TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO PADA BAYI DI BPS WARTI SUWAJI TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : NESTI NURDIANASARI NIM : B09 033
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
i.
6. Bapak dan Ibu, terima kasih atas segala doa, kasih sayang, kesabaran serta segala yang telah diberikan kepadaku. 7. Mahasiswi Prodi D III Kebidanan angkatan 2009, sukses selalu untuk kita semua. 8. Ibu-ibu yang telah menjadi responden dalam ini. 9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta,
Juli 2012
penulis
v
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “ Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku dosen Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Warti Suwaji, Amd.Keb, selaku pemilik BPS Warti Suwaji, yang telah bersedia memberi ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
iv
Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 Nesti Nurdianasari B09 033 TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO PADA BAYI DI BPS WARTI SUWAJI TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2012 xiii + 35 halaman + 21 lampiran + 4 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat mengakibatkan lumuh kaki. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo pada 10 ibu yang mengimunisasi polio bayinya didapat 7 orang tidak paham tentang imunisasi polio dan 3 orang sudah paham tentang imunisasi polio. Tujuan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo. Metode Penelitian : jenis penelitian yang dipakai adalah deskriptif kuantitatif, penelitian ini dilaksanakan di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo, pada tanggal 20 Mei - 10 juni 2012, sampel pada penelitian ini adalah ibu yang mengimunisasikan polio bayinya berjumlah 30 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik univariat dengan instrumen kuesioner. Hasil Penelitian : hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012 adalah 7 orang (23,33%) berpengetahuan baik, 19 orang (63,33%) berpengetahuan cukup dan 4 orang (13, 33%) berpengetahuan kurang. Kesimpulan : tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo sebagian besar berpengetahuan cukup 19 orang (63,33%) Kata Kunci : Pengetahuan,imunisasi polio Kepustakaan : 24 Literatur (tahun 2002 – 2010)
vi
MOTTTO v Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi yang khusuk. (QS. Al Baqarah: 45) v Keberuntungan adalah untuk orang yang berdoa, rajin bekerja, mengurangi keluhan, dan banyak bersyukur. (Mario Teguh) v Keluarga; ialah sahabat yang selalu ada di samping untuk kita pada keadaan yang paling amat sangat buruk sekalipun. (Terima Kasih Ibu)
PERSEMBAHAN Karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga terwujud karya kecil ini 2. Ayah dan ibu tercinta yang menyayangi dan telah memberikan semua yang terbaik padaku. Harapan mereka adalah impianku. 3. Seluruh keluargaku yang tanpa henti mendukung setiap langkahku 4. Sahabat-sahabatku yang telah melengkapi goresan tinta terindah dalam perjalanan hidupku. Suka duka telah kita lalui bersama. 5. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 6. Semua dosen akbid, terima kasih atas segala bimbingannya
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
iv
ABSTRAK................................................................................................... .
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................
vii
CURICULUM VITAE...............................................................................
viii
DAFTAR ISI .................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan ................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
4
E. Keaslian Penelitian .................................................................
4
F. Sistematika Penulisan .............................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ........................................................................
7
1.Pengetahaun ........................................................................
7
2.Imunisasi…………………………………………………...
11
ix
3.Imunisasi polio……………………………………………..
13
B. Kerangka Teori ......................................................................
17
C. Kerangka Konsep ...................................................................
18
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian..............................................
19
B. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………..
19
C. Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan Sampel...............
20
D. Alat / Instrumen ......................................................................
21
E. Metode Pengambilan Data .....................................................
25
F. Variabel Penelitian .................................................................
25
G. Definisi Operasional ...............................................................
26
H. Pengolahan dan Analisis Data ................................................
26
I.
28
Etika Penelitian .......................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .....................................
30
B. Hasil Penelitian ......................................................................
30
C. Pembahasan ............................................................................
31
D. Keterbatasan ...........................................................................
32
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
34
B. Saran .......................................................................................
35
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Jadwal Imunisasi .........................................................................
15
Tabel 3.1
Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner ..................................................
22
Tabel 3.2
Definisi Operasional ....................................................................
26
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi ....................................................................
30
viii
DAFTAR GAMBAR
halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian ............................................................
17
Gambar 2.2 Kerangka Konsep .........................................................................
