VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Analisis lingkungan merupakan tahap awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan Gapoktan. Lingkungan Gapoktan mencakup semua faktor yang berpengaruh terhadap Gapoktan baik secara langsung dan tidak langsung. Lingkungan Gapoktan terdiri dari lingkungan internal dan eksternal Gapoktan. 6.1 Analisis Lingkungan Internal 6.1.1 Manajemen
Perencanaan Perencanaan merupakan investasi di depan untuk meraih suatu
keberhasilan dan membantu sebuah perusahaan mencapai pengaruh maksimal dari suatu usahanya. Perencanaan yang dilakukan Gapoktan Silih Asih masih belum memiliki perencaan yang tertulis dalam jangka pendek, menengah, dan panjang dilihat dari belum mepunyai visi dan misi yang tertulis. Peran ketua sangat penting, karena dengan adanya ketua dapat membantu pengembangan usaha dalam unit bisnis beras SAE. Manajemen yang dilakukan oleh Gapoktan adalah manajemen sederhana. Keputusan yang diambil adalah demokrasi. Demokrasi merupakan suatu sistem atau mekanisme yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat. Demokrasi yang dilakukan oleh Ketua Gapoktan adalah keputusan-keputusan yang dilakukan untuk kepentingan Gapoktan tidak semata-mata untuk keuntungan pribadi melainkan ketua mempercayakan kepada pengurus dan anggota demi keberhasilan Gapoktan itu sendiri. Perencaanaan dilakukan oleh para pengurus dan kemudian disepakati oleh anggota. Ketua Gapoktan merupakan ketua yang berjiwa wirausaha yang tinggi, disiplin dan tanggung jawab untuk meningkatkan produktivitas beras SAE dan memenangkan persaingan. Ketua Gapoktan tersebut sangatlah pekerja keras dan ulet dalam mengelola Gapoktannya.
Pengorganisasian
51
Tujuan pengorganisasian adalah mencapai upaya yang terkoordinasi dengan cara menentukan tugas dan hubungan otoritas. Sejak didirikannya Gapoktan Silih Asih, usaha beras SAE telah menjadi bagian dari salah satu unit usaha yang terdapat didalamnya. Kegiatan usaha yang dilakukan Gapoktan Silih Asih dalam Beras SAE adalah dari budidaya yang dilakukan dengan SOP dimulai dari kualiti control yang dipegang oleh masing-masing ketua sampai penggilingan. Kemudian menjemur, mengayak, menampi dan packing. Struktur Organisasi KKT untuk pemasaran, P4S meningkatkan SDM dalam hal teknologi, UPJA untuk meningkatkan sesuai tepat waktu dalam penolahan lahan sampai prosessing beras. P3A mitra cai untuk mendistribusikan air. Pendekatan yang dilakukan adalah top down, kepala Gapoktan tidak menganggap anggota sebagai bawahan melainkan sebagai rekan kerja. Karena peran serta anggota terlibat dalam kegiatan Beras SAE sehingga antara ketua dan pengurus lainnya serta dengan anggota saling membantu untuk meningkatkan kesejahteraan Gapoktan Silih Asih. Administrasi yang ada di Gapoktan Silih Asih masih rendah dengan terlihat belum rapi dalam pengelolaan system administrasi yang ada pada Gapoktan Silih Asih.
Pemotivasian Proses
mempengaruhi
orang
untuk
meraih
tujuan-tujuan
tertentu.Pemberian motivasi terhadap karyawan penting dilakukan karena terkait dengan loyalitas para karyawan terhadap unit usaha Beras SAE sehingga para karyawan tetap merasa nyaman selama bekerja. Merubah pola pikir para petani dari cangkul nanam panen menjadi meproduk hasil sesuai keinginan pasar. Memberikan motivasi “Tuhan tidak akan merubah suatu kaum apabila kaum itu tidak mau berubah”. Motivasi untuk petani agar aktif menjadi pengusaha dalam sektor pertanian. Dalam Gapoktan silih Asih Ketua dengan para anggota membina hubungan baik agar terciptanya Gapoktan yang maju dan menampung saran-saran dari anggota untuk menuju perbaikan.
Pengelolaan Staff Secara umum, perekrutan tenaga kerja pada unit usaha beras SAE tidak
melalui prosedur yang formal dan terstruktur. Selain itu, tidak ada persyaratan atau kualifikasi khusus yang mengharuskan setiap calon tenaga kerja memiliki
52
keterampilan tentang cara pembuatan beras SAE. Satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh calon tenaga kerja unit usaha Beras SAE adalah semangat kerja yang tinggi, ulet, dan cekatan dalam melakukan setiap pekerjaan. Anggota yang direkrut untuk Gapoktan adalah orang yang produktif dan mau mengikuti aturan. Komunikasi yang terjalin antara ketua dan anggota tidak kaku sehingga memudahkan dalam kegiatan Gapoktan. Rekrutmen anggota sederhana dan tidak sulit. Anggota dikasihtau peraturaannya hak dan kewajibannya, yang memilih ketua kelompok tani. Dilakukannya wawancara semi resmi. Gaji dan upah onfarm dijual lebih tinggi dari harga pasar. Namun demikian kompetensi SDm masih rendah.
