Tenm Teknis Nasional Tenaga Fnngsional Pertanian 1006
DAYA DUKUNG HIJAUAN PAKAN TERHADAP PENGEMBANGAN TERNAK DI KABUPATEN SAMBAS ATMIYATI Balai Penelitlan Ternak, P .O. Box. 221 Bogor 16002
RINGKASAN Peternakan merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan ekonomi pedesaan, membantu meningkatkan nilai tambah dari penghasilan, meningkatkan gizi clan kesejahteraan masyarakat pedesaan . Populasi ternak ruminansia di Kabupaten Sambas sebanyak 6 .272A ST. Pengembangan peternakan clapat dilakukan dengan mempertimbangkan potensi sumberdaya manusia clan sumber daya alam . Ketersediaan sumber daya alam merupakan daya dukung hijauan pakan temak, termasuk limbah pertanian maupun limbah industri olahan . Nilai Indek Daya Dukung dimana wilayah tersebut mampu menampung sejumlah temak tertentu, dengan ketersediaan pakan clan kesesuaian lahan yang ada, hasil perhitungan menunjukkan daya dukung pakan kabupaten Sambas sebanyak 464 .477,9 ton BKC/ tahun, dapat menambah ternak sebanyak 197 .445,9 ST . Kata kunci : daya dukung, ternak, hijauan .
PENDAHULUAN Kabupaten Sambas terletak di bagian utara Kalimantan Barat dengan luas wilayah 6 .395,7 Km 2 , berpenducluk 458 .291 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 72 jiwa/Km . Kepadatan penduduk masih sangat renclah clan penyebarannya tidak merata . Mata pencaharian sebagian bertani clan beternak . Populasi ternak yang ada saat ini 6272,4 ST . Dalam rangka menun,jang industri peternakan rakyat keberaclaan ternak dituntut untuk menempatkan dirinya pada lokasi yang sesuai dengan ketersediaan daya dukung dari lokasi pengembangan ternak. Dalam pembangunan daerah, sektor pertanian terutama sub sektor peternakan tidak tampak atau tidak jelas di dalam ketataruangan, yang tampak hanya kegiatan peternakan dalam pola khusus yang berupa padang penggembalaan . Untuk itu perlu penataan kawasan peternakan clan pemetaan, agar kawasan peternakan tidak tergusur oleh kawasan pemukiman atau industri . Inventarisasi lahan yang dapat sebagai pengembangan digunakan perlu hal ini untuk peternakan sangat menentukan apakah di lahan tersebut cukup tersedia hijauan pakan ternak clan berapa kapasitas ternak yang dapat ditempatkan dilahan tersebut . Pengertian lahan adalah sebagian dari bentang alam yang mencakup
96
lingkungan fisik seperti iklim, topografi, hidrologi, vegetasi yang semua secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaannya . Lahan dalam pengertian lebih luas termasuk yang dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia baik dimasa lalu, sekarang maupun mendatang, (DJAENUDIN dkk ., 1993)". Melihat fungsinya lahan clan perencanaan penggunaannya sangat dipengaruhi oleh kebi_jakan dari pemerintah termasuk pemerintah daerah yang dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) . Sebagai salah satu langkah yang strategis dalam memanfaatkan sumberdaya secara optimal serta mempertimbangkan kelestarian yang dilanclasi pemahaman yang mendasar tentang sifat serta karakteristik alami lahan clan prilaku ternak dalam interaksinya dengantanah . Penempatan ternak harus mempertimbangkan keseimbangan daya dukung diantaranya aspek ketersediaan hijauan pakan ternak, limbah dari basil industri pertanian yang melimpah, kesesuaian lahan clan sumberdaya manusia yang trampil dan cekatan . Perhitungan nilai minimum 2 Indek daya dukung "Ketersediaan sumberdaya pakan secara fungsionsl mencukupi kebutuhan ternak dan lingkungan secara effisien" (ASHARI dkk 1996) . Untuk wilayah yang daya dukungnya
Pasat Penelitlan clan Pengembangan Peternakan
Temu Teknis Nasional Tenaga F'ungsional Pertanian 2006
kurang dapat disiasati dengan intensitikasi penanaman hijauan bibit unggul, peningkatan pemanfaatan somber hijauan alami clan intensifrkasi fungsi lahan penggembalaan . Tujuan penulisan ini memberikan informasi bahwa penempatan ternak ke daerah haruslah mcmpunyai keseimbangan daya dukung pakan clan kesesuaian lahan . MATERI DAN METODE Mater! Data yang diperlukan adalah datadata secara administrasi didapat dari Kantor Biro Pusat Statistik Jakarta maupun daerah tern pat pengamatan contoh Kabupaten Sambas . Data ini untuk menghitung Indek Daya Dukung Pakan, kepadatan populasi Satu-satuan Ternak (ST) clan kepadatan ekonomi ternak atau kemampuan wilayah menampung ternak dalam Satuan-satuan Ternak (ST), data tersebut adalah : Data lugs lahan perkebunan rakyat, Data Luas lahan clan produksi pertanian tanaman pangan, Data lugs penggunaan lahan ; Data populasi ternak, Data jumlah penduduk clan lugs wilayah . Data-data ini dapat diperoleh di kantor Biro Pusat Statistik Pusat di Jakarta . Jika tidak lengkap dapat dicari di Kantor Dings Perkebunan, Dings Tanaman Pangan, Dings Peternakan clan BPS daerah . Metode Pengertian Daya dukung wilayah terhadap ternak adalah kemampuan wilayah untuk menampung se,jumlah populasi ternak secara optimal yang sifatnya sangat spesifik antar agroekosistem . Daya dukung wilayah terhadap peternakan tradisional adalah kemampuan wilayah untuk menghasilkan hijauan yang dapat mencukupi bagi kebutuhan sejumlah ternak baik dalam bentuk segar maupun kering tanpa melalui khusus . pengolahan clan tambahan Sedangkan daya dukung potensial adalah kemampuan lahan untuk menghasilkan hijauan pakan berupa peluang-peluang pengembangan budidaya dan pengolahannya . Untuk mengetahui keseimbangan ketersediaan lahan dan daya tampung ternak diperlukan nilai Indek Daya dukung . IDD
Pusat Penelitian clan Pengembangan Peternakan
adalah angka yang menunjukkan status nilai daya dukung pada suatu wilayah ('THAIIAR, 1991) . IDD mempunyai 2 (dua) kriteria yaitu : a) wilayah sangat kritis, wilayah dengan nilai < 1 ; b) wilayah kritis, wilayah dengan nilai 1-1,5 ; c) wilayah rawan, wilayah dengan nilai 1,5-2 ; d) wilayah aman wilayah dengan nilai >2 . Kebutuhan hijauan pakan ternak dapat dihitung dengan dengan menghitung kebutuhan pakan minimmil . Kebutuhan pakan minimum ternak ruminansia untuk satu satuan ternak (S"I )) dihitung menurut (THAHAR dkk. 1991), THAHAR dkk . 1992 clan THAHAR . Dkk . 1993) . Perhitungan nilai daya dukung ada dua bagian yaitu Potensi Limbah clan potensi Hijauan Alami . Potensi limbah didapat dari sisa hasil produksi tanaman pangan seperti jerami padi sawah, padi ladang, jagung, kacang kedelai, kacang hijaudan kacang tanah . Sedangkan potensi hijauan alami di dapat dari luas perkebunan dan luas pekarangan, penggunaan lahan seperti tegalan, huma, ladang, kebun, lahan bera, penggembalaan, hutan rakyat clan lain-lain . Luas perkebunan seperti luas tanaman kelapa dalam, luas perkebunan karet, luas luas perkebunan kelapa sawit, dan perkebunan cengkeh hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 2 . Potensi Limbah _ (ps x 0,4) + (pI x 3 x 0,4) + (jg x 3 x 0,5) + (kd x 3 x 0,55) + ((kh + kt) x 2x 0,55) + ((uj x 0,25/6 ) + (uk x 0,25/4)} x 0,65 Ket : ps=padi sawah, pl=padi ladang, jg=jagung, kd=kedelai, kh=kacang hijau, kt=kacang tanah, uj=ubi jalar, uk=ubi kayu . Potensi Hijauan Alami= {(Pkarang x 0,53 x 2) + (Teg . + huma + lad + kebun + L .bera) x 2,875) + (Penggem x 0,75)) + (Hrytx0,6) + (Lain x 0,75) + (Lkld x 10) + (Lkrt x 2) + (Lkst x 5) + (Lckh x 5) x 0,5 teg=tegalan, Ket : Pkarang=pekarangan, lad=ladang, L .bera=lahan bera, Penggem= Hryt=hutan rakyat . penggembalaan, Lain=lain-lain, Lkld=luas tanaman kelapa dalam, Lkrt-=luas tanaman karet, Lkst=luas tanaman kelapa sawit, Lckh=luas tanaman cengkeh .
97
Temn TeAms Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
Kebutuhan hijauan pakan ternak dapat dihitung dengan dengan menghitung kebutuhan pakan minimum . Kebutuhan pakan minimum ternak ruminansia untuk satu satuan ternak (ST)) dihitung menurut (THAHAR dkk . 1991), THAHAR dkk . 1992 dan THAHAR_ Dkk . 1993), rumus yang digunakan adalah : K = 2,5 % x 50 % x 365 x 250 kg = 1,14 ton BKC
kambing PE 0,07, kambing kacang 0,05 ; domba 0,06 dan babi 0 .16 (JUARINI DAN PETHERAM, 1983) Perhitungan dari data populasi ternak, ditampilkan pada fabel I HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi Ternak (ST) Populasi ternak (ST) data sekunder dari masing-masing kecamatan, diperoleh populasi ternak berdasarkan satuan ekor . Data harus disetarakan berdasarkan Satuan Ternak . Data hasil perhitungan yang telah dikalikan dengan faktor konversi untuk masing-masing jenis ternak tercantum pada Tabel 1 . Jumlah populasi tertinggi pada ternak Sapi potong, babi, kambing clan kerbau . Populasi di Kabupaten Sambas sebanyak 6 .272,4 ST, tertinggi di kecamatan Teluk Keramat dimana sapi potong mencapai 1 .920,1 ST clan terendah di kemaatan Sajingan Besar 42,3 ST .
Keterangan : • K = Kebutuhan pakan minimum untuk satu ST dalam ton bahan kering tercerna atau disebut juga DDM (digestible dry mather) selama satu tahun . ∎ 2,50 % = kebutuhan mininnnn jumlah ransum hijauan pakan (bahan kering) terhadap berat badan, 50 % = nilai rata-rata daya cerna berbagai jenis tanaman ; 365 = jumlah hari dalam setahun ; 250 Kg = Jumlah biomasa untuk satu Satuan Ternak . Perhitungan populasi dari satuan ekor menjadi satuan ternak dilakukan dengan faktor perkalian : Kerbau 0,8, sapi, kuda 0,7, Tabel 1 . Populasi Ternak dalam Satuan Ternak Kecamatan Selakau Pemangkat Tebas Sambas Jawai Teluk Keramat Sejangkung Sajingan Besar Paloh Jumlah
Sapi Pot .
Kerbau
Kambing
Babi
Jumlah, ST
204,4 895,3 877,1 296,1 142,1 1920,1 170,1 20,3 263,2 4788,7
0 0 0 132,0 0 0 0 0 0 132,0
75,0 25,0 120,8 35 0 53,4 142,5 15,5 3,9 13,3 484,2
64,3 17,9 391,2 44,0 219,3 4,3 0,7 18,1 107,E 867,5
343,7 938,2 1389,1 507,1 414,8 2066,9 186,2 42,3 384,2 6272,4
Somber : Dings Peternakan Kabupetan Sambas tahun 2001 . Hijauan pakan ternak : pakan ternak Hijauan dibedakan menjadi dua jenis yaitu alami dan hijauan limbah pertanian pangan . Hijauan alami seperti lapang, sedangkan hijauan limbah pangan terdiri dari jerami padi, kedelai clan kacang-kacangan) .
98
dapat hijauan tanaman rumput tanaman jagung, Hijauan
alami dihitung berdasarkan iuas lahan, berdasarkan produksi hi jauan limbah pertanian tanaman pangan . Perhitungan produksi hijauan menggunakan metode ASHARI (1996) sehingga diperoleh hijauan pakan berdasarkan Bahan Kering Cernak (BKC) . Hasil perhitungan hijauan pakan secara rinci tercantum pada Tabel 2 .
Pusal Pevelition dan Pengennhangan Peternakan
_
Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
Tabel 2 Total persediaan pakan selama 1 tahun (BKC)
Kecamatan Selakau
Total persediaan pakan dari TGT clan Perkebunan BKC ton/tahun 26348 .0
Pemangkat Tebas
48767 .8 52598 .8
Sambas Jawai
77728 .6 54715 .1
Teluk Keramat Sejangkung
75320.0 28489 .6
Sajingan Besar Paloh
46199 .0 43134 .3
Total
453301 .2
Total persediaan pakan Limbah Pertanian BKC ton/tahun
Total Persediaan Pakan BKC Ton/tahun
1476 .4 1701 .4
27824 .4 50469 .2
2464 .2 739 .8
55063 .0 78468 .4
1825 .4 2108 .1
56540.5 77428.1
278 .5 57 .4
28768 .1
525 .5
46256.4 43659 .8
11176.7
464477.9
Sumber : Kabupetan Sambas Dalam Angka tahun 2001 . Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah hijauan pakan di Kabupaten Sambas mencapai 464.477,9 ton BKC . Ketersediaan pakan alami lebih besar dari hijauan limbah produksi pertanian tanaman pangan yaitu 453 .301,2 ton BKC clan 11 .176,7 ton BKC, data tersebut menginclikasikan bahwa masih banyak lahanyang belum dimanfaatkan untuk pertanian . Daya Dukung Pakan Ternak Daya dukung merupakan kemampuan penyediaan hijauan pakan ternak dari suatu wilayah administratif. Hijauan pakan yang dihitung adalah hijauan rumput alami maupun limbah pertaniaan . Suatu wilayah dikatakan mampu apabila pakan ternak yang
tersedia di wilayah tersebut lebih besar dari kebutuhan hidup ternak . Hasil perhitungan populasi ternak, clan persediaan hijauan pakan ternak dapat diperoleh nilai indek daya dukung hijauan pakan, Inclek Daya dukung adalah merupakan hasil bagi dari potensi penyediaan hijauan pakan dengan jumlah kebutuhan ternak . Perhitungan nilai IDD = • Totalpotensi pakan vang tersedia (BKC) • Total kebutuhan pakan (BKC) • Kapasitas penambahan ternak Kemampuan wilayah-Total populasi Nilai IDD dari masing-masing kecamatan ditampilkan pada Tabel 3 .
Tabel3 . Nilai IDD, Kemampuan wilayah clan kapasitas penambahan ternak ruminansia di Kabu aten Sambas Populasi Kapasitas Total Persediaan Total Kebutuhan Kemampuan IDD Pakan Ruminansia Penambahan Kecamatan (BKC TON/TH) Wilayah (ST) (BKC TON/ TH) (ST) (ST) Selakau 71 27824 391 12203 343 11860 21197 Pemangkat 47 50469 1069 22135 93 24150 1389 22761 Tebas 34 55063 1583,5 33908 Sambas 135 78468 578 34415 507 Jawai 119 56540 472 24798 414 24383 77428 2356 33959 2066 31892 Teluk Keramat 32 12431 135 28768 212 12617 186 Sejangkung 46256 48 20287 42 20245 Sajingan Besar 959 43659 437 19149 384 18764 Paloh 99 203718 6272 197445 Jumlah 65* 464477 7150 Sumber : Kabupaten Sambas Dalam Angka tahun 2001 .
Pusat Penelitian clan Pengembangan Peternakan
99
Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
IDD Kabupaten merupakan rata-rata dari Jumlah IDD Kecamatan, perbedaan model mungkin disebabkan karena perbedaan sumber data dan ketidak lengkapan data. Kecamatan Sajingan Besar mempunyai status IDD sebesar 959 populasi ternak sangat rendah 42 ST dengan kebutuhan pakan sebanyak 48 ton BKC/tahun, total persediaan yang ada 46256 ton BKC/tahun . Jadi masih mempunyai kelebihan pakan sebanyak 46 .208 ton BKC/tahun, secara perhitungan di kecamatan ini masih dapat menampung ternak sebanyak 20245 ST . Kecamatan Teluk Keramat mempunyai IDD 32, populasi ternak 2 .066 ST kebutuhan pakan sebanyak 2356 ton BKC/tahun, sedang persediaan pakan 77428 ton BKC/tahun, jadi masih mempunyai kelebihan pakan sebanyak 74072 ton BKC/ton, secara perhitungan di kecamatan ini masih dapat menampung ternak sebanyak 31892 ST . Di Kabupaten Sambas secara keseluruhan dalam kondisi aman karena mempunyai IDD lebih dari 2 (dua) artinya ketersediaan sumber daya pakan secara fungsional mencukupi . Kersediaan pakan 464 .477 ton ternak dalam setahun BKC/tahun, kebutuhan pakan untuk hidup ternak sebanyak 7,150 ton/ tahun, kelebihan pakan ternak sebanyak 457 .327 BKC ton/tahun . Populasi ternak di kabupaten Sambas yang dihitung dengan ST (satuan ternak) mencapai 6 .272 ST, sedangkan kemampuan wilayah untuk menampung ternak sebanyak 203 .718 ST, selisih daya tampung dan populasi yang ada merupakan penambahan ternak sebanyak 197 .445 ST . Pengembangan kawasan peternakan baru di Kabupaten Sambas masih sangat luas jika dilihat dari masih banyaknya luas lahan yang kosong dan belum dinlanfaatkan, untuk itu perlu adanya pembuatan peta pengembangan kesesuaian wilayah peternakan, untuk mengsingkronkan antara data administrasi dan data peta tataguna tanah . Pengembangan kawasan diatur daerah dengan PERDA pemerintah (peraturan daerah) yang dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah untuk
100
menghindari pergeseran peruntukan dimasa yang akan datang KESIMPULAN Kabupaten Sambas secara keseluruhan mempunyai daya dukung pakan sebanyak 464 .477,9 ton BKC/tahun, masih memungkinkan untuk menambah populasi ternak ruminansia sebanyak 197 .445,9 ST, jika dihitung dalam satuan ekor setara dengan 282 .065 ekor sapi potong atau 246.807 ekor kerbau, DAFTAR BACAAN ASHAM,
E . JUARINI, SUMANTO, B .WIBOWO, SURATMAN DAN KUSUMO DWIYANTO (1996) . Analisis Potensi Wilayah
Penyebaran dan Pengembangan Peternakan M. Pengantar Pemahaman . Balai Penelitian Ternak Bogor . Buku III . Pedoman Analisis Potensi Wilayah Penyebaran dan Pengembangan Peternakan (1996) . Ketjasama Balai Penelitian Ternak, dengan Direktorat Bina Penyebaran dan Pengembangan Peternakan, Direktorat Jenderal Peternakan, DJAENUDIN, A ., H .W . BASUNI, M . ANDA U, SUTRISNO DAN M . SUKARDI (1993)
Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan . Puslittanak, Badan Litbangtan Bogor . (1983) . Pattern of livestock Distribution in Java Central . Res . Anim.Sci . Report No . 1 Gaya Teknik Bogor .
JUARINI . E . AND PETHERAM
Kantor
Statistik Kabupaten Sambas (2001) ; Kabupaten Sambas Dalam Angka, 2001 . Sambas .
THAHAR
A
SANTOSO, SUMANTO, HASTOMO DAN
Daya Dukung Pakan Karang Agung Sungai Lilin, Sumatera Selatan . Makalah Kerja No . 3 Proyek Ternak Kerja Balai Penelitian Ternak, Badan Litbang Pertanian . Disiapkan Lapang Departemen untuk Temu Pertanian, 7 Maret1991 . di Karang Agung Kabupaten Musibanyuasin, Sumatera Selatan . HARYONO (1991)
A . (1992). Perspektive Pemeliharaan Kambing pada Berbagai Agroekologi di Jawa, Disertasi Doktor, Unpad Bandung .
THAHAR,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan