PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2011, 2010 DAN/AND 2009
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ASET Kas dan setara kas - Pihak ketiga - Pihak berelasi Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 114.490.959 (2010: Rp 70.293.169 dan 2009: Rp 46.341.291) - Pihak ketiga - Pihak berelasi Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil (2010: Rp Nihil dan 2009: Rp Nihil) - Pihak ketiga Beban dibayar dimuka dan uang muka - Pihak ketiga - Pihak berelasi Pajak dibayar dimuka Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Aset derivatif Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 44.153.760 (2010: Rp 34.345.331 dan 2009: Rp 26.496.593) Aset lain-lain - Pihak ketiga JUMLAH ASET
2a,2c,2d,2q 4 2s,4,26
2c,2e,2g 5 2s,5,26
2011
2i,9 2c 11
2010
2009
21,047,213 46,713,556
9,177,687 173,173,824
14,656,431 111,412,506
9,139,794,975 107,131,409
7,521,205,410 205,366,919
4,912,249,198 236,260,261
-
300,526
1,003,702
5,307,974 540,312 459,889
5,202,006 444,289 459,889
6,145,701 304,658 459,889
6,154,084 10,410,840 43,405,417 32,770,138
3,368,950 17,403,673 23,290,042
2,276,339 13,583,240 105,474,487 30,747,607
58,597,892
34,048,085
31,395,593
5,758,032
6,315,428
5,353,947
ASSETS Cash and cash equivalents Third parties Related parties Consumer financing receivables - net of allowance for impairment losse s of Rp114,490,959 (2010: Rp 70,293,169 and 2009: Rp 46,341,291) Third parties Related parties Net investment in finance leases - net of allowance for impairment losses of Rp Nil (2010: Rp Nil and 2009: Rp Nil) Third parties Prepaid expenses and advances Third parties Related parties Prepaid tax Other receivables Third parties Related parties Derivatives assets Deferred tax assets - net Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp44,153,760 (2010: Rp 34,345,331 and 2009: Rp 26,496,593) Other assets Third parties -
9,478,091,731
7,999,756,728
5,471,323,559
TOTAL ASSETS
2c,2f,6 2c,2h 7 2s,7,26 2p,16a 2c,2j 10 2s,10,26 2c,2o,3,8 2p,16d
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Lampiran – 1/1 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes LIABILITAS Utang penyalur kendaraan - Pihak ketiga - Pihak berelasi Utang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Akrual - Pihak ketiga Liabilitas pajak kini Liabilitas pajak lainnya Liabilitas derivatif Pinjaman - Pihak ketiga Surat berharga yang diterbitkan - Medium Term Notes (MTN) - Obligasi Imbalan kerja
Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2010
2009
35,017,931 33,336,755
44,768,460 69,881,456
12,997,552 43,166,298
64,285,625 78,644,969
52,786,193 47,672,748
39,895,192 48,031,165
90,238,482 9,289,150 5,659,179 153,398,162 5,813,217,776
48,618,592 12,372,139 4,711,431 193,686,528 5,686,863,744
95,759,418 7,842,582 3,663,880 159,628,524 4,119,891,522
990,907,827 1,196,429,856 12,186,936
983,543,989 9,899,642
406,149,749 10,446,318
LIABILITIES Payable to dealers Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Accrued expenses Third parties Current tax liabilities Other taxes liabilities Derivatives liabilities Borrowings - Third parties Securities issued Medium Term Notes (MTN) Bonds Employee benefits
8,482,612,648
7,154,804,922
4,947,472,200
Total liabilities
2c 2s,26 2c 12 2s,12,26 2c,13 2p,16b 2p,16b 2c,2o,3,8 2c,2m,14 2c,2l 15a 15b 2k,3,17
Jumlah liabilitas EKUITAS Modal saham biasa - nilai nominal Rp 1.000 per saham (Rupiah penuh) - Modal dasar – 2.000.000.000 saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh 650.000.000 saham (2010: 650.000.000 saham dan 2009: 500.000.000 saham) Saldo laba: Cadangan wajib Belum dicadangkan Lindung nilai arus kas
2011
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
19
650,000,000
650,000,000
2c,2o,8
2,000,000 417,627,387 (74,148,304)
2,000,000 245,499,939 (52,548,133)
EQUITY Share capital – par value Rp 1,000 per share (full Rupiah amount) Authorised capital 2,000,000,000 shares Issued and fully paid 650,000,000 shares (2010 650,000,000 shares and 2009 500,000,000 500,000,000 shares Retained earnings: 2,000,000 Statutory reserves 93,412,791 Unappropriated (71,561,432) Cash flow hedges
995,479,083
844,951,806
523,851,359
Total equity
9,478,091,731
7,999,756,728
5,471,323,559
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lampiran – 1/2 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
2009
PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Bunga bank Lain-lain
INCOME 2e,2n,2s, 20,26 2f,2n,21 2n,2s,26 22
Jumlah pendapatan BEBAN Umum dan administrasi Bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai Laba/(rugi) selisih kurs - bersih Lain-lain
(Beban)/pendapatan komprehensif lain setelah pajak
1,283,510,086
989,896,818
691,779,928
Total income
(137,759,523) (408,515,384) (24,726,039)
2q 25
266,016 (26,007,221)
(455,957) (8,924,246)
(207,291) (579,130)
EXPENSES General and administrative Interest and financing charge s Allowance for impairment losses Gain/(loss) on foreign exchange - net Miscellaneous
(1,049,774,899)
(776,64 4,168)
(571,787,367)
Total expenses
233,735,187
213,252,650
119,992,561
INCOME BEFORE TAX
(61,607,739)
(61,165,502)
(38,757,416)
172,127,448
152,087,148
2p,16c
81,235,145
INCOME TAX EXPENSE NET INCOME Other comprehensive (expense)/income Cash flow hedge
2p
(28,800,228)
25,351,065
(137,432,521)
2q,15d
7,200,057
(6,337,766)
34,467,323
2o,8
(21,600,171)
19,013,299
(102,965,198)
Other comprehensive (expense)/ income net of tax
171,100,447
(21,730,053)
Total comprehensive income/ (expense)
Jumlah pendapatan/(beban) komprehensif LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
Consumer financing Finance leases Interest income Miscellaneous
(175,590,426) (546,991,885) (44,681,654)
LABA BERSIH
Pajak penghasilan terkait
660,641,173 170,004 5,128,520 25,840,231
(206,191,027) (714,157,066) (103,685,601)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(Beban)/pendapatan komprehensif lain: Lindung nilai arus kas
948,277,457 88,490 3,894,662 37,636,209
2n,2s,23,26 2n,24 2e,2g,5
Jumlah beban
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
1,214,209,497 23,249 16,375,787 52,901,553
150,527,277
2r
265
270
163
Related income tax
BASIC EARNINGS PER SHARE (full Rupiah amount)
Lampiran – 2 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2009 Beban komprehensif lain setelah pajak
2o,8
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 Tambahan modal disetor
19
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
2o,8
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 Beban komprehensif lain setelah pajak Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
2o,8
Modal saham/ Share capital
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba/ Retained earnings Cadangan wajib/ Saldo laba/ Statutory Retained reserve earnings
Lindung nilai arus kas/ Cash flow hedges
500,000,000
2,000,000
12,177,646
-
-
-
-
-
81,235,145
500,000,000
2,000,000
93,412,791
150,000,000
-
-
-
-
-
31,403,766
Jumlah ekuitas/ Total equity
545,581,412
(102,965,198) (102,965,198) -
Balance as at 1 January 2009 Other comprehensive expense net of tax
81,235,145
Net income for the year
523,851,359
Balance as at 31 December 2009
-
150,000,000
Additional paid-in capital
-
19,013,299
19,013,299
Other comprehensive income net of tax
-
152,087,148
-
152,087,148
Net income for the year
650,000,000
2,000,000
245,499,939
(52,548,133)
844,951,806
Balance as at 31 December 2010
-
-
-
(21,600,171)
(21,600,171)
Other comprehensive expense net of tax
-
-
172,127,448
-
172,127,448
Net income for the year
650,000,000
2,000,000
417,627,387
(74,148,304)
995,479,083
Balance as at 31 December 2011
(71,561,432)
Lampiran – 3 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan: - Pembiayaan konsumen - Sewa pembiayaan Bunga bank Denda keterlambatan pembayaran Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan Lain-lain Jumlah
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
2009
6,325,835,537 389,747 13,100,630 35,151,493
4,677,450,648 714,852 3,115,730 22,610,282
3,472,626,415 714,852 4,102,816 14,212,099
3,897,421 13,198,858
3,040,019 11,320,364
1,010,497 10,516,970
Cash flows from operating activities Cash received from customers: Consumer financing Finance leases Interest income Late payment penalties Recovery from written off receivables Others
6,391,573,686
4,718,251,895
3,503,183,649
Total
Pengeluaran kas untuk: - Pembayaran kepada penyalur kendaraan dan premi asuransi - Beban usaha - Beban bunga dan keuangan - Beban pajak penghasilan - Lain-lain
Cash disbursements for: Payments to dealers and (3,992,127,649) insurance premium (117,389,096) Operating expenses (392,278,595) Interest and financing charges (30,116,097) Income tax expense (78,955) Others -
(6,736,220,210) (6,345,659,760) (193,484,581) (166,095,513) (649,848,107) (588,189,500) (63,695,610) (54,737,214) (2,649,544) (1,808,231)
Jumlah
(7,645,898,052) (7,156,490,218) (4,531,990,392)
Total
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
(1,254,324,366) (2,438,238,323) (1,028,806,743)
Net cash flows used in operating activities
669,107 (36,152,221)
1,084,270 (13,742,819)
151,995 (13,589,559)
Cash flows from investing activities Proceeds from sale of fixed assets Purchase of fixed assets
(35,483,114)
(12,658,549)
(13,437,564)
Net cash flows used in investing activities
Arus kas dari aktivitas investasi Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
9 9
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari: - Penerimaan pinjaman - Penerimaan dari surat berharga yang diterbitkan - Tambahan modal disetor Pengeluaran untuk: - Pembayaran pinjaman - Pembayaran surat berharga yang diterbitkan - Biaya emisi surat berharga yang diterbitkan Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
6,448,397,500
9,795,169,479
7,416,661,958
15
1,200,000,000
1,000,000,000
-
19
-
150,000,000
-
(6,468,264,443) (8,124,324,790) (6,083,382,818) (5,182,335) 1,174,950,722
(296,920,000) (16,289,286) 2,507,635,403
Cash flows from financing activities Cash received from: Proceeds from borrowings Proceeds from securities issued Proceeds from issuance of shares Disbursements for: Payment of borrowings -
(296,920,000) Payment of securities issued 1,036,359,140
Securities issuance cost Net cash flows provided from financing activities
Lampiran – 4/1 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2011 (114,856,758)
Penyesuaian atas selisih kurs dari saldo kas dan setara kas
266,016
2010
2009
56,738,531
(5,885,167)
(455,957)
(207,291)
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents Adjustments of foreign exchange variance in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun
4
182,351,511
126,068,937
132,161,395
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas pada akhir tahun
4
67,760,769
182,351,511
126,068,937
Cash and cash equivalents at the end of the year For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents at end of the period comprise the following:
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas pada akhir periode terdiri dari: Kas Kas pada bank Jumlah
4
1,670,445 66,090,324
1,198,267 181,153,244
2,263,320 123,805,617
Cash on hand Cash in banks
67,760,769
182,351,511
126,068,937
Total
Lampiran – 4/2 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM a.
1.
Pendirian dan informasi umum
GENERAL INFORMATION a.
Establishment and general information
PT Toyota Astra Financial Services (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Enimarya Agoes Suwarko, S.H., No. 30 tanggal 15 April 1994 dengan nama PT KDLC Bancbali Finance. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C27949.HT.01.01.Th.94 tanggal 19 Mei 1994. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 44 tanggal 14 Desember 2011 mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan. Akta ini telah diterima dan dicatat dalam sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 23 Desember 2011 dalam Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-42204.
PT Toyota Astra Financial Services (the “Company”) was established based on the Notarial Deed No. 30 of Enimarya Agoes Suwarko, S.H., dated 15 April 1994 under the name of PT KDLC Bancbali Finance. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7949.HT.01.01.Th.94 dated 19 May 1994. The Company’s Articles of Association has been amended from time to time, the latest by Notarial Deed of Linda Herawati, S.H., No. 44 dated 14 December 2011 concerning the change in the Company’s management. This Notarial Deed has been accepted and recorded in the system administration of Legal Entity of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. AHUAH.01.10-42204 dated 23 December 2011.
Perseroan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 420/KMK.017/1994 tanggal 18 Agustus 1994. Dengan diperolehnya izin tersebut maka Perseroan, sebagai perusahaan pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Pada saat ini, Perseroan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1994.
The Company obtained its license to operate as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. 420/KMK.017/1994 dated 18 August 1994. Under this license, the Company is allowed to engage in leasing, factoring, credit card business and consumer financing activities. Currently, the Company is mainly engaged in consumer financing activities. The Company started its commercial operation in 1994.
Kantor pusat Perseroan berlokasi di Mega Plaza lantai 8, Jl. HR. Rasuna Said Kav C-3, Jakarta Selatan 12920.
The Company’s head office is domiciled in Mega th Plaza, 8 floor, Jl. HR. Rasuna Said Kav C-3, Jakarta Selatan 12920.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memiliki 15 kantor cabang (2010: 13 kantor cabang dan 2009: 11 kantor cabang) (tidak diaudit).
As at 31 December 2011, the Company has 15 branch offices (2010: 13 branch offices and 2009: 11 branch offices) (unaudited).
Pada tanggal 27 Juli 2007, Perseroan menerbitkan Samurai Bonds PT Toyota Astra Financial Services Japanese Yen Bonds Seri A (2007) dan Seri B (2007), masing-masing sebesar 4.000.000.000 Yen Jepang, yang dijamin sepenuhnya oleh Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Perseroan melunasi semua Bonds Seri A dan B, masing-masing pada tanggal 23 Juli 2009 dan 23 Juli 2010.
On 27 July 2007, the Company issued Samurai Bonds of PT Toyota Astra Financial Services Japanese Yen Bonds Serie A (2007) and Serie B (2007) each amounting to JPY 4,000,000,000, which are guaranteed by Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. The Company fully paid Bonds Serie A and B on 23 July 2009 and 23 July 2010, respectively.
Lampiran – 5/1 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) a.
Establishment (continued)
and
general
information
Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perseroan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Toyota Astra Finance I dengan tingkat bunga tetap, Seri A (2010) dan Seri B (2010), masing-masing sebesar Rp 500.000.000, dimana yang bertindak sebagai arranger adalah PT Kim Eng Securities.
On 23 August 2010, the Company issued Medium Term Notes (MTN) Toyota Astra Finance I with a fixed interest rate, serie A (2010) and Seri B (2010) each amounting Rp 500,000,000, where PT Kim Eng Securities acted as arranger.
MTN Toyota Astra Finance I tahun 2010 tersebut telah didaftarkan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 30 Juli 2010.
MTN Toyota Astra Finance I 2010 were registered in the Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) on 30 July 2010.
Perseroan telah menerbitkan Obligasi Toyota Astra Financial Services I tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi I”) sebesar Rp 1.200.000.000. Obligasi I dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan Surat No. S-7059/BL/2011 pada tanggal 24 Juni 2011.
The Company issued Toyota Astra Financial Services I 2011 with a fixed interest rate (“Bonds I”) and principal amount of Rp 1,200,000,000. Bonds I became effective based on the Capital Market Supervisory Board – Financial Institution (BAPEPAM-LK) Letter No. S-7059/BL/2011 dated 24 June 2011.
Obligasi I tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2011. Perjanjian Perwaliamanatan No. 20 tanggal 8 April 2011 dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi. Hasil penerbitan Obligasi I tersebut di atas setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja (pembiayaan konsumen). Obligasi I dijual dengan harga nominal pada pasar perdana.
Bonds I were listed on the Indonesian Stock Exchange on 8 July 2011. The Trusteeship Agreements No. 20 dated 8 April 2011, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. as the Trustee for the Bond holders. The proceeds from Bonds I net of issuance costs were used by the Company for working capital (consumer financing). Bonds I was offered at par value in the primary market.
Lihat Catatan 15 untuk rincian surat berharga yang diterbitkan.
Refer to Note 15 for details securities issued.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
b. Board of Commissioners, Directors and Audit Committee
Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011
As at 31 December 2011, 2010 and 2009, the members of the Company’s Board of Commissioners, Directors and Audit Committee are as follows: 2010
2009
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Takuo Sasaki
Takeshi Suzuki
Takeshi Suzuki
Gunawan Geniusahardja Takeshi Fukuda Johnny Darmawan D.
Gunawan Geniusahardja Takeshi Fukuda Johnny Darmawan D.
Michael D Ruslim Takeshi Fukuda Johnny Darmawan D.
Harry Wiguna
-
-
Lampiran – 5/2 – Schedule
Board of Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) b.
Board of Commissioners, Directors and Audit Committee (continued)
2011
2010
2009
Buntoro Muljono
Buntoro Muljono
Buntoro Muljono
Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Kazuo Noda Kurnadi Tandudjaja Tetsuo Higuchi -
Yoshinari Ishikawa Kurnadi Tandudjaja Tetsuo Higuchi -
Yoshinari Ishikawa Kurnadi Tandudjaja Ayakuni Muramoto Graham Charles Stuart David Gemilang Iskandar
Directors: President Director Vice President Director Director Director Director Director
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Harry Wiguna Candelario Tambis Lindawati Gani
-
-
Audit Committee: Chairman Member Member
Direksi: Presiden Direktur
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.I.5
The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with BAPEPAM-LK regulation Number IX.I.5.
Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris, Komite Audit dan Direksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sebesar Rp 13.502.030 (31 Desember 2010: Rp 10.757.100, 2009: Rp 13.144.440).
The total salaries and allowances paid to the Board of Commissioners, Audit Committee and Board of Directors for the year ended 31 December 2011 amounted to Rp 13,502,030 (31 December 2010: Rp 10,757,100, 2009: Rp 13,144,440).
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan mempunyai 686 karyawan (2010: 600 karyawan dan 2009: 464 karyawan) (tidak diaudit).
As at 31 December 2011, the Company has 686 employees (2010: 600 employees and 2009: 464 employees) (unaudited).
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Perseroan diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 20 Februari 2012.
The Company’s financial statements were authorised by the Directors on 20 February 2012.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
The principal accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan disusun sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Keputusan Ketua BAPEPAM LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang “Perubahan Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
Basis of preparation of financial statements The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian financial accounting standards and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM - LK) Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the BAPEPAM - LK No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000 and Decision of Chairman of BAPEPAM - LK No. KEP-554/BL/2010 dated 30 December 2010 regarding “Amendment of the Decree of Chairman No. KEP-06/PM/2000 regarding Amendment of Regulation No. VIII.G.7 regarding Financial Statements Presentation Guidelines”.
Lampiran – 5/3 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar penyusunan (lanjutan)
laporan
2. keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of financial statements (continued)
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai, yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared under the historical cost, except for financial assets and liabilities at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments, which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.
Pada tahun 2010, Perseroan melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas penyajian laporan arus kas dari metode tidak langsung menjadi metode langsung. Perubahan ini dilakukan sesuai dengan peraturan Bapepam-LK No. VII.G.7 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Toyota Astra Finance I 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap. Untuk tujuan komparatif, laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah disajikan kembali.
