Debt Research Debt Research Financial Service Financial Service
Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Januari 2014 General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), +62 21 527 5701 (Debt Sales) Januari 2014
Debt Issuance Debt Issuance
Toyota Astra Services Toyota AstraFinancial Financial Services Komitmen yang kuat Negar a
Kunci berinvestasi
INDONESIA Rating Negar a S&P
BB+/stable
Moody’s
Baa3/stable
Fitch
BBB-/stable
Pemegang saham PT Astra International Tbk. Toyota Financial Services Corporation
50% 50%
Rating Perseroan Fitch Ratings
AAA(idn)/stable
Obligasi yang beredar Seri Tgl jth tempo TAFS03A 27-May-14 TAFS01C 07-Jul-14 TAFS02B 05-Jun-15 TAFS03B 17-May-16 TAFS03C 17-May-17
Kupon (%) 6.60 9.50 7.50 7.60 7.65
Jumlah (Rpmiliar) 400 484 911 700 100
Kinerja obligasi di pasar sekunder Bond ID Last trade Last price TAFS03A TAFS01C TAFS02B TAFS03B TAFS03C
13-Dec-13 19-Dec-13 3-Jan-14 16-Dec-13 17-May-13
99.5 100.6 96.5 96.6 100
Yield % 7.84 8.36 10.17 9.18 7.65
Obligasi yang ditawarkan Obligasi berkelanjutan 1 Toyota Astra Financial Services dengan tingkat bunga tetap Tahap 1 Tahun 2014 Jumlah pokok:
Rp600 miliar
Jangka waktu: Seri A
370hari
Seri B
3 tahun
Ali Hasanudin +6221 5296 9629
[email protected] Yulia Ansarai +6221 5296 9408
[email protected] Handy Yunianto +6221 5296 9568
[email protected]
Dukungan yang kuat dari pemegang saham. Perseroan mendapatkan dukungan dari Astra International antara lain berupa privilege pada 165 showroom dari total 178 showroom Auto 2000 di Indonesia. Hal ini akan menjaga posisi TAFS sebagai pemain dominan dalam pembiayaan mobil Toyota. Pemegang saham lainnya yaitu Toyota Financial Services Corporation, menyediakan dan memfasilitasi Perseroan dalam mendapatkan akses pendanaan melalui jaringan perbankan di Jepang. Melalui dukungan tersebut, diharapkan isu mengenai ketatnya likuiditas tidak menjadi hambatan yang berarti bagi Perseroan. Dukungan lainnya juga tercermin dari penambahan modal sebesar Rp150miliar di tahun 2010 dan 2012 dan adanya komitmen dari pemegang saham untuk memberikan tambahan modal jika gearing ratio melewati level 8x. Kinerja yang terjaga dengan baik. Pangsa pasar Perseroan kembali meningkat dari 13.5% menjadi 14.8% dengan mencatatkan newbooking sebanyak 47ribu unit dari total penjualan Toyota sampai dengan September 2013 yang sebanyak 320ribu unit. Newbooking dalam nilai bertumbuh sebesar 16.8%yoy menjadi Rp7.3tn dengan rata-rata ticket size sekitar Rp153juta. Per Sept13, total pendapatan bertumbuh 8.6%yoy menjadi Rp1tn, pendapatan bunga bersih bertumbuh 8.9%yoy menjadi Rp489miliar, cost to income ratio terus membaik menjadi 34.7% dari sebelumnya 36% pada periode yang sama di tahun lalu. Hasilnya, Perseroan terus mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang positif sebesar 10.3%yoy menjadi Rp197miliar. Profil nasabah yang rendah risiko dengan kualitas aset yang sehat. Profil dari pembeli mobil Toyota umumnya berada di segmen menengah ke atas dengan kondisi keuangan yang mapan dan risiko yang relatif rendah dibanding menengah ke bawah. Selain itu, nilai jual kembali yang tinggi dari mobil Toyota memberikan kontribusi dalam meminimalkan kerugian dari mobil yang ditarik kembali dari nasabah. Serta didukung oleh manajemen risiko yang baik, rasio rugi bersih terhadap rata-rata net service asset dapat dipertahankan sekitar 0.7% dan NPF terjaga di sekitar 0.4%, lebih rendah dari NPF industri yang sebesar 0.8%. PARAMETER INVESTASI 31 Desember (Rp miliar)
Piutang pembiayaan (gross) Total pinjaman Ekuitas Total pendapatan Laba bersih NIM (%) ROAE(%) Rasio gearing (x) CIR (%)
2009 6,242 4,526 524 692 81 5.6 15.2 8.6 48.6
2010 9,318 6,670 845 984 152 6.1 22.2 7.9 39.6
2011 2012 2013P 2014P 2015P
11,026 12,855 8,001 9,573 995 1,358 1,276 1,404 172 243 5.8 5.9 18.7 20.7 8.0 7.0 36.1 36.9
15,016 11,785 1,633 1,568 275 5.6 18.4 7.2 35.0
Angka-angka pada seluruh laporan ini menggunakan notasi bahasa Inggris Sumber: Perseroan, estimasi Mandiri Sekuritas
Harap perhatikan pernyataan di bagian akhir laporan ini
16,723 12,802 1,917 1,854 284 5.2 16.0 6.7 36.8
19,068 14,586 2,212 2,150 295 5.1 14.3 6.6 38.7
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN PASAR OBLIGASI TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt 21 527/ 5701 (Debt Sales) Yield SUNResearch), masih+62fluktuatif, namun
adanya kepastian QE Tapering off di bulan January 2014 semementara suku bunga FFR diperkirakan masih akan Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun tetap rendah berdampak positif ke pasar SUN terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, Pasar obligasi mengamali volatilitas yang tinggi dan terjadi kenaikan yield (penurunan pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan harga) di tahun 2013, seiring dengan kenaikan lahu inflasi (akibat kenaikan harga BBM di pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan bulan Juni) yang diikuti oleh kenaikan BI rate. Inflasi tertinggi tercatat sebesar 8.6%yoy di dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
bulan Agustus sebelum akhirnya mengalami penurunan menjadi 8.4%yoy in akhir tahun, seiring dengan menghilangnya dampak kenaikan BBM yang seperti kami perkirakan Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat hanya sekitar 3 bulan. BI rate sebagai suku bunga acuan juga mengalami peningkatan dilihat pada Tampilan I. sebesar 175bps sepanjang tahun 2013 menjadi 7.5%. Hal ini direspon dengan kenaikan Yield SUN 10-yr sempat mencapai level tertinggi 9% di awal September, kemudian turun TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR signifikan ke 7% di bulan Oktober, dan naik lagi menjadi 8.6% di bulan Desember. Rp miliar Negatif sentimen juga datang dari pelemahan Rupiah yang signifikan terhadap USD yang memicu terjadinya 200,000 outflow di bulan Mei-Jun. Faktor kenaikan UST yield karena 3,500 isu tapering QE juga memberikan sentimen negatif ke pasar obligasi, karena kepemilikan 3,000 asing di SUN150,000 sangat tinggi yakni 32.5% dari total outstanding. 2,500
Dalam pertemuan FOMC meeting yang terakhir tanggal 18-Desember, The 2,000 Fed telah 100,000 1,500 (QE mengumumkan bahwa mereka akan memotong program pembelian obligasi tapering) sebesar $ 10 miliar per bulan di Januari 2014. Keputusan itu dibuat setelah 1,000 50,000 terjadi perbaikan di kondisi pasar tenaga kerja di Amerika. Namun yang menarik, 500the Fed masih menekankan untuk tidak segera menaikkan suku bunga FFR terutama jika inflasi 0 0 tidak melebihi 2.5%. Hal ini juga sejalan dengan perkiraan konsensus yang 2003 2004 2005 2006 2007 Oct-08 mengharapkan FFR mulai meningkat pada pertengahan 2015. Saat ini, tingkat Total Asset Pembiayaan Konsumen Sewa Usaha pengangguran dan inflasi di Amerika tercatat 7 % - terendah dalam limaGuna tahun dan 1.2 % di bulan November. HalPiutang ini direspon positif oleh pasar dimana pasar saham di Amerika Anjak Kartu Kredit mencatatkan record tertinggi. Sementara itu dari domestik, pasar obligasi juga tidak Sumber: Bank Indonesia menunjukkan kenaikan yield SUN yang signifkan mengingat pasar obligasi sebagian sudah priced in faktor tapering tersebut. Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat Sementara faktor positif dari domestik antara lain terus neraca dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari datameningkatnya statistik Banksurplus Indonesia per perdagangan di bulan danbahwa November masing-masing USD23juta dan September 2008 yang Oktober menyatakan sebanyak 78% sumbersebesar pendanaan perusahaanUSD777juta cadanganbersumber devisa yang terus peningkatan menjadi hampir perusahaandan pembiayaan dari danamenunjukkan perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi USD100miliar akhirpinjaman-pinjaman tahun 2013 yang mengindikasikan perbaikan dari Current sebesar 11%di dan lainnya sebesar adanya 12.1%. Data ini mempertegas Account tahun ini yang kami perkirakan turun menjadi dari PDB di tahun adanya Defisit keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas 3.6% perusahaan-perusahaan 2013 dan 2.7%terhadap dari PDBperbankan. di tahun 2014 . Hal2ini menyebabkan tekanansumber terhadap rupiah pembiayaan Tampilan menunjukkan komposisi pendanaan diharapkan bisa mereda dan diekspektasikan untuk menguat di akhir tahun 2014 menjadi perusahaan pembiayaan. Rp11,400 terhadap USD. Faktor-faktor positif tersebut di atas direspon dengan suksesnya penerbitan obligasi pemerintah baik yang rupiah ataupun US dollar di awal tahun 2014. Sampai dengan tanggal 10-Jan, pemerintah sudah berhasil menerbitkan Rp Rp61.6tn ytd atau 17.2% dari target penerbitan tahun 2014 yang diperkirakan akan mencapai Rp358tn untuk menutup defisit anggaran 1.7% dari PDB tahun ini.
Page 2 of 3 Page22ofof2816 Page
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014 Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 1. YIELD MASIH BERFLUKTUASI, NAMUN
TAMPILAN 2. ADANYA SUPPORT DARI BANK DAN ASURANSI
TINJAUAN (Persero) Tbk MENURUN DI AWAL INDUSTRI Q4 2013 Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank MandiriMENYEBABKAN PASAR OBLIGASI RESILIENT Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Net Buy/(Sells)
2010
2011
2012
2013 YTD
Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun Bank -39.4 -5.1 10.9 50.8 terakhir, dimana jumlah aset Central bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada Bank -2.4 42.8 18.7 32.8 kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal yang Mutual Fund 5.9 pembiayaan -3.9 -3.9 dikucurkan, -1.1 pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan Insurance 6.7 13.8 13.3 23.5 pembiayaan konsumen, sewaForeign guna usaha dan kartu mengalami 87.3kredit 27.6 47.7pertumbuhan 54.4 Pension Fund -2.4 -0.7 6 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% -0.8 dan 12.25% Securities -0.3 0 0.2 1 Others 2.3 9.6 10.5 15.5 Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat Total net buy (sell) 59.5 82.4 96.7 182.9
dilihat pada Tampilan I. Sumber: Bloomberg
Sumber: DJPU dan Mandiri sekuritas
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR
Namun demikian, Rp miliarada beberapa faktor risiko yang harus diwaspadai ke depan antara lain kenaikan US Treasury yield yang lebih tinggi jika perbaikan kondisi ekonomi di US 200,000 3,500 dibarengi dengan kenaikan inflasi yang bisa memicu kenaikan FFR lebih cepat dari yang 3,000 diperkirakan. Selain itu dari domestik adalah pelemahan rupiah yang berlanjut yang bisa 150,000 memicu terjadinya capital outflow dan supply penerbitan SUN yang bisa lebih 2,500 tinggi dari 2,000RAPBN yang diperkirakan jika terjadi perubahan asumsi variabel di RAPBN 2014. dalam 100,000 1,500 2014, pemerintah mentargetkan untuk melakukan penerbitan SUN secara Nett sebesar Rp205tn (lebih rendah dibangingkan tahun 2013 sebesar Rp232tn), namun karena 1,000 SUN 50,000 yang jatuh tempo lebih banyak tahun 2014, maka secara gross penerbitan SUN 500 tahun 2014 akan lebih tinggi yakni Rp361tn (vs. Rp332tn di tahun 2013) untuk menutupi defisit 0 0 anggaran tahun 2014 yang diperkirakan sebesar Rp175tn atau 1.7% dari PDB. Defisit ini 2003 2004 2005 2006 2007 bisa meningkat jika terjadi perubahan asumsi makro dimana diOct-08 RAPBN 2014 masih Total Asset Pembiayaan Konsumen Sewa Usaha mengasumsikan pertumbuhan ekonomi sebesar Rp6% dan rata-rata Guna rupiah Rp10,500 terhadap US dollar.Anjak Piutang Kartu Kredit Sumber: Bank obligasi Indonesia korporasi kami perkirakan masih cukup tinggi Permintaan
Permintaan terhadap meningkat karena Salah satu pasar karakteristik dariobligasi industri korporasi pembiayaanmasih adalahberpotensi hubungannya yang cukup erat mampu memberikan imbal hasil lebih besar dibandingkan dengan obligasi Pemerintah. dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per HalSeptember ini terlihat2008 dari yang risk premium by rating masih cukup menarik, meskipun secara menyatakan bahwayang sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanrata-rata sudah lebih rendah dibandingkan long term average riskoleh premium-nya. Hal ini perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul pendanaan obligasi dikarenakan kenaikan yield SUN yang sangat tinggi terutama terjadi di Q3. Tercatat untuk sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas penerbitan Obligasi di tahun 2013 sampai obligasi korporasi adanya keterikatan/ketergantungan yang dengan cukup November, besar atas total perusahaan-perusahaan yang telah terbit mencapai Rp52triliun. pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan
perusahaan pembiayaan.
Page 3 of 3
Page 2 of 16
Page 3 of 28
Toyota Financial Services | Januari 2014 Toyota AstraAstra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 3. RISK PREMIUM MASIH LEBIH TINGGI DARI HISTORICAL LONG TERM AVERAGE
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rating
Dec-11 Dec-12 Mar-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia
Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
AAA AA+ AA AAA+ A ABBB+ BBB BBB-
273 301 333 367 406 448 495 547 604 667
270 302 337 376 420 469 524 585 654 730
279
165
95
82
2004-Aug 2013
Oct-13
Nov-13
194
176
116
Average
StDev
172
63
Industri pembiayaan telah mengalami masa pesat 184 sepanjang 193lima tahun 67 307 190 111 96 126 pertumbuhan 208 terakhir, dimana jumlah dengan tingkat pada 337 218 131 aset bertumbuh 112 137 222 CAGR 19221.93%, sehingga 217 72 201 244 78 371 251 153 131 150 238 kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, 407 289anjak piutang 180 154 mengalami 163 pertumbuhan 255 210 274 sedangkan 86 pembiayaan tidak yang berarti, 219 308 95 448 333 211 180 178 273 pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan 492 384 248 211 194 292 229 347 106 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% 240 391 540 442 290 247 212 313 594 509 341 289 231 335 251 441 Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 653 586 400 338 251 359 262 498
dilihat pada Tampilan I.
120 138 dapat 159
Sumber: BEI dan Estimasi Mandiri Sekuritas
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar TAMPILAN 4. TOTAL OBLIGASI KORPORASI YANG TERBIT 200,000 TAHUN INI, SEDIKIT LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN TAHUN 2012
Mining Oil & Natural Gas, 1.5, 3%
100,000
Mature (IDR bn)
200
Consumer Goods, 1.4, 3%
222.8
New Issuances (IDR bn) 190.2
Total Outstanding (IDR bn)
50,000 0
2003
88.8
84.6
73.0
30.0
29.7
38.9
2008
2009
Sumber: IDX dan Mandiri Sekuritas
44.8
52.0
Anjak Piutang
2005
2,000 1,500 500
Financial Company, 22.372, 44%
0
2006
2007
Pembiayaan Konsumen
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Banking, 13.76, 26%
Kartu Kredit
Sumber: Bank Indonesia
12.9
2007
Total Asset
69.3
2004
Property & Construction, 5.9, 11%
2,500
1,000
Infrastructure, 3.1, 6%
115.3 100
Wood Based & Agro Industries, 0.7, 1% Chemicals, 0.7, 1% Securities Company, 0.5, 1%
Transportasi, 2.1, 4%
148.4
150
Page 4 of 3 Page42ofof2816 Page
3,000
150,000
250
50
TAMPILAN5.SEKTOR FINANSIAL MASIH MENDOMINASI 3,500 PENERBITAN TAHUN INI
2010
Salah satu 2011 2012
karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat YTD dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanSumber: IDX dan Mandiri Sekuritas perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Toyota Toyota Astra AstraFinancial FinancialServices Services||Januari Januari2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 6. OBLIGASI RATING AA YANG DITRANSAKSIKAN DI PASAR SEKUNDER: RATA-RATA RISK PREMIUM SEBESAR 218BPS
TINJAUAN INDUSTRI No. Obligasi Mandiri Sekuritas ARating subsidiary of Kupon PT Bank MandiriTanggal (Persero) Tbk Tanggal terakhir Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 -(%) 38, Jakarta 12190,jatuh Indonesiadiperdagangkan tempo Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
1
2 3
4
Harga
YTM (%)
Spread over Risk risk free free (%) (Bps)
Obligasi Toyota Astra Financial Services III idAA 7.60 17-May-16 9-Jan-14 96.7 9.2 8.0 116 Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010
idAA 9.00 9-Nov-15 28-Nov-13 9.1 7.8 128 kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal 99.9 pembiayaan yang dikucurkan, 9.5 8.1 144 yang berarti, sedangkan mengalami pertumbuhan Obligasi Berkelanjutan I Bank BTN Tahap II idAA CAGR 7.90 masing-masing 27-Mar-23 24.41%, 20-Nov-13 8.4 153 dengan tingkat 25.77% dan88.0 12.25%9.9 Obl Berkelanjutan II Sarana Multigriya idAA 7.50 27-Dec-17 28-Nov-13 93.2 pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan Finansial Thp I Thn 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit Tahun 2013
5 6
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank idAA Kinerja industri Permata Tahap I Tahun 2012
8.90
15-Jun-19
23-Dec-13
95.9
9.9
8.1
174
pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan idAATampilan 9.35I. 12-Oct-20 16-Oct-13 99.0 9.5 7.7 180 Tingkat Bunga Tetap
7
Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006
idAA
13.50
6-Jul-16
8-Jan-14
107.5
10.1
8.1
195
8
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas FInance Tahap I Tahun 2013 Seri B
idAA
7.80
5-Jun-17
18-Jun-13
99.8
7.9
5.9
195
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar
9
Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007
idAA
10.25
21-Jun-17
8-Jan-14
100.0
10.2
8.3
10
Obligasi XV Bank BTN Tahun 2011
idAA
9.50
28-Jun-21
10-Jan-14
94.6
10.6
8.6
11
Obligasi Fast Food Indonesia I Tahun 2011
idAA
6-Oct-16
17-Dec-13
99.1
9.9
7.9
3,000200
12
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 Seri A
150,000 idAA
9.50 7.75
5-Jun-16
11-Dec-13
95.1
10.0
7.9
2,500208
13
Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010
11-Jun-20
2-Jan-14
98.9
10.5
8.4
2,000208
14
Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010
idAA 100,000 10.25
1,500210
15
200,000
idAA
11.20
23-Mar-15
20-Dec-13
102.0
9.5
7.4
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Seri B
50,000 idAA
8.70
27-Sep-16
11-Dec-13
96.5
10.2
8.0
16
Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012 Seri A
idAA
9.00
3-Jul-17
16-Dec-13
95.1
10.7
8.0
17
Obligasi Toyota Astra Financial Services II Tahun 2012 Seri B
idAA
2003 7.50
2004 5-Jun-15
2007 96.5
Oct-087.4 10.2
18
Obligasi Toyota Astra Financial Services III Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri C
idAA
7.65
17-May-17
19
Obligasi Subordinasi II Permata bankSumber: Bank idAAIndonesia 11.00 Tahun 2011
20
Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap Salah I Tahun 2012
idAA
0
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
199
1,000 500 0
220 274 274
Sewa Guna Usaha
17-May-13
100.0
7.7
4.8
281
28-Jun-18
13-Dec-13
100.1
11.0
8.0
294
20-Dec-17
24-May-13
100.2
8.1
5.0
309
Anjak Piutang
8.15
2005 3-Jan-142006
196
3,500
Kartu Kredit
satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan 21 Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun idAA 10.70 19-May-15 4-Dec-13 dari data 98.5statistik 11.8 Bank 7.5Indonesia 428 per 2011 Seri D September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanRata-rata risk premium 218 perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi Sumber: BEI, estimasi Mandiri Sekuritas sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 5 of 3 Page 2 of 16
Page 5 of 28
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009
TUJUAN PENERBITAN OBLIGASI
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
hasilSubroto emisiKav. obligasi ini, setelah dikurangi Plaza Mandiri 28th Floor, Dana Jl. Jend. Gatot 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
biaya Emisi, seluruhnya akan dipergunakan sebagai modal kerja untuk pembiayaan konsumen kendaraan bermotor, sebagai diversifikasi sumber pendanaan di sampig bank. Perseroan menargetkan Industri pembiayaan telah mengalami masa pinjaman pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun pembiayaan untuk jumlah tahun 2014 bertumbuh dengan sekitar tingkat 15-20%CAGR dari pencapaian tahun 2013 terakhir, dimana aset bertumbuh 21.93%, sehingga pada yang sekitar Rp9triliun. kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan,
pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar 200,000
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000
1,500 1,000
50,000
500 0
0
2003
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 6 of 3 Page62ofof2816 Page
Toyota Astra AstraFinancial FinancialServices Services||Januari Januari2014 2014 Toyota
ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN BISNIS TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bagian penting dalam mata rantai bisnis Toyota
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Perseroan merupakan perusahaan joint venture 50% : 50% antara PT Astra International Industri pembiayaan mengalami pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun Tbk (AI) dan Toyota telah Financial Servicesmasa Corporation (TFSC) yang merupakan anak terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga perusahaan dari Toyota Motor Corporation. Perseroan merupakan cabang ke 31 daripada 34 kuartalTFSC III yang 2008 beroperasi mencapai secara Rp153.6triliun. Dalam halsejak pembiayaan dikucurkan, cabang global. Beroperasi May 2006,yang didirikan untuk pembiayaanmata anjakrantai piutang tidak mengalami yang berarti, resmi sedangkan mendukung bisnis Toyota sebagaipertumbuhan perusahaan pembiayaan bagi pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan penjualan mobil baru Toyota. dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
Kinerja industri pembiayaan dalam lima PERSEROAN tahun terakhir hingga September 2008 dapat TAMPILAN 7. STRUKTUR PEMEGANG SAHAM dilihat pada Tampilan I.
