8/5/2014
PERENCANAAN LANSKAP KONSERVASI BUDAYA SUKU BADUY LUAR DAN DANGKA DENGAN PENDEKATAN BIOREGION
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN DAN MANFAAT KERANGKA PIKIR
METODOLOGI TEMPAT PENELITIAN DATA DAN INFORMASI ALAT METODE DAN TAHAPAN PENELITIAN
KONDISI UMUM
Rabu, 5 Februari 2014 Oleh: Deasny Pratami A44090055 Dosen Pembimbing: Ir. Qodarian Pramukanto, M.Si
PROFIL BADUY LUAR DAN DANGKA AKSESIBILITAS
DATA DAN ANALISIS KARAKTERISTIK BIOREGION BADUY LUAR DAN DANGKA KARAKTERISTIK BIOREGION BADUY DALAM ANALISIS BIOREGIONAL
SINTESIS KONSEP PERENCANAAN KONSEP DASAR PERENCANAAN RENCANA PENGEMBANGAN KONSEP
PERENCANAAN LANSKAP RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA
Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor 2014
LANSKAP RUANG SIRKULASI VEGETASI
SIMPULAN DAN SARAN
UJIAN SKRIPSI
PENGARUH BUDAYA LUAR
BADUY LUAR
BADUY DANGKA
mengidentifikasi dan menganalisis karakter bioregion kawasan Baduy Dalam, Luar, dan Dangka;
BADUY DALAM
menyusun kriteria perencanaan berdasarkan karakteristik bioregion Baduy Dalam untuk diterapkan ke dalam evaluasi tata ruang Baduy Luar dan Dangka;
AREA PENYANGGA ANCAMAN
Dapat menjadi bahan referensi bagi masyarakat Baduy Luar dan Dangka dalam mengembangkan wilayahnya untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya; dapat menjadi bahan referensi bagi Pemerintah Daerah dalam perencanaan budaya daerahnya terutama berkaitan dengan rencana pengembangan budaya berbasis alam.
menyusun rencana lanskap konservasi budaya Baduy Luar dan Dangka berdasarkan pendekatan bioregion sehingga tercipta lingkungan yang berkelanjutan, baik secara ekologi, sosial budaya, maupun ekonomi.
Perlu adanya penataan batas budaya secara terintegrasi
Melalui Perencanaan lanskap konservasi budaya kawasan Baduy Luar dan Dangka dengan pendekatan bioregion suatu pengelolaan wilayah yang cakupannya tidak ditentukan oleh batas administrasi atau politik, tetapi oleh batas geografis komunitas manusia dan sistem ekologisnya (Thayer 2003)
UJIAN SKRIPSI
1/75
UJIAN SKRIPSI
2/75
UJIAN SKRIPSI
3/75
1
8/5/2014
Lanskap Suku Baduy
Baduy Dalam
Kriteria Bio-Fisik: Topografi Geologi dan Tanah Iklim Hidrologi Penggunaan Lahan Vegetasi
Kriteria Budaya: Sejarah Adat istiadat Pola Pemukiman dan Arsitektur rumah adat Naratif Produk Seni
Kriteria Karakteristik Bioregion Baduy Dalam
PROVINSI BANTEN
Baduy Luar
Baduy Dangka
Karakteristik Bio-Fisik: Topografi Geologi dan Tanah Iklim Hidrologi Penggunaan Lahan Penutupan Lahan Vegetasi
Karakteristik Budaya: Sejarah Adat istiadat Pola Pemukiman dan Arsitektur rumah adat Naratif Produk Seni
KEC. LEUWIDAMAR
Kampung Balimbing Kampung Cempaka Putih
Kampung Marengo
Karakteristik Lanskap Baduy Luar dan Dangka
Kampung Gajeboh
Lanskap Bioregion Baduy Luar dan Dangka Konsep Perencanaan Lanskap Konservasi Budaya Perencanaan Lanskap Konservasi Budaya dengan Pendekatan Bioregion
UJIAN SKRIPSI
No. I
4/75
Aspek
Jenis Data Spasial
Interpretasi
√
2. Geologi (1:250000) dan Tanah (1:50000)
√
4. Hidrologi
√
5. Penggunaan Lahan 6. Penutupan Lahan 8. Vegetasi
√
Elevasi, kemiringan lahan, wilayah tangkapan air (DAS, Sub DAS) √
Formasi batuan, Jenis Tanah, Tekstur Tanah
√
Tipe Iklim, Curah Hujan, Temperatur, Kelembaban
√
Batas DAS, Pemanfaatan Sungai, Tingkat Pencemaran Sungai
√
Penggunaan Lahan
√
Penutupan Lahan
√
Jenis, Manfaat, Bagian yang dimanfaatkan, Habitat
BIG
GPS
Balitan, BPDAS CitarumCiliwung BMKG
Software (Arc GIS 9.3, Global Mapper 13, AutoCAD 2010, Adobe Photoshop CS4)
BPDAS Citarum-Ciliwung Survey dan Wawancara Citra IKONOS Survey dan Wawancara
Budaya 1. Sejarah Kawasan
√
Sejarah Kawasan
Wawancara dan Studi Pustaka
2. Adat Istiadat
√
Adat Istiadat Masyarakat Baduy
Wawancara dan Studi Pustaka
3. Pola Pemukiman dan Arsitektur Rumah Adat
√
Pola Tata Ruang, Bentuk Rumah Adat Baduy
Wawancara dan Studi Pustaka
4. Naratif
√
Pantun, Puisi, Cerita, Tembang
Wawancara dan Studi Pustaka
5. Produk Seni
√
Alat Musik, Kain Tenun, Kerajinan Tangan
Wawancara dan Studi Pustaka
UJIAN SKRIPSI
Kampung Baduy Luar dan Dangka
I n v e n t a r i s a s i & a n a l i s i s
Alat tulis
1. Topografi
5/75
UJIAN SKRIPSI
ALAT:
Sumber
Biofisik
3. Iklim
II
Deskriptif
UJIAN SKRIPSI
6/75
Kamera Digital Hardware (Laptop) BAHAN: Citra IKONOS Panduan wawancara
Karakteristik Baduy Luar dan Dangka
Aspek Bio-Fisik: Topografi dan Kemiringan Lahan Geologi dan Tanah Iklim Hidrologi Penggunaan dan Penutupan Lahan
Aspek Budaya: Sejarah Kawasan Adat Istiadat Pola Pemukiman dan Arsitektur Rumah Adat Kebudayaan Naratif Produk Seni
Bioregion Unit Bioregion
DAS
Sub DAS Tanah
Unit Lanskap
Kemiringan Unit Tempat
Landcover
