UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS MAKNA PADA SCHLAGZEILE DALAM IKLAN COCA COLA DAN BIONADE BERBAHASA JERMAN
MAKALAH NON SEMINAR
WITRI SURI 1006701825
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI SASTRA JERMAN DEPOK JULI 2014
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
Analisis Makna pada Schlagzeile dalam Iklan Coca Cola dan Bionade Berbahasa Jerman Witri Suri dan Julia Wulandari Program Studi Jerman, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia E-mail :
[email protected]
Abstrak Bahasa iklan memiliki peranan penting bagi perusahaan untuk mempromosikan produknya. Di dalam iklan-iklan tersebut, diperlukan kreativitas untuk membentuk makna tertentu agar memberikan gambaran yang tepat terhadap suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan secara semantis kalimat atau ungkapan yang terdapat pada beberapa iklan cetak Coca Cola dan Bionade berbahasa Jerman yang merupakan merek softdrink terkenal di Jerman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Karya ilmiah ini menganalisis unsur Schlagzeile dalam iklan Coca Cola dan Bionade Berbahasa Jerman. Berdasarkan hasil penelitian, beberapa iklan Coca Cola dan Bionade menggunakan du sebagai kata sapaan pada Schlagzeile dalam iklannya dan adjektiva untuk memberikan karakter positif pada produk. Iklan Coca Cola tidak terpaku pada satu makna saja. Terdapat makna stilitis, makna referensial, dan makna afektif di dalam iklan Coca Cola. Bionade mengutamakan makna afektif dalam Schlagzeile dalam iklannya. Kata kunci ; Schlagzeile, Makna Meaning Analysis of Headline in Coca Cola and Bionade Advertising in German Version Abstract Advertising language has an important role for companies to promote their products. creativity is required in advertising to make a specific meaning to give an exact picture of a product. This reseasrch aims to explain semantically sentence or phrase contained in several print ads of Coca Cola and Bionade in German, which are well known softdrink brands in Germany. The method used in this research is a qualitative method based on literature study. The used analysis is the headline element. Based on this study, some of Coca Cola and Bionade ads use ‘du’ for greeting the consuments in their headline of its advertising and use adjective words to give a positive character to the product. However, differences of the meaning between Coca Cola and Bionade is Coca Cola not adamant toone meaning only in its headline, which are stylistic meaning, referential meaning, and affective meaning but Bioande accentuate affective meaning in its headline in their ads. Keywords ; Schlagzeile, Meaning
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
Pendahuluan Jerman merupakan negara yang inovatif dan mampu menerima hal baru. Seperti halnya dengan produksi minuman. Sejak awal abad ke 20, Jerman telah memiliki banyak merek softdrink. Negara ini pun banyak memproduksi softdrink yang diminati baik itu di dalam Jerman maupun di luar Jerman, misalnya Bionade. Gagasan Bionade1 berasal dari seorang pembuat bir Jerman bernama Dieter Leipold. Ia berpikir bagaimana cara mengembangkan minuman non-alkohol organik untuk anak-anak. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk bereksperimen dengan resep yang berbeda. Leopald pada akhirnya mengurangi gula pada produknya dan menjaga kalori agar tetap rendah. Namun sekarang, anak-anak bukanlah tujuan bisnis utama bagi rencana bisnis Bionade, namun telah digantikan oleh kalangan pemuda Jerman. Sekarang Bionade telah berkembang secara internasional. Bionade hadir di Austria, Swiss, Skandinavia, negara-negara Benelux, Italia, Spanyol, Portugal, dan sekarang sedang mulai dipasarkan di Irlandia. Di samping merek minuman Jerman tersebut, ada sebuah merek minuman dari Amerika yang menarik perhatian masyarakat dunia pada akhir abad 19, yaitu Coca Cola. Coca Cola merupakan soft drink yang paling terkenal di Jerman pada saat ini. Coca-Cola2 pertama kali diperkenalkan oleh John Styth Pemberton pada tahun 1886. Ia adalah seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Ia adalah orang yang pertama kali mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni yang menjadi sirup beraroma segar dan berwarna caramel, lalu diaduk dengan air murni yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola.3 Nama Coca-Cola sendiri disarankan oleh sahabatnya yang bernama Frank M. Robinson karena menurutnya dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan (re:Coca-Cola). Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955), Robert W. Wouldruff, merupakan orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman coca-cola tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang Amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi oleh seluruh bangsa di dunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Cooperation, yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman ke seluruh
1
http://www.spiegel.de/international/business/the-bionade-success-story-organic-soda-made-in-germanytakes-on-the-world-a-499724.html diakses pada tanggal 21 Desember 2013 14.55 2 http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/551/jbptunikompp-gdl-santinim41-27530-4-unikom_s-i.pdf diakses pada tanggal 13 Desember 2013 14:23 3 http://www.thecrowdvoice.com/post/asal-mula-coca-cola-3938591.html diakses pada tanggal 13 Desember 2013 13:21
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
pelosok negeri di dunia dengan ciri, mutu, rasa dan kesegaran yang sama.4 Dengan besarnya ketertarikan masyarakat Jerman dalam mengkonsumsi Coca Cola serta semakin mendunianya produksi soft drink Bionade yang mana berasal dari Jerman, saya tertarik untuk membandingkan iklan cetak yang ada di Jerman oleh dua perusahaan soft drink yang sedang bersaing itu, yaitu Coca Cola dan Bionade khususnya terhadap alat retorika yang terdapat pada slogan. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui alat retorika apa saja yang terdapat dalam iklan Coca Cola dan Bionade agar dapat menarik konsumen untuk membeli softdrink tersebut. Masalah Penelitian Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, saya menemukan permasalahan yang saya analisis dalam jurnal ini, yaitu: 1. Makna apa yang ditemukan dalam Schlagzeile iklan cetak Coca Cola dan Bionade? 2. Perbedaan dan persamaan apa yang dimiliki iklan cetak Coca Cola dan Bionade?
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan dari analisis yang akan saya lakukan adalah untuk: 1. Menjelaskan persamaan makna dalam Schlagzeile dalam iklan cetak Coca Cola dan Bionade. 2.
Menjelaskan perbedaan makna dalam Schlagzeile dalam iklan cetak Coca Cola dan Bionade.
Tinjauan Teoritis 1. Iklan Iklan adalah suatu pemberitahuan kepada masyarakat mengenai nama perusahaan, nama produk, dan keterangan tentang produk tersebut yang disampaikan oleh produsen atau penjual produk dengan maksud untuk meningkatkan penjualan barang (Römer, 1974: 9). Menurut Janich (1997: 45), ada beberapa unsur yang berperan 4
http://www.thecrowdvoice.com/post/asal-mula-coca-cola-3938591.html diakses pada tanggal 13 Desember
2013 13:21
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
penting dan menjadi unsur pokok dalam suatu iklan media cetak. Unsur-unsur tersebut, antara lain kepala berita (Schlagzeile/headline), badan teks (body copy/texbody/Flieβtext), slogan dan gambar kunci (das Key-Visual). Dari keempat unsur tersebut, yang penulis bahas dalam jurnal ini adalah unsur Schlagzeile dalam iklan. Schlagzeile merupakan bagian sentral elemen teks yang terdapat pada iklan. Schlagzeile berfungsi untuk menarik perhatian pembaca secara sekilas dan kemudian membangkitkan minat untuk membaca seluruh bagian dalam iklan. Schlagzeile dapat berupa ciri atau sifat yang berkenaan dengan sebuah produk, penggunaan sebuah produk, manfaat khusus sebuah produk yang berbeda dari biasanya, atau berupa gagasan secara umum (Janich, 2003: 43). 2.