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar 200,000
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000
1,500 1,000
50,000
500 Sumber: Perseroan 0
0
2003
2004
Total Asset TAMPILAN 8. TOYOTA VALUE CHAIN Anjak Piutang
2005
2006
2007
Pembiayaan Konsumen
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Kartu Kredit
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan. Sumber: Perseroan Toyota merupakan produsen otomotif raksasa yang menempati peringkat terbesar ketiga di dunia dengan total produksi pada tahun 2011 sebesar 8.1juta unit. Pada pasar di Indonesia, Toyota merupakan pemimpin pasar dengan dengan total penjualan mencapai 320ribu unit atau sebesar 35.2% dari total penjualan mobil nasional yang sebesar 908ribu unit per 9M13.
Page 7 of 3 Page 2 of 16
Page 7 of 28
Toyota Financial Services | Januari 2014 Toyota AstraAstra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 9. PRODUKSI MOBIL DUNIA TAHUN 2011
TAMPILAN 10. PANGSA PASAR PENJUALAN MOBIL NASIONAL
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank MandiriSEPTEMBER (Persero) Tbk 2013 BERDASARKAN PRODUSEN th
Plaza Mandiri 28 Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia HONDA ISUZU Juta unit Multifinance Pembiayaan +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales) 7.66% 2.57% 9.1 10 General: Lainnya 8.2 8.1 DAIHATSU 8.20% 8 TRUCKS / Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat lima tahun 6.6 14.72% sepanjang UD Nissan Diesel NISSAN 6 4.9 0.16% pada 5.31% dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga 4.6 terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh 3.6 4 kuartal2.9III 2008 2.8 2.7mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan,
SUZUKI
RENAULT
HONDA
NISSAN
FORD
HYUNDAI
TOYOTA
VOLKSWAGEN
G.M.
0
SUZUKIpertumbuhan yang berarti, sedangkan pembiayaan anjak piutang tidak mengalami 13.34% pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan TOYOTA dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%35.22%
PSA
2
MITSUBISHI 12.79%
Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat PEUGEOT 0.03% dilihat pada Tampilan I.
Sumber: OICA
Sumber: GAIKINDO
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar Posisi penting dalam pembiayaan mobil Toyota 200,000
3,500
Perseroan mendapatkan dukungan dari Astra International antara lain berupa privilege 3,000 pada 165 showroom dari total 178 showroom Auto 2000 di Indonesia. Hal ini akan 150,000 2,500 menjaga posisi TAFS sebagai pemain dominan dalam pembiayaan mobil Toyota. Pangsa 2,000 pasar Perseroan kembali meningkat dari 13.5% menjadi 14.8% dengan mencatatkan 100,000 1,500 newbooking sebanyak 47ribu unit dari total penjualan Toyota nasional sampai dengan September 2013 yang sebanyak 320ribu unit. 1,000 50,000
TAMPILAN 11. JARINGAN DEALER RESMI TOYOTA
500 TAMPILAN 12. PANGSA PASAR PERSEROAN TERHADAP 0
0
2003 Dealer Toyota
Sales outlet
Auto 2000
178
Agung Auto Mall
15
New Ratna Motor
17
Haji Kalla
19
Hasrat Abadi
16
Total
Sumber: Perseroan, Auto 2000
Page 8 of 3 Page82ofof2816 Page
245
PENJUALAN TOYOTA 2004 2005 2006
Total Asset TAFS coverage 165 Anjak Piutang 15
Sumber: Bank Indonesia
17
2007
Oct-08
ribu unit % 16.9 16.6 Pembiayaan Konsumen Sewa Guna Usaha 18 450 406 15.5 14.8 400 16 13.8 350 14 Kartu Kredit 311 320 299 281 300 12 13.5 250 10 187 200 8 150 6 100 4 55 48 47 47 41 32 50 2 industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat 0
0 Salah satu karakteristik dari 0 2010 dari 2011 2012 9M12 9M13 dengan lembaga perbankan. Hal ini2009 dibuktikan data statistik Bank Indonesia per September197 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanPenjualan nasional Toyota perusahaan pembiayaan bersumber dariNewbooking dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi TAFS sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman Pangsa lainnya 12.1%. ini mempertegas pasar sebesar TAFS terhadap penjualanData Toyota nasional (RHS) adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan Sumber: Perseroan, GAIKINDO, Mandiri Sekuritas pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Toyota Toyota Astra AstraFinancial FinancialServices Services||Januari Januari2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 13. 20 JENIS PRODUK TOYOTA DENGAN 120 MODEL DI INDONESIA YANG DIBIAYAI
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk OLEH PERSEROAN
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar 200,000
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000
1,500 1,000
50,000
500 0
0
2003
Sumber: Perseroan
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Sumber: Bank Indonesia
Sinergi Astra International dengan Toyota Financial Services Corp. Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat Posisi dominan tersebut diraih atas dukungan dari AI dan TFSC sebagai pemegang saham. dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per AI sebagai perusahaan distributor dan manufaktur otomotif terbesar di Indonesia dengan September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanpengalaman lebih dari 50 tahun memberi dukungan kepada Perseroan dalam bidang perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi operasional, infrastruktur (IT system), jaringan (dealership chains), dan sumber daya sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas manusia. AI memegang hak eksklusif untuk penjualan Toyota di Indonesia. TFSC adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan merupakan perusahaan salah satu pembiayaan otomotif terbesar di dunia dengan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan jangkauan operasional di 34 negara dan Perseroan merupakan cabang TFSC yang ke-31. perusahaan pembiayaan.
Jaringan global-nya mengakomodir sekitar 90% penjualan Toyota di lebih dari 30 negara. TFSC dimiliki seluruhnya oleh Toyota Motor Corporation yang merupakan salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia. Sebagai bagian dari Toyota Value Chain, Perseroan diuntungkan dengan memperoleh informasi perkembangan produk dan juga mendapatkan dukungan pembiayaan (Toyota’s Global Funding Network).
Page 9 of 3 Page 2 of 16
Page 9 of 28
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 Dukungan operasional dan jaringan dari Astra International
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Penjualan Toyota di Indonesia dikelola oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai agen Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia tunggal yang merupakan controlled Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), +62 21 527/ jointly 5701 (Debt Sales)
entity antara Astra International (51%) dan Toyota Motor Corporation (49%). TAM mengelola jaringannya melalui lima dealer utama Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun meliputi Auto 2000 (Astra Owned & Non-Astra Owned), Hasjrat Abadi, Agung Automall, terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada Hadji Kalla, dan New Ratna Motor. Auto 2000 merupakan dealer terkemuka Astra kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, International yang menyumbang penjualan volume terbesar yaitu sekitar 80% dari total pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan penjualan Toyota di Indonesia. Sebagai mitra resmi dari Toyota, Perseroan mendapat pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan privilege untuk menempatan sales officer-nya nya di dealer Auto 2000 dalam wilayah dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% operasionalnya sehingga memudahkan para sales dan pelanggan untuk langsung memproses transaksi yang terjadi setiap harinya. Hal ini yang tidak dimiliki oleh Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat perusahaan pembiayaan non-resmi lainnya. dilihat pada Tampilan I.
