GASTER Vol. XI No. 2 Agustus 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU PASCA IMUNISASI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pendahuluan:
Tujuan: Metode: Hasil: , Simpulan:
yang diupayakan di Indonesia yaitu akselerasi surveilans campak, akselerasi respons KLB, A. PENDAHULUAN
peningkatan cakupan rutin imunisasi campak
Kematian akibat campak di dunia sebanyak
(cakupan 90% di seluruh kabupaten/kota) dan
777.000 dan 202.000 kasus terjadi di negara
pemberian dosis kedua campak (Depkes RI,
ASEAN serta 15% terjadi di Indonesia (Depkes
2006). Cakupan imunisasi campak pada tahun
RI, 2006). Strategi penanggulangan campak
2011 telah mencapai 96,29 %.
16
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kejadian ....
GASTER Vol. XI No. 2 Agustus 2014 Peningkatan cakupan imunisasi campak,
adanya kasus campak yang terjadi di wilayah
menimbulkan permasalahan di masyarakat
tersebut harus menjadi kewaspadaan ibu
yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat
untuk perlunya ibu tahu dan paham mengenai
terhadap efek samping setelah pelaksanaan
pentingnya program imunisasi, terkadang
imunisasi yang dikenal dengan Kejadian Ikutan
karena pemberitaan mengenai kejadian ikutan
Pasca Imunisasi (KIPI) atau
imunisasi yang terjadi, membuat ibu enggan
(AEFI) (Ranuh dkk,
dan khawatir jika mengimunisasikan anaknya,
2011). Jenis vaksin tidak semuanya aman
terlebih pada daerah penelitian tersebut adalah
diberikan tanpa menimbulkan efek samping,
wilayah yang padat penduduk dengan tingkat
maka jika seorang anak telah mendapatkan
pendidikan dan kondisi sosial ekonomi yang
imunisasi perlu diobservasi beberapa saat,
rendah (Dinas Kesehatan Kota Surakarta,
sehingga dapat dipastikan tidak terjadi KIPI
2011), meskipun kejadian KIPI memang belum
(rekasi cepat) (Proverawati dan Andhini, 2010).
ada yang terlaporkan pada tahun 2011 dan
KIPI merupakan suatu kejadian medik yang
dampak serius memang jarang terjadi, namun
berhubungan dengan imunisasi baik berupa
pengetahuan ibu mengenai program imunisasi
efek vaksin ataupun efek samping pemberian
serta efek sampingnya sangat penting (Dinas
imunisasi (Ranuh dkk, 2011). Reaksi KIPI
Kesehatan Kota Surakarta, 2011). Anak yang
imunisasi campak yang banyak dijumpai
menderita panas setelah mendapat imunisasi
antara lain demam lebih dari 39,5ÚC yang
campak seringkali menyebabkan ibu-ibu
terjadi pada 5-15% kasus, demam terjadi pada
menjadi tegang, cemas dan khawatir. Selain itu,
hari 5-6 sesudah imunisasi dan berlangsung
banyak ibu yang cemas karena timbul bengkak
selama 2 hari. Ruam pada kulit juga ditemukan
di bekas tempat suntikan serta ibu tidak tahu
pada 5% resipien dan timbul pada hari 7-10
tindakan yang harus dilakukan (Ani M dkk,
sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2-4
2009).
hari (Ranuh dkk, 2011).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Dinas Kesehatan Kota surakarta, ditemukan
“Adakah hubungan antara pengetahuan ibu
kasus campak pada wilayah kerja Puskesmas
tentang KIPI campaik dengan kesemasan ibu
Sangkrah sebanyak 12 kasus pada tahun 2011,
pasca melaksanakan imunisasi?”. Adapun
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kejadian .... 17
GASTER Vol. XI No. 2 Agustus 2014 tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kedua vaiabel yaitu interval. Skor yang
mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu
diperoleh dalam penelitian merupakan nilai
tentang kejadian ikutan pasca imunisasi campak
kuantitatif responden atas kedua variabel yaitu
dengan kecemasan ibu pasca melaksanakan
responden yang mendapatkan skor di atas rata-
imunisasi.
