TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI BPS HARAPAN BUNDA, CEPERAN, SAMBIREJO, PLUPUH, SRAGEN TAHUN 2012
Karya Tulis Ilmiah Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : SENJA ASIH MIRANI NIM : B09 047
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI BPS HARAPAN BUNDA CEPERAN, SAMBIREJO, PLUPUH, SRAGEN TAHUN 2012
Diajukan Oleh : SENJA ASIH MIRANI NIM B09.047
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal : Juni 2012
Pembimbing
(DHENY ROHMATIKA, S. SiT) NIK. 200582015
ii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI BPS HARAPAN BUNDA CEPERAN, SAMBIREJO, PLUPUH, SRAGEN TAHUN 2012 Karya Tulis Ilmiah Disusun oleh : SENJA ASIH MIRANI NIM : B09.047 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada Tanggal : Juli 2012 Penguji I
Penguji II
(ENI RUMIYATI, S.ST) NIK: 200682019
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK: 200582015
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK: 200582015
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen Tahun 2012.” Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Stikes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Ibu Dra. Agnes Sri Hartati, M.Si, selaku ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta.
2.
Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta dan Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
3.
Ibu Purwati Sri Winarni, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Harapan Bunda di Desa Ceperan yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam penganbilan data.
4.
Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
5.
Ibu Nifas yang ada di Desa Ceperan yang bersedia menjadi responden.
iv
6.
Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Penulis
v
Juni 2012
Program D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 Senja Asih Mirani 09. 047 TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI BPS HARAPAN BUNDA CEPERAN, SAMBIREJO, PLUPUH, SRAGEN TAHUN 2012 xiv + 39 halaman + 4 tabel + 2 gambar + 12 lampiran ABSTRAK Latar Belakang : Setelah melahirkan, ibu mengeluarkan suatu jenis susu kental yang berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental yang disebut colostrum, colostrum mengandung vit A, protein dan zat kekebalan yang mempunyai keuntungan sebagai pencahar yang ideal untuk membersihkan selaput usus bayi baru lahir untuk mempersiapkan saluran pencernaan, kadar protein terutama globulin ( gama globulin) yang tinggi dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi dan zat anti body yang mampu melindungi tubuh dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai 6 bulan. Tujuan : Adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen dalam tingkat baik, cukup, kurang. Metode Penelitian : Jenis Penelitian adalah Diskriptif Kuantitatif, Lokasi penelitian di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen pada tanggal 26 Desember 2012. Jumlah populasi sebanyak 30 responden, dan jumlah sampel sebanyak 30 responden, dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk anlisis data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan program SPSS Versi 16 dengan Uji Person Product Moment Hasil Penelitian : Berdasarkan penelitian pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum kategori baik sebanyak 2 responden (6,7%), pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (83,3%), dan dalam kategori kurang sebanyak 3 responden (10%). Kesimpulan : Pengetahuan tentang Colostrum dalam masa nifas kategori pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (83,3%). Ini kemungkinan dipengaruhi oleh adanya faktor pendidikan, pekerjaan, lingkungan, dan sosial budaya. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Nifas, Colostrum Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2002 s/d 2012)
vi
MOTTO v Hidup adalah proses pembelajaran untuk menjadi lebih baik ( Penulis ). v Hidup berawal dari mimpi ( Penulis ). v Tak ada usaha yang tak ada hasilnya ( Penulis ). v Berfikir sederhana, realistis dan strategis untuk menyelesaikan tantangan kehidupan ( Tri Joko Purnomo ).
PERSEMBAHAN karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan : v
Tuhan Yang Maha Esa
v Bapak dan ibu yang selalu memberikan dukungan
dan
motivasi
serta
selalu
memberikan doa dan cinta kasih selama ini. v Adik-adikku
tersayang
yang
selalu
menemaniku dalam suka dan duka. v Teman-temanku senasib dan seperjuangan serta teman-teman satu pembimbing yang selalu
memberikan
semangat
dalam
pembuatn karya tulis ilmiah ini. v Seseorang yang telah meluangkan waktunya untuk membantuku dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. v
Almamaterku. vii
CURICULUM VITAE
Nama
: SENJA ASIH MIRANI
Tempat/ Tanggal Lahir : Sragen/03 Juli 1991 Agama
: Islam
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Gondang Mayang RT 22 RW 06 Jono,Tanon, Sragen
Riwayat Pendidikan 1. SD N Jono 2, Sragen
: Lulusan Tahun 2003
2. SMP N Tanon 1, Sragen
: Lulusan Tahun 2006
3. SMA N Sumberlawang 1, Sragen
: Lulusan Tahun 2009
4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada
: AngkatanTahun 2009/2010.