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR TAMPILAN 14. JARINGAN PENJUALAN TOYOTA Rp miliar 200,000
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000
1,500 1,000
50,000
500 0
0 Sumber: Perseroan, Auto 2000
2003
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Hubungan erat tersebut tercermin dari posisi market share Perseroan yang mencapai 43% dari total pembiayaan Sumber: Bank Indonesia kredit Auto 2000 yang beroperasi di wilayah operasional Perseroan. Di sisi lain, penjualan kredit TAFS yang berasal dari Auto 2000 sangat dominan mencapai 80%. Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat
dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per Jaringan distribusi Perseroan September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan dari dana disusul oleh pendanaan obligasi Saat ini jaringan Perseroanbersumber telah mencakup 197 perbankan, dari total 245 dealer Toyota, dimana total sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas dealer Auto 2000 yang telah di-cover Perseroan sebanyak 165. Untuk memberi pelayanan adanya keterikatan/ketergantungan cukup Perseroan besar atastelah perusahaan-perusahaan yang optimal kepada mitra bisnis danyang pelanggan, memiliki 27 kantor pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumberDKI pendanaan cabang yang telah tersebar di kota-kota besar Indonesia mencakup Propinsi Jakarta, perusahaan Banten, Jawa pembiayaan. Barat, Bali, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau , Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Timur. Sejalan dengan strategi dan rencana usaha Perseroan, maka jaringan yang lebih luas akan terus dikembangkan. Perseroan tengah melakukan feasibility study untuk memperluas pasar di daerah Sulawesi dan timur Indonesia. Rencana ekspansi berbasis area merupakan strategi untuk mendukung penjualan Toyota dan penyediaan layanan yang lebih baik kepada dealer dan konsumen.
Page 10 of 3 Page102 of 28 16 Page
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014 Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 15. JARINGAN KANTOR CABANG PERSEROAN YANG TERSEBAR DI JAWA, BALI,
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas& A KALIMANTAN subsidiary of PT Bank(27 Mandiri (Persero)CABANG Tbk SUMATERA KANTOR DAN 1 KANTOR PERWAKILAN) YANG Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia MELIPUTI 197 DEALER RESMI TOYOTA Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar 200,000
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000 New Branch in 2013 : Duri, Kerawang, Banjarmasin dan Kediri
1,500 1,000
50,000 Sumber: Perseroan
500 0
Kemudahan sumber pendanaan dari Toyota Financial Services Corp 2003
2004
2005
2006
2007
0
Oct-08
Sebagai anak usaha mendapat dukunganSewa jaringan pendanaan Totaldari AssetTFSC, Perseroan Pembiayaan Konsumen Guna Usaha khususnya dari Bank-bank Jepang yang memberikan bunga kompetitif. Saat ini, pinjaman Anjak Piutang Kartu Kredit bank menjadi sumber pendanaan utama yang mencapai sekitar 76% dari total pendanaan. Sumber: BankPerseroan Indonesia mengupayakan pinjaman baik dalam mata uang USD maupun Rupiah guna mendapat biaya dana yang termurah. Dalam hal pinjaman mata uang asing, Perseroan telah melakukandari lindung nilaipembiayaan melalui transaksi currency swaps interest Salah satu karakteristik industri adalahcross hubungannya yang dan cukup erat rate swap untuk mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar. Rata-rata dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per cost of fund 2008 Perseroan per September 2013 adalah turun perusahaandari posisi September yang menyatakan bahwa sebanyak 78%sebesar sumber7.2% pendanaan Desember 2012 yang sebesar 8.3%.dari Angka lebih rendah perusahaan pembiayaan bersumber danatersebut perbankan, disusul olehdibanding pendanaanpemain obligasi lainnya di bisnis yang sejenis (ASF 7.9%, MTF 10.4%). sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas
adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia perusahaan pembiayaan. Perseroan didukung oleh PT Astra International Tbk yang mengendalikan produksi, ATPM, sekaligus pemegang dealership Toyota di Indonesia. Sebagai pemain utama dalam membiayai mobil bermerek Toyota yang merupakan merek mobil pemegang pangsa pasar terbesar, Perseroan berada pada jajaran atas perusahaan pembiayaan terbesar berdasarkan aset. Aset Perseroan per Sept13 tercatat sebesar Rp14tn dan menempati posisi ke-lima perusahaan pembiayaan otomotif terbesar berdasarkan aset.
Page 11 of 3 Page 2 of 16
Page 11 of 28
Toyota Financial Services | Januari 2014 Toyota AstraAstra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 16. PERINGKAT PERUSAHAAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN ASET PER
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary SEPTEMBER 2013 of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
No. Perusahaan (Rp miliar) Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan Total pesatAset sepanjang lima tahun terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada Astra Sedaya Finance 29,796 1 kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang Adira Dinamika Multi Finance Tbk. 29,237dikucurkan, 2 Federalanjak International Finance 21,087 sedangkan 3 pembiayaan piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, Oto Multiartha* 14,039 4 pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan TAF Finance 14,010 5 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
Summit Oto Finance* 8,926 6 BFI Finance Indonesia Tbk. 8,121 7 Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat SAN Finance 6,975 8 dilihat pada Tampilan I. BCA Finance* 5,789 9 Clipan Finance Indonesia Tbk. 5,876 10 TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Indomobil Finance* 5,600 11 CIMB 6,219 12 RpNiaga miliarAuto Finance* Mandiri Tunas Finance 5,968 13 200,000 3,500 Buana Finance Tbk. 3,874 14 3,000 Mandala Multifinance Tbk. 3,952 15 150,000 Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. 3,9782,500 16
17 18 19 20
BII Finance
3,1392,000
100,000 Verena Multi Finance Tbk.
1,957
HD Finance Tbk
1,820
50,000 Tbk. Tifa Finance
1,123
Total asset 20 besar perusahaan pembiayaan 0Total Assets Industri Pangsa pasar 20 perusahaan pembiayaan 2003 2004 2005
*) Per Jun13
Total Asset IDX Sumber: Perusahaan-perusahaan, Anjak Piutang
2006
2007
Pembiayaan Konsumen
1,500 1,000
181,485500 391,5740 46% Oct-08 Sewa Guna Usaha
Kartu Kredit
Didukung pengelolaan risiko yang baik Sumber: Bank Indonesia
Rendahnya angka tersebut juga didukung dengan manajemen risiko yang sangat baik. Dalam kredit, Perseroan memulai denganadalah proseshubungannya “know your customer” dengan Salahpemberian satu karakteristik dari industri pembiayaan yang cukup erat melakukan survey lapangan dan analisa kredit yang memadai. Sebagai jaminan atas dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per piutang-nya, Perseroan menerima bahwa Buku Pemilik (“BPKB”) atas September 2008 yang menyatakan sebanyakKendaraan 78% sumberBermotor pendanaan perusahaankendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan. perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi
sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas Perseroan menjalankan manajemen collection dengan proses adanya juga keterikatan/ketergantungan yang cukup dengan besar baik, atas dimulai perusahaan-perusahaan mengingatkan konsumen melalui Tampilan pesan layanan singkat dan per telepon. itu, pembiayaan terhadap perbankan. 2 menunjukkan komposisi sumber Selain pendanaan Perseroan juga memiliki SDM yang handal untuk melakukan penagihan bilamana perusahaan pembiayaan. konsumen terlambat melakukan pembayaran dalam jangka waktu tertentu. Selebihnya, Perseroan akan melakukan pengambilalihan atas kendaraan yang dijadikan jaminan. Terakhir, Perseroan akan melakukan lelang terbuka atas kendaraan yang diambil alih guna meminimalkan kerugian-nya.
Page 12 of 3 Page122 of 28 16 Page
Toyota Toyota Astra AstraFinancial FinancialServices Services||Januari Januari2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 17. PROSES PEMBIAYAAN REGULER
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar 200,000
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000
1,500 1,000
50,000
500 0
0
2003 Sumber: Perseroan
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 13 of 3 Page 2 of 16
Page 13 of 28
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009
Tim manajemen yang handal dan berpengalaman
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bankdan Mandiri (Persero)Perseroan Tbk Jajaran dewan komisaris direksi berasal dari Grup Toyota dan Grup Astra. Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Sejak ambil alih dan menggunakan bendera Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 di (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
PT Toyota Astra Financial Services di tahun 2006, Perseroan dipimpin oleh Buntoro Muljono yang berasal dari Grup Astra. Beliau Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1981 di PT United Tractors dengan posisi terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada terakhir sebagai Komisaris di PT Komatsu Astra Finance sebelum bergabung dengan kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, Perseroan di tahun 2006. pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan TAMPILAN 18. DEWAN KOMISARIS PERSEROAN pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar 200,000
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000
1,500 1,000
50,000
500 0
0
2003
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Sumber: Perseroan Sumber: Bank Indonesia
TAMPILAN 19. DEWAN DIREKSI PERSEROAN
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Sumber: Perseroan Page 14 of 3 Page142 of 28 16 Page
Toyota Astra AstraFinancial FinancialServices Services||Januari Januari2014 2014 Toyota
ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN AKTIVA PASIVA TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Terus bertumbuh pada periode yang berat
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Angka pembiayaan yang disalurkan Perseroan terus bertumbuh di tengah-tengah Industri persaingan, pembiayaan kenaikkan telah mengalami pesat di sepanjang ketatnya uang masa muka pertumbuhan kredit kendaraan tahun lima 2012 tahun dan terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada kenaikkan BBM di pertengahan tahun 2013 yang lalu. Pertumbuhan newbooking kuartal III 2008 Rp153.6triliun. DalamCAGR hal pembiayaan yang Perseroan dalam tigamencapai tahun terakhir tercatat dengan sebesar 24.9% daridikucurkan, Rp4.2tn di pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan tahun 2009 menjadi Rp8.3tn di tahun 2012. Sampai dengan September 2013, Perseroan pembiayaannewbooking konsumen, sebesar sewa guna usaha kartu kredit mengalami mencatatkan Rp7.3tn ataudan bertumbuh sebesar 16.8%yoy.pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
TAMPILAN 20. JUMLAH MOBIL YANG DIBIAYAI TERUS BERTUMBUH Jumlah mobil 60,000
CAGR: 20.2% 46,593
TAMPILAN 21. NEWBOOKING YANG BERTUMBUH PESAT
Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. Rp juta Rp triliun 10
54,777
14.8%yoy TAMPILAN 47,246 1. KINERJA 41,149
48,343
45,000 30,000
8.3
200
16.8%yoy
INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR 7.2
Rp miliar
31,542
CAGR:24.9%
200,000
8 5
4.2
6.7
7.0
145
146
175
6.2 151
151
153
150 3,500
134
15,000
150,000
0 2009
2010
2011
2012
9M12
Jumlah unit newbooking
100,000 9M13 50,000
Sumber: Perseroan
3,000
3
125
2,500
100 2,000
0 2009
2010
2011
2012
Nilai newbooking
9M12
9M13
Average ticket size
1,500 1,000 500
Sumber: Perseroan
0
0
2003 2004 2005 Pertumbuhan aset piutang pembiayaan Total Asset
2006
2007
Pembiayaan Konsumen
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Seiring dengan pesatnya newbooking, Piutang pembiayaan konsumen bruto meningkat AnjakCAGR: Piutang26.8% dalamKartu Kredit2009-2012 menjadi Rp12.7triliun dan dengan pesat dengan periode per September 2013 tercatat sebesar Rp14.1triliun atau meningkat 12.4% dari posisi Sumber: Bank Indonesia tahun lalu di bulan yang sama. Pembiayaan masih berpusat di Jawa Bali yang mencapai sekitar 63% dari total outstanding pembiayaan. Hal ini mengikuti persebaran penjualan Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat mobil nasional yang masih berpusat di Jawa Bali. dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanTAMPILAN 22. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN TAMPILAN 23. AREA PEMBIAYAAN PERSEROAN perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi Rp triliun Fleet 12.1%. Data ini mempertegas sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 20 7% 12.4%yoy adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan 16 14.1 Kalimantan CAGR: 26.8% 12.7pembiayaan 12.6 terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan 10% 11.0 12 perusahaan pembiayaan. 9.3 8
6.2
Sumatera 20%
4 0 2009
2010
2011
2012
9M12
Jawa Bali 63%
9M13
Piutang pembiayaan konsumen bruto
Sumber: Perseroan
Sumber: Perseroan
Page 15 of 3 Page 2 of 16
Page 15 of 28
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009
Pinjaman bank menjadi sumber pendanaan utama
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Untuk pendanaan pembiayaannya, Perseroan
mengandalkan pinjaman bank yang Sebagai diversifikasi pendanaan, Perseroan menerbitkan obligasi untuk pertama kali-nya di tahun 2011 sebesar Rp1.2triliun Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun dilanjutkan dengan Rp1.3triliun di tahun 2012 dan terakhir di tahun 2013 sebesar terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada Rp1.2triliun. Perseroan masih mempertahankan porsi pembiayaan sendiri tanpa kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, melakukan skema joint financing dengan bank. Hal ini karena Perseroan mendapatkan pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan kemudahan akses sumber pendanaan dari TFSC melalui jaringan perbankan di Jepang pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan yang lebih murah daripada skema joint financing yang ditawarkan oleh bank dalam dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% negeri.