18
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 2
Surat Balasan Pendahuluan
Lampiran 3
Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 4
Persetujuan Sebagai Responden
Lampiran 5
Kuesioner penelitian uji validitas
Lampiran 6
Kuesioner penelitian
Lampiran 7
Kunci jawaban kuesioner
Lampiran 8
Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 9
Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 10 Surat Permohonan Penelitian Dinas Kesehatan Lampiran 11 Surat Balasan Penelitian Lampiran 12 Surat Permohonan Penelitian Lahan Lampiran 13 Surat Balasan Penelitian Lahan Lampiran 14 Hasil Uji Coba Instrumen Lampiran 15 Hasil Uji Validitas Lampiran 16 Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 17 Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 18 Lembar Hasil Penelitian Lampiran 19 Hasil kuesioner jawaban benar Lampiran 20 Jadwal Penelitian Lampiran 21 Lembar Konsultasi
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Fakta dunia saat ini khususnya di negara sedang berkembang setiap 14,5 juta anak balita meninggal karena berbagai penyakit yang dapat dicegah, kurang gizi, dehidrasi karena muntaber dan setiap tahunnya 3,5 juta anak balita meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Markum, 2002). Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5% pada balita di Indonesia adalah akibat Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Agar target nasional dan global untuk mencapai eradikasi, eliminasi dan reduksi terhadap PD3I dapat dicapai, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata sampai mencapai tingkat population immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi. Kegagalan untuk menjaga tingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang dapat dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) (Foralsa, 2007). Dengan adanya KLB polio di Indonesia pada tahun 2005 yang lalu. Pada bulan April 2005, laboratorium Biofarma di Bandung mengkonfirmasi adanya virus polio tipe 1 pada anak berusia 18 bulan yang menderita lumpuh layu akut pada bulan Maret 2005 yang tidak pernah diimunisasi polio sebelumnya. Virus polio selanjutnya menyebabkan wabah merebak ke 10 propinsi, 48 kabupaten. Sampai bulan April 2006 tercatat 346 kasus polio,
1
2
termasuk 46 kasus VDPV (Vaccine Derived Polio Virus) di Madura dan 2 kasus yang terjadi tahun 2006. Dari analisis genetik virus, diketahui bahwa virus berasal dari Afrika Barat. Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa virus sampai Indonesia melalui Nigeria Sudan dan sama seperti virus yang diisolasi di Arab Saudi dan Yaman. Dari pengalaman tersebut terbukti bahwa anak tetap harus mendapat imunisasi (Ismoedijanto, 2008). Berdasarkan hasil data studi pada bulan Januari – Desember 2012 di BPS Warti Suwaji Semutan RT 03/02 Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo didapatkan data jumlah bayi 402 dengan status imunisasi dasar Hepatitis B 39 bayi (90,83%), BCG 35 bayi (86,24%), DPT I 40 bayi (92,66%), DPT II 39 bayi (90,83%), DPT III 40 bayi (92,66%), Polio I 36 bayi (87,16%), Polio II 37 bayi (89, 91%), Polio III 40 bayi (92,66%), Polio IV 42 bayi (99,09%), Campak 39 bayi (90,83%). Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo, pada tahun 2012 jumlah kunjungan ibu yang mengimunisasi polio bayinya sejumlah 277 orang. Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 ibu yang mengimunisasi polio pada bayinya, hanya 3 orang yang paham tentang imunisasi polio dan 7 orang yang tidak paham tentang imunisasi polio. Berdasarkan latar belakang di atas, diketahui bahwa masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi polio pada bayi, maka penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo”.
3
B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Semutan RT 03/02 Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Semutan RT 03/02 Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Tawangsari Sukoharjo pada tingkat baik. b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Tawangsari Sukoharjo pada tingkat cukup. c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Tawangsari Sukoharjo pada tingkat kurang.
4
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Untuk menambah ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan
tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio. 2. Bagi Penulis Mendapatkan pengalaman yang nyata di masyarakat untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio. 3. Bagi Institusi a. Pendidikan Untuk menambah referensi bacaan serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya tentang tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio. b. BPS Untuk meningkatkan pendidikan kesehatan terhadap pasien. Khususnya pendidikan kesehatan tentang imunisasi.
E. Keaslian Penelitian 1. Maya Safitri (2009) dengan judul “Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo“. Desain penelitian metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi data dapat diketahui bahwa dari 30 responden,
5
sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%), kurang dari 50% berpengetahuan kurang 8 responden (26.67%), 5 responden (16.67%) berpengetahuan baik dan 4 responden (13.33%) berpengetahuan tidak baik. 2. Ririn Nur Febriani (2009) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Efek Samping Imunisasi DPT I di Puskesmas Parijatah Kulon Kecaman Srono”. Desain penelitian metode deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui lebih bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT 1 di Puskesmas Parijatah Kulon Kecamatan Srono, dari 40 responden diketahui 29 responden (72,5%) berpengetahuan baik, 10 responden (25%) berpengetahuan cukup baik dan 1 responden (2,5%) berpengetahuan kurang baik. Perbedaan antara keaslian dengan penelitian ini adalah judul, waktu, tempat dan hasil penelitian.
F. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah, disajikan dalam lima bab yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, sistematika penelitian.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri dari tinjauan teori meliputi pengetahuan, imunisasi, imunisasi polio. kerangka teori, kerangka konsep.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Yang terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, alat/instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, pengolahan dan analisis data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran
umum
tempat
pembahasan, keterbatasan BAB V
PENUTUP Kesimpulan, saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
penelitian,
hasil
penelitian,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah gejala yang ditemui dan diperoleh dari manusia melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indra atau akal budidaya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya (Meliono,2007). Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada di kepala kita. Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain pengalaman kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh orang lain. Pengetahuan juga dari tradisi (Prasetyo, 2007). b. Tingkatan Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010) tingkat pengetahuan seseorang secara rinci dibagi menjadi enam tingkatanyaitu: 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu
7
8
tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. 2) Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar
tentang
obyek
yang
diketahui,
dan
dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya.
9
5) Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusanrumusan yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaianpenilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Azwar (2007): 1) FaktorInternal a) Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar
dan
proses
pembelajaran
agar
dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, pendidikan meliputi pembelajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.
10
b) Minat Suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu, minat merupakan kekuatan diri dalam diri sendiri untuk menambah pengetahuan. c) Intelegensi Pengetahuan yang dipenuhi intelegensi adalah pengetahuan intelegensi dimana seseorang dapat bertindak secara tepat, cepat dan mudah dalam pengambilan keputusan, seseorang yang mempunyai intelegensi yang rendah akan bertingkah laku lambat dalam mengambil keputusan. 2) Faktor Eksternal a) Media Massa Dengan majunya teknologi akan tersedia pula bermacam-macam media massa yang dapat pula mempengaruhi pengetahuan masyarakat. b) Pengalaman Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang. c) Sosial Budaya Sosial budaya adalah hal-hal yang komplek yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan,
moral,
hukum,
adat
istiadat,
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan berevolusi dimuka bumi ini sehingga hasil karya, karsa dan cipta dan masyarakat. Masyarakat kurang menyadari bahwa kurang mengetahui beberapa tradisi dan sosial budaya yang bertentangan dari segi kesehatan
11
yang dimana hal ini tentunya berkaitan atau tidak terlepas dari suatu pendidikan. d) Lingkungan Lingkungan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pengetahuan seseorang. e) Penyuluhan Meningkatkan pengetahuan masyarakat juga dapat melalui metode penyuluhan dan pengetahuan bertambah seseorang akan berubah perilakunya. f) Informasi Informasi merupakan pemberitahuan secara kognitif baru bagi penambahan pengetahuan. Pemberian informasi adalah untuk menggugah kesadaran seseorang terhadap suatu motivasi yang berpengaruh terhadap pengetahuan.
2. Imunisasi a. Pengertian Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak penyakit (Matondang CS, 2005) Menurut Anatomi, 2008. Imunisasi berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain, diperlukan imunisasi lainnya.
12
b. Tujuan Imunisasi Tujuan dari imunisasi adalah untuk melindungi dan mencegah penyakitpenyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak (Ilmu Kesehatan Anak, 2010). c. Manfaat Imunisasi 1) Untuk Anak Mencegah
penderitaan
yang
disebabkan
oleh
penyakit,
dan
kemungkinan cacat atau kematian 2) Untuk Keluarga Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman. 3) Untuk Negara Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara (Marimbi, 2010). d. Macam-macam Imunisasi pada Bayi Menurut Achmadi (2006) walaupun imunisasi sangat penting, namun pemerintah mewajibkan lima jenis imunisasi pada anak usia di bawah satu tahun yang harus dilakukan: 1) BCG yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit TBC. 2) Hepatitis B yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B. 3) DPT yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus.