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii KATA PENGANTAR …………………………………………………… ... iv ABSTRAK ………………………………………………………………… . vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………. vii CURICULUM VITAE …………………………………………………….. . viii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... xiii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… .. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Perumusan Masalah ..................................................................
3
C. Tujuan Penelitian. .....................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
3
E. Keaslian Penelitian ....................................................................
4
F. Sistematika Penelitian ...............................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSATAKA A. Tinjauan Teori ...........................................................................
8
1. Pengetahuan …………………………………………… ....
8
a. Pengertian Pengetahuan …………………………… .....
8
ix
b. Tingkat Pengetahuan ………………………………......
9
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan …….. 10 d. Sumber-Sumber Pengetahuan ……………………... ..... 11 e. Pengukuran Pengetahuan …………………………. ...... 13 2. Masa Nifas ……………………………………………….. 14 a. Pengertian Masa Nifas ………………………………...
14
b. Pengecilan Rahim atau Involusio Uteri ……………… . 15 c. Lokia Pada Masa Nifas ………………………………..
16
3. Colostrum ………………………………………………...
17
a. Pengertian Colostrum ……………………………………… 17 b. Reflek yang berperan dalam pembentukan Colostrum .. 17 c. Komposisi Colostrum …………………………………. 18 d. Manfaat Colostrum ………………………………….. .. 19 e. Dampak jika Colostrum Tidak diberikan …………… ... 19 B. Kerangka Teori .......................................................................... 20 C. Kerangka Konsep ...................................................................... 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 22 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 22 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................. 22 D. Instrumen Penelitian .................................................................. 23 E. Teknik Pengambilan Data .......................................................... 26 F. Variabel Penelitian ..................................................................... 27
x
G. Definisi Operasional. ................................................................. 27 H. Metode Pengolahan dan Analisi Data ....................................... 28 I. Etika Penelitian ............................................................................ 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ……………………………………………… 31 B. Hasil Penelitian ………………………………………………… 32 C. Pembahasan ……………………………………………………. 34 D. Keterbatasan Penelitian ……………………………………….. . 37 1. Kendala Penelitian ………………………………………….
37
2. Keterbatasan Penelitian …………………. ............................ 37 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………….
38
B. Saran …………………………………………………………... . 38 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi soal kuesioner ..................................................................
23
Tabel 3.2 Definisi Operasional ......................................................................
26
Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi
…………………………… .............
33
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Colostrum ……………….
34
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Teori……………………………………................. 19 Gambar 2.2 Kerangka Konsep…………………………………………….. 20
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Jadwal Penelitian.
Lampiran 2
: Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal.
Lampiran 3
: Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal.
Lampiran 4
: Surat Permohonan ijin Validitas.
Lampiran 5
: Surat Ijin Penggunaan Lahan.
Lampiran 6
: Surat Balasan dari Lahan.
Lampiran 7
: Surat Permohonan Responden.
Lampiran 8
: Surat Persetujuan Responden.
Lampiran 9
: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.
Lampiran 10 : Kuesioner Penelitian Lampiran 11 : Data Hasil Penelitian. Lampiran 12 : Lembar Konsultasi.
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menyusui adalah memberikan nutrisi awal yang terbaik dalam hidupnya. Diperkirakan lebih dari satu juta anak meninggal dalam satu tahun karena diare, penyakit saluran nafas, dan penyakit infeksi lain karena mereka tidak disusui. Banyak lagi anak–anak menderita penyakit yang tidak seharusnya mereka dapatkan apabila mereka menyusui. Menyusui juga melindungi kesehatan ibu (Depkes, 2002). Sebuah lembaga survey kesehatan tahun 2007 cakupan ASI masih 53,5%, pemberian ASI kepada bayi satu jam paska persalinan hanya 9%, sedangkan pemberian ASI kepada bayi pada hari pertama setelah kelahirannya adalah 51,7%. Rendahnya tingkat pemberian colostrum ini menjadi salah satu pemicu rendahnya status gizi bayi dan balita di Indonesia
(Kodrat, 2010).