Karakteristik Bioregion Baduy Luar dan Dangka
Sintesis
Kriteria Karakteristik Bioregion Baduy Dalam
Matching Konsep Perencanaan Lanskap Konservasi Budaya
Perencanaan Perencanaan Lanskap Konservasi Budaya dengan Pendekatan Bioregion
UJIAN SKRIPSI
7/75
UJIAN SKRIPSI
8/75
2
8/5/2014
Kampung Cempaka Putih merupakan salah satu Kampung Baduy Luar, sedangkan Kampung Gejeboh, Marengo, dan Balimbing merupakan salah satu Kampung Baduy Dangka yang terletak di dalam Tanah Ulayat (adat) Baduy. Secara geografis keempat kampung ini terletak 6°36ʹ6ʹʹ- 6°36ʹ53ʹʹ LS dan 106°12ʹ54ʹʹ- 106°313ʹ51ʹʹ BT. Secara administratif keempat kampung ini berada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Provinsi Banten dengan Luas kawasan 127,33 ha. Kelembagaan adat di keempat kampung ini dipimpin oleh Kokolot Lembur dibawah koordinasi Jaro Tanggungan Duabelas dan Jaro Dangka.
Puun
Jaro Tangtu
Girang Seurat Baresan Salapan Perangkat Palawari Adat
Tangkesan
Jaro Tanggungan Duabelas
Jaro Dangka Jaro Pamarentah
Kokolot Lembur
Sekdes/Carik
Keterangan Garis perintah/konsultasi Pangiwa
UJIAN SKRIPSI
UJIAN SKRIPSI
Aksesibilitas untuk menuju Desa Kanekes (Baduy) dapat dicapai dengan dua rute perjalanan. Kedua rute tersebut akan berakhir di Terminal Ciboleger, yaitu pintu masuk menuju Desa Kanekes
Jakarta Tangerang Serang Pandeglang Rangkasbitung
±80 km
Rangkasbitung Cipanas Jasinga
Pangiwa
Garis perintah upacara adat
UJIAN SKRIPSI
10/75
Sejarah kawasan Baduy termasuk di dalamnya Kampung Baduy Luar dan Dangka berasal dari sebuah nama sungai tempo dulu, yaitu Sungai Cibaduy yang mengalir di sekitar tempat tinggal mereka dan berdasarkan nama salah satu bukit yang berada di kawasan tanah ulayat mereka yaitu Bukit Baduy
Desa Kanekes
±131 km
9/75
Pangiwa
Bogor
Untuk mencapai Kampung Baduy Luar dan Dangka dapat dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari mulai Ciboleger melewati Kampung Kaduketug, Cipondok, Cihulu.
Istilah Dangka merupakan nama wilayah atau batas wilayah yang dijadikan tempat pengawasan kegiatan masyarakat Baduy, baik yang berada di wilayah Baduy atau masyarakat Baduy yang berada di luar wilayah Baduy dalam melaksanakan amanat wiwitan Kampung Marengo dan Balimbing ---˃ Kampung Baduy Dangka yang terbentuk dari pemekaran Kampung Gajeboh Kampung Cempaka Putih ---˃ Kampung Baduy luar yang baru terbentuk dari pemekaran Kampung Kadujangkung.
UJIAN SKRIPSI
11/75
UJIAN SKRIPSI
UJIAN SKRIPSI
12/75
3
8/5/2014
Kegiatan yang dilakukan saat mulai berladang:
Masyarakat Kampung Baduy Luar dan Dangka memiliki perilaku keseharian yang mengarah pada hidup sederhana dan berpedoman pada aturan (pikukuh) dan kaidah-kaidah yang ada dalam masyarakat Berladang ---˃ mata pencaharian utama dan kewajiban agama (Sunda Wiwitan) Ada 5 macam huma yang dikelola oleh masyarakat Baduy:
Huma Puun
Huma Tangtu
Huma Serang
Huma Tuladan
Baduy Dalam
Huma Panamping
Baduy Luar dan Dangka
UJIAN SKRIPSI
13/75
Bulan
Nama Bulan Baduy Sapar/Kapat Kalima
3
Kanem
Seba Muja (Puun Ziarah), acara geseran, kawinan, dan sunatan Hajatan perkawinan dan selamatan
4
Kapitu
Hajatan perkawinan
5
Kadalapan
-
6
Kasalapan
-
7
Kasapuluh
-
8
Hapit Lemah
-
9
Hapit Kayu
-
10
Kasa
Kawalu Tembeuy (awal), puasa tanggal 17 di Cikeusik dan Cikertawana, puasa tanggal 18 di Cibeo Kawalu Tengah, puasa tanggal 18 di Cikeusik, tanggal 19 di Cikertawana dan Cibeo Kawalu Tutug (akhir), puasa tanggal 17 di Cikeusik dan Cikertawana, tanggal 18 di Cibeo, acara ngalaksa tanggal 20-27
Karo
12
Katiga
Memilih dan mencari lahan untuk dijadikan huma
Nyacar
Kegiatan menebas rumput, semak belukar, pohon kecil dan dahan pohon besar
Nukuh
Mengeringkan dan menjadikan lahan kering kerontang dengan menjemur hasil tebasan rumput, semak, pohon untuk dibakar
Ngaduruk
Kegiatan membakar sampah yang telah dikumpulkan
Ngaseuk
Membuat lubang kecil dengan menggunakan aseukan untuk menanam benih padi
Ngored
Kegiatan membersihkan dan menyiangi rumput atau tumbuhan liar di sela-sela tanaman padi
Ngirab Sawan
Membuang dan membersihkan sampah bekas ranting dan daun yang mengganggu tanaman padi yang tumbuh
Mipit
Kegiatan memetik dan menuai padi pertama kali
UJIAN SKRIPSI
14/75
UJIAN SKRIPSI
15/75
Kegiatan Upacara Adat
1 2
11
Narawas
Pola pemukiman Masyarakat Baduy pada dasarnya merupakan miniatur dari penataan yang lebih besar (Tata Ruang Kawasan) Kondisi Pemukiman
2
3
4
5
6
7
8
Rumah Adat di Kampung Baduy Luar dan Dangka memiliki bentuk yang seragam yaitu berupa rumah panggung sederhana dan menghadap ke arah utara-selatan (nyulah nyanda) Rumah panggung ini mempunyai ukuran yang bervariasi tergantung kemampuan pemilik dan ketersediaan lahan di tiap kampung.