In 2010, the Company made a change in accounting policy for the presentation of statements of cash flows from indirect method to direct method. This change was made in accordance with Bapepam-LK No. VII.G.7 in relation to the Public Offering of Bonds Toyota Astra Finance I 2011 with Fixed Rate. For comparative purposes, the statement of cash flows for the year ended 31 December 2009 has been restated.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat.
Figures in the financial statements are rounded to and expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi signifikan yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian financial accounting standards requires the use of significant estimates and assumptions that affects:
- nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
-
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula (lihat Catatan 3).
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates (refer to Note 3).
-
Lampiran – 5/4 – Schedule
the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of financial statements, the reported amounts of revenues and expenses during the reported period.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
b. Perubahan kebijakan akuntansi
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies
Standar akuntansi baru
New accounting standards
Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011.
The followings are amendments of accounting standards and interpretations, which became effective starting 1 January 2011.
-
PSAK 1 (revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 2 (revisi 2009) - Laporan Arus Kas;
- SFAS 1 (revised 2009) - Presentation of
-
PSAK 3 (revisi 2010) - Laporan Keuangan Interim;
- SFAS 3 (revised 2010) - Interim Financial
-
PSAK 4 (revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri;
- SFAS 4 (revised 2009) - Consolidated -
-
PSAK 5 (revisi 2009) - Segmen Operasi; PSAK 7 (revisi 2010) - Pengungkapan Pihakpihak Berelasi; PSAK 8 (revisi 2010) - Peristiwa Setelah Periode Pelaporan; PSAK 12 (revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama; PSAK 15 (revisi 2009) - Investasi pada Entitas Asosiasi; PSAK 19 (revisi 2010) - Aset Tak Berwujud; PSAK 22 (revisi 2010) - Kombinasi Bisnis;
-
PSAK 23 (revisi 2010) - Pendapatan;
-
PSAK 25 (revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset; PSAK 57 (revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi; PSAK 58 (revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan; ISAK 7 (revisi 2009) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus; ISAK 9 - Perubahan Atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa; ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan;
-
-
Financial Statements;
- SFAS 2 (revised 2009) - Statements of Cashflows;
-
-
-
-
-
Reporting;
-
-
-
-
ISAK 11 - Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik; ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Non Moneter oleh Venturer;
-
ISAK 14 - Aset Takberwujud - Biaya Situs Web; dan ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.
-
-
-
Lampiran – 5/5 – Schedule
Financial Statements and Separate Financial Statements; SFAS 5 (revised 2009) - Operating Segments, SFAS 7 (revised 2010) - Related Party Disclosures; SFAS 8 (revised 2010) - Events After the Reporting Period; SFAS 12 (revised 2009) - Interest in Joint Ventures; SFAS 15 (revised 2009) - Investment in Associates; SFAS 19 (revised 2010) - Intangible Assets; SFAS 22 (revised 2010) - Business Combination; SFAS 23 (revised 2010) - Revenue; SFAS 25 (revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors; SFAS 48 (revised 2009) - Impairment of Assets; SFAS 57 (revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets; SFAS 58 (revised 2009) - Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations; Interpretation of SFAS 7 (revised 2009) Consolidation of Special Purpose Entities; Interpretation of SFAS 9 - Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities; Interpretation of SFAS 10 - Customer Loyalty Program; Interpretation of SFAS 11 - Distribution of Non-Cash Assets to Owners; Interpretation of SFAS 12 - Jointly Controlled Entities - Non Monetary Contributions by Venturers; Interpretation of SFAS 14 - Intangible Assets Web Site Cost; and Interpretation of SFAS 17 - Interim Financial Reporting and Impairment.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
c.
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
Standar akuntansi baru (lanjutan)
New accounting standards (continued)
Berikut adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan:
The following are the changes impacted by the above new standards that are relevant and significant to the Company’s financial statements:
PSAK 1 (revisi 2009) Perseroan menerapkan PSAK 1 (revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku secara retrospektif efektif sejak 1 Januari 2011. Perubahan signifikan atas standar akuntansi tersebut adalah sebagai berikut:
SFAS 1 (revised 2009) The Company applies restrospectively SFAS 1 (revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, which became effective on 1 January 2011. The significant changes in this accounting standard are as follows:
Laporan keuangan Perseroan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Sebelumnya, laporan keuangan Perseroan terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
The Company’s financial statements now comprise of Statements of Financial Position, Statements of Comprehensive Income, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows and Notes to the Financial Statements. Whilst, previously, the Company’s financial statements comprise of Balance Sheets, Income Statements, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows and Notes to the Financial Statements.
Liabilitas pajak penghasilan badan diklasifikasikan secara terpisah dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas pajak kini. Sebelumnya, liabilitas pajak diklasifikasikan sebagai liabilitas pajak.
Corporate income tax payable is classified separately in statements of financial position as current taxes liabilities. Previously, corporate income tax payable was classified as taxes liabilities.
Pengungkapan tambahan, antara sumber ketidakpastian estimasi manajemen modal.
lain: dan
Additional disclosures required among others: source of uncertainty estimation and capital management.
Informasi komparatif telah disajikan kembali sehingga memenuhi standar revisi tersebut.
Comparative information has been re-presented so that it is also in conformity with the revised standard.
PSAK 5 (revisi 2009) Perseroan menerapkan PSAK 5 (revisi 2009) ”Segmen Operasi” yang berlaku efektif secara restrospektif sejak 1 Januari 2011. Informasi komparatif telah disajikan kembali sehingga memenuhi standar revisi tersebut (lihat Catatan 2t dan18).
SFAS 5 (revised 2009) The Company applies restrospectively SFAS 5 (revised 2009) “Operating Segment” which became effective on 1 January 2011. The comparative information has been re-presented so that it is also in conformity with the revised standard (refer to Note 2t and 18).
Aset dan liabilitas keuangan
c.
Sejak 2007, Perseroan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
Financial assets and liabilities Starting from 2007, the Company has implemented SFAS 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement.
Lampiran – 5/6 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Dalam melakukan penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
During the implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006), the Company classifies financial instruments into financial assets and financial liabilities.
Aset keuangan
Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets in the following categories: (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets, and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Perseroan tidak mempunyai aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual.
The Company has no financial assets categorised as held-to maturity and available for sale.
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i) Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading and financial assets designated by the Company as fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if its part of portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of shortterm profit taking. Derivatives are categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai "Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of comprehensive income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instrument are included directly in the statement of comprehensive income and are reported respectively as “Gains/(losses) from changed in fair value of financial instruments“ and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”.
Lampiran – 5/7 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(ii) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
(i) Financial assets at fair value through profit or loss (continued)
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang diperdagangkan kecuali aset derivatif.
There are no financial assets categorised as held for trading except for derivative assets.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(ii) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan pendapatan administrasi yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan pembiayaan konsumen”.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and administration income which subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Income from financial assets classified as loans and receivables are included in the statements of income and are reported as “Consumer financing income”.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, investasi bersih dalam sewa pembiayaan, uang muka, piutang lain-lain dan aset lain-lain.
Loans and receivables consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables, net investment in finance leases, advances, other receivables and other assets.
those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; or those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration.
(iii) Recognition
(iii) Pengakuan Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak reguler ketika mencatat transaksi aset keuangan.
Lampiran – 5/8 – Schedule
The Company uses settlement date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(iv) Penurunan nilai aset keuangan
(iv) Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Impairment losses are incurred only if there is ojective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.
Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter into bankruptcy and default or delinquency in payments are considered as indicators that the receivable is impaired.
Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas piutang. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang signifikan secara individual yang mengalami penurunan nilai dihitung dengan menggunakan metode discounted cash flows.
The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables. Allowance for impairment losses on individually significant impaired receivables is assessed using discounted cash flows method.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang yang diberikan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari piutang yang diberikan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun penyisihan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi.
The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at receivables original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses and the amount of the loss is recognised in the income statement.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas piutang dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of collateralised receivables reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not forclosure is probable.
Lampiran – 5/9 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(iv) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
(iv) Impairment of financial assets (continued)
Untuk piutang yang tidak mengalami penurunan nilai dan piutang yang tidak signifikan secara individual, penyisihan kerugian penurunan nilai dinilai secara kolektif berdasarkan data kerugian historis.
For receivables which have not objective evidence of impairment and individually insignificant receivables, the allowance for impairment losses was assesses collectively based on historical loss data.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
For the purpose of a collective evaluation of impairment, financial asset are grouped on the basis of similar credit risk characteristics. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.
When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment losses. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges relating to loans and receivables are classified into “Allowance for impairment losses”.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan penyisihan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in the income statement.
Lampiran – 5/10 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(iv) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
(iv) Impairment of financial assets (continued)
Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan kemudian atas aset keuangan yang dihapusbukukan pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai.
Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recogised as other income, whilst subsequent recoveries of financial assets written-off in the current period, are credited to the allowance for impairment losses.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Company classified its financial liabilities in the category of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortised cost.
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i)
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: (i) liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan; dan (ii) liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two sub-categories: (i) financial liabilities classified as held for trading; and (ii) financial liabilities designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if its part of portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Gain and losses arising from changes in the fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the statement of comprehensive income and are reported as “Gain/(losses) from changes in fair value of financial instruments”.
Lampiran – 5/11 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
(i)
Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognised in “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”.
Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar kecuali liabilitas derivatif.
There are no financial liabilities categorised as financial liabilities at fair value through profit or loss except for derivative liabilities.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
(ii) Financial liabilities measured at amortised cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss is categorised into financial liabilities measured at amortised cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai beban keuangan.
Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any). After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method. Effective interest rate amortisation is recognised as financial interest expenses.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang penyalur kendaraan, utang lain-lain, akrual, pinjaman dan surat berharga yang diterbitkan.
Financial liabilities measured at amortised cost are payables to dealer, other payables, accrued expenses, borrowings and securities issued.
Penentuan nilai wajar
Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker’s quoted price dari Bloomberg dan Reuters.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources such quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.
Lampiran – 5/12 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Penentuan nilai wajar (lanjutan)
Determination of fair value (continued)
Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price). Sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (offer price).
The quoted market price used for financial assets held by the Company is bid price. While for financial liabilities it uses offer price.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang subtansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instrument.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all risks and reward have not been transferred, the Company tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
Penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai, akan dilakukan ketika jaminan kendaraan ditarik atau telah dihapusbukukan.
Impaired consumer financing receivables are derecognised when the collateral asset have been repossessed or have been written-off.
Klasifikasi instrumen keuangan
Classes of financial instruments
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Lampiran – 5/13 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2006)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued) Classes of financial instruments (continued)
Golongan (ditentukan oleh Perseroan)/ Class (as determined by the Company)
Sub - golongan/ Sub - classes
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Aset keuangan/ Financial assets
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan/Net investments in finance leases Uang muka/Advances Piutang lain-lain/Other receivables Aset lain-lain/Other assets -
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai/Financial assets at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments
Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges
Simpanan jaminan / Security deposit Lain-lain/Others
Aset derivatif – lindung nilai atas arus kas/Derivative assets – hedging instruments in cash flow hedges
Utang penyalur kendaraan/Payable to dealer -
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities measured at amortised cost
Utang lain-lain/Other payables
-
-
-
Kantor pendaftaran fidusia/Fiduciary register office Premi asuransi/Insurance premium Pembiayaan bersama/Joint financing Lain-lain/Others
Akrual/Accrued expenses Pinjaman/Borrowings Surat berharga yang diterbitkan/Securities issued Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai /Financial assets at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments
Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges
Lampiran – 5/14 – Schedule
Liabilitas derivatif – lindung nilai atas arus kas/Derivative liabilities – hedging instruments in cash flow hedges
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
d. Kas dan setara kas
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. e.
Pembiayaan konsumen
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing.
e.
Consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are stated at their outstanding balance less the portion of joint financings where the credit risk is assumed by joint financing providers in accordance with the financings portion (without recourse), unearned consumer financing income and the allowance for impairment losses.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan suatu tarif pengembalian yang dihitung secara berkala atas nilai investasi bersih terhitung sejak pembiayaan konsumen dilakukan, menggunakan metode suku bunga efektif.
Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from consumers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract based on a periodic rate of return on the net investment commencing at the time the consumer financing contract is executed, using effective interest rate.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba dan rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year income statements at the transaction date.
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2c for accounting policy of loans and receivables.
Pembiayaan bersama
Joint financing
Pembiayaan konsumen yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama without recourse dinyatakan sebesar pokok pembiayaan konsumen yang diberikan sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Perseroan. Piutang pembiayaan bersama without recourse disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi.
Consumer financing under joint financing without recourse are stated at principal amount according to the portion of risk assumed by the Company. Joint financing receivables without recourse are presented on a net basis in the statements of financial position. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the profit and loss
Lampiran – 5/15 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Net investment in finance leases
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa p embiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Selisih antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan tangguhan. Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan suku bunga efektif.
Net investment in finance leases represent lease receivables plus the residual value at the end of the lease period and stated net of unearned lease income, security deposits and allowances for impairment losses. The difference between the gross lease receivable and the present value of the lease receivable is recognised as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to current year statement of income based on a constant rate of return on the net investment using effective interest rates.
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewapembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.
The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed upon at the commencement of the agreement.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang ti mbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of income at the transaction date.
Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee.
Under SFAS 30 (revised 2007), the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Net investment in finance leases are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for accounting policy of loans and receivables.
g. Penyisihan kerugian penurunan nilai
g.
Allowance for impairment losses
Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan.
Refer to Note 2c for impairment of financial assets.
Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih.
Doubtful accounts are written-off when they are overdue for more than 150 days or determined to be not collectible.
h. Beban dibayar dimuka
h.
Beban dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised and charged as an expense over the periods of benefit using the straight line method.
Lampiran – 5/16 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
2.
Aset tetap dan penyusutan
ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Fixed assets and depreciation
Aset tetap, kecuali tanah, diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation.
Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hingga menca pai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets other than land are calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot Peralatan kantor
20 5 5 5
Buildings and improvements Vehicles Furnitures and fixtures Office equipment
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Biaya-biaya renovasi besar dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Perseroan akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Renovasi-renovasi besar ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan.
Repairs and maintenance is charged to the income statements during the financial period in which they are incurred. The cost of major renovations is included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company. Major renovations are depreciated over the remaining useful lives of the related asset.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan dan kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the statement of income.
Lampiran – 5/17 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
2.
Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, serta biaya pemasangan, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama. j.
k.
Piutang dari jaminan dikuasai kembali
kendaraan
yang
Fixed assets and depreciation (continued) The accumulated costs of the construction of buildings and installation costs are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from such date.
j.
Receivables from collateral vehicle
Ketika jaminan kendaraan ditarik karena konsumen tidak dapat memenuhi kewajibannya, piutang pembiayaan konsumen direklasifikasikan menjadi piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali. Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih yaitu nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait dikurangi penyisihan penurunan nilai pasar atas jaminan kendaraan yang dikuasai kembali.
When collateral assets have been repossessed because customers cannot fulfill their obligations, consumer financing receivables are reclassified as receivables from collateral vehicles. Receivables from collateral vehicles are stated at net realisable value, which is carrying value of related consumer financing receivables’ deducted with provision for diminution in market value of collateral vehicles.
Selisih antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen dengan nilai realisasi bersih dicatat sebagai “penyisihan penurunan nilai pasar”.
Difference between carrying value of related consumer financing receivables with net realizable value is recorded as “provision for diminution in market value”.
Pelanggan memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Selisih lebih antara hasil penjualan dengan utang bersih pelanggan merupakan hak dari pelanggan. Sedangkan selisih kurang akan dibebankan sebagai kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali.
In case of default, customers give the right to the Company to sell the vehicles or take any other actions to settle the outstanding receivables. Differences between the proceeds from sales of vehicles and the outstanding receivables if positive are refunded to customers. If negative, they are charged to loss from sale of collateral vehicles.
Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Receivables from collateral vehicle are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for accounting policy of loans and receivables.
Imbalan kerja
k.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Lampiran – 5/18 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya
Pension benefits and other post-employment benefits
Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Company has defined benefit and defined contribution pension plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi (Dana Pensiun Astra 1).
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation (Astra Pension Fund 1).
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perseroan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut (Dana Pensiun Astra 2).
A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and has no legal or constructive obligation to pay further contributions (Astra Pension Fund 2).
Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program pensiun yang ada dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date less the fair value of plan assets from existing pension program, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
Perseroan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun.
The Company is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No.13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.
Lampiran – 5/19 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
l.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to statement of income over the employees’ expected average remaining service lives.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.
Past service costs are recognised immediately in the statement of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period.
Perseroan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company also provides other postemployment benefits, such as service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.
Surat berharga yang diterbitkan
l.
Securities issued
Surat berharga yang diterbitkan meliputi Medium Term Notes dan Obligasi.
Securities issued consist of Medium Term Notes and Bonds.
Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan surat berharga dikurangkan dari jumlah surat berharga yang diterbitkan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan.
Securities issued are classified as financial liabilities at amortised cost. Increment cost directly attributable to the issuance of securities are deducted from the amount of securities issued. Refer to Note 2c for accounting policy of financial liabilities at amortised cost.
Lampiran – 5/20 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Pinjaman
ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Borrowings
Pinjaman disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi . n.
o.
Pengakuan pendapatan dan beban
Borrowings due immediately are stated at the amortised cost. Increment cost directly attributable to the borrowings is deducted from the amount of borrowings. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
n.
Income and expense recognition
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif, setelah memperhitungkan biaya transaksi dan pendapatan administrasi.
Income from consumer financing and finance leases is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest rate method, net of transaction costs and administration income.
Pendapatan bunga bank dan denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat terjadinya. Pendapatan bunga bank disajikan secara bruto pada laporan laba rugi.
Interest income and late payment penalties are recognised upon receipt. Interest income is presented on a gross basis in the statement of income.
Pendapatan dan beban diakui pada terjadinya, menggunakan dasar akrual.
Income and expenses are recognised as incurred on an accrual basis.
saat
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
o.
Derivative financial instruments and hedging activities
Dalam rangka penerapan kebijakan manajemen risiko, Perseroan melakukan instrumen derivatif untuk lindung nilai atas perubahan variable yang mendasari. Berdasarkan kebijakan tersebut, Perseroan tidak memiliki instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
For risk management purposes, the Company entered into derivative instruments in order to hedge the changes in underlying exposures. In accordance with that policy, the Company does not hold derivative financial instruments for speculative purposes.
Instrumen keuangan derivatif diakui pertamatama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivative financial instruments are initially recognised in the statement of financial position at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value. Derivatives are carried as assets when their fair value is positive and as liabilities when their fair value is negative.
Perseroan menggunakan instrumen keuangan sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.
The Company uses derivative instruments as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the spesified criteria to obtain hedge accounting treatment.
Lampiran – 5/21 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
2.
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Pada saat terjadinya transaksi, Perseroan melakukan dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perseroan melakukan dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya.
The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko -risiko yang dilindungi nilainya, dan ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% - 125%.
The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and throughouts its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian atas instrumen derivatif tergantung kepada apakah derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan sifat dari risiko yang dilindung nilai.
The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument at the outset and the nature of the risk being hedged.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk bagian yang efektif, diakui sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di pendapatan komprehensif lainnya diakui sebagai bagian laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are effective, are recognised as part of other comprehensive income. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in other comprehensive income is recognised as profit or loss.
Lampiran – 5/22 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
2.
