BANK ANDARA Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report
2
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Daftar Isi – Contents 4
Sambutan Presiden Direktur – Message from our President Director
10
Siapakah Kami – Who We Are
12
Apa yang Ingin Kami Capai – What We Want to Achieve
14
Pengembangan & Pencapaian Usaha Kami – Our Business Developments & Achievements
18
Produk dan Layanan Terbaik untuk LKM – Best Products and Services Dedicated to MFIs
26
Kebijakan Perusahaan – Company Policy
28
Kinerja Manajemen (CAMEL) – Management Performance (CAMEL)
34
Implementasi Kami atas Manajemen Risiko – Our Implementation of Risk Management
44
Artikel 1 “Bersama Kita Dapat Meraih Mimpi”– Article 1 “Together We Can Achieve Our Dreams”
48
Mengapa Kami Ada – Why We Exist
50
Tim Manajemen Kami – Our Management Team
50
Dewan Direksi Bank Andara dan Peran Mereka – Bank Andara Board of Directors Members and Roles
56
Pemegang Saham Kami – Our Shareholders
62
Artikel 2 “Membangun Hidup Melalui Lukisan” – Article 2 “Building Life Through Paintings”
68
Dewan Komisaris – Board of Commissioners
80
Laporan Tata Kelola Perusahaan – Report on Good Corporate Governance
92
Strategi Perusahaan dan Transformasi menjadi Bank Wholesale – Company Strategy and Transformation to a Wholesale Bank
96
Artikel 3 “Membangun Usaha Kecil Dengan Komitmen” – Commitment”
100
Bagaimana Kami Menjalankan Bisnis tahun 2011 – How We Will Conduct Our Business in 2011
104
Ikhtisar Keuangan – Financial Highlights
105
Tanggungjawab Laporan Tahunan – Responsibility for Annual Report
107
Informasi - Information
Article 3 “Building Small Businesses Takes
Bank Andara | 2010 Annual Report
3
Sambutan Presiden Direktur Message from our President Director
Paulus Wiranata Presiden Direktur
President Director Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Distinguished Shareholders,
Tahun ini merupakan tahun yang luar biasa yang telah memberikan peluang-peluang dan tantangan-tantangan kepada bank. Saya bangga dengan cara Bank Andara mengatasi tantangan. Kami memegang teguh strategi kami dan fokus pada bidang-
This year has truly been remarkable on which it has provided opportunities and challenges for the bank. I am proud of the way Bank Andara has managed challenges. We have held true to our strategy and focused on our areas of expertise. The
4
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
bidang yang kami kuasai. Kekuatan hubungan dengan LKM, dukungan dari pemegang saham, dan beragamnya produk dan layanan kami adalah bukti keberhasilan kami.
strength of our relationships with MFI, the continuous support from our shareholders, and the diversity of our products and services is testament to that success.
Melalui tahun yang penuh tantangan ini, kami telah melakukan beberapa penambahan modal dari pemegang saham dan juga investor baru. Kami juga telah mendapatkan pinjaman dari sebuah lembaga keuangan internasional. Upayaupaya di dalam meningkatkan posisi modal dan pinjaman ini telah mendukung pertumbuhan bisnis kami secara berkelanjutan.
Through this challenging year, we have managed some capital injections from existing shareholders and new investor. We have also managed to secure borrowing from an international financial institution. These efforts in increasing our capital and borrowing position have supported our business growth sustainably.
Kita telah menyaksikan beberapa pencapaian dan perubahan signifikan yang dilakukan oleh bank – di dalam pengembangan bisnis dan teknologi, di dalam pengembangan sumber daya manusia, dan manajemen risiko bank. Kami telah membangun kekuatan inti kami – basis nasabah, karyawan, dan keahlian manajemen risiko kami.
We have seen a number of wide reaching and significant changes for the bank – in our business and technology development, in our human resources development, and in our risk management. We have built our core strengths - our customer base, our people, and our deep risk management expertise.
Bank telah meningkatan portfolio pinjaman wholesale menjadi IDR 137.295 juta dari IDR 59.401 juta, dan mengimplementasikan suatu program dengan Perbarindo (Persatuan BPR Indonesia) daerah Jakarta dan sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, yang dikenal dengan Andara Bersama BPR (ABB).
The bank increased the new wholesale loan portfolio to IDR 137,295 million from IDR 59,401 million, and implemented a program with the greater Jakarta chapter of Perbarindo (the association of rural and bank across Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi) known as Andara Bersama BPR (ABB).
Sebagai bagian dari usaha membangun hubungan strategis dengan bank komersial, bank telah menjalankan fungsi sebagai agen di dalam memberikan pinjaman kepada BPR atas nama Bank Negara
As part of strategic relationship building with commercial banks, the bank served as an agent to lend to BPRs on behalf of Bank Negara Indonesia (BNI), a large stateowned bank, under the terms of a
Bank Andara | 2010 Annual Report
5
Indonesia (BNI), sebuah bank besar milik negara di bawah sebuah program yang dinamakan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
government program called Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Di sisi teknologi, bank telah meluncurkan AndaraLink, yang merupakan jasa pembayaran dan transfer untuk LKM. Kami dengan bangga mengumumkan bahwa pada akhir tahun, 50 LKM di seluruh Indonesia telah bergabung dengan AndaraLink dan mampu melakukan transaksi pembayaran dan transfer atas nama nasabah mereka. Dalam waktu kurang lebih tiga bulan setelah diluncurkan sebagai proyek percontohan, AndaraLink dengan cepat dapat diterima oleh LKM dan nasabah mereka. Anggota AndaraLink saat ini terdiri dari BPR dan koperasi keuangan di Bali, Jakarta dan sekitarnya, Jawa Timur, dan Jawa Barat. LKM-LKM ini telah menerima visi AndaraLink dan telah mendaftar untuk mulai menawarkan volume transaksi yang terus tumbuh melalui jaringan ini, menyambut minat dan kesadaran akan nasabah LKM AndaraLink yang baru dan lama.
On the technology front, the bank launched AndaraLink, our payment and transfer platform for MFIs. We are pleased to announce that, as of end of year, 50 MFIs in Indonesia have joined AndaraLink and are able to carry out payments and transfers over the network on behalf on their customers. In only a little more than three months since its launch as a pilot project, AndaraLink has quickly gained acceptance among MFIs and their clients. Current AndaraLink members consist of BPRs and financial cooperatives located in Bali, Greater Jakarta, East Java, and West Java. These MFIs have bought into the vision of AndaraLink and have signed up to begin offering its growing transaction volumes over the network, attesting to growing interest and awareness among both new and existing customers of AndaraLink MFIs.
Bersamaan dengan itu, upaya-upaya untuk mendukung pendalaman aktivitas bank wholesale telah dilakukan seperti: implementasi solusi core banking untuk bank, relokasi kantor pusat di Bali ke lokasi yang lebih tepat, seleksi dan penempatan karyawan, pendirian komite pengawas, dan pembuatan sistem, kebijakan, dan prosedur operasional dan kontrol internal.
Simultaneously, efforts to support the deepening of the wholesale activities of the bank have included: implementing a new core banking solution for Bank Andara, relocating our head office in Bali to a more suitable venue, selecting and placing employees, establishing a new oversight committee, and estabilishing appropriate operating and internal control systems, policies, and procedures.
Pada tahun 2011, prioritas bank adalah untuk: meningkatan portfolio pinjaman dengan sasaran utama untuk menjangkau
Looking ahead to 2011, the bank’s top priorities are to: build our loan portfolio with our main objective to reach the
6
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
mereka yang kurang mendapatkan akses perbankan, terus meningkatkan proses pengawasan dan review pinjaman, mengembangkan sumber dana termasuk inisiatif beberapa target deposito lokal dan mendapatkan pinjaman dari institusi keuangan lokal dan internasional, memperluas jaringan cabang dengan membuka dua kantor baru di area konsentrasi keuangan mikro, menemukan dan memasuki kerjasama dengan koperasi yang solid dan dikelola dengan baik untuk menjangkau mereka yang kurang mendapatkan akses perbankan, dan mengundang pemegang saham dan investor baru untuk meningkatkan modal bank.
unbanked, continue to improve loan monitoring and the credit review process, develop our source of funds including several targeted domestic deposit initiatives as well as securing loans from local and international financial institutions, extending our branch network by opening two new offices in areas of microfinance concentration, finding and entering partnership with established, well-run cooperatives to reach the unbanked, and inviting current shareholders as well as new investors to increase the capital of the bank.
Selain dari itu, bank akan terus menawarkan layanan dan teknologi baru yang responsif dan inovatif kepada LKM untuk secara signifikan meningkatkan kinerja dan jangkauan mereka melalui aktivitas-aktivitasberikut: mengimplementasikan solusi shared core banking yang memenuhi kebutuhan LKM, mengimplementasikan standar operasional prosedur untuk operasional dan kebijakan lainnya mengikuti implemtasi sistem baru, dan memperluas dan mengembangkan AndaraLink untuk memungkinkan LKM melakukan pembayaran, mengirim dan menerima transfer/pengiriman uang, dan membeli asuransi mikro.
Additionally, the bank will continue to provide responsive and innovative new services and technology to MFIs in order to significantly improve their performance and outreach through the following activities: implementing a shared core banking solution that meets the needs of MFIs, implementing the new SOP for operations as well as other policies following the new system implementation, and expanding and developing AndaraLink to enable MFI clients to make payments, send and receive transfers/remittances, and purchase micro insurance.
Di dalam proses pencapaian sasarannya, Bank Andara berkomitmen untuk mendukung anggota timnya di dalam meningkatkan keahlian dan kemampuan untuk mencapai sasaran “dua tujuan utama” yaitu meningkatkan akses layanan
In achieving its objective, Bank Andara is committed to support its team members in improving their skills and ability to achieve our “double bottom line” objective of sustainably increasing access to financial services for the unbanked and
Bank Andara | 2010 Annual Report
7
keuangan secara berkelanjutan kepada komunitas yang belum dan kurang mendapatkan akses perbankan. Program orientasi bank merupakan bagian pertama dari perjalanan setiap karyawan baru bank. Di tahun 2010, bank telah meningkatkan program orientasi ini, di mana jajaran manajemen berbagi visi, misi, dan sasaran dua tujuan utama. Selain orientasi dan pelatihan, semua karyawan bank berhak mendapatkan sekurang-kurangnya satu jenis pelatihan setiap tahunnya untuk meningkatkan pengetahuan dan kontribusi mereka terhadap pencapaian sasaran bank. Kami telah melihat peningkatan yang signifikan di beberapa area berdasarkan kinerja karyawan di mana mereka mulai mengaplikasikan pengetahuan yang terus bertambah sejak bergabung dengan bank, dan Bank Andara berkomitmen untuk bekerjasama dengan pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan pelatihan dan pengembangan karyawan di tahun 2011 dan tahun-tahun selanjutnya.
underbanked community. The bank’s Orientation Program marks the first part of the journey for every new employee of the bank. In 2010, the bank substantially improved its orientation program, in which the bank’s management shares our vision, mission, and the double bottom line business objective. In addition to orientation and initial training, everyone at Bank Andara is entitled to at least one type of training per year to improve their knowledge and their contribution to the objectives of the bank. We have noticed significant improvements in several areas of staff performance as they have begun to practice their knowledge gained since joining the bank, and Bank Andara is comiitted to working with its stakeholders to continue improving training and staff development in 2011 and beyond.
Pencapaian Bank Andara sampai saat ini tidak mungkin diraih tanpa dukungan dari seluruh karyawannya. Untuk itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada anggota tim yang penuh talenta untuk dedikasi dan kerja keras untuk kontribusi yang tidak mengenal lelah. Saya juga berterima kasih kepada nasabah LKM kami untuk memilih Bank Andara sebagai mitra kerja mereka. Penting juga untuk menghargai dukungan dari komunitas yang lebih luas yang telah kami layani.
Bank Andara’s achievements to date may not be achieved without the support from its employees. Therefore, I would like to thank our talented team members for their dedication and hardwork for their tireless contribution. I also thank our MFI clients for choosing Bank Andara as their partner. It is also important to recognize the support of the broader communities that we served.
Sebagai penutup, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC),
Finally, I would like to pass on our thanks to Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), Hivos-Triodos Fund, KfW,
8
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Hivos-Triodos Fund, KfW, Cordaid, dan Mr. I Wayan Gatha selaku pemegang saham, dan juga kepada Gates Foundation, untuk dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Direksi dan seluruh karyawan selama tahun yang penuh tantangan ini. Saya bangga untuk mengatakan bahwa bank telah melalui tantangan-tantangan dan meraih peluang dengan cara yang optimal, memberikan hasil yang optimal dan mempersiapkan bank dengan baik untuk tumbuh di masa yang akan datang.
Cordaid, and Mr. I Wayan Gatha as our shareholders, and also to the Gates Foundation, for your ongoing support and confidence in the Board and all our employees during what has been a challenging year. I am proud to say that the bank has handled challenges and the opportunities in an exemplary way, delivering a robust result and setting up the bank well for growth into the future.
Paulus Wiranata Presiden Direktur President Director
Bank Andara | 2010 Annual Report
9
Siapakah Kami Who We Are Bank Andara adalah bank umum wholesale pertama, yang secara eksklusif melayani sebagai mitra strategis perbankan bagi sektor keuangan mikro Indonesia. Bank Andara didirikan dengan tujuan untuk merealisasikan pengentasan kemiskinan melalui kegiatan operasional yang sehat dan menguntungkan dari suatu institusi perbankan wholesale. Untuk mendirikan Bank Andara, konsorsium pemodal, dipimpin oleh Mercy Corps, mengakuisisi sebuah bank ritel kecil di Bali (Bank Sri Partha) yang khusus melayani usaha mikro dan kecil. Pemodal lain yang menjadi pendiri termasuk IFC, Hivos-Triodos Fund, Cordaid, dan Bapak I Wayan Gatha. KfW bergabung menjadi konsorsium pemodal bank pada bulan Juni 2010.
10
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Bank Andara is the first wholesale commercial bank of its kind; it exclusively serves as the strategic banking partner to the Indonesian microfinance sector. Bank Andara was created with the objective of realizing poverty alleviation goals through the sound and profitable operation of a wholesale banking institution. In order to establish Bank Andara, its investor consortium, led by Mercy Corps, acquired a small Balinese retail bank (Bank Sri Partha) specialized in serving micro and small enterprises. The founding investors include the International Finance Corporation (IFC), the Hivos-Triodos Fund, Cordaid, and Mr. I Wayan Gatha. KfW joined the investor consortium on June 2010.
Kelompok investor Bank Andara memiliki tujuan yang sama di dalam merealisasikan pengentasan kemiskinan melalui kegiatan operasional perbankan wholesale yang berkesinambungan yang mendukung sektor keuangan mikro Indonesia. Para investor ini membawa keahlian teknis dan keuangan, dan juga pengalaman sosial bagi Bank Andara, di mana hal ini akan digunakan untuk mengarahkan dan memastikan kesuksesan Bank Andara. Bank Andara memiliki badan hukum sebagai perusahaan terbatas atau ‘PT’, yang didirikan di Indonesia, dengan ijin bank umum di bawah pengawasan Bank Indonesia, dengan pengawasan langsung oleh Bank Indonesia Bali.
The Bank Andara investor group shares an objective of realizing poverty alleviation goals through the sustainable operations of a wholesale banking institution supporting the Indonesian microfinance industry. The members of the investor group bring strong technical abilities and financial and social experience to the venture which is being utilized to guide and ensure the success of Bank Andara. Bank Andara is legally structured as a limited liability company, or ‘PT’, incorporated in Indonesia, with a commercial banking license under the auspices of Bank Indonesia, with direct oversight by Bank Indonesia Bali.
Pendekatan Bank Andara adalah sebagai berikut: Bank pertama di Indonesia yang melayani sektor keuangan mikro sebagai bank koresponden wholesale, menggabungkan praktik bank komersial, jaringan distribusi, dan platform teknologi mobile di dalam kerangka tanggung jawab sosial dan pengembangan yang berkelanjutan. Suatu model perbankan transformatif yang menawarkan kerjasama strategis dengan jaringan yang luas dari ribuan LKM. Suatu inovator produk dan teknologi untuk membantu LKM di dalam menjangkau “perbatasan terakhir” di pasar.
Bank Andara’s approach is as follow:
Indonesia’s first microfinance-only wholesale correspondent bank, combining commercial banking know-how, delivery networks and mobile technology platforms within a framework of social responsibility and sustanaible development.
A transformative banking model leveraging strategic partnerships with a country-wide network of thousands of MFIs. A product and technology innovator to enable MFIs to reach “last frontier” markets.
Bank Andara | 2010 Annual Report
11
Apa yang Ingin Kami Capai What We Want to Achieve Visi Bank Andara adalah untuk menjadi pionir mitra keuangan utama bagi sektor keuangan mikro Indonesia, mengembangkan inovasi dan jangkauan luas bagi mereka yang kurang mendapatkan akses jasa keuangan. Tujuan usaha utama Bank Andara ada dua, yaitu:
Sebagai katalisator untuk mencapai jangkauan yang lebih luas kepada jutaan penduduk Indonesia yang kurang memiliki akses kepada sektor keuangan dengan cara menyediakan produk dan jasa keuangan inovatif kepada dan melalui lembaga keuangan mikro (LKM) yang ada; Untuk menjamin kesinambungan dengan memaksimalkan nilai investasi pemegang saham, sekaligus menciptakan sebuah lembaga keuangan yang permanen dan menguntungkan.
Tujuan Utama operasional Bank Andara adalah untuk: Meningkatkan akses LKM kepada produk dan jasa keuangan yang berfokus kepada nasabah dalam skala luas;
Memadukan teknologi dengan best practice internasional untuk memperluas jasa keuangan yang
12
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
The vision of Bank Andara is to be the premier, pioneering financial partner of the Indonesian microfinance sector, promoting innovation and massive outreach to those lacking access to financial services. Bank Andara’s primary business objectives are two-fold: To catalyze large-scale outreach to millions of Indonesians lacking access to the financial sector by providing innovative financial products and services to and through existing local microfinance institutions (MFIs);
To ensure suistainability by maximizing the value of its shareholders’ investments, while creating a long-term, profitable financial institution.
As such, Bank Andara’s primary operational objectives are to: Increase MFI access to a range of customer-focused financial products and services on a massive scale;
Incorporate international expand the
technology and best practices to range of services
dapat tersedia oleh LKM;
available through MFIs;
Memfasilitasi aliran pendanaan yang lebih efisien kepada LKM Indonesia;
Facilitate a more efficient flow of funding to the Indonesian microfinance sector;
Menyediakan landasan kerjasama perbankan komersial untuk mengembangkan sektor keuangan mikro;
Provide a commercial banking partnership platform to help develop the microfinance sector;
Melaksanakan operasional secara sepenuhnya transparan dan kolaboratif untuk membangun kinerja LKM dan meningkatkan kepercayaan pemodal dan masyarakat terhadap sektor ini;
Operate in a fully transparent and collaborative manner to build MFI performance and increase investor and public confidence in the sector;
Menciptakan suatu lembaga keuangan yang inovatif dan menguntungkan dengan profil risiko yang solid dan stabil;
Create an innovative and profitable financial institution with a stable and solid risk profile;
Pada akhirnya akan meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha kecil dan mikro di seluruh Indonesia pada skala yang luas, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.
Ultimately increase access to finance for low-income people and micro, small and medium-sized enterprises throughout Indonesia on a massive scale to drive economic growth and reduce poverty.
Bank Andara | 2010 Annual Report
13
Pengembangan & Pencapaian Usaha Kami Our Business Developments & Achievements Bank Andara terus melakukan transformasi model bisnisnya dari bisnis yang langsung melayani kebutuhan keuangan usaha mikro dan kecil (ritel), menjadi bisnis yang menempatkan dirinya sebagai mitra strategis bagi sebagian besar LKM Indonesia yang pada gilirannya akan melayani para pengusaha mikro, pihak yang kurang mampu dan pasar di pedesaan, dan melakukan aktivitas operasional wholesale secara penuh dari kantor pusatnya di Denpasar dan kantor cabang di Jakarta.
14
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Bank Andara continues to progress forward in transforming its business model from one which directly serves the financial needs of micro and small enterprises to one which position itself as a strategic partner to a large number of Indonesian MFIs which in turn serve micro entrepreneurs, the economically active poor and rural markets, and to operate a fully wholesale-oriented business from its head office in Denpasar and branch office in Jakarta.
Setelah diluncurkan dan beroperasi secara penuh pada bulan April 2009, kami telah bekerja secara terus menerus untuk mengembangkan jumlah jangkauan nasabah LKM, dengan suatu penekanan khusus untuk mengidentifikasi dan melayani LKM-LKM yang “berpihak pada pengentasan kemiskinan” yaitu secara aktif melayani dan meningkatkan usaha kepada industri rumah tangga dan kegiatan usaha yang berpendapatan rendah. Saat ini, Bank Andara berusaha untuk memperluas jangkauan geografis, meningkatkan volume kegiatan operasional, mengimplementasikan inovasi dan teknologi yang sesuai dengan tarif yang terjangkau, memfasilitasi bantuan teknis untuk mendukung peningkatan kualitas LKM, dan membangun struktur tata kelola yang kuat.
Since we launched and became fully operational In April 2009, we have worked continuously to increase our MFI outreach, with a special emphasis on identifying and serving MFIs which are “pro-poor,” that is, actively serving and expanding business to low-incrome households and enterprises. Bank Andara is now working to widen our geographical coverage, increase the volume of our operations, implement appropriate innovations and technologies at affordable rates, facilitate technical assistance to support MFI quality improvements, and built a strong governance structure.