rata( Mean) dan responden mendapatkan skor dibawah rata-rata ( Mean). Penentuan skor
B. BAHAN DAN METODE
didapatkan dari rumus:
Desain penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan
X=
X n
Dimana:
X> = Mean (rata-rata)
. Penelitian dilaksanakan di
x = Nilai seluruh pengamatan
Puskesmas Sangkrah, pada bulan februari –
n
= Jumlah Individu
Juli 2013, dengan populasi seluruh ibu yang membawa bayi dan balitanya ke Puskesmas Sangkrah pada bulan mei – juni 2013 dan telah mengimunisasikan campak bayi dan balitanya
Uji instrumen penelitian (kuesioner) dilakukan menggunakan versi 16.0 pada ibu yang mengimunisasikan
dalam
campak anaknya. Uji validitas dan reabilitas
yang
kuesioner dilakukan di Puskesmas Gajahan
diambil dalam kurun waktu bulan mei – juni
Surakarta dengan melibatkan 20 sampel. Uji
2013. Sampel yang digunakan diambil sesuai
Validitas (kesahihan) menggunakan rumus
dengan pertimbangan atau kriteria restriksi
korelasi yaitu
(ibu dengan bayi yang sudah mendapatkan
(Notoatmodjo, 2010) dan uji reliabilitas
imunisasi campak, bertempat tinggal di
menggunakan
wilayah kerja Puskesmas Sangkrah). Besar
2005).
sejumlah 135 ibu. Teknik penelitian ini adalah
sampel yang digunakan yaitu 67 bayi.
(Notoatmodjo,
Analisis terhadap dua variabel yang diteliti
Variabel penelitian yang diteliti yaitu
yaitu pengetahuan ibu terhadap kejadian ikutan
pengetahuan ibu terhadap kejadian ikutan
pasca imunisasi dan variabel kecemasan.
pasca imunisasi campak dengan alat ukur
Kedua variabel tersebut menggunakan skala
kuesioner dan kecemasan ibu pasca imunisasi
interval, maka dalam penelitian ini dilakukan
dengan alat ukur kuesioner. Skala ukur untuk
pengujian statistik dengan uji
18
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kejadian ....
GASTER Vol. XI No. 2 Agustus 2014 untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi dengan kecemasan ibu pasca
2. Di s t ri b u s i frek u en s i re sp on d e n berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan
Prosentase (%)
imunisasi. Analisis data ini akan dilakukan
No
melalui proses komputerisasi dengan bantuan
1
SMP
7
10,4
2
SMA
50
74,6
10
15,0
versi 16.
3
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
SMA
f
N : 67
Hasil penelitian dengan analisis univariat Berdasarkan tabel di atas dapat
didapatkan hasil :
diketahui bahwa tingkat pendidikan 1. Di s t ri b u s i frek u en s i re sp on d e n berdasarkan umur
formal responden terbesar adalah ibu
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur
prosentase 74,6 % (50 responden) dan
No
Rentang Umur
f
Prosentase (%)
1
20 tahun
17
25,3
2
20-35 tahun
40
59,7
3
35 tahun
10
15,0
dengan pendidikan terakhir SMA dengan
yang terkecil adalah lulusan SMP dengan jumlah prosentase 10,4 % (7 responden). 3. Di s t ri b u s i frek u en s i re sp on d e n berdasarkan jumlah anak
N : 67
Jumlah anak lebih dari dua yang
a primer
dimiliki responden merupakan prosentase Berdasarkan tabel di atas dapat
terbanyak yaitu 35 responden (52,2%).
