Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
1
2
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
DARI REDAKSI Foto: Didi/FP
Lembaga Amil Zakat Nasional – SK. Menag RI No. 406/2001
Susunan Pengurus
Lembaga Amil Zakat Nasional Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat Dewan Pertimbangan: Hanawijaya, Zainal Fanani Komisi Pengawas: Achmad Fauzi, Priyono Direktur Utama: Kiagus M Tohir
Rekening Bank Zakat 009.004.7776 Infaq 009.004.7882 Wakaf 009.006.7778 Kemanusiaan 009.888.8888
A
hlan Wa Sahlan... Yaa Ramadhan AlhamdulilLaah.. tak ada kata lain yang terucap selain bersyukur kepada-Nya. Ada dua hal yang melatarbelakangi kebahagiaan yang kami rasakan di sini. Pertama adalah terbitnya majalah yang ada di tangan pembaca ini. Setelah lebih dari dua bulan melakukan riset terbatas dan berkonsultasi dengan sejumlah narasumber, kami mencoba melakukan perbaikan yang mendasar terhadap isi dan perwajahan di sana-sini. Meskipun kami menyadari tidak ada gading yang tak retak, Mitra Zakat harus terus berbenah dalam setiap penerbitannya. Proses perubahan ini adalah hal yang lazim berlaku guna mendapatkan hasil yang terbaik dalam hal ini untuk menampilkan laporan pendayagunaan dana zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf dari muzakki dan donatur serta memberikan berita dan edukasi manfaat seputar ZISWAF kepada masyarakat. Dari mengganti nama rubrik hingga menghadirkan rubrik baru, diantaranya rubrik ‘doa’, ‘cerita anak islami’, dan ‘parenting’, semata agar majalah mitra zakat ini dapat diterima dan dibaca oleh beragam kalangan dari berbagai deret usia. Kedua, adalah hadirnya bulan suci Ramadhan. Bulan pernuh barokah dan maghfiroh ini senantiasa dinanti oleh kita yang rindu kehadirannya. Waktu yang tepat untuk melakukan recovery dan recharge keimanan. Demikian pula halnya dengan Mitra Zakat, proses berbenah diri ini sengaja dikaitkan dengannya. Agar selama Ramadhan kami pun siap menyambut dan mengisinya dengan puncak amaliyah. Itulah sejenak usaha yang kami lakukan, dalam menjaga amanah yang diberikan. Saran dan kritik yang membangun dengan lapang dada kami terima. Semoga Anda, muzakki dan donatur yang budiman menikmati sajian edisi kali ini. Do’a tulus teriring selalu... Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
Perhatian: Tanda Terima ZISWAF dapat diberikan apabila Muzakki/ Donatur yang menyalurkan ZISWAF via rek. Bank mengirimkan bukti/ slip transfer ke no. Fax: (021) 425 1017
Kantor Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok M 1/56 Jl. Letjen Suprapto, 10640; Jakarta Pusat Telp. (021) 422 8999; Fax. (021) 425 1017
[email protected]; http://www.laznasbsm.or.id
MENU EDISI JULI 2011
19
12
15 Salam Sajian Utama Serpihan Do’a Wacana Mancanegara;
3 4 9 10 11
14 20 22 25 26
Sapa Resensi Laporan Keuangan Cerita Anak Islami Amaliyah
mitrazakat Penerbit : LAZNAS BSM Penanggung Jawab/ Pemimpin Redaksi : Kiagus M Tohir Redaktur Pelaksana : Zainudin Rapat Redaksi : Dedi Zulkarnaen, Tjaturadi, Rahman Sidik Koord. Kontributor : M. Andhony Konsultan Media & Cetak : Desprindo Natamedia Distributor : Jejaring LAZNAS BSM Alamat Redaksi : Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok M 1/56 - Jl. Letjen Suprapto, 10640 Jakarta Pusat. Telp. (021) 422 8999; Fax. (021) 425 1017;
[email protected]; http://www.laznasbsm.or.id
Pemasangan Iklan hubungi no. telp. (021) 422 8999. Redaksi menerima tulisan atau artikel dengan ketentuan dan syarat berlaku.
3
SAJIAN UTAMA
Ramadhan menjadi bulan istimewa yang harus lebih gesit mengisinya dengan amal sholeh. Jadikan Ramadhan ini menjadi bulan istimewa bagi diri pribadi, keluarga, dan lingkungan terdekat dengan membuat suasana yang mampu mendorong ibadah makin makin lebih baik dan khusyu.
Meraih Puncak Amal Ramadhan Firman Allah Swt: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil)..” (QS. Al Baqarah : 185)
4
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
B
ulan Ramadhan telah tiba... Seolah baru kemarin kita meninggalkan bulan mulia ini. Saat mentari tenggelam meninggalkan bulan Sya’ban bulan baru muncul kembali. Sebuah bulan istimewa yang selalu dinanti oleh kaum muslimin. Marhaban yaa Ramadhan! Boleh jadi, ketika Majalah Mitra Zakat ini sampai di tangan pembaca, Anda tengah menjalankan rangkaian ibadah Ramadhan. Semoga kita dapat merasakan nikmatnya beribadah di bulan yang agung ini. Merasakan lezatnya ibadah di bulan Ramadhan menjadi dambaan kita semua. Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa, bulan penuh maghfiroh, sebuah bulan yang diberkahi, dan diantara keberkahan-keberkahan yang hanya terdapat pada bulan Ramadhan adalah dimana sebuah amal kebaikan yang dilakukan berbalas 10 kali lipatnya bahkan sampai 700 kali lipat dan terdapat satu malam yang bernilai lebih baik daripada seribu bulan. Allah Swt sengaja menghadirkannya untuk ummatnya agar dapat menggapai derajat tertinggi di sisiNya yaitu taqwa. Firman Allah Swt: “Wahai orangorang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al Baqarah : 183) Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasa’i, Rasulullah Saw bersabda, “Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu: Adalah Rasulullah Saw memberi khabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan. Allah telah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan dibelenggu; didalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia telah kehilangan (kebaikan yang banyak).” Keutamaan bulan Ramadhan demikian banyaknya disediakan Allah Swt khusus kepada umat Nabi Muhammad Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
Saw, kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, yang memenuhi seruan-Nya sebagai fasilitas khusus untuk beribadah dan kesempatan terbaik menambah perbendaharaan pundi-pundi amal kita. Betapa utamanya bulan suci Ramadhan, maka sudah semestinya kita juga menjadikannya sebagai sasaran utama waktu dan tempat dimana amal kebajikan mencapai puncak terbaiknya secara kualitas dan kuantitas. Lalu, bagaimana caranya menjadikan bulan Ramadhan sebagai moment puncak amal? Layaknya mendaki gunung, tentu harus melalui tahap demi tahap mulai dari persiapan awal. Pun demikian dengan persiapan ibadah Ramadhan. Diawali dari masa persiapan teori ilmu, persiapan keuangan, persiapan fisik, hingga berbagai uji coba yang berlangsung secara terusmenerus. Persiapan-persiapan amal menjelang datangnya bulan Ramadhan adalah hal yang patut diperhatikan.
Lebih Gesit “Rasulullah Saw banyak melakukan ibadah sunah di bulan Sya’ban,” kata Dr. Abbas Mansyur Tamam, alumnus Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Itulah salah satu persiapan yang harus dilakukan oleh kaum muslimin agar pada saat “pertempuran” tidak kalah. Karena, tambah Abbas, Ramadhan adalah pertarungan yang sebenarnya –dalam meraih puncak amal. Tak hanya siang hari, saat kita shaum atau puasa, seharusnya kaum muslimin mengisi dengan berbagai ibadah dalam rangka mendekatkan diri dan mensucikan diri (tazkiyatun nafs). “Pada bulan Ramadhan inilah kita harus lebih gesit dalam melakukan amal sholeh,” kata pria yang aktif di Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Bogor ini. Saat kita berpuasa di siang hari kegiatan sehari-hari tidak berarti berkurang. “Bekerja juga ibadah,” kata Abbas. Jadi lakukanlah seperti biasa. Sedangkan di malam harinya dianjurkan memperbanyak amal ibadah sunah seperti sholat tarawih, membaca atau tilawah Quran, dzikir, dan lain-lain. Oleh sebab itu Maka kebugaran fisik menjadi hal yang berharga pada bulan Ramadhan
5
SAJIAN UTAMA
dan oleh karenanya masa-masa persiapan amal menjadi sangat penting untuk menghadirkan pola kebiasaan. Pengendalian Diri
Imam Ghazali membagi tiga tingkatan puasa: Pertama, puasa yang hanya menahan kemaluan dan memperturutkan syahwat. Kedua, puasa orang khusus ialah puasa dengan menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan semua anggota badan dari berbagai unsur dosa. Terakhir puasa orang super khusus ialah puasa hati dari berbagai keinginan hati yang rendah dan pikiran-pikiran yang tidak berharga
Dalam pengertiannya, puasa atau disebut shaum dalam bahasa Arab yang artinya ‘menahan diri dari segala sesuatu’. Ahli fikih menjelaskan puasa sebagai ‘menahan diri dari segala sesuatu yang masuk kedalam kerongkongan, baik berupa makanan, minuman maupun yang semacamnya dan menahan kemaluan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari’. “Ibadah itu ada penekanannya dan kunci puasa adalah imsak atau pengendalian diri,” kata Mulyadi Kosim, MSi, dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Mulyadi yang menyampaikan uraian Ramadhan di Masjid Baitussalaam, Bogor, menyatakan bahwa dengan puasa kita mampu
mengendalikan diri dari berbagai nafsu. Tak hanya nafsu yang berkaitan dengan syhawat saja, tapi juga nafsu dalam hal kekuasaan, jabatan, dan hal yang berkaitan dengan cinta dunia (hubbud dunya).