Pengendalian Pengendalian merujuk pada semua aktivitas yang diarahkan. Ketua
Gapoktan memantau apa saja yang terjadi terhadap aktivitas anggota dalam menerapkan program yang telah direncanakan. Penetapan standar kinerja menearpkan SOP dan sesuai aturan yang diterapkan untuk masing-masing tugasnya. Penilaian kinerja dilakukan oleh pemantauan ketua agar dapat dilihat anggota mana saja yang baik. 6.1.2 Proses produksi Dalam kegiatan beras SAE, awalnya dari budidaya padi sehat yaitu :
Pengolahan tanah Pengolahan lahan pada tanah gembur dan subur, perkembangan biota
tanah yang baik menjamin system perakaran tanaman yang sempurna serta memudahkan pengaturan air pada tingkat lahan usaha tani. Kemudian dibajak satu kali dan digaru satu kali. Kamalir sedalam mata cangkul dengan lebar 30 cm.
Penggunaan benih Benih berlabel biru (ES) bercap BPSB dan tidak kadaluarsa sehingga daya
tahan minimum 90 % dan kebutuhan benih 8-15 kgatauha.
Bercocok tanam Dengan bercocok tanam, maka diperoleh tanaman yang tetap tejamin
kesegarannya, sehat dan menjamin anakan yang lebih produktif, serta membuat
53
jarak tanam larikan untuk memudahkan pemeliharaan dan penghematan penggunkan pupuk serta cakupan unsure hara menjadi luas. Jarak tanam dalam barisa 12,5 antar barisan 25 cm. Jarak kelompok barisan tanaman 50 cm (sistem legowo)
Pengaturan air Pada saat tanam, keadaan air hanya ada di parit untuk memperoleh aerasi
dan pertumbuhan biota tanah yang sempurna serta kulaitas tani hemat air. Kelemahan yang ada adalah kurangnya ketersediaan air karena dipengaruhi oleh cuaca yang tak menentu.
Pemupukan Dalam proses pemupukan menggunkan pupuk kompos sebagai pupuk
dasar dengan dosis 2-5 tonatauha yang disebarkan secara merata sebelum tanam, kemudian diberikan pupuk pertama pada umur 20-25 HST dan pupuk susulan kedua pada umur 40-50 HST.
Pengendalian hama Menggunakan pupuk suplemen organic agar penggunaan varietas yang
tahan hama penyakit dan menggunakan varietas agensi hayati dan peneyediaan pestisida nabati dari jenis tanaman yang mengandung racun.
Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan dengan penyiangan, penggemburan tanah,
menekan ersaingan pemakaian unsur hara dan tanaman tumbuh sehat dan anakan lebih produktif. Penyiangan pertama dilakukan pada umur 20-22 HST sambil melakukan penyulaman dan penyiangan kedua dilakukan pada 15 hari.
Panen dan pasca panen Pemanenan dilakukan setelah padi menguning diatas 90 % atatu cukup
umur. Umur panen tergantung varietas dan ketinggian tempat agar kualitas beras bagus. Pemanenan dilakukan dengan menggunkan sabit bergerigi, menggunakan alas yang lebar, alat perontok atau bating bertirai dan menggunakan karung yang baik atau tidak bocor.
54
Produksi yang dilakukan dalam beras SAE adalah sebagai berikut :
Panen padi kemudian padi itu dijemur dalam waktu 2,5 hari di tempat penggilingan
Kemudian di giling dalam mesin penggiling agar pecah kulitnya kemudian memakai pemutih
Diayak, agar terpisah gabah dan beras
Kemudian dimasukkan ke dalam mesin selip
Kemudian dimasukkan dalam karung dalam ukuran 50 kg per karungnya
Setelah itu, dibawa ke lumbung beras SAE dan di sana diayak lagi biar menir dan berasnya terpisah
Kemudian ditampi ( dibuang gabah dan beras mati)
Dicampur dengan pandan wangi dan IR
Kemudian dikemas dalam proses pengemasan Pengadaan kering panen (GKP) bebas pestisida
Penjemuran gabah selama 2 hari (3-4 jam) kadar air 14-15 %
Giling 1 pecah kulit gabah dan penyaringan gabah pecah kulitatautidak
Giling 2 Sosoh beras
Proses pengayakan beras
Penyortiran beras kepala
Penimbangan dan pengemasan
Pengepresan pengepakan dan pengangkutan
Gambar4. Alur proses produksi beras SAE
55
Saprotan yang digunakan untuk proses produksi adalah benih label biru, pupuk organik, NPK, PPC, pestisida nabati, agensi hayati. Dalam proses produksi beras SAE memiliki tenaga kerja sebanyak delapan perempuan yang tugasnya mengayak dan menapi, satu laki-laki yang tugasnya mengemas kemasan beras SAE, di tempat lumbung beras SAE, sementara di tempat penggilingan empat laki-laki dan satu perempuan. Sehingga semua tenaga kerja di tempat proses produksi adalah empat belas orang. Produk yang dihasilkan oleh Gapoktan silih asih adalah produk yang ekonomis dan berdaya saing tinggi. Fasilitas yang dimiliki dalam proses produksi adalah mesin press sebanyak satu buah, timbangan 0-50 kg sebanyak satu buah, timbangan 5 kg sebanyak satu buah, mesin ayak sebanyak satu buah dan mesin jahit karung sebanyak satu buah. Rata-rata satu minggu menghasilkan tiga atau dua kali borongan. Tenaga kerja digaji sesuai kecepatannya dalam menapi dan mengayak, semakin banyak beras SAE yang ditapi dan diayak semakin banyak gaji yang