TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER II DAN III TENTANG SENAM HAMIL DI BPM YAYUK SUPRAPTI TENGGAK SIDOHARJO SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh
Asih Prihartanti NIM B12 116
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER II DAN III TENTANG SENAM HAMIL DI BPM YAYUK SUPRAPTI TENGGAK SIDOHARJO SRAGEN Diajukan Oleh : Asih Prihartanti NIM B12 116
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal
Desember 2014
Pembimbing
Riadini Wahyu Utami, SST NIK. 201189094
ii
HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER II DAN III TENTANG SENAM HAMIL DI BPM YAYUK SUPRAPTI TENGGAK SIDOHARJO SRAGEN Karya Tulis Ilmiah Diajukan Oleh : Asih Prihartanti NIM B12 116 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada tanggal
Desember 2014
Penguji I
Penguji II
Retno Wulandari, SST NIK. 200985034
Riadini Wahyu Utami, SST NIK. 201189094
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka.Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, SST NIK. 200985034
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen”. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Retno Wulandari, SST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. 3. Riadini Wahyu Utami, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis. 4. Kepala Desa Tenggak Sidoharjo Sragen yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Proposal Karya Tulis Ilmiah. 5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
iv
6. Seluruh responden
yang telah bersedia dilakukan wawancara studi
pendahuluan dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Semua teman-teman angkatan 2012 yang telah membantu dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal Karya Tulis Imiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Desember 2014 Penulis
v
vi
vii vii
viii viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4 E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ............................................................................. 5 1. Pengetahuan ........................................................................... 5 2. Kehamilan ............................................................................ 16 3. Senam Hamil ......................................................................... 21 B. Kerangka Teori............................................................................. 27 C. Kerangka Konsep ........................................................................ 28
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 29 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 29 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 30 D. Variabel Penelitian ...................................................................... 31 E. Definisi Operasional .................................................................... 31 F. Instrumen Penelitian .................................................................... 32 G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 34 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 35 I. Etika Penelitian ............................................................................ 38 J. Jadwal Penelitian ......................................................................... 40 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Duduk bersila ............................................................................... 24 Gambar 2.2 Sikap merangkak .......................................................................... 24 Gambar 2.3 Gerakan Senam Hamil ................................................................. 26 Gambar 2.4 Kerangka Teori .......................................................................... 27 Gambar 2.5 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 28
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Definisi Operasional .................................................................... 31
Tabel 3.2
Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 32
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 3.
Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4.
Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 5.
Lembar Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 6.
Kuesioner Penelitian
Lampiran 7.
Lembar Konsultasi Proposal Karya Tulis Ilmiah
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses alamiah dalam periode pertumbuhan seorang wanita. Perubahan fisik maupun psikologis bersifat fisiologis. Setiap tahun diperkirakan ada 5 juta ibu hamil di Indonesia, dari jumlah tersebut, dua ibu meninggal dalam satu jamnya karena komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas (Stoppart, 2009). Masa kehamilan pasti akan membawa perubahan fisik maupun mental. Perubahan fisik yang terjadi bahkan kadang memberikan ketidaknyamanan bagi ibu seperti sakit pada punggung, pegal-pegal pada kaki dan lain sebagainya. Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang sehat dan bugar dimana kondisi ini dapat diperoleh dengan mengupayakan pola makan yang teratur, istirahat yang cukup dan olah tubuh sesuai. Tubuh yang bugar dan sehat pada ibu hamil tetap dapat menjalankan tugas rutin sehari-hari (Widianti dan Proverawati, 2010). Berolah raga selama kehamilan merupakan hal yang penting. Olah raga memperkuat otot-otot untuk melindungi tulang belakang dan ikatan tulang sendi yang akan mengendorkan sebelum persalinan dan nyeri apabila sering digerakkan. Latihan-latihan tertentu yang dikombinasikan dengan teknik-teknik pernafasan dan relaksasi membantu menjaga energi dan persalinan dan juga menyiapkan diri untuk posisi-posisi persalinan (Stoppart, 2009). Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah
1
2
senam hamil, hal ini disesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik (perut kian membesar, perubahan fisik pada alat genital dan lain) dengan mengikuti senam hamil secara teratur dan intensif ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandungnya (Nirwana, 2011). Studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen didapatkan jumlah ibu hamil dari bulan Juli – September 2014 yaitu sebanyak 96 ibu hamil. Ibu hamil, trimester II sebanyak 52 orang dan ibu hamil trimester III sebanyak 44 orang. Jadi rata-rata kunjungan ibu hamil setiap bulan sebanyak 32 ibu hamil. Setelah dilakukan wawancara dengan cara tanya jawab terhadap 7 ibu hamil tentang senam hamil didapatkan hasil 5 ibu hamil tidak bisa menjawab tentang senam hamil dan 2 ibu hamil bisa menjawab tentang senam hamil. Mengingat besarnya manfaat senam hamil yaitu untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik dan mental pada persalinan cepat, aman dan spontan sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen”.