The World Allience for Breastfedding Action (WABA) memperkirakan 1 juta bayi dapat diselamatkan setiap tahunnya jika diberikan ASI pada 1 jam pertama kelahiran, kemudian dilanjutkan ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan (Indris, 2008). Setelah melahirkan, ibu mengeluarkan suatu jenis susu kental yang berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental yang disebut colostrum, colostrum mengandung vit A, protein dan zat kekebalan yang mempunyai keuntungan sebagai pencahar yang ideal untuk membersihkan selaput usus
1
2
bayi baru lahir untuk mempersiapkan saluran pencernaan, kadar protein terutama globulin ( gama globulin) yang tinggi dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi dan zat anti body yang mampu melindungi tubuh dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai 6 bulan (Depkes RI, 2005). Dampak dari tidak diberikannya colostrum tersebut adalah, daya tahan tubuh yang lemah sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Maka dari itu disarankan untuk sesegera mungkin memberikan colostrum pada bayi baru lahir (Suherni. dkk, 2009). Pemberian colostrum membantu ibu nifas memulihkan diri dari proses persalinannya. Pemberian colostrum membuat rahim berkontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan. Wanita yang menyusui bayinya akan lebih cepat pulih turun berat badannya dari berat badan yang bertambah semasa kehamilan. Oleh karena itu, jika colostrum tidak diberikan pada masa nifas sesegera mungkin, akan mengakibatkan proses pemulihan paska persalinan menjadi terhambat (Suherni. dkk, 2009). Dari studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh. Dari data yang diambil, bulan januari 2011 sampai bulan desember 2011 jumlah ibu nifas 350 orang. Berdasarkan wawancara pada tanggal 10 Januari 2012 dengan 10 Ibu nifas pada hari ke-1 sampai ke-4 diperoleh data 4 ibu nifas tahu tentang colostrum sedangkan 6 ibu nifas tidak tahu tentang colostrum, dan dari mayoritas ibu nifas masih beranggapan bahwa Colostrum merupakan ASI basi, yang tidak untuk diminumkan bayi.
3
Berdasarkan latar belakang diatas, dan masih kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang colostrum, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen.” B. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh?.” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang colostrum di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang colostrum dalam tingkat baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang colostrum dalam tingkat cukup. c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang colostrum dalam tingkat kurang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini dapat membantu informasi ilmiah dibidang kesehatan khususnya tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum.
4
2. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti mengenai pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum, Serta memberikan kesempatan pada peneliti untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan ke lapangan. 3. Bagi Institusi a. Institusi BPS Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan kebidanan, dan dapat digunakan untuk menyusun dan merencanakan program pelayanan di BPS. b. Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat digunakan sebagai dokumen dan bahan tambahan sumber bacaan bagi mahasiswi Prodi D3 Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta. E. Keaslian Penelitian Merupakan uraian tentang hasil penelitian yang telah ada, yang berhubungan dengan topik yang dibahas yaitu “ Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang colostrum ”, sehingga dapat menjelaskan perbedaan secara nyata, dan peneliti tertarik untuk meneliti dan bukan merupakan penelitian duplikasi.
5
1. Intan Rizki Rikawati (2009), dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Colostrum Dengan Perilaku Pemberian Colostrum Pada Bayi Baru Lahir (1-3 Hari) Di Rumah Bersalin AN Nisa Surakarta”. Penelitian ini menggunakan metode penelitin non eksperimen korelasi dengan pendekatan Cross Sectional, jumlah sampel yang digunakan adalah 30 responden, cara pengumpulan data menggunakan kuisioner dan lembar observasi, dianalisis dengan uji pada program SPSS komputer, waktu penelitian dilakukan pada bulan november 2009 sampai agustus 2009. Hasil penelitian baik sebanyak 19 orang (63, 33 %), cukup baik sebanyak 2 orang (6, 67 %), kurang baik sebanyak 4 orang (13, 33 %) dan tidak baik sebanyak 5 orang (16, 67 %). Selanjutnya ibu yang memberikan kolostrum sebanyak 21 orang (70 %) dan yang tidak memberikan kolostrum sebanyak 9 orang (30 %). Hasil uji statistic didapat hasil ρhit= 0,810 > ρtab (0,364) dengan signifiksi 0,000 < 0,05, dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang Colostrum dengan perilaku pemberian Colostrum pada bayi baru lahir
(1-3 Hari).
2. Puspita, D (2004), dengan judul “Pengetahuan Ibu Nifas Dini Tentang Proses Laktasi di Bidan Praktek Swasta Benis Jayanto Kujon Ceper Klaten”. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan Cross Sectional, teknik sampling dengan random sampling, dengan alat pengumpul data kuisioner, jenis variabel tunggal dengan teknik analisis deskriptif, dengan jumlah sampel 60 responden, waktu penelitian dilakukan pada bulan febuari 2004 sampai maret 2004 didapatkan hasil
6
penelitian tergolong baik yaitu sebanyak 30 responden (53, 3 %), yang tergolong cukup sebanyak 15 orang responden (23, 35 %) dan tergolong tidak baik sebanyak 15 orang responden (23, 35 %). Kesimpulan pengetahuan ibu nifas dini tentang proses laktasi tergolong baik. Perbedaan dengan penelitian ini adalah lokasi, waktu, responden, teknik pengambilan sampelnya, metode, dan hasil penelitiannya. Sedangkan persamaan
dengan
penelitian
ini
adalah
instrumen
penelitiannya
yaitu menggunakan kuesioner. F. Sistematika Penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun berdasarkan sistematika, yang terdiri dari 5 Bab yaitu sebagai berikut : BAB 1
PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan tentang pengetahuan, masa nifas, colostrum, kerangka teori, kerangka konsep teori.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, instrument penelitian,
7
teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum penelitian yang meliputi gambaran geografi dan demografi, hasil
penelitian,
pembahasan
hasil
penelitian
dan
keterbatasan penelitian. BAB V
PENUTUP Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang memilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan manusia itu adalah hasil dari berkontaknya dua macam besaran, yaitu benda atau yang diperiksa, diselidiki, dan akhirnya diketahui (obyek), dan manusia yang melakukan berbagai pemeriksaan, penyelidikan dan akhirnya mengetahui (mengenal) benda (Jalal, 2010).
8
9
b. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan yang dicakup dalam kognitif mempunyai 6 tingkatan (Notoatmodjo, 2010) yaitu : 1) Tahu (Know) Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. 2) Memahami (comprehension) Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. 3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. 4) Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau
memisahkan,
kemudian
mencari
hubungan
antara
komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. 5) Sintesis (synthesis) Sintesis
menunjukkan
suatu
kemampuan
seseorang
untuk
merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari
10
komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. 6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut
Wawan
dan
Dewi
(2010),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan antara lain : 1) Faktor Internal a) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. b) Pekerjaan Menurut Thomas yang dikutip oleh Nusalam (2003), pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupannya
dan
kehidupan
keluarganya.
Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak
11
merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. c) Umur Menurut Elisabet BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998), semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam beraktivitas dalam bekerja. 2) Faktor Eksternal a) Faktor Lingkungan Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003), lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia
dan
pengaruhnya
yang
dapat
mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. b) Sosial Budaya Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi. d. Sumber-Sumber Pengetahuan Adapun
beberapa
sumber
pengetahuan
menurut
Notoatmodjo (2007), antara lain sebagai berikut: 1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat, dan agama Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu
12
terkandung pengetahuan yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara rasional dan empiris, tetapi sulit dikritik untuk diubah begitu saja. Jadi, harus diikuti dengan tanpa keraguan dan percaya secara bulat. Pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap (mapan) tetapi subjektif. 2) Pengetahuan berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat dipercayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang dituakan, dan sebagainya. Apapun yang mereka katakan, benar atau salah, baik atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Karena kebanyakan orang telah mempercayai mereka sebagai orang-orang yang cukup berpengalaman dan berpengetahuan lebih luas. 3) Pengalaman Bagi manusia, pengalaman adalah alat vital penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit, orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup. 4) Akal pikiran Berbeda dengan panca indera, akal pikiran memiliki sifat lebih rohani. Akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang metafisis, spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan yang bersifat
13
tetap. Akal pikiran cenderung memberikan pengetahuan yang lebih umum, objektif dan pasti. e. Pengukuran Pengetahuan Menurut
Arikunto
(2006),
pengukuran
pengetahuan
dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Menurut Arikunto (2006), adapun pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: 1) Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay. Pertanyaan essay disebut pertanyaan subyektif karena penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari penilai, sehingga nilainya akan berbeda dari seseorang penilai satu dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang lainnya. 2) Pertanyaan
obyektif,
misalnya
pertanyaan
pilihan
ganda
(multiple choise), bentul salah, dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan pilihan ganda, betul salah, menjodohkan disebut pertanyaan obyektif karena pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilai.
14
Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya akan lebih cepat (Arikunto, 2006). Pengukuran pengetahuan menurut Riwidikdo (2009), yaitu : a) Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) > mean + 1 SD b) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh ( x ) < mean – 1 SD 2. Masa Nifas a. Pengertian Masa Nifas Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu ( Saleha, 2009). Masa nifas disebut juga masa postpartum atau puerperium yaitu masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (Suherni. dkk, 2009).