Bank Andara | 2010 Annual Report
15
Semua ini mencapai puncaknya pada saat kami mengambil langkah selanjutnya menggapai visi dan misi kami, dengan menjangkau 221 LKM peminjam, dan 89 (40%) LKM peminjam yang berpihak kepada pengentasan kemiskinan di tahun kedua kami; memfasilitasi pelatihan kepada LKM untuk mempromosikan kapabilitas manajemen LKM. Kami telah meningkatkan nilai pinjaman kami dari nilai awal IDR 2,5 milyar kepada 3 LKM peminjam menjadi IDR 137 milyar kepada 221 LKM peminjam. Pada akhir tahun 2010, kami mampu menjangkau lebih dari 930.000 nasabah akhir, yang menunjukkan niat Bank Andara untuk membantu masyarakat yang kurang mampu di Indonesia.
16
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
All of these have culminated in our taking considerable next steps towards fulfilling our vision and mission by reaching 221 MFI borrowers and 89 (40%) pro-poor MFI borrowers in our second year; facilitating training to MFIs to promote management capabilities of MFIs. We have increased our loan value from starting point of IDR 2.5 billion to 3 MFI borrowers; to our current position of IDR 137 billion to 221 MFIs borrowers. By the end of 2010, we were able to reach more than 930,000 end-clients, by this, it clearly shows Bank Andara’s desire to help the poor in Indonesia.
Sampai dengan akhir tahun 2010, lebih dari 135.000 nasabah wanita telah dilayani oleh kami dan lebih dari 164.000 nasabah yang meminjam kurang dari IDR 5 juta telah kami jangkau. Kami juga telah bermitra dengan LKM di daerah pedesaan dan dapat menjangkau lebih dari 470.000 nasabah akhir di daerah pedesaan.
Until the end of 2010, more than 135,000 women have been served and more than 164,000 customers borrowing less than IDR 5 million can be reached. We have also partnered with MFIs in rural areas and can reach more than 470,000 end-clients in rural areas.
Selain dari itu, kami tertarik dan termotivasi akan perjanjian terkini untuk memperluas cakupan pendekatan manajemen likuiditas kami, yang dinamakan Andara Bersama BPR (ABB), untuk bank komunitas (BPR) di seluruh Jawa. Pada bulan Mei 2010, kami telah melakukan penandatangan perjanjian implementasi dengan Perhimpunan BPR Indonesia (Perbarindo) Jakarta.
In addition, we are excited and encouraged on our recent agreements to extend the coverage of our liquidity management approach, called Andara Bersama BPR (ABB), to community banks (BPRs) across Java. In May 2010, we have signed an implementation agreement with the Jakarta chapter of Perbarindo, the Indonesian Rural Banks Association.
Kami juga telah melakukan penandatanganan perjanjian jaminan dengan USAID. Jaminan ini mencakup kerugian parsial Bank Andara untuk beberapa pinjaman wholesale kepada BPR dan lembaga pinjaman mikro lainnya, terutama koperasi. Jaminan parsial ini akan membantu kami untuk menjangkau lebih banyak LKM yang pro pengentasan kemiskinan dan secara bersamaan membatasi risiko modal kami. Hal ini sangat penting mengingat tahap usaha awal kami karena bank butuh untuk meningkatkan modal dan meminimalisasi segala macam potensi kerugian untuk secara cepat mencapai posisi break-even. Jaminan ini akan mendukung kemampuan kami untuk meningkatkan pinjaman kepada LKM yang pro pengentasan kemiskinan.
Moreover, we have signed guarantee agreement with USAID. The guarantee covers partial losses of Bank Andara for certain wholesale loans to BPRs and other micro lending institutions, primarily cooperatives. This partial guarantee will allow us to reach out for more pro-poor MFIs while limiting the risk of our own capital. This is particularly important given our start-up stage as the bank needs to conserve capital and minimize any potential losses in order to rapidly achieve break-even. The guarantee will strengthen our ability to extend loans to propoor MFIs.
Bank Andara | 2010 Annual Report
17
Produk dan Layanan Terbaik untuk LKM Best Products and Services Dedicated to MFIs Bank Andara adalah sebuah bank umum yang secara eksklusif melayani sebagai mitra strategis perbankan bagi sektor keuangan mikro Indonesia. Dalam perannya sebagai sebuah wholesale bank, Bank Andara memberikan jasa pembiayaan dengan bunga kompetitif dan jasa keuangan lainnya sesuai kebutuhan LKM, agar LKM mampu mengembangkan jasa dan memperluas jangkauannya secara signifikan.
18
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Bank Andara is a commercial bank that exclusively serves as the strategic banking partner to the Indonesian microfinance sector. In this role as a wholesale bank, Bank Andara provides competitively priced financing and customized financial services to enable client MFIs to significantly expand their outreach and services.
Produk-produk Keuangan Utama
Main Financial Products
Dalam usahanya untuk melayani sektor keuangan mikro Indonesia, persaingan yang semakin meningkat dalam sektor keuangan mikro mendorong Bank Andara untuk memiliki solusi dan inisiatif yang kreatif dan terkini dalam membuat dan mengembangkan produk-produk keuangan yang ditawarkan baik kepada LKM dan pihak lain (counterparties) yang ingin berpartisipasi dalam membangun sektor keuangan mikro.
While serving the Indonesian microfinance sector, competition enforces Bank Andara to have creative, up to date solution and initiative in creating and developing financial products offer to MFIs and counter parties which eager to participate in developing the microfinance sector.
Bank Andara | 2010 Annual Report
19
Sepanjang tahun 2010 Bank Andara telah memperkenalkan beragam pengembangan produk dan layanan yang dirancang sedemikian rupa untuk digunakan oleh LKM yang bankable, apapun bentuk badan usahanya. Untuk produk pinjaman, Bank Andara menawarkan pinjaman modal kerja dengan jangka waktu pendek dan menengah kepada BPR dan Koperasi (termasuk penempatan deposito resiprokal) dan pinjaman back to back. Untuk produk simpanan, Bank Andara menawarkan beberapa produk deposito berjangka yang kompetitif dengan memberikan beragam keistimewaan seperti kesempatan untuk mengikuti program-program pelatihan dan layanan berbasis teknologi. Kepada depositor individual dan institusi lainnya, Bank Andara juga menawarkan beberapa produk simpanan deposito.
Throughout 2010, Bank Andara already offers a wide range of enhanced products and services designed for MFIs regardless of legal form. In loan products side Bank Andara offers short and medium term working capital to BPRs and Cooperatives (including reciprocal deposit placement product) and back to back loan. In saving products Bank Andara offers BPRs and Cooperatives several competitive time deposit products which offer attractive features such as opportunities for training and technology services. For individual and other form of institutions Bank Andara also offers several deposit products.
Sebagai tambahan pada produk kredit dasar, pada tahun 2010 Bank Andara mengalami permintaan yang tinggi dari LKM untuk penempatan dana jangka pendek (1 sampai 12 bulan). Dalam beberapa kasus, penempatan tersebut dapat dijalankan sebagai simpanan pada LKM, sehingga merampingkan prosedur administratif dan mempercepat proses. Jenis penempatan dana tersebut diantaranya meliputi pinjaman back-to-back dijaminkan dengan deposito berjangka pada Bank Andara maupun dalam bentuk penempatan dana yang partially Secured atau Unsecured.
In addition to the basic credit product, in 2010, Bank Andara was experiencing high demand from MFIs for shorter-term (1 to 12 months) funds placements. In some cases, these placements can be executed as deposits in the MFIs, allowing for some streamlining of administrative procedures and faster processing. Specific types of funds placement include back-to-back loans secured with time deposits at Bank Andara and partially secured or unsecured placements and deposits.
20
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Produk dan Layanan Manajemen Likuiditas
Liquidity Management Products
Pada tahun 2010, Bank Andara tetap melanjutkan kolaborasinya dengan asosiasi BPR (Perbarindo) di Bali dan DKI Jakarta (Jabodetabek) dalam suatu gagasan yang disebut Andara Bersama BPR. Tujuan awal inisiatif ini adalah menciptakan sebuah fasilitas kumpulan likuiditas yang memungkinkan BPR yang berpartisipasi untuk memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendeknya.
In 2010, Bank Andara continued its collaboration with the BPR association (Perbarindo) chapter in Bali, and DKI Jakarta (Jabodetabek) in an initiative called Andara Bersama BPR. The immediate aim of this initiative was to create a pooled liquidity facility which would allow participating BPRs to meet short-term liquidity needs.
Sepanjang tahun ini, Bank Andara telah berhasil menjalin kerjasama dengan lebih dari 100 BPR di Bali dengan jumlah dana yang terkumpul di fasilitas kumpulan likuiditas bersama ini hampir 5 milyar Rupiah, sementara di wilayah Jakarta dan sekitarnya Bank Andara juga telah berhasil bekerjasama dengan lebih kurang 40 BPR dengan jumlah dana terkumpul sebesar 2 milyar Rupiah.
In the period of time, Bank Andara has over than hundred BPRs joined the collaboration with almost 5 billion Rupiahs in pooled funds collected, while in Jakarta and surroundings 40 BPRs have also joined the collaboration with 2 billion Rupiahs in pooled funds collected.
Bank Andara | 2010 Annual Report
21
Dalam fasilitas Andara Bersama BPR ini, pada saat terjadi kelebihan likuiditas, Bank Andara akan secara aktif menempatkan dana dalam jangka pendek ke BPR yang berpartisipasi. Sepanjang tahun 2010, Bank Andara telah menempatkan lebih dari 8 milyar Rupiah di 25 BPR yang berpartisipasi di Jabodetabek dalam bentuk deposito berjangka waktu 3 bulan dengan bunga penjaminan LPS di BPR dikurangi 0,5 persen atau setara dengan 9,75 persen. Dengan penempatan dana ini, Bank Andara telah menunjukkan komitmennya dengan menunjukkan keuntungan langsung kepada BPR yang bergabung di mana mereka dapat mengakses pinjaman dan produk Bank Andara lainnya secara cepat.
In Andara Bersama BPR facility, when there are unutilized funds in the facility, Bank Andara will actively place the funds at the participating BPRs on a short-term basis. In 2010, Bank Andara has placed more than 8 billion Rupiahs in 25 member BPRs in Jabodetabek on a short-term deposit (threemonth time deposit) with standard Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) interest rates in BPR minus 0.5 percent or 9.75 percent. By placing these funds Bank Andara has showed the immediate benefits of this facility where participating MFIs can obtain expedited access to loans and other Bank Andara products due to their preexisting relationship with the Bank.
Produk Berbasis Teknologi
Technology Based Products
Sebagai salah satu langkah untuk mencapai tujuannya, Bank Andara mengembangkan “AndaraLink” yang merupakan kerangka teknologi inovatif yang melihat jauh ke depan. Kerangka teknologi ini akan mendukung LKM untuk menawarkan paket layanan keuangan, baik kepada nasabah maupun bukan nasabah mereka. Banyak dari layanan keuangan ini hanya tersedia melalui bank umum atau penyedia jasa keuangan khusus. Oleh karena itu, dengan menghubungkan LKM dengan sistem masing-masing melalui AndaraLink, Bank Andara menawarkan untuk memperluas layanan keuangan bank umum melalui jaringan LKM kepada masyarakat yang tinggal di daerah terpencil and masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan namun belum dilayani oleh sistem perbankan.
As one of the steps towards fulfilling its objective, Bank Andara is developing “AndaraLink”- a far sighted, innovative technology platform. This technology platform will enable the MFIs to offer a basket of financial services to its clients and even to those who are not their clients. Many of these services are available only through commercial banks or specialized financial service providers. Therefore by linking MFIs to its own systems through AndaraLink, Bank Andara proposes to extend commercial banking services through a network of MFIs to people living in hinterlands and to those living in urban areas but not being served by the banking system.
22
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Bank Andara melalui AndaraLink menawarkan sebuah transaksi keuangan untuk mitra LKM termasuk pembayaran tagihan dan layanan pengiriman uang. Pada tahun 2010 Bank Andara melakukan pilot test di berbagai LKM dengan lokasi berbeda, dimulai dari daerah terpencil di Bali sampai ke daerah perkotaan di Jakarta dan sekitarnya. Pilot test ini dilakukan di 20 lembaga keuangan mikro, yang terdiri dari 18 BPR, satu Koperasi dan satu perusahaan modal ventura, dan hasilnya mendapat tanggapan yang positif dari LKM tersebut dan nasabah-nasabahnya. Pada awal tahun 2011, Andara Link berhasil diimplementasikan di 53 BPR. Selain itu, banyak BPR lainnya yang telah mencapai kesepakatan dengan Bank Andara untuk kelompok implementasi AndaraLink berikutnya.
Through AndaraLink Bank Andara is offering a financial transaction gateway for the partnering MFIs nationwide including bill payments and remittance services. In 2010 Bank Andara was conducting pilot testing to different MFIs and location, ranging from rural areas in Bali to suburban cities in surrounding Jakarta. The pilot was held in 20 MFIs: 18 BPRs, 1 Cooperative, and 1 venture capital company, and got positive response from users (MFI) and their end clients. By the first month of 2011, the Andara Link payment services hub was successfully implemented at 53 MFIs and there are a great number of MFIs who have already reached agreement with Bank Andara on the next group implementation of AndaraLink.
Pada tahun-tahun di depan, fitur-fitur yang akan dikembangkan selanjutnya adalah pembayaran asuransi mikro, pengiriman uang internasional, top up mobile phone, tabungan bersama, dan Shared Core Banking System untuk menawarkan tabungan, pinjaman, dan pembayaran tagihan dan juga paket lengkap Core Banking System yang akan menyambungkan ATM Bank Andara dan jaringan ATM bersama. Layanan ini diharapkan akan diluncurkan pada Triwulan 4 tahun 2011. Dan peluncuran skala penuh ke LKM akan dilakukan pada tahun 2012.
In the near future, features to be developed include payment of Microinsurance, International Remittance, mobile phone top ups, joint savings, and Shared Core Banking System to provide savings, loan and payment collection modules as well as full package of core banking system which will be connected to Bank Andara’s ATM and existing shared ATM network. Those are expected to go live by the fourth quarter of 2011. Hence full scale rollout to MFIs will commence in the year 2012.
Bank Andara | 2010 Annual Report
23
Pencapaian Lainnya
Other Achievements
Pada tahun 2010, Bank Andara mencapai prestasi memuaskan dengan menawarkan LKM menempatkan dananya di Bank Andara dengan memberikan program pelatihan sebagai tambahan kepada suku bunga yang diperoleh. Program pelatihan ini mencakup materi-materi yang menarik kepada LKM seperti Pengelolaan Likuiditas, Kredit Kelompok, dan Program Pengelolaan Perkembangan LKM. Sepanjang tahun ini, Bank Andara telah mengadakan empat kali training di lokasi yang berbeda: Batam, Bandung, Yogyakarta, dan Bali dengan total peserta yang sudah menempatkan dananya dan mengikuti training sebanyak 127 BPR. Jumlah simpanan yang masuk ke Bank Andara dengan paket program pelatihan
In 2010, Bank Andara has achieved remarkable success attracting MFI placements by offering training in addition to interest. The training covers interesting topics for MFIs such as Liquidity Management, Group Lending, and Microfinance Management Development Program. Throughout the year, Bank Andara has conducted trainings in four different locations: Batam, Bandung, Yogyakarta, and Bali with total 127 BPRs has placed their funds and join the training. Total deposits collected in this particular training package were approximately 30 billion Rupiahs, placed in 3 to 6 months tenor time deposits.
24
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
sebagai tambahan kepada suku bunga yang diberikan ini mencapai 30 milyar Rupiah, dalam bentuk deposito berjangka waktu 3 sampai 6 bulan. Pada tahun 2010, Bank mulai mengembangkan potensi kerja sama penyaluran dana dengan Bank Pelaksana KUR untuk menyalurkan pembiayaan pola KUR executing kepada BPR dengan bertindak sebagai agen penyalur. KUR adalah jenis pinjaman yang bertujuan untuk memberikan akses lebih besar akan pembiayaan kepada sektor UMKM dan koperasi yang sudah memenuhi kelayakan namun belum memenuhi persyaratan perbankan.
In 2010, Bank Andara was starting to develop potential collaboration with Kredit Usaha Rakyat (KUR) executing bank to channel their linkage program to BPR, acting as the channeling agent. The KUR itself is kind of loan that aiming to give much bigger access to capital for MSMEs (Micro, Medium, and Small Enterprise) and cooperatives which have been feasible but not yet bankable.
Dalam skema kerjasama ini, BNI akan menyediakan 100% dari seluruh pinjaman yang akan diberikan, dan Bank Andara akan memperoleh imbalan jasa penagihan. Bank Andara menilai bentuk kerjasama dengan BNI ini dengan sangat baik dan menjanjikan sekaligus penting untuk perkembangan Bank di masa yang akan datang.
Under this arrangement, BNI provides 100% of the loan funds and Bank Andara will receive collection fees in return. The Bank views this relationship with BNI as both highly promising and strategically significant for the future development of the Bank.
Bank Andara | 2010 Annual Report
25
Kebijakan Perusahaan Company Policy
Bank Andara berkomitmen untuk mencapai misinya untuk menjadi pionir mitra keuangan bagi sektor keuangan mikro Indonesia, mengembangkan inovasi dan jangkauan luas bagi mereka yang kurang mendapatkan akses jasa keuangan. Komitmen ini direfleksikan di dalam pernyataan kebijakan utama sebagai dasar di dalam perkembangan Bank Andara termasuk tindakan-tindakan sebagai berikut: Keputusan untuk mengubah model bisnis bank dari operasi ritel yang melayani usaha mikro dan kecil di Bali menjadi operasi wholesale untuk melayani LKM yang melayani usaha mikro dan kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah di pedesaan di seluruh Indonesia Bekerjasama dengan social entrepreneurs yang berfokus pada LKM seperti MICRA, GTZ, dan lembaga swadaya lainnya guna mendukung LKM yang berkonsentrasi pada pengentasan kemiskinan (pro-poor) di Indonesia Pengembangan infrastruktur baru untuk mendukung operasional wholesale, termasuk kebijakan dan prosedur yang akan diterapkan Mengembangkan kebijakan sumber daya manusia sesuai dengan peraturan yang berlaku Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia agar dapat
26
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Bank Andara is committed to achieving its mission to be the premier, pioneering financial partner of the Indonesian microfinance sector, promoting innovation and massive outreach to those lacking access to financial services. This commitment is reflected in the main policy statements governing the development of the Bank and includes the following actions: Modify business model of the bank from retail operations serving micro and small enterprises in Bali to wholesale operations serving MFIs which themselves serve micro and small enterprises and low income rural populations throughout Indonesia Working together with microfinancefocused social entrepreneurs like MICRA, GTZ and other NGOs to support pro-poor MFIs in Indonesia
Development of new physical and institutional infrastructure to support wholesale operations including updated policies and procedures Improve the human resources policies in line with the applicable regulations Develop human resources capabilities to achieve the business
menghadapi tantangan bisnis Secara konsisten mengembangkan kebijakan internal agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia Mengembangkan produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah LKM Mengembangkan strategi Teknologi Informasi yang memadukan model bisnis Bank Andara dengan solusi Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk nasabah LKM dan memungkinkan penyediaan produk dan jasa keuangan untuk nasabah mereka sebagaimana dibahas di bawah ini Mengembangkan sistem pembayaran berbasis teknologi untuk LKM agar mereka dapat melakukan pembayaran tagihan, pengiriman uang, asuransi mikro dan m-banking di masa mendatang
challenges Consistently update the internal policies to be in line with the Bank Indonesia regulations Development of appropriate products and services which respond to the identified needs of MFI clients Develop IT strategy which integrates Bank Andara’s business model with MIS solutions for MFI clients and enables the provision of additional products and services to their clients as discussed below
Develop technology-based payment system for MFIs to enable them to do bill payment, remittance, microinsurance and m-Banking in the future
Bank Andara | 2010 Annual Report
27
Kinerja Manajemen (CAMEL) Management Performance (CAMEL)
Permodalan
Pemegang saham Bank Andara melakukan penambahan modal tahap ketiga dan keempat pada bulan Juni dan Desember 2010. Mercy Corps membeli 2.820 saham, International Finance Corporation (IFC) membeli 7.100 saham, dan KfW membeli 26.167 saham dengan total keseluruhan 36.087 saham. Penambahan saham ini mengakibatkan penambahan modal disetor dari Rp.154.050 juta menjadi Rp.190.137 juta. Permodalan Bank cenderung cukup untuk menjaga kondisi keuangan dan memastikan potensi pertumbuhan. Per akhir Desember 2010, CAR Bank tercatat sebesar 163,31%.
Kualitas Aset Pada tahun 2010, saldo portofolio pinjaman ritel menurun secara material dari IDR 12.635 juta per Desember 2009 menjadi IDR 6.685 juta per Desember 2010 sebagaimana diperkirakan akibat tindakan-tindakan berikut: Pemberian pinjaman kepada nasabah ritel bank dihentikan sebagai bagian dari proses disposisi, dan pinjaman ritel yang jatuh tempo tidak diperpanjang Bank terus melakukan aktivitas penagihan terhadap pinjaman ritel
28
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Capital Bank Andara’s existing shareholders and a new investor held a 3rd and 4th round of capital raising on June and December 2010. Mercy Corps bought 2,820 shares, International Finance Corporation (IFC) bought 7,100 shares and KfW bought 26,167 shares to total 36,087 shares. This total number of new shares issued resulted in an increase in paid-up capital from IDR 154,050 million to IDR 190,137 million. The Bank’s equity is sufficient to maintain the Bank’s financial safety and ensures its growth potential. As of the end of December 2010, the Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) was 163.31%.
