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan di tingkat masyarakat; 2) Peningkatan akses masyarakat terhadap cost sosial responsibility (CSR) perusahaan / lembaga swasta Bab VII - 45
Jumlah Kegiatan CSR dengan BUMN/BUMD/Perusahaan/ Lembaga Swasta/Asosiasi
20 %
40 %
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No 15.
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Sasaran 15 : Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah Strategi 1: Meningkatkan partisipasi masyarakat dan kelembagaannya dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah Arah Kebijakan: 1) Peningkatan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK)
Persentase PKK Aktif
67 %
100 %
2) Peningkatan pembinaan di bidang sosial kemasyarakatan, dan lembaga mikro ekonomi yang ada di masyarakat
Persentase Posyandu Aktif
100 %
100 %
Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
4,36 %
20,33 %
1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan; 2. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan
1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan; 2. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa; 3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
Pemberdayaan Masyarakat
BPMPD
Pemberdayaan Masyarakat
BPMPD
Pemberdayaan Masyarakat
BPMPD
Strategi 2: Melaksanakan Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Adat dalam mendukung pembangunan daerah Arah Kebijakan: 1) Peningkatan koordinasi kolaborasi Lika Mboko Telu / Tiga Batu Tungku (Pemerintah dan Rakyat, Agama dan Ulayat, Mosalaki dan Faiwalu Anakalo) 16.
Pertemuan dengan Tokoh Agama
-
12
Program Solidaritas Kerukunan Antar Umat Beragama
Pemerintahan Umum
Bagian Kesra
Pertemuan dengan Tokoh Adat
-
6
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah
Pemerintahan Umum
Bagian Pemerintahan Umum
Sasaran 16 : Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan Strategi: Memberi ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa 1) Peningkatan anggaran pembangunan untuk desa dan kelurahan 700 juta sampai dengan 1 (satu) milyard untuk masing-masing Desa dan Kelurahan; 2) Peningkatan kemandirian masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan melalui kegiatan yang Bab VII - 46
Persentase Desa & Kelurahan yang Mendapatkan Alokasi Anggaran Pembangunan APBD Kabupaten sebesar Rp.700 juta sampai dengan Rp.1 milyar per Desa/Kelurahan
-
100 %
Program Kerjasama Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Sasaran
Strategi dan Arah Kebijakan
Indikator Kinerja (ourcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
diswakelolakan kepada masyarakat; 3) Mendorong pemberdayaan individu, kelompok dan 4) Peningkatan peran dan fungsi lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan desa
Bab VII - 47
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
7.3. Program Unggulan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 – 2019 Mengacu kepada Visi Pembangunan Kabupaten Ende, yang menitikberatkan pembangunan ke desa dan kelurahan secara merata dan berkeadilan, maka untuk mempercepat langkahlangkah strategis pencapaian sasaran, dilaksanakan Program Unggulan Daerah untuk membangun Bumi Kelimutu, adalah
“Program Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan ( P3DK)” Pada tataran pelaksanaan fokus prioritas dengan melaksanakan “Tiwu Telu Pembangunan Kabupaten Ende”, yang dilakukan dengan mendayagunakan “Model Segitiga Membangun Kabupaten Ende”, Prioritas program unggulan daerah ini akan menjadi acuan bagi seluruh SKPD dalam merencanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta acuan masyarakat dalam mengusulkan program dan kegiatan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang dilaksanakan dari tingkat dusun/lingkungan/desa, dan kecamatan. Penjabaran dari program P3DK, dengan melaksanakan “Tiwu Telu Pembangunan Kabupaten Ende”, antara lain: 1.
Proporsi alokasi pendanaan berbasis desa dan kelurahan sebesar Rp. 700.000.000,(tujuh ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dari Belanja Langsung APBD Kabupaten Ende untuk masing-masing desa dan kelurahan dalam bentuk Pagu Indikatif Desa (PIDES) dan Pagu Indikatif Kelurahan (PIKEL), untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapinya, dalam konteks peningkatan kapasitas, pengembangan ekonomi masyarakat dan peningkatan infrastruktur penunjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pendekatan Bottom-up dan Partisipatif. Alokasi PIDES dan PIKEL yang dianggarkan menjadi acuan bagi masing-masing desa dan kelurahan dalam mengusulkan program dan kegiatan yang akan didanai melalui dana APBD Kabupaten Ende melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan mulai dari tingkat dusun/lingkungan, desa/kelurahan dan kecamatan; Pada tahun awal pelaksanaan yaitu tahun 2015, seluruh program dan kegiatan usulan masyarakat yang merupakan urusan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah tersebut, akan dilaksanakan oleh masing-masing SKPD terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ende tentang Organisasi Perangkat Daerah; Pada tahap selanjutnya, dalam upaya meningkatan kemandirian masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, beberapa program dan kegiatan yang diusulkan masyarakat dilakukan secara swakelola kepada lembaga/organisasi/kelompok-kelompok masyarakat desa dan kelurahan yang disesuaikan dengan kesiapan sumber daya, tingkat partisipasi masyarakat dan aspek pendukung lainnya, yang dikoordinasikan oleh SKPD teknis terkait dengan kegiatan yang di-swakelolakan;
Bab VII - 48
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Alokasi anggaran PIDES dan PIKEL untuk masing-masing desa dan kelurahan tersebut, dengan proporsi: Bidang Prioritas Utama: 1) Pendidikan : 20 % 2) Kesehatan : 10 % 3) Ekonomi dan Pariwisata : 25 % Bidang Prioritas Penunjang: 1) Infrastruktur dan Lingkungan Hidup : 35 % 2) Penataan Birokrasi, Perlindungan Perempuan dan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, KUM, HAM dan Kamtib : 10 % 2. Pendekatan Pagu Kewilayahan Kecamatan dialokasikan untuk menjawab pokokpokok pikiran DPRD yang dihasilkan dari rapat dengan DPRD, seperti rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses. Pokok-pokok pikiran DPRD tersebut diintegrasikan dengan seluruh usulan partispatif masyarakat dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan daerah untuk selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD); 3. Prioritas terkait pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam membangun desa dan kelurahan, yang meliputi: Program Selasa Keliling – Sabtu Keliling” (Seling-Saling), dalam bentuk dialog dan audiens dengan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat; 4. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana pendukung ( mess guru dan rumah medis dan paramedis) serta perbedaan besaran tunjangan bagi tenaga struktural dan fungsional yang melayani daerah terpencil, pedalaman dan dalam kota; 5. Prioritas terkait percepatan pengembangan kesejahteraan masyarakat, melalui:
ekonomi
dan
peningkatan
a) Peningkatan konektivitas antar kecamatan dan antar desa, untuk pendistribusian hasil-hasil produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan unggulan masyarakat dengan membangun jalan-jalan paralel sebanyak 5 (lima) ruas jalan, yaitu: Jalan Paralel: Puukungu – Orakose – Maukaro; Jalan Paralel: Nangaba – Boafeo – Kebirangga; Jalan Paralel: Nduaria – Kotabaru; Jalan Paralel: Wologai – Magekoba – Maurole; Jalan Paralel: Watuneso – Detupera – Oka – Hangalande – Kotabaru b) Peningkatan akses masyarakat terhadap listrik termasuk pemanfaatan potensi Energi Terbarukan (ET), dengan target semua desa dapat terakses listrik; c) Peningkatan sistem distribusi dan akses terhadap air bersih, baik untuk masyarakat perkotaan maupun perdesaan; d) Pengembangan Sistem Informasi Perdagangan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memfasilitasi pengembangan usaha masyarakat di tingkat desa. Bab VII - 49
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
6. Penyelenggaraan “SEPEKAN PESTA DANAU KELIMUTU”, sebagai media dan momentum untuk mensinergiskan seluruh kekuatan membangun Kabupaten Ende, yang akan menjadi lokomotif bagi pengembangan pariwisata, budaya dan perekonomian masyarakat serta berorientasi kepada pengembangan kapasitas masyarakat dan bermuara pada masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
Bab VII - 50
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 7. 2. Kebijakan Umum dan Program Unggulan Daerah Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan
Indikator Kinerja (outcomes)
Target Kinerja 2015
2016
2017
Program Pembangunan Daerah 2018
2011
Bidang Urusan dan SKPD
Sasaran 1 : PROPORSI ALOKASI PENDANAAN BERBASIS DESA DAN KELURAHAN SEBESAR RP. 700.000.000,-(TUJUH RATUS JUTA RUPIAH) SAMPAI DENGAN RP.1.000.000.000,(SATU MILYAR RUPIAH) DARI BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN ENDE UNTUK MASING-MASING DESA DAN KELURAHAN DALAM BENTUK PAGU INDIKATIF DESA (PIDES) DAN PAGU INDIKATIF KELURAHAN (PIKEL) Strategi: Memberi ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa Arah kebijakan: Peningkatan Anggaran Persentase Desa & Kelurahan yang 75 % 100 % 100% 100% 100% Program kerja Sama Pembangunan pembangunan untuk Mendapat Alokasi Anggaran Desa/Kelurahan 700 juta sd 1 Pembangu-nan APBD Kab. sebesar Milyard masing-masing Rp.700 juta s/d Rp.1 milyar per Desa/ Desa/Kelurahan Kel. Sasaran 2 : PENDEKATAN PAGU KEWILAYAHAN KECAMATAN DIALOKASIKAN UNTUK MENJAWAB POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD
Perencanaan Pembangunan (Bappeda)
Strategi : Memberi ruang kepada DPRD untuk memberikan pokok-pokok pikiran atas masukan masyarakat yang diperoleh dari rapat dengan DPRD, seperti rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses Arah kebijakan: Mengalokasikan Pagu Anggaran Kewilayahan untuk menjawab Pokok-pokok Pikiran DPRD
Alokasi Pagu Anggaran Kewilayahan untuk menjawab Pokok-pokok Pikiran DPRD (Milyard)
6
6,5
7
7,5
8
Program kerja Sama Pembangunan
Perencanaan Pembangunan (Bappeda)
Sasaran 3 : PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PENGUATAN PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN DESA DAN KELURAHAN Strategi: Melaksanakan kunjungan kerja langsung ke Kecamatan, Desa dan Kelurahan serta ke masyarakat dalam bentuk dialog dan audiens dengan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat Arah kebijakan: Melaksanakan Program Selasa Keliling- Sabtu Keliling (Seling – Saling)
Bab VII - 51
Persentase pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja: Selasa Keliling dan Sabtu Keliling
100%
100%
100%
100%
100%
Program Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah
Setda Kabupaten Ende
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan
Indikator Kinerja (outcomes)
Target Kinerja 2015
2016
2017
Program Pembangunan Daerah 2018
2011
Bidang Urusan dan SKPD
Sasaran 4 : PEMENUHAN TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG ( MESS GURU DAN RUMAH MEDIS DAN PARAMEDIS) SERTA PERBEDAAN BESARAN TUNJANGAN BAGI TENAGA STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL YANG MELAYANI DAERAH TERPENCIL, PEDALAMAN & DALAM KOTA Strategi 1: Menyediakan Insentif dan Sarana Prasarana bagi tenaga pendidik yang betugas di wilayah terpencil dan pedalaman Arah kebijakan: Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman.
Penyediaan Rumah Mess Guru bagi 3% 6% 9% 12% 15% Program Wajib Pendidikan Dasar Guru Tetap pada Wilayah Terpencil Sembilan Tahun dan Program dan Pedalaman (Total kebutuhan 346 Pendidikan Menengah unit) Penyediaan tunjangan tambahan Besaran Tunjangan tambahan yang K1 : K1 : K1 : K1: K1: Program Peningkatan dan bagi tenaga pendidik di wilayah diberikan bagi tenaga pendidik di 500 600 700 800 900 Pengembangan Pengelolaan terpencil dan pedalaman wilayah terpencil dan pedalaman Keuangan Daerah K2: K2: K2: K2: K2: (Kategori 1 : Terpencil, Kategori 2 : 300 350 400 450 500 Pedalaman Dan Kategori 3 : Dalam K3: K3: K3: K3: K3: Kota) Satuan dalam Ribuan Rupiah 200 250 300 350 400 Strategi 2: Menyediakan Insentif dan sarana prasana pendukung bagi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil dan pedalaman
Pendidikan (Dinas PPO)
Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga medis dan paramedis di wilayah terpencil dan pedalaman
Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman (Total Kebutuhan 196 unit)
Urusan Kesehatan (Dinas Kesehatan)
Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan pedalaman;
Besaran Tunjangan tambahan yang diberikan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman (Kategori 1 : Terpencil, Kategori 2 : Pedalaman Dan Kategori 3 : Dalam Kota) Satuan dalam Ribuan Rupiah
Bab VII - 52
63,27%
64,29%
65,31%
66,33%
67,35%
K1 : 500 K2: 300 K3: 200
K1 : 600 K2: 350 K3: 250
K1 : 700 K2: 400 K3: 300
K1: 800 K2: 450 K3: 350
K1: 900 K2: 500 K3: 400
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
DPPKAD
DPPKAD
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan
Indikator Kinerja (outcomes)
Target Kinerja 2015
2016
2017
Program Pembangunan Daerah 2018
2011
Bidang Urusan dan SKPD
Strategi 3: Menyediakan Insentif bagi Tenaga Struktural dan Fungsional lainnya yang bertugas di wilayahTerpencil, Pedalaman dan Dalam Kota Arah kebijakan: Penyediaan tunjangan tambahan Besaran tunjangan tambahan yang K1 : K1 : K1 : K1: Program Peningkatan dan DPPKAD bagi Menyediakan Insentif bagi diberikan bagi Tenaga Struktural dan 500 600 700 K1:800 900 Pengembangan Pengelolaan Tenaga Struktural dan Fungsional Fungsional lainnya yang bertugas di Keuangan Daerah K2: K2: K2: K2: K2: lainnya sesuai wilayah pelayanan wilayah terpencil, pedalaman dan 300 350 400 450 500 pada daerah Terpencil, Dalam Kota K3: K3: K3: K3: K3: Pedalaman dan Dalam Kota. 200 250 300 350 400 Sasaran 5.1 : PENINGKATAN KONEKTIVITAS ANTAR KECAMATAN DAN ANTAR DESA, UNTUK PENDISTRIBUSIAN HASIL-HASIL PRODUKSI PERTANIAN, PETERNAKAN, DAN PERKEBUNAN UNGGULAN MASYARAKAT DENGAN MEMBANGUN JALAN-JALAN PARALEL SEBANYAK 5 (lima) RUAS JALAN Strategi: Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Arah kebijakan: Peningkatan dan rehabilitasi Perentase Ruas Jalan paralel yang 20.% jaringan jalan guna mendukung dibangun dari target 5 ruas jalan pelayanan pergerakan orang dan paralel barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Membuka akses jalan bagi desadesa terisolir untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Sasaran 5.2 : PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LISTRIK
40%
60%
80%
100%
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Urusan Pekerjaan Umum (Dinas PU)
72,29%
73,99%
75,69%
77,39%
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalis-trikan
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben)
Strategi 1: Meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan Strategi 2: Mengembangkan sumber Energi Terbarukan (ET) Arah kebijakan: Peningkatan akses listrik untuk masyarakat khususnya di perdesaan;
Bab VII - 53
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik (kondisi Tahun 2014 : 40.529 atau 68,89%)
70,59%
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan
Indikator Kinerja (outcomes)
Target Kinerja 2015
2016
2017
Program Pembangunan Daerah 2018
2011
Pengembangan dan pemanfaatan Persentase Desa yang Terakses 70,20% 74,12% 78,08% 81,96% 85,88% Program Pembinaan dan Energi Terbarukan (ET) yang Listrik (kondisi Tahun 2014 telah ada Pengembangan Bidang Ketenagalistersedia, khususnya energi air sebanyak 169 desa terakses listrik trikan (PLTM), dan energi matahari atau 66,27%) (PLTS) Sasaran 5.3 : PENINGKATAN SISTEM DISTRIBUSI DAN AKSES TERHADAP AIR BERSIH, BAIK UNTUK MASYARAKAT PERKOTAAN MAUPUN PERDESAAN Strategi:
Bidang Urusan dan SKPD Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben)
Mengembangkan sistem pendistribusian air bersih untuk masyarakat
Arah kebijakan: Peningkatan dan pengemba-ngan sistem pengelolaan dan distribusi air bersih bagi masyarakat perkotaan
Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Air Permukaan (Keadaan Tahun 2014 sebanyak 50.122 RT atau 85,20% terakses air bersih)
87,75%
90,30%
92,85%
95,40%
97,95%
Pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan;
Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Air Bawah Tanah (keadaan Tahun 2014 sebanyak 1.461 RT atau 2,48% terakses air bersih )
3,05%
3,63%
4,20%
4,77%
5,34%
Pemberda-yaan masyarakat dalam pengelolaan sarana air bersih
Presentase Desa yang Terakses Air Bersih (keadaan Tahun 2014 sebanyak 217 Desa atau 85,10% yang terakses air bersih
87,06%
Bab VII - 54
Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku, Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Limbah, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dan Program Lingkungan Sehat Perumahan
Urusan Pekerjaan Umum dan perumahan (Dinas PU)
Program Pembinaan dan
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben)
pengawasan bidang pertambangan dan Program Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan 89,02%
90,98%
92,94%
94,90%
Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku, Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Limbah, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dan Program Lingkungan Sehat Perumahan
Urusan Pekerjaan Umum dan perumahan (Dinas PU)
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan
Indikator Kinerja (outcomes)
Target Kinerja 2015
2016
2017
Program Pembangunan Daerah 2018
2011
Bidang Urusan dan SKPD
Sasaran 5.4 : MENINGKATNYA AKSES TERHADAP INFORMASI PERDAGANGAN DAN LEMBAGA EKONOMI MIKRO BERBASIS POTENSI DESA Strategi: Mengembangkan sistem informasi perdagangan dan lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa Arah kebijakan: Penyediaan unit informasi harga komoditi perdagangan
Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes
Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende (pengembangan unit informasi perdagangan) Satuan Unit Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kondisi Tahun 2014 terdapat 30 BUMDes atau 11,75%
1
2
7
27,45%
47,06%
70,59%
1 kali
1 kali
1 kali
7
4
100%
100%
1 kali
1 kali
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Urusan Perdagangan (Disperindag)
Program Pengemba-ngan Lembaga Ekonomi Pedesaan
Urusan Pemberdayaan masyarakat Desa (BPMPD)
Sasaran 6 : PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH Strategi: Meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata Arah kebijakan: Pelaksanaan Sepekan Pesta Danau Kelimutu yang menjadi momentum dalam pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, sejarah) dalam konteks destinasi wisata
Bab VII - 55
Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya "SEPEKAN PESTA DANAU KELIMUTU"
Pengembangan Kemitraan
Urusan Budaya (Disbudpar)
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
TIWU TELU / TRIWARNA PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN ENDE 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Ekonomi dengan Program Penunjang: Infrastruktur dan Lingkungan hidup & Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Keamanan dan Ketertiban
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI DENGAN KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Program Prioritas yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator kinerja sebagaimana disajikan pada Bab VII, perlu dirumuskan dengan pagu indikatif, sebagai wujud dukungan pendanaan dalam Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan pendanaan. Perumusan indikasi rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaan selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi SKPD dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, termasuk dalam menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaan Renstra SKPD. Pencapaian target kinerja program (outcome) masing-masing urusan sesungguhnya tidak hanya didukung oleh pendanaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Ende namun juga oleh sumber pendanaan lainnya (APBN, APBD Provinsi NTT, dan sumber-sumber pendanaan lainnya). Namun demikian, pencantuman pendanaan di dalam Tabel hanya yang bersumber dari APBD Kabupaten Ende. Dukungan pendanaan di luar APBD Kabupaten Ende, akan disinergikan dalam rangka percepatan pencapaian target pembangunan yang ditetapkan, termasuk diarahkan dalam rangka menjaga konsistensi pencapaian sasaran setiap tahunnya. Pada tataran operasional, dalam rangka peningkatan fungsi anggaran yang harus diarahkan dalam rangka pemenuhan layanan publik, maka harus memerhatikan 3 (tiga) aspek yaitu: 1. Aspek Pengelolaan Anggaran yang transparan dan akuntabel untuk mencapai tata kelola keuangan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), 2. Aspek Manfaat, dimana program yang dilaksanakan harus bisa memberikan maanfaat optimal bagi masyarakat, memiliki daya ungkit besar, daya tarik investasi, menumbuhkan partisipasi masyarakat, dan mampu mengatasi permasalahan pembangunan, 3. Aspek Capaian Kinerja, dimana Program-program yang dilaksanakan harus mampu mewujudkan target pembangunan yang telah ditetapkan. Secara lengkap hubungan urusan pemerintahan dengan SKPD penanggung jawab, capaian dan target kinerja, dan alokasi pendanaan disajikan pada Tabel Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan berikut ini.
Bab VIII - 1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan 1.
BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN
No
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan /
Indikator Kinerja Program (outcome)
I
BELANJA TIDAK LANGSUNG
1
Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan) termasuk ooperasional KDH
2
Tunjangan berdasarkan Geografis tempat kerja
3
Alokasi Dana Desa/Desa Adat sesuai pasal 72 ayat 1 UU nomor 6 Tahun 2015
4
Bansos
5
Hibah
6
Belanja Tidak Terduga
7
Bantuan Keuangan kepada Pem Desa (ADD, Tunjangan Kades/BPD dll), bantuan parpol
Penyediaan alokasi dana desa (PP 72) - tunjangan Kades dan BPD, dana pemberdayaan kelurahan dan bantuan parpol
8
BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja
II
PENGELUARAN PEMBIYAAN DAERAH
1 2
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 target
target
867.466.427.000 Pembayaran gaji, tunjangan seluruh PNSD di Kabupaten Ende (Bulan )
13
13
12
12
0
255
12 bulan
12
12 bulan
12
12 bulan
12
277 / xx parpol
277
Penyediaan alokasi Dana BPJS untuk PNSD dan Kontrak Daerah (persen)
0
100
Penyertaan Modal
Penyediaan dana untuk kebijakan penyertaan modal
0
Pembentukan Dana Cadangan
Penyediaan dana cadangan untuk Pemilukada dan Pileg
0
Bab VIII - 2
Rp
Tahun 2016
Pembayaran tunjangan berdasarkan kondisi geografis tempat seluruh PNSD di Kabupaten Ende (Bulan ) Penyaluran pembayaran alokasi dana desa / desa adat sesuai amanat UU nomor 6 tahun 2014 Penyediaan dana bansos (bulan) Penyediaan dana hibah (bulan) Penyediaan Dana Tidak terduga (bulan)
500.000.000.000
39.360.000.000
255.000.000.000 4.000.000.000 3.906.427.000 1.000.000.000
52.000.000.000
4.500.000.000
Rp
Tahun 2017 target
937.059.712.400
13
12
255 12 12 12
277
100
547.500.000.000
47.232.000.000
255.000.000.000 4.800.000.000 4.687.712.400 1.200.000.000
62.800.000.000
6.500.000.000
Rp
Tahun 2018 target
1.015.584.154.880
13
12
255 12 12 12
277
100
599.512.500.000
56.678.400.000
255.000.000.000 5.760.000.000 5.625.254.880 1.440.000.000
75.760.000.000
6.500.000.000
Rp
Tahun 2019 target
1.104.351.573.356
13
12
255 12 12 12
277
100
656.466.187.500
68.014.080.000
255.000.000.000 6.912.000.000 6.750.305.856 1.728.000.000
91.312.000.000
9.000.000.000.