13
4) Campak yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit campak. 5) Polio yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit polio.
3. Imunisasi polio a. Pengertian Imunisasi
polio
adalah
imunisasi
yang
diberikan
untuk
menimbulkan kekebalan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat mengakibatkan lumpuh kaki (Anik Maryunani, 2010). b. Gejala Polio Sekitar 95 % orang yang terinfeksi dengan virus polio tidak mengalami gejala besar dan pulih tanpa kerusakan yang menetap, tetapi mereka menjadi pembawa virus dan bisa menularkannya melalui tinja mereka. Sebelum terjadi kerusakan saraf pada mereka terkena virus secara serius, secara khas akan muncul sakit tenggorok, mual, atau demam. Kemudian, ketika saraf terkena, penderitanya menjadi lemah dan mengalami sensasi yang tidak normal, biasanya di lengan dan tungkai kaki. Ketika kerusakan saraf berlanjut, otot di area yang terkena akan mengerut dan menjadi lumpuh. Jika diafragma terkena, pernapasan akan terpengaruh (Cave, 2003). c. Pemberian Vaksin Polio Pemberian vaksin polio tetes merupakan langkah strategis untuk mencegah menularnya virus polio liar. Virus polio hanya dapat hidup pada manusia. Pemberian vaksin polio (virus polio yang sudah
14
dilemahkan) melalui mulut akan menyebabkan saluran cerna kebal terhadap virus polio sehingga apabila ada Virus Polio Liar (VPL) masuk ke saluran cerna maka virus tersebut akan dibunuh oleh zat anti polio yang timbul akibat pemberian imunisasi polio. Virus vaksin berada dalam saluran cerna bisa sampai 100 hari. Selanjutnya virus poliokeluar dari tinja dan dapat menularkan virus ke sekitarnya (FK.UNPAD, 2008) Di Indonesia dipakai vaksin sabinyang diberikan melalui mulut. Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari dan selanjutnya diberikan setiap 4 – 6 minggu. Pemberian vaksin polio dapat dilakukan bersamaan dengan Bacillus Calmete Guerin (BCG), vaksin Hepatitis B, dan Dipteri Pertusis Tetanus (DPT). Vaksin ini sebanyak 2 tetes (0,1 mL). Imunisasi ulangan diberikan bersamaan dengan imunisasi ulang DPT. Pemberian
imunisasi polio akan
menimbulkan kekebalan aktif terhadap poliomyelitis. Imunisasi polio diberikan sebanyak empat kali dengan selang waktu tidak kurang dari satu bulan (Marimbi, 2010). Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Departemen Kesehatan mengeluarkan
rekomendasi
pemberian imunisasi
polio termasuk
imunisasi yang diwajibkan atau masuk Pengembangan Program Imunisasi (PPI). Imunisasi polio yang harus diberikan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah diberikan sejak lahir sebanyak empat kali dengan interval 6-8 minggu. Kemudian diulang usia 1 tahun, 5 tahun dan usia 15 tahun atau sebelum meninggalkan sekolah (Erinakia, 2005).
15
Pemberian imunisasi polio tidak boleh dilakukan pada orang yang menderita defisiensi imunitas. Tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Namun, jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh(Proverawati& Andini, 2010). d. Efek samping Pada imunisasi polio hampir tidak terdapat efek samping. Bila ada mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak seperti pada penyakit polio sebenarnya (Markum, 2002). e. Jadwal imunisasi Jadwal imunisasi adalah informasi mengenai kapan suatu jenis vaksinasi atau imunisasi harus diberikan kepada anak (Marimbi, 2010). Adapun jadwal imunisasi dapat dilihat pada: Tabel 2.1 Jadwal Imunisasi No 1 2
3
4 5
Pemberian Imunisasi BCG 1X HB 1 Hepatitis B HB 2 HB 3 DPT 1 DPT DPT 2 DPT 3 Polio 1 Polio 2 Polio Polio 3 Polio 4 Campak 1X Sumber: IDAI (2008) Vaksin
Selang Waktu Pemberian Minimal 1 bulan 2 – 5 bulan 4 – 6 minggu 4 – 6 minggu 4 – 8 minggu 4 – 8 minggu 4 – 8 minggu -
Umur 0-2 bulan 0-1 bulan 1 bulan 3-6 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan Saat lahir 2 bulan 4 bulan 6 bulan 9 bulan
16
f. kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Polio Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan factor risiko yang selalu ada pada setiap tindakan medik imunisasi Polio namun dari pengalaman jumlahnya sangat kecil (1:2-6 juta dosis yang diberikan / satu bayi diantara 2 - 6 juta bayi yang mendapat vaksin polio), tetapi akibatnya cukup fatal, yaitu polio paralisis (paralisis syaraf akibat vaksin polio) sampai kecacatan (IDAI, 2008).
17
B. Kerangka Teori Kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio kepada bayi
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Faktor internal: a. Pendidikan b. Minat c. Intelegensi 2. Faktor eksternal a. Media massa b. Pengalaman c. Sosial budaya d. Lingkungan e. Penyuluhan f. informasi
Imunisasi polio: 1. Pengertian 2. Tujuan dan jenis imunisasi 3. Penularan 4. Gejala 5. Kontra indikasi 6. Cara pemberian 7. Efek samping 8. Manfaat 9. Jadwal dan umur pemberian 10. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian Sumber: Azwar, 2007 dan IDAI, 2008 (modifikasi)
18
C. KerangkaKonsep Baik
Pengetahuanibutentang imunisasi polio pada bayi
Cukup Kurang
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Faktor internal: a. Pendidikan b. Minat c. Intelegensi 2. Faktor eksternal a. Media massa b. Pengalaman c. Sosial budaya d. Lingkungan e. Penyuluhan f. informasi
Gambar 2.2 Kerangka konsep
Keterangan:
:
tidak diteliti
:
diteliti
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang di dalamnya tidak ada analisis hubungan variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat yang bersifat umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis statistik yang digunakan adalah deskriptif (Hidayat, 2009).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.
Lokasi penelitian Menurut Notoatmodjo (2010), lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Semutan RT 03/02 Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo.
2.
Waktu penelitian Menurut Notoatmodjo (2010), waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei – 10 Juni 2012.
19
20
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2009). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang mengimunisasikan polio bayinya di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Semutan RT 03/02 Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo pada tanggal 20 Mei 2012 – 10 juni 2012 yang berjumlah 30 ibu. Rata-rata kunjungan pada setiap bulannya terdapat 30 ibu yang mengimunisasi polio bayinya. 2. Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2009). Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 ibu yang mengimunisasikan polio bayinya di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Semutan RT 03/02 Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo. 3. Teknik Pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2009). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah cara pengambilan sampel ini dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2009).
21
D. Alat/Instrument Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah Kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal–hal yang diketahui (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yaitu sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dengan menyediakan jawaban sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010). Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu. Dalam kuesioner ini menggunakan pilihan jawaban “Benar” atau “Salah”. Pada pernyataan favorable atau pernyataan positif yaitu pernyataan yang jawabannya benar, sehingga apabila responden menjawab “Benar” maka mendapat skor 1, dan jika menjawab “salah” mendapat skor 0. Pada pernyataan unfavorable atau pernyataan negatif yaitu pernyataan yang jawabannya salah, sehingga apabila responden menjawab benar maka mendapat skor 0 dan jika menjawab salah maka diberi skor 1.
22
Adapun kisi – kisi kuesioner pada penelitian ini yaitu: Tabel 3.1 Kisi – Kisi Kuesioner Indikator
Item
Tingkat 1. pengetahuan ibu 2. tentang imunisasi polio pada bayi 3. 4. 5. 6.
Pengertian Tujuan dan jenis imunisasi Penularan Gejala Kontra indikasi Cara pemberian
7. 8. 9.