Asset Quality During 2010, the retail loan portfolio balance decreased materially from IDR 12,635 million as of December 2009 to IDR 6,685 million as of December 2010 as expected due to the following actions:
Lending to the bank’s retail clients was discontinued as part of the disposition process, and maturing retail loans were not extended
The bank continued to progress its collection activities of these old retail loans
Kredit bermasalah Bank Andara saat ini, terdiri dari seluruh sisa portfolio pinjaman ritel Bank Sri Partha sebelum proses akuisisi, restrukturisasi, dan penamaan kembali bank oleh pemegang saham terkini, sedangkan seluruh portofolio pinjaman wholesale Bank Andara tergolong lancar. Bank Andara telah mencadangkan secara penuh terhadap kemungkinan kerugian kerugian tersebut dan tidak memandang mereka sebagai faktor yang penting dalam kinerja bank ke depan.
The bank’s non-performing loans at this stage consist entirely of remaining old retail loans made by Bank Sri Partha prior to the acquisition, restructuring and renaming of the bank by the current owners, while all new Andara wholesale loans or loans to BPRs are performing. Bank Andara has fully reserved against estimated likely losses of these final loans and does not view them as a significant factor in future bank performance.
Bank Andara | 2010 Annual Report
29
Manajemen Selama tahun 2010, struktur organisasi dan manajemen ditetapkan dan sebagian besar diisi untuk mendukung pengembangan bisnis perbankan wholesale. Terdapat beberapa perubahan di dalam susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris sehubungan dengan selesainya proses Fit & Proper dari Bank Indonesia. Susunan manajemen yang baru juga telah memperkenalkan kebijakan-kebijakan mengenai manajemen konflik kepentingan, independensi manajemen, tata kelola, dan transparansi.
30
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Management During 2010, the organization and management structure were established and largely filled to support the development of the new wholesale banking business. There were some changes in BOD dan BOC composition following the completion of Bank Indonesia Fit and Proper process. The new management also introduced policies regarding the management of conflict of interest, independence of management, good corporate governance, and transparency.
Rentabilitas
Earnings
Dengan berlanjutnya proses disposisi aktivitas ritel and infrastruktur yang terkait dengannya, diikuti dengan pembentukan organisasi dan aktivitas wholesale yang baru, profitabilitas bank mengalami perbaikan pada tahun 2010. Bank membukukan rugi bersih sebelum pajak sebesar IDR 19.9 milyar.
With the disposition of retail activities and associated infrastructure, followed by the establishment of the new wholesale organization and activities, profitability increased slightly during 2010. The bank booked net loss before tax of IDR 19.9 billion.
Bank Andara terus melakukan upaya di dalam meningkatkan profitabilitasnya dengan mengembangkan jumlah jangkauan nasabah LKM, jumlah nasabah LKM yang pro pengentasan kemiskinan, memperluas jangkauan geografis, meningkatkan volume kegiatan operasional, mengimplementasikan inovasi dan teknologi yang sesuai dengan tarif yang terjangkau, memfasilitasi
The Bank continues its efforts to improve its profitability by: growing the number of MFIs reached; the number of pro-poor MFIs reached; widening its geographical coverage; increasing the volume of operations; implementing appropriate innovations and technologies at affordable rates; and by facilitating ratings and technical assistance to support MFI quality improvements.
Bank Andara | 2010 Annual Report
31
pemeringkatan dan bantuan teknis untuk mendukung peningkatan kualitas LKM.
Likuiditas
Liquidity
Likuiditas keseluruhan meningkat karena suntikan modal sebesar IDR 40.6 milyar dan juga adanya hasil yang diperoleh dari amortisasi pinjaman serta penjualan pinjaman yang apabila digabung melebihi jumlah penarikan deposito.
Overall liquidity increased as a result of the IDR 40.6 billion capital injection in addition to the proceeds generated from loan amortization and loan sales which combined to more than offset the payout of withdrawn deposits.
Potential of maturity mismatch: During 2010, capital was increased. However, the newly booked loans have a longer duration, increasing the potential for maturity mismatch.
Loan to deposit ratio (LDR): The significant reduction of old retail loans and the relatively stable third party funds position resulted in a measured low LDR of 12.9%. A major reason for this low LDR is the treatment of wholesale loans to BPRs and wholesale deposits from BPRs as placements with other banks and deposits from other banks. If we included the wholesale loans and deposits, LDR generated is 75.0% .
Funding concentration: The amounts from the largest depositors as of the end of 2010 were not significantly concentrated
Liquidity management: Considered to be adequate and
Potensi maturity mismatch: Pada tahun 2010, terjadi peningkatan modal. Namun demikian, pinjaman baru yang dibukukan memiliki masa jatuh tempo yang lebih lama sehingga meningkatkan potensi maturity mismatch. Loan Deposit Ratio (LDR): Penurunan secara signifikan pada pinjaman ritel dan posisi dana pihak ketiga yang relatif stabil, menghasilkan LDR yang rendah sebesar 12,9%. Alasan utama atas rendahnya LDR tersebut adalah perlakuan atas pinjaman wholesale dan deposito dari bank lain pada tahun yang dibukukan sebagai penempatan pada dan dari bank lain. Jika pinjaman wholesale dan deposito dari bank lain dimasukkan di dalam perhitungan LDR, akan diperoleh LDR 75,0%. Konsentrasi pendanaan: Jumlah nominal dari kelompok nasabah deposito terbesar pada tahun 2010 tidak terkonsentrasi secara signifikan Manajemen likuiditas: Dianggap memadai dan konservatif
32
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
sebagaimana yang telah diterapkan secara konsisten Akses ke sumber-sumber pembiayaan: Bank terus meningkatkan reputasi dan kelayakan kreditnya serta akses ke sumber-sumber pendanaan alternatif termasuk deposito dari LKM Stabilitas keuangan: Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, pembiayaan Bank secara signifikan direstrukturisasi sebagai akibat disposisi aktivitas ritel dan rekapitalisasi Bank.
conservative as consistently applied
Access to the financing sources: The Bank continued to maintain its reputation and creditworthiness and corresponding access to alternative funding sources, including deposits from MFIs
Financing stability: As discussed, financing of the Bank was significantly restructured as a result of the disposition of the Bank’s retail activities and recapitalization.
Bank Andara | 2010 Annual Report
33
Implementasi Kami atas Manajemen Risiko Our Implementation of Risk Management Penerapan manajemen risiko secara komprehensif dan terpadu merefleksikan adanya komitmen yang kuat dari manajemen Bank Andara untuk menjalankan praktek tata kelola yang sehat (good corporate governance). Penerapan manajemen risiko juga diharapkan dapat meningkatkan shareholders value dengan pemanfaatan modal secara optimal serta menjaga kualitas aktiva perseroan secara terus menerus.
The application of risk management in a comprehensive and integrated reflects a strong commitment from management the bank to run healthy practice governance (corporate governance). Application of risk management is also expected to enhance shareholder value with optimal capital utilization and maintain the quality of company assets continuously.
Sejak awal berdirinya Bank Andara, aspek pengelolaan risiko selalu mendapatkan perhatian dalam proses manajemen secara keseluruhan. Hal tersebut didukung dengan adanya Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan SE BI No. 5/21/PBI/2003 tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
From its inception, Bank Andara’s aspects of risk management always get attention in the overall management process. This conclusion was supported by the Bank Indonesia Regulation 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and SE BI 5/21/PBI/2003 dated 29 September 2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks.
Dalam menunjang pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko tersebut, maka dibentuklah organisasi manajemen risiko yang terdiri dari Komite Manajemen Risiko (yang beranggotakan Direksi) serta Satuan Kerja Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Direksi, terutama berkaitan dengan implementasi dan penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko serta penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang bersifat irregular. Sedangkan Satuan Kerja Manajemen Risiko,
In supporting the implementation process and risk management systems, risk management organization will be established consisting of the Risk Management Committee (which consists of the Directors) as well as the Risk Management Unit. Risk Management Committee is in charge and responsible for providing recommendations to the Board of Directors, especially relating to the implementation and refinement of risk management and the determination of matters relating to irregular business decisions. While the Risk Management Unit, which is directly under the Compliance
34
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
yang berada langsung di bawah Direktur Kepatuhan, merupakan unit kerja yang menjalankan fungsi tahapan manajemen risiko, pemantauan penerapan kebijakan, strategi dan pedoman manajemen risiko dan bersifat independen terhadap unit bisnis dan satuan kerja audit internal.
Director, is a unit that runs the function of the stages of risk management, monitoring implementation of policies, strategies and guidelines for risk management and is independent of business units and internal audit unit.
Dalam menerapkan sistematika manajemen risiko yang sesuai standar, Bank Andara berpedoman pada kerangka dasar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu:
In implementing systematic risk management standards, Bank Andara is guided by the basic framework set by Bank Indonesia, namely:
a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dalam cakupan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Kebijakan Manajemen Risiko, antara lain telah diatur wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat-pejabat lainnya yang terkait dengan penerapan manajemen risiko tersebut. Kebijakan Manajemen Risiko juga menetapkan kualifikasi Sumber Daya Manusia yang jelas untuk setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risiko.
a. Active Supervision Boards
Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam praktiknya berperan aktif dalam memonitor berbagai komite yang memsupervisi Manajemen Risiko. Komite yang berada pada pengawasan Direksi dan Risk Management Committee adalah Credit Risk and Policy Committee (CRPC), Risk and Capital Committee (RCC), dan IT Steering Committee (ITSC). Sedangkan berada pada pengawasan Komisaris adalah Risk Oversight Committee (ROC).
Within the scope of the active supervision of the Board of Commissioners and Directors, as stipulated in the Risk Management Policy, among others, has set the authority and responsibilities of the Board of Commissioners, Directors and other officials associated with the implementation of risk management. Risk Management Policy also sets qualification of Human Resources that clear to each of the hierarchy associated with the implementation of risk management. Risk Management Unit, in practice an active role in monitoring the various committees that supervised by Risk Management. Committee under BOD Level and Risk Management Committee are Credit Risk and Policy Committee (CRPC), Risk and Capital Committee (RCC), and the IT Steering Committee (ITSC). While under BOC Level is Risk Oversight Committee (ROC).
Bank Andara | 2010 Annual Report
35
REPORTING LINES
RISK POLICY/OVERSIGHT COMMITTEE
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
CREDIT RISK & POLICY COMMITTEE
RISK & CAPITAL COMMITTEE
IT STEERING COMMITTEE
b. Efektivitas Pelaksanaan Tahapan Manajemen Risiko Tahapan manajemen risiko telah terlaksana secara efektif, mencakup proses identifikasi risiko, proses pengukuran risiko, proses pemantauan risiko dan proses pengendalian risiko. Proses identifikasi risiko dimaksudkan untuk mengetahui seluruh jenis risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional yang berpotensi merugikan Bank Andara, termasuk identifikasi risiko untuk jenis aktivitas dan produk baru yang akan dipasarkan.
b. Effectiveness of the Stages of Risk Management Stages of risk management have been implemented effectively, including the process of risk identification, risk measurement process, the process of risk monitoring and risk control process. Risk identification process is meant to find all types of risk inherent in each of the functional activity of potentially harmful Bank Andara, including identification of risk for this type of activity and new products will be marketed.
Proses pengukuran risiko pada prinsipnya adalah penetapan pendekatan yang digunakan dalam kerangka mengetahui profil risiko Bank Andara guna memperoleh gambaran efektivitas penerapan manajemen risiko. Proses pemantauan risiko sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko pada intinya adalah pemantauan terhadap limit risiko yang yang mencakup limit secara individual dan keseluruhan,
The process of risk measurement in principle is the establishment of approach used in the framework of the Bank’s risk profile Andara knows in order to obtain the effectiveness of risk management. The process of risk monitoring as part of the application of risk management at its core is the monitoring of risk limits that include individual and overall limits, monitoring of capital capabilities, experience losses
36
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
pemantauan terhadap kemampuan modal, pengalaman kerugian di masa lalu dan melakukan pemantauan terhadap posisi yang melampaui limit telah mendapat perhatian dari Satuan Kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Direksi.
in the past and monitoring the position that exceeded the limit has got the attention of the Management Unit Risk, Risk Management Committee and Board of Directors.
Implementasi manajemen risiko yang berhasil ditempuh Bank Andara, dilihat dari jenis pengelolaan risiko utama dapat disajikan sebagai berikut :
Successful implementation of risk management taken by the Bank Andara, viewed from the main types of risk management can be presented as follows:
a. Manajemen Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang terjadi akibat kegagalan debitur dalam memenuhi kewajiban atau menurunnya kualitas dari aktiva produktifnya. Sepanjang tahun 2010, Bank Andara dengan serius melakukan berbagai penyempurnaan panduan pengelolaan risiko kredit dalam suatu sistem manajemen perkreditan yang mencakup penyempurnaan Kebijakan Risiko Kredit (KRK).
a. Credit Risk Management Credit risk is the risk of losses arising from the failure of the debtor in meeting obligations or decreased quality of productive assets. Throughout 2010, Bank Andara seriously do various improvements in credit risk management guidelines of the credit management system which includes the completion of Credit Risk Policy (CRA).
Bank Andara telah memiliki Kebijakan Risiko Kredit (“KRK”) yang tertulis, yang mana menjelaskan pedoman-pedoman untuk analisa risiko kredit, persetujuan kredit, pengawasan dan supervisi, serta restrukturisasi kredit. KRK juga menerangkan ulasan pada kualitas kredit dan statusnya secara periodik, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan/kolateral, dan pengawasan internal. Keputusan kredit hanya dapat dilakukan dengan adanya persetujuan Direksi, dengan rekomendasi dari Komite Kredit.
Bank Andara has a Credit Risk Policy ("CRP") that is written, which explains the guidelines for credit risk analysis, credit approval, monitoring and supervision, and credit restructuring. CRP also explains reviews on credit quality and status periodically, diversified portfolio, the adequacy of security / collateral and internal controls. Lending decisions can only be done with the approval of the Board of Directors, with recommendations from the Credit Committee.
Bank Andara | 2010 Annual Report
37
KRK dievaluasi dan disetujui oleh Dewan Komisaris secara berkala. KRK dapat diubah, kapan pun dibutuhkan, untuk mengakomodasikan perubahan pada strategi bisnis bank dan peraturanperaturan perbankan yang baru.
CRP is evaluated and approved by the Board of Commissioners regularly. CRP can be changed, whenever necessary, to accommodate changes in business strategies of banks and new banking regulations.
Oleh karena risiko kredit terbesar yang berada pada portofolio pinjaman adalah pada awal pinjaman dan berlanjut hingga pinjaman tersebut ditutup, Bank menyadari atas pentingnya pengawasan dan supervisi. Semua pinjaman dimonitor secara berkala oleh pejabat yang berwenang.
Therefore, the largest credit risk that is on loan portfolio is at the beginning of the loan and continues until the loan is closed, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored periodically by the competent authority.
b. Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Variabel pasar yang dapat mempengaruhi portofolio Bank Andara antara lain suku bunga. Potensi kerugian karena variabel pasar tersebut timbul, bila terjadi penurunan nilai aktiva atau pendapatan maupun kenaikan nilai pasiva atau biaya.
b. Market and Liquidity Risk Management Market risk is the risk that arises due to movements in market variables from the portfolio, which can be detrimental to the Bank (adverse movement). Market variables that could affect the portfolio of Bank Andara, among others, the interest rate. Potential losses due to market variable were incurred, if there is impairment of assets or liabilities, revenues and increase the value or cost.
Risiko likuiditas adalah risiko di mana surat berharga atau aset lainnya tidak dapat diperjualbelikan di pasar secara cepat untuk mencegah kerugian (atau mendatangkan laba yang dibutuhkan). Risiko likuiditas muncul dari situasi pada saat pihak yang tertarik untuk memperdagangkan suatu aset tidak dapat memperjualbelikan aset tersebut karena tidak ada pihak yang mau berdagang dengan aset yang bersangkutan.
Liquidity risk is the risk that securities or other assets cannot be traded in the market quickly to prevent the loss (or bring in needed income.) Liquidity risk arises from the situation at the time interested parties to trade an asset may not trade in these assets because neither side is willing to trade with the related asset.
38
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Risiko likuiditas terjadi pada aktivitas pendanaan/pembiayaan, pembayaran deposito, dan manajemen modal kerja. Termasuk pula risiko kenaikan COF pada portofolio aset yang tidak diekspektasi pada saat jatuh tempo dan risiko ketidakmampuan Bank untuk melikuidasi asetnya pada saat yang tepat dan harga yang sesuai.
Liquidity risk occurs in activities funding / financing, payment of deposits, and working capital management. Including increased risk of COF on the asset portfolio are not expected at maturity and the risk of the inability of the Bank to liquidate its assets at the right time and price.
Bank Andara selalu menekankan pemeliharan likuiditas yang cukup guna memenuhi kewajibannya kepada para nasabahnya dan pihak-pihak lain, seperti permintaan pinjaman, pembayaran deposito, dan pemenuhan likuiditas operasional yang memuaskan. Fungi pengelolaan pemenuhan likuditas ini dijalankan oleh Unit Treasury, melalui rekomendasi dari Risk and Capital Committee.
Bank Andara always emphasized the maintenance of sufficient liquidity to meet its obligations to its customers and other parties, such as loan demand, deposit payments, and fulfillment of operational liquidity is satisfactory. Fungi fulfillment of liquidity management is run by the Treasury unit, through the recommendation of the Risk and Capital Committee.
Tujuan manajemen likuiditas adalah agar Bank mampu, bahkan dalam kondisi kritis sekalipun, untuk memenuhi semua kontrak dan peraturan kewajiban keuangan.
The purpose of liquidity management is for the Bank is able, even in critical condition though, to meet all financial obligations of the contract and regulations.
c. Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Lainnya Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Di samping risiko operasional tersebut terdapat beberapa risiko yang harus dikelola secara efektif yaitu risiko hukum,
c. Operational Risk Management and Other Risks Operational risk is the risk which caused the malfunction or inadequacy and internal processes, human error, system failure, and the external problems that affect the operations of the Bank. In addition to operational risk there are some risks that must be managed effectively the legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk.
Bank Andara | 2010 Annual Report
39
risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan. Bank Andara telah membuat prosedur yang memadai dalam menilai risiko operasional yang melekat pada produk dan aktivitas baru, termasuk proses dan sistem yang digunakan. Hasil dari identifikasi ini akan digunakan untuk pengembangan database dalam hal kejadian yang merugikan yang disebabkan oleh risiko operasional.
40
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Bank Andara has made adequate procedures in assessing the operational risks inherent in new products and activities, including processes and systems used. The results of this identification will be used to expand the database in terms of adverse events caused by operational risk.
Implementasi Core Banking System (CBS) – T24 telah diselesaikan pada bulan September 2010 dan beroperasi penuh untuk mendukung kegiatan operasional bank. Dalam proses persiapan implementasi hingga live T-24, bank dihadapkan pada risiko operasional. Launching “AndaraLink” juga memiliki dampak terhadap risiko operasional. Bank telah menentukan upaya mitigasi terhadap risiko operasional tersebut.
Implementation of Core Banking System (CBS) - T24 was completed in September 2010 and fully operational to support the operations of the bank. In the process of preparing for the implementation until the live T-24, banks are faced with operational risk. Launching "AndaraLink" also has an impact on operational risk. The Bank has determined efforts to mitigate these operational risks.
Risiko hukum berarti risiko yang disebabkan oleh kelemahan dalam hal yuridis. Kelemahan dalam hal yuridis termasuk, namun tidak terbatas pada, lemahnya tuntutan hukum, tidak adanya kerangka hukum, atau lemahnya kontrak, seperti kegagalan untuk
Legal risk means the risk caused by weaknesses in juridical matters. Weaknesses in juridical matters includes, but are not limited to, weaknesses resulting from legal claims, absence of legal framework, or contractual weaknesses, such as failure to meet the
Bank Andara | 2010 Annual Report
41
memenuhi persyaratan hukum (legal) yang terdapat pada kontrak dan/atau celah yang terdapat pada pengikatan agunan.
requirements for legally contracts and/or loopholes binding of collateral.
Bank Andara memitigasi risiko hukum melalui pengadministrasian yang layak dan melaporkan penyimpangan yang dibutuhkan ke Manajemen dalam hal terdapat dokumen ‘to be obtained’ dari nasabah.
Bank Andara mitigates legal risk through proper administration of all legal documentation and reports as a necessary waiver to the Management of any ‘to be obtained’ document from clients.
Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul dari kegagalan Bank untuk patuh dan melaksanakan atas undang-udang, peraturan, dan ketentuan hukum lainnya. Risiko kepatuhan juga dapat timbul dari situasi di mana undangundang atau hukum yang mengatur bank dalam hal produk atau aktivitas tertentu menjadi membingungkan atau tidak teruji. Risiko kepatuhan dapat menyebabkan berkurangnya reputasi, berkurangnya nilai (value) dari franchise/lisensi, terbatasnya kesempatan bisnis, berkurangnya potensi ekspansi, dan ketidakmampuan dalam melaksanakan kontrak.
Compliance risk means the risk arising from failure by the Bank to comply with or implement laws, regulations, and other applicable legal provisions. Compliance risk also arises in situations where the laws or rules governing certain bank products or activities of the Bank’s clients may be ambiguous or untested. Compliance risk can lead to diminished reputation, reduced franchise value, limited business opportunities, reduced expansion potential, and an inability to enforce contracts.
Bank terekspos pada risiko kepatuhan dalam hal denda dan hukuman dari regulator. Untuk memitigasi kejadiankejadian yang berisiko ini, Bank Andara mengembangkan aplikasi/alat untuk memonitor semua pemenuhan penyerahan laporan ke Bank Indonesia dan institusi pemerintah lainnya.
The Bank is exposed to compliance risk in terms of fines and penalties from regulatory institutions. To do risk mitigation, Bank Andara has developed a tool to monitor the fulfillment of report submission to Bank Indonesia and other government bodies.
