TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI BPS ARIYANTI GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh : FITRIA RAHMANINGRUM NIM : B09.020
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012 i
HALAMAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI BPS ARIYANTI GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2012
Diajukan oleh :
FITRIA RAHMANINGRUM NIM : B09.020
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal :
Pembimbing
(ESTRI KUSUMAWATI, S.ST) NIK. 201187066
ii
HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI BPS ARIYANTI GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2012 Karya Tulis Ilmiah Disusun oleh : FITRIA RAHMANINGRUM NIM : B09.020 Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program DIII Kebidanan Pada tanggal : ....................... PENGUJI I
PENGUJI II
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK. 200582015
(ERNAWATI, S. ST.) NIK. 200886033
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK. 200582015
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dra. Agnes Sri Hartati, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi D III STIKes Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 3. Estri Kusumawati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Bidan Ariyanti selaku Bidan Desa Gemolong Sragen, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Ibu - ibu hamil primigravida trimester III di BPS Ariyanti selaku responden yang telah bersedia mengisi kuesioner yang diberikan oleh penulis.
iv
6. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Penulis
v
Juli 2012
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 Fitria Rahmaningrum B09 020 TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI BPS ARIYANTI GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2012 xiii + 46 halaman+ 15 lampiran+ 4 tabel+ 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang: Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Kematian ibu 90% terjadi pada saat sekitar persalinan dan 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya. Pada waktu persalinan jika ditemukan adanya komplikasi obstetri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan yang dibutuhkan menjelang persalinan, maka ibu tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dan tepat waktu sehingga terjadi tiga keterlambatan dalam rujukan yaitu keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk merujuk, keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan dan keterlambatan dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Februari 2012 didapatkan dari 10 orang ibu primigravida 6 orang (60%) tidak mengetahui tentang persiapan persalinan dan 4 orang (40%) mengetahui tentang persiapan persalinan. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen Tahun 2012 dalam tingkat baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian diambil di Desa Gandurejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 Juni sampai 28 Juni 2012. Jumlah sampel sebanyak 32 orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuisioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil Penelitian: Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan yaitu 5 responden (15,63%) dengan tingkat pengetahuan baik, 23 responden (71,88%) dengan tingkat pengetahuan cukup, dan 4 responden (12,50%) dengan tingkat pengetahuan kurang. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalian di BPS Ariyanti Gemolong Sragen Tahun 2012 sebagian besar memiliki pengetahuan cukup yaitu 23 responden (71,88%) yang dipengaruhi oleh umur, informasi, tempat tinggal dan pekerjaan. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Primigravida, Persiapan Persalinan Kepustakaan : 27 literatur (tahun 2002 s/d 2011)
vi
MOTTO §
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Al-Baqarah ayat 153).
§
Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya (Abraham Lincoln).
§
Make a habit of finding happiness in the small things in life. The suffering you`re feeling right now will be a strong foundation in your future and you`ll become someone whose life is priceless (Kim Jaejoong).
PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada: §
Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulisan Karya Tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
§
Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas segala do`a, dukungan, pengorbanan, serta kasih sayang yang tulus dan ikhlas selama ini.
§
Kedua adikku tersayang Kieky dan Dimas terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan doanya.
§
Sahabat-sahabatku Puteri, Nika, Ghina, Intan dan Fita yang selalu memberiku dukungan dan semangat.
§
Teman – teman seperjuangan angkatan 2009.
§
Almamater tercinta STIKes Kusuma Husada yang telah memberi banyak ilmu dan wawasan kepada penulis.
vii
CURICULUM VITAE
Nama
: Fitria Rahmaningrum
Tempat/ Tanggal Lahir
: Nabire / 20 April 1991
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
:Jl. PDAM RT 006/004, Karang Mulia, Nabire, Papua
Riwayat Pendidikan 1. SD Yapis Nabire
Lulus Tahun 2003
2. SMP N 1 Nabire
Lulus Tahun 2006
3. SMA N 1 Nabire
Lulus Tahun 2009
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009/2010
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................
iv
ABSTRAK ................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...............................................................
vii
CURICULUM VITAE ................................................................................
viii
DAFTAR ISI ............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................
1
B. Perumusan Masalah ............................................................
3
C. Tujuan Penelitian ................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ..............................................................
4
E. Keaslian Penelitian .............................................................
4
F. Sistematika Penelitian .........................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ....................................................................
8
1. Pengetahuan .................................................................
8
ix
2. Primigravida .................................................................
14
3. Persiapan Persalinan .....................................................
14
B. Kerangka Teori ...................................................................
27
C. Kerangka Konsep ................................................................
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...........................................
29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................
29
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............
30
D. Instrumen penelitian ............................................................
31
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................
34
F. Variabel Penelitian ..............................................................
35
G. Definisi Operasional ............................................................
35
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data .................................
36
I. Etika penelitian ...................................................................
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................
39
B. Hasil Penelitian ...................................................................
39
C. Pembahasan ........................................................................
41
D. Keterbatasan Penelitian .......................................................
44
PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................
45
B. Saran ...................................................................................
45
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner ................................................................