Konsep Makna Blanke (1973: 18) mengkategorikan makna menjadi 1. Makna intralingual-paradigmatis, yaitu makna kata yang bersifat gramatikal. 2. Makna referensial, yaitu makna kata yang mengacu pada objeknya. 3. Makna asosiasi, yaitu makna kata yang berkaitan dengan asosiasi yang ada dalam benak pendengar atau pembaca. 4. Makna afektif, yaitu makna kata yang berkaitan dengan emosi seseorang, baik itu positif mapun negatif. 5. Makna situatif, yaitu makna kata yang sesuai dengan situasi pembicaraan. 6. Makna stilitis, yaitu makna kata yang timbul dari alat-alat retorik dan menimbulkan efek estestis. Dari keenam makna tersebut, yang penulis bahas dalam jurnal ini adalah makna afektif dan makna stilitis, karena kedua makna tersebut yang ditekankan dalam iklan Coca Cola dan Bionade.
2.1 Makna Afektif Keberadaan fungsi makna afektif dalam suatu kalimat mewarnai pengungkapan bahasa. Sebuah makna dapat menimbulkan citra rasa positif dan citra rasa negatif melalui pemilihan katanya. Makna afektif berhubungan dengan nilai rasa yang ditangkap oleh pendengarnya. Misalnya kata wohl, wunderbar, dan hübsch
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
menimbulkan kesan positif, sedangkan kata schlecht, häβlich, dan übel menimbulkan kesan negatif. 2.2 Makna Stilitis/Puitis Makna stilitis atau puitis ini banyak dipakai dalam iklan bahasa Jerman melalui penggunaan gaya bahasa tertentu. Makna ini selain mengandung efek estetis juga berfungsi untuk menarik perhatian konsumen. Menurut Römer (1974: 173) makna ini ditimbulkan melalui penggunaan alat-alat retorik. Menurutnya ada 14 alat retorik, yaitu 1. Repetisi (Wiederholung), yaitu alat yang digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata atau bagian tertentu. 2. Behauptung, yaitu pernyataan yang digunakan untuk meyakinkan konsumen. 3. Imperatif (Befehl), yaitu bentuk kalimat atau verba untuk mengungkapkan perintah atau keharusan atau larangan melaksanakan perbuatan. 4. Kata sapaan (Anrede), yaitu alat yang digunakan untuk saling menyapa dalam situasi pembicaraan yang berbeda-beda menurut sifat hubungan antara pembicara. 5. Pertanyaan pembuka (einleitende Frage), yaitu bentuk pertanyaan yang menanyakan sesuatu dan jawaban atas pertanyaan itu tidak diperlukan. 6. Antitesis (Antithese), yaitu pemakaian kata-kata yang berlawanan atau bertentangan artinya. 7. Dreierfigur, mengemukakan produk dengan menggunakan kata-kata yang terdiri atas tiga bagian kalimat, disusun berjajar, dan dihubungkan oleh tanda baca. 8. Aufhänger, yaitu teks iklan diawali oleh sebuah pernyataan dan diakhiri dengan sebuah pujian terhadap barang yang diiklankan. 9. Gebundene Sprache, yaitu alat retorik yang berbentuk bait. 10. Eufemisme (Euphemismus), yaitu pemakaian kata-kata atau bentuk lain yang positif untuk menghindari kata atau bentuk lain yang negatif. 11. Negasi (Negation), yaitu pemakaian bentuk negatif, misalnya kein atau nicht. 12. Permainan kata (Wortspiel), biasanya berasal dari suatu ungkapan. 13. Anspielung, yaitu kata-kata yang mempunyai arti yang tersembunyi. 14. Personifikasi (Vermenschlichung der Ware), yaitu penggambaran sesuatu yang mati seolah-olah hidup.