42
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
binding in the
Profil Risiko Tahun 2010
Risk Profile Year 2010
Hasil penilaian profil risiko Bank Andara pada posisi 31 Desember 2010 menunjukkan predikat “Low to Moderate”. Dengan rincian sebagai berikut:
Bank Andara’s risk profile on December 31, 2010 shows the title of "Low to Moderate". The details are as follows:
RISKS
Q1 2010
Q2 2010
Q3 2010
Q4 2010
Credit Risk
Low
Moderate
Moderate
Moderate
Market Risk
Low
Low
Low
Low
Liquidity Risk
Moderate
Moderate
Moderate
Moderate
Operational Risk
Low
Low
Moderate
Moderate
Legal Risk
Low
Low
Low
Low
Compliance Risk
Low
Low
Low
Low
Strategic Risk
Low
Low
Low
Low
Reputational Risk
Low
Low
Low
Low
Bank Andara | 2010 Annual Report
43
Bersama Kita Dapat Meraih Mimpi Together We Can Achieve Our Dreams Lira Rewiantari
Pak Dede adalah salah satu nasabah dari BPR Kencana sejak tahun 2008, ayah dari dua anak tersebut sudah mulai tertarik untuk memiliki usaha warung sejak tahun 2005. Bersama dengan istrinya, Pak Dede mengelola bisnis warung yang terletak di samping rumahnya di sebuah daerah pedesaan di Cimahi, Jawa Barat. Sebelum membuka usaha warung, Pak Dede memiliki bisnis percetakan di Bandung, Ia bergabung bersama saudaranya. Namun, karena tidak
44
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Dede is one of BPR Kencana’s clients since 2008, a father of two children who started his warung (small groceries shop) since 2005. Together with his wife, Dede ran a small shop located beside his small house in a rural area of Cimahi, West Java. Prior to his small shop business, Dede had a printing business in Bandung, with his brother. However, due to lack of sufficient funds and a fierce competition, he turned to the shop business with a full support from his wife.
memiliki dana yang cukup dan persaingan ketat, ia beralih ke usaha warung dengan dukungan penuh dari istrinya.
Dalam membangun bisnis barunya, Pak Dede juga menghadapi masalah yang sama seperti bisnis sebelumnya yaitu kekurangan dana dan jumlah saingan dalam melakukan bisnis yang sama. Namun, Pak Dede belajar tentang lembaga keuangan mikro yang memberikan pinjaman kecil tanpa banyak persyaratan dan birokrasi. Pak Dede memutuskan pinjam dari BPR yang terletak di seberang jalan warungnya. "Setiap kali saya pergi ke pasar, saya selalu melewati BPR Kencana, sehingga timbul rasa ingin tahu saya apakah Bank akan membantu atau tidak, maka suatu hari akhirnya saya memberanikan diri untuk datang kesana," tutur Pak Dede.
In establishing his new business, Dede also faced the same problem as his business that is lack of funds and number of rivals doing the same business. However, Dede learnt about small financial institutions that provide a small loan without to many requirements and bureaucracies. Dede decided borrower from a BPR (Community Bank) that is located across the road from his shop. "Every time I go to the market, I always pass BPR Kencana, that arise my curiosity whether or not the Bank would help, then one day I finally dared to come there", said Dede.
BPR Kencana adalah Bank regional skala kecil yang terletak di pinggiran kota Cimahi, Jawa Barat. Dikarenakan bisnis Dede terletak di dekatnya, bank memberikan pinjaman awal sebesar 3 juta rupiah kepada Pak Dede. Dari pinjaman awal tersebut, Pak Dede melanjutkan usaha warung yang telah dijalankannya selama 6 tahun. Warung Pak Dede menjual berbagai macam sayuran, ikan dan bahan makanan. Bisnis warungnya cukup berhasil karena di lingkungan tersebut sangat diminati oleh ibu rumah tangga dan pelajar. "Warung saya banyak dikunjungi oleh ibu-ibu dan anak-anak yang baru saja pulang dari sekolah, mereka suka membeli makanan ringan di sini", kata Dede.
BPR Kencana is a small community Bank located in a suburb of Cimahi, West Java. Provided that Dede’s business is located nearby, the bank provided Dede with an initial loan of 3 million rupiah (USD 300). From this initial loan, Dede continued his shop business until today that has ran for over 6 years. Dede’s shop sells a wide variety of vegetables, fish and groceries. The kiosk business is quite successful because the environment is in great demand by housewives and students. "My stall was visited by many mothers and children who just came home from school, they like to buy snack here”, said Dede.
Bank Andara | 2010 Annual Report
45
Untuk memenuhi kebutuhan di warungnya, Pak Dede pergi ke pasar yang terletak di kota terdekat. Setiap jam 3 pagi Pak Dede pergi ke pasar dengan mengendarai sepeda motornya. Setelah menyiapkan semuanya, ia membuka warungnya, biasanya dibuka dari jam 05.30 pagi dan tutup jam 17.30. Ia sangat menikmati rutinitas sehari-harinya, “Saya sangat bersyukur diberi kesempatan oleh Allah dalam menjalankan bisnis warung ini, dan diberikan kemudahan, bisnis seperti inilah yang saya impikan dari dulu dan baru tercapai sekarang, tak lepas dari dukungan istri saya juga”, Ia menambahkan.
To meet the needs in his kiosk, Dede goes to the markets located in the nearby city. Every morning at 3 am Dede left to the market by riding his motor bike. After everything has been prepared, he opened his kiosk, usually starting from 5.30 am and closes at 5:30 pm. He really enjoyed his daily routine, "I am very grateful to God for this opportunity to be able to provide a good business , and given the ease, business like this is what I always dreamed of and already achieved, not separated from the support of my wife as well", He added.
Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, Pak Dede pun dapat merenovasi rumahnya dan membeli perabotan yang baru untuk kebutuhan rumah tangganya. “Alhamdulilah, saya dapat mencukupi kebutuhan istri dan anak-anak saya, mereka adalah bagian terpenting dalam hidup saya” kata Pak Dede. Ia berharap bisnis warungnya dapat terus berkembang dan semakin diminati oleh masyarakat setempat. Ia pun mengharapkan dapat membuka usaha lagi untuk ke depannya. Selain itu, Pak Dede turut berterima kasih kepada BPR Kencana atas bantuannya dalam menjalankan bisnis warungnya tersebut, “Saya menghadapi beberapa kendala menjalankan bisnis warung saya ini, tetapi BPR Kencana menjawab semuanya itu,” tutur Pak Dede.
With his perseverance and hard work, Dede could renovate his house and bought new furniture for the needs of their households. "Alhamdulilah, I can fulfill the needs of my wife and my children, they are the most important part of my life" said Dede. He hopes his kiosk business can grow. He also expects to open a business again in the future. Moreover, Dede also grateful to the BPR for its help in running his kiosk business, "I faced some problems running this business, but BPR Kencana answered it," he said.
46
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
BPR Kencana adalah salah satu klien dari Bank Andara, didirikan pada tahun 1994 dan berkantor pusat di Cimahi, Jawa Barat. BPR Kencana merupakan group BPR yang dimiliki oleh Kopkar Bank Yudha Bhakti yang memiliki 18 BPR yang tersebar di Jabodetabek, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali. Wilayah kerja BPR meliputi Kota Cimahi, Kota Bandung, sebagian Kab. Sumedang dan Kab. Bandung. Target market BPR yaitu para pedagang, pengrajin maupun usaha kecil lainnya serta pegawai di lingkungan pemerintah maupun swasta, pensiunan PNS dan BUMN. Mayoritas debitur BPR yaitu sektor perdagangan dan sektor jasa.
BPR Kencana is one of Bank Andara’s clients, established in 1994 with a headquarter in Cimahi, West Java. BPR Kencana is a group of BPR owned by Bank Yudha Bhakti employee cooperative that has 18 rural banks spread across Jabodetabek, West Java, Central Java, East Java and Bali. BPR Kencana working area covers Cimahi, Bandung, Sumedang and Bandung. The target markets of BPR are traders, craftsmen and other small businesses as well as government employees, retired civil servants and state-owned enterprises. The majority of debtors are trade sector and the services sector.
Bank Andara | 2010 Annual Report
47
Mengapa Kami Ada Why We Exist Industri keuangan mikro Indonesia didominasi oleh Lembaga Keuangan Mikro, terutama BPR dan Koperasi Keuangan seperti koperasi simpan pinjam, unit simpan pinjam, koperasi serba usaha, induk koperasi. Meskipun cukup besar, sektor keuangan mikro di Indonesia memiliki kelemahan. Kendala yang signifikan tetap menghadang LKM di dalam meningkatkan kualitas pelayanannya serta memperluas jangkauan kepada proporsi yang lebih besar kepada penduduk berpenghasilan rendah. Salah satu kendala tersebut adalah kurangnya akses terhadap permodalan. Hal ini mengakibatkan, sebagian besar LKM hanya mampu melayani nasabah dengan produkproduk dasar perbankan.
Indonesia’s microfinance industry is dominated by MFIs, particularly BPRs and financial cooperatives such as savings and loan cooperatives, savings and loan units of multi-purpose cooperatives, and credit unions. Yet despite its size, the Indonesian microfinance sector is fractured. Significant obstacles remain preventing MFIs from improving the quality of their services and expanding their reach to a larger percentage of the country’s poor. One key factor for MFIs is the lack of sufficient access to capital. As a result, the majority of MFIs are able to offer only the most basic banking services.
Dalam krisis keuangan akhir-akhir ini, banyak bank umum yang mengurangi porsi pinjamannya kepada LKM. Sebagai tambahan, beberapa bank umum tersebut dianggap sebagai pesaing LKM, dan melayani usaha kecil dan mikro secara langsung. Situasi seperti ini telah menciptakan peluang pasar bagi Bank Andara untuk membantu LKM yang membutuhkan pembiayaan dan jasa teknologi. Bank Andara akan memanfaatkan peluang ini dengan:
In the recent financial crisis, many commercial banks withdrew their MFI funding. In addition, some other commercial banks elected to become competitors to MFIs, also aiming to provide services directly to micro and small businesses. These developments have created a to the market opportunity for Bank Andara to help MFIs with financing and technology services. Bank Andara will use this opportunity by:
48
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Fokus untuk secara eksklusif melayani LKM; Membatasi aktivitasnya hanya untuk jasa wholesale dan menghindari persaingan dengan LKM; Menyediakan produk beragam selain pinjaman mikro dan simpanan untuk nasabah LKM, termasuk juga jasa pengiriman uang, asuransi mikro dan berbagai produk berbasis teknologi; Memahami karakteristik khusus dari nasabah LKM; Meyediakan produk dan jasa keuangan inovatif kepada LKM; Menawarkan jasa berbasis jaringan yang meliputi pengiriman uang, pembayaran tagihan dan aplikasi untuk asuransi mikro, serta pemasangan sistem shared core banking yang lengkap yang khusus dikonfigurasi untuk setiap LKM; Menciptakan sebuah lembaga keuangan yang permanen dan menguntungkan.
Focusing exclusively on providing a specialized service to MFIs; Restricting its activities to wholesale services for MFIs and avoiding competition with MFIs; Providing diversified products beyond micro-loans and savings to MFI clients including remittances, bill payment, micro-insurance and a variety of technology-based services; Understanding the special characteristics of its MFI clients; Providing innovative products and services to MFIs; Offering web based services including remittances, bill payments and applications for micro-insurance, and the installation of a compact shared core banking system specifically configured for the individual MFI; Creating a long-term, profitable institution.
Bank Andara | 2010 Annual Report
49
Tim Manajemen Kami Our Management Team Dewan Direksi Bank Andara dan Peran Mereka
Bank Andara Board of Directors Members and Roles
Bank Andara memiliki tim manajemen yang sangat berpengalaman, baik yang berasal dari kalangan bank ternama di Indonesia maupun ahli di bidang keuangan mikro. Tim manajemen Bank terdiri dari:
Bank Andara has assembled an experienced management team from leading banks throughout Indonesia as well as microfinance experts. The management team is comprised of:
Paulus Wiranata Presiden Direktur President Director
Bapak Wiranata merupakan salah satu bankir paling senior di Indonesia dengan pengalaman selama 26 tahun di industri perbankan. Beliau memperoleh gelar dari Universitas Indonesia di bidang Ekonomi dan Akuntansi. Pada tahun 2007 beliau terpilih sebagai CEO terbaik di bidang perbankan oleh media perbankan Indonesia. Sebelumnya, beliau adalah Presiden Direktur pada Bank BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional), pengalaman beliau cukup luas mulai dari perbankan komersial hingga pembiayaan SME dan perbankan mikro. Beliau sangat dihormati karena keberhasilannya mengembangkan dan membawa Bank BTPN go public semasa menjabat di sana. Sebelum di Bank BTPN, beliau adalah Country Manager Bank of New York di Indonesia, Vice President dari Consulting Fund Asia, dan salah seorang Direktur Bank Niaga di Jakarta dan di Hong Kong.
50
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Mr. Wiranata is one of the most senior bankers in Indonesia with 26 years experience in the industry. He graduated from the University of Indonesia in Economics and Accounting. In 2007, he was identified as the leading banking CEO by the Indonesian banking press. Formerly the CEO of Bank BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional), his experience ranges from commercial banking to SME finance and microbanking. He is highly respected for his success in improving Bank BTPN and taking the bank public during his tenure. Prior to working with Bank BTPN, he was the Indonesia Country Manager for the Bank of New York, Vice President of Consulting Fund Asia and a Director with Bank Niaga in Jakarta and Hong Kong.
Irianto Kusumadjaja Direktur Director
Bapak Kusumadjaja mempunyai pengalaman selama lebih dari 21 tahun di bidang perbankan dan teknologi informasi. Jabatan terakhir beliau sebelumnya adalah Presiden Direktur Mysis International Financial Systems, salah satu perusahaan core banking solutions ternama di Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Vice President untuk bidang teknologi informasi di PT Industrial Bank of Japan di Indonesia, dan juga di the Mizuho Corporate Bank di Hong Kong. Beliau memperoleh gelar di bidang Teknologi Informasi dari Institut Teknologi dan Informasi di Jakarta.
Mr. Kusumadjaja has over 21 years experience in the field of banking and IT, most recently serving as the President Director of Misys International Financial Systems, one of the leading core banking solution providers in Indonesia. He served as Vice President for IT at Indonesia’s PT Industrial Bank of Japan, as well as the Mizuho Corporate Bank in Hong Kong. He holds a degree in Information Technology from the Institute of Information and Technology in Jakarta.
Irene Hamidjaja Direktur Director Ibu Hamidjaja memiliki pengalaman lebih dari 21 tahun di bidang perbankan dan keuangan, dengan jabatan terakhir sebelumnya adalah Direktur di Commonwealth Bank of Australia, Indonesia, dengan tanggung jawab meliputi kepatuhan, manajemen risiko, dan sumber daya manusia. Sebelum itu, beliau adalah Direktur Kepatuhan di Citibank, N.A. Indonesia di mana beliau mempergunakan keahliannya di bidang operasional perbankan, akunting, dan kepatuhan. Beliau memperoleh gelar sarjana di bidang Akuntansi dari the University of New Orleans, Amerika Serikat.
Ms. Hamidjaja has over 21 years experience in banking and finance, most recently as Director of the Commonwealth Bank of Australia in Indonesia with responsibilities including compliance, risk management and human resources. Previously, she was the Compliance Director of Citibank, N.A. Indonesia where she utilized her expertise in banking operations, accounting and compliance. She holds a Bachelor Degree in Accounting from The University of New Orleans, USA.
Bank Andara | 2010 Annual Report
51
Don Johnston Direktur Director Bapak Johnston memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang perbankan, usaha kecil dan menengah, dan keuangan mikro. Beliau pernah menjabat sebagai konsultan dari Harvard University untuk Bank Rakyat Indonesia selama 13 tahun, yang terlibat secara aktif mengembangkan BRI Unit Desa. Setelah di BRI, beliau bekerja dalam bidang kebijakan institusional perbankan pedesaan, mikro, dan SME. Beliau juga menjadi konsultan di berbagai macam institusi dan bank umum dalam bidang pengembangan program dan produk pembiayaan mikro dan SME. Beliau mempunyai pengalaman yang luas di bidang analisa dan pengembangan bisnis, desain produk dan implementasi, operasional, pengawasan dan support, survey dan statistik, dan sistem informasi manajemen dan komputerisasi. Beliau juga adalah salah seorang pengajar di Financial Institutions for Private Enterprise Development (FIPED), suatu Program Pendidikan Eksekutif dari Harvard University.
52
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Mr. Johnston has over 20 years experience in banking, small and medium enterprises (SME) and microfinance. He served as the Harvard resident advisor to Bank Rakyat Indonesia (BRI) for 13 years, taking an active role in building the Unit Desa system. Since leaving BRI, he has worked in institutional policy support in micro, SME and village banking. He also advised a range of multi-lateral institutions and commercial banks on micro and SME finance product and program development. He has significant experience in: business analysis and development; product design and implementation; operations supervision and support; surveys and statistics; and computerization and management information systems. Mr. Johnson also teaches at Harvard University’s Financial Institutions for Private Enterprise Development (FIPED) Executive Education program.
Bank Andara berkomitmen akan standar tata kelola perusahaan yang tinggi. Dewan Direksi percaya bahwa komitmen Bank Andara di dalam praktek perusahaan yang etis di dalam menjalankan usahanya akan menjadi hal yang penting untuk kesuksesan Bank.
Bank Andara is committed to high standards of corporate governance. The Board believes that Bank Andara’s commitment to ethical corporate dealings in the conduct of its business will be an important element of its success.
Dewan Direksi memberikan arah kebijakan Bank dengan menyetujui dan memonitor strategi dan tujuan keuangan dan sosial Bank. Board Charter memaparkan tanggung jawab termasuk tanggung jawab sehubungan dengan tata kelola perusahaan, audit internal, manajemen risiko, dan kepatuhan Dewan Direksi. Board Charter memaparkan prosedur yang harus dilakukan termasuk prosedur sehubungan dengan konflik kepentingan.
The Board provides direction to the Bank by approving and monitoring the Bank’s strategy and financial and social objectives. The Board charter sets out the Boards detailed responsibilities, including its responsibilities in relation to governance, internal audit, risk management, and compliance matters. The Board charter sets up the relevant procedural matters which includes procedures in relation to a conflict of interest.
Bank Andara | 2010 Annual Report
53
Tugas dan Tanggungjawab
Duties and Responsibilities
Direksi bertanggungjawab penuh untuk melakukan fungsi manajemen Bank;
The BOD shall be fully responsible for performing the Banks management function;
Direksi harus mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan hukum yang berlaku;
The BOD must manage the Bank in accordance with its authority and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and prevailing laws and regulations;
Direksi harus menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dalam setiap kegiatan bisnis Bank untuk semua tingkat organisasi atau hirarki;
The BOD must implement GCG principles in each of the Bank’s business activity for all organizational levels or hierarchy;
Direksi harus mengambil tindakan untuk menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan otoritas lain;
The BOD must take follow up action for audit findings and recommendations from the Bank’s Internal Audit Work Unit, external auditors, Bank Indonesia’s supervision results and or other authorities supervision results;
Direksi harus bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham;
The BOD must be responsible for the implementation of its tasks to shareholders through the General Meeting of shareholders;
Direksi harus memberikan data yang akurat, relevan, dan tepat waktu dan informasi kepada Dewan Komisaris
The BOD must provide accurate, relevant, and timely data and information to the Board of Commissioners
Unit Kerja Yang Dibentuk BOD Dalam melaksanakan prinsip GCG, Direksi membentuk: Satuan Kerja Audit Internal; Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko; dan Satuan Kerja Kepatuhan.
54
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Formed Work Units by the BOD In implementing GCG principles, The BOD formed the: Internal Audit Work Unit; Risk Management Work Unit and Risk Management Committee; and Compliance Work Unit.
Bank Andara | 2010 Annual Report
55
Pemegang Saham Kami Our Shareholders 7.75% 8.70% 33.39%
Mercy Corps IFC
13.73%
HTF KfW IWG
Cordaid 16.53% 19.90%
Konsorsium pemodal Bank Andara dipimpin oleh Mercy Corps, sebuah organisasi bantuan kemanusiaan dan pembangunan internasional yang mempunyai akar yang kuat di Indonesia dan juga pemodal dalam pengembangan perbankan dan keuangan mikro. Mercy Corps, menerima hibah awal dari Financial Services for the Poor dari the Bill & Melinda Gates Foundation. Para pemodal awal Bank ini meliputi the International Finance Corporation (IFC), the Hivos-Triodos Fund, Cordaid, dan Bapak I Wayan Gatha, pendiri Bank Sri Partha, yang kemudian diakuisisi untuk membentuk Bank Andara. Kepemilikan Bank Andara dirancang secara hati-hati dalam sekelompok kecil pemodal yang berkomitmen pada visi dan misi untuk mendukung sektor keuangan mikro Indonesia dalam upaya pengentasan kemiskinan. Setelah memulai aktifitas
56
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
The Bank Andara investor consortium is led by Mercy Corps, an international relief and development organization with strong roots in Indonesia as well as leading investors in banking and microfinance development. Mercy Corps, received a start-up grant from the Bill & Melinda Gates Foundation’s Financial Services for the Poor initiative. Founding investors include the International Finance Corporation (IFC), the Hivos-Triodos Fund, Cordaid and Mr. I. Wayan Gatha, founder of Bank Sri Partha, which was acquired as a part of the formation of Bank Andara. Ownership in Bank Andara was carefully structured around a small group of investors committed to the vision and mission of bolstering the Indonesian microfinance sector to make significant strives in poverty alleviation. After initiating bank development activities, the investor
pengembangan Bank, konsorsium pemodal tersebut secara resmi mengambil alih Bank Sri Partha di Denpasar, Bali pada Mei 2008 untuk secara resmi mulai beroperasi sebagai Bank Andara. Pada bulan Juni 2010, KfW masuk sebagai pemodal dengan kepemilikan modal dalam Bank sebesar 25.500 lembar saham kelas A. Pada bulan November 2010 terjadi penambahan modal disetor Bank yang dilakukan oleh Mercy Corps, IFC dan KfW.
consortium officially acquired Bank Sri Partha in Denpasar, Bali on May 2008 to formally begin the operation of Bank Andara. On June 2010, KfW entered as shareholder with shareownership in the Bank in the amount of 25,500 Class A shares. On November 2010, there was an increase in in paid-up capital performed by Mercy Corps, IFC and KfW.