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Lindung nilai arus kas
Cash flow hedges
Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Laba atau rugi bagian yang tidak efektif diakui langsung sebagai keuntungan atau kerugian. Jumlah akumulasi pendapatan komprehensif lain diakui sebagai keuntungan atau kerugian ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi pendapatan komprehensif lain yang ada diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised as part of other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately as gains or losses. Amount accumulated in other comprehensive income are recycled to the profit and loss account in the periods in which the hedged item will affect net profit. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time is recognised as gains or losses
p. Perpajakan
p.
Taxation
Pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan tangguhan. Pajak penghasilan ini diakui dalam laporan laba rugi. Pajak penghasilan kini dihitung menggunakan peraturan pajak yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Manajemen melakukan review secara periodik atas posisi yang diambil pada Surat Pemberitahuan Tahunan sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku memerlukan intepretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak. Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode liabilitas (liability method), untuk semua perbedaan temporer yang muncul akibat perbedaan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya per tanggal pelaporan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
The income tax comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the income statement. The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities. Deferred income tax is determined using the liability method for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Deferred income tax is determined using tax rates pursuant to laws or regulations that have been enacted or substantially enacted by the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset arising from temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the appeal has been decided.
Lampiran – 5/23 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q.
r.
2.
Penjabaran mata uang asing
ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Mata uang pelaporan
Reporting currency
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Perseroan.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Company.
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia dan masing-masing adalah Rp 9.068 (nilai penuh), Rp 8.991 (nilai penuh) dan Rp 9.400 (nilai penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) dan Rp116 ,80 (nilai penuh), Rp 110,29 (nilai penuh) dan Rp 101,70 (nilai penuh) untuk 1 Yen Jepang.
As at 31 December 2011, 2010 and 2009, the exchange rates used are the Bank Indonesia middle rates of Rp 9,068 (full amount), Rp 8,991 (full amount) and Rp 9,400 (full amount), respectively, for 1 United States Dollar (US Dollar) and Rp 116.80 (full amount), Rp 110.29 (full amount) and Rp 101.70 (full amount), respectively, for 1 Japanese Yen.
Laba bersih per saham dasar
r.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun sebesar 650.000.000 lembar saham (2010: 562.876.712 lembar saham dan 200 9: 500.000.000 lembar saham) – dalam nilai penuh. s.
Foreign currency translation
Transaksi dengan pihak berelasi
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing net income for the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year amounted 650,000,000 shares (2010 : 562,876,712 shares dan 2009: 500,000,000 shares) – in full amount.
s.
Transaction with related parties
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi dari pihak-pihak berelasi sesuai dengan PSAK 7 (revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak berelasi”.
The Company has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with the SFAS 7 (revised 2010) “Related Party Disclosures”.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 26.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the Note 26.
Lampiran – 5/24 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
2.
Informasi segmen
ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Segment information
Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of entity which:
-
-
involves with business activities to generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);
-
operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and
-
separate financial information is available.
-
-
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan operasional utama untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Sejak 1 Januari 2011, Perseroan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional utama Perseroan adalah Direksi. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan penerapan PSAK 5 (revisi 2009) “Segmen Operasi” dan diterapkan secara retrospektif.
Starting 1 January 2011, the Company presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. The Company’s chief operating decision maker is Board of Directors. This change in accounting policy is due to the adoption of SFAS 5 (revised 2009) “Operating Segments” and are applied retrospectively.
Sebelum 1 Januari 2011, sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya, sementara segmen geografis berkaitan dengan penyediaan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
Before 1 January 2011, a business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments, while geographical segment is engaged in providing services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic environments.
ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Lampiran – 5/25 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
SIGNIFICANT (continued)
ACCOUNTING
ESTIMATES
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
Key sources of estimation uncertainty:
a. Nilai wajar dari instrumen keuangan
a.
Jika nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat dalam laporan posisi keuangan tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku (lihat Catatan 2c). b. Penyisihan kerugian penurunan nilai
Fair value of financial instruments Where the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques, including mathematical models, such as discounted future cash flows analysis by using prevailing market rate (refer to Note 2c).
b.
Allowance for impairment losses
Perseroan melakukan review atas piutang yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
The Company reviews its receivables at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation when determining the level of allowance required.
Perseroan juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang yang diberikan, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (lihat Catatan 2c).
The Company estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio based on historical loss experience (refer to Note 2c).
c. Pensiun
c.
Program-program pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuarial. Perhitungan aktuaria mengunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan 2k dan 17). d. Perpajakan
Pensions Pension programs are determined based on actuarial valuation. The actuary valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return on investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others (refer to Notes 2k and 17).
d. Taxation
Pertimbangan siginifikan diperlukan dalam menentukan provisi pajak. Perseroan telah melakukan estimasi pajak berdasarkan apakah akan terdapat tambahan pajak yang akan terutang.
Significant judgement is required in determining the provision for taxes. The Company provides tax estimate based on whether the additional taxes will be due.
Lampiran – 5/26 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
Kas/Cash on hand Bank/Cash in banks Pihak ketiga/Third parties Rupiah - PT Bank Mandiri Tbk. - PT Bank Negara Indonesia Tbk. - PT Bank Central Asia Tbk. - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - Deutsche Bank AG, Jakarta - Bangkok Bank Public Company, Ltd, Jakarta - Citibank, N.A., Jakarta - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - Standard Chartered Bank, Jakarta - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - The Hongkong Shanghai Banking Corporation, Jakarta - PT Bank Mizuho Indonesia Dolar AS/US Dollar - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Yen Jepang/Japanese Yen - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta
Pihak berelasi/Related party Rupiah - PT Bank Permata Tbk. Dolar AS/US Dollar - PT Bank Permata Tbk.
2011
2010
2009
1,670,445
1,198,267
2,263,320
9,664,855 5,545,685 1,284,708 542,361 495,696 317,583 268,450 263,267 238,566 128,251 105,275 57,917
1,118,64 1 1,870,632 347,420 441,510 32,392 312,057 1,469,600 455,094 78,058 191,482 1,009,202
1,420,705 1,224,870 680,366 174,232 4,818,826 613,798 512,742 604,237 78,230 988,291 607,971
359,190 100,006 1,569
548,930 101,202 -
556,260 106,029 -
3,389
3,200
6,554
19,376,768
7,979,420
12,393,111
21,047,213
9,177,687
14,656,431
46,106,656
173,101,371
106,142,226
606,900
72,453
5,270,280
46,713,556
173,173,824
111,412,506
67,760,769
182,351,511
126,068,937
Suku bunga rekening bank per tahun berkisar antara 1,75% - 7,25% pada tahun 2011 untuk mata uang Rupiah (2010: 6,20% - 7,00% dan 2009: 6,00% 10,75%) dan 0,00% - 1,00% untuk mata uang Dolar AS (2010: 0,00% - 2,00% dan 2009: 0,00% - 1,00%)
The bank accounts earned annual interest at rates ranging between 1.75% - 7.25% in 2011 for Rupiah currency (2010: 6.20% - 7.00% and 2009: 6.00% 10.75%) and 0,00% - 1,00% for US Dollars (2010: 0% - 2.00% and 2009: 0.00% - 1.00%)
Lihat Catatan 2 6 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
Lampiran – 5/27 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
5.
All of Company’s consumer financing receivables are in Rupiah currency, with details as follow:
Semua piutang pembiayaan konsumen Perseroan adalah dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berkut: 2011 Piutang pembiayaan konsumen - bruto Pembiayaan sendiri: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain Dikurangi: Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui: Pembiayaan sendiri: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain
Bersih
2010
2009
10,339,869,838 122,520,719
8,600,055,983 242,004,439
5,629,790,448 295,615,182
563,435,409
476,069,185
316,645,726
(1,577,639,891) (15,389,310)
(1,409,859,484) (36,637,520)
(940,175,377) (59,354,921)
(71,379,422)
(74,767,105)
(47,670,308)
9,361,417,343 Penyisihan kerugian penurunan nilai
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
(114,490,959) 9,246,926,384
7,796,865,498
Joint financing Less: Unearned incom on consumer financing: Direct Financing: Third parties Related parties Joint financing
5,194,850,750
(70,293,169) 7,726,572,329
Consumer financing receivables - gross Direct Financing: Third parties Related parties -
(46,341,291) 5,148,509,459
Allowance for impairment losses Net
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan atas kendaraan bermotor berkisar antara 12 - 60 bulan.
The period of consumer financing contracts for motor vehicles ranged between 12 - 60 months.
Piutang pembiayaan konsumen - bruto yang akan diterima sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The above consumer financing receivable - gross have the following settlement aging profile:
2011 < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 tahun
2010
2009
5,184,100,182 3,529,560,187 2,312,165,597
5,039,633,028 2,417,150,284 1,861,346,295
3,811,588,786 1,516,996,131 913,466,439
11,025,825,966
9,318,129,607
6,242,051,356
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen - bruto adalah sebagai berikut: 2011
< 1 year 1 - 2 years > 2 years
The aging analysis of the gross consumer financing receivables are as follows: 2010
2009
Belum jatuh tempo
9,750,257,307
8,258,870,861
5,668,885,694
Current
Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
1,072,990,017 116,783,802 42,378,910 43,415,930
909,516,892 85,426,689 29,799,621 34,515,544
517,856,927 34,975,872 11,539,224 8,793,639
Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
11,025,825,966
9,318,129,607
6,242,051,356
Lampiran – 5/28 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2011
CONSUMER (continued)
FINANCING
RECEIVABLES
Movements in the allowance for impairment losses are as follows: 2010
2009
Saldo awal Penambahan Penghapusan piutang
70,293,169 103,685,601 (59,487,811)
46,341,291 44,681,654 (20,729,776)
30,883,838 24,726,039 (9,268,586)
Saldo akhir
114,490,959
70,293,169
46,341,291
Beginning balance Additions Written-off receivables Ending balance
Suku bunga efektif per tahun untuk pembiayaan konsumen baru berkisar antara 7,76% - 14,23% untuk tahun 2011 (2010: 4,93% - 14,11% dan 2009: 8,00% - 28,00%).
Effective annual interest rates for new consumer financing contracts ranged between 7.76% - 14.23% for the year 2011 (2010: 4.93% - 14.11% and 2009: 8.00% - 28.00%).
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraan bermotor yang dibiayai.
The consumer financing receivables are secured by fiduciary transfers on vehicles subject to finance whereby the Company receives Motor Vehicle of Ownership Certificates (BPKB).
Piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 178.906.049 dari total piutang pembiayaan konsumen kotor (2010: Rp 115.927.255 dan 2009: Rp 114.995.955).
The balance of restructured consumer financing receivables as at 31 December 2011 was Rp 178,906,049 of the total balance of consumer financing receivables - gross (2010: Rp 115,927,255 and 2009: Rp 114,995,955).
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes the existing allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.
Termasuk di dalam saldo piutang pembiayaan konsumen - bruto adalah piutang pembiayaan konsumen dari karyawan sebesar Rp 127.771 (2010: Rp 78.405, 2009: Rp nihil).
Included in the balance of consumer financing receivables - gross is consumer financing receivables from employees amounting to Rp 127,771 (2010: Rp 78,405, 2009: Rp nil).
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
Lampiran – 5/29 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN
6.
Rincian investasi bersih dalam sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Piutang sewa pembiayaan bruto Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan
NET INVESTMENT IN FINANCE LEASES The details of net investment in finance leases are as follows:
2010
2009
1,130,290 4,000
Rupiah Net investment in finance lease receivables - gross Guaranteed residual value
-
325,425 4,000
-
(24,899) (4,000)
-
300,526
1,003,702
Penyisihan kerugian penurunan nilai
-
-
-
Allowance for impairment losses
Bersih
-
300,526
1,003,702
Net
(126,588) (4,000)
Unearned lease income Security deposit
Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan atas kendaraan bermotor berkisar antara 24 - 48 bulan.
The period of finance leases for vehicle contracts ranged between 24 - 48 months.
Piutang sewa pembiayaan - bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya:
Finance leases receivables - gross have the following settlement aging profile:
2011 < 1 tahun 1 - 2 tahun
2010 -
325,425 -
804,865 325,425
-
325,425
1,130,290
2011
< 1year 1 - 2 years
The aging analysis of the gross finance lease receivables is as follows:
Analisa umur piutang sewa pembiayaan bruto adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo
2009
2010
2009
-
325,425
1,130,290
-
325,425
1,130,290
Current
Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh piutang sewa pembiayaan telah dilunasi oleh konsumen.
As of 31 December 2011, all the financial lease contract is paid by customer.
Suku bunga efektif per tahun untuk sewa pembiayaan tahun 2011, 2010 dan 2009 berkisar antara 13,00% - 15,00%.
Effective annual interest rates for finance lease contracts in 2011, 2010 and 2009 ranged between 13.00% - 15.00%.
Lampiran – 5/30 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
6.
NET INVESTMENT (continued)
IN
FINANCE
LEASES
Pada saat transaksi sewa pembiayaan ditandatangani, penyewa pembiayaan memberikan uang jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai jual aset sewa pembiayaan pada saat transaksi berakhir bila penyewa pembiayaan menggunakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut, bila tidak, jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan.
At the signing of lease contracts, the lessee is required to pay a security deposit, which will be applied against the selling price of the leased asset at the end of the lease term if the lessee exercises his option to purchase the leased asset, otherwise, the security deposit will be refunded to the lessee.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya penyisihan kerugian penurunan nilai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya investasi bersih dalam sewa pembiayaan.
Management believes there is no allowance for impairment losses needed to cover possible losses arising from uncollectible net investment in finance leases.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 2011 Pihak ketiga Beban dibayar dimuka - Sewa - Lain-lain
Uang muka - Iklan dan promosi - Materai - Operasi - Lain-lain
Pihak berelasi Beban dibayar dimuka - Asuransi Uang muka - Perjalanan dinas - Lain-lain
7.
PREPAID EXPENSES AND ADVANCES
2010
2009
3,633,672 600,303
1,994,231 610,668
2,974,718 489,378
4,233,97 5
2,604,899
3,464,09 6
227,228 103,704 89,678 653,389
266,678 96,192 1,432,344 801,893
1,852,354 42,300 324,821 462,130
1,073,999
2,597,107
2,681,60 5
5,307,974
5,202,006
6,145,701
Third parties Prepaid expenses Rental Others -
Advances Advertising and promotion Stamp duty Operating Others -
391,983
265,185
152,712
Related parties Prepaid expenses Insurance -
56,200 92,129
86,975 92,129
61,750 90,196
Advances Business trip Others -
148,329
179,104
151,946
540,312
444,289
304,658
Jangka waktu kontrak beban dibayar di muka - sewa kantor kepada pihak ketiga berkisar antara 12 - 60 bulan.
The period of prepaid expenses - office rental contracts with third parties ranged from 12 - 60 months.
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
Lampiran – 5/31 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF
8.
DERIVATIVES ASSETS AND LIABILITIES
Perseroan telah melakukan beberapa kontrak cross currency swap (CCS) dengan PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho), Citibank, N.A., Jakarta (Citibank), dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (BOTM), PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, The Hongkong Shanghai Banking Corporation, Jakarta, Standard Chartered Bank dan kontrak interest rate swap (IRS) dengan PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho).
The Company has entered into several cross currency swap contract (CCS) with PT Bank Mizuho Indonesia, Citibank, N.A., Jakarta (Citibank) and Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (BOTM), PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, The Hongkong Shanghai Banking Corporation, Jakarta, Standard Chartered Bank and an interest rate swap contract (IRS) with PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho).
Perincian dari kontrak - kontrak tersebut pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The details of these contracts as at 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follow:
31 Desember/December 2011 Instrumen dan counterparties/ Instruments and counterparties Cross currency swaps - Citibank, N.A., Jakarta
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Nilai wajar/ Fair values Liabilitas Aset derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative assets liabilities
USD
25,000,000
11-04-2011
11-04-2012
6,940,270
-
- PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Standard Chatered Bank
USD
30,000,000
31-03-2011
25-03-2014
4,234,666
-
USD
10,000,000
04-04-2011
25-03-2014
1,546,787
-
USD
30,000,000
13-05-2011
15-04-2014
10,595,622
-
USD
30,000,000
03-05-2011
30-03-2012
17,481,009
-
- The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
USD
10,000,000
19-10-2011
19-04-2012
2,607,063
-
43,405,417
-
Lampiran – 5/32 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
8.
DERIVATIVES RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
31 Desember/December 2011 Instrumen dan counterparties/ Instruments and counterparties
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Nilai wajar/ Fair values Liabilitas Aset derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative assets liabilities
Cross currency swaps - PT Bank Mizuho Indonesia
USD
20,000,000
18-07-2008
21-12-2012
-
(1,966,567)
- The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - Citibank, N.A., Jakarta
USD
13,500,000
21-01-2011
18-07-2014
-
(5,721,715)
USD
68,694,799
23-07-2009
23-01-2013
-
(40,913,426)
USD
105,429,626
01-12-2009
23-11-2012
-
(24,475,052)
USD
10,834,236
12-02-2010
08-02-2013
-
(6,962,333)
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
5,000,000
12-05-2010
13-05-2013
-
(712,040)
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
32,500,000
03-08-2010
05-08-2013
-
(6,050,682)
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
28,011,204
10-11-2010
08-11-2013
-
(1,726,188)
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
24,100,000
24-02-2011
24-02-2014
-
(10,517,028)
- The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
USD
1,500,000
21-01-2011
18-07-2014
-
(635,746)
USD
54,000,000
14-02-2011
18-07-2014
-
(32,826,748)
USD
6,000,000
14-02-2011
18-07-2014
-
(3,647,416)
USD
30,600,000
11-03-2011
18-07-2014
-
(8,676,742)
USD
3,400,000
11-03-2011
18-07-2014
-
(964,082)
USD
30,000,000
20-09-2011
15-04-2014
-
(5,212,754)
USD
433,569,865
-
(151,008,519)
-
(2,389,643)
-
(153,398,162)
Interest rate swaps - PT Bank Mizuho Indonesia
IDR 250,000,000,000
25-03-2010
14-12-2012
Lampiran – 5/33 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
8.
DERIVATIVES RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
31 Desember/December 2010 Instrumen dan counterparties/ Instruments and counterparties Cross currency swaps - PT Bank Mizuho Indonesia
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”) USD
- PT Bank Mizuho Indonesia
USD
- PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia
Nilai wajar/ Fair values Liabilitas Aset derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative assets liabilities
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
13,000,000
31-03-2008
21-12-2011
-
(1,310,212)
15,000,000
12-05-2008
21-12-2011
-
(2,025,553)
USD
15,000,000
23-06-2008
21-12-2011
-
(2,127,669)
USD
15,000,000
23-05-2008
21-12-2011
-
(2,039,670)
- PT Bank Mizuho Indonesia
USD
17,000,000
18-07-2008
21-12-2012
-
(5,443,537)
- PT Bank Mizuho Indonesia
USD
20,000,000
18-07-2008
21-12-2011
-
(2,911,641)
- PT Bank Mizuho Indonesia
USD
5,595,971
12-08-2010
12-08-2011
-
(627,456)
- PT Bank Mizuho Indonesia
USD
6,637,168
23-04-2010
26-04-2011
-
(1,085,149)
- The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - Citibank, N.A., Jakarta
USD
68,694,799
23-07-2009
23-01-2013
-
(80,350,518)
USD
105,429,626
01-12-2009
23-11-2012
-
(53,691,660)
USD
10,834,236
12-02-2010
08-02-2013
-
(10,932,690)
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
5,000,000
12-05-2010
13-05-2013
-
(2,227,087)
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
32,500,000
03-08-2010
05-08-2013
-
(15,960,166)
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
28,011,204
10-11-2010
08-11-2013
-
(8,274,409)
USD
357,703,004
-
(189,007,417)
-
(4,679,111)
-
(193,686,528)
Interest rate swaps - PT Bank Mizuho Indonesia
IDR 250,000,000,000
25-03-2010
14-12-2012
31 Desember/December 2009 Instrumen dan counterparties/ Instruments and counterparties
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Nilai wajar/Fair values Liabilitas Aset derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative assets liabilities
Cross currency swaps - PT Bank Mizuho Indonesia
USD
13,000,000
31-03-2008
21-12-2011
542,514
-
- The Bank of Tokyo -
JPY
4,000,000,000
30-07-2007
23-07-2010
104,931,97 3
-
105,474,487
-
Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta
Lampiran – 5/34 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
8.
DERIVATIVES RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
31 Desember/December 2009 Instrumen dan counterparties/ Instruments and counterparties
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Nilai wajar/ Fair values Liabilitas Aset derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative assets liabilities
Cross currency swaps - PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia
USD USD
15,000,000 15,000,000
12-05-2008 23-06-2008
21-12-2011 21-12-2011
-
(1,064,815) (1,347,181)
- PT Bank Mizuho Indonesia
USD
15,000,000
23-05-2008
21-12-2011
-
(1,114,425)
- PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia - The Bank of Tokyo -
USD USD USD USD USD USD
17,000,000 20,000,000 4,237,288 4,237,288 6,085,193 68,694,799
18-07-2008 18-07-2008 11-02-2009 13-02-2009 06-08-2009 23-07-2009
21-12-2012 21-12-2011 11-02-2010 12-02-2010 06-08-2010 23-01-2013
-
(3,702,629) (2,517,924) (11,393,229) (11,384,551) (5,240,974) (91,577,129)
Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta
USD
105,429,626
01-12-2009
23-11-2012
-
(30,285,667)
-
(159,628,524)
Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing.
The Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuations in interest rates and exchange rates from bank loans in foreign currency.
Instrumen derivatif ini memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006).
These derivative instruments qualified the criteria of hedge accounting based on SFAS 55 (Revised 2006).
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interest rate swap dan cross currency swap yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang secara efektif menghapus variabilitas arus kas dari pinjaman terkait, dicatat sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Nilai ini kemudian diakui pada laba rugi sebagai penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs dan beban bunga pinjaman terkait yang dilindungi nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut di akui di laporan laba rugi.
Changes in the fair value of the interest rate swap and cross currency swaps designated hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the borrowings are recorded as part of other comprehensive income. The amounts subsequently are recognised in profit or loss as adjustments of the exchange rate differences and interest payments related to the hedged borrowings in the same period in which the related exchange rate differences and interest affects profit or loss.
Rugi bersih yang belum direalisasi dari aset dan liabilitas derivatif, pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 sudah memperhitungkan perubahan kurs utang bank dan utang obligasi yang dilindungnilai, masing-masing sebesar (Rp 74.148.304), (Rp 52.548.133) dan (Rp 71.561.432) dicatat sebagai “Lindung nilai arus kas” setelah dikurangi pajak tangguhan pada ekuitas.
The net unrealised loss from derivative assets and liabilities, as of 31 December 2011, 2010 and 2009 after considering the foreign exchange translation of related hedge loans amounting to (Rp 74,148,304), (Rp 52,548,133) and (Rp 71,561,432) are recorded as “Cash flow hedge” after deducting a deferred tax in the equity, respectively.
Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas cross currency swap dan interest rate swap akan diakui pada laporan laba rugi sepanjang periode tiga tahun kedepan sesuai dengan jatuh tempo dari pinjaman yang bersangkutan.
Gains and losses recognised in equity on cross currency and interest rate swaps will be released to the profit and loss account over the next three years following the maturity of the related loans.
Lampiran – 5/35 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS
2011 1 Januari/ 1 January
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot kantor Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot kantor Peralatan kantor
Nilai buku bersih
Penambahan/ (Pengurangan)/ Pemindahan/ Additions (Deductions) Transfers
31 Desember/ 31 December
10,137,640
16,896,155
(1,789,035)
9,091,285 -
31,979,355 10,088,802
Cost Direct ownership Land Buildings and improvements Vehicles
1,493,370 4,588,682
(4,950)
2,054,67 0 -
9,513,085 29,910,307
Furniture and fixtures Office equipment
67,523,175
11,374,919
(1,793,985)
21,283,595
98,387,704
870,241
24,777,302
(21,283,595)
4,363,948
68,393,416
36,152,221
6,758,515
-
20,278,170 9,194,870
2,609,900 2,682,967
5,965,045 25,326,575
-
(1,793,985)
-
Construction in progress
102,751,652
8,617,591 3,747,901
2,797,691 1,764,69 8
(1,773,709)
-
11,415,282 3,738,890
Accumulated depreciation Buildings and improvements Vehicles
4,526,002 17,453,837
1,469,334 5,555,365
(4,950)
-
5,995,336 23,004,252
Furniture and fixtures Office equipment
34,345,331
11,587,088
(1,778,659)
-
44,153,760
34,048,085
58,597,892
Net book value
2010 1 Januari/ 1 January
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot kantor Peralatan kantor
Aset dalam penyelesaian
Penambahan/ (Pengurangan)/ Pemindahan/ Additions (Deductions) Transfers
5,816,846
-
14,478,129 8,202,087
67,842 4,225,350
4,360,247 21,409,030
1,604,798 3,917,545
54,266,339
9,815,535
3,625,847
3,927,284
57,892,186
13,742 ,819
(9,022) (3,232,56 7)
941,669
6,758,515
5,741,221 -
20,278,170 9,194,870
Cost Direct ownership Land Buildings and improvements Vehicles
-
5,965,045 25,326,575
Furniture and fixtures Office equipment
6,682,890
67,523,175
(3,241,589)
-
31 Desember/ 31 December
(6,682,890)
(3,241,589)
Lampiran – 5/36 – Schedule
-
870,241 68,393,416
Construction in progress
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
2010 lanjutan/continued 1 Januari/ 1 January
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot kantor Peralatan kantor
Nilai buku bersih
Penambahan/ (Pengurangan)/ Pemindahan/ Additions (Deductions) Transfers
6,186,807 4,788,678
2,437,399 1,775,470
3,535,935 11,985,173
990,067 5,468,664
26,496,593
10,671,600
(6,615) (2,816,247) (2,822,862)
31 Desember/ 31 December
-
8,617,591 3,747,901
Accumulated depreciation Buildings and improvements Vehicles
-
4,526,002 17,453,837
Furniture and fixtures Office equipment
-
34,345,331
31,395,593
34,048,085
Net book value
2009 1 Januari/ 1 January
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot kantor Peralatan kantor
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot kantor Peralatan kantor
Nilai buku bersih
Penambahan/ (Pengurangan)/ Pemindahan/ Additions (Deductions) Transfers
5,411,005
-
12,563,381 7,083,538
338,463 1,289,649
3,625,450 15,758,959
734,797 2,230,378
44,442,333
4,593,287
31,394
8,996,272
44,473,72 7
13,589,559
4,094,298 3,316,442
2,092,509 1,592,006
2,841,562 7,613,420
694,373 4,371,753
17,865,722
8,750,641
(171,100) (171,100) -
31 Desember/ 31 December
405,841
5,816,846
1,576,285 -
14,478,129 8,202,087
Cost Direct ownership Land Buildings and improvements Vehicles
3,419,693
4,360,247 21,409,030
Furniture and fixtures Office equipment
5,401,819
54,266,339
(5,401,819)
3,625,847
(171,100)
(119,770) (119,770)
26,608,005
-
57,892,186
-
6,186,807 4,788,678
Accumulated depreciation Buildings and improvements Vehicles
-
3,535,935 11,985,173
Furniture and fixtures Office equipment
-
26,496,593 31,395,593
Lampiran – 5/37 – Schedule
Construction in progress
Net book value
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Perseroan mempunyai sebelas bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang jangka waktu penggunaannya akan berakhir pada tahun 2019, 2024, 2026, 2030, 2031, 2034, 2035, 2036 dan 2037. Manajemen berpendapat bahwa HGB yang dimiliki dapat diperbaharui atau diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The Company has eleven plots of land with land rights title (HGB) up to 2019, 2024, 2026, 2030, 2031, 2034, 2035, 2036 and 2037. Management believes that the land rights can be renewed or extended upon expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana, pihak yang berelasi, terhadap risiko kebakaran, pemogokan, huru-hara dan kerusuhan sipil berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 47.765.443 (2010: Rp 41.662.504 dan 2009: Rp 30.922.711). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As at 31 December 2011, 2010 and 2009, fixed assets, except land, are insured with PT Asuransi Astra Buana, a related party, against the losses arising from fire, strikes, riots and civil unrest based on certain policy package with sum insured of Rp 47,765,443 (2010: Rp 41,662,504 and 2009: Rp 30,922,711). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover doubtful accounts on the assets insured.
Tidak terdapat aset yang dijaminkan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan.
There are no fixed asset pledged as security collateral for the Company’s credit facilities.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas aset tetap.
Management believes that there is no permanent diminution for fixed assets.
Perhitungan keuntungan dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of the gain on sale of fixed assets are as follows:
Harga perolehan - Bangunan dan prasarana - Kendaraan
Akumulasi penyusutan - Bangunan dan prasarana - Kendaraan
2011
2010
4,950 1,789,035
9,022 3,232,567
171,100
1,793,985
3,241,589
171,100
4,950 1,773,709
6,615 2,816,247
119,770
1,778,659
2,822,862
119,770
15,326
418,727
51,330
Nilai tercatat asset tetap yang terjual - Hasil penjualan aset tetap
(669,107)
Laba dari penjualan aset tetap
653,781
10. PIUTANG LAIN-LAIN
665,543
(151,995) 100,665
Cost Buidlings and improvements Vehicles -
Accumulated depreciation Buidlings and improvements Vehicles Carrying value fixed asset sold Proceeds from sale of fixed assets Gain on sale of fixed assets
10. OTHER RECEIVABLES 2011
Pihak ketiga Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali Pembatalan premi asuransi Lain-lain
(1,084,270)
2009
2010
2009
2,121,122 348,679 3,684,283
1,623,787 845,401 899,762
172,086 189,301 1,914,952
6,154,084
3,368,950
2,276,339
Lampiran – 5/38 – Schedule
Third parties Receivables from collateral vehicles Insurance premium cancellation Others
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
10. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
Pihak berelasi Piutang karyawan Pembatalan premi asuransi
10. OTHER RECEIVABLES (continued) 2011
2010
2009
6,177,732 4,233,108
5,807,192 11,596,481
4,771,168 8,812,072
10,410,840
17,403,673
13,583,240
16,564,924
20,772,623
15,859,579
Related parties Loans to employees Insurance premium cancelation
Manajemen berpendapat bahwa piutang pembatalan premi asuransi dan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dapat tertagih.
Management believes that insurance cancellation receivables and collateral vehicles will be collectible.
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS 2011
Pihak ketiga Biaya komisi tangguhan Simpanan jaminan Lain-lain
2010
3,124,24 0 1,055,830 1,577,962
3,694,180 1,003,844 1,617,404
2,918,773 969,400 1,4 65,774
5,758,03 2
6,315,428
5,353,94 7
Lihat Catatan 2 6 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
12. UTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga Titipan konsumen Kantor pendaftaran fidusia Utang premi asuransi Pemasok Pendapatan yang ditangguhkan Komisi Pengembalian kepada pelanggan Lain -lain
Pihak berelasi Utang premi asuransi Lain-lain
2009 Third parties Deferred commission cost Security deposit Others
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
12. OTHER PAYABLES 2011
2010
2009
27,145,922 7,847,707 6,086,358 6,297,971 5,504,566 3,008,866 843,606 7,550,629
25,626,305 9,237,031 5,782,843 4,273,474 1,605,054 1,118,275 5,143,211
21,062,561 10,144,538 4,025,898 3,217,660 284,181 181,678 978,676
64,285,625
52,786,193
39,895,192
78,274,493 370,476
47,349,738 323,010
47,864,444 166,721
78,644,969
47,672,748
48,031,165
142,930,594
100,458,941
87,926,357
Titipan konsumen adalah pembayaran konsumen yang belum bisa teridentifikasi atas piutang pembiayaan konsumen.
Third parties Customer deposits Fiduciary register office Insurance premium payable Vendors Deferred income Commission Refund to customer Others
Related parties Insurance premium payable Others
Customer deposit represents unidentified payment from customer for consumer financing receivables.
Lampiran – 5/39 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
12. OTHER PAYABLES (continued)
Utang ke Kantor Pendaftaran Fidusia adalah utang Perseroan sehubungan dengan pendaftaran perjanjian pengalihan fidusia atas kendaraan yang dibiayai.
Payables to the Fiduciary Register Office represents the Company’s payables in relation to registration fee for fiduciary agreements on financed vehicles.
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
13. AKRUAL
Pihak ketiga Beban bunga dan keuangan Promosi Gaji dan tunjangan Beban operasional Jasa profesional
1 3. ACCRUED EXPENSES 2011
2010
2009
76,691,453 6,023,585 4,354,999 2,887,143 281,302
34,022,978 7,306,498 5,388,552 1,461,466 439,098
79,729,549 8,709,218 5,701,702 1,258,201 360,748
90,238,482
48,618,592
95,759,418
14. PINJAMAN
Third parties Interest and financing charges Promotion Salary and allowances Operating expenses Professional fees
14. BORROWINGS 2011
Pihak ketiga/Third parties Rupiah/Rupiah PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Citibank, N.A., Jakarta The Bank of Tokyo - Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta PT Bank Mizuho Indonesia Bangkok Bank Public Company, Ltd., Jakarta Dolar AS/US Dollar The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd, Jakarta Citibank, N.A., Jakarta Japan Bank for International Corporation (JBIC) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Standard Chartered Bank, Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Mizuho Indonesia
2010
2009
405,000,000 385,000,000 375,000,000 345,000,000 340,000,000
985,000,000 535,000,000 1,100,000,000 485,000,000 465,000,000
440,000,000 585,000,000 315,000,000 195,000,000 270,000,000
1,529,563,627 1,137,539,256 582,564,592 362,720,000 272,040,000
1,028,996,205 686,421,857 310,153,536 -
1,590,645,940 608,631,200 -
90,680,000 -
109,988,153
136,861,829
5,825,107,475
5,705,559,751
4,141,138,969
(18,696,007)
(21,247,447)
Biaya provisi yang belum diamortisasi/ Unamortised issuance costs
(11,889,699) 5,813,217,776
Lampiran – 5/40 – Schedule
5,686,863,744
4,119,891,522
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
Pada tahun 2011, pinjaman-pinjaman tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga per tahun antara 5,50% - 12,90% (2010: 6,30% - 15,50% dan 2009: 6,90% - 16,75%) untuk mata uang Rupiah dan 6,80% - 11 ,90% (2010: 6,80% - 12,90% dan 2009: 8,58% 12,90%) untuk mata uang Dolar AS. Tidak ada aset Perseroan yang dijaminkan untuk pinjaman ini.
In 2011, the above loans bear interest per annum at rates ranging from 5.50% - 12.90% per annum (2010: 6.30% - 15.50% and 2009: 6.90% - 16.75%) for loans in Rupiah and 6.80% -11.90% (2010: 6.80% - 12.90% and 2009: 8.58% - 12.90%) for loans in US Dollar. There are no Company’s assets which being held as collateral for this borrowing.
Fasilitas pinjaman dari beberapa bank ini mensyaratkan Perseroan, antara lain, untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan pemegang saham mayoritas dan perubahan susunan direksi serta komisaris. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga gearing ratio maksimal 10:1 dan menyampaikan laporan lainnya. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman (tidak diaudit).
The loan facilities from these banks require the Company, amongst others, to provide written notice in respect of changes of majority shareholders, changes of directors and commissioners, and changes of main business. Under the loan agreements, the Company is obliged to maintain gearing ratio at maximum 10:1 and other reporting obligations.The Company has complied with covenants on loan agreements (unaudited).
Tidak ada pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo namun belum dibayarkan.
There are no principal and interest of borrowings that have been due but not yet paid.
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 50.000.000, atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 September 2012.
The Company has an unsecured working capital facility from PT Bank Sumitiomo Mitsui Indonesia with a maximum credit limit US Dollar 50,000,000, or its equivalent in other currencies for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009. The facility will mature on 28 September 2012.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 30.000.000, atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini dicairkan dalam mata uang Rupiah dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2012.
The Company also has an unsecured working capital facility from PT Bank Sumitiomo Mitsui Indonesia with a maximum credit limit US Dollar 30,000,000, or its equivalent in other currencies for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009. The facility is drawn in Rupiah and will mature on 31 July 2012.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 300.000.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 (2009: Rp Nihil). Fasilitas ini dicairkan dalam mata uang Rupiah dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2012.
The Company also has an unsecured working capital facility from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia with a maximum credit limit amounting Rp 300,000,000 for the year ended 31 December 2010 (2009: Rp Nil). The facility is drawn in Rupiah and will mature on 30 April 2012.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 40.000.000 atau ekuivalen dalam mata uang Rupiah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 Fasilitas ini dicairkan dalam mata Dolar AS dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 March 2014.
The Company also has an unsecured working capital facility from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia with a maximum credit limit amounting US Dollar 40,000,000 for the year ended 31 December 2011. The facility is drawn US Dollar and will mature on 25 March 2014.
Lampiran – 5/41 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (lanjutan)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar Rp 405.000.000 dan Dolar AS 40.000.000 (2010: Rp 985.000.000 dan 2009: Rp 440.000.000). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 31 December 2011, the total outstanding loan balance is Rp 405,000,000 and US Dollar 40,000,000 (2010: Rp 985,000,000 and 2009: Rp 440,000,000) and of that balance was hedged by the Company. The Company has hedged the loans in foreign currency.
Citibank, N.A., Jakarta
Citibank, N.A., Jakarta
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari Citibank N.A., Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 355.000.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (2010: Dolar AS 175.000.000 dan 2009: Dolar AS 70.000.000). Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 April 2015.
The Company has an unsecured working capital facility from Citibank N.A., Jakarta with a maximum credit limit amounting to US Dollar 355,000,000 or its equivalent in other currencies, for the year ended 31 December 2011 (2010: US Dollar 175,000,000 and 2009:US Dollar 70,000,000).The facility will mature on 16 April 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar Dolar AS 125.445.440 dan Rp 385.000.000 (2010: Dolar AS 76.345.440 dan Rp 535.000.000 dan 2009: Rp 585.000.000). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 31 December 2011, the total outstanding loan balance is US Dollar 125,445,440 and Rp 385,000,000 (2010: US Dollar 76,345,440 and Rp 535,000,000 and 2009: Rp 585,000,000). The Company has hedged the loans in foreign currency.
The Bank of Tokyo- Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta
The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman dengan jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 110.000.000 atau ekuivalen dengan Rp 1.000.000.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 23 November 2012.
The Company has a secured working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit US Dollar 110,000,000 or equivalent Rp 1,000,000,000 for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009. This facility will mature on 23 November 2012.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman dengan jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 700.000.000 atau ekuivalen dengan mata uang lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 23 Januari 2013.
The Company has a secured working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit Rp 700,000,000 or equivalent to other foreign currencies for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009. This facility will mature on 23 January 2013.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 600.000.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 19 Mei 2012.
The Company has an unsecured working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit Rp 600,000,000 for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009. This facility will mature on 19 May 2012.
Lampiran – 5/42 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
The Bank of Tokyo- Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta (lanjutan)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta (continued)
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 400.000.000 atau ekuivalen dengan mata uang lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 19 Mei 2012.
The Company has an unsecured working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit Rp 400,000,000 or equivalent to other foreign currencies for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009. This facility will mature on 19 May 2012.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman dengan jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 300.000.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 (2009: Nihil). Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 21 Januari 2011.
The Company has a secured working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit Rp 300,000,000 for the year ended 31 December 2010 (2009: Nil). This facility was paid on 21 January 2011.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman dengan jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Dollar AS 109.000.000 atau ekuivalen dengan mata uang lainnya. (2010 dan 2009: Nihil). Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Juli 2014. Fasilitas ini dijamin 90% oleh JBIC (Japan Bank for International Corporation).
The Company also has a secured working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit US Dollar 109,000,000 or its equivalent in other currencies (2010 and 2009:Nil). The facility will mature on 18 July 2014. The facility is guaranteed 90% by JBIC (Japan Bank for International Corporation).
Pada tanggal 31 Desember 2011 jumlah saldo pinjaman adalah sebesar Dolar AS 168.677.065 sebelum dikurangi biaya provisi dan Rp 375.000.000 (2010: Dolar AS 114.447.359 dan Rp 1.100.000.000 dan 2009: Dolar AS 169.217.652 dan Rp 315.000.000). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 31 December 2011 the total outstanding borrowing balance is US Dollar 168,677,065 gross before issuance cost and Rp 375,000,000 (2010: US Dollar 114,447,359 and Rp 1,100,000,000 and 2009: US Dollar 169,217,652 and Rp 315,000,000). The Company has hedged the loans in foreign currency.
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Mizuho Indonesia dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 50.000.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya, untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2012.
The Company has an unsecured working capital facility from PT Bank Mizuho Indonesia with a maximum credit limit US Dollar 50,000,000 or its equivalent in other currencies, for years ended 31 December 2011, 2010 and 2009. The facility will mature on 22 June 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar Rp 220.000.000 sebelum dikurangi biaya provisi (2010: Dolar AS 12.233.139 dan Rp 485.000.000 dan 2009: Dolar AS 14.559.769 dan Rp 195.000.000). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 31 December 2011, the total outstanding loan balance is Rp 220,000,000 before issuance cost (2010: US Dollar 12,233,139 and Rp 485,000,000 and 2009: Rp 14,559,769 and Rp 195,000,000). The Company has hedged the loans in foreign currency.
Lampiran – 5/43 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
PT Bank Mizuho Indonesia - sindikasi
PT Bank Mizuho Indonesia - syndicated
Pada tanggal 14 Desember 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi dengan jaminan sebesar Rp 500.000.000, dengan PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Chinatrust Indonesia. PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagai lead arranger, security agent dan facility agent. Pembayaran fasilitas pinjaman ini dilakukan secara triwulanan sejak tanggal 14 Maret 2011 sampai 14 Desember 2012.
On 14 December 2009, the Company obtained a secured loan syndicated facility amounting to Rp 500,000,000, with PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank Chinatrust Indonesia. PT Bank Mizuho Indonesia acted as lead arranger, security agent and facility agent. This facility will be repaid on a quarterly basis starting 14 March 2011 to 14 December 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan melakukan lindung nilai dengan transaksi interest rate swap sebesar Rp 125.000.000 dari total pinjaman yang telah diperoleh sebesar Rp 125.000.000 (2010: Rp 250.000.000 dan 2009: Nihil).
As at 31 December 2011, the Company has hedged Rp 125,000,000 out of the total outstanding loan of Rp 125,000,000 (2010: Rp 250,000,000 and 2009: Nil) using interest rate swap contract.
Bangkok Bank Public Company, Ltd., Jakarta
Bangkok Bank Public Company, Ltd., Jakarta
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa modal kerja dari Bangkok Bank Public Company, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 200.000.000 untuk tahun yang masing-masing berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2012.
The Company has an unsecured working capital facility, from Bangkok Bank Public Company, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit Rp 200,000,000 respectively for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009. The facility will mature on 30 April 2012.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman modal kerja dengan jaminan dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 288.000.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (2010: Rp 288.000.000 dan 2009: Rp 150.000.000). Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2012.
The Company also has a secured working capital facility, with a maximum credit limit Rp 288,000,000 for the year ended 31 December 2011 (2010: Rp 288,000,000 and 2009: 150,000,000). The facility will mature on 30 April 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011 jumlah saldo pinjaman adalah sebesar Rp 340.000.000 (2010: Rp 465.000.000 dan 2009: Rp 270.000.000).
As at 31 December 2011 the total outstanding borrowing balance is Rp 340,000,000 (2010: Rp 465,000,000 and 2009: Rp 270,000,000).
Japan Bank for International Corporation (JBIC)
Japan Bank for International Corporation (JBIC)
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman modal kerja jangka panjang dari Japan Bank for International Corporation (JBIC), Jepang sejumlah Dolar AS 95.000.000 dengan komposisi Dolar AS 57.000.000 untuk seri A (didanai JBIC) dan Dolar AS 38.000.000 untuk Seri B (didanai Bank Mizuho, Jepang, yang dijamin oleh JBIC, Jepang). Pembayaran fasilitas pinjaman ini dilakukan secara triwulanan sejak tanggal 23 Maret 2009 sampai 21 Desember 2012.
The Company has long term working capital facility from Japan Bank for International Corporations (JBIC), Japan amounted US Dollar 95,000,000 which composition consists of Tranche A, US Dollar 57,000,0000 (funded by JBIC) and Tranche B, US Dollar 38,000,000 (funded by Bank Mizuho, Japan, that guaranteed by JBIC, Japan). This facility will be repaid on a quarterly basis starting 23 March 2009 to 21 December 2012.
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari JBIC, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 60.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 April 2014.
The Company has obtained an unsecured working capital facility from JBIC with a maximum credit limit US Dollar 60,000,000 and will be matured on 15 April 2014.
Lampiran – 5/44 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
Japan Bank for International Corporation (JBIC) (lanjutan)
Japan Bank for International Corporation (JBIC) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011 jumlah saldo pinjaman adalah sebesar Dolar AS 64.244.000 sebelum dikurangi biaya provisi (2010: Dolar AS 34.496.000 dan 2009: Dolar AS 64.748.000). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 31 December 2011 the total outstanding loan balance is US Dollar 64,244,000 gross before issuance cost (2010: US Dollar 34,496,000 and 2009: US Dollar 64,748,000). The Company has hedged the loans in foreign currency.
Standard Chartered Bank, Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta
Perseroan memiliki memiliki fasilitas pinjaman dengan jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari Standard Chartered Bank, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 30.000.000. Fasilitas ini sudah dicairkan sepenuhnya dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2012 (2010 dan 2009: Nihil). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
The Company has a secured working capital facility from Standard Chartered with a maximum credit limit US Dollar 30,000,000 or its equivalent in other currencies. The facility has been drawdowned and will be matured on 30 March 2012 (2010 and 2009: Nil). The Company has hedged the loans in foreign currency.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited, Jakarta (HSBC)
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari HSBC, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 20.000.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya. Fasilitas ini dicairkan sebesar Dolar AS 10.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 April 2012. Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 31 December 2011, the Company has an unsecured working capital facility from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) with a maximum credit limit US Dollar 20,000,000 or its equivalent in other currencies. The facility has been drawdowned amounting US Dollar 10,000,000 and will be matured on 19 April 2012. The Company has hedged the loans in foreign currency.
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN a.
15. SECURITIES ISSUED
MEDIUM TERM NOTES (MTN)
a. 2011
Nilai nominal - Seri A - Seri B Dikurangi: Biaya emisi MTN yang belum diamortisasi Bersih Amortisasi biaya emisi MTN (lihat Catatan 24)
Banking
MEDIUM TERM NOTES (MTN)
2010
2009
500,000,000 500,000,000
500,000,000 500,000,000
-
1,000,000,000
1,000,000,000
-
Nominal value Serie A Serie B -
(16,456,011)
-
Less: Unamortised MTN issuance costs
990,907,827
983,543,989
-
Net
7,363,83 8
2,033,274
-
Amortisation of MTN issuance cost (refer to Note 24)
(9,092,173)
Lampiran – 5/45 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SURAT BERHARGA (lanjutan) a.
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
MEDIUM TERM NOTES (MTN) (lanjutan)
a.
Berikut ini adalah rincian Medium Term Notes:
The following are details of Medium Term Notes:
Surat berharga/ Nilai nominal/ Securities Nominal value MTN Seri A/ Rp 500,000,000 MTN Serie A
MTN Seri B/ Rp MTN Serie B
500,000,000
MEDIUM TERM NOTES (MTN) (continued)
Tingkat bunga per tahun/ Interest Jatuh rate tempo/ Status/ Cicilan/ per annum Due date Status Installment 7.88% 27 Agustus Belum jatuh Pembayaran pokok MTN dilakukan secara /August tempo/Not penuh pada saat jatuh tempo. 2013 yet due Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/MTN principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly. 7.50%
28 Agustus Belum jatuh Pembayaran pokok MTN dilakukan secara /August tempo/Not penuh pada saat jatuh tempo. 2012 yet due Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/MTN principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly.
Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perseroan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Toyota Astra Finance I Seri A (2010) dan Seri B (2010), masing-masing sebesar Rp 500.000.000.
On 23 August 2010, the Company issued Medium Term Notes (MTN) Toyota Astra Finance I serie A (2010) and Seri B (2010) each amounting Rp 500,000,000.
Beban bunga atas Medium Term Notes untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 77.968.056 (2010: Rp 27.347.500).
The amount of interest expense incurred for the year ended 31 December 2011 for the MTN amounted to Rp 77,968,056 (2010: Rp 27,347,500).
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam Medium Term Notes (tidak diaudit).
The Company has complied with covenants on Medium Term Notes agreements (unaudited).
Tidak ada pembayaran pokok dan bunga Medium Term Notes yang telah jatuh tempo namun belum dibayarkan.
There are no principal and interest of Medium Term Notes that have been due but not yet paid.
Tidak ada aset Perseroan yang dijaminkan untuk Medium Term Notes ini.
There are no Company’s assets which being held as collateral for this Medium Term Notes.
Lampiran – 5/46 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA (lanjutan) b.
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
OBLIGASI
b. 2011
Nilai nominal Obligasi Rupiah - Seri A - Seri B - Seri C Obligasi Yen Jepang - Seri A - Seri B
2010
595,000,000 121,000,000 484,000,000
1,200,000,000 Dikurangi: Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi Bersih Amortisasi biaya emisi obligasi (lihat Catatan 24)
2009
-
-
-
406,817,200
-
406,817,200
Nominal value Rupiah Bonds Serie A Serie A Serie A Japanese Yen Bonds Serie A Serie B Less:
(3,570,144)
-
(667,451)
Unamortised bonds issuance cost
1,196,429,856
-
406,149,749
Net
1,612,19 1
667,451
1,563,503
Amortisation of bonds issuance cost (refer to Note 24)
Berikut ini adalah rincian utang obligasi:
Surat Berharga/ Nilai nominal/ Securities Nominal value Obligasi Seri JPY4,000,000,000 A/Bonds Serie A
BONDS
The following are details of the bonds:
Tingkat bunga per tahun/ Interest Jatuh rate tempo/ per annum Due date 1.29% 23 Juli/July 2009
Status/ Status Dibayar penuh/Full payment
Cicilan/ Installment Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan semesteran/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid semi annually. Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan semesteran/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid semi annually. Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis.
Obligasi Seri JPY4,000,000,000 B/Bonds Serie B
1.48%
23 Juli/July 2010
Dibayar penuh/Full payment
Obligasi Seri Rp A/Bonds Serie A
595,000,000
7.85%
12 Juli/July 2012
Belum jatuh tempo/Not yet due
Obligasi Seri Rp B/Bonds Serie B
121,000,000
9.00%
7 Juli/July 2013
Belum jatuh tempo/Not yet due
Obligasi Seri Rp C/Bonds Serie C
484,000,000
9.50%
7 Juli/July 2014
Belum jatuh tempo/Not yet due
Lampiran – 5/47 – Schedule
Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis. Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SURAT BERHARGA (lanjutan) b.
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
OBLIGASI (lanjutan)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
b.
BONDS (continued)
Pada tanggal 27 Juli 2007, Perseroan menerbitkan Samurai Bonds PT Toyota Astra Financial Services Japanese Yen Bonds Seri A (2007) dan Seri B (2007), masing-masing sebesar 4.000.000.000 Yen Jepang, yang dijamin sepenuhnya oleh Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Perseroan melunasi semua Bonds Seri A dan B, masing-masing pada tanggal 23 Juli 2009 dan 23 Juli 2010.
On 27 July 2007, the Company issued Samurai Bonds of PT Toyota Astra Financial Services Japanese Yen Bonds Serie A (2007) and Serie B (2007) each amounting to JPY 4,000,000,000, which are guaranteed by Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. The Company fully paid Bonds Serie A and B on 23 July 2009 and 23 July 2010, respectively.
Pada tanggal 24 Juni 2011, Perseroan menerbitkan Obligasi PT Toyota Astra Financial Service s I tahun 2011 Seri A, Seri B dan Seri C, masing-masing sebesar Rp 595.000.000, Rp 121.000.000 dan Rp 484.000.000.
On 24 June 2011, the Company issued Bonds of PT Toyota Astra Financial Services I Tahun 2011 Bonds Serie A, Serie B and Serie C, each amounting to Rp 595,000,000, Rp 121,000,000 and Rp 484,000,000, respectively.
Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 484/PEF-Dir/III/2011 tertanggal 31 Maret 2011, Obligasi Toyota Astra Financial Services I 2011 telah mendapat peringkat id AA-.
Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No484/PEF-Dir/III/2011 dated 31 March 2011, Bonds Toyota Astra Financial Services I 2011 are rated at id AA-.
Berdasarkan hasil pemeringkatan dari Pefindo pada tanggal 31 Desember 2011, obligasi Perseroan telah mendapat peringkat id AA-
Based on valuation from Pefindo on December 2011, b onds are rated at id AA-.
Perseroan menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat untuk Obligasi Toyota Astra Financial Services I 2011 sesuai dengan Akta Notaris 20 Linda Herawati, S.H. tanggal 8 April 2011.
The Company has appointed PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the Bonds Toyota Astra Financial Services I 2011 based on the Notarial Deed of 20 Linda Herawati, S.H. dated 8 April 2011.
Dari tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perseroan telah membayar pokok obligasi sebesar Rp Nihil dan bunga obligasi sebesar Rp 50.637.889.
From 31 December 2011 until the date of this report, the Company has paid bonds principal amounting to Rp Nil and interest amounting to Rp 50,637,889.
Beban bunga atas obligasi untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 50.637.889 (2010: Rp 15.045.087 dan 2009: Rp 40.681.998).
The amount of interest expense of bonds for the year ended 31 December 2011 amounted to Rp 50,637,889 (2010: Rp 15,045,087 and 2009: Rp 40,681,998).
Tidak ada pembayaran pokok dan bunga obligasi yang telah jatuh tempo namun belum dibayarkan.
There are no principal and interest of bonds that have been due but not yet paid.
Lampiran – 5/48 – Schedule
31
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SURAT BERHARGA (lanjutan) b.
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
OBLIGASI (lanjutan)
b.
Dalam perjanjian perwaliamanatan untuk Obligasi Toyota Astra Financial Services I 2011 juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen selama Perseroan lalai dalam membayar jumlah terutang obligasi dan menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan, kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari. Perseroan telah memenuhi batasanbatasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut (tidak diaudit).
16. PERPAJAKAN a.
16. TAXATION a. 2011
b.
459,889
Liabilitas pajak lainnya Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4(2)
2009
459,889
459,889
b.
Tax liabilities
2011
2010
2009
4,327,637 4,961,513
5,141,268 7,230,871
7,842,582
9,289,150
12,372,139
7,842,582
5,470,159 78,954 110,066
4,583,384 44,316 83,731
3,469,021 25,946 168,913
5,659,179
4,711,431
3,663,880
14,948,329
17,083,570
11,506,462
Beban pajak penghasilan
Kini - final Kini - non final Tangguhan (lihat Catatan 16d)
Prepaid tax
2010
Liabilitas pajak
Liabilitas pajak kini Pasal 25 Pasal 29 (lihat catatan 16c)
c.
The trustee agreements for bonds Toyota Astra Financial Services I 2011 provide several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1. Moreover, on the condition that the bonds payable are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, declare dividends in the event that the Company defaults its bond obligations and sells or hands over more than 40% of the Company’s assets, except for daily operation activity. The Company has complied with the covenants on the trustee agreements (unaudited).
Pajak dibayar dimuka
Pajak penghasilan badan 2007
BONDS (continued)
c.
Corporate income tax 2007
Current tax liabilities Article 25 Article 29 (refer to Note 16c)
Other taxes liabilities Article 21 Article 23 Article 4(2)
Income tax expense
2011
2010
2009
3,275,157 60,612,621
778,932 59,266,771
1,025,704 33,418,770
(2,280,039)
1,119,799
4,312,942
61,607,739
61,165,502
38,757,416
Lampiran – 5/49 – Schedule
Current - final Current - non final Deferred (refer to Note 16d)
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
16. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung pada tarif pajak Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Pajak penghasilan Pasal 4 (2) - final
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company's profit before income tax is as follows: 2010
233,735,187
2009
213,252,650
33,597,917 (1,435,986)
Tax calculated at tax rates Income subject to final tax
3,992,733
8,047,073
5,942,853
3,275,157
778,932
1,025,704
-
-
Non-deductible expenses Income tax Article 4 (2) - final Effect of changes in new tax rate
61,607,739
61,165,502
2011
Beda waktu - Penyusutan aset tetap - Provisi beban operasional - Imbalan kerja karyawan - Penyisihan kerugian penurunan nilai - Provisi bonus
Income before income tax
53,313,163 (973,666)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan estimasi laba pajak adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan
119,992,561
58,433,796 (4,093,947)
Efek perubahan tarif pajak Beban pajak penghasilan
Income tax expense (continued)
(373,072) 38,757,416
Reconciliations between income before tax, as shown in the statements of income, and estimated tax income are as follows: 2010
233,735,187
Income tax expense
2009
213,252,650
119,992,561
Income before income tax
2,264,065 4,257,410 2,287,294
1,435,809 (3,766,191) (546,676)
1,084,025 3,836,539 5,705,258
Temporary differences Fixed assets depreciation Provision for operating expense Employee benefits -
311,383
(1,602,137)
(30,883,838) 3,522,250
Allowance for impairment losses Provision for bonus -
7,136,228
7,004,487
5,137,848
Permanent differences Employee welfare Other expenses not deductible for tax purposes
Beda tetap - Kesejahteraan karyawan - Beban lainnya yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak - Penghasilan bunga kena pajak final
8,834,704
25,183,806
16,086,627
(16,375,787)
(3,894,662)
(5,128,520)
Interest income subject to final tax -
Laba kena pajak
242,450,484
237,067,086
119,352,750
Taxable income
Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan - kini
242,450,484 60,612,621
237,067,086 59,266,771
119,352,750 33,418,770
Taxable income Income tax expense - current
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka
(55,651,108)
(52,035,900)
(25,576,188)
Less: Prepaid tax
4,961,513
7,230,871
7,842,582
16,375,787
3,894,662
5,128,520
3,275,157
778,932
1,025,704
(3,275,157)
(778,932)
(1,025,704)
Liabilitas pajak kini - Pasal 29 Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan pasal 4(2) - final Dikurangi: Pajak dibayar dimuka
-
-
Lampiran – 5/50 – Schedule
-
Current tax liabilities - Article 29 Interest income subject to final tax Income tax article 4(2) - final Less: Prepaid tax
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
d.
16. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax expense (continued)
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2011 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk maksud akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
The 2011 corporate income tax calculation is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Income Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 adalah sesuai dengan SPT Perseroan.
The calculations of income tax for the year ended 31 December 2010 conforms to the Company Annual Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 adalah berbeda dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perseroan sebesar Rp 37.291. Manajemen berpendapat bahwa perbedaan tersebut tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan.
The calculation of income tax for the year ended 31 December 2009 is different to the Company Annual Tax Return amounted to Rp 37,291. Management considered that the different does not have significant impact to the financial statements.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2008 berbeda dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perseroan yang dilaporkan ke kantor pajak pada tanggal 30 April 2009. Perbedaan diakibatkan oleh karena Perseroan melakukan penyesuaian perhitungan pajak penghasilan badan dengan hasil audit pajak untuk tahun 2007 yang diterima Perseroan pada bulan Maret 2009. Perbedaan tersebut mengakibatkan bertambahnya beban pajak penghasilan dan utang pajak masing-masing sebesar Rp 832.835. Selisih lebih tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi tahun 2009.
The corporate income tax calculation for the year ended 31 December 2008 is different with the Annual Corporate Income Tax returns submitted by the Company to tax office on 30 April 2009. When submitting its annual tax return, the Company has changed its taxable income calculation in order to conform with the tax audit result for fiscal year 2007 received by the Company in March 2009. The difference has increased the income tax expense and taxes payables amounting to Rp 832,835, respectively. The difference is a charge to the 2009 statement of income.
Aset pajak tangguhan
d.
Saldo awal/ Beginning balance Penyusutan aset tetap Provisi beban operasional Imbalan kerja karyawan Provisi bonus Lindung nilai arus kas
Deferred tax assets
2011 (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/(Charged)/ credited to income statements
Dibebankan ke ekuitas/ Charged to equity
Saldo akhir/ Ending balance
1,726,471
-
566,016
2,292,48 7
17,587 2,474,910 1,555,029 17,516,045
7,200,05 7
1,064,353 571,824 77,846 -
1,081,940 3,046,734 1,632,87 5 24,716,102
23,290,042
7,200,05 7
2,280,039
32,770,138
Lampiran – 5/51 – Schedule
Fixed assets depreciation Provision for operating expense Employee benefits Provision for bonus Cash flow hedge
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
d. Aset pajak tangguhan (lanjutan)
d. Deferred tax assets (continued)
Saldo awal/ Beginning balance Penyusutan aset tetap Provisi beban operasional Imbalan kerja karyawan Provisi bonus Lindung nilai arus kas
2010 (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/(Charged)/ credited to income statements
Dibebankan ke ekuitas/ Charged to equity
1,367,519
-
Saldo akhir/ Ending balance
358,952
1,726,471
959,135 2,611,579 1,955,563 23,853,811
(6,337,766)
(941,548) (136,669) (400,534) -
17,587 2,474,910 1,555,029 17,516,045
30,747,607
(6,337,766)
(1,119,799)
23,290,042
Fixed assets depreciation Provision for operating expense Employee benefits Provision for bonus Cash flow hedge
2009 (Dibebankan)/ Efek dikreditkan ke perubahan laporan laba tarif pajak/ Dibebankan rugi/(Charged)/ Effect of Saldo awal/ ke ekuitas/ credited to changes in Beginning Charged to statements of new tax balance equity income rate Penyusutan aset tetap
1,096,513
-
303,527
(32,521)
1,367,519
Provisi beban operasional Imbalan kerja karyawan Penyisihan kerugian penurunan nilai Provisi bonus Lindung nilai arus kas
1,185,265
-
1,074,231 1,597,472
(115,096) (171,158)
959,135 2,611,579
28,830,256
(8,647,475) 986,230 -
926,515 (234,667) 5,637,067
1,955,563 23,853,811
28,830,256
(4,686,015)
6,010,140
30,747,607
7,720,960 1,204,000 (10,613,512) 593,226
Manajemen berpendapat bahwa Perseroan akan mencatat laba kena pajak yang memadai di masa depan yang cukup untuk merealisasi perbedaan temporer yang diakui sebagai aset pajak tangguhan. e.
Saldo akhir/ Ending balance
Pemeriksaan Pajak
Fixed assets depreciation Provision for operating expense Employee benefits Allowance for impairment losses Provision for bonus Cash flow hedge
Management believes that there will be sufficient future taxable income available to utilise the deferred tax assets attributable to temporary differences. e.
Tax assessment
Tahun pajak 2007
Fiscal year 2007
Pada tahun 2007, Perseroan mengklaim lebih bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp 459.889. Sampai dengan tanggal laporan ini, hasil klaim belum diketahui.
In year 2007, The Company has claimed over payment Corporate Income Tax for fiscal year 2007 amounting to Ro 459,889. Up to the date of this report, there is no decision yet on the Company’s claim.
Lampiran – 5/52 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
f.
16. TAXATION (continued)
Tahun pajak 2007 (lanjutan)
Fiscal year 2007 (continued)
Pada bulan April 2009, Perseroan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 132.759. Perusahan telah membayar kurang bayar tersebut dan telah dibebankan pada laporan laba rugi tahun 2009. Perseroan tidak menyetujui ketetapan tersebut dan telah mengajukan surat keberatan ke Kantor Pajak. Pada bulan Oktober 2009, Perseroan menerima Surat Keputusan atas sebagian banding yang diajukan. Perseroan telah menerima pengembalian kelebihan pajak sebesar Rp 94.420 yang dikompensasikan ke cicilan pajak tahun 2009. Pada bulan Januari 2010, Perseroan mengajukan gugatan Kepada Direktur Jendral Pajak melalui Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, hasil gugatan belum diketahui.
In April 2009, the Company also received a tax assessment letter confirming an of corporate income tax underpayment amounting to Rp 132,759. The Company has paid all tax underpayment and has been charged to 2009 statement of income. The Company disagreed with the assessment and has submitted an objection letter to Tax Office. In October 2009, the Company has received the decision of tax appeal confirming the acceptance of some objection which submitted. The Company has received the refund from Tax Office amounting Rp 94,420 that compensated to 2009 year installment. In January 2010 the Company had submitted a claim to The Director General of Tax through Tax Court. Up to the date of this report, there is no decision yet on the Company’s claim.
Pada bulan April 2009, Perseroan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas berbagai macam pajak yang menghasilkan jumlah kurang bayar sebesar Rp 3.334 dan telah dibebankan pada laporan laba rugi 2009.
In April 2009, the Company has received underpayment tax assessment letter on various taxes which resulted in net tax underpayment amounting for Rp 3,334 and it was charged to 2009 statement of income.
Tahun pajak 2006, 2005 dan 2003
Fiscal year 2006, 2005 and 2003
Pada bulan April 2009, Perseroan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas berbagai macam pajak yang menghasilkan jumlah kurang bayar sebesar Rp 84.967, Rp 4.815 dan Rp 32.405 masing-masing untuk tahun pajak 2006, 2005 dan 2003 dan telah dibebankan pada laporan laba rugi 2009.
In April 2009, the Company has received underpayment tax assessment letter on various taxes which resulted in net tax underpayment of or Rp 84,967, Rp 4,815 and Rp 32,405 for fiscal year 2006, 2005 and 2003, respectively and it was charged to the 2009’s statement of income.
Administrasi
f.
Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah menetapkan amandemen terhadap Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berlaku secara efektif mulai tanggal 1 Januari 2009, dimana untuk pajak penghasilan badan berlaku tarif tetap sebesar 28% dimulai pada tahun pajak 2009 dan akan dikurangi menjadi 25% mulai tahun pajak 2010.
On 2 September 2008, the Government has enacted amendment to the Income Tax Law with effect from 1 January 2009, stipulating that the income tax for corporation will be set to a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25% starting 2010.
Lampiran – 5/53 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
17. IMBALAN KERJA
17. EMPLOYEE BENEFITS
Kewajiban imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Imbalan pensiun dan pascakerja lainnya Imbalan jangka panjang lainnya
The employee benefits obligation recognised in the statement of financial position is determined as follows:
2011
2010
2009
8,024,158 4,162,778
6,299,170 3,600,472
7,589,551 2,856,767
12,186,936
9,899,642
10,446,318
Beban bersih yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Imbalan pensiun dan pascakerja lainnya Imbalan jangka panjang lainnya
Pension benefits and other post employment benefit Other long-term benefits
The net expense is recognised in the statement of income as follows:
2011
2010
2009
1,977,887 1,618,562
1,014,424 898,984
5,221,336 1,864,799
3,596,449
1,913,408
7,086,135
Pension benefits and other post employment benefit Other long-term benefits
Perseroan mencatat kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 berdasarkan hasil perhitungan aktuaria yang dilakukan masing-masing pada tanggal 10 Januari 2012, 10 Januari 2011 dan 8 Januari 2010 oleh aktuaris independen PT Eldrige Gunaprima Solution dengan menggunakan metode projected unit credit.
The employees’ benefits obligation accounted for by the Company as of 31 December 2011, 2010 and 2009 is based on the actuarial computations prepared by an independent actuary PT Eldrige Gunaprima Solution on 10 January 2012, 10 January 2011 and 8 January 2010, respectively, using the projected unit credit method.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tahun 2011, 2010 dan 2009 tersebut adalah sebagai berikut:
Key assumptions used for the year 2011, 2010 and 2009 actuarial calculation are as follow:
Asumsi ekonomi: - Tingkat diskonto - Hasil aset program yang diharapkan - Tingkat kenaikan gaji masa datang Asumsi lainnya: - Tingkat kematian - Tingkat cacat
- Tingkat pengunduran diri
- Usia pensiun normal
2011
2010
2009
7% - 9%
8% - 9%
10%
10%
10%
10%
8%
8%
9%
TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) II/Indonesian Mortality Table II
Economic assumptions: Discount rate Expected return on plan assets Future salary increase Other assumptions: Table of mortality -
5% dari tingkat mortalitas/ 5% of mortality rate
5% dari tingkat mortalitas/5% of mortality rate
Disability rate -
5% per tahun untuk peserta berusia 25 tahun dan berkurang sampai 1% pada usia 45 tahun/ 5% per annum at age 25 and reducing linearly to 1% per annum at age 45 and thereafter
2% per tahun untuk peserta berusia 25 tahun dan berkurang sampai 0,5% pada usia 45 tahun/ 2% per annum at age 25 and reducing linearly to 0.5% per annum at age 45 and thereafter
Withdrawal rate -
55
55
Lampiran – 5/54 – Schedule
55
Normal retirement age -
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
17. IMBALAN KERJA (lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan pensiun dan pascakerja lainnya
Employee benefits and other post employment benefits
Kewajiban imbalan pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The pension benefit obligation recognised in the statement of financial position is determined as follows:
Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program
2011
2010
2009
13,642,584 (4,240,903)
9,721,778 (4,167,291)
18,690,479 (6,259,146)
9,401,681
5,554,487
12,431,333
(Kerugian)/keuntungan aktuarial yang belum diakui
(1,377,523)
744,683
Liabilitas diakui di laporan posisi keuangan
8,0 24,158
6,299,170
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil aset program yang diharapkan (Kerugian)/keuntungan aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan Jumlah, disajikan sebagai bagian dari beban gaji dan imbalan karyawan (lihat Catatan 23)
Present value of obligations Fair value of plan assets
Unrecognised actuarial gains/(losses)
(4,841,782) 7,589,551
Liability recognised in statement of financial positions
The amounts recognised in the income statements are as follow:
2011
2010
2009
1,488,894 625,988
1,023,575 1,554,869
4,720,332 1,466,216
(180,757)
(428,152)
(428,028)
Current service cost Interest cost Expected return on plan asset
43,762
(1,135,868)
(537,184)
Net actuarial losses/(gain) recognised during the year
1,9 77,887
1,014,424
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut:
5,221,336
Total, included in salary and employee benefits (refer to Note 23)
Movements in the liability recognised in the statement of financial position are as follows:
2011
2010
2009
Awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi Imbalan/iuran yang dibayarkan
6,299,170
7,589,551
3,607,318
1,9 77,887 (252,899)
1,014,424 (2,304,805)
5,221,336 (1,239,103)
Saldo akhir
8,0 24,158
6,299,170
7,589,551
Beginning of the year Total expense charged in the income statements Contribution/benefit paid Ending balance
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Kewajiban imbalan jangka panjang lainnya yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The other long-term benefits obligation recognised in the statement of financial position is determined as follows:
Nilai kini liabilitas
2011
2010
2009
4,1 62,778
3,600,472
2,856,767
Lampiran – 5/55 – Schedule
Present value of obligations
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
17. IMBALAN KERJA (lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan)
Other long-term benefits (continued)
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the income statements are as follows:
2011 Biaya jasa kini Biaya bunga (Kerugian)/keuntungan aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan Jumlah, disajikan sebagai bagian dari beban gaji dan imbalan karyawan (lihat Catatan 23)
1,033,518 245,787 339,257
1,618,562
2010
2009
845,642 272,953 (219,611)
Current service cost Interest cost
1,031,494
Net actuarial losses/(gains) recognised during the year
Total, included in salary and 1,864,799 employee benefits (refer to Note 23)
898,984
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut:
714,737 118,568
Movements in the liability recognised in the statement of financial position are as follows:
2011
2010
2009
3,600,472
2,856,767
1,133,742
Awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi Imbalan/iuran yang dibayarkan
1,618,562 (1,056,256)
Saldo akhir
4,1 62,778
18. INFORMASI SEGMEN OPERASI
898,984 (155,279)
1,864,799 (141,774)
3,600,472
2,856,767
Beginning of the year Total expense charged in the income statements Contribution/benefit paid Ending balance
18. OPERATING SEGMENT INFORMATION
Direktur menilai performa segmen operasi berdasarkan beberapa indikator, seperti piutang, pendapatan dan beban usaha yang dihasilkan oleh segmen-segmen tersebut.
The Directors asses the performance of the operating segments based on several indicators, such as receivables, revenue and expenditures generated incurred by those segments.
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk Direksi yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen dan melakukan penilaian atas performanya. Semua informasi segmen operasi dilakukan dengan pihak eksternal.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the Directors, who are responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. All operating segments information are performed with external party.
Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha
Reporting format based on business segments
Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan produk usaha, sebagai berikut: pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan lain-lain.
The Company’s operating segments represent the business product, as follows: consumer financing, direct financing lease and others.
Ringkasan berikut menjelaskan operasi masingmasing segmen dalam pelaporan segmen Perseroan:
The following summary describes the operations in each of the Company's reportable segments:
•
•
Pembiayaan konsumen Termasuk dalam pelaporan segmen pembiayaan konsumen adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan pembiayaan konsumen.
Consumer financing Included in the consumer financing segment reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as a part of consumer financing.
Lampiran – 5/56 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
18. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
18. OPERATING SEGMENT INFORMATION (continued)
Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha (lanjutan)
Reporting format based on business segments (continued)
•
Sewa pembiayaan Termasuk dalam pelaporan segmen sewa pembiayaan adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari sewa pembiayaan.
•
Direct financing lease Included in the direct financing lease segment reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as a part of direct financing lease.
•
Lain-lain Termasuk dalam pelaporan segmen lain-lain adalah informasi pelaporan segmen operasi terkait dengan aktivitas kantor pusat seperti laba/(rugi) selisih kurs, laba/(rugi) penjualan aset tetap, pendapatan bunga bank dan beban pajak penghasilan.
•
Others Included in the other segment reporting is reporting segment information associated with head office activities such as gain/(loss) on foreign exchange, gain/(loss) on sale of fixed asset, interest income from banks and income tax expenses.
31 Desember/December 2011 Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Sewa Pembiayaan/ Direct financing lease
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan laba rugi Pendapatan Realisasi pendapatan Lain-lain
1,214,209,497 52,247,772
23,249 -
17,029,568
1,214,232,746 69,277,340
Statement of Income Income Realised income Others
Jumlah Pendapatan
1,266,457,269
23,249
17,029,568
1,283,510,086
Total income
Beban Beban umum dan administrasi
204,521,553
-
1,669,474
206,191,027
714,157,066
-
-
714,157,066
103,685,601
-
-
103,685,601
Expenses General and administrative expense Interest and financing charges Allowance for impairment losses
26,007,221
-
25,741,205
Expenses/(income) - net
1,048,371,441
-
1,403,458
1,049,774,899
Total expenses
218,085,828
23,249
15,626,110
233,735,187
INCOME BEFORE INCOME TAX
-
-
(61,607,739)
(61,607,739)
INCOME TAX EXPENSES
218,085,828
23,249
(45,981,629)
172,127,448
NET INCOME
Jumlah aset
9,258,168,443
-
219,923,288
9,478,091,731
Total assets
Jumlah liabilitas
8,270,954,938
-
211,657,710
8,482,612,648
Total liabilities
Beban bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai Beban/(pendapatan) lain-lain - bersih Jumlah beban LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH
(266,016)
Lampiran – 5/57 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
18. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
18. OPERATING SEGMENT INFORMATION (continued)
Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha (lanjutan)
Reporting format based on business segments (continued)
31 Desember/December 2010 Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Sewa Pembiayaan/ Direct financing lease
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan laba rugi Pendapatan Realisasi pendapatan Lain-lain
948,277,457 35,751,385
88,490 -
5,779,486
948,365,947 41,530,871
Statement of Income Income Realised income Others
Jumlah Pendapatan
984,028,842
88,490
5,779,486
989,896,818
Total income
Beban Beban umum dan administrasi
173,514,235
-
2,076,191
175,590,426
Beban bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai Beban/(pendapatan) lain-lain - bersih
546,991,885
-
-
546,991,885
44,681,654
-
-
44,681,654
Expenses General and administrative expense Interest and financing charges Allowance for impairment losses
8,924,247
-
455,956
9,380,203
Expenses/(income) - net
Jumlah beban
774,112,021
-
2,532,147
776,644,168
Total expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
209,916,821
88,490
3,247,339
213,252,650
INCOME BEFORE INCOME TAX
-
-
61,165,502
61,165,502
INCOME TAX EXPENSES
209,916,821
88,490
152,087,148
NET INCOME
Jumlah aset
7,744,711,536
300,526
254,744,666
7,999,756,728
Total assets
Jumlah liabilitas
7,111,391,647
-
43,413,275
7,154,804,922
Total liabilities
BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH
(57,918,163)
Lampiran – 5/58 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
18. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
18. OPERATING SEGMENT INFORMATION (continued)
Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha (lanjutan)
Reporting format based on business segments (continued)
31 Desember/December 2009 Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Sewa Pembiayaan/ Direct financing lease
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan laba rugi Pendapatan Realisasi pendapatan Lain-lain
660,641,173 23,169,027
170,004 -
7,799,724
660,811,177 30,968,751
Statement of Income Income Realised income Others
Jumlah Pendapatan
683,810,200
170,004
7,799,724
691,779,928
Total income
Beban Beban umum dan administrasi
135,598,978
-
2,160,545
137,759,523
Beban bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai Beban/(pendapatan) lain-lain - bersih
408,515,384
-
-
408,515,384
24,726,038
-
-
24,726,038
Expenses General and administrative expense Interest and financing charges Allowance for impairment losses
579,131
-
207,291
786,422
Expenses/(income) - net
Jumlah beban
569,419,531
-
2,367,836
571,787,367
Total expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
114,390,669
170,004
5,431,888
119,992,561
INCOME BEFORE INCOME TAX
-
-
38,757,416
38,757,416
INCOME TAX EXPENSES
114,390,669
170,004
(33,325,528)
81,235,145
NET INCOME
Jumlah aset
5,161,542,182
1,003,702
308,777,675
5,471,323,559
Total assets
Jumlah liabilitas
4,914,750,011
-
32,722,189
4,947,472,200
Total liabilities
BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH
Bentuk pelaporan berdasarkan daerah geografis
Reporting segments
Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 15 cabang yang terbagi menjadi 5 area yaitu DKI Jakarta, Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Bali:
Geographical segment consist of 15 branches that are located into 5 areas, namely DKI Jakarta, Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Bali:
2011
2010
format
based
on
geographical
2009
Pendapatan - Area DKI Jakarta - Area Jawa - Area Sumatra - Area Kalimantan - Area Bali
498,180,952 454,303,838 217,844,782 62,352,573 50,827,941
456,298,489 350,656,232 107,132,980 30,498,285 45,310,832
390,102,086 224,652,920 43,689,517 4,800,542 28,534,86 3
Income DKI Jakarta area Jawa area Sumatera area Kalimantan area Bali area -
Jumlah pendapatan
1,283,510,086
989,896,818
691,779,928
Total income
Lampiran – 5/59 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
18. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
18. SEGMENT INFORMATION (continued)
Bentuk pelaporan berdasarkan daerah geografis (lanjutan)
Aset selain instrumen keuangan - Area DKI Jakarta - Area Jawa - Area Sumatra - Area Kalimantan - Area Bali
2011
2010
2009
26,405,262 14,925,389 13,439,587 3,568,711 258,943
15,137,285 8,192,020 6,902,706 3,582,883 233,191
16,404,316 9,083,137 2,265,551 3,333,756 308,833
58,597,892
34,048,085
31,395,593
Aset selain instrumen keuangan terdiri dari aset tetap.
19. MODAL SAHAM
on
geographical
Non financial assets DKI Jakarta area Jawa area Sumatera area Kalimantan area Bali area -
Non financial asset consist of fixed asset.
19. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Reporting format based segments (continued)
The Company’s shareholders as at 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follow:
31 Desember/December 2011 dan/and 2010 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of kepemilikan/ Jumlah/ shares issued Percentage of and fully paid ownership Total
Shareholders
PT Astra International Tbk.
325,000,000
50%
325,000,000
Toyota Financial Services Corporation
325,000,000
50%
325,000,000 Toyota Financial Services Corporation
650,000,000
100%
Pemegang saham
31 Desember/December 2009 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of kepemilikan/ shares issued Percentage of and fully paid ownership
PT Astra International Tbk.
650,000,000
Jumlah/ Total
Shareholders
PT Astra International Tbk.
250,000,000
50%
250,000,000
Toyota Financial Services Corporation
250,000,000
50%
250,000,000 Toyota Financial Services Corporation
500,000,000
100%
Lampiran – 5/60 – Schedule
500,000,000
PT Astra International Tbk.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Akta Notaris No. 43 Linda Herawati S.H. tanggal 5 Agustus 2010, Pemegang saham setuju untuk meningkatkan jumlah modal saham ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 500.000.000 menjadi Rp 650.000.000 dengan melakukan penyetoran modal sebesar Rp 150.000.000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No AHU-AH.01.10-23438 tanggal 8 September 2010.
20. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 2011 Realiasi pen dapatan pembiayaan k onsumen: - tahun berjalan - tahun-tahun sebelumnya
Based on the Notarial Deed No.43 of Linda Herawati S.H. d ated 5 August 2010, the Shareholders agreed to increase the authorised, issued and paid-in capital from Rp 500,000,000 to Rp 650,000,000 through capital injection amounting to Rp 150,000,000. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia under Decision Letter No AHU-AH.01.10-23438 on 8 September 2010.
20. CONSUMER FINANCING INCOME 2010
324,417,554 828,345,723
297,707,772 606,788,534
214,309,899 421,863,668
1,152,763,277
904,496,306
636,173,567
Ditambah: Pendapatan dari pembiayaan bersama: - tahun berjalan - tahun-tahun sebelumnya
20,348,852 41,097,368
15,535,828 28,245,323
10,039,160 14,428,446
61,446,220
43,781,151
24,467,606
1,214,209,497
948,277,457
660,641,173
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi. 21. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
Realised consumer financing income: current year previous year -
Add: Income from joint financing: current year previous year -
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions. 21. FINANCE LEASES INCOME
2011 Realiasi pendapatan dari sewa Pembiayaan: - tahun-tahun sebelumnya
2009
2010
2009
23,249
88,490
170,004
23,249
88,490
170,004
Lampiran – 5/61 – Schedule
Realised income on finance leases: previous year -
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Denda keterlambatan pembayaran Pendapatan administrasi Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Lain -lain
22. MISCELLANEOUS INCOME 2011
2010
2009
35,151,493 8,723,219
22,610,282 10,101,084
14,212,099 7,945,306
Late payment penalties Administration income
3,897,421 5,1 29,420
3,040,019 1,884,824
1,148,688 2,534,138
Recovery of written-off receivables Others
52,901,553
37,636,209
25,840,231
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan imbalan karyawan Iklan dan promosi Penyusutan Komunikasi Transportasi dan perjalanan Sewa Jasa profesional Representasi dan jamuan Perbaikan dan perawatan Administrasi bank Pendidikan dan pelatihan Perlengkapan kantor Pajak Rekrutmen Keamanan dan kontribusi Air dan listrik Lain-lain
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2011
2010
2009
97,460,886 44,122,867 11,587,088 8,199,131 8,000,421 5,192,771 4,485,356 4,155,110 3,412,625 3,155,131 2,848,997 2,018,926 1,873,741 1,504,463 1,411,642 1,327,006 5,434,866
78,068,569 44,336,270 10,671,600 7,025,223 7,789,744 4,938,593 2,554,062 2,842,286 4,083,821 2,527,022 2,359,531 1,853,694 1,537,537 1,454,175 1,079,026 1,100,027 1,369,246
70,579,368 28,777,892 8,750,641 4,902,207 4,444,999 4,509,993 1,421,498 2,237,527 2,711,269 1,285,276 1,586,831 1,328,086 1,286,406 608,005 669,706 741,939 1,917,880
206,191,027
175,590,426
137,759,523
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
24. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Refer to Note 2 6 for details of related parties balances and transactions.
24. INTEREST AND FINANCING CHARGES 2011
Pihak ketiga Bunga pinjaman bank Bunga surat berharga yang diterbitkan - Bunga Medium Term Notes - Bunga obligasi Amortisasi biaya emisi - Medium Term Notes - Obligasi Provisi dan administrasi
Salary and employee benefits Advertising and promotion Depreciation Communication Transportation and travelling Rent Professional fees Entertainment Repairs and maintenance Bank charges Education and training Office supplies Taxes Recruitment Security and contribution Water and electricity Others
2010
2009
573,925,549
500,090,342
366,190,928
77,968,056 50,637,889
27,347,500 15,045,087
40,681,998
7,363,83 8 1,612,19 1 2,649,543
2,033,274 667,451 1,808,231
1,563,503 78,955
714,157,066
546,991,885
408,515,384
Lampiran – 5/62 – Schedule
Third parties Bank loan interest Securities issued interest Medium Term Notes interest Bonds interest Amortisation of issuance cost Medium Term Notes Bonds Provision and administration
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN LAIN-LAIN
25. MISCELLANEOUS EXPENSE Miscellanous expense is consists of losses from disposal of repossessed collateral vehicles for 2011, 2010 and 2009.
Beban lain-lain merupakan kerugian atas penjualan jaminan kendaraan yang diambil alih untuk tahun 2011, 2010 dan 2009.
26. SALDO DAN BERELASI
TRANSAKSI
DENGAN
PIHAK
26. BALANCES AND RELATED PARTIES
Pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan.
WITH
Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Company through ownership or management.
Berikut adalah rincian sifat dari hubungan berelasi: Pihak berelasi/ Related parties
TRANSACTIONS
The nature of related parties relationships are as follows:
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transactions
PT Astra International Tbk.
Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder
Penyaluran kendaraan Vehicle selling
PT Bank Permata Tbk.
Kepemilikan yang sama/ Sister company
Penempatan dana/ Placement of funds
PT Asuransi Astra Buana
Kepemilikan yang sama/ Sister company
Kerjasama asuransi/ Insurance cooperation
PT Serasi Autoraya
Kepemilikan yang sama/ Sister company
Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables
Karyawan/employees
Karyawan Perseroan/ Company’s employees
Pinjaman untuk kepemilikan kendaraan/ Financing for vehicle ownership
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak terkait adalah sebagai berikut: 2011
The details of balances and transactions with parties that are associated with the Company are as follows: 2010
2009
ASET Kas dan setara kas PT Bank Permata Tbk. Persentase terhadap total aset Piutang pembiayaan konsumen PT Serasi Autoraya Karyawan
Persentase terhadap total aset Beban dibayar dimuka dan uang muka PT Asuransi Astra Buana Karyawan
Persentase terhadap total aset
ASSETS 46,713,556
173,173,824
111,412,506
Cash and cash equivalents PT Bank Permata Tbk.
0.49%
2.16%
2.04%
Percentage of total assets
107,003,638 127,771
205,288,514 78,405
236,260,261 -
Consumer financing receivables PT Serasi Autoraya Employees
107,131,409
205,366,919
236,260,261
1.13%
2.57%
4.32%
Percentage of total assets Prepaid expenses and advances PT Asuransi Astra Buana Employees
391,983 148,329
265,186 179,103
152,713 151,945
540,312
444,289
304,658
0.01%
0.01%
0.01%
Lampiran – 5/63 – Schedule
Percentage of total assets
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
DENGAN
Piutang lain-lain Piutang karyawan PT Asuransi Astra Buana
Persentase terhadap total aset Jumlah aset yang terkait dengan pihak berelasi Persentase terhadap total aset
PIHAK
26. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
2011
2010
2009
6,177,732 4,233,108
5,807,192 11,596,481
4,771,168 8,812,072
10,410,840
17,403,673
13,583,240
0.11%
0.22%
0.25%
Percentage of total assets
164.796.117
396,388,705
361,560,665
Total assets with related parties
1.74%
4.96%
6.61%
Percentage of total assets
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan PT Astra International Tbk. Persentase terhadap total liabilitas Utang lain-lain Utang premi asuransi PT Asuransi Astra Buana Karyawan
Persentase terhadap total liabilitas Jumlah liabilitas yang terkait dengan pihak berelasi Persentase terhadap total liabilitas
WITH
Other receivables Loans to employees PT Asuransi Astra Buana
LIABILITIES 33,336,755
69,881,456
43,166,298
Payable to dealers PT Astra International Tbk.
0.39%
0.98%
0.87%
Percentage of total liabilities Other payables Insurance premium payable PT Asuransi Astra Buana Employees
78,274,493 370,476
47,349,738 323,010
47,864,444 166,721
78,644,969
47,672,748
48,031,165
0.93%
0.67%
0.97%
Percentage of total liabilities
111,981,724
117,554,204
91,197,463
Total liabilities with related parties
1.32%
1.64%
1.84%
Percentage of total liabilities
PENDAPATAN
INCOME
Pendapatan pembiayaan konsumen PT Serasi Autoraya
21,781,490
26,861,813
21,762,745
Consumer financing income PT Serasi Autoraya
Persentase terhadap total pendapatan
1.70%
2.71%
3.15%
Percentage of total income
15,397,470
2,967,765
3,775,966
Interest income PT Bank Permata Tbk.
1.20%
0.30%
0.55%
Percentage of total income
37,178,960
29,829,578
25,538,711
Total income with related parties
2.90%
3.01%
3.69%
Percentage of total income
Pendapatan bunga bank PT Bank Permata Tbk. Persentase terhadap total pendapatan Jumlah pendapatan yang terkait dengan pihak berelasi Persentase terhadap total pendapatan BEBAN
EXPENSES
Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Amortisasi asuransi PT Asuransi Astra Buana Jumlah beban yang terkait dengan pihak berelasi Persentase terhadap total beban
13,465,280
10,757,100
13,144,440
751,030
349,515
325,098
12,714,250
11,065,615
1.21%
1.42%
Lampiran – 5/64 – Schedule
General and Administrative expenses Salaries and allowances for Board of Commissioners and Directors Insurance amortisation PT Asuransi Astra Buana
13,469,538 Total expenses with related parties 2.36%
Percentage of total expense
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perseroan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan.
The Company’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Company’s financial performance.
(i) Risiko nilai tukar mata uang asing
(i)
Foreign exchange risk
Perseroan menyadari adanya risiko nilai tukar mata uang asing yang terjadi pada fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS dan Yen Jepang sehingga Perseroan melakukan transaksi cross currency swap dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas ketidakpastian suku bunga dan mata uang asing yang timbul atas ketidakpastian arus kas dari pokok dan bunga atas pinjaman dan obligasi.
The Company is aware about market risk due to foreign exchange fluctuation, hence the Company entered into cross currency swap from US Dollar floating rate and Japanese Yen floating rate to RP fixed rate in order to hedge the interest rate and foreign exchange uncertainty that will arise from the variability in cash flows arising from principle and interest on the borrowings and bonds.
a. Dalam mata uang asal
a. 2011
Dolar AS Aset Kas dan setara kas Liabilitas Pinjaman Dikurangi: Lindung nilai
Aset bersih Yen Jepang Aset Kas dan setara kas Liabilitas Pinjaman Dikurangi: Lindung nilai
Aset bersih
In original currency
2010
2009
117,740
80,368
631,124
437,325,190
235,924,829
246,265,056
(437,325,190)
(235,924,829)
(246,265,056)
US Dollar Assets Cash and cash equivalent Liabilities Borrowings Less: Hedging
-
-
-
117,740
80,368
631,124
Net assets Japanese Yen Assets Cash and cash equivalent
29,015
29,014
64,444
-
-
3,993,606,185
-
-
(3,993,606,185)
-
-
-
29,015
29,014
64,444
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan keuangan ini untuk 1 Dolar AS dalam Rupiah penuh adalah Rp 9.035 (2010: Rp 8.858 dan 2009: Rp 9.265) dan Rp 113,68 (2010: Rp 106,37 dan 2009: Rp 104,72) untuk 1 Yen Jepang.
Liabilities Borrowings Less: Hedging
Net assets
The Bank Indonesia middle rate at the date of these financial statements in full amount for 1 US Dollar is Rp 9,035 (2010: Rp 8,858 and 2009: Rp 9,265) and Rp 113.68 (2010: Rp 106.37 and 2009: Rp 104.72) for 1 Japanese Yen.
Lampiran – 5/65 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(i) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
(i)
b. Dalam ekuivalen Rupiah
b. In Rupiah equivalent 2011
Aset Kas dan setara kas Liabilitas Pinjaman Dikurangi: Lindung nilai
Aset bersih
2010
Liabilitas Pinjaman Dikurangi: Lindung nilai
Aset bersih
2009
1,067,665
722,585
5,932,56 9
3,965,664,824
2,121,200,134
2,314,891,522
(3,965,664,824)
(2,121,200,134)
(2,314,891,522)
-
-
-
1,067,665
722,585
5,932,569
2011 Yen Jepang Aset Kas dan setara kas
Foreign exchange risk (continued)
2010
Liabilities Borrowings Less: Hedging
Net assets
2009
3,389
3,200
6,554
-
-
406,149,749
-
-
(406,149,749)
-
-
-
3,389
3,200
6,554
(ii) Risiko kredit
Assets Cash and cash equivalents
Japanese Yen Assets Cash and cash equivalents Liabilities Borrowings Less: Hedging
Net assets
(ii) Credit risk
Perseroan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar. Perseroan menerapkan kebijakan pemberian pembiayaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan portofolio secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalisasi risiko kredit.
The Company is exposed to credit risk from the defaulting consumers. The Company applies prudent financing policies, performs ongoing portfolio monitoring as well as manages the collection of consumer financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
Consumer financing receivables are secured by the Certificate of Ownership (“BPKB”) of the vehicles financed by the Company.
Lampiran – 5/66 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
Tabel berikut menggambarkan eksposur maksimum sesuai dengan nilai tercatat:
The following table breaks down the Company’s maximum exposure based on its carrying value: 2011
Tidak mengalami penuruan nilai/Non impaired Bank Piutang pembiayaan konsumen Uang muka Piutang lain-lain - Jaminan kendaraan yang dikuasai kembali - Lain -lain Aset derivatif Aset lain-lain Jumlah
Mengalami penurunan nilai/Impaired
Jumlah/ Total
66,090,324
-
66,090,324
Cash in banks
9,185,567,611 1,222,328
175,849,732 -
9,361,417,343 1,222,328
Consumer financing receivables Advances Other receivables
14,443,802 43,405,417 2,003,595
2,121,122 -
2,121,122 14,443,802 43,405,417 2,003,595
Collateral vehicles Others Derivatives assets Other assets
9,312,733,077
177,970,854
9,490,703,931
Total
(114,490,959)
Less: Allowance for impairment losses
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
9,37 6,212,972 2010 Tidak mengalami penuruan nilai/Non impaired Bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain - Jaminan kendaraan yang dikuasai kembali - Lain -lain Aset lain-lain Jumlah
Mengalami penurunan nilai/Impaired
Jumlah/ Total
181,153,244
-
181,153,244
Cash in banks
7,725,013,696
71,851,802
7,796,865,498
300,526 2,776,211
-
300,526 2,776,211
Consumer financing receivables Net investment in finance leases Advances Other receivables
19,148,836 1,951,609
1,623,787 -
1,623,787 19,148,836 1,951,609
Collateral vehicles Others Other assets
7,930,344,122
73,475,589
8,003,819,711
Total
(70,293,169)
Less: Allowance for impairment losses
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
7,933,526,542
Lampiran – 5/67 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued) 2009 Tidak mengalami penuruan nilai/Non impaired
Bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain - Jaminan kendaraan yang dikuasai kembali - Lain -lain Aset derivatif Aset lain-lain Jumlah
Mengalami penurunan nilai/Impaired
Jumlah/ Total
123,805,617
-
123,805,617
Cash in banks
5,139,315,376
55,535,384
5,194,850,760
1,003,702 2,833,551
-
1,003,702 2,833,551
Consumer financing receivables Net investment in finance leases Advances Other receivables
15,687,493 105,474,487 1,917,165
172,086 -
172,086 15,687,493 105,474,487 1,917,165
Collateral vehicles Others Derivatives assets Other assets
5,390,037,391
55,707,470
5,445,744,861
Total
(46,341,291)
Less: Allowance for impairment losses
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
5,399,403,570
The following table breaks down the Company’s maximum exposure based on credit risk concentration:
Tabel berikut menggambarkan eksposur maksimum sesuai dengan konsentrasi risiko kredit: 2011
Korporasi/ Corporate Bank Piutang pembiayaan konsumen Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain
Ritel/ Retail
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Lain-lain/ Others
66,090,324
-
-
66,090,324
316,559,285 43,405,417 -
9,044,858,058 2,121,122 -
1,222,328 14,443,802 2,003,595
9,361,417,343 1,222,328 16,564,924 43,405,417 2,003,595
426,055,026
9,046,979,180
17,669,725
9,490,703,931
Cash in banks Consumer financing receivables Advances Other receivables Derivatives assets Other assets
2010
Korporasi/ Corporate Bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset lain-lain
Ritel/ Retail
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Lain-lain/ Others
181,153,244
-
-
181,153,244
757,269,043
7,039,596,455
-
7,796,865,498
300,526 -
1,623,787 -
2,776,211 19,148,836 1,951,609
300,526 2,776,211 20,772,623 1,951,609
938,722,813
7,041,220,242
23,876,656
8,003,819,711
Lampiran – 5/68 – Schedule
Cash in banks Consumer financing receivables Net investment in finance leases Advances Other receivables Other assets
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued) 2009
Korporasi/ Corporate Bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain
Ritel/ Retail
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Lain-lain/ Others
123,805,617
-
-
123,805,617
728,791,545
4,466,059,205
-
5,194,850,750
1,003,702 105,474,487 -
172,086 -
2,833,551 15,687,493 1,917,165
1,003,702 2,833,551 15,859,579 105,474,487 1,917,165
959,075,351
4,466,231,291
20,438,209
5,445,744,851
Cash in banks Consumer financing receivables Net investment in finance leases Advances Other receivables Derivatives assets Other assets
Tabel di atas merupakan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, tanpa memperhitungkan jaminan yang dikuasai oleh Perseroan terhadap aset tersebut. Eksposur di atas berdasarkan nilai tercatat bersih sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai dan penyisihan nilai pasar yang sebagaimana dilaporkan di laporan posisi keuangan.