dihasilkan. Dalam menyelesaikan satu karung beras, tenaga kerja mendapatkan gaji Rp 5000atau karung. Dalam satu hari biasanya menghasilkan 1,6 ton beras. Dengan adanya fasilitas yang ada itu merupakan kekuatan yaitu ketersediaan sarana dan prasarana. Prospek usaha ini pun baik dan ramah lingkungan karena menngunakan teknologi ramah lingkungan. Inovasi dan variasi produk dari beras Gapoktan Silih Asih meliputi beras lisung kiwari dan beras gemar. SOP peraturan kerja penggilingan dan pengayakan beras SAE 1. Setiap pekerja atau penampi beras harus menggunakan pakaian seragam yang bersih, sopan, berlengan panjang dan berukuran pas 2. Setiap pekerja atau penampi beras tidak diperbolehkan menggunakan perhiasan selama dalam proses pekerjaan 3. Selama bekerja bagi laki-laki tidak diperkenankan memakai kaos singlet 4. Pekerja di penggilingan dan penyortiran beras sebaiknya menggunakan penutup hidung selama bekerja 5. Setiap pekerja harus menjaga kebersihan tangan 6. Setiap pekerja tidak diperkenankan berkuku panjang 7. Setiap pekerja yang sakit menular diperkenankan untuk tidak masuk
56
8. Pekerja disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan umum setiap 6 bulan sekali 9. Tidak boleh meludah di lingkungan kerja SOP pengemasan beras SAE 1. Ambil kantong 57lastik atau karung. Kantong plasticataukarung yang bermerk beras sehat dan cek kondisi kantong atau karung lihat bagian bawah 2. Masukkan beras campuran ke kantongataukarung. Gunakan takaran dari plastic dan beras rata dengan permukaan 3. Timbang beras dalam kantongataukarung. Gunakan timbangan dan posisi jarum harus sesuai dan tepat dengan berat isi bersih yang tertera di kantong atau karung 4. Press kantong atau jahit karung beras. Gunakan alat sealer 30 cmatau mesin jahit dan cek kerekatan plastic setelah dipress. SOP Penggilingan dan pengayakan beras SAE 1. Pilih dan ambil karung berisi gabah bebas pestisida yang telah kering giling. 2. Giling gabah pecah kulit dan giling ulang gabah yang belum pecah 3. Giling beras sebanyak dua kali dan tamping dalam beras khusus 4. Beras hasil giling ayak 5. Beras hasil pengayakan ditampi dan disortir dari kotoranataukulit gabah SOP penjemuran gabah kering simpan beras SAE 1. Ambil karung berisi gabah kering panen (GKP) 2. Jemur gabah dan ratakan dengan ketebalan yang sama 3. Gabah setiap beberapa jam dibolak balik secara merata 4. Gabah diangkat dan dimasukkan ke dalam karung
6.1.3 Pemasaran Pemasaran merupakan pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan serta kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa. Pemasaran terkait dengan 4P, yaitu aspek produk, harga, distribusi, dan aspek promosi.
57
Produk Beras SAE merupakan beras yang diproduksi dengan menggunakan
teknologi pertanian yang ramah lingkungan. Beras SAE bebas residu pestisida golongan Organoklorin,
Organophospate, Karbanet, dan Piretoid. Beras SAE
memiliki karakteristik yang khas yaitu memiliki warna nasi yang putih, pulen dan wangi. Beras SAE memiliki surat izin PIRT yaitu keputusan kepala dinas kesehatan kabupaten bogor P-IRT NO. 215320101119 dengan pemberian sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga.
Harga
Tabel 11. Daftar harga beras SAE adalah sebagai berikut : No
Item
Harga Agen
Retail 1
HET
1.
Beras SAE (2,5 kg)
22.500
26.000
30.000
2.
Beras SAE (5 kg)
43.500
51.000
59.000
3.
Beras SAE (20 kg)
170.000
196.000
226.000
4.
Beras SAE (25 kg)
210.000
242.000
279.000
5.
Beras SAE (50 kg)
405.000
467.000
538.000
Harga berlaku di wilayah JABODETABEKPUNJUR, selain wilayah itu dikenakan biaya transportasiatauangkut pengiriman sesuai tarif.
Tempat Beras SAE yang diproduksi Gapoktan Silih Asih terletak di Desa Ciburuy,
Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor.
Distribusi Saluran distribusi. Sebagian mengandalkan LPS. Jadi
lebih besar
koperasi.ke perusahaan .koperasi oryza sativa, STPP,BBPKH, peruamahan depok Jakarta, bogor, dinas. Rumah sakit pmi, cibinong. Jadi ada agen-agen. Adapun tiga saluran pemasaran yang dilakukan Gapoktan koperasi yaitu dari koperasi ke LPS ke distributor ke konsumen. Kemudian koperasi ke LPS ke konsumen dan yang ketiga dari koperasi ke konsumen.
58
Saluran pemasaran 1 Koperasi
LPS
Distributor
konsumen
Saluran pemasaran 2 Koperasi
LPS
Konsumen
Saluran pemasaran 3 Koperasi
Konsumen
Promosi Promosi yang dilakukan masih terbatas, yaitu dari mulut ke mulut, serta
mengandalkan bantuan dari LPS. LPS sebagai sarana untuk pelayanan dan pemasaran beras sehat. Promosi yang dilakukan lagi adalah mengikuti pameranpameran beras dan setiap hari jumat mengikuti pameran di Departemen Pertanian, Jakarta. Adapun bauran pemasaran yang terdiri dari segmentasi, target dan positioning.