31
Tabel 3.2
Definisi Operasional Penelitian ..............................................
35
Tabel 4.1
Hasil Pengolahan Data ...........................................................
40
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi ..............................
xi
41
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................
27
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...................................................................
28
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
Lampiran 2
Surat Permohonan Ijin Uji validitas
Lampiran 3
Surat Keterangan Uji Validitas
Lampiran 4
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5
Surat Keterangan Penggunaan Lahan
Lampiran 6
Lembar Permohonan Responden
Lampiran 7
Lembar Pesetujuan Responden
Lampiran 8
Kuesioner
Lampiran 9
Tabulasi Kuesioner Uji Validitas
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Lampiran 11 Hasil Reliabilitas Lampiran 12 Tabulasi Kuesioner Penelitian Lampiran 13 Hasil Uji Statistik Lampiran 14 Tabel Nilai r Product Moment Lampiran 15 Lembar Konsultasi
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. ___________.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bobak, L.J. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. _________. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. Budiarto, E. 2003. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Depkes RI. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JHPIEGO _________. 2004. Standar Pelayanan Kebidanan. Depkes RI, Jakarta. Ghozali, I. 2005. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hidayat, A. 2007. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. __________. 2008. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Kunto, P. Target AKI MDGs 2015 Diprediksikan Sulit Dicapai. (online). Available : http://tnp2k.wapresi.go.id/berita/bantuan-sosial/104-target-akimdgs-2015-diprediksikan-sulit-dicapai.html. diakses tanggal 20 Februari 2012. Kusmiyati, Y. H.P, Wahyuningsih dan Sujiyatini. 2010. Perawatan Ibu hamil. Yogyakarta: Fitramaya. MacDougall, J. 2003. Kehamilan Minggu Demi Minggu. Jakarta : Erlangga. Maimunah, S. 2005. Kamus Istilah Kebidanan. Jakarta: EGC Ngatimin, H.M.Rusli. 2005. DOA – Disability Oriented Approach – Promosi Kesehatan Untuk Hidup Sehat. Makassar : Yayasan PK-3. Notoatmodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. _____________. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
_____________.2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. ____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhati, U. 2009. Sembilan Bulan yang Menakjubkan. Garamond. Pillitteri, A. 2002. Buku Saku Perawatan Ibu dan Anak. Jakarta : EGC Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press. Saifuddin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP _____________. 2005. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBPSP Sari, P. 2008. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan Pengetahuan tentang Nutrisi Kehamilan di UPTD RSD Kota Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta. Setiawan, A, Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta : Nuha Medika. Setyowati, D. 2009. “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persiapan Persalinan di BPS Supriharini Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember”. Karya Tulis Ilmiah. Jember. Silviana, S. 2011. “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persiapan Persalinan di UPT Puskesmas Gajahan Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta. Soekanto, S. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rajawali Press. Sugiyono. 2007. Statistik untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta. Sumiyati, E. 2008. Hubungan Pengetahuan Pengetahuan Persalinan dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan pada Primigravida di RB Suko Asih Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta. Suyanto, S. 2008. Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Jogjakarta: Mitra Cendikia.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Derajat kesehatan suatu negara ditentukan oleh beberapa indikator, salah satunya adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2007, sedangkan target MDGs (Millenium Development Goals) pada tahun 2015, AKI dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (Kunto, 2010). Kematian ibu 90% terjadi pada saat sekitar persalinan dan 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI adalah mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil (Saifuddin, 2002). Bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya mempercepat penurunan AKI yaitu dengan suatu usaha yang salah satunya adalah pelayanan antenatal atau Antenatal Care (ANC). Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan (Depkes. RI, 2002) Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Pada waktu persalinan jika ditemukan adanya
1
2
komplikasi obstetri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan yang dibutuhkan menjelang persalinan, maka ibu tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dan tepat waktu sehingga terjadi tiga keterlambatan dalam rujukan, yaitu yang pertama adalah keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk merujuk, karena ketidakmampuan ibu / keluarga untuk mengenali tanda bahaya, ketidaktahuan kemana mencari pertolongan, faktor budaya, keputusan tergantung pada suami, ketakutan akan biaya yang perlu dibayar untuk transportasi dan perawatan di rumah sakit, serta ketidakpercayaan akan kualitas pelayanan kesehatan, yang kedua adalah Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jarak, ketersediaan dan efisiensi sarana transportasi, serta biaya, yang ketiga adalah Keterlambatan dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jumlah dan keterampilan tenaga kesehatan, ketersediaan alat, obat, transfusi darah dan bahan habis pakai, manajemen serta kondisi fasilitas kesehatan (Depkes. RI, 2002) Persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan, diharapkan dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu ( Depkes. RI, 2002 ). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Ariyanti Gemolong Sragen dimana pada bulan Februari 2012 didapatkan 32 ibu primigravida trimester III. Wawancara dilakukan kepada 10 ibu primigravida dengan hasil wawancara didapatkan 60% atau 6 orang dari
3
10 orang ibu primigravida tidak mengetahui tentang persiapan persalinan dan 40% atau 4 orang ibu primigravida mengetahui tentang persiapan persalinan. Berdasarkan uraian diatas tersebut penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen Tahun 2012”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen Tahun 2012”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitian, yaitu: a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Primigravida Trimester III tentang persiapan persalinan pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Primigravida Trimester III tentang persiapan persalinan pada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Primigravida Trimester III tentang persiapan persalinan pada tingkat kurang.