The above table represents a maximum credit risk exposure to the Company at 31 December 2011, 2010 and 2009, without taking into account the collaterals held. The exposures set out above are based on net carrying amounts before allowance for impairment losses and provision for diminution in market value as reported in the statements of financial position.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, jumlah eksposur maksimum berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan.
As outlined above, the total maximum exposure is derived from consumer financing receivables and net investment in finance leases.
Manajemen yakin akan kemampuan Perseroan untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company based on the following:
-
Perseroan telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada.
-
The Company have set sufficient allowance for impairment losses to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on historical loss.
-
Piutang pembiayaan konsumen – bersih dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan, yang merupakan portofolio terbesar, dilindungi dengan jaminan.
-
Consumer financing receivable – net and net investment in finance leases, which represent the biggest portfolio, are secured by collaterals.
Lampiran – 5/69 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii)Risiko likuiditas
(iii) Liquidity risk
Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Risiko likuiditas dapat juga berupa ketidaksesuaian atas jangka waktu sumber dana yang dimiliki dengan jangka waktu pembiayaan. Perseroan melakukan evaluasi dan menelaah struktur laporan posisi keuangan dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas berdasarkan Pedoman Pengendalian Intern Perseroan dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Liabilitas dari pemegang saham.
Liquidity risk arises in situations where the Company has difficulties in obtaining funding. Liquidity risk also arises from situations in which the Company has a mismatch between the maturity of its funding and the maturity of its consumer financing receivables. The Company evaluates and reviews its statement of financial position structure, by analysing and measuring liquidity risk based on its Internal Control Manual and Assets Liabilities Management Guideline from shareholders.
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aktiva dan liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas masuk atau keluar:
The maturity tables below provides information about maturities of assets and liabilities on a contractual basis in form of cash in or out flow: 2011
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-2 tahun/years
Lebih dari 2 tahun/ Over 2 years
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain
67,760,769 4,200,395,827 1,222,328 16,564,924 27,028,340 2,003,595
3,036,605,949 -
2,124,415,567 16,377,077 -
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Advances Other receivables Derivatives assets Other assets
Jumlah aset keuangan
4,314,975,783
3,036,605,949
2,140,792,644
Total financial assets
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Akrual - pihak ketiga Liabilitas derivatif Pinjaman - pihak ketiga Surat berharga yang diterbitkan
68,354,686 142,930,594
-
-
90,238,482 28,831,259 1,938,232,952 1,087,231,136
56,364,667 533,091,811 617,902,610
68,202,236 3,341,893,013 482,203,937
LIABILITIES Payable to dealers Other payables Accrued expenses - third parties Derivatives liabilities Borrowings - third parties Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan
3,355,819,109
1,207,359,088
3,892,299,186
Total financial liabilities
959,156,674
1,829,246,861
(1,751,506,542)
Bersih
Lampiran – 5/70 – Schedule
Net
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Risiko likuiditas (lanjutan)
(iii) Liquidity risk (continued) 2010
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah aset keuangan
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-2 tahun/years
Lebih dari 2 tahun/ Over 2 years
182,351,511 4,108,790,531
2,024,037,575
1,664,037,392
300,526 2,776,211 20,772,623 1,951,609
-
-
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in finance lease Advances Other receivables Other assets
4,316,943,011
2,024,037,575
1,664,037,392
Total financial assets
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Akrual - pihak ketiga Liabilitas derivatif Pinjaman - pihak ketiga Surat berharga yang diterbitkan
114,649,916 100,458,941
-
-
48,618,592 12,127,352 3,429,988,153 -
63,814,306 995,905,290 493,416,647
117,744,870 1,260,970,301 490,127,342
LIABILITIES Payable to dealers Other payables Accrued expenses - third parties Derivatives liabilities Borrowings - third parties Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan
3,705,842,954
1,553,136,243
1,868,842,513
Total financial liabilities
611,100,057
470,901,332
Bersih
(204,805,121)
Net
2009
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Jumlah aset keuangan
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-2 tahun/years
126,068,937 3,122,775,808
1,263,198,646
808,876,296
2,833,551 15,859,579 104,931,974 1,917,165
1,003,702 542,513 -
-
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in finance lease Advances Other receivables Derivatives assets Other assets
3,374,387,014
1,264,744,861
808,876,296
Total financial assets
Lebih dari 2 tahun/ Over 2 years
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Akrual - pihak ketiga Liabilitas derivatif Pinjaman - pihak ketiga Surat berharga yang diterbitkan
56,163,850 87,926,357
-
-
95,759,418 28,018,754 3,018,528,617 -
6,044,345 1,055,239,253 406,149,749
125,565,425 46,123,652 -
LIABILITIES Payable to dealers Other payables Accrued expenses - third parties Derivatives liabilities Borrowings - third parties Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan
3,286,396,996
1,467,433,347
171,689,077
Total financial liabilities
637,187,219
Net
Bersih
87,990,018
(202,688,486)
Lampiran – 5/71 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iv) Risiko tingkat bunga
(iv) Interest risk
Perseroan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan. Untuk mengukur risiko pasar karena pergerakan suku bunga, Perseroan melakukan analisa pada pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas berdasarkan jadwal perubahan suku bunga. Perseroan juga melakukan transaksi cross currency swap dan interest rate swap untuk melindungi liabilitas bunga dalam mata uang asing atas ketidakpastian bunga.
Interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Company. To measure market risk fluctuations in interest rates, the Company primarily uses interest margin and spread analysis, and also reviews the maturity gap analysis based on the repricing schedule for all assets and liabilities. The Company also enters into cross currency swaps and interest rate swap to hedge the foreign currency interest loans from interest rate uncertainty.
Tabel di bawah ini menyajikan aset produktif dan liabilitas keuangan berbunga (non derivatif) Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal perubahan bunga secara kontraktual atau tanggal jatuh tempo:
The table below summarises the Company’s interest earning assets and interest bearing liabilities (non derivative) at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing interest or maturity dates:
2011 Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1 - 2 tahun/years
66,090,323
-
-
1,670,446
67,760,769
4,200,395,827 2,121,122 -
3,036,605,949 -
2,124,415,567 -
1,222,328 14,443,802 2,003,595
9,361,417,343 1,222,328 16,564,924 2,003,595
4,268,607,272
3,036,605,949
2,124,415,567
19,340,171
9,448,968,959
Lebih dari 2 tahun/Over 2 years
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Uang muka Piutang lain-lain Aset lain-lain Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah aset
-
-
-
(114,490,959)
4,268,607,272
3,036,605,949
2,124,415,567
(95,150,788)
(114,490,959)
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Advances Other receivables Other assets Less: Allowance for impairment losses
9,334,478,000
Total assets
LIABILITAS Pinjaman - pihak ketiga Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Akrual Surat berharga yang diterbitkan
1,938,232,952 -
533,091,811 -
3,341,893,013 -
68,354,686 142,930,594 90,238,482
5,813,217,776 68,354,686 142,930,594 90,238,482
LIABILITIES Borrowings third parties Payable to dealers Other payables Accrued expenses
1,087,231,136
617,902,610
482,203,937
-
2,187,337,683
Securities issued
Jumlah liabilitas
3,025,464,088
1,150,994,421
3,824,096,950
301,523,762
8,302,079,221
Total liabilities
Jumlah selisih penilaian kembali suku bunga
1,243,143,184
1,885,611,528
(1,699,681,3 83)
1,429,073,329
Total interest repricing gap
Lampiran – 5/72 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iv) Risiko tingkat bunga (lanjutan)
(iv) Interest risk (continued) 2010 Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1 - 2 tahun/years
181,153,244
-
-
1,198,267
182,351,511
4,108,790,531
2,024,037,575
1,664,037,392
-
7,796,865,498
300,526 1,623,787 -
-
-
2,776,211 19,148,836 1,951,609
300,526 2,776,211 20,772,623 1,951,609
4,291,868,088
2,024,037,575
1,664,037,392
25,074,923
8,005,017,978
-
-
-
(70,293,169)
Jumlah aset
4,291,868,088
2,024,037,575
1,664,037,392
(45,218,246)
LIABILITAS Pinjaman - pihak ketiga Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Akrual Surat berharga yang diterbitkan
3,429,988,153 -
995,905,290 -
-
493,416,647
490,127,342
Jumlah liabilitas
3,429,988,153
1,489,321,937
1,751,097,643
861,879,935
534,715,638
(87,060,251)
Lebih dari 2 tahun/Over 2 years
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset lain-lain Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah selisih penilaian kembali suku bunga
1,260,970,301 -
(70,293,169)
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in finance lease Advances Other receivables Other assets Less: Allowance for impairment losses
7,934,724,809
Total assets
5,686,863,744 114,649,916 100,458,941 48,618,592
LIABILITIES Borrowings third parties Payable to dealers Other payables Accrued expenses
-
983,543,989
Securities issued
263,727,449
6,934,135,182
Total liabilities
1,309,535,322
Total interest repricing gap
114,649,916 100,458,941 48,618,592
2009 Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1 - 2 tahun/years
123,805,617
-
-
2,263,320
126,068,937
3,122,775,808
1,263,198,646
808,876,296
-
5,194,850,750
172,086 -
1,003,702 -
-
2,833,551 15,687,493 1,917,165
1,003,702 2,833,551 15,859,579 1,917,165
3,246,753,511
1,264,202,348
808,876,296
22,701,529
5,342,533,684
-
-
-
(46,341,291)
3,246,753,511
1,264,202,348
808,876,296
(23,639,762)
Lebih dari 2 tahun/Over 2 years
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset lain-lain
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah aset
(46,341,291)
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in finance lease Advances Other receivables Other assets
Less: Allowance for impairment losses
5,296,192,393
Total assets
LIABILITAS Pinjaman - pihak ketiga Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Akrual Surat berharga yang diterbitkan
3,018,528,617 406,149,749
1,055,239,253 -
46,123,652 -
56,163,850 87,926,357 95,759,418
4,119,891,522 56,163,850 87,926,357 95,759,418 406,149,749
LIABILITIES Borrowings third parties Payable to dealers Other payables Accrued expenses Securities issued
Jumlah liabilitas
3,424,678,366
1,055,239,253
46,123,652
239,849,625
4,765,890,896
Total liabilities
(177,924,855)
208,963,095
762,752,644
793,790,884
Total interest repricing gap
Jumlah selisih penilaian kembali suku bunga
Lampiran – 5/73 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(v) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
(v) Fair value of financial assets and liabilities
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tersaji di laporan posisi keuangan Perseroan:
Nilai tercatat/ carrying value
2011 Nilai wajar/ fair value
The table below sets out the carrying amounts and fair value of those financial assets and liabilities on the Company’s statement of financial positions:
2010 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ carrying value fair value
2009 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ carrying value fair value
Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset lain-lain
Financial assets: 67,760,769
67,760,769
182,351,511
182,351,511
126,068,937
126,068,937
9,246,926,384
9,842,316,436
7,726,572,329
8,417,783,372
5,148,509,459
5,710,405,708
1,222,328 16,564,924 2,003,595
1,222,328 16,564,924 2,003,595
300,526 2,766,211 20,772,623 1,951,609
300,526 2,766,211 20,772,623 1,951,609
1,003,702 2,833,551 15,859,579 1,917,165
1,072,752 2,833,551 15,859,579 1,917,165
Pinjaman 5,813,217,776 Surat berharga yang diterbitkan: - Medium Term Notes - bersih 990,907,827 - Obligasi - bersih 1,196,429,856 Utangpenyalur kendaraan 68,354,686 Akrual 90,238,482 Utanglain-lain 142,930,594
5,813,217,776
5,686,863,744
5,686,863,744
4,119,891,522
4,119,891,522
1,031,703,247 1,202,087,690 68,354,686 90,238,482 142,847,954
983,543,989 114,649,916 48,618,592 100,458,941
1,012,794,123 114,649,916 48,618,592 100,458,941
406,149,749 56,163,850 95,759,418 87,926,357
406,149,749 56,163,850 95,759,418 87,926,357
Liabilitas keuangan:
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in finance leases Advances Other receivables Other assets Financial liabilities: Borrowings Securities issued: Medium Term Notes - net Bonds - net Payable to dealers Accrued expenses Other payables
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen – bersih dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan diestimasi menggunakan diskonto aru s kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Perseroan untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan aset keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan.
The fair value of consumer financing receivables – net and net investment in finance leases are estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Company at statement of financial position date for financial assets that have similar characteristics with the above mentioned financial assets.
Nilai wajar dari pinjaman dan Medium Term Notes diestimasi menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif yang dikenakan pada penggunaan terakhir dalam mata uang masing-masing.
The fair value of borrowings and Medium Term Notes are estimated by using discounted cash flows applying the effective interest rate charged by the lenders for the last utilisation in each currency borrowings.
Nilai wajar obligasi diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir.
The fair value of bonds is estimated by using the last quoted market price.
Estimasi nilai wajar dari uang muka, piutang lainlain, aset lain-lain, utang penyalur kendaraan, akrual dan utang lain-lain adalah sebesar nilai tercatat dikarenakan sisa jatuh temponya dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat ini merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair value of advances, other receivables, other assets, payable to dealers, accrued expenses and other payables are represent the carrying amount. Since the maturity is below one year therefore the carrying amount is a reasonable approxiamation of fair value.
Lampiran – 5/74 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(vi) Manajemen risiko permodalan
(vi) Capital risk management
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari nilai bersih pinjaman (termasuk Obligasi dan Medium Term Notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as net debt (including Bonds and Medium Term Notes) divided by total capital. Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statements of financial position.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Entitas Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.
Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated 26 September 2006 regarding multi finance company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.
2011
2010
2009
Pinjaman - Pinjaman yang diterima - bersih - Obligasi - Medium Term Notes (MTN)
5,813,217,776 1,196,429,856 990,907,827
5,686,863,744 983,543,989
4,119,891,522 406,149,749 -
Debt: Borrowings - net Bonds Medium Term Notes (MTN) -
Jumlah pinjaman
8,000,555,459
6,670,407,733
4,526,041,271
Total debt
995,479,083
844,951,806
523,851,359
Total capital
8.04
7.89
8.64
Gearing ratio
Jumlah modal Gearing ratio
Lampiran – 5/75 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. REKLASIFIKASI
28. RECLASSIFICATION
Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 telah disajikan kembali untuk mengikuti presentasi laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2011 untuk memenuhi ketentuan dalam penerapan PSAK yang berlaku 1 Januari 2011.
Sebelum/ Before
Some accounts in the financial statements for the year ended 31 December 2010 and 2009 have been restated to conform with the basis on which the financial statements for the year ended 31 December 2011 have been presented.
2010 Reklasifikasi/ Reclassification
Sesudah/ After
ASET Piutang lain-lain Aset lain-lain
14,965,431 12,122,620
5,807,192 (5,807,192)
20,772,623 6,315,428
ASSETS Other receivables Other assets
LIABILITAS Liabilitas pajak kini Liabilitas pajak lainnya
17,083,570 -
(4,711,431) 4,711,431
12,372,139 4,711,431
LIABILITIES Current tax liabilites Other taxes liabiliites
Sebelum/ Before
2009 Reklasifikasi/ Reclassification
Sesudah/ After
ASET Piutang lain-lain Aset lain-lain
11,088,411 10,125,115
4,771,168 (4,771,168)
15,859,579 5,353,947
ASSETS Other receivables Other assets
LIABILITAS Liabilitas pajak kini Liabilitas pajak lainnya
11,506,462 -
(3,663,880) 3,663,880
7,842,582 3,663,880
LIABILITIES Current tax liabilites Other taxes liabiliites
29. STANDAR AKUNTANSI BARU
29. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which will be effective as at 1 January 2012:
-
PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Pensiun, PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja, PSAK 28 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Asuransi Kerugian, PSAK 33 (Revisi 2011) – Aktivitas Pengupasan LapisanTanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum, PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi,
-
PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi Asuransi Jiwa, PSAK 45 (Revisi 2010) – Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba, PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 60 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Pengungkapan,
-
-
-
-
-
-
SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, SFAS 18 (Revised 2010) – Accounting and Reporting by Retirement Benefits Plan, SFAS 24 (Revised 2010) – Employee Benefits, SFAS 28 (Revised 2010) – Accounting for Loss Insurance, SFAS 33 (Revised 2011) – Stripping Activities and Environmental Management in General Mining, SFAS 34 (Revised 2010) – Construction Contracts, SFAS 36 (Revised 2010) – Accounting for Life Insurances, SFAS 45 (Revised 2010) – Financial Reporting for Non-Profit Organisation, SFAS 46 (Revised 2010) – Income Taxes, SFAS 53 (Revised 2010) – Share-Based Payment, SFAS 60 (Revised 2010) – Financial Instruments: Disclosures,
Lampiran – 5/76 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
29. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) -
-
-
-
-
29. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, PSAK 62 (Revisi 2010) – Kontrak Asuransi, PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, PSAK 64 – Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral, ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, ISAK 15 – PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya, ISAK 16 – Perjanjian Konsesi Jasa, ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,
-
ISAK 19 – Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
-
-
-
-
SFAS 61 (Revised 2010) – Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance, SFAS 62 (Revised 2010) – Insurance Contract, SFAS 63 – Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, SFAS 64 (Revised 2010) – Exploration and Evaluation of Mineral Resources, Interpretation of SFAS 13 – Hedge of Net Investment in a Foreign Operation, Interpretation of SFAS 15 – SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, ISAK 16 – Services Concession Agreements, Interpretation of SFAS 18 – Government Assistance – No Specific Relation with the Operating Activities, ISAK 19 – Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, Interpretation of SFAS 20 – Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders.
Perseroan telah menilai bahwa penerapan dari standar akuntansi yang disebutkan di atas, selain yang disebutkan di bawah diharapkan tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan.
The Company has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards, other than standard specified below are not expected to have significant impact to the Company’s financial statements.
PSAK 60 (revisi Pengungkapan”
Keuangan:
SFAS 60 (revised 2010): “Financial Instruments: Disclosures”
PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut terutama meliputi Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kualitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci.
SFAS 60 (revised 2010) requires more extensive disclosures of the financial risk compared with IAS 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosures". The disclosure is primarily including qualitative and quantitative information on risk exposures arising from financial instruments, including minimum disclosures on credit risk, liquidity risk and market risk. Qualitative disclosures explaining the purpose of management, policies and process for managing those risks. Qualitative disclosures explaining information about limit of the risk faced by the entity, based on information which prepared internally to key management personnel.
2010):
“Instrumen
Lampiran – 5/77 – Schedule