HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008
TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh IGNATIUS SUMARNO NIM S.810108009
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
i
HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008
TESIS Oleh
IGNATIUS SUMARNO NIM S.810108009
Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing
Jabatan Pembimbing I
Nama
Tanda Tangan
Prof. Dr. Sri Yutmini,M.Pd. NIP 130259809
..........................
Pembimbing II Drs. Soekamto,M.Sc. NIP. 130814584
..........................
Mengetahui Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Mulyoto,M.Pd. NIP. 130367766
ii
Tanggal
HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008
Disusun oleh : IGNATIUS SUMARNO NIM S.810108009
Telah Disetujui dan Disyahkan oleh Tim Penguji :
Jabatan
Nama
Tanda Tangan
Ketua
Prof. Dr. H. Mulyoto, M.Pd.
...........................
Sekretaris
Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.
............................
Anggota Penguji
1. Prof. Dr. Sri Yutmini,M.Pd.
...........................
2. Drs. Soekamto,M.Sc.
...........................
Mengetahui
Ketua Program
Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd.
Studi Teknologi
NIP. 130367766
..........................
Pendidikan Direktur Program
Prof. Drs. Suranto, M.Pd, Ph.D
Pasca Sarjana
NIP. 131472192
...........................
iii
Tanggal
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama
: Ignatius Sumarno
NIM
: S810108009
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesisi berjudul HUBUNGAN ANTARA
SIKAP
KOMPETENSI
INOVATIF
GURU
RONGGOWARSITO
DAN
SEKOLAH
KECAMATAN
KEDISIPLINAN DASAR
DENGAN
NEGERI
NGADIROJO
GUGUS
KABUPATEN
WONOGIRI TAHUN 2008 Adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Juni 2009 Yang membuat pernyataan
( Ignatius Sumarno )
iv
MOTTO
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan
(Matius, 5 : 6)
v
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan tesis pada program studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN KOMPETENSI
GURU
RONGGOWARSITO
SEKOLAH
KECAMATAN
DASAR
NEGERI
NGADIROJO
GUGUS
KABUPATEN
WONOGIRI TAHUN 2008 Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan tesis ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada semua pihak terutama : 1. Prof. Dr. H. Much Syamsulhadi, Sp. Kj (K) Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Program Pascasarjana. 2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Direktur Program Pascasarjana yang telah memberikan kesempatan untuk terlaksananya penulisan tesis ini. 3. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah memberikan kesempatan dan dorongan untuk terlaksananya penulisan tesis ini. 4. Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd. selaku pembimbing pertama yang telah memberikan arahan, masukan dan dorongan selama pembimbingan penulisan tesis ini.
vi
5. Drs. Soekamto, M.Sc. selaku pembimbing kedua yang telah memberikan arahan, masukan dan dorongan selama pembimbingan penulisan tesis ini. 6. Seluruh dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana UNS. 7. Drs. H. Suparno, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri yang telah memberikan rekomendasi untuk mengadakan penelitian. 8. Drs. Suratun,M.Si. selaku Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ngadirojo yang telah memberikan ijin untuk try out penelitian. 9. Semua pihak yang tidak mungkin saya sebut satu per satu melalui keterlibatan dan andil dalam membantu penyelesaian tesis ini. Penulis berharap agar semua bantuan tersebut menjadi amal kebaikan dan memohon agar mendapat imbalan yang berlipat dari Tuhan Yang MAha Esa. Selain itu penulis menyadari pula akan kekurangan dan keterbatasan tesis ini, untuk itu segala kritik dan saran demi perbaikan senantiasa penulis terima dengan senang hati. Akhir kata mudah-mudahan tesis ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan.
Surakarta,
Peneliti
vii
Juli 2009
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………..........................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………...
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN...........................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.........................................................
v
KATA PENGANTAR............................................................................
vi
DAFTAR ISI..........................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................
x
ABSTRAK............................................................................................
xi
ABSTRACK..........................................................................................
xii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………….
1
A. Latar Belakang Masalah……………………………
1
B. Identifikasi Masalah…………………………………
3
C. Pembatasan Masalah ……………………………….
3
D. Rumusan Masalah………………………………….
4
E. Tujuan Penelitian ……………………………………
4
F. Manfaat Penelitian ………………………………….
5
BAB II
KAJIAN TEORI,KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ………………………………………
6
1. Sikap Inovatif……………………………….......
6
2. Kedisiplinan……………………..………………
28
3. Kompetensi Guru ………………………………
37
B. Penelitian yang Relevan............................................
48
C. Kerangka Berfikir …………………………………
49
D. Hipotesis……………………………………………
52
viii
BAB III
METODE PENELITIAN……………………………
53
A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………..
53
B. Metode Penelitian………………………………….
53
C. Populasi, Sampel, dan Sampling …………………..
54
D. Definisi Operasional.................................................
55
E. Metode Pengumpulan Data ……..………………....
56
F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas………………
56
G. Uji Persyaratan……………………………………....
58
H. Teknik Analisis Data…………………………….....
60
HASIL PENELITIAN....................................................
61
A. Deskripsi Data ...........................................................
61
B. Uji Persyaratan Analisis............................................
70
C. Pengujian Hipotesis...................................................
72
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ...............................
76
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN…………
80
A. Kesimpulan………………………………………..
80
B. Implikasi Penelitian………………………………
80
C. Saran-saran…………………………………………
81
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
83
BAB IV
BAB V
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Jadwal Penelitian .............................................................
53
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Sikap Inovatif..................................
62
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Kedisiplinan ..................................
65
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru............................
68
Tabel 5
Hasil Uji Normalitas.........................................................
71
Tabel 6
Hasil Uji Linearitas........................................................
71
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1
Histogram Sikap Inovatif........................................... 63
Gambar
2
Histogram Kedisiplinan Guru.................................... 66
Gambar
3
Histogram Kompetensi Guru..................................... 69
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
Kisi-kisi Angket Sikap Inovatif ........................
85
Lampiran
2
Angket Sikap Inovatif........................................
86
Lampiran
3
Kisi-kisi Angket Sikap Kedisiplinan..................
90
Lampiran
4
Angket Kedisiplinan ..........................................
91
Lampiran
5
Kisi-kisi Angket Kompetensi Guru...................
95
Lampiran
6
Angket Kompetensi Guru..................................
96
Lampiran
7
Tabulasi Hasil Angket Sikap Inovatif.................
100
Lampiran
8
Tabulasi Hasil Angket Kedisiplinan...................
103
Lampiran
9
Tabulasi Hasil Angket Kompetensi Guru..........
106
Lampiran
10
Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket Sikap Inovatif..............................................................
109 113
Lampiran
11
Perhitungan Reliabilitas Angket Sikap Inovatif
Lampiran
12
Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket Kedisiplinan .......................................................
114 118
Lampiran
13
Perhitungan Reliabilitas Angket Kedisiplinan.....
Lampiran
14
Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket Kompetensi Guru................................................
119
Lampiran
15
Perhitungan Reliabilitas Angket Kompetensi guru
123
Lampiran
16
Tabulasi Angket Penelitian Sikap Inovatif..........
124
Lampiran
17
Tabulasi Angket Penelitian Kedisiplinan............
126
Lampiran
18
Tabulasi Angket Penelitian Kompetensi Guru.....
128
Lampiran
19
Uji Normalitas.......................................................
130
Lampiran
20
Uji Linieritas..........................................................
131
Lampiran
21
Uji Multikolinearitas ..........................................
134
Lampiran
22
Regresion..............................................................
135
Lampiran
23
Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif..........
139
xii
ABSTRAK
Ignatius Sumarno. Hubungan Antara Sikap Inovatif Dan Kedisiplinan Dengan Kompetensi Guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008, Tesis. Surakarta : Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. (2) Hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. (3) Hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. Penelitian ini menggunakan metode survey jenis deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh guru gugus Ronggowarsito UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri sebanyak 48 guru yang sekaligus sebagai sampel penelitian. Data sikap inovatif, kedisiplinan dan kompetensi guru dikumpulkan melalui instrumen berbentuk angket. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan validitas internal, sedangkan untuk mengetahui reliabilitas digunakan uji keandalan Spearman Brown. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi dan korelasi dengan uji persyaratan analisis melalui uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Ada hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 ( (rhit > rtabel atau 0,395 >0,28 pada taraf signifikansi 5%) (2) Ada hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 ( (rhit > rtabel atau 0,580 >0,28 pada taraf signifikansi 5%) (3) Ada hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 ( (rhit > rtabel atau 0,570 >0,28 pada taraf signifikansi 5%), sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya. Model hubungan antara X 1 X 2 dengan Y adalah Y = 40,136 + 0,495 X 1 +0,480 X 2 . Model ini signifikan secara statistik.
xiii
ABSTRACT
Ignatius Sumarno, ”The Correlation between Innovative and Discipline Attitudes with The Competence of the Primary School Teachers of Ronggowarsito Cluster, Ngadirojo District of Wonogiri Regency, 2008 Academic Year”. Thesis, Education Technology Study Program, graduate Program, Sebelas Maret University, 2009. The aim of the research is to find out 1) the correlation between innovation attitude and competence of the primary school teachers in Ronggowarsito cluster, 2) the correlation between discipline and competence of the teachers, and 3) the correlation between innovative and discipline attitudes with the competence of the teachers. The research used a descriptive correlational survey method. The population involved in the research was 48 teachers as samples from the primary schools of Ronggowarsito cluster. The data of the three variables of the research were collected through questionnaire. The instrument validity was tasted with internal validity, whereas for the reliability test, Spearman Brown was used. The data were analyzed using regression and correlation technique after prerequisite tests of normality, linearity, and multi co-linearity. The result of the data analysis show that 1) there is a significant correlation between innovative attitude and competence of the primary school teachers in Ronggowarsito cluster as shown by ((r hit > r table or 0.395>0.28 with 5% significant level, 2) a significant correlation is found between the relationship between discipline and competence of the teacher as shown by (( r hit > r table or 0.580>0.28 with 5% significant level, and finally 3) there is a significant as shown by ((r hit > r table or 0.570>0.28 with 5% significant level. As a result the hypotheses made are proven right since the correlation model between X1, X2 with Y is Y =40.136+0.495 X1 + 0.480 X2.
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No 20/2003, pasal 1 : 4) Dengan demikian maka pendidikan hendaknya dikelola secara optimal agar dapat menumbuhkan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, baik secara akademik maupun non akademik. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka guru selaku pelaku pendidikan hendaknya senantiasa belajar dan mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Setinggi apapun potensi awal siswa dan sarana prasarana yang mendukung apabila tidak ditunjang dengan kemampuan guru yang optimal maka mustahil tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Dalam menciptakan pengetahuan yang bermakna guru harus selalu mengembangkan diri melalui sikap inovatif dan meningkatkan kedisiplinan dalam tugas di lapangan. Sikap inovatif diperlukan oleh guru dalam rangka menyesuaikan dan mengikuti perkembangan yang terjadi baik di dunia
xv
pendidikan maupun di luar pendidikan. Dengan berkembangnya sikap inovatif pada guru maka guru akan mampu mengatisipasi dan menyesuaikan proses pembelajaran dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Dengan demikian maka akan mengangkat prestasi belajar siswa pada khususnya dan sekolah pada umumnya. Perlu disadari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sulit untuk dikendalikan oleh siapapun. Cara yang terbaik adalah menyesuaiakan dan mengikutinya meskipun hal ini tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dasar manusia Indonesia. Apabila guru kurang mampu dalam menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dewasa ini maka dapat dipastikan bahwa proses pembelajaran akan berjalan secara monoton dan membosankan bagi siswa. Selain sikap inovatif, sikap mental guru hendaknya selalu ditingkatkan, terutama kedisiplinan. Guru meskipun mempunyai potensi akademik yang tinggi dan kreatif akan tetapi kurang dalam kedisiplinan maka bukan tidak mungkin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya akan mengalami kesulitan terutama rasa kepercayaan dan tanggung jawab dari atasannya. Guru adalah digugu dan ditiru, bagaimana mungkin seorang guru yang senantiasa terlambat datang ke sekolah bisa dijadikan teladan bagi para siswanya di sekolah. Oleh sebab itu guru juga diharapkan mempunyai kedisiplinan yang tinggi dan sikap inovatif yang memadai, agar mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Kinerja seorang guru dapat dilihat dari
xvi
kedisiplinan dan sikap menerima perubahan positif untuk dapat diterapkan dalam rangka melaksanakan tugas pembelajaran. Semakin tinggi sikap inovatif dan kedisiplinan seorang guru maka dapat diduga semakin tinggi pula kompetensinya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi hal-hal sebagai berikut : 1. Apakah guru telah mempunyai pemahaman yang memadai inovasi di bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kompetensi yang dimiliki? 2. Apakah kedisiplinan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik, pengajar dan pembimbing bagi siswa di sekolah telah sesuai dengan yang diharapkan? 3. Apakah semua guru sekolah dasar telah mampu memahami, melaksanakan bidang tugasnya sesuai dengan kompetensinya masing-masing? 4. Apakah kesejahteraan yang meningkat dapat mempengaruhi professional kedisiplinan dan kompetensinya dalam bidang tugasnya di lapangan ? 5. Apakah situasi dan kondisi lingkungan dinas mendukung terciptanya sikap inovatif dan meningkatkan kedisiplinan guru ?
C. Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan kemampuan, dana dan waktu serta agar penelitian dapat lebih mendalam maka dibatasi pada masalah hubungan antara Sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi
xvii
Guru Sekolah Dasar
Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.
D. Rumusan Masalah Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru Sekolah Dasar
Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo
Kabupaten Wonogiri Tahun 2008? 2. Apakah ada hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar
Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo
Kabupaten Wonogiri Tahun 2008? 3. Apakah ada hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008?
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 2. Mengetahui hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008
xviii
3. Mengetahui hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.
F. Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat praktis dan teoritis yang dapat diambil dari hasil penelitian ini, yaitu 1. Manfaat Teoritis. a. Sebagai bahan kajian lebih lanjut, dan referensi untuk penelitian lebih lanjut. b. Dapat menambah khazanah ilmu tentang sikap inovatif, kedisiplinan dan kompetensi guru. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai masukan kepada para penentu kebijakan untuk menentukan kebijakan di bidang pengelolaan sekolah dasar. b. Sebagai bahan pertimbangan kepala sekolah dalam upaya pembinaan terhadap para guru. c. Sebagai
bahan
pertimbangan
bagi
pengawas
dalam
rangka
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kompetensi guru
xix
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Sikap Inovatif a. Pengertian Sikap Inovatif 1) Sikap Masri (1972:12), mengartikan sikap sebagai kesediaan yang diarahkan untuk menilai atau menanggapi sesuatu. Berkman dan Gilson (1981 :34) mendefinisikan sikap adalah evaluasi individu yang berupa kecenderungan (inclination) terhadap berbagai elemen di luar dirinya. Allfort (dalam Assael, 1984 :25) mendefinisikan sikap adalah keadaan siap (predisposisi) yang dipelajari untuk merespon objek tertentu yang secara konsisten mengarah pada arah yang mendukung (favorable) atau menolak (unfavorable). Hawkins Dkk (1986 : 45) menyebutkan, sikap adalah pengorganisasian secara ajeg dan bertahan (enduring) atas motif, keadaan emosional, persepsi dan proses-proses kognitif untuk memberikan respon terhadap dunia luar. Sikap manusia, atau untuk singkatnya disebut sikap, telah didefnisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Berkowitz (1972:20) bahkan menemukan adanya lebih dari tiga paluh defnisi .sikap. Puluhan defnisi dan pengertian itu pada umumnya dapat dimasukkan ke dalam salah satu diantaranya tiga kerangka pemikiran.
xx
Pertama, adalah kerangka pemikiran tentang di bidang pengukuran sikap, menyebutkan bahwa: sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Pendapat Berkowitz (1972:20), sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (ufavorable) pada objek tersebut. secara lebih spesifik, formulasi sikap sebagai derajat efek positf atau efek negatif terhadap suatu objek psikologis. Kedua, bahwa konsepsi mengenai sikap lebih kompleks. Bahwa sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap uatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan Potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. Sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimulasi sosial yang telah terkondisikan. Ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada skema triadik (triadic scheme). Menurut kerangka pemikiran ini suatu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, efektif dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek. Misalnya mendefisnikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal Perasaan (afeksi), pemikiran
xxi
(kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. 2) Inovatif Kata inovasi berasal dalam bahasa Inggris "innovation" yang berarti proses pembaharuan atau perubahan baru. Menurut Noor (2000:541) membicarakan inovasi berkaitan erat dengan istilah invention dan discovery. Discovery adalah penemuan sesuatu benda yang sebelurnnya sudah ada. Dalam inovasi dapat diartikan suatu usaha menemukan benda dengan melakukan inovation dan discovery. Dinyatakan pula. bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa ide, barang, kejadian. metode yang diamati sebagai sesuatu hal baru bagi seseorang atau kelompok dalam masyarakat. Inovasi dapat berupa hasil invention dan discovery karena inovasi dilakukan nntuk tujuan tertentu dalam pemecahan masalah. Bila Idris menyebut invention sebagai penemuan yang benarbenar baru sebagai hasil karya individu, maka Benyamin Setiawan (2001:20) menyebutnya sebagai penemuan kreativitas. Gagasan baru yang kreatif dan inovatif menyebabkan adanya perubahan yang terus menerus dalam masyarakat. Dalam kreativitas menurut Benyamin Setiawan (2001:22) yang menonjol orisinalitas (keaslian) artinya bahwa produk, proses dan orangnya mampu menciptakan sesuatu yang baru belum diciptakan orang
lain.
Sedangkan
inovasi
xxii
yang
terjadi
adalah
proses
penyempurnaan suatu produk atau proses yang tidak ada. Dalam suatu inovasi produk atau proses yang telah ada diperbaiki, disempurnakan agar lebih praktis, lebih menarik, lebih mudah dikerjakan. Di Indonesia pendidikan yang diberikan orang tua maupun. di sekolah kurang banyak memberikan kesempatan berani mengutarakan pendapat, kurang percaya diri. Bila hal ini terjadi terus menerus dan para orang tua maupun guru tidak berakap inovatif, maka pendidikan akan statis dan tidak teljadi perubahan menuju pembaharuan. Sifat pribadi inovatif meliputi: Proaktif, berfikir akan tujuan akhir, ada prioritas, menghargai karya orang lain, kedewasaan, sinergi dan saling menguntungkan. Sikap pribadi inovatif dinyatakan dalam akronim "DJITU" yang meliputi D = dedikasi dan disiplin, J = jujur danjeli, I = inovatif dan inisiatif, T = tegas dan teliti. U = unggulan dan ulet (Benyamin Setiawan, 2001:123-124). Implementasi inovasi dan perubahan dalam pengelolaan institusi dan organisasi sangat bervariasi, yang disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian staf dengan pimpinan kurang cukup sumber dana untuk menyusun program pembaharuan yang etektif, bahkan kurang efektifaya penggunaan waktu yang tersedia. Berbagai perubahan dan inovasi pendidikan yang membutuhkan strategi inovasi yang berhasil meliputi : a) Perubahan dan organisasi institusi b) Perubahan pengelolaan finansial dan alokasi sumber
xxiii
c) Perubahan dalam sistem penyampaian pendidikan d) Perubahan pada organisasi, lembaga penelitian dan pengembangan aktivitas yang ada (Sanyal, 1995:6). 3) Sikap inovatif Menurut kerangka pemikiran ini, sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasaka dan berperilaku terhadap suatu objek, Backman (1964 dalam Saifudin Azwar, 2007:5). Komponen sikap terdiri dari kognitif, afektif dan konatif. Dengan pendekatan itu terjadilah respon verbal yang berupa pernyataanpernyataan tentang keyakinan. perasaan dan pernyataan intensitas perilaku seseorang terhadap obyek sikap. Sehingga pengukuran sikap dilakukan terdiri dari respon kognitif verbal, respon afektif verbal dan respon konatif verbal. Inovasi adalah suatu pembaharuan atau perubahan baru yang mencakup ide atau gagasan, proses dan produk yang meliputi penerimaan dan penolakan inovasi, penerapan inovasi dan dampak penerapan inovasi. Dalam inovasi tidak hanya menciptakan ide atau gagasan yang baru, tetapi juga penyempurnaan proses dan produk yang telah ada. Penerimaan inovasi seseorang dalam mengadopsi gagasan baru atau suatu inovasi pada prosesnya sudah langsung menerima dan melaksanakan gagasan baru atau inovasi yang ditawarkan, melainkan terlebih dahulu melalui beberapa proses. Dalam hal ini, tahap
xxiv
seseorang dalam mengadopsi gagasan baru atau inovasi dalam lima tahap sebagai berikut (Unruh & Alexander, 1991:243-245): a) Tahap kesadaran (awareness), pada tahap ini seseorang telah menyadari adanya inovasi, tetapi mengenai informasi masih relatif kecil. b) Tahap ketertarikan (interest), pada tahap ini seseorang mulai mencari informasi mengenai inovasi atau gagasan baru yang diterimanya karena telah mulai tertarik akan inovasi. c) Tahap
evaluasi
(evaluation),
pada
tahap
ini
mulai
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari suatu inovasi atau gagasan baru tersebut. d) Tahap mencoba (trial), pada tahap ini individu mulai mencoba meski dalam skala kecil untuk meningkatkan estimasi pada inovasi. e) Tahap adopsi (adoption), pada tahap ini individu memutuskan untuk mcnggunakan sepenuhnya gagasan baru atau inovasi tersebut. Penolakan inovasi atau tidak dapat diterimanya inovasi oleh para pelaksana inovasi alau adopter disebabkan oleh antara lain (Unruh & Alexander, 1991:152): a) Para pelaksana inovasi di lapangan termasuk para guru tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, penciptaan ide/gagasan baru serta pelaksanaan inovasi sehingga ide baru atau inovasi dianggap
xxv
bukan milik dan.kemauannya, merupakan program orang lain yang tidak perlu dilaksanakan, karena tidak sesuai dengan keinginan dan kondisi di lapangan baik sekolah guru maupun siswa. b) Pengguna inovasi (guru) ingin mempertahankan sistem atau metode yang mereka lakukan sekarang. Sistem yang dilaksanakan dianggap memberikan rasa aman dan kepuasan. c) Inovasi yang datang dari pusat dianggap belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan dan aspirasi dari pelaksana sehingga adalah kecenderungan untuk kepentingan para pejabat atau atasan. d) Dengan adanya kekuasaan dari pusat cenderung rnemberi tekanan kepada pengguna inovasi baik sekolah maupun guru yang belum tentu sesuai dengan kemauan dan kemampuan sekolah dan guru. Penerapan inovasi di bidang pendidikan akan mencapai keberhasilan apabila memperhatikan faktor-faktor guru, siswa, fasilitas, program dan tujuan yang jelas. Guru sebagai ujung tombak dalam
pelaksanaan
inovasi-inovasi
pendidikan merupakan pihak
yang sangat bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar. Kemampuan dan kewibawaan guru sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar yang inovatif, baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam penerapan inovasi hendaknya guru dilibatkan mulai dari perencanaan inovasi sampai inovasi layak diimplementasikan. Siswa sebagai subjek didik yang dalam proses belajar mengajar menjadi pelaku dan beraktivitas untuk mempelajari pengetahuan dan sistem
xxvi
inovatif. Siswa beraktivitas dalam belajar dengan kemampuan intelegensi, ketrampilan motorik, strategi kognitif, kemauan dan perasaannya. Siswa terlibat dalam penerapan inovasi. Peran siswa dalam inovasi sebagai penerima pelajaran yang inovatif, pembelajaran yang aktif dalam mendiskusikan materi yang inovatif, sebagai tutor bagi teman-temannya. Oleh karera itu dalam
penerapan
inovasi
pendidikan bukan sekedar menerimanya saja. Fasilitas pembelajaran yang meliputi sarana dan prasarana pendidikan tidak bisa diabaikan dalam proses pembelajaran. Semakin memenuhi era informasi perangkat keras dan perangkat lunak semakin banyak
dimanfaatkan.