4
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat memberikan informasi tentang pengetahuan persiapan persalinan dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan promosi kesehatan. 2. Bagi Diri Sendiri Sebagai pengalaman belajar dan menambah pengetahuan dalam penelitian sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penelitian selanjutnya. 3. Bagi Institusi a. BPS Ariyanti Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan pengetahuan Ibu primigravida trimester III melalui penyuluhan – penyuluhan tentang persiapan persalinan. b. Pendidikan Menambah bahan bacaan atau referensi tentang pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan.
E. Keaslian Penelitian Penelitian yang sama pernah dilakukan oleh: 1. Saputri Silviana (2011), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persiapan Persalinan di UPT Puskesmas Gajahan Surakarta”. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 36 ibu hamil. Teknik sampling menggunakan
5
teknik quota sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer yaitu kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu 10 responden (27,8%) dengan tingkat pengetahuan baik, 18 responden (50%) dengan tingkat pengetahuan cukup, dan 8 responden (22,2%) dengan tingkat pengetahuan kurang. 2. Dwi Setyowati (2009), dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persiapan Persalinan di BPS Supriharini Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember”. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah sampel 30 ibu hamil. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu 3 responden (10%) mempunyai pengetahuan baik,
17 responden (50%)
mempunyai
pengetahuan cukup, dan yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu 10 responden (33,3%). 3. Endang Sumiyati (2008), dengan judul “Hubungan Pengetahuan Pengetahuan Persalinan dengan kesiapan menghadapi persalinan pada Primigravida di RB Suko Asih Sukoharjo”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan analisis chi square. Dari penelitian didapatkan hasil yaitu ada hubungan pengetahuan persalinan dengan kesiapan menghadapi persalinan pada ibu primigravida.
6
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah lokasi dan waktu, responden dan hasil. Sedangkan persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang persiapan persalinan.
F. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti terdiri dari pengetahuan, meliputi pengertian, tingkat pengetahuan, faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, primigravida, persiapan persalinan meliputi pengertian, macam-macam persiapan melahirkan atau bersalin, dan 4 hal yang perlu dipersiapkan dalam persalinan kerangka teori dan kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel
7
penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta etika penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian , hasil penelitian dan pembahasan. BAB V
PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca
indra
manusia,
yakni
indra penglihatan,
pendengaran,
penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour) (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai (Ngatimin, 2004). Pengetahuan adalah kesan didalam fikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya (Soekanto, 2002). b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan
yang
8
bersifat
intelektual (cara
berpikir,
9
berinteraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut: 1) Tahu (Knowledge) Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil dihimpun atau dikenali (recall of facts). 2) Memahami (Compreshension) Pemahaman diartikan dicapainya
pengertian (understanding)
tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya
kemampuan
menerjemahkan,
menginterpretasikan,
menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan. 3) Menerapkan (Aplication) Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai. 4) Analisa (Analysis) Analisis adalah kemamuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan antara yang satu degnan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti.
10
5) Sintesis (Syntesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagianbagian ataun unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya. c. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2005), ada beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu: 1) Cara Coba-Salah (Trial and Error) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil,
dicoba
kemungkinan
yang
lain.
Apabila
kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah cobacoba.
11
2) Cara Kekuasaan atau Otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaankebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahliahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat uang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar. 3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan. 4) Melalui Jalan Pikiran Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata
12
lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. 5) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Caa ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research mothodology). d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Sari (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan secara umum adalah: 1) Umur Semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. 2) Intelegensi Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk berpikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga mampu menguasai lingkungan. Dengan
13
demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahuan. 3) Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berpikir seseorang. 4) Sosial budaya Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan. 5) Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin semakin baik pula pengetahuannya.
14
6) Pengalaman Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman
itu
suatu
cara
untuk
memperoleh
kebenaran
pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan.
2. Primigravida Gravida adalah seorang ibu hamil (Sarwono, 2006), Primi yang berarti pertama (Maimunah, 2005). Primigravida adalah seorang wanita hamil untuk pertama kali (Bobak, 2005). Kehamilan adalah masa timbulnya dari konsepsi, sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulang 7 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2005).
