TIPE-TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN DOSEN : DIANA MA’RIFAH
Pengambilan Keputusan
Setiap jabatan dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pengambilan keputusan, bahkan pekerjaan yang dilakukan secara rutin pun memerlukan suatu keputusan, apa organisasinya.
Manajer dalam membuat suatu keputusan akan mengklasifikasikan tipe-tipe keputusan berdasarkan atas perbedaan kondisi dan situasi yang ada.
1. Scott & Mitchell
Mereka membedakan tipe keputusan ke dalam keputusan perorangan dan keputusan organisasi.
Keputusan yang dilakukan oleh perorangan berupa keputusan berpartisipasi sedangkan keputusan yang dilakukan oleh organisasi berupa keputusan berproduksi.
Keputusan Berpartisipasi
Berpartisipasi berarti keikutsertaan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan karena adanya dorongan untuk melakukannya.
Ini berarti orang berharap adanya suatu imbalan dari organisasi tempat ia melakukan partisipasi, dan organisasi juga berharap atas fungsi seseorang untuk berpartisipasi.
Keputusan Berproduksi
Keputusan ini berupa usaha organisasi dalam menyesuaikan diri dengan setiap perubahanperubahan yang terjadi.
Penyesuaian dapat bersifat rutin dan inovatif atau kreatif.
2. Chester Barnard
Menurut pendapat Barnard tipe keputusan dapat dibedakan menjadi keputusan pribadi dan keputusan organisasional.
Yang membedakan kedua keputusan ini adalah keputusan pribadi tidak dapat didelegasikan sedangkan keputusan organisasional dapat didelegasikan pada orang lain.
3. Mc Farland
Mc Farland, mengklasifikasikan tipe keputusan menjadi keputusan dasar dan keputusan rutin.
Perbedaan dasar kedua keputusan ini adalah keputusan dasar menyangkut komitmen jangka panjang dan relatif permanen, serta derajat pentingnya sangat tinggi sedangkan keputusan rutin merupakan keputusan-keputusan setiap hari, bersifat repetitif .
4. H.A. Simon
Keputusan yang dibuat oleh manajer dalam mengambil berbagai keputusan dihadapkan pada dua tipe pada situasi yang berbeda, yaitu tipe keputusan yang terprogram dan tipe keputusan yang tidak terprogram.
Perbedaan kedua keputusan ini adalah keputusan terprogram untuk mengatasi hal-hal yang bersifat rutin dan terjadi berulangulang pada pekerjaan yang sama sedangkan keputusan tidak terprogram sifatnya baru dan tidak terstruktur, unik dan kompleks.
Keputusan Terprogram
Prosedur pengerjaan suatu pekerjaan sudah disistematisasi dalam suatu program.
Keputusan yang diprogramkan digunakan untuk mengatasi masalah yang mempunyai sebab-akibat secara jelas dalam suatu organisasi.
Prosedur yang dibuat berdasarkan pada kebijakan dan aturan main yang pasti.
Pengambil keputusan adalah mereka yang secara konsisten dalam operasi organisasi sehari-hari
Keputusan Tidak Terprogram
Sifatnya baru, unik dan kompleks
Tidak ada prosedur tertentu secara pasti yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul, karena masalah tersebut tidak muncul dengan cara yang sama sebelumnya.
Prosedur pengambilan keputusan mengharuskan adanya kreativitas, intuisi dan toleransi terhadap kepekaan pemecahan masalah
Kesimpulan
Dari berbagai pendapat tentang tipe keputusan manajemen dapat disimpulkan bahwa tipe keputusan dibedakan melalui dua tipe, yaitu : Keputusan
Operasional
Keputusan
Strategik
5. Irwin D. Bross
Keputusan pada dasarnya juga dapat dibedakan menurut tingkatannya, yaitu : 1. Keputusan Otomatis, 2. Keputusan Memori, dan 3. Keputusan Kognitif.
Keputusan Otomatis Merupakan
suatu keputusan yang bersifat biologic atau fisis, dan didasarkan atas gerak refleks atau insting
Keputusan
yang terjadi tidak berubah atau tidak akan disempurnakan kembali karena keputusan bukan didasarkan atas pertimbangan pikiran atau otak. Pengambilan keputusan otomatis merupakan pengambilan keputusan yang tingkatannya paling rendah.
Keputusan Memori
Keputusan ini mendasarkan diri atas kemampuan untuk mengingat akan wewenang dan tugas yang diberikan kepada yang bersangkutan.
Keputusan ini lebih banyak menggunakan kemampuan insting dan dapat dilakukan dengan cara-cara latihan untuk mempertajam ingatan dan harus diarahkan pada tujuantujuan tertentu.
Keputusan memorial ini dapat diterapkan dalam suatu organisasi, misalnya pada perawat diberikan wewenang dan tugas hanya pada batas-batas tertentu.
Keputusan Kognitif
Keputusan kognitif merupakan keputusan yang pembuatannya berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengambil keputusan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, pengetahuan dan pengalaman.
Karena didasarkan atas ilmu pengetahuan, maka dalam mengatasi masalah terlebih dahulu diidentifikasi, kemudian dirumuskan permasalahan yang sesungguhnya.
Setelah masalah dirumuskan dengan jelas, maka dibuatkan berbagai macam alternatif jawaban untuk mengatasi permasalahan.
Dari sekian banyak alternatif dan dengan mempertimbangkan tambahan informasi yang relevan, harus dipilih satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tersebut.
Tindakan terakhir atas keputusan kognitif adalah implementasi hasil keputusan dengan dibarengi tindakan pemantauan (monitoring) setiap kegiatan agar dapat dibandingkan antara rencana dengan realisasinya.