Tabel 1. Contoh Proyeksi Metode Faktorial Penerimaan Pajak Potong Hewan Tahun Anggaran T + 1 VARIABEL 1. Estimasi Dasar a. Pajak b. Retribusi 2. Peningkatan cakupan (coverage) a. Menambah subjek/objek b.Meningkatkan penerimaan c. Mengurangi tunggakan 3. Pertambahan penduduk
NILAI (RP) 75.077.000 10.417.000
Tidak ada perubahan jumlah produksi pada tahun ini Tidak ada Tidak ada
4. Perubahan PDRB Riil Per Kapita 5. Tingkat inflasi
3.735.850
6. Penyesuaian tarif
1.875.060
7. Pembangunan baru 8. Sumber pendapatan baru 9. Perubahan peraturan TOTAL PROYEKSI
KETERANGAN Besar pajak & retribusi untuk tahun anggaran t+1 diambil dr besar realisasi penerimaan pajak & retribusi tahun anggaran t (tahun anggaran berjalan).
Berdasarkan data Bappeda, terjadi pertambahan penduduk 8000 orang per tahun. Tetapi ini dianggap tidak punya hubungan langsung dengan permintaan produksi daging karena tidak ada perubahan kebiasaan makan daging. Maka tidak dapat diharapkan adanya penambahan penerimaan disebabkan peningkatan jumlah penduduk. Meskipun diperkirakan ada peningkatan pendapatan riil per kapita sebesar 2 persen, dampaknya pada peningkatan konsumsi daging di kota ini tidak dapat diperkirakan saat ini. Diperkirakan ada kenaikan harga sebesar 5% pada tahun ini karena pengaruh inflasi. Karena tarif retribusi dikaitkan dg harga pasar yg dievaluasi setiap minggu, diperkirakan terjadi kenaikan pendapatan sebesar 5% x Rp 75.077.000 = Rp 3.753.850 Untuk menyesuaikan tarif dengan tingkat inflasi, diputuskan bhw tarif pajak potong hewan dinaikkan sebesar 18 persen setiap tahunnya sehingga diperkirakan ada tambahan: 5% x 10.417.000 = Rp 1.875.060. -
80.185.060
1
Analisis Deret Berkala (Time Trend) Tabel 2. Perhitungan Deret Berkala Tahun Y T (Penerimaan Pajak Aktual) 1998 11 -4 1999 15 -3 2000 14 -2 2001 16 -1 2002 17 0 2003 18 1 2004 17 2 2005 21 3 2006 20 4 N=9 149 0
T*T
T*Y
16 9 4 1 0 1 4 9 16 60
-44 -45 -28 -16 0 18 34 63 80 62
? Y 149 a = ______ = ____ = 16,56 n 9
? TY 62 b = _______ = _____ = 1,03 ? TT 60
Contoh hasil proyeksi: Y09 = 16,56 + 1,03 (7) = 23,77
2
Y* (Estimasi Pen. Pajak) 12,44 13,47 14,50 15,53 16,56 17,59 18,62 19,65 20,68
Analisis Regresi Linier Tabel 3. Pengaruh Pendapatan Per Kapita terhadap Penerimaan Pajak Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 N=8
Penerimaan Pajak (Y) 64 61 84 70 88 92 72 77 ?Y = 608
Pendapatan Per Kapita (X) 20 16 34 23 27 32 18 22 ? X = 192
XY
X2
1.280 976 2.856 1.610 2.375 2.944 1.296 1.694 ? XY = 15.032
400 256 1.156 529 729 1.024 324 484 2 ? X = 4.902
Y = a + bX a = Y + b? n ? XY – (? X) (?Y) b = __________________ = 1,49 n (? X2 ) – (?X) 2 ?Y ?X a = _____ + b ______ n n
= 40
Persamaan regresi: Y = 40 + 1,49 X Misal: Jika pendapatan per kapita pada tahun 2010 adalah 30, maka penerimaan pajaknya adalah: Y = 40 + 1,49 (30) = 84,7. Analisis Regresi Majemuk: Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerimaan pajak dapat ditambahkan dalam model: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ? Misalnya: Y = 40 + 0,28 (X1) – 0,6 (X2) + 0,02 (X3)
3
Analisis Elastisitas Perhitungan elastisitas digunakan untuk dua tujuan: a) Menghitung pertumbuhan potensi dasar pengenaan pajak b) Melihat tingkat kemudahan untuk memungut pajak yang bersangkutan (Davey, 1988). Rumus: ? = % perubahan T / % perubahan Y ?T ?Y ? = ______ / _______ T Y Tabel 4. Data Penerimaan Daerah untuk Perhitungan Elastisitas Variabel Tergantung PAD Pajak Daerah Retribusi Daerah Laba BUMD Lain-lain PAD Pajak Hotel & Restoran Pajak Penerangan Jalan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Retribusi Izin Gangguan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Retribusi Pasar Retribusi Biaya Pengganti KTP & CP Retribusi Sampah/ Kebersihan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Pelayanan Kesehatan
Tahun 2005 2006 24.150.462 46.561.619 7.773.000 7.799.999 1.777.432 2.261.620 4.500.000 4.750.000 10.100.000 31.750.000 650.000 928.366 5.500.000 6.645.633 96.000 120.000 295.310 350.000
600.000 400.000
42.000 325.000
50.000 215.475
100.073
115.000
321.000
430.000
102.907
141.375
4
Variabel Bebas Jumlah Penduduk PDRB Jasa
Tahun 2005 549.715 375.221
2006 633.386 393.982
Tabel 5. Elastisitas Penerimaan PAD terhadap Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Th 2005-2006 Jenis Penerimaan PAD Pajak Daerah Retribusi Daerah Laba BUMD Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Pajak Hotel dan Restoran Pajak Penerangan Jalan Retribusi Pasar Grosir atau Pertokoan Retribusi Izin Gangguan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Retribusi Pasar Retribusi Biaya Cetak KTP dan Akta Capil Retribusi Pelayanan Sampah / Kebersihan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Pelayanan Kesehatan
Nilai Elastisitas 4,633 0,002 1,700 0,382 8,084 2,516 1,335 1,575 5,004 0,942 1,231 -2,901 0,981 2,063 2,242
Keterangan: ? Kenaikan jumlah penduduk sebesar 1 persen akan menaikkan penerimaan sebesar nilai elastisitas. Misal: kenaikan jumlah penduduk sebesar 1 persen secara potensial akan menaikkan penerimaan retribusi daerah sebesar 1,7 persen. ? Data ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penduduk sebagian besar berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan daerah, kecuali untuk Retribusi Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil.
5
METODE PERHITUNGAN MIKRO A. Pajak Hotel Rumus: ?Rrh x RrLK x 30 x 12 x 10% Rrh RrLK 30 12 10%
: rerata tingkat hunian (occupancy rate) : rerata pengeluaran tamu untuk layanan kamar : jumlah hari : jumlah bulan dalam setahun : tarif pajak maksimum
Data yang diperlukan: ? Jumlah kamar ? Jumlah tamu ? Tingkat hunian ? Rerata waktu menginap (length of stay) ? Rerata pengeluaran ? Tarif resmi hotel ? Musim kunjungan tamu (ramai, sedang, sepi) ? Jumlah pajak yang dibayarkan. B. Pajak Restoran Rumus: ?Rt x Pt x 30 x 12 x 10% Rt Pt 30 12 10%
: Rerata tamu yang datang : Rerata pengeluaran tamu : jumlah hari : jumlah bulan dalam setahun : tarif pajak maksimum.
Data yang diperlukan: ? Jumlah tamu ? Pengeluaran rerata tamu ? Jenis restoran ? Jumlah kursi/meja ? Musim kunjungan tamu (ramai, sedang, sepi) ? Jumlah pajak yang dibayarkan.
6
C. Pajak Reklame Rumus: Potensi Penerimaan = Tarif Pajak x Basis Pajak Data yang diperlukan: ? Biaya pembuatan dan pemasangan, per meter persegi ? Biaya pemeliharaan; 5% dari biaya pembuatan dan pemasangan ? Jenis reklame dan lama pemasangan ? Nilai strategis, menurut: 1. Kawasan (khusus, campuran, perdagangan, pertokoan, dll) 2. Ukuran reklame 3. Sudut pandang (vintage point) 4. Fungsi jalan 5. Harga titik. D. Retribusi Pasar Rumus: [(LKS x TR) + (LLS x TR) + (RLA x JPA x TR)] x [ S Aktivitas Pasar Sebulan x 12] LKS LLS RLA JPA TR
: Luas kios : Luas los : Rerata luas areal arahan per pedagang : Jumlah pedagang arahan : Tarif Retribusi
Data yang diperlukan: ? Fasilitas pasar ? Jenis dagangan ? Jumlah petugas pemungut ? Tarif retribusi ? Jumlah kios dan los ? Luas areal lahan ? Jumlah pedagang arahan ? Data penerimaan retribusi tahunan.
7
E. Retribusi Pasar Hewan Rumus: [(JHB x TR) + (JHK x TR)] x [ S Aktivitas Pasar Sebulan x 12] JHB JHK TR
: Jumlah hewan besar yang masuk : Jumlah hewan kecil yang masuk : Tarif Retribusi
Data yang diperlukan: ? Fasilitas pasar ? Jenis hewan yang diperdagangkan ? Jumlah petugas pemungut ? Tarif Retribusi ? Kapasitas pasar ? Data penerimaan retribusi tahunan. F. Retribusi Objek Wisata Rumus: [ S RPramai x TR x Aktivitas Ramai Setahun] + [ S RPnormal x TR x Aktivitas Normal Setahun] + [ S RPsepi x TR x Aktivitas Ramai Setahun] RPramai RPnormal RPsepi TR
: Rerata pengunjung dalam sehari pada saat ramai : Rerata pengunjung dalam sehari pada saat normal : Rerata pengunjung dalam sehari pada saat sepi : Tarif Retribusi
Data yang diperlukan: ? Fluktuasi kunjungan wisatawan dalam setahun (ramai, normal, sepi) ? Mekanisme bagi hasil ? Buku laporan penerimaan dari pos ? Penerimaan karcis tanda-masuk ? Tarif Retribusi ? Fasilitas yang tersedia.
8
G. Retribusi Terminal Rumus: ? Kendaraan yang masuk x ? Retribusi yang dikenakan Data yang diperlukan: ? Fasilitas terminal ? Daya tampung ? Rerata kendaraan yang masuk terminal ? Tarif Retribusi ? Data penerimaan retribusi tahunan. Metode yang serupa dapat dipakai untuk menentukan rumus dan data yang diperlukan bagi jenisjenis pajak dan retribusi yang lainnya. Metode ini dapat dibuat dengan lebih mudah apabila pihak Pemda telah menetapkan sebuah Perda yang mengatur jenis penerimaan tersebut. Dalam hal ini jenis-jenis pajak dan retribusi yang umumnya berlaku di tingkat kabupaten/kota adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pajak pengambilan bahan galian golongan C Pajak penerangan jalan Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan Pajak / retribusi parkir Pajak hiburan Pajak sarang burung walet Retribusi izin gangguan (HO) Retribusi izin Mendirikan Bangunan Retribusi pengangkutan sampah Retribusi pelayanan kesehatan.
9
Tabel 6. Contoh database untuk perhitungan potensi Pajak Hotel No.
Nama Hotel
1
Kinanthi
2
Pucung
3
Megatruh
4
Gambuh
Kelas Kamar Superior Deluxe Standar Deluxe Standar Ekonomi Standar Ekonomi Standar
Tarif Kamar (Rp) 200.000 150.000 100.000 100.000 75.000 75.000 50.000 60.000 40.000
Jumlah Kamar 5 12 20 6 20 30 70 50 20
Tingkat Hunian (%) 35
Potensi Peningkatan Hunian (%) 10
6.000
6.500
7.000
45
5
2.000
2.700
3.000
70
20
1.700
2.000
2.400
20
10
200
4.000
3.500
10
Realisasi Penerimaan ( Rp. 000) 2004 2005 2006
Tabel 7. Contoh Isian Database untuk perhitungan potensi Retribusi Pasar No.
Nama Pasar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sambilegi Turi Tawun Kenongo Ngablak Petinggen Wanadri Jampang Srumbung Tangkil Sampakan Blumbang
Kelas
Jumlah
Kios Luas Tarif (m 2)
Potensi
Jumlah
Los Luas Tarif (m 2)
Potensi
*****
11
Jumlah
Pedagang Arahan Rerata Luas Tarif Lahan Arahan
Potensi
Aktivitas Pasar
Potensi Pasar
Realisasi Penerimaan