Segmentation Segmentasi yang ditawarkan beras SAE Gapoktan Silih Asih adalah
semua konsumen dan tidak membedakan jenis kelamin karena beras merupakan konsumsi bagi setiap orang karena beras merupakan pangan yang selalu dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Targeting Target beras SAE yaitu kepada kalangan menengah ke atas, tetapi tidak
menutup kemungkinan menengah ke bawah juga mengkonsumsi beras SAE karena harganya lumayan diatas harga beras konvensional.
Positioning
59
Kesan yang ditawarkan adalah beras sehat yang berkualitas dan praktis dan bebas dari pestisida dan rasanya pun enak, pulen, wangi. Beras SAE merupakan konsumsi pangan sebagian besar masyarakat Indonesia. 6.1.4 Keuangan Keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu perusahaan. Sumber keuangan yang dimiliki Gapoktan adalah modal sendiri dan modal pinjaman. Modal awal untuk mengembangakan unti usaha beras SAE adalah 5 juta rupiah kemudian mendapatkan pinjaman dari LUEP (lembaga usaha ekonomi pedesaan) sebesar 200 juta per 7 bulan. Dengan bunga 1 % per tahun sehingga harus mengembalikan 214 juta. Dana pinjaman yang diperoleh dari LUEP sekitar tahun 2006-2008. Kemudian dari LPS juga mendapatkan modal sebesar 70 juta pada tahun 2005-2006. Setelah itu, Gapoktan Silih Asih mendapatkan dana pinjaman dari modal Gemar sebesar 600 juta untuk usaha beras SAE dan 400 juta untuk usaha yang lainnya. Dana semuanya adalah 1 milyar rupiah. Dana pinjaman modal Gemar diberikan pada tahun 2010-2011. Jangka waktu pengembalian adalah 10 tahun dan tidak menggunakan bunga. Gemar adalah gerakan multiaktivitas agribisnis yang diberikan pemerintah. Dengan adanya modal seperti itu maka Gapoktan Silih Asih mempunyai kekuatan yaitu ketersediaan modal. Sistem keuangan yang dilakukan Gapoktan Silih Asih menggunakan computer dan manual untuk mencatat pengeluaran, pendapatan, permintaan, produksi beras dll. Bukti keuangan yang dimiliki adalah bukti pembelian, bukti penjualan, bukti pengeluaran, bukti pemasukan dan bukti penerimaan kas. 6.1.5 Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah dengan adanya pengendalian hama yaitu menggunakan jamur bufferia untuk menginfeksi hama dan NPS agar memakan larva kupu-kupu putih. Penetapan varietas padi yang akan ditanam, sehingga dapat mengidentifikasi hamaataupenyakit yang dominan dan menggunkan benih label biru tahan tungro yaitu bondoyuda, kalmias, membramo
60
dan tukak tunda. Pelembagan benih padi menggunkan bahan desinfektan (larutan garaatauabu dapur). Sistem tanam yang dilakukan untuk beras SAE yaitu system tanam legowo (jarak kelompok barisan tanaman 50 cm). Kemudian dengan adanya agensi hayati dan teknis biimbingan pasar yang dilakukan Gapoktan. Beras “SAE” merupakan beras yang diproduksi dengan teknologi ramah lingkungan. BERAS SAE (Sehat Aman Enak) dinyatakan bebas pestisida berdasarkan
uji
laboratorium
BB
BIOGEN
BOGOR
No.
080atauLBatauVIIatau2006. Merek Terdaftar No. DOO 2007005776 Dinas Kesehatan Bogor P-IRT No. 215320119. Pelatihan yang diajarkan kepada petani yang dilakukan adalah teknik tekonogi budidaya, pemuatan pupuk, pestisida, dan motivasi untuk anggota. 6.1.6 Sistem informasi manajemen Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis dan menyediakan landasan bagi semua keputusan manjerial. Tujuan sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Sistem Informasi yang digunakan Gapoktan Silih Asih adalah computer dan internet. Dengan menggunakan computer dan internet memudahkan Gapoktan untuk menjalankan tugasnya. 6.2 Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal merupakan analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui apa saja yang mempengaruhi perusahaan dari lingkungan luar seperti peluang dan ancaman. Penerapan strategi yang dilakukan perusahaan yaitu untuk mengambil peluang yang ada dan mengatasi ancaman dari luar. Untuk menganalisis faktor eksternal perusahaan, harus mengetahui informasi tentang faktor-faktor seperti ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, demografi, politik, pemerintah, hukum, dan teknologi.
61
6.2.1 Ekonomi Tabel 12. PDRB per kapita (juta rupiah) tahun 2007-2009 Tahun Harga berlaku Harga konstan 2007 11.363,43 6.238,19 2008 12.477,36 6.351,30 2009 13.660,14 6.398,10 Pendapatan per kapita merupakan hasil bagi antara pendapatan regional dengan jumlah penduduk. Saat ini indicator ekonomi makro yang menyajikan perolehan pendapatan wilayah, baru terbatas pada PDRB. PDRB merupakan indicator yang menunjukkan kemampuan daerah tersebut untuk menghasilkan nilai tambah. Dengan demikian PDRB per kapita merupakan pendekatan yang masih valid terhadap pendapatan perkapita. PDRB per kapita mengalami peningkatan dari tahun ke tahun kondisi ini menggambarkan bahwa kemampuan daya beli masyarakat pun meningkat.meningkat. Permintaaan pasar akan beras sehat pun terbuka luas dengan meningkatnya permintaan dari konsumen. Tabel 13. PDRB Kabupaten Bogor atas dasar harga berlaku tahun 2006-2009 No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Lapangan usaha Pertanian, perkebunan, Peternakan, Kehuatanan dan Perikanan Pertambangan dan penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air bersih Bangunan Perdagangan, hotel dan restoran Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Jasa-jasa
2006 2.091.009,87
2007 2.439.762,17
2008 2.662.442,43
2009 2.904.499,04
510.672,58
583.972,74
705.284,45
800.324,90
28.800.577,71 1.463.090,42
32.304.257,86 1.660.347.05
36.063.100,58 1.936.331,22
40.428.260 2.059.574,60
1.444.729,87 6.935.058,45
1.687.648,42 8.037.785,30
2.079.205,89 9.674.902,80
2.465.044,65 11.435.852,36
1.835.578,16
2.049.535,56
2.396.127,48
2.798.037,98
662.988,12
751.008,09
875.666,95
992.733,03
1.575.325,41
1.765.902,49
1.996.349,64
2.199.461,99
Dari data di atas PDRB Kabupaten Bogor yang memiliki peranan penting yaitu Industri pengolahan kemudian Perdagangan, hotel dan restoran serta pertanian yang memberikan sumbangan besar terhadap PDRB.