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis. Dalam penelitian ini proses analisis yang dilakukan dengan menganalis dua unsur utama iklan antara lain slogan dan Schlagzeile dari beberapa iklan softdrink berbahasa Jerman, yaitu Coca Cola dan Bionade. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari beberapa sumber online yang berbeda-beda. Dalam menganalisis sumber data, penulis menggunakan studi pustaka untuk mencari informasi dan teori yang sesuai dengan topik penelitian. Langkah selanjutnya adalah dengan menganalisis unsur iklan yang dianalisis, menggali ide yang terkandung di dalamnya, lalu menghubungkannya dengan teori sesuai dengan topik penelitian. Pembahasan 1. Coca Cola
Mach dir Freude auf
Gambar 1: http://www.ciao.de/Coke_Happiness_Player_http_www_mach_dir_freude_auf_de__8471038 Pernyataan di atas merupakan sebuah Schlagzeile karena merupakan gagassan umum dari iklan tersebut. Pada kalimat Mach dir Freude auf, kata aufmachen memiliki makna referensial ‘öffnen’ (membuka) dan kata Freude memiliki makna referensial ‘hochgestimmter Gemütszustand, das Froh-‘ (senang) (www.duden.de). Berdasarkan penjelasan tersebut,
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
kalimat Mach dir Freude auf berarti ‘Membuat Anda Senang’. Melalui kalimat ini, dapat diambil suatu kemungkinan bahwa kalimat Mach dir Freude auf memiliki makna stilitis karena Coca Cola ingin memusatkan tema optimisme dan semangat hidup pada konsumennya. Coca Cola ingin menarik perhatian konsumen dengan menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi Coca Cola dapat menjadikan konsumen bahagia setelah meminumnya. Kalimat ini termasuk ke dalam alat retorik Befehl, karena menyatakan bahwa Coca Cola dapat menyenangkan konsumen. Schlagzeile tersebut bertujuan untuk menyerukan kepada konsumen bahwa dengan meminum Coca Cola akan membangkitkan semangat mereka. Meskipun tidak ada kata Coca Cola dalam kalimat tersebut, konsumen sudah mengerti maksud kalimatnya.
ES IST EINE SCHLECHTE IDEE,KEINE GUTE IDEE BEI Einer Idee ZU BELASSEN
Gambar 2: http://www.coloribus.com/adsarchive/outdoor/coca-cola-thought-6684455/ Schlagzeile ini merupakan kalimat dengan adanya pengulangan kata Idee. Dalam kalimat Es ist eine schlechte Idee, keine gute Idee bei einer Idee zu Belassen, terdapat pengulangan kata Idee yang didampingi oleh dua kata sifat yang memiliki arti yang bertolak belakang, yaitu kata gut dan schlecht. Kata gut sendiri memiliki makna referensial ‘ungünstig’ (buruk), sedangkan kata gut memiliki makna referensial ‘gute Leistungen erbringend’ (baik) (www.duden.de). Kata Belassen yang terdapat pada ujung kalimat ini menurut www.duden.de memiliki makna referensial yaitu ‘[über]lassen’ (memberikan). Kalimat Es ist eine schlechte Idee, keine gute Idee bei einer Idee zu Belassen memiliki arti secara harafiah
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
yaitu ‘itu merupakan ide yang buruk untuk tidak memberikan ide yang baik dalam sebuah ide.’ Kalimat ini memiliki makna referensial. Coca cola berusaha memberikan pernyataan positif yang ditujukan pada konsumennya. Selain itu, pengulangan kata Idee dalam Schlagzeile ini juga menggunakan alat retorik repetisi karena memberikan penekanan pada satu kata agar kalimat tersebut semakin menarik bagi konsumen.