Rp 1.204.893.138.340
13
12
255 12 12 12
277
1000
718.830.475.313
81.616.896.000
255.000.000.000 8.294.400.000 8.100.367.027 2.073.600.000
109.974.400.000
9.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
12.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
-
-
10.000.000.000
-
-
1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
2.
BELANJA LANGSUNG (RUTIN PERKANTORAN) Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
III.1 1.01.01 1.01.02 1.01.03 1.01.05
1.01.06
3.
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Tahun 2015 target
RUTIN PERKANTORAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Tahun 2016
Rp
target
39.205.572.500
Persentase Dinas/Kantor yang menyelenggarakan administrasi dan pemerintahan dengan baik (100 persen = seluruh SKPD di Kabupaten Ende sebanyak 77 SKPD melaksanakan administrasi perkantoran selama 12 bulan secara baik)
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Tahun 2017
Rp
target
46.296.687.000 100
15.682.229.000
100
11.761.671.750
100
1.960.278.625
100
7.841.114.500
100
1.960.278.625
18.518.674.800 13.889.006.100 2.314.834.350 9.259.337.400
2.314.834.350
Rp
Tahun 2018 target
54.768.524.400 100 100 100 100
100
21.907.409.760 16.430.557.320 2.738.426.220 10.953.704.880
2.738.426.220
Tahun 2019
Rp
target
64.895.354.280 100
77.006.206.386 100
25.958.141.712
100
100
19.468.606.284
100
100
3.244.767.714
100
100
12.979.070.856
100
Rp
100
3.244.767.714
30.802.482.554 23.101.861.916 3.850.310.319 15.401.241.277
3.850.310.319
BELANJA LANGSUNG URUSAN No
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
BELANJA LANGSUNG (URUSAN)
(Target / Rp) 288.028.000.498
(Target / Rp) 302.494.180.557
(Target / Rp) 313.809.073.062
(Target / Rp) 355.592.004.253
(Target / Rp) 372.985.417.918
PRIORITAS BIDANG PENDIDIKAN
47.131.039.593
50.213.216.180
53.333.843.970
57.487.968.298
61.712.825.604
1.01
Dinas PPO
46.488.039.593
49.461.018.095
52.471.023.838
56.513.043.551
60.624.242.522
1.01
URUSAN PENDIDIKAN 8.512.171.700
9.059.693.939
9.691.978.472
10.412.513.861
11.225.535.490
62,31% 95,01%
63,58% 95,02%
64,85% 95,03%
66,12% 95,05%
67,40% 95,06%
III.2
1.01.15
Program Pendidikan Anak Usia Dini Persentase siswa yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Melek Huruf
1.01.16
61,04% 95,00%
Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
31.971.987.893
34.028.498.854
36.403.379.690
39.109.733.548
42.163.468.670
Rasio Guru berbanding murid SD/MI
770
770
770
770
770
770
Rasio Guru berbanding murid SMP/MTs
908
915
922
930
937
944
Angka kelulusan SD/MI
98,60%
98,77%
98,94%
99,11%
99,28%
99,40%
Angka kelulusan SMP/MTs
97,26%
97,68%
98,11%
98,53%
98,96%
99,38%
Bab VIII - 3
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
Rasio ketersidiaan sekolah berbanding penduduk usia sekolah untuk SD/MI
97
97
(Target / Rp) 97
97
97
Rasio ketersidiaan sekolah berbanding penduduk usia sekolah untuk SMP/MTs
59
59
59
59
59
59
63,67%
67,13%
70,52%
73,84%
77,09%
80,28%
Persentase ruang kelas SD/MI yang kondisinya Baik/Layak Persentase ruang kelas SMP/MTs yang kondisi bangunannya baik/layak
97
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
115,83%
114,42%
113,01%
111,60%
110,19%
108,77%
Angka Partisipasi (APK) SMP/MTs
100,93%
100,74%
100,55%
100,37%
100,18%
100,12%
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
97,19%
97,61%
98,03%
98,46%
98,88%
99,30%
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
66,02%
68,51%
71,00%
73,49%
75,98%
78,47%
Angka Partisipasi Sekolah SD/MI
972
976
980
985
989
993
Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs
685
710
735
760
785
785
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
0,45%
0,40%
0,36%
0,31%
0,26%
0,21%
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
0,55%
0,49%
0,42%
0,36%
0,30%
0,24%
Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
0%
3%
6%
9%
12%
15%
Penyediaan Rumah Mess Guru bagi Guru tetap pada wilayah terpencil dan pedalaman 1.01.17
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Program Pendidikan Menengah
2.505.000.000
2.666.127.296
2.852.198.819
3.064.241.200
3.303.500.845
720
720
720
720
720
720
Angka Kelulusan SMA/MA
98,39%
98,75%
99,11%
99,46%
99,82%
100,00%
Angka Kelulusan SMK
95,47%
96,30%
97,12%
97,94%
98,77%
99,59%
Rasio Guru berbanding murid SMA/MA/SMK
Rasio Ketersediaan Sekolah berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk Pendidikan Menengah Persentase Ruang Kelas SMA/MA yang kondisi bangunannya baik/layak Persentase Ruang Kelas SMK yang kondisi bangunannya baik/layak Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/Paket C Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah Bab VIII - 4
33
33
33
33
33
33
92,81%
94,38%
95,91%
97,40%
98,86%
100,00%
89,92% 108,29%
94,31% 107,47%
98,43% 106,65%
100,00% 105,84%
100,00% 105,02%
100,00% 104,20%
85,62%
84,66%
86,70%
88,74%
90,78%
92,83%
826
847
867
887
908
928
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
1.01.18
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
1.01.22
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA
1,09%
0,94%
0,78%
0,62%
0,47%
Angka Putus Sekolah (APS) SMK
0,96%
0,83%
0,69%
0,56%
0,43%
0,29%
175.000.000
186.256.398
199.255.407
214.068.746
230.783.492
95,01%
95,02%
95,03%
95,05%
95,06%
Program Pendidikan Non Formal Angka Melek Huruf
1.01.20
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
95,00%
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
0,31%
1.223.880.000
1.270.441.608
924.211.450
1.162.486.195
1.000.954.025
Guru SD/MI yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
22,53%
22,59%
22,66%
22,72%
22,78%
22,84%
Guru SMP/MTs yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
82,97%
83,11%
83,24%
83,38%
83,52%
83,65%
Guru SMA/MA yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
95,25%
95,42%
95,58%
95,74%
95,91%
96,07%
Guru SMK yang memenuhi kualifikasi S1/ D-IV
90,91%
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
91,19%
91,48%
91,76%
92,05%
92,33%
750.000.000
800.000.000
850.000.000
900.000.000
950.000.000 99,40%
Angka Kelulusan SD/MI
98,60%
98,77%
98,94%
99,11%
99,28%
Angka Kelulusan SMP/MTs
97,26%
97,68%
98,11%
98,53%
98,96%
Angka Kelulusan SMA/MA
98,39%
98,75%
99,11%
99,46%
99,82%
100,00%
Angka Kelulusan SMK
95,47%
96,30%
97,12%
97,94%
98,77%
99,59%
600.000.000
650.000.000
700.000.000
750.000.000
100%
100%
100%
100%
100%
750.000.000
800.000.000
850.000.000
900.000.000
950.000.000
99,38%
URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 1.18.16
Program peningkatan peran serta kepemudaan Pembinaan kegiatan kepemudaan
1.18.20
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Pembinaan kegiatan olahraga
2.
100%
100%
PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
800.000.000
100%
100%
100%
100%
100%
643.000.000
752.198.085
862.820.132
974.924.747
1.088.583.082
103.000.000
109.625.194
117.276.039
18,82%
21,18%
23,53%
40.000.000
42.572.891
45.544.093
48.929.999
52.750.512
43%
57%
71%
86%
100%
URUSAN KEARSIPAN 1.24.15
Program Penyelamatan & Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah Pengelolaan Arsip secara Baku
1.24.18
16,47%
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Peningkatan SDM pengelola kearsipan
29%
URUSAN PERPUSTAKAAN 1.01.21
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Bab VIII - 5
125.994.748
135.832.570
25,88%
28,24%
314.375.245 500.000.000
600.000.000
700.000.000
800.000.000
900.000.000
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
Persentase pengunjung perpustakaan per tahun
23,27%
24,39%
25,50%
26,61%
27,73%
28,84%
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
87,55%
90,66%
93,77%
96,88%
99,99%
103%
PRIORITAS BIDANG KESEHATAN
60.136.138.216
63.335.561.227
65.553.108.960
74.774.262.745
78.392.284.786
1.02
DINAS KESEHATAN
36.944.112.927
37.651.772.136
39.473.297.080
44.404.618.276
46.664.263.490
1.02
URUSAN KESEHATAN
1.02.15
1.02.16
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2.691.551.000
1.736.033.133
1.787.401.575
2.845.939.747
2.911.991.742
Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: Diare
80,16%
86,78%
93,40%
100,00%
100,00%
100,00%
Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan;
30,19%
33,21%
36,53%
40,18%
44,20%
48,22%
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Angka Kelangsungan Hidup Bayi (Angka Kematian Bayi); Menurunnya Kasus Kematian Ibu; Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani; Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan; Cakupan penemuan dan penanganan penderita (pasien baru) penyakit TBC BTA + Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD; Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani; Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat;
11.018.062.252
12.872.595.104
12.795.939.943
9,00 5 100%
7,00 4 100%
5,00 3 100%
4 2 100%
96,00%
97,00%
98,00%
99,00%
100,00%
100,00%
48,40%
62,52%
76,65%
90,77%
100,00%
100,00%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100,00% 100,00%
100%
100%
100%
100%
100%
100,00%
0,010%
0,009%
0,008%
0,007%
0,006%
0,005%
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
71,04%
73,88%
78,31%
84,58%
93,04%
98,43%
0,44%
0,51%
0,61%
0,70%
0,88%
1,06%
75.415.000
80.265.864
85.867.694
92.251.397
99.454.497
Program Pengawasan Obat dan Makanan Meningkatnya kualitas hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman
1.02.19
11.025.697.910
11,00 6 100%
Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: AFP.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 1.02.17
11.359.360.300 13,00 7 100%
46,24%
50,90%
55,91%
61,29%
67,38%
72,76%
13,00
405.307.047
431.377.318
461.483.545
495.791.837
534.503.861
7
6
5
4
3
Cakupan Kunjungan Bayi;
84,02%
90,15%
96,35%
102,54%
92,96%
99,16%
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4;
94,05%
95,97%
96,58%
97,57%
98,67%
9,12%
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Angka Kelangsungan Hidup Bayi (Angka Kematian Bayi); Menurunnya Kasus Kematian Ibu;
Bab VIII - 6
4
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Angka Kematian Neonatal (Bayi 0 - 28 hari) Rasio Posyandu per Satuan Balita Cakupan Desa Siaga Aktif Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 6-24 bulan Keluarga Miskin.
1.02.20
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
8
7
6
5
55,12
60,63
66,67
72,71
58,62%
79,31%
86,21%
93,10%
100,00%
100,00%
3,26%
50,01%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
1.000.122.170
1.064.452.302
1.138.741.426
1.223.399.424
1.318.923.926
0,55%
0,49%
0,43%
0,37%
0,31%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
538.845.000
573.504.736
613.530.169
659.142.135
710.608.748
Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: Diare
80,16%
86,78%
93,40%
100,00%
100,00%
100,00%
Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan;
30,19%
33,21%
36,53%
40,18%
44,20%
48,22%
3,96%
7,91%
8,63%
9,35%
10,70%
10,79%
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
484.870.793
516.058.785
552.075.011
593.118.188
639.429.571
71,94%
80,94%
88,13%
93,53%
95,32%
100,00%
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam;
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100%
Cakupan pelayanan penderita HIV/AIDS.
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100%
Angka Kejadian Malaria (per 1.000 penduduk)
1.02.25
Tahun 2018
(Target / Rp) 9
100,00%
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI);
1.02.23
Tahun 2017
(Target / Rp)
50,13
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Meningkatnya Jumlah Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). 1.02.22
Tahun 2016
10
0,61%
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan.
Tahun 2015
45,54
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Persentase balita gizi buruk;
1.02.21
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
22,35
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
20,11
18,02
16,14
14,48
12,88
888.283.815
945.420.250
1.011.402.015
1.086.593.159
1.171.435.662
Rasio dokter per satuan penduduk;
0,152
0,156
0,159
0,162
0,165
0,168
Rasio Bidan per satuan penduduk;
1,09
1,15
1,20
1,25
1,30
1,35
Rasio Perawat per satuan penduduk;
1,42
1,42
1,42
1,42
1,42
1,42
18.929.311.106
20.625.832.462
22.065.328.646
23.705.741.921
25.556.714.815
0,09 0,193 0,241
0,09 0,196 0,258
0,09 0,198 0,276
0,09 0,201 0,293
0,09 0,205 0,311
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Rasio Puskesmas per satuan penduduk; Rasio Pustu per satuan penduduk; Rasio Poskesdes per satuan penduduk. Bab VIII - 7
0,09 0,189 0,171
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman
1.02.28
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
63,27%
64,29%
65,31%
66,33%
67,35%
50.000.000
55.000.000
60.000.000
65.000.000
70.000.000
5
5
100.000.000
5
150.000.000
5
200.000.000
5
250.000.000
300.000.000
11
9
7
5
4
100,00%
100,00%
100,00%
95,32%
100,00%
Cakupan pelayanan anak balita
86,64%
90,64%
94,71%
98,85%
103,04%
107,31%
3,26%
50,01%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
36,26%
57,54%
78,82%
100,00%
100,00%
100,00%
30.281.500
32.229.275
34.478.586
37.041.844
39.934.116
62,52%
76,65%
90,77%
51.000.000
54.280.436
58.068.718
62.385.749
67.256.903
50,90%
55,91%
61,29%
67,38%
72,76%
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 48,40%
Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Meningkatnya kualitas hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman
46,24%
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Angka Kelangsungan Hidup Bayi Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Menurunnya Kasus Kematian Ibu; Angka Kematian Neonatal (Bayi 0 - 28 hari)
100,00%
100,00%
339.765.196
361.619.666
386.857.441
415.617.769
448.069.705
13
11
9
7
5
4
100%
100%
100%
100%
100%
100%
96%
97%
98%
99%
100%
100%
7
6
5
4
3
3
10
9
8
7
89,03%
94,97%
95,58%
96,57%
RSUD (BLUD )
22.000.000.000
24.415.090.025
24.722.569.117
28.911.499.558
30.156.022.675
Program Pelayanan BLUD
20.000.000.000
22.286.445.477
22.445.364.470
26.464.999.599
27.518.497.050
56,63%
59,46%
62,43%
65,55%
68,83%
71,83%
3
3
3
3
3
Cakupan pelayanan Ibu Nifas.
1.02.33
Tahun 2018
(Target / Rp)
13
Cakupan penemuan dan penanganan penderita (pasien baru) penyakit TBC BTA +
1.02.32
Tahun 2017
(Target / Rp)
91,73%
Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: Pneumonia Balita.
1.02.31
Tahun 2016
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI);
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin;
1.02.30
5
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Angka kelangsungan hidup bayi
Tahun 2015
62,24%
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga swasta dalam penyelengaraan kesehatan di Kabupaten Ende
1.02.29
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Bab VIII - 8
6
5
97,68%
99,16%
3
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
No
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Bed Turn Over (BTO)
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
57,39
55,64
55,91
55,2
3
3
3
3
3
Gross Death Rate (GDR)
31
26
21
16
11
6
Net Death Rate (NDR)
12
7
3
2
1
1
1,28
1,05
1,05
1,05
1,05
1,05
23,10
22,00
20,90
0,20
0,18
17,60
2.000.000.000
2.128.644.548
2.277.204.646
2.446.499.960
2.637.525.625
59,46%
62,43%
65,55%
68,83%
71,83%
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru - paru/rumah sakit mata
Bed Turn Over (BTO)
56,63% 3
3
3
3
3
3
58,95
58,16
57,39
55,64
55,91
55,2
Turn Over Interval (TOI)
3
3
3
3
3
3
Gross Death Rate (GDR)
31
26
21
16
11
6
Net Death Rate (NDR) Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per 100.000 KH) di RSUD Angka Kematian Bayi di RSUD
12
7
3
2
1
1
1,28
1,05
1,05
1,05
1,05
1,05
23,10
22,00
20,90
0,20
0,18
17,60
1.192.025.289
1.268.699.066
1.357.242.763
1.458.144.911
1.571.998.622
BKKBS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Program Keluarga Berencana
327.953.300
349.048.002
373.408.389
401.168.868
432.492.616
Persentase akseptor KB;
15,59%
16,99%
18,69%
20,56%
22,61%
24,66%
Cakupan peserta KB aktif.
72,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100%
101.000.000
107.496.550
114.998.835
123.548.248
133.195.044
16,99%
18,69%
20,56%
22,61%
24,66%
Program Kesehatan Reproduksi Remaja Persentase akseptor KB
1.12.17
Tahun 2018
(Target / Rp)
58,16
Average Length of Stay (ALOS)
1.12.16
Tahun 2017
(Target / Rp)
3
Bed Occupancy Rate (BOR)
1.12.15
Tahun 2016
58,95
Angka Kematian Bayi di RSUD
1.12
Tahun 2015
Turn Over Interval (TOI)
Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per 100.000 KH) di RSUD
1.02.26
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
15,59%
Program Pelayanan Kontrasepsi
145.000.000
154.326.730
165.097.337
177.371.247
191.220.608
Cakupan peserta KB aktif
72,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100%
Persentase akseptor KB
15,59%
16,99%
18,69%
20,56%
22,61%
24,66%
Bab VIII - 9
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No 1.12.18
1.12.19
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR yang mandiri
1.12.24
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
390.071.989
415.162.306
444.136.873
477.155.553
514.412.433
16,99%
18,69%
20,56%
22,61%
24,66%
72,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100%
Ratio Petugas lapangan KB/Penyuluh KB / Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 Petugas disetiap 2 desa/ kelurahan;
0,32
0,40
0,50
0,50
0,50
0,50
Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD 1 (satu) petugas di setiap Desa / Kelurahan.
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
25.000.000
26.608.057
28.465.058
30.581.249
32.969.070
30,00%
29,00%
28,00%
27,00%
26,00%
30.000.000
31.929.668
34.158.070
36.697.499
39.562.884
12,50%
10,00%
7,50%
5,00%
2,58%
38.000.000
40.444.246
43.266.888
46.483.499
50.112.987
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat 31,00%
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 15,00%
Program Pengembangan bahan Imformasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak 31,00%
Program Penyiapan Tenaga Pendamping KelompokBina Keluarga
30,00%
29,00%
28,00%
27,00%
26,00%
70.000.000
74.502.559
79.702.163
85.627.499
92.313.397
Persentase akseptor KB;
15,59%
16,99%
18,69%
20,56%
22,61%
24,66%
Cakupan peserta KB aktif.
72,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100%
65.000.000
69.180.948
74.009.151
79.511.249
85.719.583
Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu Persentase akseptor KB;
15,59%
16,99%
18,69%
20,56%
22,61%
24,66%
Cakupan peserta KB aktif.
72,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100%
49.055.423.618
52.239.661.625
54.199.617.840
63.385.862.402
66.586.293.765
5.947.427.000
6.329.979.028
6.771.754.199
7.275.189.958
7.843.245.557
5.197.100.100
5.531.389.396
5.917.430.247
6.357.352.593
6.853.742.344
12.61%
12,79%
12,99%
13,18%
13,38%
EKONOMI DAN PARIWISATA 1.14
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
1.14
TENAGA KERJA
1.14.15
Tahun 2017
(Target / Rp)
15,59%
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 1.12.23
Tahun 2016
Cakupan peserta KB aktif;
Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi 1.12.22
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Persentase akseptor KB;
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 1.12.20
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
Bab VIII - 10
12.42%
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No 1.14.16
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
2.08.15
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
234.000.000
249.051.412
266.432.944
286.240.495
308.590.498
12,61%
12,79%
12,99%
13,18%
13,38%
Tingkat partisipasi angkatan kerja;
80,01%
80,81%
81,61%
83,26%
84,09%
2,34%
1,84%
1,34%
0,84%
0,34%
0,24%
154.000.000
163.905.630
175.344.758
188.380.497
203.089.473
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
82,43%
3,62%
3,14%
2,66%
2,17%
Persentase Keselamatan & perlindungan kerja;
44,93%
53,38%
61,84%
70,29%
78,74%
Persentase Pekerja yang Menjadi Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja; Persentase Penyelesaian Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah.
