Jurnal Kesehatan STIKES KUSUMA HUSADA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN ORANG TUA DENGANTINGKAT KECEMASAN PASCA IMUNISASI POLIO PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO Oleh : Atik Sri Pujiati, Ika Subekti Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kep, Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep Prodi S-1 Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta
ABSTRACT This study was an observational analytic study with cross sectional design. The population in this study is the mother who immunize babies aged 0-12 months with polio immunization in health centers Bendosari many as 100 people. Engineering samples using purposive sampling so that the sample of 30 respondents. The results showed that most respondents aged 25-30 years, ie 13 persons (41.9%). Most respondents are farmers, amounting to 12 people (38.8%). Mother's level of knowledge about post-polio immunization in infants, the most is the high knowledge that is 11 people or 36.7%. Anxiety levels at most levels of anxiety medium category, which is 12 people (40%). The analysis showed that the relationship was strong and significant correlation between knowledge of Parents Post-Polio Immunization in Infants with Anxiety Parents Post-Polio Immunization. Health workers should be able to provide knowledge and information to mothers who come in health centers on the benefits of immunization ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mengimunisasikan bayinya umur 0-12 bulan dengan imunisasi polio di Puskesmas Bendosari sebanyak 100 orang. Teknik sampel dengan menggunakan purposive sampling sehingga sampel sebanyak 30 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang paling banyak berusia 25-30 tahun, yaitu 13 orang (41,9%). Pekerjaan terbanyak adalah petani, sebesar 12 orang (38,8%). Tingkat pengetahuan ibu tentang pasca imunisasi polio pada bayi, yang paling banyak adalah pengetahuan tinggi yaitu 11 orang atau 36,7%. Tingkat kecemasan paling banyak tingkat kecemasan kategori sedang, yaitu 12 orang (40%). Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang cukup kuat dan signifikan antara pengetahuan Orang Tua Pasca Imunisasi Polio Pada Bayi dengan Kecemasan Orang Tua Pasca Imunisasi Polio. Tenaga kesehatan sebaiknya dapat memberikan pengetahuan dan informasi kepada ibu-ibu yang datang di puskesmas tentang manfaat imunisasi Keywords: Immunization, Knowledge, Anxiety Bibliography: 2 (2005)
1
1.
yang bermula ditemukan di Sukabumi, Jawa Barat, pada bulan Maret 2005, ditemukan 15 kasus yang terkait polio (Achmadi, 2006). Penyakit polio dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio. Pemberian imunisasi polio pada bayi dan anak tidak hanya memberi pencegahan penyakit pada anak tersebut, tetapi juga memberikan dampak yang lebih luas, karena dapat mencegah penularan penyakit untuk anak lain. Oleh karena itu pengetahuan dan sikap orang tua terutama ibu sangat penting untuk memahami tentang manfaat imunisasi dan jadual pemberian secara tepat. Tujuan penelitian diketahuinya hubungan pengetahuan orang tua dengan tingkat kecemasan pasca imunisasi polio pada bayi di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Tujuan khusus adalah Mengidentifikasi karakteristik orang tua yang memiliki bayi dengan pasca imunisasi polio, Mengidentifikasi tingkat pengetahuan orang tua tentang imunisasi polio di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharjo, Mengidentifikasi tingkat kecemasan orang tua pasca imunisasi polio ulang pada anak di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharjo, Mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan dan kecemasan orang tua pasca imunisasi polio.
Pendahuluan Imunisasi sebagai salah satu pencegahan upaya preventif yang berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat harus dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh, dan sesuai standar sehingga mampu memutus mata rantai penularan penyakit serta menimbulkan dan meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit (Depkes, 2005). Pemberian imunisasi pada anak bertujuan agar tubuh kebal terhadap penyakit tertentu. Kekebalan tubuh juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tingginya kadar antibodi pada saat dilakukan imunisasi, potensi antigen yang disuntikkan, waktu antara pemberian imunisasi. Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan tergantung dari faktor yang mempengaruhi sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri anak (Hidayat,2005). Imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit berbahaya salah satunya adalah imunisasi polio. Polio merupakan suatu infeksi virus yang sangat menular dan tidak bisa disembuhkan. Virusnya menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen serta kelumpuhan pada salah satu tungkai (Erinakia, 2006). Penyakit polio masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, mengingat masih adanya kasus dan wabah polio di beberapa daerah di Indonesia. Ini diperkuat dengan ditemukannya wabah polio impor
2. Pelaksanaan, Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharjo pada bulan Februari – Maret 2015.
2
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang datang mengimunisasikan polio bayinya di Puskesmas Bendosari. Ibu yang mengimunisasikan bayinya umur 0-12 bulan dengan imunisasi polio pada bulan Juli – Desember 2014 di Puskesmas Bendosari yaitu sebanyak 100 orang. Besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling, artinya pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 30 responden.
