Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
1
2
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Pengantar Introduction
Great People, Great Bank Selama tiga tahun terakhir setelah akuisisi PT Bank Bintang
During last three years after the acquisition of PT Bank
Manunggal, PT Bank Hana mencapai pertumbuhan
Bintang Manunggal, PT Bank Hana achieved consistent
yang konsisten dan juga menunjukkan kinerjanya yang
growth and also showed resilient performance to gain
tangguh untuk memperoleh laba bersih dalam waktu
net profit within very short period, offsetting expense of
yang sangat singkat, mengimbangi biaya ekspansi.
expansion.
Meskipun fundamental ekonomi Indonesia memberikan
Although the concrete fundamental of Indonesian Economy
kesempatan
bisnis
provided favorable opportunity for the bank's business, it
bank, tetapi bank selalu tertantang untuk mencapai
is always challenging for bank to achieve balanced growth
pertumbuhan yang seimbang dalam berbagai bidang.
in various field. PT Bank Hana's performance is remarkable
Kinerja PT Bank Hana yang luar biasa mencapai kemajuan
in that the bank achived harmous progress: Asset growth,
yang harmoni: pertumbuhan aset, manajemen kualitas
prudent asset quality management, enforcement of
aset, pembangunan infrastruktur (jaringan cabang dan
infrastructure (branch network and brand new IT system)
sistem TI yang baru) dan juga sumber daya manusia.
and also human resource.
Untuk menjadi "Great People, Great Bank", PT Bank
To be "Great People, Great Bank", PT Bank Hana keeps
Hana terus maju dan memberikan komitmen kepada
progress and commitment to our customers and our
para pelanggan dan pemegang saham kami, menuju
shareholders, heading for quantum leap to be a premier
lompatan besar untuk menjadi pemimpin jasa keuangan
financial service leader in Indonesia.
yang
menguntungkan
bagi
terkemuka di Indonesia.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
1
Visi Vision Menjadi Glocalized Commercial Bank dengan positioning jangka panjang menempatkan pada salah satu dari 20 Bank terbesar di Indonesia dengan standard pengelolaan global dalam penetrasi pasar lokal. To be a globalized commercial bank with long-term object as one of 20 largest banks in Indonesia through the introduction of globalized management standards in penetrating local markets.
Misi Mission Memberikan standar pelayanan dan pengelolaan global (glocalized) dengan berkomitmen menghadirkan produk dan layanan perbankan yang inovatif, terjangkau dan mudah kepada masyarakat. To provide globalized standards of management and services while maintaining high commitment in delivering innovative, affordable and accessible banking products and services to the people.
2
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Tonggak Perusahaan Corporate Miles Stone
2010
dengan
Implemented the IT system using the HOBIS core banking
menggunakan HOBIS core banking application untuk
application to support the growth of business & MIS.
mendukung pertumbuhan bisnis dan informatika.
Expanded branch network to 20 branches by establishing
Menambah jarigan kantor cabang menjadi 20 cabang
3 new branches at Surabaya, Bandung Surya Sumantri
dengan menambah 3 cabang baru di Surabaya,
and Wolter Mongonsidi. Achieved 30% asset growth and
Bandung Surya Sumantri dan Wolter Mongonsidi.
27 billion net profit, dropping cost-income ratio.
Mengaplikasikan
system
IT
baru
Mencapai pertumbuhan asset sebesar 30 % dan keuntungan bersih sebesar 27 Millyar, ratio biayapendapatan menurun.
2009
Mencatatkan profit netto dalam 22 bulan sejak awal
Booked net profit after 22 months since the first businee
dimulainya bisnis. Peningkatan modal dibayar/disetor
operation. Increased paid-in capital to IDR 500 billion.
mencapai 500 miliar rupiah. Menerima pinjaman
Received loan from the International Finance Corporation
dari International Finance Corporation (IFC) Sebagai
(IFC) of the World Bank group. Launched the official
bagian dari World Bank Group. Meluncurkan situs
website and introduced new products such as Hana smart
web resmi dan mengenalkan produk baru Seperti
and multi-currency remittance. Reinforced operational
Hana Smart dan pengiriman berbagai mata uang.
risk control with the association to Bankers Blanked Bond.
Memperkuat Kontrol risiko operasional dengan
Changed the composition of the Board of Commissioners
cara bergabung dengan Bankers Blanked Bond.
and Directors.
Mengadakan perubahan susunan Dewan Komisaris dan direksi.
2008 Memindahkan kantor pusat ke Jl. Jend. Gatot Subroto
Moved head office to Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 21, Ja-
Kav. 21, Jakarta 12930. Peningkatan modal disetor
karta 12930. Increased paid-in capital to IDR 300 billion.
mencapai 300 miliar rupiah. Memperoleh izin untuk
Obtained license to operate as a foreign exchange bank.
beroperasi sebagai bank devisa. Membuka 12 cabang
Opened 12 new branches and started delivering ATM
baru dan memulai layanan ATM.
service.
2007 Mengakuisisi PT Bank Bintang Manunggal dan
Acquired PT Bank Bintang Manunggal and changed its name
mengganti nama menjadi PT Bank Hana. Peningkatan
into PT Bank Hana. Increased the paid-in capital (from 34
modal disetor (dari 34 miliar rupiah menjadi 150 miliar
billion rupiah to 150 billion rupiah).
rupiah).
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
3
Profil Perusahaan Company Profile
Legalitas
Legality
Nama Perusahaan
Company Name
PT Bank Hana
PT Bank Hana
(dahulu PT Bank Bintang Manunggal)
(Previously PT. Bank Bintang Manunggal)
Perubahan izin menjadi PT Bank Hana berdasarkan:
Change of License into PT. Bank Hana is based on:
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Decree of Minister of Justice and Human Rights
Manusia No. AHU-08055.AH.01.02. Tahun 2008
No. AHU-08055.AH.01.02 Year 2008 dated February
tanggal 19 Februari 2008.
19, 2008 year 2008 dated 19 Februari 2008.
Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.
Decree of Governor of Bank Indonesia
10/20/KEP.GBI/2008 tanggal 18 Maret 2008.
No. 10/20/KEP.GBI/2008 dated March 18, 2008.
Kantor Pusat
Head Office
Gedung Mitra lantai 2
Mitra Building 2nd Floor
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 21 Jakarta 12930
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 21 Jakarta 12930
Telp
: (021) 5220222 , 5220223
Phone : (021) 5220222, 5220223
Fax
: (021) 5220133
Fax
Email
:
[email protected]
Email :
[email protected]
SWIFT : HNBNIDJA
: (021) 5220133
SWIFT : HNBNIDJA
Izin Bank Umum Commercial Bank License Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1306/KMK.013/1989 tanggal 30 Nopember 1989 Decree of Minister of Finance of R.I. No. 1306/KMK.013/1989 dated November 30, 1989
Izin Bank Devisa Foreign Exchange Bank License Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 10/6/KEP.DpG/2008 tanggal 2 Mei 2008 Decree of Governor Deputy of Bank Indonesia No. 10/6/KEP.DpG/2008 dated May 2,2008.
NPWP 01.304.083.7-038.000
4
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Profil Perusahaan Company Profile
Dasar Hukum
Legal Basis
Perubahan Anggaran Dasar sesuai Undang-undang No.
The Amendment of the Articles of Association according to
40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas berdasarkan
Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company is based
Akta No. 08 tanggal 13 Desember 2007, Notaris Linggo
on Deed. No. 08 dated December 13, 2007, Notary Linggo
Darsono, SH, Notaris di Jakarta dan telah diterima
Darsono, SH, Notary in Jakarta and has received notification
pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar sesuai surat
of the amendment of the Articles of Association according
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I No. C-UM.
to a letter of Minister of Justice and Human Rights of R.I.
HT.10-6801 tanggal 28 Desember 2007 serta telah
No. C-UM.HT.10-6801 dated December 28, 2007 and is
diumumkan dalam Berita Negara RI No. 43 tanggal 27
promulgated in State Gazette of R.I. No. 43 dated May 27,
Mei 2008, Tambahan No. 438.
2008, Supplement No. 438.
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Hana berdasarkan
The Amendment of the Articles of Association of PT Bank
Akta No. 17 tanggal 14 Desember 2007, Notaris Linggo
Hana is based on Deed No. 17 dated December 14, 2007,
Darsono, SH Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh
Notary Linggo Darsono, SH, Notary in Jakarta, and has
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
obtained approval from Minister of Law and Human Rights
No. AHU-08055.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 19 Februari
of R.I. No. AHU-08055.AH.01.02 Year 2008 dated February
2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara RI No.
19, 2008 and is promulgated in State Gazette of R.I. No. 43
43 tanggal 27 Mei 2008, Tambahan No. 7192.
dated May 27, 2008, Supplement No. 7192.
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Hana berdasarkan
The Amendment of the Articles of Association of PT Bank
Akta No. 24 tanggal 15 Mei 2008, Notaris Linggo Darsono,
Hana is based on Deed No. 24 dated May 15, 2008, Notary
SH, Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan
Darsono Linggo, SH, Notary in Jakarta and has obtained
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-58347.
approval of Minister of Law and Human Rights of R.I. No.
AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 September 2008 serta
AHU-58347.AH.01.02 Year 2008 dated September 3, 2008,
telah diumumkan dalam Berita Negara RI No 22 tanggal
and is promulgated in State Gazette of R.I. No. 22 dated
17 Maret 2009, Tambahan No. 7754.
March 17, 2009, Supplement No. 7754.
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Hana berdasarkan
The Amendment of the Articles of Association of PT Bank
Akta No. 21 tanggal 16 Desember 2009, Notaris Linggo
Hana is based on Deed No. 21 dated December 16, 2009,
Darsono, SH, Notaris di Jakarta dan telah diterima
Notary Linggo Darsono, SH, Notary in Jakarta and has
pemberitahuan. perubahan Anggaran Dasar sesuai
received notification. The Amendment of the Articles of
surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.
Association according to letter of Minister of Law and
AHU-AH.01.10-00167 tanggal 6 Januari 2010.
Human Rights of R.I. No. AHU-AH.01.10-00167 dated January 6, 2010.
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Hana berdasarkan
The Amendment of the Articles of Association of PT Bank
Akta No. 25 tanggal 26 April 2010, Notaris Refizal,
Hana is based on Deed No. 25 dated April 26, 2010,
SH, MHum Notaris di Jakarta dan telah diterima
Notary Refizal, SH,MHum in Jakarta and has
pemberitahuan. perubahan Anggaran Dasar sesuai surat
received notification. The Amendment of the Articles of
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Association according to letter of Minister of law and
No. AHU-AH.01.10-22981 tanggal 3 September 2010
Human Rights of R.I. No. AHU-AH.01.10-00981 dated 3 September, 2010.
MODAL
Capital
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor penuh
Authorized Capital Paid in Capital
: Rp 1 triliun : Rp 500 milyar
: 1 trillion IDR’s : 500 billion IDR’s
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
5
Profil Perusahaan Company Profile
Pemegang Saham Shareholders
Posisi akhir Desember 2010 As of end of December 2010
No
Keterangan Remarks
Jumlah saham
%
Jumlah Modal disetor (Rp)
37,550
75,10
375,500,000,000
Number of Share
Paid in Capital Amount (IDR)
1
Hana Bank Korea
2
International Finance Corporation
9,950
19,90
99,500,000,000
3
Bambang Setijo
2,500
5,00
25,000,000,000
50,000
100,00
500,000,000,000
Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders
19.90 %
Hana Bank Korea International Finance Corporation
5%
Bambang Setijo
75.10 %
6
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Profil Perusahaan Company Profile
Pemegang Saham Terakhir Ultimate Shareholders
Hana Financial Group Inc.
Hana Daetoo Securities 100%
Hana Institute of finance 100%
UBS Hana Mgmt (Asset management) 49%
Hana INS
Hana Bank
100%
100%
(Institution for Studying)
PT Bank Hana 75.1%
Hana HSBC Life Insurance 50%
Hana Capital
Hana SK Card
Hana Daol Trust
50.1%
51%
51%
Hana Bank (China).Inc. 100%
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
7
Profil Perusahaan Company Profile
Perusahaan Induk
Holding Company
Hana Financial Group Incorporation
Hana Financial Group Incorporation
Hana Financial Group didirikan tahun 1971 dengan
Hana financial group was established in 1971 under the
nama Korea Invesment & Finance Corporation yang
name of Korea Investment & finance Corporation being
merupakan institusi pertama Private Capital Finance and
the first private Capital finance and Investment Compa-
Investment Company. Tahun 1991 dikonversi menjadi
ny. In 1991, it was converted into commercial bank and
bank komersial dan kembali tahun 2005 menjadi Financial
back again into a financial Holding Company in 2005, and
Holding Company yang menempatkan pada rangking
in 2006 classified as one of 100 top financial institutions
financial institution ke 100 dunia di tahun 2006.
around the world.
Subsidiaries
Subsidiaries
Hana Bank (100%)
Hana Bank (100%)
Hana Bank menempati rangking 4 Bank terbesar di Korea
Hana Bank ranks the 4th of the largest banks in Korea and
dan rangking ke 91 dunia untuk ukuran tier 1 capital.
the 91st around the world in terms of tier 1 capital with the
Pokok-pokok layanan bank adalah retail and corporate
primary banking services of retailing and corporate bank-
banking, forex, trust, credit card dan private banking.
ing, forex, trusts, credit card and private banking.
Hana Daetoo Securities (100%)
Hana Daetoo Securities (100%)
Hana Daetoo Securities melayani jasa asset management,
Hana Daetoo Securities serve asset management services,
retail brokerage services, research, securities investment
retail brokerage services, research, securities investment
dan underwriting.
and underwriting.
Hana Institute of Finance (100%)
Hana Institute of Finance (100%)
Hana Institute of Finance sebagai institusi think-thank
Hana Institute of finance is a think-thank and knowledge
and knowledge center dari grup untuk pengembangan
center of group tasked to set up long and medium term
strategis jangka menengah panjang, riset dan analisis
strategic development, domestic research and analysis and
domestik dan global ekonomi, domestic dan overseas
economic global, domestic and overseas capital market
capital market dan group talent management.
and group talent management.
Hana I & S (100%)
Hana I & S (100%)
Hana I & S sebagai lembaga yang bergerak dalam
Hana I & S is an institution engaged in IT services for
bidang IT service untuk industri financial, antara
financial industries, such as MIS planning and installation,
lain jasa planning & installation of MIS, international
international finance system, securities investment trust
finance system, securities investment trust system,
system, comprehensive credit card management.
comprehensive credit card management.
8
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Profil Perusahaan Company Profile
Hana HSBC Life Insurance (100%)
Hana HSBC Life Insurance (100%)
Hana HSBC life Insurance merupakan sebuah usaha pa-
Hana HSBC life Insurance is a joint venture between Hana
tungan antara Hana life Korea dan HSBC insurance yang
life Korea and HSBC insurance established in 2008.
didirikan pada tahun2008.
Hana Capital (50,1%)
Hana Capital (50,1%)
Hana Capital sebagai finance company yang melayani
Hana Capital is a finance company serving the leasing, in-
leasing, installment financing, corporate loans dan
stallment financing, corporate loans and factoring.
factoring.
Hana SK Card (50%)
Hana SK Card (50%)
Adalah anak perusahaan yang didirikan khusus untuk
This subsidiary is specifically established to reach larger
meraih pangsa pasar kartu kredit yang lebih besar.
credit card market share.
Hana Daol Trust (51%)
Hana Daol Trust (51%)
Adalah anak perusahaan yang didirikan khusus untuk
This subsidiary is specifically established to specialized
bergerak di bidang property.
in property market.
Jaringan Internasional Hana Bank Internasional Network of Hana Bank
PT. Bank Hana
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
9
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights in million rupiah dalam jutaan rupiah
Keterangan Description Jumlah Aktiva Total Assets Simpanan Deposits Kredit Loans Ekuitas Equity Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income Laba Bersih Net Income
Keterangan Description Imbal Hasil Aktiva (ROA) Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Return on Equity (ROE) Pinjaman Simpanan (LDR) Loan to Deposits (LDR) Rasio Kecukupan Modal (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) Efisiensi (BOPO) Efficiency (BOPO) Kredit Macet (NPL) Kotor Non Performing Loan (NPL) Gross
10
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
2006
2007
2008
2009
2010
248,476
304,230
1,004,442
1,843,562
2,378,848
197,089
139,984
628,444
1,301,911
1,668,692
174,328
148,337
630,844
908,713
1,541,993
33,889
153,473
292,203
493,976
522,524
13,192
15,402
39,354
57,638
103,065
2,488
3,400
-10,094
1,149
27,270
2006
2007
2008
2009
2010
1.47%
2.17%
-1.63%
0.21%
1.88%
7.90%
7.61%
-4.02%
0.38%
5.47%
88.45%
105.97%
100.38%
70.64%
93.37%
18.75%
105.51%
41.01%
50.48%
29.63%
90.59%
84.42%
118.21%
98.10%
80.32%
1.54%
1.21%
0.77%
2.24%
0.58%
Ikhtisiar Keuangan Financial Highlights
Keterangan Description Karyawan Employees Cabang-cabang Branches Pendapatan Bunga Interest Income Beban Bunga Interest Expense Pendapatan Bunga Bersih Net interest income Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Beban Penyisihan Aktiva Produktif Earning Asset Provision Expense Pengeluaran Tambahan Overhead Expense Laba Usaha Operating Profit Pendapatan Bersih Non Operasional Net Non Operating Income
Pajak Penghasilan Income Tax
Laba Bersih Net Profit
2006
2007
2008
2009
2010
97
94
258
266
273
5
5
17
18
19
35,850
30,150
66,939
139,565
175,195
22,269
14,408
26,941
81,927
72,850
13,581
15,742
39,998
57,638
103,065
1,174
1,144
2,958
9,897
9,638
304
-
10,132
1,897
6,260
10,968
12,012
46,195
62,742
69,192
3,483
4,874
(13,371)
2,896
37,251
(62)
383
3,277
(11)
112
933
1,857
-
1,736
10,093
2,488
3,400
(10,094)
1,149
27,270
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
11
Ikhtisiar Keuangan Financial Highlights
Grafik Pertumbuhan Growth Chart
Jumlah Aktiva
Simpanan
Total Assets
Deposits
2,378,848
2.500.000
1,843,562
2.000.000 1.500.000
1,004,442
1.000.000 500.000
304,230 248,476
0 2006
2007
2008
2009
1.800.000 1.600.000 1.400.000 1.200.000 1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000 0
1,668,692 1,301,911
628,444
197,089
2006
2010
Loans
2009
2010
600.000
522,542 493,976
500.000 400.000
908,713
292,203
300.000
630,844
153,473
200.000 174,328
100.000
148,337
33,889
0 2007
2008
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
2008
Equity
1,541,993
2006
12
2007
Ekuitas
Kredit 1.800.000 1.600.000 1.400.000 1.200.000 1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000 0
139,984
2009
2010
200
2007
2008
2009
2010
Ikhtisiar Keuangan Financial Highlights
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income
Net Interest Income 120,000
103,065
100,000 80,000
57,638
60,000
39,354
40,000 20,000
13,192
15,402
0 2006
2007
2008
2009
2010
Laba Bersih Net Income
27,270
30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000
2,488
3,400
1,149
0 -5,000 -1 0,000 -10,094
-1 5,000 2006
2007 2008
2009
2010
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
13
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA MESSAGE FROM PRESIDENT COMMISSIONER
14
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Atas nama Dewan Komisaris, perkenankanlah saya pada
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to
kesempatan ini menyampaikan rasa penghargaan se
take this opportunity to extend our appreciation to the
tinggi-tingginya kepada seluruh anggota Dewan Direksi
members of the Board of Directors for their success in
atas keberhasilannya memimpin Bank Hana sehingga
leading Hana Bank to achieve a positive growth.
mampu menorehkan pertumbuhan positif. Tahun 2010, Pemerintah Indonesia memperkirakan,
In 2010, the Government of Indonesia estimated that
perekonomian national mampu mencatat pertumbuhan
the national economy could record GDP growth of
PDB kira-kira 6,9% atau 4,5% lebih tinggi dari pada ca-
approximately 6.9%, or 4.5% higher than in 2009
paian tahun 2009, dimana sektor perbankan dipredik-
especially, the banking sector’s growth of 18.7% was
sikan tumbuh 18,7%, sebuah angka yang jauh melebihi
much higher than that of other industry. The total asset of
kinerja sektor industri lainnya. Total aset Bank Hana
Hana Bank was increased by 29% driven mainly by hike of
meningkat 29%, terutama sekali berasal dari naiknya
loan volume. In terms of loan volume, the bank stands out
volume kredit. Dari segi volume kredit, Bank berada di
among other competitors as the loan volume was increased
depan para pesaingnya karena keberhasilannya men-
by 69.4%. But at the same time, the asset growth was also
catat peningkatan sebesar 69,4%. Namun, pada saat
in harmonious with asset quality management. The NPL
bersamaan, pertumbuhan aset ini pun diimbangi den-
ration was dropped at 0.58%.
gan pengelolaan kualitas aset yang baik. Rasio NPL turun hingga hanya 0,58%. Membaiknya kinerja Bank terbukti dengan membaiknya
Performance of the bank is proven by improvement of
sejumlah indeks utama. Rasio penyaluran kredit terh-
major indices.
adap dana pihak ketiga atau LDR tetap terjaga pada
kept at a profitable level 93.37%, and the Bank’s CAR was
tingkat menguntungkan yaitu di kisaran 93,37%, se-
dropped by 20.85% to 29.63%, showing the increase of
mentara Rasio Kecukupan Modal atau CAR turun 20,85%
capital efficiency. Meanwhile, Cost to Income Ratio (BOPO)
menjadi 29,63%. Artinya efisiensi modal semakin meningkat. Sementara itu, Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) turun sebesar 17,44% menjadi 80,32%. Hal paling mengesangkan dari semuanya adalah keuntungan yang diraup oleh Bank. Pada tahun 2010, laba bersih Bank tercatat Rp. 27,2 milyar,
Loan to deposit ratio (LDR) had been
was decreased by 17.44 % to 80.32%. Most remarkable part would be the bank’s profit. In 2010 the total net profit recorded Rp27.2billion, significant upsurge, compared with last year’s profit, which led ROE to reach at 5.09% and ROA at 1.67%
sebuah lonjakan signifikan dibandingkan laba tahun lalu, sehingga membuat tingkat pengembalian ekuitas (ROE) dan tingkat pengembalian aset (ROA) masing-masing 5,09% dan 1,67%.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
15
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Jika diukur dari prestasi non-finansial, Bank berhasil
In terms of non financial achievement, the Bank expanded
memperluas
dan
networks to East Java, and strengthening operation on
memperkokoh operasinya di Bandung dengan dibukanya
Bandung by establishing new branch. And also, the Bank
kantor cabang baru. Selain itu, Bank menawarkan
brought new branch concept from Korea to Wolter
konsep cabang baru yang langsung dibawa dari Korea
Monginsidi for High Net Worth customers. The Bank also
dan diterapkan di cabang Wolter Monginsidi untuk
marked a milestone in the implementation of New IT
melayani pelanggan kaya alias High Net Worth customer.
system, called HOBIS (Hana Overseas Banking Information
Tak cukup dengan itu, Bank juga membuat terobosan
System). We believe that this new advanced IT system will
lainnya yaitu pengoperasian system IT baru, disebut
perform a key role for further growth.
jaringannya
di
Jawa
Timur,
HOBIS (Hana Overseas Banking Information System). Kami percaya system IT baru yang canggih ini mampu memainkan peran kunci sehingga semakin memacu pertumbuhan. Di sisi lain, semua kegiatan usaha telah dijalankan
All business activities had been managed under Good
berdasarkan
kelola
Corporate Governance (GCG) inspired policies and
perusahaan yang baik, dan mengikuti peraturan
procedures, and in compliance with laws and regulations
perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris
in force. Board of Commissioners consistently cooperated
selalu menjalin kerjasama erat bersama Dewan Direksi
with board of directors and all employees to enhance
maupun seluruh karyawan dalam rangka meningkatkan
its supervisory roles and advisory role over the Bank.
peran kepengawasan serta pembinaannya terhadap
Committees under BOC also contributed for these.
kebijakan
dan
prosedur
tata
Bank. Sumbangsih Komite-Komite di bawah Dewan Komisioner juga tak kalah penting di sini. Sebelum menutup sambutan ini, ijinkanlah kami, atas
To close this message, on behalf of the Board of
nama Dewan Komisaris, menyampaikan rasa terima kasih
Commissioners, I appreciate supports and trusts that
kami yang tak terhingga atas dukungan dan kepercayaan
all customers and shareholders kept during 2010. All
para nasabah maupun pemegang saham yang diberikan selama tahun 2010. Seluruh jajaran komisaris, manajemen dan karyawan Bank Hana akan terus bekerja keras demi
commissioners, management and employees of HanaBank will continue to strive to achieve a leap for growth.
meraih pertumbuhan berikutnya.
Young - Seok Cho Komisaris Utama President Commissioner
16
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
halaman ini sengaja dikosongkan
this page is left empty
ke halaman berikutnya
skip to the next page
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
17
Biografi Dewan Komisaris Biography of Board of Commissioners
1
2
3
4
1. Young - Seok Cho
Komisaris Utama
President Commissioner
2. Biantoro Setijo
Komisaris
Commissioner
3. Eka Noor Asmara
Komisaris Independen Independent Commissioner
4. Edy Kuntardjo
18
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Komisaris Independen Independent Commissioner
Young – Seok Cho Komisaris Utama
1
Young – Seok Cho President Commissioner
Warga Negara Asing, 54 tahun
Foreign Citizen, 54 Years Old
Ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Bank Hana sesuai
Assigned as the President Commissioner of PT Bank Hana
hasil RUPS tanggal 15 April 2010. Young – Seok Cho mulai
under the resolution of General Meeting of Sharehold-
berkarir di perbankan sejak tahun 1981 di Morgan Bank,
ers on 15 April 2010 Young – Seok Cho actually started his
di Standard Chartered Bank tahun 1986, di Boram Bank
banking career from 1981 in Morgan Bank, Standard Char-
tahun 1994, di Hana Bank-Korea tahun 1999 dan hingga
tered Bank in 1986 and Boram Bank in 1994, Hana Bank-
saat ini menjabat sebagai General Manager – Hana Bank
Korea in 1999 until today as General Manager of Hana Bank
Singapore Branch. Memperoleh gelar Bachelor of Arts
Singapore Branch. His Bachelor of Arts was acquired from
dari Seoul National University – Seoul tahun 1980.
Seoul National University – Seoul in 1980.
Biantoro Setijo Komisaris
2
Biantoro Setijo Commissioner
Warga Negara Indonesia, 42 tahun
Indonesian Citizen, 42 years old
Menjabat sebagai Komisaris PT. Bank Bintang Manung-
He has been working for his current position, i.e. as a
gal sejak Juni 2000 dan berlanjut hingga saat ini setelah
Commissioner of PT Bank Bintang Manunggal since June
berganti nama menjadi PT. Bank Hana. Biantoro Setijo
2000 until now when such company name changed into
mulai berkarir di perbankan sejak tahun 1995 dan beliau
PT Bank Hana. Biantoro Setijo developed his professional in
memperoleh gelar Bachelor of Science dari Waseda Uni-
banking sector since 1985. His Bachelor of Science degree
versity – Tokyo tahun 1992.
was acquired from Waseda University of Tokyo in 1992.
Eka Noor Asmara Komisaris Independen
3
Eka Noor Asmara Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 50 tahun
Indonesian Citizen, 50 years old
Menjabat sebagai Komisaris Independen PT. Bank Hana
His position as an Independent Commissioner in PT Bank
sejak Juni 2009 dan sampai saat ini masih menjabat se-
Hana was held in June 2009. Today this posision remains
bagai Komisaris Independen. Eka Noor Asmara mulai
unchanged. Eko Noor Asmara started his banking career
berkarir di perbankan sejak tahun 2005 dan beliau mem-
in 2005. His Doctorandus degree majoring in Accounting
peroleh gelar Doctorandus, Akuntan dari Universitas
was from Gajah Mada University of Yogyakarta in 1986.
Gajah Mada-Yogyakarta tahun 1986 dan gelar Master of
Meanwhile his Master of Business Administration was from
Business Administration dari Cleveland University-Ohio,
Cleveland University – Ohio USA in 1994.
USA tahun 1994.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
19
Edy Kuntardjo
4
Komisaris Independen
Edy Kuntardjo Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 53 tahun
Indonesian Citizen, 53 years old
Ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Bank Hana
His assignment as an Independent Commissioner in PT
sesuai hasil RUPS tanggal 15 April 2010.
Sebelumnya
Bank Hana was based on the resolution of General Meeting
menjabat sebagai Direktur PT. Bank Bintang Manunggal
of Shareholders on 15 April 2010. He was the former
sejak April 2000 dan berlanjut hingga berganti nama
Director of PT Bank Bintang Manunggal since 2000. Later
menjadi PT. Bank Hana. Edy Kuntardjo merintis karir di
this bank changed to PT Bank Hana. Edy Kuntardjo forster
perbankan sejak tahun 1983 sampai dengan 1990 pada
his career in banking field since 1983 through 1990 in Bank
Bank Dagang Negara (BDN) kemudian bergabung di
Dagang Negara (BDN). He then joined to PT Bank Bintang
PT. Bank Bintang Manunggal sejak tahun 1990. Meraih
Manunggal in 1990. He graduated from Universitas Islam
gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan dari Universitas
Indonesia of Yogyakarta in 1992 as Master (Sarjana) degree
Islam Indonesia Yogyakarta tahun 1982 dan Magister
holder majoring in Corporate Economy. His Magister
Manajemen STIE Perbanas tahun 2003. Beliau juga aktif
Management degree was acquired fro STIE Perbanas in
sebagai Pengurus Pusat PERBANAS periode tahun 2006 –
2003. He was active in PERBANAS as Deputy Secretary
2009 dengan jabatan Wakil Sekertaris Jenderal.
General from 2006 – 2009.
20
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
halaman ini sengaja dikosongkan
this page is left empty
ke halaman berikutnya
skip to the next page
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
21
Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director
22
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Sambutan Presiden Direktur Message From the President Director
Perjalanan sejarah Bank Hana Indonesia dapat ditelu-
The journey of Hana Bank Indonesia started from 2007 with
sur ke belakang di tahun 2007 ketika mengakuisisi Bank
an acquisition of Bank Bintang Manunggal(BIMA). At that
Bintang Manunggal (BIMA). Saat itu, Bank masih beru-
stage, the bank was only small bank ranked below 100th
pa bank kecil, bahkan tidak termasuk dalam 100 bank
among 124 banks in Indonesia. The total asset was Rp300-
terbesar dari 124 bank yang beroperasi di Indonesia.
billion and paid in capital of the bank was only Rp150 bil-
Total kekayaannya hanya Rp.300 juta dengan modal disetor Rp.150 juta. Jumlah jaringan kantor cabangnya pun baru 5 buah dengan total karyawan 98 orang.
lion. Number of branch network was only 5 with total 98 employees.
Namun, 3 tahun setelah akusisi BIMA tadi, Bank selalu
During past 3 years after acquisition of BIMA, the bank
mencatat pertumbuhan berkat strategi yang tepat. Se-
achieved consistent growth with proper strategy. We
lama periode tersebut Bank berkembang begitu pesat,
achieved great development both in size and profitabil-
baik dari segi ukuran maupun profitabilitasnya. Aset Bank
ity. The bank’s asset increased by almost 7 times to Rp2.4
melonjak hampir 7 kali lipat hingga mencapai Rp.2,4 triliun. Jaringan kantor cabang pun juga bertambah menjadi 19 cabang termasuk di Jawa Timur (Surabaya) dan Jawa Barat (Bandung). Keberhasilan ini membutuhkan tambahan sumber daya manusia, dimana sampai akhir 2010, jumlah karyawan mencapai 273 orang. Hanya dalam waktu 22 bulan terhitung akusisi BIMA, Bank sudah berhasil membukukan laba, yang mampu mengimbangi
trillion. We expanded branch networks to 19 branches including East (Surabaya) and West Java( Bandung). Also the bank built up HR force, at the end of 2010, 273 employees . Bank started to gain profit only in 22 month after acquisition of BIMA, offsetting expense of expansion . As a result, Bank’s net income increased by almost 7 times of FY2007 profit.
biaya ekspansinya. Akibatnya, laba bersih Bank melonjak hingga hampir 7 kali lipat dibandingkan laba yang dibukukan tahun 2007. Tahun 2010, Indonesia adalah salah satu negara yang
In 2010, Indonesia experienced a distinctive economic
mengalami pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Per-
growth. The GDP growth reached at 6.9% with support by
tumbuhan PDB tercatat 6,9% akibat tingginya permint-
strong domestic demand and the commodities. In these
aan domestik dan barang-barang. Pada situasi seperti
circumstances demand for working capital and Investment
itu, permintaan modal kerja dan kredit investasi menin-
loan was also increased, which helped the bank to take
gkat pula. Kondisi inilah yang dimanfaatkan Bank untuk
an opportunity to increase business volume. Our oppor-
mendorong volume bisnisnya. Peluang lainnya berasal dari sebuah perusahaan Korea yang baru saja menanamkan modalnya di Indonesia, karena mereka memiliki visi positif terhadap perekonomian Indonesia di tahun-
tunity also comes from a newly invested Korean company in Indonesia who has a positive vision toward Indonesia economy.
tahun mendatang.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
23
Sambutan Presiden Direktur Message From the President Director
Kredit yang disalurkan Bank naik sebesar 69,41%,
The bank’s loan increased by 69.41% compared with end
dibandingkan kinerjanya pada akhir 2009, menjadi
of FY2009 to Rp1.56 trillion. The increase loan figure is
Rp.1,56 triliun. Kenaikan tersebut terutama sekali dis-
mostly contributed by corporate lending over Rp5billion.
umbang oleh pinjaman korporasi dengan nilai di atas
Especially, foreign currency loan mainly to Korean compa-
Rp.5 milyar. Selain itu, pinjaman dalam mata uang asing,
nies increased by 99% compared with end of FY2009.
terutama kepada perusahaan-perusahaan Korea, men-
However, the bank still consider bank’s asset quality as top
ingkat sebesar 99% dibandingkan capaiannya di akhir
priority. Due to bank’s prudent asset quality management,
tahun 2009. Meskipun demikian, Bank tetap mempri-
NPL ratio dropped by 1.66%p to 0.58%.
oritaskan kualitas aset. Dengan penerapan manajemen kualitas aset secara hati-hati, rasio NPL berhasil ditekan sebesar 1,66% hingga hanya 0,58% saja. Di samping pertumbuhan finansial, Bank juga mem-
Beside financial growth, the bank also focused on streng-
fokuskan pada penguatan dan peningkatan prasarana.
thening and improving infrastructure. In terms of net-
Dari aspek jaringan operasi, kami membuka 3 jaringan
works, we established
baru di Surabaya, Bandung dan Wolter Monginsidi (Ja-
Bandung and Wolter Mongonsidi (South Jakarta). Wolter
karta Selatan). Kantor cabang Wolter Monginsidi men-
Monginsidi branch adapted new branch concept from Ko-
erapkan konsep cabang baru yang langsung diusung
rea, targeting high net worth customers.
3 new networks
in Surabaya,
dari Korea, yaitu mengutamakan layanan kepada nasabah kaya atau High Net Worth customer. Pesatnya eskpansi bisnis Bank mendorong kita melaku-
The rapid expansions of the bank’s business encouraged
kan investasi di bidang system IT sebagai teradata Bank
us to invest on IT system for our core banking program.
Hana. Sistem IT baru tersebut adalah HOBIS (HANA
The new IT system is called HOBIS (HANA OVERSEAS BANK-
OVERSEAS BANKING INFORMATION SYSTEM). Sistem ini
ING INFORMATION SYSTEM). The system was tailor- made
menggabungkan teknologi Korea paling terkini. Hanya
with advanced Korean technology. The implementation of
dalam waktu 6 bulan, system baru canggih tadi sudah
this new system was completed within only 6 month. I ap-
terpasang. Untuk itu, saya sangat menghargai segala
preciate all employee’s endeavor and Korean IT developers
jerih payah karyawan dan teknisi IT Korea yang sudah
who did utmost effort for new system development. We
memberikan upaya terbaiknya demi pengembangan
hope that with the new IT system, we can accommodate
system baru ini. Kita berharap dengan system IT baru,
our customers’ need and also effective management.
berbagai kebutuhan nasabah dapat terlayani lebih baik dan pengelolaannya menjadi lebih efektif.
24
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Sambutan Presiden Direktur Message From the President Director
Tahun ini kami berencana meningkatkan layanan demi
This year we plan to serve and give more satisfaction for
kepuasan seluruh nasabah. Oleh karena itu, agenda di
all of our customers, therefore in 2011 agenda, we try to
tahun 2011 adalah memperluas jaringan melalui pem-
expand our network by adding more branches in order
bukaan kantor cabang lebih banyak lagi sehingga Bank
to be closer to our customers. We believe that aspiration
menjadi lebih dekat dengan nasabah. Kami percaya, as-
and suggestion from our customers is very valuable for us
pirasi maupun saran dari nasabah adalah umpan balik
therefore this year we are trying our best to handle com-
paling berharga. Itulah sebabnya di tahun ini kami juga
plaint from our customers. Beside customers’ satisfaction,
akan meningkatkan penanganan keluhan pelanggan. Di
we also intend to improve our performance by launching
samping itu, demi menambah kepuasan nasabah, kami
new products and new innovative activities for the devel-
bermaksud meluncurkan produk-produk baru dan ber-
opment of our future. We will use all our strength to make
bagai kegiatan inovatif baru untuk pengembangan ke
Hana Bank succeed as a leading bank that giving a world-
depan. Mengandalkan kekuatan yang ada, kami akan
class service. Hana Bank will continue to provide the best
berusaha menjadikan Bank Hana sebagai sebuah bank
service to our loyal customers and we promise to provide
terkemuka dengan layanan kelas dunia. Bank Hana akan
benefits and better success for our shareholders. Through
selalu memberikan layanan terbaiknya kepada pelang-
the faith, we believe Hana Bank will grow better this year
gan setianya, dan karena itu kami merasa yakin mampu memberi manfaat dan keberhasilan lebih tinggi lagi kepada para pemegang saham. Berlandaskan tekad yang baik, kami percaya Bank Hana akan semakin tumbuh berkembang di tahun ini.
Chang - Sik Choi Direktur Utama President Director
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
25
Biografi Dewan Direksi Biography of Board of Directors
1
2
4
5
3
1. Chang - Sik Choi
Direktur Utama
President Director
2. Sung - Ho Park
Direktur Director
3. Liem Konstantinus
Direktur Director
4. Sugiarto Kurniawan Chandra
Direktur Director
5. Bayu Wisnu Wardhana
26
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Direktur Director
Chang - Sik Choi
1
Direktur Utama
Chang - Sik Choi President Director
Warga Negara Asing, 50 tahun
Foreign Citizen, 50 years old
Ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Hana sesuai
Chang-Sik Choi was assigned as the President Director
hasil RUPSLB tanggal 20 Februari 2009 dan efektif
of PT Bank Hana based on the resolution of Extraordinary
memperoleh persetujuan Bank Indonesia tanggal 11 Juni
General Meeting of Shareholders on 20 February 2009. His
2009. Chang-Sik Choi memulai karir Hana Bank-Korea
appointment was effectively approved by Bank Indonesia
tahun 1995 dengan pangkat terakhir sebagai Executive
on 11 June 2009. He started his professional career in Hana
Vice President & Regional Head. Meraih gelar Bachelor
Bank-Korea in 1995. His last position was that of Executive
of Arts dari Korea University tahun 1983.
Vice President & Regional Head. His Bachelor of Arts was from Korea University in 1983.
Sung - Ho Park
2
Sung - Ho Park
Direktur
Director
Warga Negara Asing, 46 tahun
Foreign Citizen, 46 years old
Ditunjuk sebagai Direktur PT Bank Hana sesuai hasil
His appointment as Director of PT Bank Hana based on the
RUPSLB tanggal 20 Februari 2009 dan efektif memper-
resolution of Extraordinary General Meeting of Sharehold-
oleh persetujuan Bank Indonesia tanggal 11 Juni 2009.
ers on 20 February 2009 was approved by Bank Indonesia
Sung - Ho Park mengawali karir di Korea Investment
on 11 June 1987. Sung – Ho Park developed his first career
Finance Corporation tahun 1987 yang selanjutnya menjadi Hana Bank-Korea, dengan pangkat terakhir sebagai General Manager. Meraih gelar Bachelor of Business Administration dari Seoul National University tahun 1987.
Liem Konstantinus
3
in Korea Investment Finance Corporation in 1987, which later changed to Hana Bank-Korea with the last position as General Manager. He attained his Bachelor of Business Administration degree from Seoul National University in 1987.
Liem Konstantinus
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, 49 tahun
Indonesia Citizen, 49 years old
Ditunjuk sebagai Direktur PT Bank Hana sesuai hasil
His assignment as a Director of PT Bank Hana was consis-
RUPSLB tanggal 20 Februari 2009 dan efektif memperoleh
tent with the resolution of Extraordinary General Meeting
persetujuan Bank Indonesia tanggal 5 Mei 2009. Liem
of Shareholder on 20 February 2009 and just approved by
Konstantinus merintis karir di perbankan pada tahun
Bank Indonesia on 5 May 2009. Liem Konstantinus devel-
1989 sampai dengan bulan Maret 2006 di Bank Lippo
oped his banking career in 1989 through March 2006 in
dengan
jabatan
terakhir
sebagai
Vice
President,
Marketing Coordinator. Selanjutnya sejak bulan April 2006 sampai dengan bulan Oktober 2008 menjabat sebagai Vice President, Regional Manager di Bank Mega. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pattimura, Ambon tahun 1987 dan Magister Manajemen Universitas Pelita Harapan, Tangerang
tahun 2003.
Bank Lippo with the last position of Vice President, Marketing Coordinator. From April 2006 to October 2008 he worked as Vice President, Regional Manager of Bank Mega. His Sarjana degree in Economy was from Pattimura University of Ambon in 1987, while his Magister Managemen degree was from Pelita Harapan University of Tangerang in 2003.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
27
Sugiarto Kurniawan Chandra Direktur
4
Sugiarto Kurniawan Chandra Director
Warga Negara Indonesia, 42 tahun
Indonesian Citizen, 42 years old
Ditunjuk sebagai Direktur PT Bank Hana sesuai hasil
His position as a Director in PT Bank Hana conformed with
RUPS Tahunan tanggal 15 Mei 2008 dan efektif memper-
the resolutions of General Meeting of Shareholders on 15
oleh persetujuan Bank Indonesia tanggal 24 Juni 2008.
May 2008. Sugiarto Kurniawan Chandra fostered his career
Sugiarto Kurniawan Chandra merintis karir di perbankan
in banking sector since 1992 to 2001 in Bank Bintang Ma-
tahun 1992 sampai dengan 2001 di Bank Bintang Ma-
nunggal with the last position as Branch Manager. From
nunggal dengan posisi terakhir sebagai Kepala Cabang.
2002 to 2006 he worked as Vice President Director of Bank
Kemudian tahun 2002 sampai dengan 2006 menjabat
Liman International. He then returned to PT Bank Bintang
sebagai Wakil Direktur Utama Bank Liman International
Manunggal in September as President Director. He was
dan bergabung kembali sebagai Direktur Utama PT Bank
Master (Sarjana) degree holder in Fishery majoring in wa-
Bintang Manunggal bulan September 2006. Meraih ge-
terways from IPB (Bogor Agriculture Institute) in 1992.
lar Sarjana Perikanan jurusan Perairan, Institut Pertanian Bogor tahun 1992.
Bayu Wisnu Wardhana
5
Bayu Wisnu Wardhana
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, 47 tahun
Indonesian Citizen, 47 years old
Ditunjuk sebagai Direktur PT Bank Hana sesuai ha-
Bayu Wisnu Wardhana was assigned as Director of PT
sil RUPS tanggal 15 April 2010 dan efektif memperoleh
Bank Hana based on the resolutions of General Meeting
persetujuan Bank Indonesia tanggal 30 Agustus 2010.
of Shareholders on 15 April 2010 and his assignment was
Bayu Wisnu Wardhana merintis karir di perbankan ta-
effectively approved by Bank Indonesia on 30 August 2010.
hun 1989 di Bank Mitsui Swadharma. Kemudian set-
His banking career started from 1989 in Bank Mitsui Swad-
elah sempat bergabung dengan Saseka Finance, pada
harma. After some times working in Saseka Finance, in
tahun 1993 bergabung dengan Bank Finconesia dengan
1993 he joined with Bank Finconesia with the last position
jabatan terakhir sebagai Compliance Director dan set-
of Compliance Director. Thereafter, he worked for State
elahnya sempat pula bergabung dengan State Bank of
Bank of India as Credit Marketing and Treasury Directo in
India sebagai Credit Marketing and Treasury Director
2009. His Master (Sarjana) degree in Accounting was ac-
tahun 2009. Meraih gelar Sarjana Akuntans dari Univer-
quired from Gajah Mada University of Yogyakarta in 1989.
sitas Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1989 dan Magister
He accomplished his Magister Management in Prasetya-
Manajemen PrasetyaMulya tahun 2002.
Mulya in 2002.
28
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
Dewi Agustina
Dewi Agustina
Kepala Satuan Kerja Audit Intern
Head of Internal Audit Division manager
Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi STIE YKPN Yo-
Her Bachelor of Economics in Accounting degree was ac-
gjakarta pada tahun 1994, dan Magister Manajemen
quired from STIE YKPN of Yogyakarta in 1994 and Master
Keuangan dari STIE Perbanas Jakarta pada tahun 2002.
of Management degree majoring Finance from STIE Per-
Mengawali karir di Kantor Akuntan Publik S. Mannan,
banas of Jakarta in 2002. She started her career in Public
Sumantri & Rekan pada tahun 1994 hingga 1995 seba-
Accountant Office ”S. Mannan, Sumantri & Co.” from 1994
gai staf audit. Pada tahun 1996 berkarir di Bank Bintang
to 1995 as audit staff. In 1996 she was in charge of Credit
Manunggal sebagai Asisten Supervisor untuk Audit, ke-
Analysis Assistant Supervisor. When Bank Bintang Manung-
mudian tahun 1998 menjabat sebagai Analis Kredit Asis-
gal was acquired by Bank Hana in 2008, she occupied sev-
ten Supervisor. Hingga ketika Bank Bintang Manunggal
eral managerial position ranging from Accounting Division
diakuisisi oleh Bank Hana pada 2008, beliau telah men-
Manager, Financial Administration & MIS Division Manager,
duduki posisi berbagai jabatan manajerial antara lain
SKMR Division Manager and lastly Internal Audit Division
Kepala Divisi Akunting, Kepala Divisi Admin Keuangan &
Manager until now.
MIS, Kepala divisi SKMR dan terakhir menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern sampai saat ini.
Mega Mudjiandoko
Mega Mudjiandoko
Kepala SKMR
Head of Risk management
Meraih gelar Sarjana Ekonomi - Studi pembangunan
Her Bachelor of Economics in Development Study degree
Universitas Indonesia pada tahun 2002. Bergabung den-
from Universitas Indonesia in 2002. She joined with Bank
gan Bank Hana sejak Juli 2010 hingga saat ini dengan
Hana from July 2010 to present with the current position of
jabatan sebagai Kepala SKMR. Sebelumnya, mengawali
SKMR Manager. Previously, she started his career in bank-
karir perbankan di PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
ing sector in PT Bank Eksport Indonesia (Persero) from Oc-
pada Oktober 2001-Mei 2002 sebagai Research Associ-
tober 2001 – May 2002 as Research Associate. In 2003, in
ate. Pada 2003 di RKS Management (Management Con-
RKS Management (a Management Consultant) she worked
sultant), menjabat sebagai Content Coordinator. Tahun
as Content Coordinator. From 2004 to 2006 she engaged
2004 hingga 2006 karirnya kembali ke perbankan yaitu
again in banking, i.e. working as Credit Risk Office in The
di The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. sebagai Credit
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd and continued in PT Bank
Risk Officer, berlanjut di PT Bank BNP Paribas Indonesia
BNP Paribas Indonesia from 2006 to 2009 ad Risk Manage-
pada 2006 hingga 2009 sebagai Risk Management/ Mar-
ment/Market Risk Analyst. Before her joint in Bank Hana
ket Risk Analyst, dan Tahun 2009 hingga 2010 menjabat
she was SKMR Manager of PT Bank Andara from 2009 to
sebagai Kepala SKMR di PT Bank Andara sebelum akh-
2010.
irnya bergabung dengan Bank Hana.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
29
Suseno Adi Prasetyo
Suseno Adi Prasetyo
Efektif per Februari 2011
Effective per February 2011
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan
Head of Compliance Division Manager
Warga Negara Indonesia. Meraih Sarjana Akuntansi di
His Bachelor of Accounting degree was acquired from
Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1998 dan Mag-
Trisaksi University, Jakarta in 1998. He also completed his
ister Manajemen Keuangan di Universitas Trisakti pada
Master of Management degree from Trisakti University in
tahun 2002. Mengawali karir di PT ICI Indonesia tahun
2002. Starting his career in PT ICI Indonesia in 1998 as Ac-
1998 sebagai Accounting & Tax Officer, kemudian men-
counting & Tax Officer, he then worked as auditor staff in
jadi staff auditor di Deloitte Touch Tomatsu hingga 2002
Deloitte Touch Tomatsu until 2002 with the last position
dengan jabatan terakhir sebagai Senior Audit. Karir per-
as Senior Audit. His banking career was developed from
bankannya dimulai di PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk from 2002-2007 with the
dari tahun 2002-2007 dengan jabatan terakhir sebagai
last position of GL & MIS Manager. His career continued
Kepala GL & MIS, karirnya berlanjut di Standard Char-
in Standard Chartered Bank as Business Finance Manager,
tered Bank sebagai Business Finance Manager sebelum
from which he thereafter joined in PT Bank Capital Indo-
akhirnya bergabung dengan PT Bank Capital Indonesia
nesia dealing with diverse managerial tasks including SKAI
Tbk dengan berbagai penugasan manajerial antara lain
Division Manager until 2010 and Compliance Division Man-
sebagai Kepala SKAI hingga tahun 2010 dan Kepala Ke-
ager until 2011. He works for Bank Hana since early Febru-
patuhan hingga tahun 2011. Bergabung dengan Bank
ary 2011 as Manager of Compliance Division, the position
Hana sejak awal Februari 2011 sebagai Kepala Kesatuan
which he holds until now.
Kerja Kepatuhan hingga sekarang.
Irwan
Irwan
Kepala Divisi Legal
Head of Legal Division Manager
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Hukum
His Bachelor of International Law degree was acquired from
Internasional di Universitas Hasanudin, Ujung Pandang
Hasanudin University of Ujung Pandang in 1992, graudated
pada tahun 1992, Lulus Pendidikan Advokat pada tahun
from Advocate Education in 2005 and registered as PERADI
2005 dan terdaftar sebagai advokat PERADI pada tahun
licensed Advocate in 2007. His first career was that of Law-
2007. Memulai karir sebagai Pengacara di Kantor Hukum
yer of Anwar Mutalib Legal Office from 1994 to 1997. In
Anwar Mutalib pada tahun 1994 hingga 1997. Tahun
PT Hana Risjad Finance his position was Legal & Collection
1997 di PT Hana Risjad Finance menjabat sebagai Legal &
Manager, which he held until 2002. During his service to
Collection Manager hingga tahun 2002. Pada tahun 2003
Anwar Mutalib and Rudy Gunawan & Partners Legal Of-
di Kantor Hukum Anwar Mutalib dan Rudy Gunawan
fice in 2003 he was in charge of Corporate and Litigation
& Partners, beliau menjabat sebagai Corporate and
Lawyer. He was in this position until 2009 before joining in
Litigation Lawyer hingga 2009 dan bergabung dengan
Bank Hana since June 2009 as Chief of Legal Divison until
Bank Hana sejak Juni 2009 dengan bidang penugasan
today.
sebagai Kepala Divisi Legal hingga sekarang.
30
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Lim Lina Halim
Lim Lina Halim
Human Resources Division Manager
Head of Human Resources Division Manager
Warga Negara Indonesia. Menyelesaikan Studi Bisnis In-
Her Bachelor of International Business Study degree
ternasional di Chiyoda College, Tokyo pada tahun 1988.
was acquired in Chiyoda College of Tokyo in 1988. His
Mengawali karir dengan bidang penugasan manajerial
professional career was initiated in managerial assignment
antara lain sebagai Kepala Divisi PPIC di PT Argo Beni
such as as Chief of PPIC Division of PT Argo Beni Manunggal
Manunggal (tahun 1989-1993), Asisten Direktur di PT
(1989-1993), and Senior Manager in PT Uni-Charm
Teijin Shoji Indonesia (tahun 1994-1997), dan Senior
Indonesia until 2009. Joined the Hana Bank since early 2010
Manager di PT Uni-Charm Indonesia hingga 2009. Ber-
where he served as Head of Human Resources Division.
gabung dengan Bank Hana sejak awal 2010 dengan jabatan sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Manusia.
Duck Gyu Lee
Duck Gyu Lee
Kepala Divisi Treasury & International Banking
Head of Treasury & International Banking Division Manager
Warga Negara Korea. Meraih gelar Sarjana Communica-
His Bachelor of Communication & Information of Foreign
tion & Information of Hankuk University of Foreign Study
Study degree was acquired from Hankuk University in 1998.
pada tahun 1998. Mengawali karir perbankannya di hana
Started his banking career in Hana Bank Korea in 1998 he has
Bank Korea tahun 1998 dengan bidang tugas sebagai
been taksed with a wide variety of position inclusive of in
berikut: tahun 1998 sebagai International Banking Asso-
1998 as International Banking Associate Officer with the po-
ciate Officer dengan jabatan terakhir sebagai Corporate
sition of Corporate Project Coordinator, in 1999 as Associate
Project Coordinator, tahun 1999 menjadi Associate of-
officer for Credit, in 2000 as Corporate Project Coordinator
ficer for Credit, tahun 2000 menjadi Corporate Project
of Advisory Services, in 2001 as Assistant Manager of Credit,
Coordinator of Advisory Services, tahun 2001 menjadi
in 2004 as Operation Manajer responsible for Expor Impor,
Assistant Manager of Credit, tahun 2004 menjadi Opera-
Trade Finance and Treasury, in 2005 as Assistant Manager in
tion Manajer yang bertanggung jawab atas Fungsi Op-
Credit and in 2007 as Loan Manager. He joined in Hana Bank
erasional Expor Impor, Trade Finance dan Treasury, ta-
in 2008 as Chief of Treasury & International Banking Division
hun 2005 sebagai Assistant Manager in Credit dan tahun 2007 menjadi Manager bidang Kredit. Bergabung den-
until now.
gan Hana Bank pada 2008 sebagai Kepala Divisi Treasury & International Banking hingga sekarang.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
31
Byungyong Lee
Byungyong Lee
Kepala Divisi Corporate Planning & Business Strategy
Head of Corporate Planning & Business Strategy Division
Warga Negara Korea. Meraih Sarjana di bidang Political
His Bachelor degree acquired from Yonsei University
Science and Diplomacy of Yonsei University, Korea pada
of Korea in Political Science and Diplomacy in 2000. He
tahun 2000. Mengawali karir perbankan di Hana Bank
started his banking career in Hana Bank Korea in 2001
Korea tahun 2001 dengan bidang tugas sebagai berikut:
with the following tasks: in 2001-2002 at Personal Loan &
tahun 2001-2002 pada divisi Personal Loan & Credit dan
Crediti and Private Banking & Personal Customer Division,
Private Banking & Personal Customer, tahun 2004-2007
in 2004-2007 as Product Designing Associate responsible
sebagai Product Designing Associate yang bertanggung
for portfolio SME & Consumer Customer and Foreign Ex-
jawab atas portfolio SME & Consumer Customer dan
change Division, in 2007 as Project Advisor for Business
Foreign Exchange Division, tahun 2007 menjabat seba-
Relation Management Department. Joined in Bank Hana
gai Project Advisor untuk Departement Business Rela-
since 2007 as Division Manager of Corporate Planning &
tion Management. Bergabung dengan Bank Hana sejak
Business Strategy Division until now.
tahun 2007 sebagai Kepala Divisi Corporate Planning & Business Strategy hingga sekarang.
Eddy Riyanto
Eddy Riyanto
Kepala Divisi Operasional
Head of Operational Division Manager
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Ekonomi
His Bachelor Degree of Economics in Management was
Manajemen di Universitas Kristen Indonesia Jakarta pada
acquired from Universitas Kristen Indonesia of Jakarta in
tahun 1986. Memulai karir perbankan pada tahun 1987 di
1986. His banking career was initiated in 1087 when he
Bank Danamon sebagai Wakil Kepala Bidang yang ber-
worked for Bank Danamon as Vice Manager for division re-
tanggung jawab atas Corporate dan Treasury Operation
sponsible for Corporate and Treasury Operation until 1999.
sampai tahun 1999. Tahun 2000 hingga 2007 menjadi
From 2000 to 2007 his position was Group Head of Bank
Group Head pada Bank Sinar Mas yang bertanggung
Sinar Mas responsible for operational division. He joined in
jawab atas divisi operation. Bergabung dengan Bank
Bank Hana in 2008 as operational Division Manager until
Hana tahun 2008 sebagai Kepala Divisi Operation hingga
now.
sekarang.
Lo Francis
Lo Francis
Kepala Divisi Financial Planning
Head of Financial Planning Division Manager
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Matema-
His Bachelor of Math degree was acquired from Southern
tika di Southern Illinois University, Carbondale pada ta-
Illinois University of Carbondale in 1990 started her career
hun 1990. Mengawali karir di PT Wardley James Caple
in PT Wardley James Caple Indonesia as Assistant Analyst.
Indonesia sebagai Asisten Analis, kemudian bertugas se-
She was then tasked as Research Division Manager of PT
bagai Kepala Bagian Riset di PT Richwell Multi Investama
Richwell Multi Investama until 1993. Her banking career
hingga 1993. Karir perbankannya dimulai dari Bank Ina
was developed from Bank Ina Perdana from 1994 to 2008
Perdana pada tahun 1994 sampai 2008 dengan berba-
assuming varius managerial tasks ranging from Treasury
gai bidang penugasan manajerial antara lain Treasury
Analyst, Treasury Manager, and lastly Treasury Division
Analist, Manajer Treasury dan terakhir menjabat sebagai
Manager. He joined in Bank Hana in February 2008 as MIS
Kepala Divisi Treasury. Bergabung dengan Bank Hana
Division Manager with the current position of Financial
sejak Februari 2008 sebagai Kepala Divisi Management
Planning Manager.
Information System dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Financial Planning.
32
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Seong Hyeok Mun
Seong Hyeok Mun
Kepala Divisi Corporate Banking
Head of Corporate Banking Division Manager
Warga Negara Korea. Meraih Sarjana di bidang Business
His Business Administration degree was acquired from
Administration of Yonsei University, Korea pada tahun
Yonsei University of Korea in 1994. He started his banking
1994. Mengawali karir perbankan di Hana Bank Korea
career in Hana Bank Korea in 1994 as follows: in 1994 as
tahun 1994 dengan bidang tugas sebagai berikut: tahun
Marketing Associate, in 1994 as Medium Corporate Busi-
1994 sebagai Marketing Associate, tahun 1996 sebagai
ness Associate, in 1998 as Assistant Manage of Corporate
Medium Corporate Business Associate, tahun 1998 seba-
Business Manager, in 2001 as Industrial Credit Officer in
gai Assistant Manager divisi Corporate Business, tahun
2005 as Credit Officer for Real Estate Financing Sector, and
2001 menjadi Industrial Credit officer, tahun 2005 men-
in 2007 as Research Officer in Human Resources Develop-
jabat sebagai Credit Officer untuk sektor Pembiayaan
ment. Joined in Bank Hana in 2007 as Corporate Banking
Real Estate dan tahun 2007 menjadi Research Officer di
Division Manager until now.
Departemen Sumber Daya Manusia. Bergabung dengan Bank Hana pada 2007 sebagai Kepala Divisi Corporate Banking hingga sekarang.
Wahjoe Wangarrij
Wahjoe Wangarrij
Efektif per Januari 2011
Effective per January 2011
Commercial Banking Division Manager
Head of Commercial Banking Division Manager
Warga Negara Indonesia. Meraih Sarjana Ekonomi di
His Bachelor of Economics degree was acquired from Mur-
Murdoch University, Western Australia pada tahun 1991.
doch University, Western Australia in 1991. He started his
Memulai karir perbankan tahun 1991-1992 di PT Bank
banking career in PT Bank BII Jakarta as Marketing Manager
BII Jakarta sebagai Manajer Marketing divisi Commercial
of Commercial Banking Division under Marketing Develop-
Banking melalui Marketing Development Program. Tahun
ment Program where he worked from 1991-1992. In 1996
1996 melanjutkan karirnya di PT Bank Papan Tbk dengan
he continued his career in PT Bank Papan Tbk with the last
posisi terakhir sebagai Senior Marketing Manajer divisi
position of Senior Marketing Manager of Corporate Bank-
Corporate Banking hingga awal tahun 2002, kemudian
ing division through early 2002. Thereafter he developed a
selama tahun 2002 berkarir di PT Bank Mega Tbk sebagai
career in PT Bank Mega Tbk as Senior Marketing Manager
Senior Marketing Manajer divisi Commercial Lending
of Lending Commercial division and PT Bank NISP Tbk as
dan PT Bank NISP Tbk sebagai Manajer Marketing divisi
Marketing Manager of Credit Commercial Region II Jakarta
Commercial Kredit Regional II Jakarta hingga tahun 2005.
until 2005. His career was continued in 2005-2008 in PT
Karirnya berlanjut Tahun 2005-2008 di PT bank OCBC
Bank OCBC NISP Jakarta where he was in charge of various
NISP Jakarta pada tahun 2005-2008 di berbagai bidang
positions including: 2005-2008 as Marketing Coordinator
penugasan antara lain: 2005 – 2008 sebagai Koordinator
of Commercial Banking Division Region II, 2009-2010 as
Marketing divisi Commercial banking Regional Kantor
Corporate Business Unit Manager (Head Office). Joined in
II, 2009- 2010 menjabat sebagai Kepala Unit Corporate
Bank Hana in early 2011 as Commercial Banking Division
Bisnis (Kantor Pusat). Bergabung dengan Bank Hana
Manager until now.
pada awal tahun 2011 sebagai Kepala Divisi Commercial Banking hingga sekarang.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
33
Embun Larasati
Embun Larasati
Kepala Kantor Cabang Utama
Primary Branch Office Manager
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Ekonomi
Her Bachelor of Economics degree was acquired from
Universitas Katolik Atmajaya Jakarta pada tahun 1995.
Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta in 1995. She started
Mengawali karir perbankannya di Bank Lippo Jakarta
her banking career in Bank Lippo Jakarta in December 1993
pada Desember 1993 hingga 2006 dengan jabatan
through 2006 with the last position of Kemang Branch
terakhir sebagai Kepala Kantor Cabang Kemang, Jakarta.
Office Manager. In 2006 she continued her career in
Pada 2006 melanjutkan karirnya di Bank Mega sebagai
Bank Mega as Manager of “Intercom” Secondary Branch
Kepala Cabang Pembantu Intercom, Kebon Jeruk hingga
Office of Kebon Jeruk until 2008. Joined in Bank Hana since
2008. Bergabung dengan Bank Hana sejak Oktober 2008
October 2008 through May 2010 as Manager of Branch
hingga Mei 2010 sebagai Kepala Cabang Pembantu
Office Pondok Indah and from June 2010 to date she works
Pondok Indah dan pada Juni 2010 hingga sekarang
as Manager of Mitra Primary Branch Office, Jakarta.
menjabat sebagai Kepala Cabang Utama Mitra, Jakarta.
Sugeng Joram
Sugeng Joram
Kepala Kantor Cabang Surabaya
Manager of Branch Office Surabaya
Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar sarjana
His Bachelor of Economics degree was acquired from
Ekonomi Universitas Katolik St. Thomas, Sumatera Utara
Catholic University ”St. Thomas” of North Sumatra in 2000.
pada tahun 2000. Karir perbankannya berawal dari PT
His banking career was fostered first in PT Bank Dharma
Bank Dharma Usaha pada Januari 1988 hingga Desember
Usaha from January 1988 to December 1990 where he
1990,
Department
worked as Operational Department Officer, Marketing
officer, Marketing officer area Pabean dan Kembang
Officer for Pabean and Kebang Jepun areas, Clearing
Jepun, Kepala Departemen Kliring dan jabatan terakhir
Department Manager, with the last position of Operational
adalah
Operational.
Department Manager. In 1991 he built career in PT Bank
Pada 1991 meneruskan karir di PT Bank Permata, Tbk
Permata, Tbk with various assignment including Account
dengan berbagai bidang penugasan antara lain Account
Maintenance, Songoyudan Branch Office Manager, Chief
Maintenance Kepala Cabang Songoyudan, Surabaya,
of Implementation Team, Branch Support Head Area
Chief of Implementation Team, Branch Support Head
of Surabaya Business Unit, Branch Support Head Areas
area unit Bisnis Surabaya, Kepala Cabang Slompreatan,
of Surabaya Business Unit with last position of General
Komite Cabang area unit Bisnis Surabaya, Credit Card
Manager for Medan Branch in 2003. In 2003-2009 he
manager area unit Bisnis Surabaya, Branch Support head
worked for PT Bank Nusantara Parahyangan with the last
area unit bisnis Surabaya dan jabatan terakhir sebagai
position of Branch Manager. Joined in Bank Hana since
General Manager cabang Medan pada tahun 2003. Pada
2010 to date as Surabaya Branch Office Manager.
menjabat
sebagai
sebagai
Kepala
Operational
Departemen
tahun 2003-2009 di PT Bank Nusantara Parahyangan dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager. Bergabung dengan Bank Hana sejak tahun 2010 sampai dengan saat ini dan menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Surabaya.
34
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Linggajati Joesoef
Linggarjati Joesoef
Kepala Kantor Cabang Bandung
Bandung Branch Office Manager
Warga Negara Indonesia. Meraih Sarjana Teknik Sipil
His Bachelor of Civil Engineering Degree was acquired
di Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada tahun 1991.
from Atma Jaya University of Yogyakarta in 1991. He
Memulai karir di PT Indalex Surabaya tahun 1991-1994
started his career in PT Indalex Surabaya from 1991-1994
menjabat sebagai Site Manager. Karir perbankannya
as Site Manager. His banking career was developed in Haga
dimulai pada tahun 1994 di Haga Bank Jakarta sebagai
Bank where he worked as Marketing Officer from 1994 to
Marketing hingga tahun 1996. Tahun 1996-2003 menjabat
1996. From 1996 – 2003 he was appointed as Branch Office
sebagai Pimpinan Cabang Pembantu di Bank Jasa Arta
Manager of Bank Jasa Arta Bandung, Secondary Branch
Bandung, Kepala Capem di BNP Bandung hingga tahun
Office Manager of BNK Bandung until 2008. He joined in
2008 dan mulai bergabung dengan Bank Hana sejak
Bank Hana since October 2008 as Manager of Bandung
Oktober 2008 sebagai Kepala Kantor Cabang Bandung
Branch Office until now.
hingga saat ini.
Hendri Setiawan
Hendri Setiawan Kepala kantor Cabang Bogor
Bogor Branch Office Manager
Warga Negara Indonesia. Memulai karir perbankan
Starting his banking career in PT Bank UOB Buana from
tahun 1996 hingga 2008 di PT Bank UOB Buana dengan
1996 through 2008 during which he held several managerial
berbagai jabatan manajerial antara lain: Kepala Seksi
positions inclusive of: Clearing Section Manager, Branch
Kliring, Kepala Kantor Kas Cabang, Kepala Cabang
Cash Office Manager, Secondary Branch Office Manager,
Pembantu,
Sales
Area Sales Manager, Mortgage Sales Coordinator of Head
Coordinator di Kantor Pusat, Jakarta dan jabatan terakhir
Office Jakarta and Regional Mortgage Coordinator Region
sebagai Regional Mortgage Coordinator Region Sales 3
Sales 3, West Java. Joined in Bank Hana in 2008 as Bogor
Jabar. Bergabung dengan Bank Hana tahun 2008 sebagai
Branch Office Manager until now.
Area
Sales
manager,
Mortgage
Kepala kantor Cabang Bogor hingga sekarang.
Asih Setyaningsih Kepala Cabang Salatiga (Pejabat Sementara)
Asih Setyaningsih Head of Salatiga Branch Manager (Acting Salatiga Branch Manager)
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Ekonomi
Her Bachelor of Economics degree was acquired from
Manajemen di Universitas Islam Indonesia pada tahun
Universitas Islam Indonesia in 1991. She developed her
1991. Mengawali karir di PT Bank Utama pada tahun
banking career in PT Bank Utama as Credit Analysis Officer
1992–1999 sebagai Officer Analis Kredit. Tahun 1999
from 1992 to 1999. From 1999 to 2001 she worked in BPPN
hingga 2001 di BPPN sebagai Junior Staff Administration.
as Junior Staff Administration. In 2001 during her service in
Tahun 2001 di PT Bank Akita menjabat sebagai Sekretaris
PT Bank Akita she was the secretary of Board of Directors
Dewan Direksi hingga tahun 2005. Bergabung dengan
until 2005. Joined in Bank Bintang Manunggal since 2005
Bank Bintang Manunggal sejak 2005 (pada tahun 2008
(in 2008 changed into Bank Hana) assigned in marketing,
berubah menjadi Bank Hana) dengan bidang penugasan
operational manager. Her current position is Acting
sebagai Marketing, Kepala Operasional dan jabatan
Manager for Salatiga Branch Office.
terakhir sebagai Pejabat Sementara Kepala Cabang Salatiga.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
35
Laporan Manajemen Management Analysis and Discussion
36
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Pinjaman yang diberikan
Loans
Per posisi Desember 2010, total pinjaman yang
Per December 2010, total loans (net of allowance for
diberikan (sebelum penyisihan kerugian) sebesar
possible losses) amounted Rp. 1,558,079 million or to
Rp1.558.079 juta, meningkat hampir 70% dari
rise nearly 70% from last year’s position. The increase
posisi
sebelumnya.
was more due to loans extended to manufacturing in-
Peningkatan kredit tersebut lebih banyak didorong
dustries and consumption sector. This realization was
oleh penyaluran kredit ke industri manufaktur
consistent with the target set in Bank’s Business Plan
dan sektor konsumsi. Pencapaian tersebut sejalan
for 2010.
bulan
yang
sama
tahun
dengan pencapaian target yang telah ditetapkan pada Rencana Bisnis Bank Tahun 2010.
RINCIAN PINJAMAN YANG DIBERIKAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI
LOANS BY ECONOMIC SECTOR
Dalam Rupiah Indonesia, % in IDR mio, % Economic Sector
No. 1
Sektor Ekonomi Pertanian Agriculture
2
Pertambangan Mining
3
Industri Manufacture
4
Listrik, Gas & Air Electricity, Gas & Water
5
Konstruksi Construction
6
Perdagangan, Restoran & Hotel Trade, Restaurants & Hotels
7
Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Transportation,Warehousing & Communication
8
Usaha Jasa Business Service
9
Layanan Sosial Social Services
10
Lain-Lain Others Jumlah Total
Dec-10/ Des-10 Outstanding
%
Dec-09/ Des-09 Outstanding
%
14,125
0.91%
27,792
3.02%
17,572
1.13%
63,336
6.89%
484,575
31.10%
237,765
25.85%
1,551
0.10%
-
0.00%
18,121
1.16%
16,978
1.85%
404,623
25.97%
217,788
23.68%
16,093
1.03%
35,696
3.88%
432,692
27.77%
276,063
30.02%
1,438
0.09%
1,150
0.12%
167,289
10.74%
43,148
4.69%
1,558,079
100.00%
919,715
100%
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
37
Beberapa sektor ekonomi lain diluar ‘Manufacturing’
Some economic sectors other than “Manufacturing”
yang mendominasi portofolio kredit Bank Hana antara
dominating Bank Hana loan portofolio included “Business
lain ‘Business Service’ sebesar Rp432.692 juta dan
Service” of Rp. 432,692 million and “Trade, Restaurants,
‘Trade, Restaurants, and Hotels’ sebesar Rp404.623 juta.
and Hotels” of Rp. 404,623 million. Loans extended to
Penyaluran kredit ke sektor ekonomi ‘Business Service’
economic sector of “Business Service” were focused on
terfokus padaYang perusahaan-perusahaan multifinance Pinjaman Diberikan
multifinance institutions reaching Rp. 328,078 million. Loans
sebesar juta, sedangkan pemberiain pinjaman PadaRp328.078 akhir tahun 2009, total pinjaman yang
Meanwhile, loans to total economic sector “Trade, RestauAt the end of 2009, loans (before allowance for
diberikan (sebelum penyisihan kerugian) berjumlah ke sektor ekonomi ‘Trade, Restaurants, and Hotels’ lebih
possible was dominated recorded by at retail 919,715 rants, andlosses) Hotels” which were more trading
Rp 919.715 meningkat sebesar Rp 288.871 juta didominasi olehjuta, perdagangan eceran sebesar Rp246.958
million IDR,Rp. had246,958 increased by 288,871 million IDR (46%) recording million.
juta.(46%) dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2008 sebesar Rp 630.844 juta. Pertumbuhan kredit
compared to the 2008 year-end position of 630,844
tersebut dalam kaitan pencapaian target sesuai Rencana Bisnis Bank Tahun 2009.
RINCIAN PINJAMAN YANG DIBERIKAN Mayoritas pinjaman yang diberikan masih dominan BERDASARKAN JENIS
million IDR. The loan growth was in line with targets as determined in the Bank Business Plan for 2009. The majority of loans are for working capital financing,
LOANS BY TYPES
covering 69.6% and 75.9% of the total loans at the end
pada jenis kredit modal kerja yaitu masing-masing
of 2009 and 2008 respectively, whereas investment
69,6% dan 75,9% dari total pinjaman yang diberikan
and consumer loans accounted for 25.7% and 4.7%
respectively in 2009 as against 10.6% and 13.5% in pada akhir tahun 2009 dan 2008. Sementara itu untuk Dec-10/Des-10 Dec-09/Des-09 2008. The composition of the loans provided based posisi jenis kredit investasi dan konsumsi masingPRODUCT/PRODUK on economic sectors remained relatively % unchanged masing 25,7% dan 4,7% pada tahun OUTSTANDING 2009 dan % OUTSTANDING throughout 2009, with the services business as the masing-masing 10,6% dan 13,5% pada tahun 2008. top-ranked beneficiary given a share of 30.0% in Untuk pinjamanCAPITAL yang diberikan berdasarkan sektor WORKING 1,101,918 70.72% 69.65% 640,571 2009, or lower if compared to 36.7% in the previous ekonomi relatif tidak ada perubahan yang signifikan MODAL USAHA pada tahun 2009, antara lain sektor tertinggi pada INVESTMENT jasa-jasa dunia usaha mencapai 30,0 % pada tahun
353,646
22.70%
235,996
25.66%
102,515
6.58%
43,148
4.69%
1,558,079
100.00%
2009 INVESTASI yang sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 36,7%. CONSUMPTION KONSUMSI TOTAL JUMLAH
year.
Keterangan remarks
2009 Nominal
Berdasarkan komposisi jenis penggunaannya, penyaluran Rincian Pinjaman Yang Diberikan berdasarkan jenis kredit kredit masih didominasi oleh kredit modal kerja Details of Loans provided based on sebesar Rp1.101.918 juta atau sekitar 70% dari total loan types
Juta Rp 919,715
Million IDR 100.00%
2008 %
Nominal
%
Based on the composition of loan usage, the extended loans were still dominated by working capital typed loans amounting to Rp. 1,101,918 million or around 70% of
portofolio kredit. Walaupun sektor konsumsi mengalami Modal Kerja peningkatan yang cukup signifikan dari posisi tahun Work Capital
total portfolio loans. While consumption sectors recorded 640,571 69.6 479,040 75.9 significant upsurge if compared with last year’s position,
sebelumnya, penyaluran kredit ke sektor ini hanya Investasi
loans granted to this sector 66,595 just occupied low portion 235,996 25.7 10.6 of 7% from the total loans disbursed. 43,148 4.7 85,209 13.5
Investment
memiliki porsi 7% dari total pinjaman yang diberikan. Konsumsi Consumer
Total Kredit Total Loans
38
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
919,715
100.0
630,844
100.0
LOANS BY COLLECTIBILITY
RINCIAN PINJAMAN YANG DIBERIKAN BERDASARKAN KOLEKTIBILITAS KREDIT
Dec-10/Des-10 OUTSTANDING Pass
%
Dec-09/Des-09 PPAP
OUTSTANDING
%
PPAP
1,523,056
97.75%
13,885
890,918
96.87%
10,849
Special Mention
25,926
1.66%
27
21,195
2.30%
45
Sub Standard
2,854
0.18%
32
355
0.04%
2
Doubtful
2,699
0.17%
22
2,887
0.31%
100
Expected Loss
3,545
0.23%
496
4,360
0.47%
4
1,558,079
100.00%
14,463
919,715
100.00%
11,000
Generally speaking, loan expansion in 2010 seriously
Secara umum, ekspansi kredit ditahun 2010 tetap mem-
took prudent principles into account. This was evident
perhatikan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio
from the lowering Non-Performing Loan (NPL) to 0.53%
kredit bermasalah (NPL) yang turun menjadi 0.53% dari
from 0.83% of last year’s position. In addition, total
posisi tahun sebelumnya yang mencapai 0.83%. Selain
loans falling into Col-1 category were also to drop from
itu, total pinjaman yang kualitasnya dibawah Kol-1 juga
3.13% (December 2009) to lowly 2.25% (December 2010)
turun dari 3.13% (Desember 2009) menjadi hanya 2.25%
of total extended loans
(Desember 2010) dari total kredit yang diberikan.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
39
Tagihan Akseptasi
Acceptance Receivables
Tagihan akseptasi sebelum penyisihan kerugian akhir
Acceptance Receivables net of allowance for possible
tahun 2009 tercatat sebesar USD.2,126,573.29 yang
losses as of the end of 2009 recorded USD 2,126,573.29 as
merupakan pencatatan transaksi terkait transaksi trade
transaction recording of trade finance transactions
finance. Keterangan
remarks
Simpanan Pihak Ketiga
Juta Rp Million IDR
2009 Saldo
Balance Third
2008 Penyisihan
Saldo
Kerugian Party Deposit
Balance
Penyisihan Kerugian Loss Depreciation
Loss Depreciation
Simpanan pihakkolektibilitas ketiga meningkat sekitar 28% di Rincian kredit
Third party deposit increased around 28% in 2010, but
tahun 2010, Detailstetapi of loansebagian collectibilitybesar kenaikan tersebut
majority of increase was in USD deposit. Low cost fund,
berbentuk tabungan dalam dolar AS. Dana biaya rendah, Lancar Pass yang mencakup giro (demand deposit) dan tabungan Dalam Perhatian meningkat hingga 28% Khusus dari total simpanan tahun
which included demand deposit and saving deposit, 10,851 890,917 620,485 9,255 increased to 28% of total deposit from previous year’s 45 on currency, 8,196 5,516 figure of 22%. Based 60% of deposit is in98 IDR
Special mention
sebelumnya yang tercatat 22%. Menurut mata uang, Kurang Lancar Substandard 60% simpanan merupakan tabungan dalam mata uang Diragukan rupiah dan 40% lainnya dalam dollar AS. Doubtful
Macet Loss
Total Kredit Total Loans
Total simpanan pihak ketiga Total third party deposit RP IDR
and 40% in USD. 2 13,355
1,291
64
2,887
100
1,954
142
4,360
4
1,598
1,405
919,715
11,002
630,844
10,964
2009
2010
Pertumbuhan Growth
1,301,911
1,668,692
28.17%
891,413
994,369
11.55%
Giro Demand deposit
45,673
124,020
171.54%
Tabungan Saving deposit
44,503
70,213
57.77%
Deposito berjangka Time deposito
considerably high growth rate, still emphasized the 64.27% 410,498 674,323 prudent banking principle as reflected in the NPL
USD USD
Tagihan Akseptasi Demand deposit
Tagihan akseptasi sebelum penyisihan kerugian Deposito berjangka akhir Time tahundeposit 2009 tercatat sebesar Rp 7.534 juta yang merupakan pencatatan transaksi terkait transaksi
Giro
trade finance.
ratio, which experienced a slight incline but remained 40.65% 192,879 271,293 relatively under control. This is indicated by gross NPL of 2.24% compared to 2008 year-end position 85.20% 217,619 403,030 at 0.77% and net NPL ratio of 2.23% at the close of 2009 compared to 0.51% as at end 2008. The ratio of allowance for possible losses to nonperforming loans
Simpanan nasabah / Dana Pihak Ketiga
(NPL) was 226.4% in 2009, lower as compared to the
Simpanan nasabah yang terdiri dari giro, tabungan
2008 year-end figure of 228.5%. Total allowance for
dan deposito berjangka berjumlah Rp 1.301.911 juta
possible losses on loans has
pada akhir tahun 2009, tumbuh cukup tinggi sebesar 107% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2008 sebesar Rp 628.444 juta. Deposito Berjangka masih tetap mendominasi dana pihak ketiga, yaitu porsi masing-masing sebesar 78,3% pada akhir tahun 2009 dan 83,1% pada akhir tahun 2008 terhadap
40
-0.14% 801,237 800,136 Loan expansion in 2009, though experiencing a
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Simpanan dari Bank Lain
Deposit from other Bank
Simpanan dari bank lain menurun dari Rp.9.019 juta
Deposit from others Banks plummeted from 9.019 mil-
pada akhir tahun 2009, menjadi Rp. 5,106
lion IDR at the end
pada akhir
of 2009 to 5.106 million IDR at
tahun 2010, atau total Simpanan dari bank lain menurun
the end of 2010 or the Total Deposit from others Banks
di tahin 2010 sebesar – 43.39 % dibandingkan tahun
was to drop at the of 2010 by -43.39 % compare to 2009,
2009, terutama disebabkan oleh pelunasan call money
primarily due to settlement of call money from con-
dari pemegang
trolling shareholders in foreign currencies
saham
pengendali
dalam
bentuk
valuta asing.
Ekuitas
Equity
Total ekuitas naik sekitar 6% dari Rp. 494 milyar menjadi
Total equity increased around 6% from IDR 494 billion to
Rp. 523 milyard. Hampir sebagian besar kenaikan ini
523 billion. The overwhelming part of this upsurge came
dikarenakan meningkatnya jumlah laba ditahan.
from increase in retained earnings.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Di tahun 2010 pendapatan bunga mengalami kenaikan
Interest income was to surge up almost 26% in 2010 to IDR
hampir 26% hingga menjadi Rp. 175 milyard dari
175 billion from IDR 139 billion in 2009 because of increase
sebelumnya Rp. 139 milyard di tahun 2009. Hal ini
in earning assets, especially loan. More than 72% of the
dikarenakan meningkatnya aset produktif terutama
interest income comes from disbursed loan.
pinjaman. Lebih dari 72% pendapatan bunga berasal dari pinjaman yang disalurkan.
Beban Bunga
Interest Expense
Meskipun total simpanan mencatat kenaikan, tetapi
In spite of increase in total deposit, interest expense de-
beban bunga justru turun lebih dari 11% di tahun 2010
creased more than 11% in 2010 because of lower interest
dikarenakan rendahnya tingkat suku bunga. Beban
rate. Interest expense for time deposit comprised 92% of
bunga untuk deposito berjangka mencapai hingga
total interest expense. While net income from interest rose
92% dari seluruh beban bunga. Sementara pendapatan
to over 78% due to interest income exceeding interest
bersih dari bunga naik sampai lebih dari 78% akibat
expense.
pendapatan bunga yang melebihi beban bunganya.
Pendapatan Operasional Lainnya
Other operation income
Pendapatan operasional lainnya turun sekitar 3% dari
Other operation income dwindled around 3% from
Rp. 9,897 milyard menjadi Rp. 9,638 milyard. Penurunan
IDR 9.897 billion to IDR 9.638 billion. The decrease resulted
ini disebabkan turunnya keuntungan dari selisih mata
from lower foreign exchange gains, less other fee income
uang asing, rendahnya pendapatan dari biaya lain-lain
and smaller realised gains in sale of marketable security.
serta berkurangnya perolehan hasil penjualan efekefek.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
41
Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif
Allowance for possible losses on earning assets
Penyisihan kerugian atas aset produktif mencatat
Allowance for possible losses on earning assets rose sharply
kenaikan tajam Keterangan dari Rp. 1,897 milyard di tahun 2009 remarks
from IDR 1.897 billion IDR 6.260 billion in 2010, 2009in 2009 to 2008
menjadi Rp. 6,260 milyard di tahun 2010 atau mengalami Rasio230%. Kecukupan Modal peningkatan hampir Lonjakan tersebut terutama
implying an increase of nearly 230%. This hike was mainly
sekali
ance for possible losses on earning assets is IDR 17.9 billion 490,080 290,063 in December 2010.
Capital Adequacy Ratio
dikarenakan naiknya aset produktif. Total Modal Inti penyisihan outstanding kerugian aset produktif adalah Core Capital
due to increase in earning assets. Total outstanding allow-
sebesar Rp. 17.9 milyard per Desember 2010. Modal Pelengkap Supplementary Capital
Penyertaan
12,444
9,225
-
-
Beban Operasi Investments Lainnya
Other operating expenses
Jumlah Modal Beban overheadTotal yang terdiri dari beban umum dan Capital
502,524 299,288 Overhead expense, which comprised general and admin-
administrasi dan Aktiva bebanTertimbang tenaga kerja meningkat sekitar Menurut Risiko Kredit Weighted AccordingRp. to Credit Risk 12% di tahun 2010 dari Assets sebelumnya 64,7 milyard
istrative expense and human resources 995,494 738,003 expense, increased
Tertimbang Menurut Risiko Pasar menjadi Rp. 69.2 Aktiva milyard. Beban umum dan administrasi
- rose by 7% and lion. General and administrative expense
naik sekitar 7% sedang beban tenaga kerja meningkat Rasio Kecukupan Modal (CAR) lebih dari 13%. Capital Adequacy Ratio (CAR)
human resources expense multiplied by more than 13%. 50.48% 40.55%
Weighted Assets According to Market Risk
around 12% in 2010 from IDR 64.7 billion to IDR 69.2 bil-
Rasio Modal Inti
49.23%
39.30%
Core Capital Ratio SUMBER DAYA MANUSIA Great people, Great Bank
HUMAN RESOURCES. Great people, Great Bank
Sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai
High-calibre human resources coupled with high integrity
integritas yang tinggi adalah merupakan asset yang
will be invaluable assets for the development process of
tak ternilai dalam proses pengembangan Bank Hana.
Bank Hana. Entering the third year of its operation, Bank
Memasuki tahun ke tiga nya Bank Hana masih berupaya
Hana is continually introducing Hana’s culture and values to
memperkenalkan budaya dan nilai – nilai Hana kepada
the employees through on-the-job training delivered by
para Karyawan melalui on the Job Training oleh para
expatriate counterparts. In addition, the best 13 employees
Expatriatenya,
mengikut-sertakan
during Hana’ culture introduction training have been sent
13 orang Karyawan berprestasinya dalam Training
to attend Hana’s culture introduction training directly in
pengenalan budaya Hana langsung di Negara Korea.
Korea.
Dalam rangka mendapatkan calon karyawan, Bank
In employment recruitment process, Bank Hana participates
dalam program pengembangan Karyawan. Disamping PT Bank Hana mencatat laba operasional bersih mengikuti kegiatan Job Fair tersebut, Bank Hana juga sebesar Rp 2.896 juta pada tahun 2009, meningkat melakukan perekrutan melalui kerjasama dengan JobDB, signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang dimana calon Karyawan dapat mengirimkan lamarannya mencatat rugi operasional bersih sebesar Rp 13.372
for employement recruitment, from which the candidate PT Bank Hana generated net operating profit of 2,896 employees can submit their applications via on-line. million IDR in 2009, a substantial improvement from the
disamping
juga
Operasi HanaHasil mengikuti beberapa Job Fair untuk diikut sertakan
secara line. jutaonsebagai hasil peningkatan pada penempatan Kredit dan ekspansi pembukaan cabang baru
Operational Highlights / in some Job Fairs to offer its career development programs. Achievements Beside, Bank Hana has developed cooperation with JobDB
preceding year when the bank posted net operating loss amounting to 13,372 million IDR on the back of
Program manajemen resiko di tahun 2010pajak juga sertasertifikasi rekrutmen tenaga kerja. Laba sebelum
expansion in its loan portfolio and branch network In 2010 Riskmore management certification program received as well as recruitment. Pre-tax profit in 2009
tahunsalah 2009satu punperhatian meningkat yangBank tercatat menjadi utama Hanasebesar dalam
great attentiontofrom Hana as to comply also increased 2,885Bank million IDRso compared to the with
Rp memenuhi 2.885 jutapersyaratan dibandingkan sebelumnya rangka Basel tahun II Accord. Sebanyak
previous year’s loss of 13,427 IDR. ROA and ROE Basel II Accord. A total of 191 million employees had been sent to
yang mencatat rugi Rp 13.427 juta. dalam ROA dan ROE 191 orang Karyawan telah diikut-sertakan training 2009sertifikasi membaikuntuk masing-masing adalah 0,21% dan tahun program mendapatkan sertifikat
for 2009 climbed 0.21% and program 0.38% respectively as Risk attent training andtocertification organized by
0,38% dibandingkan tahun sebelumnya dari dan Badan Sertifikasi Manajeman Risiko (BSMR). yang
42
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
against - 1.63% and - 4.02% respectively Management Certification Agency (BSMR). one year ago.
Demi untuk menunjang pertumbuhan bisnisnya, di
To support its business growth, in 2010 Bank Hana
tahun 2010 ini Bank Hana juga mengadakan kelas Credit
organized some coaching courses inclusive of Credit Credit
Analyst, Trade Finance, Boost your sales untuk para
Analyst, Trade Finance, Boost Your Sales for branch and
pimpinan cabang dan marketing.
marketing managers.
Dalam rangka peningkatan nilai Karyawan dan sesuai
To implant corporate value to the employees as set out
dengan Misi Hana Financial Group, yang menerapkan
in the Mission of Hana Financial Group, i.e. Performance-
Performance-oriented culture, Bank Hana meningkat
Oriented Culture, Bank Hana in 2010 intensified its
frekwensi Penilaian Kinerjanya di tahun 2010 ini menjadi
Performance Assessment to 2 (two) times a year aiming
2 kali dalam setahun, demi untuk meningkatkan
to enhance the objectivity of evaluation. The result of
objektifitas evaluasi yang akan dicerminkan dalam
assessment would be reflected in fair compensation
pemberian kompensasi yang fair agar lebih memotivasi
structure to encourage the motivation of employees more
Karyawan dalam meningkatkan produktifitasnya.
productive.
Di tahun 2010, pembicaraan dan diskusi secara intensif
In 2010, intensive talks and discussions on the amendments
mengenai pembaharuan Peraturan Perusahaan juga
of Company Regulations had been made. The currently
dilakukan, dimana pembaharuan Peraturan Perusahaan
applied Company Regulation was that of the former Bank
yang masih menggunakan Peraturan Perusahaan Bank
Bintang Manunggal’s. The planned revision would be the
Bintang Manunggal ini adalah merupakan pembaharuan
first amendment to this existing company regulation since
pertama sejak Bank Hana mengakuisisi Bank Bintang
Bank Hana acquired Bank Bintang Manunggal in late 2007.
Manunggal di akhir tahun 2007.
Profil Karyawan berdasarkan Tingkat Manajemen Employees Profiles Based on Management Level 2009
2010
Staff Staff
211
214
Manager Managers
40
45
Eksekutif Executives
4
3
255
262
2009
2010
SD, SMP dan SLTA Elementary, Junior High, Senior High School
45
41
Diploma dan Sarjana Associate and Bachelor Degree
191
202
Pasca Sarjana Post-Graduate
19
19
JUMLAH TOTAL
255
262
JUMLAH TOTAL
Profil Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan Employees’ Profiles Based on Education Level
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
43
Interest Income TECHNOLOGY INFORMATION
tercatat - 1,63% dan – 4,02%. TEKNOLOGI INFORMASI
Interest income, excluding fees and commissions,
Pendapatan Bunga Tahun 2010, Sistem Bankdan Hana mengalami Pendapatan bungaInformasi diluar provisi komisi sebesar peningkatan dengan sejumlah signifikan pengembangan, Rp 135.451 juta meningkat sebesar 109,1% antara lain: dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 64.780 juta, sejalan dengan pertumbuhan Core Banking System Migration 1. volume usaha khususnya padaIT ke penempatan dana. Meningkatkan dukungan arah peningkatan Porsi terbesar tetap kualitas disumbangkan oleh portfolio operasi Bank, dan kuantitas layanan kredit yaitu sebesar 67,7% sedikit menurun kepada nasabah, perluasan cakupan produk dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang yang mampu menjangkau lebih banyak menyumbang 81% dari total pendapatan bunga. nasabah serta meningkatkan efisiensi Sedangkan pendapatan provisi dan komisi naik dan produktivitas dimana ini merupakan 90,6% menjadi Rp 4.114 juta dibanding tahun alasan utama Bank Hana mengubah core sebelumnya yang hanya Rp 2.159 juta, sehingga banking system-nya dari Teradata ke HOBIS. secara keseluruhan pendapatan bunga termasuk utama 2009 system HOBIS adalah provisiKeunggulan dan komisi tahun sebesar Rp 139.565 meningkatnya aplikasi, database, keamanan juta meningkat 108,5% dibanding tahun 2008. dan operasionalitas.
reached millioninformation IDR, rising by a significant rate In 2010, 135,451 Hana Bank’s system was upgraded of 109.1% compared to 64,780 million IDR earned in with several developments as follows: the previous year, in line with the growth in business volume, particularly in fund placements. The greatest Core Banking System Migration 1. portion was still contributed by the credit portfolio Improving IT support to Bank’s operations, at 67.7%, though this was slightly lower than its enhancing service to customers in terms share in the preceding year with 81% of the total of quality Meanwhile, and quantity, extending theand range interest income. income from fees of went products by customers, commissions up byaccessible 90.6% to 4,114 million IDR and the effectiveness and productivity compared augmenting to the previous year’s contribution of the main underlying decision of only 2,159 are million IDR. reasons Hence total interesttheincome, including fees and commissions 2009 was Hana Bank to changethroughout its core banking system 139,565 million or increasing relative to from IDR Teradata to HOBIS.108.5% The main advantages 2008. of using HOBIS are its improved applications, database, security and operability. Interest rate for the year 2009 is as follows :
Tingkat suku bunga sepanjang tahun 2009 adalah sebagai berikut : Pusat Data Pemindahan 2.
2.
Data Center Relocation
Pemindahan pusat data terpaksa dilakukan
The Data Center Relocation was carried out due
karena alasan-alasan berikut ini:
to the following:
a. Core Banking System Migration
a. Core Banking System Migration
- HOBIS membutuhkan perangkat keras tambahan
berupa
server
- HOBIS requires additional hardwares in
dengan
the form of higher specification server
spesifikasi lebih tinggi dan kapasitas
and storage.
penyimpanan lebih besar. - The server room is currently inavailable - Ruang server saat ini tidak memenuhi yang
In line with the from creditinadequate volume growth capacity.in 2009,
dibutuhkan HOBIS, selain itu Sejalan dengan peningkatan volume kredit di tahun 2009, kapasitasnya Dana Pihak kurang Ketiga memadai. sebagai sumber
Third Party Deposits as the main source of funds
spesifikasi
Beban Bunga
perangkat
lunak
pembiayaannya pun meningkat yang selanjutnya Rencana pusat data ini dipindahkan b. berdampak pada peningkatan beban bunga yang ke gedung kantor pusat dari gedung di tahun 2009 tercatat sebesar Rp 79.913 juta, naik kantor cabang sehingga operasi 196,6% dari tahun sebelumnya. Porsi terbesar beban bankbeban secarabunga keseluruhan akan bunga tetap pada depositotidak berjangka terganggu. yaitu 94,8% dari total beban bunga. Tingkat suku bunga sepanjang tahun 2009 adalah sebagai berikut :
44
Interest Expense for HOBIS hardware specifications, aside
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
It was planned that causing this Datatotal Center b. correspondingly increased, thereby would to central office interest expense for 2009betorelocated swell to 79,913 million IDR, or 196.6% higher thanfrom in the previous year. The so building branch office building largest portion ofthat interest expense was incurred on be the Bank’s operation would not time deposits, representing 94.8% of the total significantlyabout disturbed. interest charge. Interest rate for the year 2009 is as follows :
FOKUS BISNIS
BUSINESS FOCUS
Untuk perencanaan kedepannya fokus kami masih
In the future, we are focusing on the provision of loans to
pada segmen kecil dan menengah berikut juga kredit
small and medium segments and consumer loans. Market
konsumsi. Kami memfokuskan diri pada segmentasi pasar
segmentation will be also our focus through some methods
dengan beberapa metode antara lain menggunkana
including branch reorganization plan, in which branches
branch reorganization plan dimana cabang-cabang
are classified by their market segmentation concerned.
dikategorikan pada segementasi pasar masing-masing,
Meanwhile, for larger branches and head office, they are
sedangkan beberapa cabang besar dan kantor pusat
focusing on corporate loans. This year we are about to
focus pada kredit korporasi. Tahun ini kami juga akan
launch several new products to satisfy the current market’s
meluncurkan beberapa produk baru dengan tujuan
demands.
untuk memenuhi kebutuhan
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
Selama tahun 2010, Bank Hana telah melakukan
During 2010, Hana Bank conducted risk management in
pengelolaan risiko diberbagai lini bisnis dan aktivitas
its various business lines and functional activities. It aimed
fungsionalnya. Tujuan pengelolaan ini antara lain
to identify, assess, oversee and control risks that might
untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, serta
hamper PT Bank Hana’s portfolio for more efficient and
mengendalikan risiko-risiko yang dapat timbul dalam
effective capital allocation, and to gains higher profitability
portofolio PT Bank Hana, sehingga pengalokasian
as expected by the Shareholders.
modal dapat dilakukan secara efektif dan efisien, serta memberikan tingkat profitabilitas seperti yang diinginkan oleh para Pemegang Saham. Kerangka pengelolaan risiko di Bank Hana mencakup
Risk management framework at Hana Bank includes
berbagai kebijakan, prosedur, limit transaksi, jalur otoritas,
various policies, procedures, transaction limits, authority
acuan, dan beberapa perangkat bantu pengelolaan risiko
lines, references and other ancillary risk management
lainnya. Kerangka pengelolaan risiko ini dievaluasi secara
instruments. This risk management framework will be
berkala untuk memastikan kemampuannya berfungsi
evaluated on periodic basis to ensure its effectiveness
sesuai standar yang ditetapkan. Hasil dari evaluasi ini
according to the specified standards. The result of
dipergunakan sebagai dasar untuk menyempurnakan
evaluation is then used as a basis for further improvements
sistem-sistem pengelolaan risiko setara dengan praktik
emulating the international best practices.
perbankan internasional terbaik (international best practices). Keberhasilan pengelolaan risiko menuntut adanya
For the success of a risk management, internal control
sistem pengendalian internal yang mampu memberikan
system capable of providing early warning on intolerable
peringatan dini terhadap tingkat risiko yang tidak
risk level in every business aspect is a must, from which
bisa ditolerir ditiap aspek bisnis dan selanjutnya
the associated mitigation measures can be formulated.
memformulasi langkah-langkah untuk mitigasi risko-
To meet this requirement, PT Bank Hana has established
risiko tersebut. Untuk memenuhi tuntutan ini, PT Bank
an Internal Control Committee tasked to evaluate the
Hana telah membentuk Komite Pengendali Internal
implementation of corporate policies and/or procedures.
yang tujuannya untuk mengevaluasi implementasi atas kebijakan dan/atau prosedur yang telah ditetapkan.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
45
knowledge agar dapat mendukung Kebijakan manajemen risiko di Bank pertumbuhan Hana selalu bisnis di tengah-tengah kompetisi yang berpedoman pada peraturan Bank Indonesia semakin tentang
among in relationpolicy to the at implementation of PSAK The riskothers, management Bank Hana always refers 50/55, and intensive training is given to all accounting to Bank Indonesia’s Regulation on Risk Management
ketat. Pelatihan utama yang antaraserta lain Penerapan Manajemen Risiko bagidiberikan Bank Umum, dalam rangka Implementasi PSAK 50/55, pelatihan peraturan terkait lainnya dari Pemerintah. intensif diberikan kepada semua staf akunting
and other relatedfor staffs. Aside from enhance Implementation General Banksthat, andtoother related competence in banking, employees are required to regulations from the Government. participate in the Risk Management Certification
dan staf terkait lainnya. Disamping itu, untuk
Program pursuant to Bank Indonesia regulations.
ORGANISASI
ORGANIZATION
dari Management unit-unit bisnis operasional Satuan Kerja System untuk maupun mengelola informasi Auditsumber Intrnal daya (SKAI).manusia Bersama-sama secara dengan efisien. SKAI, SelainSKMR itu,
any operational unit procedures or Internal Audit Task Unit Human Resourcesbusiness policy and have been (SKAI). Together SKMR the authority to updatedto providewith solidSKAI, backing for has the development
memiliki wewenang untuk pendukung melakukan investigasi dan dari sisi infrastruktur telah dikinikan
investigate evaluate the performance of operational of the bank’sand business.
evaluasi atas dan kinerja unit-unitSDM bisnisuntuk operasional dalam kebijak prosedur mendukung
business units in terms of risk management. Based on
perkembangan usaha bank. manajemen risiko pada kaitannya dengan pengelolaan
such evaluation, SKMR shall provide recommendations
bank. Berdasarkan evaluasi tersebut, SKMR memberikan
to the Board of Directors through the Risk Management
rekomendasi
Komite
Committee (KMR) and to the Board of Commissioners
Manajemen Risiko (KMR), dan kepada Dewan Komisaris,
through Risk Monitoring Committee (KPR) as input for
melalui Komite Pemantau Risiko (KPR), sebagai bahan
decision-making in future.
meningkatkan kompetensi di bidang perbankan, Secara umum, Dewan Direksi bertanggung jawab secara bertahap diikutsertakan dalam program penuh atas pengelolaan risiko di Bank Hana. Aktivitas sertifikasi BSMR sesuai dengan ketentuan Bank pengelolaan risiko secara harian dilakukan oleh Satuan Indonesia. Selama 2009 Divisi Sumber Daya Manusia Kerjajuga Manajemen (SKMR) Human yang independen berhasil Risiko menerapkan Resources
kepada
Direksi,
melalui
Throughout 2009, the Human Resources Division also Generally, the Board of Directors is fully responsible implemented the Human Resources Management for risk management at Bank Hana. The day-to-day System to facilitate more efficient management of risk management activities are carried out by the Risk human resources information. And in serving as Management Task Unit (SKMR) which isframework, independent part of the supporting infrastructure thefrom
pertimbangan ke depan.
STRATEGI
STRATEGY
Secara internal, Bank Hana telah mengembangkan konsep
Internally, Hana Bank has developed a risk management
arsitektur manajemen risiko, yang merinci tahapan-
architecture concept, detailing phases that must be taken
tahapan yang harus dilakukan untuk menyesuaikan
to follow Bank Indonesia’s or Basel Accord II requirements.
dengan
Risk-based
ketentuan-ketentuan
Bank
Indonesia
maupun persyaratan Basel Accord II. Pengembangan
bank
management
development
and
Information Technology implementation has been initiated for the last few years
dengan
with the adoption PSAKBank 50/55 has based accounting system, Throughout 2009,of the also successfully expected that it be completed by end of 2011. system Composite upgraded the existing information technology
menggunakan sistem akuntansi yang berbasis PSAK Selama 2009, Bank juga telah berhasil mengupgrade
risk applies 8 (eight) risk classifications with 5 withassessment the aim of implementing PSAK 50/55. While
50/55 yang teknologi diharapkaninformasi selesai pada tahun 2011. sistem yangakhir digunakan agar
(five) risk rankings. To develop climate conducive the current system has not beena able to support a for
Pengukuran risiko komposit telah menggunakan dapat menerapkan PSAKjuga 50/55. Meskipun sistem
thoroughbank, implementation of PSAKOperationg 50/55, the system solvent various Standard Procedures
yang digunakan ini belum mendukung 8 (delapan) klasifikasisaat risiko denganmampu 5 (lima) peringkat
upgrade hasbeen managed to operate PSAK support 50/55 which (SOP) have updated to favorably decision was made effective since 1 January 2010. making process with regard to risk management, and to
dan implementasi manajemen bank berbasis risiko
Teknologi Informasi telah dimulai sejak beberapa tahun terakhir
implementasi PSAK kondisi 50/55 yang secara risiko. Agar tercipta suatu sehat,menyeluruh, pengkinian upgrade sistem tersebut telah berhasil menerapkan terhadap seluruh buku pedoman perusahaan (SOP) yang berlaku tanggal 1pengambilan Januari 2010. jugaPSAK telah50/55 dilakukan untuk sejak mendukung Menyadari tuntutan penyesuaian perkembangan keputusan dalam pengelolaan risiko, serta memastikan teknologi kedepan untuk mendukung perkembangan kepatuhan terhadap ketentuan yang ada, baik ketentuan bisnis bank, telah diputuskan untuk mengganti internal maupun eksternal. core banking system yang ada dengan sistem
elected to replace the existing core banking system with a Korean system similar to the one used in the HanaBankKorea office. The new system is expected to
dari Korea yang mirip dengan yang dipergunakan
render more favorable and thorough implementation
di kantor Hanabank-Korea. Dengan sistem yang
of PSAK 50/55 as well as support for the bank’s future
baru, diharapkan implementasi PSAK 50/55 dapat
growth.
dilakukan secara lebih baik dan menyeluruh serta sekaligus dapat mendukung pertumbuhan bisnis
46
Given demand for synchronization with advances ensuresuch regulatory compliance to both internal and external in technological development that would support regulations. future business development, PT Bank Hana has
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
Untuk menjamin ketersediaan data risiko yang terkini dan
To ensure the most up-to-date and comprehensive data,
komprehensif, Bank Hana telah melakukan implementasi
Hana Bank has implemented a new core banking system
atas core banking system yang baru (Hana Overseas
(Hana Overseas Banking Information Solution – HOBIS) by
Banking Information Solution – HOBIS) diakhir tahun
end of 2010. The introduction of this new system is to
2010. Penerapan sistem baru untuk aktivitas operasional
support risk management related planning and analysis.
tersebut bertujuan untuk mendukung perencanaan
Meanwhile, SKMR is developing database for each type
dan analisa terkait pengelolaan risiko, sementara
of risk.
pengembangan database untuk masing-masing jenis
monitoring risk trend series, and can be further developed
risiko sedang dilakukan oleh SKMR. Database yang
as modeling material for mitigation of the risk concerned.
Such database will be useful in assessing and
dimaksud akan bermanfaat dalam pengukuran dan pemantauan tren risiko secara historis, serta dalam perkembangannya dapat berfungsi sebagai materi modeling untuk mitigasi risiko yang bersangkutan.
PROFIL RISIKO BANK
BANK RISK PROFILE
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, pengelolaan
According to Bank Indonesia’s regulation, risk management
risiko telah dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko,
shall be made against 8 (eight) types of risks, namely:
yaitu risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas,
credit risk, operational risk, liquidity risk, market risk,
risiko pasar, risiko strategis, risiko reputasi, risiko
strategic risk, reputation risk, legal risk and compliance
hukum, dan risiko kepatuhan. Sedangkan pengukuran
risk. The assessment of composite risks shall be classified
atas risiko komposit, dilakukan dengan menggunakan
into 5 (five) categories, i.e.: ‘Low’, ‘Low to Moderate’,
5 (lima) peringkat, yaitu ‘Rendah’, ‘Rendah sampai
‘Moderate’, ‘Moderate to High’, and ‘High’. Based on the
Sedang, ‘Sedang’, ‘Sedang sampai Tinggi’, dan ‘Tinggi”.
self assessment by SKMR for December 2010’ performance,
Berdasarkan self assessment yang dilakukan oleh SKMR
Hana Bank’s risk profile is as follows:
untuk posisi Desember 2010, profil risiko Bank Hana adalah sebagai berikut:
No
Jenis Risiko Risk Type
Penilaian Assessment
1
Risiko Kredit Credit Risk
Rendah Low
2
Risiko Pasar Market Risk
Rendah Low
3
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Rendah hingga Menengah Low to Moderate
4
Risiko Operasional Operational Risk
Menengah Moderate
5
Risiko Hukum Legal Risk
Rendah hingga Menengah Low to Moderate
6
Risiko Strategis Strategic Risk
Menengah Moderate
7
Risiko Reputasi Reputation Risk
Rendah Low
8
Risiko Kepatuhan Compliance Risk
Rendah Low
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
47
bank. Risiko Kredit
Credit Risk
Pemantauan atas portofolio kredit dilakukan melalui
Credit portfolio is carried out through strict monitoring
pengawasan yang ketat terhadap seluruh satuan kerja
The main targets for theprocessing, bank’s business over task long-term units related to credit i.e. are starting directed toward the small and medium enterprises and from the the screening of counterparty candidates to be
Business Focus
Fokus Bisnis
yang terkait dengan proses perkreditan, yaitu mulai dari penyaringan terhadap calon counterparty yang Sasaran utama jangka panjang kegiatan usaha bank akanakan dibiayai, analisa yang atas status dan diarahkan padakomprehensif segmen usaha kecil dan kondisi counterparty yang bersangkutan sebagai bahan menengah dan pembiayaan sektor konsumsi. Bank informasi pemutusan kredit yang dilakukan fokus dalam dalam hal mengoptimalkan keunggulan yang olehdimiliki Loan Committee, pemantauan dan pengawasan atas dalam mencapai sasaran pasar tertentu terutama perusahaan–perusahaan yang seluruh portofolio perkreditan, baik yangKorea berkategori beroperasi di Indonesia. dalam Lancar’ rupiah ‘Lancar’ (‘Performing Loans’)Pembiayaan maupun ‘Tidak difokuskan padaLoans segmen usaha kecil menengah (‘Non-Performing – NPL’), sertadan penanganan dan pembiayaan sektoryang konsumsi, sedangkan menyeluruh atas kredit-kredit direstrukturisasi.
consumer financing. The bank focuses on optimizing financed, comprehensive analysis of status and condition its distinct advantages in reaching specialized of counterparty as information for credit decision by the markets, particularly Korean companies operating in Loan Committee, monitoring and supervision of all credit Indonesia. Financing in Rupiah is focused on the small portfolios (both Performing Loans or Non-Performing and medium enterprises and the consumer finance Loans/NPL), as well as the management of overall sectors, whereas USD funding is channeled toward restructured credits. the corporate sector, specifically Korean companies in Indonesia.
pembiayaan dalam mata uang USD difokuskan pada segmen korporasi dengan sasaran perusahaanPengelolaan risiko kredit dilakukan melalui penetapan perusahaan Korea yang ada di Indonesia. batasan kredit untuk beberapa sektor ekonomi yang
The credit risk management is carried out through
dianggap memiliki rasio NPL yang tinggi di pasar,
assessed to have high NPL ratio in the market, monitoring
pemantauan atas debitur-debitur yang memiliki eksposur
of debitors with large exposure, and coordination with PT Bank Hana has a set of written policy and guidelines Credit Review unit on periodic basis in terms of policy on the provision of credit (’KPB and PPK Kredit’) which implementation and creditforprocedure. Non-Performing includes the procedures credit analysis, credit
Manajemen Risiko
besar, serta melakukan koordinasi secara berkala dengan unit Risiko CreditKredit Review dalam hal implementasi kebijakan PT Bank Hana telah memiliki Pengawasan kebijakan dan pedoman dan prosedur perkreditan. terhadap
tertulis mengenai pemberian kredit (“KPB dan PPK portofolio kredit bermasalah juga dilakukan melalui Kredit”) yang mencakup prosedur analisa kredit, NPL Management Meeting secara bulanan, termasuk persetujuan kredit, pemantauan dan pengawasan, diantaranya mengukur kinerja unit Asset Recovery dan restrukturisasi kredit. Melalui KPB dan PPK dalam hal penjualan aset-aset bermasalah kepada pihak Kredit ini, PT Bank Hana dapat mempertahankan ketiga. kualitas aktivanya. Hal-hal yang tercakup pada KPB dan KPK Kredit, diantaranya analisa kredit, Beberapa proyek berkala yang sedang olehkualitas SKMR pemantauan atas dilakukan status dan dalam kaitannya dengan pengelolaan risikojaminan, kredit, kredit, diversifikasi portofolio, kecukupan antara lain, menyusun internal. portofolio limitkredit berdasarkan serta pengendalian Risiko dikelola kualitas kredit (client’s grading) debitur, penghimpunan secara menyeluruh melalui penetapan batasan segmen pasar, bisnis individu, dan datakredit untukditiap mengukur probabilitas gagal bayar dari antar sektor industri untuk memastikan portofolio debitur tertentu, serta penyempurnaan sistem scoring terdiversifikasi baik. SKMRpenilaian sedang yangkredit dimiliki Bank Hana dengan dalam melakukan dalam debitur. tahap untuk menghimpun database guna kelayakan penyusunan limit-limit yang dimaksud. Divisi Credit Review yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Operasional menentukan tingkat risiko secara kasus per kasus atas pengajuan proposal kredit yang disusun oleh Divisi Corporate Banking. Profil risiko kredit dikelola melalui sistem
Risk Management
establishment of credit limit for several economic sector
Credit Risk
Loans are monitoring monitored under monthly NPLand Management approval, and supervision, credit Meeting, which also aims to assess the performance restructuring. Through KPB and PPK Kredit, PT Bank of Recovery Asset unit sellingofNon-performing Hana can maintain theinquality its assets. The KPBassets and to third parties. PPK Kredit addresses, among others, credit analysis, periodic monitoring of credit status and quality, diversification of portfolio, adequacy of collateral and internal control. The credit risk is managed entirely using set of predetermined credittackled limits that are in Some aon-going projects currently by SKMR specific to each segment: market, individual business, relation to credit risk management include the formulation and cross-industrial sectors to ensure that the loan of portfolio limit based on client’s credit grading, collection portfolio is well diversified. Risk Management Division of data used to assess potential default of certain debtors, is currently in the process of establishing a database and improvement of scoring system presently adopted by to compile the said limits. The independent Credit Hand Bank in assessing the debtors’ bankability. Review Division, with a direct reporting line to the Operational Director, determines the level of risk on a case by case basis for each credit proposal submitted by the Corporate Banking Division. The credit risk profile is managed using a scoring system, which can be monitored on a portfolio basis. Next, the credit proposal is presented in front of the Loan Committee for approval.
scoring yang dapat dimonitor berbasis portofolio (portfolio
48
basis).
Selanjutnya,
proposal
kredit
tersebut dipresentasikan dihadapan Loan Committee
Operational Risk
untuk dimintakan persetujuan.
Risk Management Division identifies and analyzes all
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Risiko Pasar
Market Risk
Secara prinsip, aktivitas yang dilakukan oleh unit Treasury
Basically, the Treasury and Capital Market unit only performs
and Capital Market masih dikategorikan sederhana dan
simple activities with low risk, since no trading transaction is
memiliki risiko yang rendah karena transaksi trading
allowed by the Hana Bank Management. Rupiah’s exchange
belum diperbolehkan oleh Manajemen Bank Hana.
rate fluctuation against foreign currency (US Dollar) is just
Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing
to have insignificant impact to Bank’s overall performance.
(US Dollar) dianggap belum memiliki dampak yang
This is especially obvious from the Nett Foreign Exchange
signifikan terhadap kinerja Bank secara keseluruhan.
Position (PDN) of Hana Bank recording below 1%.
Hal ini dapat terlihat dari Posisi Devisa Netto (PDN) Bank Hana yang masih dibawah 1%. Namun demikian, Bank Hana tetap terekspos risiko
However, Hana Bank is still exposed to the market risk
pasar
bunga,
from fickle interest rate movements, even though the
walaupun komposisi risiko ini juga masih tebilang kecil
composition of such risk remains low if assessed from
secara perhitungan agregat profil risiko. Pemantauan
risk profile aggregate. Market interest rate movement is
pergerakan suku bunga pasar dilakukan secara khusus
specifically monitored by Asset and Liability Committee
oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang memiliki
(ALCO), which is authorized to take any adjustment to the
wewenang untuk membuat penyesuaian yang diperlukan
saving and credit interest rates as necessary. Hana Bank
atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit. Bank
sets its saving interest rate based on the Cost of Fund
Hana menetapkan suku bunga pinjaman berdasarkan
(COF) plus several provisions and overhead expenses. The
tingkat cost of fund (COF) ditambah dengan sejumlah
sum of COF is reviewed on a monthly basis by the ALCO
provisi dan biaya overhead. Besarnya COF dikaji tiap
and Treasury Division.
melalui
pergerakan
tingkat
suku
bulan oleh ALCO dan Divisi Treasury. Pengelolaan risiko pasar di Bank Hana juga dilakukan
Market Risk management at Hana Bank is made through a
melalui
harga
mark-to-market monitoring over the price of each bond
masing-masing obligasi yang berstatus ‘available for
under ‘available for sale’ status. The accuracy of mark-to-
sale’. Pemantauan kebenaran atas harga mark-to-
market price is monitored its daily deviation between the
market dilakkukan melalui pengukuran deviasi secara
price obtained officially from the stock exchange (closing
harian antara harga yang didapat secara resmi dari bursa
price) and the price offered by broker (bid price). SKMR
efek (closing price) dengan harga yang ditawarkan oleh
sets a tolerable maximum deviation of 1%.
pemantauan
mark-to-market
atas
broker (bid price). SKMR memberikan toleransi atas deviasi tersebut maksimum 1%.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Pemeliharaan likuiditas yang baik diperlukan guna
Liquidity must be maintained at sound level so that Hana
memenuhi komitmen Bank Hana kepada para nasabah
Bank can fulfill its commitments to the customers and other
dan pihak-pihak lain, termasuk diantaranya pemberian
parties, including extending loans, paying deposits and
kredit,
pemenuhan
complying with the liquidity requirements to run its day-
persyaratan likuiditas untuk operasional hariannya.
to-day operation. The function of liquidity management is
Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan oleh unit
played by the Treasury and Capital Market unit by taking
Treasury and Capital Market, melalui rekomendasi KMR
the recommendations of KMR and ALCO into account.
dan ALCO. Tujuan utama atas manajemen likuiditas
The main object of this liquidity management is ensure
ini adalah agar Bank Hana dapat memenuhi seluruh
that Hana Bank will at all times meet its entire contractual
pembayaran
deposito,
dan
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
49
kewajiban kontraktual dan keuangannya menurut
and financial obligations as required under the applicable
ketentuan yang berlaku setiap saat, bahkan disaat
regulations, even amid unfavorable conditions.
kondisi buruk sekalipun. Dalam menyeimbangkan keluar dan masuknya dana,
To establish proportional balance of cash outflow and
Bank Hana telah melakukan berbagai cara, diantaranya
inflow, Hana Bank has taken various attempts of including
dengan melakukan analisa arus kas yang komprehensif,
comprehensive cashflow analysis, for both Rupiah and
baik untuk mata uang Rupiah maupun mata uang
foreign currency (US Dollar) and the adoption of scenario
asing (US Dollar), serta penggunaan perangkat analisa
analysis to set the most appropirate liquidity margin.
skenario untuk menetapkan marjin likuiditas yang
Proactive steps were taken to ensure the core fund be
sesuai. Langkah-langkah proaktif juga ditempuh untuk
maintained at a consistent level in accordance with Bank
memastikan bahwa dana inti (core fund) dapat terus
Indonesia’s policies and the Bank’s internal policies.
dijaga pada tingkat yang konsisten sesuai kebijakan internal dan kebijakan Bank Indonesia. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan oleh SKMR
Liquidity risk monitoring is carried out by SKMR by
melalui pelaporan maturity profile, mismatch gap ratio,
reporting the maturity profile, mismatch gap ratio and
dan excess fund secara berkala, pembatasan jangka
excess fund on a regular basis, limited terms for US dollar
waktu kredit yang berdenominasi US Dollar, pemberian
denominated loans, ceiling limit for loan facility in US
limit atas fasilitas kredit US Dollar, serta pengawasan
dollar, and supervision of the compliance of minimum Giro
atas pemenuhan Giro Wajib Minimum dalam Rupiah
requirements both in Rupiah and US dollar. Meanwhile, the
dan US Dollar. Pembuatan kebijakan dan prosedur
development of comprehensive policies and procedures
yang komprehensif terkait dengan pengelolaan risiko
for liquidity riks and maturity mismatch management is
likuiditas dan penanganan maturity mismatch sedang
currently still underway and planned to implement by end
dalam tahap pengembangan dan direncanakan dapat
of 2011
terimplementasi pada pada akhir tahun 2011.
Risiko Operasional
Operational Risks
Bank Hana menghadapi risiko operasional yang cukup
Hana Bank has to deal with relatively significant operational
signifikan
transaksi
risks from transaction volume increase and enormous
dan besarnya kebutuhan infrastruktur bank akibat
operational infrastructure requirements as the results of
penambahan Kantor Cabang baru untuk aktivitas
opening new branch offices. SKMR will identify and analyze
operasional. SKMR mengidentifikasi dan menganalisa
any factor relevant to business line, product, process
semua faktor yang melekat pada lini bisnis, produk,
and information system potential to raise operational
proses, dan sistem informasi, yang dapat menimbulkan
risks either due to internal or external factors that can
risiko operasional, baik disebabkan oleh faktor internal
hamper in persuing the organizational goals of Bank.
maupun faktor eksternal, yang dapat berdampak pada
Procedures capable of assessing operational risks that may
pencapaian tujuan bank secara organisasi. Pembuatan
be posed to new products and activities, including to the
prosedur yang memadai juga telah dilakukan dalam
applied process and system have been put in place. The
menilai risiko operasional yang melekat pada produk
findings of this identification will be used to develop a
dan aktivitas baru, termasuk proses dan sistem yang
database containing any detrimental incident arising from
digunakan. Hasil dari identifikasi ini akan digunakan
operational risk.
melalui
peningkatan
volume
untuk pengembangan database dalam hal kejadian yang merugikan yang disebabkan oleh risiko operasional.
50
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Beberapa metode yang digunakan SKMR dalam mengelola
Some methods that have been introduced by SKMR in
risiko operasional yang dihadapi Bank Hana antara lain,
coping with operational risks faced by Hana Bank included
pemantauan atas system downtime, baik ATM maupun
system downtime monitoring at ATM or core banking,
core banking, evaluasi atas implementasi SOP dalam
the evaluation of SOP implementation to day-to-day
aktivitas operasional harian, pencatatan atas frekuensi
operational activities, fraud recording and the sums
fraud beserta nilainya, perhitungan atas jumlah dan nilai
and sanctions/penalties imposed by Bank Indonesia, and
sanksi/penalti dari Bank Indonesia, serta pengawasan
supervision of reporting mechanism and compliance by
atas mekanisme dan pemenuhan laporan yang dilakukan
the related working units. To minimize operational risk
oleh unit-unit kerja terkait. Dalam rangka meminimalkan
frequency at Branch level, SKMR is currently developing
frekuensi risiko operasional ditingkat Cabang, SKMR
a risk control self assessment (RCSA). This method aims to
sedang dalam tahap pengembangan metodologi yang
map operational risk categories so as to detect which which
terkait dengan risk control self assessment (RCSA).
operational risk frequently faced in daily transactions.
Metode ini bertujuan untuk memetakan kategori risiko operasional mana yang sering muncul dalam aktivitas transaksi sehari-hari.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum timbul dari berbagai kontrak yang tidak
Legal risks may arise from various unforceable contracts,
dapat diterapkan, kontrak yang tidak menguntungkan,
unprofitable contracts, impaired contractual contents,
isi perjanjian yang tidak sempurna, timbulnya perkara
legal cases or claims, and the introduction of new laws and
atau tuntutan hukum, serta adanya perkembangan
regulations that may adversely impact to Bank’s position,
dalam hukum dan peraturan yang berlaku yang dapat
Hana Bank devolves the management of its legal risks to
merugikan posisi bank. Bank Hana mengelola risiko
Corporate Legal task unit. The latter will regularly develop
hukum melalui aktivitas unit kerja Corporate Legal yang
and monitor standardized legal documents for banking
senantiasa mengembangkan dan memantau standarisasi
activities, put forward legal recommendations to various
dokumen legal untuk aktivitas bisnis perbankan,
units, as necessary, and supervise documents under ‘To Be
memberikan nasehat-nasehat hukum perbankan kepada
Obtained’ (TBO) status.
unit-unit terkait, serta melakukan pengawasan terhadap dokumen-dokumen yang berstatus ‘To Be Obtained’ (TBO).
Strategic Risk
Risiko Strategis Hana
For the management of its strategic risks, Hana Bank will
menggunakan prinsip kehati-hatian dan berpedoman
adhere to prudence principles and committed to apply
untuk menerapkan analisa pasar yang mendalam untuk
in-depth market analysis to monitor the latest business
memantau perkembangan dan iklim usaha, sehingga
progress and climate, from which the Management can
pada akhirnya dapat membantu Manajemen untuk
capitalize on the findings to make the most suitable policies.
membuat keputusan yang tepat. Penanganan risiko
The management of strategic risks requires integrated
strategis membutuhkan sistem anggaran yang terpadu,
budgeting system and financial modeling to identify
serta pengembangan perangkat permodelan financial
assess and mitigate any risk that may arise in future.
untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengurangi
Comprehensive evaluation had been made by SKMR over
risiko yang dapat timbul dikemudian hari. Evaluasi
a wide variety of work programs and coporate actions
secara menyeluruh telah dilakukan oleh SKMR terhadap
to assess the realization of performance targets, their
berbagai program kerja dan aksi korporasi yang
potential to materialize and Bank’s vision and mission.
Dalam
mengelola
risiko
strategis,
Bank
dikaitkan dengan target kinerja, potensi pencapaian, serta visi dan misi Bank. Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
51
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi didefinisikan sebagai kemungkinan
Reputation risk is defined as a probability of losses or
kerugian atau volatilitas yang dialami dalam hal nilai
volatility of reputation. The Bank’s reputation may change
reputasi. Nilai reputasi bank dapat berubah sebagai
as a result of credit, market, operational risks or other risks
akibat dari kejadian risiko kredit, pasar, operasional, atau
which may affect operating revenue earning ini future
risiko lainnya yang dapat mempengaruhi pendapatan
and the consequence of failure in satisfying Stakeholders’
dimasa yang akan datang dan sebagai dampak dari tidak
expectation. Reputation risks at Hana Bank is managed
terpenuhinya harapan Stakeholder. Pengelolaan risiko
under an in-depth framework against any business decision
reputasi di Bank Hana dilakukan dengan pengembangan
made by the Board of Directors to meet the Stakeholders’
kerangka
keputusan
expectations, and to resolute counterparties’ complaints
bisnis yang dilakukan oleh Dewan Direksi agar sesuai
over the performance and services delivered to them.
dengan harapan Stakeholder dan penanganan keluhan
Moreover, the Corporate Planning and Secretary’s role in
counterparty atas kinerja dan pelayanan yang diberikan
public relations is equally important in maintaining Hana
kepada mereka. Selain itu, peranan unit Corporate
Bank’s image in the public.
kerja
yang
mendalam
atas
Planning and Secretary dalam hal public relation turut terlibat dalam menjaga image Bank Hana dihadapan publik.
Risiko Kepatuhan Bank
Hana
menjalankan
Compliance Risk transaksi
operasionalnya
Hana Bank conducts its operational transaction within
dalam koridor aturan-aturan, baik yang dikeluarkan
the specified regulatory corridors, either from the
oleh berbagai pihak dalam pemerintahan maupun
Government or internal policies. Compliance risk may
oleh kebijakan internal. Risiko kepatuhan dapat timbul
occur due to failure in fulfilling such regulations. A
akibat kegagalan dalam memenuhi berbagai ketentuan
comprehensive review to overall compliance aspects is
tersebut. Kajian menyeluruh terhadap aspek kepatuhan
applied in a systematic manner to individual process and
diterapkan secara sistematis dalam tiap proses dan
activity taking place at Hana Bank. Compliance review is
aktivitas yang ada di Bank Hana. Kajian aspek kepatuhan
specifically made ahead of the launching of new products
secara khusus dilakukan sebelum peluncuran produk-
and any suspicious or irregular transaction. Furthermore,
produk baru dan terhadap transaksi yang mencurigakan
through its Compliance unit, Hana Bank has implemented
ataupun yang diluar kebiasaan. Selain itu, melalui unit
regulations and provisions concerning money laundering
Compliance, Bank Hana telah menerapkan peraturan dan
and terrorism financing prevention.
ketentuan yang terkait dengan pencucian uang (money laundering) dan pencegahan pendanaan terorisme.
52
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
halaman ini sengaja dikosongkan
this page is left empty
ke halaman berikutnya
skip to the next page
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
53
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
54
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PENDAHULUAN
INTRODUCTION
Bank sebagai lembaga intermediasi, disatu sisi
As an intermediary institution, Bank on one side
dalam menjalankan kegiatan usaha mempunyai
in running its business activities is considerably de-
ketergantungan yang sangat tinggi pada tingkat
pendent on public trust, and on the other side has
kepercayaan
juga
to face complicated business challenges that may in-
menghadapi tantangan kompleksitas kegiatan usaha
crease its risk exposure. In addition, the national eco-
yang mengakibatkan peningkatan eksposur risiko
nomic progress, which frequently takes place in rapid
bank. Disamping itu perkembangan perekonomian
manner and integrated with international economy
nasional yang sering mengalami perubahan yang
needs comprehensive and transparent banking poli-
cepat serta terintegrasi dengan perekonomian
cies. Given that, the introduction of Good Corporate
internasional diperlukan kebijakan perbankan yang
Governance in banking industries plays strategi role
komprehensif dan transparan.
Oleh karena itu
in ensuring bank’s going concerns amid global com-
pelaksanaan Good Corporate Governance pada
petition through positive image on the eyes of pub-
industri perbankan mempunyai peran strategis
lic. Such image can be only developed with profitable
dalam menjamin going concern bank menghadapi
performance, lower risks, more efficient and effective
berbagai tantangan persaingan global melalui
management, higher public confidence to the Bank,
keunggulan
and fostering harmonious values and culture within
masyarakat
citra
baik
dan
di
disisi
lain
masyarakat
karena
kinerja bank menunjukkan makin menguntungkan,
organizational elements.
makin rendah risiko, makin efisien dan efektif, meningkatkan kepercayaan publik, dan menciptakan nilai atau budaya kerja yang harmonis diantara unsur-unsur organisasi.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
55
Dalam kaitan pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut, PT
With regard to the implementation of such Good
Bank Hana telah menyusun manual Pedoman Pelaksanaan
Corporate Governance, PT Bank Hana has prepared a GCG
GCG yang mencakup:
Guidebook covering:
1.
Struktur tata kelola perusahaan
1.
Governance Structure
2.
Pedoman dan tata tertib kerja Dewan
2.
Guideline and Code of Conduct for the Boards
Komisaris dan Direksi
of Commissioners and Directors
3.
Pedoman kerja komite-komite
3.
Guideline for Committees
4.
Proses rapat
4.
Meeting Procedure
5.
Kode etik perilaku karyawan
5.
Employees’ Code of Ethics
Disamping itu juga telah disusun prosedur pelaksanaan benturan
kepentingan
yang
dimaksudkan
untuk
menghindari benturan kepentingan atau meminimalisasi
Additionally, a procedure for the management of conflict of interest has been prepared to prevent any conflict of interest or to minimize its effects to Hana Bank.
efek dari benturan kepentingan di Bank Hana.
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS Berdasarkan surat Bank Indonesia No. 12/58/DPB1/TPB 1-3 tanggal 5 Oktober 2010, Dewan Komisaris PT Bank Hana telah efektif beranggotakan 4 (empat) orang, termasuk 2 (dua) orang komisaris independen. Dengan demikian jumlah dan komposisi Dewan Komisaris tersebut telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah Dewan Direksi yaitu 5 (lima) orang, dengan jumlah komisaris independen 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
Jumlah anggota Dewan
Komisaris yang berstatus WNA sebanyak 1 (satu) orang dan tidak berdomisili di Indonesia, sedangkan 3 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris lainnya berstatus WNI dan berdomisili di Indonesia.
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS Based on Bank Indonesia’s Letter No. 12/58/DPB1/TPB 1-3 dated 5 October 2010, PT Bank Hana’s Board of Commissioners effectively consists of 4 (four) members, including 2 (two) independent commissioners. The number and composition of Board of Commissioners has therefore met the requirements of Bank Indonesia, stating that a Board of Commissioners of a general bank must have minimum 3 (three) commissioners and maximum equal number of Board of Directors, which in case of Hana Bank, it comprises 5 (five) members. Of Board of Commissioner members, 50% consist of independent commissioner. The membership of Board of Commissioners is that of 1 (one) expartriate member without domicile in Indonesia and the other 3 (three) members of Indonesian Citizens with domiciles in Indonesia.
Dewan Komisaris PT. Bank Hana telah memenuhi
PT. Bank Hana’s Board of Commissioners has fulfilled
persyaratan
reputasi
the requirements of integrity, competence and financial
keuangan sesuai dengan persyaratan Fit and Proper
reputation in accordance with the Fit and Proper Test set by
Test yang ditetapkan Bank Indonesia. Anggota Dewan
Bank Indonesia. Members of the Board of Commissioners
Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota
are not currently registered as the members of Board
Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada
of Commissioners, Directors or Executive Officers of
bank umum, bank perkreditan rakyat, dan lembaga
other general banks, BPR or other financial institutions
keuangan lainnya baik didalam maupun diluar negeri
either operating inside or outside Indonesia, unless as
kecuali sebagaimana diperkenankan dalam Peraturan
required under Bank Indonesia Regulation. Especially
Bank Indonesia. Khusus kedudukan Sdr. Cho Young Seok
for Mr. Cho Young Seok, who is registered as Predient
sebagai Komisaris Utama (anggota Dewan Komisaris non
Commissioner (non-independent commissioner of Board
56
integritas,
kompetensi,
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
dan
independen) tercatat sebagai komisaris utusan yang
of Commissioners), he acts as visiting commissioner
menjalankan tugas fungsional dari Pemegang Saham
performing functional tasks of Controlling Shareholders,
Pengendali dan Sdr. Biantoro Setijo sebagai komisaris
and Biantoro Setijo who is registered as a commissioner
memiliki saham sebesar 5% pada PT Bank Hana Indonesia.
holding 5% of PT Bank Hana Indonesia’s shares. All
Seluruh anggota komisaris independen tidak memiliki
independent members of the Board of Commissioners
hubungan
kepemilikan
have no any financial, organizational, share ownership ties
saham, dan/atau hubungan keuangan dengan anggota
with the other members of the Board of Commissioners,
Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang
Directors, and/or Controlling Shareholders or another Bank,
Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang
which may affect their abilities to act independently.
keuangan,
kepengurusan,
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
The duties and responsibilities of Bank Hana’s Board of
Tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris Bank
Commissioners are described as follows:
Hana dijabarkan sebagai berikut: Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan
The Board of Commissioners is required to execute
tanggung jawab secara independen.
its duties and responsibilities in independent manner.
memastikan
The Board of Commissioners is required to ensure
pelaksanaan Good Corporate
the due execution of Good Corporate Governance
Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank
in every business activity carried out by the Bank at
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi
all levels or organizational hierarchies.
Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan
The Board of Commissioners is required to
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
conduct monitoring on the execution of duties and
Dewan Direksi, serta memberikan nasihat kepada
responsibilities of the Board of Directors as well as
Direksi.
recommend advice to the Directors.
Dalam melakukan pengawasan, Komisaris wajib
In its supervision, the Commissioners are required
mengarahkan,
to direct, monitor and evaluate the implementation
Dewan
Komisaris
terselenggaranya
wajib
memantau,
dan
mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis Bank.
of Bank’s strategic policies.
Dalam melakukan pengawasan, dewan Komisaris
In conducting its monitoring, the Board of Directors
dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan
must refrain from being involved in any decision
kegiatan operasional Bank, kecuali:
making regarding Bank’s operational activities, except to the following extent:
a.
Penyediaan sebagaimana
dana
kepada
diatur
pihak
dalam
terkait
a.
Providing funds to related parties as stated in Bank Indonesia’s regulation on the Maximum
ketentuan
Loan Limit to General Banks; and
Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum; dan b.
Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran
b.
Other matters as specified in the Bank’s
Dasar Bank atau peraturan perundangan
Articles of Association or other laws and
yang berlaku.
regulations in force.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
57
Pengambilan keputusan oleh dewan Komisaris
Decision making by the Board of Commissioners
sebagaimana tanggung
dimaksud,
jawab
tidak
meniadakan
as stated above shall not absolve the Board of
atas
pelaksanaan
Directors from their obligations to fully manage
Direksi
the Bank.
kepengurusan Bank.
bahwa
The Board of Commissioners must ensure that
Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan
the Board of Directors takes follow-up action for
rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank,
audit findings and recommendations addressed
auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia
by internal audit working units within the Bank,
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
external auditor, Bank Indonesia and/or other
Dewan
Komisaris
wajib
memastikan
supervisory authorities. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada
Board of Commissioners are required to notify
Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
Bank Indonesia within 7 (seven) working days in
sejak ditemukannya:
case of:
1.
1.
pelanggaran peraturan perundang- undangan
di
bidang
keuangan
Violation to the financial and banking laws and regulations;
dan
perbankan; 2.
keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
2.
may jeopardize Bank’s business.
membahayakan kelangsungan usaha Bank.
Dewan
Komisaris
wajib
membentuk
paling
The Board of Commissioners is required to at least establish the following:
kurang: 1.
Komite Audit;
1.
Audit Committee;
2.
Komite Pemantau Risiko;
2.
Risk Monitoring Committee;
3.
Komite Remunerasi dan Nominasi.
3.
Remuneration and Nomination Committee.
Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite
The Board of Commissioners is required to ensure
yang telah dibentuk menjalankan tugasnya secara
that the established committee can run its functions
efektif.
effectively.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
To support the performance of its duties and responsibilities,
dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah
the Board of Commissioners has established an Audit
membentuk Komite Audit, Komite Pemantau
Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration
Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi
and Nomination Committee based on the decision of Board
berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris
of Commissioners’ Meeting held on 21 October 2010, and
tanggal 21 Oktober 2010 dan telah dilakukan
assigned Board of Directors under SK DIR No. 22/037/DIR/
pengangkatan oleh Direksi dengan SK DIR No.
SK dated 22 October 2010.
22/037/DIR/SK tanggal 22 Oktober 2010.
58
Conditions or the anticipated conditions that
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
A.
Komite Audit
A.
Audit Committee
i. Struktur dan Keanggotaan
i. Structure and Membership
Dalam
struktur
organisasi,
Komite
Audit
From organizational structure wise, the Audit Committee
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris
is directly responsible to the Board of Commissioners
dan mempunyai hubungan komunikasi dengan
and has a communication relationship with the Internal
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
Audit Task Unit (SKAI).
Komite Audit dipimpin oleh seorang anggota
The Audit Committee is led by an independent member
Dewan Komisaris independen dan dibantu oleh
of the Board of Commissioners and assisted by a
seorang anggota komite yang memiliki keahlian
member of the Committee proficient in accounting
dibidang akuntansi serta seorang anggota
and another member of the committee adept in laws
komite yang memiliki keahlian dibidang hukum
or banking and a member of Board of Commissioners
atau perbankan dan seorang anggota komisaris
as Committee member.
sebagai anggota komite.
Susunan keanggotaan dan kehadiran dalam rapat Komite
Membership and Attendance of Audit Committee Meeting
Audit tahun 2010 :
in 2010:
No
Nama Name
Jabatan Title
Frekwensi Kehadiran Attendance Frequency Jumlah Rapat Number of Meetings
Persentase Percentage
1
Eka Noor Asmara
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner
4/5
80%
2
Edi Timbul Hardiyanto
Anggota Independen Independent Member
4/5
80%
3
Hendrik Budi Untung
Anggota Independen Independent Member
4/5
80%
4
Cho Young Seok*
Presiden Komisaris President Commissioner
0/5
0%
5
Edy Kuntardjo*
Anggota/ Komisaris Independen Member/Independent Commissioner
3/5
100%
*efektif sejak 22 Oktober 2010 *effective starting 22 October 2010
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
59
ii. Tugas dan Tanggung Jawab
ii. Duties and Responsibilities
a. Komite Audit melakukan pemantauan dan evalu-
a. The Audit Committee shall monitor and evaluate
asi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
audit planning and its implementation and observe
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam
the follow-up of audit findings to assess the adequacy
rangka menilai kecukupan pengendalian intern
of internal control including in respect of financial
termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
reporting process.
b. Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana
b. In performingthe said tasks, the Audit Committee
dimaksud, Komite Audit paling kurang melakukan
must monitor including but not limited to:
pemantauan dan evaluasi terhadap:
Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern;
1.
Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit
1.
Intern; 2.
3.
Unit’s duties;
Kesesuaian
pelaksanaan
audit
oleh
2.
5.
Suitability of audit performance by a Public
Kantor Akuntan Publik dengan standar
Accountant’s Office and the existing audit
audit yang berlaku;
standards;
Kesesuaian laporan keuangan dengan
3.
standar akuntansi yang berlaku; 4.
The performance of Internal Audit Task
Compliance of financial reports to the existing accounting standards;
Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
4.
Follow-up by the Board of Directors over
hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern,
the findings of Internal Audit Task Unit,
akuntan publik, dan hasil pengawasan
Public Accountant and the monitoring
Bank
results of Bank Indonesia as input for
Indonesia,
guna
memberikan
rekomendasi kepada dewan Komisaris.
recommendations
Komite
Commissioners.
Audit
rekomendasi
wajib
memberikan
mengenai
penunjukan
5.
Board
of
The Audit Committee is required to provide recommendations on the assignment of
Publik kepada dewan Komisaris untuk
Public Accountant and Public Accountant’s
disampaikan
Office to the Board of Commissioners for
kepada
Rapat
Umum
presentation during General meeting of Shareholders.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
the
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Pemegang Saham.
60
to
B.
Komite Pemantau Risiko
B.
Risk Monitoring Committee
i. Struktur dan Keanggotaan
i. Structure and Membership
Dalam
struktur
organisasi,
Komite
In
the
organizational
structure,
the
Risk
Pemantau Risiko bertangggung jawab
Monitoring Committee is responsible to the
kepada Dewan Komisaris dan mempunyai
Board of Commissioners and must communicate
hubungan komunikasi dengan Satuan
with the Risk Management Task Unit (SKMR).
Kerja Manajemen Risiko (SKMR).
The Risk Monitoring Committee is led by
Komite Pemantau Risiko dipimpin oleh
an independent member of the Board of
seorang anggota komisaris independen
Commissioners, assisted by a member of
dan dibantu oleh seorang anggota
Committee proficient in financial expertise and
Dewan Komisaris yang memiliki keahlian
another member adept in risk management as
dibidang keuangan serta seorang yang
well as a member of the Board of Commissioners
memiliki keahlian dibidang manajemen
as a member of the Committee.
risiko dan seorang anggota Dewan Komisaris sebagai anggota Komite. Susunan keanggotaan dan kehadiran dalam rapat
The membership structure and attendance in the Risk
Komite Pemantau Risiko tahun 2010:
Monitoring Committee Meeting in 2010:
No
Nama Name
Jabatan Title
Frekwensi Kehadiran Attendance Frequency Jumlah Rapat Number of Meetings
Persentase Percentage
1
Edy Kuntardjo*
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner
2/4
100%
2
Edi Timbul Hardiyanto
Anggota Independen Independent Member
4/4
100%
3
Hendrik Budi Untung
Anggota Independen Independent Member
4/4
100%
4
Biantoro Setijo
Anggota/Komisaris Member/Commissioner
1/4
25%
5
Eka Noor Asmara
Anggota/ Komisaris Independen Member/Independent Commissioner
1/4
50%
*efektif sejak 22 Oktober 2010 *effective starting 22 October 2010
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
61
ii. Tugas dan Tanggung Jawab
ii. Duties and Responsibilities
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau
Risk
Risiko adalah membantu Dewan Komisaris dalam
responsibilities of assisting Board of Commissioners
melakukan
kesesuaian
in monitoring the consistency of risk management
kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan
policies and their execution, and conducting
kebijakan tersebut dan melakukan pemantauan
monitoring and evaluation of tasks and duties
dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen
performed by Risk Management Committee and Risk
Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Management Task Unit.
pemantauan
terhadap
Monitoring
Committee
has
tasks
and
C.
Komite Remunerasi dan Nominasi
C.
Remuneration and Nomination Committee
i. Struktur dan Keanggotaan
i. Structure and Membership
62
Dalam struktur organisasi, Komite Remunerasi
According to the organizational structure, the
dan Nominasi bertangggung jawab kepada
Remuneration
Dewan Komisaris dan bekerja sama dengan
is
unit kerja Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai
Commissioners and must work together with
pihak yang melaksanakan fungsi remunerasi
the Human Resources Task Unit to exercise its
dan nominasi.
remuneration and nomination function.
Komite Remunerasi dan Nominasi dipimpin oleh
The Remuneration and Nomination Committee
seorang anggota komisaris independen dan
is led by an independent member of the Board of
anggotanya terdiri dari 2 (dua) orang anggota
Commissioners, and its membership consists of 2
Dewan Komisaris, seorang anggota komisaris
(two) members of Board of Commissioners, i.e.
independen dan seorang pejabat eksekutif
one independent commissioner and an executive
yang membawahi Sumber Daya Manusia.
officer responsible for Human Resources Affairs.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
directly
and
Nomination
responsible
to
the
Committee Board
of
Susunan keanggotaan dan kehadiran dalam rapat
Organizational Structure and Attendance in Remuneration
Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2010:
and Nomination Committee’s Meeting in 2010:
No
Jabatan Title
Nama Name
Frekwensi Kehadiran Attendance Frequency Jumlah Rapat Number of Meetings
Persentase Percentage
1
Eka Noor Asmara
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner
5/5
100%
2
Cho Young Seok
Anggota/Komisaris Utama Member/President Commissioner
0/5
0%
3
Biantoro Setijo
Anggota/Komisaris Member/Commissioner
2/5
40%
4
Edy Kuntardjo*
Anggota/Komisaris Independen Member/Independent Commissioner
2/5
100%
5
Lim Lina Halim*
Anggota/Kepala Divisi SDM Member/HR Division Head
2/5
100%
*efektif sejak 22 Oktober 2010 *effective starting 22 October 2010
ii. Tugas dan Tanggung Jawab
ii. Duties and Responsibilities
Tugas dan tanggung jawab terkait dengan
Duties and responsibilities within the scope of
kebijakan remunerasi, antara lain:
remuneration policy are:
Melakukan
evaluasi
terhadap
kebijakan
Evaluate remuneration policies
remunerasi Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Recommend the Board of Commissioners
Komisaris mengenai:
concerning
-
-
Kebijakan
remunerasi
bagi
Dewan
-
Remuneration policy for the Board of
Komisaris dan Dewan Direksi untuk
Commissioners and Board of Directors
disampaikan kepada R UPS
for presentation during General Meeting
Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
of Shareholders (RUPS)
-
Remuneration policy for the Executive Officer and employees for presentation to the Board of Directors.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
63
Tugas dan tanggung jawab terkait dengan
Duties and Responsibilities in relation to the
kebijakan nominasi, antara lain:
nomination policy are as follows:
Menyusun dan memberikan rekomendasi
Prepare and put forward recommendations
mengenai sistem serta prosedur pemilihan
on the system and procedure for the selection
dan/atau
penggantian
Komisaris
dan
Direksi
anggota
Dewan
and/or replacement of Board of Commissioners
kepada
Dewan
and Directors to the Board of Commissioners
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
for presentation during General Meeting of
Memberikan rekomendasi mengenai calon
Shareholders (RUPS).
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
Provide
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan
of the Board of Commissioners and/or
kepada RUPS
Directors to the Board of Commissioners
Memberikan rekomendasi mengenai Pihak
for presentation during General Meeting of
Independen yang akan menjadi anggota
Shareholders (RUPS).
Komite Audit dan anggota Komite Pemantau
Provide recommendations on Independent
Risiko kepada Dewan Komisaris.
Parties liable for members of the Audit
recommendations
on
candidates
Committee and the Risk Monitoring Committee to the Board of Commissioners. of
Pada periode tahun 2010, tingkat kehadiran anggota Dewan
Commissioners in 2 (two) meetings held during 2010 is
Komisaris yang telah menyelenggarakan rapat sebanyak 2
as follows:
(dua) kali adalah sebagai berikut:
The
attendance
members
of
the
Board
Nama Name
No
64
of
Jabatan Title
Jumlah rapat yang dihadiri Number of Meetings
1
Cho Young Seok
Komisaris Utama Main Commissioner
2/2
2
Biantoro Setijo
Komisaris Commissioner
2/2
3
Edy Kuntardjo
Komisaris Independen Independent Commissioner
2/2
4
Eka Noor Asmara
Komisaris Independen Independent Commissioner
2/2
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
EXECUTION OF BOARD OF DIRECTORS’ DUTIES
DEWAN DIREKSI
AND RESPONSIBILITIES
Jumlah dan komposisi anggota Dewan Direksi PT Bank
PT Bank Hana’s Board of Directors for 2010 office term
Hana periode tahun 2010 sebanyak 5 (lima) orang
consist of 5 (five) members. This composition has meet the
telah sesuai dengan ketentuan yaitu jumlah anggota
requirements of minimum 3 (three) directors who entirely
Direksi paling kurang 3 (tiga) orang, seluruh anggota
reside in Indonesia, with the majority of Board of Directors
Direksi berdomisili di Indonesia, mayoritas anggota
membership consisting of Indonesian Citizens, and board of
Direksi berkewarganegaraan Indonesia, dan Direksi
directors led by a President Director as independent party
dipimpin oleh Direktur Utama yang merupakan pihak
from Controlling Shareholders, ,i.e. having no financial,
independen terhadap Pemegang Saham Pengendali,
organizational, share ownership and/or blood relation with
yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
Controlling Shareholders.
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali. Direksi PT Bank Hana telah memenuhi persyaratan
PT Bank Hana’s directors have fulfilled the integrity,
integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan sesuai
competence and financial reputation as required in the Fit
dengan persyaratan Fit & Proper Test. Seluruh anggota
& Proper Test. All members of the Board of Directors are
Dewan Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota
not registered as members of the Board of Commissioners,
Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada
Director or Executive Officer at other banks, companes and/
Bank, perusahaan dan/atau lembaga lain, tidak memiliki
or institutions, or hold more than 25% of paid-up capitals in
saham baik sendiri-sendiri atau bersama-sama melebihi
other companies either individually or collectively, and have
25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain,
no bloodline relation until the second degree or financial
dan tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat
relation with other members of Board of Commissioners,
kedua dan hubungan keuangan dengan anggota Dewan
Director and/or Controlling Shareholder.
Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali bank. Dewan Direksi merupakan bagian dari pengelola Bank
The Board of Directors is a part of Hana Bank management
Hana yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham
assigned by the General Meeting of Shareholders
yang bertanggung jawab penuh dengan tugas dan
with the following duties and responsibilities:
tanggung jawab, sebagai berikut: a.
Dewan Direksi bertanggungjawab penuh atas
a.
pelaksanaan kepengurusan Bank. b.
Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan
Bank management. b.
The Board of Directors is required to manage the
kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana
Bank in accordance with its duties and responsibilities
diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan
as stated in the Articles of Association and laws and
perundang-undangan yang berlaku. c.
The Board of Directors is fully responsible for the
Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good
regulations in force. c.
The Board of Directors is required to exercise the
Corporate Governance dalam setiap kegiatan
principles of Good Corporate Governance in every
usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
business activity at all levels and organizational
organisas
hierarchies.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
65
d.
e.
f.
g.
h.
Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit
d.
The Board of Directors is required to follow up on
dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern
any audit fingding and recommendations from the
Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank
Bank’s Internal Audit Task Unit, External Auditor,
Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas
monitoring results of Bank Indonesia and/or other
lain.
monitoring authorities.
Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip
e.
To exercise the principles of Good Corporate
Good Corporate Governance, Direksi paling
Governance, the Board of Directors must at least
kurang wajib membentuk:
establish the following:
1.
Satuan Kerja Audit Intern;
1.
Internal Audit Task Unit;
2.
Satuan Kerja Manajemen Risiko
2.
Risk Management Task Unit and
dan Komite Manajemen Risiko;
Risk Management Committee;
3.
Satuan Kerja Kepatuhan.
3.
Compliance Task Unit.
Direksi
wajib
mempertanggung-jawabkan
f.
The Board of Directors shall account for its duty
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham
performance during the General Meeting of
melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Shareholders.
Direksi wajib mengungkapkan kepada pegawai
g.
The Board of Directors must socialize to employ-
kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang
ees any strategic personnel policy adopted by
kepegawaian.
Bank.
Direksi
dilarang
menggunakan
penasihat
h.
The Board of Directors shall not use an individual
perorangan dan/atau jasa profesional sebagai
advisor and/or professional consultant, except to
konsultan
the following extent:
kecuali
memenuhi
persyaratan
sebagai berikut:
i.
66
1.
Proyek bersifat khusus;
1.
Project of special character;
2.
Didasari oleh kontrak yang jelas,
2.
Based on a well-cut contract
yang sekurang kurangnya men
covering including but not lim-
cakup lingkup kerja, tanggung
ited to scope of work, account
jawab dan jangka waktu peker
ability and project schedule and
jaan serta biaya;
costs;
3.
Konsultan adalah Pihak Inde
3.
Consultant is an Independent
penden dan memiliki kualifikasi
Party qualified to conduct special
untuk mengerjakan proyek yang
project.
bersifat khusus.
Direksi wajib menyediakan data dan informasi
i.
The Board of Directors must provide accurate,
yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada
relevant and timely information and data to the
dewan Komisaris.
Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
i.
Pedoman
dan
Tata
Tertib
Yang
Bersifat
i.
Binding Guidelines and Code of Conduct:
Mengikat: 1.
Direksi
wajib
memiliki
1.
pedoman dan
itself to a guideline and code of conduct.
tata tertib kerja yang bersifat mengikat
2.
bagi setiap anggota Direksi. 2.
k.
The Board of Directors is required to bind The said Guidelines and Code of Conduct
Pedoman dan tata tertib kerja seba-
must include but not limited to:
gaimana dimaksud paling kurang wajib
a)
Code of ethics;
mencantumkan:
b)
Working hours; and
a)
pengaturan etika kerja;
c)
Meeting arrangements.
b)
waktu kerja; dan
c)
pengaturan rapat.
Segala keputusan Direksi yang diambil sesuai
k.
Any and all decisions taken by the Board of Directors
dengan pedoman dan tata tertib kerja mengikat
must be in accordance with the guidelines and
dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota
code of conduct, for which all members of the
Direksi.
Board of Directors must account for.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Direksi dibantu
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Direksi dibantu
oleh komite-komite yang dibentuk untuk membantu
oleh komite-komite yang dibentuk untuk membantu
pelaksanaan tugas Direksi pada bidang-bidang tertentu
pelaksanaan tugas Direksi pada bidang-bidang tertentu
dengan tujuan untuk mendapatkan opini berdasarkan
dengan tujuan untuk mendapatkan opini berdasarkan azas
azas profesionalisme dan four eyes principle sebagai
profesionalisme dan four eyes principle sebagai wujud
wujud penerapan aspek independensi dan transparansi
penerapan aspek independensi dan transparansi namun
namun tanggung jawab tetap berada pada Direksi.
tanggung jawab tetap berada pada Direksi. Pada tahun
Pada tahun 2010 komite Direksi terdiri dari:
2010 komite Direksi terdiri dari:
a.
a.
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Fungsi Komite Manajemen Risiko adalah guna
The Risk Management Committee is responsible
memastikan bahwa bank telah memiliki kerangka
to ensure that the bank has an effective risk
manajemen risiko yang efektif sesuai dengan
management framework according to prudent
prinsip kehati-hatian. Komite Manajemen Risiko
principles. The Risk Management Committee
bertugas untuk menetapkan dan mengevaluasi
is tasked to establish and evaluate overall risk
pengelolaan risiko secara keseluruhan dan
management and formulate risk management
merumuskan strategi & kebijakan manajemen
strategy & policy to be applied in future.
risiko yang akan diterapkan ke depan.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
67
b.
Komite Aset dan Liabilitas
b.
Asset and Liability Committee
Komite Aset dan Liabilitas (ALCO) bertugas
The Asset and Liability Committee (ALCO) is tasked
menentukan arah kebijakan dan strategi dalam
to direct the bank’s policy and strategy in managing
mengelola aset dan kewajiban bank sesuai
its assets and liabilities consistent with prudent
prinsip kehati-hatian, manajemen risiko, dan
principles, risk management, and other provisions
ketentuan lain yang berlaku. Fokus ALCO adalah
in force. ALCO’s focus is to ensure that the bank
untuk memastikan bahwa setiap saat bank
has adequate liquidity and capital to support its
mempunyai likuiditas dan modal yang cukup
operations.
untuk mendukung kegiatan operasional. c.
Komite Kredit
c.
Credit Committee
Komite Kredit bertugas memberikan persetujuan
Credit Committee is tasked to approve and extend
maupun perpanjangan kredit sampai batas kredit
loans until ceiling limit as specified by Board
yang ditentukan Direksi dengan memastikan
of Directors. This is to assure that every loan
bahwa setiap kredit yang diberikan telah
funelled has complied with banking requlations in
memenuhi ketentuan perbankan sesuai azas-
conformity with sould loan provisions and based
azas perkreditan yang sehat, didasarkan pada
on honest, objective, meticulous and prudent
pemikiran yang jujur, obyektif, cermat, dan
assessment and free from any influence of other
seksama serta terlepas dari pengaruh pihak-
parties having interest with credit applicants.
pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit. d.
d.
Komite Kebijakan Kredit
Credit Policy Committee
Komite Kebijakan Kredit bertanggung jawab
The Credit Policy Committee is responsible
dalam menentukan kebijakan kredit, strategi
to establish loan policies, strategies and limits
kredit dan batasan kredit untuk debitur dan
for debitors and certain business segments.
segmen usaha tertentu. Selain itu, komite ini juga
Furthermore, this Committee is obligated to
memantau Batas Maksimum Pemberian Kredit
monitor Legal Lending Limit (BMPK), quality of
(BMPK), kualitas aktiva produktif, kecukupan
earning asset, and adequacy of allowance for
pembentukan penyisihan penghapusan aktiva
earning asset write-off (PPAP).
produktif (PPAP). e.
Information Technology Steering Committee
Komite Pengarah Teknologi Informasi bertugas
The Information Technology Steering Commitee
memberikan
terkait
is tasked to prepare recommendations on any
dengan: Rencana Strategis Teknologi Informasi
issue related to the Information Technology Plan
(Information Technology Plan) yang searah
according to the Bank’s business strategy; the
dengan
usaha
feasibility of approved Information Technology
Teknologi
projects against Information Technology Strategy
Rencana
Plan; the consistency of Information Technology
Strategis Teknologi Informasi; kesesuaian antara
projects with the approved project charter; the
pelaksanaan proyek-proyek Teknologi Informasi
suitability of Information Technology with the
dengan rencana proyek yang disepakati (project
required management information system, and
charter); kesesuaian Teknologi Informasi dengan
business activities of Bank; effective measures in
Bank;
rekomendasi
rencana kesesuaian
Informasi
68
e.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
yang
strategis
kegiatan
proyek-proyek disetujui
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
minimal
dengan
kebutuhan sistem informasi manajemen dan
minimizing risks of Bank’s investments in Information
kebutuhan kegiatan usaha Bank; efektivitas
Technology sector so that these investments can
langkah-langkah
atas
contribute in the realization of business goals
investasi Bank pada sektor Teknologi Informasi
set by Bank; monitoring Information Technology
agar investasi tersebut memberikan kontribusi
performance and its improvement measures;
terhadap
problem resolutions
meminimalkan
tercapainya
tujuan
risiko
bisnis
bank;
in Information Technology
pemantauan atas kinerja Teknologi Informasi
that can’t be handled by the user and organizer task
dan upaya peningkatannya; upaya penyelesaian
units in effective, efficient and timely manner.
berbagai masalah terkait Teknologi Informasi, yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara, secara efektif, efisien dan tepat waktu.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN,
IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE,
AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN
INTERNAL AND EXTERNAL AUDIT FUNCTIONS
Dalam rangka menegakkan pelaksanaan prinsip kehati-
To ensure the enforcement of prudence principles in Bank
hatian dalam pengelolaan Bank dan memastikan Bank
management and the compliance to Bank Indonesia’s
telah memenuhi seluruh Peraturan Bank Indonesia dan
regulations and other laws and regulations as in force,
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, maka
Hana Bank has assigned a member of Board of Directors
Bank Hana wajib menugaskan salah seorang anggota
as Compliance Director to monitor and assure the
Direksi yang ditugaskan sebagai Direktur Kepatuhan
implementation of this compliance function.
guna memantau dan memastikan pelaksanaan fungsi
PT Bank Hana’s Compliance Task Unit ha put in place some
kepatuhan.
provisions and procedures that will enable Compliance
Satuan Kerja Kepatuhan PT Bank Hana telah memiliki
Task Unit to take any measures to ensure than Bank has
ketentuan dan prosedur kerja yang memungkinkan
truly complied with Bank Indonesia’s regulations and
Satuan Kerja Kepatuhan dapat menetapkan langkah-
commitments made by Bank to Bank Indonesia with regard
langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank
to the exercise of prudence principles and good corporate
telah memenuhi seluruh Peraturan Bank Indonesia dan
governance covering:
perundang-undangan yang berlaku serta komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang sehat, antara lain: a.
Melakukan kajian strategis untuk memastikan
a.
Strategi Review to ensure that any strategic internal
bahwa kebijakan/prosedur internal yang bersifat
policy/procedure, the launching of new product/
strategis, peluncuran produk baru maupun
service will conform to prudence principles and
pengembangan produk/layanan telah sesuai
other provisions as set out by Bank Indonesia/other
dengan prinsip kehati-hatian dan ketentuan
laws and regulations in force.
Bank Indonesia/peraturan perundangan lainnya yang berlaku.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
69
b.
Melakukan kajian kepatuhan terhadap setiap
b.
Compliance review to any and all loan applications
permohonan kredit dengan plafon sebesar
with loan ceiling of equal to or higher than
jumlah sama atau lebih besar dari Rp 5 milyar
Rp. 5 billion or equivalent sum for one debtor and/
atau equivalen untuk satu debitur dan/atau
or group of debtors.
kelompok debitur. c.
Memantau dan menjaga pemenuhan perjanjian
c.
Monitor and maintain the fulfillment of agreements
dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada
and commitment made by Bank to Bank Indonesia
Bank Indonesia, serta bertanggung jawab untuk
and hold responsible to report any progress and
melaporkan kemajuan dan tindakan perbaikan
corrective action taken to Bank Indonesia and at
kepada Bank Indonesia serta sekaligus bertindak
the same time to act as mediator in fostering
sebagai
partnership between organizational lines of
mediator
dalam
meningkatkan
kemitraan antara seluruh lini organisasi PT Bank
PT Bank Hana and Bank Indonesia as well as other
Hana dengan Bank Indonesia dan institusi terkait
related institutions.
lainnya. d.
Melakukan monitoring dan analisis rasio prinsip kehati-hatian masalah
sehingga
penting
yang
apabila
d.
ditemukan
signifikan
Monitor and analyze prudence ratio, so that any significant issue and/or material irregularity can be
dan/atau
reported to Bank Indonesia at earliest attention.
penyimpangan material dapat segera dilaporkan kepada Bank Indonesia. e.
Melakukan Kerja
supervisi
Pengenalan
terhadap
Nasabah
mengkoordinasikan
fungsi
(UKPN)
pelaksanaan
Unit
e.
Supervise the functions of Customer Recognition
dalam
Task Unit (UKPN) to coordinate the implementation
penerapan
of Know Your Customer Principles in an integrated
Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer
manner,
Principles)
termasuk
Transaction and Suspicious Financial Transaction
melakukan pelaporan Transaksi Keuangan Tunai
to the Center of Financial Transaction Analysis and
dan Transaksi Keuangan Mencurigakan kepada
Reporting Centre (PPATK).
secara
terintegrasi,
including
reporting
Cash
Financial
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). f.
Melakukan
sosialisasi
meningkatkan
dan
f.
Socialize and provide training to enhance the know-how and awareness of employees about
karyawan terhadap ketentuan Bank Indonesia
Bank Indonesia’s regulation and other laws and
dan
regulations as relevant.
perundang-undangan
berlaku.
70
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
dan
untuk
awareness
peraturan
pemahaman
pelatihan
yang
Pada periode tahun 2010, Satuan Kerja Kepatuhan
Pada periode tahun 2010, Satuan Kerja Kepatuhan
melakukan pelaksanaan kegiatan, antara lain:
melakukan pelaksanaan kegiatan, antara lain:
a.
a.
Melakukan kajian/uji kepatuhan atas setiap
Conduct compliance review/test to any draft
rancangan kebijakan dan prosedur seperti:
policy and procedure such as: Standard Operating
Standard Operating Procedures (SOP) Bank
procedures (SOP) of Bank Warranty, Tabunganku
Garansi, SOP Tabunganku, SOP Hana Call
SOP, Hana Call Center SOP/addendum on password
Center, SOP/adendum mengenai password dan
and masterkey, service standardization SOP, CCTV
masterkey, SOP standarisasi pelayanan, SOP
SOP, SKNBI SOP, RTGS SOP, Cash withdrawal SOP
CCTV, SOP SKNBI, SOP RTGS,SOP Tarik tunai via
via EDC and Treasury settlement SOP.
EDC dan SOP Treasuri settlement. b.
Melakukan uji kepatuhan atas setiap proses
b.
Conduct compliance test to loan approval process
persetujuan kredit dengan plafon Rp 5 milyar atau
with ceiling of IDR 5 billion or more for 73 debitors
lebih sebanyak 73 debitur dengan memberikan
with independent recommendations.
rekomendasi yang bersifat independent. c.
Melakukan monitoring terhadap tindak lanjut temuan
pemeriksaan
Bank
Indonesia
c.
Monitor follow-up on Bank Indonesia’s audit
serta
findings and Review the realization of Quarterly
melakukan review atas realisasi Rencana Bisnis
Bank Business Plan (RBB), Quarterly Bank Solvency,
Bank (RBB) Triwulanan, Tingkat Kesehatan
and monthly prudence principle ratio.
Triwulanan, dan rasio prinsip kehati-hatian bulanan. d.
Secara terus menerus melakukan penelitian,
d.
Regularly, investigate, monitor, report and socialize
pemantauan, pelaporan dan sosialisasi atas
the introduction of Know Your Customer (KYC) and
pelaksanaan Know Your Customer (KYC) dan
Anti Money Laundering (AML).
Anti Money Laundering (AML).
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
71
Fungsi Audit Intern
Internal Audit Function
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan satuan kerja
The Internal Audit Task Unit (SKAI) is an independent task
independen terhadap Satuan Kerja Operasional yang
unit attached to the Operational Task Unit, which is directly
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama
responsible to President Director and has a functional
dan mempunyai hubungan fungsional dengan Dewan
relationship with the Board of Commissioners through the
Komisaris melalui Komite Audit.
Posisi, kewenangan,
Audit Committee. The position, authority, professionalism,
tanggung jawab, profesionalisme, organisasi, dan
responsibility, organization and scope of duties of PT Bank
cakupan tugas SKAI PT Bank Hana telah mengacu pada
Hana’s SKAI has referred to the Standards for the Practice
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum
of the Bank Internal Audit Function (SPFAIB).
(SPFAIB). SKAI bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu
SKAI is responsible for assisting the President Director
tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam
and the Board of Commissioners in monitoring. SKAI shall
melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan
elaborate in operation wise the planning, implementation
secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan
and monitoring of audit findings and to assure sound and
maupun pemantauan hasil audit serta menjamin
effective management at all management levels within
adanya pengelolaan yang sehat dan memadai pada
PT Bank Hana. Its activities shall cover operation, loan,
semua tingkatan manajemen di seluruh PT Bank Hana.
information technology sectors and other supporting
Aktifitasnya
operasional,
functions in Head Office. In performing the tasks, SKAI shall
fungsi-fungsi
reserve the rights to access all functions, records, properties
Dalam menjalankan
and employees of Bank as indicated in independent audit
kredit,
mencakup
teknologi
bidang-bidang
informasi
serta
pendukung di Kantor Pusat.
tugasnya SKAI berwenang mengakses semua fungsi,
assignment.
catatan, properti dan karyawan bank sesuai penugasan audit secara independent. Rencana
SKAI activities are carried out based on Annual Work Plan,
Kerja Tahunan yang disusun dengan memperhatikan
which its preparation has taken Annual Bank Business
Rencana Bisnis Bank tahunan serta materialitas risiko
Plan and inherent risks and Risk Control System (RCS) of
yang melekat (inherent risk) dan Risk Control System
quarterly risk profile report into account. SKAI in its audit
(RCS) dari laporan profil risiko triwulanan. SKAI dalam
applied Risk Based Audit. During 2010, Internal Audit
pemeriksaannya telah menerapkan metodologi audit
conducted audit against functional activities potential to
berdasarkan Risk Based Audit.
Selama tahun 2010,
disrupt the realization of Bank’s goals. Business process
Audit Intern telah melaksanakan audit atas seluruh
and unit business expected to have significant risks in
aktivitasfungsional
mengganggu
pursuing business goals set by the Bank had been more
pencapaian tujuan perusahaan. Proses bisnis dan unit
prioritized for audit. Thus, it is believed that such potential
bisnis yang diperkirakan memiliki risiko yang signifikan
risks can be minimized to the tolerable limits. To maintain
dalam pencapaian tujuan perusahaan lebih diprioritaskan
the quality of audit, quality improvement program has
untuk diaudit sehingga dapat diyakini bahwa seluruh
been continually delivered under training programs as
potensi risiko tersebut dapat diminimalkan sesuai
needed by Internal Audit Task Unit.
Kegiatan
SKAI
dilaksanakan
yang
berdasarkan
berpotensi
dengan toleransi risiko yang telah ditetapkan.
Guna
menjaga kualitas hasil audit, maka program peningkatan kualitas secara berkesinambungan terus dilakukan melalui program training yang dibutuhkan unit kerja Audit Intern.
72
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Fungsi Audit Ekstern
External Audit Function
Manajemen telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)
The management has appointed a Public Accountant Office
yang terdaftar di Bank Indonesia melalui mekanisme
(KAP) registered at Bank Indonesia upon the approval of
persetujuan RUPS dan rekomendasi dari Komite Audit.
General Meeting of Shareholders and the recommendations
Proses pemilihan KAP telah dilakukan sesuai ketentuan
of Audit Committee. KAP selection process was carried out
yang
in accordance with the existing regulations. The assignment
berlaku,
diantaranya
penugasan
KAP
telah
memenuhi semua aspek, yaitu:
of this KAP had taken all aspects into account:
a.
Kapasitas Kantor Akuntan Publik
a.
The capacity of KAP
b.
Legalitas perjanjian kerja
b.
Employment Agreement Legality
c.
Ruang lingkup audit
c.
Scope of Audit
d.
Standar profesional akuntan publik
d.
Professional Public Accountant Standards
e.
Profesional dan independen
e.
Professionalism and Independency
yang
Based on Annual General Meeting of Shareholders held on
diselenggarakan pada tanggal 26 April 2010, keputusan
26 April 2010, resolution concerning the assignment of a
terkait dengan penunjukkan Kantor Akuntan Publik
Public Accountant Office (KAP) for Financial Year 2010 was
(KAP) tahun buku 2010 adalah memberi kuasa dan
to grant power and authority to the Company’s Board of
wewenang kepada Dewan Direksi perseroan (dengan
Directors (in view of recommendations Audit Committee’s
memperhatikan rekomendasi Komite Audit) untuk
recommendations) to nominate/assign KAP tasked to
menunjuk/mengangkat KAP yang akan memeriksa/
audit Company’s financial books/records for Financial
mengaudit buku dan catatan perseroan untuk tahun
Year 2011 and to set the sum of honorarium and other
buku 2010 serta menetapkan honorarium dan syarat
requirements as necessary. Based on the granted power,
lainnya.
Atas dasar kuasa tersebut Direksi melalui
Board of Directors, in consideration of Audit Committee’s
mekanisme rekomendasi dari Komite Audit, menunjuk
recommendations, assigned Public Accountant Office (KAP)
Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio dan
of Osman Bing Satrio and partners (member firm of Deloitte
rekan (member firm of Deloitte Touch Tohmatsu)
Touch Tomatsu), which constituted its first assignment, in
yang merupakan penugasan pertama, menggantikan
lieu of Public Accountant Office (KAP) of Haryanto Sahari
Kantor Akuntan Publik (KAP) Haryanto Sahari dan rekan
and partners (member firm of PricewaterhouseCoopers).
Berdasarkan
keputusan
RUPS
Tahunan
(member firm of PricewaterhouseCoopers).
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
73
RENCANA STRATEGIS BANK
BANK’S STRATEGIC PLAN
Setiap penyusunan perencanaan bisnis tahunan selalu
Every annual business plan will be prepared in systematic,
dilakukan secara sistimatis, realistis, komprehensif,
realistic, comprehensive manner and responsive to internal
responsif terhadap peraturan internal dan eksternal
and external regulations and inspired by prudential banking
serta spirit prudential banking sebagaimana ditetapkan
spirit. As provided for in Bank Indonesia’s Regulation (PBI)
dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/21/PBI/2010
No. 12/21/PBI/2010 dated 19 October 2010 concerning
tanggal 19 Oktober 2010 tentang Rencana Bisnis Bank
General Bank Business Plan and Bank Indonesia’s Circular
Umum dan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No. 12/27/
Letter No. 12/27/DPNP dated 25 October 2010 on General
DPNP tanggal 25 Oktober 2010 Perihal Rencana Bisnis
Bank Business Plan.
Bank Umum. PT Bank Hana menyusun perencanaan bisnis perusahaan
PT Bank Hana arranged its corporate business planning
yang terbagi dalam perencanaan jangka pendek
into short-mid term plan (1-3 years) set out into Bank’s
menengah (1-3 tahunan) yang dituangkan dalam Rencana
Business Plan and long term plan for the next 5 (five) years
Bisnis Bank (Business Plan), sedangkan perencanaan
worked out into a Corporate Plan aiming to materialize the
jangka panjang 5 (lima) tahun ke depan dituangkan
vision of Bank: i.e. “To Be a Globalized Bank in the next 5
dalam Corporate Plan yang memiliki aspirasi untuk
years”. PTBank Hana is in its pursuit to be the TOP 40 Bank
mewujudkan visi bank, yaitu: “ Menjadi Glocalized Bank
with the introduction of global management standards for
yang dalam kurun waktu 5 tahun ke depan PT Bank Hana
local market penetration”.
akan menjadi TOP 40 Bank dengan standar pengelolaan global dalam penetrasi pasar lokal”. Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Bank Hana
To realize such vision, PT Bank Hana formulated a number
menyusun beberapa program dan strategi bank tahun
of programs and strategiesin 2010 in terms of businesses
2010 di bidang bisnis maupun support, yaitu:
and supports, including:
Sasaran kredit bank jangka panjang pada pasar
The long-term targets of loans aimed at local market
lokal segmen UMKM, komersial, dan konsumer
segments of small and medium scale enterprises (SME),
berdasarkan segmen andalan di masing-masing
commercial companies and consumers according to
wilayah bisnis serta sasaran penunjang adalah
the most bankable segments of a certain business
segmen korporasi perusahaan-perusahaan Korea
area with supporting targets of Korean corporations
di Indonesia;
operating in Indonesia;
Memiliki portofolio kredit yang berkualitas sesuai
Have quality loan portfolio in compliance with
prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat;
principles generally accepted for prudent loan
Perluasan customer base funding yang bertujuan
extension;
untuk memperbaiki komposisi atau struktur dana
Expand customer-based funding to improve the
pihak ketiga dan mendapatkan sumber dana
composition and structure of the third parties’ funds
murah;
and to access low-cost fund sources;
Mengembangkan produk dan aktivitas baru guna
Develop new products and activities to support
mampu menunjang pertumbuhan bisnis yang
sustainable business growth;
sustainable;
74
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Memperkuat jaringan operasional;
Reinforce operational network;
Memperkuat Manajemen Risiko;
Strengthen risk management;
Meningkatkan kualitas Teknologi Informasi yang
Enhance the quality of Information Technology for
handal untuk efisiensi operasional dan kecepatan
efficient operation and fast services supported with
pelayanan yang didukung Sumber Daya Manusia
professional human resources to materialize the
yang profesional sehingga mampu mewujudkan
Bank’s mission, i.e.: “Delivering Global-Class Standard
misi bank, yaitu: ‘Memberikan standar pelayanan
Services and Management for the Entire Stakeholders
dan pengelolaan global kepada seluruh stakeholders
(Customers, Employees, Shareholders and Society)’.
(customers, employee, shareholder, dan society)’.
PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REMUNERATION POLICY AND OTHER FACILITIES PACKAGE FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Tahun 2010
Based on the resolutions of the 2010 Annual General
tanggal 15 April 2010, paket kebijakan remunerasi dan
Meeting of Shareholders held on 15 April 2010, the
fasilitas lain anggota Dewan Komisaris dan Direksi tahun
remuneration policy and other facilities package for the
2010, adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners and Directors are as follows:
Jumlah diterima dalam 1 tahun Amount accepted in 1 year Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Types of Remuneration and Other Facilities
1.
Dewan Komisaris
Direksi
Board of Commissioners
Directors
Orang
Rp. Juta
Orang
Rp. Juta
Number of personnel
IDR million
Number of personnel
IDR million
Remunerasi Remuneration Gaji dan Tunjangan Tetap
3
674.4
5
5,922.03
-
-
2
974.6
-
-
5
1420.2
3
674.4
5
8,316.83
Fixed Salary and Allowances Fasilitas Lain non Natura Other Facilities (Non-Natura) 2.
Fasilitas Natura (tidak dapat dimiliki) The personel’s ownership
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
75
Jumlah remunerasi per orang dalam 1 tahun
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
Amount of remuneration per person/1 annum
Number of Directors
Number of Commissioners
-
-
3
-
2
-
-
3
Diatas Rp 2 milyar IDR 2 billion Diatas Rp 1 milyar s.d. Rp 2 milyar IDR 1 billion - 2 billion Diatas Rp 500 juta s.d. Rp 1 milyar IDR 500 million - 1 billion Rp 500 juta kebawah IDR 500 million or less
SHARE OPTION, BUY BACK SHARE DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI DAN RASIO GAJI TERTINGGI-TERENDAH
SHARE OPTIONS, BUY BACK SHARES AND/OR BONDS BUY BACK AND HIGHEST-LOWEST SALARY RATIO
Pada periode tahun buku 2010, Bank tidak memberikan
In 2010, the Bank did not give share options, buy back
share option, buy back share dan atau buy back obligasi.
shares and/or bonds buy back. The highest-lowest salary
Sedang gaji tertinggi dan terendah adalah:
ratio was as follows:
Rasio Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah Highest and Lowest Employee’s Salary Ratio
Rasio Gaji Direksi tertinggi dan terendah Highest and Lowest Director’s Salary Ratio
Rasio Gaji Komisaris tertinggi dan terendah Highest and Lowest Commissioner’s Salary Ratio
Rasio Gaji Non Direksi tertinggi dan terendah Highest and Lowest Non-Director’s Salary Ratio
76
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
6.130%
80%
17%
5.106%
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL
PROCUREMENT OF FUND FOR CHARITY
DAN KEGIATAN POLITIK
AND POLITICAL ACTIVITIES
Pada tahun 2010, Bank tidak mengeluarkan dana untuk
In 2010, the Bank did not spend any money for political
kegiatan politik, sedangkan untuk kegiatan sosial masih
activities, whereas charity activities were limited to
terbatas hanya kegiatan bidang pendidikan berupa
scholarships for the employee’s families, with total proceeds
beasiswa untuk keluarga karyawan dengan jumlah
of IDR 17 million.
pengeluaran sebesar Rp 17 juta.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
77
Pelaksanaan Standar Kinerja pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan Implementation of the Performance Standards on Social and Environmental Sustainability
78
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Sistem Pengelolaan Sosial dan Lingkungan (“SPSL”)
Social
and
Environmental
Management
System
menggarisbawahi pentingnya mengelola kinerja
(“SEMS”) underscores the importance of social and
sosial dan lingkungan dalam suatu proyek dan/
environmental performance management during the
atau kegiatan bisnis yang akan dinilai dan dikelola.
life of a project and/or business activity. An effective
SPSL yang efektif adalah proses berkelanjutan yang
SEMS is a dynamic, continuous process initiated by
dimulai dari Manajemen Bank Hana (“Bank”) dan
Management of Bank Hana (“the Bank”) involving
melibatkan komunikasi antara klien, karyawan Bank,
communication between the clients, employees, and
dan masyarakat sekitar yang dipengaruhi secara
local communities directly affected by the project (the
langsung oleh proyek tersebut (masyarakat yang
affected communities).
terkena dampak). manajemen
With the adoption of some elements from the proven
bisnis yang sudah terbukti yaitu “merencanakan,
business management, i.e.: “planning, implementing,
mengimplementasi, memeriksa, dan bertindak”,
checking and acting”, SEMS entails the thorough
SPSL merupakan penilaian potensi dampak dan
assessment of potential social and environmental
risiko sosial dan lingkungan mulai dari tahap
impacts and risks from the early stages of project
awal pengembangan proyek, serta menyediakan
development, and provides order and consistency in
keteraturan dan konsistensi untuk memitigasi dan
mitigation and management, in which the process
mengelola hal ini secara berkelanjutan. Sistem
runs in sustainable wasy. A proper management
pengelolaan yang baik yang sesuai dengan ukuran
system according to the dimension and nature of
dan sifat dari suatu proyek akan mendorong kinerja
project concerned will promote sound and sustainable
sosial dan lingkungan yang baik dan berkelanjutan,
social and environmental performance, and can lead
serta turut meningkatkan hasil proyek di bidang
to improved financial, social and environmental
keuangan, sosial dan lingkungan.
project outcomes.
Dengan
mengambil
unsur
proses
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
79
Kebijakan dan Organisasi
Policy and Organization
]Hana berkomitmen untuk menjunjung dan menghormati
The Bank is committed to upholding and respecting social
tanggung jawabnya di bidang sosial dan lingkungan
and environmental responsibility in its business activity. In
dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Bank Hana
addition, Bank will give greater concern on environmental
turut memperhatikan upaya pelestarian lingkungan dan
preservation and sustainable resources consumption and
penggunaan sumber daya berkelanjutan serta mematuhi
adherence to social principles as contribution of building
prinsip-prinsip sosial untuk berkontribusi terhadap
better future.
keberhasilan upayanya di masa depan. Bank Hana juga menyadari bahwa keseimbangan
The Bank also recognizes that proportional balance of
faktor-faktor non keuangan seperti pembangunan yang
non-financial factors such as sustainable development and
berkelanjutan dan isu-isu lingkungan dan sosial dengan
environmental and social issues with financial priorities
prioritas keuangan adalah bagian yang penting dari tata
is an essential part of good corporate governance and
kelola perusahaan yang baik, serta bersifat fundamental
fundamental for sound risk management and investor
terhadap pengelolaan risiko dan perlindungan investor.
protection.
Bank Hana terus berupaya menjamin praktik pengelolaan
The Bank continually endeavors to ensure effective social
sosial dan lingkungan yang efektif dalam semua
and environmental management practices in all activities,
kegiatan, produk dan layanan dengan fokus utama
products, and services with the main focus on the
sebagai berikut:
following:
Menjamin bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan
Ensure that all activities performed by the Bank
oleh Bank konsisten dengan “Persyaratan yang
consistent with the ‘Applicable Requirements’ as
Berlaku”
spelled out in Bank’s Loan Policy.
sesuai
dengan
yang
tertera
Kebijakan kredit Bank.
Assure that all projects are reviewed against the
Memastikan bahwa semua proyek ditinjau ulang
‘Applicable Requirements’.
terhadap “Persyaratan yang Berlaku”.
Finance projects only when they are expected to be
Mendanai
proyek-proyek
yang
dirancang,
designed, built, operated, and maintained in a manner
dibangun, dioperasikan, dan dipelihara sesuai
consistent with the ‘Applicable Requirements’.
dengan “Persyaratan yang Berlaku”.
Make best efforts to ensure that all projects are
Melaksanakan upaya terbaik untuk menjamin
operated
bahwa semua proyek dioperasikan sesuai dengan
Requirements’ on an on-going basis during the Bank’s
“Persyaratan yang berlaku” secara berkelanjutan
financing to such project.
selama Bank mendanai proyek tersebut.
Ensure transparency in its activities.
Menjamin transparansi dalam segala kegiatannya.
Ensure that the corporate clients’ management and
Menjamin bahwa manajemen dan pemegang saham
shareholders understand the Policy commitments
perusahaan klien memahami komitmen Kebijakan
made by the Bank in this area.
yang dibuat oleh Bank dalam bidang ini.
80
dalam
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
in
compliance
with
the
‘Applicable
Manajer
Lingkungan
adalah
Kepala
Departemen
Environmental Manager is the Head of Risk Management
Pengelolaan Risiko, yang bertanggung jawab mengawasi
Department, who will hold responsibility for the oversight
masalah-masalah sosial dan lingkungan,memastikan
of social and environmental issues; ensure that resources
bahwa sumber daya telah tersedia untuk pengelolaan
are made available for environmental management; and
lingkungan, dan menandatangani Laporan Kinerja
sign the Bank’s Annual Environmental Performance Report
Lingkungan Tahunan Bank kepada International Finance
to International Finance Corporation (“IFC”). The Bank also
Corporation (“IFC”). Bank juga menjamin bahwa IFC
ensure that IFC is notified if and when the current Envi-
diberitahu jika Manajer Lingkungannya turun dari
ronmental Manager leaves his/her position, and provided
jabatannya dan digantikan oleh Manajer Lingkungan
the IFC the name of the new Environmental Manager.
yang baru. Tanggung jawab Manajer Lingkungan adalah sebagai
The responsibility(s) of the Environmental Manager, shall
berikut:
include:
Mengevaluasi kepatuhan calon klien (peminjam
Evaluating environmental compliance of a prospect
dana)
client
terhadap
peraturan
lingkungan,
yaitu
(borrower)
during
due
diligence
with
“Persyaratan yang Berlaku” selama penilaian
‘Applicable Requirements’;
kelayakan ;
Supervising all projects financed by the Bank
Mengawasi semua proyek yang didanai oleh bank
against on-going compliance with the ‘Applicable
dalam hal kepatuhan terhadap “Persyaratan yang
Requirements’;
Berlaku”;
Preparing the Annual Environmental Performance
Mempersiapkan
Laporan
Kinerja
Lingkungan
Report to IFC, based on the information received by
Tahunan kepada IFC berdasarkan informasi yang
the respective client(s);
diterima oleh klien-klien terkait;
Ensuring that all procedures related to SEMS are
Menjamin bahwa semua prosedur terkait SEM
implemented accordingly, and that records of
diimplementasikan dengan sesuai, dan bahwa
environmental reviews are maintained;
catatan peninjauan ulang lingkungan disimpan
Ensuring that all investment decisions are supported
dengan baik;
by
Menjamin bahwa semua keputusan investasi
including, but not limited to an environmental
didukung oleh dokumentasi penilaian kelayakan
checklist as according to ‘Applicable Requirements’.
appropriate
due
diligence
documentation,
yang sesuai, termasuk tetapi tidak terbatas kepada ceklis lingkungan sesuai dengan “Persyaratan yang Berlaku”.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
81
Laporan Kinerja
Performance Report
Sepanjang tahun 2010, Bank telah menggunakan sistem
During 2010, the Bank has adopted the ‘Exclusion List’ (of
“Daftar Pengecualian” (untuk kegiatan/industri/bisnis)
activity/industry/business) to our loan policy. Every loan
dalam kebijakan kredit kami. Setiap proposal kredit
proposal reviewed by Credit Review Department includes
ditinjau ulang oleh Departemen Peninjauan Ulang
the exclusion list monitoring as part of the preliminary
termasuk pemantauan daftar pengecualian sebagai
assessment, before being submitted to Loan Committee
bagian dari penilaian penyisihan sebelum diserahkan
for approval. If line of business of a prospective borrower
kepada Komite Kredit untuk disetujui. Jika bisnis calon
is listed under the exclusion list, credit reviewer will notify
peminjam ada dalam daftar pengecualian, peninjau
Loan Committee and the proposal will automatically be
ulang kredit akan memberitahu Komite Kredit dan
rejected.
proposal tersebut akan ditolak secara otomatis. Selain dari penggunaan “Daftar Pengecualian”, Bank juga
In addition to the adoption of the ‘Exclusion List’, the
telah menggunakan kuesioner untuk menyaring klien.
Bank has also used the questionnaire for client screening.
Kuesioner penyaringan saat ini hanya digunakan untuk
The screening questionnaire, currently, is only for large
peminjam dana minimal Rp. 10 milyar. Penyaringan ini
borrowers with loan facility at least Rp10billion. This
berguna untuk mengidentifikasi isu-isu dan kategori
screening is intended for the identification for various
risiko terhadap lingkungan. Dari 31 (tiga puluh satu)
environmental risk issues and categories. Out of 31
calon peminjam yang sedang dinilai, hanya 4 (empat)
(thirty one) borrowers that being assessed, only 4 (four)
peminjam yang memiliki kategori risiko “tinggi”.
borrowers obtained ‘high’ risk category.
Tabel
peminjam
Table below shows number of borrowers by industrial
berdasarkan sektor-sektor industri yang sedang disaring
sectors that were being screened by Risk Management
oleh Departemen Pengelolaan Risiko untuk isu-isu sosial
Department for social and environmental issue(s);
di
bawah
menunjukkan
dan lingkungan;
82
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
jumlah
SEKTOR INDUSTRi
INDUSTRIAL SECTOR
Investasi kendaraan secara kolektif
4
Collective investment vehicles
Proses pencelupan dan pencetakan tekstil
2
Finishing (dyeing, printing, finishing, etc.)
Konstruktsi dan real estat
3
Construction and real estates
Perdagangan eceran, restoran, dan hotel
7
Trade, restaurants, and hotels
Jasa transportasi
1
Transportation services
Perdagangan umum
1
Wholesale trading
Industri mesin dan turunannya
1
Machinery and other industrial
Industri tekstil
3
Textiles and others
Kulit dan bahan turunannya
1
Leather and allied products
Pakaian
1
Apparel
Plastik, karet, dan bahan turunannya
2
Plastic and rubber
Industri komponen elektronik
1
Electronic component industry
Pengangkutan umum (angkutan laut)
1
Common carrier (sea vessel)
Minyak, gas, dan bahan tambang
2
Oil, gas, and mining
Industri kimia
1
Chemical
Jumlah
31
Total
Berdasarkan kategori risiko, tabel di bawah menunjukkan
Based on risk category, the below table shows number of
jumlah peminjam untuk setiap kategori risiko:
borrowers for each risk category:
KATEGORI RISIKO
RISK CATEGORY
Rendah
16
Low
Sedang
12
Medium
Tinggi
3
High
Jumlah
31
Total
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
83
Isu-isu lingkungan yang termasuk ke dalam kategori
Environmental issues that falls into ‘high’ risk category
risiko tinggi adalah perolehan lahan, polusi air dan
mainly about land acquisition, water and air pollution. Waste
udara. Pemurnian air limbah, daur ulang plastik dan
water treatment, plastic recycling problem, and operation
keselamatan operasional biasanya masuk ke dalam
safety usually falls into ‘medium’ risk category, Whereas
kategori risiko sedang, sementara institusi keuangan
financing to financial institution, such as multifinance, has
dan pendanaan seperti multifinance termasuk ke dalam
‘low’ risk category on social and environmental issue(s).
kategori risiko rendah untuk isu sosial dan lingkungan.
Most of the borrowers that fall into ‘high’ and ‘medium’
Sebagian besar peminjam yang masuk dalam kategori
risk categories already have periodical environmental
risiko tinggi dan menengah telah menjalani penyaringan
screening and assessment by local authority(s) to ensure
dan penilaian lingkungan secara berkala oleh pihak
that their business activities do not harm the surroundings
berwenang setempat untuk memastikan bahwa kegiatan
area. The Bank also requested these borrowers to submit
bisnis mereka tidak merusak lingkungan sekitarnya. Bank
the related license(s) as evidence(s) on environmental
juga meminta para peminjam ini untuk menyerahkan ijin
management.
terkait sebagai bukti pengelolaan lingkungan. Bank berencana untuk menilai semua isu sosial dan
In future, when infrastructure and resources are in place, the
lingkungan yang dimiliki semua peminjam di masa
Bank will assess all borrowers on social and environmental
mendatang ketika prasarana dan sumber daya telah
issue(s) for client screening before the submission of credit
mencukupi untuk penyaringan klien sebelum proposal
proposal to Loan Committee.
kredit diserahkan kepada Komite Kredit.
84
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
halaman ini sengaja dikosongkan
this page is left empty
ke halaman berikutnya
skip to the next page
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
85
GMOS Risk Monitoring Commitee
Audit Commitee
BOARD OF COMMISSIONERS
Remuneration & Nomination Commitee PRESIDENT DIRECTOR
BUSINESS DIRECTOR
Corporate Banking Division
Commercial Banking Division
OPERATION DIRECTOR
Operation Division
Distribution Channel Division
Branches Branch Managers
Relationship Managers
Branch Support & Product Dev. Department
Treasury and Int'l Banking Division
Settlement Processing Centre
Operation Heads
Struktur Organisasi Oraganization Structure
86
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Credit Review & FI Department
Appraisal & Asset Recovery Mgmt Dept.
Trade Fin. / Int'l Banking Department
Treasury Department
Risk Management Commitee
IT Commitee
ALCO
Loan Commitee
Credit Policy Commitee
COMPLIANCE DIRECTOR
FINANCE DIRECTOR
Financial Planning Division.
Central Accounting Department
Expense Control Department
Corporate Legal Division
MIS Department
IT Department
Recruitment & Training Department
Corporate Planning Division
Human Resources Division
HR Admin Department Vacant
Risk Management Department
Compliance Department
Genaral Affair Department.
BOD Support & Corp. Secretary
Internal Audit Department
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
87
88
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
STRATEGIC CONCENTRATION YEAR OF 2011
KONSENTRASI STRATEGI TAHUN 2011 Strategy/Strategi
Action Plan/Rencana Aksi Mengubah organisasi pemasaran. Change of marketing organization Pemasaran berbasis target “Pemilihan dan Konsentrasi”
Memposisikan diri pada 60 bank teratas Positioning within 60ies big bank
Target Marketing for “ Selection and Concentration” Produk baru untuk menarik nasabah baru New product to attract new customers Meningkatkan CRM: Mengadaptasi sistem peringkat nasabah Enhancing CRM: Adapting customer grading Menjalin kerjasama dengan Hana Bank Korea untuk menambah peluang bisnis. Keep cooperation with Hana Bank ,Korea for new business opportunity Memperbarui proses peninjauan ulang pinjaman dan memperkuat CR untuk mendukung pemasaran kredit.
Pengelolaan Resiko Pendahuluan Preemptive Risk Management
Revision of credit review process and strengthening CR force to support lending marketing Pengelolaan NPL secara sistematis Systemic NPL Management Memperkuat internal audit, berfokus kepada kendali intern untuk meminimalisir risiko operasional Strengthening internal audit, focusing on internal control to minimize operation risk. Meningkatkan proses perekrutan “tepat waktu dan tepat sasaran” “In time, right place” recruitment by improving recruitment process
Meningkatkan HR
Pelatihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kinerja bank.
Enhancing HR
Customized training which directly contributes to Bank’s performance Meningkatkan skema evaluasi dan kompensasi untuk memotivasi karyawan. Improve employee evaluation and compensation scheme for motivation Penguatan manajemen tingkat menengah. Middle management enforcement Memperkuat saluran pemasaran melalui penambahan 4 cabang baru dan bergabung dengan jaringan ATM tambahan. Strengthening Marketing Channel: 4 new branches and join additional ATM
Prasarana dan Sistem Infrastructure and system
network Sistem HOBIS Hana yang stabil dan berteknologi mutakhir untuk bisnis. Stabilized and utilized technical edge of Hana HOBIS system for business Meningkatkan proses kerja untuk memaksimalkan produktivitas. Improve work process to maximize productivity Memperbarui dan merevisi SOP. Update and revision of SOP
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
89
Jaringan Kantor Office Netwok
KANTOR PUSAT
CENTRAL OFFICE
Mitra Building Lantai 2, Jl. Jend. Gatot Subroto
Mitra Building 2nd floor, Jl. Jend. Gatot Subroto
Kav. 21 Jakarta 12930
Kav. 21 Jakarta 12930
Tel. (021) 5220222; 5220223
Tel. (021) 5220222; 5220223
Fax. (021) 5220133
Fax. (021) 5220133
Email.
[email protected]
Email.
[email protected]
SWIFT. HNBNIDJA
SWIFT. HNBNIDJA
JAKARTA
JAKARTA
Gatot Subroto
Gatot Subroto
Mitra Building Lantai 1,
Mitra Building 1st floor
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 21 Jakarta
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 21 Jakarta 12930
12930 Tel. (021) 5220222; 5220223
Tel. (021) 5220222; 5220223
Fax. (021) 2525265
Fax. (021) 2525265
Pasar Pagi
Pasar Pagi
Jl. Pasar Pagi No. 24 Jakarta Barat
Jl. Pasar Pagi No. 24 Jakarta Barat
Tel. (021) 2600313; 2600455
Tel. (021) 2600313; 2600455
Fax. (021) 2600335
Fax. (021) 2600335
Tanah Abang Bukit
Tanah Abang Bukit
Kompleks Tanah Abang Bukit Blok A/23
Kompleks Tanah Abang Bukit Blok A/23
Jl. K.H. Fachrudin No. 36 Jakarta Pusat
Jl. K.H. Fachrudin No. 36 Jakarta Pusat
Tel. (021) 3447913; 3447919
Tel. (021) 3447913; 3447919
Fax. (021) 3916410
Fax. (021) 3916410
Mangga Dua
Mangga Dua
Ruko Harco Agung Sedayu Blok E No. 27
Ruko Harco Agung Sedayu Blok E No. 27
Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Pusat
Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Pusat
Tel. (021) 62201265
Tel. (021) 62201265
Fax. (021) 62201266
Fax. (021) 62201266
Muara Karang
Muara Karang
Ruko Muara Karang Raya
Ruko Muara Karang
Blok A 8 Utara No. 63 Jakarta Utara
Raya Blok A 8 Utara No. 63 Jakarta Utara
Tel. (021) 6603178
Tel. (021) 6603178
Fax. (021) 6679939
Fax. (021) 6679939
90
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Kelapa Gading
Kelapa Gading
Jl. Kelapa Gading Boulevard
Jl. Kelapa Gading Boulevard
Blok LB 1/11 Jakarta Utara
Blok LB 1/11 Jakarta Utara
Tel. (021) 45877009
Tel. (021) 45877009
Fax. (021) 4531930
Fax. (021) 4531930
Sunter
Sunter
Jl. Danau Sunter Utara Blok M
Jl. Danau Sunter Utara
Kav. No. 9 Jakarta Utara
Blok M Kav. No. 9 Jakarta Utara
Tel. (021) 65304281
Tel. (021) 65304281
Fax. (021) 65304189
Fax. (021) 65304189
Pondok Indah
Pondok Indah
Plaza Pondok Indah II Jl. Metro Duta Niaga
Plaza Pondok Indah II Jl. Metro Duta Niaga
Blok BA No. 43 Jakarta Selatan
Blok BA No. 43 Jakarta Selatan
Tel (021) 7667342; 7694580
Tel (021) 7667342; 7694580
Fax. (021) 7694605
Fax. (021) 7694605
Puri Indah
Puri Indah
Ruko Puri Niaga III Jl. Puri Kencana
Ruko Puri Niaga III Jl. Puri Kencana
Blok M8.3R Jakarta Barat
Blok M8.3R Jakarta Barat
Tel. (021) 58358633
Tel. (021) 58358633
Fax.(021) 58358634
Fax. (021) 58358634
Wolter Mongonsidi
Wolter Mongonsidi
Jl. Wolter Monginsidi No 88C, Blok Q/IV
Jl. Wolter Monginsidi No 88C , Blok Q/IV
Kebayoran Jakarta Selatan
Kebayoran Jakarta Selatan
Tel. (021)7220151
Tel. (021)7220151
Fax. (021)7234332
Fax. (021)7234332
BEKASI
BEKASI
Lippo Cikarang Area
Lippo Cikarang Area
Thamrin Square, Lippo Cikarang
Thamrin Square, Lippo Cikarang
Kav. A2 – B11 Lippo Cikarang
Kav. A2 – B11 Lippo Cikarang
Tel. (021) 70885015; 70885016
Tel. (021) 70885015; 70885016
Fax. (021) 8973184
Fax. (021) 8973184
Pondok Gede
Pondok Gede
Pondok Gede Asri Shopping Centre F – 35
Pondok Gede Asri Shopping Centre F – 35
Jl. Raya Pondok Gede Kota Bekasi
Jl. Raya Pondok Gede Kota Bekasi
Tel. (021) 70292533; 70292534; 70292536
Tel. (021) 70292533; 70292534; 70292536
Fax. (021) 84995466
Fax. (021) 84995466
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
91
TANGERANG
TANGERANG
Karawaci
Karawaci
Ruko Pinangsia Blok A No. 3
Ruko Pinangsia Blok A No. 3
Karawaci Office Park, Tangerang
Karawaci Office Park, Tangerang
Tel.(021) 55770357; 55730032
Tel. (021) 55770357; 55730032
Fax. (021) 55730031
Fax. (021) 55730031
BANDUNG
BANDUNG
Jl. Jend. Sudirman No. 67 Bandung
Jl. Jend. Sudirman No. 67 Bandung
Tel. (022) 4237172; 4235898; 4206940
Tel. (022) 4237172; 4235898; 4206940
Fax.(022) 4240101
Fax.(022) 4240101
Surya Sumantri
Surya Sumantri
Jl. Dr. Surya Sumantri No 10C Bandung
Jl. Dr. Surya Sumantri No 10C Bandung
Tel. (022)2002177; 2002174; 2001956
Tel. (022)2002177; 2002174; 2001956
Fax. (022)2002061
Fax. (022)2002061
BOGOR
BOGOR
Jl. Suryakencana No. 101 Bogor
Jl. Suryakencana No. 101 Bogor
Tel. (0251) 8372483; 8372524
Tel. (0251) 8372483; 8372524
Fax.(0251) 8372501
Fax. (0251) 8372501
SALATIGA
SALATIGA
Jl. Senjoyo No. 4 Salatiga
Jl. Senjoyo No. 4 Salatiga
Tel. (0298) 314190
Tel. (0298) 314190
Fax.(0298) 314194
Fax. (0298) 314194
SURABAYA
SURABAYA
Ruko Bukit Boulevard Kav 2C
Ruko Bukit Boulevard Kav 2C
Jl. HR. Mohammad Surabaya
Jl. HR. Mohammad Surabaya
Tel. (021) 5387590; 5387553; 5387570 Fax. (021) 5387580
92
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Tel. (021) 5387590; 5387553; 5387570 Fax. (021) 5387580
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
93
halaman ini sengaja dikosongkan
this page is left empty
ke halaman berikutnya
skip to the next page
94
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 Dan 2009 Dan Laporan Auditor Independen For The Years Ended December 31, 2010 And 2009 And Independent Auditors’ Report
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
95
Daftar Isi Table of Content
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
97
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL STATEMENTS
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
As of December 31, 2010 and 2009
serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada
and for the years then ended
tanggal tersebut
96
Neraca
99
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
101
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
102
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
104
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
106
Notes to Financial Statements
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
97
98
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
P.T. BANK HANA NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT. BANK HANA BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
2010 Rp Juta/ Rp Million
Catatan/ Notes
2009 Rp Juta/ Rp Million
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil tahun 2010 dan Rp 445 juta tahun 2009 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 30 juta tahun 2010 dan Rp 480 juta tahun 2009 Efek-efek - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai dan pendapatan diterima dimuka sebesar nihil tahun 2010 dan Rp 1.890 juta tahun 2009 Kredit Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.559 juta tahun 2010 dan Rp 16 juta tahun 2009 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan keerugian penurunan nilai sebesar Rp 14.527 juta tahun 2010 dan Rp 10.986 juta tahun 2009 Jumlah Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali setelah dikurangi pendapatan bunga yang belum direalisasi sebesar Rp 837 juta tahun 2010 dan Rp 727 juta tahun 2009
ASSETS 17.542
3d,4
10.880
353.715
3d,3j,5
117.113
9.142
146.970
98.768
3d,3j,3o,6
3d,3k,3o,7
3d,3l,3o,8
3c,9
1.387.613 1.541.993
130.906
3d,3o,3w,10
Demand deposits with Bank Indonesia
44.063
Demand deposits with other banks - net of allowance for impairment losses of nil in 2010 and Rp 445 million in 2009
56.195
Placements with Bank Indonesia and other banks - net of allowance for impairment losses and unamortized interest of Rp 30 million in 2010 and Rp 480 million in 2009
432.297
3d,3m,3o,9,29
154.380
Cash
Securities - net of allowance impairment losses and unamortized interest of nil in 2010 and Rp 1,890 million in 2009 Loans
18.463
Related parties - net of allowance for impairment losses of Rp 1,559 million in 2010 and Rp 16 million in 2009
890.250 908.713
Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 14,527 million in 2010 and Rp 10.986 million in 2009 Total
217.083
Securities purchased with agreements to resell - net of allowance for impairment losses and unamortized interest of Rp 837 million in 2010 and Rp 727 million in 2009
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil tahun 2010 dan Rp 76 juta tahun 2009
19.160
3d,3o,3p,11
7.458
Acceptances Receivable - net of allowance for impairment losses of nil in 2010 and Rp 76 million in 2009
Beban dibayar dimuka
10.807
3x
7.842
Prepaid expenses
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 19.653 juta tahun 2010 dan Rp 13.875 juta tahun 2009 Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET
Premises and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 19,653 million in 2010 and Rp 13,875 million in 2009
23.805
3q,12
30.666
2.580
3aa,28
3.018
Deferred tax assets - net
23.460
3r,3s,3t, 13
8.234
Other assets - net
2.378.848
1.843.562
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
99
P.T. BANK HANA NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
PT. BANK HANA BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued)
2010 Rp Juta/ Rp Million
Catatan/ Notes
2009 Rp Juta/ Rp Million
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN
LIABILITIES
Kewajiban segera Simpanan Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
1.491
77.771 1.590.921
297 3e,14 3c,29
1.668.692
Simpanan dari bank lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
1.349 6.147
1.301.911
3c,15,29
7.496
Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Hutang pajak
33.546 1.268.365
845 8.174 9.019
19.160
3p,3o,11
7.534
135.150
16
-
3aa,17
3.723
8.028
Liabilities payable immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from other banks Related parties Third parties Total Acceptances payable Borrowing Taxes payable
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
285
18
495
Estimated losses on commitments and contingencies
Pendapatan diterima dimuka
643
3w
4.388
Unearned income Post-employment benefits obligation
Kewajiban imbalan pasca kerja
7.779
3z,19
5.125
Kewajiban lain-lain
7.600
20
17.094
Other liabilities
Jumlah Kewajiban
1.856.324
1.349.586
Total Liabilities
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 10 juta per saham Modal dasar sebesar 100.000 saham tahun 2010 dan 30.000 saham tahun 2009 Modal ditempatkan dan disetor sebesar 50.000 saham tahun 2010 dan 30.000 saham tahun 2009 Modal disetor lainnya
Capital stock - Rp 10 million par value per share
Laba (rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Saldo laba (defisit) Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
500.000 -
21 22
2.559
3l,8
19.965
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
(808)
Unrealized gain (loss) on available-for-sale securities
(5.216) Retained earnings (deficit)
522.524
493.976
2.378.848
1.843.562
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
100
300.000 200.000
Authorized - 100,000 shares in 2010 and 30,000 shares in 2009 Subscribed and paid-in 50,000 shares in 2010 and 30,000 shares in 2009 Other paid-in capital
Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
P.T. BANK HANA LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Catatan/ Notes
2010 Rp Juta/ Rp Million PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi kredit
175.915 -
Jumlah Pendapatan Bunga
175.915
Beban Bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan Jumlah Beban Bunga Pendapatan Bunga - Bersih
PT. BANK HANA STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
3x,23 3y
2009 Rp Juta/ Rp Million
135.451 4.114
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest earned Fees and commissions
139.565
Total Interest Revenues
70.089
3x,24
79.913
2.761
32
2.014
72.850
81.927
Total Interest Expense
103.065
57.638
Interest Revenues - Net
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi selain dari kredit - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Keuntungan penjualan surat berharga Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Revenues Fees and commissions not related to loans - net
2.062
3y
2.000
1.797 2.921 2.858
3b 3l
1.287 3.425 3.185
Gain on foreign exchange - net Gain from sale of securities Others
9.897
Total Other Operating Revenues
1.975 -
Provision for Impairment Losses/ Allowance for Losses Earning Assets - Net on Non-Earning Assets
1.975
Total Provision for Impairment Losses/ Allowance for Losses
9.638
Beban Kerugian Penurunan Nilai/ Penyisihan Penghapusan Aset Produktif - Bersih Aset Non Produktif
4.935 1.515
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai/ Penyisihan Penghapusan
6.450
Pemulihan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi
Interest Expense Interest expense Premium on deposit guarantee program
(190) 37.760 31.432
3o,25 3o,3r
3o,18 26 27
(78)
Reversal of Provision for Estimated Losses on Commitments and Contingencies
33.312 29.430
Other Operating Expenses Personnel expenses General and administrative expenses
Jumlah Beban Operasional Lainnya
69.192
62.742
Total Other Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - Bersih
(65.814)
(54.742)
Other Operating Expenses - Net
37.251
2.896
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Keuntungan penjualan aset tetap - bersih Lainnya - bersih
19 93
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
3q,12
112 37.363
60 (71)
NON-OPERATING REVENUES AND EXPENSES Gain on sale of premises and equipment Others - net
(11)
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) - NET
2.885 3aa,28
9.594 499
912 824
Jumlah
10.093
1.736
LABA BERSIH
27.270
1.149
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
INCOME FROM OPERATIONS
INCOME BEFORE TAX TAX EXPENSE Current tax Deffered tax Total NET INCOME
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
101
P.T. BANK HANA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2009 Uang muka setoran modal Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Laba bersih tahun berjalan
PT. BANK HANA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Modal saham/ Capital stock Rp Juta/ Rp Million
22
3j
300.000 -
-
Modal disetor lainnya/ Other paid-in capital Rp Juta/ Rp Million
Laba (Rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual/ Unrealized gain (loss) on available-forsale securities Rp Juta/ Rp Million
200.000
(1.432) -
-
Saldo laba (defisit)/ Ratained earnings (deficit) Rp Juta/ Rp Million
(6.365) -
624 -
1.149
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp Juta/ Rp Million
292.203 200.000
624 1.149
Balance as of January 1, 2009 Capital paid-up in advance Unrealized gain on available-for-sale securities Net income for the year
Saldo per 31 Desember 2009
300.000
200.000
(808)
(5.216)
493.976
Balance as of December 31, 2009
Saldo per 1 Januari 2010 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Reklasifikasi modal disetor lainnya ke modal saham Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Laba bersih tahun berjalan
300.000
200.000
(808)
(5.216)
493.976
Balance as of January 1, 2010
2a
22
3j
Saldo per 31 Desember 2010
-
-
-
-
-
3.367 -
27.270
3.367 27.270
Adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Balance as of January 1, 2010 after adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Reclassification of other paid-in capital to capital stock Unrealized gain on available-for-sale securities Net income for the year
-
2.559
19.965
522.524
Balance as of December 31, 2010
-
300.000
200.000
200.000
(200.000)
500.000
-
(808)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan .
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
(7.305)
(2.089)
491.887
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
102
(2.089)
P.T. BANK HANA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT. BANK HANA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 2010 Rp Juta/ Rp Million
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian kas bersih dari aktivitas operasi Beban penyusutan Beban imbalan kerja Rugi yang belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap Beban penyisihan penghapusan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Modal Kerja Penurunan (kenaikan) aset operasi Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank lain Hutang pajak Kewajiban lain-lain
2009*) Rp Juta/ Rp Million
37.363
2.885
6.517 2.177
5.900 2.122
(2.335)
911
(19) (946)
(60) 234
(411)
-
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustment of net cash from operating activities Depreciation expense Employee benefit expense Unrealised loss on available for sale marketable securities Gain on sale and disposal of premises and equipment Provision for losses Accrued interest on impaired loans
42.346
11.992
(4.581)
(32.502)
86.177 (638.364) (1.357)
(203.553) (288.871) 873
1.194 366.781 (1.523) (533) (11.546)
97 673.467 (52.928) (44) 12.718
Operating Cash Flows before Changes in Working Capital Decrease (increase) in operating assets Securities Securities purchased with agreements to resell Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities
Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Pembayaran beban pajak
(161.406) (4.712)
121.249 -
Cash Provided by (Used in) Operating Activities Income tax paid
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(166.118)
121.249
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(10.156) 325
(2.373) 60
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of premises and equipment Proceeds from sale of premises and equipment
(9.831)
(2.313)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman dari Bank Lain Penambahan setoran modal
135.150 -
200.000
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Received of Borrowing Additional paid-in capital
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(40.799)
318.936
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
568.168
249.232
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
527.369
568.168
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
*) Disajikan kembali sesuai dengan PSAK No. 2 (Catatan 2b dan 3a)
*) Restatement in accordance with PSAK No. 2 (Notes 2b and 3a)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-7Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
103
P.T. BANK HANA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
PT. BANK HANA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continue) 2010 Rp Juta/ Rp Million
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sertifikat Bank Indonesia Jumlah Transaksi yang tidak mempengaruhi kas: Kenaikan tagihan dan kewajiban akseptasi Reklasifikasi modal disetor lainnya ke modal disetor
2009*) Rp Juta/ Rp Million
17.542 353.715 9.142
10.880 117.113 44.508
146.970 -
56.665 339.002
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and cash equivalents consist of: Cash on hand Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Bank Indonesia Certificate
527.369
568.168
Total
(11.626) 200.000
(1.213) -
Non cash activities: Increase in acceptances receivable and payable Reclassification of other paid-in capital to capital stock
*) Disajikan kembali sesuai dengan PSAK No. 2 (Catatan 2b dan 3a)
*) Restatement in accordance with PSAK No. 2 (Notes 2b and 3a)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-8-
104
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
PT Bank Hana (“Bank“) adalah perusahaan terbatas yang didirikan di Jakarta berdasarkan akta dari Andjar Djakarsih, S.H., notaris di Jakarta No. 25 pada tanggal 27 April 1971 dengan nama PT Bank Pasar Pagi Maju yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No.Y.A.5/189/25 tanggal 25 Mei 1974. Bank mengubah statusnya menjadi bank umum pada tanggal 21 Juli 1989 berdasarkan akta dari Jacinta Susanti, S.H., notaris di Jakarta No. 19 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusannya No. C2-8743.HT.01.04.Th.89 tanggal 15 September 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 7 November 1989,Tambahan No. 2866.
PT Bank Hana (the “Bank”) is a limited liability company established in Jakarta by deed No. 25 of Andjar Djakarsih, S.H., notary in Jakarta dated April 27, 1971 named PT Bank Pasar Pagi Maju, which was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia according to decision letter No. Y.A.5/189/25 dated May 25, 1974. The Bank changed its status and became a commercial bank on 21 July 1989 based on deed No. 19 of Jacinta Susanti, S.H., notary in Jakarta. This change of status was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through letter No. C2-8743.HT.01.04.Th.89 dated September 15, 1989, and published in supplement No. 2866 of State Gazette No. 89 on November 7, 1989.
Sejak tahun 2007, anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan terkait perubahan nama Bank menjadi PT Bank Hana, perubahan lokasi kantor pusat dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan nama Bank juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 10/20/KEPGBI/2008 tanggal 18 Maret 2008. Perubahan anggaran dasar terakhir berdasarkan akta No. 25 dari Refizal, S.H. Mhum, notaris di Jakarta pada tanggal 26 April 2010 para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Bank dari Rp 300.000 juta menjadi Rp 1.000.000 juta dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 300.000 juta menjadi Rp 500.000 juta. Perubahan ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-30860.AH.01.02. Th. 2010 tanggal 17 Juni 2010 (Catatan 21).
Since 2007, the Bank’s articles of association were amended several times regarding change in the Bank’s name to PT Bank Hana, change the Bank’s head office location and additional issued and fully paid capital. The change of the Bank’s name was also approved by Bank Indonesia through its letter No. 10/20/KEPGBI/2008 dated 18 March 2008. The latest amandment based on notarial deed No. 25 of Refizal, S.H. Mhum, notary in Jakarta dated April 26, 2010, the shareholders agreed to increase paid in capital from Rp 300,000 million to Rp 1,000,000 million, and increase the issued and fully paid capital from Rp 300,000 million to Rp 500,000 million. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-30860.AH.01.02. Th. 2010 dated Juni 17, 2010 (Note 21).
Bank memperoleh ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 1306/KMK.013/1989 tanggal 30 November 1989. Bank memperoleh ijin dari Bank Indonesia sebagai pedagang valuta asing berdasarkan surat dari Bank No. 26/112/UD/Adv tanggal 16 Agustus 1993 yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia No. 6/3/KEP.Dir.pip/2004 tanggal 8 Januari 2004.
The Bank obtained its licence as a commercial bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through decision letter No. 1306/KMK.013/1989 dated November 30, 1989. The Bank obtained a money changer licence from Bank Indonesia through its letter No. 26/112/UD/Adv dated August 16, 1993 which was renewed by the Decree of the Director of Banking Licensing and Information of Bank Indonesia No. 6/3/KEP.Dir.pip/2004 dated January 8, 2004.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 10/6/KEP.DpG/2008 tanggal 2 Mei 2008, Bank memperoleh persetujuan untuk mengubah statusnya menjadi bank devisa.
Pursuant to the Director of Bank Indonesia’s Decree No. 10/6/KEP.DpG/2008 dated May 2, 2008, the Bank obtained an approval to change its status to become a foreign exchange bank.
-9Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
105
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 13 Desember 2007 Hana Bank, Korea membeli saham Bank dari pemilik saham lama dan menjadi pemegang saham utama. Hal ini dituangkan dalam akta dari Linggo Darsono, S.H., notaris di Jakarta No. 8 tanggal 13 Desember 2007. Sehubungan dengan akuisisi Bank oleh Hana Bank, Korea, para pemegang saham telah setuju bahwa seluruh kewajiban di masa depan yang timbul dari transaksi terdahulu Bank akan ditagihkan kepada pemegang saham lama.
On 13 December 2007, Hana Bank, Korea acquired the Bank’s shares from the former shareholders and became the main shareholder of the Bank as documented in deed No. 8 of Linggo Darsono S.H., notary in Jakarta dated December 13, 2007. In relation to the Bank’s acquisition by Hana Bank, Korea, the shareholders have agreed that any future liabilities that may occur from the Bank’s previous transactions would be claimed from the former shareholders.
Sesuai dengan anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan semua kegiatan bank dan jasa keuangan lainnya.
In accordance with the Bank’s articles of Association, the scope of its articles is to carry out all banking activities and other financial services.
Bank bergerak dalam usaha perbankan komersial dan berkantor pusat di Gedung Mitra, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 21, Jakarta Selatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank mempunyai 1 kantor pusat, 5 kantor cabang, 12 kantor cabang pembantu, dan 2 kantor kas.
The Bank is engaged in commercial banking and is currently located at Gedung Mitra, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 21, Jakarta Selatan, Indonesia. As at December 31, 2010, the Bank has 1 head office, 5 branches, 12 sub branches and 2 cash office.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners and Board of Directors as at 31 December 2010 and 2009 were as follows:
2010
2009
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Young Seok Cho Biantoro Setijo Edy Kuntardjo Eka Noor Asmara
Hyung-Joon Park Biantoro Setijo Hadi Lesmono Eka Noor Asmara
President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
Direktur Utama Direktur
Chang-Sik Choi Sung-Ho Park Sugiarto Kurniawan Chandra Liem Konstantinus Bayu Wisnu Wardhana
Chang-Sik Choi Sung-Ho Park Sugiarto Kurniawan Chandra Liem Konstantinus Edy Kuntardjo
President Director Directors
Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing 268 dan 266 karyawan
106
The Bank has 268 and 266 employees as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
- 10 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a. Standards effective in the current period
Pada tahun berjalan, Bank menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
In the current year, the Bank adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.
The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Bank dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan.
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the Bank measure the impairment loss on financial assets depending on the classification of the financial instrument.
Pada penerapan awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006), perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortised cost) yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut.
On initial adoption of PSAK 50 (revised 2006) and 55 (revised 2006), effective interest rate calculation for financial instruments measured at amortized cost which were obtained previously and still have outstanding upon the initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) is determined based on the future cash flow obtained from initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) until the maturity date of such financial instruments.
Sebagaimana diijinkan dalam surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
As allowed under Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for the initial adoption of PSAK 50 (revised 2006) and 55 (revised 2006), the Bank will apply the transitional rule on impairment of loans assessed collectively, using estimates based on the provisions of the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks.
- 11 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
107
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009, kecuali sebesar Rp 2.089 juta dari kerugian bersih penurunan nilai aset keuangan yang dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010, sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), dengan perincian sebagai berikut:
Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009, except for Rp 2,089 million of net impairment losses on financial assets which is charged to retained earnings as of January 1, 2010, in accordance with Technical Bulletin No. 4, Transition Guidance on the Initial Adoption of PSAK 50 (revised 2006) and PSAK 55 (revised 2006),with details as follows:
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 Saldo (Revisi 2006)/ sebelum Adjustment penyesuaian/ on initial Balance adoption of before PSAK 55 Penyesuaian/ Adjusted (Revised 2006) As adjusted Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Aset Produktif Giro pada bank lain (Catatan 6) Penempatan pada bank lain (Catatan 7 ) Efek-efek (Catatan 8 ) Kredit (Catatan 9) Tagihan akseptasi (Catatan 11 ) Aset pajak tangguhan (Catatan 28 ) Jumlah
b.
(445) (470) (892) (11.002) (76)
445 470 892 (3.449) 76
1.470
(523)
(11.415)
(2.089)
Penyajian kembali laporan arus kas
PT Bank Hana
947 (13.504)
Total
Cash
Since January 1, 2010, the Bank adopted PSAK 2 (reformat 2007) on ”Statements of Cash Flows”. Under PSAK 2 (reformat 2007), the cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and is not pledged or restricted. Prior to January 1, 2010, cash and cash equivalents consists of cash, demand deposits with Bank Indonesia and demand deposits with other banks. Accordingly, for comparative purpose, statements of cash flows for the year ended December 31, 2009 have been restated to conform with the presentation of 2010.
- 12 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report
Earning Assets Demand deposits with other banks (Note 6) Placement with other banks (Note 7 ) Securities (Note 8 ) Loans (Note 9) Acceptances receivable (Note 11 ) Deffered Tax Asset (Note 28)
b. Restatement of Statements of Flows
Sejak 1 Januari 2010, Bank menerapkan PSAK 2 (reformat 2007) tentang “Laporan Arus Kas”. Berdasarkan PSAK 2 (reformat 2007) tersebut, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Oleh karena itu, untuk perbandingan penyajian, laporan arus kas yang berakhir 31 Desember 2009 disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian tahun 2010.
108
(14.451) -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perbandingan penyajian kembali laporan arus kas untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The comparison restatement of cash flows for the year 2009, is as follows: 2009
Sebelum penyajian kembali/ As previously reported Rp Juta/ Rp Million Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Awal Tahun Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Setelah disajikan kembali/ As restated Rp Juta/ Rp Million
Penyajian kembali/ Restatement Rp Juta/ Rp Million
129.870
189.066
42.631
206.601
Net Cash Provided by (Used by) Operating 121.249 Activities Net Cash Used in (2.313) Investing Activities Net Cash Provided by 200.000 Financing Activities Net Increase in Cash and 318.936 Cash Equivalents Cash and Cash Equivalents 249.232 at Beginning of Year
172.501
395.667
568.168
(67.817)
189.066
(2.313)
-
200.000
-
Cash and Cash Equivalents at End of Year
<
b.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif i.
c. Standards and Interpretations issued but not yet effective
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011
i.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2011
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan pihak-pihak berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
- 13 -
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
109
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
ii.
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
- 14 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PSAK 58 (revised 2009), Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2012
110
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Finanical Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Sharebased Payments PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Concession Arrangements ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
3.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements, and foresees that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:
Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).
To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.
To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
3.
Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Financial Statement Presentation
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
The Bank’s financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008.
The financial statements for the year ended December 31, 2010 were prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia and Guidance for Indonesian Bank Accounting (PAPI) 2008.
- 15 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
111
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, PSAK 31 (revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” dan PAPI 2000. PSAK 31 tersebut telah dicabut efektif tanggal 1 Januari 2010.
The financial statements for the year ended December 31, 2009 were prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, PSAK 31 (revised 2000) regarding “Accounting for Banking Industry” and PAPI 2000. PSAK 31 has been revoked effective on January 1, 2010.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunannya (Catatan 2b).
The statements of cash flows are prepared using the modified indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged nor restricted (Note 2b).
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
b.
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. c.
112
Foreign Currency Balances
Transactions
and
The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah based on Reuters spot rate as of 4:00 pm West Indonesia Time. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Transaksi Hubungan Istimewa
c.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah:
Related parties based on the criteria of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7 consist of the following:
1)
1)
perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
- 16 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
companies that directly, or indirectly, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Bank (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Bank that gives them significant influence over the Bank, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Bank);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel, who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Bank’s activities, including commissioners, directors and managers of the Bank and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Bank and companies which have a common key member of management as the Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan. d.
All transactions with related parties, whether or not made at similar interest rates, terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
d.
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Financial Assets All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
- 17 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
113
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Aset keuangan sebagai berikut:
Bank
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
diklasifikasikan
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
profit
or
loss
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either classified as held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profittaking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial asset forms part of a group of financial assets, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (Revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (Revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3f.
114
Fair value through (FVTPL) Held to maturity Available-for-sale Loans and receivable
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of income. The net gain or loss recognized in statements of income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3f.
- 18 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments has fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Financial assets that are not classified as held-to-maturity, measured at fair value through profit or loss; or loans and receivables, are classified as available-forsale. Available-for-sale financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction costs. Subsequently, they are measured at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.
Gains or losses arising from changes in fair value are recognized in equity with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains or losses on monetary assets, which are recognized in statements of income. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in equity is reclassified to statements of income.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
- 19 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
115
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
116
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau kewajiban keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation; or
- 20 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya.
significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah hutang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
- 21 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
117
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
118
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit secara individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility individually.
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in earnings and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets less allowance for impairment losses reserved. If in the next period the amount of any impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to events occurring after impairment loss is recognized, then the impairment loss previously recognized must be reversed, either directly or by adjusting the amount of allowance for impairment loss. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of income in the related period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
- 22 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in statements of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.
Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual, dievaluasi secara kolektif.
Financial assets that are not assessed individually are evaluated collectively.
Sebagaimana diijinkan dalam surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
As allowed in Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for initial adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), the Bank will apply the transition rule for credit impairment collectively by using estimates based on Bank Indonesia Regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and amendments thereto, Bank Indonesia Regulations No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas
e.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas
Classification as debt or equity
Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
- 23 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
119
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank’s financial liabilities are classified as follows:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Nilai wajar (FVTPL)
120
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
melalui
laporan
laba
rugi
Fair value through profit or loss Measured at amortized cost
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Kewajiban keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika kewajiban keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL where the financial liability is either held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchase in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is part of an identified portfolio of financial instruments that the Bank manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Kewajiban keuangan selain kewajiban keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kewajiban keuangan merupakan bagian dari kelompok kewajiban keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial liability forms part of a group of financial liabilities, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
- 24 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
f.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (Revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (Revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.
At initial recognition, financial liabilities measured at fair value through profit and loss, are recognized at fair value less transaction costs recognized in the statements of income. Subsequently, these financial liabilities are measured at fair value. Gains or losses arising from changes in fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recognized in earnings.
Kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan kewajiban keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk kewajiban jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities when and only when, the Banks obligations are discharged or cancelled or they expire.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
f.
Fair Value of Financial Instruments
Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut:
The Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy:
1.
1.
Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk kewajiban keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.
Quoted market price in an active market for similar instruments. For financial assets owned, the fair value used is the bid price. For financial liabilities held, the fair value used is the ask price. If the financial instrument has no quoted price in an active market, then valuation techniques are used in determining the fair value.
- 25 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
121
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
g.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2.
Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.
2.
Valuation techniques based on observable inputs. Include in this category are instrument assessed using: the quoted market prices in an active market for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets considered to be less active; or valuation techniques in which all significant inputs are obtained directly or indirectly from observed market data.
3.
Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.
3.
Valuation techniques using unobservable inputs. Include in this category are all instruments in which the inputs to valuation techniques used are not based on observable data and the use of unobservable inputs has a significant impact on the assessment of the instrument. Include in this category are instruments which are valued at quoted price for similar instruments where adjustments or significant unobservable assumptions are necessary to describe the differences between existing instruments.
Reklasifikasi Aset Keuangan
g.
The Bank is not allowed to perform reclassification of financial assets from or to a group of financial assets measured at fair value through profit or loss or loans and receivables. The Bank is only permitted to reclassify financial assets from available-forsale to held-to-maturity (or vice versa). For financial assets held-to-maturity, if the reclassification is in a greater than insignificant amount, then the remaining held-to-maturity investments must be reclassified as available-for-sale (tainting rule). If there is reclassification from held-to-maturity to available-for sale, the financial assets will be measured at fair value and the difference between fair value and carrying amount should be recorded in equity. Upon initial adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) on January 1, 2010, the Bank may reclassify held-tomaturity financial assets without being affected by the tainting rule.
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Pada saat penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo tanpa terkena dampak tainting rule.
122
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Reclassifications of Financial Assets
- 26 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) h.
i.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Saling Hapus Instrumen Keuangan
h.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan, jika dan hanya jika, Bank:
Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in financial statements, when and only when, the Bank:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
intends to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously.
Penggunaan Estimasi
i.
Penyusunan laporan keuanga sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuanga serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. j.
k.
Offsetting Financial instruments
Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of financial statements and the reported amount of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
j.
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks
Sejak 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dan giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
Since January 1, 2010, demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate and demand deposits with other banks are stated at amortized costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo giro dan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
Prior to January 1, 2010, demand deposits with Bank Indonesia are stated at outstanding balance and demand deposits with other banks are stated at outstanding balance net of allowance for losses.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
k. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dan penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
Since January 1, 2010, placements with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate and placements with other banks are stated at amortized costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 3d).
- 27 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
123
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi dan penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi penyisihan penghapusan. l.
124
Prior to January 1, 2010, placements with Bank Indonesia are stated at outstanding balance net of unamortized interest. Placements with other banks are stated at outstanding balance net of allowance for losses.
Efek-efek
l.
Securities
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
At initial recognition, securities are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and subsequent measurement is done based on classification of securities into groups of certain financial assets net of impairment losses (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan sebagai berikut:
Securities are classified based on management’s intention at acquisition, as follows:
(i)
(i)
Investasi efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Investments in trading securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are reflected in current operations.
(ii) Investasi efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
(ii) Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are recorded as part of equity and recognized as income or expenses of the period when realized.
(iii) Efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum direalisasi.
(iii) Investments in held-to-maturity securities are stated at cost, adjusted for unamortized premium or discount.
- 28 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk merealisasi aset tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih surat berharga tersebut. Dalam hal nilai pasar tidak tersedia, maka penilaian efek-efek ditentukan antara lain dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow.
For securities which are actively traded in organized financial markets, fair value is generally determined by reference to quoted market prices at the stock exchanges at the close of business on the balance sheet date, adjusted for transaction costs necessary to realize the asset. For securities where there is no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which is substantially the same or is calculated based on the expected future cash flows of such securities. If no market value is available, the valuation of securities is determined using, among others, the Discounted Cash Flow method.
Efek-efek disajikan di neraca setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
Securities are stated in balance sheets net of allowance for losses.
Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau kelompok tersedia untuk dijual, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
For held-to-maturity or available-for-sale securities, the carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in fair value of individual investments (including unamortized premium and discount). Any such write down is charged directly to current operations.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
For the computation of realized gain or loss, cost of equity securities is determined using the weighted average method, while the cost of debt securities held-to-maturity is based on the specific identification method.
m. Kredit
m. Loans
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
Loans are recognized at amortized costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh debitur setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Loans are recorded at the principal amount at the time of drawdown. Loans are presented at the gross amount of outstanding balance less allowance for losses. For restructured loans, the gross amount of loans consists of loan principal, interest and other charges, which are capitalized to loan principal balance. The capitalized interest is recognized as unearned interest income.
- 29 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
125
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. n.
o.
126
Syndicated loans are stated at the principal amount in accordance with the risk borne by the Bank.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah
n.
Troubled Debt Restructuring
Sejak 1 Januari 2010, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Since January 1, 2010, losses resulting from loan restructuring related to modification of credit terms are recognized if the present value of future cash receipts which have been determined in new loan terms, including receipts designated as interest or principal, is less than the amount of the outstanding loan before the restructuring.
Sebelum 1 Januari 2010, restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat prospektif, dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit, maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
Prior to January 1, 2010, troubled debt restructuring with a modification of the terms is recorded prospectively, and does not change the carrying amount of the loan at the restructuring date, except that if the outstanding loan exceeds the future cash receipts stated in the new terms of the loan, then the difference is recognized as a loss on restructuring. Thereafter, all future cash receipts stated in the requirements shall be recorded as principal and interest repayment proportionately.
Kerugian Penurunan Nilai dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
o.
Impairment Losses and Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Pada setiap tanggal neraca Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinjaman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3d.
The Bank at each balance sheet date evaluate whether there is any objective evidence that financial assets or groups of financial assets classified as held-tomaturity, available-for-sale or loans and receivables are impaired, as described in Note 3d.
Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (Catatan 2a).
As allowed under the Bank Indonesia Circular (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for initial adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), the Bank will apply the transition rule for credit impairment assessed collectively, using estimates based on the provision of the prevailing Bank Indonesia regulation concerning Asset Quality Ratings for Commercial Banks (Note 2a).
- 30 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.
The determination of the quality of assets and allowance for losses is based on Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and its amendments Bank Indonesia Regulations No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009.
Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non produktif.
The assessment of the quality and allowance for losses is done on both earning assets and non-earning assets.
Aset Produktif
Earning Assets
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, kredit, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi, termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif dan fasilitas kredit yang belum digunakan.
Earning assets consist of demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, derivative receivables, loans, securities purchased with agreements to resell, acceptances receivable and others including commitments and contingencies recorded in the administrative accounts and unused credit facilities.
Penyisihan penghapusan aset produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Allowance for losses and estimated losses on commitments and contingencies are determined based on evaluation of the quality of each earning asset and commitments and contingencies, in accordance with Bank Indonesia’s regulations.
Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet.
Based on the Bank Indonesia Regulations and Decrees mentioned above, the quality of earning assets and estimated commitment and contingencies are classified into 5 (five) categories: current, special mention, substandard, doubtful and loss.
Aset Non-produktif
Non-earning Assets
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account).
Based on prevailing Bank Indonesia regulations, the Bank is required to establish allowance for losses on its non-earning assets (including foreclosed collateral, abandoned property, interoffice accounts and suspense accounts).
Penyisihan penghapusan aset non produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset non produktif diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.
The allowance for losses on non-earning assets is established based on the review and evaluation of actions taken on each nonearning asset at the end of each year. Based on the Bank Indonesia Regulation mentioned above, non earning assets are classified into one of four categories: current, substandard, doubtful and loss.
- 31 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
127
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Penyisihan Penghapusan Aset
Allowance for Losses
Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan terhadap aset produktif dan aset non produktif berupa:
The Bank is required to establish allowance for losses on its earning assets and nonearning assets as follows:
Cadangan umum untuk aset produktif minimum sebesar 1% dari aset produktif yang memiliki kualitas lancar.
Minimum general reserve of 1% for earning assets classified as current.
Cadangan khusus untuk aset produktif dan non produktif, kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus hanya berlaku untuk aset produktif, dengan besarnya persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut:
The percentages of specific reserves for allowance for losses on earning and non-earning assets, except for special mention classification which is applicable only to earning assets, are as follows:
Klasifikasi Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
p.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Persentase Penyisihan Penghapusan Aset/ Percentage of Allowance for Losses Minimum/Minimum of Minimum/Minimum of Minimum/Minimum of
Special mention Substandard Doubtful Loss
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai.
The above percentages are applied to the balances of the earning assets, less the value of eligible collateral in accordance with Bank Indonesia regulations, except for those classified as current and not secured by cash collateral.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) tidak dibentuk penyisihan penghapusan.
Bank Indonesia Certificates of Indebtedness (SBI) and placements with Bank Indonesia (BI Intervention) do not have allowance for losses.
Aset dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan yang bersangkutan selama tahun berjalan.
Assets written off are charged to the allowance for losses when management believes that they are definitely uncollectible. Recovery of assets previously written off is recorded as an addition to the allowance for losses during the year of credit recovery.
Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk diakui sebagai beban dan kewajiban dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”.
The estimated losses on commitments and contingencies are recognized as an expense and as a liability under the account “Estimated Losses on Commitments and Contingencies”.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
p.
Sejak 1 Januari 2010, tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d dan 3o).
128
5% 15% 50% 100%
Classification
Since January 1, 2010, acceptance receivables are stated at amortized costs using the effective interest rate net of impairment losses, whereas acceptance payables are stated at amortized costs using the effective interest rate method (Notes 3d and 3o).
- 32 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Acceptances Receivable and Payable
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sebelum 1 Januari 2010, tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan. q.
Prior to January 1, 2010 acceptances receivable and payable are stated at the value of the letter of credit (L/C) or realized value of L/C accepted by counterparty banks. The acceptances receivable are presented net of allowance for losses. q.
Aset Tetap
Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method. The depreciation rates are as follows:
Tahun/ Years Bangunan Kendaraan bermotor Inventaris kantor Leasehold improvement
20 4-8 4-8 4
Buildings Motor vehicles Office furniture and fixtures Leasehold improvement
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated depreciated.
biaya
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
at
cost
and
is
not
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
- 33 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
129
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) r.
s.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
r.
Pada tanggal neraca, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At balance sheet dates, the Bank review the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3d.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3d.
Aset Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional
s.
130
Unused Premises and Equipment Unused premises and equipment are stated at net realizable value, i.e. cost less accumulated depreciation and allowance for losses.
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan. t.
Impairment of Non-Financial Asset
Agunan yang Diambil Alih
t.
Foreclosed Properties
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
Land and other assets (collateral foreclosed by the Bank) are presented in the Foreclosed Properties account under “Other assets”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam administratif Bank.
Foreclosed properties are stated at net realizable value. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed properties is charged against allowance for losses. If the net realizable value is higher than the loan receivable, the foreclosed properties are recorded at the amount of the loan receivable and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
The difference between the carrying amount of foreclosed properties and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss at the time of sale.
- 34 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
u.
v.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed properties periodicaly. Provision for losses on foreclosed properties is reserved on reduction of foreclosed properties value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The carrying amount of foreclosed properties is written down to recognize a permanent decline in the value of the foreclosed properties, which is charged to current operations.
Simpanan
u.
Deposits
Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d).
Since January 1, 2010, at initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized costs using the effective interest rate method (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010, dinyatakan sebagai berikut:
Prior to January 1, 2010, deposits are stated as followed:
simpanan
Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank.
Simpanan dari Bank Lain
v.
Demand deposits are stated at the amount due to the demand deposit account holders Saving deposits are stated at the amount due to the savings account holders. Time deposits are stated at nominal in accordance set forth in the agreement between the Bank and holders of time deposits.
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, saving deposits and time deposits.
Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal simpanan dari bank lain diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d).
Since January 1, 2010, at initial recognition, deposits from other banks measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized cost using the effective interest rate method (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain.
Prior to January 1, 2010, deposits from other banks are stated at the amount due to other banks.
- 35 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
131
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) w. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
w. Securities Purchased with Agreements to Resell
Sejak 1 Januari 2010, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
Since January 1, 2010, securities purchased with agreements to resell (reverse repo) are stated at amortized cost using the effective interest rate method net of impairment losses (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar harga penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima di muka. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali efek diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.
Prior to January 1, 2010, securities purchased with agreements to resell (reverse repo) are recognized as receivables at agreed price less interest received in advance. The difference between purchase price and resell price of the securities is recognized as interest income over the period commencing from the purchase date to the resale date.
x.
132
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengakuan Bunga
Pendapatan
dan
Beban
x.
Recognition of Interest Revenues and Expenses
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3d).
Selama tahun 2010, penerimaan yang berhubungan dengan kredit yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat kredit. Pendapatan bunga atas penurunan nilai aset keuangan dalam periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk diskon arus kas di masa yang akan datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
During 2010, revenue related to loan that is impaired directly reduces the carrying amount of the loan. Interest income on impaired financial assets in the current period is recognized on the basis of the interest rate rates used for discounting future cash flows in the measurement of impairment losses.
Bunga dari kewajiban keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
Interest from financial liabilities is recognized as an expense in the income statement.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk:
Interest income and expense recognized in financial statement includes:
Bunga pada aset dan kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest on available-for-sale investment securities is computed using the effective interest method.
- 36 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
y.
z.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (nonperforming). Pada saat aset produktif diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (pada periode berjalan) atau “nonperforming”, tagihan bunga dari aset tersebut yang sudah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima, dibatalkan dan selanjutnya diakui sebagai tagihan kontinjensi (disajikan di luar neraca).
Interest revenues and expenses are recognized on accrual basis, except for interest revenues on loans and other earning assets that are classified as substandard, doubtful and loss (“nonperforming”) that are classified as loss. Interest revenues on nonperforming assets not yet received are reported as contingent receivables. Interest revenues on loans classified as substandard are recognized only when such revenues have been received. Interest revenues accrued but not yet received are reversed when the related loans are classified as nonperforming.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit nonperforming, kecuali untuk kredit yang diklasifikasikan kurang lancar diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan.
All cash receipts related to nonperforming loans, except for loans classified as substandard that are classified as loss are applied as reduction of loans. The excess of cash receipts over the outstanding principal loans and receivables is recognized as interest income in the current operations.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
Deferred interest revenues on restructured loans are recognized as income in proportion to the loan principal installments.
Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi
dan
Beban
y.
Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif pada tahun 2010 dan metode garis lurus pada tahun 2009. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi.
Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred income and amortized over the periods of the related loan commitments using the efective interest rate method in 2010 and the straight line method in 2009. The balance of deferred revenues on loans settled prior to maturity is recognized as income at loan settlement date.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material according to the Bank are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya
z.
Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Pension Plan and employment Benefits
Other
Post-
The Bank provides a defined benefit pension plan for all its permanent employments. The Bank also provide post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Laws”).
- 37 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
133
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the Bank’s defined benefit obligations and 10% of fair value of plan assets, which ever is higher, are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of scheme assets.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term liabilities
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as service leave are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.
aa. Pajak Penghasilan
134
aa. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
- 38 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 4.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
KAS
4.
2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
Rupiah Mata uang asing
14.144 3.398
7.972 2.908
Jumlah
17.542
10.880
Kas diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas adalah nilai tercatatnya.
5.
CASH
Rp Juta/ Rp Million Rupiah Dollar Amerika Serikat
76.883 276.832
Jumlah
353.715
Total
Cash is classified as loans and receivables. The fair value of cash is its carrying amount.
GIRO PADA BANK INDONESIA
Jumlah/ Total
Rupiah Foreign currencies
5. 2010 Persentase GWM/ MMD Percentage % 8,20 47,65
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
Jumlah/ Total
Rp Juta/ Rp Million 42.752 74.361 117.113
2009 Persentase GWM/ MMD Percentage % 5,09 19,56
Rupiah U.S. Dollar Total
Giro pada Bank Indonesia diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Demand deposits with Bank Indonesia is classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Nilai wajar dari giro pada Bank Indonesia adalah nilai tercatatnya.
The fair value of demand deposits with Bank Indonesia is its carrying amount.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah untuk tahun 2010 terdiri dari GWM Primer yang ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 Nopember 2010, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disintensif bawah atau parameter disintensif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 1 Nopember 2010.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010, regarding Mandatory Minimum Deposit Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The Minimum Statutory Reserves in 2010 consist of Primary Minimum Statutory Reserves which is set at 8% and the Secondary Minimum Statutory Reserves which is set at 2.5% which is effective from November 1, 2010, and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves which is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank's LDR and LDR target by taking into account the difference between the Bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive which become effective from March 1, 2011. GWM in the United States Dollar is set at 1% which is effective from November 1, 2010.
- 39 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
135
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
6.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, GWM dalam Rupiah untuk tahun 2009 ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2009 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008 which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 regarding Mandatory Minimum Deposit Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, the minimum statutory reserve for Rupiah in 2009 is 7.5%, which consists of primary statutory reserve of 5% which is effective from October 24, 2008 and secondary statutory reserve of 2.5% which is effective from October 24, 2009, while the minimum statutory reserves in United States Dollar is set at 1% which is effective from October 24, 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerintah Indonesia masing-masing adalah sebesar 5,37% dan 40,94%.
As of December 31, 2010 and 2009, the Bank’s secondary minimum statutory reserves which consist of Bank Indonesia Certificates and Indonesian Government bonds were 5.37% and 40.94%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has complied with the minimum deposit balances required under the Bank Indonesia regulations.
GIRO PADA BANK LAIN
6.
2010 Rp Juta/ Rp Million Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah giro pada bank lainbersih Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing
136
PT Bank Hana
2009 Rp Juta/ Rp Million
2.196 6.946
2.229 42.279
9.142
44.508 (445)
9.142
44.063
-
0,05%
- 40 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2,00% 2,00%
Third parties Rupiah Foreign currencies Total Allowance for impairment losses Total demand deposits with other banks - net Average interest rate per annum Rupiah Foreign currencies
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
Demand deposits with other counterparties are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
2.103 87 5 1
2.136 6 80
banks
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
-
Sub jumlah
2.196
2.229
Dollar Amerika Serikat Wachovia Bank JPMorgan Chase Bank, N.A PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (persero) Tbk Deutsche Bank
3.168 1.759 856 628 535
10.112 23.831 4.837 2.588 911
6.946
42.279
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
9.142 -
44.508 (445)
Total Allowance for impairment losses
Bersih
9.142
44.063
Net
Jumlah giro pada bank lain - bersih
9.142
44.063
Total demand deposits with other banks - net
Sub jumlah
7
by
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sub total US Dollar Wachovia Bank JPMorgan Chase Bank, N.A PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (persero) Tbk Deutsche Bank Sub total
<
Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah nilai tercatatnya.
Demand deposits with other banks are classified as loans and receivables, and measured at amortized cost using the effective interest rate method. The fair value of demand deposits with other banks is its carrying amount.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
On December 31, 2010, there were no demand deposits from other banks that serve as collateral by the bank.
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 tidak mengalami penurunan nilai dan berkualitas lancar pada tanggal 31 Desember 2009.
All demand deposits with other banks are not impaired as of December 31, 2010 and classified as current as of December 31, 2009.
- 41 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
137
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) Saldo akhir tahun
Saldo akhir tahun
2010 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Juta/ Rp Million
22
138
445
(423)
-
(445)
-
-
2009 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Juta/ Rp Million
Balance at beginning of year Difference in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (Revised 2006) Balance at end of year
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
10
52
62
12
384 (13)
396 (13)
Provision during the year Exchange rate differences
22
423
445
Balance at end of year
-
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
7.
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
423
(22)
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs
The changes in the allowance for impairment losses on demand deposits with other banks are as follows:
Balance at beginning of year
Management believes that the allowance for impairment losses on demand deposits with other banks is adequate to cover possible losses which might arise from uncollectible demand deposits with other banks.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.
All placements with other banks are made with third parties.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Placement with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables, and measured at amortized cost using the effective interest rate method. .
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
Placement with Bank Indonesia and other banks are arranged at fixed interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk.
Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya.
The fair value of placement with Bank Indonesia and other banks is its carrying amount
- 42 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Jenis penempatan
Rupiah Pihak ketiga Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka Rp 30 juta Deposito
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified according to type of placements as follows:
2010 Tingkat bunga rata-rata per tahun/ Average annual interest rate
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
3 92 - 94
5,5% 9,5%
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
Type of placement
96.970 50.000
Rupiah Third parties Bank Indonesia interventionnet of unamortized interest of Rp 30 million Deposits
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
146.970 -
Total Allowance for impairment losses
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih
146.970
Placements with Bank Indonesia and other banks - net
Jenis penempatan
Rupiah Pihak ketiga Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka Rp 10 juta Mata uang asing Pihak hubungan istimewa Call money
2009 Tingkat bunga rata-rata Jangka waktu per tahun/ Average annual (hari)/ Term (days) interest rate
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
Type of placement
8
6,30%
9.690
94
1,58%
46.975
Rupiah Third party Bank Indonesia interventionnet of unamortized interest of Rp 10 million Foreign currency Related parties Call money
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
56.665 (470)
Total Allowance for impairment losses
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih
56.195
Placements with Bank Indonesia and other banks-net
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010 dan dikelompokkan lancar pada tanggal 31 Desember 2009.
The placements with Bank Indonesia and other banks are not impaired as of December 31, 2010 and classified as current as of December 31, 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan jaminan oleh Bank.
As of December 31, 2010, there were no placements with Bank Indonesia and other banks pledged as collateral by the Bank.
- 43 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
139
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Rp Juta/ Rp Million
Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2010 and 2009 classified according to remaining period to maturity are as follows:
2010 Lebih dari 1 s.d 12 bulan/ More than 1 to 12 months Rp Juta/ Rp Million
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
Rupiah Bank Indonesia Intervensi Deposito
96.970 -
50.000
96.970 50.000
Jumlah
96.970
50.000
146.970
Rupiah BI Intervention Deposits Total
2009 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Rp Juta/ Rp Million Rupiah Bank Indonesia Intervensi
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 9.690
Mata uang asing Call money
46.975
46.975
Foreign currencies Call money
Jumlah
56.665
56.665
Total
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
2010 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Juta/ Rp Million
-
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
470
-
The changes in the allowance for impairment losses on placements with other banks are as follows:
(470)
(470)
2009 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Juta/ Rp Million
753
-
1.058
Difference in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (Revised 2006) Provision (reversal) during (515) the year (73) Exchange rate differences
(753)
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
305
-
-
-
-
238 (73)
-
-
-
-
470
470
Balance at beginning of year
Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses on placements with other banks is adequate to cover possible losses which might arise from uncollectible placements with other banks.
- 44 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Rupiah Rp Juta/ Rp Million
470
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank bank lain.
140
Rupiah BI Intervention
9.690
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
EFEK-EFEK
8.
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut:
SECURITIES Details of securities by type and purpose of investment are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 998 juta tahun 2009 Dollar Amerika Serikat Wesel Tagih Jumlah
2009 Peringkat/ Rating
Rp Juta/ Rp Million
Peringkat/ Rating Third parties Held-to-maturity Rupiah
-
339.002
7.520 7.520
339.002
Certificates of Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp 998 million in 2009 United States Dollar Export Draft Total
Tersedia untuk dijual Rupiah FR-0023 BFI II seri A tahun 2009 WOM Finance IV B Thn 2007 WOM Finance IV C Thn 2007 Medco Energi II Seri A thn 2009 FR-0022 PT Exelcomindo II - 2007 PT Indofood IV - 2007 Mayapada IIA BTN XIII A BTPN I TH 2009 seri A OTO MULTIARTHA VI A TH ’09 FR-0046
Available for Sale Rupiah 54.875 10.325 10.270 10.268 5.120 390 -
Baa3 +idA+idA+idA+idAABaa3
2.914 9.440 25.162 390 2.000 4.674 1.992 10.000 20.000 13.000 4.615
Jumlah tersedia untuk dijual Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
91.248
94.187
Jumlah
91.248
93.295
Efek-efek - bersih
98.768
432.297
-
(892)
FR-0023 BFI II seri A tahun 2009
+idA+idA+idAABa3 +idA+ +idAA +idA+idAA+idA+ +idAABa3
WOM Finance IV B Thn 2007 WOM Finance IV C Thn 2007 Medco Energi II Seri A Thn 2009 FR-0022 PT Exelcomindo II - 2007 PT Indofood IV - 2007 Mayapada IIA BTN XIII A BTPN I TH 2009 seri A OTO MULTIARTHA VI A TH ’09 FR-0046
Total available for sale Less Allowance for impairment losses Total Securities - net
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo, PT Fitch Rating Indonesia dan PT Moody’s Indonesia.
Securities as mentioned above were rated by Pefindo, PT Fitch Rating Indonesia and PT Moody’s Indonesia.
Rincian efek-efek berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah:
Details of securities based on government and non government securities:
2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
Efek Pemerintah - bersih Efek bukan pemerintah
55.265 43.503
344.007 89.182
Government securities - net Non government securities
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
98.768 -
433.189 (892)
Total Allowance for Impairment losses
Efek-efek - bersih
98.768
432.297
Securities - net
- 45 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
141
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Menurut jangka waktunya, efek-efek dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Classification of securities according to maturity dates are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 3 bulan s.d. 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Jumlah
91.248
339.002 15.010 79.177
91.248
433.189
6.613 907
-
7.520
-
Rupiah Less than 1 month More than months 3 to 12 months More than 12 months Total U.S. Dollar Less than 1 month More than 1 month to 3 months Total
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
98.768 -
433.189 (892)
Total Allowance for impairment losses
Efek-efek - Bersih
98.768
432.297
Securities - net
Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Classification of securities according to remaining periods from balance sheet date until maturity dates are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 3 bulan s.d. 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Jumlah
142
2009 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
10.325 20.928 59.995
339.002 14.992 79.195
91.248
433.189
6.613 907
-
7.520
-
Rupiah Less than 1 month More than 3 months to 12 months More than 12 months Total U.S. Dollar More than 1 month More than 1 month to 3 months Total
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
98.768 -
433.189 (892)
Total Allowance for impairment losses
Efek-efek - bersih
98.768
432.297
Securities - net
- 46 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah:
The fair values of held-to-maturity securities as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Sertifikat Bank Indonesia
2009 Rp Juta/ Rp Million
-
339.002
Dollar Amerika Serikat Wesel tagih
7.520
Jumlah
7.520
United States Dollar Export drafts
339.002
Total
Pada tanggal 31 Desember 2010 tidak ada surat berharga yang dijadikan sebagai jaminan oleh Bank.
As of December 31, 2010, there were no securities pledged as collateral by the Bank.
Efek-efek pada tanggal 31 Desember 2010 tidak mengalami penurunan nilai dan dikelompokkan lancar pada tanggal 31 Desember 2009.
The securities as of December 31, 2010 are not impaired and classified as current as of December 31, 2009.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efekefek adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on securities are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million
9.
Rupiah BI Certificate
2009 Rp Juta/ Rp Million
Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) Penyisihan selama tahun berjalan
892
58
-
834
Balance at beginning of year Difference in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (Revised 2006) Provision during the year
Saldo akhir tahun
-
892
Balance at end of year
(892)
-
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
Management believes that the allowance for impairment losses on securities is adequate to cover possible losses which might arise from uncollectible securities.
Estimasi nilai wajar efek-efek ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Efek-efek memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Pada periode yang berakhir 31 Desember 2010, nilai wajar dari efek-efek adalah sebesar nilai tercatatnya.
The estimated fair value of securities is determined by discounting the future cash flows using current market rate. Securities are arranged at fixed interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk. The fair value of securities as of December 31, 2010 is its carrying amount.
KREDIT
9.
LOANS
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans is classified as loans and receivables, and measured at amortised costs using effective interest rate method.
Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
- 47 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
143
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Nilai wajar 31 Desember tercatatnya. a.
dari 2010
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
kredit pada tanggal adalah sebesar nilai
The fair value of loans as of December 31, 2010 its carrying amount.
Jenis Pinjaman
a.
2010 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Pihak hubungan istimewa Kredit modal kerja Kredit investasi Pihak ketiga Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Sub jumlah Dollar Amerika Serikat Pihak hubungan istimewa Kredit modal kerja Kredit investasi Pihak ketiga Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Sub Jumlah
b.
2009 Rp Juta/ Rp Million
262
8.000 708
Rupiah Related parties Working capital loans Investment loans
734.780 196.074 101.761 1.032.877
478.404 129.050 40.162 656.324
Third parties Working capital loans Investment loans Consumption loans Sub total
-
65.683 89.994
9.395 376
302.134 66.434 957 525.202
144.772 105.862 2.986 263.391
U.S. Dollar Related parties Working capital loans Investment loans Third parties Working capital loans Investment loans Consumption loans Sub total
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.558.079 (16.086)
919.715 (11.002)
Total Allowance for impairment losses
Kredit - Bersih
1.541.993
908.713
Loans - Net
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
12,68% 6,17%
Mata Uang
14,84% 7,30% b.
2010 Rp Juta/ Rp Million
144
By Type of Loan
Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
By Currencies
2009 Rp Juta/ Rp Million
Rupiah Dollar Amerika Serikat
1.032.877 525.202
656.324 263.391
Rupiah U.S. Dollar
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.558.079 (16.086)
919.715 (11.002)
Total Allowance for impairment losses
Kredit - Bersih
1.541.993
908.713
Loans - Net
- 48 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sektor Ekonomi
c.
2010 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Perdagangan Industri Jasa bisnis Konstruksi Pertambangan Transportasi Pertanian Jasa pelayanan sosial Lain-lain
2009 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Trading Manufacturing Business services Construction Mining Transportation Agriculture Public service Others
237.612 118.436 117.982 66.204 15.042 7.740 2.597 2.015 465.249
212.619 89.569 251.220 16.978 14.012 3.126 27.486 1.150 40.164
1.032.877
656.324
21.663 350.280 4.992 51.911 92.572 3.784
5.168 148.501 24.843 49.324 32.570 2.985
525.202
263.391
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.558.079 (16.086)
919.715 (11.002)
Total Allowance for impairment losses
Kredit - Bersih
1.541.993
908.713
Total Loans - Net
Sub jumlah Dollar Amerika Serikat Perdagangan Industri Jasa bisnis Konstruksi Pertambangan Transportasi Lain-lain Sub jumlah
d.
By Economic Sector
Jangka Waktu
d.
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
U.S. Dollar Trading Manufacturing Business services Construction Mining Transportation Others Sub total
By Maturity Based on term of the loan agreements:
2010 Rp Juta/ Rp Million 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
Sub total
2009 Rp Juta/ Rp Million
598.061 347.121 525.809 87.088
465.457 138.649 270.982 44.627
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.558.079 (16.086)
919.715 (11.002)
Total Allowance for impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih
1.541.993
908.713
Total Loans - Net
- 49 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
145
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Based on remaining periods from balance sheet date to maturity dates: 2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.024.598 101.307 358.516 73.658 1.558.079 (16.086)
528.997 163.088 184.153 43.477 919.715 (11.002)
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Total Allowance for impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih
1.541.993
908.713
Total Loans - Net
e.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 0%-11% dan 0%-13,5% per tahun masingmasing untuk tahun 2010 dan 2009 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 5 tahun sampai dengan 20 tahun dan diterima kembali melalui pemotongan gaji bulanan.
e.
Loans to the Bank’s employees and officers bear interest at 0% to 11% and 0% to 13.5% per annum in 2010 and 2009, respectively, with terms ranging from 5 to 20 years and are collected through monthly salary deductions.
f.
Pinjaman sindikasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian sindikasi dengan bank lain. Keikutsertaan Bank dalam pinjaman sindikasi sebagai anggota pada tahun 2009 hanya terkait dengan satu debitur sebesar Rp 3.658 juta dengan porsisi indikasi sebesar 25,00% dari jumlah fasilitas pinjaman.
f.
Syndicated loans represent loans advanced to customers under syndication agreements with other banks. The Bank’s participation as a member of syndications in 2009 is only related to one debtor amounted to Rp 3,658 million with a syndication portion of 25.00% of the total loan facility.
g.
Kredit yang diberikan dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.
g.
Loans are collateralized by movable and/or immovable assets with fiduciary transfer of proprietary rights or mortgages and authorization letters to hypothecate or to sell and other collaterals such as time deposits which are generally acceptable to the Bank.
h.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
h.
The details of nonperforming loans (classified as substandard, doubtful and loss) as of December 31, 2010 and 2009, based on economic sector are as follows:
2010 Cadangan kerugian Kredit bermasalah/ penurunan nilai/ Non-performing Allowance for loans impairment losses Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
146
2009 Cadangan kerugian Kredit bermasalah/ penurunan nilai/ Non-performing Allowance for loans impairment losses Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Pertanian Industri Lain-lain
4.425 159 102 1.973 2.439
206 15 55 275
18.666 208
Jumlah
9.098
551
20.602
- 50 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
1.728
102 4 106
Rupiah Trade Business services agriculture Manufacturing Others Total
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dari jumlah kredit bermasalah tersebut, kredit dalam proses penyelamatan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing Rp 7.711 juta dan nihil. i.
In the above non-performing loans, the loans in the process of remedial as of December 31, 2010 and 2009 are Rp 7,711 million and nil, respectively.
Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
NPL Gross NPL Neto
i.
Non-performing loans (NPL) ratio as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010
2009
0,58% 0,55%
2,24% 2,23%
Gross NPL Net NPL
j.
Saldo kredit bermasalah yang pengakuan bunganya secara cash basis untuk tahun 2009 sebesar Rp 20.602 juta. Pada tahun 2010, berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Bank masih dapat mengakui pendapatan bunga secara akrual dari kredit yang bermasalah.
j.
Non-performing loans with interest recognized on cash basis as of December 31, 2009 amounted to Rp 20,602 million. In 2010, in accordance with PSAK 55 (Revised 2006), the Bank can still recognize interest income for nonperforming loans on accrual basis.
k.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.
k.
As of December 31, 2010, there were no loans pledged as collateral by the Bank.
l.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kedit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
l.
Based on the legal lending limit’s reports submitted to Bank Indonesia as of December 31, 2010 and 2009, there were no loans which exceed the legal lending limit (BMPK).
m. The details of and changes in allowance for impairment losses on loans are as follows:
m. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) Penyisihan selama tahun berjalan Akrual bunga atas kredit yang mengalami penurunan nilai Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan Penerimaan kembali dari kredit yang dihapus buku Saldo akhir tahun
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million
8.512
3.449 2.949
-
(410) (2.808)
-
2.490
11.002
1.986
3.449 4.935
(102) -
20
-
11.712
(410) (102) (2.808) 20
4.374
- 51 -
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
16.086
Balance at beginning of year Differences of impairment due to initial adoption of PSAK 55 (Revised 2006) Provision during the year Interest accrual on impaired loan Exchange rate differences Writte-off during the year Recovery during the year Balance at end of year
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
147
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2009 Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan Penerimaan kembali Saldo akhir tahun
10.084
980
11.064
(272) (1.445) 145
1.645 (135) -
1.373 (135) (1.445) 145
Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year Exchange rate differences Writte-off during the year Recovery during the year
8.512
2.490
11.002
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa semua kredit telah dijamin dengan cukup dan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. n.
Management believes that the loans are adequately collateralized and that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that might arise from uncollectible loans.
n.
Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbuku Kredit yang telah dihapus tagih
2009 Rp Juta/ Rp Million
1.176
4.948
Balance at beginning of year
2.808
1.445
Write-off during the year
(1.562) (2.177)
(145) (5.072)
Recovery during the year Discharge of claim
Saldo akhir tahun
245
10. EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
1.176
Balance at end of year
10. SECURITIES PURCHASED AGREEMENTS TO RESELL
WITH
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Securities purchased with agreements to resell are categorized as loans and receivables, and measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali untuk jangka waktu 31 hingga 41 hari dan 35 hingga 45 hari masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dengan perincian sebagai berikut:
This account represents bonds purchased with agreements to resell with a term ranging from 31 days to 41 days and 35 days to 45 days as of December 31, 2010 and 2009, respectively, with details as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million
148
Changes in loans written off are as follows:
2009 Rp Juta/ Rp Million
Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi
131.743 (837)
217.810 (727)
Resell price Unrealized interest revenue
Jumlah efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - Bersih
130.906
217.083
Total securities purchased with agreements to resell - net
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
- 52 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada periode yang berakhir 31 Desember 2010, nilai wajar dari efek yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebesar nilai tercatatnya.
The fair value of securities purchased with agreements to resell as of December 31, 2010 is its carrying amount.
Seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dilakukan dengan pihak ketiga dan tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010 dan berkualitas lancar pada tanggal 31 Desember 2009.
The securities purchased with agreements to resell as of December 31, 2010 and 2009 were made with third parties and are not impaired as of December 31, 2010 and classified as current as of December 31, 2009.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for impairment losses on securities purchased with agreements to resell are as follow: 2009 Rp Juta/ Rp Million
Saldo awal tahun Pemulihan selama tahun berjalan
135 (135)
Balance at beginning of year Reversal of provision during the year
Saldo akhir tahun
-
Balance at end of year
11. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI
a.
11. ACCEPTANCES PAYABLES
Tagihan Akseptasi
a.
2010 Rp Juta/ Rp Million
RECEIVABLES
AND
Acceptances Receivables
2009 Rp Juta/ Rp Million
Bukan bank Dollar Amerika Serikat Cadangan kerugian penurunan nilai
19.160 -
7.534 (76)
Nonbanks U.S. Dollar Allowance for impairment losses
Jumlah Tagihan Akseptasi - Bersih
19.160
7.458
Total Acceptances Receivables - Net
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Acceptances receivables is classified as loans and receivables and measured at amortised costs.
Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank.
The estimated fair value of acceptances receivables which are non-interest bearing is the amount payable to the Bank.
Tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2010 tidak mengalami penurunan nilai dan dikelompokkan lancar pada tanggal 31 Desember 2009.
Acceptances receivables as of December 31, 2010 are not impaired and classified as current as of December 31, 2009.
- 53 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
149
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on acceptances receivable are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs
76
-
22 (9)
Balance at beginning of year Difference in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (Revised 2006) Provision during the year Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
-
76
Balance at end of year
(76)
63
-
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
Management believes that the allowance for impairment losses on acceptances receivable is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible acceptances receivable.
b. Kewajiban Akseptasi
b.
Kewajiban akseptasi berdasarkan counterparty sebesar Rp 19.160 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 7.534 juta pada tanggal 31 Desember 2009.
Aceptances payables based on counterparty amounted to Rp 19,160 million as of December 31, 2010 and Rp 7,534 million as of December 31, 2009.
Kewajiban akseptasi dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Acceptances payable is categorized as financial liabilities measured at amortised costs using the effective interest rate method.
Estimasi nilai wajar dari kewajiban akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan kewajiban akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya.
The estimated fair value of acceptances payable which are non-interest bearing is the amount payable on demand. The fair value of acceptances receivable and payable is at its carrying amount.
Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
The acceptances receivables and payables classified according to term are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million
150
Acceptances Payables
≤ 1 bulan > 1-3 bulan > 3-6 bulan
1.479 15.103 2.578
Jumlah
19.160
- 54 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
2009 Rp Juta/ Rp Million 4.587 2.947
≤ 1 month > 1-3 months > 3-6 months
7.534
Total
-
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The acceptances receivable and payable classified according to remaining period to maturity are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million ≤ 1 bulan > 1-3 bulan > 3-6 bulan Jumlah
2009 Rp Juta/ Rp Million
8.809 9.367 984
5.127 2.407 -
19.160
7.534
Seluruh tagihan dan kewajiban akseptasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dilakukan dengan pihak ketiga.
≤ 1 month > 1-3 months > 3-6 months Total
As of December 31, 2010 and 2009 all acceptances receivables and payables were made with third parties.
12. ASET TETAP
12. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2010 Rp Juta/ Rp Million
Penambahan/ Additions Rp Juta/ Rp Million
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement
18.558 7.059 4.886
-
Jumlah
Pengurangan/ Deductions Rp Juta/ Rp Million
31 Desember/ December 31, 2010 Rp Juta/ Rp Million
6.056 4.494
1.339 2.149
9.787 369
142 426 121
28.203 7.002 4.765
At cost: Land Building Office furniture and fixture Motor vehicles Leasehold improvement
44.541
10.156
11.239
43.458
Total
1.499
310
449
1.360
8.625 1.757 1.994
4.088 907 1.212
105 120 65
12.608 2.544 3.141
Accumulated depreciation: Building Office furniture and fixture Motor vehicles Leasehold improvement
Jumlah
13.875
6.517
739
19.653
Total
Jumlah Tercatat
30.666
23.805
Net Carrying Amount
Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement
7.395 6.643
-
- 55 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
151
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 1 Januari/ January 1, 2009 Rp Juta/ Rp Million
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penambahan/ Additions Rp Juta/ Rp Million
Pengurangan/ Deductions Rp Juta/ Rp Million
-
-
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement
17.067 6.459 4.867
1.491 737 19
Jumlah
42.305
2.373
7.395 6.517
126
336
-
5.135 1.040 774
3.490 854 1.220
-
Jumlah
8.112
5.900
Keuntungan penjualan aset tetap
137
44.541
Total
1.499
Accumulated depreciation: Building Office furniture and fixture Motor vehicles Leasehold improvement
137
8.625 1.757 1.994
137
13.875
Total
30.666
Net Carrying Amount
-
34.193
Pada tahun 2010 dan 2009, pengurangan aset tetap merupakan penghapusan dan penjualan aset tetap dengan rincian penjualan sebagai berikut:
Jumlah tercatat Harga jual
18.558 7.059 4.886
-
1.163
Jumlah Tercatat
137
At cost: Land Building Office furniture and fixture Motor vehicles Leasehold improvement
7.395 6.643
-
Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement
31 Desember/ December 31, 2009 Rp Juta/ Rp Million
In 2010 and 2009, the deduction in premises and equipment represents write off and sale of premises and equipment with detail of sales as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million 306 325
2090 Rp Juta/ Rp Million 60
19
60
Net carrying amount Selling price Gain on sale of premises and equipment
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 6.517 juta tahun 2010 dan Rp 5.900 juta tahun 2009, yang disajikan sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 27).
Depreciation expense amounted to Rp 6,517 million in 2010 and Rp 5,900 million in 2009 are presented in general and administrative expenses (Note 27).
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo sampai dengan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 years until 2027 where its head office and branch offices are located. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all of these properties were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.
Management believes that there is no indication of permanent impairment in the value of its premises and equipment.
152
- 56 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset tetap, kecuali tanah,tahun 2010 dan 2009 seluruhnya diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Allianz Indonesia, PT Asuransi Bumiputera, PT Asuransi Buana, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi AIU Indonesia dan PT China Insurance Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 21.754 juta dan Rp 23.541 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Premises and equipment, except land, are insured with PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Allianz Indonesia, PT Asuransi Bumiputera, PT Asuransi Buana, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi AIU Indonesia and PT China Insurance Indonesia against risk of fire, theft, and other risks with the sum insured of Rp 21,754 million and Rp 23,541 million in 2010 and 2009, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the premises and equipment insured.
13. ASET LAIN-LAIN
Properti terbengkalai Pendapatan bunga yang masih akan diterima Agunan yang diambil alih Setoran jaminan Lainnya Jumlah
13. OTHER ASSETS
2010 Rp Juta/ Rp Million 8.586
2009 Rp Juta/ Rp Million -
6.132 3.470 2.353 2.919 23.460
4.684 2.566 984 8.234
Abandoned properties Accrued interest receivable Foreclosed properties Guarantee deposits Others Total
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai tercatat agunan yang diambil alih adalah sebesar Rp 3.470 juta dan nihil.
Foreclosed properties represent loan collaterals in the form of land, buildings and vehicles that have been foreclosed by the Bank. As of December 31, 2010 and 2009, the net carrying amount of foreclosed properties amounted to Rp 3,470 million and nil, respectively.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih. Sedangkan untuk properti terbengkalai, Bank belum melakukan upaya penyelesaian
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed properties as required by Bank Indonesia under its regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005. Whereas for abandoned properties, the Bank hasn’t taken actions for the resolution.
Saldo agunan yang diambil alih berdasarkan kualitas sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, pada tanggal 31 Desember 2010 adalah lancar, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan penghapusan. Sedangkan properti terbengkalai karena belum ada upaya penyelesaian, maka pada tanggal 31 Desember 2010 kualitasnya adalah kurang lancar dan dibentuk penyisihan penghapusan sebesar Rp1.515 juta.
As of December 31, 2010, the outstanding balances of foreclosed properties based on the quality in accordance with the prevailing Bank Indonesia Regulation, are classified as current, and thus no, allowance for losses is required. Whereas, the abandoned properties with no actions for the resolutions are classified as substandard and subject to allowance for losses as of December 31, 2010 amounted to Rp 1,515 million.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan aset non produktif adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
Management believes that the allowance for losses is adequate to cover the losses which might arise from non-earning assets.
14. SIMPANAN
14. DEPOSITS
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits is classified as financial liabilities measured at amortised costs using the effective interest rate method.
- 57 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
153
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, adalah jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada permintaan.
The estimated fair value of deposits without any stated repayment term, is the amount repayable on demand.
Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari hutang baru dengan jangka waktu yang sama. Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar dari kewajiban keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The estimated fair value of fixed interest bearing deposits without market price quotation is determined by discounting the cash flows using interest rates of new debt with similar term. Depsoits are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk. As of December 31, 2010, the fair value of these financial liabilities is its carrying amount.
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of: 2010 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Juta/ Rp Million
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Sub jumlah Dollar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Sub jumlah Jumlah
Pihak ketiga/ Third parties Rp Juta/ Rp Million
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
3.220 1.897 54.870
120.800 68.316 745.266
124.020 70.213 800.136
59.987
934.382
994.369
16.066 1.718
255.227 401.312
271.293 403.030
17.784
656.539
674.323
77.771
1.590.921
1.668.692
Rupiah Demand deposits Savings deposits Time deposits Subtotal U.S. Dollar Demand deposits Time deposits Subtotal Total
2009 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Juta/ Rp Million Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Sub jumlah
Jumlah
a.
43.711 40.489 785.564
45.673 44.503 801.237
21.649
869.764
891.413
2.219 9.678
190.660 207.941
192.879 217.619
11.897
398.601
410.498
33.546
1.268.365
1.301.911
Giro
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
154
a.
PT Bank Hana
Rupiah Demand deposits Savings deposits Time deposits Subtotal U.S. Dollar Demand deposits Time deposits Subtotal Total
Demand deposits
2010
2009
2,89% 0,10%
3,77% 0,10%
- 58 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
1.962 4.014 15.673
Dollar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Sub jumlah
Pihak ketiga/ Third parties Rp Juta/ Rp Million
Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Giro dari pihak hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 29).
Demand deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 29).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.
As of December 31, 2010 and 2009, there were no demand deposits which were blocked nor pledged as loan collaterals.
Tabungan
b.
Tingkat bunga rata-rata per tahun
2010
2009
3,85%
4,54%
Tabungan dari pihak hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 29). c.
Average interest rates per annum
Savings deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 29).
Deposito berjangka
c.
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
Savings deposits
Time deposits
2010
2009
7,49% 1,27%
7,88% 1,95%
Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The details of time deposits based on maturity dates and remaining periods from balance sheet date to maturity dates are as follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
By maturity dates:
Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
2010 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
1.621 53.211 38 -
1.718 -
6.786 517.353 159.597 61.530
19.202 352.140 27.039 2.931
27.609 924.422 186.674 64.461
Jumlah
54.870
1.718
745.266
401.312
1.203.166
2009 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
12.082 3.455 35 101
94 9.490 94
430.062 167.784 70.115 117.603
148.344 44.857 8.695 6.045
590.582 216.096 88.335 123.843
Jumlah
15.673
9.678
785.564
207.941
1.018.856
- 59 -
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Total
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Total
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
155
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) By remaining periods from balance sheet date to maturity dates:
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
48.524 6.308 38 -
Jumlah
54.870
2010 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
1.718
421.180 205.972 78.185 39.929
260.216 129.154 9.423 2.519
731.638 341.434 87.646 42.448
1.718
745.266
401.312
1.203.166
2009 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
-
Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
12.700 2.837 35 101
125 64 9.395 94
604.159 106.633 53.813 20.959
151.746 44.027 6.630 5.538
768.730 153.561 69.873 26.692
Jumlah
15.673
9.678
785.564
207.941
1.018.856
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Total
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Total
Deposito berjangka yang diblokir dan diijadikan jaminan kredit, letters of credit, Bank Garansi sebesar Rp 56.663 juta dan USD 12.450.370 ekuivalen Rp 112.178 juta pada tahun 2010 dan Rp 81.050 juta dan USD 2.528.473 ekuivalen Rp 23.755 juta pada tahun 2009.
Time deposits used as collateral for loans, letters of credit and bank guarantee amounted to Rp 56,663 million and USD 12,450,370 or equivalent to Rp 112,178 million in 2010 and Rp 81,050 million and USD 2,528,473 or equivalent to Rp 23,755 million in 2009.
Deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 29).
Time deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 29).
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
156
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits from other banks is classified as financial liabilities measured at amortised costs using effective interest rate method.
Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari hutang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar dari kewajiban keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The estimated fair value of deposits without any stated repayment term, is the amount repayable on demand. Deposits from other banks are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk. The estimated fair value of fixed interest bearing deposits without market price quotation is determined by discounting the cash flows using interest rates of new debt with similar term. As of December 31, 2010, the fair value of these financial liabilities is its carrying amount.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
- 60 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2010 Rp Juta/ Rp Million Pihak hubungan istimewa Giro Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Pihak ketiga Giro Rupiah Deposito berjangka Rupiah Jumlah Jumlah Tingkat bunga rata-rata per tahun Giro Rupiah Dollar Amerika Serikat
3 1.346 1.349
2009 Rp Juta/ Rp Million
845 845
47
6
6.100
8.168
6.147
8.174
7.496
9.019
1,33% 0,10%
Related parties Demand deposits Rupiah U.S. Dollar Total Third parties Demand deposits Rupiah Time deposits Rupiah Total Total Average interest rates per annum Demand deposits Rupiah U.S. Dollar
1,44% 0,10%
Deposito Berjangka
Time Deposits
Jangka waktu deposito berjangka 1 bulan sampai dengan 12 bulan dengan tingkat bunga rata-rata per tahun untuk mata uang rupiah sebesar 7,21% untuk tahun 2010 dan 10,26% untuk tahun 2009. Sisa umur sampai dengan jatuh tempo deposito berjangka adalah kurang dari 12 bulan.
The time deposits have terms ranging from 1 month to 12 months and average annual interest rates in Rupiah were 7.21% in 2010 and 10.26% in 2009, respectively. The remaining period to maturity of the time deposits is less than 12 months.
16. PINJAMAN YANG DITERIMA
16. BORROWING
Pada tanggal 23 Desember 2009, Bank Hana menandatangani perjanjian pinjaman jangka pendek dengan International Finance Corporation (“IFC”) dengan jumlah fasilitas sebesar USD 15.000.000 yang akan jatuh tempo 1 tahun setelah tanggal penarikan pertama. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar suku bunga LIBOR 3 bulan ditambah dengan spread suku bunga. Jumlah pinjaman yang diterima Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD 15 juta atau setara dengan Rp 135.150 juta dengan tingkat bunga sebesar 2,414% per tahun dan memiliki sisa jangka waktu hingga jatuh tempo selama 7 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2009, Bank belum menggunakan pinjaman yang diberikan oleh IFC tersebut. Penarikan pinjaman terjadi pada tahun 2010.
On December 23, 2009, Bank Hana signed a short-term loan facility agreement with International Finance Corporation (IFC) with total facility amounting to USD 15,000,000 for a term of 1 year, commencing from the first disbursement. This facility bears interest of 3-month LIBOR plus relevant interest rate spread. Total Bank’s borrowing as of December 31, 2010 amounted to USD 15 million or equivalent to Rp 135,150 million with interest rate of 2.414 % per annum and has remaining period until maturity of 7 months. As of December 31, 2009, the Bank has not utilized the facility from IFC. The utilization of this facility occured in 2010.
- 61 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
157
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Borrowing is categorized as financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pada 31 Desember 2010, nilai wajar dari kewajiban keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
As of December 31, 2010, the fair value of these financial liabilities is its carrying amount.
17. HUTANG PAJAK
17. TAXES PAYABLE
2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
Pajak kini (Catatan 28) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 dan Pasal 4 (2) Pasal 25
5.794
912
608 1.187 439
1.017 1.300 494
Current tax (Note 28) Income taxes Article 21 Article 23 and Article 4 (2) Article 25
Jumlah
8.028
3.723
Total
18. ESTIMASI KERUGIAN KONTINJENSI
KOMITMEN
DAN
18. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:
The estimated losses on commitments and contingencies which have credit risk and related to the Bank’s business are as follows:
2010 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi / Estimated losses on commitments Saldo/Amount contingencies Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rupiah Bank garansi Dollar Amerika Serikat L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor Bank garansi Jumlah Jumlah
4.797
48
3
Rupiah Bank guarantees
12.535 11.222
125 112
62.158 182
491 1
Export and import irrevocable letters of credit Bank guarantees
23.757
237
62.340
492
Total
28.554
285
62.640
495
Total
The commitments and contingencies as of December 31, 2010 and 2009 are classified as current.
- 62 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
300
U.S. Dollar
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 transaksi komitmen dan kontinjensi seluruhnya memiliki kualitas lancar.
158
2009 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi/ Estimated losses on commitments Saldo/Amount contingencies Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Mutasi estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs
3
492
45
(235) (20)
48
237
-
Saldo akhir tahun
705 (78) (132)
3
492
495
Balance at end of year
Balance at beginning of year Reversal during the year Exchange rate differences Balance at end of year
Management believes that the estimated losses on commitments and contingencies is adequate to cover possible losses which might arise from the outstanding commitments and contingencies.
19. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
19. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 257 karyawan tahun 2010 dan 235 karyawan tahun 2009. Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah:
Jumlah
285
697 (73) (132)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya transaksi komitmen dan kontinjensi.
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atau beban jasa masa lalu yang belum menjadi hak Amortisasi keuntungan aktuaria yang belum diakui Kerugian aktuarial bersih
Balance at beginning of year Provision (reversal) during (190) the year (20) Exchange rate differences
8 (5) -
Saldo akhir tahun
495
2009 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Pemulihan tahun berjalan Selisih kurs
The changes in the estimated losses on commitments and contingencies are as follows:
The Bank calculates post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 257 in 2010 and 235 in 2009. Amounts recognized in income and recorded under personnel expenses in respect of these post-employment benefits are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million 2.262 497
2009 Rp Juta/ Rp Million 1.777 320
13
16
(1)
(14) 65
2.771
2.164
- 63 -
Current service cost Interest cost Amorisation of past service cost non vested Amortisation of unrecognised actuarial gain Net actuarial loss Total
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
159
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut:
The amounts included in the balance sheets arising from the Bank’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Beban jasa lalu belum diakui
2009 Rp Juta/ Rp Million
8.068
5.050
(270) (19)
Jumlah
107 (32)
7.779
5.125
Mutasi kewajiban di neraca adalah sebagai berikut:
2010 Rp Juta/ Rp Million
Unrecognized actuarial gain (loss) Unrecognized past service cost Total
Movements in the liability recognized in the balance sheets are as follows:
2009 Rp Juta/ Rp Million
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 26) Pembayaran manfaat
5.125 2.771 (117)
3.003 2.164 (42)
Beginning of the year Amount charged to expense (Note 26) Benefits payment
Saldo akhir tahun
7.779
5.125
End of the year
Perhitungan imbalan pasca kerja pada 31 Desember 2010 dan 2009 dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto/Discount rate Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate Tingkat kematian/Mortality rate Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate Tingkat pemutusan yang lain/Other termination rate
160
Present value of unfunded obligations
The cost of providing post-employment benefits as of December 31, 2010 and 2009 is calculated by an independent actuary, PT Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation in 2010 and 2009 was carried out using the following key assumptions:
: 8.5% tahun 2010/in 2010 10% tahun 2009/in 2009 : 8% tahun 2010 dan 2009/ 8% in 2010 and 2009 : 5% TMI2 tahun 2010/ in 2010 5% TMI2 tahun 2009/ in 2009 : 5% sampai dengan umur 34, kemudian menurun hingga 0% di umur 55, kemudian tetap tahun 2010/ 5% until age 34, then decreasing linearly into 0% at 55, then fixed in 2010 5% sampai dengan umur 34, kemudian menurun hingga 0% di umur 55, kemudian tetap tahun 2009/ 5% until age 34, then decreasing linearly into 0% at 55, then fixed in 2009 : 100% tahun 2010/ in 2010 100% tahun 2009/ in 2009 : Nihil/nil tahun 2010/ in 2010 Nihil/nil tahun 2009/ in 2009
- 64 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
20. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
20. OTHER LIABILIITES
2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
Biaya yang masih harus dibayar Setoran Jaminan Lain-lain
4.262 1.524 1.814
3.037 13.047 1.010
Accrued expenses Guarantee deposits Others
Jumlah
7.600
17.094
Total
Setoran Jaminan
Guarantee Deposits
Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit.
Guarantee deposits represents deposits for LC transactions, bank guarantee and safe deposits box rent.
Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Guarantee deposits is classified as financial liabilities measured at amortised costs using effective interest rate method.
Estimasi nilai wajar dari setoran jaminan yang merupakan kewajiban tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar dari kewajiban ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The estimated fair value of guarantee deposits which are non-interst bearing liabilities and without any stated repayment term is the amount repayable on demand. As of December 31, 2010, the fair value of these financial liabilities is its carrying amount.
21. MODAL SAHAM
21. CAPITAL STOCK
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/Shareholders
2010 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital Rp Juta/ Rp Million
Hana Bank, Korea International Finance Corporation Bp. Bambang Setijo
37.550 9.950 2.500
75,10% 19,90% 5,00%
375.500 99.500 25.000
Jumlah
50.000
100,00%
500.000
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/Shareholders
2009 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital Rp Juta/ Rp Million
Hana Bank, Korea International Finance Corporation PT Trisetijo Manunggal Utama Bp. Bambang Setijo
21.030 5.970 1.500 1.500
70,10% 19,90% 5,00% 5,00%
210.300 59.700 15.000 15.000
Jumlah
30.000
100,00%
300.000
- 65 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
161
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 5 Pebruari 2010, PT Trisetijo Manunggal Utama melakukan penjualan seluruh saham yang dimilikinya kepada Hana Bank Korea.
On February 5, 2010, PT Trisetijo Manunggal Utama sold and transferred all shares to Hana Bank Korea.
Berdasarkan akta No. 25 dari Refizal, S.H. Mhum, notaris di Jakarta pada tanggal 26 April 2010 para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Bank dari Rp 300.000 juta menjadi Rp 1.000.000 juta dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 300.000 juta menjadi Rp 500.000 juta. Perubahan ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-30860.AH.01.02.Th. 2010 tanggal 17 Juni 2010 (Catatan 21).
Based on notarial deed No. 25 of Refizal, S.H. Mhum, notary in Jakarta dated April 26, 2010, the shareholders agreed to increase the authorized capital from Rp 300,000 million to Rp 1,000,000 million and paid-up capital from Rp 300,000 million to Rp 500,000 million. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-30860.AH.01.02.Th. 2010 dated Juni 17, 2010 (Note 21).
22. OTHER PAID-IN CAPITAL
22. MODAL DISETOR LAINNYA
On December 16, 2009, based on notarial deed No. 21 of Linggo Darsono, S.H., notary in Jakarta the shareholders agreed to increase the issued and paid-up capital amounting to Rp 200,000 million with the composition as follows:
Pada tanggal 16 Desember 2009, berdasarkan akta No. 21 dari Linggo Darsono, S.H., notaris di Jakarta para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 200.000 juta dengan komposisi sebagai berikut:
2009
Pemegang Saham/Shareholders
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital Rp Juta/ Rp Million
Hana Bank, Korea International Finance Corporation Bp. Bambang Setijo
15.020 3.980 1.000
150.200 39.800 10.000
Jumlah
20.000
200.000
Pada tanggal 31 Desember 2010, setoran modal tersebut telah dicatat sebagai modal disetor setelah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Catatan 21).
162
Jumlah Saham/ Number of Shares
As of December 31, 2010, the increase in paidup capital was recorded under paid-up capital after getting approval from Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia (Note 21).
- 66 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
23. PENDAPATAN BUNGA
23. INTEREST REVENUES
Rupiah Rp Juta/ Rp Million
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million
Kredit Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain
104.043 21.302
6.717
643 7
7.360 7
Jumlah
151.627
24.288
175.915
19.565
Jumlah
-
-
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Kredit Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Letter of credit Giro pada bank lain
23.638 -
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 127.681 21.302 19.565
2009 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million 12.359 -
91.685 24.659
14.582
-
14.582
3.628 12
625 260
4.253 260 12
13.244
135.451
-
122.207
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, pendapatan bunga yang diakui dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai adalah sebesar Rp 1.792 juta.
Total
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
79.326 24.659
-
Loans Securities Securities purchased with agreements to resell Placements with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with other banks
Loans Securities Securities purchased with agreements to resell Placements with Bank Indonesia and other banks Letter of credit Demand deposits with other banks Total
For the year ended December 31, 2010, interest income recognized from impaired financial assets amounted to Rp 1,792 million.
24. BEBAN BUNGA
24. INTEREST EXPENSE
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Simpanan Deposito berjangka Jasa giro Tabungan Pinjaman yang diterima Simpanan dari bank lain
59.672 1.844 1.993 575
Jumlah
64.084
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
993 31
64.380 2.117 1.993 993 606
Deposits Time deposits Demand deposits Savings deposits Borrowing Deposits from other banks
6.005
70.089
Total
4.708 273 -
- 67 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
163
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Simpanan dari bank lain
70.859 1.566 1.433 890
Jumlah
74.748
165 97
75.762 1.566 1.598 987
Deposits Time deposits Savings deposits Demand deposits Deposits from other banks
5.165
79.913
Total
4.903 -
25. PENYISIHAN (PEMULIHAN) PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
2010 Rp Juta/ Rp Million Aset produktif: Kredit (Catatan 9) Efek-efek (Catatan 8) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Catatan 10) Tagihan akseptasi (Catatan 11) Penempatan pada bank lain (Catatan 7) Giro pada bank lain (Catatan 6) Jumlah
25. PROVISION (REVERSAL OF PROVISION) FOR LOSSES OF EARNING ASSETS
2009 Rp Juta/ Rp Million
4.935
1.373 834
-
(135) 22
-
(515)
-
396
4.935
1.975
26. BEBAN TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN
2010 Rp Juta/ Rp Million
164
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
Earning assets Loans (Note 9) Securities (Note 8) Securities purchased with agreements to resell (Note 10) Acceptances receivable (Note 11) Placements with other banks (Note 7) Demand deposits with other banks (Note 6) Total
26. PERSONNEL EXPENSES
2009 Rp Juta/ Rp Million
Gaji Tunjangan Imbalan pasca kerja (Catatan 19) Lainnya
26.675 6.282 2.771 2.032
18.659 7.330 2.164 5.159
Salaries Benefits Post-employment benefits (Note 19) Others
Jumlah
37.760
33.312
Total
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
- 68 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2010 Rp Juta/ Rp Million Sewa Penyusutan (Catatan 12) Barang cetak dan keperluan kantor Komunikasi Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Pendidikan dan pelatihan Iklan dan promosi Honorarium tenaga ahli Lain-lain Jumlah
2009 Rp Juta/ Rp Million
7.141 6.517
6.896 5.900
Rental Depreciation (Note 12)
6.736 3.200 1.796 1.891 1.795 1.093 900 363
1.969 3.252 325 1.386 1.464 1.402 2.384 4.452
Printing and office supplies Communication Insurance Repairs and maintenance Education and training Advertisement and promotion Professional fees Others
31.432
29.430
28. PAJAK PENGHASILAN
28. INCOME TAX
Beban pajak Bank terdiri dari:
Tax expense of the Bank consists of the following:
2010 Rp Juta/ Rp Million Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
Total
2009 Rp Juta/ Rp Million
9.594 499
912 824
10.093
1.736
Current tax Deferred tax Total
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income is as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan temporer: Penyisihan (pemulihan) penghapusan aset produktif Imbalan pasca kerja Penyisihan (pemulihan) bonus Penyusutan Jumlah
2009 Rp Juta/ Rp Million 2.885
Income before tax per statements of income
(4.472) 2.654 (158) (20)
315 2.122 158 (7)
Temporary differences: Provision (reversal of provision) for earning assets Post-employment benefits Provision (reversal) for bonus Depreciation
(1.996)
2.588
37.363
- 69 -
Total
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
165
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2010 Rp Juta/ Rp Million Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban lain yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan perpajakan Kelebihan penggunaan kompensasi kerugian fiscal tahun 2009 Denda Pajak Lain-lain
2009 Rp Juta/ Rp Million Non deductible expenses:
2.924
2.176
57 16 13
289
3.010
2.465
Laba Kena Pajak Kompensasi kerugian fiskal
38.377 -
7.938 (4.682)
Laba Kena Pajak
38.377
3.256
Jumlah
-
Perhitungan pajak penghasilan dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
2010 Rp Juta/ Rp Million
166
25 % x Rp 38.377 juta tahun 2010 28 % x Rp 3.256 juta tahun 2009
9.594 -
Jumlah beban pajak Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25
9.594
Hutang pajak (Catatan 17)
5.794
Other non-deductible expenses Excess of compensation fiscal loss 2009 Penalty of tax Others Total Taxable income Tax loss carry forward Taxable income
Income tax and current income tax payable are computed as follows:
2009 Rp Juta/ Rp Million 912 912
3.800
-
25 % x Rp 38,377 million tahun 2010 28 % x Rp 3,256 million in 2009 Total Less prepayments of income taxes Article 25
912
Tax Payable (Note 17)
Laba kena pajak dan hutang pajak kini Bank tahun 2009, sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and current tax payable for 2009 are in accordance with the corporate tax returns filed with the Tax Service Office.
Pada tahun 2009, Kantor Pajak melakukan pemeriksaan pajak atas pelaporan pajak untuk tahun fiskal 2008. Pada tanggal 10 Mei 2010, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) lebih bayar atas pajak penghasilan pasal 25 tahun fiskal 2008. Pada SKP tersebut disebutkan bahwa kompensasi kerugian fiskal yang dapat digunakan oleh Bank adalah sebesar Rp 4.625 juta, sedangkan pada laporan keuangan tahun 2009, Bank mengakui kompensasi kerugian fiskal sebesar Rp 4.682 juta. Kelebihan pengakuan kompensasi kerugian tersebut, dicatat sebagai beban pajak tahun berjalan.
In 2009, the Tax Office conducted a tax audit for fiscal year 2008. On May 10, 2010, the Bank received an overpaid Tax Assessment Letter (SKP) for article 25 income tax for fiscal year 2008. Based on the SKP, the tax loss that can be compensated by the Bank amounted to Rp 4,625 million, while the tax loss carried forward in the Bank’s 2009 financial statements amounted to Rp 4,682 million. The excess of the tax loss carry forward was recorded as tax expense in the current operation.
- 70 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan bersih Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s - net deferred tax assets (liabilities) are as follows:
Akumulasi kerugian fiskal Penyisihan penghapusan aset produktif Kewajiban imbalan pasca kerja Penyisihan bonus Penyusutan aset tetap Kerugian/(keuntungan) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Aktiva pajak tangguhan
1 Januari/ January 1, 2009 Rp Juta/ Rp Million
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income for the year Rp Juta/ Rp Million
1.171
(1.311)
Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan ke) No. 55 (Revisi 2006)/ laporan laba rugi/ ekuitas/ Adjustment due to Credited Credited 31 Desember/ initial adoption (charged) to (charged) to 31 Desember/ December 31, of PSAK No. 55 income for equity for December 31, (Revised 2006) 2009 the year the year 2010 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Penyesuaian pada
Efek perubahan tarif pajak/
penerapan awal PSAK
Effect of changes in tax rate Rp Juta/ Rp Million
-
140
-
88
-
(170)
1.470
594 44 (2)
-
(203) (5) 0
1.281 39 (42)
1.552 890 0 (40)
Dikreditkan (dibebankan) ke ekuitas/ Credited (charged) to equity for the year Rp Juta/ Rp Million
(523) -
-
-
(1.118)
-
(171)
-
664 (39) (5)
-
1.945 (47)
Accumulated tax losses Allowance for losses on earning assets Post-employment benefits obligation Provision for bonus Premises and equipment Unrealized loss (gain) on available-for-sale securities
557 4.130
-
(287)
-
(587)
(287)
(238)
270 3.018
-
-
583
853
(523)
(498)
583
2.580
Deferred tax assets - Net
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Pengaruh perubahan tarif pajak Beban Pajak
2009 Rp Juta/ Rp Million
37.363 9.341
2.885 808
752
691 237
10.093
1.736
-
- 71 -
Income before tax per statements of income Tax expense at applied tax rates: Tax effect of non deductible expenses Effect of change in tax rate Tax Expense
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
167
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 29. SIFAT DAN ISTIMEWA
168
TRANSAKSI
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
HUBUNGAN
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 as amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding “Legal Lending Limit”, related parties are companies that are directly or indirectly related in ownership and management with the Bank.
a.
Bank Hana, Korea, merupakan pemilik saham Utama Bank.
a.
Bank Hana, Korea, as the Bank’s majority shareholder.
b.
International Finance Corporations (IFC), merupakan pemilik saham Bank.
b.
International Finance Corporations (IFC), as the Bank’s shareholder.
c.
PT Trisetijo Manunggal Utama, merupakan pemilik saham Bank. (2009).
c.
PT Trisetijo Manunggal Utama, as the Bank’s shareholder. (in 2009).
d.
PT Hanin Nusa Mulya, PT Pan Brothers Textile Tbk, PT Panca Prima Eka Brothers, PT Evergreen Sentosa, PT Elang Perdana Tyre Industry, PT Dasar Rukun, PT Tae Yung Indonesia, PT Panca Plazaindo Textile, PT Sari Warna Asli Textile Industry, PT KPF Indonesia dan PT Dada Indonesia, dimiliki pemegang saham yang sama.
d.
PT Hanin Nusa Mulya, PT Pan Brothers Textile Tbk, PT Panca Prima Eka Brothers, PT Evergreen Sentosa, PT Elang Perdana Tyre Industry, PT Dasar Rukun, PT Tae Yung Indonesia, PT Panca Plazaindo Textile, PT Sari Warna Asli Textile Industry, PT KPF Indonesia and PT Dada Indonesia, owned by the same shareholders.
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. According to management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties. These transactions included the following:
1.
Penempatan pada bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 7 dan 23).
1.
Placement with other banks and receipt of interest (Notes 7 and 23).
2.
Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 9 dan 23).
2.
Granting of loans and receipt of interest (Notes 9 and 23).
3.
Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan, simpanan dari bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 14, 15 dan 24).
3.
Placements of funds by related parties in the form of deposits, deposits from other banks and payment of interest (Notes 14, 15 and 24).
4.
Pinjaman yang diterima dan pembayaran bunga (Catatan 16 dan 24).
4.
Borrowing from related party and payment of interest (Notes 16 and 24).
- 72 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Saldo penempatan pada bank lain, kredit, simpanan dari bank lain, pinjaman yang diterima, dari pihak yang memiliki hubungan istimewa dan persentasenya terhadap jumlah aset dan kewajiban Bank dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 2010 Rp Juta/ Rp Million Penempatan pada bank lain Hana Bank Korea -
The balance of placement with other banks, loans, deposits from other banks, borrowing from related parties and it’s percentage to total assets and liabilities can be summarized as follows:
2009 Rp Juta/ Rp Million 46.975
Persentase penempatan pada bank lain dari jumlah aset
-
Kredit PT KPF Indonesia PT Dada Indonesia PT Panca Prima Eka Brothers PT Pan Brothers Textile Tbk PT Elangperdana Tire Industry PT Evergreen Sentosa
89.994 65.683 193 69 -
Jumlah Persentase kredit dari jumlah aset Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari jumlah kewajiban Simpanan dari bank lain Hana Bank Korea Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah kewajiban
2,55%
155.939 6,56%
477 231 17.395 376 18.479
Total
19.286 1.897 56.588
4.181 4.014 25.351
77.771
33.546
2,49%
1.349
0,07%
845
0,06%
- 73 -
Percentage of placements with other bank from total assets Loans PT KPF Indonesia PT Dada Indonesia PT Panca Prima Eka Brothers PT Pan Brothers Textile Tbk PT Elangperdana Tire Industry PT Evergreen Sentosa
-
1,00%
4,19%
Placement with other bank Hana Bank Korea
Percentage of loans from total assets Deposits Demand deposits Saving deposits Time deposits Total Percentage of deposits from total liabilities Deposits from other bank Hana Bank Korea Percentage of deposits from other bank from total liabilities
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
169
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
The Bank has commitment and contingent receivables and payables as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million KOMITMEN Tagihan Komitmen Dollar Amerika Serikat Fasilitas pinjaman yang belum digunakan
2009 Rp Juta/ Rp Million
180.200
140.925
180.200
140.925
247.077
149.295
97.563
23.167
12.535
62.158
Jumlah Kewajiban komitmen
357.175
234.620
Jumlah Kewajiban Komitmen - Bersih
176.975
93.695
Jumlah Tagihan Komitmen Kewajiban Komitmen Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Dollar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor
Total Commitment Receivables Commitment liabilities Rupiah Unused loan commitments granted to customers U.S. Dollar Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Total Commitment Liabilities Total Commitment Liabilities - Net
KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Rupiah Pendapatan bunga dalam penyelesaian Dollar Amerika Serikat Garansi yang diterima
-
46.975
CONTINGENCIES Contingent Receivables Rupiah Past due interest receivable U.S. Dollar Guarantee received
Jumlah
1.330
47.951
Total
1.330
976
Kewajiban Kontinjensi Rupiah Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi Dollar Amerika Serikat Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
4.797
300
Bank guarantees issued U.S. Dollar
11.222
182
Bank guarantees issued
Jumlah
16.019
482
Kewajiban (Tagihan) Kontinjensi - Bersih
14.689
(47.469)
Contingent Liabilities (Receivables) - Net
191.664
46.226
Total Commitment and Contingent Liabilities
Jumlah Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi
Contingent Liability Rupiah
Saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar nihil dan Rp 46.975 juta dalam bentuk Bank Garansi.
170
COMMITMENTS Commitment Receivables U.S. Dollar Unused borrowing facility
The balance of commitments and contingencies with related parties as of December 31, 2010 and 2009 amounted to nil and Rp 46,975 million, respectively, in the form of Bank Guarantee.
- 74 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
Total
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca berdasarkan akun adalah sebagai berikut:
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at balance sheet dates are as follows:
2010 Ekuivalen dalam/ Dollar Amerika Equivalent in Serikat/ Rp Juta/ U.S. Dollar Rp Million Aset/Assets Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Efek-efek/Securities Kredit/Loans Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
377.150
3.398
30.725.000
276.832
770.885 834.592 58.291.019
6.946 7.520 525.202
2.126.573 136.448
19.160 1.229
Jumlah Aset/Total Assets
92.775.873
835.910
157.812
1.422
30.110.422 44.731.410 15.000.000 2.126.573
271.293 403.030 135.150 19.160
26.415 303.703
237 2.736
92.456.335
833.028
319.538
2.882
(485.794)
(4.377)
Kewajiban/Liabilities Kewajiban segera/Liabilities payable immediately Simpanan/Deposits Giro/Demand deposits Deposito berjangka/Time deposits Pinjaman yang diterima/Borrowing Kewajiban akseptasi/Acceptances payable Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi/ Estimated losses on commitments and contingencies Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban/Total Liabilities Aset - bersih/Asset - net Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
The foreign exchange rates used for assets and liabilities denominated in foreign currencies were Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time as follows:
2010 Rp 1 USD
2009 Rp
9.010
- 75 -
9.395
USD 1
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
171
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
32. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
32. GOVERNMENT’S GUARANTEE ON PRIVATE BANKS’ OBLIGATIONS
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the “Lembaga Penjamin Simpanan” will bank guarantee deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta.
In accordance with Government Regulation No. 66 tahun 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customers in one bank which was previously set at a maximum of Rp 100 million, was changed to a maximum of Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 2.761 juta dan Rp 2.014 juta.
The deposit guarantee premium in 2010 and 2009 amounted to Rp 2,761 million and Rp 2,014 million, respectively.
33. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
33. CLASSIFICATIONS ANAD FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities as of December 31, 2010:.
Catatan/ Note
Aset keuangan/ Financial assets Kas/ Cash 4 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia 5 Giro pada bank lain/ Demand deposits with other Banks 6 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks 7 Efek-efek/ Securities 8 Kredit/Loans 9 Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased with agreement to resell 10 Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable 11 Aset lain-lain/Other assets 13
Jumlah/ Total Selisih/ Differences
172
-
14 15 11 16 20
-
146.970 1.541.993
-
130.906 19.160 23.460
7.520
PT Bank Hana
2.242.888
Tersedia untuk dijual/ Available for sale Rp Juta/ Rp Million
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortised costs Rp Juta/ Rp Million
-
-
17.542 353.715 9.142
17.542 353.715 9.142
-
146.970 98.768 1.541.993
146.970 98.768 1.541.993
-
130.906 19.160 23.460
130.906 19.160 23.460
-
2.341.656
2.341.656
91.248 91.248
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount Rp Juta/ Rp Million
Nilai wajar/ Fair value Rp Juta/ Rp Million
-
-
-
1.668.692 7.496 19.160 135.150 7.600
1.668.692 7.496 19.160 135.150 7.600
1.668.692 7.496 19.160 135.150 7.600
-
-
-
1.838.098
1.838.098
1.838.098
(1.838.098)
503.558
503.558
7.520
- 76 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report
Pinjaman yang diterima dan piutang/Loans and receivables Rp Juta/ Rp Million
17.542 353.715 9.142
7.520
Jumlah/ Total Financial Liabilities Dana pihak ketiga/ Deposits Simpanan dari Bank lain/ Deposits from other banks Kewajiban akseptasi/ Acceptances payable Pinjaman yang diterima/ Borrowing Kewajiban lain-lain/Other Liabilities
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity Rp Juta/ Rp Million
2.242.888
91.248
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan bunga dan nilai tercatat kewajiban yang berbunga pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.928.955 juta dan Rp 1.809.951 juta.
The carrying amount of the interest bearing financial assets and liabilities as of December 31, 2010 amounted to Rp 1,928,955 million and Rp 1,809,951 million.
34. INFORMASI LAINNYA a.
34. OTHER INFORMATION
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar 30,74% dan 50,48% dengan rincian sebagai berikut:
a.
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2010 and 2009 are 30.74% and 50.48%, respectively, computed as follows:
2010
2009
Rp Juta/ Rp Million
Rp Juta/ Rp Million
Modal - Modal Inti - Modal pelengkap
502.985 15.380
490.080 12.444
Jumlah Modal
518.365
502.524
1.695.895 53.547 -
995.494 -
Aset tertimbang menurut risiko: Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar Rasio kewajiban modal minimum dengan memperhitungkan: Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional dan pasar
29,63%
49,23%
29,63%
49,23%
Bank tidak melakukan perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dengan memperhitungkan perubahan risiko pasar, karena sampai dengan tanggal neraca, jumlah aset Bank masih kurang dari Rp 10 triliun dan posisi efek-efek dalam trading book masih kurang dari Rp 20 miliar. Hal ini sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 mengenai kewajiban penyediaan modal minimum Bank umum dengan memperhitungkan risiko pasar.
Capital - Core capital - Supplementary capital Total capital Risk weighted asset: For credit risk For operational risk For market risk
Capital adequacy ratio with: Credit and operational risk Credit, operational and market risk
The Bank did not perform calculation of the Capital Adequacy Ratio with market risk charge because, until the balance sheet date, the Bank’s total assets are less than Rp 10 trillion and the Bank’s marketable securities position in the trading book is less than Rp 20 billion. This is already in line with Bank Indonesia regulation number 5/12/PBI/2003 regarding the minimum capital requirement for commercial banks taking into account market risk.
b.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 0,83% dan 0,44%.
b.
The ratio of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2010 and 2009 are 0.83% and 0.44%, respectively.
c.
Jumlah penyediaan dana kepada pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 menurut surat keputusan Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998 tentang batas maksimum pemberian kredit adalah sama dengan jumlah penyediaan dana kepada pihak hubungan istimewa.
c.
The amount of funds provided to related parties as of December 31, 2010 and 2009 according to Director of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 31/177/KEP/DIR dated December 31, 1998, concerning legal lending limit, is the same with the funds granted to related parties as stated in this report.
d.
Rasio kredit terhadap jumlah simpanan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 93,36% dan 70,74%.
d.
The ratio of loans to total deposits as of December 31, 2010 and 2009 were 93.36% and 70.74%, respectively.
- 77 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
173
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
35. MANAJEMEN RISIKO
174
35. RISK MANAGEMENT
Manajemen Bank menyadari sepenuhnya bahwa risiko adalah bagian dari sifat bisnis bank. Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan maupun proses aktivitas perbankan, Bank senantiasa berpijak pada kebijakan yang berbasis risiko.
The Bank’s Management is fully aware that risk is an intrinsic aspect of the banking business. Therefore, for all decisions made and in all banking activity process, the Bank always maintains its position on risk-based policies.
Seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti dan patuh pada Peraturan Bank Indonesia sebagai ketentuan baku dan persyaratan minimal agar dapat menjalankan aktivitas bisnis yang terbaik. Kebijakan risiko ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank dengan mempertimbangkan terhadap kekuatan, kemampuan, dan kapasitas permodalan yang dimiliki Bank.
All risk policies maintained by the Bank are consistent and comply with Bank Indonesia Regulations, as a standard provision and minimum requirement to run its business activities properly. Risk policies are established based on the Bank’s risk appetite after considering the Bank’s strength, capability, and capacity of capital.
Management Risiko Kredit
Credit Risk Management
Bank mengidentifikasi adanya risiko kredit yang muncul dari kegagalan debitur memenuhi kewajiban pembayarannya, yang antara lain terkait dengan pemberian pinjaman, trade financing, dan penempatan dana. Upaya pengelolaan risiko kredit dalam hal ini termasuk penetapan batas aman (plafon) pemberian kredit berdasarkan profil risiko debitur, segmentasi pasar, serta kelayakan industri tersebut. Pelaksanaan evaluasi risiko ini berpedoman pada peraturan tertulis Bank yang memfasilitasi proses mitigasi risiko.
The Bank indentifies credit risk that may arise when a borrower defaults on its payment obligations, related to, among other matters, loan granting, trade financing, and funding activities. Credit risk management includes, among other matters, credit line based on borrower’s risk profiles, market segmentation, and the viability of the respective industry. The performance of risk evaluation is based on the Bank’s written guidelines which the facilitate risk mitigation process.
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank.
Credit Risk Management implementation is not only intended to position the Bank as a bank that complies with regulations, but is also a management requirement to implement a proper credit risk management system in accordance with sound banking practices. Credit risk management is implemented not only to prevent credit quality deterioration but also to support the Bank’s business activity.
Bank memiliki Departemen Manajemen Risiko yang bertanggung jawab mengelola risiko kredit melalui kebijakan kredit dan penetapan batas maksimum kredit yang dapat diberikan kepada suatu industri. Departemen ini juga melakukan pemantauan terhadap profil risiko debitur yang memiliki kredit bermasalah, serta debitur yang memiliki kecenderungan terlambat membayar atau melakukan penarikan melebihi plafonnya.
The Bank has a Risk Management Department that is responsible for managing credit risk through credit policy and for setting credit limits for certain industries. This Department also monitors the risk profile of borrowers that have been categorized as non-performing loan and borrowers that tend to pay late or make drawdown exceeding the line of credit.
Selain itu, Bank juga menerapkan kebijakan persetujuan kredit yang meliputi jumlah kredit yang dapat diberikan, wewenang untuk menentukan batas kredit, tanggung jawab dari petugas kredit, proses persetujuan kredit, akad kredit, dan persetujuan untuk penyaluran kredit. Dalam mekanismenya, persetujuan kredit di Bank harus melewati beberapa tahap, yaitu proposal kredit, penilaian kredit, termasuk penilaian agunan (jika diperlukan), dan persetujuan kredit yang melibatkan Komite Kredit dengan mempertimbangkan masukan dari satuan kerja Credit Reviewer.
In addition, the Bank also applies credit approval policies that include the maximum loan that can be granted, the authority to approve credit line, the responsibilities of credit officers, the credit approval process, loan agreements, and approval for extending of credit. In its mechanism, the Bank’s credit approval must go through several stages, such as credit proposal, credit evaluation, including valuation of collateral (if required), and credit approval involving the Credit (Loan) Committee with consideration to input from the Credit Reviewer work unit.
- 78 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sejalan dengan prinsip kehati-hatian, “four eyes principles”, serta pemisahan tugas dalam upaya manajemen risiko, Bank selama tahun 2010 berfokus pada reorganisasi proses pemberian kredit. Hal ini ditujukan untuk memisahkan fungsi pemasaran, persetujuan kredit, dan administrasi kredit.
In line with the prudential principles, the “four eyes principles”, and segregation of duties as a part of risk management, during the year 2010 the Bank focused on reorganizing its credit extension process. This was done for the purpose of separating marketing function from other units, such as credit approval and credit administration.
Dukungan terhadap penerapan manajemen risiko juga diberikan oleh para pemegang saham Bank dalam bentuk alih pengetahuan agar Bank dapat meningkatkan kemampuannya dalam pengkajian risiko kredit, terutama untuk memastikan kualitas kredit yang baik. Keberadaan satuan kerja Credit Reviewer dalam hal ini menjadi sangat vital mengingat potensi risiko yang timbul dari bisnis jasa yang dijalankan Bank. Analisis terhadap portofolio kredit dilakukan untuk memonitor pertumbuhan kredit berdasarkan segmentasi. Bank dalam hal ini mengaplikasikan pendekatan target pasar berdasarkan industri secara spesifik. Plafon kredit debitur ditentukan berdasarkan profil nasabah atau sektor industri untuk mengelola permodalan Bank.
Support for the implementation of risk management has also been given by the Bank’s shareholders in the form of knowledge transfer, so that the Bank can stregthen its capability in credit risk assessment, especially to determine the quality of such credit. The existence of the Credit Reviewer unit is critical in this regard considering the potential risk that may arise from the business services that the Bank provides. Credit portfolio analysis is done to monitor credit growth based on loan segmentation. The Bank applies a market target approach based on specific industries. Credit ceilings are determined based on the borrower’s profile and economic sector in order to manage the Bank’s capital.
Tabel di bawah ini merupakan portofolio kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi:
The table below shows the Bank’s credit portfolio by economic sector:
i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
Uraian
i. Maximum exposure to credit risk
2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
Neraca: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Aset lain-lain - bersih
353.715 9.142
117.113 44.508
146.970 98.768 1.558.079 19.160 23.460
56.665 433.189 919.715 7.534 8.234
Sub Jumlah
2.209.294
1.586.958
Description
Balance sheets: Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketables securities Loans Acceptance receivables Other assets - net Sub Total
Komitmen dan Kontijensi Bank garansi yang diterbitkan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan
16.019
482
12.535
62.158
Commitments and Contingencies Bank guarantees issued Outstanding irrevocable letters of credit
Sub Jumlah
28.554
62.640
Sub Total
2.237.848
1.649.598
Jumlah
- 79 -
Total
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
175
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
ii. Analisis risiko konsentrasi kredit Konsentrasi berdasarkan ekonomi.
ii. Concentration of credit risk analysis
kredit yang diberikan jenis kredit dan sector
Concentration of credit risk of loans by type of loans and economic sector.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following table presents the credit concentration by type of loans:
2010 Rp Juta/ Rp Million
%
%
Investasi Modal Kerja Konsumsi
352.764 1.102.597 102.718
22,64% 70,78% 6,58%
235.996 640.571 43.148
25,66% 69,65% 4,69%
Jumlah
1.558.079
100%
919.715
100%
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi :
Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain Total
17% 8% 0% 30% 0% 8% 0% 7% 30%
1.558.079
100%
217.787 276.063 1.150 238.070 35.696 16.978 27.486 63.336 43.149
24% 30% 0% 26% 4% 2% 3% 7% 5%
Total
919.715
100%
- 80 -
Trading Business services Public services Manufacturing Transportation Construction Agriculture Mining Others Total
%
Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain
PT Bank Hana
Total
%
259.275 122.974 2.015 468.716 7.740 118.115 2.597 107.614 469.033
2009 Rp Juta/ Rp Million
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report
Investment Working Capital Consumption
The following table presents the credit concentration by economic sector:
2010 Rp Juta/ Rp Million
176
2009 Rp Juta/ Rp Million
Trading Business services Public services Manufacturing Transportation Construction Agriculture Mining Others Total
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) iii. Credit concentration by type of debtors
iii. Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur
2010
Penempatan pada Giro pada bank lain bank lain dan BI/ Placement with dan BI/Demand deposits with other other banks and BI banks and BI Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Total
353.715 9.142 362.857
96.970 -
Efek-efek/ Securities Rp Juta/ Rp Million -
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/Securities purchased with agreement to resell Rp Juta/ Rp Million
Kredit/Loans Rp Juta/ Rp Million
130.906
50.000
43.503
146.970
43.503
Tagihan akseptasi/ Accceptables receivable Rp Juta/ Rp Million
130.906
1.048.703 509.376 1.558.079
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies Rp Juta/ Rp Million
Obligasi Pemerintah/ Government Bonds Rp Juta/ Rp Million
-
-
55.265 55.265
19.160 19.160
28.554 28.554
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 450.685 186.171 9.142 93.503 1.096.417 509.376 2.345.294
%
19% 8% 0% 4% 47% 22% 100%
Bank Indonesia Government Banks Public Sector Entities Corporate Ritel
2009 Penempatan pada Giro pada bank lain bank lain dan BI/ dan BI/ Current Placement with account with other other banks and banks and BI BI Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Total
117.113 7 44.501 -
9.690 46.975 -
161.621
56.665
Efek-efek/ marketable securities Rp Juta/ Rp Million
Efek yang dibeli Obligasi dengan janji Tagihan akseptasi/ Pemerintah/ dijual kembali/Reverse Pinjaman yang Accceptable Government repo diberikan/ Loans receivables Bonds Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
339.002 89.182 -
217.083 -
-
-
644.706 275.009
-
428.184
217.083
919.715
5.005
7.534
7.534
-
Komitmen dan kontinjensi/ Commitmentsan d contingencies Rp Juta/ Rp Million 62.640 -
5.005
62.640
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
%
465.805 222.095 44.501 136.157 714.880 275.009
25% 12% 2% 7% 38% 15%
1.858.447
100%
Bank Indonesia Government Banks Public Sector Entities Corporate Ritel
Seiring dinamika dibisnis jasa perbankan, Bank juga telah memiliki satuan kerja Asset Recovery agar penanganan kredit bermasalah dapat lebih terarah, terutama dalam hal pengelolaan Non-Performing Loan (NPL). Penanganan kredit bermasalah terbagi atas 2 (dua) kategori, yang dapat ditagih kembali dan yang tidak dapat ditagih kembali. Bagi kredit bermasalah yang masih dapat ditagih kembali ditangani dengan mengajukan restrukturisasi hutang atau penyelesaian aset. Sementara itu, bagi kredit bermasalah yang tidak dapat ditagih kembali, Bank menggunakan pendekatan cash settlement atau jalur hukum.
As the banking service industry is constantly changing, the Bank has established an Asset Recovery unit so that problematic loans can be handled in a more directed way, especially in managing non-performing loans (NPL). Handling of non-performing loans is divided into two categories, collectible and uncollectible. Collectible troubled loans are managed through credit restructuring or asset settlement, while for the uncollectible troubled loans, the Bank uses a cash settlement approach or legal channels.
Manajemen Risiko Operasional
Operational Risk Management
Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses internal, sistem, dan kejadian-kejadian di luar kendali Bank (kejadian eksternal).
Operational risk is the potential for losses arising from events involving people, internal processes, systems, and events beyond the Bank’s control (external events).
Pengelolaan risiko operasional merupakan bagian integral dari manajemen risiko Bank. Risiko operasional berbeda sifatnya dengan risiko pasar dan risiko kredit, karena penilaiannya lebih banyak bersifat kualitatif. Secara umum pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna meminimalkan dampak kerugian risiko operasional.
Operational risk management is an integral part of the Bank’s risk management. Operational risk differs from market risk and credit risk in that more qualitative methods are used for its assessment. In general, operational risk management is intended to prevent and mitigate the risk in order to minimize the impact of operational risk losses.
- 81 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
177
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
178
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank pada tahun 2010 mengantisipasi risiko operasional dengan mempersiapkan peletakan model pengelolaan risiko melalui penerapan sistem pengevaluasian tingkat risiko operasional diseluruh satuan kerja Bank guna mendukung penciptaan nilai bagi para pemegang saham. Bank juga memperbaiki control assessment agar pihak-pihak terkait dapat mewaspadai sejak awal potensi risiko yang mungkin muncul dari aktivitas mereka. Penerapan analisis dampak usaha dan rencana kelangsungan usaha yang diikuti pembangunan infrastruktur teknologi informasi yang memadai guna mengantisipasi risiko teknologi telah membuahkan hasil signifikan terhadap prospek bisnis Bank ke depannya.
For the year 2010, the Bank anticipated operational risk by preparing the establishment of risk management model through implementation of operational risk level evaluation on all working units of the Bank in order to support value creation for the shareholders. The Bank has also improved control assessment, so that, from the beginning, the parties concerned can be on guard against potential risks that may arise from their activities. The implementation of business impact analysis and business continuity plan (BCP), together with the development of adequate information technology infrastructure has produced significant results for the Bank’s business prospect in the future.
Beberapa metode yang digunakan Departemen Manajemen Risiko dalam mengelola risiko operasional yang dihadapi Bank antara lain, pemantauan atas system downtime, baik ATM maupun core banking (HOBIS), evaluasi atas implementasi SOP dalam aktivitas operasional harian, pencatatan atas frekuensi fraud beserta nilainya, perhitungan atas jumlah dan nilai sanksi/penalti dari Bank Indonesia, serta pengawasan atas mekanisme dan pemenuhan laporan yang dilakukan oleh satuan kerja terkait. Rencana ke depannya, Departemen Manajemen Risiko hendak mengembangkan metodologi yang terkait dengan risk control self assessment (RCSA). Metode ini bertujuan untuk memetakan kategori risiko operasional mana yang sering muncul dalam aktivitas transaksi sehari-hari.
Several methods have been used by the Risk Management Department to manage operational risk faced by the Bank, including monitoring of system downtime for both ATM and core banking (HOBIS), evaluation on SOP implementation for daily operational activities, recording of fraud in terms of both frequency and amount, calculation of amounts and frequency of penalties imposed by Bank Indonesia, and monitoring on reporting mechanism and compliance by the work units concerned. In the future, the Risk Management Department plans to develop a methodology related to risk control self assessment (RCSA). This method aims to map which operational risk categories have the highest frequency in daily transaction activities.
Risiko Hukum
Legal Risk
Selama tahun 2010, Bank memantau potensi risiko hukum yang mungkin dapat timbul akibat kelemahan sistem hukum atau adanya tuntutan hukum dari pihak ketiga melalui pengembangan stadarisasi dokumen legal untuk aktivitas bisnis perbankan. Selain itu, satuan kerja Corporate Legal juga memberikan nasehat-nasehat hukum perbankan kepada satuan kerja terkait dan melakukan pengawasan terhadap dokumen-dokumen yang masih berstatus “To Be Obtained” (TBO).
During 2010, the Bank has monitored the potential legal risk which may arise from weakness in legal system or existence of lawsuits from third party(s), by developing standard legal documents for banking business activities. Aside from that, the Corporate Legal unit also provides advice on banking legal issues to related working units and performs monitoring of all documents still categorized as “To Be Obtained” (TBO).
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank melakukan pemantauan terhadap seluruh kegiatan operasional, terutama yang melibatkan pihak ketiga, yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan maupun tuntutan hukum.
For legal risk management, the Bank has monitored all operational activities, especially those involving third parties that have potential to raise conflict of interest or lawsuits.
- 82 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Strategis
Strategic Risk
Dalam mengelola risiko strategis, Bank berpedoman pada prinsip kehati-hatian dengan menerapkan analisa pasar yang mendalam untuk memantau perkembangan usaha dan iklim ekonomi guna membantu manajemen membuat keputusan yang tepat. Bank juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pogram kerja, serta rencana aksi korporasi strategis yang dikaitkan dengan target, potensi pencapaian, serta visi dan misi Bank.
In managing the strategic risk, the Bank is guided by prudent principles by implementing deep market analysis to monitor business development and the economic climate in order to assist the management in making appropriate business decisions. The Bank also fully evaluates its working program and strategic corporate action plan which is linked to the Bank’s targets, potential achievements, and vision and mission.
Risiko Reputasi
Reputational Risk
Bank mengidentifikasi potensi risiko reputasi akibat pemberitaan yang tidak berimbang, sehingga menimbulkan opini negatif di masyarakat terhadap Bank. Perbaikan yang dilakukan Bank di segala lini usaha selama tahun 2010 merupakan langkah pembenahan fundamental ke arah yang lebih baik. Eksposur terhadap situasi kerja yang tidak kondusif berpotensi menurunkan kepercayaan nasabah terhadap profesionalisme Bank dan sumber daya manusia didalamnya, sehingga berdampak pada penurunan pendapatan Bank.
The Bank has identified the potential reputation risk that could arise from imbalanced news reports that may result in negative public opinion towards the Bank. One improvement made by the Bank in all business lines during 2010 was a fundamental restructuring towards a better direction. Exposure to unfavorable working conditions could reduce customers trust in the Bank’s professionalism and personnel, thereby reducing the Bank’s revenue.
Bank memitigasi risiko reputasi antara lain melalui komunikasi intensif kepada satuan kerja Corporate Secretary yang memfasilitasi kemudahan dalam akses informasi dan menugaskan satuan kerja Service Quality untuk memastikan peningkatan layanan Bank. Penerapan Service Level Agreement juga dilakukan untuk menangani keluhan nasabah terkait layanan Bank melalui hotline pelayanan nasabah dan surat elektronik ke situs Bank.
The Bank mitigates reputation risk through among other matters, intensive communication to the Corporate Secretary unit, which facilitates easier access to information and delegates the Service Quality unit to ensure the improvement of corporate service. Application of Service Level Agreements is also done to handle customer complaints related to the Bank’s services through a customer service hotline and email to the Bank’s website.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Bank terus memantau potensi risiko kepatuhan yang dapat timbul dari kegagalan Bank mematuhi peraturan yang berlaku, di antaranya terkait dengan pemenuhan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM), rasio NPL, batas maksimum pemberian kredit (BMPK), giro wajib minimum (GWM), dan posisi devisa netto (PDN). Ketidakpatuhan terhadap peraturan-peraturan ini berisiko dikenakannya denda atau teguran dari pihak otoritas di bidang moneter, sehingga berdampak pada reputasi Bank di mata umum.
The Bank always monitors the potential compliance risk which may arise from the Bank’s failure to comply with prevailing regulations related to, among other matters, capital adequacy ratio (CAR), NPL ratio, legal lending limit (LLL), minimum reserve requirement (RR), and net open position (NOP). Noncompliance with these regulations could incur fines or warnings from the monetary authority, which would affect the Bank’s public reputation.
- 83 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
179
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank telah menunjuk Direktur Kepatuhan yang dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan untuk mengidentifikasi potensi dan mencegah pelanggaran dalam proses kegiatan usaha yang berisiko mengganggu keuangan maupun reputasi Bank. Kajian menyeluruh terhadap aspek kepatuhan diterapkan secara sistematis dalam tiap proses dan aktivitas yang ada di Bank. Melalui Satuan Kerja Kepatuhan, Bank juga telah menerapkan peraturan dan ketentuan yang terkait dengan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
The Bank has appointed a Compliance Director assisted by the Compliance Unit, to identify potential breaches and prevent any violations in business activity process that could potentially damage the Bank’s financial condition and reputation. Comprehensive reviews of compliance aspects are applied systematically to all processes and activities within the Bank. Through the Compliance unit, the Bank has also implemented rules and regulations concerning money laundering and prevention of terrorism financing.
Manajemen Risiko Pasar
Market Risk Management
Pengelolaan risiko pasar terdiri dari proses identifikasi, pengukuran, dan pemantauan berbagai faktor risiko pasar. Bank memiliki kebijakan dan batas (limit) yang terkait dengan pengelolaan risiko pasar, serta memiliki unit independen dalam melakukan pemantauan transaksi treasuri. Bank juga melakukan analisa untuk mengukur kemampuan Bank dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Secara umum, dampak risiko pasar terhadap portofolio Bank tidak besar karena transaksi trading masih dibatasi.
Market risk management consists of the processes of identification, measurement, and monitoring of various market risk factors. The Bank has policies and limits related to market risk management, and also has an independent unit for monitoring treasury transactions. The Bank also conducts analysis to measure its ability to cope with unfavorable market conditions. In general, market risk impact on the Bank’s portfolio is considered small due to the low level of trading activity.
Manajemen portofolio Bank juga dilakukan dalam menghadapi pergerakan suku bunga pasar, walaupun komposisi risiko ini terbilang masih kecil secara perhitungan agregat profil risiko. Pemantauan pergerakan risiko suku bunga pasar dilakukan secara khusus oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang memiliki wewenang untuk membuat penyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit. Bank menetapkan suku bunga pinjaman berdasarkan tingkat cost of fund (COF) ditambah dengan sejumlah marjin. Besarnya COF dikaji tiap bulan oleh ALCO dan satuan kerja Treasuri.
Bank also manages its portfolio by dealing with market interest rate fluctuation, even though the composition of this risk is relatively small compared to the aggregate risk profile. Monitoring of market interest rate movement is carried out specifically by the Asset and Liability Committee (ALCO), which has the authority to make necessary adjustments to deposit and loan interest rates. The Bank determines its loan interest rate based on cost of fund (COF) plus additional provision and overhead cost. The amount of COF is reviewed on a monthly basis by ALCO and the Treasury unit.
Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian:
Market risk is divided into two parts:
1. Risiko Nilai Tukar
1. Forex Risk
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi mata uang asing baik dari posisi neraca maupun dari sisi off balance sheet. Risiko nilai tukar diukur dengan Value at Risk dengan memakai metodologi variance covariance untuk mengukur potential loss maksimum dengan tingkat kepercayaan tertentu dan untuk waktu tertentu dalam keadaan normal.
180
Forex risk is risk that arises from forex transactions, both on and off the balance sheet. Forex risk is measured using Value at Risk through a variance-covariance methodology to determine the maximum potential loss with a certain confidence level and for a certain time period under normal conditions.
- 84 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggitingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendment, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010 the banks are required to maintain their net foreign exchange position/net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net differences between asset and liability balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Following is the Bank’s Net Open Position:
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp Juta/ Rp Million
Dolar Amerika Serikat
2010 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp Juta/ Rp Million
835.910
833.028
2.882
Modal *)
517.190
Persentase PDN terhadap modal
Mata uang asing
Bersih - absolut/ Net - absolute Rp Juta/ Rp Million
0,56%
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp Juta/ Rp Million
Dolar Amerika Serikat
2009 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp Juta/ Rp Million
438.297
436.934
Modal *)
Bersih - absolut/ Net - absolute Rp Juta/ Rp Million 1.363 302.041
Persentase PDN terhadap modal
0,450%
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
Foreign currency
United States Dollar Total Capital *) Percentage of Net Open Position to Capital
Foreign currency
United States Dollar Total Capital *) Percentage of Net Open Position to Capital
*) In accordance with Bank Indonesia Regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of Net Open Position to Capital.
- 85 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
181
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan dengan menggunakan modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 104.227 juta dan Rp 100.505 juta. Posisi Devisa Neto Bank tidak melampaui batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
The (absolute) value of Net Open Position as of December 31, 2010 and 2009 using capital at the end of the year amounted to Rp 104,227 million and Rp 100,505 million, respectively. The Net Open Position of the Bank did not exceed the maximum (absolute) value required by Bank Indonesia.
Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar 0,56% dan 0,27%.
The percentage of Net Open Position to capital at the end of the year as of December 31, 2010 and 2009 are 0.56% and 0.27%, respectively.
Risiko Suku Bunga
2.
Interest Rate Risk
Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan kewajiban yang sensitif terhadap suku bunga.
To minimize the impact of changes in interest rates on the Bank’s earnings, the Bank seeks to reduce the gap between rate sensitive assets (RSA) and rate sensitive liabilities (RSL).
Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan kewajiban Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan mana yang lebih awal kapan suku bunga tersebut di repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate).
The table below shows the repricing profile of the Bank’s rate sensitive assets and liabilities, sorted by repricing date for floating rate assets or liabilities and by maturity for fixed rate assets or liabilities.
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
182
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp Juta/ Rp Million
Aset Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit
96.970 50.000 98.768 1.558.079
6.613 1.024.598
Jumlah
1.803.817
Kewajiban Simpanan nasabah Simpanan dari bank Lain Pinjaman yang diterima Jumlah
96.970
2010 > 1 bulan s/d 3 bulan/ >13 months Rp Juta/ Rp Million
> 6 bulan s/d 1 tahun/ > 6 months 1 year Rp Juta/ Rp Million Assets Placement with BI Placement with other banks Securities Loans
50.000 907 209.496
275.797
-
1.128.181
260.403
275.797
139.436
Total
1.203.166 6.147 135.130
719.330 47 135.130
287.858 6.100 -
195.978 -
-
Liabilities Deposits Deposits from other banks Borrowing
1.344.443
854.507
293.958
195.978
-
Total
-
-
> 3 bulan s/d 6 bulan/ >36 months Rp Juta/ Rp Million
91.248 48.188
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko Likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank menyediakan aset likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
Liquidity Risk is risk caused by the Bank’s inability to provide liquid assets to cover short-term liabilities.
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
- 86 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dalam mengantisipasi potensi risiko likuiditas akibat kegagalan memenuhi kewajiban pembayarannya yang sudah jatuh tempo, Bank menerapkan pengelolaan risiko secara holistik, di antaranya meliputi analisis gapping antara pendanaan dan pembiayaan, kecukupan modal, serta penentuan tingkat likuiditas optimum aset. Manajemen likuiditas Bank dilakukan oleh satuan kerja Treasuri, melalui rekomendasi dari Komite Manajemen Risiko (KMR) dan ALCO.
To anticipate the potential liquidity risk arising from the failure to settle due liabilities, the Bank implements risk management in a holistic way, such as gapping analysis between funding and lending, maintaining capital adequacy, and seeking the optimum level of assets. The Bank’s liquidity management is being handled by the Treasury unit, with recommendations from the Risk Management Committee (RMC) and ALCO.
Peranan Departemen Manajemen Risiko dalam mengelola risiko likuiditas adalah dengan menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya pengukuran rasio likuiditas dan pengukuran terhadap gap likuiditas berdasarkan kontraktual dan analisa perilaku, pembatasan jangka waktu kredit yang berdenominasi Dollar Amerika Serikat, pemberian limit atas fasilitas kredit Dollar Amerika Serikat, serta pengawasan atas pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah dan U.S. Dollar.
The role of the Risk Management Department in managing liquidity risk is performed using several approaches, including calculation of liquidity ratio and liquidity gap measurement based on contractual and behavior analysis, setting limits on credit tenor in U.S. Dollar currency, establishing an aggregate limit for U.S. Dollar loans, and monitoring compliance with the minimum reserve requirement (RR) in both Rupiah and U.S. Dollars.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap kewajiban lancar. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rasio dari aset likuid terhadap kewajiban lancar adalah sebagai berkut:
The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. As of 31 December 2010 and 2009, the ratios were as shown below:
2010 Rp Juta/ Rp Million Kas
2009 Rp Juta/ Rp Million
17.542
10.880
Giro, SBI & penempatan BI lainnya Obligasi Pemerintah Penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain
459.827 55.265
510.313 5.005
43.894
55.994
Jumlah aset likuid bersih
576.528
582.192
1.668.695
1.301.911
34,55%
44,72%
Simpanan Rasio
- 87 -
Cash Demand deposits, BI Certificate and other BI placements Government bonds Placement with other banks less deposits from other banks Total net liquid assets Deposits Ratio
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
183
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan kewajiban
Maturity Mismatch Analysis
Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan kewajiban Bank pada tanggal 31 Desember 2010, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):
The table below shows the maturity mismatch analysis as of 31 December 2010, based on remaining period until maturity and behavioral assumptions.
Lain-lain/ Others Rp Juta/ Rp Million Aset/Asset Tanpa suku bunga/Without interest - Kas/Cash - Tagihan akseptasi/Acceptances receivable - Beban dibayar dimuka/Prepaid expense - Aset pajak tangguhan bersih/'Deferred tax assets - net - Aset tetap - bersih/Premises and equipment - net - Aset lain-lain/Other assets Sub jumlah/Sub total Suku bunga variabel/Variable interest rate - Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - Kredit/Loans Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Sub jumlah/Sub total Suku bunga tetap/Fixed interest rate - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks - Efek/Securities - Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased with agreements to resell - Kredit/Loans Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Sub jumlah/Sub total Jumlah Aset/Total Asset
10.807 2.580 23.805 17.328
Sampai dengan 1 bulan/Up to 1 month Rp Juta/ Rp Million
17.542 8.809 6.132
54.520
31 Desember/December 31,2010 > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million
-
32.483
-
353.715
-
9.367
984 -
9.367
984
-
-
9.142 37.397
138.412
732.875
(11.432)
-
-
-
-
400.254
138.412
732.875
-
96.970 16.938
50.000 907
-
130.906 1.521
-
-
-
17.542 19.160 10.807 2.580 23.805 23.460
-
-
97.354
-
-
353.715
419.490
419.490
48.267 48.267
9.142 1.376.441 (11.432) 1.727.866
80.923
-
-
146.970 98.768
77.609
62.711
26.558
130.906 181.412
13.013
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
-
-
-
> 5 tahun/ > 5 years Rp Juta/ Rp Million
(1.896)
-
-
-
-
-
246.335
63.920
158.532
62.711
26.558
556.160
(1.896)
54.520
679.072
211.699
892.391
482.201
74.825
2.381.380
8.809
9.367
984
Kewajiban/Liabilities: Tanpa suku bunga/Without interest - Kewajiban akseptasi/Acceptances payable - Hutang pajak/Taxes payable - Pendapatan diterima dimuka/Unearned interest income - Kewajiban lain-lain/Other liabilities - Kewajiban segera/Liabilities payable immediately - Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi/ Estimated losses on commitments and contingencies - Kewajiban manfaat karyawan/ Post-employment benefits obligation Sub jumlah/Sub total Suku bunga variabel/Variable interest rate - Pinjaman yang diterima/Borrowing - Giro dari bank lain/Demand from other banks - Giro dan tabungan/Demand and savings deposits Sub jumlah/Sub total Suku bunga tetap/Fixed variable interest rate - Deposito/Time deposits
-
-
-
19.160 8.028
8.028 417 7.496 1.491
-
-
-
-
-
417 7.496 1.491
285
-
-
-
-
-
285
7.779
-
-
-
-
-
7.779
-
-
44.656
-
-
135.150 47
25.496
8.809
9.367
135.150 -
-
-
465.526
-
-
984
47
-
-
-
465.526
600.676
47
-
-
-
600.723
-
731.638
341.434
130.094
-
-
1.203.166
-
-
-
-
-
6.100
- Deposito dari bank lain/ Time deposits from other banks Sub jumlah/Sub total
184
-
6.100
731.638
347.534
130.094
-
-
1.209.266
Jumlah Kewajiban/Total Liabilities
25.496
1.341.123
356.948
131.078
-
-
1.854.645
Selisih/Net
29.024
(662.051)
(145.249)
761.313
- 88 Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
482.201
74.825
526.735
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
36. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK
36. THE IMPACT GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE BANK
Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank.
The management is aware that the global financial crisis has an impact to the Bank’s business volume and will increase the Bank’s credit risk.The banking industry has been affected, and is expected to be affected for the foreseeable future, by the global economic condition,which is beyond the Bank’s control.
Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, Manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam menyalurkan kredit baru.
The potential impact of these conditions for the Bank among others is the decrease in debtor’s ability to pay their obligations which could increase the Bank’s nonperforming loan ratio.However, Management has taken and is continuously taking adequate measures to conserve liquidity, maintain capital adequacy and a cautious approach in increasing their assets, including on granting a new loan.
Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
The management believes that the Bank has the adequate resources to continue their operations in the future. As such the financial statements have been prepared on a going concern basis.
37. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
37. APPROVAL STATEMENTS
Laporan keuangan pada halaman 2 sampai dengan 89 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 20 April 2011.
OF
THE
FINANCIAL
The financial statements on pages 2 to 89 were approved for issue by the Bank’s Directors on April 20, 2011.
- 89 -
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana
185
186
Laporan Tahunan 2010 | 2010 Annual Report PT Bank Hana