15
b. Pengecilan Rahim atau Involusi Uteri Pada Masa Nifas Involusi uterui merupakan proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram, juga dikatakan proses kembalinya uterus pada keadaan sebelum hamil (Citra, 2008). Involusio adalah perubahan uterus setelah persalinan, yang berangsur-angsur kembali seperti keadaan semula yang sama dengan kondisi dan ukuran dalam keadaan tidak hamil (Saleha, 2009). Adapun Proses Involusi uteri adalah sebagai berikut : 1) Iskemia Miometrium Yaitu kekurangan darah pada uterus yang bukan hanya karena kontraksi dan retraksi yang cukup lama tetapi disebabkan oleh pengurangan aliran darah yang pergi ke uterus di dalam masa hamil. Setelah bayi dilahirkan tidak diperlukan lagi, maka pengaliran darah berkurang, kembali seperti biasa (Suparyanto, 2011). 2) Autolysis Adalah penghancuran jaringan otot-otot uterus yang tumbuh karena adanya hyperplasi dan akan susut kembali mencapai keadaan semula (Suparyanto, 2011). 3) Efek Oksitosin Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot uterin sehingga akan menekan pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk
16
mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan (Citra, 2008). c. Lochia Pada Masa Nifas Lochia adalah cairan sisa lapisan endometrium dan sisa dari tempat implantasi plasenta yang keluar pada masa purperium (Suherni. dkk, 2009). Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina selama masa nifas (Saleha, 2009). Lochia ada 4 jenis, antara lain yaitu : 1) Lochia rubra (cruenta) Lochia pada hari ke-1 sampai hari ke-2 paska persalinan, berwarna merah dan hitam karena berisi darah segar, dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel decidua, vernic caseosa, lanugo, meconium (Suherni. dkk, 2009). 2) Lokia sanguilenta Lokia sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang keluar pada hari ke-3 sampai ke-7 paska persalinan (Saleha, 2009). 3) Lokia serosa Lokia serosa dimulai dengan versi yang lebih pucat dari lokia rubra, lokia ini berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari ke-7 sampai hari ke-14 paska persalinan (Saleha, 2009).
17
4) Lochia alba Lochia alba ini dimulai setelah hari ke-14, berwarna putih (Suherni. dkk, 2009). 3. Colostrum a. Pengertian Colostrum Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara, yang disekresikan pada hari pertama sampai hari ketiga atau keempat (Saleha, 2009). Colostrum adalah susu awal yang diproduksi oleh ibu yang baru melahirkan yakni dihasilkan dalam waktu 24 jam pertama setelah melahirkan. Cairan ini berwarna kuning, atau jernih, merupakan bahan yang sangat kaya akan anti infeksi, dapat membersihkan alat pencernaan bayi dan zat-zat yang tidak berguna (Suherni. dkk, 2009). b. Reflek yang berperan dalam pembentukan colostrum atau air susu, antara lain yaitu : 1) Reflek Prolaktin Hormon Prolaktin memegang peranan untuk membuat colostrum. Namun jumlah colostrum terbatas karena aktifitas prolaktin dihambat oleh esterogen dan progestron yang kadarnya memang tinggi. Hormon ini memegang sel-sel alveoli yang fungsinya untuk membuat air susu. Pada ibu yang menyusui prolaktin akan meningkat dipengaruhi oleh stress atau pengaruh psikis, rangsangan putting susu, dan obat-obatan (Saleha, 2009).
18
2) Refleks Let down Refleks Oksitosin adalah rangsangan yang ditimbulkan oleh isapan bayi saat menyusu. Refleks ini akan diantar ke bagian lain otak (hipofise posterior) yang akan melepaskan hormon oksitosin. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke system duktulus yang untuk selanjutnya mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut bayi (Kodrat, 2010). Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down adalah dengan melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk menyusui bayi (Saleha, 2009). c. Komposisi colostrum Menurut Suherni. dkk (2009), colostrum mempunyai komposisi sebagai berikut, dimana dari hari ke hari selalu berubah : 1) Colostrum
mempunyai
kandungan
yang
tinggi
protein
dibandingkan dengan asi matur. 2) Lebih banyak mengandung antibody 10-17 kali lebih banyak dibandingkan dengan asi matur, dapat memberikan perlindungan pada bayi sampai umur 6 bulan. 3) Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan asi matur. 4) Kadar mineral lebih tinggi dibandingkan dengan asi matur. 5) Total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan asi matur. 6) Volume colostrum antara 150-300 ml/ 24 jam.
19
d. Manfaat Colostrum Menurut Saleha (2009), manfaat dari colostrum bagi bayi adalah sebagai berikut : 1) Colostrum merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi yang akan datang. 2) Colostrum lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan dengan ASI yang matur, sehingga dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai usia 6 bulan. 3) Terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrolisis protein di dalam usus bayi menjadi kurang sempurna. Hal ini akan lebih banyak menambah kadar antibodi pada bayi. e. Dampak Jika Colostrum Tidak Diberikan Kepada Bayi adalah Sebagai Berikut : Dampak dari tidak diberikannya colostrum tersebut adalah, daya tahan tubuh bayi yang akan menjadi lemah sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Maka dari itu disarankan untuk sesegera mungkin memberikan colostrum pada bayi baru lahir (Suherni. dkk, 2009).