Tabel 1 Distribusi responden menurut Usia Kelompok Umur (Tahun) < 25 25 – 30 > 30 Total
Frekwensi 11 13 6 30
Prosentase 35,5% 41,9% 19,4% 100%
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak berusia antara 25 – 30 tahun, yaitu 13 orang atau 41,9%. Untuk lebih jelasnya juga dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut : b. Pendidikan Hasil distribusi responden menurut Pendidikan ditampilkan dalam tabel berikut:
3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, peneliti melakukan pengukuran variabel terikat dan variabel bebas hanya sesaat. Artinya peneliti pada saat itu menilai pengetahuan ibu tentang imunisasi polio sebagai variabel dependen bersamaan dengan penilaian variabel independen (Azwar, 2003). 4. Hasil dan Pembahasan 1. Karakteristik Responden
Tabel 2 Pendidikan Responden Pendidikan Tidak Tamat SD SMP SMA Diploma/Sarjana Total
Frekwensi 2 11 13 4 30
Prosentase 6,5% 35,5% 41,9% 12,9% 100%
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai tingkat pendidikan paling banyak adalam SMA yaitu sebesar 13 orang atau 41,9%. c. Pekerjaan Hasil distribusi responden menurut
a. Usia Hasil distribusi responden menurut Usia ditampilkan pada tabel berikut:
3
pekerjaan ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 3
Kecemasan Pasca Imunisasi Polio
Pekerjaan Responden Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Petani Swasta PNS Total
Frekwensi 9 12 8 1 30
Prosentase 29% 38,8% 25,9% 3,3% 100%
Tingkat Kecemasan
Frekwensi
Prosentase%
Tidak Ada Kecemasan
5
16,7%
Kecemasan Ringan
6
20%
Kecemasan Sedang
12
40%
Kecemasan Berat
7
23%
Total
30
100%
Sumber: Data diolah
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak kecemasannya adalah kecemasan sedang, yaitu 16 orang atau 53,3%. c. Uji Bivariat
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak, yaitu yang mempunyai pekerjaan petani, sebesar 12 orang atau 38,8%.
Crosstab antara variabel Pengetahuan Ibu Pasca Imunisasi Polio Pada Bayi dengan Kecemasan Ibu Pasca Imunisasi Polio maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 6
b. Analisis Univariat 1) Pengetahuan Orang Tua Hasil dari pengisian kuesioner untuk tingkat pengetahuan orang tua adalah sebagai berikut:: Tabel 4 Pengetahuan Orang Tua Pengetahuan Rendah Sedang Tinggi Total
Frekwensi 9 10 11 30
Pengetahuan Ibu Pasca Imunisasi Polio Pada Bayi dengan Kecemasan Ibu Pasca Imunisasi Polio
Prosentase 30% 33,3% 36,7% 100%
Pengetah uan
Sumber: Data diolah
2) Kecemasan
KECEMASAN Tdk ada
Kec
Kec
Kec
Kec
ringan
Sedang
Berat
Rendah
5
3
8
1
17
Sedang
0
2
3
5
10
Tinggi
0
1
1
1
3
TOTAL
5
6
12
7
30
Sumber: Olah Data
Hasil dari pengisian kuesioner untuk tingkat kecemasan pasca imunisasi polio adalah sebagai berikut:
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa Pengetahuan Ibu Pasca Imunisasi Polio Pada Bayi rendah, tidak ada kecemasan sebanyak 5, kecemasan
Tabel 5
4
Total
r-hit
rho
0,4
0,0
21
21
Tingkat pendidikan paling banyak adalam SMA yaitu sebesar 13 orang atau 41,9%. c. Pekerjaan
ringan sebanyak 3 orang, kecemasan sedang sebanyak 8 orang dan kecemasan berat sebanyak 1 orang. Pengetahuan sedang, dengan kecemasan ringan sebanyak 2 orang, kecemasan sedang sebanyak 3 orang dan kecemasan berat sebanyak 5 orang. Pengetahuan tinggi, kecemasan ringan sebanyak 1 orang, kecemasan sedang sebanyak 1 orang dan kecemasan berat sebanyak 7 orang.. Hasil uji hubungan antara Pengetahuan Ibu Pasca Imunisasi Polio Pada Bayi dengan Kecemasan Ibu Pasca Imunisasi Polio dengan menggunakan Rank Sperman diperoleh value sebesar 0,421 dengan signifikansinya 0,021 (<0,05). Dari hasil tersebut maka Ho dinyatakan ditolak yang berarti ada hubungan yang cukup kuat dan signifikan antara Pengetahuan Ibu Pasca Imunisasi Polio Pada Bayi dengan Kecemasan Ibu Pasca Imunisasi Polio.