Efek samping Manfaat Jadwal dan umur pemberian 10. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Jumlah
Pernyataan Favorable 1 3,6
Pernyataan Unfavorable 2,13 29,30
Item pernyataan 3 4
12,17,24,26 25,31,32 8,33,34 15,16,18,19, 20,21,22
4 3 3
4,7,9 11,27
10
7 3 3 3
36
23,35
3
26
10
36
5,14,28
Alat ukur atau instumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data (Hidayat, 2009). 1. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto,2010). Uji validitas ini dilakukan di BPS Supadmi Irianto, SST. Kunden Sukoharjo. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Untuk menguji validitas maka dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan
23
skor total, dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment (Arikunto,2010). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows. Rumus Pearson Product Moment:
rxy =
Nå XY - (å X) (å Y) {Nå X 2 - (å X) 2 }{Nå Y 2 - (å Y) 2 }
Keterangan: rxy
= Koefisien korelasi Product Moment
N
= jumlah responden
X
= skor pertanyaan
Y
= skor total pertanyaan
Untuk mengetahui apakah item pertanyaan valid, maka angka korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel. Dinyatakan valid jika r
hitung>
r
tabel,
dengan taraf signifikansi 5%(Arikunto, 2010). Dengan hasil
r hitung> 0,329. Berdasarkan hasil uji validitas dari 36 item pernyataan terdapat 30 pernyataan yang valid atau sahih dan 6 pernyataan dinyatakan tidak valid yaitu pernyataan nomer 10, 12, 13, 27, 32, dan 35. Kemudian dari pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian.
24
2. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,2010). Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus Cronbach Alpha untuk menguji reliabilitas instrumen pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi. Rumus Cronbach Alpha adalah sebagai berikut: 2 é k ù é Ssb ù r11 = ê 1 úê s 2 t úû ë k - 1û ë
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir σt2
= Varians total
Dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas yaitu 0,882 > 0,60 sehingga kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.
25
E. Metode Pengambilan Data Pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2009). Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu: 1. Data Primer Data primer bila pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sasaran yaitu dengan cara menyebar kuesioner. Selanjutnya data tersebut diolah, dianalisis, disajikan, dan dilaporkan oleh peneliti (Hidayat, 2009). Data primer dalam penelitian ini adalah kuesioner. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah pengumpulan data yang diinginkan diperoleh dari orang lain atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri (Hidayat, 2009). Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku daftar imunisasi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo pada tanggal 20 Mei-10 Juni 2012 sebanyak 30 bayi.
F. Variabel Penelitian Menurut Sugiono (2007), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan tentang imunisasi polio pada bayi.
26
G. Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional
Skala
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio pada Bayi
Segala sesuatu Ordinal yang diketahui ibu mengenai imunisai polio, meliputi Pengertian,tujuan dan jenis imunisasi,penularan ,gejala,kontra indikasi,cara pemberian,efek samping,manfaat,ja dwal dan umur pemberian,Kejadia n Ikutan Pasca Imunisasi
Kategori Tinggi (baik): Bila jawaban benar 76-100% Sedang (cukup): Bila jawaban benar 56-75% Rendah (kurang): Bila jawaban benar <56% (Arikunto, 2010)
H. Pengolahan dan Analisis Data 1. Menurut Hidayat (2009), dalam proses pengolahan data terdapat langkahlangkah yang harus ditempuh, diantaranya: a. Editing Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. b. Coding Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
27
c. Entri data Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi. d. Melakukan teknik analisis Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Penelitian deskriptif akan menggunakan statistik deskriptif yaitu statistika yang membahas cara meringkas, menyajikan dan mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah dimengerti dan lebih mempunyai makna. 2. Analisis Data Analisis Univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang dianalisis secara univariat yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayinya. Untuk memperoleh prosentase dihitung dengan rumus: Untuk mengukur tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan kriteria, yaitu : a.
Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden dari kuesioner yang benar 76 – 100%
b.
Tingkat pengetahuan cukup jika jawaban responden dari kuesioner yang benar 56 – 75%
c.
Tingkat pengetahuan kurang jika jawaban responden dari kuesioner yang benar <56%
28
Menghitung distribusi frekuensi dengan menggunakan prosentase menurut Riwidikdo (2009) adalah sebagai berikut: Pengetahuan ibu Skor Persentase = ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100% Jumlah responden
I. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2009), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut: 1. Inform consent (lembar persetujuan) Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. 2. Anonimity (tanpa nama) Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
29
3. Kerahasiaan (confidentiality) Merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasian hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian Terlampir.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo adalah sebuah Bidan Praktek Swasta yang terletak di Dukuh Semutan RT 03/02, Kalurahan Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Secara umum, keadaan lingkungan BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo terlihat bersih dan rapi. BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo memberikan pelayanan kebidanan yaitu pelayanan ANC, Imunisasi, Persalinan, Kesehatan Ibu dan Anak serta KB. Jam buka 24 jam.
