Sustainably Grow TOGETHER With Small & MEDIUM SCALE Enterprises Tumbuh Berkelanjutan Bersama Usaha Kecil Menengah Laporan Tahunan Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
Sustainably Grow Together with Small and Medium Scale Enterprises Tumbuh Berkelanjutan Bersama Usaha Kecil Menengah Tahun 2013 mencatat sejarah keberhasilan bisnis Bank BNP dalam segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari sisi tingkat pertumbuhan kredit dan terjaganya kualitas kredit yang baik. UKM memiliki peranan yang signifikan dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Kontribusinya dalam menciptakan berbagai kesempatan kerja bahkan lebih penting lagi. Selain itu, UKM juga memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar; jumlahnya terus meningkat dalam beberapa tahun berselang, sehingga masih banyak peluang bagi Bank BNP untuk memperluas bisnisnya di segmen UKM. Ketika bisnis berhasil, masyarakat berkembang, Bank BNP senantiasa berupaya untuk berperan aktif di dalamnya. Dengan demikian, sangatlah penting bagi Bank BNP untuk terus mempertajam fokusnya pada segmen UKM, karena Bank BNP berkomitmen untuk tumbuh berkelanjutan bersama UKM. 2013 recorded a milestone of Bank BNP’s success in its Small and Medium Scale Enterprises (SMEs) business segment, in terms of its SMEs loans growth rate and well-maintained quality of credit. SMEs play a major role in economic development in Indonesia. The contribution of this sector to job opportunities is even more important. In addition, SMEs also have higher flexibility compared to the businesses of larger capacity; its number has been increasing in the recent years, so that there are still many opportunities for Bank BNP to expand its business in SMEs segment, When businesses succeed, communities flourish, and Bank BNP always strives to actively participate in it. Therefore, it is important for Bank BNP to constantly sharpen its focus on SMEs segment, as the Bank has committed to sustainably growing together with SMEs.
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Ikhtisar Kinerja Performance Highlights 8 Ikhtisar Keuangan Penting Key Financial Highlights 10 Trend Kinerja Keuangan Dalam 5 Tahun Terakhir Trend of Financial Performance In The Last 5 Years 12 Aktivitas Penting 2013 2013 Significant Events 19 Pengakuan Dan Penghargaan Recognitions And Accolades 20 Pengakuan Dan Penghargaan Tahun 2012 Dan Sebelumnya Recognitions And Accolades of 2012 & The Preceding Years
1
2 24 28 34 38 49
Laporan Manajemen Management Report Sambutan Presiden Komisaris Message From The President Commissioner Laporan Dewan Komisaris Report From The Board Of Commissioners Laporan Dewan Komisaris Mengenai Jalannya Pengawasan Atas Kinerja Perseroan Oleh Direksi Selama Tahun Buku 2013 The Board Of Commissioners’ Report On The Supervision Of The Company’s Performance By The Board Of Directors For Fiscal Year 2013 Laporan Presiden Direktur Report From The President Director Tanggungjawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013 Management’s Responsibility For The 2013 Annual Report
Profil Perusahaan Company Profile 52 Visi Dan Misi Vision And Mission 53 Identitas Perusahaan Corporate Identity 54 Riwayat Singkat Perusahaan The Company In Brief 56 Rekam Jejak Milestones 58 Struktur Kepemilikan Ownership Structure 59 Sekilas Pemegang Saham Bank BNP Bank BNP Shareholders In Brief 62 Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Stock Listing 65 Struktur Organisasi Organization Structure 66 Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissioners 70 Profil Direksi Profile of The Board of Directors 75 Pejabat Eksekutif Executive Officers 76 Business Managers 78 Jaringan Kantor Office Network 82 Produk Dan Layanan Products And Services 83 Bank Koresponden Correspondent Banks
3
4 86 87 88 107 125
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis Tinjauan Makroekonomi Macroeconomy Review Tinjauan Industri Industrial Review Tinjauan Usaha Business Review Pembahasan Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis Tinjauan Unit Pendukung Review On Supporting Units
5
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 134 Pengantar Introduction 140 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) 146 Dewan Komisaris Board of Commissioners 151 Komite Di Bawah Dewan Komisaris Committees Under The Board of Commissioners 158 Direksi Board of Directors 165 Satuan Kerja Audit Internal Internal Audit Division 170 Manajemen Resiko Risk Management 191 Audit Eksternal External Audit 193 Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Implementation Of Compliance Functions 197 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 199 Permasalahan Hukum Yang Dihadapi Legal Cases
6
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 202 Pengantar Introduction 203 Kegiatan CSR 2013 CSR Activities In 2013 Laporan Keuangan Financial Report
7 8
Lampiran Laporan Tertentu Attachment of Certain Report
1 Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Ikhtisar Kinerja Performance highlight
Ikhtisar Keuangan PentinG Key Financial Highlights Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia. Dalam Juta Rupiah, kecuali disebutkan lain.
Berdasarkan Laporan Akuntan Public Based on Independent Auditor’s Report
Neraca Keterangan
Balance Sheets
2013
2012
2011
2010
2009
Description
Total Aset
9.985.736
8.212.208
6.566.510
5.280.892
3.896.354
Total Assets
Kredit yang Diberikan
7.066.300
5.884.623
4.810.027
3.657.670
2.562.722
Loans
Surat Berharga
369.119
211.088
264.869
284.684
285.752
Marketable Securities
Aset Produktif
8.634.714
7.288.955
5.696.439
4.824.041
3.570.363
Earning Assets
Dana Pihak Ketiga
8.358.395
6.925.186
5.653.943
4.544.400
3.473.107
Third Party Fund
894.664
815.139
693.267
603.552
677.876
Current Accounts
Tabungan
1.545.407
1.597.329
938.160
618.141
4 21.559
Saving Accounts
Deposito
5.918.324
4.512.718
4.076.516
3.322.707
2.373.672
Time Deposits
Simpanan dari Bank Lain
297.166
482.407
213.811
151.357
19.288
Deposits from Other Banks
Total Liabilitas
8.933.338
7.550.948
5.983.599
4.761.380
3.526.394
Total Liabilities
72.217
57.189
53.807
-
-
Subordinated Loans
1.052.398
661.260
582.911
519.512
369.960
Giro
Pinjaman Subordinasi Equitas
Berdasarkan Laporan Akuntan Public Based on Independent Auditor’s Report
Laba Rugi Keterangan
8
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in Indonesian language. In Million Rupiah, unless otherwise stated.
Equity
Profit & Loss
2013
2012
2011
2010
2009
Pendapatan Bunga
906.462
735.796
612.591
436.289
391.112
Interest Income
Beban Bunga
475.293
347.507
318.642
212.053
260.033
Interest Expense
Pendapatan Bunga Bersih
431.169
388.289
293.949
224.236
131.079
Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya
53.360
34.755
23.733
17.390
15.802
Other Operating Income
Beban Operasional Lainnya
347.716
309.366
226.377
173.335
102.412
Other Operating Expenses
Laba Operasional Bersih
136.813
113.678
91.305
68.291
44.469
Net Operating Income
Laba Sebelum Pajak
141.923
115.154
91.758
68.122
41.313
Income Before Tax
2013 Annual Report
Description
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Berdasarkan Laporan Akuntan Public Based on Independent Auditor’s Report
Laba Rugi Laba Bersih
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Profit & Loss
105.234
85.430
68.146
51.085
29.532
Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh)
178
205
164
153
93
Jumlah Saham (dalam lembar)
676.833.882
416.513.158
416.513.158
416.513.158
316.550.000
Rasio Keuangan
Berdasarkan Laporan Akuntan Public Based on Independent Auditor’s Report
Net Income Earning Per Share (in full Rupiah) Total Number of Shares
Financial Ratio
Keterangan
2013
2012
2011
2010
2009
Description
Imbal Hasil Terhadap Aset
1,58%
1,57%
1,53%
1,50%
1,02
Return on Asset (ROA)
Imbal Hasil Terhadap Ekuitas
12,16%
14,37%
12,82%
12,38%
8,51%
Return on Equity (ROE)
Marjin Bunga Bersih
5,16%
5,56%
4,99%
4,91%
3,69%
Net Interest Margin (NIM)
Kredit yang Diberikan Terhadap Dana Masyarakat (LDR)
84,44%
84,94%
85,02%
80,41%
73,64%
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Rasio Kredit Bermasalah Besih
0,45%
0,58%
0,78%
0,63%
1,81%
Net Non-Performing Loan
Tingkat Kecukupan Modal
15,75%
12,17%
13,45%
12,76%
12,56%
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Biaya Operasional terhadap Pencapaian Operasional (BOPO)
86,25%
85,18%
85,77%
85,17%
89,50%
Operating Expense to Operating Income
Kepatuhan
Compliance
Persentase Pelanggaran BMPK
-
-
-
-
-
Percentage of Legal Lending Limit Violation
Pihak Terkait
-
-
-
-
-
Related Parties
Pihak Tidak Terkait
-
-
-
-
-
Third Parties
Persentase Pelampauan BMPK
-
-
-
-
-
Percentage of Excess of Legal Lending Limit
Pihak Terkait
-
-
-
-
-
Related Parties
Pihak Tidak Terkait
-
-
-
-
-
Third Parties
Giro Wajib Minimum
Minimum Reserve Requirement
GWM Utama Rupiah
8,28%
8,15%
8,20%
8,21%
5,54%
Minimum Primary Reserve Requirement in Rupiah
GWM Sekunder
4,39%
2,84%
4,90%
13,25%
12,15%
Minimum Secondary Reserve Requirement
GWM Valuta Asing
51,53%
29,06%
37,83%
1,19%
2,80%
Minimum Reserve Requirement in Foreign Exchange
Posisi Devisa Netto Secara Keseluruhan
0,72%
0,96%
01,05%
0,91%
2,33%
Overall Net Open Position
Lain-Lain Jumlah Karyawan
Others
1.452
1.502
1.293
1.134
739
Total Employees
Jumlah Kantor
74
70
60
47
47
Total Offices
Jumlah ATM
66
59
51
34
26
No of ATMs
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
9
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Ikhtisar Kinerja Performance highlight
Trend Kinerja Keuangan dalam 5 Tahun Terakhir Trend of Financial Performance in the Last 5 Years
9.986
TOTAL LOANS
7.066
TOTAL ASSETS 8.212
5.885 6.567 4.810 5.281 3.658 3.896 2.563
2009
2010
2011
2012
INCOME BEFORE TAX
2013
142
2009
2010
2011
2012
2013
CAR 15,75%
115
12,56% 12,76%
92
13,45% 12,17%
68
41
2009
10
2013 Annual Report
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
THIRD PARTY FUNDS
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
GROSS NPL
1,83% 8.358
6.925
5.654 0,97%
4.544
0,88%
3.473
2009
0,92%
0,67%
2010
2011
2012
2013
FUNDING COMPOSITION 2013 Saving Accounts 18,49%
Current Accounts 10,70%
Time Deposit 70,81 %
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
2009
2010
2011
2012
2013
LOAN COMPOSITION 2013 Investment 24,63%
Consumer 8,53%
Working Capital 66,84 %
Laporan Tahunan 2013
11
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Ikhtisar Kinerja Performance highlight
Aktivitas Penting 2013 2013 Significant Events JANUARI / JANUARY
12
15 Januari
15 January
PERESMIAN BANK BNP KCP SME TOWER JAKARTA
INAUGURATION OF BANK BNP SME TOWER JAKARTA SUB BRANCH
23 Januari
23 January
KERJASAMA PRODUK CO-BRANDING KARTU KREDIT BRI DAN BANK BNP Sebagai salah satu upaya merealisasikan visi Bank BNP menjadi Bank Ritel Pilihan berskala Nasional, maka keragaman produk dan layanan yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi nasabah Bank BNP menjadi sangat strategis. Pada hari Rabu 23 Januari 2013, Bank BNP dan BRI melakukan soft launching Kartu Kredit Co Branding yang ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara pihak BRI dengan Bank BNP.
COOPERATION ON CREDIT CARD CO-BRANDING BETWEEN BRI AND BANK BNP As an effort to realize its vision of becoming the Retail Bank of Choice nationwide, diversity of Bank BNP’s products and services can be value addition for the Bank’s customers, and it has become very strategic. On Wednesday, 23 January 2013, Bank BNP and BRI conducted a soft launching of Loans Card co-branding marked by the signing of the cooperation agreement between BRI and Bank BNP.
29 Januari
29 January
BANK BNP RAIH PREDIKAT AA+ UNTUK BANK FRAUD PREVENTION RATING 2012 Awal tahun 2013 dibuka oleh Bank BNP dengan torehan prestasi membanggakan yaitu dengan diraihnya predikat AA+ untuk Bank Fraud Prevention Rating 2012. Predikat tersebut meningkat dari predikat yang diperoleh sebelumnya pada penghargaan AAF Award 2011 di Hotel JW Marriot tangal 25 April 2012 yang lalu dalam ajang The First Asia Anti Fraud Award (AAF) 2011 yang di selenggarakan oleh Asia Anti Fraud (AAF) yaitu A+.
BANK BNP WAS AWARDED AA+ RATING OF 2012 BANK FRAUD PREVENTION Bank BNP entered the year 2013 with an encouraging achievement by receiving AA+ rating for 2012 Bank Fraud Prevention, a higher achievement than the A+ rating awarded to the Bank in 2011 AAF Award ceremony held in Hotel JW Marriot on 25 April 2012 featuring the event of the First Asian Anti-Fraud Award (AAF) of Year 2011 organized by the Asia Anti Fraud (AAF).
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
FEBRUARI / FEBRUARY 1 Februari
1 February
PERESMIAN BANK BNP KCP SEMARANG
INAUGURATION OF BANK BNP SEMARANG SUB BRANCH
14 Februari
14 February
PERESMIAN BANK BNP KCP SUKAJADI
INAUGURATION OF BANK BNP SUKAJADI SUB BRANCH
Di tahun 2013 Bank BNP terus melakukan ekspansi dengan menambah 1 (satu) lagi jaringan kantornya di wilayah Sukajadi yang terletak di Jl. Sukajadi No. 143 Bandung. Keunikan yang dimiliki oleh Bank BNP KCP Sukajadi ini adalah hadir dengan pelayanan yang didominasi kaum perempuan yang profesional dan kompeten dalam dunia perbankan, sehingga Bank BNP KCP Sukajadi dapat dikenal pula sebagai Ladies Bank
In 2013 Bank BNP continued to expand by supplementing another 1 (one) office network in Sukajadi area located on Jl. Sukajadi. No 143 Bandung. The sub branch offers uniqueness through the domination of professional women with banking competency in the Sub Branch’s banking services delivery, so that Bank BNP Sukajadi Sub Branch is also known as Ladies Bank.
APRIL / APRIL 26 April
26 April
PERESMIAN BANK BNP KC PURWOKERTO
INAUGURATION OF BANK BNP PURWOKERTO BRANCH
MEI/MAY 2 Mei
2 May
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA 2013 Bertempat di Ruang Rapat Kantor Pusat Bank BNP Jl. Ir. H Juanda No.95 Bandung. Bank BNP melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam rangka mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham mengenai Persetujuan Penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor Bank Melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) III Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan Persetujuan Perubahan Susunan Pengurus Bank.
2013 EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Taking place in the Meeting Room of Bank BNP’s Head Office on Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Bandung, Bank BNP held Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) with a view to receive shareholders’ approval on the addition to the Bank’s Issued and Paid-in Capital through Rights Issue III and approval on the change in the composition of the Bank’s Management.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
13
Ikhtisar Kinerja Performance highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
95,05% dari jumlah seluruh suara yang dimiliki oleh Pemegang Saham Bank yang hadir pada pelaksanaan Rapat tersebut secara bulat telah menyetujui usulan Direksi Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal Disetor melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Selain itu pada pelaksanaan RUPSLB tersebut juga dilakukan pengangkatan Mr. Takeru Agawa sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank BNP menggantikan Mr. Koji Sawada yang mengundurkan diri.
95.05% of the total number of votes held by the Bank’s Shareholders attended the EGMS unanimously approved the Board of Directors’ proposal to conduct the addition to the Bank’s Paid-in Capital through Rights Issue III. The EGMS also appointed Mr Takeru Agawa as the Bank’s Director of Finance and Planning to replace the resigning Mr Koji Sawada.
7 Mei
7 May
RELOKASI KANTOR BANK BNP KCP CIMAHI
RELOCATION OF BANK BNP CIMAHI SUBBRANCH
JUNI/ JUNE
14
28 Juni
28 June
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 2013 Pada hari Jumat 28 Juni 2013 Bank BNP melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2013 untuk Tahun Buku yang berakhir 31 Desember 2012 bertempat di Ruang Meeting Riviera The Luxton Hotel Jl. Ir. H. Juanda No.18 Bandung.
ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS OF YEAR 2013 On Friday, 28 June 2013 Bank BNP held its 2013 Annual General Meeting of Shareholders for the Fiscal Year ended 31 December 2013 in Riviera Meeting Room of The Luxton Hotel Jl. Ir. H. Juanda No.18 Bandung.
28 Juni
28 June
PAPARAN PUBLIK 2013 Bank BNP melaksanakan kegiatan Paparan Publik (Public Expose) untuk kinerja keuangan Desember 2012 sampai dengan triwulan I - 2013, bertempat di The Luxton Hotel Bandung Jl. Ir. H. Juanda No.18 Bandung. Public Expose dilaksanakan untuk mempresentasikan kinerja Bank BNP oleh Direksi Perseroan, dan dihadiri oleh para undangan yang terdiri dari pemegang saham, nasabah, sekuritas, wartawan media cetak, radio, dan undangan lainnya.
PUBLIC EXPOSE 2013 Bank BNP conducted a Public Expose in the Luxton Hotel Bandung Jl. Ir. H. Juanda No.18 Bandung. The Public Expose was to present the performance of the Bank and the Board of Directors of the Bank and attended by the invited shareholders, customers, securities, printed media, radio and other guests.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
JULI/ JULY 5 Juli
5 July
BANK BNP RAIH INFOBANK AWARD 2013 Menyusul beberapa penghargaan yang telah diraih sebelumnya, berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Majalah InfoBank, Bank BNP pada triwulan pertama di tahun 2013 kembali meraih Predikat SANGAT BAGUS atas kinerja keuangan tahun 2012 untuk kategori Bank dengan kriteria modal Rp100 Miliar sampai dengan dibawah Rp1 triliun, berdasarkan kepemilikan sebagai Bank Swasta Nasional Devisa, dan kategori Rating Bank Go Public. Penghargaan tersebut diterima oleh Presiden Direktur Bank BNP, Ritsuo Ando, dalam acara malam penganugerahan Infobank Awards ke 18 yang berlangsung pada hari Jumat, 5 Juli 2013 bertempat di Hotel Shangrilla, Jakarta.
BANK BNP WON INFOBANK AWARD 2013 Following several awards achieved previously, based on the results of a survey conducted by Infobank Magazine, in the first quarter of 2013 Bank BNP repeated its success by receiving VERY GOOD predicate for its financial performance in 2012 for the category of Banks with the Capital amount of Rp100 billion to below Rp1 trillion based on the ownership as Private National Exchange Bank, and for Go Public Bank Rating Category. The award was received by the President Director of Bank BNP, Ritsuo Ando, in the 18th Infobank Awards Ceremony taking place on Friday, 5 July 2013 at Hotel Shangrilla, Jakarta.
18 Juli
18 July
FRONTLINER BANK BNP MENANGKAN THE 9th NATIONAL CUSTOMER SERVICE CHAMPIONSHIP 2013 Dalam ajang The National Customer Service Awarding yang bertajuk “The 9th National Customer Service Championship 2013”, Bank BNP memenangkan “Silver Award” untuk kategori “Walk-in Customer for Staff” dan predikat “The Most Caring for Team Leader “.
BANK BNP’S FRONTLINERS WON AN AWARD IN THE 9TH NATIONAL CUSTOMER SERVICE CHAMPIONSHIP 2013 In the National Customer Service Awarding titled “The 9th National Customer Service Championship 2013”, Bank BNP won Silver Award for “Walk-In Customer for Staff” category and was predicated “The Most Caring for Team Leader” .
SEPTEMBER/ SEPTEMBER 2 September
2 September
EDUKASI PERBANKAN DAN SOSIALISASI PRODUK TABUNGANKU OLEH BANK BNP DI SD BUNDA MARIA, PAMANUKAN Sebagai bentuk tanggung jawab moral Bank BNP dalam rangka transfer knowledge tentang manfaat menabung bagi masa depan generasi muda khususnya anakanak sekolah tingkat dasar, pada hari Senin tanggal 2 September 2013 Bank BNP melakukan kegiatan Edukasi Perbankan dan Sosialisasi Produk TabunganKu di SD Bunda Maria, Jl Husein Kertadibrata No.51 Pamanukan - Subang.
BANKING EDUCATION AND DISSEMINATION OF BANK BNP’S “TABUNGANKU” IN SD BUNDA MARIA, PAMANUKAN As a form of the Bank’s moral responsibility with a view to transfer knowledge about the benefits of saving for the future of the younger generation, especially elementary school students, on Monday, 2 September 2013 Bank BNP organized Banking Education and “Tabunganku” product dissemination in SD Bunda Maria, Jl Husein Kertadibrata No 51, Pamanukan – Subang.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
15
Ikhtisar Kinerja Performance highlight
16
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
6 September
6 September
CEO ACOM CO., LTD JEPANG KUNJUNGI BANK BNP Bertempat di gedung Kantor Pusat Bank BNP Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung, Bank BNP secara khusus mendapatkan kunjungan kerja dari CEO ACOM CO., LTD Japan, Mr. Shigeyoshi Kinoshita yang merupakan pemegang saham mayoritas Bank BNP. Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Mr. Shigeyoshi Kinoshita melakukan diskusi serta dengar pendapat dengan Direksi, Komisaris, dan Eksekutif Bank BNP.
THE VISIT OF CEO OF JAPAN’S ACOM CO. LTD TO BANK BNP Taking place in Bank BNP’s Head Office on Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung, Bank BNP received a work visit of Mr. Shigeyoshi Kinoshita, CEO of Japan’s ACOM CO. LTD, the Bank’s majority shareholder. During his work visit, Mr. Shigeyoshi Kinoshita also had discussions and hearings with the Board of Directors, Commissioners, and Executive Officers of Bank BNP.
26 September
26 September
BANK BNP RAIH 6 KATEGORI PEMENANG DALAM ANUGERAH PERBANKAN INDONESIA 2013 Bank BNP kembali menunjukkan konsistensi prestasinya, kali ini dengan meraih 6 kategori pemenang dari 8 kategori penilaian yang dilakukan dalam acara Anugerah Perbankan Indonesia 2013 (APBI). Adapun 4 (empat) kategori juara 1 diraih dalam kategori CEO in LEADERSHIP, HUMAN CAPITAL, RISK MANAGEMENT, MODAL INTI. Sedangkan peringkat ketiga diraih untuk kategori FINANCE, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR).
BANK BNP WON AWARDS FOR 6 CATEGORIES IN INDONESIAN BANKING AWARDS 2013
2013 Annual Report
Bank BNP has shown its consistency in achieving good performance by winning awards for 6 out of 8 categories in Indonesian Banking Awards (APBI) 2013, namely: the 1st Ranked in 4 (four) Categories: CEO in LEADERSHIP, HUMAN CAPITAL, RISK MANAGEMENT, and 1st TIER CAPITAL, and the 3rd Ranked in 2 (two) Categories: FINANCE AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
26 September
26 September
CEO BANK BNP RITSUO ANDO KEMBALI RAIH THE BEST CEO IN LEADERSHIP PADA ANUGERAH PERBANKAN INDONESIA 2013 Bertempat di Ballroom Ritz Carlton Mega Kuningan – Jakarta. CEO Bank BNP Ritsuo Ando kembali terpilih sebagai pemenang peringkat 1 The Best CEO in Leadership 2013, mempertahankan prestasi yang sama yaitu peringkat 1 The Best CEO pada perhelatan APBI tahun 2012.
BANK BNP’S CEO RITSUO ANDO WON AN AWARD FOR THE BEST CEO IN LEADERSHIP IN INDONESIAN BANKING AWARDS 2013 Taking place in Ballroom Ritz Carlton Mega Kuningan – Jakarta, Bank BNP’s CEO Ritsuo Ando was once again appointed as the 1st Winner of The Best CEO in Leadership 2013, keeping up the same achievement awarded to him in Indonesian Banking Awards of the preceding year.
26 September
26 September
EDUKASI PERBANKAN DAN SOSIALISASI PRODUK TABUNGANKU OLEH BANK BNP DI SMP ANGKASA LANUD SULAIMAN BANDUNG Sebagai bentuk tanggung jawab moral Bank BNP dalam rangka transfer knowledge tentang manfaat menabung bagi masa depan generasi muda khususnya anak-anak sekolah tingkat dasar dan menengah, pada hari Kamis tanggal 26 September 2013 Bank BNP melakukan kegiatan Edukasi Perbankan dan Sosialisasi Produk TabunganKu di SMP Angkasa Lanud Sulaiman, Jl Terusan Kopo KM.10 Sulaiman Margahayu, Bandung.
BANKING EDUCATION AND DISSEMINATION OF BANK BNP’S “TABUNGANKU” IN SMP ANGKASA LANUD SULAIMAN BANDUNG As a form of the Bank’s moral responsibility with a view to transfer knowledge about the benefits of saving for the future of the younger generation, especially elementary school and junior high students, on Thursday, 26 September 2013 Bank BNP organized Banking Education and “Tabunganku” product dissemination in SMP Angkasa Lanud Sulaiman, Jl Terusan Kopo KM.10 Sulaiman Margahayu, Bandung.
OKTOBER/ OCTOBER
31 Oktober
31 October
BANK BNP BERPARTISIPASI DALAM PAMERAN UMKM DI GRAHA SANUSI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
BANK BNP PARTICIPATED IN MSME EXHIBITION IN GRAHA SANUSI, PADJADJARAN UNIVERSITY, BANDUNG
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
17
Laporan Manajemen Management Report
Ikhtisar Kinerja Performance highlight
Profil Perusahaan Company Profile
NOVEMBER/ NOVEMBER 2 November
2 November
EDUKASI PERBANKAN DAN SOSIALISASI PRODUK TABUNGANKU OLEH BANK BNP DI SD SANTA MARIA & SD SANTO YUSUF CIMAHI Tanggung jawab moral Bank BNP dalam rangka transfer knowledge tentang manfaat menabung bagi masa depan generasi muda khususnya anak-anak sekolah tingkat dasar terus berlanjut, pada hari Sabtu tanggal 2 November 2013 Tim Corporate Secretary & Communication Bank BNP melakukan kegiatan Edukasi Perbankan dan Sosialisasi Produk TabunganKu di SD Santa Maria dan SD Santo Yusuf, Jl Baros 109 Cimahi Selatan.
BANKING EDUCATION AND DISSEMINATION OF BANK BNP’S “TABUNGANKU” IN SD SANTA MARIA & SD SANTO YUSUF CIMAHI As a form of the Bank’s moral responsibility with a view to transfer knowledge about the benefits of saving for the future of the younger generation, especially elementary school and junior high students, on Saturday, 2 November 2013 Bank BNP organized Banking Education and “Tabunganku” product dissemination in SD Santa Maria dan SD Santo Yusuf, Jl Baros 109 South Cimahi.
DESEMBER/ DECEMBER
19 Desember
19 December
MALAM APRESIASI NASABAH MIKRO BANK BNP
APPRECIATION NIGHT FOR BANK BNP’S MICRO BANKING CUSTOMERS
20 Desember
18
HIDEKI HORIKOSHI GANTIKAN YASUO UONOMI SEBAGAI PRESIDEN KOMISARIS BANK BNP. Jumat 20 Desember 2013, bertempat di Kantor Pusat Bank BNP Jl. Ir. H Juanda No.95 Bandung. Bank BNP melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa/RUPSLB (kedua kalinya pada tahun 2013) sehubungan dengan adanya pergantian jabatan dalam anggota Dewan Komisaris, yaitu pengunduran diri Presiden Komisaris Bank BNP Mr. Yasuo Uonomi sehubungan dengan penugasan baru dan digantikan oleh Mr. Hideki Horikoshi.
20 December
30 Desember
30 December
PERESMIAN BANK BNP KFO DUTA MAS FATMAWATI JAKARTA
INAUGURATION OF BANK BNP FUNCTIONAL OFFICE DUTA MAS FATMAWATI JAKARTA
2013 Annual Report
HIDEKI HORIKOSHI REPLACED YASUO UONOMI AS BANK BNP’S PRESIDENT COMMISSIONER On Friday, 20 December 2013, at Bank BNP’s Head Office on Jl. Ir. H Juanda No. 95 Bandung, for the second time in 2013 the Bank held Extraordinary General Meeting of Shareholders with regard to the resignation of the former President Commissioner Mr. Yasuo Uonomi due to his new assignment, to be replaced by Mr. Hideki Horikoshi.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PENGAKUAN DAN PENGHARGAAN RECOGNITIONS AND ACCOLADES AAF AWARD
AAF AWARD
Bank BNP mendapat predikat Best Bank Fraud Prevention Rating 2012 AAF Award yang diselenggarakan pada tanggal 5 Maret 2013 oleh Asia Anti Fraud bersama majalah Beyond & Beyond, dengan tema “Building and Maintaining Trust”.
Bank BNP attained the predicate of Best Bank Fraud Prevention Rating 2012 of AAF Award held on 5 March 2013 by Asia Anti Fraud in collaboration with Beyond & Beyond magazine, with the theme of “Building and Maintaining Trust”.
INFOBANK AWARD 2013
INFOBANK AWARD 2013
Bank BNP kembali meraih Predikat `SANGAT BAGUS` atas kinerja keuangan tahun 2012 untuk kategori Bank dengan kriteria modal Rp.100 Miliar sampai dengan dibawah Rp. 1 triliun, berdasarkan kepemilikan sebagai Bank Swasta Nasional Devisa, dan kategori Rating Bank Go Public .
Bank BNP once again received a “VERY GOOD” predicate for its 2012 financial performance under the category of Banks with Rp100 billion to below Rp1 trillion capital, based on ownership as Private National Foreign Exchange Bank, and Go Public Bank Rating Category.
ANUGERAH PERBANKAN INDONESIA 2013
INDONESIAN BANKING AWARDS 2013
Pada malam penghargaan APBI 2013, Bank BNP yang tergolong dalam kelompok BUKU 1 atau kepemilikan Modal Inti dibawah Rp. 1 triliun, berhasil merebut 6 kategori juara dari 8 kategori yang dinilai dan 4 diantaranya meraih peringkat satu.
In the Award Ceremony of the Indonesian Banking Awards 2013 Bank BNP, included in BUKU 1 Group or of which the Ownership of 1st Tier Capital is below Rp 1 Trillion, was awarded 6 out of 8 categories, where 4 out of the 6 winning categories were in the 1st Ranked.
Adapun 4 (empat) kategori juara 1 diraih dalam kategori : 1. CEO in LEADERSHIP, Mr. Ritsuo Ando 2. HUMAN CAPITAL 3. RISK MANAGEMENT 4. MODAL INTI
The 1st Ranked in 4 (four) Categories as follows: 1. CEO in LEADERSHIP 2. HUMAN CAPITAL 3. RISK MANAGEMENT 4. CORE CAPITAL
Sedangkan peringkat ketiga diraih untuk kategori : 1. FINANCE 2. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
The 3rd Ranked in 2 (two) Categories as follows: 1. FINANCE 2. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
19
Ikhtisar Kinerja Performance highlight
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
PENGAKUAN DAN PENGHARGAAN TAHUN 2012 DAN SEBELUMNYA RECOGNITIONS AND ACCOLADES OF 2012 & THE PRECEDING YEARS GCG AWARD 2012
GCG AWARD 2012
Pada perhelatan penghargaan Good Corporate Governance Award 2012 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan Majalah SWA. Bank BNP berhasil meraih predikat sebagai : Indonesian Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI)
In Good Corporate Governance Award 2012 Ceremony organized by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) in collaboration with SWA Magazine, Bank BNP was predicated: Indonesian Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI)
ANUGERAH PERBANKAN INDONESIA (APBI) 2012
INDONESIAN BANKING AWARDS 2012
Pada perhelatan Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) 2012 Bank BNP berhasil meraih 4 (Empat) predikat sekaligus untuk kategori Bank Umum dengan Aset Rp. 1 - 10 triliun sebagai : 1. Peringkat 2 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Good Corporate Governance” 2. Peringkat 2 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Risk Management” 3. Peringkat 2 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Human Capital” 4. Peringkat 2 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Financial Aspects”
In the Award Ceremony of the Indonesian Banking Awards 2012 Bank BNP received 4 predicates for the Commercial Banks with Rp1-10 trillionTotal Assets category as: 1. The 2nd Ranked for The Best Bank 2012 in “Good Corporate Governance” Category 2. The 2nd Ranked for The Best Bank 2012 in “Risk Management” Category 3. The 2nd Ranked for The Best Bank 2012 in “Human Capital” Category 4. The 2nd Ranked for The Best Bank 2012 in “Financial Aspects” Category
PERINGKAT 1 THE BEST CEO - ANUGERAH PERBANKAN INDONESIA (APBI) 2012
THE 1ST RANKED FOR THE BEST CEO INDONESIAN BANKING AWARDS 2012
Pada perhelatan Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) 2012 CEO Bank BNP Ritsuo Ando berhasil meraih predikat sebagai : Peringkat 1 The Best CEO Bank 2012 untuk Bank Umum dengan Aset Rp. 1 - 10 triliun.
In the Award Ceremony of the Indonesian Banking Awards 2012 Bank BNP’s CEO Ritsuo Ando was predicated as: The 1st Ranked for the Best CEO of Commercial Banks with Rp1-10 trillion Total Assets category
ANUGERAH BUSINESS REVIEW AWARD 2012
BUSINESS REVIEW AWARD 2012
Pada perhelatan Anugerah Business Review Award 2011 Bank BNP berhasil meraih 3 (Tiga) predikat sekaligus sebagai :
In Business Review Award 2011 Ceremony, Bank BNP received 3 (three) awards for 1. The Best Corporation for Risk Management of Year 2012 2. The Best Marketing Management of Year 2012 3. The Best Finance Performance of Year 2012.
1. The Best Corporation for Risk Management of The Year 2012 2. The Best Marketing Management of The Year 2012 3. The Best Finance Performance of The Year 2012. 20
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
ABFI BANKING AWARD - PERBANAS KE 5 TAHUN 2012
THE 5TH INDONESIAN BANKING AWARDS PERBANAS OF YEAR 2012
Best Performance Banking 2012 untuk Kategori Bank Swasta Nasional Dengan Aset Rp. 5 triliun - Rp. 50 triliun.
Best Banking Performance 2012 for the Category of Private National Banks with Rp5-50 Trillion Total Assets
INFOBANK AWARD 2012
INFOBANK AWARD 2012
Predikat “SANGAT BAGUS” untuk kategori Bank dengan kriteria modal Rp.100 Miliar sampai dengan dibawah Rp. 1 triliun, kategori berdasarkan kepemilikan sebagai Bank Swasta Nasional Devisa, dan kategori Rating Bank Go Public.
“VERY GOOD” Predicate for the Category of Banks with Rp100 billion to below Rp1 trillion capital based on the ownership of National Private Foreign Exchange Bank and for Go Public Bank Rating.
INDONESIAN BUSINESS AWARD & TOP PRODUCT 2012
INDONESIAN BUSINESS AWARD & TOP PRODUCT 2012
Predikat pertama untuk kategori Best Regional Bank
For the first time predicated as Best Regional Bank
INDONESIA ENTERPRISE RISK MANAGEMENT AWARD 2012
INDONESIA ENTERPRISE RISK MANAGEMENT AWARD 2012
Penghargaan Enterprise Risk Management Meningkatkan Value Added Menuju World Class Company.
Enterprise Risk Management Award to Increase Value Added Towards a World Class Company.
Untuk Kategori Bank Swasta Nasional Terbaik dengan Aset Rp. 1 - 10 triliun di bidang Pengembangan dan Penetapan Risk Appetite Awards 2011
Best National Private Bank of Rp. 1 - 10 Trillion Total Assets in Development and Determination of Risk Appetite Awards 2011
ANUGERAH BUSINESS REVIEW AWARD 2011
BUSINESS REVIEW AWARD 2011
Pada perhelatan Anugerah Business Review Award 2011 Bank BNP berhasil meraih 3 (Tiga) predikat sekaligus sebagai : 1. The Best CEO (Special Criteria) 2. The Best Marketing Management 3. The Best Corporation for Risk Management
In Business Review Award 2011 Ceremony, Bank was predicated as: 1. The Best CEO (Special Criteria) 2. The Best Marketing Management 3. The Best Corporation for Risk Management
INFOBANK AWARDS 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2011
INFOBANK AWARDS 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2011
Mendapat predikat Sangat Bagus pada InfoBank Awards 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2011 untuk kinerja keuangan setahun sebelumnya.
Received “VERY GOOD” predicate in InfoBank Awards 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2011 for the financial performance of the preceding year respectively.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
21
2 LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
SAMBUTAN PRESIDEN KOMISARIS MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER
24
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Hideki Horikoshi Presiden Komisaris President Commissioner
...penerapan prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha perlu senantiasa terus ditingkatkan di masa yang akan datang. Serta upaya untuk mencegah risiko yang lebih besar dalam pemberian pinjaman melalui peningkatan volume kredit UKM dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian ...in future, GCG implementation in every business activity should always be enhanced, along with the efforts to prevent bigger risks in credit disbursement by increasing the volume of SMEs Loans with due regard to the prudence principle.
Kepada para pemangku kepentingan dan pemegang saham yang terhormat,
To our distinguished stakeholders and shareholders,
Atas nama Dewan Komisaris PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., kami merasa gembira untuk kembali melaporkan pencapaian usaha yang baik sepanjang tahun 2013.
On behalf of the Board of Commissioners of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk, we are pleased to report the Bank’s excellent performance throughout 2013 .
Serangkaian prestasi menggembirakan telah berhasil dicapai pada tahun 2013 seperti yang tercermin dari beberapa indicator, yaitu peningkatan total aset menjadi sebesar Rp9,98 triliun dan pencapaian kredit sebesar Rp7 triliun. Hal ini dapat tercapai dengan didukung oleh perekonomian Indonesia yang baik dan dukungan dari seluruh stakeholder PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. yang terdiri dari Pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pejabat dan karyawan.
A series of encouraging results were successfully achieved in 2013, as reflected in several indicators including the increase in total assets to Rp9.98 trillion and the achievement of loans disbursement amounted to Rp7 trillion. Such good performance was realized owing to the favourable Indonesian economy and the support of all stakeholders of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk including the Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors and all Executive Officers and employees.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
25
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
26
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Fitch Ratings, satu dari tiga lembaga pemeringkat terkemuka internasional, menyatakan peringkat kredit Indonesia dalam posisi stabil. Ada 4 faktor kunci yang mendukung hal ini, yaitu: pengaturan kebijakan yang baik oleh Bank Indonesia dan pemerintah, pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, pengelolan fiskal dengan prinsip kehati-hatian, dan sector perbankan yang kuat. Kondisi ini membuat Indonesia mendapat peringkat sebagai negara yang layak di-investasi.
Fitch Ratings, one of three leading international rating agencies, assigned a stable rating position for Indonesia’s loans. There are four key factors that have endorsed this position, namely: good policy arrangement by the Central Bank and the Government, relatively high economic growth, fiscal management under the prudence principle, and a strong banking sector. This condition has made Indonesia ranked as the country of investment grade.
Untuk menyambut tahun 2014, tantangan yang dihadapi perekonomian Indonesia, terutama perbankan masih perlu diwaspadai. Berbagai situasi krisis di berbagai belahan dunia mengemuka sepanjang tahun yang telah lewat ini, khususnya krisis utang negara-negara Eropa, dampaknya cukup dirasakan terhadap situasi perekonomian secara global. Dampaknya sudah mulai terasa dengan adanya penurunan kinerja ekspor ke negara-negara yang berada dalam kondisi krisis. Oleh karena itu, dalam mengembangkan bisnisnya, Bank BNP perlu terus menerus tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, terutama yang berorientasi pinjaman untuk ekspor kepada negara yang terkena krisis tersebut. Dengan demikian, penerapan prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha perlu senantiasa terus ditingkatkan di masa yang akan datang. Serta upaya untuk mencegah risiko yang lebih besar dalam pemberian pinjaman melalui peningkatan volume kredit UKM dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Prior to year 2014, we still should be on the alert for challenges that Indonesian economy, particularly the banking sector, have been facing. The ongoing crisis in various parts of the world in the past few years, especially the Eurozone debt crisis, have brought negative impacts to the global economic situation. The impact has been shown in the weakening export performance to the countries experiencing the crisis. Therefore, in developing its business, Bank BNP is required to continuously implement the prudence principle especially in export-oriented lending to the countries in crisis. in future, GCG implementation in every business activity should always be enhanced, along with the efforts to prevent bigger risks in credit disbursement by increasing the volume of SMEs Loans with due regard to the prudence principle..
Dewan Komisaris optimis terhadap perekonomian Indonesia yang diharapkan akan terus maju dan berkembang di tahun 2014 dan tahun-tahun selanjutnya, didukung oleh kebijakan-kebijakan Pemerintah yang mengakselerasi pertumbuhan industri perbankan.
The Board of Commissioners is optimistic that Indonesia economy will continue to make progress and develop in year 2014 and the subsequent years, endorsed by favorable government policies to accelerate the growth of the banking industry.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan, atas dukungan, kerja sama, dan perhatiannya yang telah diberikan kepada kami selama ini. Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Direksi, jajaran manajemen, dan seluruh karyawan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. yang telah memberikan kinerja terbaik sesuai keahlian dan kompetensi masing-masing. Semoga PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. dapat terus mengemban
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to extend our gratitude to the shareholders and stakeholders on the support, cooperation and attention that have been rendered to us. The Board of Commissioners would also like to express our appreciation to the Board of Directors, all lines of Management and employees of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk for performing their best in accordance with their respective expertise and competence. We wish that PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk can continue to carry out the mandate of trust given by the
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
amanat kepercayaan dari para pemangku kepentingan untuk mengukir prestasi terbaik yang berkelanjutan di masa mendatang.
stakeholders to sustainably record the best performance in the years to come.
Akhirnya, saya juga menyampaikan terima kasih untuk semua nasabah Bank BNP, untuk kepercayaan dan komitmennya dalam menggunakan layanan dan produk Bank BNP sebagai mitra terpercaya dalam mengembangkan bisnis mereka.
Last but not least, I would also like to express our gratitude to all customers of Bank BNP for their trust and commitment in using Bank BNP’s services and products as their trusted partner in developing business.
Dengan dukungan semua pihak, saya berharap Bank BNP dapat mencapai keberhasilan yang lebih baik di masa yang akan datang dan dapat berperan aktif dalam mengembangkan perekonomian baik secara nasional maupun regional.
With the support of all parties, I hope that Bank BNP could achieve further success in the future and play an active role in developing the economy both nationwide and regionally.
Hideki Horikoshi Presiden Komisaris President Commissioner
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
27
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
LAPORAN DEWAN KOMISARIS REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
28
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA YANG DISUSUN OLEH DIREKSI
OVERVIEW ON THE BUSINESS PROSPECTS SET BY THE BOARD OF DIRECTORS
Realisasi target usaha yang ditetapkan oleh Direksi dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2013, Dewan Komisaris berpendapat bahwa secara umum Rencana Bisnis telah berhasil direalisasikan.
With regard to realization of the business goals set by the Board of Directors in the Business Plan of Year 2013, the Board views that in general the Business Plan has been successfully realized.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Direksi dalam penyusunan Rencana Bisnis tahun 2014 adalah realisasi beberapa pos yang lebih rendah dibandingkan dengan target, yaitu: 1. Penempatan Antar Bank 2. Giro dan Tabungan 3. Rasio Keuangan, yaitu CAR dan NIM Namun demikian, dengan kondisi perekonomian yang relatif stabil, realisasi target usaha yang dituangkan dalam Rencana Bisnis tahun 2013 dapat tercapai dengan baik. Dengan tercapainya beberapa target penting sampai periode Desember 2013, antara lain: asset sebesar Rp 9.985.736 juta, penyaluran kredit sebesar Rp 7.066.300 juta, serta Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 8.358.395 juta. Sementara itu, rasio Non Performing Loan (NPL) gross dan Capital Adequancy Ratio (CAR) masing-masing sebesar 0,92% dan 15,75%.
Several issues the Board of Directors should take note in the preparation of the 2014 Business are that the realization of some posts is lower than the targets, namely: 1. Interbank Placements 2. Current Accounts and Savings 3. Financial Ratios, such as CAR and NIM However, with a relatively stable economic conditions, the realization of business goals outlined in the Business Plan of the year 2013 was positively achieved with the achievement of several key targets until December 2013, among other: total assets of Rp9,985,736 million, loans disbursement of Rp 7,066,300 million, as well as third party funds amounting to Rp 8,358,395 million. Meanwhile, gross Non-Performing Loans ( NPL) ratio and Capital Adequacy Ratio (CAR) stood at 0.92% and 15.75% respectively.
KOMPOSISI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank pada tanggal 20 Desember 2013, disetujui perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan sehingga susunan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut :
Based on the Bank’s Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 20 December 2013, the proposed changes in the composition of the Company’s Board of Commissioners were already approved to be as below:
Semula • Presiden Komisaris • Komisaris • Komisaris Independen • Komisaris Independen Menjadi • Presiden Komisaris • Komisaris • Komisaris Independen • Komisaris Independen
: Yasuo Uonomi : Tatang Hermawan : Karel Tanok : Bachtiar Alam : Hideki Horikoshi : Tatang Hermawan : Karel Tanok : Bachtiar Alam
Dengan jumlah anggota Dewan Komisaris yang ada saat ini, pengurus masih memandang sejalan dan
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Previously: • President Commissioner : Yasuo Uonomi • Commissioner : Tatang Hermawan • Independent Commissioner : Karel Tanok • Independent Commissioner : Bachtiar Alam Changed to: • President Commissioner : Hideki Horikoshi • Commissioner : Tatang Hermawan • Independent Commissioner : Karel Tanok • Independent Commissioner : Bachtiar Alam The Management views that the current total number of members of the Board of Commissioners is still in compliance with the governing regulations regarding
Laporan Tahunan 2013
29
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
30
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
sesuai dengan ketentuan yang mengaturnya antara lain tentang penerapan Good Corporate Governance (GCG) sehingga mengusulkan untuk tetap mempertahankan jumlah keanggotaan Dewan Komisaris sebagaimana yang ada, yaitu 4 (empat) orang dan jabatan Ketua Komite Audit tetap dirangkap oleh Sdr. Karel Tanok yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko.
Good Corporate Governance (GCG) so that the Management propose to leave the current total number of member of the Board of Commissioners as it is, consisting of 4 (four) members and the position of Chairman of the Audit Committee is held by Mr. Karel Tanok who has concurently served as Chairman of Risk Monitoring Committee.
KOMITE-KOMITE YANG BERADA DI BAWAH PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
THE COMMITTEES UNDER THE SUPERVISION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Menunjuk ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal No.003/PM/05/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Prinsip Penerapan Good Corporate Governance maka dibentuklah Komite Audit dan dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-399/ BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001 tentang Peraturan Pencatatan Efek No.1-A huruf C.1.b. tentang Kewajiban Perusahaan Tercatat memiliki Komite Audit serta menindaklanjuti Surat Edaran No.SE-008/BEJ/12-2001 tentang Keanggotaan Komite Audit, maka Bank telah memiliki Komite Audit sejak tanggal 26 Desember 2001. Sementara itu, menindaklanjuti Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka Bank BNP pada tanggal 17 Maret 2008 membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi dan pada tanggal 30 Januari 2009 membentuk Komite Pemantau Risiko. Dengan demikian, Bank BNP telah memiliki semua Komite yang dipersyaratkan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dimaksud.
The formation of the Audit Committee is based on the Regulation of the Capital Market Supervisory Agency No. 003/05/2000 dated 5 May 2000 regarding Good Corporate Governance Implementation, and pursuant to the Directive Letter of the Board of Directors of PT Bursa Efek Jakarta No Kep-399/BEJ/07/2001 dated 20 July 2000 regarding the Securities Listing Regulation No 1-A point C.1.b regarding the Obligation of Listed Companies to have the Audit Committee and in response to the Circular Letter No SE-008/BEJ/12-2001 on the Audit Committee Membership, the Bank has formed the Audit Committee since 26 December 2001. Meanwhile, pursuant to Bank Indonesia Regulation No 8/4/PBI/2006 dated 5 October 2006 on the Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks, Bank BNP on 17 March 2008 established Remuneration and Nomination Committee and on 30 January 2009 formed Risk Monitoring Committee. Accordingly, Bank BNP has owned all Committees required under the aforementioned Bank Indonesia Regulations.
Setiap Komite beranggotakan pihak-pihak yang independen dan diketuai oleh seorang Komisaris Independen, kecuali Komite Remunerasi dan Nominasi yang berdasarkan peraturan Bank Indonesia dapat menugaskan pejabat yang bertanggungjawab di Bidang SDM untuk duduk sebagai salah seorang anggota Komite tersebut. Sebagai organ yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Direksi, ketiga Komite tersebut telah melaksanakan tugasnya dengan baik dengan melakukan pertemuan/rapat dengan unit-unit kerja terkait di Bank BNP. Informasi/hasil dari pertemuan tersebut kemudian direkomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk digunakan sebagai bahan masukan bagi Direksi.
Each committee consists of independent parties and is chaired by an Independent Commissioner, except the Remuneration and Nomination Committee which pursuant to Bank Indonesia Regulations can assign an official in charge of HR to sit as a member of the Committee. As an organ that assists the Board of Commissioners in monitoring the performance of duties of the Board of Directors, the three Committees have conducted their job in a proper manner by convening with related units in Bank BNP. Results of the meetings will be recommended to the Board of Commissioners to be used as inputs for the Board of Directors.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Komposisi, Rangkap Jabatan dan Independensi Anggota Komite
Composition, Concurent Positions and Independence of the Committee Members
KOMITE AUDIT Diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan 2 (dua) orang anggota Komite dari pihak independen. Susunan keanggotaan Komite Audit per Desember 2013 adalah: Ketua Komite : Karel Tanok Anggota Komite : Pilipus Azarjah Anggota Komite : Arifin S Haris
AUDIT COMMITTEE Chaired by an Independent Commissioner with 2 (two) Committee members are independent parties. Composition of the Audit Committee as of December 2013 is as follows: Chairman : Karel Tanok Member : Pilipus Azarjah Member : Arifin S Haris
KOMITE PEMANTAU RISIKO Diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan 2 (dua) orang anggota komite dari pihak independen. Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko per Desember 2013 adalah: Ketua Komite : Karel Tanok Anggota Komite : Arifin S Haris Anggota komite : Pilipus Azarjah
RISK MONITORING COMMITTEE Chaired by an Independent Commissioner with 2 (two) Committee members are independent parties. Composition of the Risk Monitoring Committee as of December 2013 is as follows: Chairman : Karel Tanok Member : Arifin S. haris Member : Pilipus Azarjah
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan anggota seluruh anggota Dewan Komisaris dan Kepala Divisi Sumber Daya Manusia. Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi per Desember 2013 adalah : Ketua Komite : Bachtiar Alam Anggota Komite : Hideki Horikoshi Anggota Komite : Tatang Hermawan Anggota Komite : Karel Tanok Anggota Komite : Kepala Divisi SDM
REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE Chaired by an Independent Commissioner with 2 all members of the Board of Commissioners and Head of Human Resources Division. Composition of the Remuneration and Nomination Committee as of December 2013 is as follows: Chairman : Bachtiar Alam Member : Hideki Horikoshi Member : Tatang Hermawan Member : Karel Tanok Member : Head of HR Division
Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko tidak berasal dari Direksi pada bank yang sama maupun bank lain, tidak merangkap jabatan pada bank yang sama, bank dan/atau perusahaan lain, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank.
Members of Audit Committee and Risk Monitoring Committee are not members of the Board of Directors of the Bank or other banks, do not hold concurent positions in the same bank, other banks and/or other companies, do not have financial, management, ownership of shares and/or family relationship with members of the Commissioner, the Board of Directors and/or Controlling Shareholders or with the Bank.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Implementation of Duties and Responsibilities of the Committees
KOMITE AUDIT Tugas utama Komite Audit adalah memberikan pendapat secara profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang
AUDIT COMMITTEE The main duties of the Audit Committee is to provide a professional and independent opinion to the Board of Commissioners on the reports submitted or matters
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
31
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
32
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya meliputi: 1. Melakukan kajian atas rencana kerja Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), memantau pelaksanaannya dan melakukan evaluasi atas hasil kerjanya; 2. Melakukan pemantauan kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku; 3. Memantau kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi yang berlaku; 4. Memastikan terlaksananya tindak lanjut hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pemeriksaan Bank Indonesia oleh Direksi secara tepat waktu guna mendapatkan informasi yang digunakan sebagai rekomendasi kepada Dewan komisaris; 5. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
raised by the Board of Directors and to assist the Board of Commissioners in carrying out the Board’s duties, including: 1. Review the work plan set by the Internal Audit Unit, monitor its implementation and evaluate the results. 2. Monitor the conformity of the audit implemented by the public accountants firm with applicable auditing standards; 3. Monitor the conformity of financial statements with applicable Accounting Standards; 4. Ensure the implementation of BOD’s follow-up on findings raised by Internal Audit, Public Accountants and Bank Indonesia’s results of examination in a timely manner in order to obtain information used as a recommendation to the Board of Commissioners 5. Provide recommendations on the appointment of the Public Accountants Firm to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders .
KOMITE PEMANTAU RISIKO Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau risiko meliputi : 1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; 2. Pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. 3. Memastikan ketersediaan informasi dan implementasi dari standar, kontrol, batasan, pedoman dan kebijakan sehubungan dengan pengukuran dan pengelolaan risiko terhadap risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko reputasi, risiko strategis, risiko hukum dan risiko kepatuhan.
RISK MONITORING COMMITTEE Duties and responsibilities of the Risk Monitoring Committee include: 1. Evaluate the conformity between the policies, procedures and setting of risk management limits with the implementation of such policies;
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi meliputi : 1. Terkait dengan kebijakan Remunerasi : 1.1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; dan 1.2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : 1.2.1. kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS;
REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE Duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee include: 1. Related to Remuneration policy : 1.1. evaluate the remuneration policy; and 1.2. provide recommendations to the Board of Commissioners regarding : 1.2.1. The remuneration policy for the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders ;
2013 Annual Report
2. Monitor and evaluate the implementation of duties of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit . 3. Ensure the availability of information and implementation of standards, controls, restrictions, guidelines and policies with respect to the measurement and management of risk to credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, reputation risk, strategic risk, legal risk and compliance risk.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
1.2.2. kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
1.2.2. The remuneration policy for executive officers and employees to be submitted to the Board of Directors.
2. Terkait dengan kebijakan Nominasi : 2.1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; 2.2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; 2.3. Memberikan rekomendasi Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite sebagaimana yang dipersyaratkan kepada Dewan Komisaris.
2. Related to Nomination policy : 2.1. prepare and provide recommendations on the systems and procedures on the selection and/ or replacement of members of the Board of Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders ; 2.2. provide recommendations on prospective members of the Board of Commissioners and /or Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders; 2.3. Recommend an independent party to be appointed as member of the Committee as required to the Board of Commissioners.
3. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi sekurangkurangnya sesuai dengan : 3.1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3.2. Prestasi kerja individual; 3.3. Kewajaran dengan peer group; dan pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
3. Ensure that remuneration policies are at least in accordance with 3.1. Financial performance and fulfillment of the reserves as stipulated in the governing laws and regulations; 3.2. Individual work performance ; 3.3. Fairness with the peer group; and consideration on the Bank’s long-term goals and strategies.
Efektivitas Rapat Komite
Effectiveness of Committee Meeting
Rapat Komite terselenggara sesuai dengan kebutuhan Bank, dihadiri sekurang-kurangnya oleh 51% (lima puluh satu perseratus) dari seluruh anggota Komite termasuk Komisaris Independen dan pihak Independen.
Committee meeting is held in accordance with the needs of the Bank, attended by at least 51 % (fifty-one percent) of all members of the Committees including Independent Commissioner and Independent parties .
Keputusan rapat Komite diambil berdasarkan musyawarah mufakat, apabila tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dan segala keputusan rapat Komite bersifat mengikat bagi seluruh anggota Komite. Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat komite beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Decisions of Committee meetings are taken by consensus agreement; in the event of dissenting opinions, the decision-making is done by a majority vote and all decisions of the Committee meeting are binding to all members of the Committee. Results of the Committee meeting are poured in the minutes of meeting signed by all members of the Committee attending meeting and well documented including dissenting opinions occurring in the committee meeting along with the reasons for dissenting opinions. The results of the Committee meeting are recommendations that can be used optimally by the Board of Commissioners .
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
33
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Dewan Komisaris mengenai jalannya pengawasan atas kinerja Perseroan oleh Direksi selama tahun buku 2013 The Board of Commissioners’ Report on the Supervision of the Company’s Performance by the Board of Directors for Fiscal Year 2013
34
Kepada Yth :
To:
• Seluruh Pemegang Saham Perseroan yang kami hormati, • Direksi Perseroan, • Serta seluruh pihak yang berkepentingan.
• All distinguished shareholders of the Company, • The Board of Directors, and • All parties to whom it may concern,
Salam sejahtera untuk kita semua.
Greetings to all of us.
Tahun 2013 telah kita lalui dengan sejumlah pencapaian yang patut dibanggakan dan secara umum cukup menggembirakan bagi Bank BNP karena telah berhasil melampaui target rencana bisnis yang ditetapkan, seperti yang tercermin dari beberapa indikator, yaitu peningkatan total aset menjadi sebesar Rp 9.985.736 juta (dengan pencapaian sebesar 97,98% dari target), kredit sebesar Rp 7.066.300 juta (dengan pencapaian sebesar 97,47% dari target) dan laba sebelum pajak sebesar Rp 141.923 juta (dengan pencapaian sebesar 116,49% dari target).
We have gone through year 2013 with a number of achievements we should be proud of and are generally quite encouraging for Bank BNP because it exceeded the targets set in the business plan, as reflected by several indicators, namely the increase in total assets to Rp9,985,736 million (with achievement amounting to 97.98% of the target ), loans disbursement amounting to Rp7,066,300 million (with achievement of 97.47 % of the target) and income before tax of Rp141,923 million (with the achievement of 116.49% of the target ) .
Prestasi yang telah dicapai tak dapat disangkal adalah juga karena hasil kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan Bank BNP, hal ini kiranya patut diapresiasikan.
It is not deniable that such achievements are owing to the hard work put in by all stakeholders of Bank BNP, which we should also appreciate.
Pencapaian rasio keuangan secara umum baik, hal ini tercermin dari :
In general, the achievement of financial ratios is satisfying, as reflected by :
• Rasio ROE 12,16% (atau pencapaian sebesar 111,76% dari target) • Rasio ROA 1,58% (atau pencapaian sebesar 114,49% dari target) • Rasio NIM 5,16% (atau pencapaian sebesar 90,69% dari target) • Rasio BOPO sebesar 86,25% dengan tingkat pencapaian 99,04%, Bank BNP terus senantiasa meningkatkan efisiensi dalam menjalankan kegiatan usahanya.
• ROE Ratio of 12.16% (or achievement of 111.76 % of the target) • ROA Ratio of 1.58% ROA (or achievement of 114.49 % of the target ) • NIM Ratio of 5.16 % NIM (or achievement of 90.69 % of the target ) • Operating Expense to Operating Income Ratio of 86.25% ROA with the level of achievement by 99.04%, Bank BNP strives to improve the efficiency in the operation of its business.
Dengan semangat, kerja keras, dedikasi yang tinggi serta dukungan semua pihak, kami yakin kinerja Bank BNP tahun 2014 akan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.
With passion, hard work, dedication and support of all parties, we believe the performance of Bank BNP in 2014 would be much better than the preceding year .
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya, antara lain dengan melakukan berbagai rapat, baik rapat antara Komisaris maupun rapat dengan Direksi serta rapat dengan berbagai bagian lainnya. Rapat-rapat penting yang dilaksanakan, antara lain adalah dalam rangka penyusunan rencana bisnis, evaluasi kinerja rencana bisnis setiap triwulan dan rapat penting lainnya yang terkait dengan kebijakan sumber daya manusia yang menjadi wewenang Dewan Komisaris.
During 2013, the Board of Commissioners has carried out its duties in accordance with the authority and responsibility, among others, by conducting various meetings, either the Board of Commissioners meetings, joint meetings with the Board of Directors, and meetings with other organs of the Company. The important meetings conducted, among others, were connected to the preparation of business plans, quarterly evaluation of the business plans and other important meetings related to human resource policies that became the authority of the Board of Commissioners .
Sementara itu, dalam rangka pelaksanaan tata kelola korporasi yang baik (Good Corporate Governance), seluruh Komite yang dipersyaratkan dalam ketentuan Good Corporate Governance yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Resiko dan Komite Remunerasi & Nominasi telah berhasil melaksanakan tugasnya dengan sangat baik, antara lain dengan melakukan rapat-rapat secara intern maupun dengan unit-unit kerja terkait yang diperlukan. Hasil dari rapat tersebut kemudian direkomendasikan kepada Dewan Komisaris.
Meanwhile, in the framework of the implementation of good corporate governance (GCG), all the committees required under the provisions of good corporate governance, namely the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration & Nomination Committee succeeded in performing their duties in a proper manner, among others, by conducting internal meetings and meetings with related work units. Results of the meetings were then recommended to the Board of Commissioners .
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris dan KomiteKomite telah melaksanakan berbagai rapat dengan berbagai satuan unit kerja terkait. Beberapa materi penting yang dibahas dalam rapat dan hasilnya telah dilaporkan oleh Komite kepada Dewan Komisaris, antara lain : 1. Perlunya peningkatan pelaksanaan fungsi Divisi SKAI, antara lain meliputi penyusunan program audit, pelaksanaan audit, pemantauan hasil audit atau follow up dari hasil audit. 2. Penyempurnaan peraturan di bidang SDM, antara lain mencakup remunerasi dan tantiem Dewan Komisaris dan BOD, serta struktur gaji, pemberian tunjangan dan fasilitas lainnya kepada karyawan. 3. Tindak lanjut hasil pemeriksaan satuan kerja Audit Intern yang belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dari unit-unit kerja yang diperiksa. 4. Perlunya peningkatan prinsip kehati-hatian (prudence principle).
In 2013, the Board of Commissioners and the Committees conducted various meetings with various related work units. The important materials discussed in the meetings and the results reported by the Committees to the Board, among others, are as follows:
Pada kesempatan ini, kami atas nama Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Pemegang Saham atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan, sehingga dapat menjalankan tugas-tugas pengawasan terhadap Direksi dan manajemen Bank BNP dengan baik
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
1. The need to increase the implementation of Internal Audit Unit functions, including among others, the preparation of audit programs, audit work, monitoring or follow-up of audit results. 2. Enhancement of SDM regulations, including among others, remuneration and bonus for BOC and BOD, as well as the structure of the salary, allowances and other facilities to employees . 3. Follow-up of the Internal Audit Unit’s examination results to which the examined work units have not paid fully attention. 4. Need to enhance the prudence principle.
On this occasion, the Board of Commissioners would like to express our gratitude and highest appreciation to all shareholders for their trust and support, which have enabled us to carry out our duties to supervise the Board of Directors and management of the Bank BNP in a proper and smooth way. Similarly, we would
Laporan Tahunan 2013
35
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Profil Perusahaan Company Profile
dan lancar. Demikian pula kepada Direksi dan seluruh jajaran Bank BNP, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kerjasama dan bantuan yang diberikan, sehingga pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
also like to extend our gratitude and appreciation for the cooperation and support provided by the Board of Directors and all levels of Bank BNP, which have enabled us to perform our duties as expected.
Selanjutnya, seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan usaha yang tercermin dari bertambahnya jaringan kantor, eksposur kredit dan produk-produk jasa perbankan yang baru, kami telah meminta perhatian semua pihak untuk senantiasa berupaya melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Furthermore, in line with the increasing business activities as reflected in the increasing office network, loan exposure and new banking products, we have requested the attention of all parties to constantly strive to do the following actions:
1. Meningkatkan prinsip kehati-hatian dan manajemen resiko dalam setiap kegiatan bank. 2. Mengupayakan terwujudnya sistem pengendalian intern yang kuat dan handal guna mendorong terciptanya pengkinian kepatuhan bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pelaksanaan tata kelola yang baik (Good Governance). 3. Meningkatkan efisiensi kegiatan operasional bank dengan melakukan pemantauan secara berkesinambungan terhadap realisasi anggaran yang telah disusun.
1. Improve the application of prudence principle and risk management in each activity of the Bank. 2. Make effort to establish a strong and reliable internal control system in order to encourage the updating of bank compliance with the governing rules and regulations and the implementation of good governance. 3. Improve the efficiency of bank operations by continuously monitoring realization of the budget that has been prepared .
Dengan dukungan Pemegang Saham, kerjasama yang erat antara Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Bank BNP serta semangat dan kerja keras semua pihak, kami berharap kinerja Bank BNP dapat meningkat dengan lebih baik lagi di masa mendatang.
With the support of the Shareholders, close cooperation between the Board of Commissioners, Directors and employees of Bank BNP as well as the spirit and hard work put in by all parties, we hope to increase the performance of the Bank BNP in the future.
Dari hasil pengawasan pelaksanaan rencana bisnis dan penilaian aspek Penilaian Tingkat Kesehatan Bank BNP, kami Dewan Komisaris merekomendasikan beberapa upaya perbaikan sebagai berikut:
Reviewing results of the supervision on the business plan implementation and evaluation on aspects of Bank BNP’s soundness rating, the Board of Commissioners recommends several remedial efforts as follows :
Mengingat krisis global khususnya yang melanda Eropa dan dampaknya sampai saat ini masih terus berlangsung maka Direksi perlu mencermati setiap perubahan yang akan terjadi, baik di lingkup regional maupun internasional yang mungkin dapat berdampak terhadap perekonomian nasional.
• Given the global crisis particularly the crisis experienced in the European countries and on-going impacts of such crisis, the Board of Directors need to pay close attention to any changes that may occur, either at regional or global scope, that may have an impact on the national economy.
•
36
Laporan Manajemen Management Report
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Meskipun dampak dimaksud sampai saat ini belum begitu berpengaruh terhadap perekonomian nasional, namun penurunan ekspor ke negara-negara yang dilanda krisis perlu diantisipasi, khususnya dalam pengambilan kebijakan di bidang pemberian kredit. Penyaluran kredit khususnya kredit UMKM masih perlu terus ditingkatkan di daerah-daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan kredit UMKM. Di bidang penghimpunan dana, target tabungan telah berhasil dicapai. Sehubungan dengan dengan telah diluncurkannya produk-produk tabungan yang memperoleh sambutan positif dari masyarakat, maka upaya peningkatan tabungan perlu terus menerus dilakukan sesuai dengan rencana bisnis Bank. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan aset khususnya di bidang kredit, maka Direksi perlu senantiasa memperhatikan permodalan Bank dan melakukan berbagai upaya untuk memperkuat permodalan dan likuiditas Bank. Meningkatkan fungsi koordinasi dan komunikasi antar Direksi, maupun antar satuan kerja serta berupaya melakukan optimalisasi tugas-tugas Komite yang berada di bawah Direksi, agar pelaksanaan GCG dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Dalam upaya mencegah terjadinya penyimpangan (fraud), seluruh pejabat dari lini terendah sampai teratas perlu meningkatkan fungsi pengawasan terhadap setiap kegiatan di satuan kerjanya masing-masing melalui pengawasan atasan langsung (built in control) maupun dengan meningkatkan pengawasan fungsional yang ada.
• Although the impact has not been to critical currently, but the decline in exports to the countries in crisis needs to be anticipated, particularly in the making of decisions in loans disbursement. • Loans channeling particularly SME loans still needs to be improved in the areas potential for SME loans development.
Demikian Laporan Dewan Komisaris mengenai jalannya pengawasan atas kinerja Perseroan oleh Direksi selama tahun buku 2013 kami sampaikan. Semoga informasi yang kami sajikan ini sekiranya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Finally, we would like to close this Board of Commissioners’ Report on the Supervision of the Company’s Performance by the Board of Directors for Fiscal Year 2013. Hopefully the information we have presented could be the benefits for all the parties who may need.
•
•
•
•
•
•
• In term of funding, target of savings was successfully achieved. In connection with the launch of saving products that have gained the public’s positive response, the efforts to increase the performance of savings should always be made in accordance with the Bank’s business plan • With the increasing growth in total assets, especially in loans, the Board of Directors should always pay a close attention to the Bank’s capital and take various measures to strengthen the capital and liquidity. • Improve coordination and communication between members of the Board of Directors and between work units, and seek to optimize the tasks of the Committees under the Board of Directors, to enable smoother GCG implementation. • In the attempt to avoid the occurrence of deviation (fraud), all officials from the lowest to the highest levels should enhance their supervisory functions towards any activity in their respective work unit through supervision by direct supervisor (built-in-control) and by improving the functional supervision in place.
Hideki Horikoshi Presiden Komisaris President Commissioner
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
37
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
38
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ritsuo Ando Presiden Direktur President Director
Dengan tekad untuk terus meningkatkan fokus bisnis pada sektor bisnis ritel, manajemen berkeinginan untuk terus mewujudkan visi Bank yang berorientasi pada kebijakan pendanaan dan perkreditan yang berorientasi pada segmen tersebut yaitu bisnis pembiayaan usaha kecil dan menengah... With a determination to continually improve the business focus on retail business sector, the management intends to continue the realization of the Bank’s vision that is oriented to the funding and lending policies oriented to such business sector, namely the business of small and medium enterprises (SMEs) financing...
Kepada Pemangku Kepentingan yang Saya hormati.
Dear Distinguished Stakeholders,
Dengan memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, ijinkan saya atas nama Manajemen menyampaikan Laporan atas kinerja Bank BNP selama tahun 2013.
With praise to the Almighty God, allow me on behalf of the Management to present the Report on Bank BNP’s performance in 2013.
Kita telah berhasil melewati tahun 2013 dengan baik, ditengah-tengah kondisi perekonomian dunia yang cukup bergejolak, khususnya memasuki pertengahan 2013, ekonomi Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, hal ini nampak dari menurunnya beberapa indikator perekonomian nasional maupun global, di antaranya menyoroti kebijakan The Fed yang menghentikan kebijakan quantitave easing sebagai stimulus perekonomian Amerika Serikat yang telah dinilai oleh berbagai pihak menjadi salah satu penyebab
We have succeeded in passing through the year 2013, in the midst of global economic turmoil, especially when entering mid-2013 Indonesia’s economy faced a tough challenge, reflected in the decrease of several national and global economic indicators, among which was highlighted on the policies set forth by the USA’s Central Bank to stop quantitative easing policy as a stimulus for the country’s economy, which many people believe as one of the main reasons that caused the decrease in the exchange rates of Rupiah and
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
39
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
40
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
utama turunnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang US Dollar, demikian pula dengan beberapa mata uang negara berkembang lainnya.
other currencies of other emerging markets, against US Dollar.
Dengan melemahnya mata uang Rupiah terhadap mata uang US Dollar dari semula Rp 9.637,5/1 USD pada Desember 2012 menjadi Rp 12.170/1,- USD pada akhir tahun 2013, memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian nasional di mana nilai Ekspor Indonesia secara kumulatif menurun sampai pada pertengahan tahun 2013 sebesar 6,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya namun masih mampu bangkit menjelang akhir tahun.
The weakening Rupiah against USD from Rp9,637.5 / 1 USD in December 2012 to Rp12,170 / 1 USD at end-2013 significantly impacted Indonesian economy in which the cumulative value of the country’s exports in the mid-2013 declined by 6.07% compared to the same period of the preceding year, but was still able to recover towards the end of the year .
Pemerintah berupaya keras untuk mengatasi tekanan ini dan hingga akhir tahun 2013 berdasarkan release dari BPS No. 16/02/Th. XVII, 5 Februari 2014 menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 tercatat sebesar 5,78% angka ini sedikit lebih rendah dari angka pertumbuhan tahun 2012 yang mencapai sebesar 6,3%, namun demikian dapat disebutkan bahwa Indonesia dapat berhasil melewati akhir tahun 2013 dengan positif.
The Government strove to overcome these pressures and by end-2013 a release by BPS No.16/02/Th. XVII dated 5 February 2014 reported that Indonesia’s economic growth in 2013 was 5.78%, slightly lower than the 2012 growth rate of 6.3%. However, the report mentioned, Indonesia still succeeded in closing the year 2013 positively.
Di tengah kondisi perekonomian nasional yang sedikit mengalami gejolak, pertumbuhan bisnis Bank BNP untuk tahun 2013 ini tercatat tumbuh dengan baik bahkan melampaui target yang ditetapkan pemegang saham sebelumnya, yaitu mampu tumbuh sebesar 21,60% dari target semula hanya berkisar pada 18% dan berhasil membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp 141,9 miliar atau sama dengan tumbuh sebesar 23,25% dari tahun 2012.
Despite the small turmoil in our national economic condition, Bank BNP managed to record a positive business growth in 2013, even excelled the target of the shareholders, which was up to 21.60% from the previous target of 18%. The Bank also managed to record Net Income Before Tax amounting to Rp141.9 billion or up by 23.25 % compared to 2012.
Arah Kebijakan dan Strategi Dalam Pengembangan Usaha Bank
Policy and Strategy Direction in the Bank’s Business Development
Memasuki tahun 2013 dengan berbekal berbagai informasi dan rencana untuk merealisasikan target yang telah ditetapkan serta dengan menyikapi kondisi perekonomian nasional pada awal tahun 2013 lalu, Manajemen menerapkan beberapa kebijakan dan strategi yang akan ditempuh dalam mengembankan usahanya seperti : 1. Meningkatkan upaya pembiayaan pada segmen bisnis kecil dan menengah/SME; 2. Mengatur dan menjaga kecukupan likuiditas Bank dengan mengupayakan peningkatan secondary reserve agar likuiditas tetap terjaga;
Entering in 2013 equipped with various information and a plan to realize the targets set and to address the condition of the national economy at the beginning of 2013, the Management has applied several policies and strategies to be taken in carrying out its business such as below:
2013 Annual Report
1. Increase financing of small and medium-sized enterprises/SMEs; 2. Organize and maintain the Bank’s adequate liquidity by making effort to increase the secondary reserve in order to keep the liquidity in control;
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
3. Meningkatkan Modal Disetor guna menyediakan dan mempertahankan Kecukupan Permodalan dan ekspansi usaha; 4. Mengembangkan dan menerbitkan beberapa produk dan layanan baru secara selektif; dan 5. Mengkonsolidasi gugus tugas marketing dan penjualan dengan mengadakan programprogram yang secara berkala, menciptakan iklim kompetisi yang sehat di seluruh lini usaha bisnis dengan memberikan reward yang setara dengan prestasi kinerjanya.
3. Increase Paid-in Capital in order to provide and maintain capital adequacy and business expansion; 4. Develop and launch new products and services selectively; and 5. Consolidate marketing and sales task force to conduct programs on a regular basis, creating a healthy competition climate across all business lines, by giving rewards equal with their work performance.
Dengan tekad untuk terus meningkatkan fokus bisnis pada sektor bisnis ritel, manajemen berkeinginan untuk terus mewujudkan visi Bank yang berorientasi pada kebijakan pendanaan dan perkreditan yang berorientasi pada segmen tersebut yaitu bisnis pembiayaan usaha kecil dan menengah dengan mengkombinasikan beberapa jenis produk Pinjaman seperti produk pinjaman secure dengan unsecure seperti pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KATANA), sedangkan pada sisi penghimpunan dana gencar dilakukan penjualan produk-produk simpanan baru yang memiliki karakteristik berjangka panjang seperti Tabungan Japan dan pelaksanaan programprogram promo seperti pelaksanaan GANBAROU yang telah memasuki beberapa periode program, demikian juga dengan program-program lainnya seperti Ginza, Sakura Mankai dan program akhir tahun yang bernama “BNP YES” (Year end Casa) serta program-program promo lainnya di mana program tersebut ditujukan untuk meningkatkan sumber dana yang berasal dari simpanan Tabungan masyarakat dengan berbagai ragam insentif dan fitur yang ditawarkan.
With a determination to continually improve the business focus on retail business sector, the management intends to continue the realization of the Bank’s vision that is oriented to the funding and lending policies oriented to the business sector, namely the business of small and medium enterprises (SMEs) financing by offering a full range of loan products either secured or unsecured loans, such as KATANA Unsecured Loans. In terms of funding, the Bank intensively conducted sales of new savings products with long-term characteristics such as “Tabungan Japan” and implemented promotional programs such as GANBAROU promo that has been done in several periods, and other promotional programs such as Ginza, SakuraMankai and year-end program titled “BNP Yes” (Year-end Casa), as well as other promotional programs addressed to increase funding from public savings with a full range of offered incentives and features.
Daya dukung dan ketersediaan SDM yang memiliki kompetensi baik menjadi faktor penting lainnya, untuk itu pertambahan jumlah karyawan dan jaringan kantor serta kegiatan pendidikan dan pelatihan memberikan kontribusi positif pada tercapainya sasaran kerja dari Bank.
Supporting capacity and availability of competent human resources are also one of other key factors. The increase in the total number of employees and office network of as well as training and coaching activities have contributed positively to the achievement of the Bank’s business goals.
Untuk memberikan dorongan atas tujuan bisnis Bank BNP tersebut, manajemen memandang penting adanya upaya untuk terus membenahi dan meningkatkan tata kelola administrasi dan pengembangan SDM secara terintegrasi dengan bekerja sama dengan konsultan jasa pengembang SDM yang berpengalaman.
To provide an impetus for the aforementioned business objectives of Bank BNP, the management considers it important to continue efforts to improve HR administration and development in an integrated manner by working with HR development consultant.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
41
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
42
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
Implementation of Good Corporate Governance (GCG)
Perseroan dijalankan dalam sebuah kerangka yang didasarkan oleh peraturan perundang-undangan, kebijakan dari pemegang saham dan juga dengan mempertimbangkan kepentingan stakeholders. Untuk itu setiap perseroan memerlukan kerangka Good Corporate Governance (GCG) yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi perusahaannya. Kerangka pemikiran dasar dalam penerapan GCG yang efektif adalah adanya pemahaman yang mendalam mengenai GCG, dan ini merupakan komitmen dari pemegang saham pengendali dan manajemen perusahaan, yaitu Direksi dan Dewan Komisaris. GCG hendaknya dipahami sebagai sebuah proses yang dapat meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang saham, yang antara lain terwujud dari pemastian kesinambungan usaha dan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
The company is run in a framework that is based on the laws and regulations, shareholders’ policies and takes into account of the stakeholders’ interests. Therefore, every company requires a good corporate governance (GCG) framework that conforms with its own characteristics and conditions. The framework of basic thought in the implementation of effective corporate governance is the existence of a deep understanding of corporate governance, which has become a commitment of the controlling shareholders and management comprising the Board of Directors and Board of Commissioners. GCG should be understood as a process that can increase the company’s value for shareholders, which would be realized in, among others, the assurance of the Company’s business sustainability and profitability in the long-term.
Agar GCG ini dapat diterapkan, perlu adanya struktur yang dapat mendukung perseroan agar memiliki organ perusahaan yang dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata-mata untuk kepentingan perusahaan.
In order to implement GCG, there is a need for a structure to facilitate a company with corporate organs that perform their functions in accordance with the governing stipulations and based on a principle that each organ has independence in carrying out its duties, functions and responsibilities solely for the benefit of company .
Landasan sebuah Badan Hukum Perseroan Terbatas di Indonesia, harus tunduk pada Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT), di mana disebutkan bahwa perseroan memiliki 3 organ penting, yaitu “Direksi” yang bertanggung jawab atas pengelolaan perseroan; “Dewan Komisaris” yang bertanggung jawab atas pengawasan terhadap pengelolaan yang dilakukan oleh Direksi; serta “Rapat Umum Pemegang Saham” (RUPS), sebagai organ yang merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting berkaitan dengan modal yang ditanamnya di perusahaan.
As legal entity, a Limited Liability Company in Indonesia should adhere to the Limited Liability Company Law (Company Law), which provides that a company should have 3 major organs, namely the “the Board of Directors (BOD)” who is responsible for the management of the company; “the Board of Commissioners (BOC)” who is responsible for the supervision of the management undertaken by the Board of Directors; and “the General Meeting of Shareholders” (AGM), as an organ where the shareholders make important decisions related to their investments in the company.
Setiap organ memiliki peranannya masing-masing dalam rangka menerapkan GCG di sebuah perusahaan. Ketiga organ perusahaan tersebut harus ada secara bersamaan, dan tidak dapat dibentuk secara bertahap.
Each organ has their own role in order to implement good corporate governance in a company. All the three organs of the company must exist simultaneously, and cannot be formed in phases.
Pada tahun 2013 Manajemen sangat concern dalam hal pelaksanaan dan penerapan GCG di Bank BNP dengan melakukan berbagai upaya untuk membenahi
In 2013, the Management was very concerned with GCG implementation in Bank BNP and made various efforts to reorganize the governance of its business and
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
tata kelola administrasi dan bisnisnya secara maksimal, dengan harapan dapat memberikan dampak pada transparansi, akuntabilitas keuangan dan tata kelola administrasi yang semakin baik, sehingga hal tersebut berkontribusi langsung pada kinerja Bank yang semakin baik, tingkat kesehatan dan penilaian kinerja dari otoritaspun semakin meningkat, terlebih dalam upaya untuk tetap mempertahankan dan memperkuat struktur permodalan Bank BNP.
administration, with a view to give positive impacts on the Bank’s transparency, financial accountability and administrative governance, which was expected to contribute directly to the Bank’s improved performance, level of soundness, and improved assessment rate assigned by the authority, especially in the efforts to maintain and strengthen the capital structure of Bank BNP.
Pelaksanaan rapat-rapat Direksi yang telah lebih terprogram dengan materi pembahasan dan keputusan yang sinergis serta strategis diputuskan dalam mekanisme musyawarah mufakat, koordinasi dengan Dewan Komisaris yang terus dijaga dan ditingkatkan, sehingga keseluruhannya dapat menjadi sinergi yang positif dalam membangun tata kelola perusahaan yang baik.
Implementation of BOD meetings have been programmed with synergistic and strategic discussion materials decided in consensus agreement mechanisms, and the coordination between BOD and BOC will be continuously maintained and enhanced, which in turn will create a positive synergy to build a good corporate governance.
Pada tahun 2013 ini Perseroan telah melaksanakan pergantian seorang Direktur karena mendapat assigment baru yaitu Direktur Keuangan dan Perencanaan Koji Sawada yang telah digantikan oleh Takeru Agawa yang pengangkatannya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan RUPS Luar Biasa bulan Mei 2013 yang meminta persetujuan pemegang saham untuk penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas ke 3 dan pada bulan Juni 2013 Perseroan telah menyelenggarakan pula RUPS Tahunan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 yang di antaranya menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 13,- per sahamnya, serta Perseroan pula telah menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang ke dua di tahun 2013 yaitu pada bulan Desember 2013 yang melakukan perubahan pengurus yaitu pergantian Presiden Komisaris dari Yasuo Uonomi digantikan oleh Hideki Horikoshi.
In 2013 the Company accepted the resignation of Director of Finance and Planning due to his new assignment, Koji Sawada, and welcome Takeru Agawa as the replacement, whose appointment was conducted during the Extraordinary General Meeting of Shareholders in May 2013 organized to ask for the shareholders’ approval on the addition to the Bank’s capital through public Rights Issue 3and in June 2013 the Company also held the Annual General Meeting of Shareholders for the financial year ended December 31, 2013 which approved the distribution of cash dividends amounting to Rp13, - per share. The Company also held the Extraordinary General Meeting of Shareholders for the second time in 2013, taking place in December 2013, with regard to the change to BOC Composition, where Yasuo Uonomi was replaced by Hideki Horikoshi as President Commissioner.
Kinerja Perusahaan dan Keuangan
Corporate and Financial Performance
Aset terbesar yang wajib dipelihara dengan baik adalah kepercayaan nasabah, Bank BNP memiliki keunggulan dalam sisi keberadaan nasabah-nasabahnya yang cukup loyal terhadap Bank BNP, hal ini terbukti bahwa sekalipun tingkat persaingan usaha sangat ketat, para nasabah tersebut tetap memberikan dukungan penuh dan kepercayaan kepada Bank BNP.
The greatest asset that should be well maintained is the trust of customers. Bank BNP’s competitive edge is the presence of its loyal customers, evidenced by the full support and trust put in by the customers in the midst of stiffer competition of the banking industry.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
43
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
44
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Bank BNP yang pada tahun 2013 ini masih masuk kategori bank dalam kelompok BUKU 1 (dengan Modal Inti di bawah Rp 1 triliun) tengah berupaya untuk masuk kedalam kategori bank dalam kelompok BUKU 2, di mana dengan kategori kelompok tersebut, ragam aktivitas dan transaksi perbankan yang di jalankan oleh Bank BNP akan semakin lengkap.
In 2013 Bank BNP was still in BUKU 1 Bank group (categorized as banks with below Rp1 trillion 1st Tier Capital) and in the attempt to get into BUKU 2 group, the category which would enable the Bank to run more complete banking business activities.
Dengan adanya penambahan Modal Disetor pada Penawaran Umum Terbatas (PUT) ke 3 yang dilaksanakan pada bulan Mei 2013, permodalan Bank BNP mengalami peningkatan yang berdampak pada pertumbuhan Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum/ Capital Adequacy Ratio (CAR) yang meningkat sebesar 4% dari semula 11,31% pada bulan April 2013 menjadi 15,31% pada bulan Mei 2013 atau setelah efektif dana hasil PUT 3 diterima, sehingga kecukupan permodalan ini membuat Bank BNP memiliki akselerasi tambahan untuk menyalurkan pinjamannya.
With an addition of its Paid-up Capital through Rights Issue 3 held in May 2013, BNP Bank’s capital increased and impacted the growth of its Minimum Capital Adequacy / Capital Adequacy Ratio (CAR), which was up 4% from 11,31% in April 2013 to 15.31% in May 2013 or after the effective date of receipt of Right Issue 3 proceeds. The Bank’s capital adequacy further accelerated the Bank’s loans disbursement.
Keberhasilan Bank BNP untuk meningkatkan volume usaha sebesar 21,60% di tahun 2013 memberikan bukti bahwa prospek keuangan Bank BNP masih tumbuh dengan baik, terlebih dalam hal penyediaan dana dalam bentuk Kredit, Bank BNP berhasil menyalurkan portofolio kreditnya selama tahun 2013 sebesar Rp 1,2 triliun lebih atau sama dengan tumbuh sebesar 20,08%. Sedangkan dalam hal kegiatan penghimpunan dana pihak ketiga/simpanan tumbuh selama tahun 2013 sebesar Rp 1,4 triliun lebih atau sama dengan tumbuh sebesar 20,70%, sehingga kondisi ini menjadikan fungsi intermediasi Bank BNP yang digambarkan dalam rasio Loan to Deposit menjadi sebesar 84,44%.
Bank BNP’s success in increasing its business volume by 21.60% in 2013 was an evidence of the Bank’s good financial prospect of growth, especially in terms of lending where the Bank managed to disburse more than Rp1.2 trillion loans or growing by 20.08%. Likewise, in term of funding, the third party fund in 2013 was more than Rp 1.4 trillion or up 20.70%. Such condition made Bank BNP’s intermediation function described in loandeposit ratio amounted to 84,44 % .
Angka-angka pertumbuhan volume pada tahun 2013 ini jumlahnya lebih tinggi dari tahun sebelumnya sekalipun secara persentasi sedikit lebih kecil.
The Bank’s growth figures in 2013 were higher than the previous year, eventhough the percentages were slightly lower.
Kemampuan Bank BNP dalam menghasilkan Laba pada tahun 2013 naik sebesar Rp 26,8 miliar menjadi Rp 141,9 miliar atau sama dengan naik sebesar 23,25%, di mana kontributor terbesar yang menyumbang laba adalah perolehan Pendapatan Bunga Bersih yang naik sebesar 11,04% ditambah dengan Pendapatan Operasional Lainnya seperti Komisi dan Provisi, transaksi devisa bersih dan lain-lain yang naiknya cukup signifikan yaitu sebesar 53,53% dari periode yang sama tahun lalu.
Bank BNP’s ability to generate income in 2013 was up Rp26.8billion or 23.25% to become Rp141.9 billion, with the largest contributor to the income was the increase in Net Interest Income increased by 11.04% and other Operating Income such as fee-based income and provisions, net foreign exchange transactions and others which increased significantly by 53.53% from the same period last year .
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) Bank BNP pada posisi akhir tahun 2013 relatif cukup baik yaitu tercatat rasionya sebesar 15,75%, hal ini sebagai akibat dari realisasi penambahan Modal Disetor melalui Penawaran Umum Terbatas ke 3 yang efektif pada bulan Mei 2013, sehingga rasio permodalan/ CAR naik hampir 4% dari periode sebelum pelaksanaan PUT 3, proyeksi atas CAR Perseroan sedikit mengalami deviasi hal ini disebabkan tertundanya rencana perolehan Pinjaman Subordinasi yang semula diharapkan akan menambah komponen modal pelengkap setidaknya pada posisi akhir tahun.
Fulfillment of Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) of Bank BNP by end-2013 was relatively good at 15.75%, as a result of the addition to the Bank’s Paid-in Capital through Rights Issue 3 effective in May 2013, so that the Bank’s CAR rose nearly 4% from the period before Rights Issue 3 execution. Such CAR projection was deviated due to a delay in the acquisition Subordinated Loans that previously was intended to be one of the supplementary capital components at least by year-end position.
Secara umum kinerja Bank BNP bila dikaitkan dengan target yang telah dibuat dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2013-2015, maka pencapaian atas seluruh aspek finansial hampir seluruhnya dapat dicapai dengan baik, terlebih untuk pos-pos tertentu seperti Pinjaman, Sumber Dana, Laba dan Total Aset, demikian pula dengan beberapa rasio keuangannya
In general, if we compare Bank BNP’s performance in 2013 with the target set in the Bank’s 2013-2015 Business Plan, we can say that almost all financial aspects can be achieved, especially for certain posts such as loans, Source of Funds, Income, Total Assets, and some financial ratios.
Dalam hal perluasan jaringan kantor, selama tahun 2013 telah dibuka 5 jaringan kantor baru, sehingga pada akhir tahun 2013 jumlah jaringan kantor Bank BNP menjadi 74 kantor yang didukung pula dengan Mobile Cash dan Mesin ATM sebanyak 66 buah.
In terms of expansion of office network, during 2013 Bank opened 5 new offices network, so that by the end of 2013 the total number of Bank BNP office network was 74 offices supported by Mobile Cash and 66 ATM machines.
Deviasi kecilnya realisasi atas rencana pembukaan Jaringan kantor tersebut dikarenakan adanya ketentuan baru dari Bank Indonesia yang mensyaratkan bahwa pembukaan jaringan kantor baru harus memperhitungkan kecukupan dari Alokasi Modal Inti Perseroan, di mana hingga pada akhir tahun 2013, Modal Inti Bank BNP belum mencukupi apabila hendak membuka jaringan kantor yang baru, untuk itu pada tahun 2013 rencana pembukaan jaringan kantor mengalami revisi dan bahkan menghentikan pembukaan jaringan yang baru, terkecuali sesuai ketentuan Bank BNP masih dapat membukan Kantor Fungsional yang fokus melayani transaksi/ kegiatan pembiayaan untuk UKM, untuknya Bank BNP pada akhir tahun 2013 telah membuka 1 Kantor Fungsional untuk kredit UKM di Fatmawati Jakarta.
Such slight deviation in the realization of the plan to open office network was due to the new provisions of Bank Indonesia which require that the opening of a new office network should take into account of the adequacy of the Company’s core capital allocation. By end-2013, based on the aforementioned BI regulation, Bank BNP’s core capital is not sufficient enough to enable the Bank open a new office network, which at the end force the Bank to change, or even stop, its plan to open new office network in 2013. However, based on the regulation, Bank BNP was still allowed to open functional offices focusing on SMEs financing transactions. Therefore, by end-2013 the Bank has opened 1 Functional Office for SME loan in Fatmawati Jakarta.
Oleh karenanya strategi pemasaran khususnya pada tahun 2013 tidak lagi bertumpu pada pembukaan jaringan kantor, melainkan memaksimalkan jaringan kantor yang telah ada, untuk lebih kompetitif dengan market yang telah ada sebelumnya.
Therefore, the Bank’s marketing strategy, in 2013 was no longer focused on the opening of office network, but on the optimization of the existing office network, to be more competitive in the existing markets.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
45
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
46
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pandangan Ke Depan
Future outlook
Banyak pihak yang memprediksikan bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2014 akan mengalami banyak koreksi dan konsolidasi sehubungan dengan adanya potential down risk pada pertumbuhan ekonominya, hal ini tercermin pula pada proyeksi pertumbuhan bisnis perbankan tahun 2014 belum akan tumbuh pesat, karena indikasi kenaikan suku bunga kredit diperkirakan akan memperlambat laju pertumbuhan penyaluran kreditnya, sehingga mencermati himbauan regulator, bahwa tingkat pertumbuhan kredit diperkirakan berada pada kisaran 15% - 17%.
Many people have predicted that Indonesian economy in 2014 will experience a lot of corrections and consolidation due to potential down risk in its economic growth, which was also shown in a projection that the banking business in 2014 would not grow in a fast pace, as indicated increase in lending rates is expected to slow down the growth rate of lending, in accordance with the regulator’s appeal that growth rate of lending was estimated to range at 15%-17%.
Ketatnya proyeksi likuiditas di tahun 2014 akan menimbulkan kontraksi di pasar uang sehingga akan mendorong penyesuaian atas tarif suku bunga dipasar, kondisi ini akan sedikit memberi tekanan pada kenaikan Biaya Dana yang akan menekan net interest margin bank menjadi lebih kecil, belum lagi dampak pengenaan biaya iuran tahunan OJK yang baru saja diberlakukan yang harus diabsorb oleh bank tentunya juga akan memberi dampak kepada Bank agar dapat lebih teliti lagi dalam melakukan kalkulasi bunga yang akan dilempar ke pasar.
The tight liquidity projections in 2014 will lead to a contraction in the money market that would drive an adjustment to interest rates in the market. Such conditions will put a little pressure on rising cost of funds which will hit banking net interest margins, not to mention the impact of the imposition of annual fee by OJK which was enacted recently which should be absorbed by the bank, which of course force the Bank to be more thorough in performing the calculation of interest rate before it is launched to the market.
Dengan melihat pada berbagai aspek yang dapat mempengaruhi penetapan kebijakan dan strategi bisnis Bank BNP ke depannya, baik yang bersifat internal maupun eksternal, maka Bank BNP akan mengambil langkah-langkah antisipatif dengan memperhitungkan untung ruginya dalam setiap aktivitas seperti mengerem rencana pembukaan jaringan kantor baru untuk operasional perbankan konvensional berkaitan dengan keterbatasan Alokasi Modal Inti (AMI), langkah lain untuk menjaga likuiditas Bank BNP tengah merencanakan untuk masuk pasar dengan menerbitkan surat hutang, menahan laju pertumbuhan bisnis sesuai dengan perkembangan pasar yang terjadi sebagaimana tertuang dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2014 – 2016 pertumbuhannya hanya sebesar kurang lebih 12%, belum lagi tahun 2014 merupakan tahun politik di mana pada tahun tersebut akan dilakukan pemilihan umum legislatif dan pemilihan Presiden Republik Indonesia, sehingga kondisi ini harus dicermati sedemikian rupa di mana konstelasi politik dan sosial juga akan mempengaruhi gerak laju perekonomian nasional khususnya.
By considering various aspects that can influence the making of Bank BNP’s business policy and strategy in the future, both internally and externally, Bank BNP will take anticipatory measures by considering the pros and cons in every activity such as by postponing the plan to open a new office for its conventional banking operation due to the limitation in core capital. Meanwhile, to maintain its liquidity, Bank BNP is planning to enter the market by issuing bonds, restraining the growth of its business in accordance with market developments as stated in the Business Plan 2014-2016 with less than 12% growth, not to mention the political year 2014 in which the general election will be conducted. This condition should be put into a close attention as the constellation of political and social movements will also affect Indonesia’s economy growth in particular .
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Bermodalkan pada pencapaian kinerja keuangan pada tahun 2013 ini, kami berkeyakinan bahwa tahun mendatang Bank BNP akan mampu untuk terus bertahan dan meningkatkan performance bisnisnya dengan lebih baik lagi, hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan stakeholders Bank BNP yang sampai saat ini telah memberikan support penuh kepada manajemen untuk terus berkarya sehingga memberikan hasil dan nilai tambah perusahaan yang semakin baik di masa yang akan datang.
Relying on the financial performance achieved in 2013, we believe that in the coming years Bank BNP will continue to survive and enhance the Bank’s business performance, which is certainly inseparable from the support of Bank BNP’s stakeholders who have given full support to the management to continue making efforts in delivering improved results and the Bank’s added value in the years to come.
Apresiasi dan Kepedulian Sosial
Appreciation and Social Awareness
Pada tahun 2013 lalu, selain kinerja keuangan yang baik, beberapa kegiatan korporasi turut menunjang prestasi Bank BNP khususnya pada keikutsertaannya pada beberapa penghargaan yang salah satunya Bank BNP berhasil mendapatkan peringkat Juara Umum untuk Bank dengan Modal Inti di bawah Rp. 1 triliun atas beberapa kategori pemenang yang dinilai pada Anugerah Perbankan Indonesia seperti: CEO in Leadership, Finance, Corporate Social Responsibility, Risk Management dan Modal Inti.
In addition to the Bank’s good financial performance, other corporate activities conducted in 2013 has also contributed to the Bank’s good performance, particularly its participation in several awardings, one of which was in Indonesian Banking Awards 2013 where Bank BNP was awarded as the Winner amongs the Banks with below Rp1 Trillion Core Capital, for the category of : CEO in Leadership, Finance, Corporate Social Responsibility, Risk Management and Core Capital.
Sebagai bentuk kepedulian Bank BNP kepada masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) telah digagas salah satu bentuk CSR yang berkelanjutan/sustain (Sustainability CSR) yang bekerjasama dengan Universitas Parahyangan (UNPAR) sebagai tahap awal di mana bentuk CSR ini diharapkan bahwa peranan Bank BNP bukan melulu hanya sebagai donatur/sponsorship saja, namun lebih kepada peran untuk memberikan kontribusi berkelanjutan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam ruang lingkup yang terkecil dan dengan tujuan kegiatan tersebut akan menjadi role model sehingga CSR yang dilakukan memiliki peran dan berdaya guna untuk membangun kesejahteraan bangsa ini.
As the Bank’s concern to the community realized in the form of Corporate Social Responsibility (CSR), the Bank has initiated a sustainable CSR program in collaboration with Parahyangan University (UNPAR) where Bank BNP’s role is not only as a donor/sponsor, but also to play a sustainable role in improving standards of living of the community in the smallest scope. Such purposes of CSR activities will be a role model so that the CSR conducted by Bank BNP will more useful to build the welfare of this nation.
Manajemen Bank BNP memiliki keyakinan kuat dan mengharapkan ke depannya bahwa apa yang telah dicapai sekarang ini akan terus semakin baik di tahuntahun yang akan datang tentunya dengan tantangan dan persaingan bisnis yang semakin dinamis, akhir kata Saya mengajak kepada seluruh stakeholders untuk bersamasama membangun dan membesarkan Bank BNP untuk tumbuh menjadi yang terbaik dan sudah selayaknya bila
Bank BNP’s Management has a strong belief and expectation that what has been achieved today will continue to improve in the years to come amidst more dynamic challenges and business competition. Finally, I would like to invite all stakeholders to join forces in building Bank BNP to be the best and therefore, on behalf of Bank BNP’s Management, extend our gratitude to customers, shareholders, the Board of
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
47
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Saya atas nama manajemen Bank BNP, mengucapkan terima kasih kepada seluruh nasabah, pemegang saham, anggota Dewan Komisaris, Direksi, karyawan, mitra usaha yang telah memberikan dukungan penuh dan kepercayaannya kepada Bank BNP.
Commissioners, the Board of Directors, all employees and business partners, who rendered their full support and trust to Bank BNP.
Bandung, Maret 2014 Salam,
Bandung, March 2014 Regards ,
RITSUO ANDO Presiden Direktur President Director
48
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Tanggungjawab Manajemen atas Laporan Tahunan 2013 Management’s Responsibility for the 2013 Annual Report Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini.
This Annual Report and the accompanying financial statements and related information are the responsibility of the Management of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below.
Bandung, April 2014 DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
Hideki Horikoshi Presiden Komisaris President Commissioner
Tatang Hermawan Komisaris Commissioner
Karel Tanok Komisaris Independen Independent Commissioner
Bachtiar Alam Komisaris Independen Independent Commissioner
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
Ritsuo Ando Presiden Direktur President Director
Budi Tjahja Halim Direktur Director
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Takeru Agawa Direktur Director
Markus Sugiono Direktur Director
Afandi Direktur Director
Laporan Tahunan 2013
49
3 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
VISI DAN MISI VISION AND MISSION
52
Visi
Vision
Menjadi salah satu Bank ritel pilihan yang berskala nasional yang sehat, handal dan terpercaya dalam menjalankan aktivitas perbankan dan jasa keuangan.
To be one of the preferred retail bank with nationwide scale, soundly, reliable and trustable in performing banking activities as well as financial services.
Misi
Mission
Berperan serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di bidang ritel dengan: • Melaksanakan tata kelola usaha yang baik dan benar seiring pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang berkesinambungan; • Menjadi mitra usaha terpercaya yang memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholder.
To take roles and support the economic growth and national development, especially in retail business:
2013 Annual Report
• To apply good corporate governance through in line with companies continual growing and development. • To become reliable business partner that provides added value to all stakeholders.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
IDENTITAS PERUSAHAAN CORPORATE IDENTITY Nama dan Alamat Perusahaan Company Name and Address Nama/Name..................................... : PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Alamat/Address................................ : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung 40132, Jawa Barat – Indonesia Telepon/Telephone.......................... : +62 22 82560100 (Hunting) Fax/Facsimile.................................... : +62 22 2514580 Laman/Website................................ : www.bankbnp.com Email................................................. :
[email protected]
Informasi Tambahan Additional Information Berdiri/Incorporated on.................... : 18 Januari 1972 Komposisi Pemegang Saham/Shareholders :
Nama/ Name
Jumlah/ Number of Shares
Nilai Saham/ Shares Value
Percentage
ACOM CO, LTD
447.737.012
223.868.506.000
66,15%
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
63.310.000
31.655.000.000
9,35%
PT. Hermawan Sentral Investama
42.946.211
21.473.105.500
6,35%
Lainnya di bawah 5%/Others below 5%
122.840.659
61.420.329.500
18,15%
TOTAL
676.833.882
338.416.941.000
100,00%
Bidang Usaha/ Type of Business....... : Perbankan/ Banking Saham Tercatat/Listed on................. : Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Kode Saham/Ticker Code................ : BBNP Akuntan Publik/External Auditor...... : Gani Sigiro & Handayani (Member of Grant Thornton) 15th floor International Financial Center Jl. Jend. Sudirman Kav. 22-23, Jakarta Telp................................................... : 021 – 571 0703 Fax/Facsimile.................................... : 021 – 571 0704 Biro Administrasi Efek/..................... : PT. Sinartama Gunita Share Registrar Plaza BII Menara I Lt. 9 Jl. MH Thamrin Kav. 22/ No. 51 Jakarta 10350 Telp................................................... : 021 - 392 2332 Fax/Facsimile.................................... : 021 - 392 3003
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
53
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN THE COMPANY IN BRIEF
54
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. berkedudukan di Bandung dan berkantor pusat di Jalan Ir. H. Juanda No. 95, Bandung - 40132, Indonesia, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 47, tanggal 18 Januari 1972, yang dibuat di hadapan Komar Andasasmita, SH, Notaris di Bandung.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. is based in Bandung with its main office in Jalan Ir. Juanda No. 95, Bandung - 40132, Indonesia, established by virtue of Notarial Deed No. 47, dated 18 January 1972 of Komar Andasasmita, SH, Notary Public in Bandung.
Bank BNP semula didirikan dengan nama PT. Bank Pasar Karya Parahyangan yang berorientasi bisnis pada usaha retail, kemudian pada bulan Juli 1989 ditingkatkan statusnya menjadi Bank Umum Nasional sekaligus berganti nama menjadi PT. Bank Nusantara Parahyangan dan pada Agustus 1994, Bank BNP mendapat ijin operasional sebagai Bank Devisa.
Bank BNP was originally incorporated under the name of PT. Bank Pasar Karya Parahyangan with business orientation in the retail industry and in July 1989 upgraded its status to become a national commercial bank and adopted a new name PT. Bank Nusantara Parahyangan. In August 1994, Bank BNP was operationally licensed as Foreign Exchange Bank.
Berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15 September 2000, Bank BNP mengubah status perusahaan menjadi perusahaan publik (terbuka) dan menawarkan 50.000.000 saham biasa kepada masyarakat dengan harga nominal Rp. 500,- per lembar sahamnya, disertai dengan penerbitan waran sejumlah 20.000.000 lembar yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 10 Januari 2001, sehingga jumlah saham beredar saat itu menjadi sebanyak 150.000.000 saham dan sebagai akibat adanya exercise waran sebanyak 8.275.000 lembar pada tahun 2004, maka jumlah saham beredar bertambah menjadi 158.275.000 saham.
Based on the resolution of the Extraordinary GMS on 15 September 2000, Bank BNP evolved into a public company by offering 50,000,000 common shares to the public at a par value of Rp. 500,- per share, coupled with 20,000,000 warrants, all listed on the Jakarta Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on 10 January 2001, resulting in a total of 150,000,000 outstanding shares and as a result of the exercise of 8,275,000 warrants in 2004, the total number of outstanding shares increased again to 158,275,000 shares.
Untuk memperkuat struktur permodalan, pada bulan Juli 2006 dilakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT I) kepada pemegang saham atas sejumlah 158.275.000 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp. 550,- per saham, sehingga jumlah saham beredar yang telah dikeluarkan Bank BNP menjadi 316.550.000 saham.
To strengthen its capital structure, on July 2006 Bank BNP conducted Limited Public Offering I with PreEmptive Rights to the Shareholders (Rights Issue I) on 158,275,000 shares at an offering price of Rp550 per share, so that the total number of the Bank’s outstanding shares increased to 316,550,000 shares.
Pada tanggal 17 Desember 2007, kepemilikan mayoritas saham Bank BNP telah beralih kepada ACOM CO., LTD. Japan (ACOM) dan The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) melalui akuisisi saham sebanyak 75,41%, dimana ACOM menguasai 55,41% dan BTMU menguasai 20% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan, sehingga dengan demikian keduanya menjadi Pemegang Saham Pengendali Bank BNP.
On 17 December 2007, ACOM CO. LTD. Japan (ACOM) and The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) became the majority shareholders of Bank BNP by acquiring 75.41% shares, in which ACOM owned 55.41% and BTMU 20% of all the issued shares, making both parties becoming the Controlling Shareholders of Bank BNP.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pada bulan Januari – Maret 2008 telah dilakukan penawaran tender/ tender offer atas kepemilikan saham Bank BNP oleh ACOM CO.,LTD. berkaitan dengan kegiatan akuisisi, sehingga jumlah kepemilikan saham ACOM CO., LTD. berubah menjadi 55,68%.
With regard to an acquisition activity, a tender offer was held in January – March 2008 on Bank BNP share ownership by ACOM CO., LTD. Japan, resulting in an increase of ACOM CO., LTD. Japan’s total share ownership to 55.68%.
Pada bulan Oktober 2010 Perseroan kembali melakukan penambahan Modal Disetor melalui Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) sebanyak 99.963.158 lembar saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp. 1.000,- per saham, sehingga jumlah saham yang telah dikeluarkan Perseroan seluruhnya berjumlah 416.513.158 lembar dengan nominal Rp. 208.256.579.000,-.
In October 2010, the Company increased its Paid-in Capital by conducting Rights Issue II of 99,963,158 new shares at a par value of Rp1000,- per share, which led to a total of 416,513,158 shares issued by the Bank with a nominal value of Rp. 208,256,579,000.
Pada bulan Mei 2013 Bank BNP melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dengan jumlah saham baru yang ditawarkan sebanyak 260.320.724 dengan nominal Rp.500,- setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp.1.150,- setiap saham. Hasil PUT III tersebut membuat komposisi kepemilikan saham berubah dimana ACOM CO, LTD menguasai 66,15% dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd menguasai 9,35% dari total 676.833.882 saham.
In May 2013 Bank BNP conducted Rights Issue III of 260,320,724 new shares at a par value of Rp 500 per share with offering price of Rp1,150 per share, resulting in the change to the Bank’s shareholding composition where ACOM CO, LTD owned 66.15% and The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd owned 9.35% of the total 676,833,882 shares.
Bank BNP hingga akhir tahun 2013 memiliki karyawan berjumlah 1452 orang dan telah memiliki jumlah jaringan kantor sebanyak 74 buah yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 16 Kantor Cabang, 44 Kantor Cabang Pembantu, 4 Kantor Kas, 5 Kantor Payment Point, 1 Service Point, 1 Kantor Fungsional Non Operasional Bank, 1 Kantor Fungsional Operasional, dan 1 Mobil Kas. Bank BNP kini tersebar di wilayah Jawa – Bali, seperti Bandung, Cimahi, Sukabumi, Bogor, Jakarta, Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Pamanukan, Kadipaten, Cirebon, Jatibarang, Tasikmalaya, Garut, Semarang, Surabaya, Lamongan, Yogyakarta, Solo, Malang, Tegal, Purwokerto, Bali.
By end-2013, Bank BNP had 1452 employees and 74 offices network consisting of 1 Head Office, 16 Branch Offices, 44 Sub Branch Offices, 4 Cash Offices, 5 Payment Points, 1 Service Points, 1 Non-Operasional Banking Function Office, 1 Operational Banking Function Office, and 1 Mobile Cash. Bank BNP network is spreading across Java – Bali cities such as Bandung, Cimahi, Sukabumi, Bogor, Jakarta, Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Pamanukan, Kadipaten, Cirebon, Jatibarang, Tasikmalaya, Garut, Semarang, Surabaya, Lamongan, Yogyakarta, Solo, Malang, Tegal, Purwokerto, Bali.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
55
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
REKAM JEJAK MILESTONES
Agustus 1994 Mendapat ijin operasional sebagai Bank Devisa.
August 1994 Obtained operational license as Foreign Exchange Bank.
Juli 1989 • Diubah statusnya menjadi bank umum. • Berganti nama menjadi PT Bank Nusantara Parahyangan.
Juli 1989 • The Bank’s status evolved to that of a commercial bank. • Adopted a new name PT Bank Nusantara Parahyangan.
18 Januari 1972 Didirikan dengan nama PT. Bank Pasar Karya Parahyangan.
January 2001 Saham hasil Penawaran Umum Perdana tercatat di BEI.
January 2001 The shares from IPO were listed on IDX.
Desember 2000 Menjadi perusahaan publik dengan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana, nama Bank berubah menjadi PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
December 2000 Becoming public company through Initial Public Offering, the Bank’s name was changed to PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
18 January 1972 Established under the name of PT Bank Pasar Karya Parahyangan.
56
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Januari – Maret 2008 Penawaran tender atas kepemilikan saham Bank BNP oleh ACOM berkaitan dengan praktik akuisisinya.
Mei 2013
January – March 2008
Bank BNP kembali menerbitkan saham baru melalui PUT III.
Tender offer of ACOM’s share ownership in Bank BNP related to its acquistion activity.
May 2013 Bank BNP issued new shares through Rights Issue III.
17 Desember 2007 Akuisisi saham mayoritas Bank oleh ACOM dan BTMU.
Oktober 2010
17 December 2007
Bank BNP melaksanakan PUT II.
Acquisition of Bank BNP’s majority share ownership by ACOM and BTMU.
Juli 2006 Bank BNP menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I.
October 2010 Bank BNP conducted Rights Issue II.
July 2006 Bank BNP issued new shares through Rights Issue I.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
57
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
STRUKTUR KEPEMILIKAN OWNERSHIP STRUCTURE Based on the Bank’s Register of Shareholders released by the Bank’s Share Registrar PT Sinartama Gunita, the capital structure and composition of shareholders of Bank BNP are as below:
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Bank, struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Bank BNP per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp.500,00 per saham/Share Value Jumlah Saham/ Number of Shares
Jumlah Nominal (Rp) /Amount of Shares (Rp)
1.000.000.000
500.000.000.000
- ACOM CO.,LTD
447.737.012
223.868.506.000
66,15%
- The Bank Of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd
63.310.000
31.655.000.000
9,35%
- PT Hermawan Sentral Investama
42.946.211
21.473.105.500
6,35%
- Masyarakat/Lainnya /Public/Others <5%
122.840.659
61.420.329.500
18,15%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Amount of Paid in capital
676.833.882
338.416.941.000
100,00%
Keterangan/ Description
Modal Dasar/ Statutory Capital
Percentage (%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital:
Jumlah saham Bank BNP yang telah dikeluarkan per 31 December 2013 seluruhnya 676.833.882 lembar terdiri dari saham biasa bersifat ekuitas yang ditata kelolakan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan harga nominal per lembar sahamnya adalah sebesar Rp. 500,- (lima ratus Rupiah).
Total shares of Bank BNP issued as at 31 December 2013 is 676.833.882 consisting of equity common stock governed by the Indonesian Central Securities Depository (KSEI) with a par price per share is Rp 500 (five hundred Rupiah).
Struktur Kepemilikan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Ownership Structure of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Keluarga Kinoshita/ Kinoshita Family
Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG)
38,85% 100% ACOM CO., LTD.
66,15%
BTMU (The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd.)
9,35%
PT Hermawan Sentral Investama
6,35%
Masyarakat/Lainnya /Public/Others
18,15%
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK
58
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
SEKILAS PEMEGANG SAHAM BANK BNP BANK BNP SHAREHOLDERS IN BRIEF Kepemilikan saham mayoritas Bank BNP yang dimiliki oleh 2 (dua) institusi keuangan yang berasal dari negara Jepang yaitu ACOM CO., Ltd. (ACOM) dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) dilakukan dengan mengakuisisi saham Bank BNP sebanyak 75,41% pada tanggal 17 Desember 2007, sehingga menjadikan dua perusahaan tersebut sebagai Pemegang Saham Pengendali Bank BNP, dengan pemegang saham pengendali akhir adalah keluarga Kinoshita dan Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc (MUFG).
Two Japanese financial institutions, namely ACOM CO., Ltd. (ACOM) and The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU), have become majority shareholders in Bank BNP by acquiring a total of 75,41% share ownership in the Bank on 17 December 2007, making both parties becoming the controlling shareholders of Bank BNP with the ultimate shareholders are Kinoshita Family and Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc (MUFG).
Sedangkan pemegang saham lain yang memiliki saham diatas 5% yaitu PT Hermawan Sentral Investama.
Other shareholders with above 5% share ownership are PT Hermawan Sentral Investama.
PEMEGANG SAHAM PENGENDALI
CONTROLLING SHAREHOLDERS
ACOM CO., LTD ACOM adalah suatu perusahaan publik yang didirikan berdasarkan hukum dan perundang-undangan negara Jepang, berkedudukan dan berkantor di 1-1, Marunouchi 2- chome. Chiyodaku, Tokyo 100-8307, Jepang, yang sahamnya tercatat di Tokyo Stock Exchange. ACOM adalah anak perusahaan dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG). Bisnis utama group ACOM adalah pinjaman dan bisnis kartu Kredit, bisnis penjaminan, pelayanan pinjaman dan bisnis keuangan di luar negeri, dan ACOM sendiri bergerak dalam bidang industri jasa pembiayaan dengan menyediakan pinjaman kepada individu/perseorangan.
ACOM CO., LTD ACOM CO., LTD. Japan is a public company founded under the Japanese governing law, having its registered office at 1-1, Marunouchi 2-chome. Chiyoda-ku, Tokyo 100-8307, Japan, with shares listed at the Tokyo Stock Exchange. ACOM is a subsidiary of Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG). The main business of the ACOM group is extending loans and Credit cards, assurance business, loans service and financial business overseas, and ACOM itself is engaged in the financing service industry by providing loans to individuals.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Mayoritas Berdasarkan Laporan Keuangan ACOM Tahun Buku 2013 yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan data yang diperoleh dari ACOM, susunan pemegang saham mayoritas ACOM per 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut:
Capital Structure and Majority Shareholders Based on ACOM’s Financial Statement of Financial Year 2013 ended on March 31, 2013 and the data received from ACOM, the majority shareholders composition of ACOM as of March 31, 2013 was as follows:
Nama Name
Jumlah Saham (dalam ribuan lembar) Total Shares (in million of shares)
Presentase (%) Percentage (%)
Mitsubishi UFJ Financial Group. Inc.
58,872
36.88
Maruito Shokusan Co., Ltd.
27,346
17.13
Maruito Co. Ltd.
12,553
7.86
Foundation of Kinoshita Memorial Enterprise
9,219
5.77
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
59
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Nama Name
Jumlah Saham (dalam ribuan lembar) Total Shares (in million of shares)
Presentase (%) Percentage (%)
Maruito Shoten Co., Ltd.
3,873
2.42
Kyosuke Kinoshita
3,259
2.04
Shigeyoshi Kinoshita
3,239
2.02
3,157
1.97
NOBUKA CO. Ltd.
3,000
1.87
Japan Trustee Services Bank, Ltd. (Trust account 4
2,679
1.67
Total
127,201
79.68
Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation (Standing proxy: The Master Trust Bank Japan,Ltd.)
60
Profil Perusahaan Company Profile
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (“BTMU”) adalah suatu perusahaan yang didirikan pada tanggal 15 Agustus 1919 berdasarkan hukum dan perundangundangan Jepang, berkedudukan dan berkantor di 2-71 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-8388, Jepang, dan merupakan salah satu bank berkelas internasional di Jepang yang kegiatan utamanya adalah usaha perbankan komersial.
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (“BTMU”) is a company established on August 15, 1919 under the laws and regulations of Japan, domiciled and head quartered in Marunouchi 2-7-1, Chiyoda-ku, Tokyo 1008388, Japan, and one of the world-class banks in Japan whose main activity is commercial banking business.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Capital Structure and Shareholders
Berdasarkan Laporan Keuangan BTMU Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013, susunan permodalan dan pemegang saham BTMU pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut:
Based on BTMU’s Financial Statements of Financial Year ended on 31 March 2013, the capital structure and shareholder BTMU on 31 March 2013 are as follows:
Nama Name
Jumlah Saham (dalam ribuan lembar) Total Shares (in million of shares)
Presentase (%) Percentage (%)
Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc.
12,506,038
98.41
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (Treasury Stock)
201,700
1.59
Total
12,707,738
100.00
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PEMEGANG SAHAM DI ATAS 5%
ABOVE 5% SHARE OWNERSHIP
PT Hermawan Sentral Investama PT Hermawan Sentral Investama (“HSI”), salah satu pemegang saham pendiri, berkedudukan di Kota Bandung dan didirikan pada tanggal 31 Mei 1997 di Bandung dengan maksud dan tujuan dalam bidang jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, HSI dapat melaksanakan kegiatan usaha di bidang jasa, konsultasi di bidang bisnis, manajemen, administrasi, manajemen sumber daya manusia, pengelolaan manajemen perusahaan, manajemen properti, manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan properti real estate, serta manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan industri.
PT Hermawan Sentral Investama PT Hermawan Sentral Investama (“HSI”), one of the founder shareholders, is domiciled in Bandung and was incorporated on May 31, 1997 in Bandung with the intention and purpose in the field of services. To achieve its goals and objectives, the HSI is entitled to carry out business activities in the field of services, business consulting, management, administration, human resource management, managing corporate management, property management, operation and maintenance management of real estate properties, as well as operations and maintenance management of industrial estates.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Capital Structure and Shareholders
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 17 Februari 2011, yang dibuat dihadapan Gunawan Kamarga, S.H., Notaris di Bandung, struktur permodalan dan susunan pemegang saham HSI adalah sebagai berikut:
Based on Deed No. 5 dated February 17, 2011, passed before Gunawan Kamarga, SH, Notary in Bandung, the capital structure and shareholding composition of HSI is as follows:
Keterangan / Description
Modal Dasar Authorized Capital
Nilai Nominal Rp 1 juta per saham Par Value of Rp1 million per share
Jumlah Saham Total Shares
Jumlah Nominal (dalam Rp) Nominal Value (in Rp)
20,000
20,000,000,000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Issued and Fully Paid Capital
Presentase (%) Percentage (%)
-
- Oetie Hermawan.
3,825
3,825,000,000
25
- Aling Hermawan
3,825
3,825,000,000
25
- Afandi Hermawan
3,825
3,825,000,000
25
- Tatang Hermawan
3,825
3,825,000,000
25
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued and Fully Paid Capital
15,300
15,300,000,000
100
Jumlah Saham dalam Portepel Total Shares in Porteple
4,700
4,700,000,000
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
61
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM CHRONOLOGY OF STOCK LISTING
62
Penawaran Umum Perdana
Initial Public Offering (IPO)
Tahun 2000 berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15 September 2000, Pada tanggal 14 Desember 2000, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”, sekarang Otoritas Jasa Keuangan atau disingkat “OJK”) melalui surat No. S 3663/PM/2000 melakukan Penawaran Umum Perdana atas 50.000.000 Saham Biasa dengan harga penawaran sebesar Rp 525 setiap saham, dan 20.000.000 Waran Seri I disertai dengan Saham Biasa atas nama, Waran diberikan secara cuma-cuma dan periode pelaksanaan Waran Seri I mulai dari 10 Juli 2001 sampai dengan 9 Januari 2004 dengan harga penawaran sebesar Rp 600 per saham. Pada tanggal 10 Januari 2001 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan Surat Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. S-0058/BEJ-EEM/01-2001 tanggal 8 Januari 2001.
In year 2000, based on the resolution of the Bank’s Extraordinary Meeting of Shareholders dated 15 September 2000, On 14 December 2000, the Bank obtained the effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Board (“BAPEPAM”, now Otoritas Jasa Keuangan shortened as “OJK”) through the letter No. S-3663/PM/2000 the Bank’s undertook an Initial Public Offering of 50,000,000 common shares at the offering price per share was Rp 525 per share and 20,000,000 Warrants Series I which embedded Common Shares, Warrants was issued free in charge and period of exercisable Warrant Series I starting from 10 July 2001 until 9 January 2004 at the offering price of Rp 600 per share. On 10 January 2001, the shares were registered at Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) based on the Board of Directors’ of Jakarta Stock Exchange letter No S-0058/BEJ-EEM/ 01-2001 dated 8 January 2001.
Modal Disetor Bank BNP bertambah pada bulan Januari 2004 sebagai akibat adanya exercise waran sebanyak 8.275.000 lembar menjadi saham biasa atas nama dengan nominal Rp. 500,- sehingga jumlah tersebut menambah jumlah saham beredar menjadi 158.275.000 saham.
Bank BNP’s Paid Capital increased in January 2004 due to an exercise of 8,275,000 warrants into ordinary shares on behalf with a par value of Rp 500 per share, resulting in the increase of the outstanding shares of the Bank to 158,275,000 shares.
Penawaran Umum Terbatas I
Rights Issue I
Dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan Bank BNP, berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK No. S-714/BL/2006 tanggal 22 Juni 2006, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan cara penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 158.275.000 lembar saham dari 7 Juli sampai dengan 13 Juli 2006 dengan harga penawaran sebesar Rp550 per saham.
With a view to strengthen its capital structure, by an effective notification from the BAPEPAM-LK No. S-714/ BL/2006 dated June 22, 2006, the Bank undertook Limited Public Offering with the Pre-emptive Rights I (Rights Issue I) of 158,275,000 shares from 7 July 2006 up to 13 July 2006 at the offering price of Rp 550 per share.
Pada tanggal 17 Desember 2007, ACOM CO. Ltd Japan (“ACOM”) dan The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (“BTMU”) mengakuisisi masing-masing sebanyak 55,41% dan 20% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Bank BNP.
On 17 December 2007, ACOM CO. Ltd Japan (“ACOM”) and The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd (“BTMU”) acquired respectively 55.41% and 20% of the share ownership in Bank BNP.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pada bulan Januari – Maret 2008 telah dilakukan penawaran tender atas kepemilikan saham Bank BNP oleh ACOM berkaitan dengan kegiatan akuisisi, sehingga jumlah kepemilikan saham ACOM berubah menjadi 55,68%.
During January – March 2008 the Bank conducted a tender offer of its shares belonging to ACOM with regard to acquisition. As a result, ACOM’s share ownership increased to 55.68%.
Penawaran Umum Terbatas II
Rights Issue II
Pada bulan Oktober 2010 Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan cara Penerbitan HMETD atas sejumlah 99.963.158 Saham Biasa Atas nama dengan nilai nominal Rp. 500,- setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 1000,- setiap saham.
On October 2010 the Bank conducted Rights Issue II on the total 99,963,158 Common On Behalf Shares with the par value of Rp 500 per share at an offering price of Rp 1000 per share.
Adapun seluruh dana hasil PUT II setelah dikurangi biaya emisi adalah sebesar Rp 98.423.004.500,- (Sembilan puluh delapan miliar empat ratus dua puluh tiga juta empat ribu lima ratus rupiah) dan telah digunakan 100% sebagai Modal Kerja.
The total proceeds received from the Rights Issue II after being deducted with issuance cost was Rp 98.423.004.500,- (Ninety eight billion four hundred and twenty-three million four thousand five hundred rupiah) and 100% used for Working Capital.
Per 31 Desember 2011, jumlah saham yang beredar adalah 316.513.158 dimana ACOM menguasai 60,31% dan BTMU menguasai 15.20% dari total saham tersebut.
As of 31 December 2011, the Bank’s outstanding shares amounted to 316,513,158 where ACOM owned 60.31% and BTMU owned 15.20% of the total shares.
Penawaran Umum Terbatas III
Rights Issue III
Pada bulan Mei 2013 Bank BNP melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dengan jumlah saham baru yang ditawarkan sebanyak 260.320.724 dengan nominal Rp 500,- setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 1.150,- setiap saham. Hasil PUT III tersebut membuat komposisi kepemilikan saham Bank berubah dimana ACOM menguasai 66,15% dan BMTU menguasai 9,35% dari total 676.833.882 saham.
In May 2013, Bank BNP conducted Rights Issue III of 260,320,724 new shares with a par value of Rp 500 per share at an offering price of Rp 1,150 per share. As a result, the Bank’s share ownership composition as of 31 December 2013 was changed where ACOM and BMTU owned respectively 66.15% and 9.35% of the total 676,833,882 shares.
Komposisi Kepemilikan Saham Bank BNP setelah PUT III berdasarkan Akta nomor 5 tanggal 31 Mei 2013 yang dibuat oleh kantor Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, SH., LLM mengenai perubahan Pasal 4 ayat 2, Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk adalah sebagai berikut :
Composition of share ownership in Bank BNP after Rights Issue III based on Notarial Deed No 5 dated 31 May 2013 made by Kirana Ivyminerva Wilamarta, SH., LLM, Public Notary, concerning the amendment to Article 4 verse 2 of the Addendum to Articles of Association of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk is as follows:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
63
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Nilai Nominal Jumlah Saham/ per saham/ Total Number Par Value per of Shares share (Rp)
Profil Perusahaan Company Profile
Harga Penawaran per saham/ Offering Price per share (Rp)
Tanggal Efektif/ Effective Date
Tanggal Pencatatan di Bursa/Date of IDX Stock Listing
Penawaran Saham Perdana/ Initial Public Offering
50.000.000
500
525
14 Desember 2000
10 Januari 2001
Pelaksanaan Waran/Warant Exercise
8.275.000
500
600
10 Januari 2004
10 Januari 2004
Penawaran Umum Terbatas I/ Rights Issue I
158.275.000
500
550
23 Juni 2006
7 Juli 2006
Penawaran Umum Terbatas II/ Rights Issue II
99.963.158
500
1.000
30 September 2010
14 Oktober 2010
Penawaran Umum Terbatas III/ Rights Issue III
260.320.724
500
1.150
02 Mei 2013
17 Mei 2013
Total Saham/ Total No of Shares
676.833.882
Jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek dan dapat diperjualbelikan adalah sebanyak 99% dari total saham yang telah dikeluarkan oleh Bank BNP. The total number of IDX listed and tradeable shares is 99% of the total shares issued by Bank BNP.
64
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE
Board of Commisioners Hideki Horikoshi (President) Tatang Hermawan Karel Tanok Bachtiar Alam BoC Meeting Audit Committee Risk Oversight Committee Remuneration & Nomination Committee
President Director Ritsuo Ando
Loan Policy Committee Loan Committee Anti-Fraud Strategy Committee
Chief Internal Audit Gagan Gunawan
Business Director Budi Tjahja Halim
Operation & IT Director Markus Sugiono
IT Steering Committee
Finance & Planning Director Takeru Agawa
New Product & Services Commitee
ALCO Committee
Compliance Director Afandi
Risk Mngt Committee
Compliance Committee
Business Development Division Head Bonny Wahyudi
Information Technology Division Head Tjie Khong Fen
Corporate Planning & Secretary Division Head Mario Yahya
Compliance Division Head Purbaji Basuki
Micro & Small Business Head Tomas Sugiono
Credit Support Division Head Yanto Setiawan
Accounting & Finance Division Head Licky Kuskanto
Risk Management Division Head tba
Regional Business Head I Kevin Cahyadi T.
Operation Support & Service Division Head Susiliana
Treasury & Financial Institution Division Head Hardi Widjaja
Regional Business Head II Gina Dharma
KTA Processing, Service & Ops. Development Division Head Maria Ida Ratnawati
Credit Quality Assurance Division Head Lius B. Nugroho
Human Capital & Corporate Services Division Head Agung Subagiyo
Regional Business Head III Sintawati Luswanto
Regional Business Head IV Ronnie Purnadjaja
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
65
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Hideki Horikoshi Presiden Komisaris President Commissioner 50 tahun, Warga Negara Jepang, menjadi Presiden Komisaris Bank BNP sejak tanggal 20 Desember 2013. Latar belakang pendidikan lulus dari Meiji University Tokyo, Japan pada tahun 1989. Pengalaman bekerja terakhir sebagai Deputy General Manager pada Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Cabang Singapore (2009-2013), Senior Manager pada Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Planning Division untuk Asia & Oceania (2007 - Juli 2009), Deputy President Director pada PT U Finance Indonesia (2004 – 2007), Senior Manager pada PT Bank Sanwa Indonesia (2000 – 2004), Manager pada The Sanwa Bank Financial Institutions Department (1997 – 2000), Manager pada The Sanwa Bank Planning Office untuk Amerika (1995-1997), Credit Officer pada The Sanwa Bank Kanda (1992 – 1995), Trainee Officer pada The Sanwa Bank International Credit Department Japan (1991-1992), Account Officer pada The Sanwa Bank Cabang Urayasu Japan (1989 – 1991). Aged 50, Japanese citizen, having served as President Commissioner of Bank BNP since 20 December 2013. Graduated in 1989 from Meiji University Tokyo, Japan. Previously, he was Assistant General Manager at Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ Branch of Singapore (20092013), Senior Manager at Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ Planning Division for Asia and Oceania (2007-July 2009), Deputy President Director at PT U Finance Indonesia (2004-2007), Senior Manager at Sanwa Bank Indonesia PT (2000-2004), Manager at The Sanwa Bank – Financial Institutions Department (1997-2000), Manager at The Sanwa Bank – Planning Office for the Americans (19951997), Credit Officer at The Sanwa Bank Kanda (19921995), Trainee Officer at The Sanwa Bank International – Japan Credit Department (1991-1992), Account Officer at The Sanwa Bank – Branch Urayasu Japan (1981-1991).
66
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tatang Hermawan Komisaris Commissioner 65 tahun, Warga Negara Indonesia, menjadi Komisaris Bank BNP sejak tanggal 26 Desember 2007. Pengalaman bekerja sebagai Presiden Komisaris di Bank BNP sejak tanggal 26 Mei 2001 sampai dengan 25 Desember 2007, dengan pengalaman bisnis sebagai pengusaha tekstil di Bandung seperti PT. Budiman Sejahtera Development, PT. Hermawan Megah Sentral dan beberapa perusahaan yang pernah berada dibawah kendalinya seperti: PT. Nam Nam Fashion, PT. Warna Makin Mulia, PT. Fuji Palapa Textile Industri, PT. Central Georgette Nusantara, PT. Hermawan Ladang Arta dan PT. Hermawan Sentral Investama, Oriental Indah Bali Hotel. Aged 65, Indonesian Citizen, having served as Commissioner of Bank BNP since 26 December 2007. Previously, he served as President Commissioner of Bank BNP from 26 May 2001 to 25 December 2007, experienced as entrepreneur in textile industry in Bandung such as in PT. Budiman Sejahtera Development, PT. Hermawan Megah Sentral, and in controlling several textile companies such as PT. Nam Nam Fashion, PT. Warna Makin Mulia, PT. Fuji Palapa Textile Industri, PT. Central Georgette Nusantara, PT. Hermawan Ladang Arta and PT. Hermawan Sentral Investama, Oriental Indah Bali Hotel.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
67
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Karel Tanok Komisaris Independen Independent Commissioner 75 tahun, Warga Negara Indonesia, menjadi Komisaris Bank BNP sejak tanggal 26 Mei 2001. Latar belakang sebagai Sarjana Ekonomi dan Akuntan, lulusan Universitas Padjajaran Bandung tahun 1967, memiliki pengalaman sebagai Akuntan (BPKP) Perwakilan Jawa Barat tahun 1968-1973, sebagai Junior Consultant pada International Consulting Service, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan tahun 1969-1982, Senior Consultan di Group PT. Jasumana, General Manager PT. Carlo Erba, Direktur Keuangan dan Administrasi PT. NAINTEX dan Managing Partner dari Kantor Akuntan Drs. Karel Widyarta. Aged 75, Indonesian citizen, having served as Independent Commissioner of Bank BNP since 26 May 2001. He earned his Bachelor’s Degree in Economics and Accounting from Padjajaran University, Bandung, in 1967. He was Accountant of BPKP’s Representative Office in West Java (1968-1973), Junior Consultant at International Consulting Service, Lecture in the Faculty of Economics of Parahyangan University (1969-1982), Senior Consultant at PT. Jasumana Group, General Manager at PT. Carlo Erba, Finance and Administration Director of PT. NAINTEX and Managing Partner of Public Accountants Firm Drs. Karel Widyarta.
68
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Bachtiar Alam Komisaris Independen Independent Commissioner 55 tahun, Warga Negara Indonesia, menjadi Komisaris Bank BNP sejak tanggal 26 Desember 2007. Latar belakang pendidikan Sarjana Sastra (S.S) dari Universitas Indonesia (UI) tahun 1984, Magister Sains (M.Si) dalam bidang Sosiologi dari UI tahun 1987, Master of Arts (A.M.) dari Regional Studies East Asia dari Harvard University tahun 1989, Doctor of Philosophy (Ph.D) dalam bidang Antropologi dari Harvard University tahun 1995. Pengalaman Bekerja sebagai Dosen Tetap di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), UI tahun 1987 – sekarang, sebagai Visiting Professor di Departement of Cultural Anthropology, University of Tokyo tahun 2003, sebagai Visiting Researcher di Faculty of Law and Letters di University of the Ryukyus Jepang tahun 2006. Aged 55, Indonesian citizen, having served as Independent Commissioner of Bank BNP since 26 December 2007. He earned his Bachelor’s Degree in Literature from the University of Indonesia in 1984, Magister Sains (M.Si) in Sociology from the University of Indonesia in 1987, Master of Arts (A.M.) in Regional Studies East Asia from Harvard University in 1989, Doctor of Philosophy (Ph.D) in Anthropology from Harvard University in 1995. He has been Permanent Lecture in the Faculty of Cultural Sciences of the University of Indonesia (1987 – present) and was Visiting Professor in Departement of Cultural Anthropology, University of Tokyo in 2003 and Visiting Researcher in the Faculty of Law and Letters in University of the Ryukyus Japan in 2006.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
69
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PROFIL DIREKSI PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
Ritsuo Ando Presiden Direktur President Director 57 tahun, Warga Negara Jepang, menjadi Presiden Direktur Bank BNP sejak tanggal 26 Agustus 2009. Latar belakang pendidikan lulus dari Osaka University of Foreign Studies, Japan pada tahun 1979. Jabatan sebelumnya adalah General Manager Overseas Business Development Departement pada ACOM CO., LTD. Jepang (2007), sebagai Advisor di Internatioal Division pada Resona Bank, Limited Japan (2005-2007), sebagai Presiden Direktur pada PT. Resona Indonesia Finance, Indonesia (2003-2005), sebagai Presiden Direktur pada PT. Daiwa Lippo Finance Indonesia (2001-2003), sebagai Deputi General Manager dan General Manager di The Daiwa Bank, Ltd. Jepang (1995-2001) dan beberapa bank lain seperti Bank Perdania Indonesia, Bank NISP Indonesia. Aged 57, Japanese citizen, having served as President Director of Bank BNP since 26 August 2009. He graduated from Osaka University of Foreign Studies, Japan in 1979. He was General Manager in Overseas Business Development Departement of ACOM CO., LTD. Japan (2007), Advisor at International Division of Resona Bank, Limited Japan (2005-2007), President Director of PT. Resona Indonesia Finance, Indonesia (2003-2005), President Director of PT. Daiwa Lippo Finance Indonesia (2001-2003), Deputi General Manager and General Manager at The Daiwa Bank, Ltd. Jepang (1995-2001) and worked for other banks such as Bank Perdania Indonesia and Bank NISP Indonesia.
70
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Budi Tjahja Halim Direktur Bisnis Business Director 50 tahun, Warga Negara Indonesia, menjadi Direktur Bank BNP sejak tanggal 26 Agustus 2009. Latar Belakang pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1986, Magister Manajemen dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2005 dan meraih gelar Doktor Manajemen Bisnis pada tahun 2011 dari Universitas Padjajaran Bandung. Pengalaman bekerja sebagai Executive Vice President - Head of Commercial Business di PT. Bank Danamon, Tbk., (2004- 2009), Team - Grand Plan dan Retail Banking Group Head di PT. Bank Mega, Tbk. (2003- 2004), sebagai Board of Management, Group Head Individual Banking dan Business Manager Geographical Focus Jawa & Bali pada PT. Bank Universal (2000- 2003), dan memulai karir sebagai Trainee Perbankan di Officer Development Program (1986) Bank Bali dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Commercial Banking. Aged 50, Indonesian citizen, having served as Director of Bank BNP since 26 August 2009. He earned his Bachelor’s Decree in Economics Majoring in Management from Parahyangan Catholic University, Bandung in 1986, Master’s Degree in Management from Gajah Mada University in 2005 and Doctor in Business Management from Padjajaran University, Bandung in 2011. He was Executive Vice President - Head of Commercial Business at PT. Bank Danamon, Tbk., (2004- 2009), Team Grand Plan and Retail Banking Group Head of PT. Bank Mega, Tbk. (2003- 2004), the Board of Management, Group Head Individual Banking and Business Manager Geographical Focus Java & Bali of PT. Bank Universal (2000- 2003), abd started his career as Trainee in Officer Development Program (1986) of Bank Bali with last position as Director of Commercial Banking.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
71
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Markus Sugiono Direktur Operasional dan IT Operational & IT Director 47 tahun, Warga Negara Indonesia, menjadi Direktur Bank BNP sejak tanggal 26 Agustus 2009. Latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Nasional pada tahun 1990. Pengalaman bekerja sebagai Kepala Biro Operasional di Bank BNP (2004- 2009), Kepala Bagian Operasional di Bank BNP (2003- 2004), Deputy Manager di Bank UOB Indonesia (20012003), Branch Manager di Keppel Tat Lee Buana Bank (1998- 2001), Wakil Pimpinan Cabang di Bank Pikko (1997- 1998), Kepala SKAI dan Sisdur di Bank Bisnis Internasional (1994- 1997), Kepala Ekspor- Impor di Bank BNP (1994), Loan Processing Head dan Bills (Export) Head di Bank Bali (1989 - 1994), Project Assistant at Transportation Master Plan Study di Lembaga Penelitian & Afiliansi Industri- ITB, sebagai Guru Matematika SMP di Yayasan Pendidikan Kristen Yahya. Aged 47 tahun, Indonesian citizen, having served as Director of Bank BNP since 26 August 2009. He earned his Bachelor’s Degree in Industrial Engineering of Institut Teknologi Nasional in 1990. He was Head of Operational Division at Bank BNP (2004-2009), Head of Operational Department at Bank BNP (2003- 2004), Deputy Manager of Bank UOB Indonesia (2001- 2003), Branch Manager at Keppel Tat Lee Buana Bank (1998- 2001), Deputy Branch Manager at Bank Pikko (1997- 1998), Chief of Intystem and Procedure of Bank Bisnis Internasional (1994- 1997), Head of Export-Import at Bank BNP (1994), Loan Processing Head and Bills (Export) Head of Bank Bali (1989 - 1994), Project Assistant at Transportation Master Plan Study at Lembaga Penelitian & Afiliansi Industri- ITB, Math Teacher for Junior High School at Yayasan Pendidikan Kristen Yahya.
72
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Takeru Agawa Direktur Keuangan dan Perencanaan Finance & Planning Director 48 tahun, Warga Negara Jepang, menjadi Direktur Bank BNP sejak tanggal 2 Mei 2013 . Latar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi dari Doshisha University Jepang pada tahun 1988. Pengalaman bekerja sebagai Deputy General Manager di Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Asian Business Division di Singapore (2010-2013), sebagai Chief Manager di Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Kantor Cabang Sendai Jepang (2008-2010), sebagai Kepala Departemen Corporate Banking di Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Kantor Cabang Sydney Australia (2003-2008), sebagai Manager Corporate Banking di Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Kantor Cabang Aoyama Jepang (2000-2003), sebagai Group Leader of Business Promotion di The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Kantor Cabang Jakarta (1997-2000), sebagai General Manager di PT. Mitsubishi Buana Bank, Kantor Pusat Jakarta Indonesia (1995-1997), sebagai Account Officer di Mitsubishi Bank, Kantor Cabang Namba Jepang (19921995), sebagai Account Officer di Mitsubishi Bank, Kantor Cabang Nagahara Jepang (1988-1992). 48 years old, Japanese citizen, Serving the position of Director of Bank BNP since 2 Mei 2013. Graduated from Bachelor of Economy from Doshisha University, Japan in 1988. Having experienced as Deputy General Manager at Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Asian Business Division in Singapore (2010-2013), as Chief Manager at Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Branch Office of Sendai Japan (2008-2010), as Head of Corporate Banking Department of Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Branch Office of Sydney Australia (20032008), as Manager Corporate Banking at Bank of Tokyo Branch Office of Mitsubishi UFJ, Head Office of Aoyama Japan (2000-2003), as Group Leader of Business Promotion at The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Jakarta Branch Office (1997-2000), as General Manager at PT Mitsubishi Buana Bank, Head Office of Jakarta Indonesia (1995-1997), as Account Officer at Mitsubishi Bank, Branch Office of Namba Japan (1992-1995), as Account Officer at Mitsubishi Bank, Branch Office of Nagahara Japan (1988-1992).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
73
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Afandi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Compliance & Risk Management Director 66 tahun, Warga Negara Indonesia, menjadi Direktur Bank BNP sejak tahun 1989. Latar belakang pengalaman sebagai Kepala Bidang Keuangan Bank Central Asia (BCA) tahun 1986-1989, Kepala Bagian Pembukuan di Bank Central Asia tahun 1980-1986, Wakil Kepala Bagian Pembukuan di Bank Central Asia tahun 19771980, Asisten Akuntan di Kantor Akuntan Drs.Mr.RD. Prajitno Soewondo, Akt. tahun 1974-1977. Aged 66, Indonesian citizen, having served as Director of Bank BNP since 1989. He was Head of Finance Department at Bank Central Asia (BCA) in 1986-1989, Head of Bookkeeping Department at Bank Central Asia in 1980-1986, Deputy Head of Bookkeeping Department at Bank Central Asia in 1977-1980, Assistant to Accountants at Drs.Mr.RD. Prajitno Soewondo, Akt. in 1974-1977.
74
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PEJABAT EKSEKUTIF EXECUTIVE OFFICERS
Berdiri kiri - kanan / Standing left to right : Purbaji Basuki, Bonny Wahyudi, Agung Subagiyo, Mario Yahya, Ronnie Purnadjaja, Tomas Sugiono, Kevin Cahyadi Tatang, Gagan Gunawan, Licky Kuskanto Duduk kiri - kanan / Sitting left to right : Yanto Setiawan, Gina Dharma, Lius B. Nugroho, Maria Ida Ratnawati, Sintawati Luswanto, Susiliana, Hardi Widjaja, Tjie Khong Fen
• Agung Subagiyo Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum/ Human Capital & Corporate Services Division Head
• Mario Yahya Kepala Divisi Perencanaan dan Sekretaris Perusahaan/ Corporate Planning & Secretary Division Head
• Bonny Wahyudi Kepala Divisi Pengembangan Bisnis/ Business Development Division Head
• Purbaji Basuki Kepala Divisi Kepatuhan/ Compliance Division Head
• Gagan Gunawan Kepala Satuan Kerja Audit Intern/ Chief Internal Audit
• Ronnie Purnadjaja Pjs. Regional Business Head IV
• Gina Dharma Regional Business Head II
• Shigeo Morimoto Kepala Divisi Manajemen Risiko/ Risk Management Division Head
• Hardi Widjaja Treasury & Financial Institution Division Head
• Sintawati Luswanto Regional Business Head III
• Kevin Cahyadi Tatang Regional Business Head I
• Susiliana Operation Support & Service Division Head
• Licky Kuskanto Kepala Divisi Akuntansi & Keuangan/ Accounting & Finance Division Head
• Tjie Khong Fen Kepala Divisi Informasi & Teknologi/ Information Technology Division Head
• Lius B. Nugroho Credit Quality Assurance Division Head
• Tomas Sugiono Micro & Small Business Head
• Maria Ida Ratnawati KTA Processing, Service Division Head
• Yanto Setiawan Credit Support Division Head
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
75
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
BUSINESS MANAGERS
76
No
Nama Lengkap / Full Name
Jabatan / Title
Kantor / Office
1
Ernie Sustiawati
Business Manager
KCU Juanda
2
Fini Felani
Business Manager
KCU Juanda
3
Harijanto Tanuwidjaja
Business Manager
KCU Juanda
4
Agustinus Roy Ellery Vico
Business Manager
KC Majalaya
5
Ahmad Tedy Riswadi
Business Manager
KC Soreang
6
Alien Djonlianto
Business Manager
KC Sudirman
7
Eddy Susanto Wibowo
Business Manager
KC Purwokerto
8
Edie Lo
Business Manager
KC Wahid Hasyim
9
F. Y. Gandhi Pudjiono
Business Manager
KC Malang
10
Heppy
Business Manager
KC Darmo Surabaya
11
Ike Riani
Pjs. Business Manager
KC Sukabumi
12
Josep Elvi Suranto
Business Manager
KC Solo
13
Lenggawati Setio
Business Manager
KC Semarang
14
Maria Fransisca
Business Manager
KC Serpong
15
Njo Budhi Junaidi Wijaya
Business Manager
KC Denpasar
16
Sudjaja Suhanta
Business Manager
KC Bekasi
17
Tedi Hartono
Business Manager
KC Gunung Sabeulah
18
Visentius Prihatmanta Eka Susetya Aji
Business Manager
KC Yogyakarta
19
Yanto Sutanto
Business Manager
KC Tegal
20
Yuliniar
Business Manager
KC Sudirman
21
Andreas Arief Yudianto
Business Manager
KCP Puri Niaga
22
Antonius Saputra
Business Manager
KCP Cicadas
23
Aryanto
Business Manager
KCP Pagongan Cirebon
24
Ateng Agustinus
Business Manager
KCP Cimahi
25
Dadan Darmawan
Business Manager
KCP Cikampek
26
Dewi Khrisnawaty
Business Manager
KCP MTC
27
Ellyza Zakaria
Business Manager
KCP Sungkono
28
Erick Yonathan Sugianto
Business Manager
KCP Garut
29
Ernie Tjandra Lola
Business Manager
KCP Pasar Atum
30
Fenti Widjaja
Business Manager
KCP Gajah Mada
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
No
Nama Lengkap / Full Name
Jabatan / Title
Kantor / Office
31
Fera Mardiani
Business Manager
KCP Sukajadi
32
Freddy Handoyo Sudrajat
Business Manager
KCP Sudirman Semarang
33
Jafar Johnny
Business Manager
KCP Kelapa Gading
34
Kartini
Business Manager
KCP Muara Karang
35
Lina
Business Manager
KCP Gatot Subroto
36
Lucy
Business Manager
KCP Sudirman Bogor
37
Maria Grace Sarlim
Business Manager
KCP Dayeuhkolot
38
Martin Cuwahyu Henryawan
Business Manager
KCP Kopo Sayati
39
Ong Esther Mulan
Business Manager
KCP Sumber Sari
40
Ore Supara
Business Manager
KCP Jatibarang Indramayu
41
Ronny Primadi Sutanto
Business Manager
KCP Buah Batu
42
Rosalina
Business Manager
KCP Sahid
43
Sandy Win
Business Manager
KCP Pasar Baru
44
Sugito Santosa
Business Manager
KCP Pajajaran
45
Sysca Yulianawati
Business Manager
KCP Karawang
46
T. Suwito
Business Manager
KCP Jatinegara
47
Tomy Andriawan
Business Manager
KCP Suniaraja
48
Yosita
Business Manager
KCP Kopo
49
Yudi Prakoso
Business Manager
KCP SME Tower
50
Yudris
Business Manager
KCP Cikarang
Catatan / Notes: - KCU = Kantor Cabang Utama / Main Branch Office - KC = Kantor Cabang / Branch Office - KCP = Kantor Cabang Pembantu / Supporting Branch Office
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
77
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
JARINGAN KANTOR OFFICE NETWORK KANTOR PUSAT/HEAD OFFICE PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung - 40132, Indonesia Tlp: +62-22-82560100 (hunting) Fax: +62-22-2514580 SWIFT: NUPAID J6 Website: www.bankbnp.com
TASIKMALAYA Jl. Gunung Sabeulah No.41 C, Tasikmalaya - 46113 Tlp: +62-265-2350100 (Hunting) Fax: +62-265-2352500
SURABAYA
KANTOR CABANG/BRANCHES
Jl. Raya Darmo No. 71, Surabaya - 60265 Tlp: +62-31-5678871 Fax: +62-31-5683861
BANDUNG
DENPASAR
Jl. Jenderal Sudirman No. 30 - 32, Bandung - 40181 Tlp: +62-22-4202088 (Hunting) Fax: +62-22-4206988
Rukan Teuku Umar Indah Jl. Teuku Umar No. 29-31, Denpasar - 80114 Tlp: +62-361-225588 Fax: +62-361-238088
Jl. Kondang No. 34, Majalaya, Kab. Bandung - 40382 Tlp: +62-22-5950519, +62-22-5950520, +62-225950522 Fax: +62-22-5950523
SUKABUMI Jl. Ahmad Yani No. 317, Sukabumi – 43112 Tlp: +62-266-245310 Fax: +62-266-245314
JAKARTA Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 171, Jakarta - 10250 Tlp: +62-21-3901485 (Hunting) Fax: +62-21-3144589
YOGYAKARTA Jl. Pangeran Mangkubumi No. 99, Yogyakarta – 55232 Tlp: +62-274-584999 Fax: +62-274-562877
BEKASI
78
Kalimalang Commercial Center Jl. Ahmad Yani, Blok A6 No 8, Bekasi - 17144 Tlp: +62-21-29257664 (Hunting) Fax: +62-21-29257674
SURAKARTA
BOGOR
TEGAL
Jl. Suryakencana No. 331, Bogor - 16126 Telp. +62-251-8337558 Fax: +62-251-8337408
Jl. Jendral Sudirman No. 22, Tegal – 52113 Tlp: +62-283-343322 Fax: +62-283-343323
CIREBON
MALANG
Jl. Yos Sudarso No. 2, Cirebon - 45000 Tlp: +62-231-221491 (Hunting) Fax: +62-231-221500
Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 67, Malang – 65112 Tlp: +62-341-34490 Fax: +62-341-344880
SEMARANG
PURWOKERTO
Mataram Plaza Jl. M.T. Haryono No. 427-429, Blok A No. 14-14A, Semarang - 50242 Tlp: +62-24-3588789 (Hunting) Fax: +62-24-3588780
Ruko Ex Kodim No. 24, Jl. Jendral Sudirman Tlp: +62-281-642377 Fax: +62-281-641500
2013 Annual Report
Jl. Urip Sumohardjo No. 103, Surakarta – 57129 Tlp: +62-271-645945 Fax: +62-271-645633
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
KANTOR CABANG PEMBANTU/ SUB-BRANCHES
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
BANDUNG
Metro Trade Center (MTC) Jl. Soekarno Hatta, Kav. B-07, Bandung – 40286 Tlp: +62-22-7537525 (Hunting) Fax: + 62-22-7536295
Pasteur Hyperpoint Jl. Dr. Djundjunan No. 126-128, Bandung - 40163 Tlp: +62-22-2021330 (Hunting) Fax: +62-22-2021320
Jl. Raya Soreang Banjaran No. 453, Soreang – 40911 Tlp: 62+22-5893988 Fax: +62-22-5891374
Jl. Pajajaran No. 151, Bandung - 40173 Tlp: +62-22-6019720 (Hunting) Fax: +62-22-6010579 Jl. Suniaraja No. 57-59, Bandung - 40111 Tlp: +62-22-4212188 (Hunting) Fax: +62-22-4239278 Jl. Kopo No.97, Bandung - 40234 Tlp: +62-22-5204888 Fax: +62-22-5203175 Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 268, Bandung - 40275 Tlp: +62-22-7306688 Fax: +62-22-7305133 Jl. Kopo Sayati No. 105, Kab. Bandung - 40227 Tlp: +62-22-5401468 Fax: +62-22-5401458
Jl. Buah Batu No. 162 B, Kel. Cijagra, Kec. Lengkong, Bandung – 40262 Tlp: +62-22-7322484 Fax: +62-22-7322426 Jl. Kiaracondong No. 36B, Bandung – 40282 Tlp: +62-22-7209240 Fax: +62-22-7209278 Jl. Sukajadi No. 143 Bandung Tlp: +62-22-2042155 Fax: +62-22- 2042144
CIMAHI Jl. Jendral H. Amir Machmud No.355, Cimahi 40513 Tlp: +62-22-86002099 Fax: +62-22- 86002100
JAKARTA
Jl. Raya Dayeuhkolot No. 272, Kab. Bandung - 40258 Tlp: +62-22-5202000 Fax: +62-22-5200400
Area Grand Sahid Jaya Hotel Jl. Jenderal Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220 Tlp: +62-21-5733980 (Hunting) Fax: +62-21-5714260
Kompleks Pertokoan Sumber Sari Indah Jl. Sumber Sari Indah - T9, Bandung - 40222 Tlp: +62-22-6120585 (Hunting) Fax: +62-22-6014901
Jl. Gajah Mada No. 71-73, Krukut Taman Sari, Jakarta Barat - 11140 Tlp: +62-21-6333511 Fax: +62-21-6340393
Ruko Pasar Baru Jl. Oto Iskandardinata No. 70, Lt. 2 Blok D2 No. 01, Bandung - 40181 Tlp: +62-22-4245071 Fax: +62-22-4245076
Jl. Muara Karang Raya No.195, Jakarta Utara - 14450 Tlp: +62-21-66696150 Fax: +62-21-66602274
Jl. Waringin No. 31, Bandung - 40182 Tlp: +62-22-6013320 Fax: +62-22-6019754 Jl. Bhayangkara No. 281 Ciwidey, Kab. Bandung - 40973 Tlp: +62-22-5928730 Fax: +62-22-5928188
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Jl. Panglima Polim Raya No.66, Jakarta Selatan - 12160 Tlp: +62-21-7202627 Fax: +62-21-7235010 Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC 7 No. 53, Kelapa Gading, Jakarta Utara - 14241 Tlp: +62-21-45853468 Fax: +62-21-45853466
Laporan Tahunan 2013
79
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Jl. Puri Kencana (Ruko Puri Niaga) Blok K 6 No.2B, Jakarta Barat – 11610 Tlp: +62-21-58354091 Fax: +62-21-58351534 Ruko Jatinegara, Jl. Pasar Barat No. 128/129 Kel. Balimester, Kec.Jatinegara, Jakarta Timur – 13310 Tlp: +62-21-85910018 Fax: +62-21-85909985 SME Tower Lt. Dasar Jl. Gatot Subroto Kav. 94, Jakarta Selatan 12780 Tlp: +62-21- 7989469 (Hunting) Fax: +62-21- 7989479
Profil Perusahaan Company Profile
SURABAYA Pasar Atum Mall Jl. Stasiun Kota No. 7A, Stand No. FD-12 - FD-15 Surabaya - 60161 Tlp: +62-31-3575168 (Hunting) Fax: +62-31-3571760 Kompleks Ruko Darmo Park I Blok IV A. No.6 Jl. Mayjen Sungkono No. 112E, Surabaya – 60225 Tlp: +62-31-5660755 Fax: +62-31-5612994
TANGGERANG
Komplek Pertokoan Lamongan Indah Blok A-9 Jl. Panglima Sudirman, Surabaya – 62211 Tlp: +62-322- 324106 Fax: +62-322-324190
Jl. Komplek Ruko Golden Boulevard Bumi Serpong Damai Blok F1 No. 1, Tanggerang – 15322 Tlp: +62-21-53160880 (Hunting) Fax: +62-21-5372544
Jl. Waspada No. 39-39A, Surabaya – 60161 Tlp: +62-31-3530558 Fax: +62-31-3533266
BEKASI
KUNINGAN
Cikarang Commercial Centre Jl. Raya Cikarang - Cibarusah Km. 40 ,Blok B1. No. 7, Cikarang, Bekasi - 17550 Tlp: +62-21-8937552 Fax: +62-21-8937936
Jl. Siliwangi No. 177, Kuningan – 45511 Tlp: +62-232-871680 Fax: +62-232-871646
BOGOR Jl. Jendral Sudirman No. 27H, Bogor – 16121 Tlp: +62-251-8339250 Fax: +62-251- 8339232
GARUT Jl. Guntur, Kompleks Ruko Intan, Bisnis Center Blok A No.16, Garut – 44117 Tlp: +62-262-544644 Fax: +62-262-541101
CIKAMPEK CIREBON Cirebon Grand Center Blok D No. 14 Jl. Suryanegara (d/h Jl. Pagongan), Cirebon - 45118 Tlp: +62-231-248688 (Hunting) Fax: +62-231-248686
MAJALENGKA Jl. Siliwangi (Ex Pabrik Gula) Kompleks Ruko Surya Dept. Store No. 5, Kadipaten Kab. Majalengka – 45452 Tlp: +62-233–8665055 (Hunting) Fax: +62-233-8665054
Jl. Ahmad Yani no. 57, Cikampek, Karawang – 41373 Tlp: +62-264-8385660 Fax: +62-264-8385661
KARAWANG Jl. Tuparev No. 429 Tlp: +62-267-8490455 Fax: +62-267-8490460
SUBANG Jl. Ion Martasasmita No. 3, Pamanukan, Subang – 41254 Tlp: +62-260-552055 Fax: +62-260-552050
INDRAMAYU Jl. Letnan Joni No. 327, Jatibarang - 45273 Tlp: +62-234-351288 Fax: +62-234-351424
80
2013 Annual Report
TASIKMALAYA Kompleks Pasar Cikurubuk Blok B3 No. 27, Tasikmalaya – 46113 Tlp: +62-265-344475 Fax: +62-265-344473
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
BALI Jl. Raya Ubud No. 177, Ubud, Gianyar, Bali – 80571 Tlp: +62-361-980422 Fax: +62-361-970317 Jl. Kalianget No. 3, Pertokoan Tiga Berlian, Kuta, Denpasar – 80361 Tlp: +62-361-757926 Fax: +62-361-757927
SEMARANG Jl. Jendral Sudirman No. 290 Semarang 50143 Tlp: +62- 24-7627608 Fax: +62-24- 7627582
KANTOR KAS/CASH OFFICES
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Jl. Purnawarman No. 21, Bandung – 40117 Tlp: +62-22–4207897 Jl. Peta No. 7, Bandung – 40232 Tlp: +62-22–6078538
SERVICE POINTS* Jl. Tamansari Pusat Belanja Balubur lantai D1 Blok TF 11, Bandung – 40132 Tlp: +62-22-84468679 *Pada bulan Januari 2014 telah ditutup operasionalnya /Operationally closed in January 2014
KANTOR FUNGSIONAL OPERASIONAL /OPERATIONAL FUNCTION OFFICE
BEKASI Ruko Metro Boulevard Jl. Niaga Raya No. A 25, Kota Jababeka II, Cikarang Selatan, Bekasi - 17414 Tlp: 62+21-89842347 Fax: +62-21-89842345
Pusat Niaga Duta Mas Fatmawati Blok A1 No. 21 Jl. Raya Fatmawati no.39, Jakarta Selatan Tlp. +62-21-29419740 (Hunting) Fax: +62-21-29419738
Jl. Gatot Subroto No. 1C Cikarang, Bekasi – 17550 Tlp: +62-21-89100391 Fax: +62-21-89100395
KANTOR FUNGSIONAL NON OPERASIONAL /NON-OPERATIONAL FUNCTION OFFICE
JAKARTA Blok M Square Lt UG Kios AL. 01/AKS/127, Jakarta Selatan 12160 Tlp: +62-21-72802340 Fax: +62-21-72802350
Jl. Flores No. 6 Bandung Tlp. +62-22-4261461 Fax: +62-22-4210914
KAS KELILING (MOBILE CASH)
DENPASAR Jl. Poppies 1, Hotel Maharani, Bali – 80361 Tlp: +62-361-75129 Fax: +62-361-751352
PAYMENT POINTS* Jl. H. Ibrahim Adjie ( Kiaracondong ) No. 372, Bandung – 40275 Tlp: +62-22–7333355 Jl. Ir. Sutami No. 1, Bandung – 40164 Tlp: +62-22-2020894 Jl. Soekarno Hatta No. 216, Bandung – 40223 Tlp: +62-22–6030566
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
81
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PRODUK DAN LAYANAN PRODUCTS AND SERVICES
82
PRODUK / PRODUCTS
LAYANAN/ SERVICES
a. PEMBIAYAAN / LENDING • Pinjaman Modal Kerja (IDR, USD) / Working Capital Loans (IDR, USD) • Investasi (IDR, USD) / Investment (IDR, USD) • Kredit Mikro / Micro Loans -- Kredit Sahabat Mikro • Kredit Konsumtif / Consumer Loans -- Kredit Pemilikan Rumah (KPR) / Home Loans -- Kredit Pemilikan Mobil (KPM) / Car Loans -- Kredit Renovasi Rumah / Home Renovation Loans -- Kredit Tanpa Agunan (KTA) / Unsecured Loans • Lainnya / Others -- Kredit Profesi / Profession Loans -- Kredit Ekspor-Impor / Export – Import Loans b. PENDANAAN / FUNDING • Giro / Current Account : -- Giro Rupiah / Rupiah Current Account -- Giro Valas / Foreign Exchange Current Account -- Giro Bushido / Bushido Current Account • Tabungan / Saving Account : -- Tabungan Parahyangan -- Tabungan BNP Gakko -- Tabungan Payroll -- TabunganKu -- Tabungan Sakura -- Tabungan Dollar -- Tabungan Japan -- Tabungan Ginza -- Tabungan Co Branding • Deposito / Deposit : -- Deposito Rupiah / Rupiah Deposit -- Deposito Valas / Foreign Exchange Deposit
1. Bank Garansi (IDR & Major Currency) / Bank Guarantee (IDR & Major Currencies) • Tender / Bid Bond • Performance Bond • Advance Payment Bond • Shipping Guarantee 2. Referensi Bank / Bank Reference 3. Letter of Credit / Export-Import 4. Jual Beli Mata Uang Asing / Foreign Currency Trading 5. Kiriman Uang Dalam dan Luar Negeri / Domestic and Overseas Remittances 6. Kliring dan Intercity Clearing / Clearing and Intercity Clearing 7. Inkaso dalam negeri dan luar negeri / Domestic and Overseas Collection 8. Bank Draft, Traveller Cheque 9. Kartu ATM & Debit / ATM & Debit Cards • ATM Bersama • ATM ALTO • ATM Prima • ATM Visa • Debit Visa 10. Pembayaran dan tagihan / Payment and Billing • Pembayaran tagihan PLN & Token on-line / PLN and Token On-Line Payment • Pembayaran tagihan Telkom & Speedy On-line dan pengisian pulsa Flexi prepaid / Telkom bill payment & On-line Speedy and prepaid Flexy pulse reloading • Pembayaran tagihan Telkomsel (Halo) dan pengisian pulsa Telkomsel (Simpati & As Telkomsel (Halo) / Bill payments and Telkomsel (Simpati & As) pulse reloading • Pembayaran tagihan Indosat (Matrix & StarOne
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Postpaid) dan pengisian pulsa Indosat (IM3, Mentari, StarOne Prepaid) / Payment of Indosat (Matrix & StarOne Postpaid) bills and Indosat (IM3, Mentari, StarOne Prepaid) pulse reloading • Pembayaran tagihan PDAM / Payment of Drinking Water Bills • Pembayaran angsuran kredit motor (Bussan Auto Finance/BAF) / Payment of motorcycle loan installment (Bussan Auto Finance/BAF) • Pembayaran pajak on-line (MPN) / Online Tax Payment
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Pembayaran uang sekolah/kuliah, pendaftaran Sekolah Dasar/Menengah/Atas dan Perguruan Tinggi (Payment of school fees / tuitions, and entrance fees for Elementary / Intermediate / Upper and Higher Education registration) 11. Safe Deposit Box (SDB) 12. Pembayaran gaji / Payroll 13. Layanan penerimaan uang Western Union / Western Union Inward Remittance 14. Kartu Kredit / Credit Card
BANK KORESPONDEN CORRESPONDENT BANKS Commonwealth Bank of Australian, Sydney (AUD) Standard Chartered Bank, Germany Branch Frankfurt Am Main De (EUR) Standard Chartered Bank, London (GBP) United Overseas Bank, Hong Kong (HKD) Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo (JPY) Bank ICBC Indonesia, Jakarta (CNY) United Overseas Bank, Singapore (SGD) Standard Chartered Bank, New York (USD) Bank Central Asia, Jakarta (USD) Bank Mandiri, Jakarta (USD) Bank ICBC Indonesia, Jakarta (USD)
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
83
4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion And Analysis
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
TINJAUAN MAKROEKONOMI MACROECONOMY REVIEW
86
Perekonomian Indonesia memasuki masa ketidakpastian setelah pertumbuhan ekonomi yang stabil pada beberapa tahun belakangan ini. Dengan kebijakan dari Bank Sentral Amerika Serikat untuk menghentikan quantitative easing, investor mengalihkan dananya ke luar dari negara berkembang termasuk Indonesia. Hasilnya pada bulan Agustus 2013, Indeks Harga Saham Gabungan BEI jatuh ke angka di bawah 4.000 dan Rupiah melemah menembus angka di atas Rp 10.000/USD yang pada akhir tahun 2013, Rupiah berada di kisaran di atas Rp 12.000/USD. Untuk mencegah kemerosotan nilai tukar Rupiah, Bank Indonesia menaikkan suku bunga secara bertahap hingga di November 2013 dinaikkan sampai pada level 7,5%.
The Indonesian economy has entered into a period of uncertainty after steady economic growth in the recent years . With the policy of the Central Bank of the United States to halt quantitative easing, investors shifted their funds out of developing countries, including Indonesia. The result was that in August 2013, IDX’s Stock Exchange Composite Index fell into below Rp4,000 and rupiah weakened to go beyond Rp 10.000/USD and further above Rp 12.000/USD by end-2013. To prevent depreciation of Rupiah currency, Bank Indonesia raised interest rates gradually to reach the level of 7.5% in November 2013.
Inflasi pun mencapai tingkat paling tinggi sejak krisis di tahun 2008. Inflasi meningkat tajam setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk mengurangi biaya subsidi. Naiknya harga BBM, yang juga memicu lebih tingginya tarif listrik, menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia mencapai 8,38% secara tahunan di tahun 2013, suatu kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan tingkat inflasi Indonesia untuk tahun 2012 yang secara tahunan hanya sebesar 4,3%.
Inflation was at its highest level since the crisis in 2008. Inflation rose sharply after the government raised the price of fuel to reduce the cost of subsidies. Rising fuel prices, which also triggered higher electricity rates, boosted inflation rate in Indonesia to reach 8.38% year-on-year in 2013, a significant increase compared to Indonesia’s inflation rate of 4.3 % year-on-year in 2012.
Semua faktor-faktor di atas memperlambat laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi 5,7% di tahun 2013, sementara laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 6,23% dan 6,4%.
All the above factors slowed down the growth of Indonesian economic by only 5.7% in 2013, while the growth rate of Indonesian economy in 2012 and 2011 was 6.23% and 6.4 % respectively.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
TINJAUAN INDUSTRI INDUSTRIAL REVIEW Setelah beberapa tahun mengalami pertumbuhan kredit yang kuat, kenaikan suku bunga baru-baru ini menyebabkan pertumbuhan kredit di Indonesia tahun 2013 mengalami perlambatan. Berdasarkan survei perbankan Bank Indonesia (BI) triwulan III-2013, pertumbuhan kredit 2013 diperkirakan mencapai 20,8%, lebih rendah dari survei triwulan sebelumnya yanng sebesar 22,3%. Perkiraan pertumbuhan kredit tahun 2013 tersebut juga menurun dibandingkan pertumbuhan kredit tahun 2012 sebesar 23%.
After several years of strong growth of bank loans, the recent rising interest rates has impacted the growth of lending in Indonesia to experience a slowdown in 2013. Based on the survey of Bank Indonesia (BI) in the third quarter of 2013, lending growth in 2013 is estimated at 20.8%, lower than the previous quarter’s survey of 22.3%. The estimated loan growth in 2013 was also lower than loan growth in 2012 of 23%.
Hasil survei menunjukkan bahwa perlambatan kredit dipengaruhi penurunan permintaan kredit baru pada kredit investasi dan kredit konsumsi, sedangkan permintaan kredit modal kerja masih meningkat. Perlambatan permintaan kredit terutama terjadi pada kelompok bank besar, sementara permintaan kredit di kelompok bank menengah dan kecil permintaan kredit masih menguat.
The survey indicates that the slowdown in lending was affected by the decline in demand for new loans of investment loans and consumer loans categories, while demand for working capital loans still increased. Slowing demand for credit mainly occurred in the group of large banks, while credit demand in the group of medium and small banks was still strong .
BI menilai revisi ke bawah perkiraan pertumbuhan kredit perbankan tahun 2013 sejalan dengan pengaruh perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik dan kenaikan suku bunga perbankan. Hasil Survei Perbankan triwulan III-2013 menunjukkan suku bunga perbankan, baik suku bunga kredit maupun suku bunga dana, diperkirakan meningkat pada triwulan IV-2013. Kenaikan suku bunga kredit tertinggi diperkirakan terjadi pada suku bunga kredit modal kerja yakni dari 12,7% pada triwulan III-2013 menjadi 13,06 persen.
BI viewed that the downward revision of the estimation of the bank loan growth in 2013 was in line with the slowdown in domestic economic growth and rising interest rates. Its Banking Survey of the third quarter of 2013 showed that bank interest rates, of both lending and funding, were expected to rise in the fourth quarter of 2013. The highest increase in loan interest rates was expected to occur on the working capital loan interest rate from 12.7% in the third quarter to 13.06 percent .
Sementara itu, suku bunga kredit investasi meningkat dari 12% menjadi 12,2%, dan suku bunga kredit konsumsi meningkat dari 13,7% menjadi 13,8%. Untuk suku bunga dana (cost of fund) diperkirakan naik dari 5,6% pada triwulan III-2013 menjadi 5,8% pada triwulan IV-2013.
Meanwhile, investment loan interest rates increased from 12% to 12.2%, and consumer loan interest rates increased from 13.7% to 13.8%. Cost of funds was expected to rise from 5.6% in the third quarter of 2013 to 5.8% in the fourth quarter of 2013.
Hasil Survei Perbankan juga mengindikasikan kenaikan suku bunga dana berpotensi meningkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan. Indikasi ini tercermin pada nilai saldo bersih tertimbang (SBT) perkiraan penghimpunan DPK tahun 2013 sebesar 99,5%, meningkat dibandingkan SBT pada tahun 2012 sebesar 98,7%. Optimisme perbankan terhadap peningkatan pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada kelompok bank besar dan menengah, sedangkan pertumbuhan DPK pada kelompok bank kecil diperkirakan melambat.
Banking Survey results also indicated that the increase in cost of funds could potentially increase the growth of Third Party Funds. This indication was reflected in the value of net weighted balance of estimated Third Party Funds in 2013 by 99.55, up from the net weighted balance in 2012 amounted to 98.7% . Optimism in banking sector on the increasing Third Party Funds was projected to occur in the large and medium-sized bank, while the growth of Third Party Funds in the group of small banks was expected to slow .
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
87
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
TINJAUAN USAHA BUSINESS REVIEW
88
Pembahasan dan analisa yang dilakukan oleh manajemen berlandaskan pada laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013. Laporan keuangan Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Gani Sigiro & Handayani, dengan memberikan opini bahwa Laporan Keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
This Management’s discussion and analysis was based on the Company’s financial statements for the years ended on December 31, 2012 and 2013. The Bank’s Financial statements for the fiscal year ended 31 December 2013 has been audited by the Public Accountants Firm (KAP) Gani Sigiro & Handayani, with an opinion that the financial statements were fairly presented in all material aspects. The financial position of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. As of 31 December 2013, as well as its financial performance and cash flows for the year ended on that date were arranged in accordance with Financial Accounting standards in Indonesia .
Pembahasan Bisnis
Business Report
Sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, bahwa tugas pokok perbankan adalah menjalankan fungsi intermediasi dengan kegiatan utamanya menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat, maka dengan berlandaskan itu kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana menjadi core business yang tidak dapat dihindari oleh bank karena kegiatan tersebut memberikan kontribusi terbesar saat ini pada perolehan marjin/Laba Bank.
According to the Banking Law No. 10 Year 1998, the principal task of banking is to carry out banking intermediation function with main activity in raising and channeling funds to public. Therefore, fund raising and channeling activities are the core business of the banking industry as such activities provide the largest contribution to banking margin/income.
Sebagai sumber utama penghasilan usaha bank, pengelolaan aktiva produktif adalah menjadi hal yang paling utama dan krusial, hampir 82% dari Total Aktiva Produktif Bank terdiri atas portofolio Kredit/pinjaman.
As a bank’s main source of income, productive assets management has become the most important and crucial, almost 82 % of a bank’s Total Assets consist of loan portfolio.
Sehingga pengelolaan portofolio pinjaman dan manajemen sumber dana menjadi sangat penting dan utama terlebih dalam upaya untuk tetap menjaga kualitas pinjaman yang baik agar diperoleh return yang baik pula.
Therefore, loan portfolio and source of funds management has become crucial and principal particularly in the effort to maintain a good quality of lending in order to obtain a good return.
Dalam hal perolehan sumber dana, Bank BNP berupaya sekuat tenaga mendapatkan sumber pembiayaan yang baik khususnya dari sisi waktu dan harga, di mana suku bunga mahal akan memberikan dampak pada perolehan marjin bank.
In term of funding, Bank BNP strives to get a good sources of funding, especially in terms of time and price, where high interest rates will have an impact on the achievement of the bank’s margin .
Pada pembahasan ini manajemen membagi menjadi 2 (dua) besaran pokok pembahasan yaitu pada sisi bisnis yang melakukan penyaluran dana dan kegiatan bisnis penghimpunan dana serta upaya dan effort yang dilakukan untuk melengkapi core business Bank BNP secara utuh.
The management divides this discussion into two (2) main subjects, namely lending business activities and funding business activities as well as the efforts made to complement the Bank’s core business as a whole .
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Bisnis Komersil
Commercial Business
Orientasi bisnis komersil meliputi hampir semua lini bisnis yang ada yang mempunyai tujuan komersil dan produktif, namun secara spesifik dibatasi menurut segmen bisnisnya itu sendiri, di mana segmen UMKM menjadi fokus pembiayaan dari bisnis komersil yang ada di Bank BNP saat ini.
The orientation of commercial business covers almost all business lines that are productive and have commercial purposes. However, this commercial business is specifically classified according to their own business segments, with focus of lending in Micro, Small, and Medium-sized Enterprises (MSMEs).
Memperluas jaringan akses kepada pasar terutama segmen UMKM dan masyarakat yang belum bankminded dan layanan merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank guna mendukung pertumbuhan usaha yang memiliki potensi baik di tingkat lokal maupun regional.
To widen access of the Bank’s network to markets particularly MSMEs segment and non-bankminded public has been one of the marketing strategies conducted by the Bank in order to support the growth of businesses with good potentials locally and regionally.
Dengan keterbatasan Modal Inti yang ada Bank BNP saat ini perluasan penetrasi pasar komersil tidak lagi sepenuhnya mengandalkan pembukaan jaringan kantor baru, namun lebih mengoptimalkan kantor-kantor yang sudah ada sebelumnya. Penyaluran pinjaman ini dilakukan selain dalam mata uang Rupiah juga dilakukan dalam mata uang asing khususnya US Dollar yang digunakan pada segmen usaha yang berorientasi pada Ekspor.
Memperluas jaringan akses kepada pasar terutama segmen UMKM dan masyarakat yang belum bankminded
Given the constraints in its existing Tier-1 Capital, Bank BNP’s efforts in widening its penetration to commercial market no longer depends on the opening of a new office network, but rather to optimize the existing offices. Lending is not only conducted in Rupiah but also in other currencies especially USD which is used in export-oriented business.
Sasaran dan fokus bisnis ini lebih menitikberatkan pada pembiayaan sektor riil yang menghasilkan/produktif seperti pemberian Modal kerja dan Investasi, di mana pembiayaan pada sektor komersil ini persyaratan dan ketentuannya diatur sedemikian rupa, sehingga penyaluran dana yang diberikan dapat berdaya guna dan menghasilkan return yang baik sehingga melalui usaha yang dibiayai dapat digunakan sebagian hasilnya untuk melakukan pembayaran kembali pinjamannya dan memberikan nilai tambah sehingga perusahaan debitur mengalami pertumbuhan dari sisi omzet dan keuntungan yang maksimal.
The goal and focus of commercial business are more stressed on the financing of productive real sectors, such as the provision of working capital and investment capital, in which the terms and conditions for financing of this commercial business are arranged in such a way that the fund channelled is useful and able to generate a good return some of which can be used to pay their loans and provide an added value to enable the growth in turnover and maximized income of the debtor.
Melalui penjualan jenis produk pinjaman yang ada di Bank BNP seperti Kredit Modal Kerja yang menggunakan fasilitas Pijaman Rekening Koran (PRK) dan Pinjaman Investasi dengan skim Time Loan-nya yang dapat direvolving bahkan digunakan sebagai pembiayaan untuk transaksi ekspor dan impor pada tahun 2013
Through the channeling of Bank BNP’s lending such as working capital loan with overdraft and Investment Loans, of which the time scheme can be revolved and even used for financing export and import transactions, in 2013 the Bank was successful in channeling new additional loans amounted to Rp 1.26 trillion, or up 24.33% (excluding
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
89
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
90
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
telah berhasil menyalurkan pinjaman tambahan baru sebanyak Rp 1,26 triliun atau sama dengan tumbuh sebesar 24,33% (diluar pertumbuhan Kredit Konsumen dan Karyawan) menjadi Rp 6,46 triliun.
the growth of Consumer and Employee loans) making the total amount of Rp 6.46 trillion.
Komposisi Pinjaman Komersil ini sebagian besar ditujukan untuk Modal Kerja yang besarnya mencapai 67% dari total portofolio pinjaman yang ada, sedangkan dalam sisi penyaluran kredit berdasarkan sektor ekonomi, maka 2 (dua) sektor ekonomi memegang komposisi terbesar yaitu Sektor Perdagangan Besar dan Eceran dan sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil dengan masingmasing porsi sebesar 38% dan 16% dari keseluruhan total volume kredit. Sedangkan kualitas kredit yang non perform dari kedua sektor ekonomi terbesar tersebut hanya sebesar 0,59% dari total keseluruhan jumlah kredit.
Commercial loan composition is mostly intended for working capital amounting to 67% of the total number of existing loans portfolio. Meanwhile, based on the economic sector, the largest share of lending was dominated by two (2) economic sectors namely Wholesale and Retail Trade as well as Textiles Industry and Textile Products sector, holding 38% and 16% respectively of the total volume of loans. Moreover, the non-performing loans of both largest economic sector totaled only 0.59 % of the total loan amount.
Konsentrasi penyaluran kredit berdasarkan Debitur Inti perorangan maupun group pada akhir Desember 2013 tercatat sebesar 15,01% turun sebesar 1,41% dari persentase periode yang sama tahun 2012. Perhitungan ini didasarkan pada besaran aset Bank BNP yang sampai akhir tahun 2013 masih berada di bawah Rp 10 triliun, sehingga jumlah debitur inti diambil hanya 15 debitur besar saja, sedangkan pinjaman yang disalurkan kepada pihak berelasi/terafiliasi dengan bank besarnya hanya 0,91% dari keseluruhan volume kredit. (catatan 11.e. Laporan Keuangan Auditan).
Concentration of lending based on individual and group of Debtors at the end of December was 15.01%, down 1.41% compared to that of the same period in 2012. This calculation is based on the total assets of Bank BNP which up to end-2013 was still below Rp 10 trillion. In view of the fact, the core debtors taken for loan channeled were only 15 big debtors. Likewise, the total amount of loans channeled to related/affiliated parties was only 0.91% of the overall loan volume (notes 11.e. Audited Financial Report).
Sekalipun pertumbuhan portofolio kredit Bank BNP pada tahun 2013 ini mengalami pertumbuhan diatas 20%, namun prinsip prudential dalam penyaluran kredit secara umum sangat dijaga dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan Rasio Kredit Bermasalah (NPL) Gross sebelum diperhitungkan dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk kredit pada akhir Desember 2013 hanya sebesar 0,92% menurun dari NPL Gross tahun 2012 yang besarnya 0,97%, sedangkan NPL Netto tercatat sebesar 0,45% pada akhir Desember 2013, menurun 0,13% dari NPL Netto tahun sebelumnya dan angka ini berada jauh dibawah ketentuan yang dipersyaratkan yaitu maksimal 5%.
Although the Bank’s loan portfolio growth in 2013 increased by above 20%, generally, Bank BNP still succeeded in maintaining the prudence principle in its loan channeling, reflected in Gross NPL before reckoned with Allowance for impairment losses for loans at the end of December 2013, which decreased only by 0.92% from the Gross NPL of 0.97 % by end-2013, while Net NPL was at 0.45 %, down 0.13 % from the previous year and the figures was far below the 5% maximum NPL Netto required by the governing regulations.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Bisnis Kredit Tanpa Agunan (Katana)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Unsecured Loan Business (Katana)
Guna melengkapi diversifikasi/ragam produk pinjaman di Bank BNP, maka Kredit Tanpa Agunan (BNP Katana) sebagai salah satu jenis pinjaman yang ditawarkan Bank BNP yang bersifat unsecured loan memberikan kontribusi terhadap pencapaian portofolio pinjaman dan menyumbang spread margin yang cukup baik.
Katana unsecured loan was launched to complement the variety of Bank BNP’s loan products and has contributed to the achievement of the Bank’s portfolio and produced a good spread margin
Kredit Tanpa Agunan ini diluncurkan Bank BNP dengan berbagai variasi produk yang memang ditujukan untuk berbagai segmen pembiayaan yang dijadikan sasaran seperti kaum profesional, komunitas, Payroll dan lain sebagainya.
This unsecured loan was launched with a variety of products addressed for various segments targeted for financing such as professionals, communities, payroll and so on.
Tingkat return on payment Katana ini memiliki risiko yang cukup tinggi mengingat inherent risk yang ada pada pinjaman ini juga cukup tinggi karena tidak di back up dengan collateral yang dapat dijadikan agunan, sehingga marjin pendapatannya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pencapaian net interest margin (NIM).
The rate of return on payment of Katana has a fairly high risk given that the inherent risk in this type of loan is also quite high as it is not backed-up by collateral that can be used as security, so that the revenue margin is expected to contribute to the achievement of net interest margin ( NIM ) .
Respon masyarakat atas produk pinjaman BNP Katana ini cukup baik, hal ini terbukti dari jumlah aplikasi yang masuk selama tahun 2013 berjumlah 16.941. Banyaknya animo masyarakat pada produk pinjaman ini tidak seluruhnya ditunjang oleh kemampuan bayar yang dimiliki, sehingga apabila Bank tidak/kurang berhatihati dalam penyaluran pinjaman ini, maka kondisi ini akan menimbulkan persoalan penagihan dan kualitas BNP Katana kedepannya.
The public response over BNP Katana loan product is quite good, evidenced by the number of Katana loan applications submitted in 2013 amounting to 16,941. The public enthusiasm in this loan product may not entirely supported by their ability to pay. Therefore, if Bank BNP is not cautious in the channeling of this loan products, there may be problems in BNP Katana’s collectibility and quality in the future.
Pada tahun 2013 ini Bank BNP telah melengkapi beberapa strategi pemasaran dan pengelolaan administrasi dan manajemen collection atas pinjaman Katana. Hal ini dilakukan mengingat perkembangan permasalahan yang terjadi sejak BNP Katana ini diterbitkan, juga mengacu pada tingkat risiko gagal bayar pengembalian pinjaman cukup tinggi. Untuk meminimalisir gagal bayar yang terjadi pada jenis pinjaman ini maka ada beberapa upaya yang dilakukan dan kegiatan yang melengkapi proses persetujuan, administrasi dan collection BNP Katana tersebut seperti : • Penggunaan desk collection system yang baru dan terintegrasi guna mengoptimalkan tingkat keberhasilan penagihan melalui telepon; • Penempatan dan penambahan field collection di area yang berpotensi NPL tinggi;
In 2013 Bank BNP completed several strategies of marketing and administration management and collection management of Katana loans, considering a development of problems that have occurred since BNP Katana was published as well as the high rate of the risk of non-performing loan. To minimize the rate of failure in Katana loan payment, the Bank has made some efforts in the approval process, administration and collection of BNP Katana, such as the followings:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
• Applying new integrated desk collection system in order to optimize the collection by phone; • Allocating of field collection in areas with high NPL potentials;
Laporan Tahunan 2013
91
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
92
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
• Pengetatan prosedur dan syarat dalam pemberian kredit dengan menggunakan survey company dan aktivitas survey sebagai salah satu alat verifikasi; • Penggunaan scoring system setelah memiliki confident level yang cukup atas scoring tersebut; • Melakukan evaluasi/perubahan pada syarat dan ketentuan pengajuan BNP Katana.
• Tightening procedures and requirements for loan provision by using a survey company and survey activities as a mechanism of verification; • Applying a scoring system after having sufficient level of confidence on the scoring; • Making evaluation/changes to the terms and conditions of BNP Katana loan application.
Scoring models di Bank BNP dikembangkan dengan menggandeng BrainChild Inc. yang merupakan perusahaan asal jepang yang mengkhususkan diri dalam hal analisis data untuk membangun sebuah sistem yang dapat memantau efisiensi bisnis, seperti perencanaan dan penganggaran penjualan, analisis, dan reporting. Metode ini dikembangkan dengan terlebih dahulu melakukan survey dengan alat yang digunakan adalah pengumpulan angket/data pada aplikasi yang berisi informasi nasabah seperti pekerjaan/profesi, penghasilan, tempat tinggal, dan sebagainya yang diperoleh baik dari nasabah existing Bank BNP, walking costumer, maupun customer yang berasal dari pameran BNP Katana di pusat-pusat perbelanjaan.
Scoring models in Bank BNP are developed in cooperation with BRAINCHILD Inc, a Japan-based company specializing in data analysis to build a system that can monitor the efficiency of business, such as sales planning and budgeting, analysis and reporting. This method was started with a survey using questionnaire/ data collected from the application form filled-in by the customers containing customer information such as occupation/profession, income, address, and so. The forms are filled in by Bank BNP’s existing customers, walking customers, customers visiting Bank BNP’s exhibitions in shopping centers.
Meningkatnya minat masyarakat pada Produk BNP Katana mengakibatkan terjadinya peningkatan pada pencapaian target dan pertumbuhannya. Peningkatan porto folio pinjaman BNP Katana yang terjadi pada tahun 2013 ini memang tumbuh tidak terlalu besar bahkan relatif kecil hanya sebesar 1,2% atau tumbuh menjadi Rp 208 miliar pada akhir tahun 2013, kecilnya peningkatan volume ini juga merupakan sebagian dampak dari penerapan scoring system pada proses pengajuan BNP Katana yang diaplikasikan pada pertengahan tahun 2013 lalu. Walaupun terjadi penurunan volume dan kualitas, diharapkan bahwa setidaknya outstanding BNP Katana mempunyai kualitas yang bagus dan rasio NPLnya diharapkan minim/relatif kecil.
Increased public interest in BNP Katana has increased achievement of target and growth of the loan product. There was only a slight increase in BNP Katana loan portfolio in 2013, up 1.2% to become Rp208 billion by the end of 2013. This slight increase was partly due to the application of the scoring system in BNP Katana loan application process in mid-2013. Thus, despite a decrease in volume and quality, it was expected that BNP Katana would have a good quality of outstanding loans and relatively low NPL ratio.
