TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG OBESITAS PADA BALITA DI PKD NGUDI WARAS JABUNG SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Mutiara Sari NIM B12 031
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ” Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen tahun 2014”. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta
2.
Ibu Retno Wulandari SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta.
3.
Ibu Ambarsari SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4.
Ibu Sri Rejeki Amd.Keb, selaku Kepala PKD Ngudi Waras Jabung Sragen, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5.
Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6.
Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, 16 Desember 2014 Penulis
iv
Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah Juni 2015 Mutiara Sari B.12 031 TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG OBESITAS PADA BALITA DI PKD NGUDI WARAS JABUNG SRAGEN TAHUN 2015 xii + 43 halaman + 17 lampiran + 4 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal.Sedangkan balita adalah anak usia 1 – 5 tahun. Di tahun 2014 sebanyak 14,0% balita di Indonesia mengalami kegemukan (Obesitas), yang merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Berdasarkan hasil studi pendahulua. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang sudah dilakukan di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen dengan metode wawancara kepada 6 ibu yang memiliki balita, didapatkan 2 ibu bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar, 3 ibu hanya bisa menjawab tiga pertanyaan yakni pengertian balita, pengertian obesitas (kegemukan) pada balita, serta penyebab obesitas (kegemukan) pada balita dengan kurang benar dan 1 ibu hanya bisa menjawab satu pertanyaan pengertian balita saja dengan benar. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita pada tingkat pengetahuan Baik, Cukup, Kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deskriptif Kuantitatif, lokasi penelitian di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen pada tanggal 7 Mei. Jumlah sampel sebanyak 47 ibu yang memiliki balita, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup (Closed Ended). Hasil Penelitian : Hasil penilitian menunjukan tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita baik sebanyak 6 orang (12,765%), cukup sebanyak 35 orang (74,47%), dan kurang sebanyak 6 orang (12,765%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita mayoritas pada tingkat pengetahuan Cukup yaitu sebanyak 35 responden (74,47%). Kata kunci : Pengetahuan, Ibu Yang Memiliki Balita, Obesitas Pada Balita Kepustakaan : 13 literatur (tahun 2007-2013)
v
MOTTO “ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.s al-Mujadalah : 11) “Semua kulakukan dengan ikhlas karena Allah SWT. Dia memandang caraku untuk menghasilkan sesuatu. Namun apabila nanti masalah yang kutemui lebih besar dari kesabaranku, akan aku katakan bahwa aku punya Allah SWT yang lebih Besar.” (Mutiara Sari) PERSEMBAHAN 1.
ALLAH SWT yang selalu menggerakkan jiwaku untuk selalu yakin, ikhlas, istiqomah dalam menjalani semuanya.
2. Ibu dan Alm Bapak Terima kasih telah menjadi sumber inspirasiku. Aku mencintai kalian karena Allah. 3.
Ketiga kakaku yang selalu menyayangi, mendukung dan menyemangatiku.
4.
Kakanda
Ahmad
Khaerul
Anwar
yang
selalu
mendoakan
dan
menyemangatiku.”Kehadiranmu memberikan warna indah dalam hidupku” 5.
Sahabatku Lusiana C.D, Intan L.S, Dyan Martini, Hidayah M.A terimakasih sudah menjadi sahabatku yang terbaik, selalu ada untukku, menghiburku disaat duka, dan menjadi penyemangatku. “Kelemahan diriku adalah kelebihan sahabatku, kelebihan dariku adalah bagian dari kehebatan sahabatku”
6.
Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma Husada Surakarta, Ibu Ambarsari S.ST, dan Ibu Yunia Renny Andhikatias S.ST terimakasih selalu membimbing dan memotivasi saya.
7.
Teman-teman angkatan 2012 yang selalu membantu, berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan duka selama kuliah, terimakasih banyak. "Tiada hari yang indah tanpa kalian semua"
8.
Almamaterku tercinta.
vi
vii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
KATA PENGANTAR
iv
............................................................................
ABTRAK ......................................................................................................
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
vi
CURICULUM VITAE ................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................
3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
3
D. Manfaat Penelitian .................................................................
4
E. Keaslian Penelitian ................................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ........................................................................
7
B. Kerangka Teori ......................................................................
20
viii
C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................
21
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................
22
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................
22
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............
23
D. Variabel Penelitian ................................................................
23
E. Definisi Operasional ...............................................................
24
F. Instrumen Penelitian ..............................................................
24
G. Teknik Pengumpulan Data ....................................................
28
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................
28
I. Etika Penelitian .......................................................................
31
J. Jadwal Penelitian ....................................................................
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian......................................
33
B. Hasil Penelitian........................................................................
33
C. Pembahasan..............................................................................
36
D. Keterbatasan............................................................................
41
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..............................................................................
42
B. Saran........................................................................................
43
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel
3.1
Definisi Operasional ..............................................................
22
Tabel
3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Obesitas Pada Balita ..............................................................
23
Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita...........................................
34
Tabel
4.1
Tabel
4.2
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita........
35
Tabel
4.3
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita Berdasarkan Umur.................................................................
35
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita Berdasarkan Pendidikan........................................................
35
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita Berdasarkan Pekerjaan...........................................................
36
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita Berdasarkan Sumber Informasi..............................................
36
Tabel
Tabel
Tabel
4.4
4.5
4.6
.
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1
Kerangka Teori.....................................................................
18
Gambar 2.2
Kerangka Konsep ................................................................
19
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
Lampiran 2
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3
Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4
Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5
Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7
Surat Balasan Ijin Penggunan Ijin Penelitian
Lampiran 8
Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9
Informed Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10 Kuesioner Penelitian Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 13 Data Hasil Uji Validitas Lampiran 14 Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15 Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian (foto) Lampiran 17 Lembar Konsultasi
xii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Menurut WHO dalam Mappeboki (2013) pada awal tahun 2000-an, Amerika menunjukan bahwa obesitas pada 1 – 2 tahun dengan orang tua normal sekitar 8% menjadi obesitas dewasa. Di Indonesia, Prevalensi obesitas pada balita sudah meningkat menjadi 20% pada tahun 2003 dan 21% pada tahun 2004. Menurut Kemenkes RI dalam Riset Kesehatan Daerah (2010) di Indonesia tejadi peningkatan prevalensi kegemukan yaitu dari 12,2% tahun 2007 menjadi 14,0% tahun 2010. Dua belas provinsi memiliki masalah kegemukan di atas angka nasional. Urutan ke 12 provinsi dari prevalensi tertinggi sampai terendah adalah: (1) DKI Jakarta, (2) Sumatera Utara, (3) Sulawesi Tenggara, (4) Bali, (5) Jawa Timur, (6) Sumatera Selatan, (7) Lampung, (8) Aceh, (9) Riau, (10) Bengkulu, (11) Papua Barat dan (12) Jawa Barat. Menurut Mboy dalam Krisnamurti (2013), di perkirakan 14,2% pada tahun 2010. Balita di Indonesia mengalami gizi lebih dan Kegemukan (Obesitas). Kelebihan gizi merupakan resiko utama penyakit tidak menular (PTM) yang juga merupakan salah satu penyebab utama Indonesia.
1
kematian di
2
Obesitas adalah permasalahan umum pada anak-anak dimasa sekarang. Obesitas atau kelebihan berat badan dapat menyebabkan efek negatif untuk kesehatan. Obesitas ini menyebabkan 10,3% kematian dari seluruh kematian di dunia (Maesyaroh, 2013). Obesitas ini disebabkan oleh masukan energi yang berlebihan. Pada bayi biasanya disebabkan oleh bayi yang minum susu botol yang selalu dipaksakan oleh ibunya bahwa setiap kali minum harus habis, kebiasaan memberikan makan/ minum setiap kali anak menangis, pemberian makanan tambahan tinggi kalori pada usia terlalu dini, jenis susu yang diberikan osmolaritasnya tinggi (terlalu kental, terlalu manis, kalorinya tinggi), sehingga bayi selalu haus atau minta minum (Soetjiningsih, 2012). Menurut Mboy dalam Krisnamurti (2013), Masalah obesitas ini dapat dicegah dengan pemberian gizi seimbang, karena bila gizi seimbang diterapkan oleh seluruh masyarakat gizi lebih dapat dicegah. Di Indonesia, biaya kesehatan yang terkait kegemukan dan obesitas belum diketahui secara pasti. Kondisi ini disebabkan oleh 2 hal, yakni : (1) minimnya penelitian tentang biaya kesehatan yang mesti dikeluarkan maupun potensi pendapatan yang mungkin hilang akibat kegemukan dan obesitas. (2) masyarakat Indonesia belum terbiasa menggunakan sistem asuransi kesehatan (Wahyu, 2009). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang sudah dilakukan penulis pada tanggal 8 Oktober 2014 di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen, jumlah ibu yang memiliki balita didapatkan sebanyak 235 ibu. Setelah dilakukan
3
wawancara terhadap 6 ibu dengan empat pertanyaan yang meliputi apakah itu balita, apakah itu obesitas (kegemukan) pada balita, apakah saja penyebab dari obesitas dan apakah saja dampak dari obesitas (kegemukan) pada balita. Didapatkan 2 ibu bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar, 3 ibu hanya bisa menjawab tiga pertanyaan yakni pengertian balita, pengertian obesitas (kegemukan) pada balita, serta penyebab obesitas (kegemukan) pada balita dengan kurang benar, dan 1 ibu hanya bisa menjawab satu pertanyaan pengertian balita saja dengan benar. Dari hasil tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen”.
B.
Perumusan Masalah Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen ?.
C.
Tujuan Penelitian 1.
Tujuan umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen.
2.
Tujuan khusus a.
Mengetahui pengetahuan ibu tentang obesitas di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen pada balita tingkat baik.
4
b.
Mengetahui pengetahuan ibu tentang obesitas di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen pada balita tingkat cukup.
c.
Mengetahui pengetahuan ibu tentang obesitas di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen pada balita tingkat kurang.
d.
Mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
tingkat
pengetahuan ibu tentang obesitas di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen.
D.
Manfaat Penelitian 1.
Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat dijadikan bahan masukan untuk menambah teori atau ilmu pengetahuan dibidang kesehatan khususnya tentang obesitas pada balita.
2.
Bagi Diri Sendiri Menambah wawasan dan mempunyai pengalaman nyata dalam melakukan penelitian tentang obesitas pada balita.
3.
Bagi Institusi Pendidikan Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan khususnya tentang obesitas pada balita.
5
E.
Keaslian Penelitian Penelitian yang serupa tentang obesitas pada balita pernah dilakukan oleh: 1.
Maesaroh, Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan, “Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Obesitas Pada Balita Di Lingkungan XIX Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai”, tahun 2013. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa pengetahuan ibu tentang obesitas paling banyak berpengatahuan baik berjumlah 29 orang, umur 28 - 33 tahun berjumlah 18 orang dengan pengetahuan baik sebanyak 11 orang (61,11%), pendidikan SMA berjumlah 26 orang dengan pengetahuan baik sebanyak 15 (57,69%), pekerjaan ibu rumah tangga berjumlah 45 orang dengan berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (53,33%), sumber informasi tenaga kesehatan berjumlah 39 orang dengan berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (56,42%), paritas scundipara berjumlah 21 orang dengan berpengetahuan baik sebanyak 12 orang (57,14%), frekuensi makan 3x sehari berjumlah 34 orang dengan berpengetahuan baik sebanyak 18 orang (52,94).
2.
Sumarny Mappeboki, Politeknik Kesehatan Makassar, “Hubungan Karakteristik Sosial Ibu Dengan Pola Pemberian Nutrisi Terhadap Balita Obesitas Di Wilayah Kerja Puskesmas Mamanjang”, tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional studi. Pada penelitian ini diketahui adanya hubungan antara tingkat pendidikan terakhir ibu dengan pola
6
pemberian nutrisi pada balita obesitas. Pada ibu yang termasuk dalam tingkat pendidikan rendah adalah 4 orang ( 12,5%) dengan pola pemberian nutrisi yang kurang dan 0 orang (0%) dengan pola pemberian nutrisi yang cukup, sedangkan tingkat pendidikan tinggi adalah 10 orang (31,1%) pola pemberian nutrisinya kurang dan 18 orang (56,3%) dengan pola pemberian nutrisi yang cukup. Dari angkaangka ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang memiliki balita obesitas, berpendidikan tinggi. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada judul penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, jumlah responden, teknik pengambilan sampel, metode penelitian, dan kategori hasil penelitian serta variabel yang digunakan. Sedangkan persamaanya terletak pada instrumen penelitian dan analisis data.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah hal apa yang diketahui oleh orang atau responden terkait dengan sehat dan sakit atau kesehatan, misal: tentang penyakit (penyebab, cara penularan, cara pencegahan), gizi, sanitasi, pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan, keluarga berencana, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010). b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi (2010) pengetahuan
atau
kognitif
merupakan
domai
penting
bagi
terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan yang mencangkup domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni: 1) Tahu (know) Tahu diartiakan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yangdipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu ”tahu” merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukurnya antara lain
7
8
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. 2) Memahami (Comprehensif) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan objek yang telah dipelajari. 3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum,
rumus,
metode,
prinsip,
dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4) Analisis (analisy ) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
seperti
dapat
menggambarkan
(membuat
membedakan, memisahkan, mengelompokkan.
bagan),
9
5) Sintesis (synthesis) Sintesis
menunjukkan
pada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada. 6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau
penilaian
terhadap
suatu
materi
atau
objek.Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut kutipan Mubarak dkk (2007) : 1) Pendidikan Pendidikan berati bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorag semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikanya rendah, akan menghambat
perkembangan
sikap
seseorang
terhadap
penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
10
2) Pekerjaan Lingkungan
pekerjaan
dapat
menjadikan
seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 3) Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan pertama, perubahan ukuran, kedua perubahan proporsi, ketiga hilangnya ciri-ciri lama, keeempat timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa. 4) Minat Sebagai suatu kecenderungan atu keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih dalam. 5) Pengalaman Merupakan suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang
11
sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaanya, dan akhirnya
dapat
pula
membentuk
sikap
positif
dalam
kehidupanya. 6) Kebudayaan lingkungan sekitar Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. 7) Informasi Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
mempercepat
seseorang
untuk
memperoleh
pengetahuan yang baru. d. Menurut Notoatmojdo dalam Wawan dan Dewi (2010) ada berbagai cara memperoleh pengetahuan, antara lain: 1) Cara kuno a) Cara coba salah (Trial and Error) Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka
12
dicoba. Kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. b) Cara kekuasaan atau otoritas Sumber
pengetahuan
cara
ini
dapat
berupa
pimpinan-pimpinan masyarakat baik formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah dan berbagai prinsip orang lain yang menerima mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih
dahulu
atau
membuktikan
kebenaranya
baik
berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri. c) Berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu. d) Melalui jalan pikiran. 2) Cara modern Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561 – 1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Deven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.