20
B. Kerangka Teori Sumber-sumber pengetahuan 1. Kepercayaan berdasakan tradisi, adat, dan agama 2. Pengetahuan berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain 3. Pengalaman 4. Akal pikiran
Kolostrum 1. Pengertian kolostrum 2. Reflek yang berperan dalam pembentukan kolostrum
Pengetahuan
3. Komposisi kolostrum 4. Manfaat kolostrum
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
5. Dampak jika kolostrum tidak diberikan
1. Faktor internal a. Pendidikan b. Pekerjaan c. Umur 2. Faktor eksternal a. Lingkungan b.Sosial budaya
Gambar 2. 1 Kerangka Teori Sumber : (Modifikasi Notoatmodjo, 2010)
21
C. Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kolostrum
1. Baik 2. Cukup 3. Kurang
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 1. Faktor Internal a. Pendidikan b. Pekerjaan c. Umur 2. Faktor Eksternal a. Lingkungan b.Sosial Budaya
Keterangan : : Diteliti : Tidak diteliti
Gambar 2. 2 Kerangka Konsep Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010), deskritif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang atau yang sedang terjadi. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi dan waktu penelitian merupakan rencana tentang tempat dan jadwal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2008). Lokasi penelitian dilakukan di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen pada tanggal 2 Mei-10 Juni 2012. C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010).
22
23
Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah Ibu nifas pada hari ke-1 sampai ke-4 yang ada di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen yang berjumlah 30 responden. 2. Sampel Sampel
adalah
sebagian
atau
wakil
populasi
yang
diteliti
(Arikunto, 2010). Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah Ibu nifas pada hari ke-1 sampai ke-4 yang ada di BPS Harapan Bunda, Ceperan Sambirejo, Plupuh, Sragen yang berjumlah 30 responden. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik total sampling. Total sampling adalah pengambilan sampel secara keseluruhan (Amirin, 2011). D. Instrumen Penelitian Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun yang diamati (Sugiyono, 2008). Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuisioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Nototmodjo, 2010) Untuk mengetahui pengetahuan ibu, kuesioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup dimana sudah terdapat jawabannya, sehingga mereka
24
tinggal memilih. Untuk jawaban benar dengan pertanyaan positif dan jawaban salah jika pernyataan negative mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan pertanyaan positif dan benar jika pernyataan negative mendapatkan nilai 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar (Notoatmodjo, 2003). Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Kuesioner No
Sub Variabel
No. Soal
Jumlah
1.
Pengertian Colostrum
1, 2, 3, 4, 5, 14, 16, 25
2.
Pembentukan Colostrum
3.
Komposisi Colostrum
4.
Manfaat Colostrum
6, 7, 8, 9, 15, 17, 18, 23, 24, 27 10, 11, 12, 13, 19, 21, 28, 29, 30 22, 31, 32,
5.
Dampak jika Colostrum Tidak Diberikan
8
20, 26, 33, 34, 35
10 9 3 5
Jumlah Total Soal
35
Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik sejenis di luar lokasi penelitian. Uji Validitas dan reliabilitas dilakukan pada tanggal 20 Maret–25 April 2012 di BPS Delima Rahayu Nglombo, Sidoharjo, Sragen
dengan
jumlah
30
responden,
dengan
35
soal
kuesioner.
Dari uji validitas yang sudah dilakukan, terdapat 30 soal yang valid dan 5 soal yang tidak valid yaitu nomor 7, 9, 21, 23, 26. Kuesioner yang tidak valid ini tidak digunakan dan tidak digantikan karena kuesioner yang valid sudah mencukupi untuk digunakan sebagai instrument penelitian.
25
1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2006). Penelitian ini menggunakan Uji Validitas dengan rumus product moment dengan bantuan program SPSS. Instrument ini dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel.
NSXY - (SX)(SY)
rxy =
{N SX 2 - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) } 2
2
Keterangan : N
: Jumlah Responden
rxy
: Koefisien korelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
(Arikunto, 2006). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendensius
mengarahkan
responden
untuk
memilih
jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga ( Arikunto, 2010).
26
Untuk mencari reliabilitas instrumen, menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS.
Rumusnya adalah sebagai
berikut : 2 k ìï å s i üï ri = í1 2 ý k - 1 ïî s t ïþ
Keterangan : ri
: Koefisien reliabilitas yang dicari
k
: Banyaknya butir pertanyaan
si2 : Jumlah varians butir – butir pertanyaan st2 : Varians skor total Menurut Djemari (2003), kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009). Pada uji reliabel kuesioner, didapatkan hasil kuesioner reliabel dengan hasil 0,755 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
data
merupakan
kegiatan
penelitian
untuk
mengumpulkan data (Hidayat, 2008). 1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner. Sebelum mengisi kuesioner responden diberi penjelasan tentang cara mengisi kuesioner dan selanjutnya memberikan informed concent yang diikuti penyerahan kuesioner. Setelah itu, kuesioner langsung diisi oleh responden sesuai dengan ketentuan yang ada.