Sumber: Hasil Wawancara dengan Masyarakat Baduy UJIAN SKRIPSI
16/75
UJIAN SKRIPSI
17/75
UJIAN SKRIPSI
18/75
4
8/5/2014
Kebudayaan naratif dalam Masyarakat Baduy dituangkan dalam bentuk bait-bait pantun yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Sunda. Pantun ini dijadikan sebagai penuntun dan pedoman hidup Masyarakat Baduy dalam perilaku sehari-hari Pantun ini juga mendeskripsikan tempat tertentu yang menurut kepercayaan mereka, tempat tersebut memiliki nilai yang perlu dijaga kelestariannya. Tempat tersebut yaitu • pemukiman, • leuweung lembur, • leuweung kolot, dan • sungai.
UJIAN SKRIPSI
19/75
Masyarakat baduy di Kampung Baduy Luar dan Dangka mencurahkan rasa seni pada motif kain tenun, hulu dan surung kemudian alat tenun, golok, alat musik, dan anyaman/rajutan.
UJIAN SKRIPSI
22/75
UJIAN SKRIPSI
Pepatah untuk Memelihara Alam
Lojor teu beunang dipotong Pondok teu beunang disambung Gede teu beunang dicokot Leutik teu beunang ditambah
Gunung teu beunang dilebur Lebak teu beunang dirakrak Buyut teu beunang dirobah Larangan aya di darat di cai
Mipit kudu amit, ngala kudu menta Ngagedig kudu bewara Mun neukteuk kudu sateukna Mun nilas kudu saclekna Nu lain dilainkeun, nu enya dienyakeun Ulah gorok ulah linyok
Gunung aya maungan, lebak aya badakan Lembur aya kokolotan, leuwi aya buayaan Daratan imahan, legok balongan Basisir jagaeun, walungan rawateun Gunung kaian, gawir awian, pasir talunan
UJIAN SKRIPSI
21/75
Alat musik yang mereka kenal adalah angklung, kecapi, gamelan, suling bambu, toleot (suling berukuran pendek), karinding, dan rendo. Anyaman atau rajutan yang khas dibuat oleh masyarakat Baduy adalah tas koja dan jarog. Koja merupakan sejenis tas yang terbuat dari anyaman kayu teureup (Artocarpus elasticus) Bahan baku untuk produk seni ini dibuat dengan material lokal yang diambil dari leuweung lembur, reuma, dan leuweung kolot.
Kain dan pakaian yang dikenakan Masyarakat Baduy Luar dan Dangka memiliki perbedaan dengan Masyarakat Baduy Dalam.
Pakaian Baduy Dalam UJIAN SKRIPSI
20/75
Pepatah untuk Taat pada Hukum
Pakaian Baduy Luar dan Dangka 23/75
UJIAN SKRIPSI
24/75
5
8/5/2014
Kampung Baduy Luar dan Dangka memiliki ketinggian 225 sampai 425 m dpl.
Kelas lereng ditentukan berdasarkan kriteria penentuan kawasan lindung (SK Mentan No. 837/Kpts/Um/II/1980) Kelas Lereng
Klasifikasi
Luas (ha)
Persentasi Luas (%)
0-8 %
Datar
23,409
18,38
8-15 %
Landai
54,765
43,01
15-25 %
Agak Curam
38,432
30,18
25-40 %
Curam
9,866
7,75
>40 %
Sangat Curam
0,858
0,67
127,33
100,00
Total
UJIAN SKRIPSI
25/75
UJIAN SKRIPSI
26/75
UJIAN SKRIPSI
Berdasarkan data BMKG di Stasiun Curug, Banten tahun 2003-2012
Berdasarkan data BPDAS Citarum-Ciliwung (2010), bentuk (fisiografi) lahan di wilayah Kecamatan Leuwidamar yaitu zona Pegunungan Bayah yang berasal dari endapan vulkanik kwarter dan formasi batuan endapan permukaan aluvial (Qpv). Jenis batuan ini terdiri dari pasir, lanau dan lumpur, dan sisa tumbuhan. Endapan ini terbentuk pada dataran banjir atau berupa meander dan gosong tengah sungai.
Suhu Rata-rata Tahun 2003-2012 (°C) 27.0 26.8 26.6 26.4 26.2 26.0 25.8 25.6
Jenis tanah di Kampung Baduy Luar dan Dangka adalah latosol coklat yang memiliki distribusi kadar liat tinggi (≥60 %), remah sampai gumpal dan gembur (BPDAS Citarum Ciliwung 2010). Menurut kepekaannya terhadap erosi, tanah latosol masuk dalam kriteria agak peka (SK Mentan No.837/Kpts/Um/II/1980).