3. Persiapan Persalinan a. Pengertian Persiapan persalinan atau rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Hal ini akan menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan sesuai serta tepat waktu (Depkes. RI, 2002). Persiapan persalinan bertujuan untuk menyiapkan semua kebutuhan selama kehamilan maupun proses persalinan. Persiapan
15
persalinan adalah segala sesuatu yang disiapkan dalam hal menyambut kelahiran anak oleh ibu hamil (Depkes. RI, 2004). b. Persiapan Melahirkan atau bersalin Macam-macam persiapan melahirkan atau bersalin menurut Depkes.RI (2004), adalah 1) Mengetahui tanggal perkiraan persalinan. 2) Suami dan keluarga mendampingi ibu hamil saat bersalin. 3) Siapkan tabungan untuk biaya persalinan. 4) Suami, keluarga, dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan. 5) Merencanakan melahirkan ditolong oleh bidan atau dokter di fasilitas pelayanan kesehatan. 6) Menyiapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan dengan golongan darah yang sama dengan ibu hamil. 7) Membuat
rencana
pembuatan
keputusan
jika
terjadi
kegawatdaruratan. Hal ini meliputi siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga dan siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan. Seorang calon ibu dalam mempersiapkan dan menghadapi persalinan dapat mempercayakan dirinya kepada bidan atau dokter. Pertemuan konsultasi dan menyampaikan keluhan, menciptakan
16
hubungan saling mengenal antara calon ibu dan bidan atau dokter yang akan menolongnya (Kusmiyati dkk, 2010). Standar Antenatal Care (ANC) no 8 tentang persiapan persalinan menyatakan bidan wajib memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami dan keluarga ibu hamil pada trimester III, memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan aman dan suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik. Mengenai hal ini bidan mengusahakan melakukan kunjungan ke setiap ibu hamil (Depkes RI, 2004) Calon Ibu dapat memilih tempat persalinan yang diinginkannya karena hal tersebut merupakan hak ibu hamil untuk menentukan dengan cara bagaimana dia akan melahirkan bayinya, namun terkadang proses persalinan tertentu dapat disarankan karena adanya alasan medis (Nurhati, 2009). Selain itu hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam kelahiran yaitu perlengkapan ibu (pakaian, BH, pembalut, celana dalam, kain penutup/jarik, handuk bersih), perlengkapan bayi (popok, pakaian bayi, selendang, topi, selimut, kain gedong, handuk, minyak telon dan bedak bayi) (Depkes. RI, 2004) Kepala keluarga yang sering melakukan konsultasi telah diberitahukan perkiraan tanggal persalinan, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri (Kusmiyati dkk, 2010). Bila tiba-tiba harus melakukan proses persalinan lebih cepat dari jadwal, tidak perlu
17
terburu-buru menyiapkan segala sesuatunya, hal itu justru akan membuat ibu hamil menjadi lebih stres, kemasilah barang – barang yang diperlukan ke dalam tas yang besar dan tempatkan tas tersebut di tempat yang paling mudah diingat (Nurhati, 2009). c. 4 hal yang harus dipersiapkan dalam persalinan Ada 4 hal yang harus dipersiapkan dalam persalinan menurut Bobak (2004), yaitu persiaan fisik, psikologi, finansial dan kultural. 1) Persiapan Fisik Proses persalinan adalah proses yang banyak melelahkan, untuk itu perlunya dilakukan persiapan fisik semenjak kehamilan memasuki bulan ke 8 kehamilan, hal ini disebabkan persalinan bisa terjadi kapan saja. Kebutuhan Fisik ibu hamil meliputi (Kusmiyati dkk, 2008): a) Nutrisi Dalam Kehamilan Pada saat hamil ibu harus makan-makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan 8-10 gelas setiap hari (menu seimbang). (1) Kalori Ibu hamil dan menyusui masing-masing membutuhkan kalori sebanyak 2300 dan 2800 Kkal. Kalori dipergunakan
18
untuk produksi energi yang terdapat pada nasi, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan berwarna. (2) Protein Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin dan lain-lain). Selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram per hari. Protein yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu, telur dan ikan. Yang dianggap mengandung asam amino yang lengkap dan susu yang merupakan sumber protein kaya kalsium. (3) Mineral Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayuran dan susu. Serta kebutuhan zat besi pada ibu hamil mencapai 60100 mg per hari dengan mengkonsumsi tablet penambah darah. (4) Vitamin Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayuran dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.
