Jakarta, 12 Desember 2014 No. Lamp. Perihal
: 106/KNAKTP/GK Papua/XII/2014 :: Undangan Media Briefing dan Siaran Pers dalam rangka Seminar Nasional Anyam Noken Kehidupan: Keadilan, Perdamaian dan Keadilan Papua menurut Perempuan
Kepada. Yth, Pemimpin Redaksi di Tempat Dengan hormat, Komisi Nasional anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) adalah sebuah mekanisme nasional untuk pemenuhan hak asasi perempuan di Indonesia, dibentuk melalui Keputusan Presiden No. 181 Tahun 1998 dan diperbaharui melalui Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2005. Salah satu mandat Komnas Perempuan adalah melakukan pemantauan, termasuk pencarian fakta dan pendokumentasian segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran hak asasi perempuan serta penyebarluasan hasil pemantauan kepada publik dan pengambilan langkah-langkah yang mendorong untuk pertanggungjawaban dan penanganannya. Dalam rangka pemenuhan hak-hak asasi perempuan Papua secara lebih komprehensif, sejak tahun 2007 Komnas Perempuan melakukan rangkaian program kerjasama untuk penguatan kapasitas bagi mekanisme dan lembaga HAM lokal, termasuk pendokumentasian tentang Kekerasan terhadap Perempuan (KtP) dan kondisi HAM perempuan di Papua. Terkait dengan hal ini, Komnas Perempuan mengundang Ibu, Bapak, Sdri/a untuk hadir dalam media gathering dan siaran pers yang akan dilaksanakan pada: Hari/Tanggal Waktu Tempat Hari/Tanggal Waktu Tempat
: Rabu, 17 Desember 2014, : Pkl. 15.00 – 16.00 wib : Kantor Komnas Perempuan, Jl. Latuharhary 4 B, Jakarta Pusat : Sabtu, 20 Desember 2014 : Pkl. 09.00-13.00 wib (Seminar) Pkl. 13.00-13.30 wib (Siaran pers) : Aula Fakultas Ilmu Keperawatan UI, Jl. Salemba Raya 4, Jakarta Pusat
Demikian undangan ini kami buat, atas kesediaan dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdri. Nyssa Janice (0813-1920-9056).
Hormat kami,
Sylvana Apituley Ketua Gugus Kerja Papua 1
Kerangka Acuan Kegiatan Seminar Nasional“Anyam Noken Kehidupan: Keadilan, Perdamaian, dan Keamanan Papua menurut Perempuan Penyintas Kekerasan dan Pembela Hak Asasi Manusia” Jakarta, 20 Desember 2014
Latar Belakang Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181 tahun 1998 yang diperbarui dengan Peraturan Presiden Nomor 65 tahun 2005. Komnas Perempuan memiliki mandat di antaranya: 1) Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak-hak asasi perempuan di Indonesia; 2) Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.
Dalam mencapai tujuan tersebut, Perpres Nomor 65 tahun 2005 meletakkan lima tugas yang harus dijalankan oleh Komnas Perempuan, salah satunya melaksanakan pemantauan termasuk pencarian fakta dan pendokumentasian tentang segala bentuk kekerasan terhadap perempuandan pelanggaran hak asasi perempuan serta penyebarluasan hasil pemantauan kepada publik dan pengambilan langkah-langkah yang
mendorong
pertanggungjawaban
dan
pelanggaran
kekerasan
terhadap
perempuan.
Sejak awal berdirinya, Komnas Perempuan memberi perhatian besar pada kekerasan terhadap perempuan di wilayah konflik, termasuk di Papua. Namun sejak tahun 2007 hingga kini Komnas Perempuan, melalui Gugus Kerja Papua, mengembangkan strategis intervensi yang lebih komprehensif berjangka panjang dan berorientasi pada penguatan mekanisme pemenuhan HAM lokal. Komnas Perempuan melakukan serangkaian program pendokumentasian kasus-kasus kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap perempuan Papua. Pendokumentasian tersebut telah diterbitkan dalam buku laporanberjudul “STOP SUDAH!: Kekerasan dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap Perempuan Papua sejak Tahun 1963 hingga 2009”. 2
Laporan ini telah
diserahkan kepada Pemerintah nasional maupun daerah serta berbagai lembaga terkait lainnya. Tindak lanjut laporan Stop Sudah antara lain penyusunan Perdasus Pemulihan Hak Perempuan Penyintas Kekerasan dan Pelanggaran HAM nomor 1 tahun 2011; pembentukan Jaringan HAM Perempuan Papua sebagai jejaring yang mengawal rekomendasi laporan Stop Sudah; sosialisasi dan distribusi laporan Stop Sudah ke mekanisme HAM lokal, nasional dan internasional; pendidikan publik melalui kampanye Stop Sudah dan 10 Hak Dasar Perempuan Papua yang dilindungi Konstitusi; dan pendokumentasian lanjutan tentang Keadilan, Perdamaian dan Keamanan Papua menurut Perempuan Penyintas Kekerasan dan Pembela HAM yang diberi nama Pendokumentasian Anyam Noken Kehidupan. Pendokumentasian ini juga merupakan upaya kontekstualisasi implementasi mandat Resolusi DK PBB nomor 1325 serta Rekomendasi Umum nomor 30 CEDAW tentang Perempuan di wilayah konflik. Inisiatif ini diharapkan memperkuat komitmen dan melengkapi rencana kongkrit Pemerintah RI memenuhi HAM perempuan dalam konteks konflik sebagaimana termaktub dalam Permenkokesra nomor 06 tahun 2014 tentang Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial.Pendokumentasian Anyam Noken Kehidupan dilakukan oleh Gugus Kerja Papua bersama dengan mitra lokal di Papua selama 2 tahun, dan menghasilkan Laporan berjudul, “Anyam Noken Kehidupan: Keadilan, Perdamaian dan Keamanan Papua menurut Perempuan Penyintas dan Pembela HAM”. Sehubungan dengan itu, Komnas Perempuan bekerjasama dengan Universitas Indonesia berinisiatif untuk mengadakan Seminar Nasional dalam rangka peluncuran laporan ini.