Besser geht es mit Coca Cola
Gambar 3: http://www.vongestern.com/2012/03/werbung-des-tages-coca-cola-1968.html Kata besser memiliki makna referensial ‘lieber’(lebih baik) (www.duden.de) dan kata mitgehen yang merupakan unregelmäβiges Verb memiliki makna referensial ‘(zusammen mit anderem) weggerissen’ (menemani) (www.duden.de). Schlagzeile ini memiliki makna afektif karena secara harafiah kalimat ini memiliki arti lebih baik ditemani dengan Coca Cola. Kalimat Besser geht’s mit Coca Cola bertujuan untuk mempersuasi pembaca dengan menyiratkan makna bahwa segala aktivitas akan lebih baik ditemani dengan minum Coca Cola. Dengan adanya kata besser semakin menjelaskan bahwa kalimat ini memiliki makna afektif karena memberikan kesan positif bagi pembacanya dan bertujuan untuk mensugesti pembaca agar tertarik untuk membeli Coca Cola. Coca Cola berusaha menjadikan produknya menjadi minuman favorit dalam berbagai aktivitas. Oleh karena itu, Schlagzeile pada iklan ini adalah untuk lebih dekat dengan konsumen yang didasari oleh tujuan ekonomis melalui pembaca yang menjadi sasaran pesannya. Selain itu, ungkapan kata mit Coca Cola di dalam Schlagzeile bertujuan untuk meningkatkan brand awareness.
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
2. Bionade
Schmeckt hervorragend
Gambar 4: http://www.karmakonsum.de/2008/07/03/bionade-unter-druck-oeko-limo-voncocacola/ Kata schmecken merupakan schwaches Verb yang memiliki makna referensial ‘eine bestimmte Empfindung im Mund’ (terasa) dan kata hervorragend memiliki makna referensial ‘Können oder Qualität hervorstechend, sehr gut’ (kualitas yang menonjol) (www.duden.de) Schlagzeile yang digunakan Bionade ini memiliki makna afektif. Kata
hervorragend
digunakan untuk mencerminkan keunggulan produk yang menonjol karena rasanya yang lezat. Schlagzeile ini hanya menggunakan verba dan adjektiva sebagai Schlagzeile-nya. Kata kerja yang terdapat dalam iklan merupakan personifikasi karena produk yang ditawarkan seolah-olah dapat melakukan pekerjaan aktif. Adjektiva hervorragend bertujuan untuk menyebutkan nilai positif, khasiat dan kehebatan dari produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, Schlagzeile ini memiliki dua jenis kata yang bertujuan untuk menekankan nilai positif produk yaitu terasa sangat lezat.
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
Kaufe nur, woran du wirklich glaubst
Gambar 5: http://www.kolle-rebbe.de/wp`iuu7i888i878uhhhuuuuytcontent/uploads/arbeiten/2012/07/Bionade_botschaften_Tea ser.png Schlagzeile yang digunakan dalam iklan ini memiliki makna afektif. Hal ini ditunjukkan pada makna kalimat KAUFE NUR WORAN DU WIRKLICH GLAUBST yang memiliki makna secara harafiah yaitu ‘hanya membeli apa yang benar-benar anda percaya.’ Makna kalimat ini dibuktikan dengan makna referensial dari kata nur yang bermakna ‘lediglich’ (hanya), kata wirklich yang bermakna ‘in der Wirklichkeit vorhanden’ (benar-benar), dan kata glauben yang bermakna ‘in der Wirklichkeit vorhanden’ (percaya) (www.duden.de). Schlagzeile ini tidak lepas dari upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen. Kata wirklich memberikan penekanan pada makna asosiatif bahwa Bionade benar-benar softdrink yang terpercaya untuk dikonsumsi. Selain itu, penggunaan kata kaufe dan nur memberikan efek kedekatan dengan konsumen dengan tidak menggunakan kata Sie dibandingkan dengan du.