19
b) Oksigen Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayinya yang dikandungnya. Untuk mencegah hal tersebut maka ibu hamil perlu: (1) Latihan nafas melalui senam hamil (2) Tidur dengan bantal yang lebih tinggi (3) Makan tidak terlalu banyak (4) Kurangi atau hentikan merokok (5) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan seperti astma dan lain-lain. Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotensi supine). c) Personal Hiegine Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan
genetalia
sangatlah
penting
agar
tidak
20
meningkatkan resiko infeksi, cara membersihkan alat kelamin yang benar adalah dengan gerakan dari depan kebelakang serta dikeringkan dengan handuk yang bersih setiap kali selesai berkemih atau buang air besar. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena mudah sekali terjadi gigi berlupang, terutama pada ibu dengan kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygine mulut dan dapat menimbulkan karies gigi. d) Pakaian Selama Kehamilan Pada dasarnya pakaian apa saja yang dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Memakai BH yang dapat menopang payudara untuk mengurangi rasa tidak enak karena pembesaran dan kecendurungan menjadi pendulans. e) Seksualitas Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan. Beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak dibenarkan bila: (1) Terdapat perdarahan pervaginam (2) Terdapat riwayat abortus berulang (3) Abortus/partus prematurus imminens (4) Ketuban pecah
21
(5) Serviks telah membuka. Pada
saat
orgasme
dapat
dibuktikan
adanya
fetal
bradycardia karena kontraksi uterus. f) Mobilisasi dan Body Mekanik Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup waktu untuk istirahat. Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil: (1) Duduk Tempatkan tangan dilutut dan tarik tubuh keposisi tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala ketika ibu berdiri. (2) Berdiri Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil disaat berat janin semakin bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama berdiri dengan menegakkan bahu dan mengangkat pantat. Tegak lurus dari telinga sampai ketumit kaki. (3) Berjalan Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu berhak tinggi atau tanpa hak. Hindari juga memakai sepatu
22
bertumit
runcing
karena
mudah
menghilangkan
keseimbangan. (4) Tidur Posisi tidur miring menyenangkan, namun jangan lupa memakai guling untuk menopang berat rahim. Sebaiknya setelah usia 6 bulan, hindari tidur terlentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama dapat menyebabkan pingsan. Tidur dengan kedua tungkai kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah. (5) Bangun dan berbaring Untuk bangun dari tempat tidur,
geser dulu tubuh ibu
ketepi tempat tidur. Kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki. Diam dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri. (6) Membungkuk dan Mengangkat Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali. Hindari membungkuk yang dapat membuat punggung tegang, termasuk untuk mengambil sesuatu yang ringan sekalipun. g) Exercise (senam hamil) Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari, renang, olahraga ringan dan senam hamil.
23
(1) Berjalan – jalan dipagi hari Jalan-jalan saat hamil terutama pagi hari mempunyai arti penting untuk dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi kedalam posisi atau normal, dan mempersiapkan mental menghadapi persalinan. (2) Senam hamil Senam hamil dimulai pada umur kehamilan 22 minggu. Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan
atau
tidak
mendapat
penyakit
menyertai
kehamilan, yaitu penyakit jantung, ginjal, dan penyulit dalam kehamilan (hamil dengan perdarahan, kelainan letak, dan kehamilan yang disertai anemia). Persiapan
fisik
yang
lain
adalah
rutinitas
dalam
memeriksakan kehamilan ke petugas kesehatan. Setiap trimester masa kehamilan memiliki proses tersendiri. Ibu hamil trimester 1 dan 2 dianjurkan dapat memeriksakan kehamilannya setiap satu bulan sekali dan untuk trimester 3 dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya 2 minggu sekali (Bobak, 2004).
24
2) Persiapan Psikologi Proses kelahiran memang menakutkan, apalagi bagi mereka yang baru mengalami kelahiran yang pertama. Pastinya bagi ibu hamil yang akan melahirkan untuk pertama kali, perasaan takut, gugup dan panik akan dialami (Nurhati, 2009). Salah satu yang harus dipersiapkan ibu menjelang persalinan yaitu hindari kepanikan dan ketakutan dan bersikap tenang, dimana ibu hamil dapat melalui saat-saat persalinan dengan baik dan lebih siap serta meminta dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan. Keluarga baik dari orang tua maupun suami merupakan bagian terdekat bagi calon ibu yang dapat memberikan pertimbangan serta bantuan sehingga bagi ibu yang akan melahirkan merupakan motivasi tersendiri sehingga lebih tabah dan lebih siap dalam menghadapi persalinan (Pillitteri, 2002). Dalam mengatasi perasaan takut dalam persalinan, ibu dapat mengatasinya dengan meminta keluarga atau suami untuk memberikan sentuhan kasih sayang, meyakinkan ibu bahwa persalinan dapat berjalan lancar, mengikut sertakan keluarga untuk memberikan dorongan moril, cepat tanggap terhadap keluhan ibu atau keluarga serta memberikan bimbingan untuk berdo`a sesuai agama dan keyakinan (Pillitteri, 2002).