B. Perumusan Masalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen?”.
3
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen pada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen pada tingkat kurang. d. Faktor penghambat dan pendorong tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan penelitian dan hasil penelitian meliputi : 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan memberi masukan khususnya ilmu pengetahuan tentang senam hamil dan pentingnya melakukan senam hamil bagi ibu hamil.
4
2. Bagi Peneliti Mendapatkan pengalaman nyata tentang pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil serta meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian. 3. Bagi Institusi a. Bagi Desa Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan masukan bagi di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen khususnya ibu hamil untuk melakukan senam hamil. b. Pendidikan Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan kebidanan khususnya senam hamil.
E. Keaslian Penelitian Penelitian sejenis pernah dilakukan, yaitu : 1. Yuliadhita (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I dan II Tentang Senam Hamil Di Desa Ngargosari Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun 2013”. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, sampel dalam penelitian berjumlah 30 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil adalah baik 5 responden (16,7%), berpengetahuan cukup 18 responden (60%) dan yang berpengetahuan kurang 7 responden (23,3%).
5
2. Puspitasari (2011), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten tahun 2012”. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 56 responden dengan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian ini dikategorikan baik sebanyak 5 orang responden (8,9%), cukup sebanyak 42 orang responden (75%), dan kurang sebanyak 9 orang responden
(16,1%).
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil berpengetahuan cukup.
tingkat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010). b.
Jenis Pengetahuan Jenis pengetahuan menurut Nasir (2011), meliputi: 1) Pengetahuan biasa Pengetahuan biasa disebut juga knowledge of the man in the street atau ordinary knowledge atau common sense knowledge. Pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang sifatnya subyektif artinya sangat terikat pada subjek yang mengenal dengan demikian pengetahuan tahap pertama ini memiliki sifat selalu benar sejauh mana untuk memperoleh pengetahuan bersifat normal atau tidak ada penyimpangan
6
7
2) Pengetahuan ilmiah Pengetahuan
yang
telah
menetapkan
objek
khas
dengan
menerapkan metodologis yang khas pula. 3) Pengetahuan filsafat Pengetahuan
filsafat
adalah
sejenis
pengetahuan
yang
pendekatannya melalui metodologi pemikiran filsafat yang bersifat mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran yang analitis, kritis dan spekulatif. 4) Pengetahuan agama Pengetahuan agama adalah jenis pengetahuan yang terkandung dalam pengetahuan agama. Pengetahuan agama memiliki sifat dogmatis, artinya pernyataan dalam suatu agama selalu dihampiri oleh keyakinan yang telah ditentukan sehingga pernyataanpernyataan dalam ayat-ayat kitab suci pada agam memiliki nilain kebenaran sesuai dengan keyakinan. c.
Tingkat Pengetahuan Ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo (2007), yaitu : 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk
8
mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. 2) Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
9
5) Sintesis (Syntesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya
dapat
menyusun,
dapat
menggunakan,
dapat
meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. d. Cara memperoleh pengetahuan Cara
untuk
memperoleh
kebenaran
pengetahuan
menurut
Notoatmodjo (2010), dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian,. Lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari: a) Cara coba – salah (Trial and Error) Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan
10
dengan
menggunakan
beberapa
kemungkinan
dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. b) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otoritas Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
11
d) Berdasarkan pengalaman sendiri Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali
pengalaman
yang
diperoleh
dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. e) Cara akal sehat (common sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu
dan
bukan
penyelidikan manusia.
karena
hasil
usaha
penalaran
atau
12
g) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis. h) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan
yang
dikemukan.
Apabila
proses
pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi
adalah pembuatan kesimpulan dari
pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. i) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan
tersebut
berdasarkan
pengalaman-pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.
13
j) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. 2) Cara ilmiah atau modern Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok : a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan. c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
14
e. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan Terdapat 7 faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut Mubarak (2012), yaitu: 1) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain agar dapat memahami hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak. Sebaliknya jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
15
2) Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya 3) Umur Bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas empat (4) kategori pertumbuhan yaitu pertumuhan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf berpikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu
16
untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini 4) Minat Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 5) Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Orang cenderung berusaha melupakan pengalaman yang kurang baik. Sebaliknya jika pengalaman tersebut menyenangkan, maka secara psikologis mampu menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiawaan seseorang. Pengalaman baik ini akhirnya dapat membentuk sikap positif dalam kehidupannya. 6) Kebudayaan lingkungan sekitar Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai sikap menjaga kebersihan
lingkungan
maka
sangat
mungkin
masyarakat
sekitarnya
mempunyai
sikap
selalu
menjaga
kebersihan
lingkungan. Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang
17
tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 7) Informasi Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. 2. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010).
18
b. Tanda dan Gejala Kehamilan Tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 menurut Manuaba (2010), yaitu : 1) Tanda dugaan kehamilan a) Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegele dapat ditentukan perkiraan persalinan b) Mual dan mutah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness. c) Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu. d) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi darah ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu. e) Payudara
tegang,
pengaruh
estrogen-progesteron
dan
somatomatrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama. f) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.
19
g) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. h) Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma gravidarum), pada dinding perut dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol. 2) Tanda kemungkinan hamil a) Perut membesar b) Uterus membesar c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak) d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih merah dan kelam) e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan). f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks. g) Teraba ballotement h) Reaksi kehamilan positif. 3) Tanda pasti kehamilan a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
20
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur kehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop Leannec. c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu. d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka janin dapat dilihat. c. Klasifikasi kehamilan Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan menurut Manuaba (2010), yaitu: 1) Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu) Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit juga. 2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu) Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78 mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir. Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan
21
estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk melindungi mata janin selama perkembangan. 3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu) Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan janin. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur. 3. Senam Hamil a. Pengertian Senam hamil Menurut Nirwana (2011), adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan secara fisik dan mental pada persalinan cepat, aman dan spontan. b. Manfaat Manfaat senam hamil menurut Manuaba (2009), yaitu: 1) Senam hamil memudahkan ibu melakukan tugas persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri sendiri di bawah bimbingan penolong pada persalinan normal. 2) Diperoleh keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan kekuatan otot dinding perut, otot dasar panggul, serta jaringan penyangganya untuk berfungsi saat bersalin. 3) Melonggarkan persendian yang berhubungan dengan persalinan. 4) Dapat memperbaiki kedudukan janin 5) Meningkatkan kepercayaan menghadapi persalinan.