27
2. Data Sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data sekunder ini berasal dari jumlah Ibu Nifas di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen. F. Variabel Penelitian Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus dalam penelitian. Variabel menunjukkan atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Misalnya : berat badan, tinggi badan, suhu, motivasi, kinerja perawat,tingkat pendidikan adalah merupakan contoh variabel karena semua itu menunjukkan variasi atau atribut dari seseorang (Riwidikdo, 2009). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu “ Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang colostrum.” G. Definisi Operasional Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2008).
28
Definisi pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :
Variabel
Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum
Tabel 3. 2 Definisi Operasional Penelitian Definisi Alat Ukur Skala Operasional Ukur Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu nifas tentang Colostrum
kuesioner
Ordinal
Hasil Ukur
a. Baik :bila nilai responden yang diperoleh ( x ) > mean + 1 SD b. Cukup : bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ men + 1 SD c. Kurang : bila nilai responden yang diperoleh ( x ) < mean – 1 SD
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah
pengolahan
data.
Proses
pengolahan
data
menurut
Arikunto (2006), adalah sebagai berikut : a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan
koreksi
apakah
telah
terjawab
dengan
lengkap.
Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
29
b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahaptahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. 2. Analisis Data Analisis Data adalah setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh peneliti, khususnya yang bertugas mengolah data (Arikunto, 2010). Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas maka, ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut : a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh ( x ) < mean – 1 SD (Arikunto, 2009).
30
I. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2008), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian. Mengingat penelitian berhubunga langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus langsung diperhatikan. Yang perlu diperhatikan antara lain : 1. Informed concent Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan
yang diberikan sebelum penelitian. Dilakukan dengan memberi lembar persetujuan kepada responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika responden bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan. 2. Anonimity (Kerahasiaan nama/ identitas) Anominity merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek penelitian. Dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil) Confidentiality
merupakan
etika
dalam
pemberian
jaminan
kerahasiaan hasil penelitian. Baik informasi ataupun masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya pada kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi penelitian ini adalah BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen. Batas wilayah desa Ceperan meliputi : Batas Timur : Kelurahan Ndari, Batas Selatan : Kelurahan Plupuh, Batas Utara : Kelurahan Ngrombo, Batas Barat : Kelurahan Sumomorodukuh. BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen. Sarana dan prasarana ruang di BPS terdiri dari 1 Ruang Pendaftaran, Ruang KIA 1 Ruang, Ruang VK 1 Ruang, dan Ruang Nifas 1 Ruang. Pelayanan yang diberikan BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen yaitu : Ibu bersalin, Nifas, Pelayanan Keluarga Berencana, Pemeriksaan Hb, Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Jumlah ibu nifas yang ada di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen sebanyak 30 ibu nifas, dan yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini adalah 30 ibu nifas.
31
32
B. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dari responden, maka dapat digunakan cara perhitungan sebagai berikut: Mencari Mean yaitu dengan rumus :
Mean =
Mean =
åx n 683 30
Mean = 22,76 Mencari Simpangan Baku atau Standar Deviasi :
(å x ) 2
SD =
åx
i
2 i
n
n -1
466489 30 30 - 1
15889 SD =
SD =
15889 - 15549,63 29
SD =
339,37 29
SD = 11,7
SD = 3,42
33
Setelah dilakukan analisa data didapatkan nilai mean 22,76 dan nilai standar deviasi 3,42. Tabel 4. 1 Mean dan Standar Deviasi Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Colostrum.
Baik
Mean 22,76
Standar Deviasi 3,42
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD : (x) > 22,76 + (1 × 3,42) : (x) > 26,18
Cukup : Bila nilai responden mean - 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD : 22,76 – (1 × 3,42) ≤ x ≤ 22,76 + (1 × 3,42) :19,34 ≤ x ≤ 26,18 Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD : (x) < 22,76 – (1 × 3,42) : (x) < 19,34
34
Sehingga Tingkat pengetahuan Ibu Nifas tentang Colostrum dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 4. 2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Colostrum No 1 2 3
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah
Frekuensi 2 25 3 30
Prosentase (%) 6,7 83,3 10 100
Berdasarkan tabel 4. 2 di atas dapat dikelompokkan pengetahuan Ibu Nifas tentang Colostrum kategori baik sebanyak 2 responden (6,7%), pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (83,3%), dan pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (10%). Jadi tingkat pengetahuan Ibu Nifas tentang Colostrum yang paling banyak pada kategori cukup. C. Pembahasan Berdasarkan tabel di atas dapat dikelompokkan pengetahuan Ibu Nifas tentang Colostrum kategori baik sebanyak 2 responden (6,7%), pengetahuan cukup
sebanyak
25
responden
(83,3%),
dan
pengetahuan
kurang
sebanyak 3 responden (10%). Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, sehingga seseorang semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan dan
pendidikan
seseorang
berperan
dalam
membentuk
sikap
35
dan
perilaku
seseorang
dalam
berinteraksi
dengan
lingkungan.