Ketersediaan
bahan baku merupakan peluang yang termasuk dalam faktor ekonomi dengan melakukan kemitraan untuk bahan baku dengan gapoktan lainnya.
62
6.2.2 Sosial budaya, demografi dan lingkungan Usaha beras merupakan usaha agribisnis yang rentan terhadap pengaruh iklim dan cuaca karena sifat komoditas pertanian adalah mudah rusak. Perubahan cuaca yang tak menantu mempengaruhi produksi beras SAE. Proses produksi padi dimulai dari tanam hingga panen tidak dijamin berhasil semuanya yang dipengaruhi oleh kesuburan tanah, curah hujan dan ketersediaan air. Jika dalam musim kemarau, maka ketersediaan air sangat rendah. Budaya masyarakat kita menjadikan beras sebagai pangan utama, sehingga sering sekali kita mendengar masyarakat bilang “belum makan sebelum mengkonsumsi nasi” padahal dalam kenyataannya mereka sudah makan jagung, singkong, roti atapu sebagainya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terlihat dari konsumsi masyrakat yang melihat kandungan gizi dari makanan tersebut. Demografi atau kependudukan ilmu yang mempelajari kependudukan manusia, yang didalamnya meliputi ukuran, struktur, distribusi penduduk serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi serta penuaan. Trend back to nature ini adalah trend kembali ke alam termasuk ke dalam faktor lingkungan. Trend back to nature ini, gaya hidup sehat dan mementingkan kesadaran akan kesehatan dengan mengkonsumsi makanan-makanan sehat. Tabel 14. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor No. Tahun Jumlah penduduk 1. 2007 4.251.838 2. 2008 4.340.520 3. 2009 4.477.344 Jumlah penduduk Kabupaten Bogor dati tahun ke tahun mengalami peningkatan. Semakin tumbuhnya peningkatan penduduk maka permintaan akan beras semakin meningkat juga. 6.2.3 Politik, kebijakan pemerintah dan hukum Stabilitas politik dan keamanan merupakan aspek yang penting untuk keberlangsungan suatu usaha karena pelaku usaha akan nyaman atau tidak nyaman terhadap usaha yang dijalankannya. Beberapa kebijakan pemerintah tentang beras adalah GO organic 2010 yang dicanangkan pemerintah melalui departemen Pertanian. Program ini memberikan pedoman dan persyaratan kepada 63
para petani untuk tata cara bertani secara organic yang telah disepakati secara internasional oleh CAC (Codex Alimentarius Commision) dan IFOAM (International federation of Organic agriculture Movement), sehingga akhirnya produk pertanian Indonesia dapat diakui secara Internasional (Ditjen BPPHDeptan
2002).
Program
tersebut
mewujudkan
pembangunan
agribisnis
berwawasan lingkungan dengan visis mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen pangan organic sesuai SNI. Gapoktan Silih Asih ini masih dalam proses untuk menuju organic karena belum mempunyai sertifikasi organik. Program pemerintah yang diberikan kepada Gapoktan Silih Asih
Bantuan pupuk organic UPT
Penunjukkan kluster untuk kecamatan Caringin, Cigombong, dan Cijeruk
Pelatihan pertanian organic, pertanian agensi hayati dan pestisida nabati
Pameran produk yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor Program sosial
Pelatihan manajemen, teknis, MPM dan SOP
Jika ada anggota Gapoktan yang sakit, maka ada cadangan uang untuk biaya pengobatan
Perbaikan jalan
Penyuluhan pengolahan limbah Rumah Tangga Kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan bermitra dengan beberapa
Gapoktan merupakan peluang dalam kebijakan pemerintah untuk menjaga kesinambungan ketersediaan bahan baku dan menjaga hubungan baik dengan Gapoktan lainnya dan pemerintah setempat. Peranan LPS pun dalam bidang pemasaran sangat membantu Gapoktan Silih Asih untuk memasarkan produknya ke tempat-tempat yang lebih banyak lagi. 6.2.4 Teknologi Teknologi
yang digunakan
dalam
beras
SAE
adalah
teknologi
PTT(pengelolaan tanaman terpadu) dan ICM (integrated croop management). Metode PTT ayng dilakukan adalah pengolahan lahan, panen dan pasca panen, PCC, tanam dangkal, tanam tunggal, dan benih muda aerob. Sedangkan ICM tanaman dibuat untuk kebutuhan konsumen dan keinginan memproduksi beras.