13
2. Obesitas a. Pengertian obesitas Menurut Soetjiningsih (2012), obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Tetapi masih banyak pendapat di masyarakat yang mengira bahwa anak yang gemuk adalah sehat. Sebenarnya asalkan grafik pertumbuhan anak pada KMS sudah menunjukan kenaikan yang kontinue setiap bulan sesuai lengkungan grafik pada KMS dan berada pada pita warna hijau, maka anak tersebut pasti sehat. Obesitas atau kegemukan dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhanya. b. Penyebab Obesitas Menurut Soetjiningsih (2012), menyebutkan bahwa obesitas dapat terjadi bila terdapat kelebihan energi yang menetap, atau akibat pemakaian energi yang berkurang secara menetap, atau kombinasi keduanya. 1) Masukan energi yang melebihi dari kebutuhan tubuh a) Pada bayi Obesitas pada bayi umur satu tahun pertama, sebagian berhubungan dengan berat badan lahirnya dan cara pemberian makananya. Seperti berikut :
14
(1) Bayi yang minum susu botol yang dipaksa ibunya untuk habis setiap kali minum. (2) Kebiasaan untuk memberikan minuman/makanan setiap kali anak menangis. (3) Pemberian makanan tambahan tinggi kalori pada usia yang terlalu dini (4) Jenis susu yang diberikan osmolaritasnya tinggi (terlalu kental, terlalu manis, kalorinya tinggi), sehingga bayi selalu haus/minta minum. Obesitas pada bayi umur satu tahun pertama, sebagian berhubungan dengan berat badandan cara pemberian makananya. Tetapi sebagian besar obesitas pada usia 6-12 bulan masih sulit diterangkan penyebabnya. Faktor-faktor dibawah ini mempengaruhi terjadinya bayi berat badan lahir yang lebih tinggi dari biasanya, yaitu : (1) Faktor usia (2) Ibu yang obesitas (3) Pertambahan berat badan ibu pada waktu hamil yang berlebihan (4) Ibu diabetes/pradiabetes
15
b) Gangguan emosional Biasanya pada anak yang lebih besar, dimana baginya makanan merupakan pengganti untuk mencapai kepuasan dalam memperoleh kasih sayang. c) Gaya hidup masa kini Kecenderungan yang suka makanan “fast food” yang berkalori tinggi seperti hamburger, pizza, ayam goreng dengan kentang goreng, es krim, aneka macam mie, dll. 2) Penggunaan kalori yang kurang Berkurangnya pemakaian energi dapat terjadi pada anak yang kurang aktifitas fisiknya, seharian nonton TV, dll. Lebih-lebih kalau nonton sambil tidak berhenti makan, maka kecenderungan menjadi obesitas akan lebih besar. 3) Hormonal Kelenjar pitutari dan fungsi hipotalamus. Penyebab yang jarang dari obesitas adalah fungsi hipotalamus yang abnormal. Sehingga terjadi hiperfagia (nafsu makan yang berlebihan) karena gangguan pada pusat kenyang di otak. Untuk terjadinya obesitas tidak hanya tergantung dari berbagai macam penyebab yang telah disebutkan diatas, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor-faktor predisposisi lainya, misalnya :
16
1) Herediter Kecenderungan menjadi gemuk pada keluarga tertentu. Kalau salah satu orangtuanya yang obesitas, maka anaknya mempunyai resiko 40% menjadi obesitas, sedangkan kalau kedua orang tuanya obesitas, maka risiko menjadi 80%. 2) Suku/ bangsa Pada suku/ bangsa tertentu kadang-kadang terlihat banyak anggotanya yang menderita obesitas. 3) Pandangan masyarakat Karena masyarakat berpendapat bahwa bayi yang sehat adalah bayi yang gemuk. 4) Anak cacat Anak yang cacat biasanya beraktifitas kurang, hal ini disebabkan karena problem fisik atau cara mengasuh. 5) Umur orang tua Orang tua yang sudah lanjut usia baru punya anak, ataupun anak tunggal, anak “mahal”, anak dari orang tua tunggal, dll. 6) Meningkatnya keadaan sosial ekonomi seseorang Orang tua yang dulunya berasal dari keluarga yang kurang mampu,
maka
mereka
cenderung
memberikan
makanan
sebanyak-banyaknya pada anak-anaknya. Atau keluarga yang migrasi dari negara berkembang ke negara maju/ kaya.
17
c. Dampak dan Akibat Obesitas Menurut Soetjiningsih (2012), menyebutkan bahwa obesitas dapat menyebabkan : 1) Saluran Pernafasan Pada bayi, obesitas merupakan resiko terjadinya infeksi saluran pernafasan bagian bawah, karena terbatasnya kapasitas paru-paru.
Adanya
hipertrofi
tonsil
dan
adenoid
akan
mengakibatkan obstruksi saluran nafas bagian atas. 2) Kulit Kulit sering lecet karena gesekan. Anak merasa gerah/ panas, sering disertai : miliaria, maupun jamur pada lipatan-lipatan kulit. 3) Efek psikologis Kurang percaya diri. Anak pada masa remaja yang obesitas biasanya pasif dan depresi. Karena sering tidak dilibatkan pada kegiatan dilakukan oleh teman sebayanya sehingga merasa rendah
diri
dan
mengisolasi
dari
pergaulan
dengan
teman-temanya. Gangguan kejiwaan ini juga dapat sebagai penyebab terjadinya obesitas, yaitu dengan melampiaskan stress yang dialaminya kemakanan.
18
4) Bila obesitas berlanjut pada dewasa, dapat mengakibatkan : a) Hipertensi pada masa adelesensi. b) Hiperlipidemi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi maligna pada dewasa. c) Diabetes. d) Sindrom Pickwickian merupakan komplikasi yang berat dari obesitas
dewasa,
yaitu
gangguan
pada
jantung
dan
pernafasan, hipoventilasi. Dengan manifestasi polisitemia, hipoksemia, sianosis, pembesaran jantung, gagal jantung kongesif dan somnolen. Kita harus berhati-hati pada pemberian oksigen konsentrasi tinggi pada anak ini. Usaha pengurusan badan sangat penting kalau terjadi komplikasi ini. e) Maturitas seksual lebih awal, menstruasi sering tidak teratur. Dahulu gemuk dianggap sehat, tetapi dengan berkembangnya Ilmu Kedokteran pendapat tersebut tidak dianut lagi. Mungkin orang tua yang dulunya bangga dengan anaknya yang super gemuk, sekarang akan menyesal kalau melihat betapa komplikasinya akibat dari obesitas tersebut 3. Balita a. Defenisi Balita Menurut Soetjiningsih dalam Hasdiah dkk (2014) balita adalah anak satu tahun sampai dengan usia dibawah 5 tahun.