Tujuan Tujuan seminar nasional ini adalah: 1. Terbangunnya pemahaman publik tentang realitas kekerasan terhadap perempuan dan kondisi HAM perempuan Papua. 2. Terbangunnya dukungannasional untuk pemenuhan hak asasi manusia perempuan Papua.
3
3. Tersedianya ruang nasional kepada perempuan Papua untuk berbicara tentang peta kekerasan terhadap perempuan dan kondisi hak asasi manusia perempuan di Papua.
Peserta Seminar nasional ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah, kedutaan negara-negara sahabat, tokoh masyarakat, perwakilan kelompok perempuan nasional, LSM Perempuan, LSM HAM, dan komunitas perempuan penyintas dari beberapa kabupaten di Papua dan Papua Barat.
Penyelenggara Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komnas Perempuan bekerjasama dengan Program Pascasarjana Multidisiplin Universitas Indonesia.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ini akan dilaksanakan pada: Hari, Tanggal : Sabtu, 20 Desember 2014 Waktu
: 09.00 – 13.00 WIB
Tempat
: Aula FakultasIlmuKeperawatanUniversitas Indonesia ( UI ) Jalan Salemba Raya No. 4, Jakarta Pusat
4
Agenda dan Susunan Acara Sesi 1: Peluncuran Buku Anyam Noken Kehidupan: Keadilan, Perdamaian, dan Keamanan Papua menurut Perempuan Penyintas Kekerasan dan Pembela Hak Asasi Manusia
08.30 – 09.00
Registrasi
09.00 – 09.30
Pembukaan&Sambutan
09.30 – 10.30
-
MenyanyikanLagu ‘ Indonesia Raya’
-
Sambutan oleh Pimpinan Universitas Indonesia
-
Keynote Speaker: Presiden RI (dalam konfirmasi)
-
Pemutaran film dokumenter “Anyam Noken Kehidupan”
-
Sambutan Tokoh Perempuan Papua: Pdt. Yemima Krey-Mirino (Penasehat Jaringan HAM Perempuan Papua “Tiki”)
10.30 – 11.00
-
Peluncuran buku, oleh Dr. Yuniyanti Chuzaifah (Ketua Komnas Perempuan)
-
Rehat
Sesi 2: Presentasi dan Tanggapan 11.00 – 13.00
PRESENTASI: 1. Presentasi Temuan & Rekomendasi Utama Pendokumentasian Anyam Noken Kehidupan oleh Sylvana Apituley (Komisioner/Ketua GK Papua, Komnas Perempuan) 2. Kekerasan terhadap Perempuan, dalamkonteksPemiskinan, Konflik Sumber Daya Alam, dan Masalah Lingkungan Hidup (Lien Maloali – Foker LSM Papua) 3. Ekonomi, Pendidikan danKesehatan Perempuan Papua serta Kekerasan terhadap Perempuan (Frederika Korain – SOLPAP Papua) 4. Kekerasan terhadap Perempuan Papua dalam konteks Konflik dan Pendekatan Keamanan Militer (Fien Jarangga – Koordinator Tiki) TANGGAPAN: 1. Syafei Maarif / Penasehat PP Muhammadiyah 2. Dr. Andi Wijayanto / Sekretaris Kabinet (dalam konfirmasi) 3. Kamala Chandrakirana/UN Expert 4. Dr. Sulistyowati Irianto / Universitas Indonesia 5. Dian Kartikasari/ Sekjen KPI
5