diketahui ba hwa umur res ponden yang berusia 20-35 tahun memiliki prosentase yang paling besar yaitu
4. Di s t ri b u s i frek u en s i re sp on d e n berdasarkan pengetahuan tentang KIPI
59,7 % (40 r esponden) dan ya ng
Pengetahuan ibu tentang KIPI
paling kecil adalah kelompok usia >
menunjukkan nilai mean adalah 11
35 tahun dengan prosentase 15% (10
dan nilai median juga 11. Prosentase
responden).
pengetahuan responden terbanyak yaitu
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kejadian .... 19
GASTER Vol. XI No. 2 Agustus 2014 53,7% (36 responden) yang memiliki skor
daya tangkap dan pola pikir seseorang.
pengetahuan diatas rata-rata.
Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
5. Di s t ri b u s i frek u en s i re sp on d e n immunisasi
pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik
Kecemasan ibu pasca imunisasi menunjukkan nilai mean kecemasan adalah 45 dengan skor tertinggi yaitu 58 dan skor terendah 31. Prosentase kecemasan responden terbanyak yaitu 55% (37 responden) yang memiliki skor dibawah rata-rata.
(Mubarak 2007). Bertambahnya umur seseorang, memberikan konsekuensi berupa terjadinya perubahan pada aspek fisik dan psikologis sehingga taraf berfikir seseorang yang semakin matang sehingga mempunyai daya adaptasi yang besar terhadap stressor dan rasa cemas yang timbul ( Stuart dan Sundeen 2006 ).
Hasil uji analisa korelasi Berdasarkan distribusi jenjang
terdapat nilai probabilitas 0,000 dan nilai rho sebesar -0,493. Uji signifikansi dilakukan dengan cara
pe ndi di ka n t e r ak hir
r es pon den,
didapatkan hasil, mayoritas responden
membandingkan nilai probabilitas dengan
berpendidikan terakhir SMA (Sekolah
tingkat alpha yaitu p =0,000 < 0,05 berarti
Menengah Atas) dengan prosentase
ada korelasi yang signifikan. Nilai rho
74,6 % . Tingkat pendidikan responden
sebesar 0,493 menunjukkan bahwa derajat
merupakan salah satu faktor penting
korelasi antara kedua variabel termasuk
yang dapat mempengaruhi pengetahuan
sedang dengan arah korelasi negative yaitu
dan kecemasan responden yang diteliti.
semakin besar nilai variable pengetahuan,
Semakin tinggi pendidikan seseorang akan
semakin kecil nilai variabel kecemasan.
semakin mudah pula mereka menerima informasi, sehingga semakin banyak pula
Hasil penelitian didapatkan hasil kelompok umur terbanyak terdapat pada
pengetahuan yang dimiliki (Notoadmodjo, 2010). Status pendidikan yang rendah
responden dengan usia rentang 20-35
pada seseorang menyebabkan orang
tahun . Umur mempengaruhi terhadap
tersebut mengalami tingkat stress dan
20 Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kejadian ....
GASTER Vol. XI No. 2 Agustus 2014 kecemasan yang lebih tinggi dibanding
11. Sebanyak 36 responden (53,7 %)
orang yang memiliki status pendidikan
memiliki skor diatas rata-rata, sehingga
yang lebih tinggi (Stuart dan Sundeen,
pengetahuan responden tergolong
2006). Prosentase pendidikan responden
baik. Tinggi rendahnya pengetahuan
sudah tinggi (SMA), namun ibu masih
seseorang bisa dipengaruhi antara lain oleh
kurang mendapatkan atau tidak pernah
pendidikan, pengalaman, umur responden
mendapat informasi tentang imunisasi
dan informasi (Stuart dan Sundeen, 2006).
khususnya gejala KIPI campak melalui pendidikan formal.
Hasil penelitian di dapatkan bahwa umur responden terbesar adalah umur
Berdasarkan jumlah anak, didapatkan
20-35 tahun di usia yang sudah produktif,
hasil bahwa responden yang memiliki anak
makin berkembang pula kognitif manusia
lebih dari dua berjumlah 35 responden
sehingga berpengaruh pada daya tangkap
(52,2%), ibu yang memiliki anak lebih
informasi yang didapatkan (Notoatmodjo,
2 atau lebih memiliki kecemasan yang
2010) dan sebesar 52,2% responden
lebih rendah, serta memiliki pengetahuan
memiliki anak lebih dari satu, sehingga
yang lebih baik karena faktor pengalaman
pengalaman ibu cukup besar dalam
responden dalam menangani anaknya
membentuk pengetahuan ibu mengenai
pasca imunisasi . Pengalaman dijadikan
imunisasi dan efek samping ikutan yang
sebagai sumber pengetahuan adalah
akan terjadi setelah imunisasi. Informasi
suatu cara untuk memperoleh kebenaran
juga mempengaruhi tingkat pengetahuan
pengetahuan dengan cara mengulang
ibu. Informasi dapat diperoleh baik melalui
kembali pengetahuan yang diperoleh
media cetak maupun melalui media
(Stuart dan Sundeen, 2006).
elektronik serta informasi dari orang lain
Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan bahwa skor pengetahuan
maupun kader kesehatan ( Notoatmodjo, 2010 ).
responden tertinggi yaitu 16 dan skor
Data kecemasan didapatkan bahwa
pengetahuan terendah yaitu 3, rata-
skor kecemasan yang tertinggi adalah
rata hasil pengetahuan responden yaitu
58 dan skor kecemasan terendah adalah
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kejadian ....
21
GASTER Vol. XI No. 2 Agustus 2014 31, rata-rata kecemasan responden yaitu
keputusan serta menjadi alasan seseorang
45. Sebanyak 37 responden (55 %)
dalam menentukan sikap terhadap
memiliki skor dibawah rata-rata sehingga
objek tertentu (Notoatmodjo, 2010).
bisa disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan.
Hasil analisis data penelitian dengan menggunakan uji statistik korelasi
Kecemasan memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu : pendidikan,
menghasilkan sebesar 0,000 < 0,05 dengan nilai rho
umur dan kematangan seseorang (Stuart
0,493. Hasil analisis menunjukan bahwa
dan Sundeen, 2006) . Pendidikan dan
terdapat hubungan antara pengetahuan ibu
kematangan seseorang yang rendah
tentang kejadian ikutan pasca imunisasi
akan menyebabkan semakin tinggi kadar
dengan kecemasan ibu pasca imunisasi dan
kecemasan seseorang. Faktor umur
derajat korelasi sedang. Hasil penelitian
seseorang mempengaruhi daya tangkap
ini sama dengan hasil penelitian milik
dan pola pikir seseorang (Mubarak, 2007).
Ani Mashunantul (2007) dengan judul
Kecemasan ibu untuk tidak melakukan imunisasi disebabkan karena adanya pemberitaan miring tentang efek imunisasi. Peran petugas kesehatan sangat diperlukan dalam memberikan informasi tentang
“hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingkat kecemasan ibu pasca imunisasi”. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang
imunisasi dan kejadian ikutan pasca
imunisasi polio maka semakin rendah
imunisasi yang mungkin terjadi kepada
tingkat kecemasan ibu pasca imunisasi
bayi pasca imunisasi, karena informasi
polio. Menurut Notoatmodjo (2003)
yang benar akan membentuk kepercayaan
pengetahuan atau kognitif merupakan
ibu dan menurunkan tingkat kecemasan ibu
domain yang penting untuk terbentuknya
pasca imunisasi campak. Pengetahuan akan
tindakan seeorang. Perilaku yang didasari
membentuk kepercayaan yang selanjutnya
oleh pengetahuan akan lebih langgeng
akan memberikan perspektif pada manusia
daripada perilaku yang tidak didasari
dalam mempersepsikan kenyataan dan
oleh pengetahuan. Pengalaman ibu dalam
memberikan dasar bagi pengambilan
penelitian ini tergambar dalam data ibu
22 Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kejadian ....