19
b. Obesitas pada Balita Menurut Wahyu (2009) anak dengan usia hingga usia 5 tahun pemantauan berat badannya adalah melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). Apabila grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya berarti kenaikan berat badannya naik atau jika grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya berati mengalami kenaikan pula (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2010). Menurut Soejtiningsih dalam Chamidah (2009) menyebutkan bahwa apabila grafik badan anak lebih dari 120% kemungkinan anak mengalami obesitas atau kelainan hormonal. Berat badan anak antara usia 0 - 6 bulan biasanya bertambah 682 gram per bulan. Berat badan bayi meningkat dua kali lipat setelah usia 5 bulan, yaitu antara 6 - 12 bulan. Berat bayi usia ini meningkat 341 gram perbulan. Berat bayi meningkat tiga kali lipat, ketika bayi beranjak usia 12 bulan. Berat badan bayi akan meningkat empat kali lipat dari berat lahir pada usia 2 tahun. Dan pada masa pra sekolah kenaikan
berat
(Maisaroh, 2013).
badan
rata-rata
2
kilo
gram
per
tahun
20
B. Kerangka Teori
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas pada Balita
2. Obesitas a) Pengertian obesitas b) Penyebab obesitas c) Dampak dan akibat obesitas 3. Balita
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan :
a) Defenisi balita b) Obesitas pada Balita
1) Pendidikan 2) Pekerjaan 3) Umur 4) Minat 5) Pengalaman
6) Kebudayaan lingkungan sekitar 7) Informasi
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : Soejatjiningsih ( 2012 ), Hasdiah dkk (2014), Wawan dan Dewi (2010), Mubarak dkk (2007), (Notoatmodjo, 2010)
21
C. Kerangka Konsep
Yang tidak diteliti : 1) Minat 2) Pengalaman 3) Kebudayaan lingkungan sekitar
Baik Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Obesitas Pada Balita
Cukup Kurang Faktor – faktor yang mempengaruhi
Yang diteliti : 1) 2) 3) 4)
Pendidikan Pekerjaan Umur Informasi
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Sumber : Wawan dan Dewi (2010), Mubarak dkk (2007), (Notoatmodjo, 2010). Keterangan
: : Yang tidak diteliti. : Yang diteliti.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Arikunto, 2013). Penelitian yang akan dilakukan menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang akan dilakukan penelitian. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini telah dilaksanakan di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai bulan Juni 2015.
22
23
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen sebanyak 235 ibu. 2. Sampel Menurut Arikunto dalam Bosnita (2013) sampel dalam penelitian ini adalah 20% dari populasi. Sehingga 20% dari populasi ibu yang mempunyai balita di Lingkungan PKD Ngudi Waras Jabung Sragen sejumlah 235 ibu yakni sebanyak 47 ibu. 3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009).
D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu mengenai obesitas pada balita.
24
E. Definisi Operasional Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Skala yang diukur ordinal dapat dikategorikan sebagai berikut : Table 3.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional
Tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita.
Kemampuan ibu yang memiliki balita dalam menjawab kuesioner tentang : 1. Pengertian obesitas. 2. Penyebab obesitas. 3. Dampak dan akibat Obesitas. 4. Pengertian balita.
Skala ukur
Hasil
Ordinal.
a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD. b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD. c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD.
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang dimana responden tinggal memberi
jawaban
atau
dengan
memberikan
tanda-tanda
tertentu
(Notoatmodjo, 2010). Kuesioner dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup yaitu pertanyaan yang sudah disediakan pilihan jawabanya sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan keyakinannya. Jawaban yang tersedia dalam kuesioner ini ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Jawaban benar jika pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika pernyataan
25
negatif (unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban salah jika pernyataan positif (favorable) dan jawaban benar jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita Variabel
Aspek
Tingkat Pengertian pengetahuan ibu Obesitas tentang obesitas pada balita. Penyebab obesitas
Pernyataan Favorable Unfavorable
Jumlah
1, 3, 4, 20
6
4, 16*
7, 11, 12*, 8, 9, 10*, 15, 17 14, 21, 23*, 17, 19, 26 24, 25*, 27*, 28 Dampak 6, 13, 18, 6 dan akibat 22*, 29, 30 obesitas Defenisi 2 1 balita
Jumlah Total Soal Keterangan :
30
Tanda (*) : Pernyataan yang tidak valid Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Untuk uji validitas dan reabilitas telah dilakukan di tempat yang berbeda, tetapi karakteristiknya sama (Notoatmodjo, 2010). Uji coba dilakukan untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. Uji coba instrumen ini telah dilaksanakan di PKD Ngudi Mulyo Cangkol Sragen, pada tanggal 5 Maret 2014 dengan jumlah responden 20 orang.
26
1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan alat ukur tersebut. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment (Riwidikdo, 2013) dan menggunakan olah data SPSS versi 17. Menurut Riwidikdo (2013), rumus product moment adalah
r=
ேǤσǤିσǤσ
ඥሼேσ మ ିሺσሻమ ሽሼேσ మ ିሺσሻమ ሽ
Keterangan : N
: jumlah responden
r
: koefisien kolerasi product moment
x
: skor pertanyaan
y
: total skor
xy
: skor pertanyaan di kalitan skor total
Menurut Riwidikdo (2013) kuesioner dikatakan valid jika rxy hitung > rxy (0,361). Uji validitas yang dilakukan di Ngudi Mulyo Cangkol Sragen dengan data sebanyak 20 responden dengan 30 soal. Hasilnya didapatkan 7 pernyataan tidak valid yaitu nomer 10, 12, 16, 22, 23, 25 dan 27, sehingga penelitian menggunakan 23 pernyataan.