UJIAN SKRIPSI
27/75
26,5 °C
Kelembaban Udara Rata-Rata Tahun 2003-2012 (%) 86 84 82 80 78 76 74 72 70
26,8 °C
26,1 °C
81%
85%
76%
Jumlah Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Tahun 2003-2012 (mm) 171,1 mm 300 250 200 150 100 50 0
28/75
UJIAN SKRIPSI
29/75
UJIAN SKRIPSI
281 mm
78,86 mm
30/75
6
8/5/2014
Sumber air bagi Kampung Baduy Luar dan Dangka berasal dari sungai dan mata air. Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mandi, cuci, kakus (MCK) Mata air dimanfaatkan sebagai sumber air besih untuk memasak dan minum Kampung Baduy Luar dan Dangka termasuk dalam Sub-DAS Ciujung Hulu yang dilalui oleh aliran Sungai Ciujung
Wilayah DAS Sub-DAS Ciberang Sub-DAS Cisimeut Sub-DAS Ciujung Hulu Tengah Ciujung Hilir Ciujung
Nilai Indeks -20 sampai -22 -28 sampai -36 -26 sampai -30 -20 sampai -37 -40 sampai -61
Tingkat Pencemaran Sedang Sedang/Berat Sedang Sedang/Berat Berat
Sumber: PPLH-IPB dan Bapedal Prov. Banten (2004) dalam Dokumen BPDAS Citarum Ciliwung (2010)
UJIAN SKRIPSI
31/75
UJIAN SKRIPSI
32/75
UJIAN SKRIPSI
33/75
35/75
UJIAN SKRIPSI
36/75
Pola penggunaan lahan di Kampung Baduy Luar dan Dangka dibagi menjadi 6 macam, yaitu: 1. Pemukiman ---˃ orientasi nyulah nyanda (utara-selatan), 2. hutan kampung (leuweung lembur), 3. ladang (huma), 4. kebun campuran (jami), 5. hutan sekunder tua (reuma), dan 6. hutan lindung (leuweung kolot).
UJIAN SKRIPSI
34/75
UJIAN SKRIPSI
7
8/5/2014
Penutupan lahan di Kampung Baduy Luar dan Dangka di klasifikasikan berdasarkan hasil interpretasi visual citra Ikonos yang berasal dari situs Wikimapia (http://wikimapia.org/#lang=en&lat=6.608520&lon=106.223084&z =17&m=bh) dan survey lapang. Interpretasi visual penutupan lahan dilakukan dengan menggunakan kunci interpretasi yang dilihat dari tekstur, bentuk pola, warna, dan bayangan. Kelas penutupan lahan dibagi menjadi tujuh kelas yaitu pemukiman, huma, jami, reuma, leuweung kolot, dan badan air
UJIAN SKRIPSI
Penutupan Lahan
Tekstur
Pola
Warna
Intensitas Bayangan
Pemukiman
HalusKasar
Terkonsentrasi
Coklat
Sedang
Huma
HalusKasar
Terkonsentrasi
Hijau Muda Kecoklatan
Rendah
Jami
HalusKasar
Menyebar
Hijau Muda Kecoklatan
Rendah
Leuweung Lembur
Kasar
Menyebar
Hijau MudaHijau Tua
Tinggi
Reuma
Kasar
Menyebar
Hijau Tua
Tinggi
Leuweung Kolot
Kasar
Menyebar
Hijau Tua
Sangat Tinggi
Deskripsi Pada Citra
Contoh
UJIAN SKRIPSI
37/75
39/75
Hijau
Keterangan: 1. Pemukiman, 2. Leuweung lembur, 3. Huma, 4. Jami, 5. Reuma, 6. Leuweung kolot No.
Luas (ha)
Persentase (%)
Pemukiman
Penutupan Lahan
3,110
2,44
Leuweung lembur
14,054
11,04
Huma
5,572
4,38
Jami
7,837
6,15
Reuma
84,146
66,09
Leuweung kolot
9,402
7,38
Badan Air
3,211
2,52
Total
127,33
100,00
UJIAN SKRIPSI
Vegetasi di Kampung Baduy Luar dan Dangka berdasarkan hasil survey dan wawancara terdiri dari 65 spesies. Vegetasi dominan: • Aren (Arenga pinnata) • Pisang (Musa paradisiaca) • Durian (Durio zibethinus) • Sengon (Paraserianthes falcataria) • Awi apus (Gigantochloa apus) • Awi gombong (Gigantochloa verticilata) • Awi mayan (Gigantochloa robusta)
40/75
UJIAN SKRIPSI
41/75
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Manfaat
Bagian yang dimanfaatkan
Penggunaan Lahan 1
2 √
√
√
1. Aren
Arenga pinnata
tuak untuk membuat gula aren, daun untuk membangun rumah
tuak, daun
2. Kelapa
Cocos nucifera
buah untuk dimakan
buah
3. Durian/kadu
Durio zibethinus
buah dapat dimakan, biji dapat dimakan, kayu untuk bahan membangun rumah, getah untuk obat sakit gigi
buah, biji, batang, getah
√
4. Awi gombong
Gigantochloa verticilata
batang untuk membangun rumah
batang
√
5. Cariang
Homolaena odorata
umbi untuk obat gatal, daun umbi untuk usir hama pengganggu
√
6. Pisitan
Lansium domesticum
buah dapat dimakan, kulit buah, batang batang untuk obat pegel linu
√
7. Kiray
Metroxylon sagu
daun untuk atap rumah
daun
√
8. Rambutan
√
3 √
4
6
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Nephelium lappaceum
buah untuk dimakan
buah
9. Padi
Oryza sativa
biji untuk bahan pangan, batang untuk pupuk
biji, batang
√
10. Kacang hiris
Cajanus cajan
biji dapat dimakan
biji
√
√
11. Pisang
Musa paradisiaca
buah dapat dimakan, daun buah, daun untuk membungkus makanan
√
√
12. Singkong
Manihot esculenta
umbi untuk dimakan, daun untuk bahan pangan
umbi, daun
√
√
13. Ubi jalar
Ipomea batatas
umbi untuk dimakan
umbi
√
√
14. Jagung
Zea mays
biji dapat dijadikan bahan pangan
biji
√
15. Talas
Colocasia esculenta
pelepah, pucuk daun, umbi
pelepah, pucuk
√
√
5 √
8
35.00
No.
Jumlah Spesies
Persentase (%)
30.00
1.
Sumber Pangan
25
28,74
25.00
2.
Bahan Bangunan
16
18,39
Kelompok Manfaat
3.
Ritual Adat
2
2,30
20.00
4.
Obat-obatan
17
19,54
15.00
5.
Bumbu Masak
5
5,75
6.
Bahan Kerajinan
7
8,05
7.
Pupuk alami
2
2,30
8.
Media Ternak Lebah
1
1,15
9.
Penanda batas
3
3,45
10.
Pewarna
3
3,45
11.
Aromatik
1
1,15
12.
Tanaman hias
3
3,45
13.
Bahan baku benang
1
14.
Bahan baku kapuk
10.00 5.00 0.00
Kelompok Manfaat
Total
1,15
1
1,15
87
100,00
Total spesies yang dimanfaatkan melebihi total spesies yang ditemukan ---˃ satu spesies tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan Namun masyarakat Baduy memiliki aturan adat agar pemanfaatan vegetasi tersebut tidak menyebabkan kelangkaan
No.
Tempat Pengambilan
35.00
Jumlah Spesies
Persentase (%)
1.
Pemukiman
3
2,86
2.
Leuweung lembur
20
19,05
3.
Huma
17
16,19
4.
Jami
11
10,48
5.
Reuma
32
30,48
6.
Leuweung kolot
22
20,95
Jumlah
105
100,00
30.00
Persentase (%)
Persentase (%)
8/5/2014
25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00
Tempat Pengambilan
Sumber pengambilan jenis vegetasi dilakukan agar tekanan pada suatu tempat berkurang
UJIAN SKRIPSI
43/75
UJIAN SKRIPSI
44/75
UJIAN SKRIPSI
45/75
UJIAN SKRIPSI
46/75
UJIAN SKRIPSI
47/75
UJIAN SKRIPSI
48/75
9
8/5/2014
Karakteristik bioregion Baduy Dalam disusun berdasarkan kategori V ---˃ penentuan kawasan perlindungan (UNESCO 1972 dalam Phillips 1998).
Kriteria Nilai Penting 1. Biodiversitas
Kategori V dalam kriteria nilai penting world heritage convention menjelaskan mengenai 3 (tiga) jenis nilai-nilai alam: 1. Sumber daya biologi (biodiversitas), yang berkaitan dengan kompromi dalam mempertahankan keragaman biologi dan pertanian 2. Karakteristik pemanfaatan/penggunaan sumber daya alam oleh manusia, seperti penggunaan lahan yang berkelanjutan. 3. Aspek keterkaitan hubungan manusia dengan alam dan kelekatan nilai-nilai masyarakat dengan kualitas alam (lanskap).
Karakteristik Bioregion Baduy Dalam -Keanekaragaman vegetasi leuweung kolot dan leuweung larangan memiliki keanekaragaman tinggi yaitu sebanyak 234 spesies (Iman 2011) -Keanekaragaman vegetasi reuma memiliki keanekaragaman sedang yaitu sebanyak 114 spesies (Iman 2011) -Keanekaragaman vegetasi leuweung lembur memiliki keanekaragaman sedang yaitu sebanyak 137 spesies (Iman 2011) -Keanekaragaman vegetasi di lahan huma memiliki keanekaragaman rendah yaitu sebanyak 15 spesies. Namun pada lahan ini juga memiliki keanekaragaman varietas padi lokal yaitu sebanyak 89 varietas (Iskandar 2012). Terdapat tiga varietas padi yang wajib ditanam di huma yaitu pare koneng, pare siang, dan pare ketan lenggasari
Sumber: Iman (2011), Kurnia dan Sihabudin (2013), Iskandar (2012), dan Permana (2006)
UJIAN SKRIPSI
49/75
Sumber: Iman (2011), Kurnia dan Sihabudin (2013), Iskandar (2012), dan Permana (2006)
Kriteria Nilai Penting 2. Tata Guna Lahan Pemukiman
Leuweung lembur
Huma
Jami
Reuma
Karakteristik Bioregion Baduy Dalam Pemukiman berada di sekitar aliran sungai dengan lereng datar, Pola pemukiman menerapkan prinsip nyulah nyanda (utara-selatan) dan terbagi menjadi: -Imah Puun (bagian paling sakral yaitu selatan) -Bale adat (bagian utara) -Alun-alun (diantara Imah Puun dan bale adat) -Saung lisung (bagian utara dekat bale adat) -Imah warga (tidak boleh menghalangi Imah Puun, imah di sisi timur harus lebih sedikit dari sisi barat -Leuit (bagian utara, barat, dan selatan khusus) -Pancuran (bagian utara) -Leuweung lembur (hutan kampung) berada mengelilingi pemukiman dan dibudidayakan vegetasi penghasil kayu, buah, dan obat-obatan. -Lahan ini berada pada lereng datar hingga landai dan terdapat lumbung padi (leuit) dan area pemakaman. -Lahan ini berada di lereng landai, curam, dan agak curam. -Huma (ladang) di Baduy Dalam menurut pengelolaannya dibagi menjadi tiga macam yaitu Huma Puun, Huma Tangtu, dan Huma Serang. -Penanaman padi di ketiga huma dilakukan tidak serentak, penanaman padi pertama dilakukan di Huma Puun, kemudian Huma Serang dan terakhir Huma Tangtu. -Dalam proses penanaman padi, padi ditanam mengikuti garis kontur untuk mencegah erosi tanah. -Jami (kebun campuran) dibudidayakan jenis vegetasi penghasil bumbu dapur, sayuran, dan buah-buahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga Baduy. -Lahan ini berada di lereng landai, curam, dan agak curam. -Reuma (hutan sekunder tua) dibudidayakan jenis vegetasi penghasil kayu, buah, dan