Bila
sekolah,
guru
dan
siswa
tidak
memanfaatkan inovasi teknologi pendidikan maka penerapan inovasi pendidikan akan tidak berjalan dengan baik. Ketersediaan fasilitas pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan para pelaksana inovasi tersebut. Program dan tujuan inovasi yang jelas akan sangat membantu para pelaksana inovasi, khususnya guru. Kejelasan program dan tujuan akan dapat dipelajari dan dilaksanakan sesuai dengan program yang berlaku. Sebagai dampak penerapan inovasi secara langsung maupun tidak langsung akan memhawa perubahan lingkungan sekolah, masyarakat dan orang-orangnya sebenarnya apa yang ingin diterapkan dari inovasi dampaknya akan mengubah masyarakat dalam struktur
xxvii
maupun gaya hidup masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam penerapan inovansi, merupakan dampak dari inovasi tersebut. Oleh karena itu, sebagai perubahan yang terarah dan terencana, dalam penerapannya perlu memperhatikan berbagai pihak. Inovasi juga merupakan proses internal psikologi yang dialami seseorang atau kelompok sejak menerima inovasi, menerapkan inovasi maupun mengadopsinya menjadi suatu kebiasaan yang rutin. Model keputusan dan penentuan sikap inovatif terdiri dari lima tahap (Unruh & Alexander, 1991:57): a) Pengenalan {knowledge), dimana seseorang mengenal, mengetahui adanya inovasi dan bagaimana suatu inovasi berfungsi. b) Persuasi, dimana seseorang membentuk sikap terhadap inovasi apakah sanggup menerima inovasi atau menolak. c) Keputusan, dimana seseorang bersikap menerima atau menolak inovasi. d) Konfermasi, dimana seseorung mencari penguat bagi keputusan inovasi. e) Rutinitas, artinya
inovasi-inovasi
telah
dilak.sanakan
sebagaimana dalam pelaksanaan tugas sehari-hari yang lebih menjadi tugas rutin dan tugas biasa. Guru sebagai profesional di sekolah, mempunyai peran yang tepat dalam inovasi. Di sekolah, guru adalah seorang figur yang akan dicontoh oleh murid maupun rekan sekerjanya. Figur yang signifikan
xxviii
dalam mengadopsi suatu inovasi pendidikan mendorong guru dalam bersikap secara ultima, antara lain sikap inovatif dalam mengajar atau proses pembelajaran seakan-akan perubahan dan inovasi menjadi milik seorang guru atau setidaknya perubahan nampak dalam perencanaan, proses, maupun dalam organisasi pengajaran. b. Pengukuran Sikap Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan perilaku manusia adalah masalah pengungkapan (assessment) atau pengukuran (measurement) sikap. Sikap merupakan respons evaluatif yang dapat berbentuk positif maupun negatif. Hal ini berarti bahwa dalam sikap terkandung adanya preferensi atau rasa suka-tak suka terhadap .sesuatu sebagai objek sikap. Sekilas, tampaknya sikap hanya berjalan pada satu dimensi kontinum afektif. Sesungguhnya sikap dapat difahami lebih daripada sekedar seberapa favorabel atau seberapa tidak favorabelnya perasaan seseorang, lebih daripada sekedar seberapa positif atau seberapa negatifnya. Sikap dapat diungkap dan difahami dari dimensinya yang lain. Dalam bukunya yang berjudul Principles of Educational and Psychological Measurement and Evaluation, Sax (dalam Saifudin Azwar, 2007:87) menunjukkan karakteristik (dimensi) sikap yaitu arah, intensitas, keluasan, konsistensi, dan spontanitasnya.
xxix
Sikap yang mempunyai arah, artinya sikap terapilah pada dua arah kesetujuan yaitu apakah setuju atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung, apakah memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai objek. Orang yang setuju, mendukung atau memihak terhadap suatu objek sikap berarti memiliki sikap arahnya positif, sebaliknya mereka yang tidak setuju atau tidak mendukung dikatakan sebagai memiliki sikap yang arahnya negatif. Sikap memiliki intensitas, artinya kedalaman atau kekuatan sikap terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin tidak berbeda. Dua orang yang sama tidak sukanya terhadap sesuatu, yaitu sama-sama memiliki sikap yang berarah negatif belum tentu memiliki sikap negatif yang sama intensitasnya. Orang pertama mungkin tidak setuju tapi orang kedua dapat saja sangat tidak setuju. Begitu juga sikap yang positif dapat berbeda kedalamannya bagi setiap orang, mulai dari agak setuju sampai pada kesetujuannya yang ekstrim. Sikap juga memiliki keluasan, maksdnya kesetujan atau ketidaksetujuan terhadap suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada objek sikap. Seseorang dapat mempunyai sikap favorable terhadap program keluarga berencana seeara menyeluruh, yaitu pada semua aspek dan kegiatan keluarga berencana sedangkan orang lain mungkin mempunyai sikap
xxx
positif yang lebih terbatas (sempit) dengan hanya setuju pada aspekaspek tertentu saja kegiatan program keluarga berencann tersebut. Sikap juga memiliki konsistensi, maksudnya adalah kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responsnya terhadap objek sikap termaksud. Konsistensi sikap diperlihatkan oleh kesesuaian sikap antar waktu untuk dapat konsisten, sikap harus bertahan dalam diri individu untuk waktu yang relatif panjang. Sikap Yang sangat cepat berubah, yang labil, tidak dapat bertahan lama dikatakan sebagai sikap yang inkonsiisten. Kosistensi juga diperlihatkan oleh tidak adanya kebimbangan dalam bersikap. Konsistensi dalam bersikap tidak sama tingkatannya pada setiap diri individu dan setiap objek sikap. Sikap yang tidak konsisten, yang tidak menunjukkan kesesuaian antara pernyataan sikap dan perilakunya, atau yang mudah berubah-ubah dari waktu ke waktu akan sulit diinterpretasikan dan tidak banyak berarti dalam memahami serta memprediksi perilaku individu yang bersangkutan. Harus dibedakan antara pengertian sikap yang tidak konsisten dan pengertian sikap yang tidak memihak. Sikap yang tidak memihak atau netral tetap disebut sikap juga walaupun arahnya tidak positif dan tidak negatif. Orang dapat saja bersikap netral secara konsisten. Karakteristik sikap yang terakhir adalah spontanitasnya, yaitu menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan. Sikap dikatakan memiliki spontanitas yang
xxxi
tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa harus melakukan pengungkapan
atau
desakan
lebih
dahulu
agar
individu
mengemukakannya. Hal ini tampak dari pengamatan terhadap indikator sikap atau perilaku sewaktu individu berkesempatan untuk mengemukakan sikapnya. Dalam berbagai bentuk skala sikap yang umumnya harus dijawab dengan "setuju" atau "tidak setuju", spontanitas sikap ini pada umumnya tidak dapat terlihat, Pengukuran dan pemahaman terhadap sikap, idealnya harus mencakup kesemua dimensi tersebut di atas. Tentu saja hal itu sangat sulit untuk dilakukan, bahkan mungkin sekali merupakan hal yang mustahil. Belum ada atau mungkin tak akan pernah ada instrumen pengukuran sikap yang dapat mengungkap kesemua dimensi itu sekaligus. Banyak diantara skala yang digunakan pengukuran sikap hanya mengungkapkan dimensi arah dan dimensi intensitas sikap saja, yaitu dengan hanya menunjukkan kecenderungan sikap positif atau negatif dan memberikan tafsiran mengenai derajat kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap respon individu. c. Kawasan Sikap dan Perilaku Kawasan sikap dan perilaku (afektif) merupakan tujuan yang, berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati (attitude) yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Tujuan afektif terdiri dari yang paling sederhana, yaitu memperhatikan suatu, fenomena sampai kepada yang kompleks yang
xxxii
merupakan faktor internal seseorang. seperti kepribadian dan hati nurani. Dalam literatur tujuan afektif disebut sebagai (Martinis Yamin, 2006:32): minat, sikap hati, sikap menghargai, sistem nilai serta kecenderungan emosi. Perumusan tujuan instruksional pada kawasan afektif tidak berbeda jauh bila dibandingkan dengan kawasan kognitif, tetapi dalam mengukur hasil belajarnya jauh lebih sukar karena menyangkut kawasan sikap dan apresiasi. Di samping itu, kawasan afektif juga sulit dicapai pada pendidikan formal, karena pada pendidikan formal perilaku yang nampak dapat diasumsikan timbul sebagai akibat dari kekakuan aturan, disiplin belajar, waktu belajar, tempat belajar, dan norma-norma lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perilaku seperti itu timbul karena siswa telah sadar dan menghayati betui tentang. kebutuhan akan sikap dan periiaku tersebut, tetapi dilakukan karena sekedar untuk memenuhi atuan dan disiplin saja agar tidak mendapat hukuman. Hal ini perlu diperhatikan sungguh-sungguh karena peranan kawasan afektif dalam bidang pendidikan sangat penting. Agar peranannya dapat digunakan dengan tepat, maka satu-satunya cara yang baik untuk ditempuh adalah dengan menuliskan tujuan instruksional kawasan afektif sesuai dengan ketentuan.
xxxiii
Menurut Martinis Yamin (2006:33) untuk memperoleh gambaran tentang kawasan tujuan instruksional afektif secara utuh, berikut ini akan dijelaskan setiap tingkat secara berurutan: 1) Tingkat menerima (receiving) Menerima di sini diartikan sebagai proses pembentukan sikap dan perilaku dengan cara membangkitkan kesadaran tentang adanya (stimulus) tertentu yang mengandung estetika. 2) Tingkat tanggapan (responding) Tanggapan atau jawaban (responding) mempunyai beberapa pengertian, antara lain: a) Tanggapan dilihat dari segi pendidikan diartikan sebagai perilaku baru dari sasaran didik (siswa) sebagai manifestasi dari pendapatnya yang timbul karena adanya perangsang pada saat ia belajar. b) Tanggapan dilihat dari segi psikologi perilaku (behavior psychology) adalah scgala perubahan perilaku organisme yang terjadi atau yang timbul karena adanya perangsang dan perubahan tersebut dapat diamati. c) Tanggapan dilihat dari segi adanya kemauan dan kemampuan untuk bereaksi terhadap suatu kejadian (stimulus) dengan cara berpartisipasi dalam berbagai bentuk. 3) Tingkat menilai Menilai dapat diartikan sebagai:
xxxiv
a) Pengakuan secara objektif (jujur) bahwa siswa itu objek, sistem atau benda tertentu mempunyai kadar manfaat. b) Kemajuan untuk menerima suatu objek atau kenyataan setelah seseorang itu sadar bahwa objek tersebut mempunyai nilai atau kekuatan, dengan cara menyatakan dalam bentuk sikap atau perilaku positif atau negatif. 4) Tingkat organisasi (organization) a) Proses konseptualisasi nilai-nilai dan menyusun hubungan antar nilai-nilai tersebut, kemudian memilih nilai-nilai yang terbaik untuk diterapkan. b) Kemungkinan
untuk
mengorganisasikan
nilai-nilai,
menentukan hubungan antar nilai dan menerima bahwa suatu nilai itu lebih dominan dibanding nilai yang lain apabila kepadanya diberikan berbagai nilai. 5) Tingkat karakterisasi (characterization) Karakterisasi adalah sikap dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya, sehingga sikap dan perbuatan itu seolah-olah telah menjadi ciri-ciri pelakunya. Berdasarkan pada kelima tingkatan yang dirumuskan oleh Bloom dan Krathwood tersebut di atas, maka Romiszowski dalam bukunya Producing Instruction System (1984), mengelompokkan
xxxv
aspek afektif tersebut menjadi dua tipe yang berbeda (dalam Martinis Yamin, 2006:36), yaitu: 1) Reflek yang terkondisi (reflexive conditional), yaitu reaksi kepada situmuli khusus tertentu yang dilakukan secara spontan tanpa direncanakan lebih dahulu tujuan reaksinya. 2) Sukarela (voluntary) adalah aksi dan reaksi yang terencana untuk
mengarahkan
ke
tujuan
tertentu
dengan
cara
membiasakan dengan latihan-latihan untuk mengontrol diri. d. Strategi Dasar Pembaharuan Pambaharuan
yang
pada
hakekatnya
juga
merupakan
perubahan, tidak dapai terjadi dan menghasilkan dampak dan kinerja yang prima, tanpa adanya strategi yang ditetapkan dan dilaksanakan secara cermat. Menurut Wahjosumidjo (1998:6) ada tiga unsur pendukung usaha pembaharuan, yaitu: 1) Komitmen (Commitment) Kesepakatan mendalam
dari
semua pihak yang
berhubungan dengan upaya mewujudkan suatu pembaharuan. Komitmen hanya dapat tercipta, apabila terdapat prakondisi yang mendukungnya, seperti: a) Tersedianya informasi yang sahih dalam organisasi (valid information). b) Kesepakatan untuk membuat pilihan bebas (choice).
xxxvi
c) Saling percaya diantara sesama warga organisasi (trust). d) Ketentuan yang konstruktif dan dinamis (openness). e) Mengembangkan rasa tanggung jawab pada organisasi (responsibility). f) Keterlibatan setiap warga untuk berkonsultasi secara optimal (Imvolment). 2) Kemitraan (Alignment) Adalah kebersamaan dalam kesetaraan untuk mencapai suatu kesamaan derap langkah, irarna dan arah perjalanan organisasi. Kemitraan juga bermaksud penggalangan kekuatan untuk menciptakan nilai tambah dari ikatan yang dibuat. Beberapa kondisi yang diperlukan demi terwujudnya kemilraan: a) Adanya tata nilai, suasana dan kekuasaan menjadi mitra bersama (Shared Values, Norms and Power). b) Adanya suasana kesederajatan dalam berbagai aspek kerjasama (Equality). c) Adanya keuntungan yang diterima oleh semua pihak yang terilibat (Mutual Benefits). d) Adanya jaringan kerja yang saling menunjang pertumbuhan bersama (Networking). e) Adanya
kerjasama
(Collaboration).
xxxvii
yang
efektif
dan
produktif
3) Pemberdayaan (Empowerment) Adalah proses tranformasi ataupun instruksi dari berbagai Pihak yang berdampak pada saling menumbuhkan, saling meningkatkan, saling memperkuat dan menambah nilai daya yang secara potensial terdapat dalam warga organisasi untuk diarahkan sebagai energi organisasi dalam mencapai tujuan bersama. Beberapa kondisi yang perlu diciptakan untuk dapat mewujudkan proses pemberdayaan, antara lain; a) Adanya dorongan untuk berani mencoba mengambii bagian dalam
proses
pembaharuan
yang
dilakukan
dalam
organisasinya (Encouragement). b) Diberikannya tantangan bagi para pelaksana pembaharuan untuk
dapat
bergerak
dan
termotivasi
dalam
proses
pembaharuan (Challenge). c) Diberikannya peluang untuk terlibat dan mengambil peran dalam proses pembaharuan (Opportunity). d) Pemberian
kesempatan
untuk
mengikuti
pelatihan
dan
diberikan bimbingan dalam mencoba melaksanakan suatu inovasi (Training and Guidance). e) Pemberian dukungan baik moril maupun pendukung lainnya, sehingga pihak yang bersangkutan dapat ikut dalam proses pembaharuan (Support).
xxxviii
f) Disediakannya keberhasilan
penghargaan dalam
yang
melaksanakan
tepat atau
untuk
setiap
mencoba
suatu
pembaharuan (Reward). e. Pola Kerja Pembaharuan Pola pikir yang berorientasi kesatuan dan kebulatan dimensi Kerja yang tidak hanya sekedar menghasilkan beban kerja tetapi juga harus mengembangkan jaringan kerja serta menciptakan kerja yang bermakna dan bernilai pembaharuan. Pada dasarnya konsep ini menyarankan agar para pemimpin memiliki kemampuan untuk menyatukan tiga dimensi berfikir menjadi pola kerja dalam menangani pembaharuan organisasi. Secara garis besar kerja pembaharuan dibagi ke dalam empat kerja (Wahjosumidjo, 1998:8): 1) Doing Power Work Pengertiannya adalah proses kerja yang berorientasi pada penyelesaian beban kerja yang telah ditetapkan. - Melaksanakan apa yang telah ditetapkan. - Mengawasi dan mengendalikan. - Mengukur hasil kerja. 2) Developing Net Work Suatu konsep kerja yang berorientasi pada pengembangan kerjasama, pengembangan potensi sumber daya manusia, ataupun pengembangan kerja untuk saling menunjang dan menumbuhkan.
xxxix
Pengembangan kerja yang dipakai: - Integrating relationship (menetapkan hubungan). - Nurturing talent (mengembangkan bobot dan potensi). 3) Discovering Value Work Pengertiannya, bahwa setiap pimpinan diharuskan selalu berusaha mencari dan menentukan karya-karya baru yang bersifat inovatif dan kreatif sebagai perwujudan dari kemampuan imajinatif dari pemimpin. Pendekatan kerja yang dipakai: - Searching for break through (mencari terobosan). - Creating Value (mcnciptakan nilai). 4) Determining Meta Work Adalah kemampuan kerja yang mengintegrasikan ketiga dimensi menjadi satu pola kerja yang dilakukan secara konsisten. Meta Work juga dapat diartikan seorang pemimpin yang memiliki pola pikir dan pola tindak yang berorientasi secara seimbang terhadap ketiga dimensi kerja di atas. Singkatnya Meta Work, keterpaduan pelaksanaan pola kerja dalam menyelesaikan beban kerja, mengembangkan jaringan kerjasama dan menciptakan kerja baru yang bermutu. Organisasi yang secara konsisten melakukan keenam elemen keria f. Kepemimpinan yang Visioner dan Pola Pikir Pembaharuan
xl
1) Pemimpin yang memiliki arah dan wujud masa depan yang jelas yang merupakan gambaran masa depan yang disepakati dengan rasa
kebersamaan
dan
komitmen
yang
tinggi
untuk
mewujudkannya. Ciri-ciri pokok: a) Memiliki wawasan pandang ke depan. b) Mampu menggerakkan seluruh potensi organisasi ke arah masa depan yang dicita-citakan. c) Pribadi yang mampu menggetarkan rasa setiap pribadi sehingga rela dan ikhlas mengabdikan diri untuk mencapai tujuan. d) Kepemimpinannya
bermakna
sebagai
proses
untuk
mewujudkan visi bersama. 2) Sebaliknya organise yang belajar memiliki ciri-ciri: a) Selalu berusaha memberdayakan manusia anggotanya. b) Menterpadukan antara prakarsa kreatif demi perkembangan mutu kehidupan organisasi. c) Menciptakan ruang gerak belajar yang bebas. d) Memacu
pertumbuh
kerjasama
dari
berbagai
sikap
keberhasilan. e) Meningkatkan semangat penyelidikan terhadap ketertutupan dan ketidakpastian yang menghambat kemajuan kinerja organisasi.
xli
f) Menciptakan peluang belajar yang berkesinambungan bagi semua. Membelajarkan organisasi seharusnya menjadi orientasi setiap pemimpin dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. 3) Peter Senger (dalam Wahjosumidjo 1998:2), menawarkan pola pikir bagi setiap pimpinan untuk siap memiliki LIMA DISIPLIN BELAJAR, agar organisasi memiliki kemampuan untuk dapat berhasil dalam mengantisipasi setiap bentuk perubahan. Lima disiplin belajar terdiri dari : a) Berfokus secara sistim (System thinking). b) Peningkatan kemampuan perubahan secara optimal (Personal Mastery). c) Belajar secara team (Team Learning). d) Memiliki sikap dan pola mental yang tepat (Mental Model). e) Mempunyai visi yang dipahami dan diterima bersama (Shared Vision).