27
2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidiko (2013) kuesioner atau angket dikatakan reliable jika koefisien reliabilitas lebih besar dari koefisien pembanding (0,7). Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian menggunakan alpha chronbach dan menggunakan olah data SPSS versi 17. Rumus alpha chronbach’s adalah sebagai berikut :
Dimana :
݇ σߪଶ ݎൌ ൨ ቈͳ െ ଶ ሺ݇ െ ͳሻ ߪ௧
r
= koefisien reliabilitas instrumen
K
= banyaknya butir pertanyaan / soal
ߪଶ
= total varians butir
ߪଶ௧
= total varians Dari hasil uji coba reabilitas dari 20 responden dan jumlah
soal sebanyak 30 soal yang dilakukan di Ngudi Mulyo Cangkol Sragen didapatkan nilai r hitung lebih besar dari nilai Alpha Cronbach’s yaitu (0.925) > 0,7 sehingga kuesioner dikatakan reliabel.
28
G. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2009), cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu diperoleh dari hasil jawaban pertanyaan yang disediakan melalui kuesioner. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009). Data sekunder penelitian ini berupa jumlah populasi ibu yang memiliki balita dan gambaran demografi di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen tahun 2014 yakni yakni sebanyak 235 ibu.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode pengolahan Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4 yaitu : a. Editing Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir dan kuesioner.
29
b. Coding Merupakan mengubah data berbentuk kalimat dan huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Memasukkan data atau processing Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau “software” komputer. d. Pembersihan data (cleaning) Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kode,
ketidak
lengkapan
dan
sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 2. Analisis data Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Analisis univariat adalah menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian yang menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kurang. Pengolahan datanya menggunakan olah data SPSS versi 17.
30
Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter : 1.
Baik
:bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
2.
Cukup
:bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
3.
Kurang
:bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus :
σǢଵ ݔ ܺ ൌ ݊
Keterangan : X : nilai rata-rata (mean) n : jumlah data
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari simpangan baku (standart deviation) diperoleh dengan rumus :
݀ݏൌ ඩ =ට =ට
ሺσୀଵ ݔ ሻଶ ݊ ሺ݊ െ ͳሻ
σୀଵ ݔଶ െ
ଵସଽଽିሺହଶଵሻ; ସିଵ
ଵସଽଽିଵଷଽଽସǡ
=ξʹͳǡͻ
= 4,60
ସ
31
Keterangan : SD
: simpangan baku (Standart Deviation)
xi
: nilai data
n
: jumlah data Rumus prosentase untuk jumlah ibu usia sesuai tingkat
pengetahuan menurut Riwidikdo (2013), yaitu : Skor prosentase = I.
୨୳୫୪ୟ୦୧ୠ୳୫ୣ୬୳୰୳୲୲୧୬୩ୟ୲୮ୣ୬ୣ୲ୟ୦୳ୟ୬ ୨୳୫୪ୟ୦୰ୣୱ୮୭୬ୢୣ୬
ͳͲͲΨ
Etika Penelitian Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Setiap penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subjek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika penelitian (Hidayat, 2007), adalah sebagai berikut : 1.
Informed consent Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan
32
dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan. 2.
Anonimity ( kerahasian nama/identitas) Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data.
3.
Confidentiality (kerahasiaan hasil) Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasian informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasian oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Kerahasian hasil/ informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subjek akan dijamin oleh peneliti.
J.
Jadwal penelitian Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari menyusun proposal penelitian sampai dengan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian terlampir.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PKD Ngudi Waras desa Jabung, Sragen. PKD Ngudi Waras ini merupakan pelayanan kesehatan terutama posyandu yang dimiliki oleh ibu Sri Rejeki Dwi Hastuti, Amd.Keb sebagai bidan desa di Jabung, Sragen. Berbatasan dengan desa Pungsari pada sebelah timur, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan desa Ceplisan, sebelah barat berbatasan dengan desa Cangkol dan sebelah utara berbatasan dengan desa Jembangan. Posyandu ini merupakan posyandu balita yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali, yakni di hari kelima di awal bulan. Kegiatan di posyandu
balita PKD Ngudi Waras meliputi pendaftaran balita,
penimbangan balita, pencatatan KMS, penyuluhan untuk ibu yang memiliki balita, serta yang terakhir pengobatan bagi balita yang sakit ataupun pemberian gizi untuk semua balita.