Didirikan pada tahun 1979, Mercy Corps adalah suatu organisasi non profit yang berkantor pusat di Amerika Serikat, yang sejak didirikan telah memberikan $1,7 milyar dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan pembangunan dengan sejumlah program di 107 negara di seluruh dunia. Didukung dengan jaringan kantor di Amerika Utara, Eropa, dan Asia, program-program global terpadu mempekerjakan lebih dari 3.700 karyawan di seluruh dunia dan menjangkau lebih dari 14,5 juta orang di lebih dari 40 negara. Sebagai salah satu bentuk bantuannya, Mercy Corps telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang keuangan mikro. Mercy Corps telah mengembangkan LKM, termasuk bank komersial dan perusahaan multi finance di 16 negara berkembang di seluruh dunia.
Established in 1979, Mercy Corps is a nonprofit international non-governmental organization (INGO) headquartered in the United States which since its founding has provided $1.7 billion in international relief assistance and development programming to 107 countries around the world. Supported by offices in North America, Europe, and Asia, current unified global programs employ more than 3,700 staff worldwide and reach more than 14.5 million people in more than 40 countries. As one of its many areas of assistance, Mercy Corps has accumulated over 20 years experience in the field of commercially-oriented microfinance. Mercy Corps has developed microfinance institutions, including commercial banks and multi-finance companies, in 16 developing countries around the world.
Mercy Corps memulai programnya di Indonesia sejak tahun 1999, dan saat ini memiliki hampir 175 karyawan di tujuh kantor. Sebagai bentuk bantuannya di Indonesia, Mercy Corps telah mendukung
Mercy Corps’ Indonesia program was established in 1999, and currently employs nearly 175 staff working out of seven field offices. As part of its assistance in Indonesia, Mercy Corps has supported the microfinance
Bank Andara | 2010 Annual Report
57
sektor keuangan mikro di Indonesia selama hampir sembilan tahun dengan memberikan bantuan teknis dan pendanaan kepada ratusan LKM.
sector in Indonesia for nearly nine years providing technical assistance and funding to hundreds of MFIs.
Pada awal tahun 2005, Mercy Corps bekerjasama dengan IFC untuk meluncurkan “Microfinance Commercial Linkages Pilot Project” yang berupaya menghubungkan para LKM yang layak mendapat sumber pembiayaan umum. Program tersebut mencakup pengembangan pemeringkatan berbiaya rendah untuk LKM Indonesia, fasilitasi hubungan dengan bank komersial, jaminan pinjaman dan bantuan teknis. Pada awal tahun 2006, Mercy Corps melembagakan program tersebut dengan mendirikan Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives atau dikenal dengan nama MICRA.
In early 2005, Mercy Corps teamed with the IFC to launch the ‘Microfinance Commercial Linkages Pilot Project’ which sought to link creditworthy MFIs to commercial sources of financing. The pilot included the development of a low-cost rating tool for Indonesian MFIs, facilitation of linkages with commercial banks, loan guarantees and technical assistance. In early 2006, Mercy Corps institutionalized this pilot by establishing the Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA).
Pendekatan terpadu: Melalui pendirian Bank Andara dan MICRA, Mercy Corps telah memperkenalkan suatu pendekatan terpadu untuk mendorong perkembangan sektor keuangan mikro di Indonesia baik melalui dukungan langsung dan tidak langsung kepada LKM.
Integrated approach: Through the establishment of Bank Andara and MICRA, Mercy Corps has introduced an integrated approach to promote the development of the microfinance sector in Indonesia via both direct and indirect support to MFIs.
IFC, anggota dari Grup Bank Dunia, adalah lembaga pembangunan global terbesar yang memfokuskan pada sektor swasta pada negara-negara berkembang. IFC menciptakan kesempatan bagi masyarakat untuk keluar dari kemiskinan dan untuk memperbaiki tingkat hidupnya, memberikan bantuan
IFC, a member of the World Bank Group, is the largest global development institution focused on the private sector in developing countries. IFC creates opportunity for people to escape poverty and improve their lives providing financing to help businesses employ more people and supply essential
58
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
keuangan untuk membantu usaha, mempekerjakan lebih banyak orang dan memberikan jasa-jasa penting, memobilisasi modal, dan memberikan jasa konsultasi untuk memberikan kepastian terhadap pembangunan yang berkelanjutan. Di saat ketidakpastian ekonomi global, investasi baru IFC justru mencapai rekor $18 milyar di tahun fiskal 2010, di mana $12,7 milyar adalah untuk rekening milik IFC. Di tahun fiskal 2010, IFC telah berinvestasi pada 528 proyek, mengalami kenaikan dari tahun fiskal 2009. Porfolio Jasa Konsultasi IFC (IFC Advisory Services) terdiri dari 736 proyek aktif dengan nilai lebih dari $850 juta, dan pengeluaran mencapai total $268 juta.
services, by mobilizing capital from others, and by delivering advisory services to ensure sustainable development. In a time of global economic uncertainty, IFC's new investments climbed to a record $18 billion in fiscal year 2010, $12.7 billion of which was for IFC's own account. In fiscal year 2010, IFC invested in 528 projects, an 18 percent increase from FY09. IFC's Advisory Services portfolio comprised 736 active projects valued at more than $850 million, with annual expenditures totaling $268 million.
Di Indonesia, IFC bertujuan untuk mengurangi akibat dari perubahan iklim, menaikkan pendapatan pedesaan dan mempromosikan urbanisasi yang berkelanjutan. Kedudukan Jasa Konsultasi IFC di Indonesia didukung oleh pemerintah Australia, Finlandia, Belanda, Selandia Baru, dan Swiss. IFC memberikan investasi saham sebesar $5 juta, dan jasa konsultasi untuk mendukung strategi pemasaran dan produk yang akan menempatkan Bank Andara sebagai bank wholesale pilihan di Indonesia.
In Indonesia, IFC aims to reduce the impact of climate change, increase rural incomes and promote sustainable urbanization. IFC's Advisory Services in Indonesia are supported by the governments of Australia, Finland, the Netherlands, New Zealand, and Switzerland. IFC provides a $5 million equity investment, and advisory services to support a branding and marketing strategy that will position Bank Andara as the wholesale bank of choice in Indonesia.
Hivos-Triodos Fund didirikan pada tahun 1994, sebagai suatu inisiatif bersama antara Hivos dan Bank Triodos yang bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam pertumbuhan keuangan mikro di Negara-negara berkembang. Bank Triodos adalah salah satu bank papan atas di dunia perbankan
The Hivos-Triodos Fund founded in 1994, is a joint initiative of Hivos and Triodos Bank and was set up with the aim of contributing to the growth of microfinance in developing countries. Triodos Bank is one of the world’s leading sustainable bank and is well known for its innovative and transparent approach
Bank Andara | 2010 Annual Report
59
berkesinambungan dan dikenal akan pendekatan inovatif dan transparansinya. Hivos adalah sebuah organisasi non pemerintah berbasis di Belanda yang bersifat humanis untuk memberikan kontribusi pada dunia yang bebas, adil dan berkesinambungan. Hivos-Triodos Fund adalah salah satu dari empat dana keuangan mikro di bawah manajemen Triodos Investment Management, yang 100% merupakan anak perusahaan dari Bank Triodos. Total aset yang dimiliki pada akhir tahun 2010 mencapai sebesar EUR 47 juta.
to banking. Hivos is a non-governmental organization, rooted in the Netherlands and guided by humanist values to contribute to a free, fair and sustainable world. HivosTriodos Fund is one of the four microfinance funds under management of Triodos Investment Management, which is a 100% subsidiary of Triodos Bank. The fund’s total assets at year-end 2010 amounts to EUR 47 million.”
KfW adalah bank pembangunan Jerman yang didirikan pada tahun 1948 dengan dana dari Marshall Plan. Pemegang saham mayoritas mereka adalah republik federal Jerman (80%) dan negara federal Jerman (20%). KfW memberikan dorongan bagi perkembangan perekonomian, masyarakat dan ekologi di Jerman, Eropa dan seluruh dunia. KfW juga mendukung perubahan dan meciptakan peluang di seluruh dunia. Saat ini mereka memiliki sekitar 60 kantor dan perwakilan di seluruh dunia dengan jumlah total volume bisnis mencapai EUR 63,9 milyar di tahun 2009.
KfW is a promotional bank of the Federal Republic of Germany, which was founded in 1948 by the funds from the Marshall Plan. Their majority shareholders are Federal republic of Germany (80%) and German Federal States (20%). KfW gives impulses for the economy, society and ecology in Germany, Europe and the world over. It supports change and promotes promising ideas around the world. Currently, they have around 60 offices and representations worldwide with total business volume reaching EUR 63.9 billion in 2009.
60
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
I Wayan Gatha I Wayan Gatha adalah pendiri Bank Sri Partha (kemudian dikenal sebagai “Bank Andara”) dan bergabung dengan investor lain dalam berbagi pandangan yang sama bagi Bank Andara. Beliau juga merupakan pendiri dan penasehat dari beberapa BPR potensial di Bali.
I Wayan Gatha is the founder of Bank Sri Patha (later known as “Bank Andara”) and joins with the other investors in sharing the sameobjectives for Bank Andara. He is also the founder and advisor of several prospective rural banks in Bali.
Selain itu, I Wayan Gatha juga aktif dalam kegiatan sosial. Salah satu kegiatan sosial yang masih sering dilaksanakan beliau adalah kegiatan donor darah dan baru-baru ini, beliau menerima kehormatan Satya Lencana Bakti Sosial dari Pemerintah Republik Indonesia, karena telah melakukan kegiatan donor darah lebih dari 100 (seratus) kali .
Furthermore, I Wayan Gatha is also active in many social activities. One of thesocial activities that he is still highly involved with is related to blood donor activities and recently, he received the honor of Satya Lencana Bakti Sosial from the Government of Republic of Indonesia for having conducted blood donor activitiesmore than 100 (one hundred) times.
Cordaid menggabungkan pengalaman dan keahilan selama lebih dari 90 tahun dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan. Berbasis di Belanda, Cordaid, the Catholic Organization for Relief and Development Aid, merupakan salah satu organisasi pembangunan internasional terbesar di dunia, dengan anggaran tahunan lebih dari EUR 170 juta dengan jaringan hampir 1.000 organisasi mitra di 36 negara di Afrika, Asia, Amerika Tengah, Timur dan Latin. Cordaid memiliki rekam jejak yang kuat dalam pembiayaan dan mendukung sektor keuangan mikro di seluruh dunia.
Cordaid combines more than 90 years’ experience and expertise in structural poverty eradication and development. Based in the Netherlands, Cordaid, the Catholic Organization for Relief and Development Aid, is one of the world’s largest international development organizations, with an annual budget of more than EUR 170 million and a network of almost a thousand partner organizations in 36 countries in Africa, Asia, Central and Eastern and Latin America. Cordaid has a strong track record financing and supporting the microfinance sector worldwide.
Bank Andara | 2010 Annual Report
61
Membangun Hidup Melalui Lukisan Building Life Through Paintings Lira Rewiantari
Bank Andara tegas berkomitmen untuk bekerjasama dengan seluruh LKM, khususnya di kota-kota di pulau Jawa dan Bali, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk merambah ke kota-kota di pulau-pulau lain, hingga ke pelosok kota. Hal ini tak lepas dari visi dan misi Bank Andara untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia melalui
62
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Bank Andara firmly committed to working with all of MFIs, particularly in the cities of Java and Bali, even the possibility of extending to cities in other islands, until to the corners of the city. This is not separated from the vision and mission of the Bank Andara to reduce poverty in Indonesia through collaboration with MFIs, and one of
kerjasama dengan LKM, dan salah satunya adalah PD BPR Bangodua.
them was PD BPR Bangodua.
BPR Bangodua merupakan salah satu dari nasabah Bank Andara yang bertempat di kota Indramayu. BPR ini memfokuskan pemberian kredit untuk sektor pertanian dan perdagangan, yang merupakan mata pencaharian yang didominasi oleh masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun tak hanya kedua sektor usaha tersebut yang dilakukan oleh masyarakat setempat, salah satunya adalah Bapak Sahidin, yang merupakan salah satu nasabah dari BPR Bangodua yang kini tengah merintis sukses melalui karya lukisnya.
BPR Bangodua is one of Bank Andara’s clients which is placed in Indramayu. This BPR is focus on giving credit for agriculture and trading sector which is the main job who dominated by the community to fulfill their needed of life. However not only those two business sectors that are made by the community, namely Mr. Sahidin, one of the BPR Bangodua’s clients who is currently the success pioneer through painting.
Sebagai pelukis yang mulai merintis karirnya dari lulus kuliah jurusan seni rupa pada tahun 1992, kehidupan Pak Sahidin sebelumnya memang tak seperti sekarang ini. Kini lukisan pelukis yang beraliran ekspresionis impresif tersebut sudah dihargai 10 juta ke atas oleh para kolektor lukisan. Tak hanya itu, bahkan ia pernah mengikuti pameran lukisan di Hotel Four Seasons Jakarta pada tahun 2004, sebuah pameran lukisan yang sulit untuk ditembus oleh para pelukis.
As a painter who started his career after graduated with art majors in 1992, Mr. Sahidin previous life was not same as today. Currently, his impressive expressionist ideology paintings have been appreciated for over 10 million by the collectors of paintings. Moreover, he even followed painting exhibition at the Four Seasons Hotel Jakarta in 2004, a painting exhibitions that are difficult to be penetrated by the painter.
Pak Sahidin sudah menghasilkan keuntungan dari lukisannya sejak kelas 1 SMP dan menjadi pelukis professional pada tahun 1995, namun tak dapat dipungkiri bahwa hasil kerja keras yang baru dapat ia nikmati mulai dari tahun 2005 lalu ini tak lepas dari bantuan Pak Iwan, teman satu kelompok band yang bekerja di BPR Bangodua (Indramayu), yang merupakan mitra Bank Andara. Ketika Pak Sahidin sedang mengalami kesulitan keuangan, Pak Iwan
Pak Sahidin already making a profit from his paintings since the first grade junior high school and became a professional painter in 1995, however it cannot be denied that his hard work can be enjoyed starting from 2005, with the assistance from Mr. Iwan, a friend belong in the same band, who also work in BPR Bangodua (Indramayu), which is Bank Andara’s partner. When Mr. Sahidin faced a financial problem, Mr. Iwan came to offer credit lending. "Initially, I doubted and afraid
Bank Andara | 2010 Annual Report
63
datang menawarkan bantuan untuk peminjaman kredit. “Pada awalnya saya ragu dan tidak berani pinjam, karena takut ngga bisa ngelunasin”, tutur pelukis yang memiliki dua anak tersebut.
to borrow, because I feared could not repay it", said Mr. Sahidin.
Namun pada akhirnya, Pak Sahidin pun memberanikan diri untuk mengambil pinjaman tersebut dengan agunan berupa sebidang tanah yang merupakan asetnya yang berharga. “Mungkin karena kedekatan saya secara emosional dengan Pak Iwan sebagai teman band sejak tahun 1992, makanya ia percaya bahwa saya mampu untuk melunasi pinjaman saya, yang penting kita rutin membayar cicilan tiap bulannya, yah…tertiblah”, lanjut Pak Sahidin.
In the end, Mr. Sahidin dared to take the credit lending with his valuable asset, a piece of land as the collateral. "Perhaps, it’s because of the emotional closeness with Mr. Iwan as the same band member since 1992, therefore he trust me that I am capable to pay my loan, as long as we pay the monthly installment routinely, yah…be orderly”, said Mr. Sahidin continuously.
Berkat hasil peminjaman dan kerja kerasnya, kini Pak Sahidin pun tidak hanya bisa membangun rumah, tapi juga bisa membangun studio lukis pribadinya untuk melukis. Untuk saat ini saja, ia sudah mengantongi 8 kolektor tetap, yang salah satunya adalah Direktur dari Orang Tua Grup, dan targetnya adalah mempunyai 15 kolektor tetap, karena bagi pelukis, rumus untuk bisa hidup mapan adalah mempunyai 15 kolektor tetap.
Nowadays, with the result of loan and his hard work, Mr. Sahidin not only can build a house, but also builds his personal painting studio. Currently, he already get 8 regular collectors, one of them is the Director of Orang Tua Group, and he sets his target to get 15 regular collectors, because for a painter, the formula to have a safe and steady life, at least you have to get 15 regular collectors.
Tema lukisan yang kini banyak diminati dan terjual habis adalah lukisan panen dan pasar. Menurutnya, lukisan panen mengandung makna hasil, dan lukisan pasar mengandung makna unsur mitra kerja. “Kata kolektor, rumah ideal itu harus ada lukisan panen atau pasar, supaya fengshuinya bagus. Bahkan pernah ada tawaran seharga Rp.45 juta, dan lukisan itu sudah terjual. Bisnis lukisan itu bisnis misteri. Contohnya pelukis Nyoman Masriadi. Dulu
Most of the themes paintings which are highly interest and sold out are harvest painting and market painting. In his opinion, a harvest painting implies results, and a market painting implies partners. "Collector said, an ideal home should have harvest or market paintings, which will give you a good sign of fengshui. Even, there is an offer of 45 million rupiah, and that painting has been sold. Painting business is a mystery business. For example is a painter namely Nyoman
64
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
harga lukisannya hanya ratusan ribu, tapi sekarang sudah mencapai milyaran rupiah”, urai Pak Sahidin.
Masriadi. At the beginning, his paintings were priced only in hundred-thousands, but now it has reached billions of rupiah", explains Mr. Sahidin.
Pelukis yang telah belajar melukis selama 40 tahun tersebut, mengungkapkan kendala bisnisnya selama ini. “Saya menghadapi beberapa kendala dalam menjalankan bisnis ini, di antaranya adalah proses penjualan lukisan yang tidak mudah karena saya harus menemukan pembeli atau berusaha mencari kolektor maniak maupun galeri-galeri yang bersedia menjual lukisan-lukisan saya. Saya ingin ada kolektor yang langsung membeli dengan jumlah yang banyak seperti salah satu nasabah saya dari Orang Tua Group dan kolektor dari orang asing yang berasal dari Amerika, Inggris dan Belanda.”
Painter who had studied painting for 40 years, reveal his business constraints “I faced several obstacles in running this business, one of them are the process of selling the paintings that is not easy because I had to find a buyer or trying to find a maniac collector or the galleries that are willing to sell my paintings, I wish there was a collector who bought directly with a large quantity like one of my customers from the Parent Group and foreigners collector who came from America, England and Holland."
Bank Andara | 2010 Annual Report
65
Bagi Pak Sahidin yang menggunakan fasilitas peminjaman kredit sebesar Rp.25 juta, ia sangat berharap agar bank memperhatikan pengusaha kecil seperti dirinya, ketika dulu ia mulai merintis karir. “Paradigma perbankan harus diubah, karena perbankan cenderung enggan untuk meminjamkan kredit kepada orang-orang kecil seperti saya dulu, mungkin karena kurang percaya. Harapan saya agar semua bank memperhatikan hal itu dengan baik. Kalau bisa, saya juga mempunyai ide agar lukisan bisa dijadikan agunan di bank…hehehe”, canda pak Sahidin.
66
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
For Mr. Sahidin who used credit loan facility amounting to 25 million rupiah, he is hoping that banks pay attention to small entrepreneurs like himself, when he started his career. "The paradigm of banking must be changed, because previously banks tend to be reluctant to lend credit for the poor people like me, probably because of lack of trust. My hope, that all banks should put attention on these kind of issues correctly. If possible, I have an idea that painting can be used as collateral in the bank… hehehe", joked Mr. Sahidin.
Tak hanya itu, Pak Sahidin pun juga berharap suatu hari nanti bisa memberikan pertunjukan dengan konsep berupa melukis dengan irama suara kuas di atas kanvas. Dari pertunjukan tersebut, ada tiga aspek yang ingin ditawarkan oleh Pak Sahidin. Pertama, melukis menjadi sebuah pertunjukan; kedua, audio visual menjadi irama yang dapat dinikmati; dan ketiga, hasil proses kreatif berupa lukisan yang selesai dibuat dan dapat dijual. Baginya, pertunjukan tersebut mungkin pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Baginya, pertunjukan tersebut mungkin pertamadi Indonesia, bahkan di dunia. “Yah…mudahmudahan ada bank yang bersedia membantu saya untuk mewujudkan hal tersebut”, harap Pak Sahidin untuk kedua kalinya.
Not only that, Mr. Sahidin was also hoping that someday he could perform a show with the concept of painting with the voice of brush rhythm on canvas. From the show, there are three aspects that Mr. Sahidin would like to offer. First of all, paintings become a show, then secondly, audio visual become a rhythm that can be enjoyed, and third, the results of the creative process of painting that has been made and can be sold. In his opinion, those kind of show probably the first show in Indonesia, even in the world. "Well ... I hope there are banks willing to help me to make this happen”, Mr. Sahidin expectations for the second time.
Bank Andara | 2010 Annual Report
67
Dewan Komisaris Board of Commissioners Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
Board of Commissioners Stephen Mitchell I Wayan Gatha Delima Kiswanti Ari R.P. Ariwibowo William Charles Haworth *)
*) menunggu penegasan dari RUPS
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner *) awaiting reaffirmation from GMS
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Meskipun tahun 2010 akan merupakan tahun yang penuh tantangan, Dewan ditekankan dan optimis dengan prospek Bank. Kinerja tahun 2009 menunjukkan daya tahan model usaha Bank dan Bank dalam posisi yang siap di dalam memasuki tahun yang baru dengan jajaran manajemen yang solid dan tenaga kerja dengan dedikasi yang tinggi.
While 2010 is expected to be a challenging year, the Board is encouraged and optimistic about the Bank’s prospects. The performance of 2009 demonstrated the resilience of our business model and the Bank is well positioned going into the New Year with a strong management team and highly dedicated employee workforce.
Dewan Komisaris berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada jajaran manajemen dalam menjalankan prioritas strategis Bank. Dewan menyadari jajaran manajemen terkadang perlu menyesuaikan rencananya tersebut sesuai kondisi pasar yang kompleks dan tuntutan perubahan dari para nasabah. Selanjutnya, Dewan mengakui
The Board of Commissioners are committed to supporting the management team in executing the Bank’s strategic priorities. The Board recognized that management will occasionally need to adapt its plan to take into consideration complex market conditions and the changing demands of our clients. Furthermore, the Board recognizes
68
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
bahwa Bank dalam masa permulaan dan mempunyai keyakinan bahwa jajaran manajemen akan memperoleh keuntungan sesuai dengan rencana strategis tersebut.
that the Bank is in a start-up period, and has confidence that the management team will achieve profitability in accordance with its strategic plan.
Selain dari itu, Dewan telah secara konsisten menempatkan pentingnya tata kelola perusahaan pada Bank, di mana hal ini penting bagi kelangsungan usaha Bank. Dewan telah mengadopsi kerangka tata kelola perusahaan yang komprehensif yang dirancang untuk menyeimbangkanm kinerja dan kesesuaian dan memungkinkan Bank untuk mengambil risiko secara efektif dan bijaksana di mana hal ini merupakan dasar usaha Bank.
In addition, the Board has consistently placed great importance on the corporate governance of the Bank, which it believes is vital to the well-being of the Bank. The Board has adopted a comprehensive framework of Corporate Governance Guidelines which are designed to properly balance performance and conformance, and thereby allow the Bank to undertake in an effective manner, the prudent risk-taking activities which are the basis of its business.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Dewan Komisaris harus memastikan pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan bisnis Bank di semua tingkat organisasi atau hirarki;
The BOC must ensure implementation of GCG in each of the Bank’s business activities at all organizational levels and hierarchy;
Dewan Komisaris harus melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi (BOD);
The BOC must perform a supervisory function on the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Directors (BOD);
Dewan Komisaris harus memberikan nasihat kepada Direksi;
The BOC must provide advice to the BOD;
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud dalam butir (3), komisaris harus mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank;
In performing the supervisory function as referred to in point (3), commissioners must direct, monitor, and evaluate the implementation of Bank’s strategic policies;
Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak menghapus tanggung
Decision making by the BOC as referred to in paragraph (4) shall not erase the responsibilities of the BOD performing
Bank Andara | 2010 Annual Report
69
jawab Direksi menjalankan manajemen Bank;
fungsi
the Bank’s management function;
Dewan Komisaris harus memastikan bahwa Direksi telah mengambil tindak lanjut temuan audit dan rekomendasi dari Internal Audit Bank, auditor eksternal, Bank Indonesia dan hasil pengawasan otoritas lainnya;
The BOC must ensure that the BOD has taken follow up actions on audit findings and recommendations from the Bank‘s Internal Audit and external auditors, Bank Indonesia and other authorities supervising results;
Dewan Komisaris harus memberitahu Bank Indonesia selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah mengetahui temuan atas: – pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan terkait keuangan dan perbankan; dan – kondisi atau kondisi yang diperkirakan membahayakan kesinambungan bisnis Bank
The BOC must inform Bank Indonesia no later than 7 (seven) business days after discovering findings on:
Dewan Komisaris harus memiliki pedoman dan prosedur kerja yang mengikat untuk semua anggota Dewan Komisaris
–
a violation of financial and banking laws and regulations; and
–
a condition or conditions predicted to endanger the Bank’s business continuity
The BOC must own a work guideline and procedure which is binding to all BOC members
Komite di bawah Dewan Komisaris
Committees under the BOC
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris sedang membentuk sebagai berikut: Komite Audit Komite Pemantau Risiko Komite Remunerasi dan Nominasi
In order to support the effectiveness of the implementation of its tasks and responsibilities, the BOC is preparing to form the following: Risk Audit Committee Risk Oversight Committee Remuneration and Nomination Committee
70
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Pendapat Dewan Komisaris tentang Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB)
Opini of Board of Commissioners on Realization of Bank’s Business Plan
Sampai dengan akhir 2010, Bank Andara telah menunjukkan kemampuannya untuk mendirikan bank wholesale yang melayani sektor keuangan mikro. Bank menetapkan target pertumbuhan untuk bisnis baru bersamaan dengan penyusunan proses pengendalian internal yang kuat dan penerapan manajemen risiko serta struktur kepengurusan (governance). Pendapat Dewan Komisaris atas pelaksanaan RBB secara garis besar dijabarkan sebagai berikut:
For the year ending 2010, Bank Andara has demonstrated its ability to establish a national wholesale bank serving the microfinance sector. The Bank sets targets for new business growth while simultaneously establishing a sound internal control process and a risk management and governance structure. The BOC’s opinion on the business plan implementation is outlined in the following areas:
1. Pencapaian Usaha Pencapaian RBB belum sesuai dengan targetnya pada beberapa area, walaupun portofolio aset dan bisnis Bank telah menunjukkan pertumbuhan yang konsisten setiap kuartal sejak Bank Andara berdiri.
1. Business Achievements Although the assets and business loan portfolio of the Bank have shown consistent growth every quarter since founding, the Bank fell short of achieving its business plan in some areas. The difference between target and actual performance indicates that the Bank did not grow as fast as it had anticipated. a. Asset Growth and Structure The Bank’s assets grew an average of 15% every quarter, with 76% of Total Assets invested in interest bearing instruments (see Graph 1). The difference between target and actual figures were largely due to below plan performance in loan growth to our client MFI’s, as shown by the table below. However, given the recent establishment of Bank Andara in April of 2009, its gross loan growth to 134 billion IDR is evidence of strong acceptance of the brand and concept by Bank Andara.
a. Pertumbuhan Aset dan Strukturnya Rata-rata pertumbuhan Total Aset Bank adalah 15% setiap kuartal, di mana 76% dari Total Aset tersebut diinvestasikan kepada aset produktif (lihat Gambar 1). Deviasi antara angka aktual dan target sebagian besar dikarenakan pencapaian penyaluran kredit kepada nasabah LKM yang jauh dari target sebagaimana diperlihatkan pada tabel di bawah ini. Namun dengan bertumbuhnya jumlah kredit sampai dengan IDR 134 milyar adalah bukti atas penerimaan yang baik oleh
Bank Andara | 2010 Annual Report
71
komunitas sektor keuangan mikro atas citra dan konsep Bank Andara. b. Pertumbuhan Sumber Pendanaan dan Strukturnya Pertumbuhan jumlah kredit yang belum sesuai target secara langsung berhubungan dengan pertumbuhan sumber pendanaan sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 2. Saat ini kami bekerja sama dengan beberapa penyedia dana dari dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan pendanaan Bank, di mana juga termasuk beberapa bank besar dari domestik, international microfinance investment funds serta bank-bank pembangunan sosial.
b. Funding Growth and Structure
c. Pengembangan Produk dan Layanan
c. Development of Products and Services Since Bank Andara started in April of 2009, it has launched an electronic banking solution – AndaraLink – for MFIs which by the end of 2010 AndaraLink served 50 MFIs in Bali, East Java, West Java, Banten and Jakarta. This is just the beginning of the Bank’s attempt to execute its outreach mission to the unbanked and under-banked people in Indonesia. In the months ahead, the bank will launch ATM services, mobile banking and microinsurance to complement its many lending and deposit products for MFIs.
Sejak berdiri pada April 2009, Bank Andara telah meluncurkan solusi electronic banking – AndaraLink – untuk LKM yang sampai dengan akhir 2010 telah melayani 50 LKM di Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten dan Jakarta. Ini adalah awal bagi Bank untuk melaksanakan misi menjangkau kepada masyarakat yang kurang bahkan belum dilayani oleh dunia perbankan in Indonesia. Di periode mendatang Bank akan meluncurkan layanan ATM, mobile banking dan asuransi mikro untuk melengkapi produk-produk kredit dan deposito kepada nasabah LKM.
72
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
The shortfall in loan growth is directly attributable to challenges in funding growth, as described in Graph 2. We are working now with several domestic and international lenders to increase the Bank’s funding, including major domestic banks and international microfinance investment funds and social development banks.
2. Operasional
2. Operasional
a. Core Banking System (CBS) baru – T24 Bank Andara telah mengimplementasikan CBS baru dengan sukses pada September 2010 yang akan menjadi awal dari otomasi pada proses operasional Bank. Walaupun Bank menghadapi peningkatan risiko operasional oleh karena pertumbuhan yang cepat, CBS baru tersebut dapat mendukung Bank untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan serta mengembangkan prosedur manajemen risiko. Tantangantantangan tersebut berkaitan dengan sistem dan non-sistem yang akan membutuhkan pengawasan dan perubahan yang konstan atas prosedur dan manual Bank untuk mengurangi risiko operasional yang timbul dari CBS baru.
a. New Core Banking System (CBS) – T24 Bank Andara successfully implemented its own CBS on September 2010 which will be the kick off start of automation for our operational process. While the Bank has faced increased operational risk because of rapid growth, its new CBS has helped it to adapt and overcome challenges and enhance risk management procedures. These challenges have been both system and non-system related, and will require constant monitoring and changes to the Bank’s procedures and manuals to reduce operational risk that arise from the new CBS.
b. Electronic Banking Walaupun Bank beroperasi sebagai wholesale bank namun melalui inovasi platform AndaraLink, Bank Andara dapat menyediakan layanan electronic banking yang canggih secara langsung kepada LKM, yang di mana oleh LKM dapat kemudian ditawarkan sebagai layanan perbankan ritel kepada nasabah LKM tersebut. AndaraLink memampukan Bank untuk menjangkau dan melayani masyarakat yang kurang dan belum terlayani oleh perbankan melalui partner LKM kami. Produk AndaraLink yang ditawarkan telah
b. Electronic Banking Although the Bank operates as a wholesale bank, through its innovative AndaraLink platform it provides sophisticated electronic banking products and services directly to MFIs, who in turn can offer them as retail products offerings to their customer base. AndaraLink enables the Bank to reach and serve the unbanked and under-banked people through our partner MFIs. The AndaraLink product offering is tested and implemented as of this report date, and is anticipated to scale
Bank Andara | 2010 Annual Report
73
diuji dan diimplementasikan sampai dengan saat ini dan diharapkan untuk berkembang secara signifikan pada masa yang akan datang.
significantly in the months and years ahead.
3. Menjalankan Misi Sosial Bank a. Profil LKM Bank Andara menyalurkan kredit kepada 133 LKM yang sebagian besar berada di Pulau Jawa, di mana 40% dari LKM tersebut adalah LKM ProPoor sesuai Maxis Scorecard. Untuk menjaga konsistensi misi tujuan sosial, Bank memiliki komitmen untuk tetap menjaga sebagian tertentu dari portofolio penyaluran kredit adalah kepada LKM Pro-Poor. Hal ini penting untuk mengidentifikasi dan membedakan Bank Andara dari bank umum lainnya yang juga melayani sektor keuangan mikro.
3. Carrying Out Social Mission a. Profile of MFIs The Bank provides lending to 133 MFIs which are mostly located in Java island and 40% of those MFIs are categorized as Pro-Poor MFIs based on Maxis Scorecard. The Bank’s commitment to maintain a portion of Pro-Poor MFIs in the portfolio are not only social objectives but it is also important to identify and distinguish Bank Andara from other commercial banks that serves microfinance sector.
b. Dukungan Teknis Bank Andara tidak hanya menyediakan produk perbankan kepada nasabah LKM, karena untuk dapat memberdayakan dan mendukung pengembangan LKM, Bank perlu melakukan lebih dari hanya produk keuangan. Upaya untuk mempromosikan LKM sebagai partner kami telah dilakukan dengan pelatihan eksekutif yang berkelanjutan untuk manajemen BPR. Bank Andara juga menyediakan dukungan teknis untuk nasabah kami dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia mereka untuk memastikan bahwa LKM dapat menggunakan layanan produk kami.
b. Technical Assistance Providing banking products is not the only service provided to MFIs. In order to empower and support the development of MFIs, the Bank provides more than just financial products. The effort to promote MFIs as our partners has been demonstrated by continuous executive trainings for the management of community (rural) banks. Bank Andara’s also provides technical assistance for our clients to enhance staff capacity and to ensure that they can implement our product offerings.
74
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Penilaian atas CAMEL
Evaluation of CAMEL
1. Permodalan Dalam rangka memenuhi peraturan BI mengenai ketentuan minimum Modal Tier 1 pada akhir 2010, Bank melakukan beberapa kali peningkatan modal selama tahun fiskal tersebut. Saat ini Bank masih mengupayakan tambahan modal dari pemegang saham dan calon investor untuk menjaga kecukupan Modal Tier 1. Sampai dengan akhir periode laporan ini, kami telah dalam proses pembahasan dengan 5 calon investor yang prospektif.
1. Capital In order to comply with BI regulations on minimum Tier 1 Capital by the end of December 2010, the Bank conducted several capital raises during last fiscal year. The Bank is currently seeking more capital from existing shareholders and potential investors to maintain Tier 1 capital adequacy. We are in discussions with five current and prospective investors as of this report date.
2. Kualitas Aset a. Penyelesaian AYDA Penyelesaian yang dilakukanpada akhir Desember 2010 telah menurunkan jumlah AYDA sebesar 75% dibandingkan semester
2. Asset Quality a. Foreclosed Collateral Settlement The settlement conducted in late December 2010 reduced foreclosed collateral by 75% compare to last semester. We are working to sell off
Bank Andara | 2010 Annual Report
75
sebelumnya. Kami terus mengupayakan untuk menjual seluruh AYDA yang masih ada sampai dengan akhir tahun ini. (Catatan: AYDA tersebut merupakan bagian dari proses akuisisi untuk membeli Bank Sri Partha sebelum menjadi Bank Andara).
all remaining foreclosed collateral by the end of this year. (Note: this collateral was acquired during our purchase of Bank Sri Partha, the predecessor bank to Bank Andara.
b. Kredit Bermasalah Rasio kredit bermasalah (gross) sampai dengan akhir 2010 adalah 2,8%. Seluruh jumlah kredit bermasalah berasal dari aktivitas ritel Bank ketika masih menjadi Bank Sri Partha. Sedangkan portofolio kredit yang berasal dari Bank Andara sejak April 2009 tidak memiliki kredit bermasalah (atau 0% kredit bermasalah).
b. Non Performing Loan The NPL Gross ratio is 2.8% by the end of December 2010. All NPL activity originates from our predecessor bank’s retail activity. Loans originated by Bank Andara since April, 2009, have a 0% NPL.
3. Manajemen a. Tata Kelola Perusahaan (GCG) Bank telah melakukan formalisasi atas komposisi Dewan Komisaris untuk mematuhi peraturan BI atas GCG dengan memiliki 2 komisaris independen. Struktur tersebut akan mengarahkan pengawasan eksekutif berjalan melalui komite-komitenya.
3. Management a. Good Corporate Governance (GCG) The Bank has finally formalized the BOC composition to comply with BI regulation on GCG by having 2 Independent Commissioners on board. The recent composition shall bring the structure of executive supervisory in place through its committees.
b. 3 Komite pada Tingkat Dewan Komisaris Bank akan menindaklanjuti penyusunan komite-komite yang diwajibkan oleh ketentuan dengan melakukan rekrutmen pihak independen yang diwajibkan. Untuk mendukung komite-komite tersebut, kami telah menyusun serangkaian charters untuk Dewan Komisaris,
b. 3 Compulsory Committees of Board of Commissioners (BOC) The Bank will follow up with the establishment of 3 compulsory committees by recruiting independent parties that are required. In order to support the committees, we have established a set of charters for BOC, Risk Oversight Committee (ROC), Audit
76
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi. c. 3 Komite Direksi Tata kelola pada tingkat Direksi didukung oleh 3 komite berikut yang secara periodik melakukan pertemuan dan pengawasan atas eksposur risiko Bank. Komite-komite ini bertanggung jawab untuk melakukan mitigasi risiko berdasarkan areanya, yaitu: 1) Credit Risk and Policy Committee (CRPC), bertanggung jawab atas mitigasi risiko kredit. 2) Risk and Capital Committee (RCC), bertanggung jawab atas mitigasi risiko pasar dan likuiditas. 3) IT Steering Committee (ITSC), bertanggung jawab atas mitigasi risiko Operasional TI.
Committee (AC) and Remuneration and Nomination Committee (RNC).
c. 3 Committees of Board of Directors (BOD) The governing structure in BOD level supported by these 3 committees that regularly meet and monitor the risks exposures in the Bank. These committees responsible to mitigate risks of the Bank based on its areas, such as: 1) CRPC (Credit Risk and Policy Committee), responsible for Credit Risk Mitigation 2) RCC (Risk and Capital Committee), responsible for Market and Liquidity Risk Mitigation 3) ITSC (IT Steering Committee), responsible for IT Operational Risk Mitigation.
Risiko-risiko lainnya akan menjadi tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko untuk mengawasi dan memitigasi eksposur risiko secara keseluruhan dan melaporkannya kepada Komite Pemantau Risiko.
Other risks would be the responsibility of Risk Management Committee (RMC) to monitor and mitigate overall risks exposure and to report to Risk Oversight Committee.
d. Profil Risiko Bank Profil risiko bank sampai dengan akhir 2010 adalah Rendah – Moderat berdasarkan penilaian yang meliputi 8 jenis risiko (Kredit, Pasar, Likuiditas, Operasional, Stratejik, Kepatuhan, Hukum dan
d. Bank’s Risk Profile The Bank’s risk profile by the end of 2010 is Low to Moderate based on an evaluation that covered all 8 types of risk (Credit, Market, Liquidity, Operational, Strategic, Compliance, Legal and Reputational)
Bank Andara | 2010 Annual Report
77
Reputasional) sesuai dengan ketentuan BI. Pada semester ini, yang menjadi tantangan Utama Bank adalah memitigasi peningkatan risiko dari isu operasional dan likuiditas. Pergantian CBS dan kebutuhan untuk mengurangi mismatch maturitas akan membutuhkan perhatian yang lebih untuk memastikan risiko-risiko dimasa yang akan datang dapat diminimalisir.
based on the new BI regulation. In this semester, the Bank’s main challenge is to mitigate the rising risks from operational and liquidity issues. The new CBS and the need for reducing the Bank’s maturity mismatch will need additional attention to ensure that future risks are minimized.
4. Rentabilitas Kemampuan Bank untuk mencetak laba mengalami perbaikan dibandingkan posisi tahun lalu dan relatif terhadap target RBB kami, di mana hal tersebut menunjukkan upaya manajemen biaya yang telah dijalankan selama ini telah menunjukkan hasil yang baik (sebagaimana dijelaskan oleh grafikgrafik berikut). Akan tetapi untuk mempercepat titik break even, Bank akan lebih memfokuskan kepada ekspansi bisnis melalui penyaluran kredit dan layanan produk berbasis teknologi.
4. Earnings The Bank’s profitability improved compared to last year’s position and relative to our business plan target, which demonstrated that cost management efforts conducted so far have performed well (as shown in these graphs). However, to accelerate the Bank to reach breakeven, the Bank will focus heavily on business expansion through lending and technology based product offerings.
5. Likuiditas a. Sumber Pendanaan Baru Usaha dalam mendapatkan alternatif sumber pendanaan telah direalisasikan pada kuartal 4/2010 dengan ditandatanganinya fasilitas pinjaman dengan Blue Orchard SA yang berada di Geneva, Switzerland. Hubungan ini menandai masuknya Bank kedalam pasar hutang luar negeri yang memerlukan
5. Liquidity a. New Funding Sources The attempt to seek other alternative funding resources was realized in the 4th quarter of 2010 by signing a senior loan facility with Blue Orchard SA, based in Geneva, Switzerland. This relationship marked the Bank’s entry into the foreign debt market, which requires BI’s approval before entering into
78
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
persetujuan BI sebelum memasuki perjanjian. Saat ini bank sedang dalam pembahasan dengan beberapa penyedia dana internasional untuk meningkatkan sumber pendanaan. Pinjaman ini tidak hanya meningkatkan kemampuan leverage Bank untuk percepatan bisnis namun juga mengurangi eksposur gap atas suku bunga.
such agreements. The Bank is currently in discussions with other international lenders to increase this source of funding. These borrowings will not only increase bank’s leverage for business acceleration, but also reduce our gap exposure on an interest rate risk basis.
b. Ketentuan LDR Sebagai wholesale bank, bisnis model Bank Andara akan membutuhkan pendekatan yang berbeda agar dapat mematuhi ketentuan BI atas LDR dan GWM. Sebagaimana ditunjukkan oleh table dibawah ini, peran intermediary Bank dalam sector riil selayaknya juga mempertimbangkan aktivitas kredit dan deposito dari BPR, oleh karena BPR adalah mayoritas nasabah Bank.
b. LDR Regulation As a wholesale bank, Bank Andara’s business model would necessitate a different approach in order to comply with BI regulations on LDR and statutory reserve requirements. As shown by the table below, the Bank’s intermediary role in real sector should consider also its lending and funding activity from community banks since these MFIs are the majority of our customers.