25
Sebagian besar wanita merasa lebih mampu mengatasi nyeri persalinan bila ditemani oleh seseorang yang mampu memberi dukungan baik mental maupun emosional. Proses persalinan merupakan pengalaman yang menguras banyak tenaga, emosi, serta fisik. Pilihan pertama yang dipilih untuk dapat membagi pengalaman tersebut adalah suami karena suami telah terlibat dengan proses kehamilan sejak awal (MacDougall, 2003). Kadangkala ibu hamil tidak mau orang mengetahui bahwa dirinya lemah dan takut sehingga menyembunyikan rasa takut itu dan mengalihkan pikiran ke hal – hal lain. Disarankan agar tidak memendam ketakutan, jika perlu kemukakan hal tersebut pada pasangan atau teman – teman yang pernah mengalaminya. Pengetahuan yang cukup tentang proses persalinan dan mengikuti kelas antenal pun dibutuhkan agar ibu hamil siap mental menghadapi persalinan (Nurhati, 2009). 3) Persiapan Finansial Persiapan finansial bagi ibu yang melahirkan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak harus disiapkan, dimana persiapan persalinan atau yang berkaitan dengan menghasilkan atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan selama kehamilan berlangsung sampai persalinan. Kondisi ekonomi berkaitan dengan kemampuan ibu untuk menyiapkan biaya persalinan, persalinan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk
26
itu sebaiknya ibu harus mengganggarkan biaya persalinan. Biaya bisa ibu atau keluarga anggarkan dengan tarif persalinan di tempat dimana rencana persalinan akan berlangsung. Selain anggaran biaya persalinan perlu juga menentukan tempat kelahiran sesuai kemampuan. Perencanaan yang adekuat meliputi penentuan tempat yang tepat dengan pertimbangan dalam memilih tempat bersalin yaitu dengan mempertimbangkan jarak tempat bersalin dengan rumah, kualitas pelayanannya, ketersediaan tenaga penolong, fasilitas yang dimiliki, kemampuan pembiayaan dimana setiap klinik atau rumah sakit memiliki ketentuan tarif yang beragam (Pillitteri, 2002). 4) Persiapan Kultural Ibu harus mengetahui adat istiadat, tradisi dan kebiasaan hidup yang kurang baik terhadap kehamilan dan berusaha mencegah akibat itu. Persiaapan yang berhubungan dengan kebiasaan yang tidak baik sebelum kehamilan untuk dihindari selama kehamilan terjadi. Faktor budaya sangat penting dimana terdapat tradisi untuk membawa plasenta ke rumah, cara berperilaku yang benar selama kehamilan dengan menjaga sikap dan perilaku (Pillitteri, 2002).
27
B. Kerangka Teori
Tingkat Pengetahuan: 1. Tahu 2. Memahami 3. Menerapkan 4. Analisa 5. Sintesis Tingkat Pengetahuan Ibu
6. Evaluasi
Primigravida Trimester III tentang Persiapan persalinan Pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang Persiapan
1. Pengertian persiapan persalinan 2. Persiapan melahirkan
Persalinan
atau bersalin 3. Persiapan fisik Faktor yang mempengaruhi
4. Persiapan psikologis
pengetahuan:
5. Persiapan finansial
1. Umur
6. Persiapan kultural
2. Intelegensi 3. Lingkungan 4. Sosial budaya 5. Pendidikan 6. pengalaman
Sumber: Modifikasi, Notoatmodjo (2010), Bobak (2004) Gambar 2.1 Kerangka Teori
28
C. Kerangka Konsep
Baik Tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III
Cukup
tentang persiapan persalinan Kurang
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Umur 2. Intelegensi 3. Lingkungan 4. Sosial budaya 5. Pendidikan 6. pengalaman
Keterangan:
= Variabel yang tidak diteliti = Variabel yang diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2005). Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2009). Penelitian ini menggambarkan tentang tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPS Ariyanti, Gemolong, Sragen. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Juni sampai tanggal 28 Juni 2012.
29
30
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
dan
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya (Alimul, 2007). Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah ibu primigravida trimester III di BPS Ariyanti, Gemolong, Sragen yang berjumlah 32 responden. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti
dan
dianggap
mewakili
seluruh
populasi
(Notoatmodjo,k2005). Menurut Arikunto (2006), sampel yang kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu primigravida trimester III di BPS Ariyanti, Gemolong, Sragen yang berjumlah 32 responden. 3. Teknik sampling Teknik sampling adalah suatu proses seleksi yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Alimul, 2007). Dalam penelitian ini teknik sampling dengan menggunakan sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2007).
31
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat – alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010). 1. Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal
yang
ia
ketahui
dan
sudah
disediakan
jawabannya
(Arikunto,k2006). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yaitu diisi oleh responden. Kuesioner diambil dari sumber teori tentang persiapan persalinan. 2. Kisi – kisi Kuesioner Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Indikator Pengertian persiapan persalinan Persiapan melahirkan atau bersalin Persiapan fisik Persiapan Psikologis Persiapan finansial Persiapan kultural
No Soal Positif 1,2
Negatif
Jumlah (soal) 2
5,6,8,9,10
3,4,7
8
12,13,15,16 20,21,22, 25,27
11,14,17,18,19 23 24,26,28 29 Jumlah
9 4 5 1 29
3. Kriteria Penilaian Penelitian ini menggunakan alternatif jawaban “benar” dan “salah” dengan menggunakan kriteria pernyataan positif dan negatif. Pernyataan dengan kriteria positif yaitujika responden memilih jawaban “benar” maka mendapatkan skor 1 dan jika memilih jawab “salah” mendapatkan skor 0.
32
Pernyataan dengan kriteria negatif yaitu jika responden memilih jawaban “salah” nilainya 1 dan jika memilih jawabab “benar” maka mendapatkan nilai 0. Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Instrumen penelitian sebelumnya diuji validitas dan uji reliabilitas kemudian diolah dan dianalisa dengan dibantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah intstrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya
hendak
diukur.