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia mencapai 76% dari total pendanaan. Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt sekitar Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat TAMPILAN 25. HUTANG BANK SEBAGIAN BESAR DALAM dilihat pada Tampilan I.
TAMPILAN 24. KOMPOSISI SUMBER PENDANAAN
VALUTA ASING (DOLAR AMERIKA)
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Obligasi 24%
Rp miliar Hutang bank Rupiah 34%
200,000 Bilateral LT Loan 55%
Bilateral ST Loan 21%
Hutang bank USD 66%
150,000
3,500 3,000 2,500 2,000
100,000
1,500 1,000
50,000 Sumber: Perseroan
500
Sumber: Perseroan
0
0
2003
2004
Total Asset Kualitas aset terjaga dengan baik
2005
2006
2007
Pembiayaan Konsumen
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Anjak Piutang Dengan penerapan manajemen risiko Kartu yang Kredit baik serta fokus pada merek Toyota, memberikan nilai lebih bagi Perseroan. Pada umumnya pemilik mobil Toyota memiliki Sumber: Bank Indonesia kondisi finansial yang mapan, sehingga tingkat risikonya relatif lebih rendah. Hasilnya, kualitas aset dapat terjaga dengan baik yang tercermin dari net loss (loss on repossessed Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat assets + write off – recovery) terhadap avg. net service assets terjaga di sekitar 0.7% per dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2013, lebih rendah dari beberapa kompetitornya yang berada di sekitar 2%. September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanSementara itu, rasio hutang bermasalah atau non performing financing (NPF) terjaga di perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sekitar 0.4%, lebih rendah dari NPF industri yang sebesar 0.8%. sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 16 of 3 Page162 of 28 16 Page
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014 Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 26. NET LOSS/ AVERAGE NSA TETAP
TAMPILAN 27. NPF PERSEROAN BERADA DI BAWAH RATA-
TINJAUANPADA INDUSTRI Mandiri RENDAH Sekuritas ADI subsidiary of PT Bank MandiriRATA (Persero) Tbk DIPERTAHANKAN LEVEL YANG BAWAH INDUSTRI DAN DAPAT DIPERTAHANKAN DENGAN BAIK 0.1%
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Rp miliar 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 -
% 1.2
1.0
0.5
85
0.2 10 2009
30
2010 Net loss
Sumber: Perseroan
2011
% 2.0 Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun 1.8 1.0 terakhir, dimana jumlah aset 1.6 bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada 1.4 0.7 kuartal III 0.7 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, 0.8 1.2 1.0 pembiayaan anjak 0.6piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan 0.8 86 pembiayaan konsumen, sewa0.6guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan 72 0.4 0.4 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% 0.2 0.2 Kinerja industri pembiayaan dalam lima terakhir hingga September 2008 2009 tahun2010 2011 2012 Sep-13 dapat 2012 9M13
dilihat pada Tampilan I.
Net loss / average NSA
NPF TAFS
NPF Industri
Sumber: Perseroan TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR
Rp miliar Manajemen likuiditas yang sistematis 200,000
3,500
Perseroan berusaha mengelola asset dan kewajiban-nya secara sistematis dengan 3,000 menyesuaikan maturity antara keduanya. Hal ini tergambar dari profil usia antara asset 150,000 2,500 dan kewajiban berbunga yang berada dalam posisi net untuk semua kategori-nya. Hal ini 2,000dapat berarti bahwa selama tidak terdapat piutang bermasalah, maka Perseroan akan 100,000 1,500 memenuhi kewajibannya. 1,000 50,000 TAMPILAN 28. PROFIL USIA ASET DAN KEWAJIBAN YANG MEMILIKI BUNGA PER SEPTEMBER 500 2013
0 Rp miliar 2003 2004 < 1 thn 2005 Oct-08 Risiko likuiditas 12006 - 2 thn 2007> 2 thn Total Total Asset Konsumen Sewa Guna Usaha Total aset jatuh tempo 6,451Pembiayaan 4,246 3,352 14,050 Total pendanaan jatuh tempo 6,873 2,597 2,438 11,908 Anjak Piutang Kartu Kredit Net -422 1,650 915 2,142 0
Sumber: Perseroan Sumber: Bank Indonesia
Gearing ratio masih di bawah bataspembiayaan maksimum Salah satu karakteristik dari industri adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. ini dibuktikan datajumlah statistik Bank Indonesia per Berdasarkan PMK 084 th 2006Hal mengenai gearingdari ratio, pinjaman bagi setiap September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan dibandingkan jumlah modal sendiri (networth) ditambah perusahaan pembiayaan bersumber dari dana penyertaan, perbankan, disusul oleh setinggi-tingginya pendanaan obligasi dengan pinjaman subordinasi serta dikurangi ditetapkan sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas sebesar 10x. Gearing ratio Perseroan berada di 7x yang berarti masih memenuhi adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan ketentuan Pemerintah. Namun, angka ini berada di atas rata-rata industri yang berada di pembiayaan terhadap rasio perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan level 3.7x. Tingginya gearing Perseroan dibandingkan dengan industri karena perusahaan pembiayaan. Perseroan tidak melakukan skema joint financing sebagai sumber pendanaan utama. Perseroan mendapat komitmen dari shareholder melalui penambahan penyertaan modal sebesar Rp150miliar di tahun 2010 dan 2012 dan adanya kebijakan untuk memberikan tambahan modal lagi jika gearing ratio melebihi 8x.
Page 17 of 3 Page 2 of 16
Page 17 of 28
Toyota Financial Services | Januari 2014 Toyota AstraAstra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 29. RASIO GEARING LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN INDUSTRI KARENA TIDAK
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk MELAKUKAN JOINTofFINANCING
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales) 10.0
8.6
8.0
7.9
Industri pembiayaan telah mengalami masa pesat sepanjang lima tahun 7.0 pertumbuhan 8.0 7.0 terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada 6.0 III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, kuartal 3.9 3.7 3.4 tidak mengalami3.8pertumbuhan pembiayaan anjak piutang yang berarti, sedangkan 4.0 2.9 pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan 2.0 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% -
Kinerja industri dalam hingga September 2008 dapat 2009 pembiayaan 2010 2011lima tahun 2012 terakhir Sep-13 dilihat pada Tampilan I. Gearing ratio TAFS
Rata-rata industri
TAMPILAN 1. estimasi KINERJA INDUSTRI Sumber: Perseroan, Mandiri SekuritasPEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar 200,000
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000
1,500 1,000
50,000
500 0
0
2003
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 18 of 3 Page182 of 28 16 Page
Toyota Astra AstraFinancial FinancialServices Services||Januari Januari2014 2014 Toyota
ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tren pendapatan yang konsisten bertumbuh
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Seiring dengan pertumbuhan newbooking dan total piutang yang dikelola Perseroan, Industri pembiayaan telah mengalami pertumbuhan sepanjang lima CAGR tahun total pendapatan Perseroan sepanjang masa periode 2009-2012 pesat bertumbuh dengan terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada sebesar 26.6% dari Rp692miliar menjadi Rp1.4triliun. Sampai dengan September 2013, kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. DalamRp1.1triliun hal pembiayaan yang81.5% dikucurkan, Perseroan sudah mencatatkan pendapatan sebesar (+8.6%yoy, FY12). pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan Pendapatan yang berasal dari pembiayaan konsumen mendominasi sebesar 92% pembiayaan konsumen, guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan sedangkan sisanya berasal sewa dari denda keterlambatan pembayaran dan administrasi 6%, dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% sewa pembiayaan 2% dan bunga bank 1%.
Kinerja industri pembiayaanTAMPILAN dalam lima terakhirPEMBIAYAAN hingga September 2008 dapat TAMPILAN 30. TREN PENDAPATAN PERSEROAN 31.tahun PENDAPATAN KONSUMEN dilihat pada Tampilan I.