6
Ini sejalan dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah Saw bahwa puasa adalah perisai. Oleh karena itu puasa harus mampu menjadi pengendali terhadap hawa nafsu baik nafsu perut maupun syahwat. Dalam kaitan dengan syahwat, Imam Ghazali membedakan puasa seseorang menjadi tiga tingkatan. Pertama, puasa orang awam ialah puasa yang hanya menahan kemaluan dan memperturutkan syahwat. Kedua, puasa orang khusus ialah puasa dengan menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan semua anggota badan dari berbagai unsur dosa. Terakhir puasa orang super khusus ialah puasa hati dari berbagai keinginan hati yang rendah dan pikiran-pikiran yang tidak berharga; juga menahan hati dari dari selain Allah secara total dan puasa itu menjadi ‘’batal’’ karena pikiran selain Allah dan hari akhir. Diharapkan pada saat memasuki bulan Ramadhan peningkatan kegiatan amal sholeh itu benar-benar terjadi. Rangkaian amal ibadah yang telah dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya tinggal kita teruskan dan tingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Motivasi yang tinggi dan komitmen yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan maghfirah dan kelipatan ganjaran pahala yang dijanjikan-Nya akan menjadi sumber energi tersendiri. Untuk itu kita perlu melakukan sosialisasi Ramadhan, misalnya di lingkungan rumah atau tempat kerja. Bila kita karyawan tidak ada salahnya bila mengusulkan kepada rekanrekan kesepakatan agar Ramadhan hadir lebih bermakna. Saling mengingatkan satu sama lain, saling menasehati, membuat acara sosial bersama, dan tentunya agenda ibadah yang dapat dilakukan dengan menyesuaikan waktu di saat jam kantor. Demikian pula halnya di rumah, dengan mengajak seluruh anggota keluarga untuk berpartisipasi sesuai dengan tingkat usianya. Dalam suasana yang akrab dan ceria, tentu akan menjadikan Ramadhan sangat berkesan. Di lingkungan tempat tinggal dan di masjid pun dapat ikut aktif memeriahkan Ramadhan dengan rangkaian amalnya, seperti mengajak dan mengingatkan tetangga untuk menjaga ibadahnya, memberikan makanan berbuka, mengkhatamkan al Qur’an dan meramaikan ibadah di masjid pada 10 hari terakhir dari Ramadhan. Sehingga dengan begitu secara sadar kita mempersempit peluang hadirnya suasana ‘santai’ dalam menjalankan rangkaian ibadah Ramadhan. Walluhu’alam. Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
Kunci Sukses di Bulan Ramadhan semata-mata karena (menjalankan) agama.” (QS. Al Bayyinah : 5) Hadist Nabi saw: Dari Hafshah Ummul Mukminin r.a., RasululLah saw bersabda, “Barang siapa yang belum berniat untuk berpuasa (wajib) pada malam hari, maka tidak sah puasanya.” (HR. An Nasai)
R
amadhan kali ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Itulah tekad yang yang harus ditanamkan dalam dada seorang muslim. Ada beberapa hal yang layak disimak dan diamalkan saat Ramadhan, seperti berikut ini.
Bersungguh-sungguh dan mengikhlaskan dalam niat berpuasa dan ibadah lainnya. Firman Allah SWT: “Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas, menaatinya
Keutamaan Makan Sahur dan mengakhirkannya. Hadist Nabi saw: Anas r.a. berkata, “RasululLah saw bersabda: “Makan sahurlah kalian karena di dalamnya terdapat berkah.” (HR. Bukhari Muslim), Dari Anas bin Malik, bahwasanya Nabi saw dan Zaid bin Tsabit makan sahur. Tatkala selesai dari sahurnya, beliau saw pergi untuk melaksanakan shalat, dan beliau
shalat. Qatadah berkata, “Aku bertanya kepada Anas, “Berapa lama antara selesai sahur mereka dengan shalat?” Ia menjawab, “Jika seseorang membaca AL Qur’an, kira-kira lamanya sekitar lima puluh ayat.” (HR. Bukhari) Keutamaan menyegerakan Berbuka. Sahl bin Sa’ad r.a. berkata, Bahwasanya RasululLah saw bersabda: “Seorang muslim akan senantiasa memperoleh kebaikan (berkah) selama menyegerakan berbuka puasa.” (HR. Bukhari Muslim) Berdo’a terutama pada saat berbuka. RasululLah saw bersabda: “ada tiga golongan yang do’anya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil dan orang yang didzalimi.” (HR. Ibnu Majah)
Baabun Rayyan Merindukan Orang Berpuasa
B
enar, bahwa terdapat beberapa pintu di dalam surga yang dibernama sesuai dengan amal ibadah masing-masing, seperti: orang-orang yang gemar sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah, orang-orang yang rajin shalat akan dipanggil dari pintu shalat, dan seterusnya bagi orang-orang ahli puasa. Sahl bin Sa’ad r.a. berkata, “RasululLah Saw bersabda, ‘Di surga, ada sebuah pintu bernama Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasukinya pada hari kiamat dan tidak diperkenankan seorang pun selain mereka. Ketika mereka dipanggil, “Dimana hamba-hamba yang berpuasa?” Maka mereka masuk
dari pintu tersebut. Apabila orang yang terakhir dari mereka sudah masuk, pintunya ditutup dan tidak seorang pun diperkenankan memasukinya lagi.’.” (HR. Bukhari Muslim) Abu Hazm dari Sahl bin Saad bahwa RasululLah Saw bersabda, “Di surga terdapat delapan pintu. Ada pintu yang namanya Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang puasa.” (HR. Bukhari) Tentu saja akan menambah motivasi dan keinginan kita untuk memperolehnya. Betapa istimewanya perlakuan terhadap ahli puasa sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan atas usaha dan perjuangannya bertahan dalam
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
keadaan beraktivitas sambil menahan rasa lapar, dahaga, menjaga hawa nafsu yang dilarang di siang dan malam hari semata karena Allah ta’ala. Namun itupun hanya salah satu
bentuk balasan atas amal orang yang berpuasa, sementara Allah Swt berkehendak membalas sendiri imbalan pahala atas orang yang berpuasa.
7
SAJIAN UTAMA
Setelah Ramadhan Meninggalkan Kita
B
ila bulan Ramadhan telah berakhir dan mening galkan kita, bagaimana perasaan kita? Samakah dengan para sahabat Rasulullah Saw ketika bulan Ramadhan meninggalkannya. Mereka menangis tersedu-sedu membayangkan apakah mereka mampu mendapatkan kembali bulan yang mulia atau pun membayangkan apakah ibadah mereka selama bulan Ramadhan dapat diterima oleh Allah Swt. Ya, berkali-kali Ramadhan meninggalkan kita, tetapi mengapa perasaan yang dialami oleh para sahabat pun tidak ada dalam hati kita. Apalagi perasaan untuk menjaga nilai-nilai ibadah bulan ramadhan yang telah kita lalui. Kalau bulan ramadhan diistilahkan dengan bulan latihan (syahrul tarbiyah), marilah kita bertanya kepada diri kita, bagaimana hasil dari latihan-latihan tersebut? Mampukah ia menjadikan diri kita bertahan terhadap gempuran-gempuran dan seranganserangan godaan syetan? Ataukah sama seperti tahuntahun yang lalu, dimana ketika bulan ramadhan pergi maka berakhirlah keimanan ini. Sehingga benarlah apa yang dikatakan Rasulullah Saw: ‘’Betapa banyak umatku yang ketika berpuasa tidak mendapat apapun dari puasanya kecuali lapar dan haus.” Menurut Dr. Abbas Mansyur Tamam, “Bila di bulan Ramadhan kita beribadah dengan baik, maka insya Allah akan baik pula setahun kemudian.” Semuanya, masih menurut Abbas, adalah kualitas ibadah yang kita lakukan saat Ramadhan. Kaum muslimin tidak boleh melewatkan momen tahunan ini sia-sia. Komitmen, hendaknya berupaya menjaga dan melestarikan semangat amaliah dan nilai-nilai Ramadhan tersebut, yang telah dibina selama sebulan penuh dalam kehidupan sehari-hari pada bulan selanjutnya. Agar bangunan amal yang telah dipersembahkan dengan pengorbanan dan keikhlasan untuk mengharap ridho-Nya tidak serta merta kita sendiri yang menghancurkannya. Salah satu cara untuk meneruskan amaliah Ramadhan adalah dengan melanjutkannya dengan puasa sunnah enam hari dibulan syawal. Abu Ayub Al Anshari berkata, “RasululLah Saw bersabda,’Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan kemudian diteruskan dengan puasa enam hari pada bulan syawal, pahalanya seperti berpuasa setahun’.” (HR. Muslim)
8
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
SERPIHAN DO’A.
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
9
WACANA
BERBENAH DIRI, SAMBUT
RAMADHAN Kiagus Mohammad Tohir
Direktur Utama LAZNAS BSM
S
ejatinya memberikan laporan atas kegiatan penyaluran dana zakat infaq shadaqah dan wakaf dari penghimpunan yang diperoleh sudah cukup dilakukan sebagaimana yang telah ada pada edisi-edisi majalah ini sebelumnnya. Namun memberikan sesuatu yang terbaik dan bermanfaat kepada seseorang lebih diatas harapannya adalah nilai plus dari sebuah amal. “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian harta dari hasil usahamu yang baik-baik.” (QS. Al Baqarah, 2:267) “Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ath – Thabarani). Seiring waktu, kami berupaya menampilkan berita kegiatan pendayagunaan dana ZISWAF dan hadir ditangan Anda, muzakki dan donatur LAZNAS BSM dengan kemasan isi berita lebih baik. Tentu ini bukan sekadar penampilan saja, berpijak pada perkataan sahabat Ali bin Abi Thalib ra. bahwa: sebuah kezaliman yang dilakukan dengan bekerja sama akan mampu mengalahkan kebaikan yang dilakukan sendirisendiri‘. Setidaknya ‘suatu hal yang baik namun pembungkusnya tidak menarik’ maka tidak akan dilirik orang atau bahkan akan ditinggalkan. Kegiatan-kegiatan pendayagunaan dan penyaluran dana ZISWAF, hari demi hari kami lakukan. Bekerjasama dengan seluruh stakeholder LAZNAS BSM, hingga tersampaikan manfaat ZISWAF ke seluruh Indonesia bagi delapan asnaf. Pembagian wilayah program pendayagunaan dana dalam tiga kelompok program kerja yaitu ‘Mitra Umat’ untuk penyaluran zakat bagi kelompok usaha berbasis jama’ah masjid, ‘Didik Umat’ untuk penyaluran dibidang pendidikan dan ‘Simpati Umat’ untuk bantuan karitas langsung, dimaksudkan agar terkonsentrasi dan fokus pada tujuan. Melalui media ini, setiap laporan diramu sebagai berita yang layak untuk disampaikan. Sebagai bentuk lain pertanggungjawaban kepada muzakki dan donatur. Sekaligus juga sebagai alat komunikasi tiga arah antara mustahiq – amil – muzakki.
10
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
MANCANEGARA
SERPIHAN DO’A
Produk Halal Indonesia Siap Menjadi Pusat Halal Dunia
L
abel halal kini menjadi komoditi yang laku di pasar. Buktinya makanan yang berlabel halal adalah yang dikonsumsi oleh umat Islam. Tanpa label halal orang akan bertanyatanya soal kehahalannya.Tak heran bila Indonesia berminat untuk menjadikan negeri ini sebagai pusat halal dunia. Memiliki jumlah umat Islam yang besar serta pasar dan bahan baku yang berlimpah. Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki lembaga sertifikasi halal yang akurat dan diakui oleh berbagai negara. Dalam pelatihan auditor halal internasional “International Training for Auditors of Halal Certifying Bodies” yang digelar oleh LPPOM MUI pada 16-22 Juni 2011, makin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat halal dunia. Keikutsertaan sebanyak 38 peserta dari 26 lembaga sertifikasi luar negeri menguatkan indikasi pengkukuhan tersebut. Menurut Direktur Eksekutif LPPOM MUI, Lukmanul Hakim, seperti dikutip Republika, telah terjadi perkembangan di dunia internasional dalam soal halal. Codex Alimentarius Commission (CAC)
yang didirikan Organisasi Pangan Dunia (FAO) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengatur standar pangan, telah memasukkan aspek halal sebagai salah satu ketentuan mutu pangan secara internasional sejak tahun 1997. Sebagai informasi, Indonesia menyelenggarakan “Pameran Internasional Bisnis dan Makanan Halal” pertama yang direncanakan berlangsung di Balai Sidang Senayan (JCC) pada 23-25 Juli mendatang. Peristiwa ini dijadikan sebagai sebagai salah satu upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia. “The 1st Indonesia Int`l Halal Business and Food Expo (IHBF)” itu direncanakan dibuka oleh Wakil Presiden RI Boediono dan akan ditutup oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus membuka Munas MUI. Sekitar 100 peserta telah mendaftarkan diri dalam pameran yang terdiri atas pelaku usaha makanan, minuman, kosmetika, pengemasan, perbankan syariah, asuransi syariah, travel agen syariah, pemerintah daerah, kementerian terkait, LSM syariah dan peserta dari luar negeri.
MengenaNG Tragedi Srebrenica
I
ngat pembantaian Muslim Bosnia pada dekade 90-an? Sebuah targedi yang tak mungkin dilupakan oleh siapa pun –khususnya kaum muslimin. Sebuah tragedi yang terjadi di beranda rumah Benua Eropa –yang tak bisa dikendalikan oleh Uni Eropa maupun PBB. Pembantaian Srebrenica, lagi-lagi terjadi di zona aman yang ditetapkan oleh PBB. Pada Juli 1995, Jenderal Ratko Mladic yang memerintahkan pasukan penjajah Serbia selama lebih dari lima hari membantai sekitar 8.000 anak laki-laki dan pria Muslim Bosnia. Seperti dikutip dari Hidayatullah.com, jasad 613 korban pembantaian orang Bosniak atau Muslim Bosnia oleh orang Serbia Bosnia ini diangkat dari kuburan massal yang dibuat Serbia, lalu diidentiikasi untuk kemudian dimakamkan secara layak di monumen peringatan di Potocari Saat mengenang pembantaian itu, Wakil Walikota Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
Tchamil Durakovic kepada BBC mengatakan, mereka yang terlibat dalam pembantaian harus diadili untuk memberikan pelajaran kepada generasi baru. Durakovic baru berusia 16 ketika terjadi peristiwa itu. Dia kehilangan banyak teman sebaya dan dia bisa karena berjalan kali menelusuri pegunungan ke Tuzla. “Srebrenica adalah ujian yang gagal dilalui oleh dunia secara keseluruhan pada karena peristiwa ini terjadi di hadapan mereka dan tak seorang pun berbuat sesuatu untuk mencegahnya,” kata Durakovic. Wakil walikota Srebrenica itu juga menyesalkan tindakan dunia. “Sekarang mereka semua datang ke sini untuk menyampaikan berbagai alasan penyesalan tetapi pada saat kejadian saya tidak melihat begitu banyak orang datang untuk turun tangan dan melakukan sesuatu untuk mencegahnya.”
11
INSPIRASI
Semua Bisa Menggapai Bintang Mencapai cita-cita yang diinginkan bagi masyarakat miskin bagaikan keinginan menggapai bintang yang tak mungkin dilakukan. Alasan klasik yang sering mampir ke telinga kita adalah persoalan biaya. Suatu hal yang sulit didapatkan bagi kaum dhuafa. Cita-cita pun kandas, jauh sebelum tercapai.
Foto-foto : Andri Yusuf/Desprindo
Meski berada dalam kekurangan dalam hal ekonomi, Shella Yerosa Tyaspratiwi, dapat dijadikan ibroh atau contoh semangat yang tertanam di dada bisa mengatasi rintangan yang ada. Shella, begitu dia disapa, gadis 16 tahun ini bukan berasal dari keluarga mampu. Ayahnya, Rossa Indra, pegawai di sebuah pabrik obat BUMN di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Penghasilannya tak cukup untuk membayar dana sumbangan pendidikan saat Shella diterima di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 9 yang jumlahnya lebih dari tiga juta. Sebagai ayah yang bertanggungjawab, ia rupanya telah mengumpulkan dana tersebut ditambah dengan pinjaman sana-sini. Namun, kendala kembali menghadang saat harus membayar SPP yang jumlahnya mencapai Rp 220 ribu setiap bulannya. Alhamdulillah, Shella punya kemampuan bahasa Inggris yang lumayan untuk anak sesusianya. “Saat masuk MAN setahun lalu nilai TOEFL saya 450,” ungkap Shella. Meski ada yang lebih tinggi darinya, nilai tersebut dianggap bagus. Sebagai informasi, di MAN 9 ada tes TOEFL untuk melihat kemampuan bahasa Inggris calon siswa-siswinya. Shella sendiri harus bersaing dengan calon siswa lain yang berlatar belakang pesantren dan tsanawiyah.
T
Shella Y. Tyas Pratiwi ak semua orang mampu mewujdukan cita-cita. Kendala dana sering menjadi alasan terputusnya sekolah di tengah jalan. Namun, Shella dan Ita membuktikan berbagai rintangan dapat diatasi dengan semangat yang tinggi.
Mencapai cita-cita yang diinginkan bagi masyarakat miskin bagaikan keinginan menggapai bintang yang tak mungkin dilakukan. Alasan klasik yang sering mampir ke telinga kita adalah persoalan biaya. Suatu hal yang sulit didapatkan bagi kaum dhuafa. Cita-cita pun kandas, jauh sebelum tercapai. Seperti kaya pepatah bila ada kemauan maka akan ada jalan, seberat apapun rintangan bisa dilaluli bila kemauan itu melebihi kendala-kendala yang menghadang. Inilah sebenarnya yang harus dipompakan kepada orangtua maupun anak-anak tak mampu agar terus memiliki semangat untuk maju hingga “bintang” itu bisa digapai.
12
Kemampuan inilah yang mengantarkan Shella bertemu dengan Ustadz Mahfud –yang memiliki akses ke lembaga zakat seperti LAZNAS BSM. Melalui Ustadz Mahfud, sulung dari tiga bersaudara ini memperoleh bantuan pendidikan. Dengan uang sebesar Rp 200 ribu, orangtua Shella tak lagi harus cari pinjaman agar anaknya bisa lulus kelak. Bila mengeluarkan biaya tambahan pun tak terasa berat dibanding harus membayar penuh dari kantong sendiri. Di MAN 9 prestasi di kelasnya pun tergolong bagus. “Saya masuk 10 besar di kelas,” aku Shella. Kini, Shella yang baru naik ke kelas dua, diusulkan kembali mendapat bantuan dari LAZNAS BSM. Prestasi ini menjadi modal bagi Shella untuk memperoleh bantuan pendidikan di tahun ajaran baru. Apalagi di kelas dua ini Shella bertekad ingin mengikuti berbagai lomba bahasa Inggris seperti pidato atau cerdas cermat. Bagi Shella, pendidikan merupakan hal yang penting dalam menggapai cita-cita. “Saya inging kuliah di Inggris,” kata Shella sedikt malu-malu saat dianya cita-citanya. Sayang, ia belum bisa mengatakan jurusan yang akan dipilih nantinya. Namun, usaha untuk ke arah itu terus dijalankan oleh Shella. Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
INSPIRASI
“Di sekolah juga ada pelajaran tambahan bahasa Inggris,” katanya. Ia pun aktif di sana. Untuk conversation atau percakapan sehari-hari ia pun sudah tak canggung lagi. Sedangkan dengan Ustadz Mahfud selain mengikuti pengajian rutin sepekan sekali, juga dibekali dengan pelajaran bahasa Inggris. Dengan kata lain, di sekolah dan di luar sekolah Shella terus dilatih agar lebih baik lagi. Baru-baru ini putra pasangan Rossa Putra dan Kismini ini menunjukkan prestasi bagus dalam acara “English Camp” yang diadakan oleh lembaga tempat bernaung Ustadz Mahfud. “English Camp” berlangsung sepekan yang ditujukan untuk meningkatkan kemahiran dalam percakapan dalam bahasa Inggris pelajar setingkat SMP dan SMA. “Prestasinya bagus saat acara ‘English Camp’ kemarin,” kata Ustadz Mahfud mengomentari kemampuan Shella. Satu lagi yang juga termasuk binaan Ustadz Mahfud adalah Ita Fauziah Semianingsih. Gadis yang seumuran dengan Shella ini juga merupakan binaan Ustadz Mahfud. Hanya saja Ita melanjutkan sekolah ke SMK Negeri 48 Jakarta Timur. Kini Ita duduk di kelas dua jurusan Akuntansi. Putra pasangan Kuwat Widodo dan Sutiyem ini juga berasal dari keluarga tak mampu. Ayahnya bekerja di sebuah pabrik besi. Ia mampu membiayai anak sulung dari dua anaknya ini ke jenjang sekolah lanjutan. Untuk uang bangunan (dana pendidikan) yang dibayar saat masuk kelas satu, ia harus banting tulang mencari ke berbagai kenalan. Untuk membayar SPP yang jumlahnya Rp 250 ribu, Kuwat tak mampu jika harus mengandalkan gaji bulanannya. Alhamdulillah Ita memiliki semangat baja untuk melanjutkan sekolah. Kuwat dan istrinya tak putus memanjatkan doa agar diberi kemudahan untuk membiayai pendidikan anaknya. Di tengah kegalauan itu, Allah Swt menakdirkan Ita bertemu dengan Ustadz Mahfud. Melalui Ustadz Mahfud, Ita mengajukan proposal bantuan pendidikan ke LAZNAS BSM. Sejak kelas satu, Ita mendapat bantuan pendidikan (Bea Didik Umat) hingga kini.
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
Ita Fauziah S. “Alhamdulillah, bantuan dari LAZNAS BSM bisa membantu biaya pendidikan Ita,” katanya sedikit malu-malu. Bantuan ini diharapakan dapat mewujudkan cita-citanya menjadi seorang akuntan. “Saya ingin melanjutkan ke STAN,” tambah Ita. Untuk menuju ke situ, Ita sudah punya modal dasar, yaitu prestasi di kelas yang saat ini rangking tiga. Selain mendapat bimbingan keagamaan dari Ustadz Mahfud dan kawan-kawan, Ita juga ikut pelajaran tambahan bahasa Inggris di sini. Untuk mewujudkan cita-citanya, Ita harus terus mengasah diri agar mampu bersaing dengan pelajar lain. Melihat optimisme Ita dan juga Shella bukan tak mungkin suatu saat –dengan izin dan pertolongan Allah Swt—apa yang kini menjadi mimpi itu bakal tercapai. Bintang di langit, betata pun tingginya, insya Allah dapat diraih. Bahkan, semua orang sejatinya mampu untuk menapakkan kaki mencapai apa yang diinginkan. Semoga. Jay/Desprindo
13
SAPA
Dr. Abbas Mansyur Tamam
Optimal Karena Ada
Persiapan
R
amadhan merupakan bulan yang sesalu dinanti oleh kaum muslimin. Meski telah bertemu dengan Ramadhan berkali-kali, selalu ada nuansa berbeda yang dirasakan oleh masing-masing orang. Meningkatnya ibadah di bulan Ramadhan menjadi suatu keniscayaan karena lingkungan di bulan ini mendorong kaum mulsimin untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt. Untuk membahas berbagai hal tentang Ramadhan Mitra Zakat mewawancarai Dr. Abbas Mansyur Tamam, doktor Aqidah dan Filsafat lulusan Universitas Al Azhar, Mesir. Pria kelahiran 1971 ini aktif berdakwah sejak masih mahasiswa. Tak hanya di Mesir, ia juga sering diundang ke berbagai negara seperti Swiss dan Italia. Kini, ia aktif di Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Bogor. Petikannya dapat disimak di bawah ini. Bisa dijelaskan apa yang menarik di bulan Ramadhan sehingga orang meningkat ibadanya? Ramadhan memang diperuntukkan untuk lebih gesit melakukan berbagai kebaikan (beribadah). Prinsipnya seperti yang dianjurkan Rasulullah Saw dalam sebuah hadist, “Apabila masuknya Ramadhan maka berserulah para malaikat, ‘Wahai pelaku-pelaku kebaikan, bergerak majulah dan wahai pelaku-pelaku kejahatan, berhentilah dan berundurlah.” Ramadhan itu memiliki banyak kesempatan dan dorongam untuk melakukan kebaikan (amal sholeh). Umat Islam dimana pun memiliki tingkat ibadah yang lebih tinggi dibanding bulan-bulan lain. Itu memang alami dan yang diinginkan dengan bulan Ramadhan ini. Mengapa Ramadhan juga begitu penting bagi kita? Dalam Islam ada beberapa momen mirip dengan estafet. Ada harian, pekanan, atau tahunan. Misalnya dari sholat ke sholat (yang lain). Jika sholatnya baik maka orang tersebut akan baik. Ada pula ibadah pekanan yang juga bisa dijadikan standar kebaikan dalam hitungan pekan, misalnya sholat Jumat. Nah, bulan Ramadhan ini juga standar kualitas kita jika Ramadhan itu baik, maka insya Allah selama setahun itu akan
14
baik jika ia bisa mempertahankan ibadah-ibadahnya. Kita lihat kualitas ibadahnya selama di bulan Ramadhan itu. Kalau setelah Ramadhan drastis menurun, kemungkinan ibadahnya tidak optimal. Persiapan menjelang Ramadhan seperti apa untuk menghasilkan ibadah yang berkualitas? Ada hadist yang secara sanad bermasalah tentang doa agar kita disampaikan ke bulan Ramadhan, tapi dari sisi makna cukup baik. Ini menunjukkan kesiapan bagi seorang mukmin menuju Ramadhan sebenarnya. Kalau misalnya meminta keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban dan disampaikan ke bulan Ramadhan itu artinya melakukan persiapan. Sebab apa yang akan diberkahi kalau dia tidak berbuat amal sholaeh. Rasul paling banyak melakukan ibadah sunnah di bulan Sya’ban. Jadi siap bertarung di bulan Ramadhan sehingga akan optimal (ibadahnya). Beralih ke zakat, seperti apa yang harus dilakukan oleh lembaga zakat agar lebih banyak lagi mengumpulkan dana ZIS? Pengumpulan zakat yang maksimal itu sebanding dengan kesadaran yang maksimal tentang kewajiban membayar zakat dan sejauh mana mereka tertarik menyalurkan ke lembaga formal. Kita juga harus berkhusnudzon kepada kaum muslimin bahwa mereka membayar zakat. Namun jika itu dikaitkan degan lembaga formal, mereka ingin melihat sendiri bagaimana efektivitas mpenyaluran ke penerima zakat. Bagaimana caranya mereka menyalurkan ke lembaga formal membutuhkan kepercayaan mereka (muzakki) kepada lembaga tersebut agar memiliki efektivitas dalam hal pendayagunaannya. Sekali lagi mereka melihat hasil. harus ditunjukkan bahwa lembaga zakat memiliki efektivitas dalam (menyalurkan) zakat. Jadi ini kesadaran dalam beragama harus terus ditingkatkan? Betul, karena ini menyangkut kewajiban beragama. Kewajiban yang sesungguhnya tidak kalah penting dari melaksanakan sholat dan puasa serta lainnya. Mereka (muzakki) banyak yang menyerahkan langsung ke penerima zakat? Bisa jadi. Itu kan (dana zakat) tidak terdata. Mereka juga mengeluarkan zakat tapi bisa jadi mereka tidak begitu dekat dengan lembaga-lembaga zakat. Atau malah tidak begitu percaya (dengan lembaga zakat yang ada). Jadi mereka memberikan kepada orang-orang yang bisa mereka pantau. Lembaga zakat juga harus memberikan penyadaran dengan menyebarkan para dainya? Saya pernah berdiskusi dengan para jamaah, bahwa dana zakat, infaq dan shadaqah di masjid-masjid itu luar biasa. Bisa puluhan atau ratusan juta jumlahnya. Namun dana itu bisa menjadi dana yang iddle atau habis dengan dsendirinya. Tapi misalnya ada satu lembaga misalnya dari LAZNAS BSM dan ini memungikinkan untuk mengelola dana zakat dan infaq mereka dalam suatu usaha. Bisa jadi dalam (lingkup) kabupaten atau kota yang bsia jadi berdampak luar biasa. Kalau masyarakat melihat bahwa dana itu berdampak akan membuat daya dorong (bagi mayurakat kaya) untuk lebih banyak lagi berinfaq. Berkaitan (dengan penyadaran zakat) itu bisa jadi (masuk) dalam proyek dakwah dan itu dimungkinkan. Sementara ini kita sering terjebak bahwa berdakwah itu hanya dikaitkan dengan tabligh. Kita belum banyak mengelola, sementara ini menyangkut lansung dalam hajat hidup orang banyak --hajat pimer masyarakat pedesaan, nelayan, dan buruh. Ini mayarakat yang potensial untuk didakwahi. (Seharusnya) ada proyek yang langsung mengena pada kebutuhan mereka yang dikumpulkan lewat ZIS.
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
BERITA PENDAYAGUNAAN
Agar Mereka Tetap Bersekolah
Berbagai kegiatan Program Didik Umat
D
i tahun ajaran 2011 ini, tidak kurang dari 3.000 anak usia sekolah SD hingga SMU dari seluruh Indonesia, menerima manfaat dari dana zakat, infaq, shadaqah yang dititipkan oleh muzakki kepada LAZNAS BSM. Melalui program didik umat, siswa-siswi dari kalangan keluarga tidak mampu mendapatkan bantuan biaya pendidikan untuk memastikan tetapnya keberlangsungan kegiatan belajar mereka. Pada kenyataan sehari-hari, masih banyak ditemui di sekitar kita, berbagai keluhan kondisi mengenai persoalan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan untuk dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Masih tingginya biaya pendidikan dan perlengkapan kebutuhan penunjang lainnya, menjadikannya tetap tidak terjangkau oleh sebagian kalangan. Sulitnya memperoleh kesempatan belajar yang berkualitas di sekolah, adalah sebuah keniscayaan. Progam Didik Umat LAZNAS BSM diniatkan sebagai upaya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk memperoleh pendidikan yang terbaik,” ungkap Direktur LAZNAS BSM Kiagus Muhammad Tohir. Bantuan biaya pendidikan ini, tambah Kiagus, diberikan kepada setiap siswa selama satu tahun dan akan dipertimbangkan untuk tetap menerimanya pada tahun berikutnya. Syaratnya, mereka dapat menjaga semangat belajarnya atau dengan kata lain berprestasi. Bagi siswa-siswi yang dapat menunjukkan prestasi yang lebih baik lagi, LAZNAS BSM malah akan memberikan apresiasi tambahan. Selama memperoleh bantuan biaya pendidikan, peserta diberikan pelatihan-pelatihan, konsultasi akademik, pendampingan motivasi dan akhlak untuk menumbuhkan semangat belajar serta memperkaya wawasan intelektualnya. Artinya, LAZNAS BSM
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
tak hanya memberi bantuan berupa uang tanpa membimbing para pelajar ini ke arah yang lebih baik. Prestasi di sekolah harus dibarengi dengan akhlak yang baik pula. Digulirkan sejak tahun 2002, dana zakat, infaq dan shadaqah dari muzakki telah dirasakan manfaatnya oleh ribuan murid sekolah. Untuk informasi, total dana yang tersalurkan setiap tahunnya mencapai tiga miliar. Untuk tahun ini LAZNAS BSM telah memulai rangkaian kegiatan penyalurannya sejak Maret 2011. Seperti yang telah dilaksanakan di daerah Ciledug, Cirebon, Jawa Barat. Suasana gembira dan senyum ceria tak henti menghiasi wajah 25 anak-anak yatim dan dhuafa penerima bantuan dari LAZNAS BSM yang dengan bekerja sama Bank Syariah Mandiri KCP Ciledug Cirebon. Kegembiraan dan rasa haru juga dapat dilihat dari para orang tua dan wali anak-anak yatim dan dhuafa tersebut, sebab mereka tidak menyangka akan menerima bantuan yang memang telah lama diharapkannya. Semoga BSM dan LAZNAS BSM dapat terus memberikan bantuannya kepada mereka yang tidak mampu. Suasana yang sama juga dapat terlihat di SDIT Yayasan Insan Cendikia Jayapura. Sekolah yang berlokasi di Jalan Sosial Kelurahan Hinekombe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura ini, pada Senin, 6 Juni 2011 juga menerima penyaluran dana bantuan pendidikan. Selain murid penerima bantuan hadir pula kepala sekolah SDIT Insan Cendekia Ibu Ekowaty, S.Si. Penyaluran dana zakat, infaq, shadaqah yang dihimpun LAZNAS BSM dari muzakki ini adalah sebagai dukungan dan pengembangan pendidikan Islam khususnya di provinsi Papua. Meski kendala dan tantangan menghadang, dengan kegigihan usaha dan tekad untuk maju, insya Allah akan ada jalan keluar.
15
BERITA PENDAYAGUNAAN
Persiapan menuju lokasi
melalui jalan laut
Pesantren Al Isra Dakwah di Lingkungan Minim Syiar Islam
P
ernah mendengar Kampung Bluk buk di Desa Pantai Bahagia? Mungkin kedengarannya aneh. Tapi jangan kaget kalau lokasi ini terletak di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Tentunya tak jauh dari Jakarta. Meski bertetanggaan dengan kota metropolitan, untuk menuju ke sana perlu perjuangan serta doa. Perjalanan melalui jalan darat ditempuh dalam waktu sekitar tujuh jam dari Jakarta. Tim LAZNAS BSM merasakan bagaimana beratnya medan menuju Kampung Bluk
buk yang terbilang rusak cukup parah. Kondisi ini menambah kesan terpencil dari ibukota. Sementara, diperlukan waktu dua jam perjalanan laut jika menggunakan perahu motor dari Cilincing, Jakarta Utara, untuk sampai ke Desa Pantai Bahagia yang terletak di muara sungai Citarum ini. Di sini ada pesantren Al Isra yang masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. Pesantren ini memiliki cita-cita mulia yaitu untuk memberikan dan menyediakan fasilitas pendidikan dan dakwah bagi
Pondok Pesantren Al Muchlis Semangat Belajar Al Qur’an yang Tak Pernah Padam
B
esarnya minat belajar warga kampung Kalidadi, Lampung Tengah, tidak tertampung oleh fasilitas ruang belajar yang hanya ada dua kelas di Pondok Pesantren
16
masyarakat di lingkungan sekitar. Apalagi lingkungan sekitar pesantren saat didirikan minim syiar Islam. Kampung yang dihuni oleh 129 kepala keluarga, sebagian besar penduduknya adalah ternasuk dhuafa dengan mayoritas mata pencahariannya adalah buruh nelayan, petani tambak, dan lain-lain dengan penghasilannya rata-rata dibawah Rp 20 ribu perhari. Sampai dengan saat ini sudah terdata 53 orang santri yang berasal dari warga sekitar, yang apabila berangkat ke sekolah
Al Muchlis. Telah lama pondok pesantren yang lokasinya berjarak sekitar 45 km dari Gunung Sugih (Ibu kota Kabu– paten Lampung Tengah), mengusahakan penambahan ruang kelas tersebut. Secara swadaya masyarakat meng– himpun dana agar keinginan tersebut dapat terwujud dan warga ikut serta mengerjakan pendirian bangunan kelas. Meskipun kondisi masyarakat sebagian dari kalangan dhuafa, pekerjaan mereka umumnya sebagai petani, pedagang kecil, juga buruh pabrik pengolahan kelapa sawit. Akan tetapi, masyarakat sangat mendukung keberadaan pondok pesantren Al Muchlis dan untuk terpenuhinya sarana belajar bagi anakanaknya. Hingga pada akhirnya dana swadaya tersebut perlahan menipis. Pondok Pesantren Al-Mukhlish yang didirikan 5 Mei 1995 ini, memiliki Madrasah Aliyah dengan Program
harus menyeberangi sungai menggunakan perahu motor sejauh dua kilometer. “Alhamdulillah, terima kasih atas bantuan dari segala pihak, hingga pesantren ini dapat berdiri. Sehingga kegiatan pendidikan dan dakwah dapat terlaksana,” demikian Ustadz Abi, salah satu pengurus pesantren Al Isra kepada Bapak Kiagus M. Thohir, Direktur LAZNAS BSM pada saat serah terima bantuan yang berasal dari dana ZIS. LAZNAS BSM menyerahkan bantuan dari muzakki dan donatur untuk pembangunan pesantren Al Isra, berupa bahan-bahan bangunan yang diperlukan senilai Rp 30 juta, yang disaksikan para pengurus Al Isra dan warga yang tak hentinya tersenyum.
Tahfiz Qur’an sebagai unggulannya, beralamat di Jl. Suprapto Ds. 04 Kampung Kalidadi Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah dengan santri yang tinggal di asrama sebanyak 60 orang dan seperlimanya adalah anak dari warga sekitar. LAZNAS BSM melalui perwakilannya di BSM cabang Bandar Jaya telah menyalurkan bantuan sarana dan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar, berupa meja dan kursi siswa, buku pelajaran serta pembangunan dan perbaikan toilet santri Putra. Bantuan yang terkumpul dari dana ZIS muzakki dan donatur LAZNAS BSM disalurkan senilai Rp 25.000.000 yang diterima pengurus dan pengasuh pondok pesantren Al Muchlis. Dengan harapan semoga lahir semakin banyak santri penghafal qur’an yang akan mengamalkan Al Qur’an dengan baik.
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
BERITA PENDAYAGUNAAN
Sepeda untuk Loper Koran & Majalah
L
AZNAS BSM menyalurkan dana zakat kepada para dhuafa loper koran dan majalah di wilayah Cibinong dan Bogor pada hari Rabu, 27 Juli 2011. Kegiatan penyaluran dana ini ditujukan lebih kepada pemberdayaan para dhuafa melalui program pengadaan peralatan kerja, berupa sepeda, rompi dan tas. Hal ini diyakini sebagai perlatan yang dianggap penting bagi para loper koran dan majalah dalam mendukung kelancaran pekerjaannya. Penyerahan sepeda secara simbolis dilaksanakan dalam acara yang bertempat di cafe desa Gumati, kabupaten Bogor. Sejumlah 52 buah sepeda berikut perlengkapannya senilai total Rp.64.000.000,- diberikan dalam acara ini, yang pada dasarnya merupakan awal dari rangkaian penyaluran zakat dalam program Mitra Umat LAZNAS BSM. Dalam sambutannya, Bapak Kiagus M. Tohir selaku Direktur Utama LAZNAS BSM menyampaikan
harapan agar bantuan ini bermanfaat dalam jangka panjang, untuk menambah semangat kerja dari para mustahik dalam hal ini para loper koran dan majalah tersebut, sehingga akan meningkatkan kinerja usaha dan penghasilan yang pada akhirnya lebih mensejahterakan mereka. Tanggapan dari pihak agen Koran dan majalah tempat dimana para loper bergabung umumnya sangat positif. Mereka sangat mendukung dan berterimakasih dengan adanya program bantuan dari LAZNAS BSM ini kepada anggotanya. Mereka menyakini bahwa diwaktu yang akan datang, mobilitas dari para loper akan semakin tinggi dalam memasarkan media cetak tersebut kepada masyarakat. Demikian pula para loper yang mendapat bantuan sepeda tersebut merasa bergembira dan berterimakasih. “Kami bersyukur dengan adanya bantuan dari LAZNAS BSM ini, karena sangat membantu dan memudahkan kami dalam mencari nafkah,” demikian tutur Sobari salah seorang penerima bantuan sepeda. Penyerahan Sepeda dan peralatan loper koran
Pak Sunardi menerima bantuan satu unit becak
Becak Baru Pak Suwardi
E
ntah apa yang dirasakan oleh Pak Suwardi, sesaat setelah menerima bantuan modal kerja berupa becak baru. Yang pasti raut wajahnya yang telah menua itu penuh rasa haru bercampur suka cita. Betapa tidak, telah lama ia bekerja sebagai penarik becak, baru sekarang terwujud harapannya memiliki becak sendiri untuk mencari nafkah keluarganya. Di usianya yang ke 56 ini, Pak Wardi, demikian ia biasa dipanggil, masih harus bekerja membanting tulang untuk membiayai kebutuhan enam orang putra-putrinya yang masih bersekolah. Untuk menafkahi keluarganya, Pak Wardi pernah bekerja sebagai tukang las besi di Ibukota Jakarta. Hanya saja takdir mengharuskan ia kembali ke kampung halamannya di Cirebon. Bengkel tempat bekerjanya tutup karena pailit. Kini sehari-hari ia menarik becak di kota Cirebon, mengantar pemakai jasanya ke sudut-sudut kota dari pagi
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
hingga malam. Kadang, sehari penghasilannya mencapai Rp 200.000. Namun seringkali ia hanya bisa membawa pulang Rp 30 ribu saja. Uang ini telah dipotong biaya sewa becak kepada agen sebesar Rp 40 ribu. Meski pendapatannya tak menentu, Pak Wardi tetap bersyukur atas apa yang telah diperolehnya. Kini, ia dan sembilan temannya, yang juga sesama penarik becak, mendapatkan bantuan becak baru secara gratis. Dana untuk pembelian 10 becak ini dari ZIS muzakki LAZNAS BSM. Dalam kegiatan penyaluran yang berlangsung pada pertengahan tahun ini, bersamaan dengannya diberikan bantuan sepeda untuk transportasi ke sekolah siswa/i dari keluarga tidak mampu. “Alhamdulillah Pak, saya sekarang sudah punya becak sendiri, jadi nggak menyewa lagi. Insya Allah becak ini akan saya rawat dan saya pergunakan sebaiknya,” kata Pak Suwardi terharu. Semoga Allah Swt memudahkan Pak Wardi dalam mencari nafkah.
17
BERITA PENDAYAGUNAAN
Peduli Korban Banjir SAPe NTB Barat
P
erjalanan panjang yang harus ditempuh tak menyurutkan semangat perwakilan LAZNAS BSM dan BSM KC BIMA untuk menyalurkan sumbangan dan bantuan dari dana Zakat, Infaq, Shadaqah yang terkumpul
dari muzakki dan donatur. Penyaluran bantuan yang dilakukan tanggal 1 Mei 2011 silam dengan rute perjalanan dimulai dari desa Bugis kemudian melewati desa Rai Oi yang selanjutnya sampai di desa Sangia dan Bajo.
Pengamatan langsung ke lokasi menunjukan kondisi lokasi pasca bencana di desa Bugis dan Rai Oi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat sangat memprihatinkan. Terlihat sebagian besar rumah penduduk di desa tersebut rata dengan tanah akibat hantaman banjir bandang yang meluap ke dua desa itu. Memang lokasi kedua desa tersebut sangat dekat dengan pusat air seperti sehingga pada saat kejadian sungai yang meluap menyapu sebagian besar rumah penduduk. Untuk sementara korban banjir bandang tinggal di tenda-tenda darurat, yang kondisinya juga kurang layak huni. Sedangkan desa Sangia dan Bajo kondisinya
50% rusak karena memang lokasi ke dua desa tersebut cukup jauh dari sungai. Jembatan penghubung antar desa kondisinya hampir roboh terkena hantaman air. Kegiatan penyaluran bantuan Korban Bencana Banjir Sape dimulai sejak pukul 10.00 WITA. Para anggota tim bekerja dengan tulus dan sabar menyiapkan sejumlah paket bantuan seperti beras, susu, roti, mie instan dan air mineral. Dengan menggunakan tiga buah mobil, bantuan diterima oleh perwakilan warga dan korban dengan sukacita. Apalagi mereka belum bisa memulai kegiatan mencari nafkah akibat semua harta bendanya terhempas banjir. Ucapan syukur serta terima kasih berkali-kali mereka ucapkan. Semoga kesabaran dan ketabahan mereka dapat memulihkan kondisi seperti sedia kala.
Pemulihan Korban Bencana Merapi Bantuan Perlengkapan Belajar
Sejumlah siswa menerima batuan alat tulis
M
eski bencana letusan merapi telah lama berlalu, namun meninggalkan dampak yang parah bagi penduduk dan lingkungan sekitar. Rasa kepedulian kita tetap dituntut untuk tetap berdampingan dengan korban meski bencana telah usai. Sebab, kehilangan anggota keluarga, harta benda, rumah tempat tinggal dan mata pencahariannya sebagai sumber penghidupan, serta kondisi traumatik yang menderita
18
sebagian korban, menyebabkan keadaan pasca bencana adalah merupakan bencana itu sendiri. Perwakilan LAZNAS BSM bersama BSM KC Yogyakarta turut bahu membahu untuk mengembalikan keceriaan dan semangat hidup warga korban bencana letusan merapi untuk bangkit menata masa depannya. Melalui pemberian bantuan perlengkapan belajar dan sekolah serta beasiswa kepada siswa-siswi SD di sekitar kawasan Merapi. Diantaranya yaitu SDN Gungan di Desa Wukir Sari, SDN Srunen Desa Glagaharjo, SDN pangukrejo Desa Umbulharjo, dan SD Cepit di Desa Glagahharjo. Bantuan dari dana ZIS muzakki dan donatur diserahkan langsung pada 28 April 2011 di Selter Gungan SD Gungan Desa Wukirsari Kecamatan
Cangkringan, Sleman, DIY. Diharapkan bantuan ini dapat mendorong dan menambah semangat adik-adik kita yang sedang menuntut ilmu walaupun tempat dan fasilitas yang ada di shelter atau sekolahan sangat minim. Camat Cangkringan Drs. Syamsul Bahri menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya mewakili seluruh warga Cangkringan atas sumbangsih LAZNAS BSM. Sejak tanggap bencana sampai dengan tahap recovery selalu tampil dan turut perpartisipasi untuk membantu meringankan beban serta menyalurkan bantuan yang tidak bisa dinilai besarnya. “Semoga mendapat barokah atas amal baiknya dan hanya Allah saja yang bisa membalas,” demikian Bapak Syamsul Bahri menutup percakapan.
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
BERITA PENDAYAGUNAAN
A
KEGIATAN KHITANAN MASSAL Di berbagai daerah
genda musim liburan anak-anak sekolah dasar berbagai daerah di Indonesia, hampir selalu diisi dengan kegiatan yang satu ini, yaitu khitanan massal. Lebih dari 18 lokasi berbeda di seluruh nusantara ini mulai dari Tanjung Uban di Kepulauan Riau hingga Gorontalo di Sulawesi Selatan, adalah LAZNAS BSM mengadakan kegiatan tersebut. Bekerjasama pelaksanaannya dengan kantor-kantor cabang BSM di seluruh Indonesia, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini + 1.300 anak dan total nilai santunan yang diberikan sejumlah + Rp.250 juta. Kegiatan ini secara rutin dilaksanakan setiap tahunnya sebagai wujud partisipasi aktif LAZNAS BSM dalam menyerap kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang tidak mampu. Seperti yang berlangsung di Masjid Jamik’ Ar Roudhoh, Pasar Kapoh, Demangan, Bangkalan, Jawa Timur, tepatnya pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2011. Sejak pagi hari, 100 anak peserta khitanan massal BSM KCP Bangkalan dan Takmir Masjid, telah siap menunggu dimulainya acara dengan tertib. Dengan didampingi orangtuanya masing-masing, beragam suasana dan ekspresi dapat ditemui selama acara berlangsung. Sementara pihak panitia mencoba berupaya menghibur dan menenangkan peserta dengan acara-acara yang diadakannya. Pada akhirnya, saat pembagian santunan dilakukan satu persatu kepada anak-anak peserta, acara tersebut ternyata telah ikut mengurangi ketegangan yang terjadi. Pada hari yang berbeda, di sejumlah daerah juga dilaksanakan kegiatan yang sama, yaitu didaerah Kepanjen, Malang dengan jumlah peserta 75 anak, 39 anak didaerah Solo, 40 anak di daerah Pontianak dan juga didaerah lainnya. Betapa berbagi manfaat zakat, infaq, shadaqah yang terhimpun dari Anda, para muzaki LAZNAS BSM, telah melahirkan keceriaan dimana-mana, dengan semburat kebahagian bercampur ketegangan dari wajah para peserta, tentu saja!
Masjid Miftahul Jannah dan Masjid An Nabawi
Penambahan Fasilitas Rumah Ibadah
A
lhamdulilLah meski ini bukan untuk yang pertama kali, LAZNAS BSM melalui perwakilannya hadir di Jayapura, Papua. Meski begitu tetaplah terasa istimewa karena dapat bersilaturahim dengan saudara-saudara muslim khususnya para penggerak dakwah di Jayapura. Mereka tergabung di sebuah yayasan pesantren pimpinan Bapak Kasim Rumaf. Kali ini bertempat di Masjid Miftahul Jannah Pondok Pesantren Hidayatullah, Jalan Hotel Muspagco, Kelapa Dua Entrop, pada Sabtu, 18 Juni 2011, LAZNAS BSM menyerahkan dana ZISWAF dari para muzakki. Bantuan ini diperutukkan bagi perbaikan sarana tempat wudhu dan kamar mandi masjid. Bantuan diterima oleh bendahara Baitul Mal Hidayatullah Jayapura Ustadz Jamaluddin yang disaksikan jamaah dan pengurus pondok pesantren. Bantuan ini diharapakan menambah semarak kegiatan dakwah dan ibadah di sana. Jauh dari Jayapura, warga Blok F perumahan Kota Mega Regency Cikarang Bekasi juga menunjukkan kepedulian dan sifat gotong royongnya. Dilandasi keinginan untuk memiliki tempat ibadah yang memadai, yang dapat menampung warga melaksanakan rangkaian aktivitas ibadahnya, warga urun rembug guna mewujudkannya. Maka secara sukarela sebanyak 380 kepala keluarga di perumahan tersebut mengumpulkan iuran berkisar antara Rp 10.000 sampai Rp 100.000 setiap bulannya. Hasilnya, berdiri Masjid an Nabawi pada April 2005. Namun, setelah warga makin banyak masjid An Nabawi memerlukan perluasan bangunan. Apalagi berbagai kegiatan masjid juga semakin semarak. Diantaranya Taman Pendidikan Al Quran (TPA), PAUD, dan majelis-majelis ta’lim kaum Ibu, Bapak serta Remaja. Semangat dan
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
kepedulian dalam memakmurkan masjid inilah yang melandasi bagi LAZNAS BSM memberikan bantuan yang berasal dari dana ZIS muzakki dan donaturnya. Sebagai wujud dari program “Makmur Masjid-ku”, pada 8 Juni 2011 dilaksanakan penyerahan bahan-bahan bangunan senilai Rp 10 juta. Penyerahan ini diterima oleh pengurus masjid dengan disaksikan para jamaah. Masih di Bekasi, LAZNAS BSM juga menyalurkan bantuan untuk Masjid Al Ihsan di Jakapermai, Bekasi. Bantuan senilai Rp 50 juta ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sarana ibadah sekaligus menunjang kegiatan keislaman. Direktur LAZNAS BSM menyerahkan langsung kepada pengurus masjid.
19
RESENSI
Marah,
Bolehkah?
Berbagai buku yang tentang marah bisa menjadi pilihan. Mengupas marah secara tuntas. Seperti apa marah yang sesuai syariat yang diajarkan oleh Rasulullah Saw itu dikupas dalam buku-buku manajemen marah.
A
da seorang laki-laki meminta nasehat kepada Rasulullah Saw, “Nasehatilah aku” Rasulullah menjawab, “Jangan marah!”, kemudian laki-laki tersebut mengulangi permohonannya lagi, Rasulullah menjawab, “Jangan marah”. (HR. Bukhori) Sederhana saja, apakah kita pernah marah? Ya, jelas pernah. Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bani, makna hadis itu: "Al Khath thabi berkata, "Arti perkataan Rasulullah Saw 'jangan marah' adalah menjauhi sebab-sebab marah dan hendaknya menjauhi sesuatu yang meng arah kepadanya." Menurut 'Al-Khaththabi, marah itu tidaklah terlarang, karena itu adalah tabiat yang tak akan hilang dalam diri manusia. Yang perlu kita lakukan adalah adab-adab saat marah. Pertama, marah harus karena Allah Swt. Misalnya jika ada orang yang melakukan perbuatan haram atau jelas-jelas melanggar syariat. ‘Cuek’ jika dalam kondisi seperti itu justru akan mendatangkan kemarahan dari Allah Swt. Selanjutnya, meski marah tetap harus disampaikan secara lemah lembut dan mengingat keagungan Allah Swt. Namun, Islam lebih menghargai orang yang menahan amarah. Seperti firman Allah Swt, " … dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memberi lain, dan Allah mencintai orang-orang kan." (QS Ali Imran:134).
maaf orang yang berbuat kebai-
Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bahri, ketika kemarahan tengah me muncak, hendaknya segera menahan dan meredamnya untuk tindakan keji. Rasulullah Saw bersabda, "Barang siapa yang dapat menahan amarahnya, sementara ia dapat meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan segenap mahluk. Setelah itu, Allah menyuruhnya memilih bidadari surga dan menikahkannya dengan siapa yang ia kehendaki." (HR Ahmad). Bila memang harus marah, maka cepatlah berlindung kepada Allah. Nabi Saw bersabda, "Jika seseorang yang marah mengucapkan; 'A'uudzu billah (aku berlindung kepada Allah Swt), niscaya akan reda kemarahannya." (HR Ibu 'Adi dalam al-Kaamil). Lantas diam dan ambilah posisi lain. Jika berdiri maka duduk, jika masih berkecamuk hendaklah berbaring.
20
Lantas, bagaimana jika ibu, pendidik, atau guru yang marah. Ini gawat. Karena bisa saja marah menjadi awal hancurnya reputasi seorang pendidik. Dalam buku “Ayo Marah” karangan Irawati Istadi (seorang pakar parenting yang sering memberikan pencerahan dalam dunia pendidikan dan pengasuhan anak) disebutkan bahwa orangtua yang mendidik dengan cara marah akan menghasilkan anak pemarah. Selanjutnya, kebiasaan marah akan menjadikan orangtua sebagai tertuduh utama jika anak (nantinya) memiliki kebiasaan marah. Secara langsung kita akan menyelahkan pola asuh kedua orangtua apabila anak-anaknya “menjadi pemarah”. Bagi guru yang punya “hobi” memarahi muridnya terutama di depan umum, penulis mengingatkan bahwa hal itu tak ada dampak positif apapun. Bagi anak, teman bisa berarti segalanya bagi mereka. Mempertahankan harga diri di depan teman-temannya adalah hal pokok. Sementara itu, kemarahan yang disertai dengan penyerangan terhadap harga diri seseorang adalah hal yang sangat buruk. Dalam buku “Ketika Rasulullah Marah” yang ditulis oleh Muhammad bin ‘Ali Ali Mujahid lebih mengupas bagaimana Rasulullah Saw marah disertai rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh kaum muslimin. Menurut penulis, kemarahan Rasulullah bukanlah sebentuk ekspresi yang keluar dari hawa nafsu. Ini yang membedakan antara beliau dengan umatnya. Kemarahan Rasulullah jelas menyimpan banyak hikmah yang jauh tak terkira. Kemarahan Rasulullah tidak identik dengan keculasan dan kebencian ala syetan. Beliau tetap manusia pilihan yang pada dirinya terdapat suri teladan. Buku lain, “Jangan Mudah Marah” Karangan Syaikh Fauzi Said, Dr. Nayif Al-Hamd mengajak pembaca untuk mengendalikan marah –apalagi jika sifat itu akrab dengan kita. Menurutnya, kita harus kalau kita ridha kepada Allah Swt akan terbebas dari sifat marah apalagi balas dendam. Marah (yang berlebihan) bisa menumbulkan penyakit yang membahayakan tubuh seperti gula, tekanan darah tinggi, dan sakit pada saraf usus besar. Namun, bukan berarti marah sama sekali dilarang. Marah? Boleh saja asal pada tempatnya!
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
Another best innovation from
Ramadhan telah tiba....
Ciptakan Keajaiban Ramadhan Tautkan hati dengan Kalam Ilahi bersama Syaamil Al Qur’an kini mengkaji Al Qur’an lebih mudah dan lengkap
Hanya Rp 329.000,22 Keunggulan Yang Memudahkan:
Terjemah Tafsiriyah Per Kata Keyword Sistem Pewarnaan Tajwid Panduan Hukum Tajwid Terjemah Kementrian Agama RI Munasabah Ayat dan Surah Tafsir Ath Thabari Tafsir Ibnu Katsir Doa dan Zikir Hadits Sahih Kosakata Asbabunnuzul Doa dalam Al Qur'an Khazanah Pengetahuan Tanda-tanda dalam Al Qur'an Asmaul Husna Indeks Tematik Sirah Nabawiyah Atlas Sirah Nabawiyah Analisis Peta Zikir Al Ma'surat DVD Metode Syabana
12 Keunggulan yang bikin fun:
MyFA
Khat tajwid besar Terjemah Kementerian Agama RI Adab Membaca Al Qur'an plus ilustrasi Sirah Nabawiyah “Jejak Rasul” Peta penjelasan “Jejak Rasul” Materi Tematik Ayat “Sekarang Aku Tahu” Doa-doa Harian Tempat-tempat bersejarah umat Islam di dunia Tokoh-tokoh Islam di dunia Kamus 3 bahasa (Arab-Indonesia-Inggris) User Guide Desain & Ilustrasi menarik, modern, penuh warna
Info & Pemesanan Call Center/ SMS no hp 08579 3344 911 Ketik: AlF_nama_alamat kirim_kota atau Dapatkan di toko buku & Agen terdekat di kota Anda Simpleclick SygmaPublishing
Hanya Rp 255.000,-
SygmaPublishing
www.sygmapublishing.com
e-Pen mengeluarkan suara yang dapat menjelaskan hukum-hukum tajwid, cara membaca perkata, per-ayat, membacakan penjelasan tafsir, doa, dll. SANGAT LENGKAP, selengkap kajian Miracle the Reference. Suara lebih JERNIH, lebih JELAS.
PALING BERKUALITAS!
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
21
LAPORAN KEUANGAN
22
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
LAPORAN KEUANGAN
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
23
PARENTING
“HAPPY READING” AL-QURAN SAAT BERPUASA “Aku sudah lemes, Bunda… Aku mau makan … Buka aja ya Bunda??” “Bu, masak sih aku gak boleh main PS dan nonton TV lamalama? Kan lagi puasa, lemes, lapar. Daripada batalin puasa, mendingan main atau nonton seharian .…” “Maaa… hauusss… Mau minum…!” Seringkah Anda menghadapi rengekan putra-putri Anda seperti ini saat berusaha membiasakan mereka ikut berpuasa di bulan Ramadhan? Bahkan kadang-kadang, rengekan-rengekan ini membuat kita tidak sabaran dan malah jadi emosional—sikap yang seharusnya dijauhi pada bulan suci agar tidak mengurangi nilai ibadah dan pahala yang tengah susah payah “dikumpulkan” sejak terbit matahari. Sebenarnya, ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan para orang tua untuk mengalihkan perhatian anak dari kesulitan-kesulitan mereka dalam berpuasa, dan sekaligus juga bernilai ibadah serta mengembangkan berbagai potensi anak. Salah satunya adalah membacakan isi yang terkandung dalam Al-Quran pada anak dengan cara yang fun, menyenangkan, dan membuat anak lebih dekat dengan Al-Quran. Inilah yang disebut dengan “Happy Reading AlQuran”. Urgensi happy reading Al-Quran semakin terasa ketika kita sadar betul bahwa Ramadhan adalah bulan Al-Quran, syahrul Quran. Di bulan mulia inilah Al-Quran pertama kali diturunkan. “(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (Al-Baqarah : 185) Membaca Al-Quran adalah ibadah, dan Ramadhan mengingatkan dan mengetuk hati kita untuk memperkokoh komitmen kepadanya. Bila ramadhan tiba, sudah selayaknya meningkatkan kualitas dan kuantitas interaksi dengan Al-Quran dengan membacanya (tilawah/tadarus) dan berusaha memahami dan menelaah makna-makna yang terkandung dalam ayat; baik dengan membaca tafsirnya, terjemahan, asbabun nuzul, hadits-hadits ataupun doadoa yang berkaitan dengan ayat, dan sebagainya. Dengan melakukan happy reading Al-Quran untuk anak, secara tidak langsung orang tua pun turut mendalami Al-Quran. Setiap melakukan happy reading, disarankan waktunya tidak lebih dari 20 menit saja, bisa dilakukan berkali-kali dalam sehari seusai dengan kondisi anak. Laura Numeroff, pengarang dan ilustrator cerita anak-anak terlaris versi New York Times mengatakan, membacakan dongeng untuk anak selama 20 menit dapat meningkatkan kecerdasan dalam membaca dan menulis setara dengan sekurangkurangnya belajar 10 hari di sekolah.
24
Untuk menciptakan suasana yang fun dan menyenangkan saat membaca, lakukan tips-tips berikut ini: 1. Cukup bacakan satu-dua ayat saja dari Al-Quran dengan menggunakan irama, agar anak merasakan keindahan bacaan Al-Quran sejak dini. Bacakan pula terjemahannya secara lengkap, gunakan intonasi yang sejalan dengan isi pesan ayat. 2.Tidak perlu menghabiskan satu buku dalam satu waktu, utamakan pengalaman membaca cerita bersama anak. Ladeni si anak jika ia banyak bertanya dalam 1-2 halaman saja. 3. Selalu jujur. Bila Anda belum membaca ayat atau buku itu sebelumnya, katakan dengan jujur, agar anak tidak punya ekspektasi berlebih Anda tahu segalanya tentang ayat dan buku tersebut. 4. Bacakan dari hati, jangan merasa terpaksa, enggan, atau malas-malasan. 5.Posisikan tubuh Anda dan anak senyaman mungkin. Upayakan ada sentuhan kulit dan anak bisa melihat ayat dan kata-kata yang Anda tunjuk saat membaca. Perlihatkan pula gambar-gambarnya. 6. Perkenalkan bukunya. Bacakan judul buku, perlihatkan sampul, pengarangnya, dan ilustratornya. 7. Jangan tergesa-gesa saat membaca. Lakukan dengan tenang dan tidak terburu-buru. 8. Setiap kata yang tertulis di Quran dan buku, tunjuk dengan jari Anda. 9. Tunjukkan intonasi atau gerak-gerik saat ada katakata yang menunjukkan sifat, seperti “besar”, “kecil”, “cepat”, dan lainnya. Buat sedikit dramatisasi cerita. 10.Tetap jaga kontak mata dengan anak. Bila ada katakata yang sekiranya anak belum paham, tanyakan apakah si anak paham atau tidak. 11.Untuk anak prasekolah, apa yang diceritakan tidak harus sesuai buku. Jika ia tertarik hanya dengan 1 halaman saja, karena warna atau gambarnya, kembangkan saja. 12.Gunakan efek drama. Ada tertawa, merengek, menjerit, berbisik, cepat, lmabat, stop, sedih, meraung, meringkuk, dan sebagainya sesuai dengan karakter dalam cerita. ****
Didukung oleh:
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
CERITA ANAK ISLAMI
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
25
AMALIYAH Amaliah
Memperbanyak Ibadah di Bulan
Ramadhan
4. Tilawah Qur’an Bulan Ramadhan adalah syahrul Qur'an, Karena di bulan Ramadhan tersebut diturunkan pertama kalinya Al Qur'an disampaikan kepada Nabi Muhammad (Qs Al Baqarah : 185). Oleh karena itu membaca Al Qur'an harus diutamakan, minimal satu kali kita mampu mengkhatamkan Al Qur'an. Sesuai dengan fungsi Al Qur'an di surat Al Baqarah: 185, bagi yang baru mulai berinteraksi dengan Al Qur'an maka khatamkan minimal satu kali (fungsi petunjuk bagi manusia). Bagi yang telah lancar baca tetapi belum paham kandungan Al Qur'an maka tambahkan dengan tadabur dan mengamalkannya. 5. Taubat Ibadah Ramadhan yang kita laksanakan dengan penuh keimanan akan menjadi pengimbang dari dosa-dosa kita sekaligus menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu. Firman Allah Swt: “Dan bersegeralah kalian mencari ampunan dari Tuhan kalian dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Imron : 133)
1. Puasa Ibadah shaum atau puasa pada bulan Ramadhan hukumnya fardhu ‘ain ibadah puasa memiliki keistimewaan tersendiri seperti memperoleh ganjaran pahala langsung dari Allah Swt. Hadist RasululLah Saw: Abu Hurairah r.a. berkata: “RasululLah saw bersabda,’Allah Swt berfirman,’ Setiap amal (ibadah) bani adam adalah untuknya, kecuali puasa hanya untuk-Ku dan Akulah yang langsung membalasnya.” (HR. Bukhari Muslim) 2. Qiyam Ramadhan Ciri khas Ramadhan adalah sholat qiyam/ tarawih ketika malam harinya. Rasulullah dan para sahabatnya adalah orang-orang yang begitu antusias beribadah dalam menghidupi malammalam bulan Ramadhan dengan berharap imbalan pahala yang besar dari Allah Swt. Hadist RasululLah Saw dari Abu Hurairah r.a. RasululLah bersabda: “Barang siapa yang menunaikan qiyam Ramadhan atas dasar keimanan dan mengharap pahala dari Allah, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Muttafaq’alaih) 3. Infaq dan Memberi Buka Selama Ramadhan hal yang tidak kalah penting untuk jadi perhatian kita adalah shodaqoh. Rasulullah dikatakan orang yang paling banyak shodaqoh hingga dikatakan frekuensinya bagaikan angin berhembus. Ketika Ramadhan banyak pintu shodaqoh di buka dari mulai infaq harian, infaq buka puasa, waqaf Al Qur'an sampai dengan zakat baik fitrah maupun maal. Zaid bin Khalid berkata, “RasululLah Saw bersabda,’Barang siapa memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa atau menyiapkan bekal untuk orang yang akan berperang, baginya pahala yang sama dengan yang mengerjakannya.” (HR. Al Baihaqi)
26
6. Memperhatikan aktifitas sosial dan dakwah Aktifitas RasululLah Saw di saat Ramadhan justru meningkat, dan menjadikannya sebagai puncak aktifitas dakwah. Hal tersebut dapat disimpulkan dari peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadhan, seperti perang Badr (tahun 2 H) dan penaklukan kota Mekkah (tahun 8 H), dan lain-lain. RasululLah saw bersabda: “Wahai Ali, jika Allah Swt memberi petunjuk kepada seseorang melalui perantara engkau itu lebih baik daripada unta yang sangat mahal.” (HR. Muttafaq’alaih) 7. Meningkatkan ibadah pada 10 hari terakhir Para sahabat menjelang akhir Ramadhan mencurahkan dirinya untuk itikaf. Rasulullah Saw sebagai manusia yang mulia dengan kesibukannya sebagai pelayan umat tidak melepaskan kegiatan akhir ramadhan kecuali dengan iktikaf. Beliau saw dan para sahabat justru menangis sedih ketika Ramadhan akan berakhir. ‘Aisyah r.a. berkata: “Apabila telah masuk sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan, RasululLah Saw menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh dan mengencangkan ikat pinggangnya.” (HR. Muttafaq’alaih) 8. Zakat Fitrah Penutup amaliyah Ramadhan adalah kita diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah atau zakat atas jiwa berupa makanan pokok dengan ketentuan satu sha’ (kurang lebih 2,5 kg) untuk setiap jiwa yakni diri kita dan mereka yang dibawah tanggung jawab kita, termasuk anak yang baru lahir. Zakat fitrah berfungsi untuk pembersih puasa dari perbuatan yang tidak bermanfaat atau sia-sia dari perkataan kotor serta sebagai bantuan makanan untuk fakir miskin. Ibnu Abbas r.a. berkata, “RasululLah Saw mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci puasa dari laghaw (yang tidak bermanfaat) dan pembicaraan kotor, serta memberi makan orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum ied, ia adalah zakat fitrah. Namun, barang siapa yang mengeluarkannya setelah shalat, ia adalah sedekah biasa.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya)
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H
27
S
28
Mitra Zakat.Edisi Juli 2011/Sya’ban 1432 H