63,50%
64,28%
65,07%
65,85%
66,64%
67,42%
100%
100%
100%
100%
100%
100,00%
126.715.000
134.865.597
144.277.993
155.004.121
167.107.030
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
1,69%
1,21% 87,20%
Rasio rumah layak huni
65,10%
65,88%
66,65%
67,42%
68,20%
68,97%
TRANSMIGRASI Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Rasio rumah layak huni
65,10%
235.611.900 65,88%
250.766.993 66,65%
268.268.257 67,42%
288.212.252 68,20%
310.716.212 68,97%
1.525.369.000
1.623.484.203
1.796.819.366
1.933.643.676
1.945.661.772
177.876.000
189.317.389
202.530.027
217.586.813
234.576.254
DINAS KOPERASI DAN UMKM 1.15
Tahun 2017
(Target / Rp)
12,42%
Perentase Penurunan sengketa pengusaha-pekerja per tahun;
1.04.17
Tahun 2016
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan;
Tingkat pengangguran terbuka. 1.14.17
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
KOPERASI DAN UMKM
1.15.15
Program penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif Persentase UMKM yang dibina
1.15.16
5,49%
5,68%
Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri
37,13%
39,52%
Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif;
54,84%
Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan komperatif KUKM Persentase UMKM yang dibina
1.15.17
5,89%
6,10%
41,70%
43,70%
6,31% 45,60%
6,53% 47,80%
56,93%
58,03%
59,12%
60,22%
709.183.000
754.799.263
867.508.091
935.244.168
61,53% 869.306.027
5,49%
5,68%
5,89%
6,10%
6,31%
6,53%
Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri
37,17%
39,82%
42,48%
45,13%
4,78%
50,44%
Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif;
54,84%
56,93%
58,03%
59,12%
60,22%
295.108.400
314.090.443
336.011.110
360.991.344
Program Pengembangan sistim pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menegah Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif;
Bab VIII - 11
56%
57%
58%
60%
61%
61,53% 389.177.984 62%
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
1.15.18
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
Persentase UMKM yang dibina
5,49%
5,68%
5,89%
6,10%
6,31%
6,53%
Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri
37,13%
39,52%
41,70%
43,70%
45,60%
47,80%
419.821.350
452.601.507
Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi
343.201.600
Persentase koperasi aktif
82,86%
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH
365.277.107
83,81%
84,76%
85,71%
86,67%
87,62%
676.220.000
719.716.008
769.945.663
827.186.101
891.773.789
676.220.000
719.716.008,02
PENANAMAN MODAL
1.16 1.16.15
390.770.139
-
Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
769.945.662,94
827.186.101,43
891.773.789
Meningkatnya Investasi di Bidang Industri;
12,20%
14,23%
16,26%
18,30%
20,03%
22,03%
Meningkatnya Investasi di Bidang Perdagangan;
10,42%
10,43%
10,44%
10,45%
10,46%
10,47%
Meningkatnya Investasi di Bidang Pariwisata.
1,27%
1,46%
1,67%
1,88%
2,09%
2,09%
Meningkatnya Investasi di Bidang Usaha lainnya
1,25%
1,46%
1,67%
1,88%
2,09%
2,14%
Penyediaan Regulasi yang Mendukung Iklim Investasi Jumlah Kegiatan CSR dengan BUMN/BUMD/Perusahaan/ Lembaga Swasta/Asosiasi
-
-
-
1
23,00%
27,00%
30,00%
33,00%
1
1
37,00%
40,00% 522.230.076
KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU
396.000.002
421.471.622
450.886.522
484.406.994
Program Peningkatan Pelayanan Publik di Bidang Perijinan
396.000.000
421.471.620
450.886.520
484.406.992
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
74,75%
75,00%
76,25%
78,75%
80,00%
82,50%
4.238.656.818
4.511.296.863
4.826.144.500
5.384.936.868
5.589.782.986
1.653.622.500
1.759.987.259
1.882.818.420
2.122.793.690
2.180.735.859
Persentase Dokumen Perijinan yang Diselesaikan sesuai dengan Standar Pelayanan yang Ditetapkan Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan yang Diperoleh BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUH PERTANIAN
522.230.074
KETAHANAN PANGAN 2.01.05
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah
6,83
6,85
6,87
6,89
6,91
6,93
b. Padi Ladang
2,72
2,75
2,78
2,81
2,84
2,86
c. Jagung
3,43
3,45
3,47
3,49
3,52
3,55
d. Ubi kayu
10,58
10,6
10,62
10,64
10,66
10,68
Bab VIII - 12
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
7,97
7,99
8,01
8,03
8,05
8,07
f. Kacang kedelai
1,24
1,26
1,28
1,3
1,32
1,34
g. Kacang Tanah
1,55
1,58
1,61
1,64
1,67
1,69
h. Kacang hijau
1,67
1,68
1,69
1,7
1,71
1,73
1,7
1,72
1,74
1,76
1,78
2
1
-
-
-
i. Shorgum
Ketersediaan Pangan Utama.
90%
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Cakupan bina kelompok tani
2.01.10
Tahun 2015
e. Ubi jalar
Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan;
2.01.05
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
59,61%
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan Cakupan bina kelompok tani Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah b. Padi Ladang c. Jagung d. Ubi kayu e. Ubi jalar f. Kacang kedelai g. Kacang Tanah h. Kacang hijau i. Shorgum
1,8 -
90%
90%
90%
90%
90%
2.001.862.518
2.130.626.867
2.279.325.314
2.448.778.284,96
2.639.981.844
63,68%
68,10%
72,75%
77,68%
82,62%
333.171.800
354.602.168
379.350.185
507.552.398
439.374.580
6,85 2,75 3,45 10,6 7,99 1,26 1,58 1,68
6,87 2,78 3,47 10,62 8,01 1,28 1,61 1,69
6,89 2,81 3,49 10,64 8,03 1,3 1,64 1,7
6,91 2,84 3,52 10,66 8,05 1,32 1,67 1,71
6,93 2,86 3,55 10,68 8,07 1,34 1,69 1,73
59,61% 6,83 2,72 3,43 10,58 7,97 1,24 1,55 1,67 1,7
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan
1,72
1,74
1,76
1,78
1,8
250.000.000
266.080.568
284.650.581
305.812.495
329.690.703
Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah
6,83
6,85
6,87
6,89
6,91
6,93
b. Padi Ladang
2,72
2,75
2,78
2,81
2,84
2,86
c. Jagung
3,43
3,45
3,47
3,49
3,52
3,55
d. Ubi kayu
10,58
10,6
10,62
10,64
10,66
10,68
e. Ubi jalar
7,97
7,99
8,01
8,03
8,05
8,07
Bab VIII - 13
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
f. Kacang kedelai
1,24
1,26
1,28
1,3
1,32
1,34
g. Kacang Tanah
1,55
1,58
1,61
1,64
1,67
1,69
h. Kacang hijau
1,67
1,68
1,69
1,7
1,71
1,73
1,7
1,72
1,74
1,76
1,78
1,8
362.723
380.859
399.902
419.897
440.891
i. Shorgum Meningkatnya Produksi hasil Ternak a. Sapi b. Kerbau
3.772
3.942
4.112
4.282
4.452
4.452
c. Babi
72.445
74.618
76.857
79.163
81.538
83.538
d. Kambing
25.711
25.968
26.227
26.490
26.755
27.019
e. Ayam
92.202
94.969
97.818
100.752
103.775
106.797
f. Telur
85.482
DISTANAK 2.01
461.886
86.337
87.200
88.072
88.953
17.273.549.051
18.820.300.730
18.097.312.581
22.156.618.550
22.960.951.313
89.834
873.113.251
929.273.881
994.128.776
1.068.035.767
1.151.429.286
63,68%
68,10%
72,75%
77,68%
82,62%
2.450.266.200
2.607.872.894
2.789.878.788
3.497.288.080
3.231.319.945
PERTANIAN DAN PETERNAKAN
2.01.15
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Cakupan bina kelompok tani
2.01.16
59,61%
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah
6,83
6,85
6,87
6,89
6,91
6,93
b. Padi Ladang
2,72
2,75
2,78
2,81
2,84
2,86
c. Jagung
3,43
3,45
3,47
3,49
3,52
3,55
d. Ubi kayu
10,58
10,6
10,62
10,64
10,66
10,68
e. Ubi jalar
7,97
7,99
8,01
8,03
8,05
8,07
f. Kacang kedelai
1,24
1,26
1,28
1,3
1,32
1,34
g. Kacang Tanah
1,55
1,58
1,61
1,64
1,67
1,69
Bab VIII - 14
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
h. Kacang hijau i. Shorgum Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan; Ketersediaan Pangan Utama. 2.01.18
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
1,67
1,68
1,69
1,7
1,71
1,73
1,7
1,72
1,74
1,76
1,78
1,8
1
1
1
1
1
90%
90%
90%
90%
90%
461.516.500
491.202.291
525.483.759
564.550.049
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Cakupan bina kelompok tani
2.01.19
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
59,61%
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
608.630.797
63,68%
68,10%
72,75%
77,68%
82,62%
914.703.800
973.539.628
1.041.483.872
1.118.911.405
1.206.277.356
Meningkatnya luas lahan pertanian: Lahan Basah;
8.154
8.254
8.354
8.454
8.554
8.654
Meningkatnya luas lahan pertanian: Lahan Kering;
2.500
2.700
2.900
3.100
3.300
3.400
Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah b. Padi Ladang c. Jagung d. Ubi kayu e. Ubi jalar f. Kacang kedelai g. Kacang Tanah h. Kacang hijau i. Shorgum Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD. 2.01.21
6,83 2,72 3,43 10,58 7,97 1,24 1,55 1,67 1,7
6,85 2,75 3,45 10,6 7,99 1,26 1,58 1,68 1,72
6,87 2,78 3,47 10,62 8,01 1,28 1,61 1,69 1,74
6,89 2,81 3,49 10,64 8,03 1,3 1,64 1,7 1,76
6,91 2,84 3,52 10,66 8,05 1,32 1,67 1,71 1,78
6,93 2,86 3,55 10,68 8,07 1,34 1,69 1,73 1,8
182.138.000
191.244.000
200.806.000
210.846.000
221.388.000
231.930.000
540.000.000
574.734.028
614.845.254
910.554.989
712.131.919
461.886
Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular Ternak Meningkatnya Produksi hasil Ternak 362.723
380.859
399.902
419.897
440.891
b. Kerbau
a. Sapi
3.772
3.942
4.112
4.282
4.452
4.452
c. Babi
72.445
74.618
76.857
79.163
81.538
83.538
d. Kambing
25.711
25.968
26.227
26.490
26.755
27.019
e. Ayam
92.202
94.969
97.818
100.752
103.775
106.797
Bab VIII - 15
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
f. Telur Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
85.482
86.337
87.200
88.072
88.953
182.138.000
191.244.000
200.806.000
210.846.000
221.388.000
231.930.000
50.000.000
53.216.114
56.930.116
61.162.499
65.938.141
Program Peningkatan penerapan Teknologi Peternakan
89.834
Meningkatnya Produksi hasil Ternak a. Sapi
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
b. Kerbau
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
c. Babi
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
d. Kambing
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
e. Ayam
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
f. Telur Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD 2.01.23
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
182.138.000
191.244.000
200.806.000
210.846.000
221.388.000
231.930.000
4.945.972.900
5.264.109.123
5.631.496.234
6.050.161.251
6.522.565.131
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Meningkatnya Produksi hasil Ternak a. Sapi
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
b. Kerbau
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
c. Babi
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
d. Kambing
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
e. Ayam
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
f. Telur Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD 2.01.24
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
182.138.000
191.244.000
200.806.000
210.846.000
221.388.000
231.930.000
275.000.000
292.688.625
313.115.639
336.393.744
362.659.773
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
Program Peningkatan Produksi Peternakan Meningkatnya Produksi hasil Ternak a. Sapi
Bab VIII - 16
5,00%
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
b. Kerbau
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
c. Babi
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
d. Kambing
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
e. Ayam
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
f. Telur Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD 2.01.25
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
182.138.000
191.244.000
200.806.000
210.846.000
221.388.000
231.930.000
6.812.976.400
7.686.880.260
6.186.880.260
8.610.723.265
9.165.937.105
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah
6,83
6,85
6,87
6,89
6,91
6,93
b. Padi Ladang
2,72
2,75
2,78
2,81
2,84
2,86
c. Jagung
3,43
3,45
3,47
3,49
3,52
3,55
d. Ubi kayu
10,58
10,6
10,62
10,64
10,66
10,68
e. Ubi jalar
7,97
7,99
8,01
8,03
8,05
8,07
f. Kacang kedelai
1,24
1,26
1,28
1,3
1,32
1,34
g. Kacang Tanah
1,55
1,58
1,61
1,64
1,67
1,69
h. Kacang hijau
1,67
1,68
1,69
1,7
1,71
1,73
i. Shorgum Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD. 2.02
1,7
1,72
1,74
1,76
1,78
1,8
182.138.000
191.244.000
200.806.000
210.846.000
221.388.000
231.930.000
2.788.837.400
2.968.221.763
3.175.376.742
3.411.445.294
3.677.815.053
153.500.000
163.373.469
174.775.457
187.768.872
202.430.092
63,70%
68,09%
72,74%
77,70%
82,70%
159.930.000
170.217.061
182.096.670
195.634.369
210.909.737
2,24%
2,48%
2,65%
2,82%
2,94%
2.126.807.400
2.263.608.488
2.421.587.846
2.601.617.109
2.804.754.508
DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN
2.01.15
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Cakupan bina kelompok tani
2.02.15
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
2.02.16
59,61%
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Bab VIII - 17
1,92%
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis 2.02.17
1,92%
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Persentase Kerusakan Kawasan Hutan
2.02.17
0,17%
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
2,24%
2,48%
2,65%
2,82%
2,94%
155.000.000
164.969.952
176.483.360
189.603.747
204.408.236
0,16%
0,15%
0,14%
0,13%
0,12%
153.600.000
163.479.901
174.889.317
187.891.197
202.561.968
Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah): a. Kelapa
1,00%
1,00%
1,00%
1,20%
1,20%
1,20%
b. Kakao
0,50%
0,50%
1,00%
1,00%
1,50%
1,50%
c. Jambu Mente
0,50%
0,50%
1,00%
1,00%
1,50%
2,00%
d. Kopi
0,50%
0,50%
1,00%
1,50%
1,50%
1,50%
e. Kemiri
0,50%
1,00%
1,00%
1,10%
1,20%
1,30%
f. Cengkeh
1,00%
2,00%
3,00%
4,00%
4,00%
4,00%
g. Pala
1,00%
1,50%
2,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3.892.529.562
4.142.905.914
4.432.043.202
4.761.536.709
5.133.323.232
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
2.500
Meningkatnya luas lahan pertanian: Lahan Kering; Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah): a. Kelapa
1,00%
1,00%
1,00%
1,20%
1,20%
1,20%
b. Kakao
0,50%
0,50%
1,00%
1,00%
1,50%
1,50%
c. Jambu Mente
0,50%
0,50%
1,00%
1,00%
1,50%
2,00%
d. Kopi
0,50%
0,50%
1,00%
1,50%
1,50%
1,50%
e. Kemiri
0,50%
1,00%
1,00%
1,10%
1,20%
1,30%
f. Cengkeh
1,00%
2,00%
3,00%
4,00%
4,00%
4,00%
Bab VIII - 18
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
g. Pala
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) 1,00%
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
1,50%
2,00%
3,00%
3,00%
3,00%
4.657.311.700
4.424.719.442
4.733.524.760
6.085.431.454
5.482.508.069
59,61%
63,70%
68,09%
72,74%
77,70%
82,70%
a. Kelapa
1,00%
1,00%
1,00%
1,20%
1,20%
1,20%
b. Kakao
0,50%
0,50%
1,00%
1,00%
1,50%
1,50%
c. Jambu Mente
0,50%
0,50%
1,00%
1,00%
1,50%
2,00%
d. Kopi
0,50%
0,50%
1,00%
1,50%
1,50%
1,50%
e. Kemiri
0,50%
1,00%
1,00%
1,10%
1,20%
1,30%
f. Cengkeh
1,00%
2,00%
3,00%
4,00%
4,00%
4,00%
g. Pala
1,00%
1,50%
2,00%
3,00%
3,00%
3,00%
20.000.000
21.286.445
0,16%
0,15%
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Cakupan bina kelompok tani Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah):
Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove dan Hutan Permai Persentase Kerusakan Kawasan Hutan
0,17%
Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
1,92%
Program Pengembangan Sarana Prasarana Penyuluh Cakupan bina kelompok tani 2.05
59,61%
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
2.05.15
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Cakupan bina kelompok nelayan dan Pembudidaya
17,02%
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan Dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan Meningkatnya Produksi Ikan 2.05.17
Program Peningkatan Kesadaran Dan Penegakan Hukum Dalam Penday agunaan Sd. Laut
Bab VIII - 19
34,67%
2,24%
2,48%
20.000.000
21.286.445
22.772.046 0,14%
24.465.000 0,13%
2,65% 22.772.046
26.375.256 0,12% 0,11%
24.465.000
26.375.256
63,70%
68,09%
72,74%
77,70%
82,70%
5.055.540.547,00
5.166.895.121,63
5.527.415.546,07
6.938.270.161,79
7.401.873.614,71
275.000.000,00
292.688.625
313.115.639
336.393.744
362.659.773
32,77%
51,06%
72,34%
100,00%
40.000.000,00
42.572.891
45.544.093
48.929.999
100% 52.750.512
35%
35,79%
36,38%
37,13%
38,13%
90.000.000,00
95.789.005
102.474.209
110.092.498
118.688.653
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
2.05.18
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
2.05.21
2.05.23
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
35,22%
35,79%
36,38%
37,13%
38,13%
Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut Dan Prakiraan Iklim Laut
34,67%
270.789.100,00
288.206.871
308.321.098
331.242.761
357.106.595
35,22%
35,79%
36,38%
37,13%
38,13%
25.000.000,00
26.608.057
Program Peningkatan Budaya Kelautan Dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat
34,67%
Program Pengembangan Perikanan Budidaya
28.465.058
30.581.249
32.969.070
35,22%
35,79%
36,38%
37,13%
38,13%
743.760.000,00
791.600.334
846.846.864
909.804.405
980.843.029
Meningkatnya Produksi Ikan;
34,67%
35,22%
35,79%
36,38%
37,13%
38,13%
Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan.
90,09%
90,89%
91,71%
92,46%
92,86%
93,60%
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
3.440.991.447,00
3.449.459.386
3.690.200.391
4.964.542.722
5.274.098.995
Meningkatnya Produksi Ikan;
34,67%
35,22%
35,79%
36,38%
37,13%
38,13%
Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan.
90,09%
90,89%
91,71%
92,46%
92,86%
93,60%
155.000.000,00
164.969.952
176.483.360
189.603.747
204.408.236
233,78%
10,00%
11,00%
12,00%
13,00%
15.000.000
15.000.000
35,22%
35,79%
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
5.906.146.000
6.625.237.056
7.378.245.748
8.166.568.026
8.991.898.678
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
2.792.164.200
2.971.762.550
3.179.164.645
3.415.514.802
3.682.202.313
32,34%
46,12%
47,39%
48,61%
49,77%
50,88%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan Persentase peningkatan kontribusi SKPD Kelautan dan Perikanan terhadap PAD
2.05.xx
Tahun 2017
(Target / Rp)
34,67%
Meningkatnya Produksi Ikan 2.05.20
Tahun 2016
Meningkatnya Produksi Ikan
Meningkatnya Produksi Ikan 2.05.19
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
4,88%
Program Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar Meningkatnya Produksi Ikan
Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah; Persentase peningkatan kontribusi SKPD Perdagangan dan Industri terhadap PAD
34,67%
Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri
15.964.834 36,38%
17.079.035 37,13%
18.348.750 38,13%
125.000.000
133.040.284
142.325.290
152.906.247
164.845.352
Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah;
32,34%
46,12%
47,39%
48,61%
49,77%
50,88%
Cakupan bina kelompok Pedagang/ Usaha Informal
18,86%
18,89%
18,92%
18,95%
18,97%
19,00%
Bab VIII - 20
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No 2.06
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
PERDAGANGAN
2.06.15
2.06.18
Program Perlindungan Konsumen dan Pengaman Perdagangan Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan perdagangan dan industri serta Peredaran Barang dan Jasa Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende
2.06.19
0
Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Cakupan bina kelompok Pedagang/ Usaha Informal
1.17
100%
18,86%
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
1.17.15
Program Pengembangan Nilai Budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
1.17.16
Program Pengelolaan Keragaman Budaya Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah
2.04.15
Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD
Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan Pengembangan Kemitraan Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya (Sepekan Pesta Danau Kelimutu
1.03 1.03.15
203.769.821
217.991.108
234.197.325
252.483.734
100%
100%
100%
100%
100%
2.500.000.000
3.000.000.000
3.500.000.000
4.000.000.000
4.500.000.000
1
2
7
7
4
297.526.800
316.664.400
338.764.706
363.949.652
392.367.280
18,89%
18,92%
18,95%
18,97%
19,49%
5.247.677.800
5.053.059.232
5.405.716.972
6.807.596.774
6.761.060.928
1.349.980.700
1.436.814.528
1.537.091.161
1.651.363.864
1.780.304.345
54,55%
59,09%
63,64%
68,18%
72,73%
1.085.000.000
1.154.789.667
1.235.383.521
1.327.226.228
1.430.857.651
51,72%
68,97%
86,21%
100,00%
100,00%
574.000.000
610.920.985
653.557.733
702.145.488
756.969.854
34,48%
51,72%
68,97%
86,21%
100,00%
100,00%
10%
10%
10%
10%
10%
10%
2.158.697.100
1.765.388.269
1.888.596.371
3.029.001.194
2.687.428.052
35,00%
45,00%
55,00%
65,00%
75,00%
Program Pengembangan Destinasi Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW)
2.04.17
34,48%
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah
2.04.16
50,00%
191.455.000
25,00% 5%
6%
7%
80.000.000
85.145.782
1
1
8%
9%
91.088.186 1
11%
97.859.998 1
105.501.025 1
PRIORITAS INFRASTRUKTUR DAN PENUNJANG
93.217.450.623
96.549.630.452
98.453.161.702
113.314.350.428
117.088.314.738
DINAS PEKERJAAN UMUM
80.468.347.523
87.144.254.608
90.458.924.626
104.183.955.702
107.272.196.068
PEKERJAAN UMUM
80.468.347.523
87.144.254.608
90.458.924.626
104.183.955.702
107.272.196.068
1.034.310.800
1.100.840.023
1.177.668.680
1.265.220.665
1.364.010.619
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Bab VIII - 21
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
1.03.18
1.03.16
1.03.17
1.03.23
1.03.29
1.03.30
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
32,98%
34,16%
35,34%
36,52%
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
63,90%
65,11%
66,33%
67,54%
68,75%
Jumlah jembatan yang dibangun
55,56%
57,14%
58,73%
60,32%
61,90%
63,49%
36.440.688.267
39.284.636.197
40.328.929.515
46.327.122.401
47.710.156.326
65,11%
66,33%
67,54%
68,75%
69,96%
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
63,90%
Jumlah jembatan dalam kondisi baik
55,56%
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
37,70%
38,88% 69,96%
57,14%
58,73%
60,32%
61,90%
63,49%
4.846.774.608
6.158.530.172
5.518.548.828
6.928.816.942
6.391.746.113
Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/Saluran Pembuangan Air
16,87%
19,29%
21,72%
24,15%
26,57%
29,00%
Persentase Drainase dalam keadaan baik
46,80%
49,89%
52,98%
56,08%
59,17%
62,26%
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
63,90%
65,11%
66,33%
67,54%
Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
69,96%
7.639.645.226
8.131.044.578
8.698.517.802
9.345.195.869
10.074.880.024
Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/Saluran Pembuangan Air
16,87%
19,29%
21,72%
24,15%
26,57%
29,00%
Persentase Drainase dalam keadaan baik
62,26%
49,89%
52,98%
56,08%
59,17%
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
63,90%
65,11%
66,33%
67,54%
400.000.000
425.728.910
455.440.929
489.299.992
65,11%
66,33%
67,54%
68,75%
69,96%
5.507.156.070
5.861.388.871
6.270.460.695
9.736.628.552
8.762.632.627
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 63,90%
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya Rasio jaringan Irigasi terhadap luas lahan pertanian
1.03.28
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang dilalui roda 4 dalam kondisi baik
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 1.03.24
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
62,29% 69,96% 527.505.125
6,38
6,64
6,91
7,18
7,44
7,71
Panjang irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
33,47%
34,87%
36,27%
37,67%
39,07%
40,47%
Program Pengendalian Banjir Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik Jumlah jembatan dalam kondisi baik
63,90% 55,56%
5.491.409.600 65,11% 57,14%
5.844.629.552 66,33% 58,73%
6.252.531.728 67,54% 60,32%
6.717.366.683 68,75% 61,90%
7.241.866.768 69,96%
Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
150.000.000
159.648.341
170.790.348
183.487.497
197.814.422
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
63,90%
65,11%
66,33%
67,54%
68,75%
69,96%
Jumlah jembatan dalam kondisi baik
55,56%
57,14%
58,73%
60,32%
61,90%
63,49%
Presentase desa yang terakses air bersih Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
85,10%
87,06% 10.872.957.628
89,02% 11.572.330.986
90,98% 12.379.974.814
92,94% 13.300.345.200
14.338.852.180
Bab VIII - 22
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
1.04
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang dilalui roda 4 dalam kondisi baik
32,98%
34,16%
35,34%
36,52%
37,70%
49,51%
Presentase desa yang terakses air bersih
85,10%
87,06%
89,02%
90,98%
92,94%
94,90%
PERUMAHAN
1.04.16
Program Lingkungan Sehat Perumahan
175.000.000
186.256.398
199.255.407
214.068.746
230.783.492
Rasio rumah layak huni
65,10%
65,88%
66,65%
67,42%
68,20%
68,97%
Persentase rumah tinggal yang memiliki jamban keluarga
38,70%
39,06%
39,42%
39,77%
40,13%
40,49%
Sumber Mata Air Permukaan
85,20%
87,75%
90,30%
92,85%
95,40%
97,95%
6.655.405.324
7.083.496.128
7.577.859.963
8.141.224.429
8.776.901.042
65,88%
66,65%
67,42%
68,20%
68,97%
1.080.000.000
1.149.468.056
1.229.690.509
1.321.109.978
1.424.263.837
2,52%
2,88%
3,24%
3,60%
4,02%
Program Pengembangan Perumahan Rasio rumah layak huni 1.05
65,10%
PENATAAN RUANG
1.05.15
Program Perencanaan Tata Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik
1.05.16
12,29%
Program Pemanfaatan Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik
1.05.16
2,16%
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 1.08
20,00%
20,00%
20%
113.860.232
122.324.998
131.876.281
2,16%
2,52%
2,88%
3,24%
3,60%
4,02%
20,00%
20,00%
20,00%
20,00%
20%
75.000.000
79.824.171
85.395.174
2,52%
2,88%
3,24%
2,16% 12,29%
BLHD LINGKUNGAN HIDUP
1.08.15
20,00% 106.432.227
12,29%
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan
20,00% 100.000.000
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
91.743.748 3,60%
98.907.211 4,02%
20,00%
20,00%
20,00%
20,00%
20%
2.254.000.000
2.407.172.927
2.576.318.126
2.762.092.968
2.965.295.551 850.000.000
650.000.000
700.000.000
750.000.000
800.000.000
0,50
0,70
0,80
0,90
1,00
1
Presentase Penanganan Sampah
75,20%
78,28%
79,81%
82,89%
84,43%
85,97%
Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk
31,77%
36,00%
46,00%
61,36%
77,16%
92,16%
Penyediaan TPA
Bab VIII - 23
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No 1.08.16
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Persentase perusahaan yang mentaati dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL)
1.08.17
1.08.20
70,59%
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam Cakupan penghijauan wilayah sumber mata air
1.08.18
24%
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Cakupan penghijauan wilayah sumber mata air
1.08.18
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
70,59%
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumbere Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
330.000.000
351.226.350
375.738.767
403.672.493
435.191.728
40%
56%
72%
88%
96%
530.000.000
564.090.805
603.459.231
648.322.489
698.944.291
77,94%
85,29%
92,65%
100,00%
100,00%
75.000.000
79.824.171
77,94%
85,29%
92,65%
100,00%
100,00%
85.395.174
91.743.748
98.907.211
349.000.000
371.448.474
397.372.211
426.914.243
460.248.222
Presentase Pencemaran status mutu air
50,00%
37,50%
25,00%
12,50%
12,50%
12,50%
Cakupan penghijauan wilayah sumber mata air
70,59%
77,94%
85,29%
92,65%
100,00%
100,00%
320.000.000
340.583.128
364.352.743
391.439.994
422.004.100
37,50%
25,00%
12,50%
12,50%
12,50%
1.324.500.000
2.461.453.146
1.604.127.035
1.752.757.113
1.907.629.236
10.000.000
10.643.223
11.386.023
Program Peningkatan Pengendalian Polusi Presentase Pencemaran status mutu air
12,29%
DINAS PERHUBUNGAN 1.07
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
PERHUBUNGAN
1.07.15
Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan
12.232.500
13.187.628
Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan
1.07.16
Rambu'
50,14%
62,58%
75,05%
87,53%
100,00%
100,0%
Marka
51,37%
63,53%
75,68%
87,84%
100,00%
100,0%
Guard Drill
11,83%
14,33%
16,83%
18,33%
21,83%
24,3%
Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal
75,00%
75,00%
87,50%
87,50%
100,00%
100%
Persentase Uji KIR Kendaraan
75,77%
81,06%
86,35%
91,64%
96,93%
100%
433.500.000
1.461.383.706
493.584.107
530.278.866
571.683.679
Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Rambu'
50,14%
62,58%
75,05%
87,53%
100,00%
100,0%
Marka
51,37%
63,53%
75,68%
87,84%
100,00%
100,0%
Bab VIII - 24
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
Guard Drill 1.07.17
11,83%
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Persentase Uji KIR Kendaraan
1.07.19
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
75,77%
Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
14,33%
16,83%
18,33%
21,83%
24,3%
131.000.000
139.426.218
149.156.904
160.245.747
172.757.928
81,06%
86,35%
91,64%
96,93%
100%
250.000.000
300.000.000
350.000.000
400.000.000
450.000.000
Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan
1.07.20
Rambu'
50,14%
62,58%
75,05%
87,53%
100,00%
100,0%
Marka
51,37%
63,53%
75,68%
87,84%
100,00%
100,0%
Guard Drill
11,83%
14,33%
16,83%
18,33%
21,83%
24,3%
Persentase Uji KIR Kendaraan
75,77%
81,06%
86,35%
91,64%
96,93%
100%
500.000.000
550.000.000
600.000.000
650.000.000
700.000.000
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Rambu'
50,14%
62,58%
75,05%
87,53%
100,00%
100,0%
Marka
51,37%
63,53%
75,68%
87,84%
100,00%
100,0%
Guard Drill
11,83%
14,33%
16,83%
18,33%
21,83%
24,3%
Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal
75,00%
75,00%
87,50%
87,50%
100,00%
100%
Persentase Uji KIR Kendaraan
75,77%
KANTOR PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN 1.08.15
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaaan Persampahan
86,35%
91,64%
96,93%
100%
1.822.188.957
879.570.295
1.444.960.609
1.518.744.273
4.000.000.000
1.715.756.729
765.710.062
1.322.635.611
1.386.867.991
0,50
0,70
0,80
0,90
1,00
1
Presentase Penanganan Sampah
75,20%
78,28%
79,81%
82,89%
84,43%
85,97%
Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk
31,77%
36,00%
46,00%
61,36%
77,16%
92,16%
100.000.000
106.432.227
113.860.232
122.324.998
131.876.281
Penyediaan TPA
1.08.24
81,06% 4.100.000.000
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Bab VIII - 25
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
20,00%
20,00%
20,00%
20%
1.000.000.000
1.100.000.000
1.200.000.000
1.300.000.000
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
3.459.661.700
1.000.000.000
1.100.000.000
1.200.000.000
1.300.000.000
25%
50%
75%
100%
100%
0%
Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif;
11,15%
16,55%
21,94%
27,34%
32,73%
38,13%
Penanggulangan Daerah Resiko Bencana.
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
1.610.941.400
1.714.560.814
1.834.221.620
1.970.584.035
2.124.449.611
Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
1.147.509.100
1.221.319.495
1.306.556.527
1.403.690.484
1.513.292.328
76,67%
83,33%
90,00%
100,00%
100%
51,67% 2,48%
3,05%
3,63%
4,20%
4,77%
5,34%
80.000.000
85.145.782
91.088.186
97.859.998
105.501.025
51,67%
76,67%
83,33%
90,00%
100,00%
100,00%
2,48%
3,05%
3,63%
4,20%
4,77%
5,34%
383.432.300
408.095.537
436.576.908
469.033.553
505.656.258
70,59%
72,29%
73,99%
75,69%
77,39%
Program pengawasan dan penertiban kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Sumber Mata Air Bawah Tanah) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan Persentase Rumah Tangga Pengguna listrik
68,89%
Persentase Desa yang terakses Listrik
66,27%
70,20%
74,12%
78,04%
81,96%
85,88%
38.487.948.448
40.156.111.072
42.269.340.590
46.629.560.380
49.205.699.024
DINAS PENDAFTARAN PENDUDUK DAN CAPIL
827.668.111
880.905.606
942.384.834
1.012.445.000
1.091.497.926
Program Penataan Administrasi Kependudukan
827.668.111
880.905.606
942.384.834
1.012.445.000
1.091.497.926
PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM DAN KETERTIBAN
1.10.15
Tahun 2017
(Target / Rp) 20,00%
Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Sumber Mata Air Bawah Tanah)
2.03.17
Tahun 2016
3.459.661.700
Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin
2.03.16
12,29%
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RAR & K);
2.03.15
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
78,75%
85,99%
92,55%
96,48%
98,47%
99,33%
Persentase bayi berakte kelahiran;
10,08%
29,63%
48,43%
66,51%
83,88%
95,00%
Rasio pasangan berakte nikah;
35,33%
39,97%
52,10%
68,87%
86,90%
95,23%
Bab VIII - 26
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk; Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Kabupaten.
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
44,82% Ada
53,47%
64,17%
973.945.500
370.000.000
Ada
BADAN KESBANGPOLLINMAS
74,52%
84,54%
1.036.591.889
1.108.936.609
1.191.378.813
1.284.403.107
393.799.241
421.282.860
452.602.493
487.942.241
Ada
Ada
Ada
99,84% Ada
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 1.19.15
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi
1.19.16
Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi; Presentase kasus konflik sosial yang diselesaikan; 1.19.17
1.19.18
1.19.19
3
2
107.400.000 4 100%
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
3
1
114.308.212 2
1
122.285.890 1
1
131.377.048 1
141.635.126 1
100%
100%
100%
100%
100%
136.545.500
145.328.417
155.471.024
167.029.280
180.071.128
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP;
1
1
1
1
1
1
Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional
2
2
2
2
2
2
50.000.000
53.216.114
56.930.116
61.162.499
65.938.141
1
1
1
1
1
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP;
1
Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional
2
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi;
1.19.21
4
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
4
Program Pendidikan Politik Masyarakat Kegiatan pembinaan politik daerah
3
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
2
2
2
2
2
150.000.000
159.648.341
170.790.348
183.487.497
197.814.422
3
2
1
1
1
160.000.000
170.291.564
182.176.372
195.719.997
211.002.050
3
3
3
3
3
421.500.000
448.611.838
479.920.879
515.599.867
555.858.525
346.500.000
368.787.668
394.525.705
423.856.118
456.951.314
3
2
1
1
1
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 1.19.15
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi
Bab VIII - 27
4
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
1.19.16
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal Menurunnya pelanggaran terhadap Perda; Persentase pelanggaran terhadap Perda yang diselesaikan; Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi; Presentase kasus konflik sosial yang diselesaikan;
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
79.824.171
85.395.174
91.743.748
98.907.211
2
2
1
1
1
1
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4
3
2
1
1
1
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3.440.000.000
2.703.378.576
2.892.049.901
3.657.054.949
3.349.657.543
83.718.900
89.103.890
95.322.534
102.409.143
110.405.372
100%
100%
100%
100%
100%
98.000.000
104.303.583
111.583.028
119.878.498
129.238.756
100%
100%
100%
100%
100%
20.750.000
22.084.687
23.625.998
25.382.437
27.364.328
2,52%
2,88%
3,24%
3,60%
87,16%
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
1.06.15
Program Pengembangan Data/Informasi Penyediaan data statistik daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah)
1.23
100%
STATISTIK
1.23.15
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Penyediaan data statistik daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah)
1.05
100%
PENATAAN RUANG
1.05.15
Program Perencanaan Tata Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik
1.05.16
2,16% 0,122873428
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik
1.06
Tahun 2016
75.000.000
BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) 1.06
Tahun 2015
0,123
0,1231
0,1232
0,1233
0,1234
152.435.900
162.240.924
173.563.870
186.467.212
201.026.796
2,16%
2,52%
2,88%
3,24%
3,60%
87,16%
12,29%
12,30%
12,31%
12,32%
12,33%
12,34%
PERENCANAAN PEMBANGUNAN Bab VIII - 28
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No 1.06.16
Program Kerjasama Pembangunan
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
217.387.824
232.559.524
349.848.808
269.357.304
2
2
2
2
Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Penelitian yang Dilaksanakan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Desa yang mendapatkan alokasi anggaran pembangunan APBD Kabupaten sebesar Rp.700 juta sampai dengan Rp.1 milyar per Desa/Kelurahan
0%
90%
100%
100%
100%
100%
384.850.000
409.604.427
438.191.104
470.767.755
507.525.868
49,89% 65,88%
52,98% 66,65%
56,08% 67,42%
Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar 46,80% 65,10%
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
59,17% 68,20%
62,26% 68,97%
794.492.100
845.595.638
904.610.551
1.221.862.445
1.047.746.636
Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara tepat waktu
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara tepat waktu;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
70%
75%
80%
90%
100%
100%
Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan (RPJMD, RKPD, KUA, PPAS);
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
871.026.000
501.323.463
536.311.298
676.182.545
621.171.572
100%
100%
100%
100%
100%
330.477.100
351.734.139
376.281.994
504.256.106
435.820.910
100%
100%
100%
100%
100%
6.952.235.000
7.399.418.564
7.915.830.922
8.504.321.324
9.168.348.981
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan
1.06.23
Tahun 2017
(Target / Rp)
2
Persentase kegiatan yang ditetapkan dalam APBD berbanding kegiatan yang direncanakan dalam RKPD
1.06.22
Tahun 2016
704.250.000
Persentase Drainase dalam keadaan baik Rasio rumah layak huni 1.06.21
Tahun 2015
1
Kerjasama Penelitian yang dilaksanakan
1.06.19
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
100%
Program Perencanaan Sosial dan Budaya Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan SEKRETARIAT DPRD
Bab VIII - 29
100%
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
1.20.17
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
6.952.235.000
7.399.418.564
7.915.830.922
8.504.321.324
9.168.348.981
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Kegiatan Reses yang Dilaksanakan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota Dewan yang Dilaksanakan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DPPKAD
3.062.500.000
3.259.486.964
3.486.969.615
3.746.203.064
4.038.711.113
Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
3.012.500.000
3.206.270.850
3.430.039.498
3.685.040.565
3.972.772.972
90%
92%
94%
Persentase Peningkatan Retribusi Daerah.
88%
96%
98%
78%
82%
85%
89%
91,43%
82,86%
74,29%
65,71%
Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase SKPD yang menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tepat waktu
100%
100%
100%
100%
100%
100%
50.000.000
53.216.114
56.930.116
61.162.499
65.938.141
100% 1.751.375.000
100% 1.867.544.012
100% 1.707.903.485
100% 2.107.494.464
100% 1.978.144.219
1.800.000.000
1.646.640.217
Berkurangnya Temuan Audit BPK
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan INSPEKTORAT DAERAH
1.20.20
Tahun 2016
Perda yang dihasilkan
Persentase Peningkatan Pajak Daerah;
1.20.20
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
100%
Peningkatan sistim pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
95%
95%
57,14%
48,57%
1.500.000.000
1.600.000.000
1.421.687.326
95%
90%
85%
80%
75%
70%
Persentase Tindak Lanjut atas hasil pengawasan;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan dengan baik;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE.
Bab VIII - 30
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
1.20.21
1.20.05
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
251.375.000
267.544.012
286.216.159
307.494.464
331.504.002
46,15%
52,31%
58,46%
37,35%
Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang berkompoten;
27,69%
36,92%
46,15%
55,38%
64,62%
73,85%
Persentase SKPD yang telah memiliki SPM/SOP.
14,55%
16,36%
18,18%
22,73%
28,18%
33,64%
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
6.008.000.500
6.572.837.384
7.147.711.711
7.733.036.591
8.329.313.574
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.000.000.000
5.500.000.000
6.000.000.000
6.500.000.000
7.000.000.000
42,03%
45,01%
68,97%
93,01%
100,00%
100%
87%
89,95%
92,99%
96,96%
100,00%
100%
1.008.000.500
1.072.837.384
1.147.711.711
1.233.036.591
1.329.313.574
Persentase pejabat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan
42,03%
45,01%
68,97%
93,01%
100,00%
100%
Persentase struktur jabatan yang terisi
86,98%
89,95%
92,99%
96,96%
100,00%
100%
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
4.164.500.000
4.456.941.675
4.721.434.845
5.008.887.081
5.320.400.248
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
1.950.000.000
2.100.000.000
2.200.000.000
2.300.000.000
2.400.000.000
70,00%
77,00%
87,00%
94,00%
100,00%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
1
1
1
1
1
5,84%
7,99%
10,83%
13,65%
17,00%
20,33%
344.000.000
366.126.862
391.679.199
420.797.993
453.654.407
27,45%
47,06%
70,59%
100%
100%
150.000.000
159.648.341
170.790.348
183.487.497
197.814.422
7,99%
10,83%
13,65%
17,00%
21,05%
1.405.500.000
1.495.904.956
1.600.305.565
1.719.277.847
1.853.521.133
Persentase PKK Aktif Persentase Posyandu Aktif Pertemuan dengan Tokoh Adat Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
11,76%
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
1.22.18
Tahun 2018
(Target / Rp)
40,00%
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1.22.17
Tahun 2017
(Target / Rp)
33,85%
Persentase struktur jabatan yang terisi
1.22.16
Tahun 2016
Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah
Persentase pejabat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan
1.22.15
Tahun 2015
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Bab VIII - 31
5,84%
100% 1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
1.22.19
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
5,84%
Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan 70,00% 100%
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa
7,99%
10,83%
13,65%
17,00%
21,05%
315.000.000
335.261.516
358.659.732
385.323.744
415.410.286
77,00%
87,00%
94,00%
100,00%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
584.462.000
622.055.925
665.469.791
714.943.130
770.766.751
99.255.000
105.639.307
113.011.974
121.413.677
130.893.803
Persentase SKPD yang memiliki website;
10%
52%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
Persentase SKPD yang memiliki Akses Internet
58%
70%
85%
100,00%
100,00%
100,00%
430.200.000
457.871.442
489.826.719
526.242.141
567.331.762
10,39%
51,95%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
58%
70%
85%
100,00%
100,00%
100,00%
55.007.000
58.545.175
62.631.098
67.287.312
72.541.186
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100,00% 100,00%
Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi Dan Informasi
Persentase SKPD yang memiliki Akses Internet Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang dipublikasikan; Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang dipublikasikan
100% 100%
Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE
100%
DINAS SOSIAL
1.13.17
Tahun 2019
(Target / Rp)
100%
Persentase SKPD yang memiliki website;
1.13.15
Tahun 2018
(Target / Rp)
100%
KANTOR PENGOLAH DATA DAN TELEMATIKA (KPDT)
1.225.18
Tahun 2017
(Target / Rp)
Persentase Desa/Kelurahan yang menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan dengan baik
Persentase Posyandu Aktif
1.25.17
Tahun 2016
Persentase Desa/Kelurahan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik;
Persentase PKK Aktif
1.25.15
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
100%
100%
100%
100%
100%
2.477.034.900
2.672.041.143
2.721.755.368
3.106.782.912
3.347.858.699
1.300.000.000
1.400.000.000
1.000.000.000
1.100.000.000
1.040.000.000
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial;
40,41%
42,39%
44,36%
46,36%
48,35%
Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
16,50%
17,50%
18,50%
19,50%
20,50%
47.034.900
50.060.292
53.554.046
Program Pembinaan Anak Terlantar
57.535.440
50,33% 21,50% 62.027.877
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial;
40,41%
42,39%
44,36%
46,36%
48,35%
50,33%
Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
16,50%
17,50%
18,50%
19,50%
20,50%
21,50%
Bab VIII - 32
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No 1.13.20
1.13.21
1.13.18
1.13.16
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
35.000.000
37.251.280
39.851.081
40,41%
42,39%
44,36%
46,36%
48,35%
Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
16,50%
17,50%
18,50%
19,50%
20,50%
455.000.000
484.266.635
518.064.057
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
42.813.749
46.156.698 50,33% 21,50%
556.578.741
600.037.080
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial;
40,41%
42,39%
44,36%
46,36%
48,35%
50,33%
Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
16,50%
17,50%
18,50%
19,50%
20,50%
21,50%
430.000.000
457.658.578
489.598.999
Program Pembinaan Para Penyadang Cacat dan Trauma
525.997.491
567.068.009
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial;
40,41%
42,39%
44,36%
46,36%
48,42%
Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
16,50%
17,50%
18,50%
19,50%
20,50%
385.000.000
409.764.075
438.361.894
470.951.242
507.723.683
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
50,33% 21,50%
Presentase korban bencana skala kabupaten/kota yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RAR & K)
0%
25%
50%
75%
100%
100%
10.000.000
10.643.223
11.386.023
12.232.500
13.187.628
2
2
2
15.000.000
15.964.834
17.079.035
18.348.750
19.781.442
Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional
2
Program Pendukung Pelaksanaan Hari-hari Besar Kenegaraan Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional
2
Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial;
40,41%
SEKRETARIAT DAERAH 1.20.16
Tahun 2016
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana,PSK,NARKOBA dan penyakit sosial lainnya) Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial;
Program Pengelolaan areal pemakaman
1.13.19
Tahun 2015
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan Pertemuan dengan Tokoh Adat Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang dipublikasikan; Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang dipublikasikan Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
Bab VIII - 33
2
2
2
2
2
100.000.000
106.432.227
113.860.232
122.324.998
131.876.281
42,39%
44,36%
46,36%
3.474.727.437
3.606.495.606
3.727.229.021
4.010.257.495
48,35%
4.322.555.171
50,33% 700.000.000
730.872.911
684.366.231
600.000.000
650.000.000
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 63%
1 15.000.000 100% 88%
1 15.964.834 100% 100%
1 17.079.035 100% 100%
1 18.348.750 100% 100%
1 19.781.442 100% 100%
53.000.000
56.409.081
60.345.923
64.832.249
69.894.429
1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
1.20.27
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
200.000.000
212.864.455
227.720.465
244.649.996
263.752.562
Program Penataan Daerah Otonomi Baru 100%
Tepat Waktu
Program Penataan, Penguasaan, Pemilikkan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80.000.000
85.145.782
91.088.186
97.859.998
105.501.025
Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tepat Waktu
171.320.500
182.340.224
195.065.919
209.567.798
225.931.104
Persentase Tanah Milik Pemda yang Dilakukan Sertifikasi
58,87%
61,54
65,60%
71,15%
78,13%
Jumlah Tanah Milik Masyarakat yang Dilakukan Sertifikasi
-
50
60
70
80
164.750.000
175.347.095
187.584.733
201.530.434
217.266.173
100%
100%
100%
100%
100%
Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan
100%
Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan Persentase kasus KDRT; Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan;
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan;
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan;
233.654.823
249.961.812
268.544.842
289.513.147
9%
8%
7%
6%
5%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
47.000.000
50.023.147
53.514.309
57.492.749
61.981.852
10%
9%
8%
7%
6%
5%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 367.721.482
278.838.225
296.773.734
317.485.851
341.088.853
10%
9%
8%
7%
6%
5%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
33.500.000
35.654.796
38.143.178
40.978.874
44.178.554
97,50%
98%
98,50%
99%
99,50%
10%
9%
8%
7%
6%
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Partisipasi angkatan kerja perempuan Persentase kasus KDRT;
Bab VIII - 34
90
219.533.903
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Persentase kasus KDRT;
84,94%
10%
Program Penguatan Kelembagaan Pengerasutamanan Gender dan Anak Persentase kasus KDRT;
1.11.18
Tahun 2018
(Target / Rp)
100%
Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu
1.11.17
Tahun 2017
(Target / Rp)
Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang dipublikasikan
Program Pelaporan dan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
1.11.16
Tahun 2016
Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang dipublikasikan;
Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan
1.11.15
Tahun 2015
99,70% 5%
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan;
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) 100%
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1.20.26
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
100%
100%
100%
100%
100%
45.000.000
47.894.502
51.237.105
55.046.249
59.344.327
Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Tindak Lanjut atas hasil pengawasan;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan dengan baik;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE.
100%
100%
100%
100%
100%
100%
84,62%
534.511.898 100,00%
568.892.919 100,00%
608.596.489 100,00%
653.841.668 100,00%
704.894.414 100%
9,09%
18,18%
91,67%
92,31%
92,86%
93,33%
446.400.000
475.113.463
508.272.077
546.058.791
588.695.719
100%
100%
100%
100%
100%
200.000.000
212.864.455
227.720.465
244.649.996
263.752.562
100%
100%
100%
100%
80.000.000
85.145.782
91.088.186
97.859.998
105.501.025
100%
100%
100%
100%
100%
95.000.000
101.110.616
108.167.221
116.208.748
125.282.467
2
2
2
2
2
30.000.000
31.929.668
34.158.070
36.697.499
39.562.884
50.000.000 75%
55.000.000 100%
60.000.000 100%
65.000.000 100%
70.000.000 100%
KECAMATAN DAN KELURAHAN
4.350.000.000
4.629.801.891
4.751.743.610
5.321.155.692
5.648.183.168
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH (Kecamatan)
2.625.000.000
2.793.845.969
2.888.831.098
3.211.031.197
3.461.752.382
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Ranperda yang diajukan dan ditetapkan menjadi Perda Persentase Perda yang disosialisasikan kepada masyarakat Program Pembinaan Dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan
100%
Program Pengendalian Pelaksanaan Administrasi Pembangunan Daerah Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan
100%
Program Pelayanan Urusan Haji Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan
100%
Program Solidaritas Kerukunan Antar Umat Beragama Pertemuan dengan Tokoh Agama 1.12.21
Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba , PMS termasuk HIV /AIS
1.18.16
Cakupan Pelayanan Penderita HIV/AIDS Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan Pembinaan kegiatan kepemudaan
1.20.20
Tahun 2015
Bab VIII - 35
2
100% 75% 75%
100%
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome)
No
Prosentase Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik 1.20.20
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) 100%
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH (Kelurahan) Prosentase Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik
Bab VIII - 36
100%
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
(Target / Rp)
100%
100%
100%
100%
100%
1.725.000.000
1.835.955.922
1.862.912.511
2.110.124.494
2.186.430.786
100%
100%
100%
100%
100%
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN (P3DK)
Proporsi alokasi pendanaan berbasis desa dan kelurahan sebesar Rp. 700 juta s/d Rp.1 milyar per desa dan kelurahan
Pendekatan Pagu Kewilayahan Kecamatan dialokasikan untuk menjawab pokok pokok--pokok pikiran DPRD yang dihasilkan dari rapat dengan DPRD, seperti: rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses
Prioritas terkait pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam membangun desa dan kelurahan, yang meliputi: Program “Selasa Keliling – Sabtu Keliling” (Seling (Seling--Saling)
Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana pendukung pendukung,, serta perbedaan tunjangan bagi tenaga struktural dan fungsional yang melayani daerah Terpencil, Pedalaman dan Dalam Kota
Prioritas terkait percepatan pengembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui: 1) Peningkatan konektivitas antar kecamatan dan antar desa, untuk pendistribusian hasil hasil--hasil produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan unggulan masyarakat dengan membangun jalan jalan--jalan paralel sebanyak 5 (lima) ruas jalan, yaitu: • Jalan Paralel: Puukungu – Orakose – Maukaro • Jalan Paralel: Nangaba – Boafeo – Kebirangga • Jalan Paralel: Nduaria – Kotabaru • Jalan Paralel: Wologai – Magekoba – Maurole • Jalan Paralel: Watuneso – Oka – Hangalande – Kotabaru 2) Peningkatan akses masyarakat terhadap listrik listrik,, dengan target semua desa dapat terakses listrik; 3) Peningkatan sistem distribusi dan akses terhadap air bersih bersih,, baik untuk masyarakat perkotaan maupun perdesaan; 4) Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memfasilitasi pengembangan usaha di tingkat desa
Penyelenggaraan “Sepekan Pesta Danau Kelimutu Kelimutu” ”
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Indikator kinerja RPJMD Kabupaten Ende 2014-2019 bertujuan untuk memberikan gambaran ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Ende periode 2014-2019. Indikator penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Ende, secara umum meliputi 3 (tiga) aspek yaitu kesejahteraan, pelayanan umum dan daya saing. Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Ende periode 2014-2019 yang telah direncanakan. lndikator kinerja dimaksud, juga diperlukan oleh publik dalam rangka perwujudan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Mengacu arahan RPJPD Kabupaten Ende Tahun 2005-2025 dan kondisi capaian kinerja sampai dengan periode akhir RPJMD 2009-2014 (Tahun 2013), maka Target Makro Kinerja RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 sampai akhir tahun 2019 adalah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)
Indeks Pembangunan Manusia mencapai angka 73,3 (sesuai target RPJPD 2005 – 2025) Buta aksara: target semula 5 persen; mengacu pada capaian tahun 2013, pada tahun 2019 ditargetkan sebesar 2,5 persen Angka Kematian Bayi 5 / 1000 Kelahiran Hidup (sesuai target RPJPD 2005 – 2025) Kasus Kematian Ibu menurun menjadi 3 kasus (sesuai target RPJPD 2005 – 2025) Kemiskinan 15 persen (sesuai target RPJPD 2005 – 2025) Pertumbuhan ekonomi: target semula 5,6 persen; mengacu pada capaian tahun 2013, pada tahun 2019 ditargetkan sebesar 6 persen Menciptakan iklim politik yang kondusif dan partisipasi politik rakyat, dilihat dari pencapaian indikator Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tata kelola kepemerintahan yang baik dan penegakan hukum dan HAM, dilihat dari pencapaian indikator Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Pembangunan yang responsif gender, dilihat dari pencapaian indikator Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan bumi dan pelestarian lingkungan, dilihat dari pencapaian indikator Urusan Lingkungan Hidup.
Selain indikator dan target kinerja makro tersebut di atas, ditetapkan pula indikator kinerja utama penyelenggaraan pemerintah Kabupaten Ende kurun waktu 2014-2019. Indikator kinerja utama dirumuskan dengan memerhatikan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Ende. Indikator kinerja mencakup uraian aspek dan fokus kinerja menurut bidang urusan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan secara implisit memuat kinerja pelayanan minimal yang disyaratkan dalam ketentuan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bagi Kabupaten//Kota. Dari rumusan indikator kinerja, ditetapkan target kinerja, dengan memerhatikan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2013 (akhir pelaksanaan RPJMD 2009-2014), serta kemampuan daerah dalam upaya pencapaiannya selama kurun waktu 2014-2019. Rincian dari indikator kinerja masing-masing misi, disajikan pada tabel 9.1. berikut.
Bab IX - 1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 Misi 1 Tujuan Sasaran Indikator
: : : :
Sasaran
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas Dan Berdaya Saing Tinggi 3 Tujuan 6 Sasaran 40 Indikator Kinerja
Indikator Sasaran
Terciptanya Proses Pendidikan yang Berkualitas pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk Pendidikan bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Difabel)
1. 2. 3.
Rasio Guru Berbanding Murid SD/MI Rasio Guru Berbanding Murid SMP/MTs Rasio Guru Berbanding Murid SMA/MA/SMK
Formula Indikator
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka 3200 770 41553
Jumlah Guru SD / MI Jumlah Murid SD / MI
x 10.000
per sepuluh ribu
Jumlah Guru SMP / MTs Jumlah Murid SMP / MTs
x 10.000
per sepuluh ribu
1462 16242
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
770
770
770
770
770
770
DINAS PPO
900
908
915
922
930
937
944
DINAS PPO
720
720
720
720
720
720
720
DINAS PPO
Target Capaian Kinerja Tahunan
Jumlah Guru SMA / MA / SMK Jumlah Murid SMA / MA / SMK
x 10.000
per sepuluh ribu
963 13366
Jumlah Guru SD/MI berijazah S1/DIV Jumlah Seluruh Guru SD / MI
x 100%
%
719 3200
22,47 %
22,53%
22,59%
22,66%
22,72%
22,78%
22,84%
DINAS PPO
x 100%
%
1211 1462
82,83 %
82,97%
83,11%
83,24%
83,38%
83,52%
83,65%
DINAS PPO
x 100%
%
581 611
95,09 %
95,25%
95,42%
95,58%
95,74%
95,91%
96,07%
DINAS PPO
x 100%
%
319 352
90,63 %
90,91%
91,19%
91,48%
91,76%
92,05%
92,33%
DINAS PPO
x 100%
%
5841 5934
98,43 %
98,60%
98,77%
98,94%
99,11%
99,28%
99,44%
DINAS PPO
x 100%
%
4556 4705
96,83 %
97,26%
97,68%
98,11%
98,53%
98,96%
99,38%
DINAS PPO
x 100%
%
2745 2800
98,04 %
98,39%
98,75%
99,11%
99,46%
99,82%
100,00%
DINAS PPO
4.
Guru SD/MI yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
5.
Guru SMP/MTs yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Jumlah Guru SMP/MTs berijazah S1/D-IV Jumlah Seluruh Guru SMP / MTs
6.
Guru SMA/MA yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
7.
Guru SMK yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Jumlah Guru SMA/MA berijazah S1/D-IV Jumlah Seluruh Guru SMA / MA Jumlah Guru SMK berijazah S1/DIV Jumlah Seluruh Guru SMK
8.
Angka Kelulusan SD/MI
9.
Angka Kelulusan SMP/MTs
10 .
Angka Kelulusan SMA/MA
Bab IX-2
Satuan
Jumlah Lulusan pada Jenjang SD / MI Jumlah Siswa tingkat tertinggi pada Jenjang SD/MI tahun sebelumnya Jumlah Lulusan padaJenjang SMP / MTs Jumlah Siswa tingkat tertinggi pada Jenjang SMP/MTs tahun sebelumnya Jumlah Lulusan pada Jenjang SMA / MA Jumlah Siswa tingkat tertinggi pada Jenjang SMA/MA tahun sebelumnya
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Meningkatnya Minat Baca Masyarakat
Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan
Indikator Sasaran 11 .
Angka Kelulusan SMK
Jumlah Lulusan pada Jenjang SMK Jmlh Siswa tingkat tertinggi pd Jenjang SMK thn sebelumnya
1.
Persentase Pengunjung Perpustakaan per tahun
Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan Selama 1 Tahun Jumlah orang dalam Populasi yang seharusnya dilayani
2.
Koleksi Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah
Jumlah Koleksi Judul Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah Jumlah Koleksi Judul Buku yang Seharusnya Tersedia
1.
Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SD/MI
2.
3.
4.
5.
6.
Bab IX - 3
Formula Indikator
Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SMP/MTs Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk Pendidikan Menengah Persentase Ruang Kelas SD/MI yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Persentase Ruang Kelas SMP/MTs yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Persentase Ruang Kelas SMA/MA yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
95,47%
96,30%
97,12%
97,94%
98,77%
99,59%
DINAS PPO
28,84%
KANTOR PERPUSTAK AAN DAN ARSIP DAERAH
Target Capaian Kinerja Tahunan
%
1150 1215
94,65 %
%
59756 269629
22,16 %
x 100%
%
5426 6426
84,44 %
87,55%
90,66%
Jumlah Sekolah SD / MI Jumlah Penduduk Usia 7 - 12 tahun
x 10.000
Sekolah/ 10.000 Pendduk
344 35443
97
97
Jumlah Sekolah SMP / MTs Jumlah Penduduk Usia 13 - 15 tahun
x 10.000
Sekolah/10. 000 Pendduk
94 16063
59
Jumlah Sekolah SMA / MA / SMK Jumlah Penduduk Usia 16 - 18 tahun
x 10.000
Sekolah/10. 000 Pendduk
40 12251
Jumlah Ruang Kelas SD/MI yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Jml Seluruh Ruang Kelas SD/MI
x 100%
%
1432 2381
x 100%
%
500 531
x 100%
%
Jumlah Ruang Kelas SMP/MTs yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Jumlah Seluruh Ruang Kelas SMP/MTs Jumlah Ruang Kelas SMA/MA yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Jumlah Seluruh Ruang Kelas SMA/MA
x 100%
x 100%
301 330
23,27%
24,39%
25,50%
26,61%
27,73%
93,78%
96,89%
100,00 %
100,00%
KANTOR PERPUSTAK AAN DAN ARSIP DAERAH
97
97
97
97
97
DINAS PPO
59
59
59
59
59
59
DINAS PPO
33
33
33
33
33
33
33
DINAS PPO
60,14 %
63,67%
67,13%
70,52%
73,84%
77,09%
80,28%
DINAS PPO
94,16 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINAS PPO
91,21 %
92,81%
94,38%
95,91%
97,40%
98,86%
100,00%
DINAS PPO
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat
Indikator Sasaran
7.
Persentase Ruang Kelas SMK yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak
1.
Angka Melek Huruf
2.
Persentase siswa yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
3.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
4. 5.
6.
7.
Bab IX - 4
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
8.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/ Paket C
9.
Angka Partisipasi Sekolah SD/MI
10 .
Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs
11 .
Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah
Formula Indikator Jumlah Ruang Kelas SMK yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Jumlah Seluruh Ruang Kelas SMK Jumlah penduduk usia diatas 15 thn yang bisa baca dan tulis Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun Jumlah Siswa Jenjang TK/RA/Penitipan Anak Jumlah Anak Usia 4 - 6 tahun Jumlah Siswa SD / MI Jumlah Penduduk Usia SD / MI Jumlah Siswa SMP / MTs Jml Penduduk Usia SMP / MTs Jumlah Siswa SMA / MA / SMK Jumlah Penduduk Usia SMA / MA / SMK Jumlah Siswa Usia 7 - 12 tahun di Tingkat SD / MI Jumlah Penduduk Usia 7 - 12 tahun Jumlah Siswa Usia 13 - 15 thn di Tingkat SMP / MTs Jumlah Penduduk Usia 13 - 15 tahun Jumlah Siswa Usia 16 - 18 thn di Tingkat SMA/MA/SMK Jumlah Penduduk Usia 16 - 18 tahun Jumlah Siswa Usia 7 - 12 tahun Jumlah Penduduk Usia 7 - 12 tahun Jumlah Siswa Usia 13 - 15 thn Jumlah Penduduk Usia 13 - 15 tahun Jumlah Siswa Usia 16 - 18 thn Jumlah Penduduk Usia 16 - 18 tahun
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
85,22 %
89,92%
94,31%
98,43%
100,00 %
100,00 %
100,00%
DINAS PPO
Target Capaian Kinerja Tahunan
x 100%
%
98 115
x 100%
%
205047 215839
95,00 %
95,00%
95,01%
95,02%
95,03%
95,05%
95,06%
DINAS PPO
x 100%
%
9400 15728
59,77 %
61,04%
62,31%
63,58%
64,85%
66,12%
67,40%
DINAS PPO
x 100%
%
117,24 %
115,83%
114,42%
113,01 %
111,60 %
110,19 %
108,77%
DINAS PPO
x 100%
%
41553 35443 16242 16063
101,11 %
100,93%
100,74%
100,55 %
100,37 %
100,18 %
100,12%
DINAS PPO
x 100%
%
13366 12251
109,10 %
108,29%
107,47%
106,65 %
105,84 %
105,02 %
104,20%
DINAS PPO
x 100%
%
34296 35443
96,76 %
97,19%
97,61%
98,03%
98,46%
98,88%
99,30%
DINAS PPO
x 100%
%
10204 16063
63,52 %
66,02%
68,51%
71,00%
73,49%
75,98%
78,47%
DINAS PPO
x 100%
%
9872 12251
80,58 %
82,62%
84,66%
86,70%
88,74%
90,78%
92,83%
DINAS PPO
x 1.000
per 1.000 pnddk
34296 35443
968
972
976
980
985
989
993
DINAS PPO
x 1.000
per 1.000 pnddk
10204 16063
635
660
685
710
735
760
785
DINAS PPO
x 1.000
per 1.000 pnddk
9872 12251
806
826
847
867
887
908
928
DINAS PPO
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Indikator Sasaran 12 . 13 . 14 .
Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga
Bab IX - 5
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA
15 .
Angka Putus Sekolah (APS) SMK
16 .
Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs
17 .
Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK
1.
Penyediaan Rumah Mess Guru bagi Guru Tetap pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman
1.
Cakupan Pembinaan Kegiatan Kepemudaan
2.
Cakupan Pembinaan Kegiatan Olahraga
Formula Indikator Jumlah Siswa SD / MI yang putus sekolah Jumlah Siswa SD / MI Jumlah Siswa SMP / MTs yang putus sekolah Jumlah Siswa SMP / MTs Jumlah Siswa SMA / MA yang putus sekolah Jumlah Siswa SMA / MA Jumlah Siswa SMK yang Putus Sekolah Jumlah Siswa SMK Jumlah Siswa baru tingkat I pada SMP/MTs Jumlah Lulusan SD/MI tahun sebelumnya Jml Siswa baru tingkat I pada SMA/MA/SMK Jumlah Lulusan SMP/MTs tahun sebelumnya Jumlah Mess Guruyang tersedia di setiap Sekolah pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman Jumlah Sekolah di Wilayah Terpencil dan Pedalaman
Jumlah Kegiatan Pembinaan Kepemudaan yang Dilaksanakan pada tahun n Jumlah Rencana Kegiatan Pembinaan Kepemudaan yg Dilaksanakan pada tahun n Jumlah Kegiatan Pembinaan Olahraga yang Dilaksanakan pada tahun n Jumlah Rencana Kegiatan Pembinaan Olahraga yg Dilaksanakan pada tahun n
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
Target Capaian Kinerja Tahunan
x 100%
%
208 41553
0,50%
0,45%
0,40%
0,36%
0,31%
0,26%
0,21%
DINAS PPO
x 100%
%
99 16242
0,61%
0,55%
0,49%
0,42%
0,36%
0,30%
0,24%
DINAS PPO
x 100%
%
120 9621
1,25%
1,09%
0,94%
0,78%
0,62%
0,47%
0,31%
DINAS PPO
x 100%
%
41 3745
1,09%
0,96%
0,83%
0,69%
0,56%
0,43%
0,29%
DINAS PPO
x 100%
%
5911 5841
101,20 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINAS PPO
x 100%
%
4127 3957
104,30 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINAS PPO
x 100%
%
0 346
-
-
3%
6%
9%
12%
15%
DINAS PPO
x 100%
%
3 4
75%
75%
75%
100%
100%
100%
100%
DINAS PPO
x 100%
%
2 3
67%
67%
67%
100%
100%
100%
100%
DINAS PPO
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Misi 2 Tujuan Sasaran Indikator
: : : :
Data Awal Tahun 2013
Sasaran Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan
Indikator Sasaran 1.
2.
3.
Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah
1.
Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas
1. 2. 3.
BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat
1.
2.
3.
Bab IX - 6
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Yang Terjangkau Dan Merata Bagi Seluruh Masyarakat 4 Tujuan 15 Sasaran 52 Indikator Kinerja
Formula Indikator
Rasio Puskesmas per satuan Penduduk
Jumlah Puskesmas Jumlah Penduduk
Rasio Pustu per satuan Penduduk
Jumlah Puskesmas Pembantu Jumlah Penduduk
Rasio Poskesdes per satuan Penduduk
Jumlah Poskesdes Jumlah Penduduk
Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman Rasio Dokter per satuan Penduduk Rasio Bidan per satuan Penduduk Rasio Perawat per satuan Penduduk Bed Occupancy Rate (BOR)
Average Length of Stay (ALOS)
Bed Turn Over (BTO)
Jumlah Rumah Medis dan Paramedis yg tersedia di setiap Puskesmas, Pustu & Poskesdes di wil. terpencil & pedalaman Jumlah Puskesmas, Pustu dan Poskesdes di wilayah terpencil dan pedalaman Jumlah Dokter Jumlah Penduduk Jumlah Bidan Jumlah Penduduk Jumlah Perawat Jumlah Penduduk Jumlah Hari Perawatan dalam Waktu Tertentu Jumlah Tempat Tidur x Jumlah Hari dalam Satu Satuan Waktu Jumlah Hari Perawatan Pasien Keluar RS Jumlah Pasien Keluar RS (Hidup + Mati) Jumlah Pasien Keluar RS (Hidup+Mati) 1 tahun Jumlah Tempat Tidur pada tahun bersangkutan
Satuan
x 1.000
Per seribu
x 1.000
Per seribu
x 1.000
Per seribu
x 100%
%
x 1.000 x 1.000 x 1.000
x 100%
Per seribu Per seribu Per seribu
%
Formula 24
Angka
45 269.629
120 196
28 269.629 274 269.629 383 269.629 28545 145x365
SKPD Penanggung Jawab
2015
2016
2017
2018
2019
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,189
0,193
0,196
0,198
0,201
0,205
0,171
0,241
0,258
0,276
0,293
0,311
61,22%
62,24%
63,27%
64,29%
65,31%
66,33%
67,35%
DINKES
0,104
0,152
0,156
0,159
0,162
0,165
0,168
DINKES
1,02
1,09
1,15
1,20
1,25
1,30
1,35
DINKES
1,42
1,42
1,42
1,42
1,42
1,42
1,42
DINKES
53,93%
56,63%
59,46%
62,43%
65,55%
68,83%
71,83%
RSUD
0,09
269.629 51 269.629
Target Capaian Kinerja Tahunan 2014
0,189
0,167
DINKES
DINKES
DINKES
Hari
28545 8666
3,29
3
3
3
3
3
3
RSUD
Kali / Tahun
8666 145
59,77
58,95
58,16
57,39
56,64
55,91
55,20
RSUD
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Data Awal Tahun 2013
Sasaran
Indikator Sasaran 4.
5.
6.
7.
8. Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita
1.
2.
3.
4.
Bab IX - 7
Turn Over Interval (TOI) Gross Death Rate (GDR) Net Death Rate (NDR)
Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per 100.000 KH) di RSUD Angka Kematian Bayi di RSUD Menurunnya Kasus Kematian Ibu Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
Jumlah Tempat Tidur x Hari Hari Perawatan RS Jumlah Pasien Keluar RS (Hidup + Mati) Jumlah Pasien Mati dari seluruhnya Dirawat Jumlah Pasien Keluar RS (Hidup + Mati) Jumlah Kematian Ibu pada Periode Tertentu Jumlah Pasien Kebidanan (Ibu) yang Keluar (Hidup + Mati) Jml Pasien Mati > 48 Jam Dirawat Jumlah Pasien Keluar RS (Hidup + Mati) Jumlah Kematian Bayi Total Bayi Hidup + Mati
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
Hari
24380 8666
2,81
3
3
3
3
3
3
RSUD
x 1.000
Permil
312 8666
36
31
26
21
16
11
6
RSUD
x 1.000
Permil
17
12
7
3
2
1
1
RSUD
x 1.000
Permil
3 2348
1,28
1,28
1,05
1,05
1,05
1,05
1,05
RSUD
x 1.000
Permil
44 1818
24,20
23,10
22,00
20,90
19,80
18,70
17,60
RSUD
8
7
6
5
4
3
3
DINKES
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINKES
Satuan
Jumlah Kasus Kematian Ibu Melahirkan Jumlah Komplikasi Kebidanan yang Mendapat Penanganan Definitif di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu Tertentu Jumlah Ibu dengan Komplikasi Kebidanan di Satu Wilayah Kerja pd Kurun Waktu yg sama Jumlah Ibu Bersalin yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Satu Wil. Kerja pada Kurun Waktu Tertentu Jumlah Seluruh Sasaran Ibu Bersalin di Satu Wilayah Kerja dalam Waktu yg sama Jumlah Ibu Hamil yang Memperoleh Pelayanan Antenatal K4 di Satu Wilayah Kerja pd Kurun Waktu tertentu Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Satu Wilayah Kerja dlm Kurun Waktu yang sama
Target Capaian Kinerja Tahunan
Formula
Formula Indikator
150 8666
orang
833 833
x 100%
%
x 100%
%
4681 4927
95,01%
96,00%
97,00%
98,00%
99,00%
100,00 %
100,00 %
DINKES
x 100%
%
3122 5016
62,24%
94,05%
95,97%
96,58%
97,57%
98,67%
99,12%
DINKES
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Data Awal Tahun 2013
Sasaran
Indikator Sasaran 5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Bab IX - 8
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Angka Kelangsungan Hidup Bayi Angka Kematian Neonatal (Bayi 0 28 hari) Cakupan Kunjungan Bayi
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani
Cakupan Pelayanan Anak Balita
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Formula Indikator Jumlah Ibu Nifas yang telah memperoleh 3 kali Pelay. Nifas sesuai Standar di Satu Wil. Kerja pd Kurun Waktu tertentu Jumlah Seluruh Ibu Nifas di Satu Wilayah Kerja dlm Kurun Waktu yang sama Jumlah Kematian Bayi (berumur kurang dari 1 thn) pada satu tahun tertentu Jumlah Kelahiran Hidup pada tahun tertentu Jumlah Neonatal yang lahir meninggal Jumlah kelahiran hidup
Satuan
x 100%
%
x 1.000
Per seribu
x 1.000
Per seribu
Jumlah Kunjungan Bayi yang Memperoleh Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar di Satu Wilayah Kerjapada Kurun Waktu tertentu Jumlah Seluruh Bayi yang Lahir di Satu Wilayah pada Kurun Waktu yang sama
x 100%
%
Jumlah Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani Jumlah Seluruh Neonatus dengan Komplikasi yang ada
x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
Jumlah Anak Balita yang memperoleh Pelayanan Pemantauan Pertumbuhan Minimal 8 Kali di Satu Wilayah Kerja pd Kurun Waktu tertentu Jumlah Seluruh Anak Balita di Satu Wilayah Kerja dalam Waktu yang sama Jumlah Desa / Kelurahan UCI Jmlh Seluruh Desa / Kelurahan
Formula
3739 4927
73 4.862 54 4.862
4934 6336
595 595
12603 15239
154 278
Target Capaian Kinerja Tahunan
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
75,89%
89,03%
94,97%
95,58%
96,57%
97,68%
99,16%
DINKES
15
13
11
9
7
5
4
DINKES
11
10
9
8
7
6
5
DINKES
77,87%
84,02%
90,15%
96,35%
102,54 %
92,96%
99,16%
DINKES
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINKES
82,70%
86,64%
90,64%
94,71%
98,85%
100,00 %
100,00 %
DINKES
55,40%
91,73%
100,00 %
100,00 %
100,00 %
100,00 %
100,00 %
DINKES
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Data Awal Tahun 2013
Sasaran
Indikator Sasaran 12.
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
1.
2.
Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat
1.
2.
3.
Bab IX - 9
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Pneumonia Balita
Persentase Balita Gizi Buruk Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita (Pasien Baru) Penyakit TBC BTA +
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Acute Flacid Paralysis (AFP)
Formula Indikator
Satuan
Target Capaian Kinerja Tahunan
Formula
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
Jumlah Penderita Pneumonia Balita yang Ditangani di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu Satu Tahun Jumlah Perkiraan Penderita Pneumonia Balita di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu yang sama
x 100%
%
314 2096
14,98%
36,26%
57,54%
78,82%
100,00 %
100,00 %
100,00 %
DINKES
Jumlah Balita Gizi Buruk Jumlah Seluruh Balita
x 100%
%
149 16856
0,88%
0,61%
0,55%
0,49%
0,43%
0,37%
0,31%
DINKES
Jumlah Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Sarana Pelayanan Kesehatan di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu Tertentu Jmlh Seluruh Balita Gizi Buruk yg ditemukan di Satu Wilayah Kerja dalam Waktu yg sama
x 100%
%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINKES
x 100%
%
34,27%
48,40%
62,52%
76,65%
90,77%
100%
100%
DINKES
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINKES
0,010%
0,010%
0,009%
0,008%
0,007%
0,006%
0,005%
DINKES
Jumlah Penderita Baru TBC BTA (+) yang Ditemukan dan Diobati di Satu Wilayah Kerja selama Satu Tahun Jumlah Perkiraan Penderita Baru TBC BTA (+) dalam Waktu yang sama Jumlah Penderita DBD yang Ditangani sesuai SOP di Satu Wilayah Kerja selama 1 Tahun Jumlah Penderita DBD yang Ditemukan di Satu Wilayah dalam Waktu yang sama Jumlah Kasus AFP Non Polio yang Dilaporkan Jumlah Penduduk < 15 tahun
149 149
182 531
62 62
x 100%
%
9 86962
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Data Awal Tahun 2013
Sasaran
Indikator Sasaran 4.
5.
6.
7.
8.
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
1.
2.
Bab IX - 10
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Diare
Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam Angka Kejadian Malaria (per 1.000 penduduk) Cakupan Pelayanan Penderita HIV/AIDS
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 624 bulan Keluarga Miskin
Formula Indikator Jmlh Murid SD dan Setingkat yg Diperiksa Kesehatannya oleh Nakes atau Tenaga Terlatih di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu tertentu Jmlh Murid SD dan Setingkat di Satu Wilayah Kerja dlm Kurun Waktu yg sama Jumlah Penderita Diare yang Datang dan Dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di Satu Wilayah tertentu dalam Waktu 1 tahun Jumlah Perkiraan Penderita Diare pada Satu Wilayah tertentu dlm Waktu yg sama (10% dari Angka Kesakitan Diare x Jumlah Penduduk) Jumlah KLB di Desa/Kelurahan yang Ditangani < 24 jam dalam Periode tertentu Jumlah KLB di Desa/Kelurahan yang terjadi pada Periode yang sama Jumlah Kasus Malaria yang Terjadi Jumlah Seluruh Penduduk Jumlah Penderita HIV/AIDS yang diberikan Pelayanan sesuai Standar Pelayanan Jumlah Seluruh Penderita HIV/AIDS yang ditemukan Jumlah Kunjungan Pasien Miskin di Sarana Kesehatan Strata 1 Jumlah Seluruh Masyarakat Miskin di Kabupaten Jumlah Anak Usia 6 - 24 bulan Keluarga Miskin yg mendapat Makanan Pendamping ASI Jumlah Seluruh Anak Usia 6 - 24 bulan Keluarga Miskin
Satuan
Target Capaian Kinerja Tahunan
Formula
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
16406 17585
93,30%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINKES
73,54%
80,16%
86,78%
93,40%
100,00 %
100,00 %
100,00 %
DINKES
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINKES
20,11
18,02
16,14
14,48
12,88
DINKES
x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
1 1
100%
x 1.000
Per seribu
6696 269629
24,83
x 100%
%
23 23
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINKES
x 100%
%
134157 194519
68,97%
71,04%
73,88%
78,31%
84,58%
93,04%
98,43%
DINKES
x 100%
%
0 4571
0%
3,26%
50,01%
100,00 %
100,00 %
100,00 %
100,00 %
DINKES
8387 11405
22,35
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Data Awal Tahun 2013
Sasaran
Indikator Sasaran 3.
Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat
1.
2.
3.
Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta
1.
Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan
1.
Meningkatnya Peserta KB Aktif
2.
1. 2.
Penurunan Angka Unmet Need
Bab IX - 11
1.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan Meningkatnya Jumlah Desa/Kelurahan yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Meningkatnya Kualitas Hygienis Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan/Minuman Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Lembaga Swasta dalam Penyelengaraan Kesehatan di Kabupaten Ende Rasio Posyandu per Satuan Balita Cakupan Desa Siaga Aktif Persentase Akseptor KB Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan PUS yang Ingin ber KB Tidak Terpenuhi (unmet need)
Formula Indikator Jmlh Kunjungan Pasien Miskin di Sarana Kesehatan Strata 1 Jumlah Seluruh Masyarakat Miskin di Kabupaten Jumlah Sarana Air Minum yg Memenuhi Syarat Kesehatan Jumlah Seluruh Sarana Air Minum Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM Jmlh Seluruh Desa / Kelurahan Jumlah TPM yang Memenuhi Syarat Jumlah Seluruh TPM
Satuan
x 100%
Jumlah Desa Siaga Aktif Jumlah Desa Siaga yang Dibentuk Jumlah Akseptor KB Jumlah Seluruh PUS yang ada Jumlah Peserta Program KB Aktif Jumlah Seluruh PUS yang ada Jumlah PUS Unmet Need Jumlah Seluruh PUS yang ada
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
785
0,40%
0,44%
0,51%
0,61%
0,70%
0,88%
1,06%
DINKES
194.519 x 100%
%
12252 44642
27,45%
30,19%
33,21%
36,53%
40,18%
44,20%
48,22%
DINKES
x 100%
%
11 278
3,96%
3,96%
7,91%
8,63%
9,35%
10,07%
10,79%
DINKES
x 100%
%
117 279
41,94%
46,24%
50,90%
55,91%
61,29%
67,03%
73,12%
DINKES
5
5
5
5
5
5
5
DINKES
Jumlah Lembaga Swasta yang Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam Penyelengaraan Kesehatan kepada Masyarakat
Jumlah Posyandu Jumlah Balita
%
Target Capaian Kinerja Tahunan
Formula
Lemba ga
x 1.000
Per seribu
631 15239
41,41
45,54
50,13
55,12
60,63
66,67
72,71
DINKES
x 100%
%
31 58
53,45%
58,62%
79,31%
86,21%
93,10%
100%
100%
DINKES
x 100%
%
14,16%
15,59%
16,99%
18,69%
20,56%
22,61%
24,66%
BKBKS
x 100%
%
72,00%
72,00%
100%
100%
100%
100%
100%
BKBKS
x 100%
%
16,73%
15,00%
12,50%
10,00%
7,50%
5,00%
2,50%
BKBKS
5096 35981 25906 35981 6019 35981
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Data Awal Tahun 2013
Sasaran Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB
Indikator Sasaran 1.
2.
Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
Bab IX - 12
1.
Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 desa/ kelurahan Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa / Kelurahan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Formula Indikator
Satuan
Jumlah PLKB / PKB Jumlah Seluruh Desa/ Kelurahan
per desa
Jumlah PPKBD Jumlah Seluruh Desa/ Kelurahan Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I Jumlah Seluruh Keluarga yang ada
per desa
x 100%
%
Target Capaian Kinerja Tahunan
Formula
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
55 278
0,20
0,32
0,40
0,50
0,50
0,50
0,50
BKBKS
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
BKBKS
32,38%
31,00%
30,00%
29,00%
28,00%
27,00%
26,00%
BKBKS
278 278
21027 64938
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Misi 3 Tujuan Sasaran Indikator
: : : :
Percepatan Pembangunan Perekonomian Dan Pariwisata Yang Kompetitif Dan Berkelnajutan 4 Tujuan 15 Sasaran 63 Indikator Kinerja
Sasaran
Data Awal Tahun 2013 Indikator Sasaran
Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan
1.
Luas areal Pertanian Lahan Basah tahun n dikurangi luas areal lahan basah tahun n-1
Luas Pertanian Lahan Basah pada tahun dasar Luas areal Pertanian Lahan Kering tahun n dikurangi luas areal Lahan Kering Thn n-1 b. Pertanian Lahan Kering Luas Pertanian Lahan Kering pada tahun dasar Meningkatnya Produktivitas Padi dan Bahan Utama Pangan Lainnya: a. Padi Sawah
Produksi Tanaman Padi Sawah (Ton) Luas Areal Tanam Padi Sawah (Ha)
b. Padi Ladang
Produksi Tanaman Padi Ladang (Ton) Luas Areal Tanam Padi Ladang (Ha)
c. Jagung d. Ubi Kayu e. Ubi Jalar
Formula
Angka
2014
2015
Target Capaian Kinerja Tahunan 2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
x 100%
Ha
100 7954
1,26%
1,26%
1,26%
1,26%
1,26%
1,26%
1,26%
DISTANAK
x 100%
Ha
100 2000
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
DISTANAK
Ton/Ha
47571,6875 6.983
6,81
6,85
6,88
6,92
6,95
6,98
7,02
DISTANAK
Ton/Ha
15327 5688
2,69
2,72
2,75
2,78
2,80
2,83
2,86
DISTANAK
Ton/Ha
22027 6451
3,41
3,55
3,69
3,84
3,99
4,15
4,32
DISTANAK
10,56
11,09
11,65
12,23
12,84
13,48
14,15
DISTANAK
7,95
8,35
8,77
9,21
9,67
10,15
10,66
DISTANAK
Produksi Tanaman Jagung (Ton) Luas Areal Tanam Jagung (Ha) Produksi Tanaman Ubi Kayu (Ton) Luas Areal Tanam Ubi Kayu (Ha) Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ton) Luas Areal Tanam Ubi Jalar (Ha)
Ton/Ha Ton/Ha
19287 1826 3062 385
f. Kacang Kedelai
Prodksi Tanaman Kacang Kedelai (Ton) Luas Areal Tanam Kacang Kedelai (Ha)
Ton/Ha
16 13
1,23
1,26
1,29
1,33
1,36
1,39
1,43
DISTANAK
g. Kacang Tanah
Produksi Tanaman Kacang Tanah (Ton) Luas Areal Tanam Kacang Tanah (Ha)
Ton/Ha
76 50
1,52
1,56
1,60
1,64
1,68
1,72
1,76
DISTANAK
h. Kacang Hijau
Produksi Tanaman Kacang Hijau (Ton) Luas Areal Tanam Kacang Hijau (Ha)
Ton/Ha
143 86
1,66
1,68
1,70
1,71
1,73
1,75
1,77
DISTANAK
1,68
1,77
1,85
1,95
2,04
2,15
2,25
DISTANAK
i. Shorgum
Bab IX - 13
Satuan
Meningkatnya Luas Lahan Pertanian:
a. Pertanian Lahan Basah
2.
Formula Indikator
Produksi Tanaman Shorgum (Ton) Luas Areal Tanam Shorgum (Ha)
Ton/Ha
328 195
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Indikator Sasaran 3.
b. Kakao c. Jambu Mete d. Kopi e. Kemiri
f. Cengkeh
g. Pala
Bab IX - 14
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula
Angka
2014
2015
Target Capaian Kinerja Tahunan 2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah): a. Kelapa
3.
Formula Indikator
Meningkatnya Produksi Ikan
4.
Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan
5.
Meningkatnya Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut
6.
Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan
7.
Ketersediaan Pangan Utama
Jumlah Produksi Kelapa (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 Jumlah Produksi Kelapapada tahun n-1
x 100%
%
64,856 8107
0,80%
1,00%
1,00%
1,00%
1,20%
1,20%
1,20%
DISHUTBUN
x 100%
%
7,684 3434,684
0,22%
0,50%
0,50%
1,00%
1,00%
1,50%
1,50%
DISHUTBUN
x 100%
%
6 3685
0,16%
0,50%
0,50%
1,00%
1,00%
1,50%
2,00%
DISHUTBUN
x 100%
%
9 3407
0,26%
0,50%
0,50%
1,00%
1,50%
1,50%
1,50%
DISHUTBUN
x 100%
%
11 5259
0,21%
0,50%
1,00%
1,00%
1,10%
1,20%
1,30%
DISHUTBUN
x 100%
%
16 298
5,37%
1,00%
2,00%
3,00%
4,00%
4,00%
4,00%
DISHUTBUN
x 100%
%
1 11
9,09%
1,00%
1,50%
2,00%
3,00%
3,00%
3,00%
DISHUTBUN
x 100%
Ton
8431,0 6
0,34%
0,55%
0,57%
0,59%
0,75%
1,00%
DKP
Jumlah Konsumsi Ikan (Ton) pada thn n Jumlah Target Produksi Ikan Daerah
x 100%
%
31,06 35
88,74 %
90,09%
90,89%
91,71%
92,46%
92,86%
93,26%
DKP
Jumlah Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut yang diusahakan pada tahun n Jumlah Potensi Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut
x 100%
%
14 987
1,42%
1,82%
2,23%
2,63%
3,04%
3,44%
3,84%
DKP
2
0
1
1
1
0
1
BKP3
88,76 %
90%
90%
90%
90%
90%
90%
BKP3
Jumlah Produksi Kakao (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 Jumlah Produksi Kakao pada tahun n-1 Jumlah Produksi Jambu Mete (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada thn n-1 Jumlah Produksi Jambu Mete pada thn n-1 Jumlah Produksi Kopi (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 Jumlah Produksi Kopi pada tahun n-1 Jumlah Produksi Kemiri (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 Jumlah Produksi Kemiri pada tahun n-1 Jumlah Produksi Cengkeh (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 Jumlah Produksi Cengkeh pada tahun n-1 Jumlah Produksi Pala (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 Jumlah Produksi Pala pada tahun n-1 Jumlah Produksi Ikan (Ton) pada tahun n Potensi Daerah/Potensi Lestari (Ton)
Jumlah Peraturan tentang Kebijakan Ketahanan Pangan dalam Bentuk Perda, Perkada, dsb. Rata-rata Jumlah Ketersediaan Pangan Utama per Tahun (Kg) Jumlah Penduduk
x 100%
buah
%
37.953.708 42759923,85
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran Meningkatnya Produksi Ternak
Indikator Sasaran 1.
Formula Indikator
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula
Jumlah Produksi Daging Sapi (Kg) pada tahun n dikurangi Jumlah Produksi Daging Sapi pada tahun n - 1
2015
Target Capaian Kinerja Tahunan 2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
345.45 0
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
DISTANAK
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
5,00%
DISTANAK
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
DISTANAK
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
DISTANAK
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
DISTANAK
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
3,00%
DISTANAK
x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
10 22
45,45 %
50,00%
54,55%
59,09%
63,64%
68,18%
72,73%
DISBUDPAR
x 100%
%
7 58
12,07 %
34,48%
51,72%
68,97%
86,21%
100 %
100 %
DISBUDPAR
0
1
1
1
1
1
1
DISBUDPAR
Jumlah Produksi Daging Sapi pada tahun n-1
b. Kerbau
c. Babi
d. Kambing
Jumlah Produksi Daging Kerbau (Kg) pada thn n dikurangi Jmlh Produksi Daging Kerbau pada tahun n - 1 Jumlah Produksi Daging Kerbau pada tahun n-1 Jumlah Produksi Daging Babi (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Daging Babi pada tahun n - 1 Jumlah Produksi Daging Babi pada tahun n-1 Jumlah Produksi Daging Kambing (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Daging Kambing pd thn n - 1
1.
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan
Jumlah Produksi Daging Kambing pada tahun n-1 Jumlah Produksi Daging Ayam (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Daging Ayam pada tahun n - 1 Jumlah Produksi Daging Ayam pada tahun n-1 Jumlah Produksi Telur (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Telur pada thn n-1 Jumlah Produksi Telur pada tahun n-1 Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan Total Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dimiliki Daerah
Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal
1.
Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah
Jumlah Kelompok Seni Budaya Daerah yang mendapatkan Binaan dan Bantuan Pemda pada thn n Jumlah KelompokSeni Budaya Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah
1.
Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya
e. Ayam
f. Telur
Bab IX - 15
2014
Meningkatnya Produksi hasil Ternak:
a. Sapi
Pelestarian Budaya Lokal
Angka
Penyelenggaraan Sepekan Pesta Danau Kelimutu
Kali
3.602 70.335
25.456
89.517
84.636
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Indikator Sasaran
2.
3.
Meningkatnya Pembinaan Kelompok Tani dan Nelayan
Pengembangan dan Pembinaan Koperasi dan UMKM
Bab IX - 16
Target Capaian Kinerja Tahunan 2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
18,52%
25,93%
34,26%
42,59%
51,85%
DISBUDPAR
Jumlah Kunjungan Wisatawan pada thn n dikurangi Jumlah Wisatawan pada thn n-1 Jumlah Kunjungan Wisatawan pada tahun n-1
x 100%
%
100 500
20%
25%
35%
45%
55%
65%
75%
DISBUDPAR
x 100%
%
973 1743
55,82 %
59,61%
63,68%
68,10%
72,75%
77,68%
82,62%
BKP3
x 100%
%
15 235
6,38%
17,02%
32,77%
51,06%
72,34%
100%
100%
DKP
x 100%
%
80,95 %
82,86%
83,81%
84,76%
85,71%
86,67%
87,62%
DINKOP & UKM
x 100%
%
54,74 %
55,84%
56,93%
58,03%
59,12%
60,22%
61,31%
DINKOP & UKM
Jumlah UMKM yang dibina Jumlah Seluruh UMKM yg ada
x 100%
%
226 4260
5,31%
5,49%
5,68%
5,89%
6,10%
6,31%
6,53%
DINKOP & UKM
Jumlah UMKM Mandiri Jumlah UMKM yang dibina
x 100%
%
78 226
34,51 %
37,17%
39,82%
42,48%
45,13%
47,79%
50,44%
DINKOP & UKM
Jumlah Kelompok Usaha IKM yang mendapat Binaan & Bantuan Pemda tahun n Jumlah Kelompok Usaha IKM yang ada
x 100%
%
17,35 %
32,34%
46,12%
47,39%
48,61%
49,77%
50,88%
DISPERIND AG
Jumlah Kelompok Pedagang/ Usaha Informal yg mendapat Binaan dan Bantuan Pemda tahun n Jumlah Kelompok Pedagang/ Usaha Informal yang ada
x 100%
%
14,19 %
18,86%
18,89%
18,92%
18,95%
18,97%
19,00%
DISPERIND AG
Jumlah Kelompok Tani yang mendapatkan Binaan dan Meningkat Statusnya pd thn n Jumlah Kelompok Tani yg ada
Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Seluruh Koperasiyang ada pada tahun n
2.
Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif
Jumlah UKM Non BPR/LKM UKM Aktif Jumlah Seluruh UKM Non BPR/LKM UKM yang ada
Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal
2015
11,11%
Persentase Koperasi Aktif
2.
2014
4,63%
1.
Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah
Angka
5 108
2.
1.
Formula
%
Cakupan Bina Kelompok Nelayan, Pembudidaya dan Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan
4.
Data Awal Tahun 2013
x 100%
Cakupan Bina Kelompok Tani yang Meningkat Statusnya
Persentase UMKM yang Dibina Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri
Satuan
Jmlh Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan Jumlah Potensi Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang ada
1.
3.
Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif
Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan
Formula Indikator
Jumlah Kelompok Nelayan, Pembudidaya, Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan yang Mendapatkan Binaan pd thn n Jumlah Kelompok Nelayan, Pembudidaya, Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan
85 105 300 548
34 196
22 155
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa
Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas
Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan
Bab IX - 17
Indikator Sasaran
Formula Indikator Jmlh kegiatan pembinaan dan pengawasan pengembangan perdagangan & industri serta peredaran barang dan jasa yang dilaksanakan Jmlh kegiatan pembinaan dan pengawasan pengembangan perdagangan & industri serta peredaran barang dan jasa yang direncanakan
Satuan
Data Awal Tahun 2013
Target Capaian Kinerja Tahunan
SKPD Penanggung Jawab
Formula
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
8 8
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DISPERIND AG
0
0
1
0
0
0
1
BKPMD
3.
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Perdagangan dan Industri serta Peredaran Barang dan Jasa
1.
Penyediaan Regulasi yang Mendukung Iklim Investasi
Jumlah Regulasi yang mendukung iklim usaha yang dihasilkan
buah
1.
Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende
Tersedianya Unit Informasi Perdagangan Komoditi Yang Efektif di Kabupaten Ende
unit
0
0
0
1
2
7
7
4
DISPERIND AG
2.
Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Jumlah Desa yang memiliki BUMDes pada tahun n Jumlah Desa yang ada
x 100%
%
6 255
2,35%
11,76%
27,45%
47,06%
70,59%
100%
100%
BPMPD
1.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Angkatan Kerja 15 thn ke atas Jumlah Penduduk Usia Kerja (15 - 65 thn)
x 100%
%
130.442 164.669
79,21 %
80,01%
80,81%
81,61%
82,43%
83,26%
84,09%
DISNAKERT RANS
2.
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan Jumlah Pencari Kerja yang Mendaftar
x 100%
%
446 3645
12,24 %
12,42%
12,61%
12,79%
12,99%
13,18%
13,38%
DISNAKERT RANS
3.
Tingkat Pengangguran Terbuka
Jumlh Pengangguran Terbuka Usia Angkatan Kerja Jumlah Penduduk Angkatan Kerja
x 100%
%
3705 130442
2,84%
2,34%
1,84%
1,34%
0,84%
0,34%
0,24%
DISNAKERT RANS
1.
Persentase Keselamatan dan Perlindungan Kerja
Jumlah Perusahaan yang Menerapkan K3 pada tahun n Jumlah Perusahaan di Wilayah Kabupaten pada tahun n
x 100%
%
154 414
37,20 %
44,93%
53,38%
61,84%
70,29%
78,74%
87,20%
DISNAKERT RANS
2.
Persentase Pekerja yang Menjadi Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja
x 100%
%
2799 4460
62,76 %
63,50%
64,28%
65,07%
65,85%
66,64%
67,42%
DISNAKERT RANS
Jumlah Pekerja Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja Aktif Jumlah Seluruh Pekerja yg ada
x 100%
%
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Indikator Sasaran
3.
Persentase Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah
4.
Persentase Penurunan Kasus Sengketa Pengusaha-Pekerja per Tahun
1.
Persentase Peningkatan Pajak Daerah
2.
Persentase Peningkatan Retribusi Daerah
3.
Meningkatnya Investasi di Bidang Industri
4.
5.
6.
Bab IX - 18
Formula Indikator Jmlh Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha dengan Kebijakan Pemda pada thn n Jumlah Kejadian Perselisihan Buruh dan Pengusaha dengan Kebijakan Pemda
Satuan
Data Awal Tahun 2013
Target Capaian Kinerja Tahunan
Formula
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
x 100%
%
17 17
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DISNAKERT RANS
x 100%
%
17 414
4,11%
3,62%
3,14%
2,66%
2,17%
1,69%
1,21%
DISNAKERT RANS
x 100%
%
7,343 Milyar
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
2,00%
DPPKAD
x 100%
%
5,628 Milyar
3,00%
4,00%
4,00%
4,00%
5,00%
6,00%
DPPKAD
Investasi di Bidang Industri pada thn n dikurangi thn n-1 Investasi di Bidang Industri pada tahun dasar
x 100%
%
1,2875 Milyar
12,20%
14,23%
16,26%
18,30%
20,03%
22,03%
BKPMD
Meningkatnya Investasi di Bidang Perdagangan
Investasi di Bidng Perdagngan pada thn n dikurangi thn n-1 Investasi di Bidang Perdagangan pada thn dasar
x 100%
%
334,75 9 Milyar
10,42%
10,43%
10,44%
10,45%
10,46%
10,47%
BKPMD
Meningkatnya Investasi di Bidang Pariwisata
Investasi di Bidang Pariwisata pada thn n dikurangi thn n-1 Investasi di Bidang Pariwisata pada tahun dasar
x 100%
%
1,210 Milyar
1,27%
1,46%
1,67%
1,88%
2,09%
2,30%
BKPMD
Meningkatnya Investasi di Bidang usaha Lainnya
Investasi di Bidg Usaha Lainya pada thn n dikurangi thn n-1 Investasi di Bidang Pariwisata pada tahun dasar
x 100%
%
5 Milyar
1,25%
1,46%
1,67%
1,88%
2,09%
2,30%
BKPMD
Jumlah Sengketa Pengusaha Pekerja Jumlah Perusahaan
Jumlah Penerimaan Pajak Daerah pada tahun n Jumlah Pajak Daerah pada tahun dasar Jumlah Penerimaan Retribusi Daerah tahun n Jumlah Retribusi Daerah pada tahun dasar
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD
Indikator Sasaran
1.
2.
Bab IX - 19
Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Kelautan dan Perikanan terhadap PAD
Formula Indikator Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD tahun n-1
Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD tahun n-1
3.
Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD
Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD tahun n-1
4.
Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Perdagangan dan Industri terhadap PAD
Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD tahun n-1
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula
Angka
2014
2015
Target Capaian Kinerja Tahunan 2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
x 100%
%
173,46 5 Juta
5%
5%
5%
5%
5%
5%
DISTANAK
x 100%
%
35,280 Juta
4,88%
233,78%
10 %
11%
12%
13%
DKP
x 100%
%
20,302 Juta
10%
10%
10%
10%
10%
10%
DISBUDPAR
x 100%
%
967,70 5 Juta
5%
5%
5%
5%
5%
5%
DISPERIND AG
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
MISI 4
:
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
: : :
Sasaran
Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan
Membangun, Menata, Dan Meningkatkan Sarana Dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif Maupun Kualitas Sesuai Potensi Dan Kebutuhan Daerah Yang Ramah Lingkungan 2 Tujuan 10 Sasaran 29 Indikator Kinerja
Indikator Sasaran
1.
2. 3.
Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang Dilalui Roda 4 dalam Kondisi Baik Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/Saluran Pembuangan Air
4.
Persentase Drainase dalam keadaan baik
5.
Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan a. Rambu
b. Marka c. Guard Drill
Bab IX - 20
6.
Persentase Uji KIR Kendaraan
7.
Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal
Formula Indikator Panjang Jalan Penghubung dari Ibu Kota Kecamatan ke Desa yang dilalui Roda 4 dalam Kondisi Baik Panjang jalan Desa seluruhnya pada tahun n
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
Target Capaian Kinerja Tahunan
x 100%
%
107,7 338,7
31,80%
32,98%
34,16%
35,34%
36,52%
37,70%
38,88%
DINAS PU
Panjang Jalan Kab dalam Kondisi Baik Panjang Jalan Kab seluruhnya pada tahun n
x 100%
%
516,92 824,6
62,69%
63,90%
65,11%
66,33%
67,54%
68,75%
69,96%
DINAS PU
Panjang Jalan Kab yang memiliki Drainase Panjang Jalan Kab seluruhnya pada tahun n
x 100%
%
119,1 824,6
14,44%
16,87%
19,29%
21,72%
24,15%
26,57%
29,00%
DINAS PU
x 100%
%
43,71%
46,80%
49,89%
52,98%
56,08%
59,17%
62,26%
DINAS PU
37,63%
50,10%
62,58%
75,05%
87,53%
100,00%
100,00%
DISHUB
Panjang Drainase dalam keadaan baik pada thn n Panjang seluruh Drainase Kabupaten
42420 97048
Jumlah Fasilitas Perlengkapan Jalan (Rambu, Marka, Guard Drill) Jumlah Fasilitas Rambu (unit) yang sudah ada Jumlah Fasilitas Rambu yang seharusnya ada Jumlah Fasilitas Marka ( m2 ) yang sudah ada Jumlah Fasilitas Marka yang seharusnya ada
181 481
x 100%
%
x 100%
%
645 1645
39,21%
51,37%
63,53%
75,68%
87,84%
100,00%
100,00%
DISHUB
9,33%
11,83%
14,33%
16,83%
19,33%
21,83%
24,33%
DISHUB
Jumlah Fasilitas Guard Drill (meter) yg sdh ada Jumlah Fasilitas Guard Drill yang seharusnya ada
x 100%
%
559,64 6000
Jumlah Kendaraan yang telah Lulus Uji KIR Jmlh seluruh Kendaraan yang wajib Uji KIR
x 100%
%
1382 1890
73,12%
75,77%
81,06%
86,35%
91,64%
96,93%
100,00%
DISHUB
x 100%
%
6 7
85,71%
85,71%
85,71%
93,33%
93,75%
100%
100%
DISHUB
Jumlah Terminal Penumpang yang ada memiliki Pelayanan sesuai Standar Jumlah Terminal Penumpang yang ada
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan
Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian
Indikator Sasaran
1.
Jumlah Jembatan yang Dibangun
Jumlah Jembatan yg dibangun Jumlah Kebutuhan Jembatan yang seharusnya dibangun
2.
Jumlah Jembatan dalam Kondisi Baik
Jumlah Jembatan dalam Kondisi Baik Jumlah Seluruh Jembatan yang ada
1.
Rasio Jaringan Irigasi terhadap Luas Lahan Pertanian
2. Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat
Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat
1.
Panjang Irigasi Kabupaten dalam Kondisi Baik Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik
Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat
1.
Rasio Rumah Layak Huni
Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga
1.
Persentase Rumah Tinggal yang Memiliki Jamban Keluarga
1.
Penyediaan TPA
2.
Presentase Penanganan Sampah
3.
Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk
Bab IX - 21
x 100%
%
M / Ha
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
34 63
53,97%
55,56%
57,14%
58,73%
60,32%
61,90%
63,49%
DINAS PU
53,97%
55,56%
57,14%
58,73%
60,32%
61,90%
63,49%
DINAS PU
6,11
6,38
6,64
6,91
7,18
7,44
7,71
DINAS PU
34 63 68776,4 11258
Target Capaian Kinerja Tahunan
%
68776,4 214430
32,07%
33,47%
34,87%
36,27%
37,67%
39,07%
40,47%
DINAS PU
x 100%
%
39529 58830
67,19%
68,89%
70,59%
72,29%
73,99%
75,69%
77,39%
DISTAMBEN
Jumlah Desa yg Terakses Listrik Jumlah Seluruh Desa pada tahun n
x 100%
%
160 255
62,75%
66,27%
70,20%
74,12%
78,04%
81,96%
85,88%
DISTAMBEN
Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Presentase Desa yang Terakses Air Bersih
%
Formula
x 100%
1.
2.
x 100%
Data Awal Tahun 2013
Panjang Saluran Irigasi dalam kondisi Baik Pajang Saluran Irigasi seluruhnya yang ada Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik Jumlah Seluruh Rumah Tangga pada tahun n
Persentase Desa yang Terkases Listrik
b. Sumber Mata Air Bawah Tanah
Satuan
Panjang Saluran Irigasi pada tahun n Luas Lahan Budi Daya Pertanian pada tahun n
2.
a. Sumber Mata Air Permukaan
Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan
Formula Indikator
Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Mata Air Permukaan Jumlah Seluruh Rumah Tangga pada tahun n Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Mata Air Permukaan Jumlah Seluruh Rumah Tangga pada tahun n Jumlah Desa yang Terakses Air Bersih Jumlah Seluruh Desa pada tahun n Jumlah Rumah Layak Huni pada tahun n Jumlah Rumah Seluruhnya pada tahun n Jumlah Rumah yang Memiliki JAGA Jumlah Rumah Seluruhnya pada tahun n
DINAS PU + DISTAMBEN x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
Jumlah TPA yang dibangun
48622 58830 1125 58830 212 255 37845 58830 22558 58830
unit
Volume Sampah yg Ditangani Volume Produksi Sampah
x 100%
Jumlah Daya Tampung TPS yang ada Jumlah Penduduk pada thn n
x 1.000
82,65%
85,20%
87,75%
90,30%
92,85%
95,40%
97,95%
DINAS PU
1,91%
2,48%
3,05%
3,63%
4,20%
4,77%
5,34%
DISTAMBEN
83,14%
85,10%
87,06%
89,02%
90,98%
92,94%
94,90%
DINAS PU
64,33%
65,10%
65,88%
66,65%
67,42%
68,20%
68,97%
DINAS PU
38,34%
38,70%
39,06%
39,42%
39,77%
40,13%
40,49%
DINAS PU
0
0,5
0,7
0,8
0,9
1
1
KPK
%
45875 64995
70,58%
75,20%
78,28%
79,81%
82,89%
84,43%
85,97%
KPK
Per seribu
19250 76954
25,01%
31,77%
36,00%
46,00%
61,36%
77,16%
92,16%
KPK
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan
Bab IX - 22
Indikator Sasaran 1.
Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan
2.
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik
Formula Indikator Jumlah Bangunan ber-IMB Jumlah Bangunan yg harus memiliki IMB Jumlah RTH yg tersedia di Wilayah Kota/ Kawasan Perkotaan Jumlah Luas RTH yang seharusnya tersedia Jumlah Perusahaan yang Mentaati Dokumen Lingkungn Hidup (AMDAL, UKL/UPL) Jumlah Seluruh Perusahaan yang Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup
1.
Persentase Perusahaan yang Mentaati Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL, UKL/UPL)
2.
Presentase Pencemaran Status Mutu Air
3.
Cakupan Penghijauan Wilayah Sumber Mata Air
4.
Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
5.
Persentase Kerusakan Kawasan Hutan
Jumlah Status Air yg Tercemar Jumlah Seluruh Kawasan Permukiman/Sumber Mata air/Usaha Kegiatan dan Sungai yang Terpantau Jumlah Wilayah Sumber Mata Air yang Dikonservasi Jumlah Sumber Mata Air yang Direncanakan utk Dikonservasi Jumlah Hutan & Lahan Kritis yang Direhabilitasi Jmlh Total Hutan dan Lahan Kritis Luas Kerusakan Kawasan Hutan Jumlah Total Luas Kawasan Hutan
6.
Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin
Jumlah Lokasi Pertambangan Liar yang Ditertibkan Jumlah Seluruh Lokasi Pertambangan Liar
Satuan x 100%
%
x 100%
%
Data Awal Tahun 2013 Formula
Angka
2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
350 19420
1,80%
2,16%
2,52%
2,88%
3,24%
3,60%
4,02%
DINAS PU
12,29%
12,29%
12,30%
12,31%
12,32%
12,33%
12,34%
DINAS PU
113,61
Target Capaian Kinerja Tahunan
924,61 x 100%
%
2 25
8,00%
24%
40%
56%
72%
88%
96%
BLHD
x 100%
%
5 8
62,50%
50,00%
37,50%
25,00%
12,50%
12,50%
12,50%
BLHD
x 100%
%
64,71%
70,59%
77,94%
85,29%
92,65%
100,00%
100,00%
BLHD
x 100%
%
1,15%
1,92%
2,24%
2,48%
2,65%
2,82%
2,94%
DISHUTBUN
x 100%
%
0,17%
0,17%
0,16%
0,15%
0,14%
0,13%
0,12%
DISHUTBUN
x 100%
%
35,00%
51,67%
76,67%
83,33%
90,00%
100,00%
100,00%
DISTAMBEN
44 68 965 83593,26 130 74317,54 21 60
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Misi 5
:
Tujuan Sasaran Indikator
: : :
Sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Indikator Sasaran
1.
Persentase Kegiatan yang Ditetapkan dalam APBD Berbanding Kegiatan yang Direncanakan dalam RKPD
2.
Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan (RPJMD, RKPD, KUA, PPAS)
3.
Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara Tepat Waktu
4.
Penyediaan Data Statistik Daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah)
5.
Bab IX - 23
Menciptakan Pemerintahan Yang Bersih, Transparan Dan Berkualitas Serta Rasa Aman, Tertib Dan Nyaman Bagi Pengembangan Usaha Dan Kehidupan Masyarakat 6 Tujuan 16 Sasaran 69 Indikator Kinerja
Persentase Pelaksanaan Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan
Formula Indikator
Jumlah Seluruh Kegiatan yang Dianggarkan dalam APBD Jumlah Seluruh Kegiatan yang Direncanakan dalam RKPD Jumlah Dokumen Perencanaan yang Ada Jumlah Dokumen Perencanaan yang seharusnya Ada Jumlah Dokumen Perencanaan yang Disampaikan secara Tepat Waktu Jumlah Dokumen Perencanaan yg seharusnya Disampaikan Tepat Waktu Jumlah Data yang Disediakan Jumlah Seluruh Data yang Dibutuhkan
Jumlah Kegiatan Koordinasi, Pengendalian & Pengawasan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan Jumlah Kegiatan Koordinasi, Pengendalian & Pengawasan Pembangunan Daerah yang seharusnya dilaksanakan
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
Target Capaian Kinerja Tahunan 2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
x 100%
%
1959 3995
49%
70%
75%
80%
90%
100%
100%
BAPPEDA
x 100%
%
4 4
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BAPPEDA
x 100%
%
3 3
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BAPPEDA
x 100%
%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BAPPEDA
x 100%
%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BAPPEDA
7 7
14 14
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah
Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Berkualitas
Bab IX - 24
Indikator Sasaran
Formula Indikator Jumlah Dokumen dan Laporan Keuangan yang Diterbitkan Tepat Waktu Jumlah Dokumen dan Laporan Keuangan yang Diterbitkan
1.
Persentase Ketepatan Penerbitan Dokumen & Laporan Keuangan
2.
Persentase SKPD yang Menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Tepat Waktu
3.
Berkurangnya Temuan Audit BPK
1.
Persentase Badan/Dinas/ Kantor yang Menyelenggarakan Administrasi dan Pemerintahan dengan Baik
Jumlah Badan/Dinas/Kantor yang Menyelenggarakan Administrasi dan Pemerintahan dengan Baik Jumlah Seluruh Badan/Dinas/Kantor
2.
Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu
Waktu penyampaian LPPD
3.
Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik
4.
Persentase Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik
5.
Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik
Jumlah SKPD yang Menyampaikan SPJ secara Tepat Waktu Jumlah Seluruh SKPD yang ada Jumlah Temuan Audit BPK pada tahun n Jumlah Temuan Audit BPK pada tahun dasar (thn 2013)
Jumlah Kecamatan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik Jumlah Seluruh Kecamatan Jumlah Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaks. Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik Jumlah Seluruh Kecamatan Jumlah Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik Jumlah Seluruh Desa dan Kelurahan
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
Target Capaian Kinerja Tahunan 2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
x 100%
%
12 12
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DPPKAD
x 100%
%
48 77
62,34%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DPPKAD
x 100%
%
100,00%
91,43%
82,86%
74,29%
65,71%
57,14%
48,57%
DPPKAD
x 100%
%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SETDA (BAGIAN PEMERINTAH UMUM)
Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tepat Waktu
Tepat Waktu
SETDA (BAGIAN PEMERINTAH UMUM)
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SETDA (BAGIAN PEMERINTAH UMUM dan KECAMATAN)
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SETDA (BAGIAN PEMERINTAH UMUM dan KECAMATAN)
16,19%
43,17%
71,94%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
BPMPD dan KELURAHAN
70 70
77 77
Tepat/ Tidak 21/21 x 100%
%
x 100%
%
x 100%
%
21/21
45 278
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Indikator Sasaran
6.
7.
Persentase SKPD yang telah Memiliki SPM/SOP
8.
Pengelolaan Arsip secara Baku
9.
Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan
10.
Persentase SKPD yang Memiliki Akses Internet
11.
Persentase SKPD yang Memiliki Website
12.
Bab IX - 25
Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik
Persentase Dokumen Perijinan yang Diselesaikan sesuai dengan Standar Pelayanan yang Ditetapkan
Formula Indikator
Jumlah Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dgn Baik Jumlah Seluruh Desa dan Kelurahan Jumlah SKPD yang telah memiliki SOP/SPM Jumlah Seluruh SOP/SPM yang wajib dimiliki SKPD
Satuan
x 100%
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
%
Target Capaian Kinerja Tahunan
SKPD Penanggung Jawab
2014
2015
2016
2017
2018
2019
14,39%
53,96%
75,54%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
BPMPD dan KELURAHAN
12,73%
14,55%
16,36%
18,18%
22,73%
28,18%
33,64%
SETDA (BAGIAN ORGANISASI)
14,12%
16,47%
18,82%
21,18%
23,53%
25,88%
28,24%
KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH
40 278
14 110
x 100%
%
x 100%
%
12 85
Jumlah Kegiatan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan yang dilaksanakan pada thn n Jumlah Rencana Kegiatan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan
x 100%
Kegia tan
8 56
14%
29%
43%
57%
71%
86%
100%
KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH
Jumlah SKPD yang Memiliki Akses Internet Jumlah Seluruh SKPD yang direncanakan
x 100%
%
29 53
55%
58%
70%
85%
100%
100%
100%
KPDT
x 100%
%
5 77
6%
10%
52%
100%
100%
100%
100%
KPDT
x 100%
%
51,70%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
KPTSP
Jumlah SKPD yang telah Menerapkan Pengelolaan Arsip secara Baku Jumlah Seluruh SKPD
Jumlah SKPD yang Memiliki Website Jumlah Seluruh SKPD Jumlah Dokumen Perijinan yg Diselesaikan dlm jangka waktu sesuai Standar Pelayanan Jumlah Dokumen Permohonan yang Diterima dan memenuhi syarat untuk diproses
669 1294
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Bab IX - 26
Indikator Sasaran
13.
Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan yang Diperoleh
14.
Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE
15.
Ranperda yang Diajukan dan Ditetapkan menjadi Perda
16.
Persentase Perda yang Disosialisasikan kepada Masyarakat
17.
Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan
18.
Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang Dipublikasikan
19.
Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang Dipublikasikan
20.
Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Formula Indikator
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
Target Capaian Kinerja Tahunan 2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
Angka
2,96425 x 25
74,11
74,75
75,00
76,25
78,75
80,00
82,50
KPTSP
x 100%
%
100 110
90,91%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SETDA (BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN)
Jumlah Ranperda yang Ditetapkan Jumlah Ranperda yang diajukan dan ditetapkan dalam 1 tahun
x 100%
%
22,22%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
SETDA (BAGIAN HUKUM)
Jumlah Perda yang Disosialisasikan kepada Masyarakat Jumlah Seluruh Perda yang harus Disosialisasikan kepada Masyarakat
x 100%
%
0 11
0%
9,09%
18,18%
91,67%
92,31%
92,86%
93,33%
SETDA (BAGIAN HUKUM)
Jumlah kegiatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan Jumlah kegiatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Direncanakan
x 100%
%
9 9
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SETDA (BAGIAN UMUM & BAGIAN EKONOMI)
x 100%
%
220 325
68%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SETDA (BAGIAN HUMAS)
Jumlah Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang Dipublikasikan Total Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
x 100%
%
20 40
50%
63%
88%
100%
100%
100%
100%
SETDA (BAGIAN HUMAS)
Jumlah Temuan Hasil Pengawasan pada tahun n Jumlah Seluruh Temuan Hasil Pengawasan pada tahun dasar (tahun 2013)
x 100%
%
502 502
100%
95%
90%
85%
80%
75%
70%
INSPEKTORAT
Indeks Kepuasan Masyarakat
Jumlah Kegiatan dalam RUP yg Dilaksanakan melalui LPSE Jumlah Seluruh Kegiatan dalam RUP yang seharusnya dilaksanakan melalui LPSE
Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerahyang Dipublikasikan Jumlah Rencana Kegiatan Pimpinan Daerah
2 9
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Bab IX - 27
Indikator Sasaran
Formula Indikator
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
Target Capaian Kinerja Tahunan 2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
Jumlah Tindak Lanjut terhadap Temuan pada tahun n Jumlah Seluruh Rekomendasi Temuan Hasil Pengawasan pada tahun n-1
x 100%
%
333 502
66,33%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
INSPEKTORAT
21.
Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Pengawasan
22.
Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah
Jumlah Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah pada tahun n Jmlh Kebutuhan Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah
x 100%
%
18 65
27,69%
33,85%
40,00%
46,15%
52,31%
58,46%
64,62%
INSPEKTORAT
23.
Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang Berkompoten
Jumlah Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang Bersertifikat Jumlah Kebutuhan Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang ada
x 100%
%
12 65
18,46%
27,69%
36,92%
46,15%
55,38%
64,62%
73,85%
INSPEKTORAT
1.
Perda yang dihasilkan
Jumlah Perda yang dihasilkan pada tahun n Jumlah Perda yang direncanakan pada tahun n
x 100%
%
2 12
17%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SEKRETARIAT DEWAN
2.
Kegiatan Reses yang Dilaksanakan
x 100%
%
2 2
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SEKRETARIAT DEWAN
3.
Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan
x 100%
%
1 1
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SEKRETARIAT DEWAN
4.
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota Dewan yang Dilaksanakan
x 100%
%
2 2
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SEKRETARIAT DEWAN
Jumlah Kegiatan Reses yang Dilaksanakan pada thn n Jumlah Kegiatan Reses yang Harus Dilaksanakan pada tahun n Jumlah Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan pada thn n Jumlah Kegiatan Pansus yang Harus Dilaksanakan pada tahun n Jumlah Kegiatan Peningkatan Kapasitas yang Dilaksanakan pada thn n Jumlah Kegiatan Peningkatan Kapasitas yang Harus Dilaksanakan pada tahun n
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi
Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak
Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan
Indikator Sasaran
Bab IX - 28
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
Target Capaian Kinerja Tahunan 2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
1.
Persentase Pejabat yang telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Jumlah Pejabat Struktural yg telah Mengikuti Diklat PIM Jumlah Seluruh Pejabat Struktural
x 100%
%
380 1073
35,41%
35,88%
36,81%
45,20%
53,68%
62,16%
70,74%
BKD
2.
Persentase Struktur Jabatan yang Terisi
Jumlah Struktur Jabatan yang Terisi Jumlah Seluruh Struktur Jabatan yang ada
x 100%
%
1073 1.283
83,63%
88,31%
92,21%
96,10%
100,00%
100,00%
100,00%
BKD
1.
Persentase Kasus KDRT
Jumlah Kasus KDRT Jumlah Seluruh Rumah Tangga yang ada
x 100%
%
0,11%
0,10%
0,09%
0,08%
0,07%
0,06%
0,05%
SETDA (BAGIAN PEMBERD. PEREMPUAN)
2.
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
Jumlah Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Jumlah Angkatan Kerja Perempuan
x 100%
%
97,32%
97,50%
98,00%
98,50%
99,00%
99,50%
99,70%
SETDA (BAGIAN PEMBERD. PEREMPUAN)
3.
Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan
Jumlah Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak yang difasilitasi Penyelesaiannya Jmlh Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak
x 100%
%
86,57%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SETDA (BAGIAN PEMBERD. PEREMPUAN)
Persentase PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial
Jumlah PMKS yang Diberikan Bantuan Jumlah PMKS yg seharusnya menerima Bantuan
x 100%
%
813 2116
38,42%
40,41%
42,39%
44,38%
46,36%
48,35%
50,33%
DINSOS
Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Jumlah PMKS yang Tertangani Jumlah Seluruh PMKS yg ada
x 100%
%
10131 65.350
15,50%
16,50%
17,50%
18,50%
19,50%
20,50%
21,50%
DINSOS
x 100%
%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DINSOS
1.
2.
Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana
Formula Indikator
1.
Presentase Korban Bencana Skala Kabupaten/Kota yang Menerima Bantuan Sosial selama Masa Tanggap Darurat
Jumlah Korban Bencana dalam 1 (satu) tahun yang Menerima Bantuan selama Masa Tanggap Darurat Jumlah Korban Bencana dalam 1 (satu) tahun yang seharusnya Menerima Bantuan Sosial selama Masa Tanggap Darurat
67 63.109 64418 66191
58 67
3824 3824
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran
Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter Masyarakat yang Pancasilais
Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Bab IX - 29
Indikator Sasaran
2.
Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RA Rehab & Rekon)
3.
Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif
4.
Penanggulangan Daerah Resiko Bencana
1.
Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
2.
Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
3.
Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan Hari Besar Nasional
1.
Formula Indikator Jumlah Rencana Penanggulangan Kebencanaan yang ada pada tahun n Jumlah Rencana Penanggulangan Kebencanaan yang seharusnya ada
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
0 12
Target Capaian Kinerja Tahunan
SKPD Penanggung Jawab
2014
2015
2016
2017
2018
2019
0%
0%
25%
50%
75%
100%
100%
BPBD
x 100%
%
x 100%
%
23 278
8,27%
11,15%
16,55%
21,94%
27,34%
32,73%
38,13%
BPBD
%
7 7
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BPBD
%
1
1
1
1
1
1
1
KESBANGPOLINMAS
%
3
3
3
3
3
3
3
KESBANGPOLINMAS
Jumlah Kegiatan Prosesi Kebangsaan Peringatan hari lahir Pancasila dan Peringatan Hari Besar Nasional lainnya yang dilaksanakan
Kegia tan
1
2
2
2
2
2
2
KESBANGPOLINMAS
Menurunnya Kasus Konflik Sosial yang terjadi
Jumlah Kasus Konflik Sosial yang Terjadi
Kasus
5
4
3
2
1
1
1
KESBANGPOLINMAS
2.
Presentase Kasus Konflik Sosial yang Diselesaikan
Jumlah Konflik Sosial yang Diselesaikan Jumlah Kasus Konflik Sosial pada thn n-1
80%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
KESBANGPOLINMAS
3.
Menurunnya Kasus Pelanggaran terhadap Perda
5
2
2
1
1
1
1
SATPOL PP
4.
Persentase Pelanggaran terhadap Perda yang Diselesaikan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SATPOL PP
Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif Jumlah Seluruh Desa/Kelurahan
Jumlah Daerah Risiko Bencana yang x 100% Ditangani Jumlah Seluruh Daerah Risiko Bencana Jumlah Kegiatan Pembinaan terhadap Ormas, LSM dan OKP yang Dilaksanakan pada tahun n Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Daerah yang Dilaksanakan pada tahun n
x 100%
Jumlah Kasus Pelanggaran Perda yang terjadi Jumlah Pelanggaran Perda yang Diselesaikan Jumlah Pelanggaran Perda pada tahun n
x 100%
%
4 5
Kasus
%
5 5
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat
Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat
Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi
Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta
Bab IX - 30
Indikator Sasaran
Formula Indikator
Satuan
1.
Persentase Tanah Milik Pemda yang Dilakukan Sertifikasi
Jumlah Tanah Milik Pemda yang telah Memiliki Sertifikat Jumlah Seluruh Tanah Milik Pemda
2.
Persentase Tanah Milik Masyarakat yang Dilakukan Sertifikasi
Jumlah Tanah Milik Masyarakat yang diberikan Stimulan Sertifikasi
1.
Rasio Penduduk ber-KTP per Satuan Penduduk
Jumlah Penduduk Usia > 17 tahun yang ber-KTP Jml Penduduk Usia > 17 tahun atau yang Telah Menikah
2.
Persentase Bayi ber-Akte Kelahiran
3.
Rasio Pasangan ber-Akte Nikah
4.
Kepemilikan Akta Kelahiran
5.
Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Kabupaten
1.
Kerjasama Penelitian yang Dilaksanakan
2.
Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Penelitian yang Dilaksanakan
Jumlah Rekomendasi Hasil Penelitian tentang Isu-isu Strategis Daerah pada tahun n-1 yg Ditindaklanjuti Jumlah Rekomendasi Hasil Penelitian yang Perlu Dilaksanakan pada tahun n-1
100%
%
Jumlah Kegiatan CSR dengan BUMN/BUMD/Perusahaan/ Lembaga Swasta/Asosiasi
Jumlah Kegiatan CSR oleh BUMN/ BUMD/Perusahaan/Asosiasi/ Lembaga Swasta Jumlah BUMN/BUMD/Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta yang ada
100%
%
1.
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
Target Capaian Kinerja Tahunan 2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
%
687 1223
56,17%
58,87%
61,54%
65,60%
71,15%
78,13%
84,94%
SETDA (BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM)
Bidang
0
0
0
50
60
70
80
90
SETDA (BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM)
x 100%
%
143872 200394
71,79%
78,75%
85,99%
92,55%
96,48%
98,47%
99,00%
DISPENDUK & CAPIL
Jumlah Bayi ber-Akte Kelahiran Jumlah Seluruh Bayi
x 100%
%
378 4862
7,77%
10,08%
29,63%
48,43%
66,51%
83,88%
95,00%
DISPENDUK & CAPIL
Jumlah Pasangan Nikah ber-Akte Nikah Jmlh Seluruh Pasangan yang telah Menikah
x 100%
%
16683 56549
29,50%
35,33%
39,97%
52,10%
68,87%
86,90%
95,23%
DISPENDUK & CAPIL
Jumlah Penduduk yang Memiliki Akte Kelahiran Jumlah Seluruh Penduduk
x 100%
%
125674 286780
43,82%
44,82%
53,47%
64,17%
74,52%
84,54%
94,84%
DISPENDUK & CAPIL
x 100%
Ada / Tidak
Doku men
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
DISPENDUK & CAPIL
Jumlah Kegiatan Penelitian tentang Isu-isu Strategis Daerah yang Dilaksanakan
Peneliti an
2
1
2
2
2
2
2
BAPPEDA
2 2
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BAPPEDA
6 30
20%
23%
27%
30%
33%
37%
40,00%
BKPMD
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Sasaran Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah
Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan
Bab IX - 31
Indikator Sasaran
Formula Indikator
Satuan
Data Awal Tahun 2013 Formula Angka
Target Capaian Kinerja Tahunan 2014
2015
2016
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab
Jumlah PKK Aktif Jumlah Seluruh PKK yang ada
100%
%
200 300
67%
70%
77%
87%
94%
100%
100%
BPMPD
Persentase Posyandu Aktif
Jumlah Posyandu Aktif Jumlah Seluruh Posyandu yang ada
100%
%
606 606
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BPMPD
3.
Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Jumlah Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang Dilaksanakan Jumlah Rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
100%
%
62 1421
4,36%
5,84%
7,99%
10,83%
13,65%
17,00%
20,33%
BPMPD
4.
Pertemuan dengan Tokoh Agama
Jumlah Pertemuan dengan Tokoh Agama yang Dilaksanakan
Perte muan
-
-
2
2
2
2
2
2
SETDA (BAGIAN KESRA)
5.
Pertemuan dengan Tokoh Adat
Jumlah Pertemuan dengan Tokoh Adat yang Dilaksanakan
Perte muan
-
-
1
1
1
1
1
1
SETDA (BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM)
1.
Persentase Desa & Kelurahan yang Mendapatkan Alokasi Anggaran Pembangunan APBD Kabupaten sebesar Rp.700 juta sampai dengan Rp.1 milyar per Desa/Kelurahan
%
-
-
-
75%
100%
100%
100%
100%
BAPPEDA
1.
Persentase PKK Aktif
2.
Jumlah Desa dan Kelurahan yang mendapat Angaran Pembangunan Minimal Rp.700 juta s/d Rp. 1 Milyar per Desa dan Kelurahan Jumlah Seluruh Desa dan Kelurahan
100%
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Foto: Sunset di Pantai Ende
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Pedoman Transisi 10.2. Kaidah Pelaksanaan
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1. Pedoman Transisi Pergantian pimpinan daerah di Kabupaten Ende yang terjadi pada pertengahan tahun berjalan, berimplikasi pada kekosongan dokumen rencana pada tahun transisi. Demikian yang terjadi pada transisi kepemimpinan Periode 2014-2019 menuju Periode 2019-2024, dimana setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Ende Periode 2019-2024 belum tersedia RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2019-2024. Kondisi kekosongan RPJMD dihadapkan pada tuntutan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ende Tahun 2020, yang juga merupakan penjabaran tahun pertama RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2019-2024, setelah tahun transisi. Oleh karena itu dalam rangka menghindari kekosongan proses perencanaan, dan dengan memerhatikan ketentuan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, maka penyusunan RKPD Tahun 2020 dilaksanakan dengan berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD Kabupaten Ende Tahun 2005-2025, dan memerhatikan RKPD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020 dan Rancangan Kebijakan Pembangunan Nasional Periode 2019-2024.
10.2. Kaidah Pelaksanaan 1. Program Indikatif pada Tahun 2014-2019 ditetapkan melalui 5 (lima) Misi Pembangunan; 2. Sesuai amanat pasal 16 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, maka Bupati dan Wakil Bupati Ende berkewajiban melaksanakan dan menyebarluaskan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 20142019 kepada masyarakat; 3. Sesuai pasal 18 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, maka RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 ini merupakan dokumen pokok yang menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD. 4. RKPD merupakan landasan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dalam rangka penyusunan Rancangan APBD. 5. DPRD berkewajiban membahas KUA dan PPAS yang diajukan oleh Bupati Ende dalam rangka penyusunan Rancangan APBD dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rancangan APBD untuk menjamin agar sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RPJMD. Hal ini sesuai sesuai dengan ketentuan Pasal 3 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD yang menyatakan bahwa “DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan APBD; 6. Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dilaksanakan SKPD yang dianggap tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 52 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008; 7. Setiap SKPD harus menjabarkan Program Indikatif RPJMD ke dalam Rencana Strategi (Renstra) SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada sasaran indikator kinerja urusan; Bab X - 1
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
8.
SKPD berkewajiban melakukan penguatan peran masing-masing SKPD dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) sebagai pelaksana RPJMD dalam upaya pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. 9. Berkaitan pengendalian dan evaluasi terhadap RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, Bappeda berkewajiban melakukan pengendalian dan evaluasi kebijakan, pelaksanaan, dan hasil RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 43 ayat (3), Pasal 46 ayat (3), Pasal 47 dan Pasal 48 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008; 10. Sejalan dengan ketentuan Pasal 282, 283 dan 294 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 dapat dilakukan Perubahan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pertimbangan dilakukan perubahan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut: 1) Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa proses perumusan tidak sesuai tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan daerah; 2) Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa proses perumusan tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010; 3) Apabila terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau 4) Merugikan kepentingan nasional yaitu bertentangan dengan kebijakan nasional. b. Perubahan yang mendasar dari substansi RPJMD mencakup antara lain terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran wilayah, atau perubahan nasional; c. Perubahan akibat merugikan kepentingan nasional apabila bertentangan dengan kebijakan nasional; d. Penetapan perubahan dilakukan dengan Peraturan Daerah atau dengan Peraturan Kepala Daerah, dengan ketentuan : Apabila perubahan terjadi akibat hal-hal tersebut diatas, ditetapkan dengan Peraturan Daerah Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan, termasuk penyesuaian SKPD penanggung jawab apabila terjadi perubahan organisasi perangkat daerah, tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah, penetapan perubahan RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Bab X - 2
Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Foto: Paramotor Club Jatim terbang di atas Kota Ende (atas), Kota Ende (bawah)
BAB XI
P E N U T U P
BAB XI PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, disusun untuk menjabarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode Tahun 2004-2019, yang berupaya untuk menitikberatkan pembangunan dari desa dan kelurahan, agar masyarakat dapat mandiri, sejahtera dan berkadilan. Hal ini diimplementasikan melalui program Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan (P3DK) yang antara lainnya mengalokasikan anggaran yang sebesar 700 juta sampai dengan 1 milyar per desa dan kelurahan, agar masyarakat dapat merencanakan, melaksanakan dan mengawasi secara langsung terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan, sehingga hasil-hasil pembangunan yang diperoleh mampu untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Ende. Proses penyusunan RPJMD ini, telah melibatkan berbagai stakeholders yang tergabung dalam Tim Penyusun RPJMD tahun 2014-2019, dan telah melalui pendekatan teknokratik, top-down/bottom-up, dan partisipatif melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan RPJMD, serta pendekatan politis melalui pembahasan kebijakan umum dan prioritas pembangunan daerah bersama DPRD Kabupaten Ende. Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Ende dalam jangka waktu pelaksanaan selama 5 (lima) tahun, dapat berhasil apabila seluruh masyarakat dan stakeholders yang ada di Kabupaten Ende bahu-membahu bekerja bersama dan sama-sama bekerja secara harmonis, aktif dan partisipatif untuk “Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende
dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan”.
Bab XI - 1
RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019
Tenun Ikat Ende Lio - Ragi & Lawo
www.endekab.go.id www.bappeda.endekab.go.id