B. Hasil Penelitian Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012. Tabel 4.1. Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio No
Tingkat
1. Baik 2. Cukup 3. Kurang Jumlah Sumber : Data Primer, Juni 2012
Frekuensi
Prosentase
7 19 4 30
23,33% 63,33% 13,33% 100%
Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui gambaran Pengetahuan tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo tahun 2012, yang berpengetahuan baik
30
31
sebanyak 7 orang (23,33%), berpengetahuan cukup 19 orang (63,33%), dan yang berpengetahuan kurang 4 orang (13,33%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio terbanyak pada kategori cukup yaitu 19 orang (63,33%).
C. Pembahasan Menurut Meliono (2007) Pengetahuan adalah gejala yang ditemui dan diperoleh dari manusia melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indra atau akal budidaya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Menurut Azwar (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan, minat, intelegensi, media massa, pengalaman, lingkungan, penyuluhan, informasi. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu yang mengimunisasikan polio bayinya di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo tahun 2012 berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (23,33%), berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 orang (63,33%), dan yang berpengetahuan kurang 4 orang (13,33%). Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti pada 30 soal kuesioner didapatkan nilai tertinggi pada pernyataan nomer 19 yaitu tentang cara pemberian imunisasi polio, sedangkan nilai terendah pada pernyataan nomer 30 yaitu mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
32
Menurut IDAI (2008) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan factor risiko yang selalu ada pada setiap tindakan medik imunisasi Polio namun dari pengalaman jumlahnya sangat kecil (1:2-6 juta dosis yang diberikan / satu bayi diantara 2 - 6 juta bayi yang mendapat vaksin polio), tetapi akibatnya cukup fatal, yaitu polio paralisis (paralisis syaraf akibat vaksin polio) sampai kecacatan. Sebagian besar pengetahuan ibu dalam tingkat cukup yaitu 19 orang (63,33%). Menurut Notoatmodjo (2010) Untuk meningkatkan pengetahuan seseorang menjadi baik dengan cara promosi kesehatan dan penyuluhanpenyuluhan. Maka diharapkan dari hasil penelitian ini petugas kesehatan meningkatkan promosi kesehatan pada masyarakat. Berdasarkan dari hasil penelitian dan teori yang ada dapat disimpulkan bahwa dengan baiknya tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio maka kepedulian ibu terhadap status kesehatan anak akan menjadi baik pula.
D. Keterbatasan Penelitian 1. Kendala penelitian Jadwal imunisasi hanya ada pada hari minggu saja menjadi kendala dalam penelitian ini, sehingga memperlambat peneliti untuk dapat membagikan kuesioner dan mengumpulkan responden dalam 1 waktu sehingga
peneliti
membutuhkan
beberapa
minggu
mengumpulkan responden dan membagikan kuesioner.
untuk
dapat
33
2. Kelemahan/keterbatasan selama proses penelitian: 1. Dalam penelitian ini ada kelemahan dalam menyusun alat (kuesioner) yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia. 2. Dalam penelitian ini hanya menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi. 3. Keterbatasan waktu dalam proses pengerjaan sehingga hasilnya mungkin kurang maksimal.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012 termasuk dalam kategori baik yaitu 7 orang (23,33%). 2.
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012 termasuk dalam kategori cukup yaitu 19 0rang (63,33%).
3. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012 termasuk dalam kategori kurang yaitu 4 responden (13,33%).
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo,
34
35
maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah ; 1.
Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.
2. Bagi institusi a. Pendidikan Diharapkan akan lebih mengembangkan penelitian yang lebih lanjut mengenai imunisasi polio. b. BPS Warti Suwaji Diharapkan lebih meningkatkan pendidikan kesehatan dan dapat memberikan
informasi
atau
penyuluhan
kepada
ibu
yang
mengimunisasikan polio bayinya tentang pengetahuan imunisasi dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Polio (KIPI). 3. Bagi responden Diharapkan ibu yang mengimunisasikan anaknya lebih memahami imunisasi dan mengikuti promosi kesehatan atau penyuluhanpenyuluhan tentang imunisasi yang diadakan oleh petugas kesehatan setempat.