Rp miliar 2,000
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Sewa
CAGR: 26.6% 1,600
1,276
1,200 800
MERUPAKAN KONTRIBUTOR TERBESAR
1,404
pembiayaan 1%
8.6%yoy
Rp miliar
1,053
984
1,144
200,000
Bunga3,500 bank 1%
692
3,000
150,000
400 2009
2010
2011
2012
9M12
Pendapatan
Pembiayaan konsumen 92%
2,500 Lainnya 6% 2,000
100,000 9M13
1,500 1,000
50,000
Sumber: Perseroan
500
Sumber: Perseroan
0
Pendapatan bunga 2003 bersih 2004 Total Asset
2005
0
2006
2007
Oct-08
Pembiayaan Konsumen
Sewa Guna Usaha
Pendapatan bunga bersih bertumbuh dengan CAGR 34.1% dari Rp252miliar menjadi Anjak Piutang Kartu Kredit Rp608miliar, dan sampai dengan September 2013 sudah tercatat sebesar Rp489miliar (8.9%yoy, 80.5%FY12). Sumber: Bank Indonesia Sementara itu, ketatnya persaingan membuat NIM Perseroan menurun tipis dari 5.9% menjadi 5.5%.
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat TAMPILAN 32. PENDAPATAN BUNGA BERSIH TETAP BERTUMBUH DENGAN NIM Indonesia YANG DAPAT dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank per DIPERTAHANKAN SEKITAR 5-6% DI TENGAH KETATNYA PERSAINGAN September 2008DIyang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaan-
perusahaan Rp miliar pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh % pendanaan obligasi 10.0 sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan 800 7.5 CAGR: 34.1% pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan 8.9%yoy 600 perusahaan pembiayaan. 608
1000
497
400 200
449
399
489
5.0 2.5
252
0
2009
2010
2011
2012
Pendapatan bunga bersih
9M12
9M13
NIM
Sumber: Perseroan, estimasi Mandiri Sekuritas
Page 19 of 3 Page 2 of 16
Page 19 of 28
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009
Tetap efisien
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri of PT Bank Mandiri (Persero)Perseroan Tbk DiSekuritas tengahA subsidiary pertumbuhan bisnis-nya, mampu menjaga beban operasionalnya Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia dengan tetap efisien+62dimana cost to income ratio Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), 21 527/ 5701 (Debt Sales)
pada 9M13 membaik menjadi 34.7% dari sebelumnya 36% pada periode yang sama di tahun lalu. Mayoritas beban operasional Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun Perseroan merupakan beban gaji dengan porsi mencapai 43%, disusul beban iklan dan terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada promosi yang mencapai 31%. Saat ini Perseroan mempekerjakan 760 karyawan dimana kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, 85% diantaranya merupakan karyawan tetap. pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan TAMPILAN 33. BEBAN OPERASIONAL DENGAN RASIO CIR TAMPILAN 34. BEBAN GAJI MERUPAKAN KOMPENEN BEBAN dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% YANG SEMAKIN MEMBAIK Rp miliar
OPERASIONAL TERBESAR
% 50.0 pembiayaan
48.6
300
39.6
250
36.1
36.9
Kinerja industri dilihat Tampilan I. 36.0 pada34.7 40.0
200
Penyusutan dalam lima tahunIklan terakhir hingga September 2008 dapat dan 5%
promosi 31%
Komunikasi 4%
30.0
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR
150 100 138
50
173
203
250 183
Rp197 miliar 200,000
Transportasi dan perjalanan 3%
20.0 10.0 -
0 2009
2010
2011
2012
9M12
Beban operasional
Sewa 3,500 2%
Gaji 43%
3,000 Lainnya 12%
9M13 150,000
CIR
2,000
100,000
Sumber: Perseroan
2,500
Sumber: Perseroan
1,500 1,000
50,000 Hasilnya adalah laba bersih yang terus meningkat
500
Pertumbuhan pembiayaan dengan asset yang sehat serta operasional bisnis yang 0 efisien 0 menghasilkan profitabilitas yang baik bagi Perseroan dengan pertumbuhan laba bersih 2003 2004 2005 2006 2007 Oct-08 sebesar 44.2% dari Rp81miliar di 2009 menjadi Rp243miliar di tahun 2012. Sampai dengan Total Asset Pembiayaan Konsumen Sewa Guna Usaha September 2013, Perseroan sudah membukukan laba bersih sebesar Rp197miliar. Akan Anjak dari Piutang Kartu Kreditper September 2013. Hal ini terjadi tetapi, ROAE menurun 20.8% menjadi 17.2% karena sejak diambil alih di tahun 2012, Perseroan belum pernah membayarkan dividen Sumber: Bank Indonesia sampai dengan September 2013 kepada pemegang saham-nya. Pemegang saham lebih mengutamakan pengembangan bisnis. Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per TAMPILAN 35. 2008 LABAyang BERSIH VS ROAE bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanSeptember menyatakan perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi Rp miliar % sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini 400 40.0mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber 300 30.0 pendanaan CAGR: 44.2% 10.3%yoy perusahaan pembiayaan. 243
200 152
100
179
172
197
20.0 10.0
81 0
2009
2010
2011
Laba bersih
Sumber: Perseroan, estimasi Mandiri Sekuritas
Page 20 of 3 Page202 of 28 16 Page
2012
9M12 ROAE
9M13
Toyota Astra AstraFinancial FinancialServices Services||Januari Januari2014 2014 Toyota
ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN INDUSTRI TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
pembiayaan menunjukkan kinerja yang baik. Plaza Mandiri 28th Floor, Perusahaan Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debtpada Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales) Meskipun pertengahan tahun 2013 terjadi kenaikkan bahan bakar
dan tingkat suku bunga, industri multifinance masih mencatat pertumbuhan pesat dua digit menjelang akhir Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan sepanjang lima tahun 2013. Total asset bertumbuh sekitar 17% yoy (+21% CAGR dalam lima tahun terakhir terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada 9M08-9M13) Rp392tn, sehingga total aset terhadap meningkat dari di tahun kuartal III ke 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam PDB hal pembiayaan yang3.4% dikucurkan, 2008 menjadi 5.8% pada bulan September 2013. Kualitas aset meningkat secara signifikan pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan dengan Non Performing (NPF) cenderung menurun 2.7% dipertumbuhan tahun 2008 pembiayaan konsumen,Financing sewa guna usaha dan kartu kredit dari mengalami menjadi hanya 0.77% per Juni 2013. dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
TAMPILAN 36. PERTUMBUHAN TOTAL Kinerja ASET industri pembiayaanTAMPILAN 37.tahun TOTALterakhir ASET TERHADAP GDP dalam lima hingga September 2008 dapat Rp tn 600
%
dilihat pada Tampilan I. 100
% 100 7.3
17%YoY
75 TAMPILAN392 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN 75
450 CAGR: 19% 300
150
7.7
6.9
8.0
8.0
168 137
174 143
230 186
291 245
342 302
335 297
340
Rp miliar 200,000
50
50 25
150,000 2009
3.4
3.1
2008
2009
46.7 3.6
49.2
51.7
3.9
4.1
2011
2012
0 0
Assets
45.2
25
0 2008
46.7
2010
2011
2012
9M12
Financing receivable
50,000
2,500
9M13
2,000 Total assets finance companies to GDP Total assets finance companies to commercial banks assets 1,500 Total assets commercial banks to GDP (LHS)
9M13
100,000
FAR (RHS)
Sumber: Bank Indonesia, Mandiri Sekuritas
2010
% 9.0 8.0 70.2 7.0 TERAKHIR 6.0 5.0 5.8 4.0 3,500 3.0 2.0 3,000 1.0 8.3
Sumber: Bank Indonesia, CEIC, Mandiri Sekuritas
1,000 500
Tingkat solvabilitas yang masih sangat sehat 0
0
Risiko solvabilitas sangat sehat dengan rasio gearing (GR) sekitar 3.5x per September 2003 2004 2005 2006 2007 Oct-08 2013, level yang masih jauh di bawah 10x menurut tingkat peraturan yang berlaku. Total Asset Pembiayaan Konsumen Sewa Guna Usaha Mengenai pengetatan likuiditas pada tahun 2014, semua perusahaan pembiayaan yang Anjak Piutang Kartu Kredit berada dalam coverage kami menunjukkan bahwa mereka masih memiliki fasilitas pinjaman yang cukup dari bank ditambah dengan penerbitan obligasi dan pinjaman luar Sumber: Bank Indonesia negeri.
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat TAMPILAN 39. NPF BERDASARKAN JENIS PEMBIAYAAN dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia% per % 12 3 September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaan10 2.5 perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi 8 2 sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas 6 1.5 adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan 4.1 3.8 4 1 3.6 pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan 2 0.5 2 1.8 perusahaan pembiayaan. 1.6 1.6 1.6 1.57
TAMPILAN 38. PROFIL RISIKO YANG BAIK 10 8 6 4
3.6 2.70
2
2.8 1.90
3.4 1.40
3.9
1.20
1.14
1.11
0.77
0.73
0 2008
0 2008
2009
2010 NPF (%)
2011
2012 GR (x)
Sumber: Bank Indonesia, OJK, Mandiri Sekuritas
1H12
1H13
2009 2010 Leasing Credit Cards Total (RHS)
2011
0
2012 1H12 1H13 Factoring Consumer Finance
Sumber: Bank Indonesia, OJK, Mandiri Sekuritas
Page 21 of 3 Page 2 of 16
Page 21 of 28
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
TINJAUAN
ASDF | 17 Februari 2009 Dukungan kerjasama dan jaringan yang kuat dengan Bank dan ATPM merupakan kunci industry pembiayaan INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PTdi Bank Mandiri (Persero) Tbk
199 perusahaan Plaza Mandiri 28th Floor, Terdapat Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakartapembiayaan 12190, Indonesia yang Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
terdaftar di OJK. Namun, pasar sangat terkonsentrasi dengan lebih dari 46% pangsa pasar didominasi oleh 20 perusahaan yang memiliki khusus dengan Bank masa dan ATPM yang memfasilitasi mereka dengan Industrijaringan pembiayaan telah mengalami pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun dana, unit kendaraan, dan pelanggan setia melalui dan ATPM. terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengansaluran tingkatjaringan CAGR perbankan 21.93%, sehingga pada
kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, TAMPILAN 40.PANGSA PASAR BERDASARKAN ASET PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PER SEPTEMBER 2013 pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan
pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Companies 2010 2011 2012 Sep-13
No. 1
Astra Sedaya Finance
2
Adira Dinamika Multi Finance Tbk.