2. Kedisiplinan a. Pengertian Kedisiplinan Istilah disiplin mengandung banyak arti, Echlos dan Shadly (2000:385) mengemukakan bahwa disiplin berasal dari kata “displine” yang berarti ketertiban. Poerwodarminto ( 1982 : 254 ) menjelaskan kata disiplin berasal dari kata Inggris “disipline” yang artinya
xlii
ketertiban. Hasibuan (2001:94) menjelaskan disiplin adalah mematuhi peraturan peraturan yang ada dan melakukan pekerjaan sesuai intruksi yang diberikan kepadanya. Pidarta (1995 : 64 ) memberikan batasan disiplin sebagai tata kerja yang sesuai dengan aturan atau norma yang telah disepakati bersama sebelumnya. Disiplin diartikan juga sebagai kepatuhan atau ketaatan diri seseorang atau kelompok terhadap ketentuan atau peraturan yang berlaku. Poerwodarminto (1994 : 132 ) menjelaskan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan dan ketertiban. Selanjutnya dia menyatakan bahwa disiplin mempunyai tiga aspek yaitu : 1) Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan perilaku, norma kriteria dan standar yang demikian rupa, sehingga pemahaman yang mendalam atau mendasar, bahwa ketaatan akan aturan norma, kreteria dan standar tadi merupakan syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan (sukses) 2) Sikap mental (mental Attitude ) yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan pengendalian watak. 3) Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati untuk mentaati segala hal yang secara cermat dan tertib.
xliii
Darmodiharjo (1982 : 25 ) menjelaskan disiplin adalah sikap mental yang mengandung kesadaran untuk mematuhi semua ketentuan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawabnya, sedangkan Jowono mengemukakan disiplin adalah kejiwaan seseorang atau kelompok orang yang senantiasa berkehendak mengikuti atau mematuhi keputusan yang ditetapkan ( Revianto, 1985 : 102 ) Pentingnya perilaku disiplin dalam bekerja dengan tujuan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Dalam pelaksanan proses belajar mengajar disiplin merupakan masalah penting, karena tanpa adanya kesadaran kan keharusan mematuhi peraturan yang sudah ditentukan sebelumnya, pengajaran tidak mungkin mencapai target maksimal ( Suharsimi Arikunto , 1988 : 72 ) Madsen (1981 : 186 ) menjelaskan disiplin adalah suatu proses yang diwarnai oleh pemantapan hubungan-hubungan atau (asosiasi asosiasi) tertentu. Menurut Gagne (1987:165) disiplin adalah rasa tanggung jawab untuk bertingkah laku. Jadi dapat disimpulkan ciri utama dari disiplin adalah adanya keteraturan dan ketertiban. Disiplin merupakan suatu usaha untuk menanamkan kesadaran para personal tentang tugas dan tanggung jawab agar semua orang bersedia dan mampu memikul tanggung jawabnya ( Nawawi 1987 : 121) Selain itu istilah disiplin dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Belanda, yang kemudian dipengaruhi juga oleh bahasa Inggris.
xliv
Istilah disiplin menurut pengertian kedua bahasa tersebut berasal dari bahasa Latin “diciplina”. Menurut Lemhanas ( 1997 : 11-12 ) disiplin diartikan sebagai berikut : 1) Latihan yang memperkuat, 2) Koreksi dan sanksi, 3) Kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan, 4) Sistem aturan tatalaku Untuk lebih jelasnya penulis uraikan sebagai berikut : 1) Latihan yang memperkuat. Yang dimaksud dengan arti disiplin dikaitkan dengan latihan yang memperkuat ini, terutama ditekankan pada pikiran dan watak untuk menghasilkan kendali diri, kebiasaan untuk patuh dan sebagainya. Latihan-latihan dalam rangka kebiasaan patuh dilihat pada penanaman disiplin di kalangan Angkatan Bersenjata. Ibadah puasa dapat digolongkan sebagai suatu latihan dalam arti penanaman disiplin yang tujuannya untuk mempertinggi daya kendali diri. 2) Koreksi dan sanksi. Arti disiplin dalam kaitannya dengan koreksi atau sanksi terutama diperlukan dalam suatu lembaga yang tidak mempunyai tata tertib yang baik. Bagi yang melanggar tata tertib dilakukan dua macam tindakan, yaitu berupa koreksi untuk memperbaiki kesalahan dan sanksi. Keduanya harus dilaksanakan secara konsisten
untuk
mencegah
xlv
terjadinya
penyimpangan
dan
pelanggaran terhadap norma dan kaidah yang telah disepakati bersama. 3) Kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan. Orang-orang yang berdisiplin adalah orang-orang yang mampu mengendalikan dirinya. Tetapi perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, mengakibatkan terjadinya perubahan dalam masyarakat berupa pergeseran nilai-nilai serta tradisi yang ada. Hal ini berpengaruh terhadap sikap serta pandangan hidup manusia, sehingga terjadi hal-hal yang tidak terkendali. Demi ketertiban masyarakat, pembinaan disiplin harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan teknologi dan tingkat perkembangan masyarakat. Perpaduan antara ketertiban dan keteraturan menghasilkan suatu sistem aturan tatalaku. 4) Sistem aturan tatalaku. Setiap kelompok manusia, masyarakat atau bangsa selalu terikat kepada berbagai peraturan yang mengatur hubungan sesama anggotanya maupun hubungan dengan masyarakat, bangsa dan negara. Manusia, masyarakat dan lembaga-lembaga negara masing-masing wajib berperilaku sesuai dengan tata peraturan yang berlaku, baik yang formal, non formal maupun yang disepakati, jika ingin masyarakat atau bangsa itu disebut berdisiplin.
xlvi
Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah sikap yang sesuai dengan peraturan yang mengaturnya. b. Terbentuknya Disiplin Disiplin tidak dapat secara otomatis terbentuk, tetapi melalui rangkaian kegiatan, antara lain : 1) Disiplin harus ditumbuhkembangkan dan diterapkan dalam semua aspek menerapkan sanksi serta dengan bentuk ganjaran dan hukuman yang sesuai dengan amal perbuatan para pelaku. Orang tua mendisiplinkan anak agar anak itu kelak menjadi manusia dan warga negara yang baik dan mandiri, sehingga dapat mengatur dan mengendalikan dirinya agar tidak melakukan perbuatan yang secara sosial tidak dapat diterima lingkungannya. 2) Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu, pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar. 3) Dalam membentuk disiplin, ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar, sehingga mampu mempengaruhi tingkah laku pihak lain kearah tingkah laku yang diinginkannya. Sebaliknya, pihak lain memiliki ketergantungan pada pihak pertama, sehingga ia bisa menerima apa yang diajarkan kepadanya. Hal ini berarti bahwa karakteristik penting dari situasi pembentukan disiplin adalah kehadiran gejala kekuasaan – ketergantungan.
xlvii
c. Ciri-ciri Disiplin Seseorang yang mempunyai disiplin yang tinggi dapat dilihat seberapa besar ciri-ciri yang nampak pada kepribadiannya. Ciri-ciri seseorang yang mempunyai disiplin yang tinggi menurut Lembaga Ketahanan Nasional (1997 : 14) adalah 1) Bertaqwa 2) Mempunyai kepatuhan yang dinamis 3) Mempunyai kesadaran bertindak 4) Rasional 5) Sikap mental yang mantap 6) Sebagai suri tauladan 7) Berani dan jujur Adapun ciri-ciri tersebut penulis jelaskan sebagai berikut : 1) Bertaqwa Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti melaksanakan perintah-perintahNya dan menghindari segala larangannya. 2) Mempunyai kepatuhan yang dinamis Kepatuhan dinamis yaitu bukan suatu kepatuhan yang mati dalam mewajibkan setiap warga negara mematuhi kesepakatan nasional dalam arti mematuhi kebijaksanaan yang digariskan oleh pimpinan nasional.
xlviii
3) Mempunyai kesadaran bertindak Kepatuhan ini tidak bermakna jika tanpa kesadaran, karena dengan belum menyatunya hati dan perbuatan dikhawatirkan sikap tersebut akan bersifat semu. 4) Rasional Kepatuhan yang rasional berarti kepatuhan melalui proses berfikir. Sikap rasional dituntut terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan sosial yang berlangsung cepat dan dinamis. 5) Sikap mental yang mantap Hal ini berarti kepatuhan sudah terjabarkan dalam setiap perilaku dan perbuatan, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara. 6) Sebagai suri tauladan Setiap orang. khususnya para pemimpin, harus menjadi teladan atau contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap dan berperilaku mewujudkan disiplin pada kehidupan sehari-hari. 7) Berani dan jujur Ini berarti sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam menerapkan aturan atau sanksi. Usaha mewujudkan disiplin nasional tidak mengenal sikap yang dapat mengaburkan makna disiplin nasional itu sendiri.
xlix
d. Cara Memupuk Disiplin Cara memupuk disiplin menurut Jane Nielsen (1997 : vi – viii) adalah sebagai berikut : 1) Menggunakan pemacu atau motivasi untuk membatasi kelakuannya yang keliru. 2) Menyediakan waktu khusus kepada anak 3) Adakan pertemuan keluarga. 4) Berikan tugas yang bermanfaat. 5) Putuskan bersama tugas yang dilakukan. 6) Jangan memvonis negatif anak yang berbuat salah. 7) Berilah waktu berlatih. 8) Berikan hukuman yang adil. 9) Buang gagasan gila untuk membuat anak menjadi lebih baik. 10) Ajarkan dan beri contoh rasa saling menghargai. 11) Bahaslah masalah setelah emosi mereda. 12) Gunakanlah konsekuensi yang logis. 13) Bersikap demokratis. 14) Hindari pertengkaran di pagi hari. 15) Ajarilah bahwa kesalahan merupakan kesempatan terbaik untuk belajar. e. Fungsi Disiplin
l
Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas. Selain fungsi utama tersebut ada beberapa fungsi lain dari didiplin ini, yaitu : 1) Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai hak milik orang lain. 2) Mengerti dan segera menurut, untuk menjalankan kewajiban dan secara langsung mengerti larangan-larangan. 3) Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk. 4) Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam olehnya. 5) Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan orang lain. 3. Kompetensi Guru Louise Moqvist (2003 : 123) mengemukakan bahwa “competency has been defined in the light of actual circumstances relating to the individual and work.. Kompetensi merupakan segala sesuatu yang akan dimiliki seseorang dan merupakan komponen utama yang harus dirumuskan terlebih dahulu. Kompetensi yang jelas, mampu memberikan petunjuk yang jelas terhadap tujuan yang akan dicapai, Mulyasa (2005:76). Menurut W Gulo (2002: 34) disebut pula dengan kemampuan. Pendapat W.Gulo ini menunjukkan bahwa kemampuan dapat dipahami dalam dua aspek, yaitu yang nampak dan yang tidak nampak. Kompetensi yang nampak disebut dengan performance (penampilan), dan yang tidak nampak disebut dengan kompetensi rasional.
li
Kompetensi juga dapat diartikan kinerja. Istilah kinerja berasal dari kata “ Job Performance atau actual Performance ( Prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang ). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. ( Anwar Prabu,200:124). Selanjutnya dikatakan bahwa kinerja pegawai (guru) dipengaruhi oleh dua faktor yaitu motivasi (motivation) dan kemampuan (ability). Seorang pegawai yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan trampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Mengacu pada pengertian kompetensi di atas, maka dalam hal ini kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan.. Lebih jauh, Raka Joni sebagaimana dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000 : 124) mengemukakan tiga jenis kompetensi guru, yaitu :
1. Kompetensi profesional; memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya. 2. Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas.
lii
3. Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
Sementara itu, dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu :
1. Kompetensi
pedagogik
yaitu
merupakan
kemampuan
dalam
pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik; (c)pengembangan kurikulum/ silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil
belajar;
dan
(g)
pengembangan
peserta
didik
untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyarakat;
(h)
mengevaluasi
kinerja
sendiri;
dan
(i)
mengembangkan diri secara berkelanjutan. 3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b)
liii
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. 4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
Sebagai pembanding, dari National Board for Profesional Teaching Skill (2002 :145) telah merumuskan standar kompetensi bagi guru di Amerika, yang menjadi dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru, dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri dari lima proposisi utama, yaitu:
1. Teachers are Committed to Students and Their Learning yang mencakup : (a) penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa, (b) pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa, (c) perlakuan guru terhadap seluruh siswa secara adil, dan (d) misi guru dalam memperluas cakrawala berfikir siswa.
liv
2. Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to Students mencakup : (a) apresiasi guru tentang pemahaman materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan dengan mata pelajaran lain, (b) kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran (c) mengembangkan usaha untuk memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara (multiple path). 3. Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning mencakup: (a) penggunaan berbagai metode dalam pencapaian tujuan pembelajaran, (b) menyusun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok (group setting), kemampuan untuk memberikan ganjaran (reward) atas keberhasilan siswa, (c) menilai kemajuan siswa secara teratur, dan (d) kesadaran akan tujuan utama pembelajaran. 4. Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from Experience mencakup: (a) Guru secara terus menerus menguji diri untuk memilih keputusan-keputusan terbaik, (b) guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek pembelajaran. 5. Teachers are Members of Learning Communities mencakup : (a) guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah melalui kolaborasi dengan kalangan profesional lainnya, (b) guru bekerja sama dengan tua orang siswa, (c) guru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber daya masyarakat.
lv
Secara esensial, ketiga pendapat di atas tidak menunjukkan adanya perbedaan yang prinsipil. Letak perbedaannya hanya pada cara pengelompokkannya. Isi rincian kompetensi pedagodik yang disampaikan oleh Depdiknas, menurut Raka Joni sudah teramu dalam kompetensi profesional.
Sementara
dari
NBPTS
tidak
mengenal
adanya
pengelompokan jenis kompetensi, tetapi langsung memaparkan tentang aspek-aspek kemampuan yang seyogyanya dikuasai guru. Siswa merupakan hasil proses pendidikan sedangkan kinerja guru mempunyai peran penting dan merupakan kunci pokok keberhasilan peningkatan mutu pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya guru merupakan tenaga spesialis di bidangnya. Dalam hal ini guru melaksanakan tugasnya baik sebagai perencana mengajar, sebagai pelaksana, maupun evaluator pengajaran. Sesuai dengan tugas pokok guru yaitu menyusun program pengajaran, menyajikan program pengajaran, evaluasi belajar, analsis hasil evaluasi, menyusun program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didikmenjadi tanggung jawabnya ( Menpan 84/1993 .25). Bahkan guru diharapkan mampu memodifikasi rancangan pelaksanaan pengajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa . Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tersebut guru dituntut kinerja yang profesional serta memiliki kompetensi yang meyakinkan dalam segi pengetahuan, ketrampilan serta penguasaan kurikulum, materi atau bahan ajar, teknik evaluasi dan memiliki komitmen dalam melasanakan tugas serta disiplin yang tinggi. Untuk itu kualitas
lvi
profesional guru perlu ditingkatkan. Guru yang baik adalah yang berhasil dalam pengajaran, mampu mempersiapkan siswanya mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Dengan profesionalismenya diharapkan kinerja guru semakin meningkat. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (ekpertise) dari para anggotanya yang berarti pekerjaan itu tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut. Seperti yang dikutip oleh Dedi Supriyadi dari Educational Leadership, edisi Maret 1997,
bahwa seorang guru yang profesional
dituntut memiliki lima hal : a. Pertama, guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswanya. b. Kedua, guru menguasai secara mendalam materi / mata pelajaran yang diajarkannya serta cara menyajikannya kepada para siswa. c. Ketiga,
guru bertanggung jawab memantau
hasil belajar siswa
melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar. d. Keempat, guru mampu berfikir secara sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu bagi guru untuk refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya. Untuk bisa belajar dari pengalaman ia harus tahu mana
lvii
yang benar dan salah serta baik dan buruk dampaknya pada proses belajar siswa. e. Guru bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya dan organisasi profesi lain. Untuk menilai kemampuan atau kinerja guru, PPPG telah merumuskan 10 (sepuluh) kemampuan dasar bagi seorang guru (Soedijarto,1993 :88) yaitu : 1) Menguasai bahan 2) Mengelola program belajar mengajar 3) Mengelola kelas 4) Menggunakan media / sumber 5) Menguasai landasan-landasan kependidikan 6) Mengelola interaksi belajar mengajar 7) Menilai prestasi untuk kepentingan pengajaran 8) Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan 9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah 10) Memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna keperluan pengajaran Selanjutnya dikatakan behawa kesepuluh kemampuan tersebut pada hakekatnya ada yang berkaitan dengan peningkatan mutu, proses dan hasil belajar, yakni : (1) kemampuan merencanakan program belajar mengajar, (2) kemampuan melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar (3)
lviii
kemampuan menafsirkan dan memanfaatkan hasil penilaian kemajuan belajar mengajar dan informasi lainnya bagi penyempurnaan proses belajar mengajar. Ketiga kemampuan ini merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru yang profesional. Seorang guru yang profesional adalah muara dari segala pengetahuan teori, segala penguasaan berbagai ketrampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang para pelajar, objek belajar, dan situasi belajar. Untuk memperjelas 3 (tiga) kemampuan pokok guru tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Kemampuan merencanakan program belajar mengajar. Mengikuti pola KTSP dengan kegiatan merencanakan program belajar mengajar meliputi langkah-langkah berikut : 1) Merumuskan indikator : Hakekat tujuan instruksional khusus adalah gambaran dari tingkat penguasaan peserta didik, dalam suatu kurun waktu yang ditetapkan tentang suatu pokok yang diharapkan akan menunjang pencapaian lebih lanjut tujuan instruksional umum. Oleh karena itu, seorang perencana harus menguasai tentang : a) bentuk tingkah laku siswa setelah mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang ditentukan, b) hakekat pokok bahasan yang dijadikan objek belajar, c) hubungan atau relevansi antara tujuan khusus dengan tujuan instruksional umum, d) Hubungan hierarkhis antara tujuan satuan pelajaran
yang disusun
dengan tujuan satuan sebelum dan sesudahnya, e) hakekat siswa dalam kemampuan dan latar belakangnya.
lix
2) Mengurangi deskripsi RPP: Satuan bahasan sebagai materi pelajaran di ambil dari SK dan KD kurikulum yang berlaku. Karena itu seorang perencana program belajar mengajar dituntut untuk mampu menguraikan satuan bahasan dalam deskripsi yang menunjuk pada tingkat kedalaman dan keluasaan pokok yang akan dipelajari sesuai dengan tingkatan usia siswa, waktu yang tersedia, dan peranan satuan tersebut dalam hubungannya dengan satuan berikutnya. 3) Merancang kegiatan belajar mengajar Pada bagian ini kemampuan profesional guru benar-benar diuji, sebab seorang perancang harus dapat menjawab hal-hal sebagai berikut : a) Proses belajar manakah yang harus ditempuh oleh para siswa agar dalam waktu yang disediakan dapat menguasai tujuan-tujuan instruksional khusus yang telah ditetapkan? b) Bagaimanakah proses belajar yang telah dipilih diorganisasikan agar secara ekonomis ampuh dan efektif dapat membantu mencapai tujuan ? 4) Memilih berbagai media dari sumber belajar untuk dpat memberikan fasilitas bagi dapat berlangsungnya proses belajar mengajar secara optimal. Mempunyai pengetahuan tentang berbagai media dan sumber belajar dengan segala potensi dan kegunaannya serta mampu memanfaatkan secara optimal merupakan prasyarat bagi dapat tersusunnya rencana proses belajar mengajar dengan memadai. Bahkan
lx
hasil belajar akan semakin baik dicapai oleh pebelajar melalui pendayagunaan teknologi pendidikan. Tetapi hasil belajar itu sendiri belumlah cukup jika pebelajar tidak mampu mengkaitkan pengetahuan dengan konteks kehidupan nyata, dan menghubungkan antara pengetahuan dan komunitas yang ada di kehidupan sekitarnya. (Punaji styosari. 2005:7). 5) Menyusun instrumen untuk menilai tingkat penguasaan tujuan . Dalam hal ini perencanaan harus memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang : a) Hakekat tujuan yang akan diukur dan indikator tentang telah tercapainya tujuan, b) Bentuk tes yang diperkirakan dapat mendeteksi atau mengukur telah tercapainya tujuan sebagaimana terlihat dari indikator-indikator, c) Dapat merumuskan dan menyusun butir-butir alat ukur untuk setiap bentuk tes. b.
Kemampuan melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar. Dalam tahap ini semua ketentuan yang telah ditetapkan dalam rencana akan dicoba dilaksanakan dengan berbagai modifikasi sesuai dengan perkembangan yang terjadi dalam interaksi guru – siswa dalam kaitan proses belajar mengajar. Maka seorang perencana harus memiliki kemampuan menangkap perubahan , mengambil keputusan secara tepat dan benar, mengambil dan memilih alternatif pemecahan dengan segera. Secara rinci kemampuan dalam kegiatan proses belajar mengajar ini meliputi : 1) Memimpin dan membimbing proses belajar mengajar.
lxi
2) Mengatur dan mengubah suasana belajar mengajar 3) Menetapkan dana mengubah urutan kegiatan belajar mengajar c. Menilai kemajuan proses belajar mengajar Setiap guru dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang dicapai para siswa, baik melalui pengamatan yang terus menerus tentang perubahan dan kemajuan yang dihadapi siswa atau melalui pemberian skor, penentuan kinerja individu pekerja akan sangat dipengaruhi oleh, faktor individu, psikhologis dan faktor organisasi. Kinerja individu ini akan tercapai apabila didukung oleh berbagai dorongan yang mendukung pada kinerja seperti : kemampuan, keahlian dan yang lainnya. Pada akhirnya apabila faktor-faktor pendukung tersbut dimiliki oleh pekerja, maka akan memberikan dorongan kepada pekerja bekerja dengan baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja bagi yang bersangkutan. Oleh karena itu diduga ada pengaruh positis antara disiplin seseorang pada waktu bekerja dengan tingkat kinerja yang diperoleh.
B. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Kusnadi (2000) tentang Hubungan antara sikap terhadap profesi guru dan iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru. Penelitian yang telah dilakukan terhadap guru Madrasah Aliyah Negeri ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang mempunyai hubungan dengan kinerja subjek penelitian. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 80 orang guru sebagai responden. Kesimpulannya
lxii
adalah semakin baik sikap guru terhadap profesinya, semakin baik pula kinerja guru dalam menjalankan tugas-tugasnya. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Sobirin (2004) Program Pascasarjana UNS, tentang Hubungan disiplin kerja, motivasi kerja, semangat kerja dengan kinerja guru di SMU Negeri, dengan subjek penelitian sebanyak 50 orang responden. Setelah dianalisis dengan teknik regresi dan korelasi ternyata adanya hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin kerja guru, motivasi kerja guru, dan semangat kerja guru dengan kinerja guru.
C. Kerangka Berfikir Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai arah penelitian maka disajikan kerangka berfikir sebagai berikut : 1. Hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru. Sikap inovatif diperlukan guru dalam rangka mengembangkan potensi dan mengikuti perkembangan jaman. Dalam hal ini tahapan seseorang dalam mengadopsi gagasan baru ada lima tahap sebagai berikut: kesadaran seseorang telah menyadari adanya inovasi,; ketertarikan, seseorang mulai mencari informasi mengenai inovasi atau gagasan baru yang
diterima
karena
mulai
tertarik
akan
inovasi;
evaluasi,
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari suatu inovasi; mencoba, individu mulai mencoba meskipun dalam skala kecil untuk meningkatkan estimasi pada inovasi; dan adopsi, individu memutuskan untuk menggunakan sepenuhnya gagasan baru atau inovasi tersebut.
lxiii
Sikap inovatif guru tercermin dalam pelaksanaan tugas profesinya. Penerapan inovasi dapat dimulai dari perencanaan pembelajaran yang inovatif, metode yang inovatif yang mampu memberikan hasil belajar yang inovatif pula. Jika para guru mampu memperhatikan perubahan dan inovasi dalam proses pembelajaran diharapkan hasil belajar meningkat. Semakin tinggi sikap inovatif yang dimiliki guru diduga kompetensi yang dimilikinya akan meningkat dan berkembang secara optimal. 2. Hubungan antara Kedisplinan dengan kompetensi guru Guru dituntut untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam rangka melaksanakan tugas profesinya. Kedisiplinan yang tinggi tercermin dari Bertaqwa, Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti melaksanakan perintah-perintahNya dan menghindari segala larangannya; Mempunyai kepatuhan yang dinamis, Kepatuhan dinamis yaitu bukan suatu kepatuhan yang mati dalam mewajibkan setiap warga negara mematuhi kesepakatan nasional dalam arti mematuhi kebijaksanaan yang digariskan oleh pimpinan nasional; Mempunyai kesadaran bertindak, Kepatuhan ini tidak bermakna jika tanpa kesadaran, karena dengan belum menyatunya hati dan perbuatan dikhawatirkan sikap tersebut akan bersifat semu.; Rasional, Kepatuhan yang rasional berarti kepatuhan melalui proses berfikir. Sikap rasional dituntut terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan sosial yang berlangsung cepat dan dinamis; Sikap mental yang mantap, Hal ini berarti kepatuhan sudah terjabarkan dalam setiap perilaku dan perbuatan, baik sebagai pribadi maupun sebagai
lxiv
warga yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara; Sebagai suri tauladan, Setiap orang. khususnya para pemimpin, harus menjadi teladan atau contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap dan berperilaku mewujudkan disiplin pada kehidupan sehari-hari; Berani dan jujur, Ini berarti sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam menerapkan aturan atau sanksi. Usaha mewujudkan disiplin nasional tidak mengenal sikap yang dapat mengaburkan makna disiplin nasional itu sendiri. Semakin tinggi kediplinan seorang guru maka diharapkan kompetensi guru juga meningkat dengan baik. 3. Hubungan antara Sikap inovatif dan Kedisiplinan dengan kompetensi guru. Sikap inovatif merupakan kemampuan yang dimiliki oleh masingmasing guru dalam merancang proses pembelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran dalam periode tertentu dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar dari masing-masing siswa. Kedisiplinan merupakan sikap dari guru untuk mentaati peraturan dan ketentuan yang ada dalam menjalankan tugas profesinya. Kedisiplinan menyangkut disipkin diri maupun disiplin terhadap lingkungan.Sikap inovatif
yang tinggi akan membantu meningkatkan kompetensi guru
dalam rangka melaksanakan tugas di lapangan khususnya proses pembelajaran siswa dan kemampuannya pada umumnya .
lxv
X1 Sikap Inovatif
Y Kompetensi Guru
X2 Kedisiplinan
D. Hipotesis 1. Ada hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru
Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo
Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. 2. Ada hubungan yang signifikan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 3. Ada hubungan bersama antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.
lxvi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di laksanakan di lingkungan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri, khususnya pada guru sekolah dasar negeri. Jadwal penelitian selengkapnya sebagai berikut :
No 1
KEGIATAN
2 1 Survey Lapangan 2 Konsultasi Penyusunan Tesis
No 1 3 4 5
KEGIATAN 2 Penyusunan Laporan Ujian Tesis Revisi Laporan
WAKTU Agust-08 SEPTEMBER 08 OKTOBER 08 NOPEMBER 08 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16 17
Des-08 I II III IV 3 4 5 6
WAKTU JANUARI 09 I II III IV 7 8 9 10
PEBRUARI 09 I II III IV 11 12 13 14
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Ex Post Facto. Menurut Sugiyono (2001:3) penelitian Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang mendahului peristiwa tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, yaitu untuk mengetahui sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.
lxvii
Yang menjadi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas a. Sikap Inovatif b. Kedisiplinan 2. Variabel Terikat Kompetensi Guru C. Populasi, Sampel ,dan Sampling 1. Populasi Penelitian Populasi adalah sekelompok subjek penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1992:40). Sedangkan menurut (Sutrisno Hadi 1987:20), Populasi adalah seluruh penduduk yang maksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua guru Gugus Ronggowarsito di Kecamatan Ngadirojo sebanyak 48 orang. 2. Sampel Menurut Saefudin Anwar (1999:79) yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya. Menurut Hadari Nawawi (1985 :144) Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Menurut Sutrisno Hadi, (2000 : 70) sampel adalah sebagian individu yang diselidiki. Dalam penelitian ini semua anggota populasi sebagai sampel penelitian dengan demikian pengambilan sampel dengan probabilitas.
lxviii
D. Definisi Operasional 1. Sikap Inovatif Sikap Inovatif adalah suatu sikap individu terhadap pembaharuan atau perubahan baru yang mencakup ide atau gagasan dan produk yang meliputi penerimaan dan penolakan inovasi, penerapan dan dampak inovasi. Dalam inovasi tidak hanya menciptakan ide baru tetapi juga menyempurnakan proses dan produk yang telah ada. Dalam inovasi ada lima tahap yaitu : a) Tahap kesadaran, b) Tahap ketertarikan, c) Tahap evaluasi, d) mencoba, e) adopsi. 2. Kedisiplinan Disiplin adalah sikap yang sesuai dengan peraturan yang mengaturnya. Ciri-ciri guru yang memiliki kedisiplinan tinggi adalah sebagai berikut : 1) mempunyai kepatuhan, 2) mempunyai kesadaran bertindak, 3) rasional, 4) berani, 5) sebagai suri teladan. 3. Kompetensi Guru Segala sesuatu yang akan dimiliki seseorang dan merupakan komponen utama yang harus dirumuskan terlebih dahulu. Kompetensi yang jelas, mampu memberikan petunjuk yang jelas terhadap tujuan yang akan dicapai. Kompetensi dalam penelitian ini meliputi : 1) Merencanakan program pembelajaran, 2) Melaksanakan pembelajaran, 3) mengevaluasi pembelajaran, 4) mengadakan interaksi dengan guru, 5) melaksanakan administrasi dengan baik.
lxix
E. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang menunjang pemecahan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket. Baik untuk sikap inovatif, kedisiplinan maupun untuk kompetensi guru. Langkah awal yang dipersiapkan adalah dengan membuat kisi-kisi dan instrumen angket.
F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum soal digunakan dalam pengumpulan data, maka diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir angket. Validitas dan reliabilitas dipakai dalam penelitian ini adalah untuk menguji angket dan dokumentasi itu memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas butir angket. 1. Validitas Validitas berarti kesahihan alat dengan tujuan dan bahan pelajaran dengan tujuan agar dapat dipertanggung jawabkan tingkat kelayakan atau kesahihannya. (Burhan Nurgiyanto, 1988:99). Untuk mengetahui validitas item, penulis menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: rxy =
Nå XY - (å X )(å Y )
{N å X - (å X )}{N å Y - (å Y )} 2
2
2
Dimana rxy
: koefisiensi korelasi antara x dan y
X
: nilai x
Y
: nilai y
lxx
2
X2
: kuadrat dari x
Y2
: kuadrat dari y
XY
: jumlah perkalian x dan y
N
: jumlah subjek
Berdasarkan hasil penghitungan validitas diperoleh hasil sebagai berikut : a. Angket Sikap Inovatif, dari 30 butir soal yang diujikan 2 soal masuk dalam kategori tidak valid yaitu no 7 dan no 10 serta 28 butir soal valid. Hasil selengkapnya lihat lampiran 1. b. Angket Kedisiplinan, dari 30 butir soal yang diujikan semua butir instrumen angkat valid. Hasil selengkapnya lihat lampiran 2. c. Angket Kompetensi guru, dari 30 butir soal yang diujikan 28 butir valid dan 2 butir yang tidak valid yaitu no 1 dan no 7. Hasil selengkapnya lihat lampiran 3 2. Uji reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tingi jika tes tersebut dapat memberikan hasil tepat. Reliabilitas adalah tingkat kemampuan suatu alat ukur dikatakan mantap apabila dalam pengukuran sesuatu berulang kali, alat ukur tersebut memberikan hasil yang sama dan dengan syarat kondisi pada waktu pengukuran tidak berubah. (Masri Singarimbun, 1989:88) Dalam penelitian ini penulis menggunakan belah dua. Dengan cara pembelahan ganjil genap. Dimana untuk mengetahui tepat reliabilitasnya
lxxi
adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach. (Suharsimi Arikunto, 75) sebagai berikut 2 æ k öé ås b ù ú r11 = ç ÷ ê1 s 2t ú è k - 1 ø êë û
Dimana: r11
: reliabilitas
k
: banyaknya soal
ås s1
2
2 b
: jumlah varians butir : varians total
Berdasarkan hasil penghitungan validitas diperoleh hasil sebagai berikut : a. Angket Sikap Inovatif, berdasarkan penghitungan diperoleh hasil sebesar 0,951. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran b. Angket Kedisiplinan, berdasarkan penghitungan diperoleh hasil sebesar 0,945. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran c. Angket Kedisiplinan, berdasarkan penghitungan diperoleh hasil sebesar 0,951. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
G. Uji Persyaratan Dalam penelitian ini disamping menggunakan syarat normalitas, juga menggunakan syarat uji linearitas dan independen.
lxxii
1. Uji normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Untuk menguji normalitas data digunakan rumus Kolmogorov - Smirnov yang dibantu dengan menggunakan program SPSS Versi 11.0.
2. Uji linearitas Uji ini dimaksudkan untuk menguji linear tidaknya data yang di analisis, adapun rumus yang digunakan menurut Nana Sudjana (1998:355) sebagai berikut : F=
R rjk (Tc) R rjk (G )
Dimana F
= Bilangan untuk linier
Rrjk (Tc)
= Rerata jumlah kuadrat tuna cocok
Rrjk (G )
= Rerata jumlah kuadrat kekeliruan.
Dalam penghitungannya dibantu dengan program SPSS 3. Uji Multikolinieritas Mulktikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna (mendekati sempurna ) antara beberapa atau semua variabel bebas (Mudrajat Kuncoro,2001:114). Jadi antara variabel bebas tidak boleh terjadi hubungan yang terlalu kuat. Dalam perhitungannya dibantu dengan program SPSS Versi 11.0
lxxiii
H. Teknik Analisis Data Untuk data yang terkumpul penulis menggunakan metode statistik dengan analisis regresi. Analisis regresi adalah cara atau teknik untuk mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dan dinyatakan dalam bentuk persamaan Matematika dalam hubungan yang fungsional. Adapun teknik yang digunakan adalah Regresi Linier ganda dengan rumus sebagai berikut :
Y = a1 X 1 + a 2 X 2 + k ( Sutrisno Hadi, 2000 : 235 ) Dimana Y
= Kriterium (kinerja guru )
X1
= Prediktor 1
X2
= Prediktor 2
a1
= koefisien prediktor x1
a2
= koefisien prediktor x 2
k
= bilangan konstan
Pengujian keberartian regresi ganda dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan rumusan hipotesis. 2. Menentukan uji statistik yang sesuai yaitu uji F 3. Menentukan nilai kritis 4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian. 5. Membuat kesimpulan Dalam penghitungannya dibantu dengan program SPSS Versi 11.0.
lxxiv
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Pada bab ini secara berturut-turut akan disajikan tentang deskripsi data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian
dan
keterbatasan
penelitian.
Pada
deskripsi
data,
akan
dideskripsikan data dalam bentuk ukuran pemusatan data, antara lain rata-rata (mean), nilai tengah (median), frekuensi terbanyak yang muncul (modus). Ukuran persebaran yang akan dideskripsikan meliputi rentangan skor (range) dan simpangan baku (standar deviasi), kemudian sebaran data untuk masingmasing variabel akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram. Analisis deskripsi selengkapnya adalah sebagai berikut : 1. Sikap Inovatif Dari data yang dikumpulkan mengenai sikap inovatif (X1) dengan mempergunakan skala penilaian 1 sampai dengan 5 dari jumlah pertanyaan atau pernyataan 28 butir, akan diperoleh rentangan skor antara 28 sampai dengan 140 atau skor minimum dan maksimum. Berdasarkan hasil analisis terhadap skor sikap inovatif (X1) diperoleh skor tertinggi dan skor terendah Dari hasil perhitungan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh : 1) skor rata-rata (mean) sebesar 80,50. 2) nilai tengah (median) sebesar 78
lxxv
3) simpangan baku sebesar 16,332. Sebaran skor angket tentang sikap inovatif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sikap Inovatif
Valid
42
Frequency 2
Percent 4,2
Valid Percent 4,2
Cumulative Percent 4,2
45
2
4,2
4,2
8,3
65
2
4,2
4,2
12,5
71
4
8,3
8,3
20,8
72
8
16,7
16,7
37,5
73
1
2,1
2,1
39,6
75
1
2,1
2,1
41,7
78
5
10,4
10,4
52,1
81
2
4,2
4,2
56,3
84
2
4,2
4,2
60,4
85
1
2,1
2,1
62,5
89
1
2,1
2,1
64,6
91
1
2,1
2,1
66,7
92
4
8,3
8,3
75,0
93
2
4,2
4,2
79,2
98
5
10,4
10,4
89,6
103
2
4,2
4,2
93,8
105
1
2,1
2,1
95,8 100,0
106
2
4,2
4,2
Total
48
100,0
100,0
lxxvi
Undefined error #60706 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\S
Sikap Inovatif 16 14 12 10 8 6 4 Std. Dev = 16,33 2
Mean = 80,5 N = 48,00
0 40,0
60,0 50,0
80,0 70,0
100,0 90,0
110,0
Sikap Inovatif
Gambar 1 Histogram Sikap Inovatif Guru Dari tabel 2, maka untuk kepentingan interprestasi data dengan tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya, dilakukan pengelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah sebagai berikut : Kategori
Frekuensi
%
Tinggi (89 – 106)
18
37,5%
Sedang ( 70 – 88 )
24
50 %
Rendah (42 – 69 )
6
12,5 %
48
100,00
Jumlah
lxxvii
Berdasarkan pengelompokkan tersebut, dikategorikan mempunyai sikap inovatif yang rendah sebesar 12,5 persen, kategori sedang sebesar 50 persen, dan 37,5 persen termasuk kategori sikap inovatif yang tinggi. 2. Kedisiplinan Dari data yang dikumpulkan mengenai kedisiplinan (X2) dengan mempergunakan skala penilaian 1 sampai dengan 5 dari jumlah pertanyaan atau pernyataan 30 butir, akan diperoleh rentangan skor antara 30 sampai dengan 150 atau skor minimum dan maksimum. Berdasarkan hasil analisis terhadap skor sikap inovatif (X1) diperoleh skor tertinggi dan skor terendah
.
Dari hasil perhitungan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh : 1) skor rata-rata (mean) sebesar 80,67, 2) nilai tengah (median) sebesar 79,5 3) simpangan baku sebesar 16,014. Sebaran skor angket tentang kedisiplinan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
lxxviii
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kedisiplinan
Valid
42
Frequency 2
Percent 4,2
Valid Percent 4,2
Cumulative Percent 4,2
45
2
4,2
4,2
8,3
65
1
2,1
2,1
10,4
71
4
8,3
8,3
18,8
72
8
16,7
16,7
35,4
73
1
2,1
2,1
37,5
78
6
12,5
12,5
50,0
81
2
4,2
4,2
54,2
82
1
2,1
2,1
56,3
84
1
2,1
2,1
58,3
85
3
6,3
6,3
64,6
86
1
2,1
2,1
66,7
89
1
2,1
2,1
68,8
92
4
8,3
8,3
77,1
93
1
2,1
2,1
79,2
98
4
8,3
8,3
87,5
100
1
2,1
2,1
89,6
101
1
2,1
2,1
91,7
103
1
2,1
2,1
93,7
105
1
2,1
2,1
95,8 100,0
106
2
4,2
4,2
Total
48
100,0
100,0
lxxix
Undefined error #60706 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\S
kedisiplinan 16 14 12 10 8 6 4 Std. Dev = 16,01 2
Mean = 80,7 N = 48,00
0 40,0
60,0 50,0
80,0 70,0
100,0 90,0
110,0
kedisiplinan
Gambar 2 Histogram Kedisiplinan Guru
Dari tabel 3, maka untuk kepentingan interprestasi data dengan tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya, dilakukan pengelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah sebagai berikut : Kategori
Frekuensi
%
Tinggi (89 – 106)
16
33,33
Sedang ( 70 – 88 )
27
56,25
Rendah (42 – 69 )
5
10,42
48
100,00
Jumlah
lxxx
Berdasarkan pengelompokkan tersebut, dikategorikan mempunyai sikap inovatif yang rendah sebesar 10,42 persen, kategori sedang sebesar 56,25 persen, dan 33,33 persen termasuk kategori sikap inovatif yang tinggi 3. Kompetensi guru Dari data yang dikumpulkan mengenai Kompetensi Guru (Y) dengan mempergunakan skala penilaian 1 sampai dengan 5 dari jumlah pertanyaan atau pernyataan 28 butir, akan diperoleh rentangan skor antara 28 sampai dengan 140 atau skor minimum dan maksimum. Berdasarkan hasil analisis terhadap skor sikap inovatif (X1) diperoleh skor tertinggi dan skor terendah
.