B. Hasil penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung. Sampel dalam penelitian sebanyak 47 responden. Hasil penelitian diperoleh nilai mean dan standar deviasi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
33
34
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita. Variabel Mean Standar deviasi Tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita
17.2
4.6
Sumber : SPSS versi 17.00 Prosentase masing-masing tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita. No 1 2 3 Baik
Tingkat Pengetahuan Jumlah Presentase (%) Baik 6 12,765 Cukup 35 74,47 Kurang 6 12,765 Total 47 100 : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean+1 SD (x) > 17,2 + 1.4,6 = > 21,8 Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden = > 21, 8
Cukup : Bila nilai responden yang diperoleh Mean–1 SD ≤ x ≤ mean+1 SD. 17,2 -1.4,6 ≤ x ≤ 17,2 +1.4,6 => 12,6 ≤ x ≤ 21,8 Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden => 12,6 ≤ x ≤ 21,8 Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) <mean–1 SD ( x ) < 17,2 – 1 . 4,6 = > < 12,6 Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden = < 12,6 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa, tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung dimana responden
35
dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 responden (12,765%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 35 responden (74,47%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (12,765%). Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen terbanyak adalah kategori cukup sebanyak 35 responden (74,47%). Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita Berdasarkan Umur. No Umur Jumlah Prosentase 1 < 20 Tahun 4 8,51 2 20–40 Tahun 37 78,72 3 > 40 Tahun 6 12,77 Total 47 100 Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui responden dengan umur < 20 tahun sebanyak 4 responden (8,51%), responden dengan umur 20 – 40 tahun sebanyak 37 responden (78,72%), responden dengan umur 40 tahun sebanyak 6 responden (12,77%). Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita Berdasarkan Pendidikan. No 1 2 3 4
Pendidikan SD SMP SMA PT Total
Jumlah 6 14 26 1 47
Prosentase 12,76 29,78 55,31 2,15 100
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui responden yang berpendidikan SD sebanyak 6 responden (12,76%), pendidikan SMP sebanyak 14 responden (29,78%), pendidikan SMA sebanyak 26 responden (55,31%), perguruan tinggi sebanyak 1 responden (2,15%).
36
Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita Berdasarkan Pekerjaan. No Pekerjaan Jumlah Prosentase 1 PNS 1 2,15 2 Swasta 5 10,63 3 Petani/Buruh 6 12,76 4 IRT 35 74,46 Total 47 100 Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 1 responden (2,15%), Swasta sebanyak 5 responden (10,63%), Petani/Buruh sebanyak 6 responden (12,76%), dan IRT sebanyak 35 responden (74,46%). Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas Pada Balita Berdasarkan Sumber Informasi. No Sumber Informasi Jumlah Prosentase 1 Sudah pernah mendapatkan 41 87,23 2 Belum pernah mendapatkan 6 13,77 Total 47 100
C. Pembahasan Berdasarkan
hasil
pengolahan
dan
penelitian
tentang
tingkat
pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen pada kategori baik sebanyak 6 responden ( 12,765%), kategori cukup sebanyak 35 responden (74,47%), sedangkan kategori kurang sebanyak 6 responden (12,765%). Jadi dapat disimpulkan tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung yang terbanyak adalah cukup sebanyak 35 responden (74,47%). Penelitian ini diukur berdasarkan indikator yang meliputi, pengertian obesitas, penyebab obesitas, dampak dan akibat obesitas, pengertian balita.
37
Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan adalah hal apa yang diketahui oleh orang atau responden terkait dengan sehat dan sakit atau kesehatan,
misal:
cara pencegahan),
tentang
penyakit
(penyebab,
cara
penularan,
gizi, sanitasi, pelayanan kesehatan, kesehatan
lingkungan, keluarga berencana, dan sebagainya. Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2010). Ibu yang berumur < 20 tahun sebanyak 4 responden semua memiliki pengetahuan kurang, responden dengan umur 20 – 40 tahun yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 2 responden dan berpengetahuan cukup sebanyak 35 responden. Sedangkan responden dengan umur 40 tahun sebanyak 6 responden semua berpengetahuan cukup. Menurut Mubarak dkk (2007), Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan meliputi pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar, dan informasi. Pendidikan diberikan seseorang pada orang lain mengenai sesuatu hal agar mereka dapat memahami sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikanya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang (Notoatmodjo, 2010).
38
Ibu dengan tingkat pendidikan SD yang berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden dan ibu dengan tingkat pendidikan SMP yang berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden. Sedangkan ibu dengan tingkat pendidikan SMA berpengetahuan cukup sebanyak 35 responden, dan berpengetahuan baik sebanyak 5 responden, ibu dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi yang berpengetahuan baik sebanyak 1 responden. Menurut penulis kategori baik sebanyak 6 responden (12,765%), yang didominan oleh tingkat pendidikan pergururan tinggi dan tingkat pendidikan SMA dipengaruhi oleh tingkat memahami yang baik. Sedangkan untuk kategori cukup sebanyak 35 responden (74,47%), yang didominan oleh responden tingkat pendidikan SMP dipengaruhi oleh tingkat memahami yang hanya sekedarnya atau tidak begitu memahami. Untuk kategori kurang sebanyak 6 responden (12,765%), yang didominan oleh responden tingkat pendidikan SD karena memang responden tidak memahami dan tidak mengetahui. Pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sebaliknya orang yang tidak memiliki pekerjaan mereka tidak akan memiliki banyak sekali pengalaman dan relasi sehingga pengetahuan yang didapat juga sangat kurang. Dari hasil penelitian didapatkan hasil ibu yang bekerja sebagai PNS yang berpengetahuan baik sebanyak 1 responden, sedangkan ibu yang bekerja dibidang swasta yang berpengetahuan baik
39
sebanyak 5 responden. Ibu yang bekerja sebagai IRT yang berpengetahuan cukup sebanyak 35 responden, dan ibu yang bekerja sebagai Petani/Buruh yang berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden. Menurut penulis kategori baik sebanyak 6 responden (12,765%), yang didominan oleh ibu yang bekerja sebagai PNS dan swasta dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaan, dimana ibu sering bertemu orang lain dan lebih sering berbagi pengalaman dilingkungan kerjanya sehingga menambahkan pengalaman dan pengetahuanya. Sedangkan untuk kategori cukup sebanyak 35 responden (74,47%), yang didominan oleh ibu yang bekerja sebagai IRT dipengaruhi oleh pengalaman ibu dan kebiasaan ibu yang jarang keluar selain untuk arisan atau kegiatan yang seperlunya saja dimana ibu lebih sering dirumah untuk mengurus pekerjaan rumah atau sekedar mengasuh anakanya menyebabkan ibu jarang berbagi pengalaman dengan orang lain. Untuk kategori kurang sebanyak 6 responden (12,765%), yang didominan oleh ibu yang bekerja sebagai buruh/petani dipengaruhi oleh ibu jarang berkumpul, bertemu, dan berbagi pengalaman dengan orang lain karena ibu terlalu sibuk dengan pekerjaanya di sawah di kebun untuk bercocok tanam, hal ini menyebabkan ibu hampir tidak pernah berbagi pengalaman dengan orang lain. Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukkan sikap pribadi atau setiap informasi, dimana lingkungan juga memiliki andil dalam seseorang memperoleh pengetahuan, jika lingkungan tersebut adalah lingkungan yang mayoritas penduduk memiliki pendidikan yang rendah
40
maka tingkat pengetahuan yang didapatkan juga rendah begitupun sebaliknya apabila mayoritas penduduknya memiliki pendidikan yang tinggi maka seseorang akan memiliki pengetahuan yang tinggi. Informasi memberikan kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru. Sosial budaya juga mempengaruhi seseorang dalam mendapatkan informasi dan juga pengetahuan. Informasi lebih mudah diperoleh ketika seseorang tersebut berada di wilayah perkotaan dengan kebiasaan hidup mewah dan kecanggihan teknologi yang bisa mereka dapat semakin mempermudah untuk memperoleh informasi dan juga tambahan pengetahuan sedangkan masyarakat yang hidup di Desa mayoritas informasi yang mereka peroleh juga masih kurang sehingga pengetahuan yang mereka miliki juga kurang, karena masih banyak adat istiadat yang sangat kental yang masih diterapkan di Desa. Menurut penulis hal ini yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen yang mayoritas belum pernah mendapat informasi sebanyak 6 responden berpengetahuan kurang, sedangkan yang pernah mendapat informasi sebanyak 35 responden berpengetahuan cukup dan 6 responden berpengetahuan kurang.
41
D. Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa kendala dan keterbatasan yaitu : 1. Kendala Penelitian Pada saat pengisian data sering kuesioner tidak terisi lengkap, sehingga peneliti harus mengulang dengan memberikan kuesioner terhadap responden kembali. 2. Keterbatasan a. Pada penelitian ini menggunakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan saja. b. Instrumen dalam penelitian ini hanya dengan menggunakan kuesioner tertutup sehingga peneliti tidak dapat menggali informasi yang secara mendalam karena responden hanya dapat memilih jawaban benar atau salah saja.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung dengan jumlah 47 responden, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung dengan kategori pengetahuan baik sebanyak sebanyak 6 responden (12,765 %) .
2.
Tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 35 responden (74,47 %)
3.
Tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung dengan kategori tingkat pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (12,765 %).
4.
Faktor – faktor yang mempengaruhi ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi.
42
43
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi Waras Jabung maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah : 1. Bagi Responden Diharapkan untuk ibu yang memiliki balita mendapatkan informasi tentang obesitas pada balita untuk meningkatkan pengetahuan, dan ibu rajin mengikuti posyandu serta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan khususnya tentang kesehatan balita. 2. Bagi Institusi a. PKD Ngudi Waras Jabung Bidan atau petugas kesehatan diharapkan aktif memberikan informasi yang mengenai kesehatan balita terutama obesitas pada balita. b. STIKes Kusuma Husada Surakarta Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan bacaan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang obesitas pada balita. 3. Bagi Peneliti Lain Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang serupa dengan menambah variable dan jumlah penelitian, sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Chamidah, AN. 2009. Deteksi Dini Perkembangan dan Pertumbuhan Anak. Jurnal Pendidikan Khusus Vol.5, No 2, November 2009. Fakultas Pendidikan Universitas Yogyakarta. Yoyakarta. Hasdianah H. S. Siyoto. Y. Peristyowati. 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta : Nuha Medika. Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Krisnamurti, D. 2012. Awas! Gizi Berlebih Pemicu Utama Kematian. ( online ). Available : http://www.lintas.me/go/gayahidup.inilah.com/awasgizi-berlebih-pemicu-utama-kematian. Diakses 14 Oktober 2014. Maesaroh. 2013. Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Obesitas Pada Balita Di Lingkungan XIX Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai. Akademi Kebidanan Nusantara 2000. Medan. KTI. Mappeboki, S. 2009. Hubungan Karakteristik Sosial Ibu Dengan Pola Pemberian Nutrisi Terhadap Balita Obesitas Di Wilayah Kerja Puskesmas Mamanjang. Politeknik Kesehatan. Makassar. Mubarak W.I. N Chayatin. K Rozikin. Supradi. 2007. Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Notoadmodjo, S . 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Mentri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Pada Balita. Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 155/Menkes/Per/I/2010.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Riwidikdo, H. 2013. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Progam R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama. Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
Sugiyono. 2009. Metode Penalitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Wahyu, G.G. 2009. Obesitas pada Anak. Yogyakarta : Bentang Pustaka. Wawan, A, Dewi. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.