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
Liebe 68er, sorry wegen der 40 Jahre Verspätung
Gambar 6: http://www.advertolog.com/bionade/print-outdoor/shopping-malls-12103155/ Perusahaan menarik perhatian pembaca dengan menggunakan kalimat Liebe 68er, sorry wegen der 40 Jahre Verspätung. Kata Sorry merupakan interjektion yang memiliki makna referensial ‘freundschaftliche Höflichkeitsformel zur Entschuldigung’ (maaf) dan kata Verspätung memiliki makna referensial ‘verspätetes Kommen’ (terlambat) (www.duden.de). Dengan adanya kata sorry dan kata Verspätung, Schlagzeile ini memiliki maksud agar terlihat seolah-olah jika mengkonsumsi Bionade, maka akan awet muda dan lebih menyehatkan dibandingkan mengkonsumsi softdrink lain. Makna kalimat ini adalah makna stilitis yang ditimbulkan melalui penggunaan alat retorik Anspielung, yakni memiliki arti yang tersembunyi. Iklan ini juga menggunakan Anglizismus atau penggunaan bahasa Inggris tanpa diadaptasi dengan bahasa setempat, yaitu kata “Sorry” atau maaf untuk menguatkan makna stilitis tersebut. Bahasa Inggris sudah mendominasi dalam bahasa iklan di Jerman setelah bahasa Jerman. Anglizismus di sini membuat iklan lebih menarik serta menunjukkan bahwa kata sorry merupakan kata pada bahasa yang sudah mendunia dan sudah tidak asing lagi terdengar oleh semua orang.
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
Kesimpulan Setelah menganalisis beberapa iklan tersebut dapat disimpulkan bahwa Schlagzeile dalam iklan dua perusahaan softdrink yang berbeda, yaitu Coca Cola dan Bionade sama-sama bertujuan untuk memberikan ekspresif positif untuk mempromosikan produk mereka kepada konsumen. Melalui Schlagzeile, konsumen diharapkan dapat terpengaruh untuk membeli produk yang diiklankan. Makna yang terdapat dalam Schlagzeile pada iklan Coca Cola dan Bionade adalah makna afektif, asosiatif, dan makna stilitis. Makna afektif, asosiatif, dan makna stilitis mempengaruhi pembaca untuk membeli produk-produk dari Coca Cola dan Bionade. Makna yang ditemukan dalam Schlagzeile iklan Coca Cola dan Bionade adalah Makna
Schlagzeile
Makna stilitis
Mach dir Freude auf
Makna referensial
ES IST EINE SCHLECHTE IDEE,KEINE GUTE IDEE BEI Einer Idee ZU BELASSEN Besser geht es mit Coca Cola
Makna Afektif
Perbedaan Schlagzeile Coca Cola dan Bionade adalah Coca Cola
Lebih mengusung tema kebahagian.
Terlihat dalam Schlagzeile: Mach dir
Bionade
Lebih mengusung tema kualitas produk.
Terlihat dalam Schlagzeile: Kaufe
Freude auf dan Besser geht es mit
nur, woran du wirklich glaubst dan
Coca Cola
Liebe 68er, sorry wegen der 40 Jahre Verspätung
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014
Persamaan Schlagzeile Coca Cola dan Bionade Menggunakan du sebagai kata sapa pada Schlagzeile dalam iklannya.
Mach dir Freude auf (Coca Cola)
Kaufe nur, woran du wirklich glaubst (Bionade)
Adjektiva digunakan untuk memberikan karakter positif pada produk.
Besser geht es mit Coca Cola
Schmeckt hervorragend
Daftar Referensi Janich, Nina. 2010. Werbesprache: Ein Arbeitsbuch. Tübingen: Narr Verlag. Römer. 1974. Die Sprache der Anzeigenwebung. Düsseldorf: Pädogogischer Verlag Schwann Düsseldorf. Blanke, Gustav H. Einführung in die Semantische Analyse, München:Max Hueber. Heuken, Adolf S. J. 1996. Kamus Jerman Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sumber Online www.duden.de http://www.spiegel.de/international/business/the-bionade-success-story-organic-soda-madein-germany-takes-on-the-world-a-499724.html diakses pada tanggal 21 Desember 2013 14.55 WIB http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/551/jbptunikompp-gdl-santinim41-27530-4-unikom_si.pdf diakses pada tanggal 13 Desember 2013 14:23 WIB http://www.thecrowdvoice.com/post/asal-mula-coca-cola-3938591.html diakses pada tanggal 13 Desember 2013 13:21 WIB http://www.thecrowdvoice.com/post/asal-mula-coca-cola-3938591.html diakses pada tanggal 13 Desember 2013 13:21 WIB
Analisis makna ..., Witri Suri, FIB UI, 2014