Karena hasil pendidikan ikut membentuk pola pikir, pola persepsi dan sikap pengambilan keputusan seseorang. Menurut
Notoatmodjo
(2005),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan salah satunya pendidikan makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Selain itu, menurut Wawan dan Dewi (2010), yang mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan yang dapat mempengaruh seseorang untuk menentukan cita-citanya, menetukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaannya, adapun faktorfaktor lain yang mempengaruhinya, antara lain adalah faktor pekerjaan yaitu keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan keluarganya, faktor umur adalah tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dan kekuatan seseorang akan lebih matang beraktivitas dalam bekerja, faktor lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok dan faktor sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku dalam memperoleh informasi.
36
Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresikan oleh kelenjar payudara, yang disekresikan pada hari pertama sampai hari ketiga atau keempat (Saleha, 2009). Dampak dari tidak diberikannya Colostrum tersebut adalah, daya tahan tubuh bayi yang akan menjadi lemah sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Maka dari itu disarankan untuk sesegera mungkin memberikan Colostrum pada bayi baru lahir (Suherni. dkk, 2009). Dari
hasil
penelitian
yang
telah
dilakukan
pada
tanggal 2 Mei-10 Juni 2012, didapatkan hasil yang paling banyak adalah pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum dalam kategori cukup yaitu sebanyak 25 responden (83,3%), dan dari soal kuesioner yang tersedia, banyak ibu nifas yang belum mengetahui tentang pembentukan Colostrum. Hal ini kemungkinan terjadi disebabkan karena adanya faktor pendidikan yang kurang karena banyak dari sebagian responden yang berpendidikan SD, selain itu juga dipengaruhi oleh faktor pekerjaan dimana sebagian banyak responden memiliki pekerjaan ibu rumah tangga, sehingga kurang dalam mendapatkan informasi.
Selain
itu
juga
dipengaruhi
oleh
faktor
Lingkungan,
dimana lingkungan di pedesaan lebih sulit mendapatkan informasi dibandingkan di lingkungan kota. Ada juga faktor sosial budaya, dimana sebagian besar dari responden masih beranggapan bahwa Colostrum atau ASI yang pertama keluar itu merupakan susu basi dan tidak untuk diminumkan kepada bayinya.
37
Faktor pengetahuan memegang peranan penting dalam pemberian Colostrum dan hidup sehat. Dengan adanya pendidikan dan pengetahuan mendorong kemauan dan kemampun yang ditujukan terutama kepada ibu Nifas
pada
masa
menyusui
untuk
memberikan
ASI
pertamanya
yaitu Colostrum Sehingga orang yang berpengetahuan mampu memahami arti hidup, mampu menjalani hidup dengan terarah. Masalah yang muncul dalam dirinya mampu dikelola dengan pemikiran yang lebih rasional. D. Keterbatasan Penelitian 1. Kendala Penelitan Dalam penelitian ini memerlukan waktu yang lama karena harus mendatangi responden dari rumah ke rumah. 2. Keterbatasan Penelitian a. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b. Kuesioner Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan
dari
hasil
penelitian
yang
telah
dilakukan
pada
tanggal 2 Mei-10 Juni 2012 dengan judul tingkat pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen dapat di simpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan ibu Nifas tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda Ceperan,
Sambirejo,
Plupuh,
Sragen
pada
tingkat
baik
sebanyak 2 responden (6,7%). 2. Pengetahuan ibu Nifas tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda Ceperan,
Sambirejo,
Plupuh,
Sragen
pada
tingkat
cukup
sebanyak 25 responden (83,3%). 3. Pengetahuan ibu Nifas tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda Ceperan,
Sambirejo,
Plupuh,
Sragen
pada
tingkat
kurang
sebanyak 3 responden (10%). B. Saran Berdasarkan simpulan diatas maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Masyarakat (Ibu Nifas) Bagi Ibu Nifas sebaiknya berupaya dalam memberikan ASInya terutama Colostrum, supaya bayi tidak mudah terserang berbagai penyakit serta menjadikan bayi sehat dan cerdas.
38
39
2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan) Diharapkan agar tenaga kesehatan (Bidan) dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan serta memberikan informasi tentang Colostrum sedini mungkin kepada ibu nifas, sehingga ibu lebih meningkatkan upaya dalam pemberian Colostrum pada bayinya. 3. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi di perpustakaan sehingga dapat dimanfaatkan bagi penelitian selanjutnya. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian yang lebih lanjut lagi dengan dua variabel atau lebih, dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda, dan diharapkan dengan jumlah populasi yang lebih banyak sehingga diharapkan akan didapatkan hasil yang lebih baik pula.