3
Federal International Finance
4
Oto Multiartha*
5
TAF Finance
6
18,610 24,890 29,796 Kinerja industri 13,872 pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat 7,600 16,889 25,460 29,237 dilihat pada Tampilan I. 12,068
17,390
19,129
21,087
12,790
11,897
12,658
14,039
8,000
9,478
11,464
14,010
Summit Oto Finance*
Rp miliar11,517
11,375
9,437
8,926
7
BFI Finance Indonesia Tbk.
6,570
SAN Finance
200,000 2,393
5,305
8
3,647
5,511
6,631
8,121 3,500
9
BCA Finance*
3,251
3,692
4,843
2,694
4,786
4,854
2,500 5,876
2,494
3,779
4,628
5,600 2,000 6,219 1,500
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR
150,000
10
Clipan Finance Indonesia Tbk.
11
Indomobil Finance*
12
CIMB Niaga Auto Finance*
13
Mandiri Tunas Finance
14
Buana Finance Tbk.
15
Mandala Multifinance Tbk.
16
Wahana Ottomitra Multiartha Tbk.
17
BII Finance
457
18
Verena Multi Finance Tbk.
961
19
HD Finance Tbk
100,000
Sumber: Perusahaan-perusahaan, IDX
Page 22 of 3 Page222 of 28 16 Page
5,789
780
2,495
4,438
2,256
3,516
4,388
50,000 1,583
2,860
3,495
3,129
3,782
4,063
500 3,952
0 3,599
3,907
3,348
0
2003
Total Asset 764
20 Tifa Finance Tbk. 741 Piutang Anjak 94,596 Assets of Top 20’s Finance Companies 230,301 Sumber: Bank Indonesia Total Assets Finance Companies Market share of Top 20’s Finance Companies 41%
*) Per Jun13
6,975
3,000
2004
1,110
2005
1,521 1,241
2006
2,119
2007
1,955
Pembiayaan Konsumen 1,588
1,014 Kartu Kredit
5,968
1,000
3,874
Oct-08
3,978 3,139 1,957
Sewa Guna Usaha1,820
1,014
1,123
130,159 291,383
156,974 341,568
181,485 391,574
45%
46%
46%
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan tingkat pinjaman-pinjaman sebesar 12.1%. Data ini mempertegas Masih rendahnya penetrasi lainnya kendaraan bermotor adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan Kami percaya bahwa sebagian besar dari pembiayaan konsumen adalah untuk pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan membiayai mobil dan sepeda motor. Tingkat penetrasi mobil di Indonesia sangat rendah perusahaan pembiayaan. dibandingkan dengan negara tetangga. Hingga September 2013, jumlah mobil penumpang untuk setiap 1000 orang di Indonesia hanya sebesar 41, masih jauh tertinggal dari Brunei, Malaysia dan Thailand yang masing-masing sebesar 592, 367, dan 102 unit mobil per 1000 penduduk. Oleh karena itu, pasar di Indonesia masih menjanjikan.
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014 Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 41. PENETRASI MOBILINDONESIA YANG MASIH
TAMPILAN 42. PENETRASI SEPEDA MOTOR MASIH RENDAH DI
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank MandiriBANDING (Persero) TbkMALAYSIA DAN THAILAND RENDAH th
Plaza Mandiri 28people Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Numbers of Passenger cars per 1000 Numbers of Motorcycles per 100 people Multifinance Pembiayaan 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales) 600 General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 40
Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun 30 terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada 28 26 kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam 24hal pembiayaan yang dikucurkan, 20 21 pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan 10 pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% 38 41
450 300 150 30
-
2010 Brunei
32
-
2011
Malaysia
Singapore
2012
Thailand
2010
Sept-13
2011
2012
Sept-13
KinerjaVietnam industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat Philippines Malaysia Thailand Indonesia Philippines Singapore dilihat pada Tampilan I.
Indonesia
Sumber: GAIKINDO, Asean Automotive Federation, Mandiri Sekuritas
Sumber: AISI, Asean Automotive Federation, Mandiri Sekuritas
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR
Kami memandang Rp miliar industri ini masih tetap bertumbuh stabil Pada tahun 200,000 2014, industri ini masih berada dalam tekanan karena pasar akan3,500 dihadapi oleh ketatnya likuiditas. Tingkat suku bunga acuan diproyeksikan meningkat lagi sebesar 3,000 25bp sebagaimana telah dimulai pada 3Q13-4Q13 sebesar 175bp. PDB per kapita 150,000 2,500 diperkirakan akan sedikit terpangkas dan pada gilirannya laju daya beli akan tertahan. 2,000masih Namun, kami percaya bahwa industri multi finance akan terus tumbuh karena 100,000 1,500 dan rendahnya tingkat penetrasi otomotif dan ditambah oleh masih buruknya sarana prasarana transportasi umum. 1,000 50,000 500
Beberapa hal yang dapat mendukung industri multi finance antara lain, pertumbuhan 0 0 penjualan mobil di tahun 2014 akan diperkuat oleh segmen baru kendaraan roda empat 2003 2004 2005 2006 2007 Oct-08 yaitu LCGC yang diharapkan mulai beroperasi penuh di tahun 2014. Besarnya kapasitas Total15% Asset dari total pasar Pembiayaan Konsumen Sewa Guna Usaha LCGC adalah sekitar kendaraan roda empat. Selain itu, kami Anjak tidak Piutangada kenaikkan Kartu Kredit memperkirakan bahwa harga BBM bersubsidi di tahun 2014. Tahun 2014 adalah tahun pemilu, seperti yang dinyatakan oleh banyak pemain multi finance, Sumber: Bank Indonesia pemilu dapat memicu permintaan untuk kendaraan karena para kader dan simpatisan membutuhkan kendaraan sebagai alat pendukung mobilitas mereka. Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanTAMPILAN 43. PERTUMBUHAN PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR DI TAHUN 2013 MASIH POSITIF MESKIPUN TERJADI perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi KENAIKKAN TINGKAT SUKU BUNGA DAN HARGA BBM sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas Bps 200.0% adanya keterikatan/ketergantungan yang 600.0 cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan 400.0 150.0% perusahaan pembiayaan. 200.0 100.0%
Pertumbuhan PDB perkapita Pertumbuhan penjualan mobil
-
Kenaikkan harga BBM Pertumbuhan penjualan motor
50.0% (200.0) 0.0% 2001
2002 2003
2004 2005
-50.0%
2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012
2013
Kenaikkan BI rate rata-rata
(400.0) (600.0)
Sumber: CEIC, Estimasi Mandiri Sekuritas Page 23 of 3 Page 2 of 16
Page 23 of 28
Toyota Financial Services | Januari 2014 Toyota AstraAstra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 44. PEMBIAYAAN KONSUMEN DAN SEWA GUNA
TAMPILAN 45.PEMBIAYAAN KONSUMEN LEBIH STABIL
TINJAUAN INDUSTRI MandiriSALDO Sekuritas A subsidiary of PT Bank MandiriDIBANDING (Persero) Tbk JENIS PEMBIAYAAN LAINNYA USAHA MENCAPAI 98% DARI TOTAL PIUTANG th
100%
Plaza Mandiri 28 Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta Rp 12190, tn tnIndonesia Rp Multifinance Pembiayaan 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales) 90% General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 250 250 80%
YoY % 80
200 60 Industri pembiayaan telah 200 mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang 217lima tahun 217 192 192 terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada 40 150150 40 165 165 kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, 130 130 20 117 100100 20 105 pembiayaan anjak piutang tidak 83mengalami pertumbuhan yang 105 berarti,117sedangkan 93 93 77 83 00 77 50 50 pembiayaan konsumen, sewa guna dan kartu 51usaha 47 5353 kredit mengalami pertumbuhan 51 47 0 -20 0 -20 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
2008 2008
0% 2008
2009
Credit Cards
2010 Factoring
2011 Kinerja 2012 industri9M13 pembiayaan Leasing
dalam lima tahun terakhir
Consumer Finance
dilihat pada Tampilan I.
Sumber: Bank Indonesia, Mandiri Sekuritas
2009 2010 2009 2010 Consumer Finance Consumer Finance Factoring Factoring Leasinggrowth growth Leasing Consumer Finance growth
2011 2011
2012 9M13 2012 9M13 Leasing Leasing Cards Credit Cards hingga Credit September 2008 Factoring growth Factoring growth
dapat
Sumber: Bank Indonesia, Mandiri Sekuritas
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar 200,000
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000
1,500 1,000
50,000
500 0
0
2003
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 24 of 3 Page242 of 28 16 Page
Toyota Astra AstraFinancial FinancialServices Services||Januari Januari2014 2014 Toyota
ASDF | 17 Februari 2009
RISIKO YANG DIHADAPI TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debtketatnya Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)dengan Semakin persaingan. Selain
sesama perusahaan pembiayaan, saat ini Perseroan juga menghadapi persaingan dengan perbankan yang lima semakin Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang tahun mengoptimalkan penyaluran kredit konsumsi-nya. Pangsa pasar Perseroan terhadap terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada penjualan Toyota penurunan di tahun 2009 menjadi kuartal III 2008 nasional mencapaimengalami Rp153.6triliun. Dalamdari hal 16.9% pembiayaan yang dikucurkan, 14.8% di tahun 2013, namun masih paling dominan dibanding kompetitor lainnya. pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan
pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan Sebagai dari Toyota Value Chain, Perseroan perusahaan pembiayaan denganbagian tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% menjadi dan 12.25% pertama yang dapat memperoleh informasi untuk setiap produk baru yang diluncurkan oleh Toyota sehingga dapat menyiapkan terbaik kepada 2008 pelanggan Kinerja industri pembiayaan dalam lima paket tahun pembiayaan terakhir hingga September dapat lebih awal daripada kompetitor-nya. Privilege yang didapat dengan penempatan sales dilihat pada Tampilan I. officer-nya di dealer-dealer Auto 2000 juga sangat membantu dalam memberikan pelayanan terbaik sehingga diharapkan Perseroan dapatLIMA mempertahankan dan TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM TAHUN TERAKHIR meningkatkan pangsa pasar pembiayaan Toyota. Rp miliar
3,500 Kenaikkan 200,000 tingkat suku bunga. Kenaikan suku bunga akan menurunkan tingkat profitabilitas Perseroan melalui biaya pendanaan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan 3,000 150,000 Perseroan tidak bisa langsung membebankan kenaikkan bunga kepada pelanggan 2,500karena Perseroan bertujuan untuk mendukung penjualan dan mempertahankan pangsa pasar 2,000 100,000 Toyota. 1,500 1,000
Sebagai anak50,000 usaha dari TFSC, Perseroan mendapat dukungan jaringan pendanaan 500 cost of khususnya dari Bank-bank Jepang yang memberikan bunga kompetitif. Rata-rata 0 pemain 0 September 2013 adalah sebesar 7.2%, lebih rendah daripada fund Perseroan per lainnya di bisnis yang sejenis 7.9%, MTF 2003 (ASF 2004 200510.4%). 2006 2007 Oct-08 Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Sewa Guna Usaha
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 25 of 3 Page 2 of 16
Page 25 of 28
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009
LAMPIRAN TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
TAMPILAN 46. PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia
Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Neraca 31 Desember (Rp miliar) Aset Kas dan Setara Kas Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih Pembiayaan Sewa Guna Usaha
Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada 2009 2010 2011 2012 2013P 2014P 2015P 2016P 2017P kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan 126 182 konsumen, 68 sewa 215 333dan kartu 156 kredit 129 419 pembiayaan guna usaha mengalami 184 pertumbuhan 5,149 9,247masing-masing 10,887 13,003 25.77% 14,430 16,487 18,868 21,537 dengan 7,727 tingkat CAGR 24.41%, dan 12.25%
Aktiva Tetap Aktiva Tetap - Bersih Jumlah Aset
0
-
97
396
441
505
580
663
68
103
130
146
200
236
281
328
Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat (26) (34) (44) (53) (64) (79) (96) (117) (141) dilihat pada I. 31 34 Tampilan59 77 82 121 140 164 187
Akumulasi Penyusutan Aktiva lainnya
1
58
164 56 105 188 181 198 218 240 266 TAMPILAN PEMBIAYAAN DALAM17,478 LIMA TAHUN 5,471 8,000 1. KINERJA 9,478 INDUSTRI 11,464 13,996 15,346 20,036TERAKHIR 23,072
Rp miliar
Kewajiban dan Modal Dealer Pinjaman
56 4,120
Utang lain-lain Akrual
88 96
Utang Pajak
12
115 200,000 5,687 100 150,000 49
268 3,500
68
183
202
222
244
5,813
7,176
9,200
10,500
11,200
143 90
176 79
194 83
214 87
235 91
15
20
21
22
23
2,396
2,585
2,302
3,386
3,984
166
75
79
83
87
92
650
800
800
800
800
800
-
-
-
-
-
-
17
Obligasi & MTN
406
100,000 2,187 984
kewajiban lainnya
170
204
96 2,500 24 2,000
50,000 Ekuitas
1,500 1,000
100 25 3,386 96
500
Modal Disetor Agio Saham Saldo laba &lindung nilai arus kas Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
295
12,800 3,000 16,000 258 284
500
650
-
-
24
195
524
845
5,471
8,000
Sumber: Perseroan, Estimasi Mandiri Sekuritas
0
2003 345
2004 558
995 Total Asset 9,478
1,358 11,464
Anjak Piutang
2005 833
2006 1,117
2007 1,412 Oct-08 1,714
0
800 2,085
1,633 2,514 Pembiayaan 1,917 Konsumen 2,212Sewa Guna Usaha 2,885 15,346 17,478 20,036 23,072
13,996
Kartu Kredit
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 26 of 3 Page262 of 28 16 Page
Toyota Astra Financial Services | Januari 2014 Toyota Astra Financial Services | Januari 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 47. PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES – LANJUTAN
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Lain-lain
Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun 2013P 2015P21.93%, 2016P aset 2012 bertumbuh dengan 2014P tingkat CAGR sehingga2017P pada kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, pembiayaan anjak1,211 piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan 661 946 1,334 1,468 1,740 2,032 2,490 2,802 pembiayaan usaha24dan kartu26 kredit mengalami pertumbuhan 0 0 konsumen, 0 sewa guna 1 30 35 40 dengan tingkat CAGR65masing-masing 24.41%, dan 12.25%88 31 38 69 76 25.77% 88 95 107
Jumlah Pendapatan
692
Beban
Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I.
31 Desember (Rp miliar)
2009 2011 terakhir,2010 dimana jumlah
Pendapatan Pembiayaan Konsumen Pendapatan Sewa Guna Usaha
Beban Bunga dan Keuangan Beban Operasional Biaya penyisihan Lainnya
984
1,276
1,404
1,568
1,854
2,150
2,620
2,948
409
547
714
727
798
1,013
1,237
1,627
1,777
138
173
203
250
270
310
353
403
469
TAMPILAN PEMBIAYAAN DALAM LIMA 25 42 1. KINERJA 100 INDUSTRI 77 94 108 116 TAHUN 129TERAKHIR 142 9
26
23
35
40
45
52
60
Jumlah Beban
572
1
771
1,042
1,076
1,196
1,471
1,752
2,211
2,448
Laba Sebelum Pajak
120
213
234
328
372
383
399
408 3,000
62
85
97
100
104
106
172
243
275
284
295
302
Pajak Pendapatan
39
Laba Bersih
81
Rp miliar 200,000 61 150,000
152
1,000 500
TAMPILAN 48. PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES – LANJUTAN 0
2003
31 Desember Profitabilitas ROAA (%) ROAE (%) NIM (%) Interest spread Avg interest yield Avg cost of funds Kapitalisasi Total ekuitas/total aktiva (%) Rasio gearing (x) Efficiency Cost to income Ratio Cost to asset ratio Kualitas Aktiva Penyisihan/Total piutang Penghapusbukuan/total piutang NPF
2004
Total Asset 2009
130 371
1,500
50,000
Rasio Keuangan
2,500
501
2,000
100,000
Sumber: Perseroan, Estimasi Mandiri Sekuritas
3,500
2005
2006
0
2007
Pembiayaan Konsumen
Piutang 2012 2010 Anjak 2011
Kartu Kredit 2013P 2014P
2015P
Oct-08 Sewa Guna Usaha 2016P
2017P
Sumber: Bank Indonesia
1.6 2.3 2.0 2.3 2.2 1.9 1.8 1.6 1.7 15.2 22.2 18.7 20.7 18.4 16.0 14.3 12.8 13.7 Salah5.6satu karakteristik pembiayaan adalah hubungannya erat 6.1 5.8 dari industri 5.9 5.6 5.2 5.1 4.8 yang cukup 5.0 5.0 4.8 4.4 4.8 4.6 4.0 3.7 3.2 3.5 dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per 14.8 14.6 14.1 13.0 12.1 12.3 12.7 13.6 13.3 September 2008 menyatakan pendanaan perusahaan9.7 9.7 yang 9.7 8.3 bahwa7.5sebanyak8.278% sumber 9.0 10.4 9.8
perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas 9.6 10.6 10.5 11.8 11.7 12.5 12.7 12.5 12.5 adanya yang perusahaan-perusahaan 8.6 keterikatan/ketergantungan 7.9 8.0 7.0 7.2 cukup 6.7besar atas 6.6 6.7 6.7 pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan. 48.6 39.6 36.1 36.9 35.0 36.8 38.7 40.6 40.0 2.5
2.2
2.1
2.2
1.9
2.0
2.0
2.0
2.0
0.7 0.1 0.1
0.8 0.2 0.4
1.0 0.5 0.4
1.1 0.4 0.4
1.4 0.2 0.4
1.7 0.2 0.4
1.9 0.2 0.3
2.1 0.2 0.3
2.2 0.2 0.3
Sumber: Perseroan, Estimasi Mandiri Sekuritas
Page 27 of 3
Page 2 of 16
Page 27 of 28
Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), +62 21 527 5701 (Debt Sales)
DEBT RESEARCH TEAM Handy Yunianto
Aldian Taloputra
Head of Fixed Income Research
Economist
[email protected]
aldian.taloputra @mandirisek.co.id
+62 21 5296 9568
+62 21 5296 9572
Leo Putra Rinaldi
Ali Hasanudin
Economist
Credit Analyst
[email protected]
[email protected]
+62 21 5296 9406
+6221 5296 9629
Yulia Ansari
Wisnu Trihatmojo
Credit Analyst
Research Assistant
[email protected]
[email protected]
+62 21 5296 9408
+62 21 5296 9569
DEBT CAPITAL MARKET TEAM Dennis Reshijaya Head of Institutional Sales
[email protected] +62 21 527 5378 R. Agung Koenoro
Paul Hadi
Institutional Sales
Institutional Sales
[email protected]
[email protected]
+62 21 527 5378
+62 21 527 5378
Sita Arvianti
Teguh Suwarno
Institutional Sales
Institutional Sales
[email protected]
[email protected]
+62 21 527 5378
+62 21 527 5378
Rahmadita Fitria
Indri Ratnasari
Mohammad Haikal
Institutional Sales
Institutional Sales
Institutional Sales
[email protected]
[email protected]
[email protected]
+62 21 527 5378
+62 21 527 5378
+62 21 527 5378
DISCLAIMER: This report is issued by PT. Mandiri Sekuritas, a member of the Indonesia Stock Exchanges (IDX). Although the contents of this document may represent the opinion of PT. Mandiri Sekuritas, deriving its judgement from materials and sources believed to be reliable, PT. Mandiri Sekuritas or any other company in the Mandiri Group cannot guarantee its accuracy and completeness. PT. Mandiri Sekuritas or any other company in the Mandiri Group may be involved in transactions contrary to any opinion herein to make markets, or have positions in the securities recommended herein. PT. Mandiri Sekuritas or any other company in the Mandiri Group may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this report. For further information please contact our number 62-21-5263445 or fax 62-21-5275711. ANALYSTS CERTIFICATION: Each contributor to this report hereby certifies that all the views expressed accurately reflect his or her views about the companies, securities and all pertinent variables. It is also certified that the views and recommendations contained in this report are not and will not be influenced by any part or all of his or her compensation.
Printed by DKUprint www.dkuprinting.com
Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Plaza Mandiri, 28th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 - Indonesia General: +62 21 526 3445 Fax: +62 21 527 5711 (Debt Research) +62 21 527 5701 (Debt Capital Market)