Responden yang paling banyak, yaitu yang mempunyai pekerjaan petani, sebesar 12 orang atau 38,8%. 2. Saran Saran yang dapat peneliti berikan dalam penelitian ini adalah: a. Bagi tenaga kesehatan Tenaga kesehatan sebaiknya dapat memberikan pengetahuan dan informasi rutin setiap bulan kepada ibuibu yang datang di puskesmas tentang manfaat imunisasi dan dampak atau akibat yang nantinya akan dirasakan anak setelah imunisasi, sehingga pada saat mengalami sedikit perubahan keadan seperti panas, rewel, nangis, ibu tidak lagi cemas atau khawatir b. Bagi masyarakat Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kejadian setelah imunisasi polio pada bayi, sehingga masyarakat tidak khawatir lagi. 3. Bagi Peneliti Agar dalam penelitian selanjutnya bisa lebih mengembangkan variabel dari penelitian yang sudah dikerjakan sekarang, karena peneliti akan meneruskan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
5. Kesimpulan a. Usia Dalam penelitian ini, responden pada fase dewasa muda. Dalam penelitian ini, responden yang paling banyak berusia 25-30. b. Pendidikan
5
d. Bagi peneliti selanjutya Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian yang lebih luas variabelnya, seperti lingkungan sosial maupun pertumbuhan ekonomi sehingga dapat memberikan hasil yang lebih bervariasi dalam khasanah ilmu pengetahuan.
6
DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U. F. (2006). Imunisasi Mengapa Perlu. PT Kompas Media Nusantara: Jakarta. Abdhidya, (2005), Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ImunisasiDengan Kepatuhan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Pada BayiUsia 0-11 bulan di RB Sehat Karanganyar Surakarta, Karya TulisIlmiah, tidak diterbitkan, Yogyakarta, STIKES Aisyiyah. Abdoerrachman. M.H, (1991), Ilmu Kesehatan Anak 1, Jakarta, EGC. Ani. M .”Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio dengan Tingkat Kecemasan Pasca Imunisasi Polio Pada Anaknya di Posyandu Margasari Tasikmalaya Tahun2007”Fakultas IlmuKeperawatan Universitas Indonesia : Jakarta. Arab. A, (2006), Pemberian Vaksin Polio, www.pikiran rakyat.com. Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,Rineka Cipta. Enny Yuliaswati, S.Si.T dan Kamidah, S.Si.T. 2006. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Imunisasi dengan Perilaku Ibu terhadap Imunisasi Bayi. Surakarta: STIKES Aisyiyah. Erinakia, J. 2006. Majalah Panduan Imunisasi. PT. Sarana Kinasih Satya Sejati: Jakarta. Judarwanto. W, (2004), Memberantas Depkes,www.sinarharapan.co.id.
Polio
Tidak
Hanya
Tugas
Kamidah, (2003), Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Imunisasi denganPerilaku Ibu Terhadap Imunisasi Bayi di Puskesmas Gondokusuman IIYogyakarta, Skripsi, tidak diterbitkan, Yogyakarta, UGM, Yogyakarta. Mulyo, T. (2006), Demografi dan Kependudukan, diktat, Yogyakarta, STIKESSurya Global. Notoatmodjo. S, (2003), Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta,Jakarta Nursalam, (2003), Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan, Edisi I, Jakarta, Salemba Medika.
7
Oswari, E, (2004), Perawatan Ibu Hamil dan Bayi, Jakarta, Pustaka Sinar HarapanRahmat, J., 1998, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung. Ranuh, dkk, (2004), Pedoman Imunisasi di Indonesia, Edisi II, Jakarta Riwidikdo. H, (2006), Statistik Kesehatan, Yogyakarta, Mitra Cendekia Press Sarwono, S, (2004), Sosiologi Kesehatan, Beberapa Konsep BesertaAplikasinya, FKM UI, Gama University Press Sugiyono, (2006), Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta Supari. F, (2003), Rencana Pemberian Imunisasi Polio, www.depkes.go.id Suriviana, (2005), Waspadai Polio, www. Info ibu.com Utama, Andi, (2005), Eradikasi Polio, Mungkinkah ? , www. Republika.co.id Wijaya. I, (2005), Tips Kesehatan Bayi, Jakarta, EGC
8