Bank Andara | 2010 Annual Report
79
Laporan Tata Kelola Perusahaan Report on Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang baik (BCB) adalah dasar dan kerangka dalam membangun institusi keuangan yang dapat dipercaya dan diandalkan. Salah satu tujuan Bank Andara selama masa transisi menjadi wholesale bank skala nasional adalah membangun organisasi yang kuat dan handal yang bertindak atas dasar prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Kehandalan, Integritas dan Keadilan.
Good Corporate Governance (GCG) is the foundation and frame to establish a trustworthy and reliable financial institution. One of Bank Andara’s goals during the transition period to become national wholesale bank is to build a strong and reliable organization which acts based on Transparency, Accountability, Reliability, Integrity and Fairness (TARIF).
Tahapan Pencapaian Tata Kelola Selama 2010
Governance Milestone in 2010
Komposisi Dewan Komisaris Memperingati 2 tahun pendirian Bank Andara, kami telah mencapai target kami salam memenuhi ketentuan GCG. Komposisi Dewan Komisaris akhirnya memenuhi ketentuan dengan adanya 2 Komisaris Independen dalm susunan Dewan. Bank selanjutnya akan berupaya untuk memformalisasi pembentukan komite-komite yang diwajibkan, sejalan dengan mengaktifkan fungsi pengawasan eksekutif melalui rapat periodik, pengawasan yang konsisten, kecukupan pelaporan dan evaluasi.
BOC Composition Commemorating 2nd year of Bank Andara’s establishment, we have accomplished our goal to fulfill regulatory requirements on GCG. The BOC composition has finally meeting the requirement by having 2 independent commissioners on board. The Bank will continually work on formalizing 3 compulsory committees, while driving the executive supervisory function through regular meetings, consistent monitoring, adequate reports and evaluation.
Komite Tata Kelola Sampai dengan pembentukan komitekomite yang diwajibkan menjadi formal, Bank Andara telah memulai rapat secara
Governance Committees Awaiting the formalization of 3 compulsory committees, Bank Andara has started informal meeting of
80
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
informal untuk mendukung pengawasan Dewan Komisaris.
fungsi
aforementioned committees in order to support the BOC supervisory function.
Di samping komite-komite pada tingkat Dewan Komisaris, Bank memperkuat struktur tata kelola melalui 3 komite pada tingkat Direksi yang dibentuk untuk mendukung tugas dan tanggung jawab Direksi. Komite-komite pada tingkat Direksi bertemu secara periodik dari waktu ke waktu untuk menjalankan tanggung jawabnya, yang meliputi seluruh aktivitas Bank dan eksposur risiko yang dihadapi Bank.
Aside of BOC committees, the Bank strengthened its governing structure through 3 BOD committees established in order to support BOD’s duties and responsibilities. These BOD committees meet regularly from time to time carrying out its responsibilities, covering all banking activities and risk exposure.
Piagam Tata Kelola Bank Andara menyusun suatu set piagam-piagam tata kelola yang memandu dan mengarahkan praktik pengawasan eksekutif dan tata kelola yang baik, untuk mendukung struktur tata kelola Bank. Piagam Tata Kelola terdiri dari piagam untuk : Dewan Komisaris (BOC), Direksi (BOD), Komite Pemantau Risiko (ROC), Komite Audit (AC) dan Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC).
Governance Charters Supporting the governance structure, Bank Andara has established a set of governance charters that guiding and directing the executive supervisory and good governing in practice. The Governance Charters consist of charters for: Board of Commissioners (BOC), Board of Directors (BOD), Risk Oversight Committee (ROC), Audit Committee (AC) and Remuneration and Nomination Committee (RNC).
Kebijakan Kepatuhan Untuk melengkapi piagam tata kelola tingkat eksekutif maka Bank juga memiliki kebijakan kepatuhan yang menjadi dasar kode bertindak yang meliputi seluruh elemen di Bank. Kebijakan kepatuhan mengarahkan dan menjadi pedoman bagi organisasi untuk menjadi institusi keuangan yang dapat dipercaya dan handal.
Compliance Policy Complementing the executive governance charters is compliance policy that serves as code of conduct basis encompassing all elements in the Bank. The compliance policy shall guiding and directing the organization to be a trustworthy and reliable financial institution.
Bank Andara | 2010 Annual Report
81
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Tugas dan Tanggungjawab 1. Dewan Dewan Komisaris memastikan penerapan GCG pada setiap aktivitas usaha Bank yang meliputi seluruh level dan hirarki organisasi. 2. Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan atas penerapan tugas dan tanggung jawab Direksi.
Duties and Responsibilities 1. The BOC ensures implementation of GCG in each of the Bank’s business activity on all organizational levels or hierarchy.
3. Dewan Komisaris menyediakan saran kepada Direksi. 4. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan pada angka (3), Dewan harus mengarahkan memonitor dan mengevaluasi penerapan kebijakan strategis Bank. 5. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris pada angka (4) tidak menghapus tanggung jawab Direksi dalam menjalankan fungsi pengelolaan Bank. 6. Dewan Komisaris memastikan Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Audit Internal Bank, auditor eksternal, Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan dari pihak berwenang lainnya. 7. Dewan Komisaris memiliki pedoman kerja dan prosedur yang mengikat seluruh anggota Dewan Komisaris. 8. Dalam mendukung efektivitas penerapan tugas dan tanggungnya, Dewan Komisaris wajib setidaknya membentuk berikut ini: a. Komite Pemantau Risiko Komite ini memiliki otorisasi untuk meninjau dan memonitor portofolio risiko Bank secara keseluruhan termasuk proses pengelolaan untuk
82
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
2. The BOC performs supervisory function on the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Directors (BOD). 3. The BOC provides advice to the BOD. 4. In performing the supervisory function as referred to in point (3), commissioners must direct, monitor, and evaluate the implementation of Bank’s strategic policies. 5. Decision making by the BOC as referred to in paragraph (4) shall not erase the responsibilities of the BOD performing Bank’s management function. 6. The BOC ensures whether the BOD has taken follow up actions on audit findings and recommendations from the Bank ‘s Internal Audit, external auditor, Bank Indonesia and /or other authorities supervision result. 7. The BOC owns a work guideline and procedure which is binding to all BOC members. 8. In order to support the effectiveness of implementation of its tasks and responsibilities, the BOC must at least form the following: a. Risk Oversight Committee The committee is authorized to review and monitor the Bank’s overall portfolio of risk along with the management’s processes for
mengawasi dan mengendalikan eksposur risiko. Komite juga menilai konsistensi antara kebijakan manajemen risiko dengan penerapannya, yang juga meliputi penerapan Sistem Manajemen Sosial dan Lingkungan (SEMS) secara periodik.
monitoring and controlling the exposure of risks. The committee also evaluating of the consistency between risk management policies with its implementation, which also includes the implementation of Social and Environmental Management System (SEMS) on periodical basis.
b. Komite Audit Komite ini bertanggung jawab untuk memonitor kecukupan pengendalian internal, kecukupan dan ketepatan proses penyusunan laporan keuangan, efektivitas kerja dari auditor internal dan eksternal, identifikasi hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan, menyiapkan konsep dan analisis yang berhubungan dengan fungsi Komite Audit, dan melakukan tugas lain yang diberikan oleh Dewan, meliputi : Laporan Keuangan, Pengendalian Internal, Kepatuhan, Audit Internal dan Eksternal.
b. Audit Committee The committee is responsible to monitor the adequacy of internal control, adequacy and correctness of the process in preparing financial statements, work effectiveness of internal and external auditors, to identify matters requiring the Commissioners’ attention, to prepare the concept and analysis relating to the Audit Committee’s function, and to perform any other duties assigned by the Commissioners, covering : Financial Statements, Internal Control, Compliance, Internal Audit and External Audit.
c. Komite Remunerasi dan Nominasi
c. Remuneration and Nomination Committee The committee is prepare, execute and analyze the criteria and procedure of nomination for candidates of Commissioners and Directors, in addition also among others submit a recommendation on prospective members of the BOC and/or the BOD to the BOC to be submitted to the General Meeting of Shareholders.
Komite ini menyiapkan, menjalankan dan menganalisa kriteria dan prosedur nominasi kandidat Dewan Komisaris dan Direksi, di samping juga menyampaikan rekomendasi atas kandidat anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Bank Andara | 2010 Annual Report
83
Anggota Dewan Komisaris
Members of BOC
Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2010 BOC Composition per December 31, 2010 Presiden Komisaris Stephen Mitchell President Commissioner Komisaris I Wayan Gatha Commissioner Komisaris Independen Ari R.P. Ariwibowo Independent Commissioner Komisaris Independen Delima Kiswanti Independent Commissioner
Aktivitas Dewan Komisaris
Activities of BOC
Aktivitas Dewan Komisaris selama tahun 2010 BOC Activities during 2010 Rapat Dewan Komisaris 4 kali / times BOC Meetings Laporan Dewan Komisaris pada BI 2 laporan periodik / periodic reports BOC Reports to BI Review Laporan oleh Dewan Komisaris 6 laporan periodik / periodic reports BOC Review on Bank’s Reports
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan fungsi manajemen Bank. 2. Direksi mengelola Bank sesuai dengan otoritas dan tanggung jawab yang ditetapkan dalan Anggaran Dasar serta hukum dan peraturan yang berlaku.
Duties and Responsibilities 1. The BOD fully responsible for performing Bank management function. 2. The BOD manages the Bank in accordance with its authority and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and prevailing laws and regulations. 3. The BOD implements GCG principles in each of the Bank’s business activity for all
3. Direksi menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas usaha Bank
84
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
4.
5.
6.
7.
8.
meliputi seluruh level dan hirarki organisasi. Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Unit Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan dari pihak berwenang lainnya. Direksi bertanggung jawab dalam penerapan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Direksi memberikan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG, Direksi setidaknnya membentuk unit berikut ini : a. Unit Internal Audit; b. Unit Kerja Kepatuhan; c. Unit Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko. Dalam rangka melengkapi pelaksanaan GCG, Direksi didukung oleh komitekomite dibawah ini yang bertanggung jawab untuk mitigasi risiko sebagai berikut: a. Komite Kebijakan dan Risiko Kredit (CRPC) CRPC dibentuk untuk menentukan dan mendukung strategi bisnis Bank atas penyaluran dana, yang juga meliputi penyelesaian kredit bermasalah dan proses pengawasan kredit. b. Komite Risiko dan Modal (RCC) Komite ini terdiri dari anggota Direksi dan pejabat Bank yang memliki otorisasi untuk memberikan rekomendasi dan/atau arahan,
organizational levels or hierarchy. 4. The BOD takes follow up action for audit findings and recommendations from the Bank’s Internal Audit Work Unit, external auditor, Bank Indonesia’s supervision result and/or other authorities’ supervision result. 5. The BOD responsible for the implementation of its tasks to Shareholders through the General Meeting of Shareholders. 6. The BOD provides accurate, relevant, and timely data and information to the Board of Commissioners. 7. In implementing GCG principles, the BOD formed these units : a. Internal Audit Work Unit; b. Compliance Work Unit; c. Risk Management Work Unit and Risk Management Committee. 8. Complementing practice of GCG, BOD is supported by these committees of which they are responsible for risks mitigations as follow :
a. CRPC (Credit Risk and Policy Committee) CRPC is established to support and determine Bank’s business strategy on credit, which also cover non performing loans settlement and credit monitoring process. b. RCC (Risk and Capital Committee) RCC consist of BOD members and Bank’s official authorized to provide recommendation and/or direction, determine and decide the Bank’s
Bank Andara | 2010 Annual Report
85
menetapkan dan memutuskan strategi bisnis Bank atas investasi, likuidtias, pengendalian suku bunga dan nilai tukar, di mana juga mendukung efektivitas pengelolaan aset dan kewajiban Bank.
business strategy upon investment, liquidity, interest and exchange rate control, whereas support the effectiveness of asset and liability management (ALMA) of the Bank.
c. Komite Pengarah Teknologi Informasi (ITSC) Komite ini dibentuk untuk mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengawasi aktivitas Teknologi dan Sistem Informasi.
c. ITSC (IT Steering Committee)
Komite-komite tersebut bertemu secara regular atau bilamana dibutuhkan sesuai dengan isu-isu risiko yang dihadapi oleh Bank. Komite-komite tersebut menyampaikan laporan kepada Komite Manajemen Risiko sebagai komite yang melakukan monitoring dan pengawasan atas eksposur risiko Bank secara keseluruhan.
These committees meet regularly and on any given events based on the risk issues the Bank encountered. The committees shall report to Risk Management Committee (RMC) as the committee that conduct monitoring and supervising all bank-wide risks exposures.
ITSC is established to support BOC and BOD in monitoring Information Technology and System activity.
Anggota Direksi
Members of BOD Komposisi Direksi per 31 Desember 2010 BOD Composition per December 31, 2010 Presiden Direktur Paulus Wiranata President Director Direktur IT & Operasional Irianto Kusumadjaja Director IT & Operational Direktur Kepatuhan Irene Hamidjaja Compliance Director Direktur Bisnis Don E. Johnston, Jr. Business Director
86
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Kegiatan Direksi
Activities of BOD
Aktivitas Direksi selama tahun 2010 BOD Activities durin 2010 Rapat Direksi 12 kali / times BOD Meetings Laporan Direksi pada BI 8 laporan periodik / BOD Reports to BI periodic reports Review Laporan oleh Direksi 40 laporan periodik / BOD’s Review on Bank’s Reports periodic reports
Aktivitas Komite Tingkat Direksi
Activities of BOD Committees
Aktivitas Komite Direksi selama tahun 2010 BOD Committees’ Activities during 2010 Rapat RCC 4 kali / times RCC Meetings Rapat CRPC 4 kali / times CRPC Meetings Rapat ITSC 4 kali / times ITSC Meetings
Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian Permasalahan Hukum Legal Matters Telah Selesai (Telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Resolved (having full legal force) Dalam Proses Penyelesaian (In process of settlement) TOTAL
Legal Matters and Settlement Processes
Jumlah / Numbers Perdata Pidana Civil Criminal Nihil Nihil None None Nihil None Nihil None
Nihil None Nihil None
Bank Andara | 2010 Annual Report
87
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan Name and Position of Person Conducting Conflict of Interest Nihil None
Transaction with Conflict of Interest
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Name and Position of Decision Maker
Jenis Transaksi Transaction Type
Nilai Transaksi (jutaan rupiah) Transaction Amount (in million rupiah)
Keterangan Note
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Publik Tujuan/Kegiatan Activities Sumbangan Kegiatan Sosial yang Disalurkan melalui Kegiatan Ulang Tahun PERBARINDO Bali tahun 2010 Fund Donated to Social Event Conducted in Commemorating PERBARINDO Anniversary in 2010
Back Shares dan/atau Buy Back Obligasi Bank Jumlah Lembar Saham dan/atau obligasi yang Dibeli Kembali Number of Buy Back Shares and/or Bonds Nihil None
88
Harga Pembelian Kembali per Lembar Saham dan/atau Obligasi Price of Buy Back Shares and/or Bonds Nihil None
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Funds for Community and Social Activities
Nominal (Rp) Amount 7.700.000,-
Penerima Beneficiary PERBARINDO Bali
Buy Back Shares and/or Buy Back Bank’s Bonds Peningkatan Laba per Lembar Saham dan/atau Obligasi Increase of Shares and/or Bonds
Keterangan Note
Nihil None
Nihil None
Paket Kebijakan Remunerasi Fasilitas Lain Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and Other Facilites
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk nonnatura) Remuneration (salaries, bonus, routine benefits, tantiem and other intangible facilities) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: Other tangible facilities (housing, transportation, health insurance and so on) which: a. dapat dimiliki / may be owned b. tidak dapat dimilik / may not be owned TOTAL
Remuneration Policy and Other Facilities Jumlah Diterima dalam 1 tahun Amount Received in a Year Dewan Komisaris Direksi Board of Commissioners Board of Directors Orang Jutaan Orang Jutaan Person Rupiah Person Rupiah In million In rupiah million rupiah 4 1.290 4 5.676
0 0 4
0 0 1.290
0 0 4
Bank Andara | 2010 Annual Report
0 0 5.676
89
Kebijakan Remunerasi
Remuneration Policy
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Range of Remuneration Amount in a year for Each Person Di atas Rp.2 Milyar Above IDR 2 Billion Di atas Rp.1 Milyar s.d. Rp.2 Milyar Above IDR 1 Billion up to 2 Billion Di atas Rp.500 juta s.d. Rp.1 Milyar Above IDR 500 Million up to 1 Billion Rp.500 juta ke bawah Below IDR 500 Million
Jumlah Komisaris Number of BOC 0
Jumlah Direksi Number of BOD 0
-
1
-
3
4
-
Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris serta Direksi Nama / Name Dewan Komisaris / BOC Direksi / BOD
Other Facility for BOC and BOD
Fasilitas yang Digunakan / Facility Provided Kendaraan dan Telepon / Vehicle and Communication Expense
Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah No 1 2 3 4
90
Keterangan / Note Pegawai Employee Direksi BOD Komisaris BOC Direksi – Pegawai BOD-Employee
Ratio of Highest and Lowest Salary Tertinggi / Highest 1
Terendah / Lowest 12
3
5
1
1
1
40
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali /PSP Nama Name
Dewan Komisaris / BOC Stephen Mitchell I Wayan Gatha Ari R.P. Ariwibowo Delima Kiswanti Direksi / BOD Paulus Wiranata Irianto Kusumadjaja Irene Hamidjaja Don E. Johnston, Jr.
Financial and Family Relationship of BOC and/or BOD and/or Controlling Shareholder/CS
Hubungan Keuangan dengan Financial Relationship with Dewan Direksi PSP Komisaris BOD CS BOC Ya Tidak Y T Y T Yes No Y N Y N v v v v
v v v v
v v v v
v v v v
v
Hubungan Keluarga dengan Family Relationship with Dewan Direksi PSP Komisaris BOD CS BOC Ya Tidak Y T Y T Yes No Y N Y N
v v v
v v v v
v v v v
v v v v
v v v v
v v v v
v v v v
v v v v
Bank Andara | 2010 Annual Report
91
Strategi Perusahaan dan Transformasi menjadi Bank Wholesale Company Strategy and Transformation to a Wholesale Bank
Selama tahun 2010, Bank Andara menjalankan strategi bisnisnya sebagai bank wholesale dengan langkah-langkah berikut yang diperlukan untuk mencapai tujuan bank:
During 2010, Bank Andara held its business strategy as a wholesale banking which highlighted the steps required to achieve the objective of the bank as follow:
Melanjutkan proses disposisi sebagai berikut: pengurangan pinjaman ritel melalui penjualan portofolio dan aktivitas penagihan, dan juga penjualan aset tetap
Menjual agunan yang diambil alih Meningkatan pendapatan yang dihasilkan dari kredit yang diberikan Meningkatkan sumber dana untuk mendukung pertumbuhan kredit Menawarkan platform berbasis teknologi untuk mendukung usaha LKM Mengatur pengembangan kapasitas untuk LKM dengan menawarkan pelatihan kepada manajemen LKM
The continuous disposition process includes the following primary activities: reduction of old retail loans via portfolio sales and collection activity as well as sale of tangible fixed assets Sale of foreclosed assets Increase revenue from loan
Increase funding to support loans
Provide innovative technology base platform to support MFI business
Arrange capacity building for the MFI by providing training to the MFIs management
Sesuai dengan perjanjian penjualan yang mengatur perpindahan kepemilikan bank, sebagian besar aset tetap sedang dalam proses akuisisi oleh penjual awalnya, I Wayan Gatha.
In accordance with the sales agreement governing the transfer ownership of the bank, a significant portion of the fixed assets are in progress of acquisition by the original seller, I Wayan Gatha.
Pada saat yang bersamaan, Bank telah memulai mengubah model usahanya dari
At the same time, the Bank began to transform its business model from one which
92
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
usaha yang langsung melayani kebutuhan keuangan usaha mikro dan kecil, menjadi usaha yang menempatkan dirinya sebagai mitra strategis bagi banyak LKM Indonesia yang pada gilirannya akan melayani para pengusaha mikro dan pihak miskin yang aktif secara ekonomi dan pasar-pasar pedesaan.
directly serves the financial needs of micro and small enterprises, to one which positions itself as a strategic partner to a large number of Indonesian MFIs, who in turn serve micro entrepreneurs and the economically active poor and rural markets.
Bank Andara didirikan dengan maksud untuk merealisasikan tujuan pengentasan kemiskinan melalui operasional yang sehat dan menguntungkan dari sebuah bank wholesale yang mendukung LKM Indonesia. Bank Andara dirancang untuk menyediakan dan secara aktif meningkatkan skala penggunaan jasa keuangan bagi penduduk miskin yang kurang memiliki akses terhadap lembaga keuangan. Bank Andara bekerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan menciptakan produk dan layanan lainnya yang efektif, terus berkembang dan berkelanjutan.
Bank Andara was created with the objective of realizing poverty alleviation goals through the sound and profitable operation of a wholesale banking institution supporting the Indonesian microfinance industry. The bank was designed to provide for and actively promote the wide scale use of financial services for poor populations that lack access to financial institutions. Bank Andara is working to achieve this goal through the creation of scalable, effective, and sustainable banking products and support services.