Salah satu strategi dan juga yang menjadi keunggulan dalam promosi BNP Katana adalah kemudahan persyaratan yang diberikan kepada calon debitur, selain itu proses pencairan kredit yang cepat hanya dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sejak aplikasi diterima oleh BNP Katana dengan syarat seluruh kelengkapan yang dipersyaratkan lengkap tanpa ada kekurangan apapun dan tidak mengalami penolakan oleh system BNP Katana.
Another strategy which has also been a competitive edge in BNP Katana promotion is the easiness in the requirements that should be met by prospective debtors, quick process of loan disbursement within 3 days after the receipt of the application form by BNP Katana provided that all the requirements are complete and not rejected by BNP Katana system.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing
Orientasi bisnis pembiayaan konsumen di Bank BNP adalah menyalurkan pinjaman kepada penggunaan yang sifatnya non revolving dan non produktif, berupa kredit pada pemilikan rumah, kredit pembelian mobil dan kredit konsumtif lainnya yang tidak ditujukan untuk usaha produktif. Klasifikasi pinjaman Konsumen disini termasuk didalamnya adalah kredit yang diberikan kepada karyawan.
The consumer financing business of Bank BNP was oriented on lending for non-revolving and nonproductive purposes in the form of home loans, car loans and other consumer loans that are not intended for productive business. The Consumer loans also include loans provided to employees.
Pada tahun 2013 ini khususnya eksposur kredit konsumen tidak diprioritaskan untuk tumbuh besar, bahkan guna mengantisipasi kejenuhan pada sisi bisnis properti khususnya, maka penyaluran kredit konsumenpun sangat selektif, terbukti secara volume terjadi penurunan sebesar 12% dari out standing Pinjaman Konsumen tahun 2012.
In 2013 the consumer credit exposure was not prioritized to grow up. Moreover, to anticipate the saturation in the property business in particular, the Bank has been more selective in channeling its consumer loans, evidenced by the decreasing volume in outstanding Consumer Loans by 12% compared to 2012.
Perlambatan laju pertumbuhan Kredit Konsumen juga sebagai bagian dampak dari kebijakan diberlakukannya perhitungan rasio utang terhadap harga barang/ Loan To Value (LTV) pada Kredit Pemilikan Rumah dan Kendaraan roda empat, ditambah dengan kondisi market di mana harga property naik tidak terkendali dan dikhawatirkan akan terjadi buble pada sektor ini. Komposisi kredit konsumen di Bank BNP dari tahun 2012 hingga 2013 ditunjukkan sebagaimana chart dibawah ini :
The slowdown in the Consumer Loan growth was also owing to the policy on the calculation of Loan To Value (LTV) on home loans and car loans coupled with the condition of the property market where prices have been rising out of control and growing concerns on happening of buble in this sector. The composition of consumer credit at Bank BNP from 2012 to 2013 is shown in the chart below:
KOMPOSISI KREDIT KONSUMEN CONSUMER LOAN COMPOSITION KKB/ VEHICLES LOANS 11%
KKB/ VEHICLES LOANS 7%
KPR/ MORTGAGES 58%
2013
KMG/ MULTI PURPOSE LOANS 12%
LAINNYA/ OTHERS 23%
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
KPR/ MORTGAGES 54%
2012
KMG/ MULTI PURPOSE LOANS 6%
LAINNYA/ OTHERS 29%
Laporan Tahunan 2013
93
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Adapun produk-produk Pembiayaan Konsumen yang dijual antara lain :
The consumer loans products offered are as follows:
1. KPR BNP, pembiayaan fasilitas kredit pembelian rumah/ruko/rukan/kavling/konstruksi/renovasi atau fasilitas take over dengan tujuan pribadi/konsumsi maupun investasi. 2. KMG BNP, pembiayaan multi guna dengan jaminan sertifikat Rumah/ Ruko/ Rukan yang marketable. 3. KPM BNP, adalah pembiayaan fasilitas kredit untuk pembelian kendaraan bermotor baru beroda empat untuk keperluan pribadi. 4. KATANA, adalah pembiayaan fasilitas kredit yang ditujukan untuk multiguna tanpa disertai dengan agunan (unsecured loan).
1. KPR BNP: loan facility for the purchase of home/ shop houses/ home offices/ plots, for construction/ renovation and take-over facility for personal consumption or investment. 2. KMG BNP, multipurpose loan facility secured with certificates of ownership of marketable house/ shop house/office house. 3. KPM BNP: loan facility to buy new four-wheeled motor vehicles for personal use. 4. KATANA: multipurpose unsecured loan facility
Bisnis Mikro
Micro Business
Dengan kondisi pasar tahun 2013 yang semakin ketat, Bisnis pembiayaan terhadap UMK (Micro & Small Business) melakukan kebijakan dengan meningkatkan average asset per masingmasing unit/cabang menjadi > Rp 10 miliar/unit dengan mempertahankan kualitas aset secara nasional.
Given more stringent market conditions in 2013, the business of financing to Micro & Small Business was conducted under a policy to increase the average assets of each unit/ branches to become > Rp 10 billion per unit/branch in order to maintain the Bank’s asset quality nationwide.
Tonggak keberhasilan bisnis UMK sepanjang tahun 2013 adalah dengan membukukan tingkat pertumbuhan sebesar 32,45% di atas rata-rata pertumbuhan kredit mikro pada industri nasional 22,62%, serta kualitas aset tetap dipertahankan dengan indikator non performing loan/NPL < 5% (4,68%) setelah berjalan hampir 4 tahun.
Tonggak keberhasilan bisnis UMK sepanjang tahun 2013 adalah dengan membukukan tingkat pertumbuhan sebesar 32,45% di atas rata-rata pertumbuhan kredit mikro pada industri nasional 22,62%
Adapun strategi yang telah dilakukan bisnis pembiayaan Mikro Bank BNP dalam mencapai keberhasilan di tahun 2013 yakni dengan meningkatkan produktifitas Account Officer/ AO dan kompetensi seluruh staf yang berkaitan dengan inisiasi kredit. Yang dimaksud dengan produktifitas AO adalah meningkatkan intensitas team sales dalam melakukan pendekatan terhadap pangsa pasar mikro.
94
Profil Perusahaan Company Profile
2013 Annual Report
The Micro & Small Business financing built its milestone of success in 2013 by recording a growth rate that was 32.45% above the average growth rate of the micro loans by 22.62% nationwide, and by maintaining the assets quality indicated by NPL < 5 % ( 4.68 % ) after almost 4 years of operation.
The strategies carried out by Bank BNP’s Micro finance business in achieving such success in 2013 was by improving the productivity of its Account Officer / AO and the competence of all staff associated with the loan initiation. AO productivity was improved by intensifying the sales team in making approach to the micro market.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Setiap bulan seiring dengan meningkatnya aplikasi yang masuk di unit-unit bisnis tersebut terbukti mampu menggenjot pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini juga berdampak pada membaiknya kualitas asessment kredit karena semakin banyaknya pilihan bagi para analis untuk menentukan kredit mana yang akan dibukukan.
The increasing monthly application received by the micro financing business units proved to boost better growth, which impacted on the better quality of loan assessment due to increasing number of choices for the analyst to determine which credits will be recorded.
Strategi lainnya adalah dengan memperbaiki kualitas account maintenance officer micro di lapangan. Hal ini berdampak pada menurunnya pelunasan dipercepat account lancar, turun 38,94% dibandingkan tahun 2012.
Another strategy was by improving the quality of the micro account maintenance officers in the field. This impacted in the decreasing current account prepayments, down 38.94% compared to 2012 .
Kendala yang dihadapi selama tahun 2013 yang utama masih di sekitar people (unproductive staffs, turn over AO). Hal ini dapat diatasi dengan membakukan pengukuran kinerja melalui data yang valid (merit system). Sehingga secara sistematis orang-orang yang tidak produktif berkurang secara bertahap. Di samping itu dengan pemberian reward and punishment yang tepat menjadikan kompetisi yang sehat sangat terasa di seluruh layer karyawan.
The obstacles encountered during 2013 was primarily about the people (unproductive staffs, AO turn over), which the Bank managed to overcome by standardizing the performance measurement through valid data (merit system) so that systematically the number of unproductive people was gradually reduced. In addition, the provision of suitable reward and punishment has created a healthy competition amongst all layers of employees.
Kendala lainnya adalah flow rate delinquent accounts yang cukup tinggi di semester I-2013. Setelah dilakukan refreshment terhadap sistem monitoring account tersebut. Flow rate secara periodik dapat dikendalikan hingga akhir tahun 2013.
Another obstacle was the relatively high flow rate of delinquent accounts in the first semester of 2013. After refreshment to the account monitoring system, the flow rate could be controlled periodically up to the end of 2013.
Dengan banyaknya produk sejenis yang dimiliki oleh bank pesaing, dalam menjalankan bisnis kredit mikro, sistem produk & pola relationship yang tepat akan memberikan impact yang optimal dalam memenangkan kompetisi di bisnis ini. Di tahun 2013, unit kerja yang fokus menangani pembiayaan UMK sangat mengoptimalkan pola relasi dan pendekatan terhadap pasar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap akuisisi kredit baru maupun dalam mempertahankan existing accounts. Sehingga threat take over dari bank lain dapat diminimalkan. Sebagai contoh, total early run-off di unit Pasar Baru pada tahun 2012 mencapai Rp 18,33 miliar dan turun menjadi Rp 12,76 miliar di tahun 2013 ditengah-tengah munculnya berbagai bisnis mikro bank lain di pasar. Sementara akuisisi baru mencapai Rp 19,6 miliar (2013), naik dari Rp 13,29 miliar (2012). Hal ini membuktikan bahwa perbaikan pola relasi dan account maintenance berdampak cukup baik dalam memenangkan kompetisi di pasar.
With so many similar products owned by competitor banks, in running micro credit business, the right product systems and relationship patterns will provide optimal impact in winning the competition in the business. In 2013, the work unit in charge of this business highly optimized this relationship patterns and approach to the market, which was very influential for the acquisition of new loans as well as in maintaining the existing accounts. Thus, the threat of being taken over by another bank could be minimized. For example, the total early run- off in Pasar Baru unit in 2012 was Rp 18.33 billion and decreased to Rp 12.76 billion in 2013 in the emergence of micro-businesses of other banks in the market. Meanwhile, the new acquisitions reached Rp19.6 billion in 2013, up from Rp 13.29 billion in 2012, an evidence that improved relationship patterns and account maintenance has impacted positively in winning the competition in the market.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
95
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
96
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Di tahun 2014, Divisi Bisnis Mikro yang fokus pada pembiayaan segmen UMK terus meningkatkan kompetensi seluruh staf di semua lini. Sebagai informasi tambahan pada bulan Januari 2014 dilakukan Micro Credit Workshop terhadap para CO, SCO dan team verifikasi, dengan tujuan untuk meng-up date profil risk yang muncul di lapangan. Di sisi lain, secara periodik kompetensi team sales akan ditingkatkan dengan berbagai knowledge baru di bidang sales. Managerial & leadership skills MBM pun menjadi concern penting di 2014.
In 2014, Micro Business Division focusing on the financing of Micro & Small Business segment will continuously improve the competence of all staff at all levels . As additional information, in January 2014 Micro Credit Workshop is organized for CO, SCO and verification team, with a view to up-date risk profiles appearing in the field. On the other hand, the competency of sales team will be periodically enhanced with various new knowledge in sales. Managerial and MBM leadership skills becomes an important concern in 2014.
Secara kuantitatif target growth pembiayaan UMK di tahun 2014 adalah 15% dengan NPL di-maintain <5%. Flow rate current-X per bulan akan dipertahankan di bawah 1%.
From the quantitative point of view, the target of Micro & Small Business financing growth in 2014 is 15 % with NPL to be maintained < 5 % . Current flow rate X per month will be maintained below 1 %.
Secara umum Divisi Bisnis Mikro yang fokus menangani pembiayaan segmen UMK akan meningkatkan profitibilitas bisnis dengan berbagai strategi yang disiapkan di antaranya: meningkatkan penjualan produkproduk high yield (KAB Mikro dan KAB Small <100 jt) dengan orientasi bisnis unit minimal 20% dari booking per bulan.
In general, the Micro Business Division focusing on Micro & Small Business segment financing will increase the profitability of the business with a variety of strategies including: increasing the sales of products of high yield (KAB Micro and KAB Small < 100 m) with business unit orientation of at least 20% of the bookings per month.
Di sisi lain, perbaikan kualitas aset akan berdampak pada mengecilnya biaya pencadangan kredit (cost of credit) dan secara langsung berdampak pada profitabilitas. Sistem monitoring account dan review portfolio akan lebih disempurnakan dengan menyempurnakan predisbursement verification dan early warning account sehingga stabilitas portofolio akan semakin terjaga.
On the other hand, the improvement in asset quality will have an impact on the decreasing cost of credit and will directly effect the profitability. Account monitoring and portfolio review will be enhanced by improving the pre-disbursement account verification and early warning account so that the stability of the portfolio will be maintained .
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Legal Lending Limit (LLL)
Kepatuhan Bank BNP terhadap ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006, tanggal 5 Oktober 2006, bahwa pada tanggal 31 Desember 2013 Bank telah mematuhi peraturan BMPK baik untuk pihak berelasi ataupun pihak ketiga dan Bank tidak melanggar ataupun melampaui BMPK yang telah ditetapkan. (catatan 11.q. pada Laporan Keuangan Perseroan)
With regard to Bank BNP’s Compliance to Bank Indonesia Regulation on Lending Limit (LLL) stipulated in Bank Indonesia Regulation . 8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006, on 31 December 2013 the Bank complied with the LLL regulation for related parties or third parties and the Bank did not violate or exceed the set legal lending limit. (note 11.q. the Company’s Financial Statements).
Kegiatan Penghimpunan Dana
Funding Activities
Penghimpunan dana di Bank BNP bersumber pada 2 (dua) sumber antara lain yang berasal dari masyarakat penyimpan (Pihak Ketiga) dan yang berasal dari Institusi
Bank BNP’s funding is derived from in 2 (two) sources such as public savings (Third Party Fund) and other bank placements, where in particular the amount of
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
perbankan (penempatan bank lain), di mana secara khusus jumlah dana yang berhasil dihimpun Bank BNP Dana Pihak Ketiga jumlahnya adalah Rp 8,36 triliun atau sama dengan tumbuh sebesar 20,70% dari periode yang sama tahun 2012.
funds raised by Bank BNP’s Third Party Fund was Rp 8.36 trillion, up 20.70 % from the same period in 2012.
Pencapaian perolehan dana pihak ketiga oleh bank dilakukan dengan cara menjual beberapa produk Simpanan seperti Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka, di mana masing-masing produk memiliki turunannya sendiri-sendiri yaitu fitur-fitur tiap-tiap turunan produk simpanan disesuaikan dengan target market yang dibidik.
Achievement in the acquisition of third party fund was done by selling some funding products such as Current Accounts, Savings and Time Deposits, in which each product has its own derivatives in the form of features of each derivative deposit products adjusted with the target market.
Disamping dengan melakukan direct sale atas produkproduk simpanan yang ada, Bank BNP juga mengadakan beberapa program-program reguler untuk menarik dana dari masyarakat melalui kegiatan-kegiatan promosi lainnya.
In addition to direct sale of the existing deposit products, Bank BNP also held some regular programs to raise public funds through other promotional activities.
Secara komposisi jumlah Dana Pihak Ketiga yang dikuasai Bank BNP porsi terbesar masih dikuasai oleh Deposito Berjangka mencapai 70,8% pada akhir Desember 2013, naik sebesar 5,64% dari tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh gejolak suku bunga pasar yang terjadi sebagai akibat dari mengetatnya kondisi likuiditas pada menjelang penutupan akhir tahun 2013, sehingga tujuan profilling sumber dana belum dapat berjalan dengan baik. Meskipun demikian, kedepan Bank berupaya untuk meningkatkan CASA-nya agar dapat mengimbangi pertumbuhan Simpanan Berjangkanya.
Based on the composition of Third Party Funds held by Bank BNP, the largest share was still dominated by Time Deposits by 70.8% at the end of December 2013, an increase by 5.64% from the previous year. This was inseparable from the impact of interest rate fluctuation in the market occurred as result of the tightened liquidity conditions at the end of 2013, so which hampered the purpose of source of funds profiling. However, in future, Bank will make any effort to increase its CASA in order to offset the growth of its Time Deposits.
Secara konsentrasi kepemilikan 25 Deposan Inti jumlahnya adalah 20,71% pada akhir tahun 2013, angka ini meningkat bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu meningkat sebesar 1,97% dari semula hanya 18,74% pada tahun 2012, sedangkan partisipasi dari deposan terelasi jumlahnya adalah 6,55% menurun 0,38% dari tahun 2012 yang persentasenya mencapai 6,93%, namun penurunan persentasi Dana Pihak Terelasi ini bukan dikarenakan funding outflow namun karena pertumbuhan DPK lainnya lebih cepat/besar dibandingkan pihak terelasi, hal ini terbukti bahwa secara volume terdapat kenaikan sebesar Rp 67 miliar pada tahun 2013 dari semula Rp 479,8 miliar naik menjadi Rp 547,3 miliar.
The number of concentration of 25 Core Depositors ownership was 20.71% at the end of 2013, up 1.97 % from 18.74% in 2012, while the number of related depositor participation was 6.55% or decreased by 0.38% from 6.93% in 2012, which was not caused by outflow funding but by higher growth of other Third Party Fund than that of related parties, evidenced in the increase in the volume by Rp67 billion from Rp 479.8 billion in 2012 to Rp 547.3 billion in 2013.
Kebijakan pemberlakuan suku bunga untuk simpanan ini, Bank mengacu pada beberapa indikator yang
Bank BNP conducted the policy on application of interest rate on deposit products by referring to several
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
97
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tarif/funding rate yang diberlakukan. Suku bunga acuan yang dikeluarkan Bank Indonesia, hingga saat ini masih menjadi patokan dasar untuk penentuan suku bunga simpanan di Bank BNP ditambah dengan memperhitungkan aspek ketersediaan likuiditas, sumber asal pendanaan dan kondisi market yang ada.
indicators that either directly or indirectly will affect the applied funding rate. Benchmark interest rate issued by Bank Indonesia is still used as a basis for determining Bank BNP’s interest rate of deposit products, coupled with the availability of liquidity aspects, source of funding and the market conditions in place.
Kegiatan Treasury
Treasury activities
Kegiatan Treasury di Bank BNP dijalankan fungsinya oleh Divisi Treasury yang memegang peranan sangat penting dalam hal pengelolaan likuiditas, menjaga kecukupan Giro Wajib Minimum (GWM) dan menjaga Posisi Devisa Netto (PDN) Bank.
Treasury activities at Bank BNP are operated by Treasury Division which plays an important role in managing liquidity, maintaining the adequacy of Minimum Reserve Requirement and control the Bank’s Net Open Position.
Kegiatan pengelolaan Treasury di Bank BNP dilakukan dengan sangat prudent atau kehati-hatian serta didukung oleh sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Manajemen dan harus sejalan dengan peraturan yang berlaku dari Bank Indonesia.
Treasury management activities in Bank BNP are carried out in a prudence principle supported by systems and procedures established by the management in accordance with the governing regulations of Bank Indonesia .
Adapun kegiatan yang dikelola oleh Treasury selain pengelolaan likuiditas bank juga melakukan perdagangan valuta asing, perdagangan surat berharga dan Perdagangan Uang Antar Bank (PUAB), di mana masing-masing aktivitas harus dikelola sesuai dengan kebijakan portofolio yang sudah ditetapkan oleh Manajemen. Agar supaya pengelolaan tugas tersebut bisa berjalan efektif, divisi Treasury Bank BNP membaginya menjadi 3 departemen di mana masing-masing departemen memiliki fungsi sebagai berikut: • Asset Liabilities Management (ALM) yang berfungsi untuk mengelola likuiditas, Surat Berharga dan juga transaksi money market; • Foreign Exchange Business yang memiliki tugas untuk mengelola transaksi valuta asing baik untuk kepentingan bank maupun kepentingan nasabah; • Financial Institution (FI) yang melakukan hubungan dan korespondensi serta membina relationship dengan perbankan dan lembaga bukan bank (LKBB) yang menjadi mitra Bank BNP.
98
Profil Perusahaan Company Profile
2013 Annual Report
In addition to managing the bank’s liquidity, Treasury Division also conduct foreign exchange trade securities trade and Interbank Money Trade, where each activity should be managed in accordance with the portfolio policies set forth by the management .
In order to enable the smooth performance of its duties, Bank BNP’s Treasury Division is divided into three departments where each department has the following functions : • Asset Liability Management ( ALM ) that serves to manage liquidity, securities and money market transactions; • Foreign Exchange Business that is responsible for managing foreign exchange transactions for the benefit of both the bank and the clients; • Financial Institution (FI) that is responsible for making relations and correspondence as well as fostering relationships with banks and non-bank institutions (NBFI ) partnering with Bank BNP.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Perseroan secara berkala menyelenggarakan rapat ALCO (Asset & Liability Committee) yang diprakarsai oleh Divisi Treasury bersama jajaran Manajemen dan Divisi terkait lainnya, guna menentukan arah suku bunga, kebijakan manajemen likuiditas, rentabilitas yang sangat berguna untuk mengelola kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh Manajemen.
The Company regularly holds ALCO ( Asset & Liability Committee) initiated by the Treasury Division with the Management and other related division in order to determine the direction of interest rate, liquidity management policy, rentability useful for managing policies to be taken by the Management.
Secara rutin Treasury Bank BNP juga secara terus menerus mengikuti perkembangan informasi yang berhubungan dengan industri perbankan dan keuangan baik secara lokal maupun global, agardapat mengantisipasi kondisi pasar yang sedang terjadi. Dengan mengetahui hal tersebut, diharapkan Bank akan lebih peka dalam mengelola berbagai macam risiko yang mungkin terjadi seperti risiko likuiditas, risiko pasar, risiko suku bunga dan juga risiko operasional.
Bank BNP’s Treasury always keeps abreast of the information related to the banking and finance industry both locally and globally in order to anticipate the ongoing market condition. With such knowledge in hand, the Company is expected to be more sensitive in managing a wide variety of possible risks such as liquidity risk, market risk, interest rate risk and operational risk .
Disamping itu yang tak kalah penting adalah kemampuan atau kompetensi karyawan yang senantiasa selalu ditingkatkan dengan melakukan training dan juga sertifikasi yang dibutuhkan seperti Sertifikasi Manajemen Risiko, Sertifikasi Dealer, dan lain sebagainya.
Besides, not less importantly is the employees’ ability or competence that will always be improved by conducting trainings and required certification such as Risk Management Certification, Certified Dealers, and so on.
Pengembangan Bisnis
Business Development
Sebagai Bank Swasta Devisa Nasional yang berkantor pusat di Bandung, dalam perjalanan kinerjanya Bank BNP dihadapkan pada kondisi persaingan yang semakin ketat. Bank-bank besar saat ini mempunyai kantor cabang hampir disetiap kota di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan usaha dapat juga dilihat dari lokasi dan jumlah jaringan kantor cabang, persaingan strategi pemasaran/promosi, pengembangan produk atau jasa layanan lainnya.
As a Private Foreign Exchange National Bank headquartered in Bandung, in the course of its performance, Bank BNP faced increasingly fierce competition condition . Big banks now have branches in almost every city in Indonesia, showing that the business competition is also counted on locations and the total number of office network, competition in marketing/ promotional strategies, product development or other product and service development.
Sebagai badan usaha yang terus tumbuh dan berkembang, Bank BNP memiliki Divisi khusus yang bertugas mengembangkan bisnis yang didalamnya terkandung kegiatan stratejik yang fokus pada pengkinian fitur dan layanan produk untuk dapat terus bersaing, menyiapkan liabilities strategic (product, pricing, place/distribusi & Promosi), yaitu Divisi Pengembangan Bisnis. Divisi ini terus melakukan
As a continuously growing business entity, Bank BNP has a division specialized in business development with strategic activities focussing on the updating of product and services features which will enable the Bank to continue to compete, on the preparation of strategic liabilities (product, pricing, place/ distribution and promotion), namely Business Development Division. This Division strives to make efforts in contributing to
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
99
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
berbagai upaya dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan perusahaan atau Fee Base Income agar tidak tertinggal oleh kompetitor lainnya dengan meningkatkan pertumbuhan transaksi aktivitas perbankan di antaranya membantu dan merancang kegiatan pemasaran produk-produk yang ada, upaya pengembangan produk dan layanan berikut fitur-fiturnya, serta pengembangan jaringan kantor. Pengembangan Produk dan Layanan Sepanjang tahun 2013, Bank BNP terus memperbanyak dan mengembangkan jenis-jenis produk tabungan yang dirancang untuk menjangkau seluruh segmen nasabah. Di antara produkproduk baru yang diperkenalkan adalah Tabungan Ginza yang merupakan sebuah produk tabungan yang diperuntukan bagi profesional muda yang menginginkan produk sesuai gaya hidup bukan sekedar tabungan konvensional biasa.
100
Profil Perusahaan Company Profile
the company’s earnings or Fee-base Income in order to catch up with the competition by increasing the growth of banking transactions among others, by helping in the designing of marketing activities of the Bank’s existing products, product and service development efforts as well as office network development. Product and Service Development
Di bidang layanan jasa perbankan, Bank BNP juga bekerjasama dengan Bank-Bank mitra untuk turut serta mengembangkan fitur-fitur layanan guna meningkatkan kenyamanan dan fleksibilitas bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan....
Throughout 2013, Bank BNP kept on developing its type of funding products in order to reach all segments of customers. Amongst the new products introduced was “Tabungan Ginza”, a saving product targeted for young professionals who wish to have a product that is suitable with their style of living and not just a conventional saving product.
Dalam upaya untuk membantu meningkatkan portofolio bisnis pembiayaan Mikro serta untuk lebih memperkenalkan nama Bank BNP di pasar khususnya untuk kalangan nasabah menengah, maka di akhir tahun 2013 tepatnya di bulan November Bank BNP juga telah mengeluarkan Produk Tabungan Japan Mikro dengan tujuan utama ikut menggalakkan program Budaya Menabung khususnya untuk kalangan Nasabah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
In the attempt to help increase its micro financing business and give more information about Bank BNP to the market especially middle-class customers, in November 2013 Bank BNP launched “Japan Mikro” saving product aiming to promote the savings culture particularly in the Micro, Small and Medium-sized Enterprise (MSME) customers.
Tabungan Japan yang merupakan Produk tabungan unggulan yang dimiliki oleh Bank BNP, diharapkan mampu menjaring para nasabah lama maupun baru dalam meningkatkan pertumbuhan transaksi selama tahun 2013.
“Tabungan Japan” is Bank BNP’s saving product aiming to attract both old and new customers with a view to increase the growth of transactions throughout 2013.
Disamping peluncuran produk-produk baru dengan fitur produk yang beragam guna memperoleh nasabah baru dan meningkatkan jumlah tabungan, Bank BNP melakukan program promosi yang menarik salah satunya adalah Program Deposito Naruto. Program
In addition to the launching of new products with a full range of features to get new customers and increase the numbers of savings, Bank BNP conduct an attractive promotional programs such as “Naruto Time Deposits Programs”, a combination of the placements in Time
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
ini merupakan kombinasi antara penempatan dana di Deposito dan Tabungan Parahyangan dan hanya berlaku bagi Nasabah Baru.
Deposit and Tabungan Parahyangan which was applied only for new customers.
Di bidang layanan jasa perbankan, Bank BNP juga bekerjasama dengan Bank-Bank mitra untuk turut serta mengembangkan fitur-fitur layanan guna meningkatkan kenyamanan dan fleksibilitas bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan, diantaranya adalah :
In terms of banking service, Bank BNP also worked closely with its banking partners in developing service features in order to provide more comfort and flexibility for customers in doing their banking transactions, among others:
• Launching layanan BNP Call (Call Center) yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan informasi seputar produk dan layanan Bank BNP. Layanan ini juga memungkinkan nasabah untuk melakukan cek saldo dan cek mutasi rekening melalui media telepon. • Peluncuran produk Kartu Kredit Co-Branding bekerjasama dengan Bank BRI • Bekerjasama dengan Commonwealth Life dalam mengeluarkan produk Bancassurance “Return On Premium” yaitu asuransi yang memberikan manfaat santunan meninggal dunia atau cacat tetap total yang diakibatkan oleh sakit atau kecelakaan di mana premi yang sudah dibayarkan akan kembali 100%. • Bank BNP hadir sebagai Sub Perwakilan Western Union di Indonesia dan dapat melayani para nasabahnya dalam melakukan Transaksi Penerimaan Uang dari berbagai negara yang memiliki Perwakilan Western Union. • Sebagai wujud komitmen Bank BNP dalam meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabah, saat ini Bank BNP sedang mengembangkan beberapa jenis layanan baru seperti: -- Bank BNP Internet Banking yaitu layanan perbankan dengan media internet sehingga dapat memberikan keleluasaan kepada nasabah karena dapat diakses kapan saja dan di mana saja. -- Penambahan fitur transaksi mesin ATM yang akan memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi pembelian pulsa dan pembayaran tagihan handphone, pembelian token listrik dan pembayaran tagihan PLN. -- Bank BNP bekerjasama dengan PT. Akez Remittance untuk memberikan layanan remittance ke RRC yaitu layanan pengiriman uang ke RRC dengan proses mudah dan dapat langsung diterima serta diambil di seluruh jaringan kantor pos di RRC dalam hitungan menit.
• Launching of BNP Call (Call Center) to give easiness for the customers to get information about Bank BNP’s products and services. This service also enables the customers to check their account balance and movement by phone.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
• Launching of co-branding credit card in collaboration with Bank BRI. • Collaborating with Commonwealth Life in launching “Return On Premium” Bancassurance product, an insurance which provides compensation benefits for death or permanent disability caused by illness or accident where the premium paid will be returned 100%. • Bank BNP has come as Sub Representative of Western Union in Indonesia to serve its customers in cash receipt transactions from the countries with Western Union representatives. • As the Bank’s commitment in delivery the best service to its customers, Bank BNP has been developing some new services such as:
-- Bank BNP Internet Banking, a banking service using internet media to give freedom for the customers to access any time any and any where. -- Additional transactional features in ATM machines to give easiness for the customers to buy prepaid pulse and pay handphone bills, buy electricity token and pay electricity bills. -- Bank BNP cooperates with PT Akez Remittance to provide money remittance services to China which will be done in an easy process and directly received in all post offices network in China in minutes.
Laporan Tahunan 2013
101
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
102
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pengembangan Jaringan Kantor
Office Network Development
Jaringan kantor Bank BNP terdiri dari Kantor Pusat, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, Kantor Pembayaran, Kantor Fungsional, Kantor Fungsional Non Operasional, serta terdapat 1 mobil kas yang merupakan fasilitas yang diberikan untuk memudahkan transaksi bagi para nasabah serta menunjang mobilitas Operasional dan promosi Bank BNP.
Bank BNP Office Network consists of Head Office, Branch Offices, Sub Branch Offices, Cash Offices, Payment Points, Functional Offices, Non-Operational Function Office and 1 mobile cash, a facility provided to make easy for the customers in doing their banking transactions and support the Bank’s operational and promotional mobility.
Setelah dilakukan analisa dan studi kelayakan dari segi potensi ekonomi, peluang pasar, tingkat persaingan antar bank, tingkat kejenuhan jumlah Bank, maka hingga akhir tahun 2013, Bank BNP telah membuka 5 jaringan kantor baru yang dilengkapi dengan 5 buah mesin ATM dan 2 buah mesin ATM di public area, di antaranya adalah KC Sudirman Purwokerto, KCP Sukajadi Bandung, KCP Sudirman Semarang, KCP Gatot Subroto (Smesco) Jakarta, dan KFO UMK Fatmawati Jakarta. Mesin ATM public area ditempatkan di Bali Rich Villa (Bali) dan Hilton Hotel (Bandung). Sehingga jumlah jaringan kantor Bank BNP sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebanyak 74 buah.
After conducting analysis and feasibility study based on economic potentials, market opportunities, inter-bank competition level, saturation level and the number of existing banks, up to end-2013 Bank BNP has opened 5 new office network coupled with 5 new ATM machines and 2 new ATM machines in public area, which are Sudirman Purwokerto Branch Office, Sukajadi Bandung Sub Branch Office, Sudirman Semarang Sub Branch Office, Gatot Subroto (Smesco) Jakarta Sub Branch Office and UMK Fatmawati Jakarta Operational Function Office. Public area ATM machines are located in Bali Rich Villa (Bali) and Hilton Hotel (Bandung), making the total number of Bank BNP office network by end-2013 is 74 units.
Kebijakan Tingkat Suku Bunga
Interest Rate Policy
Bank BNP dalam hal pengelolaan tingkat suku bunga simpanan maupun pinjaman, sedikit banyak dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan suku bunga acuan (BI Rate) dalam kaitannya dengan kebijakan pengendalian dan pengawasan moneter.
In managing interest rates of funding and lending, Bank BNP is also influenced by Bank Indonesia policy in determining the benchmark rate (BI rate) in connection with its monetary control and supervision policy.
Kenaikan BI Rate akan berdampak terhadap perekonomian dan sektor riil. Pertumbuhan ekonomi akan melambat, di sisi lain, kenaikan BI Rate akan mengakibatkan kenaikan suku bunga perbankan. Bank bisa menaikkan suku bunga simpanan ataupun pinjaman.
An increase in BI rate will impact on the economy and real sectors, resulting in a slowdown of the economic growth. On the other side, the rising BI rate will increase bank interest rates, which in turn will also increase lending and funding interest rates.
Kenaikan suku bunga simpanan akan mendorong masyarakat menunda kegiatan konsumsi karena memilih menyimpan dana di bank. Kenaikan suku bunga simpanan akan meningkatkan biaya dana bank dan jika Bank tidak ingin margin tertekan, bank harus menaikkan suku bunga pinjaman. Langkah bank menaikkan suku bunga pinjaman akan berhadapan dengan risiko kredit bermasalah
The increase in funding interest rates will encourage people to halt their consumptive activities and choose to save their funds in banks. The increase in funding interest rates will increase bank cost of funds and in order to avoid margin reduction, banks should increase lending interest rates. Banks’ initiative to raise lending interest rates will make them facing the risks of non-performing loans.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Untuk itu manajemen Bank BNP di tahun 2013 secara berhati-hati menyikapi kondisi ini, terlebih pada Q4/2013 terjadi kenaikan suku bunga acuan menjadi 7,5% hal ini berdampak pada pertumbuhan volume Simpanan di Bank BNP pada Q4/2013 naik sebesar 4,78% dari Q3/2013, dengan rata-rata suku bunga Simpanan sebesar 5,82% pada Q4-2013 atau sama dengan naik sebesar 0,33%, sedangkan rata-rata suku bunga pinjaman dari Q3 ke Q4/2013 naik sebesar 0,38%, di mana sebagian dari komposisi Simpanan adalah Deposito Berjangka yang relatif memiliki suku bunga yang lebih tinggi.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
In view of the fact, Bank BNP was very cautious in dealing with such conditions occurring in 2013 particularly in Q4/2013 when the benchmark interest rate went up to 7.5%. As a consequence, the growth of funding volume in Bank BNP in Q4/2013 was up 4.78% from that of Q3/2013 with the average interest rate of funding was 5.82% or up 0.33%, while the average interest rate of lending in Q4/2013 was up 0.38% from that of Q3/2013 in which a part of the lending consisted of Time Deposit with relatively higher interest rates.
Giro
Tabungan
Deposito
Current Account
Saving Account
Time Deposit
3,55% 4,43%
1,04%
6,98%
7,64%
0,83% 0,08%
0,09%
0,53%
2012
2013
2012
0,51%
2013
1,87%
1,87%
2012
2013
Pinjaman Rek. Koran
Pinjaman Berjangka
Kredit Kendaraan Bermotor
Demand Deposit Loans
Time Loans
Vehicle Ownership Loans
12,60%
12,06%
12,03%
2,14%
2,19%
11,77%
2012
2013
2012
2013
15,61%
14,99%
2013
2012
Kredit Pemilikan Rumah
Kredit
Kredit Mikro
Housing Loans
Time Loan Flat
Micro Loans
11,65%
11,87% 16,69% 12,28%
2012
2013
2012
Rupiah / IDR
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
12,57% 15,05%
2013
2012
2013
Valas / Forex
Laporan Tahunan 2013
103
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Development of interest rates of Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (Indonesia Deposit Insurance Corporation shortened as “LPS”), and Bank BNP intermediation (loans and third party funds) are as follows:
Perkembangan suku bunga Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan intermediasi Bank BNP (kredit dan simpanan DPK) sebagai berikut :
Perkembangan Suku Bunga Bank Indonesia, LPS, dan Intermediasi Bank BNP 12,20%
12,18%
12,33%
11,95%
Suku Bunga BI
7,50%
7,25% 5,75% 5,50% 5,06%
SEP-13
7,25%
7,00%
5,75% 5,50% 5,11%
SEP-13
Berikut ini adalah Suku bunga Dasar Kredit (SBDK) yang telah dihitung dan dipublikasikan pada akhir Desember 2013 :
Sk Bng Rata2 DPK
7,82%
5,49%
DES-12
Suku Bunga LPS
Sk Bng Rata2 Kredit
DES-13
Below is the Prime Lending Rates calculated and published by end-December 2013:
(% Per Tahun)
(% Per Year)
Suku Bunga Dasar Kredit Berdasarkan Segmen Bisnis Prime Lending Rate Based on Business Segment SUKU BUNGA DASAR KREDIT Prime Lending Rate
104
2013 Annual Report
Kredit Konsumsi Consumption Loans
Kredit Korporasi Corporate Loans
Kredit Ritel Retail Loans
Kredit Mikro Micro Loans
Mortgage
Non Mortgage
10.00 %
11.60%
8.74%
9.46%
8.82%
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Transaksi Ekspor – Impor dan Devisa
Export - Import and Foreign Exchange Transactions
Sebagai Bank Devisa, Bank BNP selain melakukan kegiatan transaksi dalam mata uang asing, juga menerima jasa dan transaksi lain seperti pembiayaan perdagangan luar negeri, jasa kiriman uang, collection termasuk kegiatan money changer.
As a Foreign Exchange Bank, Bank BNP carries out not only transactions in foreign currencies but also services and other transactions such as foreign trade financing, remittances services, collection activities and money changer.
Khusus dalam transaksi perdagangan luar negeri dalam kegiatan pembiayaan ekspor dan impor, maka selama tahun 2013 Bank BNP telah melakukan transaksi Ekspor baik melalui pembukaan Letter of Credit (LC) maupun tanpa menggunakan LC yaitu sebanyak 748 dokumen ekspor dengan nilai equivalen USD 44,4 juta, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan kenaikan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar pada pertengahan tahun 2013, mengakibatkan mengurangnya transaksi tersebut, sedangkan transaksi Impor telah diproses sebanyak 201 dokumen yang dibuka dengan Sight LC dan Usance LC dengan nilai equivalen USD 29,4 juta naik sedikit dari realisasi impor tahun 2012, sehingga secara volume transaksi perdagangan Luar Negeri mengalami surplus transaksi ekspor sebanyak eq. USD 15 juta.
Specially in the transactions of foreign trade in financing export and import activities, in 2013 Bank BNP conducted export transactions with and without a Letter of Credit ( LC ) in the amount of 748 export documents with a value equivalent to USD44.4 million, slightly decreased compared to the previous year due to the increase in the rupiah exchange rate against USD in mid-2013, resulting the in decrease of the transaction volume. Meanwhile import transactions processed was 201 Import documents opened with Sight LC and LC Usance with a value equivalent to USD 29.4 million, up slightly from the imports realization in 2012, making the volume of foreign trade transactions experienced a surplus in export transactions amounting to USD15 million.
Kegiatan kiriman uang/remmittance yang ditransaksikan melalui Bank BNP baik kiriman uang keluar negeri maupun masuk masing-masing mencapai 14.035 aplikasi kiriman uang ke luar negeri, sedikit menurun dibanding tahun 2012 yang mencapai 15.925 aplikasi dengan nilai eq. volume USD 729.049.779 pada tahun 2013 sedikit menurun dari tahun sebelumnya yang berjumlah USD 768,336,366, sedangkan untuk transaksi kiriman uang masuk diterima sebanyak 6.727 kiriman sedikit menurun dari tahun 2012 yang jumlah itemnya mencapai 6.733 kiriman dengan jumlah nilai eq. volume USD 284.070.584,- di mana volumenya mengalami kenaikan nilai dibandingkan tahun 2012 sebesar USD 254,152,172, hal ini dikarenakan volume per transaksi kiriman uang masuk yang meningkat. Melihat pada selisih volume kiriman uang masuk dan keluar dimana lebih banyak transaksi kiriman uang ke luar negeri, maka Bank BNP harus mampu menjaga posisi rekening nostronya agar dapat memfasilitasi transaksi remmittance tersebut dengan aman.
Remmittance transactions through Bank BNP either outgoing remittances overseas and incoming remittance comprised 14,035 applications for overseas remittances, a slight decrease compared to in 15,925 applications in 2012, with a volume value equivalent to USD729 049 779 in 2013, a slight decrease from the previous year amounting to USD768,336,366. Meanwhile incoming remittances amounted 6,727 transactions, dwon slightly from the 6,733 transaction in 2012 with the total value equivalent to USD 284 070 584 in 2013, up compared to the value in 2012 of USD 254,152,172, which was due to the increasing volume of incoming remittances per transaction. Considering a deviation between the outgoing and incoming remittances in which the volume of outgoing overseas remittance was bigger than the incoming remittances, Bank BNP should be able tomaintain its nostro account to ensure save remittance transactions.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
105
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
106
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Strategi Pengembangan Bisnis
Business Development Strategy
Selama tahun 2013 strategi pengembangan bisnis yang dijalankan Bank BNP meliputi : • Perluasan jaringan kantor sebanyak 5 kantor baru, jumlah ini lebih sedikit dari yang direncanakan semula, mengingat pada ketentuan Alokasi Modal Inti Bank BNP di mana jumlah Modal Inti yang dipersyaratkan belum memungkinkan Bank BNP untuk membuka kantor lebih banyak lagi. • Jangkauan akses kepada pasar diperluas/ ditingkatkan, terutama dalam membidik segmen UMKM dan masyarakat yang belum bankminded, dengan sebaran lokasi yang potensial. • Target market di atas nampak memiliki referensi yang signifikan yang dianalisa berdasarkan customer segment analysis untuk membuat kebijakan pembiayaan yang fokus pada segmen tertentu, contohnya seperti pangsa pasar kredit mikro/KTA atau lainnya; • Melakukan penetrasi pasar melalui peluncuran beberapa program dan kegiatan promosi, sehingga brand awareness Bank BNP semakin meluas; • Kerjasama/aliansi strategis dengan beberapa perusahaan memberikan akses data maupun pelayanan yang lebih luas jangkauannya; • Mengembangkan kemampuan Teknologi dan Informasi yang dimiliki guna memberikan dukungan operasional pada bisnis Perseroan dan berkontribusi kepada pencapaian sasaran Bank BNP.
During 2013, the business development strategy implemented by Bank BNP includes: • Expansion of the office network with 5 new offices, fewer than what has been planned, given the stipulations on the required Core Capital Adequacy which made it impossible for the Bank to open more offices with its existing amount of 1st Tier Capital.
2013 Annual Report
• Extended coverage of access to markets, particularly in the MSME segment and not bankminded people, spreading across potential locations. • The above target market appears to have significant references analyzed by customer segment analysis to make funding policies focusing on a particular segment such as micro-finance market /unsecured loan, etc; • Conducted market penetration through several programs and promotional activities with a view increase awareness on Bank BNP brand; • Strategic cooperation/alliances with several companies to give more access to data and services with larger coverage; • Developed skills in Information Technology in order to provide operational support to the Company’s business objectives and contribute to the achievement of the Bank BNP .
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PEMBAHASAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS A. Neraca Keuangan
A. Balance Sheet
1. Aset dan Aktiva Produktif Pada periode buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, total aset Bank BNP meningkat 21,60% dari Rp 8.212,2 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 9.985,7 miliar.
1. Assets and Earning Assets BNP Bank’s assets in the form of earning assets increased by 21,60% from Rp 8,212.2 billion in 2012 to Rp 9,985.7 billion in 2013.
Aset Bank BNP berupa aktiva produktif mengalami peningkatan sebesar 18,46% dari Rp 7.289,0 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 8.634,7 miliar pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan karena peningkatan jumlah kredit yang diberikan sebesar Rp 1.181,7 miliar dari Rp 5.884,6 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 7.066,3 miliar pada tahun 2013. Selain itu, efek-efek mengalami peningkatan sebesar 127,6% dari Rp 158,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 361,6 miliar pada tahun 2013. Sedangkan proporsi aktiva produktif berbanding total aktiva Bank BNP mengalami penurunan sebesar 2,29% atau semula 88,76% pada tahun 2012 menjadi 86,47% pada tahun 2013.
The assets of Bank BNP in the form of productive assets increased by 18.46% from Rp7,289.0 billion in 2012 to be Rp8,634.7 billion in 2013. The Increase was mainly due to an increase in the number of loans amounting to Rp1181.7 billion from Rp 5884.6 billion in 2012 to Rp 7066.3 billion in 2013. Moreover, marketable securities increased by 127.6% from Rp 158.8 billion in 2012 to Rp 361.6 billion in 2013, while the proportion of earning assets compared to total assets decreased by 2.29% to 86.47% in 2013 from 88.76% in 2012.
ASSET
21.60%
31 Dec 2013 Aktiva Produktif (dalam miliar Rupiah)
Volume Outstanding
31 Dec 2012
(%) Total (%) Total Volume Earning Earning Outstanding Assets Assets
Earning Assets (in billion Rupiahs)
81,45
0,94%
68,43
0,94%
Demand deposits with other banks
1.105,68
12,80%
1.109,01
15,21%
Placement with Bank Indonesia and other banks
361,56
4,19%
158,84
2,18%
Securities
Obligasi pemerintah
-
0%
50,20
0,69%
Coverment bands
Kredit yang diberikan
7.066,30
81,84%
5.884,62
80,73%
Loans
19,73
0,23%
17,86
0,25%
Acceptance receivable
8.644,71
100%
7.288,96
100%
TOTAL EARNING ASSETS
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
Tagihan Akseptasi TOTAL AKTIVA PRODUKTIF
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
107
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
2. Penyaluran Kredit Realisasi fungsi intermediasi Bank BNP terus mengalami peningkatan. Di sisi volume penyaluran kredit tumbuh sebesar 20,08% dari Rp 5.884,6 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 7.066,3 miliar pada tahun 2013. Bank BNP dalam penyaluran kreditnya masih memberikan ruang ekspansi pada segmen UMKM sama seperti pada tahun sebelumnya. Penyaluran Kredit menurut Penggunaannya
2. Lending Realization of Bank BNP’s intermediation function continued to increase. Lending volume grew by 20.08% from Rp 5884.6 billion in 2012 to Rp 7066.3 billion in 2013. Same as in the preceding years, Bank BNP’s lending still provided more rooms for expansion in MSMEs segment.
Loans by Use
CREDIT
20.08%
Proporsi kredit Bank BNP pada tahun 2013 menurut jenis penggunaannya terbagi atas modal kerja sebesar 66,84%, investasi sebesar 24,63% dan konsumsi sebesar 8,53%. Kredit untuk penggunaan modal kerja masih mendominasi profil pemberian kredit Bank BNP dengan tumbuh sebesar Rp 988,4 miliar dari Rp 3.734,9 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 4.723,3 pada tahun 2013. Kredit untuk penggunaan investasi tumbuh sebesar Rp 276,5 miliar dari Rp 1.464,0 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 1.740,5 miliar pada tahun 2013. Sementara terjadi penurunan kredit konsumsi sebesar Rp 83,2 miliar dari Rp 685,7 pada tahun 2012 menjadi Rp 602,5 miliar pada tahun 2013.
108
Profil Perusahaan Company Profile
The proportion of Bank BNP’s loans in 2013 based on the use of loans was divided into working capital of 66.84 %, 24.63 % for investment, and consumption of 8.53 %. Loans for working capital still dominated the Bank’s loans grew by growing at Rp 988.4 billion from Rp 3.734.9 billion in 2012 to Rp 4.723.3 in 2013. Loans for investment grew by Rp 276.5 billion from Rp 1464.0 billion in 2012 to Rp 1740.5 billion in 2013. Meanwhile, consumer loans decreased by Rp 83.2 billion from Rp 685.7 in 2012 to Rp 602.5 billion in 2013
Penyaluran Kredit menurut Segmen
Loans by Segments
Eksposur penyaluran kredit Bank BNP pada tahun 2013 yang dialokasikan pada kredit berdasarkan skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar 48,88%. mengalami penurunan dari tahun lalu yang sebesar 55,94%, akan tetapi volume keseluruhan kredit UMKM mengalami peningkatan dari tahun lalu.
In term of segment, the Bank’s loans in 2013 was dominated by MSME with 48.88% share, a decrease compared to its share in 2012 amounting to 55.94%. However, the overall volume of MSME loans was increased compared to that of the previous year.
Penyaluran Kredit menurut Sektor Ekonomi
Loans by Economic Sectors
Dari sudut distribusi Kredit berdasarkan sektor ekonomi, sektor Perdagangan Besar dan Eceran menjadi kontributor terbesar yaitu 37,89% dari total kredit di akhir tahun 2013 atau sebesar Rp 2.677,6 miliar, diikuti oleh sektor Industri Tekstil/ Produk Tekstil (TPT) dan Industri Pengolahan
From the point of loans distribution by economic sector Wholesale and Retail Trade sector was the largest contributor by 37.89 % of total loans at the end of 2013 or amounting to Rp 2,677.6 billion, followed by Textile/ Textile Product sector and Non-Textile Processing sector accounted for
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
selain Tekstil yang masing-masing menyumbang 15,62% dan 11,56% dari total Kredit pada akhir tahun 2013 atau masing-masing sebesar Rp 1.103,8 miliar dan Rp 816,6 miliar. Sedangkan Industri Pariwisata dan sektor properti terealisasi 8,28% dan 4,72% dari total Kredit di akhir tahun 2013 atau sebesar Rp 585,1 miliar dan Rp 333,8 miliar.
Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesaler & Retail Trading 35%
Lainnya /Others 26%
2012 Industri Pariwisata / Tourism 9%
Industri Pengolahan Selain Tekstil / Non Textile Manufacture 12%
respectively 15.62 % and 11.56 % of total loans at the end of 2013, amounting to Rp 1.103.8 billion and Rp 816.6 billion respectively. While the tourism sector and property sector realized respectively 8.28 % and 4.72 % of total loans at the end of 2013 or amounting to Rp 585.1 billion and Rp 333.8 billion respectively.
Lainnya /Others 22%
Property 5%
Property 5% Industri Tekstil dan produk Tekstil (TPT) / Textile Industry & Products 13%
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2013
Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesaler & Retail Trading 38%
Industri Pariwisata / Tourism 8%
3. Penghimpunan Dana
Industri Pengolahan Selain Tekstil / Non Textile Manufacture 11%
Industri Tekstil dan produk Tekstil (TPT) / Textile Industry & Products 16%
3. Funding
Di tengah kondisi likuiditas yang ketat di tahun 2013, Bank BNP sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 berhasil meningkatkan volume penghimpunan dana yang berasal dari simpanan dana masyarakat, sehingga total simpanan DPK (Dana Pihak Ketiga) terealisasi sebesar Rp 8.358,4 miliar atau tumbuh sebesar 20,70%. Komposisi periode akhir tahun 2013 adalah sebesar 29,19% CASA dan 70,81% simpanan deposito.
Amid a tight liquidity condition in 2013, Bank BNP up to 31 December 2013 managed to increase the volume of public funding making the total third party fund was realized for Rp8.358.4 billion, up 20.70%. The composition by end2013 amounted to 29.19% for CASA and 70.81% for deposits.
Peningkatan Dana Pihak Ketiga ini disebabkan oleh gencarnya Bank BNP melakukan strategi marketing penghimpunan dana disertai persaingan suku bunga yang ketat sehingga Bank BNP berusaha untuk menjaga aspek likuiditas tanpa mengecualikan dampak profitabilitas Bank.
The increase in third party funds was due to vigorous funding marketing strategies conducted by the Bank endorsed with stiffer competition in interest rates encouraging the Bank to make efforts to keep its liquidity aspect without excluding the impact on its profitability.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
109
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Giro
Current Accounts
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah simpanan nasabah dalam bentuk Giro sebesar Rp 894,7 miliar yang terdiri atas simpanan Giro dalam Rupiah sebesar Rp 521,7 miliar dan simpanan Giro dalam mata uang asing sebesar Rp 372,9 miliar. Jumlah simpanan Giro tersebut adalah sebesar 10,70% dari total simpanan Dana Pihak Ketiga, tumbuh sebesar 9,76% dari tahun sebelumnya.
As at 31 December 2013, the Bank’s funding in the form of current accounts amounted to Rp 894.7 billion consisting of Rp 521.7 billion Rupiah current account and Rp 372.9 billion foreign currency current account. The total amount of current accounts was 10.70% of the total Third Party Fund, grew by 9.76% from the previous year.
Total Simpanan DPK adalah sejumlah Rp 8.358,4 miliar dan Rp 6.925,2 miliar untuk tahun 2013 dan 2012
70,81%
65,16%
Giro
110
18,49%
23,07%
Tabungan
10,70%
11,72%
Deposito Berjangka
2013
2012
Tingkat suku bunga rata-rata pertahun simpanan Giro dalam Rupiah untuk masing-masing tahun yang berakhir 2013 dan 2012 adalah sebesar 0,83% dan 1,04%. Sedangkan tingkat suku bunga rata-rata pertahun simpanan Giro dalam mata uang asing adalah sebesar 0,09% dan 0,08% untuk tahun 2013 dan 2012.
The average interest rate per year of Rupiah Current Account for 2013 and 2012 were 0.83% and 1.04% respectively, while the average interest rates per year of foreign currency Current Account amounted to 0.09% and 0.08% for 2013 and 2012 respectively.’’
Tabungan
Savings
Jumlah simpanan dalam bentuk Tabungan sampai akhir tahun 2013 sebesar Rp 1.545,4 miliar terdiri atas simpanan Tabungan Rupiah sebesar Rp 1.453,7 miliar dan simpanan Tabungan mata uang asing sebesar Rp 91,7 miliar. Jumlah simpanan Tabungan tersebut adalah sebesar 18,49% dari total simpanan Dana Pihak Ketiga, simpanan Tabungan pada tahun 2013 ini mengalami penurunan sebesar 3,25% dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut dikarenakan pada akhir tahun kecenderungan nasabah untuk menyimpan dananya dalam bentuk simpanan deposito.
Total funding in savings until the end of 2013 amounted to Rp1545.4 billion consisting of Rupiah Savings of Rp 1453.7 billion and foreign currency savings of Rp 91.7 billion. The total amount of savings was 18.49% of total Third Party Fund, decreased by 3.25% from the previous year due to a tendency that customers prefer to keep their funds in demand deposits at the end of the year.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tingkat suku bunga rata-rata pertahun simpanan Tabungan dalam Rupiah untuk masing-masing tahun yang berakhir 2013 dan 2012 adalah sebesar 4,43% dan 3,55%. Sedangkan tingkat suku bunga rata-rata pertahun simpanan Tabungan dalam mata uang asing adalah sebesar 0,51% dan 0,53% untuk tahun 2013 dan 2012.
The average interest rates average per year of Rupiah Savings was 4.43% and 3.55% by end 2013 and 2012 respectively, while the average interest rate per year of foreign currency Savings amounted to 0.51% and 0.53% respectively for 2013 and 2012.
Deposito
Demand Deposit
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah simpanan nasabah dalam bentuk Deposito sebesar Rp 5.918,3 miliar yang terdiri atas simpanan Deposito dalam Rupiah sebesar Rp 5.219,6 miliar dan simpanan Deposito dalam mata uang asing sebesar Rp 698,8 miliar. Jumlah simpanan Deposito tersebut adalah sebesar 70,81% dari total simpanan Dana Pihak Ketiga, tumbuh sebesar 31,15% dari tahun sebelumnya.
As at 31 December 2013, the total number of customers’ funding in demand deposits was Rp 5918.3 billion consisting of Rupiah demand deposits of Rp 5219.6 billion and foreign currency demand deposits amounting to Rp 698.8 billion. The total amount of demand deposits was 70.81% of total Third Party Fund, grew by 31.15% from the previous year.
Tingkat suku bunga rata-rata pertahun simpanan Deposito dalam Rupiah untuk masing-masing tahun yang berakhir 2013 dan 2012 adalah sebesar 7,64% dan 6,98%. Sedangkan tingkat suku bunga rata-rata pertahun simpanan Deposito dalam mata uang asing adalah sebesar 1,87% untuk tahun 2013 dan 2012. 4. Ekuitas dan Permodalan
The average Interest rate per year for Rupiah demand deposits of end-2013 and 2012 was 7.64% and 6.98% respectively, while the average interest rate per year for foreign currency demand deposits was 1.87% for 2013 and 2012.
4. Equity and Capital
Sampai dengan akhir tahun 2013, total ekuitas Bank BNP telah mencapai Rp 1.052,4 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 59,15% dari tahun sebelumnya.
Up to the end of 2013, the total equity of Bank BNP has reached Rp 1052.4 billion or up 59.15% from the previous year.
Peningkatan total modal tersebut merupakan kontribusi dari adanya setoran modal dari pemegang saham melalui PUT - III di tahun 2013 ini sebesar Rp 294,7 miliar (netto) dan perolehan laba bersih di tahun berjalan.
The increase in total capital was attributable to the additional paid-up capital from shareholders through Rights Issues III conducted in 2013 amounted to Rp 294.7 billion (net) and net income gained in the current year.
Dalam menentukan kecukupan modal, Bank BNP menggunakan peraturan yang berlaku dari otoritas mengenai rasio permodalan. Total Modal atau Kecukupan Penyediaan Modal Minimum terdiri atas Modal Inti (Tier I) dan Modal Pelengkap (Tier II) yang mana Modal Inti (Tier I) terdiri atas setoran modal, tambahan modal disetor bersih, cadangan umum, laba bersih tahun lalu dan
In determining capital adequacy, Bank BNP refers to the prevailing regulations of the authorities on the capital ratio. Total Capital or Minimum Capital Adequacy consists of Core Capital (Tier I) and Supplementary Capital (Tier II), where Core Capital (Tier I) consists of paid-up capital, net additional paid-up capital, general reserves, net income of the preceding year and the current
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
111
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
tahun berjalan. Sedangkan Modal Pelengkap (Tier II) terdiri atas cadangan umum aset produktif dan pinjaman subordinasi. Total Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank BNP di akhir tahun 2013 mencapai sebesar Rp 1.132,0 miliar atau tumbuh 56,87% yang terdiri atas modal inti (Tier I) sebesar Rp 995,6 miliar (87,95% dari total modal) dan modal pelengkap (Tier II) sebesar Rp 136,4 miliar (12,05% dari total modal).
Profil Perusahaan Company Profile
year and Supplementary Capital (Tier II) consists of general reserves of earnings assets and subordinated loans.
EQUITY
59.15%
Pada tahun mendatang Bank BNP akan memasuki BUKU 2 sehubungan dengan total Modal Inti (Tier I) akan mencapai diatas Rp 1 triliun yang artinya aktivitas dan operasional akan semakin variatif berdasarkan ketentuan Otoritas, di sisi usaha Bank BNP maka diferensiasi produk Bank akan dapat diberdayakan untuk kemajuan bisnis Bank.
In the incoming year Bank BNP will enter BUKU 2 with regard to the total of its Core Capital (Tier I) which will be above Rp1 trillion, meaning that based on the prevailing regulation the Bank will be able to conduct more variety of business activities and operations, and the Bank’s product differentiation will be improved for the purpose of the Bank’s business progress.
Permodalan Bank BNP dalam miliar Rp periode tahun 2013 dan 2012 Modal Inti
Total Capital Adequacy Ratio (CAR) of Bank BNP at the end of 2013 was Rp 1,132.0 billion or up 56.87%, consisting of Core Capital (Tier I) of Rp 995.6 billion (87.95% of the total capital ) and supplementary capital (Tier II) of Rp 136.4 billion (12.05% of total capital).
Modal Inti
Total Modal
1.132
995,6
Total Modal
721,5
608,9 Modal disetor
Modal disetor
338,4
208,3 2013
112
2012
Dampak dari peningkatan volume Aktiva Produktif Bank yang kemudian dikalikan dengan bobot risikonya dan diukur berdasarkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar maka dihasilkan total ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) tahun 2013 ini sebesar Rp 7.187,8 miliar atau tumbuh sebesar 21,25% dari tahun 2012.
The increase in the volume of the Bank’s earning assets which is then multiplied by the risk weight and measured by credit risk, operational risk and market risk, will result in the total RWA (Risk Weighted Assets) in 2013 amounted to USD 7187.8 billion, an increase of 21.25% from the year 2012.
Realisasi rasio Kecukupan Modal Minimum/ CAR (Capital Adequacy Ratio) periode Desember 2013 adalah 15,75% meningkat dibanding posisi yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar 12,17%. Hal ini merupakan dampak dari kenaikan total modal yang lebih besar dibandingkan dengan total ATMR. Dengan realisasi rasio CAR sebesar 15,75% cukup berada jauh di atas batas ketentuan otoritas 8%, manajemen optimis
The realization of capital adequacy ratio (CAR) in December 2013 was 15.75%, an increase compared to that in December 2012 of 12.17%, which was due to the higher increase in total capital than in the total RWA. With the realization of CAR by15.75%, far above the 8% limit set by the authority, management is optimistic of the Bank’s growth and business acceleration of business and management. On the other hand, the Bank continues to
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
bahwa pertumbuhan dan akselerasi bisnis. Disisi lain, manajemen terus berupaya memperkuat permodalannya melalui berbagai instrumen yang telah diproyeksikan dan diwacanakan untuk mendukung pertumbuhan dan akselerasi bisnis Bank di tahun-tahun mendatang.
strengthen its capital through various instruments that have been projected and planned to support the Bank’s growth and business acceleration in the coming years.
B. Laporan Laba Rugi
B. Income Statements
1. Pendapatan dan Beban Bunga Pada tahun 2013 Bank BNP mencatat total pendapatan bunga tumbuh sebesar 23,19% menjadi Rp 906,5 miliar dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 735,8 miliar. Peningkatan pendapatan bunga ini dikontribusikan oleh peningkatan volume kredit yang diberikan yang mengalami pertumbuhan sebesar 20,08%. Pendapatan bunga tahun 2013 berasal dari kredit yang diberikan sebesar Rp 835,4 miliar, ditambah penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 50,5 miliar; efek-efek sebesar Rp 12,5 miliar; penempatan pada bank lain sebesar Rp 7,0 miliar dan lain-lain sebesar Rp 1 miliar.
1. Interest Income and Interest Expense In 2013 BNP Bank recorded the growth of total interest income by 23.19 % to Rp 906.5 billion in 2013 compared to Rp 735.8 billion in 2012. The increase in interest income was contributed by the increase in the volume of loans by 20.08%. Interest income in 2013 was derived from loans amounting to Rp 835.4 billion, placements in Bank Indonesia amounting to Rp 50.5 billion; marketable securities of Rp 12.5 billion; placements in other banks amounting to Rp 7.0 billion and others Rp 1 billion .
Di sisi Beban bunga mengalami kenaikan sebesar 36,77% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 347,5 miliar menjadi Rp 475,3 miliar. Kenaikan ini utamanya disebabkan karena kenaikan penghimpunan simpanan DPK dari Rp 6.925,2 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 8.358,4 miliar atau tumbuh sebesar 20,70% dari tahun sebelumnya. Beban bunga tahun 2013 berasal dari bunga simpanan DPK sebesar Rp 463,2 miliar, call money Rp 4,5 miliar, pinjaman subordinasi Rp 3 miliar, dan lainnya sebesar Rp 4,6 miliar.
The interest expense was higher 36.77% compared to Rp 347.5 billion in 2012 to become Rp 475.3 billion in 2013. The increase was primarily due to an increase in the Third Party Fund from Rp 6925.2 billion in 2012 to Rp 8358.4 billion in 2013, up 20.70% from the previous year. Interest expense in 2013 was derived from the interest for Third Party Fund of Rp 463.2 billion, call money of Rp 4.5 billion, Subordinated Loans of Rp 3 billion and other of Rp 4.6 billion .
2. Pendapatan Bunga Bersih Pada akhir tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, Pendapatan bunga bersih Bank BNP sebesar Rp 431,2 miliar atau meningkat 11,04% dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar Rp 388,3 miliar.
2. Net Interest Income By end of the fiscal year ended 31 December 2013, the Bank’s net interest income was Rp 431.2 billion or up 11.04 % compared to Rp 388.3 billion in 2012.
3. Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Operasional Lainnya per akhir periode buku tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp 18,6 miliar atau tumbuh 53,53% dari tahun 2012 yang sebesar Rp 34,8 miliar menjadi
3. Other Operating Income Other Operating Income by end of the Fiscal Year 2013 increased by Rp 18.6 billion or 53.53 % from Rp 34.8 billion in 2012 to Rp 53.4 billion in 2013. The increase was primarily due to an increase in
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
113
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Rp 53,4 miliar. Peningkatan ini terutama karena peningkatan pendapatan transaksi devisa sebesar 145,26% atau Rp 11,7 miliar dibandingkan tahun 2012 sehingga menjadi Rp 19,7 miliar dan peningkatan pendapatan lain berupa dendadenda nasabah dari Rp 6,2 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 11,8 miliar.
income from foreign exchange transactions by 145.26% or Rp 11.7 billion to become Rp 19.7 billion and an increase in other income in the form of penalty charges from Rp 6.2 billion in 2012 to Rp 11.8 billion in 2013.
4. Beban Operasional Lainnya Pada akhir tahun 2013 beban operasional lainnya meningkat sebesar 12,40% menjadi Rp 347,7 miliar dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar Rp 309,4 miliar. Peningkatan ini dikarenakan peningkatan beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 38% dari Rp 31,1 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 42,9 miliar, beban gaji dan tunjangan naik sebesar 14,88% dari Rp 153,0 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 175,8 miliar seiring dengan upaya peningkatan bisnis Bank selama tahun 2013, selain itu biaya umum juga mengalami peningkatan sebesar 5,22% dari Rp 114,0 miliar menjadi Rp 119,9 miliar, sementara biaya lainnya mengalami penurunan dari Rp 11,2 miliar menjadi Rp 9,0 miliar.
4. Other Operating Expenses At the end of 2013 other operating expenses increased by 12.40 % to Rp 347.7 billion from Rp309.4 billion in 2012. The increase was due to an increase in impairment losses amounted to 38% from Rp 31.1 billion in 2012 to Rp 42.9 billion, increased salaries and benefits by 14.88 % from Rp 153.0 billion in 2012 to Rp 175.8 billion in line with the Bank’s efforts to improve its business in 2013, increased general expenses by 5.22% from Rp 114.0 billion to Rp 119.9 billion, while other expenses decreased by Rp 11.2 billion to Rp 9.0 billion in 2013.
5. Pendapatan dan Beban Non Operasional Pendapatan Non Operasional Bank tahun 2013 meningkat sebesar 152,34% menjadi Rp 6,7 miliar dengan kontribusi terbesar adalah pendapatan dari keuntungan penjualan AYDA (Agunan Yang Diambil alih) sebesar Rp 5,4 miliar dan pendapatan non operasional lainnya sebesar Rp 1,2 miliar. Beban non operasional juga meningkat sebesar 33,95% menjadi Rp 1,6 miliar dengan kontribusi terbesar adalah beban denda sebesar Rp 0,9 miliar. Sehingga pada tahun 2013 ini non operasional mencapai laba sebesar Rp 5,1 miliar atau naik cukup signifikan sebesar 246,21%.
5. Non Operating Income and Expenses The Bank’s Non Operating Income in 2013 increased by 152.34 % to Rp 6.7 billion, with the largest share was contributed by income from the sale of repossessed assets amounting to Rp 5.4 billion and other non-operational income of Rp 1.2 billion. Non-operating expenses also increased by 33.95% to Rp 1.6 billion with the largest share was contributed by bank penalty charges of Rp 0.9 billion making the achievement of non-operating income to reach Rp 5.1 billion or significantly up 246.21 % .
NET INCOME
23. 18%
114
Laba Bersih
Net Income
Hingga akhir periode buku tahun 2013, Bank BNP membukukan peningkatan laba bersih sebesar 23,18% dari Rp 85,4 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 105,2 miliar.
Up to the end of the fiscal year 2013, Bank BNP has posted an increase in net profit by 23.18% from Rp85.4 billion in 2012 to Rp 105.2 billion in 2013.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
C. Rasio Kecukupan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
C. Capital Adequacy Ratio
1. Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum Sampai dengan periode tahun 2013 ini, rasio kecukupan modal meningkat dibanding tahun sebelumnya yaitu 15,75% dari 12,17%, kontribusi terbesar dikarenakan tahun 2013 Pemegang Saham melakukan injeksi modal melalui PUT III sebesar Rp 294,7 miliar (netto) disusul oleh penambahan dari perolehan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 105,2 miliar yang berdampak pada bertambahnya jumlah modal inti (Tier I) sekaligus total modal yang dimiliki Bank.
1. Capital Adequacy Ratio Up to the end of 2013, the Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) increased to 15.75% compared to 12.17% in 2012, with the largest share was contributed by the addition to paidup capital of Rp 294.7 billion in connection with Rights Issue III conducted in 2013 and net income of the year of Rp 105.2 billion that increased the amount of the Bank’s core capital (Tier I) and total capital.
Total modal inti (Tier I) menjadi tumbuh sebesar 63,51% atau Rp 608,9 miliar menjadi Rp 995,6 miliar sehingga dapat dipastikan pada tahun 2014 Bank BNP dapat memasuki katagori BUKU 2 (Modal Inti diatas Rp 1 triliun) berdasarkan ketentuan otoritas.
Total core capital ( Tier I) was grown by 63.51 % or Rp 608.9 billion to Rp 995.6 billion in 2013 so it can be assured that in 2014 Bank BNP can be included in the category of BUKU 2 with core capital above Rp 1 trillion based on the authority’s stipulation.
Total Modal Bank BNP periode 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 1.132,0 miliar atau naik sebesar 56,87% dari tahun 2012, sementara total ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) berjumlah Rp 7.187,8 miliar atau naik sebesar 21,25% dari tahun 2012 yang disebabkan dari kontribusi terbesar pertumbuhan kredit. Kenaikan total modal lebih besar dari total ATMR sehingga rasio CAR tahun 2013 ini terealisasi meningkat dibanding tahun sebelumnya, realisasi rasio ini jauh diatas ketentuan otoritas sebesar 8%.
Bank BNP’s Total Capital in the period of 31 December 2013 amounted to Rp 1132.0 billion, an increase of 56.87 % from 2012, while the total RWA (risk weighted assets) amounted to Rp 7187.8 billion, up 21.25 % from 2012 mainly contributed by the growth in lending. The increase in total capital was higher than the total RWA so that CAR in 2013 was increased from the previous year, with realization of this ratio was far higher than the authority’s stipulation of 8% .
2. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas tercermin dari rasio LDR (Loan To Deposit Ratio) berada dikisaran 84-85%, dengan realisasi tahun 2013 sebesar 84,44% sebagai dampak dari pertumbuhan kredit yang mencapai sebesar 20,08% sementara di sisi lain pertumbuhan simpanan DPK sebesar 20,70% sehingga rasio LDR menurun dari tahun 2012 yang sebesar 84,94%. Manajemen terus berupaya melaksanakan penerapan prinsip kehati-hatian Bank dalam penyaluran kreditnya di tengah kondisi pasar likuiditas yang ketat
2. Liquidity Ratios Liquidity ratios reflected by LDR (Loan to Deposit Ratio) was around 84-85% with the realization in 2013 amounted to 84.44% resulting from the growth in lending by 20.08% while on the other hand the Third Party Fund was up 20,70% so that LDR decreases from 84.94% in 2012. The management continues to implement the application of the prudence principle in the Bank’s lending amid the tight liquidity market conditions.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
115
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
RASIO LDR 84,94%
84,44%
2012
2013
(1) Rasio Kredit Bermasalah Penyaluran dana melalui kredit diberikan Bank BNP mencapai 81,84% dari total aktiva produktif. Untuk memitigasi risiko terhadap memburuknya kualitas aktivanya Bank BNP berusaha menjalankan prinsip kehatihatian dan merealisasikan pemberian kredit yang prudent.
(1) Non-Performing Loan Ratio Bank BNP’s channeling of funds through bank loans was 81.84% of its total assets. To mitigate the risk of deteriorating quality of assets, Bank BNP applied the prudence principle and prudent lending
RASIO NPL (Netto)
0,58% 0,45%
2012
116
2013
Posisi per 31 Desember 2013 Rasio NPL (Non Performing Loan) netto atau jumlah kredit dengan kolektibilitas 3 sampai dengan 5 setelah dikurangi penyisihan Aktiva Produktif adalah sebesar 0,45% lebih baik dari tahun sebelumnya yang mencapai 0,58%.
As of 31 December 2013, net NPL (Non Performing Loan) ratio or the amount of loans with collectibility 3 to 5 deducted with earnings Assets allowance was 0.45%, an improvement compared to 0.58% in the preceding year.
Realisasi rasio tersebut jauh berada dibawah limit ketentuan dari otoritas sebesar 5%. Upaya menjaga kualitas kreditnya terus melakukan kegiatan collection dan penerapan early warning system dengan menganalisa dan memonitor potensi makro yang akan terjadi dan berdampak pada memburuknya kualitas kredit.
Such ratio realization was much below the 5% limit stipulated by the authority. The Bank keeps making efforts to maintain the credit quality by constantly performing collection activities and an early warning system to analyze and monitor macro potentials that may occur and have an impact on the deterioration of credit quality.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
(2) Rasio Profitabilitas Tahun 2013 ditandai dengan persaingan suku bunga yang sangat kompetitif sebagai dampak dari perebutan dana likuiditas sehingga berimbas pada penerapan suku bunga Bank BNP.
(2) Profitability Ratio 2013 was marked with stiffer competition in interest rates as a result of the efforts to obtain liquidity funds, which affected the interest rates applied by Bank BNP.
Dampak dari kondisi tersebut berhasil disiasati oleh manajemen dengan tetap memelihara spread margin sehingga kisaran NIM masih dapat dipertahankan di atas 5%.
The Bank managed to deal with this impact by maintaining spread margin so that its NIM could be restrained at above 5%.
RASIO PROFITABILITAS 2013
2012 5,16%
NIM
5,56% 12,16%
ROE
ROA
14,37% 1,58% 1,57%
(3) Rasio NIM (Net Interest Margin) yaitu perbandingan antara pendapatan bunga bersih dibanding dengan rata-rata total aktiva produktif pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 5,16% dari 5,56%, dikarenakan meskipun pendapatan bunga bersih naik sebesar 11,04% akan tetapi kenaikan pendapatan bunga bersih tersebut lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata total aktiva produktifnya yang berdampak pada menurunnya realisasi rasio NIM.
(3) Net Interest Margin (NIM) Ratio the comparison between net interest income and the average earnings assets, was down to 5.16% in 2013 from 5.56% in 2012 as, although net interest income increased by 11.04%, such increase was lower than the average earnings assets which resulted in the decreasing NIM ration realization.
(4) Rasio BOPO Upaya efisiensi terus dilakukan sepanjang tahun 2013 pada beban operasional selain bunga sehingga realisasi rasio BOPO yaitu perbandingan antara total beban operasional dibanding dengan total pendapatan operasional tidak terlalu jauh berbeda dengan tahun sebelumnya di tengah kondisi likuiditas yang ketat, rasio BOPO teralisasi 86,25% masih lebih tinggi dari rasio tahun sebelumnya yang mencapai 85,18%.
(4) Ratio Bopo Operating Expense to Operating Income Ratio Throughout 2013, the Bank continued its efficiency efforts on Operating Expense to Operating Income ratio so that the realization of the ratio was 86.25%, not much different with that of the preceding year of 85.18%.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
117
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
RASIO BOPO 85,18%
2012 (5) ROA (Return on Asset) Sampai dengan akhir tahun 2013 ini Bank BNP berhasil membukukan laba sebelum pajak mencapai Rp 141,9 miliar atau naik sebesar 23,25% masih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata total asetnya sehingga rasio ROA (Return on Asset) yaitu perbandingan antara total laba sebelum pajak dibanding dengan rata-rata total aset terealisasi sebesar 1,58% lebih tinggi dari tahun 2012 yang sebesar 1,57%.
118
86,25%
2013 (5) ROA (Return on Asset) Up to the end of 2013, Bank BNP managed to record income before tax at Rp 141.9 billion or an increase by 23.25%, which is still higher than the average growth in total assets so that the ratio of ROA (Return on Assets), a ratio between total income before tax compared with the average of total assets realized by 1.58%, higher than in 2012 which amounted to 1.57%.
(6) ROE (Return on Equity) Laba setelah pajak terealisasi sebesar Rp 105,2 miliar atau naik 23,18% dari tahun sebelumnya akan tetapi kenaikannya masih lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan rata-rata modal inti sehingga rasio ROE (Return on Equity) yaitu perbandingan antara total laba setelah pajak dibanding dengan rata-rata total modal inti terealisasi sebesar 12,16% lebih rendah dari tahun 2012 yang sebesar 14,37%.
(6) ROE (Return on Equity) Income after tax was realized at Rp 105.2 billion, up 23.18% from the previous year but the increase was still lower than the average increase in the ratio of core capital so that the ROE (Return on Equity), the ratio between the total income after tax compared with the average total core capital was realized by 12.16% or lower than 14.37% realized in 2012.
(7) Arus Kas Arus Kas Bersih akibat hasil Aktivitas Operasi pada tahun 2013 ini sedikit menurun dari tahun sebelumnya yaitu menurun sebesar 50%, hal ini dikarenakan adanya aktivitas dari Simpanan nasabah dan kegiatan pinjaman. Perolehan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi naik sebesar 288% dari tahun 2012 menjadi sebesar Rp 143 miliar, sebagai akibat dari selisih positif antara pembelian beberapa Surat Berharga yang dikuasai Perseroan hingga jatuh tempo dengan penambahan modal hasil Penawaran Umum Terbatas III sebesar Rp 294,7 miliar sedangkan Arus Kas Bersih dari penggunaan dana pembagian Deviden Tunai terealisasi sebesar Rp 8,79 miliar sehingga jumlah Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp 2.446,2 miliar atau sama dengan naik sebesar 22,88%.
(7) Cash Flow Net Cash Flows provided by Operating Activities in 2013 decreased from the previous year by 50%, due to the activity of customers’ funding and lending. Net Cash Flow from Investing Activities increased by 288% to become Rp 143 billion in 2013, as a result of the positive difference between the purchase marketable securities held by the Company to maturity with additional capital from Rights Issue III of Rp 294.7 billion, while Net Cash Flow from Cash Dividend distribution was realized by Rp 8,79 billion, so the amount of Cash and Cash Equivalents at the end of 2013 amounted to Rp 2446.2 billion or equal to an increase by 22.88%.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
LAPORAN PENGGUNAAN DANA HASIL PUT III
REPORT ON THE USE OF PROCEEDS FROM RIGHTS ISSUE III
Sebagaimana dinyatakan dalam prospektus PUT III tahun 2013, bahwa tujuan dilaksanakannya PUT III adalah untuk meningkatkan jumlah Modal Disetor Bank dimana dana tersebut setelah dikurangi dengan Biaya Emisi akan digunakan sepenuhnya untuk menambah Modal Kerja Bank.
As stated in the prospectus for Rights Issue III of year 2013 that Rights Issue III was intended to increase the Bank’s Paid-up Capital where the proceeds from Rights Issue III after deducted with the issuance costs will be fully used to increase the Bank’s working capital.
Berikut ini penjelasan dari Penggunaan Dana Hasil PUT III sebagai berikut :
The use of the proceeds from Rights Issue III was as follows:
1. Perolehan Dana Hasil Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas III adalah sebesar Rp. 299.368.832.600,(dua ratus Sembilan puluh Sembilan milyar tiga ratus enam puluh delapan juta delapan ratus tiga puluh dua ribu enam ratus rupiah) dengan perhitungan 260.320.724 lembar saham x Rp.1.150,- (harga penawaran).
1. The total amount of Proceeds from Rights Issue III was Rp 299,368,832,600 (two hundred and ninetynine billion three hundred sixty- eight million eight hundred thirty-two thousand and six hundred Rupiah) with the calculation of 260,320,724 shares x Rp 1,150 (bid price).
2. Rp 130.160.362.000,- (seratus tiga puluh milyar seratus enam puluh juta tiga ratus enam puluh dua ribu rupiah) dibukukan sebagai tambahan Modal Disetor dengan perhitungan 260.320.724 lembar saham x Rp. 500,- (harga nominal) dan sisanya dibukukan sebagai agio.
2. Rp 130,160,362,000 (one hundred and thirty billion one hundred sixty million three hundred and sixtytwo thousand Rupiah) was recorded as additional Paid-In Capital with calculation 260,320,724 shares x Rp 500 ( par price) and the remaining balance was recorded as agio.
3. Biaya emisi saham adalah sebesar Rp. 4.665.344.419,(empat milyar enam ratus enam puluh lima juta tiga ratus empat puluh empat ribu empat ratus Sembilan belas rupiah).
3. The issuance cost amounted to Rp 4,665,344,419 (four billion six hundred and sixty-five million three hundred forty-four thousand four hundred nineteen Rupiah).
4. Jumlah neto/Hasil Bersih dana hasil PUT III adalah Rp. 294.703.488.181 (Dua ratus Sembilan puluh empat milyar tujuh ratus tiga juta empat ratus delapan puluh delapan ribu seratus delapan puluh satu rupiah).
4. The net proceeds from Rights Issue III was Rp 294,703,488,181 (two hundred ninety- four billion seven hundred three million four hundred eightyeight thousand one hundred and eighty-one Rupiah).
5. Sesuai dengan isi dari Bab II, halaman 5 prospektus yang menyatakan bahwa dana Hasil Penawaran Umum Terbatas III seluruhnya akan digunakan sebagai Modal Kerja dalam penyaluran kredit.
5. In accordance with page 5 of Chapter II of the Rights Issue III Prospectus, the proceeds of Rights Issue III would be fully used as working capital for lending .
6. Sesuai dengan core bisnis Perseroan sebagai Perbankan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kedalam bentuk pinjaman (Aktiva Produktif yang menghasilkan) sesuai dengan definisi yang ditetapkan Bank Indonesia, maka yang dimaksud
6. In accordance with the Company’s core banking business whose main activity is to raise funds in the form of funding and channel them back into the form of lending (earnings assets) pursuant to the definition set by Bank Indonesia, the Working Capital is Capital coupled with Third Party Fund collected,
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
119
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
120
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
sebagai Modal Kerja disini adalah Permodalan ditambah dengan Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun, digunakan untuk melakukan penyaluran dananya/ pemberian kredit (lain-lain dalam lampiran formulir X.K.4-1)
which is used for loan channeling / lending (others in the appendix of XK4 form).
7. Efektif dana hasil PUT III pada neraca Bank terhitung tanggal 30 Mei 2013 dan selama bulan Juni 2013, Bank telah merealisasikan pemberian kredit sebesar Rp. 449.167 juta, sehingga dana hasil PUT III telah terealisasikan seluruhnya pada akhir bulan Juni 2013.
7. The proceeds from Rights III was effective on the Bank’s balance sheet on 30 May 2013 and in June 2013, the Bank realized the loan channeling of Rp 449 167 million so that the proceeds from the Rights Issue III was fully realized by end-June 2013 .
Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank BNP setelah dilaksanakan PUT 3 meningkat menjadi 15,31% pada bulan Mei 2013 dari semula 11,31% sebelum pelaksanaan PUT 3, dan pertumbuhan kredit sampai akhir Desember 2013 naik menjadi 20,08% dari target semula hanya tumbuh 18%.
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) after Rights Issue III increased to 15.31% in May 2013 from 11.31% prior to the implementation of the Rights III, and credit growth up to the end of December 2013 rose to 20.08% from the initial growth target of 18%.
Kewajiban menyampaikan Laporan penggunaan dana hasil PUT telah dilaksanakan perseroan yaitu pada tanggal 10 Juli 2013 dengan nomor surat 139-DIR/ CRS-KP/VI/13.
The obligation to submit the report on the use of proceeds from Limited Public Offering (Rights Issue) was fulfilled on 10 July 2013 with the letters No 139DIR/CRS-KP/VI/13.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PENGUNGKAPAN STRUKTUR PERMODALAN BANK
DISCLOSURE ON BANK BNP’S CAPITAL STRUCTURE
Struktur permodalan Bank BNP berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/35/DPNP, tanggal 10 Desember 2012, saat ini terdiri dari Modal Inti (Tier 1) dan Modal Pelengkap (Tier 2) dengan uraian sebagaimana tertera dalam perhitungan rasio kecukupan modal (CAR)/pengungkapan secara kuantitatif adalah sebagai berikut:
Bank BNP’s current capital structure based on the stipulations of Bank Indonesia’s circular letter No. 14/35/ DPNP dated 10 December 2012 consisted of Core Capital (Tier 1) and Supplementary Capital (Tier 2) with the quantitative calculation of CAR is as follows:
2013
2012
Modal disetor
Modal Inti (Tier I)
338.417
208.257
-Share capital
Tambahan modal disetor bersih
221.038
56.494
-Paid in capital – net
44.907
36.364
-General reserves
Laba bersih tahun sebelumnya
342.802
274.714
-Net income from previous year
Laba bersih tahun berjalan
52.617
42.715
-Net income for the year
Cadangan umum
Selisih kurang antara penyisihan penghapusan aset dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan &aset non-keuangan Jumlah
Core Capital (Tier 1)
-Differences between allowance or losses and impairment losses of financial assets (4.205)
(9.669)
995.576
608.875
Modal Pelengkap (Tier II)
Total Suplementary Capital (Tier II)
Cadangan umum atas aset produktif
66.628
55.565
-General reserves on earning assets
Pinjaman subordinasi
69.810
57.189
-Subordinated loans
Jumlah Modal (Tier I dan Tier II)
1.132.014
721.629
Total Capital (Tier I and Tier II)
Jumlah ATMR
7.187.754
5.927.888
15,75%
12,17%
CAR afterCredit,Operational and Market risk
8%
8%
Required Capital Adequacy Ratio
CAR setelah Risiko Kredit, Operasional, dan Pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Total Risk Weighted Assets
Laporan Tahunan 2013
121
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
122
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pengungkapan Permodalan Bank secara Kualitatif, menyangkut unsur/ instrumen permodalan yang diterbitkan oleh Bank dalam rangka menyokong permodalan adalah sebagaimana diuraikan berikut ini:
Qualitative Disclosure of the Bank’s Capital with regard to the capital instruments issued by the Bank in order to support the Bank’s capital is as described below:
Instrumen Permodalan Bank BNP untuk Tier 1/Modal Inti terdiri dari Modal Disetor yang berdasarkan jumlah Saham Biasa yang telah diterbitkan oleh Bank BNP sebanyak 676.833.882 lembar dengan nominal Rp. 500,- (Rp.338.416.941.000,- atau dibulatkan menjadi Rp. 338.417).
Bank BNP’s capital instruments for Tier 1/Core Capital consists of Paid-in Capital that is based on the total number of Common Stocks issued by Bank BNP amounting to 676,833,882 shares with par value of Rp 500 resulting in the amount of- Rp 338 416 941 000 or rounded up to Rp 338 417).
Tambahan Modal Bersih bersumber dari agio hasil emisi saham (selisih harga nominal saham perlembar dengan harga pelaksanaan pada saat emisi) setelah dikurangi keseluruhan Biaya Emisi Saham.
Net additional paid-in capital was derived from agio (the difference of par value per share with the exercise price at the time of issuance) after deducted by overall Issuance Costs.
Komponen lainnya adalah pembentukan Cadangan Umum sebesar 10% dari hasil Laba Bersih Bank BNP selama ini terakumulasi, dan adanya Laba hasil usaha tahun sebelumnya yang tidak dibagikan pada tahun berikutnya disimpan sebagai Laba Ditahan (retained earning) atau Laba yang belum ditentukan tujuannya.
The other component is the General Reserves by 10% of the Bank’s accumulated Net Income and operating income of the previous years that are not distributed in the following year and kept as retained earnings or income with undetermined purpose.
Sedangkan untuk Komponen Modal Pelengkap, selain Cadangan Umum Atas Aset Produktif, juga terdapat Pinjaman Subordinasi dari ACOM Jepang dan USA, sebesar USD 5 juta, atau setara dengan Rp. 50 miliar dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun.
As for the Supplementary Capital component, in addition to General Reserves on Earning Assets, there is also Subordinated Loan from ACOM Japan and the USA in the amount USD 5 million, or equivalent to Rp 50 billion with a period of seven (7 ) years
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL
MANAGEMENT’S POLICY ON CAPITAL STRUCTURE
Kebijakan manajemen Permodalan pada tahun 2013, adalah mengupayakan penguatan permodalan Bank dengan langkah-langkah :
The management’s policy on capital structure in 2013 was the efforts to strengthen the Bank’s capital structure by taking the following measures:
1. Meningkatkan Modal Inti dan Modal Disetor;
1. Improve Core Capital and Paid-in Capital ,
2. Meningkatkan secara organik komponen Modal Inti dari Laba Usaha;
2. Organically increase the components of Core Capital from Operating Income;
3. Mencari alternatif pembiayaan yang memiliki kontribusi pada struktur Modal sebagai Modal Pelengkap;
3. Seek financing alternative for supplementary capital to the capital structure;
4. Mengingat pada posisi akhir tahun 2012, rasio Kecukupan Modal Bank BNP mengalami penurunan yang cukup signifikan sehubungan dengan kegiatan ekspansi usaha yang dicapainya, maka berdasarkan proyeksi keuangan pada triwulan 1 tahun 2013 CAR perseroan diperkirakan akan menembus angka di bawah 12%, sehingga manajemen bersama pemegang saham pengendali mengambil kebijakan untuk melaksanakan Penambahan Modal Disetor melalui mekanisme PUT III, dan hasil pelaksanaan PUT III sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.
4. Considering that at the end of 2012 the Bank’s capital adequacy ratio significantly decreased with respect to the achievement of its business expansion activities, based on the financial projections of the first quarter of 2013, it is that the Bank’s CAR would go below 12 %, making the Bank’s management and controlling shareholders decided to conduct addition to the Bank’s Paid-in Capital through Rights Issue III, as we have described before.
5. Peningkatan perolehan Laba sebesar 25,3% pada akhir Desember 2012, telah memberikan pertumbuhan organik pada Permodalan cukup signifikan, dan manajemen pada tahun 2013 terus berupaya untuk mendapatkan tambahan Modal Pelengkap yang bersumber dari Pinjaman Subordinasi dari pihak Asing lainnya, namun hingga penyusunan laporan ini disampaikan proses masih terus berlanjut.
5. The increase income by 25.3% at the end of December 2012 has provided a significant organic growth to the Bank’s capital structure, and in 2013 the Management has continued its efforts to obtain additional supplementary capital sourced from Subordinated Loans from other foreign parties, which is still in on-going process up to the release of this Annual Report.
6. Secara umum kebijakan manajemen dalam hal permodalan adalah tetap mengupayakan bahwa rasio Kecukupan Modal harus berada diatas persentase yang ditetapkan dan diupayakan untuk tetap berada diatas 12,5%.
6. In general, the management’s policy on capital structure is by striving to ensure the capital adequacy ratio above the required percentage and to be maintained at above 12.5 % .
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Pada pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2013 telah disepakati untuk membagikan Dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp. 13,-/
The Annual General Meeting of Shareholders in 2013 has agreed to distribute dividends to shareholders amounting to Rp. 13 per share or approximately 10.30%
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
123
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
124
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
lembar saham atau kurang lebih 10,30% dari hasil usaha tahun buku 2012 yaitu sebesar Rp. 8.798.840.466,(delapan miliar tujuh ratus Sembilan puluh delapan juta delapan ratus empat puluh ribu empat ratus enam puluh enam Rupiah), dan sisanya dipertahankan untuk tujuan penguatan permodalan sebagai Laba Ditahan.
of the results from the Bank’s operations of the fiscal year 2012 amounting to Rp 8,798,840,466 (eight billion seven hundred and ninety-eight million eight hundred and forty thousand four hundred and sixty-six Rupiah), and the remainder will be retained to strengthen the Bank’s capital as retained earnings.
Adapun informasi mengenai pelaksanaan pembagian dividen dapat dilihat pada tabel berikut ini:
The information regarding the implementation of the dividend distribution is outlined below:
No
Tahun Buku /Fiscal Year
Jumlah Laba Bersih (Rp Juta) Net Income (in Rp Million)
Jumlah Dividen (Rp Juta) Amount of Dividend (in Million)
% Dividend Payout Ratio
Dividen Tunai per Saham /Cash Dividend per Share
Jumlah Lembar Saham (ribu) /Number of Shares (thousand)
1
2000
12.201
9.000
73,76%
60
150.000
2
2001
18.238
5.550
30,43%
37
150.000
3
2002
18.245
9.000
49,33%
60
150.000
4
2003
21.263
9.497
44,66%
60
158.275
5
2004
28.044
9.971
35,55%
63
158.275
6
2010
51.085
4.748
9,29%
11
416.513
7
2011
68.146
7.081
10,39%
17
416.513
8
2012
85.430
8.798
10,30%
13
676.833
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
TINJAUAN UNIT PENDUKUNG REVIEW ON SUPPORTING UNITS 1. Sumber Daya Manusia
1. Human Resources
Untuk mendukung tercapainya visi Bank BNP menjadi Bank ritel pilihan berskala nasional, maka harus dilakukan pengembangan bisnis yang secara signifikan melebihi tingkat pertumbuhan pasar maupun pesaing khususnya di pasar retail.
To support the achievement of Bank BNP’s vision to be the preferred retail bank with nationwide scale, business development that significantly exceeds the growth of the market and competitors, especially in the retail market, should be sustained.
Oleh karenanya Bank BNP terus berupaya untuk memenuhi persyaratan utama berupa kemampuan menggerakkan dan memberdayakan seluruh perangkat organisasi secara optimal, terutama sumber daya manusianya.
Therefore, Bank BNP strives to fulfill the key requirements such as the ability to optimally mobilize and empower the entire instruments of the Bank’s organization, especially human resources.
Program rekrutmen, pendidikan dan pengembangan serta pelatihan pegawai merupakan hal pokok yang sangat penting guna mendapatkan kualitas SDM yang dibutuhkan dan mampu berkompetensi pada level yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan bisnis Perseroan.
Recruitment, trainings, development and coaching programs are critical in order to obtain the required quality of human resources who are competent and capable to compete at a higher level in accordance with the Bank’s business needs.
a. Rekrutmen Pegawai Pemenuhan kebutuhan pegawai dilaksanakan dengan mengacu pada Perencanaan Kebutuhan Pegawai (manpower planning) yang telah ditetapkan. Untuk memastikan agar kandidat yang diterima sebagai pegawai telah memenuhi prinsip the right man on the right position, maka proses rekrutmen dan seleksi dirancang sedemikian rupa agar dapat menjaring kandidat yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang diharapkan.
a. Employee recruitment In meeting the needs of employees, the Bank refers to the set manpower planning. To ensure that the hired candidates have satisfied the principle of ”the right man on the right position”, the recruitment and selection process is designed in such a way to capture candidates with required competence and qualifications.
Untuk mendapatkan/mencari sumber kandidat pelamar, dilakukan berbagai macam strategi yang lazim digunakan dalam melakukan rekrutmen pegawai anatara lain sebagai berikut:
Sourcing of the applicants is conducted in various strategies that are commonly used in employee recruitment among other things:
• Proses perekrutan pro–hired employee, pada umumnya digunakan jasa Head Hunter atau “sistem jemput bola” berdasarkan referensi dari berbagai sumber yang kredibel.
• The recruitment of pro-hired employee is generally performed by using Head Hunter or “proactive system” based on the references from credible sources .
• Proses perekrutan fresh graduate sumbernya diperoleh dari keikutsertaan Bank BNP dalam berbagai kegiatan job fair, campus recruitment, posting di media sosial dan pemasangan iklan di media cetak/elektronik. Sepanjang tahun 2013 Bank BNP telah melakukan
• The applicants for the recruitment of fresh graduates are obtained from BNP Bank’s participation in various activities such as job fairs, campus recruitments, social media posting and job-adds placement in printed/ electronic media.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
125
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
rekrutmen pegawai sebanyak 238 orang, sehingga jumlah karyawan yang tercatat sampai dengan akhir Desember 2013 adalah sebanyak 1.452 orang.
Throughout 2013 Bank BNP has recruited 238 persons, making the total number of registered employees by the end of December 2013 was 1,452.
Berikut profil komposisi karyawan Bank BNP periode Desember 2013 :
The composition of Bank BNP’s employees is as follows:
PROFIL KARYAWAN TAHUN 2013 BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
PROFIL KARYAWAN TAHUN 2013 BERDASARKAN JENJANG JABATAN Top 1%
>=S2 1% Dibawah SMA 1% S1 61%
SMA 17%
Up Middle 1% Middle 8%
Pelaksana 78%
Lower 12% Sarjana Muda /Diploma 20%
PROFIL KARYAWAN TAHUN 2013 BERDASARKAN TINGKAT USIA
Diatas 51 Tahun 3%
PROFIL KARYAWAN TAHUN 2013 BERDASARKAN STATUS
20-30 Tahun 46% Karyawan Tidak Tetap 13%
41-50 Tahun 15%
Karyawan Tetap 87% 31-40 Tahun 35%
126
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
b. Strategi Pengembangan SDM Pengembangan SDM difokuskan pada upaya untuk secara terus menerus melakukan peningkatan kompetensi karyawan agar dapat menunjukkan performa terbaik di bidang pekerjaannya, sehingga diharapkan berdampak positif pada kinerja Perseroan secara keseluruhan.
b. HR Development Strategies The Bank’s HR development is focused on the efforts to constantly improve employee’s competency so that they are able to demonstrate their best in job performance, with a view to bring positive impact on the Bank’s overall performance.
Sasaran pengembangan SDM difokuskan pada tiga inisiatif strategis yaitu : • Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sistem manajemen kinerja agar lebih transparan, fair dan objektif. Beberapa inisiatif yang dilakukan adalah penerapan Key Performance Indicator (KPI) Corporate yang berbasis balance score card dan penggunaan sistem penilaian kinerja dengan menggunakan sistem point. • Penerapan kebijakan compensation & benefit yang kompetitif, termasuk pemberian reward berupa perjalanan ke luar negeri. • Penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis maupun softskill baik secara internal maupun eksternal.
HR development target is focused on three strategic initiatives as follows: • Develop and improve the quality of performance management system quality to be more transparent, fair and objective, among others by applying balance score cardbased Key Performance Indicator (KPI) and the use of performance assessment system with point system. • Apply a competitive compensation and benefit system, including rewarding in the form of overseas trips. • Organize various trainings, technical or softskill, internal or externally.
c. Sertifikasi Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Bank BNP telah mengirimkan karyawannya pada jenjang kepangkatan tertentu untuk mengikuti Program Sertifikasi Manajemen Risiko. Sepanjang tahun 2013, Bank telah mengikutsertakan 449 karyawan untuk mengikuti Program Sertifikasi Manajemen Resiko pada level I-IV dengan tingkat kelulusan rata-rata di atas 97%.
c. Certification In accordance with Bank Indonesia regulation, the Bank has sent its employees on certain ranks to follow the Risk Management Certification Program. Throughout 2013, the Bank has included 449 employees in the Risk Management Certification Program of Level I - IV with an average graduation rate above 97 %
Selain Sertifikasi Manajemen Risiko Bank BNP juga melaksanakan sertifikasi AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) yang diperuntukan bagi para Business Manager dan Relationship Manager untuk menunjang tugas dan proses bisnis Bank.
In addition to the Bank’s Risk Management Certification, Bank BNP also organizes AAJI (Indonesian Life Insurance Association) certifications intended for Business Managers and Relationship Managers to support the Bank’s tasks and business processes .
d. Fasilitas, Tunjangan dan Sarana Lainnya Menyadari pentingnya sumber daya manusia sebagai mitra usaha Bank, manajemen Bank BNP menjadikan pengembangan sumber daya manusia sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk itu, Perseroan
d. Facilities, Allowance and Other Benefits Recognizing the importance of human resources as the Bank’s business partner Bank BNP management views that HR development resources is critical in achieving corporate goals. To that end, the Bank has allocated at least 5 %
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
127
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
128
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
mengalokasikan minimal 5% (lima persen) dari Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkannya dan secara aktif mengikutsertakan karyawannya untuk ambil bagian dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan.
( five percent ) of the Labor Costs and actively encouraged employees to take part in various educational and training programs .
e. Program Pendidikan, Pengambangan dan Pelatihan. Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, Bank BNP telah melaksanakan program pelatihan bersifat technical maupun softskill, Kegiatan pelatihan tersebut dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :
e. Educating, Developing and Training Programs In the effort to improve its HR quality, Bank BNP has conducted technical and soft skill training activities carried out in two (2 ) ways as follows:
• Pelatihan Internal Bank BNP melaksanakan in-house training dalam bentuk pelatihan, seminar, lokakarya, dan workshop dengan memanfaatkan instruktur internal maupun mengundang instruktur dari lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan karyawan. • Pelatihan Eksternal Perseroan juga menyelenggarakan pelatihan di luar lingkungan Perseroan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Program ini dirancang untuk mengirimkan karyawan-karyawan guna mengikuti seminar, lokakarya atau pendidikan singkat lainnya yang diselenggarakan oleh pihak-pihak eksternal, seperti pelatihan kepribadian, service excellencies, supervisory management dan lain-lain yang dapat memberikan kontribusi positif bagi Bank.
• Internal Trainings Bank BNP organizes in- house trainings in the form of trainings, seminars, and workshops hosted by either internal instructors or invited instructors from an educational and training institution in accordance to the needs of employees .
Sepanjang tahun 2013, Bank BNP telah menyelenggarakan pelatihan dengan melibatkan lebih dari 95% dari keseluruhan karyawan dengan jumlah jam pelatihan ratarata 25 jam/karyawan dengan ruang lingkup materi pelatihan mencakup teori dan praktek perbankan, manajerial, service quality, sales, audit dan pemberian motivasi.
Throughout 2013, the Bank has conducted trainings by involving more than 95 % of the total employees with an average work hour of 25 hours per employee with the scope of the training material covers the theory and practice of banking, managerial, service quality, sales, audit and motivation building.
Sedangkan untuk jumlah pelatihan yang telah dilaksanakan sebanyak 378 training yang telah diikuti oleh 5.376 peserta, dengan uraian sebagaimana tabel di bawah ini.
The number of trainings carried out in 2013 was 378 attended by 5,376 participants, with details are in the table below.
2013 Annual Report
• External Trainings The Company also conducts trainings outside its office tailored to meet the needs of the Bank. The program is designed by encouraging the employees to participate in seminars, workshops or other short courses organized by external parties, such as personality trainings, service excellencies, supervisory management and others that can contribute positively to the Bank.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Batch
Peserta Total Participants
Pelaporan Bank Bank Reporting
10
41
Perkreditan / Treasury Lending / Treasury
20
397
Manajemen Risiko Risk Management
38
482
Sosialisasi Ketentuan Perbankan Dissemination of Banking Stipulations
36
88
Audit
6
23
Teknologi Informasi Information Technology
36
453
Manajemen Umum General Management
13
123
Manajemen Perbankan Banking Management
19
232
Lainnya Others
47
187
Analisa Masalah dan Pengambilan Keputusan Problem Analysis and Decision Making
5
111
Customer Relationship Skill
40
865
Leadership
48
1.073
Teknik Presentasi dan Komunikasi Presentation and Communication Technique
2
77
Lainnya Others
58
1.224
378
5376
Jenis Training Type of Training
Technical Skill
Soft Skills
Total
Pengunaan Tenaga Kerja Asing dan Konsultan
The Utilization of Foreign Employees and Consultants
Bank BNP yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh 2 (dua) perusahaan Jepang, dengan sendirinya juga turut melibatkan beberapa ekspatriat yang berasal dari/ direkomendasikan oleh pemegang saham yaitu dengan mempekerjakan 6 (enam) orang tenaga kerja asing yang berasal dari negara Jepang dan telah mendapatkan ijin bekerja dari Departemen Tenaga Kerja masing-masing bertindak sebagai manajemen yaitu Presiden Komisaris (Hideki Horikoshi), Presiden Direktur (Ritsuo Ando) dan Direktur (Takeru Agawa) dengan masa kerja sesuai batas waktu pengangkatannya melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham.
Having majority shares hold by two (2) Japanese companies has made Bank BNP to engage some expatriates recommended by the shareholders. The Bank employs 6 (six) Japanese employees who have been granted the permission to work from the Department of Manpower for each employee acting as the management such as President Commissioner (Hideki Horikoshi), President Director (Ritsuo Ando) and Director (Takeru Agawa) with the term sof office are in accordance with the limits of their appointment through the General Meeting of Shareholders .
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
129
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
130
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 9/8/ PBI/2007, tanggal 13 Juni 2007, tentang Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program Alih Pengetahuan Di Sektor Perbankan, maka Bank BNP dalam mengembangkan bisnis khususnya untuk Kredit Tanpa Agunan juga telah menggunakan 2 (dua) orang tenaga asing dari Jepang yaitu Hitoshi Yokohama dan Takeshi Nakamura sebagai Senior Advisor & Advisor, serta seorang pejabat eksekutif (Shigeo Morimoto) yang bertugas sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko, penggunaan ketiga tenaga asing tersebut berkaitan dengan kebutuhan Bank BNP saat ini yang masih memerlukan arahan dan alih pengetahuan atas kegiatan tersebut diatas.
Based on Bank Indonesia Regulation No 9/8/PBI/2007 dated 13 June 2007 on the Utilization of Foreign Employees and the Transfer of Knowledge Programme In Banking Sector, in developing its business, especially the unsecured Personal Loans, the Bank has also hired two (2) foreign employees from Japan, namely Hitoshi Yokohama as Senior Advisor and Takeshi Nakamura as Advisor, as well as an executive officer (Shigeo Morimoto) serving as Head of Risk Management Division. Those three foreign labors ware hired to meet the needs of Bank BNP on the direction and transfer of knowledge of the above activities.
Ketiga orang yang disebutkan terakhir pada awal bulan Januari 2014 telah mengalami perubahan, karena masing-masing telah mendapatkan penugasan yang baru diluar Bank BNP.
In the beginning of January 2014 the three persons mentioned above have undergone changes due to their new assignment outside Bank BNP .
Teknologi Dan Informasi
Information Technology
Bahwa keberhasilan bisnis bank BNP tidak bisa dilepaskan dari dukungan Informasi dan Teknologi (IT) yang handal. IT merupakan salah satu kunci yang menentukan dari suksesnya setiap bisnis perusahaan adalah pernyataan yang tidak dapat dipungkiri lagi.
The statement that the success of Bank BNP’s business is inseparable from reliable IT, one of the key to determine the success of the Bank’s business, is undeniable.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kesadaran dari management Bank BNP terhadap hal tersebut di atas sangat nyata dengan alokasi budget yang mencukupi untuk pengembangan IT setiap tahunnya.
Bank BNP Management is aware of the above fact and therefore has sufficient budget for IT development every year.
Penggunaan Server, Storage dan aplikasi-aplikasi yang handal dan up to date selalu menjadi upaya manajemen untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder. Storage consolidation dan server virtualization terus dilaksanakan agar data lebih mudah untuk di manage, menghemat ruangan dan juga daya listrik yang dipakai di data centre.
The use of Server, Storage and applications that are reliable and up to date has always been the management’s effort to provide added value to all stakeholders. Storage consolidation and server virtualization will be constantly implemented to facilitate data management, save space and electrical power used in the data center.
Dengan didukung oleh teknologi terkini, akses tehadap informasi dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Nasabah dapat melakukan transaksi tarik tunai, transfer, purchase, dll. setiap saat sepanjang tahun secara real time online hanya bisa terlaksana dengan dukungan IT yang handal.
Supported by the latest technology, access to information can be performed quickly and accurately. Customers can conduct cash withdrawals, transfers, and purchase transactions at any time throughout the whole year online in real time with the support of reliable IT.
Agar akses terhadap informasi yang dibutuhkan dapat dilakukan setiap saat dengan mudah, cepat dan akurat, maka transformasi ke dalam system digital adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Konversi dari dokumen asli dalam bentuk kertas ke dalam bentuk digital sudah mulai dilakukan pada tahun 2013 dengan mempergunakan aplikasi Dokumen Management System. Demikian pula halnya dengan pengimplementasian Desk Collection System yang digunakan untuk melakukan penagihan terhadap debitur KTA yang menunggak lewat telepon secara otomatis yang menggantikan cara-cara manual yang kurang efektif dan tidak efisien.
In order to enable the access to information at any time, easily, quickly and accurately, the transformation into a digital system is not negotiable. The conversion of original documents in paper form into digital form has been started in 2013 by using the Document Management System application. Similarly, the Bank has also implemented Desk Collection System which is used for collection of delinquent unsecured loan debtors automatically by telephone to replace ineffective and inefficient manual methods.
Untuk memudahkan nasabah dalam mengakses informasi produk bank, informasi saldo dan informasi beberapa transaksi terakhir telah disediakan fasilitas melalui phone banking.
To facilitate customers in accessing bank product information, account balance information and last transaction information, the Bank has provided phone banking facility.
Dengan masuknya BNP ke dalam BUKU 2, maka tinggal selangkah lagi sebelum Internet Banking bisa di implementasikan. Semua persiapan sudah dilaksanakan hanya tinggal menunggu izin dari Bank Indonesia.
It is one step to go for Bank BNP to implement Internet Banking, as the Bank is now ready to be Bank BUKU 2. All the preparations are already made and the Bank is now waiting for Bank Indonesia’s approval on the matter.
Guna meningkatkan pelayanan kepada nasabah dalam bertransaksi lewat ATM, maka akan ditambahkan fitur untuk pembayaran kartu kredit BNP dan pembayaran atau pembelian pulsa untuk biller-biller lainnya, seperti Telkom, Telkomsel, Indosat dan PLN.
In order to improve customer services in doing transactions through ATM, there will be new features added in the ATM such as Bank BNP credit card payments and the payment or purchase of pulse for other billers such as Telkom, Telkomsel, Indosat and PLN .
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
131
5 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PENGANTAR INTRODUCTION
134
Perkembangan industri perbankan Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, baik dari sudut pertumbuhan aset, jenis produk yang ditawarkan maupun teknologi informasi yang digunakan. Perkembangan tersebut mengakibatkan persaingan antar bank menjadi semakin ketat. Kondisi ini akan terus berlangsung bahkan semakin meningkat dengan akan terbentuknya masyarakat ekonomi ASEAN pada tahun 2015.
Indonesian banking industry has shown rapid progress, both in terms of asset growth, types of offered products as well as the information technology being used. These developments has resulted in a stringent competition in the banking industry, which will even get stiffer in the formation of ASEAN Economic Community in 2015.
Sebagai respon dari perkembangan industri perbankan, terdapat kebutuhan peningkatan kualitas Good Corporate Governance (GCG), dimana salah satu perubahan dalam Basel III antara lain dengan memasukkan unsur pelaksanaan GCG dalam kriteria kesehatan bank.
In response to the progress in the banking industry, there is a need for improving the quality of Good Corporate Governance (GCG), in connection with one of the changes in Basel III, among others, by incorporating elements of good corporate governance implementation in the criteria of bank soundness.
Bank BNP memegang komitmen untuk menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan. Implementasi GCG menjadi suatu hal yang penting sebagai dasar kebutuhan sekaligus tuntutan yang tidak dapat dihindari dalam perkembangan bisnis dan peningkatan citra perusahaan. GCG menjadi dasar dalam menanamkan kepercayaan bahwa perusahaan dikelola dan diawasi secara baik untuk kepentingan seluruh elemen (stakeholders) dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku umum pada industri perbankan.
Bank BNP is committed to consistently applying GCG consistently and sustainably. GCG implementation becomes an important issue as well as a basic need that can not be avoided in business development and corporate image enhancement. GCG is the basis in embedding confidence that the company is well managed and controlled for the benefit of all elements (stakeholders) and in improving compliance with laws and regulations generally accepted in the banking industry.
Bank BNP senantiasa melaksanakan kegiatan usaha dengan berpedoman pada prinsip GCG, dimana pelaksanaan GCG pada industri perbankan secara prinsip berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar GCG, yaitu:
Bank BNP carries out its business by always referring to the principles of good corporate governance, where the implementation of GCG in the banking industry, in principle, is based on five (5) basic GCG principles, namely
1. Transparansi (Transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan.
1. Transparency, shall mean transparency in delivering material and relevant information and in the process of decision making.
2. Akuntabilitas (Accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.
2. Accountability, shall mean the clarity of functions and implementation of the accountability of the Bank’s organs so that the company management can run effectively.
3. Pertanggungjawaban (Responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan Bank yang sehat
3. Responsibility, shall mean the conformity of the Bank’s management with laws and regulations in force and the principles of sound management of Bank.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
4. Independensi (Independency) yaitu pengelolaan Bank secara professional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun
4. Independence, shall mean professional management of a bank without the influence/pressure from any party.
5. Kewajaran (Fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
5. Fairness, shall mean fairness and equality in meeting the stakeholders’ rights arising from agreements and prevailing legislations.
Dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) prinsip dasar GCG, Bank BNP melakukan penilaian sendiri (Self assessment) atas 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG yaitu:
In order to ensure the implementation of the five (5) GCG basic principles, Bank BNP has made a selfassessment based on 11 (eleven) assessment factors for GCG implementation, namely:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, dengan memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG melalui peran pengawasan yang aktif dan efektif, serta memberi masukan/ rekomendasi kepada Direksi untuk kepentingan perseroan sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank BNP.
1. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners, by ensuring GCG implementation through active and effective supervisory role, and by providing inputs/ recommendations to the Board of Directors for the benefit of the Company in accordance with the size and complexity of Bank BNP’s business.
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, dengan memastikan bahwa operasional dan usaha Bank BNP telah diwujudkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang berjalan sangat efektif.
2. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors, by ensuring that Bank BNP’s operations are realized in the effective performance of duties and responsibilities.
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite, dengan memastikan Bank BNP telah memiliki semua Komite yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan regulator, dan telah melaksanakan fungsi serta tugasnya secara optimal dan efektif dalam memberikan rekomendasi yang digunakan sebagai acuan Dewan Komisaris.
3. Completeness and implementation of the tasks of the Committees, by ensuring that Bank BNP has formed all the required committees in accordance with the provisions of the regulators, and the committees have carried out its functions and duties optimally and effectively in giving recommendations used as a reference for the Board of Commissioners.
4. Penanganan benturan kepentingan, dengan memastikan Bank BNP telah memiliki kebijakan dan prosedur penanganan benturan kepentingan, yang dilakukan agar tidak merugikan dan mengurangi keuntungan Bank BNP serta terdokumentasikan dengan baik untuk setiap keputusan yang dilengkapi dengan risalah rapat.
4. Handling conflicts of interest, by ensuring that Bank BNP has established policies and procedures for handling conflicts of interest, which is done in order not to harm and reduce the profit of Bank BNP. Such policies and procedures are well documented where each resolution is completed with the minutes of the respective meeting.
5. Penerapan fungsi kepatuhan, dengan memastikan Bank BNP terus menerus melakukan penerapan fungsi kepatuhan terhadap aktivitas operasional maupun terhadap usaha Bank, agar senantiasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta meminimalisasi pelanggaran.
5. Implementation of compliance function, by ensuring that Bank BNP continuously performs compliance functions in operational activities of the Bank’s business, so that the operational activities are always in accordance with the governing regulations as well as to minimize violations.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
135
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
136
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
6. Penerapan fungsi audit intern, dengan memastikan pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank BNP telah berjalan lebih efektif, independen dan obyektif. Pelaksanaan Audit Intern senantiasa berpedoman pada standar yang ditetapkan dalam SPFAIB (Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank).
6. Implementation of internal audit function, by ensuring more effective, independent and objective implementation of the Bank’s Internal Audit function. Internal audit is always applied by referring to the standards set in Standards of Internal Audit Function Implementation).
7. Penerapan fungsi audit ekstern, dengan memastikan pelaksanaan fungsi Audit Ekstern berjalan dengan independen serta telah sangat efektif sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam ketentuan, dengan menghasilkan kualitas dan cakupan hasil audit yang sangat baik.
7. Implementation of external audit function, by ensuring independent and highly effective implementation of External Audit functions in accordance with the requirements set forth in the stipulations, by producing good quality and scopes of the audit results.
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern, dengan memastikan pelaksanaan fungsi manajemen risiko telah lebih efektif melakukan peran dan fungsinya dalam sistem pengendalian intern yang lebih komprehensif seperti melakukan pengkinian kebijakan, prosedur dan penetapan limit, sesuai dengan regulasi, tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha Bank.
8. Application of risk management including the internal control system, by ensuring the implementation of the risk management function that has performed its role and function more effectively in more comprehensive internal control system such as updating policies, procedures and limits, in accordance with the regulations, the purpose, size and complexity of the Bank’s business Bank.
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposures), dengan memastikan bahwa Bank BNP telah memiliki kebijakan tertulis mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. Tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan BMPK, diversifikasi penyediaan dana yang cukup merata serta pengambilan keputusan dalam penyediaan dana dilakukan secara independen.
9. Provision of funds to related parties and large exposures, by ensuring that Bank BNP has set a written policy regarding the provision of funds to related parties and large exposures. There are no violations or exceedances of LLL (“BMPK”), prevalent diversification of funds provision and independent decision-making in the provision of funds.
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksaan GCG dan pelaporan internal, dengan memastikan Bank BNP telah melakukan transparansi dalam menyampaikan informasi keuangan maupun non keuangan kepada public secara tepat waktu, lengkap, akurat, kini dan utuh, termasuk penyampaian laporan pelaksanaan GCG kepada shareholder dan pemangku kepentingan lainnya didukung dengan Sistem Informasi Manajemen Bank yang mampu menyediakan data & informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.
10. Transparency on the Bank’s financial and nonfinancial conditions, GCG implementation reports and internal reporting, by ensuring that Bank BNP has applied transparency in delivering financial and non-financial information to the public in a timely, complete, accurate, current and intact manner, including the submission of GCG implementation report to shareholders and other stakeholders supported by the ability of the Bank’s management information system to provide data and information for management decision making.
11. Rencana strategis Bank, dengan memastikan penyusunan RBB Bank BNP dilakukan dengan realistis dan telah memperhatikan faktor eksternal
11. The Bank’s strategic plan, by ensuring that the preparation of Bank BNP’s Strategic Business Plan is performed realistically and have noticed by
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
dan internal, prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat dan sesuai dengan visi dan misi Bank serta rencana korporasi Bank.
due regard to the external and internal factors, the principle and sound banking principles and in accordance with the Bank’s vision and mission as well as the Bank’s corporate plan .
Penilaian sendiri (self assessment) dilakukan secara komprehensif dan terstruktur yang diintegrasikan menjadi 3 (tiga) aspek governance, yaitu governance structure, governance process dan governance outcome, sebagai suatu proses yang berkesinambungan.
Self-assessment is conducted in a comprehensive and structured manner which is integrated into three (3 ) aspects of governance, namely governance structure, governance and process and governance outcomes, as a continuous process.
1. Penilaian governance structure bertujuan untuk menilai kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank agar proses pelaksanaan prinsip GCG menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders Bank.
1. Governance structure Assessment aims to assess the adequacy of the Bank’s governance structure and infrastructure so that the implementation of GCG principles generates outcomes that correspond to the expectations of the Bank’s stakeholders.
2. Penilaian governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank sehingga menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders Bank.
2. Assessment on governance process aims to assess the effectiveness of the implementation of GCG principles which are endorsed with the adequacy of the Bank’s governance and infrastructure so as to produce outcomes that correspond with the Bank’s expectations of stakeholders .
3. Penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai kualitas outcome yang memenuhi harapan stakeholders Bank yang merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank.
3. Governance outcomes Assessment aims to assess the quality of outcomes that meet the expectations of stakeholders of the Bank which is the result of the implementation of the principles of good corporate governance structure is supported by the adequacy of the Bank’s governance and infrastructure
Bank BNP telah melakukan penilaian sendiri (self assessment) terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan untuk periode tahun 2013 yaitu pada PERINGKAT 2 (BAIK).
Bank BNP has conducted its self-assessment on the implementation of GCG principles for 2013 and assigned its own rating at RANK 2 (GOOD).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
137
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
LAMPIRAN IV SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/DPNP TANGGAL 29 April 2013 PERIHAL PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM
LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Nama Bank : PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk Posisi: Tahun 2013
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self-assessment on the implementation of GCG Principles Peringkat / Rank
Definisi Peringkat / Definition of Rank
Individual
2
Baik / Good
Konsolidasi Consolidated
-
Analisis / Analysis
Penerapan prinsip-prinsip GCG yang berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar yang dikelompokkan dalam suatau Governance System yang terdiri dari 3 (tiga) aspek Goernance pada Bank BNP secara umum telah dilakukan dengan Baik. Penilaian terhadap kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komisaris, Direksi, Komite dan satuan kerja pada Bank, ketersediaan kebijakan dan prosedur Bank, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi telah mencukupi dan dilaksanakan dengan efektif (aspek governance process) yang tercermin dari kualitas outcome mencakup aspek kualitatif dan aspek kuantitatif berupa kecukupan transparansi laporan keuangan maupun non keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, perlindungan terhadap nasabah, kinerja Bank berupa rentabilitas, efisiensi dan permodalan senanatiasa terjaga dengan baik. Walaupun terdapat kelemahan maupun pengenaan sanksi dari regulator namun hal tersebut dapat diselesaikan dengan tindakan yang cukup baik oleh Manajemen Bank BNP. The implementation of GCG Principles is based on 5 (five) underlying principles in a governance system consisting of 3 (three) governance aspects of Bank BNP that have been performed in well manner. The assessment on the adequacy of the Bank’s GCG structure and infrastructure indicated in the performance of duties and responsibilities of the Board of Commissioners, Directors, Committees, and task forces/ work units at the Bank, availability of Bank’s policy and procedures, management information system as well as main duties and function of each organization structure, has been sufficient and effectively conducted (governance process aspect), reflected in the quality of outcome covering qualitative and quantitative aspects realized in the adequacy of the transparency in the Company’s financial and non-financial reports, compliance to laws and regulations, customer protection, Bank’s performance in the form of rentability, efficiency and capital has always been well-maintained. Despite weaknesses or penalty imposement from regulators, the problems were already settled in a proper manner by Bank BNP’s management.
138
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
STRUKTUR GCG
GCG STRUCTURE
Struktur GCG Bank BNP disusun berdasarkan peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Anggaran Dasar Perusahaan dan Best Practices. Struktur GCG memastikan penyelenggarakan GCG yang sistematis dengan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas.
GCG Structure of Bank BNP is established based on the regulations of Bank Indonesia, Indonesia Financil Services Authority (OJK), Bank BNP’s Articles of Association, and Best Practices. GCG structure ensures systematic GCG enacement, with clear role and responsibility assignments.
Struktur GCG Bank BNP terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Komitekomite yang membantu Dewan Komisaris, Fungsi Audit Intern, Fungsi Kepatuhan, Fungsi Pengendalian Internal dan Sekretaris Perusahaan. Setiap bagian dari Struktur ini harus menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bank BNP’s GCG Structure consists of General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, Internal Audit, Committees assisting the Board of Commissioners, and Corporate Secretary. Each part of the Structure should conduct its function in accordance with the governing laws and regulations.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
139
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
140
Melalui RUPS Tahunan (RUPST), Direksi dan Dewan Komisaris melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerja Bank BNP kepada para pemegang saham dimana dalam RUPST dibahas mengenai strategi, kebijakan, hasil-hasil usaha dan hal-hal penting lainnya, termasuk pemilihan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
At the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), the Directors and Board of Commissioners present their reports and take the accountability for Bank BNP’s performance to the shareholders. AGMS is also an occasion to discuss the Company’s strategies, policies, business achievements and other important matters, including appointment and dismissal of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
Selama tahun 2013, Bank BNP mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebanyak 3 (tiga) kali.
Throughout 2013, Bank BNP held 3 (three) General Meetings of Shareholders (GMS).
RUPS 1
GMS 1
RUPS yang pertama diadakan pada tanggal 2 Mei 2013 yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam rangka Corporate Action yaitu Penawaran Umum Terbatas III dengan hasil keputusan sebagai berikut :
The first GMS was held on 2 May 2013, that was Extraordinary GMS (EGMS) with regard to Corporate Action of Rights Issue III which produced several resolutions as follows:
1.A. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 260.320.724 (dua ratus enam puluh juta tiga ratus dua puluh ribu tujuh ratus dua puluh empat) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 500,00 (lima ratus Rupiah) per saham yang akan ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 1.150,00 (seribu seratus lima puluh Rupiah) per saham, sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 299.368.832.600,00 (dua ratus sembilan puluh sembilan miliar tiga ratus enam puluh delapan juta delapan ratus tiga puluh dua ribu enam ratus Rupiah) dan merupakan 38,46% (tiga puluh delapan koma empat puluh enam persen) dari jumlah saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Terbatas III. Setiap pemegang saham yang memiliki 16 (enam belas) saham dengan nilai nominal Rp 500,00 (lima ratus Rupiah) per saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 15 Mei 2013 pukul 16.00 WIB, berhak atas 10 (sepuluh) HMETD untuk membeli 10 (sepuluh) saham baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 1.150,00 (seribu seratus lima puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham, dengan rasio perbandingan 16:10;
1.A. To approve the Company’s plan to execute the increase to the Company’s issued and paid-in Capital through Rights Issue III amounting to 260,320,724 (two hundred sixty million three hundred twenty thousand seven hundred twenty four) common shares at a par value of Rp 500 (five hundred Rupiah) per share which will be offered at a price of Rp 1150 (one hundred fifty thousand Rupiah) per share, resulting in the total amount of Rp 299,368,832,600.00 (two hundred and ninetynine billion three hundred sixty-eight million eight hundred and thirty-two thousand six hundred Rupiah) and 38.46 % (thirty-eight point forty six percent) of the total number of the Company’s issued and fully paid shares after the Rights Issue III. Each shareholder who has 16 (sixteen) shares with a par value of Rp 500 (five hundred Rupiah) per share to be listed on the Company’s Register of Shareholders on 15 May 2013 at 16:00 Western Indonesian Time is entitled to ten (10) Rights to buy 10 (ten) new shares with an exercise price of Rp 1150 (one thousand one hundred fifty Rupiah) per share to be paid in full upon submission of the shares subscription, with a ratio of 16:10;
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
1.B. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan sehubungan dengan hal tersebut, memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan perubahan pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan tersebut dalam suatu akta notaris tersendiri.
1.B. To approve the amendment of Article 4 verse (2) of the Articles of Association of the Company in connection with the Rights Issue III and with respect thereto, to authorize the Board of Directors to pour the change to Article 4 verse (2) of the Articles of Association the Company in a separate notarial deed.
1.C. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk mengambil segala tindakan-tindakan yang diperlukan dan/atau diwajibkan oleh peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan menyesuaikan perhitungan apabila terjadi perubahan, termasuk untuk menyatakan dalam suatu akta Notaris tersendiri mengenai perubahan Anggaran Dasar tersebut serta untuk membuat atau meminta dibuatkan dan menandatangani dokumen yang diperlukan, mengajukan permohonan persetujuan atau melaporkan kepada pihak yang berwenang dan melakukan pendaftaran perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut dalam Daftar Perusahaan serta untuk satu dan lain hal tanpa ada yang dikecualikan.
1.C. To grant power to the Board of Directors of the Company to take all necessary actions by prevailing Laws and Regulations in order to implement the Rights Issue III and adjust the calculation in the event of amendments, including to pour such amendments in a separate notarial deed and to make or request to make and sign the necessary documents, to ask for approval or report to the relevant authorities and to register the amendments in the Articles of Association of the Company in the List of Company Registration for one reason or another without any exception.
2.A. Menyetujui pengunduran diri Bapak Koji Sawada sebagai Direktur Perseroan sekaligus mengangkat Bapak Takeru Agawa sebagai Direktur Perseroan sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini adalah sebagai berikut:
2.A. To approve the resignation of Mr. Koji Sawada as Director of the Company as well as appoint Mr. Takeru Agawa as Director of the Company so that the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company as of the close of the Meeting shall be as follows:
Dewan Komisaris : Board of Commissioners:
Direksi : Board of Directors:
Presiden Komisaris President Commissioner
: Yasuo Uonomi
Presiden Direktur President Director
: Ritsuo Ando
Komisaris Commissioner
: Tatang Hermawan
Direktur Director
: Budi Tjahja Halim
Komisaris Commissioner
: Karel Tanok
Direktur Director
: Takeru Agawa
Komisaris Commissioner
: Bachtiar Alam
Direktur Director
: Markus Sugiono
Direktur Director
: Afandi
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
141
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
2.B. Menyetujui penetapan gaji/honorarium dan atau tunjangan lainnya bagi Bapak Takeru Agawa sesuai dengan apa yang diterima Bapak Koji Sawada sebelumnya; 2.C. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan anggota Direksi Perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan di dalam suatu Akta Notaris tersendiri dan melaporkannya kepada instansi yang berwenang serta melakukan tindakan lainnya yang diperlukan untuk mencapai maksud tersebut di atas, tidak ada yang dikecualikan.
142
Profil Perusahaan Company Profile
2.B. To approve the determintation of remuneration/ honorarium and or other allowances for Mr Takeru Agawa in accordance with the remuneration/ honorarium and or other allowances received by Mr Koji Sawada; 2.C. To grant power tothe Company’s Board of Directors to take all necessary actions with regard to the changes of the Compant’s Board of Directors composition, including but not limited to pour it in a separate notarial deed and report it to the authorized institution as well as take any other action required to achieve the aforementioned purposes with no exception.
RUPS 2
GMS 2
RUPS yang ke dua yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dilaksanakan tanggal 28 Juni 2013, dengan hasil keputusan sebagai berikut:
GMS 2 was an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on 28 June 2013, which produced several resolutions as follows:
1. Menyetujui Laporan Direksi mengenai kegiatan Bank selama Tahun Buku 2012 dan Rencana Bisnis Bank tahun 2013-2015 berikut perubahannya serta Laporan Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan pengawasan atas jalannya Perseroan oleh Direksi; 2. Menyetujui Neraca dan Perhitungan Laba Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, serta memberikan Pelunasan dan Pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam perhitungan Neraca Perseroan untuk Tahun Buku 2012;
1. To approve the Report of the Board of Directors on the Bank’s activities during Fiscal Year 2012 and Business Plan 2013-2015 along with the amendments and the Board of Commissioners’s Report on the supervisory function on the Company operations by the Board of Directors; 2. To approve the Company’s Balance Sheets and Income Calculation for the year ended 31 December 2012 and absolve the Board of Commissioners and Directors from their full responsibilities (acquit et de charge) in supervisory actions and management actions respectively conducted by the Board of Commissioners and the Board of Director, provided that such actions are reflected in the Company’s Balance Sheets and Annual Report 2012.
3. Menyetujui penggunaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2012 sebesar Rp. 85.429.831.195,(delapan puluh lima miliar empat ratus dua puluh sembilan juta delapan ratus tiga puluh satu ribu seratus sembilan puluh lima Rupiah) dengan cara sebagai berikut:
3. To approve the use of the Company’s Net Income for the year 2012 amounting to Rp85,429,831,195 ( eighty-five billion, four hundred and twentynine million eight hundred thirty one thousand one hundred ninety- five Rupiah ) in the following manners accordingly :
(1) Membagikan kepada pemegang saham Deviden Tunai sebesar Rp. 13,-/ lembar saham atau kurang lebih 10,30% dari hasil usaha tahun buku 2012 yaitu sebesar Rp. 8.798.840.466,- (delapan miliar tujuh ratus Sembilan puluh delapan juta
(1) To distribute Cash Dividends to shareholders of Rp 13 per share, or approximately 10.30% of the results of operations of the fiscal year 2012 amounting to Rp 8,798,840,466 (eight billion seven hundred and ninety-eight million eight
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
delapan ratus empat puluh ribu empat ratus enam puluh enam Rupiah);
hundred and forty thousand four hundred and sixty-six Rupiah);
(2) Membentuk Cadangan Umum sebesar Rp. 8.542.983.120,- (delapan miliar lima ratus empat puluh dua juta sembilan ratus delapan puluh tiga ribu seratus dua puluh Rupiah) atau sama dengan 10% dari hasil usaha tahun buku 2012 sesuai pasal 70 ayat 1 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007;
(2) To establish General Reserves amounting to Rp 8,542,983,120 (eight billion five hundred and forty-two million nine hundred and eighty-three thousand one hundred and twenty Rupiah) or equal to 10% of the results of operations of the fiscal year 2012 in accordance with Article 70 verse 1 of the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company;
(3) Sisanya sebesar Rp. 68.088.007.609,- (enam puluh delapan miliar delapan puluh delapan juta tujuh ribu enam ratus sembilan Rupiah) digunakan untuk menambah Saldo Laba Ditahan Perseroan (Retained Earning);
(3) The remaining balance Rp 68,088,007,609 (sixtyeight billion eighty-eight million seven thousand six hundred and nine Rupiah) will be used to increase the Company’s Balance Retained Earnings;
4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut di atas sesuai ketentuan yang berlaku, tidak ada tindakan yang dikecualikan.
4. To grant power and authority to the Board of Directors to perform all necessary actions with regard to the foregoing matters in accordance with prevailing provisions, without any exclusion.
JADWAL PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI
SCHEDULE OF CASH DIVIDEND DISTRIBUTION
• Cum dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi 19 Juli 2013 • Ex dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi 22 Juli 2013 • Cum dividen di Pasar Tunai 24 Juli 2013 • Ex dividen di Pasar Tunai 25 Juli 2013 • Recording date yang berhak atas dividen tunai 24 Juli 2013 • Pembayaran dividen tunai 02 Agustus 2013
• Cum dividend in Regular and Negotiation Markets : 19 July 2013 • Ex dividend in Regular and Negotiation Markets: 22 July 2013 • Cum dividend in Cash Market : 24 July 2013 • Ex dividend in Cash Market : 25 July 2013 • Recording date entitled to receive Cash Dividends : 24 July 2013 • Cash Dividend Payment : 02 August 2013
4.1. Memberikan Bonus/tantiem kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas prestasinya dalam tahun buku 2012 dengan total sebesar Rp. 5.399.165.319,- (lima miliar tiga ratus sembilan puluh sembilan juta seratus enam puluh lima ribu tiga ratus sembilan belas Rupiah) atau sama dengan 6,32 % dari Laba Bersih tahun buku 2012, yang pemberiannya hanya dilakukan setahun satu kali dan menjadi Beban Usaha di Tahun Buku 2013;
4.1. To give bonus / tantiem to the Board of Directors and the Board of Commissioners for their achievements in the fiscal year 2012 amounting to Rp 5,399,165,319 (five billion three hundred and ninety-nine million one hundred sixty-five thousand three hundred nineteen Rupiah) or equal to 6.32% of the Net Income of the fiscal year 2012, which will be distributed once in a year and will be recorded as Operating Expenses of the Fiscal Year 2013;
4.2. Memberikan kewenangan kepada Presiden Komisaris dan Presiden Direktur untuk melaksanakan keputusan butir 4.(1) dimaksud;
4.2. To authorize President Commissioner and President Director to implement the decision mentioned in point 4(1) above.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
143
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
5.1. Menyetujui perpanjangan masa jabatan dan/ atau pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2014 dengan susunan sebagai berikut :
Dewan Komisaris : Board of Commissioners:
144
Profil Perusahaan Company Profile
5.1. To approve the extension of the tenure and /or reappoint members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company as of the closing of this Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders for the fiscal year 2014 with the following composition :
Direksi : Board of Directors:
Presiden Komisaris President Commissioner
: Yasuo Uonomi
Presiden Direktur President Director
: Ritsuo Ando
Komisaris Commissioner
: Tatang Hermawan
Direktur Director
: Budi Tjahja Halim
Komisaris Independen : Karel Tanok Independent Commissioner
Direktur Director
: Takeru Agawa
Komisaris Independen : Bachtiar Alam Independent Commissioner
Direktur Director
: Markus Sugiono
Direktur Director
: Afandi
6.1. Menetapkan remunerasi dan/atau tunjangan lainnya anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dalam bentuk gaji/honorarium dan/atau tunjangan lainnya maksimal secara keseluruhan Rp. 14,18 miliar (empat belas koma delapan belas miliar Rupiah) per tahun, terhitung sejak bulan Juni 2013;
6.1. To determine the remuneration and/or other benefits for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company in the form of salaries/ honorarium and/or other benefits at the maximum amount of Rp 14.18 billion (fourteen point eighteen billion Rupiah) per year, starting from June 2013;
6.2. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan butir (1) dan (2) dimaksud, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan di dalam suatu Akta Notaris tersendiri dan memberitahukannya kepada instansi yang berwenang serta melakukan tindakan lainnya yang diperlukan untuk mencapai maksud tersebut di atas, tidak ada yang dikecualikan.
6.2. To grant power to the Company’s Board of Directors to take all necessary actions in connection with point (1) and (2), including but not limited to pour in a separate Notarial Deed and notify the competent authority as well as perform other necessary actions to achieve such purposes, without any exclusion.
7. Melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan Pemeriksaan Umum atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013 sekaligus menetapkan honorariumnya dan persyaratan lain penunjukkannya.
7. To authorize the Board of Directors to appoint public accountants firm that will conduct a Public Examination on the Company’s Financial Statements for the Fisc as well as determine their honorarium and requirements of the appointment.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
RUPS 3
GMS 3
Diakhir tahun, sehubungan dengan pengunduran diri Bapak Yasuo Uonomi selaku Presiden Komisaris, maka Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 20 Desember 2013 dengan hasil sebagai berikut :
At the end of the year, with regard to the resignation of Mr. Yasuo Uonomi as President Director, the Company held Extraordinary Meeting of Shareholders (EGMS) on 20 December 2013 which produced the following resolutions:
1. Menyetujui pengunduran diri Yasuo Uonomi sebagai Presiden Komisaris sekaligus mengangkat Hideki Horikoshi sebagai Presiden Komisaris Perseroan sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2014 adalah sebagai berikut :
1. To approve the resignation of Yasuo Uonomi as President Commissioner and at the same appoint Hideki Horikoshi as the Company’s President Commissioner so that the Composition of the Board of Commissioners and Directors as of the closing of the EGMS until the closing of Annual GMS of the Fiscal Year 2014 is as follows:
Dewan Komisaris : Board of Commissioners:
Direksi : Board of Directors:
Presiden Komisaris President Commissioner
: Hideki Horikoshi
Presiden Direktur President Director
: Ritsuo Ando
Komisaris Commissioner
: Tatang Hermawan
Direktur Director
: Budi Tjahja Halim
Komisaris Independen : Karel Tanok Independent Commissioner
Direktur Director
: Markus Sugiono
Komisaris Independen : Bachtiar Alam Independent Commissioner
Direktur Director
: Takeru Agawa
Direktur Director
: Afandi
3. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan didalam suatu Akta Notaris tersendiri dan memberitahukannya kepada instansi yang berwenang serta melakukan tindakan lainnya yang diperlukan untuk mencapai maksud tersebut di atas, tidak ada yang dikecualikan.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
2. To grant power to the Company’s Board of Directors to take all necessary actions in connection with the change in the composition of the Board of Commissioners including but not limited to pour in a separate Notarial Deed and notify the competent authority as well as perform other necessary actions to achieve such purposes, without any exclusion.
Laporan Tahunan 2013
145
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS KOMPOSISI, KRITERIA DAN INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS
Composition, Criteria, Independence of the Board of Commissioners
Di tahun 2012 terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris Bank BNP dikarenakan telah meninggal dunia salah seorang anggota Dewan Komisaris Independen yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit yaitu alm. Sdr. Abdul Malik, yang mengakibatkan sampai dengan saat ini jumlah anggota Dewan Komisaris berkurang dari semula 5 (lima) orang menjadi 4 (empat) orang, dengan komposisi terakhir yaitu 2 (dua) Komisaris non Independen dan 2 (dua) Komisaris Independen.
In 2012 there was a change to the composition of Bank BNP’s Board of Commissioners (“BOC”) due to the demise of Abdul Malik, one of the Company’s Independent Commissioner which also served as Chairman of the Audit Committee, which caused a change in the numbers of BOC members from 5 (five) to become 4 (four), with latest composition is 2 (two) non-Independent Commissioners and 2 (two) Independent Commissioners.
Dengan jumlah anggota Dewan Komisaris yang ada saat ini, pengurus masih memandang sejalan dan sesuai dengan ketentuan yang mengaturnya antara lain tentang penerapan Good Corporate Governance (GCG) sehingga mengusulkan untuk tetap mempertahankan jumlah keanggotaan Dewan Komisaris sebagaimana yang terakhir yaitu 4 (empat) orang.
With the number of members of the board of commissioners which is currently, manager still stared into correspondingly and in accordance with the provisions of that set it between other about the implementation of good corporate governance (GCG) so as to propose to keep the number of membership the board of commissioners as the last 4 (four) person.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris sebagai berikut :
Based on the Company’s EGMS dated 20 December 2013, composition of the Board of Commissioners as follows:
Semula / Previously: Presiden Komisaris / President Commissioner
: Yasuo Uonomi
Komisaris / Commissioner
: Tatang Hermawan
Komisaris Independen / Independent Commissioner
: Karel Tanok
Komisaris Independen / Independent Commissioner
: Bachtiar Alam
Menjadi / Changed to:
146
Presiden Komisaris / President Commissioner
: Hideki Horikoshi
Komisaris / Commissioner
: Tatang Hermawan
Komisaris Independen / Independent Commissioner
: Karel Tanok
Komisaris Independen / Independent Commissioner
: Bachtiar Alam
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Komposisi Dewan Komisaris telah sesuai dengan ketentuan tenaga kerja asing Peraturan Bank Indonesia yang menetapkan bahwa 50% atau lebih anggota Dewan Komisaris wajib memiliki kewarganegaraan Indonesia.
The composition of the Board of Commissioners is already in accordance with Bank Indonesia’s stipulations on foreign employees which determines that 50% or more members of the Board of Commissioners should be Indonesian citizens.
Anggota Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan baik sebagai Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pejabat Eksekutif pada Lembaga/ Perusahaan bukan Lembaga Keuangan Lain/Bukan Bank atau sebagai Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan Fungsi Pengawasan pada Perusahaan Anak Bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank.
Members of the Board of Commissioners do not hold concurrent job as member of the Board of Commissioners, Directors, and/or Executive Official in Non-Financial/Bank Institution/Company or as member of the Board of Commissioners, Directors, and/or Executive Official performing Supervisory Function in Non-Bank Subsidiaries controlled by Bank.
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan pemegang saham mayoritas atau hubungan lainnya dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam bertindak independen. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank BNP telah memiliki 3 (tiga) orang anggota Komisaris Independen. Setiap Komisaris Independen mengetuai Komite-komite di bawah Dewan Komisaris.
Independent Commissioner is member of the Board of Commissioners who does not have any financial, management, share ownership and/or family relations with majority shareholders or other relations with the Company which can affect his/her ability in acting independently. In accordance with Bank Indonesia Regulation, Bank BNP has 3 (three) members of Independent Commissioners. Each commissioners serves as Chairman of Committees under the Board of Commissioners.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Sesuai dengan PBI No 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan perubahannya PBI No 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, tentang kewajiban memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance, maka Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari. Dewan Komisaris hanya melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan memberi masukan kepada Direksi untuk kepentingan Bank BNP.
In accordance with PBI No 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 on GCG Implementation for Commercial Banks and its amendment PBI No 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 on the Obligation to Ensure GCG Implementation, BOC does not involve in the making of decisions that are related to daily operational activities. BOC only perform supervisory function on the management policies and provide advice to the Board of Directors for the interests of Bank BNP.
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan melakukan rapat Dewan Komisaris, maupun rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi.
BOC perform their duties and responsibilities by conducting BOC meetings and joint meetings with the Board of Directors.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
147
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
148
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
BOC’s Supervision and Recommendations
Pengawasan atas kebijakan kepengurusan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris, antara lain adalah sebagai berikut:
The supervisory functions of the management policy performed by the Board of Commissioners, among others, are as follows:
1. Merekomendasikan calon Presiden Komisaris yang baru dikarenakan berakhirnya masa jabatan presiden komisaris yang lama. 2. Merekomendasikan usulan kenaikan gaji karyawan tahun 2013; 3. Merekomendasikan usulan perubahan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris serta pemberian tantiem/bonus atas Laba Perseroan Tahun Buku 2012; 4. Merekomendasikan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan untuk Tahun Buku 2013 yaitu Kantor Akuntan Publik GANI MULYADI & HANDAYANI (Member of Grant Thornton). 5. Merekomendasikan usulan remunerasi Direktur Perencanaan & Keuangan yang baru. 6. Merekomendasikan usulan remunerasi Presiden Komisaris yang baru. 7. Merekomendasikan pengajuan persetujuan fasilitas/ kelengkapan kerja untuk Konsultan KTA.
1. Recommend candidates for new President Commissioner due to the expiration of the term of office of the old President Commissioner. 2. Recommend proposed employee salary increment in 2013; 3. Recommend proposed changes to the remuneration of the Board of Directors and the Board of Commissioners and the awarding of bonus/bonuses on the Company’s income for the Fiscal Year 2012; 4. Recommend public accountants firm that will conduct examination on the Bank’s financial statements for the year 2013, that is Public Accountants Firm GANI MULYADI & HANDAYANI (Member of Grant Thornton). 5. Recommend proposed remuneration for the newlyappointed Director of Planning and Finance. 6. Recommend proposed remuneration for the newlyappointed President Commissioner. 7. Recommend the submission of approval on the work facility for Unsecured Loan Consultant.
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners
Dewan Komisaris membawahi 3 (tiga) Komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi yang masing-masing diketuai oleh Komisaris Independen. Seluruh anggota Komite berasal dari pihak independen.
The Board of Commissioners supervises 3 (three) committees, namely Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee, each of which is chaired by Independent Commissioner. All members of the Committees are from independent parties.
Efektifitas Rapat Dewan Komisaris
Effectivity of BOC Meetings
Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah melakukan 9 (sembilan) kali pertemuan, baik pertemuan internal Dewan Komisaris maupun pertemuan dengan Direksi melalui rapat gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Mekanisme pengambilan keputusan rapat dilaksanakan berdasarkan musyawarah dan mufakat serta dituangkan dalam Risalah Rapat yang didistribusikan kepada seluruh anggota Dewan
Throughout 2013, the Board of Commissioners held 9 (nine) BOC meetings, either internal or joint meetings with BOD. The mechanism of decision-making is conducted by joint deliberation and poured clearly in the minutes of meetings, which should be distributed to all BOC members and documented in a proper manner. If the joint deliberation cannot be reached, the decision making will be conducted by votes and
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komisaris untuk selanjutnya didokumentasikan dengan baik. Apabila tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dan apabila terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinions) dalam rapat Dewan Komisaris dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
the dissenting opinions, if any, will be clearly stated in the minutes of the BOC meetings along with reasons of the dissenting opinions.
Hasil rapat Dewan Komisaris merupakan rekomendasi dan/atau nasihat yang dapat diimplementasikan oleh RUPS dan/atau Direksi.
Inputs produced in the BOC meetings are recommendations and/or advices that may be implemented by GMS and/or BOD.
Transparansi, Hubungan Keuangan, Kepengurusan dan Keluarga serta Larangan Dewan Komisaris
Transparency, Financial, Management and Family Relationship, as well as Prohibition for BOC
Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan bank atau mengurangi keuntungan bank, tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari bank selain yang telah ditetapkan dalam RUPS.
Members of the Board of Commissioners are prohibited to make use of the Bank for their own interest, the interests of their families and/or other parties that can prejudice the Bank or the Bank’s profit, do not take and/ or receive for their own benefits from Bank except what have been determined by GMS.
Nama Name
Hubungan Keuangan Dengan Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship With Financial Relationship With Pemegang Pemegang Saham Saham Komisaris Direktur Komisaris Direktur Pengendali Pengendali Commissioners Directors Commissioners Directors Controlling Controlling Shareholders Shareholders Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No
Hideki Horikoshi
√
√
√
√
√
Tatang Hermawan
√
√
√
√
√
√
Karel Tanok
√
√
√
√
√
√
Bachtiar Alam
√
√
√
√
√
√
Sesuai kesepakatan para pemegang saham, kepada anggota Dewan Komisaris yang berasal dari pemegang saham, tidak diberikan fasilitas berupa remunerasi dan fasilitas lainnya dari Bank. Pemberian bonus/tantiem kepada anggota Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
√
Based on the agreement of the Company’s shareholders, to the BOC members coming from the shareholders are not given facility in the form of remuneration and the Bank’s other facilities. The provision of bonus/tantiem to BOC members is conducted based on the Shareholders’ resolutions.
Laporan Tahunan 2013
149
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Informasi Fit & Proper Test (F&P Test)
Information on Fit & Proper Test
Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang memadai, dan bukan berasal dari mantan anggota Direksi dan/atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan bank.
Each member of Bank BNP’s BOC has high integrity, competence, and adequate financial reputation, and does not belong to the family of the Bank’s former Directors and/or other Bank’s executive officials or other parties related to the Bank. All BOC members have passed the fit and proper test and been approved by Bank Indonesia, indicating that the Bank’s BOC members have good integrity, competency and reputation.
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Fit & Proper Test (Uji Kemampuan dan Kepatutan) dan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi yang baik.
150
Profil Perusahaan Company Profile
Prosedur Dasar Penetapan dan Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
Basic Procedure to Determine and Structure of BOC Remuneration
Remunerasi Dewan Komisaris Bank BNP direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi, berdasarkan formulasi remunerasi yang mengacu kepada kebijakan internal Bank BNP, peraturan eksternal yang berlaku, serta mempertimbangkan kinerja Bank BNP. Rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi diserahkan kepada Dewan Komisaris, dan disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan, sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar Bank BNP.
The remuneration of Bank BNP’s BOC is recommended by Nomination and Remuneration Committee and performed based on the remuneration formulation that refers to the Bank’s internal policy, governing external regulations as well as by considering the Bank’s performance. Recommendations made by Nomination and Remuneration Committee will be submitted to BOC and delivered to GMS for approval as stipulated in Bank BNP’s Articles of Association.
Rapat Dewan Komisaris
BOC Meetings
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah melakukan rapat sebanyak 6 (enam) kali. Mekanisme pengambilan keputusan rapat dilaksanakan berdasarkan musyawarah dan mufakat serta dituangkan dalam Risalah Rapat yang didistribusikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris untuk selanjutnya didokumentasikan dengan baik. Apabila tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dan apabila terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinions) dalam rapat Dewan Komisaris dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
During 2013, BOC has conducted 6 (six) BOC meetings. Decisions of the meetings were made by deliberation and consensus and poured in the Minutes of Meeting distributed to all members of the Board of Commissioners and documented in a proper manner. If there is no deliberation and consensus achieved, the decision-making is done by a majority vote and the dissenting opinions occurring in BOC meetings, if any, are clearly stated in the minutes of the meeting along with the reasons for such disagreement.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Bank BNP dibantu oleh 3 (tiga) komite yaitu:
In performing its duties and responsibilities, Bank BNP’s BOC is assisted by 3 (three) committees namely:
• Komite Audi • Komite Pemantau Risiko • Komite Remunerasi dan Nominasi
• Audit Committee • Risk Monitoring Committee • Remuneration and Nomination Committee
Komite Audit
Audit Committee
Merujuk pada Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal, Departemen Keuangan No.003/PM/2000 tanggal 5 Mei 2000 yang dipertegas dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-41/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Komite Audit telah dibentuk sejak tahun 2001 oleh Dewan Komisaris Bank BNP.
Referring to the Circular Letter of Capital Market Supervisory Agency, the Ministry of Finance, No 003/PM/2000 dated 5 May 2000 reaffirmed with the Decree of BAPEPAM’s Chairman No Kep-41/PM/2003 dated 22 December 2003 on the Formation and Work Guidance of the Audit Committee, the Audit Committee has been formed since 2001 by Bank BNP’s Board of Commissioners.
Susunan Keanggotaan Komite Audit
Composition of the Audit Committee
Selama tahun 2013, Komite Audit tidak mengalami perubahan susunan keanggotaan, dan susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut :
Throughout 2013, there was no change to the Audit Committee composition, which consists of the following members:
Ketua/Chairman : Drs. Karel Tanok, Ak. Anggota/Member : Drs. Pilipus Azarjah, Ak. Anggota/Member : Arifin S. Haris, SE.
Profil Anggota Komite Audit
Profile of the Audit Committee
Drs. Karel Tanok, Ak. Jabatan Ketua Komite Audit dirangkap oleh Sdr. Karel Tanok yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Pemantau Risiko. Profil beliau bisa dilihatdalam Profil Dewan Komisaris di Bagian 2 – Laporan Manajemen.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Chairman of the Audit Committee was Karel Tanok who also served as Independent Commissioner and Chairman of Risk Monitoring Committee. For his profile, please refer to the Profile of the Board of Commissioners in Part 2 – Management Report.
Laporan Tahunan 2013
151
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pilipus Azarjah, Ak. 70 tahun, Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank BNP sejak Maret 2009. Latar belakang pendidikan Sarjana Ilmu Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1975. Pengalaman bekerja sebagai Manager di Kantor Akuntan Publik Darmawan, Hendang & Yogi (2010 – sekarang), Manager di Kantor Akuntan Publik Hananta Budianto & Rekan (2009-2010), di Kantor Akuntan Publik Hananta Yogi Ferdinand & Associates (2008-2009), Manager di KAP Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono (2006-2008), Manager di Kantor Akuntan Publik Tanubrata Yogi Sibarani Hananta (2004-2006), sebagai Manager di KAP Drs. Robert Yogi (1994-2004), Kepala Akunting Pajak di PT. Sayap Rajawali Raya (1994-1994), Manager di Kantor Akuntan Publik Drs. Karel Widyarta (1982-1994), sebagai Akuntan di Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara (1976-1982) dan memulai karirnya sebagai Staff Pemeriksa di Kantor Administrasi “Analisa” (1964-1976).
Aged 70, Indonesian citizen, a member of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee of Bank BNP since March 2009. He earned his Bachelor of Economics majoring in Accounting from Padjadjaran University, Bandung in 1975. He has been Manager in Public Accountants Firm Darmawan, Hendang & Yogi (2010 - present) and was Manager at Public Accountants Firm Hananta Budianto & Assiociates (2009-2010), Public Accountants Firm Hananta Yogi Ferdinand & Associates (2008-2009), Manager at Public Accountants Firm Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono (20062008), Manager at Public Accountants Firm Tanubrata Sibarani Hananta Yogi (2004-2006), Manager at Public Accountants Firm Drs. Robert Yogi (1994-2004), Head of Tax Accounting at PT. Sayap Rajawali Raya (1994-1994), Manager at Public Accountants Firm Drs. Karel, Widyarta (1982-1994), as an Accountant in the Directorate General of State Finance Supervisory (1976-1982) and began his career as an Audit Staff in “Analisa” Office of Administration (1964-1976).
Arifin S. Haris, SE. 64 tahun, Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank BNP sejak Maret 2009. Latar belakang pendidikan Sarjana Muda dari Universitas Gajah Mada dan Sarjana Ilmu Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah pada tahun 1972. Pengalaman bekerja lebih dari 15 tahun di bidang keuangan dan manajemen perbankan khususnya Manajemen Risiko, sebagai Manager di Bank American Express (1976-1988), Manager di Bank BSB Jakarta (1988-1991), Direktur Risk Management PT. ING Bank Jakarta (1996-1998), Direktur Manajemen Risiko di PT. BNN Tbk (1998-1999), sebagai Technical Advisor di PT. BFC Tbk (1999), Managing Director di AAJ Batavia (20002002), Deputy Chief Risk Officer di Bank Commonwealth Indonesia (2006-2007), sebagai anggota dari Komite Pemantau Risiko di Bank ICB Bumiputera Tbk (2007 152
2013 Annual Report
Aged 64, Indonesian citizen, a member of Bank BNP’s Audit Committee and Risk Monitoring Committee since March 2009. He received his Diploma in Gajah Mada University and Bachelor’s Degree in Economics from Muhammadiyah University in 1972. He has more than 15 year working experience in finance and banking management particularly Risk Management. He was Manager at American Express Bank (1976-1988), Manager at Bank BSB Jakarta (1988-1991), Director of Risk Management at PT. ING Bank Jakarta (1996-1998), Director of Risk Management at PT. BNN Tbk (19981999), Technical Advisor at PT. BFC Ltd (1999), Managing Director at AAJ Batavia (2000-2002), Deputy Chief Risk Officer at Commonwealth Bank of Indonesia (2006-2007). He is also member of the Risk Monitoring Committee of Bank ICB Bumiputera Tbk (2007 - present). He holds
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
– sekarang). Memiliki sertifikat Instruktur Manajemen Risiko dan Manajemen Risiko dari BSMR (2006).
a certificate as the instructor of Risk Management and Risk Management certificate from BSMR (2006).
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and responsibilities of Audit Committee
Komite Audit Bank BNP mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan atas pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan tata kelola Bank BNP. Untuk melaksanakan tugas tersebut Komite audit diberikan wewenang untuk menyelidiki semua temuan yang dipandang perlu sebagai upaya untuk menjamin bahwa pengendalian internal, praktek akuntansi dan tata kelola Bank BNP telah berjalan secara baik dan sehat.
Bank BNP’s Audit Committee has duties and responsibilities in performing supervision on financial reporting, internal control and good governance of Bank BNP. To enable the Committee in carrying out their duties, the Audit Committee is authorized to conduct necessary investigation on all findings as an effort to ensure that the Bank’s internal control, accounting practice and good governance are going in well and sound manner.
Rapat Komite Audit
The Audit Committee Meeting
Sepanjang tahun 2013 Komite Audit telah melakukan rapat sebanyak 14 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Hasil rapat baik berupa kajian, analisis maupun rekomendasi dan keputusan yang telah ditetapkan telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.
Throughout 2013, the Audit Committee held 14 meetings with 100% attendance rate. Results of the meetings were recorded in the minutes of meetings and well-documented,
Frekuensi dan catatan kehadiran Rapat Komite Audit dapat dilihat pada tabel berikut :
Frequency of meetings and attendance record of the audit committee can be seen in the following table :
Nama Name
Jumlah Rapat Meeting Frequency
Tidak Hadir Absence
% Kehadiran Attendance in %
Karel Tanok
14
0
100%
Pilipus Azarjah
14
0
100%
Arifin S. Haris
14
0
100%
Laporan Pelaksanaan Tugas
Report on the Implementation of Duties
Hasil pengawasan yang dilakukan oleh Komite Audit selalu dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit telah menjalankan tugasnya secara profesional serta independen dalam membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan atas proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, pelaksanaan audit dan implementasi Good Corporate Governance, seperti yang tercermin dalam beberapa hal yang telah dilakukan oleh Komite Audit selama tahun 2013 berikut ini:
Results of the supervision tasks carried out by the Audit Committee are always reported to the Board of Commissioners and the Audit Committee has performed its task professionally and independently in assisting the Board of Commissioners in carrying out supervisory duties on financial reporting process, risk management, audit implementation and GCG implementation, as reflected in the matter that have been done by the Audit Committee in 2013 such as the followings:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
153
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
154
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi mengenai Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan untuk Tahun Buku 2013, yaitu Kantor Akuntan Publik Gani Sigiro & Handayani (Member of Grant Thomton).
Provide the Board of Commissioners and Board of Directors with recommendations on the Public Accountants Firm which will carry out the examination of the Company’s financial report for the Fiscal Year 2013, that is the Public Accountants Firm Gani Sigiro& Handayani (Member of Grant Thornton).
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) secara intensif dan berkala; 1. Memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan; 2. Memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku; 3. Melakukan pengawasan atas penyusunan laporan keuangan untuk memastikan terpenuhinya standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku.
Monitor and evaluate the implementation of Internal Audit Unit in an intensive and periodic manner; 1. Monitor the follow-up of audit result with a view to assess the adequacy of internal control including the adequacy in the process of financial reporting; 2. Monitor and evaluate the conformity of the audit implementation by Public Accountants Firm with the Auditing Standards in force. 3. Assess the supervision on the arrangement of financial reports to ensure the fulfillment to the prevailing accounting standards and policies.
Hasil evaluasi Komite Audit menunjukkan bahwa seluruh proses kegiatan yang dilakukan Bank BNP telah mampu mendukung pelaksanaan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance.
The evaluation results indicate that the whole process conducted by Bank BNP’s Audit Committee has been able to support the implementation of risk management and the application of good corporate governance.
Demikian pula Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 yang disajikan oleh Kantor Akuntan Publik telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Independensi dan objektivitas Kantor Akuntan Publik dalam mengaudit Laporan Keuangan Bank BNP telah mengacu pada standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Similarly, the Financial Statements for Fiscal Year 2013, which was presented by the Public Accountants Firm in accordance with applicable Accounting Standards and Bank Indonesia Regulation. Independence and objectivity of the public accountants firm in auditing the financial statements of Bank BNP have referred to the auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants (IAI).
Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik melalui penguatan fungsi Dewan Komisaris. Sesuai dengan aturan dari Bank Indonesia, keanggotaan Komite Pemantau Risiko setidaknya terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan 2 (dua) pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko dan perbankan.
Risk Monitoring Committee is formed to increase the implementation of good corporate governance through the enhancement of the Board of Commissioner function. In accordance with Bank Indonesia regulation, Risk Monitoring Committee consists of at least 3 (three) members comprising 1 Independent Commissioner as Chairman of the Committee and 2 (two) independent parties with expertise in risk management and banking.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tugas Komite Pemantau Risiko
Duties of Risk Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko bertugas membantu pelaksanaan fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Dewan Komisaris terhadap Direksi beserta jajarannya dalam aspek penerapan manajemen risiko. Untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam melakukan kajian sistem manajemen risiko dan perbaikan kebijakan manajemen risiko di Bank, Komite Pemantau Risiko melaksanakan tugas-tugas antara lain: 1. Menelaah Kecukupan Kebijakan Manajemen Risiko; 2. Melakukan penelaahan atas berfungsinya manajemen risiko; 3. Melakukan penelaahan atas kualitas informasi 4. Laporan Profil Risiko yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia; 5. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko; dan 6. Memberikan pendapat dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Kebijakan Manajemen Risiko dan pelaksanaannya
Risk Monitoring Committee is responsible for assisting the implementation of the supervision and guidance functions by the Board of Commissioners on the Board of Directors and its staff in the implementation of risk management. To provide recommendations to the Board of Commissioners in reviewing the risk management system and its improvements in the Bank, Risk Monitoring Committee carries out the following tasks: 1. Review the Adequacy of Risk Management Policy; 2. Review the functioning of risk management; 3. Review the quality of information 4. Risk Profile Report submitted to Bank Indonesia; 5. Identify the matters requiring the attention of the Board of Commissioners in relation to the policy of risk management and its implementation; and 6. Provide advice and recommendations to the Board of Commissioners regarding the Risk Management Policy and its implementation.
Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
Composition of Risk Monitoring Committee
Selama tahun 2013, Komite Pemantau Risiko tidak mengalami perubahan susunan keanggotaan, dan susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut :
Throughout 2013, there was no change to the Audit Committee composition, which consists of the following members:
Ketua / Chairman Anggota / Member
: Drs. Karel Tanok, Ak : Drs. Pilipus Azarjah, Ak.
Anggota / Member : Arifin S. Haris, SE.
Profil Anggota Komite Pemantau Risiko
Profile of the Risk Monitoring Committee Members
Drs Karel Tanok, Ak.
Drs Karel Tanok, Ak.
Jabatan Ketua Komite Pemantau Risiko dirangkap oleh Sdr. Karel Tanok yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit. Profil beliau bisa dilihat dalam Profil Dewan Komisaris di Bagian 2 – Laporan Manajemen.
The post of Chairman of Risk Monitoring Committee is held by Karel Tanok who also concurrently serves as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee, whose profile is already described in the Profile of the Board of Commissioners in Part 2 Management Report.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
155
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Drs. Pilipus Azarjah, Ak. dan Arifin S. Haris, SE
Drs. Pilipus Azarjah, Ak. and Arifin S. Haris, SE
Profil Sdr. Pilipus Azarjah, Ak. dan Arifin S. Haris, SE. bisa dilihat dalam Profil Anggota Komite Audit.
For the profile of Pilipus Azarjah, Ak. and Arifin S. Haris, SE, please refer to the Profile of the Audit Committee.
Rapat Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Meetings
Sepanjang tahun 2013 Komite Pemantau Risiko telah melakukan rapat sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Hasil rapat baik berupa kajian, analisis maupun rekomendasi dan keputusan yang telah ditetapkan telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.
Throughout 2013, the Risk Monitoring Committee held 12 meetings with 100% attendance rate. Results of the meetings were recorded in the minutes of meetings and well-documented,
Frekuensi dan catatan kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada tabel berikut:
Frequency and record of the attendance in the Risk Monitoring Committee Meetings are shown in the table below:
Nama Name
Jumlah Rapat Meeting Frequency
Tidak Hadir Absence
% Kehadiran Attendance in %
Karel Tanok
12
0
100%
Pilipus Azarjah
12
0
100%
Arifin S. Haris
12
0
100%
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Susunan Keanggotaan
Membership Composition
Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari sekurangkurangnya 3 (tiga) orang, yaitu seorang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua serta 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Human Capital & Corporate Services Division Head sebagai anggota.
Remuneration and Nomination Committee consists of at least 3 (three) members comprising 1 Independent Commissioner as Chairman, as well as 1 (one) Commissioner and 1 (one) Human Capital & Corporate Services Division Head as members.
Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Frequency and record of the attendance in the Risk Monitoring Committee Meetings are shown in the table below:
Ketua /Chairman : Bachtiar Alam Anggota / Member : Hideki Horikoshi Anggota / Member : Tatang Hermawan Anggota / Member : Karel Tanok Anggota / Member : Agung Subagiyo
156
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Profil Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Profile of the Remuneration and Nomination Committee
• Profil Sdr Bachtiar Alam, Tatang Hermawan dan Karel Tanok bisa dilihat dalam Profil Dewan Komisaris di Bagian 2 – Laporan Manajemen.
• The profiles of Bachtiar Alam, Tatang Hermawan and Karel Tanok are already described in the Profile of the Board of Commissioners in Part 2 Management Report.
• Agung Subagiyo 41 tahun, warga Negara Indonesia menjadi Human Capital & Corporate Services Division Head sejak tahun 2009. Latar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari STIE Inaba Bandung tahun 2008, Magister Manajemen dari Universitas BSI Bandung tahun 2011. Pengalaman bekerja sebagai Team Leader/ Senior Consultant di PT. Asuransi Bumi Asih Jaya (1998-1999), sebagai Manager di Marubeni Consorcium (1993-1998).
• Agung Subagiyo Aged 41, Indonesian Citizen, has served as Human Capital & Corporate Services Division Head since 2009. He earned his Bachelor’s Degree in Economics majoring in Management from STIE Inaba Bandung in 2008, Master’s in Management from Universitas BSI Bandung in 2011. He was Team Leader/ Senior Consultant in PT. Asuransi Bumi Asih Jaya (19981999), and Manager in Marubeni Consorcium (19931998).
Rapat Komite Pemantau Risiko
Remuneration and Nomination Committee Meetings
Selama tahun 2013 Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan 12 kali rapat, dimana seluruh hasil rapat yang memerlukan keputusan dari pemegang saham akan direkomendasikan untuk diagendakan dalam pelaksanaan RUPS dan terdokumentasikan dengan baik.
Throughout 2013, the Remuneration and Nomination Committee held 12 meetings, where results of the meetings were recorded in the minutes of meetings and well-documented,
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
157
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS Direksi merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pengurusan Bank BNP dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugasnya melalui RUPS. Direksi memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan Anggaran Dasar Bank BNP yang merujuk kepada Undang-Undang Perseroan Terbatas, ketentuan Bank Indonesia, OJK dan ketentuan terkait lainnya.
The Board of Directors (BOD) is the Company’s organ fully responsible for Bank BNP’s management and reports the execution of its duties to the GMS. BOD has clear rights and responsibilities according to the Articles of Association of Bank BNP, adhering to the Law concerning Limited Liability Company, Bank Indonesia, OJK regulations and other relevant stipulations.
Komposisi, Kriteria dan Independensi Direksi
Composition, Criteria and Independence of the Board of Directors
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris sejak ditutupnya RUPSLB sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2014 adalah sebagai berikut :
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on 20 December 2013, composition of the Board of Commissioners as of the closing of the EGMS until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders for the year 2014 is as follows:
Direksi : Board of Directors : Presiden Direktur President Director
: Ritsuo Ando
Direktur Director
: Budi Tjahja Halim
Direktur Director
: Markus Sugiono
Direktur Director
: Takeru Agawa
Direktur Director
: Afandi
Persyaratan dan ketentuan mengenai Direksi Perseroan tunduk pada ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan seorang calon Direktur wajib memenuhi persyaratan dan lolos seleksi uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia.
Requirements and stipulations concerning the Board of Directors are subject to Bank Indonesia regulation which requires a candidate for Director position to meet the requirements and pass fit and proper test conducted by Bank Indonesia.
Independensi Direksi Bank BNP dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain tidak adanya perangkapan jabatan dan kepemilikan saham yang tidak sesuai peraturan, serta tidak adanya hubungan keluarga – baik antar anggota Direksi, maupun antara anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali.
Independence of Bank BNP’s Board of Directors can be seen from several indicators, among others, no concurrent position and no ownership of shares contrary to the regulations, and no family relationships - either among BOD members, or between BOD members with BOC members and the Controlling Shareholders.
Semua anggota Direksi Bank BNP tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain, selain yang diizinkan oleh peraturan Bank Indonesia No.8/4/ 158
2013 Annual Report
All members of Bank BNP’s Board of Directors do not hold concurrence positions as Commissioner, the Board of Directors or Executive Officers of other banks, companies and other institutions, other than those permitted by the regulations of Bank Indonesia No. 8/4/
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PBI/2006 dan No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan GCG Bank Umum.
PBI/2006 and No.8/14/PBI / 2006 on the implementation of GCG of Commercial Banks.
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Direksi Family and Financial Relationship of the BOD Members Hubungan Keuangan Dengan Family Relationship With Nama Name
Komisaris
Commissioners Ya Yes
Tidak No
Direktur Directors Ya Yes
Tidak No
Hubungan Keluarga Dengan Financial Relationship With
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders Ya Yes
Tidak No
Komisaris Commissioners Ya Yes
Tidak No
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Direktur Directors Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ritsuo Ando
√
√
√
√
√
√
Budi Tjahja Halim
√
√
√
√
√
√
Markus Sugiono
√
√
Takeru Agawa
√
√
Afandi
√
√
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
Direksi memiliki tugas dan tanggung-jawab atas terselenggaranya kegiatan bisnis Bank BNP dengan baik sesuai dengan ketentuan yang mengaturnya dan memenuhi sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank serta amanat yang dituangkan dalam RUPS, bertanggung-jawab dan keterlibatannya dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari.
The Board of Directors have duties and responsibilities for the implementation of the Bank BNP’s business activities in a proper manner in accordance with the provisions and targets set out in the Bank’s Business Plan and mandate outlined in the GMS, as well as responsibility and involvement in decision-making related to day-to-day operational activities.
Presiden Direktur, Ritsuo Ando, bertanggung jawab memimpin Direksi dalam menjalankan kepengurusan Bank BNP sesuai aspirasi pemegang saham dan berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan pelaksanaan tata kelola Bank yang sehat.
President Director, Ritsuo Ando, responsible for leading the Bank’s Board of Directors in carrying out Bank BNP management in accordance with the shareholders’ aspirations and by adhering to the prudence principle and the implementation of sound governance of Bank .
Direktur Bisnis, Budi Tjahja Halim, bertanggung jawab untuk mengembangkan bisnis Bank BNP termasuk inovasi produk dan layanan.
Director of Business, Budi Tjahja Halim, responsible for developing the Bank’s business including product and service innovation.
Direktur Operasional dan IT, Markus Sugiono, bertanggung jawab untuk memberikan dukungan operasional dan TI .
Director of Operations and IT, Markus Sugiono, responsible for providing operational support and IT .
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
159
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Direktur Keuangan dan Perencanaan, Takeru Agawa, bertanggung jawab atas perencanaan dan administrasi keuangan Bank BNP.
Director of Finance and Planning, Takeru Agawa, responsible for the planning and financial administration of Bank BNP.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Afandi, bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap regulasi dan melakukan pengukuran terhadap risiko-risiko yang mungkin timbul serta mitigasinya.
Director of Compliance and Risk Management, Afandi, responsible for ensuring the Bank’s compliance with regulations and measuring the risks that may arise as well as their mitigation .
Rapat-Rapat Direksi
BOD Meetings
Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab tidak terlepas dari fungsi manajerial terhadap semua aspek organisasi yaitu dengan menyelenggarakan rapat-rapat Direksi baik secara berkala yaitu 2 (dua) kali dalam satu bulan dimana salah satu rapatnya merupakan rapat formal dilengkapi dengan notulen atau berita rapat, maupun secara insidentil baik dengan seluruh anggota Direksi, Pejabat Eksekutif maupun dengan Dewan Komisaris.
Directors in implementing the duties and responsibilities can not be separated from the managerial functions of all aspects of the organization is to organize meetings of Board of Directors periodically ie two (2) times in a month where one of the meeting is a formal meeting equipped with meeting minutes, or in incidental well with all members of the Board of Directors, Executive Officers and the Board of Commissioners.
Agenda Rapat Direksi Tahun 2013 dan Kehadiran Direksi Meeting Agenda in 2013 and BOD Attendance No.
Hari/Tanggal Day/Date Selasa / Tuesday
1 15 Januari 2013
Senin/Monday 2 18 Februari 2013
Senin/Monday 3 11 Maret 2013
Rabu/Wednesday 4 10 April 2013
Kamis/Thursday 5 16 Mei 2013
160
2013 Annual Report
Agenda
Keterangan/Remarks
• Laporan kinerja akhir tahun 2012 / Performance Report end of 2012 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data Desember 2012 / Monthly Report on Risk Management – December 2012 data • ALCO • Lain-lain / Others
Kehadiran Direksi 100 % BOD Attendance
• Laporan kinerja bulan Januari 2013 / Performance Report January 2013 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data Januari 2013 / Monthly Report on Risk Management – January 2013 data • ALCO • Lain-lain / Others
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
• Laporan kinerja bulan Februari 2013 / Performance Report February 2013 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data Februari 2013 / Monthly Report on Risk Management – February 2013 data • ALCO • Lain-lain / Others
Direktur Operasional & IT berhalangan hadir Director of Operations and IT was not available to attend
• Laporan kinerja bulan Maret 2013 / Performance Report March 2013 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data Maret 2013 / Monthly Report on Risk Management – March 2013 data • ALCO • Lain-lain / Others
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
• Laporan kinerja bulan April 2013 / Performance Report April 2013 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data April 2013 / Monthly Report on Risk Management – April 2013 data • ALCO • Lain-lain / Others
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Agenda Rapat Direksi Tahun 2013 dan Kehadiran Direksi Meeting Agenda in 2013 and BOD Attendance No.
Hari/Tanggal Day/Date Jumat/Friday
6 21 Juni 2013 Senin/Monday 7 8 Juli 2013 Jumat/Friday 8 12 Juli 2013
Kamis/Thursday 9 18 Juli 2013
Kamis/Thursday 10 22 Agustus 2013
Kamis/Thursday 11
19 September 2013
Senin/Monday 21 Oktober 2013 12
Agenda • Laporan kinerja bulan Mei 2013 / Performance Report May 2013 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data Mei 2013 / Monthly Report on Risk Management – May 2013 data • ALCO • Lain-lain / Others
Keterangan/Remarks Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
• Extra Ordinary Meeting: • Loan Commitee Meeting
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
• Extra Ordinary Meeting: • Bank BNP’s Credit Risk Appetite
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
• Presentasi rancangan Batas Wewenang Memutus Kredit / Presentation on the Design of Loan Decision Authority Limit • Laporan kinerja bulan Juni 2013 / Performance Report June 2013 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data Juni 2013 / Monthly Report on Risk Management – June 2013 data • ALCO • Lain-lain / Others
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
• Pembahasan Kebijakan & Strategi KTA General Extra • Presentasi Credit Scoring Model • Laporan kinerja Juli 2013 /Performance Report July 2013 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data Juli 2013/ Monthly Report on Risk Management – July 2013 data • Simulasi Skenario Terburuk Untuk Pencapaian RBB Desember 2013 / Simulation on the Worst Scenario for Bank’s Business Plan of December 2013 • ALCO • Lain-lain / Other
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
• Laporan kinerja Agustus 2013 / Performance Report August 2013 • Estimasi proyeksi pencapaian RBB 2013 / Estimated projection of Bank’s Business Plan 2013 • Proyeksi indikator tertentu RBB 2014-2016 / Projection of Certain Indicators of the Bank’s Business Plan 2014-2016 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data Agustus 2013 / Monthly Report on Risk Management – August 2013 data • Up-date pembahasan Produk dan Aktivitas Baru (PAB) / Discussion on Product and New Activity Update • ALCO • Lain-lain / Others
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
• Laporan kinerja September 2013/ Performance Report September 2013 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data September/ Monthly Report on Risk Management – September 2013 data • Presentasi Negative List Untuk Credit Scoring Model / Negative List forCredit Scoring Model • ALCO • Lain-lain / Others
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
• Extra Ordinary Meeting: • Pembahasan RBB 2014 – 2016 bersama Direksi & Kepala Divisi / Bank’s Business Plan Discussion 2014-2016 with BOD and Division Heads
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
Rabu/Wednesday 13 6 November 2013
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
161
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Agenda Rapat Direksi Tahun 2013 dan Kehadiran Direksi Meeting Agenda in 2013 and BOD Attendance Hari/Tanggal Day/Date
Agenda
Keterangan/Remarks
14
• Rancangan RBB tahun 2014 – 2016 / Bank Business Plan 2014-2016 • Laporan kinerja Oktober 2013 / Performance Report October 2013 • Laporan bulanan Manajemen Risiko data Oktober 2013 / Monthly Report on Risk Management – October 2013 data • ALCO • Lain-lain / Others
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
15
• Laporan kinerja November 2013 / Performance Report November 2013 • Estimasi pencapaian target 2013 / 2013 Target Achievement Estimation • Diskusi rencana re-organization structure / Discussion on ReOrganization Plan • Rencana RUPS LB dan sosialisasi RBB / EGMS Plan and Bank Business Plan Dissemination • Tindak lanjut mengenai Pinjaman IFC / Follow-up of IFC Loans • Laporan bulanan Manajemen Risiko data November 2013 / Monthly Report on Risk Management – November 2013 data • ALCO • Lain-lain / Others
Kehadiran Direksi 100% BOD Attendance
No.
Senin/Monday 8 November 2013
Kamis/Thursday 19 Desember 2013
162
Rapat Gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris
BOD-BOC JOINT MEETINGS
Selama tahun 2013, Direksi telah melakukan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga) kali. Mekanisme pengambilan keputusan rapat dilaksanakan berdasarkan musyawarah dan mufakat serta dituangkan dalam Risalah Rapat yang didistribusikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris untuk selanjutnya didokumentasikan dengan baik. Apabila tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dan apabila terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinions) dalam rapat gabungan dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
During 2013, BOD has conducted 3 (three) joint meetings with BOC. Decisions of the meetings were made by deliberation and consensus and poured in the Minutes of Meeting distributed to all members of the Board of Commissioners and documented in a proper manner. If there is no deliberationn and consensus achieved, the decision-making is done by a majority vote and the dissenting opinions occuring in BOC meetings, if any, are clearly stated in the minutes of the meeting along with the reasons for such disagreement.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Agenda Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2013 dan Kehadiran Direksi dan Dewan Komisaris
163
No.
Hari/Tanggal Day/Date
1
Jumat/Friday 19 April 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
BOD-BOC Joint Meeting’s Agenda and BODBOC Attendance to the BOD-BOC Joint Meetings Keterangan Remarks
Agenda • Presentasi Realisasi Kinerja Bank Q1/2013 / Realization of Bank Perfromance Q1/2013
2
Jumat/Friday 30 Agustus 2013
• Presentasi Credit Scoring Model / Credit Scoring Model Presentation • Pembahasan Kebijakan & Strategi KTA General Extra / Discussion on Policy and Strategy of KTA General Extra • Laporan Pencapaian RBB periode Q2/2013 / Report on the Achievement of the Bank Business Plan of Q2/2013 • Simulasi Skenario Terburuk Untuk Pencapaian RBB Desember 2013 / The worst Scenario for Bank Business Plan Achievement • Lain-lain
3
Jumat/Friday 8 November 2013
• Rancangan Bisnis Bank 2014-2016 / Bank Business Plan 2014-2016 • Lain-lain / Others
Kehadiran BOD-BOC 100% BOD –BOC Attendance
Kehadiran BOD-BOC 100% BOD –BOC Attendance
Komite-Komite di Bawah Tanggungjawab Direksi
Committees under the responsibility of the Board of Directors
Direksi dibantu oleh Komite-komite yang berada di bawah tanggung jawab Direksi yang mendukung peran serta tugas keseharian Direksi yaitu :
The Board of Directors is assisted by committees which are under the responsibility of the Board Directors to support the day-to-day duties of the Directors, namely:
1. Komite Pemutus Kredit, dimana tugasnya meliputi pemberian keputusan dalam pemberian kredit dan lain sebagainya yang diselenggarakan di Kantor Pusat, dimana anggotanya terdiri dari beberapa Direktur dan Kepala Divisi dengan ketuanya adalah Presiden Direktur;
1. Loan Committee, whose duties include making decisions on lending and so forth, which are performed at the Head Office, whose members are several Directors and Head of Division and which is chaired by President Director.
2. Komite Asset Liabilities Committee (ALCO), bertugas untuk mengelola kebijakan dan strategi dalam mengkoordinasikan sumber dana dan penggunaan dana secara efektif dan efisien untuk mencapai maksimalisasi profit dari spread bunga/NIM, komite ini diketuai oleh Presiden Direktur;
2. Asset Liabilities Committee (ALCO), responsible in managing the policies and strategies in coordinating the fund resources and the use of the fund effectively and efficiently to achieve the maximum profit from the spread of the interest/NIM, this committee is chaired by President Director.
PT 2013 Bank Annual Nusantara ReportParahyangan Tbk
PT Bank Nusantara Laporan Tahunan Parahyangan 2013
163
Ikhtisar Kinerja Performance Hihglight Highlight
164
Laporan Manajemen Manageman Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
3. Komite Manajemen Risiko, bertugas untuk melakukan pengkajian atas kemungkinan-kemungkinan risiko yang mungkin timbul sebagai akibat analisa atau self assesment yang dilakukan sekaligus memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur dimana komite ini diketuai oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko;
3. Risk Management Committee, responsible for reviewing the possibility of the risk that may arise as a result of analysis or self assessment conducted, as well as giving recommendation to the President Director, this committee is chaired by Director of Compliance and Risk Management.
4. Komite Produk dan Aktivitas Baru, bertugas melakukan persiapan dan pengkajian terhadap seluruh aktivitas dan rencana peluncuran produk dan jasa yang baru dimana anggota tetapnya terdiri dari Kepala Divisi Kepatuhan, Kepala Divisi Manajemen Risiko, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Kepala Divisi IT, serta Kepala Divisi Terkait dan diketuai oleh Direktur Perencanaan & Keuangan;
4. New Product and New Activity Services Committee, assigned to make preparation and assessment of all activities and plans for the launch of new products and services, in which the permanent members consisting of Head of Compliance Division, Head of Risk Management Division, Head of Business Development Division, and Head of IT Division, as well as Head of others associated division and is chaired by Director of Financial and Planning.
5. Komite Kepatuhan, bertugas melakukan analisa penerapan kepatuhan di seluruh bidang aktivitas Bank dan membahas peraturan-peraturan baru dari instansi berwenang termasuk Bank Indonesia dan memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur, Komite ini diketuai oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko;
5. Compliance Committee, assigned to analyze the implementation of compliance in all of areas of Bank activity and discuss the new regulations from authorities including Bank Indonesia and provide recommendations to President Director. This Committee is chaired by Director of Compliance and Risk Management
6. Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee), yang tugasnya memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait dengan rencana strategis IT, Pengembangan dan evaluasi sistem IT yang digunakan dan yang akan digunakan kemudian dan lain-lain, diketuai oleh Direktur Operasional;
6. Information Technology Steering Committee, assigned to provide recommendations related to IT strategic plans, the current and future IT system development and evaluation to the Board of Directors. This committee is chaired by Director of Operation and IT.
7. Komite Kebijakan Perkreditan, yang memiliki fungsi memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka penyusunan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) terutama yang berkaitan dengan perumusan prinsipprinsip kehati-hatian dalam perkreditan, mengawasi agar KPB dapat diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten, serta merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala dalam penerapannya, melakukan pengkajian secara berkala serta memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan/perbaikan terhadap KPB tersebut.
7. Credit Policy Committee, functioned to provide advice to the Board of Directors in the preparation of Bank Credit Policy (BCP) mainly related to the formulation of the prudence principles in giving loan/credit, to oversee the implementation and enforcement on BCP consequently and consistently and to formulate solutions if there are barriers/ constraints in the implementation, as well as conducting regular assessment and provide advice to the Board of Directors when improvements to BCP are needed.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Manajeman Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility Corporate Responsibility
Satuan Kerja Audit Internal Internal Audit Division Fungsi audit internal di lingkungan Bank BNP berdasarkan Peraturan No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), dimana :
The function of internal audit within Bank BNP is arranged based on Regulation No. IX.I.7 Annex No. Kep-496/BL/2008 dated November 28, 2008 on Establishment and Guidelines for the Preparation of Internal Audit Unit Charter carried out by the Internal Audit Unit (SKAI), in which:
• SKAI bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur dan mempunyai akses langsung kepada Komite Audit yang menjamin agar SKAI dapat melaksanakan tugas secara independen dan memberikan konsultasi atas rencana proses pemeriksaan yang dilakukan.
• SKAI shall directly be responsible to President Director and has direct access to Audit Committee who ensures that SKAI can carry out its task independently and provides consultation with respect to the planned process of audit being conducted.
• Secara teratur SKAI bertemu dengan Komite Audit dan Manajemen untuk memastikan bahwa tindak lanjut atas rekomendasi SKAI yang tertuang pada Laporan Hasil Pemeriksaan telah dilaksanakan dengan benar dan diselesaikan tepat pada waktunya.
• On regular basis, SKAI meets with Audit Committee and Management to make sure that the follow up of SKAI’s recommendation stated in the Audit result report has been carried out correctly and finished in time.
• Pemeriksaan SKAI dilaksanakan dengan menggunakan metoda Pemeriksaan Berdasarkan Risiko (Risk Based Audit), dimana fokus kegiatan audit diprioritaskan pada bidang-bidang sesuai dengan eksposur potensi terhadap risiko, termasuk 8 (delapan) tipe risiko perbankan yang dirumuskan oleh Bank Indonesia.
• SKAI shall implement a risk-based method, where audit activity is prioritized according to the assessment of potential exposure to risk, including eight types of bank risk formulated by Bank Indonesia.
• Dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan, Satuan Kerja Audit Internal berpedoman pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank Umum (SPFAIB), yang merupakan bagian dari Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 29 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank Umum serta praktik perbankan internasional yang terbaik, sehingga diharapkan kualitas audit dapat memenuhi atau bahkan melampaui standar praktik profesional.
• In performing its audit activity, the Internal Audit Unit shall refer to Bank Internal Audit Function Performance Standard (SPFAIB), which constitutes a part of Bank Indonesia Regulation No.1/6/PBI/1999 dated September 29, 1999 on Assignment of Compliance Director and Application of Commercial Bank Internal Audit Function Performance Standard and the best international bank practice and that the audit quality is expected to satisfy or even exceed the professional practice standard.
Pelaksanaan dan Kinerja Selama Tahun 2013
Execution and Performance 2013
Sepanjang tahun 2013 SKAI telah melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan Rencana Audit Tahunan yang telah disetujui oleh Presiden Direktur pada awal tahun 2013. Rincian kegiatan tersebut adalah :
During 2013 SKAI has carried out its tasks and obligations in accordance with prevailing Provision. The activities that have been carried out in 2013 included the following:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
165
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tabel Kegiatan SKAI 2013 Table of Internal Audit Unit Activities in 2013
166
Jenis Audit / Type of Audit
Unit Kerja/ Working Unit
Jumlah Kegiatan / Number of Activities
Umum / General
Kantor Cabang / Main Branches
24
V
Kantor Cabang Pembantu/ Sub Branches
64
V
Kantor Kas / Cash Offices
5
V
Divisi Card Center
1
V
Divisi IT / IT Division
1
V
Divisi General Affair / GA Division
1
V
Divisi Treasury / Treasury Division
1
V
Divisi Operasional / Operational Division
4
V
Divisi Sumber Daya Manusia / Human Resources Division
1
V
Divisi Kepatuhan / Compliance Division
1
V
Divisi Management Risiko / Risk Management Division
1
V
Divisi Akunting & Keuangan / Accounting & Finance Division
1
V
1
V
1
Divisi Kredit Tanpa Agunan / Unsecured Credit Division
2
TOTAL
109
2013 Annual Report
Khusus / Special
V
V
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Diagram Kinerja SKAI 2013 Diagram of Internal Audit Unit Performance in 2013
70 60 50 40
Rencana Pemeriksaan
30
Realisasi Pemeriksaan
20 10 0 1
2
3
4
Keterangan / Description: 1. Kantor Cabang / Branch Office 2. Kantor Cabang Pembantu / Sub Branch Office 3. Kantor Kas / Cash Office 4. Unit Kerja / Work Unit Dari 109 kegiatan pemeriksaan yang telah dijalankan, terdapat 2271 temuan dengan rincian sebagai berikut:
From 109 audit activities carried out, there were 2271 findings with the following details:
• 129 temuan dengan kategori risiko High (H) • 382 temuan dengan kategori risiko Moderate To High (MTH) • 915 temuan dengan kategori risiko Moderate (M) • 395 temuan dengan kategori risiko Low To Moderate (LTM) • 450 temuan dengan kategori risiko Low (L)
• • • • •
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, dari seluruh temuan tersebut, sebanyak 1940 temuan atau lebih kurang 85% telah ditindak lanjuti dan diselesaikan oleh Unit Kerja terkait.
Up to 31 December 2013, from all findings there were 1940 findings or approximately 85%, have been followed up by the relevant Work Unit.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
129 findings of High (H) risk category 382 findings of Moderate To High (MTH) risk category 915 findings of Moderate (M) risk category 395 findings of Low To Moderate (LTM) risk category 450 findings of Low (L) risk category
Laporan Tahunan 2013
167
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Strategi pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh SKAI selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Supervisory and audit strategy applied by SKAI in 2012 included as follows:
1. Menyusun konsep pemeriksaan berbasis risiko untuk bidang bisnis (perkreditan). 2. Melaksanakan pemeriksaan berbasis risiko (Risk Based Audit) untuk bidang operasional, kredit mikro dan credit support. 3. Menyertakan personil SKAI dalam berbagai training internal/eksternal. 4. Menerapkan rating audit untuk pemeriksaan bidang operasional, kredit mikro dan credit support 5. Menyelesaikan semua Laporan Hasil Pemeriksaan tahun 2013 6. Penyelesaian Issue Tracking > 93% dari jumlah temuan
1. Prepare risk-based audit concept for business (lending). 2. Implement risk-based audit for operations, micro loans and credit support. 3. Invite the participation of SKAI personnel in internal/ external trainings. 4. Apply audit rating for operations micro loans, and credit support audit. 5. Accomplish Audit Result Reports 2013 6. Accomplish Issue tracking> 80% of the total findings.
Pengembangan Organisasi dan SDM Organization and Human Resources Development
President Director
Chief of Internal Audit
Deputy Chief and Internal Audit IT & Audit Information System Department Head
Area 1 Departemen Head
Area 2 Departemen Head
Area 3 Departemen Head
Auditor
Auditor
Auditor
168
2013 Annual Report
Audit Information System (AIS)
IT Auditor
Research and Development & QA Department Head
Micro Auditor Department Head
Research and Development & QA Officer
Micro Auditor
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Posisi Kepala SKAI kini dijabat oleh Gagan Gunawan, Warga Negara Indonesia yang dilahirkan di Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1964. Beliau lulus pendidikan Magister Manajemen, Institute Bisnis dan Informatika Jakarta dan bergabung dengan Bank BNP pada tahun 2009, setelah sebelumnya bekerja di PT Tabung Berkat dari tahun 2009, PT Ridean Finance tahun 2003 – 2008, PT Pacific 2000 tahun 2001 – 2003, PT Bank NISP tahun 2000 – 2001, PT Bank Baja International 1998 – 1999, PT Bank Pikko tahun 1997 – 1998, PT Bank Bisnis tahun 1994 – 1997, PT Bank Bali tahun 1989 - 1994.
Position of SKAI Head is assumed by Gagan Gunawan, Indonesian citizen, born in Bandung, West Java, in 1964. He earned his Master’s Degree in Management from Institute of Business and Information, Jakarta and joined Bank BNP in 2009 after working for PT Tabung Berkat from 2009, PT Ridean Finance in 2003 – 2008, PT Pacific in 2000, 2001 – 2003, PT Bank NISP in 2000 – 2001, PT Bank Baja Inti in 1998 – 1999, PT Bank Pikkoin 1997 – 1998, PT Bank Bisnis in 1994 – 1997, PT Bank Bali in 1989 - 1994.
Struktur Organisasi SKAI pada tahun 2013 dibagi dalam 3 (tiga) Area dan 3 (tiga) Departemen yaitu : • Area 1 • Area 2 • Area 3 • IT & Audit Information System Department • Research and Development & QA Department • Micro Department
SKAI Organization Structure in 2013 consisted of 3 (three) areas and 33 (three) Departments, namely: • Area 1 • Area 2 • Area 3 • IT & Audit Information System Department • Research and Development & QA Department • Micro Department
Untuk mengembangkan kemampuan para Auditor Internal BNP, Divisi SKAI mempunyai komitmen untuk secara konsisten menjalankan program-program pelatihan internal maupun eksternal.
To develop capability of Bank BNP’s Internal Auditors, SKAI Division is committed to consistently organizing training programs either internally or externally.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
169
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya dalam pengelolaan keuangan masyarakat / nasabah, Bank BNP secara terus-menerus mengembangkan sistem pengelolaan risiko secara menyeluruh dan terintegrasi dari berbagai risiko yang dihadapi serta perubahan lingkungan dan kesempatan dunia usaha. Beberapa aspek penting dalam hal pengelolaan risiko yang dilakukan oleh Perseroan antara lain:
As a trusted financial institution in the public/customers financial management, Bank BNP is continuously developing comprehensive and integrated risk management system from some risks faced as well as environment change and the business opportunities. There are some important aspects in terms of risk governance conducted by the Company, such as:
• Adanya komitmen dan peran aktif dari Perseroan dimulai dari jajaran Dewan Komisaris dan Direksi.
• Commitment and active participation of the Company starting from within the Board of Commissioners and Board of Directors. • Making commitment of all levels of the organization to keep, maintain, develop and enhance risk awareness culture throughout the bank’s activities.
• Menjadikan kesepakatan bersama di semua level organisasi untuk selalu menjaga, memelihara, mengembangkan dan meningkatkan budaya sadar risiko diseluruh aktifitas bank. • Menjadikan management risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap aktifitas bisnis dan operasional perusahaan, dalam upaya menambah nilai perusahaan (added value). • Dimilikinya sumber daya manusia yang memiliki pemahaman yang memadai mengenai berbagai risiko yang terkait dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sehari-hari. • Mengembangkan kerangka Manajemen Bank Berbasis Risiko dalam mengantisipasi implementasi BASEL III mendatang. • Mengembangkan secara terus menerus Early Warning System dalam upaya mendeteksi secara dini / lebih awal atas risiko yang akan terjadi. • Mengembangkan secara terus menerus metode proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko dilaksanakan secara efektif dengan mengacu kepada kecukupan sistem informasi mengenai Risiko. • Meningkatkan dan mengembangakn metode Penerapan dan sistem pengendalian internal yang efektif diantaranya: -- Mengembangkan budaya sadar risiko pada lingkungan kerja dan SDM; -- Pengendalian dan pengawasan melekat yang memadai dalam setiap aktivitas. Sesuai dengan regulasi perbankan yang mengatur bahwa Bank Umum dengan total asset dibawah Rp 10 triliun wajib menerapkan Pengelolaan Risiko pada aktifitas fungsional (Risiko Inherent) secara efektif, mencakup pengelolaan Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum dan Reputasi, serta Risiko Strategis dan Risiko Kepatuhan. 170
2013 Annual Report
• Making risk management an integral part in any business activities and operations, in an effort to increase corporate added value. • The existence of human resources with sufficient understanding in some risks involved in the execution of its duties and functions everyday. • Developing Risk-Based Bank Management framework to anticipate the implementation of the upcoming BASEL III. • Developing an Early Warning System continuously in an effort to early detect risks that may happen • Continuously and effectively developing method of identification, measurement and risk monitoring to be implemented with reference to the adequacy of information about risks. • Increasing and developing application method and an effective internal system of control include : -- Developing risk awareness culture on the work place and human resources. -- Adequate Control and inherent supervision in every activity.
According to banking regulation providing that a Commercial Bank with total assets under Rp 10 trillion is required to effectively apply Risk Governance to functional activity ( Inherent Risk), including the Credit Risk Governance, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk and Reputation, also Strategic Risk and Compliance Risk .
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pengelolaan Risiko Kredit
Credit Risk Management
Perseroan secara berkesinambungan melakukan berbagai penyempurnaan dalam hal mengelola risiko kredit didasarkan atas:
The Company continuously performs a variety of improvements in terms of credit risk governance based on :
• Pengembangan sumber daya manusia yang mendukung pengelolaan risiko kredit secara memadai. • Pengembangan struktur organisasi kredit yang disesuaikan dengan kompleksitas bisnis bank, seperti pembentukan Divisi Credit Review yang berfungsi dalam melakukan analisa kredit untuk sejumlah plafond tertentu dan melakukan review kredit dalam upaya mendeteksi lebih dini kualitas debitur. • Penyusunan penetapan batas wewenang kredit dalam rangka penegakan prinsip kehati-hatian perbankan. • Proses pemberian kredit yang berpegang pada prinsip kehati-hatian dan melalui beberapa tahapan fundamental dimana keputusan persetujuan kredit diberikan oleh Komite Kredit dibantu oleh rekomendasi dari Credit Review. • Pemantauan movement kualitas kredit dan kolektibilitas debitur yang dilakukan secara periodik oleh Divisi Manajemen Risiko sebagai unit kerja independen. • Menetapkan dan melakukan pemantauan terhadap kecukupan cadangan kerugian penurunan nilai dan pengaruhnya terhadap pencapaian target laba bank dan economic capital. • Mempertahankan kecukupan proses administrasi, pengukuran dan pemantauan kredit secara lengkap diantaranya dengan mengelola informasi jaminan kredit untuk meminimalkan dampak risiko. • Mengembangkan dan meningkatkan Early Warning System, metode identifikasi, pengurukan dan pemantauan risiko kredit secara terus menerus.
• Development of human resources to support credit risk governance adequately. • Improvement of credit organizational structure in accordance with bank business complexity, such as establishment of Credit Review Division assigned to analyzed credit for a certain plafond and review such credit for the purpose of the early detection of the debtor quality. • Preparation of credit delimitation of authority for the enforcement of prudent banking principles • Credit disbursement process that refers to prudence principle and through several fundamental stages where the decisions on credit approval are given by the Credit Committee assisted by the recommendation from the Credit Review. • Monitoring the credit quality movement and debtors collectability which is done periodically by the Risk Management Division as an independent work unit. • Establishing and monitoring the adequacy of the allowance for impairment losses and its effect on the achievement of bank profit targets and economic capital . • Maintaining the sufficiency of the administrative process, measurement and comprehensive credit monitoring such as by managing the information of credit guarantee to minimize the impact of risks. • Developing and increasing the Early Warning System, identification method, backfill and credit risk monitoring continuously.
Pengelolaan Risiko Pasar
Market Risk Management
Dalam hal pengelolaan Risiko Pasar didasarkan atas hal-hal sebagai berikut: 1. Pengembangan Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam melakukan transaksi sesuai dengan kewenangan dan limit. 2. Mengembangkan secara terus menerus metode Early Warning System, dan mengembangkan metode identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko pasar ( risiko suku bunga dan risiko nilai tukar).
Market risk management is based on the following matters : 1. Development of the competent human resources in transaction according with the authority and limits.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
2. Developing Early Warning System method continuously and the method of identification, measurement and monitoring of market risk (interest rate risk and exchange rate risk).
Laporan Tahunan 2013
171
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
172
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
3. Menetapkan dan melakukan review limit - limit risiko pasar 4. Pelaksanaan Asset & Liability Committee (ALCO) yang dilakukan secara periodik, yang bertugas mengelola kebijakan dan strategi dalam mengkoordinasikan sumber dan penggunaan dana secara efektif dan efisien melalui pengelolaan likuiditas, suku bunga dan nilai tukar, serta penetapan limit risiko dan pengukuran risiko yang ditunjang oleh sistem yang memadai. 5. Suku bunga penanaman dana pada Surat Berharga dan Bank Lain secara rata-rata diatas suku bunga DPK. 6. Pengelolaan PDN pada posisi hariannya selalu berada pada tingkat ketentuan yang berlaku.
5. Investment interest rates of negotiable instruments and other banks in average are above the interest rate of third-party funds. 6. NOP development on its daily position is always at the level of the applicable provisions.
Pengelolaan Risiko Operasional
Operational Risk Management
Pengelolaan Risiko Operasional dilakukan antara lain dengan cara:
Operational Risk Management is carried out by, among others:
1. Secara terus menerus memberikan pengarahan, pemahaman budaya risiko kepada seluruh karyawan dalam upaya meningkatkan sistem pengendalian internal secara komprehensif, sehingga tidak terjadi kerugian yang ditimbulkan akibat kegagalan sistem, SDM (human error), maupun kesalahan back office atau terjadinya Accounting Error/Fraud. 2. Mengembangkan dan meningkatkan secara terus menerus parameter Early Warning System dalam upaya mendeteksi lebih dini risiko operasional dan fraud. 3. Menetapkan dan meningkatkan sistem pengawasan melekat atas seluruh kegiatan operasional dengan format format laporan dan mekanisme system pelaporan secara tersetruktur dengan mengedepankan prinsip internal control. 4. Membangun budaya risiko dengan adanya laporan kegiatan Operational Risk Event ( ORIENT) dari seluruh akitifitas fungsional yang disampaikan kepada Departemen Risiko Operasional untuk dilakukan analisa, evaluasi dan mitigasi risiko yang selanjutnya dilaporkan kepada Direksi. 5. Meningkatkan proses pengendalian pelaksanaan aktifitas operasional bank dan kesesuaian dengan SOP. 6. Melakukan review, pengkinian dan pemantauan terhadap Standard Operating Procedures (SOP) yang disesuaikan dengan hasil analisa ORIENT, rekomendasi SKAI, perkembangan bisnis dan
1. Continuously providing guidance and understanding of risk culture to all employees to improve the internal control system comprehensively, so there is no loss caused by system failure, human error, and back office error or accounting error / Fraud .
2013 Annual Report
3. Establishing and reviewing market risk limits. 4. Periodic Implementation of Asset & Liability Committee (ALCO), which is in charge of managing policies and strategies in coordinating sources and uses of funds effectively and efficiently by managing liquidity, interest rate and exchange rate, as well as establishment risk limits and risk measurement are supported by an adequate system.
2. Developing and improving Early Warning System parameters continuously to detect an early operational risk and fraud. 3. Establishing and improving the system of supervision over the entire operations inherent to the format of reports and structural reporting mechanism system by promoting the principle of internal control 4. Establishing a culture of risk with the report of activities Operational Risk Event ( ORIENT ) from all functional activities which is submitted to the Department of Operational Risk to be analyzed, evaluated and mitigated subsequently and reported to the Board. 5. Increasing the control process implementation of operational activities of the bank and compliance with SOPs. 6. Reviewing, updating and monitoring the Standard Operating Procedures ( SOPs ) which is adapted to the ORIENT analysis results, Internal Audit recommendation, development of business and
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
kompleksitas produk dan aktifitas bank secara berkala, termasuk di dalamnya peluncuran produk/ aktivitas baru.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
product complexity and bank activities periodically, including the launching of the new product/ new activity.
Pengelolaan Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management
Pengelolaan risiko Likuiditas dilakukan dengan cara: 1. Mengembangkan metode Early Warning Sistem yang efektif secara terus menerus. 2. Melakukan review dan mengembangkan metode proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko likuiditas. 3. Menetapkan limit kecukupan secondary reserves/ liquidity reserves bank baik dalam kondisi normal maupun kondisi ekstrim. 4. Melakukan review dan melakukan pemantauan terhadap limit risiko likuiditas bank secara periodik. 5. Pemantauan maturity Gap (Asset & Liabilities) setiap bulannya sebagai tindakan mitigasi risiko likuditas. 6. Pelaksanaan Komite ALCO yang secara periodik yang bertanggung jawab secara langsung terhadap Direksi untuk memastikan bahwa kondisi likuiditas Perseroan telah sesuai dengan kondisi industri perbankan di Indonesia 7. Melakukan analisa behavioural dynamic dengan melakukan cashflow projection setiap bulannya yang dilakukan secara komprehensif oleh Divisi bisnis, Risk Management Treasury, Accounting & Finance, untuk mengetahui Core dan Non Core DPK, dan projection NII. 8. Memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia;
Liquidity risk management is carried out by : 1. D e v e l o p i n g Early Wa r n i n g System method continuously. 2. Reviewing and developing methods of identification, measurement and monitoring of liquidity risk.
Pengelolaan Risiko Hukum dan Risiko Reputasi
Legal Risk and Reputation Risk Management
Dalam upaya menangani Risiko Hukum, Perseroan menugaskan Divisi Perencanaan dan Sekretaris Perseroan bersama dengan Divisi terkait lainnya untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas dan hubungan Perseroan dengan semua pihak telah didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Perseroan dan nasabah. Selain itu, untuk menghindari pemberitaan dan persepsi negatif, dalam upayanya untuk mengatasi Risiko Reputasi, Perseroan selalu melakukan pemantauan berita di media koran, termasuk koran lokal. Setiap keluhan dan pengaduan nasabah selalu dilakukan dengan cepat sesuai dengan prosedur internal yang telah dimiliki oleh Perseroan.
In dealing with Legal Risk, the Company commissioned Planning Division and the Secretary together with other relevant Division to ensure that all activities and relationships of the Company with all parties has been based on the rules and requirements to protect the interests of Company and customer. In addition, to avoid negative news and perceptions, in an attempt to overcome the Reputation Risk, the Company always monitoring the news in the newspaper media, including local newspapers. Every customer’s complaints are always done quickly according to the internal procedures that have been owned by the Company.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
3. Establishing limits of secondary reserves/ liquidity reserves of banks both in normal and extreme conditions. 4. Reviewing and monitoring the liquidity risk limits periodically . 5. Monitoring maturity Gap (Assets & Liabilities) monthly as liquidity risk mitigation measures . 6. Implementation ALCO Committee which periodically is responsible directly to the Board of Directors to ensure that the liquidity of the Company is in accordance with the condition of the banking industry in Indonesia 7. Performing dynamic behavioral analysis by performing cash flow projection once a month comprehensively by business division, Treasury Risk Management, Accounting & Finance, to find out the Core and Non- Core deposits, and NII projection. 8. Maintaining Minimum Reserves Requirement in accordance with Bank Indonesia’s regulations.
Laporan Tahunan 2013
173
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
174
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pengelolaan Risiko Strategis
Strategic Risk Management
Pengelolaan Risiko Strategis dilakukan secara bersamasama oleh Divisi Perencanaan dan Sekretaris Perusahaan, Divisi Bisnis serta Divisi Manajemen Risiko.
Strategic Risk Management is jointly carried out by Planning Division, Corporate Secretary, Business Division and Risk Management Division.
Pemantauan risiko stratejik dilakukan dengan membandingkan rencana bisnis yang telah disusun Perseroan dengan realisasi atau hasil pencapaian setiap unit-unit terkait, serta melakukan proses identifikasi secara terus menerus mengenai faktor-faktor yang dapat menghambat terealisasinya rencana stratejik bank baik faktor eksternal (kondisi ekonomi global, regional, perubahan nilai tukar, suku bunga, persaingan bank, teknologi, dll) maupun faktor internal (Sumber Daya Manusia, MIS, Sistem pengendalian internal, kebijakan dan prosedur, kewenangan dan tanggung jawab, dll).
Strategic risk monitoring is carried out by comparing business plans set by the Company with what have been realized or achieved by each respective unit, and conduct constantly identification process on the factors that may hamper the realization of the Bank’s strategic plans such as external factors (such as global and regional economic conditions, changes in exchange rates, interest rates, competition in banking industry, technology, etc) and internal factors (Human Resources, MIS, internal control system, policy and procedure, authority and responsibility, etc)
Pengelolaan Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Management
Pengelolaan Risiko ini dikoordinasikan oleh Divisi Kepatuhan yang bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Dalam upayanya mengelola risiko kepatuhan, divisi ini melakukan identifikasi, analisa, pengukuran, serta pemantauan terhadap pemenuhan pelaksanaan peraturan dimana hal ini dilakukan dengan penyusunan kebijakan kepatuhan, serta melakukan penyusunan dan pelaksanaan program-program kepatuhan secara rutin untuk mengecek pengetahuan dan pemahaman karyawan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku.
This type of risk management is coordinated by the Compliance Division responsible directly to the Director of Compliance and Risk Management. To manage compliance risk, this division identifies, analyzes, measures, and monitors the implementation of regulatory compliance which are conducted with policy compliance, as well as preparing and implementing compliance programs oftently to check the employee’s knowledge and understanding of the terms and regulations.
Secara keseluruhan Perseroan telah melakukan pengelolaan risiko dengan baik sehingga menghasilkan tingkat kesehatan yang meliputi penilaian terhadap profil risiko, good corporate governance, rentabilitas dan permodalan.
Overall, the Company has performed a good risk management, resulting in a level of soundness that includes an assessment of the risk profile, good corporate governance, earning, and capital.
Profil Risiko
Risk Profile
Profil risiko triwulanan atau laporan bulanan manajemen risiko dilaporkan dan dibahas dalam rapat Direksi dan setiap triwulan dipresentasikan di hadapan Komite Pemantau Risiko dan dilaporkan kepada Bank Indonesia.
The quarterly risk profile or risk governance monthly reports are reported and discussed in Board of Directors meetings and presented to the Risk Monitoring Committee quarterly and reported to Bank Indonesia.
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risikorisiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko. Penilaian profil risiko dilakukan terhadap 8 (delapan)
Assessment of the type of risk is a combination of the risks which is inherent in any functional activity (inherent risk) and risk control system. Risk profile assessment is conducted on eight (8) risks such as credit risk, market
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank.
risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk which is contained in the functional activity of the bank that has the potential losses for banks.
a. Risiko Kredit 1. Komposisi Portofolio Aset dan Tingkat Konsentrasi • Komposisi Portofolio Aset Bank secara ratarata di Q4-2013 sebesar 70,66% terkonsentrasi pada Kredit, dengan trend cenderung menurun dari periode sebelumnya 73,10% (rata-rata Q3-2013) dan berada pada level risiko “Low To Moderate”. Meskipun tingkat konsentrasinya cukup tinggi, namun tingkat risiko/NPL-nya relatif rendah. • Konsentrasi kredit kepada debitur inti terhadap total kredit secara rata-rata Q4-2013 sebesar 16,63% dengan trend meningkat dari rata-rata periode Q3-2013 sebesar 13,77% dengan level risiko “Low”. • Konsentrasi kredit per sektor ekonomi dengan penyaluran kredit pada pangsa pasar yang menjadi kekuatan bank yaitu pada sektor ekonomi perdagangan besar & eceran, yang secara rata-rata selama periode Q4-2013 sebesar 38,06% dengan tren cenderung meningkat dari rata-rata periode Q3-2013 sebesar 37,16% dengan level risiko “Low”.
a. Credit Risk 1. Assets Portfolio Composition and Concentration Level • The composition of the Bank’s assets portfolio on average in Q4-2013 was 70.66% concentrated on credit, with the trend likely to decline from the previous period 73.10% (average of Q3-2013) and at the risk level “Low To Moderate”. Although the concentration level is reasonably high
2. Kualitas Penyediaan Dana dan Kecukupan Pencadangan • Rasio Aktiva Produktif dan transaksi rekening administratif bermasalah dibagi dengan total aset dan transaksi rekening administratif secara rata-rata cukup rendah sebesar 0,58% dengan tren meningkat dari sebelumnya 0,55% (rata-rata Q3-2013) dengan level risiko “Low”. • Dari total eksposur kredit yang diberikan, kredit dengan kualitas rendah menurun, secara rata-rata Q4-2013 sebesar 1,96% dari periode sebelumnya 2,09% (rata-rata Q32013) dengan level risiko “Low”. • Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit secara rata-rata Q4-2013 sebesar 0,85% dengan trend menurun dari sebelumnya sebesar 0,97% (rata-rata Q3-2013), sedangkan
2. Fund Provision Quality and Allowance Adequacy.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
• Concentration of credit to the main debtors to total loans in average Q4-2013 amounted to 16.63% with the increasing trend of the period Q3-2013 average amounted to 13.77% with “Low“ risk level. • The concentration of credit per economic sector with credit channeling on the market shares where the Bank has a strong position, namely wholesale and retail economic sectors, is at the average of 38.06% in Q4-2013 with an upward trend in Q3-2013 of 37.16% at the average and “Low” risk level.
• Ratio of Earning Assets and off-balance sheet account transactions are divided by total assets and balance sheet transactions on average is quite low at 0.58 % with the rising trend of the previous 12.55 % (average of Q3 - 2013) with “Low“ risk level • From the total of loaned credit, credit with low quality decreased, on average, Q4 - 2013 amounted to 1.96 % from 2.09 % the previous period ( average of Q3 - 2013 ) with “Low“ risk level . • The ratio of non-performing loans to total loans on average Q4 - 2013 amounted to 0.85 % with a downward trend from earlier amounted to 0.97 % ( average of Q3 - 2013),
Laporan Tahunan 2013
175
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
setelah dikurangi CKPN secara rata-rata sebesar 0,43% dari sebelumnya sebesar 0,46% (rata-rata Q3-2013) dengan level risiko “Low”. • Rasio kecukupan pencadangan CKPN dibagi total kredit rata-rata Q4-2013 sebesar 1,05% menurun dari sebelumnya 1,11% (rata-rata Q3-2013), dengan level risiko “Low To Moderate”. 3. Strategi Penyediaan Dana dan Sumber Timbulnya Penyediaan Dana • Eksposure penyediaan dana selalu disesuaikan dengan RBB dengan business model yang stabil, dengan prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan aspek debitur, jenis penyediaan dana, industri, lokasi geografis, agunan. • Strategi penyediaan dana sesuai dengan RBB berfokus pada segmentasi bisnis retail (UMKM) dengan tujuan untuk mendapatkan imbal hasil/interest margin yang lebih maksimal pada segmentasi bisnis perdagangan dan industri kecil. • Seiring dengan visi misi Bank menjadi Bank Retail, manajemen sangat menyadari adanya kemungkinan meningkatnya NPL, dan untuk itu dalam RBB tahun 2013 telah diberikan batasan NPL sebesar 1,42% (gross), secara rata-rata NPL pada Q4-2013 sebesar 0,85% (gross), namun masih cukup jauh dari apa yang dikhawatirkan dan kondisi ini tetap akan dimonitor pada periode RBB tahun 2014 dengan NPL berkisar 1,48% (gross). • Penguatan struktur bisnis yang meliputi manajemen pendanaan baik penghimpunan dana pihak ketiga dengan fokus pada pengimpunan dana murah melalui tabungan berjangka dan deposito berjangka dalam mengurangi konsentrasi terhadap deposan inti, baik melalui pengembangan produk yang sudah ada maupun produk baru dengan terdapatnya mitigasi risiko yang memadai, serta penyaluran penyediaan dana melalui strategi pengembangan produk yang sudah ada maupun produk baru dengan mitigasi yang memadai.
176
2013 Annual Report
Profil Perusahaan Company Profile
while the net of allowance for impairment on average of 0.43 % from the previous 0.46 % (average Q3 - 2013) with “Low” risk level. • Allowance for impairment reserve adequacy ratio divided by the average total loans Q4 - 2013 at 1.05 % 1.11 % decrease from the previous (average Q3 - 2013), with “Low to Moderate“ risk level. 3. Fund Provision Strategy and Sources of Fund Provision • Exposure provision of funds is always adjusted to the Business Plan with a stable business model, using prudence principle by observing the debtor, type of funding, industry, geographical location, collateral. • Provision of funds strategy according to with the Business Plan focuses on the segmentation of retail businesses (SMEs) in order to obtain the yield / interest margin which is over the maximum in the trade and industry segmentation small business. • Inline with the Bank’s vision and mission to be a Retail Bank, the management is very aware of the possibility of the rising NPLs, and for that the Business Plan in 2013 has been given limits by 1.42% NPLs (gross), the average NPL in Q4-2013 amounted to 0.85% (gross), but still quite far from what is feared and this condition will still be monitored in the period of 2014 Business Plan with NPL ranging 1.48% (gross). • Strengthening management business structure that includes funding for both third-party funds with a focus on cheap funds collection through savings deposits and time deposits in reducing the concentration of the main depositors, either through the development of existing products or new products by the presence of adequate risk mitigation, as well as channeling funding through strategic development of existing products or new products with adequate mitigation.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
4. Faktor Eksternal • Kondisi makro ekonomi yang cenderung volatile, mengingat problem ekonomi di negara-negara Eropa & Amerika yang masih belum stabil, namun demikian identifikasi terhadap potensi risiko terus dilakukan oleh Divisi Bisnis, dan juga oleh Divisi Manajemen Risiko dengan memberikan kajian/analisa pengaruh dampak ekonomi eropa terhadap ekonomi Indonesia & BNP khususnya melalui identifikasi terhadap debitur dengan orientasi ekspor dan impor. • Sampai dengan periode Q4-2013 dampak ekonomi eropa tidak terlalu berpengaruh terhadap kualitas debitur, namun perubahan terhadap kebijakan pemerintah seperti kenaikan harga BBM yang berimbas kepada naiknya inflasi
4. External Factor • Macroeconomic conditions tend to be volatile, given the economic problems in European countries and America is still not stable, however, the identification of potential risks continue to be made by the Business Division, and also by the Risk Management Division to provide assessment / analysis of the effect of the economic impact of the euro against Indonesian economy and the BNP in particular through the identification of the debtor with export orientation and import. • Up to period of Q4-2013 economic impact of Europe did not significantly affect the quality of the debtor, but a change in government policy such as rising fuel prices which impact on the rising inflation
5. Tata Kelola Risiko Risk appetite/risk tolerance sebagai indikator didalam tata kelola risiko secara menyeluruh sudah tercantum didalam Kerangka Kerja Manajemen Risiko Bank BNP dan risk appetite secara penetapan limit risiko telah tercermin dalam RBB tahun 2013 seperti : • Batasan terhadap rasio NPL untuk posisi akhir tahun 2013 adalah 1,42% (gross), sedangkan risk tolerance adalah sebesar 5%. • Pertumbuhan kredit sebesar 3,83% (Q3-2013) dari triwulan sebelumnya. • Portofolio kredit retail UMKM Q4-2013 sebesar 52% • Target Rasio Debitur Inti Q4-2013 sebesar 14,62%.
5. Risk Governance Risk appetite / risk tolerance as an indicator in the overall risk governance has been stated in the Bank’s Risk Management Framework and risk appetite BNP in risk limits have been reflected in the RBB in 2013 as :
Kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasuk pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi berada pada tingkat risiko “Satisfactory”.
Adequacy of active supervision by the Board of Commissioners and Board of Directors, including the implementation of the authority and responsibility of the Board of Commissioners and Board of Directors are on on the “Satisfactory” level of risk.
Direksi dan komisaris memahami dengan Rencana Bisnis Bank tahun 2013 yang lebih mengutamakan pada segmentasi usaha kecil, mikro dan konsumer (KTA) akan terjadi peningkatan NPL dari tahun sebelumnya.
The Board of Directors and Commissioners understand that with the Bank’s 2013 Business Plans were more prioritized on small and micro business as well as consumer (unsecured loans), non-performing loans may increase from the previous year.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
• Limit the NPL ratio for the position of the end of 2013 is 1.42 % (gross ), whereas risk tolerance is 5% . • Loan growth at 3.83 % ( Q3 - 2013) from the previous quarter . • MSME retail credit portfolio Q4 - 2013 by 52% • The target of core debtor ratio Q4 - 2013 amounted to 14.62% .
Laporan Tahunan 2013
177
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
178
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Komisaris secara aktif melakukan pemantauan dalam proses pemberian kredit untuk larges eksposur sedangkan kepada pihak terkait ikut menyetujui.
The Board of Commissioners actively monitors the credit granting process for the largest exposure whereas related parties involved agreed to.
Secara aktif Dewan Komisaris melakukan pemantauan melalui Komite Pemantau Risiko terhadap permasalahan risiko kredit dan memberikan masukan langkah-langkah yg harus dilakukan oleh Divisi terkait.
The Board of Commissioners actively monitors by the Risk Monitoring Committee against credit risk issues and advise the steps that must be performed by the relevant Division .
Selain itu Direksi secara aktif melakukan pemantauan atas setiap permasalahan risiko kredit, termasuk penyelesaian kredit bermasalah dan memastikan langkah-langkah perbaikan, dan melakukan pemantauan penyediaan dana kepada Top 100 Debitur besar melalui BOD Meeting.
In addition, the Board of Directors actively monitors every credit risk problem, including in the settlement of non-performing loans and ensure the corrective measures, as well as monitors the provision of funds to the Top 100 Largest Debtors through BOD Meetings.
6. Proses Manajemen Risiko Proses identifikasi dilakukan melalui proses analisa 5C (Character, Capacity, Cash/Capital, Collateral, Condition dan Control). Dalam melakukan identifikasi Risiko Kredit, baik secara individual maupun portofolio, bank telah mempertimbangkan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat Risiko Kredit di waktu yang akan datang, seperti kemungkinan perubahan kondisi ekonomi serta penilaian eksposur Risiko Kredit dalam kondisi tertekan dimana analisa kredit yang dilakukan oleh bank didasarkan pada analisa terhadap prospek usaha, kinerja keuangan, dan kemampuan membayar debitur.
6. Risk Management Process The identification process is done through a process of analysis 5C (Character, Capacity, Cash/ Capital, Collateral, Condition and Control). In identifying credit risk, either individually or in a portfolio, the bank has considered the factors that may affect the level of credit risk in the future, such as changes in economic conditions and the possibility of exposure to credit risk assessment in the depressed condition in which the credit analysis performed by the bank based on analysis of business prospects, financial performance, and the ability of debtors to pay .
Dalam pengukuran risiko kredit bank telah melakukan pengukuran terhadap sentralisasi eksposur neraca dan rekening administratif yang mengandung Risiko Kredit dari setiap debitur atau per kelompok debitur dan/atau pihak lawan transaksi (counterparty) tertentu yang mengacu pada konsep single obligor.
In measuring credit risk of banks have centralized measuring the balance sheet and off balance sheet exposures that contain credit risk of any debtor or debtor in groups and / or transaction counterparties ( counterparties ) that refers to the specific concept of a single obligor .
Pengukuran risiko kredit dilakukan dengan memperhitungkan aspek kesanggupan debitur dalam membayar kewajiban dan prospek usaha debitur serta kecukupan aspek jaminan, agunan dan atau garansi serta asuransi terhadap agunan.
Credit risk assessment carried out by considering aspects of the debtor‘s ability to pay obligations of the debtor’s business and prospects and the adequacy of collateral aspect, and the collateral or guarantees, and insurance against collateral.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Selain itu Bank BNP secara internal tengah membangun internal credit rating, dan mengukur risiko kredit melalui probability of default dengan methode migration yang dibagi berdasarkan produk kredit melalui jumlah hari tunggakan.
In addition, Bank BNP internally construct an internal credit rating, and measure credit risk through the probability of default by the migration method which is divided by the number of credit products through arrears .
Bank telah memiliki kebijakan monitoring/ pemantauan kredit, dimana pemantauan risiko kredit dilakukan untuk mengetahui kemungkinan pergerakan kolektibilitas dari kolektibilitas 1 ke 2 dan dari kolektibilitas 2 ke 3 yang dilakukan oleh Credit Risk Department yang didistribusikan kepada Divisi Bisnis setiap minggu.
Bank has credit monitoring policy, where the credit risk monitoring is performed to determine the possibility of movement of the collectibility of the collectibility of 1 to 2 and from 2 to 3 Collectable conducted by the Credit Risk Department which is distributed every week to the Business Division .
Credit Risk Department secara konsisten melakukan pemantauan setiap pergerakan kolektibilitas 1 ke 2 dan memintakan laporan RPRD (Ringkasan Pemantauan Rekening Debitur) dari Divisi Bisnis mengenai sebab terjadi keterlambatan pembayaran, solusi penyelesaian pembayaran, target penyelesaian pembayaran.
Credit Risk Department consistently monitoring any movement of the collectibility of 1 to 2 and ask RPRD report ( Summary Monitoring Account Debtor ) of the Business Division of the causes of delay in payment, settlement payment solutions, payment settlement targets .
Kebijakan Pemantauan Kredit juga meliputi aspek pemantauan pengawasan dana kredit, Early Warning System, kriteria aspek pemantauan meliputi aspek kualitatif termasuk didalamnya perubahan faktor makro ekonomi, aspek kuantitatif, cara penanganan kredit bermasalah, penyelesaian kredit bermasalah.
Credit Monitoring Policy also covers aspects of the surveillance monitoring of credit funds, Early Warning System, the criteria include the monitoring aspects of the qualitative aspects including changes in macroeconomic factors, quantitative aspects, how to handle problem loans, resolution of problem loans .
Selain itu Credit Risk Departement secara konsisten dan berkala menyediakan laporan perkembangan Risiko Kredit kepada BOD dan Komite Pemantau Risiko, termasuk penyebab dan solusinya, laporan tersebut meliputi pertumbuhan kredit, NPL (per produk, per cabang, per geographis, dll), CKPN kredit, Unused Credit facility, BMPK, dan konsentrasi kredit seperti : konsentrasi portofolio kredit, konsentrasi per segmentasi bisnis, konsentrasi per produk, konsentrasi kredit per geografis, konsentrasi kredit per cabang, konsentrasi kredit debitur inti top 100, dan estimasi NPL satu bulan ke depan, serta laporan penyelesaian AYDA dan Jaminan.
Besides, Credit Risk Department has consistently and regularly provided progress reports to the BOD Credit Risk and Risk Monitoring Committee, including the causes and solutions, the report includes credit growth, NPLs (per product, per branch, per geographic, etc.), allowance for impairment on loans, Unused credit facility, LLL, and concentration of credit such as credit portfolio concentration, concentration per business segment, the concentration per product, per geographic concentration of loans, concentrations of credit per branch, the concentration of core top 100 debtors credit, and estimated NPLs one month to the next, as well as reports Repossessed assets and the settlement of warranty .
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
179
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Pengendalian Risiko Kredit
Credit Risk Control
Telah terdapat pemisahan fungsi dengan jelas antara Divisi Bisnis, Operasional, Kredit, Manajemen Risiko Kredit, Credit Reviewer dan Audit. Selain itu telah dibentuknya Unit Kontrol Kredit yang disesuaikan dengan kompleksitas bisnis bank, dan eksposur Risiko Kredit dijaga tetap konsisten dengan limit yang ditetapkan dengan prinsip kehati-hatian.
There has been a clear separation in the function of the Divisions of Business, Operations, Credit, Credit Risk Management, Credit Reviewer and Audit. In addition, Credit Control Unit is already formed in accordance with the Bank’s business complexity, and the Credit Risk exposures are maintained to be consistent with the limits set by applying the prudence principle.
Pengendalian Risiko Kredit dilakukan melalui mitigasi risiko berupa kunjungan kepada debitur yang dilakukan secara berkala, pengelolaan posisi dan risiko portofolio secara aktif, penetapan target batasan risiko konsentrasi dalam rencana bisnis bank, terdapatnya penetapan tingkat kewenangan dalam proses persetujuan kredit, dan analisis konsentrasi secara berkala.
Credit Risk Management is done through risk mitigation in the form of visits to borrowers who performed regularly, position management and active portfolio risk, target setting limits concentration risk in its business plan, the determination of the level of authority in the presence of the credit approval process, and concentration analysis periodically .
Pengendalian Risiko Kredit Bank diperkuat dengan terbentuknya Divisi Credit Reviewer yang melakukan fungsi identifikasi berupa monitoring harian terhadap kemampuan bayar debitur (early warning signal) serta melakukan proses analisa, review atas pengajuan proposal kredit dan memberikan rekomendasi untuk setiap keputusan kredit.
Bank Credit Risk Control Division is reinforced by the establishment of the Credit Reviewer who perform the functions of identification such as daily monitoring of the debtor’s ability to pay (early warning signal) and the process of analysis, a review of an application for credit proposals and provide recommendations for each credit decision.
Bank telah memiliki Divisi Penyelesaian Kredit bermasalah yang terpisah dari Divisi Bisnis dan setiap strategi dan hasil penanganan kredit bermasalah telah ditatausahakan dengan baik yang selanjutnya digunakan sebagai input untuk kepentingan satuan kerja yang berfungsi menyalurkan atau merestrukturisasi kredit.
Bank has a NPL Settlement Division which is separated from Business Division, and each strategy and results of handling non-performing loans has been administered well then used as an input for the benefit of a unit which is functioned to distribute or restructure credit.
a. Risiko Pasar
a. Market Risk
1. Volume dan Komposisi Portofolio Rata–rata rasio PDN terhadap modal pada Q42013 sebesar 1,05% dengan trend meningkat dibanding periode sebelumnya (rata-rata Q32013 sebesar 0,74%) dan relatif kecil/tidak signifikan, sedangkan asset keuangan dengan sisa jatuh tempo diatas satu tahun terhadap kewajiban jatuh tempo diatas satu tahun secara rata-rata periode Q4-2013 adalah sebesar 21,49% dengan trend meningkat (rata-rata Q32013 sebesar 22,60%).
180
Profil Perusahaan Company Profile
2013 Annual Report
1. Volume and Composition of Portfolio The average ratio of capital to the NOP to Q42013 at 1.05% with an increasing trend over the previous period (an average of Q3-2013 amounted to 0.74%) and a relatively small / not significant, whereas financial assets with residual maturity of over one year on liabilities maturing over one year on average Q4-2013 period amounted to 21.49% with an upward trend (average Q3-2013 amounted to 22.60%).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. Kerugian Potensial (Potential Loss) Risiko Suku Bunga dalam Banking Book (IRRBB) Secara keseluruhan, Coverage Ekses Modal bank untuk mengcover potential loss suku bunga yang timbul dari interest rate gap pada Q4-2013 masih sangat baik. Hal ini tercermin dari coverage ekses modal bank secara rata-rata pada Q4-2013 dapat mengcover 15,7 kali potential loss IRRBB untuk skenario perubahan suku bunga 100 bps.
3. Strategi dan Kebijakan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2. Interest Rate Risk on the Banking Book Potential Loss. In Overall, Excess Coverage Capital bank to cover potential losses arising from interest rate gap in Q4-2013 was still very good. This is reflected from the coverage excess capital of bank in the average in Q4-2013 may cover 15.7 times potential IRRBB losses for the scenario of 100 bps interest rates changes.
3. Business Strategy and Policy
Sampai dengan periode Q4-2012 aktivitas trading bank adalah sebagai brokering, dan sebagai pemain yang kurang aktif dengan jumlah transaksi kecil, dengan kompleksitas produk yang sangat sederhana (spot, TOM dan TOD), dengan tujuan utama adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan likuiditas bank.
Until the period of Q4-2012 the bank trading activity was as a broker, and as inactive player with a small number of transactions and extremely simple complexity of product (spot, TOM and TOD), with the main goal of which is to fulfill customer’s needs and bank liquidity
Terkait dengan strategi Bisnis terkait suku bunga pada Banking Book, Bank mengacu pada ketentuan suku bunga yang ditetapkan oleh otoritas, yang tentunya disesuaikan dengan kondisi pasar pesaing, dimana penetapan tarif suku bunga bertujuan dalam meningkatkan spread margin.
For business strategy related to of interest rate in the Banking Book, Bank refers to the provisions of interest rate stipulate by the authorities; which of course, some adjustment is necessary to the competitor market condition in which determination of interest rate tariff is aimed at increasing the spread margin.
4. Tata Kelola Risiko
4. Risk Governance
Risk appetite/risk tolerance sebagai indikator didalam tata kelola risiko secara menyeluruh sudah tercantum didalam Kerangka Kerja Manajemen Risiko Bank BNP, dan telah terdapat penetapan Limit Forex Trading, Potensial Loss YTD dan Intra Day, Limit Cut Loss, serta Limit Money Market dan kewenangan Limit Forex Trading dan Banking Book yang dituangkan dalam bentuk SK yang nantinya akan dituangkan dalam Market Risk Limit Framework.
Risk appetite/risk tolerance as an indicator in the risk governance has been included in the Bank BNP’s Risk Governance Work Plan and there is a determination of Limit Forex Trading, Potential Loss YTD and Intra Day, Limit Cut Loss, as well as Limit Money Market and the authority of Limit Forex Trading and Banking Book contained in the form of Decree that will later be stated in Market Risk Limit Framework
Dewan Komisaris ikut serta dalam menyetujui kebijakan Risiko Pasar, Dewan komisaris & Dewan Direksi memiliki pemahaman yang baik terhadap Risiko Pasar.
The Board of Commissioners participates in the approval of Market Risk policy, The Board of Commissioners and Board of Directors have a proper understanding of Market Risk.
5. Proses Manajemen Risiko Identifikasi Risiko Pasar yang melekat pada aktivitas bisnis Bank yang meliputi Risiko Suku Bunga dan Nilai Tukar. Khusus untuk Risiko suku
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
5. Risk Management Process The Market Risk identification which is associate in Bank’s business activity involving Interest Rate and Exchange risks. Particularly for the propose
Laporan Tahunan 2013
181
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
182
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
bunga pada banking book (Interest Rate Risk in Banking Book/IRRBB), proses identifikasi mencakup identifikasi terhadap sumber Risiko IRRBB seperti repricing risk, yield curve risk, basis risk maupun optionality risk yang dapat mempengaruhi pendapatan bunga Bank dan nilai ekonomis dari posisi keuangan Bank, serta modal Bank.
of Interest Rate Risk in Banking Book /IRRBB, the identification process involves with the identification of IRRBB risk sources like repricing risk, yield curve risk, basis risk and also optionality risk which are influence the revenue of Bank interest and economic value from Bank financial position and also bank capital.
Sistem atau model pengukuran Risiko Pasar untuk mengukur posisi dan sensitivitas yang terkait Risiko Pasar baik pada kondisi normal maupun stress. Selain itu pengukuran risiko pasar melalui Methode Gap Analysis mensimulasikan adanya kenaikan suku bunga (PVO1) 1 bps dan pengaruhnya pada potensial Loss, serta simulasi adanya kenaikan dan penurunan suku bunga dan pengaruhnya NII.
Market Risk system or measurement model to measure the position and sensitivity related to market risk both in normal and stress conditions. Moreover, market risk measurement by using Method Gap Analysis simulates the increasing of interest rate (PVO1) of 1 bps and its effects to the potential loss, as well as the simulate of increase and decrease in interest rate and the effect of NII.
Selain itu untuk Risiko Nilai Tukar, metode yang digunakan VAR (varian covarian) dengan melakukan simulasi baik dalam kondisi normal dan stress, serta mengetahui dampak potensial loss jika terjadi pergerakan nilai tukar dan pengaruhnya terhadap Modal bank.
Moreover, for the purpose of Exchange Rate, VAR (varian cavarian) method is used by simulating both in normal an stress condition as well as knowing the potential loss effects if there is a movement of exchange rate and its effect of Bank Capital.
Pemantauan terhadap kepatuhan limit risiko pasar dilakukan secara harian dan intraday baik oleh Treasury Control, Treasury Operation maupun Market Risk Management.
Monitoring of market risk limit compliance is performed daily and intraday by Treasury Control, Treasury Operation and Market Risk Management.
Pengendalian risiko pasar dilakukan dengan memastikan bahwa pencatatan yang dilakukan telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, memastikan bahwa transaksi tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan instruksi atau rekomendasi manajemen/ALCO dan transaksi tersebut dapat memitigasi eksposur Risiko Pasar, memastikan bahwa kontrak transaksi obligasi tetap dikelola hingga jatuh waktu dan tidak akan dialihkan ke posisi trading,menilai kembali kredibilitas pihak lawan transaksi dan mencegah penempatan yang terkonsentrasi.
Market risk controlling performed by ensuring that the record made has conformed to the applicable accounting standard, ensuring that the transaction has been done according to the management instruction or recommendation / ALCO and that transaction can mitigate market risk exposure, making sure that the obligation transaction contract remains to be controlled until the maturity and it will not be moved to a trading position, reassessing the credibility of transaction opposition and preventing a concentrated placement.
Kecukupan sistem pengendalian intern bank disesuaikan dengan kompleksitas bisnis Bank, dimana sistem pengendalian interen Bank BNP telah terdapat pemisahan fungsi treasury, treasury operation, manajemen risiko, dan audit dan ALCO.
The sufficiency of bank internal system is adjusted to the complexity of bank’s business, in which internal control system of BNP Bank, separation of treasury, treasury operation, risk management, and audit as well as ALCO.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Terdapat pemisahan fungsi dealer dan fungsi yang menjalankan settlement serta fungsi yang melakukan pengukuran risiko pasar, selain itu untuk pengendalian internal Divisi Treasury telah terdapat fungsi Treasury Control yang terpisah dari fungsi Dealer.
Where there is a separation of dealer function and the function doing a settlement and function measuring market risk, moreover to internal control in Treasury Division, there is a separation from Dealer function.
Audit internal secara periodik melakukan pemeriksaan terhadap aktivitas yang terekspos risiko pasar telah sejalan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Memastikan apakah seluruh otorisasi dilakukan dalam batas panduan yang diberikan, apakah terdapat kelemahan dalam proses Manajemen Risiko untuk Risiko Pasar, kebijakan dan prosedur, termasuk setiap pengecualian terhadap kebijakan, prosedur, dan limit, dan sistem pelaporan yang efisien dan efektif untuk menyediakan informasi yang memadai kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit.
Internal audit periodically audits the activities to the exposed activity by risk market has been in line with the established policy and procedure. It ensures whether all authorities are conducted in the limits of the guidelines given, whether a weaknesses exist in the process of Risk Management for the purpose of Market Risk, policy and procedure, including every exception to policies, procedures and limits and an effective and efficient reporting systems to provide sufficient information to Board of Commissioners, Directors and Audit Committee.
b. Risiko Likuiditas 1. Komposisi Aset, Kewajiban dan Transaksi Rekening Administratif • Rasio Aset Likuid Primer dan Aset Likuid Sekunder dibagi Total Aset rata-rata selama periode Q4-2013 adalah sebesar 17,28% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 15,41% dengan peringkat “Low”. • Aset Likuid Primer dan Aset Likuid Sekunder dibagi Pendanaan Jangka Pendek rata-rata selama periode Q4-2013 adalah sebesar 21,29% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 19,02% dengan peringkat “Low”. • Aset Likuid Primer dan Aset Likuid Sekunder dibagi Pendanaan Non Inti rata-rata selama periode Q4-2013 adalah sebesar 40,83% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 36,96% dengan peringkat “Low”. • Aset Likuid Primer dibagi Pendanaan Non Inti Jangka Pendek rata-rata selama periode Q4-2013 adalah sebesar 38,41% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 34,82% dengan peringkat “Low”. • Pendanaan Non Inti dibagi Total Pendanaan rata-rata selama periode Q4-2013 adalah
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
b. Liquidity Risk 1. Composition of Assets, Liabilities and Off Balance Sheet Transactions • Primary Liquidity Assets and Secondary Liquid Assets divided by the average of total assets within Q4-2013 period was 17.28%, it increased comparing to the last quarter of 15.41%, in the low rating. • Primary Liquid Asset an Secondary Liquid Asset divided by average short term funding during the period of Q4-2013 was 21.29% increased comparing to the last quarter of 19.02% stood in the low rating. • Primary Liquid Asset an Secondary Liquid Asset divided by average non-core funding within Q4-2013 period was 40.83% increased comparing to the last quarter of 36.96% stood in the low rating. • Liquid Assets divided Primary Non-Core Short-Term Financing on average over the period Q4-2013 were increased by 38.41% compared to 34.82% in the previous quarter in the low rating. • Non-Core Funding divided by average total funding over the period Q4-2013 was 30.76%
Laporan Tahunan 2013
183
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
sebesar 30,76% dalam peringkat “Low”. Faktor penyebab rasio Pendanaan Non Inti besar adalah karena parameter DPK yang jumlahnya > 2 Milyar (Parameter Bank Indonesia), namun apabila menilik Pendanaan Non Inti bank (Non Core) secara behavioral pattern proporsi Pendanaan Core bank ratarata sebesar 91,8% sedangkan NonCore sebesar 8,2% yang mencerminkan komposisi pendanaan non inti bank relatif kecil. • Pendanaan Non Inti - Aset Likuid dibagi Total Aset Produktif - Aset Likuid rata-rata selama periode Q4-2013 adalah sebesar 13,98% dalam peringkat “Low”. • Signifikansi Transaksi Rekening Administratif (kewajiban komitmen dan kontinjensi) dalam penilaian Q4-2013 adalah “Low”.
2. Konsentrasi Aset dan Kewajiban
184
Profil Perusahaan Company Profile
in low rating. The causal factors of the high non-core funding ratio was due to a large number of parameters that deposits> 2 Billion (Bank Indonesia Parameter), but if it’s viewed from Non-Core Funding bank (Non-Core) in the behavioral pattern, the average bank core funding was Core Funding is 91.8%, while non core is 8.2 % which reflecting relatively low bank’ non-core funding composition. • Non-Core Funding - Liquid Assets divided by Total Productive Assets - Liquid Assets on average over the period of Q4-2013 was 13.98% in the low rank • The Significance of Administrative Account Transaction (commitments liability and contingency) in the assessment of Q4-2013 is Low.
2. Concentration of Assets and Liabilities
Konsentrasi penyediaan dana terbesar ada pada sektor ekonomi pedagang eceran dan industri pengolahan dengan segmen bisnis ritel dan korporasi, dimana kedua sektor ekonomi tersebut menjadi kekuatan bank dalam penyediaan dana serta memiliki tingkat risiko yang rendah tercermin dari tingkat ratio NPL yang relatif kecil.
Concentration of the largest amount of funneled to economic sectors are retailers and manufacturing industries with retail and corporation business segments, in which such two economic sectors are strength of the bank in the provision of credit as well as have a low ratio reflected from the relatively low ratio level of NPL.
Sedangkan aktivitas treasury dalam penempatan pada bank lain secara komposisi portofolio asset dalam jumlah yang tidak signifikan.
While the treasury activity in other banks according to the assets portfolio composition is in insignificant number.
Konsentrasi kewajiban sumber dana terkonsentrasi pada Dana Pihak Ketiga sebesar 92,46%. Komposisi rata-rata selama Q4-2013 :
Obligation of funds source is concentrated in the third parties funds by 92.46%. The average composition during Q4-2013 :
• Tabungan 18,94% dari total DPK • Giro 9,89% dari Total DPK • Deposito 71,17% dari Total DPK
• Saving was 18.94% from the Total Deposits • Demand deposits was 9.89% from the Total Deposits • Demand deposits was 71.17% from the Total Deposits
Namun demikian Bank telah melakukan behavioural analysis pattern untuk memisahkan core dan non core struktur DPK dimana secara rata-rata Q4-2013 didapat :
However, the Bank has conducted behavioral analysis pattern to separate core and non-core structure of the deposits where the results of Q42013 on the average are as follows:
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
PRODUK
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
IDR
VALAS / FOREX
PRODUCT
CORE
NON CORE
CORE
NON CORE
Deposito
87,44%
12,56%
70,16%
29,84%
Time Deposit
Tabungan
69,85%
30,15%
79,08%
20,92%
Saving
Giro
76,32%
23,68%
79,75%
20,25%
Demand Deposit
3. Kerentanan Pada Kebutuhan Pendanaan
3. Vulnerability to funding needs
Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pendanaan sejauh ini dapat dikendalikan dengan baik, melalui cash flow projection (Cash Inflow dan Outflow) bank yang dibahas pada meeting ALCO setiap bulan. Pengelolaan Cash Flow Projection secara baik, dengan monitoring secara intensif terhadap rencana dan actual dapat dikendalikan dengan baik. Selain itu melalui behavioral maturity gap analysis bank telah melakukan pengukuran kecukupan likuiditas baik dalam kondisi normal dan stress, serta contingency funding plan pada saat kondisi krisis extreme.
The ability to fulfill the needs of funding so far has been controlled well through the bank cash flow projection (Cash Inflow and Outflow) which is discussed in the monthly ALCO meetings. Good management Cash Flow Projection, by monitoring intensively and actually of plan, can be controlled well. In addition, through the behavioral maturity gap analysis, bank has made a measurement of sufficient liquidity both in normal and stress condition, and also contingency funding plan in the extremely crisis condition.
• Standby Credit Line from BTMU sebesar USD. 25 juta • Test pasar aktif dilakukan oleh Divisi Treasury dalam menjalin hubungan baik dengan sumber dana seperti Bank Lain, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar limit yang diberikan dari masing-masing bank, dalam upaya mengantisipasi kebutuhan likuiditas baik dalam keadaan normal dan keadaan krisis.
• Standby Credit Line from BTMU of USD. 25 million • The market test is undertaken by Treasury Division in establishing good relationships with funding sources such as other banks, aimed to find out how much the limit given from each bank, in an effort to anticipate the needs of liquidity both in normal and crisis situation.
4. Tata Kelola Risiko Risk appetite/risk tolerance sebagai indikator didalam tata kelola risiko secara menyeluruh sudah tercantum didalam Kerangka Kerja Manajemen Risiko Bank BNP, Kebijakan Risiko Likuiditas, dan telah tercermin secara jelas didalam RBB, seperti penetapan batas tolerance LDR, KPMM, GMW, konsentrasi terhadap debitur inti dan deposan inti.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
4. Risk Governance The risk appetite/ risk tolerance as indicators in overall GCG is already included in Bank BNP’s Risk Management Work Plan, Liquidity Risk Ratio, and clearly reflected in the Bank’s Business Plans such the determination of the limit of tolerance to Loan to Deposit Ratio (LDR), CAR, Minimum Reserve Requirements, concentration on core debtors and core depositors.
Laporan Tahunan 2013
185
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
• Market Risk management telah melakukan analisa maturity gap secara behavioural dengan tujuan untuk mengetahui tingkat core dan noncore dari komposisi DPK (Tabungan, Giro dan Deposito) serta maximum cash outflow yang dapat ditolerir oleh bank. • Pembahasan risiko likuiditas dilakukan dalam Komite Pemantau Risiko, dan BOD serta ALCO, pembahasan tersebut meliputi arah dan strategi penghimpunan dana dan penyaluran dana, dalam rangka menjaga likuiditas bank dan peningkatan NIM. • Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab dalam memastikan bahwa penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis, dan profil Risiko Likuiditas Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas dengan Risiko-Risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi likuiditas Bank. • Wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas antara lain adalah melakukan persetujuan dan evaluasi berkala mengenai kebijakan dan strategi Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas termasuk rencana pendanaan darurat.
186
Profil Perusahaan Company Profile
• Market Risk management has conducted behavioral maturity gap analysis in order to determine the level of core and non core of the composition of deposits (Savings, Demand Deposits and Time Deposits) as well as the maximum cash outflow that can be tolerated by the Bank . • Liquidity risk discussion has been done by the Risk Monitoring Committee, and BOD and ALCO, the discussion includes the direction and strategy of fund raising and distribution, in order to maintain bank’s liquidity and increasing NIM. • The Board of Commissioners and the Board of Directors are responsible to ensure that the implementation of Risk Governance for Liquidity Risk in accordance with the strategic objectives, scale, business characteristic, and bank liquidity risk profile, including ensuring the integrity of the Risk Management application of the Liquidity Risk with other risks which is having impact on the Bank Liquidity position • The authority and responsibility of the Board of Commissioners in the Risk Management for the Risk Liquidity are to give periodic approval and evaluation of the policies and strategies of the Risk Management for Risk Liquidity including emergency funding plan.
• Evaluasi berkala dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau dalam frekuensi yang lebih tinggi dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan.
• Periodic evaluation is made at least once in one (1) year or in the higher frequency in the event in change factors that affect the Bank’s business activities significantly.
Sedangkan Wewenang dan tanggung jawab Direksi, adalah :
Meanwhile, the authority and responsibility of the Board of Directors are :
• Memantau posisi dan Risiko Likuiditas secara berkala baik pada situasi normal maupun pada situasi pasar yang tidak menguntungkan.
• Monitoring the Liquidity Risk and position periodically both in normal situation and unfavorable market situation.
• Melakukan evaluasi terhadap posisi dan Risiko Likuiditas Bank paling kurang 1 (satu) bulan sekali
• Conducting an evaluation of the bank Liquidity Risk and position at least once a month.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Melakukan evaluasi segera terhadap posisi likuiditas dan profil Risiko Bank apabila terjadi perubahan yang signifikan antara lain peningkatan biaya penghimpunan dana dan/ atau peningkatan liquidity gap.
• Evaluating the Liquidity position and Bank Risk profile immediately in case of a significant change such as an increase of the funding funds cost and or in the liquidity gap.
• Melakukan penyesuaian kebijakan dan strategi Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi terhadap posisi dan Risiko Likuiditas
• Adjusting Risk Management policy and strategy for the required Liquidity Risk based on the results of position and Liquidity Risk evaluation.
• Menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris mengenai posisi dan profil Risiko Likuiditas serta penerapan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas yang antara lain mencakup evaluasi atas kebijakan, strategi, dan prosedur, kondisi likuiditas secara berkala maupun pada saat terjadi perubahan yang signifikan.
• Delivering reports to the Board of Commissioners about Risk Liquidity position and profile as well as the implementation of Risk Governance policy and procedure for Liquidity Risk which is including policy, strategy and procedure, liquidity condition periodically and at the time of a significant change.
5. Proses Manajemen Risiko
5. Risk Management Process
Proses Identifikasi dilakukan analisis secara menyeluruh terhadap sumber-sumber Risiko Likuiditas. Produk dan aktivitas perbankan yang dapat mempengaruhi sumber dan penggunaan dana, baik pada posisi aset dan kewajiban maupun rekening administratif; dan risikorisiko lain yang dapat meningkatkan Risiko Likuiditas, misalnya Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Risiko Operasional.
The identification process is entirely analyzed against the sources of Liquidity Risk. Banking products and activities which can affect the fund sources and uses, both in asset position and obligation and administrative account; and other risks which can increase Liquidity Risk, such as Credit Risk, Market Risk and Operational Risk.
Analisis dilakukan untuk mengetahui jumlah dan trend kebutuhan likuiditas serta sumber pendanaan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Analysis is made for realizing the amount and trend of liquidity needs as well as the fund sources available for fulfilling such needs.
Analisis terhadap eksposur Risiko yang dapat meningkatkan Risiko Likuiditas, seperti risiko suku bunga, risiko Kredit, risiko operasional, dan Risiko hukum.
Analysis of Risk Exposure which can increase Liquidity Risk, for example Interest Rate Risk, Credit Risk, Operational Risk and Legal Risk.
Melakukan pengukuran Risiko Likuiditas dengan metode Maturity Profil (Behavioural), Cashflow Projection, dan Stress Testing (General Market Crisis dan Bank Spesific Crisis), Analisa Core & Non Core Dana Pihak Ketiga.
Measuring the Liquidity Risk by using the methods of Maturity Profile (Behavioral), Cash Flow Projection, and Stress Testing (General Market Crisis and Bank Specific Crisis), Core and non core third-party funds.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
187
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
188
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pemantauan Risiko Likuiditas dilakukan Bank dengan memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui potensi peningkatan Risiko Likuiditas Bank, baik indikator internal dan indikator eksternal.
The Liquidity Risk monitoring is conducted The Bank’s monitoring on Liquidity Risks is conducted by observing early-warning indicators with a view to find out potentials of an increase in the Bank’s Liquidity risk, both internal and external indicators.
Pengendalian Risiko Likuiditas dilakukan melalui strategi pendanaan, pengelolaan posisi likuiditas dan Risiko Likuiditas harian, pengelolaan posisi likuiditas dan Risiko Likuiditas intragroup, pengelolaan aset likuid yang berkualitas tinggi, dan rencana pendanaan darurat.
Liquidity Risk control is carried out through funding strategy, liquidity position management and daily liquidity risk, liquidity position, management, intragroup Liquidity Risk, management of high risk liquid assets and contigency plan in financing.
Ketersediaan dan kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko Bank disesuaikan dengan kompleksitas bisnis bank untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian, serta pelaporan Risiko Likuiditas dalam kondisi normal dan kondisi krisis secara lengkap, akurat, kini, utuh, dan berkesinambungan.
Availability and adequacy of Risk Management Information System is tailored as the complexity of bank’s business to support the implementation of the process of identification, measurement. Monitoring and controlling as well as Liquidity Risk report under normal conditions and crisis condition completely, accurately, updated and continuously
Informasi yang disampaikan meliputi :
The information provided includes :
Arus kas dan profil maturitas dari aset, kewajiban, dan rekening administratif, kepatuhan terhadap kebijakan, strategi, dan prosedur Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas termasuk limit dan rasio likuiditas, laporan Profil Risiko dan trend likuiditas untuk kepentingan manajemen secara tepat waktu; informasi yang dapat digunakan untuk keperluan stress testing, dan informasi lain yang terkait dengan Risiko Likuiditas seperti : posisi dan valuasi portofolio aset likuid berkualitas tinggi, konsentrasi sumber pendanaan, aset dan kewajiban serta tagihan dan kewajiban pada rekening administratif, yang bersifat tidak stabil.
Cash flow and maturity profile of asset, obligation, and administrative account compliance of policies, strategies, and Risk Management procedures for the Liquidity Risk including liquidity trend for the interest of timely management; the information which is usable for the interest of stress testing and other information related to the Liquidity Risk are the position and valuation of high quality liquid asset portfolio, concentration of funding source, asset and obligation as well as unstable claim and obligation to the administrative account.
Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan Maturity Profile Methode dengan Behavioural Approach, baik untuk mata uang rupiah (IDR) maupun dalam valuta asing (USD) .
Liquidity risk measurement is performed by Maturity Profile Method with Behavioral Approach, either for Rupiah (IDR) and foreign currency (USD).
Gap maturity profile secara kumulatif sampai dengan satu tahun pada posisi laporan Desember 2013 adalah positif, hal ini mencerminkan bahwa pengelolaan Asset dan Liability Bank BNP dapat
Gap maturity profile cumulatively up to one year in December 2013 position report is positive, this reflects that the management of the Bank’s Asset and Liability can be manage well, through
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
dikelola dengan baik, melalui penetapan limit liquidity reserves dalam mata uang Rupiah (IDR) dan USD baik dalam kondisi normal maupun kondisi krisis.
c. Risiko Operasional & Risiko Lainnya
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
the establishment of limits liquidity reserves denominated in Euro EUR and USD both in normal conditions and crisis conditions.
c. Operational Risk and Other Risk
Penerapan risiko operasional dengan didasarkan pada : Karakteristik dan Kompleksitas Bisnis, kecukupan Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi dan Infrastruktur Pendukung, Internal Fraud dan kejadian eksternal.
The application of the operational risk is based on the Characteristic and Complexitiy of Business, adequacy of Human Resources, Information Technology and Supporting Infrastructure, Internal Fraud and external event.
Upaya yang dilakukan dalam pengelolaan risiko operasional dan risiko lainnya baik yang berdampak langsung terhadap risiko utama bank maupun yang berdampak tidak langsung dilakukan melalui proses :
The effort made in the operational risk management and other risks having direct impact on the bank main risk and indirect impact is through the process of:
Menetapkan kriteria risiko dan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi Risiko.
Determining the risk criteria and risk level to be taken and risk tolerance.
Menetapkan metode proses identifikasi, pengukuran risiko operasional dan risiko lainnya serta melakukan analisa terhadap korelasi antar risiko dengan memperhatikan kecenderungan, dampak risiko, signifikansi/materialitas risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan.
Determining the identification process method, measurement of operational risk and other as well as carrying out an analysis to the correlation between risks by considering the trend, risk impact, significance/materiality of risk which can influence the reach company goal.
Identifikasi terhadap kecukupan perangkat organisasi dalam mendukung terlaksananya Manajemen Risiko secara efektif termasuk kejelasan wewenang dan tanggung jawab.
Identifying the adequate employees of organization in order to support the performance of the effective Risk Management including clarity of authority and responsibility.
Membangun dan terus mengembangan database kejadian risiko operasional, dan data kerugian yang disampaikan langsung oleh unit kerja melalui Aplikasi ORient resyst secara paperless dalam upaya proses identifikasi, penganalisisian, mitigasi dan pelaporan kejadian risiko operasional.
Developing and continuing to develop database of operational risk event and loss data delivered directly by the working unit through ORient resyst paperless application in the effort of identification process, analysis, mitigation and reporting of the operational risk event data.
ORient resyst merupakan aplikasi yang berbasis web yang aksesnya diberikan kepada seluruh unit kerja operasional dan non operasional, sehingga memungkinkan Bank untuk memperoleh data kejadian risiko operasional secara terkini dan akurat.
ORient resyst is a web-based application of which the access is provided to all operational and nonoperational business units in order to enable the Bank to get updated and accurate data of operational risk events.
Struktur organisasi yang jelas menggambarkan fungsi, wewenang dan tanggung jawab Divisi Manajemen Risiko, Divisi Kepatuhan dan SKAI.
The organization structure clearly describing the function, authority and responsibility of the Risk Management Division, Compliance Division and
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
189
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
190
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tidak terdapat overlapping tugas antara unit kerja kontrol tersebut dengan unit kerja yang melakukan penanganan risiko operasional (core risk taking unit) seperti unit kerja operasional, bisnis, support lainnya.
SKAI. There is no overlapping in the duties of such sore risk taking units such as operation, business and other supporting work units.
Kecukupan kebijakan, prosedur yang dapat mendukung proses implemetasi dengan prinsip pengawasan dan pengendalian internal secara melekat.
The sufficiency of policy, procedures which can support the implementation process with built-in internal supervision and control principles.
Memastikan kecukupan kaji ulang, Bank BNP memiliki kecukupan prosedur, kaji ulang dilakukan oleh unit kerja independen berdasarkan hasil pemeriksaan kepada unit kerja operasional/bisnis/support guna memastikan kecukupan prosedur operasional bank.
Making sure the sufficiency of review, BNP Bank has sufficient procedures, the review is conducted by the independent working unit based on the results of operational/business/support working units investigation to ensure the sufficiency of Bank’s Operational procedures
Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang melibatkan fungsi pertahanan berlapis 3 atau Three Lines of Defence. Selain itu Bank BNP telah memiliki kebijakan induk (common rules) terkait dengan SPI dimana proses dual control, verifikasi dan otorisasi dalam setiap pelaksanaan kerja harus dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang dapat menimbulkan risiko operasional.
Internal Control System involving the function of The Lines of Defense. In addition, BNP Bank already have a common rules instead of SPI in which dual control process, verification and authorization in every work performance must be done to minimize mistakes which can affect to the operational risk.
Pelaksanaan kaji ulang untuk “Sistem Pengendalian Risiko” oleh Divisi Manajemen Risiko menekankan pada pengidentifikasian pada potensi risiko yang melekat pada operasional perbankan umumnya dan tujuan untuk membangun database mengenai peristiwa kejadian risiko operasional dan terjadinya kerugian untuk pengukuran lebih lanjut serta mitigasi risiko operasional.
Review for the purpose of “Risk Control System” conducted by the Risk Management Division emphasizes the identification of risk potency associated with banking operation in general and the goals of building database with regard to the operational risk event and loss event for further measurement as well as the operational risk mitigation.
Sosialisasi secara periodik terkait dengan risiko baik melalui media intranet “ Risk News” dan sosialisasi melalui workshop dan training- training terkait dengan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan budaya risiko.
A periodic socialization related to the risk both through intranet media of “Risk News” and socialization through workshop and trainings related to an effort in order to improve the understanding and risk culture.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
AUDIT EKSTERNAL EXTERNAL AUDIT Bank dalam menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan digunakan baik untuk kepentingan Pemeriksaan Umum atas Laporan Keuangan Tahunan maupun kegiatan Aksi Korporasi lainnya, wajib menggunakan Kantor Akuntan Publik yang telah terdaftar baik di Bank Indonesia maupun di BAPEPAM & LK (sekarang OJK)
The Bank appoints public accountants firm to be for a purpose of General Examination on its Annual Financial Statements and other Corporate Actions activities, under a provision that the appointed public accountants firm is registered both in Bank Indonesia and Bapepam & LK (now OJK).
Bank BNP telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thorton) pada Desember 2012 untuk menjadi Kantor Akuntan Publik yang akan memeriksa Laporan Keuangan Bank BNP berkaitan dengan rencana Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) yang dilakukan pada tahun 2013 dan juga melakukan Audit Umum untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Kantor Akuntan ini mengalami perubahan nama menjadi Gani Sigiro & Handayani.
Bank BNP has appointed Public Accountants Firm Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thorton ) in December 2012 to become Public Accountants Firm to audit the financial statements related to Bank BNP’s planned Rights Issue III conducted in 2013 and perform General Audit for the Fiscal Year ended 31 December 2013. Further, the Public Accountants Firm changed its name to Gani Sigiro & Handayani.
Penetapan penggunaan Kantor Akuntan Publik ini dilakukan sesuai dengan ketentuan, dimana Komite Audit telah melakukan review dan pengkajian mengenai calon Kantor Akuntan Publik yang akan digunakan, dan merekomendasikannya kepada Direksi, setelah sebelumnya mendapat kuasa dari Rapat Umum Pemegang Saham kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan digunakan.
Determination of the use of the Public Accountants Firm is performed in accordance with the provisions in force, which the Audit Committee has conducted a review and assessment of the prospective public accounting firm to be used, and made recommendation to the Board of Directors upon receiving of the power of the General Meeting of Shareholders to the Board of Directors to appoint Public Accountants Firm to be hired.
Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk adalah sebagai berikut :
The scope of work and responsibilities of the appointed Public Accountants Firm are as follows:
1. Penawaran Umum Terbatas III
1. Rights Issue III
a. Melaksanakan laporan paska peninjauan atas prosedur/review sesuai tuntutan standar dari Indonesian Institute of Certified Public Accountants (“IICPA”) yang dituangkan dalam comfort letter
a. Implement the report after reviewing the procedures/review as demanded by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants (“IICPA “) as outlined in the comfort letter.
b. Melakukan audit atas laporan keuangan yang ditetapkan sekaligus melakukan reissue Laporan Keuangan sesuai kepentingan PUT.
b. Carry out the audit of the set financial statements and re-issue the financial statements for the purpose of Rights Issue.
c. Melakukan koordinasi dan pertemuan penyusunan rancangan laporan keuangan dengan issue yang terkini;
c. Coordinate and hold meetings to draft financial statements with the latest issues.
d. Memeriksa dan memberikan komentar dalam pembuatan draft prospektus ringkas
d. Examine and comment on the drafting of brief prospectus.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
191
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
192
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
e. Berpartisipasi dan membantu manajemen dalam melakukan kompilasi/presentasi dan mereview keseluruhan data keuangan termasuk preliminary dan final prospektus;
e. Participate and assist management in compilation/presentation and reviewi the overall presentation and financial data, including preliminary and final prospectus.
f. Mendampingi manajemen dan mereview representation letter yang akan dikirim kepada OJK;
f. Accompany management and review the representation letter to be sent to OJK.
g. Mendampingi manajemen dalam membuat jawaban atas komentar dari OJK serta merevisi hal-hal yang disarankan;
g. Accompany management in making answer to OJK comments and make revision in accordance with OJK’s commnets.
h. Melakukan Audit Penjatahan atas pelaksanaan PUT III.
h. Perform audits on the implementation of Special Allotment Rights Issue III.
2. Pemeriksaan Umum Tahun Buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2013.
2. General Examination for Fiscal Year ended 31 December 2013
a. Mengaudit Laporan Posisi Keuangan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, Laba Rugi komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut;
a. Carry out the audit of Statements of Financial Position for the year ended 31 December 2013, Comprehensive Income/Loss, Statement of Changes in Equity and Cash Flow Statement for the year ended on that date.
b. Melakukan pengujian atas data-data pendukung, mempertimbangkan dan menilai terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen;
b. Perform testing of supporting data, considering and assessing the accounting principles used and significant estimates made by management.
c. Melakukan penilaian atas penyajian Laporan Keuangan secara keseluruhan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
c. Conduct an assessment of the overall presentation of the financial statements in accordance with Financial Accounting Standards ( IFRSs ) issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI).
Untuk pelaksanaan kedua tugas yang diberikan kepada Kantor Akuntan Gani Sigiro & Handayani tersebut perseroan memberikan imbalan sebesar kurang lebih Rp. 700 juta Rupiah
In respect of the execution of the two tasks assigned to the Public Accountants Firm Gani Sigiro & Handayani, the Company has paid a fee of approximately Rp 700 million.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE FUNCTIONS Kompleksitas kegiatan usaha Bank BNP semakin meningkat sejalan dengan perkembangan strategi bisnis yang dijalankan yang memberikan dampak cukup besar terhadap eksposur risiko yang dihadapi sehingga diperlukan upaya-upaya untuk memitigasi risiko kegiatan usaha.
The complexity of Bank BNP’s business activities is increasing in line with the development of business strategy that has brought a significant impact on the risk exposure faced so that the measures to mitigate the risk of business activities are needed .
Mitigasi terhadap eksposur risiko yang muncul dilakukan dengan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan fungsi kepatuhan dalam pengelolaan Risiko Kepatuhan, baik yang bersifat preventif (ex-ante) maupun kuratif (ex-post).
Mitigation of arising risk exposure is done by performing the steps to enhance the compliance function in Compliance Risk management, both preventive ( ex ante ) and curative ( ex-post ).
Sepanjang tahun 2013, pelaksanaan fungsi kepatuhan dititikberatkan pada peningkatan fungsi kepatuhan di lingkungan Bank BNP. Hal tersebut dilakukan guna menciptakan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mewujudkan budaya kepatuhan di seluruh jenjang organisasi di Bank BNP sehingga pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan (corporate value), melalui berbagai kegiatan antara lain sebagai berikut:
Throughout 2013, the implementation of the compliance function is focused on improving the compliance function within Bank BNP. This was done in order to create compliance with the rules and regulations of the applicable legislation and to realize a culture of compliance at all levels of the organization in Bank BNP that will ultimately increase the corporate value, through a variety of activities as follows :
1. Pengelolaan risiko kepatuhan. Pengelolaan risiko kepatuhan yang baik dan tepat waktu diharapkan dapat meminimalisir dampak risiko sedini mungkin. Dengan demikian peran dan fungsi kepatuhan maupun Unit Kerja Kepatuhan ke depan tidak hanya melihat suatu kejadian yang bersifat ex-ante melainkan juga harus mampu mengelola Risiko Kepatuhan agar sejalan dengan penerapan manajemen risiko yang telah berjalan.
1. Compliance risk management Compliance risk management conducted in a proper and timely manner is expected to minimize the impact of risk as early as possible. Thus, the role and function of compliance and the Compliance Unit include not only to look forward to an event that is ex - ante, but also must be able to manage Compliance Risks in line with the implementation of risk management that has been running.
Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan melalui langkah-langkah : a. Memastikan terlaksananya pemantauan atas kepatuhan pada seluruh kegiatan Bank agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah, regulator perbankan maupun kebijakan, ketentuan dan prosedur intern yang ditetapkan oleh Bank. b. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan
Compliance risk management is carried out through the following steps: a. Ensure effective monitoring of compliance in all activities of the Bank in order to conform with the applicable rules and regulations, whether the provisions issued by the government, banking regulator and policies, internal rules and procedures set by the Bank.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
b. Make efforts to ensure that the policies and procedures, as well as the business activities of the Bank are in accordance with Bank Indonesia regulations and legislation in force . c. Identify, measure, monitor, and control the Compliance Risk with reference to Bank
Laporan Tahunan 2013
193
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. d. Melakukan pemantauan atas kepatuhan pada seluruh kegiatan Bank agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah, regulator perbankan maupun kebijakan, ketentuan dan prosedur intern yang ditetapkan oleh Bank e. Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan atas rencana pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap ketentuan/ peraturan yang berlaku f. Pemberian pelatihan atau sosialisasi kepada karyawan mengenai aspek-aspek kepatuhan.
194
Profil Perusahaan Company Profile
Indonesia regulations on the Application of Risk Management for Commercial Banks . d. Monitor the compliance of all the Bank’s activities in order to conform to the rules and regulations, whether the provisions issued by the government, banking regulator and policies, internal rules and procedures set by the Bank.
e. Identify and analyze the compliance of product development activities with the prevailing provisions/regulations. f. Provision of training or dissemintaion/ socialization to employees regarding compliance aspects.
2. Tersedianya infrastruktur fungsi kepatuhan Kecukupan sarana dan prasarana yang terkait dengan fungsi kepatuhan memiliki peran yang cukup penting dalam rangka peningkatan fungsi kepatuhan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka memastikan infrastruktur fungsi kepatuhan adalah sebagai berikut : a. Memastikan ketersediaan ketentuan internal untuk menunjang kegiatan usaha & operasional Bank b. Distribusi Peraturan Bank Indonesia dan / atau peraturan perundang-undangan terkait lainnya yang terkini dan /atau perubahannya kepada Unit Kerja terkait. c. Melakukan pembenahan terhadap sarana kerja yang memadai dalam rangka peningkatan fungsi kepatuhan di lingkungan Bank BNP (Compliance WEB, Compliance News, dan sarana kerja lainnya)
2. Availability of compliance function infrastructure The Adequacy of facilities and infrastructure associated with the compliance function has an important role in enhancing the compliance function. Some of the activities carried out in order to ensure compliance infrastructure functions are as follows : a. Ensuring the availability of internal regulations to support business activities and operations of the Bank
3. Pengelolaan strategi anti fraud Dalam rangka peningkatan fungsi kepatuhan terhadap pengelolaan strategi anti fraud, dilakukan pemantauan atas terlaksananya implementasi Kebijakan dan Prosedur Strategi Anti Fraud termasuk penerapan sistem pengendalian fraud yang memiliki 4 (empat) pilar yaitu : a. Pencegahan b. Deteksi c. Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi d. Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut
3. Anti-fraud Strategy Management In order to improve the compliance function with anti-fraud strategy management, the Bank carries out monitoring on the implementation of Policies and Procedures of Anti-Fraud Strategy including implementation of fraud control system with 4 (four) pillars namely : a. Prevention. b. Detection c. Investigating, Reporting, and Sanctions d. Monitoring, Evaluation, and Follow-up
2013 Annual Report
b. Distribution of Bank Indonesia Regulation and/ or other legislations of the latest and/or their amendments to the related Work Unit. c. Make improvement on working facilities in order to increase the compliance function within Bank BNP (WEB Compliance, Compliance News, and other working facilities).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kepatuhan Regulasi Utama
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Major Regulation Compliance
Aspek Kepatuhan Compliance Aspect
Kepatuhan Bank BNP Compliance
Persyaratan BI BI Requirement
Status
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Capital Adequacy Ratio
15,75%
≥8%
Terpenuhi Fullfilled
Pelampauan/Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian kredit (BMPK) Exceedances of Legal Lending Limit
Tidak ada
Tidak Diperkenankan
Terpenuhi Fullfilled
Rasio Non Performing Loan (NPL) NPL Ratio
0,45%
≤5%
Terpenuhi Fulfilled
Posisi Devisa Neto (PDN) Net Open Position
0,72%
≤20%
Terpenuhi Fulfilled
Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Primer Primary Minimum Reserve Requirement
8,28%
≥8%
Terpenuhi Fulfilled
Rasio GWM Sekunder Secondary Minimum Reserve Requirement
4,39%
≥4%
Terpenuhi Fulfilled
Rasio GWM dalam Valuta Asing Minimum Reserve Requirement in Foreign Currency
51,53%
≥8%
Terpenuhi Fulfilled
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
Provision of Funds to Related Parties
Dalam kegiatan penyediaan dana, khususnya pemberian pinjaman, Bank Indonesia telah memberikan ramburambu mengenai batasan transaksi yang diperkenankan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank Umum, dimana Bank wajib memiliki dan menatausahakan daftar rincian Pihak Terkait dengan Bank, selama tahun 2013 dan tahun-tahun sebelumnya Bank BNP tidak pernah melanggar atau melampaui BMPK.
In the provision of the funds, particularly in lending, Bank Indonesia has governed the transaction limits allowed as set forth in the Regulations of Bank Indonesia concerning Legal Lending Limit of Credit (“BMPK”) by Commercial Banks where the Bank is required to have and administer a detailed list of Parties related to the Bank, and during 2013 and the preceding years Bank BNP had never violated or exceeded the Legal Lending Limit.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
195
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Adapun penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Profil Perusahaan Company Profile
The Provision of funds to related parties and core debtors for the year 2013 were as follows :
LAPORAN BMPK / REPORT ON LEGAL LENDING LIMIT OF CREDIT PT. BANK NUSANTARA PARAHYANGAN, TBK dalam jutaan rupiah
PORTOFOLIO PENYEDIAAN DANA Fund Provision Portfolio
NO.
PERIODE Period
TOTAL MODAL Total Capital
Pihak Terkait Related Parties
Pihak Tidak Terkait Not Related Parties Satu Kelompok Peminjam Peminjam One Debtors Grop Debtor
STANDAR KETENTUAN BMPK Standard of Legal Lending Limit of Credit Pihak Terkait Related Parties
Pihak Tidak Terkait Not Related Parties
% PENCAPAIAN RASIO BMPK Legal Lending Limit of Credit Achievement Ratio (%) Pihak Terkait Related Parties
Satu Peminjam One Debtor
10,00%
20,00%
25,00%
Pihak Tidak Terkait Not Related Parties
Satu Peminjam One Debtor
Kelompok Peminjam Debtors Group
1
31/12/2013 1.132.341,00
50.758,78
77.659,13
112.056,02
113.234,10
226.468,20
283.085,25
44,83%
34,29%
39,58%
2
31/12/2012
30.076,13
84.249,28
107.895,13
72.234,40
144.468,80
180.586,00
41,64%
58,32%
59,75%
722.344,00
Keterangan : Portofolio Penyediaan Dana adalah nilai NET setelah memperhitungkan agunan Cash Collateral. Notes Fund provision portfolio is a net value after calculating cash collateral
196
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara Bank BNP dengan otoritas Pasar Modal, Pemegang saham dan investor/calon investor, media massa, dan pihak eksternal lainnya. Bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan tahunan, laporan triwulanan, mengelola website perusahaan, rilis pers, dan media lainnya. Sesuai dengan Peraturan No. I-A : Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat butir III.I.8, maka perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan, yang keberadaannya diatur dan ditetapkan oleh ketentuan yang berlaku.
Corporate Secretary serves as a liaison between Bank BNP with Capital Market authorities, shareholders and investors/potential investors, mass media, and other external parties. Corporate Secretary is responsible for the submission of annual reports, quarterly reports, managing the company’s website, press releases and other media. In accordance with the Rule No IA regarding Listing of Shares and non-Share Equity Securities Issued by Listed Companies Point III.I.8, the Company has appointed a Corporate Secretary, whose existence is governed and defined by prevailing regulations.
Posisi Sekretaris Perusahaan hingga akhir tahun 2013 dijabat oleh Mario Yahya, Warga Negara Indonesia yang dilahirkan di Sukabumi, Jawa Barat, pada tahun 1963 berlatar belakang pendidikan Sarjana Muda Perbankan Indonesia dan bergabung dengan Bank BNP pada tahun 1999, setelah sebelumnya bekerja di PT Bank Umum Nasional (BUN) dari tahun 1987 sampai dengan 1998.
Bank BNP’s Corporate Secretary up to the end of 2013 was Mario Yahya, Indonesian citizen who was born in Sukabumi, West Java, in 1963. He earned his degree in banking (“Sarjana Muda Perbankan Indonesia”) and joined Bank BNP in 1999, after working in the PT Bank Umum Nasional (BUN) from 1987 to 1998 .
Berdasarkan lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan (Peraturan No. IX.I.4 No. 1), Tugas Sekretaris Perusahaan meliputi:
Based on the Annex to the Decree of Bapepam’s Chairman No Kep-63/PM/1996 on the Formation of Corporate Secretary ( Rule No IX.I.4 No. 1 ), the dutries of Corporate Secretary include:
a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;
a. Keep abreast of the development of the capital market, especially the regulations in force in the capital market;
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik;
b. Make available to public any information needed by investors concerning the condition of the Public Company;
c. Memberikan masukan kepada direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;
c. Provide input to the Board of Directors of the Public Company to comply with the provisions of Law no. 8 of 1995 on the Capital Market and its executing regulations;
d. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan regulator dan masyarakat;
d. As a liaison or contact person between the Company and the regulators and public;
e. Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh direktur Emiten atau Perusahaan Publik.
e. Corporate Secretary function can be assumed concurrently by the Director of Public Company.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
197
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
Implementation of Corporate Secretary Duties
Corporate Secretary Bank BNP telah menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan Peraturan No. X.I.4 No. 1 tersebut diatas. Adapun kegiatan yang dilakukan Corporate Secretary Bank BNP sepanjang tahun 2013 diantaranya adalah:
Bank BNP’s Corporate Secretary has performed his aforementioned function and duties in accordance with the Rule No X.I.4 No 1. Activities conducted by Bank BNP throughout 2013 are as follows:
1. Mengirimkan pemberitahuan dan mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan mempublikasikan hasil keputusan rapat.
198
Profil Perusahaan Company Profile
1. Submitting notices and preparing all the matters related to the holding of the General Meeting of Shareholders (GMS) and publishing the resolutions produced in the GMS.
2. Menjaga hubungan baik dengan otoritas Pasar Modal dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai pengungkapan keterbukaan informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Maintaining good relations with the authorities of the Capital Market and preparing reports regarding disclosure of information in accordance with prevailing regulations.
3. Melakukan koordinasi dan administrasi pencatatan kepemilikan saham dan tindakan korporasi.
3. Performing coordination and administration of stock ownership recording and corporate actions.
4. Membuat Buku Laporan Tahunan.
4. Preparing Annual Reports
5. Memantau tindak lanjut atas pengaduan nasabah via jejaring sosial.
5. Monitoring the follow-up on customer complaints via social networks.
6. Melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility).
6. Implementing CSR (Corporate Social Responsibility)
7. Melaksanakan program edukasi perbankan untuk masyarakat umum.
7. Implementing banking education program for the general public.
8. Menata usahakan pengelolaan media komunikasi dan jejaring sosial.
8. Administering the management of media communication and social networking.
9. Menjaga dan memelihara hubungan dengan media dan sarana informasi lainnya.
9. Maintaining relationships with the media and other means of information .
10. Menjadi juru bicara perusahaan dalam hal berhubungan dengan Media/ Regulator/ Investor
10. Acting as a spokesperson of the company in terms of dealing with Media / Regulators / Investors
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PERMASALAHAN HUKUM YANG DIHADAPI LEGAL CASES Terkait dengan karakter kegiatan usaha di Industri Perbankan, Bank BNP setiap waktu dapat menghadapi kemungkinan terjadinya kegagalan bayar atas fasilitas kredit yang diberikan dan adanya permasalahan hukum lainnya. Jumlah Permasalahan Hukum yang dihadapi Bank BNP berkaitan dengan kegiatan usaha/Operasional yang saat ini sedang diajukan dan/atau dihadapi di Pengadilan selama periode sepanjang Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Associated with the character of its business activities in the banking industry, Bank BNP every time may face the possibility of failures to in the repayment of the loans disbursed by the Bank and other legal issues. The number of legal cases faced by Bank BNP relating to its business activities / operations that are currently being proposed and / or faced in court during the whole period of 2013 are as follows:
Tahun 2013
Permasalahan Hukum Legal Cases
Dalam proses penyelesaian In the process of settlement
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pidana Criminal
0
Non Pidana (Perdata, PTUN, PHI, Perpajakan, dll) Non-Criminal (Civil, Commercial Court, Industrial Relation Court, Taxation, etc.
19
Laporan Tahunan 2013
199
6 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pengantar Introduction
202
Bank BNP sebagai bagian dari masyarakat, berusaha untuk ikut memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam membantu masalah yang terjadi di masyarakat. Melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), Bank BNP menyelenggarakan kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap kualitas kehidupan masyarakat.
As part of the community, Bank BNP has made efforts to contribute and actively participate in helping to overcome the problems occuring in the community. Through its Corporate Social Responsibility (CSR), Bank BNP organizes social activities as the Bank’s concerns to the community’s quality of life.
Sepanjang tahun 2013, kegiatan CSR tidak sebanyak di tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan demi meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk menjaga profitabilitas. Selain hal tersebut penyelenggaraan kegiatan tanggung jawab sosial ini mulai berfokus kepada Sustainability CSR sebagai bentuk baru program tangung jawab sosial yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan tidak hanya berupa program pemberian bantuan (charity) hanya untuk sekedar memenuhi kewajiban saja, namun Bank BNP berkomitmen untuk menjadikan filosofi dan tujuan CSR sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas Perusahaan, yang berpijak pada konsep pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
CSR activities conducted in 2013 are not as many as the CSR activities of the preceding year, due regard to the efficiency and effectivity policy applied with a view to maintain the Bank’s profitability. In addition, the Bank’s CSR activities are started to focus on Sustainability CSR as a new form of social responsibility programs implemented sustainably. CSR activities are now carried out not only in the form of charity programs as a fulfillment of CSR responsibility. Bank BNP is committed to making CSR philosophy and objectives as an integral part of its company activities based on the concept of sustainable community empowerment.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kegiatan CSR 2013 CSR Activities in 2013 MARET 2013
MARCH 2013
25 Maret 2013
25 March 2013
Bantuan Obat-Obatan Untuk Masyarakat Melalui PMI Medical Center (PMC) Bank BNP memberikan bantuan berupa 24 dus obatobatan kepada PMI Medical Center (PMC) sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu yang membutuhkan bantuan pengobatan. Bantuan obat obatan yang diberikan Bank BNP akan dialokasikan kepada masyarakat dalam sejumlah kegiatan rutin Palang Merah Medical Center.
Free Medicines For The Society Through PMI Medical Center Bank BNP donated 24 boxes of medicines to PMI Medical Center (PMC) as a form of its concern for the poor who need medical assistance. Bank BNP has planned to allocate such donation to the society in a set of PMC routine activities.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank BNP, Bapak Koji Sawada menyerahkan obatobatan secara simbolis kepada Bapak Iman Tedjarachmana selaku Direktur PMC dan Ketua Yayasan Thalassemia pada hari senin, tanggal 25 Maret 2013 Finance and Planning Director of Bank BNP, Mr Koji Sawada, simbolically presented a box of medicine to Mr Iman Tedjarachmana as Director of PMC and Chairperson of Thalassemia Foundation on Monday, 25 March 2013.
APRIL 2013
APRIL 2013
9 April 2013
9 April 2013
Bank BNP Dukung PMI Lakukan Sosialisasi Penyakit Thalassemia dan Bakti Sosial Bank BNP kembali menunjukan tanggung jawab dan kepeduliannya kepada masyarakat melalui partisipasi dalam beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan bersama Palang Merah Indonesia, kegiatan tersebut antara lain sosialisasi bahaya Penyakit Thalassemia dan kegiatan bakti sosial untuk masyarakat, bertempat di Pasar Modern, Batununggal Bandung.
Bank BNP Supported PMI In The Dissemination of Thalassemia and Social Services Bank BNP continued to realize its care and responsibility to the society through its participation in a set of social activities organized in collaboration with Palang Merah Indonesia (Indonesian Red Cross Society), among others, the dissemination of the danger of Thalassemia desease and social services taking place in Modern Market Batununggal, Bandung.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
203
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
Laporan Manajemen Management Report
DESEMBER 2013
204
Profil Perusahaan Company Profile
DECEMBER 2013
10 Desember 2013
10 December 2013
Sustainable CSR Program: Pembinaan Kewirausahawan Bank BNP dan Universitas Katolik Parahyangan Menutup tahun 2013, Bank BNP kembali menunjukkan komitmennya dalam hal kepedulian dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar daerah operasinya dengan mengadakan kegiatan CSR yang bertujuan mendukung dan membantu mengoptimalkan keahlian para wirausahawan agar semakin kreatif, mandiri dan berkembang. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari Sustainable CSR Program yang dilakukan Bank BNP bekerja sama dengan Universitas Katolik Parahyangan (“UNPAR”).
Sustainable CSR Program: Entrepreunership Development Program of Bank BNP And Parahyangan Catholic University Bank BNP concluded 2013 by showing its commitment and responsibility for the welfare of the society living adjacent to its area of operations by conducting a CSR activity aiming to support and help the entrepreneurs to optimize their expertise and encourage them to be more creative, independent and progressive. This CSR activity was as a part of the Bank’s Sustainable CSR Program organized in collaboration with Parahyangan Catholic University (“UNPAR”).
11 Desember 2013
11 December 2013
Sustainable CSR Program: Pelatihan Ibu Rumah Tangga di Bogasari Baking Center. Sebagai salah satu kegiatan dalam rangkaian Sustainable CSR Program yang diselenggarakan Bank BNP bersama UNPAR, pada hari Rabu, 11 Desember 2013 Bank BNP bersama seluruh panitia dari UNPAR mengajak sekitar 30 (tiga puluh) orang ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar kampus UNPAR untuk mengikuti pelatihan di Bogasari Baking Center PT Indofood Sukses Makmur Divisi Bogasari Flour Mills di Jakarta.
Sustainable CSR Program: Training for Housewives in Bogasari Baking Center As part of Sustainable CSR Program organized by Bank BNP in collaboration with UNPAR, on Wednesday, 11 December 2013 Bank BNP and all committees from UNPAR held a training for around 30 housewives living in the vicinity of UNPAR Campus. The training was conducted in Bogasari Baking Center of PT Indofood Sukses Makmur - Bogasari Flour Mills Division in Jakarta.
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Halaman ini sengaja dikosongkan this page is intentionally left blank
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
205
7 LAPORAN KEUANGAN Financial Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012/ Financial Statements with Independent Auditors’ Report Years Ended December 31, 2013 and 2012
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Daftar Isi
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
Halaman/ Page
Table of Contents Directors’ Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan…………………………….
1-2
…………………..Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif…………………...
3
……………Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.....................................
4
…………………..Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas....................................................
5-6
…………………………..Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan…………………….
7-109
………………….Notes to the Financial Statements
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
ASET Kas
ASSETS 2c,2e,4,38,40
134.233.629
67.812.132
Cash
2c,2e,2j, 5,38,40
1.125.469.578
745.894.729
Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2c,2e, 2j,2p, 6,38,40
81.452.413
68.427.070
Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2c,2e,2k,2p, 7,38,40
1.105.678.617
1.109.007.027
Placements with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek
2c,2e,2l,2p, 8,38,40
361.557.580
158.836.311
Securities
Giro pada Bank Indonesia
Obligasi pemerintah Tagihan spot dan derivatif Kredit yang diberikan: Pihak berelasi Pihak ketiga
2e,2l,2p,9,38,40 2c,2e,2m, 2p,10,40
-
50.203.864
Government bonds
-
124.250
Spot and derivative receivables
2c,2d,2e, 2n,2p,11, 37,38,40
41.126.122 7.025.173.971
20.957.110 5.863.665.850
Loans: Related parties Third parties
7.066.300.093
5.884.622.960
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga
Aset pajak tangguhan
(78.073.110) 2c,2d,2e,2o, 2p,12,37,38,40
2q,13
Aset takberwujud setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 966.014 pada 31 Desember 2013, dan Rp 118.113 pada 31 Desember 2012
2r,14
Aset lain-lain JUMLAH ASET
6.988.226.983
5.824.393.980
2.123.553 17.601.563
809.550 17.048.690
19.725.116
17.858.240
-
336.797
2cc,34c
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 54.079.862 pada 31 Desember 2013, dan Rp 44.821.460 pada 31 Desember 2012
Less: allowance for impairment losses Acceptance receivables Related parties Third parties
Deferred tax assets Fixed assets
35.525.532
2c,2e,2p,2s,2t, 2u,2aa,15,38,40
(60.228.980)
36.009.826
net of accumulated depreciation of Rp 54,079,862 as of December 31, 2013, and Rp 44,821,460 as of December 31, 2012
3.951.070
2.635.062
Intangible assets net of accumulated amortization of Rp 966,014 as of December 31, 2013, and Rp 118,113 as of December 31, 2012
129.915.285
130.669.200
Other assets
9.985.735.803
8.212.208.488
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes are an integral part of these financial statements
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera Simpanan dari nasabah: Pihak berelasi Pihak ketiga
2c,2f,2v, 16,38,40 2c,2d,2f,2w, 17,37,38,40
10.217.661
23.812.283
Obligations due immediately
547.292.480 7.811.102.796
479.790.137 6.445.396.059
Deposits from customers: Related parties Third parties
8.358.395.276
6.925.186.196
Simpanan dari bank lain
2c,2f,2x, 18,40
297.166.106
482.406.690
Deposits from other banks
Utang akseptasi
2c,2f,2o, 12,38,40
139.725.116
17.858.240
Acceptance payables
2c,2cc,34b,38
20.405.117
14.253.233
Taxes payable
2y,35
-
1.347.189
Obligation for postemployment benefits
2c,2f,2m, 10,40
100.000
112.500
Spot and derivative liabilities
Pinjaman subordinasi
2c,2d,2f,2z, 19,37,38,40
72.216.780
57.188.925
Subordinated loans
Liabilitas lain-lain
2c,2d,2f,20, 37,38,40
35.111.412
28.783.571
Other liabilities
8.933.337.468
7.550.948.827
TOTAL LIABILITIES
Utang pajak Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas spot dan derivatif
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham dengan nilai nominal per saham Rp 500 (nilai penuh) Modal dasar 1.000.000.000 lembar saham, Modal ditempatkan dan disetor penuh 676.833.882 lembar saham pada 31 Desember 2013, dan 416.513.158 lembar saham pada 31 Desember 2012
21
338.416.941
208.256.579
EQUITY Share capital Rp 500 (full amounts) par value per share Authorized capital 1,000,000,000 shares, Issued and fully paid-up capital 676,833,882 shares as of December 31, 2013, and 416,513,158 shares as of December 31, 2012
Tambahan modal disetor-bersih
22
221.037.590
56.494.464
Additional paid in capital-net
23
44.907.383
36.364.400
Retained earnings Appropriated
23
448.036.421
360.144.218
JUMLAH EKUITAS
1.052.398.335
661.259.661
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
9.985.735.803
8.212.208.488
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Unappropriated
The accompanying notes are an integral part of these financial statements
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan dan beban bunga Pendapatan bunga Beban bunga
OPERATING INCOMES AND EXPENSES 2aa,2bb,24 2aa,25,44
Pendapatan bunga-bersih Pendapatan (beban) operasional lainnya Provisi dan komisi lainnya Pendapatan transaksi devisa-bersih Pendapatan lainnya
735.796.339 (347.507.578)
431.168.876
388.288.761
Interest income and expenses Interest income Interest expense Interest income-net Other operating income (expense)
2bb,26
8.512.208
6.279.100
Other fees and commissions
2c,27a 27b
19.667.614 25.180.505
8.018.597 20.457.448
Gain of foreign exchanges-net Other income
53.360.327
34.755.145
Total other operating income
Jumlah pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan Beban lain-lain
906.461.725 (475.292.849)
(42.969.056) (119.978.828) (175.767.678) (9.000.710)
(31.138.002) (114.031.853) (153.001.908) (11.194.062)
Other operating expenses Provision allowance for impairment losses on financial assets General and administrative expenses Salaries and allowances expenses Other expenses
Jumlah beban operasional lainnya
(347.716.272)
(309.365.825)
Total other operating expenses
Jumlah beban operasional lainnya-bersih
(294.355.945)
(274.610.680)
Total other operating expenses-net
136.812.931
113.678.081
2p,3a.1,28 29 2y,3a.3,30 31
LABA OPERASIONAL BERSIH PENDAPATAN DAN BEBAN NON-OPERASIONAL Pendapatan non-operasional Beban non-operasional
NET OPERATING INCOME NON-OPERATING INCOME AND EXPENSES
32 33
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
6.678.711 (1.568.534)
2.646.737 (1.171.017)
Non-operating income Non-operating expenses INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
141.923.108
115.153.801
(36.352.284) (336.797)
(30.060.767) 336.797
Tax benefit (expense): Current Deferred
Beban pajak - bersih
(36.689.081)
(29.723.970)
Tax expense - net
LABA TAHUN BERJALAN
105.234.027
85.429.831
INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME AFTER TAX
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
105.234.027
85.429.831
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
178
205
BASIC EARNINGS PER SHARE (Full amount)
Manfaat (beban) pajak: Kini Tangguhan
LABA PER SAHAM DASAR (Nilai penuh)
2cc,34a,34d 2cc,34d
2dd,36
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes are an integral part of these financial statements
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba/Retained earnings
Catatan/ Notes Saldo per 31 Desember 2011/ Balance December 31, 2011 Laba komprehensif tahun berjalan/ Comprehensive income for the year
Modal saham/ Capital stock
Tambahan modal disetor-bersih/ Additional paid in capital-net
Ditentukan penggunaanya/ Appropriate
Tidak ditentukan penggunaannya/ Unappropriate
Jumlah ekuitas/ Total equity
208.256.579
56.494.464
29.549.823
288.609.688
582.910.554
-
-
-
85.429.831
85.429.831
Pembentukan cadangan umum/ Allowance for general reserve
23
-
-
6.814.577
(6.814.577)
Dividen tunai 2012/ Cash dividend 2012
23
-
-
-
(7.080.724)
208.256.579
56.494.464
36.364.400
360.144.218
661.259.661
130.160.362
164.543.126
-
-
294.703.488
-
-
-
105.234.027
105.234.027
Saldo per 31 Desember 2012/ Balance December 31, 2012 Penambahan modal/ Additional Capital
22
Laba komprehensif tahun berjalan/ Comprehensive income for the year Pembentukan cadangan umum/ Allowance for general reserve
23
-
-
8.542.983
(8.542.983)
Dividen tunai 2013/ Cash dividend 2013
23
-
-
-
(8.798.841)
338.416.941
221.037.590
44.907.383
448.036.421
Saldo per 31 Desember 2013/ Balance December 31, 2013
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
(7.080.724)
(8.798.841) 1.052.398.335
The accompanying notes are an integral part of these financial statements
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi, dan komisi Penerimaan pendapatan lainnya operasional Penerimaan pendapatan lainnya non-operasional Pembayaran bunga Pembayaran beban operasional Pembayaran beban non-operasional Pembayaran pajak penghasilan badan Laba operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan Aset lain-lain
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
898.233.075
733.284.996
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fees and commission received
60.249.807
31.961.408
Other operating income received
6.649.639 (466.259.127) (291.659.870)
2.278.572 (344.758.271) (279.172.440)
Other non-operating income received Interest paid Operating expenses paid
(1.568.533)
(1.171.015)
Non-operating expenses paid
(33.392.345)
(28.227.356)
Payment of corporate income tax
172.252.646
114.195.894
Operating income before changes in operating assets and liabilities
(126.625) (1.207.064.140) 2.379.810
Decrease (increase) in operating assets: Placements with Bank Indonesia 78.558.776 and other banks (1.095.497.848) Loans (9.021.661) Other assets
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain
(13.594.623) 1.433.209.079 (185.240.584) 120.000.000 3.191.946 (1.347.189) (2.626.569)
5.484.115 1.271.242.442 268.595.566 2.291.893 1.347.189 379.816
Increase (decrease) in operating liabilities: Obligation due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance liabilities Taxes payable Post employment obligations Other liabilities
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
321.033.751
637.576.182
Net cash flows provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan/(pembelian) efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo-bruto Penerimaan dari penjualanaset tetap Pembelian aset tetap Pembelian aset takberwujud Penambahan modal saham dan tambahan modal disetor Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi
294.703.488
-
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Sales/(purchase) of securities held to maturity-gross Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Acquisition of intangible assets Addition in share capital and additional paid-in capital
143.331.744
49.609.546
Net cash flows provided by investing activities
(141.132.899) 13 13 14
37.193 (8.112.129) (2.163.909)
60.024.794 407.123 (8.069.196) (2.753.175)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen
(8.798.841)
(7.080.724)
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Dividend payment
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
(8.798.841)
(7.080.724)
Net cash flow used in financing activities
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes are an integral part of these financial statements
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2012
455.566.654
680.105.004
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
1.990.659.083
1.310.554.079
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
2.446.225.737
1.990.659.083
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
4 5 6
134.233.629 1.125.469.578 81.452.413
67.812.132 745.894.729 68.427.070
7
1.105.070.117
1.108.525.152
Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks
2.446.225.737
1.990.659.083
Total cash and cash equivalents at end of year
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah kas dan setara kas pada akhir tahun
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes are an integral part of these financial statements
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a. The Establishment of the Bank and General
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (dahulu PT Bank Pasar Karya Parahyangan) (“Bank”) berkedudukan di Bandung, didirikan berdasarkan akta notaris Komar Andasasmita, SH, No. 47 tanggal 18 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. YA 5/11/19 tanggal 15 Mei 1974. Berdasarkan akta notaris Albertus Sutjipto Budihardjoputro, SH. No. 27 tanggal 10 Maret 1989, para pemegang saham memutuskan untuk mengubah status Bank dari Bank Pasar menjadi Bank Umum, dimana akta perubahan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4155. HT.01.04. TH-1989 tanggal 2 Mei 1989. Bank memperoleh ijin untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 748/ KMK.013/1989 tanggal 3 Juli 1989. Bank juga telah memperoleh ijin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/54/KEP/DIR tanggal 5 Agustus 1994.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (formerly PT Bank Pasar Karya Parahyangan) (“The Bank”) domiciled in Bandung, was established by the Notarial deed No. 47 dated January 18, 1972 of Notary Komar Andasasmita, SH. The Notary deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. YA 5/11/19 dated May 15, 1974. By the Notary deed No. 27 dated March 10, 1989 of Notary Albertus Sutjipto Budihardjoputro SH, the shareholders has decided to change the status of the Bank from saving and loan bank into commercial bank, which the change of deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-4155.HT.01.04. TH-1989 dated May 2, 1989. The Bank obtained its operating license as a commercial banking from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 748/KMK.013/1989 dated July 3, 1989. The Bank also obtained license to engage in foreign exchange activities by the Directors of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 27/54/KEP/DIR dated August 5, 1994.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 31 Mei 2013 yang dibuat dihadapan notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M notaris di Bandung sehubungan dengan perubahan modal dasar dan ditempatkan dan disetor. Akta tersebut telah dicatat dalam Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-22001 Tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amended Bank’s Articles of Association by Notarial deed No. 5 dated Mei 31, 2013 of Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M, notary in Bandung in connection with the change of the Bank authorized capital and issued and fully paid. The deed was recorded in Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with letter No. AHU-AH.01.10-22001 year 2013 concerning Amendment of the Articles of Association.
Sesuai dengan Pasal 2 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan.
In accordance with Article 2 of the Bank’s Articles of Association, the main activity at the Bank is banking business in general.
Induk perusahaan Bank adalah Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), sedangkan pemegang saham pengendali Bank adalah ACOM CO., LTD., yang didirikan di Jepang. ACOM CO., LTD., memiliki anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang tersebar di beberapa negara.
The Bank’s holding company is Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), while the ultimate holding company of the Bank is ACOM CO., LTD., which is incorporated in Japan. ACOM CO., LTD., has subsidiaries and affiliates in some countries.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
a. The Establishment of the Bank and General (continued) The Bank's head office is located at Jalan Ir. H. Juanda No. 95 Bandung. As of December 31, 2013 and 2012, the number of all offices in Indonesia were:
Kantor pusat Bank beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No. 95 Bandung. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagai berikut: 2013 Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu/ Kantor Kas Kantor Payment dan Service Point Mobil Kas Kantor Fungsional Non-Operasional Kantor Fungsional Operasional Jumlah
GENERAL (continued)
2012 1 16
1 15
48
45
7 1
7 1
1 1
1 -
75
70
b. Penawaran Umum Saham Bank
Head Office Branch Offices Sub Branch Offices/ Cash Offices Payment Point and Service Point Offices Mobile Cash Non-Operation Functional Office Operation Functional Office Total
b. Public Offering of the Bank's Shares
Pada tanggal 14 Desember 2000, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) melalui surat No. S-3663/PM/2000 melakukan Penawaran Umum Perdana atas 50.000.000 saham biasa dengan harga penawaran sebesar Rp 525 (nilai penuh) setiap saham dan 20.000.000 Waran Seri I disertai dengan Saham Biasa atas nama. Waran diberikan secara cuma-cuma dan periode pelaksanaan Waran Seri I mulai dari 10 Juli 2001 sampai dengan 9 Januari 2004 dengan harga penawaran sebesar Rp 600 per saham. Pada tanggal 10 Januari 2001 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan Surat Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. S-0058/BEJ-EEM/01-2001 tanggal 8 Januari 2001.
As of December 14, 2000, the Bank obtained the effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Board (“BAPEPAM”) through the letter No. S-3663/PM/2000 the Bank’s undertook an Initial Public Offering of 50,000,000 common shares at the offering price per share was Rp 525 (full amounts) per share and 20,000,000 Warrants Series I which embedded Common Shares. Warrants were issued free in charge and period of exercisable Warrant Series I starting from July 10, 2001 until January 9, 2004 at the offering price of Rp 600 per share. As of January 10, 2001, the shares were registered at Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) based on the Board of Directors’ of Jakarta Stock Exchange letter No. S-0058/BEJ-EEM/01-2001 dated January 8, 2001.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK No. S-714/BL/2006 tanggal 22 Juni 2006, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 158.275.000 lembar saham dari 7 Juli 2006 sampai dengan 13 Juli 2006 dengan harga penawaran sebesar Rp 550 (nilai penuh) per saham.
By effective notification from the BAPEPAM-LK No. S-714/BL/2006 dated June 22, 2006, the Bank undertook the Pre-emptive Right Issue I of 158,275,000 shares from July 7, 2006 up to July 13, 2006 at the offering price of Rp 550 (full amounts) per share.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK No. S-8992/BL/2010 tanggal 30 September 2010, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 99.963.158 lembar saham dari tanggal 14 Oktober 2010 sampai dengan 20 Oktober 2010 dengan harga penawaran sebesar Rp 1.000 (nilai penuh) per saham.
By effective notification from BAPEPAM-LK No. S-8992/BL/2010 dated September 30, 2010, the Bank undertook the Pre-emptive Right Issue II of 99,963,158 shares from October 14, 2010 up to October 20, 2010 at the offering price of Rp 1,000 (full amounts) per share.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Bank (lanjutan)
b. Public Offering (continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
*)
**)
Bank's
Shares
As of December 31, 2013 and 2012 the Bank's Board of Commissioners, Directors and Audit Committe are as follows:
2013
Komite Audit: Ketua Anggota Anggota
the
c. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, anggota Dewan Komisaris, Direksi Bank dan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Dewan Direksi: Presiden Direktur Direktur Bisnis Direktur Operasional dan IT Direktur Keuangan dan Perencanaan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
of
By on effective notification from the Financial Service Authority (“OJK”) No. S-102/D.04/2013 dated May 2, 2013, the Bank undertook the Pre-empetive Right Issue III of 260,320,724 shares from May 17, 2013 up to May 23, 2013 at the offering price of Rp 1,150 (full amounts) per share.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. S-102/D.04/2013 tanggal 2 Mei 2013, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 260.320.724 lembar saham dari 17 Mei 2013 sampai dengan 23 Mei 2013 dengan harga penawaran sebesar Rp 1.150 (nilai penuh) per saham.
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
GENERAL (continued)
2012 Board of Commissioners: President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Hideki Horikoshi **) Tatang Hermawan Karel Tanok Bachtiar Alam
Yasuo Uonomi Tatang Hermawan Karel Tanok Bachtiar Alam
Ritsuo Ando Budi Tjahja Halim Markus Sugiono
Ritsuo Ando Budi Tjahja Halim Markus Sugiono
Takeru Agawa *)
Koji Sawada
Afandi
Afandi
Board of Directors: President Director Business Director Operational and IT Director Finance and Planning Director Compliance and Risk Management Director
Karel Tanok Arifin Haris Pilipus Azarjah
Karel Tanok Arifin Haris Pilipus Azarjah
Audit Committee: Chairman Member Member
Bank Indonesia telah menyetujui pengangkatan Sdr. Takeru Agawa sebagai Direktur PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk dan telah efektif diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) No. 1 tanggal 3 Mei 2013/ Bank Indonesia has been approved the appointment of Mr. Takeru Agawa as the Director of PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk and has been effective appointed based on Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPS LB) No. 1 dated May 3, 2013. Bank Indonesia telah menyetujui pengangkatan Sdr. Hideki Horikoshi sebagai Presiden Komisaris PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk dan telah efektif diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) No. 10 tanggal 20 Desember 2013/ Bank Indonesia has been approved the appointment of Mr. Hideki Horikoshi as the President Commisioner of PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk and has been effective appointed based on Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPS LB) No. 10 dated December 20, 2013.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
2.
GENERAL (continued) c. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued)
Pembentukan Komite Audit Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.I.5.
Establishment of the Bank’s Audit Committee is in compliance with the requirements of Bank Indonesia regulation (PBI) No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) regulation No. IX.I.5.
Kepala Divisi Internal Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Gagan Gunawan.
The Bank’s Internal Audit Division Head as of December 31, 2013 and 2012 is Gagan Gunawan.
Corporate Secretary Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Mario Yahya.
The Bank’s Corporate Secretary as of December 31, 2013 and 2012 is Mario Yahya.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan akta Notaris Ely Baharini, S.H., Sp.N., M.H, No. 10 tanggal 20 Desember 2013.
The composition of the Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2013 by Notarial deed of Ely Baharini, S.H., Sp.N., M.H., No. 10 dated December 20, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki karyawan tetap masingmasing sebanyak 1.250 dan 1.168 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has 1,250 and 1,168 permanent employees (unaudited), respectively.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi masingmasing sebesar Rp 1.886.493 dan Rp 14.284.551 pada tahun 2013, Rp 1.792.854 dan Rp 11.888.264 pada tahun 2012.
Total salaries and allowances paid to the Board of Commisioners and Directors amounted to Rp 1,886,493 and Rp 14,284,551, respectively, in 2013 and Rp 1,792,854 and Rp 11,888,264 respectively, in 2012.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
YANG
2.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Basis for statements
preparation
of
financial
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) which include the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) 2008 and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”, which function has been transferred to Financial Service Authority (“OJK”) starting January 1, 2013) rule No. VIII.G.7, appendix of the decree of the Chairman of the BAPEPAM-LK No. KEP347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statement Presentation and Disclosure of the Issuer or Public Company”.
Laporan Keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang merupakan lampiran keputusan ketua BAPEPAM-LK No. KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
a. Dasar penyusunan (lanjutan)
laporan
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis for preparation statements (continued)
of
financial
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (IDR). The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in related accounting policies of those accounts.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the modified direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placements and not pledged nor restricted.
b. Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
dan
b. Change in disclosures
accounting
policies
and
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the financial statements for the year ended December 31, 2012, except for the adoption of several amended SAKs which were effective starting on January 1, 2013 as disclosed in this Notes to the Financial Statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan ini. c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
c. Foreign balances
currency
transactions
and
The financial statements are presented in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah by Reuters middle rates as of 16:00 hours Western Indonesia Time. The resulting gains or losses are credited or charged to current year of statement of comprehensive income.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan. 11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
c. Foreign currency balances (continued)
transactions
and
Below are the major foreign currencies exchange rates used for translation into Rupiah as of December 31, 2013 and 2012 (full amounts).
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (nilai penuh). 2013 Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Pound Sterling Yen Dolar Hongkong Dolar Australia Baht Dolar Kanada Frank Swiss Dolar Brunei Real Arab Saudi Won Korea Ren Min Bie China Ringgit Malaysia Dolar Taiwan Dolar Selandia Baru Euro
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2012
12.170,00 9.622,08 20.110,93 115,75 1.569,54 10.855,65 371,15 11.434,22 13.674,16 9.620,94 3.244,94 11,52 2.010,27 3.715,47 408,12 9.995,83 16.759,31
d. Transaksi dengan pihak berelasi
9.637,50 7.878,60 15.514,93 111,73 1.243,26 10.007,10 314,85 9.686,91 10.536,24 7.888,27 2.569,62 9,00 1.546,88 3.147,97 331,77 7.918,18 12.731,62
United States Dollars Singapore Dollars Pound Sterling Yen Hongkong Dollars Australian Dollars Baht Canadian Dollars Swiss Franc Brunei Dollars Saudi Arabian Real Korean Won China Ren Min Bie Malaysian Ringgit Taiwanese Dollars New Zealand Dollars Euro
d. Transactions with related parties The Bank entered into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with PSAK No. 7 (revised 2010) “Related Party Disclosures” as:
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (revisi 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person: i. Has control or joint control over the reporting entity; ii. Has significant influence over the reporting entity; or iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: i.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow is related to the others);
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
d. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Transactions (continued)
with
related
parties
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
e. Aset keuangan i.
e. Financial assets i.
Aset keuangan (selain sukuk)
Financial assets (other than sukuk)
Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The Bank applied PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosures of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
e. Aset keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Financial assets (continued) i.
Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan)
Financial assets (continued)
(other
than
sukuk)
PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Pengukuran nilai wajar terkait pos yang dicatat pada nilai wajar disajikan berdasarkan sumber input dengan menggunakan tiga tingkatan hirarki nilai wajar untuk setiap kelas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar. Sebagai tambahan, PSAK ini mewajibkan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir untuk pengukuran nilai wajar tingkat 3, demikian pula pengungkapan transfer antar tingkatan dalam hirarki nilai wajar. PSAK ini juga menjelaskan lebih lanjut persyaratan pengungkapan risiko likuiditas transaksi derivatif dan aset yang digunakan untuk pengelolaan likuiditas. Pengungkapan pengukuran nilai wajar diungkapkan pada Catatan 40. Pengungkapan risiko likuiditas tidak terpengaruh secara signifikan oleh PSAK ini dan diungkapkan pada Catatan 43.
PSAK No. 60 requires additional disclosures about fair value measurement and liquidity risk. Fair value measurements related to items recorded at fair value are to be disclosed by source of inputs using the three level fair value hierarchy, by class, for all financial instruments recognized at fair value. In addition, a reconciliation between the beginning and ending balance for level 3 fair value measurements is now required, as well as significant transfers between levels in the fair value hierarchy. The PSAK also clarifies the requirements for liquidity risk disclosures with respect to the derivative transactions and assets used for liquidity management. The fair value measurement disclosures are presented in Note 40. The liquidity risk disclosures are not significantly impacted by the PSAK and are presented in Note 43.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, heldto-maturity investments and available-forsale financial assets. Financial assets are recognized initially at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Aset keuangan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Bank
diklasifikasikan
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
14
Fair value through profit or loss (FVTPL) Held to maturity Loans and receivable
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
e. Aset keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Financial assets (continued) i.
Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan)
Financial assets (continued)
(other
than
sukuk)
Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either classified as held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading, if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument
A financial asset other than a financial asset held for trading, may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
such designation eliminates or significantly reduces inconsistency measurement and recognition that would arise; or the financial asset forms part of a group of financial assets, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2011) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of comprehensive income. The net gain or loss recognized in statements of comprehensive income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 2g.
Aset keuangan FVTPL disajikan nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 2g. 15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
e. Aset keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Financial assets (continued) i.
Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan)
Financial assets (continued)
(other
than
sukuk)
Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL) (lanjutan)
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini mencakup tagihan spot dan derivatif (lihat Catatan 40).
As of December 31, 2013 and 2012, this category includes spot and derivative receivables (see Note 40).
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini mencakup efek-efek dan obligasi pemerintah (lihat Catatan 40).
As of December 31, 2013 and 2012, this category includes securities and government bonds (see Note 40).
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif.
These financial assets are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method. Interest income on this financial assets classification is presented as financial income in the statements of comprehensive income.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
e. Aset keuangan (lanjutan) i.
e. Financial assets (continued) i.
Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan) Pinjaman (lanjutan)
yang
diberikan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
dan
Financial assets (continued)
(other
than
sukuk)
Loans and receivables (continued)
piutang
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loans and receivables and recognized in the statements of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi dan aset lain-lain (lihat Catatan 40).
As of December 31, 2013 and 2012, this category includes cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, loans, acceptance receivables and others assets (see Note 40).
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are integral parts of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
e. Aset keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Financial assets (continued) i.
Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan)
Financial assets (continued)
(other
than
sukuk)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
ii. Investment in sukuk
ii. Investasi pada sukuk Bank menerapkan PSAK No. 110, Akuntansi Sukuk. PSAK 110 ini mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah. Penerapan PSAK ini berlaku secara prospektif.
The Bank has applied SFAS No. 110, Accounting for Sukuk. SFAS 110 establishes the recognition, measurement, presentation and disclosures of sukuk ijarah and sukuk mudharabah transactions. Implementation of this SFAS is applied prospectively.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and measurement
Sebelum pengakuan awal, menentukan klasifikasi investasi sukuk berdasarkan tujuan investasi Klasifikasi dalam investasi sukuk dari: -
Before the initial recognition, the Bank determines the classification of investment in sukuk based on the purpose of Bank’s investment. The classification in sukuk investment comprised of:
Bank pada Bank. terdiri
-
Biaya perolehan
Acquisition cost If the investment is held within a business entity that aims to acquire assets of contractual cash and there is a contractual requirement to determine the specific date of principal payments and/or the result.
Apabila investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan terdapat persyaratan kontraktual dalam menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
e. Aset keuangan (lanjutan)
e. Financial assets (continued) ii. Investment in sukuk (continued)
ii. Investasi pada sukuk (lanjutan) -
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
-
Biaya perolehan (lanjutan)
Acquisition cost (continued)
Pada saat pengukuran awal, investasi dicatat sebesar biaya perolehan yang sudah termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, investasi sukuk ini diukur pada nilai perolehan yang diamortisasi. Selisih Antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu instrument sukuk.
At the initial measurement, the investment is recorded at acquisition cost which already includes the transaction cost. After the initial recognition, the sukuk investment is measured on amortized cost. The difference between acquisition cost and nominal value is amortized using straight line method during the period of the sukuk instrument
Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka Bank mengakui rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya.
If there is an indication of impairment, then the Bank will measure the recoverable amount. If the recoverable amount is less than recorded amount, then the Bank will recognize the impairment losses. Recoverable amount represents the amount which will be recoverable from the principal repayment regardless of its present value.
Penyajian
Presentation
Pendapatan investasi dan beban amortisasi disajikan secara neto dalam laporan laba rugi komprehensif.
Investment income and amortization expense are presented in net amount in the statement of comprehensive income.
Reklasifikasi
Reclassification
Bank tidak dapat mengubah klasifikasi investasi, kecuali perubahan tujuan model usaha. Model usaha yang bertujuan untuk memperoleh arus kas kontraktual didasarkan pada tujuan investasi yang ditentukan oleh Bank. Arus kas kontraktual yang dimaksud adalah arus kas bagi hasil dan pokok dari sukuk mudharabah atau arus kas imbalan (consideration/ujrah) dari sukuk ijarah. Setelah pengakuan awal, jika arus kas aktual berbeda dengan tujuan investasi yang telah ditetapkan, maka Bank menelaah kembali konsistensi tujuan investasinya.
The Bank cannot change investment classification unless there is a change in the business model’s purpose. Business model that is intended to gain contractual cash flow is based on the investment purpose set by Bank. The underlying contractual cash flow is cash flow from revenue sharing and principal of sukuk mudharabah or benefit cash flow (consideration/ujrah) from sukuk ijarah. After initial recognition, if the actual cash flow differs from the investment purpose initially set by the Bank, then the Bank reconsiders the consequences of the revised investment purpose.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
f. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Financial liabilities and equity instruments
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan biaya perolehan yang diamortisasi.
The Bank classified its financial liabilities as financial liabilities at fair value through profit or loss and measured at amortized cost.
Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Fair Value Through Profit or Loss
Kategori ini terdiri dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.
This category comprises of financial liabilities classified as held for trading.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the statements of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini mencakup liabilitas spot dan derivatif (Catatan 40).
As of December 31, 2013 and 2012, this category includes spot and derivative liabilities (Note 40)
Liabilitas keuangan diukur perolehan yang diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured at amortized cost.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman subordinasi, utang akseptasi dan liabilitas lain-lain (Catatan 40).
As of December 31, 2013 and 2012, this category includes obligations due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, subordinated loans, acceptance payables and other liabilities (Note 40).
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognize financial liabilities, when and only when, the Bank’s obligations are discharged or cancelled or they expire.
pada
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
g. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Fair value measurement (continued)
Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut:
The Bank measures the fair value of the financial instruments owned based on the following hierarchy:
1. Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan).
1. Quoted market price in an active market for similar instruments. For financial assets owned, the fair value used is the bid price. For financial liabilities held, the fair value used is the ask price.
Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.
If the financial instrument has no quoted price in an active market, then valuation techniques are used in determining the fair value.
2. Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.
2. Valuation techniques by observable inputs. Include in this category are instrument assessed using: the quoted market prices in an active market for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets considered to be less active; or valuation techniques in which all significant inputs are obtained directly or indirectly from observed market data.
3. Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.
3. Valuation techniques using unobservable inputs. Include in this category are all instruments in which the inputs to valuation techniques used are not by observable data and the use of unobservable inputs has a significant impact on the assessment of the instrument. Include in this category are instruments which are valued at quoted price for similar instruments where adjustments or significant unobservable assumptions are necessary to describe the differences between existing instruments.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
h. Reklasifikasi aset keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Reclassification of financial assets The Bank is not allowed to perform reclassification of financial assets from or to a group of financial assets measured at fair value through profit or loss or loans and receivables. The Bank is only permitted to reclassify financial assets from available-for-sale to heldto-maturity (or vice versa). For financial assets held-to-maturity, if the reclassification is greater than insignificant amount, then the remaining held-to-maturity investments must be reclassified as available-for-sale (tainting rule). If there is reclassification from held-to-maturity to available-for sale, the financial assets will be measured at fair value and the difference between fair value and carrying amount should be recorded in equity.
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. i. Saling hapus instrumen keuangan
i. Off setting financial instrument Financial assets and liabilities are off setting and the net amount reported in the financial statement if, and only if, Bank:
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
has a legally enforceable right to offset the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
has an intention to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. j. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
j. Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate. Demand deposits with other banks stated at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
k. Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk term deposit, deposit facility, call money, deposito berjangka dan lain-lain.
Placements with Bank Indonesia and other banks are placements in term deposit, deposit facility, call money, time deposits and others.
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
Placements with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate. Placements with other banks are stated at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
l. Efek-efek dan obligasi pemerintah
l. Securities and government bonds At initial recognition, securities and government bonds are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and government bonds and subsequent measurement is done by classification of securities and government bonds into groups of certain financial assets net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Efek-efek dan obligasi pemerintah pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek dan obligasi pemerintah, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek dan obligasi pemerintah ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e). m. Tagihan dan liabilitas spot dan derivatif
m. Spot and payables
derivative
receivables
and
Spot and derivative receivables and payables are stated at the amount of unrealized gains or losses arising from spot and derivative contracts with purposes not to hedge. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between the contract value and fair value of spot and derivative instruments at the reporting date. The fair value is determined based on market price, pricing models or quoted prices for instruments with similar characteristics. Gains or losses from spot and derivative instruments that do not qualify to be classified as hedges are recognized as profit or loss for the year.
Tagihan dan liabilitas spot dan derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak spot dan derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen spot dan derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen spot dan derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. n. Kredit yang diberikan
n. Loans Loans are recognized at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
n. Kredit yang diberikan (lanjutan)
ACCOUNTING
n. Loans (continued)
Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
For restructured loans, loss which occurs from loan restructuring relating to the modification of terms is recognized if the present value of future cash receipts specified in terms of new loans, including receipts designated as interest or principal, is less than the value of loans recorded prior to restructuring.
Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranya adalah giro, tabungan deposito berjangka, tanah dan bangunan, logam mulia, kendaraan bermotor, piutang, mesin dan persediaan barang.
Collateral is held to mitigate credit risk and risk mitigation policies determine the eligibility of collateral types. Typically, the Bank uses demand deposits, savings, time deposits, land and buildings, gold, vehicles, account receivables, machines and inventories.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (‘secondary source of credit repayment’) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required for all credits extended as a secondary source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.
Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank.
Loans are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Bank.
Kriteria penghapusbukuan kredit kepada debitur adalah sebagai berikut:
The criteria for loan write-off to debtors are as follows:
a. Kredit yang memiliki kualitas macet; b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset sebesar 100% dari pokok kredit; c. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off); d. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; e. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar.
a. “Loss” loans category; b. Loan facility has been provided with 100% provision from the loan principal; c. The write-offs are performed for all loan obligations, the loan obligations shall not be written-off partially; d. Collection and recovery efforts have been performed, but the results are unsuccessful; e. The debtors’ business has no prospect or performance is bad or they do not have the ability to repay the loan.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
o. Tagihan dan utang akseptasi
ACCOUNTING
o. Acceptances receivable and payable
Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan utang akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).
Acceptance receivables are stated at amortized costs using the effective interest rate method net of allowance for impairment losses, whereas acceptance payables are stated at amortized costs using the effective interest rate method (Note 2e).
p. Penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan
p. Impairment of financial assets and nonfinancial assets
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each statement of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya.
The objective evidence of impairment could include: significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or default or delinquency in interest or principal payments; or
it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organization; or significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost.
Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
The estimated period between an occurring loss and its identification is determined by management for each identified portfolio.
Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Initially the Bank assesses whether there is any objective evidence of impairment for financial asset whose balance is individually significant. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset. The insignificant impaired financial asset is included in group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
p. Penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
p. Impairment of financial assets and nonfinancial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya telah dinilai secara individual, dan penurunan nilainya diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank states that there is no objective evidence of impairment for financial asset as individual, both for significant and insignificant amount, hence the account of financial asset will be included in a group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
For the purposes of an evaluation of individual impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows that is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit, Bank menetapkan portofolio kredit menjadi 3 kategori, sebagai berikut:
In evaluating impairment of loans, the Bank establish loan portfolio into 3 categories, as follows:
a. Kredit yang secara individual memiliki signifikan dan jika terjadi penurunan akan berdampak cukup material laporan keuangan. b. Kredit yang secara individual memiliki tidak signifikan. c. Kredit yang direstrukturisasi.
nilai nilai bagi
a. Loans that individually have a significant value and if there is an impairment will be materially affected to financial statements.
nilai
b. Loans that individually do not have a significant value. c. Restructured loans.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
p. Penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
p. Impairment of financial assets and nonfinancial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
Bank establishes loans that must be evaluated for impairment individually, if fulfill one of these criteria below:
a. kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; atau b. kredit dengan kualitas non-performing yang secara individual memiliki nilai signifikan; atau c. kredit yang direstrukturisasi
a. loans that individually have significant value and have an objective evidence of the impairment; or b. Loans with non-performing quality with total outstanding that have a significant value; or
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
The Bank establishes the loans that must be evaluated for impairment collectively, if fulfill one of these criteria below:
a. debitur yang tidak memenuhi kriteria dilakukan evaluasi penurunan nilai secara individual b. debitur yang dievaluasi secara individual, namun tidak terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai
a. debtors who do not meet the criteria are done by evaluating the impairment losses individually. b. debtors who were evaluated individually, but there was not objective evidence if there is an impairment losses.
Bank mulai menerapkan statistical model analysis method yaitu migration analysis method dengan menggunakan data historis kerugian kredit minimal 3 tahun dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif:
The Bank started to applied statistical model analysis method, namely migration analysis method using historical loan loss data minimum 3 years and taking into account the following in determining the allowance for collective impairment loan loss:
c. restructured loans
Data historis probability of default, Waktu pemulihan, Jumlah kerugian yang terjadi (loss given default), dan Pertimbangan pengalaman manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.
Historical trend of the probability of default, The timing of recoveries, The amount of loss incurred (loss given default), and Management’s experienced judgment as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or less than that suggested by historical experience.
If, in a subsequent period, the amount of allowance for impairment losses is decreased and the decrease can be related objectively to an event that occurred after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed directly or by adjusting the allowance account. The reversal amount of financial assets is recognized in the statements of comprehensive income.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
p. Penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
p. Impairment of financial assets and nonfinancial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika kredit tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan cara menjurnal balik cadangan penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga
If loans are not collectible, these loans are written off by reversing allowance for impairment losses. Recovery of written-off loans from previous period are recorded as operational income other than interest income.
Sehubungan dengan kepatuhan terhadap Bank Indonesia, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” sebagai panduan untuk menghitung minimum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Related to compliance with Bank Indonesia, the Bank establishes Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 dated October 24, 2014 regarding “Assessment of Asset Quality of Commercial Bank” as a guide to calculate minimum allowance for possible losses of earning assets that should be established in accordance to the provision of Bank Indonesia.
Aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, obligasi pemerintah dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.
Earning assets consist of demand deposits in Bank Indonesia and other banks, placement in Bank Indonesia and other banks, securities, government bonds and commitment and contingencies that have credit risk.
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif yang harus dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Allowance for possible losses to be calculated according to the Bank Indonesia regulation are as follows:
a) 1% dari aset produktif yang digolongkan Lancar, di luar penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah, instrumen hutang lain yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai;
a) 1% from earning assets that classified as Current, outside the placement in Bank Indonesia, Government Bonds, other debt instruments that issued by Government of Republic of Indonesia and earning asset that guaranteed as cash collateral;
b) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan;
b) 5% from earning assets that classified as Special Mention net of collateral;
c) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan;
c) 15% from earning assets that classified as Substandard net of collateral;
d) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; dan
d) 50% from earning assets that classified as Doubtful net of collateral;
e) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi agunan.
e) 100% from earning assets that classified as Loss net of collateral;
Kriteria penilaian nilai agunan yang dapat dikurangkan dalam penghitungan penyisihan penghapusan aset sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.
Criteria for evaluation of collateral that can be minimized in the calculation of impairment losses of assets in accordance with Bank Indonesia regulation.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
p. Penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
p. Impairment of financial assets non-financial assets (continued)
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-Financial Assets
-
-
Cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi
on
The Bank determines allowance for impairment losses on commitments and contingencies with credit risk by the difference between the amortized amount (carrying amount) and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable).
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable). -
Allowance for impairment losses commitments and contingencies
and
-
Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih
Allowance for impairment foreclosed assets
losses
on
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih berdasarkan pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value).
The Bank determines allowance for impairment losses on foreclosed assets by the lower of the carrying amount and their net realisable value.
Perubahan metode penentuan cadangan kerugian penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laba rugi komprehensif tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi komprehensif tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The above changes on the determination of allowance for impairment losses represent changes in accounting policy which should generally be applied retrospectively requiring restatements of comprehensive income of prior years’ results. However, as the impacts of the change in respect of prior years’ results were not material, no restatements were made and the impacts of the change are charged to the current year statements of comprehensive income.
q. Aset tetap
q. Fixed assets The Bank adopted PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. The revised PSAK No. 16 prescribes accounting for land and therefore, revoked PSAK No. 47, “Accounting the Land”. The adoption of the revised SAK has no impact on the financial statements.
Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. Penerapan SAK revisi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
q. Aset tetap (lanjutan)
ACCOUNTING
q. Fixed assets (continued)
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. If the recognition criteria are met, the acquisition cost will include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of comprehensive income as incurred.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untuk seluruh aset tetap selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Fixed assets, except for land, is computed using the straight-line method for fixed assets over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Masa manfaat tahun/ The estimated useful life year Gedung dan instalasi Inventaris kantor Mesin-mesin kantor Kendaraan bermotor
20 4-8 4-8 4-8
% per tahun/ % per year 5 25 - 12,5 25 - 12,5 25 - 12,5
Buildings and installations Furnitures and fixtures Machineries Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate for on a prospective basis.
Apabila aset tetap dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When fixed assets are disposed, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the statements of financial position, and the resulting gains or losses are recognized in the statements of comprehensive income.
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land is stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed/extended upon expiration.
Bank menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
The Bank adopted ISAK No. 25, “Land Rights”. ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (“HGB”) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized. The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
q. Aset tetap (lanjutan)
ACCOUNTING
q. Fixed assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is presented as part of “Fixed Assets” and is stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
r. Aset takberwujud
r. Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank.
Intangible assets consist of software acquired by Bank.
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Software acquired by Bank is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemostrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis dimasa mendatang, dan dapat secara handal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan langsung yang dinyatakan pada biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.
Expenditure on internally developed software is recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use of the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all directly attributable costs which are stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.
An intangible asset is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
r. Aset takberwujud (lanjutan)
ACCOUNTING
r. Intangible assets (continued)
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak adalah empat tahun.
Amortization is recognized in statements of income on a straight-line basis over the estimated useful life of the software, from the date it is available for use. The estimated useful life of software is four years.
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.
Amortization method, useful lives and residual values are reviewed at each financial year-end and adjusted if appropriate. s. Prepaid expenses
s. Biaya dibayar dimuka
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
t. Foreclosed assets
t. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
Foreclosed assets are presented in the “Other Assets” account in the statements of financial position.
Pada saat pengakuan awal, agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit dicatat sebesar nilai wajar tetapi tidak melebihi nilai tercatat kredit yang diberikan. Bank tidak mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan aset. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai bersih agunan yang diambil alih yang dapat direalisasikan dibebankan pada penyisihan penghapusan. Setelah pengakuan awal, agunan yang diambil alih dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antar nilai tercatat dengan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjualnya. Selisih lebih antara nilai tercatat dengan nilai wajar agunan yang diambil alih setelah dikurangi biaya untuk menjualnya diakui sebagai kerugian penurunan nilai di laporan laba rugi komprehensif.
Forclosed assets acquired in conjunction with settlement of loans are initially recorded at their fair value but not exceeding the carrying value of loans. The Bank does not recognize any gains relating with the acquisition of foreclosed assets. The excess between uncollectible loans balance and net realizable value of foreclosed assets is charged to allowance for losses. Subsequent to initial recognition, foreclosed assets are recorded at carrying amount or at fair value less cost to sell, whichever is lower. The excess between the carrying value and fair value less cost to sell is recognized as impairment losses in the statements of comprehensive income.
Agunan yang diabil alih tidak disusutkan dan beban-beban sehubungan dengan perolehan dan pemeliharaan aset tersebut dibebankan pada saat terjadinya.
Foreclosed assets are not depreciated and expenses in relation with the acquisition and maintenance of those assets are charged as incurred.
Selisih antara nilai tercatat dan hasil penjualan dari agunan yang diambil alih diakui sebagai laba atau rugi pada saat penjualan agunan yang diambil alih, dan diakui sebagai pendapatan atau beban non-operasional dalam laporan laba rugi komprehensif.
The difference between the carrying value and the proceeds from the sale of foreclosed assets is recognized as gain or loss at the time of sale, and recognized as non-operating income or expense in the statements of comprehensive income.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
u. Aset lain-lain
ACCOUNTING
u. Other assets
Aset lain-lain terdiri dari biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, pendapatan bunga yang akan diterima, persediaan barang cetakan, persediaan hadiah dan perlengkapan kantor, uang muka, setoran jaminan, beban pra operasi cabang dan lainnya.
Other assets consist of prepaid expenses, foreclosed assets, accrued interest incomes, printing materials, gift and supplies inventories, advances, security deposits, branch pra operation expenses and others.
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Other assets are stated at the carrying value less allowance for impairment value.
Bank mengakui kerugian penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Pembalikan penurunan nilai diakui sebagai keuntungan di laporan laba rugi pada saat terjadinya pembalikan.
Bank recognized impairment value of assets if the recoverable amount of assets is lower than the carrying amount. At the statements of financial position date, the Bank evaluates the recoverable amount of assets to determine whether there is any indication of assets impairment or not. Reversal of the recoverable amount of assets is recognized as gain in the statements of income when incurred.
v. Liabilitas segera
v. Obligation due immediately Obligation due immediately is recorded in the event of its occurrence or due to a direct order from the shareholder both public and other bank. Obligation due immediately are stated at the amortized cost (Note 2f).
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2f). w. Simpanan dari nasabah
w. Deposits from customers At initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized costs using the effective interest rate method (Note 2f).
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f). x. Simpanan dari bank lain
x. Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from other banks consist of the liability to other banks, both domestic and overseas in the form of demand deposits, saving deposits and time deposits.
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif (Catatan 2f).
At initial recognition, deposits from other banks measured at fair value net of transaction costs which directly attributable to deposits are measured subsequently at amortized costs using interest rate (Note 2f).
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
y. Liabilitas imbalan pasca kerja
ACCOUNTING
y. Obligation for post-employement benefits
Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Bank tidak memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya PSAK revisi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank.
The Bank adopted PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised SAK permits an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains or losses, which among others is immediate recognition of actuarial gains and losses in the period in which they occur recognized in other comprehensive income. The Bank decided not to apply this method in recognizing the actuarial gains or losses and therefore there is no significant impact on the Bank’s financial statements.
Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuaria diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
Under PSAK No. 24 (Revised 2010), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap. Iuran dana pensiun yang ditempatkan pada entitas terpisah ditanggung oleh Bank. Jumlah kontribusi dari bank dan hasil pengembangan investasinya diperhitungkan sebagai bagian dari kewajiban imbalan pasti sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Bank has implemented a defined contribution retirement program for its permanent employees. Contribution to the retirement funds were placed into a separate entity are paid by the Bank. Total contribution from the bank and its investment growth accounted as part of defined benefit accordance with Labor Law No. 13/2003.
Bank menghitung liabilitas diestimasi atas imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No.24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.
The Bank calculates defined employee benefits to its employees in accordance with Labor Law No.13/2003 dated March 25, 2003 and PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
y. Liabilitas imbalan pasca kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) y. Obligation for post-employement benefits (continued)
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama ratarata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif.
When the plan benefits change, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statements of income on a straight-line basis over the average service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the statements of comprehensive income.
Bank dapat mengakui aset yang timbul ketika program imbalan pasti mengalami surplus atau dalam hal tertentu saat diakuinya keuntungan aktuaria apabila:
The Bank may recognize asset that arise when a defined benefit plan has been surplus or when actuarial gains have arisen if:
a. Bank mengendalikan sumber daya, yang memiliki kemampuan menggunakan surplus untuk menghasilkan manfaat masa depan b. Pengendalian tersebut merupakan hasil peristiwa masa lalu (iuran yang dibayarkan oleh Bank dan jasa yang diberikan oleh pekerja); dan c. Manfaat ekonomi masa depan yang akan diperoleh Bank dalam bentuk pengurangan iuran atau pengembalian kas masa depan, baik langsung maupun tidak langsung kepada Bank melalui program lain yang mengalami defisit.
a. The Bank controls a resource, which is the ability to use the surplus to generate future benefits b. That control is a result of past events (contributions paid by the entity and service rendered by the employee); and c. Future economic benefits are available to the Bank in the form of a reduction in future contributions or a cash refund, either directly to the Bank or indirectly to another plan in deficit.
z. Pinjaman subordinasi
z. Subordinated loans Subordinated loans are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on subordinated loans and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate (Note 2f).
Pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar nilai biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif (Catatan 2f). aa. Pengakuan pendapatan dan beban bunga
aa. Income recognition and interest expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 2e).
Bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
Interest from financial liabilities is recognized as an expense in the statement of income.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
aa. Pengakuan pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
aa. Income recognition and interest expenses (continued)
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan meliputi: Bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif. Bunga atas semua aset yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Pendapatan bunga dari semua aset keuangan yang diperdagangkan dipandang tidak signifikan terhadap kegiatan perdagangan Bank.
Interest income and expense recognized in the financial statement includes: Interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau yang pembayarannya secara tetap waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
Loans which their principal and interest have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exist as to the timely collection, are generally classified as impaired loans.
Penerimaan pembayaran dari kredit yang mengalami penurunan nilai diakui sebagai pengurang nilai tercatat.
Payment receipt from loan that subjected to impairment losses recognized as deduction to carrying value.
bb. Pengakuan pendapatan dan beban provisi dan komisi
bb. Recognition of incomes and expenses on fees and commissions
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan diakui sebagai pendapatan atau beban bunga, dan atas provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui sebagai pendapatan atau beban bunga pada saat kredit dilunasi.
Provision and commission that directly related with lending activities are recognized as income or interest expense, and over provision and commission that have significant amount are suspened and amortized accordance with the time period by using effective interest rate.
Interest on all trading assets. Interest income on all trading financial assets are considered to be incidental to the Bank’s trading operations.
For loans that repaid before the due date, provision income balance and/or suspended commission are recognized as income or interest expense when the loan is repaid.
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, namun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban bunga pada saat terjadinya transaksi.
Provision and commission that with lending activities and time material according to the Bank, as income or interest expense transaction.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are not related to lending activities are recognized as incomes or expenses at the time the transactions are made.
36
directly related period, but not are recognized at the time of
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
cc. Pajak penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) cc. Income tax
Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. SAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bunga/denda, jika ada, dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.
The Bank applied PSAK No. 46 (Revised 2010), which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. The revised SAK also prescribes an entity to present the underpayment/ overpayment of income tax including its interest/penalty, if any, on comprehensive income during the period.
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting bases of assets and liabilities and accumulated tax losses carry forwards.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statement of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statement of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
dd. Laba per saham dasar
dd. Basic earnings per share
Bank menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham.
The Bank applied PSAK No. 56 (Revised 2011), which prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing net income with the weighted average of outstanding ordinary shares during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Dilutive earnings per share are computed by dividing income for the current year with the weighted average number of shares outstanding that have been adjusted to the effect of all potential dilutive common shares
ee. Informasi segmen operasi
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
ee. Operating segment information
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan
An operating segment is a component of an entity: a. That engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity); b. Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and c. For which discrete financial information is available.
Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai PSAK 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasional Bank adalah direksi.
The Bank presents operating segment based on the Bank’s internal reporting to the chief operating decision maker in accordance with PSAK 5 (Revised 2009). The Bank’s chief operating decision-maker is Board of Director.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus, dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain, termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with PSAK are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are by past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are by management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (Catatan 43).
This disclosure supplements the commentary on financial risk management (Note 43).
a.
a.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Key sources of estimation uncertainty a.1. Allowance for financial assets
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
impairment
losses
of
Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral.
Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko.
Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flow considered recoverable are independently approved by the Risk Management.
a.2. Menentukan keuangan
nilai
wajar
a.2. Determining instruments
instrumen
fair
values
of
financial
In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2g for financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2g untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya. 39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan)
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) a.
a.3. Employee benefits
a.3. Imbalan kerja karyawan
b.
Key sources of estimation uncertainty (continued)
Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuaria berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atau asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.
The present value of the employee benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligations.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (pendapatan) untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasikan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the service periods of employees.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank
b.
Critical accounting judgments in applying the bank's accounting policies
Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank's accounting policies include:
b.1. Penilaian atas instrumen keuangan
b.1. Valuation of financial instruments The Bank's accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2g.
Kebijakan akuntansi Bank atas pengukuran nilai wajar dibahas dalam Catatan 2g.
b.2. Financial asset and liability classification
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan ke dalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated at inception into different accounting categories in certain circumstances:
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (Catatan 2e).
In classifying financial assets as “held to maturity”, the Bank has determined that Bank has the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (Note 2e).
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
KAS 2013 Rupiah: Kas Kas pada ATM Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya Jumlah
5.
CASH 2012
101.744.192 7.885.150
45.399.851 8.612.150
Rupiah: Cash Cash in ATMs
22.383.405 2.220.882
11.145.171 2.654.960
Foreign currencies: United States Dollar Others foreign currencies
134.233.629
67.812.132
Total
Kas dalam mata uang asing lainnya adalah Dolar Singapura, Pound Sterling, Yen, Dolar Hongkong, Dolar Australia, Baht, Real Arab Saudi, Won Korea, Dolar Kanada, Ren Min Bie China, Ringgit Malaysia, Dolar Taiwan dan Euro (lihat Catatan 38).
Cash in other foreign currencies are denominated in Singapore Dollars, Pound Sterling, Yen, Hongkong Dollars, Australian Dollars, Baht, Saudi Arabian Real, Korean Won, Canadian Dollars, China Ren Min Bie, Malaysian Ringgit, Taiwanese Dollars, and Euro (see Note 38).
Kas ATM, Cash in Safe, dan Cash in Transit diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT Asuransi Dayin Mitra (pihak ketiga).
Cash in ATMs, Cash in Safe and Cash in Transit are insured for burglary risks with PT Asuransi Dayin Mitra (third party).
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
GIRO PADA BANK INDONESIA
5. 2013
Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA 2012
571.734.578 553.735.000
490.500.979 255.393.750
Rupiah United States Dollar
1.125.469.578
745.894.729
Total
Sesuai PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang “GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tanggal 1 November 2010, GWM Primer dan Sekunder dalam mata uang Rupiah ditetapkan masing-masing sebesar 8% dan 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan mulai tanggal 1 Maret 2011, Bank memiliki kewajiban pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) Loan to Deposit Ratio dalam Rupiah.
In line with BI regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 regarding “GWM of Commercial Bank in Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency”, starting November 1, 2010, Primary and Secondary GWM for Rupiah Currency amounted to 8% and 2.5% from total third party funds in Rupiah and starting March 1, 2011, the Bank has an obligation to fulfill the Minimum Reserve Requirement (GWM) Loan to Deposit Ratio in Rupiah.
Sesuai PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tentang “GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing.
In line with BI regulation No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011 regarding Changes on BI Regulation No. 12/19/PBI/2010 regarding “GWM of Commercial Bank in Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency”, starting March 1, 2011 until May 31, 2011, GWM in foreign currency amounted to 5% from total third party funds in foreign currency and starting June 1, 2011, GWM in foreign currency amounted to 8% from total third party funds in foreign currency.
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA (continued)
Sesuai PBI No. 15/7/PBI/2013 tanggal 26 September 2013 tentang “GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, GWM Sekunder dalam mata uang Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% sampai dengan tanggal 30 September 2013, sebesar 3% sejak 1 Oktober 2013 sampai dengan 31 Oktober 2013, sebesar 3,5% sejak 1 November 2013 sampai dengan tanggal 1 Desember 2013 dan sebesar 4% dari Dana Pihak Ketiga dalam Rupiah sejak 2 Desember 2013.
In line with BI regulation No. 15/7/PBI/2013 dated September 26, 2013 regarding “GWM of Commercial Bank in Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency”, Secondary GWM for Rupiah Currency amounted to 2.5% until September 30, 2013, amounted to 3% from October 1, 2013 until October 31, 2013, amounted to 3.5% from November 1, 2013 until December 1, 2013 and amounted to 4% from third party funds in Rupiah from December 2, 2013.
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dibentuk oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari DPK.
Primary GWM is minimum deposits that should be maintained by Bank in the form of demand deposits with BI in certain percentage of TPF which is determined by BI.
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.
Secondary GWM is minimum reserve that should be maintained by Bank in the form of Bank Indonesia Certificates (SBI), Certificate Deposit of Bank Indonesia (SDBI), Government Debenture Debt (SUN) and/or Excess Reserve, in certain percentage determined by BI.
GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih antara LDR yang dimiliki oleh Bank dengan LDR Target.
LDR is the minimum reserve deposits that should be maintained by Bank in the form of demand deposits with Bank Indonesia amounting to a percentage of TPF are calculated based on the difference between LDR owned by the Bank with the LDR target.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, GWM Bank masing-masing sebesar 12,67% dan 10,99%, untuk mata uang Rupiah, serta sebesar 51,53% dan 29,06%, untuk mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Bank tidak memiliki GWM LDR karena jumlah LDR memenuhi minimum target Bank Indonesia; masing-masing sebesar 84,44% dan 84,94%.
As of December 31, 2013 and 2012, GWM of the Bank were 12.67% and 10.99%, for Rupiah currency, and 51.53% and 29.06%, for foreign currency, respectively. As of December 31, 2013 and 2012 Bank did not had GWM LDR since its LDR complied with Bank Indonesia minimum target; which are equal to 84.44% and 84.94%, respectively.
GWM Bank dalam Rupiah sebesar 12,67% dan 10,99%, terdiri dari GWM Utama sebesar 8,28% dan 8,15%, dengan menggunakan saldo rekening giro Rupiah pada BI dan GWM Sekunder sebesar 4,39% dan 2,84%, dengan menggunakan SBI dan Obligasi Pemerintah.
GWM of the Bank in Rupiah was 12.67% and 10.99%, which consists of Primary GWM of 8.28% and 8.15%, through Rupiah demand deposits with BI and Secondary GWM of 4.39% and 2.84%, through SBI and Government Bonds.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has complied with the Bank Indonesia’s regulation regarding the Minimum Statutory Reserve of Commercial Banks.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
6.
6.
GIRO PADA BANK LAIN a.
Berdasarkan mata uang
a. 2013
Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Victoria Syariah
2012
134.211 42.342 -
1.455.092 69.206 1.037.844
4.971.141
14.128.618
Mata uang asing: Standard Chartered Bank JP Morgan Chase Bank PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Commonwealth Bank United Overseas Bank (UOB) Sumitomo Mitsui Bank Wells Fargo Bank
28.710.146 10.598.871 8.486.694 8.401.408 8.103.966 6.362.867 3.242.059 2.575.261 -
12.993.789 5.348.646 1.862.156 15.576.879 1.910.108 3.357.732 5.213.484 5.646.092 2.389.566
Foreign currencies: Standard Chartered Bank JP Morgan Chase Bank PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Commonwealth Bank United Overseas Bank (UOB) Sumitomo Mitsui Bank Wells Fargo Bank
Jumlah mata uang asing
76.481.272
54.298.452
Total foreign currencies
Jumlah
81.452.413
68.427.070
Total
Berdasarkan kolektibilitas
b.
Berdasarkan transaksi berelasi dan pihak ketiga
dengan
pihak
c.
d.
2013
e.
By transaction with related party and third party
Average interest rate per annum are as follows:
2012 1,82% 0,05%
0,67% 0,01%
e.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai.
Rupiah Foreign currencies
As of December 31, 2013 and 2012, there were no impairment losses in demand deposits with other banks. The Bank’s management believes that there was no allowance for impairment losses on demand deposits with other banks to be provided as of December 31, 2013 and 2012.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. f.
By collectibility
As of December 31, 2013 and 2012, there were no demand deposits with other banks with related party.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
Rupiah Mata uang asing
Total Rupiah
Based on the prevailing Bank Indonesia (BI) regulation, all demand deposits with other banks as of December 31, 2013 and 2012, were classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat giro pada bank lain dengan pihak berelasi. d.
Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Victoria Syariah
9.717.536 1.848.940
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI) yang berlaku, semua giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diklasifikasikan lancar. c.
By currency
3.163.730 1.630.858
Jumlah Rupiah
b.
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
f.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat giro pada bank lain yang digunakan sebagai jaminan.
43
As of December 31, 2013 and 2012, there were no demand deposits with other banks pledged as cash collateral.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a.
Berdasarkan jenis dan mata uang
a. 2013
Rupiah: Deposit facility Deposito berjangka Bank Bisnis Internasional Term deposit
2012
1.074.828.354
9.998.890
15.000.000 -
1.089.220.902
1.089.828.354
1.099.219.792
608.500 15.241.763
481.875 6.264.375 3.040.985
Jumlah mata uang asing
15.850.263
9.787.235
Total foreign currency
1.105.678.617
1.109.007.027
Total
Berdasarkan kolektibilitas
b.
Berdasarkan transaksi berelasi dan pihak ketiga
dengan
pihak
c.
d. 2013
Mata uang asing: Dolar Amerika Kurang dari 1 bulan 6 - 12 bulan Jumlah
e.
By maturity
2012 1.099.219.792
Rupiah: Less than 1 month
15.241.763 608.500
9.305.360 481.875
Foreign currency: United States Dollars Less than 1 month 6 - 12 months
1.105.678.617
1.109.007.027
Total
1.089.828.354
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
e.
2013 Rupiah Mata uang asing
By transaction with related party and third party As of December 31, 2013 and 2012, there were no placements with related party.
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah: Kurang dari 1 bulan
By collectibility Based on the prevailing BI regulation, placements with BI and other banks as of December 31, 2013 and 2012 were classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penempatan pada pihak berelasi. d.
Rupiah: Deposit facility Time deposits Bank Bisnis Internasional Term Deposit
Foreign currency: United States Dollars Security deposits Call money Others
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, penempatan pada BI dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diklasifikasikan lancar. c.
By type and currency
Mata Uang Asing: Dolar Amerika Setoran jaminan Call money Lainnya
Jumlah
b.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Average interest rate per annum are as follows:
2012 5,03% 1,61%
44
4,45% 1,50%
Rupiah Foreign currency
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) f.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) f.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai.
The Bank’s management believes that there was no allowance for impairment losses in placements with Bank Indonesia and other banks to be provided as of December 31, 2013 and 2012.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
8.
As of December 31, 2013 and 2012, there were no impairment losses in placements with Bank Indonesia and other banks
g.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terdapat penempatan pada bank lain yang diblokir masing-masing sebesar Rp 608.500 dan Rp 481.875.
g.
As of December 31, 2013 and 2012 there were placements with other banks which were blocked amounting to Rp 608,500 and Rp 481,875, respectively.
h.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain akan diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.
h.
Placements with Bank Indonesia and other banks will be settled within no more than 12 months after the date of the statements of financial position.
EFEK-EFEK
8.
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
SECURITIES a. By type and currency
2013
Nilai nominal/ Nominal value Rupiah: Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Sukuk ijarah Pinjaman yang diberikan dan piutang Wesel SKBDN Jumlah Rupiah Mata uang asing: Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Wesel ekspor Jumlah mata uang asing Jumlah
Bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest
Premi (Diskonto)/ Premium (Discounts)
Nilai tercatat/ Carrying amount Rupiah: Held to maturity
215.000.000 67.305.600 17.000.000
(6.453.691) (1.107) -
10.804.610 310.110.210
(6.454.798)
939.720 -
208.546.309 68.244.213 17.000.000
-
10.804.610
939.720
304.595.132
Certificates of Bank Indonesia Bonds Sukuk ijarah Loans and receivables Domestic Letter of Credit (SKBDN) Total Rupiah Foreign currency: Held to maturity
35.581.391
-
12.017.399
47.598.790
9.363.658
-
-
9.363.658
44.945.049 355.055.259
(6.454.798)
45
Bonds Loans and receivables Export bills
12.017.399
56.962.448
Total foreign currency
12.957.119
361.557.580
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan) a.
Berdasarkan jenis dan mata uang
SECURITIES (continued) a. By type and currency
2012
Nilai nominal/ Nominal value Rupiah: Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Wesel SKBDN Jumlah Rupiah Mata uang asing: Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Wesel ekspor Jumlah mata uang asing Jumlah
b.
Bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest
Nilai tercatat/ Carrying amount Rupiah: Held to maturity
70.000.000 37.305.600
(2.047.485) -
711.675 108.017.275
1.805.549
67.952.515 39.111.149
711.675 107.775.339
Total Rupiah Foreign currency: Held to maturity Bonds
-
3.035.887
44.005.742
7.055.230
-
-
7.055.230
48.025.085
(2.047.485)
Berdasarkan umur jatuh tempo
Loans and receivables Domestic Letter of Credit (SKBDN)
-
40.969.855
156.042.360
Certificates of Bank Indonesia Bonds
1.805.549
(2.047.485)
Loans and receivables Export bills
3.035.887
51.060.972
Total foreign currency
4.841.436
158.836.311
Total
b. 2013
By maturity
2012
Rupiah: Kurang dari 1 tahun 1-5 tahun
258.234.972 46.360.160
68.664.190 39.111.149
Rupiah: Less than 1 year 1-5 years
Jumlah Rupiah
304.595.132
107.775.339
Total Rupiah
Mata uang asing: Kurang dari 1 tahun 1-5 tahun Lebih dari 10 tahun
56.962.448 -
12.814.512 37.754.640 491.820
Foreign currency: Less than 1 year 1-5 years More than 10 year
Jumlah mata uang asing
56.962.448
51.060.972
Total foreign currency
361.557.580
158.836.311
Total
Jumlah
c.
Premi (Diskonto)/ Premium (Discounts)
Berdasarkan penerbit
c. 2013
By issuer
2012
Pemerintah Bukan pemerintah
341.389.313 20.168.267
144.818.304 14.018.007
Government bond Non government bond
Jumlah
361.557.580
158.836.311
Total
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan) d.
Berdasarkan jatuh tempo dan suku bunga
Obligasi Republik Indonesia Obligasi Pemerintah FR026 Obligasi Pemerintah FR028 Surat Perbendaharaan Negara (SPN 12140731) Sukuk ijarah Ritel Negara Indonesia SR-005 Bukan Pemerintah Dimiliki hingga jatuh Tempo United Overseas Bank United Overseas Bank Swedish Export Credit Perpetual Pinjaman yang diberikan dan piutang Lain-lain
e.
d.
Sertifikat Bank Indonesia/ Certificates of Bank Indonesia Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds
< 1 tahun/ < 1 year
4,80%-7,23%
Held to maturity Bank Indonesia
10 Maret 2014/ March 10, 2014 15 Oktober 2014/ October 15, 2014 15 Juli 2017/ July 15, 2017
6,75%
RI Government Bonds
11,00%
Government Bonds FR026 Government Bonds FR028
31 Juli 2014/ July 31, 2014 27 Pebruari 2016/ February 27, 2016
10,00% 6,75%-6,85%
Treasury Bills (SPN 12140731) Sukuk Ijarah Indonesia Ritel Bond SR-005
6,00%
Non Government Obligasi/Bonds
30 Juni 2013/ June 30, 2013 2 Juli 2013/ July 2, 2013
Obligasi/Bonds
Held to maturity United Overseas Bank United Overseas Bank
4,50% 4,50%
Obligasi/Bonds
27 Juni 2049/ Juni 27, 2049
5,40%
Wesel SKBDN dan wesel ekspor/ Domestic letters of credit SKBDN and export bills
< 1 tahun/ < 1 year
6,00%-10,50%
Swedish Export Credit Perpetual Loans and receivables Others
e. By rating of securities Peringkat/Rating
2013
Wesel SKBDN
Suku Bunga/ Bagi Hasil Per Tahun/ Annual Interest Rate Profit Sharing Government
Berdasarkan peringkat obligasi
Rupiah: Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Sukuk ijarah Pinjaman yang diberikan dan piutang
By maturity and interest rate
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity date
Jenis/Type Pemerintah Dimiliki hingga jatuh Tempo Bank Indonesia
SECURITIES (continued)
Nilai tercatat/Carrying amount
2012
Baa3/BBBBaa3/BBB-
2013
Baa3/BBBBaa3/BBB-
-
-
Jumlah Rupiah
47
2012
67.952.515 39.111.149 -
Rupiah: Held to maturity Certificates of Bank Indonesia Bonds Sukuk ijarah
10.804.610
711.675
Loans and receivables Domestic letters of credit (SKBDN)
304.595.132
107.775.339
Total Rupiah
208.546.309 68.244.213 17.000.000
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan) e.
Berdasarkan peringkat obligasi (lanjutan)
e. By rating of securities (continued)
Peringkat/Rating 2013 Mata uang asing: Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Pemerintah RI United Overseas Bank Swedish Export Credit Perpetual Pinjaman yang diberikan dan piutang Wesel ekspor
SECURITIES (continued)
Nilai tercatat/Carrying amount
2012
2013
Baa3/BBB-
Baa3/BBBAa1/AA-
47.598.790 -
37.754.640 5.759.282
-
Aaa/AAA
-
491.820
Foreign currency: Held to maturity RI Government bonds United Overseas Bank Swedish Export Credit Perpetual
-
-
9.363.658
7.055.230
Loans and receivables Export bills
56.962.448
51.060.972
Total foreign currency
361.557.580
158.836.311
Total
Jumlah mata uang asing Jumlah
Bonds rating classified by Standard & Poors, Moodys and Fitch.
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Standard & Poors, Moodys dan Fitch. f.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
f. Annual average interest rate
2013 Rupiah Mata uang asing
g.
h.
9.
2012 7,35% 6,56%
6,99% 6,54%
Berdasarkan kolektibilitas
Rupiah Foreign currency
g. By collectibility
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efekefek pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diklasifikasikan lancar.
Based on the prevailing BI regulation, securities as of December 31, 2013 and 2012 were classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai.
h. As of December 31, 2013 and 2012, there were no impairment losses in securities.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai efekefek yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Bank’s management believes that there was no allowance for impairment losses in securities to be provided as of December 31, 2013 and 2012.
OBLIGASI PEMERINTAH a.
2012
9.
Berdasarkan jenis
GOVERNMENT BONDS a.
By type
2013 Nilai perolehan/ Cost Dimiliki hingga jatuh tempo
2012
Nilai tercatat/ Carrying amount -
Nilai perolehan/ Cost -
48
57.880.000
Nilai tercatat/ Carrying amount 50.203.864
Held to maturity
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) b.
Berdasarkan jatuh tempo
GOVERNMENT BONDS (continued) b. By maturity
2013 Nilai perolehan/ Cost Dimiliki hingga jatuh tempo < 1 tahun
2012
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai perolehan/ Cost
Nilai tercatat/ Carrying amount
-
-
57.880.000
50.203.864
-
-
57.880.000
50.203.864
Held to maturity < 1 year
Pada tanggal 31 Desember 2012/ As of December 31, 2012 Dimiliki Hingga Jatuh Tempo/Held to Maturity
Nomor seri/ Serial number
Suku bunga per tahun/ Interest rate per annum
Nilai nominal/ Nominal amount
FR 019 FR 019 FR 019 FR 020 FR 020
10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
14,25 14,25 14,25 14,28 14,28
Frekuensi pembayaran bunga/ Frequency of interest payment
Tanggal jatuh tempo/ Due date 15 Juni 2013/June 15, 2013 15 Juni 2013/June 15, 2013 15 Juni 2013/June 15, 2013 15 Desember 2013/December 15, 2013 15 Desember 2013/December 15, 2013
6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months
50.000.000
Government Bonds rating given by rating institution Moody’s are Baa3 for December 31, 2012.
Peringkat Obligasi Pemerintah yang diberikan oleh lembaga pemeringkat Moody’s adalah Baa3 untuk 31 Desember 2012. c.
Berdasarkan kolektibilitas
c.
Based on the prevailing BI regulation, government bonds as of December 31, 2012 were classified as current.
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, obligasi pemerintah pada tanggal 31 Desember 2012 diklasifikasikan lancar. d.
d.
Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat obligasi pemerintah yang mengalami penurunan nilai.
LIABILITAS
SPOT
As of December 31, 2012, there were no impairment losses in government bonds. The Bank’s management believes that there was no allowance for impairment losses in government bonds to be provided as of December 31, 2012.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai obligasi pemerintah yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2012. 10. TAGIHAN DAN DERIVATIF
By collectibility
DAN
10. SPOT AND DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES 2013 Nilai Wajar/Fair Values
Jumlah nosional/ Notional amount (jumlah penuh/ full amount) Transaksi Tidak Terkait Lindung Nilai Kontrak spot valuta asing
IDR
Tagihan spot dan derivatif/ Spot and derivative receivables
12.270.000.000
49
Liabilitas spot dan derivatif/ Spot and derivative liabilities
-
100.000
-
100.000
Transactions Non Hedging Instrument Foreign currency spots
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
SPOT
DAN
10. SPOT AND DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued) 2012 Nilai Wajar/Fair Values
Jumlah nosional/ Notional amount (jumlah penuh/ full amount) Transaksi Tidak Terkait Lindung Nilai Kontrak spot valuta asing
USD IDR
Tagihan spot dan derivatif/ Spot and derivative receivables
700.000 9.750.000.000
Liabilitas spot dan derivatif/ Spot and derivative liabilities
124.250 -
112.500
124.250
112.500
Transactions Non Hedging Instrument Foreign currency spots
Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, keuntungan atas perubahan nilai wajar kontrak spot valuta asing yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif masing-masing sebesar Rp 111.750 dan Rp 11.750.
During the year ended December 31, 2013 and 2012, the gain from changes in fair value of foreign currency spot which were recorded in the statements of comprehensive income amounting to Rp 111,750 and Rp 11,750, respectively.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, seluruh tagihan spot dan derivatif pada tanggal 31 Desember 2012 digolongkan lancar.
Based on prevailing Bank Indonesia regulation, all spot and derivatives receivables as of December 31, 2012 were classified as current.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak terdapat tagihan spot dan derivatif yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012.
The Bank’s management believes that there are no impairment in respect of spot and derivative receivables as of December 31, 2012.
11. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
11. LOANS
Berdasarkan jenis dan mata uang
a. 2013
By type and currency
2012
Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Karyawan
4.231.457.106 1.619.417.121 552.333.455 107.318.598 50.184.525
3.251.006.721 1.325.994.280 685.194.614 122.705.029 529.873
Rupiah: Working capitals Investments Consumers Exports Employees
Jumlah Rupiah
6.560.710.805
5.385.430.517
Total Rupiah
183.681.614 100.006.324 221.901.350
244.237.387 108.157.602 146.797.454
Foreign currency: Working capitals Investments Exports
505.589.288
499.192.443
Total foreign currency
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
7.066.300.093
5.884.622.960
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
6.988.226.983
Mata uang asing: Modal kerja Investasi Ekspor Jumlah mata uang asing
(78.073.110)
50
(60.228.980) 5.824.393.980
Total- net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11. LOANS (continued)
b.
Berdasarkan kolektibilitas
b.
By collectibility
2013
Lancar/ Current Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Karyawan
Mata uang asing: Modal kerja Ekspor Investasi
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
4.178.061.389 1.575.367.385 524.034.139 107.318.598 50.184.525
26.189.441 21.728.103 13.193.415 -
6.607.291 3.951.641 2.420.122 -
4.576.285 3.187.055 2.770.916 -
16.022.700 15.182.937 9.914.863 -
4.231.457.106 1.619.417.121 552.333.455 107.318.598 50.184.525
6.434.966.036
61.110.959
12.979.054
10.534.256
41.120.500
6.560.710.805
183.681.614 221.901.350 100.006.324
-
-
-
-
183.681.614 221.901.350 100.006.324
505.589.288
-
-
-
-
505.589.288
6.940.555.324
61.110.959
12.979.054
10.534.256
41.120.500
7.066.300.093
(9.390.034)
(2.190.314)
(2.235.364)
(28.251.679)
51.720.925
10.788.740
8.298.892
12.868.821
(36.005.719) 6.904.549.605
(78.073.110) 6.988.226.983
Rupiah: Working capital Investments Consumers Exports Employees
Foreign currency: Working capital Exports Investments
Allowance for impairment losses Total - net
2012
Lancar/ Current Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Karyawan
Mata uang asing: Modal kerja Ekspor Investasi
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
c.
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
3.206.685.092 1.282.527.798 643.156.758 113.639.792 529.873
23.875.162 26.782.913 22.215.862 9.065.237 -
1.077.178 1.934.805 5.885.734 -
4.340.587 5.397.194 6.462.722 -
15.028.702 9.351.570 7.473.538 -
3.251.006.721 1.325.994.280 685.194.614 122.705.029 529.873
5.246.539.313
81.939.174
8.897.717
16.200.503
31.853.810
5.385.430.517
244.237.387 146.797.454 108.157.602
-
-
-
-
244.237.387 146.797.454 108.157.602
499.192.443
-
-
-
-
499.192.443
5.745.731.756
81.939.174
8.897.717
16.200.503
31.853.810
5.884.622.960
(11.959.169)
(1.341.698)
(3.413.665)
(18.038.182)
69.980.005
7.556.019
12.786.838
13.815.628
(25.476.266) 5.720.255.490
Berdasarkan sektor ekonomi
(60.228.980) 5.824.393.980
Rupiah: Working capital Investments Consumers Exports Employees
Foreign currency: Working capital Exports Investments
Allowance for impairment losses Total - net
c. By economic sectors 2013
Lancar/ Current Rupiah: Industri Pertanian Perdagangan Listrik, gas, dan air Transportasi Konstruksi Pertambangan Lain-lain Jumlah Rupiah
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
1.612.391.793 959.642 2.529.791.490
13.567.171 25.014.120
963.397 8.858.164
602.003 5.492.385
6.461.676 19.771.508
1.633.986.040 959.642 2.588.927.667
709.621 105.557.420 197.712.268 82.237.596 1.905.606.206
98.998 22.430.670
3.157.493
4.439.868
916.953 13.970.363
709.621 106.474.373 197.811.266 82.237.596 1.949.604.600
Rupiah: Industry Agricultures Trading Electricity, gas and water Transportations Constructions Minings Others
6.434.966.036
61.110.959
12.979.054
10.534.256
41.120.500
6.560.710.805
Total Rupiah
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11. LOANS (continued)
c.
Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan)
c. By economic sectors (continued) 2013
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Mata uang asing: Industri Perdagangan Transportasi Pertambangan Lain-lain
286.486.327 88.633.972 10.382.797 10.318.671 109.767.521
-
-
-
-
286.486.327 88.633.972 10.382.797 10.318.671 109.767.521
Foreign currency: Industry Trading Transportation Minings Others
Jumlah mata uang asing
505.589.288
-
-
-
-
505.589.288
Total foreign currency
6.940.555.324
61.110.959
12.979.054
10.534.256
41.120.500
7.066.300.093
(9.390.034)
(2.190.314)
(2.235.364)
(28.251.679)
51.720.925
10.788.740
8.298.892
12.868.821
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah-bersih
(36.005.719) 6.904.549.605
(78.073.110) 6.988.226.983
Allowance for impairment losses Total-net
2012
Lancar/ Current Rupiah: Industri Pertanian Perdagangan Listrik, gas, dan air Transportasi Konstruksi Pertambangan Lain-lain Jumlah Rupiah
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total Rupiah: Industry Agricultures Trading Electricity, gas and water Transportations Constructions Minings Others
1.103.862.651 406.588 1.967.840.162
17.119.789 36.405.607
437.012 1.901.459
61.031 6.632.447
4.877.727 17.388.803
1.126.358.210 406.588 2.030.168.478
1.349.437 105.764.125 91.283.571 88.425.251 1.887.607.528
25.139 28.388.639
6.559.246
1.119.187 8.387.838
9.587.280
1.349.437 106.883.312 91.308.710 88.425.251 1.940.530.531
5.246.539.313
81.939.174
8.897.717
16.200.503
31.853.810
5.385.430.517
Total Rupiah
Mata uang asing: Industri Perdagangan Transportasi Pertambangan Lain-lain
345.404.222 27.055.103 14.722.590 7.946.608 104.063.920
-
-
-
-
345.404.222 27.055.103 14.722.590 7.946.608 104.063.920
Foreign currency: Industry Trading Transportation Minings Others
Jumlah mata uangasing
499.192.443
-
-
-
-
499.192.443
Total foreign currency
5.745.731.756
81.939.174
8.897.717
16.200.503
31.853.810
5.884.622.960
(11.959.169)
(1.341.698)
(3.413.665)
(18.038.182)
69.980.005
7.556.019
12.786.838
13.815.628
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
d.
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
(25.476.266) 5.720.255.490
Berdasarkan periode kredit dan sisa umur jatuh tempo
d.
(60.228.980) 5.824.393.980
Allowance for impairment losses Total - net
By loan period and maturity The classification of loans by loan period, which is stated in the loan agreements and the remaining period until maturity are as follows:
Golongan jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11. LOANS (continued)
d.
Berdasarkan periode kredit dan sisa umur jatuh tempo (lanjutan)
d.
By loan period and maturity (continued)
2013 Berdasarkan sisa umur jatuh tempo/ By remaining period until maturity Rupiah: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Berdasarkan periode perjanjian/ By loan period
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo/ By remaining period until maturity
Berdasarkan periode perjanjian/ By loan period
3.473.347.680 278.912.765 1.646.972.943 1.161.477.417
1.490.714.357 2.012.749.963 571.415.253 2.485.831.232
2.689.753.834 302.439.765 1.382.751.331 1.010.485.587
771.555.663 1.947.770.169 591.871.657 2.074.233.028
Rupiah: Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years Over than 5 years
6.560.710.805
6.560.710.805
5.385.430.517
5.385.430.517
Total Rupiah
Mata uang asing: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
336.397.442 12.334.727 67.868.136 88.988.983
258.474.402 74.480.024 31.142.280 141.492.582
342.419.114 13.337.081 65.862.378 77.573.870
124.235.153 210.025.491 43.897.235 121.034.564
Foreign currency: Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years Over than 5 years
Jumlah mata uang asing
505.589.288
505.589.288
499.192.443
499.192.443
Total foreign currency
7.066.300.093
7.066.300.093
5.884.622.960
5.884.622.960
Total
Jumlah Rupiah
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah-bersih
e.
2012
(78.073.110) 6.988.226.983
(78.073.110) 6.988.226.983
Berdasarkan pihak berelasi
5.824.393.980
e. 2013
Pihak berelasi: PT Sasana Artha Finance PT Central Texindo PT Bintang Warna Mandiri PT Antelas Keluarga direksi dan karyawan kunci
(60.228.980)
(60.228.980) 5.824.393.980
Allowance for impairment losses Total-net
By related parties
2012 Related parties: PT Sasana Artha Finance PT Central Texindo PT Bintang Warna Mandiri PT Antelas Directors family and key personnel
15.450.295 11.318.100 9.240.687 954.061
9.155.625 7.838.833 915.381
4.162.979
3.047.271
41.126.122
20.957.110
Pihak ketiga
7.025.173.971
5.863.665.850
Third parties
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
7.066.300.093
5.884.622.960
Total Allowance for impairment losses
Jumlah-bersih
6.988.226.983
(78.073.110)
53
(60.228.980) 5.824.393.980
Total-net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11. LOANS (continued)
e.
f.
Berdasarkan pihak berelasi (lanjutan)
e.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank harus memenuhi persyaratan karyawan tetap. Kredit diberikan untuk membiayai berbagai kebutuhan yang sifatnya primer seperti biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan dan berbagai keperluan lainnya. Jangka waktu kredit maksimal selama 12 bulan.
The loans to the Bank employees with requirement as permanent employee. The loan is granted to finance various primary needs such as expenses for education, health, nuptials and other various needs. The maximum period of loan is 12 months.
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga. Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi, seluruhnya berkualitas lancar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Related party loans are granted by term and condition similar to those of loans granted to third parties. All loans granted to related parties are classified as current as of December 31, 2013 and 2012.
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dibebani bunga 5% - 32% dan 2% - 15% per tahun untuk tahun 2013 dan 2012 dengan jangka waktu pelunasan maksimal selama 15 tahun.
Interest on loans granted to related parties is 5% - 32% and 2% - 15% per annum for 2013 and 2012, respectively with maximum payment period of 15 years.
Suku bunga rata-rata per tahun
f. 2013
Rupiah: Pinjaman rekening koran Pinjaman berjangka Kredit kendaraan bermotor Kredit kepemilikan rumah Kredit time loan flat Kredit mikro Mata uang asing: Pinjaman rekening koran Kredit modal kerja
g.
By related parties (continued)
Average interest rate per annum
2012
12,60% 12,03% 14,99% 11,87% 12,57% 15,05%
12,06% 11,77% 15,61% 11,65% 12,28% 16,69%
Rupiah: Demand deposits loans Time loans Vehicle ownership loans Housing loans Time loans flat Micro loans
2,19% 6,82%
2,14% 6,74%
Foreign currency: Demand deposits loans Working capital loans
Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi
g.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 rincian kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Summary of non performing loans by economic sector As of December 31, 2013 and 2012, detail of non performing loans (substandard, doubtful and loss) according to economic sector are as follows:
2013 Kredit bermasalah/ Non performing loan
2012 Minimum cadangan/ Minimum allowance*)
Kredit bermasalah/ Non performing loan
Minimum cadangan/ Minimum allowance*)
Rupiah: Perdagangan Industri Lain-lain
34.122.057 8.027.076 22.484.677
15.093.898 4.859.993 12.723.466
25.922.709 5.375.770 25.653.551
11.113.953 2.388.730 9.290.862
Rupiah: Trading Industry Others
Jumlah Rupiah
64.633.810
32.677.357
56.952.030
22.793.545
Total Rupiah
*) sesuai peraturan Bank Indonesia
*) In accordance with Bank Indonesia regulation
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11. LOANS (continued)
g.
Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan)
As of December 31, 2013 and 2012, loans that classified as non performing loans amounted to Rp 64,633,810 and Rp 56,952,030, respectively. The increase in non-performing loans from December 31, 2012 to December 31, 2013 was 13.49%.
Langkah-langkah Bank untuk mengatasi kredit bermasalah dilakukan dengan cara:
Steps taken by the Bank to reduce nonperforming loans are as follows:
Memberikan Surat Pemberitahuan keterlambatan kewajiban untuk membayar ke Bank. Memberikan Surat Peringatan I, II dan yang terakhir. Melakukan panggilan untuk menghadap ke Bank. Melakukan penagihan dengan mendatangi debitur bermasalah. Melakukan musyawarah untuk debitur yang akan menjual aset jaminan atau aset yang lain diluar jaminan. Bila debitur bermasalah yang masih mempunyai prospek usaha untuk disehatkan kembali akan diajukan restrukturisasi. Bila langkah-langkah tersebut diatas belum ada penyelesaian maka akan dilakukan langkah AYDA (Agunan Yang Diambil Alih). Bila debitur tidak dapat bekerja sama maka akan dilakukan proses hukum.
Kredit yang direstrukturisasi
h.
Jumlah
Giving Notice Letter of Delay in the obligation to pay to the Bank.
Giving Warning Letter I, II and final Warning Letter. Making a call to overlook the Bank.
Perform billing by visiting NPL debtors.
Conduct deliberation to debtor who would sell the asset collateral or other assets outside guarantee. If the debtor has the prospect of NPL that still attempt to brought back to health will be proposed restructuring.
If the above steps have not resolved it will be done step foreclosed assets.
If the debtor is not cooperative will be made to the legal process.
Restructured loans As of December 31, 2013 and 2012 details of restructured loans are as follows:
2013 Perpanjangan jangka waktu kredit Fasilitas kredit tambahan Perpanjangan jangka waktu dan penurunan bunga Perpanjangan jangka waktu dan skema lain
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 rincian kredit yang direstrukturisasi adalah sebagai berikut:
i.
Summary of non performing loans by economic sector (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 kredit yang tergolong sebagai kredit bermasalah masing-masing sebesar Rp 64.633.810 dan Rp 56.952.030. Kenaikan kredit bermasalah dari 31 Desember 2012 ke 31 Desember 2013 sebesar 13,49%.
h.
g.
2012
1.177.308 -
2.352.536 341.651
-
1.200.000
2.246.964
4.448.880
Extention of credit terms Additional loans of facilities Extention of credit terms and adjusted interest rate Extention of credit terms and others scheme
3.424.272
8.343.067
Total
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lainnya.
i.
55
Loans are generally collateral by powers of attorney to mortgage or sell, time deposits or by other guarantees.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11. LOANS (continued)
j.
Kredit properti merupakan seluruh kredit terkait properti yang diberikan kepada debitur termasuk di dalamnya kredit real estate. Saldo kredit properti pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 875.031.342 dan Rp 767.467.800.
j.
Property loans are all property related to loans granted to the debtors including real estate loans. Balances of property loans on December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 875,031,342 and Rp 767,467,800, respectively.
k.
Pemberian kredit real estate terhadap total kredit yang diberikan Bank pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 333.780.022 (4,72%) dan Rp 307.653.859 (5,23%).
k.
Real estate loans to total loans on December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 333,780,022 (4.72%) and Rp 307,653,859 (5.23%), respectively.
l.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 rasio Non Performing Loan (NPL) adalah sebagai berikut:
l.
As of December 31, 2013 and 2012, Non Performing Loans (NPL) ratio are as follows:
2013 NPL Gross NPL Netto
2012 0,92% 0,45%
0,97% 0,58%
Gross NPL Net NPL
m. Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar 84,44% dan 84,94%.
m. Loan to Deposit ratio as of December 31, 2013 and 2012, are equal to 84.44% and 84.94%, respectively.
n.
Rasio kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar 4,52% dan 13,39%.
n. The ratio of micro business loans to the total loans as of December 31, 2013 and 2013 was 4.52% and 13.39%, respectively.
o.
Rasio kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap total kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 48,88% dan 55,94%.
o. The ratio of loans extended to Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) to the total loans as of December 31, 2013 and 2013 was 48.88% and 55.94%, respectively.
p.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
p. The movements in the allowance impairment losses of loans are as follows:
Rupiah: Saldo awal Pembentukan dalam tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir Mata uang asing: Saldo awal Pemulihan dalam tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir Jumlah
2013
2012
59.135.108
45.795.425
43.108.263
34.241.483
(25.387.008)
(20.901.800)
76.856.363
59.135.108
1.093.872
4.082.620
(139.207) 262.082
(3.103.481) 114.733
for
Rupiah: Beginning balance Provision during the year Written-off during the year Ending balance Foreign currencies: Beginning balance Reversal during the year Exchange rate difference
1.216.747
1.093.872
Ending balance
78.073.110
60.228.980
Total
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11. LOANS (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
The management believes that the amount of allowance for impairment losses is adequate to cover the potential losses arising from bad loans.
Berikut ini adalah saldo kredit bruto dan cadangan kerugian penurunan nilai yang dievaluasi secara individual dan kolektif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
As of December 31, 2013 and 2012 , the gross loan balances and allowance for impairment losses that are assessed from individual and collective impairment, are as follows:
Kredit yang dievaluasi secara individual Penurunan nilai individual Sub jumlah - bersih
q.
2013
2012
16.030.715 (8.639.135)
17.506.697 (7.624.279)
7.391.580
9.882.418
Loan assessed by individual impairment Individual impairment Sub total - net
Kredit yang dievaluasi secara kolektif Penurunan nilai kolektif
7.050.269.378 (69.433.975)
5.867.116.263 (52.604.701)
Sub jumlah - bersih
6.980.835.403
5.814.511.562
Sub total - net
Total - bersih
6.988.226.983
5.824.393.980
Total - net
Batas Maksimum (BMPK)
Pemberian
Kredit
Loan assessed by collectively impairment Collective impairment
q. Legal Lending Limit (LLL)
Kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah mematuhi peraturan BMPK untuk pihak berelasi dan pihak ketiga.
In compliance with the Bank Indonesia regulation on Legal Lending Limit (LLL), as stipulated in the Bank Indonesia regulation No. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006. As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has complied with Legal Lending Limit for related parties and third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank tidak melanggar atau melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank did not breach its Legal Lending Limit (LLL) which establish by Bank Indonesia.
12. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI
12. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
a. Berdasarkan mata uang
a. By currency 2013
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
2012 Utang akseptasi/ Acceptance payables
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Utang akseptasi/ Acceptance payables
Rupiah: Bank Pihak ketiga
-
120.000.000
-
-
Jumlah
-
120.000.000
-
-
57
Rupiah: Bank Third parties Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
12. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (lanjutan)
12. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
a. Berdasarkan mata uang (lanjutan)
a. By currency (continued)
2013 Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
b.
2012 Utang akseptasi/ Acceptance payables
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Utang akseptasi/ Acceptance payables
Mata uang asing: Bank Pihak berelasi Pihak ketiga Debitur Pihak berelasi Pihak ketiga
-
19.725.116
-
17.858.240
2.123.553 17.601.563
-
809.550 17.048.690
-
Jumlah
19.725.116
19.725.116
17.858.240
17.858.240
Berdasarkan jatuh tempo
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
d.
Total
b. By maturity date 2013
c.
Foreign currency: Bank Related parties Third parties Debtors Related parties Third parties
2012 Utang akseptasi/ Acceptance payables
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Utang akseptasi/ Acceptance payables
Rupiah: 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan
-
65.000.000 55.000.000
-
-
Rupiah: 1 - 3 months 3 - 6 months
Jumlah Rupiah
-
120.000.000
-
-
Total Rupiah
Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan
5.031.349 14.693.767
5.031.349 14.693.767
6.521.949 11.336.291
6.521.949 11.336.291
Foreign currency: Less than 1 month 1 - 3 months
Jumlah
19.725.116
19.725.116
17.858.240
17.858.240
Total
19.725.116
139.725.116
17.858.240
17.858.240
Berdasarkan akseptasi
kolektibilitas
tagihan
c. By collectibility of acceptance receivables
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tagihan akseptasi diklasifikasikan lancar.
As of December 31, 2013 and 2012, acceptance receivables are classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai.
d. As of December 31, 2013 and 2012, there were no impairment losses on acceptance receivables.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Bank’s management believes that there were no allowance for impairment losses on acceptance receivables to be provided as of December 31, 2013 and 2012.
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS 2013 Gedung dan instalasi/ Buildings and installations
Tanah/ Land
Inventaris kantor/ Office equipment
Mesin-mesin kantor/ Office machineries
Kendaraan bermotor/ Vehicles
Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress
Jumlah/ Total
Harga perolehan: Kepemilikan langsung Saldo 1 Januari 2013 Penambahan/ Reklasifikasi Pengurangan/ Reklasifikasi Saldo 31 Desember 2013
12.832.038
7.257.062
47.077.469
11.491.687
1.620.740
552.290
80.831.286
-
-
6.702.797
2.831.851
175.000
-
9.709.648
-
-
12.832.038
7.257.062
(271.185) 53.509.081
(31.202 )
(80.863 )
14.292.336
1.714.877
(552.290 ) -
(935.540) 89.605.394
Akumulasi penyusutan: Saldo 1 Januari 2013 Penambahan/ Reklasifikasi Pengurangan/ Reklasifikasi
-
5.108.933
31.536.464
7.172.645
1.003.418
-
44.821.460
-
271.693
7.444.131
1.725.277
192.430
-
9.633.531
-
-
(80.863 )
-
Saldo 31 Desember 2013
-
5.380.626
(263.064) 38.717.531
(31.202 ) 8.866.720
1.114.985
-
Nilai buku bersih 31 Desember 2013
(375.129)
Cost: Direct ownership Balance January 1, 2013 Addition/ Reclassification Deduction/ Reclassification Balance December 31, 2013 Accumulated depreciation: Balance January 1, 2013 Addition/ Reclassification Deduction/ Reclassification
54.079.862
Balance December 31, 2013
35.525.532
Net book value December 31, 2013
2012 Gedung dan instalasi/ Buildings and installations
Tanah/ Land
Inventaris kantor/ Office equipment
Mesin-mesin kantor/ Office machineries
Kendaraan bermotor/ Vehicles
Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress
Jumlah/ Total
Harga perolehan: Kepemilikan langsung Saldo 1 Januari 2012 Penambahan/ Reklasifikasi Pengurangan/ Reklasifikasi Saldo 31 Desember 2012
12.832.038
7.257.062
41.435.928
8.972.693
5.720.755
2.529.494
-
-
-
-
12.832.038
7.257.062
(79.214) 47.077.469
(10.500 ) 11.491.687
1.866.255 334.535 (580.050 ) 1.620.740
1.116.126 472.975 (1.036.811 ) 552.290
(1.706.575)
Cost: Direct ownership Balance January 1, 2012 Addition/ Reclassification Deduction/ Reclassification
80.831.286
Balance December 31, 2012
73.480.102 9.057.759
Saldo 1 Januari 2012 Penambahan/ Reklasifikasi Pengurangan/ Reklasifikasi
-
4.834.623
25.121.924
5.899.553
1.442.330
-
37.298.430
-
274.310
6.454.796
1.283.592
141.138
-
8.153.836
-
-
(580.050 )
-
(630.806)
Accumulated depreciation: Balance January 1, 2012 Addition/ Reclassification Deduction/ Reclassification
Saldo 31 Desember 2012
-
5.108.933
-
44.821.460
Balance December 31, 2012
36.009.826
Net book value December 31, 2012
Akumulasi penyusutan:
(40.256) 31.536.464
(10.500) 7.172.645
Nilai buku bersih 31 Desember 2012
1.003.418
Penyusutan aset tetap yang dibebankan pada beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp 9.633.531 dan Rp 8.153.836 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 29).
Depreciation of fixed assets charged to general and administrative expenses amounted to Rp 9,633,531 and Rp 8,153,836 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively (Note 29).
Jumlah penambahan aset tetap masing-masing adalah sebesar Rp 8.112.129 dan Rp 8.069.196 untuk tahun 2013 dan 2012.
The addition to fixed assets totalling Rp 8,112,129 and Rp 8,069,196 in 2013 and 2012, respectively.
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 terdiri dari penjualan kendaraan, mesin, dan inventaris kantor, dengan nilai tercatat dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 383.250 dan Rp 375.129.
The deductions of fixed assets for the year ended December 31, 2013 consist of sale of vehicles, machines, and office equipments, with carrying value and accumulated depreciation totaling Rp 383,250 and Rp 375,129, respectively.
Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 terdiri dari penjualan kendaraan, mesin, dan inventaris kantor, dengan nilai tercatat dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 669.764 dan Rp 630.806.
The deductions of fixed assets for the year ended December 31, 2012 consist of sale of vehicles, machines, and office equipments, with carrying value and accumulated depreciation totaling Rp 669,764 and Rp 630,806, respectively.
Reklasifikasi aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan reklasifikasi dari aset tetap dalam penyelesaian dan aset lain-lain sebesar Rp 541.940 dan Rp 1.055.579.
The reclassification of fixed assets for the year ended December 31, 2013 is reclassification from construction in progress and other assets totalling Rp 541,940 and Rp 1,055,579, respectively.
Reklasifikasi aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 merupakan reklasifikasi dari aset tetap dalam penyelesaian sebesar Rp 988.563.
The reclassification of fixed assets for the year ended December 31, 2012 is reclassification from construction in progress totalling Rp 988,563.
Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of the sale of fixed assets are as follows:
2013
2012
Harga jual Nilai buku
37.193 (8.121)
407.123 (38.958)
Keuntungan penjualan aset tetap
29.072
368.165
Selling price Net book value Gain on sale of fixed assets
Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang dapat diperbaharui. Sisa umur hak atas tanah tersebut berkisar antara 1 tahun sampai dengan 22 tahun dan dapat diperpanjang. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah didapatkan secara legal dan didukung oleh bukti kepemilikan yang sah.
Landrights are held under renewable “Sertifikat Hak Guna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles. The remaining terms of the rights ranged from 1 to 22 years and can be extended. The management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights, because all land were obtained legally and supported by valid ownership evidences.
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Avrist General Insurance (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 110.212.070.853 (nilai penuh) untuk tahun 2013 dan PT Dayin Mitra Tbk (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 110.466.986.057 (nilai penuh) untuk tahun 2012.
Fixed asset except for land, are covered by insurance against losses by fire and other risks with PT Avrist General Insurance (third party) with insurance coverage of Rp 110,212,070,853 (full amounts) for the year 2013 and PT Dayin Mitra Tbk (third party) with insurance coverage Rp 110,466,986,057 (full amounts) for the year 2012.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan terjadi.
The management of the Bank believes that the amount is adequate to cover possible losses from such risks.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Estimasi nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp 37.049.716.
The estimated fair value of the Bank’s land and buildings as of December 31, 2013 based on Tax Object Sales Value (NJOP) is amounted to Rp 37,049,716.
Berdasarkan penilaian manajemen Bank, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
By the assessment of the management of the Bank, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2013 and 2012.
Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013.
Management has reviewed the economic useful life, depreciation method and residual value of fixed assets as of December 31, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 22.994.669.
As of December 31, 2013, the gross amount of fixed assets which have been fully depreciated and are still used amounted to Rp 22,994,699.
14. ASET TAKBERWUJUD
14. INTANGIBLE ASSETS Intangible assets as of December 31, 2013 and 2012 consist of the following:
Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari: 2013 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan: Perangkat lunak Akumulasi amortisasi: Perangkat lunak Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pengurangan/ Deductions
2.753.175
2.163.909
-
4.917.084
Cost: Software
118.113
847.901
-
966.014
Accumulated amortization: Software
3.951.070
Net book value
2.635.062
2012 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pengurangan/ Deductions
Harga perolehan: Perangkat lunak
-
2.753.175
-
2.753.175
Cost: Software
Akumulasi amortisasi: Perangkat lunak
-
118.113
-
118.113
Accumulated amortization: Software
Nilai buku bersih
-
2.635.062
Net book value
Amortization charged to general and administrative expense for year 2013 and 2012 amounted to Rp 847,901 and Rp 118,113.
Beban amortisasi untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 847.901 dan Rp 118.113 yang dibebankan dalam beban umum dan administrasi.
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
15. ASET LAIN-LAIN
15. OTHER ASSETS
Biaya dibayar dimuka Agunan yang diambil alih Pendapatan bunga yang akan diterima Setoran jaminan Persediaan barang cetakan, persediaan hadiah dan perlengkapan kantor Beban pra operasi cabang Uang muka Aset lainnya Jumlah
2013
2012
44.823.650 35.680.284
47.419.215 33.035.412
Prepaid expenses Foreclosed assets
34.567.536 4.200.951
29.290.497 3.664.955
Accrued interest incomes Security deposits
3.205.168 434.690 7.003.006
4.939.976 1.353.275 4.039.913 6.925.957
Printing materials, gift and office supplies inventories Branch pra operation expenses Advances Others assets
129.915.285
130.669.200
Total
Biaya dibayar di muka terutama terdiri dari sewa dibayar dimuka, asuransi dibayar dimuka, renovasi dibayar dimuka dan lainnya.
Prepaid expenses mainly comprise prepaid rents, prepaid insurances, prepaid renovations and others.
Setoran jaminan terutama terdiri dari setoran jaminan ATM provider, ALTO, sewa gedung dan lainnya.
Security deposits mainly comprise security deposits ATM provider, ALTO, rental of buildings and others.
Setoran jaminan merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Security deposits is financial assets classified as loans and receivables.
Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar atas aset keuangannya. Estimasi nilai wajar dari aset lain-lain yang merupakan aset tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus diterima saat ada permintaan Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai wajar dari aset keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The Bank should disclose the fair value of financial assets. The estimated fair value of other assets which are non interest bearing assets and with indefinite term, is the amount that should be received on demand. As of December 31, 2013 and 2012, fair value of these financial assets is its carrying value.
Aset lainnya terdiri dari pos dalam penyelesaian dan lainnya.
Other assets consist of suspense account and others.
Agunan diambil alih terutama terdiri dari tanah dan bangunan.
Foreclosed assets mainly comprise land and building.
Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih sebagaimana diatur oleh peraturan Bank Indonesia.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed assets as required by Bank Indonesia under its regulation.
Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi.
The management believes that the foreclosed assets balance represents net realisable value.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat agunan yang diambil alih yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2013 and 2012, there were no impairment losses in foreclosed assets.
Manajemen berkeyakinan tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that there was no allowance for impairment losses in foreclosed assets to be provided as of December 31, 2013 and 2012.
62
which
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
16. LIABILITAS SEGERA
16. OBLIGATION DUE IMMEDIATELY 2013
2012
Rupiah: Titipan nasabah Lainnya
997.567 4.639.488
1.206.947 3.946.249
Rupiah: Customer’s advances Others
Jumlah Rupiah
5.637.055
5.153.196
Total Rupiah
Mata uang asing: Kiriman uang Lainnya
4.423.336 157.270
18.420.624 238.463
Foreign currency: Inward remittances Others
Jumlah mata uang asing
4.580.606
18.659.087
Total foreign currency
10.217.661
23.812.283
Total
Jumlah
17. SIMPANAN NASABAH
17. DEPOSIT FROM CUSTOMERS
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
a. By type and currency 2013
Pihak ketiga: Rupiah: Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Rupiah Mata uang asing: Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah mata uang asing Jumlah pihak ketiga
2012
421.690.728 1.433.173.110 5.065.520.040
494.479.903 1.497.461.990 3.869.132.599
Third parties: Rupiah: Demand deposits Saving deposits Time deposits
6.920.383.878
5.861.074.492
Total Rupiah
208.710.027 90.769.222 591.239.669
128.816.920 79.374.494 376.130.153
890.718.918
584.321.567
7.811.102.796
6.445.396.059
Total third parties
Foreign currencies: Demand deposits Saving deposits Time deposits Total foreign currencies
Pihak berelasi: Rupiah: Giro Tabungan Deposito berjangka
100.043.518 20.559.225 154.033.223
66.157.317 18.408.745 172.975.907
Related parties: Rupiah: Demand deposits Saving deposits Time deposits
Jumlah Rupiah
274.635.966
257.541.969
Total Rupiah
Mata uang asing: Giro Tabungan Deposito berjangka
164.219.387 905.969 107.531.158
125.685.220 2.083.689 94.479.259
Foreign currencies: Demand deposits Saving deposits Time deposits
272.656.514
222.248.168
547.292.480
479.790.137
Total related parties
8.358.395.276
6.925.186.196
Total deposit from customers
Jumlah mata uang asing Jumlah pihak berelasi Jumlah simpanan nasabah
Total foreign currencies
Information on related parties transactions are disclosed in Note 37.
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 37.
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
17. DEPOSIT FROM CUSTOMERS (continued)
b. Giro i)
b. Demand deposits
Berdasarkan mata uang, pihak ketiga dan pihak berelasi
i)
2013
ii)
2012
Rupiah: Pihak ketiga Pihak berelasi
421.690.728 100.043.518
494.479.903 66.157.317
Rupiah: Third parties Related parties
Jumlah Rupiah
521.734.246
560.637.220
Total Rupiah
Mata uang asing: Pihak ketiga Pihak berelasi
208.710.027 164.219.387
128.816.920 125.685.220
Foreign currencies: Third parties Related parties
Jumlah mata uang asing
372.929.414
254.502.140
Total foreign currencies
Jumlah
894.663.660
815.139.360
Total
Tingkat suku bunga rata-rata tahun adalah sebagai berikut:
Rupiah Mata uang asing
per
ii)
2013
2012
0,83% 0,09%
Giro yang dijadikan jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan lainnya per 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp 23.038.241 dan Rp 20.402.494. c.
i)
2013
Sub jumlah
1,04% 0,08%
Rupiah Foreign currencies
c. Saving deposits
Berdasarkan mata uang, pihak ketiga dan pihak berelasi
Rupiah: Pihak ketiga: Tabungan Sakura Tabungan Parahyangan Tabungan Nusantara Tabungan Ginza Tabungan Berjangka Tabungan Sehati Tabungan Payroll Tabungan Pendidikan Tabungan TabunganKu Tabungan Co-Branding
Average interest rates per annum are as follows:
Demand deposits pledged as collaterals on bank guarantee, loans and other payments trade transactions facility as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 23,038,241 dan Rp 20,402,494, respectively.
Tabungan i)
By currency, third parties and related parties
By currency, third parties and related parties
2012
722.521.657 346.977.339 122.641.460 77.818.753 67.647.755 34.792.064 26.635.168 18.890.889 15.219.234 28.791
813.241.381 387.283.690 144.604.275 2.782.406 41.861.876 52.572.931 27.604.222 17.221.601 10.279.840 9.768
1.433.173.110
1.497.461.990
64
Rupiah: Third parties: Sakura savings Parahyangan savings Nusantara savings Ginza savings Periodic savings Sehati savings Payroll savings Education savings TabunganKu savings Co-Branding savings Sub total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
17. DEPOSIT FROM CUSTOMERS (continued)
c.
Tabungan (lanjutan) i)
c. Saving deposits (continued)
Berdasarkan mata uang, pihak ketiga dan pihak berelasi (lanjutan)
i)
2013 Rupiah (lanjutan): Pihak berelasi: Tabungan Sakura Tabungan Parahyangan Tabungan Nusantara Tabungan Ginza Tabungan Berjangka Tabungan Sehati Tabungan Payroll Tabungan Pendidikan Tabungan TabunganKu Sub jumlah Jumlah Rupiah Mata uang asing: Pihak ketiga: Tabungan dolar Tabungan berjangka dolar Pihak berelasi: Tabungan dolar Jumlah mata uang asing Jumlah
2012 Rupiah (continued): Related parties: Sakura savings Parahyangan savings Nusantara savings Ginza savings Periodic savings Sehati savings Payroll savings Education savings TabunganKu savings
2.674.561 13.017.889 1.228.013 239.257 585.132 42.608 2.748.876 14.744 8.145
3.349.892 12.005.890 1.036.913 7.176 294.711 207.425 1.490.683 9.430 6.625
20.559.225
18.408.745
Sub total
1.453.732.335
1.515.870.735
Total Rupiah Foreign currency: Third parties: Dollar savings Periodic savings Related parties: Dollar savings
90.587.156 182.066
75.735.504 3.638.990
905.969
2.083.689
91.675.191
81.458.183
Total foreign currency
1.545.407.526
1.597.328.918
Total
ii) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
ii)
2013
2012
Rupiah Mata uang asing
By currency, third parties and related parties (continued)
4,43% 0,51%
Average interest rates per annum are as follows:
3,55% 0,53%
Rupiah Foreign currency
Saving deposits pledged as collaterals on loans as of December 31, 2013 and 2012 are amounted to Rp 13,415,000 and Rp 21,966,375, respectively.
Tabungan yang dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 13.415.000 dan Rp 21.966.375. d. Deposito berjangka
d. Time deposits
i) Berdasarkan mata uang, pihak ketiga dan pihak berelasi
i)
2013
By currency, third parties and related parties
2012
Rupiah: Pihak ketiga Pihak berelasi
5.065.520.040 154.033.223
3.869.132.599 172.975.907
Rupiah: Third parties Related parties
Jumlah Rupiah
5.219.553.263
4.042.108.506
Total Rupiah
Mata uang asing: Pihak ketiga Pihak berelasi
591.239.669 107.531.158
376.130.153 94.479.259
Foreign currencies: Third parties Related parties
Jumlah mata uang asing
698.770.827
470.609.412
Total foreign currencies
5.918.324.090
4.512.717.918
Total
Jumlah
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
17. DEPOSIT FROM CUSTOMERS (continued)
d. Deposito berjangka (lanjutan)
d. Time deposits (continued)
ii) Berdasarkan periode deposito berjangka
ii)
2013
2012
By period of time deposits
Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
3.221.441.099 1.522.079.000 358.345.755 69.592.597 48.094.812
2.213.163.359 1.680.983.808 113.955.726 34.005.613 -
Rupiah: 1 month 3 months 6 months 12 months Over 12 months
Jumlah Rupiah
5.219.553.263
4.042.108.506
Total Rupiah
Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
511.508.712 148.334.702 34.225.718 4.701.695
285.931.885 130.867.033 48.942.700 4.867.794
Foreign currencies: 1 month 3 months 6 months 12 months
Jumlah mata uang asing
698.770.827
470.609.412
Total foreign currencies
5.918.324.090
4.512.717.918
Total
Jumlah
iii) Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo
iii) By remaining period until maturity date
2013
2012
Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
4.002.618.219 1.025.155.111 92.750.208 50.934.913 48.094.812
3.031.133.498 930.231.725 66.250.623 14.492.660 -
Rupiah: 1 month 3 months 6 months 12 months Over 12 Month
Jumlah Rupiah
5.219.553.263
4.042.108.506
Total Rupiah
Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
541.403.382 135.731.864 21.453.039 182.542
318.010.520 116.435.866 35.343.845 819.181
Foreign currencies: 1 month 3 months 6 months 12 months
Jumlah mata uang asing
698.770.827
470.609.412
Total foreign currencies
5.918.324.090
4.512.717.918
Total
Jumlah
iv) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
iv) Average interest rates per annum are as follows:
2013 Rupiah Mata uang asing
2012
7,64% 1,87%
6,98% 1,87%
Rupiah Foreign currencies
As of December 31, 2013 and 2012, time deposits which were blocked and pledged as bank guarantee, loans and payment trade transaction facility amounted to Rp 637,421,805 and Rp 519,491,328, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 deposito berjangka yang diblokir dan sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah masingmasing sebesar Rp 637.421.805 dan Rp 519.491.328.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
17. DEPOSIT FROM CUSTOMERS (continued)
d. Deposito berjangka (lanjutan)
d. Time deposits (continued)
iv) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut (lanjutan):
iv) Average interest rates per annum are as follows (continued):
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, deposito berjangka yang diblokir sebagai jaminan atas kredit yang diberikan adalah masing-masing sebesar Rp 597.891.385 dan Rp 494.115.477.
As of December 31, 2013 and 2012, time deposits which were blocked and pledged as loans amounted to Rp 597,891,385 and Rp 494,115,477, respectively.
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
a. Berdasarkan jenis, mata uang dan pihak ketiga
a. By types, currency and third parties
2013
2012
Pihak ketiga: Rupiah: Giro Tabungan Deposito berjangka
130.712.438 4.493.193 161.960.475
193.933.125 3.895.579 284.577.986
Third parties: Rupiah: Demand deposits Saving deposits Time deposits
Jumlah
297.166.106
482.406.690
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, simpanan dari bank lain hanya dari pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah.
As of December 31, 2013 and 2012, deposits from other banks only from third parties and Rupiah currency.
b. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
b. Average interest rates per annum are as follows:
2013 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
2012
6,01% 4,33% 6,95%
c. Berdasarkan periode simpanan dari bank lain
5,01% 3,60% 6,31%
Rupiah Demand deposits Saving deposits Time deposits
c. By period of deposits from other banks
2013
2012
Deposito berjangka 1 bulan 3 bulan
161.960.475 -
237.327.986 47.250.000
Time deposits 1 month 3 months
Jumlah
161.960.475
284.577.986
Total
19. PINJAMAN SUBORDINASI
19. SUBORDINATED LOANS The details of subordinated loans December 31, 2013 and 2012, as follows:
Rincian pinjaman subordinasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut:
as
of
2013
2012
ACOM CO., LTD. ACOM (USA) INC.
47.876.780 24.340.000
37.913.925 19.275.000
ACOM CO., LTD. ACOM (USA) INC.
Jumlah
72.216.780
57.188.925
Total
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
19. SUBORDINATED LOANS (continued)
ACOM CO., LTD.
ACOM CO., LTD.
Pada tanggal 30 September 2011, Bank melakukan perjanjian pinjaman subordinasi dengan ACOM CO., LTD., pemegang saham, senilai USD 3.934.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 5,253% per tahun. Pada tanggal 1 Nopember 2011 seluruh pinjaman telah dicairkan. Dana yang diperoleh dari pinjaman subordinasi seluruhnya akan digunakan untuk penempatan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit serta memperkuat struktur modal. Pinjaman subordinasi ini tidak boleh dibatalkan atau dibayar lunas sebelum tanggal jatuh tempo tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia. Jangka waktu pinjaman yaitu 7 tahun terhitung sejak tanggal penarikan pinjaman.
As of September 30, 2011, the Bank entered into a subordinated loans agreement amounting USD 3,934,000 with ACOM CO., LTD., a shareholder, with a fixed interest rate of 5.253% per annum. As of November 1, 2011 the Bank fully withdraw the subordinated loan. Fund gained from the subordinated loan shall be used entirely to invest in earning assets in the form of loans and to enhance the capital structure. Subordinated loan should not be canceled or paid in full before the due date without prior approval from Bank Indonesia. Loan period is 7 years from the date of drawdown of the loan.
ACOM (USA) INC.
ACOM (USA) INC.
Pada tanggal 30 September 2011, Bank melakukan perjanjian pinjaman subordinasi dengan ACOM (USA) INC., pihak berelasi, senilai USD 2.000.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 3,76% per tahun. Pada tanggal 1 Nopember 2011 seluruh pinjaman telah dicairkan.
As of September 30, 2011, the Bank entered into a subordinated loans agreement amounting USD 2,000,000 with ACOM (USA) INC., related party, with a fixed interest rate of 3.76% per annum. As of November 1, 2011 the Bank fully withdraw the subordinated loan.
Dana yang diperoleh dari pinjaman subordinasi seluruhnya akan digunakan untuk penempatan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit serta memperkuat struktur modal. Pinjaman subordinasi ini tidak boleh dibatalkan atau dibayar lunas sebelum tanggal jatuh tempo tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia. Jangka waktu pinjaman yaitu 7 tahun terhitung sejak tanggal penarikan pinjaman.
Fund gained from the subordinated loan shall be used entirely in invest in earning assets in the form of loans and to enhance the capital structure. Subordinated loan cannot be canceled or paid in full before the due date without prior approval from Bank Indonesia. Loan period is 7 years from the date of drawdown of the loan.
Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), pinjaman subordinasi di atas diperhitungkan sebagai modal pelengkap setelah Bank menerima surat persetujuan dari Bank Indonesia No. 13/228/APBU/Bd tanggal 12 Desember 2011.
For the purpose of calculating the Capital Adequacy Ratio (CAR), the subordinated loans are included as supplementary capital after the Bank receive approval letter from Bank Indonesia No. 13/228/APBU/Bd dated December 12, 2011.
Perjanjian pinjaman subordinasi ini memuat beberapa pembatasan terhadap Bank dalam halhal sebagai berikut:
The agreement of subordinated loans provide several negative covenants to the Bank conducting the followings:
1.
1.
2.
Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor; atau Mengubah bidang usaha utama Bank.
2.
Decrease the authorized capital, subscribed capital and paid-up capital; or Change the main line of business of the Bank.
There was no violation to the covenant of subordinated loans agreement as of December 31, 2013 and 2012.
Tidak terdapat pelanggaran atas pembatasan perjanjian pinjaman subordinasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS LAIN-LAIN
20. OTHER LIABILITIES 2013
2012
24.804.428 1.461.000 6.511 7.438.484
16.068.560 1.452.500 85.822 10.316.954
33.710.423
27.923.836
Mata uang asing: Bunga yang masih harus dibayar Lainnya
1.157.589 243.400
859.735 -
Foreign currencies: Accrued interest Others
Jumlah mata uang asing
1.400.989
859.735
Total foreign currency
35.111.412
28.783.571
Total
Rupiah: Bunga yang masih harus dibayar Setoran jaminan Pendapatan yang ditangguhkan Lainnya
Jumlah
Rupiah: Accrued interest Security deposits Deferred income Others Total Rupiah
Bunga yang Masih Harus Dibayar
Accrued Interest
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain, banker acceptance dan pinjaman subordinasi.
Represents accrued interest on deposits and deposits from other banks, banker acceptance and subordinated loans.
Setoran Jaminan
Security Deposits
Merupakan setoran jaminan safe deposit dan jaminan kerjasama dengan PT BPR Eka Bumi Artha atas penggunaan jaringan “ATM-Bersama ALTO” (Catatan 45 point 5).
Represents security deposits of safe deposit rentals and deposits of cooperation with PT BPR Eka Bumi Artha on the use of network “ATM-Bersama ALTO” (Note 45 point 5).
Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan, diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Security deposits is classified as other financial liabilities measured at cost, amortized using the effective interest rate method.
Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Estimasi nilai wajar dari liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai wajar dari liabilitas ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The Bank should disclose the fair value of financial liabilities. The estimated fair value of other liabilities which are non interest bearing liabilities and with indefinite term, is the amount that should be payable on demand. As of December 31, 2013 and 2012, fair value of these financial liabilities is its carrying value.
21. MODAL SAHAM
21. SHARE CAPITAL The shareholders are composition as of December 31, 2013 and 2012, by registered by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Biro Administrasi Efek are as follows:
Susunan kepemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut: 2013
Pemegang saham
Jumlah saham/ Total shares
Jumlah modal saham/Total shares capital
Persentase kepemilikan/ Percentages of ownership (%)
Shareholders
ACOM CO., LTD. The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, LTD. PT Hermawan Sentral Investama PT Hermawan Ladang Arta Masyarakat (Kepemilikan di bawah 5%)
447.737.012
223.868.506
66,15
63.310.000
31.655.000
9,35
42.946.211 23.741.937
21.473.106 11.870.968
6,35 3,5
99.098.722
49.549.361
14,65
PT Hermawan Sentral Investama PT Hermawan Ladang Arta Public (Ownership below 5%)
Jumlah
676.833.882
338.416.941
100
Total
69
ACOM CO., LTD. The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, LTD.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM (lanjutan)
21. SHARE CAPITAL (continued) 2012
Pemegang saham
Jumlah saham/ Total shares
Persentase kepemilikan/ Percentages of ownership (%)
Jumlah modal saham/Total shares capital
Shareholders
ACOM CO., LTD. The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, LTD. PT Hermawan Sentral Investama PT Hermawan Ladang Arta Masyarakat (Kepemilikan di bawah 5%)
251.180.469 63.310.000
125.590.234 31.655.000
60,31 15,20
ACOM CO., LTD. The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, LTD.
38.736.130 23.741.500
19.368.065 11.870.750
9,30 5,70
39.545.059
19.772.530
9,49
PT Hermawan Sentral Investama PT Hermawan Ladang Arta Public (Ownership below 5%)
Jumlah
416.513.158
208.256.579
100
Total
As of December 31, 2013 and 2012, all of The Bank’s shares (maximum of 99% by Government Regulation No. 29 in 1999) were listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 seluruh saham Bank (maksimum 99% sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1999) telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR-BERSIH
22. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL - NET 2013
2012
Agio saham Biaya emisi efek ekuitas
229.595.050 (8.557.460)
60.386.579 (3.892.115)
Jumlah - bersih
221.037.590
56.494.464
Additional paid-in-capital Stock issuance costs Total - net
Agio saham
Additional paid-in-capital
Agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 2001, pelaksanaan warrant pada tahun 2004 dan penawaran umum terbatas I pada tahun 2006, penawaran umum terbatas II pada tahun 2010 dan penawaran umum terbatas III pada tahun 2013 masing-masing sebesar Rp 1.250.000, Rp 1.241.250, Rp 7.913.750, Rp 49.981.579 dan Rp 169.208.471.
Additional paid-in-capital arised from initial public offering on 2001, warrant on 2004, and preemptive rights issues I on 2006, preemptive rights issues II on 2010 and preemptive rights issues III amounted to Rp 1,250,000, Rp 1,241,250, Rp 7,913,750, Rp 49,981,579, and Rp 169,208,471, respectively.
Biaya emisi efek ekuitas
Stock issuance costs
Biaya emisi efek ekuitas berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 2001 dan penawaran terbatas I pada tahun 2006 dan penawaran umum terbatas II pada tahun 2010, dan penawaran umum terbatas III pada tahun 2013 masing-masing sebesar Rp 1.308.050, Rp 1.087.912, Rp 1.496.153 dan Rp 4.665.345.
Stock issuance costs arised from initial public offering on 2001, and preemtive rights issues I on 2006 and preemptive rights issues II on 2010, and preemptive rights issues III on 2013 amounted to Rp 1,308,050, Rp 1,087,912, Rp 1,496,153 and Rp 4,665,345, respectively.
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
23. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI
23. GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham pada tanggal 28 Juni 2013, Bank mengalokasikan laba bersih tahun 2012 untuk tujuan pembentukan cadangan umum dan pembagian dividen tunai masing-masing berjumlah Rp 8.542.983 dan Rp 8.798.841.
Based on the Annual General Meeting of the Shareholders as of June 28, 2013, the Bank allocated net profit for the year 2012 for general reserve and dividend payments amounted to Rp 8,542,983 and Rp 8,798,841, respectively.
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham pada tanggal 26 Juni 2012, Bank mengalokasikan laba bersih tahun 2011 untuk tujuan pembentukan cadangan umum dan pembagian dividen tunai masing-masing berjumlah Rp 6.814.577 dan Rp 7.080.724.
Based on the Annual General Meeting of the Shareholders as of June 26, 2012, the Bank allocated net profit for the year 2011 for general reserve and dividend payments amounted to Rp 6,814,577 and Rp 7,080,724, respectively.
24. PENDAPATAN BUNGA
24. INTEREST INCOME Interest income was derived from:
Pendapatan bunga berasal dari: 2013
2012
Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Penempatan pada bank lain Lainnya
835.352.317 50.498.600 12.539.080 6.963.278 1.108.450
678.357.234 24.451.124 21.626.831 10.106.498 1.254.652
Loans Placements with Bank Indonesia Securities Placements with other banks Others
Jumlah
906.461.725
735.796.339
Total
Interest income from related parties as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 4,845,037 dan Rp 2,286,790.
Pendapatan bunga dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp 4.845.037 dan Rp 2.286.790. 25. BEBAN BUNGA
25. INTEREST EXPENSES Interest expense represents interest incurred on:
Beban bunga meliputi bunga atas: 2013
2012
Deposito Tabungan Premi program penjaminan simpanan (Catatan 44) Giro Call money Pinjaman subordinasi Bunga pinjaman yang diterima Lainnya
373.784.416 66.680.245
280.870.658 41.222.155
15.567.472 7.162.407 4.526.884 3.018.620 4.552.805
12.910.195 6.817.559 2.408.249 2.687.332 591.040 390
Time deposits Saving deposits Premium deposit insurance program (Note 44) Demand deposits Call money Subordinated loans Borrowings interest Other fees
Jumlah
475.292.849
347.507.578
Total
Interest expenses to related parties as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 20,937,225 and Rp 20,101,377, respectively.
Beban bunga kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 20.937.225 dan Rp 20.101.377.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
26. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI LAINNYA
26. OTHER FEES AND COMMISSIONS EARNED
2013
2012
Komisi asuransi Komisi notaris Provisi kiriman uang Provisi/komisi bank garansi Provisi/komisi ekspor Provisi/komisi impor Provisi/komisi exchange Provisi inkaso Provisi lainnya
3.547.679 1.777.989 1.368.142 845.783 555.514 341.570 62.291 12.565 675
2.318.101 1.511.250 1.221.081 206.190 621.174 300.259 70.482 16.113 14.450
Insurance commissions Notary commissions Transfer fees Bank guarantee commissions/fees Export commissions/fees Import commissions/fees Exchangery/commissions fees Collecting fees Other fees
Jumlah
8.512.208
6.279.100
Total
27. PENDAPATAN JASA PERBANKAN
27. BANK SERVICES INCOME 2013
a. Pendapatan transaksi devisa Pendapatan selisih kurs Kepada penduduk Kepada bukan penduduk
Kerugian transaksi mata uang asing Jumlah b. Pendapatan lainnya Denda-denda Beban administrasi Pendapatan transaksi ATM Pendapatan kredit yang telah dihapuskan Pendapatan call fee Proses kliring Penjualan buku cek/ bilyet giro Penyimpanan safe deposit box Pembuatan kartu ATM Hasil pengantaran uang Lainnya
Jumlah
2012
16.983.660 3.166.296 493.394
5.668.768 2.892.660 437.925
20.643.350
8.999.353
(975.736)
(980.756)
a. Gain of foreign exchange Foreign exchange rates Residents Non residents
Losses of foreign exchange
19.667.614
8.018.597
11.819.231 4.632.140 2.565.743
6.194.572 4.034.115 2.378.732
2.339.998 1.117.349 910.489
416.676 1.801.206 881.201
438.303
436.900
Cheque books
370.615 177.605 6.768 802.264
359.945 80.845 3.873.256
Safe deposit boxes Processing of ATM card Cash delivery fees Others
25.180.505
20.457.448
44.848.119
28.476.045
28. CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
Total b. Other income Penalties Administration fees ATM’s transactions income Recoveries of loans previously written-off Call fee income Clearing process
Total
28. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
2013
2012
Kredit yang diberikan Penempatan pada bank lain Tagihan akseptasi Efek-efek Giro pada bank lain
42.969.056 -
31.138.002 -
Loans Placements with other banks Acceptance receivables Securities Demand deposits with other banks
Jumlah
42.969.056
31.138.002
Total
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Barang dan jasa Beban sewa Penyusutan aset tetap (Catatan 13) Pemeliharaan dan perbaikan aset tetap Beban asuransi Beban promosi Iuran ATM Beban telepon/telex Amortisasi Beban pajak Beban penelitian dan pengembangan Jumlah
2013
2012
58.434.590 24.529.046
52.169.012 21.091.836
9.633.531
8.153.836
6.737.947 5.675.588 5.404.527 4.568.361 3.183.445 1.000.803 763.760
6.174.171 4.499.454 12.044.571 4.765.674 3.464.432 271.015 1.397.852
47.230
-
Goods and services Rent expenses Depreciation expense of fixed assets (Note 13) Repairs and maintenances of fixed assets Insurance expenses Promotions expenses ATM contribution Telephone/telex expenses Amortization Taxes expenses Research and development expenses
119.978.828
114.031.853
Total
30. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
30. SALARIES AND ALLOWANCES EXPENSES 2013
2012
Gaji Gratifikasi/bonus Tunjangan pajak karyawan Beban imbalan pasca-kerja Tunjangan hari raya Tunjangan asuransi Pendidikan dan latihan Tunjangan seragam karyawan Honorarium komisaris Tunjangan kesehatan Honorarium komite audit Biaya perekrutan Tunjangan lainnya
102.142.154 17.519.483 16.363.358 12.552.550 8.087.646 6.553.919 4.238.705 1.321.916 898.901 671.274 264.000 60.300 5.093.472
88.356.243 12.910.526 14.202.320 10.822.809 6.708.336 5.801.243 6.290.540 1.466.920 838.175 680.063 264.000 202.161 4.458.572
Salaries Annual-bonus Employee tax Post-employment benefits expenses Religious holiday bonus Insurance benefits Education and training Uniform benefits Commissioner fee Medical benefits Audit committee fee Recruitments expense Other benefits
Jumlah
175.767.678
153.001.908
Total
31. BEBAN LAIN-LAIN
31. OTHER OPERATING EXPENSES 2013
2012
Keamanan Administrasi Iuran-iuran Proses kliring Parkir Peresmian/pembukaan cabang Lainnya
1.540.768 1.376.223 986.675 659.343 356.597 294.443 3.786.661
1.559.506 1.269.209 810.400 722.199 312.736 1.776.976 4.743.036
Security Administration County levies Clearing Parking Branches opening Others
Jumlah
9.000.710
11.194.062
Total
73
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
32. PENDAPATAN NON-OPERASIONAL
32. NON-OPERATING INCOME 2013
2012
Keuntungan penjualan AYDA Keuntungan penjualan aset tetap Pendapatan non-operasional lainnya
5.403.930 29.072 1.245.709
1.956.918 368.165 321.654
Gain from sale of foreclosed assets Gain from sale of fixed assets Miscellaneous non-operating income
Jumlah
6.678.711
2.646.737
Total
33. BEBAN NON-OPERASIONAL
33. NON-OPERATING EXPENSES 2013
Denda-denda Transfer payment Olah raga Kekurangan kas Lainnya Jumlah
2012
993.879 382.030 181.111 10.646 868
87.414 542.711 220.968 4.170 315.754
Penalties Transfer payments Sports Cash shortage Others
1.568.534
1.171.017
Total
34. PERPAJAKAN
34. TAXATION
a. Pajak penghasilan
a. Income tax The reconciliation between income before tax as shown in statements of comprehensive income and estimated fiscal profit for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang disajikan dalam laporan laba-rugi komprehensif dengan taksiran laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Laba sebelum pajak penghasilan Beda waktu: Cadangan imbalan kerja Beda tetap: Sewa Bahan bakar Beban sumbangan transfer payment Olah raga Pemeriksaan kesehatan Telepon direksi Pajak
2012
141.923.108
115.153.801
Net income before tax Timing differences: Allowance for employee benefits Permanent differences: Rent Fuel Donation transfer payments Sports Medical check-up expenses Director’s phone Taxes
(1.347.189)
1.347.189
3.653.085 545.667
1.776.920 405.137
382.030 181.111 41.271 19.890 10.161
542.711 220.968 79.448 24.383 692.511
4.833.215
3.742.078
145.409.134
120.243.068
Taxable income
Taksiran pajak penghasilan badan 25% x Rp 145.409.134 25% x Rp 120.243.068
36.352.284 -
30.060.767
Estimate corporate income tax 25% x Rp 145,409,134 25% x Rp 120,243,068
Jumlah
36.352.284
30.060.767
Total
Laba fiskal
74
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (lanjutan)
34. TAXATION (continued)
b. Utang pajak
b. Taxes payable
Pajak penghasilan badan Dikurangi: Pajak dibayar di muka
2013
2012
36.352.284
30.060.767
(32.339.607)
(28.763.695)
4.012.677
1.297.072
3.705.802 9.433.676 2.916.334 33.544 3.545 299.539
2.968.282 7.247.486 2.672.000 26.705 38.011 3.677
Income tax article 29 Other taxes payable: Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 25 Income tax article 26 Value Added Tax Others
20.405.117
14.253.233
Total
Pajak penghasilan pasal 29 Utang pajak lainnya: Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Lainnya Jumlah
Corporate income tax Less: Prepaid taxes
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 akan menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Pajak Penghasilan Badan.
The calculation of Corporate Income Tax for the year ended December 31, 2013 will be the basis in filling Annual Corporate Income Tax Return (“SPT”).
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 sesuai dengan yang akan dan telah dilaporkan Bank dalam Surat Pemberitahuan Tahun (“SPT”) kepada kantor layanan pajak.
The calculation of Corporate Income Tax in 2012 conform with the amounts that will be and had been reported by the Bank to the tax office in its Annual Tax Return (“SPT”).
c. Pajak tangguhan
c. Deferred tax The calculation of deferred tax assets and liabilities are as follows:
Perhitungan jumlah aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to statement of comprehensive income
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Aset pajak tangguhan: Penyisihan imbalan kerja
336.797
(336.797)
-
Deferred tax assets: Allowance for employee benefits
Jumlah
336.797
(336.797)
-
Total
2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to statement of comprehensive income
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Aset pajak tangguhan: Penyisihan imbalan kerja
-
336.797
336.797
Deferred tax assets: Allowance for employee benefits
Jumlah
-
336.797
336.797
Total
75
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (lanjutan)
34. TAXATION (continued)
d. Penghasilan (beban) pajak
d. Tax income (expense)
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan dan dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa mendatang.
The management believes that deferred tax assets can be utilised and compensated against future taxable income.
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amount computed by applying the effective tax rates to income before tax are as follows:
2013 Laba sebelum pajak Pajak pada tarif yang berlaku
141.923.108
115.153.801
Income before tax
35.480.777
28.788.450
Tax expense at effective tax rate
Pengaruh pajak atas beban yang tidak diperkenankan Beban yang tidak diperkenankan Jumlah
2012
Tax effect of permanent differences: 1.208.304
935.520
Non-deductible expense
36.689.081
29.723.970
Total
2013
2012
Pajak kini Pajak tangguhan
(36.352.284) (336.797)
(30.060.767) 336.797
Current tax Deferred tax
Jumlah
(36.689.081)
(29.723.970)
Total
Pemeriksaan pajak tahun 2007 dan 2008
Tax audit for the fiscal years 2007 and 2008
Pada tanggal 1 Nopember 2012, Bank menerima Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan Pajak tahun fiskal 2007 dan 2008. Berdasarkan berita acara tersebut, Kantor Pajak menetapkan kurang bayar atas pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal 21, pajak penghasilan final 4 (2) dan pajak penghasilan pasal 23 sebesar Rp 656.608, yang terdiri dari:
On November 1, 2012, the Bank received Minutes of Final Meeting on Tax Audit Result for the fiscal years 2007 and 2008. Based on the report, Tax Office confirmed the underpayment of corporate income tax, income tax article 21, final tax article 4 (2) and income tax article 23 amounted to Rp 656,608, which consists of:
No./ No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis pajak/ Types of tax
Periode/ Period
PPh final 4 (2)/Income tax article 4 (2) PPh pasal 23/Income tax article 23 PPh badan/Corporate income tax PPh pasal 21/Income tax article 21 PPh badan/Corporate income tax PPh pasal 21/Income tax article 21
2007 2007 2007 2007 2008 2008
No. SKPKB/ SKPKB Number 00002/240/07/054/12 00003/203/07/054/12 00003/206/07/054/12 00004/201/07/054/12 00002/206/08/054/12 00006/201/08/054/12
Jumlah/ Total 32.713 12.179 555.096 27.008 27.963 1.649 656.608
The result of the audit was agreed by the Bank’s Management. On November 28, 2012, the Bank has paid the underpayment of taxes.
Hasil pemeriksaan tersebut telah disetujui oleh Manajemen Bank. Pada tanggal 28 Nopember 2012 Bank telah membayar kekurangan pajaknya. 76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (lanjutan)
34. TAXATION (continued)
e. Administrasi
e. Administration Under the Taxation Laws of Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DJP”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DJP may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (”DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. 35. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA
35. OBLIGATION BENEFITS
a. Penyisihan Imbalan Karyawan
FOR
POST-EMPLOYMENT
a. Provision for Employment Benefits The bank provides long-term employee benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003 which were calculated by PT Prima Bhaksana Lestari independent actuaries in its report dated January 8, 2013 using the “Projected Unit Credit” method. Estimated obligations for employee benefits as of December 31, 2013 and 2012 use the following assumptions:
Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang kepada karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 yang dihitung oleh aktuaris independen PT Prima Bhaksana Lestari dalam laporannya pada tanggal 8 Januari 2013 dengan menggunakan Metode “Projected Unit Credit”. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja per 31 Desember 2013 dan 2012 dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: 2013 Tingkat bunga aktuaria Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Usia pensiun normal
9,09% per tahun/9.09% per annum 9% per tahun/9% per annum TMI-2011 10% dari Tabel Mortalita/ 10% from Mortality table 10% per tahun sampai usia 30 lalu menurun linier dan menjadi 0% di usia 55/10% p.auntil age 30 then decrease linearly to 0% at age 55 55 tahun/year 55
Actuarial discount rate Salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate Normal retirement
2012 Tingkat bunga aktuaria Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Usia pensiun normal
6,27% per tahun/6.27% per annum 8% per tahun/8% per annum TMI-2011 10% dari Tabel Mortalita/ 10% from Mortality table 10% per tahun sampai usia 30 lalu menurun linier dan menjadi 0% di usia 55/10% p.auntil age 30 then decrease linearly to 0% at age 55 55 tahun/year 55
77
Actuarial discount rate Salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate Normal retirement
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
35. LIABILITAS (lanjutan)
35. OBLIGATION FOR BENEFITS (continued)
IMBALAN
PASCA
KERJA
b. Dana pensiun
POST-EMPLOYMENT
b. Pension fund
Sejak bulan Desember 2006, Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat, yang dikelola dan diadministrasikan oleh PT Asuransi Allianz Life Indonesia.
Since December, 2006, the Bank has a defined contribution retirement program covering its qualified permanent employees, which is administered by PT Asuransi Allianz Life Indonesia.
Syarat untuk menjadi peserta program pensiun adalah pegawai tetap Bank yang ingin menjadi peserta program pensiun dan berumur diatas 18 tahun atau telah menikah.
Permanent employees above 18 years of age or are married, are eligible to join the plan.
Beban pensiun Bank selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 13.899.739 dan Rp 9.475.620.
The Bank’s pension expense for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 13,899,739 and Rp 9,475,620 respectively.
Bank membukukan imbalan kerja (termasuk dana pensiun) sesuai dengan perjanjian kesepakatan antara Bank dan karyawan yang telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Bank provides employee benefits (including pension fund) in accordance with agreements between the Bank and employees which has complied with Labor Law No. 13/2003.
Nilai kini liabilitas yang didanai, nilai wajar aset program dan surplus pada program serta keuntungan (kerugian) aktuaria atas penyesuaian historis untuk lima tahun terakhir yaitu:
Present value of funded obligations, fair value of plan assets and surplus of program and actuarial gains (losses) on historical adjustments for the last five years are as follows:
2013
2012
2011
Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program
56.075.515 (45.262.956)
Surplus pada program Kerugian aktuaria yang belum diakui
10.812.559
22.250.674
20.698.854
9.593.155
(13.198.470)
(20.903.485)
(20.761.707)
(11.772.126)
(2.385.911)
1.347.189
(62.853)
(2.178.971)
Jumlah
52.848.651 (30.597.977)
2010
40.993.291 (20.294.437)
22.876.370 (13.283.215)
2009 9.871.973 (3.841.939) 6.030.034
Present value of obligation Fair value of plan assets Surplus in plan
(4.932.049) Unrecognized actuarial losses 1.097.985
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 nilai kini liabilitas sebesar nihil diakui di dalam laporan posisi keuangan.
As of December 31, 2013 ending balance present value of obligation amounting to nil recognized in the statements of financial position.
Rekonsiliasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
The reconciliation of fair value of plan assets are as follows:
Saldo awal Tingkat pengembalian aset program yang diharapkan Kontribusi Kerugian akturia Pembayaran selama tahun berjalan Saldo akhir
2013
2012
30.597.977
20.294.437
Beginning balance
2.224.731 13.899.739 (414.720)
1.338.299 9.475.620 (273.750)
Expected return on plan asset Contributions Actuarial loss
(1.044.771)
(236.629)
Benefit payments during the year
45.262.956
78
30.597.977
Ending balance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
35. LIABILITAS (lanjutan)
35. OBLIGATION FOR BENEFITS (continued)
b.
IMBALAN
PASCA
KERJA
Dana pensiun (lanjutan)
POST-EMPLOYMENT
b. Pension fund (continued) 2013
Nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dalam tahun berjalan Beban jasa kini Beban bunga Ekspektasi hasil aset program Kerugian aktuaria bersih yang diakui
Mutasi saldo liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Beban manfaat karyawan selama tahun berjalan Manfaat yang dibayarkan
2012
8.390.566 3.247.689 (2.224.731) 753.115
8.520.952 2.922.253 (1.338.299) 780.756
10.166.639
10.885.662
1.347.189
Saldo akhir tahun
(62.853)
10.166.639 (13.899.739)
10.885.662 (9.475.620)
(2.385.911)
1.347.189
Present value of defined benefit obligations Current service cost Interest expense Expected return on plan assets Recognized net actuarial losses
Movement in the obligation recognized in the statements of financial positions consist of the following: Balance at beginning of year Employee benefit expense during the year Payment of benefits Ending balance
Tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan karena ketentuan untuk pengakuan aset yang disyaratkan dalam standar akuntansi tidak terpenuhi.
There is no recognized assets in statement of financial position because of the provision to recognize assets that was required in accounting standard is not fulfilled.
Analisa sensitivitas diskonto
Sensitivity analysis for discount rate risk
untuk
risiko
tingkat
As of December 31, 2013, if the discount rate was increased by one point with all other variables held constant, the employee benefits liabilities would have been lower become Rp (3,224,528), while if the discount rate was lower by one point, the liabilities would have been higher become Rp (1,396,859).
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika tingkat diskonto meningkat sebesar 1 poin dengan semua variabel konstan, maka liabilitas kesejahteraan karyawan lebih rendah menjadi Rp (3.224.528), sedangkan jika tingkat diskonto menurun 1 poin, maka liabilitas lebih tinggi menjadi Rp (1.396.859). 36. LABA PER SAHAM DASAR
36. BASIC EARNINGS PER SHARE 2013
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar dalam tahun berjalan untuk perhitungan laba per saham dasar (nilai penuh) Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar dalam tahun berjalan untuk perhitungan laba per saham dilusian (nilai penuh) Laba bersih Laba per saham dasar (nilai penuh) Laba per saham dilusian (nilai penuh)
2012
590.060.307
416.513.158
594.047.351 105.234.027
428.474.289 85.429.831
178
205
177
199
79
Weighted average number of ordinary shares outstanding during the year for the calculation of basic earning per share(full amounts) Weighted average number of ordinary shares outstanding during the year for the calculation of dilutive earning per share (full amounts) Net income Basic earning per share (full amounts) Dilutive earning per share (full amounts)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. SIFAT DAN BERELASI
TRANSAKSI
DENGAN
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) PIHAK
37. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions With Related Parties
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi dengan kondisi yang sama kepada pihak ketiga, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para karyawan.
In the normal course of business, the Bank entered into certain transaction with related parties, at terms similar with those made with third parties, except for loans to employees.
Rincian saldo yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The details of significant balances with related parties as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Kredit: PT Sasana Artha Finance PT Central Texindo PT Bintang Warna Mandiri PT Antelas Keluarga direksi dan karyawan kunci Jumlah Persentase kredit dari jumlah aset Simpanan: Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari jumlah liabilitas Outstanding Usance and L/C Persentase L/C yang masih berjalan Tagihan akseptasi: PT Central Georgette Nusantara (CGN) PT Gajah Angkasa Perkasa
Persentase tagihan akseptasi dari jumlah aset Setoran jaminan Persentase setoran jaminan dari jumlah liabilitas Pinjaman subordinasi Persentase pinjaman subordinasi dari jumlah liabilitas
2012 Loans: PT Sasana Artha Finance PT Central Texindo PT Bintang Warna Mandiri PT Antelas
15.450.295 11.318.100 9.240.687 954.061
9.155.625 7.838.833 915.381
4.162.979
3.047.271
41.126.122
20.957.110
Total
0,41%
0,26%
Percentage of loans from total assets
264.262.905 21.465.194 261.564.381
191.842.537 20.492.434 267.455.166
Deposits: Demand deposits Saving deposits Time deposits
547.292.480
479.790.137
6,13%
6,35%
Percentage of deposits from total liabilities
21.076.625
14.558.404
Outstanding Usance and L/C
67,65%
70,76%
Percentage of L/C from total L/C outstanding
1.548.024 575.529
809.550 -
Acceptance receivable: PT Central Georgette Nusantara (CGN) PT Gajah Angkasa Perkasa
2.123.553
809.550
0,02%
< 0,01%
Percentage of acceptance receivable from total assets
9.000
7.000
Security deposits
< 0,01%
< 0,01%
Percentage of security deposits from total liabilities
72.216.780
57.188.925
Subordinated Loans
0,81%
0,76%
Percentage of subordinated loans from total liabilities
80
Directors family and key personnel
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
DENGAN
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) PIHAK
37. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat Yang Berelasi
Nature of Relationship
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
No./ No.
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Sifat relasi istimewa/ Nature of Relationship
Jenis transaksi/ Type of transactions
1.
ACOM CO., LTD.
Pemegang saham mayoritas dan pengendali/ Majority and controller shareholder
Pinjaman subordinasi/ Subordinated loans
2.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.
Pemegang saham pengendali/ Controller shareholder
Usance dan Sight L/C/ Usance, and Sight L/C
3.
PT Hermawan Sentral Investama
Pemegang saham/Shareholder
Simpanan dari nasabah dan sewa gedung/ Deposit from customers and rent building
4.
PT Hermawan Ladang Arta
Pemegang saham/Shareholder
Simpanan dari nasabah dan sewa gedung/ Deposit from customers and rent building
5.
Dewan Komisaris, Direktur dan Pejabat eksekutif/ Board of Commissioners, Directors and Key executives
Manajemen kunci/ Key management personnel Directors and Key executives
Simpanan dari nasabah dan Kredit yang diberikan/ Deposit from customers and Loans
6.
PT Leuwi Jaya Utama
Dimiliki oleh pemegang saham yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
7.
PT Oriental Indah Bali Hotel
Dimiliki oleh komisaris/ Owned by commissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
8.
CV Kencana Hegar
Dimiliki oleh pemegang saham yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
9.
PT Central Georgette Nusantara (CGN)
Dimiliki oleh pemegang saham yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah, Tagihan akseptasi, Usance dan Sight LC/ Deposit from customers, Acceptance receivables, Usance and Sight LC
10.
PT Fuji Palapa Textile
Dimiliki oleh pemegang saham yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah Deposit from customers
11.
PT CGN Printing Miles
Dimiliki oleh pemegang saham yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah, kredit yang diberikan, dan Sight LC/ Deposit from customers, Loans and Sight LC
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
DENGAN
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) PIHAK
37. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat Yang Berelasi (lanjutan) No./ No.
Nature of Relationship (continued)
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Sifat relasi istimewa/ Nature of Relationship
Jenis transaksi/ Type of transactions
12.
PT CGN Unit Spinning
Dimiliki oleh pemegang saham yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
13.
PT Bina Nusantara Prima
Dimiliki oleh komisaris/ Owned by commissioner
Kredit yang diberikan dan simpanan dari nasabah/ Loans and Deposits from customers
14.
PT Central Texindo
Dimiliki oleh Komisaris/ Owned by commissioner
Kredit yang diberikan dan simpanan dari nasabah/ Loans and Deposit from customers
15.
PT Antelas
Dimiliki oleh keluarga Komisaris/Owned by commissioner’s family
Kredit yang diberikan dan simpanan dari nasabah/ Loans and Deposit from customers
16.
PT Bintang Warna Mandiri
Dimiliki oleh keluarga komisaris/Owned by commissioner’s family
Kredit yang diberikan/Loans
17.
PT Gajah Angkasa Perkasa
Dimiliki oleh keluarga komisaris/Owned by commissioner’s family
Tagihan akseptasi dan simpanan dari nasabah/ Acceptance receivable and Deposit from customers
18.
PT Laju Karya Mandiri
Dimiliki oleh keluarga komisaris/Owned by commissioner’s family
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
19.
PT Hermawan Megah Sentral
Dimiliki oleh komisaris/ Owned by commissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
20.
Yayasan Oetie Hermawan
Dimiliki oleh komisaris/ Owned by commissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
21.
PT Kafe Bene Indonesia
Dimiliki oleh komisaris/ Owned by Commissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
22.
Hermawan Hotel Group
Dimiliki oleh komisaris/ Owned by commissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
23.
PT Sasana Artha Finance
Dimiliki oleh pemegang saham yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah, Kredit/Deposit from customers, Loans
24.
PT Kedaung New World Hotel
Dimiliki oleh komisaris/ Owned by commissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposits from customers
25.
CV Multi Kimia Agung
Dimiliki oleh keluarga komisaris/Owned by commissioner’s family
Simpanan dari nasabah/ Deposits from customers
82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
DENGAN
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) PIHAK
37. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat Yang Berelasi (lanjutan) No./ No.
Nature of Relationship (continued)
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Sifat relasi istimewa/ Nature of Relationship
Jenis transaksi/ Type of transactions
26.
PT Panyaungan Indah Lestari
Dimiliki oleh komisaris dan keluarga/Owned by commissioner and family
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
27.
PT Vivien Indonesia
Dimiliki oleh keluarga komisaris/Owned by commissioner’s family
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
28.
PT Novafashion Garment MFG
Dimiliki oleh keluarga komisaris/Owned by commissioner’s family
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
29.
PT Yoogane Indonesia
Dimiliki oleh keluarga komisaris/Owned by commissioner’s family
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
30.
PT Sawangan Hill
Dimiliki oleh keluarga komisaris/Owned by commissioner’s family
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
31.
PT Bali Nusaintan
Dimiliki oleh komisaris/ Owned by commissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
32.
PT Setia Hospitality Management
Dimiliki oleh komisaris/ Owned by commissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
33.
PT Hermawan Adi Perkasa
Dimiliki oleh keluarga komisaris/Owned by commissioner’s family
Simpanan dari nasabah/ Deposit from customers
Personil manajemen kunci mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pejabat eksekutif yaitu pejabat yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi atau memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan/atau aktivitas operasional Bank.
Key management personnel consists of members of the Board of Commisioners and Board of Directors, and key executives who have direct responsibility to the Board of Directors or have significant influence over policies and/or operational activities of the Bank.
Kompensasi yang dibebankan bagi personil manajemen kunci untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, terdiri dari:
Key management personnel compensation for the years ended December 31, 2013 and 2012, consisted of:
2013
2012
14.284.550 1.886.493 14.333.535
11.888.264 1.792.854 12.926.436
Short-term employee benefit: Directors Board of commissioner Key executive
44.000
151.235
Termination benefits: Key executive
Imbalan pasca kerja: Pejabat eksekutif
10.588.785
9.504.420
Post employment benefits: Key executive
Jumlah
41.137.363
36.263.209
Total
Imbalan kerja jangka pendek: Direksi Komisaris Pejabat eksekutif Pesangon pemutusan kerja: Pejabat eksekutif
83
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
38. ASSETS AND EXCHANGE
2013 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies (jumlah penuh/ full amount) Aset Kas
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Rekening administratif
Giro
Deposito berjangka
Tabungan Pinjaman subordinasi Utang akseptasi Utang pajak
IN
FOREIGN
2012 Mata Uang Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies (jumlah penuh/ full amount)
Mata Uang Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp Assets Cash
USD EUR SAR AUD JPY SGD HKD GBP MYR TWD RMB CAD THB KRW
1.839.228 51.335 166.300 20.705 1.595.000 11.411 57.890 3.815 13.237 102.000 14.670 835 8.150 110.000
22.383.405 860.339 539.633 224.766 184.621 109.798 90.861 76.723 49.182 41.628 29.491 9.548 3.025 1.267
1.156.438 42.285 86.845 67.085 741.000 103.864 144.060 150 34.165 35.300 12.949 860 -
11.145.171 538.356 223.159 671.326 82.822 818.303 179.104 2.327 107.550 11.711 20.031 271 -
USD
45.500
553.735.000
26.500.000
255.393.750
USD AUD SGD JPY EUR RMB GBP HKD
5.158.628 586.134 335.813 22.248.473 42.734 331.629 6.847 6.903
62.780.497 6.362.867 3.231.224 2.575.261 716.206 666.664 137.718 10.835
3.587.325 335.535 558.418 50.515.270 408.436 79.430 11.954 654.675
34.572.749 3.357.732 4.399.553 5.646.092 5.200.058 122.869 185.467 813.932
USD USD USD USD USD AUD SGD EUR USD
1.302.405 4.680.563 41.443.923 1.620.798 441.229 6,85 0,45 0,02 1.000.000
15.850.263 56.962.448 504.372.540 19.725.116 5.369.754 74 4 0 12.170.000
1.015.537 5.298.155 51.683.379 1.852.955 524.258 7,31 0,45 0.02 1.000.000
9.787.235 51.060.972 498.098.571 17.858.240 5.052.536 73 4 0 9.637.500
Administrative accounts
914.987.464
Total Assets
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segera
LIABILITIES
1.269.270.758
USD HKD USD AUD JPY SGD EUR HKD USD AUD SGD EUR USD USD USD USD JPY AUD
376.385 29.870.042 296.311 20.611.059 246.549 83.110 27.675 57.063.992 336.935 66.971 7.532.883 5.934.000 1.620.798 18.823 1.150.800 23
4.580.606 363.518.417 3.216.646 2.385.730 2.372.314 1.392.870 43.437 694.468.777 3.657.651 644.399 91.675.191 72.216.780 19.725.116 229.073 133.205 253
84
1.868.404 524.705 24.746.706 57.075 48.100.626 571.764 436.096 1.193 48.390.292 347.335 78.472 12.089 8.452.211 5.934.000 1.852.995 20.174 24
Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks
Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Acceptance receivables Other assets
Liabilities 18.006.742 Obligations due immediately 652.345 238.496.381 Demand deposits 571.157 5.376.207 4.504.703 5.552.209 1.483 466.361.439 Time deposits 3.475.814 618.250 153.909 81.458.183 Saving deposits 57.188.925 Subordinated loans 17.858.240 Acceptance payables 194.429 Taxes payable 241
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
38. ASSETS AND LIABILITIES EXCHANGE (continued)
2013 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies (jumlah penuh/ full amount) Liabilitas lain-lain Rekening administratif
USD AUD USD EUR
FOREIGN
2012 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies (jumlah penuh/ full amount)
Mata Uang Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
115.090 31 8.153.090 -
Jumlah liabilitas dan rekening administratif
IN
1.400.647 342 99.223.103 -
89.172 34 12.263.889 344.800
1.360.884.557
Jumlah liabilitas dan rekening administratif dalam mata uang asing-bersih
859.398 337 118.193.226 4.389.863
Other liabilities Administrative account Total liabilities and administrative account
1.023.913.481
(91.613.799)
39. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Mata Uang Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Total liabilities and administrative account foreign currencies-net
(108.926.018)
39. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Based on the prevailing BI regulation, the details of commitments and contingencies payables for unsettled purchase and sales of spot foregin currency, unused loan facilities, outstanding irrevocable letters of credit, guarantees issued and funds for clearing based on collectibility and currency are as follows:
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, rincian liabilitas komitmen dan kontinjensi untuk pembelian dan penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan, L/C yang irrevocable dan masih berjalan, garansi yang diterbitkan dan titipan kliring berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut: 2013 Dalam Pertahatian Khusus/ Special Mention
Lancar/ Pass
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
TAGIHAN KOMITMEN Pembelian valuta asing tunai yang belum diselesaikan
12.170.000
-
-
-
-
12.170.000
Jumlah tagihan komitmen
12.170.000
-
-
-
-
12.170.000
LIABILITAS KOMITMEN Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan L/C yang irrevocable dan masih berjalan Pihak ketiga Pihak berelasi
COMMITMENT RECEIVABLES Unsettled purchase of spot foreign currency Total commitment receivables COMMITMENT LIABILITIES
(1.718.294.309) (10.079.055) (21.076.625)
(61.315)
(2.184)
(6.383)
(4.012)
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.718.368.203 )
(10.079.055 ) (21.076.625 )
Unused loan facilities Unsettled sales of spot foreign currency Outstanding irrevocable letters of credit Third parties Related parties
-
Jumlah liabilitas komitmen
(1.749.449.989)
(61.315)
(2.184)
(6.383)
(4.012)
(1.749.523.883 )
Total commitment liabilities
Jumlah liabilitas komitmen-bersih
(1.737.279.989)
(61.315)
(2.184)
(6.383)
(4.012)
(1.737.353.883 )
Total commitment liabilities- net
KONTIJENSI TAGIHAN KONTINJENSI Pendapatan bunga dalam penyelesaian LIABILITAS KONTINJENSI Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: - Garansi penawaran Rupiah - Garansi pelaksanaan Rupiah Mata uang asing - Garansi uang muka Rupiah - Lain-lain Rupiah
CONTINGENCIES CONTINGENT RECEIVABLES 12.355.234
-
-
-
-
12.355.234
Past due interest receivable
(602.102)
-
-
-
-
(602.102 )
(60.356.518) (1.267.481)
-
-
-
-
(60.356.518 ) (1.267.481 )
(11.100.000)
-
-
-
-
(11.100.000 )
(100.000)
-
-
-
-
(100.000 )
CONTINGENT LIABILITIES Guarantees issued in the form of: Bid bonds Rupiah Performance bonds Rupiah Foreign currency Advance payment bonds Rupiah Others Rupiah
Jumlah liabilitas kontinjensi
(73.426.101)
-
-
-
-
(73.426.101 )
Total contingent liabilities
Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih
(61.070.867)
-
-
-
-
(61.070.867 )
Total contingent liabilities - net
85
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
39. COMMITMENTS (continued)
AND
CONTINGENCIES
2013 Lancar/ Pass LAIN-LAIN Titipan kliring Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi
(105.119.354) (1.903.470.210)
Dalam Pertahatian Khusus/ Special Mention
Kurang Lancar/ Substandard
-
Diragukan/ Doubtful -
(61.315)
(2.184)
Macet/ Loss -
Jumlah/ Total -
(6.383)
(4.012)
(105.119.354 )
OTHERS Funds for clearing
(1.903.544.104 )
Total contingent and commitment liabilities
2012 Lancar/ Pass TAGIHAN KOMITMEN Pembelian valuta asing tunai yang belum diselesaikan Jumlah tagihan komitmen
Dalam Pertahatian Khusus/ Special Mention
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
9.637.500
-
-
-
-
9.637.500
COMMITMENT RECEIVABLES Unsettled purchase of spot foreign currency
9.637.500
-
-
-
-
9.637.500
Total commitment receivables
LIABILITAS KOMITMEN Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan L/C yang irrevocable dan masih berjalan Pihak ketiga Pihak berelasi
COMMITMENT LIABILITIES (1.742.693.204)
(456.739)
(650)
(887)
(54)
(1.743.151.534 )
(6.746.250)
-
-
-
-
(6.746.250 )
(6.017.243) (14.558.404)
-
-
-
-
(6.017.243 ) (14.558.404 )
Unused loan facilities Unsettled sales of spot foreign currency Outstanding irrevocable letters of credit Third parties Related parties
Jumlah liabilitas komitmen
(1.770.015.101)
(456.739)
(650)
(887)
(54)
(1.770.473.431 )
Total commitment liabilities
Jumlah liabilitas komitmen-bersih
(1.760.377.601)
(456.739)
(650)
(887)
(54)
(1.760.835.931 )
Total commitment liabilities - net
KONTIJENSI TAGIHAN KONTINJENSI Pendapatan bunga dalam penyelesaian LIABILITAS KONTINJENSI Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: - Garansi penawaran Rupiah - Garansi pelaksanaan Rupiah - Garansi uang muka Rupiah - Lain-lain Rupiah
12.015.573
-
-
-
-
12.015.573
CONTINGENCIES CONTINGENT RECEIVABLES Past due interest receivable
(104.535)
-
-
-
-
(47.712.655)
-
-
-
-
(17.200.000)
-
-
-
-
(237.000)
-
-
-
-
CONTINGENT LIABILITIES Guarantees issued in the form of: Bid bonds (104.535 ) Rupiah Performance bonds (47.712.655 ) Rupiah Advance payment bonds (17.200.000 ) Rupiah Others (237.000 ) Rupiah
Jumlah liabilitas kontinjensi
(65.254.190)
-
-
-
-
(65.254.190 )
Total contingent liabilities
Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih
(53.238.617)
-
-
-
-
(53.238.617 )
Total contingent liabilities - net
(112.597.888)
-
-
-
-
(112.597.888 )
OTHERS Funds for clearing
LAIN-LAIN Titipan kliring Jumlah liabilitas komitmen kontinjensi
(1.926.214.106)
(456.739)
(650)
(887)
(54)
Total contingent and dan (1.926.672.436 ) commitment liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat komitmen dan kontinjensi yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2013 and 2012, there was no impairment on commitment and contingencies.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary.
Dalam bisnis normal perbankan, Bank memiliki komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan.
As part of normal banking business, Bank has commitments and contingencies that are not presented in the statement of financial position.
86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
39. COMMITMENTS (continued)
AND
CONTINGENCIES
The following is a summary of Bank commitments and contingencies at the equivalent Rupiah contractual amounts are as follows:
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah adalah sebagai berikut: 2013
2012
TAGIHAN KOMITMEN Pembelian valuta asing tunai yang belum diselesaikan
12.170.000
9.637.500
COMMITMENT RECEIVABLES Unsettled purchase ofspot foreign currency
Jumlah tagihan komitmen
12.170.000
9.637.500
Total commitment receivables
LIABILITAS KOMITMEN Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan L/C yang irrevocable dan masih berjalan Pihak ketiga Pihak berelasi
COMMITMENT LIABILITIES (1.718.368.203)
(1.743.151.534)
(10.079.055) (21.076.625)
(6.017.243) (14.558.404)
Unused loan facilities Unsettled sales of spot foreign currency Outstanding irrevocable letters of credit Third parties Related parties
Jumlah liabilitas komitmen
(1.749.523.883)
(1.770.473.431)
Total commitment liabilities
Jumlah liabilitas komitmen - bersih
(1.737.353.883)
(1.760.835.931)
Total commitment liabilities - net
KONTIJENSI TAGIHAN KONTINJENSI Pendapatan bunga dalam penyelesaian LIABILITAS KONTINJENSI Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: - Garansi penawaran Rupiah - Garansi pelaksanaan Rupiah Mata uang asing - Garansi uang muka Rupiah - Lain-lain Rupiah
-
(6.746.250)
CONTINGENCIES CONTINGENT RECEIVABLES 12.355.234
12.015.573
Past due interest receivable CONTINGENT LIABILITIES Guarantees issued in the form of: Bid bonds Rupiah Performance bonds Rupiah Foreign currency Advance payment bonds Rupiah Others Rupiah
(602.102)
(104.535)
(60.356.518) (1.267.481)
(47.712.655) -
(11.100.000)
(17.200.000)
(100.000)
(237.000)
Jumlah liabilitas kontinjensi
(73.426.101)
(65.254.190)
Total contingent liabilities
Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih
(61.070.867)
(53.238.617)
Total contingent liabilities - net
(105.119.354)
(112.597.888)
OTHERS Funds for clearing
(1.903.544.104)
(1.926.672.436)
Total contingent and commitment liabilities
LAIN-LAIN Titipan kliring Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi
Commitments and contingencies liabilities related parties are disclosed in Note 37.
Liabilitas komitmen dan kontinjensi kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 37.
87
to
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
40. ASET KEUANGAN KEUANGAN
40. FINANCIAL LIABILITIES
DAN
LIABILITAS
ASSETS
AND
FINANCIAL
2013 Nilai wajar Liabilitas Tersedia melalui laporan keuangan untuk laba rugi/ diamortisasi/ dijual/ Fair value Financial Available through liabilities at for sale profit or loss amortized cost
Pinjaman Dimiliki yang diberikan hingga dan piutang/ jatuh tempo/ Loans and Held to receivables maturity Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
134.233.629
-
-
-
Total nilai tercatat/ Total carrying amount
Total nilai wajar/ Total fair value
-
134.233.629
134.233.629
1.125.469.578
-
-
-
-
1.125.469.578
1.125.469.578
81.452.413
-
-
-
-
81.452.413
81.452.413
1.105.678.617 20.168.268 6.988.226.983 19.725.116 38.768.487
341.389.312 -
-
-
-
1.105.678.617 361.557.580 6.988.226.983 19.725.116 38.768.487
1.105.678.617 369.316.132 6.988.226.983 19.725.116 38.768.487
9.513.723.091
341.389.312
-
-
-
9.855.112.403
9.862.870.955
Liabilitas Liabilitas segera
-
-
-
-
10.217.661
10.217.661
10.217.661
Simpanan nasabah
-
-
-
-
8.358.395.276
8.358.395.276
8.358.395.276
Simpanan dari bank lain Pinjaman subordinasi Liabilitas spot dan derivatif Utang akseptasi Liabilitas lain-lain
-
-
-
-
297.166.106 72.216.780
297.166.106 72.216.780
297.166.106 72.216.780
-
-
-
100.000 -
139.725.116 27.423.017
100.000 139.725.116 27.423.017
100.000 139.725.116 27.423.017
-
-
-
100.000
8.905.143.956
8.905.243.956
8.905.243.956
Total nilai tercatat/ Total carrying amount
Total nilai wajar/ Total fair value
Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Acceptance receivables Others assets
Liabilities Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Subordinated loans Spot and derivative liabilities Acceptance payables Others liabilities
2012 Nilai wajar Liabilitas Tersedia melalui laporan keuangan untuk laba rugi/ diamortisasi/ dijual/ Fair value Financial Available through liabilities at for sale profit or loss amortized cost
Pinjaman Dimiliki yang diberikan hingga dan piutang/ jatuh tempo/ Loans and Held to receivables maturity Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Obligasi pemerintah Tagihan spot dan derifatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
67.812.132
-
-
-
-
67.812.132
67.812.132
745.894.729
-
-
-
-
745.894.729
745.894.729
68.427.070
-
-
-
-
68.427.070
68.427.070
1.109.007.027 7.766.905 -
151.069.406 50.203.864
-
-
-
1.109.007.027 158.836.311 50.203.864
1.109.007.027 167.315.162 53.310.000
5.824.393.980 17.858.240 32.955.452
-
-
124.250 -
-
124.250 5.824.393.980 17.858.240 32.955.452
124.250 5.824.393.980 17.858.240 32.955.452
7.874.115.535
201.273.270
-
124.250
-
8.075.513.055
8.087.098.042
Liabilitas Liabilitas segera
-
-
-
-
23.812.283
23.812.283
23.812.283
Simpanan nasabah
-
-
-
-
6.925.186.196
6.925.186.196
6.925.186.196
Simpanan dari bank lain Pinjaman subordinasi Liabilitas spot dan derivatif Utang akseptasi Liabilitas lain-lain
-
-
-
-
482.406.690 57.188.925
482.406.690 57.188.925
482.406.690 57.188.925
-
-
-
112.500 -
17.858.240 18.380.795
112.500 17.858.240 18.380.795
112.500 17.858.240 18.380.795
-
-
-
112.500
7.524.833.129
7.524.945.629
7.524.945.629
88
Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Government bonds Spot and derivative receivables Loans Acceptance receivables Others assets
Liabilities Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Subordinated loans Spot and derivative liabilities Acceptance payables Others liabilities
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
41. PELAPORAN SEGMEN
41. SEGMENT REPORTING 2013 Bandung
PENDAPATAN: Pendapatan bunga, provisi dan komisi HASIL: Laba operasional Laba bersih ASET: Jumlah aset LIABILITAS: Jumlah liabilitas
518.969.466
Lainnya/ Others
Jakarta
Jumlah/ Total
102.676.450
284.815.809
906.461.725
33.869.284 36.727.387
67.936.387 70.048.050
136.812.931 105.234.027
6.651.839.765
888.510.335
2.445.385.703
9.985.735.803
5.844.349.597
1.474.927.928
1.614.059.943
8.933.337.468
35.007.260 (1.541.410)
INCOME: Interest, fees and commision income INCOME: Operational income Net income ASSETS: Total assets LIABILITIES: Total liabilities
2012 Bandung PENDAPATAN: Pendapatan bunga, provisi dan komisi HASIL: Laba operasional Laba bersih ASET: Jumlah aset LIABILITAS: Jumlah liabilitas
431.302.562
Jakarta
Lainnya/ Others
Jumlah/ Total
92.554.358
211.940.419
735.797.339
36.312.912 37.259.999
51.997.334 52.565.951
113.678.081 85.429.831
5.504.847.469
802.402.815
1.904.958.204
8.212.208.488
5.353.676.137
1.023.553.395
1.173.719.295
7.550.948.827
25.367.835 (4.396.119)
42. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN
INCOME: Interest, fees and commision income INCOME: Operational income Net income ASSETS: Total assets LIABILITIES: Total liabilities
42. CAPITAL RISK MANAGEMENT
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.
The Bank’s capital management objectives is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: providing an optimal capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing ratio and safety provided by a sound capital position.
Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan modal (CAR) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The following table set forth the CAR as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
2013 **) Modal Inti (Tier I) Modal disetor Tambahan modal disetor bersih Cadangan umum Laba bersih tahun sebelumnya Laba bersih tahun berjalan Selisih kurang antara penyisihan penghapusan aset dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan aset non-keuangan Jumlah
2012 **)
338.417 221.038 44.907 342.802 52.617
(4.205) 995.576
89
208.257 56.494 36.364 274.714 42.715
(9.669) 608.875
Core Capital (Tier I) Share capital Paid in capital - net General reserves Net income from previous year Net income for the year Differences between allowance for losses and impairment losses of financial assets and non-financial assets Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
42. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan)
42. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
2013 **) Modal pelengkap (Tier II) Cadangan umum atas aset produktif Pinjaman subordinasi
2012 **) Suplementary Capital (Tier II)
66.628 69.810
55.565 57.189
General reserves on earning assets Subordinated loans
Jumlah Modal (Tier I dan Tier II)
1.132.014
721.629
Total capital (Tier I and Tier II)
Jumlah ATMR
7.187.754
5.927.888
Total Risk Weighted Assets
15,75%
12,17%
CAR after credit, operational and market risk
8%
8%
Required Capital Adequacy Ratio
CAR setelah risiko kredit, operasional, dan pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan **) dalam jutaan Rupiah
**) expressed in million of Rupiah
Capital Adequacy Ratio Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar 15,75% dan 12,17%.
The CAR of the Bank is 15.75% and 12.17% as of December 31, 2013 and 2012 respectively.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio [CAR]) adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan pada anak perusahaan.
The Capital Adequacy ratio (CAR) is the ratio of the Bank’s capital over its Risk-Weighted Assets (RWA). Based on Bank Indonesia regulations, the total capital for the credit risk consists of core (“Tier I”) capital and supllementary capital (“Tier II”), less investments in subsidiary.
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standard industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8 persen dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. BI’s approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement (measured as 8 percent of risk-weighted assets) to available capital resources.
43. MANAJEMEN RISIKO
43. RISK MANAGEMENT The Bank has implemented risk management policy in accordance with Bank Indonesia’s Regulation No. 5/8/PBI/2003 concerning “Application of Risk Management for Commercial Bank” that changed in PBI No. 11/25/PBI/2009 and Bank Indonesia Circular Letter No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011 concerning “Risk Management for Commercial Bank”. As stipulated in the decree, processes for application of risk management shall be implemented for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk.
Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang “Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum” No. 5/8/PBI/2003 yang diubah dalam PBI No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal “Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum”. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.
90
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
43. RISK MANAGEMENT (continued)
Bisnis Bank mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Bank adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini, mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal. Bank secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
The Bank’s business involves taking on risks in a targeted manner and manage them professionally. The core functions of the Bank’s risk management are to identify all key risks for the Bank, measure these risks, manage the risk positions and determine capital allocations. The Bank regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practices.
Organisasi Manajemen Risiko
Organization of Risk Management
Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kep-004/DK/III/2009 tanggal 13 Maret 2009, antara lain dalam bentuk pengawasan aktif penerapan manajemen risiko.
The Board of Commissioners was established Monitoring Risk Committee as per Decree of the Board of Commissioners No. Kep-004/DK/III/2009 dated March 13, 2009, among other in the form of implementation active control of risk management.
Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh manajemen. Sedangkan dalam rangka pengawasan aktif dari Direksi, Direksi membentuk Komite Manajemen Risiko sesuai Surat Keputusan Direksi No. Kep-035-DIR/10/2009 tanggal 28 Oktober 2009. Komite Manajemen Risiko beranggotakan Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank yang memiliki tugas untuk membantu Direksi dalam menjalankan tugas menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko, menetapkan limit risiko dan mengevaluasi penerapan manajemen risiko. Komite Manajemen Risiko melakukan rapat rutin secara periodik. Dimana hasil dari rapat tersebut dilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk evaluasi lebih lanjut mengenai penerapan manajemen risiko pada Bank.
Monitoring Risk Committee was established to assist the Board of Commissioners in implementing their duty related to policy and risk management strategy prepared by the management. While for the active control, the Board of Directors established a Risk Management Committee as per Decree of the Board of Directors No .Kep-035-DIR/10/2009 dated October 28, 2009. Risk Management Committee members consist of Directors and Executive Officers of the Bank whom have the responsibility to assist the Board of Directors in implementing their duty to prepare policy and risk management strategy, determine risk limit and evaluate risk management implementation. Risk Management Committee routinely carries out meeting periodically. The result of such meeting is reported to the Board of Commissioners for further evaluation of the application of risk management implementation in the Bank.
Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional dan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian intern. Struktur organisasi Satuan Kerja Manajemen Risiko disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta risiko yang melekat pada Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
Risk Management Unit that is independent from operational unit and internal control unit. The organization Structure of Risk Management Unit is adjusted depending on the bank size, complexity and bank inherent risk. Risk Management Unit is directly responsible to Compliance and Risk Management Director.
Untuk meningkatkan pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi, Bank telah menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
To strengthen active supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors, the Bank has clearly specified the authority and responsibility of the Board of Commissioners and Board of Directors in relation to the application of risk management in accordance with the prevailing law and regulation.
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
43. RISK MANAGEMENT (continued)
Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Policy, Procedure and Determination of Limit
Dalam rangka pelaksanaan penerapan manajemen risiko serta untuk memberikan arahan tertulis dalam menjalankan operasional Bank, Bank membuat kebijakan dan prosedur serta menentukan limit dan penetapan toleransi risiko yang merupakan batasan potensi kerugian yang mampu diserap oleh kemampuan permodalan Bank dan sarana pemantauan terhadap perkembangan eksposur risiko Bank.
In order to implement risk management and written guidance in implementing the Bank operation, the Bank made policy and procedure and determines limit of risk tolerance which related to the limit of potential loss which can be absorbed by the equity of the Bank and observation facilities on the development of the Bank’s risk exposure.
Profil Risiko
Risk Profile
Profil risiko triwulanan atau laporan bulanan manajemen risiko dilaporkan dan dibahas dalam rapat dewan direksi dan setiap triwulan dipresentasikan di hadapan Komite Pemantau Risiko dan dilaporkan kepada Bank Indonesia.
Quarterly risk profile or monthly risk management report reported and studied in the Board of Directors meeting and quarterly presented to the Risk Monitoring Committee and reported to Bank Indonesia.
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko.
Valuation of risk profile is a combination of inherent risks and risk control system.
Risiko Likuiditas
Liquidity risk
Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank.
The Bank’s valuation of risk profile consists of 8 types of risks are credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, law risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk of the functional activities of the Bank which potential losses had been around by the Bank.
Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah, mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya. Risiko likuiditas juga timbul dari situasi dimana Bank tidak dapat mencairkan atau menjual aset karena pasar tidak bisa memperdagangkan aset tersebut.
Liquidity risk is the potential for loss resulting from Bank’s inability to accommodate withdrawals, fund asset growth and otherwise meet contractual obligations through generally unconstrained access to funding at reasonable market rates. Liquidity risk also arises from situations in which the Bank cannot unload its financial assets because nobody in the market wants to trade that asset.
Pada tanggal 31 Desember 2013, profil risiko yang melekat adalah “low” dengan trend cenderung menurun, serta sistem pengendalian risiko adalah “Strong”, sehingga secara komposit profil risiko likuiditas adalah “low”.
As of December 31, 2013, inherent risk profile assessed "low" with decreasing trend, along with risk control assessed “Strong”, so as composite liquidity risk-profile is assessed "low".
92
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
43. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Dalam rangka pengelolaan risiko likuiditas PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk telah menerapkan beberapa langkah sebagai berikut:
To manage liquidity risk PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk has implemented the following:
1. Menetapkan kebijakan dan pedoman manajemen risiko likuiditas. 2. Meningkatkan fungsi ALCO secara aktif dalam pengelolaan risiko likuiditas. 3. Menambah line money market dengan beberapa counterparty baik bank pemerintah, bank swasta ataupun bank asing. 4. Menetapkan posisi secondary reserves yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko likuiditas. 5. Mematuhi ketentuan giro wajib minimum.
1. Specifies policies and guidelines for liquidity risk management. 2. To improve the ALCO function actively in liquidity risk management. 3. Adds line money market with a few counterparty either state owned bank, private bank or foreign bank. 4. Specifies position of secondary reserves required to anticipate liquidity risk. 5. Comply with provision of minimum statutory reserve. 6. Analyzes time deposits customers’ behavior which is the largest third party fund in the Bank.
6. Melakukan analisa atas kebiasaan nasabah deposito yang merupakan konsentrasi terbesar produk Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank.
The following table shows assets and liabilities of the Bank into relevant maturity groupings as of December 31, 2013 and 2012 by the remaining period to the contractual maturity date:
Menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa terhitung sejak tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo: 2013 s/d 1 bulan/ up to 1 month
Saldo/ Balance Rupiah: Aset: Kas Giro pada Bank Indonesia
> 3 s/d 6 > 6 s/d 12 > 1 s/d 3 bulan/ bulan/ bulan/ > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
> 12 bulan/ > 12 months Rupiah: Assets: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans
109.629.342
109.629.342
-
-
-
-
571.734.578
571.734.578
-
-
-
-
4.971.141
4.971.141
-
-
-
-
1.089.828.354 304.595.132
1.089.828.354 10.457.549
49.465.853
87.567.308
110.744.262
46.360.160
6.551.581.114
500.824.310
578.252.929
884.781.601
1.500.407.240
3.087.315.034
9.129.691 85.659.999
39.439.535
1.215.974
6.628.276 3.452.138
2.501.415 1.652.193
39.900.159
8.727.129.351
2.326.884.809
628.934.756
982.429.323
1.615.305.110
3.173.575.353
Total assets Rupiah (A)
5.637.055 7.195.019.844
4.649.183 5.883.929.209
987.872 1.025.787.420
93.732.010
89.824.749
101.746.456
Liabilities: Obligations due immediately Deposits from customers
297.166.106 120.000.000 53.853.009
297.166.106 50.175.429
65.000.000 1.514.911
55.000.000 430.708
731.961
1.000.000
Jumlah liabilitas Rupiah (B)
7.671.676.014
6.235.919.927
1.093.290.203
149.162.718
90.556.710
102.746.456
Selisih (A-B)
1.055.453.337 (3.909.035.118)
(464.355.447)
1.524.748.400
3.070.828.897
Gap (A-B)
- (3.909.035.118)
(4.373.390.565)
(2.015.375.560)
1.055.453.337
Accumulated gap (A-B)
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - Yang belum jatuh tempo - Yang sudah jatuh tempo Lain-lain Jumlah aset Rupiah (A) Liabilitas: Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Utang akseptasi Lain-lain
Akumulasi selisih (A-B)
93
833.266.605 (3.540.123.960)
- Undue - Due Others
Deposits by other banks Acceptance payable Others Total liabilities in Rupiah (B)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
43. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2013 s/d 1 bulan/ up to 1 month
Saldo/ Balance Mata uang asing: Aset: Kas Giro pada Bank Indonesia
> 3 s/d 6 > 6 s/d 12 > 1 s/d 3 bulan/ bulan/ bulan/ > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
> 12 bulan/ > 12 months Foreign currencies: Assets: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans
24.604.287
24.604.287
-
-
-
-
553.735.000
553.735.000
-
-
-
-
76.481.272
76.481.272
-
-
-
-
15.850.263 56.962.448
15.241.763 9.363.658
47.598.790
-
608.500 -
-
505.589.288
84.191.114
34.583.972
49.331.625
168.290.730
169.191.847
19.725.116 5.369.833
5.031.349 1.510.603
14.693.767 999.279
-
-
2.859.951
1.258.317.507
770.159.046
97.875.808
49.331.625
168.899.230
172.051.798
Total assets foreign currencies (A)
Liabilitas: Liabilitas segera Simpanan nasabah Utang akseptasi Lain-lain
4.580.606 1.163.375.432 19.725.116 73.980.300
4.580.606 1.005.825.921 5.031.349 1.763.520
135.758.722 14.693.767 -
21.507.897 -
182.542 -
100.350 72.216.780
Liabilities: Obligations due immediately Deposits from customers Acceptance payable Others
Jumlah liabilitas mata uang asing (B)
1.261.661.454
1.017.201.396
150.452.489
21.507.897
182.542
72.317.130
Total liabilities in foreign currencies (B)
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - Yang belum jatuh tempo - Yang sudah jatuh tempo Tagihan akseptasi Lain-lain Jumlah aset mata uang asing (A)
Selisih (A-B)
(3.343.947)
Akumulasi selisih (A-B)
-
(247.042.350)
(52.576.681)
27.823.728
168.716.688
99.734.668
(247.042.350)
(299.619.031)
(271.795.303)
(103.078.615)
(3.343.947)
- Undue - Due Acceptances payable Others
Gap (A-B) Accumulated gap (A-B)
2012 s/d 1 bulan/ up to 1 month
Saldo/ Balance Rupiah: Aset: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - Yang belum jatuh tempo - Yang sudah jatuh tempo Lain-lain Jumlah aset Rupiah (A) Liabilitas: Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Lain-lain Jumlah liabilitas Rupiah (B) Selisih (A-B) Akumulasi selisih (A-B)
> 3 s/d 6 > 6 s/d 12 > 1 s/d 3 bulan/ bulan/ bulan/ > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
> 12 bulan/ > 12 months Rupiah: Assets: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans
54.012.001
54.012.001
-
-
-
-
490.500.979
490.500.979
-
-
-
-
14.128.618
14.128.618
-
-
-
-
1.099.219.792 157.979.203
1.099.219.792 -
711.674
30.018.279
88.138.101
39.111.149
5.374.464.959
236.483.491
411.194.931
721.368.705
1.309.741.149
2.695.676.683
10.965.558 87.765.447
32.933.190
438.267
9.952.058 7.542.039
1.013.500 4.595.646
42.256.305
7.289.036.557
1.927.278.071
412.344.872
768.881.081
1.403.488.396
2.777.044.137
Total assets Rupiah (A)
5.153.196 6.118.616.461
5.153.196 5.065.957.445
930.830.135
66.646.226
17.032.867
38.149.788
Liabilities: Obligation due immediately Deposits from customers
482.406.690 43.442.087
460.156.690 39.257.011
22.250.000 3.100.098
-
83.668
1.001.310
Deposits by other banks Others
6.649.618.434
5.570.524.342
956.180.233
66.646.226
17.116.535
39.151.098
Total liabilities in Rupiah (B)
1.386.371.861
2.737.893.039
Gap (A-B)
639.418.123
Accumulated gap (A-B)
639.418.123 (3.643.246.271)
(543.835.361)
- (3.643.246.271)
(4.187.081.632)
94
702.234.855 (3.484.846.777)
(2.098.474.916)
- Undue - Due Others
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
43. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2012 s/d 1 bulan/ up to 1 month
Saldo/ Balance Mata uang asing: Aset: Kas Giro pada Bank Indonesia
> 3 s/d 6 > 6 s/d 12 > 1 s/d 3 bulan/ bulan/ bulan/ > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to12 months
> 12 bulan/ > 12 months Foreign currencies: Assets: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia a and other banks Securities Loans
13.800.131
13.800.131
-
-
-
-
255.393.750
255.393.750
-
-
-
-
54.298.452
54.298.452
-
-
-
-
9.787.235 51.060.972
9.305.360 7.055.230
-
-
481.875 5.759.282
38.246.460
499.192.443
9.243.456
26.519.394
71.987.864
234.668.400
156.773.329
17.858.240 5.052.613
6.521.949 1.996.103
11.336.291 791.696
-
-
2.264.814
906.443.836
357.614.431
38.647.381
71.987.864
240.909.557
197.284.603
Total assets foreign currencies (A)
Liabilitas: Liabilitas segera Simpanan Nasabah Utang akseptasi Lain-lain
18.659.087 806.569.735 17.858.240 58.243.331
18.659.087 650.633.444 6.521.949 1.054.406
116.581.664 11.336.291 -
35.378.572 -
3.939.341 -
36.714 57.188.925
Liabilities: Obligation due immediately Deposits from Customers Acceptance payable Others
Jumlah liabilitas mata uang asing (B)
901.330.393
676.868.886
127.917.955
35.378.572
3.939.341
57.225.639
Total liabilities in foreign currencies (B)
140.058.964
Gap (A-B)
5.113.443
Accumulated gap (A-B)
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - Yang belum jatuh tempo - Yang sudah jatuh tempo Tagihan akseptasi Lain-lain Jumlah aset mata uang asing (A)
Selisih (A-B) Akumulasi selisih (A-B)
5.113.443
(319.254.455)
(89.270.574)
36.609.292
236.970.216
-
(319.254.455)
(408.525.029)
(371.915.737)
(134.945.521)
- Undue - Due Acceptances payable Others
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi disebabkan oleh kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya terhadap Bank. Risiko kredit dapat timbul dari aktivitas fungsional Bank yaitu perkreditan (penyediaan dana) serta treasury dan investasi.
Credit risk is a risk caused by failure of counter party in fulfilling its obligation to the Bank. Credit risk can arise from various functional activities of the Bank such as credit (finance of fund), treasury and investment.
Profil risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2013 adalah “Low to Moderate” dengan trend cenderung stabil, serta sistem pengendalian risiko “Satisfactory”, sehingga secara komposit profil risiko kredit adalah “Low to Moderate”.
As of December 31, 2013 credit risk profile assessed “Low to Moderate ” with trend to be stable, along with risk control assessed “Satisfactory”, so as composite credit risk profile is assessed “Low to Moderate”.
Pengaruh dampak ekonomi makro masih dapat dikendalikan dengan baik pada profil risiko kredit posisi tanggal 31 Desember 2013 dikarenakan meningkatnya fungsi monitoring kredit terhadap komposisi portofolio aset, tingkat konsentrasi risiko kredit dan kualitas kredit melalui early warning signal secara harian, mingguan dan bulanan. Selain itu, Bank secara aktif melakukan identifikasi dan pengukuran terhadap faktor eksternal yang menyebabkan peningkatan risiko kredit.
Credit risk profile “Low” as of December 31, 2013 was caused by the improvement of credit monitoring function on asset portofolio composition, the level of credit risk concentration and credit quality through daily, weekly and monthly early warning signal. In addition, Bank actively performs identification and measurement an external factor that affects the increase on credit risk.
95
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
43. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Dalam rangka pengelolaan risiko kredit pada aktivitas perkreditan, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk melakukan beberapa langkah yang diantaranya adalah sebagai berikut:
To manage credit risk, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk has implemented the following policies:
1.
1.
2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Menetapkan kriteria pemberian kredit yang tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank. Menetapkan Kebijakan Pemantauan Risiko Kredit sebagai sistem early warning dan penanganan terhadap debitur bermasalah. Melakukan reviu terhadap kecukupan struktur organisasi kredit dengan tujuan meningkatkan sistem pengendalian internal, yang disesuaikan dengan kompleksitas bisnis bank. Menetapkan limit eksposur kepada nasabah dan pihak berelasi yang tertuang dalam Kebijakan BMPK. Menetapkan dual control dalam rangka four eyes principles pada setiap pengajuan kredit. Menetapkan limit dan kewenangan untuk setiap pemutus kredit (Komite Kredit). Menentukan besaran agunan kredit dalam rangka mitigasi risiko kredit. Menggunakan asuransi bagi debitur untuk meng-cover kredit pada saat debitur meninggal. Menetapkan target penyelesaian kredit bermasalah untuk meningkatkan asset recovery.
2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Specifies vesting criteria of loan written in the Bank’s Loan Policy. Establish Credit Risk Monitoring Policy as early warning system and the handling of non-performing loans debtor. Review the adequacy of the organizational structure to improve the internal control system, accordance to the complexity of the Bank’s business. Specifies exposure limit to customer and related parties written in Legal Lending Limit Policy. Specifies dual control for the agenda of four eyes principles in each loan application. Specifies limit and authority for every loan granted (Loan Committee). Determines the amount of collateral to mitigate credit risk. Secures insurance for debtor to cover the loan in the event of debtor’s death. Specifies target of non-performing loans settlement to increase asset recovery.
Selain itu untuk pengelolaan risiko kredit pada aktivitas treasury, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk melakukan beberapa langkah yang diantaranya adalah sebagai berikut:
In addition to operational credit risk in treasury activities, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk has implemented the following:
1.
1.
Specifies purchase criteria of commercial paper written in Commercial Paper Policy.
2.
Specifies exposure limit to counter party written in Legal Lending Limit Policy. Specifies limit and authority for every commercial paper purchases.
2. 3.
Menetapkan kriteria pembelian surat berharga yang tertuang dalam Kebijakan Surat Berharga. Menetapkan limit eksposur kepada counter party yang tertuang dalam Kebijakan BMPK. Menetapkan limit dan kewenangan untuk setiap pemutus pembelian surat berharga.
3.
Tingkat Non-Performing Loan (NPL) gross pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar 0,92% dan 0,97% berada di bawah angka 5% yang merupakan nilai maksimum NPL yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.
Level of gross Non-Performing Loan (NPL) as of December 31, 2013 and 2012 is equal to 0.92% dan 0.97% respectively which is below the 5% maximum NPL allowed by Bank Indonesia.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian bagi Bank karena adanya perubahan yang tidak menguntungkan dalam tingkat bunga dan nilai tukar valas di pasar uang dimana Bank beroperasi. Risiko pasar adalah melekat pada hampir seluruh kegiatan dan/atau aktivitas Bank baik di banking book maupun di trading book.
Market risk is the potential for losses to the Bank resulting from adverse changes in market factors such as interest and foreign exchange rates in the financial markets in which the Bank operates. Market risk is inherent in most of the Bank’s operating positions and/or activities, in the banking book and in the trading book. 96
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
43. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 profil risiko pasar adalah “Low” dengan trend cenderung menurun akibat dari risiko nilai tukar, serta sistem pengendalian risiko “Strong”, sehingga secara komposit profil risiko pasar adalah “Low”.
As of December 31, 2013 market risk profile assessed “Low” with decreasing trend as the result of foreign exchange, along with risk control assessed “Strong”, so as composite market risk profile is assessed “Low”.
Dalam rangka pengelolaan risiko pasar, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk melakukan beberapa langkah yang diantaranya adalah sebagai berikut:
To manage market risk, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk implemented the following policies:
1. Menetapkan limit eksposur surat berharga yang termasuk kategori trading book. 2. Menetapkan Posisi Devisa Neto maksimum yang dapat dikelola oleh Bank. 3. Menetapkan intra day limit untuk transaksi mata uang asing. 4. Menetapkan limit cut loss untuk menghindari kerugian yang lebih besar atas transaksi mata uang asing. 5. Melakukan monitoring dan stres test terhadap pergerakan suku bunga pasar dan nilai tukar untuk mengukur potensi kerugian risiko pasar.
1. Specifies commercial paper exposure limit which includes category trading book. 2. Specifies maximum Net Open Position which can be managed by Bank. 3. Specifies intra day limit for arbitrage transaction. 4. Specifies limit cut loss to avoid significant loss from foreign currencies.
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank diwajibkan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) setinggi-tingginya 20% atas modal Tier I dan Tier II. Posisi Devisa Neto secara keseluruhan adalah penjumlahan dari nilai absolute atas selisih aset, liabilitas dan ekuitas di laporan posisi keuangan untuk setiap mata uang asing ditambah dengan selisih tagihan dan liabilitas dalam bentuk komitmen dan kontinjensi.
In accordance with Bank Indonesia regulation, the Bank is required to maintain Net Open Position for a maximum of 20% of capital Tier I and Tier II. The aggregate Net Open Position is the total amount of the absolute value of the net difference between assets, liabilities, and equity denominated in each foreign currency plus the net difference of receivables and payables of commitments and contingencies.
Posisi Devisa Neto Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif masing-masing jenis mata uang asing adalah sebagai berikut:
Net Foreign Exchange Position on Statements of Financial Position and Administrative Acccount by currency are as follows:
5. Performs monitoring and stress test on market interest rate movement and exchange rate to measure the market risk of potential losses.
2013 Aset dan tagihan komitmen dan kontijensi/ Assets and receivables of commitments and contingencies
Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/ Liabilities and liabilities of commitments and contingencies
Posisi devisa neto per valuta/ Net foreign exchange position by currency
Posisi devisa neto/ Net foreign currency position
Dolar Amerika Dolar Singapura Yen Pound Sterling Dolar Hongkong Dolar Australia Real Saudi Arabi Ren Min Bie China Dolar Taiwan Bath Korean Won Euro Ringgit Malaysia Dolar Kanada
1.253.349.024 3.341.026 2.759.882 214.441 101.696 6.587.708 539.634 696.154 41.628 3.025 1.267 1.576.545 49.182 9.548
1.247.814.608 3.016.714 2.518.935 43.437 6.874.890 1.392.870 -
5.534.416 324.312 240.947 214.441 58.259 (287.182) 539.634 696.154 41.628 3.025 1.267 183.675 49.182 9.548
5.534.416 324.312 240.947 214.441 58.259 287.182 539.634 696.154 41.628 3.025 1.267 183.675 49.182 9.548
United States Dollars Singapore Dollars Yen Pound Sterling Hongkong Dollars Australian Dollars Saudi Arabian Real China Ren Min Bie Taiwanese Dollars Bath Korean Won Euro Malaysian Ringgit Canadian Dollar
Jumlah
1.269.270.760
1.261.661.454
7.609.306
8.183.670
Total
97
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
43. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued) 2012 Aset dan tagihan komitmen dan kontijensi/ Assets and receivables of commitments and contingencies
Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/ Liabilities and liabilities of commitments and contingencies
Posisi devisa neto per valuta/ Net foreign exchange position by currency
Posisi devisa neto/ Net foreign currency position
Dolar Amerika Dolar Singapura Yen Pound Sterling Dolar Hongkong Dolar Australia Real Saudi Arabi Ren Min Bie China Dolar Taiwan Bath Korean Won Euro Ringgit Malaysia
892.606.724 5.217.859 5.728.913 187.794 993.036 4.029.132 223.159 142.899 11.711 271 5.738.415 107.550
887.169.987 5.122.952 5.376.207 653.828 4.047.551 5.706.119 -
5.436.737 94.907 352.706 187.794 339.208 (18.419) 223.159 142.899 11.711 271 32.296 107.550
5.436.737 94.907 352.706 187.794 339.208 18.419 223.159 142.899 11.711 271 32.296 107.550
United States Dollars Singapore Dollars Yen Pound Sterling Hongkong Dollars Australian Dollars Saudi Arabian Real China Ren Min Bie Taiwanese Dollars Bath Korean Won Euro Malaysian Ringgit
Jumlah
914.987.463
908.076.644
6.910.809
6.947.657
Total
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 226.402.600 dan Rp 144.325.800. Persentase nilai absolut Posisi Devisi Neto terhadap modal sendiri masing-masing sebesar 0,72% dan 0,96% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The absolute allowed limit amount of Net Open Position as of December 31, 2013 and 2012 is Rp 226,402,600 and Rp 144,325,800. The percentage ratio of absolute amount of Net Open Position to equities is 0.72% and 0.96% as of December 31, 2013 and 2012 respectively.
Sesuai dengan PBI No. 14/18/PBI/2012 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum” yang telah ditetapkan, Bank wajib melaporkan posisi yang diperhitungkan dalam risiko pasar secara bulanan dengan format yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia secara online dan mengacu kepada ketentuan tentang Laporan Berkala Bank Umum.
In accordance with PBI No. 14/18/PBI/2012 “Commercial Banks Obligation to Provide Minimum Capital Adequacy with the calculation of the market risk” that has been determined, the Bank is obliged to report its position on a monthly basis, taking into consideration the market risk, using the format which has been specified by Bank Indonesia on-line and in reference to the regulation on Periodic Report of Commercial Banks.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Umum dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar, masing-masing sebesar 15,75% dan 12,17%.
As of December 31, 2013 and 2012 the Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) with consideration for credit risk and market risk are 15.75% and 12.17%.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses, sistem dan kejadian-kejadian di luar Bank.
Operational risk is the potential for loss resulting from events involving people, processes, systems and external events.
98
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
43. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Operasional (lanjutan)
Operational Risk (continued)
Dalam pengelolaan risiko operasional, masingmasing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi halhal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
In the operational risk management, each business unit is responsible for the risk related to daily operational activity by referring to policy and procedure, control and routine supervisory. In addition, operational risk management also covers matters related to product development, system, human resources and principle of “know your customer” as preventive aspect to the possibility of unexpected matters.
Profil risiko operasional pada tanggal 31 Desember 2013 adalah “Low to Moderate” dengan trend cenderung meningkat, serta sistem pengendalian risiko “Satisfactory”, sehingga secara komposit profil risiko operasional adalah “Low to Moderate”.
As of December 31, 2013 operational risk profile assessed “Low to Moderate” with increasing trend, along with risk control assessed “Satisfactory”, so as composite operational risk profile is assessed “Low to Moderate”.
Beberapa kebijakan dan prosedur yang telah dievaluasi dan ditetapkan adalah sebagai berikut:
Policies and procedures which have evaluated and specified are as follows:
1. 2. 3. 4. 5.
Kebijakan Sistem Pengendalian Internal Prosedur Pelaporan Insiden Operasional Kebijakan Risiko Reputasi Kebijakan Risiko Hukum Kebijakan dan Prosedur Pengajuan Produk atau Aktivitas Baru 6. Kebijakan dan Prosedur Rencana Kelanjutan Usaha (Business Continuity Plan) 7. Prosedur Outsourcing 8. Kebijakan dan Prosedur Pengamanan Informasi
1. 2. 3. 4. 5.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak, pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risks can be caused by weaknesses in legal aspects such as lawsuits, an absence of clear and supportive laws, or weaknesses in contracts, claims or collateral agreements.
Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Legal risks are managed by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are by rules and conditions that are capable of protecting the Bank's interests from a legal perspective.
been
Policies for Internal Control System Operational Incident Reporting Procedures Policies for Reputation Risk Policies for Legal Risk Policies and Procedures for Submission Product and New Activities 6. Policies and Procedures for Business Continuity Plan 7. Procedures for Outsourcing 8. Policies and Procedures for Information Security (Information Security Standard Procedures)
99
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
43. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi timbul dari adanya pemberitaan negatif terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif mengenai Bank. Mengingat risiko reputasi ini bukan merupakan risiko yang dikelola secara terpisah dari risiko-risiko lainnya, khususnya bagi Bank dengan kompleksitas usaha yang tinggi, maka pengelolaan setiap aktivitas fungsional Bank sedapat mungkin terintegrasi ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif.
Reputation risks arise from negative publicity concerning the operations of the Bank or negative perceptions of the Bank given that reputation risk management is an integral part of risk management, especially in a bank with highly complex operations, the management of each functional aspect of the bank is integrated into a single accurate and comprehensive risk management system and process as much as possible.
Risiko Strategis
Strategic Risk
Risiko strategis mengacu pada risiko yang disebabkan oleh adanya keputusan dan/atau penerapan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan strategis yang tidak tepat atau kegagalan Bank dalam merespon perubahan-perubahan eksternal.
Strategic risk refers to the risk of a bad outcome attributed due to a decision and/or implementation of a Bank's strategy, a bad or misjudged strategic decision or the Bank's failure to respond to external changes that the Bank will embark on.
Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehensif di Iingkungan komitekomite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi dan berdampak pada langkahlangkah bisnis yang akan diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan.
Bank manages strategic risks through a comprehensive and collective consideration and decision-making processes encompassing areas of the supervisory and executive committees that influence and impact business decisions on policies and directions.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi.
Compliance risk is the risk when the Bank does not comply or implement current laws and regulations and other policies. If compliance risk is not managed well, it will potentially lead to penalty charges, punishments, or damage to reputation.
Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan bantuan kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal proses perumusan struktur transaksi dan pengembangan produk baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodir sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya.
The Bank implements early detection and management of compliance risks by providing assistance to business and operational units in the process of formulating transaction structures and new product developments and also evaluated the Bank's Guidelines and Procedures to ensure that all external regulations have been accommodated and implemented correctly.
100
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
44. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
44. GOVERNMENT GUARANTEE OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
ON
Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka, deposit on call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata uang dan liabilitas kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan liabilitas sejenis lainnya yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan liabilitas kepada direktur, komisaris dan pihak berelasi dengan bank.
Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including demand deposits, saving deposits, time deposits, deposits on call, bonds, securities, interbank borrowings, fund borrowings, letters of credit, acceptances, currency swap and other contingent liabilities such as bank guarantees, standby letters of credit, performance bonds and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners and related parties of the Bank.
Peraturan LPS No. 1 tanggal 9 Maret 2006, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan simpanan dari bank lain.
By LPS Regulation No. 1 dated March 9, 2006, guarantees on deposits covers demand deposits, time deposits, certificate of deposits, saving deposits and deposits from other banks.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang No. 24 tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp 100.000.000 (nilai penuh) diubah menjadi maksimum Rp 2.000.000.000 (nilai penuh).
As of October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia approved Government Regulation No. 66 year 2008 regarding the amount of guarantee on deposits guaranteed by LPS. By the such regulation, the guaranteed customer's deposit amount in a bank which previously according to Law No. 24 year 2004 amounted to maximum Rp 100,000,000 (full amounts) was amended to maximum of Rp 2,000,000,000 (full amounts).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank was a participant of that guarantee program.
Beban premi penjaminan yang dibayar selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 15.567.472 dan Rp 12.910.195 (Catatan 25).
Guarantee premium expense paid as of 2013 and 2012 are Rp 15,567,472 and Rp 12,910,195, respectively (Note 25).
45. PERJANJIAN PENTING 1.
45. SIGNIFICANT AGREEMENTS 1.
Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis, sebagai berikut: a.
The Bank entered into agreements with PT Artajasa Pembayaran Elektronis, as follows: a.
Pada tanggal 1 Juli 2002, Bank telah melakukan perjanjian untuk menyediakan perangkat lunak atau aplikasi komputer yang dapat digunakan Bank sebagai sarana pengiriman laporan perbankan ke Bank Indonesia, yaitu Otomasi Sistem Penyampaian Laporan Bulanan Bank Umum (LBU), Otomasi Sistem Penyampaian Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) dan Otomasi Sistem Informasi Debitur (SID).
101
As of July 1, 2002, The Bank entered into a cooperation agreement to provide software or computer application that can be used by the bank to send the banking report to Bank Indonesia, which is “Otomasi Sistem Penyampaian Laporan Bulanan Bank Umum” (LBU), “Otomasi Sistem Penyampaian Laporan Berkala Bank Umum” (LBBU) and “Otomasi Sistem Informasi Debitur” (SID).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Biaya-biaya yang timbul diantaranya biaya awal yang dibayarkan sekali untuk setiap kantor Bank yang berlangganan sebesar Rp 50.000 (nilai penuh) untuk LBU dan Rp 75.000 (nilai penuh) untuk SID, biaya tetap bulanan untuk setiap kantor Bank yang berlangganan masingmasing sebesar Rp 100.000 (nilai penuh) untuk LBU dan SID, serta biaya transaksi yang dikenakan secara rutin setiap bulan untuk setiap satuan data yang dikirim setiap kantor Bank yang berlangganan ke Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp 40 (nilai penuh) untuk LBU, LBBU dan SID. Perjanjian ini berlaku dari sejak perjanjian ditandatangani dan akan berakhir atas permintaan Bank dengan menyerahkan surat permintaan berhenti berlangganan dengan tembusan kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum pemberhentian berlangganan, atau salah satu pihak tidak melakukan kewajibannya dalam perjanjian ini.
The cost incurred include the initial cost that paid at once for each bank office that subscribe for Rp 50,000 (full amounts) for LBU and Rp 75,000 (full amounts) for SID, fixed monthly fee for any bank office that subscribe for Rp 100,000 (full amounts) for LBU and SID, also the transactions fees charged every month for each unit of data transmitted every bank offices that subscribe to Bank Indonesia respectively by Rp 40 (full amounts) for LBU, LBBU and SID. This agreement applies from the day of the agreement was signed and terminated by the request of the Bank by submitting a letter of request to unsubscribe.
b.
Pada tanggal 25 Mei 2004, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dalam bidang penyediaan, pengelolaan dan pengembangan Layanan Kartu Debit ATM bagi Nasabah Bank yang menggunakan Kartu Debit ATM untuk transaksi pembayaran belanja. Biaya yang harus dikeluarkan Bank tergantung dari jumlah transaksi nasabah. Apabila jumlah transaksi yang dilakukan oleh nasabah kurang dari 10.000 dalam 1 bulan, maka untuk setiap transaksi pada bulan berikutnya Bank dikenakan biaya sebesar Rp 2.000 (nilai penuh) per transaksi. Apabila jumlah transaksi yang dilakukan nasabah mencapai 10.001 sampai dengan 25.000 dalam 1 bulan, maka untuk setiap transaksi pada bulan berikutnya Bank dikenakan biaya sebesar Rp 1.250 (nilai penuh) per transaksi. Dan apabila jumlah transaksi yang dilakukan oleh nasabah lebih dari 25.000 dalam 1 bulan, maka untuk setiap transaksi pada bulan berikutnya Bank akan dikenakan biaya sebesar Rp 500 (nilai penuh) per transaksi. Perjanjian ini berlaku dari sejak perjanjian ditandatangani.
b.
As of May 25, 2004, the Bank entered into cooperation agreement in providing, managing and developing the ATM Debit Card service for Bank’s customer to pay the purchase transactions. The cost that have to be paid by the Bank depends on the total of customer transactions. If the customers transactions is less than 10,000 in 1 month, on the next following month, the Bank will be charged Rp 2,000 (full amounts) per transactions. If total of customer transactions reach 10,001 until 25,000 in 1 month, for the next following month the Bank will be charged Rp 1,250 (full amounts) per transactions. And if the total of customer transactions is more than 25,000 in a month, the Bank will be charged Rp 500 (full amounts) per transaction. This agreement is valid since the agreement was signed.
c.
Pada tanggal 17 Desember 2008, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama tentang pemanfaatan ATM Bersama untuk principle member.
c.
As of December 17, 2008, the Bank entered into a cooperation agreement of use of "ATM Bersama" for principle member.
102
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) Membership fee is amounted to Rp 400,000,000 (full amounts) and monthly fee in accordance with exhibit III. The agreement is valid for 3 (three) years from the date the agreement was signed, and it will be automatically renewal for 12 (twelve) months except there is a notification from one of party to end the agreement.
Biaya keanggotaan sebesar Rp 400.000.000 (nilai penuh) dan terdapat biaya bulanan sesuai dengan lampiran III. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak ditandatangani dan diperpanjang secara otomatis selama 12 (dua belas) bulan kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri. 2.
Pada tanggal 13 Juni 2003, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Daya Network Lestari tentang pemakaian ATM-Bersama ALTO. Biaya awal keanggotaan sebesar USD 300.000 dan biaya tahunan 3 (tiga) tahun pertama sebesar USD 48.000 ditambah PPN/tahun dan memasuki tahun ke empat sebesar USD 60.000 ditambah PPN/tahun. Perjanjian ini mulai berlaku sejak DNL menerima pembayaran biaya awal keanggotaan secara penuh dan diperpanjang secara otomatis kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri. Pada tanggal 16 Mei 2008 terdapat addendum pertama untuk mengadakan perubahan dan penambahan pada poin 1 dan 2 lampiran II perjanjian induk, diantaranya mengubah biaya awal keanggotaan menjadi sebesar Rp 2.500.000.000 (nilai penuh) dan biaya iuran tahunan menjadi biaya iuran per bulan menurut volume transaksi setahun.
3.
Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera, sebagai berikut:
2.
3.
As of June 13, 2003, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Daya Network Lestari of use of “ATM BersamaALTO”. Joining fee amounted to USD 300,000 and annual fee for the first 3 (three) year amounted to USD 48,000 plus VAT/year and amounted to USD 60,000 plus VAT/year thereafter. The agreement is valid since DNL receipt full amount of joining fee and it will be automatically renewal except there is a notification from one of party to end the agreement. As of May 16, 2008 there is the first addendum to change and adding point 1 and 2 main agreement, such as change of joining fee become Rp 2,500,000,000 (full amounts) and changes annual fee to monthly fee by volume of transaction of the year.
The Bank entered into agreements with PT Rintis Sejahtera, as follows:
a. Pada tanggal 15 Januari 2004, Bank mengadakan perjanjian kerjasama mengenai jasa berlangganan jaringan ATM-BCA untuk jangka waktu 24 bulan terhitung sejak ditandatangani perjanjian. Uang jaminan sebesar USD 235.000 dan biaya keanggotaan USD 45.000 per tahun, dan apabila tidak terdapat pemberitahuan pengakhiran maka masa berlangganan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 24 bulan dan berikutnya.
a.
As of January 15, 2004, the Bank entered into a cooperation agreement regarding the subscription of payment of ATM-BCA services for the period 24 months from the agreement was signed. Security deposits amounting to USD 235,000 and membership fee amounting to USD 45,000 every year and if there is no notification of winding up of the subscription period, it will be automatically extended for the period 12 months and thereafter.
b. Pada tanggal 22 Mei 2009, Bank mengadakan perjanjian kerjasama mengenai PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk sebagai Acquirer Bank untuk jangka waktu 24 bulan terhitung sejak ditandatangani perjanjian, dan apabila tidak terdapat pemberitahuan pengakhiran maka masa berlangganan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 24 bulan dan berikutnya.
b.
As of May 22, 2009, the Bank entered into a cooperation agreement regarding PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk as Acquirer Bank for the period 24 months from the agreement was signed. If there is no notification of winding up of the subscription period, it will be automatically extended for the period 24 months and thereafter.
103
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
4.
Pada tanggal 20 Agustus 2004, Bank telah mengadakan perjanjian dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengenai pemanfaatan layanan jasa perbankan untuk pelayanan isi ulang pulsa flexi trendy dengan sistem host to host komputer. Perjanjian ini berlaku sejak 20 Agustus 2004 sampai dengan 20 Agustus 2007, dan diperpanjang secara otomatis 3 (tiga) tahun. Perpanjangan terakhir pada tanggal 27 Pebruari 2013 sampai dengan 5 Maret 2015.
4.
As of August 20, 2004, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Telekomunikasi Indonesia Tbk on benefit banking facility to flexi trendy rollover with host to host computer. This agreement is valid from August 20, 2004 up to August 20, 2007, it will be automatically renewal for 3 (three) years. The last amendment of this agreement is on February 27, 2013 until March 5, 2015.
5.
Pada tanggal 16 Mei 2005, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT BPR Eka Bumi Artha tentang jasa berlangganan Jaringan ATM-Bersama ALTO melalui kerjasama Co-Branding. Uang jaminan sebesar Rp 1.000.000.000 (nilai penuh) dan biaya iuran sebesar USD 20.000 per tahun. Perjanjian ini berlaku sejak Bank telah menerima pembayaran jaminan dan iuran tahunan Co-Branding tahun pertama secara penuh dan diperpanjang secara otomatis kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
5.
As of May 16, 2005, the Bank entered into a cooperation agreement with PT BPR Eka Bumi Artha on the subscription of payment of “ATMBersama ALTO” through Co-Branding agreement. Security deposits amounting to Rp 1,000,000,000 (full amounts) and annual cost is amounting to USD 20,000 per year. This agreement is valid from the Bank receipt first year annual membership fee and collateral CoBranding agreement fee and it will be automatically renewal except there is a notification from one of party to end the agreement.
6.
Pada tanggal 18 Mei 2005, Bank telah melakukan kerjasama dengan PT Bussan Auto Finance (“Bussan”) untuk melakukan kerjasama penerimaan pembayaran dengan menggunakan sistem Host to Host yang meliputi penerimaan pembayaran angsuran dari konsumen Bussan melalui jaringan pelayanan Bank. Bank dapat mengenakan biaya transaksi kepada Bussan sebesar Rp 5.000 (nilai penuh) per transaksi pembayaran yang berhasil. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun terhitung sejak tanggal 18 Mei 2005 sampai dengan 18 Mei 2008 dan dapat diperpanjang kembali secara otomatis untuk jangka waktu yang sama.
6.
As of May 18, 2005, Bank entered into cooperation agreements with PT Bussan Auto Finance (Bussan) to do a cooperation receiving payment by using the system Host to Host which include the receipt of installment payments from Bussan customers through a network of Bank services. The Bank provide Rp 5,000 (full amounts) each for successful payment. This agreement valid for 3 years from May 18, 2005 up to May 18, 2008 and automatically renewal for the same period.
7.
Pada tanggal 2 Januari 2006, Bank melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Wincor Nixdrof Indonesia dalam rangka penyediaan layanan perawatan mesin ATM Procash 2000/Xe ATM BNP beserta suku cadangnya. Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun sampai dengan tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal 15 Pebruari 2012, perjanjian ini telah dilakukan perpanjangan dan mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2013 dan dapat diperpanjang hingga 2 (dua) tahun berikutnya. Apabila kedua belah pihak tidak memberitahukan secara tertulis pemberhentian kontrak ini selambatlambatnya 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya perjanjian ini, maka secara otomatis akan diperpanjang untuk 2 (dua) tahun berikutnya.
7.
As of January 2, 2006, the Bank entered into cooperation agreement with PT Wincor Nixdrof Indonesia in order to the provision of maintanence services for ATM Procash 2000/xe ATM BNP includes spareparts. This agreement is valid until December 31, 2008. As of February 15, 2012, this agreement has been extended and effective as of January 1, 2012 until December 31, 2013. If the parties do not announce the termination of this contract no later than 2 monts before this agreement expires, it is automatically be extended for the next 2 years.
104
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
8.
Pada tanggal 22 November 2006, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Teradata Megah Corporation mengenai dukungan purna jual program komputer aplikasi perbankan dan aplikasi interkoneksi antar institusi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2009. Nilai kontrak sebesar USD 76.340 pada tahun 2007 dan meningkat 10% setiap tahunnya. Pada tanggal 10 Mei 2010 perjanjian ini telah dilakukan perpanjangan dan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2011, dengan nilai kontrak USD 101.608,54 di luar PPN pada tahun pertama, dan USD 111.769,40 di luar PPN pada tahun kedua. Dan pada tanggal 2 Januari 2012 telah dilakukan perpanjangan dan berlaku sejak tanggal 2 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2014, dengan nilai kontrak sebesar USD 122.947 di luar PPN pada tahun pertama, USD 135.241 pada tahun kedua, dan USD 148.765 pada tahun ketiga.
8. As of November 22, 2006, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Teradata Megah Corporation regarding after sales services banking computer application and interinstitution interconnection application. This agreement is valid up to December 31, 2009. The contract is amounted to USD 76,340, in year 2007 and increasing 10% every year. As of May 10, 2010, extension was made and valid from January 1, 2010 until December 31, 2011, with contract amount USD 101,608.54 exclude VAT at first year, and USD 111,769.40 exclude VAT there after. And of January 2, 2012 has been extended and valid from January 2, 2012 until December 31, 2014 with the contract amounted to USD 122,947 excluded VAT on the first year, USD 135,241 for the second year and USD 148,765 for the third year.
9.
Pada tanggal 31 Maret 2009, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kelola Jasa Artha cabang Bandung mengenai jasa layanan uang tunai. Perjanjian ini berlaku sejak 20 Januari 2009 sampai dengan 20 Januari 2010, dan diperpanjang secara otomatis kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
9. As of March 31, 2009, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Kelola Jasa Artha Bandung branch regarding cash service. This agreement is valid from January 20, 2009 up to January 20, 2010, and it will be automatically renewal except there is a notification from one of the parties to end the agreement.
10. Pada tanggal 1 April 2009, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan Visa Worldwide Pte. Limited mengenai penggunaan network visa untuk pembayaran barang dan jasa. Perjanjian ini berlaku sejak 1 April 2009 sampai dengan 1 April 2014 dan diperpanjang secara otomatis kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
10. As of April 1, 2009, the Bank entered into a cooperation agreement with Visa Worldwide Pte. Limited regarding managing payment products and services for clients participating in the Visa Group`s payment network (“Visa Network”). This agreement is valid from April 1, 2009 up to April 1, 2014, it will be automatically renewal except there is a notification from one of party to end the agreement.
11. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PT Finnet Indonesia (”Finnet”), sebagai berikut:
11. The Bank entered into agreements PT Finnet Indonesia (“Finnet”), as follows: a.
a. Pada tanggal 28 Mei 2009, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama untuk penerimaan pembayaran Jasa Telekomunikasi di Divisi Regional (DIVRE) II, III, IV, V dan VII Telkom dari pelanggan Telkom melalui fasilitas layanan jasa Cash Teller, ATM, Phone Banking, Internet Banking, Mobile Banking dan Autodebit. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 5 Maret 2012, dan diperpanjang otomatis untuk tahun berikutnya.
105
with
As of May 28, 2009, the Bank entered into a cooperation agreement for the receive service payment of Telecommunication in Regional Division (DIVRE) II, III, IV, V and Vii Telkom from Telkom customer through cash teller service facility, ATM, Phone Banking, Internet Banking, Mobile Banking and Autodebit. This agreement is valid until March 5, 2012, and automatically renewal for the next year.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) b.
b. Pada tanggal 18 Mei 2010, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama untuk penerimaan pembayaran tagihan biller secara elektronis dengan sistem host to host. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal 12 Oktober 2009 sampai dengan 11 Oktober 2012, dan diperpanjang otomatis untuk tahun berikutnya dengan syarat dan ketentuan yang sama.
As of May 18, 2010, the Bank entered into a cooperation agreement for the payment of biller receivable electronically with host to host system. This agreement is valid for 3 years started on October 12, 2009 until October 11, 2012, and automatically renewal for the next year with the same terms and conditions.
12. Pada tanggal 22 Februari 2010, Bank telah mengadakan perjanjian dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tentang penerimaan pembayaran listrik clan tagihan lainnya secara online. Perjanjian ini berlaku sejak 22 Februari 2010 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014.
12. As of February 22, 2010, the Bank entered into an agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) for electricity and other bill receipt payment with online system. This agreement is valid from February 22, 2010 until October 31, 2014.
13. Pada tanggal 3 Januari 2011, Bank telah melakukan kerjasama dengan PT Wincor Nixdrof Indonesia dalam rangka pengiriman dan instalasi atas 20 (dua puluh) mesin ATM Wincor Nixdrof tipe ProCash 2000xe sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh pihak Bank senilai USD 8.735 per unit. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu sejak tanggal penandatanganan perjanjian ini sampai dengan salah satu pihak mengakhiri perjanjian ini dengan memberitahukan maksudnya 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan.
13. As of January 3, 2011, the Bank entered into cooperation agreements with PT Wincor Nixdrof Indonesia in order to the shipment and installation of 20 ATM Wincor Nixdrof machines type 2000xe in accordance to specifications set by the Bank amounted to USD 8,735 per unit. This agreement is valid from the date the agreement was signed until one of the parties terminate this agreement by giving 60 days before to announce the termination date.
14. Pada tanggal 26 Januari 2011, Bank telah mengadakan perjanjian Kontrak Penyediaan Layanan dan Fasilitas Pusat Pemulihan Sistem Informasi Aplikasi Komputer atau Disaster Recovery Center dengan PT Teradata Megah. Biaya awal untuk persiapan dan setup sebesar Rp 50.000.000 (nilai penuh) ditambah PPN dan biaya kontrak setiap bulan selama jangka waktu kontrak sebesar Rp 12.000.000 (nilai penuh) ditambah PPN. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya Berita Acara Penggunaan DRC dan diperpanjang secara otomatis selama 12 (dua belas) bulan.
14. As of January 26, 2011, The Bank entered into a cooperation agreement services and facilities of Disaster Recovery Center with PT Teradata Megah. The initial fee for preparation and setup amounted to Rp 50,000,000 (full amounts) plus VAT and monthly fee during the period of agreement amounted to Rp 12,000,000 (full amounts) plus VAT. This agreement is valid since the Minutes of Final Meetings of DRC and automatically extended for the period 12 (twelve) months.
15. Pada tanggal 5 Oktober 2011, Bank telah melakukan kerjasama dengan PT Prismalink International untuk jasa implementasi sistem Internet Banking Individual bagi Bank serta mempersiapkan dan menyerahkan setiap hasil kerja dari jasa implementasi Internet Banking Individual yang disepakati para pihak. Biaya yang harus dikeluarkan Bank diantaranya Initial Fee sebesar Rp 450.000.000 (nilai penuh), monthly fee sebesar Rp 75.000.000 (nilai penuh) dan Man Days Rate sebesar Rp 2.000.000 (nilai penuh) per hari. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2011 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu tahun pada saat jatuh temponya.
15. As of October 5, 2011, the Bank entered into cooperation agreements with PT Prismalink International about implementation Individual Internet Banking system for Bank and submit all work of implementation Individual Internet Banking services as agreed between the parties. The Bank provide Rp 450,000,000 (full amounts) for Initial Fee, Rp 75,000,000 (full amounts) for monthly fee and Rp 2,000,000 (full amounts) each day for Man Days Rate. This agreement valid for 5 years from October 5, 2011 and automatically renewal for 1 years period at the end of the period.
106
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
16. Pada tanggal 8 November 2011, Bank melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Abacus Cash Solution dalam rangka penyediaan segala sarana yang diperlukan dalam memberikan Layanan Uang Tunai. Biaya atas penyediaan sarana dan peralatan tersebut menjadi beban dan tanggung jawab ACS sepenuhnya. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian ini sampai dengan 10 November 2012. Perjanjian ini masih berlaku sampai saat ini dan dalam proses perpanjangan.
16. As of November 8, 2011, the Bank entered into cooperate agreement with PT Abacus Cash Solution in order to the provision of all necessary means to provide Layanan Uang Tunai (cash services). Any fees over the provision of facilities and equipments become burdens and fully responsibility of ACS. This agreement valid for 1 year from the date of agreement until November 10, 2012. This agreement is still effective and in the process of renewal.
17. Pada tanggal 2 Januari 2012, Bank telah mengadakan perjanjian Kerjasama dengan PT Teradata Megah tentang Jasa Outsourcing Disaster Recovery Center No. 007-DIR/PKS/2012 tentang penggunaan jasa Disaster Recovery Center untuk memenuhi persyaratan Bank Indonesia untuk melakukan pengoperasian seluruh jaringan komputer termasuk jaringan komputer pusat yang di dalamnya terdapat sistem operasi yang terintegrasi. Perjanjian ini berlaku selama 4 tahun terhitung sejak tanggal 2 Januari 2012.
17. As of January 2, 2012, the Bank entered into cooperation agreements with PT Terdata Megah about Outsourcing Disaster Recovery Center Service No. 007-DIR/PKS/2012 about the use of Disaster Recovery Center Service to fulfil the requirement of Bank Indonesia to perform the entire operation of computer networks include the central network in which there’s an integrated operating system. This agreement valid for 4 years from January 2, 2012
18. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PT Phintraco Technology, sebagai berikut:
18. Bank has entered into cooperation agreement with PT Phintraco Technology, as follows :
a. Pada tanggal 9 Mei 2012, Bank telah melakukan perjanjian pembelian dan perawatan token dan Velis authenticator server sejumlah 1.000 unit selama masa garansi. Harga pembelian untuk 1.000 unit token adalah sebesar USD 42.933 sudah termasuk PPN. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu sejak tanggal penandatanganan perjanjian ini sampai dengan salah satu pihak mengakhiri perjanjian ini dengan memberitahukan 60 hari sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan.
a. As of May 9, 2012, Bank entered into cooperation about purchase and maintenance token and Velis authenticator server for 1,000 units during the warranty period. Purchase price for 1,000 units token is USD 42,933 include VAT. This agreement valid for the period from the date of the agreement was signed until one of the parties terminate this agreement by giving 60 days before to announce the termination date.
b. Pada tanggal 28 Agustus 2012, Bank telah melakukan perjanjian pemeliharaan hardware dan software Avaya. Biaya pemberian jasa ini sebesar USD 6.500 (belum termasuk PPN) untuk masa pemeliharaan 1 (satu) tahun. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 31 Juli 2013. Pada tanggal 26 Juli 2013, Bank telah memperpanjang masa kerjasama hingga jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2013 sampai dengan 31 Juli 2014.
b. As of August 28, 2012, The Bank has entered into cooperation agreements about maintenance Avaya hardware and software. The cost of providing this service is USD 6,500 (not include VAT) for 1 (one) year maintenance period. This agreement is valid for 1 year from August 1, 2012 until July 31, 2013. As of July 26, 2013, the Bank has extended the agreement period for 1 year valid from August 1, 2013 until July 31, 2014.
107
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
19. Pada tanggal 15 Juni 2012, Bank telah melakukan kerjasama dengan PT Teradata Megah dalam rangka penyediaan perangkat komputer untuk ditempatkan di kantor pusat Bank dan di data center PT Teradata Megah. Biaya sewa per bulan untuk jangka waktu kontrak tersebut adalah sebesar Rp 27.800.000 (nilai penuh) (belum termasuk pajak). Perjanjian ini berlaku sejak 1 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 atau selama 42 (empat puluh dua) bulan dan tidak dapat dibatalkan atau dihentikan secara sepihak selama masa kontrak masih berlangsung. Setelah akhir masa sewa, Bank dapat memiliki perangkat yang disewa tersebut sebesar Rp 50.000.000 (nilai penuh) ditambah PPN.
19. As of June 15, 2012, the Bank entered into cooperation agreements with PT Teradata Megah in order to the provision of computer equipments to be placed in the Bank’s head office and in PT Teradata Megah’s data center. Monthy rent expense for this agreement period is amounted to Rp 27,800,000 (full amounts) (not includes tax). This agreement is valid from July 1, 2012 and ends on December 31, 2015 or during 42 months and cannot be unilaterally canceled during the ongoing contract period. After the rent period, the Bank can buy the device that is leased in the amount of Rp 50,000,000 (full amounts) plus VAT
20. Pada tanggal 23 Januari 2013, Bank telah melakukan peranjian kerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia dalam rangka penerbitan kartu kredit Co. Branding dengan nama “Kartu Kredit Bank BNP” dengan unique selling point yaitu suku bunga cash advance sama dengan suku bunga pembelanjaan ritel. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu tertentu atau diakhiri sebelum perjanjian ini berakhir.
20. As of January 23, 2013, the Bank entered into cooperation agreements with PT Bank Rakyat Indonesia in order to the publication of Co. Branding credit card named “Kartu Kredit Bank BNP” with unique selling point that is cash advance interest rate the same with retail spending interest rate. This agreement is valid for 3 years and may be extended for a certain period of time or terminated before the agreement expires.
21. Pada tanggal 28 Juni 2013, Bank telah melakukan kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (“Dirjen Perbendaharaan”) dalam rangka pelaksanaan Treasury Single Account, penyediaan dan pemeliharaan sistem teknologi informasi yang terhubung dengan Modul Penerimaan Negara (“MPN”) dalam rangka menunjang kelancaran penerimaan Negara, untuk rekonsiliasi MPN setiap akhir hari kerja, dan untuk penyampaian laporan apabila diperlukan sesuai permintaan Dirjen Perbendaharaan/ Direktur Pengelolaan Kas Negara. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Juli 2013 dan berakhir 6 bulan setelah Sistem Penerimaan Negara menggunakan Surat Setoran Elektronik (billing system) dioperasikan penuh atau selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2015.
21. As of June 28, 2013, the Bank entered into cooperation agreements with “Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia” (Dirjen Perbendaharaan) in order to the implementation of Treasure Single Account, provision and maintenance of information technology system that connected to the Modul Penerimaan Negara (“MPN”) in order to support the government’s revenues, to reconcile “MPN” end of period and to submit the report if necessary appropriate with “Dirjen Perbendaharaan/Direktur Pengelolaan Kas Negara”. This agreement is valid from July 1, 2009 until June 30, 2013 and ends on 6 months after the Sistem Penerimaan Negara, using Surat Setoran Elektronik (billing system) fully operated or at the latest at June, 30, 2015.
108
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
46. STANDAR AKUNTANSI BARU
46. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Bank but not yet effective for 2013 financial statements:
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:
PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015
This PSAK change the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, effective January 1, 2015 This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
PSAK 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, effective January 1, 2015
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Bank.
Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
47. TRANSAKSI NON-KAS
47. NON-CASH TRANSACTION Non-cash operating activities, as follows:
Aktivitas operasi yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
Penghapusbukuan kredit yang diberikan
48. TANGGUNG JAWAB LAPORAN KEUANGAN
MANAJEMEN
2013
2012
25.387.008
20.901.800
Loans written-off
ATAS
48. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen Bank pada tanggal 19 Pebruari 2014.
The management of Bank’s responsible for the preparation and presentation of these financial statements which were completed and authorized for issue as approved by the management of Bank on February, 19, 2014.
109
8 LAMPIRAN LAPORAN TERTENTU Attachment of Certain Report
Halaman ini sengaja dikosongkan this page is intentionally left blank
324
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
LAMPIRAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMEGANG SAHAM UTAMA
APPENDIX OF THE MAIN SHAREHOLDERS FINANCIAL DISCLOSURE
Informasi Keuangan Pemegang Saham Mayoritas (ACOM CO.,LTD) 1. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi
Majority Shareholders Financial Information (ACOM CO.,LTD) 1. Basis of preparation of the consolidated financial statements 1.) (1) T he consolidated financial statements of the Company are prepared in accordance with the “Regulations Concerning the Terminology, Forms and Preparation Methods of the Consolidated Financial Statements” (Ordinance of the Finance Ministry No. 28 of 1976) and the “Ordinance on Reorganization of Accounting Methods for Special Finance Corporations, etc.” (Ordinance of General Administrative Agency of the Cabinet/the Finance Ministry No. 32 of 1999).
1.) Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan disusun sesuai dengan “Peraturan Mengenai, Formulir Terminologi dan Metode Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi“ (Ordonansi dari Departemen Keuangan No 28 Tahun 1976) dan Ordonansi “pada Reorganisasi Akuntansi Metode untuk Korporasi Keuangan khusus, dll “(Ordonansi Badan Administrasi Umum Kabinet / Menteri Keuangan Nomor 32 Tahun 1999).
2.) Non-konsolidasi laporan keuangan Perseroan disusun sesuai dengan “Peraturan Mengenai Terminologi, Bentuk, dan Metode Penyusunan Non-Keuangan Konsolidasi Laporan “(Ordonansi Departemen Keuangan No 59 tahun 1963) dan” Ordonansi tentang Reorganisasi Metode Akuntansi Keuangan Korporasi khusus, dll “(Ordonansi Administrasi Umum Badan Kabinet / Menteri Keuangan Nomor 32 Tahun 1999).
2.) The non-consolidated financial statements of the Company are prepared in accordance with the “Regulations Concerning Terminology, Forms, and Preparation Methods of NonConsolidated Financial Statements” (Ordinance of the Finance Ministry No. 59 of 1963) and the “Ordinance on Reorganization of Accounting Methods for Special Finance Corporations, etc.” (Ordinance of General Administrative Agency of the Cabinet/the Finance Ministry No. 32 of 1999).
2. Laporan Audit Sesuai dengan paragraf pertama Pasal 193- 2dari Undang-Undang Instrumen dan BursaKeuangan, Perusahaan konsolidasi laporankeuangan dan non-keuangan konsolidasi untuk tahun fiskal (dari tanggal 1 April 2012 hingga 31 Maret 2013) yang diaudit oleh Deloitte Touche Tohmatsu LLC.
2. Audit reports Pursuant to the first paragraph of Article 193- 2 of the Financial Instruments and Exchange Act, the Company’s consolidated financial statements and non-consolidated financial statements for the fiscal year (from April 1, 2012 to March 31, 2013) were audited by Deloitte Touche Tohmatsu LLC.
3. Upaya khusus untuk mengamankan kesesuaian laporan keuangan konsolidasi, dll S ebagai upaya khusus untuk mengamankan kesesuaian laporan keuangan konsolidasi, dll, Perusahaan memiliki keanggotaan dalam Yayasan Standar Akuntansi Keuangan, dll, dan menghadiri seminar yang disediakan oleh Dewan Standar Akuntansi Jepang, dll, untuk memastikan pemahaman yang benar dari standar akuntansi perusahaan dan mempersiapkan untuk mengakomodasi perubahan dalam standar akuntansi, dll. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
3. Specific efforts to secure the appropriateness of the consolidated financial statements, etc. A s specific efforts to secure the appropriateness of the consolidated financial statements, etc., the Company holds membership in the Financial Accounting Standards Foundation, etc., and attends seminars provided by the Accounting Standards Board of Japan, etc., to ensure the correct understanding of the corporate accounting standards and prepare to accommodate any changes in accounting standards, etc. Basis of preparation of the consolidated financial statements.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
325
1. Consolidated Financial Statements, etc. (1) Consolidated Financial Statements 1) Consolidated Balance Sheet
(Millions of yen) As of March 31, 2012
Assets Current assets Cash and deposits Loans receivable of consumer loans Loans receivable of banking business Accounts receivable-installment Purchased receivables Short-term investment securities Shares of parent company Operational investment securities Trading account securities Merchandise and finished goods Raw materials and supplies Deferred tax assets Short-term loans receivable Other Allowance for doubtful accounts Total current assets Noncurrent assets Property, plant and equipment Buildings and structures Accumulated depreciation Buildings and structures, net Vehicles Accumulated depreciation Vehicles, net Equipment Accumulated depreciation Equipment, net Land Lease assets Accumulated depreciation Lease assets, net Total property, plant and equipment Intangible assets Goodwill Leasehold right Software Telephone subscription right Other Total intangible assets Investments and other assets Investment securities Deferred tax assets Guarantee deposits Prepaid pension cost Other Allowance for doubtful accounts Total investments and other assets Total noncurrent assets Total assets
*3 *2,*6,*9,*10 *7 *11
*5
121,726 867,491 41,518 27,690 10,159 37,043 5,025 902 394 334 81 20,750 39,991 34,402 (47,934) 1,159,577
As of March 31, 2013
*3 *2,*6,*9,*10 *7 *11
*5
*10
10,938 325 88 18,932 59,986 34,696 43,725) 1,116,925
31,499 (23,973) 7,525 58 (41) 16 23,445 (13,478) 9,967 6,413 2,200 (1,358) 841 24,764
31,059 (24,085) 6,973 36 (28) 8 23,002 (13,085) 9,916 6,275 2,188 (1,207) 980 24,155
10,397 4
11,769 4 1,521 37 2 13,335
39 2 10,443 *1
117,819 800,393 52,501 20,526 8,489 35,951
6,678 6,032 1,506 4,407 (948) 17,675 52,884 1,212,461
*1
1,741 100 5,854
*10
4,260 796) 11,160 48,651 1,165,576
72 326
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
(Millions of yen) As of March 31, 2012 Liabilities Current liabilities Notes and accounts payable-trade Short-term loans payable Current portion of long-term loans payable Current portion of bonds payable Deposits of banking business Lease obligations Income taxes payable Deferred tax liabilities Provision for loss on guarantees Asset retirement obligations Deferred installment income Other Total current liabilities Noncurrent liabilities Bonds payable Long-term loans payable Lease obligations Deferred tax liabilities Provision for retirement benefits Provision for directors' retirement benefits Provision for loss on interest repayment Asset retirement obligations Other Total noncurrent liabilities Total liabilities Net assets Shareholders' equity Capital stock Capital surplus Retained earnings Treasury stock Total shareholders' equity Accumulated other comprehensive income Valuation difference on available-forsale securities Foreign currency translation adjustment Total accumulated other comprehensive income Minority interests Total net assets Total liabilities and net assets
As of March 31, 2013
*8
195 4,008
*8
216 36,259
*2,*8
166,193
*2,*8
184,346
*4 *12
*2,*8
87,103 50,841 231 1,125 7 6,230 26 886 15,862 332,711 135,378 271,349 682 950 91
*4 *12
*2,*8
83,157 66,725 318 1,400 4 5,010 34 327 13,630 391,429 93,204 235,554 754 589 424
20
25
200,200
151,000
4,405 1,756 614,835 947,546
4,462 1,421 487,436 878,866
63,832 76,010 141,927 (19,793) 261,976
63,832 76,010 162,766 19,793) 282,815
712
8
(4,925)
3,045)
(4,213)
3,037)
7,151 264,915 1,212,461
6,931 286,710 1,165,576
73 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
327
2) Consolidated Statement of Income and Consolidated Statement of Comprehensive Income (Consolidated Statement of Income) (Millions of yen) For the fiscal year ended March 31, 2012 Operating revenue Interest on consumer loans Interest on loans of banking business Revenue from credit card business Revenue from installment sales finance business Revenue from credit guarantee Collection from purchased receivable Other financial revenue Interest on deposits Interest on securities Interest on loans Gain on valuation of derivatives Other Total other financial revenue Other operating revenue Total operating revenue Operating expenses Financial expenses Interest expenses Interest expenses of banking business Interest on bonds Amortization of bond issuance cost Other Total financial expenses Cost of purchased receivable Other operating expenses Advertising expenses Provision of allowance for doubtful accounts Provision for loss on guarantees Provision for loss on interest repayment Employees' salaries and bonuses Retirement benefit expenses Provision for directors' retirement benefits Welfare expenses Rent expenses Depreciation Commission fee Amortization of goodwill Other Total other operating expenses Total operating expenses Operating income
For the fiscal year ended March 31, 2013
158,530 4,701 2,440
139,474 5,542 2,231
1,547
609
20,626 6,666
21,726 6,015
55 78 54 389 598 1,176 14,766 210,456
87 162 36 200 621 1,108 16,319 193,028
12,050 2,808 6,741 424 2,120 24,145 3,013
11,760 2,797 6,018 180 1,536 22,293 2,759
5,877
8,296
31,959
29,728
2,766
4,532
48,807
42,968
15,602 2,860
15,614 2,973
9
7
2,287 6,957 1,812 20,778 984 11,706 152,412 179,570 30,885
2,235 6,582 1,656 19,184 1,425 11,807 147,013 172,067 20,961
74 328
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
(Millions of yen) For the fiscal year ended March 31, 2012 Non-operating income Interest income Dividends income Equity in earnings of affiliates House rent income Other Total non-operating income Non-operating expenses Interest expenses Equity in losses of affiliates Loss on investments in partnerships Loss on insurance cancellation Other Total non-operating expenses Ordinary income Extraordinary income Gain on sales of noncurrent assets Gain on sales of shares of parent company Gain on sales of investment securities Gain on sales of subsidiaries and affiliates' stocks Gain on transfer from business divestitures Other Total extraordinary income Extraordinary loss Loss on sales of noncurrent assets Loss on retirement of noncurrent assets Impairment loss Loss on sales of investment securities Loss on valuation of investment securities Other Total extraordinary losses Income before income taxes and minority interests Income taxes-current Income taxes-deferred Total income taxes Income before minority interests Minority interests in income Net income
For the fiscal year ended March 31, 2013
281 436 10 255 433 1,418
190 267 343 187 988
12
18 44 25 14 10 114 21,835
7 31 33 84 32,219 *1
34
*1
2,536
48 1,815 1,083 356 2,900
*2
3 2,574
*2
1 6,205
*3 *4 *5
4 176 187 1,042 0 5 1,417
*3 *4 *5
32 88 176 128 91 16 534
*6
*6
33,377
27,506
2,127 7,753 9,881 23,496 2,032 21,464
2,963 1,721 4,684 22,821 1,982 20,839
75 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
329
(Consolidated Statement of Comprehensive Income)
Income before minority interests Other comprehensive income Valuation difference on available-for-sale securities Foreign currency translation adjustment Total other comprehensive income Comprehensive income Comprehensive income attributable to Comprehensive income attributable to owners of the parent Comprehensive income attributable to minority interests
(Millions of yen)
For the fiscal year ended March 31, 2012 23,496
For the fiscal year ended March 31, 2013 22,821
(523) *
(1,406) (1,930) 21,566
704) *
2,676 1,972 24,793
20,116
22,014
1,450
2,778
76 330
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
3) Consolidated Statement of Changes in Net Assets
(Millions of yen)
For the fiscal year ended March 31, 2012 Shareholders' equity Capital stock Balance at the beginning of current period Changes of items during the period Total changes of items during the period Balance at the end of current period Capital surplus Balance at the beginning of current period Changes of items during the period Total changes of items during the period Balance at the end of current period Retained earnings Balance at the beginning of current period Changes of items during the period Net income Total changes of items during the period Balance at the end of current period Treasury stock Balance at the beginning of current period Changes of items during the period Purchase of treasury stock Total changes of items during the period Balance at the end of current period Total shareholders' equity Balance at the beginning of current period Changes of items during the period Net income Purchase of treasury stock Total changes of items during the period Balance at the end of current period
For the fiscal year ended March 31, 2013
63,832
63,832
63,832
63,832
76,010
76,010
76,010
76,010
120,463
141,927
21,464
20,839
21,464
20,839
141,927
162,766
(19,793)
(19,793)
(0) (0) (19,793)
(19,793)
240,512
261,976
21,464 (0)
20,839
21,464
20,839
261,976
282,815
77 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
331
(Millions of yen) For the fiscal year ended March 31, 2012 Accumulated other comprehensive income Valuation difference on available-for-sale securities Balance at the beginning of current period Changes of items during the period Net changes of items other than shareholders' equity Total changes of items during the period Balance at the end of current period Foreign currency translation adjustment Balance at the beginning of current period Changes of items during the period Net changes of items other than shareholders' equity Total changes of items during the period Balance at the end of current period Total accumulated other comprehensive income Balance at the beginning of current period Changes of items during the period Net changes of items other than shareholders' equity Total changes of items during the period Balance at the end of current period Minority interests Balance at the beginning of current period Changes of items during the period Net changes of items other than shareholders' equity Total changes of items during the period Balance at the end of current period Total net assets Balance at the beginning of current period Changes of items during the period Net income Purchase of treasury stock Net changes of items other than shareholders' equity Total changes of items during the period Balance at the end of current period
For the fiscal year ended March 31, 2013
1,235
712
(523)
(704)
(523)
(704)
712
8
(4,100)
(4,925)
(824)
1,880
(824)
1,880
(4,925)
(3,045)
(2,865)
(4,213)
(1,347)
1,175
(1,347)
1,175
(4,213)
(3,037)
5,951
7,151
1,199
(220)
1,199 7,151
(220) 6,931
243,599
264,915
21,464 (0)
20,839
(148)
955
21,316 264,915
21,794 286,710
78 332
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
4) Consolidated Statement of Cash Flows
(Millions of yen) For the fiscal year ended March 31, 2012
Net cash provided by operating activities Income before income taxes and minority interests Depreciation and amortization Impairment loss Amortization of goodwill Decrease in allowance for doubtful accounts Decrease in provision for loss on guarantees Increase in provision for retirement benefits Increase in provision for directors' retirement benefits Decrease in provision for loss on interest repayment Interest and dividends income Interest expenses Amortization of bond issuance costs Foreign exchange losses (gains) Equity in (earnings) losses of affiliates Gain on sales of property, plant and equipment Loss on retirement of property, plant and equipment Gain on sales of shares of parent company Gain on sales of investment securities Gain on sales of subsidiaries and affiliates stocks Loss on valuation of investment securities Gain on transfer from business divestitures Decrease in loans receivable of consumer loans Increase in loans receivable of banking business Decrease in accounts receivableinstallment Decrease in purchased receivables Decrease in investment securities for sale Increase in trading account securities Increase in inventories Decrease in other current assets Decrease in prepaid pension costs Increase (Decrease) in notes and accounts payable-trade Increase in deposits of banking business Decrease in deferred installment income Increase (Decrease) in other current liabilities Decrease by other operating activities Subtotal Interest and dividends income received Interest expenses paid Business structure improvement expenses paid Income taxes refunds Income taxes paid Net cash provided by operating activities
For the fiscal year ended March 31, 2013
33,377
27,506
1,812 187 984
1,656 176 1,425
(21,978)
(5,118)
(2,592)
(1,220)
49
322
1
4
(83,100)
(49,200)
(718) 12 424 380 (10)
(457) 18 180 (111) 44
(30)
(15)
176
87
(1,493)
(1,815) (955) (356)
0
91 (2,900)
98,113
34,313
(10,498)
(9,127)
16,183
7,272
1,771 314 (0) (10) 4,635 1,731
1,670 423 (10,063) (5) 461 1,506
(22)
15
10,562 (1,586)
13,502 (571)
4,047
(2,978)
(2,267) 50,456 716 (12)
(643) 5,139 456 (18)
(245) 182 (2,676) 48,421
443 (3,775) 2,245
79 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
333
(Millions of yen) For the fiscal year ended March 31, 2012 Net cash provided by investing activities Purchase of property, plant and equipment Proceeds from sales of property, plant and equipment Proceeds from sales of shares of parent company Proceeds from sales of investment securities Purchase of subsidiaries' stocks Proceeds from sales of subsidiaries' stocks Proceeds from transfer of business Increase (Decrease) by other investing activities Net cash provided by investing activities Net cash used in financing activities Proceeds from short-term loans payable Repayments of short-term loans payable Proceeds from issuance of bonds Payments at maturity of bonds Proceeds from long-term loans payable Repayments of long-term loans payable Proceeds from stock issuance to minority shareholders Repayments of finance lease obligations Purchase of treasury stock Cash dividends paid Cash dividends paid to minority shareholders Net cash used in financing activities Effect of exchange rate change on cash and cash equivalents Net increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of period Cash and cash equivalents at end of period
For the fiscal year ended March 31, 2013
(693)
(617)
81
171 6,499
11,210
6,213 *2
(6,328) 1,376 46,717
382
(1,002)
10,981
53,030
36,119 (35,108) 82,757 (81,254) 156,230 (187,074)
88,469 (57,019) 38,543 (87,863) 158,640 (180,575)
136
*1
(175) (0) (0)
(269)
(185)
(339)
(28,554)
(40,414)
(317)
666
(0)
30,530
15,527
162,910
193,441
193,441
*1
208,969
80 334
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
335
12
9 10 11
8
7
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured on commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims Aset Lainnya/ Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) Total
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by residential property
5
4
3
2
Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs) Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs) Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks
Kategori Portofolio/ Portofolio Category
1
No.
12
9 10 11
8
7
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured on commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims Aset Lainnya/ Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) Total
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by residential property
5
3
2
4
Kategori Portofolio/ Portofolio Category
Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs) Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs) Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks
1
No.
854.889,69
-
767.791,62 4.179,12 -
25.468,45
-
48.126,44
9.324,05
-
-
-
-
1.194.098,01
-
1.007.157,79 2.223,30 -
67.918,27
-
69.751,62
47.047,03
-
-
-
-
4.231.266,23
-
3.170.902,25 23.469,58 -
576.742,27
-
295.824,47
163.449,26
878,39
-
-
-
769.479,29
-
668.647,00 6.850,83 -
60.186,12
-
9.715,66
22.472,62
1.607,07
-
-
-
823.648,46
-
638.352,44 3.210,27 -
99.560,74
-
47.767,46
34.757,56
-
-
-
-
-
-
-
5.824.393,98
-
4.477.901,69 33.530,68 -
736.489,14
-
353.307,58
220.679,43
2.485,45
-
-
-
6.988.226,98
-
5.838.400,43 26.869,16 -
476.018,14
-
389.530,80
249.167,90
8.240,55
Posisi 31 Desember 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/ Net Claims base on Regional Jawa Barat/ West Jakarta Lainnya/ Others Total Java
4.939.239,28
-
4.063.451,01 20.466,74 -
382.631,41
-
271.652,74
192.796,82
8.240,55
-
-
-
(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs ) Posisi 31 Desember 2013 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/ Net Claims base on Regional Jawa Barat/ West Jakarta Lainnya/ Others Total Java
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah -Bank secara Individual Disclosure of Net Claims-Based on Regional by Individual Bank
Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual Disclosure of Net Claims Base on Remaining Contract by Individual Bank
No.
Kategori Portofolio/ Portofolio Category
(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs) Posisi 31 Desember 2013 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak / Net Claims Base on Remaining Contract <= 1 th/Year
1 2
Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by residential property
6 7 8 9 10 11 12
> 1 th sd 3 th
Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured on commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims Aset Lainnya/ Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) Total
No.
Kategori Portofolio/ Portofolio Category
2
Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
> 5 th
Non Kontraktual
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.679,08
561,48
-
-
-
8.240,55
13,94
10.324,35
40.513,92
198.315,69
-
249.167,90
231.513,99
7.344,01
23.056,09
127.616,71
-
389.530,80
-
-
-
-
-
-
68.666,89
110.395,24
205.170,33
91.785,67
-
476.018,14
3.386.131,89 3.069,82 -
366.553,81 4.321,14 -
1.094.493,51 14.530,68 -
991.221,22 4.947,53 -
-
5.838.400,43 26.869,16 -
-
-
-
-
-
-
3.697.075,60
499.500,02
1.377.764,53
1.413.886,82
-
6.988.226,98
Posisi 31 Desember 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak / Net Claims Base on Remaining Contract <= 1 th/Year
1
> 3 th sd 5 th
> 1 th sd 3 th
> 3 th sd 5 th
> 5 th
Non Kontraktual
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.485,45
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks
552,22
1.933,24
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by residential property
369,78
12.334,21
39.384,49
168.590,95
-
220.679,43
286.503,13
13.013,20
23.439,32
30.351,93
-
353.307,58
6 7 8 9 10 11 12
Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured on commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims Aset Lainnya/ Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) Total
336
2013 Annual Report
-
-
-
-
-
-
146.755,42
194.317,11
279.680,15
115.736,45
-
736.489,14
2.508.706,85 6.945,19 -
267.027,17 7.845,41 -
829.140,84 10.685,45 -
873.026,83 8.054,64 -
-
4.477.901,69 33.530,68 -
2.949.832,59
496.470,34
1.182.330,25
1.195.760,80
-
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
5.824.393,98
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
337
Posisi 31 Desember 2013 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Excavation Industri pengolahan/ Manufacture Listrik, Gas dan Air/ Electicity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retailer Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ The provision of accommodation and food and beverages Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transport, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Renting, Services Company Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Government Administration, Defense and Compulsory Social Securities Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Community service, social, cultural, entertainment and other individual
Sektor Ekonomi/ Economic Sector
Posisi 31 Desember 2012 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Excavation Industri pengolahan/ Manufacture Listrik, Gas dan Air/ Electicity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retailer Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ The provision of accommodation and food and beverages Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transport, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Renting, Services Company Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Government Administration, Defense and Compulsory Social Securities Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Community service, social, cultural, entertainment and other individual
Sektor Ekonomi/ Economic Sector
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Agencies and other extra international bodies 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Activity Undefined 19 Bukan Lapangan Usaha/ Non Industrial 20 Lainnya/ Others Total
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ The Individual Household Services
15
13 14
12
11
10
9
8
1 2 3 4 5 6 7
No.
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Agencies and other extra international bodies 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Activity Undefined 19 Bukan Lapangan Usaha/ Non Industrial 20 Lainnya/ Others Total
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ The Individual Household Services
15
13 14
12
11
10
9
8
1 2 3 4 5 6 7
No.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Tagihan Kepada Entitas Sektor Pemerintah/ Publik/Claims to Sovereign D22 Claims
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Tagihan Kepada Entitas Sektor Pemerintah/ Publik/Claims to Sovereign D22 Claims
Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Disclosure of Net Claims base on Economic Sector by Individual Bank
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
2.497,92
-
-
-
-
-
-
-
2.497,92
-
-
-
Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks
-
8.269,29
-
-
-
-
-
-
-
8.269,29
-
-
-
-
15
Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
250.600,04
250.440,71 159,33
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
42
390.883,76
-
-
-
-
-
-
282.458,01
-
-
-
108.425,75 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
37
221.818,69
221.462,01 356,68
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
42
353.956,04
-
-
-
-
-
-
307.430,08
-
-
-
46.525,97 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Kredit Beragun Properti Komersial/ Pensiunan/ Rumah Tinggal/ Loan Secured on Employee/ Loan Secured by commercial real retiree Loans residential property estate
37
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Kredit Beragun Properti Komersial/ Pensiunan/ Rumah Tinggal/ Loan Secured on Employee/ Loan Secured by commercial real retiree Loans residential property estate
489.077,60
744,86 237.222,96 -
-
-
16.703,92
1.143,01 5.066,27
-
17.030,17
533,54
7.784,09
28.938,13
1.806,34 224,57 92,00 44.407,42 100,00 1.238,54 126.041,78
36
752.936,74
1.659,64 327.180,54 1.298,80
-
315,34
23.634,48
2.015,97 6.455,25
-
10.275,51
2.133,40
14.908,15
20.324,59
2.390,38 424,96 172,75 68.305,71 715,91 1.745,32 268.980,00
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs
36
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs
5.869.238,27
8.722,24 99.964,29 -
-
92,05
88.491,93
26.057,68 68.250,59
-
187.946,30
100.034,78
149.054,34
554.613,54
8.420,43 3.961,66 93.423,81 1.868.226,86 609,62 88.146,98 2.523.221,18
35
4.497.357,26
4.557,11 115.608,91 -
-
1.564,99
90.794,18
24.105,47 51.772,14
-
176.569,45
71.135,24
158.474,02
493.896,36
2.869,19 101.084,22 1.398.175,39 633,53 43.037,42 1.763.079,62
Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims
35
Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims
58.231,14
14.730,69 -
-
-
2.372,80
1.322,56
-
1.155,32
-
916,95
1.592,29
3,75 7.838,09 28.298,68
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
60
56.056,31
19.817,54 -
-
15,76
660,05
768,79 489,08
-
413,28
-
1.510,02
1.936,51
5.281,33 25.163,96
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di Unit Usaha Syariah Aset Tagihan yang Lainnya/ (apabila ada)/ Telah Jatuh Non Other Tempo/ Maturities Claims Assets Conventional Exposure (if any)
60
Eksposur di Unit Usaha Syariah Aset Tagihan yang Lainnya/ (apabila ada)/ Telah Jatuh Non Other Tempo/ Maturities Claims Assets Conventional Exposure (if any)
(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs )
338
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Keterangan
1 Tagihan/ Claims 2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired ) a. Belum jatuh tempo b. Telah jatuh tempo 3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual 4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif 5 Tagihan yang dihapus buku
No.
4.997.319,79 46.089,40 38.469,82 7.619,58 4.891,24 53.189,27 33.005,39
Jawa Barat 865.235,46 14.120,77 13.624,55 496,22 3.747,90 6.597,87 4.513,83
Jakarta 1.203.744,84 4.423,63 4.229,54 194,09 9.646,83 5.604,29
Lainnya
Posisi 31 Desember 2013 Wilayah
Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Disclosure of Claims and Allowances base on Region by Individual Bank
7.066.300,09 64.633,81 56.323,92 8.309,89 8.639,14 69.433,97 43.123,50
Total
4.275.476,99 40.596,63 31.280,83 9.315,80 4.782,64 39.428,12 -
Jawa Barat
777.073,81 10.238,13 10.226,83 11,29 1.476,90 6.117,61 -
832.072,16 6.117,27 4.877,92 1.239,36 1.364,73 7.058,97 -
5.884.622,96 56.952,03 46.385,58 10.566,45 7.624,28 52.604,70 -
(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs) Posisi 31 Desember 2012 Wilayah Total Jakarta Lainnya
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Disclosure of Claims and allowance base on Economic Sector by Individual Banks Tagihan yang Mengalami Penurunan No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Sektor Ekonomi/ Economic Sector Posisi 31 Desember 2013 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Excavation Industri pengolahan/ Manufacture Listrik, Gas dan Air/ Electicity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retailer Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ The provision of accommodation and food and beverages Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transport, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Renting, Services Company Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Government Administration, Defense and Compulsory Social Securities Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Community service, social, cultural, entertainment and other individual Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ The Individual Household Services Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Agencies and other extra international bodies Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Activity Undefined Bukan Lapangan Usaha/ Non Industrial Lainnya/ Others Total Posisi 31 Desember 2012 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Excavation Industri pengolahan/ Manufacture Listrik, Gas dan Air/ Electicity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retailer Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ The provision of accommodation and food and beverages Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transport, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Renting, Services Company Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Government Administration, Defense and Compulsory Social Securities Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Community service, social, cultural, entertainment and other individual Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ The Individual Household Services Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Agencies and other extra international bodies Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Activity Undefined Bukan Lapangan Usaha/ Non Industrial Lainnya/ Others Total
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Tagihan/ Claims
Belum Jatuh Tempo
Telah jatuh tempo/Matures
10.230,52 4.186,24 93.515,81 1.920.472,37 709,62 197.811,27 2.677.561,64
6.877,58 28.990,20
3,75 1.149,49 5.131,86
585.143,96
1.528,01
64,28
157.755,38
916,95
108.837,61 488.589,80 -
1.125,76 -
27.200,69 74.639,42
1.322,56
107.568,65
2.273,95
92,05 -
-
(dalam jutaan rupiah/in million Rupiahs ) Cadangan kerugian Cadangan Tagihan yang penurunan nilai kerugian dihapus buku/ (CKPN) - Individual/ penurunan nilai Write Off Individual Allowance (CKPN) - Kolektif/ 82,54 28,11 388,89 12.633,62 5,65 962,74 26.222,82
2.662,82 135,42 5.847,36
-
4.380,06
366,15
-
-
1.567,98
63,61
-
-
528,57
-
2.590,23
29,56 113,95 -
1.333,56 4.623,21
-
264,50
-
88,57
-
109,25 610,88
-
-
1.915,66
150,49
-
0,77
93,84
-
-
-
9.467,10 602.358,65 159,33
13.288,90 -
1.817,00 -
2.593,80 -
59,79 17.338,79 7,63
1.457,95 32.081,36
7.066.300,09
56.323,92
8.309,89
8.639,14
69.433,97
43.123,50
5.259,57 424,96 101.256,97 1.471.762,43 1.349,44 91.308,71 2.057.223,58
4.515,35 16.964,10
860,42 8.958,61
668,65 5.092,20
48,50 3,19 380,54 7.708,62 7,81 251,25 16.611,43
-
516.157,46
1.936,51
-
3.283,16
-
174.892,19
1.510,02
75.766,56 494.688,32 -
443,02 -
26.890,24 58.716,47
768,79 489,08
115.088,72
560,05
1.896,10
15,76
-
-
-
-
1.233,34
-
-
-
430,34
-
8,33
-
1.275,89
-
-
-
-
-
-
471,36 469,51
-
-
913,29
-
-
-
20,38
-
-
-
100,00
515,13
-
-
6.216,75 684.069,01 1.655,48
19.182,90 -
639,10 -
1.348,30 -
21,23 19.468,49 6,36
-
5.884.622,96
46.385,58
10.566,45
7.624,28
52.604,70
-
Laporan Tahunan 2013
339
340
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs
TOTAL
11 Aset Lainnya/ Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non 12 Conventional Exposure (if any)
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims
9 Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims
8
4 Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by 5 residential property Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured 6 on commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree 7 Loans
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral 3 dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to 2 Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
Kategori Portofolio
TOTAL
11 Aset Lainnya/ Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non 12 Conventional Exposure (if any)
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims
9 Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims
8
4 Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by 5 residential property Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured 6 on commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree 7 Loans
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral 3 dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to 2 Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
Kategori Portofolio
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT ICRA Indonesia
PT. Fitch Ratings Indonesia
Lembaga Pemeringkat /Rating Company Standard and Poor's Fitch Rating Moody's
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT ICRA Indonesia
PT. Fitch Ratings Indonesia
Lembaga Pemeringkat /Rating Company Standard and Poor's Fitch Rating Moody's AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3 AA+(idn) s.d AA(idn)
A+ s.d AA+ s.d AA1 s.d A3
AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3 AA+(idn) s.d AA(idn)
74.067,00
-
74.067,00
A+ s.d AA+ s.d AA1 s.d A3
11.670,00
-
11.670,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50.274,00
-
49.782,00
-
-
492,00
7.990,00
-
7.990,00
-
-
-
224.119,00
-
26.332,00
-
-
197.787,00
BBB+ s.d BBBBBB+ s.d BBBBaa1 s.d Baa3
-
-
-
-
-
-
BB+ s.d BBBB+ s.d BBBa1 s.d Ba3 BB+(idn) s.d BB(idn)
Peringkat Jangka panjang
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
355.604,00
-
11.565,00
-
-
344.039,00
BB+ s.d BBBB+ s.d BBBa1 s.d Ba3 BB+(idn) s.d BB(idn)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3 B+(idn) s.d BA+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) AAA (idn) (idn) [Idr]B+ s.d [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB[Idr]BidAAA idAA+ s.d idAAidA+ s.d id Aid BBB+ s.d id BBBid BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B-
AAA AAA Aaa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
BBB+ s.d BBBBBB+ s.d BBBBaa1 s.d Baa3
Peringkat Jangka panjang
Posisi Tanggal Laporan/ Reporting Date Position
B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3 B+(idn) s.d BA+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) AAA (idn) (idn) [Idr]B+ s.d [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB[Idr]BidAAA idAA+ s.d idAAidA+ s.d id Aid BBB+ s.d id BBBid BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B-
AAA AAA Aaa
Tabel 3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual Disclosure of Portfolio Net Claims by Category and Rating Scale by Individual Bank
-
-
-
-
-
-
Kurang dari idB-
Kurang dari [Idr]B-
Kurang dari B-(idn)
Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3
Tagihan Bersih
-
-
-
-
-
-
Kurang dari idB-
Kurang dari [Idr]B-
Kurang dari B-(idn)
Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3
Tagihan Bersih
-
-
-
-
-
-
A-1 F1+ s.d F1 P-1 F1+(idn) s.d F1(idn) [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 idA1
-
-
-
-
-
-
A-1 F1+ s.d F1 P-1 F1+(idn) s.d F1(idn) [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 idA1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3 idA3 s.d id A4
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 idA2 -
F3(idn)
A-3 F3 P-3
Peringkat Jangka Pendek
-
-
-
-
-
F2(idn)
A-2 F2 P-2
-
-
-
-
-
-
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3 idA3 s.d id A4
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 idA2 -
F3(idn)
A-3 F3 P-3
Peringkat Jangka Pendek
F2(idn)
A-2 F2 P-2
-
-
-
-
-
-
Kurang dari idA4
-
-
-
-
-
-
Kurang dari [Idr]A3
Kurang dari F3(idn)
Kurang dari A-3 Kurang dari F3 Kurang dari P-3
Kurang dari idA4
Kurang dari [Idr]A3
Kurang dari F3(idn)
Kurang dari A-3 Kurang dari F3 Kurang dari P-3
6.057.714,00
4.210.081,00
2.518,00
-
-
1.845.115,00
Tanpa Peringkat
7.678.696,00
5.455.071,00
23.327,00
-
-
2.200.298,00
Tanpa Peringkat
6.340.097,00
4.210.081,00
86.622,00
-
-
2.043.394,00
Total
8.120.037,00
5.455.071,00
120.629,00
-
-
2.544.337,00
Total
(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs )
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
341
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
4 5 6 7
3
2
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs) Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral 3 Development Banks (MDBs) 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by residential property 6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured on commercial real estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs 9 Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims 11 Aset Lainnya/ Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims
2
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral 3 Development Banks (MDBs) 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by residential property 6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured on commercial real estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs 9 Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims 11 Aset Lainnya/ Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) Total Eksposur Neraca/ Total Balancesheet Exposure Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif B Commitment/Contingency off balance sheet transaction Exposure 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims
2
(2)
Kategori Portofolio/ Portofolio Category
(1) A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims
No.
0% (3)
-
-
-
-
10.297,00 162,00 100.352,00 35.009,00 1.570.536,00 1.716.356,00
-
-
-
134.234,00 2.678.571,00
-
-
2.544.337,00
-
-
-
122,00 122,00
-
-
-
1.842,00 2.123,00 3.965,00
-
-
-
112.343,00 112.343,00
20% (4)
-
-
-
-
-
-
-
-
200.827,00 200.827,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
51.071,00 51.071,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.896,00 42.959,00 47.855,00
-
-
-
8.286,00 8.286,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
489.965,00 489.965,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
392.690,00 5.455.071,00 2.035,00 99.442,00 5.949.238,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12,00 12,00
-
-
-
24.836,00 35.680,00 60.516,00
Posisi 31 Desember 2013 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit/ Net Claims After Taking Credit Risk Mitigation Impact 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Disclosure of Net Claims After Taking Credit Risk Mitigation Impact by Individual Bank
Lainnya (12)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
24,00 24,00
-
-
-
2.113,00 21.905,00 24.018,00
-
-
-
26.612,00 90.717,00 392.690,00 367.474,00 5.455.071,00 39.289,00 152.962,00 6.524.815,00
-
-
-
Beban ATMR/ Weighted Modal/Capital Risk Ratio Expenses (13) (14) 0% (15)
-
-
-
-
10.447,00 212,00 155.630,00 76.534,00 1.487.887,00 1,00 1.730.711,00
-
-
-
67.812,00 2.111.206,00
-
-
2.043.394,00
288,00 288,00
-
-
-
1.205,00 4.813,00 6.018,00
-
-
-
84.104,00 84.104,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
165.786,00 165.786,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
57.134,00 57.134,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.255,00 64.540,00 68.795,00
-
-
-
2.518,00 2.518,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
753.668,00 753.668,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
326.276,00 4.210.081,00 5.371,00 107.175,00 4.648.903,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
43.576,00 33.035,00 76.611,00
-
-
-
Posisi 31 Desember 2012 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit/ Net Claims After Taking Credit Risk Mitigation Impact 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
Lainnya (24) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
58,00 58,00
-
-
-
1.777,00 33.233,00 35.010,00
-
-
-
18.079,00 80.879,00 326.276,00 565.252,00 4.210.081,00 70.735,00 156.728,00 5.428.030,00
-
-
-
(dalam jutaan rupiah/in million Rupiahs ) Beban ATMR/ Weighted Modal/Capital Risk Ratio Expenses (25) (26)
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih dan Tekhnik Mitigasi Risiko Kredit - bank secara Invidual Disclosure of Net Claims and Technical of Credit Risk Mitigation - Invidual Bank
(dalam jutaan rupiah/in million Rupiahs) Posisi 31 Desember 2013
No.
Kategori Portofolio/ Portofolio Category
(1) A
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
4
6 7 8 9 10 11 12
B
Garansi/ Guaranty
Asuransi Kredit/ Credit Insurance
Lainnya/ Others
(4)
(5)
(6)
(7)
Bagian Yang Tidak Dijamin/ The Part are not Guaranted (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]
Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by residential property Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured on commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs
2.544.337,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
120.629,00
-
-
-
120.629,00
251.898,00
-
-
-
251.898,00
392.690,00
-
-
-
392.690,00
-
-
-
-
-
486.040,00 4.978.680,00
489.965,00
3.925,00
Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims Aset Lainnya/ Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any)
5.455.071,00
476.391,00
Total Eksposur Neraca/Balancesheet Exposure
9.550.817,00
2.544.337,00
-
-
-
26.871,00
-
-
-
26.871,00
269.356,00
-
-
-
269.356,00
-
-
-
-
-
-
-
-
480.316,00
9.070.501,00
Eksposur Rekening Adminsitratif (LC & BG)
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
-
-
-
-
-
10.297,00
-
-
-
10.297,00
162,00
-
-
-
162,00
100.352,00
-
-
-
100.352,00
-
-
-
4 5 6 7 8 9 10 11
Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by residential property Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured on commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) Total Eksposur Rekening Administratif/ Off Balancesheet Exposure
-
-
41.747,00
2.339,00
-
-
39.408,00
1.615.618,00
16.884,00
-
-
1.598.734,00
-
-
-
12,00
-
-
-
-
-
-
-
12,00 1.768.188,00
19.223,00
1.748.965,00
C
Eksposur Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
122,00
-
-
-
10.819.588,00
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) Total Eksposure Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
342
(3)
Agunan/ Collateral
Eksposur Neraca/ Balancesheet Exposure
1
5
Bagian Yang Dijamin Dengan/ The Part are Guaranted
Tagihan Bersih/ Net Claims
2013 Annual Report
122,00
122,00 11.319.127,00
499.539,00
122,00
-
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Posisi 31 Desember 2012
No.
(1)
Kategori Portofolio/ Portofolio Category
(2)
A
Eksposur Neraca/ Balancesheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
4 5 6 7 8 9 10 11 12
B
Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by residential property Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured on commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs
Bagian Yang Dijamin Dengan/ The Part are Guaranted
Tagihan Bersih/ Net Claims
(3)
2.043.394,00
Agunan/ Collateral
Garansi/ Guaranty
Asuransi Kredit/ Credit Insurance
Lainnya/ Others
(4)
(5)
(6)
(7)
Bagian Yang Tidak Dijamin/ The Part are not Guaranted (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]
-
-
-
2.043.394,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
86.622,00
-
-
-
86.622,00
222.920,00
-
-
-
222.920,00
-
-
297.660,00
-
-
326.276,00 -
28.616,00 -
-
753.668,00
8.899,00
-
-
744.769,00
Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims Aset Lainnya/ Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any)
4.210.081,00
326.904,00
3.883.177,00
Total Eksposur Neraca/Balancesheet Exposure
7.899.930,00
-
-
48.947,00
-
-
-
48.947,00
208.022,00
-
-
-
208.022,00
-
-
-
-
-
-
-
-
364.419,00
7.535.511,00
Eksposur Rekening Adminsitratif (LC & BG)
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
-
-
-
-
-
10.447,00
-
-
-
10.447,00
212,00
-
-
-
212,00
155.630,00
-
-
-
155.630,00
-
-
-
4 5 6 7
Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loan Secured by residential property Kredit Beragun Properti Komersial/ Loan Secured on commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/retiree Loans
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs
9
Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims
10 11
C
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Maturities Claims Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) Total Eksposur Rekening Administratif/ Off Balancesheet Exposure
-
-
81.994,00
1.207,00
-
-
80.787,00
1.557.240,00
6.154,00
-
-
1.551.086,00
-
-
-
1,00
-
-
-
-
-
-
-
1,00 1.805.524,00
7.361,00
1.798.163,00
Eksposur Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Sovereign Claims
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims to Non-Central Government Public Sector Entities (PSEs)
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims to Multilateral Development Banks (MDBs)
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims to Banks
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims to Retail Assets/ SMEs
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi/ Corporate Claims
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
288,00
-
-
-
9.333.962,00
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Non - Conventional Exposure (if any) Total Eksposure Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
288,00
288,00 9.705.742,00
371.780,00
288,00
-
Laporan Tahunan 2013
343
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Disclosure of Total Credit Risk Measurement
(dalam jutaan rupiah/in million Rupiahs) Posisi TanggalLaporan/ Reporting Date Position
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT/ Risk Weighted for Credit TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL Capital Deduction Factor
344
2013 Annual Report
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya/ Previous Report
6.548.857,00
5.463.098,00
4.205,00
9.669,00
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
345
Pos-pos/ Accounts
Selisih Kumulatif/ Cumulative Difference
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
Total Off
(761.038)
(1.816.491)
1.651.568 177.278 1.828.846
12.355 12.355
II REKENING ADMINISTRATIF/ Off Balance Sheet A Tagihan Rekening Administratif/ 1 Komitmen/ Commitments 2 Kontijensi/ Contingencies Total Tagihan Rekening Administratif/
B Kewajiban Rekening Administratif/ 1 Komitmen/ Commitments 2 Kontijensi/ Contingencies Total Kewajiban Rekening Administratif/
1.055.453
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/
Off
120.100 59.390 7.671.676
(4.195.741)
(285.719)
159.434 126.285 285.719
-
(3.910.022)
100 55.712 6.236.907
-
297.166
297.166 -
-
10.458 500.824 39.440 2.326.885
96.049 6.560.711 85.660 8.727.129
-
19.971
19.971
5.883.929
1.646.563
1.855.109
7.195.020
109.629
< 1 bulan/ Month (4)
109.629
(3)
Saldo/Out Standing
5 Pinjaman yang Diterima/ Loan Received 6 Kewajiban lainnya/ Other Liabilities 7 Lain- lain/ Others Total Kewajiban/ Total Liabilities
4 Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities
B Kewajiban/ Liabilities 1 Dana Pihak Ketiga/ Third Party Funds Kewajiban pada Bank Indonesia/ 2 Liabilities to Bank Indonesia Kewajiban pada bank lain/ 3 Liability to Other Banks
(2) (1) I NERACA/ Balance Sheet A Aset/ Asset 1 Kas/ Cash Penempatan pada Bank Indonesia/ Placement 2 With Bank Indonesia Penempatan pada bank lain/ 3 Placement With Other Banks 4 Surat Berharga/ Securities 5 Kredit yang diberikan/ Loans 6 Tagihan lainnya/ Other Receivables 7 Lain- lain/ Others Asset Total Aset/ Total Asset
No.
Tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Disclosure of Rupiahs Maturity Profile by Individual Banks
(756.271)
(292.904)
261.809 31.095 292.904
-
(463.367)
65.000 1.515 1.092.302
-
-
-
1.025.787
347 578.253 1.216 628.935
-
49.119
-
405.681
(427.585)
432.290 7.650 439.940
12.355 12.355
833.266
55.000 431 149.163
-
-
-
93.732
891.410 3.452 982.429
-
87.567
-
-
793.869
(730.879)
718.631 12.248 730.879
-
-
1.524.748
732 90.557
-
-
-
89.825
38.884 1.502.909 1.652 1.615.305
-
71.860
Posisi 31 Desember 2013 Jatuh Tempo/ Maturity > 1 bln s.d. 3 > 3 bln s.d. 6 > 6 bln s.d.12 bln/ Month bln/ Month bln/ Month (5) (6) (7)
-
-
-
2.991.424
(79.404)
79.404 79.404
-
-
3.070.828
1.000 102.747
-
-
-
101.747
46.360 3.087.315 39.900 3.173.575
> 12 bulan/ Month (8)
(1.174.307)
(1.813.726)
1.647.890 177.852 1.825.742
12.016 12.016
639.419
113 48.482 6.649.618
-
482.407
-
6.118.616
90.027 5.385.431 124 87.765 7.289.037
15.237
1.656.441
54.012
(9)
Saldo/ Out Standing
(3.937.395)
(294.149)
135.295 158.854 294.149
-
(3.643.246)
113 44.297 5.570.524
-
460.157
-
5.065.957
236.483 124 32.933 1.927.278
15.237
1.588.489
54.012
< 1 bulan/ Month (10)
(770.145)
(226.310)
221.174 5.136 226.310
-
-
(543.835)
3.100 956.180
-
22.250
-
930.830
712 411.195 438 412.345
-
-
-
307.493
(394.742)
396.068 10.690 406.758
12.016 12.016
702.235
66.646
-
-
-
66.646
30.018 731.321 7.542 768.881
-
-
-
591.479
(794.917)
791.745 3.172 794.917
-
-
1.386.396
84 17.117
-
-
-
17.033
20.186 1.310.779 4.596 1.403.513
-
67.952
-
2.634.261
(103.608)
103.608 103.608
-
2.737.869
1.001 39.151
-
-
-
38.150
39.111 2.695.653 42.256 2.777.020
-
-
-
(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs ) Posisi 31 Desember 2012 Jatuh Tempo/ Maturity > 1 bln s.d. 3 > 3 bln s.d. 6 > 6 bln s.d.12 > 12 bulan/ bln/ Month bln/ Month bln/ Month Month (11) (12) (13) (14)
346
2013 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Pos-pos/ Accounts
II
Pinjaman yang Diterima/ Loan Received
5
(90.397)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif/ Cumulative Difference
(87.053)
97.956 1.267 99.223
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
Total
Off
12.170 12.170
REKENING ADMINISTRATIF/ Off Balance Sheet A. Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheets Receivables 1 Komitmen/ Commitments 2 Kontijensi/ Contingencies Total Tagihan Rekening Administratif/
B. Kewajiban Rekening Administratif/ 1 Komitmen/ Commitments 2 Kontijensi/ Contingencies Total Kewajiban Rekening Administratif/
(3.344)
19.725 6.344 1.261.661
72.217
(244.942)
1.491
10.679 10.679
12.170 12.170
(246.433)
5.031 6.344 1.017.201
-
-
-
-
-
9.364 84.191 5.031 1.511 770.768
56.962 505.589 19.725 5.370 1.258.317
1.005.826
92.332
92.332
-
553.735
553.735
1.163.375
24.604
(4)
< 1 bulan/ Month
24.604
(3)
Saldo/Out Standing
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/
6 Kewajiban lainnya/ Other Liabilities 7 Lain- lain/ Others Total Kewajiban/ Total Liabilities
Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities
4
B. Kewajiban/ Liabilities 1 Dana Pihak Ketiga/ Third Party Funds Kewajiban pada Bank Indonesia/ 2 Liabilities to Bank Indonesia Kewajiban pada bank lain/ 3 Liability to Other Banks
(2) (1) I NERACA/ Balance Sheet A. Aset/ Asset 1 Kas/ Cash Penempatan pada Bank Indonesia/ 2 Placement With Bank Indonesia Penempatan pada bank lain/ 3 Placement With Other Banks 4 Surat Berharga/ Securities 5 Kredit yang diberikan/ Loans 6 Tagihan lainnya/ Other Receivables 7 Lain- lain/ Others Asset Total Aset/ Total Asset
No.
Tabel 9.2.a Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual Disclosure of Foreign Currencies Maturity Profile by Individual Banks
-
-
-
(78.350)
(25.772)
25.772 25.772
-
(52.578)
14.694 150.453
-
-
-
-
135.759
47.598 34.584 14.694 999 97.875
(5)
> 1 bln s.d. 3 bln/ Month
-
-
-
(6.403)
(34.228)
34.228 34.228
-
27.825
21.507
-
-
-
-
21.507
49.332 49.332
(6)
> 3 bln s.d. 6 bln/ Month
-
-
-
139.564
(28.544)
27.277 1.267 28.544
-
168.108
183
-
-
-
-
183
168.291 168.291
(7)
> 6 bln s.d.12 bln/ Month
Posisi 31 Desember 2013 Jatuh Tempo/ Maturity
-
-
-
99.734
-
-
-
99.734
72.317
72.217
-
-
-
100
169.191 2.860 172.051
(8)
> 12 bulan/ Month
(107.831)
(112.945)
122.583 122.583
9.638 9.638
5.114
17.858 19.713 901.330
57.189
-
-
-
806.570
51.061 499.192 17.858 5.053 906.444
64.086
255.394
13.800
(9)
Saldo/ Out Standing
(326.992)
(8.221)
17.859 17.859
9.638 9.638
(318.771)
6.522 19.713 676.868
-
-
-
-
650.633
7.055 9.244 6.522 1.996 358.097
64.086
255.394
13.800
(10)
< 1 bulan/ Month
-
-
-
(140.856)
(51.585)
51.585 51.585
-
(89.271)
11.336 127.918
-
-
-
-
116.582
26.519 11.336 792 38.647
(11)
> 1 bln s.d. 3 bln/ Month
-
-
-
11.220
(25.389)
25.389 25.389
-
36.609
35.379
-
-
-
-
35.379
71.988 71.988
(12)
> 3 bln s.d. 6 bln/ Month
-
-
-
208.796
(27.692)
27.692 27.692
-
236.488
3.939
-
-
-
-
3.939
5.759 234.668 240.427
(13)
> 6 bln s.d.12 bln/ Month
-
-
-
140.001
(58)
58 58
-
140.059
57.226
57.189
-
-
-
37
38.247 156.773 2.265 197.285
(14)
> 12 bulan/ Month
(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs ) Posisi 31 Desember 2012 Jatuh Tempo/ Maturity
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Laporan Tahunan 2013
347
Laporan Tahunan Annual Report
Head Office PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung - 40132, Indonesia +62-22-82560100 (hunting) +62-22-2514580 www.bankbnp.com