Dari hasil perhitungan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh : 1) skor rata-rata (mean) sebesar 118,69, 2) nilai tengah (median) sebesar 126. 3) simpangan baku sebesar 19,480. Sebaran skor angket tentang kompetensi guru dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
lxxxi
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru
Valid
50
Frequency 1
Percent 2,1
Valid Percent 2,1
Cumulative Percent 2,1
78
1
2,1
2,1
4,2
80
1
2,1
2,1
6,3
84
1
2,1
2,1
8,3
90
2
4,2
4,2
12,5
91
1
2,1
2,1
14,6
98
1
2,1
2,1
16,7
99
1
2,1
2,1
18,8
106
2
4,2
4,2
22,9
109
1
2,1
2,1
25,0
110
2
4,2
4,2
29,2
117
1
2,1
2,1
31,3
120
3
6,3
6,3
37,5
121
2
4,2
4,2
41,7
123
2
4,2
4,2
45,8
124
1
2,1
2,1
47,9
125
1
2,1
2,1
50,0
127
3
6,3
6,3
56,3
130
3
6,3
6,3
62,5
131
3
6,3
6,3
68,8
132
1
2,1
2,1
70,8
133
4
8,3
8,3
79,2
134
1
2,1
2,1
81,2
135
5
10,4
10,4
91,7
136
3
6,3
6,3
97,9
137
1
2,1
2,1
100,0
Total
48
100,0
100,0
lxxxii
Undefined error #60706 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\S
Kompetensi guru 20
10
Std. Dev = 19,48 Mean = 118,7 N = 48,00
0 50,0
70,0
60,0
90,0
80,0
110,0
100,0
130,0
120,0
140,0
Kompetensi guru
Gambar 3 Histogram Kompetensi Guru Dari tabel 4, maka untuk kepentingan interprestasi data dengan tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya, dilakukan pengelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah sebagai berikut : Kategori
Frekuensi
%
Tinggi (109 – 137)
38
79,166
Sedang ( 79 – 108)
9
17,75
Rendah (50 – 78)
1
2,083
48
100,00
Jumlah
lxxxiii
Berdasarkan pengelompokkan tersebut, dikategorikan mempunyai kompetensi guru yang rendah sebesar 2,083 persen, kategori sedang sebesar 17,75 persen, dan 79,166 persen termasuk kategori kompetensi guru yang tinggi.
B. Uji Persyaratan Analisis Dalam menganalisis data untuk suatu pengujian hipotesis, maka perlu diperhatikan tentang data yang akan diolah. Dalam penelitian ini data yang digunakan berbentuk tunggal. Penyebaran data adalah bagaimana data tersebut tersebar antara nilai paling tinggi dengan nilai paling rendah, serta variabilitas di dalamnya. Penggunaan teknik statistik dalam analisis data akan ditentukan oleh sebaran data, yaitu berbentuk sebaran normal atau tidak merupakan sebaran normal. Di samping itu perlu memperhatikan faktor keseragaman variasi sampel yang diambil dari populasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap asumsi tersebut. 1. Uji Normalitas Persyaratan pertama, terhadap persyaratan pertama bahwa sampel penelitian adalah semua anggota populasi yang berjumlah 48 orang guru sekolah dasar negeri di gugus Ronggowarsito. Persyaratan kedua, pengujian normalitas sebagai persyaratan kedua, dilakuan dengan menggunakan
uji
Kolmogorov-
Smirnov.
Pengujian
normalitas
memerlukan hipotesis sebagai berikut: (1) Ho : data populasi berdistribusi normal. (2) Hi : data populasi tidak berdistribusi normal. Kriteria
lxxxiv
pengujian yang digunakan adalah Ho ditolak bila a maksimum < D tabel, dan Hi diterima bila a maksimum > Nilai signifikansi = 0,05. Hasil perhitungan uji normalitas adalah sebagai berikut: Hasil Pengujian Normalitas Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov Harga signifikansi N signifikansi a maksimum 0,05 1,077
Model X,
Keterangan Normal
X2
1,170
0,05
Normal
Y
1,485
0,05
Normal
Sumber: Data Primer (diolah) Berdasar tabel di atas, maka dapat disimpulkan semua hipotesis nol yang berbunyi populasi berdistribusi normal tidak dapat ditolak (diterima). Dengan demikian data yang akan digunakan dan diuji dalam penelitian ini tclah memenuhi syarat normalitas. 2. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan sebagai salah satu uji pendahuluan data penelitian dalam penggunaan statistik parametrik. Nilai signifikansi < 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang linear antar variabel. Hasil dari test of linearity data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 14. Uji Linearitas Variabel Independen terhadap Variabel Dependen F
Sig
Sikap Inovatif
17,495
0,000
Kedisiplinan
19,956
0,000
Variabel
Sumber: Data Primer yang diolah
lxxxv
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel sikap inovatif dan kedisiplinan mempunyai sifat hubungan yang linear. Hasil dari test of linearity dengan alat bantu SPSS Versi 11.0 menunjukkan bahwa nilai F berkisar antara 17,495 sampai dengan 19,956 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti variabel tersebut mempunyai sifat hubungan yang linear. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran 20 3. Pemeriksaan Multikolinearitas / Uji Independensi Pemeriksaan multikolinearitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara variabel bebas dalam penelitian. Analisa yang digunakan untuk menguji digunakan uji Spearman's rho dengan alat bantu SPSS Versi 11.0. Dari hasil perhitungan di atas diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel sebesar 1,183 lebih kecil dari 5 maka dapat dikatakan bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.Hasil selengkapnya pada lampiran 21.
C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang dirumuskan dapat teruji kebenarannya atau tidak terbukti. Maka untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan teknik analisis Korelasi dan Regresi berganda.
lxxxvi
1. Pengujian Hasil Analisa Data Untuk pengujian hasil analisis data yang diperoleh dari hasil Perhitungan teknis analisis korelasi dan regresi ganda, maka hipotesis yang telah dirumuskan dapat terjawab sebagai berikut: a. Hubungan antara sikap inovatif (X1) dengan kompetensi guru (Y) Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang signifikan
antara
sikap
inovatif
dalam
pembelajaran
dengan
kompetensi guru digunakan teknik analisa Regresi. Berdasarkan hasil perhitungan yang dibantu dengan program komputer untuk statistik yaitu SPSS Versi 11.0, dengan rumus Spearman's rho diperoleh X1,Y = 0,570. Hasil perhitungan ini dikonsultasikan dengan tabel dengan N = 48 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh = 0.288, karena r hitung > r tabel, atau 0.570 > 0,288 Hasil selengkapnya pada lampiran 22 Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis yang berbunyi, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dalam pembelajaran dengan kompetensi guru terbukti kebenarannya. b. Hubungan antara kedisiplinan (X2) dengan kompetensi guru (Y) Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang signifikan antara kedisiplinan dan kompetensi guru digunakan teknik analisa regresi linier.
lxxxvii
Berdasarkan hasil perhitungan yang dibantu dengan program komputer untuk statistik yaitu SPSS Versi 11.0, dengan rumus Spearman's rho diperoleh X,Y = 0,558. Hasil perhitungan ini dikonsultasikan dengan . tabel dengan N = 48 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh 0.288, karena r hitung > r tabel atau 0.558 > 0,288 Hasil selengkapnya pada lampiran 22 Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis yang berbunyi, terdapat hubungan yang signifikan antara kedisiplinan dan kompetensi guru terbukti kebenarannya. c. Hubungan antara sikap inovatif (X1) dan kedisiplinan (X2) dengan kompetensi guru (Y) Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dalam pembelajaran dan kedisiplinan guru di sekolah dengan kompetensi guru digunakan teknik analisa Regresi ganda Berdasarkan hasil perhitungan yang dibantu dengan program komputer untuk statistik yaitu SPSS Versi 11.0, dengan rumus Spearman's rho diperoleh X1 dan X2 terhadap Y = 0,676. Hasil perhitungan ini dikonsultasikan dengan tabel dengan N = 48 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh 0.288, karena r hitung > r tabel maka 0,676 > 0,288. Hasil selengkapnya pada lampiran 22
lxxxviii
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru terbukti kebenarannya. 2. Penafsiran Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : a. Besarnya koefisien korelasi antara X1 terhadap Y sebesar 0,570 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara X1 terhadap Y. b. Besarnya koefisien korelasi antara X2 terhadap Y sebesar 0,558 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara X1 terhadap Y c. Besarnya koefisien korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,676 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara X1 terhadap Y 3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data dan penafsiran pengujian hipotesis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Hipotesa yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dalam pembelajaran dengan kompetensi
guru dapat
diterima dengan atau 0,570 > 0,288 pada taraf signifikan 0,05.
lxxxix
b. Hipotesa yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kedisiplinan dalam pembelajaran dengan kompetensi
guru dapat
diterima atau 0,558 > 0,288 pada taraf signifikan 0,05.
c. Hipotesa yang menyalakan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru dapat diterima atau 0,676> 0,288 pada taraf signifikan 0,05 Hasil uji keberartian Regresi ganda diperoleh Freg = 18,893 nilai F tabel dengan menggunakan a = 0,05 dan df, = 2, dts = 45 (F(o,o5,2,45)) diperoleh nilai F tabel = 3,23. Karena F reg > F tabel, atau 18,893 > 3,23 maka dapat dikatakan koefisien korelasi tersebut berarti atau signifikan.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dilakukan pembahasan sebagai berikut: 1. Hubungan antara Sikap Inovatif (X1) dengan Kompetensi Guru (Y) Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui variabel sikap inovatif ikut menentukan kompetensi guru. Hal ini dapat diketahui dengan perolehan korelasi 0,570 atau dari hasil korelasi ini dapat diketahui sumbangan efektif sebesar 23,3% dan sumbangan relatifnya sebesar 51%. Hasil selengkapnya pada lampiran 23 Sikap inovatif adalah suatu sikap individu terhadap pembaharuan atau perubahan. Sikap inovatif guru akan tercermin dalam pelaksanaan
xc
tugas profesinya. Penerapan inovasi dapat dimulai dari perencanaan pembelajaran, metode yang inovatif. Dengan sikap inovatif guru berhubungan terhadap kompetensi guru juga akan meningkat.
2. Hubungan antara Kedisiplinan (X2) dengan Kompetensi Guru (Y) Berdasarkan
hasil
analisis
data
dapat
diketahui
variabel
kedisiplinan ikut menentukan kompetensi guru. Hal ini dapat diketahui dengan perolehan korelasi 0,558 atau dari hasil korelasi ini dapat diketahui sumbangan efektif sebesar 22,39 % dan sumbangan relatifnya sebesar 49 %. Hasil selengkapnya pada lampiran 23 Kedisiplinan yang tinggi tercermin dari Bertaqwa, Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti melaksanakan perintah-perintahNya dan menghindari segala larangannya; Mempunyai kepatuhan yang dinamis, Kepatuhan dinamis yaitu bukan suatu kepatuhan yang mati dalam mewajibkan setiap warga negara mematuhi kesepakatan nasional dalam arti mematuhi kebijaksanaan yang digariskan oleh pimpinan nasional; Mempunyai kesadaran bertindak, Kepatuhan ini tidak bermakna jika tanpa kesadaran, karena dengan belum menyatunya hati dan perbuatan dikhawatirkan sikap tersebut akan bersifat semu; Rasional, Kepatuhan yang rasional berarti kepatuhan melalui proses berfikir. Sikap rasional dituntut terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan sosial yang berlangsung cepat dan dinamis; Sikap mental yang mantap, Hal ini berarti kepatuhan sudah terjabarkan dalam setiap perilaku dan perbuatan, baik sebagai pribadi maupun sebagai
xci
warga yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara; Sebagai suri tauladan, Setiap orang. khususnya para pemimpin, harus menjadi teladan atau contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap dan berperilaku mewujudkan disiplin pada kehidupan sehari-hari; Berani dan jujur, Ini berarti sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam menerapkan aturan atau sanksi. Usaha mewujudkan disiplin nasional tidak mengenal sikap yang dapat mengaburkan makna disiplin nasional itu sendiri. Semakin tinggi kediplinan seorang guru maka diharapkan kompetensi guru juga meningkat dengan baik. 3. Hubungan antara Sikap Inovatif (X1) dan Kedisiplinan (X2) dengan Kompetensi Guru (Y) Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa variabel sikap inovatif dan kedisiplinan menentukan kompetensi guru. Hal ini dapat diketahui dengan perolehan korelasi sebesar 0,676 Sikap inovatif merupakan kemampuan yang dimiliki oleh masingmasing guru dalam merancang proses pembelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran dalam periode tertentu dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar dari masing-masing siswa. Kedisiplinan merupakan sikap dari guru untuk mentaati peraturan dan ketentuan yang ada dalam menjalankan tugas profesinya. Kedisiplinan menyangkut disiplin diri maupun disiplin terhadap lingkungan.Sikap inovatif
yang tinggi akan membantu meningkatkan kompetensi guru
xcii
dalam rangka melaksanakan tugas di lapangan khususnya proses pembelajaran siswa dan kemampuannya pada umumnya . Dengan demikian, secara bersama-sama terdapat hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan terhadap kompetensi guru. Semakin tinggi sikap inovatif dan kedisiplinan, maka semakin tinggi pula kompetensi guru sekolah dasar.
xciii
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian statistik maupun analisis terhadap data dapat disimpulkan bahwa: 1.
Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru, artinya semakin tinggi kualitas maupun kuantitas sikap inovatif guru maka akan semakin tinggi pula kompetensi guru.
2.
Terdapat hubungan yang signifikan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru, artinya semakin tinggi kedisiplinan guru maka akan semakin tinggi pula kompetensi guru.
3.
Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru, artinya semakin tinggi kualitas maupun kuantitas sikap inovatif guru dan kedisiplinan guru maka akan semakin tinggi pula kompetensi guru.
B. Implikasi Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah teruji kebenarannya menyatakan bahwa sikap inovatif dan kedisiplinan mempengaruhi kompetensi guru. Sikap inovatif sebagai faktor internal memberikan kontribusi yang nyata terhadap kompetensi guru, namun apabila ditelaah lebih mendalam sikap inovatif guru sekolah dasar belum ditunjang oleh sikap mereka terhadap
xciv
kompetensi guru. Oleh karena itu perlu diperhatikan 1) identifikasi terhadap faktor-faktor internal pada guru, 2) perlu dilakukan identifikasi karakteristik kedisiplinan yang mampu menunjang terbentuknya kompetensi guru yang lebih profesional, 3) menyamakan persepsi guru dan kepala sekolah tentang kedisiplinan yang mendukung kompetensi guru.
C. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu diberikan beberapa saran kepada : 1. Bagi guru-guru sekolah dasar Sikap inovatif, kedisiplinan dan kompetensi guru perlu diintensifkan dan ditingkatkan. Kontribusi ketiga variabel akan menumbuhkan guru yang lebih profesional terutama dalam proses pembelajaran dan administrasi di bidang pendidikan. 2. Dinas Pendidikan Hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan peranan
guru
dalam
menjalankan
tugas-tugas
pembelajaran
dan
administrasi, sehingga diperoleh proses pembelajaran yang lebih bermutu. Dinas pendidikan dapat menggunakan variabel dalam penelitian ini sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia guru di masa yang akan datang.
xcv
3. Perguruan Tinggi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan kegiatan penelitian yang menitikberatkan pada kajian terhadap hasil peningkatan sikap inovatif, kedisiplinan dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran.
xcvi
DAFTAR PUSTAKA
Assael, H. 1984. Consumer Behavior and Marketing Action. (Second edition ) Boston : Kent Publishing Company. Benyamin Setiawan.2001. Peran Kreativitas : Inovasi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Berkman, H.W. dan Gilson, C. 1981. Consumer Behavior : Concept and Strategies. (Second editions). Boston : Kent Publishing Company Berkowitz,L. 1972. Social Psikology. Glenview, I 11: Foresman and Company. Depdiknas. 2004. Undang-undang No 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Grafika .2006. Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK & SLB. Jakarta : BP. Cipta Karya. Hawkins, D.I, Best, R.J. dan Coney, K.A. 1986. Consumer Behavior : Implication for Marketing Strategy. Plano-Texas : Bussiness Publication, Inc. Lemhanas. 1997 . Pembangunan Nasional. Jakarta : Balai Pustaka Louise Moqvist. 2003. The Competency Dimension of Leardership : Findings from a Study of Self-Image among Top Managers in the Changing Swedish Public Administration. Centre for Studies of Humans, Technology and Organisation, Linkoping Universuty. Mary E. Dilworth & David G. Imig. 1995. Professional Teacher Development and the Reform Agenda. ERIC Digest. (Accesed, 31 Oct 2008). Mulyasa,E. 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dalam konteks menyukseskan KBK dan MBS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. National Board for Professional Teaching Standards. 2002. Five Core Propositions. NBPTS Home Page. (Accesed, 31 Oct 2008) Noor Idris. ” Sebuah Tinjauan Teoritis Tentang Inovasi di Indonesia”. Jurnal Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ke-6 No.026 Oktober 2000(Pp.11-17) Pidarta, Made. 1999. Jurnal Ilmu Pendidikan. Malang : Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia, November.
xcvii
Poerwodarminta,W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Saefudin Azwar. 1989. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Liberty .1999. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sanafiah Faisal. 1981. Dasar-dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya : Usaha Nasional. Sanyal, Bikas C. 1995. Innovation in University Management. Paris : Unesco Publishing International Institute for Educational Planning. Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. : Jakarta : Ghalia Indonesia. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sutrisno Hadi. 1997. Bimbingan Menulis Skripsi Thesis. Yogyakarta : Andi Offset. ___________.2000. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset. Tim Penyusun. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Wahyosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : Raja Grafindo Persada Winarno Surachmad. 1969. Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung : Transito , 1970. Dasar dan Teknik Research. Bandung : Transito. .
xcviii
KISI-KISI ANGKET SIKAP INOVATIF
No
Komponen
Indikator
Kognitif Afektif
Nomor Butir Konatif
Positif
Negatif
Jml
1
Kesadaran
2
2
2
1,2,3,4,
5,6
6
2
Ketertarikan
2
2
2
7,8,9,10
11,12
6
3
Evaluasi
2
2
2
13,14,15,16
17,18
6
4
Mencoba
2
2
2
19,20,21,22
23,24
6
5
Adopsi
2
2
2
25,26,27,28,
29,30
6
20
10
30
Jumlah
xcix
ANGKET SIKAP INOVATIF PETUNJUK Bacalah angket ini dengan cermat. Angket ini berisi pertanyaan yang berkaitan dengan sikap inovatif anda sebagai sseorang guru Sekolah Dasat di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri yang meliputi Kesadaran, ketertarikan, evaluasi, mencoba dan adopsi. Cara pengisian instrumen cukup dengan memberikan tanda cek (V) pada alternatif jawaban yang terdiri dari lima pilihan dengan makna sebagai berikut : Untuk pertanyaan / pernyataan positif
Untuk pertanyaan / pernyataan negatif
jawaban
jawaban
SS
: sangat setuju diberi skor
5
SS
: sangat setuju diberi skor
1
S
: setuju diberi skor
4
S
: setuju diberi skor
2
KS
: kurang setuju diberi skor
3
KS
: kurang setuju diberi skor
3
TS
: tidak setuju diberi skor
2
TS
: tidak setuju diberi skor
4
STS
: sangat tidak setuju diberi skor 1
STS
: sangat tidak setuju diberi skor 5
No 1
Pertanyaan
SS
Saya bersedia setiap ada gagasan baru yang berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah
2
Saya akan menerima inovasi memerlukan waktu dan persiapan yang matang
3
Saya merasa bangga apabila inovasi tersebut mempunyai dampak positif pada diri anda
4
Kebanggaan saya belum tentu datangnya dari adanya inovasi
5
Saya berpikiran inovasi pada suatu sekolah dasar tidak akan membawa hasil
6
Saya tidak menginginkan adanya inovasi pada dirinya mauun lingkungannya.
c
S
R
TS
STS
7
Gagasan baru yang tepat akan mendorong saya mengembangkan pembelajaran
8
Pendekatan inovatif seperti inkuiri dan discoveri memberi peluang saya untuk kreatif
9
Penerapan inovasi dalam desain pembelajaran memberatkan saya sebagai guru sekolah dasar
10
Saya mengeluh karena merasa terbebani dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum dan metode pembelajaran yang mendadak
11
Suatu inovasi dalam metode dan strategi pembelajaran sering bertolak belakang dengan yang telah dilaksanakan di lapangan
12
Saya menyambut adanya inovasi untuk pembelajaran tidak perlu diberi toleransi
13
Menurut saya penerapan inovasi dalam sistem penilaian, lebih tepat bila menggunakan sistem penilaian portofolio
14
Saya akan segera meninindaklanjuti sebuah inovasi agar tidak hilang begitu saja
15
Saya dapat menerima dengan senang hati, apabila rencana inovatif lebih meningkatkan prioritas pada sekolah
16
Penerapan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran mendorong saya berkreasi
17
Menurut saya inovasi dapat dikaji kembali apabila hasil prestasi siswa menurun
ci
18
Tanpa kreasi dan inovasi saya tidak dapat memberi kontribusi positif terhadap hasil pembelajaran
19
Sebelum melaksanakan pembelajaran, saya sebaiknya mencoba materi pembelajaran
20
Menurut saya tes penguasaan materi perlu dilakukan sebelum memberikan materi baru
21
Menurut saya kajian terhadap penguasaan siswa pada KD perlu dilakukan.
