MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA’RIFAH
PENDAHULUAN Model dalam pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara teoritis dan realistis, bagaimana para manajer dan praktisi membuat suatu keputusan. Model secara definitif menurut A.S. Hornby adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat menyederhanakan, untuk ditiru.
Macam-macam Model Pengambilan Keputusan : 1. Menurut E.S. Quade 2. Menurut Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet 3. Menurut Robert D. Speck
Menurut E.S. Quade
Menurut pendapat ini model dapat diklasifikasikan menjadi model kuantitatif dan model kualitatif. a. Model kuantitatif Merupakan serangkaian asumsi yang tepat, dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Model ini dapat berupa persamaan atau analisis lainnya, atau merupakan instruksi bagi komputer, yang berupa programprogram. Ciri-ciri pokok model ini adalah ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi, dan kesimpulannya berupa konsekuensi logic dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan pertimbangan intuisi tentang praktik dunia nyata.
Menurut E.S. Quade b. Model kualitatif Model ini didasarkan atas asumsi-asumsi yang tingkat ketepatannya masih kurang dibandingkan dengan model kuantitatif, karena model ini dibuat berdasarkan pertimbangan subjek pengambil keputusan. Kita tahu bahwa setiap orang mempunyai kemampuan dan daya nalar tersendiri terhadap setiap persoalan yang dihadapi. Model ini lebih tepat apabila digunakan untuk mengatasi masalahmasalah social.
Menurut Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet
Mereka berdua membedakan model-model keputusan ke dalam model probabilitas dan model matriks. a. Model Probabilitas Model ini membahas tentang kemungkinan yang terjadi pada masa yang akan datang terhadap suatu peristiwa tertentu, dan nilai harapan atas terjadinya peristiwa tersebut. Nilai dari sesuatu yang diharapkan pada setiap peristiwa adalah kemungkinan terjadinya peristiwa dikalikan dengan nilai kondisional.
KELEMAHAN MODEL PROBABILITAS Kesulitan dalam menggunakan seluruh model probabilistik adalah pencarian data yang memadai bagi parameter yang relevan, terutama untuk menentukan distribusi probabilitas yang mewakili situasi ketidakpastian keputusan Seringkali pembuat keputusan menggunakan distribusi probabilitas yang memudahkan perhitungan dan mengesampingkan proses observasi data yang seharusnya dilakukan
SIMULASI Simulasi berisi penggambaran detail sistem/ operasi yang sedang dipelajari menggunakan hubungan-hubungan antar variabel dan faktor hasil pengamatan, dan mungkin juga menggunakan model matematis tertentu
Menurut Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet Model Matriks
Penerapan model matriks ini dimaksudkan untuk menyajikan secara khusus kombinasi antara berbagai strategi atau beberapa alternatif yang digunakan dan nilai atau hasil yang diharapkan pada masing-masing strategi atau alternatif.
Model ini terdiri atas dua hal pokok yaitu baris yang menggambarkan berbagai strategi atau alternatif dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan, dan lajur yang menggambarkan kondisi dan nilai harapan dalam kondisi dan situasi yang berlainan pada masing-masing alternatif strategi.
4. Menurut Robert D. Speck
Menurut pendapat ini, model dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.
Model matematis Model simulasi komputer Model permainan operasional Model verbal Model fisik.
MODEL MATEMATIS Model ini merupakan penyederhanaan dari suatu masalah ke dalam rumusan-rumusan atau formula matematis. Dalam analisisnya dapat menggunakan alat bantu berupa kalkulator ataupun komputer. Namun perlu disadari bahwa kedua alat bantu tersebut hanya sebatas sebagai perhitungan saia. Peran terpenting tetap pada model yang tertuang dalam rumusan-rumusan matematis tersebut.
MODEL SIMULASI KOMPUTER
Simulasi berarti kegiatan pelaksanaan percobaan-percobaan dengan suatu model dalam berbagai cara yang teratur dan direncanakan.
Model simulasi komputer berarti pengambilan keputusan dengan menggunakan peralatan komputer untuk keperluan rancang bangun yang mampu menirukan apa-apa yang dilakukan oleh suatu organisasi.
Model ini digunakan karena banyaknya variabel yang mempengaruhi suatu keputusan, sehingga apabila dilakukan secara manual akan banyak menyita waktu dan biaya.
Dengan menggunakan komputer jangkauan perkiraan dan pemikiran pengambil keputusan secara operasional menjadi lebih luas dan panjang serta mampu memecahkan persoalan-persoalan yang kompleks.
MODEL PERMAINAN OPERASIONAL
Model permainan operasional melibatkan manusia ikut berperan sebagai salah satu unsur yang akan dijadikan objek dan dia harus dapat mengambil suatu keputusan dalam permainan tersebut.
Prosedur permainan dapat dilakukan dengan bantuan komputer atau alat peraga lain. Misalnya, kita dapat informasi dari komputer yang menyajikan berbagai masalah, manusia (kita) kemudian harus mampu menyelesaikan masalah tersebut.
MODEL VERBAL Model pengambilan keputusan verbal berarti keputusan dibuat didasarkan atas analogi-analogi tertentu, yang lebih bersifat non-kuantitatif. Analogi yang telah dibuat kemudian dibuatkan dalil-dalilnya (hukum-hukum), pada tahapan berikutnya diterapkan untuk dibuatkan kesimpulan dan pengambilan keputusan yang bersifat non kuantitatif. Model ini dalam penerapannya seringkali diikuti oleh modelmodel yang lainnya, seperti model matematis, model simulasi dan atau model permainan operasional.
Anthony down memberikan contoh model verbal yang menyangkut birokrasi. Down memandang birokrasi sebagai organisasi yang memiliki 4 ciri Birokrasi mempunyai lingkungan yang cukup luas dimana peringkat tertinggi hanya mengetahui kurang dari setengah dari seluruh anggotanya secara pribadi. Ini berarti bahwa birokrasi itu menghadapi masalah administratif substansial. Bagian terbesar dari anggotanya adalah karyawan penuh yang sangat menggantungkan dari pada kesempatan kerja dan gajinya pada organisasi itu. Ini berarti bahwa pada anggotanya sangat terikat pada pekerjaannya. Upahnya, kenaikan pangkatnya, dan sebagainya itu sangat tergantung pada prestasinya dalam organisasi itu atau ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh organisasi tersebut. Sebagian besar dari hasil itu secara tidak langsung dinilai dalam pasaran. Prestasi kerja para anggota atau karyawan secara tidak langsung juga ikut menentukan pasaran hasil organisasinya/perusahaannya.
MODEL FISIK Model ini merupakan serangkaian keputusan dalam program pembangunan dan pengembangan yang cukup kompleks sehingga dalam proses pengerjaan (pengambilan keputusan) harus dapat memilah-milah, mana yang dapat dilakukan secara serentak dalam arti tidak perlu berurutan, dan bagian mana yang memerlukan proses berurutan dan berkesinambungan. Contoh : PERT/ CPM