Uji
validitas
dilakukan
dengan
menggunakan komputerisasi, rumus personproduct moment, yaitu: ݎ௫௬ ൌ
ܰǤ ȭܻܺ െ ȭܺǤ ȭܻ
ඥሼܰȭܺ ଶ െ ሺȭܺ ଶ ሻሽሼܰȭܻ ଶ െ ሺȭܻሻଶ ሽ
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
:Koefisien korelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Pertanyaan dinyatakan valid jika rhitung> rtabel
33
Uji validitas ini dilaksanakan di BPS Nunik Gembat Padas, Gemolong, Sragen dengan 30 responden. Jika harga rxy > rtabel maka dikatakan butir soal valid (Arikunto, 2006). Setelah diperoleh harga rxy hasilnya dikonsultasikan dengan harga r tabel. Setelah dilakukan uji validitas kepada 30 responden didapatkan hasilnya dari 40 pernyataan 29 valid dan 11 tidak valid. Pernyataan yang tidak valid dibuang yaitu pernyataan no. 2,5,7,14,15,19,26,27,30,39 dan 40. Didapatkan hasil rxy lebih besar dari rtabel pada tingkat kepercayaan 5% yaitu lebih dari 0,312 dan pada tingkat kepercayaan 1% yaitu lebih dari 0,403. b. Uji Reliabilitas Realiabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap sama hasilnya0(Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: ݎଵଵ ൌ
݇ ȭߪܾଶ ൨ ቈͳ െ ଶ ݇െͳ ߪ ݐ
Keterangan: R11
= Reliabilitas Instrumen
K
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
34
∑ߪܾଶ
ߪଶݐ
= Jumlah varian butir = Varians total
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach`s> rkriteria (0,60) (Ghozali, 2005) Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, kuesioner akan dikatakan baik atau reliable apabila nilai alfa> 0.60 (Ghozali, 2005). Hasildariolah data nilaialpha cronbach pengetahuan adalah 0,743.Jadi instrument dalam penelitianini adalah reliabel.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data (Hidayat, 2008). Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu primigravida trimester III di BPS Ariyanti Gemolong Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari: 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006). Data primer
didapatkan dari hasil pengisian kuesioner
tentang
pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan oleh responden.
35
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari studi pendahuluan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen. Data yang diambil adalah jumlah ibu primigravida trimester III yang berkunjung pada bulan Februari.
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan.
G. Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2005). Tabel 3.2Definisi Operasional No 1.
Nama Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan
Definisi Operasional Segala sesuatu yang diketahui oleh primigravida tentang persiapan persalinan, meliputi pengertian persiapan persalinan, persiapan melahirkan atau bersalin, persiapan fisik, persiapan psikologi, persiapan finansial, dan persiapan kultural
Alat Ukur Kuesioner
Skala
Indikator
Ordinal
a. Baik :bila nilai responden yang diperoleh ( x ) > mean + 1 SD b. Cukup : bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c. Kurang:bila nilai responden yang diperoleh ( x ) < mean – 1 SD (Riwidikdo,2009).
36
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010) adalah : a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Entry data Kegiatan ini memasukkan data dalam program komputer untuk dilakukan analisis lanjut. d. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel.
37
2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Selanjutnya hasil untuk mengetahui
tingkat
pengetahuanprimigravida,
ditunjukkan
dengan
prosentase. a. Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh ( x ) > mean + 1 SD
b. Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh ( x ) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2009). Untuk memperoleh nilai rata – rata (mean) dengan rumus menurut Riwidikdo (2009) :
ݔҧ ൌ
Keterangan : ݔҧ
: Nilai rata – rata
n
: Banyaknya data
ȭܺ
Σ
: Jumlah seluruh data
Adapun
rumus
untuk
mencari
Standar
Riwidikdo0(2009) adalah: ሺσ ௫ ሻమ
σ ݔଵଶ െ భ ඨ ݀ݏൌ ሺ݊ െ ͳሻ
Deviasi
menurut
38
Keterangan: sd
: Standar Deviasi
σ ݔଵ : Jumlah nilai yang diperoleh dari nilai responden
n
: Jumlah responden
I. Etika Penelitian Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Alimul (2007), meliputi: 1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukan penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut. 3. Confodentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BPS Ariyanti yang beralamat di Desa Gandurejo RT/RW 004/III, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. BPS Ariyanti sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Purworejo, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Tegaldowo, Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Wagilan, dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Ngembat Padas. Tenaga kesehatan yang tersedia terdiri dari 1 bidan dan 1 tenaga non medis. Sarana prasarana cukup memadai antara lain 1 ruang periksa, 1 ruang bersalin dan 1 ruang nifas. Dalam satu bulan pasien ibu hamil yang berkunjung di BPS Ariyanti kurang lebih sekitar 60 orang. Pelayanan yang dapat diberikan yaitu ANC (Ante Natal Care), persalinan normal, KIA, KB dan imunisasi. Jam buka pelayanan umum dimulai pada pukul 16.00 – 20.00 WIB, sedangkan pelayanan bersalin dilayani 24 jam.
B. Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah ibu primigravida trimester III yang datang ke BPS Ariyanti, Gemolong, Sragen dengan jumlah 32 responden. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner
kepada
responden
dan
kemudian
kuesioner
dikembalikan kepada peneliti untuk diolah. Pengolahan data dilakukan dengan
39
40
bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data N Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pengetahuan Ibu Primigravida trimester III 32 10 27 16,94 4,362 tentang persiapan persalinan Berdasarkan tabel diatas pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan dapat dikategorikan 3 yaitu: a. Baik : Bila nilai responden ( x ) > mean + 1 SD (x) > 16,94 + 4,362 (x) > 21,30 b. Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ (x) ≤ mean + 1 SD 16,94 – 4,362 ≤ (x) ≤ 16,94 + 4,362 12,58 ≤ (x) ≤ 21,30 c. Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD (x) <16,94 – 4,362 (x) < 12,58 Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam tabel kuantitas responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang yang disajikan dalam tabel 4.2. Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden tentang persiapan persalinan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
41
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen Tahun 2012 No 1 2 3
Tingkat Pengetahuan
Jumlah Responden 5 23 4 32
Baik Cukup Kurang
JUMLAH Sumber : Data Primer
Prosentase (%) 15,63 71,88 12,50 100
Berdasarkan hasil penelitian dalam hal tingkat pengetahuan yang telah disajikan dalam bentuk tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang menpunyai pengetahuan baik tentang persiapan persalinan yaitu 5 responden (15,63%), yang mempunyai pengetahuan cukup yaitu 23 responden (71,88%) dan yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu 4 responden (12,50%).
C. Pembahasan Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen Tahun 2012 sejumlah 5 responden (15,63%) adalah mempunyai
pengetahuan
baik,
23
responden
(71,88%)
mempunyai
pengetahuan cukup dan 4 reponden (12,50%) mempunyai pengetahuan kurang. Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan
42
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour). Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen mayoritas
dapat
dikategorikan
berpengetahuan
cukup
yaitu
23
responden0(71,88%). Menurut Sari (2008), bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh umur. Semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun jadi dapat disimpulkan bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya. Menurut Soekanto (2002), faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain informasi. Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang luas. Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan dan pendidikan dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah sumber informasi dan media informasi, baik media cetak, elektronik, human media antara lain bidan. Seseorang akan lebih baik jika berada di perkotaan daripada di pedesaan. Di perkotaan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial maka wawasan sosial semakin banyak, sehingga di perkotaan mudah untuk mendapatkan informasi (Notoatmodjo, 2007). Menurut
Notoatmodjo
(2003),
bahwa
pengetahuan
seseorang
dipengaruhi oleh pekerjaan. Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi
43
seseorang. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan. Mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 23 responden (71,88%). Dalam hal ini pengetahuan responden dipengaruhi oleh umur, informasi, tempat tinggal dan pekerjaan. Dimana semakin banyak umur, pengetahuan pun semakin tinggi. Sebagian besar responden memiliki umur antara 18 sampai 23 tahun. Dilihat dari umur responden, masih banyak yang berumur muda sehingga mempengaruhi pengetahuan yang diperolehnya. Informasi dapat didapatkan dari media cetak, media elektronik atau human media. Responden kurang begitu mendapatkan penyuluhan mengenai persiapan persalinan dari petugas kesehatan, tetapi beberapa responden mendapatkan informasi dari media cetak dan elektronik sehingga mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup. Sedangkan tempat tinggal mempengaruhi pengetahuan yang di dapatkannya, seseorang akan lebih baik berada di perkotaan. Responden sebagian besar tinggal di daerah pedesaan yang akses informasinya kurang dan sebagian lagi tinggal di daerah perkotaan yang askes informasi atau pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup. Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi, semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan. Mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan petani hanya beberapa saja yang memiliki pekerjaan sebagai PNS. Hal ini sesuai dengan teori semakin tinggi tingkat
44
sosial ekonomi semakin tinggi tingkat pengetahuan sehingga mayoritas pengetahuan responden adalah cukup.
D. Keterbatasan 1. Kendala Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti harus langsung ke beberapa rumah responden dikarenakan responden yang memiliki perbedaan jadwal ANC sehingga waktu yang dibutuhkan lebih panjang.
2. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu : a) Variabel penelitian Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b) Kuesioner Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III di BPS Ariyanti Gemolong Sragen tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa : 1.
Tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III di BPS Ariyanti Gemolong
Sragen
termasuk
dalam
kategori
baik
yaitu
5 responden0(15,63%). 2.
Tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III di BPS Ariyanti Gemolong
Sragen
termasuk
dalam
kategori
cukup
yaitu
23 responden0(71,88%). 3.
Tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III di BPS Ariyanti Gemolong
Sragen
termasuk
dalam
kategori
kurang
yaitu
4 responden (12,50%).
B. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai
tingkat
pengetahuan
ibu
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :
45
46
1.
Bagi Responden Diharapkan responden lebih meningkatkan pengetahuan tentang persiapan persalinan dengan cara banyak membaca buku, mencari sumber dari media cetak atau elektronik seperti internet, koran, dan majalah.
2.
Bagi Institusi a. BPS Ariyanti Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan dapat memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu primigravida tentang persiapan persalinan. b. Pendidikan Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah bahan bacaan atau referensi tentang pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan.
3.
Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding bagi penelitian-penelitian selanjutnya dan juga dapat mengembangkan variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.