22
Saya akan memberi motivasi agar siswa mau mencoba materi yang telah diberikan
23
Hasil pengamatan saya terhadap penguasaan siswa perlu ditindaklanjuti dengan percobaan materi lanjutan
24
Saya harus menguasai evaluasi siswa terhadap setiap KD
25
Pengadopsi program televisi ke dalam proses pembelajaran menurut saya merupakan langkah inovasi yang tepat
26
Menurut saya proses pembelajaran yang inovatif adalah pembelajaran yang berdampak kreatif dan inovatif
27
Saya akan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif karena memberikan dampak penerapan pembelajaran yang berbasis lingkungan dan masyarakat
28
Menurut saya film kartun yang dapat diterapkan dalam inovasi dan pembentukan
cii
moral dan jiwa kepahlawanan 29
Saya akan menggunankan cerita tentang kepahlawanan dan sejarah perjuangan perlu diberikan di sela-sela pembelajaran
30
Saya akan memperhatikan siswa berprestasi perlu diberikan di hadapan siswa lain agar termotivasi.
ciii
KISI-KISI ANGKET KEDISIPLINAN
NO
INDIKATOR
No soal Negatif 2,25,30
Banyak soal
1
Mempunyai kepatuhan
Positif 1,3,4,6,29
2
Mempunyai kesadaran
8,16,17
14,18
5
8
bertindak 3
Rasional
10,23
20,27,28
5
4
Berani
7,13
9,12,15,19,26
7
5
Sebagai suri teladan
5,22,24
11,21
5
15
15
30
Jumlah
civ
KEDISIPLINAN Identitas dan Petunjuk Pengisian
A. Identitas Nama
: ..........
No Urut
: ..........
B. Petunjuk Pengisian 1. Bacalah dengan seksama terlebih dahulu pernyataan-pernyataan yang ada pada lembar pertanyaan. 2. Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya 3. Jawaban pernyataan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipublikasikan. 4. Alternatif pilihan jawaban adalah sebagai berikut Petunjuk penskoran 1. Untuk pertanyaan / pernyataan positif jawaban SS
: sangat setuju
diberi skor
5
S
: setuju
diberi skor
4
KS
: kurang setuju
diberi skor
3
TS
: tidak setuju
diberi skor
2
STS
: sangat tidak setuju
diberi skor
1
2. Untuk pertanyaan / pernyataan negatif jawaban SS
: sangat setuju
diberi skor
1
S
: setuju
diberi skor
2
KS
: kurang setuju
diberi skor
3
TS
: tidak setuju
diberi skor
4
STS
: sangat tidak setuju
diberi skor
5
cv
No
Pernyataan
SS
1.
Saya berusaha agar selalu datang ke kantor tepat waktu.
2.
Saya sengaja datang terlambat setiap hari
3.
Saya mengerjakan tugas/pekerjaan saya sesuai aturan.
4.
Saya hanya akan pulang ke rumah jika saatnya sudah tiba.
5.
Saya berusaha berpakaian rapi selama berada di kantor.
6.
Saya ingin mengubah beberapa peraturan yang mengekang kebebasan saya.
7.
Meskipun tidak setuju, saya tetap melaksanakan peraturan yang dibuat.
8.
Saya berusaha mengajak teman-teman agar mengubah peraturan yang mengekang kebebasan kami.
9.
Jika teman saya bolos kerja, saya akan mengikutinya.
10.
Saya lebih menghormati peraturan dari pada pimpinan.
11.
Saya tidak berusaha menjaga kebersihan lingkungan kerja saya.
12.
Jika ada teman yang melanggar peraturan, saya akan diam saja.
13.
Saya akan menegur pimpinan jika melanggar peraturan.
cvi
S
RR
KS
TS
14.
Setiap saat tidak pernah menyadari kalau saya telah melanggar peraturan.
15.
Saya akan mencari dalih lain jika saya terbukti melanggar peraturan.
16.
Saya sadar setiap larangan yang ada adalah untuk ketertiban kami.
17.
Saya menyadari bahwa meninggalkan larangan yang sudah dibuat adalah sematamata untuk kebaikan diri saya.
18.
Setiap larangan yang dibuat terkesan mengada-ada, jadi perlu dirombak agar saya lebih memiliki kebebasan.
19.
Saya akan mengubah beberapa larangan yang sudah dibuat agar saya dapat lebih bebas.
20.
Tidak ada satu pegawai pun yang dapat memahami makna larangan yang ada di kantor termasuk saya. Saya akan menuntut orang lain mentaati peraturan sebelum memberi contoh. Saya akan memanfaat waktu luang untuk menyelesaikan pekerjaan daripada duduk santai Saya akan menuntut menyelesaikan tugas dan kewajiban saya tepat waktu Bila tujuan belum tercapai saya tidak akan berhenti bekerja Saya akan meninggalkan tempat kerja tanpa minta ijin pada pimpinan Saya akan berontak apabila ada kebijakan pimpinan yang tidak sesuai dengan hati nurani. Semua kebijakan sekolah yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada tetap saya laksanakan Apabila saya melakukan kesalahan dan mendapat teguran dari pimpinan, maka akan saya diamkan saja.
21 22
23 24 25 26
27
28
cvii
29 30
Selama jam dinas saya akan tetap di sekolah. Saya akan mengikuti seminar daripada melaksanakan tugas sehari-hari.
Mohon jawabannya diperiksa sekali lagi dan terima kasih
cviii
KISI-KISI ANGKET KOMPETENSI GURU No 1`
2.
3.
4
5
Indikator
Nomor Soal Positif Negatif
Merancang pembelajaran - Pengorganisasian bahan pelajaran - Pengelolaan bahan pelajaran - Penggunaan media dan sumber mengajar Jumlah Melaksanakan pembelajaran - Membuka dan menyampaikan tujuan pengajaran - Menyampaikan materi - Penggunaan metode dan bahan latihan sesuai dengan rencana - Mendorong keterlibatan siswa dalam pengajaran Jumlah Mengevaluasi pembelajaran - Evaluasi prestasi siswa - Pemanfaatan hasil evaluasi Jumlah
Interaksi dengan guru - Tanggung jawab dalam PBM - Kemampuan dalam pemecahan masalah Jumlah Melaksanakan adaministrasi - Kedisiplinan administrasi - Kemampuan dalam bekerja sama - Kepemimpinan - Loyalitas dalam pengabdian Jumlah
cix
1 3 5
2 4 6
Jumlah
2 2 2
3
3
7
8
9,10 11
12
13,14
6
2 2 2 2
8 2
6
2
16 17 2
15 18 2
20 21,22
19
2 2
3
1
4
23 25,26 27,28 29
24
30
2 2 2 2
6
2
8
2 4
ANGKET KOMPETENSI GURU Identitas siswa dan Petunjuk Pengisian A. Identitas Nama
: ..........
Alamat
: ..........
B. Petunjuk Pengisian 1.Bacalah dengan seksama terlebih dahulu pernyataan-pernyataan yang ada pada lembar pertanyaan. 2.Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya 3.Jawaban pernyataan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipublikasikan. 4.Alternatif pilihan jawaban adalah sebagai berikut a. Untuk pertanyaan / pernyataan positif jawaban SS : sangat setuju
diberi skor
5
S : setuju
diberi skor
4
KS : kurang setuju
diberi skor
3
TS : tidak setuju
diberi skor
2
STS: sangat tidak setuju
diberi skor
1
b. Untuk pertanyaan / pernyataan negatif jawaban SS : sangat setuju
diberi skor
1
S : setuju
diberi skor
2
KS : kurang setuju
diberi skor
3
TS : tidak setuju
diberi skor
4
STS: sangat tidak setuju
diberi skor
5
5. Selamat mengerjakan dan terima kasih. No 1
PERNYATAAN
SS
Saya perlu menggunakan bahan pelajaran yang tercantum dalam kurikulum sekolah
2
Menurut saya menentukan bahan pengayaan bidang studi tidak wajib dilakukan guru dalam proses pembelajaran
cx
S
KR
TS
STS
3
Dalam menyusun bahan pengajaran saya perlu mempertimbangkan jenjang materi
4
Saya tidak perlu merumuskan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran
5
Saya akan menentukan metode pengajaran yang akan digunakan langkah awal yang diterapkan dalam persiapan mengajar
6
Saya tidak perlu menentukan langkahlangkah mengajar yang akan diterapkan dalam persiapan mengajar
7
Saya perlu menentukan cara mengenalkan pokok pelajaran kepada siswa
8
Menurut saya tidak ada kendala umum dalam proses pembelajaran, sehingga tidak perlu direncanakan
9
Kegiatan saya yang cukup melelahkan adalah mengetahui kesesuaian antara pendahuluan dan inti pelajaran.
10
Agar praktis, strategi pembelajaran yang saya kembangkan adalah penyampaian materi yang berfokus pada inti pelajaran
11
Strategi yang perlu saya kembangkan yakni keterangan yang menarik siswa.
12
Menurut saya tidak ada kendala dalam proses pembelajaran.
13
Menurut saya strategi pembelajaran yang sulit diterapkan yakni penggunaan prosedur melibatkan siswa pada awal pembelajaran
14
Upaya yang banyak saya lakukan yakni memberi kesempatan pada siswa untuk
cxi
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran 15
Penilaian selama PBM bukan merupakan tugas rutin saya
16
Kendala prinsip saya adalah menerapkan kesesuaian ragam penilaian dengan tahap, jenis dan tujuan penilaian
17
Saya tdak mengalami adanya kendala dalam evaluasi mengolah skor dan menetapkan nilai akhir.
18
Menurut saya penggunaan hasil evaluasi siswa pada prinsipnya untuk kepentingan saya saja
19
Saya tidak bertanggung jawab atas hasil belajar siswa
20
Saya bertanggung jawab atas perkembangan etika dan moral siswa
21
Saya dituntut untuk menyelesaikan berbagai masalah pembelajaran melalui prosedural
22
Semakin tinggi kemampuan dalam pemecahan masalah maka semakin tinggi pula profesional saya
23
Saya dalam mengajar harus melakukannya secara disiplin
24
Saya tidak rutin dalam melaksanakan tugas administrasi sekolah
25
Kemampuan bekerja sama dengan teman sejawat sulit saya lakukan
26
Saya harus meningkatkan kemampuan bekerja sama dengan teman sejawat
cxii
27
Penerapan azas kepemimpinan demokratis dalam menjalankan tugas profesional termasuk tugas saya
28
Membina siswa untuk berjiwa pemimpin dan tampil berwibawa merupakan tugas saya
29
Saya ingin berhasil maka wajib memiliki kesetiaan pada tugas
30
Saya dalam melaksanakan tugas tidak perlu loyalitas dan pengabdian.
cxiii
TABULASI HASIL ANGKET
SIKAP INOVATIF
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
4 3 2 3 3 3 3 4 2 5 2 5 5 5 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 2 3 5 5 5
4 3 5 5 5 5 5 4 2 5 2 3 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 4 2 5 5 3 4 5 2
4 5 5 5 5 3 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 3 3 3 4 1 5 5 5 1 5 1
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 3 3 3 4 2 5 5 1 2 5 1
1 2 1 1 3 5 3 1 2 1 1 3 1 4 3 4 1 1 5 4 4 4 4 1 1 5 1 1 5 1
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 1 1 3 4 2 5 5 3 1 5 2
4 3 2 3 3 5 3 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 3 3 4 4 2 5 5 3 4 5 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 4 5 3 4 4 2 1 5 3 3 5 2
4 3 2 3 3 1 3 1 2 1 2 4 4 4 1 1 3 2 1 1 5 1 1 1 1 1 2 1 1 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 X
112
123
100
91
74
89
49
97
93
61
X2
480
545
392
321
254
313
113
351
327
169
Y
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907 296665
Y2
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
XY
11380
12324
10130
9397
7729
9142
4807
9903
9469
5994
RXY
0,5477
0,51912
0,46941
0,70567
0,53974
0,60477
0,08382
0,67332
0,60067
0,10126
Validitas
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Valid
Valid
Invalid
cxiv
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 2 4 5 3 3 4 2 1 5 3 5 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 2 4 5 3 4 4 2 5 5 5 2 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 4 5 2 4 2 4 3 2 3 4 5 5 5 2 1 5 5 2 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 5 5 5 1 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 5 5 2 5 2 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 2 3 3 3 1 4 5 5 5 5 3 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 5 3 3 3 1 4 5 5 5 5 3 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 2 3 3 3 2 4 2 5 5 5 4 4 5
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 5 5 5 5 3 4 2 5 2 5 4 5 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 4 4 2 1 2 3 2 5 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 2 4 2 5 2 3 4 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 5 3 3 5 4 4 2 5 2 3 2 4 2
99
103
103
108
103
101
104
103
110
96
99
102
367
393
399
424
391
381
402
391
448
350
365
386
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
10098
10617
10509
10979
10522
10314
10536
10462
11286
9905
10213
10457
0,6499
0,82869
0,64092
0,70764
0,72358
0,67293
0,58168
0,64338
0,7666
0,75266
0,81849
0,74809
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
cxv
23
24
25
26
27
28
29
30
Jml
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 2 5 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 4 4 2 1 2 3 2 4 2
4 3 2 3 3 3 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 2 4 5 5 2 3 4 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 2 4 2 1 2 3 2 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 1 4 2 5 2 3 2 4 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 2 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 1 4 1 5 5 3 1 5 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 1 4 2 5 2 1 2 4 2
1 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 3 4 4 4 4
114
12996
91
8281
65
4225
92
8464
63
3969
113
95
100
93
96
105
84
101
2907
296665
473
341
370
329
350
431
270
375
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
11512
9779
10137
9605
9974
10665
8624
10196
0,66761
0,73942
0,6032
0,75992
0,83884
0,50297
0,67098
0,56532
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
cxvi
94
8836
140
19600
92
8464
111
12321
60
3600
110
12100
63
3969
125
15625
72
5184
120
14400
66
4356
117
13689
110
12100
74
5476
112
12544
105
11025
118
13924
87
7569
116
13456
68
4624
114
12996
104
10816
102
10404
76
5776
126
15876
TABULASI HASIL ANGKET KEDISIPLINAN No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
30
5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 2 5 5 5 1 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 2 3 5 5 5
5 5 5 4 4 4 4 4 2 5 2 3 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 4 2 5 5 3 4 5 2
3 3 3 3 3 3 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 3 3 3 4 1 5 5 5 1 5 1
3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 3 3 3 4 2 5 5 1 2 5 1
4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 1 3 1 4 3 4 1 1 5 4 4 4 4 1 1 5 1 1 5 1
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 1 1 3 4 2 5 5 3 1 5 2
4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 5 2 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 3 3 4 4 2 5 5 3 4 5 2
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 4 5 3 4 4 2 1 5 3 3 5 2
4 3 2 3 3 1 3 1 2 1 2 4 4 4 1 1 3 2 5 5 5 1 5 1 5 5 5 1 5 1
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 2 4 5 3 3 4 2 1 5 3 5 4 2
X
123
122
91
90
86
89
120
97
93
88
99
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
X2
551
534
321
308
316
313
546
351
327
334
367
Y
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
Y2
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
XY
12908
12773
9789
9565
9203
9511
12616
10312
9850
9439
10483
RXY
0,54228
0,5573
0,70116
0,59957
0,48579
0,58353
0,46806
0,65575
0,56936
0,49634
0,59073
Validitas
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
cxvii
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
4 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 2 4 5 3 4 4 2 5 5 5 2 4 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 4 5 2 4 2 4 3 2 3 4 5 5 5 2 1 5 5 2 4 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 5 5 5 1 4 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 5 5 2 5 2 4 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 2 3 3 3 1 4 5 5 5 5 3 4 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 5 3 3 3 1 4 5 5 5 5 3 4 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 3 2 3 3 3 2 4 2 5 5 5 4 4 5
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 5 5 5 5 3 4 2 5 2 5 4 5 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 4 4 2 1 2 3 2 5 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 2 4 2 5 2 3 4 4 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 5 3 3 5 4 4 2 5 2 3 2 4 2
103
104
109
104
102
105
104
111
97
100
103
393
404
429
396
386
407
396
453
355
370
391
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
11040
11008
11498
11035
10823
11066
10979
11848
10364
10696
10961
0,79614
0,59201
0,65647
0,69254
0,64634
0,5646
0,61548
0,76535
0,6895
0,77052
0,71125
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
cxviii
23
24
25
26
27
28
29
30
Jml
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 2 5 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 4 4 2 1 2 3 2 4 2
3 3 4 3 3 3 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 2 4 5 5 2 3 4 4 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 2 4 2 1 2 3 2 4 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 5 2 5 2 4 2 4 5 2 3 3 5 1 4 2 5 2 3 2 4 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 1 2 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 1 4 1 5 5 3 1 5 2
3 3 4 3 3 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 1 4 2 5 2 1 2 4 2
5 3 2 3 3 5 3 4 2 5 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 3 4 4 4 4
104
10816
95
9025
105
11025
94
8836
67
4489
114
96
101
94
97
106
85
105
3038
322538
478
346
375
334
355
436
275
399
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
12086
10230
10640
10048
10445
11205
9057
11060
0,66312
0,66887
0,57108
0,68999
0,79271
0,49205
0,62997
0,62349
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
cxix
94
8836
136
18496
94
8836
111
12321
60
3600
110
12100
62
3844
129
16641
72
5184
124
15376
66
4356
121
14641
114
12996
81
6561
120
14400
113
12769
122
14884
91
8281
124
15376
72
5184
122
14884
112
12544
109
11881
80
6400
134
17956
TABULASI HASIL ANGKET KOMPETENSI GURU No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
3 3 3 3 3 3 3 4 2 5 2 5 5 5 1 5 5 4 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 1 5
5 3 3 3 3 3 3 3 2 5 2 3 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 4 2 5 5 3 4 5 2
4 4 4 4 5 5 5 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 3 3 3 4 1 5 5 5 1 5 1
5 5 5 5 3 3 3 4 3 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 3 3 3 4 2 5 5 1 2 5 1
4 3 5 4 4 5 4 1 2 1 1 3 1 4 3 4 1 1 5 4 4 4 4 1 1 5 1 1 5 1
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 1 1 3 4 2 5 5 3 1 5 2
4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 5 2 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 3 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 5 3 3 4 4 2 5 5 3 4 5 2
4 5 2 3 3 5 5 4 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 4 5 3 4 4 2 1 5 3 3 5 2
4 3 2 3 4 1 3 1 2 1 2 4 4 4 1 1 3 2 5 5 5 1 5 1 5 5 5 1 5 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 X
104
113
101
98
87
89
120
107
97
89
X2
434
467
397
372
327
313
546
429
359
341
Y
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
Y2
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
XY
10697
11809
10909
10437
9460
9542
12652
11424
10290
9511
RXY
0,12789
0,41037
0,67724
0,52895
0,56623
0,56494
0,45168
0,63653
0,51305
0,42314
Validitas
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
cxx
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
5
5
5
4
2
2
2
2
2
2
5
2
5
2
2
4
4
4
3
4
4
3
3
3
5
3
3
4
5
5
4
4
4
3
3
3
5
3
3
4
3
3
5
4
4
3
3
3
5
5
5
4
3
4
5
3
4
1
1
2
3
4
2
4
4
4
5
4
4
3
4
4
3
4
4
4
2
2
2
2
5
5
5
2
2
2
2
4
1
5
1
5
5
5
5
5
5
1
5
4
5
5
5
5
2
5
5
5
2
2
2
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
4
5
2
2
1
2
3
3
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
2
2
2
2
2
2
2
5
2
2
2
4
100
104
106
109
106
103
107
106
112
99
102
112
374
400
424
437
416
399
427
416
466
375
390
444
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
10660
11173
11374
11685
11384
11054
11416
11331
12049
10736
11044
11880
0,62174
0,76354
0,6798
0,75489
0,75455
0,69196
0,64117
0,69057
0,76523
0,76906
0,81733
0,78264
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
cxxi
23
24
25
26
27
28
29
30
Jml
5 3 4 3 4 5 3 4 2 5 2 5 1 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 2 5 2
5 3 4 3 4 5 3 4 2 5 2 5 1 4 2 4 5 2 3 3 5 4 4 2 1 2 3 2 4 2
5 3 4 3 4 3 3 4 2 5 2 5 1 4 2 4 5 2 3 3 5 2 4 5 5 2 3 4 4 2
5 3 4 3 4 5 3 4 2 5 2 5 1 4 2 4 5 2 3 3 5 2 4 2 1 2 3 2 4 2
5 3 4 3 4 5 3 4 2 5 2 5 1 4 2 4 5 2 3 3 5 1 4 2 5 2 3 2 4 2
5 3 4 3 4 5 3 4 2 1 2 1 1 1 5 1 3 5 1 1 1 1 4 1 1 1 3 1 1 1
5 3 4 3 4 5 3 4 2 1 2 3 1 4 2 4 3 2 3 3 3 1 4 2 5 2 1 2 4 2
5 3 2 3 4 5 3 4 2 5 2 3 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 3 4 4 4 4
140
19600
98
9604
109
11881
68
4624
116
98
103
96
99
70
87
105
3045
325613
498
366
395
354
375
232
295
403
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
12411
10610
10992
10428
10789
7257
9419
11190
0,70411
0,76107
0,6497
0,77731
0,82835
0,1426
0,70015
0,69481
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Valid
Valid
cxxii
97
9409
117
13689
137
18769
96
9216
110
12100
60
3600
110
12100
62
3844
127
16129
49
2401
120
14400
66
4356
117
13689
113
12769
80
6400
117
13689
110
12100
117
13689
91
8281
122
14884
74
5476
113
12769
109
11881
108
11664
82
6724
126
15876
TABULASI PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET SIKAP INOVATIF
No
1
2
3
4
5
6
8
9
1
4
4
4
4
1
4
7
4
4
2
3
3
5
3
2
3
3
3
3
2
5
5
2
1
2
2
2
4
3
5
5
3
1
3
3
3
5
3
5
5
3
3
3
3
3
6
3
5
3
5
5
5
5
5
7
3
5
3
3
3
3
3
3
8
4
4
4
4
1
4
4
4
9
2
2
2
2
2
2
2
2
10
5
5
1
1
1
1
1
1
11
2
2
2
2
1
2
2
2
12
5
3
3
3
3
3
3
3
13
5
5
2
2
1
2
2
2
14
5
5
4
4
4
4
4
4
15
1
5
2
2
3
2
2
2
16
5
5
4
4
4
4
4
4
17
5
5
3
3
1
3
3
3
18
1
2
2
2
1
2
2
2
19
5
5
5
5
5
5
5
4
20
5
5
3
3
4
1
3
5
21
5
5
3
3
4
1
3
3
22
5
3
3
3
4
3
4
4
23
5
4
4
4
4
4
4
4
24
1
2
1
2
1
2
2
2
25
5
5
5
5
1
5
5
1
26
2
5
5
5
5
5
5
5
27
3
3
5
1
1
3
3
3
28
5
4
1
2
1
1
4
3
29
5
5
5
5
5
5
5
5
30
5
2
1
1
1
2
2
2
X
112
123
100
91
74
89
97
93
X2
480
545
392
321
254
313
351
327
Y
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
Y2
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
XY
11380
12324
10130
9397
7729
9142
9903
9469
RXY
0,5477 0,51912
0,46941
0,70567 0,53974
0,60477
2,0622 1,3567 1,9556 1,4989 2,3822 1,6322 Varians Total 477,87 K 28 Varians butir
cxxiii
0,67332 0,60067
0 1,2456
1,29
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
4
4
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
2
4
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
5
2
2
2
2
2
2
5
2
5
4
4
3
4
4
3
3
3
5
5
5
4
4
4
3
3
3
5
3
3
5
4
4
3
3
3
5
3
4
5
3
4
1
5
2
1
4
4
5
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
5
5
5
2
2
1
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
5
2
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
1
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
2
2
2
2
2
2
2
5
2
99
103
103
108
103
101
104
103
110
367
393
399
424
391
381
402
391
448
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
10098
0
10617
10509
10979
10522
10314
10536
10462
0,6499
0,82869
0,64092
0,70764
0,72358
0,67293
0,58168
0,64338
0,7666
1,3433
1,3122
1,5122
1,1733
1,2456
1,3656
1,3822
1,2456
1,4889
cxxiv
11286
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
2
2
5
5
2
2
2
2
5
2
3
3
3
5
3
3
3
3
5
3
3
3
3
5
3
3
3
3
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
1
3
4
5
4
2
2
1
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
5
2
5
2
2
1
2
1
5
5
5
1
5
1
5
5
5
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
3
3
3
5
3
3
3
3
3
1
2
4
2
2
2
4
2
2
1
2
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
96
99
102
113
95
100
93
96
105
84
350
365
386
473
341
370
329
350
431
270
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
2907
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
296665
9905
10213
10457
0,75266
0,81849 0,74809
11512 0,66761
9779 0,73942
10137 0,6032
9605 0,75992
9974 0,83884
10665 0,50297
1,4267 1,2767 1,3067 1,5789 1,3389 1,2222 1,3567 1,4267 2,1167
cxxv
8624 0,67098
1,16
30
Jml
1
106
3
85
2
61
3
86
4
61
11236 7225 3721 7396 7744 17956 7396 11881 3136 11664 3481 14400 4356 13225 4096 13225 11236 5041 12100 10609 12544 7225 12996 4356 12544 10404 9801 5476 15376 3721
101
2797
275567
3
88
5
134
3
86
4
109
2
56
5
108
2
59
3
120
2
66
4
115
2
64
4
115
4
106
4
71
4
110
4
103
4
112
4
85
4
114
1
66
5
112
3
102
4
99
4
74
4
124
375 2907 296665 10196 0,56532
1,1656
40,868
cxxvi
PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET SIKAP INOVATIF
Perhitungan Varian butir no 1
s 2 (1)
1122 480 30 = 480 - 418,13 = 61,87 = 2,062 = 30 30 30
Untuk varians butir lainnya dapat dilihat pada Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket Sikap Inovatif.