GASTER Vol. XI No. 2 Agustus 2014 yang memiliki anak lebih dari satu, karena
menyebutkan bahwa tidak ada hubungan
ibu yang memiliki anak lebih dari satu
antara pengetahuan dengan kecemasan ibu
memungkinkan ibu untuk mengingat
mengenai KIPI. Kesimpulan penelitian
atau mengulang kembali pengalaman
ini menyebutkan bahwa setiap individu
yang diperoleh sebelumnya. Pengalaman
memiliki kemampuan yang berbeda dalam
seor ang ibu dapat m eningka tka n
menanggapi suatu respon yang telah di
pengetahuan dan menurunkan kecemasan,
dapatkan meskipun memiliki pengetahuan
namun informasi atau pemberitaan miring
yang baik. Hal ini dimungkinkan karena
mengenai imunisasi dan kejadian ikutan
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi
pasca imunisasi dapat mempengaruhi
kecemasan sangat beragam, seperti
tingkat kecemasan ibu terhadap kejadian
variasi faktor lingkungan/situasi dan
ikutan pasca imunisasi. Perbedaan tingkat
tipe kepribadian responden (Stuart dan
kecemasan ibu terhadap kejadian ikutan
Sundeen, 2006).
pasca imunisasi di sebabkan setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda
D. SIMPULAN DAN SARAN
dalam menyerap suatu informasi. Tingkat
Simpulan
pengetahuan seseorang yang rendah menyebabkan orang tersebut mudah cemas dan stress begitu juga sebaliknya (Stuart dan Sundeen, 2006).
Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan diperoleh hasil p 0,000 ( 0,05) dan nilai rho -0,493. Hal ini membuktikan bahwa terdapat
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
hubungan negatif dengan korelasi sedang dan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
signifikan antara pengetahuan ibu tentang
Antono (2012) dengan judul hubungan
KIPI dengan kecemasan yang dialami ibu.
pengetahuan ibu bayi tentang reaksi
Saran
kejadian ikutan pasca imunisasi DPT/HB combo dengan kecemasan ibu sebelum
Penelitian selanjutnya disarankan mampu
melaksanakan imunisasi di polindes desa
melakukan penelitian terhadap fakor-faktor
karangrejo wilayah kerja Puskesmas
berhubungan dengan pengetahuan dengan
Ngasem Kediri. Hasil penelitian tersebut
faktor lain yang berhubungan dengan
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kejadian .... 23
GASTER Vol. XI No. 2 Agustus 2014 kecemasan, seperti yaitu tipe kepribadian, pengalaman hidup terkait dengan objek kecemasan dan faktor sosial ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA Ani, M dan Ari, S.” .” Tidak diterbitkan .Yogyakarta : Stikes Global. Antono, S.D., Yanuarini, T.A., Novitasari, D. 2012. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Bayi tentang Reaksi Kejadian PascaImunisasi (KIPI) DPT/HB Combo dengan Kecemasan Ibu Sebelum Melaksanakan Imunisasi di Polindes Desa Karangrejo Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Kediri.
. Vol 2 No 1. Ponorogo.
Mubarak., Wahit, I., Nurul, C., Khoirul, R., Supradi. 2007.
.Yogyakarta:
Graha Ilmu. Notoatmodjo, S. 2003.
. Jakarta : Rineka Cipta.
____________. 2005.
. Jakarta : Rineka Cipta.
____________.2010.
.Jakarta : PT Rineka Cipta.
____________. 2010.
. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Proverawati, A., Andhini,C.S.D. 2010. Ranuh, dkk. 2011.
. Yogyakarta : Nuha Medika. . Edisi II. Jakarta: IDAI.
Stuart, G.W. and Sundeen, Alih Bahasa Ramona, dkk. 2006. Edisi II. Jakarta : EGC.
24 Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kejadian ....