UJIAN SKRIPSI
50/75
Sumber: Iman (2011), Kurnia dan Sihabudin (2013), Iskandar (2012), dan Permana (2006)
Kriteria Nilai Penting 3. Nilai Terkait Adat Hukum Adat
Upacara Adat
Pakaian Adat
Arsitektur Rumah Adat
Karakteristik Bioregion Baduy Dalam -Ngahuma menjadi mata pencaharian wajib dengan menggarap huma serang, puun, dan tangtu -dilarang menggunakan alat elektronik -dilarang menggunakan alas kaki -dilarang menggunakan sabun mandi, odol, dan deterjen -dilarang menggunakan kendaraan -dilarang poligami -dilarang memiliki perhiasan emas dan dilarang merokok -dilarang membuka warung -Ngalaksa, Kawalu, dan Seba merupakan upacara adat wajib bagi seluruh Masyarakat Baduy -Hajatan pernikahan dalam sistem Baduy Dalam yaitu dijodohkan oleh orangtua dan Puun -Sunatan dilaksanakan secara massal -Upacara adat berkaitan dengan kegiatan ngahuma yaitu upacara ngaseuk, upacara narawas, upacara ngored, upacara ngirab sawan, upacara panen -Hanya dua warna yaitu hitam dan putih -Pakaian dijahit dengan menggunakan jarum dan tidak menggunakan kancing -Ikat kepala (telekung) berwarna putih -Wanita menggunakan kebaya dengan selendang seperti samping -Laki-laki menggunakan sarung yang dilipat -Bentuk arsitektur rumah adat yaitu rumah panggung dan memiliki ukuran yang sama -Saat pembangunan rumah, kontur tanah tidak diubah dibiarkan sesuai kontur aslinya -Fondasi rumah terbuat dari batu kali -Dalam proses pembangunan rumah tidak menggunakan paku dan alat modern, hanya menggunakan pasak dan tali dari bambu/rotan Hanya terdapat satu pintu yang menghadap utara/selatan dan tidak memiliki jendela
Menurut Kim et al (2000) dalam Pramukanto (2004) menyebutkan bahwa unit bioregion merupakan perwakilan wilayah pada hierarki teratas yang didefinisikan berdasarkan karakteristik homogenitas wilayah iklim, elevasi, distribusi vegetasi, batas daerah aliran sungai utama, topografi, dan geologi. Berdasarkan karakteristik topografi dapat diketahui wilayah tangkapan air (DAS) Satu DAS memiliki kesamaan karakteristik alam, namun berbeda antara satu DAS dengan DAS lainnya. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
UJIAN SKRIPSI
Nama DAS DAS Ciujung DAS Cibanten DAS Cidananu DAS Cibungur DAS Ciliman DAS Cikeruh DAS Cibaliung DAS Cihara DAS Cisiih DAS Cimadur DAS Cibareno
Luas (ha) 236546,37 75343,89 36352,09 72141,91 100354,56 43456,31 97117,11 26150,43 18382,81 33925,29 53312,27
54/75
10
8/5/2014
Menurut Kim et al (2000) dalam Pramukanto (2004) unit lanskap dalam bioregion merupakan representasi karakteristik Sub DAS yang mencakup wilayah homogen dan dicirikan melalui lereng, penggunaan lahan, serta atribut sosial budaya komunitas masyarakat, seperti lifestyle dan etnis. Unit lanskap dalam penelitian ini disusun berdasarkan klasifikasi Sub DAS, Tanah, dan Lereng. Terdapat 20 Sub DAS yang dapat dibedakan, kemudian 20 Sub DAS tersebut didelineasi berdasarkan jenis tanah dan lereng, sehingga unit lanskap yang terbentuk yaitu 79 unit lanskap
UJIAN SKRIPSI
55/75
UJIAN SKRIPSI
56/75
UJIAN SKRIPSI
58/75
UJIAN SKRIPSI
59/75
UJIAN SKRIPSI
57/75
Menurut Kim et al (2000) dalam Pramukanto (2004) unit tempat dalam bioregion hierarki terendah pada subdivisi bioregion yang dicirikan oleh beberapa komponen yaitu penggunaan lahan, atribut sosial budaya dalam komunitas masyarakat yang meliputi etnis, aspirasi masyarakat, the sense of place, the meaning of place dan berbagai bentuk nilai-nilai lokal. Pada penelitian ini, unit tempat disusun atau dibedakan berdasarkan penutupan lahan (landcover). Nilai intrinsik yang terkandung dalam unit tempat ini merupakan ekspresi dari unsur fisik (Sub DAS, Tanah, dan Lereng) Unit tempat yang terbentuk sebanyak 327 unit
UJIAN SKRIPSI
11
8/5/2014
Kriteria Nilai Penting 1. Biodiversitas
Kondisi Baduy Luar dan Dangka saat ini Aspek yang mendapat kelonggaran adat -Ada beberapa vegetasi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penghasil sabun, bahan baku membuat leuit, lisung, imah, pupuk, alat musik tradisional (angklung) dan pestisida alami yang tidak lagi dibudidayakan oleh masyarakat Baduy Luar dan Dangka.
Aspek yang masih diterapkan
-Keanekaragaman vegetasi leuweung kolot memiliki keanekaragaman rendah yaitu sebanyak 22 spesies -Keanekaragaman vegetasi reuma memiliki keanekaragaman rendah yaitu sebanyak 32 spesies -Keanekaragaman vegetasi leuweung lembur memiliki keanekaragaman rendah yaitu sebanyak 20 spesies -Keanekaragaman vegetasi huma memiliki keanekaragaman rendah yaitu sebanyak 17 spesies Namun pada lahan ini juga memiliki keanekaragaman varietas padi lokal yaitu sebanyak 89 varietas sama seperti Baduy Dalam (Iskandar 2012). Tiga varietas padi lokal yaitu pare koneng, pare siang, dan pare ketan lenggasari masih ditanam di Baduy Luar dan Dangka
Usulan Perbaikan -Membudidayakan kembali jenis vegetasi yang dapat memberikan manfaat ekologi, sosial, ekonomi dan budaya sehingga pengetahuan masyarakat mengenai vegetasi tersebut dapat terkonservasi.
Kondisi Baduy Luar dan Dangka saat ini Aspek yang mendapat kelonggaran adat
Kriteria Nilai Penting
Aspek yang masih diterapkan
Usulan Perbaikan
2. Tata Guna Lahan Pemukiman
s
Kondisi Baduy Luar dan Dangka saat ini Aspek yang mendapat kelonggaran adat
Kriteria Nilai Penting
Aspek yang masih diterapkan
Usulan Perbaikan
3. Nilai Terkait Adat
Pemukiman berada di sekitar -Alun-alun tidak lagi berada sungai dengan lereng datar dan diantara imah kokolot lembur dan landai. Pola pemukiman di Baduy saung lisung Dangka masih menerapkan -Imah warga letaknya menghalangi prinsip nyulah nyanda (utaraimah kokolot lembur, dan tidak selatan) dan terbagi menjadi: adanya penataan imah di sebelah -Imah Kokolot Lembur (bagian timur yang harusnya lebih sedikit selatan) dari imah di sebelah barat. -terdapat alun-alun, namun lokasinya tidak menentu dan luasanya sudah semakin sempit -Saung lisung (bagian utara) -Leuit (bagian utara, barat, dan selatan) -Pancuran (bagian timur)
s
Leuweung lembur -Leuweung lembur (hutan kampung) berada mengelilingi pemukiman dan dibudidayakan vegetasi penghasil kayu, buah, dan obat-obatan. -Lahan ini berada di lereng datar, landai, dan agak curam dan terdapat lumbung padi (leuit) dan area pemakaman.
-Perluasan terhadap alun-alun agar kegiatan upacara adat kampung dapat tetap dilaksanakan di lahan ini. -Penataan posisi imah warga agar tidak menghalangi imah kokolot lembur. -Penataan posisi imah warga di sebelah timur lebih sedikit dibandingkan barat.
Hukum Adat
-Ngahuma menjadi mata pencaharian wajib dengan menggarap huma serang, huma tuladan, huma panamping -Dilarang poligami
Upacara Adat
-Ngalaksa, Kawalu, dan Seba -Namun di Baduy Luar dan merupakan upacara adat wajib Dangka, pihak laki-laki dapat bagi seluruh Masyarakat Baduy mencari calon pasangannya -Hajatan pernikahan dalam sendiri sistem Baduy Luar dan Dangka sama seperti Baduy Dalam yaitu dijodohkan oleh orangtua dan Kokolot lembur -Sunatan dilaksanakan secara massal -Upacara adat berkaitan kegiatan ngahuma masih dilaksanakan
-Kelonggaran adat masih diperbolehkan
Pakaian Adat
-Pakaian masih dijahit menggunakan tangan
-Membudidayakan jenis vegetasi yang dapat memberikan fungsi sebagai
-Mendapat kelonggaran adat untuk menggarap lahan di luar Baduy -Menggunakan alat elektronik -Menggunakan sabun mandi, odol, dan deterjen -Menggunakan kendaraan -Sudah menggunakan perhiasan emas dan dapat merokok -Sudah mendirikan warung
-Membudidayakan vegetasi penghasil sabun seperti Areuy leuksa dan Ki caang sehingga penggunaan sabun, odol, dan deterjen dapat dikurangi
s
-Mempertahankan kondisi yang ada serta menambah budidaya vegetasi yang dapat memberikan manfaat ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya
-Menggunakan warna hitam/biru tua -Ikat kepala (telekung) berwarna
Unit tempat yang terbentuk sebanyak 237 unit ---˃ diklasifikasikan berdasarkan kesamaan kondisi bioregionnya sehingga dihasilkan Block Plan Block Plan ---˃ merepresentasikan sebaran 6 (enam) unit tempat, yaitu: 1. Pemukiman 2. Leuweung lembur 3. Huma 4. Jami 5. Reuma 6. Leuweung kolot Konsep Dasar Perencanaan Tindakan Konservasi Mengkonservasi lahan yang berkaitan dengan aktivitas budaya Masyarakat Baduy Luar dan Dangka UJIAN SKRIPSI
UJIAN SKRIPSI
63/75
UJIAN SKRIPSI
64/75
12
8/5/2014
6 (enam) bentuk lahan yang penting dikonservasi karena terkait budaya yang ada di atasnya Budaya yang penting dikonservasi ini terkait dengan vegetasi yang dimanfaatkan oleh masyarakat di lahan tersebut
Konsep sirkulasi untuk dikembangkan berdasarkan prinsip nyulahnyanda (utara-selatan) Akses masuk berada di bagian utara sebagai gerbang kawasan Baduy kemudian masuk menuju selatan
Konsep ruang yang dikembangkan di Baduy Luar dan Dangka didasarkan pada prinsip ruang menurut adat istiadat yang digunakan masyarakat Baduy pada umumnya.
UJIAN SKRIPSI
65/75
UJIAN SKRIPSI
66/75
UJIAN SKRIPSI
UJIAN SKRIPSI
68/75
UJIAN SKRIPSI
69/75
UJIAN SKRIPSI
67/75
13
8/5/2014
Rencana ruang dibuat berdasarkan tata guna lahan yang berlaku di Baduy Luar dan Dangka, terdiri dari: 1. Pemukiman ---˃ prinsip nyulah-nyanda dengan tata ruang pemukiman: imah kokolot lembur (selatan), saung lisung (utara), alun-alun (berada diantara imah kokolot lembur dan saung lisung), imah warga di sisi timur lebih sedikit dari sisi barat dan tidak menghalangi imah kokolot lembur. 2. Leuweung lembur ---˃ mengelilingi pemukiman dan terdapat leuit (tempat menyimpan padi) di bagian utara, selatan dan barat. 3. Huma ---˃ huma tuladan (bagian timur dengan luas 1-2 ha), huma panamping (dekat kampung dengan luas 0,5-1,5 ha). 4. Jami ---˃ bekas lahan huma yang telah dipanen dan dimanfaatkan sebagai kebun campuran dengan luas 0,5-1,5 ha. 5. Reuma ---˃ lahan hutan sekunder bekas lahan huma dan jami yang sedang diistirahatkan agar mengalami suksesi alami. 6. Leuweung kolot ---˃ lahan hutan tua/lindung yang berada di puncakpuncak bukit. UJIAN SKRIPSI
Rencana vegetasi dikembangkan mengikuti pengembangan konsep vegetasi yang dibuat berdasarkan usulan perbaikan dari hasil evaluasi karakteristik Baduy Luar dan Dangka.
Rencana sirkulasi dikembangkan mengikuti pengembangan konsep sirkulasi sebelumnya dengan membagi jalur sirkulasi menjadi dua, yaitu: a. Jalur Utama ---˃ jalur yang menghubungkan antar kampung berorientasi utara-selatan, digunakan untuk penjalan kaki, lebar jalan 2-3 m, pola jalan linear, akses masuk di bagian utara. b. Jalur Penghubung ---˃ jalur yang menghubungkan antar ruang yang ada dalam kawasan Baduy Luar dan Dangka, digunakan untuk pejalan kaki, lebar jalan 1-2 m.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ..
Nama Ilmiah Maeopsis eminii Persea americana Duranta repens Elaeocarpus obtusa Dendrobium sp. Pterocarpus indicus Centella asiatica Tinospora crispa Ficus montana Tetracera indica ...
132. Taleus
Colocasia esculenta
133. 134. 135. 136.
Elateriospermum tapos Solanum melongena Artocarpus elastica Hibiscus tiliaceus
Tapos Terong Teureup Waru
LL √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ruang Penanaman H J R √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
√
√
√ √ √
LK √ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√
Keterangan: LL: Leuweung lembur; H: Huma; J: Jami; R: Reuma; LK: Leuweung kolot
70/75
UJIAN SKRIPSI
71/75
Perencanaan konservasi budaya Suku Baduy Luar dan Dangka dengan pendekatan bioregion memerlukan kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat adat untuk menjaga kelestarian budaya yang berlangsung dalam kawasan tersebut.
73/75
UJIAN SKRIPSI
UJIAN SKRIPSI
72/75
[BMKG] Badan Meteorologi dan Geofisika. 2013. [BPDAS Citarum-Ciliwung] Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum Ciliwung. 2010. Dokumen Rencana Pengelolaan DAS Terpadu DAS Ciujung. Bogor (ID). Iman S N. 2011. Penggunaan Pengetahuan Etnobotani dalam Pengelolaan Hutan Adat Baduy [Skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor. Iskandar J. 2012. Ekologi Perladangan Orang Baduy. Bandung (ID): P.T. Alumni. Kurnia A, Sihabudin A. 2013. Saatnya Baduy Bicara. Serang (ID): Bumi Aksara. Permana RCE. 2006. Tata Ruang Masyarakat Baduy. Jakarta (ID): Wedatama Widya Sastra. Pramukanto Q. 2004. Pemberdayaan Ruang Publik: kesetangkupan Wilayah Biofosik dan Domain Masyarakat. Makalah Semiloka “Pemberdayaan Area Publik di dalam Kota, Area Publik sebagai Tempat Warga Kota Mengekspresikan Diri”. Jakarta (ID): IAI. Wikimapia. 2013. Kampung Baduy [terhubung berkala]. (http://wikimapia.org/#lang=en&lat=6.608520&lon=106.223084&z=17&m= bh). [22 Juli 2013]
Karakteristik Lanskap Baduy Luar dan Dangka membentuk unit bioregion. Kampung Baduy Luar dan Dangka termasuk unit bioregion dari DAS Ciujung. Unit ini dapat dibagi menjadi 237 unit tempat berdasarkan nilai intrinsik fisik (sub DAS, jenis tanah, dan lereng) dan nilai intrinsik sosial yaitu landcover yang menggambarkan suatu aktivitas (budaya). Kriteria perencanaan berdasarkan karakteristik bioregion Baduy Dalam dapat disusun sebagai bahan evaluasi tata ruang Baduy Luar dan Dangka. kriteria disusun berdasarkan kategori V dalam penentuan kawasan perlindungan menurut world heritage convention (UNESCO 1972). Berdasarkan evaluasi karakteristik bioregion Baduy Luar dan Dangka dapat disusun rencana lanskap konservasi budaya. Rencana lanskap yang dituangkan berupa rencana ruang, sirkulasi, dan vegetasi.
UJIAN SKRIPSI
Nama Lokal Afrika Alpuket Anak nakal Andul Anggrek Angsana Antanan Antawali Areuy amis mata Areuy asahan ...
74/75
UJIAN SKRIPSI
75/75
14
8/5/2014
15