ås
2 b
= 40,868
Varians Total Total :
s 2 (1) =
2797 2 30 = 275567 - 260773,63 = 14793,37 = 493,11 30 30 30
275567 -
Kemudian dimasukkan dalam rumus Alpha Cronbach
(
2 2 æ k ö SDt - å SD t r11 = ç ÷ SDt2 è k -1ø
)
2 é 28 ù é å s b ù é 28 ù é 40,868 ù r11 = ê ú ê1 - s 2t ú = ê 27 ú x ê1 - 493,11 ú ë 28 - 1û êë û úû ë û ë
= 1,037 x(1 - 0,0829) = 1,037 x0,9171 = 0,951
cxxvii
TABULASI PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KEDISIPLINAN No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
5
5
3
3
4
4
4
4
4
2
4
5
3
3
4
3
4
3
3
3
4
5
3
3
4
2
4
2
2
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
5
4
4
3
3
4
3
4
3
3
6
4
4
3
3
4
5
4
5
5
7
4
4
3
3
4
3
4
3
3
8
4
4
4
4
1
4
1
4
4
9
2
2
2
3
2
2
1
2
2
10
5
5
1
1
1
1
1
1
1
11
2
2
2
2
1
2
1
2
2
12
5
3
3
3
3
3
5
3
3
13
5
5
2
2
1
2
2
2
2
14
5
5
4
4
4
4
5
4
4
15
1
5
2
2
3
2
1
2
2
16
5
5
4
4
4
4
5
4
4
17
5
5
3
3
1
3
5
3
3
18
4
2
2
2
1
2
5
2
2
19
5
5
5
5
5
5
5
5
4
20
5
5
3
3
4
1
5
3
5
21
5
5
3
3
4
1
5
3
3
22
5
3
3
3
4
3
5
4
4
23
5
4
4
4
4
4
5
4
4
24
1
2
1
2
1
2
5
2
2
25
5
5
5
5
1
5
5
5
1
26
2
5
5
5
5
5
5
5
5
27
3
3
5
1
1
3
5
3
3
28
5
4
1
2
1
1
5
4
3
29
5
5
5
5
5
5
5
5
5
30
5
2
1
1
1
2
5
2
2
X
123
122
91
90
86
89
120
97
93
X2
551
534
321
308
316
313
546
351
327
Y
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
Y2
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
XY
12908
12773
9789
9565
9203
9511
12616
10312
9850
RXY Varians butir Varians Total
K
10
0,54228
0,5573
0,70116
0,59957
0,48579
0,58353
0,46806
0,65575
0,56936
1,55667
1,26222
1,49889
1,26667
2,31556
1,63222
2,2
1,24556
1,29
43,1 30 46,7
37,867
44,967
38
69,467
48,967
66
37,367
38,7
11
12
13
14
cxxviii
15
16
17
18
19
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
2
4
4
2
2
2
2
2
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
2
2
2
4
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
2
2
2
4
2
2
2
2
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
5
2
2
2
2
2
2
2
5
2
5
5
4
4
3
4
4
3
3
3
5
5
5
5
4
4
4
3
3
3
5
5
3
3
5
4
4
3
3
3
5
1
3
4
5
3
4
1
5
2
1
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
1
2
2
2
2
5
5
5
2
2
5
1
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
5
2
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
2
2
1
2
3
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
1
2
2
2
2
2
2
2
5
2
88
99
103
104
109
104
102
105
104
111
334
367
393
404
429
396
386
407
396
453
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
9439
10483
11040
11008
11498
11035
10823
10979
11848
0,49634
0,59073
0,79614
0,59201
0,65647
0,69254
0,64634
0,5646
0,61548
0,76535
2,52889
1,34333
1,31222
1,44889
1,09889
1,18222
1,30667
1,31667
1,18222
1,41
75,867
40,3
39,367
43,467
32,967
35,467
39,2
39,5
35,467
42,3
cxxix
11066
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
2
2
5
5
2
2
2
2
5
2
3
3
3
5
3
3
3
3
5
3
3
3
3
5
3
3
3
3
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
1
3
4
5
4
2
2
1
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
5
2
5
2
2
1
2
1
5
5
5
1
5
1
5
5
5
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
3
3
3
5
3
3
3
3
3
1
2
4
2
2
2
4
2
2
1
2
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
97
100
103
114
96
101
94
97
106
85
355
370
391
478
346
375
334
355
436
275
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
3038
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
322538
10696
10961
12086
10230
10640
10048
10445
11205
9057
0,6895
10364
0,77052
0,71125
0,66312
0,66887
0,57108
0,68999
0,79271
0,49205
0,62997
1,37889
1,22222
1,24556
1,49333
1,29333
1,16556
1,31556
1,37889
2,04889
1,13889
41,367
36,667
37,367
44,8
38,8
34,967
39,467
41,367
61,467
34,167
cxxx
30
Jml
5
104
Kuadrat skor total
4
80
4
134
4
67
10816 9025 11025 8836 8836 18496 8836 12321 3600 12100 3844 16641 5184 15376 4356 14641 12996 6561 14400 12769 14884 8281 15376 5184 14884 12544 11881 6400 17956 4489
105
3038
322538
3
95
2
105
3
94
3
94
5
136
3
94
4
111
2
60
5
110
2
62
3
129
2
72
4
124
2
66
4
121
4
114
4
81
4
120
4
113
4
122
4
91
4
124
1
72
5
122
3
112
4
109
399 3038 322538 11060 0,62349 1,05
43,129
31,5
cxxxi
PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KEDISIPLINAN
Perhitungan Varian butir no 1
s 2 (1)
1232 551 30 = 551 - 504,3 = 46,7 = 1,55667 = 30 30 30
Untuk varians butir lainnya dapat dilihat pada Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket Kedisiplinan
ås
2 b
= 43,1
Varians Total Total :
s 2 (1) =
30382 30 = 322538 - 307648,13 = 14889,87 = 496.329 30 30 30
322538 -
Kemudian dimasukkan dalam rumus Alpha Cronbach 2 æ k öé ås b ù ú r11 = ç ÷ ê1 s 2t ú è k - 1 ø êë û 2 43,1 ù é 30 ù é å s b ù é 30 ù é r11 = ê ê1 ú = ê ú x ê1 2 ú s t ûú ë 29 û ë 496,329 úû ë 30 - 1û ëê
= 1,0345 x(1 - 0,0868) = 1,0345 x0,9132 = 0,945
cxxxii
TABULASI PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KOMPETENSI GURU
No
2
3
4
5
6
7
8
9
1
5
4
5
4
4
4
5
4
2
3
4
5
3
3
4
5
5
3
3
4
5
5
2
4
5
2
4
3
4
5
4
3
4
5
3
5
3
5
3
4
3
4
5
3
6
3
5
3
5
5
4
5
5
7
3
5
3
4
3
4
3
5
8
3
4
4
1
4
1
4
4
9
2
2
3
2
2
1
2
2
10
5
1
1
1
1
1
1
1
11
2
2
2
1
2
1
2
2
12
3
3
3
3
3
5
3
3
13
5
2
2
1
2
2
2
2
14
5
4
4
4
4
5
4
4
15
5
2
2
3
2
1
2
2
16
5
4
4
4
4
5
4
4
17
5
3
3
1
3
5
3
3
18
2
2
2
1
2
5
2
2
19
5
5
5
5
5
5
5
4
20
5
3
3
4
1
5
3
5
21
5
3
3
4
1
5
3
3
22
3
3
3
4
3
5
4
4
23
4
4
4
4
4
5
4
4
24
2
1
2
1
2
5
2
2
25
5
5
5
1
5
5
5
1
26
5
5
5
5
5
5
5
5
27
3
5
1
1
3
5
3
3
28
4
1
2
1
1
5
4
3
29
5
5
5
5
5
5
5
5
30
2
1
1
1
2
5
2
2
X
113
101
98
87
89
120
107
97
X2
467
397
372
327
313
546
429
359
Y
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
Y2
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
XY
11809
10909
10437
9460
9542
12652
11424
10290
0,41037
0,67724
0,52895
0,56623
0,56494
0,45168
0,63653
0,51305
1,3789
1,8989
1,7289
2,49
1,6322
2,2
1,5789
1,5122
41,367
56,967
51,867
74,7
48,967
66
47,367
45,367
RXY Varians butir Varians Total
K
1
44,3 28
cxxxiii
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
2
4
4
2
2
2
2
2
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
2
2
1
1
1
1
1
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
2
2
2
4
2
2
2
2
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
5
2
2
2
2
2
2
2
5
2
5
5
4
4
3
4
4
3
3
3
5
5
5
5
4
4
4
3
3
3
5
5
3
3
5
4
4
3
3
3
5
1
3
4
5
3
4
1
5
2
1
5
4
4
5
4
4
3
4
4
3
1
2
2
2
2
5
5
5
2
2
5
1
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
5
2
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
2
2
1
2
3
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
1
2
2
2
2
2
2
2
5
2
89
100
104
106
109
106
103
107
106
112
341
374
400
424
437
416
399
427
416
466
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
9511
10660
11173
11374
11685
11384
11054
11416
11331
12049
0,42314
0,62174
0,76354
0,6798
0,75489
0,75455
0,69196
0,64117
0,69057
0,76523
2,5656
1,3556
1,3156
1,6489
1,3656
1,3822
1,5122
1,5122
1,3822
1,5956
76,967
40,667
39,467
49,467
40,967
41,467
45,367
45,367
41,467
47,867
cxxxiv
20
21
22
23
24
25
26
27
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
3
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
1
1
1
1
1
1
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
2
2
4
5
2
2
2
2
3
3
4
5
3
3
3
3
3
3
4
5
3
3
3
3
5
5
4
5
5
5
5
5
1
3
4
5
4
2
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
5
2
5
2
2
1
5
4
5
1
5
1
5
2
2
4
2
2
2
2
2
3
3
4
5
3
3
3
3
2
4
4
2
2
4
2
2
5
4
4
5
4
4
4
4
2
2
4
2
2
2
2
2
99
102
112
116
98
103
96
99
375
390
444
498
366
395
354
375
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
3045
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
325613
10736
11044
11880
12411
10610
10992
10428
10789
0,76906
0,81733
0,78264
0,70411
0,76107
0,6497
0,77731
0,82835
1,61
1,44
0,8622
1,6489
1,5289
1,3789
1,56
1,61
48,3
43,2
25,867
49,467
45,867
41,367
46,8
48,3
cxxxv
28
0
29
30
Jml
5
5
132
3
3
92
4
2
102
3
3
91
4
4
110
5
5
129
3
3
90
4
4
102
2
2
56
1
5
104
2
2
58
3
3
121
1
1
43
4
4
114
2
2
60
4
4
111
3
4
105
2
4
71
3
4
111
3
4
104
3
4
111
1
4
85
4
4
113
2
1
72
5
5
111
2
3
107
1
4
104
2
4
76
4
4
124
2
4
62
17424 8464 10404 8281 12100 16641 8100 10404 3136 10816 3364 14641 1849 12996 3600 12321 11025 5041 12321 10816 12321 7225 12769 5184 12321 11449 10816 5776 15376 3844
87
105
2871
290825
295
403
3045
3045
325613
325613
9419
11190
0,70015
0,69481
1,4233
1,1833
42,7
35,5
44,3
cxxxvi
PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KOMPETENSI GURU
Perhitungan Varian butir no 1
s 2 (1)
1132 467 30 = 467 - 425,63 = 41,37 = 1,379 = 30 30 30
Untuk varians butir lainnya dapat dilihat pada Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket Kedisiplinan
ås
2 b
= 44,3
Varians Total Total :
s 2 (1) =
28712 30 = 290825 - 274754,7 = 16070,3 = 535,677 30 30 30
290825 -
Kemudian dimasukkan dalam rumus Alpha Cronbach 2 æ k öé ås b ù ú r11 = ç ÷ ê1 s 2t ú è k - 1 ø êë û 2 44,3 ù é 28 ù é å s b ù é 28 ù é r11 = ê ê1 ú = ê ú x ê1 2 ú s t ûú ë 27 û ë 535,677 úû ë 28 - 1û ëê
= 1,037 x(1 - 0,0827) = 1,037 x0,9173 = 0,951
cxxxvii
UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sikap Inovatif 48
48
Kompetensi guru 48
80,50
80,67
118,69
16,332
16,014
19,480
,155
,169
,214
N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
kedisiplinan
Positive
,082
,070
,174
Negative
-,155
-,169
-,214
1,077
1,170
1,485
,197
,129
,024
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Penerimaan atau penolakan berdasarkan pada : a. Jika nilai sig. Atau signifikansi atau probabilitas kurang dari 0,05 distribusi data tidak normal, dan b. Jika nilai sig. atau probabilitas lebih dari 0,05 distribusi data normal. Dari hasil uji Liliefors Significance Correction dari Kolmogorov-Smirnov yang dibantu dengan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Untuk Angket Sikap Inovatif diperoleh hasil sebesar 1,077 yang berarti berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05. 2. Untuk Angket Kedisiplinan diperoleh hasil sebesar 1,170 yang berarti berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05 3. Untuk Angket Kompetensi Guru diperoleh hasil sebesar 1,485 yang berarti berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05
cxxxviii
UJI LINIERITAS Case Processing Summary Cases Included N
Excluded
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
Kompetensi guru * Sikap Inovatif
48
100,0%
0
,0%
48
100,0%
Kompetensi guru * kedisiplinan
48
100,0%
0
,0%
48
100,0%
Kompetensi guru * Sikap Inovatif Kompetensi guru Sikap Inovatif 42
Mean
N
Std. Deviation
91,50
2
45
85,50
2
7,778
65
96,50
2
17,678
71
109,75
4
23,243
72
115,38
8
19,964
73
132,00
1
.
75
106,00
1
.
78
123,20
5
14,043
81
133,00
2
4,243
84
115,00
2
7,071
85
135,00
1
.
89
110,00
1
.
91
133,00
1
.
92
129,75
4
4,856
93
130,50
2
4,950
98
127,60
5
8,678
103
127,50
2
10,607
105
121,00
1
.
106
133,00
2
2,828
Total
118,69
48
19,480
cxxxix
58,690
ANOVA Table Sum of Squares Kompetensi guru * Sikap Inovatif
Between Groups
Mean Square
df
Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
Sig.
8232,438
18
457,358
1,381
,214
5792,594
1
5792,594
17,495
,000
2439,843
17
143,520
,433
,963
9601,875 17834,313
29 47
331,099
Measures of Association R Kompetensi guru * Sikap Inovatif
R Squared ,570
Eta
,325
Eta Squared
,679
Kompetensi guru * kedisiplinan Report Kompetensi guru kedisiplinan 42
F
(Combined)
Mean 83,50
N 2
Std. Deviation 47,376
45
106,00
2
21,213
65
84,00
1
.
71
97,25
4
9,500
72
113,38
8
19,799
73
109,00
1
.
78
131,17
6
4,446
81
103,50
2
33,234
82
124,00
1
.
84
133,00
1
.
85
127,33
3
7,506
86
135,00
1
.
89
137,00
1
.
92
125,50
4
10,724
93
133,00
1
.
98
129,00
4
6,377
100
136,00
1
.
101
135,00
1
.
103
120,00
1
.
105
136,00
1
.
106
123,00
2
2,828
Total
118,69
48
19,480
cxl
,462
Sum of Squares Kompetensi guru * kedisiplinan
Between Groups
Mean Square
df
Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
Sig.
10334,188
20
516,709
1,860
,066
5543,526
1
5543,526
19,956
,000
4790,661
19
252,140
,908
,580
7500,125 17834,313
27 47
277,782
ANOVA Table
Measures of Association R Kompetensi guru * kedisiplinan
F
(Combined)
R Squared ,558
,311
cxli
Eta ,761
Eta Squared ,579
UJI MULTIKOLINEARITAS Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
kedisiplinan, Sikap Inovatif(a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kompetensi guru Model Summary
Model 1
R
Adjusted R Square ,432
R Square
,676(a)
,456
Std. Error of the Estimate 14,677
a Predictors: (Constant), kedisiplinan, Sikap Inovatif ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual
df
Mean Square
8140,017
2
4070,008
9694,296
45
215,429
F
Sig.