22
6) Memperoleh pengetahuan dan kemampuan mengatur pernafasan c. Tujuan senam hamil Tujuan senam hamil menurut Nirwana (2011), diantara yaitu: 1) Menguasai teknik relaksasi Dengan
menguasai
teknik
relaksasi
ini
diharapkan
ibu
mendapatkan oksigen yang lebih banyak, latihan ini dilakukan agar ibu siap menghadapi persalinan. 2) Memperkuat elastisitas otot Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di bokong, perut bagian bawah dan keluhan wasir 3) Mengurangi keluhan Melatih sikap tubuh ibu hamil sehingga mengurangi keluhan yang timbul akibat perubahan bentuk tubuh. 4) Melatih relaksasi Proses relaksasi akan sempurna engan melakukan kontraksi dan relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi atau rasa sakit saat proses persalinan. 5) Menghindari kesulitan Senam hamil ini bertujuan untuk membantu proses persalinan, sehingga ibu dapat melahirkan tanpa kesulitan serta dapat menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat. 6) Penguatan otot-otot tungkai Mengingat otot tungkai akan menopang berat tubuh ibu hamil yang makin lama makin berat seiring dengan usia kehamilan.
23
7) Mencegah Varices Mencegah pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil. 8) Memperpanjang nafas Karena makin besarnya kandungan maka akan mendesak isi perut ke arah dada. Hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak optimal. Degnan melakukan senam hamil diharapkan ibu mempunyai nafas yang lebih panjang dan dalam keadaan rileks. 9) Latihan Mengejan Latihan ini khusus untuk menghadapi proses persalinan dengan mengejan secara benar bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan lama di jalan keluar. d. Syarat senam hamil Syarat senam bagi ibu hamil menurut Manuaba (2009) , yaitu: 1) Ibu hamil cukup sehat berdasarkan pemeriksaan dokter atau bidan 2) Kehamilan tidak mempunyai komplikasi (keguguran berulang, kehamilan dengan perdarahan, kehamilan dengan bekas operasi 3) Dilakukan setelah kehamilan berumur 20 – 22 minggu 4) Dengan bimbingan petugas dan di rumah sakit. e. Gerakan dasar senam hamil Langkah-langkah gerakan dasar senam hamil yang dapat dilakukan oleh ibu hamil di rumah menurut Nirwana (2011), yaitu sebagai berikut:
24
1) Duduk bersila dan tegak ke depan dan santai lakukan sebanyak mungkin dalam posis sehari-hari.
Gambar 2.1 Duduk bersila 2) Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu. Keempat anggoata tubuh tegak lurus pada lantai dengan badan sejajar lantai. Lakukan gerakan ini tundukkan kepala lihat
perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil
mengempiskan perut dan mengerutkan lubang anus. Selanjutnya turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
Gambar 2.2 Sikap merangkak
25
3) Lakukan sikap merangkak degnan meletakkan kepala di antara kedua tangan lalu menoleh ke samping kanan atau kiri, selanjutnya turunkan badan hingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi tersebut selama 1 menit, kemudian tingkatkan menjadi - 10 menit atau sesuai kekuatan ibu hamil. Berikut gerakan senam hamil menurut Widianti dan Proverawati (2010), yaitu : 1) Ambil posisi berdiri di atas kedua tangan di samping badan, kemudian angat kedua tangan ke atas kepala sambil menarik nafas dari hidung kemudian buang nafas lewat mulut sambil menurunkan kedua tangan. 2) Ambil posisi duduk di atas matras, kedua kaki diluruskan. Berat badan bertumpu pada kedua tangan. Kemudian sambil tarik napas dorong dan tarik telapak kaki secara bergantian. 3) Masih tetap dalam posisi yang sama, gerakan kedua telak kaki secara bersamaan ke arah depan dan belakang secara bergantian dengan tarik dan buang nafas. 4) Tetap dalam posisi sama, buka kaki selebar paha kemudian tarik telapak kaki kearah luar scara bersamaan kemudian tarik ke dalam secara bersamaan. 5) Ambil posisi duduk sila kemudian putar kepala, empat hitungan kemudian buang nafas. 6) Lalu ambil posisi berbaring, letakkan kedua tangan di samping utmbuh posisi kedua kaki di tekuk, lalu tarik napas sambil
26
mengangkat kaki hingga membentuk sudut 900 lalu hembuskan napas sambil mengembalikan posisi kaki seperti semula. 7) Tetap dalam posisi duduk dan kaki ditekuk, kemudian sambil menarik napas angkat pantat, tahan beberapa lama kemudian hembuskan sambil menurunkan pantat. 8) Setelah itu ambil posisi telentang lalu tegangkan seluruh otot tubuh, genggam tangan, tarik telapak kaki hingga lurus, pejamkan mata, katupkan otot dubur kemudian relakskan otot-otot tersebut dengan cara membuka telapak tangan dan mata dan telapak kai kondisi normal, ulangi secara bergantian. 9) Untuk relaksasi ambil posisi berbaring miring ke kiri, kaki kanan di depan lalu tangan kiri di belakang dan tangan kanan berada di depan muka (seperti posisi orang berbaring)
Gambar 2.3 Gerakan Senam Hamil
27
B. Kerangka Teori
Pengetahuan
Kehamilan a. Pengertian b. Tanda dan Gejala Kehamilan c. Klasifikasi kehamilan
Senam hamil 1. Pengertian 2. Manfaat 3. Tujuan senam hamil 4. Syarat senam hamil 5. Gerakan dasar senam hamil
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Umur 4. Minat 5. Pengalaman 6. Kebudayaan lingkungan sekitar 7. Informasi 1.
Gambar 2.4 Kerangka teori Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2011), Mubarak (2012), Depkes RI (2006)
28
C. Kerangka Konsep
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Umur 4. Informasi 2. Baik
Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester II dan III tentang Senam hamil
Cukup
Kurang
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Minat 2. Pengalaman 3. Kebudayaan lingkungan sekitar 3. Keterangan: : Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti Gambar 2.5 Kerangka Konsep
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent). Tanpa membuat perbandingan atau penghubung dengan variabel lain (Nasir, 2011). Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka,
baik
sebagai
hasil
pengukuran
maupun
hasil
konvensi
(Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini meneliti menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen. . B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2004). Penelitian ini akan dilakukan di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2004). Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2014 – Juni 2015.
29
30
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah total dari seluruh unit atau elemen dimana peneliti tertarik. Populasi dapat berupa organisme, orang atau satu kelompok, masyarakat, organisasi, benda, obyek, peristiwa atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik (Silalahi, 2012). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida trimester II dan III di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen yaitu sebanyak 32 ibu hamil trimester II, III. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah 32 ibu hamil primigravida trimester II dan III di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen. 3. Teknik Pengambilan sampling Teknik
sampling
adalah
cara-cara
yang
ditempuh
dalam
pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2008). Teknik sampling pada penelitian dengan menggunakan sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel jika jumlah populasi digunakan sebagai sampel
31
penelitian (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini sampel yang ditentukan adalah sebanyak 32 responden.
D. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang senam hamil di Desa Tenggak Sidoharjo Sragen
E. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian
variabel-variabel
yang
diamati
atau
diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Nama Variabel Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang senam hamil
Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengertian Indikator Kemampuan ibu hamil trimester II dan III menjawab dengan benar tentang senam hamil yang meliputi pengertian, manfaat,
tujuan senam hamil, syarat senam hamil, gerakan dasar senam hamil
Sumber: Data Primer (2014)
Alat Ukur
1. Baik Kuesioner Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD 2. Cukup Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 3. Kurang Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Skala Ordinal
32
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis. Instrumen dalam penelitian yaitu kuesioner. Kuesioner adalah daftar pernyataan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (Riduwan, 2012). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah
daftar
pernyataan
dimana
sudah
disediakan
jawabannya
(Arikunto, 2010). Kuesioner dalam penelitian ini dengan kriteria positif (favorable) dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif (unfavorable) dengan skor 0 untuk jawaban benar dan dengan skor 1 untuk jawaban salah. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pernyataan Variabel
Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang senam hamil
Indikator
4. Pengertian 5. Manfaat 6. Tujuan senam hamil 7. Syarat senam hamil 8. Gerakan dasar senam hamil
Pernyataan
Jumlah Soal 4 9
Favourable
Unfavourable
1,2 5,6,9 10,12 14,16,17,19 20,22 23,26,28,
3,4 7,8,11,13 15,16,18 19,21 24,25
9
29, 31
27,30 32 16
5
16
5
32
Sumber: Data Primer (2014) Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas data. Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.
33
Rencana uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan di BPM Tatik Taraman, Sidoharjo, Sragen dengan 30 ibu hamil trimester II dan III. Menurut Riwidikdo (2013), uji coba validitas dan reliabilitas minimal dilakukan terhadap 30 responden. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan bantuan SPSS for windows versi 16.0 rumus product moment. Menurut Hidayat (2011), rumus product moment yaitu:
rxy =
N . SXY - SX.SY {N SX 2 - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) } 2
2
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisien korelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Pada penelitian ini menggunakan taraf signifikan 0,05 dan rtabel. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
34
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: 2 é k ù é Ssb ù 1 r11 = ê úê s 2 t úû ë k - 1û ë
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir σt2
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali, 2005).
G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menurut Hidayat (2011), adalah cara peneliti mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dari primer dan data sekunder, yaitu: 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2013).
35
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang senam hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder didapatkan jumlah ibu hamil trimester II dan III dari di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen.
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2010) adalah: a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahaptahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.
36
c. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. d.
Memasukkan Data (Data Entri) atau processing Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software komputer.
e. Pembersihan data (Cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak
lengkapan dan sebagainya,
kemudian di lakukan pembetulan atau koreksi, Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning). 2. Analisis Data Analisis univariat menurut Notoatmodjo (2010), yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya mendeskirpsikan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang senam hamil di Desa Tenggak Sidoharjo Sragen.
37
Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai berikut: Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu: Rumus : X =
åx n
Keterangan : X
: Rata-rata ( mean )
åx
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: Jumlah responden Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus :
SD =
å xi
2
-
(å xi ) 2 n
n -1
Keterangan: x
: Nilai responden
n
: Jumlah responden
38
Untuk mendapatkan distribusi persentase tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang senam hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen digunakan rumus persentase. Menurut Riwidikdo (2010), rumus persentase yaitu: Jumlah responden menurut Tingkat Pengetahuan Persentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100% Jumlah total responden
I. Etika Penelitian Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi : 1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk
menjaga
kerahasiaan
subyek
penelitian,
peneliti
tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.
39
3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
J. Jadwal Penelitian Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (Terlampir)
29
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Handoyo, A. 2010. Remaja dan Kesehatan: Permasalahan dan Solusi Praktisnya. Jakarta: PT Perca Hidayat A. A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medik Manuaba, I.B.G. 2010, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC –––––––––––––––––––. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC Mubarak, W.I. 2012. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Nasir, A. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan: Konsep Pembutan Karya Tulis dan Thesis untuk Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Nirwana, A.B. 2011. Kapita Selekta Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta –––––––––––––––––––.
2007. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka
Cipta –––––––––––––––––––,
2011. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka
Cipta –––––––––––––––––––.
2012. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Penelitian
Ilmu
Puspitasari. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten. Karya Tulis Ilmiah Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yoyakarta: Mitra Cendikia Press
Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta Stoppart, M. 2009. Buku Panduan Lengkap Kehamilan dan Persalinan Modern. Yogyakarta: Media Abadi Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama Widianti dan Proverawati. 2010. Senam Kesehatan dilengkapi Dengan Contoh Gambar. Yogyakarta: Nuha Medika Yuliadhita. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I dan II Tentang Senam Hamil Di Desa Ngargosari Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen. Karya Tulis Ilmiah