64
Teknologi yang digunakan dalam ICM adalah panca usaha, sapta usaha, metode SRI, dan IPAT BO. Panca usaha terdiri dari pengolahan lahan, bibit unggul, pengairan, pemupukan dan pemberantasan hama serta sapta usaha ditambah dengan panen dan pasca panen. Metode SRI yaitu penggunaan pupuk organic, benih muda, tanam dangkal, benih tunggal dan penggunaan air. IPAT BO yaitu intensifikasi padi aerob terkendali bahan organik. 10 unsur teknologi padi yang akan digunakan untuk unit usaha beras adalah 1. Benih berlabel biru (benih sebar) 2. Pengolahan lahan yang sempurna sampai melumpur dan kedap air 3. Tata guna air 4. Poloulasi tanam sebanyak 200 ribu rumpunatau ha 5. Pola tanam yaitu padi, padi dan palawija 6. Pergiliran varietas. Misalnya tahun ini padi ciherang tahun berikutnya padi pandan wangi 7. Pemupukan berimbang 8. Pengendalian hama terpadu menggunakan IPM (integrated pest management) dengan penggunaan pestisida yang bijaksana 9. Penggunaan PPC (pupuk pelengkap cair) dan ZPT (Zat perangsang tumbuh) 10. Panen dan pasca panen 6.2.5 Kompetitif Portensi dan ancaman pendatang baru 1. Skala Ekonomis Banyaknya pendatang baru yang ingin mengusahakan beras semi organic dengan tumbuh kembangnya kelompok tani atau Gapoktan dengan skala yang kecil, karena pendatang baru yang ingin masuk ke dalam pasar harus memiliki persyaratan yang khusus untuk beras sehat kerana beda dengan beras konvensional yang mudah untuk masuk ke pasarnya. Beras sehat mempunyai target tersendiri untuk konsumen-konsumennya. Sehingga pendatang baru sulit untuk masuk industry beras semi organic karena harus mengeluarkan biaya per unit yang lebih besar.
65
2. Differensiasi produk. Differensiasi produk yaitu menciptakan merk karena dengan menciptakan merk harus mengeluarkan pengeluaran yang jauh lebih besar guna mencari pelanggan yang loyal akan produk si pendatang baru. Karakteristik beras sehat yaitu ramah lingkungan sehingga sulit untuk pendatang baru masuk 3. Kebutuhan Modal Kebutuhan modal yang ada pada Gapoktan Silih Asih yaitu cukup besar sehingga ketika para Gapotan atau kelompok tani ingin masuk ke dalam pasar ini harus mempunyai modal yang cukup besar untuk bersaing dengan Gapoktan Silih Asih 4. Hambatan biaya bukan karena skala Gapoktan Silih Asih bermitra dengan LPS DD Republika yang memberikan keuntungan yaitu dalam segi pemasaran dan pembuatan teknologi saprotan yang ramah lingkungan. Gapoktan Silih asih pun bekerjasama dengan Pemerintah daerah dalam segi pameran untuk mempromosikan produknya sehingga akan sulit pendatang baru untuk masuk 5. Akses ke saluran distribusi Akses Saluran distribusi Gapoktan ini mudah karena bekerjasama dengan Gapoktan lain untuk pengadaan bahan baku untuk perkembangan Gapoktan tersebut. Akses saluran distribusi untuk pendatang baru masih rendah 6. Kebijakan Pemerintah Pemerintah dapat membatasi atau bahkan melarang masuknya pendatang baru ke dalam industri melalui tindakan pembatasan akses ke bahan baku, sehingga pendatang baru harus mengurus surat perizinan yang cukup sulit Persaingan sesama perusahaan dalam industri Tingkat persaingan yang ada di kecamatan Cigombong masih merupakan pesaing yang mencoba untuk masuk ke dalam industry beras sehat lumayan banyak karena dengan adanya slogan Back to nature, pengusaha beras semakin sadar akan pentingnya kesehatan sehingga dengan adanya pesaing merupakan ancaman bagi Gapoktan Silih Asih. Contohnya adalah Gapoktan Suka Galih. Gapoktan Suka Galih berdiri tanggal 30 november 2007, di Kampung citugu Rt 04atau11 Desa Tugu Jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Gapoktan
66
Suka Galih terdiri dari Kelompok Tani Suka Galih 1, Suka Galih 2, Berkah Jaya, Waluya, Cibogo, Benteng Barokah Jaya dan Warga Saluyu. Kegiatan yang ada pada Gapoktan tersebut adalah beras sehat dan beras tersebut masih belum ada merk tersendiri. Produksi beras sehatnya sebagian besar masih untuk konsumsi, pemasarannya sangat terbatas dan promosi yang dilakukan pun masih sangat rendah. Keuangan Gapoktan Silih Asih terdapat pada modal PUAP sebesar Rp 100 juta rupiah. Gapoktan Suka Galih diketuai oleh Bapak Haji Ujang Supanda. Gapoktan ini memiliki visi dan misi yang tertulis. Visinya adalah terciptanya kesejahteraan para petani. Misinya adalah mewujudkan para petani yanf terampil dan peduli terhadap pertanian. Produk substitusi Komoditas beras memiliki produk substitusi pangan yang setara yaitu jagung, ubi, singkong, roti. Namun beras masih menjadi budidaya masyarakat Indonesia jika belum makan nasi sama saja dengan belum makan. Daya tawar menawar pembeli Permintaan beras SAE dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sedangkan persediaan beras masih kurang. Posisi tawar-menawar antara pembeli yang tinggi akan meningkatkan harga beras SAE sendiri Daya tawar menawar pemasok Keberadaan pemasok mempunyai peranan yang penting dalam kelancaran proses produksi suatu Gapoktan. Gapoktan Silih asih mempunyai banyak pemasok dengan harga kesepakatan kedua belah pihak. Pada Beras SAE Gapoktan Silih Asih, pemasok memiliki daya tawar-menawar yang tidak terlalu kuat karena Gapoktan Silih Asih tidak hanya bergantung pada satu pemasok melainkan banyak pemasok. Artinya, jika pasokan dari satu gapoktan kurang memenuhi standar maka Gapoktan Silih Asih masih mempunyai pasokan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasokan. 6.3
Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
Gapoktan 6.3.1 Identfikasi Kekuatan dan Kelamahan Berdasarkan analisis internal didapatkan faktor kunci sukses, kemudian ditentukan yang termasuk kedalam kekuatan dan kelemahan. Kekuatan merupakan sumberdaya, keterampilan, atau keunggulan terhadap pesaing dan 67
kebutuhan pasar sedangkan kelemahan merupakan keterbatasan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang menghambat kinerja Gapoktanm Kekuatan-kekuatan yang dimiliki Gapoktan Silih Asih antara lain : 1. Ketua yang berjiwa wirausaha tinggi, disiplin dan bertanggung jawab Gapoktan Silih Asih memiliki ketua yang berjiwa wirausaha yang tinggi, disiplin dan bertanggung jawab untuk mengembangkan usaha beras SAE dan meningkatkan kesejahteraan petani sehingga merubah image petani dari yang petani tradisional menjadi petani modern yang bisa disejajarkan dengan pelaku usaha lainnya. Ketua menjaga kontinuitas beras dengan cara bermitra dengan Gapoktan agar ketersediaan bahan baku terus berkesinambungan. Walaupun latar belakang pendidikan Bapak Haji Zakaria sebagai ketua sangat rendah, hanya lulusan SD namun Beliau sangat cerdas dan mencari ilmu dari pengalaman. Pengalaman Pengetahuan Beliau sangat luas dan pintar berbahasa inggris. Beliau sangat banyak dan Beliau dikenal oleh masyarakat setempat dan pengusaha-pengusaha lainnya di Bogor. Gapoktan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak diantaranya dari Desa, Kecamatan, Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, LPS. Ketua Gapoktan Silih Asih sangat berwibawa dan tebuka dalam menjalankan tugasnya karena Beliau sangat sopan terhadap anggota-anggotanya sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua tidak terlepas dari semua partisipasi pengurus dan anggota untuk memajukan Gapoktan Silih Asih. Beliaupun mempunyai banyak relasi dalam bidang usaha yang dijalankan agar dapat bekerjasam dengan para relasi bisnisnya. 2. Produk yang memiliki nilai ekonomis dan berdaya saing tingggi Beras SAE merupakan beras yang bebas pestisida dan menggunakan teknologi ramah lingkungan sehingga nilai ekonomisnya tinggi dibandingkan beras konvensional. 3. Prospek usaha yang baik dan ramah lingkungan Pertanian sehat merupakan proses budidaya yang memprioritaskan pada bahan-bahan alami yang ramah lingkungan untuk menjaga kualitas hasil pertanian. Gapoktan Silih Asih dalam mengembangkan beras SAE adalah prospek usaha yang baik dan ramah lingkungan, karena tidak menggunakan pestisida dan
68
bahan-bahan kimia lainnya yang dapat mengganggu kesuburan tanamannya. Dengan adanya teknologi ramah lingkungan menghilangkan ketergantungan petani akan bahan-bahan kimia, mengembalikan kesuburan dan kesehatan lahan pertanian, melestarikan keanekaragaman hayati dan mengembangkan kreatifitas petani dalam mengelola usaha taninya. 4. Inovasi dan variasi produk Inovasi dan variasi produk yang ada dalam Gapoktan Silih Asih merupakan kekuatan dalam pengembangan beras SAE. Dengan adanya inovasi, maka produk itu tidak stuck terhadap satu produk saja. 5. Surat izin PIRT Gapoktan Silih Asih menghasilkan beras SAE yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena Gapoktan tersebut selalu berusaha untuk menyediakan bibit unggul. Beras “SAE” merupakan beras yang diproduksi dengan teknologi ramah lingkungan. BERAS SAE (Sehat Aman Enak) dinyatakan bebas pestisida berdasarkan uji laboratorium BB BIOGEN BOGOR No. 080atauLBatauVIIatau2006. Merek Terdaftar No. DOO 2007005776 Dinas Kesehatan Bogor P-IRT No. 215320119. 6. Ketersediaan sumber modal Modal yang digunakan Gapoktan untuk mengembangkan usaha unit bisnis beras SAE cukup tersedia, karena Gapoktan mendapatkan dana gemar sebanyak 1 milyar rupiah yang akan dikembangkan untuk Gapoktan. Modal tersebut digunakan untuk meningkatkan produksi beras SAE 7. Ketersediaan Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana yang ada sudah cukup untuk melakukan usaha beras SAE. Tempat produksi yang cukup dan dengan didukung oleh beberapa peralatan yang cukup untuk membuat usaha beras SAE. Sarana dan prasarana yang dimiliki untuk membuat produksi beras SAE yaitu mesin penggilingan, ayakan beras, mesin pengayak beras, mesin siller, kemasan beras, mesin jahit dan timbangan serta tempat balai pertemuan untuk mengadakan rapat-rapat, tempat penggilingan, tempat pengayakan serta adanya koperasi yang berguna untuk pemasaran Gapoktan. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki Gapoktan Silih Asih antara lain : 1. Administrasi yang masih rendah
69
Gapoktan Silih asih masih rendah dalam administrasi terbukti dari visi dan misi yang belum tertulis. Pencatatan tentang keuangan masih belum rapi sehingga administrasinya pun masih rendah. Administrasi yang dilakukan Gapoktan masih belum terlalu modern sehingga masih butuh penataan administrasi yang lebih baik lagi. 2. Kurangnya ketersediaan air Air yang digunakan tergantung pada musim, jadi ketika musim kemarau, air yang didapat sangatlah terbatas sehingga dapat mengganggu pola tanam padi. 3. Manajemen SDM petani yang masih rendah Tingkat pendidikan petani pada Gapoktan Silih Asih termasuk golongan yang rendah yaitu lulusan SD, SMP. Kompetensi petani pun kurang kompeten sehingga manajemen yang dimiliki petani masih terbatas. 6.3.2 Identifikasi Peluang dan Ancaman Berdasarkan analisis lingkungan eksternal didapatkan faktor kunci sukses kemudian ditentukan peluang dan ancaman tersebut. Peluang merupakan situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan Gapoktan sedangkan ancaman merupakan situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan Gapoktan. Peluang-peluang yang dihadapi oleh Gapoktan Silih Asih antara lain : 1. Trend Back to nature Gaya hidup sehat telah menjadi trend baru masyarakat dunia dengan slogan “Back to Nature”. Orang makin menyadari bahwa penggunaan bahanbahan kimia non-alami, seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis serta hormon tumbuhan, dalam produksi pertanian ternyata berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Gaya hidup yang demikian ini telah mensyaratkan adanya penjaminan bahwa produk pertanian harus mempunyai atribut aman dikonsumsi (food safety attributes), memiliki kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah terhadap lingkungan (eco-labelling attributes). 2. Jumlah penduduk yang meningkat Dengan adanya jumlah penduduk yang meningkat di Indonesia dan kabupaten Bogor maka akan meningkatkan pula konsumsi akan pangan sehingga jumlah penduduk yang meningkat menjadi peluang
70
3. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dan bermitra dengan beberapa Gapoktan lain Dinas Pertanian merupakan suatu instansi yang bertanggung jawab dalam sector pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten Bogor bertanggung jawab terhadap keadaan dan perkembangan Gapoktan Silih Asih. Gapoktan Silih Asih berhubungan baik dengan Dinas Pertanian. Hal ini dapat dilihat dari interkasi antara keduanya, Gapoktan Silih Asih memasarkan Beras SAE nya kepada Dinas Pertanian, dan Dinas pertanian membantu Gapoktan Silih Asih dalam pameranpameran yang ada di Kabupeten Bogor. Gapoktan tersebut banyak mendapatkan pelatihan dan penyuluhan tentang padi sehat. 4. Ketersediaan bahan baku Bahan baku yang diterima pemasok merupakan peluang bagi Gapoktan silih asih untuk kesinambungan pasokan karena bahan baku berasal dari mitra Gapoktan Silih asih yang ingin bekerjasama. Jadi ketersediaan bahan baku dari banyak pasokan akan menjamin kelangsungan untuk Gapoktan Silih Asih 5. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hidup sehat “kesehatan adalah harta yang paling berharga dalam hidup ini". Sehat dan bugar adalah dua kunci yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang agar hidup ini menjadi lebih bermakna. Untuk mewujudkannya antara lain dapat kita lakukan melalui pengaturan makanan.Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga kian bergeser. Bahan pangan yang kini mulai banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta penampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh. Fungsi yang demikian dikenal sebagai fungsi tertier (tertiary function). Semakin tinggi tingkat kemakmuran dan kesadaran seseorang terhadap kesehatan, maka tuntutan terhadap fungsi bahan pangan tersebut akan semakin tinggi pula. 6. Permintaan pasar terhadap beras sehat semakin terbuka luas Keterbatasan persediaan beras yang ramah lingkungan menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan yang belum terpenuhi oleh beberapa produsen beras sehat termasuk Gapoktan Silih Asih
71
7. Peranan LPS dalam pemasaran LPS merupakan lembaga yang membantu dalam segi pemasaran Gapoktan Silih Asih. LPS membantu memasarkan beras SAE ke daerah-daerah Jakarta, Bogor dan sekitarnya. LPS sangat membantu Gapoktan dalam mencari daerah pemasaran. Ancaman-ancaman yang dihadapi Gapoktan Silih Asih antara lain : 1. Perubahan cuaca yang tak menentu Kabupaten Bogor merupakan Kabupaten yang tidak menentu cuacanya karena Bogor dikatakan kota hujan, sehingga dengan tidak menentunya cuaca akan mempengaruhi keberlangsungan produksi beras SAE. Sehingga terlihat bagaimana produksi beras di saat musin kemarau dan hujan, dan hasilnya pun tidak dapat diperkirakan dengan baik. 2. Persaingan dalam industri Persaingan dalam industryimerupakan ancaman untuk gapoktan Silih Asih karena dengan adanya pesaing dapat menjadikan Gapoktan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas beras SAEdan memenangkan persaingan. 3. Adanya diversifikasi produk pangan Meskipun beras merupakan makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia tetapi dengan adanya diversifikasi produk pangan menjadi ancaman untuk Gapoktan Silih Asih agar terus mempertahankan produknya agar tidak tergantikan oleh produk pangan yang lainnya.
72