18,893
,000(a)
Total
17834,313 47 a Predictors: (Constant), kedisiplinan, Sikap Inovatif b Dependent Variable: Kompetensi guru Coefficients(a) Collinearity Statistics Model 1
Tolerance Sikap ,846 Inovatif kedisiplina ,846 n a Dependent Variable: Kompetensi guru
VIF 1,183 1,183
Collinearity Diagnostics(a)
Variance Proportions Model 1
Dimensio n 1 2 3
Eigenvalue
Condition Index
2,959
1,000
(Constant) ,00
Sikap Inovatif ,00
kedisiplinan ,00
,023
11,322
,01
,78
,61
12,886
,99
,22
,39
,018 a Dependent Variable: Kompetensi guru
cxlii
REGRESSION Descriptive Statistics Mean 118,69
Std. Deviation 19,480
kedisiplinan
80,67
16,014
48
Sikap Inovatif
80,50
16,332
48
Kompetensi guru
N 48
Correlations Kompetensi guru Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
Kompetensi guru
Sikap Inovatif
1,000
,558
,570
kedisiplinan
,558
1,000
,393
Sikap Inovatif
,570
,393
1,000
.
,000
,000
kedisiplinan
,000
.
,003
Sikap Inovatif
Kompetensi guru
N
kedisiplinan
,000
,003
.
Kompetensi guru
48
48
48
kedisiplinan
48
48
48
Sikap Inovatif
48
48
48
Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Sikap Inovatif, kedisiplinan (a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kompetensi guru Model Summary(b)
Change Statistics Mod el
1
R
,676(a)
R Square
,456
Adjusted R Square
,432
Std. Error of the Estimate
R Square Change
F Change
,456
18,893
14,677
a Predictors: (Constant), Sikap Inovatif, kedisiplinan b Dependent Variable: Kompetensi guru
cxliii
df1
df2
2
45
Sig. F Change
,000
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual Total
df
Mean Square
8140,017
2
4070,008
9694,296
45
215,429
17834,313
47
F
Sig.
18,893
,000(a)
a Predictors: (Constant), Sikap Inovatif, kedisiplinan b Dependent Variable: Kompetensi guru
Unstandardiz ed Coefficients
Model
1
(Constant) kedisiplinan Sikap Inovatif
B
Std. Error
40,13 6
12,96 0
,480
,145
,495
,143
Standar dized Coeffici ents
t
Sig.
Beta
95% Confidence Interval for B Lower Bound
Upper Bound
Collinearity Statistics
Correlations Zeroorder
Parti al
Part
Toler ance
3,097
,003
14,033
66,239
,395
3,301
,002
,187
,773
,558
,442
,363
,846
1,183
,415
3,472
,001
,208
,782
,570
,460
,382
,846
1,183
a Dependent Variable: Kompetensi guru
Collinearity Diagnostics(a)
Variance Proportions Model 1
Dimensio n 1
Condition Index
Eigenvalue 2,959
1,000
(Constant) ,00
2
,023
11,322
,01
,61
,78
3
,018
12,886
,99
,39
,22
kedisiplinan ,00
Sikap Inovatif ,00
a Dependent Variable: Kompetensi guru Residuals Statistics(a) Minimum 81,08
Maximum 140,54
Mean 118,69
Std. Deviation 13,160
Residual
-32,32
34,65
,00
14,362
48
Std. Predicted Value
-2,858
1,661
,000
1,000
48
2,360
,000
,978
48
Predicted Value
Std. Residual
VIF
-2,202 a Dependent Variable: Kompetensi guru
cxliv
N 48
10
8
6
4
2 Std. Dev = ,98 Mean = 0,00 N = 48,00
0
25 2,00 2,75 1,50 1,25 1,00 1,5 ,70 ,55 ,200 0, 5 -,20 -,55 -,7,00 -1,25 -1,50 -1,75 -1,00 -2,25 -2
Undefined error #61635 - Cannot open text file "C:\PROGRAM Undefined FILES\SPSS\en error #61625 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\SPSS\e
Undefined error #61644 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FIL
1,0
,8
,5
,3
0,0 0,0
,3
,5
,8
1,0
Undefined error #61634 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\SPSS\en
cxlv
Undefined error #61641 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FI 140
120
100
Kompetensi guru
80
60
40 -3
-2
-1
0
1
2
R2 = 0,456 æ å X1 åY ö ÷ ÷ n è ø
å X Y = çç 1
æ 3864 x5697 ö 22013208 = 458608,5 ÷= 48 48 ø
å X Y = çè 1
æ å X 2 åY ö ÷ ÷ n è ø
å X Y = çç 2
æ 3872 x5697 ö 22058784 = 459558 ÷= 48 48 ø b 1 = 0,480
å X Y = çè 2
b2 = 0,495 Jkreg = 227011,2075 + 220587,84 = 447599,0475
Sumbangan Relatif (SR)
cxlvi
3
SRX 1 =
SRX 2 =
b1 å x1 y JK reg
x100% =
b2 å x2 y JK reg
x100% =
227011,2075 x100% = 51% 447599,0475 220587,84 x100% = 49% 447599,0475
Sumbangan Efektif (SE) a. Sumbangan Efektif X1 SEX 1 = SRX 1 x + R 2 = 0,51x0,456 = 0,233 = 23,3%
b. Sumbangan Efektif X2 SEX 2 = SRX 2 x + R 2 = 0,491x0,325 = 0,2239 = 22,39%
cxlvii
TABULASI PENELITIAN ANGKET SIKAP INOVATIF No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
5 3 2 3 3 3 3 5 5 5 2 5 5 5 1 1 2 1 1 3 5 5 3 1 5 2 3 5 5 2 5 5 5 2 3 5 5 2 3 5 3 1 5 2 3 5 5 2
4 3 5 5 5 5 5 4 2 5 2 3 5 2 5 1 1 2 1 5 5 3 2 2 1 5 3 4 3 1 5 5 5 3 4 2 4 5 3 4 2 2 1 5 3 4 3 2
2 5 5 5 5 3 3 1 2 4 2 3 2 4 2 2 3 2 1 3 3 5 1 1 5 1 5 1 4 1 2 3 3 2 2 3 2 5 1 1 1 1 5 1 5 1 4 1
4 3 2 3 3 1 3 4 2 4 2 1 2 4 2 1 3 2 1 3 3 3 1 2 1 5 1 2 3 1 5 3 3 3 1 2 2 2 1 2 1 2 1 5 1 2 3 1
1 2 1 1 3 1 3 1 2 3 1 3 1 2 3 2 1 1 1 4 4 4 2 1 1 1 1 1 4 1 2 4 4 2 2 1 1 3 1 3 2 1 1 1 1 1 4 1
4 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 1 2 4 2 1 3 2 1 1 1 3 1 2 5 5 3 1 3 1 5 1 1 3 4 2 5 5 1 3 1 2 5 5 3 1 3 2
4 3 2 3 4 1 3 4 5 4 2 3 2 3 5 2 3 2 1 3 3 5 2 2 1 5 3 4 4 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 2 2 1 5 3 4 4 1
2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 1 3 2 4 1 3 1 1 3 3 3 1 4 3 3 2 1 3 1 5 1 3 1 3 1 1 3 3 3 2
2 3 2 3 3 2 3 4 3 5 2 5 3 4 5 2 1 1 4 4 3 2 2 1 1 5 3 5 4 2 4 5 3 3 4 2 1 5 3 5 2 1 1 5 3 5 4 2
4 3 2 3 5 5 3 3 2 3 2 2 4 2 2 4 1 1 5 3 1 2 1 4 4 1 5 2 4 2 4 3 3 4 4 4 5 5 1 2 1 4 4 1 5 2 4 2
2 3 3 3 5 5 3 3 4 4 4 1 4 4 2 5 3 4 3 4 1 5 1 2 1 5 3 2 3 1 3 4 2 2 1 2 1 4 5 2 1 2 1 5 3 2 3 1
4 3 2 3 3 1 3 5 2 3 4 2 4 3 4 4 1 4 4 4 2 3 2 3 5 5 5 1 4 1 4 2 2 3 4 2 2 4 1 1 2 3 5 5 5 1 4 2
1 3 3 3 3 5 3 3 2 2 2 3 2 2 4 1 3 2 4 4 1 4 2 5 1 2 5 2 4 2 4 4 4 4 1 5 5 2 5 3 2 5 1 2 5 2 4 2
4 3 2 2 5 1 3 4 5 2 2 1 2 4 5 2 3 2 3 3 2 5 2 5 5 5 3 3 4 2 3 3 2 1 4 5 5 5 1 3 2 5 5 5 3 3 4 2
2 3 3 3 4 1 2 5 2 3 2 2 2 3 2 4 3 4 3 3 2 2 2 5 5 1 5 3 3 2 3 3 3 1 1 3 2 5 5 5 2 5 5 1 5 3 3 2
cxlviii
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
4 3 5 3 4 5 3 5 1 3 5 3 5 4 4 4 3 2 3 4 3 3 1 2 1 5 5 4 4 1 3 3 3 2 4 2 5 5 1 4 1 2 1 5 5 4 4 1
4 3 2 2 3 1 3 5 2 5 2 4 2 4 5 1 4 4 4 4 1 3 4 2 1 2 4 4 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 5 4 4 2 1 2 4 4 3 1
1 3 5 3 3 5 3 4 3 5 3 4 5 4 2 4 4 2 3 3 2 5 1 2 1 1 3 2 5 1 3 3 2 2 4 2 1 2 3 2 1 2 1 1 3 2 5 1
2 3 2 3 4 2 5 5 2 5 2 4 2 2 5 2 4 2 3 4 1 2 2 4 5 1 3 1 4 2 3 3 3 2 1 2 5 5 3 4 2 4 5 1 3 1 4 1
4 3 4 3 5 2 3 4 3 5 5 3 4 4 2 4 3 2 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 4 2 3 3 3 4 4 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 4 1
4 2 5 2 3 5 3 5 2 3 2 5 5 3 4 1 4 3 4 5 3 2 1 5 2 1 5 2 3 1 2 3 2 2 4 5 5 2 1 4 1 5 2 1 5 2 3 1
1 3 5 3 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 3 5 4 4 2 1 2 3 2 4 2 3 3 5 2 1 2 1 2 3 5 4 2 1 2 3 2 4 1
4 3 4 1 5 3 3 5 2 5 4 2 4 4 5 3 2 4 3 3 4 2 1 5 2 2 3 4 4 1 3 3 3 2 1 4 3 2 3 4 1 5 2 2 3 4 4 2
2 1 5 2 4 5 5 3 3 5 4 4 4 4 4 1 1 5 3 5 2 2 1 2 1 1 4 2 3 2 3 3 3 2 4 2 3 4 3 2 1 2 1 1 4 2 3 2
4 1 5 1 2 2 3 5 2 5 5 4 2 4 4 3 1 2 3 2 4 5 1 2 5 2 3 2 4 2 3 3 2 1 1 2 2 2 3 2 1 2 5 2 3 2 4 2
2 3 2 1 5 2 5 3 3 1 5 3 5 2 5 3 3 5 5 5 2 2 1 1 2 5 3 1 3 1 2 5 2 1 4 1 2 5 3 4 1 1 2 5 3 1 3 2
4 3 5 2 5 5 3 3 3 1 4 4 5 4 4 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 4 2 4 2 3 3 3 1 4 2 2 2 1 4 1 3 3 2 4 2 4 1
2 3 5 1 2 2 3 4 3 5 3 3 2 1 4 1 2 4 4 4 2 2 1 1 5 3 4 4 3 1 2 4 4 2 1 1 2 3 4 5 1 1 5 3 4 4 3 1
cxlix
Jml 83 80 92 73 106 78 93 105 75 106 81 85 89 92 98 65 72 72 78 98 71 92 45 72 72 78 98 71 103 42 91 93 84 65 72 72 78 98 71 92 45 72 72 78 98 71 103 42
TABULASI PENELITIAN ANGKET KEDISIPLINAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 2 5 5 5 1 1 5 4 3 5 5 5 3 1 3 2 3 5 2 2 4 5 5 5 1 3 5 4 5 5 5 5 2 1 5 2 3 3
2 5 2 4 4 1 4 1 2 5 2 3 5 5 1 2 1 2 2 5 3 3 2 2 3 5 3 4 5 2 4 3 5 5 5 3 5 2 5 5 5 3 4 2 5 5 3 3
3 3 2 3 3 3 3 1 2 1 2 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 3 1 1 5 5 5 1 2 1 4 3 2 4 2 3 3 2 5 3 3 3 4 1 5 5 5 5
3 1 3 2 3 3 3 1 3 1 2 3 2 4 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 3 2 1 2 4 1 2 3 2 4 4 3 3 2 1 3 3 3 4 2 5 5 1 1
1 2 2 2 4 1 4 3 2 1 1 3 1 4 1 4 1 1 3 4 2 4 1 1 3 3 1 1 2 1 4 3 1 1 5 3 1 5 1 4 4 4 2 1 1 5 1 1
2 3 2 3 3 1 3 1 2 1 2 3 2 4 2 2 3 2 2 1 1 3 1 2 2 2 3 1 5 2 2 3 2 2 4 3 3 4 3 1 1 3 4 2 5 2 3 3
4 1 2 2 4 4 4 3 1 1 1 5 2 5 1 2 1 5 2 5 2 5 2 5 2 5 4 1 5 1 1 3 2 2 1 3 5 5 3 5 5 2 2 5 2 1 2 2
4 3 2 3 3 1 3 2 2 1 2 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 4 1 2 2 2 3 4 2 1 4 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3
2 3 2 1 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2 1 4 3 2 3 5 3 4 1 2 2 2 4 3 5 2 2 3 2 2 4 4 3 5 1 5 3 4 4 2 1 2 3 3
4 3 1 3 3 1 3 2 2 1 2 4 4 3 1 2 3 2 3 3 2 2 1 1 2 2 4 1 2 1 2 3 4 2 4 1 3 4 1 3 4 1 2 1 5 2 2 5
4 3 2 3 4 2 3 1 3 5 2 5 2 2 2 4 3 1 2 5 3 3 1 2 2 2 4 1 4 2 2 3 2 2 2 3 3 4 1 3 3 3 4 2 1 2 3 3
1 3 2 3 3 3 3 2 4 5 2 5 2 3 1 1 3 2 4 3 1 4 2 2 2 1 4 2 4 1 2 3 2 2 2 5 3 4 1 3 3 4 4 2 2 1 1 3
3 3 4 3 3 1 3 1 2 2 4 4 2 3 1 2 3 2 3 3 2 5 1 2 3 2 3 2 4 1 4 3 2 4 4 3 3 4 1 3 2 5 1 2 1 3 5 2
3 1 2 3 5 2 3 1 2 3 4 2 4 3 1 1 4 2 4 3 4 3 1 2 2 4 4 1 4 1 3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 5 5 1 2
3 3 3 3 3 5 3 1 2 2 2 3 2 3 2 1 1 2 2 3 2 4 1 5 3 4 4 2 4 1 4 2 2 4 2 3 3 4 1 4 4 4 2 5 2 3 5 2
3 3 2 1 3 2 4 1 3 3 2 4 2 2 2 4 3 2 3 3 3 1 2 5 2 4 4 3 4 1 2 5 2 1 2 3 3 2 3 3 3 1 4 5 5 2 1 2
3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 2 4 2 2 2 2 3 5 2 3 3 1 1 5 3 2 4 3 4 2 4 1 2 1 4 3 3 5 3 3 3 1 2 5 2 3 5 2
1 1 2 1 3 1 3 1 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 4 4 2 1 2 2 4 1 5 3 3 2 3 3 3 2 4 2 2 2 1 2
3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 4 2 1 1 4 1 1 2 3 1 3 2 2 3 2 5 4 5 2 1 2 2 1 2 3 2 5 1 5 2 3 2 4 5 3 5 2
cl
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
2 1 2 2 5 3 2 2 2 3 2 3 2 4 1 1 1 2 3 3 2 4 1 2 3 2 2 2 5 1 5 1 4 2 5 2 1 2 3 3 1 4 4 4 1 2 3 3
3 3 4 3 3 2 3 1 2 2 4 3 2 4 1 2 1 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 4 4 2 5 1 5 2 5 2 1 3 1 3 1 2 3 4 5 2 3 3
3 1 2 1 3 3 2 1 3 2 3 3 2 4 2 1 2 1 3 3 2 4 2 2 3 2 3 2 4 1 5 2 2 2 5 2 1 5 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3
3 3 2 3 5 2 4 1 2 2 4 2 2 4 1 2 1 5 2 5 3 5 1 5 3 1 5 2 2 2 2 1 5 2 5 1 2 5 5 5 1 3 2 3 5 4 4 2
2 1 4 2 3 3 3 1 3 3 4 2 1 2 1 4 1 2 3 2 1 4 1 2 1 2 3 2 1 1 2 5 2 2 5 2 2 2 3 3 1 4 2 2 1 4 3 2
3 1 2 3 3 3 1 3 2 3 4 3 2 4 2 1 5 2 3 2 2 2 2 5 2 2 3 4 1 2 2 2 5 4 2 1 5 2 3 3 2 2 4 5 5 2 3 3
3 3 3 2 2 1 3 1 3 3 2 4 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 1 2 2 5 2 5 2 3 3 1 2 2 5 1 2 3 3
3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 4 5 2 4 1 4 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 5 2 5 1 5 2 3 3 1 1 4 5 5 2 3 2
1 1 3 2 3 5 3 2 3 2 3 2 5 3 1 1 3 5 2 5 1 1 2 1 2 5 3 1 5 2 2 3 5 2 5 2 3 5 5 5 1 1 2 4 5 5 3 3
3 3 2 3 1 1 4 1 2 2 4 1 2 4 2 1 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 1 2 4 5 2 1 1
5 1 2 4 3 5 3 2 3 3 4 1 2 4 1 2 4 4 2 4 4 4 2 1 1 3 4 3 4 1 2 3 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 5 3 4 4
cli
Jml 85 72 72 78 98 71 92 45 72 72 78 98 71 100 42 65 72 72 78 98 71 92 45 72 72 78 98 71 103 42 84 81 92 73 106 78 93 105 82 106 81 85 89 92 101 85 86 78
TABULASI PENELITIAN ANGKET KOMPETENSI GURU No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
5 3 3 3 5 3 5 3 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 2 5 5 3 4 5 2 5 5 2 2 2 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5
4 4 4 4 5 5 5 4 2 5 5 5 2 5 4 4 3 5 5 3 3 5 4 5 5 5 5 1 5 1 5 3 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 3 3 5 4 3 5 5 4 2 5 5 4 3 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 2 5 1 5 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 4 5 5 5 5
4 3 5 4 4 5 4 3 5 5 5 3 5 5 5 4 1 5 5 5 4 4 4 4 1 5 5 4 5 1 5 3 2 2 2 5 5 5 2 2 2 3 5 5 4 5 5 5
4 5 3 5 4 2 5 4 4 5 5 3 4 4 3 4 3 5 5 5 1 3 4 4 5 5 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5
4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 3 3 5 4 5 5 5 3 4 5 2 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 5 4 5 5 5 5
4 5 2 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 5 4 2 3 5 4 5 3 5 4 4 1 5 3 3 5 2 3 3 3 3 3 5 3 4 3 3 3 3 5 5 4 3 5 5
4 5 5 5 5 2 4 3 5 4 5 5 5 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 1 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5
4 5 5 5 5 2 5 4 2 3 4 5 5 5 4 2 3 5 4 5 3 5 4 4 3 5 3 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5
4 5 5 5 5 2 4 4 2 5 5 5 2 5 3 3 3 5 4 5 3 5 4 4 2 5 5 2 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 2 5 4 2 5 5 5 1 5 4 2 3 5 3 4 3 5 5 4 3 5 5 2 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 1 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 2 5 5 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4
5 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 1 5 3 2 3 4 5 4 2 4 4 5 2 2 5 2 4 1 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 3 3 5 3 5 3 5 5 3 4 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 2 3 5 5 3 3 5 4 5 2 5 5 3 4 1 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5
clii
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 3 5 4 2 3 5 5 4 4 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 4 3 4
3 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 3 2 2 2 5 2 4 1 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 4 2 3 4 5 2 4 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 4
3 5 5 5 5 2 5 5 2 5 5 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 5 4 2 2 5 5 4 4 2 5 5 3 3 4 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 3 5
5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 5 3 4 5 2 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 5 4
4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 3 4 4 5 2 5 5 2 4 2 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 3 3 5 2 3 4 2 5 4 2 1 4 5 2 5 2 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 4
4 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 2 5 3 5 5 3 3 4 5 2 5 5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4
5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 2 5 5 2 5 4 2 1 4 5 2 5 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 1 5 4 3 5 2 5 4 2 2 5 5 2 4 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 2 4 3 3 5 4 2 2 5 5 5 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
cliii
28 JML
4 3 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 2 3 3 5 2 4 2 5 5 5 5 4 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
120 130 131 132 131 99 134 121 106 135 136 135 110 136 117 84 106 123 123 120 90 127 113 98 78 130 130 90 120 50 133 127 110 109 121 133 133 136 125 125 80 127 137 131 135 135 135 133