Bank Andara menempatkan dirinya sebagai penyedia produk dan jasa keuangan yang dirancang untuk meningkatkan daya saing LKM dengan menurunkan biaya pendanaan dan meningkatkan cakupan produk dan jasa keuangan yang dapat ditawarkan LKM kepada nasabah mereka. Bagi LKM, Bank Andara menawarkan:
Bank Andara positions itself as a provider of products and services designed to enhance MFI competitiveness by lowering the cost of funds and increasing the range of products and services MFIs can offer to their own clients. For MFIs, Bank Andara offers:
Akses kepada fasilitas manajemen likuiditas yang memungkinkan LKM untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang wajar atas kelebihan likuiditas, di samping menggunakan aset tersebut untuk memperoleh akses ke jasa keuangan
Access to liquidity management facilities that allow MFIs to prudently earn a reasonable return on excess liquidity while leveraging assets to gain access to financial services linked to savings balances
Akses
Access to a range of flexible financing
kepada
beragam
mekanisme
Bank Andara | 2010 Annual Report
93
pembiayaan yang fleksibel untuk membantu LKM memperluas aktivitas bisnis dan keberadaan pasar mereka
mechanisms to help MFIs expand their activities and market presence
Kemampuan LKM untuk menawarkan produk dan jasa keuangan baru kepada nasabah berpendapatan rendah melalui korespondensi perbankan dengan Bank Andara, termasuk asuransi mikro, pengiriman uang, jaringan ATM, dan layanan perbankan mobile dan elektronik
The ability for MFIs to offer their lowincome clients new products and services through a correspondent banking relationship with Bank Andara, including micro-insurance, remittances, bill payment, ATM networks, and mobile and electronic banking services
Akses kepada kerangka SIM termutakhir yang dirancang dan diuji untuk mendukung segala bentuk jasa perbankan dengan tarif yang terjangkau dan melalui interfaces praktis on-line dan off-line yang memungkinkan LKM untuk memberikan layanan elektronik inovatif kepada nasabah mereka
Access to a state-of-the art MIS platform designed and tested to support all forms of banking services at affordable rates with practical on and off-line interfaces that allow MFIs to extend innovative eservices to their clients
Hubungan yang dekat dengan pemberi pinjaman khusus pasar keuangan mikro, yang berfokus pada layanan yang cepat, efisien dan disesuaikan untuk mendorong pertumbuhan dan kelangsungan usaha LKM
A close relationship with expert microfinance lenders, focused on fast, efficient and tailored services to promote MFI growth and viability
Layanan-layanan ini memampukan LKM untuk meningkatkan kinerja mereka dengan cara:
These services enable MFIs to improve their performance by:
Mengurangi biaya pendanaan melalui akses pembiayaan yang responsif dan terjangkau
Reducing the cost of funds via access to responsive and affordable financing
Mengelola aset secara lebih produktif melalui peningkatan SIM dan fasilitas manajemen likuiditas
Managing assets more productively through improved MIS and liquidity management facilities
Meningkatkan jangkauan nasabah, peluang penjualan silang dan keunggulan
Increasing client outreach, cross-selling opportunities and competitive advantage
94
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
kompetitif di pasar lokal dengan memperluas penawaran produk kepada nasabah ritel
in local markets by expanding product offerings to retail clients
Dan akan mendorong Bank Andara untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu:
And will enable Bank Andara to achieve its primary business objectives:
Sebagai katalisator untuk mencapai jangkauan yang lebih luas kepada jutaan penduduk Indonesia yang kurang memiliki akses kepada sektor keuangan dengan cara menyediakan produk dan jasa keuangan inovatif kepada dan melalui LKM
To catalyze large-scale outreach to millions of the unbanked and underbanked in Indonesia, by providing innovative financial products and services to and through MFIs
Untuk memaksimalkan nilai investasi pemegang saham, selain juga menciptakan sebuah lembaga keuangan yang permanen dan menguntungkan
To maximize the value of shareholders’ investments, while creating a long-term, profitable financial institution
Bank Andara | 2010 Annual Report
95
Membangun Usaha Kecil Dengan Komitmen Building Small Businesses Takes Commitment Lira Rewiantari
Sejak berdiri pada bulan April 2009, Bank Andara memprioritaskan untuk memahami dan mendukung peran penting LKM di Indonesia dalam mengurangi kemiskinan dan mendukung masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia sehingga memiliki akses yang memadai terhadap layanan keuangan. Bank Andara telah memantapkan dirinya sebagai mitra bisnis strategis LKM di Indonesia, dengan misi khusus yaitu membantu jutaan masyarakat berpengasilan
96
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Since April 2009 when Bank Andara opened for business, its priority has been to understand and support the important role that MFIs play in Indonesia in alleviating poverty and supporting low income Indonesians who have inadequate access to financial services. Bank Andara has established itself as a pro poor strategic wholesale business partner to Indonesian MFIs, with the specific mission of helping millions of unbanked Indonesians access
rendah di Indonesia yang tidak memiliki akses perbankan agar mereka memperoleh akses akan produk dan layanan keuangan.
financial services and products.
Salah satu klien Bank Andara adalah BPR Bumi Asih NBP 30, yang didirikan pada tahun 1994 dan saat ini melayani 7,828 nasabah tabungan, 246 nasabah deposito berjangka, dan 2,129 nasabah kredit atau pinjaman. Pada tahun ini mereka telah memenangkan berbagai penghargaan diantaranya adalah berbagai produk yang sukses, proses pinjaman yang cepat dan layanan antar jemput. Bersama dengan Bank Andara mereka telah bekerja untuk mendukung kebutuhan nasabah mereka.
One of Bank Andara’s clients is BPR Bumi Asih NBP 30, established in 1994 and currently serving 7.828 savings customers, 246 time deposits customers, and 2.129 credit/loan customers. This year they have won awards for a variety of successful products, their quick loan process and pick up service. Together with Bank Andara they have worked to support their customers’ needs.
Ibu Nani adalah salah satu nasabah tersebut. Dia telah menjadi klien BPR Bumi Asih NBP 30 sejak Ia mulai dengan pinjaman Rp500.000, pada saat 5 tahun yang lalu. Awalnya bisnis Ibu Nani di makanan ringan, tetapi Ia melihat lebih potensial dalam pembuatan tas, bantal, dan mencari dana untuk mendukung perubahan di bisnis. Dukungan dana yang Ia terima dari BPR Bumi Asih NBP 30 menyebabkan peluncuran ‘RESTI’, nama dari bisnisnya membuat dan menjual tas dan bantal.
Ibu Nani is one such customer. She has been a client of BPR Bumi Asih NBP 30 since she started with a Rp500.000, loan 5 years ago. Originally Ibu Nani’s business was in snack foods, but she saw more potential in making bags and pillows and sought out funding to support her change in business. The funding support she received from BPR Bumi Asih NBP 30 led to the launch of ‘RESTI’, a business making and selling bags and pillows.
Dalam lima tahun, Ibu Nani telah membuat kemajuan yang baik dengan usahanya, baik peningkatan jumlah pekerja yang Ia pekerjakan dan mesin jahit. Ibu Nani berkata, "Pada awal usaha ini, saya dibantu oleh dua teman saya dan hanya memiliki 1 mesin jahit. Sekarang telah meningkat sampai 7 pekerja dan 4 mesin jahit. Pada awalnya, saya hanya bisa memproduksi dan menjual bantal dan guling, tetapi dengan peningkatan staf dan saham saya, saya
In five years, Ibu Nani has made good progress with her business, increasing both the numbers of workers she employs and sewing machines. Ibu Nani said, “At the beginning of this business, I was assisted by two of my friends and only had 1 sewing machine. Now I have increased to 7 workers and 4 sewing machines. In the beginning I could produce and sell only pillows and bolsters but with my increase is staff and stock, I have been able to extend my range to
Bank Andara | 2010 Annual Report
97
mampu memperluas jangkauan saya untuk menjual semua jenis tas dan juga sarung tangan handphone."
selling all kinds of bags and also hand phone holsters.”
Ibu Nani memahami pentingnya menjual tas berkualitas baik dengan harga yang bersaing. “Saya menjual tas dengan harga standar, tidak mahal dan bervariasi dari Rp 5.000 – Rp 50.000,” Ia menambahkan “Dengan melakukan ini, saya bisa menjual 10 tas sehari di 5 toko termasuk Walini, Patenggang, Cimangu, Kawah Putih, Sawung Sari dan Sangliwek dan membuat bisnis yang baik. Dalam seminggu sekali, Satu toko biasanya meminta 200 tas sehingga permintaan untuk tas saya masih lebih besar daripada yang saya sediakan.”
Ibu Nani understands the importance of selling good quality bags at competitive rates. “I sell my bags with a standard price, they’re not expensive, they vary from Rp 5.000 – Rp 50.000,” she said “by doing this, I can sell 10 bags a day in 5 stores including at Walini, Patenggang, Cimangu, Kawah Putih, Sawung Sari and Sangliwek and make a good business. One store usually requests 200 bags once in a week so the demand for my bags is still greater than I can supply.”
Idul Fitri dan Tahun Baru adalah periode bisnis yang sangat kuat, Ibu Nani dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 5.000.000 untuk membantu membayar sekolah anak-anaknya sebesar 1 juta rupiah selama satu tahun “Karena sangat sulit bagi kami untuk membayar biaya sekolah anakanak kami untuk tahun berikutnya, kami diselamatkan dari apa yang kami peroleh selama periode Idul Fitri dan bisnis yang kuat", kata Ibu Nani.
Idul Fitri and New Year are particularly strong business periods, during this time Ibu Nani can make Rp 5.000.000 profit which helps pay her children’s school fees of 1 million, for one year “Because it’s very hard for us to pay our children’s school fees the rest of the year, we save from what we earn during Idul Fitri and strong business periods”, Ibu Nani said.
Ibu Nani tinggal bersama dengan suaminya, dua anaknya dan neneknya di Ciwidey. Ia biasanya membeli bahan di Jalan Thamrin di Bandung di mana dia mendapatkan harga yang baik. Ia berharap ke depannya dapat memperluas jangkauan usahanya dengan adanya orang yang dapat memasarkan produknya di Bali, Malaysia atau negara lainnya. “Saya berharap bisnis saya dapat menjangkau daerah-daerah lain seperti Bali dan Malaysia, karena saat ini bisnis saya
Ibu Nani lives together with her husband, two children and grandmother in Ciwidey. She usually buys the materials at Thamrin Street in Bandung where she gets a good price. She hopes in the future to expand her business range as there are people who can market her products in Bali, Malaysia or many other countries. “I hope my business can reach other areas such as Bali and Malaysia, because currently my business only reaches Jakarta, Bekasi and Lembang area” she said.
98
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
hanya mencapai Jakarta, Bekasi dan Lembang” katanya. BPR Bumi Asih NBP 30 dan Bank Andara terus bekerja sama untuk membantu Ibu Nani dan masyarakat lainnya seperti dirinya untuk memenuhi tujuan bisnis mereka dan menguntungkan keduanya baik diri mereka sendiri dan karyawan mereka.
BPR Bumi Asih NBP 30 and Bank Andara continue to work together to help Ibu Nani and others like herself fulfil their business goals and to benefit both themselves and their employees.
Ibu Nani sangat bersyukur bahwa bisnisnya berjalan dengan baik dan Ia sangat didukung oleh BPR Bumi Asih NBP 30 dan Bank Andara. Ia berkata "Saya berharap Bank Andara akan terus membantu masyarakat miskin agar mereka juga dapat mengembangkan usaha mereka seperti saya."
Ibu Nani is very grateful that her business is going well and that she is so well supported by BPR Bumi Asih NBP 30 and Bank Andara. She said “I hope Bank Andara will continue to help the poor people so that they can also develop their businesses like me.”
40% dari nasabah Bank Andara yang telah bekerja sebagai mitra Bank pada tahun pertama adalah mereka yang fokus kepada keberpihakan terhadap masyarakat miskin, sebuah tanda yang kuat dan komitmen dari Bank Andara dan mitranya untuk bekerja dengan orang-orang miskin di Indonesia dalam jangka panjang.
Today, 40% of the many MFI clients Bank Andara has worked with in its first year are “pro poor” focused, a strong sign of Bank Andara and its partners commitment to work for and with poor people in Indonesia for the long term.
“Melalui kemitraan dengan LKM yang tepat dan memiliki tujuan yang sama, bekerja secara bertahap dengan mereka untuk membangun kapasitas mereka dan bergerak ke depan bersama-sama menuju tujuan bisnis yang saling menguntungkan, kita tahu bahwa kita bisa mencapai misi sosial yang unik untuk membantu orang miskin dan orang Indonesia yang kurang mendapatkan pelayanan secara efektif sambil tetap tumbuh sebagai lembaga keuangan yang berkesinambungan," kata Paulus Wiranata, Presiden Direktur Bank Andara.
“By partnering with the right MFIs who share similar goals, working progressively with them to build their capacity and moving forwards together towards mutually beneficial business goals, we know we can achieve our unique social mission to help the poor and the underserved Indonesians effectively while still growing as a financially viable entity,” says Paulus Wiranata, President Director of Bank Andara.
Bank Andara | 2010 Annual Report
99
Bagaimana Kami Menjalankan Bisnis tahun 2011 How We Will Conduct Our Business in 2011
Kebijakan dan Strategi Perusahaan 2011
Company Policy and Strategy 2011
Memasuki tahun 2011, Bank Andara melanjutkan posisi dua tujuan utamanya untuk mencapai keuntungan finansial dan sosialnya. Bank juga melanjutkan fokusnya di dalam mencapai tujuan pengentasan kemiskinan melalui operasional yang sehat dan menguntungkan dari sebuah bank wholesale yang mendukung LKM Indonesia. Hal ini direfleksikan di dalam pernyataan kebijakan utama di dalam pengembangan Bank sebagai berikut:
As we enter 2011, Bank Andara continues with its “double bottom line” position aiming to achieve both financial and social performance success. The Bank also continues to focus on delivering on its objective of realizing poverty alleviation through the sound and sustainable operation of a wholesale banking institution supporting the Indonesian microfinance industry. This is reflected in the main policy statements governing the development of the Bank as follows: Modify the business model of the bank from retail operations serving micro and small enterprises in Bali to wholesale operations serving MFIs who themselves serve micro and small enterprises and low income rural populations throughout Indonesia
Keputusan untuk mengubah model usaha Bank dari operasi ritel yang melayani usaha mikro dan kecil di Bali menjadi operasi wholesale untuk melayani LKM yang melayani usaha mikro dan kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah di pedesaan di seluruh Indonesia
Bekerja sama dengan pengusaha sosial yang berfokus pada LKM seperti MICRA, GTZ, dan lembaga swadaya lainnya guna mendukung LKM yang berkonsentrasi pada pengentasan kemiskinan di Indonesia
Work together with microfinancefocused social entrepreneurs like MICRA, GTZ and other NGOs to support pro-poor MFIs in Indonesia
Pengembangan infrastruktur baru untuk mendukung operasional wholesale, termasuk kebijakan dan prosedur yang
Develop a new physical and institutional infrastructure to support wholesale operations including updated policies
100
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
akan diterapkan
and procedures
Mengembangkan kebijakan sumber daya manusia sesuai dengan peraturan yang berlaku
Improve the human resources policies in line with the applicable regulations
Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia agar dapat menghadapi tantangan usaha
Develop human resource capabilities to achieve the business challenges
Secara konsisten mengembangkan kebijakan internal agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
Consistently update the internal policies to be in line with Bank Indonesia regulations
Mengembangkan produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah LKM dan mencerminkan operasional wholesale
Develop appropriate products and services which respond to the identified needs of MFI clients and reflect wholesale operations
Mengembangkan strategi Teknologi Informasi yang memadukan model usaha Bank Andara dengan solusi SIM untuk nasabah LKM dan memungkinkan penyediaan produk dan jasa keuangan untuk nasabah mereka
Develop an IT strategy and plan that integrates Bank Andara’s business model with MIS solutions for MFI clients and enables the provision of additional products and services to their clients
Mengembangkan sistem pembayaran berbasis teknologi untuk LKM agar mereka dapat melakukan pembayaran tagihan, pengiriman uang, asuransi mikro dan m-banking di masa mendatang
Develop a technology-based payment system for MFIs to enable them to do bill payment, remittance, micro-insurance and m-Banking in the future
Secara regular meningkatkan dana pihak ketiga untuk memastikan pertumbuhan yang konsisten
Regularly increase the long-term third party fund to assure consistency in growth
Bank Andara terus melakukan transformasi model usahanya dari usaha yang langsung melayani kebutuhan usaha mikro dan kecil (ritel), menjadi usaha yang menempatkan dirinya sebagai mitra strategis bagi sebagian besar LKM Indonesia yang pada gilirannya
Bank Andara also continues to move forward in transforming its business model from one which directly serves the financial needs of micro and small enterprises, to one which positions itself as a strategic partner to a large number of Indonesian MFIs who in turn
Bank Andara | 2010 Annual Report
101
akan melayani para pengusaha mikro, pihak yang kurang mampu dan pasar di pedesaan, dan melakukan aktivitas operasional wholesale secara penuh dari kantor pusatnya di Denpasar dan kantor cabang di Jakarta.
serve micro entrepreneurs, the economically active poor and rural markets, and to operate a fully wholesale-oriented business from its head office in Denpasar and branch office in Jakarta.
Memasuki tahun 2011, prioritas Bank Andara adalah: Mengembangkan portofolio kredit dengan tujuan utama untuk menjangkau penduduk yang belum mendapatkan akses jasa perbankan Memastikan minimal 40% debitur LKM adalah pro-pengentasan kemiskinan untuk memenuhi dua tujuan utama Bank guna merealisasikan misi Bank untuk mengentaskan kemiskinan Memperluas lingkup usaha ke luar area Bali dan Jakarta ke seluruh area Jawa Melakukan kerjasama dengan koperasi yang memenuhi syarat perbankan untuk menjangkau mereka yang kurang mendapatkan akses jasa keuangan Mengurangi bisnis ritel menjadi nil Membuka cabang di Jawa Timur dan Jawa Tengah Mengundang pemegang saham bank dan calon-calon investor untuk berpartisipasi dalam peningkatan modal bank
Looking ahead to 2011, Bank Andara’s top priorities for business development are to: Build the loan portfolio with the main objective of reaching the unbanked
Dalam hal pengembangan produk, Bank Andara akan: Mengembangkan sumber dana untuk mendanai pinjaman Bank termasuk beberapa target sumber dana dari dalam negeri dan juga mendapatkan pinjaman dari institusi keuangan lokal dan internasional Mengembangkan produk untuk melayani LKM yang mendukung pengentasan
In terms of product development, Bank Andara will: Develop source of funds to finance our loans including several targeted domestic deposit initiatives and securing loans from local and international financial institutions.
102
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Ensure a minimum of 40% of its borrowing MFIs are “pro-poor” to meet the “double bottom line” goals of realizing the Bank’s mission to alleviate poverty Expand the Banks coverage beyond Bali and Jakarta to throughout Java Find and enter into new partnerships with bankable cooperatives to reach the unbanked. Reduce retail business to zero Establish branch in East Java and Central Java Inviting the current shareholders as well as new investors to increase the capital of the bank.
Develop products to serve pro-poor MFIs and pro-women MFIs
•
kemiskinan dan pemberdayaan wanita Mengimplementasikan solusi shared core banking yang sesuai dengan kebutuhan LKM. Mengimplementasikan AndaraLink yang akan memungkinkan nasabah LKM melakukan pembayaran tagihan, pengiriman uang dan aplikasi asuransi mikro.
Implement a shared core banking solution that meets the needs of MFIs
Implement AndaraLink which will enable MFI clients to do bill payments, transfer/remittance, and micro insurance.
Bank Andara | 2010 Annual Report
103
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam jutaan rupiah Angka-angka pada tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini notasi dalam bahasa Indonesia
In millions of Rupiah Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in Indonesian
2010
2009
FINANCIAL DATA
Jumlah Aset Jumlah Kredit yang diberikan Simpanan Nasabah dan Bank Lain
346.615 143.981 186.229
217.228 72.036 99.157
Jumlah Ekuitas Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga – bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Laba Operasional Laba Bersih
136.350 23.956 (10.749) 13.207 869 (32.477) (18.401) (21.923)
112.076 14.674 (6.261) 8.413 1.430 (40.553) (30.710) (22.419)
Total Assets Total Loans Deposits from Customers & Other Banks Total Equity Interest Income Interest Expense Net Interest Income Other Operating Income Operating Expenses Operating Income Net Income
DATA KEUANGAN
RASIO KEUANGAN (%) Imbal Hasil Aset (ROA) Imbal Hasil Ekuitas (ROE) Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar**) KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional, dan pasar Marjin Pendapatan Bunga Bersih Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
FINANCIAL RATIOS (%) (7,75) (21,77) 287,19*)
(15,82) (25,73) 124,37*)
Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Loans to Deposits Ratio (LDR)
132,73
146,85
CAR with credit and market risks **)
107,06
-
6,60 159,18
6,51 290,70
CAR with credit, operational, and market risk Net Interest Margin (NIM) Operating Expense to Operating Income
*) Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga 2010 dengan memperhitungkan Kredit dan Dana Pihak Ketiga Bank Lain = 77.31% *) Loans to Deposit Ratio (LDR) 2010 including Loans and Deposits Other Banks = 77.31% **) KPMM 2009 tidak memperhitungkan risiko operasional **) CAR 2009 without operational risk
104
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Tanggungjawab Laporan Tahunan Responsibility for Annual Report Pernyataan Dewan Komisaris & Direksi
Statement of Board of Commissioners & Board of Directors
Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan memeriksa dengan seksama serta menyetujui isi dari naskah buku Laporan Tahunan Bank Andara tahun 2010, yang di dalamnya juga memuat Laporan Keuangan Bank Andara untuk tahun buku 2010.
The undersigned have read and approved the Annual Report of Bank Andara for the year 2010, which includes the Financial Statement of the year 2010.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Stephen Mitchell Presiden Komisaris President Commissioner
I Wayan Gatha Komisaris Commissioner
Delima Kiswanti Komisaris Independen Independent Commissioner
Ari R.P. Ariwibowo Komisaris Independen Independent Commissioner
Bank Andara | 2010 Annual Report
105
Direksi Board of Directors
106
Paulus Wiranata Presiden Direktur President Director
Irianto Kusumadjaja Direktur Director
Irene Hamidjaja Direktur Director
Don Johnston Direktur Director
Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara